inovasi mal pelayanan publik - Repository UIN Ar-Raniry ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of inovasi mal pelayanan publik - Repository UIN Ar-Raniry ...
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH
TAHUN 2021
INOVASI MAL PELAYANAN PUBLIK
DI KOTA BANDA ACEH
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
NURVADILA MALIA
NIM. 170802054
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang Bertandatangan di bawah ini :
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya
ini.
Bila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan dan ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Pemerintahan UIN Ar-Raniry.Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sesungguhnya.
Nurvadila Malia
NIM. 170802054
Nama : Nurvadila Malia
NIM : 170802054
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Tempat Tanggal Lahir : Blang Kejeren, 18 agustus 1999
Alamat : Kuta Galuh Asli
Banda Aceh, 27 juli 2021
Yang Menyatakan,
iii
INOVASI MAL PELAYANAN PUBLIK DI KOTA BANDA
ACEH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan
Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana (S1) Dalam Ilmu Administrasi Negara
Oleh :
NURVADILA MALIA
NIM. 170802054
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Disetujui untuk dimunaqasyahkan oleh :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Mahmuddin, M S i Muazzinah, B.Sc., M PA.
NIP. 197210201997031002 NIP. 198411252019032012
iv
INOVASI MAL PELAYANAN PUBLIK DI KOTA BANDA
ACEH
SKRIPSI
Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Dan Dinyatakan Lulus Serta Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Administrasi Negara
Pada Hari/Tanggal : Selasa 3 Agustus 2021
Banda Aceh
Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Ketua Sekretaris
Dr. Mahmuddin, M S i Muazzinah, B.Sc., M PA.
NIP. 197210201997031002 NIP. 198411252019032012
Penguji I, Penguji II,
Dr. Samsul Bahri, M.Si. Siti Nur Zalikha, M.Si.
NIP. 196808081988101002 NIP.199002282018032003
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan
UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Dr. Ernita Dewi, S.Ag., M.Hum.
NIP . 197307232000032
v
ABSTRACT
The study was done to find out what innovations were in the city of Banda
Aceh Public services Mall, as well as to what the co-contributing factors and
inhibitors were in the city Banda Aceh Public service Mall. As for the purpose of
this study, it is to know about innovations in the city Banda Aceh Public service
Mall, as well as contributing factors and inhibitors in he city Banda Aceh Public
service Mall.
This type of research in the thesis is qualitative with a descriptive
approach by describing the results and analyzing them and then analyzing them.
As for the informants in this study the city‟s Banda Aceh public services and the
civil service and civil service employees of the public services and one door
integrated service Mall as the supporting informant who performed services at the
city Banda Aceh public services Mall.
In this study writers have used data collection methods by interviews,
observation, and documentation to look for results and discussion. Data analysis
techniques using data reduction, data presentation, and deduction drawing. This
research shows that the innovation of the city‟s public services Mall Banda Aceh
can be said to fit the guidelines of the innovation criteria set by PERMENPAN-
RB No 30 the year 2014 composed of quality, referral, monetary, easy, quick,
feasible, fair and participative. So obtained results that innovation in city public
services Banda Aceh has a new innovations done with effectiviness, an innovation
done is beneficial to the community. Both private and other governments: so it
can be equated to other governments and the innovations that are undertaken
constanly. By contributing factors of the budget, people‟s resources are trained
and educated, and civic engagement.
Key word: innovation, public services, public Service Mall
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui inovasi apa saja yang ada di
Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh, serta mengetahui apa saja faktor
pendukung dan faktor penghambat di Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui inovasi di Mal Pelayanan
Publik Kota Banda Aceh, serta faktor pendukung dan faktor penghambat di Mal
Pelayanan Publik Kota Banda Aceh.
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah kualitatif dengan pendekatan
deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan hasil penelitian dan menganalisa
sehingga diperoleh hasil kemudian menyimpulkannya. Adapun informan dalam
penelitian ini adalah pegawai Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh dan
pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Mal PelayananPublik,
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta
masyarakatsebagai informan pendukung yang melakukan pelayanan di Mal
Pelayanan Publik Kota Banda Aceh.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penggumpulan data
dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk melihat hasil penelitian dan
pembahasan. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi Mal
Pelayanan Publik Kota Banda Aceh dapat dikatakan sesuai dengan kriteria
pedoman inovasi yang ditetapkan oleh PERMENPAN-RB No 30 Tahun 2014
yang terdiri dari Berkualitas, Trasnparansi, Akuntabel, Mudah, Cepat, Patut, Adil
dan Partisipatif.Sehingga diperoleh hasil bahwa Inovasi Pelayanan Publik Kota
Banda Aceh memiliki kebaruan inovasi yang dilakukan dengan efektif, inovasi
yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat, swasta maupun pemerintah lainnya
sehingga dapat direplikasikan pada pemerintah lainnya dan inovasi yang
dilakukan berkelanjutan terus-menerus. Dengan faktor pendukung yaitu anggaran,
sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik, dan partisipasi masyarakat.
Kata kunci: Inovasi, Pelayanan Publik, Mal Pelayanan Publik
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‟alamin, segala puji bagi Allah subhanaAllah ta‟ala
yang telah melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya. Sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tidak lupa pula shalawat
beriring salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
Shallalahu „Alaihi Wasallam berserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya,
umat muslimin dan muslimat.
Syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Inovasi Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh” Peneliti
melakukan penelitian ini dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi tugas akhir
dan melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Studi Ilmu
Administrasi Negara, Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa skripsi
masih banyak kekurangan, karena ini bukanlah proses akhir dari sebuah
penulisan, tetapi langkah awal yang masih banyak perbaikan. Kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Dalam proses penyelesaian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Olehkarena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya sekaligus
mengucapkan ribuan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Warul Walidin, AK. MA, Rektor Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry.
2. Dr. Ernita Dewi, S.Ag, M.Hum, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Pemerintahan UIN Ar-Raniry.
3. Eka Januar, M.Soc.,Sc, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara.
4. Siti Nur Zalikha, M.Si, Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan UIN Ar-Raniry.
5. Dr. Mahmuddin, M Si. Sebagai pembimbing I dan Muazzinah, B.Sc.,
MPA. Sebagai pembimbing II yang telah banyak mengorbankan waktu
viii
dan tenaganya untuk membimbing peneliti serta selalu memeberikan
masukan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
6. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Negara yang senantiasa memberikan
ilmu pengetahuan dan bimbingan selama perkuliahan. Serta staff yang
ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan yang telah ikut
memebantu dalam kelancaran penulisan.
7. Kepada kak i, adik Said, Bang Furqan, kak Sri serta Teman-
temanmahasiswaseangkatan 2017 yang saling bekerjasama dan saling
membantu, memberi masukanuntuk peneliti.
8. Serta yang teristimewa terimakasih yang setinggi-tingginya kepada
kedua orang tua tercinta, yang telah mengasuh, mendidik,
membimbing, membina, serta selalu menyertakan peneliti dengan do‟a
dan kepada seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan
dukungan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan
proposal skripsiini.
Semoga segala jasa bantuan, motivasi dan arahan yang diberikan dapat
menjadi amalan yang baik dan pahala sehingga memperoleh balasan yang layak
dan lebih baik dari Allah SWT. Peneliti menyadari penelitian ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun agar penelitian ini mampu menjadi yang lebih baik dan
bermanfaat di masa yang akan datang.
Akhir kata kita berdoa kehadirat Allah SWT agar penelitian ini menjadi
satu amal kebaikan bagi kami dan semoga bermanfaat dalam misi
mengembangkan ilmu pengetahuan. AamiinYaRabbal „Alamin.
NIM.170802054
Banda Aceh, 28 Juli 2021
Penulis,
Nurvadila Malia
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .............................................................................. .............. i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................... ii
PENGESAHAN PEMBIMBING......................................................... ............ iii
PENGESAHAN SIDANG ................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................... ............. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ............. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ............ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ........................................................ .............. 7
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................... ............... 8
1.6 Penjelasan Istilah ......................................................................... 9
1.7 Metode Penelitian ......................................................... .............. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .................................................................... 16
2.2. Teori Inovasi ................................................................................ 16
2.2.1. Pengertian Inovasi ............................................................. 20
2.2.2. Jenis-Jenis inovasi pelayanan publik ................................ 21
2.2.3. Ciri-Ciri Inovasi ................................................................ 21
2.2.4. Tahapan dalam proses inovasi .......................................... 22
2.2.5. Faktor pendukung inovasi ................................................. 23
2.2.6. Faktor penghambat inovasi ............................................... 23
2.2.7.Atribut inovasi .................................................................... 24
x
2.3. Pelayanan Publik ......................................................................... 25
2.3.1. Pengertian Pelayanan Publik Standar Pelayanan .............. 25
2.3.2 Standar Pelayanan ............................................................ 26
2.4. Dinas PMPTSP Kota Banda Aceh ................................................ 28
2.4.1 Jenis Layanan Perizinan ...................................................... 29
2.4.2 Jenis Layanan Non Perizinan .............................................. 29
2.4.3 Jenis-Jenis Non Perizinan ................................................... 30
2.5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil................................... 31
2.5.1. Administrasi Kependudukan ............................................. 31
2.5.2.Pencatatan Catatan Sipil ..................................................... 36
2.6. Kerangka Berpikir ......................................................................... 39
BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN
3.1.Gambaran Umum MPP di Kota Banda Aceh ............................... 43
3.2.Fasilitas MPP Kota Banda Aceh .................................................. 43
3.3 Visi dan Misi DPMTSP Kota Banda Aceh .................................. 45
3.4.Tugas Pokok dan FungsiDISDUKCAPIL Kota Banda Aceh ...... 47
3.5.Visi Misi DISDUKCAPIL Kota Banda Aceh .............................. 48
BAB IV DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1.Gambaran Umum Kota Banda Aceh ............................................ 49
4.1.1. Letak Geografis Pembagian Wilayah Administratif
dan Demografi ................................................................. 49
4.1.2. Gambaran Mall Pelayanan Publik Publik di Kota
Banda Aceh ...................................................................... 49
4.2.Hasil Penelitian .............................................................................. 61
BAB V PENUTUP
5.1Kesimpulan .................................................................................... 84
5.2Saran .............................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 87
xii
Sipil di MPP Kota Banda Aceh
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Informan Penelitian ..................................................................... 13
Tabel 4.2 : Rekapitulasi Rekap Dinas Kependudukan dan Pencatatan
.................................................. 52
Tabel 4.3 : Rincian Daftar Pengunjung di MPP pada Bulan Maret 2021 ...... 54
Tabel 4.4 :Jenis-Jenis Pelayanan di MPP Kota Banda Aceh ......................... 61
Tabel 4.5 : Perizinan Online Single Submission (OSS) ................................ 65
Tabel 4.6 : Perizinan Non Sistem Online Single Submission (OSS) ............. 71
Tabel 4.7 : Jenis-Jenis Non Perizinan ............................................................ 74
Tabel 4.8 : Jenis Layanan DISDUKCAPIL Kota Banda Aceh ..................... 76
xiii
DAFTAR GAMBAR
Kota Banda Aceh ......................................................................... 82
Gambar 4.1 : Tentang MPP Kota Banda Aceh .................................................. 61
Gambar 4.2 : Jam Layanan MPP Kota Banda Aceh .......................................... 78
Gambar 4.3 : Pengambilan Nomor Antrian secara online di DISDUKCAPIL
Kota Banda Aceh ......................................................................... 81
Gambar 4.4 : Pengaduan dan Saran DISDUKCAPIL Kota Banda Aceh .......... 82
Gambar 4.5 : Membuat isi data pengaduan di DISDUKCAPIL
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini yang penuh tantangan dan daya saing, pemerintah
hendaknya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. pandangan
mengenai tentang buruknya pelayanan publik menuntut pemerintah harus
meningkatkan kinerjanya,sehingga dapat meningkatkan dalam pemberian
pelayanan publik. Dimana pelayanan publikpada hakikatnya merupakan
pemenuhan hak-hak atas kebutuhan dasar dari negara tersebut kepada
masyarakatnya. Di dalam pelayanan publik, pemerintah diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat.sehingga tuntutan masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas,prosedur jelas, waktu
ringkas, dan tidak berbelit-belitdapat berjalan dengan baik dan terlaksana.
Tuntutan itu terus berkembang sesuai dengan kesadaran bahwa negara berhak
untuk mendapatakan pelayanan yang baik dari pemerintah. pelayanan yang baik
menjadi isu kebijakan yang strategis karena pelayanan publik sangat berpengaruh
dalam memperbaiki kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.1
Inovasi merupakan suatu hal yang sangat penting didalam sebuah organisasi
yang memberikan pelayanan sektor publik.Di dalam sebuah instansi pemerintah
dimana sebagai pemberi layanan dituntut memiliki inovasi guna untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal pelayanan masih
banyak permasalahan atau keriwetan dalam proses pemberian layanan kepada
masyarakat. Dimana masyarakat harus merasakan proses yang lambat,berbelit-
belit, bahkan dengan waktu yang lama dalam hal pelayanan.oleh sebab, itu
pemerintah berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.berbagai
upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik
namun upaya yang dilakukan tersebut masih belum memberikan hasil yang
maksimal.
1 Ni Luh Putu Puspitasari. Analisis Kualitas Pelayanan Pelayanan Publik di Badan
Pelayanan PerijinanTerpadu Kabupaten Bandung. E-Jurnal Ekonomi dan
BisnisUniversitas Udayana 5.1 (2016): 89-114
2
Inovasi pelayanan publik merupakan bentuk reformasi terhadap pelayanan
publik guna untuk mendapatkan suatu solusi di dalam peningkatan kualitas
pelayanan sehingga mendekatkan dengan harapan masyarakat. Dengan adanya
peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
bahwa pemerintah mendorong “Gerakan One Agency,One Innovation (OAOI)”
dimana setiap kementerian atau Lembaga dan pemerintah Daerah
(Provinsi,Kabupaten,Kota) wajib menciptakan minimal 1(satu) buah inovasi
setiap Tahun.2Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) menjelaskan bahwa pengertian inovasi pelayanan publik
berdasarkan peraturan PANRB No. 30 Tahun 2014 Inovasi Pelayanan Publik
adalah terobosan jenis pelayanan baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinil
dan/ atau adaptasi/ modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat.baik
secara langsung maupun tidak langsung.3hingga diundangkannya UU Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik untuk mempercepat terwujudnya
pelayanan publik yang prima.4 Dengan adanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik yang merupakan tonggak gerakan reformasi yang
melindungi dan menjamin penduduk dan warga negara Indonesia untuk
mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
Dengan adanya pelayanan yang smart,ceria,dan prima hadirlah Mall
Pelayanan Publik (MPP) ini di Kota Banda Aceh sebagai tempat berlangsungnya
seluruh kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan pelayanan publik atas barang,jasa
dan/atau pelayanan administrasi, serta pelayanan Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Daerah, Lembaga dan Swasta.Dimana Mall Pelayanan
PublikGedung pasar Atjeh baru lantai 3, Jalan Diponegoro, Gampong Kampung
Baru, Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. masyarakat dapat menikmati
berbagai macam pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut.5
2 KEMENPAN-RB Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kompetisi Inovasi
Pelayanan Publik 3 KEMENPAN-RB No. 30 Tahun 2014 Inovasi Pelayanan Publik
4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Prima
5 Http://dpmptsp.bandaacehkota.go.id/berita/mal-pelayanan-publik-kota-banda-acehdiakses
pada Tanggal 20 juni Tahun 2020
3
Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh telah diresmikan pada Tanggal
3 Bulan Desember Tahun 2019 yang diresmikan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (kemenPAN-RB), Ibu
Diah Natalisa bersama Walikota Kota Banda Aceh Bapak Aminullah Usman. ada
103 layanan dari 30 instansi atau badan yang tergabung dalam satu lokasi di Mal
Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh.6
Adanya MPP di kota Banda Aceh ini ditujuk oleh Kemenpan RI sebagai
pilot projeck MPP, dimana Mall Pelayanan Publik ini di rancang oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi(
kemenpan-RI) sebagai bagian dari perbaikan menyeluruh dan transformasi tata
kelola pelayanan publik.Dengan adanya pelayanan yang smart,ceria,dan prima
dapat mewujudkan Aceh gemilang dan rakyat bahagia.
Di dalam Mall Pelayanan Publik ini diperlukan suatu pelayanan yang
meterpadukan antara pelayanan Lembaga dan pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada suatu tempat dalam kesatuan sistem
yang bertujuan
a. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat
b. Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
c. Memperpendek proses pelayanan
d. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat,mudah,murah,transparan,pasti
dan terjangkau dan
e. Memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh
pelayanan.7
Adapun terdapat beberapa permasalahan dalam PelayananPublik di kantor
Mal Pelayanan Publik (MPP) ini yang menjadi inovasi pelayanan publik ini
adalah tentang lapak parkir,ini masalah besar bagi Kota Banda Aceh, terutama
6 Https://kumparan.com/acehkini/pemkot-banda-aceh-soft-launching-mal-pelayanan-
publik-di- pasar-aceh-1sNDRD1Ouqidiakses pada Tanggal 20 Juni Tahun 2020
7 Pasal 12 PP No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No.25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Public.
4
pasar Aceh dan Penayaoung dan harus dijamin bersih, sebab, sekarang sudah
bukan zamannya memberi uang kopi atau rokok untuk mendapat layanan cepat 1
setiap unit Pelayanan Publik.8
Serta adanya beberapa rekomendasi perbaikan atau usulan dari asisten
deputi koordinasi pelaksanaan kebijakan dan evaluasi pelayanan publik wilayah II
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)
ibu Noviana Andrina,agar layanan di MPP Banda Aceh optimal yaitu agar arus
lalu lintas disekitar atau menuju MPP agar dibenahi,sehingga tidak terjadi
kemacetandan lantai 4 bisa diisi oleh Pusat Jajanan Serba Ada (pujasera) atau
Foodcourt. bahkan Wali Kota Banda Aceh Pak Aminullah Usman ia berencana
membangun Kafe di atap MPP Banda Aceh yang akan disambungkan dengan
Masjid Baiturrahman, sehingga bisa dijadikan Wisata Religi.9
Selain itu, untuk mendukung kelancaran dalam mencapai pelayanan yang
baik serta efektif dan untuk mencegah terjadinya Maladministrasi maka perlu
adanya pengawasan baik melalui Lembaga terkait maupun masyarakatnya sendiri
serta mengadakan survey kepuasaan masyarakat.
Dengan adanya berbagai pelayanan di Mall Pelayanan Publik terkhususnya
Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil yang ada di Mall Pelayanan Publik
tersebut dapat membuat masyarakat merasa senang atas pelayanan prima yang ada
di Mall Pelayanan Publik tersebut sehingga memudahkan masyarakat melakukan
pelayanan dalam satu gedung misalnya dalam pembuatan e-ktp dan akte kelahiran
serta melakukan berbagai pelayanan lainnya dalam satu gedung secara praktis dan
prima. Dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini diharapkan kebutuhan
masyarakat dalam hal pelayanan dapat terpenuhi dengan baik.
penulis tertarik dalam meneliti di DISDUKCAPIL di Mall Pelayanan Publik
di Banda Aceh ini yaitu karena Mall Pelayanan Publik ini dapat memberikan
pelayananterpadu yang dapat memberikan pelayanan yang prima dan berkualitas
8 Https://aceh.tribunnews.com/2019/10/23/mal-pelayanan-publik-inovasi-pro-rakyatdiakses
pada Tanggal 20 Juni Tahun 2020
9 Https://menpan.go.id/site/berita-terkini/pelayanan-publik-banda-aceh-diharapakan-
menjadi-contoh-di-pulau-sumatradiakses pada Tanggal 21 Juni Tahun 2020
5
di dalam satu Gedung serta tempat Mall Pelayanan Publik ini dapat terhubung
dengan tempat perbelanjaan yang ada di pasar Aceh dan dekat dengan Masjid
Raya Baiturrahman.
Pada semua pengurusan dokumen kependudukan juga bisa diurus di Mal
Pelayanan Publik pada jam pelayanan kantor. Sejak adanya Mal Pelayanan Publik
ini, semua pengurusan dokumen kependudukan bisa diurus disini seperti
pembuatan KTP, pengurusan KK, Akta Kelahiran, dan lain-lain. Untuk waktu
pelayanannya sesuai dengan jam pelayanan di kantor. Beberapa kemudahan pun
dalam mengurus dokumen kependudukan di Mal Pelayanan Publik diantaranya
tidak perlu mengantri saat melakukan pengurusan dokumen sehingga proses
pelayanannya lebih cepat. Adapula kemudahan lainnya seperti bisa melakukan
pengecekan data untuk pengurusan perijinan dan imigrasi yang juga layanan di
Mal Pelayanan Publik di karenakan di Mal Pelayanan Publik ini juga ada
pelayanan perijinanan dan imigrasinya sehingga ada keterkaitannya dalam
kemudahan pengecekan data. Maka dari itu untuk mengecek data tidak perlu lagi
ke kantor disdukcapil langsung di sini saja. Pelayanan dalam mengurus dokumen
pendudukan sangat diperlukan oleh masyarakat karena identitas penduduk sangat
perlu sebab tanpa adanya identitas penduduk pelayanan bisa bermasalah dalam
melakukan pelayanan di pemerintahan.serta DISDUKCAPIL pada Mal Pelayanan
Publik ini juga sangat diminati oleh warga, karena kinerja instansi tersebut terlihat
dari jumlah pengunjung yang dilayani setiap Bulannya stabil dan terus meningkat.
Adapun kendala yang harus dihadapi oleh pihak DISDUKCAPIL di Mal
Pelayanan Publik tersebut adalah terkadang berkendala pada jaringan saat
melakukan pelayanan.
Tujuan adanya Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ini agar
masyarakat dapat mengurus berbagai keperluan di satu lantai terkhususnya dalam
melakukan pelayanan di DISDUKCAPIL tersebut seperti dalam pembuatan e-ktp,
akte kelahiraan dan sebagainya. Maka dengan adanya Mal Pelayanan Publikini
masyarakat juga mendapatkan pelayanan secara maksimal, cepat dan tidak
berbelit-belit.
6
Serta masalahlain yang harus diperhatikan pemerintah yaitu tentang
pengaksesan yang dilakukan terhadap Ibu hamil, Penyandang Disabilitas dan hal
lainnya, agar mereka juga dapat melakukan pelayanan yang baik di dalam satu
Gedung.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Inovasi Mall Pelayanan Publik di Kota
Banda Aceh.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah pada penelitian ini
ialah dimana pelayanan yang diberikan kepada masyarakat di dalam suatu instansi
yang dinilai masih memiliki ego sektoral. Dimana yang dimaksud dengan ego
sektoral ini muncul akibat adanya pola pikir ataskepentingan terhadap sesuatu
yangmelibatkan kelompok tertentu sehingga ego ini muncul setelah kelompok
tertentu mengalami tekanan, bahkan ketika ingin mencari keuntungan untuk
kelompoknya hingga terjadinya suatu pelayanan yang lambat,memakan waktu
lama, hingga berbelit-belit.
Dan adapun problem di Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ini
adalah pada saat peneliti melakukan pengamatan dan menemukan bahwa pada
saat sampai di Mal Pelayanan Publik masih adanya masyarakat parkir di pinggir
jalan padahal basemant atau tempat parkir yang disedikan sangat luas, tetapi
masyarakat masih parkir ditepi jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Selain
itu, perlu adanya dilakukan pembenahan atau pelebaran jalan didekat Mal
Pelayanan Publik agar tidak terjadi kemacetan lagi.
Maka dari itu, dengan adanya inovasi-inovasi yang dilakukan pemerintah
pada tiap-tiap instansi yang ada di Mall Pelayanan Publik tersebut dapat
memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Adapun fakta empiris di Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh adalah
pada saat peneliti melakukan pengamatan dan menemukan bahwa pada saat di
dalam Mal Pelayanan Publik masyarakat yang melakukan pelayanan tidak terlalu
ramai atau tidak padat pada saat di Mal Pelayanan Publik, dimana situasi dan
7
kondisi pada saat di Mal Pelayanan Publik tersebut sangat nyaman, rapi, dan
bersih, sehingga masyarakat yang melakukan pelayanan di Mal Pelayanan Publik
di Kota Banda Aceh sangat senang apalagi pada saat pandemi covid-19 ini
petugas dan masyarakatpun ikut serta mematuhi protocol kesehatan pada saat
melakukan pelayanan di Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh.
Sehingga masyarakat juga dapat melakukan pelayanan secara maksimal
terkhususnya dalam pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(DISDUKCSPIL) yang diberikan.Akan tetapi,bagaimana inovasi sertafaktor
pendukung dan faktor penghambat di Mall Pelayanan Publik tersebut,sehingga
peneliti meneliti mengenai inovasi serta faktor pendukung dan penghambat
tersebut di Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraikan, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana Inovasi Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ?
2. Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat di Mall
Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ?
1.4 Tujuan Penelitian
berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana inovasi di Mall pelayanan publik di
Kota Banda Aceh.
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat di Mall
Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh.
8
1.5 Manfaat Penelitian
Di dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi secara
Teoritis dan Praktis adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
manfaat bagi pengembangan Administrasi Negara khususnya mengenai
dalam Inovasi Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh tepatnya di
Gedung pasar Athej Baru lantai 3 jalan Diponegoro, Gampong Kampung
Baru, kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh.
Selain itu,hasil penelitian ini juga dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang inovasi
Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh tepatnya di Gedung pasar
Athej Baru lantai 3 jalan Diponegoro, Gampong Kampung Baru,
kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh.
3. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai pengetahuan tentang Inovasi di Mall Pelayanan Publik di kota
Banda Aceh.
b. Menjadi pengetahuan tentang faktor pendukung dan faktor
penghambat di Mall Pelayanan Publik Kota Banda Aceh, Sehingga
dapat menjadi suatu acuan dalam perbaikan dimasa mendatang.
3. Bagi Penulis
Diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan,pengalaman, serta ilmu
pengetahuan bagi peneliti dalam mempraktikkan Teori Ilmu Admnistrasi
Negara .
9
1.6 Penjelasan Istilah
1. Inovasi
Adapun menurut UU No.19 Tahun 2002, inovasi adalah suatu kegiatan
penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan
tujuan melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau pun proses produksinya.10
Jadi, inovasi yang penulis maksudkan adalah di dalam penelitian ini
adalah suatu proses yang dapat menciptakan hal baru, ide-ide baru didalam
pelayanan publik sehingga dapat menghasilkan metode untuk peningkatan
kualitas yang lebih baik kepada masyarakat.
2. Mall Pelayanan Publik (MPP)
Mall Pelayanan Publik ini merupakan suatu konsep kolaboratif pemerintah
dimana yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan secara maksimal,cepat dan tidak berbelit belit, dimana
Mall Pelayanan Publik ini hadir di Kota Banda Aceh menjadi Mall Pelayanan
Publik pertama yang hadir di Provinsi Aceh, dan keempat di Sumatara.
jadi Mall Pelayanan Publik yang penulis maksud dalam penelitian ini
adalah suatu Mall pelayanan dalam satu gedung yang memudahkan masyarakat
dalam melakukan suatu pelayanan secara sistematis dan mudah. Dimana
masyarakat tidak perlu lagi susah payah kesana kemari untuk mengurus suatu
keperluan cukup datang di Mall Pelayanan Publik sudah tersedia pelayanan yang
ingin dilakukan serta memberikan kenyamanan dan tentunya memudahkan
masyarakat.
3. Ego Sektoral
Dimana selama ini sejumlah masalah terkait komunikasi publik
pemerintah diantaranya belum padunya antar kementerian/Lembaga dalam
berkomunikasi kepada publik dan masih adanya ego sektoral, serta berdasarkan
masukan beberapa pihak terjadi sejumlah perbedaan pernyataan antar pejabat
yang mengakibatkan informasi menjadi simpang siur. Dan masih banyak program
10 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Pengertian Inovasi
10
pemerintah yang belum terkomunikasi dengan baik kepada publik, sehingga
masyarakat kurang mengetahui berbagai keberhasilan yang telah diraih.Makadari
itu INPRES No. 9 Tahun 2015 tersebut upaya untuk memperbaiki komunikasi
publik pemerintah agar lebih efektif. Sehingga setiap melaksanakan tugas untuk
melakukan komunikasi publik tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, dengan adanya
INPRES No. 9 Tahun 2015 ini dapat menujang keberhasilan kabinet
kerja,menyerap aspirasi, dan mempercepat penyampaian informasi tentang
kebijakan dan program pemerintah, dan pemerintah juga harus dapat
meningkatkan partisipasi dan berkomunikasi sehingga informasi pemerintah
kepada publik dapat berjalan lebih efektif dan tepat.11
Jadi,ego sektoral yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah suatu
pola pikir dan tindakan yang muncul akibat adanya kepentingan terhadap sesuatu
yang melibatkan kelompok tertentu.ego ini muncul setelah kelompok tertentu
mengalami tekanan, dalam suatu keadaan bahkan ingin mencari keuntungan untuk
kelompoknya.
4. Pelayanan Prima
Pelayanan Prima adalah suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas
yang sesuai dengan harapan dan kepuasan masyarakat.sehingga dalam pelayanan
prima terdapat dua elemen penting yang saling berkaitan yaitu pelayanan dan
kualitas.sehingga pelayanan prima mempunyai peranan penting dalam suatu
pemerintahan.
Jadi,dapat disimpulkan bahwasannya pelayanan prima yang dimaksud di
dalam penelitian ini adalah Pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang
sangat baik atau pelayanan yang terbaik. Maka dari itu dapat dikatakan sangat
baik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki oleh
instansi yang memberikan pelayanan.
11
Http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/08/25/ntn5qc284-menkominfo-
ego-sektoral-adalah-musuh-bersamadiakses pada Tanggal 6 April Tahun 2021
11
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah langkah yang harus dilakkan oleh peneliti dalam
ranhka untuk mengumpulkan informasi atau data dalam ranhka untuk
mengumpulkan informasi atau data serta melakkan investigasi pada data yang
telah didapatkan tersebut. Atau pun, metode penelitian ini adalah sebuah
bagian penting pada saat menyusun sebuah tulisan ilmiah, dimana biasanya
pembahasan metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dankegunaan tertentu.
Adapun menurut para ahli pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan,
dikembangkan, dan di temukan pengetahuan teori, untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipikasi masalh dalam kehidupan manusia
(sugiyono: 2012)
1.7.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dapat
mendescripsikan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan suatu
peristiwa, fenomena, pemikiran, persepsi dan lain sebagainya.Pendekatan
deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui serta
menggambarkan secara jenis suatu objek yang ingin diteliti dengan memberikan
data serta informasi secara akurat berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan.
1.7.2 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang digunakan sebagai objek Penelitian
dilakukan di Mall Pelayanan Publik (MPP) Kota Banda Aceh, yang bertujuan
untuk mengetahui bagaimana inovasi Mall Pelayanan Publik serta faktor
pendukung dan faktor penghambat yang ada di Mall Pelayanan Publik di Kota
Banda Aceh yang berlokasi di Gedung pasar Athej Baru lantai 3 jalan
Diponegoro, Gampong Kampung Baru, kecamatan Baiturrahman Kota Banda
Aceh.
12
Alasan peneliti memilih lokasi ini karena, MPP tersebut merupakan suatu
inovasi pelayanan didalam satu gedung untuk mewujudkan pelayanan yang prima.
1.7.3 Jenis dan sumber Data
Menurut Lofland dalam Moleong (2001:112), pencatatan sumber data
melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan
melihat, mendengar, dan bertanya12
. Menurut Arikunto (1998:144), sumber data
adalah subjek dari mana suatu data dapat diperoleh. Adapun Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data/peneliti. Dimana data-data yang terkumpul dari
sumber ini disebut data primer.
Adapun menurut penulis yang dimaksud dengan data primer adalah
sumber data yang diperoleh langsung dari peneliti.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data
yang menunjang data primer yang bersumber dari buku, jurnal, laporan
tahunan, literatur dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah
yang penelitian.13
Adapun menurut penulis yang dimaskud dengan data sekunder adalah
sumber datanya dapat diperoleh datanya langsung oleh peneliti, dimana
biasanya sumber datnya daoat diperoleh
12 Lexi Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2011), hal. 279. 13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta,1998), hal. 236.
13
1.7.3 Informan Penelitian
Tabel 1.1 informan penelitian
NO INFORMAN JUMLAH
1. Sekretaris di MPP 1 (orang)
2. Staf DPMPTSP di MPP 1 (orang)
3. Staff DISDUKCAPIL di MPP 2 (orang)
4. Masyarakat 8 (orang)
Jumlah 12 (orang)
Sumber: Data diolah Tahun 2021
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2005:62) “teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian,karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data”. Adapun Langkah-langkah analisis data setelah
dilakukannya pengumpulan yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan sebuah proses pencarian informasi yang dilakukan
oleh peneliti secara mendalam, terbuka, serta diarahkan pada fokus
penelitian.peneliti ataupun pewawancara menyiapkan daftar pertanyaan
yang akan ditanyakan, sebagai dari pedoman untuk wawancara.14
Adapun penjelasan wawancara menurut penulis adalah suatu proses
pencarian informasi dengan cara ditanya dan menjawab apa saja yang
ingin ditanyakan dalam konteks penelitian.
2. Observasi
Observasi adalah sebuah tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati
langsung sebuah objek penelitian untuk memperoleh data yang aktual.15
14
Lexi Moleong. Metodelogi penelitian Kualitatif (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
2011).hal.186
15 Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Bandung: Sinar Harapan,1986), hal 194
14
Adapun penjelasan observasi menurut penulis adalah suatu proses
pengamatan atau mengamati situasi, kondisi untuk pengumpulan data yang
akan diteliti.
3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:231) yaitu mencari data mengenai variabel yang
berupa cacatan,transkip,buku,surat kabar,majalah,notulen rapat, agenda
dan sebagainya.16
Adapun penjelasan dokumentasi menurut penulis adalah suatu cara yang
dilaukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan
bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber yang khusus dari buku,
surat kabar, tulisan, undang-undang dan sebagainya.
1.7.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen (1982:159) yaitu adanya upaya yang
dilakukan dengan data, mengorganisasian data, memilah-milahnya dalam menjadi
satuan yang dapat dikelola.17
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Reduction (Reduksi data)
Menurut Milles dan Huberman reduksi data, yaitu proses seleksi,
pemfokusan,pengabstrakkan, trasformasi data kasar yang ada di lapangan
langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian
reduksi data dimulai sejak peneliti memfokuskan wilayah penelitian.
Adapun reduksi data menurut penulis adalah teknik analisis data kualitatif
dimana reduksi data ini penyederhanaan, dan membuang yang tidak perlu
sehingga data yang dihasilkan bermana dan memudahkan dalam penrikan
kesimpulan.
b. Data display(Penyajian data)
16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta,1998), hal. 236. 17 Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodelogi Penelitian Kualitatif,(Jawa Barat: CV
Jejak, 2018) 243-249
15
Menurut Milles dan Huberman Penyajian data atau mendisplaykan data
dalammpenelitian kualitatif,penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat,bagan,hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Akan tetapi, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Adapun penyajian data menurut penulis adalah sekumpulan data yang
secara sistematis dapat di pahami, adapun bentuk penyajiannya berupa
cacatan lapangan, grafik, dan lain sebagainya. Dengan adanya penyajian
data yang nantinya terorganisasi dapat tersusun, dalam pola hubungan
sehingga semakin mudah dipahami.
c. Congclution(Kesimpulan dan verifikasi)
Penarikan kesimpulan yaitu bagian dari konfigurasi yang utuh, dimana
peneliti akan menangani kesimpulan dengan longgar, terbuka dan skeptis
berdasarkan kesimpulan yang sudah disediakan (yang sudah ada).
Adapun menurut penulis tentag penarikan kesimpulan adalah untuk
melihat hasil reduksi data yang mengacu pada tujuan analisis yang hendak
dicapai, dimana tujuannya untuk mencari hubungan, persamaan,
perbedaan, untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan
yang ada atau permasalahan yang dikaji di dalam penelitian ini.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu menjadi sumber penting dalam penulisan karya ilmiah
ini, dan menjadi acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Sehingga penulis
mendapatkan berbagai teori yang dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk
mengkaji sebuah penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Berikut penelitian
terdahulu yang terdiri dari beberapa jurnal, terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh penulis.
Secara keseluruhan, peneliti memilih beberapa rujukan yang relavan dalam
penulisan penelitian ini. Adapun penelitian terdahulu tersebut adalah :
1. Putri Robiatul Adwiyah (2018) dalam penelitiannya yang berjudul “ Inovasi
dalam Pelayanan Publik di Mall Pelayanan Publik Kabupaten
Banyuwangi”Metode yang digunakan dalam scripsi ini adalah metode
penelitian yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pedoman
wawancara.memaparkan bagaimana untuk mengetahui inovasi yang
diberikan dan pelayanan apa saja yang ada di Mall Pelayanan Publik di
Kabuapaten Banyuwangi tersebut,serta mengetahui bagaimana proses
pelayanan publik terkait waktu, persyaratan, prosedur, dan biaya. Dalam hal
ini peneliti juga mencari keunggulan dan inovasi dari Mall Pelayanan
Publik, dan juga mencari perbedaaan metode pelayanan satu atap dan satu
pintu dengan pelayanan yang ada di Mall Pelayanan Publik di Kabupaten
Banyuwangi tersebut. 18
2. Asiah Wasillah (2019) dalam penelitiannnya berjudul “Manajemen
Persiapan Penyelengaraan Mal Pelayanan Publik”. dalam penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan descriptif tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses manajemen persiapan untuk
18 Putri Robiatul Adwiyah. Inovasi Dalam Pelayanan Publik di Mall Pelayanan Publik
Kabupaten Banyuwangi.volume 2 Tahun 2018 dan Bulan September diakses pada
Tanggal 21 Juni,Jam 13.25Tahun 2020
17
implementasi Mal Pelayanan Publik di Kota Pekanbaru yang diamati dari 4
fungsi manajemen pemerintah, misalnya perencanaan,pengorganisasian,
memobilitas atau menerapkan pengendalian pemerintah, dan menganalisis
faktor pendukung dan penghambat dalam proses persiapan penyelenggaraan
Mal Pelayanan Publik dikota Pekanbaru. Adapun penghambat implementasi
Mal Layanan Umum Kota Pekanbaru yaitu tertunda dari target waktu yang
direncanakan oleh Pemerintah karena proses perencanaan sudah terlambat
untuk memulai karena persiapan SDM,dan masih adanya ego sektoral dari
masing-masing lembaga, dan pelaksanaan kegiatan tertunda karena
perencanaan yang terlambat. Kontrol pemerintah dilakukan melalui
pemantauan dan evaluasi. Hasil akhir implementasi MPP di Kota Pekanbaru
sesuai dengan target pemerintah, minus fakta bahwa eksekusi
tertunda.adapun faktor-faktor pendukung berjalannya MPP ini yaitu:
peraturan atau dasar hukum, komitmen pemimpin, dukungan bawahan,
dukungan DPRD dengan ketersediaan anggaran dan lokasi bus
strategis.Dimana juga dalam hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan
menggambarkan situasi (objek) atau fenomena yang berkaitan dengan
persiapan pelaksanaan MPP dikota Pekabaru.19
3. Sadro Datamora,Hasbullah Malau,(2019) dalam penelitiannya berjudul
“Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik untuk masyarakat di Kota Padang”
adapun metode penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif, dalam hal ini peneliti berupaya mencari upaya-upaya
pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik tidak pernah
berhenti, hingga diundangkannya UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik sebagai tonggaknya segala upaya untuk mempercepat
terwujudnya pelayanan publik yang prima di Indonesia. Salah satu
terobosan dan inovasi untuk mewujudkan pelayanan yang prima adalah
diundangkan Permenpan RB Nomor 23 Tahun 2017 Tentang
19 Asiah Wasillah, Manajemen Persiapan Penyelengaraan Mal Pelayanan Publik,Volume
17, Tahun 2019, Bulan Mei, dan diakses pada Tanggal 21 Juni,Jam 13.45 Tahun 2020
18
Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP).dalam hal ini juga terdapat
beberapa hambatan dan kendala, seperti dilihat dari faktor internal adanya
kendala dalam sumber daya manusia,masih kurangnya sarana dan prasarana
Mal Pelayanan Publik di Mall pelayanan publik di Kota Padang.Sedangkan,
kendala eksternalnya yaitu,masih rendahnya pemahaman masyarakat
tentang keberadaaan Mall Pelayanan Publik di Kota Padang, masih
rendahnya disiplin petugas layanan dalam memberikan pelayanan kepada
pengunjung sehingga pengunjung menunggu lama untuk mendapatkan
pelayanan,masih rendah nya pemahaman masyarakat Kota Padang tentang
fungsi Mal Pelayanan Publik, lokasi Mal Pelayanan Publik dan Jenis
Layanan yang ada di MPP Kota Padang.20
4. Mohammad Agung Husein, Masje Pangkey,Adlen Laloma (2020), Adapun
dalam penelitian ini berjudul “ Dampak Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu on Mall di Kota Manado” adapun penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif,di dalam penelitian ini
guna untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana dampak pelayanan
terpadu satu pintu on Mall di Kota Manado,di dalam pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara,observasi dan
pengumpulan dokumen. Sedangkan Teknik analisis data yang peneliti
gunakan adalah kualitatif dengan pendekatan Deskriftif Milles dan
Huberman. Dimana hasil penelitian ini merupakan suatu inovasi dan
program yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal
pengurusan berkas perizinan baik dari pemasukan berkas sampai pada tahap
pengambilan hasil/fisik perizinan, dengan ditunjang dengan fasilitas yang
memuaskan dan menyamankan masyarakat serta sistem online yang
diberlakukan membuat masyarakat puas atas kebijakan yang dikeluarkan
oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Manado.Tetapi selain itu, adapula dampak positif dimasyarakat dan
mengakibatkan PTSP On Mall sepi dari pemohon izin, dan masalah
20 Sadro Datamora, Hasbullah Malau, Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik untuk
masyarakat di Kota Padang, Volume 1 Tahun 2019 dan dikases pada Tanggal 21 Juni,
Jam 15.20 Tahun 2020
19
koordinasi antara PTSP mantos dan DPMPTS tikala membuat masyarakat
yang mengurus izin di pusat pelayanan on Mall harus mengambil hasil/fisik
di kantor pusat. Dampak kebijakan pelayanan terpadu satu pintu on Mall
membuat masyarakat dan beberapa pihak yang terkait merasa diuntungkan
dengan kebijakan ini misalnya pihak mentos dan pemerintah daerah, potensi
pengembangan ekonomi lebih terbuka, kemudian arus investasi masuk dari
pengembang. Selain itu untuk penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dalam hal ini Pemerintah Daerah (PEMDA) melalui pajak untuk daerah dan
perputaran uang yang cukup besar untuk Pemda. Dalam hal ini juga dapat
mempercepat dan mempermudah pengutrusan izin pusat pelayanan publik
ini merupakan hal yang tepat direalisasikan oleh DPMPTSP Kota Manado.21
Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah pada lokus dan fokus di dalam penelitian ini, dan pada jenis penelitian
peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif
dan pada penelitian ini memfokuskan kepada inovasi di Mall Pelayanan Publik di
Kota Banda Aceh dan di dalam inovasi ini terkhususnya mengarah pada
pelayanan di DISDUKCAPIL di MPP tersebut. Sedangkan di penelitian lain,
cenderung meneliti penyelenggaraan PTSP di Mall Pelayanan Publik.
Selain itu,di dalampenelitian ini juga lebih mengarah pada
PERMENPANRB No. 30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan
Publik. Dimana pada penelitian ini secara khusus mengenai inovasi di MPP Kota
Banda Aceh ini menjadi penelitian pertama yang khusus membahas mengenai
inovasi di MPP Kota Banda Aceh dengan memperhatikan yang diatur pada
PERMENPANRB No. 30 Tahun 2014.
21 Mohammad Agung Husein, Masje Pangkey,Adlen Laloma, Dampak Kebijakan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu on Mall di Kota Manado, Tahun 2020, diakses pada
Tanggal 21 Juni Tahun 2020
20
2.2. Teori Inovasi
2.2.1. Pengertian Inovasi
Inovasi biasanya erat kaitannyadengan lingkunganyang
berkarakteristik,dinamis dan berkembang.dimana pengertian inovasi itu sendiri
sangat beragam,dan dari banyak perspektif. Adapun menurut Rogers22
, adalah
merupakan salah satu penulis buku inovasi yang terkemuka,dimana menjelaskan
bahwa inovasi adalah sebuah ide, praktek, atau objek yang dianggap baru oleh
individu satu unit adopsi lainnya. Adapun pengertian dari sumber lain Menurut
Rina Mei Mirnasari (2013) mengartikan inovasi di dalam pelayanan publik dapat
diartikan sebagai prestasi dalam meraih, meningkatkan, dan memperbaiki
efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas pelayanan publik yang dihasilkan oleh
inisiatif pendekatan, metodelogi,dan atau alat baru dalam pelayanan masyarakat.23
Menurut Tri Widodo W. Utomo (2014),inovasi bukan sekedar ada tidaknya
kemanfaatan dari inisiasi harus mampu menginisiasi perubahan dan memberikan
solusi pada permasalahan,serta memiliki kompatibilitas dengan sistem yang ada di
luar dirinya, serta harus berkesinambungan dan dapat direplikasi.24
Inovasi Pelayanan Publik adalah terobosan pelayanan publik yang
merupakan gagasan ide kreatif orisinal dan atau adaptasi/modifikasi yang
memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung.inovasi tersebut dapat berpedoman pada PERMENPANRB No. 30 tahun
2014 tentang pedoman inovasi pelayanan publik.25
22 Rogers, Everett M. Inovasi Pelayanan Publik,2003.hal 12 23
Mirnasari, Rina Mei. 2013. Inovasi Pelayanan Publik UPTD Terminal Purabaya
Bungurasih, Universitas Airlangga Volume 1. Jounal.unair.ac.id/dowload pada Tanggal
20 Juni, Jam 17.21 Tahun 2020 24
Tri Widodo W. Utomo, Inovasi Pelayanan Publik, 2014 25
PERMENPANRB No. 30 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
21
2.2.2. Jenis-Jenis Inovasi Pelayanan Publik
Adapun jenis-jenis inovasi pelayanan publik menurut Djamaludin Ancok
dalam deddy mulyadi, dkk (2018:70) ada delapan jenis inovasi yaitu 26
:
a. Inovasi proses
b. Inovasi metode
c. Inovasi struktur organisasi
d. Inovasi dalam hubungan
e. Inovasi strategi
f. Inovasi pola pikir (minset)
g. Inovasi produk
h. Inovasi pelayanan
2.2.3. Ciri-Ciri Inovasi
Sebuah ide, gagasan atau teori hanya biasa digolongkan ke dalam
sebuahinovasi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut27
:
1. Khas
Ciri utama dari sebuah inovasi adalah khas. Dimana inovasi harus memiliki ciri
khas sendiri yang tidak dimiliki atau pun ada pada ide yang sudah ada
sebelumnya.Tanpaciri khas yang spesifik, maka sebuah ide atau gagasan itu tidak
akan dapat digolongkan menjadi sebuah inovasi baru.
2. Baru
Ciri ke dua dari sebuah inovasi adalah baru. Dimana setiap inovasi haruslah
merupakan ide atau pun gagasan baru yang memang belum pernah diungkapkan
ataupun dipublikasikan sebelumnya.
3. Terencana
26
Mulyadi, Deddy dkk. 2018. Admnistrasi Public untuk Pelayanan Public. Bandung:
Alfabeta 27 Https://pengertiandefinisi.com/pengertian-inovasi-dan-ciri-cirinya diakses pada Tanggal 6
april Tahun 2021
22
Ciri khas ini sebuah inovasi adalah terencana. Dimana sebuah inovasi biasanya
sengaja di buat dan direncanakan untuk mengembangkan objek-objek tertentu.
Ataupun dengan kata lain, setiap inovasi yang ditemukan pada dasarnya
merupakan kegiatan yang sudah direncanakan sejak awal.
4. memiliki tujuan
Ciri khas terakhir yang harus ada pada suatu inovasi adalah memiliki tujuan.
Dimana yang telah dijelaskan sebelumnya, inovasi merupakan aktivitas terencana
untuk mengembangkan objek-objek tertentu (tujuannnya adalah mengembangkan
objek-objek tertentu).
2.2.4. Tahapan dalam Proses Inovasi
De Jong & Den Hartog merinci lebih mendalam proses inovasi dalam 4 tahap
sebagai berikut28
:
1. Melihat peluang: Peluang muncul ketika ada persoalan yang muncul atau
dipersepsikan sebagai suatu kesenjangan antara yang seharusnya dan
realitanya. Oleh karenanya, perilaku inovatif dimulai dari keterampilan melihat
peluang.
2. Mengeluarkan ide: Ketika dihadapkan suatu masalah atau dipersepsikan sebagai
masalah maka gaya berfikir yang digunakan yaitu mengeluarkan ide yang
sebanyak-banyaknya terhadap masalah yang ada. Dalam tahap ini kreativitas
sangat diperlukan.
3. Mengkaji ide: Tidak Semua ide dapat dipakai, maka dilakukan kajian terhadap
ide yang muncul. Gaya berfikir divergen atau mengerucut mulai diterapkan.
Salah satu dasar pertimbangan adalah seberapa besar ide tersebut
mendatangkan kerugian dan keuntungan. Ide yang realistis yang diterima,
sementara ide yang kurang realistis dibuang. Kajian dilakukan terus menerus
sampai ditemukan alternatif yang paling mempunyai probabilitas sukses yang
paling besar.
28 Irwan Noor, Desain Inovasi Pemerintahan Daerah (Malang: UB Press,2013), hal. 40
23
2.2.5. Faktor Pendukung/Faktor Pendorong Inovasi
Sebuah inovasi tidak serta merta muncul begitu saja, namun dalam hal
tersebut dapat didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan sebuah kualitas yang
menjadi suatu target pencapaian organisasi. Oleh karena itu, Mulgan & Albury
merumuskan empat elemen utama yang dapat mendorong adanya sebuah inovasi,
yakni anatara lain (Albury, David:2003):29
1. Generating possibilities (menghasilkan kemungkinan)
2. Incubating and prototyping (mengikubasi dan membuat prototipe)
3. Replicating and scaling up (mereplikasi dan meningkatkan)
4. Analyysing and learning (menganalisis dan belajar)
2.2.6. Faktor Penghambat Inovasi
Dimana suatu inovasi tidaklah terjadi secara mulus atau tanpa hambatan.
Dimana masih adanya kasus atau faktor dalam penerapan suatu inovasi
diantaranya justru terkendala oleh beberapa faktor. Mulgan & Albury
mengidetifikasikan ada delapan jenis hambatan-hambatan di dalam inovasi, antara
lain yaitu:
1. Reluctance to close down failing programmes or organisations (keengganan
menutup program yang gagal)
2. Culture of risk oversion (budaya yang tidak menyukai resiko)
3. No rewards or incentives to innovate or adopt innovatios (tidak ada
penghargaan atau insentif)
4. Delivery pressures and administrative burdens (tekanan dan hambatan
administratif)
5. Short-term budgets and palnning horizons (anggaran dan perencanaan jangka
pendek)
6. Technologies available but constraining cultural or arganisational
arrangements (teknologi ada, namun terhambat budaya dan penataan
organisasi).
29
Albury, David. 2003. Innovation In The Public Sector, Discussion Papper. London: The
Mall.
24
7. Over-reliance on hight performers as sources of innovation (ketergantungan
berlebihan terhadap high performer)
8. Poor skills in active risk or change management (ketidakmampuan
menghadapi resiko dan perubahan)
2.2.7. Atribut Inovasi
Di dalam suatu pengimplementasian inovasi dapat memiliki
karakteristik/atribut didalamnya. Menurut Rogers karakteristik inovasi merupakan
sutau cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat yang dapat
dipengaruhi oleh atribut itu sendiri, dimana ada lima karakteristik inovasi,
diantaranya yaitu (Yogi:2008):30
1. Relative advantage (keuntunngan relative) dimana didalam sebuah inovasi
dianggap masih memiliki keunggulan/kelebihan serta memiliki nilai kebaruan
yang melekat di dalam inovasi yang menjadi ciri yang dapat membedakannya
dengan yang lain.
2. Compatibility (kesesuaian) yaitu inovasi yang mempunyai sifat kompatibel
atau kesesuaian dengan inovasi yang digantikannya.
3. Complexity (kerumitan) dimana suatu inovasi memiliki kerumitan atau
kendala-kendala tertentu namun tingkat kendala bukan hal yang penting
karena dapat diatasi.
4. Triability (kemungkinan dicoba) yaitu inovasi yang hanya bisa diterima
apabila telah teruji dan terbukti mempunyai keuntungan atau nilai lebih
dibandingkan dengan inovasi yang lama.
5. Observability (kemudahan diamati) merupakan derajat dimana hasil inovasi
dapat dilihat oleh orang lain, dari segi bagaimana ia bekerja dan
menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
30 Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi di Sector Public. STIA-LAN.Jakarta: Press.
25
2.3.Pelayanan Publik
2.3.1 Pengertian Pelayanan Publik
Adapun undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 yang berisikan tentang
pelayanan publik dimana ditegaskan bahwa pelayanan publik ini adalah suatu
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang sesuaidengan
peraturan perundang-undanganbagi setiap warga negaradan penduduk atas barang,
jasa dan pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik tersebut. Dalam penyelenggara pelayanan publik itu sendiri adalah setiap
institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen, yang dibentuk
dengan berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik itu
sendiri,adapun badan hukum lain yang dibentuk hanyasemata-mata untuk
kegiatan pelayanan publik.adapun didalam Qanun Nomor 8 Tahun 2008 tersebut
berisi Tentang Pelayanan Publik adalah “Segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayananyang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan”.31
Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur Negara Nomor 81 Tahun 1993
yang kemudian disempurnakan dengan keputusan Menteri Pendayaan Aparatur
Negara Nomor 63 Tahun 2003 mendefinisikan pelayanan publik atau pelayanan
umum sebagai :“Segala bentuk kegiatan pelayanan yang diimplementasikan oleh
instansi-instansi pemerintah pusat, di daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daearah (BUMD) dalam bentuk barang
dan jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Maka dari itu, pelayanan publik adalah sebagai pemenuhan kebutuhan
masyarakat oleh penyelenggara negara, dengan adanya pelayanan yang prima,
cepat dan tidak berbelit tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dimana pemerintah harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga
memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.kebutuhan ini bukanlah
kebutuhan secara individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya
31 Qanun Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pelayanan Publik
26
diharapkan oleh masyarakat.32
Dimana pelayanan publik ini segala bentuk jasa
pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di
pusat, di daerah, dan di lingkungan badan usaha milik negara atau badan usaha
milik daerah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan publik sebagaimana disebutkan dalam keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 yaitu segala pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima layanan maupun pelaksana ketentuan peraturan
Perundang-undangan.33
Selain itu, Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63 Tahun 2004, pelayanan publik memiliki standar yang harus dipenuhi
agar terciptanya kualitas pelayanan publik yang maksimal. Standar pelayanan
merupakan ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik
yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan.
2.3.2 Standar pelayanan yang telah diatur meliputi:34
Standar pelayanan adalah suatu tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, mudah, terjangkau, dan terukur.
a. Dasar Hukum
Pelayanan Publik harus memiliki peraturan perundang-undangan sebagai
dasar penyelenggaraan pelayanan.
32
Sinambela,Lijan Poltak,dkk.2006,Refeormasi Pelayanan Publik Teori,Kebiajkan, dan
Implementasi,PT Bumi Aksara, Jakarta. Hal.5-6 33
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003
Tentang Pedoman Umum Penyelengggaraan Pelayanan.
34 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36
Tahun 2012 Tentang Standar Pelayanan Publik
27
b. Persyaratan
Pelayanan Publik harus memiliki persyaratan dalam bentuk dokumen atau hal
lain yang wajib dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis layanan.
c. Sistem Mekanisme
Pelayanan Publik harus memiliki tata cara pelayanan yang dilakukan bagi
pemberi ataupun penerima layanan, termasuk pengaduan.
d. Jangka Waktu Penyelesaian
Pelayanan Publik harus memiliki jangka waktu yang jelas yang diperlukan
dalam menyelesaikan seluruh proses layanan.
e. Biaya
Biaya merupakan tarif yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus atau memeperoleh layanan dan penyelenggara yang besarnya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dengan
masyarakat.
f. Produk Layanan
Produk layanan adalah hasil dari layanan yang diberikan atau diterima sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
g. Sarana, Prsarana, dan/atau Fasilitas
Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas adalah peralatan dan fasilitas yang
diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
h. Kompetensi Pelaksana
Pelaksana pelayanan publik harus memiliki kemampuan, seperti pengetahuan,
keahlian, keterampilan, dan pengalaman.
i. Pengawasan Internal
Pimpinan satuan kerja atau atasan langsung pelaksana harus melakukan
pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
j. Penanganan Pengaduan, Sarana, dan Masukan
Penanganan pengaduan, sarana, dan masukan adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
k. Jumlah Pelaksana
28
Jumlah pelaksana layanan harus disesuaikan dengan beban kerja yang ada
dan pembagian tugas yang jelas.
l. Jaminan Pelayanan
Jaminan pelayanan adalah memastikan pelaksanaan pelayanan sesuai dengan
standar pelayanan
m. Jaminan Keamanan dan Keselematan Pelayanan
Pelayanan publik harus memberikan komitmen untuk memberikan rasa aman,
bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan.
n. Evaluasi Kinerja Pelaksana
Pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dievaluasi guna
mengetahui sejauh mana pelaksanaan layanan sesuai dengan standar
pelayanan.
Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang
merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2.4 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kota Banda Aceh
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah perangkat Daerah
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di Bidang Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Daerah.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Banda
Aceh merupakan perwujudan dari pemerintahan Kota Banda Aceh dalam
meningkatkan pertumbuhan dan kualitas Penanaman Modal Kota, meningkatkan
kinerja pelayanan Perizinan dan Non Perizinan yang mudah, cepat, tepat dan
29
trasparan kepada masyarakat atau pelau usaha dan meningkatkan kinerja
penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik dan bersih.
2.4.1 Jenis Layanan Perizinan
Dinas Penanamn Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh
Melayani Perizinan berusaha dengan cara:
1. Sistem Online Single Submission (OSS) dengan 14 sektor yang terdiri dari
71 jenis layanan perizinan, 14 sektor yang dilayani adalah:
a. Sektor Pertanian
b. Sektor Perindustrian
c. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
d. Sektor Perhubungan
e. Sektor Pendidikan
f. Sektor kesehatan
g. Sektor Keagamaan
h. Sektor Ketenagakerjaan
i. Sektor Kehutanan dan Lingkungan Hidup
j. Sektor Perikanan
k. Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
l. Sektor Pariwisata
m. Sektor Koperasi dan
n. Sektor Perdagangan
2.4.2 Jenis Layanan Non Perizinan
1. Sistem Non Online Single Submission (Non OSS) Melayani 25 Layanan
Non Online Single Submission yang terdiri dari 91 layanan perizinan. Jenis
layanan Non OSS yang dilayani adalah:
a. Izin Mendirikan Bangunan
b. Izin Mendirikan Tiang Reklame
c. Izin Reklame
d. Izin kegiatan Seni dan Budaya
30
e. Izin Praktek Dokter Umum
f. Izin Praktek Dokter Gigi
g. Izin Praktek Dokter Intership
h. Izin Praktek Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis ( PPDS)
i. Izin Bidang Kesehatan
j. Izin Kerja Bidang Kesehatan
k. Izin Praktek Bidang Kesehatan
l. Izin Mendirikan Klinik
m. Izin Usaha Rumah Sakit Bersalin
n. Izin Usaha Klinik Bersalin
o. Izin Usaha Balai Pengobatan
p. Izin Usaha Klinik Kecantikan
q. Izin Operasional Puskesmas
r. Izin Penyehat Tradisional
s. Surat Terdaftar penyehat Tradisional
t. Izin Tukang Gigi
u. Izin Penyelenggaraan Optikal
v. Izin Praktek Dokter Hewan
w. Tanda Daftar Produsen Penyalur Benih
x. Izin Pemanfaan Ruang Milik Jalan (Rumija)
y. Surat persetujuan komitmen izin Operasional/Komersial
2.4.3 Jenis-Jenis Non Perizinan
1. Layanan Non Perizinan sebanyak 3 jenis layanan, yaitu:
a. Rekomendasi penimnunan minyak
b. Layanan pengaduan dan
c. Layanan informasi
31
2.5. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.5.1 Administrasi kependudukan
Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil adalah rangkaian
kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data
kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasil untuk pelayanan
publik dan sektor lain. Pencatatan sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang
dialami oleh seseorang dalam register pencatatan sipil pada instansi pelaksana
(undang- undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas undang-undang
Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan).
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar 1945 memberikan perlindungan dan pengakuan status
hukum atas peristiwa kependudukan maupun peristiwa penting yang dialami
penduduk di dalam dan/atau di luar Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Peristiwa kependudukan antara lain perubahan alamat, pindah datang
untuk menetap, tinggal terbatas, serta perubahan status orang asing tinggal
terbatas menjadi tinggal tetap.peristiwa penting antara lain kelahiran, kematian,
perkawinan, dan perceraian, termasuk kelahiran, pengakuan, dan pengetahun,
serta perubahan peristiwa yang harus dilaporkan karena membawa perubahan data
kelahiran. Maka dari itu, setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting
memerlukan bukti yang sah untuk dilakukan pengadministrasian dan pencatatan
sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Kependudukan sebenarnya merupakan basis utama dan fokus dari segala
permasalahan pembangunan karena hampir semua kegiatan pembangunan, baik
yang bersifat sektoral maupun lintas sektor, terarah dan terkait dengan penduduk,
atau dengan kata lain penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek, kemudahan
bagi penduduk untuk memperoleh dan pencatatan sipil merupakan salah satu
32
keberhasilan pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum kepada
warganya.35
Adapun perubahan mendasar dalam UU No. 24 Tahun 2013 tersebut
antara lain meliputi :
1. Masa berlaku KTP-Elektronik
Masa berlaku KTP-Elektronik yang semula 5 (lima) Tahun diubah menjadi
berlaku seumur hidup sepanjang tidak ada perubahan elemen data dalam
KTP. (UU No. 24 Tahun 2013, pasal 64 ayat (7) huruf a). KTP-el yang
sudah diterbitkan sebelum UU No. 24 Tahun 2013 ditetapkan berlaku
seumur hidup. (UU No.Tahun 2013, pasal 101 huruf c).
2. Penggunaan data kependudukan kementerian dalam negeri
Data kependudukan kementerian dalam negeri yang bersumber dari data
kependudukan kabupaten/kota, merupakan satu-satunya data kependudukan
yang digunakan untuk semua keperluan: alokasi anggaran (termasuk untuk
perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU), pelayanan public, perencanaan
pembangunan, pembangunan demokrasi, penegakan hukum, dan
pencegahan kriminal.
3. Pencetaan dokumen/personalilsasi KTP-Elektronik
Pencetakan dokumen/personalisasi KTP-elektronik yang selama ini
dilaksanakan terpusat di jakarta diserahkan kepada dinas kependudukan dan
pencatatan sipil kabupaten/kota pada tahun 2014.
4. Penerbitan akta kelahiran
Penerbitan akta kelahiran yang pelaporannya melebihi batas waktu 1 (satu)
tahun penerbitan akta kelahiran yang pelaporannya melebihi batas waktu 1
(satu) tahun, semula memerlukan penetapan pengadilan negeri, diubah
cukup dengan keputusan kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten/Kota. Hal ini karena sesuai dengan putusan mahkmah konstitusi
tanggal 30 april 2013. (UU No. 24 Tahun 2013, pasal 32 ayat (1)).
35 Https://sipp.menpan.go.id/sektor/kependudukan-dan-pencatatan-sipil/latar-belakang-
kebijakan-kependudukan-dan-pencatatan-sipil-di-indonesia diakses pada Tanggal 21 Juni
Tahun 2021
33
5. Penerbitan akta pencatatan sipil
Penerbitan akta pencatatan sipil yang semula dilaksanakan ditempat
terjadinya peristiwa penting, diubah menjadi penerbitannya di tempat
domisili penduduk. (UUNo. 24 Tahun 2013, pasal 102 huruf b).
6. Pengakuan dan pengesahan anak pengakuan anak
Pengakuan dan pengesahan anak pengakuan anak dibatasi hanya untuk anak
yang dilahirkan dari perkawinan yang telah sah menurut hukum agama
tetapi belum sah menurut hukum negara. (UU No. 24 Tahun 2013, pasal 49
ayat (2).
pengesahan anak yang selama ini hanya dengan catatan pinggir diubah
menjadi akta pengesahan anak. (UU No. 24 Tahun 2013, pasal 50).
7. Pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan tidak dipunggut biaya
(gratis), Larangan untuk tidak dipunggut biaya semula hanya untuk
penerbitan KTP-elektronik, Akta kelahiran, Akta perkawinana, Akta
pengakuan anak, dan lain-lain. (UU No. 24 Tahun 2013, pasal 79A).
8. Pencatatan kematian
Pelaporan pencatatan kematian yang semula menjadi kewajiban penduduk,
diubah menjadi kewajiban RT untuk melaporkan setiap kematian warganya
kepada isntansi pelaksana. Pelaporan tersebut dilakukan secara berjenjang
melalui RW, desa/kelurahan dan kecamatan. Dengan kebijakan ini
diharapkan cakupan pencatatan kematian akan meningkat secara signifikan.
(UU No. 24 Tahun 2013, pasal 44).
9. Semula stelsel aktif
Adapun yang dimaksud dengan stelsel aktif adalah seseorang yang
harusmelakukan tindakan-tindakan hukum tertentu secara aktif untuk
menjadi warga negara.
Semula stelsel aktif diwajibkan kepada penduduk, diubah menjadi stelsel
aktif diwajibkan kepada pemerintah melalui petugas. (penjelasan UU No. 24
Tahun 2013).
34
10. Penambahan sanksi
Setiap orang yang memerintahkan atau memfasilitasi atau melakukan
manipulasi data kependudukan atau elemen data penduduk sebagaimana
dimaksud dalam pasal 77 dipidana dengan penjara paling lama 6 (enam)
Tahun atau denda paling banyak Rp.75.000.000 (tujuh puluh lima juta
rupiah).(UU No.24 tahun 20131, pasal 94) setiap pejabat dan petugas pada
desa/kelurahan, kecamatan, UPT instansi pelaksana, instansi pelaksana yang
memerintahkan dan memfasiltasi penguatan biaya kepada penduduk dalam
pengurusan dan penerbitan dokumen kependudukan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 79A dipidana dengan penjara paling lama 6 (enam) Tahun dan
denda paling banyak Rp. 75.000.000 (tujuh puluh lima juta rupiah). (UU
No. 24 Tahun 2013, pasal 95B). Setiap orang atau badan hukum yang tanpa
hak mencetak, menerbitkan, dan mendistribusikan dokumen kependudukan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) huruf c dipidana dengan
penjara paling lama 10 (sepuluh) Tahun atau denda paling banyak Rp.
1.000.000.000 (satu miliar rupiah). (UU No. 24 Tahun 2013, pasal 96A).36
A. adapun layanan kependudukan sebagai berikut:
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Kartu tanda penduduk adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri
yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah
NKRI.
Adapun layanan kependudukan dalam memberikan layanan dalam Kartu
Tanda Penduduk yaitu:
a. Pembuatan KTP
b. Hilang KTP
36
Https://dukcapil.gunungkidulkab.go.id/perubahan-substansi-yang-mendasar-dalam-
perubahan-uu-no-23-tahun-2006/ diakses pada Tanggal 21 Juni Tahun 2021
35
2. Kartu Keluarga (KK)
Kartu kelurga adalah identitas keluarga yang memuat data tentang nama,
susunan dan hubungan dalam kelurga, serta identitas dalam keluarga.
Adapun layanan kependudukan yang diberikan dalam layanan kartu
keluarga adalah sebagai berikut:
a. Pembuatan KK baru
b. Penambahan anggota baru
c. Perubahan pendidikan terkahir, pekerjaan, agama, dan lainnya
d. Penambahan gelar
e. Hilang KK
3. Surat Keterangan Pindah (SKP)
Surat keterangan penduduk pindah adalah surat keterangan yang
dikeluarkan oleh instansi pelaksana Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil untuk WNI yang melaporkan kedatangannya guna masuk menjadi
penduduk.
Adapun layanan kependudukan dalam melakukan layanan Surat
Keterangan Pindah adalah sebagai berikut:
a. Surat keterangan pindah WNI
b. Surat keterangan pindah datang orang asing
c. Surat keterangan pindah datang antar Negara
4. Surat keterangan Tinggal Terbatas
Surat keterangan tinggal terbatas adalah izin tinggal yang diberikan
kepada orang asing untuk tinggal di wilayah NKRI dalam jangka waktu
yang terbatas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Adapun layanan kependudukan yang diberikan dalam layanan Surat
Keterangan Tinggal Terbatas yaitu:
a. Pelayanan Administrasi Kependudukan untuk WNA
36
2.4.2 Pencatatan Catatan Sipil
Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh
seseorang dalam register pencatatan sipil di instansi pelaksana. Peristiwa penting
adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir
mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pertimbangan
anak, perubahan nama, dan perubahan status kewarganegaraan (Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas undang-undang Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Administrasi Kependudukan).
B. adapun layanan catatan sipil adalah sebagai berikut:
1. Akta kelahiran
Akta kelahiran adalah suatu dokumen identitas autentik mengenai status
seseorang dan bukti kewarganegaraan yang bersangkutan.
Adapun layanan dalam akta kelahiran adalah
a. Kelahiran ditempat domisili ibunya
b. Kelahiran di luar tempat domisili ibunya
c. Kelahiran anak yang tidak diketahui asal usulnya
d. Akta kelahiran penduduk orang asing
2. Akta Perkawinan
Akta perkawinan adalah suatu bukti otentik yang dikeluarkan oleh
pemerintah/instansi pelaksana kepada seorang pria dan seorang wanita
dalam melaksanakan pencatatan perkawinan.
Adapun layanan dalam akta perkawinan yaitu
a. Pencatatan perkawinan di wilayah NKRI
3. Akta Perceraian
Akta perceraian adalah suatu alat bukti autentik yang dikeluarkan oleh
pemerintah/instansi pelaksana kepada seorang pria dan seorang wanita
putus dalam ikatan perkawinan yang sah dikarenakan perceraian setelah
izin tertulis dari pengadilan.
Adapun layanan yang diberikan dalam akta perceraian adalah:
a. Pencatatan perceraian di wilayah NKRI
b. Pencatatan perceraian di luar wilayah NKRI
37
4. Akta Kematian
Akta kematian adalah tidak adanya secara permanen seluruh kehidupan
pada saat mana pun setelah kelahiran hidup terjadi. Setiap kematian wajib
dilaporkan oleh ketua RT atau nama lainnya di domisili penduduk kepada
instansi pelaksana paling lambat 30 hari sejak tanggal kematian.
Adapun layanan yang diberikan dalam akta kematian adalah:
a. Kematian di tempat domisili
b. Kematian di luar wilayah NKRI
c. Kematian jenazah yang tidak diketahui identitasnya
d. Akta kematian orang asing di tempat domisili
5. Akta Pengangkatan Anak
Akta pengakuan,pengesahan dan pengangkatan anak adalah jenis
administrasi kependudukan di bidang Catatan Sipil yang berupa catatan
pinggir dan dibuat bagi anak lahir diluar perkawinanan yang sah disahkan
Negara yang kemudian diakui dan disahkan dalam pencatatan
perkawinanan orang tua yang sah.
Adapun layanan yang diberikan dalam akta pengangkatan anak yaitu:
a. Akta pengangkatan anak
6. Akta Pengakuan Anak
Adapun layanan yang diberikan dalam akta pengakuan anak adalah
sebagai berikut:
a. Akta pengakuan anak
7. Akta Pengesahan Anak
Adapun layanan yang diberikan dalam akta pengesahan anak adalah
a. Akta pengesahan anak
8. Pembatalan Perkawinan
Batalnya hubungan suami istri sesudah dilangsungkan melalui
pernikahan/perkawinan secara hukum agama dan tercatat secara Hukum
Negara, namun batal dikarenakan adanya syarat-syarat yang tidak
terpenuhi menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun layanan yang diberikan dalam pembatalan perkawinan yaitu:
38
a. Pembatalan perkawinan
9. Pembatalan Perceraian
Di dalam pembatalan perceraian, permohonan yang dilakukan oleh salah
satu pihak, suami atau istri.
Adapun layanan yang diberikan dalam pembatalan perceraian adalah
a. Pembatalan perceraian
10. Perubahan Nama
Perubahan nama seseorang setelah mendapat persetujuan dari pengadilan
dibuktikan dengan adanya penetapan pengadilan negeri yang memiliki
kekuatan hukum tetap.
Adapun layanan yang diberikan dalam perubahan nama adalah:
a. Perubahan nama
11. Perubahan Status Kewarganegaraan
Pencatatan perubahan kewarganegaraan dilakukan berdasarkan laporan
instansi terkait maupun dari penduduk yang telah berubah status
kewarganegaraan dari WNA ke WNI ataupun sebaliknya dan telah
mempunyai keputusan/penetapan perubahan status kewarganegaraan dari
isntansi yang berwenang.
Adapun layanan yang diberikan dalam perubahan status kewarganegaraan
adalah:
a. Perubahan status kewargangaraan
12. Pencatatan Peristiwa Penting lainnya
Peristiwa penting lainnya adalah peristiwa yang ditetapkan oleh
pengadilan negeri untuk review dicatatkan pada instansi pelaksana tempat
penduduk berdomisili, antara lain perubahan jenis kelamin pada pasal 56
ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan.
Adapun layanan yang diberikan dalam pencatatan peristiwa penting
lainnya adalah:
a. Pencatatan peristiwa penting lainnya
39
C. Adapun manfaat akta kelahiran adalah :
a. Sebagai wujud pengakuan negara mengenai status individu, status
perdata dan status kewarganegaraan seseorang.
b. Sebagai dokumen/bukti sah mengenai identitas seseorang.
c. Sebagai bahan rujukan penetapan identitas seseorang
d. Sebagai bahan rujukan penetapan identitas dalam dokumen lain,
misalnya ijazah
e. Masuk sekolah TK sampai perguruan tinggi
f. Melamar pekerjaan, termasuk menjadi anggota TNI dan Polri
g. Pembuatan KTP, KK dan NIK
h. Pembuatan SIM
i. Pembuatan paspor
j. Pengurusan tunjangan keluarga
k. Pengurusan warisan
l. Pengurusan beasiswa
m. Pengurusan pensiun bagi pegawai
n. Melaksanakan pencatatan perkawinan
o. Melaksanakan ibadah haji
p. Pengurusan kematian
q. Pengurusan perceraian
r. Pengurusan pengakuan anak
s. Pengurusan pengangkatan anak/adopsi. 37
2.5 Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir dalam penelitian kualitatif merupakan sebuah alur pikir
sementara atau proses terjadinya suatu fenomena berdasarkan penelitian
pendahuluan yang dikombinasikan dengan kajian pustaka, konsep dan landasan
teori yang menggambarkan kejadian secara berurutan, hubungan sebab dan akibat,
pengaruh dari beberapa faktor utama maupun faktor tambahan yang digambarkan
37 Https://disdukcapil.bandaacehkota.go.id diakses pada Tanggal 21 juni Tahun 2021
40
dalam bentuk diagram atau bagan.38
Dengan adanya inovasi di Mall Pelayanan
Publikini salah satu solusi untuk mempermudah segala pelayanan yang
dibutuhkan masyarakat, sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan publik
secara berkelanjutan dalam upaya pelayanan yang cepat,mudah,serta terjangkau,
aman dan nyaman serta dapat memberikan penambahan perekonomian untuk
Kota Banda Aceh. sehingga dalam hal ini masyarakat tentunya akan merasa puas,
senang dalam melakukan pelayanan di satu gedung yang ada di Mall Pelayanan
Publik di Kota Banda Aceh tersebut sebab untuk menghilangkan ego sektoral
yang selama ini terjadi di suatu instansi di pemerintahan maka dari itu dengan
adanya inovasi ini dapat meningkatkan pelayanan yang prima. Dengan demikian,
sebelum melakukan penelitian dirumuskan kerangka pikir sebagai dasar dalam
penelitian yang disajikan dalam gambar berikut.
Gambar Kerangka Berpikir
Sumber : Olahan Sendiri pada Tahun 2021
38
Wayan Suwendra, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: Nila Cakra, 2018),
hal.141.
INOVASI
PERMENPANRB No. 30 Tahun 2014
Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik
Berkualitas
Transparan
Akuntabel
Mudah
Cepat
Patut
Adil
Partisipatif
DPMPTSP Dan
DISDUKCAPIL
DI MPP KOTA
BANDA ACEH
41
Gambar di atas menjelaskan bahwasanya di dalam PERMENPANRB
No.30 Tahun 2014 tentang pedoman inovasi pelayanan publik terdapat pedoman
inovasi untuk mengarah pelayanan yang berkualitas. Dimana Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kota Banda Aceh
terkhsusnya ditempat Mall Pelayanan Publik terus berinovasi untuk menciptakan
layanan berbasis digital agar semakin mudah,cepat dan membahagiakan
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan di DISDUKCAPIL tersebut.tak hanya
itu, selain memiliki pelayanan secara manual, layanan whatsapp dan website, dan
antrian online. DISDUKCAPIL melakukan uji coba pada aplikasi SEKEJAB
(Semua Kerja Jadi Siap), aplikasi ini di desain sebagai pengganti front office di
DISDUKCAPIL dengan kemudahan yaitu dapat mengakses pelayanan
kependudukan, catatan sipil dan open data melalui smartphone yang dapat di
akses dimanapun. Walaupun masih uji coba, aplikasi ini sudah bisa digunakan
oleh masyarakat, pihaknya juga akan terus melakukan perbaikan atau penambahan
pada aplikasi tersebut agar lebih baik.dimana juga masyarakat bisa mendapatkan
kemudahan dan kecepatan layanan disdukcapil bisa mendowload aplikasi
SEKEJAB di mobile OS(playstore atau appstore) masing-masing.dalam
pelayanan kependudukan ada lima pelayanan yaitu perubahan elemen data Kartu
Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk, pindah domisili, kehilangan dokumen
kependudukan, layanan kartu identitas anak dan Surat Keterangan Tempat
Tinggal (SKTT) bagi Warga Negara Asing (WNA). Dan pada layanan catatan
sipil ada enam pelayanan yang dapat diakses yaitu akta kelahiran, akta
perkawinan dan akte perceraian, akta kematian, akta pengakuan anak dan akta
pengasuh anak. Serta pada layanan open data masyarakat juga dapat mengakses
untuk mengetahui jumlah data penduduk di Banda Aceh, jumlah perekaman KTP
Elekteronik, jumlah KK. Jumlah akta kelahiran, jumlah akta kematian dan jumlah
data KIA. Dan setelah masyarakat mengajukan permintaan dokumen di aplikasi,
masyarakat juga mendapatkan pemberitahuan melalui email. Dan didalam
pelayanan ini juga semua pelayanan di DISDUKCAPIL gratis artinya tidak
dipunggut biaya apapun dari masyarakat.39
Dan di Dalam pencapaian ini sebagai
39 Https://diskominfo.bandaacehkota.kota.go.id/2020/11/09/sekejap-inovasi-baru-
42
wujud komitmen pihaknya dalam memberikan pelayanan yang baik untuk
masyarakat.juga inovasi ini membuat inovasi baru di dalam DISDUKCAPIL
Banda Aceh untuk memudahkan pelayanan bagi masyarakat.
disdukcapil-banda-aceh-untuk-mudahkan-layanan/ diakses pada Tanggal 22 juni Tahun
2021
43
BAB III
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh
Pemerintah Kota Banda Aceh telah menghadirkan pola baru dalam pengurusan
berbagai layanan dengan membangun Mal Pelayanan Publik dimana MPP adalah
tempat berlangsungnya seluruh kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan pelayanan
publik dimana beralamat di Gedung pasar Athej Baru lantai 3 jalan Diponegoro,
Gampong Kampung Baru, kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Dimana
ada banyak instansi dan lembaga di dalam Mall Pelayanan Publik Kota Banda
Aceh seperti menyediakan berbagai macam jenis layanan yang dilengkapi dengan
counter-counter yang akan melayani.MPP bertujuan untuk menggabungkan
berbagai jenis pelayanan agar memudahkan masyarakat dalam mengakses
berbagai jenis keperluan pada satu tempat.
3.2 Fasilitas MPP kota Banda Aceh
1. Ruang Laktasi
Mall Pelayanan Publik Kota Banda Aceh menyediakan fasilitas
perbankan untuk memudahkan masyarakat menyelesaikan proses
pembayaran, baik itu untuk pembayaran retribusi, pajak ataupun sekedar
melakukan transaksi perbankan lainnya. Adapun beberapa Bank yang ada
di Mal pelayanan publik kota Banda Aceh yaitu Bank Aceh, BNI Syariah,
BRI, dan Mahirah Mualah.
2. Cafetaria
Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh menyediakan fasilitas
cafetaria untuk pengunjung MPP Kota Banda Aceh, fasilitas ini
diharapkan dapat menghilangkan kebosanan ketika menunggu antrian
pelayanan di MPP Kota Banda Aceh.
3. Information Center
Layanan informasi merupakan pusat layanan informasi bagi
pengunjung MPP
44
4. Pelaminan
Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh menyediakan fasilitas
pelaminan untuk pengunjung MPP, dimana fasilitas ini digunakan untuk
calon pengantin yang akan melaksanakan resepsi pernikahan di balai nikah
MPP.
5. Pojok Baca
Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh menyediakan fasilitas
perpustakaan/library untuk pengunjung MPP, fasilitas ini diharapkan dapat
menghilangkan kebosanan ketika menunggu antrian pelayanan di MPP
Kota Banda Aceh.
6. Layanan Mandiri
Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh menyediakan fasilitas
layanan mandiri, dimana masyarakat dapat menggunakan perangkat
komputer yang disediakan untuk mengakses atau melakukan permohonan
perijinan secara online.
7. Mushola
Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh menyediakan fasilitas
mushola, dimana masyarakat dapat menggunakan mushola sebagai tempat
beribadah.
8. Playground bermain anak
Fasilitas bagi masyarakat khususnya yang mengajak anak-anak
kecil ketika mengurus administrasi atau pelayanan lain, untuk dapat
memanfaatkan ruang bermain, sembari menunggu mendapatkan
pelayanan, selain fungsi utama sebagai fasilitas masyarakat, ruang bermain
anak sebagai pendukung program kota layak anak dimana salah satu poin
pentingnya adalah anak-anak tempat pelayanan publik.40
40
Http://dpmptsp.bandaacehkota.go.id/berita/mal-pelayanan-publik-kota-banda-aceh
Diakses pada Tanggal 22 juni Tahun 2021
45
3.3 Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Banda Aceh
Dinas penanamn modal dan pelayanan terpadu satu pintu kota banda aceh telah
menetapkan visinya yaitu:
“ terwujudnya iklim penanaman modal yang kondusif melalui pelayanan terpadu
satu pintu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang lebih maju
dan berday saing”
Sedangkan Misi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Banda Aceh, yaitu”
a. Mendorong terwujudnya iklim penanaman modal yang kondusif dan
peningkatan peluang investasi
b. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui pelayanan terpadu satu pintu
c. Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kemudahn perizinan
d. Mengembangkan sistem teknologi informasi bidang penanamn modal dan
pelayanan terpadu satu pintu dan
e. Meningkatkan potensi daerah, promisi dan kerjasama investasi.
A. Adapun Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kota Banda Aceh yaitu:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah dibidang
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
4. Penyelenggaraan Administrasi dibidang Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
5. Pemantauan dan evaluasi dibidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
46
B. Adapun Kewenangan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kota Banda Aceh yaitu:
1. Penetapan pemberian fasilitas/isentif dibidang Penanaman Modal yang
menjadi kewenangan Kota
2. Pembuatan peta potensi investasi Kota
3. Penyelenggaraan promosi penanamn modal
4. Pelayanan perizinan dan non perizinan secara terpadu satu pintu dibidang
penanaman modal
5. Pengendalian pelaksanaan Penanaman Modal dan
6. Pengelolaan Data dan informasi perizinan dan Non perizinan yang
terintegrasi.
C. Adapun Dasar hukum di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Banda Aceh yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
3. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
4. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Nomenklatur DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota
5. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Daerah
6. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
susunan perangkat Daerah Kota Banda Aceh
7. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 56 Tahun 2016 Tentang susunan,
kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan dan tata kerja DPMPTSP Kota Banda
Aceh.
47
D. Adapun tujuan, sasaran dan program dinas penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu kota banda aceh adalah sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Mewujudkan peningkatan investasi dan kualitas pelayanan perizinan da
non perizinan
2. Sasaran
a. Terwujudnya iklim investasi yang berdaya saing melalui pelayanan yang
cepat, mudah, dan transparan.
3. Program
a. Program pelayanan administrasi perkantoran
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
c. Program peningkatan disiplin aparatur
d. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
e. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
f. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
g. Program pengembangan dan pembangunan perekonomian daerah
h. Program peningkatan efesiensi pedagangan dalam negeri.
3.3 Tugas Pokok dan Fungsi Disdukcapil di MPP Kota Banda Aceh
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
Banda Aceh adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang.
3. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
4. Penyelenggaraan tugas di bidang kependudukan dan pencatatan sipil
termasuk perijinan dan pelayanan umum.
5. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas di
bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
6. Pelayanan informasi kependudukan dan pencatatan sipil.
7. Pengelolaan data kependudukan dan pencatatan sipil yang berskala kota.
48
8. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di
bidang kependudukan dan pencatatan sipil.
9. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana tersebut di atas Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai kewenangan:
1. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan kependudukan dan pencatatan
sipil.
2. Menyusun petunjuk Teknis di Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Membina dan melakukan sosialisasi di bidang kependudukan dan pencatatan
sipil.
4. Melimpahkan sebagian Tugas kepada Kecamatan dan Gampong untuk
menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
berdasarkan AzasTugas pembantuan.
5. Menerbitkan dokumen atau akta di Bidang Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.
3.4 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda
Aceh
a. Visi
Terwujudnya sistem pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan
Sipil yang tertib, akurat dan dinamis.
b. Misi
Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam Bidang
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil.41
41
https://disdukcapil.bandaacehkota.go.id/propil-visimisi.html diakses pada tanggal 29 juni
2021
49
BAB IV
DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kota Banda Aceh
4.1.1 Letak Geografis pembagian wilayah Administratif dan Demografi
Kota Banda Aceh merupakan salah satu Kota yang berada di Aceh dan
menjadi ibu Kota Provinsi Aceh. Sebagai pusat pemerintahan, Banda Aceh
menjadi pusat kegiatan Ekonomi, Politik, Sosial dan Budaya. Letak astronomis
Banda Aceh adalah 50 16‟15” – 05
0 36‟16” Lintang Utara dan 95
0 16‟15” – 95
0
22‟35” Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter di atas Permukaan Laut.
Secara geografis, posisi Kota Banda Aceh sangat strategis yang berhadapan
dengan negara-negara di Selatan Benua Asia.
Kota Banda Aceh berbatasan dengan:
Utara : Selat Malaka
Selatan : Kabupaten Aceh Besar
Barat : Samudra Hindia
Timur : Kabupaten Aceh Besar
4.1.2Gambaran Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh
Mall Pelayanan Publik merupakan inovasi dalam Pelayanan Publik dimana
adanya Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ini tepatnya di Gedung pasar
Athej Baru lantai 3 jalan Diponegoro, Gampong Kampung Baru, kecamatan
Baiturrahman Kota Banda Aceh. dan diresmikan pada Tanggal 3 Desember
Tahun 2019 yang diresmikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN RB), ibu Diah Natalisa bersama Walikota
Banda Aceh Bapak Aminullah Usman. Di dalam Mall Pelayanan Publik ini
merupakan pelayanan satu atap yang dimana di dalamnya terdapat banyak
pelayanan pelayanan yang bisa di akses masyarakat Kota Banda Aceh. Pada saat
kami berkunjung di Mall Pelayanan Publik tersebut sudah mencapai 103 layanan
dari 30 instansi atau badan yang telah bergabung dalam satu lokasi.
50
Adapun fasilitasnya seperti Information Center, Ruang Bermain Anak,
Ruang Laktasi, Fasilitas Disabilitas, Fasilitas Perbankan, Layanan Mandiri, Pojok
Baca, Cafetaria, Gallery Charge, Tempat Parkir (Rooftop), Pelaminan dan
Mushala. Dan juga melayani daftar umrah, pernikahan dengan membuat sebuah
balai nikahlengkap dengan pelaminanan Acehnya. Hal ini menunjukkan bahwa
pemerintah Kota Banda Aceh telah berupaya maksimal untuk mewujudkan
pelayanan publik yang smart, ceria, dan prima mewujudkan Aceh gemilang dan
rakyat bahagia. Maka dari itu, dengan adanya Mall Pelayanan Publik ini warga
tidak perlu ke berbagai instansi untuk mengurus keperluan, semuanya cukup di
kerjakan langsung di Mall Pelayanan Publik Kota Banda Aceh. Adapun harapan
dan upaya yang dilakukan bertujuan agar masyarakat yang mengurus keperluan
dokumen di pemerintahan dapat merasakan pelayanan yang baik sehingga
terhindarnya adanya ego esktoral yang berbelit-belit, menguras tenaga,
membutuhkan waktu lama serta biaya.
Adapun tahapan pembentukan Mal Pelayanan Publik adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi pelayanan
b. Pengaturan mekanisme kerja
c. Penyiapan sarana prasarana dan sumber daya manusia
d. Pendatanganan MoU dan Perjanjian kerja sama
e. Peresmian
Adapun 8 point inovasi dengan observasi, wawancara serta dokumen-dokumen
lainnya sebagai berikut:
1. Berkualitas
Kualitas pelayanan adalah kemampuan instansi dalam memberikan pelayanan
terbaik yang bermutu dibandingkan dengan pesaingnya, ataupun suatu tolak ukur
seberapakah bagus tingkat layanan yang diberikan kepada masyarakat dan sesuai
dengan ekspetasi atau harapan yaang di inginkan oleh masyarakat.
Adapun wawancara peneliti kepada masyarakat yang melakukan pelayanan di
MPP tersebut menyebutkan sebagai berikut :
51
(isi wawancara)
“adapun mutu kualitas di MPP ini sangat baik sebab adanya MPP ini sangat
mempermudah masyarakat, disamping itu tempat, kondisinya sangat nyaman,
bersih,rapi,serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti area
parkir, toilet, sarana ibadah, dan lain-lain. serta mudah mendapatkan ruang
pelayanan yang diinginkan sebab petunjuk arah yang disediakan sangat mudah
dipahami oleh masyarakat, serta di MPP tersebut bersih sehingga masyarakatnya
lebih nyaman”.
Adapun wawancara peneliti kepada petugas yang melakukan pelayanan di
MPP tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara)
“adapun wawancara peneliti kepada petugas pemberi layanan Tentang kualitas
di MPP ini sudah berkualitas sebab dari segi infastruktur sudah memadai,
Sumber Daya Manusia, dan lain sebagainya. Sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat untuk pelayanan yang berkualitas”.
2. Transparan
Trasnparansi menunjuk pada kebebasan memperoleh informasi, ataupun suatu
sistem informasi yang dikembangkan sehingga memungkinkan masyarakat dapat
mengakses berbagai informasi mengenai pelayanan publik.
Adapun wawancara peneliti kepada masyarakat yang bekerja di isntansi
tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(Isi wawancara )
“Pada saat peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat di MPP tersebut,
diMPP ini sangat terbukanya akses bagi seluruh masyarakat terhadap semua
informasi yang terkait dengan segala kegiatan yang mencakup keseluruhan
prosesnya melalui suatu manajemen informasi publik serta menjamin kemudahan
didalam memperoleh informasi. Serta dapat diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disedikan secara memadai serta mudah dimengerti. Dimana
dapat dengan mudah diakses dan diketahui oleh seluruh masyarakat”.
52
Adapun wawancara peneliti kepada petugas yang bekerja di instansi tersebut
menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara )
“Seperti pada halnya peneliti mewawancarai petugas yang ada di intansi
DISDUKCAPIL tentang masalah Rekapitulasi Rekap data penduduk petugas yang
bekerja di MPP tersebut petugas yang memeberi layanan terbuka kepada
masyarakat yang memebutuhkan data pelayanan atau melakukan pelayanan di
instansi tersebut dan adapun Daftar Pengunjung Mall Pelayanan Publik Kota
Banda Aceh Pada Bulan Maret 2021 sebagai berikut”:
Adapun Tabel 4.2. Rekapitulasi Rekap Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil di MPP Kota Banda Aceh sebagai berikut:
REKAP JUMLAH PENGUNJUNG MPP KOTA BANDA ACEH
BERDASARKAN GENDER TAHUN 2021
BULAN JENIS LAYANAN TOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
JANUARI 1.349 1.147 2.496
PEBRUARI 1.455 1.192 2.647
MARET 2.261 1.888 4.149
APRIL 1.908 1.533 3.441
MEI 1.386 982 2.368
JUNI 2.251 2.026 4.277
JULI 0
AGUSTUS 0
SEPTEMBER 0
OKTOBER 0
NOVEMBER 0
DESEMBER 0
JUMLAH 10.610 8.768 19.378
53
LAKI-LAKI PEREMPUAN
PERSEN 55% 45% 100%
Uptuded Bulan Juni : 30/06/2021
Sumber : petugas konsultasi di MPP Kota Banda Aceh
Adapun data rekap jumlah pengunjung Mall Pelayan Publik di Kota Banda
Aceh berdasarkan gender pada Tahun 2021 yaitu dimana pada Bulan Januari
sampai Juni terdapat jumlah pengunjung laki - laki sebanyak 10.610 orang dan
perempuan sebanyak 8.768 orang. jadi, keseluruhan adalah sebanyak 19.378
orang pengunjung yang melakukan pelayanan di Mall Pelayanan Publik Kota
Banda Aceh.
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sekumpulan peraturan, pedoman
untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi tanggung jawab
masing-masing. Adapun ruang lingkup Standar Operasional Prosedur (SOP) di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai berikut:
a. Jenis layanan
b. Kelengkapan persyaratan
c. Jangka waktu proses
d. Kewenagan pejabat yang menetapkan
Adapun tujuan dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini adalah
a. Terwujudnya kejelasan dan pelaksanaan tugas dibidang Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
b. Terciptanya kepastian hukum dalam memperoleh pelayanan.
Adapun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Mal Pelayanan Publik
Kota Banda Aceh masih adanya kerja sama yang terjalin atau masih saling
berkaitan dengan pihak lain misalnya DISDUKCAPIL di Mal Pelayanan Publik
masih berkaitan dengan Balai Kota Banda Aceh dalam pengurusan layanan
54
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, begitu juga instansi lain yang masih saling
bekerja sama dalam pemberi layanan kepada masyarakat.
Daftar Pengunjung Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh Pada Bulan
Maret 2021 sebagai berikut:
Pada saat saya wawancara kepada petugas layanan di ruang konsultasi di
MPP tersebut ibu dian tersebut menjelaskan daftar pengunjung Mall Pelayanan
Publik Kota Banda Aceh pada Bulan Maret 2021, adapun isi wawancara kami
sebagai berikut:
(isi wawancara)
“petugas konsultasi layanan mengatakan dimana dengan adanya MPP di Kota
Banda Aceh ini sangat membantu masyarakat dalam melakukan pelayanan yang
prima di dalam satu gedung, dimana di satu lantai ini terdapat berbagai macam
jenis pelayanan dan counter-counter,serta pasilitas lainnya yang disediakan di
MPP tersebut. Dan MPP tersebut bertujuan untuk menggabungkan berbagai jenis
pelayanan agar memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai jenis
pelayanan pada satu tempat. Dimana terdapat 30 jenis layanan/instansi yang
sudah bergabung di MPP Kota Banda Aceh, dengan berbagai layanan yang
diberikan kepada masyarakat”.
Adapun Tabel 4.3. rincian daftar pengunjung di MPP pada Bulan Maret 2021
yaitu:
NO NAMA INSTANSI TOTAL
PENGUJUNG
1. Baitul Mall Kota Banda Aceh 6
2. BPKK Kota Banda Aceh 105
3. BPJ AMSOSTEK 23
4. DLHK 3 Kota Banda Aceh 72
5. Dinas PUPR Kota Banda Aceh 130
6. DPMPTSP Kota Banda Aceh 940
55
7. DISDUKCAPIL Kota Banda Aceh 428
8. Kantor Imigrasi kelas I Aanda Aceh 35
9. Kejaksaan Negeri Kota Banda Aceh 223
10. Samsat MPP Kota Banda Aceh 379
11. PT. TASPEN (persero) 9
12. PT. PLN (persero) 31
13. BPJS Kesehatan 381
14. Kantor Pertanahan Kota Banda Aceh
(BPN)
48
15. Kementerian Agama Kota Banda Aceh 7
16. PDAM Tirta daroy 176
17. DPMPTSP Provinsi Aceh 35
18. Polresta Kota Banda Aceh 45
19. PT. Pos indonesia (persero) 93
20. KPP Pratama Banda Aceh 243
21. PT.LKMS Mahirah Muamallah 290
22. Bank Aceh 403
23. Pengadilan Negeri Kota Banda Aceh 27
24. Asosiasi Gapkaindo 20
25. Asosiasi Asttatindo/Gapeksindo 0
TOTAL 4.149
Sumber : Petugas Konsultasi di MPP Kota Banda Aceh
Dari rincian daftar pengunjung di MPP pada Bulan Maret diatas adalah suatu
bentuk dimana masyarakat melakukan pelayanan pada tiap-tiap jenis layanan yang
dilakukan di MPP tersebut dimana terdapat 4.149 orang yang melakukan
pelayanan pada Bulan Maret di tiap instansi di MPP tersebut.
56
3. Akuntabel
Akuntabilitas menyangkut pertanggungjawaban kepada publik atas setiap
aktivitas yang dilakukan, ataupun suatu standar dan prosedur yang digunakan oleh
pemerintah untuk mepertanggungjawabkan tindakannya kepada pemilik mandat
atau rakyat. Akuntabilitas merupakan kewajiban pejabat-pejabat publik untuk
melaporkan kegiatan mereka kepada warga negara, dan hak masyarakat untuk
mengambil tindakan untuk menentang para pejabat publik itu dalam melakukan
tugas mereka dimana tidak memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Adapun wawancara peneliti kepada petugas yang bekerja di instansi tersebut
menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara)
“Pada saat pelaporan, administrasi dan pembukuan yang dilakukan petugas yang
bekerja diinstansi tersebut dapat mempertanggungjawabkan bentuk pelaporan
pelayanan yang dilakukan dan bersedia menerima konsekuensinya jika
melakukan kesalahan. Ataupun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan”.
Adapun wawancara peneliti kepada masyarakat yang bekerja di instansi
tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara)
“Transparansi memiliki peran penting dalam pengembangan akuntabilitas publik
karena dengan mewujudkan suatu trasnparasi maka pemerintah setidaknya telah
mempermudah masyarakat untuk mengetahui tindakannya, rasionalitas dari
tindakan itu, serta membandingkan dengan sistem nilai yang ada. Dari itu, tanpa
trasnparansi maka tidak akan akuntabilitas publik”.
Adapun analisis akuntabilitas pada pencapaian kinerja kegiatan program dan
kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, serta misi, dimana
pelaksanaan program sudah dilaksanakan.
Adapun survey kepuasan masyarakat dapat dilihat sebagai berikut:
a. Mengukur tingkat kepuasan masyarakat
57
b. Mendapatkan masukan dari masyarakat
c. Mengetahui kelemahan dan kekurangan
d. Memepelajari segala kegiatan yang dilaksanan
4. Mudah
Adapun maksud arti mudah disini yaitu masyarakat mudah atau terjangkau
dalam melakukan pelayanan di MPP Kota Banda Aceh ini, dimana selain
pelayanan mudah, bisa menambah minat masyarakat terus melakukan pelayanan
di MPP tersebut.
Adapun wawancara peneliti kepada masyarakat di instansi tersebut
menyebutkan sebagai berikut :
(Isi wawancara)
”setiap masyarakat melakukan pelayanan mereka merasa pelayanan di MPP ini
mudah sehingga tidak memerlukan banyak tenaga kesana kemari untuk
melakukan pelayanan yang diinginkan, sebab di MPP ini sangat mempermudah
masyarakat dalam melakukan tiap jenis layanan di satu gedung sehingga
masyarakatpun merasa senang dengan adanya MPP ini”.
Adapun wawancara peneliti kepada petugas di instansi tersebut menyebutkan
sebagai berikut :
(isi wawancara )
“Kata mudah disini ialah bermaksud dalam pelayanan yang prima atau
pelayanan yang mudah bagi masyarakat. Misalnya, dalam mengurus suatu
keperluan jadi syarat yang diberikan pun sangat mudah dipahami masyarakat,
apalagi di MPP ini sangat terjangkau tidak dipunggut biaya. Mudah dalam
melakukanpelayanan”.
5. Cepat
Didalam melakukan pelayanan tentunya masyarakat ingin pelayanan yang
baik, Sebagaimana tujuan dari dibentuknya MPP itu sendiri yaitu memberikan
kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanann , dan kenyaman kepada
58
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan serta meningkatkan daya saing global
dalam memberikan berusaha di Indonesia. Dimana Mall Pelayanan Publik ini
bukan hanya semata-mata menyuguhkan konsep pelayanan yang nyaman, aman
dan cepat. Akan tetapi, juga mampu menyuguhkan pelaksana pelayanan yang
profesional dan akuntabel.
Adapun wawancara peneliti kepada petugas yang bekerja di instansi tersebut
menyebutkan sebagai berikut :
(Isi wawancara)
“pada saat melakukan pelayanan kepada masyarakat dalam waktu singkat
langsung siap sehingga kebutuhan masyarakat cepat terpenuhi dan gratis, setiap
melakukan pelayanan apa saja tanpa dipunggut biaya”.
Adapun wawancara peneliti kepada masyarakat yang bekerja di instansi
tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara )
“pada saat peneliti mewawancarai Masyarakat yang melakukan pelayanan di
Mal Pelayanan PublikKota Banda Aceh, dengan adanya Mal Pelayanan Publik
ini Masyarakat merasa sangat senang dalam melakukan pelayanan di berbagai
instansi dan jenis layanan di satu lantai ini, mereka senang atas pelayanan yang
diberikan cepat dalam pemprosesan keperluan yang dilakukan masyarakat”.
6. Patut
Patut adalah suatu kepantasan atau kelayakan, baik atau seharusnya. Jika
suatu pelayanan yang baik wajar kita memuji tindakan pelayanan yang baik
diberikan kepada masyarakat.
Adapun wawancara peneliti kepada petugas di instansi tersebut menyebutkan
sebagai berikut :
(isi wawancara)
“Adapun pengamatan peneliti dari hasil observasi di Mal Pelayanan Publik
adalah masyarakat sudah menaati peraturan yang ada di Mal Pelayanan Publik
tersebut apalagi pada saat pandemi covid ini masyarakat dan petugas yang
59
bekerja menaati prokes kesehatan di Mal Pelayanan Publik, petugas yang bekerja
melayani sepenuh hati setiap masyarakat melakukan pelayanan, begitu juga
masyarakat mematuhi syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk
melakukan pelayanan yang dibutuhkan mastarakat”.
Adapun wawancara peneliti kepada masyarakat di instansi tersebut menyebutkan
sebagai berikut :
(isi wawancara )
“Masyarakat merasa dengan adanya dibangun Mal Pelayanan Publik ini suatu
terobosan baru dalam mempermudah pelayanan yang prima kepada massyarakat
ini adalah salah satu kepantasan atau layak dibuat oleh pemerintah untuk
mempermudah masyarakat dalam melakukan pelayanan di satu gedung. Selain
itu, Mal Pelayanan Publik ini dapat juga diterapkan di berbagai kota/kabupaten
di aceh sebab dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini sangat memeudahkan
masyarakat tanpa perlu kesana kemari atau kekantor satu ke kantor lainnya untuk
mengurus keperluan”.
7. Adil
Keadilan merupakan standar pelayanan yang harus menjamin bahwa
pelayanan yang diberikan dapat menjangkau semua masyarakat yang berbeda baik
dari status ekonomi, jarak lokasi geografis, dan perbedaan kapabilitas fisik dan
mental.
Adapun wawancara peneliti kepada kepada masyarakat yang melakukan
pelayanan di isntansi tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara)
“selama masyarakat melakukan pelayanan di Mal Pelayanan Publik ini,
masyarakat merasa petugas yang bekerja di instansi ini tidak memihak kepada
pihak tertentu atau tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya mereka
yang melakukan pelayanan semua disamaratakan tanpa membedakan yang lain”.
60
Adapun wawancara peneliti kepada kepada petugas yang melakukan
pelayanan di isntansi tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara)
“Kami sebagai petugas atau pemberi layanan disini kami semua melakukan
pekerjaan adil kepada masyarakat, tidak membedakan antara satu atau dengan
yang lainnya. Kami bekerja sesuai prosedur yang ada di instansi tersebut”.
8. Partisipatif
Partisipasi dapat diartikan suatu kegiatan untuk membangkitkan perasaan dan
diikut sertakan atau ambil bagian dalam kegiatan. Maka dari itu partisipatif disini
yaitu keikutsertaan masyarakat atau pihak layanan yang memberikan dorongan
dalam melakukan proses layanan.
Adapun wawancara peneliti kepada kepada masyarakat yang melakukan
pelayanan di isntansi tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara)
“menurut masyarakat yang dalam melakukan pelayanan di Mal Pelayanan Publik
ini sudah partisipatif, dimana yang saya rasakan selama melakukan pelayanan
disini jika saya menayakan suatu hal kepada pihak petugas yang bekerja disini
mereka ikutserta dalam membantu atau mengarahkan saya dalam melakukan
pelayanan, disamping itu masyarakat juga merasa petugas yang bekerja di Mal
Pelayanan Publik ini ramah kepada setiap masyarakat melakukan pelayanan”.
Adapun wawancara peneliti kepada kepada petugas yang melakukan
pelayanan di instansi tersebut menyebutkan sebagai berikut :
(isi wawancara)
“Adapun isi wawancara peneliti kepada petugas tentang halnya partisipatif
petugas dalam pemberi layanan mereka semua ikut serta dalam membangun
pelayanan yang prima sebab dengan partisipatif yang baik kepada masyarakat
dapat meningkatkan survey yang baik pula bagi Mal Pelayanan Publik ini dan
kenyaman bagi masyarakat”.
61
Gambar: 4.1.Tentang Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh
4.2 Hasil penelitian
Tabel : 4.4. Jenis-Jenis Pelayanan di MPP Kota Banda Aceh
JENIS – JENIS PELAYANAN DI MALL PELAYANAN PUBLIK
KOTA BANDA ACEH
NO JENIS
PELAYANAN
LAYANAN
1. DPM - PTSP
Kota Banda
Aceh
Layanan IMB, layanan Sicantik cloud, helpdesk
OSS, layanan mandiri OSS, layanan mandiri
LKPM, layanan informasi dan pengaduan.
2. BPKK PBB,NPWPD,informasi dan pengaduan.
3. BAITUL MALL ZIS,informasi dan pengaduan.
4. BANK ACEH Pembukaan rekening, penyetoran dan penarikan,
menerima pembayaran PKB, menerima
pembayaran pulsa dan wifi, menerima
62
pembayaran perguruan tinggi (UIN &
UNSIYAH), menerima pembayaran penerimaan
pemerintah daerah, menerima pembayaran
penerimaan negara.
5. BANK BRI
SYARIAH
Layanan pembukaan rekening, layanan penyetoran
dan penarikan, menerima pembayaran tilang,
PLN, PDAM, layanan informasi dan pengaduan.
6. DPUPR Informasi pendaftaran tanah, informasi nilai tanah
dan properti, pendaftaran pengembalian batas,
informasi aplikasi sentuh tanahku, cek
plot/plotting.
7. DISDUKCAPIL Layanan KK, KTP-elektronik dan KIA, layanan
surat/akte kelahiran dan kematian, layanan surat
keterangan pencatatan sipil, layanan data
kependudukan, layanan surat keterangan
pengangkatan anak, layanan surat keterangan
pengganti identitas, layanan surat keterangan
pindah dan tempat tinggal, layanan surat/akte
keterangan perkawinan dan perceraian, layanan
akta pengakuan dan pengesahan anak.
8. DLHK3 Layanan kebersihan, layanan retribusi sampah,
layanan penyedotan tinja, layanan pemasangan
lampu jalan, layanan pemangkasan pohon, layanan
sewa alat berat, layanan sewa taman sari, layanan
rekomendasi lingkungan, layanan izin magang
penelitian.
9. PDAM Pembayaran tagihan rekening air, pemasangan
baru, pengaduan kerusakan, informasi dan
pengaduan.
10. KEMENAG Layanan haji, layanan pernikahan, layanan
63
pengukuran arah kiblat, layanan wakaf.
11. KPP pratama Pendaftaran NPWP secara online, layanan aktivasi
EFIN, layanan pembuatan kode e-billing, layanan
informasiKSWP, asistensi layanan mandiri,
layanan informasi dan konsultasi.
12. BPJAMSOSTE
K
Pendaftaran perusahaan baru, pengecekan
tunggakan iuran, informasi dan pengaduan.
13. BPJS kesehatan Layanan pendaftaran baru, layanan pergantian
kartu, layanan perubahan data, layanan perubahan
fakses, layanan perubahan status, layanan
pendaftaran bayi baru lahir, layanan kartu non
aktif, layanan perpanjangan masa aktif kartu anak.
14. KEJAKSAAN
NEGERI Banda
Aceh
Pembayaran denda, pengambilan barang bukti
tilang, konsultasi hukum gratis.
15. IMIGRASI
Banda Aceh
Layanan pembuatan paspor baru, layanan
pembuatan paspor penggantian.
16. DPMPTSP
Provinsi Aceh
Layanan perizinan dan nonperizinan.
17. Samsat, BPKA,
& Jasa Raharja
Pembayaran PKB, perpanjangan STNK tahunan,
pembayaran SWDKLLJ, layanan informasi dan
pengaduan.
18. TASPEN Layanan kartu Taspen, layanan pengajuan berkas
klim, layanan estimasi hak peserta, otentikasi
peserta pensiun, informasi layanan klim.
19. PLN Permohonan pemasangan baru, permohonan
penambahan daya, layanan aplikasi PLN mobile,
layanan informasi dan pengaduan.
20. POLRESTA
Banda Aceh
Layanan perpanjangan SKCK, layanan laporan
kehilangan barang, layanan informasi dan
64
pengaduan.
21. Badan
Pertahanan
Nasional
Layanan informasi pendaftaran tanah, layanan
informasi nilai tanah dan properti, layanan
pendaftaran pengembalian batas, layanan
informasi aplikasi sentuh tanahku, layanan cek
plot/plotting.
22. LKMS
MAHIRAH
MUAMALAH
Pembukaan rekening, penyetoran dan penarikan,
pengajuan pembiayaan bagi usaha mikro,
informasi dan pengaduan.
23. POS
INDONESIA
Pengiriman, penjualan materai 3000 & 6000,
menerima pembayaran PLN,PDAM,TELKOM,
Pulsa, Olshop Dan Multifinance.
24. ASTTATINDO Sertifikasi tenaga tehnik, informasi dan
pengaduan.
25. BNN Layanan laboraturium Narkotika
26. Pengadilan
Negeri Banda
Aceh
Layanan hukum
27. GAPEKSINDO Pembuatan sertifikat Badan usaha,informasi dan
pengaduan
28. KEMENKUMH
AM
Hak cipta, informasi dan pengaduan
29. BPOM Layanan registrasi pangan oalhan, layanan
registrasi obat tradisional, layanan registrasi
komestik, layanan pengujian sampel pihak ke-3.
30. Bank Syariah
Mandiri
Layanan pembukaan rekening, layanan penyetoran
dan penarikan, layanan informasi dan pengaduan.
Tabel diatas adalah merupakan jenis - jenis pelayanan di Mall Pelayanan Publik
Kota Banda Aceh yaitu terdapat 30 instansi layanan yang telah bergabung di Mal
Pelayanan Publik Kota Banda Aceh dengan berbagai layanan yang disediakan
65
untuk keperluan masyarakat dalam melakukan pelayanan atau mengurus
keperluan di dalam satu lantai ini.
Tabel: 4.5 Perizinan Online Single Submission (OSS)
A. Sektor Pertanian
No Jenis Izin
1. Izin Usaha Perkebunan
2. Izin Usaha Tanaman Pangan
3. Izin Usaha Hortikultura
4. Izin Usaha Peternakan
5. Pendaftaran Usaha Perkebunan
6. Pendaftaran Usaha Tanaman Pangan
7. Pendaftaran Usaha Budiday Hortikultura
B. Sektor Perindustrian
8. Izin Usaha Industri (IUI)
9. Izin Usaha Kawasan Industri
10 Izin Perluasan
C. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
11. Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL)
12. Izin Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan
Telekomunikasi, Multimedia, dan Informatika
13. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL)
D. Sektor Perhubungan
14. Izin Penyelenggaraan Prasarana Perketerapian Umum
15. Izin Penyelenggaraan Sarana Perketerapian Umum
16. Izin Penyelenggaraan Perketerapian Khusus
17. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang
18. Izin Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan
19. Izin Usaha Angkutan Sungai dan Danau
66
20. Izin Pelabuhan Umum
21. Izin Usaha Angkutan Laut
22. Izin Usaha Angkutan Laut Pelayanan Rakyat (Angkutan di perairan)
23. Izin Usaha Jasa Terkait Dengan Angkutan di Perairan
E. Sektor Pendidikan
24. Izin Pendirian Program atau Satuan Pendidikan
a. Izin Pendirian Pendidikan Dasar
b. Izin Pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
c. Izin Pendirian Pendidikan Non Formal
F. Sektor Kesehatan
25. Sertifikat Produksi Usaha Kecil dan Mikro Obat Tradisional
26. Sertifikat Produksi Perusahaan Rumah Tangga (PRT) Alat Kesehatan
dan PKRT
27. Izin Toko Alat Kesehatan
28. Izin Mendirikan Rumah Sakit
a. Rumah Sakit Kelas C (Umum dan Khusus)
b. Rumah Sakit Kelas D (Umum)
c. Rumah Sakit Kelas D Pratama (Umum)
29. Izin Operasional Rumah Sakit
a. Rumah Sakit Kelas C (Umum dan Khusus)
b. Rumah Sakit Kelas D (Umum)
c. Rumah Sakit Kelas D Pratama (Umum)
30. Izin Operasional Klinik
a. Klinik Pratama (Pelayanan medik dasar)
b. Klinik Utama (Pelayanan Medik Spesialis atau Pelayanan
Medik Dasar dan Spesialistik)
31. Izin Operasional Laboraturium Klinik Umum dan Khusus
32. Izin Apotik
33. Izin Toko Obat
34. Izin Penyelenggaraan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa
67
Penyakit
35. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
G. Sektor Keagamaan
36. Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
H. Sektor Ketenagakerjaan
37. Izin Usaha Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta
38. Izin Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
I. Sektor Kehutanan dan Lingkungan Hidup
39. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvopastura Pada Hutan Produksi
dan Hutan Lindung (IUPK Silvopastura)
40. Izin Usaha Pemanfaatan Kawasan Silvo Fishery Pada Hutan Produksi
dan Hutan Lindung (IUPK Silvo Fishery)
41. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) pada
Hutan Produksi
42. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi
43. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Pada Hutan Produksi Dan
Hutan Lindung
44. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL)
45. Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
Untuk Usaha Jasa
46. Izin Operasional Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3 untuk penghasil)
47. Izin Pembuangan Air Limbah
J. Sektor Perikanan
48. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
49. Izin Pelaksanaan Reklamasi
50. Tanda Daftar Kapal Perikanan Untuk Nelayan Kecil
51. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)
52. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)
68
53. Tanda Daftar bagi Pembudidaya Ikan Kecil
54. Tanda Daftar Usaha pengolahan Hasil Perikanan (hanya untuk usaha
skala mikro dan kecil)
55. Tanda Daftar Usaha Pergaraman Bagi Pertambak Garam Kecil
56. Buku Kapal Perikanan
K. Sektor Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
57. Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)
58. Surat Izin Peil Banjir
59. Izin Rencana Fungsi dan Pemanfaatan Rusun
60. Izin Pengubahan Rencana Fungsi dan Pemanfaatan Rusun
61. Pengesahan Pertelaan
62. Sertifikat Hak Milik Rumah Susun (HMRS) atas Nama Developer
63. Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (HMSRS) atas Nama
Pembeli
L. Sektor Pariwisata
64.. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
- TDUP Bidang Usaha Pengelolaan Museum
- TDUP Bidang Usaha Pengelolaan Peninggalan Sejarah dan
Purbakala
- TDUP Bidang Usaha Pengelolaan Pemandian Air Panas Alami
- TDUP Bidang Usaha Pengelolaan Goa
- TDUP Bidang Usaha Wisata Agro
- TDUP Bidang Usaha Pengelolaan Permukiman dan
Lingkungan Adat atau Pengelolaan Objek Ziarah
- TDUP Bidang Usaha Kawasan Pariwisata
- TDUP Bidang Usaha Angkutan Jalan Pariwisata
- TDUP Bidang Usaha Angkutan Wisata Dengan Kereta Api
- TDUP Bidang Usaha Angkutan Laut Wisata Dalam Negeri
- TDUP Bidang Usaha Angkutan Laut Internasional
- TDUP Bidang Usaha Agen Perjalanan Wisata
69
- TDUP Bidang Usaha Biro Perjalanan Wisata
- TDUP Bidang Usaha Restoran atau Rumah Makan
- TDUP Bidang Usaha Jasa Boga
- TDUP Bidang Usaha Pusat Penjualan Makanan
- TDUP Bidang Usaha Bar/Pub
- TDUP Bidang Usaha Cafe
- TDUP Bidang Usaha Hotel
- TDUP Bidang Usaha Pondok Wisata
- TDUP Bidang Usaha Bumi Perkemahan
- TDUP Bidang Usaha Persinggahan Karavan
- TDUP Bidang Usaha Vila
- TDUP Bidang Usaha Kondominium Hotel atau Apartemen
Service
- TDUP Bidang Usaha Rumah Wisata
- TDUP Bidang Usaha
- TDUP Bidang Usaha Jasa Manajemen Hotel atau Hunian
Wisata
- Senior/lanjut usia
- TDUP Bidang Usaha Sanggar Seni
- TDUP Bidang Usaha Jasa Impresariat/Promotor
- TDUP Bidang Usaha Galery Seni Atau Gedung Pertunjukan
Seni
- TDUP Bidang Usaha Rumah Bilyar
- TDUP Bidang Usaha Lapangan Golf
- TDUP Bidang Usaha Gelanggang Renang
- TDUP Bidang Lapangan Sepak Bola
- TDUP Bidang Usaha Lapangan Tenis
- TDUP Bidang Usaha Wisata Olah Raga Minat Khusus
- TDUP Bidang Usaha Wisata Petualangan Alam
- TDUP Bidang Usaha Taman Bertema
70
- TDUP Bidang Usaha Taman Rekreasi
- TDUP Bidang Usaha Kelab Malam/Diskotik
- TDUP Bidang Usaha Karaoke
- TDUP Bidang Usaha Arena Permainan
- TDUP Bidang Usaha Panti/Rumah Pijat
- TDUP Bidang Usaha Penyelenggara Pertemuan, Perjalanan,
insentif , Konferensi dan Pameran.
- TDUP Bidang Usaha Jasa Informasi Parawisata
- TDUP Bidang Usaha Jasa Konsultasi Pariwisata
- TDUP Bidang Usaha Jasa Pramuwisata
- TDUP Bidang Usaha Wisata Arung Jeram
- TDUP Bidang Usaha Wisata Selam
- TDUP Bidang Usaha Wisata Dayung, Wisata Selancar, dan
Wisata Olahraga Tirta
- TDUP Bidang Usaha Wisata memancing
- TDUP Bidang Usaha Dermaga Wisata
- TDUP Bidang Usaha Usaha Spa
- Lain-lain
M. Sektor Koperasi
65. Izin Koperasi Simpan Pinjam
66. Izin Pembukaan Kantor Cabang Koperasi Simpan Pinjam
67. Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Koperasi Simpan Pinjam
68. Izin Pembukaan Kantor Kas Koperasi Simpan Pinjam
N. Sektor Perdagangan
69. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
a. Bidang Usaha Perdagangan Umum
b. Bidang Usaha Toko Swalayan
c. Bodang Usaha Pusat Perbelanjaan
70. Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW)
71. Tanda Daftar Gudang (TDG)
71
Tabel: 4.6 Perizinan Non Sistem Online Single Submission (OSS)
No Jenis Izin
1. Surat Izin Mendirikan Bangunan
2. Surat Izin Mendrikan Tiang Reklame
3. Surat Izin Reklame
a. Izin Reklame Billboard
b. Izin Reklame Spanduk
4. Surat Izin Kegiatan Seni dan Budaya
5. Surat Izin Praktek Dokter Umum
6. Surat Izin Praktek Gigi
7. Surat Izin Praktek Dokter Intership
8. Surat Izin Praktek Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis
(PPDS)
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Anak
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Anestesiologi
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Bedah
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Kesehatan Anak
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Neurologi
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Penyakit Dalam
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Pulmonologi
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS Saraf
- Surat Izin Praktek Dokter PPDS THT-KL
9. Surat Izin Praktek Dokter Spesialis
- Surat Izin Praktek Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia
- Surat Izin Praktek Dokter Gigi Spesialis Prosthodonsia
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Anak
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Anak Konsultan
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Anastesi
72
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Anastesiologi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Bedah
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Bedah Anak
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Bedah Konsultan
Ongkologi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekontruksi
Estetik
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Dermatologi da Venerologi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Fprensik
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Kandungan
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dam
Rehabilitas
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Kesehatan Anak
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Konservasi Gigi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Kulit Kelamin
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Mata
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Mikro Biologi Klinik
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Obstetri dan Gynekologi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Orthopaedi dan
Traumatologi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Patologi Klinik
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Paru
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Panatologi Anatomi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Penyakit Dalam
(Konsultasi)
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan
73
Pembuluh Darah
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Radiologi
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Saraf
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Saraf dan Akupuntur
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Telinga Hidung dan
Tenggorokan
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis THT-Bedah Kepala dan
Leher
- Surat Izin Praktek Dokter Spesialis Urologi
10. Surat Izin Kerja
- Surat Izin Kerja Ahli Gizi
- Surat Izin Kerja Perekam Medis
- Surat Izin Kerja Radiografer
- Surat Izin Kerja Refraksionis Optisien
- Surat Izin Kerja Tenaga Sanitarian
- Surat Izin Kerja Penyelenggaraan Fisika Medic
11. Surat Izin Praktek
- Surat Izin Praktek Akupuntur Terapis
- Surat Izin Praktek OkuAl Terapis
- Surat Izin Praktek Perawat Anastesi
- Surat Izin Praktek Terapis Gigi dan Mulut
- Surat Izin Praktek Teknisi Transfusi Darah
- Surat Izin Praktek Ahli Teknologi Laboraturium Medik
(ATLM)
- Surat Izin Praktek Asisten Analis Kesehatan
- Surat Izin Praktek Bidan
- Surat Izin Praktek Fisioterapis
- Surat Izin Praktek Tenaga Teknis Keparmasian
- Surat Izin Praktek Perawat Umum
74
- Surat Izin Praktek Apoteker
- Surat Izin Praktek Elektromedis
- Surat Izin Praktek Psikolog Klinis
- Surat Izin Praktek Terapis Wicara
12. Surat Izin Mendirikan Klinik
13. Surat Izin Usaha Rumah Sakit Bersalin
14. Surat Izin Usaha Klinik Bersalin
15. Surat Izin Usaha Balai Pengobatan
16. Surat Izin Usaha Klinik Kecantikan
17. Surat Izin Operasional Puskesmas
18 Surat Izin Penyehat Tradisional
19. Surat Terdaftar penyehat Tradisional
20. Surat Izin Tukang Gigi
21. Surat Izin Penyelengaraan Optikal
22.. Surat Izin Praktek Dokter Hewan
23. Tanda Daftar Produsen Penyalur Benih
24. Surat Izin Pemanfaatan Ruang Milik Jalan (Rumja)
25. Surat Persetujuan Komitmen izin Operasional/Komersial
- Izin Lokasi
- Izin Lokasi Perairan
- Izin Lokasi Di Laut
- Izin Lingkungan
- Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
- Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
- Sertifikat Layak Fungsi (SLF)
75
Tabel: 4.7 Jenis-Jenis Non Perizinan
No Jenis-Jenis Non Perizinan
1. Rekomendasi Penimbunan Minyak
2. Layanan Pengaduan
3. Layanan Informasi
Sumber : petugas konsultasi di MPP Kota Banda Aceh
Adapun tabel diatas merupakan Perizinan Online Singgle Submission (OSS) dan
Perizinan Non Sistem Online Single Submission (OSS) dan Jenis-jenis Non
Perizinan.
Adapun tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yaitu:
a. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, transparan, terukur,
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
b. Memberikan pelayanan yang prima, akuntabel, dan anti korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Dimana Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dilaksanakan
dengan prinsip sebagai berikut:
a. Keterpaduan
b. Efektif, efesien, ekonomis
c. Koordinasi
d. Akuntabilitas dan
e. Aksesibilitas.
adapun isi wawancara peneliti kepada petugas di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Banda Aceh sebagai beriku:
“adapun sejak bulan Januari sampai dengan April Tahun 2021 menyebutkan
layanan selama ini yaitu perizinan berusaha dengan Sisem Online Single
Submission (OSS) sebanyak 16.692 Izin, Perizinan Non Sistem OSS (IMB)
sebanyak 1.870 Izin, Perizinan Non Sistem OSS (siCantik Cloud) sebanyak 3.147
Izin dan Non Perizinan (Rekomendasi Penimbunan Minyak) sebanyak 3
Nonperizinan. Jadi pada saat ini sudah sebanyak 21.712 perizinan sepanjang
76
Tahun ini. Selain itu untuk mendukung pelayanan bagi kaum disabilitas juga
menyediakan berbagai fasilitas seperti lift, kursi roda, toilet difabel dan counter
layanan prioritas. Dimana dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini dapat
mempermudah masyarakat dalam memperoleh berbagai pelayanan seperti
perizinan dan lainnya.”
AdapunTabel: 4.8. jenis-jenis layanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banda Aceh sebagai berikut:
NO JENIS PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH
1. Kartu keluarga (KK)
2. Ktp elektronik (KTP-el) dan Kartu identitas anak
3. Surat keterangan pindah
4. Surat keterangan pindah datang
5. Surat keterangan pindah keluar negeri
6. Surat keterangan datang dari luar negeri
7. Surat keterangan tempat tinggal
8. Surat keterangan kelahiran
9. Surat keterangan lahir mati
10. Surat keterangan pembatalan perkawinan
11. Surat keterangan pembatalan perceraian
12. Surat keterangan kematian
13. Surat keterangan pengangkatan anak
14. Surat keterangan pelepasan kewarganegaraan indonesia
15. Surat keterangan pengganti identitas
16. Surat keterangan pencatatan sipil
17. Akta kelahiran
18. Akta kematian
19. Akta perkawinan
77
20. Akta perceraian
21. Akta pengakuan anak
22. Akta pengesahan anak
23. Data Kependudukan
Adapun Tabel Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)
merupakan instansi yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat dimana di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) terdapat
Perizinan Online Single Submission (OSS), Perizinan Non Sistem Online Single
Submission (OSS) dan jenis-jenis Non Perizinan. Adapun jenis pelayanan yang
ada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kota Banda Aceh,
di MPP yaitu sebanyak 23 layanan yang diberikan dalam mengurus pelayanan di
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISDUKCAPIL) di MPP tersebut.
Adapun prosedur layanan di Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh yaitu:
a. Tanya keperluan yang dibutuhkan oleh masyarakat
b. Memberikan syarat berkas yang diperlukan
c. Menunggu panggilan oleh petugas layanan
d. selesai
Dalam kurun waktu sejak Bulan desember sampai dengan Juni Tahun
2021 jumlah pengunjung di MPP Kota Banda Aceh meningkat sejak Bulan
Januari hingga Maret lalu kunjungan ke DPM-TSP melonjak tajam melayani dua
kali lipat jumlah Bulan sebelumnya sebanyak 940 pelaku usaha. sementara di
Counter layanan seperti SAMSAT, BPJS Kesehatan dan DISDUKCAPIL pada
MPP juga sangat diminati oleh masyarakat, dimana kinerja ketiga instansi tersebut
terlihat dari jumlah pengunjung yang dilayani setiap bulannya stabil dan terus
meningkat. Adapun dari total 9.292 pengunjung, didominasi oleh kaum laki-laki
sebanyak 5.065 orang sedangkan perempuan sebanyak 4.227 orang.42
42
Https://masakini.co/news/mpp-kota-banda-aceh-didatangi-9-292-pengunjung-selama-
triwulan-pertama/ diakses pada Tanggal 29 Juni Tahun 2021
78
Pada saat itu ada beberapa masyarakat melakukan pelayanan di
DISDUKCAPIL di Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh, dan pada saat itu
pula saya mewawancarai seorang ibu yang bernama ibu mila tentang bagaimana
pelayanan yang diberikan pada saat melakukan proses layanan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Mal Pelayanan Publik adapun isi
wawancara peneliti kepada masyarakat sebagai beriku:
(isi wawancara)
“adapun wawancara kepada masyarakat yang melakukan pelayanan di Mal
Pelayanan Publik mengatakan “ pada semua pengurusan dokumen kependudukan
juga bisa di urus di MPP pada jam pelayanan kantor, dimana sejak adanya MPP
ini, semua pengurusan dokumen kependudukan bisa diurus disini seperti
pembuatan KTP, pengurusan KK, Akta kelahiran, dan lain-lain. Dan untuk waktu
pelayanan juga sesuai dengan jam pelayanan kantor, dan beberapa kemudian
pun dalam mengurus dokumen kependudukan di Mal Pelayanan Publik
diantaranya tidak perlumengantri saat melakukan pengurusan doumen sehinggga
proses pelayanan lebih cepat”.
Gambar : 4.2 Jam Layanan MPP Kota Banda Aceh
79
INOVASI MALL PELAYANAN PUBLIK KOTA BANDA ACEH
a. Pelayanan yang diberikan dalam satu Gedung ini dapat mempermudah
pelayanan kepada masyarakat, denah dan desain penataan lokasi tiap-tiap
ruang pelayanan di Mal Pelayanan Publik sangat mudah dipahami oleh
masyarakat. Sehingga di dalam satu tempat dan satu lantai ini masyarakat
dapat bisa melakukan berbagai pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
b. Di dalam Mall Pelayanan Publik ini terdapat berbagai macam produk layanan
yang disediakan dimana terdapat beberapa instansi penyedia layanan yang
berada dalam satu atap, sehingga produk layanan yang diberikan sangat
banyak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Proses pelayanannya cepat dan sesuai dengan waktu tertentu untuk pelayanan
yang sederhana serta persyaratan sudah dilengkapi oleh konsumen pengguna
layanan, maka dari itu petugas pun dapat memberikan pelayanan 1 hari siap.
d. Dengan adanya MPP di Kota Banda Aceh ini sangat mempermudah
masyarakat dalam melakukan proses layanan, masyarakat pun mudah
mengakses layanan, tidak perlu ke berbagai lokasi kantor yang berbeda,
cukup ke satu lokasi saja. Sehingga proses pelayanan yang diberikan juga
sederhana.
e. Dimana melakukan pelayanan di MPP ini lebih efisien waktu dalam proses
pelayanan dengan adanya lokasi yang berada di satu gedung ini maka waktu
yang diperlukan oleh masyarakat juga efisien dan tidak di pungut biaya
(gratis).
f. Disediakan juga ruang pijat dimana di dalam ruang pijat tersebut
terdapat/disediakan kursi pijat dimana penyediaan satu unit kursi pijat
tersebut untuk memberikan kenyamanan dan memanjakan masyarakat yang
baru melakukan pengurusan layanan.
g. Di MPP di lantai 3 Gedung Pasar Aceh ini menyediakan counter-counter
layanan dan juga menyediakan fasilitas umum lainnya, seperti Eskalator,
Klinik, Mushola dan ada Layanan Mandiri, Cafetaria, Galerry Charge, Ruang
Laktasi, Ruang Disabilitas. dan juga melayani Daftar Umrah, Pernikahan
dengan membuat sebuah Balai Nikah lengkap dengan Pelaminan Acehnya.
80
h. Lokasi Gedung Mall Pelayanan Publik sangat strategis yang berada di Pasar
Aceh dekat dengan Masjid Baiturrahman dan memiliki parkir Basemant dan
Roof top yang sangat cukup luas.
i. Terdapat juga ruang bermain anak-anak yang disediakan bagi konsumen yang
membawa anak pada saat mengurusi pelayanan.
j. Terdapat juga ruang pojok baca bagi masyarakat yang jenuh/bosan.
Adapun inovasi terbaru di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Mal
Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh pada saat ini adalah penambahan perangkat
cetak KTP-Elektronik di Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh. Dimana di
dalam rangka peningkatan pelayanan public di DISDUKCAPIL Kota Banda Aceh
melakukan proses instalasi perangkat percetakan KTP-Elektronik. Hal ini
tentunya dilakukan agar semakin memudahkan masyarakat dimana untuk
melakukan proses rekam cetak KTP-Elektronik ditempat DISDUKCAPIL di Mal
Pelayanan Publik Kota Banda Aceh.
Karena selama ini pelayanan di Mal Pelayanan Publik hanya melakukan
perekaman KTP-Elektronik, sedangkan untuk pencetaknnya dilakukan di
DISDUKCAPIL di Balai Kota Banda Aceh. Maka dari itu dengan adanya
tambahan mesin percetakan ini diharapkan pelayanan dapat menjadi lebih
maksimal, dengan menunggu 10-20 Menit untuk melakukan percetakan KTP-
Elektronik bisa langsung selesai jika tidak ada kendala pada jaringannya.
Sehingga dengan adanya penambahan perangkat ini dapat mempermudah
atau dapat mempercepat masyarakat dalam melakukan pelayanan di
DISDUKCAPIL di Kota Banda Aceh, serta pelayanan yang diberikan tanpa
dipungut biaya (gratis).
Adapun pelayanan data digital di DISDUKCAPIL di Mal Pelayanan Publik
yaitu terbentuknya sebuah pengaplikasian salah satunya dengan system Elektronik
Antre (E-Antre), dimana dengan adanya hal ini dapat memudahkan masyarakat
dalam antrean mengurus KTP-Elektronik, KK, Akte kelahiran, serta kebutuhan
pelayanan lainnya. Dengan adanya pengaplikasian antrian secara online yaitu
81
dengan melalui websitenya, bahkan sudah ada dalam bentuk Semua Kerja Jadi
Siap (SEKEJAB) di DISDUKCAPIL Kota Banda Aceh.
Gambar: 4.3.pengambilan Nomor Antrian secara online di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh
Selain itu dengan adanya pengambilan Nomor Antrean (E-Antrean) secara online
dan disediakan pula Pengaduan dan Saran yang ingin dilakukan masyarakat
terhadap keluhan apa saja yang masyarakat alami pada saat pelayanan di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL) Kota Banda Aceh.
82
Adapun Gambar pengaduan dan saran tersebut sebagai berikut:
Gambar: 4.4.pengaduan dan saran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Banda Aceh.
Gambar: 4.5.membuat isi data pengaduan di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh.
83
Adapun faktor pendukung dalam inovasi Mal Pelayanan Publik yaitu :
1. Infrastruktur
Adapun infastruktur sarana dan prasarana, peralatan, perlengkapan, serta
fasilitas umum lainnya
2. Sumber daya manusia
Menurut van meter dan van horn, sumber daya juga merupakan faktor
penting karena sumber daya dapat digunakan untuk memfasilitasi
pelaksanaan program.selain sumber daya manusia, waktu dan sumber
pendanaan juga merupakan faktor penting atas keberhasilan proses
implementasi kebijakan.
3. Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat juga marupakan faktor pendukung dimana
partisipasi suatu konsep dalam pengembangan masyarakat,karena adanya
keterlibatan masyarakat dalam proses perkembangan dalam suatu kelompok
masyarakat yang melakukan layanan.
Adapun Faktor penghambat dalam inovasi di Mal Pelayanan Publik sebagai
berikut :
1. Terkendala pada jaringan pada saat melakukan pelayanan kepada masyarakat.
2. Rendahnya kopetensi para pelaku pelayanan.
84
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh dapat disimpulkan
bahwa,melalui Mall Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh, bahwa Pemerintah
Kota Banda Aceh telah berupaya mewujudkan inovasi dalam pelayanan publik
sehingga masyarakat dapat mengakses dengan mudah segala layanan administratif
secara lebih efektif dan efisien di dalam satu lantai, seperti halnya dalam
pelayanan DISDUKCAPIL dalam pemberi layanan kepada masyarakat. Adapun
proses pelaksanaan dan pembangunan Mall Pelayanan Publik mendapat dukungan
sepenuhnya dari berbagai pihak, baik dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dan instansi-instansi penyedia layanan,
maupun dukungan penuh dari masyarakat Kota Banda Aceh.
Dimana dengan adanya Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ini
yang dirancang oleh KEMENPAN-RB sebagai bagian dari perbaikan menyeluruh
dan transformasi tata kelola pelayanan publik yang prima. Serta Mal Pelayanan
Publik disini menggabungkan berbagai jenis pelayanan pada satu tempat,
penyederhanaan dan prosedur serta integrasi pelayanan pada mal pelayanan publik
akan memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan berbagai macam jenis
pelayanan, serta dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini juga dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara pelayanan publik.
Adapun kaitannya inovasi dengan Ilmu Administrasi Negara adalah
dikarenakan Inovasi Pelayanan Publik sangat diperlukan dalam terciptanya good
governancedengan adanya inovasi membuat pelayanan publik menjadi mudah dan
tidak berbelit-belit sehingga membuat masyarakat menikmati pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah.
Dengan adanya Mal Pelayanan Publikmasyarakat tentunya akan merasa
mudah dengan adanya pelayanan yang prima di dalam satu lantai adapun inovasi
yang ada di Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ini yaitu denah dan desain
penataan lokasi di tiap-tiap ruang mudah dipahami masyarakat. Didalam satu
lantai ini terdapat berbagai macam produk layanan yang disediakan sehingga
85
layanan yang diberikan sangat banyaksesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta
proses layanan yang diberikan sesuai dengan waktu tertentu untuk pelayanan, dan
dengan adnya Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ini mempermudah
masyarakat dalam proses layanan tidak perlu lagi bersusah payah kesana kemari
dengan waktu yang lama sekarang dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini
sangat mempermudah masyarakat,apalagi wilayah perkotaan yang kerap terjadi
kemacetan dan letak antar kantor saling berjauhan dengan adanya Mal Pelayanan
Publik ini sangat memudahkan masyarakat tentunya, dari pada itu di Mal Pelayan
Publik ini juga disediakan juga ruang pijat untuk masyarakat yang bosan atau
lelah, dan di Mal Pelayanan Publik Ini juga meyediakan layanan umum lainnya
sepeeri ruang laktasi, mushola, cafetaria, balai pernikahan dan lain sebagainya,
lokasi Gedung Mal Pelayanan Publik ini juga strategis dekat dengan Masjid
Baiturahman dan basemant yang luas, dan terdapat ruang pojok baca bagi
masyarakat, dan terdapat ruang bermain anak-anak yang disediakan bagi
konsumen yang membawa anak pada saat mengurusi pelayanan, dan adapun
faktor pendukungnya pelayanan di Mal Pelayanan Publik ini yaitu infrastruktur
yang memadai, Sumber Daya Manusia yang sangat ramah terlatih dan terdidik
tentunya, dan trasnparan dalam memberi informasi, serta danya partisipasi
masyarakat juga, Dan adapun faktor penghambat di Mal Pelayanan Publik ini
adalah jika masyarakat melakukan pelayanan terkadang terkendala pada
jaringannya.
86
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberi saran untuk
Inovasi Pelayanan Publik pada Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh, sebagai
berikut:
1. Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh untuk selalu dapat
mempertahankan inovasi-inovasi yang implementasikan dan selalu
melakukan inovasi terus menerus dalam pelayanan publik agar semakin
lebih baik lagi kedepannya.
2. Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh harus mempertahankan kinerja
pegawainya atau pun petugas pemberi layanan kepada masyarakat agar
masyarakat merasa nyaman dan aman dalam melakukan pelayannya.
3. Mal Pelayanan Publik Kota Banda Aceh kalau bisa juga dapat
diselenggarakan didaerah lainnya agar masyarakat luar Daerah lainnya jadi
tahu dan merasakan pelayanan yang prima seperti Mal Pelayanann Publik
di Kota Banda Aceh ini.
87
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Lexi Moleong. Metodelogi penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.2011).hal.186
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:
Rineka Cipta,1998), hal. 236.
Sutrisno Hadi, Metodelogi Research, (Bandung:SinarHarapan,1986)hal 194
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodelogi Penelitian Kualitatif,(Jawa Barat:
CV Jejak, 2018) 243-249
Rogers, Everett M. Inovasi Pelayanan Publik,Bandung 2003.hal 12
Tri Widodo W. Utomo, Inovasi Pelayanan Publik, 2014
Irwan Noor, Desain Inovasi Pemerintahan Daerah (Malang: UB Press,2013), hal.
40
Albury, David. 2003. Innovation In The public Sector, Discussion Papper.
London: The Mall.
Suwarno, Yogi. 2008. Inovasi di Sector Public. STIA-LAN.Jakarta: Press.
Mulyadi.Deddydkk, 2018. Administrasi Publik untuk Pelayanan Publik, Bandung
:Alfabeta
Sinambela,Lijan Poltak,dkk.2006,Refeormasi Pelayanan Publik Teori, Kebiajkan,
dan Implementasi,PT Bumi Aksara, Jakarta. Hal.5-6
88
Wayan Suwendra, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: Nila Cakra, 2018),
hal.141.
Jurnal:
Ni Luh Putu Puspitasari. Analisis Kualitas Pelayanan Pelayanan Publik di Badan
Pelayanan PerijinanTerpadu Kabupaten Bandung. E-Jurnal ekonomi dan
BisnisUniversitas Udayana 5.1 (2016): 89-114
Putri Robiatul Adwiyah. Inovasi Dalam Pelayanan Publik di Mall Pelayanan
Publik Kabupaten Banyuwangi.volume 2 Tahun 2018 dan Bulan
September di akses pada Tanggal 21 Juni, Jam 13.25 Tahun 2020
Asiah Wasillah, Manajemen Persiapan Penyelengaraan Mal Pelayanan
Publik,volume 17, Tahun 2019, Bulan Mei, dan di akses pada Tanggal 21
Juni Jam 13.45 Tahun 2020
Sadro Datamora, Hasbullah Malau, Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik
untuk Masyarakat di Kota Padang,volume 1 Tahun 2019 dan dikases pada
Tanggal 21 Juni, Jam 15.20 Tahun 2020
Mohammad Agung Husein, Masje Pangkey,Adlen Laloma,Dampak Kebijakan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu on Mall di Kota Manado, Tahun
2020,diakses pada Tanggal 21 juni Tahun 2020
Mirnasari, Rina Mei. 2013. Inovasi Pelayanan Publik UPTD Terminal Purabaya
Bungurasih,Universitas Airlangga volume 1. Jounal.unair.ac.id/dowload
pada Tanggal 20 Juni, Jam 17.21 Tahun 2020
89
Peraturan Perundang-Undangan:
KEMENPAN-RB Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman Kompetisi Inovasi
Pelayanan Publik
KEMENPAN-RB No. 30 Tahun 2014 Inovasi Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Prima
Pasal 12 PP No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No.25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Public.
Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Pengertian Inovasi
PERMENPANRB No. 30 Tahun 2014Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan
Publik
Qanun Nomor 8 Tahun 2008Tentang Pelayanan Publik
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003Tentang Pedoman Umum Penyelengggaraan
Pelayanan.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 36 Tahun 2012Tentang Standar Pelayanan Publik
UU No.24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan
90
Artikel/Website Resmi Pemerintah
Http://dpmptsp.bandaacehkota.go.id/berita/mal-pelayanan-publik-kota-banda-
acehdiakses pada Tanggal 20 Juni Tahun 2020
Https://kumparan.com/acehkini/pemkot-banda-aceh-soft-launching-mal-
pelayanan-publik-di- pasar-aceh-1sNDRD1Ouqi diakses pada Tanggal
20 Juni Tahun 2020
Https://aceh.tribunnews.com/2019/10/23/mal-pelayanan-publik-inovasi-pro-
rakyatdiakses pada Tanggal 20 Juni Tahun 2020
Https://menpan.go.id/site/berita-terkini/pelayanan-publik-banda-aceh-
diharapakan-menjadi-contoh-di-pulau-sumatradiakses pada Tanggal 21
Juni Tahun 2020
Http://news.detik.com/berita/d-4808670/banda-aceh-bikin-mal-pelayanan-publik-
di-pasardiakses pada Tanggal 20 Juni Tahun 2020.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/08/25/ntn5qc284-
menkominfo-ego-sektoral-adalah-musuh-bersama diakses pada Tanggal 6
April Tahun 2021
Https://pengertiandefinisi.com/pengertian-inovasi-dan-ciri-cirinya diakses pada
Tanggal 6 April Tahun 2021
Https://sipp.menpan.go.id/sektor/kependudukan.dan.pencatatan.sipil/latar-
belakang-kebijakan-kependudukan-dan-pencatatan-sipil-di-indonesia
diakses pada Tanggal 21 Juni Tahun 2021
91
Https://dukcapil.gunungkidulkab.go.id/perubahan-substansi-yang-mendasar-
dalam-perubahan-uu-no-23-tahun-2006/ diakses pada Tanggal 21 Juni
Tahun 2021
Https://disdukcapil.bandaacehkota.go.id. Diakses pada Tanggal 21 Juni Tahun
2021
Https://diskominfo.bandaacehkota.kota.go.id/2020/11/09/sekejap-inovasi-baru-
disdukcapil-banda-aceh-untuk-mudahkan-layanan/ diakses pada Tanggal
22 Juni Tahun 2021
Http://dpmptsp.bandaacehkota.go.id/berita/mal-pelayanan-publik-kota-banda-
aceh diakses pada Tanggal 22 Juni Tahun 2021
Https://disdukcapil.bandaaceh.go.id/propil-visimisi-html diakses pada Tanggal 29
Juni Tahun 2021
Https://masakini.co/news/mpp-kota-banda-aceh-didatangi-9-292-pengunjung-
selama-triwulan-pertama/ diakses pada Tanggal 29 Juni Tahun 2021
96
LAMPIRAN III
Daftar Pertanyaan Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEGAWAI PELAYANAN PUBLIK
KOTA BANDA ACEH
1. Apakah Inovasi Pelayanan Publik pada Mal Pelayanan Publik ini suatu
yang baru ?
2. Kenapa diselenggarakan Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh
sedangkan di luar Mal Pelayanan Publik sudah ada lembaga dan
instansinya?
3. Apkah pelayanan pada Mal Pelayanan Publik sudah efektif untuk
pelayanan saat ini?
4. Apakah Mal Pelayanan Publik mampu memberikan manfaat yang baik
bagi masyarakat, swasta maupun pemerintah lainnya?
5. Apa saja inovasi Mal Pelayanan Publik saat ini ?
6. Apakah pelayanan pada Mal Pelayanan Publik ini berkelanjutan ?
7. Apa-apa saja jenis layanan di MPP Kota Banda Aceh ini?
8. Jenis layanan apa yang paling banyak diminati oleh masyarakat dalam
melakukan pelayanan di MPP ?
9. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat di Mal Pelayanan Publik
Kota Banda Aceh ini ?
10. Bagaimana pelayanan yang paling banyak dilakukan di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di MPP Kota Banda Aceh
apakah mengalami peningkatan atau tidak ?
97
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MASYARAKAT YANG MELAKUKAN
PELAYANAN DI MAL PELAYANAN PUBLIK KOTA BANDA ACEH
1. Apakah MPP ini suatu hal yang baru bagi bapak/ibu?
2. Bagaimana menurut bapak/ibu dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini ?
3. Apakah dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini membuat pelayanan
lebih efektih menurut Bapak/Ibu ?(bagus, mempermudah dll ).
4. Apakah menurut Bapak/Ibu inovasi Mal Pelayanan Publik dapat
menyelesaikan permasalahan dalam pelayanan ? misal dalam hal biaya
5. Apakah bapak/ibu setuju jika Mal Pelayanan Publik ini juga di contohkan
oleh Daerah lainnya?
6. Apakah Bapak/Ibu setuju Mal Pelayanan Publik di Kota Banda Aceh ini
dilanjut pada kedepannya atau ditiadakan saja?