KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JANUARI 2020

153
KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JANUARI 2020 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Transcript of KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JANUARI 2020

KLIPING KETENAGAKERJAAN

23 JANUARI 2020 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Page 1 of 152.

Newstrend Ketenagakerjaan 23 Januari 2020

NEWSTREND

Judul : BURUH TOLAK OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA, BEGINI RESPONS PEMERINTAH

Sentimen : Positif

RINGKASAN

Pemerintah merespon positif dari aksi para buruh yang menolak Omnibus Law dan

mempersilakan para buruh menyampaikan aspirasi pada DPR apabila ada yang

dinilai merugikan buruh. Respon pemerintah diantaranya adalah:

1) Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko berpendapat penolakan buruh terhadap

RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja lantaran belum memahami betul isi

draft tersebut. Pemerintah akan mencari jalan tengah antara tuntutan buruh

dengan permintaan pengusaha. Jalan tengah tersebut nantinya diakomodir

dalam Omnibus Law UU Cipta Lapangan Kerja.

2) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sudah

berdialog dengan tujuh konfederasi dan 28 serikat buruh untuk membahas

Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, dan mengklaim para buruh telah

menyetujui aturan dalam omnibus law itu.

3) Menko Polhukam Mahfud Md meminta para buruh tidak salah memahami

Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Omnibus law itu adalah omnibus tentang

cipta lapangan kerja yang bertujuan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

4) Sebagai Wantimpres, Wiranto mengatakan berkewajiban membantu pemerintah

mempercepat RUU Cipta lapangan kerja termasuk. Baginya ini penting karena

peraturan tersebut "diterima salah" banyak orang.

Positif; 63

Negatif; 6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Positif Negatif

Berita Terbaru

Page 2 of 152.

Title PARTISIPASI PUBLIK DALAM PEMBENTUKAN OMNIBUS LAW

Media Name Koran Tempo

Pub. Date 23 Januari 2020

Page/URL 10

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 3 of 152.

Page 4 of 152.

Page 5 of 152.

Title "OMNIBUS LAW", ANTARA BURUH DAN PRODUKTIVITAS

Media Name Kompas

Pub. Date 23 Januari 2020

Page/URL 6

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 6 of 152.

Page 7 of 152.

Page 8 of 152.

Title OMBUDSMAN NILAI PERUMUSAN OMNIBUS LAW CACAT HUKUM

Media Name Koran Tempo

Pub. Date 23 Januari 2020

Page/URL 22

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 9 of 152.

Page 10 of 152.

Page 11 of 152.

Page 12 of 152.

Page 13 of 152.

Title SEGERA SELESAIKAN RUU OMNIBUS LAW

Media Name Suara Pembaruan

Pub. Date 23 Januari 2020

Page/URL 11

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 14 of 152.

Page 15 of 152.

Title WASPADAI PENUMPANG GELAP OMNIBUS LAW

Media Name Koran Sindo

Pub. Date 23 Januari 2020

Page/URL 2

Media Type Koran

Sentiment Negative

Page 16 of 152.

Page 17 of 152.

Page 18 of 152.

Page 19 of 152.

Title TARGET RUU OMNIBUS LAW DIPREDIKSI BAKAL MOLOR

Media Name Pikiran Rakyat

Pub. Date 23 Januari 2020

Page/URL 8

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 20 of 152.

Page 21 of 152.

Title MEMASTIKAN OMNIBUS LAW UNTUK SEMUA

Media Name Bisnis Indonesia

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 2

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 22 of 152.

Page 23 of 152.

Title UU OMNIBUS LAW AKAN MENGATASI PERSOALAN BANGSA

Media Name Ekonomi Neraca

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 2

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 24 of 152.

Page 25 of 152.

Title RUU OMNIBUS LAW DINILAI ELITIS

Media Name Media Indonesia

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 2

Media Type Koran

Sentiment Negative

Page 26 of 152.

Page 27 of 152.

Title IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN TETAP, SANTUNAN KECELAKAAN KERJA DINAIKKAN

Media Name republika.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/tips/20/01/21/q4fuk63316 000-iuran-bpjs-ketenagakerjaan-tetap-santunan-kecelakaan-kerja-dinaikk an

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN TETAP, SANTUNAN KECELAKAAN KERJA DINAIKKAN

Kalau iuran BPJS Kesehatan naik di awal tahun 2020, beda dengan BPJS Ketenagakerjaan. Lembaga yang kini dipanggil BP Jamsostek itu justru meningkatkan manfaat bagi tenaga kerja yang ikut program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) tanpa mengerek iuran. Masyarakat yang berstatus sebagai pekerja bisa bernapas dengan lega. Pasalnya iuran BPJS Ketenagakerjaan adem ayem alias tidak naik. Potongan gaji bulanan untuk membayar program BPJS tidak terlalu membengkak. Menariknya meski besaran iuran tetap, pekerja yang ikut program JKK dan JKM dari BPJS Ketenagakerjaan akan menerima pertanggungan lebih besar. Kenaikan manfaat tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2019 tentang Perubahan atas PP Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program JKK dan JKM. Aturan ini berlaku sejak 2 Desember lalu. Ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 29 November 2019 dan diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly pada 2 Desember 2019. Rincian Kenaikan Pertanggungan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) merupakan program yang memberikan perlindungan atas risiko-risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja. Mulai dari perjalanan pergi, pulang, di tempat bekerja, perjalanan dinas, serta risiko penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Adapun manfaat JKK yang ditingkatkan dan termaktub dalam PP 82/2019, antara lain: 1. Beasiswa untuk 2 anak Bantuan beasiswa pendidikan dari peserta yang meninggal dunia atau cacat total akibat kecelakaan kerja kini menanggung 2 orang anak. Dengan nilai maksimal Rp174 juta. Sebelumnya bantuan beasiswa hanya Rp12 juta untuk 1 orang anak. Bantuan beasiswa untuk 2 anak diberikan dari tingkat TK sampai anak lulus kuliah: TK sampai SD (sederajat) = Rp1,5 juta per tahun per anak (masa pendidikan

Page 28 of 152.

maksimal 8 tahun) SMP (sederajat) = Rp2 juta per tahun per anak (masa pendidikan maksimal 3 tahun) SMA (sederajat) = Rp3 juta per tahun per anak (masa pendidikan maksimal 3 tahun) Perguruan Tinggi S1 (sederajat) = Rp12 juta per tahun per anak (masa pendidikan maksimal 5 tahun). Ketentuannya: Pengajuan klaim beasiswa dilakukan setiap tahun Beasiswa akan diberikan saat anak masuk usia sekolah (bagi anak peserta BPJS yang belum memasuki usia sekolah sampai di tingkat dasar, saat peserta meninggal dunia atau cacat total) Pemberian beasiswa berakhir saat anak mencapai usia 23 tahun, menikah atau sudah bekerja. 2. Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) Penggantian upah sementara selama tidak bekerja 100% untuk 12 bulan (1 tahun) pertama. Selanjutnya 50% hingga sembuh. Sebelumnya santunan penggantian upah 100% hanya untuk 6 bulan. 3. Biaya transportasi untuk mengangkut peserta yang mengalami kecelakaan kerja Transportasi darat = maksimal Rp5 juta (sebelumnya Rp1 juta) Transportasi laut = maksimal Rp2 juta (sebelumnya Rp1,5 juta) Transportasi udara = maksimal Rp10 juta (sebelumnya Rp2,5 juta). 4. Layanan home care (perawatan di rumah) Perawatan di rumah alias home care diberikan paling lama 1 tahun. Biaya maksimal Rp20 juta per tahun untuk setiap kasus. Diberikan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan yang tidak memungkinkan melanjutkan pengobatan ke rumah sakit. 5. Perawatan dan pengobatan tanpa batas biaya sesuai kebutuhan medis 6. Santunan kematian sebesar 60% x 80 x upah sebulan. Paling sedikit sebesar manfaat JKM 7. Biaya pemakaman sebesar Rp10 juta (sebelumnya Rp3 juta) 8. Santunan berkala cacat total tetap atau meninggal dunia sebesar Rp12 juta (sebelumnya Rp4,8 juta) 9. Penggantian biaya alat bantu dengar sebesar maksimal Rp2,5 juta

Page 29 of 152.

10. Penggantian gigi tiruan maksimal sebesar Rp5 juta (sebelumnya Rp3 juta) 11. Penggantian biaya kacamata maksimal sebesar Rp1 juta 12. Pemeriksaan diagnostik untuk penyelesaian kasus penyakit akibat kerja bagi peserta yang telah terbukti mengalami Penyakit Akibat Kerja (PAK) 13. Pendampingan dan pelatihan untuk persiapan kembali bekerja (return to work) 14. Santunan cacat: Santunan cacat sebagian fungsi = % berkurangnya fungsi x % tabel PP 82/2019 x 80 kali upah sebulan Santunan cacat anatomis = % sesuai tabel PP 82 x 80 kali upah Santunan cacat total tetap = 70% x 80 x upah sebulan. Tabel persentase di atas dapat dilihat di sini. Rincian Kenaikan Pertanggungan Jaminan Kematian Jaminan Kematian (JKM) merupakan program yang memberi manfaat uang tunai kepada ahli waris ketika peserta BPJS Ketenagakerjaan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Beberapa manfaat JKM yang ditingkatkan berdasarkan PP No. 82/2019, terdiri dari: 1. Beasiswa untuk 2 anak Bantuan beasiswa untuk 2 orang anak peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal dunia maksimal Rp174 juta. Syaratnya masa iuran kepesertaan minimal 3 tahun. Ketentuan ini dipermudah dari sebelumnya yang masa iur minimal 5 tahun dengan nilai beasiswa Rp12 juta. TK sampai SD (sederajat) = Rp1,5 juta per tahun per anak (masa pendidikan maksimal 8 tahun) SMP (sederajat) = Rp2 juta per tahun per anak (masa pendidikan maksimal 3 tahun) SMA (sederajat) = Rp2 juta per tahun per anak (masa pendidikan maksimal 3 tahun) Perguruan Tinggi S1 (sederajat) = Rp12 juta per tahun per anak (masa pendidikan maksimal 5 tahun). Ketentuannya pengajuan dan pemberian bantuan beasiswa dalam program JKM sama dengan JKK. 2. Santunan meninggal dunia

Page 30 of 152.

Bantuan biaya pemakaman sebesar Rp10 juta (sebelumnya Rp3 juta) Santunan kematian sekaligus sebesar Rp20 juta (sebelumnya Rp16,2 juta) Santunan berkala yang dibayar sekaligus sebesar Rp12 juta (sebelumnya Rp4,8 juta) Jadi total santunan (uang tunai) yang diberikan ke ahli waris = Rp42 juta (sebelumnya hanya Rp24 juta). "Tambahan manfaat perlindungan ini membuat pekerja lebih tenang dan nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga akan berdampak pada naiknya produktivitas di dalam dan di luar perusahaan," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah seperti dikutip dari Instagram Kemnaker. Besaran Iuran Tetap Tenang, peningkatan nilai pertanggungan BPJS Ketenagakerjaan bagi peserta program JKK dan JKM tidak diikuti embel-ember kenaikan tarif. Ditegaskan bahwa besaran iuran tetap sama. Tarif atau iurannya sebesar: Besar Iuran JKK Pekerja Penerima Upah = 0,24%-1,74% dari upah yang dilaporkan perusahaan (tergantung tingkat risiko pekerjaan) -- Ditanggung penuh perusahaan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) = 1% dari upah yang dilaporkan Pekerja Jasa Konstruksi = Mulai dari 0,21% (berdasarkan nilai proyek) -- Ditanggung penuh kontraktor Pekerja Migran Indonesia = Rp370 ribu (program JKK dan JKM) Besar Iuran JKM Pekerja Penerima Upah = 0,3% dari upah yang dilaporkan perusahaan Pekerja Bukan Penerima Upah = Rp6.800 Pekerja Jasa Konstruksi = Mulai dari 0,21% (berdasarkan nilai proyek) -- Ditanggung penuh kontraktor Pekerja Migran Indonesia = Rp370 ribu (program JKK dan JKM). Semua Pekerja Wajib Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Program jaminan sosial merupakan amanat Undang-undang (UU) yang harus dijalankan. Jika seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) harus terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan, begitupula dengan semua pekerja di Tanah Air. Mau pegawai tetap, buruh harian, freelance, pekerja borongan, maupun pekerja dengan perjanjian waktu kerja lainnya wajib terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Bisa pilih program JKK, JKM, Jaminan Hari Tua (JHT) maupun Jaminan Pensiun (JP) atau ikut semuanya. Semakin lengkap program jaminan sosial yang kamu ikuti, makin banyak pula manfaat perlindungan yang bisa kamu dapatkan.

Page 31 of 152.

Title KOALISI MASYARAKAT SIPIL TOLAK OMNIBUS LAW

Media Name Koran Tempo

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 22

Media Type Koran

Sentiment Negative

Page 32 of 152.

Page 33 of 152.

Page 34 of 152.

Title DRAF RUU OMNIBUS LAW BELUM RAMPUNG

Media Name Koran Jakarta

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 12

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 35 of 152.

Page 36 of 152.

Title RUU CIPTA LAPANGAN KERJA

Media Name Pikiran Rakyat

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 14

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 37 of 152.

Page 38 of 152.

Page 39 of 152.

Title BURUH TOLAK OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA, BEGINI RESPONS MENTERI

Media Name liputan6.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.liputan6.com/news/read/4160772/buruh-tolak-omnibus-law-cip ta-lapangan-kerja-begini-respons-menteri

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

BURUH TOLAK OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA, BEGINI RESPONS MENTERI

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendatangi DPR RI untuk menyampaikan penolakan terhadap Omnibus Law dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada Senin 20 Januari 2020. Presiden KSPI yang juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal mengatakan, pada dasarnya kaum buruh setuju dengan investasi. Namun demikian, menurut Said Iqbal, kaum buruh dipastikan akan melakukan perlawanan jika demi investasi kesejahteraan dan masa depan mereka dikorbankan. "Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka penciptaan lapangan kerja, maka pemerintah jangan keliru menjadikan masalah upah, pesangon, dan hubungan kerja menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 20 Januari 2020. Aksi para buruh yang menolak Omnibus Law tersebut mendapatkan respons dari pemerintah. Misalnya saja Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Moeldoko menegaskan, pemerintah menampung aspirasi para buruh. Tak hanya buruh, pemerintah juga menerima masukan dari pengusaha. Berikut respons pemerintah terhadap aksi penolakan Omnibus Law dari para buruh dihimpun Liputan6.com: Kata Menko Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sudah berdialog dengan tujuh konfederasi dan 28 serikat buruh untuk membahas Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Dia mengklaim para buruh telah menyetujui aturan dalam omnibus law itu. "Pada prinsipnya hampir seluruh konfederasi menerima omnibus law ini. Mereka menghendaki agar dilibatkan sebagai mitra dialog," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Menurut dia, penolakan dari serikat buruh sebelumnya terjadi karena ada perbedaan persepsi mengenai Omibus Law Cipta Lapangan Kerja. Salah satunya yaitu,

Page 40 of 152.

mengenai upah minimum. "Jadi beberapa hal yang kemarin dibahas dengan konfederasi, beberapa hal yang memang informasinya belum sampai, ada perbedaan persepsi mengenai informasi," ujarnya. Airlangga menjelaskan bahwa formulasi upah minimum hanya untuk pekerja baru yang bekerja kurang dari setahun. Pasalnya, selama ini informasi yang beredar adalah upah minimum berlaku untuk seluruh buruh. "Jadi yang diatur adalah untuk entry level tenaga kerja," ucapnya. Selain itu, dia menyebut para buruh akan mendapat jaminan kehilangan pekerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan melalui aturan baru ini. Namun, Airlangga memastikan bahwa program ini bukan untuk menggantikan pesangon Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK). "Jadi ini on top daripada PHK pesangon," tutur Airlangga. Dia menuturkan lewat Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja ini, ada fleksibilitas waktu kerja. Kendati begitu, aturan lembur 40 jam kerja seperti UU saat ini akan tetap berlaku. "Pemerintah akan memberikan dengan pelaksanaan daripada perundang-undangan ini. Akan ada terkait dengan sweetener terhadap pengupahan. Jadi ada hal baru yang akan diberikan kepada para pekerja," jelas Airlangga. Permintaan Mahfud Md Sementara itu, Menteri Koordinator bidang politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md meminta para buruh tidak salah memahami Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. "Harus dipahami dulu bahwa omnibus law itu bukan omnibus untuk investasi. Omnibus law itu adalah omnibus tentang cipta lapangan kerja, nah cipta lapangan kerja itu maksudnya agar lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia itu semakin terbuka lebar," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Senin, 20 Januari 2020. Mahfud mengakui, memang satu cara membuka lapangan kerja adalah dengan memudahkan perizinan investasi. Namun, ia memastikan bahwa penekanannya bukan soal investasi, tapi lapangan kerja yang terhambat karena perizinan investasi. "Jangan keliru, kan lalu isunya liar, ini (Omnibus Law) untuk mempermudah orang asing, enggak, ini investasi biasa. Orang kamu pun semua mau investasi perizinannya akan dipermudah oleh ini," ujarnya.

Page 41 of 152.

Meski demikian, Mahfud mempersilakan para buruh menyampaikan aspirasi pada DPR apabila ada yang dinilai merugikan buruh. "Ya disampaikan saja nanti ke DPR nanti, kalau sejauh yang saya ini justru buruh diutamakan di situ ya. Tapi coba di bagian yang mana yang buruh dirugikan sampaikan ke DPR sampaikan juga ke saya nanti saya salurkan," ujarnya. "Yang penting paham masalahnya, ini adalah untuk mempermudah penciptaan lapangan kerja," tambahnya. Saat ini, lanjut Mahfud, draf UU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja sudah beres dan akan segera dibahas DPR. "Sudah (drafnya), habis reses DPR kan terus mulai membahas itu," katanya memungkasi. Moeldoko Serap Aspirasi Disisi lain, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan pemerintah menampung aspirasi para buruh terkait omnibus law. Tak hanya buruh, pemerintah juga menerima masukan dari pengusaha. "Dalam sidang kabinet paripurna Presiden menyatakan supaya dari pemerintah sungguh-sungguh mendegarkan aspirasi-aspirasi teman-teman sekalian (buruh maupun pengusaha)," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin 20 Januari 2020. Moeldoko berjanji akan mencari jalan tengah antara tuntutan buruh dengan permintaan pengusaha. Jalan tengah tersebut nantinya diakomodir dalam Omnibus Law UU Cipta Lapangan Kerja. "Intinya Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dibangun untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya dan menata kembali perpajakan. Nanti Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja bisa menjadi sesuatu yang lebih memberikan kepastian, lebih memberikan kenyamanan, lebih bisa diterima oleh semua pihak," papar dia. Mantan Panglima TNI ini berpendapat penolakan buruh terhadap RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja lantaran belum memahami betul isi draft tersebut. Termasuk anggapan Omnibus Law menghapus pesangon dan cuti melahirkan bagi pekerja. "Cuti hamil katanya dihilangkan, padahal kata Pak Airlangga (Meko Perekonomian) tidak. Maka yang lebih penting lagi nanti ada pertemuan bisa akomodir semua pihak," ucapnya. (Rizki Putra Aslendra)

Page 42 of 152.

Title IMIGRASI KARAWANG TOLAK PULUHAN PERMOHONAN PASPOR CALON TKI ILEGAL

Media Name antaranews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.antaranews.com/berita/1259407/imigrasi-karawang-tolak-pulu han-permohonan-paspor-calon-tki-ilegal

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Karawang - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Karawang menolak puluhan permohonan paspor karena diduga untuk kepentingan bekerja di luar negeri non-prosedural atau sebagai tenaga kerja Indonesia ilegal. "Ada 44 permohonan paspor yang ditolak selama Januari sampai Desember 2019," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Karawang Ujang Cahya kepada Antara, di Karawang, Jawa Barat, Rabu. Ia mengatakan, penolakan permohonan pembuatan paspor tersebut sesuai dengan ketentuan yang ditelah ditetapkan. Dalam proses permohonan, ditemukan indikasi kalau yang bersangkutan merupakan pekerja migran Indonesia non-prosedural, sehingga ditolak permohonan paspor yang diajukan. Sementara itu, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Karawang selama 2019 telah melakukan pelayanan permohonan paspor terhadap 72.892 warga. Dari berbagai jenis layanan permohonan paspor, kebanyakan warga yang mengajukan paspor tujuannya untuk wisata ke luar negeri dan umrah. Catatan Kantor Imigrasi setempat, jumlah warga Karawang dan Purwakarta yang mengajukan permohonan paspor untuk wisata dan umrah sebanyak 37.767 orang. Sedangkan warga yang mengajukan permohonan paspor untuk bekerja di luar negeri mencapai 2.984 orang. Sementara yang mengajukan untuk ibadah haji mencapai 1.660 orang. Menurut Ujang, layanan paspor itu meliputi permohonan baru, penggantian habis berlaku, penggantian karena hilang/rusak, dan perubahan data. Pewarta: M.Ali Khumaini Editor: Bambang Sutopo Hadi COPYRIGHT (c)2020 .

Page 43 of 152.

Title LAYANAN KB PEKERJA MIGRAN DI SARAWAK DIDUKUNG PENUH KJRI KUCHING

Media Name antaranews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.antaranews.com/berita/1259395/layanan-kb-pekerja-migran-di -sarawak-didukung-penuh-kjri-kuching

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Ide ini tentu sangat bagus dan kami akan dukung sepenuhnya, karena dengan ini salah satunya negara hadir dalam memberikan pelayanan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) di Sarawak, Malaysia Pontianak - Kepala Perwakilan KJRI Kuching, Malaysia Yonni Triprayitno mendukung sepenuhnya rencana Perwakilan BKKBN Kalbar dalam memberikan pelayanan alat kontrasepsi dan sosialisasi program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi pekerja migran Indonesia di Malaysia khususnya di Sarawak. "Ide ini tentu sangat bagus dan kami akan dukung sepenuhnya, karena dengan ini salah satunya negara hadir dalam memberikan pelayanan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) di Sarawak, Malaysia," kata Yonni Triprayitno di Pontianak, Rabu. Hal itu ditegaskan Yonni usai mendapat jamuan makan malam pada Selasa (21/2) bersama Direktur Bina Ketahanan Remaja (Hanrem) BKKBN Eka Sulistya Ediningsih, Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Kusmana beserta staf dan Ketua Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Kalbar, Teguh Imam Wibowo dan anggota IPKB Kalbar di Pontianak. Menurut dia negara memang sudah seharusnya ada di tengah-tengah para PMI yang ada di luar negeri sehingga negara harus bisa membantu para PMI, sehingga mereka tidak dijadikan objek namun harus dijadikan subjek pahlawan devisa negara. "Mereka-mereka ini harus dilindungi dan diberikan hak-haknya sebagai warga negara Indonesia. Dan tindak lanjut dari realisasi keinginan BKKBN Kalbar dan IPKB Kalbar ini, maka kami akan melakukan perjalanan bertemu dengan para pengusaha di Malaysia dan melihat langsung pada saat kami melakukan 'jemput bola' pelayanan paspor di perusahaan-perusahaan ladang sawit," katanya. Dari pertemuan dan melihat langsung itu, katanya, akan ada dialog dan tanya jawab dengan berbagai pihak serta kepada para PMI untuk mendapatkan input apa yang akan dilakukan dalam merealisasikan rencana ini.

Page 44 of 152.

"Jadi, kawan-kawan dari BKKBN ini akan kami bawa untuk melakukan pendataan dengan mendatangi para pengusaha sawit dan para PMI itu sendiri. Dari data yang didapat maka nantinya, bila memang para PMI ini belum mendapatkan pelayanan KB dan lain sebagainya maka kita sebagai pemerintah akan turun untuk memberikan apa yang mereka butuhkan," katanya. Untuk itu, katanya, hal ini perlu dilakukan bersama-sama sebagai wujud kolaborasi yang sangat baik. "Kalau saya dari KJRI mau mengerjakan sendiri tentunya sulit, begitu juga sebaliknya. Dengan kolaborasi ini mudah-mudah negara akan siap membantu untuk melindungi dalam mencegah timbulnya masalah," kata Toni Triprayitno. Sementara itu, Kepala BKKBN Kalbar, Kusmana mengatakan ia sangat bersyukur ide yang ajukan BKKBN Kalbar mendapat tanggapan baik dari berbagai pihak, salah satunya dari KJRI Kuching. "Mudah-mudahan hal ini dapat terealisasi dengan baik sebagai wujud kita dalam memajukan manusia Indonesia khususnya untuk para PMI di Malaysia melalui program KKBPK. Tidak hanya pihak KJRI, namun ide ini juga sangat didukung oleh Pangdam XII/Tpr dan Kapolda Kalbar," katanya. Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah Editor: Andi Jauhary COPYRIGHT (c)2020 .

Page 45 of 152.

Title BP2MI KIRIM 16 ORANG PMI FORMAL KE POLANDIA

Media Name beritasatu.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.beritasatu.com/ekonomi/596480/bp2mi-kirim-16-orang-pmi-for mal-ke-polandia

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) atau sebelumnya bernama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengirim sebanyak 16 orang pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Polandia, Selasa (21/1/2020) malam. Sebanyak 16 orang PMI yang berasal dari Lampung dan Jawa Tengah ini diberangkatkan ke melalui Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, untuk memenuhi permintaan pasar kerja potensial di Polandia yakni menempati jabatan welder (perlasan) dengan gaji bulanan yang berkisar antara Rp 9.000.000 - 10.000.000. Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan, (BP2MI), Servulus Bobo Riti, mewakili Deputi Penempatan BP2MI, Teguh Hendro Cahyono, dalam sambutan pelepasan PMI tersebut, di Jakarta, Selasa (21/1/2020) malam, sebagaimana dalam siaran persnya, mengatakan, pengiriman ke Polandia ini ini merupakan sebuah terobosan baru sekaligus penempatan pertama bagi PT Bali Pesona Abadi. Servulus yang didampingi Ammi sebagai Manajer Pemasaran dari PT Bali Pesona Abadi, menyampaikan, pemerintah melalui BP2MI menyambut baik terobosan yang dicapai oleh PT Bali Pesona Abadi sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang berhasil masuk ke pasar Polandia. "Penempatan PMI oleh perusahaan Bali Pesona Abadi ke negara tujuan Polandia ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membuka peluang baru bagi PMI

Page 46 of 152.

untuk bekerja di negara-negara tujuan potensial di Benua Eropa, antara lain melalui Polandia, yang sudah dilakukan promosi dan penjajakannya semenjak masa Endang Sulistyaningsih sebagai Deputi Kerja Sama Luar Negeri (KLN) dan Promosi di BNP2TKI beberapa tahun lalu," jelas Servulus. Sejauh catatan BP2MI, sudah ada beberapa P3MI yang masuk ke pasar Polandia. Sampai dengan berita ini diturunkan, sekitar 298 orang PMI telah bekerja di Polandia dengan potensi job order sebanyak 1.892. Pada kesempatan tersebut, Servulus berhasil mengidentifikasi latar belakang dari ke-16 orang PMI yang seluruhnya adalah laki-laki tersebut, dimana beberapa diataranya sudah pernah bekerja di negara lainnya seperti Korea, Taiwan dan Malaysia. Sehingga, secara individu mereka adalah para pekerja migran yang tidak diragukan lagi kompetensinya. Pada kesempatan itu Servulus menyampaikan bahwa para PMI hendaknya dengan kesadaran penuh untuk bekerja dengan baik dan menjaga nama baik bangsa dan negara. Keberadaan para PMI di Polandia, kata dia, adalah sebagai duta pekerja migran sekaligus duta bela negara yang merupakan cerminan dari citra bangsa dan negara Indonesia. Dalam konteks sebagai duta bela negara, Servulus meminta agar para PMI selalu menjaga ideologi negara dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dan menjauhkan diri dari godaan yang dapat menjerumuskan diri para PMI dalam paham idiologis atau dogmatis yang bertentangan dengan Pancasila. Servulus juga mengingatkan agar para PMI senantiasa bersemangat dalam berkerja dan selalu menghadirkan Tuhan Allah dengan memanjatkan Doa, beribadah sesuai situasi dan kondisi kerja, berhemat dan menabung demi mewujudkan cita-cita untuk kehidupan yang lebih baik, serta selalu berkomunikasi dengan perusahaan dan Perwakilan RI di Warsawa. "Jangan pernah tergoda untuk escape ke negara lain, karena itulah awal dari saudara berpotensi mengalami perlindunan yang tidak punya kepastian hukum," pungkas Servulus Bobo Riti. Sumber: Suara Pembaruan

Page 47 of 152.

Title BURUH DI TANGERANG TURUN KE JALAN TOLAK RUU OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA

Media Name merdeka.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.merdeka.com/peristiwa/buruh-di-tangerang-turun-ke-jalan-to lak-ruu-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja.html

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Ribuan buruh dari berbagai elemen dan serikat pekerja di Kota Tangerang, dijadwalkan melakukan berunjuk rasa di depan plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Aksi ini sebagai bentuk penolakan mereka terhadap Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Lebih kurang 5.000 buruh akan turun ke jalan siang nanti. "Kami sampaikan maaf kepada masyarakat karena demo," ujar Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten, Dedi Sudarajat, Rabu (22/1). "Hampir semua karyawan akan ikut total demo ini. Jadi, kami menolak Omnibus Law Ketenagakerjaan karena sistem ini menghancurkan kesejahteraan buruh," sambungnya. Menurutnya, para buruh akan bergerak dari sejumlah titik. Bahkan akan ada long march atau konvoi kendaraan. Konvoi buruh dimulai dari wilayah barat dan timur Tangerang, dengan titik temu massa di bilangan Tanah Tinggi untuk bersama-sama menuju Gedung DPRD Kota Tangerang di kawasan Puspemkot Tangerang. "Mulai pukul 6 pagi, satgas serikat pekerja mulai menduduki semua pintu kawasan industri di Kota Tangerang," tutur Dedi.

Page 48 of 152.

Dedi menambahkan, aksi unjuk sudah diberitahukan ke kepolisian beberapa hari lalu. "Jadi, jika polisi membubarkan, jelas kami akan melawan,"kata dia. Terpisah, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Prapti, mengaku telah mendapatkan surat pemberitahuan unjuk rasa buruh terkait Omnibus Law Ketenagakerjaan. "Mereka aksi titik kumpulnya di DPRD Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Estimasi massa yang gelar aksi besok sekitar 2.000 orang. Intinya mereka menuntut menyangkut kesejahteraannya," kata Prapti. [lia]

Page 49 of 152.

Title BURUH DI TANGERANG AKAN UNJUK RASA TOLAK RUU OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA

Media Name liputan6.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.liputan6.com/news/read/4161111/buruh-di-tangerang-akan-unj uk-rasa-tolak-ruu-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja

Media Type Pers Online

Sentiment Negative

Ribuan buruh dari berbagai elemen dan serikat pekerja di Kota Tangerang, akan berunjuk rasa di depan plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Aksi ini sebagai bentuk penolakan mereka terhadap Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Lebih kurang 5.000 buruh akan turun ke jalan siang nanti. "Kami sampaikan maaf kepada masyarakat karena demo," ujar Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten, Dedi Sudarajat, Rabu (22/1/2020). "Hampir semua karyawan akan ikut total demo ini. Jadi, kami menolak Omnibus Law Ketenagakerjaan karena sistem ini menghancurkan kesejahteraan buruh," sambungnya. Menurutnya, para buruh akan bergerak dari sejumlah titik. Bahkan akan ada long march atau konvoi kendaraan. Konvoi buruh dimulai dari wilayah barat dan timur Tangerang, dengan titik temu massa di bilangan Tanah Tinggi untuk bersama-sama menuju Gedung DPRD Kota Tangerang di kawasan Puspemkot Tangerang. "Mulai pukul 6 pagi, satgas serikat pekerja mulai menduduki semua pintu kawasan industri di Kota Tangerang," tutur Dedi. Dedi menambahkan, aksi unjuk sudah diberitahukan ke kepolisian beberapa hari lalu. "Jadi, jika polisi membubarkan, jelas kami akan melawan," kata dia. Berkumpul di DPRD Terpisah, Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang, Prapti, mengaku telah mendapatkan surat pemberitahuan unjuk rasa buruh terkait Omnibus Law Ketenagakerjaan. "Mereka aksi titik kumpulnya di DPRD Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Estimasi massa yang gelar aksi besok sekitar 2.000 orang. Intinya mereka menuntut menyangkut kesejahteraannya," kata Prapti.

Page 50 of 152.

Title DRAFT RUU OMNIBUS LAW BEREDAR DI TENGAH-TENGAH PUBLIK, BALEG JUSTRU BELUM MENERIMANYA

Media Name pikiran-rakyat.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01333634/draft-ruu-omnibus- law-beredar-di-tengah-tengah-publik-baleg-justru-belum-menerimanya

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Rieke Dyah Pitaloka mengaku belum menerima draf resmi semua rancangan undang-undang (RUU) terkait Omnibus Law dari pihak pemerintah. Diketahui, Pemerintah tengah menginisiasi empat omnibus law yakni omnibus law RUU Kefarmasian, RUU Cipta Lapangan Kerja, RUU Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian, dan RUU Ibu Kota Negara. Menurut Rieke, pihaknya saat ini masih menggodok agar 50 RUU bisa disetujui masuk di Program Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun 2020 dalam rapat paripurna DPR. Rieke mengatakan pihaknya tak akan membahas RUU terkait omnibus law yang dikirim pemerintah apabila belum disetujui DPR lewat rapat paripurna. "Kalau pun pemerintah mengirim kan draf ini tidak disahkan prolegnas prioritas 2020 di paripurna maka tidak akan terjadi pembahasan," kata Rieke di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa 21 Januari 2020. Rieke enggan mengomentari terkait beredarnya draf RUU Cilaka yang kini beredar di tengah-tengah publik. Ia pun menyatakan masih menunggu dokumen resmi dari pemerintah terkait hal tersebut. "Kalau sudah ada dokumen resminya pasti kita sampaikan juga ke publik tapi kita ga akan berasumsi," kata politikus PDIP tersebut.Selain itu, Rieke menyatakan pihaknya membuka peluang untuk menerima masukan dari pelbagai pihak untuk menyempurnakan proses RUU Cipta Lapangan Kerja. Hal itu tak lepas dari banyaknya protes dari serikat buruh yang mempersoalkan beberapa subtansi di RUU tersebut. "Jadi tetap membuka ruang juga untuk hal-hal tertentu baik itu yang menyangkut perhatian publik maupun secara subtansi memang penting bagi bangsa dan negara gitu. Itu bisa dibuka lagi," kata dia. Sebelumnya, Wacana pemerintah menerbitkan Undang Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja ditolak buruh. Penolakan mereka salah satunya disampaikan melalui aksi yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Senin 20 Januari 2020.Memadati

Page 51 of 152.

ruas jalan Gatot Subroto, buruh yang berjumlah sekira ratusan ini menyebut ada enam alasan kenapa mereka menolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja atau yang mereka sebut sebagai 'Cilaka'. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan yang pertama, Omnibus Law itu dalam praktiknya dikhawatirkan akan menghilangkan upah minimum bagi buruh. Pengenalan upah per jam akan mengakibatkan upah minimum bakal terdegredasi bahkan hilang. Buruh akan dihitung per jam dalam jam kerjanya. "Kalau dia bekerja dalam satu bukan hanya 2 minggu, maka dapat dipastikan upahnya hanya sepertiga atau paling tinggi setengah dari nilai upah minimum yang berlaku di satu daerah tertentu," kata Iqbal.Selanjutnya, ia mengkhawatirkan RUU ini akan mengakibatkan hilangnya pesangon, membebaskan buruh kontrak serta alih daya (outsoursing), mempermudah masuknya tenaga kerja asing, dan menghilangkan jaminan sosial, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha. "Melalui kesempatan ini kami meminta DPR untuk membatalkan Omnibus law cipta lapangan kerja. Khususnya keterkaitannya dengan ketenagakerjaan, karena membuat masa depan pekerja, calon pekerja yang akan memasuki dunia kerja tanpa perlindungan," kata dia. Meski demikian, Said setuju dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi yaitu mengundang investasi sehingga terbuka lapangan kerja. Namun pihaknya tidak setuju ketika investasi masuk, tidak ada perlindungan bagi kaum buruh.Sementara terkait BPJS kesehatan, dia menilai seharusnya pemerintah mempertimbangkan lebih dahulu sebelum menaikkan iurannya. Ia mengatakan pihaknya akan menggelar demo yang lebih besar jika tuntutan membatalkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan tidak dilaksanakan. "Tentang BPJS kelas 3, kami hanya satu, sudah ada komitmen dengan DPR. Kenapa itu dibohongi, harusnya kelas 3 tidak naik," kata Said. Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menegaskan DPR akan mengajak serta elemen buruh saat membahas Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Tim kecil itu akan melibatkan kelompok buruh dan menghubungkannya dengan Komisi IX DPR serta Badan Legislasi (Baleg). "Saya sudah berjanji kepada kawan-kawan buruh untuk memfasilitasi mereka ke pimpinan Komisi IX, komisi terkait, dan Baleg untuk membuat suatu tim kecil untuk melakukan diskusi dan koordinasi," kata Dasco.

Page 52 of 152.

Title PEKERJA DERMAGA PT UEP TIDAK GUNAKAN APD

Media Name Riau Post

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 24

Media Type Koran

Sentiment Negative

Page 53 of 152.

Page 54 of 152.

Title PENCATATAN PERKAWINAN PEKERJA MIGRAN PERLU JADI PERHATIAN

Media Name republika.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://nasional.republika.co.id/berita/q4hgke428/pencatatan-perkawina n-pekerja-migran-perlu-jadi-perhatian

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Malaysia, Yonni Triprayitno mengatakan, pencatatan perkawinan menjadi isu penting di kalangan pekerja migran Indonesia yang ada di Sarawak, Malaysia Timur. Ia mengatakan isu ini perlu mendapat perhatian dari para pihak terkait di Indonesia. "Hingga saat ini KJRI di Kuching, Sarawak, mencatat sekitar 130 ribuan pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di sekitar 52 perusahaan kebun kepala sawit di seluruh wilayah Sarawak," katanya di Pontianak, Rabu. Ia menjelaskan kebanyakan para PMI yang bekerja di perusahaan-perusahaan kebun sawit itu untuk akses kemana-mana terasa sulit. Bukan tidak mungkin, kata dia, PMI yang sudah belasan tahun bekerja sudah menikah dan memiliki istri dan anak di Malaysia ini. Karena itu, katanya, perlu mendapat perhatian dari berbagai instansi pemerintah Indonesia. Khususnya, dalam hal pendataan administrasi sah perkawinan yang menjadi kewenangan Kementerian Agama. Tahun ini, ia mengatakan, Konsulat Jenderal RI di Kuching akan melakukan pendataan ulang agar diketahui jumlah dan data administrasi PMI yang valid. Untuk itu, KJRI akan membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk dalam hal pemberian hak-hak yang harus didapat para PMI sebagai warga Indonesia. "Tahun ini merupakan tahun pendataan yang valid. Untuk itu, agar para pekerja kita ini bisa nyaman dan aman serta tetap legal sebagai pekerja di Serawak Malaysia kita perlu mendata, dan itu bisa dimulai dari administrasi sah perkawinan," katanya. Hal tersebut, kata dia, dimaksudkan agar pendataan jumlah WNI, baik itu orang tua dan anak-anak, dapat terdata. "Kita bisa melindungi mereka dengan kelengkapan paspor dan dokumen lainnya hingga ke anak-anaknya yang lahir di Sarawak Malaysia," katanya. Terkait hal itu, ia mengharapkan Kementerian Agama juga dapat mendukung pelaksanaan pembinaan Keluarga Berencana (KB). Rencananya, pembinaan KB akan

Page 55 of 152.

dilakukan oleh BKKBN Kalbar di wilayah Sarawak, Malaysia bagi para PMI yang ada di wilayah tersebut. "Hal ini sangat perlu direalisasikan karena menjadi salah satu syarat keabsahan administrasi perkawinan para PMI yang membawa istri dan anak bekerja di Sarawak Malaysia. Dengan sahnya secara administrasi perkawinan itu maka BKKBN bisa masuk di dalam sosialisasi dan pembinaan keluarga berencana dan program KKBPK," katanya. Ia menambahkan, dengan data yang valid itu juga maka dapat mempermudah membantu para PMI dalam pelayanan pendidikan, kesehatan dan pembinaan keluarga berencana yang sejahtera dan bahagia oleh BKKBN. "Melalui dukungan Kementerian Agama ini kami berharap perkawinan antarsesama PMI di Sarawak Malaysia menjadi sah namun tidak meninggalkan peraturan perkawinan yang berlaku di Indonesia. Dengan harapan para 'pahlawan devisa' negara ini dapat merasakan bahwa pemerintah terus dapat hadir di tengah-tengah mereka," demikian Yonni Triprayitno.

Page 56 of 152.

Title MAHFUD MD SEBUT DEMO OMNIBUS LAW KARENA SALAH PAHAM

Media Name tempo.co

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://bisnis.tempo.co/read/1298165/mahfud-md-sebut-demo-omnibus-law- karena-salah-paham

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD sudah menduga rencana pemerintah membuat Rancangan Undang-undang Cipta Lapangan Kerja dalam bentuk Omnibus Law akan diwarnai unjuk rasa. Ia pun mempersilakan pandangan itu disalurkan saja. "Kalau ada masalah mari beri masukan, sehingga saya katakan yang demo itu sebenarnya karena salah persepsi, salah paham," ujar Mahfud di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Mahfud mengatakan masyarakat kerap menyalahartikan rencana terbitnya beleid besar itu. Misalnya saja, muncul anggapan bahwa Omnibus Law muncul untuk mempermudah pemerintah kongkalikong dengan asing, sehingga modal asing mudah masuk dan berujung rakyat dirugikan. "Enggak ada itu, enggak benar, ini kan berlaku juga untuk modal asing dan dalam negeri, ini terkadang salah, bahkan disebut mempermudah Cina masuk, bukan, enggak ada urusannya," tutur dia. Di samping itu, Mahfud juga meluruskan anggapan bahwa Omnibus Law yang bakal terbit adalah beleid soal investasi. Menurut dia, anggapan itu kurang tepat lantaran investasi hanya bagian kecil dari beleid tersebut. "Ini adalah Rancangan Undang-undang tentang Cipta Lapangan Kerja dengan mempermudah prosedur berinvestasi," kata dia. "Siapa yang investasi, ya siapa saja, Cina, Jepang, Eropa, Qatar, atau siapa." Sebelumnya, ribuan buruh yang yang berasal dari berbagai organisasi demo di DPR untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyatakan, buruh khawatir, Omnibus Law akan merugikan kaum buruh. "Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka penciptaan lapangan kerja, jangan keliru menjadikan masalah upah, pesangon, dan hubungan kerja menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal di depan gerbang

Page 57 of 152.

Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senin 20 Januari 2020. Ia mengatakan, ada enam alasan mengapa buruh menolak keberadaan Omnibus Law. Pertama, menghilangkan upah minimum, kedua menghilangkan pesangon, ketiga membebaskan buruh kontrak dan outsourcing. Adapun keempat, Omnibus Law akan mempermudah masuknya tenaga kerja asing. Kelima, menghilangkan jaminan sosial, dan terakhir menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha. Said mengatakan, sebagai buruh, pihaknya setuju saja dengan prinsip pemerintah guna meningkatkan investasi. Namun, jika investasi justru menurunkan kesejahteraan dan mengorbankan masa depan buruh, tentu pemerintah harus membatalkan regulasi ini. Dia meminta pemerintah lebih jeli lagi melihat masalah investasi. Menurutnya, yang menjadi hambatan investor masuk ke Indonesia ialah masalah korupsi dan tidak efesiennya birokrasi. "Jadi jangan menyasar masalah ketenagakerjaan," ungkap Said Iqbal. CAESAR AKBAR | EKO WAHYUDI

Page 58 of 152.

Title BP2MI KIRIM 16 ORANG PMI FORMAL KE POLANDIA

Media Name sp.beritasatu.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://sp.beritasatu.com/ekonomi/bp2mi-kirim-16-orang-pmi-formal-ke-p olandia/596480/

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) atau sebelumnya bernama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengirim sebanyak 16 orang pekerja migran Indonesia (PMI) atau tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Polandia, Selasa (21/1/2020) malam. Sebanyak 16 orang PMI yang berasal dari Lampung dan Jawa Tengah ini diberangkatkan ke melalui Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, untuk memenuhi permintaan pasar kerja potensial di Polandia yakni menempati jabatan welder (perlasan) dengan gaji bulanan yang berkisar antara Rp 9.000.000 - 10.000.000. Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan, (BP2MI), Servulus Bobo Riti, mewakili Deputi Penempatan BP2MI, Teguh Hendro Cahyono, dalam sambutan pelepasan PMI tersebut, di Jakarta, Selasa (21/1/2020) malam, sebagaimana dalam siaran persnya, mengatakan, pengiriman ke Polandia ini ini merupakan sebuah terobosan baru sekaligus penempatan pertama bagi PT Bali Pesona Abadi. Servulus yang didampingi Ammi sebagai Manajer Pemasaran dari PT Bali Pesona Abadi, menyampaikan, pemerintah melalui BP2MI menyambut baik terobosan yang dicapai oleh PT Bali Pesona Abadi sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang berhasil masuk ke pasar Polandia.

Page 59 of 152.

"Penempatan PMI oleh perusahaan Bali Pesona Abadi ke negara tujuan Polandia ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membuka peluang baru bagi PMI untuk bekerja di negara-negara tujuan potensial di Benua Eropa, antara lain melalui Polandia, yang sudah dilakukan promosi dan penjajakannya semenjak masa Endang Sulistyaningsih sebagai Deputi Kerja Sama Luar Negeri (KLN) dan Promosi di BNP2TKI beberapa tahun lalu," jelas Servulus. Sejauh catatan BP2MI, sudah ada beberapa P3MI yang masuk ke pasar Polandia. Sampai dengan berita ini diturunkan, sekitar 298 orang PMI telah bekerja di Polandia dengan potensi job order sebanyak 1.892. Pada kesempatan tersebut, Servulus berhasil mengidentifikasi latar belakang dari ke-16 orang PMI yang seluruhnya adalah laki-laki tersebut, dimana beberapa diataranya sudah pernah bekerja di negara lainnya seperti Korea, Taiwan dan Malaysia. Sehingga, secara individu mereka adalah para pekerja migran yang tidak diragukan lagi kompetensinya. Pada kesempatan itu Servulus menyampaikan bahwa para PMI hendaknya dengan kesadaran penuh untuk bekerja dengan baik dan menjaga nama baik bangsa dan negara. Keberadaan para PMI di Polandia, kata dia, adalah sebagai duta pekerja migran sekaligus duta bela negara yang merupakan cerminan dari citra bangsa dan negara Indonesia. Dalam konteks sebagai duta bela negara, Servulus meminta agar para PMI selalu menjaga ideologi negara dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dan menjauhkan diri dari godaan yang dapat menjerumuskan diri para PMI dalam paham idiologis atau dogmatis yang bertentangan dengan Pancasila. Servulus juga mengingatkan agar para PMI senantiasa bersemangat dalam berkerja dan selalu menghadirkan Tuhan Allah dengan memanjatkan Doa, beribadah sesuai situasi dan kondisi kerja, berhemat dan menabung demi mewujudkan cita-cita untuk kehidupan yang lebih baik, serta selalu berkomunikasi dengan perusahaan dan Perwakilan RI di Warsawa. "Jangan pernah tergoda untuk escape ke negara lain, karena itulah awal dari saudara berpotensi mengalami perlindunan yang tidak punya kepastian hukum," pungkas Servulus Bobo Riti. Sumber : Suara Pembaruan]

Page 60 of 152.

Title DANA KELOLAAN BPJAMSOSTEK AMAN

Media Name Analisa Daily

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 11

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 61 of 152.

Page 62 of 152.

Title PENGELOLAAN DANA KEPESERTAAN BPJAMSOSTEK AMAN

Media Name Analisa Daily

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 10

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 63 of 152.

Page 64 of 152.

Title OMNIBUS LAW BELUM PASTI MASUK PROLEGNAS

Media Name Fajar

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL 1&7

Media Type Koran

Sentiment Positive

Page 65 of 152.

Page 66 of 152.

Title OMNIBUS LAW HARUS BERPIHAK PADA RAKYAT, BUKAN INVESTOR

Media Name bandung.bisnis.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://bandung.bisnis.com/read/20200122/549/1192756/omnibus-law-harus -berpihak-pada-rakyat-bukan-investor

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

BANDUNG -- Perjalanan pembahasan RUU Omnibus Law mulai banyak menuai kritik

terkait beberapa isu pemangkasan kebijakan yang dikhawatirkan oleh masyarakat.

Mulai dari isu ketenagakerjaan hingga kewajiban sertifikasi halal.

Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Ledia Hanifa Amaliah menilai munculnya

berbagai kritikan dan penolakan tersebut karena pemerintah dinilai terlalu fokus

menyuarakan kepentingan investasi dalam ide dasar pemunculan Omnibus Law.

Anggota Komisi X DPR RI ini menyatakan rencana penyederhanaan peraturan

perundangan untuk membuat efektifitas dan efisiensi regulasi adalah ide yang baik,

namun perlu dikuatkan dasar kepentingannya.

"RUU ini selayaknya dihadirkan terutama untuk menguatkan kemunculan,

perkembangan dan proteksi pada produk dalam negeri, pada para pengusaha

mikro, kecil, menengah dan termasuk juga untuk memberi perlindungan pada

tenaga kerja, konsumen dan masyarakat Indonesia secara umum," jelas Ledia, Rabu

(22/1).

Dengan demikian, papar Ledia, keinginan pemerintah menyegarkan iklim investasi

harus dilandasi dengan keberpihakan pada kepentingan seluruh masyarakat

Indonesia, termasuk para pekerja dan konsumen muslim.

"Isu terhapusnya hak-hak dan perlindungan bagi pekerja, serta perlindungan

konsumen muslim dari makanan yang tidak halal hanya sebagian dari contoh betapa

perbincangan pembahasan RUU ini masih terkesan lebih berfokus pada bagaimana

bisa membuka keran investasi seluas-luasnya tapi abai pada perlindungan bagi

masyarakat," kata dia.

Page 67 of 152.

Karenanya sebelum pembahasan RUU ini menjadi lebih teknis, Ledia mengingatkan

pemerintah untuk menjadikan penguatan dukungan dan perlindungan pada produk

dalam negeri, pengusaha UMKM, tenaga kerja dan masyarakat Indonesia secara

luas sebagai landasan pembuatan naskah RUU.

"Jadi, meski kita sangat ingin melakukan penyegaran iklim investasi, dengan

diantaranya menyederhanakan regulasi dan membuka jalan kemudahan bagi para

investor, keberpihakan dukungan dan perlindungan pada masyarakat Indonesia

harus diutamakan, bukan dikalahkan demi investasi," tandas Ledia. (K34) Simak

berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : omnibus law.

Page 68 of 152.

Title MAHFUD MD: BURUH DEMO KARENA TAK PAHAM OMNIBUS LAW

Media Name cnnindonesia.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200122121438-32-467599/mahfud- md-buruh-demo-karena-tak-paham-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menilai buruh belum memahami isi RUU Omnibus Law sehingga menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Demo dilakukan pada Selasa kemarin (21/1). "Ya biasa aja, kan pasti ada yang protes, setuju atau tidak. Yang protes itu kan biasanya karena tidak mengerti dan dia punya pendapat berbeda," ujar Mahfud saat ditemui di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (22/1). Mahfud menuturkan ada kesalahan yang dipahami oleh para buruh dan beberapa pihak lain terkait Omnibus Law. Di antaranya tudingan bahwa Omnibus Law akan mempermudah pemerintah 'kongkalikong' dengan pihak asing. "Enggak ada kayak gitu. Isunya tuh salah. Dibuat hoaks. Apalagi katanya untuk permudah China masuk. Sering disalahartikan Omnibus Law tentang investasi. Itu bagian kecil saja," ucapnya. Mahfud mengatakan, RUU itu nantinya masih akan dibahas di DPR. Jika ada buruh atau pihak lain yang keberatan dengan substansi Omnibus Law dapat menyampaikan langsung ke pemerintah maupun DPR. Salah satu keberatan itu, kata Mahfud, telah disampaikan langsung oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Ia mengklaim pemerintah bersikap terbuka terhadap berbagai kritik dan tanggapan tersebut. "Mereka bilang 'Kalau pasalnya begini akan bahaya bagi cyber security. Oke saya bilang saya salurkan'. Nah yang begitu masih bisa dibicarakan, yang penting Omnibus Law itu jalan, bahwa ada pendapat lain itu masih ada proses," katanya. Mantan Ketua MK itu mengklaim pemerintah selama ini telah melakukan sosialisasi ke banyak pihak terkait pembahasan Omnibus Law. Ia menampik jika ada pihak-pihak yang tak dilibatkan dalam pembahasan tersebut, termasuk dengan buruh. "Sejak awal kan sudah diumumkan pidato presiden waktu pelantikan, sesudah itu rapat. Nah FGD juga tidak minim. Tapi kalau masih dirasa kurang sekarang kan masih bisa dilanjutkan," ucapnya. Pada unjuk rasa di depan Gedung DPR kemarin, buruh menyoroti enam isu dalam

Page 69 of 152.

RUU Omnibus Law. Mereka cemas Omnibus Law akan menghilangkan upah minimum bagi buruh. Buruh khawatir tidak ada lagi uang pesangon, pembebasan buruh kontrak serta alih daya (outsourcing), mempermudah tenaga kerja asing masuk ke Indonesa, penghilangan jaminan sosial, serta menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha. "Melalui kesempatan ini kami meminta DPR untuk membatalkan Omnibus law cipta lapangan kerja. Khususnya keterkaitannya dengan ketenagakerjaan, karena membuat masa depan pekerja, calon pekerja yang akan memasuki dunia kerja tanpa perlindungan," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal .

Page 70 of 152.

Title PEMERINTAH TAMPIK TUDUHAN KONGKALIKONG DENGAN ASING SOAL OMNIBUS LAW

Media Name liputan6.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/4161337/pemerintah-tampik-tuduhan -kongkalikong-dengan-asing-soal-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Kemananan (Menko Polhukam), Mahfud Md, memastikan bahwa setiap pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus di sidang kabinet Indonesia Maju tidak pernah membicarakan soal China. Pernyataan ini sekaligus menepis adanya kedekatan khusus dengan Negeri Tirai Bambu tersebut. "Kalau di sidang kabinet itu kita malah jarang sebut China," kata dia di Jakarta, Rabu (22/1/2020). Mahfud mengatakan, seringkali Presiden Joko Widodo justru menyebut negara-negara lain selain China untuk bagaimana mereka bisa masuk berinvestasi di Tanah Air. Beberapa negara itu di antaranya adalah Qatar, UAE, Jepang, dan Eropa. Di samping itu, dirinya juga membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa RUU Omnibus Law dibuat pemerintah untuk kongkalikong dengan asing. Menurut dia, itu adalah pemahaman keliru, sebab aturan ini akan mempermudah izin baik dalam negeri maupun luar negeri. "Tidak ada itu. Karena ini berlaku dengan keduanya baik dalam negeri dan domestik. Apalagi spesifik ini (katanya) ini untuk mempermudah China masuk itu salah paham," kata dia. Tolak Omnibus Law, Buruh Kepung Gedung DPR Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) hari ini kembali mendatangi DPR RI untuk menyampaikan penolakannya terhadap Omnibus Law dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Senin (20/1/2020). Tidak hanya di Jakarta, gerakan penolakan, serentak juga dilakukan di berbagai provinsi lain di Indonesia. Misalnya Aceh, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo. Presiden KSPI yang juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal mengatakan, pada dasarnya kaum buruh setuju dengan investasi. Namun demikian, kaum buruh dipastikan akan melakukan perlawanan, jika kesejahteraan

Page 71 of 152.

dan masa depan kaum buruh dikorbankan demi investasi. Said Iqbal khawatir keberadaan Omnibus Law cipta lapangan kerja akan merugikan kaum buruh. Hal ini jika dalam praktiknya nanti, Omnibus Law menghilangkan upah minimum, menghilangkan pesangon, membebaskan buruh kontrak dan outsoursing (fleksibilitas pasar kerja), mempermudah masuknya TKA, menghilangkan jaminan sosial, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha. "Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka penciptaan lapangan kerja, maka pemerintah jangan keliru menjadikan masalah upah, pesangon, dan hubungan kerja menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/1/2020). Menurut World Economic Forum, kata Said Iqbal, dua hambatan utama investor enggan datang ke Indonesia adalah masalah korupsi dan inefisiensi birokrasi. "Jadi jangan menyasar masalah ketenagakerjaan," ucapnya menegaskan.

Page 72 of 152.

Title MAHFUD MD SEBUT OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA BAKAL BERANTAS KORUPSI

Media Name liputan6.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/4161336/mahfud-md-sebut-omnibus-l aw-cipta-lapangan-kerja-bakal-berantas-korupsi

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Kemananan (Menko Polhukam),

Mahfud MD menegaskan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law

Cipta Lapangan Kerja dibentuk untuk menghilangkan praktik korupsi. Sebab, dalam

proses perizinan investasi kerap kali ditemui proses yang berbelit dan panjang

sengaja dibiarkan untuk kepentingan pejabat tertentu

"Tumpang rindih aturan itu bukan hanya sebatas administrasi, melainkan karena

ada sisi korupsinya di sana. Hukum diatur sedemikian rupa untuk mendapat

untung," ujar Mahfud di Jakarta, Rabu (22/1).

Mahfud menyebut banyak para investor yang akhirnya tidak jadi menanamkan

modalnya ke Indonesia karena kehabisan modal hanya untuk mengurus

persyaratan. Salah satunya yakni terkait dengan izin Analisis Dampak Lingkungan

(Amdal).

"Orang kadang mau investasi, lalu menunggu amdal, dua tahun uangnya sudah

habis. Tiba-tiba ada pejabat apakah itu anggota DPR atau Kementerian, sini lewat

saya saja. Tapi mereka dapat fee. Itu bener. Secara hukum berisiko kalau ketauan

hancur dia," kata dia.

Selaian memininalisir terjadinya tindak korupsi, pemerintah juga berkomitmen untuk

memangkas proses kegiatan-kegiatan berusaha lainnya. Seperti dalam hal dwelling

time di pelabuhan yang disoroti Presiden Joko Widodo.

"Sampai sekarang belum juga selesai. Proses bongkar muat itu lama karena BNN

memeriksa narkoba, BPNT memeriksa barang-barang terorisme, Bea Cukai periksa

cukai, macam-macam banyak sekali. Kalau merevisi UU masing-masing akan lama.

Jadi diangkat saja semua pasal yang jadi masalah ke omnibus law," tandasnya.

RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Jembatani Keinginan Pengusaha dan Buruh

Page 73 of 152.

Buruh yang tergabung dalam aliansi gerakan buruh bersama rakyat (Gebrak)

melakukan aksi unjuk rasa pada Senin ini. Mereka menolak RUU Omnibus Law Cipta

Lapangan Kerja karena dianggap merugikan.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menegaskan pemerintah menampung aspirasi

para buruh. Tak hanya buruh, pemerintah juga menerima masukan dari pengusaha.

"Dalam sidang kabinet paripurna Presiden menyatakan supaya dari pemerintah

sungguh-sungguh mendegarkan aspirasi-aspirasi teman-teman sekalian (buruh

maupun pengusaha)," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin

(20/1/2020).

Moeldoko berjanji akan mencari jalan tengah antara tuntutan buruh dengan

permintaan pengusaha. Jalan tengah tersebut nantinya diakomodir dalam Omnibus

Law UU Cipta Lapangan Kerja.

"Intinya Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dibangun untuk menciptakan lapangan

kerja sebanyak-banyaknya dan menata kembali perpajakan. Nanti Omnibus Law

Cipta Lapangan Kerja bisa menjadi sesuatu yang lebih memberikan kepastian, lebih

memberikan kenyamanan, lebih bisa diterima oleh semua pihak," jelasnya.

Mantan Panglima TNI ini berpendapat penolakan buruh terhadap RUU Omnibus Law

Cipta Lapangan Kerja lantaran belum memahami betul isi draft tersebut. Termasuk

anggapan Omnibus Law menghapus pesangon dan cuti melahirkan bagi pekerja.

"Cuti hamil katanya dihilangkan, padahal kata Pak Airlangga (Meko Perekonomian)

tidak. Maka yang lebih penting lagi nanti ada pertemuan bisa akomodir semua

pihak," ucapnya.

Tolak Omnibus Law, Buruh Kepung Gedung DPR

Sebelumnya, ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja

Indonesia (KSPI) hari ini kembali mendatangi DPR RI untuk menyampaikan

penolakannya terhadap omnibus law dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Senin

(20/1/2020).

Tidak hanya di Jakarta, gerakan penolakan, serentak juga dilakukan di berbagai

provinsi lain di Indonesia. Misalnya Aceh, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera

Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,

Gorontalo.

Presiden KSPI yang juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI)

Page 74 of 152.

Said Iqbal mengatakan, pada dasarnya kaum buruh setuju dengan investasi. Namun

demikian, kaum buruh dipastikan akan melakukan perlawanan, jika demi investasi

kesejahteraan dan masa depan kaum buruh dikorbankan.

Said Iqbal khawatir, keberadaan omnibus law cipta lapangan kerja akan merugikan

kaum buruh. Hal ini jika dalam praktiknya nanti, omnibus law menghilangkan upah

minimum, menghilangkan pesangon, membebaskan buruh kontrak dan outsoursing

(fleksibilitas pasar kerja), mempermudah masuknya TKA, menghilangkan jaminan

sosial, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha.

"Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka

penciptaan lapangan kerja, maka pemerintah jangan keliru menjadikan masalah

upah, pesangon, dan hubungan kerja menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal

dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/1/2020).

Menurut World Economic Forum, kata Said Iqbal, dua hambatan utama investor

enggan datang ke Indonesia adalah masalah korupsi dan inefisiensi birokrasi. "Jadi

jangan menyasar masalah ketenagakerjaan," tegasnya.

Page 75 of 152.

Title BURUH TOLAK RUU OMNIBUS LAW, MAHFUD MD: MANA ADA UU LANGSUNG JADI

Media Name liputan6.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.liputan6.com/news/read/4161291/buruh-tolak-ruu-omnibus-law -mahfud-md-mana-ada-uu-langsung-jadi

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md meminta kepada para buruh agar tidak khawatir dengan adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law. Dia juga membuka pintu kepada mereka agar menyuarkan suara mereka. "Ya biasa saja, mana ada UU yang langsung jadi, kan pasti ada yang protes ada yang setuju ada yang tidak. Dibahas saja di DPR enggak apa-apa," kata Mahfud Md di Hotel Shang Rila, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020). Menurut dia, para buruh berhak memiliki pandangan berbeda, pemerintah siap akan menjelaskan secara rinci mengenai RUU Omnibus Law. Lalu jika mereka memiliki pandangan berbeda, bisa disampaikan para dewan. "Kalau dia tak mengerti kita jelaskan, kalau dia tak mengerti ya sampaikan ke DPR pasti diakomodasi," kata Mahfud. Sebelumnya, ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendatangi DPR RI untuk menyampaikan penolakannya terhadap Omnibus Law dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Senin 20 Januari 2020. Tidak hanya di Jakarta, gerakan penolakan, serentak juga dilakukan di berbagai provinsi lain di Indonesia. Misalnya Aceh, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo. Presiden KSPI yang juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal mengatakan, pada dasarnya kaum buruh setuju dengan investasi. Namun demikian, kaum buruh dipastikan akan melakukan perlawanan, jika demi investasi kesejahteraan dan masa depan kaum buruh dikorbankan. Buruh Tangerang Demo Hari Ini Ribuan buruh dari berbagai elemen dan serikat pekerja di Kota Tangerang, akan berunjuk rasa di depan plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Aksi ini sebagai bentuk penolakan mereka terhadap Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta

Page 76 of 152.

Lapangan Kerja. Lebih kurang 5.000 buruh akan turun ke jalan siang nanti. "Kami sampaikan maaf kepada masyarakat karena demo," ujar Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten, Dedi Sudarajat, Rabu (22/1/2020). "Hampir semua karyawan akan ikut total demo ini. Jadi, kami menolak Omnibus Law Ketenagakerjaan karena sistem ini menghancurkan kesejahteraan buruh," sambungnya. Menurutnya, para buruh akan bergerak dari sejumlah titik. Bahkan akan ada long march atau konvoi kendaraan. Konvoi buruh dimulai dari wilayah barat dan timur Tangerang, dengan titik temu massa di bilangan Tanah Tinggi untuk bersama-sama menuju Gedung DPRD Kota Tangerang di kawasan Puspemkot Tangerang. "Mulai pukul 6 pagi, satgas serikat pekerja mulai menduduki semua pintu kawasan industri di Kota Tangerang," tutur Dedi. Dedi menambahkan, aksi unjuk sudah diberitahukan ke kepolisian beberapa hari lalu. "Jadi, jika polisi membubarkan, jelas kami akan melawan," kata dia.

Page 77 of 152.

Title MAHFUD MD: PROTES SOAL OMNIBUS LAW BISA LANGSUNG KE SAYA

Media Name liputan6.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.liputan6.com/bisnis/read/4161243/mahfud-md-protes-soal-omn ibus-law-bisa-langsung-ke-saya

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Kemananan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengaku tak masalah apabila ada masyarakat yang bertentangan terkait dengan Rancangan Undang-Undang Omnibus Law. Bahkan, dirinya mempersilahkan kelompok yang bertentangan itu untuk menyampaikan langsung kepada dirinya. "Demo tidak apa-apa, disalurkan saja masukan. Apa yang ingin di sampaikan," kata Mahfud, di Jakarta, Rabu (22/1/2020). Hanya saja dirinya tak ingin, masyarakat salah anggapan mengenai RUU Ombibus Law yang kini tengah digodok oleh pemerintah dan DPR. Sebab, Omnibus Law sendiri dibuat untuk cipta lapangan kerja agar mendatangkan investasi ke dalam negeri. "Jika Omnibus Law rampung akan ada perubahan besar pergerakan ekonomi dan kebijakan Indonesia. Terkait cipta lapangan kerja, perpajakan, dan lain lain," jelas dia. Di samping itu, dirinya juga menepis adanya isu yang menyebutkan bahwa RUU Onmibus Law dibuat pemerintah untuk kongkalikong dengan asing. Menurutnya itu adalah pemahaman keliru, sebab aturan ini akan mempermudah izin baik dalam negeri maupun luar negeri. "Tidak ada itu. Karena ini berlaku dengan keduanya baik dalam negeri dan domestik. Apalagi spesifik ini (katanya) ini untuk mempermudah China masuk itu salah paham. Padahal cipta lapangan kerja untum mendatangkan investasi. Siapa yang berinvestasi? China, Jepang, Qatar, siapa saja," tandas dia. Buruh di Tangerang Akan Unjuk Rasa Tolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja Ribuan buruh dari berbagai elemen dan serikat pekerja di Kota Tangerang, akan berunjuk rasa di depan plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Aksi ini sebagai bentuk penolakan mereka terhadap Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta

Page 78 of 152.

Lapangan Kerja. Lebih kurang 5.000 buruh akan turun ke jalan siang nanti. "Kami sampaikan maaf kepada masyarakat karena demo," ujar Ketua DPD KSPSI Provinsi Banten, Dedi Sudarajat, Rabu (22/1/2020). "Hampir semua karyawan akan ikut total demo ini. Jadi, kami menolak Omnibus Law Ketenagakerjaan karena sistem ini menghancurkan kesejahteraan buruh," sambungnya. Menurutnya, para buruh akan bergerak dari sejumlah titik. Bahkan akan ada long march atau konvoi kendaraan. Konvoi buruh dimulai dari wilayah barat dan timur Tangerang, dengan titik temu massa di bilangan Tanah Tinggi untuk bersama-sama menuju Gedung DPRD Kota Tangerang di kawasan Puspemkot Tangerang. "Mulai pukul 6 pagi, satgas serikat pekerja mulai menduduki semua pintu kawasan industri di Kota Tangerang," tutur Dedi. Dedi menambahkan, aksi unjuk sudah diberitahukan ke kepolisian beberapa hari lalu. "Jadi, jika polisi membubarkan, jelas kami akan melawan," kata dia.

Page 79 of 152.

Title TOLAK OMNIBUS LAW 'CILAKA', BURUH AKAN GERUDUK DPRD TANGERANG HARI INI

Media Name rmol.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://politik.rmol.id/read/2020/01/22/418465/tolak-omnibus-law-cilak a-buruh-akan-geruduk-dprd-tangerang-hari-ini

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Aksi buruh dalam menentang Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) masih terus berlanjut. Setelah Jakarta dan sejumlah daerah lainnya, kali ini giliran buruh di wilayah Tangerang dan sekitarnya yang akan mendatangi para wakil rakyat. Dilaporkan Kantor Berita RMOLBanten, sekitar 10.000 buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu (AB3) direncanakan melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD Kota Tangerang hari ini, Rabu (22/1). Aksi tersebut untuk menolak (RUU) Omnibus Law 'Cilaka'. Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Provinsi Banten, Dedi Sudrajat mengatakan, RUU tersebut merupakan RUU yang radikal dan anti-Pancasila. Pasalnya, penerapan itu bakal merugikan kaum buruh karena banyak hak-hak buruh yang dikerdilkan, mulai dari penghapusan pesangon buruh hingga pengubahan jam kerja. "Terlebih lagi, adanya perluasan jenis pekerjaan kontrak atau outsourcing, mempermudah masuknya tenaga kerja asing, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha," terang Dedi, Selasa (21/1). Ia menjelaskan, adanya RUU Omnibus Law Cipta Karya tersebut juga akan membuat upah buruh semakin jauh dari kata layak. Bahkan, hal tersebut membuat buruh kehilangan kepastian kerja dan perlindungan hukum. "Termasuk hilangnya kebebasan buruh untuk berekspresi dan berpendapat menuntut haknya," katanya. Ia mengatakan, pernyataan pemerintah yang menyebut hambatan investasi adalah upah yang tinggi merupakan hal yang keliru. "Kebijakan pemerintah menerbitkan PP 78/2015 tentang Pengupahan untuk menahan laju kenaikan upah minimum telah berdampak pada turunnya daya beli buruh dan masyarakat. Selain itu juga berdampak pada stagnannya angka konsumsi

Page 80 of 152.

rumah tangga," ungkapnya. Ia menyatakan, minimnya kepastian bagi tenaga kerja juga berdampak pada pelajar dan mahasiswa yang akan bekerja di masa mendatang. Sebab, mereka berpotensi bekerja sebagai buruh kontrak bertahun-tahun tanpa ada kepastian. "Awalnya kita menyepakati 2.000 orang yang akan turun. Tapi dari pihak Banten anggotanya pun ingin turun semua. Jadi diprediksi ada 10.000 buruh dari 40 lebih aliansi buruh di Banten," pungkasnya. Untuk diketahui, pemerintah akan mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam proses penyusunan Omnibus Law sebelumnya, para buruh dan pengusaha sudah diajak dialog oleh pemerintah, namun mendapat protes dari buruh.

Page 81 of 152.

Title PEMERINTAH 'KUCING-KUCINGAN' SUSUN OMNIBUS LAW?

Media Name detik.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/4868793/pemerintah-kuc ing-kucingan-susun-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Jakarta - Informasi yang simpang siur mengenai RUU Omnibus Law membuat banyak yang salah paham mengenai rincian beleid yang beredar. Ribuan buruh pun melakukan demonstrasi menyuarakan berbagai tuntutan khususnya pada RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja alias 'Cilaka'. Lantas, benarkah pemerintah terkesan menutup-nutupi terkait substansi yang dibahas dalam RUU Omnibus Law? Menko Polhukam Mafhud MD buka suara terkait hal tersebut. Menurutnya, RUU Omnibus Law saat ini memang belum disampaikan ke publik dan masih terus dibahas. Namun dia memahami jika masih banyak yang belum mengerti mengenai Omnibus Law sendiri. "Nggak minim juga sebenarnya. Kan Presiden sudah sampaikan juga di pidato awalnya. Lalu rapat kabinet juga. Tapi kalau masih dirasa kurang, kan pembahasan masih dilanjutkan," katanya saat ditemui di acara Law & Regulation Outlook 2020 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020). DPR RI akan menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan RUU yang masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas 2020, termasuk omnibus law siang ini. "Nanti juga kan ada DIM (daftar inventarisasi masalah). Nanti kalau ada yang keberatan ya sampaikan. Itu masih bisa dibicarakan, yang penting omnibus law itu jalan," katanya. Sementara itu Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, pemerintah memang sebaiknya terbuka mengenai penyusunan RUU Omnibus Law. Menurutnya ada banyak hal dalam Omnibus Law yang memang belum dipahami oleh masyarakat. "Pemerintah tidak perlu tertutup soal ini. Justru hatus terbuka soal diskursusnya. Kenapa buruh demo, karena tidak paham paradigmanya. Padahal ini bagus paradigmanya. Sayangnya tidak terkomunikasikan dengan baik," ungkapnya dalam acara yang sama. (eds/ara) mahfud md omnibus law.

Page 82 of 152.

Title MAHFUD MD SOAL DEMO TOLAK OMNIBUS LAW: SALAH PAHAM, SALAH PERSEPSI

Media Name detik.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://news.detik.com/berita/4868613/mahfud-md-soal-demo-tolak-omnibu s-law-salah-paham-salah-persepsi

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan demo buruh menolak program omnibus law soal RUU Cipta Lapangan Kerja karena salah paham. Buruh dinilai salah persepsi dengan program omnibus law . "Sehingga saya katakan, dari demo-demo itu salah persepsi, salah paham. Salah pahamnya misalnya itu omnibus law itu untuk mempermudah pemerintah untuk kongkalikong dengan asing. Modal asing, masuk satu pintu lalu rakyat dirugikan," kata Mahfud Md dalam seminar di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Mahfud Md menegaskan UU Cipta Lapangan Kerja akan mempermudah investasi, tidak merujuk ke suatu negara tertentu. Pengusaha lokal juga mendapatkan fasilitas yang sama. "Perizinan itu, kan selalu isunya itu salah, penyebar hoaks, seakan pemerintah itu untuk mempermudah China masuk, nggak ada urusannya. Mau modal lokal apa masuk, itu di UU itu salah paham dan sering disalahartikan itu omnibus law , itu satu," ujar Mahfud Md. Mahfud Md menepis anggapan bahwa negara hanya menganakemaskan China. Mahfud mengatakan investasi dari Jepang, Qatar, Amerika, dan Eropa juga banyak. "Bagaimana cara investasi yang mudah, karena di Indonesia kadang kala atas UU itu masing-masing. Yang lebih dibeban UU itu diberikan beban masyarakat, lalu menunjukkan sikap ego," ucap Mahfud. Mahfud memberikan contoh ada orang mau berinvestasi dan sudah sesuai UU dan prosedur. Tapi, tiba-tiba ada pejabat yang menawarkan jalur khusus dengan mengambil keuntungan pribadi. "Nah itu, kadang kala ingin berinvestasi lalu nunggu dulu amdal, sampai dua tahun amdal tidak keluar. Uangnya sudah habis, itu yang dipikir. Sekarang bagaimana kalau melanggar UU ini kan langsung tutup kan lebih mudah, daripada nunggu amdal, begitu melanggar dengan UU dengan amdalnya udah tutup. Izinnya aja dipercepat dulu, kamu diberikan izin dan melanggar. Daripada ditahan-tahan dulu sampai uangnya habis, sudah uangnya lewat, amdalnya jadi, nggak jadi. Itu yang dipikir soal omnibus law ," pungkas Mahfud. (asp/azr) omnibus law uu cipta lapangan kerja ruu cipta lapangan kerja mahfud md.

Page 83 of 152.

Title TUNGGAK IURAN BPJAMSOSTEK, DIREKSI PERUSAHAAN DIVONIS PENJARA

Media Name antaranews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.antaranews.com/berita/1259795/tunggak-iuran-bpjamsostek-di reksi-perusahaan-divonis-penjara

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Jakarta - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun pada Senin (20/1) menjatuhkan vonis hukuman pidana kurungan empat bulan kepada dua direksi PT Kawasan Dinamika Harmonitama (KDH). Mereka dinyatakan bersalah oleh Hakim dalam kasus Tindak Pidana Tidak Membayar dan Tidak Menyetor Iuran yang menjadi kewajibannya kepada BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Siaran pers BPJAMSOSTEK yang diterimadi Jakarta, Rabu, menyebutkan bahwa hakim memutuskan para terdakwa yaitu Direktur Utama PT KDH Indra Gunawan dan Direktur M Yusuf terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 55 Jo Pasal 19 Ayat (2) Undang Undang R.I. No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS Jo Pasal 55 Ayat (1). Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Sumbarriau, Pepen S Almas mengenai kasus tersebut menjelaskan, PT KDH telah terdaftar pada Program BPJAMSOSTEK sejak Maret 2013 dengan jumlah karyawan terdaftar sebanyak 152 orang dan baru mengikuti Jaminan Pensiun pada tahun 2017. "Namun, PT KDH sudah menunggak Iuran sejak November 2018 sampai Juni 2019, dengan total iuran dan denda Rp 432.905.882,-," katanya. Pepen menambahkan, proses hingga timbulnya vonis cukup panjang, mulai dari pemberitahuan dengan SMS Blasting Bulanan, pengiriman Surat Pemberitahuan Piutang Iuran (SPMI), kemudian dilanjutkan dengan proses pembinaan dan kunjungan bersama Pengawas Ketenagakerjaan. Karena PT KDH tidak juga menyelesaikan kewajibannya, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Naker memproses Nota 1 dan Nota 2 dan BPJAMSOSTEK mengirimkan Surat Kuasa Khusus (SKK) ke Kejaksaan Karimun. Selanjutnya pada Juli 2019, telah dilakukan gelar perkara oleh PPNS Naker, Koordinator Pengawas dan Penyidik Polres Karimun, dan kemudian dilanjutkan proses penyidikan, hingga berakhir di pengadilan. Pegawai PPNS Provinsi Kepulauan Riau Wilayah Kerja Karimun, RD Riaiswety Alismangun menegaskan, "hasil sidang Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun

Page 84 of 152.

tanggal 20 Januari 2020 atas PT KDH membuka mata para pemberi kerja dan pekerja, bahwa kasus tunggakan iuran dapat berdampak sanksi pidana kurungan penjara, bukan hanya sanksi denda." Ia menambahkan, kurungan empat bulan penjara ini diharapkan memberikan efek jera bagi perusahaan lain yang tidak melaksanakan kewajibannya untuk memberikan perlindungan program BPJAMSOSTEK pada karyawannya. Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK, E Ilyas Lubis, mengingatkan bahwa ketidakpatuhan perusahaan dalam membayar iuran BPJAMSOSTEK akan sangat merugikan para pekerja, karena merampas hak pekerja untuk dilindungi seperti yang diamanatkan Negara. "Tunggakan iuran akan berdampak otomatis hilangnya semua manfaat perlindungan BPJAMSOSTEK kepada pekerja pada perusahaan nakal tersebut. Jika hal itu terjadi, perusahaan berkewajiban untuk memenuhi seluruh manfaat perlindungan seperti yang diselenggarakan oleh BPJAMSOSTEK, dan hal tersebut dapat memberatkan perusahaan. Ilyas juga menjelaskan jajarannya pasti mengutamakan pendekatan persuasif sesuai prosedur dalam menghadapi perusahaan nakal. "Tapi jika perusahaannya masih membandel, tentu saja dilanjutkan ke jalur hukum sebagai langkah terakhir. Ini semua kami lakukan untuk memastikan kepatuhan pemberi kerja demi perlindungan seluruh pekerja Indonesia," pungkas Ilyas. Pewarta: PR Wire Editor: PR Wire COPYRIGHT (c)2020 .

Page 85 of 152.

Title MAHFUD MD: DRAF OMNIBUS LAW SUDAH DISEBAR KE BURUH DAN PENGUSAHA

Media Name tempo.co

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://bisnis.tempo.co/read/1298290/mahfud-md-draf-omnibus-law-sudah- disebar-ke-buruh-dan-pengusaha

Media Type Pers Online

Sentiment Neutral

Pemerintah berbeda suara mengenai tersebarnya Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja atau biasa disebut Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, draf beleid tersebut sudah diberikan kepada beberapa pihak sejak beberapa waktu lalu. "Lho sudah kami sebarkan, sudah kami sampaikan ke Kadin, kepada buruh juga sudah kami sampaikan," kata Mahfud di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Mahfud MD menilai, pemerintah sudah cukup melakukan sosialisasi. Sebab, beleid itu pun sejak awal sudah disinggung Presiden Joko Widodo dalam pidato pertamanya selepas pelantikan, 20 Desember 2019. Kala itu, Jokowi telah menyinggung Omnibus Law soal penyederhanaan regulasi dan lainnya. Setelah pidato itu pun, pemerintah sudah beberapa kali menggelar rapat dan diskusi. "FGD-FGD-nya kan tidak minim juga, tetapi kalau dirasa kurang, sekarang masih bisa dilanjutkan karena kan pembahasannya pun belum," tutur Mahfud MD. Ia memperkirakan, beleid itu baru akan mulai dibahas bersama Anggota Dewan selepas masa reses mendatang. Nanti juga akan ada daftar inventarisasi masalah

Page 86 of 152.

dari masing-masing fraksi. Segala keberatan pun, menurut dia, bisa masuk di sana. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya memastikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja masih dalam tahap finalisasi. Sehingga, apabila ada draf RUU yang beredar dan dijadikan sumber pemberitaan, Kementerian memastikan dokumen itu bukan dari pemerintah. "Tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono, dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Susi memastikan, pemerintah tidak pernah menyebarluaskan draf RUU ini sampai proses pembahasan selesai. Saat ini, pemerintah tengah merancang UU Sapu Jagat alias Omnibus Law. Dalam proses ini, tersebar draf RUU berjudul "Penciptaan Lapangan Kerja". Padahal, RUU yang tengah disusun berjudul "Cipta Lapangan Kerja". Susiwijono mengatakan, sesuai mekanisme penyusunan UU, pemerintah sudah merampungkan substansi RUU Cipta Lapangan Kerja. Rancangan ini juga telah telah diusulkan pemerintah kepada Badan Legislasi Nasional DPR RI untuk dicantumkan dalam Program Legislasi Nasional atau Prolegnas. Berdasarkan informasi jadwal sidang di DPR, hari ini DPR pun akan menetapkan Daftar Prolegnas Prioritas Tahun 2020. Setelah masuk Prolegnas, Pemerintah segera menyiapkan Surat Presiden (Surpres) kepada Ketua DPR. Kemudian, presiden akan menyampaikan Surpres tersebut kepada Ketua DPR, berikut draft Naskah Akademik dari RUU Cipta Lapangan Kerja. Namun sampai saat ini, Surpres tentang Omnibus Law ini belum disampaikan.

Page 87 of 152.

Title TANGGAPI DEMONSTRASI OMNIBUS LAW, MAHFUD MD: UNDANG-UNDANG PASTI ADA YANG PROTES

Media Name kompas.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://nasional.kompas.com/read/2020/01/22/14174191/tanggapi-demonstr asi-omnibus-law-mahfud-md-undang-undang-pasti-ada-yang

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan ( Menko Polhukam) Mahfud MD meminta buruh dan pihak-pihak yang tak sepakat dengan omnibus law menyampaikan masukannya ke pemerintah dan DPR. Hal itu disampaikan Mahfud menanggapi demonstrasi buruh di DPR yang menolak pemerintah dan DPR membahas omnibus law. "Biasa aja. Mana ada undang-undang yang langsung jadi. Pasti ada yang protes, setuju, yang tidak setuju. Dibahas saja di DPR enggak apa-apa, biasa," ujar Mahfud saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (22/1/2020). "Kalau ada pendapat yang berbeda disampaikan di DPR pasti diakomodasi," lanjut dia. Ia menduga pihak-pihak yang menolak keberadaan omnibus law belum mempelajari rancangan undang-undang (RUU) tersebut sehingga memunculkan kekhawatiran di kalangan mereka. Menurut Mahfud, kekhawatiran tersebut semestinya tak muncul karena omnibus law justru hendak mempermudah seluruh pihak yang terkait dengan lapangan pekerjaan. Dengan adanya omnibus law investasi akan semakin lancar dan banyak membuka lapangan pekerjaan. "Ketakutan yang protes itu kan satu karena tidak mengerti yang kedua karena memang dia punya pendapat yang berbeda," lanjut Mahfud. Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi demonstrasi di Depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1/2020). Dalam demo kali ini, ada 2 tuntutan besar yaitu menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan khusus untuk kelas tiga

Page 88 of 152.

Title RIDWAN KAMIL: OMNIBUS LAW JANGAN JADI UU SAPUJAGAT

Media Name merdeka.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.merdeka.com/peristiwa/ridwan-kamil-omnibus-law-jangan-jadi -uu-sapujagat.html

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai, ada banyak dimensi dalam rencana Omnibus Law yang diinisiasi Presiden Joko Widodo. Namun, di tengah kontrovesri yang terjadi, ia masih berpandangan kebijakan itu untuk kepentingan iklim investasi. Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku belum bisa berkomentar banyak mengenai wacana Omnibus Law. Pasalnya, ada banyak pasal yang menjadi imbas. Tidak hanya soal ketenagakerjaan, tetapi merembet pada hal lain, seperti perda syariah hingga adanya kemungkinan aturan pemecatan gubernur oleh Kementerian Dalam Negeri. "Dimensinya banyak, jadi saya tidak bisa memberi komentar karena ada isunya yang mengatur tentang ketenagakerjaan, ada yang ke investasi, ke perda syariah. Jadi (saya) tidak bisa berkomentar secara sepsifik karena saya tidak tahu apa yang akan di-Omnibus Law-kan," kata dia saat ditemui di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (22/1). "Yang saya tahu dari pidatonya presiden ini adalah tujuannya UU Cipta Lapangan Kerja. Jadi selama relasinya masih ke investasi dan percepatan lapangan kerja, saya paham, tapi kalau konteks di luar itu kalau merebet ke mana-mana saya belum paham, jangan jadi UU sapujagat, segala urusan di situ. Saya masih berpandangan ini baik, masih ke percepatan investasi," ia melanjutkan. Sejauh pemahamannya dari pidato Presiden Joko Widodo, wacana ini hadir untuk merespon kebutuhan investasi dan lapangan kerja. Terlebih, iklim investasi Indonesia sudah kalah dari negara tetangga, misalnya Vietnam. Setelah dipelajari mengapa Indonesia kalah dengan Vietnam. Ternyata ada banyak aturan yang mengikat hingga tumpang tindih yang berdampak pada iklim investasi berjalan tidak maksimal. "Di kita, diikat aturan yang banyak urusan tanah, tata ruang perizinan dan lain-lain. Maka saya mendukung aturan Omnibus Law dalam urusan itu, tapi kalau sampai merembet ke katanya ada sertifikat halal, gubernur diberhentikan, ini saya jadi rada bingung karena wacana tidak seperti di awal," ucap dia. Berkaitan dengan pemberhentian gubernur yang dimaksud Ridwan Kamil tertuang dalam draf Omnibus Law dalam Pasal 519 mengenai kewajiban kepala daerah. Dalam

Page 89 of 152.

hal kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah telah selesai menjalani pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tetap tidak melaksanakan program strategis nasional, yang bersangkutan diberhentikan sebagai kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah," demikian bunyi pasal 520 ayat 3. Sebelumnya, menanggapi hal itu, Ridwan Kamil mengusulkan perlu ada kesepakatan baru mengenai relasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Saat ini, ketentuan hukum pertanggungjawaban seorang kepala daerah adalah kepada rakyat yang sudah melakukan pemilihan. "Kesepakatan hari ini adalah gubernur/walikota dipilihnya oleh rakyat. Jadi Bertanggungjawabnya kepada rakyat dalam bentuk pertanggungjawaban. Bukan dipilih oleh pemerintah pusat," ungkap dia. Namun demikian, Pemerintah pusat menegaskan, draf Omnibus Law masih dibahas seksama antara pemerintah dan stakeholder. Belum sampai pada tahap sosialisasi. Pemerintah juga membantah draf Omnibus Law yang beredar di masyarakat. Untuk diketahui, Omnibus law adalah konsep produk hukum yang merangkum semua hukum yang diperlukan untuk satu isu atau topik tertentu. Artinya, ketika aturan omnibus law berlaku, semua hukum lain yang mengatur topik atau isu yang sama akan otomatis gugur. Adapun tiga hal yang sedang dibahas oleh pemerintah adalah mengenai perpajakan, cipta lapangan kerja, usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM). Setidaknya 74 undang-undang yang berlaku sebelumnya tidak perlu lagi menjadi pertimbangan. Di sektor tenaga kerja, wacana ini mendapatkan tentangan dari para pekerja karena dianggap cuma menguntungkan investor. Pada awal pekan lalu, Organisasi buruh menggelar aksi besar-besaran di depan Gedung DPR untuk menyatakan penolakannya. Ada beberapa alasan penolakan dari serikat buruh terkait dengan RUU Omnibus Law. Pertama, mereka terancam kehilangan upah minimum karena ada rencana pemerintah yang menerapkan sistem upah per jam. Artinya, pekerja yang bekerja kurang dari 40 jam seminggu, maka upahnya otomatis akan di bawah upah minimum. Lalu, aturan mengenai pesangon dalam UU 13/2003 justru akan dihilangkan dan digantikan dengan istilah baru, yakni tunjangan PHK yang hanya 6 bulan upah. Padahal sebelumnya, buruh berhak mendapatkan hingga 38 bulan upah. Mereka juga menolak istilah fleksibilitas pasar kerja yang berdampak tidak adanya kepastian kerja dan pengangkatan karyawan tetap (PKWTT). Para buruh juga khawatir omnibus law bisa menghapus berbagai persyaratan ketat bagi tenaga kerja asing. Apalagi, jaminan sosial yang berpotensi hilang diakibatkan karena sistem kerja yang fleksibel. Mereka juga menolak adanya wacana penghapusan sanksi bagi pengusaha yang tak memberikan hak-hak buruh.

Page 90 of 152.

Title MAHFUD MD SEBUT OMNIBUS LAW BAKAL ATUR SYARAT PEKERJA ASING

Media Name tempo.co

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://bisnis.tempo.co/read/1298342/mahfud-md-sebut-omnibus-law-bakal -atur-syarat-pekerja-asing

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyanggah anggapan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja sebagai beleid yang akan mempermudah pekerja asing. "Justru di situ akan diatur pekerja asing yang masuk itu syarat-syaratnya seperti apa dan macamnya," ujar dia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Ia mengatakan Omnibus Law akan menempatkan Undang-undang yang berbeda di satu pintu. Sehingga orang-orang bisa lebih cepat berproduksi atau bekerja secara produktif. Mahfud mengatakan masyarakat kerap menyalahartikan rencana terbitnya beleid besar itu. Misalnya saja, muncul anggapan bahwa Omnibus Law muncul untuk mempermudah pemerintah kongkalikong dengan asing, sehingga modal asing mudah masuk dan berujung rakyat dirugikan. "Enggak ada itu, enggak benar, ini kan berlaku juga untuk modal asing dan dalam negeri, ini terkadang salah, bahkan disebut mempermudah Cina masuk, bukan, enggak ada urusannya," tutur Mahfud. Di samping itu, Mahfud juga meluruskan anggapan bahwa Omnibus Law yang bakal terbit adalah beleid soal investasi. Menurut dia, anggapan itu kurang tepat lantaran investasi hanya bagian kecil dari beleid tersebut. "Ini adalah Rancangan Undang-undang tentang Cipta Lapangan Kerja dengan mempermudah prosedur berinvestasi," kata dia. "Siapa yang investasi, ya siapa saja, Cina, Jepang, Eropa, Qatar, atau siapa." Sebelumnya, Ribuan buruh yang yang berasal dari berbagai organisasi menggelar unjuk rasa di DPR untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerrja dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyatakan, buruh khawatir, Omnibus Law akan merugikan kaum buruh. "Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka

Page 91 of 152.

penciptaan lapangan kerja, jangan keliru menjadikan masalah upah, pesangon, dan hubungan kerja menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal di depan gerbang Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senin 20 Januari 2020. Ia mengatakan ada enam alasan mengapa buruh menolak keberadaan Omnibus Law. Pertama, menghilangkan upah minimum, kedua menghilangkan pesangon, ketiga membebaskan buruh kontrak dan outsourcing. Adapun keempat, Omnibus Law akan mempermudah masuknya tenaga kerja asing. Kelima, menghilangkan jaminan sosial, dan terakhir menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha. Sebagai buruh, Said mengimbuhkan pihaknya setuju saja dengan prinsip pemerintah guna meningkatkan investasi. Namun, jika investasi justru menurunkan kesejahteraan dan mengorbankan masa depan buruh, tentu pemerintah harus membatalkan regulasi ini.

Page 92 of 152.

Title DPR DESAK PEMERINTAH KIRIM DRAF OMNIBUS LAW

Media Name jawapos.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.jawapos.com/nasional/22/01/2020/dpr-desak-pemerintah-kirim -draf-omnibus-law/

Media Type Pers Online

Sentiment Negative

Hingga kemarin (21/1) draf omnibus law, khususnya Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja, secara resmi belum masuk parlemen. Namun, sejumlah legislator menyatakan sependapat dengan penolakan dari kelompok buruh. Komisi IX DPR yang salah satunya membidangi urusan ketenagakerjaan setuju dengan tuntutan para buruh. "Kami bersama kawan-kawan buruh menolak dampak negatif dari omnibus law ini," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Ansory Siregar di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, kemarin. Meski DPR belum menerima draf RUU Cipta Lapangan Kerja, Ansory mengaku mengetahui arah dari rancangan regulasi itu. Di antaranya, terang dia, omnibus law lebih banyak mengakomodasi kepentingan kelompok pengusaha sebagai investor dan cenderung mengabaikan hak pekerja. "Saya kira ini garis besarnya," ucap dia. Ansory mempersilakan pemerintah segera menyerahkan draf dan naskah akademik RUU tersebut dan dibahas bersama DPR. Dengan begitu, tidak terus-menerus timbul spekulasi di publik, terutama kelompok buruh. Senada, anggota Komisi IX Ribka Tjiptaning mengungkapkan, sumber gejolak tersebut berawal dari penyusunan omnibus law yang terkesan tertutup. "Bahkan, kita seperti kucing-kucingan. Buruh bilang sudah dapat bocoran. DPR sendiri belum bisa pastikan kebenaran naskah RUU itu," kata dia. Prinsipnya, jelas Ribka, DPR akan mendukung langkah pemerintah jika kebijakannya berpihak kepada masyarakat. Termasuk kalangan pekerja. Karena itu, pihaknya mendesak pemerintah segera mengirim draf RUU omnibus law ke DPR. "Agar semua jelas. Sebetulnya apa yang diupayakan pemerintah untuk kesejahteraan rakyat," imbuhnya. Pemerintah juga perlu mengajak serikat pekerja buruh berkomunikasi. Sebab, banyak serikat pekerja yang bisa mewakili kalangan pekerja. Politikus PDIP itu meminta pemerintah tidak terlalu tunduk pada kepentingan pemodal. Para investor luar negeri, tutur Ribka, punya kepentingan dalam penyusunan omnibus law sehingga ingin RUU itu segera disahkan. "Saya bilang pemerintah tidak boleh tunduk. Kekayaan alam kita banyak lho. Kita bisa mandiri tanpa investor asing sekalipun," tandasnya.

Page 93 of 152.

Sebagaimana diketahui, Senin (20/1) ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR. Mereka menolak kebijakan upah per jam serta aturan tentang pesangon dalam omnibus law. Menanggapi sistem pengupahan yang mendapat penolakan tersebut, Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan, pelaku usaha akan mendukung apa pun pertimbangan pemerintah. Melalui skema upah per jam, kata dia, pemerintah pasti memiliki tujuan agar produktivitas ekonomi tercapai dan kegiatan bisnis berjalan dengan baik. "Salah satu komponen utama kegiatan bisnis itu pekerja dan upah. Selagi kebijakan pemerintah itu menjadi solusi bagi buruh, pengusaha, ekonomi, dan rakyat, tentu pengusaha mendukung," ujar Sutrisno. Sementara itu, pengamat ekonomi Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat bahwa sistem gaji atau upah per jam sebenarnya belum cocok diterapkan di Indonesia. Sebab, belum ada jaminan pengangguran seperti di negara maju. Ketika pekerja diupah berdasar jam, kemudian jam kerjanya tidak cukup membiayai pengeluarannya, sudah seharusnya negara hadir memberikan kesempatan kerja lainnya. Skema upah per jam, lanjut Bhima, bisa jadi lebih menguntungkan bagi pengusaha. Sebab, di kala produksi sedang turun, beban biaya upah pekerja bisa berkurang atau dikurangi. "Nah, yang akan ada dampak negatif itu pekerja. Pekerja akan dilanda ketidakpastian pendapatan per bulan karena naik turunnya jam kerja ditentukan pengusaha, bukan pekerja. Jika diterapkan secara nasional, dikhawatirkan daya beli pekerja akan turun signifikan," urai Bhima. Solusi Hambatan Investasi Pelaku usaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menegaskan bahwa peraturan tersebut tidak dibuat dengan memperhatikan kepentingan pengusaha semata. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Johnny Darmawan menyatakan, pembahasan omnibus law melibatkan banyak pihak salah satunya untuk mencari solusi meningkatkan investasi. "RUU itu (Cipta Lapangan Kerja, Red) untuk mencari solusi atas rencana investasi yang kerap terhambat selama bertahun-tahun karena tumpang-tindih aturan pemerintah pusat dan daerah," jelas Johnny. Aturan itu tidak hanya bertujuan menarik lebih banyak investor asing, tetapi juga domestik. Diharapkan, dengan formulasi aturan yang baru, jumlah penanam modal dalam negeri bisa meningkat. Kadin memastikan bahwa kebijakan itu mempertimbangkan kepentingan semua pihak. "Pembangunan ekonomi harus dengan kerja sama dari semua pihak," tegas Johnny.

Page 94 of 152.

Di bagian lain, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho mengatakan, salah satu tujuan besar omnibus law sebagai penyederhanaan perizinan berusaha perlu kehati-hatian. Sebab, kegiatan ekspor dan impor akan berpotensi menjadi lebih longgar. "Memang ini akan mendorong frekuensi perdagangan, tetapi akan menjadi tidak terkontrol dan perdagangan tidak berkualitas karena beberapa perizinan bisa saja dihapus. Ini perlu diwaspadai karena bisa jadi efek omnibus law justru akan meningkatkan defisit perdagangan kita ke depan," ulas Andry. Menurut dia, perlu dilakukan diversifikasi perdagangan lebih lanjut. Sebab, Indonesia masih menggantungkan perdagangannya pada impor negara-negara besar, termasuk Tiongkok. "Pada saat model kerja sama perdagangan di berbagai dunia mulai mengarah pada restriksi karena isu kedaulatan ekonomi, jangan sampai Indonesia malah terlena dengan omnibus law dengan memberikan karpet merah terhadap skema perdagangan yang tidak berkualitas," tambah Andry. Kewajiban Sertifikasi Halal RUU omnibus law yang terdiri atas sebelas klaster juga mengatur ketentuan penghapusan kewajiban sertifikasi halal untuk produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Indonesia. Dalam naskah RUU itu terdapat tujuh bab dan 553 butir pasal. Di ketentuan penutup RUU tersebut, ada sejumlah pasal dalam 32 undang-undang (UU) yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Antara lain pasal 4, pasal 29, pasal 42, dan pasal 44 UU 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH). Untuk diketahui, pasal 4 dalam UU 33/2014 tentang JPH berbunyi: produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. Kemudian, pasal 29 yang mengatur mekanisme pengajuan sertifikat halal juga dicabut. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) Sukoso mengatakan, pihaknya sempat dimintai pertimbangan dan masukan untuk penyusunan RUU itu. "Tapi (lebih pada, Red) penyederhanaan. Pasal 4 (UU 33/2014 tentang JPH, Red) tidak kami utak-atik. Sertifikasi halal tetap ada," ucapnya. Hilangnya pasal jaminan halal dalam draf RUU Cipta Lapangan Kerja mendapat kritik tajam dari parpol di parlemen. Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi mengatakan, fraksinya sepakat dengan ide pemerintah untuk mempercepat investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, itu tak boleh sampai mengabaikan fakta-fakta yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.

Page 95 of 152.

Title SOAL OMNIBUS LAW, BEGINI KOMENTAR RIDWAN KAMIL

Media Name sindonews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://jabar.sindonews.com/read/16090/1/soal-omnibus-law-begini-komen tar-ridwan-kamil-1579680115

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan komentarnya terkait pembahasan

omnibus law atau undang-undang 'sapu jagat' yang belakangan hangat

diperbincangkan bahkan hingga menuai polemik.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengaku, tidak bisa berkomentar banyak

tentang undang-undang yang diyakini bakal menyelesaikan tumpang tindih aturan

perundang-undangan itu. Dia beralasan, omnibus law berdimensi luas karena

mengatur ratusan aturan menjadi undang-undang yang lebih spesifik.

"Jadi saya tidak bisa memberi komentar karena ada isunya yang mengatur tentang

ketenagakerjaan, ada yang ke investasi, ke perda (peraturan daerah) syariah. Jadi

tidak bisa berkomentar secara spesifik karena saya tidak tahu apa yang akan di-

omnibus law-kan," tutur Emil di Bandung, Rabu (22/1/2020).

Meski begitu, Emil melanjutkan, berdasarkan pidato Presiden Republik Indonesia

(RI) Joko Widodo, omnibus bus law salah satunya membahas tentang Undang-

Undang Cipta Lapangan Kerja. Selama berkaitan dengan investasi dan lapangan

kerja, kata Emil, dirinya menilai positif omnibus bus law.

"Tapi kalau konteks di luar itu, kalau merembet ke mana-mana, saya belum paham

karena jangan jadi undang-undang sapu jagat, segala urusan di situ. Saya masih

berpandangan ini baik, masih ke percepatan investasi," jelasnya.

Terlebih, kata Emil, investasi Indonesia saat ini masih kalah dari Vietnam dan

negara-negara lainnya. Kondisi tersebut tak lepas dari rumitnya aturan hingga

perizinan yang mengakibatkan terhambatnya iklim investasi di Indonesia.

Oleh karenanya, Emil menegaskan, dirinya mendukung omnibus law sepanjang

Page 96 of 152.

terkait masalah investasi. Namun, jika merembet ke hal-hal lainnya, dirinya

mengaku belum paham.

"Kalau sampai merembet ke katanya ada sertifikat halal gubernur diberhentikan, ini

saya jadi rada bingung karena wacananya tidak seperti di awal. Kalau untuk

pekerja, ini spesifiknya apa? kalau tujuannya mah baik," tandas Emil.

Diketahui, omnibus law merupakan aturan yang mencakup lebih dari satu aspek

yang digabung menjadi satu undang-undang. Manfaatnya, omnibus law

menyelesaikan masalah tumpang tindih peraturan perundang-undangan.

Ada 79 undang-undang dengan 1.244 pasal yang direvisi sekaligus. Undang-undang

tersebut direvisi karena dinilai menghambat investasi. Dengan omnibus law,

harapannya investasi semakin mudah masuk ke Indonesia.

Page 97 of 152.

Title MENAG: TAK ADA PENGHAPUSAN SERTIFIKASI HALAL DI RUU OMNIBUS

Media Name liputan6.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.liputan6.com/news/read/4161395/menag-tak-ada-penghapusan-s ertifikasi-halal-di-ruu-omnibus

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Agama Fachrul Razi menegaskan tidak ada penghapusan sertifikasi halal untuk produk-produk yang beredar di Indonesia dalam RUU Omnibus Cipta Lapangan Kerja. RUU Omnibus hanya mendorong penyederhanaan proses sertifikasi halal. "Bukan istilah dihapus, bagaimana membuat mempercepat, membuat efisien," kata Fachrul di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1/2020). Penyederhanaan proses sertifikasi halal produk-produk sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Jokowi selalu mewanti-wanti agar prosedur pengurusan apa pun dipangkas. "Bapak Presiden enggak mau lagi hal-hal yang menjadi berlambat-lambat. Harus ada kepastian. Bagus sekali niat Beliau itu," ujarnya. Perjalanan pembahasan RUU Omnibus mulai banyak menuai kritik terkait beberapa isu pemangkasan kebijakan yang dikhawatirkan oleh masyarakat. Mulai dari isu ketenagakerjaan hingga kewajiban sertifikasi halal. Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ledia Hanifa Amaliah menilai munculnya berbagai kritik dan penolakan tersebut karena pemerintah dirasakan terlalu fokus menyuarakan kepentingan investasi dalam ide dasar pemunculan Omnibus Law. Anggota Komisi X DPR RI ini menyatakan, rencana penyederhanaan peraturan perundangan untuk membuat regulasi yang efektif dan efisien adalah ide yang baik, tapi perlu dikuatkan dasar kepentingannya. "RUU ini selayaknya dihadirkan, terutama untuk menguatkan kemunculan, perkembangan dan proteksi pada produk dalam negeri, pada para pengusaha mikro, kecil, menengah dan termasuk juga untuk memberi perlindungan pada tenaga kerja, konsumen dan masyarakat Indonesia secara umum," kata Ledia dalam siaran pers, Rabu (22/1/2020). Harus Prorakyat

Page 98 of 152.

Dengan demikian, ucap Ledia, keinginan pemerintah menyegarkan iklim investasi harus dilandasi dengan keberpihakan pada kepentingan seluruh rakyat, termasuk para pekerja dan konsumen muslim. "Isu terhapusnya hak-hak dan perlindungan bagi pekerja, serta perlindungan konsumen muslim dari makanan yang tidak halal hanya sebagian dari contoh betapa perbincangan pembahasan RUU ini masih terkesan lebih berfokus pada bagaimana bisa membuka keran investasi seluas-luasnya, tapi abai pada perlindungan bagi masyarakat," kata dia. Karenanya sebelum pembahasan RUU ini menjadi lebih teknis, Ledia mengingatkan pemerintah untuk menjadikan penguatan dukungan dan perlindungan pada produk dalam negeri, pengusaha UMKM, tenaga kerja dan masyarakat Indonesia secara luas sebagai landasan pembuatan naskah RUU. "Jadi, meski kita sangat ingin melakukan penyegaran iklim investasi, dengan di antaranya menyederhanakan regulasi dan membuka jalan kemudahan bagi para investor, keberpihakan dukungan dan perlindungan pada masyarakat Indonesia harus diutamakan, bukan dikalahkan demi investasi," jelas Ledia.

Page 99 of 152.

Title MARBOT MASJID DI INDRAMAYU AKAN DIPROTEKSI BPJS KETENAGAKERJAAN

Media Name kumparan.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://kumparan.com/ciremaitoday/marbot-masjid-di-indramayu-akan-dipr oteksi-bpjs-ketenagakerjaan-1sgvdb0qMUx

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menandatangani kerjasama dengan masyarakat cinta masjid (MCM) Kabupaten Indramayu di kantor cabang pembantu BPJS ketenagakerjaan Kabupaten Indramayu pada Rabu (22/01/2020). Kerjasama keduanya dilakukan untuk untuk memfasilitasi imam masjid hingga marbot untuk mendapatkan jaminan ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan. Kepala cabang pembantu BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Indramayu, Imam Taufik mengatakan kerjasama yang dilakukan dengan MCM Kabupaten Indramayu untuk mempermudah jejaring proteksi bagi tenaga kerja penerima upah non formal seperti imam masjid serta marbot. "Kita menggandeng MCM sebagai agen atau perpanjangan tangan BPJS ketenagakerjaan. Program ini sesuai dengan program BPJS Ketenagakerjaan yang berkolaborasi dengan berbagai unsur seperti pemerintah, asosiasi pengusaha, entitas bisnis, masyarakat dan lembaga lain untuk mengakuisisi pekerja yang belum terlindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan. Model perluasan kepesertaan ini pada BPJS Ketenagakerjaan disebut Perisai," ujarnya. Dalam kerjasama ini, tugas MCM Kabupaten Indramayu sebagai agen perisai diantaranya melakukan sosialisasi program jaminan sosial ketenagakerjaan, melaksanakan kegiatan akuisisi peserta, melakukan kegiatan pengelolaan data kepesertaan, menyerahkan tanda bukti pembayaran iuran kepada Peserta binaannya, menginformasikan tanda bukti kepesertaan kepada Peserta. Sementara itu Ketua MCM Kabupaten Indramayu, Dadi Carmadi mengatakan MCM saat ini telah mendata struktur kepengurusan masjid se Kabupaten Indramayu. "Ada 700 masjid yang telah masuk dalam data MCM di Kabupaten Indramayu. Minimal 5-6 pengurus masjid bisa diikutsertakan dalam BPJS ketenagakerjaan," kata dia. Ketua MCM Jawa Barat, Budi Hermansyah mendukung langkah MCM Kabupaten Indramayu soal kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. "Ini Pilot Project pertama di Jawa Barat. Saya berharap, kebijakan serupa bisa dilakukan ditingkat Provinsi," kata dia.

Page 100 of 152.

Title SOAL OMNIBUS LAW, RIDWAN KAMIL BINGUNG JIKA MEREMBET KE MANA-MANA

Media Name pikiran-rakyat.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01333701/soal-omnibus-law-r idwan-kamil-bingung-jika-merembet-ke-mana-mana

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara soal rancangan undang-undang Omnibus Law. Meski belum memahami rincian RUU tersebut, Ridwan Kamil yakin, pada intinya, Omnibus Law memiliki tujuan baik untuk perbaikan iklim investasi dan Industri di Indonesia. "Gini Omnibus Law ini semua tentang UU baru yang mem-bypass ratusan UU yang ada menjadi UU yang spesifik. Ini dimensinya banyak. Jadi, saya tidak bisa memberi komentar karena ada isunya yang menyentuh tentang ketenagakerjaan, ada yang ke industri, investasi ke perda syariah," kata Ridwan Kamil di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Rabu 22 Januari 2020. Dengan demikian, Ridwan Kamil tidak bisa berkomentar secara spesifik karena dia tidak tahu apa yang akan diakomodasi dalam Omnibus Law. "Yang saya pahami dari pidatonya Presiden, Omnibus Law, tujuannya undang-undang cipta lapangan kerja. Jadi, selama relasianya masih ke urusan investasi dan percepatan penciptaan lapangan kerja, saya paham," kata dia. "Namun, kalau konteks di luar itu, kalau merembet ke mana-mana, saya belum paham karena jangan jadi UU sapu jagat, segala urusan diselesaikan di situ. Saya masih berpandangan itu baik dalam konteks masih soal percepatan investasi," ujar dia. Ridwan Kamil menegaskan, dia tidak pamah terkaitd etailnya, meski demikian, intinya terkait investasi karena Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam. "Dari sisi investasi, ini kalah oleh beberapa negara, sepertinya konteksnya itu. Setelah dipelajari, ini urusannya urusan lapangan kerja dan investasi, terlalu diikat aturan yang banyak urusan tanah, tata ruang perizinan, dan lain-lain," kata dia. "Kalau sampai merembet ke mana-mana, saya jadi agak bingung karena wacana awalnya tidak seperti itu. Spesifiknya apa, (saya yakin) tujuannya baik," ujar dia.

Page 101 of 152.

Title MENAG TEGASKAN TAK ADA PENGHAPUSAN SERTIFIKAT HALAL DI RUU OMNIBUS LAW

Media Name merdeka.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.merdeka.com/peristiwa/menag-tegaskan-tak-ada-penghapusan-s ertifikat-halal-di-ruu-omnibus-law.html

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Agama, Fachrul Razi, menegaskan tidak ada penghapusan sertifikasi halal untuk produk-produk yang beredar di Indonesia dalam RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. RUU Omnibus Law hanya mendorong penyederhanaan proses sertifikasi halal. "Oh nggak, nggak. Bukan istilah dihapus, bagaimana membuat mempercepat, membuat efisien," kata Fachrul di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1). Penyederhanaan proses sertifikasi halal produk-produk di Tanah Air sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Jokowi dalam beberapa kesempatan memang selalu mewanti-wanti agar prosedur pengurusan apapun dipangkas. "Bapak Presiden nggak mau lagi hal-hal yang menjadi berlambat-lambat. Harus ada kepastian. Bagus sekali niat beliau itu," ujarnya. Perjalanan pembahasan RUU Omnibus Law mulai banyak menuai kritik terkait beberapa isu pemangkasan kebijakan yang dikhawatirkan oleh masyarakat. Mulai dari isu ketenagakerjaan hingga kewajiban sertifikasi halal. Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ledia Hanifa Amaliah, menilai munculnya berbagai kritikan dan penolakan karena pemerintah dirasakan terlalu fokus menyuarakan kepentingan investasi dalam ide dasar pemunculan Omnibus Law. Anggota Komisi X DPR RI ini menyatakan, rencana penyederhanaan peraturan perundangan untuk membuat efektivitas dan efisiensi regulasi adalah ide yang baik, namun perlu dikuatkan dasar kepentingannya. "RUU ini selayaknya dihadirkan terutama untuk menguatkan kemunculan, perkembangan dan proteksi pada produk dalam negeri, pada para pengusaha mikro, kecil, menengah dan termasuk juga untuk memberi perlindungan pada tenaga kerja, konsumen dan masyarakat Indonesia secara umum," kata Ledia dalam siaran pers, Rabu (22/1).

Page 102 of 152.

Dengan demikian, papar Ledia, keinginan pemerintah menyegarkan iklim investasi harus dilandasi dengan keberpihakan pada kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk para pekerja dan konsumen muslim. "Isu terhapusnya hak-hak dan perlindungan bagi pekerja, serta perlindungan konsumen muslim dari makanan yang tidak halal hanya sebagian dari contoh betapa perbincangan pembahasan RUU ini masih terkesan lebih berfokus pada bagaimana bisa membuka keran investasi seluas-luasnya, tapi abai pada perlindungan bagi masyarakat," tambah dia. Karenanya sebelum pembahasan RUU ini menjadi lebih teknis, Ledia mengingatkan pemerintah untuk menjadikan penguatan dukungan dan perlindungan pada produk dalam negeri, pengusaha UMKM, tenaga kerja dan masyarakat Indonesia secara luas sebagai landasan pembuatan naskah RUU. "Jadi, meski kita sangat ingin melakukan penyegaran iklim investasi, dengan di antaranya menyederhanakan regulasi dan membuka jalan kemudahan bagi para investor, keberpihakan dukungan dan perlindungan pada masyarakat Indonesia harus diutamakan, bukan dikalahkan demi investasi," jelas Ledia.

Page 103 of 152.

Title 'OMNIBUS LAW' DIYAKINI DAPAT MEMICU MASUKNYA INVESTASI ASING

Media Name rri.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL http://rri.co.id/post/berita/774878/ekonomi/omnibus_law_diyakini_dapat _memicu_masuknya_investasi_asing.html

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Wakil Ketua Kadin DKI bidang Pangan dan Maritim, Ikhsan Ingratubun mengatakan, Omnibus Law dapat memperbaiki segala macam peraturan yang akan menghambat regulasi, yang nantinya akan diajukan kepada DPR untuk kemudian disahkan menjadi undang-undang. Hal itu disampaikan Ikhsan pada Seminar Mini bertema "Penyederhanaan Regulasi untuk Peningkatan Investasi dan Kesejahteraan Masyarakat" yang diselenggarakan BEM Universitas Trilogi dan Himpunan Mahasiswa Agribisnis di Kampus Trilogi, Jakarta, Rabu (22/1/2020). "Persoalan investor lari dari Indonesia ialah ketenagakerjaan (SDM). Kita harus mendukung program pemerintah demi meningkatkan ekonomi Indonesia," ujarnya. Menurut Ikhsan Ingratubun, yang juga Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia itu, konsep ekonomi Indonesia harus banyak uang beredar untuk kesejahteraan rakyat. "Adanya deregulasi ialah untuk kesejahteraan rakyat. Biaya produksi yang dapat meningkatkan pendapatan pajak negara, listrik, BBM, transportasi, serta gaji tenaga kerja," imbuhnya. Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pelayanan Informasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ridwansyah mengungkapkan, prioritas Presiden RI dalam lima tahun ke depan di antaranya SDM unggul, penyederhanaan regulasi, dan transformasi ekonomi. "Beberapa sektor UKM dapat membuat investasi lebih banyak masuk," katanya. Selain itu, persoalan yang dapat menghambat masuknya investor adalah banyaknya regulasi serta infrastruktur lahan yang terbatas. Ia menuturkan, lima indikator kinerja dari fokus Presiden RI yaitu perbaikan peringkat kemudahan berusaha, eksekusi realisasi investasi besar, mendorong investasi besar untuk bermitra dengan UMKM, penyebaran investasi berkualitas, serta promosi investasi. "Kenapa investor harus memilih Indonesia? Karena peringkat Indonesia meningkat, ekonomi terbesar di ASEAN, 44 persen penduduknya berusia di bawah 25 tahun,

Page 104 of 152.

yang berarti masih masuk umur produktif," terang Ridwansyah, seraya mengingatkan bahwa 76 persen pendapatan Negara berasal dari pajak dan investasi. Sementara itu, Akademisi dari Universitas Trilogi, Dr Arman menambahkan, pertumbuhan ekonomi indonesia dapat dikatakan baik. "Faktor yang menghambat investasi di antaranya tumpang-tindih aturan yang berdampak ketidakpastian hukum, kinerja dan kurang optimalnya program pemerintah, disharmoni antar aturan UU, Perda dll, sulit dioperasionalkan," jelasnya. Ia menuturkan bahwa Indonesia perlu 11 prosedur dan butuh waktu 11 hari, sedangkan Malaysia hanya tiga prosedur dalam waktu 2,5 hari.

Page 105 of 152.

Title OMNIBUS LAW SEKTOR UMKM, INI 7 KEUNTUNGANNYA

Media Name okezone.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://economy.okezone.com/read/2020/01/22/320/2156638/omnibus-law-se ktor-umkm-ini-7-keuntungannya

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Pemerintah sedang merancang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja untuk mengatasi tumpang tindih regulasi dan memangkas birokrasi. Ada 79 UU dan 1.244 pasal yang terdampak dan harus diintegrasikan. Idealnya, omnibus law bisa mempermudah pelaku usaha terutama UMKM. Misalnya dalam hal perizinan menjadi sederhana dan mudah, pungutan pajak yang adil, kebijakan pengupahan yang bijaksana melindungi UMKM. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki akan memastikan Omnibus Law berpihak kepada UMKM. Omnibus Law adalah penggabungan peraturan perundang-undangan menjadi satu dengan undang-undang baru yang bertujuan mengatasai tumpah tindihnya regulasi dan memangkas kendala birokrasi. Lalu, apa saja keuntungan yang ditawarkan Omnibus Law terhadap UMKM. Yang pertama, mendorong UMKM untuk berkembang. Membantu UMKM memenuhi indikator kekayaan bersih, hasil penjualan tahunan/nilai investasi hingga jumlah tenaga kerja. Kedua , birokrasi tidak rumit. Berbagai pengembalian kebijakan tekait UMK akan didasarkan pada data tunggal BPS. Ketiga, UMK tidak sendirian. Pemerintah dan pemangku kepentingan akan bersinergi dalam mengelola UMK. Keempat, lebih kolaboratif. Pemerintah akan membentuk peraturan harus Usaha Menengah dan Besar harus bekerja sama dengan UMK hingga menghasilkan sharing profit atau intensif bagi UMK. Kelima, siap-siap untuk sertifikasi. Berbagi sertifikasi yang dibutuhkan oleh UMKM akan dibantu pembuatannya oleh Pemerintah. Keenam, tidak ada modal, tidak masalah. Kegiatan usaha dapat dijadikan agunan pinjaman untuk UMK. Yang terakhir, UMKM adalah segalanya. Kegiatan pengembangan dan pemberdayaan UMKM akan masuk dalam list prioritas Dana Alokasi Khusus. "Standing point dalam Omnibus Law, seluruh kepentingan para pelaku Koperasi dan UKM di Indonesia dapat diperlakukan secara adil, diberikan kemudahan dalam berusaha dan pastikan tidak ada kebijakan yang mempersulit," ujar Teten yang ditulis di Instagram Kemekopukm, Rabu (22/1/2020).

Page 106 of 152.

Title PEMERINTAH BUKA PELUANG LIBATKAN BURUH JADI PANITIA OMNIBUS LAW

Media Name tempo.co

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://bisnis.tempo.co/read/1298412/pemerintah-buka-peluang-libatkan- buruh-jadi-panitia-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Neutral

Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional Benny Riyanto mengatakan, pemerintah berpeluang melibatkan buruh dalam kepanitiaan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. "Dengan adanya masukan, kepanitiaan itu akan disempurnakan, misalnya dengan memasukkan buruh dan lainnya," ujar dia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Menurut Benny, kepanitiaan yang selama ini dikenal sebagai Satuan Tugas Omnibus Law itu masih belum berjalan. Panitia itu, kata dia, baru bekerja setelah pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat dimulai, sekaligus untuk menyosialisasikannya ke daerah. Hingga saat ini, kata Benny, pemerintah baru mengurus masalah teknis untuk menuangkan rancangan aturan tersebut dalam naskah akademik dan draf Rancangan Undang-undang. "Terkait dengan panitia atau sosialisasi Omibus Law yang komposisi atau susunan kepanitiaannya dianggap tidak lengkap karena unsur buruh belum ada, kepanitiaan itu sebenarnya belum berjalan," kata dia. Dalam acara yang sama, praktisi hukum dari firma Dentons HPRP Fabian Buddy Pascoal mengingatkan bahwa sebagai produk hukum, Omnibus Law tersebut harus memenuhi tiga asas, yaitu kepastian, keadilan, dan asas manfaat. Pada aspek keadilan, ia menyinggung adanya sejumlah aksi unjuk rasa karena ada pemangku kepentingan yang merasa tidak terakomodasi dalam proses pembuatan Omnibus Law. "Jadi pemerintah sudah membuat Satgas bersama Kadin untuk konsultasi publik Omnibus Law, kalau dilihat dari komposisinya, ini cenderung baru dari sisi pengusaha, kami belum melihat sisi buruh," kata Fabian. Ia melihat persoalan ini bisa menjadi 'kerikil di sepatu' pemerintah dalam mengegolkan beleid besar itu. Sebelumnya, Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menilai proses perumusan terkesan dilakukan tergesa-gesa, tertutup, dan tanpa ada upaya mendengarkan pendapat publik. Apalagi, komposisi Satuan Tugas (Satgas) Omnibus Law bentukan pemerintah pun didominasi pengusaha, perwakilan pemerintah daerah, dan

Page 107 of 152.

akademisi. Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Ilhamsyah, mengatakan RUU Cipta Lapangan Kerja yang disusun untuk menggenjot investasi ini akan mengorbankan rakyat banyak. Sebaliknya, aturan itu melindungi kepentingan para investor. "Gebrak berkesimpulan RUU Cilaka hampir pasti akan menjadi fatamorgana pertumbuhan ekonomi dan hanya membuat rakyat cilaka (celaka)," kata Ilhamsyah. Adapun Dewan Perwakilan Rakyat telah mengesahkan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020 dalam rapat paripurna pada Rabu, 22 Januari 2020. Pengesahan Prolegnas prioritas 2020 ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar. Dari 50 RUU yang masuk Prolegnas 2020, ada tiga Omnibus Law usulan Presiden Joko Widodo yang masuk. Yaitu RUU Cipta Lapangan Kerja, RUU tentang Perpajakan, dan RUU tentang Ibu Kota Negara.

Page 108 of 152.

Title SERIKAT BURUH GERAM DENGANOMNIBUS LAWCIPTA LAPANGAN KERJA

Media Name republika.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/20/01/22/q4gjwl377 -serikat-buruh-geram-dengan-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Serikat pekerja dan buruh menolak hadirnya Omnibus Law Cipta Lapangan kerja. Setidaknya ada enam hal yang menjadi poin penolakan mereka atas hadirnya aturan baru ini. Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Mirah Sumirat menyebut enam poin ini dinilai sangat mengusik dan membuat para buruh marah. Poin pertama yang menjadi pembahasan adalah adanya upah yang dihitung berdasarkan jam kerja. Hal ini dinilai akan menghapus upah minimum (UMP) yang selama ini telah diatur oleh pemerintah. "Misal upah perjam itu Rp 20 ribu, dan dalam sehari si A kerjanya delapan jam. Berarti sehari dia dapat 160 ribu. Tapi kalau buruh ini kan ada yang tidak kerja penuh satu bulan. Kalau dia hanya kerja selama dua minggu, maka ini di bawah upah minimum dan efeknya menghapus UMP," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (21/1). Hal kedua yang dipermasalahkan terkait upah pesangon. Ia menyebut kehadiran upah per jam akan mempengaruhi upah pesangon yang didapat oleh pekerja. Hitungan upah pesangon didapat dari berapa gaji yang didapat selama sebulan. Mirah menyebut upah pesangon ini rencananya akan diganti dengan tunjangan pengangguran selama enam bulan. Jumlahnya tentu tidak sepadan dengan upah pesangon yang bisa didapat oleh pekerja. Terkait upah perjam yang diberlakukan, ia menyebut akan berdampak pula pada jaminan sosial yang didapat pekerja. Di antaranya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Pengitungan jaminan sosial ini lagi-lagi didasarkan pada upah minimum perbulan yang didapat oleh pekerja. Jika upah pokok saja tidak jelas, maka penghitungan untuk jaminan sosial pun akan menjadi kabur. "Berikutnya yang kita tolak adalah perluasan income tenaga asing. Sebelum omnibus law ini saja, sudah ada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker)

Page 109 of 152.

No 229 tahun 2019 yang membuka ruang untuk lebih dari 100 sektor. Kalau ada omnibus law, itu semua pekerjaan bisa dimasuki tenaga asing," lanjutnya. Mirah menyayangkan aturan ini yang dinilai tidak ramah pada anak bangsa. Ia menyebut aturan ini hanya akan merugikan rakyat Indonesia dan membuat mereka tidak memiliki masa depan. Terakhir, poin yang ditolak oleh serikat buruh adalah penghilangan sanksi pidana bagi perusahaan yang melanggar aturan. Aturan yang dimaksud diantaranya memberikan kesejahteraan bagi pekerja seperti jaminan sosial dan kesehatan. Ia pun mendorong pemerintah untuk duduk bersama dan membahas perihal isi omnibus law ini. Menurutnya, omnibus law cipta lapangan kerja peruntukannya bagi pekerja dan menyejahterakan, bukan membuat permasalahan baru.

Page 110 of 152.

Title MAHFUD MD SEBUT OMNIBUS LAW AKAN BERANTAS KORUPSI

Media Name merdeka.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.merdeka.com/uang/mahfud-md-sebut-omnibus-law-akan-berantas -korupsi.html

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD menegaskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dibentuk untuk menghilangkan praktik korupsi. Sebab, dalam proses perizinan investasi kerap kali ditemui proses yang berbelit dan panjang sengaja dibiarkan untuk kepentingan pejabat tertentu "Tumpang tindih aturan itu bukan hanya sebatas administrasi, melainkan karena ada sisi korupsinya di sana. Hukum diatur sedemikian rupa untuk mendapat untung," ujar Mahfud di Jakarta, Rabu (22/1). Dia menyebut, banyak para investor yang akhirnya tidak jadi menanamkan modalnya ke Indonesia karena kehabisan modal hanya untuk mengurus persyaratan. Salah satunya, terkait dengan izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). "Orang kadang mau investasi, lalu menunggu amdal, dua tahun uangnya sudah habis. Tiba-tiba ada pejabat apakah itu anggota DPR atau Kementerian, sini lewat saya saja. Tapi mereka dapat fee. Itu bener. Secara hukum berisiko kalau ketahuan hancur dia," kata dia. Selain meminimalisir terjadinya tindak korupsi, pemerintah juga berkomitmen untuk memangkas proses kegiatan-kegiatan berusaha lainnya. Seperti dalam hal dwelling time di pelabuhan yang disoroti Presiden Joko Widodo. "Sampai sekarang belum juga selesai. Proses bongkar muat itu lama karena BNN memeriksa narkoba, BPNT memeriksa barang-barang terorisme, Bea Cukai periksa cukai, macam-macam banyak sekali. Kalau merevisi UU masing-masing akan lama. Jadi diangkat saja semua pasal yang jadi masalah ke omnibus law," tandasnya. Draf RUU Omnibus Law Diterima DPR Pekan Depan DPR RI akan menggelar rapat paripurna ke 8 masa Persidangan II tahun sidang 20192020. Rencananya rapat paripurna akan digelar siang ini pukul 13.00 WIB. Agenda paripurna salah satunya mengesahkan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang belakangan menjadi polemik di masyarakat.

Page 111 of 152.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco menyatakan RUU tersebut disahkan karena sudah masuk 50 RUU prioritas. Meski demikian, ia mengaku belum mendapat draf resmi RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dari pemerintah. "Kami belum mendapatkan draf resminya, paling lambat akan kami terima minggu depan," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (22/1). Karena belum menerima draf RUU tersebut, Dasco menyebut pihaknya belum bisa berkomentar terkait pasal-pasal yang ditolak masyarakat termasuk buruh. "Sekarang ini banyak yang beredar draf-draf RUU dan jadi polemik di masyarakat. Nah kami nggak mau menanggapi polemik itu sebelum mendapatkan naskah akademik dan draf yang resmi," jelasnya. [azz]

Page 112 of 152.

Title OMNIBUS LAW DISEBUT MUDAHKAN CINA, MAHFUD: TAK DIBAHAS DI RAPAT

Media Name tempo.co

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://bisnis.tempo.co/read/1298219/omnibus-law-disebut-mudahkan-cina -mahfud-tak-dibahas-di-rapat

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD membantah anggapan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dikeluarkan untuk mempermudah masuknya modal asing, khususnya Cina, dan merugikan masyarakat. Ia mengatakan beleid itu dirancang untuk mempermudah prosedur bagi siapa saja yang hendak berinvestasi. "Kalau di sidang kabinet itu kita malah jarang sebut Cina. (Yang disebut) Qatar, UEA, Jepang, AS dan Eropa. Jadi bagaimana cara berinvestasi, karena di Indonesia kan kadang-kadang UU itu masing-masing lalu menunjukkan sikap ego sektoral. Misalnya kapal itu mau masuk tapi diperas sampai kapalnya lemas, sampai habis," ujar Mahfud di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Menurut Mahfud, selama ini calon pemodal kerap berminat masuk. Namun, niatan mereka terkadang terhambat oleh aturan yang ada, misalnya terkait izin AMDAL yang lama keluar. "Menunggu AMDAL dua tahun tak keluar, uangnya sudah habis," tutur dia. Harapannya, dengan adanya Omnibus Law itu izin investasi dipercepat. Tinggal nantinya apabila memang melanggar hukum, investasinya ditutup. Dalam kesempatan yang sama, Mahfud mempersilakan adanya pandangan lain dari masyarakat. Namun, ia meminta keberatan itu disalurkan saja. "Kalau ada masalah mari beri masukan, sehingga saya katakan yang demo itu sebenarnya karena salah persepsi, salah paham," kata Mahfud. Mahfud mengatakan masyarakat kerap menyalahartikan rencana terbitnya beleid besar itu. Misalnya saja, muncul anggapan bahwa Omnibus Law muncul untuk mempermudah pemerintah kongkalikong dengan asing, sehingga modal asing mudah masuk dan berujung rakyat dirugikan. "Enggak ada itu, enggak benar, ini kan berlaku juga untuk modal asing dan dalam negeri, ini terkadang salah, bahkan disebut mempermudah Cina masuk, bukan,

Page 113 of 152.

enggak ada urusannya," tutur Mahfud. Di samping itu, Mahfud juga meluruskan anggapan bahwa Omnibus Law yang bakal terbit adalah beleid soal investasi. Menurut dia, anggapan itu kurang tepat lantaran investasi hanya bagian kecil dari beleid tersebut. Sebelumnya, Ribuan buruh yang yang berasal dari berbagai organisasi menggelar demo di DPR untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyatakan, buruh khawatir, Omnibus Law akan merugikan kaum buruh. "Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka penciptaan lapangan kerja, jangan keliru menjadikan masalah upah, pesangon, dan hubungan kerja menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal di depan gerbang Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senin 20 Januari 2020.

Page 114 of 152.

Title BURUH TOLAK OMNIBUS LAW, MAHFUD MD: NGGAK APA-APA, BIASA SAJA

Media Name tempo.co

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://bisnis.tempo.co/read/1298321/buruh-tolak-omnibus-law-mahfud-md -nggak-apa-apa-biasa-saja

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut adanya aksi unjuk rasa mengenai rencana pemerintah mengeluarkan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja adalah hal yang biasa saja. "Mana ada Undang-undang langsung jadi, kan mesti ada yang protes dan tidak, dibahas saja di DPR, enggak apa-apa biasa saja," ujar Mahfud di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. Ia menduga ada dua alasan mereka melakukan unjuk rasa, pertama karena tidak mengerti dan kedua karena berbeda pendapat. Menurut Mahfud, kalau memang tidak mengerti, maka pemerintah bisa memberikan penjelasan. "Kalau punya pendapat berbeda, ya sampaikan di DPR, pasti diakomodasi." Mahfud juga merasa pemerintah sudah cukup melakukan sosialisasi. Sebab, beleid itu pun sejak awal sudah disinggung Presiden Joko Widodo dalam pidato pertamanya selepas pelantikan, 20 Desember 2019. Kala itu Jokowi telah menyinggung Omnibus Law soal penyederhanaan regulasi dan lainnya. Setelah pidato itu pun, peerintah sudah beberapa kali menggelar rapat dan diskusi. "FGD-FGD-nya kan tidak minim juga, tetapi kalau dirasa kurang, sekarang masih bisa dilanjutkan karena kan pembahasannya pun belum," tutur Mahfud. Ia menduga beleid itu baru akan mulai dibahas bersama anggota DPR selepas masa reses mendatang. Nanti juga akan ada daftar inventarisasi masalah dari masing-masing fraksi. Segara keberatan, menurutnya, bisa masuk di sana. Sebelumnya, ribuan buruh yang yang berasal dari berbagai organisasi menggelar demo di DPR untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyatakan, buruh khawatir, Omnibus Law akan merugikan kaum buruh. "Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka penciptaan lapangan kerja, jangan keliru menjadikan masalah upah, pesangon, dan hubungan kerja menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal di depan gerbang

Page 115 of 152.

Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senin 20 Januari 2020. Ia mengatakan, ada enam alasan mengapa buruh menolak keberadaan omnibus law. Pertama, menghilangkan upah minimum, kedua menghilangkan pesangon, ketiga membebaskan buruh kontrak dan outsourcing. Adapun keempat, omnibus law akan mempermudah masuknya tenaga kerja asing. Kelima, menghilangkan jaminan sosial, dan terakhir menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha. Said mengatakan, sebagai buruh, pihaknya setuju saja dengan prinsip pemerintah guna meningkatkan investasi. Namun, jika investasi justru menurunkan kesejahteraan dan mengorbankan masa depan buruh, tentu pemerintah harus membatalkan regulasi ini. Dia meminta pemerintah lebih jeli lagi melihat masalah investasi. Menurutnya, yang menjadi hambatan investor masuk ke Indonesia ialah masalah korupsi dan tidak efisiennya birokrasi. "Jadi jangan menyasar masalah ketenagakerjaan," ungkap Said Iqbal.

Page 116 of 152.

Title JANGAN SENGSARAKAN RAKYAT DENGAN OMNIBUS LAW

Media Name republika.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://republika.co.id/berita/q4idro385/jangan-sengsarakan-rakyat-den gan-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Baru saja DPR menetapkan RUU Prioritas yang telah disiapkan oleh BALEG, di dalamnya termasuk omnibus law yang memuat dua RUU, yaitu RUU cipta lapangan kerja dan system perpajakan.vOleh karena itu kiranya ingin mengajak semua fihak: Pertama, berusaha menjadikan omnibus law ini nanti menghasilkan sebuah regulasi yang memiliki semangat keseimbangan dalam memenuhi Kepentingan investor asing dan investor dalam negeri, UMKM dan pemodal kuat, buruh maupun pengusaha. Kedua, menjamin omnibus law di bidang investasi ini nanti mampu menjaga agar dignity, marwah dan kedaulatan bangsa tidak akan tercabik-cabik. Ketiga, mewaspadai kemungkinan munculnya penumpang gelap omnibus law, dalam hal ini para pemburu rente, atau pelaku pasar yang bermoral hazard. Memang semua tahu, bagi para pemburu rente, yang difikir hanya keuntungan sebesar-besarnya. Tidak peduli apakah cara mereka meraih keuntungan berdampak pada melemahnya upah, melemahnya posisi kaum buruh, petani dan nelayan sehingga buruh, petani dan nelayan kita semakin lemah dan terdesak. Para pemburu rente tak pedulikan rusaknya lingkungan, atau penjualan aset negara. Bahkan tak peduli system rusak ekonomi, politik, peraturan dan perundang-undangan. Sudah banyak kajian yang menunjukkan akibat perilaku para rent seeker yang bermoral hazard menjadi penyebab perapuhan, peluruhan dan bahkan keruntuhan sebuah rezim ekonomi politik. Untuk itu semua hendanya tetap berkeyakinan bahwa para pemburu rente selalu berusaha mencari celah, untuk mempengaruhi birokrat, pejabat dan para penentu kebijakan. Berusaha mengendalikan pembuat regulasi. Mendekati pengatur perizinan. Berusaha mempengaruhi pengendali fasilitas wilayah untuk mendapatkan sumberdaya yang murah dan kebijakan yang berpihak kepada kepentingan bisnisnya. Oleh karena omnibus law tentang cipta lapangan kerja dan system perpajakan telah ditetapkan sebagai RUU Prioritas 2020 maka sekali lagi, DPR dan pemerintah , serta masyarakat, untuk bisa mencegah campur tangan pemburu rente, kalau kita ingin menghasilkan omnibus law yang memajukan kesejahteraan umum dan tidak sengsarakan rakyat.

Page 117 of 152.

Title POLEMIK DAN KLARIFIKASI PEMERINTAH SOAL RUU OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA

Media Name kompas.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://nasional.kompas.com/read/2020/01/22/14114001/polemik-dan-klari fikasi-pemerintah-soal-ruu-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja

Media Type Pers Online

Sentiment Negative

Draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja disebut telah beredar ke publik. Sejumlah pasal di dalam draf tersebut pun menuai polemik. Salah satunya yaitu rencana penerapan skema upah per jam. Seperti diketahui, sistem pengupahan yang berlaku saat ini adalah upah minimum, bukan upah per jam. Dilansir dari Kontan.co.id, Sekretaris Menteri Koordinator Bidan Perekonomian Susiwijono menjelaskan, skema upah per jam hanya berlaku bagi jenis pekerjaan tertentu seperti konsultan hingga pekerja paruh waktu. Skema baru ini diyakini dapat mengakomodasi jenis pekerjaan baru bagi industri ekonomi digital. Namun, skema pengupahan baru ini justru ditolak oleh aliansi buruh. Bahkan, mereka sampai turun ke jalan untuk meminta agar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah tidak melanjutkan pembahasan RUU tersebut, karena berpotensi merugikan buruh. "Ini murni gerakan buruh. Tidak ada motif politik apa pun di belakangnya," tegas Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020). Ada enam hal yang menjadi dasar penolakan buruh terhadap RUU tersebut. Selain persoalan pengupahan, ada pula wacana penghapusan pesangon dan diganti dengan tunjangan PHK yang jumlahnya jauh lebih kecil. Kemudian, kekhawatiran banjirnya tenaga kerja asing yang tidak memiliki keterampilan, hilangnya sanksi bagi perusahaan yang membayar upah pekerja di bawah upah minimum, hilangnya jaminan kesehatan dan pensiun akibat berlakunya skema upah per jam, hingga sistem outsourching yang lebih bebas. Iqbal menyebut, sebelumnya pihaknya telah bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauzia untuk membahas sejumlah hal pokok yang akan diatur di dalam RUU tersebut.

Page 118 of 152.

Menurut dia, RUU ini cenderung lebih pro kepada pengusaha dibandingkan buruh. Hal itu disebabkan, tidak adanya pelibatan buruh di dalam penyusunan draf RUU tersebut. Meski demikian, hingga kini DPR menyatakan belum menerima draf RUU tersebut secara langsung dari pemerintah. Ketua DPR Puan Maharani mengaku tidak mengetahui isi draf RUU yang beredar di masyarakat. "Karena itu, DPR tidak bertanggung jawab dan tidak menanggapi draft RUU omnibus (Cipta Lapangan Kerja) yang beredar di publik, dari mana sumbernya tidak jelas," ujar politisi PDI-P ini dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1/2020). Belakangan, Kemenko Perekonomian menegaskan bahwa draf RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja masih dalam tahap penyelesaian. Susiwijono menegaskan, draf yang beredar di masyarakat bukan berasal dari pemerintah. Selain itu, draf tersebut juga memiliki nama yang berbeda yaitu "Penciptaan Lapangan Kerja". "Sedangkan yang sedang dalam proses finalisasi berjudul 'Cipta Lapangan Kerja'. Sehingga apabila ada Draft RUU yang beredar dan dijadikan sumber pemberitaan, maka bisa dipastikan bukan Draft RUU dari Pemerintah," ujar Susi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/1/2020). Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyebarluaskan draft RUU Cipta Lapangan Kerja dalam bentuk apa pun sampai proses pembahasan selesai. Selain itu, pemerintah juga dipastikan sudah merampungkan substansi RUU Cipta Lapangan Kerja dan telah diusulkan oleh Pemerintah kepada Badan Legislasi Nasional DPR RI untuk dicantumkan dalam Program Legislasi Nasional. "Berdasarkan informasi jadwal Sidang di DPR RI, hari ini DPR RI akan menetapkan Daftar Prolegnas Prioritas Tahun 2020," kata Susi. Hari ini, DPR menggelar rapat paripurna ke-8 Masa Persidangan II Tahun 2019-2020 pukul 13.00 WIB di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada hari ini, Rabu (22/1/2020). Ada 50 RUU yang akan disahkan masuk ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2020. Dari jumlah tersebut, tiga diantaranya merupakan omnibus law yang menjadi RUU inisiatif pemerintah, yaitu RUU Cipta Lapangan Kerja, RUU Perpajakan, dan RUU tentang Ibu Kota Negara.

Page 119 of 152.

Title JANGAN SAMPAI PEMBURU RENTE IKUT DALAM PEMBAHASAN OMNIBUS LAW

Media Name jpnn.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.jpnn.com/news/jangan-sampai-pemburu-rente-ikut-dalam-pemba hasan-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Zainuddin Maliki mengingatkan pemerintah dan DPR mewaspadai penumpang gelap dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Sistem Perpajakan. Dua rancangan itu masuk dalam 50 RUU Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas Tahun 2020 yang disetujui Rapat Paripurna DPR ke 8, Masa Sidang II, Tahun Sidang 2019-2020, Rabu (22/1), di Kompleks Parlemen, Jakarta. Karena kedua RUU itu menjadi prioritas 2020, Zainuddin menjagak semuanya menjadikan omnibus law sebagai regulasi yang memiliki semangat keseimbangan antara investor asing dan dalam negeri, kepentingan UMKM dan pemodal kuat, serta pengusaha dan kaum buruh. "Kami mengajak semua pihak menjadi omnibus law nanti yang membahas atau mengatur bidang investasi nanti mampu menjaga agar dignity, muruah dan kedaulatan bangsa tidak akan tercabik-cabik," kata Zainuddin dalam Rapat Paripurna DPR, Rabu (22/1). Zainuddin juga mengajak untuk mewaspadai kemungkinan munculnya penumpang gelap omnibus law. Ia menegaskan penumpang gelap itu adalah pemburu rente atau pelaku pasar yang bermoral hazard. Karena itu, ujar Zainuddin, mengingat Omnibus Law Cipta Lapngan Kerja, dan Sistem Perpajakan telah ditetapkan sebagai prioritas 2020, pemerintah dan DPR harus mencegah pemburu rente mencampuri pembahasan."Saya dari Fraksi PAN mengajak diri saya sendiri, pemerintah, DPR, masyarakat, mencegah campur tangan pemburu rente, kalau ingin menghasilkan omnibus law memajukan kesejahteraan umum dan tidak menyengsarakan rakyat," paparnya. Ia mengatakan bagi para pemburu rente, yang dipikirkan hanya keuntungan. Pemburu rente tidak peduli apakah cara mereka meraih keuntungan itubedampak pada melemahnya, posisi kaum buruh, petani dan nelayan, sehingga semakin lemah dan terdesak.

Page 120 of 152.

"Pemburu rente tidak peduli rusaknya lingkungan dan penjualan aset. Pemburu rente tidak peduli sistem rusak, termasuk sistem politik, peraturan perundang-undangan," ujarnya. Politikus Partai Amanat Nasional itu menjelaskan sudah banyak riset yang menunjukkan perilaku pemburu rente yang bermoral hazard adalah penyebab pelapuhan, peluruhan dan keruntuhan rezim ekonomi politik. Karena itu, ujar Zainuddin, mengingat Omnibus Law Cipta Lapngan Kerja, dan Sistem Perpajakan telah ditetapkan sebagai prioritas 2020, pemerintah dan DPR harus mencegah pemburu rente mencampuri pembahasan. "Saya dari Fraksi PAN mengajak diri saya sendiri, pemerintah, DPR, masyarakat, mencegah campur tangan pemburu rente, kalau ingin menghasilkan omnibus law memajukan kesejahteraan umum dan tidak menyengsarakan rakyat," paparnya.

Page 121 of 152.

Title DAMPAK RIIL OMNIBUS LAW BARU TERLIHAT 2021-2022

Media Name bisnis.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://ekonomi.bisnis.com/read/20200122/9/1192919/dampak-riil-omnibus -law-baru-terlihat-2021-2022

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

JAKARTA - Wacana pemerintah memudahkan proses investasi dan menggeliatkan pertumbuhan ekonomi melalui omnibus law diyakini baru akan terasa pada 2021-2022. Menurut Ekonom DBS Indonesia Masyita Crystallin rencana pemerintah menerapkan omnibus law untuk sejumlah sektor guna menggeliatkan perekonomian Indonesia sampai lima tahun ke depan, dinilai baru akan terasa dampaknya pada 2021. Diakuinya, omnibus law memang telah menggairahkan keyakinan konsumen, meski belum tentu meyakinkan kegiatan dunia usaha. Dia beralasan, dinamika omnibus law masih akan berlanjut di DPR-RI, sehingga dunia usaha masih menunggu dinamika dari omnibus law tersebut. "Kuncinya ada di 2020 ini, sentimen [positifnya] sudah ada. Dampak ke riil baru terasa 2021," ujar Masyita saat ditemui di DBS Office Capital Place, Rabu (22/1/2020). Dia memerinci, dampak ke ekonomi riil dari omnibus law ini sepanjang 2020 akan terlihat dari geliat financial flow masuk ke Indonesia. Sebagai contoh, jika omnibus law ikut menurunkan beban pajak, maka ini diyakini Masyita bisa menjadi pengungkit bagi masuknya investasi baru sehingga bisa secara perlahan mendorong tercapainya target investasi lima tahun ke depan sampai dua digit. "Namun apakah dengan omnibus law ini bisa mendorong PDB kita ke 5,5% itu belum tentu, karena itu harus kembali lagi kepada rincian dalam omnibus law itu seperti apa," sambung Masyita. Dia menyebut, salah satu omnibus law yang dibutuhkan dalam waktu cepat adalah omnibus law cipta lapangan kerja. Dia beralasan, sejumlah industri dalam negeri harus belajar dari keteralihan investor ke negara lain karena Undang-Undang Ketenagakerjaan di Indonesia yang kalah kompetitif dibandingkan negara lain.

Page 122 of 152.

"Jadi perlu dikaji juga ketika kita menaikkan UMR, namun produktivitas kita masih kalah dari negara lain, dia [investor] beralih ke negara lain. Maka itu kita membutuhkan UU Cipta Lapangan Kerja dalam waktu cepat," pungkasnya. Pada 2020 ini, Masyita dan tim ekonomi DBS Indonesia masih meyakini Indonesia cenderung tahan terhadap eskalasi ketidakpastian global. Sehingga, dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2020 masih bisa mencapai 5,0%% tahun ini. Hal ini mengingat Indonesia tidak masuk dalam global supply chain di Asia, sehingga sepanjang gejolak dagang AS dan China tahun lalu Indonesia cenderung cukup resisten. Ke depan, pemerintah hanya perlu mengantisipasi kemungkinan gejolak baru di kancah global dan kondisi geopolitik. Hal ini mengingat, emerging market kerap terimbas saat ada sentimen politik. Asal tahu saja, pada Rabu (22/1/2020), empat draf omnibus law sudah resmi masuk dalam Prolegnas 2020. Omnibus law untuk RUU Cipta Lapangan kerja sudah masuk dalam daftar bersama dengan RUU Kefarmasian, RUU tentang Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian, dan RUU tentang Ibu Kota Negara.

Page 123 of 152.

Title MENURUT MAHFUD MD, DEMO MENOLAK OMNIBUS LAW KARENA SALAH PAHAM

Media Name kompas.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://nasional.kompas.com/read/2020/01/22/19525861/menurut-mahfud-md -demo-menolak-omnibus-law-karena-salah-paham

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menilai unjuk rasa menentang penerbitan omnibus law terjadi karena salah paham akibat isu yang beredar. Salah satu isu yang menyebar, yakni omnibus law akan mempermudah pemerintah melakukan kerjasama dengan asing. "Sehingga saya katakan, dari demo-demo itu salah persepsi. Salah paham, salah pahamnya misalnya omnibus law itu untuk mempermudah pemerintah kongkalingkong dengan asing. Modal asing, masuk satu pintu lalu rakyat dirugikan," ujar Mahfud saat ditemui di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020). Menurutnya, tidak ada hubungan antara omnibus law dengan upaya mempermudah investasi asing. Sebab, kata Mahfud, investasi yang masuk saat ini juga berasal dari dalam negeri. Selain itu, omnibus law juga disalahpahami sebagai UU tentang investasi. Padahal investasi hanyalah sebagian kecil saja. "Bukan UU tentang investasi, investasi itu bagian kecil saja. Ini UU tentang cipta lapangan kerja dengan mempermudah proses berinvestasi," terang Mahfud. Pemerintah dan DPR akan membahas empat omnibus law yang masuk prolegnas prioritas Tahun 2020. Keempat rancangan peraturan tersebut yakni Rancangan Undang-Undang (RUU) Kefarmasian, RUU Cipta Lapangan Kerja, RUU Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian dan RUU Ibu Kota Negara. Sebelumnya, serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi demonstrasi di Depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1/2020). Dalam demo tersebut, ada 2 tuntutan besar yaitu menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan khusus untuk kelas tiga. Mereka memprotes omnibus law lantaran dinilai merugikan para buruh.

Page 124 of 152.

Title BP JAMSOSTEK RESPONS VONIS PERUSAHAAN PENUNGGAK IURAN

Media Name cnnindonesia.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200122192705-83-467804/bp-jamso stek-respons-vonis-perusahaan-penunggak-iuran

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Jakarta - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau menjatuhkan vonis hukuman pidana kurungan selama 4 bulan kepada dua direksi PT Kawasan Dinamika Harmonitama karena terbukti bersalah tak membayar kewajiban ke BP Jamsostek. Dalam putusan, Indra Gunawan dan Direktur M Yusuf terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 55 Jo Pasal 19 Ayat (2) Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang BPJS Jo Pasal 55 Ayat (1). Deputi Direktur BPJamsostek Wilayah Sumbarriau Pepen S Almas menjelaskan perusahaan menunggak iuran sejak November 2018-Juni 2019 dengan total iuran dan denda Rp432,90 juta. Sebelumnya, BP Jamsostek sudah memberitahukan dengan SMS, Surat Pemberitahuan Piutang Iuran dan pembinaan terkait tunggakan perusahaan. "Kemudian Penyidik Pegawai Negeri Sipil Naker memproses Nota 1 dan Nota 2 dan BPJAMSOSTEK mengirimkan Surat Kuasa Khusus ke Kejaksaan Karimun. Selanjutnya pada Juli 2019, dilakukan gelar perkara oleh PPNS Naker, Koordinator Pengawas dan Penyidik Polres Karimun, dan kemudian dilanjutkan proses penyidikan, hingga berakhir di pengadilan," kata Pepen dalam keterangannya, Rabu (22/1). Sementara itu, Pegawai PPNS Provinsi Kepulauan Riau Wilayah Kerja Karimun, RD Riaiswety Alismangun menegaskan hasil sidang PN Tanjung Balai Karimun pada 20 Januari lalu itu membuka mata kepada para pemberi kerja dan pekerja, bahwa penunggakan iuran berdampak pidana. Merugikan Pekerja Direktur Kepesertaan BP Jamsostek E Ilyas Lubis, mengingatkan bahwa ketidakpatuhan perusahaan dalam membayar iuran akan merugikan para pekerja. Hal itu, sambungnya, karena merampas hak pekerja untuk dilindungi. "Tunggakan iuran akan berdampak otomatis hilangnya semua manfaat perlindungan BPJamsostek kepada pekerja pada perusahaan nakal tersebut. Jika hal itu terjadi, perusahaan berkewajiban untuk memenuhi seluruh manfaat perlindungan seperti yang diselenggarakan oleh BPJamsostek," kata Ilyas. Namun Ilyas juga menjelaskan jajarannya pasti mengutamakan pendekatan persuasif sesuai prosedur dalam menghadapi perusahaan nakal. "Tapi jika perusahaannya masih membandel, tentu saja dilanjutkan ke jalur hukum sebagai langkah terakhir," katanya. (asa).

Page 125 of 152.

Title

BURUH HARUS DILIBATKAN DALAM PEMBAHASAN OMNIBUS LAW

Media Name jpnn.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.jpnn.com/news/buruh-harus-dilibatkan-dalam-pembahasan-omni bus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui 50 rancangan undang-undang (RUU) masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas Tahun 2020. Di antara 50 RUU itu ada RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, dan Sistem Perpajakan. Anggota Komisi IX DPR Obon Tabroni mengingatkan pemerintah melibatkan buruh dalam membahas Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Menurut dia, ada beberapa masalah berkaitan hal tersebut yang telah dibicarakan dengan buruh. Salah satunya adalah tidak dilibatkannya buruh dalam pembahasan draf RUU. "Dalam penyusunan draf Omnibus Law berkaitan dengan Cipta Lapangan Kerja, hampir 170 orang tim, tidak ada satupun yang melibatkan teman-teman buruh," kata Obon dalam Rapat Paripurna DPR, Rabu (22/1), di Kompleks Parlemen, Jakarta. Menurut politikus Partai Gerindra ini, berbagai macam pertanyaan muncul di kalangan buruh terkait RUU ini. "Muncul kesimpangsiuran, muncul persoalan yang disampaikan menteri bahwa akan muncul persoalan tentang flexible time, upah pesangon dan lain-lain," ujar Obon. Karena itu, Obon mengingatkan pembuat UU bahwa buruh harus dilibatkan dalam setiap pembicaraan ke depan. Menurut dia, negara ini merdeka bukan dengan satu kelompok. "Negara ini merdeka dengan banyak orang yang berkontribusi untuk itu. Dan juga apalah arti pabrik, mesin produksi, kalau tidak ada buruh yang menggerakkan itu semua," katanya. Sekali lagi, Obon meminta dalam proses pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, buruh dilibatkan. "Sehingga hasilnya memuaskan semua pihak," ungkap Obon.

Page 126 of 152.

Title DIDESAK BURUH, DPRD KOTA TANGERANG SETUJU TOLAK RUU OMNIBUS LAW

Media Name sindonews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://metro.sindonews.com/read/1504342/170/didesak-buruh-dprd-kota-t angerang-setuju-tolak-ruu-omnibus-law-1579691172

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Ratusan buruh dari 11 serikat pekerja yang tergabung dalam Aliansi Buruh Banten Bersatu menggelar aksi demonstrasi menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) di DPRD Kota Tangerang, pada Rabu (22/1/2020). Dalam aksinya, buruh membawa spanduk dan tiga unit mobil komando. Aksi ini sendiri, hanya dikawal puluhan polisi wanita (Polwan) dan Satpol PP wanita yang tidak bersenjata. Wakil Sekretaris KSPSI 1973 Kota Tangerang Aris Rifai mengatakan, aksi buruh ini akan dilakukan secara maraton, dimulai dengan meminta dukungan dewan kota, kabupaten, dan provinsi, untuk dibawa ketingkat DPR RI. "Sebelum sampai ke pusat, kita mau meminta dukungan dari DPRD masing-masing daerah, di kota, kabupaten, dan provinsi. Jadi saat nanti ke DPR RI, kita sudah punya dasar kuat," kata Aris kepada SINDOnews pada Rabu (22/1/2020). Menurut Aris, aksi penolakan RUU Omnibus Law Cilaka ini hanya akan berhasil jika dilakukan secara bersama-sama rakyat yang dalam hal ini diwakili oleh masing-masing dewan ditiap kota, kabupaten dan provinsi."Kalau RUU itu, sampai saat ini draf aslinya belum ada. Sementara pemerintah maunya segera disahkan. Karena kalau sampai RUU ini disahkan, itu akan sangat merugikan kita semua. Tidak hanya kaum buruh," jelasnya. Aksi demonstrasi buruh di Kota Tangerang hari ini, dibagi ke dalam lima wilayah. Dimulai dari kawasan pergudangan di Batu Ceper, tepatnya di pergudangan Goni Niaga, lalu di Jatiuwung tiga titik, dan terakhir di DPRD. "Kalau total massa aksi yang ikut dari titik awal itu ada sekira 3.000 orang. Namun, saat tiba di gedung dewan, massa mulai mencair tinggal beberapa ratus orang saja," ujarnya.Sebelum sampai gedung DPRD, massa buruh melakukan longmarch dengan menutup Jalan Daan Mogot. Aksi ini membuat macet panjang kendaraan dari dan ke Jakarta, dan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang.

Page 127 of 152.

Sekira pukul 16.30 WIB, perwakilan buruh dan anggota DPRD yang diwakili anggota Komisi 2 Saeful Milah datang menemui massa buruh dan langsung berorasi di mobil komando. Gayung pun bersambut, setelah mendengar alasan buruh melakukan penolakan RUU Omnibus Law Cilaka, pihaknya bergeming dan ikut menolak RUU itu bersama-sama dengan kaum buruh yang sedang berjuang. "Sebuah kehormatan bagi kami dengan kehadiran teman-teman Aliansi Buruh Banten Bersatu bahwa kehadiran Omnibus Law, pertama sistem kerja kontrak dan outsourching makin diperluas," jelas Saeful. Tidak hanya itu, dengan RUU tersebut juga, maka mekanisme pengupahan akan dihitung perjam, PHK dipermudah dan uang pesangon dipangkas, dan sanksi pidana pengusaha pelanggar hak normatif buruh dihilangkan. RUU itu juga menghapus jaminan kesehatan buruh, menyulitkan buruh membentuk serikat pekerja, dan hak serta perlindungan normatif bagi perempuan akan dihilangkan paksa. "Maka, dengan langkah yang teman-teman lakukan, kami selaku wakil rakyat menolak RUU Omnibus Law dan penolakan ini sikap resmi DPRD Kota Tangerang yang akan segera diproses penyuratannya," ucapnya.

Page 128 of 152.

Title EMIL DUKUNG OMNIBUS LAW ASALKAN INVESTASI MENINGKAT

Media Name republika.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.republika.co.id/berita/daerah/jawa-barat/20/01/22/q4i65u34 9-emil-dukung-omnibus-law-asalkan-investasi-meningkat

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Polemik Omnibus Law masih berlangsung. Salah satu pihak yang tidak setuju dengan sejumlah aturan yang ada di dalamnya adalah kaum pekerja, khususnya buruh pabrik. Terkait Omnibus Law ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan tidak ingin banyak berkomentar. Menurutnya, aturan yang akan diubah dalam omnibus law sangat banyak, bukan hanya yang bersinggungan dengan para pekerja pabrik. Ridwan Kamil mengatakan, dari pidato Presiden Jokowi atas omnibus law, ia menangkap kalau pemerintah tengah berupaya memperbaiki iklim investasi yang saat ini masih dirasa kalah oleh negara tetangga."Intinya investasi. Karena kita kan kalah oleh Vietnam dari sisi investasi. Dan kalah oleh beberapa negara lain," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (22/1). Menurut Emil, dari informasi yang didapat, Presiden Jokowi sebenarnya ingin menciptakan lapangan kerja untuk perubahan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik. Saat ini, kondisinya terdapat banyak aturan yang semrawut dalam meningkatkan iklim investasi, seperti bagaimana pengadaan lahannya, tata ruang, dan perizinan lainnya. "Kalau masalahnya ini saya mendukung aturan omnibus law," katanya.Menurutnya, ketika aturan yang dibuat memang berdampak baik pada investasi dan perbaikan ekonomi rakyat maka dia sepenuh hati bakal mendukungnya. Sebelumnya, terjadi aksi besar-besaran oleh buruh di depan kantor DPR RI. Perwakilan Komisi IX DPR pun kemudian menemui masssa buruh.

Page 129 of 152.

Title SAH! TIGA OMNIBUS LAW SOAL INVESTASI MASUK PROGRAM LEGISLASI NASIONAL (PROLEGNAS)

Media Name kontan.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://nasional.kontan.co.id:443/news/sah-tiga-omnibus-law-soal-inves tasi-masuk-program-legislasi-nasional-prolegnas

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menetapkan tiga Rancangan Undang Undang (RUU) omnibus law antara lain Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, Omnibus Law Perpajakan, dan Omnibus Law Ibukota Negara masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas). Ketiga, beleid yang bertujuan meningkatkan investasi ini telah disahkan dalam rapat Paripurna ke-8 periode sidang 2019-2020. Ketua Badan Legislatif (Baleg) Andi Agtas mengatakan, meski masuk prolegnas, pihaknya sampai hari ini belum menerima draf ketiga omnibus law tersebut. Dia bilang, berbeda dengan RUU lain, omnibus law mempunyai perlakuan khusus. Maka, meski draf belum masuk tapi omnibus law bisa masuk prolegnas. Selain itu, aturan sapu jagad ini merupakan mandatori langsung dari Presiden RI Joko Widodo. "Pembahasannya masih belum tahu akan menjadi tanggung jawab siapa. Tinggal tunggu surat presiden (Surpres). Masuk ke prolegnas 2020 berarti harapannya dalam tahun ini bisa selesai," kata Andi seusai rapat Paripurna di Kompleks DPR/MPR RI, Rabu (22/1). Andi menjelaskan mekanismenya, begitu Surpres Omnibus Law, beserta draf dan naskah akademik, parlemen akan dikaji terlebih dahulu di Badan Musyawarah (Bamus) untuk menentukan alat kelengkapan yang dibahas. Sehingga, sampai saat ini DPR RI belum menentukan ketiga RUU akan dibahas di Baleg, Komisi XI, atau lainnya. Di sisi lain,Presiden sebelumnya menantang legislatif agak segera menyelesaikan omnibus law dalam rentang seratus hari kerja DPR RI. Menanggapi hal tersebut, Andi berharap dapat sejalan dengan Presiden, hanya saja dia tidak menampik bahwa substansi pembahasan omnibus law cukup kompleks.

Page 130 of 152.

"Cuma kan banyak interupsi yang berkaitan dengan hak-hak buruh dengan pengusaha,bagaimana soal perizinan. Nanti kami bahas rasionalitasnya bagaimana, ini tugas DPR," kata dia. Asal tahu saja, Andi mengungkapkan sebelumnya DPR RI telah menerima draf omnibus law antara lain Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, Omnibus Law Perpajakan, dan Omnibus Law Ibukota Negara pada pembahasan sebelumnya. Hanya saja pemerintah mengambil kembali dengan alasan ingin merevisi kembali. "Diambil lagi oleh pemerintah. Tapi, itu belum bisa dianggap karena belum final," terangnya.

Page 131 of 152.

Title WIRANTO TURUN TANGAN KAMPANYE RUU CILAKA, TERMASUK KE SERIKAT BURUH

Media Name tirto.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://tirto.id/wiranto-turun-tangan-kampanye-ruu-cilaka-termasuk-ke- serikat-buruh-eujb

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Wiranto akan mendatangi banyak pihak untuk bicara soal RUU Cipta Lapangan Kerja, termasuk ke serikat buruh Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto memastikan akan turun tangan membantu pemerintah berkampanye soal RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka). Peraturan yang termasuk omnibus law ini jadi RUU Prioritas 2020. Wiranto mengatakan membantu pemerintah mempercepat RUU Cilaka termasuk "kewajiban" Wantimpres. Baginya ini penting karena peraturan tersebut "diterima salah" banyak orang. Banyak pihak, terutama para pekerja, memang menolak peraturan ini. Para buruh merasa RUU Cilaka hanya akan membuat mereka semakin rentan karena menghapus banyak hak-hak yang diatur dalam UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Wiranto mengaku akan "melakukan banyak kunjungan" ke "berbagai kalangan" untuk bicara soal peraturan ini. "Kami jemput bola, enggak akan menunggu di kantor," katanya. Beberapa yang ia sebut akan dikunjungi adalah kantor media, universitas, dan lembaga kajian. "Kemudian juga para pemerhati kementerian/lembaga lain yang kira-kira terkait." Ia juga menyebut akan berdialog dengan serikat buruh. "Pasti semua elemen masyarakat yang kami anggap perlu didengar masukannya, kami dengar aspirasinya, kami dengar harapannya, itu kami datangi," kata mantan menteri itu.. Baca juga artikel terkait OMNIBUS LAW atau tulisan menarik lainnya Andrian Pratama Taher (tirto.id - Hukum ) Reporter: Andrian Pratama Taher Penulis: Andrian Pratama Taher Editor: Rio Apinino

Page 132 of 152.

Title PEMERINTAH KLAIM SENANTIASA DENGARKAN ASPIRASI PUBLIK SUSUN OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA

Media Name tribunnews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.tribunnews.com/nasional/2020/01/22/pemerintah-klaim-senant iasa-dengarkan-aspirasi-publik-susun-omnibus-law-cipta-lapangan-kerja

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

PEMERINTAH KLAIM SENANTIASA DENGARKAN ASPIRASI PUBLIK SUSUN

OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu , JAKARTA - Pemerintah mengklaim penyusunan draft Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja selalu mendengar aspirasi publik. Hal itu disampaikan, Wakil Presiden RI Maruf Amin di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020). "Kalau pemerintah itu kan selalu juga mendengar berbagai pihak, jadi melakukan dialog-dialog dengan pihak buruh, pengusaha dan pihak-pihak terlibat," kata Maruf Amin . Maruf Amin menuturkan, pelibatan publik diharapkan mengurangi reaksi berlebihan dari pihak yang tidak setuju. "Jadi penyusunan itu didasari kesepakatan-kesepakatan sehingga tidak menimbulkan reaksi. Kalau pun ada prinsip-prinsip tapi perlu ada penyempurnaan karena juga dengan daerah karena menyangkut soal daerah, perburuhan, pengusaha dan pihak lain," jelasnya. Didasari pada pemaparan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD , setidaknya ada tiga Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law yang diajukan pemerintah kepada DPR. Ketiganya, adalah RUU Omnibus Law Perpajakan, RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, dan RUU Omnibus Law Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. RUU Omnibus Law mencakup revisi dari 79 UU yang terdiri dari 1.244 pasal. Omnibus Law diharapkan dapat mempermudah investasi, penciptaan lapangan kerja, serta mengenai perpajakan. Sebelumnya diketahui, ratusan buruh menolak RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan melakukan protes di gedung DPR beberapa hari lalu. Buruh menilai, draf tersebut lebih pro pengusaha dan tidak melibatkan mereka dalam proses penyusunannya.

Page 133 of 152.

Politikus PAN ingatkan waspada pemburu rente Rapat Paripurna yang salah satu agendanya menetapkan 50 RUU masuk dalam Prolegnas Prioritas 2020 diwarnai sejumlah interupsi, Rabu (22/1/2020). Salah satunya berasal dari anggota Fraksi PAN Zainuddin Maliki. Ia mengingatkan untuk mewaspadai adanya pemburu rente dalam pembahasan omnibus law. "Kami mengingatkan untuk mewaspadai kemungkinan munculnya penumpang gelap omnibus law dalam hal ini adalah para pemburu rente atau pelaku pasar modal," kata Zainudin. Alasannya menurut Zainudin bila pemburu rente masuk dalam pembahasan omnibus law, maka pasal-pasal hanya berorientasikan pada keuntungan tanpa memperhatikan aspek lainnya. "Mereka tidak peduli apakah jalan mereka meraih jalan keuntungan itu berdampak pada melemahnya petani dan nelayan. Sehingga kaum buruh petani dan nelayan mereka semakin lemah dan tersesat," katanya. Menurut dia, para pemburu rente tak peduli rusaknya lingkungan atau bahkan tak peduli sistem rusak termasuk sistem politik, peraturan dan undang-undangnya. "Sudah banyak perilaku rente itu yang bermodal aset penurunan mesin ekonomi politik," katanya. Zainudin mengajak para anggota DPR untuk fokus mengawal pembahasan RUU omnibus law sesuai dengan tujuan awal. Sehingga, RUU tidak menguntungkan segelintir pihak saja. "Maka sekali lagi saya dari PAN mengajak tentu dimulai dari wilayah sendiri mengajak anggota DPR mengajak pemerintah dan kita bersama untuk bisa mencegah campur tangan para pemburu renter kalau kita ingin menghasilkan omnibus law yang memajukan kesejahteraan umum dan tidak menyengsarakan rakyat," katanya. 50 RUU Ditetapkan Masuk Prolegnas Prioritas 2020 DPR RI menggelar rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (22/1/2020). Rapat tersebut menetapkan 50 RUU yang masuk dalam Prolegnas Prioritas 2020. Rapat dipimpin Ketua DPR Puan Maharani didampingi Wakil ketua DPR Muhaimin Iskandar, Azis Syamsuddin, dan Rachmat Gobel. "Apakah laporan Baleg mengenai RUU prolegnas prioritas dapat kita setujui?" ujar

Page 134 of 152.

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar yang dijawab setuju oleh peserta sidang. Sebelumnya Puan Maharani memaparkan dari 50 RUU yang masuk Prolegnas Prioritas 2020, empat RUU merupakan carry over, Tiga RUU kumulatif terbuka, dan empat RUU Omnibus Law. Adapun empat RUU yang berbentuk Omnibus Law tersebut diantaranya RUU Cipta Lapangan Kerja, RUU Perpajakan, RUU Ibu Kota, RUU Kefarmasian. Rapat paripurna juga memutuskan pergantian antar waktu (PAW) dua anggota dewan yang kini menjadi menteri yakni Edhy Prabowo yang kini menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Zainuddin Amali yang kini menjadi Menpora. "Renny Astuti menggantikan Eddhy Prabowo dari Fraksi Partai Gerindra, dari daerah pemilihan Sumsel I. M Ali Ridha, menggantikan Zainuddin Amali dari Fraksi Partai Golkar," katanya. Paripurna sendiri dihadiri oleh 327 anggota dari 575 anggota. Terdapat 248 Anggota dewan yang tidak hadir berdasarkan daftar absen. Adapun daftar 50 RUU tersebut yakni: 1. RUU tentang Keamanan dan Ketahanan Siber 2. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran 3. RUU tentang Pertanahan 4. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu 5. RUU tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana 6. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan 7. RUU tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan 8. RUU tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan 9. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 10. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan 11. RUU tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara 12. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat 13. RUU Perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara 14. RUU tentang Energi Baru dan Terbarukan 15. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana 16. RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual 17. RUU tentang Pengawasan Obat dan Makanan 18. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 19. RUU tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional 20. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka 21. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai 22. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan 23. RUU tentang Penyadapan 24. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI 25. RUU tentang Pembinaan Haluan Ideologi Pancasila 26. RUU tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga 27. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN 28. RUU tentang Sistem Kesehatan Nasional 29. RUU tentang Kefarmasian (Omnibus law) 30. RUU tentang Perlindungan dan Bantuan

Page 135 of 152.

Sosial 31. RUU tentang Masyarakat Hukum Adat 32. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran 33. RUU tentang Kependudukan dan Keluarga Nasional 34. RUU tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak 35. RUU tentang Ketahanan Keluarga 36. RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol 37. RUU tentang Profesi Psikologi 38. RUU tentang Perlindungan Tokoh Agama dan Simbol Agama (RUU tentang Perlindungan Kiai dan Guru Ngaji) 39. RUU tentang Sistem Perposan dan Logistik Nasional 40. RUU tentang Cipta Lapangan Kerja (Omnibus law) 41. RUU tentang Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian (Omnibus law) 42. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua 43. RUU tentang Perlindungan Data Pribadi 44. RUU tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Narkotika 45. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan 46. RUU tentang Ibu Kota Negara (Omnibus law) 47. RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 48. RUU tentang Keamanan Laut.

Page 136 of 152.

Title PENGAMAT SEBUT OMNIBUS LAW JADI UPAYA BANGUN EKOSISTEM INVESTASI

Media Name antaranews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.antaranews.com/berita/1260943/pengamat-sebut-omnibus-law-j adi-upaya-bangun-ekosistem-investasi

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

pertumbuhan ekonomi kita harus tumbuh minimal 6,5 persen hingga 2030. Dan untuk mengejar itu investasi jadi salah satu jalan keluar Jakarta - Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menilai Rancangan Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja yang merupakan bagian dari Omnibus Law menjadi upaya untuk membangun ekosistem yang akan mendukung investasi. Fithra yang dihubungi di Jakarta, Rabu, menilai RUU Cipta Karya menjadi suatu hal yang mendesak dilakukan untuk bisa menggenjot investasi masuk. "Untuk bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah, pertumbuhan ekonomi kita harus tumbuh minimal 6,5 persen hingga 2030. Dan untuk mengejar itu investasi jadi salah satu jalan keluar," katanya. Menurut Fithra, selain investasi, kemampuan industri dan perdagangan internasional juga menjadi cara untuk lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah. Namun, ia menilai investasi menjadi kunci utama penggerak ekonomi. "Tanpa investasi yang memadai, industri tidak akan bergerak. Tanpa industri yang bergerak, current account kita akan defisit karena kinerja ekspor yang terus turun. Dan dengan kondisi seperti ini, pertumbuhan ekonomi 6,5 persen itu tidak akan tercapai," imbuhnya. Fithra menuturkan, sejatinya pemerintah memang membutuhkan solusi dengan pendekatan yang lebih institusional seperti Omnibus Law. Ia menyebut pendekatan yang dilakukan pemerintah dengan memberikan kartu-kartu ajaib belum memadai dampaknya. Maka, Omnibus Law dianggap menjadi jalan untuk mengubah ekosistem agar lebih mendukung bagi masuknya investasi sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat. "Pendekatan yang selama ini dilakukan seperti kartu kerja, kartu miskin dan lainnya memang dibutuhkan. Tapi tidak memadai. Kita harus ubah ekosistem secara institusional dan ini dijawab dari Omnibus Law,"katanya.

Page 137 of 152.

RUU Cipta Lapangan Kerja terdiri atas 11 klaster, antara lain penyederhanaan perizinan, persyaratan investasi, ketenagakerjaan, kemudahan pemberdayaan dan perlindungan UMKM, kemudahan berusaha, dukungan riset dan inovasi, administrasi pemerintahan, pengenaan sanksi, pengadaan lahan, investasi dan proyek pemerintah serta Kawasan ekonomi. Pemerintah memastikan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja bukan semata-mata untuk membuka pintu lebar bagi para investor asing atau memberi karpet merah kepada mereka. Tujuan pemerintah adalah untuk menjaga kebutuhan agar pengusaha bisa membuat iklim yang kondusif sehingga ekonomi tumbuh, tercipta lapangan kerja, dan perlindungan terhadap pekerja meningkat. Pewarta: Ade irma Junida Editor: Satyagraha COPYRIGHT (c)2020 .

Page 138 of 152.

Title WANTIMPRES INGIN BEDA NASIHAT KE JOKOWI SOAL OMNIBUS LAW

Media Name cnnindonesia.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200122200312-32-467819/wantimp res-ingin-beda-nasihat-ke-jokowi-soal-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden ( Wantimpres ) Wiranto menyatakan pihaknya tak ingin memberikan nasihat atau pertimbangan yang sama dengan kementerian/lembaga maupun staf khusus Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), termasuk soal RUU Omnibus Law. Hal itu Wiranto sampaikan usai bertemu dengan Jokowi bersama anggota Wantimpres lainnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1). "Kami tidak ingin nasihat dan pertimbangan kami kepada presiden itu duplikasi, tumpang tindih dengan instrumen lain yang dimiliki presiden," kata Wiranto. Wiranto menyatakan tak mungkin pihaknya memberikan masukan yang sama dengan lembaga lainnya kepada Jokowi. Menurutnya, jika hal itu yang terjadi, pihaknya tak bisa memainkan peran sebagai Wantimpres dengan baik. "Kami sudah melaporkan presiden, Pak yang kami lakukan tentu akan berbeda dengan apa yang Bapak terima masukan dari kementerian dan lembaga maupun badan-badan lain yang membantu beliau," ujarnya. Upacara pelantikan Wantimpres di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (13/12/2019). ( ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu menyebut masukan yang pihaknya sampaikan kepada Jokowi bersifat strategis maupun teknis. Ia menyebut akan mencari masalah aktual terkait kebijakan yang dikeluarkan Jokowi. Menurutnya, salah satu persoalan yang bakal pihaknya sampaikan terkait rencana penerbitan Omnibus Law. Ia mengaku akan membuka komunikasi dengan semua pihak yang masih menolak rencana merevisi puluhan undang-undang tersebut. "Kami melakukan satu hubungan yang lebih erat dengan berbagai kalangan, untuk apa? Untuk menjemput informasi untuk mendapatkan satu perkembangan-perkembangan yang mutakhir, yang terkini, yang datang dari masyarakat," tuturnya. Mantan Panglima ABRI (kini TNI) itu mengatakan pihaknya ingin mendengarkan aspirasi dan harapan masyarakat yang tak tertangkap oleh Jokowi. Menurutnya, salah satu kelompok masyarakat yang akan diajak berkomunikasi adalah kelompok buruh. "Semua elemen masyarakat yang kami anggap perlu, kami dengar masukannya, kami dengar aspirasinya, kami dengar harapannya itu, kami datangi," ujarnya. (fra/pmg).

Page 139 of 152.

Title RESPONS MA'RUF AMIN SIKAPI PERMINTAAN JOKOWI KEPADA DPR AGAR OMNIBUS LAW RAMPUNG DALAM 100 HARI

Media Name tribunnews.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.tribunnews.com/nasional/2020/01/22/respons-maruf-amin-sika pi-permintaan-jokowi-kepada-dpr-agar-omnibus-law-rampung-dalam-100-har i

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni , JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menanggapi soal tantangan Presiden Joko Widodo kepada DPR RI mengenai target 100 hari penyelesaian draf Omnibus Law . Menurut Maruf Amin target tersebut diartikannya bahwa lebih cepat lebih bagus. "Ini kan target, keinginan, maksudnya supaya cepat. Kalau cepat ya bagus. Tapi nanti realisasinya tergantung pembicaraan di DPR," kata Maruf Amin di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat , Rabu (22/1/2020). Ia mengklaim pemerintah sudah bisa mengantisipasi hal-hal yang menjadi hambatan investasi, tenaga kerja, perpajakan dan sebagainya. "Pemerintah kan selalu mendengar berbagai pihak, dialog-dialog dengan pihak buruh, pengusaha, pihak-pihak yang akan terlibat." "Penyusunan dilakukan berdasarkan kesepakatan-kesepakatan sehingga tak menimbulkan reaksi, walaupun prinsip-prinsipnya ada tapi harus perlu ada penyempurnaan dengan daerah juga, karena menyangkut daerah perburuhan hingga pengusaha," katanya Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo berharap DPR RI bisa merampungkan pembahasan RUU Omnibus Law tentang Perpajakan dan Cipta Lapangan Kerja dalam waktu 100 hari kerja sejak draf aturan itu diserahkan oleh pemerintah. Presiden Jokowi mengatakan, akan sangat mengapresiasi apabila para wakil rakyat dapat memenuhi harapannya itu. "Kita harapkan dan sudah saya sampaikan pada DPR, mohon agar ini diselesaikan maksimal 100 hari," kata Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Kamis (16/1/2020). "Saya akan angkat jempol, dua jempol kalau DPR bisa selesaikan ini dalam 100

Page 140 of 152.

hari," lanjut dia. Presiden Jokowi menyebutkan, draf RUU Omnibus Law ini akan diajukan pemerintah ke DPR RI pekan depan. Dirinya mengakui pembahasan RUU Omnibus Law tentang Perpajakan dan Cipta Lapangan Kerja ini bukan hal yang mudah. Pasalnya, Omnibus Law akan sekaligus merevisi 79 undang-undang. Total, ada 1244 pasal yang akan direvisi lewat UU sapu jagat ini. "Itu yang kita lakukan karena pasal-pasal ini menghambat kecepatan kita dalam bergerak untuk merespons perubahan-perubahan yang ada di dunia," kata dia.

Page 141 of 152.

Title DPR SEBUT TERIMA DRAF OMNIBUS LAW PALING LAMBAT PEKAN DEPAN

Media Name tirto.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://tirto.id/dpr-sebut-terima-draf-omnibus-law-paling-lambat-pekan -depan-euhy

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima draf RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang banyak diprotes kaum buruh. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima draf RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang banyak diprotes kaum buruh beberapa waktu lalu. Dasco mengatakan bahwa pihaknya akan menerima draf tersebut paling lambat pekan depan. "Paling lambat akan kami terima minggu depan," kata Dasco saat ditemui di DPR RI, Rabu (22/1/2020) pagi. Ia enggan berkomentar banyak terkait RUU yang kontroversial tersebut karena draf yang beredar bukan keluaran resmi. "Kan sekarang ini banyak yang beredar draf-draf RUU dan jadi polemik di masyarakat. Nah, kami nggak mau menanggapi polemik itu sebelum mendapatkan naskah akademik dan draf yang resmi," katanya. RUU Omnibus Law rencananya merupakan regulasi sapu jagat yang akan mengintegrasikan dan menyelaraskan banyak UU di ranah tenaga kerja, pajak, farmasi, dan lain-lain. Namun, Dasco juga mengaku belum mengetahui apakah draf yang akan dikirim ke DPR sekaligus jadi satu atau bertahap. "Saya belum tahu apakah akan sekaligus atau bertahap," katanya.. Baca juga artikel terkait OMNIBUS LAW atau tulisan menarik lainnya Haris Prabowo (tirto.id - Politik ) Reporter: Haris Prabowo Penulis: Haris Prabowo Editor: Maya Saputri

Page 142 of 152.

Title BNP2TKI: POLANDIA SEBAGAI NEGARA POTENSIAL BAGI PMI

Media Name jpnn.com

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.jpnn.com/news/bnp2tki-polandia-sebagai-negara-potensial-ba gi-pmi

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI, Dr. Servulus Bobo Riti pada Selasa (21/1/2020) menghadiri acara pelepasan keberangkatan Pekerja Migran Indonesia atau PMI sektor formal dengan negara tujuan Polandia yang ditempatkan oleh PT. Bali Pesona Abadi beralamat di Kota Bekasi, Jawa Barat. Pemberangkatan PMI formal dengan negara tujuan Polandia ini merupakan sebuah terobosan baru sekaligus penempatan pertama bagi PT. Bali Pesona Abadi. Sebanyak 16 orang PMI yang berasal dari Lampung dan Jawa Tengah ini akan diberangkatkan ke Polandia pada Selasa malam (21/1/2020) melalui Bandara Soekarno-Hatta. Pemberangkatan ini untuk memenuhi permintaan pasar kerja potensial di Polandia yakni menempati jabatan welder dengan gaji bulanan berkisar antara Rp9.000.000 - Rp10.000.000. Servulus dalam sambutannya menyampaikan pemerintah melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI menyambut baik terobosan yang dicapai oleh PT Bali Pesona Abadi sebagai Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang berhasil masuk ke pasar Polandia. "Penempatan PMI oleh perusahaan Bali Pesona Abadi ke negara tujuan Polandia ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membuka peluang baru bagi PMI untuk bekerja di negara-negara tujuan potensial di Benua Eropa, antara lain melalui Polandia, yang sudah dilakukan promosi dan penjajakannya semenjak masa Ibu Dr. Endang Sulistyaningsih sebagai Deputi KLN dan Promosi di BNP2TKI beberapa tahun lalu," kata Servulus mewakili Deputi Penempatan BNP2TKI, Teguh Hendro Cahyono. Sejauh catatan BP2MI, kata Servulus, sudah ada beberapa P3MI yang masuk ke pasar Polandia. Sampai saat ini, sekitar 298 orang PMI telah bekerja di Polandia dengan potensi job order sebanyak 1.892. Pada kesempatan tersebut, Servulus berhasil mengidentifikasi latar belakang dari ke 16 orang PMI yang seluruhnya adalah laki-laki tersebut. Beberapa di ataranya sudah pernah bekerja di negara lainnya seperti Korea, Taiwan dan Malaysia. Oleh karena itu, secara individu mereka adalah para pekerja migran yang tidak diragukan lagi kompetensinya. Pada acara pelepasan keberangkatan PMI tersebut, Servulus dengan tegas juga

Page 143 of 152.

menyampaikan pesan Deputi Penempatan BNP2TKI, Teguh Hendro Cahyono, bahwa para PMI hendaknya dengan kesadaran penuh untuk bekerja dengan baik dan menjaga nama baik bangsa dan negara. Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa keberadaan para PMI di Polandia adalah sebagai duta pekerja migran sekaligus duta bela negara yang merupakan cerminan dari citra bangsa dan negara Indonesia. Dalam konteks sebagai duta bela negara, Servulus meminta agar para PMI selalu menjaga ideologi negara dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, dan menjauhkan diri dari godaan yang dapat menjerumuskan diri para PMI dalam paham idiologis atau dogmatis yang bertentangan dengan Pancasila. Mengakhiri sambutannya, Servulus juga tidak lupa mengingatkan agar para PMI senantiasa bersemangat dalam bekerja dan selalu menghadirkan Tuhan Allah dengan memanjatkan Doa, beribadah sesuai situasi dan kondisi kerja, berhemat dan menabung demi mewujudkan cita-cita untuk kehidupan yang lebih baik, serta selalu berkomunikasi dengan perusahaan dan Perwakilan RI di Warsawa. "Jangan pernah tergoda untuk escape ke negara lain, karena itulah awal dari Saudara berpotensi mengalami pelindunan yang tidak punya kepastian hukum," pungkas Servulus Bobo Riti didampingi Manajer Pemasaran dari PT Bali Pesona Abadi, Ibu Ammi. Pada acara sebelum foto bersama, Servulus juga berinisiatif untuk menyerahkan secara simbolis dokumen jati diri dari perwakilan PMI asal Lampung atas nama Aloysius Iswardana dan Agung Supriyanto.(fri/jpnn)

Page 144 of 152.

Title DPR MINTA OMNIBUS LAW JANGAN HANYA JADI SURGA UNTUK INVESTOR

Media Name fajar.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://fajar.co.id/2020/01/22/dpr-minta-omnibus-law-jangan-hanya-jadi -surga-untuk-investor/

Media Type Pers Online

Sentiment Negative

Pemerintah akan membuat UU Omnibus Law. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki iklim investasi. Karena itu, untuk tahap awal prioritas pemerintah adalah RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja dan Sistem Perpajakan. RUU ini ditargetkan tuntas pembahasannya dalam 100 hari ke depan, meski hingga saat ini drafnya belum disampaikan ke DPR. Anggota Komisi IX DPR Anwar Hafid mengatakan, berdasarkan rapat Komisi IX DPR dengan sejumlah perwakilan buruh, beberapa waktu lalu, para serikat buruh menghawatirkan adanya UU Omnibus Law ini akan merugikan para pekerja. Di antaranya mengenai aturan soal pesangon jika buruh diberhentikan dari pekerjaannya. Kemudian soal tenaga kerja asing dan juga sistem outsourcing. Dari berbagai diskusi yang dilakukan, Anwar menilai UU Cipta Lapangan kerja ini lebih banyak berorientasi pada kemudahan berinvestasi. Padahal, menurutnya yang harus diperhatikan adalah bagaimana UU ini bisa menjadi surga bagi semua orang, baik bagi pemerintah, investor dan juga surga bagi buruh. "Ini yang harus dicari. Kalau dalam draf yang beredar ini kan hanya menjadi surga bagi investor, tapi mengebiri buruh. Kalau saya sih berharap suapaya UU Cipta Lapangan Kerja ini bisa menciptakan surga bagi ketiganya," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 22 Januari. Politikus Partai Demokrat ini menambahkan, bagi pemerintah jika buruh diperhatikan kesejahteraannya maka ke depan tidak ada lagi demo-demo buruh seperti yang selama ini terjadi. Dia mencontohkan sistem perburuhan di Jepang yang mengatur kepentingan buruh dan juga investor sehingga buruh merasa memiliki perusahaannya.

Page 145 of 152.

"Makanya di Jepang jarang sekali ada buruh demo. Di sana benar-benar sistemnya mengatur karyawan itu merasa perusahaan itu miliknya. Dan kalau orang yang main-main, tidak produktif itu mereka akan saing tegur. Transparansi ada di dalam perusahaan dan yang menentukan UMP itu kan antara perusahaan dan serikat pekerja," tuturnya. Aturan soal jam kerja buruh yang ditentukan 40 jam kerja juga menjadi perhatian para buruh. "Ini juga perlu diperhatikan karena kita ini sistem kerja kita belum semua sama. Bagaimana yang perusahaan-perusahaan kecil kalau itu berlaku, mereka semua habis," katanya.

Page 146 of 152.

Title ATURAN SERTIFIKASI HALAL YANG IKUT TERKOREKSI OMNIBUS LAW

Media Name republika.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/20/01/22/q4h zwm409-aturan-sertifikasi-halal-yang-ikut-terkoreksi-omnibus-law

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

ATURAN SERTIFIKASI HALAL YANG IKUT TERKOREKSI OMNIBUS LAW

Publik sempat dihebohkan oleh beredarnya draf Omnibus Law tentang Cipta Lapangan Kerja yang menghapus sejumlah pasal dalam UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Dalam draf yang beredar di kalangan wartawan, Selasa (21/1), penghapusan tersebut tertulis dalam pasal 552 draf Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang mengakibatkan sertifikasi halal sebuah produk tidak wajib hukumnya. "Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku," bunyi pasal 552 draf Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/1). Pasal-pasal dalam UU 22/2014 yang dibuldoser oleh Omnibus Law adalah Pasal 4, Pasal 29, Pasal 42, dan Pasal 44. Namun, draf Omnibus Law yang beredar itu sudah dibantah oleh pemerintah. Menurut Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono, RUU tersebut bisa dipastikan bukan draf resmi dari pemerintah, sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Susiwijono menuturkan, draf RUU yang sedang dalam proses finalisasi berjudul Cipta Lapangan Kerja. Sedangkan, draf RUU yang beredar berjudul Penciptaan Lapangan Kerja. "Sudah dipastikan bukan dari pemerintah," tuturnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/1). Selain itu, Susiwijono menamabahkan, Kemenko Bidang Perekonomian juga tidak pernah menyebarluaskan draf RUU Omnibus Law dalam bentuk apa pun sampai proses pembahasan selesai. Sesuai mekanisme penyusunan Undang-Undang (UU), Susiwijono mengatakan, pemerintah sudah merampungkan substansi RUU Cipta Lapangan Kerja. Draf itu juga telah diusulkan oleh Pemerintah kepada Badan Legislasi Nasional DPR RI untuk dicantumkan dalam Program Legislasi Nasional. "Berdasarkan informasi jadwal Sidang di DPR RI, hari ini DPR RI akan menetapkan Daftar Prolegnas Prioritas Tahun 2020," katanya. Setelah DPR RI menetapkan RUU Cipta Lapangan Kerja tercantum dalam Daftar Prolegnas Prioritas Tahun 2020, pemerintah segera menyiapkan Surat Presiden (Surpres) kepada Ketua DPR RI.

Page 147 of 152.

Presiden akan menyampaikan Surpres tersebut kepada Ketua DPR RI, disertai dengan draft Naskah Akademis dan RUU Cipta Lapangan Kerja. "Sampai saat ini, Surat Presiden tersebut belum disampaikan," tutur Susiwijono. Kementerian Agama (Kemenag) pun mengklarifikasi bahwa, memang ada Omnibus Law yang terkait dengan sertifikasi halal. Menteri Agama Fachrul Razi menerangkan, Omnibus Law itu nantinya tidak menghapus aturan syarat jaminan produk halal, tetapi mempersingkat proses pengurusan sertifikat halal. "Omnibus Law mengoreksi pasal UU lain. Di Kemenag, terkait sertifikat halal," kata Fachrul, berbicara di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (21/1). Menurut dia, sertifikasi halal belum berjalan seperti yang diinginkan. Ada yang dapat diurus dalam waktu singkat, ada pula yang membutuhkan waktu lama. Ia mengatakan, dengan perbaikan aturan, maka diharapkan sertifikat halal dapat selesai dalam waktu 21 hari pengurusan. Dalam waktu 21 hari itu, maka dapat ditetapkan apakah sertifikat halal dapat diterbitkan atau tidak. "Dengan tidak menyogok," kata dia. Staf Khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin Bidang Komunikasi dan Informasi, Masduki Baidlowi menuturkan, Omnibus Law RUU Penciptaan Lapangan Kerja tidak serta-merta mencabut pasal terkait kewajiban sertifikasi halal dalam UU Jaminan Produk Halal (JPH). Sebab, menurut dia, hal itu masih harus melalui proses yang panjang. "Tidak ada serta-merta mencabut pasal yang berkaitan dengan kewajiban fatwa (halal) karena nantinya masih akan berproses lama. Akan berhadapan dengan sejumlah pihak, umat, yang umat itu pastinya punya kepedulian dengan persoalan halal," kata dia saat di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Selasa (21/1). Masduki menjelaskan, Omnibus Law soal sertifikasi halal ini masih dalam proses pembahasan yang sifatnya internal. Di pihak pemerintah pun, kata dia, belum ada kata sepakat. Dalam rapat terakhir, dibahas soal upaya mencari solusi agar ketika UU JPH dijalankan olej umat Islam, itu terjamin betul-betul dalam mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi atau Halalan Toyyiban. [video] Apa Itu Omnibus Law? DPR belum terima draf Ketua DPR Puan Maharani menegaskan DPR belum menerima draf Omnibus Law manapun yang diusulkan oleh pemerintah. Untuk itu, Puan meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan draf yang sudah beredar. "Yang saya bisa sampaikan di sini adalah Jangan sampai kita terpengaruh oleh draf-

Page 148 of 152.

draf yang kemudian abal-abal dalam artian belum ada draf resmi yang disampaikan oleh pemerintah ke DPR terkait dengan Omnibus Law," ujar Puan di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1). Puan mengaku tidak mengetahui asal muasal draf yang sempat beredar kemarin. Ia kembali menegaskan bahwa DPR RI belum menerima draf itu secara resmi dari pemerintah selaku pengusul. "Jadi kalau ada yang beredar itu saya enggak tahu dari mana asalnya atau Berasal dari mana sehingga kemudian menimbulkan salah persepsi ataupun spekulasi yang tidak mendasar," katanya. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Rieke Dyah Pitaloka menyebut poin - poin dalam Omnibus Law masih bisa dibahas baik oleh parlemen maupun pemerintah. Pembahasan itu dinilai Rieke perlu apabila terdapat hal-hal yang menjadi sorotan publik. "Tidak menutup kemungkinan bahwa ada hal-hal yang harus dibahas lagi kalau itu menyangkut hal yang sangat urgent tidak ada larangan untuk membahasnya," ujar Rieke di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1). Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Mastuki menegaskan sertifikasi halal sifatnya tetap wajib. Menurutnya, kewajiban sertifikasi halal tidak dibahas di RUU Omnibus Law meski Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) termasuk yang dibahas dalam RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Mastuki mengatakan, beberapa pasal di dalam UU JPH terdampak pembahasan penyusunan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Ia juga ikut terlibat dalam pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja. Ia menyampaikan, pembahasan yang melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan kementerian/lembaga terkait ini sudah berlangsung hingga pertengahan Januari 2020. Omnibus Law dalam konteks jaminan produk halal ditekankan pada empat hal. "Pertama, penyederhanaan proses sertifikasi halal, RUU Omnibus Law ini semangatnya pada percepatan waktu proses sertifikasi halal di BPJPH, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), jadi harus ada kepastian waktu," kata Mastuki melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (21/1). Ia menjelaskan, yang kedua, pembebasan biaya sertifikasi halal bagi usaha mikro dan kecil (UMK). Istilah yang muncul dalam pembahasan RUU Omnibus Law adalah dinolrupiahkan. Sementara pada UU JPH sebelumnya menggunakan istilah fasilitas bagi UMK.

Page 149 of 152.

Ketiga, mengoptimalkan peran dan fungsi LPH, auditor halal, dan penyedia halal untuk mendukung pelaksanaan sertifikasi halal. Maka sejumlah persyaratan, prosedur, dan mekanismenya akan disesuaikan. Keempat, sanksi administratif dan sanksi pidana. Arahnya untuk mendorong pelaku usaha agar melakukan sertifikasi halal. "Jadi pendekatan yang dikedepankan adalah persuasif dan edukatif. Karena itu, dalam pembahasan kami menghindari sanksi pidana, hanya sanksi administratif," ujar Mastuki. Mastuki menjelaskan, ada banyak pasal dalam UU JPH yang dibahas dan akan mengalami penyesuaian. Beberapa pasal yang dimaksud di antaranya pasal 1, 7, 10, 13, 14, 22, 27-33, 42, 44, 48, 55, 56, dan 58. Dia menegaskan pasal 4 tentang kewajiban sertifikasi halal bagi produk, tidak jadi pembahasan.

Page 150 of 152.

Title GANDENG BUKALAPAK, KEMNAKER SIAP LUNCURKAN KARTU PRAKERJA

Media Name rri.co.id

Pub. Date 22 Januari 2020

Page/URL http://rri.co.id/post/berita/775169/ekonomi/gandeng_bukalapak_kemnaker _siap_luncurkan_kartu_prakerja.html

Media Type Pers Online

Sentiment Positive

Kementerian Ketenagakerjaan tengah menyiapkan peluncuran kartu prakerja melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan marketplace berbasis website dan aplikasi online, salah satunya dengan Bukalapak. "Kami menyambut positif kehadiran swasta untuk bersinergi pelaksanaan Kartu Prakerja. Karena program ini akan dijalankan berbasis sistem terintegrasi dan berbasis digital, sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna, terkontrol dan akuntabel," kata Menaker Ida Fauziyah saat menerima audiensi pimpinan dan jajaran perusahaan teknologi/platform, PT Bukalapak di Kemnaker, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Program kartu prakerja yang akan diluncurkan oleh pemerintah memiliki tujuan mempersiapkan angkatan kerja baru selaras dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, serta meningkatkan keterampilan angkatan kerja yang sudah ada agar lebih produktif dan berdaya saing. Menaker Ida mengatakan, masyarakat Indonesia yang menjadi sasaran dalam program kartu Prakerja ini harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya WNI berusia 18 tahun ke atas, tidak sedang mengikuti pendidikan formal. "Pengguna kartu prakerja ini akan mendapat manfaat pelatihan vokasi dai, seritifikasi dan insentif, " kata Menaker Ida yang didampingi oleh Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono, Plt Dirjen Binapenta dan PKK Aris Wahyudi dan Kepala Pusdatin M. Zuhri. Menaker Ida Fauziyah menjelaskan, melalui kartu prakerja yang sedang disiapkan, pemerintah akan menyalurkan bantuan dana pelatihan yang dapat memberikan akses lebih luas bagi peningkatan keterampilan dan keahlian. Para pemegang kartu Prakerja dapat memilih jenis pelatihan yang diminati melalui platform digital yang telah dirancang sejalan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. "Pemilik Kartu Prakerja bisa memilih langsung pelatihan atau kursus yang diminati melalui platform digital yang kita siapkan. Mereka boleh memilih pelatihan yang diminati mulai dari misalnya barista kopi, animasi, desain grafis, bahasa Inggris, komputer, teknisi, juga programming," ujarnya. Menaker Ida Fauziyah mengatakan, Kemnaker saat ini juga telah membangun

Page 151 of 152.

Sistem Informasi Ketenagakejaan (Sisnaker) untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat secara prima dan real time untuk bisa mengakses 16 layanan Kemnaker. Mulai dari pencari kerja, kementerian/lembaga dan perusahaan. Di dalam Sisnaker ini lanjut Menaker Ida, terdapat aplikasi yang berisi menu pendaftaran pelatihan (bagi masyarakat) dan buka pelatihan (bagi LPK) dan transformasi dari kios3in1.net yang sudah dikembangkan oleh Ditjen Binalattas sebelumnya. Ke depan aplikasi ini akan menjadi core pendaftaran program Kartu Pra Kerja dengan beberapa pengembangan. "Seperti fintech, absensi, survei penempatan, lowongan kerja di sektor UMKM, dll, " ujar Menaker Ida. Sementara Dirjen Binalattas Kemnaker Bambang Satrio Lelono menambahkan hingga saat ini, Kemnaker masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) dan peraturan perundang-undangan lainnya untuk melaksanakan Kartu Prakerja. "Skema kerja samanya menunggu Perpres. Kemnaker tetap membuka platform manapun yang mendukung pelaksanaan kartu prakerja," kata Dirjen Bambang seraya mengungkapkan beberapa platform lainnya juga sudah menjajaki kerja sama dengan Kemnaker. Dalam kesempatan sama, Fajrin Rasyid, Co-Founder & President Bukalapak usai pertemuan mengatakan pihaknya terus mendorong Indonesial menjadi negara yang unggul dan maju. "Kami membahas potensi kerja sama antara Bukalapak dan Kemnaker, khususnya dalam meningkatkan kompetensi dari talenta- talenta tanah air, " kata Fajrin. Fajrin berharap ke depan, Bukalapak akan terus mendukung pemerintah, khususnya Kemnaker. Salah satunya dengan menjadikan Bukalapak sebagai tempat talenta-talenta muda berkarya untuk Indonesia agar talenta lokal Indonesia dapat menjadi SDM yang unggul.

Page 152 of 152.

Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Ketenagakerjaan RI

TERIMA KASIH

TELAH MEMBACA