Jurnal seminar.....

36
PENGARUH TOTAL MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP KINERJA KUALITAS PRODUK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi membutuhkan suatu alat untuk mencapai tujuannya. Alat tersebut salah satunya adalah manajemen. Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi (Richard L.Daft 2002:8). Manajemen dapat membantu suatu kinerja dari organisasi menjadi lebih berkualitas, dan oleh karena itu sering disebut sebagai manajeman kualitas. Penerapan manajemen kualitas inilah yang nantinya akan meningkatkan suatu kinerja dalam organisasi. Di dalam suatu organisasi bisnis, terutama bisnis manufaktur, kinerja dari perusahaan dapat diukur dalam beberapa cara, yaitu dari segi kinerja keuangan, kinerja produk dan kinerja operasional (Lakhal, et al. 2006). Namun dari perspektif pelanggan, suatu kinerja dari suatu perusahaan, biasanya dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil / kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan ( Kotler ).

Transcript of Jurnal seminar.....

PENGARUH TOTAL MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP KINERJA KUALITAS

PRODUK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Organisasi membutuhkan suatu alat untuk mencapai

tujuannya. Alat tersebut salah satunya adalah manajemen.

Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi

dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya

organisasi (Richard L.Daft 2002:8). Manajemen dapat

membantu suatu kinerja dari organisasi menjadi lebih

berkualitas, dan oleh karena itu sering disebut sebagai

manajeman kualitas. Penerapan manajemen kualitas inilah

yang nantinya akan meningkatkan suatu kinerja dalam

organisasi.

Di dalam suatu organisasi bisnis, terutama bisnis

manufaktur, kinerja dari perusahaan dapat diukur dalam

beberapa cara, yaitu dari segi kinerja keuangan, kinerja

produk dan kinerja operasional (Lakhal, et al. 2006). Namun

dari perspektif pelanggan, suatu kinerja dari suatu

perusahaan, biasanya dilihat dari kualitas produk yang

dihasilkan. Kualitas produk adalah kemampuan suatu barang

untuk memberikan hasil / kinerja yang sesuai atau melebihi

dari apa yang diinginkan pelanggan ( Kotler ).

Pengukuran kualitas suatu produk dapat dilakukan dengan

berbagai cara, misalnya dengan melihat rasio produk cacat,

klaim garansi, value yang dihasilkan, dan lain sebagainya.

Namun saat ini, pandangan mengenai kualitas berubah dan

bukan hanya ditinjau dari suatu konsep kualitas saja. Crosby

( 1996) mendefinisikan suatu produk yang berkualitas apabila

produk tersebut memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasan

konsumen. Ciptani (1999) dalam Kiswanto (2007) juga

mengatakan bahwa produk yang berkualitas juga harus memenuhi

kriteria kepuasan konsumen. Sedangkan Garvin yang dikutip

oleh Gaspersz, untuk menentukan kualitas produk, dapat

dimasukkan ke dalam 6 (enam) dimensi, yaitu : Performance,

Feature, Reliability, Conformance, Durability, Service

Ability, Aesthetic, Fit and Finish. Sehingga kinerja

kualitas produk dari suatu perusahaan bisa diukur dengan

baik melalui persepsi pelanggan mengenai kualitas produk

perusahaan yang bersangkutan.

Dalam hubungannya dengan kualitas, suatu konsep

manajemen diterapkan agar dapat meningkatkan kualitas dari

perusahaan tersebut, baik itu kualitas keuangan,

operasional, sumber daya, produk yang dihasilkan, maupun

kualitas lain yang bisa ditingkatkan dengan konsep manajemen

tersebut. Dalam penelitian ini konsep manajemen itu adalah

manajemen kualitas. Suatu perusahaan melakukan manajemen

kualitas agar dapat meningkatkan kinerja dari berbagai aspek

seperti keuangan dan operasional, yang jika dilihat dari

perpektif pelanggan, akan meningkatkan kualitas dari produk

yang dihasilkan tersebut. Sehingga dapat dikatakan penerapan

manajemen kualitas dapat meningkatkan kualitas kinerja

produk dari suatu perusahaan.

Ada beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan

dengan pengaruh manajemen kualitas terhadap kinerja

kualitas. Penelitian pertama berjudul “Interaction Effects Of

Management Accounting Systems And Process Quality Management On Product

Quality Performance” Maiga (2008). Penelitian ini menghasilkan

kesimpulan bahwa proses manajemen kualitas berpengaruh

terhadap kinerja kualitas produk, baik itu internal maupun

eksternal. Penelitian lain yang dilakukan Sunarko(1998)yang

berjudul ” Kontribusi Manajemen Kualitas Terhadap Kualitas

Produk Dan Kinerja Manufaktur” juga menghasilkan kesimpulan

yang sama. Dalam penelitian ini, dari uji independensi

dibuktikan adanya kaitan antara beberapa elemen aspek

manajemen kualitas yang mempunyai ketergantungan yang kuat

dengan dampak manajemen kualitas.

Dari hasil penelitian sebelumnya, manajemen kualitas

mempengaruhi kinerja kualitas, baik dari sisi internal

maupun eksternal. Namun pengukuran kinerja kualitas suatu

produk dilakukan dengan menggunakan suatu konsep kualitas,

sehingga penulis bermotivasi membuat penelitian yang

berjudul “Pengaruh Manajemen Kualitas Terhadap Kinerja

Kualitas Produk” dengan pengukuran kualitas dari persepsi

pelangan. Hal ini dilakukan karena produk yang berkualitas

didefinisikan sebagai produk yang dapat memenuhi kebutuhan,

keinginan dan kepuasan konsumen(Crosby,1996), sehingga

kualitas produk yang sesungguhnya dapat diukur berdasarkan

persepsi dari pelanggan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut perumusan masalah

dinyatakan sebagai berikut:

”Apakah ada pengaruh total manajemen kualitas terhadap

kinerja kualitas produk?”

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya

pengaruh total manajemen kualitas terhadap kinerja

kualitas produk

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

praktek untuk membuktikan fenomena mengenai adanya

pengaruh total manajemen kualitas terhadap kinerja

kualitas produk dari perusahaan manufaktur sehingga total

manajemen kualitas dapat lebih luas digunakan oleh

perusahaan manufaktur yang ada, khususnya di Yogyakarta.

BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Manajemen

Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari

anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang

ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.1. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen menurut Handoko (2000:21) yaitu:

1. Planning

Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau

penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan

strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode

sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai

tujuan.

2. Organizing

Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:

a. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-

kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan

organisasi.

b. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau

kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut

ke arah tujuan.

c. Penugasan tanggung jawab tertentu

d. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada

individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.

3. Staffing

Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan

(recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan

dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan

kerja yang menguntungkan dan produktif.

4. Leading

Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat

atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang

diinginkan dan harus mereka lakukan.

5. Controlling

Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan

cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah

dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Sedangkan Daft (2003:6) membagi manajemen menjadi empat

fungsi saja berikut penjelasannya:

1. Planning, merupakan fungsi manajemen yang berkenaan

dengan pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi

di masa depan dan untuk memutuskan tugas-tugas dan

sumber daya-sumber daya yang digunakan dan dibutuhkan

untuk mencapai sasaran tersebut.

2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan

dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam

departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke

departemen.

3. Leading fungsi manajemen yang berkenaan dengan

bagaimana menggunakan pengaruh untuk memotivasi

karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.

4. Controlling fungsi manajemen yang berkenaan dengan

pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga

organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai

dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila

diperlukan.

2.2. Manajemen Kualitas

Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari

anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang

ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sebelumnya. Kualitas dalam kerangka ISO

9000 didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari

suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk

tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Definisi ini

menekankan pada kepuasan pelanggan dimana sebagai obyek yang

kebutuhannya dipenuhi oleh suatu produk. Jadi Manajemen

kualitas adalah adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen

keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu

suatu perusahaan organisasi. Sedangkan ISO 8402 (Quality

Vocabulary) mendefinisikan Manajemen Kualitas sebagai semua

aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang

menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan

tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-

alat seperti:

1. Perencanaan kualitas (quality planning)

Adalah penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan

untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.

2. Pengendalian kualitas (quality control)

Adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang

digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.

3. Jaminan kualitas (quality assurance)

Adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang

diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan

kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan

kebutuhan untuk kualitas tertentu.

4. Peningkatan kualitas (quality improvement)

Adalah tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan

nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan

efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas

melalui struktur organisasi.

Meskipun Manajemen Kualitas dapat didefinisikan berbeda-

beda namun pada dasarnya Manajemen Kualitas berfokus pada

perbaikan terus-menerus untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Dengan demikian Manajemen Kualitas berorientasi pada proses

yang mengintegrasikan semua sumber daya manusia, pemasok-

pemasok (supplier), dan para pelanggan (customers), di

lingkungan perusahaan (corporate environment). Hal ini berarti

bahwa Manajemen Kualitas merupakan kemampuan atau

kapabilitas yang melekat dalam sumber daya manusia serta

merupakan proses yang dapat dikontrol dan bukan suatu

kebetulan belaka.

2.3. Kualitas Kinerja Produk

Goetsch dan Davis (dalam Tjiptono, 2005:10) menjelaskan

bahwa kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan

Henceberkata bahwa “The quality of a product or service is the fitness of that

product or service for meeting its intended used as required by the customer”.

Kualitas, oleh J.R. Evans dan W.M. Lindsay dalam buku “The

Management and Control of Quality”, diartikan sebagai:

Kesempurnaan, Konsistensi, Menghilangkan kerugian, Kecepatan

pengiriman, Proses mengikuti prosedur dan kebijakan,

Menghasilkan produk yang baik dan berguna, Melakukan yang

benar dari awal, Memanjakan atau menyenangkan pelanggan dan

Pelayanan dan kepuasan total bagi pelanggan.

Kualitas banyak didefinisikan secara berbeda oleh banyak

ahli. Dalam penelitian ini, kualitas diasumsikan sebagai

kemampuan suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Dalam pendefinisian kualitas, ada kessamaan diantara

beberapa ahli yaitu diorientasikan kepada pemenuhan

kebutuhan pelanggan. Sehingga dalam penelitian ini,

pengukuran kinerja kualitas produk adalah menggunakan

persepsi pelanggan.

Menurut Suripto ( 1996 : 10), persepsi adalah proses

yang dilakukan seseorang dalam memahami informasi dan proses

pemahaman melalui penglihatan, pendengaran dan perasaan.

Persepsi inilah yang kemudian membentuk sikap dan

mempengaruhi perilaku dengan menginterpretasikan pemahaman

yang diperoleh (Gibson, 1997:144). Sehingga persepsi dapat

didefinisikan sebagai aktivitas seseorang dalam memberikan

penilaian terhadap sesuatu sesuai dengan cara pikirnya dan

memberikan respon sesuai dengan pengetahuan yang didapatnya.

Persepsi pelanggan mengenai kinerja kualitas produk

adalah penilaian yang dilakukan pelanggan mengenai bagaimana

suatu produk memenuhi kebutuhan dan memberikan respon sesuai

hasil penilaian tersebut. Pengukuran kinerja kualitas,

sejatinya memang bias dilakukan dengan menggunakan respon

yang diperoleh perusahaan seperti banyaknya klaim, kritik,

rasio produk cacat respon lain mengenai kualitas produk.

Namun dalam penelitian ini digunakan persepsi pelanggan

secara langsung karena tidak semua respon mengenai kualitas

dapat diterima oleh perusahaan, karena semua persepsi

mengenai kinerja kualitas produk itu sendiri adalah

penilaian subjektif yang belum tentu memberikan feedback

langsung kepada perusahaan.

2.4. Hubungan antara Manajemen Kualitas terhadap Kualitas

Kinerja Produk

Dalam hubungannya dengan kualitas, suatu konsep

manajemen diterapkan agar dapat meningkatkan kualitas dari

perusahaan tersebut, baik itu kualitas keuangan,

operasional, sumber daya, produk yang dihasilkan, maupun

kualitas lain yang bias ditingkatkan dengan konsep manajemen

tersebut.

Dalam konsep manajemen kualitas, semua aspek dari

organisasi diharapkan melaksanakan semua kebijakan kualitas

sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja

perusahaan dilihat dari berbagai aspek seperti keuangan,

operasaional, produk maupun aspek-aspek lainnya. Dalam

penilaian kinerja oleh pelanggan, aspek yang paling berperan

adalah kualitas produk. Dengan diterapkannya manajemen

kualitas, diharapkan kinerja kualitas produk meningkat

sehingga dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang nantinya

akan meningkatkan profit perusahaan.

2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh manajemen kualitas terhadap

kinerja kualitas pernah dilakukan sebelumnya.. Penelitian

pertama berjudul “Interaction Effects Of Management Accounting Systems

And Process Quality Management On Product Quality Performance” (Maiga,

2008). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa proses

manajemen kualitas berpengaruh terhadap kinerja kualitas

produk, baik itu internal maupun eksternal. Penelitian lain

yang dilakukan Sunarko(1998)yang berjudul ” Kontribusi

manajemen kualitas terhadap kualitas produk dan kinerja

manufaktur” juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Dalam

penelitian ini, dari uji independensi dibuktikan adanya

kaitan antara beberapa elemen aspek manajemen kualitas yang

mempunyai ketergantungan yang kuat dengan dampak manajemen

kualitas.

2.6. Pengembangan Hipotesis

Dalam konsep manajemen kualitas, semua aspek dari

organisasi diharapkan melaksanakan semua kebijakan kualitas

sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja

perusahaan dilihat dari berbagai aspek seperti keuangan,

operasaional, produk maupun aspek-aspek lainnya. Dalam

penilaian kinerja oleh pelanggan, aspek yang paling berperan

adalah kualitas produk. Dengan diterapkannya manajemen

kualitas, diharapkan kinerja kualitas produk meningkat

sehingga dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang nantinya

akan meningkatkan profit perusahaan.

Penelitian mengenai pengaruh manajemen kualitas terhadap

kinerja kualitas pernah dilakukan sebelumnya.. Penelitian

pertama berjudul “Interaction Effects Of Management Accounting Systems

And Process Quality Management On Product Quality Performance” (Maiga,

2008). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa proses

manajemen kualitas berpengaruh terhadap kinerja kualitas

produk, baik itu internal maupun eksternal. Penelitian lain

yang dilakukan Sunarko(1998)yang berjudul ” Kontribusi

manajemen kualitas terhadap kualitas produk dan kinerja

manufaktur” juga menghasilkan kesimpulan yang sama. Dalam

penelitian ini, dari uji independensi dibuktikan adanya

kaitan antara beberapa elemen aspek manajemen kualitas yang

mempunyai ketergantungan yang kuat dengan dampak manajemen

kualitas.

Berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Ha : Terdapat pengaruh antara manajemen kualitas

terhadap kinerja kualitas produk

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian empiris yaitu

penelitian yang dapat diuji secara statistik.

3.2. Obyek, Populasi dan Sampel

Objek penelitian ini adalah perusahaan menengah keatas

didaerah Yogyakarta yang sudah menerapkan manajemen

kualitas dan masyarakat umum sebagai pelanggan dari

perusahaan tersebut. Sebelum penelitian ini dilakukan, pre-

survey akan dilaksanakan untuk mengetahui perusahaan apa

saja di Yogyakarta yang telah melakukan manajemen kualitas.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan di

Yogyakarta yang sudah menerapkan manajemen kualitas dan

seluruh masyarakat Yogyakarta sebagai pelanggan dari

perusahaan tersebut. Teknik penentuan sampel yang digunakan

adalah random sampling, yaitu teknik penentuan sampel secara

acak (Jogiyanto, 2010).

3.3. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Variabel independen

adalah kinerja kualitas produk, sedangkan variabel dependen

adalah manajemen kualitas.

3.4. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi dari masing- masing variabel adalah

sebagai berikut:

Variabel Konsep Dimensi Indikator ElemenTotal

Manajeme

n

Kualitas

Total

Manajemen

kualitas

merupakan

konsep

perbaikan

yang

dilakukan

Kuesioner

yang

dikembangk

an

Setiawan

(2006)

Semuakaryawandilatihlintasbagiansehinggadapatsalingmelengkapi

Semuakaryawanmemperoleh

Skala

Likert

secara terus

menerus ,yang

melibatkan

semua

karyawan di

setiap level

organisasi,

untuk

mencapai

kualitas yang

‘exellent’

dalam semua

aspek

organisasi

melalui

proses

manajemen

(Dipietro,199

3;Greg et

al,1994)

pelatihanuntukmelakukanberbagaijenis tugas

Semuakaryawandilatihketrampilanuntukmenyelesaikan masalah

Semuakaryawanmemperolehpelatihandanpengembanganketrampilansecarateratur

Perusahaanmengelolaprogrampelatihandanpengembanganberdasarkanprinsip-prinsipkualitas

Manajemenmengakuidanmenghargaiprestasiataspeningkatansemua aspekkualitas

Manajemenmemberikandukunganfasilitasuntukprogrampeningkatansemua aspekkualitas

Semuapimpinanberperanserta dalamprosespeningkatansemua aspekkualitas

Semuapimpinanselalumendorongketerlibatan karyawandalamprosespeningkatansemua aspekkualitas

Semuapimpinanselalumenyebarluaskanupaya-upayameningkatkan semuaaspekkualitas

Manajemenmenyebarluaskanvisi dan

kebijakanmutuperusahaanke seluruhkaryawan

Perusahaanselalumenyelidikipeluangperbaikanberkelanjutan atasperalatandan metodebaru

Perusahaanselalumelakukanperbaikanterusmeneruspada semuabagiantanpamenunggupermasalahan muncul

Perusahaanselaluberkomunikasi denganpemasokuntukmeningkatkan semuaaspekkualitas

Perusahaanselalumempertimbangkanmasukan

darikonsumenuntukmeningkatkan semuaaspekkualitas

Perusahaanselalumenetapkantargetperbaikanberkelanjutan padastandartertentu

Perusahaanselalumenyelesaikanpermasalahan konsumensegeradengantepat

Perusahaanmembinahubunganlangsungdengankonsumen

Perusahaanselalumengukurkepuasankonsumen

Perusahaanselalumerencanakan kebutuhanmaupunharapan

konsumenyang akandating

Perusahaanselaluberusahamemenuhikebutuhankonsumen

Perusahaanselalumenyebarluaskankebutuhankonsumenpadaseluruhkaryawan

Perusahaanselalumengidentifikasikebutuhankonsumen

Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas proseskerja

pesaing Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas produk

pesaing Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas pelayanan pesaing

Semua peralatan dan proses kerja berlangsungdi bawah kendalistatistik (Statistic Processing control)

Perusahaan selalu memanfaatkan teknik statistik untuk mengurangi penyimpangan proses kerja

Perusahaan selalu menggunakankartu dan grafik untuk mengendalikan proses kerja

Perusahaan membentuk

kelompok kerja lintas fungsional untukmengelola semua aspekkualitas

Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan padasemua bagian untuk mengelola semua aspekkualitas

Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilankeputusan secara proporsional

Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran

Banyak masalah telah diselesaika

n oleh kegiatan kelompok kerja

Perusahaanmenerapkangagasankaryawanpada proseskerja

Kinerja

Kualitas

Produk

Kualitas

produk adalah

kemampuan

suatu barang

untuk

memberikan

hasil /

kinerja yang

sesuai atau

melebihi dari

apa yang

diinginkan

pelanggan

( Kotler )

Kuesioner

yang

dikembangk

an Mifta

chudin

(2010)

Dapatmenyimpanuang kertassesuaikebutuhan

Dapatmenyimpankartuidentitas(KTP/SIM)

DapatmenyimpanATM

Terdapatpenjelasanbagaimanamerawatdompet yangbenar.

Terdapatjaminankeaslianbahan.

Tidak mudahrobek.

Tidak mudahtergores

Dapatdigunakandalam waktuyangrelative

Skala

Likert

lama Kancing danresletingdapatberfungsidengan baik

Bentukmenarik

Warnamenarik

Memilikikantongpemisahyang lain

Bahansesuaidengankebutuhan

Dompettidakmenyimpangdarispesifikasi

Nampak danterkesanberkualitas

Memuaskan

3.5. Model Penelitian

Manajemen Kinerja Kualitas

3.6. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data primer. Data ini diperoleh dengan melakukan penyebaran

kuesioner pada bagian manajemen dari perusahaan yang menjadi

sampel untuk kuesioner mengenai manajemen kualitas, dan

menyebarkan kuesioner mengenai kinerja kualitas produk

kepada masyarakat sekitar perusahaan sebagai pelanggan yang

mempersepsikan kinerja kualitas produk. Kuesioner yang

digunakan antara lain:

1. Bagian pertama merupakan kuesioner mengenai manajemen

kualitas. Pengukuran mengenai manajemen kualitas ini

menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Setiawan

(2006). Setiap responden diminta menjawab 22 (dua

puluh dua) pertanyaan mengenai manajemen kualitas

dalam perusahaan mereka.

2. Bagian kedua merupakan kuesioner mengenai kinerka

kualitas produk. Pengukuran mengenai kinerja kualitas

produk ini menggunakan instrument yang dikembangkan

Miftachudin(2010). Setiap respomden diminta menjawab

7 (tujuh) pertanyaan mengenai persepsi mereka

mengenai kualitas produk dompet. Selanjutnya akan

dikembangkan oleh penulis menyesuaikan dengan jenis

atau merek produk yang ingin diukur.

3.7. Analisa Data

1. Uji Pendahuluan

a. Uji Alat

Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh

melalui kuesioner. Pengujian yang dilakukan adalah uji

validitas dan reliabilitas. Setelah dilakukan pengujian

alat, selanjutnya menguji distribusi data yang

diperoleh dari kuesioner. Pengujian validitas dan

reliabilitas.

1) Validitas (validity) menunjukkan bahwa suatu pengujian

benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur

(Jogiyanto, 2010).Pengujian validitas yang akan

dilakukan menggunakan validitas isi dan validitas

konstruk. Validitas isi menguji tingkat seberapa

besar item-item di instrumen mewakili konsep yang

diukur. Validitas isi memuat tes yang menguji isi

yang relevan dengan tujuan yang akan diukur.

Sedangkan validitas konstruk menunjukkan seberapa

baik hasil-hasil yang diperoleh dari penggunaan

suatu pengukur sesuai teori-teori yang digunakan

untuk mendefinisikan suatu konstruk. Validitas

konstruk dapat diukur dengan menggunakan analisis

faktor (factor analysis). Suatu data dikatakan

valid,jika nilai faktor analysis> 0,4 (Analisis dan

Penyajian Data:2003). Model matematis dasaranalisis

faktor yang digunakan, yaitu sebagai berikut

(Analisis Faktor:2010) :

Fif = bf1Xi1+ bf2Xi2+ … + bfvXiv

Keterangan :

Fif  = factor scores individu i dalam faktor f 

bfv = koefisien faktor dalam variable v

Xiv = nilai individu I dalam variable v

2) Reliabilitas (reliability) adalah tingkat seberapa besar

suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten

(Jogiyanto, 2010). Besarnya tingkat reabilitas

ditunjukkan oleh nilai koefisien reliabilitas. Suatu

data dikatakan reliabel, jika nilai Cronbach alpha 

tiap variabel > 0,6. Untuk menganalisis reliabilitas

digunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach, dengan

rumus sebagai berikut (Ghiselli, 1981) :

Keterangan :

α = Cronbach’s coefficient alpha

k = jumlah pecahan

Σ σ2xi= total dari varian masing–masing pecahan

Σσ2x = varian dari total skor

b. Uji Data

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah

data yang digunakan dalampenelitian ini

terdistribusi secara normal atau tidak. Normal atau

tidaknya sebaran data menentukan uji statistik yang

akan digunakan dalam menguji hipotesis. Untuk

membuktikan apakah data dalam penelitian ini

terdistribusi normal atau tidak digunakan uji

Kolmogorov Smirnov-Z. Suatu data dikatakan

terdistribusi normal, jika nilaiprobabilitas (p) uji

Kolmogorov Smirnov-Z > 0,05, dan sebaliknya jikanilai

probabilitas (p) uji Kolmogorov Smirnov-Z < 0,05, maka

data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

Apabila data terdistribusi normal maka statistik

parametrik dapat digunakan, sebaliknya apabila data

terdistribusi tidak normal dapat digunakan statistik

non parametrik. Pengujian normalitas menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov (Jogiyanto, 2010). Rumus uji

Kolmogorov-Smirnov (Kolmogorov–Smirnov test: 2011) :

Keterangan :

sup x= supremum dari himpunan jarak

2. Uji Hipotesis

Uji Pengaruh-Regresi

Uji hipotesis bertujuan untuk menguji pengaruh

manajemen kualitas terhadap kinerja kualitas produk

dengan menggunakan analisi regresi sedehana. Model

yang digunakan adalah sebagai berikut (Jogiyanto,

2010) :

Y= a + bx

Dimana:

Y = kinerja kualitas produk

a = konstanta

b = koefisien variabel

Hasil dari persamaan regresi tersebut kemudian akan

dianalisis dengan menggunakan uji statistik :

a.Uji-F

Pengujiannya dilakukan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh dari variabel bebas terhadap

variabel tak bebas secara bersama-sama. RumusF-

hitung (Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi DIY Tahun 1990-2004:2007) :

Keterangan :

R = Koefisisen determinasi

k = Banyaknya variabel bebas

n = Banyaknya sampel

Maka dengan derajat keyakinan tertentu :

1) Jika F-hitung > F tabel, maka Ha diterima yang

berarti variabel independen secara

signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Jika F-hitung < F tabel, maka Ha ditolak yang

berarti variabel independen secara signifikan

tidak mempengaruhi variabel dependen.

α = 5%F-hitung

Ha

F-

Ha

DAFTAR PUSTAKA

Ciptani, Monika Kussetya. 1999. Pengukuran Biaya Kualitas : SuatuParadigma Alternatif. Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1 : 68 -83

Crosby, P.B., 1984. Quality without Tears, McGraw-Hill, New York

Ghiselli, Edwin E. (1981). Measurement Theory for the Behavioral Sciences. W.H. Freeman and Company,New York.

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprahdan Pengalaman-Pengalaman.BPFE,Yogyakarta.

Lakhal, Lassaˆad, Federico Pasin dan Mohamed Limam. 2006. “QualityManagement Practices And Their Impact On Performance”. International

Journal of Quality & Reliability Management Vol. 23 No. 6, 2006 pp. 625-646Emerald Group Publishing Limited

Maiga, Adam S. (2008). “Interaction Effects Of Management AccountingSystems And Process Quality Management On Product Quality Performace”.Jurnal Of Applied Management Accounting Research. Vol. 6 No. 1

Sunarko, Evelyn. (1998). “Kontribusi Manajemen Kualitas TerhadapKualitas Produk Dan Kinerja Manufaktur”. Skripsi strata-1,Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Suripto, Samid. 1996. “Pengaruh Satuan Pengawasan Intern dan Gaya Ke-pemimpinan serta Persepsi Bawahan mengenai Perilaku Atasan terhadapUpaya Manajemen dalam Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan”.Disertasi PPs Upad. Bandung.

http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-management/

http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2063870-contoh-kuesioner-kualitas-produk-dompet/

https://sites.google.com/site/kelolakualitas/ruang-lingkup-Pengertian-Manajemen-Kualitas

http://www.damandiri.or.id/file/setiawanwicaksonounbrawlampiran1.pdf

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1manajemen/204111053/bab2.pdf

http://www.scribd.com/doc/45659380/Analisis-Faktor

http://www.scribd.com/doc/95284733/Manajemen

(http://dedylondong.blogspot.com/2011/11/kualitas-produk.html )

LAMPIRAN 1

Kuesioner mengenai total kualitas manajemen yang dikembangkan

oleh Setiawan (2006)

Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat

anda, dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.

Keterangan jawaban :

5 = Sangat Setuju

4 = Setuju

3 = Netral

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

NO ITEM PERTANYAAN SS S N TS STS1 Perusahaan selalu

mengidentifikasi kebutuhan

konsumen2 Perusahaan selalu

menyebarluaskan kebutuhan

konsumen pada seluruh karyawan3 Perusahaan selalu berusaha

memenuhi kebutuhan konsumen4 Perusahaan selalu merencanakan

kebutuhan maupun harapan

konsumen yang akan dating

5 Perusahaan selalu mengukur

kepuasan konsumen6 Perusahaan membina hubungan

langsung dengan konsumen7 Perusahaan selalu menyelesaikan

permasalahan konsumen segera

dengan tepat8 Perusahaan selalu menetapkan

target perbaikan berkelanjutan

pada standar tertentu9 Perusahaan selalu

mempertimbangkan masukan dari konsumen untuk meningkatkan semua aspek kualitas

10 Perusahaan selalu berkomunikasi dengan pemasok untuk meningkatkan semua aspek kualitas

11 Perusahaan selalu melakukan perbaikan terus menerus pada semua bagian tanpa menunggu permasalahan muncul

12 Perusahaan selalu menyelidiki peluang perbaikan berkelanjutan atas peralatan dan metode baru

13 Manajemen menyebar luaskan visi dan kebijakan mutu perusahaan keseluruh karyawan

14 Semua pimpinan selalu menyebar luaskan upaya-upaya meningkatkansemua aspek kualitas

15 Semua pimpinan selalu mendorong

keterlibatan karyawan dalam proses peningkatan semua aspek kualitas

16 Semua pimpinan berperan serta dalam proses peningkatan semua aspek kualitas

17 Manajemen memberikan dukungan fasilitas untuk program peningkatan semua aspek kualitas

18 Manajemen mengakui dan menghargai prestasi atas peningkatan semua aspek kualitas

19 Perusahaan mengelola program pelatihan dan pengembangan berdasarkan prinsip-prinsip kualitas

20 Semua karyawan memperoleh pelatihan dan pengembangan ketrampilan secara teratur

21 Semua karyawan dilatihketrampilan untuk menyelesaikanmasalah

22 Semua karyawan memperoleh pelatihan untuk melakukan berbagai jenis tugas

23 Semua karyawan dilatih lintas bagian sehingga dapat saling melengkapi

24 Perusahaan membentuk kelompok kerja lintas fungsional untuk mengelola semua aspek kualitas

25 Perusahaan selalu mengembangkan keterlibatan karyawan pada semuabagian untuk mengelola semua aspek kualitas

26 Semua karyawan mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan secara proporsional

27 Semua karyawan banyak melakukan aktivitas sumbang saran

28 Banyak masalah telah diselesaikan oleh kegiatan kelompok kerja

29 Perusahaan menerapkan gagasan karyawan pada proses kerja

30 Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas proses kerja pesaing

31 Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas produk pesaing

32 Perusahaan selalu melakukan studi banding terhadap kualitas pelayanan pesaing

33 Semua peralatan dan proses kerjaberlangsung di bawah kendali statistik (Statistic Processing control)

34 Perusahaan selalu memanfaatkan teknik statistik untuk mengurangi penyimpangan proses kerja

35 Perusahaan selalu menggunakan kartu dan grafik untuk mengendalikan proses kerja

LAMPIRAN 2

Kuesioner mengenai persepsi kinerja kualitas produk yang

dikembangkan Miftachudin(2010)

Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat

anda, dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.

Keterangan jawaban :

5 = Sangat Setuju

4 = Setuju

3 = Netral

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

No Item Pernyataan SkorSS S N TS STS

1 Kinerjaa. Dapat menyimpan uang kertas sesuai

kebutuhanb. Dapat menyimpan kartu identitas (KTP/SIM)c. Dapat menyimpan ATM2 Pelayanana. Terdapat penjelasan bagaimana merawat

dompet yang benar.

b. Terdapat jaminan keaslian bahan.3 Ketahanana. Tidak mudah robek.b. Tidak mudah tergores4 Keandalana. Dapat digunakan dalam waktu yang relative

lamab. Kancing dan resleting dapat berfungsi

dengan baik5 Karakteristik produka. Bentuk menarikb. Warna menarikc. Memiliki kantong pemisah yang lain6 Kesesuaian dengan spesifikasia. Bahan sesuai dengan kebutuhanb. Dompet tidak menyimpang dari spesifikasi7 Hasila. Nampak dan terkesan berkualitasb. Memuaskan