Jurnal Vol 9 No 2 (1).pdf

98

Transcript of Jurnal Vol 9 No 2 (1).pdf

i

STUDIA INFORMATIKA: JURNAL SISTEM INFORMASI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta

Vol. 9 No. 2, Oktober 2016 ISSN: 1979 – 0767

Pimpinan Redaksi (Editor in Chief) Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

Dewan Redaksi (Editor Board)

Ir. M. Qomarul Huda, M.Kom Zainul Arham, S.Kom.,M.Si

Penyunting Pelaksana Qurrotul Aini, MT

Nia Kumaladewi, MMSI

Koordinator Sekretariat dan Pelaksana Tata Usaha Eva Khudzaeva, M.Si

Alamat Penerbit / Redaksi

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah

Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat 15412 Telp / Fax. (021) 7493545 / (021) 7493315

Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/sisteminformasi E-mail: [email protected]

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi merupakan jurnal keilmuan bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang memuat tulisan-tulisan ilmiah mengenai penelitian-penelitian murni dan terapan serta ulasan-ulasan umum tentang perkembangan teori, metode dan ilmu-ilmu terapan terkait.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi diterbitkan oleh Program Studi Sistem Informasi. Redaksi mengundang para peneliti, praktisi dan mahasiswa untuk menulis perkembangan ilmu di bidang yang berkaitan dengan sistem informasi dan teknologi informasi.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi diterbitkan 2 (dua) kali dalam 1 tahun pada bulan Februari dan Oktober.

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga Studia

Informatika: Jurnal Sistem Informasi Volume 9 No.2 bulan Oktober terbit.

Keberadaan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi mencakup berbagai aspek

kehidupan, dalam hal ini Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta hadir untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat khususnya para akademisi dan praktisi teknologi informasi dan

komunikasi, terutama pada Optimization models and systems of decision support, Business

process dan service innovation, Information Technology Governance (IT-Gov), Geographical

Information Systems (GIS), Information and Communication Technology (ICT) and Islam,

(Integrated) Information System Development (IISD), Socio-Culture in Information System,

Big Data and Knowledge Management, Security and E-Commerce, Adoption and Diffusion

IT.

Dengan terbitnya Jurnal Sistem Informasi ini diharapkan memberikan kontribusi yang

besar terhadap perkembangan dalam konsep dan aplikasi Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi serta meningkatnya wawasan dan kemampuan para akademisi dan praktisi

Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Edisi Jurnal kali ini memuat 8 (delapan) makalah yang mengangkat perihal sistem

informasi dan teknologi informasi, yaitu: Evaluasi penerimaan penggunaan BKD (Beban

Kerja Dosen) Online pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Menggunakan Metode

UTAUT; Pemanfaatan Perangkat Lunak Open Source ‘Slims’ untuk Repository Perguruan

Tinggi; Sistem E-Commerce B2C pada PT. Harapan Sentosa Nusantara Jakarta Pusat;

Penilaian Aplikasi E-LKP menggunakan persepsi Karyawan (Studi Kasus: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta); Sistem Penjadwalan Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika (Studi

kasus: Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta); Spasial

Clasification Mining untuk menentukan prakiraan curah hujan berdasarkan karakteristik

wilayah; Sistem Informasi computer Assisted Test (CAT) Kementrian Agama Republik

Indonesia; Sistem Informasi Monitoring Proyek Furnitur di PT. XYZ.

Kami selaku tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memungkinkan terbitnya Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi ini. Kami berharap

jurnal sistem informasi ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bacaan yang

berguna, informatif dan inovatif.

Jakarta, Oktober 2016

Hormat Kami

Tim Redaksi Jurnal SI

iii

STUDIA INFORMATIKA: JURNAL SISTEM INFORMASI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah - Jakarta

Oktober 2016 Vol. 9 No. 2

DAFTAR ISI

135-146 EVALUASI PENERIMAAN PENGGUNAAN BKD (BEBAN KERJA DOSEN) ONLINE PADA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE UTAUT

Fitroh

147-158

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE ‘SLIMS’ UNTUK REPOSITORY PERGURUAN TINGGI

Ilham Armono

159-166

PENILAIAN APLIKASI E-LKP MENGGUNAKAN PERSEPSI KARYAWAN (STUDI KASUS: UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA)

Ditha Septiandani, A’ang Subiyakto, Evy Nurmiati

167-176

SISTEM E-COMMERCE B2C PADA PT. HARAPAN SENTOSA NUSANTARA JAKARTA PUSAT;

Marhamah , Sarip Hidayatuloh, Ari Irawan

177-190

SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS: FAKULTAS

KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA)

Andrie Tri Laksono, Meinarini Catur Utami, Yuni Sugiarti

191-202

SPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN

KARAKTERISTIK WILAYAH

Eva Khudzaeva

203-212

SISTEM INFORMASI COMPUTER ASSISTED TEST (CAT) KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA YOGI

Aprisya Krispriana, Nia Kumaladewi, Elsy Rahajeng

213-221

SISTEM INFORMASI MONITORING PROYEK FURNITUR DI PT. XYZ Johanes Fernandes Andry

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 135-146

135

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

EVALUASI PENERIMAAN PENGGUNA BKD (BEBAN KERJA

DOSEN) ONLINE PADA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE UTAUT

Fitroh

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Jakarta

UIN Jakarta. Jl. Ir. H. Juanda No.95, Ciputat Jakarta

Email : [email protected]

ABSTRACT

BKD online application UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is an application used by lecturers to report

performance results Tri Dharma College. In the process of user acceptance of these applications, the

researchers intend to conduct an evaluation using UTAUT (Unified Theory of Acceptance And Use of

Technology) where in the method UTAUT conducted the testing process of hypothesis that H1 (performance

expectancy), H2 (effort expectancy), H3 (social influence), H4 (Facilitating conditions) should be in

signifikasikan with variable BI (Behavioral Intention). In the study using questionnaires distributed to faculty at

random. The results of the questionnaire are then processed to test the validity and reliability, the classic

assumption test and multiple linear regression. Based on the results of testing standards are known to be larger

(<) of 0.05. In the course of the work of researchers using the tools IBM SPSS 22 and Microsoft Excel. The

results of this study are variable effort expectancy and facilitating conditions positively influence user

acceptance BKD online application. While the effort expectancy proved significant because it allows the users

of the system in the process of filling online application BKD. Performance Expectancy not significant for BKD

online application is merely a tool in faculty performance report and not a determinant of the performance of

Tri Dharma College.

Keywords : Online BKD, evaluation system, user acceptance, effort expectancy, facilitating conditions,

performance expectancy, Tri Dharma College, UTAUT, IBM SPSS 22, Microsoft Excel

ABSTRAK

BKD aplikasi online UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah aplikasi yang digunakan oleh dosen untuk

melaporkan hasil kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam proses penerimaan pengguna aplikasi ini, para

peneliti berniat untuk melakukan evaluasi menggunakan UTAUT (Unified Theory of Acceptance Dan

Penggunaan Teknologi) di mana dalam metode UTAUT dilakukan proses pengujian hipotesis yang H1 (harapan

kinerja), H2 (usaha harapan), H3 (pengaruh sosial), H4 (kondisi Memfasilitasi) harus dalam signifikasikan

dengan variabel BI (Behavioral Intention). Dalam studi tersebut menggunakan kuesioner yang disebarkan

kepada fakultas secara acak. Hasil kuesioner kemudian diolah untuk menguji validitas dan reliabilitas, uji

asumsi klasik dan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian standar yang dikenal lebih besar (<) dari

0,05. Dalam perjalanan karya peneliti menggunakan alat IBM SPSS 22 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian ini

adalah variabel harapan usaha dan memfasilitasi kondisi positif mempengaruhi penerimaan pengguna BKD

aplikasi online. Sementara harapan upaya terbukti signifikan karena memungkinkan pengguna sistem dalam

proses pengisian aplikasi online BKD. Kinerja Harapan tidak signifikan untuk BKD aplikasi online hanyalah

alat dalam laporan kinerja dosen dan bukan penentu kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kata kunci: online BKD, sistem evaluasi, penerimaan pengguna, harapan usaha, kondisi memfasilitasi, harapan

kinerja, Tri Dharma Perguruan Tinggi, UTAUT, IBM SPSS 22, Microsoft Excel

1. PENDAHULUAN

BKD Online merupakan aplikasi yang

digunakan dosen dalam melaporkan kegiatan

akademik (pendidikan dan pengajaran), penelitian,

pengabdian masyarakat serta kegiatan penunjang

lainnya. Awalnya sekitar tahun 2010 laporan BKD

yang dilakukan pada UIN Jakarta masih

menggunakan aplikasi Microsoft Access, namun

dengan adanya perbaikan sistem yang ada di UIN

Syarif Hidayatullah, laporan BKD yang tadinya

manual dialihkan menjadi laporan BKD yang

berbasis Online. BKD Online pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sudah mulai diterapkan pada

tahun 2013 dengan harapan aplikasi ini menjadi

aplikasi yang lebih baik lagi.

Evaluasi Penerimaan Penggunaan BKD… Fitroh

136

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Untuk mencapai proses implementasi yang

baik, perlu dilakukannya evaluasi terkait dengan

aplikasi BKD Online pada UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Evaluasi yang akan diusulkan oleh peneliti

adalah dalam hal penerimaan pengguna dalam hal

ini peneliti akan menentukan variabel-variabel apa

saja agar BKD Online dapat diterima oleh pengguna

dengan menggunakan metode UTAUT.

Metode UTAUT (Unified Theory of

Acceptnce and Use of Technology) merupakan

sebuah model penelitian penerimaan pengguna yang

bertujuan untuk menjelaskan niat pengguna untuk

menggunakan suatu sistem dan perilaku penggunaan

selanjutnya, sehingga dapat mengukur suatu

teknologi berdasarkan tingkat penerimaan pengguna

[2]. UTAUT merupakan teori yang berpengaruh dan

banyak diadopsi untuk melakukan penelitian

penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi

informasi [3]. UTAUT dapat menunjukan variabel-

variabel dependen seperti niat untuk berperilaku

seseorang (behavior intention) dan perilaku

seseorang untuk menggunakan suatu teknologi (use

behavior) dipengaruhi oleh variabel-variabel

independen ekspektansi kinerja (performance

expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy),

pengaruh sosial (social influence) dan kondisi yang

memfasilitasi (facilitating conditions) yang

dimoderatori oleh jenis kelamin seseorang (gender),

usia (age), pengalaman (experience) dan

kesukarelaan (voluntariness) [3].

Dalam penelitian ini dirumuskan

bagaimanakah cara mengevaluasi penerimaan

pengguna terhadap aplikasi BKD Online Pada UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan

metode UTAUT, dengan hipotesa sebagai berikut:

apakah variabel (H1) performance expectancy, (H2)

effort expectancy, (H3) social influence memiliki

pengaruh positif atau tidak terhadap variabel

behavioral intention? Dan apakah (H4) facilitating

conditions, (H5) behavioral intention mempunyai

pengaruh postif atau tidak terhadap variabel use

behavior.

2. KAJIAN TEORI

A. Teori Evaluasi

Evaluasi adalah sebuah riset untuk

mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan

informasi yang bermanfaat mengenai objek

evaluasi, kemudian menilainya dengan

membandingkan dengan indikator evalusi dan

hasilnya dipergunakan untuk mengambil keputusan

mengenai objek evaluasi tersebut [4]

Tujuan Evaluasi

Menurut [4] tujuan evaluasi adalah

mengumpulkan informasi yang bermanfaat

mengenai objek evaluasi. Informasi tersebut

kemudian dibandingkan atau dinilai dengan

indikator evaluasi dan muncul hasil perbandingan

tersebut apakah sudah memenuhi kriteria atau belum

memenuhi dari indikator evaluasi.

Jenis-jenis Evaluasi

Evaluasi dapat dikelompokan berdasarkan

objeknya dan menurut fokus dalam suatu program

[4]. Lalu menurut [5] menambahkan evaluasi dapat

dikelompokan berdasarkan waktu pelaksanaannya.

Evaluasi Menurut Objek

Menurut [4] jenis-jenis evaluasi dapat

dikelompokan berdasarkan objeknya yaitu: evaluasi

kebijakan, evaluasi program, evaluasi proyek,

evaluasi material dan evaluasi sumber daya

manusia.

1. Evaluasi Kebijakan

2. Evaluasi Program

3. Evaluasi Proyek

4. Evaluasi Material

5. Evaluasi Sumber Daya Manusia.

Metode Penelitian Dalam Evaluasi

Menurut [4] terdapat 3 metode penelitian

yang dapat digunakan dalam evaluasi yaitu: metode

kuantitatif, metode kualitatif dan metode campuran.

Seperti para peneliti lainnya, orang yang akan

mengevaluasi (evaluator) dapat menggunakan

berbagai metode penelitian untuk mencapai

evaluasi.

Gambar 1 Metode Penelitian Evaluasi (Wirawan, 2012)

B. Teori Penerimaan Pengguna

Menurut Succi dan Walter dalam [6]

penerimaan pengguna terhadap sistem teknologi

informasi adalah kemauan yang Nampak di dalam

kelompok pengguna untuk menerapkan sistem

teknologi informasi tersebut dalam pekerjaannya.

Sedangkan menurut [1] penerimaan pengguna dapat

didefinisian sebagai keinginan sebuah grup

pengguna dalam memanfaatkan teknologi informasi

yang didesain untuk membantu pekerjaan mereka.

Oleh karena itu, semakin besar menerima sistem

teknologi informasi yang baru makan akan semakin

besar kemauan pemakai untuk merubah praktek

yang sudah ada dalam penggunaan waktu serta

usaha untuk memulai secara nyata pada sistem

teknologi informasi yang baru. Tetapi jika pemakai

tidak mau menerima sistem teknologi informasi

yang baru, maka perubahan sistem tersebut

menyebabkan tidak memberikan keuntungan yang

banyak bagi organisasi atau perusahaan [6]

C. BKD Online UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 135-146

137

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 2. BKD Online UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BKD (Beban Kinerja Dosen) Online

merupakan salah satu aplikasi yang digunakan

dosen dalam melaporkan kegiatan akademik,

penelitian, pengabdian masyarakat, serta kegiatan

penunjang lainnya.

D. Metode UTAUT (Unified Theory of

Acceptance and Use of Technology)

Pada tahun 2003 Venkatesh dan beberapa

peneliti lain mengeluarkan sebuah ide metodologi

penerimaan pengguna (user acceptance) yaitu

UTAUT merupakan singakatan dari Unified Theory

of Acceptance and Use of Technology. Metode

UTAUT sebuah model penelitian penerimaan

pengguna yang bertujuan untuk menjelaskan niat

pengguna untuk menggunakan suatu sistem dan

perilaku pengguna selanjutnya [2]. UTAUT

merupakan teori yang berpengaruh dan banyak

diadopsi untuk melakukan penelitian penerimaan

pengguna terhadap suatu teknologi informasi karena

menggabungkan fitur-fitur yang berhasil dari

delapan teori penerimaan teknologi terkemuka

menjadi satu teori [3]

Menurut Venkatesh dalam [7] keunggulan

UTAUT adalah mampu menjelaskan bagaimana

perbedaan individu dapat mempengaruhi

penggunaan teknologi yaitu mampu menjelaskan

hubungan antara manfaat yang dirasakan,

kemudahan penggunaan dan niat untuk

menggunakan suatu teknologi.

Variabel dalam UTAUT

Menurut [2] metode UTAUT memiliki

beberapa variabel yang menjadi faktor penentu

penerimaan pengguna dalam sebuah teknologi yang

terdapat pada gambar berikut:

Gambar 3: metode UTAUT (Venkatesh, 2003)

Ekspektasi Kinerja (Performance Expectancy)

Menurut [2] ekspektasi kinerja

(Performance Expectancy) adalah sejauh mana

seseorang percaya bahwa dengan menggunakan

sistem akan membantu dia untuk mencapai

keuntungan dalam kinerja pekerjaannya.

Ekspektasi Usaha ( Effort Expectancy)

Ekspektasi usaha (Effort Expectancy)

merupakan tingkat kemudahan terkait dalam

penggunaan sistem [2].

Pengaruh Sosial ( Social Influence)

Faktor sosial (Social Influence) adalah sejauh

mana seorang individu memandang bahwa orang

lain penting percaya bahwa dia harus menggunakan

sistem baru [2].

Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating

Conditions)

Kondisi yang memfasilitasi (Facilitating

Conditions) adalah sejauh mana seorang individu

percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis

yang ada untuk mendukung penggunaan sistem [2].

Minat Pemanfaatan (Behavioral Intention)

Behavioral Intention merupakan tingkat

keinginan atau niat pemakai menggunakan sistem

secara terus menerus dengan asumsi bahwa mereka

mempunyai akses terhadap informasi (Jati, 2012).

Jika seseorang akan berminat menggunakan

teknologi baru apabila dia meyakini dengan

menggunakan teknologi tersebut akan meningkatkan

kinerja dalam pekerjaannya, menggunakan

teknologi tersebut merupakan hal yang mudah, dia

mendapatkan pengaruh dari lingkungan sekitarnya

dan fasilitas terhadap teknologi tersebut terpenuhi.

E. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data

merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data tiap

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah, melakukan

perhitungan untuk hipotesis yang dilakukan [10].

Dengan: uji validitas dan reliabilitas; uji asumsi

klasik regresi linier (uji normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedas-

tistas); uji regresi linier berganda (Uji Statistik t (Uji

Koefisien Regresi), Uji Koefisien Determinasi (𝐑𝟐),

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) dengan

menggunakan SPSS

F. SPSS

Menurut [16] SPSS adalah program atau

software yang digunakan untuk mengolah data

Evaluasi Penerimaan Penggunaan BKD… Fitroh

138

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

statistik. Keunggulan SPSS Menurut [17]

keunggulan SPSS yaitu memiliki kemampuan

analisis statistik yang cukup tinggi, memiliki

interface pada lingkungan grafis dengan cara

pengoperasian yang cukup sederhana sehingga

mudah untuk dipahami pemakaiannya dan memiliki

fasilitas serta koneksi ke berbagai operating system

seperti MacOS dan Linux.

G. Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul

representative (mewakili) [10].

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dengan

cara: 1. pengumpulan data dilakukan dengan

observasi dan kuesioner kepada pengguna aplikasi

BKD Online. 2. Mengidentifikasi kebutuhan sistem

dengan cara mempelajari fitur-fitur yang ada dalam

aplikasi BKD Online, penentuan sampel pengguna,

dan analisis data.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Kebutuhan

Fitur-fitur aplikasi BKD Online

Sistem beban kerja dosen merupakan salah

satu sistem untuk mengupload serta mengisi

kegiatan dan juga terdapat bukti dokumen. Fitur-

fitur dimiliki beban kerja dosen terdiri dari menu

login, halaman utama, identitas, tahun akademik,

kinerja bidang pendidikan, kinerja bidang penelitian,

kinerja bidang pengabdian, kinerja penunjang

lainnya, kesimpulan, rencana beban kerja dosen, dan

laporan kinerja dosen.

Proses Evaluasi

Perancangan Kuesioner

Berikut daftar pertanyaan ada dalam kuesioner

Tabel 1: Daftar Kuesinoer

Pengolahan Data Kuesioner

Dari semua data kuesioner yang didapat,

peneliti mendapatkan 100 data. Tetapi setelah

dianalisis terdapat 20 buah data yang tidak layak uji

karena ada beberapa jawaban yang tidak diisi

dengan lengkap. Sehingga bila diakumulasikan data

yang diperoleh adalah 80 data responden yang

artinya sudah mencukupi sampel yang telah

ditentukan.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 135-146

139

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 4: Statistik Deskriptif Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin

Gambar 4 merupakan statistik deskripstif

responden berdasarkan jenis kelamin yang didapat,

maka dalam 80 responden terdapat 26 responden

laki-laki dan 54 responden perempuan. Bila di ubah

dalam bentuk persentase maka terdapat 33%

responden laki-laki dan 67% responden perempuan

Gambar 5: Statistik Deskriptif Responden Berdasarkan

Usia

Gambar 5 merupakan statistik deskriptif

responden berdasarkan data dari kuesioner

penelitian. Dari 80 responden yang mengisi

kuesioner secara lengkap, terdapat 0 responden yang

berusia kurang dari 20 tahun, 3 responden lagi yang

berusia kurang 30 tahun, 31 responden yang berusia

kurang 40 tahun, 40 responden yang berusia kurang

50 tahun, dan 6 responden yang berusia kurang dari

60 tahun dan bila dipersentasekan, maka responden

yang berusia kurang dari 20 tahun sebesar 0,00%,

responden yang berusia kurang dari 30 tahun

sebesar 3,4%, responden yang berusia kurang dari

40 tahun sebesar 31,39%, responden yang berusia

kurang dari 50 tahun sebesar 40,50%, dan responden

yang berusia kurang dari 60 tahun sebesar 6,7%.

Gambar 6: Statistik Deskriptif Responden

Berdasarkan Pendidikan

Gambar 6 merupakan statistik deskriptif res-

ponden berdasarkan data dari kuesioner penelitian.

Dari 80 responden yang mengisi kuesioner secara

lengkap, terdapat 0 responden yang jenjang

pendidikan D3, terdapat 0 responden yang jenjang

pendidikan S1, 58 responden yang berjenjang

pendidikan S2, dan 22 responden yang jenjang

pendidikannya S3, dan bila dipersentasekan, maka

terdapat 0 responden yang jenjang pendidikan D3,

responden yang jenjang pendidikan S1 sebesar 0%,

responden yang jenjang pendidikan S2 sebesar 72%,

dan responden yang jenjang pendidikan S3sebesar

28%.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini uji validitas dilakukan

terhadap variabel independen maupun variabel

dependen yang meliputi variabel performance

expectancy, social influence, facilitating conditions,

behavioral intention, dan use behavioral. Dengan

n=80 maka nilai r tabel adalah 0,219, adapun nilai r

table didapat dari degree of freedom (df)=n-2, dalam

hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini

jumlah sampel 201 dan besarnya df dapat dihitung

80-2=78. Selanjutnya dengan df=78 pada tingkat

signifikasi 0,05 dengan uji 2 sisi di dapat r tabel

adalah 0,219.

Tabel 2: Hasil Uji Validitas Seluruh Variabel Butir

Pertanyaan

Pearson

Correlation (r

hitung)

r

tabel

Kriteria

x1a1(PE1) 0,882 0,219 Valid

x1a2(PE2) 0,881 0,219 Valid

x1a3(PE3) 0,865 0,219 Valid

x1a4(PE4) 0,723 0,219 Valid

x2a1(EE1) 0,757 0,219 Valid

x2a2(EE2) 0,856 0,219 Valid

x2a3(EE3) 0,927 0,219 Valid

x2a4(EE4) 0,908 0,219 Valid

x3a1(SI1) 0,427 0,219 Valid

x3a2(SI2) 0,585 0,219 Valid

x3a3(SI3) 0,773 0,219 Valid

x3a4(SI4) 0,729 0,219 Valid

x4a1(FC1) 0,511 0,219 Valid

x4a2(FC2) 0,565 0,219 Valid

x4a3(FC3) 0,659 0,219 Valid

x4a4(FC4) 0,474 0,219 Valid

ya1(BI1) 0,762 0,219 Valid

ya2(BI2) 0,850 0,219 Valid

ya3(BI3) 0,823 0,219 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel

seluruh item pertanyaan pada semua variabel

penelitian yang digunakan memiliki kriteria yang

valid. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung pada

masing-masing item pertanyaan memiliki nilai lebih

besar daripada r tabel yaitu 0,219. Semua

pertanyaan dapat dikatakan layak sebagai instrumen

untuk mengukur data penelitian.

Evaluasi Penerimaan Penggunaan BKD… Fitroh

140

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Uji Reliabilitas

Untuk menentukan apakah instrumen

reliabel atau tidak, peneliti menggunakan batasan

0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah

baik.

Hasil dari uji menggunakan IBM SPSS 22

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3: Uji Reliabilitas dengan IBM SPSS 22

Sumber: Data primer yang diolah

Dengan menggunakan bantuan perangkat

lunak IBM SPSS 22 dan menggunakan one shot

method yang berarti melakukan sekali pengukuran

saja didapatkan hasil yang sama dengan perhitungan

secara manual dalam mencari nilai Cronbach Alpha

yaitu sebesar 0,804 yang berasal dari 21 item

pertanyaan. Dengan melihat nilai Cronbach Alpha

tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen

pertanyaan pada kuesioner reliabel karena memiliki

nilai Cronbach Alpha lebih besar dari batasan yang

dityentukan sebelumnya yaitu 0,6.

Uji Asumsi Klasik

Pada tahapan pengujian ini terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji

heterokedastisitas, uji regresi linier berganda.

Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan teknik kolmogorov-smirnov. Hasil

dari uji normalitas ini dengan menggunakan IBM

SPSS 22 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4: Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4 merupakan tabel hasil uji

normalitas dengan menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov dan software IBM SPSS 22.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi (Asymp. Sig. (2-tailed)) sebesar 0,200.

Karena nilai signifikansi tersebut lebih dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi

dengan normal. Dengan kata lain, tidak ada data

yang muncul terlalu ekstrim baik terlalu tinggi

ataupun terlalu rendah.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen). Hasil dari uji

menggunakan IBM SPSS 22 dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 5: Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa

nilai hasil uji multikolinieritas dengan melihat nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF)

dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS 22.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai

tolerance seluruh variabel independen lebih besar

dari 0,10 yaitu diantaranya Performance Expectancy

= 0,723, Effort Expectancy = 0, 936, Social

Influence = 0,882, Facilitating Conditions = 0,803.

Sedangkan untuk nilai VIF masing-masing variabel

adalah Performance Expectancy = 1,383, Effort

Expectancy = 1,069, Social Influence = 1,134,

Facilitating Conditions = 1,246. Berdasarkan data

tersebut diketahui nilai VIF berada dibawah 10 dan

nilai tollerance berada diatas 0,10 maka dapat

diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut

tidak terdapat multikolinearitas. Dengan kata lain,

tidak ada korelasi yang tinggi diantara variabel-

variabel independen yang dapat menyebabkan

hubungan antara variabel independen terhadap

variabel dependen menjadi terganggu.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi pada penelitian ini

menggunakan statistik Durbin-Watson. Yaitu

dengan melihat nilai statistik Durbin-Watson (d) dan

membandingkan dengan nilai pada tabel Durbin-

Watson (tabel Durbin dan Watson terdapat pada

lampiran) jika d terletak antara Du DAN (4-Du),

maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada

autokorelasi.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 135-146

141

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Tabel 6 Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa

nilai Durbin-Watson (d) yang dihasilkan dari 4

variabel independen adalah 2,299. Lalu

membandingkan dengan nilai pada Tabel Durbin-

Watson. Bersarkan data yang ada, maka jumlah

responden (N) = 80, jumlah variabel (k) = 4.

Selanjutnya pada tabel Durbin-Watson cari nilai

batas bawah (dL) dan batas atas (dU) pada N = 80

dan K = 4, yaitu nilai dL = 1,5337 dan dU = 1,7430.

Sehingga bila dibandingkan d > dL dan d > dU

maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini

bertujuan apakah sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Hasil dari uji

menggunakan IBM SPSS 22 dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 7: Hasil uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa

nilai signifikan (Sig. (2-Tailed)) dari setiap masing-

masing variabel independen > 0,05 sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada

variabel penelitian ini.

Analisis Regresi Linier Berganda

Dengan menggunakan SPSS untuk

menganalisis regresi linier berganda harus

melakukan tahapan hubungan variabel bebas dengan

variabel terkait. Di dalam tahap pengujian ini

menggunakan metode uji F dan uji T.

Analisis regresi linier berganda Variabel

Behavioral Intention

Dengan bantuan IBM SPSS 22 dalam

menganalisis regresi linier berganda, akan

mendapatkan suatu persamaan regresi linier dan

hasil dari uji menggunakan IBM SPSS 22 dapat

dilihat sebagai berikut.

Tabel 8: Hasil Keterangan Variabel Pengujian

Hipotesis untuk Behavioral Intention

Tabel 8 merupakan output yang didapat

berdasarkan hasil pengolahan menggunakan bantuan

perangkat lunak IBM SPSS 22. Berdasarkan output

dapat dilihat variabel independen yang dimasukkan

dalam model adalah performance expectancy (PE),

effort expectancy (EE), sosial influence (SI), dan

facilitating conditions (FC), sedangkan variabel

dependen di dalam model ini adalah behavioral

intention (BI). Dan tidak ada variabel yang

dikeluarkan (removed) dan metode regresi

menggunakan Enter.

Tabel 9 Tabel Koefisien Regresi untuk

Behavioral Intention

Pada Tabel 9 berdasarkan output maka

hasil pengolahannya dengan IBM SPSS 22

mendapatkan model regresi yang digunakan didalam

penelitian ini. Unstandardized coefficients adalah

merupakan nilai yang tidak terstandarisasi, nilai ini

menggunakan nilai satuan untuk variabel dependen.

Standard error adalah nilai maksimum kesalahan

yang dapat tejadi didalam memperkirakan rata-rata

populasi yang dilihat berdasarkan suatu sampel.nilai

ini dapat digunakan untuk mencari nilai t hitung

yaitu melalui cara koefisien dibagi dengan standard

error. Standardized coefficients merupakan nilai

koefisien yang telah terstandarisai, pada nilai

koefisien beta semakin nilai itu mendekati 0 maka

suatu hubungan antara variabel independen dan

dependen semakin lemah. Nilai t hitung merupakan

pengujian signifikansi untuk mengetahui seberapa

pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen secara parsial, apakah berpengaruh

signifikan atau tidak. Sedangkan signifikansi

merupakan besarnya probabilitas atau peluang untuk

memperoleh kesalahan didalam mengambil sebuah

Evaluasi Penerimaan Penggunaan BKD… Fitroh

142

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

keputusan. Penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi sebesar 0,05.

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh

persamaan model regresi sebagai berikut.

Y = 2,946 + 0,119X1 +0,058X2 +0,304X3

+0,243X4

Keterangan :

Y = Behavioral Intention

X1 = Performance Expectancy

X2 = Effort Expectancy

X3 = Social Influence

X4 = Facilitating Conditions

Interpretasi dari model regresi diatas adalah

sebagai berikut :

1. Konstanta (a) = 2,946

Nilai konstanta (a) sebesar 2,946 menyatakan

bahwa jika tidak adanya variabel independen,

sehingga besarnya perilaku minat pengguna

terhadap sistem informasi meningkat sebesar

2,946

2. Koefisien performance expectancy

Nilai koefisien sebesar 0,119 menyatakan

bahwa dapat diartikan pihak Pusat Teknologi

Informasi dan Pangkalan Data yang membuat

kebijakan untuk meningkatkan performance

expectancy dalam sistem informasi sebasar 1

satuan, maka minat pengguna meningkat 0,119.

3. Koefisien effort expectancy

Nilai koefisien sebesar 0,058 menyatakan

bahwa dapat diartikan pihak Pusat Teknologi

Informasi dan Pangkalan Data yang membuat

kebijakan untuk meningkatkan effort

expectancy dalam sistem informasi sebasar 1

satuan, maka minat pengguna meningkat 0,058.

4. Koefisien social influence

Nilai koefisien sebesar 0,304menyatakan bahwa

dapat diartikan pihak Pusat Teknologi

Informasi dan Pangkalan Data yang membuat

kebijakan untuk meningkatkan social influence

dalam sistem informasi sebasar 1 satuan, maka

minat pengguna meningkat 0,304.

5. Koefisien facilitating conditions

Nilai koefisien sebesar 0,243 menyatakan

bahwa dapat diartikan pihak Pusat Teknologi

Informasi dan Pangkalan Data yang membuat

kebijakan untuk meningkatkan facilitating

conditions dalam sistem informasi sebasar 1

satuan, maka minat pengguna meningkat 0,243.

Koefisien Determinasi

Penelitian ini dilakuakan dengan nilai

koefisien determinasi yang digunakan adalah

Adjusted R Square, oleh karena itu nilai tersebut

disesuaikan dengan variabel yang digunakan dalam

penelitian. Hasil uji dengan menggunakan IBM

SPSS 22 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 10 :Hasil Uji Koefisien Determinasi untuk

Behavioral Intention

Dari Tabel 10 merupakan output yang

didapat berdasarkan hasil pengolahan dengan

menggunakan IBM SPSS 22. Berdasarkan tabel

tersebut menunjukkan nilai R yaitu nilai korelasi

antara lebih dari dua variabel independen terhadap

variabel dependen 0,581. Dengan nilai tersebut

menunjukan bahwa korelasi antara variabel

independen terhadap variabel dependen memiliki

hhubungan yang cukup.

Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2)

menunjukkan angka 0,338, selanjutkan angka ini

akan diubah menjadi bentuk persentase sebesar

33,8% yang merupakan persentase sumbangan

pengaruh dari variabel performance expectancy,

effort expectancy, social influence, dan facilitating

conditions terhadap behavioral intention. Sehingga

dapat dijelaskan yaitu minat penggunaan

(Behavioral Intention) sistem informasi dipengaruhi

oleh faktor performance expectancy, effort

expectancy, social influence, dan facilitating

conditions, sebesar 33,8%, sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan di dalam model ini.

Selain itu nilai Adjusted R square

merupakan nilai koefisien determinasi yang telah

disesuaikan. Nilai koefisien ini merupakan nilai

yang telah disesuaikan dengan variabel yang

digunakan di dalam penelitian. Nilai Adjusted R

Square menunjukkan angka 0,303 atau 30,3% yang

menunjukkan bahwa behavioral intention sistem

informasi dipengaruhi oleh performance expectancy,

effort expectancy, social influence, dan facilitating

conditions, yang mempunyai nilai sebesar 30,3%,

dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam model ini.

Dan juga Standart Error of the Estimate

dapat diartikan sebagai ukuran kesalahan prediksi.

Semakin kecil nilai standar error of the estimate

akan membuat model regresi semakin tepat dalam

memprediksi variabel dependen. Hasil uji yang

didapat dari nilai standart error of the estimate

adalah sebesar 1.499. sehingga akan menunjukkan

besarnya tingkatan penyimpangan yang akan

mungkin terjadi.

Uji Statistik Simultan (Uji F)

Pengaruh variabel independen terhadap

variabel terikat dalam penelitian ini diuji dengan

tingkat kepercayaan atau signifikansi 0,05. Hasil

dari uji menggunakan IBM SPSS 22 dapat dilihat

pada tabel berikut.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 135-146

143

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Tabel 11 Hasil Uji Statistik Simultan untuk

Behavioral Intention

Tabel 11 merupakan output yang didapat

berdasarkan hasil pengolahan menggunakan bantuan

perangkat lunak IBM SPSS 22. Pada tabel tersebut

menunjukan statistik yang digunakan untuk uji

secara menyeluruh dengan melibatkan semua

variabel independen. Kriteria pengujian hipotesis

untuk uji statistik simultan adalah sebagai berikut.

1. Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = 0

Variabel performance expectancy, effort

expectancy, social influence, dan facilitating

condition tidak berpengaruh signifikan terhadap

behavioral intention.

2. Ha : B1 ≠ B2 ≠ B3 ≠ B4 ≠ 0

Variabel performance expectancy, effort

expectancy, social influence, dan facilitating

conditions berpengaruh signifikan terhadap

behavioral intention.

Untuk menguji apakah hipotesisyang diajukan

diatas diterima atau ditolak digunakan uji F. Dalam

hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel, jika F

< F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak,

sedangkan jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak

dan Ha diterima. Dari hasil perhitungan didapat nilai

F hitung sebesar 9.568. Dengan tingkat signifikansi

sebesar 5% dan dfl = 4(dfl = k-1 atau 5-1 = 4, k

adalah jumlah variabel) dan df2 = 80 (df2 =n-k atau

80-5=75, n adalah jumlah data) didapat nilai F tabel

2,34 (Ghazali, 2005). Karena nilai nilai F hitung

(9.568) > nilai F tabel (2,34) H0 ditolok atau

terdapat kecocokan antara model engan data.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Performance

Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence,

dan Facilitating Conditions memberikan kontribusi

atau pengaruh yang besar terhadap variabel

Behavioral Intention.

Uji Statistik Parsial (Uji t)

Uji statistik t atau uji koefisien regresi

secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah

secara parsial variabel independen berpengaruh

secara signifikan atau tidak terhadap variabel

dependen. Hasil dari uji menggunakan IBM SPSS 22

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12: Hasil Uji Statistik Parsial untuk

Behavioral Intention

Tabel 12 merupakan output yang didapat

berdasarkan hasil pengolahan menggunakan bantuan

perangkat lunak IBM SPSS 22. Pada tabel tersebut

menunjukkan statistik yang digunakan untuk uji

secara parsial variabel independen terhadap variabel

dependen.

Berdasarkan data pada tabel diatas,

selanjutnya peneliti akan melakukan pengujian

apakah nilai koefisien variabel independen

memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak

terhadap variabel dependen. Dalam melakukan uji

parsial (uji t) ada beberapa kriteria dalam

pengambilan keputusan dalam uji parsial ini.

Pertama adalah dengan membandingkan nilai hitung

statistik t (t hitung) dengan titik kritis menurut tabel

(t tabel). Apabila nilai t hitung lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai t tabel maka Ho ditolak

dan Ha diterima kriteria kedua dalam pengambilan

keputusan uji parsial adalah dengan melihat nilai

signififikansi pada tabel uji statistik parsial dari

masing-masing variabel independen. Jika nilai

signifikansi kurang dari nilai signifikansi yang telah

ditentukan sebelumnya (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diteerima, namun bila nilai signifikansi tersebut

lebih dari nilai signifikansi yang telah ditentukan

sebelumnya (0,05) maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

1. Pengujian variabel performance expectancy

Pengujian hipotesis yang telah dibuat sebagai

berikut.

Ho : variabel Performance Expectancy tidak

berpengaruh secara signifikansi terhadap

variabel Behavioral Intention

Ha : variabel Performance Expectancy

berpengaruh secara signifikansi terhadap

variabel Behavioral Intention

Berdasarkan tabel koefisien dari hasil

uji statistik parsial yang telah dilakukan

sebelumnya, dapat diketahui bahwa nilai t

hitung untuk variabel performance expectancy

adalah 1.930. Selanjutnya peneliti melihat nilai

pada t tabel yang akan digunakan sebagai suatu

perbandingan nilai t hitung, dengan cara

Evaluasi Penerimaan Penggunaan BKD… Fitroh

144

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

menentukan terlebih dahulu keseluruhan yang

dapat dikatakan bahwa variabel performance

expectancy berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel behavioral intention

2. Pengujian variabel effort expectancy

Pengujian hipotesis yang telah dibuat sebagai

berikut.

Ho : variabel Effort Expectancy tidak

berpengaruh secara signifikansi terhadap

variabel Behavioral Intention

Ha : variabel Effort Expectancy berpengaruh

secara signifikansi terhadap variabel

Behavioral Intention

Berdasarkan tabel koefisien dari hasil

uji statistik parsial yang telah dilakukan

sebelumnya, dapat diketahui bahwa nilai t

hitung untuk variabel performance expectancy

adalah -1.002. Selanjutnya peneliti melihat

nilai pada t tabel yang akan digunakan sebagai

suatu perbandingan nilai t hitung, dengan cara

menentukan terlebih dahulun degree of

freedom (df) yaitu dengan perhitungan sebagai

berikut.

df1 = n - k – 1

= 80 – 4 – 1 = 75

Keterangan :

k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

Selanjutnya setelah diketahui nilai df

75, peneliti melihat tabel statistik t pada

tingkat signifikansi 0,025 (0,05/2) karena

yang digunakan uji dua sisi (two-tailed).

Selanjutnya didapat nilai t tabel sebesar

1.992. Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai t hitung lebih kecil

daripada t tabel yaitu -1,002 < 1.992. hal ini

diartikan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak

sehingga kembali dapat disimpulkan bahwa

variabel effort expectancy tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel

behavioral intention.

Selain menggunakan nilai t hitung

pengujian dapat juga dengan cara melihat

nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih

kecil daripada 0.05 maka Ho ditolak. Pada

tabel uji statistik parsial, diketahui pada tabel

bahwa nilai sig variabel effort expectancy

sebesar 0,320 dan nilai tersebut lebih kecil

dari pada 0,05 sehingga memiliki kesimpulan

yang sama dengan uji t sehingga hipotesis Ho

ditolak dan Ha diterima. Sehingga secara

keseluruhan dapat dikatakan bahwa variabel

effort expectancy tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel behavioral

intyention.

3. Pengujian variabel social influence

Pengujian hipotesis yang telah dibuat sebagai

berikut.

Ho : variabel Social Influence tidak

berpengaruh secara signifikansi terhadap

variabel Behavioral Intention

Ha : variabel Social Influence berpengaruh

secara signifikansi terhadap variabel

Behavioral Intention

Berdasarkan tabel koefisien dari hasil

uji statistik parsial yang telah dilakukan

sebelumnya, dapat diketahui bahwa nilai t

hitung untuk variabel Social Influence adalah

3.508. Selanjutnya peneliti melihat nilai pada

t tabel yang akan digunakan sebagai suatu

perbandingan nilai t hitung, dengan cara

menentukan terlebih dahulun degree of

freedom (df) yaitu dengan perhitungan

sebagai berikut.

df1 = n - k – 1

= 80 – 4 – 1 = 75

Keterangan :

k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

Selanjutnya setelah diketahui nilai df

80, peneliti melihat tabel statistik t pada

tingkat signifikansi 0,025 (0,05/2) karena

yang digunakan uji dua sisi (two-tailed).

Selanjutnya didapat nilai t tabel sebesar

1.992. Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai t hitung lebih kecil

daripada t tabel yaitu 3.508 > 1.992. hal ini

diartikan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak

sehingga kembali dapat disimpulkan bahwa

variabel Social Influence tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel

behavioral intention. Selain itu juga

pengujian dapat dilakukan dengan cara lain

yaitu menggunakan nilai t hitung pengujian

dapat melihat nilai signifikansi. Jika nilai

signifikansinya lebih kecil dari pada nilai

0,05 maka Ho ditolak. Pada tabel uji statistik

parsial, maka diketahui bahwa pada tabel

bahwa nilai sig variabel Social Influence

sebesar 0,001 dan nilai tersebut lebih kecil

daripada 0,05. Sehingga memiliki

kesimpulan yang sama dengan uji t sehingga

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan

bahwa variabel social influence berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel

behavioral intention.

4. Pengujian variabel facilitating conditions

Pengujian hipotesis yang telah dibuat sebagai

berikut.

Ho : variabel Facilitating Conditions tidak

berpengaruh secara signifikansi terhadap

variabel Behavioral Intention

Ha : variabel Facilitating Conditions

berpengaruh secara signifikansi terhadap

variabel Behavioral Intention

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 135-146

145

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Berdasarkan tabel koefisien dari hasil

uji statistik parsial yang telah dilakukan

sebelumnya, dapat diketahui bahwa nilai t

hitung untuk variabel Facilitating Conditions

adalah 2.550. Selanjutnya peneliti melihat

nilai pada t tabel yang akan digunakan

sebagai suatu perbandingan nilai t hitung,

dengan cara menentukan terlebih dahulun

degree of freedom (df) yaitu dengan

perhitungan sebagai berikut.

df1 = n - k – 1

= 80 – 4 – 1 = 75

Keterangan :

k = jumlah variabel independen

n = jumlah sampel

Selanjutnya setelah diketahui nilai df

196, peneliti melihat tabel statistik t pada

tingkat signifikansi 0,025 (0,05/2) karena

yang digunakan uji dua sisi (two-tailed).

Selanjutnya didapat nilai t tabel sebesar

1.992. Berdasarkan data tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai t hitung lebih kecil

daripada t tabel yaitu 2.550 > 1.992. hal ini

diartikan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak

sehingga kembali dapat disimpulkan bahwa

variabel facilitating conditions tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel behavioral intention. Selain itu juga

pengujian dapat dilakukan dengan cara lain

yaitu menggunakan nilai t hitung pengujian

dapat melihat nilai signifikansi. Jika nilai

signifikansinya lebih kecil dari pada nilai

0,05 maka Ho ditolak. Pada tabel uji statistik

parsial, maka diketahui bahwa pada tabel

bahwa nilai sig variabel facilitating

conditions sebesar 0,013 dan nilai tersebut

lebih kecil daripada 0,05. Sehingga memiliki

kesimpulan yang sama dengan uji t sehingga

hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan

bahwa variabel facilitating conditions

berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel behavioral intention.

Rekomendasi Sistem

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah

dilakukan oleh peneliti, maka rekomendasi sistem

yang dapat diberikan pengembangan sistem aplikasi

BKD Online mendapatkan hasil yang baik, maka:

1. Pada variabel performance expectation perlu

diadakan perbaikan pada kemampuan atau

performa sistem aplikasi BKD Online seperti

penambahan fitur aplikasi Online seperti:

a. terintegrasinya data aplikasi BKD Online

dengan AIS sehinga dosen tidak perlu

menginput data mengajar secara manual

termasuk jumlah SKS, nama mata kuliah

dan jumlah kelas dan SKS, sehingga saat

adanya proses evaluasi tidak memakan

waktu lama. Tinggal mengevaluasi sistem

pembelajaran.

b. Terintegrasinya data aplikasi BKD Online

dengan pihak PUSLITPEN terkait dengan

bidang penelitian, karena sudah

terotomatisasi bagi dosen yang

mendapatkan dana bantuan penelitian.

c. Terintegrasinya data aplikasi BKD Online

dengan pihak Fakultas atau LP2M dan

PPM terkait dosen yang melakukan

kegiatan pengabdian masyarakat dan

penunjang lainnya

d. Terintegrasinya data aplikasi BKD Online

dengan pihak kepegawaian atau yang

bekepentingan terkait dengan evaluasi

BKD setiap semester, sehingga proses

evaluasi tidak memakan waktu lama.

Termasuk untuk proses pembayaran

terkait dengan dana sertifikasi dosen. dll

2. Pada variabel effort expectancy perlu diadakan

perbaikan dari sisi pengoperasional:

a. User friendly Agar mudah dipelajari dan

digunakan baik oleh dosen muda maupun

dosen senior yang umumnya berasal dari

fakultas agama termasuk para asesor.

b. Adanya persamaan persepsi dalam menilai

sistem data aplikasi BKD Online, sehingga

tidak ambigu.

c. Perlu diadakannya pelatihan khususnya

bagi dosen-dosen yang belum dapat

mengoperasionalkan secara optimal, agar

semua pengguna aplikasi BKD Online

dapat terampil dalam mengoperasikan. dll

3. Pada variabel social influence perlu

ditingkatkan pengaruh sosial dalam

menggunakan sistem aplikasi BKD Online

yaitu :

a. Diadakannya program sosialisasi yang

terjadwal dan terstruktur seperti: workshop

yang efektif dan efisien dalam

menggunakan sistem aplikasi BKD Online

kepada dosen UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta agar terdorong untuk

menggunakan sistem aplikasi BKD

Online.

b. Adanya aturan yang jelas baik tingkat

fakultas maupun universitas terkait proses

penilaian harus dilakukan dengan cermat

agar tidak menghambat proses evaluasi

sehinnga tidak menganggu proses

pembayaran dana sertifikasi dosen,

mengingat saat ini sudah 2 periode

pembayaran mengalami keterlambatan

bahkan sampai 3 bulan.

c. Diperlukan adanya program antisipasi agar

tidak terjadi hal yang sama untuk

kedepannya dengan cara mencari solusi-

solusi atau terobosan program terbaik.

Evaluasi Penerimaan Penggunaan BKD… Fitroh

146

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

d. Perlu dibuat tahapan-tahapan untuk dosen-

dosen yang sudah memenuhi maupun

yang belum, sehingga tidak terlalu lama

menunggu untuk hal-hal yang bukan

kesalahan dosen secara keseluruhan (atau

hanya oknum tertentu saja). dll

4. Pada variabel facilitating condition perlu

dilakukan perbaikan pada fasilitas sistem yaitu:

a. Masing-masing fakultas harus

menyediakan fasilitas yang cukup agar

dapat mendukung suksesnya implementasi

aplikasi BKD Online misalnya adanya

penyediaan fasilitas internet, komputer

tersedia minimal 1 unit untuk masing-

masing ruang dosen, atau diadakannya

ruangan khusus yang dapat digunakan

oleh para dosen sehingga dapat

memperlancar proses pengisian aplikasi

BKD online.

b. Tersedianya file-file pendukung terkait

yang dibutuhkan dalam aplikasi BKD

online. Dan data tersebut terintegrasi

sehingga data tersebut dapat digunakan

untuk semua dosen seluruh fakultas,

misalnya SK Dekan tentang Jadual

Perkuliahan (semua sudah terdata dan

lengkap). Data tersebut tidak harus

diuplod secara berulang-ulang untuk

keperluan bukti dan dokumen.

c. Adanya tenaga pendukung khususnya bagi

dosen-dosen senior yang kesulitan dalam

mengoperasikan aplikasi BKD online. dll

Referensi:

[1] Venkatesh, User Acceptance of Information

Technology: Toward a Unified View, MIS

Quarterly, 2003.

[2] S. &. Wijaya, "UTAUT Model for

understanding learning management system,"

Internetworking Indonesian Jurnal, pp. 27-31,

2010.

[3] Wirawan, Evaluasi: Teori, Model, Standar,

Aplikasi, dan Profesi, Jakarta: Rajawali Pers,

2012.

[4] Davis, "percieved Usefulness, Percieved Ease

of Use, dan user acceptance of information

technology," MIS Quarterly, pp. 318-340,

1989.

[5] Pikkarainen, "Consumer Acceptance of Onlie

Banking: an Extension of The Technology

Acceptance Model," Internet Research, pp.

224-235, 2004.

[6] M. Nasir, "Evaluasi Penerimaan Teknologi

Informasi Mahasiswa di Palembang

Menggunakan Model UTAUT," SNATI, pp. 1-

5, 2013.

[7] J. T. L. C. &. K. K. Machewka, An application

of the UTAUT Model for Understanding

Student Perceptions Using Course Management

Software, Communication of the IIMA, 2007.

[8] I. Ajzen, The Theory of Planned Behavior,

Organizational Behavior and Human Decision,

1991.

[9] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif

Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,

2009.

[10] Singarimbun, M., & Effendi, S. , Metode

Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, 2008.

[11] Prastio, A, Statistik menjadi Mudah dengan

SPSS 17, Jakarta: Elex Media Computindo,

2009.

[12] D. N. Gujarati, Basics Econometrics (Fourth

Edition ed.), New York: Harpor & Row

Publisher, Inc, 2004.

[13] I. Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate

dengan Program IBM SPSS 19, Semarang:

UNDIP, 2011.

[14] Muhidin, S.A., & Abdurahman,M, Analisis

Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam., Bandung:

Pustaka Setia, 2007.

[15] D. Priyanto, Mandiri Belajar SPSS, Jakarta:

MediaKom, 2008.

[16] T. Wahyono, Model Analisis Statistik dengan

SPSS 17, Jakarta: Elex Media Komputindo,

2009.

[17] Donny Ananda, Fitroh, Suci Ratnawati,

"Evaluasi Penerimaan Pengguna Sistem

Otomasi TULIS pada Pusat Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan

menggunakan Metode UTAUT," Kensefina

Prodi Sistem Informasi, pp. 1-9, 2014.

[18] Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Bandung:

Alfabeta, 2006.

[19] Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,

Bandung: Alfabeta, 2010.

COPYRIGHT

Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal

ini benar-benar hasil karya sendiri yang belum

pernah diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah

pada perguruan tinggi atau lembaga manapun.

Penulis bertanggung jawab dalam menyalin

(mereproduksi) gambar atau tabel dan citra yang

diperoleh dari pihak lain dengan apresiasi

(acknowledgement) yang benar.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 147-158

147

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE “SLIMS”

UNTUK REPOSITORY PERGURUAN TINGGI

Ilham Arnomo

Universitas Hang Tuah

Jl. Arif Rahman Hakim No. 150 Surabaya 60111

[email protected]

ABSTRACT

Software SLiMS (Senayan Library Management System), which was originally built to meet the needs of the

library collection management in Indonesia, it is technically the system features in it, SLiMS fit for use as a

repository college. This is reinforced by the presence of one Indonesian university that uses repository college

Slims as indexed in the Open Directory Doar and also enter the Webometrics ranking system of web

repositories Indonesia. The use of SLiMS as a repository universities are expected to contribute to the

advancement of science and technology world.

Keywords : Software, Open Source, Slims, Repository, College.

ABSTRAK Perangkat lunak SLiMS (Senayan Library Management System) yang awalnya dibangun guna memenuhi kebutuhan

pengelolaan koleksi perpustakaan di Indonesia, ternyata secara teknis pada fitur sistem di dalamnya, SLiMS layak

digunakan sebagai repository perguruan tinggi. Hal ini diperkuat dengan adanya satu perguruan tinggi Indonesia yang

menggunakan SLiMS sebagai repository perguruan tinggi terindeks pada direktori Open DOAR dan juga masuk sistem

ranking webometrics of web repositories Indonesia. Penggunaan SLiMS sebagai repository perguruan tinggi diharapkan

dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.

Kata kunci : Perangkat Lunak, Open Source, Slims, Repository, Perguruan Tinggi.

1. Pendahuluan

Perkembangan Teknologi Informasi dan

Komunikasi yang ada saat ini ikut memberikan

kontribusi dalam pengembangan bidang pendidikan

khususnya di perguruan tinggi. Salah satu kegiatan

yang paling utama adalah penelitian. Dalam

melaksanakan kegiatan penelitian sangat

membutuhkan media publikasi yang mudah diakses

dan disebarluaskan kepada semua masyarakat.

Tujuan dari publikasi hasil penelitian adalah untuk

keterbukaan informasi tentang hal-hal baru atau

penemuan metode-metode baru dalam berbagai

bidang ilmu yang dapat di implementasikan untuk

menyelesaikan suatu permasalahan ataupun untuk

mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Hal ini

sesuai dengan Surat Edaran dari Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 152/E/T/2012

tentang publikasi karya ilmiah, yang mana setiap

calon lulusan jenjang pendidikan sarjana hingga

doktoral diwajibkan untuk menghasilkan karya

ilmiah dan diterbitkan atau dipublikasikan dalam

jurnal ilmiah perguruan tinggi yang terakreditasi

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Oleh karena

itu dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi

Informasi dan Komunikasi untuk publikasi karya

ilmiah perguruan tinggi yang mudah diakses dan

disebarluaskan kepada masyarakat, maka perlu

sebuah aplikasi repository perguruan tinggi.

Dengan memanfaatkan aplikasi repository ini,

masalah penyampaian informasi hasil penelitian

dengan cepat dan mudah dapat dipecahkan,

terutama untuk memangkas waktu penerbitan hasil

penelitian yang selama ini sudah berjalan melalui

media cetak.

Inti dari repository perguruan tinggi

adalah untuk membuat penelitian dan

pengembangan publikasi yang tersedia di Internet.

Repository perguruan tinggi telah bereksperimen

dengan organisasi pendidikan dan lembaga litbang

untuk menyebarkan penelitian mereka dan hasil

publikasi lainnya. Manajemen dan berbagai

organisasi pengetahuan dapat meningkatkan

pertumbuhan akademis lebih lanjut dan

pengembangan. Dokumen yang diterbitkan seperti

jurnal, makalah, artikel, buku, bab buku, paten,

laporan teknis, dll dan dokumen yang tidak

dipublikasikan seperti pra-cetak, kertas kerja, tesis

dan disertasi doktor yang isi utama dari repository

perguruan tinggi. Repository perguruan tinggi kini

menjadi platform penting untuk berbagi organisasi

menghasilkan pengetahuan. Repositori perguruan

tinggi adalah koleksi digital dari sebuah penelitian

kelembagaan dan intelektual Output yang

umumnya mengandung dalam bentuk artikel, tesis,

disertasi, bab buku dan bentuk audio visual, dll

(Verma).

Untuk membangun Repository perguruan

tinggi, berikut hal-hal yang harus diambil ke dalam

pertimbangan (Verma):

a) Hardware: Server PC, Jaringan internet, dll

Pemanfaatan Perangkat Lunak Open Source… Arnomo., Ilham

148

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

b) Software: OS, software repository yang

berbasis open source seperti Dspace, Eprints,

GDL, SLiMS, dll

c) staf terlatih: Skilled Profesional yang dapat

menangani instalasi repository perguruan

tinggi, mengelola dan pengembangan.

d) Isi: Theses, disertasi, laporan, bab buku dll

e) Perpetual Lisensi: Penulis memberikan hak

kepada institusi untuk melestarikan dan

mendistribusikan mereka bekerja dalam

repositori.

Ketersediaan Software Repository:

Ada sejumlah software repository yang telah

digunakan oleh sebagaian besar perguruan tinggi di

Indonesia adalah sebagai berikut (DOAR, 2016) :

1. Dspace

Dspace adalah perangkat lunak open source

yang digunakan untuk pembuatan akses terbuka

repositori institusional dan dikembangkan oleh

HP Labs & MIT Perpustakaan pada November

2002 (Shahkar Tramboo, 2012).

2. Eprints

Eprints adalah perangkat lunak open source

untuk pembuatan repositori akses terbuka yang

kompatibel dengan Open Archives Initiative

Protocol untuk Metadata Harvesting (OAI-

PMH) dan dikembangkan oleh University of

Southampton pada tahun 2000 (Shahkar

Tramboo, 2012).

3. SLiMS adalah perangkat lunak sistem

manajemen perpustakaan (library management

system) sumber terbuka yang dilisensikan di

bawah GPL v3. Aplikasi web yang

dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi

dan Humas Departemen Pendidikan Nasional

Republik Indonesia ini dibangun dengan

menggunakan PHP, basis data MySQL, dan

pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, Senayan

memenangi INAICTA 2009 untuk kategori

open source (Kemdikbud).

4.

Tabel 1. Informasi Teknis Software Repository Yang Telah Digunakan Pada Sebagaian Besar Perguruan

Tinggi Di Indonesia

Fitur Eprints DSpace SLiMS

Asal University of

Southampton

MIT Libraries &

HP

Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional RI

Open souce Ya Ya Ya

Bahasa

pemrograman

Perl Java PHP

OS Cross-platform (masih

perlu software khusus

untuk install di

Windows)

Cross-platform Cross-platform

Database Mysql postgreSQL dan oracle Mysql

Web server Apache Apache Apache/ XAMPP

Penelitian tentang analisa penggunaan

software repository pernah juga dilakukan oleh

Bijan Kumar Roy, 2011. Dari hasil penelitian

tersebut dijelaskan bahwa penggunaan software

repository di Negara India berorientasi pada

kebutuhan akses terbuka, teknis dan spesifikasi

software repository, dan standar metadata pada

software repository (Roy, 2012).

Ketersediaan berbagai perangkat lunak

yang bersifat open source serta deklarasi gerakan

Indonesia Go Open Source (IGOS) merupakan

landasan yang kuat dalam pengembangan aplikasi

repository perguruan tinggi dengan menggunakan

aplikasi yang bersifat open source.

Berdasarkan pendahuluan di atas, maka

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

adalah

1. Terdapat GAP antara jumlah perguruan tinggi

di Indonesia yang menggunakan software

repository SLiMS dengan jumlah perguruan

tinggi di Indonesia yang menggunakan software

repository produk luar negeri pada direktori

Open DOAR dan Webometric of Repository

Indonesia.

2. Layak atau tidak SLiMS digunakan sebagai

software repository perguruan tinggi di

Indonesia?

3. Bagaimana memilih software repository

berbasis open source disamping untuk

kemudahan pengelolaaan, dan penyebarluasan

artikel ilmiah dan penelitian, penggunaan

software repository produk dari Indonesia dapat

menjadi nilai tambah untuk menunjukkan dan

membuktikan kepada dunia tentang kontribusi

Indonesia dalam ikut serta memajukan ilmu

pengetahuan?

Sedangkan ruang lingkup penelitian ini adalah nilai

tambah dan manfaat perguruan tinggi yang ada di

Negara Indonesia dari penggunaan software

repository produk dalam negeri.

2. METODE PENELITIAN

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 147-158

149

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Perguruan tinggi di Indonesia yang menggunakan

software Repository berbasis open source

dikumpulkan dari Open DOAR dan webometric of

repository Indonesia. Hasil survey dan observasi

data perguruan tinggi di Indonesia yang

menggunakan software repository dianalisis dan

diteliti menggunakan metode statistik. Serta

perbandingan secara fitur teknis, standar metadata,

kebutuhan untuk akses terbuka dan berbasis open

source antara software repository Eprints, DSpace

dan SLiMS.

3. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Sejumlah perguruan tinggi di Indonesia

menggunakan software repository, seperti yang di

jelaskan dalam tabel 2. Berikut :

Tabel 2. Daftar Perguruan Tinggi Di Indonesia Yang Menggunakan Software Repository pada Open

DOAR

No. EPrints

DSpa

ce

SLiMS Not

specified

Konten Tertutup

1 Universitas

Andalas

Articles; Theses; Unpublished

2 Univ Bina

Nusantara

Articles; References; Theses

3 Institut

Pertania

n Bogor

Articles; Theses; Unpublished;

Books

4 Univ

Borneo

Articles; Conferences; Theses;

Learning Objects

5 UIN Sunan

Kalijaga Jogja

Articles; Theses; Unpublished

6 UIN Sunan Ampel Theses; Unpublished

7 Univ Negeri

Medan

Articles; Theses; Books;

Learning Objects; Multimedia

8 UNDIP Articles; Conferences; Theses;

Books; Learning Objects;

Multimedia; Patents; Special

9 PENS Articles; References;

Conferences; Books

10 Univ Sriwijaya Articles; Theses; Books;

Learning Objects

11 Univ

Syiah

Kuala

Theses

12 UIN Maulana

Malik Ibrahim

Theses

13 Univ

gunadar

ma

Articles; Conferences

14 Univ

Hasanud

din

Articles; Theses; Unpublished

15 IAIN Antasari Articles; Conferences; Theses;

Unpublished; Books; Learning

Objects; Multimedia

16 IAIN Sunan

Ampel

Articles; Conferences; Theses;

Books

17 IAIN Tulungagung Articles; Theses

18 UK

Satya

Wacana

Theses

19 ISI Denpasar Articles; Books; Multimedia

20 UK Petra

(Ispektra

Articles; Theses

Pemanfaatan Perangkat Lunak Open Source… Arnomo., Ilham

150

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

software)

21 Institut

Teknologi

Sepuluh

Nopember

Articles; References;

Conferences; Theses;

Unpublished; Learning Objects;

Multimedia

22 Univ Negeri

Yogyakarta

Articles; Theses; Unpublished;

Learning Objects

23 S2 Manajemen

Bisnis IPB

Theses

24 Poltek

Negeri

Pontiana

k

Articles; Theses; Unpublished;

Books

25 STMIK

IBBI

(GAE

software)

Articles

26 Univ

Padjadja

ran

Articles; Theses; Unpublished;

Learning Objects

27 Univ Sanata

Dharma

Articles; Conferences; Theses;

Learning Objects

28 School of business

IPB

Theses

29 UK Petra Articles; Conferences; Theses;

Special

30 Univ Negeri

Sebelas Maret

Theses; Books

31 STAIN Salatiga Articles; Theses; Learning

Objects

32 STIKOM Articles; Conferences; Theses;

Books

33 Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi

Multi Data

Palembang

Business School

Theses

34 Univ Bunda Mulia Articles

35 Univ Atma Jaya Articles; Conferences; Theses;

Learning Objects; Multimedia

36 Univ Dian

Nuswantoro

Articles; Learning Objects

37 Univ Indonesia Theses

38 UIN Malik

Ibrahim

Theses

39 Univ

muhammadiyah

Malang

Articles; References

40 Univ

Negeri

Jember

Articles; Theses; Unpublished;

Books

41 Univ Bengkulu Articles; Theses

42 UNIKA

Soegijapranata

Articles; References; Theses;

Unpublished; Books

43 Univ Ahmad

Dahlan

Articles; Theses

44 UIN Sultan Syarif

Kasim

Theses; Learning Objects

45 Univ Surabaya Articles; Conferences; Theses

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 147-158

151

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

46 UPN Veteran

Jatim

Articles; Conferences; Theses;

Books

47 Univ

Sumater

a Utara

Articles; Theses; Unpublished;

Learning Objects

48 IAIN Walisongo Theses

49 Unika Widya

Mandala

Articles; Conferences; Theses;

Unpublished; Books

Tabel 3. Jumlah Perguruan Tinggi Di Indonesia Pengguna Software Repository Pada Open DOAR

Nama software repository Jumlah perguruan tinggi yang

menggunakan software

repository (%)

DSpace 9

Eprints 36

SLiMS 1

GAE 1

Ispektra 1

Tidak dapat ditentukan 1

(DOAR, 2016)

Gambar 1. Grafik Jumlah Perguruan Tinggi Di Indonesia Pengguna Software Repository Pada Open

DOAR

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, ditemukan

73,47% perguruan tinggi menggunakan Eprints,

18,37% perguruan tinggi menggunakan DSpace,

2,04% perguruan tinggi menggunakan SLiMS,

software GAE dan Ispektra. Disni ditemukan gap

antara penggunaan software repository SLiMS

dengan software repository lainnya yang lebih

popular seperti Eprints dan DSpace. Jumlah

perguruan tinggi di Indonesia yang menggunakan

software repository terdaftar pada Open DOAR

adalah 49 perguruan tinggi dari 3.320 perguruan

tinggi seluruh Indonesia (Kopertis, 2016), disinilah

peluang besar untuk memperkenalkan SLiMS di

Negara Indonesia kepada perguruan tinggi yang

ada di Indonesia agar menggunakan SLiMS

sebagai pilihan utama software repository berbasis

open source.

Tabel 4. Daftar Perguruan Tinggi Di Indonesia Yang Menggunakan Software Repository Pada

Webometrics Repository Indonesia

Ranking Eprints Dspace SLiMS Not Specified

1 Univ Diponegoro

2 Institut Pertanian

Bogor

3 Univ Muhammadiyah

Eprints 73.47%

DSpace 18.37%

SLiMS 2.04%

GAE 2.04%

ISpektra 2.04%

Not Specified 2.04%

Pemanfaatan Perangkat Lunak Open Source… Arnomo., Ilham

152

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Surakarta

4 Univ Negeri

Yogyakarta

5 UIN Sunan Kalijaga

6 Univ Negeri Sebelas

Maret

7 Univ Negeri Medan

8 Univ Gadjah Mada

9 Univ Hasanuddin

10 Univ Negeri Jember

11 Univ Komputer

Indonesia

12 UK Petra

13 Univ Andalas

14 UIN Sunan Ampel

15 Univ Dian Nuswantoro

16 UIN Walisongo

17 Institut

Teknologi

Bandung

18 UPN Veteran

Yogyakarta

19 Univ Surabaya

20 Univ Sriwijaya

21 UK Satya Wacana

22 Univ Gunadarma

23 Univ Muria Kudus

24 Univ Airlangga

25 Univ Esa Unggul

26 Univ Sumatera

Utara

27 Univ Indonesia

28 STMIK GI MDP

29 Univ Katolik Widya

Mandala

30 IAIN Tulungagung

31 STIKOM

32 Institut

Teknologi

Sepuluh

Nopember

33 Politeknik Elektronika

Negeri Surabaya

34 Telkom

University

35 Univ Pendidikan

Indonesia

36 UIN Syarif

Hidayatullah

37 UIN Sunan Ampel

38 Univ Widyatama

39 Institut Seni Indonesia

Yogyakarta

40 Univ Negeri Semarang

41 Univ Muhammadiyah

Ponorogo

42 UPN Veteran Jatim

43 Univ Islam

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 147-158

153

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Bandung

44 IAIN Antasari

45 UK Duta

Wacana

46 Univ Muhammadiyah

Malang

47 Telkom Creative

Industries School

48 Politani Payakumbuh

49 Politeknik Negeri

Pontianak

50 UIN Sultan

Syarif Kasim

Riau

51 IAIN Zawiyah Cot

Kala Langsa

52 Univ Bunda Mulia

53 IAIN Salatiga

54 Ùniv Negeri

Malang

55 IKIP PGRI Bali

56 Program

pascasarjana IPB

57 Telkom Applied

Science School

58 Univ

Suryakancana

59 Univ Pesantren

Tinggi Darul

Ulum

60 Lembaga Ilmu

Pengetahuan

Indonesia

61 STIE Kesuma

Negara Blitar

62 Univ Pelita

Harapan

63 Institut Seni

Indonesia

Denpasar

Tabel 5. Jumlah Perguruan Tinggi Pengguna Software Repository Pada Webometrics Repository

Indonesia

Nama software repository Jumlah perguruan tinggi yang

menggunakan software

repository

Eprints 36

DSpace 9

SLiMS 1

Tidak dapat ditentukan 17

(Webometric, 2016)

Pemanfaatan Perangkat Lunak Open Source… Arnomo., Ilham

154

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 2. Grafik Jumlah Perguruan Tinggi Pengguna Software Repository Pada Webometrics

Repository Indonesia

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, ditemukan

57,14% perguruan tinggi menggunakan Eprints,

26,98% perguruan tinggi menggunakan software

reposiroty yang tidak dapat ditentukan, 14,29%

perguruan tinggi menggunakan DSpace, dan hanya

1,59% perguruan tinggi menggunakan SLiMS.

Fitur yang tersedia di dalam SLiMS :

1. Online Public Access Catalog (OPAC)

dengan dukungan thumbnail image

dokumen (dapat digunakan untuk sampul

buku),

2. Mode Penelusuran Sederhana (Simple

Seacrh) dan modus Advanced Search

3. Catatan dokumen rinci dalam MODS

(Metadata Object Description Schema)

format XML untuk kebutuhan web service

dan RSS (Really Simple Syndication)

format XML untuk OPAC

4. Manajemen data bibliografi yang efisien

meminimalisasi redundansi data.

5. Manajemen masterfile untuk data

referensial seperti GMD (General Material

Designation), Tipe Koleksi, Penerbit,

Pengarang, Lokasi, Supplier, dan lain-lain.

6. Sirkulasi dengan fitur: Transaksi

peminjaman dan pengembalian, Reservasi

koleksi, Aturan peminjaman yang

fleksibel, Informasi keterlambatan dan

denda.

7. Manajemen keanggotaan.

8. Inventarisasi koleksi (stocktaking)

9. Laporan dan Statistik

10. Pengelolaan terbitan berkala

11. Dukungan pengelolaan dokumen

multimedia (.flv,.mp3) dan dokumen

digital. Khusus untuk pdf dalam bentuk

streaming.

12. Beragam format bahasa termasuk bahasa

yang tidak menggunakan penulisan selain

latin.

13. Menyediakan berbagai bahasa pengantar

(Indonesia, Inggris, Spanyol, Arab,

Jerman).Counter Pengunjung

perpustakaan.

14. Member Area untuk melihat koleksi

sedang dipinjam oleh anggota.

15. Modul sistem dengan fitur: Konfigurasi

sistem global, Manajemen modul,

Manajemen User (Staf Perpustakaan) dan

grup, Pengaturan hari libur, Pembuatan

barcode otomatis, Utilitas untuk backup.

16. Isi / file digital (PDF, DOC, RTF, XLS,

PPT, Video, Audio, dll) lampiran di setiap

dukungan record bibliografi

17. OAI-PMH (Open Archives Initiative

Protokol untuk Metadata Harvesting)

dalam format Dublin Core untuk tujuan

metadata panen

18. Bibliografi / katalog manajemen database

dengan dukungan gambar sampul buku

19. Uni Katalog penciptaan dengan Union

Catalog Server

20. Kontrol Serial

21. Federated pencarian penciptaan mesin

dengan Nayanes

22. Item dokumen (salinan buku) manajemen

dengan dukungan barcode

23. Manajemen berkas untuk mengelola

dokumen data referensial seperti GMD,

Jenis Koleksi, Penerbit, Penulis, Lokasi,

Penulis dan Pemasok

24. Dan modifikasi terbaru adalah tersedia

sistem kelompok pengguna :

a. Pengguna yang pertama adalah

administrator yang mempunyai hak

akses penuh dalam entry data karya

ilmiah dan pengelolaannya,

pengelolaan keanggotaan yang ingin

mengakses atau unduh karya ilmiah

yang telah dipublikasikan. Selain itu

admin juga mempunyai hak akses

Eprints 57,14%

DSpace 14,29%

SLiMS 1,59%

Not Specified 26,98%

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 147-158

155

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

penuh dalam pengelolaan teknis

lainnya pada aplikasi repository ini.

b. Pengguna yang kedua adalah

kelompok pengguna lain yang dapat

memiliki akun administrator untuk

unggah karya ilmiah dalam aplikasi

repository ini, misal : Mahasiswa atau

Dosen.

c. Pengguna yang ketiga adalah

pengguna lain (user atau pembaca)

yang memanfaatkan aplikasi

repository ini untuk akses dan unduh

karya ilmiah yang telah

dipublikasikan.

Fitur yang disediakan DSpace

1. Dukungan Non-dinamis dokumen HTML

(selama lampiran dokumen tidak

mengandung link dinamis HTML),

dokumen digital yang dapat dikelola

adalah jenis PDF, DOC, RTF.

2. OAI-PMH (Open Archives Initiative

Protokol untuk Metadata Harvesting)

dalam format Dublin Core dan format

tambahan MODS

3. Manajemen objek : konfigurasi dan

penundaan dalam proses pengajuan file

yang akan diunggah

4. Tersedia fitur export dan import data

dalam format XML

5. Laporan dan statistik koleksi

6. Terdapat penyesuaian fitur dukungan

dokumen digital semua tipe, termasuk

Video

7. Sistem penelusuran yang disediakan oleh

Jakarta Lucene Search Engine

(mendukung penelusuran teks lengkap),

dan browsing koleksi menurut judul,

penulis dan tanggal

Fitur yang disediakan Eprints

1. Model penelusuran teks lengkap dengan

metode SQL Query yang rinci dan halus

dalam penelusuran data

2. Sistem administrator yang flekxibel (dapat

menentukan file yang harus

dipublikasikan atau file yang harus di

privasi)

3. Sistem kelompok pengguna:

a. Administrator mempunyai hak akses

penuh untuk semua pengaturan

website

b. Editor mempunyai hak akses menjaga

konsistensi kualitas data yang akan

dipublikasikan dengan cara di edit

c. Penulis mempunyai hak akses sebagai

pengirim dan yang mengajukan

dokumen

4. Dukungan OAI PMH untuk

memungkinkan terintegrasi dengan

jaringan penelusuran global (misal: Open

DOAR)

5. Dukungan semua bahasa

6. File atau data digital berformat PDF,

HTML, JPEG, TIFF, MP3, AVI dan tipe

lainnya dapat disesuaikan

7. Dukungan sistem laporan dan statistic

untuk analisa kinerja repository

8. Dukungan Thumbnail preview untuk

menampilkan cover atau gambar dokumen

Kelebihan SLiMS disbanding Eprints dan

DSpace :

1. memiliki fasilitas layanan sirkulasi,

katalogisasi serta on-line public access

catalog, manajemen keanggotaan, fasilitas

untuk pengaturan perangkat lunak, cetak

barcode (baik barcode anggota maupun

barcode buku), penyiangan

2. SLiMS dibangun dengan menggunakan

bahasa pemrograman interpreter. SLiMS

dibangun dengan menggunakan PHP

sebagai bahasa pemrograman. PHP

merupakan bahasa pemrograman

interpreter yang memungkinkan untuk

dimodifikasi. Dengan demikian maka

pengguna memungkinkan memodifikasi

SLiMS sesuai dengan kebutuhan

pengguna.

3. SLiMS dikembangan oleh sumber daya

manusia lokal, atau dikembangkan oleh

SDM bangsa Indonesia. Kondisi ini

memberikan keuntungan bagi

perpustakaan dan pengguna SLiMS.

Keuntungan tersebut adalah Senayan

sesuai dengan kebutuhan pengguna dan

perpustakaan di Tanah Air dan pengguna

SLiMS dapat berkomunikasi dengan

mudah dengan para pengembang SLiMS

jika mengalami masalah dalam

pemanfaatan Senayan.

4. Instalasi Mudah dilakukan. Sebagai

perangkat lunak yang tergolong dalam

jenis perangkat lunak berbasis web

instalasi SLiMS mudah dilakukan, baik itu

untuk system operasi windows maupun

system operasi linux.

5. SLiMS mempunyai fitur tambahan yang

berfungsi untuk share koleksi ke media

sosial dan akun google, dan yang terbaru

SLiMS mempunyai fitur chat secara

online, yang memungkinkan member

dapat berkomunikasi secara online dengan

administrator atau pustakawan jika

mengalami kendala dalam menggunakan

fasilitas SLiMS.

Kekurangan SLiMS :

Pemanfaatan Perangkat Lunak Open Source… Arnomo., Ilham

156

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

1. Kompatibilitas web browser

Untuk mengakses SLiMS diperlukan

web browser. Sayangnya tidak semua

web browser mampu menjalankan

aplikasi ini dengan sempurna. perangkat

lunak ini merekomendasikan mozilla

firefox sebagai web browser. Sehingga

jika penggunaan web browser selain

mozilla firefox mampu tampilan SLiMS

tidak akan muncul secara sempurna.

Misalnya ada beberapa menu yang akan

tertutupi oleh banner jika pengguna

menggunakan internet eksplorer sebagai

web browser. Namun jika hanya

digunakan untuk mengakses OPAC

(online public access catalog) semua

web browser dapat digunakan.

2. Otoritas akses file

SLiMS menyediakan fasilitas upload

(unggah) file. Dengan fasilitas ini

pengelola perpustakaan dapat

menyajikan koleksi digital yang dimiliki

perpustakaan, seperti e-book, e-journal,

skripsi digital, tesis digital dan koleksi

digital lainnya. Namun fasilitas upload

file ini tidak dilengkapi dengan

pembagian otoritas akses file. Akibatnya

setiap koleksi digital yang telah di

upload ke dalam SLiMS berarti dapat

diakses oleh semua orang. Kondisi ini

tentu sedikit mengkhawatirkan jika

koleksi digital yang diupload adalah

skripsi, tesis atau laporan penelitian

digital. Skripsi digital, tesis atau laporan

penelitian digital dibatasi aksesnya

karena koleksi digital jenis rentan

dengan masalah plagiasi.

Dan perlu diketahui bahwa Keuntungan dari

Repository Perguruan tinggi ini adalah sebagai

berikut :

a) output dari lembaga Membuka ke dunia;

b) yang lebih luas, akses cepat dan visibilitas arsip

organisasi;

c) Pertahankan warisan institusional;

d) Mengelola dan mengukur hasil penelitian;

e) Cara terbaik untuk komunikasi ilmiah; dan

f) Meningkatkan kutipan untuk output penelitian

organisasi.

4. KESIMPULAN

1. Perguruan Tinggi di Indonesia yang

menggunakan SLiMS sebagai repository

perguruan tinggi masih sengat sedikit

jumlahnya, hal ini dibuktikan dengan data

pada direktori Open DOAR (sebuah

direktori pusat penelusuran koleksi

repository perguruan tinggi secara global)

dan data pada ranking web repository

Indonesia, yaitu masing-masing hanya

sejumlah satu perguruan tinggi saja. Hal

ini dimungkinkan masih banyak yang

belum memahami fitur sistem software

SLiMS.

2. Bahwa software SLiMS dapat dikatakan

layak digunakan sebagai repository

perguruan tinggi karena :

a. Adanya fitur sistem OAI PMH (fitur

dukungan untuk integerasi dengan

jaringan penelusuran global seperti

Open DOAR),

b. Mempunyai standar metadata yang

sama dengan software repository

Eprints dan DSpace yaitu dukungan

pengelolaan semua tipe file digital,

dan adanya dukungan akses penuh

pengelola repository (administrator,

author, maupun user),

c. SLiMS berbasis open source untuk

kemudahan pengelolaan dan

pengembangan lebih lanjut,

d. Adanya dukungan sistem penelusuran

koleksi untuk pemenuhan kebutuhan

akses terbuka, dan tentunya didukung

dengan kebijakan akses terbuka dari

perguruan tinggi yang bersangkutan.

3. Manfaat dan nilai tambah penggunaan

SLiMS sebagai repository perguruan

tinggi berbasis open source:

a. Kemudahan untuk pengembangan

sistem repository, karena bahasa

pemrograman yang digunakan dalam

SLiMS adalah bahasa pemrograman

PHP, yang mana pemrograman PHP

sudah sangat familiar. Sehingga tidak

banyak membutuhkan keahlian

tambahan untuk maintenance dan

custom SLiMS sesuai kebutuhan.

b. Kemudahan tahap instalasi, karena

SLiMS hanya membutuhkan satu

paket web server XAMPP sudah

dapat menjalankan SLiMS dengan

metode jaringan intranet maupun

internet. Sebagai pembanding padahal

Eprints lebih rumit tahap instalasinya

karena masih membutuhkan software

pendukung khusus apabila Eprints di

instalasi pada OS Windows.

c. Kemudahan maintenance atau

penataan sistem database, karena

SLiMS menggunakan sistem database

MYSQL yang sudah familiar.

d. Nilai tambah jika perguruan tinggi di

Negara Indonesia menggunakan

SLiMS sebagai repository perguruan

tinggi maka akan dapat menjadi

pembuktian bahwa software buatan

Negara Indonesia juga layak

digunakan sebagai repository

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 147-158

157

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

perguruan tinggi, karena dengan bukti

nyata SLiMS terhubung dengan

DOAR.

References

[1.] DOAR, O. (2016). Retrieved from

http://www.opendoar.org/find.php

[2.] Galuh, P. (2007). Retrieved from

http://www.putragaluh.web.id/:

http://www.putragaluh.web.id/post/read/7

4/Ganesha_Digital_Library_4.2.html

[3.] Kanamadi, M. P. (n.d.). Digital Library

Open Source Software: A Comparative

Study. 1-6.

[4.] Kemdikbud, P. (n.d.).

https://perpustakaan.kemdikbud.go.id.

Retrieved from

https://perpustakaan.kemdikbud.go.id:

https://perpustakaan.kemdikbud.go.id/perp

us/?page_id=224

[5.] Kopertis. (2016). Retrieved from

Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta

Wilayah XIII:

http://www.kopertis12.or.id/2016/02/03/p

eringkat-3-320-perguruan-tinggi-

indonesia-versi-kemristekdikti-tahun-

2015.html

[6.] Roy, B. K. (2012). An Analytical Study of

Institutional Digital. Library Philosophy

and Practice, 1-14.

[7.] Shahkar Tramboo, H. S. (2012). A Study

on the Open Source Digital Library

Software’s. International Journal of

Computer Applications, 1-9.

[8.] Verma, N. K. (n.d.). Institutional

repository software and their use by the

national institutes of. National Seminare

"Role Libraries in Hingher Education :

Problem and Prospects" (pp. 1-8).

Mizoram: Goverment Aizawl Noth

College.

[9.] Webometric. (2016). Ranking Web of

Repositories. Retrieved from

http://repositories.webometrics.info/en/asi

a/indonesia

COPYRIGHT

Dengan ini kami menyatakan bahwa jurnal ini

benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah

diajukan sebagai jurnal atau karya ilmiah pada

perguruan tinggi atau lembaga manapun. Penulis

bertanggung jawab dalam menyalin (mereproduksi)

gambar atau tabel dan citra yang diperoleh dari

pihak lain dengan apresiasi (acknowledgement)

yang benar.

Pemanfaatan Perangkat Lunak Open Source… Arnomo., Ilham

158

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 159-166

159

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

PENILAIAN APLIKASI E-LKP MENGGUNAKAN PERSEPSI

KARYAWAN

(STUDI KASUS: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA)

Ditha Septiandani1, A’ang Subiyakto

2, Evy Nurmiati

3

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

[email protected], [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study is to download yelidiki-variable relationship between the variables that influence the

success of E-CGC system at UIN Syarif Hidayatullah an d also provide solutions and recommendations to the

institution pegguna to be taken into consideration for the development of the next system. The method used in

this research is quantitative descriptive technique of non-random sampling for sample collection to be

determined in advance as much as 66 respondents in the sample. The data obtained from these respondents

further processed using statistical accounts PLS (Partial Least Square) with menggunkaan SmartPLS

application. M odel to the success of the system that is used as a benchmark in this study is a model successive

system proposed by DeLone and McLean (2003). The results of studies in which seven of the nine hypotheses

received indicating that the application E-CGC implemented on employee and leader in UIN Syarif

Hidayatullah runs almost in line with the depiction of the theory of information system success McL ean and

DeLone. The existence of two relationships that are not confirmed in the study can be a space improvements for

application development E-CGC. Researchers also recommend their attention on p there is an increase in

customer satisfaction, because according to the model simplifications concluded from the study it appears that

customer satisfaction is the most dominating factor in determining the success of the system in case of

application of E-CGC at UIN Syarif Hidayatullah.

Keywords: Measurement System Inform ation, Success Model DeLone and McLean, Smart PLS

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara variabel –variabel yang berpengaruh

terhadap keberhasilan sistem E-LKP di UIN Syarif Hidayatullah dan juga memberikan solusi maupun

rekomendasi kepada institusi pegguna agar bisa dijadikan pertimbangan untuk pengembangan sistem

selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif dengan teknik non-random

sampling untuk pengambilan sampelnya dengan ditentukan terlebih dahulu sebanyak 66 responden sebagai

sampelnya. Data yang diperoleh dari para responden ini selanjutnya diolah menggunakan penghitungan

statistik PLS(Partial Least Square) dengan menggunkaan aplikasi SmartPLS. Model keberhasilan sistem yang

dipakai sebagai tolak ukur dalam penelitian ini adalah model keberhasian sistem yang dikemukakan oleh

DeLone dan McLean (2003). Hasil penelitian dimana tujuh dari sembilan hipotesis diterima menunjukkan

bahwa Aplikasi E-LKP yang diimplementasikan pada karyawan dan pimpinan di UIN Syarif Hidayatullah

berjalan hampir segaris dengan penggambaran teori keberhasilan sistem informasi McLean dan Delone.

Adapun adanya dua hubungan yang tidak dikonfirmasi dalam penelitian dapat menjadi ruang perbaikan bagi

pengembangan aplikasi E-LKP. Peneliti juga merekomendasikan adanya perhatian lebih pada pada

peningkatan kepuasan pelanggan, karena menurut model penyederhanaan yang disimpulkan dari penelitian

nampak bahwa kepuasan pelanggan menjadi faktor yang paling mendominasi dalam menentukan keberhasilan

sistem dalam kasus aplikasi E-LKP di UIN Syarif Hidayatullah.

Kata Kunci: Pengukuran Sistem Informasi, Model Kesuksesan DeLone dan McLean, Smart PLS

Penilaian Aplikasi E-LKp.. Septhiandani,dkk

160

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

1. PENDAHULUAN

Perkembangan sistem informasi telah

berkembang dengan sangat cepat dan merambah

berbagai bidang kehidupan manusia. Kehadiran

teknologi informasi sangat memberikan

kemudahan bagi masyarakat dalam menjalankan

berbagai macam kegiatannya, termasuk dalam

aspek organisasi dan bisnis. Salah satu contoh

penerapan teknologi informasi dalam bidang

organisasi ini terjadi di UIN Syarif Hidayatullah

melalui implementasi aplikasi E-LKP(elektronik-

laporan kinerja pegawai).

Aplikasi E-LKP merupakan sebuah aplikasi

dengan fungsi utama untuk mengukur kinerja

pegawai di UIN Syarif Hidayatullah yang

diterapkan sejak tahun 2013 dan masih berjalan

hingga saat ini. Sebagai sebuah aplikasi yang telah

berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama

(kurang lebih 4 tahun), hingga tulisan ini

diterbitkan belum pernah dilakukan pengukuran

kesuksesan sitem terhadap aplikasi tersebut.

Kesuksesan suatu teknologi informasi,

dalam kasus ini aplikasi e-LKP sangat

berhubungan dengan penerimaan pengguna. Sejauh

mana pengguna dapat menerima dan memahami

teknologi adalah hal penting untuk dapat

mengetahui tingkat keberhasilan dari implementasi

tersebut. Menurut Nasir (2013) penerimaan

pengguna merupakan faktor penting yang dapat

mempengaruhi keberhasilan implementasi dari

suatu teknologi. Selain itu dalam peenlitian lain

yang dilakukan oleh Tri Handayani dkk (2013)

disebutkan bahwa suatu sistem informasi dapat

dikatakan berhasil jika sistem informasi tersebut

dapat digunakan dengan mudah dan dapat

memenuhi kebutuhan pengguna.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, penulis

tertarik untuk melakukan pengukuran terhadap

kesuksesan sistem informasi aplikasi E-LKP

dengan mengambil penerimaan atau persepsi

pengguna sebagai objek penelitian dalam penelitian

ini.

2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

Suharnan(2005) mendefinisikan persepsi

sebagai suatu proses penginterpretasian atau

pengartian informasi yang diperoleh dari sistem

alat indera manusia. Persepsi dimulai dari sensasi,

sensasi adalah stimulan dari dunia luar yang

dibawa ke dalam sistem saraf (Sarwono, 2010).

Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah

proses hasil tanggapan yang telah dialami oleh

individu melalui pengamatan indra yang

kemudian individu memberikan makna kepada

lingkungan sekitar.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

persepsi. Robins dalam Simbolon(2008:55)

menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam penafsiran pesan-pesan indera menjadi suatu

persepsi, yaitu: pelaku persepsi, target, dan situasi.

B. Model Kesuksesan Sistem

Informasi DeLone dan McLean

Model penelitian yang digunakan untuk

melakukan pengukuran penggunaan sistem E-LKP

dalam penelitian ini adalah model kesuksesan

sistem informasi yang dikembangkan oleh DeLone

dan McLean(2003) atau yang dikenal juga dengan

nama D&M IS Success Model. Model ini pertama

kali dikemukakan pada tahun 1992, namun

dipebaharui kembali pada tahun 2003. Model yang

dirujuk oleh penelitian ini adalah model yang telah

diperbaharui pada tahun 2003. Menurut model

tersebut kesuksesan sistem informasi terdiri dari 6

variabel yaitu : system quality, information quality,

use, user satisfaction, dan net system benefits.

Model ini digambarkan oleh keduanya sebagai

berikut:

Gambar 2.1 Model Kesuksesan Sistem Informasi

DeLone dan McLean

C. Aplikasi E-LKP

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 159-166

161

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 2.2 Tampilan Halaman Web E-LKP

Aplikasi elektronik laporan kinerja

pegawai atau selanjutnya disingkat sebagai E-LKP

merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan

dan dimplementasikan oleh SPI(Satuan Pemeriksa

Intern) di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Fungsi

utama aplikasi ini adalah untuk mengukur kinerja

pegawai

sebagai interpretasi dari terbitnya Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.

Kepala satuan pemeriksa intern (SPI) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Achmad Tjachja Nugraha,

MP mengatakan, E-LKP merupakan tahapan dalam

audit kinerja SDM, yang memonitoring dan

mengevaluasi kepatuhan para pegawai UIN Syarif

Hidayatullah. Aplikasi ini diluncurkan pada tahun

2013 dan masih aktif hingga penelitian ini ditulis.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti

kerangka penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1. Kerangka Penelitian

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah kelompok atau kumpulan

individu-individu atau obyek penelitian yang

memiliki standar-standar tertentu dari ciri-ciri yang

telah ditetapkan sebelumnya. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh karyawan UIN Syarif

Hidayatullah yang menggunakan aplikasi E-LKP.

Populasi ini mencakup seluruh fakultas UIN Syarif

Hidayatullah, yakni sebanyak 11 fakultas. Dari

populasi tersebut diambil 66 responden sebagai

sampel dalam penelitian ini.

B. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan teknik non-

random sampling, lebih tepatnya cluster sampling.

Teknik ini dipilih karena populasi yang tidak

bersifat homogen dan mendapatkan hasil penelitian

yang tidak hanya menggambarkan atau berat pada

salah satu jabatan saja.

Penilaian Aplikasi E-LKp.. Septhiandani,dkk

162

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Selain itu, jumlah 66 responden ini

dihasilkan dari jumlah perkalian antara seluruh

fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah,

yakni 11 fakultas dan 6 jabatan atau posisi yang

ada di tiap fakultas, yakni wakil dekan, kabag,

kasubag, prodi, administrasi, dan kepala urusan

perpustakaan. Mengingat ukuran populasi yang

tidak terlalu besar setiap jabatan di tiap fakultas

diwakili oleh satu sampel. Karena alasan tersebut

dihasilkanlah angka 66 jumlah responden.

C. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dibagi menjadi

dua, yakni data primer dan data sekunder.

Pengumpulan data primer dalam penelitian ini

dilakukan dengan metode angket/kuesioner yang

disebar secara langsung kepada responden. Angket

berisi sejumlah pertanyaan dengan respon yang

diukur dalam skala likert. Skala Likert adalah

skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012).

Skor pernyataan positif dimulai dari 1 untuk sangat

tidak setuju (STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3

untuk ragu-ragu (R), 4 untuk setuju (S), dan 5

untuk sangat setuju (SS). Skor pernyataan negatif

dimulai dari 1 untuk sangat setuju (SS), 2 untuk

setuju (S), 3 untuk ragu-ragu (R), 4 untuk tidak

setuju (TS), dan 5 untuk sangat tidak setuju (STS).

Selain data primer, penelitian juga

memanfaatkan data sekunder sebagai data

tambahan dalam penelitian. Data sekunder ini

diperoleh melalui studi literatur yang sejenis

dengan penelitian ini. Total sebanyak 11 literatur

sejenis menjadi referensi tambahan.

D. Teknik Analisis

Sebagi sebuah penelitian kuantitatif, data

dalam penelitian ini diolah secara statistik. Metode

yang dipilih untuk menganalisis data harus sesuai

dengan pola penelitian dan variabel yang akan

diteliti. Pada penelitian ini Partial Least Square

(PLS) dari paket software statistik SmartPls versi

3.0 dipilih untuk mengukur kesuksesan sistem.

Pemilihan alat analisis PLS dikarenakan kesesuaian

alat analisis dengan data yang dikumpulkan, dan

kesesuaian tujuan penelitian dengan alat analisis.

Selain itu, PLS juga merupakan metode analisis

yang powerful karena tidak mengasumsikan data

harus dengan pengukuran skala tertentu,

jumlah sampel kecil.

E. Model dan Hipotesis Penelitian

Model yang diadopsi untuk mengukur

kesuksesan aplikasi E-LKP dalam penelitian ini

adalah model kesuksesan sistem informasi DeLone

dan McLean yang telah diperbaharui pada tahun

2003. Model ini memiliki 6 variabel, yakni system

quality, information quality, use, user satisfaction,

dan net system benefits.

Dari keenam varibel tersebut penulis

menurunkan 9 hipotesis sebagai berikut:

1. Kualitas informasi (information quality)

berpengaruh secara signifikan terhadap

penggunaan(use).

2. Kualitas informasi (information quality)

berpengaruh secara siginifikan terhadap

kepuasan pengguna (user satisfaction)

3. Kualitas sistem (system quality)

berpengaruh secara signifikan terhadap

penggunaan (use).

4. Kualitas sistem (sistem quality)

berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna(user satisfaction).

5. Kualitas layanan (service quality)

berpengaruh secara signifikan terhadap

penggunaan (use).

6. Kualitas layanan (service quality)

berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan pengguna (user satisfaction).

7. Penggunaan (use) berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan pengguna

(user satisfaction).

8. Penggunaan (use) berpengaruh secara

signifikan terhadap keberhasilan sistem

(net system benefit).

9. Kepuasan pengguna (user satisfaction)

berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja organisasi (net system benefit).

4. HASIL PEMBAHASAN

A. Analisis Demografis

40 responden(sekitar 61%) berjenis

kelamin laki-laki. 26 responden(hampir 39%)

responden dari 11 fakultas di UIN Syarif

Hidayatullah berjenis kelamin perempuan.

Laki-laki; 40;

61%

Perempuan; 26;

39%

Gambar 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 159-166

163

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Secara unit kerja, responden yang menjadi

sampel dalam penelitian ini berasal dari 11

fakultas. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata

responden (11 unit kerja, sekitar 9.1%)

FDI; 6;10% FITK; 6;

9%

FSH; 6;9%

FDH; 6;9%

FU; 6;9%

FIDKOM; 6;9%

FST; 6;9%

FEB; 6;9%

FISIP; 6;9%

FPSI; 6;9%

FKIK; 6;9%

Gambar 4.2 Sebaran Responden Berdasarkan Unit

Kerja

Secara jabatan, responden yang menjadi

sampel dalam penelitian ini 6 jabatan yaitu: wakil

dekan, kabag, kasubag, prodi, administrasi, kepala

urusan perpustakaan. Gambar 4.3 menunjukkan

bahwa rata-rata responden (6 jabatan 17%)

Wadek; 11;16%

Kabag; 11;16%

Kasubag; 11;17%

Prodi; 11;17%

Administrasi; 11;17%

Kepala Perpustakaan;

11;

17%

Gambar 4.3 Sebaran Responden Berdasarkan

Jabatan

B. Hasil Pengujian Measurement Model

Secara singkat, Tabel 4.1 dan Gambar 4.4

di bawah memaparkan bahwa secara statistik data

yang digunakan dalam penelitian ini telah

memenuhi karakteristik psikometrik yang baik.

Kesimpulan ini dapat dilihat pada keempat jenis

pengujian yang telah digunakan, meliputi

pengujian indikator reliability, internal consistency

reliability, convergent validity dan discriminant

validity. Berikut ini adalah penjelasan tentang hasil

dari empat pengujian tersebut di atas:

1. Indikator Reliability

Peneliti telah memeriksa setiap hubungan antara

individual indikator dan variabelnya dengan

menggunakan nilai loading setiap indikator, nilai

composite reliability (CR) setiap variabel, dan

perbandingan nilai cross loading tiap indikator

dalam variabel tertentu dan indikator di luar

variabel terhadap indikator tersebut. Hasilnya

adalah seluruh indikator digunakan , seperti

dijelaskan sbb.:

1) Indikator-indikator yang memenuhi nilai

ambang batas loading >0,7 secara

langsung dipergunakan.

2) Selanjutnya indikator-indikator dengan

nilai <0,6 dihapus sedangkan indikator

dengan nilai loading antara 0,6 dan 0,7

dipertimbangkan untuk digunakan dengan

memeriksa nilai CR dari variabelnya.

2. Internal concistency

Berdasarkan nilai ambang batas yang dipergunakan

dalam penelitian ini, nilai CR dari semua variabel

hasil pengujian indikator realibility sebelumnya

telah memenuhi nilai ambang batas >0.7, indikator-

indikator ini memiliki loading di atas 0.6 dan nilai

CR variabelnya >0,7

Gambar 4.4 Hasil Pengujian Pengukuran Model

Penilaian Aplikasi E-LKp.. Septhiandani,dkk

164

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Pengukuran Model

*) Rejected

1. Convergent Validity

Berdasarkan pemeriksaan ambang batas nilai AVE

setiap variabel (>0,5), satu indikator (KI 3) di

hapus penggunaannya dalam model (Sarwono,

2015).

2. Discriminant Validity

Pengujian aspek ini dilakukan melalui dua tahap

pemeriksaan cross loading, yaitu: cross loading

antar indikator dan cross loading Fornell-Larcker's

(1981).

Pemeriksaan cross loading tiap indikator

dengan membandingkan nilai loading

indikator di tiap variable tertentu dan nilai

loading indikator di variable lainnya

dalam model. Hasil pemeriksaan ini, KI3

dihapus penggunaannya

Pemeriksaan cross loading

membandingkan cross loading dengan

nilai kuadrat AVE (Sarwono, 2015). Tabel

4.3 menunjukan kevalidan dari semua

variabel yang digunakan dalam model

penelitian.

Meringkas dari empat jenis pengujian ukuran

model di atas, analisis data tahap ini

memperlihatkan bahwa satu indikator (KI3) telah

di hapus karena tidak memenuhi ambang batas atau

parameter yang telah ditentukan.

Tabel 4.2 Cross Loading

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 159-166

165

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Tabel 4.3 Fornell-Lacker

C. Hasil Pengujian Structural Model

Analisis ini dilakukan melalui empat

tahapan pengujian, meliputi pengujian Path

Coefficient (β), coefficient of determination (R2), t-

test menggunakan metode bootstrapping dan effect

size (f2) menggunalan metode blindfolding (Urbach

& Ahlemann, 2010; Hair et al., 2011; Hair et al.,

2012; Wong, 2013; Afthanorhan, 2013). Secara

grafis, hasilnya dapat dilihat pada Tabel Hasil

Pengujian Struktural Model dan Gambar Hasil

pengukuran struktur model. Berikut adalah

penjelasan dari keempat pengujian di atas:

1. Pengujian Signifikansi Path Coefficient

(β)

Berdasarkan rujukan yang digunakan dalam

penelitian ini (Urbach & Ahlemann, 2010; Hair et

al., 2011; Hair et al., 2012; Wong, 2013;

Afthanorhan, 2013), β diuji dengan nilai ambang

batas di atas 0.1 untuk menyatakan bahwa jalur

(path) yang dimaksud mempunyai pengaruh di

dalam model. Hasilnya adalah satu dari 9 jalur

menunjukan secara statistik pengaruh yang tidak

signifikan seperti dapat di lihat di Gambar hasil

pengujian struktural model dan Tabel hasil

pengujian struktur model

2. Pengujian Coefficient of Determination

(R2)

Secara teori, R2 diuji untuk menjelaskan varian dari

tiap target endogenous variabel dengan standar

pengukuran sekitar 0,670 sebagai kuat, 0,333

moderat, dan 0,190 lemah.

3. Pengujian Hipothesis (t-test)

Penilaian Aplikasi E-LKp.. Septhiandani,dkk

166

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

metode bootstrapping, two-tailed dengan tingkat

significansi 5% untuk menguji hipotesis-hipotesis

penelitian. Ini berarti, hipotesis tersebut akan

diterima jika memiliki t-test lebih besar dari 1.96

(Urbach & Ahlemann, 2010; Hair et al., 2011; Hair

et al., 2012; Wong, 2013; Afthanorhan, 2013).

4. Pengujian Ukuran Pengaruh (effect size

[f2])

Berdasarkan nilai ambang batas sekitar 0.02 untuk

pengaruh kecil, 0,15 sebagai menengah, dan 0,35

untuk pengaruh besar.

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Struktural Model

5. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Aplikasi E-LKP yang diimplementasikan

pada karyawan dan pimpinan di UIN

Syarif Hidayatullah berjalan hampir

segaris dengan penggambaran teori

keberhasilan sistem informasi McLean

dan Delone. Hal ini dibuktikkan dengan

diterimanya mayoritas hipotesis(tujuh dari

sembilan hipotesis) diterima dan

menunjukkan adanya keterkaitan dan

pengaruh yang signifikan antar variabel

uji.

2. Kedua hipotesis yang ditolak menjadi

cermin insignifikansi pengaruh antar

kedua variabel tersebut dalam sistem dan

konteks yang berlaku dalam studi kasus

aplikasi E-LKP di UIN Syarif

Hidayatullah.

3. Kepuasan pelanggan merupakan faktor

yang paling mendominasi dalam

menentukan keberhasilan sistem dalam

kasus aplikasi E-LKP di UIN Syarif

Hidayatullah.

B. Saran

1. Perbaikan pada variabel penggunaan

sistem dan kualitas layanan, sehingga ke

depannya implementasi aplikasi E-LKP

dapat lebih sesuai dengan model

keberhasilan sistem yang diuji dan tidak

ada hipotesis yang ditolak.

2. Meningkatkan kepuasan pengguna sebagai

faktor paling dominan dalam menentukan

keberhasilan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

[1.] Afthanorhan, W. M. 2013. A Comparison Of

Partial Least Square Structural Equation

Modeling (PLS-SEM) and Covariance Based

Structural Equation. International Journal of

Engineering Science and Innovative

Technology, 2(5), 198-205.

[2.] Subiyakto, A’ang. Sukmana, Husni Teja.

2014. Pengukuran Keberhasilan Proyek

Teknologi Informasi dan Komunikasi: Studi

kasus di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta).

[3.] Hair Jr., et al. 2011 Essential of Bussines

Research Method. USA: Sharpe Inc.

[4.] Nasir, M. 2011. Analisis User Acceptance

dengan Pendekatan Technology Acceptance

Model (TAM) pada E-procurement di

Kabupaten Kebumen.

[5.] Sarwono, S. W. (2010). Psikologi Remaja,

Edisi Revisi., Jakarta: PT Raja Grafindo.

[6.] Simbolon, Maropen. 2008. Persepsi dan

Kepribadian . Diunduh dari:

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/210852

66.pdf pada Maret 2016

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 167-176

167

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

SISTEM E-COMMERCE B2C PADA

PT. HARAPAN SENTOSA NUSANTARA JAKARTA PUSAT

Marhamah 1, Sarip Hidayatuloh

2, Ari Irawan

3

Program Studi Sistem Infotmasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta

Jl. Ir. H. Juanda no 95 Ciputat Jakarta, Ciputat, Jawa Barat, Indonesia 15412

E-mail : [email protected]

ABSTRACT

PT. Harapan Nusantara Sentosa is a company engaged in the field of hospitality and expediting the delivery of

goods. Lack of market information system capable of hospitality services, helping customers to use the services

of accommodation outside the city, and often there is a mistake in recording such as writing notes and

transaction errors, so hard it made the report. Given these problems then drafted the design of B2C e-commerce

system in PT. Harapan Nusantara Sentosa. The system is built consists of registration, ordering, payment and

print proof of payment for the customer, while for internal company consists of management of user data, the

data room, ordering, payment, income and expenditure. The method used consists of data collection methods

(observation, interviews, and literature) and methods of systems development Rapid Application Development

(RAD) which is Object Oriented with tools Unified Modelling Language (UML). Results of the research is

expected is the establishment of e-commerce system that can be used by PT. Harapan Sentosa archipelago to

manage the administration of the company to generate income and expense statement. By the establishment of e-

commerce is expected to firm PT. Harapan Nusantara Sentosa can market their business more broadly and the

customer can place an order and payment without having to come to a location directly

Keywords: e-commerce systems, RAD, UML, PHP, MySql, Blackbox testing, PT. Harapan Nusantara Sentosa

ABSTRAK

PT. Harapan Sentosa Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan dan ekspedisi

pengiriman barang. Belum adanya sistem informasi yang mampu memasarkan jasa perhotelan, membantu

pelanggan untuk menggunakan jasa penginapan dari luar kota, dan sering terjadi kekeliruan dalam pencatatan

seperti kesalahan penulisan nota dan transaksi, sehingga sulitnya dibuat laporan. Dengan adanya permasalahan

tersebut maka disusunlah satu rancang bangun sistem e-commerce B2C pada PT. Harapan Sentosa Nusantara.

Sistem yang dibangun terdiri dari registrasi, pemesanan, pembayaran dan cetak bukti bayar untuk customer,

sedangkan untuk internal perusahaan terdiri dari pengelolaan data user, data kamar, pemesanan, pembayaran,

pemasukan dan pengeluaran. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari metode pengumpulan data

(observasi, wawancara dan studi pustaka) dan metode pengembangan sistem Rapid Application Development

(RAD) yang bersifat Object Oriented dengan tools Unified Modelling Language (UML). Hasil penelitian yang

diharapkan ialah terbentuknya sistem e-commerce yang dapat digunakan oleh PT. Harapan Sentosa Nusantara

untuk mengelola administrasi perusahaan hingga menghasilkan laporan pendapatan dan pengeluaran. Dengan

terbentuknya sistem e-commerce diharapkan perusahaan PT. Harapan Sentosa Nusantara dapat memasarkan

bisnisnya secara lebih luas dan customer dapat melakukan pemesanan dan pembayaran tanpa harus datang ke

lokasi secara langsung.

Kata Kunci: sistem e-commerce, RAD, UML, PHP, MySql, Blackbox testing, PT. Harapan Sentosa Nusantara

1. PENDAHULUAN

Perusahaan PT. Harapan Sentosa Nusantara

sebagai salah satu hotel yang terletak di kawasan

perbelanjaan Tanah Abang merupakan perusahaan

yang sedang berkembang dan terus berupaya untuk

meningkatkan layanan serta standar kualitas

perusahaan dari berbagai sisi antara lain sisi

pemanfaatan teknologi informasi dan internet.

Banyaknya pelanggan yang berasal dari luar kota

membuat PT. Harapan Sentosa Nusantara perlu

membangun sebuah sistem yang memungkinkan

bagi perusahaan untuk melakukan pemasaran

melalui internet dan memberi kesempatan bagi user

yang berada di luar kota untuk dapat melihat

informasi secara langsung, cepat dan akurat serta

melakukan pemesanan dan pembayaran dari jarak

jauh. Selama ini, sistem pemesanan kamar yang

Sistem E-Commerce B2C.. Marhamah, Dkk

168

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

ada di wisma PT. Harapan Sentosa Nusantara

masih dilakukan dengan cara melakukan

pencatatan buku reservasi sehingga terkadang

terdapat kekeliruan dalam proses pencatatan yang

manual, pemborosan kertas, dan adanya data yang

hilang akibat kertas-kertas pencatatan yang

terkadang hilang sehingga sistem tersebut perlu

dibenahi. Beberapa sistem yang dinilai perlu

dibenahi adalah sistem pemasaran, sistem

pemesanan kamar yang masih manual

menggunakan kertas pencatatan dan nota

pembayaran yang ditulis secara manual dan belum

adanya sistem pembuatan laporan pendapatan dan

pengeluaran pada PT. Harapan Sentosa Nusantara.

Sistem tersebut perlu dibenahi dengan sistem baru

yang terkomputerisasi berbasiskan web yang dinilai

lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan

persaingan, sehingga bisa meminimalkan

penggunaan kertas, memudahkan pelanggan dalam

melakukan pemesanan kamar dan memudahkan

dalam pembuatan laporan pendapatan dan

pengeluaran bulanan yang dibutuhkan oleh owner

dari perusahaan tersebut, dan juga untuk pemasaran

bisnis perusahaan secara lebih luas melalu web.

Berdasarkan hal tersebut teknologi memiliki

peranan yang sangat penting dalam menjalankan

bisnis, khususnya komputer dan internet. Dengan

adanya teknologi terkomputerisasi berbasis web,

diharapkan pengelolaan data dapat dilakukan

dengan mudah dan cepat serta dapat meminimalisir

terjadinya kesalahan atau kerancuan dalam

melakukan transaksi dan akan lebih mudah dalam

melakukan pemasaran, selain itu biaya operasional

pun dapat ditekan menjadi lebih kecil. Maka pada

penelitian penulis memutuskan untuk mengambil

judul “Rancang Bangun Sistem E-commerce B2C

pada PT. Harapan Sentosa Nusantara Jakarta

Pusat”.

A. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka

identifikasi masalah yang dirumuskan sebagai

berikut:

1. Terjadinya kekeliruan dalam pencatatan

seperti kesalahan penulisan nota dan

transaksi, sehingga sulit dibuat laporan

pendapatan dan pengeluaran bulanan.

2. Hilangnya nota atau dokumen yang

disebabkan oleh kelalaian pegawai dalam

sistem pengarsipan yang masih manual yang

juga menyebabkan pemborosan dalam

penggunaan kertas.

3. Masyarakat yang ingin tahu informasi

mengenai perusahaan harus datang langsung,

sehingga dibutuhkan sebuah sistem informasi

yang memungkinkan bagi masyarakat untuk

mengetahui informasi secara langsung,

kapanpun dan di manapun melalui web.

4. Untuk mengetahui kondisi ketersediaan kamar

dan melakukan pemesanan pelanggan harus

datang langsung ke perusahaan, sehingga

dibutuhkan sebuah sistem informasi yang

memungkinkan bagi pelanggan untuk

melakukan pemesanan kamar secara langsung

melalui sebuah sistem berbasis web.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,

maka perumusan masalah penelitian ini sebagai

berikut: "Bagaimana merancang sebuah sistem

informasi yang dapat membantu perusahaan PT.

Harapan Sentosa Nusantara dalam memasarkan

produknya secara global, sebuah sistem yang dapat

menghasilkan laporan pendapatan dan pengeluaran

bulanan serta transaksi harian bagi pihak

manajemen perusahaan dan dapat membantu user

dalam melakukan aktifitas pemesanan kamar secara

online?".

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang terdapat dalam

penulisan skripsi ini adalah :

1. Pengembangan sistem e-commerce ini

dikelola oleh perusahaan PT. Harapan Sentosa

Nusantara yang terletak di Tanah Abang,

Jakarta Pusat.

2. Sistem ini terbatas pada pengelolaan

informasi mengenai registrasi calon

pelanggan, cek ketersediaan kamar,

pemesanan kamar oleh pelanggan,

pembayaran transaksi sewa kamar, input

pengeluaran hingga pembuatan laporan

pendapatan dan pengeluaran bulanan bagi

pihak manajemen (manager dan owner) tanpa

membahas mengenai proses ekspedisi.

3. Rancang bangun sistem e-commerce pada PT.

Harapan Sentosa Nusantara menggunakan

metode pengembangan sistem RAD (Rapid

Application Development).

4. Rancang bangun sistem e-commerce ini

menggunakan tools UML (Unified Modelling

Language) StarUML versi 5.0 dengan

software Microsoft Office Visio versi 2007,

MySQL (My Structure Query Language)

versi 5.1.41, web server yang digunakan

adalah Apache 2.2.14 pada xampp versi 3.1.0

dan bahasa pemrograman PHP (Hypertext

Prepocessor) versi 5.31.

a. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Merancang sebuah sistem yang dapat

membantu perusahaan PT. Harapan Sentosa

Nusantara dalam memasarkan produknya

secara global.

2. Merancang sebuah sistem yang dapat

menghasilkan laporan pendapatan dan

pengeluaran bulanan serta transaksi harian

bagi pihak manajemen perusahaan.

3. Membangun sebuah sistem yang dapat

membantu user dalam melakukan aktifitas

pemesanan kamar secara online.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 167-176

169

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Rancang bangun merupakan gabungan dari

dua proses yaitu perancangan sistem dan

pembangunan sistem. Menurut Supriyanto (2007)

perancangan atau desain sistem merupakan “tahap

setelah analisis sistem yang menentukan proses dan

data yang diperlukan oleh sistem baru”.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial

dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk

dapat menyediakan laporan-laporan yang

diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Sistem informasi terdiri dari komponen-

komponen yang disebut dengan istilah blok

bangunan (building block) yang saling berinteraksi

satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan

(Sutabri, 2012).

2.3 Konsep Dasar Perhotelan

Hotel merupakan bangunan berkamar banyak

yang disewakan sebagai tempat untuk menginap

dan tempat makan orang yang sedang dalam

perjalanan; bentuk akomodasi yang dikelola secara

komersial, disediakan bagi setiap orang untuk

memperoleh pelayanan, penginapan, makan dan

minum. (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,

2008).

2.4 Konsep Dasar E-Commerce

E-commerce merupakan suatu kontak

transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli

dengan menggunakan media internet. Jadi proses

pemesanan barang, pembayaran transaksi, hingga

pengiriman barang dikomunikasikan lewat internet.

Dilihat dari jenis transaksinya, e-commerce

dikelompokkan menjadi dua segmen yaitu,

business to business e-commerce (B2B e-

commerce) dan business to consumer (B2C). B2B

e-commerce adalah transaksi perdagangan melalui

internet yang dilakukan oleh dua atau lebih

perusahaan. Transaksi dagang tersebut sering

disebut sebagai Enterprise Resource Planning

(ERP) ataupun supply chain management.

Sedangkan B2C e-commerce merupakan transaksi

jual beli melalui internet antara penjual barang

konsumsi dengan konsumen (end user)

(Ustadidyanto, 2002).

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengumpulan Data

1. Observasi

Pengamatan langsung dengan bidang yang

berkaitan diantaranya melakukan riset untuk

mendapatkan data-data yang diperlukan di Suku

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu mulai Maret

sampai dengan Mei 2015.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan mengadakan

wawancara mengenai masalah-masalah terkait

yang dilakukan selama periode penelitian.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan tujuan

mencari sumber referensi atau teori berkaitan atau

membahas terkait dengan tema pembahasan yang

diangkat serta definisi-definisi lainnya yang

diperlukan dalam menunjang pemahaman dalam

penelitian ini.

4. Studi Literatur

Sumber literatur yang digunakan di dalam

penulisan skripsi ini adalah studi literatur dari hasil

penulisan karya ilmiah yang sejenis dengan skripsi

ini.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

RAD (Rapid Application Development) atau

pengembangan aplikasi cepat adalah suatu

pendekatan berorientasi objek untuk

pengembangan sistem yang mencakup suatu

metode pengembangan serta perangkat-perangkat

lunak (Kendall dan Kendall, 2003).

Ada tiga fase tahapan RAD, yaitu:

a. Requirements planning (Perencanaan

Persyaratan), yaitu:

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

2. Analisis Sistem Berjalan

3. Identifikasi Masalah

4. Sistem Usulan

b. Workshop design, yaitu:

1. Use Case Diagram

2. Activity Diagram

3. Sequence Diagram

4. Class Diagram

c. Implementation (Penerapan), yaitu:

1. Sebagai sistem yang dibangun, sistem baru atau

sistem parsial diuji dan diperkenalkan kepada

perusahaan.

2. Ketika membuat sistem baru, tidak perlu

untuk menjalankan sistem yang lama secara

paralel.

3.3 Kerangka Berfikir Penelitian

Berikut ini adalah kerangka penelitian dalam

mengembangkan sistem E-commerce pada PT.

Harapan Sentosa Nusantara.

Sistem E-Commerce B2C.. Marhamah, Dkk

170

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Mulai

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat Penulisan

Metode

Pengumpulan Data

Metode Pengembangan

Sistem (Kendall dan

Kendall, 2012)

Saran dan Kesimpulan

Selesai

Metode Observasi (Sutabri, 2012)

Metode Wawancara (Sutabri, 2012)

Metode Studi Pustaka (Nazir, 2008)

Fase Requirement Planning

Fase Design Workshop

Fase Impementation

Definisi Masalah

Analisis Kebutuhan Sistem

Identifikasi Sistem Berjalan

Identifikasi Sistem Usulan

Perancangan Proses

Perancangan Database

Perancangan Interface

Use Case Diagram

Activity Diagram

Sequence Diagram

Deployment

Diagram

Class Diagram

Daftar Potensial Objek

Daftar Objek Usulan

Perancangan Class

Diagram

Struktur Database

Matriks CRUD

Graphic User Interface (GUI)

Coding

Testing Blackbox Testing

Hypertext Prepocessor

(PHP)

Gambar 3 Kerangka Penelitian

4. PEMBAHASAN

4.1 Requirements Planning

Dalam fase requirement planning ini, peneliti

mencoba melakukan identifikasi terhadap objek

dan kebutuhan dari sistem informasi yang akan

dibangun, menganalisa sistem yang sedang

berjalan untuk menemukan definisi masalah yang

benar-benar terjadi dan mencari solusi yang

terbaik untuk memecahkan masalah yang ada

dengan menganalisa kebutuhan dari sistem.

1. Gambaran Umum Perusahaan PT.

Harapan Sentosa Nusantara

PT. Harapan Sentosa Nusantara berdiri pada

tahun 1998 di tanah abang, yang berlokasi di

jalan Kebun Kacang I No. 18 Tanah Abang

Jakarta Pusat. Pada awalnya, perusahaan yang

bergerak di bidang jasa ini hanya memiliki bisnis

ekspedisi, namun setelah tiga tahun berjalan dan

melihat peluang yang baik di bidang jasa

penginapan, tour dan travel, maka pemilik dari

perusahaan ini memutuskan untuk membangun

bisnis penginapan serta tour dan travel.

Gambar 4 Logo Perusahaan PT. Harapan Sentosa

Nusantara

2. Analisis Sistem Berjalan

Berikut ini merupakan penjelasan dari

gambaran sistem berjalan tersebut:

1. Resepsionis melakukan konfirmasi apabila

kamar tersedia atau tidak.

2. Jika ada kamar yang tersedia customer

melakukan pemesanan kamar.

3. Setelah melakukan pemesanan kamar,

customer memberikan identitas diri untuk

dicatat.

4. Customer melakukan pembayaran untuk

pemesanan kamar.

5. Resepsionis melakukan konfirmasi

penerimaan pesanan kamar.

6. Resepsionis mencatat data pengunjung di

buku laporan harian.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 167-176

171

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Customer Resepsionis

Catatan Pengunjung

1. Request pemesanan

2. Cek ketersediaan kamar

3. Konfirmasi ketersediaan kamar

Berkas pemesanan

4. Melakukan pemesanan 8. Mencatat pemesanan

5. Menyerahkan Identitas diri

9. Update data pengunjung

10. Memberikan kunci kamar

Kuitansi

11. Menulis Kuitansi12. Memberikan Kuitansi

Pengeluaran

12. Mencatat pengeluaran

Pendapatan

13. Catat pemasukan

OwnerLaporan Keuangan

19. Membaca laporan keuangan

17. Catat pendapatan

18. Catat pengeluaran

14. Check out/penambahan kamar

16. Melihat data pengunjung

Petugas Pengecekan

Dan Kebersihan

15. Ask for check and cleaning

6. Melakukan Pembayaran

7. Konfirmasi Pemesanan

20. Konfirmasi Laporan

Gambar 5 Analisis Sistem Berjalan

7. Resepsionis mengupdate data pengunjung di

papan tulis daftar pengunjung.

8. Resepsionis menyerahkan kunci kamar

kepada customer.

9. Resepsionis menulis kwitansi pemesanan

kamar.

10. Resepsionis memberi kwitansi kepada

customer yang telah melakukan pembayaran.

11. Resepsionis mencatat pemasukan di buku

laporan pemasukan harian.

12. Customer melakukan checkout atau

penambahan pesanan kamar.

13. Resepsionis update data pengunjung apabila

customer melakukan pemesanan tambahan

atau check out.

14. Owner melihat data pengunjung harian di

papan tulis dan buku catatan harian dengan

langsung datang ke perusahaan serta

mengecek secara manual.

15. Resepsionis mencatat pendapatan harian di

buku laporan pendapatan bulanan.

16. Resepsionis mencatat pengeluaran harian di

buku laporan pengeluaran bulanan.

17. Owner membaca laporan pendapatan dan

pengeluaran bulanan dengan datang langsung

ke perusahaan.

18. Konfirmasi hasil laporan pendapatan dan

pengeluaran bulanan kepada resepsionis.

3. Identifikasi Masalah

Setelah melihat proses yang sedang berjalan

maka penulis dapat menganalisa beberapa masalah

pada sistem yang ada, terdapat beberapa

kelamahan, diantaranya:

1. Pemesanan hanya bisa dilakukan dengan

datang langsung ke perusahaan padahal

mayoritas pelanggan berasal dari luar daerah.

2. Pembayaran yang bisa dilakukan hanya

melalui pembayaran tunai.

3. Pemasaran yang masih kurang, dibutuhkan

pemasaran melalui media elektronik.

4. Terbatasnya komunikasi yang bisa dilakukan

oleh pelanggan kepada perusahaan.

5. Pemborosan dalam penggunaan kertas karena

seluruh aktifitas pencatatan dan input data

masih dilakukan secara manual di buku dan

kertas kwitansi.

4. Sistem Usulan

Sistem E-Commerce B2C.. Marhamah, Dkk

172

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Sistem E-commerce

PT. Harapan Sentosa Nusantara

Database

Admin

Akses

CustomerPegawai

3, 5, 7, 8, 9, 10, 14, 22 16, 17, 18, 22

20, 22

Owner

1, 4, 22

2, 6 15

21, 24

23

Manager

12, 13, 19, 22 11

Gambar 6 Sistem Usulan

4.2 Workshop Design

1. Use Case Diagram

Gambar 7 Use Case Diagram

System

Customer Resepsionis

Admin Owner

Login

Logout Manage Account

Registrasi

Cek Ketersediaan

Booking Kamar

Bayar Booking

Kirim Bukti Bayar

Validasi Pembayaran

Kirim Validasi Pembayaran

View Daftar Pengunjung Harian

Input Data Pengeluaran

Chat

Reply Chat

View Chat

Cetak Laporan Keuangan

<<include>>

<<include>>

Kelola Laporan Keuangan

Input Data Pemasukan

Setting Account

Pilih Menu Bayar<<include>>

Cetak Bukti Bayar

Manager

Kelola Data Pesanan

<<extend>>

<<extend>>

View Laporan Keuangan

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 167-176

173

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

2. Activity Diagram

Gambar 8 Activity Diagram

3. Sequence Diagram

Gambar 9 Sequence Diagram

4.

All Actor Sistem

Menekan menu Edit user Menampilkan halaman edit user

Mengubah data user

Menekan tombol update

Menyimpan dataMenampilkan pesan lengkapi data

Menampilkan pesan berhasil

[data lengkap]

[data tidak lengkap]

User

#id_user+username+password+level+status_user+last_login

Karyawan

#id_karyawan+nama_karyawan+jabatan_karyawan+nip+alamat_karyawan+telp_karyawan+birth_karyawan+foto_karyawan

+add()+edit()+delete()+submit()+update()+approve()+reset()

Admin

+manage_account()+setting_account()+reply_chat()

Customer

+registrasi()+view_kamar()+booking_kamar()+bayar_booking()+kirim_bukti()+cetak_bukti()+chat()

Pegawai

+setting_account()+konfirmasi_registrasi()+cek_ketersediaan()+booking_kamar()+bayar_booking()+validasi_pembayaran()+kirim_validasi()+cetak_bukti()+chat()

Manager

+setting_account()+input_pengeluaran()+input_pemasukan()+chat()

Owner

+view_pengunjung()+view_laporan()+cetak_laporan()+chat()

Pengunjung

+view_web()

Login

Chat

#id_chat+date_chat+tittle_chat+isi_chat+status_chat

+add()+view()+delete()+send()

Kamar

#id_kamar+no_kamar+tipe_kamar+lantai_kamar+harga_kamar+stok_kamar

+view()+add()+delete()+submit()+update()

Pemesanan

#id_pemesanan+no_pemesanan+jenis_pemesanan+tanggal_pemesanan+jumlah_pemesanan+biaya_pemesanan

+add()+view()+approve()+delete()

Pembayaran

#id_pembayaran+no_pembayaran+tanggal_pembayaran+tujuan_pembayaran+rekening_pembayaran+jumlah_pembayaran+limit_pembayaran+jenis_pembayaran

+add()+view()+approve()+delete()

Bukti_bayar

#id_bukti+no_bukti+tanggal_bukti

+add()+submit()+view()+approve()

Laporan

#id_laporan+no_laporan+tanggal_laporan+jenis_laporan

Pemasukan

#id_pemasukan+no_pemasukan+jenis_pemasukan+jumlah_pemasukan+sumber_pemasukan+date_pemasukan

Pengeluaran

#id_pengeluaran+no_pengeluaran+jenis_pengeluaran+jumlah_pengeluaran+date_pengeluaran

1..*0..*

1..*1..*

1..*

1..*

10..* 1 0..*

0..1

11

0..*

1..*

0..*

1

0..*

0..*

1

1..*1

10..*

1

0..*

Sistem E-Commerce B2C.. Marhamah, Dkk

174

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

5. Class Diagram

Gambar 10 Class Diagram

6. User Interface

Gambar 12 Tampilan Homepage

Gambar 13 Tampilan Halaman Booking Kamar

4.3 Implementation

Pada tahap ini yaitu melakukan pengkodean

atau pemrograman untuk membangun sebuah

sistem. Pada tahap pemrograman, bahasa yang

dipergunakan adalah PHP yang membantu dalam

proses perancangan Sistem berbasis Web dan

menggunakan MySQL sebagai basis datanya.

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap program

menggunakan metode blackbox testing.

5. PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Sistem e-commerce ini dapat digunakan pada

lingkungan PT. Harapan Sentosa Nusantara

untuk meningkatkan pelayanan terhadap

pelanggan, dengan sistem yang mampu

memasarkan bisnisnya secara global.

b. Sistem e-commerce ini diharapkan dapat

digunakan untuk membantu perusahaan dalam

menghasilkan laporan pendapatan dan

pengeluaran bulanan serta transaksi harian bagi

pihak manajemen perusahaan.

c. Sistem e-commerce pada PT. Harapan Sentosa

Nusantara ini diharapkan dapat membantu

pelanggan untuk melakukan aktifitas

pemesanan secara online dan pembayaran di

tempat lain, sehingga perusahaan dapat

memberikan pelayanan yang lebih cepat tanpa

harus menuggu pelanggan datang langsung ke

penginapan.

2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis

berikan adalah:

a. Sistem e-commerce ini dapat dikembangkan

menjadi sistem berbasis mobile.

b. Sistem e-commerce pada PT. Harapan

Sentosa Nusantara ini masih dapat dirancang

agar terintegrasi dengan sistem pengelolaan

ekspedisi di perusahaan ini, sehingga kedua

sistem tersebut dapat digabungkan untuk

penggunaan pada perusahaan.

c. Diperlukan adanya pelatihan tata cara

penggunaan sistem usulan ini pada pihak

manajemen perusahaan sehingga dapat

mempermudah mereka untuk memahami

sistem ini dan memberi keuntungan bagi

pihak perusahaan jika sistem ini

diimplementasikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1.] Ariani S, Rosa dan Shalahuddin, M.

2011. Panduan Belajar Rekayasa

Perangkat Lunak. Bandung: Modula.

[2.] Connolly, Thomas M dan Begg,

Carolyn E. 2010. Sistem Basis Data.

England: Addison Wesley.

[3.] Kadir, Abdul. 2014. Mudah

Mempelajari Database MySQL.

Yogyakarta: Andi.

[4.] Kendall, Keneth E. 2012. Analisis

dan Perancangan Sistem. Englewood

Cliffs: Prentice Hall.

[5.] Nazir, MB. 2008. Metodologi

Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

[6.] Nuhroho, Adi. 2006. E-Commerce,

Memahami Perdagangan Modern di

Dunia Maya. Informatika: Bandung.

[7.] Perry E, William. 2006. Effective

Methods for Software Testing, 2nd

Edition. India: Wiley.

[8.] Pressman, Roger S. 2012. Rekayasa

Perangkat Lunak (Pendekatan

Praktisi). Yogyakarta: Andi

[9.] Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

[10.] Quthni, Darul. 2006. Terminology E-

Commerce. Bandung: Gramedia

Pustaka Utama

[11.] Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis &

Perancangan UML (Unified

Modelling Language) Generated

VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 167-176

175

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

[12.] Supriyanto, Aji. 2007. Pengantar

Teknologi Informasi. Jakarta:

Salemba Infotek.

[13.] Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem

Informasi. Yogyakarta: Andi.

[14.] Turban, Efraim, et,. al. 2005.

Decision Support System and

Intelligence System 7th Ed. New

Jersey: Pearson Education.

[15.] Ustadiyanto, Riyeke. 2002.

Framework E-Commerce.

Yogyakarta: Andi.

[16.] Whitten, Jeffrey L. Dan Lonnie D.

Bentley. 2007. System Analysis &

Design Methods Seventh Edition. The

McGraw-Hill Irwin. Yogyakarta:

Andi.

Sistem E-Commerce B2C.. Marhamah, Dkk

176

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 177-190

177

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

SISTEM PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE

ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS: FAKULTAS

KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH JAKARTA)

Andrie Tri Laksono1, Meinarini Catur Utami

2, Yuni Sugiarti

3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jl. Ir. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

2, [email protected]

3

ABSTRACT

In this study, there were problems that occurred in the Faculty of Medicine and Health, University of

Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) is by their professors who mostly work as doctors made it difficult to

determine the schedule of lectures that are appropriate to the readiness time professors teach that change

frequently and locally are limited , besides making process is still manual college scheduling made it difficult to

manage the scheduling of data subjects. This research aims to design a Class Scheduling Information Systems

Web-Based Method with Genetic Algorithm which is a means of determining process related lecture schedules.

This system is used for FKK UMJ academic field in the schedule of lectures, as well as facilitate the academic

staff, faculty and students access to college scheduling data. Scheduling method using Genetic Algorithms, data

collection method is library research and field studies (interviews and observations) and literature studies of a

kind, and system development methods using Rapid Application Development (RAD) with modeling using UML,

and using PHP with the framework laravel, MySql, Codelobster as tools and software systems development. The

results of this study can provide easily manage scheduling lecture appropriate preparedness and local time

teaching faculty are available to assist the process of making a schedule of lectures to be better again.

Keywords: Information Systems, Scheduling, FKK UMJ, Lectures, Genetic Algorithm, Rapid Application

Development (RAD), PHP, laravel, MySql, Codelobster, UML.

ABSTRAK

Pada penelitian ini terdapat permasalahan yang terjadi pada Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) yaitu dengan adanya dosen yang sebagian besar berprofesi

sebagai dokter mengakibatkan sulitnya menentukan jadwal kuliah yang tepat sesuai dengan kesiapan waktu

dosen mengajar yang sering berubah dan lokal yang tersedia terbatas, selain itu proses pembuatan

penjadwalan kuliah yang masih manual mengakibatkan sulitnya mengelola data penjadwalan kuliah. Penelitian

ini bertujuan merancang Sistem Informasi Penjadwalan Perkuliahan Berbasis Web dengan Metode Algoritma

Genetika yang merupakan sarana terkait proses penentuan jadwal perkuliahan. Sistem ini digunakan untuk

FKK UMJ bidang akademik dalam membuat jadwal perkuliahan, serta memudahkan staf akademik, dosen dan

mahasiswa mengakses data penjadwalan kuliah. Metode penjadwalan menggunakan Algoritma Genetika,

metode pengumpulan data yaitu studi pustaka dan studi lapangan (wawancara dan observasi) dan studi

literatur sejenis, dan metode pengembangan sistem menggunakan Rapid Application Development (RAD)

dengan pemodelan menggunakan UML, serta menggunakan PHP dengan framework Laravel, MySql,

Codelobster sebagai tools dan software dalam pengembangan sistem. Hasil penelitian ini dapat memberikan

kemudahan dalam mengelola penjadwalan kuliah yang tepat sesuai kesiapan waktu dosen mengajar dan lokal

yang tersedia sehingga membantu proses pembuatan jadwal perkuliahan menjadi lebih baik lagi.

Kata kunci: Sistem Informasi, Penjadwalan, FKK UMJ, Perkuliahan, Algoritma Genetika, Rapid Application

Development (RAD), PHP, Laravel, MySql, Codelobster, UML.

1. PENDAHULUAN

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)

merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi

agama Islam di Indonesia. UMJ memiliki 9 Fakultas

dengan 43 Program Studi yang meliputi Fakultas

Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Agama Islam,

Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas

Ilmu Keperawatan serta sekolah Pasca Sarjana yang

memiliki sejumlah program magister yang meliputi

Magister Ilmu Hukum, Magister Studi Islam,

Magister Manajemen, Manajemen Ilmu Administrasi,

Magister Akuntansi, Magister Kesehatan Masyarakat

Sistem Penjadwalan kuliah.. Laksono, AT, Dkk

178

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

dan Magister Ilmu Keperawatan. Saat ini, UMJ tengah

memproses dibukanya program doktor untuk bidang

Ilmu Agama, Manajemen dan Bisnis dan Ilmu

Hukum.

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan merupakan

salah satu fakultas yang terdapat di UMJ yang

memiliki sistem informasi akademik yang dikelola

secara tersendiri. Dalam bidang akademik, Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan ini memerlukan

dosen-dosen yang berkualitas dalam hal belajar

mengajar yang saat ini masih menggunakan

dosen-dosen dari luar dan sebagian besar memiliki

profesi sebagai dokter. Adanya dosen-dosen luar ini

menyebabkan sulitnya menentukan jadwal kuliah

yang tepat sesuai dengan kesiapan waktu mereka dan

lokal yang tersedia, dimana kesiapan waktu mengajar

dosen (dosen luar) dan lokal sangatlah terbatas.

Kesulitan menentukan jadwal kuliah tersebut

dikarenakan belum tersedianya sistem yang secara

khusus melakukan penjadwalan kuliah karena untuk

proses penjadwalan masih dilakukan secara manual

belum terotomasi oleh sistem, sehingga angka

kesalahan semakin besar dan membutuhkan waktu

yang lama untuk membuat jadwal dan sering kali

terjadi jadwal yang bentrok yang menyebabkan proses

belajar mengajar terhambat.

Mahasiswa juga merasa kesulitan apabila ada

perubahan jadwal. Dimana untuk pengumuman

jadwal masih manual yaitu menggunkan papan

pengumuman. Hal ini yang menyebabkan sulitnya

sosialisasi jadwal kuliah terbaru apabila terjadi

perubahan.

Untuk memudahkan dalam proses penjadwalan

tersebut, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan merasa

perlu dibuatnya sistem yang dapat memudahkan

pembuatan jadwal kuliah yang secara otomatis

menempatkan kesiapan mengajar dosen pada lokal

yang tersedia secara optimal. Penulis mengajukan

algoritma genetika sebagai metode untuk mencari

solusi dari suatu permasalahan penjadwalan kuliah

yang berkaitan dengan optimalisasi ruangan yang

terbatas dengan kesiapan dosen yang terbatas. Di

dalam banyak kasus metode ini memiliki solusi yang

optimal dan sangat efektif.

2. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Rancang Bangun

Menurut Stair dan Reynolds [7], Perancangan

sistem adalah fase pengembangan sistem yang

mendefinisikan bagaimana sistem informasi akan

melakukan perancangan untuk mendapatkan solusi

pemecahan masalah. Sedangkan menurut Laudon dan

Laudon [5], Perancangan Sistem merupakan

keseluruhan rencana atau model untuk sistem yang

terdiri dari semua spesifikasi sistem yang memberikan

bentuk dan struktur.

B. Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan adalah pengurutan pembuatan atau

pengerjaan produk secara menyeluruh yang

dikerjakan pada beberapa buah mesin. Dengan

demikian masalah sequencing senantiasa melibatkan

pengerjaan sejumlah komponen yang sering disebut

dengan istilah job. Job sendiri masih merupakan

komposisi dari sejumlah elemen-elemen dasar yang

disebut aktivitas atau operasi. Tiap aktivitas atau

operasi ini membutuhkan alokasi sumber daya

tertentu selama periode waktu tertentu yang sering

disebut dengan waktu proses [6].

C. Algoritma Genetika

Algoritma genetika merupakan evaluasi atau

perkembangan dunia komputer dalam bidang

kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Kemunculan algoritma genetika ini terinspirasi oleh

teori Darwin dan teori-teori dalam ilmu biologi,

sehingga banyak istilah dan konsep biologi yang

digunakan dalam algoritma genetika, karena sesuai

dengan namanya, proses-proses yang terjadi dalam

algoritma genetika sama dengan apa yang terjadi pada

evaluasi biologi [10].

Menurut Kusumadewi (dalam Ulisna Ade Rifai

[12]), Terdapat 8 komponen utama dalam algoritma

genetika, yaitu :

a. Teknik Penyandian

Teknik penyandian disini meliputi penyandian gen

dari kromosom. Gen merupakan bagian dari

kromosom. Satu gen biasanya akan mewakili satu

variabel. Variabel adalah suatu sebutan yang dapat

diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu

(kualitatif). Variabel merupakan pengelompokan

secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang

diteliti [11]. Gen dapat direpresentasikan dalam

bentuk : string bit, pohon, array bilangan real, daftar

aturan, elemen permutasi, elemen program, atau

representasi lainnya yang dapat diimplementasikan

untuk operator genetika.

String Biner

0 1 0 | 1 0 0 1 | 0 1 1 1

Gen 1 Gen 2 Gen 3

b. Fungsi Fitness

Fungsi Fitness, alat ukur yang digunakan untuk

proses evaluasi kromosom. Nilai fitness dari suatu

kromosom akan menunjukkan kualitas kromosom

dalam populasi tersebut [8]. Rumusan fitness yang

digunakan adalah sebagai berikut :

F = ∑ Kesediaan Waktu Dosen

Minggu

F = Fitness

∑ = Jumlah Keseluruhan

c. Prosedur Inisialisasi

Ukuran populasi tergantung pada masalah yang

akan dipecahkan dan jenis operator genetika yang

akan diimplementasikan. Setelah ukuran populasi di

tentukan, kemudian harus dilakukan inisialisasi

terhadap kromosom yang terdapat pada populasi

tersebut. Inisialisasi kromosom dilakukan secara acak,

namun demikian harus tetap memperhatikan domain

solusi dan kendala permasalahan yang ada [8].

d. Pembangkitan Populasi Awal

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 177-190

179

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Populasi awal dibangun secara acak, sedangkan

populasi berikutnya merupakan hasil evolusi

kromosom-kromosom melalui iterasi yang disebut

generasi [8].

e. Fungsi Evaluasi

Ada 2 hal yang harus dilakukan dalam melakukan

evaluasi kromosom, yaitu evaluasi fungsi objektif

(fungsi tujuan) dan konversi fungsi objektif ke dalam

fungsi fitness. Secara umum, fungsi fitness diturunkan

dari fungsi objektif dengan nilai yang tidak negatif.

Fungsi objektif adalah fungsi yang nilainya akan

dioptimalkan. Fungsi objektif bisa bernilai maksimum

dan minimum tergantung pada kasusnya. Jika fungsi

objektif biaya produksi, maka nilainya dicari yang

minimum. Tapi kalau fungsi objektifnya berupa

keuntungan, maka nilainya yang maksimum.

f. Kriteria optimasi tercapai

Beberapa kriteria berhenti yang sering digunakan

antara lain :

1. Berhenti pada generasi tertentu.

2. Berhenti setelah beberapa generasi berturut-turut

didapatkan nilai fitness tertinggi/terendah.

3. Berhenti bila dalam n generasi berikutnya tidak

diperoleh nilai fitness yang lebih

tinggi/rendah.

g. Operator genetika

Operator standar yang biasa digunakan dalam

algoritma genetika adalah selection, crossover dan

mutation. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing

operator yaitu : [1]

1. Seleksi

Seleksi bertujuan memberikan kesempatan

reproduksi yang lebih besar bagi anggota populasi

yang paling fit. Langkah pertama dalam seleksi ini

adalah pencarian nilai fitness. Masing-masing

individu dalam suatu wadah seleksi akan menerima

probabilitas reproduksi yang tergantung pada nilai

objektif dirinya sendiri terhadap semua individu

dalam wadah seleksi tersebut.Suatu individu

dievaluasi berdasarkan suatu fungsi tertentu sebagai

ukuran performansinya. Fungsi ini dinamakan fungsi

fitness. Di dalam evolusi alam, individu yang bernilai

fitness tinggi yang akan bertahan hidup. Sedangkan

individu yang bernilai fitness rendah akan mati.

Dalam algoritma genetika, fungsi fitness adalah fungsi

objektif dari masalah yang akan dioptimasi. Fungsi ini

sebagai ukuran keuntungan yang ingin dimaksimalkan

atau sebagai ukuran biaya yang ingin diminimumkan

[8]. Evolusi solusi yang akan mengevaluasi setiap

populasi dengan menghitung nilai fitness setiap

kromosom hingga kriteria berhenti terpenuhi maka

akan dibentuk lagi generasi baru dengan mengulangi

membentuk generasi baru dengan menggunakan tiga

operasi diatas secara berulang-ulang sehingga

diperoleh kromosom yang cukup untuk membentuk

generasi baru sebagai representasi dari solusi baru.

2. Rekombinasi (Crossover)

Crossover (perkawinan silang) bertujuan

menambah keanekaragaman string dalam suatu

populasi dengan penyilangan antarstring yang

diperoleh dari reproduksi sebelumnya.

3. Mutasi

Mutasi merupakan proses mengubah nilai dari satu

atau beberapa gen dalam kromosom. Operasi

crossover yang dilakukan pada kromosom dengan

tujuan untuk memperoleh kromosom-kromosom baru

sebagai kandidat solusi pada generasi mendatang

dengan fitness yang lebih.

h. Generasi Terakhir

Algoritma genetika adalah algoritma pencarian

hasil yang terbaik, yang didasarkan pada perkawinan

silang (crossover) dan seleksi gen secara alami.

Setelah beberapa generasi maka algoritma genetika

akan berada pada generasi terakhir dimana

menghasilkan kromosom terbaik, yang diharapkan

menghasilkan individu baru.

Menurut Kusumadewi (dalam Ulisna Ade Rifai

[12]), Algoritma genetika membutuhkan beberapa

nilai parameter yang menentukan kinerja program.

Parameter yang biasa digunakan pada algoritma

genetika adalah :

1. Population size, jumlah individu yang dilibatkan

pada setiap generasi.

2. Crossover rate merupakan rasio perbandingan

banyaknya offspring yang diproduksi pada tiap

generasi dengan banyaknya population size.

Crossover rate yang besar membuat area solusi

semakin besar dan mengurangi kemungkinan

kesalahan perolehan solusi optimum. Tetapi jika

crossover rate ini terlalu tinggi akan terjadi

pembuangan waktu komputasi karena area solusi

yang tidak menjanjikan solusi pun akan

dieksplorasi.

3. Mutation rate, merupakan representasi terjadinya

kromosom baru sebagai akibat mutasi, dari

keseluruhan population size. Jika mutation rate ini

terlalu rendah, banyak kemungkinan solusi yang

tidak akan dicoba sementara.

Gambar 1.1 Diagram Alir Genetic Algorithms

Sederhana

3. METODE PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

Studi Pustaka

Metode ini dilakukan dengan mempelajari

teori-teori terkait dan hasil penelitian

sebelumnya yang mendukung pemecahan

masalah bagi penelitian baik dari buku, website

dan skripsi penelitian sejenis. Daftar buku,

website dan penelitian skripsi yang digunakan

sebagai bahan studi penelitian ini dapat dilihat

pada halaman daftar pustaka dari laporan

Sistem Penjadwalan kuliah.. Laksono, AT, Dkk

180

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

penelitian ini.

Studi Lapangan

Pada metode studi lapangan ini terdapat 3

cara yaitu :

1. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan dilakukan dengan melakukan

tinjauan langsung di Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

(UMJ) terutama di bidang akademik dan IT.

Tujuan dilakukannya observasi guna mengetahui

bagaimana jalannya sistem manual dan

mengetahui masalah-masalah apa saja yang

timbul jika masih digunakannya sistem manual.

Kemudian, dari masalah-masalah yang telah

didapat bisa dianalisis sistem seperti apa yang

akan dikembangkan guna membantu proses

pembuatan jadwal kuliah pada Fakultas

Kedokteran dan Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Jakarta.Dalam hal ini yang

penulis amati adalah :

1.) Sistem berjalan dari bidang akademik.

2.) Bagaimana proses awal penjadwalan

sampai dengan laporan hasil penjadwalan.

Pelaksanaan pengamatan penelitian sebagai

berikut :

a.) Waktu : Waktu penelitian sudah

dilaksanakan selama bulan Desember

2015 - Maret 2016

b.) Tempat yang akan menjadi obyek

penelitian adalah :

Nama : Fakultas Kedokteran dan

Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Jakarta

(UMJ).

Alamat : Jalan Cempaka Putih

Tengah 1, Cemp. Putih,

Kota Jakarta Pusat,

Daerah Khusus Ibukota

Jakarta 10510.

2. Wawancara

Pada metode ini, penulis akan melakukan

wawancara langsung kepada staf pegawai bidang

akademik dan IT untuk mendapatkan informasi

atau data-data seperti proses penjadwalan kuliah

yang sedang berjalan baik mengenai

penjadwalan, data dosen, data mata kuliah, data

ruang dan lain-lain.

3. Studi Literatur

Penulis menggunakan beberapa literatur

sejenis sebagai objek kajian, sehingga

didapatkan peta domain penelitian yang akan

dilaksanakan.

B. Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem penjadwalan ini,

penulis memilih untuk menggunakan metode

pengembangan sistem Rapid Application

Development (RAD). Penulis memilih metode

tersebut karena tahap-tahap yang dimiliki RAD sangat

terstruktur, pengembangannya dapat dilakukan dalam

waktu cepat.

Gambar 2.1 Siklus Pengembangan Sistem Model

RAD

C. Kerangka Berpikir

Dalan melakukan penelitian ini, penulis

melakukan tahapan-tahapan kegiatan dengan

mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam

kerangka penelitian meliputi metode pengumpulan

data dan metode pengembangan sistem yang dapat

dilihat pada gambar berikut:

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 177-190

181

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Requirement Planning

Fase ini merupakan fase identifikasi tujuan,

syarat-syarat dan kebutuhan sistem untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam hal ini,

penulis mengumpulkan semua kebutuhan dan data

untuk mengidentifikasikan tujuan dan syarat-syarat

dari kebutuhan sistem yang akan dibuat atau sistem

usulan.

Berikut adalah tabel dan bagan struktur

organisasi FKK UMJ, dimana FKK UMJ menaungi 4

program studi yaitu program studi S1 kesehatan

masyarakat, program studi S1 pendidikan dokter,

program studi D3 kebidanan dan program studi

Magister kesehatan masyarakat.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Proses pembuatan jadwal perkuliahan oleh staf

akademik FKK UMJ selama ini masih dilakukan

secara manual yaitu dengan menggunakan

Microsoft Excel. Adanya 4 program studi yang

dinaungi, 86 dosen dan keterbatasan ruangan

merupakan hal yang penting dan berpengaruh dalam

pembuatan penjadwalan perkuliahan. Selain itu,

banyaknya dosen pengajar yang berprofesi sebagai

dokter membuat kesiapan dosen menjadi sering

berubah-ubah dan penjadwalan kuliah pun harus

segera disesuaikan. Sehingga apabila masalah ini

dilakukan secara manual, maka akan membutuhkan

waktu 1-2 minggu dan membutuhkan ketelitian.

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan observasi

yang telah dilakukan, berikut ini adalah alur kerja

proses pembuatan penjadwalan kuliah oleh staf

akademik FKK UMJ

Sistem Penjadwalan kuliah.. Laksono, AT, Dkk

182

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan

Penulis mengusulkan untuk membuat rancang

bangun sistem informasi penjadwalan kuliah dengan

metode algoritma genetika berbasis web. Dengan

sistem ini dapat membuat jadwal kuliah secara

otomatis dengan metode algoritma genetika yang

terdapat dalam sistem, sehingga dapat memudahkan

pihak akademik FKK UMJ dalam membuat

penjadwalan kuliah dan dapat memberikan informasi

jadwal perkuliahan kepada dosen dan mahasiswa

apabila terdapat perubahan jadwal perkuliahan.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 177-190

183

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem yang Diusulkan

B. Workshop Design

Berikut ini yang merupakan desain sistem

algoritma genetika yang digunakan adalah menentukan

teknik penyandian, fungsi fitness, menentukan

prosedur inisialisasi, pembangkitkan populasi awal,

evaluasi, kriteria optimasi tercapai, seleksi, melakukan

rekombinasi (crossover), mutasi dan menentukan

generasi terakhir.

1. Teknik Penyandian

Pada proses ini dilakukan inisialisasi kesediaan

mengajar dosen. Pada tahap ini terdapat 3 gen yang

akan di sandikan, yaitu dosen, matakuliah dan waktu

kesediaan dosen.

Tabel 4.1 Data Dosen FKK UMJ

Tabel4.2 Data Mata Kuliah FKK UMJ

Tabel 4.3 Waktu Kesediaan Dosen FKK UMJ

Dari ketiga variabel (gen) diatas akan

digabungkan menjadi sebuah kromosom (Individu) :

Kode_Dosen Kode_Kegiatan Kesediaan

Sistem Penjadwalan kuliah.. Laksono, AT, Dkk

184

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

DOS001 MK001 10000

Gen 1 Gen2 Gen 3

Kromosom = DOS001MK00110000

Maksud dari kromosom diatas Dosen atas nama Drs.

M. Yamin bersedia mengajar matakuliah Bahasa

Indonesia pada hari senin.

2. Fungi Fitness

Dalam sistem ini, permasalahan optimasi adalah

mengoptimalkan n dosen dengan n mata kuliah pada n

ruangan yang ada. Karena itu fungsi fitness yang

digunakan dapat didefinisikan sebagai kesediaan

waktu dosen. Pada proses ini, nilai fitness berdasarkan

rank-basedfitness dengan cara mengurutkan kesediaan

mengajar dosen menurut nilai objektifnya (banyaknya

kesediaan mengajar dosen).

3. Prosedur Inisialisasi

Pada proses ini dilakukan inisialisasi kesediaan

dosen mengajar berdasarkan data nama dosen, mata

kuliah dan waktu kesediaan dosen.

Gambar 4.3 Prosedur Inisialisasi

4. Pembangkitan Populasi Awal

Pada proses ini dilakukan pembangkitan populasi

awal (kesediaan mengajar dosen) yang telah

diinisialisasi di atas

Gambar 4.4 Pembangkitan Populasi Awal

5. Evaluasi

Kesedian dosen yang dibangkitkan diatas kemudian

dievaluasi dengan menjumlahkan kesediaan dari

masing-masing dosen.

Gambar 4.5 Evaluasi Kesediaan Nilai Fitness

6. Kriteria Optimasi Tercapai

Sebelum masuk ke tahap seleksi, ada kriteria yang

harus diperoleh agar optimasi dapat tercapai. Kriteria

tersebut adalah terdapat jadwal kuliah yang sesuai

dengan kesediaan waktu mengajar dosen dengan

ruangan yang ada, dalam hal ini dilihat berdasarkan

nilai fitness yang didapatkan pada setiap dosen.

7. Seleksi

Setelah proses evaluasi dilakukan, kesediaan

mengajar dosen akan mengalami seleksi berdasarkan

hari dan shift yang telah ditetapkan. Seleksi ini

bertujuan untuk menentukan kesediaan mengajar

dosen mana yang sesuai untuk menempati lokal yang

tersedia. Seleksi yang penulis gunakan adalah

Rank-basedfitnees yaitu dengan cara mengurutkan

kesediaan mengajar dosen menurut nilai objektifnya

(banyaknya kesediaan mengajar dosen). Penerapan

untuk contoh diatas, dapat dilihat pada Tabel 4.6 di

bawah ini. Seleksi (1,I): Tampilkan semua kesediaan

mengajar dosen dengan hari = senin dan shift = l

(08.00-08.50) yang diurutkan berdasarkan banyaknya

kesediaan mengajar dosen. Dimana dosen yang

memiliki nilai fitness paling sedikit akan dipilih atau

diutamakan dari pada dosen lain yang memiliki nilai

fitness lebih besar.

Gambar 4.6 Kesediaan Mengajar Dosen Hasil

Seleksi

8. Rekombinasi (Crossover)

Dari proses seleksi diatas, diambil kesediaan

mengajar dosen sebanyak lokal yang tersedia. Proses

ini menyebabkan populasi (kesediaan mengajar dosen)

berkurang mengalami rekombinasi. Rekombinasi juga

terjadi terhadap proses seleksi dengan melakukan

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 177-190

185

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

penyilangan satu titik (single point crossover) untuk

hari dan shift berikutnya terhadap kesediaan mengajar

dosen (seleksi (l , I) dan seterusnya).

Gambar 4.7 Tabel Jadwal Generasi Ke-1

Gambar 4.8 Populasi Setelah Rekombinasi

9. Mutasi

Proses mutasi terjadi pada kesediaan mengajar dosen

yang benar-benar belum mendapatkan lokal. Proses

menentukan evaluasi, seleksi, rekombinasi dan mutasi

akan dilakukan berulang-ulang selama populasi

(kesediaan mengajar dosen) belum kosong.

10. Generasi Terakhir

Dari 5 dosen dan 5 mata kuliah yang dijadikan

sebagai contoh dan diproses berdasarkan langkah

algoritma genetika maka dihasilkan jadwal

perkuliahan sederhana yang optimal dengan ruang

yang tersedia.

Gambar 4.9 Jadwal Perkuliahan (Generasi Terakhir)

C. Desain Proses (UML)

1. Usecase diagram

Usecase diagram pada bagian ini

menjelaskan interaksi antara aktor dengan sistem

informasi penjadwalan kuliah algoritma genetika.

Setelah penulis mengidentifikasi aktor serta

mengidentifikasi usecase dari tiap-tiap aktor,

berikutnya penulis membuat rancangan usecase

secara menyeluruh.

Sistem Penjadwalan kuliah.. Laksono, AT, Dkk

186

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 4.10 Usecase Diagram

Pada tahap usecase narrative penulis

memaparkan tentang kegiatan yang dilakukan

oleh aktor dan respon yang diberikan oleh sistem

sesuai dengan yang terjadi pada sistem.

2. Class Diagram

Pada tahap ini penulis membuat class

diagram dari sistem yang diusulkan. Dimana

menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus

layanan untuk memanipulasi keadaan metode

sehingga class memiliki tiga area pokok yaitu :

nama, attribute dan metode. Sebelum

mendefinisikan class, penulis mencari

objek-objek terlebih dahulu untuk menjadi

potensial objek.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 177-190

187

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 4.11 Class Diagram

3. Mapping Cardinality

Pada tahap ini akan dilakukan optimasi database

yang dihasilkan dari class diagram. Terdapat

perubahan perubahan dari kardinalitas yang telah

dijelaskan pada tahap class diagram. Pada mapping

cardinality digambarkan mengenai pengiriman kunci

primer dari table satu ke table lainnya

.

Sistem Penjadwalan kuliah.. Laksono, AT, Dkk

188

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 4.12 Mapping Cardinality

F. Implementaion

1. Pemrogaman

Pada tahap ini dilakukan pengkodean atau

pemrograman untuk membangun sistem. Pada

tahap pemrograman, peneliti menggunakan

bahasa pemrograman PHP dengan framework

Laravel sebagai bahasa pemrograman yang

membantu dalam proses perancangan sistem

informasi penjadwalan kuliah berbasis web

dengan metode algoritma genetika.

2. Pengujian Black Box Testing

Setelah proses pemrograman selesai dibuat,

maka tahap selanjutnya adalah pengujian sistem

menggunakan black box testing yaitu melakukan

test-case terhadap aplikasi dengan menggunakan

tabel pengujian yaitu dengan cara memasukkan

data ke dalam sistem dan melihat hasil

keluarannya apakah sesuai dengan hasil yang

diharapkan atau tidak.

Gambar 4.19 Pengujian BlackBox Testing

D. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini

dalam bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian ini menghasilkan Sistem Informasi

Penjadwalan Kuliah yang sudah terotomasi oleh

sistem sehingga memudahkan pihak akademik

dan dosen dalam membuat jadwal kuliah.

2. Dengan menggunakan sistem ini dapat

meminimalisir angka kesalahan dan efisiensi

waktu dalam pembuatan jadwal kuliah.

3. Penelitian ini menghasilkan sistem yang

mempermudah mahasiswa untuk mendapatkan

informasi jadwal kuliah apabila terjadi

perubahan jadwal.

4. Dengan adanya sistem ini, dosen akan lebih

mudah untuk menginput waktu kesiapan

mengajarnya sendiri karena jadwal dosen yang

sering berubah-ubah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh,

didapatkan beberapa saran guna perbaikan

perkembangan penelitian ini di kemudian hari, yaitu:

1. Untuk lebih memudahkan user dalam mengakses

sistem ini sebaiknya juga di kembangkan pada

platform berbasis mobile atau mobile web.

2. Untuk menghindari masalah pada sistem

penjadwalan, maka pengguna dianjurkan untuk

memperbaharui sebagian program sistem yang

ada atau melengkapi kelemahan dari program

secara bertahap.

3. Penggabungan Sistem Informasi Penjadwalan

Kuliah dengan Sistem Akademik yang

terintegrasi.

REFERENSI

[1] A. Desiani dan M. Arhami, Konsep Kecerdasan

Buatan. Yogyakarta : Andi, 2006.

[2] A.T. Laksono, “Aplikasi Penjadwalan

Perkuliahan Praktikum Berbasis Web (Studi

Kasus : Pusat LaboratoriumTerpadu Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)”,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010.

[3] Fahrurozi, “Sistem Informasi Penjadwalan

Matakuliah pada International Programs

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Berbasis Website”,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2011.

[4] G.T. Sanjaya dan B. Sumboro, “Rancang Bangun

Aplikasi Penjadwalan Kuliah STMIK AUB

Surakarta Berbasis Web”, STMIK AUB

Surakarta, 2015.

[5] K.C. Laudon and P.L. Jane, Management

Information System : Managing the Digital Firm.

New Jersey : Prentice-Hall, 2010.

[6] R.Ginting, Penjadwalan Mesin. Yogyakarta :

Graha ilmu, 2009.

[7] R. Stair and G. Reynolds, Principles of

Information Systems (9th

edition). America :

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 177-190

189

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Course Technology, 2010.

[8] Sanjoyo, Aplikasi Algoritma Genetika. Jakarta:

Erlangga, 2006.

[9] S. Manurung, “Sistem Informasi Jadwal Kuliah

Berbasis Web Pada Jurusan Teknik Elektro

Politeknik Negeri Medan”, Politeknik Negeri

Medan, 2013.

[10] Suyanto, Algoritma Optimasi Deterministik atau

Probabistik. Yogyakarta : Graha Ilmu,

2010.

[11] T. Sutabri, Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta :

Andi, 2012.

[12] U.A.Rifai, “Pengembangan Aplikasi

Penjadwalan Kegiatan dengan Menggunakan

Algoritma Genetika (Studi Kasus : Humas

Kementerian Agama RI)”, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Sistem Penjadwalan kuliah.. Laksono, AT, Dkk

190

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 191-202

191

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

SPASIAL CLASIFICATION MINING UNTUK MENENTUKAN

PRAKIRAAN CURAH HUJAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK

WILAYAH

Eva Khudzaeva

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Jakarta

UIN Jakarta. Jl. Ir. H. Juanda No.95, Ciputat Jakarta

e-mail : [email protected]

ABSTRACT

Information about the condition of rainfall is one of the essential elements and a big influence on all kinds of

livelihood activities, Banten province is a region that is characteristic of the region vary, so study the spatial

patterns of the relationship between rainfall data with the characteristics of the region, will obtain the factors

that influence precipitation and can determine the bulk rainfall prediction based on its characteristics in Banten

Province. Data mining provides the desired search patterns in large databases to assist in decision making at a

time when it comes to looking for patterns of relatedness in the used mining methods using decision tree

classification, where the rainfall data will be classified with regional characteristics, so as to generate a

forecast of rainfall.

Keywords: Forecast rainfall, regional characteristics, classification mining, decision tree

ABSTRAK

Informasi mengenai kondisi curah hujan adalah salah satu unsur penting dan besar pengaruhnya terhadap

segala macam aktifitas kehidupan, Provinsi Banten merupakan wilayah yang karakteritik wilayahnya berbeda-

beda, sehingga mempelajari pola spasial keterkaitan antara data curah hujan dengan karakteristik wilayah, akan

memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan dan dapat menentukan prakiran curah hujn

berdasarkan karakteristik wilayah di Provinsi Banten. Data mining berisi pencarian pola yang diinginkan dalam

database besar untuk membantu dalam pengambilan keputusan diwaktu yang akan datang untuk mencari pola

keterkaitan tersebut digunakan metode classification mining menggunakan decision tree, dimana data curah

hujan akan diklasifikasikan dengan karakteristik wilyah, sehingga menghasilkan prakiraan curah hujan.

Kata Kunci : Prakiraan curah hujan, karakteristik wilyah, classification mining, decision tree

I. Pendahuluan

Provinsi banten merupakan provinsi yang

berdampingan dengan Ibukota Negara, Banten

resmi menjadi sebuah provinsi ke-30 di Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak tahun

2000, dibentuk melalui Undang-undang nomor 23

tahun 2000. Provinsi Banten berada diantara

507’50” – 7

01’11” lintang selatan dn 105

01’11” –

10607’12” bujur timur yang terbagi dalam 8 daerah

kota dan Kabupaten. Provinsi Banten bila dikaitkan

dengan posisi geografis dan kondisi toponomi

pemerintahan, maka Provinsi Banten merupakan

wilayah yang memiliki banyak kegiatan

perindustrian dan pertanian, di wilayah Banten

sendiri memiliki karekteristik wilayah yang

berbeda dan juga curah hujan yang berbeda-beda.

Informasi mengenai kondisi curah hujan

adalah salah satu unsur penting dan besar

pengaruhnya terhadap segala macam aktifitas

kehidupan. Curah hujan diukur dalam waktu

harian, bulanan, dan tahunan. Untuk menganalisa

frekuensi curah hujan bisa dilakukan melalui curah

hujan rata-rata dari berbagai stasiun hujan yang

ada. Yang kemudian dianalisis secara statistik

untuk mendapatkan pola sebaran data curah hujan

yang sesuai dengan pola sebaran data curah hujan

rata-rata. Secara umum curah hujan di daerah

sekitar pos-pos hujan tidak bisa diketahui secara

pasti karena pengukuran tidak dilakukan di semua

lokasi [1]. BMKG wilayah banten mempunyai 31

stasiun data curah hujan yang tersebar di wilayah

Banten. Perolehan data curah hujan dari beberapa

stasiun dapat memungkinkan kondisi yang disebut

”Rich of Data but Poor of Information” karena data

curah hujan yang terkumpul tidak dapat digunakan

untuk pengambilan keputusan dan akan menjadi

kuburan data. Spasial data mining adalah proses

untuk menemukan sesuatu yang menarik dan

sebelumnya belum ada, namun merupakan potensi

pola spasial yang berguna dari dataset spasial[2].

Spasial data mining digunakan untuk

menggali informasi dan keterkaitan antara data

Spasial Classification Mining.. Khudzaeva, eva

192

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

curah hujan dan pola karakteristik topografi

wilayah Banten, sehingga faktor-faktor yang

mempengaruhi curah hujan ini akan digunakan

menentukan prakiraan curah hujan di wilayah

Banten. Proses untuk menentukan pola keterkitan

curah hujan dan karakteristik wilayah, diolah

menggunakan data mining curah hujan dan data

spasial karakteristik wilayah, menggunakan metode

klasifikasi decision tree.

2. Metodelogi Penelitian

A. Bahan

1. Peta vektor Provinsi Banten dalam format

shapefile dengan ekstensi *shp

menggunakansistem proyeksi geografiyang

dinyatakan dalam besaran sudut (derajat)

lintang dan bujur dan proyeksi Universal

Transverse Mercator(UTM).

2. Peta vektor topogrfi di Provinsi Banten dalam

format shapefile dengan ekstensi *shp

menggunakan sistem proyeksi geogarfi dalam

besaran sudut lintang dan bujur juga UTM.

3. Data non spasial berupa data atribut curah

hujan yang telah tersedia dan diproses,

ditambahkan dengan masukkan data lain yang

mendukung analisis data.

Menentukan Node Dalam data sampel tentukan dulu node terpilih,

yaitu dengan menghitung nilai informasi gain

masing-masing atribut untuk menentukan node

terpilih, mengunakan nilai informasi gain yang

paling besar, nilai gain diperoleh dari nilai entropy

dari masing-masing variabel, menggunakan rumus

dibawah ini:

……………….............................(1)

Dengan :

S : Himpunan Kasus

A : Fitur

n : Jumlah partisi S

pi : Proporsi dari Si terhadap S

(2)

S : Himpunan kasus

A : Atribut

n : Jumlah partisi atribut A

|Si| : Jumlah kasus pada partisi ke i

|S| : Jumlah kasus dalam S

II. HASIL

A. Analisa Data Mining

Data yang tidak lengkap disebabkan karena

adanya data yang kosong atau atribut yang salah,

sehingga proses data preprocessing perlu

dilakukan sehingga database sesuai dengan

ketentuan yang diperlukan.[4] peta 1 menunjukkan

sebaran stasiun curah hujan dan ketinggian wilayah

provinsi banten. Dan peta 2. Adalah kontur wilayah

banten

Gambar 1 Peta Provinsi Banten

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 191-202

193

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Peta 2. Peta Kontur

Data preprocessing merupakan hal yang

penting dalam proses data mining, hal yang

termasuk antara lain :

B. Data Selection

Data Curah Hujan dan Topografi tersebut

nantinya akan menjadi kasus dalam proses

operasional data mining. Dari data yang ada,

kolom yang diambil sebagai atribut/variable

keputusan adalah survive.[4] sedangkan kolom

yang diambil variabel penentuan dalam

pembentukan pohon keputusan adalah:

1. Koordinat x,y/nama stasiun

2. Kategori Curah hujan bulanan ditentukan dari

BMKG, curah hujan bulanan dikategorikan

menjadi 4 kategori, antara lain kategori curah

hujan ringan (0 – 100 mm), kategori curah

hujan sedang (101 – 300 mm), kategori curah

hujan tinggi (301 – 400 mm), dan kategori

curah hujan sangat tinggi (diatas 401mm)[2].

3. Topografi ketinggian wilayah Banten

ditentukan dari ketinggian karakteristik

wilayah yang ada di provinsi Banten

4. Topografi kelerengan wilayah Banten

ditentukan dari kelerengan wilayah yang ada

di Provinsi banten

C. Data Preprocessing/Data Cleaning

Data cleaning diterapkan untuk menambah

isi atribut yang hilang atau kosong, dan merubah

data yang tidak konsisten [4]

1. Data Transformasi

Dalam proses ini, data ditranspormasikan ke

dalam bentuk yang sesuai untuk proses data

mining.

2. Data Reduction

Reduksi data dilakukan dengan

menghilangkan atribut yang tidak diperlukan

sehingga ukuran dari database menjadi kecil dan

hanya menyertakan atribut yang diperlukan dalam

proses data mining, karena akan lebih efisien

terhadap data yang lebih kecil.

Masalah klasifikasi berakhir dengan

dihasilkan sebuah pengetahuan yang

dipresentasikan dalam bentuk diagram yang biasa

disebut pohon keputusan (decision tree) untuk

menentukan pola curah hujan terhadap karakteristik

fisik, kriteria yang diperhatikan adalah banyakny

curah hujan yang terjadi disuatu wilayah dilihat

berdasarkan karakteristik fisik wilayah dilihat dari

topografi ketinggian dan kelerengan.

D. Mengubah Data Menjadi Tree

Dalam mengubah data menjadi tree terlebih

dahulu data dinyatakan dalam bentuk tabel dengan

atribut dan record. Atribut menyatakan suatu

parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam

pembentukan tree.

E. Menentukan Node

Dalam data sampel tentukan dulu node

terpilih, yaitu dengan menghitung nilai informasi

gain masing-masing atribut untuk menentukan

node terpilih, gunakan nilai informasi gain yang

paling besar, nilai gain diperoleh dari nilai entropy

Spasial Classification Mining.. Khudzaeva, eva

194

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

dari masing-masing variabel, menggunakan rumus

dibawah ini:

a. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Januari. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan januari diperoleh dari rumus gain,

nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan nilai

Gain curah hujan adalah (1.076045). jadi nilai

gain tertinggi terdapat pada atribut hujan.

dengan demikian lereng dapat menjadi node

akar. ada 4 nilai atribut dari CH jan yaitu

sangat tinggi, tinggi, sedang dan ringan. Dari

keempat nilai atribut tersebut atribut sedang

masih perlu diperhitungkan lagi.

b. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Januari. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan febuaari diperoleh dari rumus

gain, nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan

nilai Gain curah hujan adalah (1.917455). jadi

nilai gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

c. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Maret. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan Maret diperoleh dari rumus gain,

nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan nilai

Gain curah hujan adalah (0.71039). jadi nilai

gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

d. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan april. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

1

CH

Jan

1.1

leren

g

>=501 301-

500

0-200

Sangat tinggi

Tinggi sedan

g

Ringan

>=501 301-

500

201-

300

0-2%

2-15%

15-40%

1 CH

1.1

lereng >=501 301-

500 0-200

Sangat

tinggi Tinggi sedang

Ringan

>=501 301-

500

201-

300

0-2% 2-15%

15-

40%

1

CH

Jan

1.1

leren

g

>=501 301-

500 0-200

Sangat tinggi

Tinggi sedan

g

Ringan

>=501 301-

500

201-

300

0-2%

2-15%

15-40%

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 191-202

195

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan April diperoleh dari rumus gain,

nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan nilai

Gain curah hujan adalah (0.39132). jadi nilai

gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

e. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Januari. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan Mei diperoleh dari rumus gain,

nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan nilai

Gain curah hujan adalah (0.574757). jadi nilai

gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

f. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Juni. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

Nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan juni diperoleh dari rumus gain,

nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan nilai

Gain curah hujan adalah (0.0321). jadi nilai

gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

g. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

1

Lere

ng

1.1

CH

>=501 301-

500

0-200

0-2%

2-15% 15-

40%

Ringan

>=501 301-

500

201-

300

S.

Tingg Tinggi

ringan

0-200

Sedan

g

1

Ler

eng

1.1

CH >=50

1

301-

500

0-

200

0-2%

2-15%

15-40%

Ring

an

>=50

1

301-

500

201-

300

S. Ting Ting

gi

ringan

0-

200

Seda

1

Ler

eng

1.1

CH

>=50

1

301-

500 0-200

0-2%

2-

15%

15-

40%

Ringa

n

>=50

1

301-

500

201-

300

S.

Tingg Tinggi

ringan

0-

200

Seda

Spasial Classification Mining.. Khudzaeva, eva

196

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

dan curah hujan bulan Juli. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

Nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan Juli diperoleh dari rumus gain,

nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan nilai

Gain curah hujan adalah (0.60684). jadi nilai

gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

h. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Agustus. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

Nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan agustus diperoleh dari rumus

gain, nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan

nilai Gain curah hujan adalah (0.012058). jadi

nilai gain tertinggi terdapat pada atribut

leereng. dengan demikian lereng dapat

menjadi node akar. ada 3 nilai atribut dari

lereng yaitu 0-2%, 2-15% dn 15-40%. Dari

ketiga nilai atribut tersebut atribut sedang

masih perlu diperhitungkan lagi.

i. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan September. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

Nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan September diperoleh dari rumus

gain, nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan

nilai Gain curah hujan adalah (0.03233). jadi

nilai gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

j. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

1

Lere

ng

1.1

CH

>=501 301-

500

0-200

0-2%

2-15% 15-

40%

Ringan

>=501 301-

500

201-

300

S.

Tingg Tinggi

ringan

0-200

Sedan

g

1

Lere

ng

1.1

CH

>=501 301-

500

0-200

0-2%

2-15% 15-

40%

Ringan

>=501 301-

500

201-

300

S.

Tingg Tinggi

ringan

0-

200

Sedan

g

1

Ler

eng

1.1

CH

>=50

1

301-

500

0-200

0-2%

2-

15%

15-

40%

Ringa

n

>=50

1

301-

500

201-

300

S.

Tingg Tinggi

ringan

0-

200

Seda

ng

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 191-202

197

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Oktober. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

Nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan oktober diperoleh dari rumus

gain, nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan

nilai Gain curah hujan adalah (0.79309). jadi

nilai gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

k. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Nopember. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

Nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan Nopember diperoleh dari rumus

gain, nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan

nilai Gain curah hujan adalah (0.87468). jadi

nilai gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

l. Menghitung jumlah kasus pada ketinggian

yang dijadikan sebagai acuan, jumlah kasus

untuk keputusan >=501, 301-500, 201-300,

dan 0-200, dan Entropy dari semua kasus dan

kasus yang dibagi berdasarkan atribut lereng

dan curah hujan bulan Desember. Setelah itu

lakukan penghitungan Gain untuk masing-

masing atribut.

Nilai total entropy adalah 1.917455,

sedangkan nilai Gain pada atribut lereng dan

curah hujan Desember diperoleh dari rumus

gain, nilai Gain lereng sebesar (0.92148) dan

nilai Gain curah hujan adalah (0.90296). jadi

nilai gain tertinggi terdapat pada atribut curah

hujan. dengan demikian curah hujan dapat

menjadi node akar. ada 4 nilai atribut dari CH

jan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan

ringan. Dari keempat nilai atribut tersebut

atribut sedang masih perlu diperhitungkan

lagi.

Ilustrasi tree view menggunakan software orange disajikan pada gambar 3.[5]

1

Leren

1.1

CH >=5

01

301-

500

0-

200

0-2%

2-15%

15-40

Ringan

>=5

01

301-

500

201-

300

S.

Ting Ting

gi

ringa

n

0-

200

Sed

ang

1 Le

ren

1.1 C

H

>=5

01

301-

500

0-

200

0-2%

2-15%

15-40

Ringan

>=5

01

301-

500

201-

300

S. Ting Ting

gi

ringan

0-

200

Sed

1

Lereng

1.1

CH

>=501 301-

500

0-200

0-2%

2-15% 15-

40%

Ringan

>=501 301-

500

201-

300

S.

Tingg Tinggi

ringan

0-

200

Sedan

g

Spasial Classification Mining.. Khudzaeva, eva

198

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar 3. Tree curah hujan

III. Kesimpulan

Kesimpulannya setelah didapatkan tree

kemudian rule dari prakiraan curah hujan

adalah sebagai berikut:

a. curah hujan januari

R1 : if CH= Sangat tinggi THEN Ketinggian

>= 501

R2 : if CH= Tinggi THEN Ketinggian 301-

501

R3 : if CH= sedang ^ lereng 0-2% THEN

ketinggian >=501

R4 : if CH= sedang ^lereng 2-15% THEN

ketinggian 301-200

R5 : if CH=sedan ^ lereng 15-40% THEN

ketinggian 201-300

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = CH= Sangat tinggi maka Ketinggian >=

501

R2 = CH= Tinggi maka Ketinggian 301-501

R3 = CH= sedang = lereng 0-2% maka

ketinggian >=501

R4 = CH= sedang = lereng 2-15% maka

ketinggian 301-200

R5 =CH=sedan = lereng 15-40% maka

ketinggian 201-300

b. curah hujan februari

R1 : if CH= Sangat tinggi THEN Ketinggian

>= 501

R2 : if CH= Tinggi THEN Ketinggian 301-

501

R3 : if CH= sedang ^ lereng 0-2% THEN

ketinggian >=501

R4 : if CH= sedang ^lereng 2-15% THEN

ketinggian 301-200

R4 : if CH=sedan ^ lereng 15-40% THEN

ketinggian 201-300

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = CH= Sangat tinggi maka Ketinggian >=

501

R2 = CH= Tinggi maka Ketinggian 301-501

R3 = CH= sedang = lereng 0-2% maka

ketinggian >=501

R4 = CH= sedang = lereng 2-15% maka

ketinggian 301-200

R5 =CH=sedan = lereng 15-40% maka

ketinggian 201-300

c. curah hujan Maret

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 191-202

199

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

d. curah hujan April

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

e. curah hujan Mei

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

f. curah hujan Juni

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

g. curah hujan Juli

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

Spasial Classification Mining.. Khudzaeva, eva

200

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

h. curah hujan Agustus

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

i. curah hujan September

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

j. curah hujan Oktober

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

k. curah hujan Nopember

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

l. curah hujan Desember

R1 : if lereng = 0-2% THEN Ketinggian=

>=501

R2 : if lereng= 2-15% THEN ketinggian

=301-500

R3 : if lereng= 15-40% ^ CH= Sangat Tinggi

THEN ketinggian >=501

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 191-202

201

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

R4 : if lereng=15-40% ^ CH= tinggi THEN

ketinggian =301-500

R5: if lereng= 15-40% ^ CH = Sedang THEN

ketinggian = 201-300

R6 : if lereng=15-40% ^ CH= ringan THEN

ketinggian = 0-200

Berikut ini adalah bentuk keterangan

umumnya dari rule yang sudah

disederhanakan adalah sebagai berikut:

R1 = lereng = 0-2% maka Ketinggian= >=501

R2 = lereng= 2-15% maka ketinggian =301-

500

R3 = lereng= 15-40% = CH= Sangat Tinggi

maka ketinggian >=501

R4 = lereng=15-40% = CH= tinggi maka

ketinggian =301-500

R5= lereng= 15-40% = CH = Sedang maka

ketinggian = 201-300

R6 = lereng=15-40% = CH= ringan =

ketinggian = 0-200

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Ahmad, Dhani., hoyyi, hasbi Yasin, (2014),

Ordinary Kriging Dalam Estimasi Curah

Hujan Di Kota Semarang, Jurnal Gausian Vol

3, No 1: Hal, 151-159

[2]. Sumathi, N., Geetha, R. dan Bama, S. S.

(2008). Spatial Data Mining – Technique

Trends and Its Applications. Journal of

Computer Applications, Vol-1. Hal 28-30

[3]. Abdullah, Atje Setiawan, (2013), Spasial Data

Mining Menggunakan Model Spatial

Autoregressive(Sar) Dan Ekspansi Sar Untuk

Pemetaan Mutu Pendidikan Di Provinsi

Banten, IndoMS Journal on Statistics, Vol.1,

No. 1, (2013), Page 63-82

[4]. Azmi, Zulfian & Dahria, Muhammad,

Decision Tree Berbasis Algoritma Untuk

Pengambilan Keputusan, Jurnal Ilmiyah

Saintikom Sains dan Komputer, ISSN: 1978-

6603

[5]. http://orange.biolab.si/trac/browser/orange/do

cs/reference/rst/code/

Spasial Classification Mining.. Khudzaeva, eva

202

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 203-212

203

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

SISTEM INFORMASI COMPUTER ASSISTED TEST (CAT)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

Aprisya Krispriana1, Nia Kumaladewi

2, Elsy Rahajeng

3

1,2,3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Jakarta

UIN Jakarta. Jl. Ir. H. Juanda No.95, Ciputat Jakarta

e-mail: [email protected], [email protected]

2, [email protected]

3

ABSTRACT

Civil Service Bureau of Religious Affairs of the Republic of Indonesia has the tasks of data management

personnel, planning, transfer, assessment, and development of employees in the Ministry of Religion. Each year,

the Ministry of Religious Affairs held a variety of exam tests with a large budget. Therefore, this study aims to

realize the process of implementation of computer-based test that does not require a long process flow, and can

minimize cheating figures to be more honest, equitable, transparent, accountable, and more effective and

efficient in terms of time and cost. Which is expected to reduce the buildup of files, data redundancy, minimize

error rates, and save money, as well as accelerate the selection test results in the implementation of various

fields are held by the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia. Data collection methods used

that observation, interview, and literature. While the method of system development using Rapid Application

Development (RAD) with system design using UML tools, phase coding in PHP, and Code Igniter framework,

and MySQL as the database is

Keywords: Computer Assisted Test, Ministry of Religious Affairs, Exam, CAT, UML, Code Igniter, RAD.

ABSTRAK

Biro Kepegawaian Kementerian Agama Republik Indonesia mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data

informasi kepegawaian, perencanaan, mutasi, assessment, dan pengembangan pegawai di lingkungan

Kementerian Agama. Setiap tahunnya, Kementerian Agama mengadakan beragam ujian tes dengan anggaran

yang besar. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan proses pelaksanaan ujian berbasis komputer

yang tidak membutuhkan alur proses yang panjang, serta dapat meminimalkan angka kecurangan sehingga

menjadi lebih jujur, adil, transparan, akuntabel, serta lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya.

Sehingga diharapkan dapat mengurangi penumpukkan berkas, redudansi data, meminimalisir tingkat

kesalahan, dan menghemat anggaran, serta mempercepat hasil dalam pelaksanaan ujian seleksi berbagai

bidang yang diadakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Metode pengumpulan data yang

digunakan yakni observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sedangkan metode pengembangan sistem

menggunakan Rapid Application Development (RAD) dengan perancangan sistem menggunakan tools UML,

tahap pengkodean dengan PHP, dan framework Code Igniter, serta MySQL sebagai Databasenya

Kata kunci: Computer Assisted Test, Kementerian Agama, Ujian, CAT, UML, Code Igniter, RAD.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia teknologi saat ini

mulai mempengaruhi segala lini kehidupan.

Baik dalam bidang ekonomi, kesehatan, sosial,

politik, bahkan pendidikan dalam skala kecil

hingga besar. Manusia mulai dapat menerima

perkembangan teknologi dengan baik,

sehingga mendukung percepatan

perkembangan teknologi dalam berbagai lini

kehidupan.

Teknologi yang sudah semakin

berkembang sedemikian pesat, menyebabkan

ujian tes dalam berbagai bidang juga turut

mengalami peningkatan dalam kualitas,

kecepatan, kepraktisan, serta kemudahan.

Ujian konvensional pun bergeser kearah

komputerisasi, salah satunya dengan adanya

ujian online dan Computer Assisted Test

(CAT).

Dewasa ini ujian online dan Computer

Assisted Test digunakan sebagai sarana

evaluasi untuk mengukur pengetahuan dengan

cara mengambil data peserta ujian yang

memenuhi syarat dan menyimpan hasil ujian

peserta dalam Database pusat seperti yang

Sistem Informasi Computer.. Krispriani, Aprisya, Dkk

204

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

dipaparkan oleh Ninin Sapto Hergianto dalam

jurnal berjudul “Ujian Online, Cara Baru

Pengukuran Kompetensi Pegawai” [2].

Dalam jurnal berjudul “Computer Assisted

Test Bank” [3] karya Monica M. Collina,

dijelaskan bahwa aplikasi ujian online dan

Computer Assisted Test ini memiliki Database

yang dapat menyimpan seluruh data yang

berkaitan dengan ujian. Data yang ada

didalamnya antara lain bank soal beserta kunci

jawabannya, hingga data-data peserta ujian itu

sendiri.

Di banyak Negara, memberikan penilaian

berbasis komputer telah menjadi standar

sehingga Computer Assisted Test semakin

menarik untuk departemen pendidikan,

legislatif, dan pembuat kebijakan lainnya.

Kelebihan potensi ujian online adalah

pelaporan skor yang dapat diketahui langsung,

penurunan beban biaya administrasi,

peningkatan keamanan bahan pengujian, dan

penjadwalan ujian yang lebih fleksibel [4].

Jika berbicara mengenai penilaian, tentu

tidak akan terlepas dari valid atau tidaknya

suatu penilaian. Kecurangan dalam ujian

menjadi salah satu faktor tidak validnya

penilaian kemampuan peserta ujian.

Keberadaan pengacakan dan randomisasi

dalam penyajian soal merupakan solusi yang

sering digunakan dalam mengatasi

kecurangan. Oleh sebab itu metode tampilan

soal yang berbeda atau pengacakan soal untuk

setiap peserta ujian merupakan salah satu

solusi dalam Computer Assisted Test [5].

Adapun berdasarkan Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 98

Tahun 2000, Peraturan Pemerintah Nomor 11

Tahun 2002, dan Peraturan Pemerintah Nomor

78 Tahun 2013 tentang Pengadaan Pegawai

Negeri Sipil serta Keputusan Sekretaris

Jenderal Kementerian Agama Nomor 7 Tahun

2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan

CPNS Kementerian Agama disebutkan bahwa,

proses pengadaan PNS harus dilakukan secara

jujur, objektif, transparan, akuntabel, dan

bebas KKN.

Menurut hasil wawancara penulis dengan

narasumber, dalam satu tahun, sedikitnya

Kementerian Agama Republik Indonesia harus

mengeluarkan uang sebesar Dua Ratus Miliar

Rupiah guna melakukan proses seleksi ujian

yang dilakukan oleh Kementerian Agama

Republik Indonesia.

Untuk itu, dalam upaya peningkatan

kualitas dalam proses seleksi ujian seleksi

CPNS yang dilakukan oleh Kementerian

Agama Republik Indonesia agar dapat lebih

jujur, objektif, transparan, akuntabel, bebas

KKN, serta efisien dari segi penggunaan,

diperlukan suatu sistem yang dapat

mengintegrasikan poin-poin dalam

pelaksanaan ujian seleksi CPNS di

Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sehingga proses seleksi tidak lagi dilakukan

secara manual dan tidak membutuhkan alur

proses yang panjang, serta tidak terjadi

kecurangan, dan mengurangi resiko terjadinya

redudansi data karena Dokumen yang tidak

terstruktur dengan baik.

A. Perumusan Masalah

Ditinjau dari latar belakang di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah berdasarkan

penelitian yang penulis lakukan pada

Kementerian Agama Republik Indonesia

adalah:

1. Kementerian Agama belum memiliki

sistem Computer Assisted Test sehingga

kegiatan ujian yang dilakukan oleh

Kementerian Agama menjadi tidak

transparan, akuntabel, dan terjadi KKN.

2. Diperlukan pengadaan hingga distribusi

soal dan LJK keseluruh satuan kerja pada

pelaksanaan ujian manual, sehingga

terjadi peningkatan anggaran yang tidak

optimal.

3. Proses pemeriksaan hasil ujian harus di

pindai satu persatu sehingga menjadi tidak

efisien dari segi waktu.

4. Proses ujian manual masih sulit

menerapkan sistem randomisasi penyajian

soal pada setiap peserta ujian, sehingga

menimbulkan kecurangan seperti

menyontek dalam pelaksanaan ujian

manual.

5. Kertas sebagai media penyajian ujian

manual di nilai tidak ramah lingkungkan

karena kertas berasal dari pohon, sehingga

penggunaan kertas dalam jumlah besar

dapat menimbulkan pemanasan global.

Berdasarkan identifikasi yang sudah

dipaparkan, dapat dirumuskan permasalahan

yang ada pada Kementerian Agama Republik

Indonesia yaitu:

“Bagaimana cara merancang serta

membangun Sistem Informasi Computer

Assisted Test (CAT) yang dapat membantu

pelaksanaan ujian masuk secara komputerisasi

untuk memudahkan dalam menjawab soal

ujian, mengurangi tingkat kecurangan serta

meminimalkan penggunaan kertas dalam

setiap pelaksanaan ujian.”

B. Batasan Masalah

Dalam menganalisis dan merancang

Sistem Informasi Computer Assisted Test

(CAT) Kementerian Agama Republik

Indonesia, penulis membatasi masalah-

masalah sebagai berikut:

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 203-212

205

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

1. Penelitian ini dilakukan di Biro

Kepegawaian Sekretariat Jenderal

Kementerian Agama Republik Indonesia

dan akan digunakan dalam proses seleksi

ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

2. Membuat Sistem Informasi Computer

Assisted Test (CAT) untuk kegiatan ujian

yang dilakukan di bawah Kementerian

Agama Republik Indonesia berbasis Web.

3. Metodologi pengembangan sistem yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

Rapid Application Development (RAD).

Adapun perancangan sistem dilakukan

dengan pendekatan berorientasi obyek.

Sedangkan perancangan sistem

menggunakan tools UML, yaitu usecase

diagram, activity diagram, dan class

diagram.

4. Sistem ini hanya membahas proses seleksi

ujian hingga penilaian ujian, proses

pendaftaran, pengeluaran hasil ujian, dan

infrastruktur tidak di bahas dalam sistem

ini.

5. Tidak membahas mengenai sistem

keamanan selain username dan password

dalam sistem.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi

dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan

khusus. Tujuan umum dari penelitian ini

adalah untuk mewujudkan proses

pelaksanaan ujian seleksi CPNS dengan

Computer Assissted Test (CAT) di

Kementerian Agama Republik Indonesia yang

jujur, adil, transparan, akuntabel, dan bebas

KKN.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian

ini adalah untuk menghasilkan rancang bangun

aplikasi Sistem Informasi Computer Assisted

Test (CAT) yang terintegrasi. Sehingga

diharapkan dapat mengoptimalkan anggaran,

mengefisienkan waktu, mengurangi tingkat

kecurangan, mendukung gerakkan ramah

lingkungan ,dan meminimalkan tingkat

kesalahan serta mempercepat proses

pemeriksaan hasil dalam pelaksanaan ujian

seleksi CPNS yang diadakan oleh Kementerian

Agama Republik Indonesia.

2. LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Rancang Bangun

Perancangan dalam pembangunan

perangkat lunak merupakan upaya untuk

mengonstruksi sebuah sistem yang

memberikan kepuasan akan spesifikasi

kebutuhan fungsional, memenuhi target,

memenuhi kebutuhan secara implisit atau

eksplisit dari segi performa maupun

penggunaan sumber daya, kepuasan batasan

pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan

perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya

dinilai dari segi kepuasan pengguna perangkat

lunak terhadap perangkat lunak yang

digunakan (Sukamto dan Shalahudin, 2011).

B. Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan kumpulan

dari perangkat keras dan perangkat lunak

komputer serta perangkat manusia yang akan

mengolah data menggunakan perangkat keras

dan perangkat lunak tersebut, selain itu data

juga memegang peranan yang penting dalam

sistem informasi, data yang akan dimasukkan

dalam sebuah sistem informasi dapat berupa

formulir-formulir, prosedur-prosedur, dan

bentuk data lainnya [11].

C. Computer Assisted Test

Computer Assisted Test (CAT) adalah

suatu metode seleksi dengan alat bantu

komputer yang digunakan untuk mendapatkan

standar minimal kompetensi dasar bagi peserta

ujian.

Standar kompetensi dasar bagi peserta

ujian diperlukan untuk mewujudkan

profesionalisme. Untuk menjamin standar

kompetensi dasar dilakukan Tes kompetensi

dasar melalui Computer Assisted Test (CAT).

Adapun maksud dan tujuan dari Computer

Assisted Test (CAT) [12]:

1. Mempercepat proses pemeriksaan dan

laporan hasil ujian,

2. Menciptakan standarisasi hasil ujian

secara nasional,

3. Menetapkan standar nilai.

a. Kementerian Agama Republik Indonesia

Dalam Peraturan Menteri Agama

Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010

[14] mengenai Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Agama bagian kedua disebutkan

Kementerian Agama mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan di bidang

keagamaan dalam pemerintahan untuk

membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara.

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian

Agama memiliki fungsi untuk perumusan,

penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidang keagamaan. Selain itu juga untuk

mengelola kekayaan negara yang menjadi

tanggng jawab Kementerian Agama,

melakukan pengawsan atas pelaksanaan tugas

di lingkungan Kementerian Agama,

Sistem Informasi Computer.. Krispriani, Aprisya, Dkk

206

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

pelaksanaan imbingan teknis atas pelaksanaan

urusan Kementerian Agama di daerah,

pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala

nasional, serta pelaksanaan kegiatan teknis dari

pusat hingga daerah.

b. Siklus Hidup Pengembangan SI

Secara konseptual siklus pengembangan

sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut

[11]

1. Analisis Sistem: menganalisis dan

mendefinisikan masalah dan kemungkinan

solusinya untuk sistem informasi dan

proses organisasi.

2. Perancangan Sistem: merancang sistem

baru yang dapat menyelesaikan masalah-

masalah yang dihadapi perusahaan yang

diperoleh dari pemilihan alternatif sistem

yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara

lain merancang output, input, struktur file,

program, prosedur, perangkat keras dan

perangkat lunak yang diperlukan untuk

mendukung sistem informasi.

3. Programming dan Testing Sistem: pada

tahap ini dilakukan perancangan algoritma

dengan menggunakan psedocode yang

ditulis dalam Bahasa Indonesia

terstruktur/bahasa Inggris terstruktur.

Perancangan algoritma sebaiknya

dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Top-Down (Pemograman

Modular). Setelah selesai pembuatan

algoritma, maka dibuatlah program

aplikasi dengan menggunakan salah satu

bahasa pemograman terpilih.

4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem

lama ke sistem baru, melakukan pelatihan

dan panduan seperlunya.

5. Operasi dan Perawatan: mendukung

operasi sistem informasi dan melakukan

perubahan atau tambahan fasilitas.

6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauh

mana sistem telah dibangun dan seberapa

bagus sistem telah dioperasikan.

c. Konsep Dasar Analisis dan Desain SI

Analisis sistem merupakan sebuah teknik

pemecahan masalah yang menguraikan sebuah

sistem menjadi bagian-bagian komponen

dengan tujuan mempelajari seberapa bagus

bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan

berinteraksi untuk meraih tujuan mereka.

Sedangkan sistem desain adalah sebuah

teknik pemecahan masalah yang saling

melengkapi (dengan analisis sistem) yang

merangkai kembali bagian-bagian relatif pada

sistem yang diperbaiki. Hal ini melibatkan

penambahan, penghapusan dan perubahan

bagian-bagian relatif pada sistem aslinya

(awalnya) [15]

d. Konsep Dasar Rapid Application

Development (RAD)

Rapid Application Development (RAD)

adalah suatu pendekatan berorientasi obyek

terhadap pengembangan sistem yang

mencakup suatu metode pengembangan serta

perangkat-perangkat lunak. Beberapa

pengembang melihat RAD sebagai pendekatan

yang dapat membantu dalam membuat e-

commerce, environtments berbasis Web yang

disebut sebagai penggerak bisnis pertama di

mana statusnya mungkin penting. Terdapat

tiga fase dalam model pengembangan sistem

RAD yang melibatkan penggunadan analisa

dalam penilaian, perancangan, dan

implementasi [6]

e. Analisis Desain Berorientasi Objek

dengan UML

UML merupakan salah satu alat bantu

yang sangat handal dalam bidang

pengembangan sistem berorintasi obyek

karena UML menyediakan bahasa pemodelan

visual yang memungkinkan pengembangan

sistem membuat blue print atas visinya dalam

bentuk yang baku, yang meliputi konsep bisnis

proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa

program yang spesifik, skema Database, dan

komponen-komponen yang diperlukan dalam

sistem software. UML berfungsi sebagai

jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa

aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen

grafis yang bisa dikombinasikan menjadi

diagram. UML mempunyai banyak diagram

yang dapat mengakomodasikan berbagai sudut

pandang dari suatu perangkat lunak yang akan

di bangun.

f. Perangkat Lunak Pendukung

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor

yang digunakan sebagai bahasa script server-

side dalam pengembangan Web yang

disisipkan pada Dokumen HTML. Penggunaan

PHP memungkinkan Web dapat dibuat

dinamis sehingga maintenance situs Web

tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP

merupakan software Open-Source yang

disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta

dapat di-download secara bebas dari situs

resminya. PHP memiliki banyak kelebihan

yang tidak dimiliki oleh script sejenis [21].

MySQL adalah Relational Database

Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi

General Public License (GPL). Dimana setiap

orang bebas menggunakan MySQL, namun

tidak boleh dijadikan produk turunan yang

bersifat komersil. MySQL sebenarnya

merupakan turunan salah satu konsep utama

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 203-212

207

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

dalam Database sejak lama, yaitu Structured

Query Language (SQL). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian Database, terutama

untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data

dikerjakan dengan mudah secara otomatis [21].

3. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

Observasi

Pengumpulan data secara observasi

dilakukan dengan melakukan langsung proses

dan kegiatan bisnis yang berjalan di sistem

sejenis dan mengamati kegiatan secara

langsung di Kementerian Agama Republik

Indonesia pada tanggal 04 Maret 2015 – 10

April 2015, dilakukan seminggu 2 kali dan

bertempat di Kementerian Agama Republik

Indonesia. Hasil yang akan dicapai adalah

melihat proses pendaftaran hingga sistem

mengeluarkan hasil ujian, dan melihat segala

kegiatan atau mencari data yang diperlukan

untuk penelitian. Kegiatan pengamatan

langsung ini dilakukan di bawah pengawasan

Bapak Septian selaku Staff di Biro

Kepegawaian Kementerian Agama Republik

Indonesia. Beliau memberikan data

pengamatan untuk kebutuhan pembangunan

Sistem Informasi Computer Assisted Test ini.

Seperti data apa saja yang dibutuhkan untuk

mendaftar dan menggunakan CAT, cara

penilaian, alur sistem, dan sebagainya. Hasil

observasi sebagai berikut:

1. Sejarah singkat Kementerian Agama

Republik Indonesia dan visi-misi dari

Kementerian Agama Republik Indonesia

tersebut.

2. Profil Kementerian Agama Republik

Indonesia, strategi bisnis, Kementerian

Agama Republik Indonesia dan produk.

3. Data yang dibutuhkan untuk dapat

mengetahui sistem berjalan

Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara

melakukan diskusi dengan Bapak Septian

selaku Staff Kepegawaian Kementerian

Agama Republik Indonesia, mengenai segala

kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan

sistem informasi Computer Assisted Test.

Sehingga pembuatan sistem informasi CAT

dapat mengetahui kebutuhan yang diperlukan

dalam membangun sistem CAT pada

Kementerian Agama Republik Indonesia.

Wawancara ini dilakukan pada hari

Selasa, 03 Maret 2015 dengan hasil

mengetahui alur proses CAT yang diharapkan,

mengetahui sejarah singkat Kementerian

Agama Republik Indonesia, mengetahui

informasi terkait kegiatan ujian manual yang

telah dilakukan oleh Kementerian Agama

Republik Indonesia.

Studi Pustaka

Yang dijadikan sebagai sumber adalah

penelitian yang berkaitan dengan

Kepegawaiaan yang terdahulu dengan

mempelajarinya untuk memperoleh kelebihan

dan kelemahan yang terdapat dalam penelitian

tersebut. Dengan cara yang demikian,

penelitian terdahulu dapat dijadikan referensi

dalam penggunaan metode yang akan diteliti.

B. Metodologi Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang

penulis gunakan untuk mengembangkan sistem

ini yaitu metode pengembangan RAD (Rapid

Application Development) (Kendall dan

Kendall, 2008) menggunakan pemodelan

berorientasi obyek, yaitu:

Requirements Planning

Dalam fase ini, dimana pengguna dan

penulis bertemu untuk mengidentifikasi

tujuan-tujuan tentang sistem yang akan dibuat.

Di fase ini sangatlah memerlukan peran aktif

dari kedua belah pihak dan fokusnya akan

selalu tetap pada upaya dalam mencapai

tujuan-tujuan perusahaan. Dalam tahap ini

penulis menganalisis permasalahan

1. Dimana penulis langsung mendatangi

tempat atau lokasi penelitian untuk

melihat secara langsung permasalahan

yang ada diperusahaan tersebut.

2. Lalu penulis mulai mengadakan

pertemuan dengan pihak perusahaan untuk

mendiskusikan mengenai persyaratan.

Beberapa hal yang dilihat dalam

pertemuan tersebut ialah:

a. Sejarah singkat perusahaan Kementerian

Agama Republik Indonesia

b. Visi dan misi perusahaan Kementerian

Agama Republik Indonesia

c. Struktur organisasi Kementerian Agama

Republik Indonesia

d. Analisis sistem berjalan

e. Analisis perbandingan sistem

f. Tujuan pembuatan sistem

g. Kebutuhan sistem yang dibagi menjadi

fungsional dan non fungsional

Dibagian akhir, penulis membuat

keputusan mengenai sistem yang akan

dirancang dan dibuat guna penyelesaian

masalah yang ada.

RAD Design Workshop

Pada tahap ini dilakukan perancangan

terhadap proses yang terdapat dalam sistem

usulan yang dituangkan ke dalam tools Unified

Modelling Language (UML).

1. Desain Proses

Sistem Informasi Computer.. Krispriani, Aprisya, Dkk

208

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

2. Desain Database

3. Desain Interface

Implementation

Setelah proses analisis dan perancangan

dilakukan, proses selanjutnya adalah tahap

pengujian dan implementasi. Pada tahap ini

proses pengerjaan dibedakan menjadi dua

yakni pemrograman dan pengujian sistem.

4. SISTEM INFORMASI CAT

A. Requirements Planning

Identifikasi Masalah

Masalah yang terjadi seringkali

disebabkan karena proses yang berjalan masih

manual. Penulis menemukan berbagai

permasalahan yang terjadi pada proses berjalan

tersebut, antara lain: ujian yang dilakukan

secara manual membutuhkan banyak kertas

yang menyebabkan penumpukkan hasil

dokumen ujian, data seluruh hasil ujian

dimasukkan ke dalam computer sehingga tidak

efektif karena hal ini berarti panitia ujian harus

bekerja dua kali, ujian yang dilakukan secara

manual rentan terhadap kecurangan melalui

kebocoran soal maupun contekan serta joki

yang disewa oleh peserta ujian untuk

mengikuti ujian.

Selain itu, tidak semua pegawai

Kementerian Agama menguasai bahasa-bahasa

pemrograman sehingga dibutuhkan aplikasi

yang dapat dengan mudah digunakan oleh

pegawai tanpa harus mempelajari bahasa

pemrograman terlebih dahulu.

B. Analisis Sistem Berjalan

Gambar Error! No text of specified style in

document..1 Rich Picture proses bisnis yang

berjalan

C. Analisis Sistem Usulan

Gambar Error! No text of specified style in

document..2 Rich Picture Sistem Usulan

D. System Design

Use Case Diagram

Gambar Error! No text of specified style in

document..3 Use Case Diagram K-CAT

Activity Diagram

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 203-212

209

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Gambar Error! No text of specified style in

document..4 Activity Diagram Login

Sequence Diagram

Gambar Error! No text of specified style in

document..5 Sequence Diagram Manajemen Soal

Class Diagram

Gambar Error! No text of specified style in

document..7 Class Diagram SI-HRM

Mapping Cardinality

Gambar Error! No text of specified style in

document..8 Mapping Class to RDBMS

Skema Database

Gambar 4.9 Skema Database

E. Implementation

Setelah tahap Workshop Desain selesai,

maka tahap berikutnya dalam metodologi

pengembangan sistem Rapid Application

Development (RAD) adalah tahapan

Implementation, Tahap yang dikerjakan pada

tahap ini antara lain melakukan pemrograman

(coding) untuk membangun sebuah sistem.

Setelah proses pemrograman selesai dibuat,

maka tahap berikutnya adalah pengujian

sistem (blackbox testing).

Sistem Informasi Computer.. Krispriani, Aprisya, Dkk

210

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Pemrograman

Setelah dilakukan perancangan sistem

usulan, tahap berikutnya adalah pemrograman

sistem usulan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan menggunakan MySQL

sebagai basis datanya

Pengujian Sistem

Dari pembangunan sistem ini dilakukan

black-box testing dengan melakukan test-case,

yaitu dengan cara memasukkan data ke dalam

sistem dan melihat hasil keluarannya (output)

apakah telah sesuai dengan hasil

yangdiharapkan.

5. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada

bab-bab sebelumnya, maka dapat di tarik

kesimpulan bahwa:

1. Sistem Informasi Kemenag Computer

Assisted Test (K-CAT) di Kementerian

Agama Republik Indonesia ini memiliki

empat pengguna sistem, yaitu Admin,

Operator, Panlok, serta Peserta Ujian.

2. Dengan adanya Sistem K-CAT tidak lagi

dibutuhkan proses pengadaan sehingga

anggaran dapat optimal.

3. Dalam Sistem K-CAT, proses pemeriksaan

hasil dilakukan secara otomatis, sehingga

menjadi lebih efisien dari segi waktu.

4. Randomisasi dalam Sistem K-CAT

mengurangi terjadinya kecurangan dalam

pelaksanaan ujian.

5. Sistem K-CAT dapat mengurangi

pemanasan global karena tidak

menggunakan kertas sebagai media ujian.

6. Metodologi pengembangan sistem yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

Rapid Application Development (RAD).

Adapun perancangan sistem dilakukan

dengan pendekatan berorientasi obyek.

Sedangkan perancangan sistem

menggunakan tools UML, yaitu usecase

diagram, activity diagram, dan class

diagram.

B. Saran

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada

bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik saran-

saran sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya di buat untuk

seluruh kegiatan ujian yang dilakukan di

bawah naungan Kementerian Agama,

seperti ujian seleksi Perguruan Tinggi

Agama Islam Negeri (PTAIN).

2. Menggunakan metode pengembangan

yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Memperdalam proses sistem usulan

terutama pada proses pendaftaram dan

sistem penunjang keputusan ujian agar

kegiatan ujian online melalui sistem K-

CAT ini dapat lebih efektif lagi.

4. Membuat sistem K-CAT ini tidak based

on Web melainkan berupa instalasi sistem

desktop.

5. Menambahkan fitur sekuritas pada

pengiriman nilai dari client ke server

dengan enkripsi data.

Daftar Pustaka

[1] Y. Sugiarti, Analisis dan Perancangan UML

(Unified Modeling Language) Generated

VB.6, Cetakan Pe. Graha Ilmu, 2013.

[2] N. S. Hargiyanto, “Ujian Online , Cara Baru

Pengukuran Kompetensi Pegawai,” pp. 1–7,

2012.

[3] M. Monica, P. Ann, M. June, and L. Helen,

“Computer Assisted Test Bank,” J. Nurs.

Educ. ProQuest Nurs. Allied Heal. Source,

vol. 24, no. 8, p. 349, 2013.

[4] D. Walter, “Informing and Guiding

Transitions to Computerized Assessment,”

Online Test. Res., vol. 5, 2010.

[5] R. Handri, “Pemanfaatan Remote Desktop

Untuk Optimalisasi Sistem Ujian Online.”

[6] J. E. K. dan K. E. Kendall, Analisis dan

Perancangan Sistem. Jakarta: Prehallindo,

2003.

[7] T. Raharjo, “Rancang Bangun Sistem

Informasi Kepegawaian di PT. Buverint

Surya Sejati,” UIN Jakarta, 2014.

[8] A. Mulyanto, Sistem Informasi Konsep

Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

[9] H. Jogiyanto, Metodologi Penelitian Sistem

Informasi. Yogyakarta: ANDI, 2008.

[10] H. Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem

Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI,

2008.

[11] M. Faisal, Sistem Informasi Manajemen

Jaringan. Malang: UIN - Malang Press, 2008.

[12] J. P. Sampson, “Computer-Assisted Testing

in Counseling and Therapy,” 1995.

[13] F. Y. Soemitro, Joko., Teddy, dan Putera,

“Analisis dan Perancangan Wide Area

Network Untuk Sistem Perekrutan CPNS

Nasional Berbasis Computer Assisted Test di

Badan Pengkajian dan Penerapan

Tekonologi,” 2012.

[14] K. A. R. Indonesia, “Peraturan Menteri

Agama Republik Indonesia Mengenai

Organisasi dan Tata Kerja,” 2010.

[15] et al Whitten, Jeffrey L, Metode Desain &

Analisis Sistem, Edisi 6, 6th ed. Yogyakarta:

ANDI, 2004.

[16] Kendall, System Analysis and Design seventh

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 203-212

211

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

edition, Pearson In. New Jersey, 2008.

[17] H. Barbara, System Analysis and Design with

UML Version 2.0. Jhon Wiley & Sons, Inc,

2005.

[18] L. D. Whitten, J., & Bentley, System Analysis

and Design for The Global Enterprise. New

York: McGraw Hill, 2004.

[19] T. Sutabri, Analisis Sistem Informasi.

Yogyakarta: ANDI, 2012.

[20] H. Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem

Informasi untuk Keunggulan Bersaing

Perusahaan dan Organisasi Modern.

Yogyakarta: ANDI, 2007.

[21] Mubarok, System Control via Web dengan

CGI, PHP, Ajax. Jakarta: PT. Elex Media,

2011.

[22] A. Pradipto, “Perancangan dan Implementasi

Sistem Ujian Online Adaptif Menggunakan

Penggabungan Model ADES dan Konsep

EBT,” Universitas Indonesia, 2004.

[23] E. Purwanto, “Sistem Informasi Ujian Online

Pada Sekolah Menengah Kejuruan Bina

Taruna Masaran Sragen,” 2013.

[24] A. Kinasih, “Analisis Perbandingan Kinerja

Pegawai yang Menggunakan Metode

Computer Assisted Test (CAT) dalam Seleksi

Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan

Kepegawaian Negara,” Universitas Indonesia,

2013.

[25] F. B. Baker, “Computer Assisted Test

Consideration System.”

[26] D. Cahyono, “Perancangan dan Implementasi

Program Sistem Content Management Pada

SIstem Jarkom Online Dengan Implementasi

pada Mata Kuliah Jaringan Komputer,”

Universitas Indonesia, 2002.

[27] S. Hardiyanthi, “Efektivitas Penerapan

Metode Computer Assisted Test (CAT)

Dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil

Berbasis Kompetensidi Badan Kepegawaian

Negara,” Universitas Indonesia, 2011.

[28] R. Rayne and G. Baggott, “Computer-based

and computer-assisted tests to assess

procedural and conceptual knowledge,” Proc.

8th Int. Comput. Assess. Conf. Loughbrgh.

Univ., pp. 307–309, 2004.

[29] R. Razzaq and A. Hussein, “E-Learning by

Using Content Management System ( CMS

),” Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl., vol. 5, no.

10, pp. 106–111, 2014.

[30] A. Permana, “Pelaksanaan Rekrutmen Calon

Pegawai Negeri Sipil dengan Sistem

Computer Assisted Test (CAT) di Badan

Kepegawaian Negara Kantor Regional 1

Yogyakarta,” Universitas Negeri Yogyakarta,

2015.

[31] A. Juniaty, “PROSES PENGADAAN

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ( CPNS

) DENGAN SISTEM COMPUTER

ASSISTED TEST ( CAT ) DI KANTOR

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH,” vol.

3, no. 2, pp. 661–674, 2015.

[32] J. W. Larson, “Computer Assisted Language

Testing: Is It Profitable?”

[33] I. Sommerville, Software Engineering, 6th ed.

Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003.

Sistem Informasi Computer.. Krispriani, Aprisya, Dkk

212

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 213-221

213

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

SISTEM INFORMASI MONITORING PROYEK FURNITURE

DI PT. XYZ

Johanes Fernandes Andry

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Desain, Universitas Bunda Mulia

[email protected], [email protected]

ABSTRACT

XYZ is a project-based company and producer of furniture. In a system of surveillance, control, and monitoring

of the process undertaken by the company to the project furniture being worked experiencing some problems

such that the data or information obtained by the company from the Project Manager regarding the report and

the development of projects furniture field depends on the time submitted documents, with distance from the

project site to the corporate office. The purpose of this study was to create a furniture project monitoring

application that is expected to facilitate the monitoring project at the company's furniture.

Keywords: Furniture Manufacturers, Project Manager, Monitoring

ABSTRAK

PT XYZ adalah perusahaan yang berbasis proyek dan produsen furniture. Pada sistem pengawasan,

pengendalian, dan pemantauan dari proses yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap proyek furniture

sedang dikerjakan mengalami beberapa masalah diantaranya yaitu data atau informasi yang diperoleh oleh

perusahaan dari Manager Proyek mengenai report dan perkembangan proyek furniture dilapangan bergantung

kepada waktu yang diserahkan dokumen, dengan menempuh jarak dari lokasi proyek ke kantor perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat aplikasi monitoring proyek furniture yang diharapkan dapat

memudahkan monitoring proyek furniture di perusahaan tersebut.

Kata kunci : Produsen Furniture, Manager Proyek, Monitoring

1. PENDAHULUAN

PT. XYZ menyediakan layanan furniture

bagi konsumen berdasarkan project order yang

artinya adalah kegiatan usaha dilakukan dalam

waktu dan produksi yang terbatas tergantung

permintaan dari konsumen seperti pembangunan

perumahan atau hotel, dengan produksi yang

efisien dari furniture kualitas tertinggi, tepat waktu

dan sesuai harga. Proses bisnis pengerjaan proyek

pada PT. XYZ dimulai dari Direktur menugaskan

Manajer Proyek (yang selanjutnya akan disebut

MP) untuk memulai pengerjaan proyek, dengan

terlebih dahulu menjelaskan rancangan proyek,

menentukan jadwal kegiatan mulai pengerjaan, dan

barang-barang material yang digunakan untuk

pengerjaan, lalu Manager Proyek menyusun jadwal

kegiatan kerja setiap tahap pengerjaan proyek, MP

memperhitungkan barang-barang material yang

dibutuhkan untuk pengerjaan proyek, barang-

barang material yang dibutuhkan dikirim ke tempat

pengerjaan proyek, MP membagi kegiatan kerja

kepada tukang, dan kuli, tukang bertugas dalam

pengerjaan proyek sedangkan kuli bertugas untuk

membantu mengerjakan pekerjaan tukang, seperti

angkat barang, dan lain-lain. MP bertugas untuk

mengawasi kinerja tukang dan kuli, memantau dan

menangani ketersediaan material yang ada, serta

dalam pembuatan laporan proyek yang akan

diserahkan kepada Direktur perusahaan.

Rumusan Masalah

Data yang diperoleh perusahaan dari MP

mengenai data atau document report sementara

perkembangan proyek furniture dilapangan

bergantung kepada waktu penyerahan oleh MP ke

perusahaan, dimana waktu penyerahan tersebut

memakan waktu, karena jarak dari lokasi proyek ke

kantor perusahaan yang relatif jauh, sehingga pihak

perusahaan sulit mendapatkan data atau informasi

mengenai perkembangan proyek dilapangan secara

uptodate.

Tujuan Penelitian

Membuat perancangan sistem informasi

monitoring proyek berbasis komputer, pelaporan

dapat dilakukan perhari, perminggu dan perbulan

secara online. Sistem ini diimplementasikan dalam

bentuk situs web yang dapat diakses melalui

internet. Dengan sistem ini diharapkan dapat

memudahkan monitoring proyek furniture di PT

XYZ. Metode yang dilakukan untuk perancangan

Sistem Informasi Monitoring.. Andry, JF

214

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

tersebut menggunakan SDLC (system development

life cycle) model Waterfall.

2. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2005)

mendefinisikan bahwa : “Sistem informasi adalah

suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi

yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi

dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan

kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan”.

B. Monitoring Proyek

Monitoring adalah penilaian yang terus

menerus terhadap fungsi kegiatankegiatan proyek

di dalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan

terhadap penggunaan input-input proyek oleh

kelompok sasaran di dalam konteks harapan-

harapan rancangan. Monitoring adalah kegiatan

proyek yang integral, bagian penting dari praktek

manajemen yang baik dan karena itu merupakan

bagian yang integral dari Manajemen sehari-

hari". "Monitoring dapat didefinisikan sebagai

suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan,

memproses dan mengkomunikasikan informasi

untuk membantu pengambilan keputusan

Manajemen proyek". "Monitoring adalah penilaian

yang sistimatis dan terus menerus terhadap

kemajuan suatu pekerjaan" (Mudjahidin, Putra,

2010).

3. Metode Penelitian yang digunakan

Menggunakan SDLC Waterfall, dimana tahap awal

planning atau requirement pengumpulan data awal

kebutuhan proyek. Selanjutnya adalah tahap analisa

perancangan dan design sistem dengan

menggunakan UML (Unified Modeling Language)

: yang terdiri dari use case diagram, class diagram

dan sequence diagram & ERD (Entity Relationship

Diagram). Dan selanjutnya adalah tahap penerapan

rancangan pada website dengan menggunakan

struktur navigasi dan perancangan interface.

4. PEMBAHASAN

A. Gambaran umum sistem yang berjalan

Sistem yang berjalan

Administrasi Project Manager Pemilik ProyekDirektur

Pemesanan bahan material

Mengerjakan proyek

Gambar konsep/blueprint

Start

Stok kebutuhan proyek habis

Laporan dan dokumentasi

perkembangan pengerjaan

proyek perminggu

Bahan material

Menyusun pengerjaan

proyek

Mengerjakan proyek

Pemesanan bahan material

Jadwal kegiatan kerja

Request bahan material

Laporan dan dokumentasi

perkembangan pengerjaan proyek

perminggu

tidak

Ya

Laporan dan dokumentasi

perkembangan pengerjaan proyek

perminggu

Input ulang pada komputer sebagai backup

Laporan dan dokumentasi

perkembangan pengerjaan

proyek perminggu

Laporan dan

dokumentasi

perkembangan

pengerjaan proyek

perminggu

Exit

Surat perintah kerja (SPK)

Gambar 4.1 Sistem Yang Berjalan

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 213-221

215

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Tabel 4.1 Job Description Aktor Yang Terlibat

Aktor Job Description

Direktur =

Pimpinan

Perusahaan

Menerima surat perintah kerja

(spk) dari pemilik proyek,

menyetujui pemesanan material,

menyusun pengerjaan proyek,

melihat laporan dan dokumentasi

perkembangan proyek perminggu

yang sudah diinput ulang oleh

administrasi.

Administrasi Menerima pemesanan material dari

project manager dan menerima

persetujuan dari direktur,

menerima laporan dan

dokumentasi perkembangan

proyek perminggu dari project

manager dan Input ulang pada

komputer sebagai backup.

Manager

Proyek =

Pelaksana

Proyek

Menerima susunan pengerjaan

proyek dari direktur seperti gambar

konsep atau blueprint, jadwal

kegiatan kerja dan bahan material,

mengerjakan proyek, memesan

bahan material kepada administrasi

apabila stok kebutuhan proyek

habis dan membuat laporan dan

dokumentasi perkembangan

proyek perminggu.

Pemilik

Proyek =

Investor

Pemberi order proyek atau SPK

kepada PT XYZ

System

Surat Perintah Kerja

Pemesanan Bahan Material

Menyusun Pengerjaan Proyek Mengerjakan Proyek

Direktur

Administrasi

Project Manager

Pemilik Proyek

<<include>>

Request Bahan Material

Laporan dan dokumentasi perkembangan pengerjaan proyek perminggu

Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem Yang

Sedang Berjalan

Tabel 4.2 Deskripsi Use Case Sistem Yang

Berjalan

Use case Deskripsi

Surat

Perintah

Kerja

Menerima surat perintah kerja dari

pemilik proyek sebagai pengikatan

antara kedua belah pihak, yaitu

antara direktur dan pemilik proyek

Pemesanan

Bahan

Material

Memberi pemesanan bahan

material dari permintaan direktur

dan melakukan persetujuan

pengiriman material

Request

Bahan

Material

Membuat request bahan material

yang dibutuhkan di lapangan

ketika stok material habis dan

meminta persetujuan pengiriman

material dari direktur.

Menyusun

Pengerjaan

Proyek

Menyusun jadwal yang akan

dilakukan oleh project manager

untuk pengerjaan

Mengerjakan

proyek

Mengerjakan proyek sesuai jadwal

yang telah dibuat oleh direktur.

Laporan dan

dokumentasi

Melihat laporan dari

perkembangan lokasi pengerjaan

proyek.

B. Rancangan Sistem Usulan

Rancangan Usulan

Admin Sistem Project ManagerDirektur

Start

Login

Database

Verifikasi Login

Tampilan Menu Utama

Yes

No

User

Supplier

Material

Pembelian Material

Surat Jalan Material

Proyek

Approval Proyek

Proyek

Logout

End

Master

Projek

Transaksi

Gambar 4.3 Rancangan Sistem Usulan

Sistem Informasi Monitoring.. Andry, JF

216

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Rancangan usulan pada perancangan sistem

inforrmasi monitoring proyek furniture di lapangan

menggunakan database sebagai central

penyimpanan data-data dan tempat untuk

memperoleh informasi dari perkembangan

pengerjaan proyek antara 3 aktor yaitu, direktur

sebagai pimpinan PT. XYZ, project manager,

admin, dan pemilik proyek.

Tabel 4.3 Job Description Aktor Yang Terlibat

Aktor Job Description

Direktur =

Pimpinan

Perusahaan

Memiliki tugas untuk melakukan

input form supplier, melihat

material yang sudah digunakan

dalam pengerjaan dan sisa stok

material di gudang, melakukan

input proyek yang dikerjakan atau

sudah dikerjakan. melakukan

approval material yang telah

diminta project manager melalui

P.O. melakukan persetujuan data

rework yang di input oleh pemilik

proyek jika terjadi dalam

pengerjaan proyek ada perubahan

ketika proyek sedang berjalan..

Administrasi

= karyawan

bidang

logistik

Memiliki tugas untuk mengelola

user, melihat data supplier yang

telah diinput oleh direktur.

melakukan input material dan

melihat sisa material yang sudah

digunakan. melakukan pembelian

bahan material yang akan

digunakan melalui supplier.

membuat surat jalan material yang

telah dipesan dan di approval oleh

direktur.

Manager

Proyek =

Pelaksana

Proyek

Memiliki tugas untuk Project

Manager melihat sisa material.

Project Manager melihat proyek

yang dikerjakan. Project Manager

membuat P.O material untuk

memesan material.

Direktur

Supplier

Material

Proyek

Approval Proyek

Admin

User

Pembelian Material

Surat Jalan Material

Project Manager

P.O Proyek

Login

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

<<include>>

Gambar 4.4 Rancangan Usulan Use Case Diagram

Tabel 4.4 Deskripsi Sistem Usulan Use Case

Diagram

Nama Use

Case

Deskripsi

Login Melakukan autentifikasi user

sebagai pengguna atau admin

Proyek Direktur melakukan input nama

dan alamat proyek yang akan

dikerjakan

Approval

Proyek

Direktur melakukan approval

atau persetujuan atas P.O Proyek

yang diinput oleh manager

Proyek

User Admin melakukan penambahan

dan penghapusan user yang

menggunakan sistem.

Supplier Admin melakukan input

penambahan dan penghapusan

nama-nama supplier.

Material Admin input data material yang

digunakan selama pengerjaan

proyek, dan mengetahui sisa stok

pada gudang.

Pembelian

Material

Admin memesan bahan baku

material kepada supplier

Surat Jalan

Material

Admin membuat surat jalan

material yang telah di approval

oleh direktur.

P.O Proyek Project Manager membuat P.O

untuk memesan material yang

dibutuhkan dilapangan

C. Perancangan Basis Data

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 213-221

217

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Dalam perancangan basis data pada Aplikasi

monitoring proyek ini yang dilakukan hanya

membuat diagram-ER, Normalisasi.

S.J

* No_sj

Tanggal

Id_proyek

Kode_proyek

Nama_proyek

Lokasi_proyekApproved

1

Status

Nama_proyek

Lokasi_proyek

Kode_proyek

1

Nama_proyek

Lokasi_proyek

Kode_proyek

User Proyekmemiliki1 1

Password

Username

* Id_user

* Id_approved

Tanggal

Id_po_proyek

buat

1

* Id_proyek

1

1

Kondisi

Jumlah

Material

Nama_supplier

Supplier

* Id_supplier

Telp

Alamat

Nama

melaui

M

* Id_po_proyek

Tanggal

Id_proyek

Nama_proyek

Lokasi_proyek

Status

Pembelian Material

Kode_jom Material

JumlahMaterial

M

Tanggal

M

buat P.O1 1

Level

* Id_jom * Id_material

1 1

memesanmelakukan

memliki

Status_proyek

Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Diagram-ER (ERD) atau Entity Relationship

Diagram adalah suatu penyajian data dengan

menggunakan Entity dan Relationship yang

dimaksudkan agar dapat mudah dimengerti oleh

pemakai dan mudah disajikan oleh perancang basis

data. Gambar 4.5 merupakan diagram-ER dari

rancangan basis data yang akan dibuat.

D. Struktur Tampilan

Struktur menu dibuat sebagai gambaran mengenai

skema aplikasi yang akan dirancang. Berikut

merupakan struktur menu perancangan sistem

informasi monitoring proyek furniture.

New

User

Edit

Transaksi

Surat Jalan Material Proyek

Delete

Menu Utama Login

Proyek

Proyek

P.O Proyek

Approval Proyek

Pembelian Material

Delete

Add

Edit

Add

Edit

Master

Material

Supplier

New

New

Edit

Edit

Delete

Delete

Gambar 4.6 Struktur Tampilan Menu

E. Rancangan Layar

Desain layar merupakan suatu alat masukan data

yang mana dibutuhkan dalam proses pembuatan

laporan-laporan yang diinginkan, dapat diterima

dan dimengerti. Berikut tampilan dan struktur

desain input yang akan dirancang pada sistem

diantaranya:

Form Menu Utama

Sistem Informasi Monitoring.. Andry, JF

218

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

File View

Menu Utama

Master

UserSupplierMaterialProyek

Projek

P.O ProyekApproval Proyek

Transaksi

Pembelian MaterialSurat Jalan Material Proyek

Gambar 4.7 Rancangan Form Menu Utama

Form Login

Username

Password

Level

Form Login

Login

Gambar 4.8 Rancangan Form Login

E. Sequence Diagram

Sequence Diagram Login User

Halaman Login Halaman Utama

: User

1 : Input Username()

2 : Input Password()

3 : Validasi()

4 : Data Tidak Valid()5 : Data Valid()

6 : Login Sukses()

Gambar 4.9 Rancangan Usulan Sequence Diagram

Login User

Sequence Diagram Proyek

: Direktur

Halaman Menu Utama Halaman Master Proyek

1 : Pilih Menu Master()

2 : Klik Proyek()

3 : Edit()

4 : Validasi()5 : Data Berhasil Disimpan()

Gambar 4.10 Rancangan Usulan Sequence

Diagram Proyek

Sequence Diagram Approval Proyek

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 213-221

219

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

: Direktur

Halaman Menu Utama Halaman Projek Approval Proyek

1 : Pilih Menu Projek()

2 : Klik Approval Proyek()

3 : View Approval Proyek()

4 : Tampil Approval Proyek()

Gambar 4.11 Rancangan Usulan Sequence

Diagram Approval Proyek

Sequence Diagram User

Halaman Menu Utama Halaman Master User

: Admin

1 : Pilih Menu Master()

2 : Klik User()3 : New()

4 : Validasi()5 : Data Berhasil Disimpan()

6 : Edit()

7 : Validasi()8 : Data Berhasil Disimpan()

9 : Delete()

10 : Validasi()11 : Data Berhasil Dihapus()

Gambar 4.12 Rancangan Usulan Sequence

Diagram User

Sequence Diagram Supplier

Halaman Menu Utama Halaman Master Supplier

: Admin

1 : Pilih Menu Master()

2 : Klik Supplier()3 : New()

4 : Validasi()

5 : Data Berhasil Disimpan()

6 : Edit()

7 : Validasi()8 : Data Berhasil Disimpan()

9 : Delete()

10 : Validasi()

11 : Data Berhasil Dihapus()

Gambar 4.13 Rancangan Usulan Sequence

Diagram Supplier

Sequence Diagram Material

Halaman Menu Utama Halaman Master Material

: Admin

1 : Pilih Menu Master()

2 : Klik Material()3 : New()

4 : Validasi()5 : Data Berhasil Disimpan()

6 : Edit()

7 : Validasi()8 : Data Berhasil Disimpan()

9 : Delete()

10 : Validasi()11 : Data Berhasil Dihapus()

Gambar 4.14 Rancangan Usulan Sequence

Diagram Material

Sistem Informasi Monitoring.. Andry, JF

220

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Sequence Diagram Pembelian Material

: Admin

Halaman Menu Utama Halaman Transaksi Pembelian Material

1 : Pilih Menu Transaksi()

2 : Klik Pembelian Material()3 : Add()

4 : Validasi()

5 : Data Berhasil Disimpan()

6 : Edit()

7 : Validasi()

8 : Data Berhasil Disimpan()

9 : Delete()

10 : Validasi()

11 : Data Berhasil Dihapus()

Gambar 4.15 Rancangan Usulan Sequence

Diagram Pembelian Material

Sequence Diagram Surat Jalan Material

: Admin

Halaman Menu Utama Halaman Transaksi Surat Jalan Material

1 : Pilih Menu Transaksi()

2 : Klik Surat Jalan Material()3 : Edit()

4 : Validasi()

5 : Data Berhasil Disimpan()

Gambar 4.16 Rancangan Usulan Sequence

Diagram Surat Jalan Material

Sequence Diagram P.O Proyek

Halaman Menu Utama Halaman Projek P.O Proyek

: Project Manager

1 : Pilih Menu Projek()

2 : Klik P.O Proyek()3 : Add()

4 : Validasi()5 : Data Berhasil Disimpan()

6 : Edit()

7 : Data Berhasil Disimpan()

8 : Validasi()

9 : Delete()

10 : Validasi()11 : Data Berhasil Dihapus()

Gambar 4.17 Rancangan Usulan Sequence

Diagram P.O Proyek

5. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Sistem informasi monitoring proyek furniture

secara online ini adalah media yang dapat

digunakan untuk menyampaikan data atau

informasi dari dan ke proyek sehingga stakeholder

yang terlibat dapat monitoring pekerjaan dengan

baik..

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran

yang membangun untuk kemajuan PT XYZ dimasa

depan yaitu : (1) Penambahan fitur chatting pada

hak akses admin, project manager , dan direktur

sehingga pihak admin, project manager , dan

direktur dapat melakukan pembicaraan secara

(realtime) dan tidak perlu bertemu secara langsung

karena telah diwakili oleh system. (2) Penambahan

fitur Meeting Schedule pada sistem sebagai

informasi untuk pertemuan pihak-pihak terkait,

baik itu meeting rutin maupun meeting mendadak.

(3) Penambahan fitur Gallery Report pada sistem

sebagai informasi berupa gambar keadaan proyek.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Dennis, Alan., Wixom, Barbara Haley.,

and Roth, and Tegarden, David. (2005)

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi , 9(2), 2016, 213-221

221

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, P-Issn 1979-0767

Systems Analysis and Design with UML

Version 2.0, An Object-Oriented

Approach, Second Edition, John Wiley &

Sons, Inc

[2]. Mudjahidin dan Nyoman Dita Pahang

Putra, Rancang bangun siste informasi

monitoring perkembangan proyek berbasis

web studi kasus di dinas bina marga dan

pemantusan, Jurnal Teknik Industri, Vol.

11, No. 1, Februari 2010: 75–83

[3]. Siddique, Qasim. (2010) Unified modeling

language to object oriented software

development, International Journal of

Innovation, Management and Technology,

Vol. 1, No. 3, August 2010, ISSN: 2010-

0248.

[4]. Powel, Gavin, Beginning Database

Design, Wiley Publishing, Inc, 2006.

[5]. Schwalbe, Kathy., Information

Technology Project Management. Revised

Sixth Edition, Course Technology,

Cengage Learning, Boston, MA 02210,

USA, 2011.

[6]. Tata Sutabri, Sistem Informasi

Manajemen, Penerbit Andi, 2005.

[7]. Westland, Jason., 2006, The Project

Management Life Cycle, 525 South 4th

Street, #241, Philadelphia PA19147, USA,

ISBN 0 7494 4555 6

[8]. Yeates, Donald and Wakefield, Tony.,

Systems Analysis and Design, Prentice

Hall, Second Edition, England, 2004.

[9]. http://www.krakatau-

it.co.id/Blog/Detail/?UserKey=Sistem-

Informasi-Manajemen-Control-

Monitoring-Proyek diakses tgl 6

Nopember 2015.

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 2016

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767

AUTHOR INDEX

Fitroh 135

Armono, Ilham 147

Septiandani, Ditha 159

Subiyakto, A’ang 159

Nurmiati, Evy 159

Marhamah 167

Hidayatuloh, Sarip 167

Irawan, Ari 167

Laksono, Andrie Tri 177

Utami, Meinarini Catur 177

Sugiarti, Yuni 177

Khudzaeva, Eva 191

Krispriana, Aprisya 203

Kumaladewi, Nia 203

Rahajeng, Elsy 203

Andry, Johanes Fernandes 213

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 2016

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767

SUBJECT INDEX

Online BKD 135

evaluation system 135

user acceptance 135

effort expectancy 135

facilitating conditions 135

performance expectancy 135

Tri Dharma College 135

UTAUT 135

IBM SPSS 22 135

Microsoft Excel 135

Software Open Source 147

Slims 147

Repository 147

College 147

Measurement System Information 159

Success Model DeLone and McLean159

Smart PLS 159

e-commerce systems 167

RAD 167, 177, 203

UML 167, 177, 203

PHP 167, 177

MySql 167, 177

Blackbox testing 167

PT. Harapan Nusantara Sentosa 167

Information Systems 177

Scheduling 177

FKK UMJ 177

Lectures 177

Genetic Algorithm 177

Forecast rainfall 191

regional characteristics 191

classification mining 191

decision tree 191

Computer Assisted Test 203

Ministry of Religious Affairs 203

Exam 203

Code Igniter 203

Furniture Manufacturers 213

Project Manager 213

Monitoring 213

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 2016

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767

PETUNJUK PENULISAN NASKAH

BERKALA STUDIA INFORMATIKA JURNAL SISTEM INFORMASI

1. Tulisan merupakan karya orisinil penulis (bukan plagiasi) dan belum pernah

dipublikasikan atau sedang dalam proses publikasi pada media lain yang

dinyatakan dengan surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai Rp.

6000;

2. Naskah dapat berupa konseptual atau hasil penelitian;

3. Naskah dapat berbahasa Indonesia dan Inggris;

4. Naskah harus memuat informasi keilmuan dalam bidang Sistem Informasi

5. Aturan penulisan adalah sebagai berikut:

a. Judul. Ditulis dengan huruf kapital, maksimum 12 kata diposisikan di

tengah (centered);

b. Nama penulis. Ditulis utuh, tanpa gelar, disertai afiliasi kelembagaan

dan email;

c. Abstrak. Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris antara 100-

200 kata;

d. Sistematika penulisan

Naskah Konseptual sistematikan sebagai berikut:

1) Judul;

2) Nama penulis (tanpa gelar akademik), nama dan afiliasi kelembagaan

penulis dan email;

3) Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris,

antara 100-200 kata;

4) Kata-kata kunci, antara 2-5 konsep;

5) Pendahuluan

6) Sub judul (sesuai dengan keperluan pembehasan)

7) Simpulan; dan

8) Pustaka Acuan (hanya memuat sumber-sumber yang dirujuk).

Kemudian untuk naskah hasil penelitian sebagai berikut:

1) Judul;

2) Nama penulis (tanpa gelar akademik), nama dan alamat afiliasi

kelembagaan penulis, dan email;

3) Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris, antara 100-200 kata;

4) Kata kunci, antara 2-5 konsep;

5) Pendahuluan: berisi latar belakang;

6) Metode

7) Pembahasan

8) Simpulan;

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 2016

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767

9) Pustaka acuan (hanya untuk sumber-sumber yang dirujuk).

e. Ukuran kertas yang digunakan adalah kerta HVS 70 gram, ukuran A4,

margin: atas 3 cm, bawah 2 cm, kiri 3 cm, dan kanan 2 cm;

f. Panjang naskah antara 5 s.d 15 halaman, spasi 1 huruf Times New

Romans, ukuran 10;

g. Rujukan dalam pembahasan ditandai nomor pustaka yang dirujuk dalam

kurung siku, contoh: [1]. Setiap rujukan disertai dengan keterangan

yang mengacu pada daftar pustaka yng primer, mutkhir dan relevan

h. Daftar Pustaka:

[1] Ludeman, L. C., 1987, Fundamental of Digital Signal Processing,

Singapore, John Wiley & Sons, Inc.

[2] …………

i. Simpulan: artikel ditutup dengan kesimpulan;

j. Biografi singkat: biografi penulis mengandung unsur nama (lengkap

dengan gelar akademik), tempat tugas, riwayat pendidikan formal (S1,

S2, S3), dan bidang keahlian akademik;

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 2016

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767

PROSES PENYUNTINGAN OLEH MITRA BESTARI DAN PUBLIKASI

Naskah sebelum diberikan ke Mitra Bestari akan ditinjau ulang oleh tim Redaksi

Studia Informatika Jurnal Sistem Informasi dengan melakukan blind review.

Apabila masih ditemukan kesalahan dengan format penulisan Naskah maupun

kelengkapan data, Tim Redaksi akan meminta Penulis untuk memperbaikinya.

Selanjutnya, Naskah akan dinilai dan dievaluasi Mitra Bestari secara semu ganda

(double blind). Naskah akan ditinjau dan dievaluasi oleh dua atau lebih Mitra

Bestari berkenaan dengan kompetensinya terhadap Naskah yang telah dikirimkan.

Mitra Bestari menentukan Naskah yang dikirim layak atau tidak untuk

dipublikasikan. Adapun keputusan yang diambil oleh Mitra Bestari terkait yaitu,

diterima, direvisi, dan ditolak. Keputusan yang ditetapkan oleh Mitra Bestari

adalah final.

Hasil penilaian dari Mitra Bestari akan dikirim melalui e-mail atau langsung untuk

direvisi oleh Penulis dan akan diperiksa kembali hasil refisi penulis oleh Mitra

Bestari. Selanjutnya, ketika sudah disepakati maka Naskah siap untuk

dipublikasikan.

Penulis akan menerima informasi dari Tim Redaksi mengenai Naskah yang telah

dikirim. Hasil final yang diterima untuk dipublikasikan di Studia Informatika Jurnal

Sistem Informasi akan dikirim masing-masing 2 (dua) eksemplar dan diberikan fee

Penulis ke alamat dan rekening Penulis yang bersangkutan. Tim Redaksi sangat

berterima kasih dan mengharapkan kontribusi dari Penulis untuk penerbitan

berikutnya.

Terima Kasih

[email protected]

Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, 9(2), 2016

Copyright ©2016, Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi, p-ISSN 1979-0767

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan terbitnya Studia Informatika: Jurnal Sistem Informasi Volume 9, No. 2 Edisi

Oktober 2016, kami atas nama dewan redaksi mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada para dewan editor dan mitra bestari yang terlibat aktif dalam

penyuntingan naskah/manuskrip hingga menjadi artikel yang layak untuk diterbitkan.

Pada kesempatan ini, ijinkan kami atas nama pimpinan redaksi menyampaikan

penghargaan yang setinggi – tingginya kepada :

1. M. Qomarul Huda, Ph.D

2. Aang Subiyakto, M.Kom

Semua saran dan kontribusi yang telah bapak/ibu berikan dalam proses penyuntingan

naskah hingga menjadi artikel yang layak terbit sangat berharga bagi pengembangan jurnal

berkala ilmiah ini ke depan.

Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut dan terus ditingkatkan.

Wassalam,

Pimpinan Redaksi,

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis