Jurnal seminar.....
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Jurnal seminar.....
PENGARUH TOTAL MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP KINERJA KUALITAS
PRODUK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Organisasi membutuhkan suatu alat untuk mencapai
tujuannya. Alat tersebut salah satunya adalah manajemen.
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya
organisasi (Richard L.Daft 2002:8). Manajemen dapat
membantu suatu kinerja dari organisasi menjadi lebih
berkualitas, dan oleh karena itu sering disebut sebagai
manajeman kualitas. Penerapan manajemen kualitas inilah
yang nantinya akan meningkatkan suatu kinerja dalam
organisasi.
Di dalam suatu organisasi bisnis, terutama bisnis
manufaktur, kinerja dari perusahaan dapat diukur dalam
beberapa cara, yaitu dari segi kinerja keuangan, kinerja
produk dan kinerja operasional (Lakhal, et al. 2006). Namun
dari perspektif pelanggan, suatu kinerja dari suatu
perusahaan, biasanya dilihat dari kualitas produk yang
dihasilkan. Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang
untuk memberikan hasil / kinerja yang sesuai atau melebihi
dari apa yang diinginkan pelanggan ( Kotler ).
Pengukuran kualitas suatu produk dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya dengan melihat rasio produk cacat,
klaim garansi, value yang dihasilkan, dan lain sebagainya.
Namun saat ini, pandangan mengenai kualitas berubah dan
bukan hanya ditinjau dari suatu konsep kualitas saja. Crosby
( 1996) mendefinisikan suatu produk yang berkualitas apabila
produk tersebut memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasan
konsumen. Ciptani (1999) dalam Kiswanto (2007) juga
mengatakan bahwa produk yang berkualitas juga harus memenuhi
kriteria kepuasan konsumen. Sedangkan Garvin yang dikutip
oleh Gaspersz, untuk menentukan kualitas produk, dapat
dimasukkan ke dalam 6 (enam) dimensi, yaitu : Performance,
Feature, Reliability, Conformance, Durability, Service
Ability, Aesthetic, Fit and Finish. Sehingga kinerja
kualitas produk dari suatu perusahaan bisa diukur dengan
baik melalui persepsi pelanggan mengenai kualitas produk
perusahaan yang bersangkutan.
Dalam hubungannya dengan kualitas, suatu konsep
manajemen diterapkan agar dapat meningkatkan kualitas dari
perusahaan tersebut, baik itu kualitas keuangan,
operasional, sumber daya, produk yang dihasilkan, maupun
kualitas lain yang bisa ditingkatkan dengan konsep manajemen
tersebut. Dalam penelitian ini konsep manajemen itu adalah
manajemen kualitas. Suatu perusahaan melakukan manajemen
kualitas agar dapat meningkatkan kinerja dari berbagai aspek
seperti keuangan dan operasional, yang jika dilihat dari
perpektif pelanggan, akan meningkatkan kualitas dari produk
yang dihasilkan tersebut. Sehingga dapat dikatakan penerapan
manajemen kualitas dapat meningkatkan kualitas kinerja
produk dari suatu perusahaan.
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan
dengan pengaruh manajemen kualitas terhadap kinerja
kualitas. Penelitian pertama berjudul “Interaction Effects Of
Management Accounting Systems And Process Quality Management On Product
Quality Performance” Maiga (2008). Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa proses manajemen kualitas berpengaruh
terhadap kinerja kualitas produk, baik itu internal maupun
eksternal. Penelitian lain yang dilakukan Sunarko(1998)yang
berjudul ” Kontribusi Manajemen Kualitas Terhadap Kualitas
Produk Dan Kinerja Manufaktur” juga menghasilkan kesimpulan
yang sama. Dalam penelitian ini, dari uji independensi
dibuktikan adanya kaitan antara beberapa elemen aspek
manajemen kualitas yang mempunyai ketergantungan yang kuat
dengan dampak manajemen kualitas.
Dari hasil penelitian sebelumnya, manajemen kualitas
mempengaruhi kinerja kualitas, baik dari sisi internal
maupun eksternal. Namun pengukuran kinerja kualitas suatu
produk dilakukan dengan menggunakan suatu konsep kualitas,
sehingga penulis bermotivasi membuat penelitian yang
berjudul “Pengaruh Manajemen Kualitas Terhadap Kinerja
Kualitas Produk” dengan pengukuran kualitas dari persepsi
pelangan. Hal ini dilakukan karena produk yang berkualitas
didefinisikan sebagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan,
keinginan dan kepuasan konsumen(Crosby,1996), sehingga
kualitas produk yang sesungguhnya dapat diukur berdasarkan
persepsi dari pelanggan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut perumusan masalah
dinyatakan sebagai berikut:
”Apakah ada pengaruh total manajemen kualitas terhadap
kinerja kualitas produk?”
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh total manajemen kualitas terhadap kinerja
kualitas produk
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
praktek untuk membuktikan fenomena mengenai adanya
pengaruh total manajemen kualitas terhadap kinerja
kualitas produk dari perusahaan manufaktur sehingga total
manajemen kualitas dapat lebih luas digunakan oleh
perusahaan manufaktur yang ada, khususnya di Yogyakarta.
BAB II
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Manajemen
Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang
ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2.1.1. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen menurut Handoko (2000:21) yaitu:
1. Planning
Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau
penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan
strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode
sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai
tujuan.
2. Organizing
Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
a. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-
kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan
organisasi.
b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau
kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut
ke arah tujuan.
c. Penugasan tanggung jawab tertentu
d. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada
individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
3. Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan
(recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan
dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan
kerja yang menguntungkan dan produktif.
4. Leading
Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat
atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang
diinginkan dan harus mereka lakukan.
5. Controlling
Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan
cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Sedangkan Daft (2003:6) membagi manajemen menjadi empat
fungsi saja berikut penjelasannya:
1. Planning, merupakan fungsi manajemen yang berkenaan
dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi
di masa depan dan untuk memutuskan tugas-tugas dan
sumber daya-sumber daya yang digunakan dan dibutuhkan
untuk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan
dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam
departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke
departemen.
3. Leading fungsi manajemen yang berkenaan dengan
bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi
karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling fungsi manajemen yang berkenaan dengan
pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga
organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai
dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila
diperlukan.
2.2. Manajemen Kualitas
Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang
ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Kualitas dalam kerangka ISO
9000 didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari
suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk
tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Definisi ini
menekankan pada kepuasan pelanggan dimana sebagai obyek yang
kebutuhannya dipenuhi oleh suatu produk. Jadi Manajemen
kualitas adalah adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen
keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu
suatu perusahaan organisasi. Sedangkan ISO 8402 (Quality
Vocabulary) mendefinisikan Manajemen Kualitas sebagai semua
aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan
tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-
alat seperti:
1. Perencanaan kualitas (quality planning)
Adalah penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan
untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.
2. Pengendalian kualitas (quality control)
Adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang
digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
3. Jaminan kualitas (quality assurance)
Adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang
diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan
kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan
kebutuhan untuk kualitas tertentu.
4. Peningkatan kualitas (quality improvement)
Adalah tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan
nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan
efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas
melalui struktur organisasi.
Meskipun Manajemen Kualitas dapat didefinisikan berbeda-
beda namun pada dasarnya Manajemen Kualitas berfokus pada
perbaikan terus-menerus untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Dengan demikian Manajemen Kualitas berorientasi pada proses
yang mengintegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok-
pemasok (supplier), dan para pelanggan (customers), di
lingkungan perusahaan (corporate environment). Hal ini berarti
bahwa Manajemen Kualitas merupakan kemampuan atau
kapabilitas yang melekat dalam sumber daya manusia serta
merupakan proses yang dapat dikontrol dan bukan suatu
kebetulan belaka.
2.3. Kualitas Kinerja Produk
Goetsch dan Davis (dalam Tjiptono, 2005:10) menjelaskan
bahwa kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan
Henceberkata bahwa “The quality of a product or service is the fitness of that
product or service for meeting its intended used as required by the customer”.
Kualitas, oleh J.R. Evans dan W.M. Lindsay dalam buku “The
Management and Control of Quality”, diartikan sebagai:
Kesempurnaan, Konsistensi, Menghilangkan kerugian, Kecepatan
pengiriman, Proses mengikuti prosedur dan kebijakan,
Menghasilkan produk yang baik dan berguna, Melakukan yang
benar dari awal, Memanjakan atau menyenangkan pelanggan dan
Pelayanan dan kepuasan total bagi pelanggan.
Kualitas banyak didefinisikan secara berbeda oleh banyak
ahli. Dalam penelitian ini, kualitas diasumsikan sebagai
kemampuan suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dalam pendefinisian kualitas, ada kessamaan diantara
beberapa ahli yaitu diorientasikan kepada pemenuhan
kebutuhan pelanggan. Sehingga dalam penelitian ini,
pengukuran kinerja kualitas produk adalah menggunakan
persepsi pelanggan.
Menurut Suripto ( 1996 : 10), persepsi adalah proses
yang dilakukan seseorang dalam memahami informasi dan proses
pemahaman melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan.
Persepsi inilah yang kemudian membentuk sikap dan
mempengaruhi perilaku dengan menginterpretasikan pemahaman
yang diperoleh (Gibson, 1997:144). Sehingga persepsi dapat
didefinisikan sebagai aktivitas seseorang dalam memberikan
penilaian terhadap sesuatu sesuai dengan cara pikirnya dan
memberikan respon sesuai dengan pengetahuan yang didapatnya.
Persepsi pelanggan mengenai kinerja kualitas produk
adalah penilaian yang dilakukan pelanggan mengenai bagaimana
suatu produk memenuhi kebutuhan dan memberikan respon sesuai
hasil penilaian tersebut. Pengukuran kinerja kualitas,
sejatinya memang bias dilakukan dengan menggunakan respon
yang diperoleh perusahaan seperti banyaknya klaim, kritik,
rasio produk cacat respon lain mengenai kualitas produk.
Namun dalam penelitian ini digunakan persepsi pelanggan
secara langsung karena tidak semua respon mengenai kualitas
dapat diterima oleh perusahaan, karena semua persepsi
mengenai kinerja kualitas produk itu sendiri adalah
penilaian subjektif yang belum tentu memberikan feedback
langsung kepada perusahaan.
2.4. Hubungan antara Manajemen Kualitas terhadap Kualitas
Kinerja Produk
Dalam hubungannya dengan kualitas, suatu konsep
manajemen diterapkan agar dapat meningkatkan kualitas dari
perusahaan tersebut, baik itu kualitas keuangan,
operasional, sumber daya, produk yang dihasilkan, maupun
kualitas lain yang bias ditingkatkan dengan konsep manajemen
tersebut.
Dalam konsep manajemen kualitas, semua aspek dari
organisasi diharapkan melaksanakan semua kebijakan kualitas
sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja
perusahaan dilihat dari berbagai aspek seperti keuangan,
operasaional, produk maupun aspek-aspek lainnya. Dalam
penilaian kinerja oleh pelanggan, aspek yang paling berperan
adalah kualitas produk. Dengan diterapkannya manajemen
kualitas, diharapkan kinerja kualitas produk meningkat
sehingga dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang nantinya
akan meningkatkan profit perusahaan.
2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh manajemen kualitas terhadap
kinerja kualitas pernah dilakukan sebelumnya.. Penelitian
pertama berjudul “Interaction Effects Of Management Accounting Systems
And Process Quality Management On Product Quality Performance” (Maiga,
2008). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa proses
manajemen kualitas berpengaruh terhadap kinerja kualitas
produk, baik itu internal maupun eksternal. Penelitian lain
yang dilakukan Sunarko(1998)yang berjudul ” Kontribusi
manajemen kualitas terhadap kualitas produk dan kinerja
manufaktur” juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Dalam
penelitian ini, dari uji independensi dibuktikan adanya
kaitan antara beberapa elemen aspek manajemen kualitas yang
mempunyai ketergantungan yang kuat dengan dampak manajemen
kualitas.
2.6. Pengembangan Hipotesis
Dalam konsep manajemen kualitas, semua aspek dari
organisasi diharapkan melaksanakan semua kebijakan kualitas
sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja
perusahaan dilihat dari berbagai aspek seperti keuangan,
operasaional, produk maupun aspek-aspek lainnya. Dalam
penilaian kinerja oleh pelanggan, aspek yang paling berperan
adalah kualitas produk. Dengan diterapkannya manajemen
kualitas, diharapkan kinerja kualitas produk meningkat
sehingga dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang nantinya
akan meningkatkan profit perusahaan.
Penelitian mengenai pengaruh manajemen kualitas terhadap
kinerja kualitas pernah dilakukan sebelumnya.. Penelitian
pertama berjudul “Interaction Effects Of Management Accounting Systems
And Process Quality Management On Product Quality Performance” (Maiga,
2008). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa proses
manajemen kualitas berpengaruh terhadap kinerja kualitas
produk, baik itu internal maupun eksternal. Penelitian lain
yang dilakukan Sunarko(1998)yang berjudul ” Kontribusi
manajemen kualitas terhadap kualitas produk dan kinerja
manufaktur” juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Dalam
penelitian ini, dari uji independensi dibuktikan adanya
kaitan antara beberapa elemen aspek manajemen kualitas yang
mempunyai ketergantungan yang kuat dengan dampak manajemen
kualitas.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ha : Terdapat pengaruh antara manajemen kualitas
terhadap kinerja kualitas produk
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian empiris yaitu
penelitian yang dapat diuji secara statistik.
3.2. Obyek, Populasi dan Sampel
Objek penelitian ini adalah perusahaan menengah keatas
didaerah Yogyakarta yang sudah menerapkan manajemen
kualitas dan masyarakat umum sebagai pelanggan dari
perusahaan tersebut. Sebelum penelitian ini dilakukan, pre-
survey akan dilaksanakan untuk mengetahui perusahaan apa
saja di Yogyakarta yang telah melakukan manajemen kualitas.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan di
Yogyakarta yang sudah menerapkan manajemen kualitas dan
seluruh masyarakat Yogyakarta sebagai pelanggan dari
perusahaan tersebut. Teknik penentuan sampel yang digunakan
adalah random sampling, yaitu teknik penentuan sampel secara
acak (Jogiyanto, 2010).
3.3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel
dependen dan variabel independen. Variabel independen
adalah kinerja kualitas produk, sedangkan variabel dependen
adalah manajemen kualitas.
3.4. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi dari masing- masing variabel adalah
sebagai berikut:
Variabel Konsep Dimensi Indikator ElemenTotal
Manajeme
n
Kualitas
Total
Manajemen
kualitas
merupakan
konsep
perbaikan
yang
dilakukan
Kuesioner
yang
dikembangk
an
Setiawan
(2006)
Semuakaryawandilatihlintasbagiansehinggadapatsalingmelengkapi
Semuakaryawanmemperoleh
Skala
Likert
secara terus
menerus ,yang
melibatkan
semua
karyawan di
setiap level
organisasi,
untuk
mencapai
kualitas yang
‘exellent’
dalam semua
aspek
organisasi
melalui
proses
manajemen
(Dipietro,199
3;Greg et
al,1994)
pelatihanuntukmelakukanberbagaijenis tugas
Semuakaryawandilatihketrampilanuntukmenyelesaikan masalah
Semuakaryawanmemperolehpelatihandanpengembanganketrampilansecarateratur
Perusahaanmengelolaprogrampelatihandanpengembanganberdasarkanprinsip-prinsipkualitas
Manajemenmengakuidanmenghargaiprestasiataspeningkatansemua aspekkualitas
Manajemenmemberikandukunganfasilitasuntukprogrampeningkatansemua aspekkualitas
Semuapimpinanberperanserta dalamprosespeningkatansemua aspekkualitas
Semuapimpinanselalumendorongketerlibatan karyawandalamprosespeningkatansemua aspekkualitas
Semuapimpinanselalumenyebarluaskanupaya-upayameningkatkan semuaaspekkualitas
Manajemenmenyebarluaskanvisi dan
kebijakanmutuperusahaanke seluruhkaryawan
Perusahaanselalumenyelidikipeluangperbaikanberkelanjutan atasperalatandan metodebaru
Perusahaanselalumelakukanperbaikanterusmeneruspada semuabagiantanpamenunggupermasalahan muncul
Perusahaanselaluberkomunikasi denganpemasokuntukmeningkatkan semuaaspekkualitas
Perusahaanselalumempertimbangkanmasukan
darikonsumenuntukmeningkatkan semuaaspekkualitas
Perusahaanselalumenetapkantargetperbaikanberkelanjutan padastandartertentu
Perusahaanselalumenyelesaikanpermasalahan konsumensegeradengantepat
Perusahaanmembinahubunganlangsungdengankonsumen
Perusahaanselalumengukurkepuasankonsumen
Perusahaanselalumerencanakan kebutuhanmaupunharapan
konsumenyang akandating
Perusahaanselaluberusahamemenuhikebutuhankonsumen
Perusahaanselalumenyebarluaskankebutuhankonsumenpadaseluruhkaryawan
Perusahaanselalumengidentifikasikebutuhankonsumen
Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas proseskerja
pesaing Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas produk
pesaing Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas pelayanan pesaing
Semua peralatan dan proses kerja berlangsungdi bawah kendalistatistik (Statistic Processing control)
Perusahaan selalu memanfaatkan teknik statistik untuk mengurangi penyimpangan proses kerja
Perusahaan selalu menggunakankartu dan grafik untuk mengendalikan proses kerja
Perusahaan membentuk
kelompok kerja lintas fungsional untukmengelola semua aspekkualitas
Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan padasemua bagian untuk mengelola semua aspekkualitas
Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilankeputusan secara proporsional
Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran
Banyak masalah telah diselesaika
n oleh kegiatan kelompok kerja
Perusahaanmenerapkangagasankaryawanpada proseskerja
Kinerja
Kualitas
Produk
Kualitas
produk adalah
kemampuan
suatu barang
untuk
memberikan
hasil /
kinerja yang
sesuai atau
melebihi dari
apa yang
diinginkan
pelanggan
( Kotler )
Kuesioner
yang
dikembangk
an Mifta
chudin
(2010)
Dapatmenyimpanuang kertassesuaikebutuhan
Dapatmenyimpankartuidentitas(KTP/SIM)
DapatmenyimpanATM
Terdapatpenjelasanbagaimanamerawatdompet yangbenar.
Terdapatjaminankeaslianbahan.
Tidak mudahrobek.
Tidak mudahtergores
Dapatdigunakandalam waktuyangrelative
Skala
Likert
lama Kancing danresletingdapatberfungsidengan baik
Bentukmenarik
Warnamenarik
Memilikikantongpemisahyang lain
Bahansesuaidengankebutuhan
Dompettidakmenyimpangdarispesifikasi
Nampak danterkesanberkualitas
Memuaskan
3.5. Model Penelitian
Manajemen Kinerja Kualitas
3.6. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Data ini diperoleh dengan melakukan penyebaran
kuesioner pada bagian manajemen dari perusahaan yang menjadi
sampel untuk kuesioner mengenai manajemen kualitas, dan
menyebarkan kuesioner mengenai kinerja kualitas produk
kepada masyarakat sekitar perusahaan sebagai pelanggan yang
mempersepsikan kinerja kualitas produk. Kuesioner yang
digunakan antara lain:
1. Bagian pertama merupakan kuesioner mengenai manajemen
kualitas. Pengukuran mengenai manajemen kualitas ini
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Setiawan
(2006). Setiap responden diminta menjawab 22 (dua
puluh dua) pertanyaan mengenai manajemen kualitas
dalam perusahaan mereka.
2. Bagian kedua merupakan kuesioner mengenai kinerka
kualitas produk. Pengukuran mengenai kinerja kualitas
produk ini menggunakan instrument yang dikembangkan
Miftachudin(2010). Setiap respomden diminta menjawab
7 (tujuh) pertanyaan mengenai persepsi mereka
mengenai kualitas produk dompet. Selanjutnya akan
dikembangkan oleh penulis menyesuaikan dengan jenis
atau merek produk yang ingin diukur.
3.7. Analisa Data
1. Uji Pendahuluan
a. Uji Alat
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh
melalui kuesioner. Pengujian yang dilakukan adalah uji
validitas dan reliabilitas. Setelah dilakukan pengujian
alat, selanjutnya menguji distribusi data yang
diperoleh dari kuesioner. Pengujian validitas dan
reliabilitas.
1) Validitas (validity) menunjukkan bahwa suatu pengujian
benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur
(Jogiyanto, 2010).Pengujian validitas yang akan
dilakukan menggunakan validitas isi dan validitas
konstruk. Validitas isi menguji tingkat seberapa
besar item-item di instrumen mewakili konsep yang
diukur. Validitas isi memuat tes yang menguji isi
yang relevan dengan tujuan yang akan diukur.
Sedangkan validitas konstruk menunjukkan seberapa
baik hasil-hasil yang diperoleh dari penggunaan
suatu pengukur sesuai teori-teori yang digunakan
untuk mendefinisikan suatu konstruk. Validitas
konstruk dapat diukur dengan menggunakan analisis
faktor (factor analysis). Suatu data dikatakan
valid,jika nilai faktor analysis> 0,4 (Analisis dan
Penyajian Data:2003). Model matematis dasaranalisis
faktor yang digunakan, yaitu sebagai berikut
(Analisis Faktor:2010) :
Fif = bf1Xi1+ bf2Xi2+ … + bfvXiv
Keterangan :
Fif = factor scores individu i dalam faktor f
bfv = koefisien faktor dalam variable v
Xiv = nilai individu I dalam variable v
2) Reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar
suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten
(Jogiyanto, 2010). Besarnya tingkat reabilitas
ditunjukkan oleh nilai koefisien reliabilitas. Suatu
data dikatakan reliabel, jika nilai Cronbach alpha
tiap variabel > 0,6. Untuk menganalisis reliabilitas
digunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach, dengan
rumus sebagai berikut (Ghiselli, 1981) :
Keterangan :
α = Cronbach’s coefficient alpha
k = jumlah pecahan
Σ σ2xi= total dari varian masing–masing pecahan
Σσ2x = varian dari total skor
b. Uji Data
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang digunakan dalampenelitian ini
terdistribusi secara normal atau tidak. Normal atau
tidaknya sebaran data menentukan uji statistik yang
akan digunakan dalam menguji hipotesis. Untuk
membuktikan apakah data dalam penelitian ini
terdistribusi normal atau tidak digunakan uji
Kolmogorov Smirnov-Z. Suatu data dikatakan
terdistribusi normal, jika nilaiprobabilitas (p) uji
Kolmogorov Smirnov-Z > 0,05, dan sebaliknya jikanilai
probabilitas (p) uji Kolmogorov Smirnov-Z < 0,05, maka
data tersebut tidak terdistribusi secara normal.
Apabila data terdistribusi normal maka statistik
parametrik dapat digunakan, sebaliknya apabila data
terdistribusi tidak normal dapat digunakan statistik
non parametrik. Pengujian normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov (Jogiyanto, 2010). Rumus uji
Kolmogorov-Smirnov (Kolmogorov–Smirnov test: 2011) :
Keterangan :
sup x= supremum dari himpunan jarak
2. Uji Hipotesis
Uji Pengaruh-Regresi
Uji hipotesis bertujuan untuk menguji pengaruh
manajemen kualitas terhadap kinerja kualitas produk
dengan menggunakan analisi regresi sedehana. Model
yang digunakan adalah sebagai berikut (Jogiyanto,
2010) :
Y= a + bx
Dimana:
Y = kinerja kualitas produk
a = konstanta
b = koefisien variabel
Hasil dari persamaan regresi tersebut kemudian akan
dianalisis dengan menggunakan uji statistik :
a.Uji-F
Pengujiannya dilakukan untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel tak bebas secara bersama-sama. RumusF-
hitung (Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi DIY Tahun 1990-2004:2007) :
Keterangan :
R = Koefisisen determinasi
k = Banyaknya variabel bebas
n = Banyaknya sampel
Maka dengan derajat keyakinan tertentu :
1) Jika F-hitung > F tabel, maka Ha diterima yang
berarti variabel independen secara
signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Jika F-hitung < F tabel, maka Ha ditolak yang
berarti variabel independen secara signifikan
tidak mempengaruhi variabel dependen.
α = 5%F-hitung
Ha
F-
Ha
DAFTAR PUSTAKA
Ciptani, Monika Kussetya. 1999. Pengukuran Biaya Kualitas : SuatuParadigma Alternatif. Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1 : 68 -83
Crosby, P.B., 1984. Quality without Tears, McGraw-Hill, New York
Ghiselli, Edwin E. (1981). Measurement Theory for the Behavioral Sciences. W.H. Freeman and Company,New York.
Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprahdan Pengalaman-Pengalaman.BPFE,Yogyakarta.
Lakhal, Lassaˆad, Federico Pasin dan Mohamed Limam. 2006. “QualityManagement Practices And Their Impact On Performance”. International
Journal of Quality & Reliability Management Vol. 23 No. 6, 2006 pp. 625-646Emerald Group Publishing Limited
Maiga, Adam S. (2008). “Interaction Effects Of Management AccountingSystems And Process Quality Management On Product Quality Performace”.Jurnal Of Applied Management Accounting Research. Vol. 6 No. 1
Sunarko, Evelyn. (1998). “Kontribusi Manajemen Kualitas TerhadapKualitas Produk Dan Kinerja Manufaktur”. Skripsi strata-1,Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Suripto, Samid. 1996. “Pengaruh Satuan Pengawasan Intern dan Gaya Ke-pemimpinan serta Persepsi Bawahan mengenai Perilaku Atasan terhadapUpaya Manajemen dalam Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan”.Disertasi PPs Upad. Bandung.
http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2063870-contoh-kuesioner-kualitas-produk-dompet/
https://sites.google.com/site/kelolakualitas/ruang-lingkup-Pengertian-Manajemen-Kualitas
http://www.damandiri.or.id/file/setiawanwicaksonounbrawlampiran1.pdf
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1manajemen/204111053/bab2.pdf
http://www.scribd.com/doc/45659380/Analisis-Faktor
http://www.scribd.com/doc/95284733/Manajemen
(http://dedylondong.blogspot.com/2011/11/kualitas-produk.html )
LAMPIRAN 1
Kuesioner mengenai total kualitas manajemen yang dikembangkan
oleh Setiawan (2006)
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat
anda, dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.
Keterangan jawaban :
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Netral
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
NO ITEM PERTANYAAN SS S N TS STS1 Perusahaan selalu
mengidentifikasi kebutuhan
konsumen2 Perusahaan selalu
menyebarluaskan kebutuhan
konsumen pada seluruh karyawan3 Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen4 Perusahaan selalu merencanakan
kebutuhan maupun harapan
konsumen yang akan dating
5 Perusahaan selalu mengukur
kepuasan konsumen6 Perusahaan membina hubungan
langsung dengan konsumen7 Perusahaan selalu menyelesaikan
permasalahan konsumen segera
dengan tepat8 Perusahaan selalu menetapkan
target perbaikan berkelanjutan
pada standar tertentu9 Perusahaan selalu
mempertimbangkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan semua aspek kualitas
10 Perusahaan selalu berkomunikasi dengan pemasok untuk meningkatkan semua aspek kualitas
11 Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian tanpa menunggu permasalahan muncul
12 Perusahaan selalu menyelidiki peluang perbaikan berkelanjutan atas peralatan dan metode baru
13 Manajemen menyebar luaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan keseluruh karyawan
14 Semua pimpinan selalu menyebar luaskan upaya-upaya meningkatkansemua aspek kualitas
15 Semua pimpinan selalu mendorong
keterlibatan karyawan dalam proses peningkatan semua aspek kualitas
16 Semua pimpinan berperan serta dalam proses peningkatan semua aspek kualitas
17 Manajemen memberikan dukungan fasilitas untuk program peningkatan semua aspek kualitas
18 Manajemen mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas
19 Perusahaan mengelola program pelatihan dan pengembangan berdasarkan prinsip-prinsip kualitas
20 Semua karyawan memperoleh pelatihan dan pengembangan ketrampilan secara teratur
21 Semua karyawan dilatihketrampilan untuk menyelesaikanmasalah
22 Semua karyawan memperoleh pelatihan untuk melakukan berbagai jenis tugas
23 Semua karyawan dilatih lintas bagian sehingga dapat saling melengkapi
24 Perusahaan membentuk kelompok kerja lintas fungsional untuk mengelola semua aspek kualitas
25 Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan pada semuabagian untuk mengelola semua aspek kualitas
26 Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan secara proporsional
27 Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran
28 Banyak masalah telah diselesaikan oleh kegiatan kelompok kerja
29 Perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja
30 Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas proses kerja pesaing
31 Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas produk pesaing
32 Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas pelayanan pesaing
33 Semua peralatan dan proses kerjaberlangsung di bawah kendali statistik (Statistic Processing control)
34 Perusahaan selalu memanfaatkan teknik statistik untuk mengurangi penyimpangan proses kerja
35 Perusahaan selalu menggunakan kartu dan grafik untuk mengendalikan proses kerja
LAMPIRAN 2
Kuesioner mengenai persepsi kinerja kualitas produk yang
dikembangkan Miftachudin(2010)
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat
anda, dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.
Keterangan jawaban :
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Netral
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
No Item Pernyataan SkorSS S N TS STS
1 Kinerjaa. Dapat menyimpan uang kertas sesuai
kebutuhanb. Dapat menyimpan kartu identitas (KTP/SIM)c. Dapat menyimpan ATM2 Pelayanana. Terdapat penjelasan bagaimana merawat
dompet yang benar.
b. Terdapat jaminan keaslian bahan.3 Ketahanana. Tidak mudah robek.b. Tidak mudah tergores4 Keandalana. Dapat digunakan dalam waktu yang relative
lamab. Kancing dan resleting dapat berfungsi
dengan baik5 Karakteristik produka. Bentuk menarikb. Warna menarikc. Memiliki kantong pemisah yang lain6 Kesesuaian dengan spesifikasia. Bahan sesuai dengan kebutuhanb. Dompet tidak menyimpang dari spesifikasi7 Hasila. Nampak dan terkesan berkualitasb. Memuaskan