KOMITMEN & INOVASI - Bank Commonwealth

486
KOMITMEN & INOVASI COMMITMENT & INNOVATION Laporan Tahunan 2015 Annual Report 2015

Transcript of KOMITMEN & INOVASI - Bank Commonwealth

KOMITMEN & INOVASICOMMITMENT & INNOVATIONLaporan Tahunan 2015 Annual Report

2015

Daftar IsiTable of Content

Laporan Manajemen

Profil Perusahaan

Analisa & PembahasanManajemen

Tinjauan Fungsional

Tata Kelola Perusahaan

Manajemen Risiko

Tanggung Jawab SosialPerusahaan

Data Perusahaan

Surat Edaran Bank Indonesia

Referensi OJK

Management Reports

Company Profile

Management Discussion &Analysis

Functional Overview

Corporate Governance

Risk Management

Corporate Social Responsibility

Corporate Data

Circular Letter of Bank Indonesia

FSA Reference

6

24

Komitmen & Inovasi

Daftar Isi

Ikhtisar Keuangan

Sambutan Dewan Komisaris

Perekonomian Global dan Nasional

Wealth Management

SME Banking

Perbankan Ritel

Wholesale Banking

Digital Services

Tinjauan Keuangan

Sumber Daya Manusia

Operations & Teknologi Informasi

Sambutan Presiden Direktur

Milestone

Commonwealth Bank in Brief

Visi dan Misi

Identitas Perusahaan

Struktur Organisasi

Komposisi Pemegang Saham

Tentang Commonwealth Bank Australia

Penghargaan

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan

Commitment & Innovation

Table of Contents

Financial Highligths

Board of Commissioners’ Message

Global and National Economy

Wealth Management

SME Banking

Retail Banking

Wholesale Banking

Digital Services

Financial Review

Human Capital

Operations & Information Technology

President Director’s Message

Jejak Langkah

Sekilas Commonwealth Bank

Vision and Mision

Corporate Identity

Organization Structure

Shareholder Composition

About Commonwealth Bank of Australia

Acknowledgements

Statement of Annual Report Responsibility

3

4

8

74

80

84

90

96

98

104

124

138

14

26

28

30

32

38

46

48

52

Profil Dewan Komisaris

Profil DireksiBoard of Commissioners’ Profile

Directors’ Profile

64

68

Peristiwa PentingSignificant Events

54

22

72

122

144

198

284

298

328

348

Laporan KeuanganFinancial Statements

360

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 3

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

KOMITMEN & INOVASICOMMITMENT & INNOVATION

This theme indicates the COMMITMENT of Commonwealth Bank in maintaining the values of compliance and implementing appropriate risk management in facing external circumstances in the context of fluctuated economic conditions in 2015. While INNOVATION means two things:

1. The achievement of Commonwealth Bank with the presence of COMPASS and,

2. Strategies in facing changing situations which can affect the Bank’s performance.

Tema ini mengisyaratkan tentang KOMITMEN Commonwealth Bank dalam menjaga nilai-nilai kepatuhan dan penerapan manajemen risiko yang tepat dalam menghadapi situasi eksternal. Dalam konteks tahun 2015, yakni kondisi perekonomian yang bergejolak. Sementara INOVASI, memiliki makna dua hal:

1. Pencapaian Commonwealth Bank dengan hadirnya COMPASS dan,

2. Strategi dalam menghadapi situasi yang berkembang, yang mampu mempengaruhi kinerja perusahaan.

4 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Angka dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan menggunakan notasi Inggris, kecuali disebutkan lain.Laporan Posisi KeuanganStatements of Financial Position 2015 2014 2013 2012 2011

Jumlah AsetTotal Assets

22,333,900 22,264,647 20,582,092 14,381,018 15,148,632

Aset ProduktifTotal Earning Assets

19,388,194 19,760,986 18,319,100 12,473,405 13,033,813

Jumlah Pinjaman yang DiberikanTotal Loans

13,745,446 15,639,231 13,482,112 9,970,741 9,817,858

Efek-efekMarketable Securities

892,198 750,261 753,778 811,039 1,378,579

Dana Pihak KetigaThird Party Funds

15,259,451 15,273,933 14,228,759 11,353,898 12,194,756

GiroCurrent Accounts

1,866,860 1,921,829 1,641,864 1,095,408 968,714

TabunganSavings

6,555,689 6,383,633 5,898,867 6,465,736 6,040,477

Deposito BerjangkaTerm Deposits

6,836,902 6,968,471 6,688,028 3,815,369 5,184,362

Simpanan dari Bank LainDeposits From Other Banks

1,540,798 1,529,066 273,067 312,119 247,677

Pinjaman yang DiterimaBorrowing

- 261,694 254,269 - -

Efek-efek yang DiterbitkanMarketable Securities Issued

- - 49,891 348,845 497,565

EkuitasEquity

4,376,887 4,461,524 4,252,449 2,045,773 1,947,987

Laporan Laba RugiStatements of Profit or LossPendapatan Bunga BersihNet Interest Income

1,115,506 1,027,029 937,779 831,246 673,155

Pendapatan Operasional LainnyaOther Operating Income

413,778 457,197 495,532 389,868 348,690

Beban Operasional Lainnya (Diluar CKPN)Other Operating Expenses (Exclude CKPN)

(1,212,553) (1,130,909) (1,103,322) (984,370) (874,827)

Beban Cadangan Kerugian Penurunan NilaiAset Keuangan dan Non KeuanganAllowance for Impairment losses on Financial and Non Financial Assets

(369,133) (49,344) (38,494) (77,924) (83,961)

(Rugi)/Pendapatan Operasional-BersihOperating (Loss)/Income-Net

(52,402) 303,973 291,495 158,820 63,057

(Rugi)/Laba Sebelum Pajak Penghasilan(Loss)/Income Before Tax Expense

(61,366) 293,964 292,470 137,143 54,777

Laba Tahun Berjalan KonsolidasianConsolidated Income for The Year

- - 205,559 91,628 31,208

(Rugi)/Laba Tahun Berjalan(Loss)/Income for The Year

(59,995) 207,845 205,881 91,017 30,289

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

Numerical notation in all tables and graphs in billions of Rupiah and in English format, unless otherwise stated.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 5

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Rasio KeuanganFinancial Ratios

2015 2014 2013 2012 2011

Rasio Laba Sebelum Pajak terhadap Rata-rata Total AsetReturn on Average Assets

-0.24% 1.38% 1.65% 0.88% 0.36%

Rasio Laba Setelah Pajak terhadap Rata-rata Modal IntiReturn on Average Equity

-1.52% 5.17% 6.28% 5.16% 2.34%

Marjin Pendapatan Bunga BersihNet Interest Margin

5.12% 4.49% 4.83% 5.27% 5.48%

Rasio Kecukupan ModalCapital Adequacy Ratio

22.90% 24.33% 25.78% 16.17% 15.52%

Rasio Kredit terhadap Dana Pihak KetigaLoan to Deposit Ratio (LDR)

89.68% 102.00% 93.61% 87.57% 80.10%

Rasio Gross Non Performing LoanGross Non Performing Loan Ratio

3.49% 0.80% 0.72% 0.84% 0.81%

Rasio Net Non Performing LoanNet Non Performing Loan Ratio

2.32% 0.55% 0.50% 0.49% 0.50%

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)Cost to Income Ratio

104.61% 87.17% 80.80% 90.54% 97.67%

Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non ProduktifNon Performing Productive Assets and Non Performing Non Productive Assets to Total Assets and Non Productive Assets

2.00% 0.57% 0.46% 0.60% 0.60%

Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset ProduktifNon Performing Productive Assets to Total Productive Assets

2.48% 0.67% 0.53% 0.67% 0.60%

CKPN Aset Keuangan terhadap Aset ProduktifFinancial Assets Impairment to Productive Assets

1.41% 0.35% 0.29% 0.57% 0.56%

GWM Utama RupiahMinimum Reserve Requirement Rupiah Primary

7.69% 8.05% 8.05% 8.08% 8.21%

GWM Valuta AsingMinimum Reserve Requirement Foreign Currency

8.00% 8.15% 8.00% 8.00% 8.01%

Posisi Devisa Neto Secara KeseluruhanOverall Net Open Position (NOP)

0.91% 0.59% 0.87% 2.54% 0.81%

Indikator Utama LainnyaOther Key IndicatorJumlah Nasabah (Di luar Multifinance)Number of Customers (Exclude Multifinance)

272,684 255,964 222,803 185,947 143,580

Jumlah KantorNumber of Offices

91 91 91 91 85

Jumlah KaryawanNumber of FTE

2,148 2,386 2,129 2,043 1,796

Kinerja Kualitas Pelayanan Keseluruhan Berdasarkan Peringkat Banking Service Excellency Monitoring MRI dan Majalah Info Bank Mystery Shopping SurveyService Quality Overall Performance Based on Banking Service Excellency Monitoring MRI and InfoBank Magazine Mystery Shopping Survey Rank

3 7 7 - -

6 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

LApORANMANAjEMENManagement Reports

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 7

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

8 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

SAMBUTANDEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ MESSAGE

Geoffrey David CoatesPresiden KomisarisPresident Commissioner

The launch of new core banking system COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service), resulting in more efficient and integrated operational performance and more flexibility in developing new products.

Melalui pemanfaatan teknologi informasi, dengan diluncurkannya core banking system yang baru yaitu COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service), kinerja operasional menjadi lebih efisien dan lebih terintegrasi. Hal ini membuat kinerja Bank semakin baik dan memiliki fleksibilitas dalam mengembangkan produk baru.

SAMBUTANDEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS’ MESSAGE

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 9

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

10 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kebaikan selalu menyertai kita semua dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan laporan terkait kewajiban dan wewenang yang diberikan kepada Dewan Komisaris sebagai salah satu organ Perseroan, yaitu melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas kegiatan usaha yang dijalankan manajemen.

Kami menyadari bahwa tahun 2015 bukan periode yang mudah untuk dihadapi oleh manajemen. Banyak tantangan yang berpotensi menghambat kinerja perusahaan. Secara makro, pertumbuhan ekonomi di dalam negeri sedang mengalami perlambatan.

Tekanan juga datang dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Kurs rupiah sempat menyentuh posisi di atas Rp14.000 per dolar AS, yaitu posisi terendah setelah tahun 1998.

PENILAIAN ATAS KINERJA MANAJEMEN

Dalam kondisi yang penuh tantangan tersebut, Direksi serta jajaran manajemen telah menerapkan sejumlah inisiatif yang sangat bagus, sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja Commonwealth Bank. Hal itu bisa dilihat dari sejumlah indikator, yang di antaranya adalah:

• Bank berhasil meluncurkan sejumlah produk baru, baikdi bidang penghimpunan dana masyarakat, investasi, maupun fasilitas kredit. Semua produk ini, tentu saja memiliki kontribusi besar terhadap pendapatan Bank.

• Melalui pemanfaatan teknologi informasi, dengandiluncurkannya core banking system yang baru yaitu COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service), kinerja operasional menjadi lebih efisien dan lebih terintegrasi. Hal ini membuat kinerja Bank semakin baik dan memiliki fleksibilitas dalam mengembangkan produk baru.

• Pendapatanoperasionalmengalamipeningkatan3,04%,dari Rp1.48 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp1.53 triliun.

• Padatahun2015,portfoliodanapihakketigayangberhasildihimpun sebesar Rp15.26 triliun sedikit menurun, dibandingkan 2014 yang mencapai Rp15.27 triliun namun komposisi dana murah lebih tinggi dari sebelumnya 54% di 2014 menjadi 55% di 2015.

Distinguished Stakeholders,

I welcome everyone with best wishes and hopes of continuing forward with our common pursuits. On this occasion, let me deliver my report on the obligations and authorities of the Board of Commissioners, serving as the Company’s main oversight body and providing advice to management on business activities.

We recognize that 2015 was not an easy year for the management with many challenges hindering Company performance. At the macro-economic level, domestic economic growth remained slower than previous years.

Pressure also came from the Rupiah exchange against the US dollar, with the Rupiah briefly touching Rp14,000 per US dollar, the weakest since 1998.

ASSESSMENT ON THE PERFORMANCE OF MANAGEMENT

In these challenging conditions, the Board of Directors and management team implemented a number of effective initiatives, bringing positive effects on the performance of Commonwealth Bank. This can be seen from a number of indicators, which include:

• The Bank successfully launched a number of newproducts in fundraising, investments, and credit facilities. All of these products, of course, made a contribution to the Bank’s income.

• The launch of new core banking system COMPASS

(Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service), resulting in more efficient and integrated operational performance and more flexibility in developing new products.

• Operatingincomeincreased3.04%,fromRp1,48trillionin2014 to Rp1,53 trillion in 2015.

• In 2015, the portfolio of third party funds collectedamounted to Rp 15,26 trillion, slightly lower compared to 2014 which reached Rp15,27 trillion however the CASA is higher 55% in 2015 from 54% in 2014.

SAMBUTANDEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ MESSAGE

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 11

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

• DarisisipermodalanjugaBankmasihsangatkuat.Hinggaakhir 2015, rasio kecukupan modal Bank (CAR) berada di posisi 22,90%, jauh di atas ketentuan regulator yang sebesar minimum 8%. Dengan begitu, posisi Bank dalam menghadapi beragam tantangan masih sangat kuat.

• JumlahasetjugamengalamipeningkatanRp69.25miliar,dari Rp22.26 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp22.33 triliun pada tahun 2015.

KINERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dari sisi penerapan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG), kami memandang bahwa kinerja manajemen juga sangat baik. Hal ini, terutama dapat dilihat pada unsur kepatuhan terhadap ketentuan regulator.

Karena itu, kami mengapresiasi dengan baik atas kebijakan manajemen membentuk satu komite baru pada tahun 2015, yaitu Integrated Governance Committee (IGC). Pembentukan IRMC ini dalam rangka merespons kebijakan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. Dalam ketentuan peraturan tersebut disebutkan, Konglomerasi Keuangan merupakan Lembaga Jasa Keuangan yang berada dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian.

Fungsi yang dijalankan oleh IGC, terutama melakukan pemantauan, analisis dan pertimbangan terhadap seluruh potensi risiko dalam bisnis Bank dan Entitas terkait lainnya. Selain itu, Komite ini juga menyusun standardisasi GCG, yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan terkait.

Penerapan GCG yang baik ini tentu tidak hanya mengindikasikan tingkat kepatuhan manajemen yang sangat baik. Lebih dari itu, penerapan GCG pada semua level organisasi perusahaan mengisyaratkan bahwa manajemen memandang GCG sebagai bagian penting dari upaya untuk mengelola kinerja usaha secara berkesinambungan.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA

Terhadap prospek usaha tahun 2016 yang telah disusun manajemen, Dewan Komisaris memandang bahwa pertimbangan yang dijadikan alasan dalam menyusun target tersebut sangat rasional. Pijakan terhadap proyeksi yang dibuat oleh pemerintah adalah keputusan yang sangat baik, mengingat pada tahun 2016 perekonomian Indonesia akan bergerak melalui dorongan belanja pemerintah. Terutama untuk sektor infrastruktur.

Pergerakan ekonomi itu akan berdampak positif terhadap kegiatan dunia usaha serta pendapatan masyarakat. Respons manajemen dengan strategi mengembangkan variasi produk perbankan serta perluasan pangsa pasar merupakan langkah yang tepat dalam mengembangkan usaha Bank.

• TheBank’scapitalpositionremainsstrongwithanendofyear capital adequacy ratio (CAR) at 22.90%, well above the regulatory requirement of minimum 8%. For that, the Bank’s position in facing various challenges is still very strong.

• TotalassetsincreasedbyRp69,25billion,fromRp22,26trillion in 2014 to Rp22,23 trillion in 2015.

CORPORATE GOVERNANCE PERFORMANCE

Good Corporate Governance (GCG) implementation was very good with the Board of Commissioners especially noting the Company’s attention to compliance with the regulatory requirements.

The Board of Commissioners further recognizes GCG strengthening in the formation in 2015 of the Integrated Governance Committee (IGC). The formation of the IRMC is in response to the Indonesian Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 on the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates, In the provisions of the regulation it is mentioned that Financial conglomerates constitute Financial Service Institutions which are members of a group or have relationships of ownership and/or control

The IGC has been tasked with monitoring, analysis, and consideration of all the risks arising from both the Bank and related financial services entities. In addition, this Committee is also preparing standardization of GCG, which implementation to be adapted to the conditions of the related companies.

The effective GCG implementation at all organization levels of the Company shows that management views GCG as an important part of the efforts to manage business performance on an on-going basis.

BUSINESS PROSPECTS

In regards to the 2016 business prospects as prepared by the management, the Board of Commissioners considers the assumptions used in preparing the targets are grounded in government of Indonesia projections. These projections take into consideration that in 2016 Indonesia’s economy will benefit from an infusion of government spending, especially for the infrastructure sector.

Economic spin off will have further positive impacts on business activities and public income. Management’s strategic direction of developing a variety of banking products and market expansion is the right step within this environment.

12 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Selain itu, dengan dukungan sumber daya manusia yang kuat dan mumpuni karena secara berkesinambungan mengikuti pelatihan dan pengembangan kompetensi serta berdedikasi tinggi, kami yakin target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Ditambah lagi dengan telah diluncurkannya core banking system yang baru, yaitu COMPASS, akan membuat kinerja bisnis Bank lebih efisien dan efektif.

Tak kalah pentingnya, kami berharap manajemen dapat terus mengelola Bank dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara maksimal. Dewan Komisaris memandang bahwa penerapan GCG tersebut merupakan fondasi yang sangat baik bagi pertumbuhan usaha Bank, seperti telah diperlihatkan oleh manajemen selama ini.

PENILAIAN TERHADAP KOMITE DI BAWAH KOMISARIS

Saat ini, Dewan Komisaris dibantu oleh tiga komite, yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko. Sepanjang tahun 2015, komite-komite tersebut telah menunjukan kinerja yang sangat baik.

Hal itu diindikasikan dengan sejumlah masukan yang telah diberikan oleh komite-komite, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam membantu Dewan Komisaris. Melalui rapat yang dilakukan secara berkala, Dewan Komisaris telah mendapatkan informasi, masukan, dan evaluasi yang sangat berguna dari masing-masing komite, sehingga kami mampu menjalankan fungsi pengawasan di perusahaan dengan baik.

KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2015 yang diadakan pada 25 Juni 2015, tidak terjadi perubahan pada komposisi Dewan Komisaris. Maka, susunan Dewan Komisaris adalah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Geoffrey David Coates

Wakil Presiden Komisaris : Guy Martin Harding

Komisaris Independen : Suwartini

Komisaris Independen : Khairil Anwar

Moreover, with the support of qualified and dedicated human resources, bolstered through training and competency development, we believe that the set targets can be achieved. Further, the Bank’s capability to expand with efficiency and effectiveness has been supported with the launch of the new core banking system COMPASS.

No less importantly, the implementing of good corporate governance to its maximum level will provide a solid foundation for the growth of the Bank’s business, as has been shown by the management over the years.

ASSESSMENT OF COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

Currently, the Board of Commissioners is assisted by three committees, namely Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, and Risk Oversight Committee. Throughout 2015, these committees demonstrated a very good performance.

This is indicated by the quality of input given by the committees, in accordance with their duties and functions. Through meetings held on a regular basis, the Board of Commissioners have been provided with very useful information, input, and evaluations by each committee, so that the Board of Commissioners are able to supervise the Company properly.

COMPOSTION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Based on resolutions of the 2015 Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held on 25 June 2015, no changes were made to the Board of Commissioners. Therefore, the Board of Commissioners as of December 31, 2015, remained as follows:

President Commissioner : Geoffrey David Coates

Vice President Commissioner : Guy Martin Harding

Independent Commissioner : Suwartini

Independent Commissioner : Khairil Anwar

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 13

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

APRESIASI

Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada Direksi serta manajemen di bawahnya yang telah menyajikan kinerja usaha yang baik untuk tahun buku 2015. Kepada para pemangku kepentingan lainnya, kami juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya, sehingga manajemen bisa menjalankan kegiatan usaha dengan baik dan kinerja Bank tetap baik di tengah situasi yang penuh tantangan.

APPRECIATION

The Board of Commissioners would like to thank the Board of Directors, the management teams and staff for their good performance in the financial year 2015. To the other stakeholders, we also express our highest appreciation for their valuable support, so that the Bank’s business activities could be carried out smoothly and the Bank’s performance remains strong amidst this challenging environment.

Atas Nama Dewan Komisaris Commonwealth Bank

On Behalf of the Board of Commissioners Commonwealth Bank

Geoffrey David CoatesPresiden Komisaris

President Commissioner

14 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Antonio Da Silva Costa*Presiden DirekturPresident Director

SAMBUTANpRESIDEN DIREKTURpRESIDENT DIRECTOR’S MESSAGE

The Management realized that economic situation in 2015 was not favorable. However, there were some indicators which moved positively. For example, Commonwealth Bank still recorded Net Interest Income growth of 8.6% or Rp 88,5 billion supported by credit disbursement to SME and Commercial sector.

* Antonio Da Silva Costa telah mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur dengan hari kerja terakhir 14 Februari 2016. Lauren Sulistiawati telah ditunjuk menjadiPresiden Direktur efektif sejak 15 Februari 2016

* Antonio Da Silva Costa has resigned as President Director with last working day 14 February 2016. Lauren Sulistiawati has been appointed as President Directoreffective 15 February 2016

Manajemen menyadari bahwa situasi yang dihadapi pada tahun 2015 tidaklah mudah. Akan tetapi ada beberapa indicator yang menunjukan perubahan positif. Misalnya, Commonwealth Bank tetap mencatatkan pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih Bank sebesar 8,6% atau Rp 88.5 miliar yang didukung oleh penyaluran kredit dari sektor UKM dan Komersial.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 15

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

16 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Pemegang saham yang terhormat,

Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan laporan pertanggung jawaban atas kinerja usaha Commonwealth Bank untuk tahun buku 2015.

Tahun 2015 yang sudah kita lalui merupakan tahun yang penuh tantangan. Dinamika pada perekonomian di tingkat global telah memberikan implikasi serius bagi situasi perekonomian nasional, yang pada akhirnya berimbas terhadap dunia usaha, termasuk industri perbankan.

Kondisi tersebut tentu saja memberikan pengaruh besar bagi Bank. Namun, dengan dukungan tim yang solid dan inovasi yang tiada henti, Bank mampu melalui tahun yang penuh tantangan ini dengan melakukan berbagai upaya konsolidasi bisnis, keuangan dan mitigasi risiko.

SITUASI MAKRO EKONOMI

Seperti kita ketahui, tahun 2015 ditandai dengan kondisi perekonomian global yang masih dalam tahap konsolidasi, sehingga memberikan dampak serius bagi perekonomian di emerging market Asia, termasuk Indonesia. Kebijakan bank sentral Amerika yang menunda kenaikan suku bunga acuannya telah memberikan ketidakpastian di pasar keuangan global, walaupun pada akhirnya naik sebesar 0,25% pada pertengahan Desember 2015.

Selain kondisi ekonomi Amerika yang belum pulih, menurut catatan Bank Indonesia, perekonomian di kawasan Eropa dan Jepang juga masih berupaya bangkit dari kelesuan. Hal itu ditandai dengan kebijakan suku bunga rendah, yang berdampak terhadap melimpahnya likuiditas di tingkat global.

Sementara di kawasan Asia, kondisinya juga mengalami tekanan. Masih terjadi perlambanan ekonomi yang di antaranya dipicu oleh perekonomian Cina yang lesu. Dalam kondisi perekonomian global yang rata-rata masih lesu dan berisiko tinggi, dana-dana di pasar keuangan mencari lokasi yang lebih menguntungkan untuk investasi. Situasi ini ditandai dengan keluarnya likuiditas dari kawasan emerging market Asia, termasuk Indonesia.

Situasi perekonomian yang kurang bergairah tersebut telah memberikan dampak negatif terhadap tingkat permintaan komoditas. Akibatnya, harga komoditas di pasar internasional mengalami tekanan, seperti dialami oleh batubara, sawit, dan minyak mentah.

Ketidakpastian pada perekonomian global dan regional tersebut, tentu saja ikut berdampak pada kinerja ekonomi Indonesia. Melemahnya harga komoditas dan lesunya perekonomian global ikut menekan kinerja ekspor Indonesia. Begitu juga dengan kegiatan investasi yang mengalami penurunan dan perlambatan.

Distinguished Shareholders,

SAMBUTANpRESIDEN DIREKTURpRESIDENT DIRECTOR’S MESSAGE

Please allow me to present this accountability report on the business performance of Commonwealth Bank for the 2015 financial year.

The year of 2015 proved a very challenging year with the dynamics of the global economy affecting the national economy, in turn impacting on business, including the banking industry.

The Bank was of course affected by these dynamics; however, with the support of solid teams and innovation, the Bank was able to pass through this challenging year by promoting business consolidation, strengthening the financials, and focusing on risk mitigation.

MACRO ECONOMIC SITUATION

As we saw, 2015 was marked by a global economy that was still in a consolidation phase, causing serious impacts on Asian emerging markets, including on Indonesia’s economy. The US central bank’s policy of delaying the increase in the benchmark interest rate initially caused uncertainty in global financial markets, with rates finally rising 0.25% in mid-December 2015.

In addition, the US economy has not recovered, and according to Bank Indonesia data, European and Japanese economies are also still trying to rise from lethargy. Low interest rate policies have variously affected liquidity levels around the globe.

In Asia, the condition is also not good with economic slowdowns, amongst others causes, triggered by the sluggish Chinese economy. Under this low growth and high risk global economic condition, funds from global financial markets move quickly to more favorable investment locations pulling liquidity from Asian emerging markets, including from Indonesia.

The lackluster economic situation has lowered demand for commodities, resulting in lower international commodity prices, especially in coal, palm oil, and crude oil.

The uncertainties in the global economy, of course affected the performance of Indonesian economy in 2015 as weakening commodity prices and the global economic slowdown put pressures on Indonesia’s export performance spilling over into investment activities.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 17

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan tersebut memberikan tekanan terhadap berbagai industri termasuk perbankan. Tantangan yang dihadapi nasabah dan pasar di mana Bank beroperasi secara langsung maupun tidak langsung juga menjadi tantangan bagi Bank.

INISIATIF 2015

Dalam menghadapi situasi yang penuh tantangan tersebut, Commonwealth Bank telah mengambil sejumlah inisiatif demi mempertahankan kinerja Bank agar tetap terjaga. Beberapa inisiatif tersebut, di antaranya melalui diversifikasi produk dengan tujuan memperbesar potensi pendapatan dan memberikan layanan maksimal kepada nasabah dengan kehadiran produk baru.

Beberapa produk inovasi yang telah diluncurkan oleh Bank, InstaGift yang mendapatkan respons positif. Selain itu, di bidang Wealth Management, produk baru juga tersedia pada produk reksa dana, bancassurance dan obligasi.

Inisiatif penting lainnya, terkait dengan penerapan core banking system baru, yaitu COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service). Melalui sistem baru ini, kinerja operasional Bank dapat lebih efisien, terintegrasi, serta mampu memberikan layanan lebih maksimal kepada nasabah.

Layanan maksimal tersebut juga ditunjang melalui sejumlah aplikasi digital yang diluncurkan oleh Bank. Misalnya, aplikasi Bizloan. Manfaatnya, pelaku usaha dapat mengajukan kredit usaha secara mudah dan online. Bizloan juga dibuat untuk membantu mengedukasi pelaku UKM terkait proses dan fitur produk kredit yang ditawarkan melalui fitur simulasi kredit. Selain itu, Bank juga memberikan fasilitas berupa aplikasi Cashflow, yang bermanfaat untuk membantu pengusaha UKM dalam mengatur keuangan bisnisnys.

Sebagai pendukung utama kinerja usaha, Bank telah menerapkan Productivity Accreditation. Sistem akreditasi itu digagas untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia dan pengurangan dampak risiko di lapangan.

PENGHARGAAN

Pada tahun 2015, sejumlah penghargaan atas inovasi yang telah dilakukan oleh Bank mendapatkan apresiasi dari para pemangku kepentingan. Di antaranya adalah Peringkat Ketiga Best Overall Performance dari Marketing Research Indonesia. Kemudian aplikasi Cashflow dan Bizloan yang berhasil mendapatkan Juara I dalam “Indonesia Best eMark Award 2015” untuk kategori Financial Institution (Bank) karena dinilai unggul dalam pelayanan kepada nasabah dan menjadi pemimpin pasar. Penghargaan tersebut diterima dari PT Telkom Indonesia Tbk.

Selain itu, operasionalisasi sistem COMPASS di Commonwealth Bank berhasil memenangkan penghargaan CEO Award 2015 dari Commonwealth Bank of Australia untuk kategori International Financial Services.

KINERJA 2015

Manajemen menyadari bahwa situasi yang dihadapi pada tahun 2015 tidaklah mudah. Akan tetapi ada beberapa indikator yang menunjukan perubahan positif. Misalnya, nilai aset Bank mengalami peningkatan 0,3% dibandingkan tahun 2014, dari Rp22.26 triliun menjadi Rp22.33 triliun pada tahun 2015.

The unfavorable macro-economic conditions put pressure on various industries including the banking industry. Also, the challenges faced by customers and businesses where the Bank operates both directly and indirectly affected the Bank’s performance.

2015 INITIATIVES

In the face of such a challenging situation, Commonwealth Bank took a number of initiatives to maintain the Bank’s positive performance. One of these initiatives was the diversification of products to increase revenue and provide maximum services to customers through the new product offerings.

Some innovative products have been launched by the Bank, such as InstaGift, and gained a positive response. Moreover, in Wealth Management, new products were also made available in the form of mutual funds, bancassurance, and bonds.

Another important initiative was the installation of the new core banking system COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service). Through this system, the Bank’s operational performance has become more efficient and integrated, and is now able to provide expanded service to the customers.

These service enhancements include a number of digital applications such as the Bizloan application. One of the benefits provided is that business players can apply for commercial credit easily and online, with an impressive credit process simulation feature. Bizloan also has great potential to educate SME players in the Bank’s credit process. In addition, the Bank also provides the Cashflow application, useful in assisting SME businesses in managing their finances.

As the main support of business performance, the Bank has implemented Productivity Accreditation, an accreditation system designed to improve human resources performance and mitigate operational risk.

AWARDS

In 2015, a number of the Bank’s innovations received awards from various stakeholders. Amongst others, Third Rank Best Overall Performance from Marketing Research Indonesia; Cashflow and Bizloan applications were the first winner in “Indonesia Best eMARK Award 2015” for Financial Institution (Bank) category as market leading products for excellent customer service. This award was received from PT Telkom Indonesia Tbk.

In addition, the COMPASS system operations at Commonwealth Bank won the 2015 CEO Award from Commonwealth Bank of Australia for the International Financial Services category.

2015 PERFORMANCE

Management realizes that the situation faced in 2015 was not easy. However, there are some indicators which show positive movements. For example, total assets increased by 0.3% compared to that of 2014, namely from Rp22,26 trillion to Rp22,33 trillion in 2015.

18 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Pendapatan bunga bersih Bank juga tumbuh 8,61% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2014 sebesar Rp1.03 triliun, pada tahun 2015 menjadi Rp1.12 triliun.

Peningkatan yang sangat besar terjadi pada arus kas dari aktivitas operasi, yaitu mencapai 668,58% dibandingkan tahun 2015, sehingga menjadi Rp2.83 triliun. Sedangkan pada tahun 2014 hanya Rp 368.61 miliar.

MANAJEMEN RISIKO

Bank senantiasa melakukan langkah-langkah strategis dalam menjaga keseimbangan antara pencapaian tingkat pertumbuhan kredit Bank yang sejalan dengan Rencana Bisnis Bank dengan pengelolaan resiko kredit dan tingkat risiko yang diambil. Untuk mengantisipasi penurunan kualitas aset lebih lanjut, Bank sudah dan akan terus melakukan langkah-langkah strategis dalam mengelola risiko kredit seperti berikut dibawah ini:

• Bank sudah memperkuat Kebijakan dan Prosedur Kredit di setiap bisnis segmen dari tahun ke tahun sesuai dengan perubahan ekonomi dan strategi bank.

• Pengetatan pemantauan atas kinerja nasabah

• Intensifikasi dalam hal komunikasi antara unit bisnis, kredit dan CRU, dimana peran dan tanggung jawab masing-masing unit diperjelas dalam Prosedur Business Banking dan Collection Recovery (CRU)

• Melakukan stress test setiap tahun

• Menjaga tingkat konsentrasi kredit yang memadai ke debitur inti dan sektor inti

• Membatasi paparan kredit atas sektor yang berisiko tinggi

• Mengurangi paparan kredit atas pinjaman dalam valuta asing

• Mengurangi paparan kredit dalam jumlah atau plafon besar untuk menurunkan potensi kerugian kredit

• Melakukan berbagai upaya penyelesaian kredit terhadap nasabah NPL

• Pemantauan terhadap cabang-cabang yang memilki risiko dan rasio NPL yang cukup tinggi

• Mengevaluasi kriteria dan parameter dari persetujuan kredit melalui scorecard

• Pengetatan proses KYC

KOMITMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Commonwealth Bank senantiasa memandang penting komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG). Penerapan GCG merupakan wujud dari kepatuhan Bank terhadap regulasi yang telah ditetapkan, baik oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, serta institusi berwenang lainnya.

Selain itu, penerapan GCG juga merupakan bagian penting dari upaya untuk mengelola kinerja usaha secara berkesinambungan. Dengan alasan itulah, Bank menjamin penerapan GCG telah dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan internal perusahaan.

Net interest income also grew by 8.61% compared to that of the previous year. In 2014, net interest income was Rp1,03 trillion while in 2015 the amount increased to Rp1,12 trillion.

A significant increase was experienced in 2015 in cash provided from operating activities, namely by 668.58% compared to that of 2014. Cash provided from operating activities amounted to Rp2,83 trillion in 2015, while in 2014 it was only Rp368,61 billion.

RISK MANAGEMENT

The Bank takes strategic steps in maintaining a balance between credit growth in line with the Bank’s Business Plan, and credit risk management in line with the risk appetite. To anticipate further asset quality deterioration, the Bank has been and will continue taking strategic steps in managing credit risk as follows:

• Strengthening Credit Policies and Procedures in every business segment from year to year in accordance with the changes in economy and the Bank’s strategy.

• Tightening the monitoring of customers’ performance.

• Intensification of communication amongst business units, credit, and CRU, in which the roles and responsibilities of each unit are made clearer in Business Banking and Collection Recovery (CRU) Procedures.

• Conducting stress tests every year.

• Maintaining adequate levels of credit concentrations to core debtors and core sectors.

• Limiting credit exposures to high-risk sectors.

• Reducingcreditexposurestoloansinforeigncurrencies.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITMENT

Commonwealth Bank has a serious commitment to Good Corporate Governance (GCG) implementation. The GCG implementation is a manifestation of the Bank’s compliance with regulations by Bank Indonesia, the Financial Services Authority, and other regulatory institutions.

• Reducing large credit exposures or ceilings to reducepotential credit losses.

• LaunchingvariouseffortstoresolveNPLs.

• Monitoring those branch offices that have substantially high risk and NPL ratios.

• Evaluatingcreditapprovalcriteriaandparametersthroughscorecards.

• TighteningKYCprocess.

In addition, the GCG implementation is also an important part of the efforts to manage business performance on an on-going basis. For that reason, the Bank ensures that GCG has been implemented by all internal stakeholders of the Bank.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 19

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Dalam rangka menjaga agar penerapan GCG tetap berjalan dengan baik dan senantiasa ada peningkatan dari sisi kualitas, Bank melakukan self assessment secara rutin setiap tahun. Hal ini dilakukan sebagai upaya memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan GCG agar peningkatannya terjadi secara berkesinambungan.

Dalam penerapan GCG tersebut, Bank telah memiliki sejumlah Komite, yang bekerja sama dengan para pemangku kepentingan lainnya. Bahkan khusus pada tahun 2015 ini, Bank telah membentuk komite baru, yaitu Integrated Risk Management Committee (IRMC) dan Integrated Governance Committee (IGC).

Pembentukan IRMC dan IGC ini dalam rangka merespons kebijakan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. Dalam ketentuan peraturan tersebut disebutkan, Konglomerasi Keuangan merupakan Lembaga Jasa Keuangan yang berada dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian.

Fungsi yang dijalankan oleh IRMC dan IGC , terutama melakukan pemantauan, analisis dan pertimbangan terhadap seluruh potensi risiko dalam bisnis Bank dan Entitas terkait lainnya. Selain itu, Komite ini juga menyusun standardisasi GCG, yang implementasinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan terkait.

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Bank memandang bahwa pelaksanaan kegiatan tanggung jawab social perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sangat penting. Hal itu merupakan wujud komitmen perusahaan untuk ikut membangun masyarakat, lingkungan, dan sumber daya manusia di lingkungan perusahaan.

Dalam pelaksanaan CSR, Bank mengembangkan tiga pilar yang menjadi fondasi bagi pencapaian target, yaitu: Financial Literacy Advocacy, Corporate Philanthropy dan Corporate Relations.

Dari sisi implementasi kegiatan, pada tahun 2015 Bank makin aktif terlibat dalam program literasi keuangan, sejalan dengan semangat yang dikembangkan oleh regulator. Program literasi keuangan itu di antaranya melalui WISE (Women Investment Series). Dalam aplikasi ini, perempuan Indonesia yang tergabung dalam komunitas WISE akan mendapatkan akses informasi seputar keuangan, keluarga, kesehatan, kecantikan dan juga alat bantu seperti kalkulator keuangan untuk membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi ini juga akan berfungsi sebagai forum yang menghubungkan mereka dengan perempuan lainnya untuk berbagi informasi dan tips untuk pengembangan diri.

Di bidang filantropis, Bank juga makin aktif melaksanakan kegiatan sosial. Bank membuka kesempatan bagi karyawan dan stakeholder lainnya untuk berpartisipasi dan berkontribusi melalui CommCare Club, yang merupakan wadah untuk berpartisipasi dalam kegiatan filantropi.

PROSPEK 2016

Manajemen telah menyusun prospek usaha yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2016. Dalam rancangan itu, Bank bertekad untuk meningkatkan kinerja, sejalan dengan kondisi perekonomian yang diharapkan akan lebih baik.

In order to keep the GCG implementation running well and always improving in terms of quality, the Bank conducts a self-assessment annually. This is done in an effort to monitor, evaluate, and continually improve GCG implementation quality.

In implementing GCG, the Bank has a number of Committees that collaborate with other stakeholders. Especially in 2015, the Bank established new committees, namely Integrated Risk Management Committee (IRMC) and Integrated Governance Committee (IGC).

The IRMC and IGC were established in response to the Financial Services Authority Regulation No. 18/POJK.03/2014 regarding the Implementation of Integrated Governance for Financial Conglomerates. The regulation defines Financial Conglomerates as Financial Services Institutions which are members of a group, or having ownership and/or control relationships.

The functions performed by the IRMC and IGC, mainly are monitoring, analyzing, and considering all potential risks in the Bank’s businesses and its other related entities.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERFORMANCE

The Bank deems that Corporate Social Responsibility (CSR) performance is very important. It is the Bank’s commitments to help build the community, environment, and human resources in the Bank’s environments.

In the CSR performance, the Bank has three pillars that are the foundations for the achievement of targets, namely: Financial Literacy Advocacy, Corporate Philanthropy, and Corporate Relations.

In terms of activities, during 2015 the Bank was increasingly more active in the financial literacy program in line with the spirit developed by the regulators. The financial literacy program was amongst other means performed through WISE (Women Investment Series). Through this application, Indonesian women members of the WISE community will gain access to information about finances, family, health, beauty, and also tools such as financial calculators to help them in their daily lives. This application also serves as a forum to connect them with other women to share information and tips for self-development.

In terms of philanthropy, the Bank is also increasingly active in conducting social activities. The Bank opens opportunities for employees and other stakeholders to participate and contribute through CommCare Club, which is a forum to participate in philanthropy activities.

OUTLOOK FOR 2016

The management has prepared the business prospects as outlined in the 2016 Company Budget and Work Plan. In the work plan, the Bank is committed to improving performance in line with anticipated better economic conditions.

20 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Mengacu pada rencana pemerintah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, pemerintah menargetkan percepatan pembangunan infrastruktur untuk memperkuat fondasi perbangunan yang berkualitas. Target dalam wujud indikator makro, misalnya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, inflasi 4,7%, kurs rupiah Rp13.900 per dolar AS.

Berdasarkan itulah, Bank telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target-target kinerja di tahun 2016. Beberapa indikator yang telah ditetapkan, antara lain:

• Secara konsisten menciptakan berbagai peluang, terutama terkait dengan pengembangan produk.

• Meningkatkan kinerja operasional yang efisien dan efektif, di antaranya dengan dukungan teknologi.

• Meningkatkan layanan terhadap nasabah agar tingkat kepuasan nasabah senantiasa terjaga dan meningkat, sehingga dapat ikut menjadi rencana peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan.

• Melakukan penyesuaian organisasi yang lebih efisien dan efektif

• Meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia di lingkungan Bank.

• Penghimpunan dana pihak ketiga.

• Senantiasa meningkatkan kehati-hatian dalam pengelolaan kinerja Bank.

• Refocus segmentasi bisnis, menyelaraskan dengan kekuatan bank termasuk aspek manajemen risiko

Melalui strategi ini, diharapkan target yang telah disusun oleh Bank untuk tahun 2016 dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank untuk senantiasa memberikan layanan keuangan terbaik bagi nasabah.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Commonwealth Bank tahun 2015 diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2015. Salah satu hasil dari RUPS adalah perubahan komposisi Direksi Bank. Mia Patria Bernardhi telah menyelesaikan masa kerjanya sebagai anggota Direksi pada tanggal 9 Juni 2015. Bank menyampaikan perhargaan yang tertinggi atas kontribusi beliau selama masa jabatannya di Commonwealth Bank.

Dengan demikian, komposisi Direksi Commonwealth Bank yang baru adalah sebagai berikut:

Presiden Direktur : Antonio Da Silva Costa

Direktur : Paul Setiawan Hasjim

Direktur : Adhiputra Tanoyo

Direktur Kepatuhan : Angeline Nangoi

Referring to the government’s plans as outlined in the 2016 State Budget (SB), the government is targeting the acceleration of infrastructure development to strengthen the foundations of economic development. Targets in the form of macroeconomic indicators, amongst others are economic growth of 5.3%, inflation rate of 4.7%, and exchange rate of Rp13,900 per US dollar.

Based on these indicators, the Bank has prepared a number of strategies to achieve the targets for 2016. Some of the target indicators that have been established are among others:

• Consistently creating opportunities, especially related to product development.

• Improving operational performance efficiency and effectiveness, amongst other through technology support.

• Improving services to the customers so that customer satisfaction is constantly maintained and increased, as well so that they may participate in the plans to improve the Bank’s performance on an on-going basis.

• Making necessary adjustments to become a more efficient and effective organization.

• Improving the capacity and capability of the Bank’s human resources.

• Increasing third party funds.

• Improving prudence in managing the Bank’s performance.

• Refocusing business segmentation by harmonizing it with the Bank’s strengths, including risk management aspects.

Through these strategies, it is expected that the Bank’s targets for 2016 can be achieved. This is in line with the Bank’s commitments to always provide the best financial services for customers.

CHANGES TO THE BOARD OF DIRECTORS’ COMPOSITION

The Commonwealth Bank Annual General Meeting of Shareholders in 2015 was held on 25 June 2015. One of the resolutions of the GMS was a change in the composition of the Bank’s Board of Directors. Mia Patria Bernardhi completed her term of service as a member of the Board of Directors on 9 June 2015. The Bank delivers its highest appreciation for her contributions during her service with Commonwealth Bank.

Then, the new composition of the Commonwealth Bank Board of Directors is as follows:

President Director : Antonio Da Silva Costa

Director : Paul Setiawan Hasjim

Director : Adhiputra Tanoyo

Compliance Director : Angeline Nangoi

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 21

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

PENUTUP

Atas nama Direksi, kami menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas kepercayaan yang telah diberikan, serta dukungan terhadap proses pengelolaan usaha perusahaan. Kami berhadap kepercayaan dan dukungan ini akan selalu menjadi motivasi bagi kami untuk berbuat lebih baik bagi perusahaan dan para stakeholder lainnya

CLOSING

On behalf of the Board of Directors, I would like to deliver my sincere appreciation to all stakeholders for the trust that has been shown to us and support for the overall management direction of the Bank. I hope that this trust and support will motivate us all to perform better for the Bank and all its stakeholders.

Atas Nama Direksi Commonwealth Bank

On Behalf of the Board of Directors Commonwealth Bank

Antonio Da Silva CostaPresiden DirekturPresident Director

22 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

SURAT pERNYATAANTANGGUNG jAWAB LApORAN TAHUNAN

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Geoffrey David CoatesPresiden Komisaris

President Commissioner

Guy Martin HardingWakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

SuwartiniKomisaris Independen

Independent Commissioner

Khairil AnwarKomisaris Independen

Independent Commissioner

Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan Commonwealth Bank tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan ini.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 23

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

STATEMENT OF ANNUAL REpORTRESpONSIBILITY

Statement by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors regarding responsibility for 2015 AnnualReport of Commonwealth Bank.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the 2015 Annual Report of Commonwealth Bank have been presented in their entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of this annual report.

This statement is duly made in all integrity.

DireksiBoard of Directors

Antonio Da Silva CostaPresiden DirekturPresident Director

Angeline NangoiDirektur Kepatuhan

Director of Compliance

Paul Setiawan HasjimDirektur Operasi dan Teknologi InformasiDirector of Operations and Information

Technology

Adhiputra TanoyoDirektur Manajemen Risiko

Director of Risk Management

24 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

pROFILpERUSAHAANCompany Profile

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 25

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

26 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

IDENTITASpERUSAHAAN

Nama Perusahaan PT. Bank Commonwealth

Bidang Usaha Layanan Perbankan

Tanggal Pendirian 1997

Dasar Hukum Pendirian Akte Notaris No.90 disahkan oleh MenteriKehakiman RI No.C-06028HT.01.04-HT.2007

Modal Dasar Rp. 13,000,000,000,000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp. 3,819,667,000,000

Kepemilikan

The Commonwealth Bank of Australia 99%PT. Giga Galaxy 0,34%PT. Murni Galaxy 0,34%PT. Samudra Anugerah Megah 0,11%PT. Ramadewan Winoko 0,07%PT. Prima Rukun Langgeng 0,06%PT. Fincom Surya Putra 0,04 %

Kantor Pusat

World Trade Center 6, 1st FLJl. Jend Sudirman Kav 29-31Jakarta 12920, IndonesiaPhone (6221) 5296 2888Fax (6221) 5296 2195

Situs Website: www.commbank.co.idSurel Email: [email protected]: CommbankIDTwitter: Commbank IDLayanan 24 jam 15000 30 (Indonesia)62 21 2935 2935(Akses Internasional)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 27

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

CORpORATE IDENTITY

Company’s Name PT. Bank Commonwealth

Business Banking Service

Date of Establishment 1997

Legal Basis of Establishment Notary Deed No. 90 legalized by Minister of Justice RI No.C-06028HT.01.04-HT.2007

Authorized Capital Rp. 13,000,000,000,000

Issued and Paid Up Capital Rp. 3,819,667,000,000

Ownership

The Commonwealth Bank of Australia 99%PT. Giga Galaxy 0,34%PT. Murni Galaxy 0,34%PT. Samudra Anugerah Megah 0,11%PT. Ramadewan Winoko 0,07%PT. Prima Rukun Langgeng 0,06%PT. Fincom Surya Putra 0,04 %

Head Office

World Trade Center 6, 1st FLJl. Jend Sudirman Kav 29-31Jakarta 12920, IndonesiaPhone (6221) 5296 2888Fax (6221) 5296 2195

Website: www.commbank.co.idEmail: [email protected]: CommbankIDTwitter: @Commbank ID24 Hours Call Centre 15000 30(Indonesia)62 21 2935 2935(International Access)

28 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank28 Lapporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

VISI DAN MISIVision and Mission

VISI VISION

Menjadi yang terbaik dalam memberikan dukungan finansial bagi perorangan, pelaku usaha

& masyarakat luas

To excel at securing and enhancing the financial wellbeing of people, businesses and communities

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 29

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 29

MISI MISSION

Menawarkan solusi keuangan yang inovatif bagi para nasabah dalam membantu mereka mencapai tujuan keuangannya, baik untuk individual maupun bisnis.

To provide our customers with innovative financial solutions to help them achieve their financial goals, both for their personal wealth as well as their business

Menyediakan layanan berkelas internasional untuk memastikankepuasan nasabah, melalui saluran distribusi konvensional ataupun lewat teknologi terkini.

To provide world-class customer service to ensure customer satisfaction through both traditional and emerging channels

Secara aktif berperan dalam ikut menumbuhkan perekonomianIndonesia melalui fungsi intermediasi perbankan, dengan berbekal kekuatan dan kapabilitas pemegang saham mayoritas (CBA Group), untuk terus menciptakan nilai tambah bagi para nasabah, karyawan dan pemegang saham PTBC, sesuai dengan standar tata kelola usaha yang baik.

To actively contribute to the growth of the Indonesian economy through our intermediary function, while leveraging the strength and capability of our shareholder-the CBA Group in creating a long-term value for our customers, our people, and our shareholders using good corporate governance standards

Menumbuhkan budaya perusahaan yang dilandasi Sumber Daya Manusia yang termotivasi, bersemangat, dan merasa dihargai. Keberhasilan dalam pembinaan sumber daya manusia akan bermuara kepada kesuksesan dengan nasabah, pemegang saham dan masyarakat luas.

To create a culture where our people are engaged, passionate and valued, as success with our people will lead to success with our customers, shareholders and the community

Terus berperan aktif bersama masyarakat luas dalam mendukung gerakan advokasi ‘sadar keuangan’ (financial literacy) yang dilaksanakan melalui berbagai program edukasi dan kemasyarakatan.

To actively support our community and the improvement of Indonesia’s financial literacy through various community and educational programs

1.

2.

3.

4.

5.

30 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

1997

1992

PTBC:1 kantor cabang,

<500 nasabah, 42 karyawan

Produk perbankan hanya meliputi modal kerja, pinjaman investasi dan FX

PTBC:1 Kantor Perwakilan

Kami hanya meneruskan layanan ke Cabang-cabang CBA Australia

PTBC:1 Representative Office

We only direct inquiries to other CBA Australia Branch Offices

PTBC:1 Branch Office,

<500 Customers, 42 Staff Members

Products only focuson working capital loans,investment loans, and FX transactions

2009PTBC:

74 kantor cabang,81.714 nasabah, 1504 karyawan

Fokus pada perluasan produk dan diversifikasi portofolio

PTBC:74 Branch Offices,

81,714 Customers, 1,504 Staff Members

Focus on wider range of products & diversified portfolios

jEjAK LANGKAHMILESTONE

2007

2015

PTBC: 47 kantor cabang

<60.000 nasabah, 982 karyawanAkuisisi ANK (Surabaya) untuk memperkuat

keberadaan kami di kota terbesar kedua setelah Jakarta

PTBC:47 Branch Offices,

<60,000 Customers, 982 Staff MembersAquisition of ANK (Surabaya) to expandour presence in the second biggest city after

Jakarta

PTBC: 91 kantor cabang,

272.684 nasabah , 2.148 karyawan

Peluncuran mobile banking BizLoan, Peluncuran aplikasi mobile

banking WISE (Women Investment Series), Peluncuran COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service). Peluncuran ini menandai

perubahan sistem core banking Commonwealth, memperbaiki data warehouse, serta mendukung pertumbuhan kinerja bisnis

agar melaju dengan pesat.

PTBC,91 Branch Offices,

272,684 Customers, 2.148 Staff Members

BizLoan mobile banking application Launch, WISE (Women Investment Series) mobile banking application launch,

COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service) Launch. This launch marks the changing of CommonwealthBank core banking sistem, improves data warehouse, and supports speedy business

performance growth

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 31

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2010

2012

2013-2014

PTBC: 84 kantor cabang,

108.258 nasabah, 1.733 karyawan

4 pilar utama strategi bisnis: SME, BB, WMS dan EA yang mempunyai orientasi pada aspek terpenting: staff kami, Pelatihan Kredit untuk BM, Proyek SME - implementasi proses dan

kebijakan yang baru dan ringkas mengenai manual scorecard

PTBC: 91 kantor cabang,

185.947 nasabah, 2119 karyawan

Penanaman Budaya Sales & Service, Pengenalan Auto Decisioning untuk

nasabah SME , PLS fase 2, Kajian kualitas kredit SME terpilih, Peluncuran Mobile

Banking

PTBC :84 Branch Offices,

108,258 Customers, 1,733 Staff Members

Four key pillar strategy: SME, BB, WMS and EA that is orientated on the most important

aspect : Our People, Credit training for BM, SME Project–new and stream line process and policy

implementation on manual score card

PTBC: 91 kantor cabang,

249.855 nasabah, 2338 karyawan

Peluncuran visi baru CBA, peluncuran Financial Health Check - Aplikasi Mobile

Cashflow, Perjanjian Vostro Rupiah dengan CBA, Peluncuran PLA dan

Mortgage Academy

PTBC, 91 Branch Offices, 249,855 Customers, 2,338 Staff Members

CBA Refreshed Vision Launch, Financial Health Check Launch, Cashflow

mobile banking application Launch, IDR Vostro Arrangement with

CBA, PLA and Mortgage Academy Launch

PTBC: 91 Branch Offices

185,947 Customers, 2,119 Staff Members

Embedding Sales & Service Culture, Auto Decisioning Introduction for SME

Customers, PLS Phase 2, Selected SME Credit Quality Review, Mobile

Banking Launch

32 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

SEKILAS COMMONWEALTH BANKCOMMONWEALTH BANK IN BRIEF

PT Bank Commonwealth (selanjutnya disebut Commonwealth Bank) adalah anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA), sebuah institusi keuangan publik terbesar di Australia yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 1997. Commonwealth Bank of Australia merupakan bank multinasional yang beroperasi di wilayah Selandia Baru, Asia, Eropa, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Inggris. Commonwealth Bank of Australia adalah penyedia layanan jasa keuangan terkemuka dan terbesar di Australia serta merupakan salah satu perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Australia.

Pada tahun 1990, Commonwealth Bank of Australia mengawali langkah usahanya di Jakarta dengan mendirikan kantor perwakilan guna memberi layanan perbankan bagi masyarakat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Commonwealth Bank kini telah menjelma menjadi salah satu kontributor penting bagi tercapainya strategi ekspansi jangka panjang Commonwealth Bank of Australia di Asia.

Selanjutnya, pada tahun 2000, Commonwealth Bank of Australia, sebagai pemegang saham mayoritas Bank, mendirikan Commonwealth Bank. Lalu, seturut dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang terus berkembang, dan target Bank untuk menyediakan layanan perbankan bagi kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pada tahun 2007, Commonwealth Bank mengakuisisi Bank Artha Niaga Kencana (ANK), sebuah Bank berbasis di Surabaya dengan wilayah operasi di Jawa Timur.

Akuisisi tersebut bertujuan memperluas jangkauan usaha Bank di wilayah timur Indonesia. Dalam perkembangannya, Bank dan Bank ANK melakukan merger menjadi Commonwealth Bank. Dasar pendirian Commonwealth Bank dikukuhkan melalui Akte Notaris No.90 disahkan oleh Menteri Kehakiman RI No.C-06028HT.01.04-HT.2007.

PT Bank Commonwealth (here in after referred to as Commonwealth Bank) which has been present in Indonesia since 1997 is a subsidiary of Commonwealth Bank of Australia (CBA), the largest public financial institution in Australia. Commonwealth Bank of Australia is a multinational bank with business coverage spans across New Zealand, Asia, Australia, Europe, South Africa, USA, and United Kingdom. Commonwealth Bank of Australia is the largest integrated financial services provider in Australia and one of the largest Australian listed companies on Australian Securities Exchange.

Started in 1990 as a representative office of Commonwealth Bank of Australia in Jakarta, Commonwealth Bank has become a significant contributor for Commonwealth Bank of Australia’s long-term expansion strategy in Asia.

In 2000 Commonwealth Bank of Australia, as the majority shareholder, established Commonwealth Bank. Along with the growing domestic economy, in 2007 Commonwealth Bank acquired the Surabaya-based Bank Artha Niaga Kencana (ANK), which had a strong presence in East Java region, to start the development of banking services for smalland medium enterprises (SME).

The acquisition helped establish a broader reach across Indonesia’s eastern region and subsequently led to a merger of Bank ANK into CommonwealthBank Indonesia. The establishment of Commonwealth Bank was legalized through the Notarial Deed No.90 and approval of the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia No.C-06028HT.01.04-HT.2007.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 33

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

KEGIATAN USAHA

LAYANAN PERBANKAN

Kegiatan usaha Commonwealth Bank yang dijalankan saat ini adalah layanan perbankan dengan menyediakan pelayanan prima kepada para nasabahnya. Pelayanan prima itu penting dalam rangka memudahkan para nasabah dalam berinvestasi dan bertransaksi serta menerima manfaat dari berbagai program keuangan dan produk-produk inovatif yang diberikan oleh Bank.

Tahun 2010 merupakan penanda penting dari perjalanan usaha Commonwealth Bank. Pada tahun itu, Bank meluncurkan strategi empat pilar yang menjadi landasan kuat bagi pengembangan usaha Commonwealth Bank. Melalui strategi empat pilar itu, Bank berkonsentrasi pada peningkatan layanan yang lebih prima kepada para nasabah dan berfokus pada penyediaan berbagai pelayanan perbankan yang difokuskan melalui empat bidang usaha, antara lain:

1. Wealth Management

2. Perbankan UKM

3. Perbankan Ritel atau Emerging Affluent

4. Perbankan Wholesale

Melalui empat bidang usaha tersebut, Commonwealth Bank berharap mampu memberikan pelayanan prima kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan dan keperluan masing-masing nasabah. Dengan begitu, berbagai layanan dan fasilitas inovatif yang diberikan oleh Commonwealth Bank dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh nasabah.

Commonwealth Bank saat ini melayani nasabahnya melalui 91 kantor cabang dan kantor lainnya di 32 kota Indonesia yang berada di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Sulawesi. Kantor-kantor cabang Commonwealth Bank itu didukung oleh lebih dari 2.148 profesional perbankan. Bank memiliki komitmen dalam menjaga pertumbuhan berkesinambungan melalui jaringan luas dan produk-produk inovatif untuk melayani empat target bisnis, yaitu kelas menengah Indonesia yang berkembang pesat, nasabah high net worth, UKM, dan korporasi.

KEMITRAAN STRATEGIS

Pada pertengahan tahun 2015, Commonwealth Bank dan PT ACE Jaya Proteksi (ACE Jaya Proteksi) menjalin kemitraan strategis untuk menyediakan produk asuransi untuk nasabah bank skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Nota Kesepahaman ditandatangani pada 22 Mei 2015.

Bentuk dari kemitraan strategis ini, Commonwealth Bank menawarkan CommSHIELD kepada nasabah UKM Bank, produk asuransi yang ditanggung oleh ACE Jaya Proteksi yang melindungi aset properti baik komersial dan residensial bagi UKM. Risiko yang ditanggung tanpa melalui survei dan proses klaim yang disederhanakan untuk meningkatkan pengalaman nasabah.

BUSINESS ACTIVITIES

BANKING SERVICES

Current business activities of Commonwealth Bank are banking services by providing excellent services to its customers. Excellent services are important in order to facilitate customers in investing, transacting, and enjoying the benefits of a wide range of financial programs and innovative products provided by the Bank.

The year 2010 is an important mark for Commonwealth Bank’s business history. In that year, the Bank launched a four-pillar strategy as a solid foundation for its business development. Through four-pillar strategy, the Bank concentrates on improving more excellent services to its customers and focuses on providing a wide range of banking services focusing on four business areas, namely:

1. Wealth Management

2. SME Banking

3. Retail Banking or Emerging Affluent

4. Wholesale Banking

Through these four business areas, Commonwealth Bank hopes to provide excellent services to its customers in accordance with the needs and requirements of each customer. By doing so, a range of innovative services and facilities provided by Commonwealth Bank can actually benefit the entire customers.

Commonwealth Bank currently serves its clients through 91 branch and other offices in 32 Indonesian cities spread over Sumatra, Java, Kalimantan, Bali, and Sulawesiislands. The branch offices of Commonwealth Bank are supported by over 2,148 banking professionals. The Bank is committed to maintain sustainable growth through extensive networks and innovative products to serve four business targets, namely Indonesian rapidly growing middle class, high net worth clients, SME, and corporates.

STRATEGIC PARTNERSHIP

In mid 2015, Commonwealth Bank and PT Jaya Protection ACE (ACE Jaya Protection) establish a strategic partnership to provide insurance products to the Bank’s Small and Medium Enterprise (SME) customers. Memorandum of Understanding is signed on May 22, 2015.

In this strategic partnership, Commonwealth Bank offers to the Bank’s SME customers CommSHIELD, namely an insurance product issued by ACE Jaya Protection to protect both commercial and residential properties of the SME customers. The risk is born without going through surveys and claims process is simplified to improve the customers’ experience

34 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Selain itu, produk asuransi CommSHIELD memberikan manfaat kompetitif dan unik. Untuk Accidental Death dan Disability dengan batas nilai pertanggungan Rp25.000.000 per orang, hingga maksimal empat orang, perlindungan terhadap banjir, angin topan, badai dan kerusakan akibat air dengan nilai pertanggungan hingga Rp4 miliar, perlindungan uang 24 jam dengan nilai pertangunggan sampai dengan Rp100 juta.

Selain itu, ada manfaat Automatic Reinstatement, yaitu polis tersebut akan dikembalikan ke jumlah pertanggungan semula setelah terjadinya kerusakan kerugian tanpa tambahan premi, manfaat Keberlangsungan Bisnis bagi properti Komersial dengan pembayaran tunai 10% dari penyelesaian klaim. Manfaat lainnya adalah perlindungan terhadap Kerusuhan, Pemogokan , Kerusakan Berbahaya dengan nilai pertanggungan hingga Rp1 miliar dan Perjalanan Bisnis lndonesia (Kerugian atau Kerusakan Bagasi & Penundaan Penerbangan) hingga maksimal Rp1 miliar.

Pengembangan produk CommSHIELD khusus bagi nasabah UKM Commonwealth Bank, menegaskan komitmen Bank untuk bekerja dengan mitra dengan menyesuaikan produk yang sesuai untuk memenuhi tuntutan pelanggan mereka. Hal ini juga merupakan waktu yang tepat untuk menawarkan perlindungan asuransi bagi nasabah bank sektor UKM dengan akan diimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015.

UKM telah ditargetkan oleh pemerintah sebagai sektor kunci untuk pembangunan dan peningkatan. Seiring dengan perekonomian Indonesia dan kelas menengah yang terus tumbuh, terdapat juga peningkatan permintaan untuk produk asuransi yang lebih canggih untuk memenuhi aspirasi yang berkembang. Program ini selaras dengan strategi Bank di Indonesia untuk fokus pada usaha kecil dan menengah, kemitraan ini memungkinkan Bank untuk menyediakan produk eksklusif bagi nasabahnya, yang menawarkan manfaat perlindungan ekstra untuk properti dan aset mereka melengkapi segmen produk bancassurance Bank sebagai bagian dari layanan wealth management yang komprehensif.

Selain kerja sama di atas, Commonwealth Bank juga membangun kemitraan dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) dalam memasarkan dan mendistribusikan produk reksa dana Batavia Dana Saham (BDS). Penambahan varian produk ini memperkokoh kemitraan strategis yang telah dibangun kedua entitas sejak tahun 2008.

In addition, CommSHIELD insurance product provides competitive and unique advantages. For Accidental Death and Disability insurance with a limit value of Rp25,000,000 per person up to maximum of four persons, protection is provided against floods, hurricanes, storms, and water damages with the coverage of up to Rp4 billion, plus 24-hour money protection for the insured value of up to Rp100 million.

Besides that, there are Automatic Reinstatement benefits that the policy will be returned to the original sum insured after the occurrence of damages or losses without additional premium, and Business Continuity benefit for commercial properties with cash payment of 10% of claims settlement. Other benefits include protection against riots, strikes, malicious damages with the coverage of up to Rp1 billion, and Business Travel in Indonesia (Baggage Loss or Damage and Flight Delay) up to maximum of Rp1 billion.

CommSHIELD product development specifically for Commonwealth Bank’s SME customers, reiterates the Bank’s commitment to work with partners in customizing products according to the customers’ demands. This is also the right time to offer insurance protections to the Bank’sSME customers in relation with the implementation of the ASEAN Economic Community (AEC) at the end of 2015.

SME have been targeted by the government as a key sector for development and improvement. Along with Indonesian economy and middle class continued growing, there is also an increasing demand for more sophisticated insurance products to meet the developing aspirations. This program is in line with the Bank’s strategy in Indonesia to focus on small and medium enterprises, and this partnership will enable the Bank to provide exclusive product for its customers, which offers extra protection benefits for their properties and assets as the complementary product for the Bank’s bancassurance segment as part of comprehensive wealth management services.

In addition to the above cooperation, Commonwealth Bank also establishes a partnership with PT Batavia Prosperindo Asset Management (BPAM) to market and distribute Batavia Stock Fund (BSF)mutual fund product. The addition of this product variant strengthens the strategic partnership that has been built by both entities since 2008.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 35

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

BDS merupakan reksa dana berbasis saham dengan fokus portofolio investasi pada saham perusahaan berkapitalisasi pasar besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Produk ini pertama kali diluncurkan pada bulan Desember 1996 dan merupakan salah satu reksa dana saham yang mempunyai rekam jejak kinerja yang paling panjang di Indonesia.

LAYANAN UNGGUL

Commonwealth Bank menawarkan berbagai produk perbankan, seperti tabungan, deposito, beragam produk investasi dan bancassurance, kredit modal kerja bagi UKM dan korporasi, brankas (SDB), call center 24 jam, Mobile Banking, dan Internet Banking bagi korporasi dan individu dengan fitur-fitur khusus, seperti pengaturan tanggal transaksi yang fleksibel, standing order, serta pembelian reksa dana dengan diskon khusus.

Bank juga menerbitkan kartu ATM yang dilengkapi fasilitas pembayaran tagihan dan pembelian, akses ke jaringan ATM Bersama dan Prima/BCA, sehingga nasabah dapat menikmati fleksibilitas, akses, dan kenyamanan yang lebih baik. Di samping itu, nasabah Bank juga dapat menikmati kenyamanan berbelanja di lebih dari 250.000 merchant melalui jaringan Debit Prima/BCA dan Maestro serta transfer bebas biaya dan transaksi penarikan tunai melalui lebih dari 75.000 ATM, termasuk ATM Commonwealth Bank, ATM Bersama dan ATM Prima/ BCA di Indonesia.

Sejak tahun 2001, Bank terus menyediakan fasilitas Internet Banking dan Mobile Banking yang nyaman, handal, dan mudah diakses. Bank juga terus memperbaharui aplikasi E-Channel, termasuk fitur investasi yang memungkinkan nasabah melakukan investasi reksa dana dan menempatkan deposito pada setiap kesempatan. Keberhasilan Bank dalam meningkatkan fasilitas E-Channel dan layanan unggul lainnya, antara lain:

BSF mutual fund is a stock-based mutual fund with investment portfolio focus on the stocks of bigmarket capitalization companies listed on the Indonesian Stock Exchange. This product was first launched in December 1996 and is one of the equity funds that has the longest performance track record in Indonesia.

ExCELLENT SERVICES

Commonwealth Bank offers a variety of banking products, such as savings, deposits, various investment and bancassurance products, working capital credit for SMEs and corporate, safe deposit box (SDB), 24-hour call centre, Mobile Banking and Internet Banking for corporations and individuals with special features that offer flexibility for customers to set transaction dates, standing order features, and mutual funds purchase with special discounts.

Bank ATM card is equipped with bill payment and purchasing features as well as access to the Joint and Prima/BCA ATM networks, providing customers with greater flexibility, access, and convenience. Bank customers can now enjoy the comfort of shopping in more than 250,000 merchants through Debit Prima/BCA and Maestro networks and free transfer and cash withdrawal transactions through more than 75,000 ATMs including Commonwealth Bank’s ATM, Joint ATM, and Prima/BCA ATM in Indonesia.

Since 2001, Bank continues providing Internet Banking and Mobile Banking facilities aimed for convenient, reliable, and easy access. The Bank continuously updates its E-Channel application, including current investment features that enable the customers to invest in mutual funds and place deposits anytime and anywhere.The Bank’s achievements in improving its E-Channel facilities and excellent services are among others:

36 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

2001 Bergabung dengan jaringan ATM BersamaJoining the Maestro MasterCard networks as Acquiring and Issuing Bank

2003 Meluncurkan Internet Banking yang ditujukan bagi nasabah individuJoining the Joint ATM networks

2006 Meluncurkan Internet Banking yang ditujukan bagi nasabah individuLaunching Internet Banking aimed for individual customers

2008

* Meluncurkan Corporate Internet Banking Launching Corporate Internet Banking* Bergabung dengan ATM Prima/BCA dan Debit Prima/BCA Joining Prima/BCA and Debit Prima/BCA ATM

2009 Bergabung dengan jaringan Visa sebagai Acquiring BankJoining the Visa networks as Acquiring Bank

2011

* Meluncurkan layanan pembayaran tagihan lewat ATM Launching ATM Bill Payment service * Meluncurkan Aplikasi Mobile Banking Launching Mobile Banking Application * Mengubah Call Centre menjadi layanan 24 jam Transforming the Call Centre into 24-hour service

2012

* Menerima 1st Rank Call Centre within foreign banks in Indonesia, dari CARR Survey Awarded 1st Rank Call Centre within foreign banks in Indonesia, by CARRE Survey* Menerima Trailblazer Award, Singapura, untuk Mobile Banking Awarded Trailblazer Award, Singapore, for Mobile Banking

2013 Top 1 Best ATM Performance and Top 3 Best Mobile Banking, dari MRI SurveyTop 1 Best ATM Performance and Top 3 Best Mobile Banking, from MRI Survey

2014 Meluncurkan Cashflow Mobile ApplicationLaunching Cashflow Mobile Application

2015

Menerapkan Core Banking System baru COMPASS (Commonwealth Bank PlatformAdvancement for Superior Sales and Service).Implementing COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales andService) new Core Banking System.

Suatu transformasi besar terkait sistem core banking internal Bank terwujud di tahun 2014. Selanjutnya, untuk memacu produktivitas dan mencapai konektivitas optimal, serta mempercepat perbaikan di seluruh aspek operasional Bank, Commonwealth Bank terus melanjutkan penerapan COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service) secara progresif. Sejak tahun 2013, COMPASS mulai diimplementasi guna mengubah sistem core banking Bank, memperbaiki data warehouse, serta mendukung pertumbuhan kinerja bisnis yang pesat. Saat ini, seluruh tahapan pengembangan COMPASS telah selesai dan mulai diterapkan sejak Mei 2015.

The year 2014 witnessed a major transformation inthe Bank’s internal core banking system. To drive optimum productivity and connectivity, as well asto accelerate enhancement of all aspects of theBank’s operations, Commonwealth Bank continued the progressive phase of COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service). Commenced in 2013, COMPASS is implemented to transform the Bank’s corebanking system, improve data warehouse, and support business performance rapid growth. Currently, all development stages have been completed and the system commences implementation since May 2015.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 37

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

KEHATI-HATIAN DAN KEPERCAYAAN

Pada tahun 2010, Commonwealth Bank menerima ‘AAA’ National Long-Term Rating with Stable Outlook dari Fitch Ratings. Pencapaian ini mampu dipertahankan terus oleh Bank, terbukti dengan diperolehnya kembali rating yang sama, yakni ‘AAA’ National Long-Term Rating with Stable Outlook - dari Fitch Ratings pada Oktober 2013.

Pada Oktober 2015, Bank kembali mampu mempertahankan rating ‘AAA’ dari Fitch Ratings Indonesia. Pencapaian ini merupakan keenam kalinya yang diraih Bank secara berturut-turut sejak 2010 silam. Hal ini menjadi tonggak penting dalam langkah usaha Bank, di samping dukungan kuat Commonwealth Bank of Australia. Keberhasilan ini telah menempatkan Commonwealth Bank sebagai bagian dari kepentingan strategis Commonwealth Bank of Australia, sehingga Commonwealth Bank dapat menerbitkan instrumen utang dalam negeri guna mendanai pertumbuhannya di masa depan.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah dan produktivitas staf, pada Juni 2015, Bank menjalankan SME Synchronize Project. Selain proyek itu, Bank juga menjalankan Risk Elevate Productivity Project untuk memaksimalkan nilai-nilai Bank dalam kerangka penerapan manajemen risiko dan peningkatan produktivitas. Seluruh program yang dijalankan itu merupakan wujud komitmen Bank untuk terus mengevaluasi diri dan menambah bobot pelayanan kepada nasabah sehingga menjadi lebih baik.

PRUDENCE ANDCONFIDENCE

Commonwealth Bank received ‘AAA’ National Long-Term Rating with Stable Outlook from Fitch Ratings in 2010. The achievement was well-maintained by the Bank evidenced by the reaffirmation of the same Bank’srating namely ‘AAA’ National Long-Term Rating with Stable Outlook from Fitch Ratings in October 2013.

In October 2015, the Bank is again able maintain the same ‘AAA’ rating from Fitch Ratings Indonesia. This achievement is the sixth time consecutively since 2010. This constitutes an important milestone in the Bank’s history, in addition to the strong support of Commonwealth Bank of Australia. This success has placed Commonwealth Bank as part of strategic interest of Commonwealth Bank of Australia, so that Commonwealth Bank may issue domestic debt instruments to finance its growth in the future.

To improve the quality of customer services and staff productivity, in June 2015, the Bank organizes SME Synchronize Project. In addition to the project, the Bank also organizes Risk Elevate Productivity Project to maximize the values of the Bank within the framework of risk management and increased productivity. The entire programs are organized as the Bank’s commitment to continuously evaluate its self and add weight to the better customer services.

38 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE

BOARD OFCOMMISSIONERS

PRESIDENT DIRECTORAntonio D.S. Costa

EVP, CHIEF OFGLOBAL MARKETSLiliawati Gunawan

DIRECTOR OFCOMPLIANCE

Angeline Nangoi

DIRECTOR OF RISKMANAGEMENT

Adhiputra Tanoyo

DIRECTOR OF RETAIL &BUSINESS BANKINGAntonio D.S. Costa

(Ad Interim)

EVP, Head of RetailBanking & Services

Anwar Zaenudin

EVP. Head of TreasuryLucky Syafrill

SVP, Head ofCompliance

Reinard Y Seno Setiaji

EVP, Head of SME BankingWidjojo

SVP. Head of GlobalMarkets Trading

Ruben Kristanto Teguh

EVP, Head of Market& Balance Sheet Risk

ManagementAditya Purawardana

SVP, Head of AML andSanctions

R. Hendro Basuki N.

SVP. Head of Financial Crime Unit

Indra Rossano

EVP, Head of WholesaleBanking

Achiro Yulian Operata(Ad-Interim)

SVP. Head of GlobalMarkets Sales

Indratno

EVP, Head of Credit RiskSariani Sadikun

SVP, Head of LegalRA. Noerindah

EVP, Head of WealthManagement & Business

StrategyRian E. Kaslan

EVP, Head of DigitalChannels Business

Donny Prasetya

SVP. Head of GlobalMarkets Corporate Sales

Hendra Lossiaty

SVP, Head of OperationalRisk

Estrelita Lestari

VP. CorporateSecretary

Ucok Fernando

SVP. Head of RiskAnalystic

Fisca Rony Siswoyo

DIRECTOR

EXECUTIVEOFFICER

NON EXECUTIVEOFFICER

VP. Head of GlobalMarkets Bussiness

Development & Fixed IncomeMichael Gunnar Wenas

SVP, Head of Collection& Recovery

Ewon

VP. Head of Risk Credit Quality Review and

Credit PolicyMarie Yovanka

AVP. Head of Credit Risk Admin, Monitoring, Wholesale

Acceptance & Middle OfficeSuryaji

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 39

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Audit Committee Risk OversightCommittee

EVP, CHIEF OF HUMAN RESOURCES

Bagus Harimawan

EVP, CHIEF OF FINANCEJonanda Yattha Saputra

DIRECTOR OFOPERATIONS AND IT

Paul S. Hasjim

SVP, Head of HR SharedServices & Remuneration

Chairany Danusaputra

SVP, Head of Core and Support Audit

Frisa Sukma C. T.

SVP, Head of FinanceTBA

EVP. Head of information & technology

Theresia Tristini

AVP, Head of HR Resourcing, Information

System & ReportingIkhsan Sobirin

AVP, Head of Assurance,Reporting and Monitoring

Cecilia Purnama

SVP, Head of BusinessPerfomance & Reporting

Dedy Mulyawan

SVP, Head of OperationsWienda Trifena Wijaya

VP, HRBP Retail Banking Service

Yosep Achmar

SVP, Head of Learning &Talent Development

Ari Shinta

SVP, Head of IT Audit &

AnalyticsIwan Fadillah

SVP, Head of VMO,Procurement & Corporate

ServiceIrwan Reza Iskandar

EVP, Head of HUBOperations, Productivity

& Process ExcellenceBambang Irawan

SVP, HRBP Risk Management, Finance, Compliance & Legal

and Internal AuditCarina Hastari

SVP, Head of FIS &Enterprise DWHMichel Hamilton

SVP, Head of Operations Control

Chairdiana Frinaldo

VP,HRBP Operations and Infromation Technology,

HR, Boc and BodMonica Evarini Hartiko

SVP, HRBP SME BankingEDS, Wholesale Banking, WMB

S and Global MarketsMirna R. Harahap

VP. Finance ProcessExcellences Speciallist

Gwendy Widjaja

SVP, Head of Bus Continulty and Property

ManagementMarco AR Lalisang

Remuneration NominationCommittee

EVP, CHIEF OF AUDITEXECUTIVE

Reza Soemadipraja

40 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

BOARD OF COMMISSIONERS

BOARD OF DIRECTORS

Asset LiabilityCommittee

Weekly ALCOCommittee

IntegrityCommittee

PeopleCommittee Product Committee

STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 41

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Audit Committee

Retail Network ReviewCommittee

Risk OversightCommittee

Credit Committee

NPLCommittee

RemunerationNominationCommittee

IT SteeringCommittee

Executive RiskCommittee

Operational RiskCommittee

42 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

624 1796 2129510 1733 21482043111 1504 238683 1463

0

10

50

100

200

250

2007 2011 20132006 2010 201520122002 2009 20142001 2008

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan direktorat dalam tiga tahun terakhir Number of employees composition directorate for the last three years

DirektoratDirectorate 2015 2014 2013

Hukum dan KepatuhanCompliance and Legal

27 29 26

Keuangan & BPRFinance & BPR

81 79 79

Global MarketsGlobal Markets

43 42 39

Pengembangan HRHR Development

39 43 35

Graduate Development Program (GDP)Graduate Development Program (GDP)

23 23 19

Audit Internal Internal Audit

19 20 18

Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology

419 401 347

Direktur UtamaPresident Director

10 11 11

Retail & Wholesale BankingRetail & Wholesale Banking

1397 1651 1477

Manajemen RisikoRisk Management

90 87 78

JumlahTotal

2148 2386 2129

jumlah KaryawanNUMBER OF EMpLOYEES

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 43

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan level jabatan dalam tiga tahun terakhir Number of employees composition by position level for the last three years

Level Perusahaan Corporate Level 2015 2014 2013

Kontrak Contract 86 133 131

Staf Staff 71 77 79

KaryawanOfficer 652 747 646

Asisten Manajer Assistant Manager 642 720 662

Manager 232 255 208

Senior ManajerSenior Manager 168 150 129

Asisten Vice PresidentAssistant Vice President 129 135 126

Vice PresidentVice President 81 77 60

Senior Vice PresidentSenior Vice President 70 73 66

Executive Vice President Executive Vice President 9 10 14

Chief Chief 4 4 2

DirekturDirector 4 5 6

Jumlah TotalGrand Total 2148 2386 2129

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan masa kerja dalam tiga tahun terakhir Number of employees composition by years of service for the last three years

Masa BekerjaYear of Service 2015 2014 2013

<2 730 939 841

2-<4 486 546 528

4-<6 338 318 257

6-<8 176 185 145

8-<10 111 131 115

10-<12 99 63 51

12-<15 65 73 59

>15 143 131 133

Jumlah Total Grand Total 2148 2386 2129

44 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan usia dalam tiga tahun terakhir Number of employees composition by ages for the last three years

UsiaAge 2015 2014 2013

<24 56 107 75

24-29 689 833 747

30-34 602 670 600

35-39 340 317 278

40-44 222 235 236

45-49 160 156 141

50-54 71 62 46

>55 8 6 6

Jumlah TotalGrand Total 2148 2386 2129

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan pendidikan dalam 3 tahun terakhir Number of employees composition by education for the last three years

PedidikanEducation 2015 2014 2013

≤ Highschool 97 114 119

Diploma 137 158 125

Bachelor 1780 1976 1776

Master Degree 133 137 109

Doctor 1 1 0

Jumlah TotalGrand Total 2148 2386 2129

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian dalam tiga tahun terakhir Number of employees composition by employment status for the last three years

Status KepegawaianEmployment Status

2015 2014 2013

Local Expat Local Expat Local Expat

TetapPermanent 2061 1 2250 3 1994 4

Tidak TetapNon-Permanent 86 0 133 0 131 0

JumlahTotal 2148 2386 2129

DATA PENGEMBANGAN KOMPETENSI KARYAWANEMPLOYEES COMPETENCY DEVELOPMENT DATA

Data pelatihan terkait dengan pengembangan sumber daya manusia tahun 20152015 human resources development training data

Kategori Bank Indonesia BI Categories

Peserta Jumlah Hari

Participants Mandays

Soft Skill-Analisa Masalah Dan Pengambilan Keputusan Soft Skill-Problems Solving And Decision Making 12 36

Soft Skill-Customer Relationship SkillSoft Skill-Customer Relationship Skill 3.184 3.308

Soft Skill-LainnyaSoft Skill-Others 499 634

Soft Skill-LeadershipSoft Skill-Leadership 336 753

Soft Skill-Teknik Presentasi & KomunikasiSoft Skill-Communication & Presentation Skills 1.134 1.176

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 45

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Soft Skill 5.165 5.907

Technical Skill-AuditTechnical Skill-Audit 43 84

Technical Skill-LainnyaTechnical Skill-Others 7.590 9.143

Technical Skill-Manajemen PerbankanTechnical Skill-Banking Management 3.188 6.112

Technical Skill-Manajemen RisikoTechnical Skill-Risk Management 1.232 1.436

Technical Skill-Manajemen UmumTechnical Skill-General Management 290 349

Technical Skill-Pelaporan BankTechnical Skill-Banking Reporting 1 2

Technical Skill-Perkreditan/TreasuryTechnical Skill-Credit/Treasury 200 327

Technical Skill-Sosialisasi Ketentuan PerbankanTechnical Skill-Banking Regulations Socialization 1.139 1.926

Technical Skill-Teknologi InformasiTechnical Skill-Information Technology 285 593

Technical Skill 13.968 19.972

GRAND TOTAL 19.133 25.879

Untuk pelatihan mandatory di industri perbankan, sesuai dengan kewajiban dari regulator, materi pelatihan yang sudah dijalankan adalah sebagai berikut:Training materials provided in 2015 based on banking industry mandatory training data, in accordance with regulatory requirements.

No. ModulModules

1 General Overview + Company Profile

2 HR Awareness: Company Regulation & Compensation Benefit

3 Compliance Awareness

4 Code of Conduct

5 Anti-Bribery and Corruption (ABC)

6 Anti-Money Laundering (AML)

7 Sanction

8 Business Continuity Management (BCM) Awareness

9 Security and Safety Awareness

10 Risk Awareness

11 Fraud Awareness

12 IT Awareness

13 Service Awareness: Customer Care and Complaint Handling

14 Productivity Awareness: Productivity Habits

Biaya pelatihan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia yang dikeluarkan perusahaan antaratahun 2014 dan 2015Human resources development, education, and training expenses incurred by the Bank in 2014 and 2015

TahunYears

Soft SkillSoft Skills

Keterampilan TeknisTechnical Skills

Jumlah BiayaPelatihan

Total TrainingExpenses

Rasio Pelatihan*Training Ratio*

2015 29% 71% 22.454.516.345 3,84%

2014 38% 62% 24.665.199.508 4,35%

*Biaya pelatihan dibagi biaya per personil*Traning cost divided by personnel cost

46 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan PemegangSaham PT Bank Commonwealth No. 16, tanggal 23 Juli 2015,komposisi pemegang saham Bank adalah sebagai berikut:

No. NamaName

Jumlah Lembar Saham Number of

Shares

PersentasePercentages

Nilai Modal (dalam juta rupiah)Nominal Capital (in million rupiah)

1. Commonwealth Bank of Australia

3.781.469 99,0000% 3.781.469

2. PT Giga Galaxy 13.199 0,3456% 13.199

3. PT. Murni Galaxy 13.199 0,3456% 13.199

4. PT Samudra Anugerah Megah

4.425 0,1158% 4.425

5. PT RamadewanWinoko

2.950 0,0772% 2.950

6. PT Prima RukunLanggeng

2.655 0,0695% 2.655

7. PT Fincom Surya Putra 1.770 0,0463% 1.770

Total SahamTotal Shares 3.819.667 100,0000% 3.819.667

KOMpOSISI pEMEGANG SAHAMShareholder Composition

Based on Deed of Shareholders Resolution of PT BankCommonwealth No. 16, dated 23 July 2015, the following is Bank shareholders composition:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 47

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

99,0000%3.781.469 shares

0,3456%13.199 shares

0,0772%2.950 shares

0,3456%13.199 shares

0,1158%4.425 shares

0.15%

0,0695%2.655 shares

0,0463%1.770 shares

Commonwealth Bank ofAustralia

PT.Murni Galaxy

PT.Ramadewan

Winoko

PT.Giga Galaxy

PT.Samudra Anugerah

Megah

PT First State Investment Indonesia

COMMONWEALTH BANKOF AUSTRALIA

(CBA)

PT. BANK COMMONWEALTH(PTBC)

PT.Prima Rukun

Langgeng

PT.Fincom Surya

Putra

Pihak Pengendali PTBC PTBC Controlling Shareholders

Struktur Organisasi pemegang SahamShareholders Organization Structure

48 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

TENTANG COMMONWEALTHBANK AUSTRALIAA B O U T C O M M O N W E A LT HB A N K O F A U S T R A L I A

With reputation for prudence and solid financial services as the Bank’s firm foundation, Commonwealth Bank of Australia will continue providing extensive supports and looking forward to seeing Commonwealth Bank plays a significant role and bringing a positive influence to the development of Indonesian banking sector.

Berlandaskan reputasi kehati-hatian dan layanan keuangan yang solid, Commonwealth Bank of Australia akan terus memberikan dukungan luas kepada Commonwealth Bank, yang diharapkan dapat tumbuh untuk memainkan peran penting dan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan sektor perbankan Indonesia.

TENTANG COMMONWEALTH BANK AUSTRALIAABOUT COMMONWEALTH BANK OF AUSTRALIA

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 49

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Commonwealth Bank of Australia merupakan penyedia layanan keuangan terkemuka di Australia. Berbagai produk dan jasa keuangan seperti ritel, premium, business banking dan institusional, pengelolaan keuangan, dana pensiun, asuransi, pialang dan produk saham. Commonwealth Bank of Australia telah beroperasi sejak tahun 1912 dan saat ini Group telah mengembangkan bisnis dengan lebih dari 800.000 pemegang saham, 52.000 karyawan, dan mampu menawarkan produk perbankan lengkap untuk membantu masyarakat Australia mengembangkan dan mengelola keuangan.

Commonwealth Bank of Australia hadir di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Eropa, Afrika Selatan dan Asia. Selain itu, tercatat sebagai salah satu perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Efek Australia dan tercatat dalam Morgan Stanley Capital Global Index.

Di Indonesia, Grup hadir dengan total lebih dari 3.400 staff, melalui tiga perusahaan utama: Commonwealth Bank di sektor perbankan, Commonwealth Life Indonesia yang menyediakan berbagai produk asuransi jiwa, dan First State Investments Indonesia di bidang manajemen aset global yang memberikan layanan specialist investment di Indonesia.

Kehadiran Commonwealth Bank of Australia di tingkat internasional kian menonjol, yaitu melalui:

• Bank ritel di New Zealand (ASB) dan Indonesia (PT Bank Commonwealth)

• Investasi perbankan di Cina (kepemilikan saham di Qilu Bank dan Bank of Hangzhou, masing-masing 20%) dan Vietnam (20% kepemilikan saham di Vietnam International Bank)

• Kegiatan operasional asuransi jiwa di New Zealand (Sovereign), Indonesia (Commonwealth Life) dan melalui usaha patungan di Cina (BoCommLife)

• Kantor cabang luar negeri di London, New York, Tokyo, Hong Kong, Shanghai, Beijing, Singapore, Auckland, Ho Chi Minh City dan Mumbai

• Kantor perwakilan di Beijing dan Hanoi.

Per 31 Desember 2015, Commonwealth Bank of Australia tidak memiliki investor atau beneficial owners dengan kepemilikan saham atau hak suara pengendali atau laba sebesar 5% atau lebih. Nominee yang tercantum dalam daftar pemegang saham tidak mengendalikan hak suara atau modal atau laba, serta bukan pengendali akhir Commonwealth Bank of Australia. Nominee dan perusahaan kustodian bertindak sebagai wali bagi investor dan beneficial owners. Nominee bertindak atas instruksi investor atau beneficial owners dengan memperhatikan kerahasiaan dan keputusan yang diambil oleh investor dan beneficial owners.

Berlandaskan reputasi kehati-hatian dan layanan keuangan yang solid, Commonwealth Bank of Australia akan terus memberikan dukungan luas kepada Commonwealth Bank, yang diharapkan dapat tumbuh untuk memainkan peran penting dan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan sektor perbankan Indonesia.

Commonwealth Bank of Australia is Australia’s leadingprovider of integrated financial services, including retail,premium, business and institutional banking, fundmanagement, super annuation, insurance, investment, and share-broking products and services. Commonwealth Bank commenced operations in 1912 and today the Group has grown to a business with over 800,000 shareholders with 52,000 employees, and is able to offer a full range ofbanking services to help Australians develop and manage their finances.

Commonwealth Bank of Australia is present in Australia, New Zealand, US, Europe, South Africa, and Asia. Other than that, it is one of the biggest listed companies on the Australian Stock Exchange and listed in the Morgan Stanley Capital GlobalIndex.

In Indonesia, the Group is represented by over 3,400employees through three main companies: Commonwealth Bank in the banking sector, CommonwealthLife Indonesia that provides a range of life insurance products, and First State Investments Indonesia in the field of global asset management providing specialist investment services in Indonesia.

The presence of Commonwealth Bank of Australia ininternational level is growing namely through:

• Retail banks in New Zealand (ASB) and Indonesia(PT Bank Commonwealth),

• InvestmentbankinginChina(20%inbothQiluBank

and Bank of Hangzhou) and Vietnam (20% stake in Vietnam International Bank),

• Life insurance operations in New Zealand (Sovereign), Indonesia (Commonwealth Life), and

China through a joint venture (BoCommLife), • OverseasbranchofficesinLondon,NewYork,Tokyo,

Hong Kong, Shanghai, Beijing, Singapore, Auckland, Ho Chi Minh City, and Mumbai,

• RepresentativeofficesinBeijingandHanoi.

As at 31 December 2015, Commonwealth Bank of Australia has no investors or beneficial owners that have shareholdings or control votes or profit of 5% or greater. The nominees listed in the shareholders section do not control votes or capitals or profits and are not ultimately share holders of Commonwealth Bank of Australia. The nominee and custodian companies act astrustees for investors and beneficial owners. The nominees act on instructions from the investors or beneficial owners with discretion and decision making are maintained by theinvestors and beneficial owners.

With reputation for prudence and solid financial services as the Bank’s firm foundation, Commonwealth Bank of Australia will continue providing extensive supports and looking forward to seeing Commonwealth Bank plays a significant role and bringing a positive influence to the development of Indonesian banking sector.

50 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Adapun pemegang saham Commonwealth Bank Australia hingga tahun 2015 adalah sebagai berikut:

PeringkatRating

Pemegang SahamRegistered Shareholders

31 Desember 201531 December 2015 %

1 HSBC Custody Nominees (Australia) Limited 281,351,158 16.48

2 J P Morgan Nominees Australia Limited 192,126,002 11.25

3 National Nominees Limited 116,188,254 6.80

4 Citicorp Nominees Pty Limited 97,313,490 5.70

5 BNP Paribas Nominees Pty Ltd 37,097,494 2.17

6 BNP Paribas Nominees Pty Ltd 22,260,245 1.30

7 AMP Life Limited 10,089,817 0.59

8 Australian Foundation Investment Company Limited 8,322,900 0.49

9 RBC Investor Services Australia Nominees Pty Limited 7,207,132 0.42

10 RBC Investor Services Australia Nominees Pty Limited 5,359,045 0.31

11 UBS Wealth Management Australia Nominees Pty Ltd 4,608,964 0.27

12 UBS Nominees Pty Limited 3,778,534 0.22

13 Argo Investments Limited 3,203,731 0.19

14 Milton Corporation Limited 3,115,948 0.18

15 Pacific Custodians Pty Limited 2,718,254 0.16

16 Navigator Australia Ltd 2,706,255 0.16

17 Pacific Custodians Pty Limited 2,518,163 0.15

18 Nulis Nominees (Australia) Limited 2,228,385 0.13

19 Mr Barry Martin Lambert 1,643,613 0.10

20 Questor Financial Services Limited 1,551,644 0.09

PERUSAHAAN BERELASI

PT COMMONWEALTH LIFE

Commonwealth Life hadir melayani Nasabah sejak 1992 dengan saham terbesar dimiliki oleh Grup Commonwealth Bank of Australia (CBA), sebesar 80% (yang terdiri dari CMG Asia Life Holding Ltd. 50% saham dan Commowealth International Holdings Pty. Ltd. 30% saham) dan 20% oleh PT Gala Arta Jaya. CBA adalah salah satu perusahaan penyedia jasa keuangan terkemuka yang menguasai industri perbankan dan asuransi di Australia. Saat ini CBA telah menguasai sebagian besar pangsa pasar di Australia dan di 2014 berhasil meraih penghargaan dari Business Bank of The Year, Banking Website of the year dan Best of The Best winner dengan kategori the Best Innovative Insurance Product serta Margin Lender of the Year (CommSec) selama lima tahun berturut-turut dari Money Magazine.

Commonwealth Life meraih 15th Corporate Image Award 2015 versi majalah Tempo dan Frontier Consulting Group untuk kategori asuransi jiwa menengah dengan aset < Rp10 triliun. Mendapatkan predikat The Best Call Center versi Majalah Service Excellence dan Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre – CCSL). Penghargaan juga diberikan oleh majalah Media Asuransi, Investor dan Infobank sebagai Asuransi Jiwa Terbaik pada kategorinya. Pencapaian ini seiring dengan visi dan misi perusahaan untuk menjadi yang Terbaik dalam melindungi dan meningkatkan kesejahteraan finansial Anda, Bisnis dan Masyarakat. Commonwealth Life juga terus mengembangkan produk dan layanannya dengan menambah

The shareholders of Commonwealth Bank Australia up to 2015 are as follows:

RELATED COMPANIES

PT COMMONWEALTH LIFE

Commonwealth Life has been present to serveCustomers since 1992 with the majority shares are held byCommonwealth Bank of Australia (CBA) Group for 80% (consisting of CMG Asia Life Holding Ltd. 50% shares and Commowealth International Holdings Pty. Ltd. 30% shares), and 20% by PT Gala Arta Jaya. CBA is one of the leading financial service providers engaged in Banking andinsurance industry in Australia. Currently CBA dominates market share in Australia and in 2014 won the awards for Business Bank of the Year, Banking Website of the Year, Best of the Best winner in the category of the BestInnovative Insurance Product, and Margin Lender of the Year(CommSec) from Money Magazine for five consecutive years.

Commonwealth Life wins the 15th Corporate Image Award 2015 for the version of Tempo Magazine and FrontierConsulting Groupin the category of medium-sized lifeinsurance with assets <Rp10 trillion. Getting the title of The Best Call Center for the version of Service ExcellenceMagazine and Center for Customer Satisfaction &Loyalty (Carre - CCSL). Awards are also given by InsuranceMedia Magazine, Investors, and Infobank as the Best LifeInsurance in its category. These achievements are in line with the vision and mission of the company to be the Best inprotecting and improving your Financial Soundness, Business, and Society. Commonwealth Life also continues developing

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 51

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

jaringan di lebih dari 20 kota besar dan lebih dari 5.000 Agen di seluruh Indonesia yang melayani lebih dari 500 ribu Nasabah individu dan kumpulan.

Commonwealth Life merupakan perusahaan asuransi jiwa yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Produk – produk yang ditawarkan oleh Commonwealth Life telah mendapatkan otorisasi dari dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

FIRST STATE INVESTMENTS INDONESIA

First State Investments merupakan bagian dari Colonial First State Global Assets Management (CFS GAM), divisi pengelola investasi The Commonwealth Bank of Australia dengan total dana kelolaan lebih dari US$ 142.1 milyar (per tanggal 31 Desember 2015). CFSGAM merupakan salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Australia yang saat ini beroperasi di Sydney, Melbourne, Auckland, London, Edinburgh, Paris, Frankfurt, New York, Louisville, Dubai, Hong Kong, Singapore, Jakarta, Tokyo, Beijing dan Shenzen.

PT First State Investments Indonesia (“FSI Indonesia”) telah memperoleh izin manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam & LK) pada bulan Desember 2003. Sejak FSI Indonesia memulai kegiatan operasinya pada bulan Februari 2004, FSI Indonesia telah dipercaya untuk mengelola dana kelolaan sebesar lebih dari Rp. 4.9 trilyun (per Desember 2015) dalam bentuk Reksa Dana dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD).

FSI Indonesia dijalankan oleh para professional yang memiliki pengalaman yang luas di industri pengelolaan dana Indonesia serta mendapatkan dukungan aktif dari jaringan grupnya. Tim investasi FSI Indonesia berbasis di Jakarta, dan di sanalah mereka menjalankan kegiatan investasi mereka. Kedekatan dengan pasar dan akses langsung ke aliran informasi global memberikan keunggulan kompetitif bagi tim investasi dalam hal akses informasi dan memungkinkan mereka merespon dinamika pergerakan pasar domestik dengan cepat.

products and services by adding networks in more than 20major cities and agents for more than 5,000 persons in all overIndonesia who serve more than 500 thousand individual and groupCustomers.

Commonwealth Life is a life insurance company which isregistered and supervised by the Financial ServicesAuthority. Products offered by Commonwealth Life have been authorized and supervised by the Financial Services Authority

FIRST STATE INVESTMENTS INDONESIA

First State Investments is part of First State Global Assets Management (CFS GAM), part of Commonwealth Bank of Australia investment management body with total investment funds more that US$ 142,1 billion as per 31 December 2015). CFSGAM is one of the biggest investment companies in Aus-tralia that operates in Sydney, Melbourne, Auckland, London, Edinburgh, Paris, Frankfurt, New York, Louisville, Dubai, Hong Kong, Singapore, Jakarta, Tokyo, Beijing and Shenzen.

PT First State Investments Indonesia (“FSI Indonesia”) hasreceived management investment license from TheCapital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) in December 2003. FSI Indonesia has been trusted to manage mutual fund and discretionary fund worth more than IDR 4,9 trillion (as per December 2015) since its operation in February 2004 in Indonesia.

FSI Indonesia operates with experienced professional staffs in investment management with active support from FSInetwork. FSI Indonesia investor team is based in Jakarta. FSI Indonesia team has a close access to the market and direct access to global information that enables FSI Indonesia torespond to market dynamic.

52 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

pENGHARGAAN

Penghargaan, apresiasi, dan pengakuan publikterhadap kinerja Commonwealth Bank merupakan hal pentinguntuk mendorong perusahaan meningkatkankinerjanya agar menjadi lebih baik dalam melayani nasabahnya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, Bank menetapkantarget yang lebih tinggi dari tahun ke tahun demi pencapaian itu.

Pencapaian yang diperoleh melalui penghargaan menjadikebanggaan tersendiri bagi segenap insan Bank yang telah bekerja keras meningkatkan pelayanan dan bersinergi untukkemajuan perusahaan. Berbagai upaya perubahan besardalam organisasi telah dilakukan perusahaan dengan maksud agar mampu menyediakan produk dan layanan nasabah yang unggul.

Sepanjang tahun 2015, Commonwealth Bank dianugerahibeberapa penghargaan sebagai berikut:

Public awards, appreciations, and recognitions of Commonwealth Bank’s performance are important to encourage the Bank toimprove its performance in order to better serve its customers in the future. Therefore, the Bank set higher targets from year to year for such performance.

Achievements which lead to the awards constitute a spe-cial pride for all Bank’s personnel who have been working andsynergizing hard to improve the services and develop the Bank. Various big change efforts in the organization have been carried out by the Bank with the intention to provide superior products and services for the customers.

Throughout 2015, Commonwealth Bank is granted several awards as follows:

September

MARET

januari January

September September

Mei May

September

March

Peringkat Pertama dalam Customer Service Terbaik di antara Bank-bank Asing dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah Infobank.

CBA CEO Award 2015 untuk operasionalisasi COMPASS dari Commonwealth Bank of Australia untuk kategori International Financial Services. Nov 2015

Peringkat Ketiga dalam “Best Service Excellence Monitoring” Award dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah infobank.

First Rating for The Best Customer Service amongst Foreign Banks from Marketing Research Indonesia (MRI) and Info bank Magazine.

CBA CEO Award 2015 on COMPASS operation for International Financial Services category from Commonwealth Bank of Australia, November 2015.

Third Rating for “The Best Service Excellence Monitoring” Award from Marketing Research Indonesia (MRI) and Info bank Magazine.

Best eMark Award 2015 untuk kategori Financial Institution (Bank) dari PT Telkom Indonesia Tbk.Best eMark Award 2015 for Financial Institution (Bank) categoryfrom PT Telkom Indonesia Tbk.

Peringkat Pertama dalam Customer Satisfaction Survey yang dilakukan oleh Synovate.First Rating for Customer Satisfaction Survey by Synovate

ACKNOWLEDGEMENTS

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 53

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

September

September

September

September

September

September

September

September

September

September

September

September

September

September

Peringkat Kedua Performa Terbaik Teller

Peringkat Ketiga Best Overall Performance

April 2015 Service Quality Diamond Award 2015 dalam kategori industri RegularBanking – Multinational (Bank Reguler – Asing).

Second Rating for The Best Teller Performance

Third Rating for The Best Overall Performance

Service Quality Diamond Award 2015 for Regular Multinational – Banking (Regular – ForeignBank) industry category, April 2015

Bank Service Excellence Awards 2015 dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan Majalah Infobank Mei 2015, dengan beberapa predikat berikut dibawah:

Peringkat Ketiga Performa Terbaik Call Center

Bank Service Excellence Award 2015from Marketing Research Indonesia (MRI) and Info bank Magazine, Mei 2015, with various predicates as follows:

Service Quality Award 2015 (diselenggarakan oleh Carre-CCSL dan majalah Service Excellence).

The Rising Star Bank in Service Excellence 2015.

Service Quality Award 2015 (organized byCarre-CCSL and Service Excellence Magazine)

The Rising Star Bank in Service Excellence 2015

Third Rating for The Best Call Center Performance

54 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

SIGNIFICANT EVENTSSepanjang tahun 2015, Commonwealth Bank mengalami sejumlah peristiwa penting,sebagai bagian dari proses bisnis Bank.Beberapa peristiwa tersebut, di antaranya:

Throughout 2015, Commonwealth Bankexperiences a number of important events as part of business processes of the Bank. Some of these events, amongst other:

pERISTIWA pENTING

Februari February

januari January

WISE – CeweQuat International Forum WISE – CeweQuat International Forum

Australian Innovation Showcase 2015Australian Innovation Showcase 2015

Blood Drive 2015Blood Drive 2015

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 55

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Februari February

#BelajarInvestasi – Surabaya (Women Online Community Surabaya)#How to Invest – Surabaya (Women Online Community Surabaya)

Maret March

Bizloan Launching Media ConferenceBizloan Launching Media Conference

Maret March

CommCare Club Visit Fun Activities with Aluna Kids #BelajarInvestasi Female Daily Network JakartaCommCare Club Visit Fun Activities with Aluna Kids #How to Invest Female Daily Network Jakarta

#BelajarInvestasi – Sekolah Aluna#BelajarInvestasi – Aluna School

WISE – CeweQuat Networking DayWISE – CeweQuat Networking Day

56 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Maret March

Peluncuran Mobile Application WISE (Women Investment Series). Launching WISE (Women Investment Series) mobile application

Maret March

Peluncuran Mobile Application WISE (Women Investment Series). Launching WISE (Women Investment Series) mobile application

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 57

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

April April

April April

Australian Culinary Trails 2015

Peluncuran Internal Mobile Application WISE

CommCare Club Sekolah Aluna – Handover

Australian Culinary Trails 2015

WISE Mobile Application Internal Launch

CommCare Club Aluna School– Handover

Pertemuan makan siang WISE Advisory Board

WISE Advisory Board Update Lunch Meeting

Mei May

Canada Cup Golf Tournament 2015Canada Cup Golf Tournament 2015Build Home Project

Build Home Project

Mei May

Jakarta Marketing Week 2015Jakarta Marketing Week 2015

Acara informal makan malam dan Laser Tag bersama MediaLaser Tag and Informal Dinner with Media

58 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

juni June

Commonwealth Bank & Batavia Dana Saham Media ConferenceCommonwealth Bank & Batavia Dana Saham Media Conference

Office to Office – Edelman IndonesiaOffice to Office – Edelman Indonesia

juni June

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 59

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

juni June

CommCare Happy Hearts Fund – Bandung (Pembangunan Dapur Sekolah)CommCare Happy Hearts Fund – Bandung (School Kitchen Development)

juni June

Buka Puasa Bersama Wartawan & Panti Asuhan Muslimin JawaBreaking the fast with Journalist & Muslimin Jaya Orphanage

juli July

CommCare Revisit Sekolah Aluna

CommCare Aluna School Revisit

Peluncuran produk reksa dana dan saham Ashmore Dana Ekuitas Nusantara dan Ashmore Dana Progresif Nusantara bekerja sama dengan PT Ashmore Asset Management Indonesia

Launching Ashmore Nusantara Equity Fund and Ashmore Nusantara Progressive Fund in cooperation with PT Ashmore Asset Management Indonesia

60 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Agustus

Agustus

Agustus

August

August

August

Goal for Hope

#How to Invest Pekanbaru

CommBank Run & Fun

Goal for Hope

#BelajarInvestasi Pekanbaru

CommBank Run & Fun

IFS Strategy Day Roadshow

CSR at Sekolah Kasih Lubuk Linggau, Palembang

IFS Strategy Day Roadshow

CSR at Lubuk Linggau Kasih School, Palembang

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 61

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Oktober October

#BelajarInvestasi – Jurnalis Perempuan#How to Invest – Female Journalists

Indonesia – Australia Business Week 2015Indonesia – Australia Business Week 2015

SeptemberSeptember

Shave for Hope 2015Shave for Hope 2015

November November

WISE Session – Mommies Luncheon WISE Session – Mommies Luncheon

62 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Desember December

CEO Build Home Project 2015CEO Build Home Project 2015

Desember December

WISE FUNancial Class untuk Ibu Rumah Tangga

WISE FUNancial Class for Housewife

WISE Session – Mommies Daily & CommBank

CommCare Club - How to Save,With Sjors & CommBank

Desember December

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 63

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

DesemberDecember

CommCare Club - Belajar Menabung Bersama Sjors & CommBank

CommCare Club - How to Save,With Sjors & CommBank

Desember December

Commcare Club - Belajar Menabung Bersama Sjors & CommBank

CommCare Club - How to Save,With Sjors & CommBank

64 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Geoffrey David Coates Presiden Komisaris

President Commissioner

Guy Martin Harding Wakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

pROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ pROFILE

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 65

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Suwartini Komisaris Independen

Independent Commissioner

Khairil AnwarKomisaris Independen

Independent Commissioner

66 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

pROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS’ pROFILE

Menjabat sebagai Presiden Komisaris Commonwealth Bank sejak tahun 2010. Geoffrey David Coates (Geoffrey) bergabung dengan Commonwealth Bank of Australia di tahun 1975. Geoffrey memiliki keahlian di bidang perencanaan strategis, pemasaran serta manajemen bisnis. Geoffrey meraih karier melalui beberapa jabatan eksekutif senior perbankan serta jabatan di bidang wealth management dan life insurance. Geoffrey menjabat sebagai Presiden Direktur PT Commonwealth Life (sebelumnya dikenal sebagai PT Astra CMG Life) dari 2002 sampai 2004. Pada tahun 2005, Geoffrey menempati posisi sebagai Executive General Manager Business Development di Commonwealth Bank of Australia, Sidney.

Geoffrey menyelesaikan program MBA di Sydney pada tahun 1996.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Commonwealth Bank sejak Mei 2013. Khairil Anwar telah menjabat berbagai kedudukan penting di Bank Indonesia termasuk sebagai Direktur & Direktur Eksekutif di Bank Indonesia selama hampir 10 tahun, di samping pengalaman di bidang perbankan selama lebih dari 30 tahun. Jabatan terakhirnya di Bank Indonesia adalah Direktur Eksekutif/Koordinator BI untuk wilayah Kalimantan.

Khairil Anwar menyelesaikan gelar Master of Science Management dari Arthur D. Little Management Institute USA.

President Commissioner of Commonwealth BankIndonesia since 2010.Geoffrey David Coates (Geoffrey) joinedCommonwealth Bank of Australia in 1975.Hehasthe expertisein strategic planning, marketing, and business management. Geoffreypatched his career through several seniorexecutive positions in banking as well as in wealth management and lifeinsurance. He served as President Director of PT Commonwealth Life(formerly known as PT Astra CMG Life) from 2002 to 2004. In 2005,Geoffrey was appointed as Executive General Manager of BusinessDevelopment at Commonwealth Bank of Australia, Sydney.

Geoffrey completed his MBA program in Sydney in 1996.

Independent Commissioner of CommonwealthBank Indonesia since May 2013.Khairil Anwar has held various executive positions with Bank Indonesiafor 10 years including as Director and Executive Director, along withover 30 years experience in banking sector. His last assignment wasExecutive Director/Coordinator of Bank Indonesia for Kalimantan region.

Khairil Anwar received his Master of Science Management from ArthurD. Little Management Institute, USA.

Geoffrey David Coates Presiden Komisaris

President Commissioner

Khairil AnwarKomisaris Independen

Independent Commissioner

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 67

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Commonwealth Bank sejak tahun 2013. Guy Martin Harding (Guy) bergabung dengan Commonwealth Bank of Australia pada tahun 2003. Guy adalah seorang spesialis terkemuka di bidang kredit dan risiko yang memiliki pengetahuan luas mengenai pasar perbankan di Eropa, Australia, dan Asia. Awal bergabung, Guy mengemban jabatan sebagai General Manager Group Risk Strategy dan setelah itu menjabat sebagai Chief Risk Officer Business and Private Banking. Sebelumnya bekerja di berbagai lembaga keuangan terkemuka di Inggris, termasuk di antaranya Midland Bank, Lloyds TSB dan online bank Prudential. Guy memulai karier di wilayah Asia pada tahun 2001 ketika mengepalai Divisi Global Credit and Risk Operation di AMP Bank. Pada tahun 2012, Guy ditunjuk menjadi Chief Risk Officer untuk Divisi International Financial Services, CBA Group dan kini menetap di Hong Kong sejak tahun 2015.Guy mendapat gelar MBA in Banking Management dari University of Exeter, Inggris, pada tahun 1990. Guy menerima Fellow of the Chartered Institute of Bankers serta berbagai kualifikasi professional lainnya.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Commonwealth Bank sejak November 2012. Suwartini mempunyai pengalaman selama lebih dari 20 tahun di bidang perbankan, termasuk lebih dari 12 tahun sebagai Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan SDM. Di samping sektor perbankan, Suwartini juga selama 14 tahun berkarier di suatu organisasi internasional United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Saat ini aktif di Asosiasi Perbankan, antara lain di Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan, PERBANAS, IBI, BARA, ISEI (Pusat dan Jakarta), Komisi Nasional GCG, LKDI dan juga menjabat sebagai Direktur di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia.

Suwartini meraih gelar MBA di Business Administration dari Century University New Mexico.

Vice President Commissioner of Commonwealth BankIndonesiasince 2013.Guy Martin Harding (Guy) joined Commonwealth Bank of Australia in 2003. Guy has been known asawell-respected specialist for credit and risk with extensive knowledgeof European and Australian banking markets.Initially, Guy served asGeneral Manager of Group Risk Strategy and subsequently appointed asChief Risk Officer of Business and Private Banking. He had worked fora number of leading UK financial institutions, including Midland Bank,Lloyds TSB, and Prudential’s Online Bank. Guy initially moved his path toAsia in 2001 to become Head of Global Credit and OperationalRisk Division of AMPBank. In 2012 Guy was appointed as Chief Risk Officer for InternationalFinancial Services Division of CBA group.

Guy completed his MBA in Banking Managementfrom University of Exeter, England in 1990. He received Fellowof the Chartered Institute of Bankers, and also holds several otherprofessional qualifications.

Independent Commissioner of Commonwealth Bank since November 2012.Suwartinihas more than 20 years experience in banking, includingmore than 12 years as Director of Compliance, Risk Management & HR.In addition to banking sector, she has also worked in an international organization namely theUnited Nations High Commission for Refugees (UNHCR). Currently, sheis actively involved in banking associations, such as the CommunicationsForum for Compliance Directors, PERBANAS, ISEI, GCG NationalCommittee, and serves as Director at Indonesian Banking ResearchInstitute.

Suwartini earned her MBA degree from Century University, New Mexico.

Guy Martin HardingWakil Presiden Komisaris

Vice President Commissioner

SuwartiniKomisaris Independen

Independent Commissioner

68 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Antonio Da Silva Costa Presiden DirekturPresident Director

Paul Setiawan Hasjim Direktur Operasi dan Teknologi Informasi

Director of Operations and Information Technology

pROFIL DIREKSIDIRECTORS’ pROFILE

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 69

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Angeline NangoiDirektur Kepatuhan

Director of Compliance

Adhiputra TanoyoDirektur Manajemen Risiko

Director of Risk Managament

70 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Bergabung bersama Commonwealth Bank dan menjabat sebagai Director of Operations and Information Technology sejak Desember 2012. Paul Setiawan Hasjim memulai karier di sektor perbankan sejak tahun 1983 pada saat ia bergabung di Bank Niaga (sekarang PT Bank CIMB Niaga Tbk.) dan berkarya selama lebih dari 25 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Operations & IT Director.

Paul menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Informatika & Komputer, Jakarta pada tahun 1986 dan memperoleh gelar MBA dari RMIT University, Business Faculty, School of Management, Melbourne, Australia pada tahun 2002.

Bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Presiden Direktur pada bulan Maret 2010. Antonio Da Silva Costa (Tony) memulai karier perbankannya pada tahun 1979 di Bank of Montreal, dan terus berkarya secara aktif di sektor jasa keuangan. Pada tahun 1989, Tony bergabung dengan Credit Lyonnais Canada dan lima tahun kemudian pindah ke Indonesia untuk Credit Lyonnais Indonesia sebagai General Manager/Marketing Director. Pada tahun 1998, Tony bergabung dengan Citibank sebagai Debt Restructuring Unit Head dan kemudian sebagai Corporate Banking Head. Sebelum bergabung dengan Commonwealth Bank, pada tahun 2002 bertanggung jawab untuk memimpin Rabobank Indonesia sebagai Presiden Direktur.

Selama 32 tahun berkarier di industri perbankan, termasuk menempati posisi direktur pada tiga bank internasional yang beroperasi di Indonesia, Tony banyak mengembangkan keahlian dan pengalaman khusus pada bidang kebijakan kredit dan restrukturisasi kredit, dan juga pengalaman sebagai anggota komite kredit.

Antonio Da Silva Costa menyelesaikan program MBA di McGill University di Kanada.

Joining Commonwealth Bank as President Director in March 2010. Antonio Da Silva Costa (Tony) began his banking career with Bank of Montreal in 1979 and has remained active in the financial services industry ever since. In 1989 Tony joined Credit Lyonnais Canada and five years later he moved to Indonesia for Credit Lyonnais Indonesia as General Manager/Marketing Director. In 1998 Tony joined Citibank as Debt Restructuring Unit Head and later as Corporate Banking Head. Prior to joining Commonwealth Bank, in 2002 he took up the responsibility of leading Rabobank Indonesia as President Director.

Throughout his 32-year career in the banking industry, which includes serving as director of three international banks operating in Indonesia, Tony has developed skills and experiences specifically in credit policy and restructuring as well as by being a member of credit committees.

Antonio Da Silva Costa completed his MBA Program at McGill University, Canada.

Joining Commonwealth Bank as Director of Operations and Information Technology since December 2012. Paul Setiawan Hasjim started his banking career in 1983 when he joined PT Bank Niaga (now PT Bank CIMB Niaga Tbk.) and pathed his career with the Bank for more than 25 years with his last position as Operations & IT Director.

Paul completed his study at Computer &, Information High institute Jakarta in 1986 and earned MBA degree from RMIT University, Business Faculty, School of Management, Melbourne, Australia in 2002.

Antonio Da Silva CostaPresiden DirekturPresident Director

Paul Setiawan HasjimDirektur Operasi dan Teknologi

InformasiDirector of Operations and

Information Technology

pROFIL DIREKSIDIRECTORS’ pROFILE

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 71

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Diangkat sebagai Direktur Kepatuhan pada bulan Juli 2014. Angeline Nangoi bergabung dengan PT Bank Commonwealth sejak bulan Maret 2014 sebagai Chief of Compliance. Angeline memulai kariernya di perusahaan konsultan engineering dan memasuki dunia perbankan pada tahun 1982. Hingga kini, telah berkarier di perbankan selama 33 tahun dengan pengalaman di bidang marketing, kredit, tresuri dan kepatuhan. Sebelum bergabung dengan PT Bank Commonwealth, Angeline menjabat sebagai Compliance Director di Bank OCBC Indonesia dan sebagai Corporate Secretary setelah menjadi Bank OCBC NISP Tbk.

Angeline meraih gelar sarjana teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1980.

Appointed as Director of Compliance on July 2014. Angeline Nangoi joined Commonwealth Bank since March 2014 as Chief of Compliance. Angeline began her career in an engineering consulting firm, and entered the banking industry in 1982. Since then she has built her career for over 33 years in marketing, credit, treasury, and compliance. Before joining PT Bank Commonwealth, Angeline served as Compliance Director of Bank OCBC Indonesia and as Corporate Secretary when the Bank became Bank OCBC NISP Tbk.

Angeline earned her degree in engineering from Institute of Technology Bandung in 1980.

Bergabung bersama Commonwealth Bank dan diangkat menjadi Direktur yang bertanggung jawab atas kesinambungan seluruh proses Manajemen Risiko di Bank pada tahun 2013. Adhiputra Tanoyo mengawali kariernya di Indover Bank sebagai Credit Analyst. Selain sempat bekerja di Konsultan Risk Management ternama seperti Arthur Andersen dan Ernst & Young, Adhiputra berkarier di bidang Risk Management selama lebih dari 15 tahun. Pada tahun 2009, Adhiputra bergabung dengan PT Bank UOB Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Executive Director, Head of Risk Management.

Adhiputra Tanoyo lulus dari Erasmus Universiteit Rotterdam pada tahun 1998. Ia pernah mengikuti berbagai pelatihan terkait Risk Management dan juga menerima beasiswa dari Swedish International Development Agency (SIDA) untuk Risk Management di Swedia.

Joining Commonwealth Bank and appointed as Director responsible for continuity of the Bank’s all risk management process in 2013. Adhiputra Tanoyo started his career with Indover Bank as a Credit Analyst. Besides having the opportunity of working with some well-known Risk Management Consultants such as Arthur Andersen and Ernst & Young, Adhiputra developed his career in Risk Management for over 15 years. In 2009, Adhiputra joined PT Bank UOB Indonesia with his last position as Executive Director, Head of Risk Management.

Adhiputra Tanoyo was graduated from Erasmus Universiteit Rotterdam in 1998. He has attended various trainings related to Risk Management and received a scholarship from Swedish International Development Agency (SIDA) for Risk Management in Sweden.

Angeline NangoiDirektur Kepatuhan

Director of Compliance

Adhiputra Tanoyo Direktur Manajemen Risiko

Director of Risk Managament

72 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

ANALISA &pEMBAHASANMANAjEMENMANAGEMENTDISCUSSION &ANALYSIS

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 73

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

74 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

ANALISA &pEMBAHASANMANAjEMENMANAGEMENTDISCUSSION &ANALYSIS

Berdasarkan data Bank Dunia pertumbuhan ekonomi global tahun 2015 hanya 2,4%, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 2,6%.Based on the data from the World Bank, global economic growth in 2015 is only 2.4%, lower than that of the previous year of 2.6%.

PEREKONOMIAN GLOBAL DAN NASIONAL

Pada tahun 2015, perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik tidak lepas dari pengaruh negatif melambatnya perekonomian global. Melemahnya perekonomian negara-negara partner dagang Indonesia disertai penurunan tajam harga komoditas, yang masih merupakan andalan ekspor Indonesia, dan penurunan nilai Rupiah terhadap mata uang asing merupakan salah satu tantangan dalam pengelolaan sektor moneter dan riil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kedepan. Berbagai paket kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut dan memastikan kesinambungan pertumbuhan ekonomi kedepan.

Berdasarkan data Bank Dunia pertumbuhan ekonomi global tahun 2015 hanya 2,4%, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 2,6%. Penurunan harga komoditas, melemahnya perdagangan global serta gejolak pasar finansial menekan aktifitas ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global kedepan akan bergantung pada keberhasilan banyak negera menggunakan momentum pertumbuhan ekonominya dan keberhasilan proses transisi ekonomi negara Cina menjadi perekonomian yang lebih berorientasi

GLOBAL AND NATIONAL ECONOMY

In 2015, the slowdown of domestic economic growth is inseparable from the negative effects of the global economy. The weakening of the economies of Indonesia’s trading partners, sharp declines in commodities price which are still constituting the backbones of Indonesia’s export, and depreciation of rupiah against foreign currencies are those amongst the challenges in managing monetary and real sectors to support future economic growth. Various policy packages have been issued by the government to address these challenges and ensure sustainable economic growth in the future.

Based on the data from the World Bank, global economic growth in 2015 is only 2.4%, lower than that of the previous year of 2.6%. The decline in commodities prices, weaker global trade, and financial market volatility depress global economic activities. Global economic growth in the future will depend on the success of many countries to use their economic growth momentums and the success of China economic transition process into an economy which is more oriented towards consumption and

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 75

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

4%

4%

Berdasarkan proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi kawasan negara emerging market mencapai 4% di tahun 2015

Based on IMF’s projections, economic growth in emerging market countries reaches 4% in 2015

pada sektor konsumsi dan jasa. Pertumbuhan Cina di tahun 2015 hanya mencapai 6,9% lebih rendah dari 7,4% (2014) dan 7,7% (2013).

Di tahun 2015, perbaikan perekonomian di negara maju berjalan lebih lambat dari perkiraan. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi AS hanya akan mencapai 2,5% di tahun 2015, jauh dibawah rata2 tingkat pertumbuhan jangka panjang yang berada di level 3,3%. Namun demikian, Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) menilai ekspansi ekonomi Amerika Serikat cukup baik dimana lebih dari 12 juta lapangan pekerjaan diciptakan dalam lima tahun terakhir dan tingkat pengangguran berkurang signifikan menjadi 5%. Perbaikan ekonomi teresebut mendorong Federal Resereve untuk mengakhiri kebijakan suku bunga rendah selama 7 tahun terakhir dan mulai menaikkan suku bunga acuan secara bertahap yang dimulai pada pertengahan Desember 2015 dimana suku bunga Federal Reserve dinaikan 0,25% menjadi 0,50%.

Kawasan Eropa dan Jepang juga tengah berupaya memulihkan kondisi perekonomiannya. Pertumbuhan kuartal ketiga tahun 2015 di Uni Eropa berhasil mencapai 1,9% yoy, dimotori oleh pemulihan ekonomi di Jerman dan Inggris. Tingkat pengangguran turun menjadi 9,3%, terendah selama 9 tahun terakhir. Perbaikan ekonomi tersebut didukung oleh peningkatan daya saing ekspor yang disebabkan oleh pelemahan mata uang Euro dan penurunan harga minyak yang secara signifikan menekan tingkat inflasi dan menguntungkan negara-negara eropa yang bukan produsen minyak. Tingkat inflasi yang hampir nol meningkatkan pendapatan riil dan mendongkrak daya beli masyarakat di negara Eropa. Kebijakan moneter ”longgar” yang diambil oleh Bank Sentral Eropa yaitu dengan mengucurkan stimulus melalui Quantitative Easing (QE) dan menurunkan tingkat suku bunga acuannya.

Berdasarkan proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi kawasan negara emerging market mencapai 4% di tahun 2015 yang terimbas oleh melesunya perekonomian Cina ke level 7% yoy. Situasi tersebut menyebabkan keluarnya sebagian dana-dana jangka pendek di pasar keuangan emerging market, termasuk Indonesia, ke negara-negara yang dianggap lebih aman (safe haven). Situasi tersebut menyebabkan pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang sempat mencapai titik terendahnya setelah tahun 1998 (sekitar Rp14.000). Per akhir 2015, berdasarkan data Bank Indonesia kurs tengah Rupiah terhadap USD berada di posisi Rp13.864.

services sectors. China’s economic growth in 2015 is only 6.9% lower than that of 7.4% (2014) and 7.7% (2013).

In 2015, the economic recovery of developed countries moves more slowly than what is expected. IMF predicts that US’ economic growth will only reach 2.5% in 2015, far below the average of long-term growth rate which is expected to be 3.3%. However, the US Central Bank (the Federal Reserve) assesses that the economic expansion of the United States is reatively good where more than 12 million jobs are created in the last five years and the unemployment rate is significantly reduced to 5%. The economic recovery encourages the Federal Reserve to end the low interest rate policy over the last 7 years and starts to raise interest rate gradually beginning in mid December 2015 in which the Federal Reserve raised interest rates by 0.25% to 0.50%.

Europe and Japan are also struggling to recover their economies. Growth in the third quarter of 2015 in the European Union reachs 1.9% yoy, driven by the economic recovery in Germany and the United Kingdom. The unemployment rate falls to 9.3%, the lowest over the last 9 years. The economic recovery is supported by improved export competitiveness caused by the weakening of the euro currency and the fall of oil price that significantly reduce the inflation rate and favor the non-oil producer European countries. The inflation rate which is almost zero increases real income and boosts the purchasing power of people in European countries. Easy monetary policy is also taken by the European Central Bank by launching economic stimulus through quantitative easing (QE) and lowering its interest rate benchmark.

Based on IMF’s projections, economic growth in emerging market countries reaches 4% in 2015 affected by the slowdown of China’s economy to the level of 7% yoy. The situation leads to the flight of part of short-term funds in the emerging countries’ financial markets, including Indonesia, to countries that are considered more secured (safe heaven). This weakens rupiah against US dollar which has reached its lowest point after 1998 (around Rp14,000). As of the end of 2015, based on data from Bank Indonesia the middle rate of rupiah against US dollar is in the position of Rp13,864.

76 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Pada saat bersamaan, selain penurunan permintaan dari negara-negara maju dan Cina, tekanan harga komoditas disebabkan oleh peningkatan pasokan minyak yang tidak dibatasi oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC). Penurunan harga minyak ikut melemahkan harga komoditas-komoditas lain seperti batu bara dan kelapa sawit. Penurunan harga komoditas mengurangi pendapatan ekspor serta pajak pendapatan Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 hanya mencapai 4,73% jauh dibawah 5,7% yang merupakan target pemerintah. Pemerintah meluncurkan berbagai paket kebijakan ekonomi dan stimulus untuk mendorong percepatam pembangunan infrastruktur dan investasi di sektor riil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Risiko peningkatan akselerasi perubahan suku bunga acuan Amerika Serikat menjadi salah satu pertimbangan Bank Indonesia untuk mempertahankan BI Rate di posisi 7,50%. Penurunan inflasi yang cukup signifikan diperkirakan memberikan ruang kepada Bank Indonesia untuk menurunkan BI Rate dalam waktu dekat. Sebagaimana dilakukan oleh beberapa negara, penurunan suku bunga diharapkan menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik di tengah lesunya perekonomian global.

INDUSTRI

Kondisi pelemahan perekonomian memberikan tekanan kepada dunia usaha dan meningkatkan pesimisme diantara para pelaku usaha. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja korporasi yang tercatat di BEI melemah. Hal itu tercermin dari penurunan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) di hampir seluruh sektor, kecuali sektor perdagangan, jasa dan investasi.

Keputusan bisnis dilakukan secara lebih berhati-hati dan banyak para pelaku usaha lebih memilih menyimpan dananya di perbankan daripada membiayai pengembangan bisnis. Dampaknya bagi perbankan adalah melambatnya pertumbuhan kredit dan meningkatnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan sehingga mendorong penurunan rasio antara kredit yang dikucurkan dengan dana masyarakat yang berhasil dihimpun perbankan atau Loan to Deposits Ratio (LDR).

Penurunan kinerja pada industri perbankan tercermin dari Return On Asset (ROA) yang menurun. ROA industri perbankan turun dari 2,85% di semester II-2014 menjadi 2,29% pada semester I-2015. Selain itu, dari sisi efisiensi industri perbankan juga mengalami penurunan dimana terdapat peningkatan rasio beban operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional (BOPO).

Bank Indonesia dalam Kajian Stabilitas Keuangan menyampaikan bahwa fungsi intermediasi perbankan melemah seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik. Pada semester I 2015 misalnya, LDR turun menjadi 88,62% dibandingkan 89,30% pada semester II-2014.

Situasi yang dihadapi industri perbankan tersebut pada akhirnya meningkatkan potensi risiko, terutama terkait dengan kredit bermasalah (Non Performing Loan/ NPL). Pada semester I-2015, NPL secara industri mencapai 2,56% naik dari 2,16% pada semester II-2014.

Bank terus melakukan efisiensi kinerja operasional dan inovasi produk yang memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap perkembangan kinerja di tahun 2015, sekalipun dalam kondisi industri yang sedang melemah.

At the same time, in addition to the decreasing demand from the developed countries and China, the commodities price pressure is also caused by the increase in oil supply which is not restricted by the Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). The decline of oil price presses the price of other commodities such as coal and palm oil. The decline in commodities price reduces Indonesian export and income tax revenues.

Indonesia’s economic growth in 2015 is only 4.73%, far below the 5.70% target of the government. The government launches a wide range of economic policies and stimulus packages to encourage the acceleration of infrastructure development and investment in the real sector to support the economic growth.

The risk of United States interest rate benchmark accelerated increase becomes one of Bank Indonesia’s considerations to keep BI Rate at the 7.50%. Significant decline in inflation rate is expected to provide rooms for Bank Indonesia to lower the BI Rate in the near future. As done by some countries, the decline in interest rate is expected to be one of the factors that support domestic economic growth amidst the global economic slowdown.

INDUSTRY

Weakening economic conditions put pressures on the business activities and increase pessimism among business players. Based on data from the Indonesian Stock Exchange (ISE), the performance of corporations listed on the exchange are weakened. This was reflected in a decrease in return on assets (ROA) and return on equity (ROE) in almost all sectors, except trade, services, and investment.

Business decisions are made more cautiously and many business players prefer to save their funds in banks rather than to finance business developments. The consequences for banks are the slowing credit growth and increasing third party funds (TPF) growth in the banking system which in turn decreasing the ratio of loans disbursed with public funds raised or Loan to Deposits Ratio (LDR).

The decline in the banking industry performance is reflected by the decrease in return on assets (ROA). ROA of banking industry falls from 2.85% in the second semester of 2014 to 2.29% in the first semester of 2015. In addition, the efficiency of the banking industry is also decreased whereby there is an increase in the ratio of operating expenses compared to operating incomes.

Bank Indonesia in its Financial Stability Review mentions that the banking intermediation is weakened along with the slowdown of domestic economic growth. For example, in the first semester of 2015, LDR falls to 88.62% from that of 89.30% in the second semester of 2014.

The situation faced by the banking industry ultimately increases the potential risks, especially related to the NPL (Non Performing Loan). In the first semester of 2015, the NPL of the industry reaches 2.56% increased from that of 2.16% in the second semester of 2014.

The Bank continuously perform operational efficiency and product innovation that contribute significantly to the growth of the Bank’s performance in 2015, despite the current weakening industry condition.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 77

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

GLOBAL MARKETS

Global Markets merupakan salah satu divisi di Commonwealth Bank yang membawahi tiga fungsi penting yaitu fungsi penjualan dan trading produk-produk valuta asing dan obligasi pemerintah serta fungsi treasury.

Selain memberikan kontribusi pendapatan dari aktifitas penjualan dan trading dari produk-produk valuta asing dan obligasi pemerintah, fungsi treasury yang mengelola risiko likuiditas, pendanaan dan risiko suku bunga merupakan salah satu fokus utama divisi Global Markets. Untuk memastikan fungsi divisi Global Markets berjalan dengan baik, semua aktifitas divisi Global Markets didukung oleh risk management framework dan governance yang ketat termasuk memastikan budaya risiko dipahami dan dilaksanakan oleh setiap staf divisi Global Markets.

Keberhasilan departemen penjualan produk-produk valuta asing dan obligasi pemerintah terutama didukung oleh layanan advisory yang berkualitas kepada nasabah-nasabah Bank. Untuk memastikan pelayanan terbaik dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, kualitas layanan advisory didukung oleh strategi investasi dan/ atau lindung nilai berdasarkan analisis pasar yang berkualitas dan sesuai risk appetite nasabah. Selain melalui komunikasi personal antar staff frontliner Bank dengan nasabah, layanan advisory melalui media Blackberry Messenger dan aplikasi WhatsApp disediakan untuk kecepatan distribusi informasi kepada nasabah. Optimalisasi fungsi teller dan customer service di kantor-kantor cabang untuk melakukan pemasaran juga dilakukan dan telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan penjualan dan pendapatan Bank.

Pencapaian sasaran departemen penjualan produk-produk valuta asing dan obligasi pemerintah didukung penuh oleh kemampuan fungsi trading didalam mengelola risiko pergerakan nilai FX dan obligasi pemerintah sesuai dengan risk appetite Bank.

Departemen treasury menjalankan fungsinya untuk memastikan risiko likuiditas dan risiko tingkat suku bunga dikelola secara prudent dan setiap saat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan baik oleh manajemen maupun regulator.

STRATEGI TIGA LINI PERTAHANAN

Sebagai institusi perbankan yang mengedepankan pengelolaan manajemen risko yang baik, Bank menerapkan strategi pertahanan tiga lini untuk mendukung pencapaian kinerja fungsi-fungsi kerja yang ada.

Divisi Global Markets sebagai lini pertama memastikan fungsi penjualan dan trading dari produk-produk valuta asing dan obligasi pemerintah maupun fungsi divisi Treasury di dalam mengelola risiko likuiditas, pendanaan dan risiko suku bunga, berjalan baik sesuai dengan kerangka manajemen risiko Bank dan memenuhi semua ketentuan internal dan regulator. Peranan penting lini pertama termasuk mendorong tumbuhnya budaya sadar risiko di setiap fungsi yang ada, termasuk kepatuhan terhadap batasan risiko yang telah ditentukan dan pentingnya eskalasi apabila terdapat ketidaksesuaian pelaksanaan dan/ atau potensi ketidakpatuhan terhadap kerangka risiko manajemen.

GLOBAL MARKETS

Global Markets is one of the divisions in Commonwealth Bank, which performs three important functions, namely sales and trading of foreign exchange products, sales and trading of treasury bonds, and treasury functions.

Besides contributing revenues from sales and trading activities of foreign exchange products and treasury bonds, Treasury function that manages liquidity risk, funding, and interest rate risk is one of the main focuses of the Global Markets Division. To ensure the smooth functionality of the Global Markets Divisions, all activities of the division are supported by tight risk management framework and governance including ensuring that the risk culture is understood and implemented by all staff of the Global Markets division.

The success of foreign exchange products and treasury bonds sales and trading functions is mainly supported by high quality advisory services to clients of the Bank. To ensure that the best services according to the customers’ needs are provided, the advisory services quality is supported by quality investment and/or hedging strategies based on market analyses and the corresponding risk appetite of the customers. In addition to the personal communications between Bank’s frontline staff and the customers, advisory services through Blackberry Messenger and WhatsApp application media are provided to speed up the distribution of information to the customers. Optimization of the functions of tellers and customer services at the branch offices to do the marketing functions is also done and has contributed to an increase in sales and earnings of the Bank.

The achievements of foreign exchange products and treasury bonds sales and trading functions are fully supported by the abilities of the sales and trading functions in managing FX rate and treasury bonds value movement risks in accordance with the Bank’s risk appetite.

Treasury function ensures that liquidity and interest rate risks are managed prudently and at all times complied with the limits set by the management and the regulators.

THREE LINES OF DEFENSE STRATEGY

As a banking institution that emphasizes good risk management, the Bank implements three lines of defense strategy to support the achievement of the performances of the existing functions.

The Global Markets Division as the first line of defence ensures that the functions of sales and trading of foreign exchange products and treasury bonds as well as the function of Treasury division in managing liquidity risk, funding, and interest rate risk, run well in accordance with the Bank’s risk management framework and in compliance with the internal and regulators provisions. The important roles of the first line of defense include encouraging the development of risk awareness culture at every function, ensuring the adherence to the predetermined risk limits, and promoting the importance of escalation if there are inconsistencies in the implementation of and/or non-compliance potentials with the risk management framework.

The Market Risk function as the second line of defence, performs its role to monitor the implementation of risk management framework (including market and liquidity risks) by the Global Markets Division, including to update the related

Market Risk sebagai lini kedua menjalankan perannya melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan implementasi kerangka manajemen risiko (termasuk risiko pasar dan risiko likuiditas) yang dilakukan oleh divisi Global Market termasuk

78 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

memperbaharui kebijakan terkait dan melakukan eskalasi apabila terdapat ketidaksesuaian dalam pelaksanaanya.

Internal Audit sebagai lini ketiga berperan untuk melakukan pemeriksaan (audit) atas kualitas pelaksanaan semua ketentuan-ketentuan baik internal dan regulator atas aktifitas yang dilakukan oleh divisi Global Market dan Market Risk.

KINERJA DI TAHUN 2015

LIKUIDITAS DAN PENDANAAN

Salah satu fungsi penting Divisi Global Market adalah memastikan terpenuhinya kebutuhan likuiditas terhadap seluruh kewajiban Bank yang jatuh waktu. Risiko likuiditas selalu dikelola dan dipantau dengan sangat berhati-hati. Berbagai batasan internal tehadap risiko likuditas diterapkan dan proyeksi kebutuhan pendanaan dan kondisi likuiditas dibahas oleh Treasury dengan unit bisnis terkait secara berkala melalui forum resmi seperti rapat WALCO (mingguan) dan rapat ALCO (bulanan).

Bank secara berkala mengkaji dan menetapkan strategi pendanaan yang dituangkan kedalam Rencana Pendanaan Tahunan yang didalamnya memuat secara rinci strategi dan aktifitas yang akan dilakukan untuk mencapai target pendanaan dari pihak ketiga termasuk balance dan komposisinya seperti giro - tabungan - deposito dan retail - korporasi. Saat ini, komposisi giro dan tabungan terhadap dana pihak ketiga adalah 55% dan deposito 45%.

Dengan didukung oleh core system yang baru, Bank telah dan terus berencana melakukan inovasi produk-produk seperti tabungan yang dikaitkan dengan investasi, asuransi dan konsumsi.

Divisi Global Market turut mendukung inovasi pendanaan Bank dengan melakukan penerbitan Negotiable of Certificate Deposits (NCD) secara teratur (sejak awal tahun 2014). Penerbitan NCD merupakan upaya Bank untuk mendiversifikasi sumber dana dan memperpanjang durasi (tenor) pendanaan Bank serta sekaligus mereduksi risko likuiditas. Per akhir Desember 2015, total penerbitan NCD sebesar 1.45 triliun rupiah dengan rata-rata durasi 6 bulan.

PENJUALAN VALUTA ASING DAN SURAT BERHARGA

Mendukung strategi Bank, divisi Global Market memberikan pelayanan kepada nasabah yang membutuhkan produk-produk valuta asing dan Surat Utang Negara (SUN).

Transaksi valuta asing dapat dilakukan dalam sembilan mata uang asing (USD, AUD, Yuan, GBP, NZD, SGD, EUR, Yen dan HKD). Layanan transaksi valuta asing dapat diakses melalui kantor cabang Commonwealth Bank terdekat, melalui telepon maupun internet banking. Jenis transaksi valuta asing yang tersedia adalah sebagai berikut:

• Spot. Merupakan transaksi jual/ beli valuta asing dengandelivery period pada hari kerja kedua setelah tanggal transaksi. Transkasi Spot banyak digunakan nasabah untuk memenuhi kebutuhan akan valuta asing dan/ atau kebutuhan Rupiah dengan dari valuta asing yang dimiliki.

•Forward.Merupakantransaksijual/belivalutaasingdengandelivery period lebih dari dua hari kerja setelah tanggal transaksi. Umumnya transaksi Forward digunakan nasabah untuk lindung nilai terhadap risiko pergerakan valuta asing.

policies and escalate the implementation inconsistencies if any.

The Internal Audit function as the third line of defence audits the quality of the implementation of both the internal and the regulators provisions on the activities conducted by the Global Market division and Market Risk function.

2015 PERFORMANCE

LIqUIDITY AND FUNDING

One of the important functions of the Global Markets Division is to ensure the fulfillment of liquidity needs for all Bank’s obligations that mature. Liquidity risk is always managed and monitored very carefully. Various internal restrictions to liquidity risk are applied, and projected funding requirements as well as liquidity conditions are discussed by the Treasury function with the respective business units on a regular basis through the official forums such as Walco meetings (weekly) and ALCO meetings (monthly).

Bank regularly reviews and establishes funding strategies that are contained in the Annual Financing Plan which includes the detailed strategies and activities that will be undertaken to achieve the target of funding from third parties, including the amount and composition in the forms of demand deposits, saving deposits, retail deposits, and corporate deposits. Currently, the compositions of demand and saving deposits to third party funds is 55% and to total deposits is 45%.

Supported by a new core system, the Bank has been and continues planning product innovations such as savings which are associated with investment, insurance, and consumption products.

The Global Markets Division also supports the Bank’s funding innovations by issuing Negotiable Certificate of Deposits (NCD) regularly (since early 2014). The NCD issuance is an attempt of the Bank to diversify its sources of funding and extending the durations (tenors) of the Bank’s funding while mitigating the liquidity risk. As of the end of December 2015, total NCD issuance is 1,45 trillion rupiahs with tenor average of 6 months.

SALES OF FOREIGN ExCHANGES AND SECURITIES

In supporting the Bank’s strategies, the Global Markets Division provides necessary services to customers who want to deal with foreign exchanges and treasury securities.

Foreign currency transactions can be done in nine foreign currencies (USD, AUD, Yuan, GBP, NZD, SGD, EUR, Yen, and HKD). Foreign exchange transaction services can be accessed through the nearest Commonwealth Bank branch office, over the phone, or internet banking. The available types of foreign exchange transaction are as follows:

• Spot. Constituting foreign exchanges sale/purchasetransactions with delivery period of two business days after transaction date. Spot transactions are widely used by customers to meet the needs for foreign exchanges and/or the needs of rupiah against the foreign exchanges owned.

• Forward. Constituting foreign exchanges sale/purchasetransactions with delivery period of more than two business days after transaction date. Generally, forward transactions are used by customers to hedge against the risk of foreign exchanges movements.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 79

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

•Swap.Merupakansatutransaksiyangterdiridari2transaksiyaitu jual/ beli valuta asing dengan delivery Spot atau Forward dan beli/ jual valuta asing yang sama dengan delivery Forward.

Sepanjang tahun 2015, volume transaksi valuta asing lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang disebabkan oleh penurunan permintaan transaksi valuta asing yang dipengaruhi perlambatan fundamental ekonomi dan terdapat beberap peraturan terkait transaksi valuta asing seperti persyaratan penyediaan underlying dokumen untuk transaksi valuta asing menjadi sejumlah USD 25.000 dari sebelumnya USD 100.000 dan kewajiban penggunaan Rupiah untuk semua transaksi dalam negeri.

Bank melayani kebutuhan nasabah untuk transaksi jual/ beli obligasi Pemerintah Indonesia, baik melalui pasar primer (khusus obligasi ritel) maupun sekunder. Jenis-jenis surat berharga yang ditawarkan oleh Bank antara lain Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Negara Retail (ORI), Surat berharga Syariah (SUKUK), SUKUK Ritel serta Obligasi Negara Indonesia dalam mata uang USD dan Euro.

Sepanjang tahun 2015, volume transaksi SUN dengan nasabah mencapai Rp. 2.1 triliun meningkat 45% dibandingkan tahun 2014 yang mencatat volume transaksi Rp 1.5 triliun. Pertumbuhan signifikan merupakan hasil positif dari strategi Bank dengan menjadi sub-selling agent ORI.

SUKU BUNGA

Berdasarkan kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan oleh manajemen Bank, risiko perubahan suku bunga dikelola oleh divisi Global Market. Untuk mendukung keputusan “pricing” terhadap produk-produk aset dan liabilitas dan menentukan pendapatan masing-masing produk, Bank menerapkan metode Funds Transfer Pricing (FTP) yang sesuai dengan strategi bisnis. Efektifitas implementasi FTP selalu dipantau dan dikaji ulang secara berkala.

Divisi Global Market melakukan pengelolaan risiko bunga dengan berhati-hati dengan tujuan stabilitas net interest margin (NIM). Untuk medapatkan hasil terbaik, dalam pengelolaan risiko bunga divisi Global Market selalu memperhitungkan kemungkinan perubahan tingkat suku bunga acuan (termasuk prediksi perubahan suku bunga acuan Amerika Serikat dan implikasinya terhadap suku bunga acuan domestik dan/ atau negara lain) maupun perubahan komposisi neraca. Penggunaan instrumen hedging seperti interest rate swap dan/ cross currency swap dilakukan dengan persetujuan ALCO.

FOKUS TAHUN 2016

Untuk menghadapai situasi ekonomi domestik dan global di tahun 2016 yang diperkirakan masih belum kondusif, Commonwealth Bank memfokuskan untuk terus menjaga likuiditas yang sehat. Untuk mendukung pertumbuhan aset produktif dan mendukung kestabilan pendapatan, Bank akan terus melakukan inovasi produk-produk pendanaan (tabungan dan giro) terutama dari segmen retail dan melanjutkan penerbitan NCD sebagai pendanaan dengan tenor lebih panjang.

•Swap.Constitutingtwotransactions,namelysale/purchaseof foreign exchanges with Spot or Forward delivery and purchase/sale of the same foreign excganges with Forward delivery.

Throughout 2015, the volume of foreign exchange transactions is lower than that of 2014 due to decrease in demand for foreign exchange transactions which is influenced by economic fundamentals slowdown and some regulations related to foreign exchange transactions. The requirement to provide underlying documents for foreign exchange transactions which is previously for the amount of USD 100,000 or more now changed into USD 25,000 or more. The obligation to use Rupiah for all domestic transactions also reduces the demand for foreign exchanges.

Bank serves clients’ needs for buying/selling transactions of Indonesian treasury securities, both through primary (especially retail bonds) and secondary markets. The types of securities offered by the Bank include Treasury Securities, Retail Treasury Bonds (RTB), Sharia Securities (Sukuk), Retail Sharia Bonds, and USD as well as Euro denominated Indonesian Treasury Bonds.

Throughout 2015, the volume of securities transactions with customers reaches Rp 2.1 trillion, increased by 45% compared to that of 2014 which records the volume of transactions of Rp 1.5 trillion. The significant growth is the positive results of the Bank’s strategy of becoming an RTB sub-selling agent.

INTEREST RATE

Based on the risk management framework that has been established by the Bank’s management, interest rate risk is managed by the Global Markets division. To support “pricing” decisions on assets and liabilities products and determine the income of each product, the Bank adopts Funds Transfer Pricing (FTP) method in accordance with the business strategy. FTP implementation effectiveness is monitored and reviewed periodically.

The Global Markets division manages interest rate risk carefully with the objective of maintaining net interest margin (NIM) stability. To obtain the best results in managing the interest rate risk, the Global Markets division always takes into account the possibility of changes in the interest rate benchmarks (including predictions on changes in the US interest rate benchmark and its implications to the interest rate benchmarks of domestic and/or other countries’ markets) as well as the composition of the balance sheet. The use of hedging instruments such as interest rate swaps and/cross currency swaps is carried out with the approval of ALCO.

2016 FOCUS

To face the situations of the domestic and global economies in 2016 which are expected to remain unfavorable, Commonwealth Bank focuses to continue maintaining sound liquidity positions. To support the growth of earning assets and stability of incomes, the Bank will continue developing funding product innovations (deposits and current accounts) especially in the retail segment, and keep issuing NCD as a funding source of longer tenors.

80 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Since the beginning of its operation in Indonesia, Bank has been building a reputation as one of the leading providers of wealth management services in Indonesia.

In assisting customers’ financial planning and management, Bank cooperates with leading asset management and insurance companies in Indonesia. Products offered to customers are comprehensive and reliable to align with the financial needs and objectives of each customer.

The Wealth Management product range of Bank is one of the most comprehensive selections in the market, providing more than 60 mutual funds, Indonesian treasury bonds, and a wide range of bancassurance products designed to meet the diverse needs of customers.

In addition, Bank is one of the pioneers in providing services that facilitate access to Wealth Management products. For example is Auto Invest, a facility to enable regular investing in mutual funds through regular monthly auto debit. The Bank is also a pioneer in providing conveniences to customers for transacting mutual fund products through internet banking and mobile banking easily and safely.

In marketing the Wealth Management products, the Bank prioritizes the customers’needs and at the same time educates customers to ensure clear understanding of the products. To help customers understand their needs, the Bank provides licensed staff to give professional insights and recommendations taking into

Sejak memulai beroperasi di Indonesia, Bank membangun reputasi sebagai salah satu penyedia layanan Wealth Management terdepan di Indonesia.

Dalam membantu perencanaan dan pengelolaan keuangan nasabah, Bank bekerja sama dengan perusahaan pengelola aset dan perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Produk-produk yang ditawarkan kepada nasabah berupa rangkaian produk investasi dan produk asuransi yang lengkap dan terpercaya. Semuanya dapat disesuaikan dengan tujuan finansial masing-masing nasabah.

Rangkaian produk Wealth Management di Bank adalah salah satu yang paling luas yang ada di pasar, di mana tersedia lebih dari 60 pilihan produk reksa dana, dan obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia, serta berbagai macam produk bancassurance yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.

Selain itu, Bank adalah salah satu pelopor dalam menyediakan layanan yang memudahkan akses kepada produk-produk Wealth Management. Contohnya adalah AutoInvest, yaitu sebuah fasilitas untuk berinvestasi secara berkala yang dijalankan dengan cara auto debet dari rekening. Bank juga pelopor dalam menyediakan kemudahan untuk nasabah bertransaksi produk-produk reksa dana melalui internet banking dan mobile banking secara mudah dan aman.

Dalam memasarkan produk Wealth Management, Bank memprioritaskan pada kebutuhan nasabah dan pada saat bersamaan melakukan edukasi kepada nasabah agar memahami produk secara tepat. Untuk membantu nasabah memahami kebutuhannya, Bank menyediakan staf yang berlisensi untuk memberikan pemahaman dan

WEALTH MANAGEMENTWEALTH MANAGEMENT

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 81

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

consideration economic conditions, financial goals, and customers’ risk profiles. The Bank’s staff also regularly provides detailed information about capital markets’conditions and the latest investment instruments, to assist customers in making the right investment decisions.

2015 PERFORMANCE

Due to the domestic and global economic slowdowns in 2015 customers tend to be more cautious with their investments. In general, customers preferred products that were relatively more conservative. Although in the midst of economic slowdown,

the depressed rupiah against US dollar, and increasingly tight liquidity condition, the Bank’s Wealth Management division managed to record total assets under management of Rp9,9 trillion, an increase of 2.2% compared to that of 2014. This result is strongly supported by the Bank’s commitment in providing innovative products and continuous education to customers.

In 2015, Bank was proud to add2 (two) new partners, namely PT Ashmore Asset Management Indonesia (“AAMI”) and PT Sun Life Financial Indonesia (“SLFI”), which included AAMI’s mutual funds and SLFI’s insurance products into the Bank’s Wealth Management product range. In addition to complementing customers’ needs and increasing business results, these partnerships were also expected to strengthen the Bank’s position as one of the leading providers of wealth management products and services in the industry.

Bank also played an active role in marketing Indonesian Retail Bonds (ORI) and Sharia Bonds (SUKRI) issued by the Government. In marketing these products, the Bank continued to educate and attract customers who are new to investment products, especially the more traditional investors who seek a more secured and conservative investment product.

rekomendasi professional kepada nasabah dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi, tujuan financial, serta profil risiko nasabah. Staf Bank juga secara berkala memberikan informasi lengkap mengenai kondisi pasar modal dan instrumen investasi terkini sehingga memudahkan nasabah untuk mengambil keputusan.

KINERJA 2015

Perlambatan ekonomi global dan domestik pada tahun 2015 mendorong nasabah lebih berhati-hati dalam berinvestasi. Kebanyakan dari nasabah memilih membeli produk-produk yang relatif lebih konservatif. Hal ini dapat dimaklumi karena kondisi ekonomi belum sepenuhnya membaik sehingga nasabah lebih cenderung tidak ingin mengambil risiko.

Meskipun di tengah perlambatan perekonomian, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang tertekan, dan kondisi likuiditas yang semakin ketat, Divisi Wealth Management mencatat total dana kelolaan sebesar Rp9.9 triliun, atau meningkat 2,2% dibandingkan tahun 2014. Hasil ini tidak lepas dari peran Bank dalam menyediakan produk-produk inovasi baru dan memberikan edukasi secara kontinu kepada nasabah.

Pada tahun 2015, Bank dengan bangga menggandeng 2 (dua) mitra baru, yaitu PT Ashmore Asset Management Indonesia (“AAMI”) dan PT Sun Life Financial Indonesia (“SLFI”), yang mengikutsertakan produk reksa dana dari AAMI dan produk asuransi dari SLFI ke dalam jajaran layanan produk Wealth Management Bank. Selain untuk melengkapi kebutuhan nasabah dan meningkatkan pertumbuhan bisnis, kerja sama ini diharapkan juga memperkuat posisi Bank sebagai salah satu penyedia produk dan layanan Wealth Management terbaik di industri.

Selain memasarkan produk keuangan dari mitra kerja, Bank juga berperan aktif dalam memasarkan produk Obligasi Ritel Indonesia dan Sukuk Ritel yang diterbitkan oleh Pemerintah di pasar perdana. Melalui produk tersebut, Bank turut memberikan edukasi sekaligus menarik minat nasabah, khususnya nasabah awam yang menginginkan investasi yang aman dan memberikan hasil investasi yang rutin setiap bulannya.

60

60

Rangkaian produk Wealth Management di Commonwealth Bank adalah salah satu yang paling luas yang ada di pasar, di mana tersedia lebih dari 60 pilihan produk reksa dana, dan obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia,

The Wealth Management product range of Commonwealth Bank is one of the most comprehensive selections in the market, providing more than 60 mutual funds,

82 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Peran edukasi yang diambil Bank merupakan wujud dari komitmen Commonwealth Bank untuk terus memberi kontribusi berupa penguatan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia. Hal itu dilakukan karena melihat masih rendahnya tingkat literasi keuangan di masyarakat sehingga menjadi salah satu faktor penghambat laju pertumbuhan.

Commonwealth Bank menyadari bahwa penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah pertumbuhan kelas menengah yang pesat. Pada saat yang sama budaya konsumerisme juga meningkat secara pesat di kelas menengah. Kondisi itu tentu akan berdampak negatif jika tidak dibarengi dengan edukasi finansial dan literasi keuangan yang baik. Oleh karena itu, Bank mengambil peran untuk memberi kontribusi langsung kepada mereka dengan menggelar kegiatan edukasi perencanaan keuangan dan menyampaikan informasi tentang tata cara memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Bank secara aktif mengedukasi pentingnya Wealth Management dan literasi keuangan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan, seperti customer gathering atau one-on-one updates dimana Bank berbagai informasi terkait keadaan ekonomi, pasar modal dan produk dan layanan perbankan.

Bank juga memberikan informasi produk terbaru dan edukasi seputar Wealth Management secara berkala melalui media sosial. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat dapat lebih memahami praktik terbaik dalam mengelola keuangan, serta mengerti pilihan instrumen keuangan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Pemanfaatan laman media sosial memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi Bank untuk mendorong diskusi aktif dengan topik mutakhir seputar Wealth Management, antara lain mengenai pentingnya memiliki investasi dan proteksi, serta manfaat dari berbagai pilihan produk yang tersedia.

Bank continues to commit in contributing to strengthening and empowering the Indonesian people, primarily through the Bank’s activities in increasing financial literacy. This is one of the focus areas of the Bank as it believes that a low financial literacy level is one of the factors that could hinder Indonesia’s growth rate.

Commonwealth Bank realized that the driver of economic growth in Indonesia was a rapidly growing middle class. At the same time, aconsumerism culture had also increased rapidly in that middle class. This condition could have a negative impact if it is not accompanied by a strong financial literacy level. Therefore, the Bank took the role to contribute directly by holding a variety of financial planning education activities.

The Bank actively educated the importance of Wealth Management and overall financial literacy through a variety of activities, such as customer gathering orone-on-oneupdateswhere the Bank shared information on the conditions of the economy, capital markets, and banking products and services.

The Bank also provided the latest Wealth Management product information and education periodically through social media. The activity was aimed at enabling people to better understand the best practices in financial management and the choices of financial instruments that best suit their needs. Leveraging social media pages provided flexibilities and conveniences for communities to have active discussions on topics around Wealth Management, the importance of investments and protections, as well as understanding the risks and benefits of a wide selection of investment and insurance products.

WEALTH MANAGEMENTWEALTH MANAGEMENT

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 83

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

FOKUS TAHUN 2016

Tahun 2016 diprediksi akan memberi tantangan cukup dinamis bagi industri perbankan. Agar dapat bertahan di tengah persaingan industri perbankan, Commonwealth Bank mencanangkan berbagai program peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar para penjual produk mampu menjelaskan dengan baik produk unggulan Wealth Management secara tepat dan memberikan pemahaman yang baik kepada setiap nasabah mengenai manfaat dan risiko setiap produk yang akan dibeli nasabah.

Selain menyediakan produk-produk inovasi baru dan meningkatkan mutu dari layanan, Commonwealth Bank juga akan terus berkonsentrasi pada upaya memberikan edukasi kepada nasabah dengan menyampaikan rekomendasi yang tepat dalam mengatur portofolio keuangannya. Hal itu sesuai dengan komitmen Commonwealth Bank untuk memastikan kebutuhan nasabah terpenuhi secara optimal.

Selain menyediakan produk-produk inovasi baru dan meningkatkan mutu dari layanan, Commonwealth Bank juga akan terus berkonsentrasi pada upaya memberikan edukasi kepada nasabah dengan menyampaikan rekomendasi yang tepat dalam mengatur portofolio keuangannya.

The Bank will also continue to offer innovative products and improving service quality, whilst continuing its efforts on educating customers.

2016 FOCUS

2016 is predicted to be a dynamic year for the banking industry. To succeed in the competitive Wealth Management industry landscape, Commonwealth Bank will continue to focus on skill improvements for its staff, to provide reliable advice related to the Bank’s Wealth Management services and products, and to ensure clear understanding of the benefits and risks of each product to be purchased.

The Bank will also continue to offer innovative products and improving service quality, whilst continuing its efforts on educating customers. This is aligned with Commonwealth Bank’s commitment to ensure that customers’ needs are met.

84 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Small and medium enterprises (SME) segment has been one of the main focuses of Commonwealth Bank. Bank actively provides financing for SME customers, both for individual and legal entity customers. Bank provides financing for working capital and investment needs of SME segment customers.

The Bank’s SME financing excellence lies at relatively speedy credit process supported by the Bank’s ability to provide the services based on the knowledge on the customer needs. Credit process is performed based on credit policies which are consistently accorded to the characteristics and needs of SME customers. The Bank continuously improves the SME financing service quality from time to time through various improvements on SME lending processes, policies, and procedures as well as human resources improvement to support SME financing expansion. The Bank also continues to focus on implementing prudent lending principles to maintain SME credit portfolio growth quality.

The Bank utilizes its office network throughout Indonesia in delivering the SME services. Office network utilization and the ability to develop and maintain mutual beneficial business relationships with customers are the key success factors that support the Bank’s SME business growth.

The SME business growth is also supported by some marketing efforts amongst other through various customer gathering forums and events to introduce SME Banking products to the customers and wider community.

Commonwealth Bank memiliki fokus utama memberikan layanan pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM), baik bagi nasabah pengusaha perseorangan maupun nasabah berbadan hukum. Saat ini Bank memberikan layanan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja maupun kebutuhan pembiayaan investasi usaha bagi para nasabah segmen UKM.

Keunggulan layanan pembiayaan UKM yang dimiliki Bank terletak pada kecepatan proses kredit dan kemampuan Bank dalam pemberian layanan berdasarkan pengetahuan terhadap kebutuhan nasabah. Proses kredit dilakukan berdasarkan kebijakan kredit yang senantiasa disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan nasabah UKM. Bank senantiasa memperbaiki kualitas layanan pembiayaan UKM dari waktu ke waktu melalui berbagai inisiatif perbaikan proses, prosedur & kebijakan pembiayaan UKM serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia untuk mendukung ekspansi pembiayaan UKM. Penerapan prinsip kehatian-hatian juga tetap menjadi fokus Bank untuk menjaga kualitas pertumbuhan portofolio kredit UKM.

Distribusi layanan UKM dilakukan dengan memanfaatkan jaringan kantor Bank di seluruh Indonesia. Pemanfaatan jaringan kantor dan kemampuan dalam mengembangkan dan menjaga relasi bisnis yang baik dengan nasabah menjadi faktor penunjang pertumbuhan bisnis UKM Bank.

Pertumbuhan bisnis UKM Bank juga ditunjang oleh upaya pemasaran yang dilakukan antara lain melalui berbagai forum customer gathering dan event untuk memperkenalkan produk-produk SME Banking kepada nasabah dan masyarakat luas.

PRODUK

Bank menyediakan produk-produk pinjaman UKM bagi para nasabahnya untuk membiayai kebutuhan modal kerja maupun investasi jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Fasilitas pinjaman UKM tersedia dalam bentuk pinjaman rekening koran, pinjaman aksep dan pinjaman angsuran. Selain itu Bank juga menyediakan fasilitas untuk transaksi valas bagi para nasabah yang membutuhkannya.

SME BANKINGSME BANKING

PRODUCTS

The Bank provides various SME lending products for the customers as to meet the customers’ working capital needs as well as short term, medium-term, and long-term investment needs. The Bank’s SME lending products are available in the forms of overdraft loans, acceptance loans, and term loans. In addition to that, the Bank also provides facilities to cater the customer needs for foreign exchange transactions.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 85

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Untuk menunjang transaksi nasabah UKM, Bank baru-baru ini meluncurkan produk Giro Lengkap yaitu rekening giro bisnis yang menawarkan kenyamanan bertransaksi dengan membebaskan biaya transaksi sekaligus memberikan jasa giro kepada nasabah.

KINERJA 2015

Kinerja segmen UKM Bank di tahun 2015 tercermin pada portofolio kredit UKM Bank yang masih tetap bertumbuh di tengah kondisi yang penuh tantangan sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Total kredit UKM yang disalurkan sepanjang tahun 2015 adalah sebesar Rp 3.163 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar 12,1% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp 2.822 miliar. Kredit UKM dan KPR memberikan kontribusi terbesar dalam pendapatan bunga kredit Bank, yaitu mencapai 92%.

Sementara itu, jumlah nasabah SME Banking Commonwealth Bank mengalami peningkatan menjadi 3.429 nasabah lebih tinggi dari tahun 2014 yang hanya sebesar 3.193 nasabah.

INISIATIF TAHUN 2015

Ditengah kondisi usaha yang kurang kondusif di tahun 2015, Bank tetap berupaya memberikan layanan terbaik bagi para nasabah melalui berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi pada proses kredit UKM.

Salah satu inisiatif di tahun 2015 adalah Proyek Synchronize, yaitu inisiatif untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi proses kredit UKM melalui perbaikan cara kerja, simplifikasi proses kredit dan pemanfaatan solusi berbasis teknologi untuk mendukung proses kerja yang lebih baik. Dengan inisiatif ini diharapkan kepuasan nasabah dapat terpenuhi sehingga bisnis dari segmen UKM dapat terus bertumbuh kedepannya.

Ekspansi kredit UKM juga dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga Bank juga menjalankan aktifitas pemantauan portofolio kredit UKM dengan lebih intensif selain juga melakukan seleksi lebih ketat terhadap calon debitur baru.

Dari sisi sumber daya manusia, Bank memberikan berbagai pelatihan teknis dan kepemimpinan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi nasabah.

The Bank has just recently launched Giro Lengkap, a business current account product to support the SME customers’ business transactions. The product offers convenience by freeing up transaction fees for the customers.

2015 PERFORMANCE

The Bank’s SME Banking performance in 2015 was reflected on its loan portfolio that continued to grow amidst the challenging situation due to economic downturn in the country.

In 2015, the proportion of SME loans portfolio is Rp 3,163 billion, an increase of 12.1% compared to that of 2014 of Rp 2,822 billion. SME and Home Loans constitute the biggest contribution to the Bank’s credit interest income, namely 92%.

Meanwhile, the number of SME Banking customers increases to 3,429 customers , bigger than that of 2014 of only 3,193 customers.

2015 INITIATIVES

Amidst the unfavorable business conditions in 2015, the Bank kept striving to provide the best services to the customers through various initiatives to improve productivity and efficiency in SME credit process.

One of the Bank’s initiatives in 2015 was Synchronize Project, an initiative to improve productivity and efficiency in SME credit process by changing the way of working, simplified processes and leveraging technology-based solutions for better credit processes. Through these initiatives it is expected that customers satisfaction can be fulfilled so that SME business segment shall keep growing consistently.

SME credit expansion was also performed by applying prudent lending principles. Furthermore, the Bank also intensifies portfolio monitoring activities and cautiously acquires potential SME lending customers.

For human resources development, the Bank provides a variety of technical and leadership trainings aimed at improving the capacity and capability of human resources to be able to provide the best services to customers.

12,1%

12.1%

Rp 3.163 miliar Rp 3,163 billion

Total Kredit UKM yang disalurkan naik The proportion of SME loans increase

Total kredit UKM yang disalurkan The proportion of SME loans portfolio

86 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

SME BANKINGSME BANKING

Untuk mendukung layanan transaksi perbankan bagi para nasabah UKM, maka Bank telah meluncurkan produk Giro Lengkap yang juga diharapkan dapat membantu menjaga likuiditas Bank dalam mencapai pertumbuhan bisnis UKM.

Bank juga terus berupaya melakukan inovasi dalam memberikan layanan terbaik antara lain dengan mengembangkan aplikasi digital BizLoan. Aplikasi itu didesain bukan hanya untuk mengajukan kredit usaha tanpa agunan secara online, tetapi juga mengedukasi pengusaha kecil memahami kredit dan kadar pinjaman yang perlu diajukan sesuai kebutuhannya.

Aplikasi pintar berbasis selular itu untuk memudahkan para pelaku usaha kecil dan menengah dalam mengajukan pinjaman usaha tanpa agunan hingga Rp500 juta. Produk pinjaman BizLoan menawarkan tingkat bunga kompetitif sampai dengan jangka waktu maksimal 3 (tiga) tahun.

Ke depan, Commonwealth Bank berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnis UKM dengan melakukan berbagai inisiatif baru dan inovasi untuk memberikan layanan dan pengalaman yang lebih baik bagi para nasabah dan pada saat yang sama tetap menjaga kualitas dari portofolio pembiayaan UKM Bank.

FOKUS TAHUN 2016

Sejalan dengan fokus pemerintah yang menempatkan sektor UKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, maka Commonwealth Bank juga berkomitmen untuk terus mengembangkan segmen bisnis UKM. Berbagai inisiatif pengembangan usaha akan dilakukan berdasarkan tren bisnis dan kondisi makro yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Kondisi makro yang diperkirakan masih akan penuh tantangan di tahun 2016 dan kemampuan untuk meningkatkan layanan dan kepuasan nasabah ditengah menghadapi kompetisi pasar yang semakin meningkat menjadi dasar bagi fokus Bank dalam mengembangkan bisnis UKM di tahun 2016.

Bank akan terus meningkatkan pertumbuhan bisnis UKM di tahun 2016 dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian secara konsisten Konsistensi dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi kredit UKM merupakan fokus Bank sehingga pertumbuhan bisnis UKM dapat dicapai dengan tetap menjaga kualitas portofolio kredit UKM dan diharapkan tingkat kredit bermasalah dapat terus dijaga agar tidak mengalami kenaikan signifikan.

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis UKM ke depan, Bank selalu berusaha memperluas jangkauan pemasaran dan layanan antara lain dengan menjajagi kesempatan untuk membangun kerja sama strategis dengan berbagai mitra kerja potensial. Bank juga berencana untuk memberikan dukungan bagi perkembangan sektor UKM dengan pemberian literasi keuangan bagi ekosistem usaha kecil dan menengah.

The recently launched Giro Lengkap, a current account product to support the SME customers’ business transaction, was also meant to strengthen the Bank’s liquidity in anticipation of the growing SME business ahead. .

The Bank also continues making innovations in providing the best services, among others by developing BizLoan digital application. The application is designed not only to apply for online unsecured business loans, but also to educate small businesses to understand the credit and the borrowing level applied according to their needs

The cellular-based smart application is intended to make things easier for small and medium-sized businesses in applying for unsecured loans up to 500 million. BizLoan offers loan products at competitive interest rate for the period up to maximum of 3 (three) years.

Looking ahead, Commonwealth Bank is committed to continue developing the SME business through a variety of new initiatives and innovations to deliver better services and experiences for customers while at the same time maintaining the Bank’s SME financing portfolio quality.

2016 FOCUS

In line with the government focus on SME sector as the backbone of the Indonesian economy, Commonwealth Bank is also committed to continue developing the SME business segment. Various business development initiatives will be conducted by taking into the business trends andmacro-economic conditions which continue evolving over time.

Macro-economic conditions are expected to remain challenging in 2016 and the ability to improve customer service and satisfaction amidst the increasing market competition shall be the basis for the Bank’s focus in developing SME in 2016.

Consistency in applying the prudential principles in SME credit expansion shall be the focus of the Bank so that the SME business growth can be achieved while maintaining the SME loans portfolio quality so that the level of problem loans can be maintained not to increase significantly.

To support the SME’s business growth in the future, the Bank shall expand the service and marketing coverage by exploring opportunities to establish strategic co-operations with various potential partners. The bank also plans to support the development of the SME sector by providing financial literacy to the small and medium enterprises ecosystem.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 87

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Seperti yang sudah dilakukan selama ini, untuk mendukung pertumbuhan bisnis UKM, Bank juga akan terus menerus melakukan perbaikan terhadap berbagai aspek terkait proses kredit UKM yang antara lain meliputi peningkatan kualitas dan kapabilitas SDM untuk meningkatkan produktivitas kerja serta perbaikan pada kebijakan dan proses kredit untuk mendukung proses kredit yang lebih mudah, lebih cepat dan lebih efisien dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian. Pemanfaatan teknologi digital juga akan menjadi perhatian Bank pada tahun 2016 dalam upaya memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam mengakses berbagai layanan yang dimiliki Bank.

As have been done so far, to support the SME’s business growth, the Bank will continue making improvements to various aspects related to the SME credit process which include improving the quality and capability of human resources to increase productivity, and improving credit policies and processes so that SME credit process will be easier, faster, and more efficient while maintaining the prudential principles. The utilization of digital technologies will also be of concern to the Bank in 2016 in order to provide simplification and convenience for customers in accessing the Bank’s various services.

88 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

TESTIMONI NASABAH

SUGIARTO GOENAWAN

Saya mengenal Commonwealth Bank sejak pertama kali menjadi nasabah pada 12 Juli 2013. Hubungan itu bermula dari upaya seorang rekan bisnis yang berniat membantu mencarikan solusi terbaik untuk mengembangkan bisnis saya ke depan, sehingga saya di kenalkan kepada salah satu marketing di Commonwealth Bank. Benar saja, saya merasa sangat terbantu dengan pelayanan Commonwealth Bank terhadap saya.

Menurut saya pelayanan yang diberikan Commonwealth Bank merupakan yang terbaik jika dibandingkan dengan bank-bank lain, termasuk dengan bank asing lainnya. Fairness yang diterapkan Commonwealth Bank saat menjalin relasi bisnis dengan nasabahnya adalah salah satu yang sangat saya sukai.

CUSTOMER’S TESTIMONY

SUGIARTO GOENAWAN

The first time I was introduced to Commonwealth Bank was when I became a customer on July 12, 2013. A business colleague that intended to help find the best solution for my business further expansion introduced to one of Commonwealth Bank’s marketing staff. Without a doubt, I was greatly helped with the services that Commonwealth Bank provides.

I consider Commonwealth Bank’s services are amongst the best compared to other banks, including other foreign banks. Fairness principle applied by Commonwealth Bank when establishing a business relationship with the clients is one amongst those that I really keen.

SME BANKINGSME BANKING

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 89

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

In addition, the pricing from Commonwealth Bank is also quite competitive. I feel that Commonwealth Bank greatly assists my efforts to expand my businesses, especially working capital financing, refinancing mortar purchase (instant cement) and lightweight bricks factory machineries. With Commonwealth Bank finance support, I’m able to maintain a good cash flow, resulted with smooth capital turnover up until today.

Finally, I wish Commonwealth Bank will be able to continue growing and providing supports for my business, especially for financing in line with my business’ requirement and consistent with the competitive pricing.

Selain itu, harga (pricing) yang diberikan Commonwealth Bank juga cukup kompetitif. Saya merasakan Commonwealth Bank sangat membantu upaya saya mengembangkan bisnis, terutama dalam hal pembiayaan modal kerja dan refinancing pembelian mesin-mesin produksi di pabrik yang bergerak di bidang industri mortar (semen instan) dan bata ringan. Dengan adanya dukungan pembiayaan dari Commonwealth Bank, saya dapat menjaga cash flow usaha dengan baik, sehingga perputaran modal dapat berjalan lancar hingga saat ini.

Dan terakhir harapan saya semoga Commonwealth Bank dapat terus berkembang dan dapat terus memberikan dukungan bagi bisnis yang saya miliki, terutama dalam hal pembiayaan modal usaha sesuai dengan kebutuhan usaha saya dan harga yang tetap kompetitif.

90 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

pERBANKAN RITELRETAIL BANKING

Perbankan Ritel merupakan salah satu layanan yang dimiliki oleh Commonweatlh Bank, baik untuk nasabah individu maupun korporasi. Dari sisi segi demografi ekonomi, segmentasi layanan ritel adalah kelas menengah. Bank menawarkan serangkaian produk dan layanan yang menjamin kemudahan serta kenyamanan bertransaksi bagi nasabah.

Layanan Perbankan Ritel telah didukung oleh jaringan perbankan elektronik yang canggih. Nasabah dapat mengakses layanan perbankan elektronik selama 24 jam di seluruh Automated Teller Machine (ATM) Commonwealth Bank yang tersebar di Indonesia. Nasabah juga memperoleh manfaat bebas biaya transaksi di jaringan ATM Bersama dan Prima. Selain itu, kartu ATM juga dapat digunakan di seluruh dunia karena Bank tergabung dalam jaringan Cirrus dan dan Maestro.

Perbankan Ritel juga menyediakan layanan elektronik lain berupa internet banking dan mobile banking yang dilengkapi dengan fitur teknologi keamanan terbaru, yang menjamin keamanan nasabah dalam bertransaksi. Bank senantiasa berusaha meningkatkan layanan dan kenyamanan bagi nasabah salah satunya dengan menambah fitur-fitur layanan yang baru untuk mempermudah transaksi nasabah. Selain pilihan layanan yang umum seperti transfer, rekening koran dan pembayaran tagihan.

Bank merupakan satu dari sedikit bank yang menyediakan layanan perbankan elektronik untuk produk investasi. Penggunaan core banking system baru (COMPASS) pada 2015 berimplikasi positif pada kinerja perusahaan. Transaksi melalui mobile banking Bank tumbuh lebih dari 200%. Hal itu dikarenakan adanya kemudahan dalam mengakses aplikasi mobile banking yang diluncurkan oleh Bank tanpa Physical Token namun menggunakan SMS Token . Beragam aktivitas perbankan dapat dilakukan melalui telepon seluler pintar (smart phone). Hasil yang signifikan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh staf Bank.

Salah satu keunggulan sistem core banking baru dapat dirasakan nasabah yakni ketika mentransfer uang antarbank secara online. Bank menyediakan tiga pilihan fasilitas yaitu SKN (Sistem Kliring Nasional), RTGS (Real Time Gross Settlement), dan Real Time. Dengan menggunakan sistem SKN, dana yang ditransfer akan sampai hanya dalam tempo 1 hari. Sementara jika menggunakan sistem RTGS, dana dipastikan akan sampai ke rekening tujuan dalam tempo 1 jam. Sedangkan sistem Real Time memastikan uang yang ditransfer akan sampai ke rekening tujuan persis setelah uang dikirim. Ke depan, Commonwealth Bank akan fokus mengembangkan fitur-fitur baru yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi apapun melalui mobile banking.

Retail banking is one of Commonweatlh Bank Indonesia’s services, both for individual and corporate customers. In terms of economic demography, segmentation of retail services is the middle class. The Bank offers a wide range of products and services that ensure easiness and convenience for customers.

Retail Banking Services have been supported by a sophisticated electronic banking network. Customers can access electronic banking services for 24 hours through Commonwealth Bank’s Automated Teller Machines (ATM) spread all over Indonesia. Customers also enjoy free of charge transactions at Bersama and Prima ATMs. In addition, the ATM cards can also be used around the world as Bank is a member of Cirrus and Maestro networks.

Retail Banking also provides other electronic services such as internet banking and mobile banking which are equipped with the latest security technologies, ensuring the safety of the customers’ transactions. The Bank is constantly trying to improve the services and conveniences for customers amongst other by adding new service features to facilitate the customer’s transactions, in addition to the selection of general services such as transfer, bill payment, and checking account.

Bank is one of the few banks that provide electronic banking services for investment products. The use of a new core banking system (COMPASS) in 2015 has a positive impact on the Bank’s performance. Mobile banking transactions through Bank grow more than 200%. It is due to the easiness in accessing the mobile banking application, which is launched by the Bank without using Physical Token but SMS Token. Various banking activities can be done through smart phones. This significant result is the fruit of the hard work of the entire employees of the Bank.

One advantage of the new core banking system that can be enjoyed by the customers is when transferring money interbank online. The Bank provides three options, namely NCS (National Clearing System), RTGS (Real Time Gross Settlement), and Real Time facilities. By using NCS system, transferred funds will be received just in one day. Meanwhile, by using RTGS system, the funds will certainly get to the destination account within 1 hour. While the Real Time system makes sure the money is transferred to the destination account just after the money is sent. Looking ahead, Commonwealth Bank will focus on developing new features that enable customers to do any transaction through mobile banking.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 91

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

KINERJA 2015

Melalui berbagai layanan yang disediakan, Perbankan Ritel mampu menghasilkan kinerja yang memuaskan di akhir tahun 2015. Total nasabah baru pada tahun tersebut mencapai 16.720 atau tumbuh 6,5%. Jika pada tahun 2014 jumlah nasabah mencapai 255.986, tahun 2015 menjadi 272.684.

Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) kategori CASA mengalami pertumbuhan volume nasabah positif. Jika pada tahun 2014 ada 8.305.462, menjadi 8.422.549 di tahun 2015. Sementara untuk TD, mengalami perlambanan, dari 6.968.471 menjadi 6.836.902.

Pada segmen kredit, upaya ekspansi Perbankan Ritel difokuskan pada kredit konsumsi, melalui berbagai produk inovatif yang memberikan nilai tambah bagi nasabah. Melalui upaya tersebut, walaupun kondisi perekonomian kurang mendukung, pertumbuhan kredit Bank hanya mengalami kontraksi julah voume sebesar 12%, dari 15.639.231 pada tahun 2014 menjadi 13.745.446 di tahun 2015. Kondisi ini juga didorong oleh upaya Bank untuk menjaga posisi kredit agar lebih berkualitas, sehingga penerapan manajemen risiko semakin ketat.

Ke depan, Bank akan terus menerapkan seleksi ketat terhadap calon kreditur untuk menekan angka NPL. Selama periode tersebut, Bank juga mampu meningkatkan basis jumlah nasabah sebanyak 272.684, sementara pada tahun 2014 hanya mencapai 255.964 nasabah.

2015 PERFORMANCE

Through a variety of services provided, Retail Banking is able to produce a satisfactory performance at the end of 2015. Total new customers during the year reach 16,720 or growing by 6.5%. If in 2014 the number of customers reaches 255,986, in 2015 the number is 272,684.

CASA category Third Party Fund (TPF) experiences positive growth in volume. If in 2014 the volume is 8,305,462, it grows into 8,422,549 in 2015, while the TD experiences a slowdown, from 6,968,471 into 6,836,902.

In the credit segment, Retail Banking expansion efforts are focused on consumer loans, through a variety of innovative products that provide added value to customers. Through these efforts, despite the unfavorable economic conditions, loan growth in terms of Volume only contracts by 12%, from 15,639,231 in 2014 to 13,745,446 in 2015. This condition is also driven by the Bank’s efforts to maintain more quality credit position, so the risk management implementation is more stringent.

Going forward, the Bank will continue implementing strict selection of debtor candidates to reduce NPL amount. During the period, the Bank is also able to increase the number of customer base into 272,684, from that of 2014 of 255,964 customers.

Komposisi dana murah (CASA) mengalami pertumbuhan positif dari sebelumnya 55% di 2014 menjadi 56% di 2015.

Low cost funding mix (CASA mix) experience positive growth from previously 55% in 2014 to 56% in 2015.

92 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

DetailDetails Dec-15 Dec-14

Volume DPK (CASATD)*TPF (CASATD) Volume

Volume CASACASA Volume 8,422,549 8,305,462

Volume TDTD Volume 6,836,902 6,968,471

Volume Lending*Lending Volume

Volume SMESME Volume 3,163,178 2,822,513

Volume CONSUMERCONSUMER Volume 2,163,591 1,950,064

Volume Wholesale BankingWholesale Banking Volume 8,418,677 10,866,654

Total CustomerTotal Customer 272,684 255,964

SME CustomerSME Customer 3,492 3,163

Consumer CustomerConsumer Customer 4,220 3,959

Total kredit yang disalurkan*Total credit granted 13,745,446 15,639,231

NPL grossNPL gross 3.49% 0.80%

NPL netNPL net 2.32% 0.55%

*)Volume dinyatakan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain*)Volume expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated

Untuk memperkuat kinerja segmen ritel, tahun 2015 Bank meneruskan layanan produk hipotik (KPR) – yang pertama di Indonesia dan terunggul di kelasnya, yaitu KPR Bebas, sebuah produk kredit perumahan dengan perjanjian tingkat bunga mengambang (floating). Layanan produk tersebut telah meningkatkan jumlah KPR karena dianggap memberi keuntungan kompetitif kepada pengaju kredit KPR.

KPR Bebas menawarkan tingkat bunga floating yang mulai berlaku sejak awal masa kredit. Skema ini lebih menguntungkan nasabah, sebab tidak seperti KPR dengan bunga tetap yang akan melonjak tinggi setelah masa promo berakhir, KPR Bebas akan ditawarkan dengan bunga yang relatif sama, dengan tingkat suku bunga dibawah rata-rata tingkat bunga floating bank lain. Terlebih lagi, KPR Bebas juga bebas dari sejumlah biaya seperti biaya provisi, penalti dan biaya administrasi. Fitur-fitur unggulan ini memungkinkan nasabah untuk menghemat cukup banyak dana milik mereka.

Sepanjang tahun 2015, KPR Bebas memperoleh respon positif dari pasar. Meskipun terjadi gejolak di sektor properti, permintaan terhadap KPR Bebas tetap meningkat. Pada tahun 2015, sebanyak 815 nasabah dengan nilai sebesar Rp644 miliar mengajukan permintaan KPR Bebas. Tumbuhnya kepercayaan masyarakat itu tidak terlepas dari upaya Bank yang terus menerus mengedukasi dan meningkatkan kapasitas para karyawan sehingga kinerja mereka di lapangan menjadi optimal. Upaya perluasan saluran pemasaran KPR,

To strengthen the performance of the retail business segment, in 2015 the Bank channels mortgage product services (housing loan) – the first in Indonesia and leading in its class, namely KPR Bebas, a floating interest rate housing loan product. Such product has increased the number of housing loans as it gives a competitive advantage to housing loan applicants.

KPR Bebas offers floating interest rate to be effective from the start of the loan. This scheme can be more attractive to customers, unlike fixed rate KPR, which interest rate would increase after the honeymoon period ends, KPR Bebas interest rate would remain relatively flat, with lower interest than other banks average floating rate. Moreover, KPR Bebas also don’t charge of a numbers of fee, including provision fee, penalty and administration fee. These excellent features enable customers to save a significant amount of funds.

Throughout 2015, KPR Bebas enjoys a positive response from the market. Despite the volatility in the property sector, demand for KPR Bebas remains increasing. By 2015, as many as 815 customers with the value amounting to Rp644 billion apply for KPR Bebas. The growing customers’ trust cannot be separated from the Bank’s efforts to continuously educate and improve the employees’ capacity so that their marketing performance is optimal. KPR Bebas marketing channel expansion efforts are done by the Bank through the

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 93

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Bank membentuk kemitraan strategis dengan sejumlah pengembang ternama di Indonesia. Di antaranya adalah seperti Ciputra Development, Galaxy Group dan Alam Sutera Realty.

Pada produk investasi, mengingat adanya tekanan akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan kondisi ekonomi dalam negeri yang penuh tatangan, membuat permintaan terhadap produk reksa dana menurun. Kinerja beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia yang melemah menjadi alasan penurunan permintaan itu.

Kendati demikian, Commonwealth Bank terus berupaya meningkatkan kualitas layanan terhadap nasabah, yang di antaranya melalui strategi Financial Health Check. Metode tersebut digunakan untuk menggali kebutuhan, tujuan, dan rencana nasabah di masa depan. Seluruh informasi yang diperoleh akan tercatat dalam dokumen Bank.

Pada tahap berikutnya, Bank akan membantu nasabah bagaimana mencapai rencana dan tujuan yang diinginkan dengan melihat posisi keuangannya. Pihak Bank juga akan menyampaikan informasi tentang bagaimana rencana tersebut mempengaruhi keuangan nasabah pada saat ini dan masa depan. Dengan demikian, setiap nasabah benar-benar memahami rencana investasinya. Pola berkomunikasi dengan nasabah demikian merupakan wujud dari komitmen Bank yang serius menjaga kualitas pelayanan dan produknya. Dengan metode tersebut, Bank berharap ada peningkatan jumlah penjualan produk.

INSIATIF TAHUN 2015

Sepanjang tahun 2015, Bank memiliki sejumlah inisiatif penting, yang diwujudkan baik berupa produk baru maupun komitmen layanan kepada nasabah. Beberapa inisiatif di segmen Perbankan Ritel adalah:

1. INSTAGIFT

Kondisi ekonomi Indonesia yang dinamis mendorong Commonwealth Bank mengeluarkan beragam strategi dengan meluncurkan program baru yaitu InstaGift. Peluncuran program tersebut untuk membantu nasabah meminimalisasi pengeluarannya, dengan cara Bank menahan dana tersebut – atas kesepakatan dengan nasabah - dalam jangka waktu tertentu.

Selain keuntungan efisiensi tersebut, keuntungan lain yang bisa didapat nasabah melalui program InstaGift yakni nasabah dapat memperoleh barang-barang yang dibutuhkan tanpa harus mengurangi jumlah tabungan di rekening.

Keuntungan lain dari produk InstaGift adalah: hadiah gratis di depan tanpa diundi; hadiah bervariasi mulai dari emas, mobil, motor, dan lain-lain; dana aman tidak berkurang, bahkan bertambah.

Karena memberikan keuntungan lebih kepada nasabah, program InstaGift memperoleh respons positif dari nasabah. Hanya berselang dua bulan sejak program diluncurkan pada pada 18 September 2015, nasabah yang mengikuti program InstaGift mencapai 1.000 orang, dengan dana yang terkumpul sebesar Rp100 miliar.

formation of strategic partnerships with a number of well-known developers in Indonesia. Among them are Ciputra Development, Galaxy Group, and Alam Sutera Realty.

With regard to investment products, given the pressures from fluctuations in the exchange rate against US dollar and uncertain domestic economic conditions, demand for mutual funds declines. The worsening performance of some listed companies on Indonesian Stock Exchange is the reason for the declining demand.

However, Commonwealth Bank continues its efforts to improve services quality to the customers, amongst other, through Financial Health Check strategy. The method is used to explore the customers’ needs, objectives, and plans for the future. All information obtained is documented by the Bank.

In the next phase, the Bank helps the customers with how to realize the plans and objectives by considering their financial positions. The Bank also provides information on how the plans affect the customers’ finance at present and in the future. Thus, every customer really understands the investment plan. This pattern of communication with the customers is thus the manifestation of the Bank’s serious commitment to maintain the services and products quality. With this method, the Bank hopes there will be an increasing number of products and services sales.

2015 INITIATIVES Throughout 2015, the Bank has a number of important initiatives, which are embodied in the forms of new products as well as new service commitments to the customers. Several initiatives in the Retail Banking business segment are:

1. INSTAGIFT

Indonesia’s dynamic economic conditions push Commonwealth Bank to implement a variety of strategies one of them is by launching a new program named InstaGift. The program’s launch is intended to help the customers in minimizing their spending, by way of allowing the Bank to hold their funds – based on agreements with the customers - for a certain period of time.

In addition to the efficiency gained, another benefit that can be enjoyed by the customers through InstaGift program is that they can have the products they need without having to reduce the amount in their saving accounts.

Another benefit of InstaGift product is: in front free gift without lot casting; prizes ranging from gold, cars, motorcycles, and others; the funds are secured, not reduced, even increased.

Because it provides many benefits to the customers, InstaGift program gets a positive response from them. Just two months since the program is launched on 18 September 2015, the customers participating in InstaGift program reach 1,000, with funds raised of Rp 100 billion.

94 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

2. MELUNCURKAN LIMA PRODUK INVESTASI BERBASIS OBLIGASI

Sejak pertengahan tahun 2015, lambannya pertumbuhan ekonomi berimbas pada perubahan pemilihan produk investasi. Nasabah cenderung memilih produk investasi yang lebih konservatif, seperti reksa dana terproteksi dan obligasi negara ritel. Pada intinya, mayoritas nasabah cenderung menghindari adanya potensi risiko dalam investasi.

Merespons kecenderungan tersebut, sepanjang tahun 2015 Commonwealth Bank telah meluncurkan lima produk investasi berbasis obligasi, antara lain: Sukuk Ritel SR007, Batavia Proteksi Cemerlang 12, Batavia Proteksi Cemerlang 23, ORI011, dan Mandiri Seri 41.

Dari kelima produk itu, dana investor yang terkumpul mencapai Rp. 1.33 Triliun. Besarnya dana yang terkumpul dari investasi itu menunjukkan minat masyarakat yang tinggi terhadap produk-produk konservatif di tengah ketidakpastian ekonomi yang tengah berlangsung.

Secara keseluruhan, hingga akhir 2015, Commonwealth Bank berhasil menjual reksa dana terproteksi sebesar Rp. 644 miliar, sedangkan untuk obligasi negara ritel terjual sekitar Rp. 690 miliar.

3. GIRO LENGKAP

Untuk melengkapi produk yang ditawarkan Commonwealth Bank, Bank juga meluncurkan produk Giro Lengkap pada Desember 2015. Keunggulan yang ditawarkan pada produk ini, antara lain:

a. Gratis buku cek/giro

b. Gratis biaya transaksi

c. Imbalan bunga hingga 3% per tahun.

4. MENERAPKAN PRODUCTIVITY ACCREDITATION

Salah satu metode yang digunakan Bank untuk meningkatkan produktivitas di semua elemen Bank yakni dengan menerapkan Productivity Accreditation. Sistem akreditasi itu digagas dan dikembangkan sendiri oleh Bank. Akreditasi itu diharapkan memberikan dampak positif pada peningkatan kinerja sumber daya manusia dan pengurangan dampak risiko di lapangan.

Untuk menjaga kualitas tenaga pemasaran di lapangan, Bank terus menerus melakukan evaluasi dan observasi di bawah supervisi Bagian Sales and Services. Pada saat yang sama, Bank juga menanamkan dan mengingatkan kembali nilai dan budaya perusahaan yaitu membantu meningkatkan keuangan nasabah. Langkah tersebut dijalankan dengan tujuan memastikan semua praktik yang dicanangkan berjalan dengan baik.

FOKUS TAHUN 2016

Pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan global tahun 2016 yang menantang masih menjadi perhatian industri perbankan di tanah air. Untuk mengantisipasi situasi tersebut, Commonwealth Bank menerapkan seleksi ketat terhadap kredit pemilikan rumah (KPR). Seleksi ketat tersebut perlu dilakukan agar kinerja perusahaan tetap baik di tengah kondisi ekonomi yang mengalami perlambanan.

2. LAUNCHING FIVE BOND-BASED INVESTMENT PRODUCTS

Since mid-2015, the slow economic growth impacts on the changes in investment product selections. The customers tend to choose more conservative investment products, such as protected mutual funds and retail Treasury bonds. In essence, the majority of customers tend to avoid the potential risk in their investments.

Responding to this trend, throughout 2015 Commonwealth Bank launches five bond-based investment products, among others: Sukuk Retail SR007, Batavia Proteksi Cemerlang 12, Batavia Proteksi Cemerlang 23, ORI011, and Mandiri Seri 41.

From the five products, the investors’ funds raised reach Rp. 1,33 Trillion. The amount of funds raised for the investments shows public’s interests in conservative products amid the ongoing economic uncertainty.

Overall, by the end of 2015, Commonwealth Bank manages to sell protected mutual funds for Rp. 644 billion, and retail treasury bonds for Rp. 690 billion.

3. COMPLETE CHECKING ACCOUNTS

To complement Commonwealth Bank’s products offered, the Bank also launches Complete Checking Accounts product in December 2015. The advantages offered by this product include:

a. Free check/girobook

b. Free transaction fee

c. Interest rates of up to 3% per year.

4. PRODUCTIVITY ACCREDITATION IMPLEMENTATION

One method used by the Bank to increase productivity in all elements of the Bank is by implementing Productivity Accreditation. This accreditation system is conceived and developed by the Bank. The accreditation is expected to have a positive impact on improving the performance of human resources and the reduction in operational risk.

To maintain the quality of sales force in the market, the Bank continuously performs evaluations and observations under the supervision of Sales and Services Section. At the same time, the Bank also embeds and reminds the company’s value and culture to help improve the customers’ financials. The move is carried out with the aim of ensuring that all planned practices run properly.

2016 FOCUS

2016 domestic and global economic growths challenging the banking industry remains a concern in the country. In anticipation of the situation, Commonwealth Bank implements a strict selection on Housing Loan credit. The rigorous selection needs to be done so that the Bank’s performance remains good in the midst of the slowdown economic conditions.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 95

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Pada saat bersamaan, Bank terus menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar menjadi lebih produktif. Penyelenggaraan program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan tersebut menjadi fokus Bank dalam menghadapi persaingan di industri perbankan yang semakin ketat. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menerapkan sertifikasi bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah.

Selain itu, Bank juga akan mengoptimalkan penilaian kinerja karyawan melalui sistem Productivity Accreditation. Model evaluasi tersebut akan dilakukan secara berkala kepada semua staf di seluruh cabang Bank. Penilaian tersebut dijalankan untuk memastikan bahwa praktik yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan baik.

At the same time, the Bank continues to organize training and development programs to improve the capacity of human resources in order to be more productive. The organization of training and development programs for the employees has become the focus of the Bank in the face of competition in the banking industry which is getting tighter. One of the efforts is to implement certifications for employees to improve their services quality to the customers.

In addition, the Bank will also optimize the performance appraisals through Productivity Accreditation system. The evaluation model will be carried out regularly to all employees in all the Bank’s branch offices. The assessment is carried out to ensure that the planned practices run properly.

96 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

WHOLESALE BANKING

Wholesale Banking offers financial solutions to cater to the unique requirements of corporate customers. Wholesale Banking’s market orientation are thoroughly selectedmiddle-sized companies, family-owned companies, and top tier local corporations.

Wholesale Banking builds a quality portfolio through a combination of sound selection of clienteles and prudent risk management principles in accordance with risk management. More thorough analysis is performed to mitigate risk and anticipate non performing loans amidst the dynamic domestic economic situations. Through this approach, Wholesale Banking has been building up a sound business portfolio amidst the challenging external conditions in 2015.

To maximize services to customers, Wholesale Banking is organized into three main departments based on their respective customer base namely:

1. Wholesale Banking: manages relationships with commercial and corporate customers across diversified industries.

2. Financial Institutions: manages relationships with banks, multi finance companies, insurances, securities, asset managements, pension funds, and other financial institutions.

WHOLESALE BANKING

Wholesale Banking menawarkan solusi keuangan bagi para nasabah korporasi, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang berbeda dari setiap nasabah. Orientasi pasar Wholesale Banking adalah perusahaan skala menengah, perusahaan keluarga serta perusahaan nasional papan atas yang diseleksi dengan seksama.

Kualitas portofolio di unit usaha Wholesale Banking dibangun dengan mengombinasikan seleksi klien secara sehat dengan penerapan prinsip kehati-hatian sesuai manajemen risiko. Analisis secara lebih seksama itu dilakukan untuk memitigasi risiko dan mengantisipasi terjadinya kredit bermasalah di tengah situasi ekonomi dalam negeri yang cukup dinamis. Dengan pendekatan ini, Wholesale Banking berhasil membangun portofolio bisnis yang sehat di tengah tantangan kondisi eksternal di tahun 2015.

Untuk memaksimalkan layanan kepada nasabah, Wholesale Banking dibagi dalam tiga departemen berdasarkan basis nasabah, yaitu:

1. Wholesale Banking: yaitu departemen yang mengelola pelanggan komersial dan korporasi dari beberapa bidang industri.

2. Lembaga Keuangan: yaitu departemen yang mengelola hubungan dengan lembaga bank, perusahaan pembiayaan, asuransi, sekuritas, manajemen aset, dana pensiun dan lembaga keuangan lainnya.

3. Global Trade and Transaction Services: mengelola pengembangan dan pemasaran produk trade finance dan layanan pembayaran.

KINERJA 2015

Untuk menjaga pertumbuhan pendapatan, saat ini Bank berkonsentrasi pada upaya menjaga kualitas pinjaman ketimbang melakukan ekspansi besar-besaran dengan mengakuisisi kreditur baru. Dalam konteks itu, Bank melakukan pemantauan secara berkala terhadap sektor industri dengan begitu dapat memberi gambaran untuk membuat kebijakan.

WHOLESALE BANKINGWHOLESALE BANKING

3. Global Trade and Transaction Services: manages the development and marketing of trade finance products and payment services.

2015 PERFORMANCE

To maintain revenue growth, the Bank is currently concentrating its efforts on maintaining the quality of the existing loans rather than doing major expansions by building new loans. In that context, the Bank regularly monitors the industrial sector so that it can give the ideas to make appropriate policies.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 97

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Bank menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia dan perbaikan sistem seturut dengan penggunaan core banking system baru menjadi kunci pertumbuhan bisnis yang lebih maju. Untuk itu, Bank terus-menerus melakukan upaya terbaik dalam meningkatkan kualitas dan membangun kapabilitas sumber daya manusia. Berbagai pelatihan diselenggarakan, terutama bagi penjual produk agar memiliki keterampilan yang baik dalam berkomunikasi dengan nasabah. Dengan kemampuan tersebut, penjual produk dapat mendalami dan mengetahui kebutuhan nasabah.

Upaya lebih lanjut dalam mengembangkan Wholesale Banking yakni dengan mengintensifkan cross sell dan melalui kolaborasi dengan unit bisnis lain di internal Bank. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memperkuat sinergi internal melalui penyediaan solusi keuangan yang lengkap, demi memaksimalkan peraihan pangsa pasar. Sebagai anak perusahaan Commonwealth Bank Australia, Bank menjadi bagian dari jaringan yang luas di seluruh dunia. Manfaat ini dapat dinikmati oleh nasabah komersial dan korporat berupa dukungan dan kemudahan transaksi sesuai dengan kebutuhan bisnis nasabah di tingkat regional dan global.

FOKUS TAHUN 2016

Menurunnya harga minyak mentah dunia dan komoditas lainnya mendorong Bank untuk lebih berhati-hati menyalurkan kredit usaha ke nasabah korporasi. Pola yang sama juga dilakukan oleh hampir seluruh pelaku di industri perbankan sambil menunggu perbaikan kondisi ekonomi di masa datang.

Dalam situasi demikian, unit usaha Wholesale Banking menerapkan seleksi ketat terhadap calon klien secara sehat. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet yang dapat berdampak negatif pada bisnis Bank. Pola serupa juga diterapkan oleh unit-unit usaha lainnya di Commonwealth Bank.

Pemantauan (monitoring) secara berkala terhadap sektor industri juga tetap dilakukan pada tahun 2016. Ke depan, Bank berencana memperluas akuisisi ke industri-industri kecil dengan jumlah banyak ketimbang berkonsentrasi pada satu industri besar sehingga dana yang disalurkan untuk kredit usaha benar-benar manageable.

The Banks realizes that the quality of human resources and improvement of the systems according to the use of the new core banking system is the key for further business growth. The Bank therefore continuously put its best efforts to improve the quality and develop the capability of its human resources. Various trainings are organized, especially for product sellers to provide them with good skills in communicating with customers. With these capabilities, product sellers can explore and know the needs of customers.

Further effort in growing Wholesale Banking is by intensifying cross sell and collaboration with other business units within the Bank. The objective is to strngthen internal sinergy through providing end to end financial solutions to maximize market share. As a subsidiary of Commonwealth Bank of Australia, the Bank is part of an extensive worldwide network. Commercial and corporate customers can enjoy this benefit in the forms of supports and conveniences for their business needs at regional and global levels.

2016 FOCUS

The decline of world crude oil and other commodities prices push the Bank to be more cautious in lending to corporate customers. The same pattern shall also also be carried out by almost all players in the banking industry pending the improvement of economic conditions in the future.

In such situations, Wholesale Banking business unit shall apply strict selection for prospective clients in a healthy manner. The move comes in anticipation of problem loans that could have a negative impact on the Bank’s business. A similar pattern shall also be applied by other business units in Commonwealth Bank.

Regular monitoring of the industrial sector also remains to be done in 2016. Looking ahead, the Bank plans to expand the business into small industries with large number rather than concentrates on one major industry so that funds channeled for business loans shall be completely manageable.

Unit usaha Wholesale Banking menerapkan seleksi ketat terhadap calon klien secara sehat. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kredit macet yang dapat berdampak negatif pada bisnis Bank.

Wholesale Banking business unit shall apply strict selection for prospective clients in a healthy manner. The move comes in anticipation of problem loans that could have a negative impact on the Bank’s business.

98 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

The rapid technological development in recent years encourages Commonwealth Bank to develop digital-based products and services, with the purpose of other than to provide conveniences to customers in doing transactions, also to open up opportunities and new service segments for the Bank in this digital era.

This move is in accordance with Commonwealth Bank business strategy to focus on developing business in several major segments including small and medium enterprises (SME) segment. In particular, the Bank deems that the main problems faced by SME in Indonesia are limited access to financial services, businesses-related knowledge (amongst other accounting, marketing, taxation, etc), and markets. On that basis, Commonwealth Bank takes the initiative to introduce digital products, which in addition to providing transaction conveniences to customers, are also able to provide solutions to the problems faced by the SME segment in Indonesia in the forms of micro-credit, capacity building, and opening of the market access through cooperation with strategic partners.

The implementation of digital-based business initiatives in the Commonwealth Bank is conducted by E-channel and Digital Services Division (EDS), which is supported by risk management, Operations, and Information Technology units. Given the special needs related to the development of digital-based products which are different from those of conventional banking, the Bank also forms a specially-dedicated Digital IT team to support the development of digital capabilities of the Bank.

Throughout 2015, the Bank focuses to do three main efforts, namely the use of social media as a medium for customer interactions, the development of digital-based applications, and the development of partnerships with several strategic partners as the basis for digital-based business development in the future.

Perkembangan teknologi yang sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir mendorong Commonwealth Bank untuk mengembangkan produk-produk dan layanan baru berbasis digital, dengan tujuan selain untuk memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi, juga untuk membuka peluang dan segmen-segmen layanan baru bagi Bank di dalam era digital.

Langkah tersebut sesuai dengan strategi bisnis Commonwealth Bank untuk fokus mengembangkan bisnis di beberapa segmen utama termasuk segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Secara khusus Bank melihat permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UKM di Indonesia utamanya berupa keterbatasan akses pelaku UKM terhadap jasa keuangan, minimnya akses pelaku UKM terhadap pengetahuan yang terkait usaha yang dijalankan (di antaranya pengetahuan atas teknik pembukuan, pemasaran produk, perpajakan, dan lain lain), serta keterbatasan akses UKM ke pasar. Atas dasar tersebut, Commonwealth Bank berinisiatif untuk memperkenalkan produk-produk digital yang selain memberikan kemudahan bertransaksi bagi nasabah, juga mampu untuk memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh segmen UKM di Indonesia dalam bentuk pemberian kredit usaha, pengembangan kapabilitas (capacity building), serta pembukaan akses pasar melalui kerja sama dengan mitra-mitra strategis.

Pelaksanaan inisiatif bisnis berbasis digital di Commonwealth Bank dilakukan oleh Divisi E-channel & Digital Services (EDS), yang didukung oleh unit-unit manajemen risiko, Operations, serta Teknologi Informasi. Mengingat adanya kebutuhan khusus terkait pengembangan produk berbasis digital yang berbeda dari perbankan konvensional, Bank juga membentuk Tim IT Digital yang didedikasikan secara khusus mendukung pengembangan kapabilitas digital di Bank.

Sepanjang tahun 2015, Bank fokus untuk melakukan tiga hal utama, yaitu pemanfaatan media sosial sebagai medium interaksi nasabah, pengembangan aplikasi-aplikasi berbasis digital, serta mengembangkan kemitraan dengan beberapa mitra strategis sebagai dasar pengembangan bisnis berbasis digital ke depannya.

DIGITAL SERVICESDigital Services

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 99

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

MEDIA SOSIAL

Tingginya tingkat penetrasi penggunaan media sosial di Indonesia mendorong Commonwealth Bank untuk memanfaatkan jejaring sosial sebagai salah satu media interaksi dengan nasabah, yang selain membuka kanal layanan tambahan bagi nasabah, juga membuka kesempatan bagi Bank untuk melakukan edukasi terkait layanan finansial, serta diseminasi informasi secara luas dan real time.

SOCIAL MEDIA

The high level of penetration of the use of social media in Indonesia encourages Commonwealth Bank to take advantages from the social networks as media of interaction with the customers. In addition to the opening of new channels for additional services to customers, social media also provide an opportunity for the Bank to do financial services-related education, as well as disseminate information widely and real time.

The management of communication channels through social networking is carried out by the Social Media work unit under the coordination of EDS, for which the Social Media work unit is responsible for managing the Commonwealth Bank presences on Facebook, Twitter, and Instagram. In doing its duties, the work unit also follows up the questions raised through the social media, including customers’ complaints.

The use of social media that enables customers to interact directly with the Bank without going through conventional media such as call centers, will directly impact on the level of personal engagement between customers and the Bank, as well as the customers’ confidence level with the Bank in general.

DEVELOPMENT OF DIGITAL-BASED CAPABILITIES

Digital-based application development philosophy in Commonwealth Bank is based on the principle commonly known as Human Centric Design (HCD). Based on the HCD principle, development/creation of applications is done on the basis of specific and contextual needs of the targeted customer segments through direct field observations by Customer Insights work unit (part of the EDS), which then to be translated into the technical features of the developed applications.

Once a new application is launched, the Bank will continue developing additional features based on information obtained through the field observations of customers’ needs regularly and periodically, so that the Bank can assure the relevance and suitability of developed products with the needs of the targeted customer segments.

Pelaksanaan inisiatif bisnis berbasis digital di Commonwealth Bank dilakukan oleh Divisi E-channel & Digital Services (EDS), yang didukung oleh unit-unit manajemen risiko, Operations, serta Teknologi Informasi.

The implementation of digital-based business initiatives in the Commonwealth Bank is conducted by E-channel and Digital Services Division (EDS), which is supported by risk management, Operations, and Information Technology units.

Pengelolaan kanal komunikasi melalui jejaring sosial dilakukan oleh unit kerja Social Media di bawah koordinasi Divisi EDS, di mana unit kerja Social Media bertanggung jawab untuk mengelola presensi Commonwealth Bank di Facebook, Twitter, dan Instagram. Di dalam pelaksanaan tugas tersebut, unit kerja ini juga bertugas untuk menindaklanjuti pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui media sosial, termasuk di antaranya keluhan nasabah.

Penggunaan media sosial tersebut memungkinkan nasabah untuk berinteraksi langsung dengan Bank tanpa melalui media konvensional seperti call center, yang secara langsung akan berdampak terhadap tingkat personal engagement antara nasabah dengan pihak Bank, serta tingkat kepercayaan nasabah terhadap Bank secara umum.

PENGEMBANGAN KAPABILITAS BERBASIS DIGITAL

Filosofi pengembangan aplikasi berbasis digital di Commonwealth Bank adalah berdasarkan prinsip yang lazim disebut sebagai Human-Centric Design (HCD). Berdasarkan prinsip HCD tersebut, pengembangan/pembuatan aplikasi dilakukan atas dasar kebutuhan spesifik dan kontekstual dari segmen nasabah yang dituju melalui pengamatan langsung lapangan oleh unit kerja Customer Insights (bagian dari Divisi EDS), untuk dapat kemudian diterjemahkan menjadi fitur teknis dari aplikasi yang dikembangkan.

Setelah aplikasi baru diluncurkan, Bank akan terus mengembangkan fitur-fitur tambahan berdasarkan informasi yang didapatkan melalui pengamatan kebutuhan nasabah di lapangan secara rutin dan berkala, sehingga Bank dapat meyakinkan relevansi dan kesesuaian dari produk yang dikembangkan dengan kebutuhan dari segmen nasabah yang dituju.

100 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Kemampuan melakukan inovasi produk digital berdasarkan prinsip pengembangan produk kontemporer tersebut akan menjadi strategi utama bagi Commonwealth Bank untuk terus tumbuh, dan akan menjadi sarana utama untuk memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

KEMITRAAN STRATEGIS

Selain melakukan pengembangan berbagai inovasi berbasis digital, Commonwealth Bank juga fokus untuk membangun kemitraan strategis dengan mitra-mitra potensial dalam rangka pengembangan jangkauan serta jenis layanan Bank, serta untuk beradaptasi terhadap kebutuhan nasabah perbankan pada saat ini.

Selain kemitraan dalam bentuk pembayaran tagihan (bill payment) yang sudah berjalan selama tahun 2015, Bank juga bermaksud untuk menjalin kemitraan strategis dengan pihak-pihak lainnya dalam rangka pengembanganan produk pembayaran (payment), serta mengembangkan kapabilitas terkait layanan digital yang akan memungkinkan Bank untuk berpartisipasi di dalam ekosistem digital yang berkembang pesat di Indonesia.

INISIATIF TAHUN 2015

Sejalan dengan peluncuran core banking system COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service) yang mulai beroperasi pada 4 Mei 2015, Bank juga melakukan pembaruan (upgrading) pada sistem internet banking, yang menawarkan kemudahan lebih lanjut bagi pengguna dalam melakukan transaksi perbankan.

Selain itu, Bank juga mengembangkan beberapa aplikasi baru pada tahun 2015 untuk memberikan kemudahan serta pelayanan terbaik kepada nasabah. Beberapa aplikasi yang dikembangkan pada tahun 2015 ini antara lain:

1. CASHFLOW

Cashflow merupakan aplikasi yang didesain untuk membantu pelaku UKM melakukan pencatatan transaksi keuangan, memantau jadwal pembayaran dan penagihan melalui fitur pengingat, melakukan pembayaran tagihan, serta melakukan pembayaran supplier di bank manapun juga melalui fitur transfer antarbank yang terintegrasi.

Commonwealth Bank merupakan institusi pertama di Indonesia yang memperkenalkan aplikasi khusus yang ditujukan pada segmen UKM untuk memudahkan pelaku usaha dalam mengelola usahanya melalui ponsel cerdas (smartphone).

2. BIzLOAN

BizLoan merupakan aplikasi yang dikembangkan Bank untuk memberikan solusi akses pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor UKM secara mudah dan efisien. Selain didesain untuk memfasilitasi pengajuan kredit usaha tanpa agunan secara mudah dan daring, BizLoan juga dibuat untuk membantu mengedukasi pelaku UKM terkait proses dan fitur produk kredit yang ditawarkan melalui fitur simulasi kredit.

Produk pinjaman BizLoan menawarkan tingkat bunga kompetitif dibandingkan produk sejenis, serta jangka waktu fleksibel sampai dengan maksimal 3 (tiga) tahun. Sebagaimana Cashflow, aplikasi BizLoan tersedia dan dapat diunduh secara gratis melalui Google Play maupun melalui AppStore.

The ability to innovate digital products based on contemporary product development principle will be a major strategy for the Commonwealth Bank to continue growing, and will become the main infrastructures to make a positive contribution to the Indonesian economic growth.

STRATEGIC PARTNERSHIPS

In addition to the development of various digital-based innovations, Commonwealth Bank also focuses on building strategic partnerships with potential partners in order to develop the range and type of services of the Bank, as well as to adapt to the needs of banking customers nowadays.

Other than the partnership in the form of bill payments which have been running during 2015, the Bank also intends to establish strategic partnerships with other parties in order to develop payment product, as well as the capabilities related to digital services which will enable the Bank to participate in the rapidly growing digital ecosystem in Indonesia.

2015 INITIATIVES

In line with the launch of the core banking system COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service), which begins its operations on May 4, 2015, the Bank also upgrades the internet banking system, which offers further banking transaction conveniences to the users.

In addition, the Bank also developes a number of new applications in 2015 to provide the best conveniences and services to the customers. Some applications developed in 2015 include:

1. CASHFLOW

Cashflow is an application designed to help SME keep records of financial transactions, monitor the payment schedule and billing through the reminder feature, make bill payments, as well as make supplier payments to any bank through integrated inter-bank transfer feature.

Commonwealth Bank is the first institution in Indonesia which introduces special applications for the SME segment to facilitate them in managing their businesses through smartphones.

2. BIzLOAN

BizLoan is an application developed by Bank to provide access to financing solutions for business players in the SME segment easily and efficiently. Besides it is designed to facilitate the filing of an unsecured business loan easily and online, BizLoan is also created to help educate SME segment related to credit product features and processes offered through credit simulation features.

BizLoan loan product offers a competitive interest rate than that of similar products, as well as a flexible time period of up to a maximum of 3 (three) years. As Cashflow, BizLoan application is available and can be downloaded for free through Google Play or AppStore.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 101

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Dengan aplikasi pintar BizLoan ini para pengusaha dapat mengajukan pinjaman melalui fasilitas pengunggahan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam proses persetujuan pinjaman langsung melalui aplikasi tanpa harus membawa salinan persyaratan dokumen ke bank. Pengguna akan dihubungi oleh pihak bank perihal persetujuan pinjaman setelah mengkonfirmasi pengajuan pinjaman melalui BizLoan. Selain itu pengguna BizLoan juga dapat melakukan simulasi atas pinjaman terkait jangka waktu, jumlah pinjaman, jumlah cicilan bulanan, serta syarat dan ketentuan terkait fasilitas pinjaman.

Dengan kemudahan tersebut, pemilik usaha tidak perlu menghabiskan waktu untuk datang ke kantor cabang bank saat mengajukan pinjaman. Cukup mengunduh aplikasi BizLoan, semua persyaratan pengajuan pinjaman dapat diselesaikan melalui ponsel cerdas. BizLoan merupakan salah satu upaya Bank dalam memudahkan pengusaha UKM dalam mendapatkan tambahan modal kerja atau modal investasi dengan cepat dan nyaman.

Berkat keunggulan dalam melayani kebutuhan nasabah, pada September 2015, aplikasi Cashflow dan Bizloan berhasil memenangi Juara 1 penghargaan “Indonesia Best eMark Award 2015” untuk kategori Financial Institution (Bank) karena dinilai unggul dalam pelayanan kepada nasabah dan menjadi pemimpin pasar. Penghargaan tersebut diberikan oleh Telkom University & Majalah Swa.

3. WISE

Aplikasi WISE (Women Investment Series) dikembangkan Commonwealth Bank dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan perempuan yang saat ini dinilai masih cukup rendah.

Pengembangan aplikasi ini merupakan kelanjutan dari Program WISE yang telah dikembangkan Bank pada tahun 2014. Bank berkomitmen untuk terus menyelenggarakan Program WISE karena melihat manfaat yang sangat signifikan bagi penguatan dan pemberdayaan kaum perempuan dalam hal mengelola keuangan dan investasi. Bank juga menargetkan adanya partisipasi yang lebih luas dan lebih banyak dari kaum perempuan dengan berbagai latar belakang.

Dengan pertimbangan tersebut, pada tahun 2015, Bank berinisiatif mengembangkan program WISE menjadi aplikasi WISE yang dapat diunduh secara gratis melalui ponsel cerdas. Hal itu bertujuan memudahkan kaum perempuan memperoleh informasi bagaimana cara yang tepat dalam mengelola keuangan dan berinvestasi.

Dengan peluncuran aplikasi tersebut, Commonwealth Bank merupakan bank internasional pertama yang fokus pada layanan komunitas. Bank ingin memberi dukungan layanan finansial bagi perorangan, pelaku bisnis, dan juga komunitas melalui peningkatan literasi keuangan.

SERTIFIKASI

Mengembangkan aplikasi produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah merupakan salah satu fokus Commonwealth Bank ke depan. Selain itu dalam kemudahan dalam mengakses dan kemudahan dalam menggunakan aplikasi juga perlu menjadi perhatian. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank perlu memiliki kemampuan untuk menggali informasi, memahami kebutuhan finansial nasabah, dan mengetahui tantangan pengusaha dalam menjalankan bisnis sehingga produk aplikasi dikembangkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi nasabah yang menggunakan.

Through this BizLoan smart application, business players can apply for a loan using the required documents upload facility for the loan approval process directly through the application without having to submit the hard copies of the document requirements to the bank. Users will be contacted by the bank about the loan approval after confirming the loan application through BizLoan. In addition, BizLoan users can also do loan simulations on the period, amount, monthly installment, as well as terms and conditions related to the loan.

Through the application, business owners do not need to spend their time to come to the bank’s branch offices when applying for loans. Simply download the BizLoan application, all requirements of the loan application can be completed through smartphones. BizLoan is one of the Bank’s efforts in facilitating SME segment to enjoy additional working or investment capital quickly and comfortably.

Thanks to the excellence in serving the customers’ needs, in September 2015, Cashflow and Bizloan applications won 1st Place in “Indonesian Best eMark Award 2015” for the Financial Institution (Bank) category as they are considered to excel in customer service and be the market leader. The awards were granted by Telkom University & Swa Magazine.

3. WISE

WISE (Women Investment Series) application is developed by Commonwealth Bank with the aim to improve the financial literacy of women which is currently considered as still quite low.

The development of this application is a continuation of WISE program that was developed by the Bank in 2014. The Bank is committed to continue organizing WISE program for seeing very significant benefits in the strengthening and empowerment of women to manage finances and investments. The Bank is also targeting the wider and more participation from women with various backgrounds.

With these considerations, in 2015, the Bank took the initiative to develop the WISE program into an application that can be downloaded for free through the smartphones. This initiative aims to facilitate women in obtaining the right information on how to manage finances and investments.

By the launch of the application, Commonwealth Bank is the first international bank to focus on community service. The Bank wants to provide financial service supports for individuals, business players, and communities through financial literacy improvements.

CERTIFICATIONS

Developing banking product applications according to customers’ needs is one focus of Commonwealth Bank in the future. In addition to the ease of access of the applications, the ease of use also needs considerations. To achieve these objectives, the Bank needs to have the ability to gather information, understand the customers’ financial needs, and know the challenges of business players in running their businesses so that product applications are developed to provide optimum benefits to the customers who use them.

102 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank mensyaratkan staf yang terlibat pada proses pengembangan aplikasi perbankan digital untuk memiliki sertifikasi pengembangan produk yaitu Scrum Product Owner Certified. Sertifikasi ini diperlukan untuk memastikan Bank memiliki kemampuan untuk melakukan iterasi proses pengembangan produk/aplikasi setiap dua minggu sekali yang menghasilkan beberapa hal antara lain perbaikan bisnis proses, penambahan fitur, perbaikan aplikasi, marketing insight ataupun peluncuran aplikasi baru.

Selain sertifikasi Scrum Product Owner, lisensi lain yang harus dipenuhi staf Bank adalah Sertifikasi Manajemen Risiko. Sertifikasi itu mutlak diperlukan bagi staf yang bekerja di industri perbankan yang dikenal menekankan unsur kehati-hatian dalam menjalankan bisnisnya.

FOKUS TAHUN 2016

Tahun 2016, Commonwealth Bank berkomitmen untuk terus mengembangkan produk-produk digital yang sudah digunakan nasabah saat ini, seperti Cashflow, BizLoan, dan WISE dengan menyediakan fitur-fitur baru sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank juga akan mengutamakan pengembangan infrastruktur seiring dengan perubahan pada core banking system Bank yang baru.

Bank berencana mewujudkan kerja sama kemitraan dengan pihak non-bank dalam melayani kebutuhan perbankan mereka. Kerja sama kemitraan merupakan strategi bisnis Bank untuk memberikan kemudahan nasabah dalam bertransaksi. Untuk mendukung rencana tersebut, Bank perlu secara kontinu mengembangkan kapasitas digital kemitraan yang dapat terkoneksi secara cepat.

Tantangan bagi industri perbankan dalam 5 tahun ke depan yakni bagaimana mengajak masyarakat Indonesia untuk menabung di bank. Hingga saat ini ada sekitar 100 juta orang yang tidak memiliki rekening bank, padahal sebagian dari mereka justru sudah memiliki ponsel cerdas atau gadget lain. Masalah tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi industri perbankan, termasuk Commonwealth Bank, agar lebih memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses layanan perbankan, seperti menabung, tanpa harus menunggu dalam waktu lama hanya sekadar untuk membuka rekening.

Pada tahap berikutnya, Commonwealth Bank berencana untuk memberikan kemudahan kepada calon nasabah yang hendak membuka rekening di Bank. Seluruh proses administrasi pelengkapan dokumen yang sebelumnya dilakukan di hadapan staf customer service, dapat dilakukan dengan mengunduh file dokumen tersebut dan mengirimnya ke pihak Bank. Nasabah hanya perlu datang untuk keperluan kelengkapan administrasi di tahap akhir dan membubuhkan tanda tangan sebagai tanda kerja sama dan komitmen bersama.

To realize these needs, the Bank requires that the staff involved in the process of developing digital banking applications to have product development certifications namely Certified Scrum Product Owner. This certification is required to ensure that the Bank has the ability to iterate product/application development process every two weeks which results in several things such as business process improvements, feature enhancements, application improvements, marketing insights, or new applications.

In addition to the Scrum Product Owner certifications, other licenses that must be owned by Bank’s staff is Risk Management Certification. This certification is essential for staff working in banking industry which is known as emphasizing the element of prudence in running the business.

2016 FOCUSES

In 2016, Commonwealth Bank is committed to continuously develop digital products which are already used by the customers today, such as Cashflow, BizLoan, and WISE by providing new features according to customers’ needs. The Bank will also give priority to the development of infrastructures in line with changes in the Bank’s new core banking system.

The Bank plans to realize partnerships with non-bank institutions to serve their banking needs. The partnerships are part of the Bank’s business strategy to provide customers’ transaction conveniences. To support the plan, the Bank needs to continuously develop quickly-connected partnership digital capacity.

The challenge for the banking industry in the next 5 years shall be how to ask the Indonesian people to save in banks. Until now there are about 100 million people who do not have bank accounts, whereas some of them actually own smartphones or other gadgets. The issue becomes a challenge for the banking industry, including the Commonwealth Bank, to provide more conveniences to the public in accessing banking services, such as savings, without having to wait for a long time just for opening an account.

In the next phase, Commonwealth Bank plans to provide conveniences to the prospective customers who want to open an account with the Bank. The whole administrative documents completion process previously performed in the presence of customer service staff, can be done by downloading the document files and send them back to the Bank. The customers only need to come for the purposes of administrative requirements in the final stages and put their signatures as a sign of cooperation and mutual commitment.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 103

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Commonwealth Bank meyakini berbagai produk layanan perbankan yang tengah dikembangkan telah sesuai dengan arah dan strategi bisnis untuk memberikan kemudahan bertransaksi dan pelayanan terbaik kepada nasabah. Bank juga optimis pengembangan berbagai aplikasi digital yang berfokus pada kebutuhan pengusaha kecil dan menengah dalam menjalankan bisnis akan membantu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka yang pada gilirannya menunjukkan kontribusi Commonwealth Bank pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Commonwealth Bank believes that the banking services/products range that is being developed has been in accordance with the business direction and strategy to provide transaction conveniences and best services to the customers. The Bank is also optimistic about the development of a wide range of digital applications that focus on the needs of small and medium business players in running their businesses, will help increase their capacities and capabilities which in turn shows the contribution of Commonwealth Bank on Indonesian economic growth.

104 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

TINjAUAN KEUANGANFinancial Review

Tinjauan kinerja keuangan Bank Commonwealthuntuk periode yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015 ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan yang telah di audit oleh auditor independen KAP Tanudiredja,Wibisana, Rintis & Rekan (a member firm of PWC GlobalNetwork) dan disajikan sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia dengan opini audit wajar tanpapengecualian. Laporan keuangan Bank juga dilampirkandalam Laporan Tahunan ini.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAIN

Hingga akhir tahun 2015, rugi komprehensif yangdicatatkan oleh Bank sebesar Rp84.64 miliar, lebihrendah dibandingkan tahun 2014 yang membukukanlaba sebesar Rp209.40 miliar. Hal ini, terutama disebabkankarena kebijakan Bank dalam membentuktambahan pencadangan kredit, sebagai bentuk kehati-hatian dalam menghadapi penurunan kualitas kredit nasabah akibat kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan.

Penyaluran pinjaman Bank pada tahun 2015 sebesarRp 13.47 trilliun, lebih rendah sebesar 13,49% dibandingkantahun 2014 yang mencapai Rp15.57 triliun. Lebih rendahnya penyaluran pinjaman dikarenakan Bank lebih berhati-hati dalam penyaluran pinjaman ke segmen Wholesale Bankingseiring dengan menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan. Namun demikian, pinjaman kepada segmen UKM dan KPR tetap bertumbuh sebesar masing-masing 12,1% dan 10,9%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pinjaman industri.

Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sepanjangtahun 2015 mencapai Rp15.26 triliun. Dibandingkantahun 2014 yang sebesar Rp15.27 triliun, mengalamisedikit penurunan. Selain dari dana pihak ketiga, ditahun 2015 Bank juga menerbitkan NegotiableCertificate of Deposit (NCD) senilai Rp3.29 triliun. Pada31 Desember 2015, nilai nominal yang masih tersisa adalah Rp1.45 triliun.

Penerbitan NCD merupakan solusi Bank untuk mengelola risiko likuiditas yang mengimbangi pendanaan jangka pendek seperti deposito berjangka, di mana keseluruhan bebanNCD lebih kompetitif. Melalui instrumen ini, Bank memiliki fleksibilitas untuk mendapatkan sumberpendanaan guna mengoptimalkan daya serap pasar.

The financial review Bank for the periode ended31 December 2015 have been prepared on AuditedFinancial Statements, which have been audited by anindependent auditor KAP Tanudiredja, Wibisana,Rintis & Rekan (a member firm of PWC Global Network) andpresented in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia with an unqualified opinion. Audited financial statements of bank are also attached in this Annual Report.

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHERCOMPREHENSIVE INCOME

Up to the end of 2015, comprehensive loss recorded by Bank amounted to Rp84,64 billion, lower than the profit in 2014 which amounted to Rp209,40 billion. This is mainly due to the Bank’s policy to establish additional loan reserves, as an act of prudence in facing the decline in the customers’ credit quality, due to the economic slowdown.

The Bank’s lending in 2015 amounted to Rp13,47 trillion. Compared to 2014 which amounted to Rp15,57 trillion,experiencing a decreased of 13.49%. This decreasedmainly due to Bank’s decisions to prudently address thedeclining quality of the Wholesale Banking portfolio.Nevertheless, SME and Consumer segment still grew by 12.1% and 10.9% respectively, slightlyhigher compared to industry lending growth.

Third party funds collected throughout 2015 reached Rp15,26 trillion. Compared to 2014 which amounted to Rp15,27trillion, it experienced a slight decline. In addition to thirdparty funds, in 2015 the Bank also issued the NegotiableCertificate of Deposit (NCD) for Rp3,29 trillion in 2015. On 31 December 2015, the remaining nominal value amounted to Rp1,45 trillion.

The issuance of NCD is the Bank’s solution to manage itsliquidity risk which offsets short-term funding such as timedeposits, in which the cost of NCD is more competitive. Through this instrument, the Bank has the flexibility to obtain funding sources in order to optimize market absorption.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 105

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain dalam Tiga Tahun TerakhirStatements of Income and Other Comprehensive Income in the Last Three Years

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALOPERATING INCOME AND ExPENSES YoY (%) 2015 2014 2013

Pendapatan BungaInterest Income 11.87 1,883,112 1,683,367 1,287,589

Beban BungaInterest Expense 16.95 (767,606) (656,338) (349,810)

Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income 8.61 1,115,506 1,027,029 937,779

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYAOTHER OPERATING INCOME

Provisi dan Komisi LainnyaOther Fees and Commissions (12.00) 250,078 284,168 289,645

Keuntungan Transaksi Mata Uang AsingForeign Exchange Gains (11.01) 106,147 119,273 233,577

Keuntungan/(Kerugian) dari Perubahan Nilai Wajar Instrumen KeuanganGain/(Loss) from Changes in Fair Value of Financial Instruments

(170.82) 19,278 (27,222) (64,006)

Pendapatan LainnyaOther Income (52.73) 38,275 80,978 36,316

Jumlah Pendapatan Operasional LainnyaTotal Other Operating Income (9.50) 413,778 457,197 495,532

Jumlah Pendapatan Bunga Bersih danPendapatan Operasional LainnyaTotal Net Interest Income and OtherOperating Income

3.04 1,529,284 1,484,226 1,433,311

BEBAN OPERASIONAL LAINNYAOTHER OPERATING ExPENSES

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non KeuanganAllowance for Impairment Losses onFinancial and Non Financial Assets

648.08 (369,133) (49,344) (38,494)

Umum dan AdministrasiGeneral and Administrative 12.47 (623,826) (554,642) (561,988)

Gaji dan TunjanganSalaries and Allowances 3.08 (583,601) (566,185) (532,729)

LainnyaOthers (49.16) (5,126) (10,082) (8,605)

Jumlah Beban Operasional LainnyaTotal Other Operating Expense 34.01 (1,581,686) (1,180,253) (1,141,816)

(Rugi)/Pendapatan Operasional-BersihOperating (Loss)/Income-Net (117.24) (52,402) 303,973 291,495

106 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

(BEBAN)/PENDAPATAN BUKANOPERASIONALNON OPERATING (ExPENSE)/INCOME

YoY (%) 2015 2014 2013

(Kerugian)/Keuntungan Penjualan Aset Tetap dan Agunan yang Diambil Alih-Bersih(Loss)/Gain on Sale of Fixed Assets andForeclosed Assets-Net

(10.44) (8,964) (10,009) 975

Jumlah (Beban)/Pendapatan Bukan OperasionalTotal Non Operating (Expense)/Income

(10.44) (8,964) (10,009) 975

(Rugi)/Laba Sebelum Pajak Penghasilan(Loss)/Income Before Tax Expense (120.88) (61,366) 293,964 292,470

Manfaat/(Beban) Pajak PenghasilanIncome Tax Benefit/(Expense) (101.59) 1,371 (86,119) (86,911)

(Rugi)/Laba Tahun Berjalan(Loss)/Income For The Year (128.87) (59,995) 207,845 205,559

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINOTHER COMPREHENSIVE INCOME - - - -

Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Items That Will Not be Reclassified to Profit or Loss

- - - -

Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan KerjaReameasurement of Post Employment Benefit (100.00) (11,396) - -

Pajak Penghasilan Terkait DenganKomponen Pendapatan Komprehensif LainIncome tax Relating to Components ofOther Comprehensive Income

(100.00) 2,849 - -

Pos-pos yang Akan Direklasifikasi ke Laba RugiItems That Will be Reclassified to Profit or Loss - - - -

(Kerugian)/Keuntungan yang BelumDirealisasi atas Efek-efek dan ObligasiPemerintah yang Tersedia untuk DijualUnrealized (Losses)/Gains on Available for Sale Marketable Securities and Goverment Bonds

(1,134.22) (21,460) 2,075 (173)

Pajak Penghasilan Terkait DenganKomponen Pendapatan Komprehensif LainIncome Tax Relating to Components ofOther Comprehensive Income

(1,133.72) 5,365 (519) 43

(Beban)/Pendapatan Komprehensif Lain TahunBerjalan Setelah PajakOther Comprehensive (Expense)/Income For The Year After Tax

(1,683.68) (24,642) 1,556 (130)

Jumlah (Rugi)/Laba Komprehensif Tahun BerjalanTotal Comprehensive (Expense)/Income For The Year

(140.42) (84,637) 209,401 205,429

Pemilik Entitas IndukEquity Holder of The Parent Entity - - 209,401 205,432

Kepentingan Non-PengendaliNon-Controlling Interest - - - (3)

LOSS FOR THE YEAR

In 2015, the Bank recorded a loss of Rp 59,99 billion. While in 2014 profit reached Rp207,84 billion. The loss was mainly due to increases in allowance for impairment losses from loans.

RUGI TAHUN BERJALAN

Pada tahun 2015, Bank membukukan rugi sebesar Rp59.99 miliar. Sementara pada tahun 2014 laba mencapai Rp207.84 miliar. Kerugian ini terutama disebabkan oleh peningkatan pencadangan untuk kerugian penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 107

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Pendapatan dalam Tiga Tahun TerakhirIncome in the Last Three Years

PENDAPATANINCOME

YoY (%) 2015 2014 2013

Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income 8.61 1,115,506 1,027,029 937,779

Pendapatan Operasional LainnyaOther Operating Income (9.50) 413,778 457,197 495,532

Pendapatan Komprehensif LainOther Comprehensive Income (1,683.42) (32,856) 2,075 (173)

JumlahTotal 0.68 1,496,428 1,486,301 1,433,138

Pada tahun 2015, jumlah pendapatan secara keseluruhan mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,68%, menjadi Rp1.50 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp1.49 triliun. Peningkatan pendapatan Bank, terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai 8,61%.

PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga berasal dari bunga pinjaman yang diberikan dan penempatan dana baik pada Bank Indonesia dan bank lain maupun pada berbagai instrumen investasi surat berharga. Rincian dari pendapatan bunga seperti yang terlihat dalam tabel berikut:

Pendapatan Bunga dalam Tiga Tahun Terakhir Interest Income in the Last Three Years

PENDAPATAN BUNGAINTEREST INCOME YoY (%) 2015 2014 2013

Pinjaman yang DiberikanLoans 11.21 1,732,946 1,558,267 1,167,955

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank LainPlacement with Bank Indonesia and Other Banks (1.21) 47,761 48,346 42,075

Efek-efekMarketable Securities 26.96 42,409 33,403 32,324

Obligasi PemerintahGovernment Bonds 395.05 34,470 6,963 563

Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual KembaliSecurities Purchased Under Resale Agreements (36.91) 19,858 31,476 39,196

Giro pada Bank LainCurrent Accounts with Other Banks 15.39 5,668 4,912 5,476

JumlahTotal 11.87 1,883,112 1,683,367 1,287,589

Pendapatan bunga dari pinjaman yang diberikan meningkat sebesar 11,21%, dari Rp1.56 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp1.73 triliun di tahun 2015. Kenaikan pendapatan bunga ini terjadi karena peningkatan penyaluran pinjaman yang disalurkan oleh Bank terutama pada sektor UKM dan KPR. Pendapatan bunga ini juga merupakan kontributor terbesar dalam struktur pendapatan bunga Bank, dengan porsi 92%.

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

INTEREST INCOME

Interest income is derived from the loans and placement with Bank Indonesia and other banks as well as various instruments of marketable securities investment. Details of interest income are presented in the following table:

Interest income from loans increased by 11.21%, from Rp1,56 trillion in 2014 to Rp1,73 trillion in 2015. The increase in loan interest income is due to the increased loan disbursements by the Bank in the SME and mortgage sector. This interest income is also the largest contributor on the Bank interest income structure with a portion of 92%.

In 2015, total income slightly increased by 0.68%, to Rp1,50 trillion, compared to 2014 which amounted to Rp1,49 trillion. The increase in the Bank’s income was primarily due to an increase in net interest income, by 8.61%.

108 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Sebagai bagian dari strategi Bank dalam mengelola likuiditas, pada tahun 2015 Bank menambah jumlah kepemilikan Obligasi Pemerintah. Hal ini berdampak pada kenaikan pendapatan bunga Obligasi Pemerintah sebesar 395,05%, dari Rp6.96 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp34.47 miliar di tahun 2015. Peningkatan pendapatan ini berhasil diraih di tengah fluktuasi pasar modal yang terjadi selama tahun 2015.

Pendapatan Bunga Bersih dalam Tiga Tahun Terakhir Net Interest Income in the Last Three Years

PENDAPATAN BUNGA BERSIHNet Interest Income

YoY (%) 2015 2014 2013

Pendapatan BungaInterest Income

11.87 1,883,112 1,683,367 1,287,589

Beban BungaInterest Expense

16.95 (767,606) (656,338) (349,810)

Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income

8.61 1,115,506 1,027,029 937,779

Pada tahun 2015, Bank membukukan pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 8,61% menjadi sebesar Rp1.12 triliun. Sementara tahun 2014, pencapaiannya sebesar Rp1.03 triliun. Peningkatan ini terutama karena peningkatan jumlah kredit yang berhasil disalurkan seperti yang telah dijelaskan pada bahasan pendapatan bunga

Dalam kondisi perekonomian yang penuh tantangan seperti yang dialami di tahun 2015, Bank menjaga tingkat likuiditasnya secara lebih konservatif yang dapat dilihat pada rasio LDR yang menurun hingga ke posisi 89% di akhir tahun 2015 dari sebelumnya 102% di akhir tahun 2014 yang mendorong kenaikan beban bunga sebesar 16.95% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp656.34 milliar, menjadi Rp767.61 milliar di 2015.

Pendapatan Operasional Lainnya dalamTiga Tahun TerakhirOther Operating Income in The Last The Year

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYAOTHER OPERATING INCOME YoY (%) 2015 2014 2013

Provisi dan Komisi LainnyaOthers Fees and Commissions (12.00) 250,078 284,168 289,645

Keuntungan transaksi mata uang asingForeign exchange gains (11.01) 106,147 119,273 233,577

Keuntungan/(kerugian)dari perubahan nilai wajar instrumen keuanganGain/(loss) from changes in fair value of financial instruments

(170.82) 19,278 (27,222) (64,006)

Pendapatan lainnyaOther income (52.73) 38,275 80,978 36,316

JumlahTotal (9.50) 413,778 457,197 495,532

Pada periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, Bank membukukan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp413.78 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 9,50% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp457.20 miliar. Pendapatan penjualan reksa dana dan Bancassurance, pendapatan FX Sales dan FX Trading, merupakan kontributor terbesar dalam pendapatan operasional lain Bank.

As part of the Bank’s strategy in managing liquidity, the Bank increased the number of government bonds in 2015. This has an impact on increasing interest income of Goverment Bonds 395.05%, from Rp6,96 billion in 2014 to Rp34,47 billion in 2015. The increase in this income was achieved during the capital market fluctuations that occurred during 2015.

Admist challenging economy in 2015, Bank continues to preserve its conservative liquidity as shown in lower LDR of 89% in 2015 from 102% in 2014, which resulting an increase in Bank expense by 16,95% to Rp767,61 million in year 2015 from previously Rp656,34 million in 2014.

In the period ended 31 December 2015, the Bank recorded other operating income in the amount of Rp413,78 billion. This number has decreased by 9.50% compared to 2014 which amounted to Rp457,20 billion. Fee of mutual funds

In 2015, the Bank recorded a growth in Net Interest Income by 8.61% to Rp1,12 trillion. While in 2014, it was amounting to Rp1,03 trillion. This increase was mainly due to an increase in the number of disbursed loans as explain in the interest income discussion.

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

and Bancassurance sales, FX Sales and FX Trading, were the largest contributor in other operating income of the Bank.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 109

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

BEBANExPENSE

Beban dalam Tiga Tahun TerakhirExpense in the Last Three Years

BEBANExPENSE

YoY (%) 2015 2014 2013

Beban BungaInterest Expense

16.95 (767,606) (656,338) (349,810)

Beban Operasional Lainnya (Diluar CKPN)Other Operating Expenses (Exclude CKPN)

7.22 (1,212,553) (1,130,909) (1,103,322)

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non KeuanganAllowance for impairment Losses on Financial and Non Financial Assets

648.08 (369,133) (49,344) (38,494)

Jumlah Beban Bunga dan Beban Operasional LainnyaTotal Interest Expense and Other Operating Expenses

27.92 (2,349,292) (1,836,591) (1,491,626)

(Beban)/Pendapatan Bukan OperasionalNon Operating (Expense)/Income

(10.44) (8,964) (10,009) 975

JumlahTotal

27.71 (2,358,256) (1,846,600) (1,490,651)

Pada tahun 2015, jumlah beban keseluruhan meningkat sebesar 27,71% menjadi Rp2.36 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp1.85 triliun. Hal ini disebabkan adanya peningkatan beban operasional lainnya yang cukup signifikan. Peningkatan terbesar dari beban operasional lainnya berasal dari tingginya cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas pinjaman yang diberikan. Walaupun beban operasional lainnya mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014, rasio biaya overhead terhadap jumlah rata-rata aset Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 mengalami penurunan menjadi 7% dari tahun 2014. Hal ini menujukkan bahwa Bank mampu menekan pertumbuhan biaya overhead di tengah-tengah pertumbuhan volume bisnis, yang didorong oleh fokus Bank dalam menerapkan efisiensi biaya.

Bank terus memonitor dan meningkatkan produktivitas baik pada frontline maupun unit pendukung dimana salah satunya dengan melakukan telaah rutin terhadap kinerja jaringan kantor. Visibilitas dari kinerja tiap kantor terus diperbaiki melalui pengawasan dan kajian berkala yang berfokus pada strategi dan rencana kerja jaringan kantor dan produktifitas jaringan kantor.

BEBAN BUNGAINTEREST ExPENSE

Beban Bunga dalam Tiga Tahun TerakhirInterest Expense in the Last Three Years

BEBAN BUNGAINTEREST ExPENSE

YoY (%) 2015 2014 2013

Simpanan NasabahDeposits from Customers

3.19 (606,084) (587,374) (301,845)

Simpanan Dari Bank LainDeposits from Other Banks

152.66 (160,377) (63,475) (12,944)

Pinjaman yang DiterimaBorrowings

(10.55) (1,145) (1,280) (502)

Efek-efek yang DiterbitkanMarketable Securities Issued

(100.00) - (4,209) (29,663)

Instrumen Keuangan DerivatifDerivative Financial Instruments

- - - (4,856)

JumlahTotal

16.95 (767,606) (656,338) (349,810)

In 2015, total expense increased by 27.71% to Rp2,36 trillion compared to 2014 which amounted to Rp1,85 trillion. This is due to a significant increase in operating expenses. The largest increase of other operating expenses is derived due to higher allowance for impairment losses on loan. Although other operating expenses experienced an increase compared to 2014, the ratio of overhead costs to total average assets of the Bank for the year ended 31 December 2015 decreased to 7% from 2014. This demonstrates that Bank is able to suppress the growth of overhead expenses in the midst of business volume growth, which is driven by the focus of the Bank in implementing cost efficiency.

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

The Bank continues to monitor and improve the productivity of both the frontline and supporting units by among others performing reviews on a regular basis on the office netwotk performance. Performance visibility of each office continues to be improved through periodic monitoring and review which focuses on strategies and action plans of office network as well as productivity of office network.

110 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Peningkatan beban bunga salah satunya disebutkan oleh penerbitan beberapa instrumen efek oleh Bank. Pada tahun 2015, Bank menerbitkan NCD bernilai nominal sebesar Rp 3.29 triliun. Pada 31 Desember 2015, nilai nominal yang masih tersisa sebesar Rp 1.45 triliun dengan tingkat suku bunga antara 7,70%-9,40%.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

ASET

Hingga berakhirnya tahun buku 31 Desember 2015, total aset Bank tercatat sebesar Rp22.33 triliun. Dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp22.26 triliun, berarti mengalami kenaikan Rp69.25 miliar. Hal ini, antara lain didorong oleh kenaikan pinjaman yan diberikan untuk sektor UKM dan KPR. Selain itu, peningkatan jumlah aset juga dikontribusikan oleh peningkatan beberapa akun aset terutama kelompok aset lancar di antaranya Giro pada bank lain dan obligasi pemerintah.

Pada tahun 2015, obligasi pemerintah yang dikelola Bank mencapai Rp1.23 triliun. Dibandingkan tahun 2014 yang hanya Rp134.48 miliar, telah terjadi lonjakan yang sangat besar. Giro pada bank lain juga mengalami kenaikan, yaitu dari Rp404.60 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp659.22 miliar di tahun 2015.

Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar tercatat 22,90% pada akhir tahun 2015. Pencapaian tersebut masih diatas ketentuan minimum Bank Indonesia yang berlaku. Hal ini menunjukan bahwa dari sisi permodalan, Bank masih sangat kuat.

PINJAMAN YANG DIBERIKAN

Penyaluran pinjaman Bank pada tahun 2015 sebesar Rp13.47 triliun, lebih rendah sebesar 13,49% dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp15.57 triliun. Lebih rendahnya penyaluran pinjaman dikarenakan Bank lebih berhati-hati dalam penyaluran pinjaman ke segmen Wholesale Banking seiring dengan menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan. Namun demikian, pinjaman kepada segmen UKM dan KPR tetap bertumbuh sebesar masing-masing 12,1% dan 10,9%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan pinjaman industri.

Kredit UKM yang telah disalurkan sepanjang tahun 2015 adalah sebesar Rp 3.163 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12,1% dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp 2.822 miliar.

Sedangkan untuk kredit Wholesale Banking, jumlah kredit yang disalurkan hingga akhir 2015 sebesar Rp 7.282 miliar, menurun sebesar Rp 1.526 miliar atau 17,3% dibandingkan Desember 2014. Lebih rendahnya penyaluran pinjaman dikarenakan Bank lebih berhati-hati dalam penyaluran pinjaman ke segmen Wholesale Banking seiring dengan menurunnya kualitas pinjaman yang diberikan.

Kredit Multifinance yang disalurkan adalah sebesar Rp 1.137 miliar Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp 922 miliar atau 44,8% dibandingkan dengan 2014 disebabkan oleh penurunan kinerja pasar otomotif dan tersedianya sumber dana alternatif untuk perusahaan pembiayaan. Komposisi kredit Multifinance per 31 Desember 2015 adalah sebesar 8% dari total kredit Bank.

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

ASSETS

As of 31 December, 2015, total assets of the Bank was amounting to at Rp22,33 trillion. Compared to 2014 which amounted Rp22,26 billion, it is an increase Rp69,25 billion. This is among other things driven by the increase in credit to the SME and mortgage sector. In addition, the increase in total assets was also contributed by the increase in several asset accounts, particularly current assets, among others Current accounts with other banks and government bonds.

In 2015, government bonds managed by the Bank reached Rp1,23 trillion. Compared to 2014 which only amounted to Rp134,48 billion, which has been a significant increase Current accounts in other banks also increased, from Rp404,60 billion in 2014 to Rp659,22 billion in 2015.

The capital adequacy ratio (CAR) which covers the credit risk, operational risk and market risk charge was recorded at 22.90% at the end of 2015. It is still above than the minimum requirement of the applicable Bank Indonesia regulations. This demonstrates the Bank is well capitalized.

LOANS

The Bank’s lending in 2015 amounted to Rp13,47 trillion compared to 2014 which amounted to Rp15,57 trillion, experiencing a decreased of 13.49%. This decreased mainly due to Bank’s decisions to prudently address the declining quality of the Wholesale Banking portfolio. Nevertheless, SME and Consumer segment still grew by 12.1% and 10.9% respectively, slightly higher compared to industry lending growth.

The increase in interest expense was among others due to the issuance of several securities instruments by the Bank. In 2015, the Bank issued NCD with a nominal value of Rp3,29 trillion. On 31 December 2015, the remaining nominal value was Rp1,45 trillion, with interest rates between 7.70% -9.40%.

SME loans which have been disbursed throughout 2015 amounted to Rp 3,163 billion or increased by 12.1% compared to 2014 which amounted to Rp 2,822 billion.

For Wholesale Banking loans, the amount of loans disbursed by the end of 2015 amounted to Rp 7,282 billion, a decreased by Rp 1,526 billion 17.3% compared to December 2014. The decreased mainly due to Bank decisions to prudently address the declining quality of the Wholesale Banking Portfolio.

Loans disbursed for Multifinance amounted to Rp 1,137 billion. This amount decreased by Rp 922 billion, or 44.8% compared to 2014 due to the performance decline in the automotive market and the availability of alternative funding sources for financing companies. Multifinance loan composition as of 31 December 2015 amounted to 8% of the Bank’s total loans.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 111

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Kredit KPR, jumlah yang disalurkan sampai akhir Desember 2015 adalah sebesar Rp 2.164 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp 214 miliar atau 10,9% jika dibandingkan Desember 2014. Hal ini didukung oleh produk KPR Bebas serta komitmen Bank untuk terus meningkatkan penetrasi pada pasar sekunder.

CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS PINJAMAN YANG DIBERIKAN

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, Bank membukukan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp369.13 miliar, meningkat 648,08% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp49.34 miliar. Sebagian besar beban ini berasal dari aset keuangan, yang terutama berasal dari melemahnya kondisi finansial dari beberapa nasabah dari segmen Wholesale Banking.

Dengan kenaikan jumlah nasabah Wholesale Banking yang mengalami kesulitan keuangan, tingkat rasio NPL Bank pada Desember 2015 mencapai 3,49%, lebih tinggi 2,69% dibandingkan dengan Desember 2014. Rasio NPL ini masih di bawah batasan maksimum 5% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

LIABILITAS

Pada tahun 2015, seiring dengan pertumbuhan bisnis Bank, jumlah liabilitas Bank mencapai Rp17.96 triliun, naik 0,86% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp17.80 triliun. Peningkatan jumlah liabilitas tersebut antara lain berasal dari peningkatan simpanan dari nasabah.

DANA PIHAK KETIGA

THIRD PARTY FUNDS

Simpanan dari Nasabah dalam Tiga Tahun TerakhirDeposits From Customers in the Last Three Years

SIMPANAN DARI NASABAHDEPOSITS FROM CUSTOMERS

2015 2014 2013

Deposito BerjangkaTime Deposits

6,836,902 6,968,471 6,688,028

TabunganSavings 6,555,689 6,383,633 5,898,867

GiroCurrent Accounts 1,866,860 1,921,829 1,641,864

JumlahTotal 15,259,451 15,273,933 14,228,759

Komposisi Dana Murah dari Nasabah Terhadap Total Simpanan Nasabah (%)Composition of Low Cost Funding From Total Deposits From Customer (%) 55.19 54.37 53.00

Komposisi Deposito Berjangka Terhadap Jumlah Simpanan Nasabah (%)Composition of Time Deposits To Total Deposits From Customer (%) 44.80 45.62 47.00

Komposisi Tabungan Terhadap Total Simpanan Nasabah (%)Composition of Savings To Total Deposits From Customer (%) 42.96 41.79 41.46

Komposisi Giro Terhadap Jumlah Simpanan Nasabah (%)Composition of Current Account To Total Deposits From Customer (%) 12.23 12.58 11.54

Loans disbursed for mortgage up to the end of December 2015 amounted to Rp 2,164 billion. This was an increase of Rp 214 billion or 10.9% compared to December 2014. This is supported by the Free Mortgage product as well as the Bank’s commitment to continuously increase penetration to the secondary market.

ALLOWANCE OF IMPAIRMENT LOSSES ON LOANS

With the increase number of Wholesale Banking customers who are experiencing financial difficulties, the NPL ratio of the Bank in December 2015 reached 3.49%, 2.69% higher compared to December 2014. The NPL ratio is still below the maximum limit of 5% set by Bank Indonesia.

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

For the year ended 31 December 2015, the Bank recorded allowance of impairment losses at Rp 369,13 billion, increasing by 648.08% compared to 2014 which amounted to Rp 49,34 billion. Most of this expense was derived from financial assets, which are mainly derived from the worsening financial condition of a number of customers in the Wholesale Banking segment.

LIABILITIES

In 2015, in line with the Bank’s business growth, total liabilities of the Bank reached Rp17,96 trillion, an increase of 0.86% compared to 2014 which amounted Rp17,80 trillion. The increase in total liabilities was among others derived from the increase in deposits from customers.

112 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Pada tahun 2015, portofolio dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sebesar Rp15.26 triliun sedikit menurun dibandingkan 2014 yang mencapai Rp15.27 triliun dengan komposisi dana murah yang lebih tinggi dari sebelumnya 54% di 2014 menjadi 55% di 2015 .

Kemampuan Bank menjaga komposisi dana murah, antara lain karena sinergi antar divisi dalam melakukan berbagai kegiatan customer gathering, sales promotion dan marketing campaign, serta peningkatan produktivitas tenaga penjualan (Relationship Manager). Bank berupaya untuk terus mendorong peningkatan efisiensi salah satunya melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM sehingga mampu menjangkau lingkup pekerjaan yang lebih luas.

SDM Bank dituntut untuk memiliki berbagai pemahaman mengenai produk sehingga dapat menjelaskan kepada nasabah mengenai berbagai produk dan layanan yang dimiliki Bank.

Untuk memenuhi kebutuhan pendanaan, Bank telah menerbitkan NCD yang rata-rata memiliki jatuh tempo antara 3-12 bulan, yang bertujuan untuk memastikan kecukupan pendanaan serta untuk meningkatkan diversifikasi dan pendanaan Bank.

NCD Bank pada Desember 2015 tersisa Rp1.45 triliun. Di tengah tingginya risiko likuiditas, penerbitan NCD sangat menguntungkan bagi Bank, karena memberikan tawaran bunga yang kompetitif. Ke depan, Bank masih berencana untuk menerbitkan ataupun memperpanjang NCD dimana penerbitan maupun perpanjangan NCD ini akan disesuaikan dengan kondisi likuiditas Bank dan pasar saat itu.

EKUITAS

Jumlah ekuitas Bank pada akhir tahun 2015 sebesar Rp4.37 triliun, sedikit mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yang mencapai Rp4.46 triliun. Penurunan ekuitas ini, antara lain adanya penurunan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya serta adanya kerugian yang belum direalisasikan atas efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual.

ARUS KAS

Arus kas dan setara kas akhir tahun 2015 mengalami kenaikan 29,71% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp3.94 triliun, sehingga menjadi Rp5.11 triliun. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai Rp2.83 triliun, meningkat 668,58% dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu pendorong kenaikan tersebut berasal dari bunga, provisi dan komisi yang diterima Bank dan diikuti dengan penurunan dari pinjaman yang diberikan.

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mencapai Rp1.44 triliun, meningkat 352,58% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp318.42 miliar. Pemanfaatan tersebut digunakan untuk pembelian efek-efek tersedia untuk dijual yang mencapai Rp1.63 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya hanya Rp653.10 miliar.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan mencapai Rp261.69 miliar, meningkat 514,67% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp42.57 miliar. Kas tersebut dimanfaatkan untuk pembayaran pembiayaan kembali trade finance.

in 2015, the portfolio of third party funds collected amounted to Rp15,26 trillion, slightly lower compared to 2014 which reached Rp15,27 trillion with higher CASA mix of 55% in 2015 from 54% in 2014.

The ability of the Bank to maintain composition low cost funding, among other things is due to synergies between divisions in performing various customer gathering, sales promotion, and marketing campaign activities, as well as the increased productivity of the sales force (Relationship Manager). The Bank seeks to continue to enhance the efficiency of one of them by increasing the capacity and capability of human resources, enabling it to reach a broader scope of work.

The HR of the Bank is expected to have a wide range of understanding of the product, enabling them to provide explanations to the customers regarding the products and services owned by the Bank.

To meet the funding needs, the Bank has issued the NCD which have an average maturity between 3-12 months, which aims to ensure adequate funding and to increase diversification and the Bank’s funding.

EqUITY

Total equity of the Bank at the end of 2015 amounted to Rp4,37 trillion, slightly lower compared to 2014 which reached Rp4,46 trillion. The decrease in equity, is among others due to decline of retained earnings and unrealized losses on marketable securities and government bonds available for sale.

CASH FLOW

Total cash and cash equivalents at the end of 2015 increased by 29.71% compared to 2014 which amounted Rp3,94 trillion, becoming Rp5,11 trillion. Net cash provided by operating activities reached Rp2,83 trillion, an increase of 668.58% compared to the previous year. One of the drivers of the increase is interest, fees and commissions received by the Bank and follow by decreasing from loans.

Net cash used in investing activities reached Rp1,44 trillion, increased by 352.58% compared to 2014 which amounted Rp318,42 billion. The utilization is used to purchase securities available for sale, which reached Rp1,63 trillion. While in the previous year only amounted to Rp653,10 billion.

NCD of the Bank in December 2015 has remaining balance of Rp1,45 trillion. Amidst high liquidity risks, the issuance of NCD is very favourable for the Bank, because it offers competitive rates. In the future, the Bank still plans to issue or extend the NCD in which the issuance and renewal of the NCD will be adjusted to the current Bank’s liquidity and market conditions.

Net cash used in funding activities reached Rp 261,69 billion, increased by 514.67% compared to 2014 which amounted Rp42,57 billion. The cash is used for the payment of trade finance refinancing.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 113

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

RASIO KEUANGAN BANK

RENTABILITAS

Hingga tahun 2015, perlambatan ekonomi dan harga komoditas yang menurun serta pasar keuangan yang belum stabil memiliki dampak negatif pada pendapatan operasional Bank, terutama karena lebih tingginya kerugian penurunan nilai aset serta lebih rendahnya pendapatan operasional lainnya yang berasal dari Mutual fund/ Bancassurance dibandingkan dengan tahun 2014 yang memberi dampak negatif ROA. Dengan tingkat kerugian penurunan nilai aset yang meningkat, profitabilitas Bank melambat secara signifikan selama 2015 disebabkan oleh faktor eksternal, seperti perlambatan pertumbuhan ekonomi dan ketatnya likuiditas, yang menyebabkan penurunan kualitas beberapa nasabah kredit komersial dan naiknya beban bunga.

Meski demikian, kegiatan usaha inti Bank yang meliputi UKM dan konsumer tetap tumbuh di tahun 2015 , sebesar masing-masing 12,1% dan 10,9% dibandingkan dengan tahun 2014. Seiring dengan perlambatan ekonomi dan meningkatnya kerugian penurunan nilai aset Bank, mengakibatkan rasio ROA negatif sebesar 0,24% pada tahun 2015 di tengah kondisi perekonomian yang kurang mendukung. Penurunan rentabilitas Bank di tahun 2015 diperkirakan akan segera membaik di tahun-tahun ke depan seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia.

RASIO TINGKAT PENGEMBALIAN ASET (ROA)RETURN ON ASSETS

ROA

2015 2014 2013

-0.24% 1.38% 1.65%

RASIO TINGKAT PENGEMBALIAN EKUITAS (ROE)RETURN ON EqUITY

ROE

2015 2014 2013

-1.52% 5.17% 6.28%

MARGIN BUNGA BERSIH

Ketatnya likuiditas pasar yang masih terjadi selama tahun 2015 berdampak pada tingginya biaya dana. Hal ini menjadi kendala bagi industri perbankan dalam mencapai Margin Bunga Bersih yang optimal. Namun Bank mampu mempertahankan Marjin yang sehat sebesar 5,12% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar 4,49%.

BANK’S FINANCIAL RATIO

PROFITABILITY

Up to 2015, the slowdown in the economy and commodity prices and the financial market which is not yet stable have a negative impact on the operating income of the Bank, mainly due to higher impairment losses as well as lower other operating income from Mutual fund/ Bancassurance compared to 2014 which impacted negatively on the ROA. With the increasing level of impairment losses, the Bank’s profitability slowed significantly during 2015 due to external factors, such as the economic slowdown and tight liquidity, which led to a decrease in the quality of several commercial loan customers and the increase in interest expense.

[Dalam Rp Juta, Kecuali %][In Rp Million, Except %]

NET INTEREST MARGIN

The tight market liquidity still occuring throughout 2015 contributes to the high cost of funds. This is an obstacle for the banking industry in achieving optimal Net Interest Margin. However, the Bank was able to maintain a healthy margin of 5.12% in 2015 compared to 2014 which stood at 4.49%.

Nevertheless, the Bank’s core business activities which include SME and consumers continue to grow in 2015, amounted to 12.1% and 10.9%, respectively, compared to 2014. In line with the slow down in the economy and the increase in the impairment for lossed of the Bank’s assets, resulted in a negative ROA ratio of 0.24% in 2015 amid unfavorable economic conditions. The decrease in the Bank’s profitability in 2015 is expected to be immediately improved in the years ahead, in line with improving economic conditions in Indonesia.

114 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

RASIO BEBAN OPERASIONAL TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO)

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) meningkat menjadi 104,61% dibandingkan tahun 2014 sebesar 87,17%. Lebih tingginya rasio BOPO tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 disebabkan oleh lebih tingginya cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas pinjaman yang diberikan untuk tahun 2015. Rasio BOPO diharapkan akan semakin membaik setelah proses penyelesaian kredit bermasalah berhasil dilakukan dan juga pulihnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016.

RASIO PINJAMAN TERHADAP SIMPANAN

Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Bank adalah sebesar 89,68%, menurun dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 102,0%. Hal ini menunjukan bahwa Bank menjaga tingkat likuiditasnya secara lebih berhati-hati ditengah kondisi perekonomian tahun 2015 yang penuh tantangan.

RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, tingkat Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank berada dalam posisi yang sangat baik yaitu 22,90%. Posisi ini telah berada di atas ketentuan minimum OJK yang berlaku yaitu 9% sampai dengan kurang dari 10%. Hal itu menunjukan bahwa permodalan Bank sangat kuat.

Rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODALCAPITAL ADEqUACY RATIO

Dalam Rp Juta In Million Rupiah 2015 2014

Bank-Dengan Memperhitungkan Risiko KreditBank-With Credit Risk Charge

Aset Tertimbang Menurut RisikoRisk Weighted Assets 14,615,838 15,518,689

Jumlah ModalTotal Capital 3,944,751 4,347,647

Rasio Kewajiban Penyediaan ModalCapital Adequacy Ratio 26.99% 28.02%

Bank - Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan PasarBank - With Credit and Market Risks Charge

Aset Tertimbang Menurut RisikoRisk Weighted Assets 14,663,051 15,569,789

Jumlah ModalTotal Capital 3,944,751 4,347,647

Rasio Kewajiban Penyediaan ModalCapital Adequacy Ratio 26,90% 27.92%

OPERATING ExPENSE TO OPERATING INCOME RATIO

For the year ended 31 December 2015, the ratio of Operating Expenses to Operating Income increased to 104.61% compared to 2014 which amounted to 87.17%. The higher BOPO ratio in 2015 compared to 2014 is due to a higher allowance for impairment losses of financial assets on loans in 2015. The BOPO ratio is expected to improve after the successful settlement of non-performing loans and the recovery of economic growth in Indonesia in 2016.

LOAN TO DEPOSIT RATIO

On 31 December 2015, the (LDR) Bank stood at 89.68%, a decline compared to 2014 which stood at 102.0%. This demosntrates that the Bank maintains the liquidity level in more conservative manner amid the challenging economic conditions in 2015.

CAPITAL ADEqUACY RATIO

For the year ended 31 December 2015, the Capital Adequacy Ratio (CAR) level of the Bank is in an excellent position, of 22.90%. This position is above the minimum requirement of OJK, of >9% -10% It shown that the Bank’s capital is very strong.

CAR as of 31 December 2015 and 2014 are as follows:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 115

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Dalam Rp Juta In Million Rupiah 2015 2014

Bank - Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Pasar, danOperasionalBank – With Credit, Market, and Operational Charge

Aset Tertimbang Menurut RisikoRisk Weighted Assets 17,223,201 17,870,289

Jumlah ModalTotal Capital 3,944,751 4,347,647

Rasio Kewajiban Penyediaan ModalCapital Adequacy Ratio 22.90% 24.33%

KOMITMEN SIGNIFIKAN ATAS BARANG MODAL

Bank tidak memiliki komitmen signifikan atas barang modal pada Tahun Buku 2015.

PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Pada Januari 2016, sebagai bagian dari inisiatif restrukturisasi Bank, Bank melakukan program rasionalisasi pada beberapa jabatan tertentu yang sudah tidak ada lagi dalam struktur organisasi Bank yang baru dan mengalihdayakan pekerjaan dalam beberapa fungsi penunjang yang tidak termasuk dalam kegiatan utama Bank. Program ini telah diselesaikan di bulan Februari 2016, dengan total beban sebesar Rp 31.825 juta.

INFORMASI KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Bank tidak memiliki kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan.

PROSPEK USAHA

Memasuki tahun 2016, terdapat banyak peluang yang mendukung pertumbuhan bisnis. Serangkaian paket kebijakan yang dirilis pemerintah sejak September 2015 serta perombakan kabinet mengindikasikan upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi. Selain itu, upaya pemerintah meningkatkan pengeluaran belanja infrastruktur dan melakukan pengurangan subsidi energi dan mengalihkan ke sektor produktif akan memberikan stimulus bagi perekonomian Indonesia.

Perbaikan dan pembangunan infrastruktur, secara langsung akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Peningkatan anggaran untuk Kementrian PU-Perumahan dan Kementerian Perhubungan pada APBN-P 2015 menunjukkan komitmen Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan infrastruktur.

Namun, kondisi pasar global yang diprediksi masih bergerak dinamis pada 2016 dengan tekanan kuat pada harga komoditas, menjadi fokus pertimbangan Bank dalam menerapkan strategi usahanya.

Hal itu mendorong Bank mempersiapkan strategi untuk melakukan ekspansi usaha. Saat ini, Bank telah mempersiapkan berbagai upaya untuk meraih semua peluang tersebut. Pada saat yang bersamaan, Bank berupaya terus konsisten dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap kebijakan yang diambil.

SIGNIFICANT CAPITAL COMMITMENT

The Bank has no significant commitments on capital goods in Fiscal year 2015.

EVENT AFTER THE REPORTING PERIODE

In January 2016, as part of the Bank’s restructuring initiatives, the Bank implemented a rationalisation program for several positions which no longer exist in the new organization structure of the Bank and also outsource several functions which are not the core business of the bank. The above program was completed in February 2016, with total cost amounting to Rp 31,825 million.

SUBSEqUENT EVENT AFTER PUBLIC ACCOUNTANT RE-PORT DATE

The Bank has no any significant events after accountant,report date.

BUSINESS PROSPECT

Entering 2016, there are many opportunities to support business growth. A series of policy packages which were released by the government since September 2015, as well as the Cabinet reshuffle indicated the government’s efforts to improve the investment climate. In addition, the government’s efforts to boost infrastructure spending and reducing energy subsidies and redirecting it to the productive sector will provide a stimulus to the Indonesian economy.

Infrastructure improvement and development will provide a positive direct impact to the Indonesian economy. The increase in the budget for the Ministry of Public Works and the Ministry of Transportation-Housing in APBN-P 2015 demonstrates the Government’s commitment to encourage infrastructure growth.

However, the global market conditions which is predicted to move dynamically in 2016 with strong pressure on commodity prices becomes the focus of consideration of the Bank in implementing its business strategy.

That prompted Bank to prepare a strategy forbusiness expansion. Currently, the Bank has prepared a variety of efforts to achieve all of these opportunities. At the same time, the Bank seeks to continue to be consistent in applying the precautionary principle in every policy.

116 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dengan rasio masyarakat yang memanfaatkan layanan perbankan yang masih minim, menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial bagi Industri Perbankan. Kekuatan sektor domestik yang cukup besar inilah yang menjadi peluang pasar potensial untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank di masa-masa yang akan datang.

Untuk mendukung kinerja ke depan, Bank senantiasa berusaha memperluas jangkauan pemasaran dan layanan antara lain menjajaki kesempatan kerja sama dengan mitra-mitra potensial. Pada saat yang sama, Bank juga meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia agar pelayanan kepada nasabah menjadi lebih maksimal.

Secara konsisten Bank akan menciptakan berbagai peluang yang dipastikan akan mendukung inisiatif ekspansi strategis yang menjadi dasar mencapai pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan. Pada saat bersamaan, Bank juga terus meningkatkan kinerja operasional yang efisien dan efektif, di antaranya dengan dukungan teknologi.

Melalui strategi tersebut, Bank akan mendapatkan sejumlah potensi keuntungan. Melalui pengembangan pasar, pendapatan berpotensi naik. Kemudian, dengan strategi efisiensi dan efektifitas kinerja operasional, kemungkinan akan mampu menurunkan beban biaya Bank, sehingga pada akhirnya, perolehan laba Bank akan meningkat.

Selain itu, Bank akan senantiasa meningkatkan sikap kehati-hatian melalui manajemen risiko yang terus dikembangkan, dalam menjalankan usaha. Kebijakan ini akan sangat mendukung pertumbuhan kinerja Bank secara berkesinambungan.

INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

Dalam menjalankan aktivitas usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Semua transaksi dilakukan dengan pihak berelasi merupakan transaksi yang bersifat wajar dan tidak mengandung benturan kepentingan.

Sifat dan hubungan transaksi dengan pihak berelasi dapat dilihat dalam tabel berikut:

Pihak berelasiRelated party

Sifat dari hubunganNature of relationship

Sifat dari transaksiType of transaction

Commonwealth Bank ofAustralia, Sydney

Pemegang saham utama Bank/The Bank’s majority shareholder

Penempatan dana, tagihan derivatif, simpanan dari bank lain, penggantian gaji dan tunjangan manajemen kunci/Fund placements, derivative receivables, deposits from other banks, reimburse-ment of key management’s salaries and allowances

Commonwealth Bank of Australia, cabang Vietnam/Vietnam branch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate share-holder

Biaya penggantian/Reimbursement expenses

The large population of Indonesia with a ratio of people who use banking services is still minimal, making Indonesia a potential market for the Banking Industry. The strength of the large domestic sector is the potential market opportunity to support the business growth of the Bank in the future.

To support future performance, the Bank always seeks to expand the reach of marketing and services, among others by exploring cooperation opportunities with potential partners. At the same time, the Bank also increased the capacity and capability of human resources in order to ensure the services to customers become more optimal.

The Bank will create various opportunities that are certain to support the strategic expansion initiatives that became the basis of achieving sustainable business growth in a consistent manner. At the same time, the Bank also continues to improve operational performance efficiently and effectively, including with the support of technology.

Through this strategy, the Bank will have a number of potential advantages. Through the development of the market, the revenue has the potential to increase. Furthermore, with the strategy of efficiency and effectiveness of operational performance, will likely to be able to lower the expense for the Bank, consequently, increasing the profit of the Bank.

In addition, the Bank will continue to pay attention to prudentials principles and risk framework in running the business which is being developed in a continuous manner. This policy will contribute greatly to the growth of the Bank’s performance on an ongoing basis.

INFORMATION REGARDING MATERIAL TRANSACTION WITH CONFLICT OF INTEREST AND/OR TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

In conducting its business activities, the Bank entered into transactions with related parties. All transactions carried out with related parties are transactions that are natural and do not contain any conflict of interest.

The nature and relationship of related party transactions can be viewed in the following table:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 117

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong Kong/Hong kong branch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate share-holder

Penempatan dana/Fund placements

Commonwealth Bank of Australia, cabang London/London branch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate share-holder

Penempatan dana/Fund placements

Commonwealth Bank of Australia, cabang Singapura/Singapore branch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate share-holder

Transaksi derivatif, biaya penggantian/Derivative transactions, reimbursement expenses

PT First State Investment Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate share-holder

Pendapatan atas jasa penyaluranreksadana yang masih harus diterima, investasi dalam saham/Mutual fund distribution fee receivables, investment in shares

ASB Bank Ltd., New Zealand Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate share-holder

Penempatan dana/Fund placements

PT Commonwealth Life Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/Owned by the same ultimate share-holder

Pendapatan atas jasa penyaluranbancassurance yang masih harusditerima/Bancassurance distribution fee receiv-ables

Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif/Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers

Manajemen kunci/Key managements

Pinjaman yang diberikan, simpanannasabah, beban gaji dan tunjangan/Loans, deposits from customers, salaries and allowance expenses

118 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

ASET ASSETS

2015 2014

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks

Commonwealth Bank of Australia, Sydney 35,478 35,309

ASB Bank Ltd., New Zealand 2,113 3,831

37,591 39,140

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage of total assets 0.17% 0.18%

Penempatan pada bank lainPlacements with Other Banks

Commonwealth Bank of Australia, Cabang Hong kong/ Hong kong Branch 453,768 71,038

Commonwealth Bank of Australia, Cabang London/ London Branch - 162,372

453,768 233,410

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage of total assets 2.03% 1.05%

Tagihan derivatif /Derivative receivables

Commonwealth Bank of Australia, Sydney 1,927 -

Commonwealth Bank of Australia, Cabang Singapura/ Singapore Branch - 410

1,927 410

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage of total assets 0.01% 0.00%

Pinjaman yang diberikan / Loans

Manajemen kunci /Key managements 15,090 15,853

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage of total assets 0.07% 0.07%

Investasi dalam saham/Investments in Shares

PT First State Investments Indonesia 64 64

Persentase terhadap jumlah aset/Percentage of total assets 0.00% 0.00%

Aset lain-lain/Other Assets

Piutang bunga/Interest receivables

Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong kong/ Hong Kong branch 100 5

Manajemen kunci /Key managements 21 23

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 119

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2015 2014

Commonwealth Bank of Australia, cabang London/ London branch - 18

121 46

Pendapatan atas jasa penyaluran reksadana dan bancassurance yang masih harus diterima/Mutual fund and bancassurance distribution fee receivables

PT Commonwealth Life 11,109 15,259

PT First State Investments Indonesia 533 466

11,642 15,725

Lain-lain/Others

Commonwealth Bank of Australia, SydneyCommonwealth Bank of Australia, Sydney

7,466 1,131

Commonwealth Bank of Australia, Cabang Vietnam/ Vietnam Branch 407 347

Commonwealth Bank of Australia, Cabang Singapura/ Singapore Branch - 2,685

PT Commonwealth Securities - 84

7,873 4,247

JumlahTotal 19,636 20,018

Persentase terhadap jumlah asset/Percentage of total assets 0.09% 0.09%

Jumlah aset dengan pihak berelasi/ Total assets with related parties 528,076 308,895

Persentase terhadap jumlah asset/Percentage of total assets 2.36% 1.39%

LIABILITAS LIABILITIES

2015 2014

Simpanan nasabah/Deposits from customers

Deposito berjangka/Time deposits 329,116 192,240

Giro/Current accounts 62,024 200,724

Tabungan/Savings 17,027 10,309

408,167 403,273

Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage of total liabilities 2.27% 2.27%

Simpanan dari bank lainDeposit from other banks

Commonwealth Bank of Australia, Sydney/Commonwealth Bank of Australia, Sydney 162 496,277

Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage of total liabilities 0.00% 2.79%

Liabilitas derivatif/Derivative payables - -

Commonwealth Bank of Australia, cabang Singapura/ Singapore Branch - 13,888

Persentase terhadap jumlah liabilitas/Percentage of total liabilities 0.00% 0.08%

120 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

2015 2014

Liabilitas lain-lain/Other liabilities

Utang bungaInterest payables

PT Commonwealth Life 4,596 2,900

PT First State Investments Indonesia 201 -

Manajemen kunci/Key Managements 126 114

4,923 3,014

Beban yang masih harus dibayarAccrued expenses 6,056 7,909

JumlahTotal 10,979 10,923

Persentase terhadap jumlah liabilitasPercentage of total liabilities 0.06% 0.06%

Jumlah liabilitas dengan pihak berelasiTotal liabilities to related parties 419,308 924,361

Persentase terhadap jumlah liabilitasPercentage of total liabilities 2.34% 5.19%

LAPORAN LABA RUGI STATEMENTS OF INCOME

2015 2014

Pendapatan bunga /Interest Income

Commonwealth Bank of Australia, cabang Hong kong/Hong kong Branch 3,225 2,642

Manajemen Kunci/Key Managements 3,218 914

Commonwealth Bank of Australia, cabang London/London Branch 744 1,130

7,187 4,686

Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga/Percentage of total interest income 0.38% 0.28%

Beban bunga/Interest Expense

PT Commonwealth Life 21,063 8,597

PT First State Investments Indonesia 2,993 2,767

Manajemen kunci /Key managements 1,916 1,415

Commonwealth Bank of Australia, Sydney 291 431

Commonwealth Bank of Australia, cabang Singapura/Singapore branch - 241

26,263 13,451

Persentase terhadap jumlah beban bunga /Percentage of total interest expense 3.42% 2.05%

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 121

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2015 2014

Pendapatan atas jasa penyaluran bancassurance Bancassurance distribution fee

PT Commonwealth Life 63,260 75,209

Persentase terhadap jumlah pendapatan operasional lainnya/Percentage of total other operating income 15.29% 16.45%

Pendapatan atas jasa penyaluran reksa dana/Mutual funds distribution fee

PT First State Investments Indonesia/PT First State Investments Indonesia 3,414 143

Persentase terhadap jumlah pendapatan operasional lainnya/Percentage of total other operating income 0.83% 0.03%

Pendapatan lainnya /Other income

Commonwealth Bank of Australia, cabang Vietnam/Vietnam branch 3,975 3,536

Persentase terhadap jumlah pendapatan operasional lainnya/Percentage of total other operating income 0.96% 0.77%

Beban umum dan administrasi /General and administrative expenses

Commonwealth Bank of Australia, Sydney/Commonwealth Bank of Australia, Sydney 2,224 2,686

Persentase terhadap jumlah beban umum dan administrasi/Percentage of total general and administrative expenses 0.36% 0.48%

Beban gaji dan tunjangan/Salaries and allowances expenses

Manajemen kunci/Key management 68,029 82,220

Persentase terhadap jumlah beban gaji dan tunjangan/Percentage of total salaries and allowance expenses 11.66% 14.52%

122 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

TINjAUAN FUNGSIONALFUCTIONAL OVERVIEW

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 123

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

124 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

SUMBER DAYA MANUSIA

Commonwealth Bank meyakini bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor utama yang berperan dalam menjaga kelangsungan bisnis dan operasional Bank. Oleh karena itu, bank memberikan perhatian yang sangat besar dalam pengelolaan dan pengembangan SDM, mulai dari rekrutmen hingga peningkatan kapasitas dan kapabilitas karyawan.

Khusus untuk tahun 2015 ini, Bank menitikberatkan pada program pengembangan karyawan yang ada, sehingga kapabilitasnya dapat terus disesuaikan dengan tuntutan perkembangan bisnis Bank. Dengan SDM yang memiliki kemampuan yang terus berkembang, bisnis Bank juga diharapkan mampu bersaing dengan baik serta mampu mencapai target yang telah ditetapkan.

Strategi ini menjadikan Direktorat Sumber Daya Manusia sebagai fungsi penting dalam memastikan pencapaian tujuan bisnis perusahaan. Pada tahun 2015, Direktorat Sumber Daya Manusia menetapkan beberapa target utama manajemen SDM yang terdiri atas:

•ProgramSDMyangdisesuaikandengantujuanbisnisBankyang tetap berfokus pada tiga pilar bisnis perusahaan, yaitu Wealth Management, Perbankan Ritel, dan Perbankan UKM.

•PelaksanaanGood Corporate Governance guna memastikan kepatuhan bank dengan peraturan fungsi SDM yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan OJK.

•Pemberiandukunganpenuhterhadappelaksanaanmanajemen risiko dan peningkatan produktivitas di semua elemen Bank.

•PenerapandanpengembanganteknologisistemFlexcube (yang dikenal dengan Proyek COMPASS) yang secara resmi telah diluncurkan pada tahun 2015, sebagai core banking baru untuk mendukung upaya bank menjadi bank terkemuka di Indonesia.

Commonwealth Bank believes that human resources (HR) is one of the main factors that plays a role in maintaining thecontinuity of the business and operation of the Bank.Therefore, the bank gives serious attention in themanagement and development of human resources, starting from the recruitment up to the development of capacity and capability of employees.

Especially for 2015, the Bank focuses on the existin employees development program, so their capabilities can be continuously adapted to the demands of the bank’s business development. With the human resources who have continuous growing capabilities, the Bank’s business is also expected to compete well and able to achieve the set targets.

This strategy positions the Directorate of HumanResources as an important function in ensuring the achievement ofbusiness objectives. In 2015, the Directorate of HumanResources sets some major targets of human resourcesmanagement consisting of:

• HR programs tailored to the Bank’s business objectiveswhich remain focused on the three pillars of the company’s business, namely Wealth Management, Retail Banking, and SME Banking.

• ImplementationofGoodCorporateGovernance to ensurethe Bank’s compliance with the provisions of HR functionstated by Bank Indonesia and the FSA.

• Providing full supports to the implementation of riskmanagement and productivity improvements in allBank’s elements.

• Implementation and development of FLEXCUBEtechnology system (known as COMPASS Project) which isofficially launched in 2015, as a new core banking to support the Bank’s efforts in becoming a leading bank in Indonesia.

Human Capital

Untuk tahun 2015, program pengembangan SDM di lingkungan Bank diarahkan guna mencapai hasil maksimal melalui kerangka pengembangan 3E: Pendidikan (Education) (10%), Pengalaman (Experience) (70%) dan Eksposur (Exposure) (20%).

For 2015, human resources development program in the Bank is aimed to achieve maximum results through 3E development framework: Education (10%), Experience (70%), and Exposure (20%).

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 125

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Program transformasi bank yang dilanjutkan pada tahun 2015 telah menempatkan peranan penting Direktorat Sumber Daya Manusia dalam memastikan ketersediaan dan kompetensi SDM yang mumpuni demi mendukung proyek tersebut, seraya tetap berfokus pada penyusunan organisasi yang lebih efektif dan efisien, serta pengembangan SDM dalam mencapai sasaran bisnis dan operasional Bank.

FOKUS 2015

Untuk tahun 2015, program pengembangan SDM di lingkungan Bank diarahkan guna mencapai hasil maksimal melalui kerangka pengembangan 3E: Pendidikan (Education) (10%), Pengalaman (Experience) (70%) dan Eksposur (Exposure) (20%). Kerangka pengembangan 3E ini diadopsi dari CBA Group sebagai dasar dalam mengembangkan kompetensi SDM.

Kerangka pengembangan 3E meliputi hal-hal berikut:

Education - Pendidikan (10%)

Program pengembangan dilakukan melalui kegiatan pelatihan, baik formal maupun informal, termasuk lokakarya, seminar, dan e-learning. Program ini disampaikan kepada karyawan melalui berbagai topik dan terbagi dalam kelompok atau kelas dengan fokus pada peningkatan keterampilan teknis dan soft skill karyawan.

Pengalaman (70%)

Pendekatan Bank dalam mengembangkan kapabilitas karyawan dapat dilakukan melalui on the job training. Karyawan akan mendapatkan pengalaman kerja, tugas, dan tanggung jawab pada posisi yang diberikan.

Beberapa karyawan memperoleh kesempatan untuk dapat bekerja pada posisi yang relevan (job rotation) atau berpartisipasi untuk ikut dalam International Assignment Program untuk mendapatkan global experience. Dengan pendekatan ini, karyawan diharapkan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara langsung sesuai dengan tanggung jawabnya serta belajar best practice dari CBA Group untuk diaplikasikan di areanya.

EKSPOSUR (20%)

Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan karyawan adalah dengan memberikan eksposur, yaitu proses pengembangan diri karyawan setelah menempuh pendidikan dan pengalaman melalui metode pendampingan dan pembinaan dari line manager serta melakukan networking dan observasi di kantor lokal atau kantor CBA Group lainnya.

REALISASI PENGEMBANGAN SDM 2015

Langkah nyata divisi SDM di tahun 2015 adalah dengan menerapkan program pengembangan sumber daya manusia dan mendukung para pemimpin dalam membangun “People Capabilities”. Kebijakan ini berfokus pada pembinaan jangka panjang atas talent pipeline di internal Bank.

Manajemen meyakini bahwa memprioritaskan investasi talenta dalam organisasi sangat penting. Hal itu harus dilakukan melalui pelaksanaan program pengembangan talenta yang lebih terstruktur dan berdasarkan analisa kebutuhan. Pada tahun 2015, Bank telah mendukung dan menyelenggarakan program pengembangan talenta yang mendukung strategi bisnis Bank, seperti:

The Bank’s transformation program resumed in 2015 has placed the important role of the Directorate of HumanResources to ensure the availability and competence ofqualified human resources in order to support the project, while remaining focused on the preparation of the moreeffective and efficient organization, and developing humanresources in achieving the Bank’s business goals andoperations.

2015 FOCUSES

For 2015, human resources development program in the Bank is aimed to achieve maximum results through 3E developmentframework: Education (10%), Experience (70%), andExposure (20%). 3E development framework is adopted by the CBA Group as the basis for developing the humanresource competencies.

3E development framework includes the following:

Education (10%)

Development programs are executed through trainings, both formal and informal, including workshops, seminars, and e-learnings. The programs are delivered to employees through a wide range of topics and divided into groups or classes with focus on improving employees’ technical and soft skills.

Experience (70%)

The Bank’s approach in developing the capabilities ofemployees can be implemented through on-the-job trainings.Employees will gain work experiences, duties, andresponsibilities in the given positions.

Some employees gain the opportunities to work in relevantpositions (job rotation) or participate in InternationalAssignment Programs to have global experiences. With this approach, employees are expected to apply their knowledge and skills directly in accordance with their responsibilities and learn best practices from the CBA Group to be applied in their countries.

ExPOSURE (20%)

One approach implemented to develop the employees is to provide an exposure, which is a process of self-development after the educations and experiences through mentoring and coaching methods by line managers and performing net-working and observations in the local office or of other CBA Group’s offices.

2015 HR DEVELOPMENT REALIzATIONS

Concrete steps of HR Division in 2015 are organizing human resources development programs and supporting leaders inbuilding “People Capabilities”. This policy focuses onlong-term development of internal talent pipelines in the Bank.

The management believes that prioritizing talent investments within the organization is very important. This should be done through the organization of more structured and based on needs analysis talent development programs. In 2015, the Bank supports and organizes talent development programs related to the Bank’s business strategy, such as:

126 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

1. GRADUATE DEVELOPMENT PROGRAM (GDP)

Program akselerasi pengembangan fresh graduate yang berpotensi untuk menjadi pemimpin bank di masa yang akan datang. Bank menginvestasikan waktu, upaya, dan sumber daya untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan mereka, terutama pada bisnis dan operasional perbankan umum.

Pengetahuan dan keterampilan peserta GDP juga ditingkatkan melalui program beasiswa di University of New South Wales (UNSW) dan pengalaman magang/on the job training selama beberapa minggu di Commonwealth Bank of Australia (CBA) agar memiliki pengetahuan umum tentang produk dan layanan CBA, global exposure, serta networking dengan karyawan CBA.

2. PROGRAM AKADEMI BAGI FUNGSI FRONTLINE DAN SUPPORT

Program akademi bertujuan untuk mengembangkan fresh graduate menjadi karyawan frontline dan support yang profesional dalam mengelola nasabah dan proses perbankan. Saat ini Bank telah meluncurkan tiga program untuk frontline, yaitu Customer Service Academy (CSA), Mortgage Management Academy (MMA), dan Professional Lending Academy (PLA). Program akademi ini dikembangkan selaras dengan strategi perusahaan dan kebutuhan Bank.

3. PROGRAM KEPEMIMPINAN

Selaras dengan penanaman nilai-nilai bank dan peningkatan People Capabilities, berbagai kegiatan dan program pengembangan kepemimpinan telah diselenggarakan guna menanamkan 6 (enam) People Capabilities: Customer Focus, Effective Communication, Continuous Improvement, Team and Culture, Judgment, dan Drive Results. Serangkaian program kepemimpinan yang dikelola internal dari tingkat basic hingga advanced bertujuan untuk mempersiapkan generasi pemimpin yang lebih baik dan efektif.

4. INTERNATIONAL ASSIGNMENT

Bank berkomitmen untuk mengembangkan potensi dan talenta karyawan guna berpartisipasi dalam program international assignment, salah satunya adalah Capability Exchange Program (CEP) yang bekerja sama dengan CBA Group.

Tujuan program ini adalah meningkatkan kapabilitas dari karyawan bertalenta melalui eksposur langsung terhadap pengetahuan kerja yang relevan dan melalui pengalaman bekerja di lingkungan kerja internasional yang memiliki standar profesionalisme tinggi. Bank meyakini bahwa pengalaman kerja internasional yang luas akan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan memperkuat strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan. Program ini dapat diikuti oleh Karyawan mulai dari level Assistant Manager hingga level Executive Vice President. Pada tahun 2015, Bank telah mengirimkan 31 peserta ke CBA untuk mengikuti program international assignment.

5. PROGRAM MAGANG

Program magang adalah program pengalaman pra-profesional. Program ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan di bisnis atau unit tertentu. Sasaran peserta program ini adalah mahasiswa tingkat akhir, diharapkan melalui program ini mereka dapat memiliki pengalaman kerja nyata, dan membantu persyaratan wajib menyelesaikan pendidikan.

1. GRADUATE DEVELOPMENT PROGRAMME (GDP)

This program accelerates the development of freshgraduates who have the potentials to be future bank’s leaders. The Bank invests the time, efforts, and resources to develop theirknowledge and skills, especially in the business andcommercial banking operations.

The knowledge and skills of the GDP are also enhanced through the scholarship programs at the University of New South Wales (UNSW) and the internship/on-the-job training experiences for a few weeks at the Commonwealth Bank of Australia (CBA) in order to gain general knowledge about the CBA’s products and services, global exposures, andnetworking with the CBA’s employees.

2. FRONTLINE AND SUPPORT FUNCTIONS ACADEMY PROGRAMS

The academy programs aim at developing freshgraduates to become frontline and support professionals inmanaging banking customers and processes. Currently the Bank has launched three programs for frontline function,namely Customer Service Academy (CSA), MortgageManagement Academy (MMA), and Professional Lending Academy (PLA). The academy programs are developed in line with the Bank’s strategy and needs.

3. LEADERSHIP PROGRAM

Aligned with the Bank’s values investment and PeopleCapabilities development, various activities andprograms of leadership development have been organized toinculcate 6 (six) People Capabilities: Customer Focus, EffectiveCommunication, Continuous Improvement, Team and Culture, Judgment, and Drive Results. A series of internal leadership programs are organized from basic to advanced levels toprepare better and more effective leaders generation.

4. INTERNATIONAL ASSIGNMENTS

Bank is committed to develop the employees’ potentials and talents by participating in international assignment programs, one of which is Capability Exchange Programme (CEP) incollaboration with the CBA Group.

The purpose of this program is to develop thecapabilities of talented employees through direct exposures to the works of relevant knowledge and through the experiences of working in an international work environment that has highprofessional standards. Bank believes that extensiveinternational work experiences will support sustainablebusiness growth and strengthen the company’s overallbusiness strategy. This program can be followed byemployees from the level of Assistant Manager to theExecutive Vice President levels. In 2015, the Bank sent 31participants to the CBA to join international assignment pro-grams.

5. INTERNSHIP PROGRAMS

The internship program is a pre-professional experienceprogram. This program provides an opportunity to gainknowledge and skills that are relevant in a particular business or unit. Target participants of this program are the final year students, and through this program they can have real work experiences, and be assisted in fulfilling their final educational requirements.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 127

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Program ini memiliki dua tujuan, yaitu pengembangan karyawan Bank dan pengembangan mahasiswa peserta program. Untuk tujuan pengembangan karyawan, program ini dirancang untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan melalui pendampingan, mentoring dan pembinaan mahasiswa magang dalam mengelola tugas-tugas mereka. Untuk tujuan pengembangan mahasiswa peserta, program ini menjadi pengalaman kerja yang menunjang pendidikan dan kesempatan magang yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau aspirasi karier mereka. Program ini menjadi bagian dari strategi dan partisipasi bank dalam mengembangkan minat dan keterampilan mahasiswa berpotensi di industri perbankan.

Manfaat lain program ini bagi bank adalah mengidentifikasi potensi bakat dan menjadi pipeline perekrutan di masa depan, serta membangun hubungan baik dengan universitas lokal dalam akuisisi bakat, khususnya para fresh graduate, dalam program pengembangan talenta (Graduate Development Program) atau program akademi. Pada tahun 2015, sebanyak 30 siswa tingkat senior berpartisipasi dalam program magang Bank.

Selain itu, mulai tahun 2015, manajemen Bank juga menyelenggarakan People and Culture Survey. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur keterlibatan (engagement) karyawan dengan perusahaan. Survei tersebut diadakan oleh CBA Group dan dilakukan setiap tahun dengan bantuan pihak ketiga (tahun 2015 ini dibantu oleh IBM Kenexa).

Engagement score yang diperoleh dari survei tersebut adalah 70%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari karyawan merasa puas, memiliki komitmen, merasa bangga bekerja di PTBC, dan akan merekomendasikan PTBC kepada orang lain. Dengan survei ini, bank memiliki landasan untuk melihat peluang dan dapat menyusun rencana untuk perbaikan ke depan.

Ada 5 (Lima) action plan yang akan dilakukan oleh Bank sehubungan dengan People and Culture:

1. Budaya risiko, yaitu meningkatkan perhatian karyawan terhadap kepatuhan, kode etik, peraturan perusahaan, kesadaran atas risiko dan penipuan dengan mengatur serangkaian sosisalisasi, pelatihan, dan kampanye. Pada saat yang sama, bank juga menekankan kembali pentingnya pengaruh eskalasi serta proses whistleblower untuk terus memantau, mencegah, dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi pada insiden dan kasus.

2. Fokus pada pelanggan, yaitu Bank mengembangkan produk dan layanan yang lebih baik daripada produk dan layanan yang ditawarkan oleh pesaing di pasar. Oleh sebab itu, Bank berkomitmen untuk meningkatkan sinergi antara bisnis dan fungsi pendukung. Selain itu, dengan core banking system yang baru, Bank memiliki kemampuan untuk menciptakan dan meluncurkan produk dan layanan baru sejalan dengan strategi CBA Group secara keseluruhan serta tetap fokus kepada karyawan dan pengalaman nasabah (Customer Experiences).

3. Dialog dan komunikasi, yaitu meningkatkan transparansi dan komunikasi dua arah serta memastikan bahwa Tim Manajemen, para pimpinan dan para manajer dapat memanfaatkan dan membuat pertemuan bulanan mereka lebih terstruktur dengan 5 (lima) topik Power Blitz secara konsisten dan sesuai standar, yakni (1) Performa Bisnis; (2) Produk & Layanan; (3) Produktivitas; (4) Orang-orang; (5) Pembahasan bersama.

The program has two objectives, namely thedevelopment of the Bank’s staff and the development ofstudents participating in the program. For the purpose of employees development, this program is designed todevelop leadership skills through accompanying, mentoring, and coaching of internship students to manage their duties. For the purpose of participating students development, the program constitutes a work experience to support their ed-ucations whereby the internship opportunities are tailored to their educational backgrounds or career aspirations. This program is a part of the bank’s strategy and participation in developing the interest and skills of potential students in the banking industry.

Another benefit of this program for the Bank is to identifypotential talents who will become recruiting pipelines in the future, and to build good relationships with local universities intalent acquisition, especially fresh graduates, troughGraduate Development Programme or academy program. In 2015, as many as 30 senior-level students participate in the Bank’s internship program.

In addition, starting 2015, the Bank’s management alsoorganizes People and Culture Survey. This survey isconducted to measure the engagement of employees with the Bank. The survey is conducted by the CBA Group every year with the assistance of a third party (in 2015 this is assisted by IBM Kenexa).

Engagement score obtained from the survey was 70%. This indicates that most of the employees are satisfied, committed, proud to work with PTBC, and would recommend PTBC to others. With this survey, the bank has the foundation to see the opportunities and can make plans for future improvements.

There are 5 (five) action plans which will be made by the Bank in connection with People and Culture:

1. Risk culture, namely encouraging employees’ attention on compliance, codes of conduct, company rules, risk awareness, and fraud by arranging a series of socializations, trainings, and campaigns. At the same time, the Bank also reemphasizes the importance of the effects of escalation and whistleblowerprocesses to continue monitoring, preventing, and mitigating the risks that may occur on incidents and cases.

2. Customer focus, the Bank develops products andservices that are expected to be better than those offered by thecompetitors in the market. Therefore, the Bank is committed to improve the synergies between the businesses and support functions. In addition, with the new core banking system, the Bank has the ability to create and launch new products and services in line with the overall strategy of the CBA Group, as well as remain focused on the employees and Customer Experiences.

3. Dialogue and communication, namely to developtransparency and two-way communication and ensure that the Management Team, leaders, and managers can takeadvantage and make their monthly meetings to be morestructured with 5 (five) Power Blitz topics consistently andaccording to the standards, they are (1) BusinessPerformance; (2) Products & Services; (3) Productivity; (4) People; (5) Collective Review.

128 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

4. Gaji dan kinerja, yaitu menyelenggarakan sosialisasi manajemen kinerja dan remunerasi bagi semua pimpinan dan juga memberikan amanat kepada semua pimpinan dan manajer untuk melakukan diskusi kinerja dan pengembangan karyawan setiap dua bulan. Ini akan menjadi tambahan untuk kebijakan pengaturan KPI yang telah dijalankan sejak awal 2014.

5. Teknologi, yaitu meningkatkan komunikasi secara terus-menerus dan meningkatkan kesadaran karyawan pada keunggulan core banking system yang baru. Pada saat yang sama Bank juga memastikan bahwa fitur-fitur baru dapat mendukung karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik serta meningkatkan produtivitas dan kemampuan Bank dalam meluncurkan produk dan layanan baru yang kompetitif.

REKRUTMEN

Rekrutmen merupakan langkah awal dalam upaya membangun SDM yang berkualitas dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan oleh Bank. Dalam proses rekrutmen ini, bank melakukan proses seleksi melalui beragam saluran dengan kualifikasi yang ditetapkan untuk mendapatkan SDM terbaik.

Dalam proses rekrutmen, selain melakukan seleksi terhadap kualifikasi teknis dan standar perilaku, pada tahun 2015 Bank juga memanfaatkan kanal elektronik pada platform media sosial seperti LinkedIn untuk mengetahui rekam jejak calon karyawan yang bersangkutan.

Kanal elektronik ini diharapkan menjangkau pasar dan komunitas yang lebih luas dan besar, sehingga pada gilirannya membantu tim Rekrutmen HR untuk memeroleh (dan mengelola) talent pool yang lebih tepat sesuai kebutuhan organisasi. Selain itu, penggunaan kanal tersebut memberikan pengalaman digital yang baru kepada pencari kerja dalam menelusuri fitur-fitur perusahaan yang menekankan pada interaksi, praktis dan efektif. Melalui kanal elektronik diharapkan dapat memberikan gambaran bagi pencari kerja mengenai lingkungan kerja, budaya, ragam kegiatan dan prestasi karyawan sebagai poin menarik untuk menjadi bagian dari Perusahaan.

KEBIJAKAN KESETARAAN

Bank berkeyakinan bahwa adanya kesetaraan dalam pengembangan SDM di lingkungan bank sangatlah penting. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan SDM. Manajemen menilai model pengembangan yang mengikuti dan mengapreasisi prinsip kesetaraan ini akan menumbuhkan semangat dalam bekerja dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Terkait dengan budaya kerja dari sisi pengembangan SDM, Bank memberikan pelatihan-pelatihan dengan prinsip kesetaraan antara satu karyawan dengan karyawan lainnya yang dibuktikan dengan adanya kewajiban pada karyawan untuk memenuhi minimum jam pelatihan yang diselenggarakan oleh Direktorat Sumber Daya Manusia.

Selain itu, Direktorat Sumber Daya Manusia juga sudah melakukan identifikasi karyawan bertalenta sehingga terciptanya suatu proses pembinaan jangka panjang.

Perusahaan juga memberi kesempatan kepada setiap karyawan untuk mengikuti program-program pelatihan dan pengembangan dengan harapan agar setiap karyawan mengembangkan potensinya (technical skill maupun soft skill).

4. Salary and performance, namely organizing socialization of performance and remuneration management for all leaders and also addressing to all leaders and managers to discuss employees’ performance and development every two months. This will be in addition to KPI arrangement policies that have been implemented since early 2014.

5. Technology, namely continuous communication and employees awareness improvements on the excel of the new core banking system. At the same time the Bank also ensures that new features can support employees to do their jobsbetter and improve the Bank’s productivity and ability to launch new competitive products and services.

RECRUITMENT

Recruitment is the first step in building qualified humanresources in achieving business targets set by Bank. In this recruitment process, the Bank performs selection process through a variety of channels under the qualifications which are set to get the best people.

In the recruitment process, in addition to doing the selection of technical qualifications and standards of conduct, in 2015 the Bank also utilizes electronic channels on social mediaplatforms such as LinkedIn to find out the track records of the potential employees.

These electronic channels are expected to reach the wider and bigger market and community, so that in turn assist the HR Recruitment team to obtain (and manage) talent pools that more precisely match the needs of the organization. Inaddition, the use of these channels provides a new digital experience to job seekers in tracing companies features that emphasize practical and effective interactions. The electronic channels are expected to provide overviews for job seekers regarding work environment, culture, various activities, and employees’ achievements as points of interest to be part of the Bank.

EqUALITY POLICY

Bank believes that HR development equality in the Bankenvironment is very important. Every employee has equalopportunities in human resources development. Themanagement assesses the development model that adopts and appreciates this equality principle will foster spirits in work and result in high productivity.

Related to the work culture in terms of human resourcedevelopment, the Bank provides trainings under equalityprinciple between an employee and other employees asevidenced by the existence of employees’ obligations to meet the minimum hours of trainings organized by the Directorate of Human Resources.

In addition, the Directorate of Human Resources has also been identifying talented employees and thus creating a long-term development process.

The Bank also offers an opportunity for every employee toattend training and development programs with theexpectation that all employees develop their potentials(technical and soft skills).

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 129

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

KEBIJAKAN REMUNERASI

Bank berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan penyelarasan antara prestasi kerja dengan remunerasi. Setelah melakukan penentuan tingkat jabatan dan program standardisasi kompetensi pada tahun 2014, Bank melanjutkan tinjauan terhadap kebijakan remunerasi pada tahun 2015. Program ini bertujuan mengatur kompensasi dan manfaat bagi karyawan sehingga sistem remunerasi yang kompetitif dapat dibentuk dan dikelola dari waktu ke waktu.

Oleh karena itu, Bank menerapkan berbagai program dan kebijakan Remunerasi sesuai kerangka kerja Remunerasi sebagai berikut:

1. Kinerja dan cadangan keuangan seperti tercantum dalam peraturan dan perundangan yang berlaku;

2. Kinerja Bank dan Individu;

3. Kelayakan, dibandingkan dengan peer group;

4. Benchmark dan kompetisi di pasar (industri perbankan);

5. Tujuan dan strategi Bank jangka panjang.

Bank telah menerapkan remunerasi berbasis kinerja yang memberikan kesempatan agar organisasi dan karyawan mampu memiliki kinerja tinggi. Remunerasi didasarkan pada hasil kinerja individu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sesuai peran dan tanggung jawab individu, melalui penilaian terhadap pencapaian KPI secara berkala.

Tujuan utama dari program Remunerasi adalah untuk menunjang kesejahteraan karyawan, memberikan apresiasi terhadap karyawan berkinerja tinggi, dan mempertahankan loyalitas karyawan dengan tetap memperhatikan kepentingan dan kelanjutan Bank.

Selain itu, bank menyadari bahwa manfaat fasilitas kesehatan karyawan dan keluarga adalah yang paling utama. Oleh karena itu, bank telah menyediakan manfaat paket kesehatan untuk karyawan dan keluarga intinya, sebagai bagian dari remunerasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Bank sangat berkomitmen terhadap peningkatan manfaat paket kesehatan karyawan dan secara kontinyu melakukan peninjauan dan penyesuaian terkait manfaat paket kesehatan karyawan dan keluarga intinya.

Terkait dengan manfaat paket kesehatan karyawan, efektif per tanggal 1 Juli 2015, Direktorat Sumber Daya Manusia telah melakukan kerja sama dengan penyedia jasa asuransi yang baru. Seiring dengan adanya perubahan penyedia jasa asuransi ini, Direktorat Sumber Daya Manusia melakukan peningkatan layanan dari sisi persyaratan dan proses pengobatan untuk manfaat rawat jalan dan manfaat kelahiran, seperti peningkatan inner limit yang sebelumnya dari 3 Plans menjadi 5 Plans. Selain itu, bank juga meningkatkan limit untuk layanan kamar, baik untuk karyawan, Direksi, maupun Dewan Komisaris. Di samping itu, bank juga meningkatkan layanan yang terkait dengan biaya-biaya lainnya di rumah sakit.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN RENCANA SUKSESI

Bank berkomitmen mematuhi ketentuan hukum dan peraturan guna mencapai tujuan bisnisnya. Untuk alasan ini, Bank memperkenalkan serangkaian inisiatif untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui Strategic Workforce Planning (SWP).

REMUNERATION POLICY

Bank is committed to improve employees’competencies and the alignment between job performance andremuneration. After determining the position levels and organizingcompetency standardization program in 2014, theBank continues reviewing the remuneration policy in 2015. This program aims to set up compensations and benefits for the employees so that competitive remuneration systems can be established and managed over time.

Therefore, the Bank implements a variety of programs and policies within the framework of the remuneration as follows:

1. Performance and financial reserves as stated by the appli-cable laws and regulations;

2. Bank and individual performances;3. Fairness, compared with the peer groups;

4. Benchmark and competition in the market (banking industry);5. Bank’s long-term objectives and strategies.

The Bank has implemented performance-basedremunerations which provide an opportunity for organizationsand employees to be able to have high performances.Remunerations are based on individual performanceresults, both in terms of quality and quantity, inaccordance with individual roles and responsibilities, and through the assessment of the periodical KPI achievements.

The main objectives of the Remuneration program are to support the employees’ welfares, provide appreciations to high-performing employees, and maintain employees’loyalty by taking into account the Bank’s interests andbusiness continuity.

In addition, the Bank realizes that the health benefitfacilities for employees and their families are most important.Therefore, the bank has provided a package of health benefits for employees and their immediate family members, as part of the remuneration package provided by the Bank. The Bank is highly committed to the improvement of employees health benefits package and continuously reviews and adjusts itaccordingly.

Related to the employees health benefits package, effective on July 1, 2015, the Directorate of Human Resources has been working with a new insurance provider. Along with the change in insurance provider, the Directorate of Human Resources will upgrade the services in terms of the requirements andprocesses for the treatment of outpatient and birth benefits, such as increasing the inner limit which previously 3 Plans into 5 Plans. In addition, the Bank also increases the limit for room service, all for the employees, the Board of Directors, and the Board of Commissioners. In addition, the Bank also improves services related to other hospital costs.

ORGANIzATION DEVELOPMENT POLICY AND SUCCESSION PLAN

Bank is committed to comply with the applicable laws and regulations in order to achieve its business objectives. For this reason, the Bank introduces a series of initiatives to improve organizational performance through the Strategic Workforce Planning (SWP).

130 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Melalui mekanisme ini, tercapai standarisasi penamaan posisi dan jabatan sesuai Global Grading System, struktur gaji, standar kompetensi, serta standarisasi organisasi dan posisi.

Melalui standarisasi ini, bank berupaya menciptakan lingkungan kerja terstruktur yang memberi kejelasan kepada karyawan terkait dengan peran, wewenang, tanggung jawab dan struktur kerja. Selain itu, standarisasi bertujuan menciptakan harmoni di semua tingkatan dan fungsi. Standar manajemen organisasi akan mempermudah Bank dalam proses perumusan kebijakan dan regulasi serta dalam menetapkan arah pengembangan bisnis.

Standarisasi juga menjadi hal penting bagi Direktorat Sumber Daya Manusia dalam mempersiapkan suksesi atas berbagai posisi strategis, khususnya posisi manajemen menengah dan atas. Direktorat Sumber Daya Manusia menilai dan mengidentifikasi mekanisme terbaik dalam penentuan posisi, talenta, seleksi, kriteria, persyaratan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, lingkup pekerjaan, dan lain-lain. Perencanaan suksesi harus sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan serta kepatuhan Sumber Daya Manusia bank.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Program pelatihan dan pengembangan yang diberikan kepada karyawan telah dirancang sesuai dengan Training Need Analysis (TNA) dan Gap Analysis untuk mengidentifikasi kebutuhan yang disyaratkan dan wajib dipenuhi Bank. Sepanjang tahun 2015, Direktorat Sumber Daya Manusia telah menyelenggarakan 132.632 jam pelatihan yang diikuti oleh 19.133 peserta (rata-rata 62 jam/staff). Angka ini merefleksikan komitmen Bank dalam kepatuhan atas peraturan Bank Sentral.

Untuk tahun 2015, program pelatihan dan pengembangan yang dijalankan oleh bank, dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori sebagai berikut:

1. KETERAMPILAN TEKNIS

Program pelatihan keterampilan teknis bertujuan untuk mengembangkan kompetensi teknis, termasuk pengetahuan dan keterampilan yang di antaranya meliputi: pelaporan bank, kredit/tresuri, manajemen risiko, sosialisasi peraturan perbankan, audit, teknologi informasi, manajemen umum, manajemen perbankan, dan program keterampilan teknis lainnya, termasuk pelatihan Core Banking System yang baru serta pengetahuan umum perbankan.

Untuk mendukung strategi Bank, karyawan juga dibekali dengan pelatihan yang berkaitan dengan produktivitas agar efisiensi proses operasional Bank dapat terus ditingkatkan. Terkait dengan hal ini, Bank bekerja sama dengan CBA Group untuk melakukan program alih kapabilitas agar mempercepat proses pengembangan kapabilitas dana kapasitas sumber daya Bank.

Bank juga memberikan pelatihan wajib untuk mematuhi Good Corporate Governance yang diamanatkan oleh Regulator dan kode etik Perusahaan. Pelatihan wajib mencakup Anti Pencucian Uang/Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT), Peraturan Perusahaan, Kode Etik dan Kesadaran Risiko, Sertifikasi Manajemen Risiko, Sertifikasi Bancassurance dan Sertifikasi Reksa Dana. Dalam hal ini bank bekerja sama dengan institusi lokal di bidang pendidikan dan sertifikasi, seperti Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Bankers Association for Risk Management (BARA), dan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP).

Through this mechanism, the Bank achieves the appropriate jobs and positions naming standardization in accordance with Global Grading System, salary structures, competencystandards, organization standards, and position standards.

Through this standardization, the bank seeks to create astructured work environment that gives clarity to employees associated with the roles, authorities, responsibilities and work structures. In addition, standardization aims to create a harmony at all levels and functions. Organization management standards will facilitate the Bank in the policy and regulation formulation process as well as in determining the businessdevelopment direction.

Standardization is also important for the Directorate of Human Resources in preparing the succession of various strategicpositions, especially the middle and upper managementpositions. The Directorate of Human Resources assesses and identifies the best mechanisms in determining positions,talents, selections, criteria, requirements, duties andresponsibilities, authorities, scopes of work, and others.Succession planning shall be in accordance with themanpower law and Bank’s Human Resources compliance.

TRAINING AND DEVELOPMENT

Training and development programs provided to employees have been designed in accordance with the Training Need Analysis (TNA) and Gap Analysis to identify the needs that are required and must be complied by the Bank. Throughout 2015, the Directorate of Human Resources organized 132,632 hours of training attended by 19,133 participants (on average 62 hours/staff). This figure reflects the Bank’s commitment to comply with the Central Bank regulations.

For 2015, training and development programs organized by the Bank, can be grouped into two categories as follows:

1. TECHNICAL SKILLS

Technical skills training program aims to developtechnical competence, including knowledge and skills whichinclude: banks reporting, credit/treasury, risk management,banking regulations socialization, audit, information technology,general management, banking management programs, and other technical skills, including new Core Banking System as well as banking general knowledge trainings.

To support the Bank’s strategy, employees are alsoprovided with trainings related to productivity so that the Bank’soperational process efficiency can be improved. Related to this, the Bank in cooperation with the CBA Group performs transfer of capabilities program to speed up the Bank’shuman resources capacity and capability developmentprocess.

The Bank also provides mandatory trainings to comply with good corporate governance mandated by the Regulators and the Company’s codes of conduct. The trainings includeAnti-Money Laundering/Combating the Financing ofTerrorism (AML/CFT), Company Rules, Codes ofConduct and Risk Awareness, Risk Management Certification,Bancassurance Certification, and Mutual Funds Certification.In this case the Bank collaborates with education andcertification local institutions such as the IndonesianBanking Development Institute (IBDI), Bankers Association for Risk Management (BARA), and the Banking ProfessionCertification Institute (BPCI).

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 131

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2. SOFT SKILLS

Program pelatihan soft skills bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan kemampuan people capability guna meningkatkan kinerja karyawan. Pelatihan tersebut mencakup analisa masalah dan pengambilan keputusan, keterampilan hubungan pelanggan, kepemimpinan, keterampilan presentasi dan berkomunikasi serta program-program soft skills lainnya mencakup berbagai kebutuhan untuk level yang berbeda-beda. Program ini disebut People Capability Learning Series (PCLS).

Dalam realisasinya, beberapa pelatihan terkait dengan pengembangan sumber daya manusia yang sudah dijalankan sepanjang tahun 2015 adalah:

Kategori Bank Indonesia BI Category

Peserta Jumlah HariParticipants Mandays

Soft SkillAnalisa Masalah Dan Pengambilan Keputusan Problems Solving And Decision Making

12 36

Soft Skill-Customer Relationship Skill 3.184 3.308Soft SkillLainnya-Others 499 634

Soft Skill-Leadership 336 753Soft SkillTeknik Presentasi & KomunikasiCommunication & Presentation Skills

1.134 1.176

Soft Skill 5.165 5.907Technical SkillAudit-Audit 43 84

Technical SkillLainnya-Others 7.590 9.143

Technical SkilManajemen Perbankan-Banking Management 3.188 6.112

Technical SkillManajemen Risiko-Risk Management 1.232 1.436

Technical SkillManajemen Umum-General Management 290 349

Technical SkillPelaporan Bank-Banking Reporting 1 2

Technical SkillPerkreditan/Treasury-Credit/Treasury 200 327

Technical SkillSosialisasi Ketentuan PerbankanBanking Regulations Socialization

1.139 1.926

Technical SkillTeknologi Informasi-Information Technology 285 593

Technical Skill 13.968 19.972GRAND TOTAL 19.133 25.879

2. SOFT SKILLS

Soft skills training program aims to develop leadership skills and people capabilities in order to improve employees’performance. This includes problem analysis anddecision-making, customer relation, leadership, presentation and communication, and other soft skills including a variety of needs for different levels. The program is called the People Capability Learning Series (PCLS).

The realization of trainings related to human resources devel-opment throughout 2015 are as follows:

132 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Untuk pelatihan mandatory di industri perbankan, sesuai dengan kewajiban dari regulator, materi pelatihan yang sudah dijalankan adalah sebagai berikut:

No. Modul1 General Overview + Company Profile-General Overview + Company Profile2 HR Awareness: Company Regulation & Compensation Benefit

HR Awareness: Company Regulation & Compensation Benefit3 Compliance Awareness-Compliance Awareness4 Code of Conduct-Code of Conduct5 Anti-Bribery and Corruption (ABC)-Anti-Bribery and Corruption (ABC)6 Anti-Money Laundering (AML)-Anti-Money Laundering (AML)7 Sanction-Sanction8 Business Continuity Management (BCM) Awareness

Business Continuity Management (BCM) Awareness9 Security and Safety Awareness-Security and Safety Awareness10 Risk Awareness-Risk Awareness11 Fraud Awareness-Fraud Awareness12 IT Awareness-IT Awareness13 Service Awareness: Customer Care and Complaint Handling

Service Awareness: Customer Care and Complaint Handling14 Productivity Awareness: Productivity Habits-Productivity Awareness: Productivity Habits

SERTIFIKASI WAJIB

Untuk sertifikasi yang diwajibkan oleh regulator, secara berkesinambungan Bank sudah menjalankan:

•SertifikasiManajemenRisiko

•SertifikasiBancassurance

•SertifikasiMutualFund

Biaya Pengembangan dan Pelatihan

Sepanjang tahun 2015, sebagai wujud komitmen Bank terhadap pengembangan sumber daya manusia, manajemen telah mengalokasikan secara khusus anggarannya. Sampai dengan akhir tahun 2015, rasio pelatihan Bank adalah 3,84% dari biaya tenaga kerja atau sekitar 22 miliar rupiah. Dana tersebut dimanfaatkan oleh 19.133 peserta pelatihan untuk 132.632 jam pelatihan.

Perbandingan jumlah biaya pelatihan, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia yang dikeluarkan perusahaan antara tahun 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut:

TahunYear

Soft Skill Soft Skill

Keterampilan TeknisTechnical Skills

Jumlah Biaya Pelatihan

Total training Expenses

Rasio PelatihanTraining ratio

2015 29% 71% 22.454.516.345 3,84%

2014 38% 62% 24.665.199.508 4,35%

MANDATORY CERTIFICATIONS

For those certifications as required by the regulators, on an ongoing basis the Bank has already performed:

•RiskManagementCertification,

•BancassuranceCertification,

•MutualFundCertification.

TRAINING AND DEVELOPMENT ExPENSES

Throughout 2015, as the Bank’s commitment to thedevelopment of human resources, the management allocates a special budget. As of the end of 2015, the Bank’s training ratio is 3.84% of the manpower expenses, or about 22 billion rupiah. The funds are used by 19,133 participants for 132, 632 training hours.

The composition of training, education, and human resources development expenses incurred by the Bank in 2014 and 2015 are as follows:

For mandatory trainings in banking industry, in accordance with the obligations determined by the regulators, trainingmaterials which have been provided are as follows:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 133

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

MANAJEMEN KINERJA

Pendekatan yang digunakan dalam proses penilaian kinerja karyawan telah dijelaskan dan dilaksanakan untuk menjadi panduan bagi pencapaian kinerja dan produktivitas karyawan. Proses pengukuran menjadi tanggung jawab manajer dan karyawan yang dimulai dari tahap perencanaan hingga proses penilaian kinerja.

Visi dan nilai-nilai bank tertuang dalam Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan pada tahun 2015. Masing-masing KPI karyawan telah selaras dengan strategi perusahaan. Dalam pelaksanaannya dari tahun ke tahun, seluruh karyawan dievaluasi berdasarkan 2 komponen, yaitu hasil bisnis bank (business outcomes) dan kapabilitas individu (people capability).

Kerangka kerja manajemen kinerja bertujuan mendorong pencapaian yang terukur dan berkelanjutan atas prioritas strategis Bank serta memberikan nilai bagi pemegang saham melalui upaya individu dan tim yang terfokus.

PENUNJANG KINERJA

Manajemen Bank yakin bahwa sistem informasi sumber daya manusia merupakan salah satu kunci untuk mengembangkan kemampuan dalam rangka mendukung strategi bisnis Bank. Sistem informasi sumber daya manusia tersebut diharapkan secara signifikan mampu meningkatkan akurasi dalam pengelolaan informasi sumber daya manusia, memastikan kepatuhan terhadap tata kelola perusahaan yang baik, serta membantu kegiatan pelaporan kepada regulator dan lembaga pemerintah.

Pada tahun 2015, Bank telah menyelesaikan dan mengimplementasikan tahap pertama dan tahap kedua Proyek Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Human Resources Information System/HRIS) yang menggunakan aplikasi lokal dengan mencakup modul database karyawan, modul pengajuan transaksi pelatihan dalam jaringan (online training request), modul pelatihan, modul perekrutan dalam jaringan (online recruitment), modul informasi karyawan, modul pengembangan organisasi, serta modul manajemen talenta.

Implementasi tersebut belum mencakup keseluruhan modul HR dan belum menyediakan akses untuk seluruh karyawan Bank karena fungsi utama dari sistem tersebut adalah untuk penyimpanan data (data repository) yang akan digunakan pada saat proses migrasi data karyawan dari HRIS lokal ke sistem global.

Dengan dukungan sistem global tersebut, solusi sistem yang terintegrasi dianggap paling menguntungkan Bank, baik dari sisi finansial maupun nonfinansial, terutama dalam hal fungsi dan kapabilitas sistem yang dapat disesuaikan dengan kebutuhkan lokal yang spesifik, alur kerja sistem yang lebih terstruktur, serta teknologi dan infrastruktur yang tepat guna sesuai dengan kebutuhan Bank.

Inisiatif ini mengarah pada fasilitas data dan informasi yang lebih akurat bagi sumber daya manusia yang ada. Data dan informasi akan membantu Bank dalam membuat keputusan penting dan menerapkan strategi serta Good Corporate Governance (GCG).

Hal itu merupakan bagian dari komitmen Bank untuk meningkatkan pelayanan, memastikan kepatuhan pada persyaratan dan proses unggul GCG, memastikan kepatuhan pada persyaratan pelaporan kepada regulator dan pemerintah, serta mendukung pertumbuhan bisnis dari perspektif

PERFORMANCE MANAGEMENT

The approach used in the performance appraisal process has been described and implemented as the guidelines for theemployees productivity and performance achievement. The measuring process is the responsibility of managers andemployees which is started from the planning phase up to the performance appraisal process.

Bank’s vision and values are contained in the Key Performance Indicator (KPI) established in 2015. Each employee’s KPI has been aligned with the Bank’s strategy. In its implementation from year to year, all employees are appraised based on twocomponents, namely business outcomes and peoplecapabilities.

Performance management framework aims at encouragingthe achievement of measurable and sustainable Bank’sstrategic priorities and delivering value to the shareholders through the efforts of individuals and focused teams.

PERFORMANCE SUPPORTS

Bank’s management believes that human resourcesinformation system is one of the keys to develop the ability to support the Bank’s business strategy. Human resourcesinformation system is expected to significantly improve theaccuracy in the management of human resources information,ensure compliance with good corporate governance, andassist the reporting to the regulators and governmentagencies.

In 2015, the Bank completed and implemented the first and second phases of the Human Resources Information System/HRIS) Project that uses a local application covering employees database, online training request, training, online recruitment, employees information, organizations development, and talent management modules.

The implementation has not covered the whole HR modules and has not provided access to all Bank’s employees as the main function of the system is for data repository to be used during employees data migration process from local HRIS to the global system.

With the support of the global system, the integrated solution system is considered to be the most profitable system for the Bank, both from financial and nonfinancial aspects, especiallyin terms of system functions and capabilities that can betailored to the specifics local needs, the more structuredworkflow system, and the appropriate technology andinfrastructure in accordance with the Bank’s needs.

This initiative leads to the more accurate information and data facility for the existing human resources. The accurate data and information will assist the Bank in making importantdecisions, implementing strategies, and complying with Good Corporate Governance (GCG) principles.

It is part of the Bank’s commitments to improve services,ensure compliance with good corporate governancerequirements and superior process, ensure compliance with reporting requirements to regulators and governments, andsupport business growth from the perspective of humanexcellence

134 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

keunggulan manusia dan sumber daya manusia. Bank percaya bahwa Sistem Informasi sumber daya manusia menjadi salah satu kunci dalam mengembangkan kapabilitas untuk mendukung strategi bisnis Bank dan membantu manajemen, line managers, dan karyawan secara keseluruhan terkait dengan transaksi dan pencatatan sumber daya manusia.

RENCANA PENGEMBANGAN SDM 2016

Untuk tahun 2016, Bank akan tetap melakukan serangkaian inisiatif untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui Strategic Workforce Planning (SWP). Melalui mekanisme ini, diharapkan tercipta standarisasi penamaan posisi dan jabatan sesuai Global Grading System, struktur gaji, standar kompetensi, standarisasi organisasi dan posisi.

Melalui standarisasi ini, Bank berupaya menciptakan lingkun-gan kerja yang lebih terstruktur, yang memberikan kejelasan kepada karyawan terkait peran, wewenang, dan tanggung jawab, serta struktur kerja. Selain itu, standarisasi juga bertu-juan menciptakan keharmonisan di semua tingkatan dan fung-si. Standar manajemen organisasi akan mempermudah bank dalam proses perumusan kebijakan dan regulasi serta dalam menetapkan arah pengembangan bisnis.

Standarisasi juga menjadi hal penting bagi Direktorat Sumber Daya Manusia dalam mempersiapkan suksesi untuk berbagai posisi strategis, khususnya posisi manajemen menengah dan atas. Direktorat Sumber Daya Manusia menilai dan mengidentifikasi mekanisme terbaik dalam penentuan posisi, talenta, seleksi, kriteria, persyaratan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, lingkup pekerjaan, dan lain-lain. Perencanaan suksesi harus sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan serta kepatuhan sumber daya manusia Bank.

DEMOGRAFI SDM 20152015 HR DEMOGRAPHY

Jumlah karyawan dalam 10 tahun terakhirNumber of employees for the last 10 years:

Jumlah KaryawanTotal Employee

624 1796 2129510 1733 21482043111 1504 238683 1463

0

10

50

100

200

250

2007 2011 20132006 2010 201520122002 2009 20142001 2008

and human resources. The Bank believes that the humanresources information system is a key in developing thecapability to support the Bank’s business strategy andassist the management, line managers, and all employeesassociated with the human resources transactions andrecords.

2016 HR DEVELOPMENT PLAN

For 2016, Bank will continue to take a series of initiatives to improve organizational performance through the Strategic Workforce Planning (SWP). This mechanism is expected to create jobs and positions naming standardization according to Global Grading System, salary structures, competencystandards, organization standards, and position standards.

Through this standardization, the Bank seeks to create a more structured work environment, which provides clarity to employees related to the roles, authorities, responsibilities, and work structures. In addition, standardization also aims to create a harmony at all levels and functions. Organization management standards will facilitate the Bank in formulating regulations and policies process and determining business development direction.

Standardization is also important for the Directorate ofHuman Resources in preparing the succession for a variety ofstrategic positions, especially the middle and uppermanagement positions. The Directorate of HumanResources will assess and identify the best mechanisms indetermining positions, talents, selection criteria, requirements, duties and responsibilities, authorities, scopes of work, and others. Succession planning shall be in accordance with the man power law and Bank’s human resources compliance.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 135

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan direktorat dalam tiga tahun terakhirComposition of employees by directorate for the last three years

DirektoratDirectorate 2015 2014 2013

Hukum dan KepatuhanCompliance and Legal

27 29 26

Keuangan & BPRFinance & BPR

81 79 79

Global MarketsGlobal Markets

43 42 39

Pengembangan HRHR Development

39 43 35

Graduate Development Program (GDP)Graduate Development Program (GDP)

23 23 19

Audit Internal Internal Audit

19 20 18

Operasi & Teknologi InformasiOperations & Information Technology

419 401 347

Direktur UtamaPresident Director

10 11 11

Retail & Wholesale BankingRetail & Wholesale Banking

1397 1651 1477

Manajemen RisikoRisk Management

90 87 78

JumlahTotal

2148 2386 2129

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan level jabatan dalam tiga tahun terakhirComposition of employees by position levels for the last three years

Level Perusahaan Corporate Level 2015 2014 2013

Kontrak Contract 86 133 131

Staf Staff 71 77 79

KaryawanOfficer 652 747 646

Asisten Manajer Assistant Manager 642 720 662

Manager 232 255 208

Senior ManajerSenior Manager 168 150 129

Asisten Vice PresidentAssistant Vice President 129 135 126

Vice PresidentVice President 81 77 60

Senior Vice PresidentSenior Vice President 70 73 66

Executive Vice President Executive Vice President 9 10 14

Chief Chief 4 4 2

DirekturDirector 4 5 6

Jumlah TotalGrand Total 2148 2386 2129

136 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan masa kerja dalam tiga tahun terakhirComposition of employees by years of service for the last three years

Masa BekerjaYear of Service 2015 2014 2013

<2 730 939 841

2-<4 486 546 528

4-<6 338 318 257

6-<8 176 185 145

8-<10 111 131 115

10-<12 99 63 51

12-<15 65 73 59

>15 143 131 133

Jumlah Total Grand Total 2148 2386 2129

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan usia dalam tiga tahun terakhirComposition of employees by age for the last three years

UsiaAge 2015 2014 2013

<24 56 107 75

24-29 689 833 747

30-34 602 670 600

35-39 340 317 278

40-44 222 235 236

45-49 160 156 141

50-54 71 62 46

>55 8 6 6

Jumlah TotalGrand Total 2148 2386 2129

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan pendidikan dalam 3 tahun terkahirComposition of employees by education for the last 3 years:

PedidikanEducation 2015 2014 2013

≤ Highschool 97 114 119

Diploma 137 158 125

Bachelor 1780 1976 1776

Master Degree 133 137 109

Doctor 1 1 0

Jumlah TotalGrand Total 2148 2386 2129

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 137

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Kompsisi jumlah karyawan berdasarkan gender/jenis kelamin dalam tiga tahun terakhirComposition of employees by gender for the last three years

Gender 2015 2014 2013

Female 1189 1322 1191

Male 959 1064 938

Grand Total 2148 2386 2129

Komposisi jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian dalam tiga tahun terakhirComposition of employees by employment status for the last tiga years

Status KepegawaianEmployment Status

2015 2014 2013

Local Expat Local Expat Local Expat

TetapPermanent 2061 1 2250 3 1994 4

Tidak TetapNon-Permanent 86 0 133 0 131 0

JumlahTotal 2148 2386 2129

138 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Keberadaan fungsi Operasi dan Teknologi Informasi (TI) sangatlah penting bagi Commonwealth Bank, mengingat bisnis Bank yang bergerak di bidang jasa keuangan perbankan yang selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kemudahan layanan bagi nasabah. Karena itulah, Bank senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas dan pengawasan seluruh proses operasi serta mengembangkan metode yang tepat untuk mengidentifikasi risiko dan menerapkan pengendalian internal yang memadai.

Kemajuan Teknologi Informasi terkini menjadi salah satu aspek positif yang diserap oleh Commonwealth Bank agar mampu menghadirkan kegiatan operasional yang lebih aman, nyaman, cepat dan efisien. Pengembangan teknologi terkini senantiasa disesuaikan dengan strategi bisnis Bank yang diharapkan dapat menjawab tantangan nasabah yang semakin kompleks dan pada saat yang sama mampu meningkatkan efisiensi operasional, mempermudah pemantauan serta mempercepat aktivitas manajemen risiko.

TRANSFORMASI BERKELANJUTAN

Komitmen Commonwealth Bank terhadap pengembangan Teknologi Informasi ditunjukkan dengan mengembangkan sistem core banking baru yaitu COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service). Pengembangan COMPASS merupakan pencapaian penting Bank pada tahun 2015. Dikerjakan selama 22 bulan dan dibantu oleh 350 orang tim, sistem COMPASS mulai diterapkan pada 4 Mei 2015.

Selain perubahan pada core banking, Bank juga meningkatkan kapasitas dan kapabilitas data capture dan analysis tools, dengan menciptakan data warehouse baru. Sebagai bagian dari transformasi itu, Bank juga menerapkan sistem regulatory reporting, internet banking dan mobile banking baru. Transformasi

The existence of Operations and Information Technology (IT) function is very important for Commonwealth Bank, taking into account the Bank’s business in financial services that always implement prudential principle and provide conveniences to customers. Therefore, the Bank strives to improve the quality and control of the entire operation process, as well as develop appropriate methods to identify risks and implement adequate internal control.

The latest Information Technology progress is one of the positive aspects being absorbed by Commonwealth Bank to be able to present more secured, convenient, fast, and efficient operations. Current technological development is always adjusted to the Bank’s business strategy which is expected to address the increasingly complex customers’ challenges, at the same time improve operational efficiency, and simplify as well as accelerate risk management activities monitoring.

OpERATIONS & TEKNOLOGI INFORMASIOpERATIONS & TECHNOLOGY INFORMATION

Sepanjang tahun 2015, Commonwealth Bank mengembangkan inovasi-inovasi baru dengan varian fitur beragam yang secara langsung menguntungkan dan memberikan kepuasan bagi nasabah dan karyawan Bank.

Throughout 2015, Commonwealth Bank developed new innovations with a variety of feature variants of direct benefits and satisfactions to the Bank’s customers and employees.

SUSTAINABLE TRANSFORMATION

Commonwealth Bank’s commitment to the development of Information Technology is indicated by the development of new core banking system, namely COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service). The development of COMPASS is an important achievement of the Bank in 2015. Processed for 22 months and handled by a team of 350 persons, COMPASS system is implemented on May 4, 2015.

In addition to the change in core banking system, the Bank also increases the capacity and capability of data capture and analysis tools, to create a new data warehouse. As part of the transformation, the Bank also introduces a new system forregulatory reporting, internet banking, and mobile banking.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 139

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

sistem teknologi informasi berkelanjutan secara besar-besaran itu dilakukan untuk menghadirkan sistem yang lebih nyaman, handal dan mudah diakses sehingga memberi layanan terbaik serta mempermudah nasabah dalam bertransaksi.

Tidak hanya itu, penerapan COMPASS memungkinkan pengalaman bertransaksi yang lebih cepat, menarik dan kompetitif. COMPASS mendukung Bank meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional, serta memberi ruang lebih luas bagi Bank untuk bertumbuh. Sistem baru ini juga membantu tim frontline Bank agar lebih fokus pada penjualan dan layanan nasabah.

Perubahan sistem core banking Bank dalam COMPASS mendorong restrukturisasi organisasi agar sejalan dengan arah pengembangan bisnis Bank. Perubahan dilakukan bertujuan meningkatkan servis dan pelayanan kepada nasabah yang pada akhirnya mampu mempercepat laju bisnis dan efisiensi yang mampu mendorong produktivitas karyawan. Berbagai perampingan dilakukan di beberapa fungsi dimaksudkan untuk memotong mata rantai administrasi demi mempercepat koordinasi kerja dan verifikasi data nasabah.

Evaluasi struktur organisasi merupakan tindak lanjut dari review terhadap proses bisnis yang dilakukan sebelumnya. Penerapan COMPASS ditujukan untuk memacu produktivitas serta mempercepat perbaikan di seluruh aspek operasional Bank. Dengan pemberlakuan sistem COMPASS, semua proses verfikasi data nasabah ditangani oleh petugas terdepan (frontliner). Dengan sistem COMPASS, petugas back office yang terlibat dalam verifikasi dan assessment data telah diminimalkan hingga 23%. Dengan demikian, permohonan pembukaan deposito atau akun rekening, misalnya, menjadi lebih cepat.

Keseluruhan penilaian proses kerja di Commonwealth Bank dilakukan oleh fungsi Business Process Engineering (BPE) dan Organization Change Management (OCM) yang bertugas mengawasi bekerlangsungan proses sistem untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan servis terbaik kepada nasabah.

Di bidang operasional, Bank senantiasa berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan dukungan terhadap kelangsungan bisnis, antara lain melalui peningkatan budaya pemantauan risiko-risiko operasional dan memastikan proses-proses operasional berjalan secara efisien melalui peningkatan produktivitas kerja karyawan dan penyederhanaan proses.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyederhanaan proses dan struktur Hub Operasi melalui sentralisasi beberapa unit back office dibeberapa kota besar yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan SDM di divisi operasional guna meningkatkan pengendalian risiko operasional dan mengantisipasi pertumbuhan bisnis ke depan.

Untuk membantu pencapaian target bisnis dan optimalisasi struktur biaya, Bank senantiasa berfokus pada peningkatan produktivitas yang menitikberatkan pada upaya identifikasi dan eliminasi proses-proses internal yang kurang memiliki nilai tambah guna meningkatkan kualitas pelayanan nasabah, meningkatkan pendapatan dan memperbaiki efisiensi biaya.

The large scale sustainable information technology system transformation is made to present more convenient, reliable, and easily accessible system so as to provide the best services and facilitate customers’ transactions.

Not only that, the application of COMPASS allows attractive, competitive,and faster transaction experiences. COMPASS supports the Bank to improve productivity and efficiency of its operation, and provide more space to grow. The new system also helps the Bank’s frontline team to better focus on sales and customer service.

Changes of the Bank’s core banking system in COMPASS encourage restructuring of the organization in line with the Bank’s business development direction. Changes made are aimed at improving services to customers, which in turn able to accelerate the pace of business, efficiency, and employees’ productivity. Various downsizings are done in several functions intended to cut the chain of administration in order to accelerate work coordination and customer data verification.

Organization structure evaluation is the follow up of business processes review carried out previously. COMPASS application is intended to boost productivity and accelerate improvements in all aspects of Bank’s operations. By the implementation of COMPASS system, all customer data verification process is handled by front-liners. With COMPASS system, back office staff’s involvement in data verification and assessment are minimized to 23%. Then, current or deposit accounts opening, for example, is faster.

Overall work processes assessment in PT BankCommonwealth is conducted by Business Process Engineering (BPE) and Organization Change Management (OCM) functions which oversee system processes sustainability to improve service quality and provide the best services to customers.

In operational aspect, the Bank always strives to improve services and supports business continuity, among others by promoting operational risk monitoring culture and ensuring that operational processes run efficiently through employees’ productivity improvements and processes streamlining.

One of the efforts is the simplification of processes and operation hub structures through the centralization of back office units of several major cities that aims to optimize the utilization of human resources in operational division to improve operational risk control and anticipate future business growth.

To help achieve business objectives and cost structure optimization, the Bank continues to focus on productivity improvement efforts that emphasize on the identification and elimination of internal processes which have less-added value to improve customer service quality, revenues, and cost efficiency.

140 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas telah ditempuh oleh Bank, antara lain melalui program-program berikut:

• Meningkatkan kapabilitas dan perilaku produktif(4 productivity habit, pelatihan fundamental produktivitas, akreditasi Bronze, dan sertifikasi greenbelt six sigma)

• Komunikasidankultur (forumproduktifitas,buletin,pesanberkala dari Presiden Direktur terkait produktivitas)

• Memberikanhasildannilaibagikonsumen(melaluibeberapaproyek produktivitas seperti proyek productivity dan proses improvement di bisnis SME dan Risk Management)

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

Dalam menerapkan tata kelola TI yang tepat, Bank selalu memerhatikan dan mematuhi ketentuan yang dibuat oleh regulator, serta ketentuan internal yang telah disusun. Bank memiliki beberapa perangkat untuk mendukung tata kelola TI yang benar, di antaranya komite pengarah TI (IT Steering Committee) yang bertugas untuk memastikan kesesuaian strategi bisnis Bank dengan strategi TI serta memastikan sumber daya TI telah dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk pencapaian kebutuhan Bank, IT initiative steering committee yang bertugas untuk memantau dan memastikan inisiatif pengembangan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana awal sehingga didapatkan hasil yang optimal. Dalam rangka mematuhi peraturan pemerintah no. 82 tahun 2012 mengenai penempatan data yang diharuskan untuk ditempatkan di dalam negri, Bank telah melakukan kajian terhadap hal tersebut dan semua sistem yang digunakan oleh Bank sudah memenuhi ketentuan tersebut.

Selain itu, untuk melakukan pelaporan dan pemantauan terhadap kinerja dan risiko TI, Bank telah menerapkan pelaporan secara terintegrasi untuk seluruh indikator kinerja dan risiko. Laporan bulanan ini selanjutnya digunakan oleh manajemen TI dalam mengelola dan memastikan layanan TI telah dilaksanakan sesuai dengan target dan manajemen risiko yang sudah ditetapkan.Dalam rangka

LAYANAN OPERASIONAL YANG UNGGUL

Bank berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kegiatan operasional dan layanan melalui perencanaan dan implementasi terukur, dengan mempertimbangkan berbagai prioritas yang ditetapkan oleh Manajemen Commonwealth Bank. Selain itu, Bank memastikan kepatuhan pada peraturan perbankan terkait Operasional dan TI.

Sepanjang tahun 2015, Commonwealth Bank mengembangkan inovasi-inovasi baru dengan varian fitur beragam yang secara langsung menguntungkan dan memberikan kepuasan bagi nasabah dan karyawan Bank.

Di luar teknologi digital, sepanjang tahun 2015, Commonwealth Bank telah berhasil menyelesaikan 19 proyek pengembangan teknologi informasi dan meluncurkan 16 variasi produk melalui setting parameter di sistem Core Banking yang dimungkinkan untuk dilakukan secara cepat sebagai salah satu keunggulan COMPASS sebagai transformasi menyeluruh di dalam Bank, yang secara spesifik di sisi Teknologi Infomasi memperbarui Sistem Core Banking, Data Warehouse, Internet Banking & Mobile Banking.

Various efforts to improve productivity have been taken by the Bank, among others through the following programs:

• Improving productive behaviors and capabilities(4 productivity habits, productivity fundamental trainings, Bronze accreditations, and six sigma greenbelt certifications),

• Culture and communication (productivity forums,newsletters, and periodic messages from the President Director related to productivity),

OPERATIONAL SERVICES ExCELLENCE

The Bank is committed to continue improving and enhancing operational activities and services through measured planning and implementation, taking into account the priorities set by the Management of Commonwealth Bank. In addition, the Bank ensures compliance with the regulations related to banking Operationsand IT.

Throughout 2015, Commonwealth Bank developed new innovations with a variety of feature variants of direct benefits and satisfactions to the Bank’s customers and employees.

• Providing results and values for consumers (throughsome productivity projects such as productivity and process improvement project in SME business and Risk Management).

INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE

In implementing the appropriate IT governance, the Bank always pays attention and adheres to the provisions set by the regulators, as well as the internal provisions that have been stated. The Bank has several tools to support good IT governance, including the IT Steering Committee whose task sare to ensure the conformity of Bank’s business strategy with IT strategy and ascertain that IT resources have been optimally utilized to meet bank’s need, and IT initiative steering committee whose task is to monitor and ensure that development initiatives have been carried out in accordance with the original plan to achieve optimal results. To comply with the government regulation no. 82 year 2012 regarding the domestic placement of data, the Bank has reviewed the regulation and all systems used by the Bank have already met the required conditions.

In addition, for reporting and monitoring of IT performance and risks, the Bank has implemented an integrated reporting for all performance and risk indicators. The Bank’s monthly report is used by IT management to manage and ensure that IT services have been implemented in accordance with the targets and risk management that have been determined.

Outside the digital technology, throughout 2015, Commonwealth Bank successfully completed 19 projects to develop information technology and launched 16 varieties of products through the setting of parameters in the Core Banking system. These can be done quickly as one of the flexibilities of COMPASS as a complete transformation in the Bank, specifically on the aspect of information technology which updates Core Banking Systems, Data Warehouse, Internet Banking, and Mobile Banking.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 141

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Di antara 19 proyek yang diimplementasikan sepanjang tahun 2015, beberapa di antaranya adalah untuk memastikan kepatuhan Commonwealth Bank terhadap perubahan regulasi dan keikutsertaan Commonwealth Bank terhadap sistem pembayaran dan perbankan generasi terbaru yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Sementara beberapa proyek yang diinisiasi untuk mendukung perkembangan bisnis di antaranya adalah peluncuran program InstaGift yang mendatangkan fresh funding untuk Bank dan Enterprise Reconciliation Engine yang memastikan akurasi dan efektivitas proses rekonsiliasi di Commonwealth Bank.

Berikut ini berbagai pencapaian dan implementasi Direktorat Operasional dan TI antara lain:

• Digital Banking. Di tahun 2015 Commonwealth Bank memperkenalkan beberapa layanan digital banking terbarunya demi meningkatkan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Sebagian besar dari aplikasi digital yang diperkanalkan di tahun 2015 dikembangkan dengan metodologi Agile dan Human Centric Design yang memungkinkan pengembangan lebih cepat dan disesuaikan dengan kebutuhan serta masukan dari pengguna maupun calon pengguna. Berikut adalah layanan digital banking yang diperkenalkan oleh Commonwealth Bank di tahun 2015:

o Internet Banking generasi terbaru

o Mobile Banking generasi terbaru

o BizLoan, aplikasi pengajuan pinjaman secara online untuk usaha kecil dan menengah

o Women Investment Series (WISE), sebuah forum investasi online untuk wanita

o Penyempurnaan dari aplikasi Cashflow yang diperkenalkan pertama kali di tahun 2014 dengan fitur-fitur terbaru

• Di bulan Desember 2015, Commonwealth Bank telahberhasil meningkatkan keamanan pada fasilitas kartu debetnya dengan melakukan migrasi PIN dari sebelumnya 4 digit menjadi 6 digit untuk seluruh nasabahnya. Inisiatif ini diimplementasikan oleh Commonwealth Bank lebih cepat daripada ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan semua bank memiliki tingkat keamanan 6 digit PIN untuk fasilitas kartu debetnya di pertengahan 2017.

• Proyek-proyekterkaitdengankepatuhankepadaperaturanBank Indonesia adalah sebagai berikut:

o Sistem Kliring Nasional (SKN) generasi kedua

o Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Scriptless Securities Settlement System (SSSS) generasi kedua

o Sistem pembayaran pajak (Tax MPN) generasi kedua

o Regulatory reporting engine

• Pembentukan tambahan 2 Hub Operasional sebagaipenyederhanaan dan sentralisasi dari 15 Back Office yang tersebar diberbagai lokasi.

Amongst the 19 projects completed throughout 2015, some of them are to ensure the compliance of Commonwealth Bank with the changes in regulations, and involvement of Commonwealth Bank in the latest generation of banking and payment systems initiated by Bank Indonesia.

While some projects are initiated to support the business development, they are amongst other InstaGift program launch that bringsfresh funding for the Bank, and Enterprise Reconciliation Engine launch that ensures accuracy and effectiveness of reconciliation process in Commonwealth Bank.

The achievements and performances of the Directorate of Operations and IT are among others:

• DigitalBanking. In2015,CommonwealthBank introducedseveral new digital banking services to improve customers’ convenience to do banking transactions. Most of the digital applications introduced in 2015 are developed by Agile methodologies and Human Centric Design that enable faster development and are customized to the needs and inputs of users and potential users. The following are banking digital services introduced by Commonwealth Bank in 2015:

o The latest generation of Internet Banking,

o The latest generation of Mobile Banking,

o BizLoan, an online loan application for small and medium enterprises,

o Women Investment Series (WISE), an online investment forum for women,

o Completion of Cash flow application with the latest features, first introduced in 2014.

• In December 2015, Commonwealth Bank succeeded inimproving the security ofits debitcard facilities by migrating from the previous 4 digits to 6 digits PIN for all customers. This initiative is implemented by Commonwealth Bank more quickly than Bank Indonesia Regulation that requires all banks to have 6 digits PIN security level for their debit card facilities at the latest in mid-2017.

• Projects related to compliance with Bank IndonesiaRegulation as follows:

o Second generation National Clearing System (SKN Gen-2),

o Second generation Real Time Gross Settlement (RTGS) and Scriptless Securities Settlement System (SSSS),

o Second generation Tax Payment System (Tax MPN Gen-2),

o Regulatory reporting engine.

• Establishment of 2 additional Operations Hubs assimplification and centralization of 15 Back Offices scattered in various locations.

142 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

• Menuntaskan proyek productivity di bisnis SME,berkolaborasi dengan Divisi SME dan Risk Management yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dari proses-proses di bisnis SME/UKM yang tercermin dari penyusutan waktu approval pengajuan kredit dan optimalisasi penggunaan SDM di unit-unit terkait.

• Saat ini Commonwealth Bank tengah melakukanimplementasi automatisasi proses rekonsiliasi terhadap transaksi yang terjadi melalui jaringan data ATM. Di bulan Desember 2015, implementasi tahap pertama telah sukses dilakukan terhadap dua ATM network utama. Keseluruhan implementasi dijadwalkan untuk selesai pada pertengahan tahun 2016.

• Mengoordinasikanprosesakreditasibronze six sigma dari 7 Divisi dan mencetak 7 green belt six sigma dari proyek-proyek productivity di atas.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Commonwealth Bank menaruh perhatian yang tinggi kepada pelatihan dan pengembangan karyawan untuk mencapai operational excellence seiring dengan arah dan strategi bisnis Bank. Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama yang mampu menunjang kelanjutan bisnis perusahaan dan dapat menambah daya saing di tengah kompetisi bisnis yang semakin ketat.

Secara umum, model peningkatan kapasitas dan kemampuan karyawan di Divisi Operasional dan Teknologi Informasi dilakukan dalam skema 3E yaitu Education (Pendidikan), Experience (Pengalaman) dan Exposure (Paparan secara langsung). Seiring dengan pengembangan COMPASS, Bank menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan tujuan untuk membekali karyawan, terutama yang terlibat dalam pengembangan teknologi informasi. Dengan kapabilitas dan kemampuan mumpuni yang dimiliki karyawan, pengembangan teknologi informasi berjalan lebih cepat dan tepat serta mampu mencapai target yang telah dicanangkan. Bank secara besar-besaran menggelar pelatihan kepada seluruh karyawan dari tingkat pusat hingga ke kantor-kantor cabang untuk menjalankan dan mengoperasikan sistem core banking baru. Selain itu juga agar ada pemahaman seragam mengenai operasionalisasi sistem hingga cara menjelaskan manfaat layanan dan produk kepada nasabah dan masyarakat luas.

Serangkaian pendidikan dan pelatihan yang digelar Bank diselenggarakan melalui program Capability Exchange Program dan CommLeader. Program kerja sama antara Commonwealth Bank dan Commonwealth Bank of Australia (CBA) ini didesain untuk melatih dan mengembangkan kapasitas karyawan ke Australia sesuai sesuai bidang keahlian dan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya untuk mendapat pengalaman global (global experience). Karyawan akan mendapatkan pengalaman kerja, tugas dan tanggung jawab pada posisi yang diberikan di mana karyawan yang mendapatkan kesempatan belajar di Grup diharapkan akan mampu menerapkan keterampilan yang diperolehnya di areanya. Khususnya untuk pelatihan CommLeader, pelatihan yang diperuntukan bagi para Executive Manager ini memiliki materi yang difokuskan pada pengembangan kapabilitas karyawan dengan penekanan pada kemampuan tim dan kultur, komunikasi yang efektif, serta penilaian strategik. Sebagai induk perusahaan, secara khusus CBA mengalokasikan anggaran untuk terus meningkatkan kapabilitas staf Bank.

Selain itu, sepanjang tahun 2015, Commonwealth Bank juga senantiasa mengirim karyawan untuk mengikuti seminar, loka karya dan e-learning guna menambah pengetahuan dan wawasan baru sehingga kapasitas yang dimiliki karyawan

• Completion of SME business productivity projects, incollaboration with SME and Risk Management Divisions which aim to improve the SME business processes efficiency as reflected by the reduction of credit application approval time and optimization of the use of human resources in the relevant units.

• Currently, Commonwealth Bank is implementingreconciliation process automation to ATM data network transactions. In December 2015, the first phase implementation is successfully carried out on two major ATM networks. Overall implementation is scheduled for completion in mid-2016.

• Coordination of six sigmabronze accreditationprocessesof 7 Divisions and scoring 7 six sigma greenbelt from productivity projects above.

EDUCATION AND TRAINING

Commonwealth Bank pays high attention to the training and development of employees to achieve operational excellence in line with the Bank’s business strategy and direction. Human resources development is one of the main factors that can support the company’s business continuity and improve competitiveness amidst increasingly tight business competition.

In general, employees’ capability and capacity improvement model in Operations and Information Technology Division is carried out in the 3E scheme namely Education, Experience, and Exposure. Along with the development of COMPASS, the Bank organizes education and training with the aim to improve the employees’ skills, especially those engaged in information technology development. With the high capabilities and abilities possessed by employees, information technology development runs faster and better as well as able to achieve the determined targets. The Bank massively organizes trainings for all employees from the central level down to the branch offices to run and operate the new core banking system. Other than that the trainings are also expected to create uniform understandings of the system operation up to the way of explaining the benefits of products and services to the customers and the wider community.

A series of educational and training programs held by the Bank are organized through Capability Exchange Program and CommLeader. These cooperation programs between Commonwealth Bank and the Commonwealth Bank of Australia (CBA) are designed to train and develop the capacity of employees and held in Australia to gain global experience in accordance with the appropriate areas of expertise and works assigned. The employees will gain work experiences, duties, and responsibilities of the respective positions whereby the employees who have the opportunities to learn in the Group are expected to be able to apply the skills acquired in his/her area. Especially for CommLeader training, the training that is intended for Executive Managers has those materials that are focused on developing the capabilities of employees with emphasis on team and culture ability, effective communication, and strategic assessment. As the parent company, CBA specifically allocates some budgets to continue improving the capabilities of Bank’s staff.

In addition, throughout 2015, Commonwealth Bank also constantly sends the employees to attend seminars, workshops, and e-learning to improve their knowledge and insights so that the employees’ capacity improves. After attending the trainings,

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 143

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

lebih meningkat. Usai mengikuti kegiatan pelatihan, karyawan diharapkan mampu menerapkan keterampilan dan pengetahuan secara langsung sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

PENGHARGAAN

Operasionalisasi sistem COMPASS di Commonwealth Bank berhasil memenangkan penghargaan CEO Award 2015 dari Commonwealth Bank of Australia untuk kategori International Financial Services.

Selain itu teknologi digital yang dimiliki oleh Commonwealth Bank juga meraih penghargaan Best eMark Award 2015 yang diselenggarakan oleh Telkom University bekerja sama dengan majalah SWA sebagai perusahaan pilihan yang berhasil meningkatkan kinerja bisnis berkat pengelolaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) secara tepat, cerdas dan efisien di bidang marketing dan penjualan.

Di tahun 2015, seorang staff IT Commonwealth Bank mendapatkan penghargaan dari majalah SWA bekerja sama dengan PricewaterhouseCooper (PwC) dan dinobatkan sebagai pemenang pertama Indonesia Best Future IT Leaders.

FOKUS TAHUN 2016

Penerapan sistem COMPASS yang terealisasi pada tahun 2015 merupakan langkah awal bagi transformasi Bank menuju pelayanan maksimal kepada nasabah. Saat ini, Bank sudah memiliki review dan strategi bisnis baru untuk diterapkan di tahun-tahun berikutnya yang akan dimulai pada tahun 2016. Rancangan tersebut telah dimasukkan ke dalam Rencana Bisnis Baru (RBB) Commonwealth Bank dan telah disampaikan ke regulator.

Ke depan, Bank akan mengingkatkan fokus terhadap segmen ritel dan segmen UKM. Bank berencana mengembangkan unit bisnis baru dengan varian produk-produk digital baru melalui kanal mobile dan internet. Pembayaran tagihan secara online adalah salah satu layanan yang peningkatannya akan diprioritaskan di tahun 2016.

Melalui teknologi informasi, Bank akan meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan untuk mencapai kepuasan nasabah. Selain implementasi sistem di area penjualan dan layanan, Bank juga akan mengembangkan teknologi untuk memudahkan nasabah dalam melakukan pembukaan rekening dan mengirimkan aplikasi untuk pinjaman.

Teknologi informasi juga akan terus memegang peranan penting dalam mengelola informasi karyawan Bank dan menjaga kepatuhan terhadap sertifikasi dan pelatihan karyawan. Untuk itu, Bank akan mengimplementasikan sebuah sistem SDM terintegrasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.

Terkait seluruh rencana pengembangan di area teknologi informasi, Commonwealth Bank sangat menyadari pentingnya keamanan dan kestabilan sistem untuk menjaga kepercayaan nasabah. Oleh karena itu, Bank akan terus berfokus pada peningkatan infrastruktur teknologi dan keamanan data dan informasi.

the employees are expected to be able to apply their skills and knowledge directly in accordance with their duties and responsibilities.

AWARDS

The implementation of COMPASS system in Commonwealth Banksucceeds in winning 2015 CEO Award from the Commonwealth Bank of Australia for International Financial Services category.

In addition, the digital technology owned by Commonwealth Bank also wins 2015 Beste-Mark Award organized by Telkom University in cooperation with SWA magazine as Company of Choice that successfully improves business performance from the management and utilization of information and communication technology (ICT) appropriately, intelligently, and efficiently in marketing and sales.

In 2015, one member IT of Commonwealth Bank received an award from SWA magazine in collaboration with PricewaterhouseCoopers (PwC) and was named the first winner of the Indonesian Best Future IT Leaders.

2016 FOCUS

The implementation of COMPASS system realized in 2015 is the initial step of the Bank’s transformation towards the maximum service to the customers. Currently, the Bank has already had new business review and strategy to be implemented in subsequent years that will begin in 2016. The design has been incorporated into the new Commonwealth Bank Business Plan (BBP) and has been submitted to the regulators.

Going forward, the Bank will remain focused on the retail and SME segments. The Bank plans to develop a new business unit with new digital product variants through mobile and internet channels. Online bill payment is one of the services which improvements will be prioritized in 2016.

Through information technology, the Bank will improve productivity and employees’ performance to achieve customer satisfaction. In addition to system implementation in sales and services, the Bank will also develop technology to facilitate the customers in accounts opening and loan applications submission.

Information technology will also continue playing an important role in managing the Bank’s employee information and maintain compliance with the certification and training of the employees. For that, the Bank will implement an integrated HR system that can be accessed by all employees.

Related to the overall development plan in information technology, Commonwealth Bank is well-aware of the importance of security and stability of the systems to maintain customers’ confidence. Therefore, the Bank will continue focusing on technology infrastructure improvements and security of data and information.

144 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

TATA KELOLApERUSAHAANCORpORATE GOVERNANCE

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 145

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

146 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

OVERVIEW

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan PT Bank Commonwealth (“Commonwealth Bank”) berkomitmen penuh mengelola bisnis dengan mengikuti prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi dan Kewajaran.

Dalam upaya mempertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan kualitas pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Commonwealth Bank secara rutin melakukan Self-Assessment komprehensif akan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik sesuai 11 (sebelas) aspek evaluasi dalam memantau dan mengevaluasi hasil implementasi, menetapkan rencana aksi, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham diadakan beberapa kali selama 2015, seperti tercantum dalam Akta Notaris berikut:

OVERVIEW

In adherence to Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks, Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 regardingthe Amendmentto Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 regarding Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks, and Bank Indonesia Circular No. 15/15/DPNP regarding Good Corporate Governance Implementation by Commercial Banks, the Board of Commissioners, the Board of Directors and all PT Bank Commonwealth (“Commonwealth Bank”) employees are fully committed to manage the business by following Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness principles.

In its effort to maintain, rectify, and improve the quality of Good Corporate Governance implementation, Commonwealth Bank regularly conducts comprehensive Self Assessment on Good Corporate Governance implementation in accordance with 11 (eleven) evaluation aspects in monitoring and evaluating the implementation results, establish action plans, and take necessary corrective actions.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

General Meeting of Shareholders is held for several times during 2015, which then contained in the following Deeds:

TATA KELOLA pERUSAHAANCORpORATE GOVERNANCE

Penerapan tata kelola Dewan Komisaris di Commonwealth Bank telah sesuai dengan ketentuan seperti tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance. Dewan Komisaris terdiri dari 4 (empat) orang anggota, 2 di antaranya adalah Komisaris Independen. Seluruh Komisaris Independen berdomisili di Indonesia.

The implementation of the governance of the Board of Commissioners in Commonwealth Bank has already been in accordance with the provisions as contained in Bank Indonesia Regulation regarding Good Corporate Governance. The Board of Commissioners consists of 4 (four) members, two of whom are Independent Commissioners. All Independent Commissioners are domiciled in Indonesia.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 147

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

No.Nomor

KeputusanDeed Number

Tanggal KeputusanDeed Date

Ringkasan KeputusanDeed Summary

1. 111 30 April 2015 Penunjukkan kembali Bpk. Paul Setiawan Hasjim sebagai Direktur.Reappointment of Mr. Paul Setiawan Hasjim as Director.

2. 1 1 June 2015 Berakhirnya masa jabatan Ibu Mia Patria Bernardhi sebagai Direktur.End of duty Mrs. Mia Patria Bernardhi as Director.

3. 16 23 July 2015 •PersetujuanlaporantahunanBankdanratifikasilaporankeuanganBank untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014;•ApprovaloftheannualreportoftheBankandtheratificationofthe Bank’s financial statements for the fiscal year ended 31 December 2014;

•Menunjukauditorindependenuntukmengauditlaporankeuangantahunbuku yang berakhir 31 Desember 2015.•Toappointanindependentauditortoauditthefinancialstatementsofthe financial year ended 31 Desember 2015

•MemberiwewenangkepadaDireksiataspenggunaanlababersihsetelah pajak untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014.•GiveauthoritytotheBoardofDirectorsfortheuseofnetprofitaftertaxfor the financial year ended 31 December 2014.

4. 16 24 November 2015

Penunjukkan kembali Ibu Suwartini sebagai Komisaris Independen.Reappointment of Mrs. Suwartini as Independent Commissioner.

DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE-KOMITE

Komposisi, Independensi dan Kepemilikan Saham oleh Komisaris per Desember2015

Penerapan tata kelola Dewan Komisaris di Commonwealth Bank telah sesuai dengan ketentuan seperti tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance. Dewan Komisaris terdiri dari 4 (empat) orang anggota, 2 di antaranya adalah Komisaris Independen. Seluruh Komisaris Independen berdomisili di Indonesia.

Komisaris Independen menjaga independensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank.

Tidak terdapat anggota Dewan Komisaris yang memiliki 5% (lima persen) saham atau lebih dari modal disetor pada Commonwealth Bank, lembaga bank, lembaga keuangan non-bank, dan perusahaan lainnya di dalam atau di luar Indonesia.

THE BOARD OF COMMISSIONERS AND COMMITTEES

Composition, Independency, and Shareholdings of The Board of Commissioner per December2015

The implementation of the governance of the Board of Commissioners in Commonwealth Bank has already been in accordance with the provisions as contained in Bank Indonesia Regulation regarding Good Corporate Governance. The Board of Commissioners consists of 4 (four) members, two of whom are Independent Commissioners. All Independent Commissioners are domiciled in Indonesia.

The Independent Commissioners maintain independence in carrying out their duties and responsibilities in accordance with Bank Indonesia Regulation regarding the Implementation of Good Corporate Governanceby Banks.

There is no member of the Board of Commissioners who has 5% (five percent) or more of the paid up capital of Commonwealth Bank, bank institutions, non-bank financial institutions, and other companies inside or outside Indonesia.

148 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Komposisi anggota Dewan Komisaris per Desember 2015 adalah sebagai berikut:

No. Komisaris Commissioners

PenunjukkanAppointment

1 Geoffrey David Coates Presiden Komisaris | President Commissioner

2 Guy Martin Harding Wakil Presiden Komisaris | Vice President Commissioner

3 Suwartini Komisaris Independen | Independent Commissioner

4 Khairil Anwar Komisaris Independen | Independent Commissioner

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS COMMONWEALTH BANK

a. Dewan Komisaris memantau dan memastikan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam semua aspek bisnis Commonwealth Bank dan di semua level organisasi.

b. Dewan Komisaris secara aktif memantau kinerja Direksi melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab, memberikan rekomendasi dan saran, juga memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Commonwealth Bank.

c. Dewan Komisaris memastikan Direksi membahas temuan audit dan rekomendasi Auditor Internal Commonwealth Bank, Auditor Eksternal, serta hasil audit dan tinjauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau otoritas pengawas lainnya.

d. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam proses perumusan keputusan operasional, dengan pengecualian persetujuan kredit kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum atau peraturan dan perundangan yang berlaku lainnya.

e. Sesuai Peraturan Bank Indonesia, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite didasarkan pada keputusan yang dibuat dalam rapat Dewan Komisaris. Saat ini, ada 3 (tiga) Komite yang telah dibentuk, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi, dan penunjukan masing-masing anggota komite dilakukan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Lebih lanjut, demi meningkatkan efektivitas tugas dan tanggung jawab sehari-hari Dewan Komisaris, Bank telah memiliki Pedoman Dewan Komisaris. Pedoman ini mengatur kegiatan Dewan Komisaris secara terstruktur, sistematis dan konsisten serta telah dikinikan per Agustus 2015

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Selama periode 2015, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 6 (enam) kali rapat dan hampir seluruh anggota hadir secara fisik dengan rincian berikut:

The composition of the Board of Commissioners per December 2015 is as follows:

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS OF COMMONWEALTH BANK

a. The Board of Commissionersmonitor and ensure the implementation of good corporate governance principles in all aspects of Commonwealth Bank’sbusiness and at all levels of organization.

b. The Board of Commissioners actively monitor the performance of the Board of Directors in carrying out all their duties and responsibilities, provide recommendations and suggestions, as well as monitor and evaluate the implementation of strategic policies of Commonwealth Bank.

c. The Board of Commissioners ensure that the Board of Directors review audit findings and recommendations of Commonwealth Bank’s Internal Auditor, the External Auditor, and the results of audit and review of the Financial Services Authority (OJK) and/or other supervisory authorities.

d. The Board of Commissionersare not involved in the process of formulating operational decisions, with the exception of credit approval to related parties as provisioned by Bank Indonesia Regulation regarding Commercial Banks’ Legal Lending Limit or other applicable laws and regulations.

e. In accordance with Bank Indonesia Regulation, the Board

of Commissioners should establish Audit Committee, Risk Oversight Committee, and Remuneration and Nomination Committee. The appointments of members of the Committees are based on resolutions made in the meetings of the Board of Commissioners. Currently, the 3 (three) Committees have been established, namely the Audit Committee, Risk Oversight Committee, and Remuneration and Nomination Committee, and the appointment of each member of the committees has been done in accordance with the applicable laws and regulations.

Furthermore, in order to enhance the effectiveness of daily duties and responsibilities of the Board of Commissioners, the Bank has set up Guidelines for the Board of Commissioners. These guidelines provision the activities of the Board of Commissioners in a structured, systematic, and consistent manner and have been updated per August 2015.

MEETING OF THE BOARD OF COMMISIONERS’

During 2015 period, the Board of Commissioners had conducted 6 (six) times and the members attended either physically with detail as follows:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 149

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

No AnggotaMember

PenunjukkanAppointment

PeriodePeriod

Feb April June August Oct Dec

1 Geoffrey David Coates

Presiden KomisarisPresident Commissioner

2 Guy MartinHarding

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner

3 Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Dalam rapat tersebut, Direksi, Pejabat Eksekutif dan Audit Intern turut diundang, bila diperlukan, guna mendapatkan informasi terkait bisnis dan kegiatan operasional Commonwealth Bank. Selama 2015, Dewan Komisaris bertanggung jawab atas beberapa aspek penting, termasuk:

1. Memberikan nasihat, saran dan rekomendasi kepada Direksi, dan bersama-sama dengan Direksi menyetujui Rencana Bisnis Commonwealth Bank untuk 20145 dan revisi Rencana Bisnis tersebut pada Juni 2015.

2. Mengevaluasi kinerja keuangan Commonwealth Bank sepanjang 2015, termasuk 4 pilar pertumbuhan terkait strategi prioritas Bank untuk masing-masing pilar, yaitu Wealth Management, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Emerging Affluent dan Wholesale Banking.

3. Memantau, mengkaji dan mengevaluasi tindakan yang disetujui dari hasil temuan audit internal, eksternal dan sesuai peraturan serta membahas rencana audit intern dan ekstern;

4. Pembahasan Laporan Tingkat Kesehatan Bank, Laporan Triwulanan Profil Risiko serta penerbitan peraturan baru yang mungkin berdampak bagi Commonwealth Bank. Selain itu, Dewan Komisaris terus memantau hasil implementasi dari Proyek COMPASS yang telah selesai dilaksanakan pada bulan Mei 2015

Dewan Komisaris juga memberikan rekomendasi dan persetujuan sebagai berikut:

1. Memberi rekomendasi kepada RUPS perihal penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk melakukan audit independen tahun fiskal 2015 melalui Komite Audit.

2. Melalui Komite Remunerasi & Nominasi, mengusulkan perpanjangan masa jabatan Direktur Operasional & teknologi Informasi, berakhirnya masa jabatan Direktur Sumber Daya Manusia serta perpanjangan masa jabatan Komisaris Independen.

During the meetings, the Board of Directors, Executive Officers, and Internal Audit are also invited, if necessary, to obtain information related to the business and operations of Commonwealth Bank. During 2015, the Board of Commissioners are responsible for several important aspects, including:

1. Providing advices, suggestions, and recommendations to the Board of Directors, and together with the Board of Directors approve the Commonwealth Bank’s Business Plan for 2015 and the revision of the Business Plan in June 2015;

2. Evaluating the financial performance of Commonwealth Bank throughout 2015, including the 4 pillars of growth related to the Bank’s strategic priorities of each pillar, namely Wealth Management, Small and Medium Enterprises (SME), Emerging Affluent, and Wholesale Banking;

3. Monitoring, assessing, and evaluating the approved actions on the findings of internal and external audits according to the prevailing regulations, and discussing internal and external audit plans;

4. Discussing the Bank’s Soundness Rating Report, Risk Profile Quarterly Report, and the issuance of new regulations which may have implications to Commonwealth Bank. In addition, the Board of Commissioners continue monitoring implementation results of COMPASS project which is completed in May 2015.

The Board of Commissioners also provide recommendations and approvals as follows:

1. Recommending to the General Meeting of Shareholders regarding the appointment of the Public Accounting Firm (PAF) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners to conduct independent audit for2015 financial year through Audit Committee.

2. Through the Remuneration & Nomination Committee, propose extension of the term of office of the Director of Operations and Information Technology, termination of the term of office of the Director of Human Resources, and extension of the term of office of Independent Commissioners.

150 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

1. Melalui Komite Pemantau Risiko, persetujuan setiap kebijakan terkait manajemen risiko, antara lain Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Kebijakan Kredit, Kebijakan Likuiditas dan Pendanaan, dll.

HUBUNGAN KEUANGAN DAN / ATAU IKATAN KELUARGA HINGGA GENERASI KE-DUA DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN / ATAU ANGGOTA DIREKSI ATAU HUBUNGAN LAINNYA

Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan dan/atau ikatan keluarga hingga generasi ke-dua dengan anggota Dewan Komisaris dan / atau Direksi lain atau hubungan lainnya. Dengan demikian, Komisaris Independen dapat bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Anggota Dewan Komisaris lainnya tidak memiliki hubungan keuangan (yaitu, hubungan kerja) dengan Pemegang Saham Pengendali. Kondisi tersebut telah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

KOMITE-KOMITE

Komite-komite berikut ini telah memenuhi tugas dan tanggung jawab mereka:

KOMITE AUDIT

Komite Audit dibentuk guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara efektif. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit didukung oleh Piagam Komite Audit yang memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawabnya.

KOMPOSISI DAN KEANGGOTAAN

Komposisi, keanggotaan dan keahlian Komite Audit telah sesuai persyaratan dari peraturan yang berlaku. Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan 4 anggota yang seorang di antaranya adalah Komisaris Independen, seorang Komisaris dan dua anggota yang mewakili Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan/akuntansi dan hukum/perbankan.

Keanggotaan Komite Audit per Desember 2015 adalah sebagai berikut:

No JabatanPosition

NamaName

1. Ketua (Komisasris Independen)Chairman (Independent Commissioner) Khairil Anwar

2. Anggota (Komisaris Independen)Member (Independent Commisioner) Suwartini

3. Anggota (Wakil Presiden KomisarisMember (Vice President Commisioner) Guy Martin Harding

4 Anggota (Pihak Independen), yang memiliki keahlian pada bidang Keuangan dan AkuntansiMember (Independent Party) having expertise in Finance and Accounting

Teuku Radja Sjahnan

5 Anggota (Pihak Independen), yang memiliki keahlian pada bidang Perbankan dan Manajemen RisikoMember (Independent Party) having expertise in Banking andRisk Management

Jono Effendy

1. Through the Risk Oversight Committee, approve risk management policies, among others, Corporate Governance Policy, Credit Policy, Liquidity and Funding Policies, etc.

FINANCIAL AND/OR FAMILY RELATIONSHIPS UP TO THE SECOND GENERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND/OR MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS OR OTHER RELATIONSHIPS

Independent Commissioners have no financial and/or family relationship up to second generation with members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors or other relationships. Thus, the Independent Commissioners can act independently in carrying out their duties and responsibilities. Other members of the Board of Commissioners have no financial relationship (only, work relationship) with the Controlling Shareholders. These conditions are in accordance with the requirements stated in Bank Indonesia Regulation regarding the Implementation of Good Corporate Governance by Commercial Banks.

COMMITTEES

The following committees have fulfilled their duties and responsibilities:

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee is set up to support the performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners effectively. In performing its duties, the Audit Committee is supported by the Audit Committee Charter which provides clarity of its authorities and responsibilities.

COMPOSITION AND MEMBERSHIP

Composition, membership, and expertise of Audit Committee have been in accordance with the requirements of the regulations. The Audit Committee consists of an independent commissioner who serves as the Chairman of the Audit Committee and four members consisting of an Independent Commissioner, a Commissioner, and two members representing Independent Parties having the expertise in finance/accounting and legal/banking.

The Audit Committee Members as per December 2015 are as follows:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 151

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

Komite Audit secara independen mengkaji laporan keuangan Commonwealth Bank dan pengungkapan informasi keuangan, berdasarkan informasi yang diberikan oleh Direksi dan Auditor Ekstern, serta meninjau kebijakan akuntansi untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan standar akuntansi yang berlaku. Komite Audit mempertimbangkan dan membahas dengan Direksi dan Auditor Ekstern mengenai isu-isu dan penilaian pelaporan keuangan yang signifikan terkait penyusunan laporan keuangan. Selain itu, Komite Audit juga bertugas meninjau kepastian atas efektivitas sistem pengendalian intern; mengawasi dan mengevaluasi independensi, efektivitas, lingkup pekerjaan, rencana audit tahunan auditor intern dan ekstern; dan mengawasi dan mengevaluasi rencana aksi yang dibuat oleh Direksi terkait isu audit yang diangkat oleh audit intern, audit ekstern, dan regulator. Komite Audit secara berkala melaporkan kegiatannya, termasuk pemberian nasihat terkait hal-hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris, dan memberi rekomendasi dalam pencalonan Auditor Ekstern kepada Dewan Komisaris untuk persetujuan lebih lanjut dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT

Sepanjang 2015, Komite Audit menyelenggarakan rapat resmi Komite Audit sebagai berikut:

No AnggotaMember

PenunjukkanAppointment

Period

Feb April June August Oct Dec

1 Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner

2 Guy MartinHarding

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner

3 Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 Teuku Radja Sjahnan

Pihak IndependenIndependent Party

5 Jono Effendy Pihak IndependenIndependent Party

Dalam rapat-rapat ini, diskusi dilakukan dengan Audit Intern, Auditor Ekstern, dan Direksi:

RAPAT DENGAN AUDIT INTERN

Rapat dengan Audit Intern membahas rencana audit dan realisasinya, pendekatan audit berbasis risiko, lingkup audit, laporan audit yang diterbitkan selama periode pelaporan,

ROLES AND RESPONSIBILITIES

Audit Committee independently reviews Commonwealth Bank’s financial statements and the disclosure of financial information, based on information provided by the Board of Directors and External Auditor, as well as accounting policies to ensure compliance with applicable laws, regulations, and accounting standards. The Committee considers and discusses with the Board of Directors and the External Auditors issues and assessments of significant financial reporting related to the preparation of financial statements. In addition, the Audit Committee is also assigned to review the assurance on the effectiveness of internal control systems; monitor and evaluate the independence, effectiveness, scope of work, annual audit plansof internal and external auditors; and monitor and evaluate the action plans prepared by the Board of Directors related to audit issues raised by internal audit, external audit, and the regulators. The Audit Committee regularly reports its activities, including the provision of advices on matters related to the attention of the Board of Commissioners, and provides recommendations on the nomination of the External Auditor to the Board of Commissioners for further approval by the General Meeting of Shareholders.

MEETINGS

Throughout 2015, the Audit Committee holds formal Audit Committee meetings as follows

In these meetings, discussions are done with Internal Audit, External Auditor, and the Board ofDirectors:

MEETINGS WITH INTERNAL AUDIT

Meetings with Internal Audit discuss the audit plan and its realization, risk-based audit approach, audit scope, audit reports issued during the reporting period, significant Internal

152 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

temuan signifikan Audit Intern, termasuk temuan berulang yang terjadi di kantor cabang dan, tindak lanjut rencana korektif dari temuan audit intern. Selain itu, dilakukan pembahasan kecukupan anggota tim Audit Intern secara jumlah, kompetensi dan keahlian, dan program pengembangan anggota tim Audit Intern.

RAPAT DENGAN AUDITOR EKSTERNAL

Rapat dengan Auditor Ekstern membahas laporan keuangan Commonwealth Bank untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2014. Auditor Ekstern telah memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan Commonwealth Bank. Selain itu, rapat membahas kepatuhan Commonwealth Bank terhadap standar akuntansi yang berlaku dan temuan Auditor Ekstern terkait pengendalian intern, rencana audit, ruang lingkup audit, dan penerapan PSAK 50/55 oleh Commonwealth Bank. Berdasarkan pembahasan, Komite Audit memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk menyetujui laporan keuangan 2014 dan atas penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagai Auditor Ekstern Bank.

RAPAT DENGAN DIREKSI

Rapat dengan Direksi membahas Laporan Keuangan rancangan per Desember 2014, 31 Maret 2015, 30 Juni 2015, dan 30 September 2015, serta membahas tindak lanjut temuan Audit Internal dan untuk Otoritas Jasa Keuangan terkait dengan Aktivitas Fungsional Kredit, Aktivitas Fungsional Teknologi Informasi,dan Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

KOMITE PEMANTAU RISIKO

Komite Pemantau Risiko dibentuk guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara efektif. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Pemantau Risiko didukung Piagam Komite Pemantau Risiko yang memberikan kejelasan tanggung jawabnya.

KOMPOSISI DAN KEANGGOTAAN

Penyusunan komposisi Komite Pemantau Risiko telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite Pemantau Risiko terdiri dari seorang komisaris independen sebagai ketua dan 4 (empat) anggota lainnya, yang terdiri dari satu komisaris, satu komisaris independen dan dua pihak independen yang memiliki keahlian di bidang Perbankan dan Manajemen Risiko.

Para anggota Komite Pemantau Risiko per Desember 2015 adalah sebagai berikut:

JabatanPosition

NamaName

Ketua (Komisasris Independen)Chairman (Independent Commissioner) Suwartini

Anggota (Komisaris Independen)Member (Independent Commisioner) Khairil Anwar

Anggota (Wakil Presiden KomisarisMember (Vice President Commisioner) Guy Martin Harding

Anggota (Pihak Independen), yang memiliki keahlian pada bidang Keuangan dan Akunting Member (Independent Party) having expertise in Finance and Accounting

Teuku Radja Sjahnan

Anggota (Pihak Independen), yang memiliki keahlian pada bidang PerbankanMember (Independent Party) Having expertise in Banking andRisk Management

Jono Effendy

Audit findings including repeated findings that occurred at the branch offices, and follow-ups of the corrective action plans on the internal audit findings. In addition, discussions are also done on the adequacy of members of the Internal Audit in terms ofnumber, competency, and expertise, as well as the Internal Audit team member development programs.

MEETINGS WITH ExTERNAL AUDITOR

Meetings with External Auditor discuss Commonwealth Bank’s financial statements for the year ended on 31 December 2014. The External Auditor has issued unqualified opinion to the Commonwealth Bank’s Financial Statements. In addition, the meetings also discuss Commonwealth Bank’s adherence to the applicable accounting standards, the External Auditor’s findings related to internal controls, the audit plan, the audit scope, and the application of FASS 50/55 by Commonwealth Bank. Based on these discussions, the Audit Committee recommends to the Board of Commissioners to approve the 2014 financial statements and recommends the appointment of PAF Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan as the External Auditor of the Bank and its subsidiaries for the subsequent year.

MEETINGS WITH THE BOARD OF DIRECTORS

Meetings with the Board of Directors discuss the draft of Financial Statements per December 2014, 31 March 2015, 30 June 2015, and 30 September 2015, as well as the follow-ups of Internal Audit and the Financial Services Authority’s findings related to Credit Functional Activities, Information Technology Functional Activities, and the implementation of Anti Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism

RISK OVERSIGHT COMMITTEE MEETING

The Risk Oversight Committee is established to support effective implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners. In performing its duties, the Risk Oversight Committee is supported with Risk Oversight Committee Charter that defines its responsibilities clearly.

COMPOSITION AND MEMBERSHIP

The composition of the Risk Oversight Committee has been in compliance with the prevailing regulations. The Risk Oversight Committee consists of an independent commissioner as the Chairman and 4 (four) members consisting of a commissioner, an independent commissioner and two independent parties who have the expertise in Banking and Risk Management.

The members of the Risk Oversight Committee as per December 2015 are as follows:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 153

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab memantau delapan area risiko yang harus Commonwealth Bank kelola, yaitu Risiko Kredit, Pasar, Likuiditas, Operasional, Hukum, Reputasi, Kepatuhan dan Strategis, dan memastikan bahwa penerapan manajemen risiko telah sesuai dengan kebijakan manajemen risiko. Komite juga memantau dan menilai kinerja Executive Risk Committees dan unit kerja Manajemen Risiko dalam melaksanakan tugas mereka, juga memantau perkembangan kasus hukum yang melibatkan Bank dan menilai risiko terkait, seperti risiko hukum, reputasi dan kepatuhan. Komite Pemantau Risiko secara berkala melaporkan kegiatannya, termasuk pemberian nasihat tentang hal-hal yang menjadi perhatian Dewan Komisaris.

No AnggotaMember

PenunjukkanAppointment

PeriodePeriod

Feb April June August Oct Dec

1 Khairil Anwar Komisaris IndependenIndependent Commissioner

2 Guy MartinHarding

Wakil Presiden KomisarisVice President Commissioner

3 Suwartini Komisaris IndependenIndependent Commissioner

4 Teuku Radja Sjahnan

Pihak IndependenIndependent Party

5 Jono Effendy Pihak IndependenIndependent Party

Melalui rapat-rapat ini, Komite membahas berbagai hal, antara lain:

1. Pembahasan Laporan Triwulanan Profil Risiko Commonwealth Bank periode Desember 2014 hingga September 2015 dan Laporan Tingkat Kesehatan Bank periode Desember 2014 dan Juni 2015, serta laporan internal Ringkasan Risiko yang mencakup delapan risiko.

2. Pembahasan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) dan program dan desain stress testing untuk Risiko Kredit, Pasar dan Operasional

3. Membahas dan memberi rekomendasi atas beberapa kebijakan, seperti Pernyataan Toleransi Risiko, Kebijakan Manajemen Risiko, Kebijakan Kredit, Kebijakan Likuiditas dan Pendanaan, dan sebagainya.

4. Perkembangan Proyek Produktifitas dan inisiatif strategis baru, seperti Synchronize.

ROLES AND RESPONSIBILITIES

The Risk Oversight Committee is responsible to monitor the eight risk areas that Commonwealth Bank must manage namely Credit, Market, Liquidity, Operational, Legal, Reputation, Compliance, and Strategic Risks, and ensure that the implementation of risk management is in accordance with risk management policies. The committee also monitors and assesses the performance of duties of the Executive Risk Committee and Risk Management work unit, the development of litigation cases involving the Bank, and asses the risks involved, such as legal risk, reputation risk, and compliance risk. The Risk Oversight Committee regularly reports its activities including provision of advices onmatters of concern to the Board of Commissioners.

Through these meetings, the Committee discuss various matters, among others are as follows:

1. Discussions on Commonwealth Bank’s Quarterly Risk Profile Report for the period of December 2014 until September 2015 and Soundness Rating Report for the period of December 2014 and June 2015 as well as Risk Summary internal report covering the eight risks.

2. Discussions on Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP) as well as stress testing program and design for Credit Risk, Market Risk, and Operational Risk.

3. Discussions and recommendations on several policies such as Risk Tolerance Statement, Risk Management Policy, Credit Policy, Liquidity and Funding Policy, etc.

4. Productivity projects development and new strategic initiatives such as Synchronize.

154 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Seperti halnya Komite lain di bawah Dewan Komisaris, Komite Remunerasi dan Nominasi juga dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris agar lebih efektif. Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua dan dua anggota yang terdiri dari seorang Komisaris dan seorang perwakilan pejabat eksekutif dari Departemen Sumber Daya Manusia. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi per Desember 2015 adalah sebagai berikut:

No. Komite Remunerasi dan NominasiRemuneration and Nomination Committee

PenunjukkanAppointment

1 Suwartini Ketua dan anggota (Komisaris Independen)Chairman and member (Independent Commissioner)

2 Geoffrey David Coates Anggota (Presiden Komisaris)Member (President Commissioner)

3 Bagus Harimawan Anggota (Pejabat Eksekutif SDM)Member (HR Executive Officer)

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:

Komite melakukan evaluasi kebijakan remunerasi Commonwealth Bank, termasuk peninjauan gaji tahunan dan manajemen bonus kinerja, dan memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait program dan kebijakan remunerasi Commonwealth Bank dengan mempertimbangkan beberapa faktor, sebagai berikut:

1. Kinerja keuangan dan reserve fulfillment sesuai peraturan yang berlaku.

2. Pencapaian dan kontribusi kerja karyawan.

3. Keadilan sesuai peer group.

4. Pertimbangan target dan strategi jangka panjang Commonwealth Bank.

Komite juga bertanggung jawab dalam:

1. Menyiapkan dan menyampaikan rekomendasi untuk mekanisme pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Menyiapkan dan menyerahkan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Meninjau rekomendasi dari Presiden Direktur dan akan menyusun rekomendasi lebih lanjut kepada Pemegang Saham untuk pengambilan keputusan akhir (jika diperlukan) terkait tinjauan Presiden Direktur atas Kinerja Direksi dan Top Management.

4. Menyiapkan dan menyerahkan rekomendasi pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan/atau Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.

REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE

As like other Committees under the Board of Commissioners, the Remuneration and Nomination Committee is also established to support more effective performance of the Board of Commissioners’ duties. The composition of the Remuneration and Nomination Committee has been in compliance with the prevailing regulations. The composition of Remuneration and Nomination Committee comprises of an Independent Commissioner as the Chairman and two members consisting of a Commissioner and an Executive Officer representing Human Resources Department. The members of the Remuneration and Nomination Committee as per December 2015 areas follows:

Duties and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee are as follows:

The Committee evaluates Commonwealth Bank’s remuneration policy, including annual salary review and performance bonus management. and provides recommendations to the Board of Commissioners concerning the Commonwealth Bank’s remuneration program and policy, taking into account several factors, as follows:

1. Financial performance and reserve fulfillment in accordance with the prevailing regulations.

2. Employee’s work achievement and contribution.

3. Fairness in accordance with the peer group.

4. Considerations on Commonwealth Bank’s long-term targets and strategies.

The Committee is also responsible for:

1. Preparing and submitting recommendations on the mechanism for selecting and/or replacing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders.

2. Preparing and submiting recommendations on prospective members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders.

3. Reviewing the recommendations of the President Director and composing further recommendations to the Shareholders for final decisions (as necessary) related to the President Director’s review on the Board of Directors’ and Top Management’s Performance.

4. Preparing and submiting recommendations on independent parties nominated as members of Audit Committee and/or Risk Oversight Committee to the Board of Commissioners.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 155

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Sepanjang 2015, Komite telah menyelenggarakan beberapa rapat sebagai berikut:

No AnggotaMember

PenunjukkanAppointment

PeriodePeriod

Feb April June August Oct Dec

1 Suwartini Chairman(Independent Commissioner) √ √ √ √ - √

2 Geoffrey David Coates

Member (President Commissioner) √ √ √ √ √ √

3 BagusHarimawan

Member(HR Executive Officer) √ √ √ √ √ √

Melalui rapat-rapat ini, Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan diskusi dan peninjauan serta memberikan rekomendasi atas hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan rekomendasi terkait penunjukkan kembali Sdr. Jono Effendy sebagai Anggota Independen untuk Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.

2. Memberikan rekomendasi lebih lanjut perihal penunjukkan kembali Sdr. Teuku Radja Sjahnan sebagai Anggota Independen untuk Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko.

3. Memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penunjukan kembali Bpk. Paul Setiawan Hasjim sebagai Direktur Commonwealth Bank untuk periode sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Bank, yang diatur dalam RUPS.

4. Sehubungan dengan telah selesainya masa jabatan Ibu Mia Patria Bernardhi sebagai Direktur Commonwealth Bank, Komite memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Sdri. Angeline Nangoi sebagai Direktur Sumber Daya Manusia sementara.

5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk penunjukkan Sdr. Bagus Harimawan sebagai Chief of Human Resources.

6. Memberikan rekomendasi untuk perpanjangan Sdri. Suwartini sebagai Komisaris Independen.

7. Memberikan saran dan rekomendasi lebih lanjut terkait permintaan Sdr. Antonio Da Silva Costa untuk pensiun dari jabatan Presiden Direktur serta merekomendasikan penunjukan Sdri. Lauren Sulistiawati selaku Presiden Direktur berdasarkan keputusan Otoritas Jasa Keuangan terkait Uji Kelayakan dan Kepatutan juga keputusan dari RUPS.

8. Menerbitkan Kebijakan Komite Remunerasi dan Nominasi.

9. Melakukan ulasan terkait presentasi annual salary untuk tahun 2016.

During 2015, the Committee holds the meetings as follows:

Through these meetings, the Remuneration and Nomination Committee discusses, reviews, and provides recommendations as follows:

1. Providing recommendations related to the re-appointment, Mr Jono Effendy as an Independent Member of the Audit Committee and the Risk Oversight Committee.

2. Providing further recommendations regarding the re-appointment, Mr Teuku Radja Sjahnan as an Independent Member of the Audit Committee and the Risk Oversight Committee.

3. Providing recommendations to the Board of Commissioners related to the re-appointment of Mr. Paul Setiawan Hasjim as Director of Commonwealth Bank for the period as stipulated by the Bank’s Articles of Association, which is set out by the GMS.

4. In connection with the completion of the term of office of Mrs Mia Patria Bernardhi as Director of Commonwealth Bank, the Committee provides recommendations to the Board of Commissioners to appoint Ms Angeline Nangoi as interim Human Resources Director.

5. Providing recommendations to the Board of Commissioners for the appointment of Mr Bagus Harimawan as Chief of Human Resources.

6. Providing recommendations for extension of Ms Suwartini as Independent Commissioner.

7. Providing further advices and recommendations related to the request of Mr Antonio Da Silva Costa to retire from his position as President Director and recommend the appointment of Ms. Lauren Sulistiawati as President Director based on the Financial Services Authority’s decision related to Fit and Proper Test and the resolution of the AGMS.

8. Issuing Remuneration and Nomination Committee Policies.

9. Reviewing the 2016 annual salary presentation.

156 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

KEAHLIAN ANGGOTA INDEPENDEN KOMITE

Bpk. Teuku Radja Sjahnan memiliki keahlian dan pengalaman di bidang keuangan dan akuntansi. Beliau juga berpengalaman sebagai anggota Komite Audit di beberapa lembaga bank, seperti PT Bank BNI Tbk, PT Bank Barclays Indonesia, dan PT Bank BNI Syariah. Beliau juga menjadi konsultan bagi parlemen dalam bidang hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Bpk. Jono Effendy memiliki keahlian di bidang perbankan dan manajemen risiko. Beliau juga memiliki pengalaman sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko selama beberapa tahun di berbagai perusahaan, seperti PT Bank Barclays Indonesia serta Komite Audit BII Finance. Selain itu, beliau juga pernah menduduki jabatan sebagai Head of Research Banking Landscape, Group Head Consultant Management Unit dan Coordinator of IBRA Chairman Special Staff di Badan Penyehatan Perbankan Indonesia (BPPN). Selain menjabat sebagai pihak independen komite Audit dan komite pemantau risiko di Commonwealth Bank, beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di PT Bank BNP Paribas Indonesia dan juga menjabat sebagai anggota komite audit dan komite pemantau risiko di PT Commonwealth Life, juga menjabat sebagai Managing Director di PT Kiran Resources Indonesia, serta menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Commonwealth Life. Dan saat ini, beliau juga menjabat sebagai angota Risk Oversight Committee di BFI Finance.

DIREKSI

Komposisi, Independensi dan Kepemilikan Saham Direksi per Desember 2015

Keanggotaan Direksi Commonwealth Bank telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia terkait Good Corporate Governance. Misalnya, tidak ada penunjukkan beberapa posisi sekaligus, serta pemberian surat kuasa kepada pihak lain yang dapat menyebabkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia.

Seluruh anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Commonwealth Bank, dengan demikian tidak mempengaruhi pengambilan keputusan oleh masing-masing Direktur.

Tak satu pun dari anggota Direksi memiliki 5% (lima persen) atau lebih modal disetor Commonwealth Bank, lembaga bank lain, lembaga keuangan non-bank, dan perusahaan lainnya di dalam atau di luar Indonesia.

Jumlah Direksi per Desember 2015 adalah 4 (empat) anggota, sebagai berikut:

No. NamaName

PenunjukkanAppointment

1 Antonio Da Silva Costa Presiden DirekturPresident Director

2 Paul Setiawan Hasjim Direktur Operasional dan Teknologi InformasiDirector of Operations and Information Technology

3 Adhiputra Tanoyo Direktur Manajemen RisikoDirector of Risk Management

4 Angeline Nangoi Direktur KepatuhanDirector of Compliance

THE COMMITTEE’S INDEPENDENT MEMBERS ExPERTISE

Mr. Teuku Radja Sjahnan has the expertise and experience in finance and accounting. He also has the experiences as member of Audit Committee with several banks such as PT Bank BNI Tbk, PT Bank Barclays Indonesia, and PT Bank BNI Syariah. In addition, he also serves as consultant for parliamentary for audit results of Financial Audit Board (FAB).

Mr. Jono Effendy has the expertise in banking and risk management. He also has the experience as member of Audit and Risk Oversight Committee for several years in PT Bank Barclays Indonesia as well as Audit Committee in BII Finance. In addition to that, he previously served as Head of Research Banking Landscape, Group Head Consultant Management Unit dan Coordinator of IBRA Chairman Special Staff in Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). Other than serving as independent member of Audit and Risk Oversight Committee with PT Commonwealth Bank, he also serves as member of Audit and Risk Oversight Committee of PT Bank BNP Paribas Indonesia, member of Audit and Risk Oversight Committee of PT Commonwealth Life, as Managing Director of PT Kiran Resources Indonesia, and as Independent Commissioner of PT Commonwealth Life. And currently, he also serves as member of Risk Oversight Committee in BFI Finance.

BOARD OF DIRECTORS

Composition, Independency, and Stock Ownership of the Board of Directors as per December 2015

The membership of Commonwealth Bank’s Board of Directors is in accordance with Bank Indonesia Regulation regarding Good Corporate Governance. For examples, no concurrent positions, and non existence of power of attorney to other parties that may cause the transfer of duties and functions of the Board of Directors. All Directors are domiciled in Indonesia.

All members of the Board of Directors have no financial or family relationships with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors and/or Commonwealth Bank’s Controlling Shareholders, and thus does not affect the decision making of each Director.

None of the members of the Board of Directors has 5% (five percent) or more of the paid-up capital of Commonwealth Bank, other bank institutions, non-bank financial institutions, and other companies inside or outside Indonesia.

Number of members of the Board of Directors as per December 2015 is 4 (four) members, as follows:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 157

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Catatan :

1. Ibu Mia Patria Bernardhi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur efektif per 09 Juni 2015 dan telah memperoleh persetujuan RUPS sebagaimana diatur dalam Akta No.71tanggal 01 Juni 2015.

2. Sdr Antonio Da Silva Costa efektif mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur per 14 Februari 2016 dan telah memperoleh persetujuan RUPS sebagaimana diatur dalam Akta No.2 tanggal 4 Februari 2016.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

• Direksi bertanggung jawab penuh terhadap operasional manajemen Commonwealth Bank dan mengelola bisnis sesuai wewenang dan tanggung jawab dalam Anggaran Dasar serta peraturan dan perundangan yang berlaku.

• Direksi bertanggung jawab untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam semua aspek bisnis Commonwealth Bank dan di seluruh level organisasi Commonwealth Bank.

• Direksi secara konsisten membahas temuan dan rekomendasi yang dilaporkan oleh Audit Intern, auditor ekstern, dan ulasan OJK dan/atau otoritas lain.

• Direksi mengembangkan dan memastikan pelaksanaan Manajemen Risiko di semua tingkat struktur organisasi Commonwealth Bank dan memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen.

• Direksi melaporkan kinerja dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Guna meningkatkan efektivitas tugas dan tanggung jawab Direksi sehari-hari, sejak Maret 2012 Bank menetapkan Pedoman Direksi. Pedoman Direksi yang telah diperbaharui terakhir pada bulan Oktober 2015 mengarahkan kegiatan Direksi secara terstruktur, sistematis dan konsisten

RAPAT DIREKSI

Per 31 Desember 2015, Direksi menyelenggarakan total 36 kali rapat, dengan detail sebagai berikut:

No. NamaName

Jumlah Kehadiran Rapat DireksiAttendance of BOD Meeting

1 Antonio da Silva Costa 22

2 Mia Patria Bernardhi 8

3 Paul Setiawan Hasjim 20

4 Adhiputra Tanoyo 23

5 Angeline Nangoi 21

Catatan :

• Ibu Mia Patria Bernardhi telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur efektif per 9 Juni 2015 dan telah memperoleh persetujuan RUPS sebagaimana diatur dalam Akta No.71 tanggal 1 Juni 2015.

Note:

1. Ms Mia Patria Bernardhi has resigned from her position as Director effective as per 9June 2015 and is approved by the AGMS as set out in the Deed No.71 dated 1 June 2015.

2. Mr Antonio Da Silva Costa effectively resigned from his position as President Director per 14 February 2016 and is approved by the AGMS as set out in Deed No. 2 dated 4 February 2016.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS

• The Board of Directors are fully responsible for theoperational management of Commonwealth Bank and managing the business in accordance with the authorities and responsibilities set out by the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.

• TheBoardofDirectorsareresponsibletoimplementGoodCorporate Governance principles in all Commonwealth Bank’s business aspects and all organization levels.

• TheBoardofDirectorsconsistentlyrespondthefindingsand recommendations of Internal Audit, external auditor, and the reviews of OJK and/or other authorities.

• The Board of Directors develop and ensure theimplementation of Risk Management at all levels of Commonwealth Bank’s organization structure and that the Risk Management functions have operated independently.

• The Board of Directors report the performance oftheirduties and responsibilities to the General Meeting of Shareholders.

In order to improve the effectiveness of daily performance of the Board of Directors’ duties and responsibilities, in March 2012 the Bank set out the Board of Directors Guidelines. The updated guidelines lastly in October 2015 direct the activities of the Board of Directors in structured, systematic, and consistent manners.

BOARD OF DIRECTORS MEETINGS

As per31 December 2015, the Board of Directors have held the total of 36 meetings, with details as follows:

Note:

• Ms Mia Patria Bernardhi has resigned from her position as Director effective as per 9 June 2015 and is approved by the AGMS as set out in the Deed No.71 dated 1 June 2015.

158 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Sepanjang 2015, agenda rapat Direksi di antaranya membahas:

• Peraturan Baru dan dampak peraturan tersebut bagi Commonwealth Bank

• Revisi Rencana Bisnis Bank 2015-2017 serta Rencana Bisnis 2016-2018

• Laporan Keuangan Audited tahun 2014

• Laporan Keuangan Publikasi 2015

• Peningkatan kualitas GCG dan perbaikan kualitas pemantauan risiko tertentu atas Risiko Kredit, Operasional dan Kepatuhan

• Kinerja Bisnis dan Keuangan pada 2015

• Relokasi cabang dan peningkatan proses

• Keluhan pelanggan terutama yang berpotensi meningkat menjadi kasus hukum

• Aktivitas untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, antara lain terkait sistem core banking baru

• Tindak lanjut audit intern, ekstern, dan temuan auditor Otoritas Jasa Keuangan

• Hal-hal yang berkaitan dengan operasional, teknologi informasi, dan sumber daya manusia

• Laporan kunjungan ekspatriat

KOMITE-KOMITE

Dalam pelaksanaan tugasnya, Direksi didukung oleh beberapa komite, sebagai berikut:

• Executive Risk Committee

• Asset and Liability Committee

• Komite Kredit

• Komite Pengarah Teknologi Informasi

• Komite Integritas

• Komite Produk

• Komite Risiko Operasional

• People Committee

ExECUTIVE RISK COMMITTEE (ERC)

Pembentukan ERC bertujuan untuk membantu Direksi dan Manajemen dalam memantau dan mengelola Risiko Kredit, Pasar, Hukum, Likuiditas, Reputasi, Strategis, Operasional dan Kepatuhan, guna memastikan kesesuaian dengan kebijakan internal dan persyaratan Otoritas Jasa Keuangan

During 2015, the Board of Directors meeting agendas, among others cover the discussions as follows:

• New Regulations and the impacts of the regulations to Commonwealth Bank.

• Revisions ofThe Bank’s Business Plan 2015-2017 as wellas Business Plan 2016-2018.

• 2014 Audited Financial Statements

• 2015 Published Financial Reports.

• Improvement of GCG quality and monitoring quality of specific risks on Credit Risk, Operational Risk, and Compliance Risk.

• 2015 Business and Financial Performances.

• Branchrelocationsandprocessimprovements.

• Customer complaints especially those potentially raised into legal cases.

• Activities to improve productivity and efficiency among others related to new core banking system.

• ollow ups of internal audit, external audit, and the Financial Services Authority’s findings.

• Those matters related to operational, information technology, and human resources.

• Expatriates visit report.

COMMITTEES

In performing their duties, the Board of Directors are supported by several committees as follows:

• ExecutiveRiskCommittee

• AssetandLiabilityCommittee

• CreditCommittee

• ITSteeringCommittee

• IntegrityCommittee

• ProductCommittee

• OperationalRiskCommittee

• PeopleCommittee

ExECUTIVE RISK COMMITTEE (ERC)

The purpose of the ERC’s formation is to assist the Board of Directors and Management in monitoring and managing Credit Risk, Market Risk, Legal Risk, Liquidity Risk, Reputation Risk, Strategic Risk, Operational Risk, and Compliance Risk, as well as ensuring their consistency with internal policies and the Financial Services Authority requirements.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 159

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Komposisi

Ketua: Direktur Manajemen Risiko

Anggota:

Direksi atau pemegang jabatan senior setara di Commonwealth Bank,:

• Presiden Direktur

• Chief Financial Officer

• Audit (anggota non-voting)

• Kepatuhan dan Hukum

• Sumber Daya Manusia

• Operasional dan Teknologi

• Global Market

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Menjamin pelaksanaan kerangka kerja manajemen risiko Bank secara efektif melalui:

• Mengkaji dan mendukung kerangka kerja manajemen risiko Bank, yang termasuk namun tidak terbatas pada kerangka Internal Capital Adequacy Assessment Process, Pernyataan Risk Appetite, dokumen Risiko Material, dan Key Risk Indicators (KRI) Bank.

• Memantau efektivitas fungsi masing-masing komite risiko, yang mencakup namun tidak terbatas pada aktivitas meninjau dan mendukung penerapan piagam masing-masing, secara berkala meninjau KRI masing-masing komite, meninjau dan mendukung dokumen kebijakan dan prosedur, meninjau rencana tindak yang diusulkan komite-komite tersebut dan memastikan pelaksanaannya sesuai standar yang telah disepakati.

2. Memberikan arahan tingkat tinggi dan panduan untuk setiap area risiko dengan:

• Mengkaji dan mendukung laporan profil risiko masing-masing area risiko.

• Mengkaji dan mendukung dokumen kebijakan dan prosedur.

• Mengkaji setiap pelanggaran di ambang batas KRI dan temuan audit.

• Menjadi titik eskalasi bagi komite atas semua hal yang terkait manajemen risiko, yang meliputi namun tidak terbatas pada insiden risiko yang signifikan dan penyimpangan ad-hoc dalam kebijakan dan prosedur

3. Memberikan dukungan atas dokumen yang perlu diajukan kepada Komite Pemantau Risiko, yang mungkin mencakup dokumen kebijakan dan prosedur dan penyimpangan dari kebijakan dan prosedur yang ada.

Composition

Chairman: Director of Risk Management

Members:

The Board of Directors or equivalent senior position holders within Commonwealth Bank:

• PresidentDirector

• ChiefofFinance

• Audit(non-votingmember)

• ComplianceandLegal

• HumanResources

• OperationsandTechnology

• GlobalMarket

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

1. Ensuring the effective implementation of the Bank’s risk management frameworks through:

• Reviewing and supporting the Bank’s risk management frameworks, which include but are not limited to the Internal Capita Adequacy Assessment Process framework, the Risk Appetite Statement, the Material Risk document, and the Bank’s Key Risk Indicators (KRI).

• Monitoring the effectiveness of each risk committee’s functions, which include but are not limited to reviewing and supporting the implementation of their respective charters, periodically reviewing each committee’s KRI, reviewing and supporting policy and procedure documents, reviewing action plans proposed by committees and ensuring their implementation according to agreed standards.

2. Providing high-level directions and guidances for each risk area by:

• Reviewing and supporting each risk area’s risk profilereport.

• Reviewing and supporting policy and proceduredocuments.

• Reviewing any breaches in KRI thresholds and auditfindings.

• Becoming a point of escalation for committees on allmatters related to risk management, which include but not limited to significant risk incidents and ad-hoc deviations on policy and procedures

3. Providing supports for documents that need to be submitted to the Risk Oversight Committee, which could include policy and procedure documents and deviations from the existing policies and procedures.

160 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

ASSET AND LIABILITY COMMITTEE (ALCO)

Tujuan pembentukan ALCO adalah untuk memantau risiko pasar, manajemen banking book, strategi pendanaan dan pinjaman, serta kebijakan dan metodologi manajemen modal yang digunakan oleh Commonwealth Bank. Selain itu, pembentukannya untuk memastikan konsistensi antara risiko dan tujuan modal dengan risiko pasar dan prinsip-prinsip manajemen modal dan kebijakan Commonwealth Bank.

Komposisi

Ketua: Chief of Global Market

Anggota:

• Presiden Direktur

• Chief Financial Officer

• Direktur Operasional & TI

• Direktur Perbankan Ritel dan Bisnis

• Direktur Manajemen Risiko

• Dua orang perwakilan Kepala Unit Bisnis di bawah Perbankan Ritel dan Bisnis

ALCO memiliki standing attendee, yaitu Kepala Tresuri dan Kepala Risiko Pasar serta attendee lainnya dari unit bisnis yang diperlukan. Direktur Kepatuhan (atau pengganti yang ditunjuk) akan diundang ke rapat ALCO sebagai pengamat.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

• Menyetujui perubahan komposisi Aktiva dan Pasiva dan perubahan aturan dan/atau pengaturan Fund Transfer Pricing dan suku bunga

• Memberikan saran dalam rangka pengawasan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan permintaan untuk penambahan modal

• Sebagai sarana dalam penetapan atau perubahan asumsi name Crisis Run-Off serta kebijakan likuiditas dan pendanaan

• Melakukan pengawasan dalam penetapan atau perubahan untuk batas risiko pasar dan kebijakan risiko pasar

• Memberikan saran dalam perubahan metodologi pengukuran risiko.

KOMITE KREDIT (KK)

Tujuan dibentuknya Komite Kredit adalah untuk memastikan pengambilan dan pengawasan keputusan kredit yang prudent yang sesuai risk appetite Commonwealth Bank. Komite ini bersifat operasional yang membantu Direksi dalam mengevaluasi dan/atau mengambil keputusan Aplikasi Kredit berdasarkan jumlah dan jenis kredit yang disetujui Direksi.

ASSET AND LIABILITY COMMITTEE (ALCO)

The purpose of ALCO’s formation is to monitor the market risk, banking book management, funding and lending strategy, and capital management policies and methodologies used within Commonwealth Bank. Other than that, the formation is intended to ensure consistency between the risk and capital objectives, and the market risk, the capital management principles and policies of the Commonwealth Bank.

Composition

Chairman: Chief of Global Market

Members:

• PresidentDirector

• ChiefFinancialOfficer

• DirectorofOperations&IT

• Director of Retail and Business Banking

• Director of Risk Management

• Two representatives from Business Unit Heads under Retail and Business Banking (RBB)

ALCO has standing attendees, namely, Head of Treasury andHead of Market Risk and other attendees from businessunits as necessary. Compliance Director (or nominatedalternative) will be invited to ALCO meeting as observer.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

• Approving changes in the composition of Assets andLiabilities, the rules and/or, the arrangements of Fund Transfer Pricing and interest rates.

• ProvidingadvicesinthecontextofsupervisionofCapitalAdequacy Ratio (CAR) and demand for capital additions.

• Asameans inthedeterminationorchangeoftheCrisisRun-Off assumed name as well as liquidity and funding policies.

• Supervising the establishment of or changes tomarketrisk limits and market risk policies.

• Providing advices in risk measurement methodologychanges.

CREDIT COMMITTEE (CC)

The purpose of Credit Committee’s formation is to ensureprudent credit decision making and monitoring that are in line with Commonwealth Bank’s risk appetite. This is an operational committee that assists the Board of Directors in Credit Application decision evaluating and/or making for the amounts and types of credit under the approval of the Board of Directors.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 161

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Komposisi

Anggota dengan hak voting:

• Presiden Direktur (Ketua)

• Kepala Wholesale Banking

• Kepala SME Banking

Anggota tanpa hak voting

• Direktur Manajemen Risiko

• Kepala Risiko Kredit atau Delegasinya (Laporan Langsung)

TURUT BERGABUNG

Direktur Kepatuhan (Observer)

• Kehadiran dari tim Risiko Kredit oleh anggota tanpa hak voting menjadi hal perlu guna memberikan pandangan dan rekomendasi seimbang atas tiap proposal yang diserahkan dalam rapat KK,

• KK dapat mengundang Eksekutif lainnya menghadiri sebagian atau seluruh rapat.

• Jika Presiden Direktur tidak dapat memimpin komite, Kepala Wholesale Banking atau Ad Interim Head of Wholesale Banking akan menjadi ketua rapat. Dalam kapasitasnya ini, Kepala Wholesale Banking atau Ad Interim Head of Wholesale Banking tidak dapat mendelegasikan wewenangnya lebih lanjut.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

• Menyetujui atau menolak aplikasi kredit sesuai denganbatas-batas yang telah ditentukan oleh Direksi.

• KKharusmembentuksub-komiteuntukmendelegasikanwewenang dalam pengambilan keputusan kredit.

• Berkoordinasi dengan Assets and Liabilities Committee(ALCO) dalam pendanaan kredit.

• Mematuhitingkatkecukupanketentuanpenghapusbukuandan aturan klaim penghapusbukuan, kredit kepada pihak terkait. Pernyataan atas hal ini harus berasal dari Direksi.

• Menyusun Standar Operasional Prosedur untuk rinciantugas dan tanggung jawabnya.

• Meninjaudanmendukungsemuakebijakankreditterkaittermasuk penyimpangan kebijakan

• Sekurang-kurangnyaKKbertugas:

• Menjalankan fungsinya dalam memberi persetujuan/penolakan kredit berdasarkan profesionalisme, kejujuran, objektivitas, dan akurasi.

• Menolakpermintaandanataupengaruhdaripihak-pihakterkait kepada pemohon kredit dalam proses pencairan kredit.

Composition

Members with voting rights:

• President Director (Chairman)

• Head of Wholesale Banking

• Head of SME Banking

Members without voting rights

• Director of Risk Management

• Head of Credit Risk or his/her Delegate (Direct Report)

IN ATTENDANCE

Director of Compliance (Observer)

• Attendance by Credit Risk team as non-votingmembers is necessary to provide a balanced views and recommendations on each proposal submitted to CC meeting,

• TheCCmayinviteotherexecutivestoattendforpartorwhole of the meeting.

• In the eventwherePresidentDirector is unable to chairthe committee, Head of Wholesale Banking or Ad Interim Head of Wholesale Banking will chair the meeting. In this capacity, Head of Wholesale Bankingor Ad Interim Head of Wholesale Banking cannot delegate his authority further.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

• Approving or disapproving credit applications inaccordance with limits pre-determined by the Board of Directors.

• CCmustsetsupsubcommitteestodelegateitsauthoritiesin credit decision making.

• Coordinating with Assets and Liabilities Committee(ALCO) in credit funding.

• Compliance with adequate level of provision for write-off and write-off claim regulations, and credit to related parties. The acknowledgement for these matters must be obtained from the Board of Directors.

• PreparingdetailedStandardOperatingProceduresfor itsduties and responsibilities.

• Reviewing and supporting all related credit policiesincluding any deviation to policies.

• AtleastCCisobligedto:

• Performitsfunctionsincreditapproval/disapprovalbasedon professionalism, honesty, objectivity, and accuracy.

• Refuse any request and or influence of creditapplicants’related parties in credit disbursement process.

162 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI (KPTI)

Tujuan KPTI adalah untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam memantau kegiatan terkait TI melalui penyelarasan Rencana Strategis Teknologi Informasi dengan strategi bisnis Commonwealth Bank, pengoptimalan manajemen sumber daya, IT value delivery, pengukuran kinerja dan penerapan manajemen risiko yang efektif.

Komposisi

Ketua: Direktur Operasional dan Teknologi Informasi

Anggota:

• Presiden Direktur

• Chief of Human Resources

• Direktur Kepatuhan

• Direktur Manajemen Risiko

• Chief Financial Officer (CFO)

• Chief Audit Executive (CAE)

• Chief of Global Markets

• Head of Wealth Management and Business Strategy

• Head of Retail Banking & Services

• Head of Wholesale Banking

• Head of SME Banking

• Head of Digital Channels Business

• Head of Information Technology

Seketaris: Head of IT Governance & Risk Management

Undangan Reguler: IT Leadership Team

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

• Rencana Strategis Teknologi Informasi sejalan dengan rencana strategi bisnis Bank serta pemantauan keseluruhan kinerja Teknologi Informasi dan upaya untuk meningkatkannya.

• Roadmap untuk mencapai rencana TI untuk mendukung rencana dan strategi bisnis Bank. Road map terdiri dari kondisi saat ini, keadaan masa depan dan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai keadaan masa depan.

• Kesesuaian dan prioritas proyek Teknologi Informasi dan Rencana Strategis Teknologi Informasi.

• Kemajuan dan status dari portfolio proyek yang melibatkan Teknologi Informasi termasuk kesesuaian jadwal, finansial, ruang lingkup, sumber daya masalah dan risiko, dan rekomendasi untuk mengatasi masalah atau risiko tersebut.

• Kinerja dari system TI dan SLA layanan, setiap insiden kunci, dan kemajuan dari perbaikan yang berkelanjutan.

INFORMATION TECHNOLOGY STEERING COMMITTEE (ITSC)The purpose of ITSC’s formation is to assist the Board of Commissioners and the Board of Directors in monitoring IT related activities through the alignment of Information Technology Strategic Plan with Commonwealth Bank Ibusiness strategy, optimization of resources management, IT value delivery, performance measurement and effective risk management implementation.

Composition

Chairman: Director of Operations and Information Technology

Members:

• PresidentDirector

• ChiefofHumanResources

• DirectorofCompliance

• DirectorofRiskManagement

• ChiefFinancialOfficer(CFO)

• ChiefAuditExecutive(CAE)

• ChiefofGlobalMarkets

• HeadofWealthManagementandBusinessStrategy

• HeadofRetailBankingandServices

• HeadofWholesaleBanking

• HeadofSMEBanking

• HeadofDigitalChannelsBusiness

• HeadofInformationTechnology

Secretary: Head of IT Governance & Risk Management

Regular Invitee: IT Leadership Team

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

• Information Technology Strategic Plan is in linewiththeBank’s business strategy plan as well as the monitoring of the overall performance of information technology and the efforts to improve it.

• RoadmaptorealizeITplantosupporttheBank’sbusinessstrategyandplan. The roadmap consists of current conditions, future circumstances, and actions that should be taken to achieve the future conditions.

• SuitabilityandpriorityofInformationTechnologyprojectsand Information Technology Strategic Plan.

• The progress and status of projects portfolio involvinginformation technology including the matchingof schedules, financials, scopes, resources,problems and risks, and recommendations to address the problems or risks.

• Performanceof ITsystemsandSLAservices,eachkeyincident, and the progress of continuous improvements.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 163

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

• Status biaya Teknologi Informasi dan investasi dibandingkan dengan anggaran.

• Status keamanan Teknologi Informasi, Insiden yang terjadi, dan kemajuan perbaikan yang berkelanjutan.

• Status risiko utama yang dihadapi Teknologi Informasi dan kemampuan untuk mendukung operasional bisnis Bank, rencana, dan strategi jangka panjang, dan efektivitas tindakan mitigasi serta rencana untuk menghadapi risiko tersebut.

• Kinerja vendor utama dan isu utama atau risiko yang terkait dengan pengiriman produk atau jasa dari vendor TI.

• Setiap hal penting terkait dengan sumber daya manusia atau proses yang terkait dengan pemberian layanan Teknologi Informasi bagi organisasi.

• Penyelesaian berbagai isu atau risiko yang berkaitan dengan Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh unit pengguna dan unit TI secara efektif, efisien dan tepat waktu.

• Penyusunan kebijakan TI yang utama dan prosedur dan manajemen risiko terkait dengan penggunaan Teknologi Informasi dalam organisasi.

• Efektivitas pelaksanaan kebijakan keamanan informasi.

KOMITE INTEGRITAS

Tujuan pembentukan Komite Integritas adalah untuk mengelola Strategi Anti Fraud Commonwealth Bank, termasuk korupsi dan pelanggaran, melalui Integrity Programmed.

Komposisi

Ketua: Presiden Direktur

Anggota:

• Direktur Operasional dan Teknologi Informasi

• Direktur Manajemen Risiko

• Direktur Kepatuhan

• Chief of Human Resources

• Direktur Perbankan Ritel dan Bisnis

• Kepala Risiko Operasional

• Manajer Kejahatan Keuangan

• Chief Audit Executive (Pemantau)

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

• Mengelola dan mengawasi pelaksanaan Strategi Anti Fraud Commonwealth Bank dan semua kebijakan, prosedur dan praktik-praktik yang terkait

• Mengkaji laporan tindak penyimpangan, korupsi atau pelanggaran dalam tubuh Bank dan mengarahkan tindak lanjut yang sesuai

• Information Technology costs and investment statuscompared to the budget.

• InformationTechnologysecuritystatus,occurredincident,and the progress of continuous improvements.

• The status of the main risks faced by InformationTechnology and the ability to support the Bank’s business operations, plans, long-term strategy, and the effectiveness of mitigation measures and the plan to address the risks.

• Themain vendors’performance and themain issues orrisks associated with the delivery of products or services from IT vendors.

• Every important aspect related to human resources orprocesses associated with the provision of information technology services to the organization.

• Completion of the issues or risks associated withInformation Technology that can not be resolved by user units and IT units in an effective, efficient, and timely manner.

• Preparation of the main IT policies and proceduresand risk management related to the use of Information Technology in the organization.

• The effectiveness of information security policyimplementation.

INTEGRITY COMMITTEE

The purpose of Integrity Committee’s formation is to manage Commonwealth Bank’s Anti Fraud Strategy including corruptions and violations through Integrity Programme.

Composition

Chairman: President Director

Members:

• DirectorofOperationsandInformationTechnology

• DirectorofRiskManagement

• DirectorofCompliance

• ChiefofHumanResources

• DirectorofRetailandBusinessBanking

• HeadofOperationalRisk

• FinancialCrimeManager

• ChiefAuditExecutive(Observer)

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

• Managing and supervising the implementation ofCommonwealth Bank’s Anti Fraud Strategy and all of the associated policies, procedures, and practices.

• Reviewingreportsoffraud,corruption,orviolationwithinthe Bank and direct the appropriate course of actions.

164 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

• Mempertimbangkan hasil penyelidikan tindak penyimpangan, korupsi atau pelanggaran dan menentukan tindakan disipliner atau tindakan lainnya yang harus diambil dan oleh siapa

• Memastikan bahwa setiap departemen yang memiliki kebijakan atau prosedur yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan mitigasi tindak penyimpangan, korupsi atau pelanggaran telah secara aktif terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan prosedur tersebut

• Dengan sungguh-sungguh membuat keputusan atau rekomendasi sehubungan dengan hal-hal lain yang berdampak pada kemampuan Commonwealth Bank dalam mencegah dan mengurangi tindak penyimpangan, korupsi dan kesalahan.

KOMITE PRODUK

Tujuan pembentukan Komite Produk adalah:

• Meninjau dan menyetujui produk baru Commonwealth Bank atau kegiatan sebelum peluncuran produk atau aktivitas baru; atau

• Meninjau dan menyetujui ulang produk atau kegiatan Commonwealth Bank yang ada; atau

• Meninjau dan menyetujui penghentian atau pemberhentian sementara produk atau kegiatan Commonwealth Bank yang ada.

• Meninjau dan menyetujui kajian berkala terkadap setiap produk dan kegiatan yang sudah ada minimal 2 tahun satu kali

• Meninjau dan menyetujui tarif produk dan layanan sebelum efektif berlaku

KOMPOSISI

Ketua: Kepala Divisi Wealth Management and Business Strategy

Anggota dengan hak voting:

• Presiden Direktur

• Direktur/Chief of Risk Management

• Direktur/Chief of Operations and IT

• Direktur /Chief of Finance

• Kepala Unit Bisnis terkait dengan produk/aktivitas yang diajukan

Anggota tanpa hak voting:

• Direktur Kepatuhan

• Chief of Global Market*

• Chief Technology Officer*

• Kepala Divisi Retail Banking Services*

• Kepala Divisi Wholesale Banking*

• Considering investigation results of fraud, corruption,or violation and determining what disciplinary or other actions should be taken and by whom.

• Ensuring that each department that has policies orprocedures related directly or indirectly to the prevention and mitigation of fraud, corruption, or violationis actively engaged in the execution of those policies and procedures.

• Deliberately making decisions or recommendationsin relation to any other matters that impact upon the Commonwealth Bank’s ability to prevent and mitigate fraud, corruption, and violation.

PRODUCT COMMITTEE

The purposes of Product Committee’s formation are:

• To review and approve Commonwealth Bank’s newproducts or activities prior to the launching of the new products or activities; or

• Toreviewandre-approveCommonwealthBank’sexistingproducts or activities; or

• To review and approve termination or temporarytermination of Commonwealth Bank’s existing products or activities.

• Toreviewandapproveperiodicalreviewsofeachexistingproduct and activity at least once in 2 years.

• Toreviewandapproveproductandserviceratesbeforetheir effectiveness.

COMPOSITION

Chairman: Head of Wealth Management and Business Strategy

Voting right Members:

• PresidentDirector

• Director/ChiefofRiskManagement

• Director/ChiefofOperationsandIT

• Director/ChiefofFinance

• RelatedBusinessUnitHeadofproducts/activitiesbeingproposed

Non-voting right members:

• DirectorofCompliance

• ChiefofGlobalMarket*

• ChiefofTechnologyOfficer*

• HeadofRetailBankingServices*

• HeadofWholesaleBanking*

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 165

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

• Kepala Divisi Small Medium Enterprise*

• Kepala Divisi Digital Channels*

• Kepala Divisi Global Transaction Services*

Tamu anggota yang turut berkontribusi:

• Kepala Divisi Regulatory Affairs

• Kepala Divisi Legal

• Kepala Divisi Operation

• Kepala Divisi Finance

• Kepala Divisi Operational Risk

• Kepala Divisi Market Risk

• Kepala Divisi Applications Management (IT)

• Kepala Divisi Product for Asset / Liabilities / Investment / Bancassurance / Emerging Channel / Global Transaction Services*

Komite Produk dapat mengundang eksekutif lainnya untuk menghadiri sebagian atau seluruh pertemuan.

Note: *) Sesuai produk-produk atau kegiatan atau usaha terkait yang sedang dibahas dan diusulkan

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

• Melindungi Bank akan risiko reputasi.

• Melindungi kepentingan nasabah.

• Memastikan semua produk dan kegiatan sesuai risk appetite PTBC.

• Memastikan seluruh produk dan kegiatan sesuai peraturan dan kebijakan internal dan eksternal.

• Memastikan identifikasi dan mitigasi risiko yang memadai pada semua fitur produk dan proses, guna memastikan bahwa PTBC mampu mendukung pengoperasian produk atau kegiatan secara benar, yang termasuk namun tidak terbatas pada aspek TI, Operasional, Sistem, Akuntansi, Pajak, Hukum, Kepatuhan, dan melakukan perubahan produk atau kegiatan yang dapat berdampak pada salah satu aspek tersebut.

• Mengkaji dan menyetujui produk dan aktivitas baru

• Memutuskan dan/atau menyetujui fitur-fitur dan komisi produk.

• Mengkaji dan menyetujui kembali produk atau kegiatan dalam:

1. Rapat semi tahunan yang dilakukan oleh Product Manager, atau

2. Rapat adhoc untuk produk atau kegiatan yang memiliki perubahan dan dampak besar terhadap risiko Bank.

• HeadofSmallMediumEnterprise*

• HeadofDigitalChannels*

• HeadofGlobalTransactionServices*

Guests as contributing members:

• HeadofRegulatoryAffairs

• HeadofLegal

• HeadofOperation

• HeadofFinance

• HeadofOperationalRisk

• HeadofMarketRisk

• HeadofApplicationsManagement(IT)

• Head of Products for Asset /Liabilities /Investment /Bancassurance /Emerging Channel /Global Transaction Services*

The Product Committee may invite other executives to attend for part or whole of the meetings.

Note: *) Subject to the related products or activities orbusinesses being discussed and proposed.

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

• ProtectingBankfromreputationrisk.

• Protectingcustomers’interest.

• EnsuringthatallproductsandactivitiesarewithinPTBC’srisk appetite.

• Ensuringthatallproductsandactivitiesmeetinternalandexternal regulations and policies.

• Ensuring thatadequate risk identificationandmitigationfor all product features and processes are in place to identify that PTBC is able to properly support the operation of the products or activities including but not limited to IT, Operation, System, Accounting, Tax, Legal, and Compliance aspects, and make necessary products or activities changes which may impact on one of the aspects above.

• Reviewingandapprovingnewproductsandactivities.

• Deciding and/or approving product features andcommissions.

• Reviewingandre-approvingproductsoractivitiesin:

1. Semi-annual meetings held by Product Manager, or

2. Ad hoc meetings for products or activities, which have substantial changes and impact on the Bank’s risk.

166 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Berdasarkan rapat-rapat tersebut, Komite Produk mengambil keputusan bila PTBC akan melanjutkan atau menghentikan atau memberhentikan sementara produk atau kegiatan yang ada.

• Memberikan rekomendasi perbaikan kebijakan dan prosedur produk.

KOMITE RISIKO OPERASIONAL (KRO)

Tujuan pembentukan KRO adalah untuk mendukung ERC dalam mengevaluasi dan memantau efektivitas pelaksanaan manajemen risiko operasional dalam meminimalkan dan mengurangi risiko dalam kegiatan operasional.

KOMPOSISI

Ketua: Direktur Operasional dan Teknologi Informasi

Anggota

• Direktur Manajemen Risiko (1st Vice Chairman)

• Direktur Perbankan Ritel dan Bisnis atau Kepala yang bertanggung jawab atas Perbankan Ritel Bisnis (2nd Vice Chairman)

• Chief Financial Officer

• Direktur atau Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab atas Sumber Daya Manusia

• Chief Technology Officer

• Chief of Global Markets

• Chief Audit Executive (anggota tanpa hak voting)

• Direktur Kepatuhan (anggota tanpa hak voting)

• Kepala Divisi di Commonwealth Bank yang bertanggung jawab atas:

o Risiko Operasional (Sekretaris)

o Teknologi Informasi

o Operasional

o Operasional Sumber Daya Manusia

o Perbankan Ritel Bisnis

o BCPM

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

• Meninjau dan menyetujui seluruh kebijakan dan prosedur terkait risiko operasional

• Mengevaluasi dan menyetujui ambang dan batas risiko operasional

• Mengkaji dan mengkinikan isu dan masalah risiko operasional, yang meliputi control weaknesses dan akar masalah insiden penyimpangan. Sebagai bagian dari pengkinian, lakukan pemantauan progress tindakan.

• Mengevaluasi dan mengkaji efektivitas pengendalian

Based on these meetings, Product Committee decides whether the PTBC will continue or terminate or temporary terminate the existing products or activities.

• Providingrecommendations to improveproductpoliciesand procedures.

OPERATIONAL RISK COMMITTEE (ORC)

The purpose of ORC’s formation is to support ERC in evaluating and monitoring the effectiveness of the implementation ofoperational risk management in minimizing and mitigating risk in operational activities.

COMPOSITION

Chairman: Director of Operations and Information Technology

Members:

• DirectorofRiskManagement(1stViceChairman).

• Director of Retail and Wholesale Banking (2nd ViceChairman).

• ChiefFinancialofficer.

• Director or Executive Officer responsible for HumanResources.

• ChiefTechnologyOfficer.

• ChiefofGlobalMarkets.

• ChiefAuditExecutive(non-votingmember)

• ComplianceDirector(non-votingmember).

• HeadswithinCommonwealthBankresponsiblefor:

o Operational Risk (Secretary) o Information Technology o Operations o Human Resources Operations o Retail and Business Banking o BCPM

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

• Reviewing and approving all operational risk relatedpolicies and procedures.

• Evaluatingandapprovingoperationalriskthresholdsandlimits.

• Reviewing and updating operational risk issues andproblems, covering control weaknesses and fraud incident root causes. As part of the updating, monitor progress of actions.

• Evaluatingandreviewingtheeffectivenessofcontrol.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 167

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

• Memutuskan kebijakan guna mengatasi situasi khusus yang berhubungan dengan risiko operasional sedemikian rupa agar sesuai dengan Pernyataan Risiko yang dapat Diterima.

• Mengkaji Indikator Risiko Utama; Control Self-Assessment Risiko; Pengujian Kontrol dan laporan Loss Event Data.

• Mengkaji temuan kunci yang dilaporkan oleh auditor intern, auditor ekstern dan unit pengendali yang berdampak pada risiko operasional dan memastikan ada tindakan korektif yang diambil

• Memantau dan melaporkan risiko operasional yang signifikan kepada Executive Risk Committee (ERC)

• Melaporkan dan menginformasikan efektivitas penerapan manajemen risiko operasional kepada ERC

• Hal-hal mendesak atau penting lainnya harus diputuskan oleh ORC

• Mengembangkan dan menjaga budaya risiko PTBC

PEOPLE COMMITTEE

Pembentukan Komite ini untuk membantu Dewan Komisaris / Komite Remunerasi & Nominasi memenuhi tanggung jawab pengawasan atas Direksi dan Pejabat Eksekutif untuk hal-hal seperti:

• Pengangkatan (Rekrutmen, Rotasi, Promosi)

• Penilaian Kinerja

• Talent Management terkait dengan pengembangan karir, Retention Strategies, dan Perencanaan Succession Management.

Ketua:

Presiden Direktur

Anggota:

• Direktur Operasional dan TI

• Direktur Manajemen Risiko

• Direktur Kepatuhan

• Chief of Human Resources

• HR Senior Officer (bertindak sebagai sekretaris)

Deskripsi Pekerjaan dan Tanggung Jawab

Komite bertanggung jawab untuk:

1. Membantu Dewan Direksi dan/atau Komite Remunerasi dan Nominasi untuk memenuhi kewajiban pemantauannya untuk Dewan Direksi dan pejabat Eksekutif, antara lain:

• Deciding policies to address specific situations relatedto operational risk such that it is in accordance with Risk Appetite Statement.

• Reviewing Key Risk Indicators; Risk Control Self-Assessment; Control Testing; and Loss Event Data report.

• Reviewing key findings reported by internal auditor,external auditor, and control unit which have operational risk impacts and ensuring that corrective actions are taken.

• Monitoring and reporting significant operational risks toExecutive Risk Committee (ERC).

• Reportingandupdating theeffectivenessofoperationalrisk management implementation to the ERC.

• Decidinganyotherurgentorcriticalmattersthatshouldbe done by ORC.

• DevelopingandmaintainingthePTBC’sriskculture.

PEOPLE COMMITTEE

This Committee is responsible to assist the Boardof Commissioner/Remuneration & Nomination Committee to fulfill the supervision responsibility on the Board of Directors and Executive Officers such as:

• Appointments(Recruitment,Rotation,Promotion).

• PerformanceEvaluation.

• Talent Management related to career development,Retention Strategies, and Succession Management planning.

Chairman:

President Director

Members:

• DirectorofOperationsandIT

• DirectorofRiskManagement

• DirectorofCompliance

• ChiefofHumanResources

• HRSeniorOfficer(actingassecretary)

Job Descriptions and Responsibilities

The Committee is responsible for:

1. To assist the Board of Directors and/or the Remuneration and Nomination Committee to fulfill its monitoring obligations for the Board of Directors and Executive Officers, amongst others:

168 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

• Penunjukan(Rekrutmen,Rotasi,Promosi)

• EvaluasiKinerja

• PengelolaanBakat:

a) Pengembangan

b) Strategi Retensi Karyawan

c) Pengelolaan Perencanaan Suksesi

• Strategiremunerasi

2. Mengkaji proposal penyesuaian Gaji Tahunan dan proposal bonus kinerja sebelum HR menyajikan kepada Komite Remunerasi dan Nominasi.

3. Mengkaji perubahan/pengkinian (maupun baru) atas kebijakan, program dan/atau petunjuk yang memberi dampak kepada karyawan.

4. Mengkaji penilaian bank-wide gate opener dan mengkaji masalah etikal dan/atau kasus fraud yang dilakukan oleh Manajemen Senior (Tim Manajemen, Dewan Direksi).

RETAIL NETWORK REVIEW COMMITTEE (RNR)

Komite ini dibentuk untuk membuat keputusan strategis dari kantor bank yang ada, kantor bank baru, dan renovasi kantor bank. Keputusan dari Retail Network Review Committee (RNR) akan didasarkan pada analisa yang disediakan oleh fungsi / unit terkait di PTBC sebagaimana ditentukan kemudian didalam peran dan tanggung jawab.

Komposisi

Ketua:

Kepala Divisi Retail Banking Services

Anggota dengan hak voting:

• Presiden Direktur

• Direktur / Director of Operations and IT

• Chief Financial Officer

• Kepala Divisi Retail Banking Services

Anggota tanpa hak voting:

• Finance Business Partner

• Kepala Divisi Security, BCM and PFM

• Kepala Wealth Management & Business Strategy

• Kepala Divisi Business Analytics and Strategy

• Kepala Divisi Procurement and Vendor Management

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Peran dan Tanggung Jawab berdasarkan fungsi didefinisikan atas dasar jenis kantor yang direview: pembaharuan kantor yang ada, kantor baru/penutupan, dan renovasi kantor/fit-out. Substansi peran dan fungsi terkait dengan tanggung jawab divisi terkait akan visible bagi team Retail Banking

• Designation(Recruitment,Rotation,Promotion)

• PerformanceEvaluation

• TalentManagement:

a) Development

b) Employee Retention Strategy

c) Succession PlanningManagement

• RemunerationStrategy

2. To review annual salary adjustment and performance bonus proposals before HR’s presentation to Remuneration and Nomination Committee.

3. To assess the change/update (or new) on policies, programs and/or guidelines that have an impact to employees.

4. To review bank-wide gate open erassessment, ethical issues, and/or fraud cases committed by Senior Management (Management Team, the Board of Directors).

RETAIL NETWORK REVIEW COMMITTEE (RNR)

The Committee is formed to make strategic decisions for the existing bank offices, new bank offices, and renovation of bank offices. The decisions of Retail Network Review (RNR) Committee willbe based on the analysis provided by the function/units within PTBC as determined later in the roles and responsibilities.

Composition

Chairman:

Head of Retail Banking Services

Voting Members:

• PresidentDirector

• DirectorofOperationsandIT

• ChiefFinancialOfficer

• HeadofRetailBankingServices

Non-voting Members:

• FinanceBusinessPartner

• HeadofSecurity,BCM,andPFM

• HeadofWealthManagement&BusinessStrategy

• HeadofBusinessAnalyticsandStrategy

• HeadofProcurementandVendorManagement

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

The Roles and Responsibilities by funciton is defined based on reviewed office types: existing office renewals, new/closed offices, and office renovations/fit-outs. The substances of the roles and responsibilities of the related divisions will be visible by Retail Banking Services (RBS) that will carry outtheir main

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 169

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Services untuk menjalankan tugasnya sebagai Project Owner yang mengawasi, proses end-to-end Retail Network Review berdasarkan proses update dan monitoring yang komprehensif yang dilakukan oleh PFM sebagai Project Coordinator. Apabila ada isu yang muncul di luar pertemuan RNR yang sudah dijadwalkan, Project Owner dan Project Coordinator bertanggung jawab untuk mengekskalasikan secara tepat waktu.

HUBUNGAN KEUANGAN DAN / ATAU IKATAN KELUARGA HINGGA GENERASI KE-DUA DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN / ATAU ANGGOTA DIREKSI ATAU HUBUNGAN LAINNYA

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance, bagi Commonwealth Bank, anggota Direksi, dalam periode, tidak memiliki hubungan keuangan atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan / atau Pemegang Saham Pengendali Commonwealth Bank.

PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL, DAN AUDIT EKSTERNAL

FUNGSI KEPATUHAN

Sepanjang tahun 2015, upaya lanjutan telah dilakukan guna meningkatkan efektivitas fungsi kepatuhan serta meningkatkan budaya kepatuhan dalam Bank.

Visi dan Misi Kepatuhan

Melalui perubahan peran dan fungsi Kepatuhan yang lebih ke depan dan lebih sensitif terhadap dinamika perubahan yang ada, hal ini membutuhkan komitmen arah dan tujuan fungsi kepatuhan yang jelas melalui penentuan visi dan misi, sebagai berikut:

Visi

Menjadi mitra bagi seluruh pihak dalam harmoni dan ketaatan berbudaya demi mencapai visi dan misi Bank.

Misi

Bertindak lebih strategis dalam mendukung kinerja bank yang lebih baik dengan menjaga keseimbangan antara kepentingan komersial Bank dan kepatuhan terhadap peraturan.

Per 1 Oktober 2015, fungsi organisasi kepatuhan terbagi menjadi dua unit sebagai berikut:

• Unit Anti Pencucian Uang / Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/ APU) dan Sanction . Unit ini bertanggung jawab melaksanakan APU / PPT dan Sanctions di Bank dan memastikan bahwa setiap transaksi keuangan internasional dan perdagangan tidak melanggar Sanksi Internasional yang berlaku.

• Unit Kepatuhan. Unit ini memiliki tanggung jawab komunikasi dengan regulator, memberi saran kepatuhan dan mengkaji setiap kebijakan dan prosedur internal Commonwealth Bank, serta bertanggung jawab memantau kepatuhan Commonwealth Bank terhadap ketentuan yang berlaku; melakukan penilaian pemantauan dan memberikan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan budaya dan pengetahuan kepatuhan di Bank.

roles as the Project Owner who supervises the end-to-end process of Retail Network Review based on comprehensive process, update, and monitoring by Property and Facility Management (PFM) as Project Coordinator. If there are issues that arise outside the scheduled RNR meetings, the Project Owner and Project Coordinator are responsible for the timely escalation.

FINANCIAL AND /OR FAMILY RELATIONSHIPSUP TO SECOND DEGREE WITH MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND/OR MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS OR OTHER RELATIONSHIPS

In accordance with Bank Indonesia Regulation concerning the Implementation of Good Corporate Governance, for the period under review, Commonwealth Bank’s members of the Board of Directors, have no financial and/or family relationship with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors, and/or Commonwealth Bank’s Controlling Shareholders.

THE IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT, AND ExTERNAL AUDIT FUNCTIONS

COMPLIANCE FUNCTIONS

During 2015, further efforts have been performedto improve compliance function’s effectiveness aswell as compliance culture within theBank.

Compliance’s Vision and Mission

Changes in Compliance’s roles and functions that are more forward looking and moresensitive to the dynamic of change, require acommitment to clear direction and purpose of thecompliance functions through determination of thevision and mission as follows:

Vision

Becomingthe partner for all components in cultured harmonyand obedience in achieving the Bank’svision andmission.Mission

Acting more strategically in supporting the Bank’s better performance by keeping the harmony between the Bank’s commercial interests and regulatorycompliance.

Per 1 October 2015, the compliance organization’s functions comprise of two units as follows:

• Anti Money Laundering/Combatingthe Financing ofTerrorism(AML/CFT) and Sanction Unit. This unit is responsible to implement AML/CFT and Sanctions across the Bank and ensure that all international finance and trade transactions do not violate the prevailing International Sanctions.

• Compliance Unit. This unit has the responsibilities tocommunicate with regulators, provide compliance advisories, review internal policies and procedures,monitor compliance withthe prevailing regulations, assess the compliance monitoring, and provide necessary trainings to improve compliance culture and knowledge within The Bank.

170 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Agar dapat mengelola risiko kepatuhan secara benar, sepanjang 2015 Unit Kepatuhan melakukan beberapa kegiatan, yang meliputi:

1. Melakukan sosialisasi dan diskusi setiap adanya peraturan baru dengan departemen terkait.

2. Mengadakan pelatihan reguler terkait APU / PPT dan Sanctions kepada semua karyawan baru dan pelatihan penyegaran bagi karyawan lama.

3. Mengadakan pelatihan Kode Etik Kepatuhan bagi seluruh karyawan Bank.

4. Melakukan penyegaran dalam peraturan yang ada sehubungan regulasi penting yang memberikan berdampak terhadap operasional bank sehari-hari.

To properly manage the compliance risk, during 2015the Compliance Unit performs several activities,which include:

1. Socialization and discussion of new regulations with the related departments.

2. Organizing regular trainings related to AML/CFT and Sanctions for all new new employees and refreshingtrainings for the existing employees.

3. Organizing Compliance Codes ofConduct trainingsfor all the Bank’semployees.

4. Providing regulatory refreshers in relation to critical regulations impacting theBank’s daily operations.

5. Participating in any project that involves regulatory requirements.

6. Performing Compliance reviews through:

a. New products andactivitiescompliance reviews.

b. New policiesand their amendment reviews.

7. Monitoring commitments to audit regulators by ensuring the deadline and quality of Commonwealth Bank’s commitments through weekly reminder tools to the respectiveparties including the Director in charge.

8. Assessing several departments at least semi-annually to ensure their compliance with theimplementation of policies and procedures.

ANTI MONEY LAUNDERING/COMBATING THE FINANCING OF TERRORISM (AML/CFT)

1. Active Supervision of the Board of Board of Directors andthe Board of Commissioners.

Bank submits reports to the Board of Directorsand the

Board of Commissioners regularly either monthly or bi-monthly regarding the implementation of AML/CFT within the Bank and other information related to the latest development of AML/CFT including significant events considered should be known by the Board of Directors and the Board of Commissioners. This is part of the implementation of active supervision of the Board of Directors and the Board of Commissioners.

COMPLIANCE DIRECTOR

COMPLIANCE AML & SANCTION

5. Berpartisipasi pada setiap proyek yang disebabkan oleh kebutuhan dari regulasi.

6. Melakukan kaji-ulang Kepatuhan melalui:

a. Tinjauan kepatuhan untuk setiap produk dan aktivitas baru

b. Meninjau setiap kebijakan baru dan perubahannya

7. Memantau komitmen terhadap audit regulator dengan memastikan batas waktu dan kualitas komitmen Commonwealth Bank melalui sarana pengingat mingguan kepada pihak terkait termasuk Direktur yang bertanggung jawab.

8. Melakukan kajian minimal semesteran pada beberapa departemen guna memastikan kepatuhan mereka pada pelaksanaan kebijakan dan prosedur.

ANTI PENCUCIAN UANG / PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (APU/PPT)

1. Pengawasan Aktif oleh Direksi dan Dewan Komisaris

Bank memberikan laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala, baik setiap bulan atau dua bulanan, yang berisi pelaksanaan APU/PPT di bank dan informasi lainnya terkait perkembangan terbaru APU/PPT, termasuk peristiwa yang dianggap penting untuk diketahui oleh Direksi dan Dewan Komisaris. Hal ini menjadi bagian dari pelaksanaan pengawasan aktif Direksi dan Komisaris.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 171

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2. Kebijakan dan Prosedur

Bank secara berkesinambungan melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku, agar sejalan dengan regulasi yang berlaku, perkembangan bisnis bank dan sesuai dengan implementasi sistem core banking yang baru.

Beberapa kebijakan yang telah dikinikan antara lain:

• Kebijakan Pedoman APU/PPT.

• Prosedur Penetapan Kriteria Risiko Nasabah

• Kebijakan Ekonomi dan Sanksi Perdangangan

3. Pengendalian Internal

Dalam rangka menjaga efektifitas pelaksanaan program APU/PPT di unit bisnis pemantauan oleh pihak independen dari unit bisnis dianggap perlu dan untuk itu Bank telah menunjuk unit kerja untuk menjalankan fungsi pengawasan, diantaranya Branch Service Quality Assurance (BSQA) selain fungsi Internal Audit. Pengawasan dilakukan secara berkala dan juga mempertimbangkan tingkat risiko cabang. Hasil penilaian kaji ulang dijadikan sebagai bahan evaluasi dan usaha perbaikan dari waktu ke waktu.

4. Sistem Informasi Manajemen

Sebagai dukungan atas Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Bank memiliki sistem pendukung, termasuk di antaranya:

1. Sistem Pemantauan Transaksi

• Sejalan dengan implementasi sistem Flexcube pada bulan Mei 2015, bank secara berkelanjutan melakukan penyesuaian antara sistem Transaction Monitoring System dengan sistem yang baru, yang antara lain: memaksimalkan fungsi kode produk dan kode transaksi, sehingga parameter yang ada dapat berjalan lebih optimal

2. Negative List Database

• Di sistem Flexcube, screening nasabah baru atas daftar negatif (Negative List) dilakukan secara otomatis oleh sistem, dimana sebelumnya dilakukan secara manual

• Melakukan review dan pengkinian database PEP di dalam Negative List Tools berdasarkan informasi yang diperoleh sumber yang layak dipercaya (misalnya World Check) secara periodic (bulanan).

• Melakukan pengkinian daftar teroris secara berkala (mingguan).

3. Pengkinian Data Nasabah pada Customer Onboarding System (COS)

• Field data nasabah pada sistem baru yang lebih rinci dan disesuaikan dengan perkembangan produk Bank yang ada. Pengkinian data dilakukan secara bekesinambungan oleh cabang pemilik CIF.

2. Policy and Procedure

The Bank continuously reviews policies and procedures to be in line with the applicable regulations, the bank’s business development, and in accordance with the implementation of the new core banking system.

Some of the policies that have been updated include:

•AML/CFTPolicyGuidelines.

•CustomerRiskCriteriaDeterminationProcedures

•EconomicPolicyandTradeSanctions

3. Internal Control

To maintain the effectiveness of AML/CFTprogram implementation in the monitoring business unit by an independent party of the business units is deemed necessary and for that the Bank has appointed a working unit to perform supervisory functions, including Branch Service Quality Assurance (BSQA) in addition to Internal Audit function. Supervision is conducted periodically and also considering the risk levels of branch offices. The results of the review serve as evaluation and business improvement materials from time to time.

4. Management Information System

In support of the implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing ofTerrorism (AML/CFT), the Bank has supportsystemsnamely amongst other:

1. Transaction Monitoring System

• In line with the implementation of Flexcube system in May 2015, the bank on an ongoing basis makes adjustments between Transaction Monitoring System and the new system, which among other things: maximizing product code function and transaction code so that the existing parameters can run more optimally.

2. Negative List Database

• InFlexcubesystem,screeningofnewcustomerson the negative list is done automatically by the system, which is previously done manually.

• Reviewing and updating the PEP database inthe Negative List Tools based on information obtained from credible sources (for examples World Check, periodicallyor monthly).

• Updatingterroristlistperiodicallyorweekly.

3. Customer Data Update on Customer Onboarding System (COS)

• Customerdatafieldonthenewsystem ismoredetailed and customized with the Bank’s existing product development. Data update is done by the CIF owning branch.

172 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

• Satuan Kerja APU/PPT dan Sanction bekerjasama dan berkoordinasi dengan divisi Customer Document Management dan Branch Service Quality Assurance (BSQA) melakukan pemantauan terhadap proses pengkinian data nasabah dan data clean up.

4. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan

Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia telah berjalan secara berkelanjutan dengan baik bagi karyawan baru dan karyawan lama. Setiap karyawan diwajibkan mengikuti program pelatihan APU/PPT saat awal bergabung dengan Bank melalui program Induction. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dan pelaksanaan APU/PPT di Bank.

Bank juga menyelenggarakan pelatihan khusus bagi karyawan yang berhubungan langsung dengan nasabah, dengan materi lebih mendalam dan contoh kasus yang terjadi dalam kegiatan sehari-hari.

Ruang lingkup materi pelatihan, termasuk:

a. Penerapan undang-undang yang berkaitan dengan APU / PPT;

b. Tipologi pencucian uang dan pendanaan terorisme; dan

c. Pelaksanaan internal kebijakan dan prosedur program APU dan PPT serta peran dan tanggung jawab karyawan dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme.

d. Pemahaman mengenai Sanction (Sanksi Ekonomi & Perdagangan) yang ditetapkan suatu negara atau kelompok negara kepada pihak tertentu.

e. Proses identifikasi dan pelaporan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi tunai dalam jumlah besar.

f. Contoh-contoh kasus yang terjadi sehari-hari.

Laporan kegiatan APU/PPT:

Laporan kepada PPATK sepanjang tahun 2015/Reporting to PPATK year round 2015:

Laporan Transaksi Tunai Cash Transaction Report 1.640 laporan | report

Laporan Transaksi MencurigakanSuspicious Transaction Report 63 laporan | report

Informasi pelatihan regular kepada APU/PPT dan Sanksi kepada semua staff baru dan lama:Information on regular training in relation to AML/CTF and Sanction for all new staff and existing staff:

Semester 1 – 2015 Semester 2 – 2015

Jumlah Pelatihan APU/PPTTotal Training AML/CTF 11 12

• AML/CFTand Sanction Work Unit cooperatesand coordinates with Customer Document Management division and Branch Customer Service Quality Assurance (BSQA) to monitor customer data updating process and data clean up.

4. Human Resources and Training The development of human resources has been performed

an ongoing basis both for new and old employees. Every employee is required to attend AML/CFT training program when initially joining the Bank through Induction program. This is done to provide an understanding of the AML/CFT principles and implementation in the Bank.

The Bank also organizes special trainings for employees who deal directly with customers, with more in-depth materials and case examples that occur in daily activities.

The scope of training materials, including:

a. The implementation of laws relating to AML/CFT;

b. Typologies of money laundering and terrorist financing; and

c. Internal implementation of policies and procedures for AML and CFT program as well as the roles and responsibilities of employees in the fight against money laundering and terrorist financing.

d. An understanding of the Sanction (Economic & Trade Sanctions) imposed by a country or group of countries to certain parties.

e. The identification process and reporting of suspicious financial transactions and cash transactions in large amounts.

f. Examples of cases that occur daily.

AML/CFT activities report:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 173

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

REGULATORY CENTRAL DAN OBLIGATION REGISTER

Dalam upaya terus meningkatkan tingkat Good Corporate Governance, Manajemen Risiko dan Kepatuhan, dan sebagai komitmen mengembangkan budaya kepatuhan di Bank, Satuan Kerja Kepatuhan secara berkesinambungan melanjutkan inisiatif dalam memberikan akses lebih mudah dan cepat untuk para staff (Business dan Support) terhadap seluruh dokumen peraturan dan kewajiban Bank melalui file penyimpanan khusus di CommNet untuk Regulatory Central (“RC”) dan Obligations Register (“OR”). Adapun saat ini, Satuan Kerja Kepatuhan telah mengkinikan RC dengan peraturan-peraturan regulator, slides presentasi peraturan, sirkulasi surat elektronik mengenai ringkasan ketentuan ke unit bisnis terkait, dan petunjuk kepatuhan atas ketentuan regulator. Diharapkan dengan fitur tambahan di RC, unit bisnis terkait dapat berfungsi dengan lebih cepat, lebih mudah, dan dapat memahami peraturan sehingga dapat melakukan tindak lanjut sesuai dengan persyaratan peraturan.

KODE ETIK KEPATUHAN

Kode Etik Kepatuhan (COC) berisi pedoman perilaku karyawan dalam kegiatan operasional sehari-hari. COC mengatur hubungan antara Bank, Karyawan, Nasabah dan Pemangku Kepentingan lainnya. Beberapa poin terkait dengan COC antara lain:

a. Kerahasiaan

Karyawan bertanggung jawab menjaga kerahasiaan informasi pribadi dan nasabah. Mengungkap informasi nasabah kepada pihak ketiga di luar Bank merupakan pelanggaran serius terhadap hukum dan peraturan.

b. Hadiah dan Hiburan

Mengatur hadiah dan hiburan yang diterima oleh karyawan Commonwealth Bank dan kewajiban untuk melaporkannya.

c. Benturan Kepentingan

Karyawan harus menghindari situasi yang mengarah pada benturan kepentingan. Dalam situasi bila benturan kepentingan tidak bisa dihindari, maka karyawan harus melaporkannya kepada HRD atau Departemen Kepatuhan.

d. Hubungan dengan Nasabah

Seluruh karyawan yang menangani nasabah harus membangun dan menjaga kejelasan hubungan dengan nasabah secara profesional.

e. Anti Pencucian Uang dan Prinsip Mengenal Nasabah

Seluruh karyawan harus waspada terhadap penyalahgunaan Bank oleh para pencuci uang, teroris, kriminal dan koruptor lainnya.

REGULATORY CENTRAL AND OBLIGATION REGISTER

In an effort to continuously improve the level of Good Corporate Governance, Risk Management, and Compliance and as a commitment to develop acompliance culture in the Bank, Compliance Unitcontinues new initiatives to provide easier and faster access to the staff (Business and Support) to all Bank’s regulatory documents and obligations through a special storage file in Commnet for Regulatory Central (“RC”) and Obligations Registers (“OR”). As of today, the Compliance Business Unit has updated the RC with regulations of the regulators, regulation presentation slides, regulation summary electronic mail circulation to the respective business units, and compliance guidance on the regulators’ provisions. Hopefully, by the RC’s additional features, the related business units may function faster, easier, and understand the regulations so that they can do the follow-ups according to the regulations requirements.

COMPLIANCE CODES OF CONDUCT

The Compliance Codes of Conduct (COC) contain codes of conduct for employees on day to day operations. This COC governs the relationships between the Bank, the Employees, the Customers and the other Stakeholders. Some points related to the COC amongst others are as follows:

a. Confidentiality

Employees are responsible to maintain the confidentiality of their and customers’ personal information. Disclosing the customers’ information to third parties outside the Bank shall be a serious violation against laws and regulations.

b. Gifts and Entertainments

It’s about the governance of gifts and entertainments received by Commonwealth Bank’s employees and the obligation to report them.

c. Conflicts of Interest

Employees must avoid any situation that leads to conflicts of interest. In the situation where conflicts of interest cannot be avoided then the employees must report them to HRD or Compliance Deptartment.

d. Relationship with the Customers

All employeeswho have dealing with the customers must establish and maintain clarity of the relationships with the customers in a professional manner.

e. Anti Money Laundering and Know Your Customer

Principle

All employees should be vigilant against the abuse of the Bank by Money Launderers, Terrorists, Criminals, and other Corruptors.

174 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

FUNGSI AUDIT INTERNAL

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) merupakan fungsi yang melakukan penilaian secara independen dan obyektif terhadap kecukupan dan efektifitas desain operasional sistem pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola Bank. Dalam menjalankan tugasnya, SKAI berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, Standard Praktik Profesional dari the Institute of Internal Auditors (IIA), dan Piagam Audit Intern yang menjabarkan visi, misi, wewenang, dan tanggung jawab SKAI. Piagam Audit Intern dikaji secara berkala yang mana kaji ulang terakhir telah dilakukan pada bulan Juni 2014 dan telah disetujui oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

Visi dan Misi Audit Internal

Visi SKAI adalah: “Untuk menjadi penyedia jasa assurance yang konstruktif, profesional, berkualitas tinggi dan dikenal sebagai tempat yang nyaman untuk bekerja” dan misi SKAI adalah: “Untuk memberikan assurance yang independen dan obyektif kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit terhadap efektivitas desain dan efektivitas operasional tata kelola, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal Bank”.

SKAI memiliki wewenang secara menyeluruh, bebas, dan tidak terbatas untuk mengakses setiap dan semua catatan, properti fisik maupun personil yang relevan dengan fungsi yang sedang dikaji. SKAI tidak boleh memiliki tanggung jawab operasional atau kewenangan atas aktivitas dari area yang dikaji untuk menjaga independensinya. SKAI juga tidak boleh menyusun atau menginstal sistem atau prosedur, membuat dokumentasi, atau terlibat dalam aktivitas yang biasanya diaudit; Unit Kerja terkaitlah yang memiliki tanggung jawab atas efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal mereka. Wewenang dan tanggung jawab SKAI tersebut telah tercantum dalam Piagam Audit Intern.

Untuk memastikan independensi dan obyektifitas, setiap tahun anggota SKAI menandatangani Sertifikat Independensi.

Struktur Organisasi dan Komposisi Audit Internal

Kepala SKAI melapor langsung kepada Presiden Direktur dan memiliki jalur komunikasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. SKAI memiliki anggota tim yang berasal dari berbagai latar belakang seperti firma akuntansi atau bank lain dengan mayoritas pengalaman audit, dan juga dari Unit Kerja lain dalam Bank dengan keahlian dan pengetahuan di area tertentu. Seleksi anggota tim SKAI dilakukan dengan cara yang hati-hati untuk memilih personil yang terampil dan berkualitas.

SKAI melakukan pelatihan dan pengembangan anggotanya secara berkesinambungan melalui beberapa aktivitas berikut:

• PengikutsertaananggotaSKAIdalampelatihan-pelatihan,terkait keahlian khusus seperti Treasury, Trade Finance, Kredit, serta program sertifikasi seperti Certified Internal Auditor (CIA), Certification in Control Self Assessment (CCSA), Certified Information System Auditor (CISA), dan Manajemen Risiko Perbankan (LSPP).

INTERNAL AUDIT FUNCTION

Internal Audit function performs independent and objective assessments over the adequacy and effectiveness of the operational design of the Bank’s internal control, risk management, and governance. The Internal Audit carries out its duties based on Banks Internal Audit Function Practice Standards (BIAFPS) provisioned by Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999 regarding the Assignment of Director of Compliance and Banks Internal Audit Function Practice Standards, Professional Practice Standards of the Institute of Internal Auditors (IIA), andthe Internal Audit Charter which outlines the vision, mission, authorities, and responsibilities of the Internal Audit. The Internal Audit Charter is reviewed periodically, the last review is done in June 2014 and the Charter has been approved by the President Director and the Board of Commissioners.

Internal Audit’s Vision and Mission

The Internal Audit’s Vision is: “To be a provider of constructive, professional, high quality assuranceand be recognized as a great place to work”, and its Mission is: “To provide independent and objective assurances to the Board of Directors and the Board ofCommissioners through Audit Committee on the design and operational effectiveness of the Bank’s governance, risk management, and internal control systems”.

The Internal Audit is granted full, free, and unrestricted accesses to any and all of Commonwealth Bank’s records, physical properties, and personnels relevant to any function under review. Moreover, to maintain its independence, the Internal Audit has no operational responsibility or authority over any of the activities reviewed. The Internal Audit is also not allowed to develop or install systems or procedures, prepare records, or engage in any other activities, which would normally be audited; it is the Business Unit’s responsibility to manage the effectiveness and efficiency of its own internal control. The authorities and responsibilities of the Internal Audit have been contained in the Internal Audit Charter.

To ensure his/her independence and objectivity, on anannual basis the Internal Audit team members sign the Certificates of Independence.

Internal Audit Composition and Organization Structure

The Chief Audit Executive reports directly to the President Director and has a communication line to the Board of Commissioners through Audit Committee. The Internal Audit function is composed of team members coming from different backgrounds such as accounting firms or other banks mostly with audit experiences, as well as from other Business Units within the Bank with special expertises on certain areas. Selection of Internal Audit team members is done in a prudent manner to select skilled and qualified personnels.

On an ongoing basis Internal Audit develops the competency of its team members through several activities below:

• ParticipationofInternalAuditteammembersintrainingsrelated to special skills such as Treasury, Trade Finance, Credit, as well as certification programs such as Certified Internal Auditor (CIA), Certification in Control

Self-Assessment (CCSA), Certified Information System Auditor (CISA), and Risk Management Competency for Bankers (RMCB).

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 175

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

• SKAI menjadwalkan program alih pengetahuan secaraterus menerus untuk para anggotanya secara internal dengan mengadakan sharing session yaitu mengundang pembicara dari departemen atau unit kerja terkait untuk menjelaskan proses, produk, dan lain sebagainya kepada anggota SKAI.

• SKAIbekerjasamadenganCommonwealthBankAustraliaAudit & Assurance terkait program alih pengetahuan (Capability Exchange Program / Secondment) dimana anggota SKAI dapat mengikuti penugasan audit di CBA Australia dengan tujuan mendapatkan pengetahuan atas praktik terbaik mengenai pendekatan dan program audit tertentu.

Per 31 Desember 2015, struktur organisasi SKAI di Commonwealth Bank adalah sebagai berikut:

Saat ini Kepala SKAI dijabat oleh Reza HM Soemadipradja. Sampai dengan 31 Desember 2015, jumlah anggota SKAI adalah 19 orang, termasuk Kepala SKAI.

Pendekatan Audit

Dalam melakukan perencanaan audit tahunan maupun penugasan audit, SKAI menggunakan pendekatan berbasis risiko (risk-based). Dengan pendekatan berbasis risiko tersebut, Bank akan mendapatkan nilai tambah berupa area-area prioritas dengan risiko yang lebih besar di Bank. Pendekatan berbasis risiko untuk perencanaan audit tahunan dilakukan dengan menilai setiap entitas yang berpotensi untuk diaudit, terhadap beberapa parameter seperti risiko stratejik, risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional (termasuk insiden risiko operasional dan kasus fraud – apabila ada), risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, Assets Under Management, temuan dari Otoritas Jasa Keuangan, dan rating laporan audit terakhir. Rencana Audit juga disusun dengan mempertimbangkan jumlah sumber daya manusia yang ada di SKAI. Penjelasan secara rinci atas langkah-langkah audit dijabarkan dalam Panduan Audit Intern.

Metodologi dan pendekatan audit secara berkala dikaji ulang agar sesuai dengan perkembangan terkini dan praktik terbaik.

Business &Support Audit

IT Audit &Analytics

Chief AuditExecutive

PresidentDirector

Board ofCommissioners

(through Audit Committe)

Assurance, Reporting & Monitoring

• Internal Audit schedules a continuous transfer ofknowledge programs for its team members byinternally holding sharing sessions by inviting speakers from related departments or business units to share knowledge on processes, products, and othersto the Internal Audit team members.

• Internal Audit collaborates with Commonwealth Bankof Australia Audit & Assurance related to transfer of knowledge programs (Capability Exchange Program/Secondment) whereby Internal Audit team members may participate in audit assignments with CBA to gain the knowledge on the best practices for certain audit programs and approaches.

As per 31 December 2015, Commonwealth Bank’s Internal Audit organization structure is as follows:

The current Chief Audit Executive is Reza HM Soemadipradja. As per 31 December 2015, the number of Internal Audit team members is 19 persons, including the Chief Audit Executive.

Audit Approach

Internal Audit adopts risk-based approaching performing both annual audit planning and audit activities. With the risk-based approach, the Bank will gain added values by prioritizing those areas with greater risks to the Bank. The annual audit planning’s risk-based approach is performed by assessing each potential audit entities against several parameters such as strategic risk, credit risk,market risk, liquidity risk, operational risk (including operational risk incidents and fraud cases if any),legal risk, compliance risk, reputational risk, Assets Under Management, the Financial Services Authority’s findings, and the last internal audit report rating. The Audit Plan is also developed by considering the number of human resources available in the Internal Audit. Detailed audit steps are elaborated in the Internal Audit Manual.

Internal Audit’s methodology and approach are periodically reviewed to adjust to the latest development and best practices.

176 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Secara berkesinambungan, SKAI melakukan pemantauan atas pencapaian rencana audit serta risiko-risiko yang muncul (emerging risks). Hal ini dilakukan sehingga dari waktu ke waktu, SKAI dapat mengevaluasi rencana audit di tahun berjalan dan melakukan perubahan jika diperlukan.

SKAI juga secara berkala bertemu dengan Direksi dan Komite Audit untuk membahas aktivitas audit yang telah dilaksanakan, temuan-temuan yang perlu menjadi perhatian Komite Audit, serta status pelaksanaan rencana perbaikan atas temuan-temuan SKAI tersebut.

Realisasi Audit pada 2015

SKAI merencanakan 50 audit di tahun 2015. Per tanggal 31 Desember 2015, telah terealisasikan 55 audit yang juga tercakup di dalamnya beberapa audit khusus yang dilakukan untuk menanggapi emerging risk. Realisasi Audit tahun 2015 telah disosialisasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Rapat Komite Audit yang diadakan setiap 2 bulan sekali.

FUNGSI AUDIT EKSTERNAL

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 25 Juni 2015, Commonwealth Bank menunjuk KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (a member firm of PWC Global Network), yang terdaftar di OJK, sebagai auditor independen untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015.

Penunjukkan tersebut telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang direkomendasikan oleh Komite Audit.

Berikut ini adalah tahapan pemilihan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan sebagai auditor eksternal Bank untuk melakukan audit atas laporan keuangan Bank yang berakhir 31 Desember 2015:

a. Bank melakukan tender untuk menunjuk auditor eksternal dengan metode penilaian (scoring process). Tender dimulai sejak 13 Maret 2015 dan diikuti oleh 5 peserta.

b. Pada 5 Juni 2015, berdasarkan penilaian final, Manajemen Tim merekomendasikan KAP Tanudiredja , Wibisana , Rintis dan Rekan sebagai auditor eksternal Bank.

c. Komite Audit menyampaikan surat rekomendasi penunjukkan KAP Tanudiredja , Wibisana , Rintis dan Rekan sebagai auditor eksternal Bank kepada Komisaris pada 12 Juni 2015.

d. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Juni 2015 memutuskan penunjukkan KAP Tanudiredja, Wibisana , Rintis dan Rekan sebagai auditor eksternal Bank.

e. Bank menyampaikan surat kepada KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan pada 29 Juni 2015 sebagai auditor eksternal Bank.

f. Penyampaian surat dari KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan kepada Bank (surat perikatan audit) dengan No. EL2015082615/MJW/FAB/gy tertanggal 26 Agustus 2015.

Internal Audit continuously monitors the audit plan progress as well as the emerging risks. This enables Internal Audit from time to time to evaluate the audit plan within the current year and make necessary adjustments.

Internal Audit also regularly meets with the Board of Directors and the Audit Committee to discuss audit activities that have been carried out, the audit findings which should be of concern to the Audit Committee, and the status of corrective actions plan implementation over the Internal Audit’s findings.

2015 Audit Realization

Internal Audit plans to audit 50 areas in 2015. As per 31 December 2015, Internal Audithas carried out 55 audits, which also includes ome special audits performed in respond to emerging risks. Realization of 2015 audit plans has also been socialized to the Board of Directors and the Board of Commissioners through the Audit Committee meetings held bi-monthly.

ExTERNAL AUDIT FUNCTION

Based on Annual General Meeting ofShareholder on 25 June 2015, Commonwealth Bank appoints Accounting Firm (PAF) Tanudiredja, WIbisana, Rintis, & Rekan (a member firm of PWC Global Network), which is registered with the OJK as an independent auditor to audit the Bank’s Financial Statement for the year ended 31 December 2015. The appointment of PAF does not exceed five years time limit due to change in local partners.

The appointment has been in accordance with the terms and conditions recommended by the Audit Committee.

The following are the stages of the selection of PAF Tanudiredja, Wibisana, Rintis, and Partners as the Bank’s external auditor to audit the Bank’s financial statements ended 31 December 2015:

a. The Bank holds a tender to appoint external auditor through scoring process. Tender starts on 13 March 2015 and participates by 5 (five) participants

b. On 5 June 2015, based on the final assessment, Management Team recommends PAF Tanudiredja, Wibisana, Rintis, & Partners as the Bank’s external auditor.

c. The audit committee deliveres letter of appointment recommendations of PAF Tanudiredja, Wibisana, Rintis, and Partners as the Bank’s external auditor to the Board of Commissioners on 12June 2015.

d. The General Meeting of Shareholders dated 25 June 2015 decides the appointment of PAF Tanudiredja, Wibisana, Rintis, and Partners as the Bank’s external auditor.

e. The Bank sends a letter to PAF Tanudiredja, Wibisana, Rintis, and Partners on 29 June 2015 appointing them as the Bank’s external auditor.

f. Submission of a letter from PAF Tanudiredja, Wibisana, Rintis, and Partners to the Bank (audit engagement letter) No. EL2015082615/MJW/FAB/gy dated 26 August 2015.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 177

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Agar sejalan dengan praktik GCG, Bank memastikan independensi proses audit, dimana KAP telah merotasi keterlibatan mitra dan tidak memiliki potensi konflik kepentingan. Penunjukkan KAP untuk menyediakan jasa non-audit kepada Bank harus mendapat persetujuan dari Komite Audit guna memastikan KAP tidak memiliki potensi benturan kepentingan.Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang memberikan jasa audit keuangan dan biaya jasa audit yang dikeluarkan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tahun/Year Kantor Akuntan Publik (KAP)/Public Accountant Firm

Nama Akuntan (Perorangan)/Accountant Name (Individual)

Biaya Audit /Audit Fee

2014Tanudiredja, Wibisana, Rintis

& Rekan(anggota PwC Global Network)

Angelique Dewi Daryanto, S.E, CPA USD 180,000,-

2015Tanudiredja, Wibisana,

Rintis & Rekan(anggota PwC Global Network)

Drs. M. Jusuf Wibisana, M.Ec, CPA IDR 2.210.000.000,-

PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko telah menjadi bagian integral dari bisnis, pengambilan keputusan dan proses budaya yang menekankan kesadaran risiko karyawan. Kerangka kerja manajemen risiko Bank berfokus pada pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, pengembangan kebijakan dan prosedur, proses identifikasi risiko yang memadai, pengukuran dan pengawasan. Selama pelaksanaan, manajemen risiko sebagai suatu proses menyeluruh yang komprehensif menjadi tanggung jawab semua karyawan di setiap tingkatan organisasi melalui kerangka “3 Lines of Defense”.

Kebijakan dan prosedur manajemen risiko Commonwealth Bank menetapkan identifikasi, penilaian, pemantauan dan pengendalian atas risiko lingkungan Bank. Kebijakan manajemen risiko dan risk appetite Commonwealth Bank disusun sesuai dengan misi, strategi bisnis. Kebijakan dan prosedur ini dikaji dan disetujui oleh pihak-pihak terkait sesuai prinsip-prinsip Good Corporate Governance Bank.

Dewan Komisaris dan Direksi memahami risiko-risiko yang dihadapi Commonwealth Bank dan menganggap ini sebagai syarat mempertahankan bisnis yang berkelanjutan. Divisi Manajemen Risiko memantau eksposur risiko Commonwealth Bank dan menyusun laporan analisis secara rutin. Laporan-laporan ini disampaikan kepada Manajemen, Direksi dan Dewan Komisaris dan menjadi bagian komite yang relevan, agar risiko menjadi bagian diskusi manajemen saat pembuatan keputusan. Manajemen risiko telah tertanam pada semua pengambilan keputusan penting manajemen, seperti renccana modal Commonwealth Bank dan pemilihan inisiatif strategis.

Guna memastikan kemampuan manajemen risiko Commonwealth Bank yang memadai, Commonwealth Bank secara sadar berinvestasi dalam sumber daya manusia dan sistem yang mendukung Manajemen Risiko, memungkinkan perbaikan terus-menerus sesuai kerangka manajemen risiko. Hal ini dianggap sebagai elemen bisnis penting, seiring kompleksitas Commonwealth Bank yang semakin luas dan meningkat.

To be in line with the GCG practices, the Bank ensures the independence of audit process, where by the PAF has rotated the partner’s engagement and does not have any potential conflicts of interest. The PAF’s appointment to provide non-audit services to the Bank must obtain the Audit Committee’s approval to ensure that the PAF does not have any potential conflicts of interest.The Public Accountants Firm and the Public Accountants that provide financial audit services and the audit services Fee incurred can be seen in the table below:

RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION

Risk management has become an integral part of business, decision-making, and cultural process that emphasizes employees risk awareness. The Bank’s risk management framework focuses on active supervision of the Board of Commissioners and the Board of Directors, the development of policies and procedures, adequate risk identification process, measurement and control. During the implementation, risk management as a whole comprehensive process is the responsibility of all employees at every organization level through the “3 Lines of Defense” framework.

Commonwealth Bank’s Risk management policies and procedures determine the identification, assessment, monitoring, and control of the Bank’s environmental risks. Commonwealth Bank’s risk management and risk appetite policies are prepared in accordance with the mission and business strategy. These policies and procedures are reviewed and approved by the related parties according to theBank’s Good Corporate Governance principles.

The Board of Commissioners and the Board of Directors understand the risks faced by Commonwealth Bank and regard this as a condition to maintain sustainable business. Risk Management Division monitors Commonwealth Bank’srisk exposuresand prepares analysis reports on regular basis. These reports are submitted to the Management, the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the relevant committees, so that the risk exposures shall become part of discussion when the management makesdecision. Risk management has been embedded in all important management decisions, such as in Commonwealth Bank’s capital planand the selection of strategic initiatives.

To ensure that Commonwealth Bank’s risk management capacityis adequate, the Bank consciously invests in human resources and systems that support risk management, and allowing continuous improvements of appropriate risk management framework. It is considered as an important business element, as Commonwealth Bank’s business complexity is getting widespread and increasing.

178 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

PENYEDIAAN DANA UNTUK PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR

Dalam pelaksanaan usaha, Commonwealth Bank secara konsisten menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dalam pemberian dana mengacu pada Peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit serta peraturan dan perundangan yang berlaku lainnya.

Data di bawah adalah 50 debitur inti dan debitur grup selain pihak terafiliasi yang merupakan eksposur besar.

Sepanjang 2015, Commonwealth Bank telah bertindak sesuai dengan peraturan dan melaporkan transaksi kepada Bank Indonesia secara tepat waktu.

Rincian penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Pemberian DanaProvision of Fund

Jumlah DebiturNumber of Debtor

Jumlah (dalam Juta Rupiah)Nominal (in million Rupiah)

Kepada Pihak TerkaitTo Related Party

29 15,710.81

Penyediaan Dana BesarProvision of Large Exposure• Debitur Individu Individual Debtor• Debitur Grup Group Debtor

50

36

14

4,398,245.62

3,176,038.45

1,222,207.17

Dalam rangka menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, Bank memiliki kebijakan/pedoman dan prosedur tertulis tentang penyediaan dana kepada Pihak Terkait, penyediaan dana besar, dan atau penyediaan dana kepada pihak lain yang memiliki kepentingan di Bank. Seperti disebutkan, pedoman ditinjau secara berkala. Selain itu, eksposur besar, dan atau penyediaan dana kepada pihak lain yang memiliki kepentingan di Bank dilakukan berdasarkan kewajaran dan kelaziman usaha, sesuai kemampuan modal bank, dan tanpa konsentrasi signifikan dari peminjam atau peminjam kelompok tertentu.

RENCANA STRATEGIS BANK

Untuk mendukung pencapaian target bisnis Bank, yang didasari oleh visi “Menjadi yang terbaik dalam memberikan dukungan finansial bagi perorangan, pelaku usaha dan masyarakat luas”, PTBC menerapkan proses dan kegiatan operasionalnya berdasarkan kerangka manajemen risiko dan melaksanakan prinsip-prinsip GCG (Tata Kelola Perusahaan yang baik).

Berikut adalah penerapan manajemen risiko dan kinerja Bank saat ini:

1. Profil Risiko – Risiko Operasional, Kepatuhan dan Kredit telah menjadi fokus utama profil risiko tanpa mengabaikan pentingnya kategori risiko lainnya. Penggantian sistem core banking diharapkan dapat membangun kerangka kerja manajemen risiko yang baik guna mengurangi risiko, menentukan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko, agar konsisten dan sesuai dengan strategi Bank.

2. Tata Kelola Perusahaan – Fokus terhadap tranparansi dan independensi, dengan cara memberikan pemahaman mengenai Tata Kelola Perusahaan dan menanamkan budaya ini kepada semua karyawan.

PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND IN LARGE ExPOSURES

In running its business, Commonwealth Bank consistently upholds prudential principles inprovision of funds by referring to Bank Indonesia Regulation concerning Legal Lending Limit andother prevailing laws and regulations.

Below are top 50 core debtors and group debtors other than affiliated parties for large exposures.

Throughout 2015, Commonwealth Bank has performed in accordance with the regulations and reported the transactions to Bank Indonesia in timely manner.

The details of provision of funds in large exposures and to related parties as per 31December 2015 are as follows:

In order to implement the prudential principles and risk management, the bank has had written policies/guidelines and procedures for the provision of funds to the Related Parties, in large exposures, and/or provision of funds to other parties who have interests in the Bank. The policies/guidelines are reviewed periodically. In addition, large exposures, and or provision of funds to other parties who have interests in the Bank are provided on arm’s length basis, adjusted by the Bank’s capital capacity, and no significant concentrations ofthe borrowers or specific group of borrowers.

BANK’S STRATEGIC PLAN

To support the achievement of the Bank’s business targets, which is based on the vision of “To excel at securing and enhancing the financial wellbeing of people, business and communities”, Commonwealth Bank implements its processes and operations based on Risk Management Framework and GCG principles.

The implementation of risk management and current performance of the Bank are as follows:

1. Risk Profiles - Operational Risk, Compliance Risk, and Credit Risk have been the main focus of risk profile without disregarding the importance of other risk categories. The change of core banking system is expected to build a good risk management framework in order to reduce the risks, determine risk appetite and risk tolerance, to be consistent and in accordance with the Bank’s strategy.

2. Good Corporate Governance - Focus on tranparency and independency, by providing the understanding of Good Corporate Governance and embedding this culture to all the Bank’s employees.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 179

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

3. Rentabilitas - Bank menetapkan ulang 4 segmen pasar utama yang akan dituju untuk memberikan kekokohan dan fleksibilitas yang berfokus pada pertumbuhan di sektor SME/UKM dan Konsumer.

4. Permodalan - Mempertahankan tingkat kecukupan modal diatas persyaratan minimum Bank Indonesia dengan cara memaksimalkan manajemen permodalan.

Commonwealth Bank terus berupaya untuk mempertahankan tingkat kesehatan Bank pada rating 2 (dua) ditengah kondisi perekonomian nasional yang mengalami perlambatan, salah satunya dengan pergantian sistem core banking COMPASS yang mampu meningkatkan produktivitas dan meminimalkan risiko operasional, penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi dan Tata Kelola Terintegrasi serta pengelolaan modal yang sehat.

Secara keseluruhan penerapan dari aspek-aspek Good Corporate Governance (GCG) tetap mendapatkan peringkat komposit baik (”2”) berdasarkan beberapa pertimbangan, diantaranya analisa yang dilakukan telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai standar GCG yang tinggi. PTBC secara proaktif melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan proses serta melakukan perubahan secara mendasar sesuai dengan kerangka tata kelola agar isu atau kejadian dimasa lalu tidak terjadi lagi. PTBC juga telah memperkuat fungsi pengawasan dengan meningkatkan frekuensi rapat Dewan Komisaris, Pembaruan kebijakan GCG, Komitmen yang kuat untuk menyelesaikan audit regulator, serta Implementasi inisiatif Authority Grid yang berfungsi untuk memberikan kejelasan terhadap fungsi atau jabatan yang melakukan tanda-tangan pada dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan baik untuk pihak internal maupun eksternal termasuk kepada regulator.

Kondisi perekonomian nasional yang mengalami perlambatan sejak akhir tahun 2014 hingga 2015 terutama dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika (USD) dan penurunan harga komoditas global, serta ketidakseimbangan sektor keuangan dan sektor ekonomi global yang berpotensi mendorong terjadinya pembalikan arus modal asing secara tiba-tiba. Kondisi perekonomian saat ini dapat memberikan dampak terhadap industri perbankan terhadap pencapaian bisnis perbankan, melambatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya kualitas kredit. Imbas dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia terhadap industri perbankan, terutama dikarenakan oleh meningkatnya rasio NPL mengakibatkan realisasi laba bersih PTBC pada periode yang berakhir 31 Desember 2015 mencapai rugi bersih sebesar Rp 59,99 milyar. Untuk mengkompensasi hal ini, PTBC telah menerapkan pengendalian beban operasional yang lebih ketat, dengan mengimplementasikan beberapa inisiatif terkait dengan produktivitas untuk menjaga beban operasional PTBC. Beberapa inisiatif tersebut antara lain pengendalian manajemen sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik, kontrol yang ketat atas beban dan investasi yang dilakukan, seiring dengan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga, dengan terus mencari kemungkinan cost saving atas seluruh pengeluaran transaksi bank. PTBC juga melakukan eksplorasi model bisnis dan layanan untuk edukasi financial dengan memanfaatkan teknologi digital. Bank juga akan mengembangkan kemitraan strategis untuk layanan dan akuisisi nasabah baru. Kedua hal ini diharapkan dapat mengembangkan model akuisisi secara berkesinambungan dan efisien. Bank juga akan mengarahkan modelnya untuk lebih menjadi customer centric dan secara aktif melakukan inisiatif untuk meningkatkan dana murah dan penyaluran kredit.

3. Profitability - Refocus on 4 segments of the targeted main market to provide strength and flexibility focusing on the growthin SME and Consumers sectors.

4. Capital – Maintaining capital adequacy above Bank Indonesia minimum requirement by maximizing the capital management.

Commonwealth Bank will focus on maintaining the Bank’s soundness rating 2 (two) amidst the slowdown national economy, one of them is by changing the core banking system into COMPASS to increase productivity and minimize operational risk, implementing Integrated Risk Management and Governance, and managing sound capital.

Overall, the implementation of Good Corporate Governance (GCG) aspects remain gaining good composite rating (“2”) based on some considerations, such as that the analysis conducted shows strong commitment to achieve high GCG standards. PTBC proactively reviews policies and processes as well as carries out fundamental changes in accordance with its governance framework so that unexpected past issues or events do not happen again. PTBC has also strengthened the monitoring function by increasing the frequency of the Board of Commissioners meetings, GCG policy reform, strong commitment to settlethe regulators’ audit findings, as well as the implementation of Authority Gridinitiatives that serve to provide clarity to the functions or positions that sign company documents issued both to internal and external parties, including the regulators.

The slowdown national economic condition since the end of 2014 up to 2015 is mainly influenced by the weakening of rupiah against US dollar (USD), the decline in global commodity prices, andthe imbalance between financial sector and global economic sector that have the potential to encourage the sudden capital flight. The economic conditions may have negative impacts on the banking industry in the forms of banking business achievement, slowing credit growth, and declining credit quality. The impact of the slowdown economic growth on the banking industry in Indonesia ismainly the increase in NPL ratio, and for PTBC,this situation results in actual net loss of Rp 59.99 billion for the period ended 31 December 2015. To compensate for this, PTBC has implemented more stringent operating expense controls, by implementing several initiatives related to productivity to keep operating expenses at manageable level. Some of these initiatives include better human resources (HR) management controls, strict expenses and investments controls along with the growth of credit and third party funds, andexploring for possible cost savings over the entire bank transaction expenses. PTBC also explores business models and services for financial education by utilizing digital technology. The Bank will also develop strategic partnerships for services and new customer acquisitions. All of these are expected to develop anefficient and sustainable acquisition model. The Bank will also direct its model to become more customers centric and actively take the initiatives to increase low cost funds and credit exposures.

180 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Commonwealth Bank terus memonitor dan meningkatkan produktivitas baik pada frontline maupun unit pendukung dimana salah satunya dengan melakukan telaah rutin terhadap kinerja jaringan kantor PTBC (Kantor Cabang dan Kantor Kas). Sampai dengan akhir 2015, jumlah jaringan kantor yang memberikan kontribusi positif adalah 80 kantor dari total 91 jaringan kantor PTBC.

Per Desember 2015, PTBC memiliki Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 22,90% lebih tinggi dari ketentuan minimum yang ditetapkan. Hal ini menandakan bahwa Bank memiliki pengelolaan modal yang sehat yang sesuai dengan karakteristik, skala, maupun kompleksitas bisnis Bank, serta mencukupi dalam mengakomodir pertumbuhan bisnis dan investasi masa depan.

Selain itu, dalam rangka mendukung target pertumbuhan bisnis dan guna memperkuat tata kelola dan kontrol, Commonwealth Bank telah dan terus menerapkan langkah-langkah strategis sebagai berikut:

1. Kerangka Kerja Manajemen Risiko.

Kerangka Manajemen Risiko akan secara terus menerus ditingkatkan dan disesuaikan untuk dapat meningkatkan daya saing yang sejalan dengan bisnis model dan strategi Bank. Berfokus pada penyaluran kredit dalam jumlah yang lebih kecil dan melakukan konversi kredit dalam valuta asing ke mata uang local, Memperketat pemantauan kinerja portofolio kredit pada tahap lebih awal untuk memitigasi risiko yang mungkin meningkat, Mengimplementasikan penanganan kredit bermasalah secara lebih aktif.

2. Fokus Ulang Segmen Pasar Utama

Commonwealth Bank melakukan fokus ulang segmen pasar utama yang akan dituju yaitu individual (consumer) dan UKM (SME) dimana Bank tetap fokus melayani nasabah Established Affluent dan Established SME, juga di saat yang sama melakukan eksplorasi untuk segmen Emerging Affluent (“eAffluent”) dan Emerging SME (“eSME”). Bank juga meninjau kembali strategi Bank untuk segmen Komersial, di mana Bank memutuskan untuk tidak lagi melayani segmen komersial yang disebabkan oleh Bank tidak memiliki keuntungan komparatif untuk bersaing pada segmen ini.

Hingga akhir tahun 2015, saldo kredit PTBC lebih rendah 12,1% dibandingkan akhir tahun 2014. Lebih rendahnya penyaluran kredit PTBC dibandingkan dengan Desember 2014 disebabkan oleh menurunnya saldo kredit segmen Komersial dan mulifinance yang sebagian di-offset oleh kenaikan penyaluran dana untuk segmen UKM/SME dan Konsumer. Penurunan saldo kredit pada segmen Komersial sejalan dengan keputusan strategis yang dibuat oleh tim manajemen Bank, sementara penurunan saldo kredit multifinance disebabkan oleh penurunan kinerja pasar otomotif dan tersedianya sumber dana alternatif untuk perusahaan pembiayaan.

Saldo dana pihak ketiga PTBC hingga akhir Desember 2015 mencapai Rp 15,3 triliun sama dengan Desember 2014 dengan peningkatan rasio CASA/TD dari sebelumnya 54% menjadi 55%. Tetap dijaganya tingkat dana pihak ketiga walaupun terjadinya penurunan saldo kredit merupakan refleksi dari keputusan tim manajemen PTBC untuk menjaga tingkat likuiditas yang lebih berhati-hati.

Commonwealth Bank actively monitors and drives improvements in its productivity both on frontline and support functions, one of the efforts is through routine reviews of PTBC’s branch offices and cash offices network performance. By the end of2015, the number of offices that generates positive contributions is 80 offices, out of the total of 91 offices.

As per December 2015, PTBC’s Capital Adequacy Ratio (CAR) is 22.90%, higher than the minimum requirement. This shows that the Bank has healthy capital management, which is aligned with the Bank’s characteristics, scale, business complexity, as well as adequate to accommodate future investment and business’ growth.

Moreover, In order to support business growth targets and strengthen governance and controls, Commonwealth Bank has been and continuously implementing the following strategic measures:

1. Risk Management Framework Risk Management Framework will be continuously

enhanced and adapted to improve competitiveness in line with the Bank’s business models and strategies. Focusing on lending in smaller amounts and converting credit in foreign currency into local currency, tightening the loan portfolio performance monitoring at the early stage to mitigate increased risk, and implementing more actively problem loans handling.

2. Main Market Segments Refocus Commonwealth Bank refocuses the main targeted market

segments, namely individual and SME customers whereby the Bank remains focusing on serving Established Affluent and Established SME customers, and at the same time also explores Emerging Affluent (“eAffluent”) and Emerging SME (“Esme”) segments. The Bank also reviewsits strategy for Commercial segment, for which the bank has decided to no longer serve the commercial segment as the Bank has no comparative advantage to compete in this segment

By the end of 2015, PTBC’s loan portfolio isl ower by 12.1% compared to that of the end of 2014. PTBC’s lower loan portfolio position compared to that of December 2014 is caused by the declining loan positions to Commercial and mulifinance segments which are partially offset by the increase in loan portfolio to consumers and SME segments. The decline in loan portfolio to Commercial segment is in line with the strategic decisions made by the Bank’s management team, while the decline in loan portfolio to multifinance is due to the slowdown performance of automotive market and the availability of alternative funding sources for multifinance companies.

PTBC’s third party funds position at the end of December 2015 reaches Rp 15.3 trillion, about the same as that of December 2014 by the increasing in CASA/TD ratio from previously 54% to 55%. The relatively constant position of third party funds level despite the decline in loan portfolio is the reflection of the management team’s decision to maintain more cautious liquidity position.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 181

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

3. Peningkatan tingkat kepuasan nasabah.

Pada tahun 2015, PTBC menduduki peringkat ke-3 dari 21 bank (termasuk BUMN, bank-bank komersial dan bank asing) berdasarkan MRI (Marketing Research Indonesia) yang merupakan standar industri di Indonesia untuk penilaian kualitas layanan. Hal ini konsisten dengan komitmen PTBC untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap nasabah serta meningkatkan kepuasan nasabah melalui layanan yang ungul.

Bank telah menerapkan pergantian sistem core banking COMPASS untuk mendukung tercapainya tujuan bisnis dengan cara meningkatkan pelayanan terhadap nasabah, peningkatan produktifitas dan meminimalkan risiko operasional.

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN BANK

Informasi dalam laporan keuangan telah disusun dan disajikan menurut prosedur, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Surat Edaran tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional dan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan instansi terkait lainnya secara tepat waktu.

Informasi di atas juga tersedia secara online di situs Commonwealth Bank (www.commbank.co.id) sehingga dapat diakses dengan mudah oleh seluruh pemangku kepentingan Commonwealth Bank.

KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAINNYA UNTUK DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

a. Jenis remunerasi dan fasilitas lain yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Commonwealth Bank tahun 2015:

Berdasarkan keputusan bulat Pemegang Saham Commonwealth Bank Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Mei 2012 sebagaimana telah diubah dengan Akta No.45 tanggal 10 April 2013, telah diputuskan untuk menyetujui penetapan remunerasi, gaji, tunjangan, dan honorarium untuk Komisaris Lokal Bank yang mengacu pada Kebijakan Remunerasi untuk Komisaris Lokal. Komisaris lokal menerima kompensasi dalam bentuk Honorarium, Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK) dan Gaji ke-14 dan manfaat dalam bentuk Tunjangan Medis Rawat Inap/Jalan dan Mobil Perusahaan.

RUPS juga telah menyetujui pendelegasian wewenang Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris dalam menentukan gaji dan tunjangan anggota Direksi ke dalam kebijakan Bank. Berdasarkan kebijakan tersebut, anggota Direksi menerima kompensasi dalam bentuk gaji, THRK, Tunjangan Akhir Tahun, bonus kinerja, dan sign-on bonus (sesuai kesepakatan kedua pihak). Selain itu, Direksi menerima manfaat dalam bentuk Dana Pensiun, program jaminan sosial, Asuransi Jiwa, Tunjangan Medis, cuti tahunan, mobil perusahaan dan biaya perawatan mobil. Anggota Direksi berkewarganegaraan asing menerima tunjangan tambahan berupa Tunjangan Perumahan dan Kebutuhan Rumah bagian dari kebijakan Bank.

3. Increased level of customers satisfaction

In 2015, PTBC is ranked third out of 21 banks (including state banks, private banks, and foreign banks) by MRI (Marketing Research Indonesia) which is the industry standard in Indonesia for quality of service assessment. This is consistent with PTBC’s commitment to continuously improve customer services and satisfaction through excellence services.

The Bank has implemented COMPASS, the new core banking system, to support the achievement of business goals by improving services to the customers, increasing productivity, and minimizing operational risk.

TRANSPARENCY OF BANK’S FINANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITIONS

Information in financial reports has been prepared and presented in such procedure, type, and scope as regulated by the Financial Services Authority Regulation and Circular concerning Transparency and Publication of Conventional Commercial Bank’s Financial Reports and submitted to the Financial Services Authority and other related institutions timely.The above information is also available online at Commonwealth Bank’s homepage (www.commbank.co.id) so that it can be easily accessed by all Commonwealth Bank’s stakeholders.

REMUNERATION AND OTHER FACILITIES POLICY FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

a. Types of remuneration and other facilities received by members of Commonwealth Bank‘s Board of Commissioners and Board of Directors in 2015:

Pursuant to unanimous resolution of the Shareholders of Commonwealth Bank in exchange of the Extraordinary General Meeting of Shareholder dated 15 May 2012 as amendedby Deed No.45 dated 10 April 2013, it is resolved to approve the determination of remunerations, salaries, allowances, and emoluments for Local Commissioners of the Bank, which refers to Remuneration Policy for Local Commissioners. The local commissioners receive compensations in the forms of Honorarium, Religious (THRK) Allowance, 14th Honorarium, Inpatient/Outpatient Medical Benefits, and Company Car.

The GMS has also approved the delegation of authority of the General Meeting of Shareholders tothe Board of Commissioners in determining the salaries and allowances of members of the Boardof Directorsand deriving them into the Bank’s policy. Based on the policy the members of the Board of Directors receive compensations in the forms of salaries, Religious (THRK) Allowance, Year-End Allowance, performance-based bonuses, and sign-on bonuses (as agreed on both parties). Additionally, the Board of Directors receives benefits in the forms of Pension Fund, social security program, LifeInsurance, Medical Benefits, annual leave, company car, and car maintenance cost. Expatriate members of the Board of Directors receive additional benefits in the forms of Host Country Housing Allowance and Household utilities allowance as part ot the Bank’s policy.

182 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Jenis Remunerasi dan Fasilitas LainType of Remuneration and Other Facilities

Jumlah Diterima Tahun 2015Amount Received in 2015

Dewan Komisaris Board of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Jumlah SDMNumber of

people

Dalam Juta Rupiah

In Million Rupiah

Jumlah SDMNumber of

people

Dalam Juta Rupiah

In Million Rupiah

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lain)Remuneration (salaries, bonus, routine benefits, tantiem and other intangible facilities)

2* 3,120 4 17,754

2. Fasilitas-fasilitas lainOther tangible facilities

Dapat dimiliki | Can be ownedTidak dapat dimiliki | Cannot be owned

2*-

501-

4-

1,358-

Total 3,621 19,112

b. Rincian remunerasi per individu (diterima secara tunai sebelum pajak penghasilan) adalah data jumlah remunerasi dalam setahun yang meliputi THR, TAT, Bonus, DPLK, BPJS-TK, termasuk perhitungan pro-rata untuk Direktur yang saat ini bekerja kurang dari satu tahun, yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Commonwealth Bank pada 2015 adalah sebagai berikut:

Remunerasi per orang dalam 1 (satu) tahun di 2014Remuneration per person in 1 (one) year in 2012

Jumlah DirekturNumber of Directors

Jumlah KomisarisNumber of Commissioners

Di atas Rp 3 miliarAbove Rp 3 billion

4 -

Di atas Rp 2 miliar dan sampai dengan Rp 3 miliarAbove Rp 2 billion and up to Rp 3 billion

- -

Di atas Rp 1 miliar dan sampai dengan Rp 2 miliarAbove Rp 1 billion and up to Rp 2 billion

-- 2*

Di atas Rp 500 juta dan sampai dengan Rp 1 miliarAbove Rp 500 million and up to Rp 1 billion

- -

Di bawah Rp 500 jutaBelow Rp 500 million

- -

RASIO ANTARA GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH

Rasio gaji tertinggi dan terendah (berdasarkan gaji dasar) yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan per bulan adalah sebagai berikut:

Keterangan | Description Rasio | Ratio

Karyawan dengan gaji tertinggi dan terendahHighest and lowest salary of employees 69.23 : 1

Direktur dengan gaji tertinggi dan terendahHighest and lowest salary of Directors 1.95 : 1

Komisaris dengan gaji tertinggi dan terendahHighest and lowest salary of Commissioners 1 : 1

Karyawan dan Direktur dengan gaji tertinggiHighest salary of Directors and employees 1.73 : 1

b. The details of the remuneration per person (received in cash before income tax) are total remuneration data within a year covering THR,TAT, Bonus, DPLK, BPJS-TK, including pro-rate calculation for the Board of Directors currently less thanone year of service,received by PTBC’s Board of Commissioners and Board of Directors in 2015 areas follows:

RATIOS OF HIGHEST AND LOWESTSALARIES

The ratios of the highest and the lowest salaries (based on basics alary only) received by the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the employees per month are as follows:

* Seluruh Remunerasi dan Fasilitas lain yang diterima oleh 2 (dua) anggota Komisaris Non-Lokal ditanggung oleh Commonwealth Bank of Australia (CBA)

All Remuneration and other Facilities received by 2 (two) Non-Local Commissioners were borne by Commonwealth Bank of Australia (CBA)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 183

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

OPSI SAHAM

Selama 2015, Commonwealth Bank tidak memberikan opsi saham kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif, dan Kepala Unit Bisnis lainnya.

PENYIMPANGAN INTERNAL

Penyimpangan internal dalam bagian ini, tidak berkonotasi kejahatan yang memiliki unsur pidana, karena bisa bermakna etika maupun administrasi. Pada intinya, tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang telah ditetapkan Bank secara internal maupun norma lain yang ditetapkan oleh regulator. Sepanjang tahun 2015, berikut ini rinciannya:

Penyimpangan Internal

Internal Fraud2015

Jumlah Kasus yang DilakukanNumber of Cases Committed by

ManajemenManagement

Karyawan TetapPermanent Employee

Karyawan TemporariTemporary Employee

Tahunsebelumnya

Previous Year

Tahun BukuCurrent Year

Tahunsebelumnya

Previous Year

Tahun BukuCurrent Year

Tahun sebelumnya

Previous Year

Tahun BukuCurrent Year

Jumlah Total 0 0 0 1 0 0

Telah selesaiResolved 0 0 0 1 0 0

Dalam prosespenyelesaian internalUnder process ofsettlement internally

0 0 0 0 0 0

Dalam prosespenyelesaian internal dan dengan nasabahUnder process ofsettlement internally and with customer

0 0 0 0 0 0

Saat ini tidak terdapat upaya penyelesaianCurrently nosettlement efforts

0 0 0 0 0 0

Diproses secara legalFollowed up through legal process

0 0 0 0 0 0

STOCK OPTION

During 2015, Commonwealth Bank does not provide any stock option to members of the Board of Commissioners, the Boardof Directors, Executive Officers, and other Head of Business Units.

INTERNAL FRAUDS

Internal frauds in this section, do not connote those having criminal elements, because they could mean ethical and administrative. In essence, they are those actions that are not in accordance with the norms that have been established by the Bank internally and other norms set by the regulators. Throughout 2015, the following are the details

184 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN WHISTLEBLOWER

Bank berkomitmen menjaga lingkungan kerja dan budaya organisasi yang tidak mentolerir tindak penyimpangan, korupsi dan perilaku yang tidak pantas sesuai dengan standar perusahaan yang dituangkan dalam Kebijakan Perlindungan Whistleblower. Kebijakan ini mendorong karyawan untuk melaporkan indikasi tindak penyimpangan, penyuapan dan korupsi, kegiatan ilegal, tidak etis, atau pelanggaran hukum dan peraturan.

Mekanisme pelaporan ini untuk melindungi kerahasiaan identitas pelapor dan memastikan pelaporan anonim.

Program Perlindungan Whistleblower

Dalam mendeteksi tindak penyimpangan atau perilaku lain yang dianggap tidak benar, Program Perlindungan Whistleblower menjadi jalur pelaporan yang disediakan oleh Bank sehingga pelaporan melalui jalur komunikasi dapat dilakukan oleh pihak internal dan eksternal, yaitu antara lain melalui:

• Email:[email protected]

• HotlineWhistleblower:08071919191

• TeleponInternalcall:8800

• Surat:Whistleblower,FCU,WTC6Lantai16,Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920.

Pelaporan dapat didasarkan pada bukti dan dasar pemikiran melakukan pelaporan. Bank melindungi identitas pelapor dan menjamin kerahasiaannya pada saat laporan ditindaklanjuti oleh unit terkait.

Seluruh laporan yang diterima dikelola oleh Unit Kejahatan Keuangan sebagai pihak yang ditunjuk mengelola pelaporan yang masuk sesuai dengan standar operasi terkait Whistleblower. Laporan akan ditindaklanjuti oleh Whistleblower Investigation Officer (WIO) yang akan menghubungi pelapor untuk meminta bukti atau informasi tambahan jika perlu. Whistleblower Protection Officer (WPO) akan memastikan dengan baik bahwa whistleblower diberikan perlindungan.

Jika informasi yang diberikan tidak cukup, atau tidak relevan untuk dilanjutkan proses penyidikan, pelapor akan diinformasikan bahwa penyelidikan dihentikan.

Demi meningkatkan efektivitas Program Perlindungan Whistleblower, Bank melakukan beberapa kegiatan:

• Sosialisasi dilakukan melalui desktop wallpaper, poster,atau sesi pelatihan guna mendorong pelaporan atau sebagai Whistleblower.

• Anti-Fraud Awareness melalui surel kepada seluruh karyawan, secara berkala.

WHISTLEBLOWER PROTECTION POLICY

The Bank is committed to maintain the work environment and organizational culture that do not tolerate any act of fraud, corruption, and inappropriate behavior in accordance with the company standards as outlined in the Whistleblower Protection Policy. This policy encourages employees to report an indication of any act of fraud, bribery, corruption, illegal activity, unethical activity, or violation of laws and regulations.

This reporting mechanism is intended to protect the confidentiality of the reporter’s identity and ensure anonymous reporting.

Whistleblower Protection Program

In detecting the acts of fraud or other inappropriate behaviors, the Whistleblower Protection Program constitutes a reporting line provided by the Bank so that reporting via communication lines can bedone by internal and external parties, namely amongst others through:

• Email:[email protected]

• WhistleblowerHotline:08071919191

• InternalTelephonecall:8800

• Mail:Whistleblower,FCU,WTC6Lantai16, Jl.Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920.

Reporting can be based on evidences andrationale in doing the reporting. The Bank protects the identity of the reporters and ensures their confidentiality at the time the reports are followed up by the related units.

All reports received are managed by the Financial Crime Unit as the party designated in managingin coming reporting in accordance with the standards of operation associated with the whistleblower. The reports will be followed up by Whistleblower Investigation Officer (WIO) who will contact the reporters to request additional evidences or information if needed. Whistleblower Protection Officer (WPO) will ensure properly that protection is given to the whistleblowers.

If the information provided is not adequate, or irrelevant to be proceeded into investigation process, the reporters will be informed that the investigation is discontinued.

In improving the effectiveness of the Whistleblower Protection Program, the Bank does some activities such as:

• Socialization which is done through desktop wallpapers,posters, or training sessions to encourage reporting or taking the position as whistleblowers.

•Anti-FraudAwarenessviaemailtoallemployeesonregularbasis.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 185

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Laporan Whistleblowing 2015

Jenis Pelaporan | Type of Reporting Jumlah Laporan | Number of Report

Jumlah LaporanTotal Number of Report

8

Yang sudah selesaiCompleted

7

Yang ditutup dan tidak ada investigasi lagiClosed and no further investigation

7

PROSES HUKUM

Jumlah kasus perdata dan pidana yang dihadapi oleh Commonwealth Bank, baik diselesaikan dengan kekuatan hukum final maupun dalam proses penyelesaian, per 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut:

a. Commonwealth Bank sebagai Penggugat:

Proses HukumLegal Proceedings

Jumlah Proses HukumNumber of Legal Proceedings

KriminalCriminal

PerdataCivil

2014 2015 2014 2015

Sudah selesai (dengan finalisasi hukum dan kekuatan mengikat)Resolved (with final legal binding power)•Rp101jutas/dRp500juta

Rp 101 million to Rp 500 million - - - -

•DiatasRp500jutaAbove Rp 500 million 1 - - -

Dalam proses penyelesaianIn the process of settlement•Rp101jutas/dRp500juta

Rp 101 million to Rp 500 million 3 1 - -

•DiatasRp500jutaAbove Rp 500 million 1 1 - -

Total 5 2 - -

b. Commonwealth Bank sebagai Tergugat

Proses HukumLegal Proceedings

Jumlah Proses HukumNumber of Legal Proceedings

KriminalCriminal

PerdataCivil

2014 2015 2014 2015

Sudah selesai (dengan finalisasi hukum dan kekuatan mengikat)Resolved (with final legal binding power)•Rp101jutas/dRp500juta Rp 101 million to Rp 500 million - - - -

•DiatasRp500jutaAbove Rp 500 million - - - -

Dalam proses penyelesaian In the process of settlement•Rp101jutas/dRp500juta Rp 101 million to Rp 500 million - - - -

•DiatasRp500juta Above Rp 500 million - - 1 -

Total - - 1 -

LEGAL PROCEEDINGS

Numbers of civil and criminal cases faced by Commonwealth Bank, both resolved by final legal binding power and in process of settlement, as per31December 2015, are as follows:

a. Commonwealth Bank as the Plaintiff:

b. Commonwealth Bank as the Defendant

2015Whistleblowing Reporting

186 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Informasi di bawah ini terkait persidangan hukum yang masih dalam proses:

Kasus Dugaan Tindak Pindana Penggelapan oleh Nasabah

Pada tanggal 22 September 2015, Commonwealth Bank mendapatkan temuan adanya klaim dari Mastercard atas transaksi nasabah dengan konversi mata uang yang salah via ATM di Malaysia, yang salah satu diantaranya transaksi nasabah Commonwealth Bank. Adapun periode transaksi yang dilakukan oleh Nasabah pada tanggal 6 Juli 2015 - 19 Juli 2015. Klaim tersebut diajukan oleh pemilik mesin ATM melalui jaringan Mastercard pada tanggal 24, 25, 26 dan 28 Juli 2015 menggunakan kode 10 yang artinya CORRECT AN ATM TERMINAL MALFUNCTION

Berdasarkan fakta, dokumen hukum dan investigasi lanjutan oleh Commonwealth Bank maka kesimpulan awal sebagai berikut :

• Bahwa telah terjadi kesalahan di mesin ATM di Malaysia yang menyebabkan nilai konversi atas penarikan bank note mata uang Ringgit di Malaysia menjadi sangat kecil sehingga Nasabah didebit dengan nilai konversi ke Rupiah yang sangat kecil (selanjutnya disebut Kesalahan Sistem).

• Bahwa Nasabah mempunyai itikad tidak baik dengan melakukan ratusan Transaksi setelah mengetahui adanya Kesalahan Sistem di mesin ATM.

Akibat kesalahan sistem tersebut, Commonwealth Bank mengalami kerugian finansial sebesar Rp. 2,759,537,866.50 (dua milyar tujuh ratus lima puluh sembilan juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu delapan ratus enam puluh enam lima puluh rupiah).

Mengacu pada hasil investigasi yang telah dilakukan, Bank telah mengambil langkah hukum yaitu melaporkan dugaan tindak pidana penggelapan yang diduga dilakukan nasabah ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri (selanjutnya disebut Bareskrim Mabes Polri) pada tanggal 2 November 2015, dengan dasar hukum Pasal 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 372 tentang Penggelapan.

Commonweatlh Bank sebagai pelapor dalam kasus dugaan tindak pidana penggelapan akan menindaklanjuti dan terus memantau perkembangan proses hukum yang saat ini dalam tahap penyelidikan hingga penyidikan di kepolisian, serta akan memberikan dukungan berupa informasi dan/atau dokumen jika dibutuhkan oleh kepolisian maupun pihak berwenang lainnya.

Kasus Pemalsuan dan Penipuan atas Bilyet Giro

Kasus ini bermula dari datangnya keluhan nasabah mengenai Bilyet Giro (BG) miliknya yang ditolak pada saat pencairan dengan alasan bahwa BG tersebut telah dicairkan pada cabang Jembatan Lima. BG tersebut ditujukan kepada rekan bisnis nasabah dan transaksi yang dimaksud pada Jembatan Lima tersebut dilaksanakan pula oleh seseorang yang bernama sama dengan rekan bisnis nasabah. Setelah diperiksa melalui rekaman CCTV, ternyata pencairan dilakukan oleh orang yang berbeda dengan yang dimaksud sebagai rekan bisnis nasabah.

The following information is related to the legal proceedings which are still in process:

Alleged Embezzlement by the Customer

On 22September 2015, Commonwealth Bank is claimed by Mastercard on customer transactions in the form of wrong currency conversions via ATM in Malaysia. Period of transactions by the Customer is6July 2015 –19July 2015. The claim is filed by the ATM machine owner through the Mastercard network on 24, 25, 26, and28 July 2015 using the code of 10, which means CORRECT AN ATM TERMINAL MALFUNCTION.

Based on the facts, legal documents, and further investigations by Commonwealth Bank, the initial conclusions are as follows:

• Whereas there has been an error in the ATM machinein Malaysia that leads to the conversion value over the withdrawal of bank notes in Malaysian Ringgit currency becomes so small that the Customer is debited with the value of the conversion in a very small amount (here in after referred to as System Errors).

• Thatthecustomerhasabadfaithbydoinghundredsoftransactions after discovering the System Errors in the ATM machine.

As the result of the system errors, Commonwealth Bank suffers financial loss of Rp. 2,759,537,866.50 (two billion seven hundred fifty nine million five hundred thirty seven thousand eight hundred sixty six rupiah and fifty cent).

Referring to the results of investigations carried out, the Bank has taken legal measures namely to report suspected criminal offenses of embezzlement allegedly committed by the customer to the Criminal Investigation Department of Police Headquarter (here in after referred to as Criminal Police Headquarter) on 2 November 2015, by the legal basis of Article 372 of the Criminal Codes regarding Embezzlement. Commonweatlh Bank as the complainant in this alleged embezzlement criminal offense case will follow up and continue monitoring the legal proceedings progress currently under investigation until prosecution by the police, and will provide supports in the forms of information and/or documents if required by the police.

Checkbook Counterfeiting and Fraud Case

The case stems from complaints from a customer about her check which is rejected at the time of encashment on the ground that the check has been encashed at Jembatan Lima branch office. The checkis addressed to the customer’s business partner and the transaction referred to at Jembatan Lima branch office is done by a person of the same name asthat of the customer’s business partner. Having examined through CCTV records, the encashment is actually done by a different person from the one referred to as the customer’s business partner.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 187

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Setelah diinvestigasi lebih lanjut, maka diketahui bahwa terdapat 2 (dua) BG dengan nominal Rp482,848,993, nomor seri dan tandatangan yang sama, namun BG yang telah dicairkan pada cabang Jembatan Lima tersebut adalah palsu dan dilakukan oleh seorang penipu.

Commonwealth Bank pada akhirnya berkeputusan untuk melaporkan Kasus Pemalsuan BG ke Kepolisian. Pelaporan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015 di kantor Polisi Resor Jakarta Barat. Dasar dari pelaporan ini adalah KUHP pasal 263 (pemalsuan dokumen) dan pasal 378 (penipuan).

Commonwealth Bank sebagai pelapor dalam kasus dugaan tindak pidana pemalsuan dan penipuan BG akan menindaklanjuti dan terus memantau perkembangan proses hukum yang saat ini dalam tahap penyelidikan hingga penyidikan di kepolisian, serta akan memberikan dukungan berupa informasi dan/atau dokumen jika dibutuhkan oleh kepolisian dan pihak berwenang lainnya.

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

Guna mendukung risk awareness dan pengetahuan akan Benturan Kepentingan, seiring pembaruan Peraturan Commonwealth Bank periode 2014-2016, telah diatur dalam pasal 63 dalam Peraturan Perusahaan bahwa Karyawan wajib membaca, memahami, mematuhi dan menerapkan Peraturan Perusahaan dan Peraturan Pelaksana. Karyawan baru dan lama juga diwajibkan untuk menandatangani Pernyataan Professional Practice dan berpartisipasi dalam Pelatihan wajib Kode Etik, yang salah satu modulnya adalah tentang Benturan Kepentingan.

Selain itu, Commonwealth Bank telah melakukan survei tahunan atas seluruh Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif mengenai informasi terkini pengecekan pihak-pihak terkait.

PEMBELIAN KEMBALI SAHAM DAN OBLIGASI BANK

Pada 2015, tidak ada transaksi pembelian kembali obligasi atau saham.

DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK

a. Kegiatan Sosial

Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, Commonwealth Bank secara aktif berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan fokus pada bidang edukasi literasi keuangan dan sosial. Pada 2015, Commonwealth Bank melakukan kegiatan sosial sebagai berikut:

Upon further investigation, it is known that there are 2 (two) checks with nominal of Rp482,848,993, under the same serial number and signature, but those checks encashed at Jembatan Lima branch office are faked and done by an impostor.

Commonwealth Bank at the end decides to report the check Fraud case to the Police. Reporting is done on 11 August 2015 in West Jakarta Police Resort office. The basis of this report is the Criminal Codes article 263 (falsification of documents) and Article 378 (frauds).

Commonwealth Bank as the complainant in this check forgery and fraud criminal act case will follow up and continue monitoring the legal process that is currently under investigation until prosecution by the police, and will provide supports in the forms of information and/or documents if required by the police.

TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICT OF INTEREST

To support risk awareness and knowledge regarding Conflicts of Interest, along with the renewal of Commonwealth Bank’s Company Rulesfor 2014-2016 period, it is provisioned in section 63 that the Employees shall be obliged to read, understand, comply with, and implement the Company Rules and their Implementation Provisions. New and existing employees are also obliged to sign Statement of Professional Practice and participate in mandatory Codes of Conduct Trainings, which one of its modules is regarding Conflicts of Interest.

Other than that, Commonwealth Bank has done annual survey for all Commissioners, Directors, and Executive Officers regarding updated information on the checking of their related parties.

BANKSTOCKS AND BONDS BUY BACK

In 2015, there are no stocks or bonds buy back transactions.

SOCIAL AND POLITICAL ACTIVITIES FUNDS

a. Social Activities

In performing the Bank’s corporate social responsibility, Commonwealth Bank actively participates in improving public welfares, by focusing on financial literacy and social education. In 2015 Commonwealth Bank performes the following social activities:

188 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

No. Jenis dan Tujuan ProgramType of Program and Its Purpose

PenerimaBeneficiary

TotalTotal

1 Pembangunan 2 kelas untuk Sekolah Aluna, sekolahuntuk anak penderita tuna rungu serta 3 kali kunjungan sekolah untuk kegiatan bersama anak-anak.Donation for building two classrooms at Sekolah Aluna, school for hear-ing impaired children and 3 visits toconduct activities with the kids.

Sekolah Aluna, JakartaJalan Kebagusan Dalam IV No. 34A Pasar Minggu Jakarta Selatan

IDR 113,050,000

2 Pembangunan 2 rumah di Gunung Sari – Tangerang, Desa Babakan Madang-Sentul, Bogor – 2 kali.Build Home Project at Gunung Sari –Tangerang, DesaBabakan Madang- Sentul, Bogor – 2 times

Habitat Bagi KemanusiaanHabitat For Humanity www.habitatindonesia.org/

IDR 45,240,000

3 Hari Donor Darah – Program donor darah regularbekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) –3 kali.Blood Drive Day – Regular blood drive program incollaboration with Indonesian Red Cross (PMI) – 3 times

Palang Merah Indonesa (PMI)Indonesian Red Cross (PMI)

+/- 300 blood packs

4 Donasi untuk pembangunan dapur sekolah 2 Taman Kanak-kanak di Bandung dan kunjungan ke sekolahuntuk kegiatan masak bersamaDonation for help rebuilding school facilities: kitchens for two kindergar-tens in Bandung area and visit to conduct cooking activities together with the kids.

TK An-Nur & TK Ade IrmaDesa Cikembang, Kec Kertasari, Pangalengan Bandung

IDR 40,000,000

5 Donasi dan partisipasi staff dalam Shave for Hope –program cukur massal untuk penggalangan dana bagi anak penderita kankerDonation and staff participation in Shave for Hope –mass shaving event for fundraising to kids with cancer.

Yayasan Pita Kuning AnakIndonesia, Rumah SakitKanker Dharmais Jakarta

IDR 300,000,000

6 Nonton Bareng dan Buka Puasa Bersama dengananak-anak yatim piatu di bulan RamadhanWatching movie together and fasting break withorphanage kids in conjunction with Ramadhan Season

Panti Asuhan Muslimin JayaIDR 56,340,000

7 Belajar Menabung Bersama Sjors dan Commonwealth Bank, kegiatan simulasi aktivitas di Bank dan belajar menabung untuk anak-anak di bawah jembatan Pluit“Belajar Menabung Bersama Sjors dan Commonwealth Bank”, activities with kids who lived under Pluit highway by doing banking simulation and learn to save.

Sjors Foundation, Pluit Highway

IDR 46,475,000

8 Program Charity dengan Australian & New ZealandAssociation (ANZA) untuk memberdayakan masyarakatCharity program with Australian & New ZealandAssociation (ANZA) to empower communities

ANZA (Australian & NewZealand Association)

IDR 80,000,000

9 Acara charity turnamen dengan Kedutaan AustraliaCharity golf tournament with Australian Embassy

Platypus Club, Australian Embas-sy Social Club, Jakarta

IDR30,000,000

10 Acara charity turnamen golf dengan Habitat forHumanityCharity golf tournament with Habitat for Humanity

Habitat Bagi KemanusiaanHabitat For Humanity www.habitatindonesia.org/

IDR 36,000,000

11 Bowling Fun Games dengan PIISEI – Acarapenggalangan dana melalui kompetisi bowling, yang hasilnya akan disumbangkan ke rumah yatim piatuBowling Fun Games with PIISEI –Fundraising event through bowling competition to be given to orphanage house

PIISEI (Persatuan Istri Ikatan Sarjana EkonomiIndonesia)

IDR 15,000,000

12 Program Literasi Keuangan – Program edukasi dengan topik Perenca-naan dan Pengelolaan Keuangan Financial Literacy Program - Educational program with topic about Financial Planning and Management

Publik (program partisipasi)– 5 sesiPublic (program participants)– 5 sessions

IDR 60,000,000

13 Program WISE (Women Investment Series) – program edukasi keuangan untuk wanita, yang terdiri dari: Riset, Aplikasi Seluler WISE, kelas-kelas edukasi bersama komunitas perempuan, dllWISE Program (Women Investment Series) – financial education program targeted to women, consists of some elements: Research, WISE Mobile Application, education class and community building, etc.

Publik Public

IDR 1,000,000,000

b. Kegiatan Politik

Pada 2015, Bank tidak mendanai kegiatan politik.

b. Political Activities

In 2015, the Bank does not fund any political activity.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 189

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

TINJAUAN SELF ASSESSMENT ATAS PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Melalui visi untuk meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan para stakeholder, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan serta etika yang berlaku, Commonwealth Bank telah melaksanakan Self-assessment GCG pada tahun 2015, yang dilaksanakan dalam kepatuhan terhadap persyaratan Bank Indonesia tentang Implementasi Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006, PBI No. 8/14/PBI/2006 and SEBI No.15/15/DPNP.

Penilaian tentang kinerja dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance dilaksanakan secara berkala oleh Commonwealth Bank dan fokus pada 11 (sebelas) Faktor Penilaian dalam Implementasi Good Corporate Governance serta informasi lain yang berhubungan dengan implementasi GCG Bak, yang terdiri dari:

Nilai komposit Self Assessment atas Good Corporate Governance dihitung per 31 Desember 2015, tersaji dalam tabel berikut:

No Aspek PenilaianAspects for Assessment

CatatanNotes

1. Kinerja Dewan Komisaris dalam Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab

Performance of Duties and Responsibilities by the Board of Commissioners

Jumlah orang dan komposisi anggota Dewan sesuai ketentuan PBI. Dewan mampu membuat keputusan yang independen dan melakukan tugasnya sesuai den-gan prinsip-prinsip GCG. Rapat diselenggarakan secara efektif dan efisien.

The number of people and composition of the Board members and composition were in adherence to PBI provisions. The Board was capable of making indepen-dent decisions and performed their duties in accordance to GCG principles. Meetings were conducted effectively and efficiently.

2. Kinerja Direksi dalam Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab

Performance of Duties and Responsibilities by the Board of Directors

Kompetensi, integritas dan susunan anggotaDireksi telah sesuai dengan kapasitas dan kompleksitasusaha saat ini. Anggota Direksi mampu bertindak danmengambil keputusan secara internal. Dalammelaksanakan tugasnya, Direksi memenuhi prinsip kepatuhan dan GCG. Rapat diselenggarakan secara efektif dan efisien.

The competence, integrity and composition of themembers of the Board of Directors were in line with thecapacity and complexity of the business today. Members of the Board of Directors were able to take action andmake decisions internally. In performing their duties, the Board of Directors meets the principle of compliance and GCG. Meetings were conducted effectively and efficiently.

SELF ASSESSMENT REVIEW ON THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE

In the vision of improving the Bank’s performance, protecting the interests of the stakeholders, and improving compliance to the prevailing regulations and ethics, in 2015 Commonwealth Bank has conducted GCG Self-assessment in compliance with Bank Indonesia requirements on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) by Commercial Banks as regulated by BIR No. 8/4/PBI/2006, BIR No. 8/14/PBI/2006 and BIC No.15/15/DPNP.

The assessment on the performance of Good Corporate Governance principles by Commonwealth Bank is performed periodically andfocused on 11 (eleven) Assessment Factors and other related information to the Bank’s GCG implementation, consisting of:

The composite score of Good Corporate Governance Self Assessment calculated as per 31December 2015, is provided in the following table:

190 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

3. Kecukupan dan Kinerja Komite dalam Melaksanakan Tugas

Adequacy and Performance of Duties by the Committees

Komposisi dan kompetensi anggota Komitetelah sesuai dengan ketentuan PBI. Rapat komite telahdiselenggarakan dan dihadiri oleh para anggota.

The composition and competence of the members of the Committees were in adherence to PBI provisions. Committee meetings have been run and attended by members.

4. Mengelola Konflik Kepentingan

Managing Conflict of Interest

Segala potensi benturan kepentingan dimitigasi dengan pelaksanaan kebijakan Bank yang tegas, mengikat seluruh karyawan Commonwealth Bank dan pihak lainnya yang bekerja sama dengan Bank.

Any potential conflict of interest was mitigated by enforcing strict company policies, binding all Commonwealth Bank employees and other parties that cooperate with the Bank.

5. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank

Implementation of Bank Compliance Function

Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk meningkatkan dan menjaga kepatuhan Bank padaperaturan dan perundangan yang berlaku. PTBCmenunjuk Direktur Kepatuhan yang lulus Tes Fit and Proper yang diselenggarakan OJK. Fungsi kepatuhan telah ditingkatkan selama tahun ini.

The Board of Commissioners and Directors committed to improve and uphold company’s compliance to the prevailing rules and regulations. PTBC appointed the Compliance Director who passed the Fit and Proper Test held by OJK. Compliance functions has been improved during the year.

6. Pelaksanaan Fungsi Audit Internal

Implementation of Internal Audit Function

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern dilaksanakan dengan baik sesuai Standar Minimum yang ditegakkan SPFAIB.

The implementation of Internal Audit Function was well-conducted in accordance to Standard Minimumestablished by SPFAIB.

7.

Pelaksanaan Fungsi Audit Eksternal

Implementation of External Audit Function

Pelaksanaan Fungsi Audit Ekstern dilaksanakan dengan baik oleh Akuntan Publik independen yang memenuhi syarat.

The implementation of External Audit Function was well-conducted by qualified independent PublicAccountant.

8. Pelaksanaan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal

Implementation of Risk Management and Internal Control Functions

Manajemen Risiko akan terus dan tetapmengidentifikasidan mengelola risiko Bank. Manajemen secara aktifmemonitor dan mengendalikan risiko Bank danmengawasi kebijakan dan prosedur demi menjagakesehatan kondisi internal Bank.

Risk Management will still and identify continuously and control Bank’s risk. The management actively monitors and controls Bank’s risks and management activelysupervises policy, procedure to keep Bank’s internalcondition sound.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 191

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

9. Penyediaan Dana pada Pihak Terkait dan Eksposur Besar

Provision of Funds to Related Party and Large Exposures

Pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, termasuk di antaranya proses pengambilan keputusan, dilakukan sesuai kepatuhanterhadap Peraturan Bank Indonesia tentang BatasMaksimum Pemberian Kredit.

The implementation of provision of funds to related partyand large exposures, including the decision makingprocess, were conducted in adherence toBank Indonesia Regulation on Legal Limit Lending

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan

Good Corporate Governance dan Laporan Internal

Transparency of Bank’s Financial and Non-Financial Conditions,

Good Corporate Governance Implementation Report and Internal Report

Laporan keuangan dan non-keuangan Bankdisampaikan kepada publik secara transparan dan dapat diakses dengan mudah oleh para pemangkukepentingan melalui berbagai media dan situs Bank. Laporan pelaksanaan Good Corporate Governancedilaporkan secara tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan PBI. Sistem Manajemen Informasi terkait Laporan internal dilaksanakan terus-menerus dandiperbaiki secara bertahap guna memberikan informasi yang tepat waktu, akurat dan lengkap.

The Bank’s financial and non-financial reports wereinformed to the public with transparency and easilyaccessed by stakeholders through various media outlets and the Bank’s homepage.The Good Corporate Governance implementationreport was reported in a timely and in accordance to PBIprovisions. The Information Management Systemregarding Internal Report was continually in process and gradually improved to provide timely, accurate andcomplete information.

Rencana Strategis Bank

Bank Strategic Plan

Rencana strategis Bank telah disusun dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan disampaikan kepada OJK.Rencana ini menjadi pedoman dalam melaksanakan bisnis perbankan.

Bank’s strategic plan has been prepared andapproved by BOC and submitted to OJK. The plan is as aguidance in carrying out banking business.

Nilai KompositComposite Score

2BAIK

GOOD

Ringkasan Umum Hasil Self Assessment Implementasi Good Corporate Governance Commonwealth Bank pada umumnya adalah Baik. Hal ini mencerminkan pemenuhan yang cukup atas prinsip-prinsip GCG, yang terdiri dari 11 (sebelas) prinsip yang komprehensif. Self assessment ini dilaksanakan secara komprehensif dan terstruktur, yang terintegrasi dalam 3 (tiga) aspek tata kelola, yaitu struktur tata kelola, proses tata kelola, dan hasil tata kelola, yang kesemuanya menjadi proses berkelanjutan.

The General Conclusion on the Self-Assessment Results of the Implementation of Good Corporate Governance of Commonwealth Bank is in general Good. This is reflected by an adequate fulfillment of the 11(eleven) GCG comprehensive principles. The self-assessmentis carried out comprehensively, structured, and integrated into 3 (three) aspects of governance namely governance structure, governance process, and governance outcome, as a continuous process.

192 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

A. Struktur Tata Kelola

Berikut adalah faktor-faktor kekuatan pelaksanan GCG dari aspek struktur tata kelola:

• Struktur dan komposisi Dewan Komisaris yang telahsesuai dengan peraturan yang berlaku.

• Selain kecukupan struktur dan komposisi DewanKomisaris, kecukupan lain meliputi jumlah anggota, domisili, rangkap jabatan, independensi, terutama terkait hubungan keuangan dan keluarga, serta integritas dan kompetensi yang sesuai dengan kompleksitas usaha perbankan PTBC

• PelaksanaantugasdantanggungjawabDewanKomisaristelah memenuhi prinsip-prinsip GCG, termasuk dalam setiap pengambilan keputusan, seluruh anggota Dewan Komisaris mampu bertindak secara independen.

• Direksi terdiri dari empat anggota yang telah lulus dariUji Kemampuan dan Kepatutan Bank Indonesia (“BI”) atau Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan semua Direksi berdomisili di Indonesia.

• Selain kecukupan struktur dan komposisi Direksi,kecukupan lain meliputi jumlah anggota, domisili, rangkap jabatan, independensi, terutama terkait hubungan keuangan dan keluarga, serta integritas dan kompetensi yang sesuai dengan kompleksitas usaha perbankan PTBC

• StrukturdankomposisiKomitedibawahDewanKomisarisyang telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan penunjukkan dua (2) anggota komite dari pihak independen, yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang akunting, perbankan dan manajemen risiko guna memperkuat fungsi komite.

• Secara infrastruktur, pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite serta Satuan Kerja Bank telah difasilitasi dan didukung dengan kecukupan kebijakan, sistem dan prosedur, pedoman, tata tertib kerja serta piagam-piagam internal Komite

• Bank telah mengkinikan kebijakan internal benturankepentingan yang mengatur mengenai penanganan benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai bank, termasuk tata cara pengambilan keputusan, dan administrasi pencatatan, dokumentasi dan pengungkapan benturan kepentingan dimaksud dalam risalah rapat.

• Bank juga telah mengkinikan kebijakan Tata KelolaPerusahaan sebagai payung dari implementasi Tata Kelola Perusahaan di Bank.

• Fungsi Kepatuhan yang independen dari fungsioperasional dan sumber daya manusia yang memadai pada satuan kerja Kepatuhan untuk menyelesaikan tugas secara efektif.

• FungsiInternalAudityangtelahsesuaidenganperaturanyang berlaku termasuk dengan penyusunan piagam dan rencana kerja dari audit intern yang dikinikan setiap tahun dan Pelaksanaan Fungsi Audit Eksternal oleh Akuntan Publik telah memenuhi persyaratan independen dan peraturan yang berlaku.

A. Governance Structure

The positive factors of the GCG implementation from governance structure aspects are as follows:

• StructureandcompositionoftheBoardofCommissionershave been in accordance with the applicable provisions.

• Otherthantheadequacyofthestructureandcompositionof the Board of Commissioners, the other adequacies cover the number of members, domiciles, concurrent positions, independency particularly in terms of financial and family relationships, as well as integrity and competency which are in accordance with PTBC’s banking business complexity.

• ImplementationofdutiesandresponsibilitiesoftheBoardof Commissioners has met good corporate governance principles, including in decision making process, whereby the Board of Commissioners are able to act independently.

• TheBoard ofDirectors composeof fourmemberswhohave been passed Fit and Proper Test of Bank Indonesia (“BI”) or the Financial Services Authority (“OJK”) and all are domiciled in Indonesia.

• Otherthantheadequacyofthestructureandcompositionof the Board of Directors, the other adequacies cover the number of members, domiciles, concurrent positions, independency particularly in terms of financial and family relationships, as well as integrity and competency which are in accordance with PTBC’s banking business complexity.

• StructureandcompositionoftheCommitteesundertheBoard of Commissioners have been in accordance with the prevailing provisions, by the appointment of 2 (two) members of the committees from independent parties who have the knowledge and experience in accounting, banking, and risk management to further strengthen the functions of the committees.

• Intermsofinfrastructures,theperformanceofdutiesandresponsibilities of the Board of Commissioners, the Board of Directors, the Committees and the Bank’s Working Units has been facilitated and supported by adequate policies, systems and procedures, guidelines, work rules, and internal Committees charters.

• The Bank has updated the internal conflicts of interestpolicy concerning the handling of conflicts of interest that binds the bank’s management and employees, including the procedures for decision making, records administration, documentation, and disclosure of conflicts of interest in minutes of meetings.

• TheBank has also updated theCorporateGovernancepolicy as the umbrella for the implementation of Corporate Governance in the Bank.

• IndependentComplianceFunctionofoperationalfunctionsand adequate human resources on the Compliance work unit to perform their duties effectively.

• Internal Audit function has been in accordance withthe applicable provisions, including the preparation of internal audit charter and work plan which are updated every year, and the Implementation of External Audit Function by Public Accountant has met the independence requirements and the applicable provisions.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 193

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

• Bank telah melakukan penyempurnaan atas prosespenunjukan auditor eksternal melalui penyusunan prosedur penunjukan auditor eskternal

• Struktur organisasi yang memadai untuk mendukungpenerapan manajemen risiko dan pengendalian intern yang baik serta terdapat kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang memadai dan dikinikan secara berkala termasuk kebijakan dan prosedur terkait penyediaan dana terhadap pihak terkait dan penyediaan dana besar

• Penyusunan Rencana Bisnis Bank yang sesuai denganvisi dan misi Bank serta mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris

• ImplementasiinisiatifAuthorityGridyangberfungsiuntukmemberikan kejelasan terhadap fungsi atau jabatan yang melakukan tanda-tangan pada dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan baik untuk pihak internal maupun eksternal termasuk kepada regulator.

B. Proses Tata Kelola

Berikut adalah faktor-faktor kekuatan pelaksanan GCG dari aspek proses tata kelola:

• Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dantanggung jawabnya secara independen yang senantiasa berpedoman pada prinsip-prinsip GCG. Tugas pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan oleh Dewan Komisaris semata-mata untuk kepentingan Bank.

• Peningkatan frekuensi rapat Dewan Komisaris menjadi2 (dua) bulan guna memperkuat fungsi pengawasan dan kehadiran Komisaris Independen Bank sedikitnya sekali seminggu, sebagai bagian dari fungsi pengawasan dan pemberian saran kepada Direksi.

• Pengawasan atas temuan audit oleh Dewan Komisarismelalui Komite Audit dan Direksi melalui rapat Direksi dan Tim Manajemen guna memastikan tindak lanjut dan komitmen Bank sesuai dengan temuan tersebut. Fungsi-fungsi Kepatuhan dan Audit Internal yang menggunakan mekanisme email setiap minggu kepada divisi terkait, termasuk direktur guna memberikan peringatan atas jatuh temponya temuan audit internal, eksternal dan OJK.

• PelaksanaantugasdantanggungjawabDireksiBanktelahmemenuhi prinsip-prinsip GCG, dan telah berjalan efektif, serta seluruh Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen

• Pelaksanaan rapat Komite-komite telah sesuai denganpedoman internal Bank dan telah terlaksana secara efektif dan efisien

• Komite-komite telah berjalan efektif untuk membantupelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi

• Fungsikepatuhantelahmenjalankantugasdantanggungjawab guna mendukung budaya kepatuhan melalui

• The Bank has improved external auditor appointmentprocess through the preparation of external auditor appointment procedures.

• Adequate organizational structure to support theimplementation of good risk management and internal control and there are adequate and regularly updated policies, procedures, and risk limits, including policies and procedures related to the provision of funds to related parties and in large exposures.

• The Bank’s business plan is based on the visionandmission of the Bank and approved by the Board of Commissioners.

• Implementation of Authority Grid initiatives that serveto provide clarity to the functions or positions that sign documents issued by the Bank either to internal or external parties including to the regulators.

3. Governance Process

The positive factors of the GCG implementation from governance process aspects are as follows:

• TheBoardofCommissionershasperformedtheirdutiesand responsibilities independently by consistenly referring to GCG principles. Supervisory and advisory provision duties are performed by the Board of Commissioners merely for the Bank’s interests.

• Increased frequency of the Board of Commissionersmeetings into once in 2 (two) months to strengthen supervisory function and the presence of the Bank’s Independent Commissioners atleast once a week as part of the supervisory function and providing advices to the Board of Directors.

• Supervision of audit findings by the Board ofCommissioners through Audit Committee and the Board of Directors through the Board of Directors and Management Team meetings to ensure follow-ups and the Bank’s commitments in accordance with the findings. Compliance and Internal Audit functions using e-mails mechanism every week to the related divisions including directors to remind the maturity of internal audit, external audit, andt he OJK’s findings.

• The Board of Directors have performed their dutiesand responsibilities effectively in accordance with GCG principles, and all members of the Board of Directors are able to act and make decisions independently.

• Organization of Committees meetings has been inaccordance with the Bank’s internal guidelines and done effectively and efficiently.

• Committees have functioned effectively to assist theperformance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

• Compliance functionhasbeenperforming itsdutiesandresponsibilities to support compliance culture through

194 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

partisipasi aktif dalam proses produk dan aktivitas baru, serta melaksanakan pengkajian atas kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari departemen lain telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

• FungsiAuditInternaltelahsecaraefektifdanindependenmemberikan fungsi pengawasan dengan menggunakan pendekatan berbasis risiko. Realisasi audit telah dilakukan sesuai dengan Rencana Kerja Audit dan telah dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

• Proses penunjukkan audit ekstern telahmempertimbangkan peraturan yang berlaku serta rekomendasi dari Komite Audit dan telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

• Terkait dengan penerapan manajemen risiko, DewanKomisaris telah memenuhi tugas dan tanggung jawab secara aktif dan telah memiliki pengertian yang baik mengenai manajemen risiko Bank. Direksi telah memenuhi tugas dan memiliki pengetahuan yang baik atas manajemen risiko, antara lain kebijakan-kebijakan, strategi-strategi dan kerangka kerja manajemen risiko yang disiapkan tertulis, termasuk batas-batas risiko dan jenis-jenis risiko secara keseluruhan yang selaras dengan tingkat risiko dan toleransi risiko dari kecukupan modal.

• Implementasikomprehensif sistempengawasan internalsecara efektif dalam mendukung penerapan manajemen risiko dan telah disusun berdasarkan tujuan usaha. Pengawasan risiko Bank dikelola melalui model Three Lines of Defense. Model ini memiliki struktur dimana kerangkan kerja manajemen risiko dapat dilaksanakan secara bersamaan, termasuk meningkatkan pengelolaan kewajiban risiko yang telah didefinisikan dan dilaksanakan secara efektif oleh semua unit bisnis, termasuk pengawasan.

• Proses penyusunan Rencana Bisnis telahmempertimbangkan beberapa faktor seperti Peraturan Bank Indonesia, kondisi-kondisi eksternal, serta kondisi-kondisi internal perusahaan, termasuk input dari Tim Pengawas OJK. Selain itu, proses penyusunan Rencana Bisnis adalah kolaborasi antara unit bisnis dan unit pendukung termasuk manajemen risiko yang memberikan parameter-parameter risiko, dimana unit bisnis dapat bekerja sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan, sehingga rencana bisnis Bank disusun secara realistis, komprehensif, mempertimbangkan semua prinsip kehati-hatian. Rencana Bisnis dan revisinya telah disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris.

C. Hasil Tata Kelola

Berikut adalah faktor-faktor kekuatan pelaksanan GCG dari aspek hasil tata kelola:

• Hasil kinerja Dewan Komisaris berupa hasil rapatDewan Komisaris telah didokumentasikan dengan baik dan merupakan rekomendasi dan arahan yang dapat diimplementasikan oleh RUPS dan Direksi

• Aspek transparansi seluruh anggota Dewan Komisaristelah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku

• RapatDireksitelahterselenggarasecaraefektifdanefisien,dan hasil hasil rapat Direksi telah didokumentasikan dengan baik.

active participations in new products and activities process and reviewing other departments policies and procedures to ensure compliance with the applicable provisions.

• Internal Audit function has conducted supervisoryfunctions effectively and independently by using

risk-based approach. Audit workhas been realized in accordance with the Audit Work Plan and reported regularly to the Board of Directors and the Board of Commissioners through Audit Committee.

• Externalauditappointmentprocesshasbeenconsideringthe applicable provisionsas well as recommendations of Audit Committee and approved by the General Meeting of Shareholders.

• In conjunction with the implementation of riskmanagement, the Board of Commissioners have fulfilled their duties and responsibilities actively and had good understanding of the Bank’s risk management. The Board of Directors have fulfilled their duties and responsibilities and had good knowledge on risk management, amongst other reflected by written risk management policies, strategies, and framework, including overall risk limits and types that are consistent with risk level and tolerance of capital adequacy.

• Internal control system comprehensive implementationis effective in supporting the implementation of risk management and organized in accordance with business objectives. The Bank’s risk control is managed by Three Lines of Defense model. This model has the structure in which risk management framework can be implemented simultaneously, including enhancing risk liability management which has been defined and carried out effectively by all business units, including control unit.

• Business Plan preparation process has consideredseveral factors such as Bank Indonesia Regulation, external conditions, internal conditions of the Bank, as well as inputsof OJK Supervisory Team. In addition, the Business Plan preparation process is collaboration between business units and supporting units such as risk management that provides risk parameters in which business units can work in accordance with the targets set, so that the Bank’s business plan is prepared realistically, comprehensively, and taking into account all prudential principles. Business plan and its revisionshave been prepared by the Board of Directors and approvedby the Board of Commissioners.

C. Governance Outcome

The positive factors of the GCG implementation from governance outcome aspects are as follows:

• Theperformanceof theBoardofCommissioners in theform of the Board of Commissioners meeting results have been well-documented and constitute recommendations and guidelines that can be implemented by the AGMS and the Board of Directors.

• Transparency aspects of all members of the Board ofCommissioners have been implemented properly in accordance with the applicable provisions.

• TheBoardofDirectorsmeetingshavebeenheldeffectivelyand efficiently, and the meeting results have been well-documented.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 195

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

• Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Direksi telahdisampaikan ke dan diterima oleh pemegang saham melalui RUPS. Dengan demikian, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah mengacu pada anggaran dasar bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Masing-masing Komite Bank telah melaksanakanfungsinya sesuai ketentuan yang berlaku dan hasil Rapat Komite telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik oleh masing-masing Komite.

• Penyampaian Laporan PelaksanaanDirektur Kepatuhandan Laporan Pihak Terkait kepada OJK secara tepat waktu dan cakupan pelaporan yang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

• Bank terus menerus melakukan sosialisasi peraturan-peraturan baik yang baru maupun yang signifikan bagi bank dan Bank juga terus membangun budaya kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional

• Peningkatan kesadaran kepatuhan di setiap liniorganisasi perusahaan sebagai hasil dari pembangunan berkelanjutan atas budaya kepatuhan.

• Direksi telah memastikan tersedianya laporan kegiatanpelaksanaan fungsi audit intern Bank yang dituangkan dalam Laporan Tahunan Bank

• SKAI Bank telah bertindak obyektif dalam melakukanaudit, dan fungsi audit intern telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur audit yang berbasis risiko

• FungsiAuditinternaltelahdilaksanakansecaramemadaidimana program kerja dan pelaksanaannya telah mencakup seluruh unit kerja, mempertimbangkan tingkat risiko pada masing-masing unit kerja, berpedoman pada prinsip-prinsip SPFAIB

• Dalampenerapanfungsiauditekternal,auditorbanktelahbertindak obyektif dan hasil audit telah sesuai dengan ruang lingkup audit, serta menggambarkan kondisi Bank dan hasil tersebut telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu

• Penyediaan Dana besar (large exposures) dan/atau Penyediaan Dana kepada pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Bank dilaksanakan secara wajar (arm’s length basis), disesuaikan dengan kemampuan permodalan Bank dan tidak terkonsentrasi secara signifikan kepada Peminjam atau kelompok Peminjam tertentu

• Kerangkakerjamanajemenrisikodanprosesmanajemenrisiko telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan bisnis, kebijakan, ukuran, kompleksitas bisnis dan kemampuan Bank

• Rencana Bisnis telah disusun oleh Direksi dan telahdisetujui oleh Dewan Komisaris.

• RencanaBisnisbesertarealisasinyatelahdikomunikasikanDireksi kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke seluruh manajemen yang ada dalam organisasi Bank

• Accountability reports for the performance of theBoard of Directors duties have been submitted to and accepted by the shareholders through the AGMS. Thus, the performance of the Board of Directors duties and responsibilities has referred to the Bank’s statutes and the applicable provisions.

• Each of the Bank’s Committee has carried out itsfunctions according to the applicable provisions and the Committee Meetings results have been contained in minutes of meetings and well-documented by the respective Committee.

• Submission of Director of Compliance ImplementationReport and Related Parties Reports to the OJK is timely and the scope of reporting is in compliance with the applicable provisions.

• TheBankcontinuouslysocializes regulationseithernewor significant for the Bank and the Bank also continues building compliance culture in decision making and operational activities.

• Increased compliance awareness in each line of thecompany’s organization as a result of compliance culture’s sustainable development.

• TheBoardofDirectorshasconfirmed theavailabilityofinternal audit function activity report as contained in the Bank’s Annual Report.

• TheBank’sAIWUhasactedobjectivelyinconductingtheaudit, and internal audit function has been implemented in accordance with risk-based audit policies and procedures.

• Internalauditfunctionhasbeenimplementedadequatelyin which the work program and its implementation have covered the entire work units, considering level of risk in each work unit, based on SPFAIB principles.

• In external audit function implementation, the Bank’sauditor has acted objectively and the audit results have been in accordance with the audit scope, as well as describing the Bank’s conditions and the results have been submitted to the Financial Services Authority timely.

• Provision of large exposures and/or provision offunds to related parties are performed on arm’s length basis, adjusted to the Bank’s capital capacity, and not concentrated significantly to a particular borrower or group borrower.

• Risk management framework and process have beencarried out in accordance with business objectives, policies, sizes, complexities, and the Bank’s capacity.

• TheBusiness Plan has been prepared by the Board ofDirectors and approved by the Board of Commissioners.

• The Business Plan and its realization have beencommunicated by the Board of Directors to the Controlling Shareholders and the Bank’s organization management.

196 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Kelemahan pelaksanaan GCG dan penyebabnya

Hasil self-assessment GCG tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat sedikit kelemahan berkaitan dengan pelaksanaan GCG di Commonwealth Bank, namun secara umum kelemahan tersebut tidak memiliki dampak material dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen bank.

Kekuatan Pelaksanaan GCG

Good Corporate Governance dilaksanakan dengan baik dan didukung oleh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, dan berbagai Komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi yang efektif, independen dan sesuai peraturan.

Pelaksanaan kebijakanbenturan kepentingan tersebut telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tata kelola yang baik juga diperkuat dengan pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern yang independen dan efektif. Commonwealth Bank memiliki kebijakan dan prosedur, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi masing-masing struktur organisasi. Pengungkapan benturan kepentingan pada pengambilan keputusan telah diadministrasikan dengan baik dan didokumentasikan dengan sesuai.

Pelaksanaan Manajemen Risiko sesuai dengan kompleksitas usaha Bank, termasuk pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Peningkatan Pengawasan Internal. Pemberian dana kepada pihak terkait dan penyediaan untuk eksposur besar juga telah diatur dalam Kebijakan dan Prosedur dan dilaksanakan dengan baik.

Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan juga telah cukup dan akurat, dan dilaporkan secara tepat waktu. Rencana Bisnis Bank telah disusun sesuai dengan visi dan misi bank dan pelaksanaannya dipantau secara berkala.

Secara keseluruhan, pelaksanaan prinsip-prinsip GCG sangat didukung melalui komitmen serius seluruh karyawan, Direksi dan Komisaris serta komitmen pemegang saham pengendali untuk secara konsisten mendukung pelaksanaan good corporate governance dalam rangka mencapai visi dan misi Bank yang telah ditentukan.

PENUTUP

Sejauh ini, Bank telah membangun fondasi yang kuat untuk melaksanakan GCG, dengan memenuhi semua ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan OJK, sehingga menunjukkan komitmen bank dalam menerapkan semua prinsip dan peraturan GCG.

Bank menyadari bahwa penerapan GCG tidaklah hanya untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan OJK, tetapi juga untuk mendukung operasional Bank dalam mencapai visi dan misi Bank demi mendapatkan hasil terbaik bagi seluruh nasabah, karyawan, regulator, dan masyarakat tempat Bank beroperasi dan juga pemegang saham.

GCG’s Weakness and Causes

The results of the 2015 GCG self-assessment indicate that there are minor weaknesses with regard to GCG implementation within Commonwealth Bank, however in general the weaknesses have no material impacts and can be improved through normal measures by the Bank’s management.

GCG’s Implementation Strengths

Good Corporate Governance is implemented properly and supported by the performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Committees under the Board of Commissioners and the Board of Directors which are effective, independent, and complied with the prevailing provisions.

The implementation of conflicts of interest policy has been in accordance with the prevailing provisions. Good corporate Governance is also strengthened by the implementation of independent and effective Compliance Function, Internal Audit, and External Audit. Commonwealth Bank has policies, procedures, information management system, as well as main duties and functions of each organizational structure. Disclosure of conflicts of interest on decision making is well-administered and documented properly.

The implementation of Risk Management is in accordance with the Bank’s business complexity including active supervision of the Board of Commissioners and Improvement of Internal Controls. Funds provision to related parties and for large exposures has also been governed in the Policies and Procedures and well-implemented.

Transparency of financial and non financial conditions is also sufficient, accurate, andtimely reported. The Bank’s Business Plan has been prepared in accordance with the bank‘s vision and mission and its implementation is monitored regularly.

Overall, the implementation of GCG principles is strongly supported by the serious commitments ofall employees, the Board of Directors, and the Board of Commissioners, as wellas the commitment of the controlling shareholders to consistently support the implementation of good corporate governance in order to achieve the determined mission and vision of the Bank.

CLOSING

So far, the Bank has placed a strong foundation to implement GCG, by fulfilling all provisions defined by Bank Indonesia and the OJK, which shows the Bank’s commitments in implementing all GCG principles and provisions.

The Bank realizes that GCG implementation is not only to fulfill Bank Indonesia and the OJK provisions, but also to support the Bank’s operations in realizing its vision and mission to obtain best results for all customers, employees, regulators, the community where the Bank operates, and also the shareholders.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 197

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Selain itu, sejalan dengan pengembangan usahanya, bank akan tetap berkomitmen dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta melakukan penyempurnaan yang berkesinambungan atas pelaksanaan setiap aspek Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

PT Bank Commonwealth,

Geoffrey David CoatesPresident Commissioner

Antonio Da Silva CostaPresident Director

Other than that, in line with the development of its business, the bank will remain committed to the implementation of Good Corporate Governance and perform continuous improvements on every aspect of Good Corporate Governance implementation.

198 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

MANAjEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 199

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

200 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Penerapan sistem manajemen risiko yang komprehensif merupakan salah satu aspek penting bagi Commonwealth Bank untuk mengelola secara efektif berbagai risiko yang dihadapi. Tujuan dari diterapkannya praktik manajemen risiko adalah untuk melindungi Bank dari kerugian yang mungkin diakibatkan dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang telah dicanangkan. Kebijakan, prinsip dan prosedur yang membentuk efektivitas strategi manajemen risiko senantiasa dikaji dan disempurnakan sejalan dengan perkembangan bisnis Bank yang semakin kompleks.

Dalam menjalankan manajemen risiko, Bank selalu mengacu pada prinsip-prinsip manajemen risiko yang menjadi standar industri perbankan dan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia seperti termaktub dalam Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 yang diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum” serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal “Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum”.

Ketentuan Bank Indonesia di atas diarahkan pada pemenuhan penerapan Basel II Accord sehingga bank-bank di Indonesia secara langsung menerapkan ketentuan tersebut. Pelaksanaan penerapan ketentuan standar internasional tersebut dilakukan secara bertahap, mulai dari pendekatan yang paling sederhana hingga pendekatan yang paling kompleks. Penerapan dilakukan pada tiga risiko utama bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Bank telah mengimplementasikan ketentuan Basel II – Pilar 1 mengenai kecukupan modal yang memperhitungkan risiko pasar dan kredit dengan pendekatan standar serta risiko operasional dengan pendekatan indikator dasar.

Commonwealth Bank juga senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan risiko dengan meningkatkan investasi di bidang Manajemen Risiko yang bertujuan untuk membangun budaya manajemen dan tata kelola risiko yang lebih baik. Selain itu, Bank juga menyelenggarakan berbagai pelatihan manajemen risiko ke seluruh tingkatan karyawan agar tercipta pemahaman yang seragam mengenai visi Bank terkait penerapan manajemen risiko

Bank telah mengimplementasikan kerangka manajemen risiko secara terpadu yang dituangkan dalam Kebijakan Manajemen Risiko (“KMR”). Kerangka tersebut digunakan sebagai dasar dalam menetapkan strategi, struktur organisasi, kebijakan dan pedoman serta memperkuat infrastruktur manajemen risiko guna memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan, dimitigasi dan dilaporkan dengan baik.

Kerangka kerja tersebut mensyaratkan masing-masing unit bisnis mengelola aktivitas pengambilan risiko dan hasil-hasilnya sendiri. Dengan demikian, masing-masing unit bisnis dapat mengambil hasil dari kegiatannya.

Sejalan dengan ketentuan yang disyaratkan, baik dalam PBI maupun Basel II mengenai adanya pengawasan aktif dari pihak manajemen Bank terhadap aktivitas pengelolaan risiko, Bank mewujudkannya dengan membentuk beberapa komite

Comprehensive risk management system implementation constitutes one of the important aspects for Commonwealth Bank to effectively manage various risks. The purpose of the implementation of risk management practices is to protect the Bank from losses that might be caused by its various activities and maintain risk levels in accordance with predetermined risk appetites. Policies, principles, and procedures that determine the effectiveness of risk management strategy are constantly asssessed and improved in line with the development of the Bank’s business which is getting more complex.

RISK MANAGEMENTMANAjEMEN RESIKO

The Bank has implemented an integrated risk management framework as contained in Risk Management Policy (“RMF”). This framework is used as a basis for establishing the risk management strategy, organization structure, policies, and guidelines as well strengthening risk management infrastructures needed to ensure that all risks faced by the Bank can be identified, measured, controlled, mitigated, and reported.

This framework requires each business unit to manage its respective risk taking activities and outcomes. Then, the respective business unit can enjoy the outcomes of its activities.

In line with the provisions stated both by Bank Indonesia Regulations as well as Basel II Acoord pertaining to active supervisions by the Bank’s management towards risk management activities, the Bank carries this out by

In implemening risk management process, the Bank always adheres to the risk management principles that constitute the banking industry’s standards and in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 as amended by Bank Indonesia regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 regarding “Risk Management Implementation by Commercial Banks”, and Bank Indonesia Circular No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003, as amended by Bank Indonesia Circular No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011 regarding “Risk Management Implementation by Commercial Banks”

The above Bank Indonesia Regulations are aimed at fulfilling the implementation of the Basel II Accord whereby banks in Indonesia can directly implement these Basel II provisions. The implementation of the Basel II Accord provisions are carried out gradually, beginning from the simplest approach up to the most complex ones. The Accord is implementated on three main banking risks, namely credit risk, market risk, and operational risk. The Bank has implemented the Basel II Accord-Pillar 1 provisions regarding capital adequacy that takes into account market risk and credit risk through standardized approach, as well as operational risk through basic indicator approach.

Commonwealth Bank also constantly strives to improve risk management quality by increasing investments in Risk Management to build better risk management culture and governance. Other than that, the Bank provides various risk management trainings to all employees to create uniform perceptions on the Bank’s vision with regard to risk management implementation.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 201

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

establishing a number of risk-related committees, which cover Operational Risk Committee, Integrity Committee, Executive Risk Committee, Credit Committee, and Asset and Liability Committee. At the Board of Commissioners level, the Bank has Risk Oversight Committee which has direct communication and reporting lines to the Board of Commissioners.

terkait risiko, di antaranya Komite Risiko Operasional, Komite Integritas, Komite Risiko Eksekutif, Komite Kredit dan Komite Asset dan Liability. Pada tingkat komisaris, Bank memiliki Komite Pengawasan Risiko yang memiliki jalur eskalasi dan komunikasi kepada Dewan Komisaris.

Bank juga memiliki fungsi Satuan Kerja Audit Internal (“SKAI”) yang secara independen melapor langsung kepada Presiden Direktur dan memiliki jalur komunikasi dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. SKAI berperan melakukan penilaian yang independen dan obyektif terhadap kecukupan dan efektivitas rancangan dan operasional sistem pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola Bank.

Dalam rangka penerapan manajemen risiko terintegrasi untuk konglomerasi keuangan Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Pembentukan komite baru tersebut merupakan mandat regulator yang telah dipenuhi oleh Bank sebagai Entitas Utama, agar tercipta sistem pengelolaan risiko secara lebih baik.

KERANGKA MANAJEMEN RISIKO

The Bank also has an Internal Audit Work Unit (“IAWU”) that independently reports directly to the President Director and has a communication line with the Board of Commissioners through Audit Committee. The Internal Audit Work Unit independently and objectively evaluates the adequacy and effectiveness of the planning and operations of the Bank’s internal control system, risk management, and corporate governance.

To implement integrated risk management system for financial conglomeration of Commonwealth Bank of Australia (CBA) in Indonesia, the Bank has established Integrated Risk Management Committee. The establishment of the new Committee is mandated by the Regulators and followed up by the Bank as the Main Entity to create a better risk management system.

RISK MANAGEMENT FRAMEWORK

Strategic Objectives

“Risk Appetite Statement”Why manage risk Boudaries on business

outomo & Key risk limits

“Business Plan”Our strategic objectives and goals

“Risk Management Framework”

PTBC Vision and Values

“Risk Management Strategy” (RMS)A. Our Management Approach

Risk Principies

Credit Risk Market Risk

Liquidity Risk

Opera-tionalRisk

StrategicRisk Legal Risk Compliance

Risk

Reputa-tionRisk

B. Operational of the Risk Management Strategy

Risk Governace Risk Policies Risk Reporting Risk Infrasitructure(including MIS and CAAP)

Business Processes

Risk Culture the environment in which the Risk Management Framework and Business Processes play out

202 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Dalam rangka mendukung visi dan nilai-nilai Bank, kerangka Manajemen Risiko harus berjalan beriringan untuk mencapai tujuan strategis melalui pencapaian bisnis sesuai dengan Risk Appetite dengan cara menerapkan strategi manajemen risiko yang tepat. Strategi manajemen risiko harus:

1. Fokus pada prinsip-prinsip Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Strategis, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.

2. Didukung oleh operasionalisasi memadai strategi manajemen risiko melalui tata kelola risiko, kebijakan, pelaporan dan infrastruktur.

Selain itu, strategi manajemen risiko harus terkait dengan proses bisnis yang tepat yang mendasar dipandu oleh budaya risiko.

STRUKTUR MANAJEMEN RISIKO

Dalam melakukan pengelolaan risiko, Bank mengadopsi model “tiga lini pertahanan” untuk menjamin akuntabilitas pelaksanaan manajemen risiko. Tiga Lini Pertahanan tersebut antara lain :

• Lini1Bisnis–ManajemenBisnisRisikolangsungdikeloladi lokasi di mana risiko tersebut diidentifikasi. Setiap karyawan bertanggung jawab mengelola setiap risiko yang muncul di masing-masing wilayah bisnisnya. Hal ini mencakup pelaksanaan proaktif untuk mengelola risiko di dalam lingkup batasan risiko yang dapat diterima (risk appetite) masing-masing, serta menggunakan hasil dan pertimbangan manajemen risiko sebagai bagian dari proses bisnis sehari-hari.

• Lini 2 – Tim Manajemen Risiko dan Tim Kepatuhan &Legal menawarkan keahlian serta pengawasan di bidang manajemen risiko untuk aktivitas pengambilan risiko oleh Lini 1. Direktorat Manajemen Risiko serta Direktorat Kepatuhan mengembangkan kerangka risiko serta kebijakan dan prosedur pendukungnya guna memastikan bahwa kerangka tersebut menjadi bagian dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Direktorat Manajemen Risiko juga melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif atas eksposur kredit yang berasal dari unit bisnis serta mengukur eksposur tersebut guna mendukung keputusan risiko dari unit-unit bisnis berdasarkan delegasi otoritas yang telah disetujui.

• Lini 3 – Audit Internal dan Internal Assurance bertugasmemberikan jaminan independen kepada pemangku kepentingan utama mengenai kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal, prosedur manajemen risiko dan proses tata kelola Bank.

To support the Bank’s vision and values, Risk Management framework must go hand in hand to achieve strategic objectives through business achievements in accordance with the Bank’s Risk Appetite by implementing appropriate risk management strategies. The risk management strategies should:

1. Focus on Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Strategic Risk, Legal Risk, Compliance Risk, and Reputational Risk principles.

2. Be supported by adequate operations of risk management through risk governance, policy, reporting, and infrastructures.

Other than that, risk management strategies should be linked to basic and appropriate business processes guided by risk culture.

RISK MANAGEMENT STRUCTURE

In implementing risk management, the Bank adopts “three lines of defence” model to ensure the accountability of risk management implementation. The Three Lines of Defence comprise of:

• Line 1 – Risks aremanaged directly in locationswherethe risks are identifed. Every employee is responsible for managing every risk in his/her respective business area. This covers proactive implementation to manage risks within the scope of his/her respective risk appetite, and use the risk management results and considerations as part of daily business processes.

• Line 3 – Internal Audit dan Internal Assurance areresponsible to provide independent assurances to the key stakeholders as to the adequacy and effectiveness of the Bank’s internal control system, risk management procedures, and corporate governance process.

• Line 2 – Risk Management Team and Compliance &Legal Team offer expertises as well as supervisions for risk taking activities of the First Line. Risk Management Directorate and Compliance Directorate develop risk framework along with supporting policies and procedures to ensure that this framework becomes a part of and is used in daily activities. The Risk Management Directorate also carries out quantitative and qualitative analyses of the credit risk exposures derived from business units as well as measures these exposures to support business unit’s risk decisions based on the delegation of agreed authorities.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 203

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

SERTIFIKASI

Sebagai Bank yang memiliki perhatian besar terhadap kepuasan nasabah, Commonwealth Bank menerapkan standar sertifikasi yang harus dimiliki para karyawannya. Manajemen Bank memberlakukan standar di mana para karyawannya harus memiliki sertifikasi Manajemen Risiko.

Selain sertifikasi Manajemen Risiko, ada sertifikasi WAPERD bagi karyawan sales di cabang. Standar itu diberlakukan agar petugas terdepan (frontline), memiliki pengetahuan dan kapabilitas dalam menjual produk-produk Bank seperti bancassurance dan reksa dana. Standar itu diterapkan agar timbul kepercayaan dari nasabah sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

FOKUS MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2015

Situasi perekonomian nasional dan global yang sangat dinamis pada tahun 2015 merupakan kesempatan yang tepat sekaligus tantangan bagi Bank dalam menguji keandalan dan efektivitas sistem maupun kebijakan manajemen risiko. Sebab pada tahun ini, kondisi perekonomian di tingkat global maupun domestik sedang mengalami perlambanan, sehingga berimplikasi memberikan tekanan terhadap industri keuangan, khususnya perbankan.

STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT ORGANIzATION STRUCTURE

Board ofCommissioner

Board of Director

RiskManagement

Assets and Liabilities

Committee

Collection andRecovery Unit

FinancialCrime Unit/

Credit Risk

CreditQuality Review

and Credit Policy

ER 5 andMarket & Balance

Sheet RiskManagement

Operational Risk Risk Analytics

Credit Risk admin, Monitoring,Wholesale

Acceptance & Middle Office

IntegrityCommittee

Executive RiskCommittee

OperasionalRisk Committee

Integrated Risk Management Com-

mittee

Credit Committee

CERTIFICATIONS

As a bank that has a great attention to customer satisfaction, Commonwealth Bank implements certification standards that must be owned by its employees. The Bank Management applies those standards by which the employees must have Risk Management certifications.

In addition to the Risk Management certifications, another compulsory license that should be owned by the Bank’s sales persons in branch offices is WAPERD certification. The standard is implemented so that the frontliners have the knowledge and capability in selling the Bank’s products such as bancassurances and mutual funds. The standard is applied to raise the customers’ trust so as to improve the Bank’s performance.

2015 RISK MANAGEMENT FOCUS

Very dynamic national and global economic conditions in 2015 provide the Bank with ideal and challenging opportunities to test the effectiveness and reliability of its risk management system and policy. The year is marked by slowdown domestic as well as global economic conditions which put pressures on the financial industry especially banking.

204 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Walaupun begitu, Bagi Commonwealth Bank, dengan selesainya seluruh tahapan pengembangan core banking system yang baru, COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service), memberi energi baru bagi Bank untuk berkompetisi sekaligus melakukan penyempurnaan dan penyesuaian proses manajemen risiko dan meminimalkan risiko operasional. Sebelum COMPASS diimplemantasikan, Bank telah melakukan serangkaian uji coba secara berkala untuk mengetahui berbagai kelemahannya. Begitu juga setelah go live, tetap dilakukan post implementation review yang dilakukan oleh Tim Audit. Metode tersebut dilakukan bertujuan untuk memastikan bahwa core banking system yang baru tersebut benar-benar aman dan handal.

Dengan adanya COMPASS, pelayanan terhadap nasabah menjadi lebih mudah dan cepat. Pada saat bersamaan berbagai pengembangan produk dan layanan pun semakin meningkat. Hal ini tentu memunculkan berbagai profil risiko baru yang harus mampu dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada kinerja Bank secara keseluruhan.

Sepanjang tahun 2015, di tengah tingginya risiko sebagai dampak langsung dari perlambatan kondisi perekonomian, Bank berusaha mengelola seluruh risiko sejalan dengan ketetapan regulator. Kualitas portofolio kredit Bank tetap terjaga dengan baik di tengah-tengah pertumbuhan kredit Bank di mana tingkat kredit bermasalah tetap berada di tingkat yang memadai dari tahun ke tahun.

Bank berhasil menutup tahun 2015 dengan tingkat kredit bermasalah bruto (Non Performing Loans/NPL) 3,49% dari total portofolio kredit. Rasio NPL ini masih di bawah batasan maksimum 5% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pada tahun 2015, rasio cadangan kerugian penurunan nilai terhadap kredit bermasalah berada pada level 56,74%.

Di tengah tingginya risiko likuiditas, Bank juga berhasil mengelola risiko likuiditas dengan baik sehingga kondisi likuiditas Bank dalam tingkat yang baik dan aman sesuai dengan ketentuan regulator. Bank mengimplementasikan berbagai strategi di antaranya mengeluarkan instrumen simpanan antarbank yaitu Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dengan tawaran bunga yang kompetitif.

Hingga akhir tahun 2015, posisi likuiditas Bank berada pada level memadai dengan secondary reserves sebesar Rp1,7 triliun atau 6,94% dari total Dana Pihak Ketiga.

Rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Deposit Ratio/LDR) tercatat sebesar 89,68% pada akhir tahun 2015. Pada saat yang sama, Posisi Devisa Neto (PDN) Bank tercatat 0,91% terhadap modal Bank, jauh di bawah batasan yang ditetapkan regulator sebesar 20%, sehingga risiko terhadap fluktuasi nilai tukar relatif rendah.

Berdasarkan berbagai model stress test, permodalan Bank sangat memadai untuk menutup kerugian yang dapat timbul. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar tercatat 22,90% pada akhir tahun 2015.

Berdasarkan Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Bank telah melakukan sosialisasi dan implementasi di internal untuk meningkatkan kewaspadaan (awareness) terhadap pengaduan setiap nasabah. Pada tahun 2015, terjadi peningkatan pengaduan nasabah sebanyak 9.721 pengaduan dari 9.279 pengaduan yang terjadi pada tahun 2014, dengan kenaikan jumlah pengaduan sebesar 5%. Sebanyak 9.213

However, for Commonwealth Bank, the completion of all development phases of the new core banking system, namely COMPASS (Commonwealth Bank Platform Advancement for Superior Sales and Service), provides new energies to the Bank to compete as well as improve and adjust risk management process and minimize operational risk. Before COMPASS is implemented, the Bank has conducted a series of periodical tests to anticipate the sistem’s weaknesses. This is also conducted when the system has gone live in the form of post implementation review by Audit Team. The method is implemented to ensure that the new core banking system is really safe and reliable.

With COMPASS, services provided to the customers become easier and faster. At the same time a wide range of product and service developments are also increasing. This certainly raises various new risk profiles that should be managed well so that they do not impact negatively to the Bank’s performance as a whole.

Throughout 2015, amidst the high risks brought about directly by the slowdown economic conditions, the Bank makes all efforts to manage all risks in line with the regulators provisions. Amidst the Bank’s credit growth, credit portfolio quality remains under good control whereby non-performing loans are closely kept at reasonable level from year to year.

The Bank is managed to close 2015 with gross Non Performing Loan (NPL) ratio of 3.49% of total credit portfolio. This NPL ratio is still below the maximum limit of 5% as set by Bank Indonesia. In 2015, allowance for impairment losses to Non Performing Loans ratio is at 56.74% level.

Amidst high liquidity risk, the Bank successfully manages liquidity risk well whereby the Bank’s liquidity conditions remain within a positive and safe level in accordance with the regulators’ requirements. The Bank implements various strategies, including interbank deposit instrument issuance in the form of Negotiable Certificate of Deposit (NCD) with competitive interest rate.

As per the end of 2015, the Bank’s liquidity position is at an adequate level with secondary reserves amounts to Rp1.7 trillion or 6.94% of total third party funds.

Loan to Deposit Ratio (LDR) is 89.68% at the end of 2015. At the same time, the Bank’s Net open position (NOP) is recorded at 0.91% to the Bank’s capital, far below the limit set by the regulator of 20%, then risk of foreign exchange fluctuation is relatively low.

Based on a number of stress test models, the Bank’s capital is adequate to cover potential losses. Capital Adequacy Ratio (CAR), which takes into account credit risk, operational risk, and market risk, amounts to 22.90% at the end of 2015.

Based on the FSA Regulation No. 1/POJK.07/2013, regarding Financial Service Sector Consumer Protection, the Bank has internally socialized and implemented customer complaint awareness. In 2015, there is an increase in customer complaints to 9,721 complaints from 9,279 complaints in 2014, an increase of 5%. 9,213 of 2015 complaints or 95% have been thoroughly resolved below 20 business days. While in 2014, the number of complaints resolved below 20 business days is 8,661

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 205

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

kasus atau sejumlah 95% pengaduan di tahun 2015 telah berhasil diselesaikan di bawah 20 hari kerja. Sementara pada tahun 2014, jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari 20 hari kerja adalah 8,661 kasus atau sejumlah 93%. Jika dibandingkan antara tahun 2014 dengan tahun 2015, maka peningkatan dalam performance penyelesaian pengaduan nasabah di tahun 2015 sebesar 2%. Hal itu terjadi karena Customer Relation Department telah membuat SOP terhadap pengaduan nasabah secara rinci sehingga membantu mempercepat penyelesaian pengaduan nasabah.

PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI

Bank berupaya menjalankan kebijakan regulator yang memandatkan dibentuknya Komite Manajemen Risiko Terintegrasi yang memungkinkan adanya upaya mitigasi dan pengawasan terintegrasi terhadap berbagai risiko yang muncul di dalam Konglomerasi Keuangan CBA di Indonesia.

Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi ini merujuk ke Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Dalam ketentuan OJK tersebut disebutkan, Konglomerasi Keuangan merupakan Lembaga Jasa Keuangan yang berada dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian.

Fungsi yang dijalankan oleh Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, terutama melakukan pemantauan, analisis, dan memberikan pertimbangan terhadap seluruh potensi risiko dalam bisnis Bank dan Entitas terkait lainnya. Terkait kebijakan tersebut, Commonwealth Bank telah ditunjuk sebagai Entitas Utama yang menjadi koordinator bagi PT Commonwealth Life Indonesia – perusahaan yang menyediakan berbagai produk asuransi jiwa – dan PT First State Investments Indonesia yang bergerak di bidang manajemen aset global yang memberikan layanan investasi di Indonesia. Commonwealth Life Indonesia dan First State Investments Indonesia merupakan dua entitas usaha yang dikendalikan dan sebagian sahamnya dimiliki oleh CBA.

Sebagai Entitas Utama, Commonwealth Bank bertanggung jawab menggelar rapat koordinasi secara rutin, menyampaikan perbaikan-perbaikan standar risiko dan memantau penerapan tata kelola pada sister company-nya. Seluruh informasi pengelolaan risiko dan perkembangan terkini yang terjadi di masing-masing entitas dibahas oleh Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan hasilnya dilaporkan kepada regulator setiap enam bulan sekali.

Aturan lain yang telah dipenuhi oleh Bank adalah Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi sesuai dengan Peraturan OJK Nomor: 26/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.

PEMETAAN & MITIGASI MANAJEMEN RISIKO TAHUN 2015

Pengenalan dan pemahaman terhadap semua profil risiko merupakan standar baku dan mutlak dalam implementasi Manajemen Risiko. Bank telah melakukan pemetaan, mitigasi serta berbagai langkah-langkah manajemen risiko untuk mendukung upaya meminimalkan dampak risiko yang dihadapi selama menjalankan aktivitas bisnis. Deskripsi mengenai jenis risiko yang dihadapi dan langkah-langkah yang diambil dalam mengelola berbagai risiko dijelaskan di bawah ini.

complaints or 93%. Compared to that of 2014, there is an increase in 2015 complaints settlement performance for 2%. This is made possible because Customer Relation Department has prepared detailed Standard Operating Procedures for Customer Complaints which speed up customer complaint settlements.

INTEGRATED RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION

The Bank implements the regulator’s policy that mandates the establishment of Integrated Risk Management Committee which facilitates integrated mitigation and supervision efforts to various risks arising within CBA Financial Conglomeration in Indonesia.

The Establishment of Integrated Risk Management Committee refers to the Financial Services Authority Regulation No. 17/POJK.03/2014 and the Financial Services Authority Circular No. 14/SEOJK.03/2015 regarding Integrated Risk Management Implementation by Financial Conglomeration. The FSA provisions state that Financial Conglomeration constitutes Financial Service Institutions that are belonged to one group and having ownership and/or control relationships.

The functions performed by Integrated Risk Management Committee, are mainly monitoring, analysis, and providing considerations of all potential risks in the Bank and other related entities’ businesses. Related to the policy, Commonwealth Bank has been appointed as the Main Entity or coordinator for PT Commonwealth Life Indonesia - a company that provides a wide range of life insurance products - and PT First State Investments Indonesia a company engaged in global asset management that provides investment services in Indonesia. Commonwealth Life Indonesia and First State Investments Indonesia are two business entities controlled and partly owned by CBA.

As the Main Entity, Commonwealth Bank is responsible to hold regular coordination meetings, recommend risk standard improvements, and monitor good corporate governance implementation in its sister companies. All risk management information and the latest developments in each entity shall be reviewed by the Integrated Risk Management Committee and the results are reported to the regulators every six months.

2015 RISK MANAGEMENT MAPPING AND MITIGATION

Identification and understanding of all risk profiles constitute absolute and basic standards for Risk Management implementation. The Bank has mapped, mitigated, as well as undertaken various risk management steps to support the efforts to minimize risk impacts faced throughout business activities performance. Descriptions of risk types faced and steps taken to manage various risks are specified below.

Another provision that has been complied with by the Bank is Integrated Capital Adequacy in accordance with the FSA Regulation No. 26/POJK.03/2015 regarding Integrated Capital Adequacy for Financial Conglomeration.

206 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

A. RISIKO HUKUM

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek litigasi dan yuridis yang antara lain diakibatkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Pengelolaan manajemen risiko hukum yang berkualitas dilakukan dalam rangka memastikan seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga serta dalam menjalankan proses penyelesaian tuntutan hukum yang dialami oleh Bank didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

Dalam menjalankan aktivitas usaha, tidak bisa dihindari Bank menghadapi kasus hukum yang berpotensi negatif terhadap kelangsungan usaha Bank, baik dari sisi reputasi maupun keuangan. Pada tahun 2015, Bank sedang menghadapi dan memproses kasus hukum dugaan tindak pidana penggelapan melalui penarikan dana pada mesin ATM di Malaysia (kasus Arita) dan dugaan tindak pidana pemalsuan BG (kasus Tino Tanggono). Kasus ini masih terus berjalan dan dipantau perkembangan proses hukum yang saat ini sedang dalam tahap Penyelidikan hingga Penyidikan di Kepolisian.

B. RISIKO STRATEGIS

Risiko strategis merupakan risiko yang disebabkan oleh tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank, termasuk kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.

Dalam menentukan strateginya, Bank memilih skenario yang mendukung pertumbuhan jangka panjang dan berkesinambungan, seperti kekokohan dan fleksibilitas, dibandingkan keuntungan jangka pendek. Strategi 4 Pilar Bank berfokus pada segmen-segmen pasar yang memberikan nilai tambah pada ekonomi riil yaitu segmen individu Retail dan High-Net-Worth, serta segmen bisnis SME dan Commercial telah disesuaikan dengan perekonomian Indonesia, karena adanya keselarasan dengan cetak biru perekonomian regulator dan pemerintah pusat. Diversifikasi portofolio antara segmen-segmen yang berbeda juga memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan oleh Bank untuk menghadapi ketidakpastian dan perubahan faktor eksternal.

Strategi Bank mendapat dukungan yang sangat kuat dari perusahaan induk Bank, yang dapat dilihat secara nyata dari banyaknya investasi jangka panjang yang telah dikucurkan (seperti investasi pada sistem IT, sumber daya manusia, dan jaringan pelayanan). Perusahaan induk juga telah mengindikasikan komitmennya untuk terus berinvestasi pada Bank, di mana hal tersebut mengisyaratkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap tim manajemen Bank.

Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkah-langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan. Bank juga mengawasi implementasi rencana bisnis Bank sebagai bagian dari pengelolaan risiko strategis.

C. RISIKO REPUTASI

Risiko reputasi adalah risiko yang terutama disebabkan oleh adanya keluhan nasabah dan publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Selain itu faktor-faktor yang juga mempengaruhi risiko

A. LEGAL RISK

Legal risk is that risk caused by weaknesses in legal and litigation aspects amongst other lawsuits, the absence of supporting laws and regulations, the weaknesses of legal agreements such as the incompleteness of contract legal requirements, and imperfect collateral agreements.

Quality legal risk management is implemented in order to ensure that all Bank’s business activities, relationships with third parties, and lawsuit settlement processes are based on the laws and regulations which can protect the Bank’s interests from legal perspective.

In performing its business activities, it can not be avoided that the Bank is faced to legal cases which potentially have negative impacts on the Bank’s business continuity, both in terms of reputation or financial. In 2015, the Bank is facing and processing legal cases in the forms of alleged embezzlement through ATM machine withdrawals in Malaysia (Arita case) and Bank Guarantee forgery (Tino Tanggono case). The cases are still ongoing and their developments are monitored closely which currently under investigations and legal processes by the Police.

B. STRATEGIC RISK

Strategic risk refers to that risk caused by bad determination and implementation of Bank’s strategy, including the Bank’s less responsiveness to external changes.

In formulating its strategy, the Bank chooses those scenarios that support long-term and sustainable growth, such as solidity and flexibility, over short-term profit. The Bank’s Four-Pillar Strategy focuses on market segments that provide real economic added value, namely Retail and High-Net-Worth individuals, SME, and Commercial segments, in accordance with the Indonesian economy, supported by the harmony of regulators and the central government’s economic blueprints. Portfolio diversification between different segments also facilitates the flexibility needed by the Bank to face uncertainties and changes in external factors.

The Bank’s strategy is strongly supported by its parent company, as can be clearly seen from the high level of long-term investments, for example investments in IT systems, human resources, and service networks. The Bank’s parent company has also indicated its commitment to continue investing in the Bank, which demonstrates a high level of trust on the Bank’s management team.

The Bank manages strategic risk through comprehensive and collective considerations and decision-making processes within supervisory and executive committees that influence and impact on business decisions on predetermined policies and directions. The Bank also monitors the implementation of its business plan as part of strategic risk management.

C. REPUTATION RISK

Reputation risk is that risk mainly caused by customer complaints and negative publicities related with the Bank’s activities or negative perceptions on the Bank. Other factors which also influence reputation risk are amongst other

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 207

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

reputasi antara lain: reputasi pemegang saham, mitra bisnis dan konflik internal.

Bank mengadopsi tiga lini pertahanan dalam mengelola risiko reputasi Bank. Manajemen Risiko Reputasi merupakan tanggung jawab semua karyawan dan sebagai bagian dari peningkatkan kesadaran risiko reputasi Bank. Bank telah memberikan pelatihan Kode Etik dan Kesadaran Risiko untuk semua karyawan Bank. Customer Relations dan Learning & Development menyelenggarakan e-Learning untuk Perlindungan Nasabah dan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah pada periode Agustus-Desember 2015. Dua modul tersebut wajib menjadi pegangan bagi seluruh staf frontliners berdasarkan SE OJK No 2/SEOJK.07/2014. Total peserta yang mengikuti e-Learning sejumlah 896 staf. Sekitar 95% lebih dari peserta tersebut telah menyelesaikan modul Perlindungan Nasabah dan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah.

Dalam mengelola risiko reputasi, Bank mengadopsi ambang batas risiko sebagaimana tercantum dalam Pernyataan Risiko yang Dapat Diterima dan Matriks Risiko 5x5 dengan kebijakan-kebijakan seperti Kebijakan Manajemen Risiko, Penanganan Atas Keluhan dan Pemecahannya, Mediasi Bank dan Kebijakan Call Center. Pelaporan dan pemantauan dilakukan melalui pelaporan manajemen atas indikator metrik yang dilakukan secara berkala seperti laporan bulanan Customer Care dan laporan KRI.

Contoh indikator yang dilaporkan adalah jumlah keluhan, status pemecahan atas keluhan, analisis kecenderungan dan penyebab utama keluhan. Tindakan responsif yang dilakukan oleh lini depan dan dukungan dalam menangani keluhan nasabah, dan tindakan lanjutan atas keluhan nasabah tersebut dapat mengurangi dampak negatif terhadap reputasi Bank.

Bank juga memiliki proses penanganan media yang baik dan dijalankan dengan disiplin tinggi oleh Departemen Corporate Communications, dengan koordinasi yang baik dengan Direksi. Proses media monitoring dilaksanakan oleh Corporate Communications, yang mencakup pemantauan secara sistematis dari berbagai media publikasi dan kumpulan data dari sumber online (mencakup Social Media seperti Facebook, Twitter dan Instagram) dengan jalur eskalasi masalah yang telah ditentukan berdasarkan signifikansi masalah kepada anggota Direksi yang terkait.

Jalur komunikasi yang jelas juga telah disiapkan untuk memastikan keseragaman pesan komunikasi kepada karyawan lini depan terkait dengan pemberitaan media atau isu reputasi.

D. RISIKO KEPATUHAN

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Jika risiko kepatuhan tidak dikelola dengan baik, akan berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi. Sedangkan tingkat eksposur risiko kepatuhan Bank dipengaruhi beberapa faktor termasuk perubahan peraturan, kebijakan internal Bank, proses dan sistem, dan yang paling penting adalah kesadaran dan budaya atas kepatuhan.

Untuk tujuan ini, Bank telah mengimplementasikan rencana kerja manajemen risiko kepatuhan yang komprehensif setiap tahun untuk meningkatkan budaya kepatuhan, struktur manajemen atau tata kelola yang menyeluruh, mekanisme pemantauan dan pengawasan strategi manajemen risiko serta evaluasi atas efektivitasnya. Pelaksanaan rencana kerja

shareholders’ reputation, business partners, and internal conflicts.

The Bank adopts Three Lines of Defense in managing its reputation risk. Reputation risk management is all employees’ responsibility and part of the Bank’s reputation risk awareness improvements. The Bank has organized Codes of Conduct and Risk Awareness trainings to all its employees. Customer Relations and Learning & Development organizes e-Learning for Customer Protection, and Customer Complaint Management and Settlement in August to December 2015. The two modules should be used as guidance by the entire frontliners based on the FSA Circular No. 2/SEOJK.07/2014. Total participants of the e-Learning is 896 employees. More than 95% of the participants have completed Customer Protection and Customer Complaint Settlement and Management modules.

In managing reputation risk, the Bank adopts the risk thresholds as defined in Risk Appetite Statement and 5x5 Risk Matrix covering those policies such as Risk Management, Complaint Handling and Settlement, Banking Mediation, and Call Center. Reporting and monitoring are done through regular management reporting on periodical metric indicators such as Monthly Customer Care and KRI reports.

Examples of reported indicators are number of complaints, complaint settlement status, trend analysis, and complaint root causes. Responsive actions performed by frontliners, supports in handling customer complaints, and customer complaint follow ups can mitigate negative impacts on the Bank’s reputation.

The Bank also has a good media management process implemented in a very discipline manner by Corporate Communications Department, with close coordination with the Board of Directors. Media monitoring process is conducted by Corporate Communications, which includes systematic monitoring of various media publications and collection of online sources data (including social media sites such as Facebook, Twitter, and Instagram) with clear escalation line depending on significance of the issue to the appropriate members of the Board of Directors.

A clear communication line is also established to ensure that standard communication messages are conveyed to all fronliners with regard to any media coverage or reputation issue.

D. COMPLIANCE RISK

Compliance Risk is that risk arising when the Bank does not comply with or implement the prevailing laws and regulations. If compliance risk is not managed appropriately, it will potentially lead to penalties, punishments, or reputation damages. The Bank’s compliance risk exposure level is influenced by various factors including regulatory changes, internal policies, processes and systems, and compliance culture and awareness.

For this purpose, the Bank implements annual comprehensive compliance risk management work plan to improve compliance culture, comprehensive governance or management structure, risk management strategy control and monitoring mechanism, and risk management strategy effectiveness evaluation. The implementation of this work plan

208 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

ini mencakup pengkinian kerangka peraturan, pelatihan, sosialisasi peraturan, pemberian konsultasi, peninjauan kebijakan, pemantauan atas kepatuhan, penilaian kepatuhan dan peningkatan sistem informasi manajemen risiko.

Selain itu, Bank juga melakukan upaya dalam menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi pengawas bank termasuk upaya untuk mengurangi/ menghindari temuan berulang, serta eskalasi pelaporan atas pelanggaran/ penyimpangan yang terjadi kepada Senior Management dan Direksi sehingga mereka senantiasa mendapatkan informasi terkini dan mampu mengambil tindakan preventif dalam mencegah terjadinya pelanggaran/ penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Bank memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang terdiri dari unit Kepatuhan dan unit AML/CTF & Sanctions yang independen untuk melaksanakan fungsi-fungsi kepatuhan sesuai dengan rencana kerja tersebut. Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain:

1. Menerapkan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka kepatuhan untuk memastikan bahwa seluruh kebijakan, prosedur, sistem serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan perundangan yang berlaku..

2. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas pengawas lainnya yang berwenang.

3. Mendistribusikan surat masuk dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas pengawas lainnya kepada Divisi terkait untuk ditindaklanjuti.

4. Membuat ringkasan peraturan termasuk analisa dampaknya terhadap Bank serta menyelenggarakan sosialisasi peraturan yang dikeluarkan regulator kepada Divisi terkait untuk memudahkan pelaksanaan fungsi kepatuhan.

5. Mengkinikan Regulatory Central dan Obligation Central yang berisi kumpulan dari semua peraturan dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas pengawas lain yang berwenang termasuk dampak dan potensi denda terhadap divisi terkait sehingga divisi terkait tersebut dapat bertindak sesuai dengan persyaratan peraturan.

6. Bertindak sebagai liaison officer dalam hubungannya dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

7. Menyelenggarakan pelatihan dan melakukan sosialisasi bagi seluruh karyawan Bank terkait pelaksanaan Kebijakan dan prosedur Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) Bank. Hal ini untuk memastikan tanggung jawab dari seluruh karyawan untuk menjaga nama baik Bank dari segala kegiatan yang berhubungan dengan pencucian uang dan terorisme. Pelatihan juga dilakukan terkait dengan Sanctions.

8. Memantau pelaporan Transaksi Keuangan Tunai dan Transaksi Keuangan Mencurigakan dari cabang serta Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan ke Luar Negeri dan melaporkannya kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

9. Melakukan evaluasi atas Kebijakan Penerapan Program APU-PPT dalam rangka perbaikan pelaksanaan program tersebut.

includes the updating of the regulatory framework, trainings, socialization of regulations, advisories, policy reviews, compliance monitoring, compliance assessment, and risk management information system improvements.

Other than that, the Bank has also made the efforts to follow up audit findings and recommendations of bank supervisors, including the efforts to reduce/avoid repeated findings, as well as the reporting escalation of violations/deviations to the Senior Management and the Board of Directors so that they always receive the latest information and are able to take preventive actions to avoid violations to/deviations from the prevailing laws and regulations.

The Bank has Compliance Work Unit that comprises of independent Compliance Unit and AML/CFT & Sanctions unit that carry out compliance functions in accordance with the business plans. The efforts that have been carried out include:

1. Implementing steps needed in relation to compliance to ensure that all of the Bank’s policies, procedures, systems, as well as business activities carried out by the Bank are in line with Bank Indonesia, the Financial Services Authority (FSA), and the prevailing regulations.

2. Monitoring and maintaining the Bank’s compliance toward its commitments to the Financial Services Authority and other authorized regulatory agencies.

9. Evaluating the AML-CFT Program Implementation Policy to improve its implementation.

3. Distributing incoming letters from Bank Indonesia, the Financial Services Authority, and other regulatory agencies to be followed up by the related Divisions.

4. Providing summaries of regulations issued by the regulators, including their impact analyses on the Bank, and organizing regulatory socializations to the related Divisions to facilitate the performance of compliance functions.

5. Updating Regulatory Central and Obligation Central that contain collections of all Bank Indonesia, the Financial Services Authority, and other authorized regulatory agencies regulations including their potential impacts and penalties to the related divisions so that allowing them to act in accordance with the prevailing laws and regulations.

6. Serving as a liaison officer in relation with Bank Indonesia and the Financial Services Authority.

7. Organizing trainings for and socializing to all employees regarding the implementation of the Bank’s Anti Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (AML-CFT) Policies and Procedures. This is to ensure that all employees are responsible for protecting the Bank’s reputation from all threats related to money laundering and terrorism. The trainings also cover the related Sanctions.

8. Monitoring the reporting of Cash, Suspicious, and Overseas Fund Transfer Financial Transactions from the branch offices and sending them to the Financial Reporting and Analysis Center (FRAC).

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 209

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

E. RISIKO KREDIT

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Bank gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan kepada ritel, usaha kecil menengah, dan komersial.

Bank juga dipengaruhi oleh risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efek-efek dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas perdagangan (trading exposures).

Manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dilakukan secara terpusat oleh tim manajemen risiko kredit, yang memberi laporan kepada pimpinan tiap unit bisnis dan Direksi secara rutin.

Dalam mengendalikan dan mengurangi risiko kredit, Bank senantiasa menjaga keseimbangan antara pengelolaan risiko kredit dengan pengembangan bisnis. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio terus dipantau oleh tim Manajemen Risiko untuk memastikan diversifikasi portofolio yang seimbang.

Kondisi perekonomian nasional yang penuh dengan tantangan berdampak langsung pada meningkatnya kredit bermasalah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bank melakukan seleksi ketat terhadap calon nasabah sehingga dapat meminimalkan kerugian dan risiko di kedua pihak. Selain itu, Bank juga melakukan pemantauan ekstra terhadap nasabah-nasabah yang memiliki potensi kegagalan menyelesaikan kredit melalui forum yang disebut watch list meeting yang diselenggarakan oleh Komite Kredit.

I. PENGUKURAN RISIKO KREDIT

Estimasi terhadap eksposur risiko kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, di mana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan tiga komponen:

i. estimasi kerugian, yang memperkirakan kemungkinan debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya;

ii. estimasi tingkat eksposur saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya baik pada on-balance sheet maupun off-balance sheet; dan

iii. estimasi kerugian yang harus ditanggung Bank apabila kewajiban debitur yang telah wanprestasi tidak dibayar penuh.

Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, Bank secara rutin melakukan analisis terhadap portofolio kredit berdasarkan segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan.

Pemantauan atas kebijakan dan batas kredit dilakukan secara berkala termasuk pemantauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit, segmentasi bisnis (kategori debitur), jenis mata uang dan sektor ekonomi.

E. CREDIT RISK

Credit risk is that risk causing financial losses when any of the Bank’s customers, clients, or counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Bank. Credit risk mainly arises from retail, small medium enterprises, and commercial loans.

The Bank is also exposed to other credit risks arising from investments in marketable securities and other exposures arising from trading activities (trading exposures).

The management manages credit risk exposures carefully. The credit risk management and control are centralised in the credit risk management team, which reports to the head of each business unit and the Board of Directors regularly.

To control and mitigate credit risk, the Bank consistently balances credit risk management with business development. At the same time, portfolio management is closely monitored by Risk Management Team to ensure balanced portfolio diversification.

The challenging domestic economic conditions directly impact on the increasing of non-performing loans. To anticipate this, the Bank performs strict selection of the prospective customers to minimize losses and risks on both sides. Other than that, the Bank also conducts extra monitoring on the customers who have credit failure potentials through the so-called watch list meeting forum organized by the Credit Committee.

I. CREDIT RISK MEASUREMENT

Credit risk exposure estimation is a complex process and requires the use of models, as the value of a product varies depending on market variable changes, expected cash flows, and time spans. Assets portfolio credit risk assessment requires estimations such as the likelihood of default occurrences, the associated loss ratios, and default correlations amongst counterparties.

In measuring credit risk on loans, the Bank considers three components:

i. loss estimation, estimating the likelihood of a debtor or counterparty not being able to fulfill its contractual obligations;

ii. exposure level estimation, at the time a debtor or counterparty is in default on its obligations, both on-balance sheet and off-balance sheet; and

iii. loss estimation, when the default debtor or counterparty does not fully repay its obligations.

To manage and monitor credit risk, the Bank performs regular portfolio analysis based on business segmentation and debtors or counterparties credit quality.

Credit policy and limit monitoring is conducted on regular basis including Legal Lending Limit, business segmentation (category of debtor), type of currency, and economic sector.

210 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

KOMPONEN MODALCAPITAL COMPONENT

31 Desember 201531 December 2015

31 Desember 201431 December 2014

BankBank

BankBank

(1) (2) (3) (4)

I KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT

A Modal Inti (Tier 1)Core Capital (Tier 1) 3,762,053 4,153,679

1 Modal Disetor (Tier 1) Paid-Up Reserves (Tier 1) 3,819,667 3,819,667

2 Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserves 437,055 334,028

3 Modal Inovatif Innovative Capital - -

4 Faktor Pengurang Modal Inti Core Capital Deduction Factors 494,669 16

5 Kepentingan Non Pengendali Minority Interest

B Modal Pelengkap (Tier 2)Supplementary Capital (Tier 2) 182,698 193,968

1 Level Atas (Upper Tier 2) Upper Tier 2 182,698 193,984

2 Level Bawah (Lower Tier 2) Maksimum 50% ModalInti

Lower Tier 2 (max 50% Core Capital) - -

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap Supplementary Capital Deduction Factors - 16

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal PelengkapCore Capital and Supplementary Capital Deduction Factors

Eksposur Sekuritisasi Securitization Exposure - -

D Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhipersyaratan (Tier 3)Supplementary Capital (Tier 3)

- -

E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASARAdditional Supplementary Capital Which is Allocated to Anticipated Market Risk

- -

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B + C)TOTAL TIER 1 CAPITAL AND TIER 2 CAPITAL (A+B+C) 3,944,751 4,347,647

III TOTAL MODAL INTI,MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E)TOTAL TIER 1 CAPITAL, TIER 2 CAPITAL AND TIER 3 CAPITAL ALLOCATED TO ANTICIPATE MARKET RISK (A+B-C+E)

3,944,751 4,347,647

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDITRISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR CREDIT RISK 14,615,838 15,518,689

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONALRISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR OPERATIONAL RISK

2,560,150 2,300,500

VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASARRISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR MARKET RISK 47,213 51,100

A Metode StandarStandardized Method 47,213 51,100

B Metode InternalInternal Method

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKOKREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR (III:(IV+V+VI))CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK (III:(IV+V+VI))

22.90% 24.33%

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank UmumTabel 1.a quantitative Disclosure of Bank’s Capital Structure

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 211

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

II. PENGENDALIAN BATAS RISIKO DAN KEBIJAKAN MITIGASI

Bank mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit di manapun risiko tersebut teridentifikasi khususnya terhadap debitur individu dan kelompok, terhadap industri dan geografis.

Bank menentukan tingkat risiko kredit yang dimiliki dengan menetapkan batas jumlah risiko yang bisa diterima yang terkait dengan satu debitur, atau kelompok debitur, dan berdasarkan segmen geografis dan industri. Risiko ini dimonitor secara berkala dan akan ditelaah secara tahunan atau dengan frekuensi yang lebih sering jika diperlukan.

Batas pemberian kredit ditinjau sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan ekonomi dan peninjauan kredit secara berkala dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.

Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:

AGUNAN

Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit apabila sumber pembayaran utama debitur tidak tersedia lagi. Jenis agunan yang dapat diterima untuk memitigasi risiko kredit meliputi:

- Kas

- Tanah dan/atau bangunan

- Standby Letter of Credit/Bank Garansi yang diterima Bank

- Mesin

- Kendaraan bermotor

- Piutang dagang

- Persediaan

- Saham atau surat berharga lainnya

Pemberian pembiayaan dan kredit jangka panjang kepada debitur korporasi pada umumnya disertai agunan. Sebagai tambahan, untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait.

BATAS PEMBERIAN FASILITAS UNTUK DERIVATIF DAN KREDIT

Risiko penyelesaian (settlement) muncul dalam situasi di mana pembayaran dalam bentuk uang tunai atau efek-efek dibuat dengan harapan mendapatkan penerimaan setara kas atau efek-efek.

Batas transaksi harian ditetapkan untuk masing-masing counterparty untuk menjaga total dari keseluruhan risiko yang timbul dari penyelesaian transaksi pasar Bank pada setiap harinya.

II. RISK LIMIT CONTROL AND MITIGATION POLICY

The Bank manages, limits, and controls credit risk concentrations wherever they are identified in particular to individual and groups debtors, and to industries and geographies.

The Bank determines credit risk levels by determining risk appetites in relation to one debtor, or group of debtors, and to geographical and industrial segments. Such risks are monitored on a regular basis and subject to annual or more frequent review, when considered necessary.

Legal lending limits are reviewed in accordance with the changing market and economic conditions, periodical credit reviews, and assessments on probability of default.

Some other specific control and mitigation measures are outlined below:

COLLATERALS

The Bank implements credit risk mitigation policies amongst others by requiring collaterals to secure the repayment of loans if the debtors’ primary payment sources are no longer available. Collateral types that can be accepted to mitigate credit risk include:

- Cash

- Land and/or building

- Standby Letter of Credit/Bank Guarantees received by the Bank

- Machineries

- Motor vehicles

- Trade receivables

- Inventory

- Shares or marketable securities

Longer term lending and financing to corporate debtors are generally secured by collaterals. In addition, to minimisecredit losses, the Bank requires additional collaterals from thedebtors when declining value in the collaterals are identified for the relevant loans.

LENDING LIMITS FOR DERIVATIVES AND LOANS

Settlement risk arises in any situation where a payment in cash or securities is made with an expectation of receiving the equivalent cash or securities.

Daily settlement limits are established for each counterparty to cover the aggregate of all settlement risk arising from the Bank’s market transactions on any single day.

212 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

III. DEFINISI TAGIHAN YANG TELAH JATUH TEMPO

Wanprestasi terjadi atas obligor tertentu dengan terpenuhinya salah satu atau k edua kondisi di bawah ini:

• Bank menganggap bahwa obligor tidak lagi dapatmemenuhi kewajiban kreditnya secara penuh kepada Bank, tanpa langkah-langkah untuk mengeksekusi jaminan pinjaman (bila ada).

• Obligor telahmenunggakselama lebihdari90hariataskewajiban kreditnya terhadap Bank.

IV. KRITERIA BUKTI OBYEKTIF PENURUNAN NILAI ASET

Bank menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

Aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara pasti.

Kriteria yang digunakan Bank untuk menentukan adanya bukti obyektif penurunan nilai adalah sebagai berikut:

a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau debitur;

b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

c. pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami debitur, memberikan keringanan (konsesi) pada debitur yang diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;

d. terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan tersebut akibat kesulitan keuangan; atau

f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas nilai estimasi.

Untuk melakukan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas di masa mendatang, yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika

III. DEFINITION OF OVERDUE RECEIVABLES

Default occurs on certain debtor by the fulfillment of one or both conditions below:

• Thebankconsiders that thedebtor isno longerable tomeet its credit obligations in full to the Bank, without any step to execute the credit collaterals (if any).

• Thedebtorhasbeeninarrearsformorethan90dayson

its credit obligations to the Bank.

IV. ASSETS IMPAIRMENT OBJECTIVE EVIDENCE CRITERIA

The Bank determines that there is impairment objectiveevidence on individual significant financial asset. If there is noimpairment objective evidence on individually assessedfinancial asset, regardless whether the financial asset issignificant or not, the Bank includes the asset in group offinancial asset with similar credit risk characteristics andassesses the impairment of the group collectively

Financial asset or group of financial assets is impaired and the impairment losses are incurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occur after the initial recognition of the asset (“loss events”) and the loss events impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be estimated with certainty.

The criteria used by the Bank to determine the existence of objective evidence of impairment are as follows:

a. significant financial difficulties are experienced by the issuers or debtors;

b. default or arrearage in interest or principal payments;

c. in connection with the debtor’s financial problems, lender with economic or legal reasons provides concessions to the debtor;

d. there is a possibility that the debtor will be declared bankrupt or does other financial reorganizations;

e. the loss of active markets for the financial assets because of financial problems; or

f. observable data indicate a measurable decrease on the estimated value.

To evaluate the impairment individually, the impairment loss amount is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate of the asset. The carrying value of the asset is reduced by the respective allowance for impairment losses and the im-pairment loss amount is recognized in profit or loss. If the loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 213

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas di masa mendatang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas dari kemungkinan terjadi atau tidaknya proses pengambilalihan tersebut. Untuk melakukan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, seperti segmen kredit dan status tunggakan. Karakteristik tersebut relevan dengan estimasi arus kas di masa mendatang dari kelompok aset tersebut, yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh kewajiban yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

Arus kas di masa mendatang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank.

Kerugian historis yang pernah dialami disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, untuk menghapuskan pengaruh kondisi pada periode historis yang saat ini sudah tidak lagi berlaku.

Beban penurunan nilai terkait dengan pinjaman yang diberikan dicatat di dalam beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilaksanakan dan jumlah kerugian telah ditetapkan. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan penurunan nilai (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Penerimaan lebih lanjut atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan, dikreditkan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas pinjaman yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.

V. PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASSET (PPA) DAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN)

Bank menghitung penyisihan penghapusan asset (PPA) atau penyisihan kemungkinan kerugian atas aset produktif dan non produktif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yaitu dengan mencadangkan kerugian sebesar ketentuan minimum tertentu terhadap seluruh aset produktif dan non produktif sebelum 1 Januari 2012. Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia no. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012, yang menggolongkan aset produktif menjadi lima kategori dengan persentase minimum penyisihan kerugian sebagai berikut:

the impairment loss is the current effective interest rate asdetermined by the contract.

The calculation of the present value and the estimated future cash flow on collateralised financial asset reflects the cashflows that may result from the foreclosure less costs forobtaining and selling the collaterals, regardless whether or not the foreclosure process takes place. To perform collective evaluation of impairment, financial assets are grouped based on similar credit risk characteristics, such as credit segments and arrearage statuses. The characteristics are relevant to the future cash flows estimation from the asset group, whichindicate the ability of the debtor or counterparty to pay allmatured liabilities in accordance with the contractual terms of the asset being evaluated.

The future cash flows of a group of financial assets whichimpairments are collectively evaluated, are estimated based on contractual cash flows and historical losses everexperienced by those assets that have similar credit riskcharacteristics to the credit risk characteristics of the group in the Bank.

The historical losses ever experienced are adjusted based on current observable data to reflect current conditions that do not affect the period of the historical losses, to eliminate the effects of conditions in the historical losses period that is no longer valid.

The impairment losses related to loans are recorded in the expense for allowance for impairment losses of financialassets. When loans are uncollected, the loans are written off by reversing the allowance for impairment losses journal. The loans can be written off after all necessary procedures have been implemented and the amount of the losses has beendetermined. If in a subsequent period, the amount of theimpairment losses decrease and the decrease can beattributed objectively to the events occurring after therecognition of the impairment losses (such as improveddebtor’s credit rating), the impairment losses previouslyrecognized are reversed by adjusting the allowance forimpairment losses. Total reversal of impairment losses isrecognized in the consolidated income statement.

Further receipt of loans written off in the current year, iscredited to allowance for impairment losses. Recovery of loans written off in previous years is recorded as other operatingincome.

V. THE ESTABLISHMENT OF ALLOWANCE FOR WRITE-OFF OF ASSETS (AWA) AND ALLOWANCE FOR IMPAIR-MENT LOSSES (AIL)

The Bank calculates allowance for write-off of Assets (AWA) or allowance for impairment losses on earning andnon-earning assets in accordance with Bank IndonesiaRegulations, namely by establishing allowance for loss forcertain minimum requirement of all earning and non-earningassets prior to 1 January 2012. Allowance for losses onearning assets is determined based on Bank Indonesia’scriteria in accordance with Bank Indonesia Regulation no. 14/15/PBI/2012 dated 24 October 2012 which classify earningassets into five categories with minimum percentage ofallowance for impairment losses as follows:

214 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Klasifkasi

Persentase Minimum PenyisihanKerugian

Minimum Percentage of Loss Impairment

Classification

Lancar 1% Current

Dalam Perhatian Khusus 5% Special Mention

Kurang Lancar 15% Sub Standard

Diragukan 50% Doubtful

Macet 100% Loss

Selain itu, Bank juga menentukan perhitungan nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku, yaitu penyisihan yang dibentuk apabila nilai tercatat aset keuangan setelah penurunan nilai kurang dari nilai tercatat awal.

Perhitungan CKPN dilakukan secara individual untuk aset yang signifikan secara individual, dan secara kolektif untuk portofolio yang memiliki karakteristik serupa.

1. Penilaian individual berlaku bagi aset kredit bermasalah dan dihitung berdasarkan analisa arus kas, penilaian nilai agunan terakhir serta waktu pemulihan aset, setelah memperhitungkan biaya-biaya.

2. Penilaian kolektif ditetapkan melalui metodologi perhitungan Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD) berdasarkan pengalaman historis dari berbagai kategori aset. PD dihitung berdasarkan wanprestasi awal dari probabilitas statistik berdasarkan pengalaman historis melalui analisa migrasi (migration analysis). LGD dihitung berdasarkan nilai pemulihan rata-rata dari nilai kini agunan selama periode tertentu.

Bank melakukan analisa back testing secara rutin untuk mengukur validitas model pencadangannya dengan cara membandingkan kerugian yang diproyeksikan terhadap kerugian aktual.

Dalam menghitung rasio KPMM, Bank wajib memperhitungkan nilai PPA atas asset produktif dan CKPN yang dibentuk. Dalam hal hasil perhitungan PPA atas aset produktif lebih besar dari CKPN yang dibentuk, Bank wajib memperhitungkan selisih perhitungan PPA dengan CKPN sebagai pengurang modal dalam perhitungan rasio KPMM. Dalam hal hasil perhitungan PPA terhadap aset produktif sama dengan atau lebih kecil dari CKPN yang dibentuk, Bank tidak perlu memperhitungkan faktor PPA dalam perhitungan rasio KPMM.

VI. EKSPOSUR MAKSIMUM RISIKO KREDIT TANPA MEMPERHITUNGKAN AGUNAN DAN PENDUKUNG KREDIT LAINNYA

Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan - neto sesudah cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Other than that, the Bank also calculates Allowance for Im-pairment Losses (AIL) in accordance with the applicable ac-counting standards, namely allowance established when the carrying value of financial assets after impairment is less than the initial carrying value.

AIL calculation is made individually for individually significantassets, and collectively for portfolios with similarcharacteristics.

1. Individual assessment applies to non-performing loans and is calculated based on cash flow analysis, the latest collateral value assessments, and asset recovery time,

after considering the relevant costs. 2. Collective assessment is done through Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) calculation

methodologies based on the historical experience from various categories of assets. PD is calculated based on the initial default of the statistical probability based on

historical experience through the migration analysis. LGD is calculated based on the average of recovery value of the collaterals present value for a certain period.

The Bank performs regular back testing analysis to measure the allowance model validity by comparing projected losses against actual losses.

In calculating Capital Adequacy Ratio, the Bank takes intoaccount the value of established AW and AIL on earningassets. In case of AW on earning assets calculation is biggerthan the established AIL, the Bank takes into account thedifference between the AW calculation and the established AIL as deduction factor for capital. In case of AW on earning assets calculation equals to or smaller than the established AIL, the Bank does not take AW factor into account in Capital Adequacy Ratio calculation.

VI. MAxIMUM ExPOSURE TO CREDIT RISK BEFORE COLLATERAL HELD OR OTHER CREDIT ENHANCEMENTS

Credit risk exposures relating to financial assets - net of allowance for possible losses as at 31 December 2015 and 2014 are as follows:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 215

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2015 2014

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 1,356,065Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain 659,219 404,604Current accounts with

other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2,920,178 1,959,213

Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek 892,198 750,261 Marketable securities

Obligasi pemerintah 1,233,687 134,484 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 195,818 681,054

Securities purchased under resale agreement

Tagihan derivatif 5,627 1,088 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan 13,473,209 15,574,781 Loans

Tagihan akseptasi 304,778 255,501 Acceptance receivables

Aset lain-lain*) 208,770 181,999 Other assets*)

21,187,143 21,299,050

Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Eksposur MaksimumMaximum Exposure

2015 2014

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan 83,432 240,085

Commited unused loan facilities granted

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan 28,755 94,529 Irrevocable letters of credit

Garansi yang diterbitkan 348,626 591,838 Guarantees issued

460,813 926,452

Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan posisi keuangan.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 63,59% (2014: 73,12%) dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan

Manajemen yakin akan kemampuan Bank dalam mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang minimal yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

• Banktelahmemilikipedomantertulismengenaikebijakandan prosedur yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut.

• Bank telah memiliki sistem deteksi permasalahan dinimelalui pemantauan yang disiplin

• Sebagianbesarkreditdiberikandenganagunankecualiuntuk jenis kredit tertentu seperti personal loan, dan fasilitas antar bank

Credit risk exposures relating to off-balance sheet items as at 31 December 2015 and 2014 are as follows:

The above table represents maximum exposure of credit risk to the Bank as at 31 December 2015 and 2014, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on net carrying amounts as reported in the statement of financial position.

As at 31 December 2015, 63.59% (2014: 73.12%) at the total maximum exposure is derived from loans.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimum exposure of credit risk to the Bankresulting from its loans based on the following:

• TheBankhasadocumentedcreditpolicyandproceduresthat covers all aspects of Bank’s lending activities. At all times, loan transactions must adhere to the requirements of the Bank’s policy.

• Bank has early problem detection the system through diciplined monitoring

• Loansaremainlysecuredbycollateral,exceptforcertainloans such as personal and interbank loans

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component

216 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

No. Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region

31 Desember 2014 / 31 December 2014Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region

Jawa Bali, NTB & NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total Jawa Bali, NTB &

NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total

(1) (2) (3)

1 Tagihan KepadaPemerintahReceivables fromGovernment

3,684,869 - - - - - - 3,684,869 3,350,855 - - - - - - 3,350,855

2 Tagihan KepadaEntitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities

79,897 - - - - - - 79,897 122,912 - - - - - - 122,912

3 Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral danLembagaInternasionalReceivable from Multilateral DevelopmentBanks and InternationalInstitution

- - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

3,565,042 - 61,283 - - - - 3,626,325 1,985,710 - 60,626 - - - - 2,046,336

5 Kredit BeragunanRumah TinggalLoan Secured WithMortgage Collateral

151,093 7,097 3,796 1,858 - - - 163,844 549,301 53,485 26,611 20,082 6,094 - - 655,573

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoans With byCommercial Property

213,736 8,982 21,016 33,051 641 - - 277,426 105,615 4,009 3,063 78,758 692 - - 192,137

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployees andRetirement Loans

22,526 5,975 2,733 1,272 440 - - 32,946 11,630 4,797 819 171 - - - 17,417

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable fromMicro, Small, andRetail Portfolio

2,080,867 165,103 307,345 185,473 96,921 300 5,733 2,841,742 2,290,373 181,778 502,278 263,552 154,154 889 16,957 3,409,981

9 Tagihan KepadaKorporasiReceivable fromCorporate

9,130,898 485,527 419,060 368,976 82,059 - - 10,486,520 10,236,344 470,254 692,238 531,574 113,517 920 - 12,044,847

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

142,534 3,549 5,838 141,814 17,348 - 13 311,096 63,464 2,285 4,099 3,477 10,405 2 44 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset

1,029,318 76,216 41,282 25,670 10,195 - - 1,182,681 907,354 44,670 33,143 21,540 9,911 - - 1,016,618

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures in Syariah Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - -

Total 20,100,780 752,449 862,353 758,114 207,604 300 5,746 22,678,346 19,623,558 761,278 1,322,877 919,154 294,773 1,811 17,001 22,940,452

Tabel 2.1 Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Wilayah - Bank Secara individualTabel 2.1 Disclosure of Net Receivable Based on Region - Bank

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 217

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

No. Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region

31 Desember 2014 / 31 December 2014Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivable Based on Region

Jawa Bali, NTB & NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total Jawa Bali, NTB &

NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total

(1) (2) (3)

1 Tagihan KepadaPemerintahReceivables fromGovernment

3,684,869 - - - - - - 3,684,869 3,350,855 - - - - - - 3,350,855

2 Tagihan KepadaEntitas Sektor PublikReceivables from Public Sector Entities

79,897 - - - - - - 79,897 122,912 - - - - - - 122,912

3 Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral danLembagaInternasionalReceivable from Multilateral DevelopmentBanks and InternationalInstitution

- - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

3,565,042 - 61,283 - - - - 3,626,325 1,985,710 - 60,626 - - - - 2,046,336

5 Kredit BeragunanRumah TinggalLoan Secured WithMortgage Collateral

151,093 7,097 3,796 1,858 - - - 163,844 549,301 53,485 26,611 20,082 6,094 - - 655,573

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoans With byCommercial Property

213,736 8,982 21,016 33,051 641 - - 277,426 105,615 4,009 3,063 78,758 692 - - 192,137

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployees andRetirement Loans

22,526 5,975 2,733 1,272 440 - - 32,946 11,630 4,797 819 171 - - - 17,417

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable fromMicro, Small, andRetail Portfolio

2,080,867 165,103 307,345 185,473 96,921 300 5,733 2,841,742 2,290,373 181,778 502,278 263,552 154,154 889 16,957 3,409,981

9 Tagihan KepadaKorporasiReceivable fromCorporate

9,130,898 485,527 419,060 368,976 82,059 - - 10,486,520 10,236,344 470,254 692,238 531,574 113,517 920 - 12,044,847

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

142,534 3,549 5,838 141,814 17,348 - 13 311,096 63,464 2,285 4,099 3,477 10,405 2 44 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset

1,029,318 76,216 41,282 25,670 10,195 - - 1,182,681 907,354 44,670 33,143 21,540 9,911 - - 1,016,618

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures in Syariah Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - -

Total 20,100,780 752,449 862,353 758,114 207,604 300 5,746 22,678,346 19,623,558 761,278 1,322,877 919,154 294,773 1,811 17,001 22,940,452

(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

218 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 2.2. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank Secara IndividualTable 2.2. Disclosure of Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor – Bank

No. Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivable Based by Contract Remaining Tenor

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor

≤1 tahun≤1 year

>1 thn s.d. 3 thn

>1 year to 3 year

>3 thn s.d. 5 thn

>3 year to 5 year

>5 thn>5 year

Non-KontraktualNon-Contractual Total

≤1 tahun≤1 year

>1 thn s.d. 3 thn

>1 year to 3 year

>3 thn s.d. 5 thn

>3 year to 5 year

>5 thn>5 year

Non-KontraktualNon-Contractual Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government

2,509,183 523,676 644,624 7,386 - 3,684,869 3,213,115 134,999 - 2,741 - 3,350,855

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

1,678 78,219 - - - 79,897 - 59,129 63,783 - - 122,912

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from MultilateralDevelopment Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

3,404,104 214,313 - - 7,908 3,626,325 1,532,562 513,774 - - - 2,046,336

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

101 1,400 16,553 145,790 - 163,844 5,166 53,887 107,026 489,494 - 655,573

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured with Commercial Property

232,707 8,023 21,850 14,846 - 277,426 164,032 15,090 10,021 2,994 - 192,137

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployee and Retirement Loan

373 866 2,280 29,427 - 32,946 112 260 1,009 16,036 - 17,417

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

537,358 933,551 233,628 820,169 317,036 2,841,742 611,978 1,784,117 163,552 575,998 274,336 3,409,981

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate

6,989,111 1,171,659 981,876 1,319,905 23,969 10,486,520 7,657,572 1,610,771 1,907,705 868,799 - 12,044,847

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

85,494 10,079 182,285 32,533 705 311,096 6,668 9,378 3,104 34,432 30,194 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset

1,637 - - - 1,181,044 1,182,681 246,267 - - - 770,351 1,016,618

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

Total 13,761,746 2,941,786 2,083,096 2,370,056 1,530,662 22,687,346 13,437,472 4,181,405 2,256,200 1,990,494 1,074,881 22,940,452

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 219

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 2.2. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank Secara IndividualTable 2.2. Disclosure of Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor – Bank

No. Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivable Based by Contract Remaining Tenor

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Net Receivable Based on Contract Remaining Tenor

≤1 tahun≤1 year

>1 thn s.d. 3 thn

>1 year to 3 year

>3 thn s.d. 5 thn

>3 year to 5 year

>5 thn>5 year

Non-KontraktualNon-Contractual Total

≤1 tahun≤1 year

>1 thn s.d. 3 thn

>1 year to 3 year

>3 thn s.d. 5 thn

>3 year to 5 year

>5 thn>5 year

Non-KontraktualNon-Contractual Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government

2,509,183 523,676 644,624 7,386 - 3,684,869 3,213,115 134,999 - 2,741 - 3,350,855

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

1,678 78,219 - - - 79,897 - 59,129 63,783 - - 122,912

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from MultilateralDevelopment Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

3,404,104 214,313 - - 7,908 3,626,325 1,532,562 513,774 - - - 2,046,336

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

101 1,400 16,553 145,790 - 163,844 5,166 53,887 107,026 489,494 - 655,573

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured with Commercial Property

232,707 8,023 21,850 14,846 - 277,426 164,032 15,090 10,021 2,994 - 192,137

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployee and Retirement Loan

373 866 2,280 29,427 - 32,946 112 260 1,009 16,036 - 17,417

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

537,358 933,551 233,628 820,169 317,036 2,841,742 611,978 1,784,117 163,552 575,998 274,336 3,409,981

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate

6,989,111 1,171,659 981,876 1,319,905 23,969 10,486,520 7,657,572 1,610,771 1,907,705 868,799 - 12,044,847

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

85,494 10,079 182,285 32,533 705 311,096 6,668 9,378 3,104 34,432 30,194 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset

1,637 - - - 1,181,044 1,182,681 246,267 - - - 770,351 1,016,618

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

Total 13,761,746 2,941,786 2,083,096 2,370,056 1,530,662 22,687,346 13,437,472 4,181,405 2,256,200 1,990,494 1,074,881 22,940,452

(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

220 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

no Sektor EkonomiEconomic Sector

Tagihan Kepada

PemerintahReceivable

fromGovernment

Tagihan KepadaEntitas Sektor

PublikReceivable from

Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank

Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan

Rumah Tinggal

Loan Se-cured with Mortgage Collateral

Kredit Beragunan

PropertiKomersial

Loan Secured with

Commercial Property

Kredit Pegawai atau

PensiunanEmployee and

Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Receivable from Micro, Small and

Retail Portfolio

Tagihan Kepada

KorporasiReceivable from

Corporate

Tagihan yang Telah Jatuh

TempoMatured

Receivable

Aset LainnyaOther Asset

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit

(if any)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

31 Desember 201531 December 2015

1 Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry

- - - - - - - 1,057 72,987 69,954 - -

2 PerikananFishery

- - - - - - - 636 7,831 - - -

3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation

- - - - - - - - 230,455 - - -

4 Industri pengolahanManufacture industry

- - - - - 56,295 - 108,454 2,334,046 141,000 - -

5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water

- - - - - 2,359 - 397 243,094 - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - 16,450 - 28,622 309,295 1,034 - -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade

- - - - - 163,526 567 491,408 4,550,688 64,777 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumService of accomodation and food & beverage

- - - - - - - 13,202 145,229 2,293 - -

9 Transportasi, pergudangan dankomunikasiTransportation, warehousing andcommunication

- - - - - 12,827 - 22,684 240,967 3,523 - -

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

- - - 61,572 - - - 180 454,179 - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental services andcorporate services

- 79,897 - - - 21,612 - 18,467 225,617 1,658 - -

12 Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land andcompulsory social security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

- - - - - - - 1,612 73,448 - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialService of health and social activities

- - - - - 68 - 803 2,506 - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyaService of social, socio-cultural,entertainment and other individual

- - - - - 4,289 - 17,630 79,720 4,186 - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services for households

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational agency and other extra international agency

- - - - - - - - 778 - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaActivities which are undefined yet

- - - - - - - - - - - -

19. Bukan Lapangan UsahaNon business

2,509 - - - 163,844 - 32,379 2,134,155 915,849 22,671 - -

20. LainnyaOthers

3,682,360 - - 3,564,753 - - - 2,435 599,831 - 1,182,681 -

Total 3,684,869 79,897 - 3,626,325 163,844 277,426 32,946 2,841,742 10,486,520 311,096 1,182,681

Tabel 2.3.Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara IndividualTabel 2.3. Disclosure of Net Receivable Based on Economic Sector - Bank

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 221

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

no Sektor EkonomiEconomic Sector

Tagihan Kepada

PemerintahReceivable

fromGovernment

Tagihan KepadaEntitas Sektor

PublikReceivable from

Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank

Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan

Rumah Tinggal

Loan Se-cured with Mortgage Collateral

Kredit Beragunan

PropertiKomersial

Loan Secured with

Commercial Property

Kredit Pegawai atau

PensiunanEmployee and

Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Receivable from Micro, Small and

Retail Portfolio

Tagihan Kepada

KorporasiReceivable from

Corporate

Tagihan yang Telah Jatuh

TempoMatured

Receivable

Aset LainnyaOther Asset

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit

(if any)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

31 Desember 201531 December 2015

1 Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry

- - - - - - - 1,057 72,987 69,954 - -

2 PerikananFishery

- - - - - - - 636 7,831 - - -

3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation

- - - - - - - - 230,455 - - -

4 Industri pengolahanManufacture industry

- - - - - 56,295 - 108,454 2,334,046 141,000 - -

5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water

- - - - - 2,359 - 397 243,094 - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - 16,450 - 28,622 309,295 1,034 - -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade

- - - - - 163,526 567 491,408 4,550,688 64,777 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumService of accomodation and food & beverage

- - - - - - - 13,202 145,229 2,293 - -

9 Transportasi, pergudangan dankomunikasiTransportation, warehousing andcommunication

- - - - - 12,827 - 22,684 240,967 3,523 - -

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

- - - 61,572 - - - 180 454,179 - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental services andcorporate services

- 79,897 - - - 21,612 - 18,467 225,617 1,658 - -

12 Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land andcompulsory social security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

- - - - - - - 1,612 73,448 - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialService of health and social activities

- - - - - 68 - 803 2,506 - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyaService of social, socio-cultural,entertainment and other individual

- - - - - 4,289 - 17,630 79,720 4,186 - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services for households

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational agency and other extra international agency

- - - - - - - - 778 - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaActivities which are undefined yet

- - - - - - - - - - - -

19. Bukan Lapangan UsahaNon business

2,509 - - - 163,844 - 32,379 2,134,155 915,849 22,671 - -

20. LainnyaOthers

3,682,360 - - 3,564,753 - - - 2,435 599,831 - 1,182,681 -

Total 3,684,869 79,897 - 3,626,325 163,844 277,426 32,946 2,841,742 10,486,520 311,096 1,182,681

(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

222 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

no Sektor EkonomiEconomic Sector

Tagihan Kepada

PemerintahReceivable

fromGovernment

Tagihan KepadaEntitas Sektor

PublikReceivable from

Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank

Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan

Rumah Tinggal

Loan Se-cured with Mortgage Collateral

Kredit Beragunan

PropertiKomersial

Loan Secured with

Commercial Property

Kredit Pegawai atau

PensiunanEmployee and

Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Receivable from Micro, Small and

Retail Portfolio

Tagihan Kepada

KorporasiReceivable from

Corporate

Tagihan yang Telah Jatuh

TempoMatured

Receivable

Aset LainnyaOther Asset

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit

(if any)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

31 Desember 201431 December 2014

1 Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry

- - - - - 1,467 - - 225,151 - - -

2 PerikananFishery

- - - - - - - - 6,956 - - -

3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation

- - - - - - - - 272,915 - - -

4 Industri pengolahanManufacture industry

- - - - - 12,033 - 106,169 2,991,576 10,752 - -

5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water

- - - - - - - 143 154,081 - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - 5,003 - 23,736 254,460 - - -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade

- - - - - 89,208 - 478,139 4,604,131 47,033 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumService of accomodation and food & beverage

- - - - - - - 8,336 186,887 - - -

9 Transportasi, pergudangan dankomunikasiTransportation, warehousing andcommunication

- - - - - 55,505 - 29,012 341,688 2,751 - -

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

- 122,912 - 60,657 - - - 346 1,276,937 - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental services andcorporate services

- - - - - 18,400 - 16,692 202,790 1,464 - -

12 Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land andcompulsory social security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

- - - - - - - 2,599 89,443 - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialService of health and social activities

- - - - - - - 827 3,285 710 - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyaService of social, socio-cultural,entertainment and other individual

- - - - - 10,521 - 19,166 74,832 - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services for households

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational agency and other extra international agency

- - - - - - - 0 1,130 - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaActivities which are undefined yet

- - - - - - - - - - - -

19. Bukan Lapangan UsahaNon business

2,741 - - - 655,573 - 17,417 2,695,073 598,541 21,066 - -

20. LainnyaOthers

3,348,114 - - 1,985,679 - - - 29,743 760,044 - 1,016,618 -

Total 3,350,855 122,912 - 2,046,336 655,573 192,137 17,417 3,409,981 12,044,847 83,776 1,016,618 -

Tabel 2.3.Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara IndividualTabel 2.3. Disclosure of Net Receivable Based on Economic Sector - Bank

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 223

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

no Sektor EkonomiEconomic Sector

Tagihan Kepada

PemerintahReceivable

fromGovernment

Tagihan KepadaEntitas Sektor

PublikReceivable from

Public Sector Entity

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral

dan Lembaga Internasional

Receivable from Multilateral Development Bank and International Institution

Tagihan Kepada Bank

Receivable from Other Bank

Kredit Beragunan

Rumah Tinggal

Loan Se-cured with Mortgage Collateral

Kredit Beragunan

PropertiKomersial

Loan Secured with

Commercial Property

Kredit Pegawai atau

PensiunanEmployee and

Retirement Loan

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

Receivable from Micro, Small and

Retail Portfolio

Tagihan Kepada

KorporasiReceivable from

Corporate

Tagihan yang Telah Jatuh

TempoMatured

Receivable

Aset LainnyaOther Asset

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit

(if any)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

31 Desember 201431 December 2014

1 Pertanian, perburuan dan kehutananAgriculture, hunting and forestry

- - - - - 1,467 - - 225,151 - - -

2 PerikananFishery

- - - - - - - - 6,956 - - -

3 Pertambangan dan penggalianMining and excavation

- - - - - - - - 272,915 - - -

4 Industri pengolahanManufacture industry

- - - - - 12,033 - 106,169 2,991,576 10,752 - -

5 Listrik, gas dan airElectricity, gas and water

- - - - - - - 143 154,081 - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - 5,003 - 23,736 254,460 - - -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trade

- - - - - 89,208 - 478,139 4,604,131 47,033 - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumService of accomodation and food & beverage

- - - - - - - 8,336 186,887 - - -

9 Transportasi, pergudangan dankomunikasiTransportation, warehousing andcommunication

- - - - - 55,505 - 29,012 341,688 2,751 - -

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

- 122,912 - 60,657 - - - 346 1,276,937 - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal estate, rental services andcorporate services

- - - - - 18,400 - 16,692 202,790 1,464 - -

12 Administrasi pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land andcompulsory social security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

- - - - - - - 2,599 89,443 - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialService of health and social activities

- - - - - - - 827 3,285 710 - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnyaService of social, socio-cultural,entertainment and other individual

- - - - - 10,521 - 19,166 74,832 - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaIndividual services for households

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnyaInternational agency and other extra international agency

- - - - - - - 0 1,130 - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaActivities which are undefined yet

- - - - - - - - - - - -

19. Bukan Lapangan UsahaNon business

2,741 - - - 655,573 - 17,417 2,695,073 598,541 21,066 - -

20. LainnyaOthers

3,348,114 - - 1,985,679 - - - 29,743 760,044 - 1,016,618 -

Total 3,350,855 122,912 - 2,046,336 655,573 192,137 17,417 3,409,981 12,044,847 83,776 1,016,618 -

(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

224 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

No. KeteranganDescription

31 Desember 2015 / 31 December 2015Wilayah / Region

31 Desember 2014 / 31 December 2014Wilayah / Region

Jawa Bali, NTB & NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total Jawa Bali, NTB &

NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total

(1) (2) (3)

1 TagihanReceivable

24,202,693 860,599 1,029,608 980,214 253,510 304 5,791 27,332,719 22,300,642 853,273 1,467,095 1,102,812 332,720 1,816 17,184 26,075,542

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilaiImpaired receivable

- - - - - - -

a. Belum jatuh tempoNot yet/ matured

11,446,700 659,062 828,135 579,223 180,322 304 5,757 13,699,503 12,686,948 711,192 1,286,965 887,247 273,686 1,811 17,048 15,864,897

b. Telah jatuh tempoAlready matured

259,286 4,907 8,071 171,649 26,846 - 35 470,794 94,057 2,844 6,414 5,355 14,793 6 135 123,604

3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) – IndividualAllowance for Impairment Losses - Individual

171,664 - 14,689 29,460 8,745 - - 224,558 22,347 3 512 856 2,546 13 - 26,277

4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) – KolektifAllowance for Impairment Losses - Collective

37,179 2,930 4,110 2,517 1,480 5 61 48,282 25,947 1,382 4,902 3,046 2,864 8 219 38,368

5 Tagihan yang dihapus bukureceivable Written-off

424,905 - 317 1,205 163 - - 426,590 283,699 516 228 163 162 - - 284,768

Tabel 2.4. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara IndividualTabel 2.4. Disclosures of Receivables and Provision Based on Region – Bank

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 225

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

No. KeteranganDescription

31 Desember 2015 / 31 December 2015Wilayah / Region

31 Desember 2014 / 31 December 2014Wilayah / Region

Jawa Bali, NTB & NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total Jawa Bali, NTB &

NTT Sumatera Kalimantan Sulawesi Maluku Irian Total

(1) (2) (3)

1 TagihanReceivable

24,202,693 860,599 1,029,608 980,214 253,510 304 5,791 27,332,719 22,300,642 853,273 1,467,095 1,102,812 332,720 1,816 17,184 26,075,542

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilaiImpaired receivable

- - - - - - -

a. Belum jatuh tempoNot yet/ matured

11,446,700 659,062 828,135 579,223 180,322 304 5,757 13,699,503 12,686,948 711,192 1,286,965 887,247 273,686 1,811 17,048 15,864,897

b. Telah jatuh tempoAlready matured

259,286 4,907 8,071 171,649 26,846 - 35 470,794 94,057 2,844 6,414 5,355 14,793 6 135 123,604

3 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) – IndividualAllowance for Impairment Losses - Individual

171,664 - 14,689 29,460 8,745 - - 224,558 22,347 3 512 856 2,546 13 - 26,277

4 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) – KolektifAllowance for Impairment Losses - Collective

37,179 2,930 4,110 2,517 1,480 5 61 48,282 25,947 1,382 4,902 3,046 2,864 8 219 38,368

5 Tagihan yang dihapus bukureceivable Written-off

424,905 - 317 1,205 163 - - 426,590 283,699 516 228 163 162 - - 284,768

(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

226 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 2.5. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara IndividualTable 2.5. Disclosures of Receivable Based On Economic Sector – Bank

No Sektor EkonomiEconomic Sector

TagihanReceivable

Tagihan Yang Mengalami penurunan nilaiImpaired Receivables

Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

Tagihan Yang Dihapus Buku/Written-off Receivables

Belum Jatuh TempoNot yet matured

Telah Jatuh TempoAlready matured

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

31 Desember 2015 31 December 2015

1 Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting, and Forestry

224,932 74,049 150,422 80,468 142 -

2 PerikananFishery

8,582 8,469 - - 17 -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation

289,251 216,670 - - 403 -

4 Industri pengolahanManufacture industry

4,028,964 2,498,219 155,964 27,271 7,138 -

5 Listrik, Gas, dan AirElectricity, Gas, and Water

253,719 240,572 - - 449 -

6 KonstruksiConstruction

577,935 354,518 1,388 356 727 -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trades

7,372,572 5,261,454 108,347 99,830 14,873 7,491

8 Penyediaan akomodasi danpenyediaan makan minumAccomodation and food & beverage services

175,298 158,435 3,029 - 1,034 -

9 Transportasi, pergudangan, dan komunikasiTransportation, warehousing, and communication

379,506 276,897 5,608 1,977 1,019 1,059

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

964,233 600,042 - 4,215 1,062 -

11 Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaanReal estate, rental services, andcorporate services

396,730 266,055 1,965 307 818 -

12 Administrasi pemerintahan,pertanahan, dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land, and compulsory social security

- - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

76,955 75,060 231 231 140 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan socialHealth services and social activities

9,386 3,377 407 407 6 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnyaSocial, socio-cultural, entertainment, and other individual services

157,890 101,961 6,137 2,267 190 316

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaHousehold individual services

- - - - - -

17 Badan internasional dan badanekstra internasional lainnyaInternational agencies and other extra international agencies

795 795 - - 17 -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaactivities which are undefined yet

- - - - - -

19 Bukan Lapangan UsahaNon business

3,294,813 3,257,581 37,232 7,197 19,676 417,724

20 LainnyaOthers

9,121,158 305,349 64 32 571 -

Total 27,332,719 13,699,503 470,794 224,558 48,282 426,590

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 227

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 2.5. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara IndividualTable 2.5. Disclosures of Receivable Based On Economic Sector – Bank

No Sektor EkonomiEconomic Sector

TagihanReceivable

Tagihan Yang Mengalami penurunan nilaiImpaired Receivables

Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

Tagihan Yang Dihapus Buku/Written-off Receivables

Belum Jatuh TempoNot yet matured

Telah Jatuh TempoAlready matured

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

31 Desember 2015 31 December 2015

1 Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting, and Forestry

224,932 74,049 150,422 80,468 142 -

2 PerikananFishery

8,582 8,469 - - 17 -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation

289,251 216,670 - - 403 -

4 Industri pengolahanManufacture industry

4,028,964 2,498,219 155,964 27,271 7,138 -

5 Listrik, Gas, dan AirElectricity, Gas, and Water

253,719 240,572 - - 449 -

6 KonstruksiConstruction

577,935 354,518 1,388 356 727 -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trades

7,372,572 5,261,454 108,347 99,830 14,873 7,491

8 Penyediaan akomodasi danpenyediaan makan minumAccomodation and food & beverage services

175,298 158,435 3,029 - 1,034 -

9 Transportasi, pergudangan, dan komunikasiTransportation, warehousing, and communication

379,506 276,897 5,608 1,977 1,019 1,059

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

964,233 600,042 - 4,215 1,062 -

11 Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaanReal estate, rental services, andcorporate services

396,730 266,055 1,965 307 818 -

12 Administrasi pemerintahan,pertanahan, dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land, and compulsory social security

- - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

76,955 75,060 231 231 140 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan socialHealth services and social activities

9,386 3,377 407 407 6 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnyaSocial, socio-cultural, entertainment, and other individual services

157,890 101,961 6,137 2,267 190 316

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaHousehold individual services

- - - - - -

17 Badan internasional dan badanekstra internasional lainnyaInternational agencies and other extra international agencies

795 795 - - 17 -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaactivities which are undefined yet

- - - - - -

19 Bukan Lapangan UsahaNon business

3,294,813 3,257,581 37,232 7,197 19,676 417,724

20 LainnyaOthers

9,121,158 305,349 64 32 571 -

Total 27,332,719 13,699,503 470,794 224,558 48,282 426,590

228 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 2.5. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara IndividualTable 2.5. Disclosures of Receivable Based On Economic Sector – Bank

No Sektor EkonomiEconomic Sector

TagihanReceivable

Tagihan Yang Mengalami penurunan nilaiImpaired Receivables

Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

Tagihan Yang Dihapus Buku/Written-off Receivables

Belum Jatuh TempoNot yet matured

Telah Jatuh TempoAlready matured

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

31 Desember 2014 31 December 2014

1 Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting, and Forestry

227,671 226,618 - - 144 -

2 PerikananFishery

7,023 6,956 - - 4 -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation

277,341 270,128 - - 172 -

4 Industri pengolahanManufacture industry

3,631,189 3,046,356 13,485 1,548 3,462 1,325

5 Listrik, Gas, dan AirElectricity, Gas, and Water

179,807 149,636 - - 95 -

6 KonstruksiConstruction

519,455 283,256 - - 213 -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trades

6,642,787 5,171,591 68,683 18,747 8,043 5,476

8 Penyediaan akomodasi danpenyediaan makan minumAccomodation and food & beverage services

200,283 195,506 - - 401 -

9 Transportasi, pergudangan, dan komunikasiTransportation, warehousing, and communication

545,941 389,338 4,396 1,656 505 1,278

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

1,948,441 1,460,851 - - 930 -

11 Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaanReal estate, rental services, andcorporate services

347,840 237,882 1,715 - 402 4,630

12 Administrasi pemerintahan,pertanahan, dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land, and compulsory social security

- - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

92,194 92,043 - - 59 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan socialHealth services and social activities

7,368 4,112 832 - 125 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnyaSocial, socio-cultural, entertainment, and other individual services

140,855 104,621 - - 169 316

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaHousehold individual services

- - - - - -

17 Badan internasional dan badanekstra internasional lainnyaInternational agencies and other extra international agencies

1,130 1,130 - - 1 -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaactivities which are undefined yet

- - - - - -

19 Bukan Lapangan UsahaNon business

4,023,331 3,969,209 34,429 4,294 23,480 271,743

20 LainnyaOthers

7,282,886 255,664 64 32 163 -

Total 26,075,542 15,864,897 123,604 26,277 38,368 284,768

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 229

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 2.5. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara IndividualTable 2.5. Disclosures of Receivable Based On Economic Sector – Bank

No Sektor EkonomiEconomic Sector

TagihanReceivable

Tagihan Yang Mengalami penurunan nilaiImpaired Receivables

Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

Tagihan Yang Dihapus Buku/Written-off Receivables

Belum Jatuh TempoNot yet matured

Telah Jatuh TempoAlready matured

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

31 Desember 2014 31 December 2014

1 Pertanian, Perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting, and Forestry

227,671 226,618 - - 144 -

2 PerikananFishery

7,023 6,956 - - 4 -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Excavation

277,341 270,128 - - 172 -

4 Industri pengolahanManufacture industry

3,631,189 3,046,356 13,485 1,548 3,462 1,325

5 Listrik, Gas, dan AirElectricity, Gas, and Water

179,807 149,636 - - 95 -

6 KonstruksiConstruction

519,455 283,256 - - 213 -

7 Perdagangan besar dan eceranWholesale and retail trades

6,642,787 5,171,591 68,683 18,747 8,043 5,476

8 Penyediaan akomodasi danpenyediaan makan minumAccomodation and food & beverage services

200,283 195,506 - - 401 -

9 Transportasi, pergudangan, dan komunikasiTransportation, warehousing, and communication

545,941 389,338 4,396 1,656 505 1,278

10 Perantara keuanganFinancial intermediaries

1,948,441 1,460,851 - - 930 -

11 Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaanReal estate, rental services, andcorporate services

347,840 237,882 1,715 - 402 4,630

12 Administrasi pemerintahan,pertanahan, dan jaminan sosial wajibGovernment administration, land, and compulsory social security

- - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation services

92,194 92,043 - - 59 -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan socialHealth services and social activities

7,368 4,112 832 - 125 -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnyaSocial, socio-cultural, entertainment, and other individual services

140,855 104,621 - - 169 316

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaHousehold individual services

- - - - - -

17 Badan internasional dan badanekstra internasional lainnyaInternational agencies and other extra international agencies

1,130 1,130 - - 1 -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaactivities which are undefined yet

- - - - - -

19 Bukan Lapangan UsahaNon business

4,023,331 3,969,209 34,429 4,294 23,480 271,743

20 LainnyaOthers

7,282,886 255,664 64 32 163 -

Total 26,075,542 15,864,897 123,604 26,277 38,368 284,768

230 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Table 2.6.Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara IndividualTable 2.6.Disclosure of Provisioning for Impairment Loss Mutation Detail - Bank

NoKeteranganDescription

31 Desember 201531 December 2015

CKPN IndividualIndividual

Impairment Loss

CKPN KolektifCollective

Impairment Loss

(1) (2) (3) (4)

1 Saldo awal CKPNBeginning Balance

26,277 38,368

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN padaperiode berjalan (Net)Additional (recovery) provisioning for impairment loss in current period (Net)

- -

2.a Pembentukan CKPN pada periodeberjalan

Additional provisioning for impairmentloss with in current period

1,293,022 105,440

2.b Pemulihan CKPN pada periodeberjalan

Provisioning for impairment loss recovery within current period

(981,998) (74,529)

3 CKPN yang digunakan untuk melakukanhapus buku atas tagihan pada periode berjalanProvisioning for impairment loss forreceivables write-off within current period

(115,604) (21,353)

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalanOther additional (recovery) within current period

2,860 357

5 Saldo akhir CKPNEnding Balance Provisioning for Impairment Loss

224,557 48,283

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 231

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Table 2.6.Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank Secara IndividualTable 2.6.Disclosure of Provisioning for Impairment Loss Mutation Detail - Bank

NoKeteranganDescription

31 Desember 201431 December 2014

CKPN IndividualIndividual

Impairment Loss

CKPN KolektifCollective

mpairment Loss

(1) (2) (5) (6)

1 Saldo awal CKPNBeginning Balance

17,651 35,884

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN padaperiode berjalan (Net)Additional (recovery) provisioning for impairment loss in current period (Net)

- -

2.a Pembentukan CKPN pada periodeberjalan

Additional provisioning for impairmentloss with in current period

60,130 44,474

2.b Pemulihan CKPN pada periodeberjalan

Provisioning for impairment loss recovery within current period

(46,738) (19,972)

3 CKPN yang digunakan untuk melakukanhapus buku atas tagihan pada periode berjalanProvisioning for impairment loss forreceivables write-off within current period

(4,766) (22,070)

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalanOther additional (recovery) within current period

- 52

5 Saldo akhir CKPNEnding Balance Provisioning for Impairment Loss

26,277 38,368

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

232 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank Secara IndividuaTable 3.1. Disclosure of Net Receivables by Portofolio Category and Rating Scale - Bank

Kategori PortofolioPortfolio Categor

Tagihan Bersih / Net Receivable

Lembaga Pemeringkat

Rating’s Institutio

Peringkat Jangka Panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

Tanpa PeringkatNot Rated Total

Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d

BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- F1+ s.d F1 F2 F3 < F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 < B3 P-1 P-2 P-3 < P-3

PT. Fitch Ratings

IndonesiaAAA (idn) AA+(idn) s.d

AA-(idn)A+(idn) s.d A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) < B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn) < F3(idn)

PT. ICRA Indonesia [Idr] AAA [Idr]AA+ s.d

[Idr]AA-[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- < [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]

A1[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3 < [Idr]A3

PT.Pemeringkat

EfekIndonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- idBBB+ s.d

idBBB-idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- < idB- IdA1 idA2 idA3 s.d idA4 < idA4

31 Desember 2015 / 31 December 2015(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government

- - - - 1,250,081 - - - - - - 2,434,788 3,684,869

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- 79,897 - - - - - - - - - - 79,897

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

106,675 1,540,165 1,128,157 268,071 168,183 - - - - - - 415,074 3,626,325

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoans Secured by Mortgage Collaterals

163,844 163,844

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoans Secured with Commercial Property

277,426 277,426

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployees and Retirement Loan

32,946 32,946

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small, and Retail

2,841,742 2,841,742

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate

47,320 35,177 106,357 - - - - - - - - - 10,297,666 10,486,520

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

311,096 311,096

11 Aset LainnyaOther Asset

1,182,681 1,182,681

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah(apabila ada)Exposures in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL 153,995 1,655,239 1,234,514 268,071 1,418,264 - - - - - - 17,957,263 22,687,346

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 233

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Kategori PortofolioPortfolio Categor

Tagihan Bersih / Net Receivable

Lembaga Pemeringkat

Rating’s Institutio

Peringkat Jangka Panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

Tanpa PeringkatNot Rated Total

Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d

BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- F1+ s.d F1 F2 F3 < F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 < B3 P-1 P-2 P-3 < P-3

PT. Fitch Ratings

IndonesiaAAA (idn) AA+(idn) s.d

AA-(idn)A+(idn) s.d A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) < B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn) < F3(idn)

PT. ICRA Indonesia [Idr] AAA [Idr]AA+ s.d

[Idr]AA-[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- < [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]

A1[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3 < [Idr]A3

PT.Pemeringkat

EfekIndonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- idBBB+ s.d

idBBB-idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- < idB- IdA1 idA2 idA3 s.d idA4 < idA4

31 Desember 2015 / 31 December 2015(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government

- - - - 1,250,081 - - - - - - 2,434,788 3,684,869

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- 79,897 - - - - - - - - - - 79,897

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

106,675 1,540,165 1,128,157 268,071 168,183 - - - - - - 415,074 3,626,325

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoans Secured by Mortgage Collaterals

163,844 163,844

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoans Secured with Commercial Property

277,426 277,426

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployees and Retirement Loan

32,946 32,946

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small, and Retail

2,841,742 2,841,742

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate

47,320 35,177 106,357 - - - - - - - - - 10,297,666 10,486,520

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

311,096 311,096

11 Aset LainnyaOther Asset

1,182,681 1,182,681

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah(apabila ada)Exposures in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL 153,995 1,655,239 1,234,514 268,071 1,418,264 - - - - - - 17,957,263 22,687,346

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

234 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Kategori PortofolioPortfolio Categor

Tagihan Bersih / Net Receivable

Lembaga Pemeringkat

Rating’s Institutio

Peringkat Jangka Panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

Tanpa PeringkatNot Rated Total

Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d

BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- F1+ s.d F1 F2 F3 < F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 < B3 P-1 P-2 P-3 < P-3

PT. Fitch Ratings

IndonesiaAAA (idn) AA+(idn) s.d

AA-(idn)A+(idn) s.d A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) < B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn) < F3(idn)

PT. ICRA Indonesia [Idr] AAA [Idr]AA+ s.d

[Idr]AA-[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- < [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]

A1[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3 < [Idr]A3

PT.Pemeringkat

EfekIndonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- idBBB+ s.d

idBBB-idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- < idB- IdA1 idA2 idA3 s.d idA4 < idA4

31 Desember 2014 / 31 December 2014(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government - - - - 817,112 - - - - - - 2,533,743 3,350,855

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity - 122,912 - - - - - - - - - 122,912

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank - 1,250,159 405,522 829 69,973 - - - - - - 319,853 2,046,336

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoans Secured by Mortgage Collaterals

655,573 655,573

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoans Secured with Commercial Property

192,137 192,137

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployees and Retirement Loan 17,417 17,417

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small, and Retail

3,409,981 3,409,981

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 113,816 250,533 347,534 - 37,155 - - - - - - - 11,295,809 12,044,847

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable 83,776 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset 1,016,618 1,016,618

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah(apabila ada)Exposures in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL 113,816 1,623,604 753,056 829 924,240 - - - - - - - 19,524,907 22,940,452

Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank Secara IndividuaTable 3.1. Disclosure of Net Receivables by Portofolio Category and Rating Scale - Bank

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 235

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Kategori PortofolioPortfolio Categor

Tagihan Bersih / Net Receivable

Lembaga Pemeringkat

Rating’s Institutio

Peringkat Jangka Panjang / Long Term Rating Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating

Tanpa PeringkatNot Rated Total

Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d

BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- A-1 A-2 A-3 < A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- < B- F1+ s.d F1 F2 F3 < F3

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 < B3 P-1 P-2 P-3 < P-3

PT. Fitch Ratings

IndonesiaAAA (idn) AA+(idn) s.d

AA-(idn)A+(idn) s.d A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) < B-(idn) F1+(idn) s.d

F1(idn) F2(idn) F3(idn) < F3(idn)

PT. ICRA Indonesia [Idr] AAA [Idr]AA+ s.d

[Idr]AA-[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- < [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]

A1[Idr]A2+ s.d [Idr]A2

[Idr]A3+ s.d [Idr]A3 < [Idr]A3

PT.Pemeringkat

EfekIndonesia

idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA- idBBB+ s.d

idBBB-idBB+ s.d idBB- idB+ s.d idB- < idB- IdA1 idA2 idA3 s.d idA4 < idA4

31 Desember 2014 / 31 December 2014(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government - - - - 817,112 - - - - - - 2,533,743 3,350,855

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity - 122,912 - - - - - - - - - 122,912

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank - 1,250,159 405,522 829 69,973 - - - - - - 319,853 2,046,336

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoans Secured by Mortgage Collaterals

655,573 655,573

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoans Secured with Commercial Property

192,137 192,137

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployees and Retirement Loan 17,417 17,417

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small, and Retail

3,409,981 3,409,981

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 113,816 250,533 347,534 - 37,155 - - - - - - - 11,295,809 12,044,847

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable 83,776 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset 1,016,618 1,016,618

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah(apabila ada)Exposures in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL 113,816 1,623,604 753,056 829 924,240 - - - - - - - 19,524,907 22,940,452

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

236 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 3.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi DerivatifTable 3.2. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transactions

No.

Variabel yang MendasariUnderlying

Variable

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Notional Amount Tagihan Derivatif

Derivative Receivables

Kewajiban Derivatif

Derivative Payables

Tagihan BersihSebelum MRK

NetReceivablesbefore CRM

MRKCRM

Tagihan Bersih Setelah MRK

NetReceivables afrer CRM

Notional Amount Kewajiban Derivatif

Derivative Payables

Tagihan BersihSebelum MRK

NetReceivablesbefore CRM

MRKCRM

Tagihan Bersih Setelah MRK

NetReceivables afrer CRM

< 1 Tahun≤ 1 Year

> 1 Tahun - < 5 Tahun> 1 Year - ≤ 5 Years

> 5 Tahun> 5 Years

< 1 Tahun≤ 1 Year

> 1 Tahun - < 5 Tahun> 1 Year - ≤ 5 Years

> 5 Tahun> 5 Years

Tagihan Derivatif

Derivative Receivables

BANK SECARAINDIVIDUALBANK

1 Suku BungaInterest Rate

- - - - - - - - - - - - - - - -

2 Nilai TukarExchange Rate

435,542 - - 5,627 249 9,983 - 9,983 1,878,253 - - 1,088 14,989 19,870 - -

3 LainnyaOthers

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL 435,542 - - 5,627 249 9,983 - 9,983 1,878,253 - - 1,088 14,989 19,870 - -

Tabel 3.2.a.1 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara IndividualTabel 3.2.a.1 Disclosure of Counterparty Credit Risk : Transaction Reverse Repo - Bank

NoKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan BersihNet Receivable

Nilai MRKCredit Risk Mitigation

Tagihan Bersih setelah MRKNet Receivable after CRM

ATMR setelah MRKRWA after CRM

Tagihan BersihNet Receivable

Nilai MRKCredit Risk Mitigation

Tagihan Bersih setelah MRKNet Receivable after CRM

ATMR setelah MRKRWA after CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government

196,512 - 694 -682,113 - 682,113 -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank and International Institution

- - - -

- - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

- - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

- - - - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate

- - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any)

- - - - - - - -

Total 196,512 - 694 682,113 - 682,113 -

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 237

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 3.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi DerivatifTable 3.2. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transactions

No.

Variabel yang MendasariUnderlying

Variable

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Notional Amount Tagihan Derivatif

Derivative Receivables

Kewajiban Derivatif

Derivative Payables

Tagihan BersihSebelum MRK

NetReceivablesbefore CRM

MRKCRM

Tagihan Bersih Setelah MRK

NetReceivables afrer CRM

Notional Amount Kewajiban Derivatif

Derivative Payables

Tagihan BersihSebelum MRK

NetReceivablesbefore CRM

MRKCRM

Tagihan Bersih Setelah MRK

NetReceivables afrer CRM

< 1 Tahun≤ 1 Year

> 1 Tahun - < 5 Tahun> 1 Year - ≤ 5 Years

> 5 Tahun> 5 Years

< 1 Tahun≤ 1 Year

> 1 Tahun - < 5 Tahun> 1 Year - ≤ 5 Years

> 5 Tahun> 5 Years

Tagihan Derivatif

Derivative Receivables

BANK SECARAINDIVIDUALBANK

1 Suku BungaInterest Rate

- - - - - - - - - - - - - - - -

2 Nilai TukarExchange Rate

435,542 - - 5,627 249 9,983 - 9,983 1,878,253 - - 1,088 14,989 19,870 - -

3 LainnyaOthers

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL 435,542 - - 5,627 249 9,983 - 9,983 1,878,253 - - 1,088 14,989 19,870 - -

Tabel 3.2.a.1 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara IndividualTabel 3.2.a.1 Disclosure of Counterparty Credit Risk : Transaction Reverse Repo - Bank

NoKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan BersihNet Receivable

Nilai MRKCredit Risk Mitigation

Tagihan Bersih setelah MRKNet Receivable after CRM

ATMR setelah MRKRWA after CRM

Tagihan BersihNet Receivable

Nilai MRKCredit Risk Mitigation

Tagihan Bersih setelah MRKNet Receivable after CRM

ATMR setelah MRKRWA after CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government

196,512 - 694 -682,113 - 682,113 -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank and International Institution

- - - -

- - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

- - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

- - - - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate

- - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any)

- - - - - - - -

Total 196,512 - 694 682,113 - 682,113 -

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

238 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 4.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara IndividualTabel 4.1 Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted Asset after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) - Bank

noKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

31 Desember 2014 / 31 December 2014

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%LainnyaOthers 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur NeracaOn Balance Sheet Exposure

1 Tagihan KepadaPemerintahReceivable from Government 3,485,847 - - - - - - 2,510 - 2,510 236 2,666,001 - - - - - - 2,741 - 2,741 257

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- 79,897 - - - - - - - 15,979 1,500 - 122,912 - - - - - - - 24,582 2,308

3 TagihanKepada BankPembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivable fromMultilateral Development Bank and International Institution - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 9,199 3,258,819 - - - 337,299 - - - 820,415 77,037 8,000 1,748,534 - - - 251,636 - - - 475,527 44,652

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured withMortgage Collateral (KPR) - - 97,673 66,171 - - - - - 60,654 5,695 - - 240,854 411,143 - - - - - 248,756 23,358

6

Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property - - - - - - - 277,426 - 277,426 26,050 - - - - - - - 192,137 - 192,137 18,042

7

Kredit Pegawai atau PensiunanEmployee/Retirement Loan 45 - - - - 32,901 - - - 16,451 1,545 - - - - - 17,336 - - - 8,668 814

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio 17,255 - - - - - 2,821,879 - - 2,116,409 198,731 17,054 - - - - - 3,386,507 - - 2,539,880 238,495

9Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 414,319 82,496 - - - 106,357 - 9,571,734 - 9,641,412 905,329 348,148 381,440 - - - 347,534 - 10,352,122 - 10,602,177 995,544

10Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable - - - - - - - 16,149 294,947 458,570 43,060 - - - - - - - 13,650

70,126 118,839 11,159

11 Aset LainnyaOther Asset 241,315 - - - - - - 939,697 1,669 942,201 88,473 223,047 - - - - - - 790,047 3,524 795,333 74,682

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur NeracaTotal On Balance Sheet Exposure 4,167,980 3,421,212 97,673 66,171 - 476,557 2,821,879 10,807,516 296,616 - 14,352,027 1,347,655 3,262,250 2,252,886 240,854 411,143 - 616,506 3,386,507 11,350,697

73,650 - 15,008,640 1,409,311

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 239

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 4.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara IndividualTabel 4.1 Disclosure of Net Receivable Based on Risk Weighted Asset after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) - Bank

noKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

31 Desember 2014 / 31 December 2014

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%LainnyaOthers 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A Eksposur NeracaOn Balance Sheet Exposure

1 Tagihan KepadaPemerintahReceivable from Government 3,485,847 - - - - - - 2,510 - 2,510 236 2,666,001 - - - - - - 2,741 - 2,741 257

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- 79,897 - - - - - - - 15,979 1,500 - 122,912 - - - - - - - 24,582 2,308

3 TagihanKepada BankPembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivable fromMultilateral Development Bank and International Institution - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 9,199 3,258,819 - - - 337,299 - - - 820,415 77,037 8,000 1,748,534 - - - 251,636 - - - 475,527 44,652

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured withMortgage Collateral (KPR) - - 97,673 66,171 - - - - - 60,654 5,695 - - 240,854 411,143 - - - - - 248,756 23,358

6

Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property - - - - - - - 277,426 - 277,426 26,050 - - - - - - - 192,137 - 192,137 18,042

7

Kredit Pegawai atau PensiunanEmployee/Retirement Loan 45 - - - - 32,901 - - - 16,451 1,545 - - - - - 17,336 - - - 8,668 814

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio 17,255 - - - - - 2,821,879 - - 2,116,409 198,731 17,054 - - - - - 3,386,507 - - 2,539,880 238,495

9Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 414,319 82,496 - - - 106,357 - 9,571,734 - 9,641,412 905,329 348,148 381,440 - - - 347,534 - 10,352,122 - 10,602,177 995,544

10Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable - - - - - - - 16,149 294,947 458,570 43,060 - - - - - - - 13,650

70,126 118,839 11,159

11 Aset LainnyaOther Asset 241,315 - - - - - - 939,697 1,669 942,201 88,473 223,047 - - - - - - 790,047 3,524 795,333 74,682

12

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur NeracaTotal On Balance Sheet Exposure 4,167,980 3,421,212 97,673 66,171 - 476,557 2,821,879 10,807,516 296,616 - 14,352,027 1,347,655 3,262,250 2,252,886 240,854 411,143 - 616,506 3,386,507 11,350,697

73,650 - 15,008,640 1,409,311

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

240 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada TransaksiRekening AdministratifCommitmentContingencies Liabilities Exposure on Off Balance Sheet

1 Tagihan KepadaPemerintahReceivable fromGovernment

- - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan LembagaInternasionalReceivable fromMultilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank - 11,372 - - - - - - -

2,274

214 - 18,965 - - - - - - 3,793 356

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured withMortgage Collateral

- - - - - - - - -

-

- - - 3,108 468 - - - - - 1,275 120

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

- - - - - - - - -

-

- 103,128 - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployeeRetirement Loan

- - - - - - - - -

-

- - - - - - 81 - - - 41 4

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,608 - - - - - - - -

-

- 6,420 - - - - - - - - - -

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable fromCorporate

52,008 - - - - - - 259,259 - 259,259

24,344 114,012 565 - - - - - 500,267 - 500,380 46,986

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any)

- - - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRATotal Off Balance Sheet Exposure

54,616 11,372 - - - - - 259,259 - - 261,533

24,558 223,560 19,530 3,108 468 - 81 - 500,267 - - 505,489 47,465

NoKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

31 Desember 2014 / 31 December 2014

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%LainnyaOthers 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 241

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada TransaksiRekening AdministratifCommitmentContingencies Liabilities Exposure on Off Balance Sheet

1 Tagihan KepadaPemerintahReceivable fromGovernment

- - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan LembagaInternasionalReceivable fromMultilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank - 11,372 - - - - - - -

2,274

214 - 18,965 - - - - - - 3,793 356

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured withMortgage Collateral

- - - - - - - - -

-

- - - 3,108 468 - - - - - 1,275 120

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

- - - - - - - - -

-

- 103,128 - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai atau PensiunanEmployeeRetirement Loan

- - - - - - - - -

-

- - - - - - 81 - - - 41 4

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,608 - - - - - - - -

-

- 6,420 - - - - - - - - - -

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable fromCorporate

52,008 - - - - - - 259,259 - 259,259

24,344 114,012 565 - - - - - 500,267 - 500,380 46,986

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

- - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any)

- - - - - - - - - -

-

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRATotal Off Balance Sheet Exposure

54,616 11,372 - - - - - 259,259 - - 261,533

24,558 223,560 19,530 3,108 468 - 81 - 500,267 - - 505,489 47,465

NoKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

31 Desember 2014 / 31 December 2014

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%LainnyaOthers 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

242 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

C

Eksposur AkibatKegagalan Pihak LawanCounterparty Credit Risk Exposure

1

Tagihan KepadaPemerintahReceivable fromGovernment

196,512 - - - - - - - - - - 682,113 - - - - - - - - - -

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan LembagaInternasionalReceivable fromMultilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

- 9,622 - - - 14 - - - 1,931 181 - 19,034 - - - 167 - - - 3,891 365

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6Tagihan Kepada KorporasiReceivable fromCorporate

- - - - - - - 347 - 347 33 - - - - - - - 669 - 669 63

7

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Akibat Kegagalan Pihak LawanTotal Counterparty Credit Risk Exposure

196,512 9,622 - - - 14 - 347 - - 2,278 214 682,113 19,034 - - - 167 - 669 - - 4,560 428

NoKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

31 Desember 2014 / 31 December 2014

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%LainnyaOthers 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 243

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

C

Eksposur AkibatKegagalan Pihak LawanCounterparty Credit Risk Exposure

1

Tagihan KepadaPemerintahReceivable fromGovernment

196,512 - - - - - - - - - - 682,113 - - - - - - - - - -

2

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan LembagaInternasionalReceivable fromMultilateral Development Bank and International Institution

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

- 9,622 - - - 14 - - - 1,931 181 - 19,034 - - - 167 - - - 3,891 365

5

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6Tagihan Kepada KorporasiReceivable fromCorporate

- - - - - - - 347 - 347 33 - - - - - - - 669 - 669 63

7

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit (If Any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Total Eksposur Akibat Kegagalan Pihak LawanTotal Counterparty Credit Risk Exposure

196,512 9,622 - - - 14 - 347 - - 2,278 214 682,113 19,034 - - - 167 - 669 - - 4,560 428

NoKategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

31 Desember 2014 / 31 December 2014

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charges

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko KreditNet Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivable after Calculate Credit Risk Mitigation (CRM) Impact

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%LainnyaOthers 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150%

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

244 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 4.2. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara IndividualTabel 4.2. Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Tagihan Bersih

NetReceivable

AgunanCollateral

GaransiGuarantee Asuransi Kredit

Credit Insuran

LainnyaOthers

Tagihan BersihNet

Receivable

AgunanCollateral

GaransiGuaran-

tee

Asuransi KreditCredit

Insuran

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) =(9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

A Eksposur NeracaOn Balance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government 3,488,357 - - - 3,488,357 2,668,742 - - - 2,668,742

2 Tagihan Kepada EntitasSektor PublikReceivable from PublicSector Entity

79,897 - - - 79,897 122,912 - - - 122,912

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 3,605,317 9,199 - - 3,596,118 2,008,170 8,000 - - 2,000,170

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

163,844 - - - 163,844 651,997 - - - 651,997

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

277,426 - - - 277,426 192,137 - - - 192,137

7 Kredit Pegawai atauPensiunanEmployeeRetirement Loan

32,946 45 - - 32,901 17,336 - - - 17,336

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,839,134 17,255 - - 2,821,879 3,403,561 17,054 - - 3,386,507

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 10,174,906 414,319 - - 9,760,587 11,429,244 365,239 - - 11,064,005

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

311,096 - - - 311,096 83,776 - - - 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset 1,182,681 - - - 1,182,681 1,016,618 - - - 1,016,618

12 Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur NeracaTotal On Balance Sheet Exposure

22,155,604 440,818 - - - 21,714,786 21,594,493 390,293 - - - 21,204,200

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 245

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 4.2. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara IndividualTabel 4.2. Disclosure of Net Receivable and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Tagihan Bersih

NetReceivable

AgunanCollateral

GaransiGuarantee Asuransi Kredit

Credit Insuran

LainnyaOthers

Tagihan BersihNet

Receivable

AgunanCollateral

GaransiGuaran-

tee

Asuransi KreditCredit

Insuran

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) =(9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

A Eksposur NeracaOn Balance Sheet Exposure

1. Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government 3,488,357 - - - 3,488,357 2,668,742 - - - 2,668,742

2 Tagihan Kepada EntitasSektor PublikReceivable from PublicSector Entity

79,897 - - - 79,897 122,912 - - - 122,912

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 3,605,317 9,199 - - 3,596,118 2,008,170 8,000 - - 2,000,170

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

163,844 - - - 163,844 651,997 - - - 651,997

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

277,426 - - - 277,426 192,137 - - - 192,137

7 Kredit Pegawai atauPensiunanEmployeeRetirement Loan

32,946 45 - - 32,901 17,336 - - - 17,336

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,839,134 17,255 - - 2,821,879 3,403,561 17,054 - - 3,386,507

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 10,174,906 414,319 - - 9,760,587 11,429,244 365,239 - - 11,064,005

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

311,096 - - - 311,096 83,776 - - - 83,776

11 Aset LainnyaOther Asset 1,182,681 - - - 1,182,681 1,016,618 - - - 1,016,618

12 Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - - -

Total Eksposur NeracaTotal On Balance Sheet Exposure

22,155,604 440,818 - - - 21,714,786 21,594,493 390,293 - - - 21,204,200

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

246 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

B Eksposur KewajibanKomitmen/Kontinjensi pd Transaksi RekeningAdministratifCommitment/Contingencies Liabilities Exposure on Off Balance Sheet

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada EntitasSektor PublikReceivable from PublicSector Entity

- - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 11,372 11,372 - - - 18,965 18,965 - - -

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

- - - - - 3,576 - - - 3,576

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

- - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai atauPensiunanEmployee/Retirement Loan

- - - - - 81 - - - 81

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,608 2,608 - - - 6,420 - - - 6,420

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 311,267 52,008 - - 259,259 614,934 114,667 - - 500,267

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

- - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRATotal Off Balance Sheet Exposure

325,247 65,988 - - - 259,259 643,976 133,632 - - - 510,344

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Tagihan Bersih

NetReceivable

AgunanCollateral

GaransiGuarantee Asuransi Kredit

Credit Insuran

LainnyaOthers

Tagihan BersihNet

Receivable

AgunanCollateral

GaransiGuaran-

tee

Asuransi KreditCredit

Insuran

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) =(9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 247

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

B Eksposur KewajibanKomitmen/Kontinjensi pd Transaksi RekeningAdministratifCommitment/Contingencies Liabilities Exposure on Off Balance Sheet

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada EntitasSektor PublikReceivable from PublicSector Entity

- - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 11,372 11,372 - - - 18,965 18,965 - - -

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

- - - - - 3,576 - - - 3,576

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

- - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai atauPensiunanEmployee/Retirement Loan

- - - - - 81 - - - 81

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,608 2,608 - - - 6,420 - - - 6,420

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 311,267 52,008 - - 259,259 614,934 114,667 - - 500,267

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

- - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - -

Total Eksposur TRATotal Off Balance Sheet Exposure

325,247 65,988 - - - 259,259 643,976 133,632 - - - 510,344

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Tagihan Bersih

NetReceivable

AgunanCollateral

GaransiGuarantee Asuransi Kredit

Credit Insuran

LainnyaOthers

Tagihan BersihNet

Receivable

AgunanCollateral

GaransiGuaran-

tee

Asuransi KreditCredit

Insuran

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) =(9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

248 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit Risk Exposure

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government 196,512 195,818 - - 694 682,113 - - - 682,113

2 Tagihan Kepada EntitasSektor PublikReceivable from PublicSector Entity

- - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 9,636 - - - 9,636 19,201 - - - 19,201

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

- - - - - - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 347 - - - 347 669 - - - 669

7 Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - -

Total Eksposur AkibatKegagalan Pihak LawanTotal Counterparty Credit Risk Exposure

206,495 195,818 - - - 10,677 701,983 - - - - 701,983

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Tagihan Bersih

NetReceivable

AgunanCollateral

GaransiGuarantee Asuransi Kredit

Credit Insuran

LainnyaOthers

Tagihan BersihNet

Receivable

AgunanCollateral

GaransiGuaran-

tee

Asuransi KreditCredit

Insuran

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) =(9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 249

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

C Eksposur Akibat Kegagalan Pihak LawanCounterparty Credit Risk Exposure

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government 196,512 195,818 - - 694 682,113 - - - 682,113

2 Tagihan Kepada EntitasSektor PublikReceivable from PublicSector Entity

- - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 9,636 - - - 9,636 19,201 - - - 19,201

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

- - - - - - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 347 - - - 347 669 - - - 669

7 Eksposur di Unit UsahaSyariah (apabila ada)Exposure in Syariah Unit(If Any)

- - - - - - - - - - -

Total Eksposur AkibatKegagalan Pihak LawanTotal Counterparty Credit Risk Exposure

206,495 195,818 - - - 10,677 701,983 - - - - 701,983

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Bagian Yang Dijamin DenganGuaranteed Part

Bagian Yang Tidak DijaminNon-guaranteed Part

Tagihan Bersih

NetReceivable

AgunanCollateral

GaransiGuarantee Asuransi Kredit

Credit Insuran

LainnyaOthers

Tagihan BersihNet

Receivable

AgunanCollateral

GaransiGuaran-

tee

Asuransi KreditCredit

Insuran

LainnyaOthers

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4)+(5)+(6)+(7)] (9) (10) (11) (12) (13) (14) =(9)-[(10)+(11)+(12)+(13)]

250 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit

A. SEKTOR INDUSTRI

Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya, yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure

A. INDUSTRY SECTOR

The following table breaks down the Bank’s credit exposure without taking into account any collateral held or other credit support as categorised by industry sectors as at 31 December 2015 and 2014:

2015

PemerintahGovernment

BankBank

Lembaga Keuangan

Bukan BankFinancial Institution Non Banks

Industri Pengolahan

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia UsahaTrade

Services

Perusahaan Lainnya dan

PerseoranganOther

Companies and

IndividualsJumlah

Total

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 - - - - - 1,293,659

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 659,219 - - - - 659,219Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 569,392 2,350,786 - - - - 2,920,178

Placements with Bank Indonesia and

other banks

Efek-efek 369,082 523,116 - - - - 892,198Marketable

securities

Obligasi pemerintah 1,233,687 - - - - - 1,233,687 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 195,818 - - - - - 195,818

Securities purchased under

resale agreements

Tagihan derivatif - 5,420 - - - 207 5,627Derivative

receivables

Pinjaman yang diberikan - bruto 79,472 61,407 592,964 538,950 130,849 12,341,804 13,745,446 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto - - 11,521 7,601 - 286,227 305,349

Acceptance receivables - gross

Aset lain-lain*) 21,234 24,986 30,540 1,726 994 129,290 208,770 Other assets*)

3,762,344 3,624,934 635,025 548,277 131,843 12,757,528 21,459,951

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (272,808)

Less: Allowance for impairment losses

21,187,143

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 251

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2014

PemerintahGovernment

BankBank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank

Financial Institution Non Banks

Industri Pengolahan

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia UsahaTrade

Services

Perusahaan Lainnya dan

PerseoranganOther

Companies and

IndividualsJumlah

Total

Giro pada Bank Indonesia 1,356,065 - - - - - 1,356,065

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 404,604 - - - - 404,604Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1,174,866 784,347 - - - - 1,959,213

Placements with Bank Indonesia and

other banks

Efek-efek - 750,261 - - - - 750,261Marketable

securities

Obligasi pemerintah 134,484 - - - - - 134,484 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 681,054 - - - - - 681,054

Securities purchased under

resale agreements

Tagihan derivatif - 670 - - - 418 1,088Derivative

receivables

Pinjaman yang diberi-kan - bruto 122,335 60,555 1,093,344 720,788 31,344 13,610,865 15,639,231 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto - - - 246,524 - 9,140 255,664

Acceptance receivables - gross

Aset lain-lain*) 549 8,318 26,547 - - 146,585 181,999 Other assets*)

3,469,353 2,008,755 1,119,891 967,312 31,344 13,767,008 21,363,663

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (64,613)

Less: Allowance for impairment losses

21,299,050

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component

252 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

2015

Pemerintah Government

BankBank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank Financial Institution Non Banks

IndustriPengolahan

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha

Trade Services

PerusahaanLainnya dan

PerseoranganOther Companies

and Individuals

Jumlah Total

Fasilitas pinjamancommitted yang diberikan yang belum digunakan - - - 153 - 83,279 83,432

Committed unused loan facilities

granted

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan - - 444 2,982 - 25,329 28,755

Irrevocable letters of credit

Garansi yang diterbitkan - 2,065 21,178 100 230,733 94,550 348,626 Guarantees issued

- 2,065 21,622 3,235 230,733 203,158 460,813

B. KUALITAS KREDIT DARI ASET KEUANGAN

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:

2015

Belum jatuh

tempo atau tidak mengalami penurunan

nilaiNeither

past due nor

impaired

Telah jatuh tempo

tetapi tidak mengalami penurunan

nilaiPast due but not

impaired

Mengalami penurunan nilai

ImpairedJumlah

Total

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 - - 1,293,659Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain 659,219 - - 659,219Current accounts with

other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2,920,178 - - 2,920,178

Placements with Bank Indonesia and

other banks

Efek-efek 892,198 - - 892,198 Marketable securities

Obligasi pemerintah 1,233,687 - - 1,233,687 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 195,818 - - 195,818

Securities purchased under resale agreements

Tagihan derivatif 5,627 - - 5,627 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan - bruto 12,909,289 266,521 569,636 13,745,446 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto 305,349 - - 305,349 Acceptance receivables - gross

Aset lain-lain*) 208,770 - - 208,770 Other assets*)

20,623,794 266,521 569,636 21,459,951

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (272,808)

Less: Allowance for impairment losses

21,187,143

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component

Credit risk exposures relating to off balance sheet items are as follows:

B. CREDIT qUALITY OF FINANCIAL ASSETS

As at 31 December 2015 and 2014, credit risk exposures relating to financial assets are divided as follows:

Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 253

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2014

Pemerintah Government

BankBank

Lembaga Keuangan

Bukan Bank Financial Institution Non Banks

IndustriPengolahan

Manufacturing

Jasa-jasa Dunia Usaha

TradeServices

Perusahaan Lainnya dan

PerseoranganOther Companies

and Individuals

Jumlah Total

Fasilitas pinjamancommitted yang diberikan yang belum digunakan - - 547 16,000 - 223,538 240,085

Committed unused loan facilities

granted

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan - - - 17,425 - 77,104 94,529

Irrevocable letters of credit

Garansi yang diterbitkan - 19,352 18,978 400 380,008 173,100 591,838 Guarantees issued

19,352 19,525 33,825 380,008 473,742 926,452

2014

Belum jatuh

tempo atau tidak mengalami penurunan

nilaiNeither

past due nor

impaired

Telah jatuh tempo

tetapi tidak mengalami penurunan

nilaiPast due but not

impaired

Mengalami penurunan nilai

ImpairedJumlah

Total

Giro pada Bank Indonesia 1,356,065 - - 1,356,065Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain 404,604 - - 404,604Current accounts with

other banks

Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain 1,959,213 - - 1,959,213

Placements with BankIndonesia and other banks

Efek-efek 750,261 - - 750,261 Marketable securities

Obligasi pemerintah 134,484 - - 134,484 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 681,054 - - 681,054

Securities purchased under resale agreements

Tagihan derivatif 1,088 - - 1,088 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan - bruto 15,151,629 362,019 125,583 15,639,231 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto 255,664 - - 255,664Acceptance

receivables - gross

Aset lain-lain*) 181,999 - - 181,999 Other assets*)

20,876,061 362,019 125,583 21,363,663

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (64,613)

Less: Allowance for impairment losses

21,299,050

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component

254 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

The quality of financial assets that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2015 and 2014 are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2015

Belum jatuh tempo dan

tidak menunggakNeither past due nor in

arreas

Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain

terdapat tunggakan

Not past due but other

facilities are in arrears

JumlahTotal

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 - 1,293,659Current accounts

with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 659,219 - 659,219Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2,920,178 - 2,920,178

Placements with BankIndonesia and other banks

Efek-efek 892,198 - 892,198 Marketable securities

Obligasi pemerintah 1,233,687 - 1,233,687 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 195,818 - 195,818

Securities purchased under resale agreements

Tagihan derivatif 5,627 - 5,627 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan - bruto 12,564,987 344,302 12,909,289 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto 305,349 - 305,349Acceptance

receivables - gross

Aset lain-lain*) 208,770 - 208,770 Other assets*)

20,279,492 344,302 20,623,794

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (63,214)

Less: Allowance for impairment losses

20,560,580

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 255

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component

2014

Belum jatuh tempo dan tidak

menunggakNeither past due nor in

arreas

Belum jatuh tempo tetapi fasilitas lain

terdapattunggakan

Not past due but other

facilities are in arrears

JumlahTotal

Giro pada Bank Indonesia 1,356,065 - 1,356,065 Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 404,604 - 404,604 Current accountswith other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

1,959,213 - 1,959,213 Placements with BankIndonesia and other banks

Efek-efek 750,261 - 750,261 Marketable securities

Obligasi pemerintah 134,484 - 134,484 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali

681,054 - 681,054 Securities purchased under resale agreements

Tagihan derivatif 1,088 - 1,088 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan - bruto 15,082,419 69,210 15,151,629 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto 255,664 - 255,664 Acceptance receivables - gross

Aset lain-lain*) 181,999 - 181,999 Other assets*)

20,806,851 69,210 20,876,061

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai

(12,884) Less: Allowance for impairment losses

20,863,177

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan

Penjelasan mengenai kualitas aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:

• Belumjatuhtempodantidakmenunggak.

Kemungkinan aset dapat diterima kembali adalah besar karena belum jatuh tempo dan tidak menunggak pada tanggal pelaporan, sehingga tidak menjadi kekhawatiran Bank.

• Belumjatuhtempotetapifasilitaslainterdapattunggakan.

Ada kekhawatiran atas kemampuan counterparty dalam melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo dikarenakan ada fasilitas lainnya yang telah menunggak. Dalam hal ini counterparty diharapkan dapat menyelesaikan seluruh pokok dan bunga atas fasilitas lain yang menunggak.

Analisis umur pinjaman yang diberikan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah:

Details for financial asset’s quality that are “neither past due nor impaired” are as follows:

• Neitherpastduenorinarrears.

There is a high likelihood of the assets being fully re-covered since the assets have not been past due and not in arrears at the reporting date, therefore, there is no concern from the Bank.

• Notpastduebutotherfacilitiesareinarrears.

There is concern over the counterparty’s ability to make payments when due since there are other overdue facilities. In this case, the counterparty is expected to settle all the outstanding amounts of principal and interest which are in arreas.

An age analysis of loans that are past due but not impaired on 31 December 2015 and 2014 are as follows:

256 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

2015

Ritel*) Retail*)

Usaha KecilMenengah*)

Small MediumEnterprises*)

Komersial*)Commercial*)

Jumlah Total

0 - 30 hari 135,524 66,071 - 201,595 0 - 30 days

31 - 60 hari 33,155 13,531 - 46,686 31 - 60 days

61 - 90 hari 12,563 5,677 - 18,240 61 - 90 days

181,242 85,279 - 266,521

Dukurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai - (12,120)

Less : Allowance for impairment

losses

254,401

2014

Ritel*) Retail*)

Usaha Kecil Menengah*)

Small Medium Enterprises*)

Komersial*)Commercial*)

Jumlah Total

0 - 30 hari 133,829 71,463 92,513 297,805 0 - 30 days

31 - 60 hari 33,406 12,021 - 45,427 31 - 60 days

61 - 90 hari 12,729 6,058 - 18,787 61 - 90 days

179,964 89,542 92,513 362,019

Dukurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai - (2,782)

Less : Allowance for impairment

losses

359,237

*) Sektor industri dibagi berdasarkan kebijakan internal Bank. *)Industry sector divided based on Bank Internal policy.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 257

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank Secara Individual

Table 6.1.1. Disclosure of Asset Exposures on Balance Sheet – Bank

No. Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMR Sebelum MRK

RWA before CRM

ATMR Setelah

MRKRWA after

CRM

Tagihan Bersih

NetReceivable

ATMR Sebelum

MRKRWA

before CRM

ATMR Setelah MRKRWA after CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Tagihan KepadaPemerintahReceivable fromGovernment

3,488,357 2,510 2,510 2,668,742 2,741 2,741

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivable from Public Sector Entity

79,897 15,979 15,979 122,912 24,582 24,582

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable fromMultilateral Development Bank and International Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank

3,605,317 825,014 820,415 2,008,170 479,527 475,527

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured withMortgage Collateral

163,844 60,654 60,654 651,997 248,756 248,756

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

277,426 277,426 277,426 192,137 192,137 192,137

7 Kredit Pegawai atauPensiunanEmployee/Retirement Loan

32,946 16,473 16,451 17,336 8,668 8,668

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,839,134 2,129,351 2,116,409 3,403,561 2,552,671 2,539,880

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable fromCorporate

10,174,906 10,055,731 9,641,412 11,429,244 10,963,998 10,602,177

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable

311,096 458,570 458,570 83,776 118,839 118,839

11 Aset LainnyaOther Asset

1,182,681 942,201 1,016,618 - 795,333

TOTAL 22,155,604 13,841,708 14,352,027 21,594,493 14,591,919 15,008,640

258 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening AdministratifTable 6.1.2. Disclosure of Commitments/Contingencies Liabilities Exposures on Off Balance Sheet

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan Bersih

NetReceivable

ATMRSebelum MRKRWA before

CRM

ATMR Setelah

MRKRWA after

CRM

Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMRSebelum

MRKRWA before

CRM

ATMR Setelah MRK

RWA after CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sek-tor PublikReceivable from Public Sector Entity

- - - - - -

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 11,372 2,274 2,274 18,965 3,793 3,793

5 Kredit Beragunan Rumah TinggalLoan Secured with Mortgage Collateral

- - - 3,576 1,275 1,275

6 Kredit Beragunan Properti KomersialLoan Secured withCommercial Property

- - - - - -

7 Kredit Pegawai atauPensiunanEmployee/Retirement Loan - - - 81 41 41

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

2,608 1,956 - 6,420 4,815 -

9 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 311,267 311,267 259,259 614,934 614,934 500,380

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoMatured Receivable - - - - - -

TOTAL 325,247 315,497 261,533 643,976 624,858 505,489

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 259

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak LawanTable 6.1.3. Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposures

No.Kategori PortofolioPortfolio Category

31 Desember 2015 / 31 December 2015 31 Desember 2014 / 31 December 2014

Tagihan Bersih

NetReceivable

ATMRSebelum MRKRWA before

CRM

ATMR Setelah

MRKRWA after

CRM

Tagihan Bersih

Net Receivable

ATMRSebelum

MRKRWA before

CRM

ATMR Setelah MRKRWA after CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Tagihan Kepada PemerintahReceivable from Government 196,512 - - 682,113 - -

2 Tagihan Kepada EntitasSektor PublikReceivable from PublicSector Entity

- - - - - -

3 Tagihan Kepada BankPembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivable from Multilateral Development Bank andInternational Institution

- - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivable from Other Bank 9,636 1,931 1,931 19,201 3,891 3,891

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil danPortofolio RitelReceivable from Micro, Small and Retail Portfolio

- - - - - -

6 Tagihan Kepada KorporasiReceivable from Corporate 347 347 347 669 669 669

TOTAL 206,495 2,278 2,278 701,983 4,560 4,560

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

Tabel 6.1.4. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko KreditTabel 6.1.4. Disclosure of Total Credit Risk Measurement

31 Desember 2015 31 December 2015

31 Desember 2014 31 December 2014

TOTAL ATMR RISIKO KREDITTOTAL RWA of CREDIT RISK

14,615,838 15,518,689

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODALTOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR

- -

(dalam jutaan rupiah)(in million Rupiah)

260 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

F. Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat menimbulkan kerugian (adverse movement). Variabel pasar yang berdampak bagi Bank adalah tingkat bunga dan nilai tukar.

Bank menyusun kebijakan manajemen Risiko Pasar yang telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Secara berkala, Departemen Manajemen Risiko Pasar & Neraca (MBRM – Market & Balance Sheet Risk Management) melakukan kajian dan pembaharuan kebijakan Risiko Pasar sesuai dengan perkembangan bisnis dan peraturan terkait yang berlaku. MBRM melakukan pemantauan eksposur Risiko Pasar Bank secara harian, untuk memastikan bahwa eksposur tersebut tetap berada dalam toleransi risiko yang telah ditetapkan. MBRM juga melakukan proses eskalasi untuk pelampauan limit atau pelanggaran atas parameter yang telah disetujui di dalam kebijakan Risiko Pasar.

Limit yang telah disetujui ditinjau ulang setiap tahunnya bersamaan dengan proses pengkajian kebijakan Risiko Pasar. Namun demikian, pengkajian atas limit pasar dapat dilakukan setiap saat apabila kondisi bisnis atau pasar menuntut adanya perubahan limit.

Bank melakukan identifikasi atas Risiko Pasar melalui berbagai cara, di antaranya melalui analisis terhadap produk baru, analisis sensitivitas dan stress testing. Secara internal, Bank melakukan pengukuran Risiko Pasar atas posisi trading book dan banking book (risiko perubahan suku bunga pada banking book). Untuk trading book, Bank menggunakan Posisi Devisa Netto (PDN) sebagai tolak ukur risiko nilai tukar mata uang dan parameters sensitivitas terhadap perubahan suku bunga (Present Value Basis Point – PV01) untuk risiko suku bunga. Sementara eksposur terhadap risiko pasar lainnya telah sepenuhnya mendapatkan lindung nilai melalui struktur lindung nilai back-to-back. Bank membatasi eksposur Risiko Pasar yang timbul dari pergerakan nilai tukar mata uang jauh di bawah batasan eksposur maksimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu tidak boleh lebih besar dari 20% total modal. Bank telah menetapkan batasan eksposur terhadap risiko pergerakan nilai tukar mata uang sebesar 8% dari modal Bank. Per akhir 2015, rata-rata eksposur Bank adalah sebesar 1,27% dari modal Bank.

Bank belum menggunakan model internal untuk mengukur eksposur Risiko Pasar dan menggunakan Pendekatan Standar dalam perhitungan kecukupan modal untuk Risiko Pasar. Risiko Pasar yang telah diperhitungkan dalam perhitungan kecukupan modal melalui pendekatan standar adalah:

1. Posisi instrumen keuangan dalam trading book yang terekspos risiko suku bunga.

2. Posisi valuta asing, baik dalam trading book maupun banking book, yang terekspos risiko nilai tukar mata uang.

F. Market Risk

Market risk is that risk arising from movements in market variables of the portfolio held by the Bank that can cause losses (adverse movement). Market variables that affect the Bank are interest rate and exchange rate

The Bank formulates Market Risk management policies and approved by the Board of Commissioners. Periodically, Market & Balance Sheet Risk Management (MBRM) reviews and updates Market Risk management policies in line with business development and the related prevailing regulations. MBRM carries out daily monitoring of the Bank’s Market Risk exposures to ensure that such exposures stay within the Bank’s acceptable risk tolerance. MBRM also undertakes escalation process for limit breaches or violations on parameters that have been agreed to in Market Risk policies.

Agreed limits are reviewed annually in conjunction with Market Risk policies review. However, market limit reviews can be done any time if business or market conditions require changes in the limits.

The Bank identifies Market Risk through various means, among others, through new products analysis, sensitivity analysis, and stress testing. Internally, the Bank measures Market Risk on its trading book and banking book (interest rate change risk in banking book). For trading book, the Bank uses Net Open Position (NOP) as a parameter of currency exchange risk and Present Value Basis Point – PV01 for interest rate risk. Other exposures to market risks are fully hedged through back-to-back hedging structures. The Bank limits its Market Risk exposures arising from currency exchange rate movements well below the maximum exposure limit set by Bank Indonesia, which is not more than 20% of total capital. The Bank has set its exposure limit to currency exchange rate risk at 8% of capital. As per the end of 2015, the average of the Bank’s exposure is 1.27% of capital.

The Bank has not used internal model to measure Market Risk exposures, and instead uses the Standardised approach to calculate capital adequacy for market risk. The market risks that have been taken into consideration in calculating capital adequacy by using the Standardised Approach are as follow:

1. The positions of financial instruments in trading books that are exposed to interest rate risk.

2. The positions of foreign exchanges, both in trading book and banking book that are exposed to exchange rate risk.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 261

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 7.1.Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar

Tabel 7.1.Disclosure of Market Risk with StandardizedMethod

No Jenis RisikoRisk Type

31 Desember 201531 December 2015

31 Desember 201431 December 2014

Bank Bank

Beban ModalCapital Charge

ATMRRWA

Beban ModalCapital Charge ATMR

RWA

(1) (2) (3) (4) (7) (8)

1 Risiko Suku BungaInterest Rate Risk

a. Risiko Spesifik Specific Risk - - - -

b. Risiko Umum General Risk 921 11,513 2,051 25,637

2 Risiko Nilai TukarForeign Exchange Risk 2,856 35,700 2,037 25,463

3 Risiko EkuitasEquity Risk *)

4 Risiko KomoditasComodities Risk *)

5 Risiko OptionOption Risk - - - -

Total 3,777 47,213 4,088 51,100

*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud

I. Risiko Tingkat Suku Bunga

Bank melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi dampak negatif terhadap Bank, baik dampak terhadap laba maupun likuiditas, dari pergerakan tingkat suku bunga yang merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Bank melakukan analisis harian pada pergerakan marjin suku bunga dan juga melakukan analisis pada profil jatuh tempo seluruh aset dan liabilitas berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga (repricing schedule).

Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah.

Tujuan utama pengelolaan tingkat suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu. Bila aktivitas lindung nilai alami masih menghasilkan ketidakcocokan (mismatch) tingkat suku bunga, lindung nilai dilakukan di dalam batasan yang telah ditentukan sebelumnya melalui penggunaan instrumen keuangan fisik dan instrumen keuangan derivatif lainnya.

Sebagian besar simpanan nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar.

*) For bank with subsidiary which have risk exposure

I. Interest Rate Risk

Interest rate exposure is also monitored by the Bank to reduce any negative impact to the bank, either the impact on the profitability or on liquidity, due to adverse market interest rate movements. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Bank performs daily analysis on the movement of interest rate margin an also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities.

Interest rate risk arises from the provision of a variety of banking services to customers.

The main objective of interest rate risk management is to limit the adverse effect of interest rate movements on profit and to enhance earnings within defined parameters. Where natural hedging still leaves a resultant interest rate mismatch, these are hedged within the pre-defined limits through the use of physical financial instruments and other derivative financial instruments.

A substantial proportion of customer deposits and landing at floating interest rate is either directly linked to market interest rates or based upon published rates, which are periodically adjusted to reflect market movements.

262 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing:

2015 2014

Rupiah

Mata UangAsing

Foreign Currencies

Rupiah

Mata Uang Asing

Foreign Currencies

% % % %

ASET ASSETS

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2.56 0.64 2.83 0.73

Placements with Bank Indonesia and other

banks

Efek-efek 6.47 2.96 6.31 3.31 Marketable securities

Obligasi pemerintah 7.98 - 8.18 - Government bonds

Efek-efek yang dibelidengan janji dijual kembali 6.17 - 6.29 -

Securities purchased under resaleagreements

Pinjaman yang diberikan 11.79 4.29 11.79 4.49 Loans

2015 2014

Rupiah

Mata UangAsing

Foreign Currencies

Rupiah

Mata Uang Asing

Foreign Currencies

% % % %

LIABILITAS LIABILITIES

Simpanan dari nasabah dan dari bank lain:

Deposits fromcustomers and other

banks

- Giro 3.17 0.08 2.35 0.07 Current accounts -

- Tabungan 2.30 0.17 2.24 0.17 Savings -

- Deposito berjangka 8.56 1.45 9.00 1.97 Time deposits -

- Negotiable certificate of deposit 8.99 - 9.27 - Negotiable -

certificate of deposit

Pinjaman yang diterima 7.61 0.57 7.35 0.48 Borrowings

a. Eksposur bank terhadap risiko tingkat suku bunga

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan ekposur instrumen keuangan Bank terhadap risiko tingkat suku bunga yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo:

The table below summarises the annual average effective interest rates for Rupiah and foreign currencies:

a. Bank exposure to interest rate risk

The tables below summarises the Bank’s financial instruments exposure to interest rate risks categorised by the earlier of contractual repricing and maturity dates:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 263

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2015

Tidak dikenakan

bungaNon interest

bearing

Suku bunga mengambangFloating rates

Suku bunga tetapFixed rates

Jumlah Total

Sampai dengan 1

bulan Up to 1 month

Lebih dari 1 bulan s/d 3

bulanMore than 1 month until 3

months

Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan

More than 3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan

More than 12 months

Sampai dengan 1

bulanUp to 1 month

Lebih dari 1 bulan s/d

3 bulan More than 1 month until 3

months

Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan

More than 3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan

More than 12 months

Aset Assets

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 - - - - - - - - 1,293,659Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 659,219 - - - - - - - 659,219Current accounts with

other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - - - - - 2,920,178 - - - 2,920,178

Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek - - 80,929 283,642 91,840 1,952 - 369,082 64,753 892,198 Marketable securities

Obligasi pemerintah - - - - - - - 80,146 1,153,541 1,233,687 Government bonds

Efek-efek yang dibeli den-gan janji dijual kembali - - - - - 195,818 - - - 195,818

Securities purchased under resale agreements

Tagihan derivatif 5,627 - - - - - - - - 5,627 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan - bruto - 397,685 822,821 4,050,116 3,599,797 156,030 684,997 1,431,654 2,602,346 13,745,446 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto 305,349 - - - - - - - - 305,349 Acceptance receivables - gross

Aset lain-lain*) 208,770 - - - - - - - - 208,770 Other assets*)

Jumlah 1,813,405 1,056,904 903,750 4,333,758 3,691,637 3,273,978 684,997 1,880,882 3,820,640 21,459,951 Total

Liabilitas Liabilities

Simpanan nasabah - 8,252,462 - - - 4,301,682 2,086,057 444,162 175,088 15,259,451 Deposits from customers

Simpanan dari bank lain - 46,656 - - - 314,354 591,531 588,257 - 1,540,798 Deposits from other banks

Liabilitas derivatif 249 - - - - - - - - 249 Derivative payables

Liabilitas akseptasi 305,349 - - - - - - - - 305,349 Acceptance payables

Liabilitas lain-lain**) 309,380 - - - - - - - - 309,380 Other liabilities**)

Jumlah 614,978 8,299,118 - - - 4,616,036 2,677,588 1,032,419 175,088 17,415,227 Total

Perbedaan repricing (7,242,214) 903,750 4,333,758 3,691,637 (1,342,058) (1,992,591) 848,463 3,645,552 2,846,297 Repricing gap

2014

Tidak dikenakan

bungaNon interest

bearing

Suku bunga mengambangFloating rates

Suku bunga tetapFixed rates

Jumlah Total

Sampai dengan 1

bulan Up to 1 month

Lebih dari 1 bulan s/d 3

bulanMore than 1 month until 3

months

Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan

More than 3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan

More than 12 months

Sampai dengan 1

bulanUp to 1 month

Lebih dari 1 bulan s/d

3 bulan More than 1 month until 3

months

Lebih dari 3 bulan s/d 12 bulan

More than 3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan

More than 12 months

Aset Assets

Giro pada Bank Indonesia 1,356,065 - - - - - - - - 1,356,065Current accounts with

Bank Indonesia

Giro pada bank lain - 404,604 - - - - - - - 404,604Current accounts with

other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - - - - - 1,959,213 - - - 1,959,213

Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek - - 10,164 275,566 443,215 - - 21,316 - 750,261 Marketable securities

Obligasi pemerintah - - - - - - - - 134,484 134,484 Government bonds

Efek-efek yang dibeli den-gan janji dijual kembali - - - - - 88,592 592,462 - - 681,054

Securities purchased under resale agreements

Tagihan derivatif 1,088 - - - - - - - - 1,088 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan - bruto - 433,404 1,248,945 6,045,648 3,758,003 828 8,642 266,017 3,877,744 15,639,231 Loans - gross

Tagihan akseptasi - bruto 255,664 - - - - - - - - 255,664 Acceptance receivables - gross

Aset lain-lain*) 181,999 - - - - - - -- - 181,999 Other assets*)

Jumlah 1,794,816 838,008 1,259,109 6,321,214 4,201,218 2,048,633 601,104 287,333 4,012,228 21,363,663 Total

*) aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain -lain non-keuangan.

**) liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen liabilitas lain-lain non-keuangan.

*) other assets in this table have excluded non-financial other assets component

**) other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilities component

264 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Liabilitas Liabilities

Simpanan nasabah - 8,305,462 - - - 5,311,486 1,137,187 517,010 2,788 15,273,933 Deposits from customers

Simpanan dari bank lain - 615,943 - - - 198,575 117,898 596,650 - 1,529,066 Deposits from other banks

Liabilitas derivatif 14,989 - - - - - - - - 14,989 Derivative payables

Liabilitas akseptasi 255,664 - - - - - - - - 255,664 Aceptance payables

Pinjaman yang diterima - - - - - - 261,694 - - 261,694 Borrowing

Liabilitas lain-lain**) 259,556 - - - - - - - - 259,556 Other liabilities**)

Jumlah 530,209 8,921,405 - - - 5,510,061 1,516,779 1,113,660 2,788 17,594,902 Total

Perbedaan repricing - (8,083,397) 1,259,109 6,321,214 4,201,218 (3,461,428) (915,675) (826,327) 4,009,440 2,504,154 Repricing gap

**) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen liabilitas lain-lain non-keuangan.

b. Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih

Dalam mengelola risiko suku bunga harian, Bank menggunakan 2 (dua) buah pendekatan: NII simulation dan Net PV01. Untuk pendekatan sensitivitas terhadap NII, Bank menggunakan skenario kenaikan maupun penurunan suku bunga sampai dengan 100 bps secara paralel. Sementara itu, PV01 adalah salah satu analisis sensitivitas yang menunjukan perubahan nilai pasar dari neraca Bank ketika terjadi pergerseran yield curve sebesar 1 basis poin. Profil Net PV01 dihitung dari portofolio berbasis non-trading berdasarkan nilai pasar masing-masing komponen pada aset dan kewajiban, sesuai dengan tanggal re-pricing, atau sesuai kontrak pembayaran.

Bank juga memonitor sensitivitas perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih untuk 12 bulan ke depan.

Tabel berikut menyajikan sensitivitas pendapatan bunga bersih Bank terhadap kenaikan atau penurunan suku bunga secara paralel sebesar 100 bps.

2015

Peningkatan paralel 100 bpsParallel increase by 100 bps

Penurunan paralel 100 bpsParallel decrease by 100 bps

Pengaruh terhadap pendapatan bunga bersih 57,477 (57,477) Impact to net

interest income

2014

Peningkatan paralel 100 bpsParallel increase by 100 bps

Penurunan paralel 100 bpsParallel decrease by 100 bps

Pengaruh terhadap pendapatan bunga bersih 52,819 (52,819) Impact to net

interest income

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah, proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

2014

Tidak dikenakan

bungaNon interest

bearing

Suku bunga mengambangFloating rates

Suku bunga tetapFixed rates

Jumlah Total

Sampai dengan 1

bulan Up to 1 month

Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan

More than 1 month until 3

months

Lebih dari 3 bulan s/d

12 bulan More than 3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan More

than 12 months

Sampai dengan 1

bulanUp to 1 month

Lebih dari 1 bulan s/d

3 bulan More than 1 month until 3

months

Lebih dari 3

bulan s/d 12 bulanMore than 3 months until 12 months

Lebih dari 12 bulan

More than 12 months

**) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilities component.

b. Sensitivity to net interest income

In managing the daily interest rate, the Bank uses 2 (two) approaches: NII simulation and Net PV01. For NII sensitivity approach, the Bank uses the scenario of parallel increase or decrease in interest rates up to 100 Bps. Meanwhile, PV01 is one of sensitivity analysis where it shows changes in the market value of the balance sheet when market rates in the yield curve shifting by 1 bps. The net PV01 profiles are constructed within the non-trading portfolio based on the market value of respective asset and liability contracts, up until either the re-pricing date, or contractual repayment of outstanding balances.

The Bank also monitors sensitivity to changes in interest rate to the net interest income for the following 12 months.

This table presents a sensitivity of the Bank’s net interest income due to a parallel increase or decrease of interest rate by 100 bps.

The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount and, therefore, does not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 265

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Pengelolaan suku bunga harian dilakukan secara efektif oleh Asset Liability Management (ALM) Desk - Treasury dan dipantau oleh Market and Balance Sheet Risk Management (MBRM), dan dilaporkan kepada Asset Liability Committee (ALCO) setiap bulannya.

c. Sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual

Tabel dibawah ini mengikhtisarkan sensitivitas (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:

2015

Peningkatan 100 bpsIncreased by 100 bps

Penurunan 100 bps Decreased by 100 bps

Pengaruh terhadap(kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual (53,712) 53,712

Impact to unrealized(losses)/gains on available

for sale marketablesecurities and

government bonds

2014

Peningkatan 100 bpsIncreased by 100 bps

Penurunan 100 bps Decreased by 100 bps

Pengaruh terhadap(kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual (14,396) 14,396

Impact to unrealized(losses)/gains on available

for sale marketablesecurities and

government bonds

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

Sensitivitas atas laba bersih dan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan efek dari lindung nilai dan tindakan-tindakan Bank untuk mengurangi risiko atas tingkat suku bunga.

Dalam kenyataannya, Bank secara proaktif melakukan mitigasi atas efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga.

II. Risiko Mata Uang

Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing, baik dengan nasabah korporasi maupun ritel, dan dari aktivitas pasar valuta asing antarbank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Bank untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan dengan batas yang ditentukan.

Daily interest rate management is effectively performed by the Asset Liability management (ALM) Desk - Treasury and monitored by Market and Balance Sheet Risk Management (MBRM), and report to the Asset Liability Committee (ALCO) on monthly basis.

c. Sensitivity to unrealised gains on available for sale marketable securities and government bonds

The table below shows the sensitivity of the Bank unrealised (losses)/gains on available for sale marketable securities and government bonds to movement interest rates on 31 December 2015 and 2014:

The projection assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and that all positions run to maturity.

The above sensitivity of net income and unrealised (losses)/gains on available for sale marketable securities do not take into account the effects of hedging and do not incorporate actions that the Bank would take to mitigate the impact of those interest rate risks.

In practice, the Bank proactively seeks to mitigate the effect of potential interest rates movements.

II. Currency Risk

Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions, both for corporate and retail clients, and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Bank to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits.

266 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Berikut ini adalah Posisi Devisa Neto (PDN) Bank per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:The following is the Bank’s foreign currency Net Open Positions (NOP) as at 31 December 2015 and 2014:

2015

Mata Uang Aset/ Assets

Liabilitas/ Liabilities

Posisi Devisa Neto Absolut/ Absolute Net Open Positions Currency

LAPORAN POSISIKEUANGAN

STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION

Dolar Australia 2,238,428 2,323,980 85,552 Australian Dollar

Euro 180,029 184,623 4,594 Euro

Pound Sterling Inggris 161,690 165,323 3,633 Great Britain Pound Sterling

Dolar Hongkong 1,150 182 968 Hongkong Dollar

Yen Jepang 84,656 60,020 24,636 Japanese Yen

Yuan 58,835 59,581 746 China Yuan

Dolar Selandia Baru 2,113 1,916 197 New Zealand Dollar

Dolar Singapura 96,004 98,478 2,474 Singapore Dollar

Dolar Amerika Serikat 3,812,792 3,581,686 231,106 United States Dollar

353,906

KESELURUHAN(LAPORAN POSISIKEUANGAN DANREKENING ADMINISTRATIF)

AGGREGATE(STATEMENTS OF

FINANCIAL POSITION AND OFF-BALANCE SHEET)

Dolar Australia 2,395,079 2,385,844 9,235 Australian Dollar

Euro 183,794 184,623 829 Euro

Pound Sterling Inggris 161,690 165,323 3,633 Great Britain Pound Sterling

Dolar Hongkong 1,150 182 968 Hongkong Dollar

Yen Jepang 84,656 79,205 5,451 Japanese Yen

Yuan 58,835 59,581 746 China Yuan

Dolar Selandia Baru 2,113 1,916 197 New Zealand Dollar

Dolar Singapura 98,762 98,478 284 Singapore Dollar

Dolar Amerika Serikat 3,976,748 3,962,388 14,360 United States Dollar

35,703

Jumlah Modal Tier I dan II 3,944,751 Total Tier I and II Capital

Rasio PDN - Laporan posisi keuangan 8.97%

NOP ratio - Statements of

financial position

Rasio PDN - Keseluruhan 0.91% NOP ratio -

Aggregate

2014

Mata Uang Aset Assets

Liabilitas Liabilities

Posisi Devisa Neto Absolut Absolute Net Open Positions Currency

LAPORAN POSISIKEUANGAN

STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION

Dolar Australia 1,395,705 2,082,048 686,343 Australian Dollar

Euro 95,270 177,321 82,051 Euro

Pound Sterling Inggris 26,801 27,350 549 Great Britain Pound Sterling

Dolar Hongkong 816 18 798 Hongkong Dollar

Yen Jepang 133,250 117,131 16,119 Japanese Yen

Yuan 13,516 11,296 2,220 China Yuan

Dolar Selandia Baru 3,834 3,782 52 New Zealand Dollar

Dolar Singapura 78,121 77,878 243 Singapore Dollar

Dolar Amerika Serikat 4,613,859 3,955,404 658,455 United States Dollar

1,446,830

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 267

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

KESELURUHAN(LAPORAN POSISIKEUANGAN DANREKENING ADMINISTRATIF)

AGGREGATE(STATEMENTS OF

FINANCIAL POSITION AND OFF-BALANCE SHEET)

Dolar Australia 2,339,373 2,337,156 2,217 Australian Dollar

Euro 176,558 177,321 763 Euro

Pound Sterling Inggris 26,801 27,350 549 Great Britain Pound Sterling

Dolar Hongkong 816 18 798 Hongkong Dollar

Yen Jepang 133,250 132,685 565 Japanese Yen

Yuan 13,516 11,296 2,220 China Yuan

Dolar Selandia Baru 3,834 3,782 52 New Zealand Dollar

Dolar Singapura 78,121 77,878 243 Singapore Dollar

Dolar Amerika Serikat 5,088,199 5,106,252 18,053 United States Dollar

25,460

Jumlah Modal Tier I dan II 4,347,647 Total Tier I and II Capital

Rasio PDN - Laporan posisi keuangan 33.28%

NOP ratio - Statements of

financial position

Rasio PDN - Keseluruhan 0.59% NOP ratio -

Aggregate

SENSITIVITAS TERHADAP LABA BERSIH

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:

2015

Peningkatan 5%Increased by 5%

Penurunan 5% Decreased by 5%

Pengaruh terhadap laba bersih (541) 541 Impact to net income

2014

Peningkatan 5%Increased by 5%

Penurunan 5% Decreased by 5%

Pengaruh terhadap laba bersih 664 (664) Impact to net income

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo.

G. RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan karena Perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Kebijakan likuiditas Bank didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Beberapa pendekatan dalam melaksanakan risiko likuiditas, dilakukan termasuk: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, dan liquidity ratio analysis.

PROFIT SENSITIVITY TO NET INCOME

The table below shows the sensitivity of the Bank’s netincome to movement in foreign exchange rates as at31 December 2015 and 2014:

The projection assumes that foreign exchange rates move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remainunchanged. The projections also assume that all othervariables are held constant and are based on a constantreporting date position and that all positions run to maturity.

G. LIqUIDITY RISK

Liquidity risk is that risk caused by amongst other the Bank’s inability to meet its matured obligations. The Bank’s liquidity policy is established to ensure that current and future funding requirements can be fulfilled in normal or stress conditions.Several liquidity management techniques are appliedincluded: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, and liquidity ratios analysis.

268 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Untuk mengendalikan risiko likuiditas tersebut Bank menetapkan beberapa batasan dan parameter. Di samping itu, dalam mengendalikan risiko likuiditas juga dilakukan pemantauan atas indikator-indikator internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi stres juga ditetapkan contingency funding plans untuk penanganan kondisi tersebut.

Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini sejalan dengan peraturan BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No. 13/23/DPNP/2011.

Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa giro wajib minimum serta efek-efek jangka pendek yang sangat likuid.

Aset likuid tingkat dua dikelola melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan memperhatikan limit konsentrasi deposan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden.

Bank memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnya memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek.

Pelaporan jatuh tempo instrumen keuangan yang tidak didiskontokan adalah sebagai berikut.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

To manage liquidity risk, the Bank sets some limits andparameters. In addition to that, the Bank also monitorsinternal and external indicators. To face the stress conditions, the Bank also sets a contingency funding plan that is used to handle such conditions.

An adequate level of liquid assets are maintained to ensure that a prudent level of liquidity is available at all times. This is in accordance with BI regulations regarding liquidity riskmanagement as contained in BI Circular No. 13/23/DPNP/2011.

The Bank’s liquidity management focuses on cash inflowand outflow adjustments. The gap in cash flow isanticipated through the maintenance of first tier liquid assets such as minimum statutory reserves and highly liquid short term marketable securities.

Second tier liquid assets are managed through short term placements with other banks and ready for sale marketable securities. Liquidity management is also performed through funding sources structure management by implementing proper thresholds on depositors concentration. In addition,the Bank consistently maintains its ability to access thefinancial markets, by establishing good relationships withcorrespondent banks.

The Bank monitors terms to maturity of credit commitments because longer term commitments generally have higher credit risk level than that of shorter term commitments.

The reporting of undiscounted financial instruments’ maturity profile is as follows.

The maturity tables below provide information about maturityestimations on contractual undiscounted cash flows ofliabilities as per 31 December 2015 and 2014.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 269

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

*) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilities component.

2015

Kurang dari 1 bulan

less than 1 month

1-3 bulan 1-3 months

3-12 bulan 3-12 months

Lebih dari 12 bulan

More than 12 months

JumlahTotal

Liabilitas non-derivatif

Non-derivativeliabilities

Simpanan nasabah 12,579,752 2,107,000 450,160 175,553 15,312,465Deposits from

customers

Simpanan dari bank lain 361,138 591,807 588,288 - 1,541,233

Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi 87,182 103,019 115,148 - 305,349 Acceptance payables

Liabilitas lain-lain*) 222,308 11,897 21,726 - 255,931 Other liabilities*)

Jumlah 13,250,380 2,813,723 1,175,322 175,553 17,414,978 Total

Liabilitas derivatif 122 127 - - 249 Derivative payables

Jumlah 13,250,502 2,813,850 1,175,322 175,553 17,415,227 Total

2014

Kurang dari 1 bulan

less than 1 month

1-3 bulan 1-3 months

3-12 bulan 3-12 months

Lebih dari 12 bulan

More than 12 months

JumlahTotal

Liabilitas non-derivatif

Non-derivativeliabilities

Simpanan nasabah 13,660,906 1,147,560 528,694 - 15,337,160Deposits from

customers

Simpanan dari bank lain 814,618 117,898 596,650 - 1,529,166

Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi 32,995 126,603 96,066 - 255,664 Acceptance payables

Pinjaman yang diterima - 261,967 - - 261,967 Borrowing

Liabilitas lain-lain*) 141,132 21,656 34,419 - 197,207 Other liabilities*)

Jumlah 14,649,651 1,675,684 1,255,829 - 17,581,164 Total

Liabilitas derivatif 11,028 3,562 399 - 14,989 Derivative payables

Jumlah 14,660,679 1,679,246 1,256,228 - 17,596,153 Total

*) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen liabilitas lain-lain non-keuangan.

Informasi mengenai perkiraan arus kas keluar dari rekening administratif sesuai dengan jatuh temponya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The tables below provides information about estimated cash outflow of off-balance sheet based on its maturity as at 31 December 2015 and 2014:

270 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

2015

Kurang dari 1 bulan

less than 1 month

1-3 bulan 1-3 months

3-12 bulan 3-12

months

1-5 tahun1-5 years

Lebih dari 5 tahun

More than 5years

JumlahTotal

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan - 2,000 28,166 45,266 8,000 83,432

Committedunused loan

facilities granted

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan 4,523 23,016 1,216 - - 28,755

Irrevocable letters of credit

Garansi yang diter-bitkan 18,509 99,273 107,222 123,622 - 348,626

Guarantees issued

Jumlah 23,032 124,289 136,604 168,888 8,000 460,813 Total

2014

Kurang dari 1 bulan

less than 1 month

1-3 bulan 1-3 months

3-12 bulan 3-12

months1-5 tahun1-5 years

Lebih dari 5 tahun

More than 5years

JumlahTotal

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan 47 1,298 23,352 153,152 62,236 240,085

Committedunused loan

facilities granted

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan 30,539 62,188 1,802 - - 94,529

Irrevocable letters of credit

Garansi yangditerbitkan 18,578 49,383 120,014 403,863 - 591,838

Guarantees issued

Jumlah 49,164 112,869 145,168 557,015 62,236 926,452 Total

H. RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi dari tidak memadainya atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.

Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bank menetapkan batasan yang diterima dan landasan dalam membangun budaya manajemen risiko di dalam organisasi.

Pengelolaan risiko operasional dilakukan berdasarkan batas-batas yang telah ditetapkan dalam Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bank tersebut serta dijalankan melalui Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional dan 3 lini pertahanan. Kerangka Kerja Manajemen Risiko Operasional mengidentifikasi, menilai, mengelola dan melaporkan risiko operasional secara konsisten dan dapat diandalkan dengan fokus pada kesadaran risiko, penilaian atas risiko dan pengendalian, control assurance program, penerapan indikator risiko utama, pelaporan insiden risiko operasional, pengelolaan masalah serta memberikan penyuluhan terkait risiko.

Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat

H. OPERATIONAL RISK

Operational risk is the risk due to direct or indirect lossresulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that affect the Bank’s operations.

The Bank’s Risk Appetite Statement establishes the accepted limits and sets the tone for the risk management culture within the organization.

The Management of operational risk is governed within the boundaries defined in the Risk Appetite Statement andoperationalised through the Operational Risk Management Framework and 3 lines of defense. The Operational RiskManagement Framework identifies, assesses, manages and reports on operational risks on a consistent and reliable basis with focus on risk awareness, risk and control self assessment, control assurance program, key risk indicators, operational risk incident escalation and reporting, issue management and risk advisory.

Operational risk management is also performed bystrengthening security and operational aspects of information technology therefore human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and prevented. In addition monitoring, escalation

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 271

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

dicegah dan diantisipasi lebih dini. Selain itu terdapat proses pengawasan, eskalasi dan penyelesaian permasalahan atas sistem, aplikasi dan infrastruktur guna memastikan identifikasi dan penindaklanjutan secara tepat waktu sehingga dampak yang terjadi dapat diminimalisir.

Sebagai bagian dari pencegahan atas risiko penipuan, Bank menerapkan Strategi Anti- Fraud yang mencakup kesadaran atas risiko penipuan, penetapan Komite Integritas pada tingkat Direksi, formalisasi kebijakan dengan fokus pada pencegahan, deteksi, pemantauan, penyelidikan, dan pelaporan insiden penipuan, serta pemberlakukan mekanisme whistleblower.

Kegiatan Business Continuity dan Disaster Recovery dilakukan secara bersama-sama dengan pengujian dilakukan secara berkala oleh unit bisnis inti operasional. Bank memiliki operational site tingkat 1 sebagai bagian dari rencana kontinuitas bisnis untuk memastikan kegiatan operasional bank dapat berjalan secara berkelanjutan dan termitigasi dari gangguan eksternal.

Bank telah mengimplementasikan pendekatan 3 lini pertahanan untuk mengelola risiko, mendukung kepemilikan atas risiko dan budaya pengelolaan risiko di semua aspek Bank. Bank mengerahkan upaya terbaik untuk mengelola risiko operasional dengan memastikan akan pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi Bank. Bank berkomitmen penuh untuk secara terus menerus meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses pengendalian dan perangkat.

and problem resolution processes are in place for system,application and infrastructure to ensure issues are identified and actioned on a timely basis with minimum impact.

As part of fraud prevention, the Bank have implemented an Anti-Fraud Strategy across the Bank encompassing fraud risk awareness, the establishment of an Integrity Committee at Board of Director level, policy formalization with focus on prevention, detection, investigation, monitoring and reporting, and the adoption of a whistleblower channel.

Business Continuity and Disaster Recovery activities areundertaken simultaneously with testing conducted regularly by the core operational business units. The Bank has in place a level 1 operational site as part of its business continuity plan to ensure operations are sustainable following externaldisruption.

The Bank has implemented the 3 lines of defense approachto managing risk, reinforcing risk ownership and riskmanagement culture across all aspects of the Bank. The Bank continually ensures that the importance of managing risk is embedded at all levels of Bank’s organisation. The Bank has fully committed to continually increase its capability inmanaging operational risk using various control processes and tools.

272 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara IndividualTabel 9.1.a. Disclosure of Maturity Profile Rupiah – Bank

Pos-PosAccounts

31 Desember 201531 December 2015

31 Desember 201431 December 2014

SaldoBalance

Jatuh tempoMaturity Period Saldo

Balance

Jatuh tempoMaturity Period

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

(2)

NERACA ON BALANCE SHEETS

A AsetAssets

1 KasCash 140,600 - - - - 140,600 143,013 - - - - 143,013

2 Penempatan pada Bank IndonesiaPlacement with Bank Indonesia 1,168,344 799,262 - 96,940 272,142 - 921,213 84,986 - - - 836,227

3 Penempatan pada bank lainPlacement with Other Bank 302,645 302,645 - - - - 105,882 80,000 - - - 25,882

4 Surat BerhargaSecurities 538,203 1,952 - - 80,145 456,106 134,484 - - - - 134,484

5 Kredit yang diberikanLoans 12,436,363 529,918 1,415,204 1,876,820 3,389,072 5,225,349 13,104,987 503,341 969,448 1,616,562 3,934,030 6,081,606

6 Tagihan lainnyaOther Receivables 264,241 203,513 17,608 12,176 - 30,944 710,402 88,816 592,487 418 - 28,681

7 Lain-lainOthers 370,646 - - - - 370,646 246,245 - - - - 246,245

Total Aset / Total Assets 15,221,042 1,837,290 1,432,812 1,985,936 3,741,359 6,223,645 15,366,226 757,143 1,561,935 1,616,980 3,934,030 7,496,138

B KewajibanLiabilities

1 Dana Pihak KetigaThird Party Fund 9,501,171 3,180,822 1,800,985 316,373 122,159 4,080,832 10,070,777 4,105,281 1,029,196 287,282 195,250 4,453,768

2 Kewajiban Pada Bank IndonesiaLiabilities with Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -

3 Kewajiban Pada Bank LainLiabilities with Other Bank 1,536,924 357,136 591,531 545,289 42,968 - 934,586 189,075 117,898 368,671 227,979 30,963

4 Surat Berharga yang DiterbitkanIssued Securities - - - - - - - - - - - -

5 Pinjaman yang DiterimaLoans Received - - - - - - - - - - - -

6 Kewajiban lainnyaOther Payables 33,980 4,194 17,610 12,176 - - - - - - - -

7 Lain-lainOthers 411,486 - - - - 411,486 333,909 541 25 399 - 332,944

Total Kewajiban / Total Liabilities 11,483,561 3,542,152 2,410,126 873,838 165,127 4,492,318 11,339,272 4,294,897 1,147,119 656,352 423,229 4,817,675

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam NeracaDifference Assets and Liabilities in On-Balance Sheet 3,737,481 (1,704,862) (977,314) 1,112,098 3,576,232 1,731,327 4,026,954 (3,537,754) 414,816 960,628 3,510,801 2,678,463

REKENING ADMINISTRATIFOFF BALANCE SHEET

A Tagihan Rekening AdministratifOff Balance Sheet Receivables

1 KomitmenCommitment - - - - - - - - - - - -

2 KontijensiContingencies 68,579 - - - - 68,579 31,298 - - - - 31,298

Total Tagihan Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Asset 68,579 - - - - 68,579 31,298 - - - - 31,298

B Kewajiban Rekening AdministratifOff Balance Sheet Liabilities

1 KomitmenCommitment 3,414,468 255,248 687,503 878,360 1,387,606 205,751 2,540,051 337,716 286,458 533,271 1,087,205 295,401

2 KontijensiContingencies 217,007 18,327 66,897 29,855 17,668 84,260 197,982 - 49,383 8,427 40,724 99,448

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Liabilities 3,631,475 273,575 754,400 908,215 1,405,274 290,011 2,738,033 337,716 335,841 541,698 1,127,929 394,849

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference Off Balance Sheet Receivables and Liabilities (3,562,896) (273,575) (754,400) (908,215) (1,405,274) (221,432) (2,706,735) (337,716) (335,841) (541,698) (1,127,929) (363,551)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 174,585 (1,978,437) (1,731,714) 203,883 2,170,958 1,509,895 1,320,219 (3,875,470) 78,975 418,930 2,382,872 2,314,912

Selisih KumulatifCummulative Difference (1,978,437) (3,710,151) (3,506,268) (1,335,310) 174,585 (3,875,470) (3,796,495) (3,377,565) (994,693) 1,320,219

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 273

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara IndividualTabel 9.1.a. Disclosure of Maturity Profile Rupiah – Bank

Pos-PosAccounts

31 Desember 201531 December 2015

31 Desember 201431 December 2014

SaldoBalance

Jatuh tempoMaturity Period Saldo

Balance

Jatuh tempoMaturity Period

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

(2)

NERACA ON BALANCE SHEETS

A AsetAssets

1 KasCash 140,600 - - - - 140,600 143,013 - - - - 143,013

2 Penempatan pada Bank IndonesiaPlacement with Bank Indonesia 1,168,344 799,262 - 96,940 272,142 - 921,213 84,986 - - - 836,227

3 Penempatan pada bank lainPlacement with Other Bank 302,645 302,645 - - - - 105,882 80,000 - - - 25,882

4 Surat BerhargaSecurities 538,203 1,952 - - 80,145 456,106 134,484 - - - - 134,484

5 Kredit yang diberikanLoans 12,436,363 529,918 1,415,204 1,876,820 3,389,072 5,225,349 13,104,987 503,341 969,448 1,616,562 3,934,030 6,081,606

6 Tagihan lainnyaOther Receivables 264,241 203,513 17,608 12,176 - 30,944 710,402 88,816 592,487 418 - 28,681

7 Lain-lainOthers 370,646 - - - - 370,646 246,245 - - - - 246,245

Total Aset / Total Assets 15,221,042 1,837,290 1,432,812 1,985,936 3,741,359 6,223,645 15,366,226 757,143 1,561,935 1,616,980 3,934,030 7,496,138

B KewajibanLiabilities

1 Dana Pihak KetigaThird Party Fund 9,501,171 3,180,822 1,800,985 316,373 122,159 4,080,832 10,070,777 4,105,281 1,029,196 287,282 195,250 4,453,768

2 Kewajiban Pada Bank IndonesiaLiabilities with Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -

3 Kewajiban Pada Bank LainLiabilities with Other Bank 1,536,924 357,136 591,531 545,289 42,968 - 934,586 189,075 117,898 368,671 227,979 30,963

4 Surat Berharga yang DiterbitkanIssued Securities - - - - - - - - - - - -

5 Pinjaman yang DiterimaLoans Received - - - - - - - - - - - -

6 Kewajiban lainnyaOther Payables 33,980 4,194 17,610 12,176 - - - - - - - -

7 Lain-lainOthers 411,486 - - - - 411,486 333,909 541 25 399 - 332,944

Total Kewajiban / Total Liabilities 11,483,561 3,542,152 2,410,126 873,838 165,127 4,492,318 11,339,272 4,294,897 1,147,119 656,352 423,229 4,817,675

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam NeracaDifference Assets and Liabilities in On-Balance Sheet 3,737,481 (1,704,862) (977,314) 1,112,098 3,576,232 1,731,327 4,026,954 (3,537,754) 414,816 960,628 3,510,801 2,678,463

REKENING ADMINISTRATIFOFF BALANCE SHEET

A Tagihan Rekening AdministratifOff Balance Sheet Receivables

1 KomitmenCommitment - - - - - - - - - - - -

2 KontijensiContingencies 68,579 - - - - 68,579 31,298 - - - - 31,298

Total Tagihan Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Asset 68,579 - - - - 68,579 31,298 - - - - 31,298

B Kewajiban Rekening AdministratifOff Balance Sheet Liabilities

1 KomitmenCommitment 3,414,468 255,248 687,503 878,360 1,387,606 205,751 2,540,051 337,716 286,458 533,271 1,087,205 295,401

2 KontijensiContingencies 217,007 18,327 66,897 29,855 17,668 84,260 197,982 - 49,383 8,427 40,724 99,448

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Liabilities 3,631,475 273,575 754,400 908,215 1,405,274 290,011 2,738,033 337,716 335,841 541,698 1,127,929 394,849

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference Off Balance Sheet Receivables and Liabilities (3,562,896) (273,575) (754,400) (908,215) (1,405,274) (221,432) (2,706,735) (337,716) (335,841) (541,698) (1,127,929) (363,551)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] 174,585 (1,978,437) (1,731,714) 203,883 2,170,958 1,509,895 1,320,219 (3,875,470) 78,975 418,930 2,382,872 2,314,912

Selisih KumulatifCummulative Difference (1,978,437) (3,710,151) (3,506,268) (1,335,310) 174,585 (3,875,470) (3,796,495) (3,377,565) (994,693) 1,320,219

(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

274 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara IndividualTabel 9.2.a. Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank

Pos-PosAccounts

31 Desember 201531 December 2015

31 Desember 201431 December 2014

SaldoBalance

Jatuh tempoMaturity Period Saldo

Balance

Jatuh tempoMaturity Period

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

(2)

NERACAON BALANCE

SHEETS

A AsetAssets

1 KasCash 100,715 - - - - 100,715 80,034 - - - - 80,034

2 Penempatan pada Bank IndonesiaPlacement with Bank Indonesia 1,063,789 1,063,789 - - - - 1,609,718 1,089,880 - - - 519,838

3 Penempatan pada bank lainPlacement with Other Bank 2,707,360 2,707,360 - - - - 1,083,069 704,347 - - - 378,722

4 Surat BerhargaSecurities 1,218,600 - 80,929 182,238 101,404 854,029 750,261 650 10,164 86,534 209,698 443,215

5 Kredit yang diberikanLoans 1,309,083 16,003 80,919 131,182 148,648 932,331 2,534,243 25,729 227,415 351,616 598,751 1,330,732

6 Tagihan lainnyaOther Receivables 274,441 84,988 85,537 102,971 - 945 259,100 33,006 127,013 96,065 - 3,016

7 Lain-lainOthers 42,257 - - - - 42,257 44,593 - - - - 44,593

Total Aset / Total Assets 6,716,245 3,872,140 247,385 416,391 250,052 1,930,277 6,361,018 1,853,612 364,592 534,215 808,449 2,800,150

B KewajibanLiabilities

1 Dana Pihak KetigaThird Party Fund 5,758,280 1,120,859 244,756 41,032 4,915 4,346,718 - 1,206,206 107,990 15,255 22,011 3,851,695

2 Kewajiban Pada Bank IndonesiaLiabilities with Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -

3 Kewajiban Pada Bank LainLiabilities with Other Bank 3,873 3,873 - - - - - 346,780 509,393 - - -

4 Surat Berharga yang DiterbitkanIssued Securities - - - - - - - - - - - -

5 Pinjaman yang DiterimaLoans Received - - - - - - - - - - - -

6Kewajiban lainnyaOther Payables

271,618 83,110 85,537 102,971 - - - - - - - -

7 Lain-lainOthers 441,621 - - - - 441,621 - 43,482 130,140 96,065 - 134,834

Total Kewajiban / Total Liabilities 6,475,392 1,207,842 330,293 144,003 4,915 4,788,339 - 1,596,468 747,523 111,320 22,011 3,986,529

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam NeracaDifference Assets and Liabilities in On-Balance Sheet 240,853 2,664,298 (82,908) 272,388 245,137 (2,858,062) 6,361,018 257,144 (382,931) 422,895 786,438 (1,186,379)

REKENING ADMINISTRATIFOFF BALANCE SHEET

A Tagihan Rekening AdministratifOff Balance Sheet Receivables

1 KomitmenCommitment 150,459 144,256 6,203 - - - 978,020 447,872 514,114 16,034 - -

2 KontijensiContingencies 34,243 - - - - 34,243 37,929 - - - - 37,929

Total Tagihan Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Asset 184,702 144,256 6,203 - - 34,243 1,015,949 447,872 514,114 16,034 - 37,929

B Kewajiban Rekening AdministratifOff Balance Sheet Liabilities

1 KomitmenCommitment 307,387 284,622 21,549 1,216 - - 1,514,593 399,191 642,080 74,225 208,950 190,147

2 KontijensiContingencies 131,621 183 32,377 9,935 49,764 39,362 393,857 - - 64,809 14,305 314,743

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Liabilities 439,008 284,805 53,926 11,151 49,764 39,362 1,908,450 399,191 642,080 139,034 223,255 504,890

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference Off Balance Sheet Receivables and Liabilities

(254,306) (140,549) (47,723) (11,151) (49,764) (5,119) (892,501) 48,681 (127,966) (123,000) (223,255) (466,961)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (13,453) 2,523,749 (130,631) 261,237 195,373 (2,863,181) 5,468,517 305,825 (510,897) 299,895 563,183 (1,653,340)

Selisih KumulatifCummulative Difference 2,523,749 2,393,118 2,654,355 2,849,728 (13,453) 305,825 (205,072) 94,823 658,006 (995,334)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 275

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara IndividualTabel 9.2.a. Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank

Pos-PosAccounts

31 Desember 201531 December 2015

31 Desember 201431 December 2014

SaldoBalance

Jatuh tempoMaturity Period Saldo

Balance

Jatuh tempoMaturity Period

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

< 1 bulan≤ 1 month

>1 bln s.d 3 bln>1 month to 3 month

>3 bln s.d 6 bln>3 month to 6 month

>6 bln s.d 12 bln>6 month to 12 month

> 12 bln> 12 month

(2)

NERACAON BALANCE

SHEETS

A AsetAssets

1 KasCash 100,715 - - - - 100,715 80,034 - - - - 80,034

2 Penempatan pada Bank IndonesiaPlacement with Bank Indonesia 1,063,789 1,063,789 - - - - 1,609,718 1,089,880 - - - 519,838

3 Penempatan pada bank lainPlacement with Other Bank 2,707,360 2,707,360 - - - - 1,083,069 704,347 - - - 378,722

4 Surat BerhargaSecurities 1,218,600 - 80,929 182,238 101,404 854,029 750,261 650 10,164 86,534 209,698 443,215

5 Kredit yang diberikanLoans 1,309,083 16,003 80,919 131,182 148,648 932,331 2,534,243 25,729 227,415 351,616 598,751 1,330,732

6 Tagihan lainnyaOther Receivables 274,441 84,988 85,537 102,971 - 945 259,100 33,006 127,013 96,065 - 3,016

7 Lain-lainOthers 42,257 - - - - 42,257 44,593 - - - - 44,593

Total Aset / Total Assets 6,716,245 3,872,140 247,385 416,391 250,052 1,930,277 6,361,018 1,853,612 364,592 534,215 808,449 2,800,150

B KewajibanLiabilities

1 Dana Pihak KetigaThird Party Fund 5,758,280 1,120,859 244,756 41,032 4,915 4,346,718 - 1,206,206 107,990 15,255 22,011 3,851,695

2 Kewajiban Pada Bank IndonesiaLiabilities with Bank Indonesia - - - - - - - - - - - -

3 Kewajiban Pada Bank LainLiabilities with Other Bank 3,873 3,873 - - - - - 346,780 509,393 - - -

4 Surat Berharga yang DiterbitkanIssued Securities - - - - - - - - - - - -

5 Pinjaman yang DiterimaLoans Received - - - - - - - - - - - -

6Kewajiban lainnyaOther Payables

271,618 83,110 85,537 102,971 - - - - - - - -

7 Lain-lainOthers 441,621 - - - - 441,621 - 43,482 130,140 96,065 - 134,834

Total Kewajiban / Total Liabilities 6,475,392 1,207,842 330,293 144,003 4,915 4,788,339 - 1,596,468 747,523 111,320 22,011 3,986,529

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam NeracaDifference Assets and Liabilities in On-Balance Sheet 240,853 2,664,298 (82,908) 272,388 245,137 (2,858,062) 6,361,018 257,144 (382,931) 422,895 786,438 (1,186,379)

REKENING ADMINISTRATIFOFF BALANCE SHEET

A Tagihan Rekening AdministratifOff Balance Sheet Receivables

1 KomitmenCommitment 150,459 144,256 6,203 - - - 978,020 447,872 514,114 16,034 - -

2 KontijensiContingencies 34,243 - - - - 34,243 37,929 - - - - 37,929

Total Tagihan Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Asset 184,702 144,256 6,203 - - 34,243 1,015,949 447,872 514,114 16,034 - 37,929

B Kewajiban Rekening AdministratifOff Balance Sheet Liabilities

1 KomitmenCommitment 307,387 284,622 21,549 1,216 - - 1,514,593 399,191 642,080 74,225 208,950 190,147

2 KontijensiContingencies 131,621 183 32,377 9,935 49,764 39,362 393,857 - - 64,809 14,305 314,743

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Liabilities 439,008 284,805 53,926 11,151 49,764 39,362 1,908,450 399,191 642,080 139,034 223,255 504,890

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifDifference Off Balance Sheet Receivables and Liabilities

(254,306) (140,549) (47,723) (11,151) (49,764) (5,119) (892,501) 48,681 (127,966) (123,000) (223,255) (466,961)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (13,453) 2,523,749 (130,631) 261,237 195,373 (2,863,181) 5,468,517 305,825 (510,897) 299,895 563,183 (1,653,340)

Selisih KumulatifCummulative Difference 2,523,749 2,393,118 2,654,355 2,849,728 (13,453) 305,825 (205,072) 94,823 658,006 (995,334)

(dalam jutaan Rupiah)(in million Rupiah)

276 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

II. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

2015 2014

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

Nilai tercatat/ Carrying value

Nilai wajar/ Fair value

Aset Assets

Giro padaBank Indonesia 1,293,659 1,293,659 1,356,065 1,356,065

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 659,219 659,219 404,604 404,604Current accounts with

other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2,920,178 2,920,178 1,959,213 1,959,213

Placements with Bank Indonesia and

other banks

Efek-efek 892,198 892,198 750,261 750,261 Marketable securities

Obligasi pemerintah 1,233,687 1,233,687 134,484 134,484 Government bonds

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 195,818 195,818 681,054 681,054

Securities purchased under resaleagreements

Tagihan derivatif 5,627 5,627 1,088 1,088 Derivative receivables

Pinjaman yangdiberikan 13,745,446 13,746,531 15,639,231 15,638,082 Loans

Tagihan akseptasi 305,349 305,349 255,664 255,664 Acceptance receivables

Aset lain-lain*) 208,770 208,770 181,999 181,999 Other assets*)

21,459,951 21,461,036 21,363,663 21,362,514

Liabilitas Liabilities

Simpanan nasabah 15,259,451 15,259,451 15,273,933 15,273,933Deposits from

customers

Simpanan dari bank lain 1,540,798 1,540,798 1,529,066 1,529,066

Deposits from other banks

Liabilitas derivatif 249 249 14,989 14,989 Derivative payables

Liabilitas akseptasi 305,349 305,349 255,664 255,664 Acceptance payables

Pinjaman yang diterima - - 261,694 261,694 Borrowing

Liabilitas lain-lain**) 309,380 309,380 259,556 259,556 Other liabilities**)

17,415,227 17,415,227 17,594,902 17,594,902

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan.

**) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen liabilitas lain-lain non-keuangan.

Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hierarki nilai wajar sebagai berikut:

a. Tingkat 1

Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktifuntuk aset atau liabilitas yang identik.

b. Tingkat 2

Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga).

II. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

The table below summarises the carrying amounts and fair values of the Bank’s financial instruments as at 31 December 2015 and 2014:

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assets component.

**) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilities component.

Financial instruments measured at fair value use the following fair value hierarchy of:

a. Level 1

Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical as-sets or liabilities.

b. Level 2

Inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices).

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 277

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

c. Level 3

Inputs for the asset or liability that are not based onobservable market data (unobservable inputs).

The table below shows financial instruments measured at fair value based on the hierarchy as at 31 December 2015 and 2014:

There is no transfer between levels of the fair value hierarchy.

The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the balance sheet date from credible sources such quoted market prices from Bloomberg and Reuters on the statement of financial position date.

A financial instrument is regarded as quoted in an activemarket if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and those prices represent actual and regularly occurring basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or signif-icant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions. These instruments are included in Level 1. In-strument included in Level 1 comprise primarily on marketable securities and government bonds.

c. Tingkat 3

Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi).

Tabel dibawah ini menyajikan instrumen keuangan yang diukur sebesar nilai wajar berdasarkan hierarkinya pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

2015

Nilai tercatat Carrying value

Tingkat 1Level 1

Tingkat 2 Level 2

Tingkat 3Level 3

Nilai WajarFair value

Aset Assets

Efek-efek 890,246 890,246 - - 890,246 Marketable securities

Obligasi pemerintah 1,233,687 1,233,687 - - 1,233,687 Government bonds

Tagihan derivatif 5,627 - 5,627 - 5,627 Derivative receivables

2,129,560 2,123,933 5,627 2,129,560

Liabilitas Liabilities

Liabilitas derivatif 249 - 249 - 249 Derivative payables

249 - 249 - 249

2014

Nilai tercatat Carrying value

Tingkat 1Level 1

Tingkat 2 Level 2

Tingkat 3Level 3

Nilai WajarFair value

Aset Assets

Efek-efek 749,611 749,611 - - 749,611 Marketable securities

Obligasi pemerintah 134,484 134,484 - - 134,484 Government bonds

Tagihan derivatif 1,088 - 1,088 - 1,088 Derivative receivables

885,183 884,095 1,088 - 885,183

Liabilitas Liabilities

Liabilitas derivatif 14,989 - 14,989 - 14,989 Derivative payables

14,989 - 14,989 - 14,989

Tidak terdapat perpindahan antara tingkat hierarki nilai wajar.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya seperti Bloomberg dan Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri, badan pengawas dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Instrumen-instrumen tersebut digolongkan dalam Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam Tingkat 1 adalah efek-efek dan obligasi pemerintah.

278 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve dan nilai tukar mata uang asing) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan. Apabila seluruh input yang dibutuhkan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan dapat diobservasi, maka instrumen keuangan tersebut dikategorikan dalam Tingkat 2. Sebaliknya, jika salah satu atau lebih data tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi, instrumen ini termasuk dalam Tingkat 3.

Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar adalah sebagai berikut:

(i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, tagihan akseptasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, efek-efek yang diterbitkan, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain.

Estimasi nilai wajar terhadap giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, tagihan akseptasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, efek-efek yang diterbitkan, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa.

Dikarenakan sisa jatuh tempo di bawah 1 tahun, nilai tercatat dari giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, tagihan akseptasi, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, pinjaman yang diterima dan liabilitas lain-lain selain utang pajak adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar (tingkat 2 – hierarki nilai wajar)

(ii) Pinjaman yang diberikan

Estimasi nilai wajar dari pinjaman yang diberikan mencerminkan jumlah diskonto dari estimasi kini dari arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima. Arus kas masa depan yang diharapkan didiskontokan pada tingkat suku bunga pasar terkini untuk menentukan nilai wajar.

Nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dikategorikan sebagai tingkat 3 dalam hierarki nilai wajar. Tidak terdapat perpindahan antara tingkat hierarki nilai wajar.

I. Manajemen Risiko Permodalan

Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, nasabah dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara rasio keuntungan yang lebih tinggi dan keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.

The fair value of financial instrument that are not traded in an active market determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models toestimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques, using inputs (for example LIBOR yield curve and foreign exchange rates) existing at the dates of the statement of financial position. If all significant inputs required to fair value of an instrument are observable, theinstrument is included in Level 2. Otherwise, if one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3.

The used method for fair value determination for financialinstruments not measured at fair values are as follows:

(i) The current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, acceptance receivables, securities purchased under resale agreements, other assets, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance payables, marketable securities issued, borrowing and other liabilities.

The estimated fair value of current accounts with BankIndonesia, current account with other banks, placementswith Bank Indonesia and other banks, acceptancereceivables, securities purchased under resale agreements,other assets, deposits from customers, deposits from otherbanks, acceptance payables, marketable securities ssued,borrowing and other liabilities is based ondiscounted cash flows using prevailing money-market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity.

Since the maturity is below 1 year, the carrying amount ofcurrent accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, acceptance receivables, securities purchased under resale agreements, other assets, deposits from customers, deposits from other banks, acceptance payables, borrowing and other liabilities excluding tax payable are reasonable approximation of fair value (level 2 – fair value hierarcy).

(ii) Loans

The estimated fair value of loans represents the discountedamount of estimated future cash flows expected to bereceived. Estimated cash flows are discounted at currentmarket rates to determine fair value.

The carrying amount of loans is categorised as level 3 in the fair value hierarchy. There is no transfer between levels of the fair value hierarchy.

I. Capital Risk Management

The Bank’s capital management objective is to maintain a strong capital position to support business growth and sustain investors, depositors, customers, and market’s confidences.In managing its capital, the Bank considers those factors such as: optimal capital rate of return to shareholders, andmaintains a balance between higher return ratio and safety provided by a sound capital position.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 279

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

The Bank’s regulatory capital position under the prevailing Bank Indonesia regulation or known as the Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of Bank’s capital over its Risk Weighted Assets (RWA).

In accordance with Bank Indonesia Regulation Number 15/12/PBI/2013 regarding Capital Adequacy of Commercial Banks, the minimum capital adequacy is as follows:

1. 8% (eight percent) of Risk Weighted Assets (RWA) for Banks with risk profile of rating 1 (one);

2. 9% (nine percent) up to less than 10% (ten percent) of RWA for Banks with risk profile of rating 2 (two);

3. 10% (ten percent) up to less than 11% (eleven percent) of RWA for Banks with risk profile of rating 3 (tiga); or

4. 11% (eleven percent) up to 14% (forteen percent) of RWA for Banks with risk profile of rating 4 (empat) or rating 5 (five).

Based on Bank Indonesia Regulation, total capital for credit risk consists of core capital (Tier I) and supplementary capital (Tier II) less investments in Subsidiaries. To calculate market risk exposure, the Bank can include the supplementary capital (Tier III) namely short term subordinated loans, which meet the criteria of capital components. The Capital Adequacy Ratios as per 31 December 2015 and 2014 are as follows:

I. Capital Structure and Policy

The Bank has an optimum capital structure. To implement the established Risk Appetite Statement (RAS), the Bank has set minimum capital limit that has to be consistently maintained. The following is the Bank’s capital structure:

Posisi permodalan Bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia atau yang dikenal dengan nama Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah rasio modal terhadap aset tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]).

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, penyediaan modal minimum adalah:

1. 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1 (satu);

2. 9% (sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10% (sepuluh persen) dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2 (dua);

3. 10% (sepuluh persen) sampai dengan kurang dari 11% (sebelas persen) dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3 (tiga); atau

4. 11% (sebelas persen) sampai dengan 14% (empat belas persen) dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 (empat) atau peringkat 5 (lima).

Berdasarkan peraturan Bank Indonesia jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti (Tier I) dan modal pelengkap (Tier II) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar, Bank dapat memasukkan komponen modal pelengkap tambahan (Tier III) yaitu Pinjaman Subordinasi berjangka pendek yang memenuhi kriteria tertentu sebagai komponen modal. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

2015 2014

Bank - dengan memperhitungkan risiko kredit Bank - with credit risk charge

Aset Tertimbang Menurut Risiko 14,615,838 15,518,689 Risk Weighted Assets

Jumlah modal 3,944,751 4,347,647 Total capital

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 26,99% 28.02% Capital Adequacy Ratio

Bank - dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar

Bank - with credit and market risks charge

Aset Tertimbang Menurut Risiko 14,663,051 15,569,789 Risk Weighted Assets

Jumlah modal 3,944,751 4,347,647 Total capital

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 26,90% 27.92% Capital Adequacy Ratio

Bank - dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar dan operasional

Bank - with credit, market andoperational risks charge

Aset Tertimbang Menurut Risiko 17,223,201 17,870,289 Risk Weighted Assets

Jumlah modal 3,944,751 4,347,647 Total capital

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 22.90% 24.33% Capital Adequacy Ratio

I. Kebijakan & Struktur Permodalan

Bank memiliki struktur permodalan yang optimal. Sebagai bagian dari Risk Appetite Statement (RAS) yang telah dirumuskan, Bank menetapkan batasan minimum modal yang harus dijaga. Berikut ini struktur permodalan Bank:

280 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

III. CAPITAL

Based on Bank Indonesia Regulation Number 15/12/PBI/2013 regarding Commercial Banks Capital Adequacy, the Bankreviews its capital through the framework and implementation of ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process), which is a process conducted by the Bank to determinecapital adequacy in accordance with the Bank’s risk profile, and the strategy to maintain the capital level. The Bank hasestablished ICAAP policies and procedures, implementscapital assessment, and reports regularly every six months through Executive Risk Committee (ERC) and Risk Oversight Committee (RMC) meetings.

Capital Adequacy

In calculating Capital Adequacy (CA), the Bank takes intoaccount Risk Weighted Assets (RWA), which cover Credit Risk, Market Risk, and Operational Risk. The methods used are the Standardized Approach for credit risk, Standard Method for

STRUKTUR PERMODALAN YoY(%) 2015 2014 CAPITAL STRUCTURE

Aset 0.31% 22,333,900 22,264,647 Assets

Liabilitas 0.86% 17,957,013 17,803,123 Liabilities

Ekuitas (1.90%) 4,376,887 4,461,524 Equity

Struktur Structure

Simpanan Nasabah (0.09%) 15,259,451 15,273,933 Deposits from Customers

Pinjaman yang Diterima (Jangka pendek danjangka panjang) (100.00%) - 261,694

Borrowing (Short term and long term)

Liabilitas Lainnya 18.97% 2,697,562 2,267,496 Others Liabilities

Ekuitas (1.90%) 4,376,887 4,461,524 Equity

Total Aset 0.31% 22,333,900 22,264,647 Total Assets

Komposisi Composition

Simpanan Nasabah (0.28%) 68.32% 68.60% Deposits from Customers

Pinjaman yang diterima (Jangka pendek dan jangka panjang) (1.18%) 0.00% 1.18%

Borrowings (Short term and long term)

Liabilitas Lainnya 1.90% 12.08% 10.18% Others Liabilities

Ekuitas (0.44%) 19.60% 20.04% Equity

Jumlah Aset 100.00% 100.00% Total Assets

Kecukupan Modal Capital Adequacy

Rp juta 2015 2014 Rp million

Komponen Modal Capital Components

a. Modal Inti (Tier 1) 3,762,053 4,153,679 a. Core Capital (Tier 1)

b. Modal Pelengkap (Tier 2) 182,698 193,968 b. Supplementary Capital (Tier 2)

Jumlah Modal Inti dan Modal Pelengkap 3,944,751 4,347,647 Total Core Capital and

Supplementary Capital

Aktiva Tertimbang dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Risk Operasional, dan Risiko Pasar

17,223,201 17,870,289Risk Weighted Assets

with Credit Risk, Operational Risk, and Market Risk Charge

Rasio KPMM untuk Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar 22,90% 24.33% CAR Credit Risk, Operational Risk,

and Market Risk

III. KECUKUPAN PERMODALAN

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, Bank mengkaji ulang permodalan melalui kerangka dan penerapan ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process), yaitu proses yang dilakukan Bank untuk menetapkan kecukupan modal sesuai dengan profil risiko Bank, dan penetapan strategi untuk memelihara tingkat permodalan. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur ICAAP, menerapkan kajian permodalan dan dilaporkan secara berkala setiap enam bulan melalui rapat Komite Risiko Eksekutif (ERC) dan Komite Pemantau Risiko (ROC).

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

Dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Bank memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang terdiri atas Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional. Metode yang digunakan adalah

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 281

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Pendekatan Standar (Standardized Approach) untuk Risiko Kredit, Metode Standar (Standar Method) untuk Risiko Pasar dengan memperhitungan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar, Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator Approach) untuk Risiko Operasional.

Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Penyediaan modal minimum berdasarkan profil risiko yang dipersyaratkan oleh regulator adalah sebagai berikut:

a. 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1 (satu);

b. 9% (sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10% (sepuluh persen) dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2 (dua);

c. 10% (sepuluh persen) sampai dengan kurang dari 11% (sebelas persen) dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3 (tiga); atau

d. 11% (sebelas persen) sampai dengan 14% (empatbelas persen) dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 (empat) atau peringkat 5 (lima).

Selain kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko, Bank wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga (buffer) sesuai dengan kriteria yang diatur yaitu:

1. Capital Conservation Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga apabila terjadi kerugian pada periode krisis. Kewajiban pembentukan modal penyangga ini berlaku bagi Bank yang tergolong sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 3 dan BUKU 4, namun Bank Commonwealth tidak memenuhi kriteria tersebut.

2. Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan. Kewajiban pembentukan modal penyangga ini berlaku bagi seluruh Bank yang nilainya ditentukan oleh regulator. Saat ini Countercyclical Buffer ditetapkan sebesar 0% (nol persen) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor No.17/22/PBI/2015 tentang Kewajiban Pembentukan Countercyclical Buffer.

3. Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank (D-SIB) adalah tambahan modal yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian apabila terjadi kegagalan Bank yang berdampak istemik melalui peningkatan kemampuan Bank dalam menyerap kerugian. Kewajiban pembentukan modal penyangga ini berlaku bagi Bank yang ditetapkan berdampak sistemik yang ditentukan otoritas yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku. Bank Commonwealth tidak termasuk ke dalam kriteria tersebut.

Market Risk by taking into account interest rate risk and exchange rate risk, and Basic Indicator Approach for Operational Risk.

Credit risk is that risk arising from the failure ofdebtors and other parties to meet their obligations to the Bank.Market risk is that risk on balance sheet and off-balance sheetincluding derivative transactions, due to overall changes in marketconditions, including risk of changes in option price.Operational risk is that risk caused by the inadequacy and/or internal processes disfunction, human errors, system failures, and/or external events affecting the Bank’s operations.

The capital adequacy based on risk profile as required by the regulators is as follows:

a. 8% (eight percent) of Risk Weighted Assets (RWA) for Banks with risk profile of rating 1 (one);

b. 9% (nine percent) up to less than 10% (ten percent) of RWA for Banks with risk profile of rating 2 (two);

c. 10% (ten percent) up to less than 11% (eleven percent) of RWA for Banks with risk profile of rating 3 (three); or

d. 11% (eleven percent) up to 14% (forteen percent) of RWA for Banks with risk profile of rating 4 (four) or rating 5 (five).

Other than forming capital adequacy based on risk profile, the Bank is required to establish additional capital as buffers in accordance with the determined criteria, namely:

1. Capital Conservation Buffer which is additional capital serving as a buffer in case of losses in period of crisis.

This buffer capital formation obligation is applicable to Banks categorized as Commercial Bank Business

Activities (CBBA) 3 and 4, but Commonwealth Bank does not meet this criteria.

2. Countercyclical Buffer which is additional capital serving as a buffer for anticipated losses in the event of excessive credit growth that potentially disrupts the financial system stability. This buffer capital formation

obligation applies to all banks which value is determined by the regulators. Countercyclical Buffer is currently set at 0% (zero percent) in accordance with Bank Indonesia

Regulation Number 17/22/PBI/2015 regarding the Obligation to Establish Countercyclical Buffer.

3. Capital Surcharge for Domestic Systemically Important Banks (D-SIB) which is additional capital serving to reduce the negative impacts on the financial system and economic stabilities in the event

of bank failures that have sistemic impacts through the increased ability of Banks to absorb losses. This buffer

capital formation obligation applies to those Banks stated as having systemic impacts by the competent authorities in accordance with the prevailing regulations.

Commonwealth Bank is not included in this criteria.

282 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Profil risiko Bank ditetapkan berada pada peringkat 2 yang dinilai berdasarkan peringkat risiko inheren dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dari delapan jenis risiko, yang mencakup Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi. Maka dari itu Bank diwajibkan menyediakan modal minimum berdasarkan profil risiko diantara 9% hingga 10% dari dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

Bank memiliki metode perhitungan internal untuk menetapkan besarnya penyediaan modal minimum berdasarkan profil risiko yang ditetapkan sebesar 9.39%, yaitu dengan menggunakan metode pembobotan rata-rata (weighted average) serta memperhatikan tingkat signifikansi masing-masing jenis risiko.

Bank menetapkan kewajiban penyediaan modal minimum berdasarkan profil risiko serta memperhitungkan tambahan modal penyangga dari Countercyclical Buffer yang saat ini ditetapkan sebesar 0% adalah sebesar 9,39% atau sebesar Rp1.617 triliun . Kondisi permodalan Bank dinilai sangat memadai dikarenakan rasio CAR di posisi 31 Desember 2015 sebesar 22,90% dinilai melampaui KPMM yang ditetapkan sebesar 9,39%

Rasio Modal Kehati-hatian Bank (Prudential Capital Ratio)

Bank melakukan kajian permodalan secara internal untuk memastikan kewajiban penyediaan modal minimum di saat kondisi krisis, yang dikenal dengan Rasio Modal Kehati-hatian Bank (Prudential Capital Ratio). Sebagai bagian dari penilaian permodalan sesuai, Bank telah melakukan kajian stress test secara berkala untuk Risiko Pasar Traded dan Non Traded, Risiko Kredit dan Risiko Operasional guna mengkaji ketahanan permodalan Bank ketika menghadapi kondisi krisis yang berpotensi mengakibatkan kerugian dan mempengaruhi permodalan Bank.

Berdasarkan hasil analisis stress test, Bank menilai bahwa dampak potensi kerugian dihitung berdasarkan maksimum kerugian dari Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas, ditambah dengan dampak potensi kerugian Risiko Operasional yaitu sebesar 2,53%. Bank berasumsi bahwa dampak kerugian yang diakibatkan oleh Risiko Kredit pada umumnya meliputi dampak kerugian pada Risiko Pasar.

Rasio Modal Kehati-hatian Bank ditentukan sebesar 11,92% yaitu dihitung berdasarkan penjumlahan total KPMM 9,39% dan dampak stress test sebesar 2,53%. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat permodalan bank pada posisi Desember 2015 sebesar 22,90% dinilai memiliki ketahanan yang memadai dalam hal menyerap kerugian pada kondisi krisis.

Inisiatif Tahun 2015

Sepanjang tahun 2015, Bank melahirkan beberapa inisiatif guna meningkatkan kinerja searah dengan strategi bisnis ke depan. Serangkaian inisiatif yang dimunculkan Bank seluruhnya difokuskan upaya memitigasi risiko untuk menghindari berbagai kerugian, baik dari sisi nasabah maupun dari pihak Bank.

Terobosan paling penting yang dilakukan Bank pada 2015 adalah menyelenggarakan watch list meeting untuk mengantisipasi kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). Tahun 2015, pertemuan rutin untuk membahas berbagai risiko kredit telah dilakukan Bank. Namun, mengingat pertumbuhan ekonomi yang belum membaik pada tahun 2015, Bank mencanangkan rapat watch list dilakukan secara rutin setiap

The Bank’s risk profile is determined to be rating 2 as assessedby the inherent risk rating and Risk ManagementImplementation Quality on eight types of risk, which include Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk, and Reputation Risk. Then the Bank is obliged to provide risk profile minimum capital between 9% and 10% of Risk Weighted Assets (RWA).

The Bank has the internal calculation method to determine risk profile capital adequacy that results in the figure of 9.39%, namely by using the weighted average method andconsidering the level of significance of each risk type.

The Bank sets risk profile minimum capital requirement and takes into account Countercyclical Buffer additional capital which is currently set at 0% to equal to 9.39% or Rp 1,764trillion. The Bank’s capital position is considered very adequate as the CAR position as per 31 December 2015 is 21.14%exceeding the requirement of 9.39%.

Prudential Capital Ratio

The Bank reviews the capital internally to ensure capitaladequacy ratio at the time of crisis, which is known as Bank Prudential Capital Ratio. As part of the assessment ofappropriate capital, the Bank has conducted periodical stress test review on Traded and Non-Traded Markets Risk,Credit Risk, and Operational Risk to assess the resilience of the Bank’s capital when facing crisis situations that could potentially lead to losses and affect the Bank’s capital.

Based on the stress test analysis, the Bank assesses that the loss potential impacts calculated based on maximum loss from Credit Risk, Market Risk, and Liquidity Risk, plus loss potential impacts from Operational Risk is equal to 2.53%. The Bank assumes that loss impacts caused by Credit Riskgenerally include loss impacts from Market Risk.

The Bank’s Prudential Capital Ratio is determined at 11.92% which is calculated from CAR of 9.39% and stress testimpacts of 2.53%. This explains that the bank’s capitalposition as per December 2015 of 21.14% is judged to have adequate resilience in absorbing crisis situation losses.

2015 Initiatives

Throughout 2015, the Bank takes several initiatives to improve the performance in line with the business strategy ahead. A series of initiatives taken by the Bank focus entirely onmitigating risks to avoid various disadvantages, both for the interests of customers and the Bank.

The most important breakthrough taken by the Bank in 2015 is organizing watch list meetings to anticipate non-performing loans/ NPL. In 2015, regular meetings to discus credit risk are undertaken by the Bank. However, given that the economic growth has not improved in 2015, the Bank organizes watch list meetings regularly every month involving several divisions and units in the Bank. Through these meetings, the Bank is

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 283

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

246 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

satu bulan sekali dengan melibatkan beberapa divisi dan unit di Bank. Melalui cara tersebut, Bank mampu mendeteksi sejak dini berbagai persoalan yang dihadapi kreditur sehingga dapat mencarikan solusi terbaik atas persoalan yang tengah dihadapi.

Selain itu, inisiatif lain yang dilakukan Bank sepanjang tahun 2015 yakni melakukan pengawasan secara lebih ekstra terhadap percobaan fraud yang dilakukan pihak eksternal. Model pengawasan yang dilakukan Bank adalah memantau setiap aktivitas transaksi dan teknologi informasi di mesin-mesin ATM Bank. Pihak Bank juga melapisi sistem pengawasan melalui physical monitoring yakni dengan menempatkan petugas keamanan di mesin-mesin ATM Bank yang berada di luar kantor cabang atau pusat-pusat keramaian.

Langkah antisipasi lain yang dilakukan bank untuk mendeteksi tindakan fraud yakni dengan mengirimkan pesan singkat (SMS) kepada nasabah jika terjadi transaksi yang dianggap mencurigakan. Sistem pengawasan berlapis itu menunjukkan komitmen Bank dalam meningkatkan kenyamanan, keamanan dan kepercayaan setiap nasabah.

Fokus Tahun 2016

Pertumbuhan ekonomi domestik dan global yang diperkirakan masih akan mengalami perlambanan pada tahun 2016 tetap menjadi fokus Commonwealth Bank dalam menerapkan berbagai strategi bisnis ke depan. Pada tingkat makro, rencana The Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan lebih lanjut pada pertengahan tahun 2016 masih ditunggu para pelaku usaha di industri perbankan nasional. Sebab bagaimana pun aksi tersebut akan berdampak pada pergerakan dan postur ekonomi dalam negeri.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional yang masih menantang sebagai implikasi langsung dari melambannya pertumbuhan ekonomi global, menjadi dasar pertimbangan Bank untuk lebih fokus pada pengelolaan risiko kredit, dengan tujuan jumlah tingkat kredit bermasalah dapat dijaga agar tidak mengalami peningkatan.

Ke depan, Bank akan fokus pada pengembangan berbagai inovasi berbasis digital dengan mengembangkan aplikasi-aplikasi berdasarkan yang telah digunakan nasabah saat ini. Bank menyakini era digital banking dan digital economy akan mendorong seluruh industri perbankan dalam menyajikan layanan terbaik bagi nasabahnya. Oleh karena itu, Bank sudah mencanangkan berbagai strategi bisnis agar menjadi yang terdepan dalam melayani kebutuhan nasabah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pengembangan aplikasi produk akan dilakukan berdasarkan prinsip Desain Berbasis Customer atau yang lazim disebut sebagai Human-Centric Design (HCD). Dengan prinsip HCD itu, aplikasi-aplikasi yang dikembangkan Bank merujuk pada kebutuhan spesifik dan kontekstual dari nasabah.

able to early detect various problems faced by the debtors to find the best solutions.

In addition, other initiatives taken by the Bank throughout2015 is performing extra supervision against fraud trialconducted externally. Supervision model performed by the Bank is by monitoring each transaction and informationtechnology activity in the Bank’s ATM machines. The Bank alsostrengthens the surveillance system through physicalmonitoring by placing security guards at ATM machines outside the Bank’s branch offices or community centers.

Another precautionary step taken by the Bank to detect fraud trials is to send short messages (SM) to the customers if a transaction is considered suspicious. The layered surveillancesystem shows the Bank’s commitment to improveconvenience, safety, and confidence of each customer.

2016 Focuses

Domestic and global economic growths which are stillpredicted to experience slowdown in 2016 remain the focusesof Commonwealth Bank to implement various businessstrategies ahead. At the macro level, the Federal Reserve’s plans to lower the interest rate benchmark further in mid-2016 is still awaited by business players in the national bankingindustry. No matter how, this action will affect the movement and posture of the domestic economy.

Other than that, the growth of the national economy which is still not stable as the direct implication of the slowdown of global economic growth, forms the basis of consideration for the Bank to focus more on credit risk management, with the objective to keep problem loans at manageable level.

Moving forward, the Bank will focus on the development of a variety of digital-based innovations by developing applications based on those that have been used by the customers today. The Bank believes that digital economy and digital banking era will encourage the entire banking industry in presenting the best services for customers. Therefore, the Bank has launched various business strategies to become the leader in serving the customers’ needs

To achieve these objectives, the development of productapplications will be based on Customer-Based Designprinciple or commonly known as Human-Centric Design (HCD). With the HCD principles, the applications developed by the Bank refer to the customers’ specific and contextual needs.

284 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

CORpORATE SOCIALRESpONSIBILITY

TANGGUNG jAWAB SOSIAL pERUSAHAAN

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 285

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

286 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Bank Commonwealth memandang bahwa kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) merupakan komitmen untuk ikut membangun masyarakat, lingkungan dan sumber daya manusia di wilayah perusahaan. Komitmen ini merupakan ikatan moral bagi perusahaan untuk ikut memberdayakan dan memberi manfaat bagi masyakarat sekitar.

Begitu pula dengan Bank. Sebagai warga korporasi yang baik, Bank memiliki komitmen kuat memperluas kehadirannya di luar kegiatan bisnis perusahaan guna memberi manfaat nyata dan kontribusi signifikan kepada masyarakat dan komunitas.

VISI CSR

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan dan kegiatan sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.

Bank Commonwealth deems that Corporate Social Responsibility (CSR) is a commitment to help build the community, environment, and human resources in the Banks’ vicinity. The commitment constitutes such a moral obligation to empower and benefit the surrounding communities.

As a good corporate citizen, the Bank has a strong commitment to widen its presence outside its business activities to bring real benefits and significant contributions to the society and community.

CSR’S VISION

Improving the community’s welfare through aids and activities as a responsible Bank.

Bank secara khusus mengembangkan tiga pilar yang menjadi fondasi berbagai target program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Tiga pilar tersebut adalah Financial Literacy Advocacy, Corporate Philanthropy dan Corporate Relations.Bank developes three pillars as the foundation of various targets of Corporate Social Responsibility program. The three pillars are Financial Literacy Advocacy, Corporate Philanthropy, and Corporate Relations.

TANGGUNG jAWAB SOSIAL pERUSAHAANCORpORATE SOCIAL RESpONSIBILITY

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 287

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Fokus Kegiatan

Wujud dari kontribusi tersebut, Commonwealth Bank secara khusus mengembangkan tiga pilar yang menjadi fondasi berbagai target program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Tiga pilar tersebut adalah Financial Literacy Advocacy, Corporate Philanthropy dan Corporate Relations.

Pembentukan tiga pilar ini sesuai dengan visi Bank untuk menjadi yang terbaik dalam memberikan dukungan finansial bagi perorangan, pelaku usaha, dan masyarakat luas. Melalui pilar Financial Literacy Advocacy, Commonwealth Bank memberikan kontribusi dengan memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya manusia yang ada untuk memberikan informasi dan edukasi mengenai keuangan dan investasi secara umum kepada masyarakat luas. Lewat program yang sama pula, Bank berbagi informasi mengenai tools guna meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pengetahuan keuangan. Dengan cara tersebut, Commonwealth Bank berharap dapat memberdayakan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan mereka.

Sedangkan dua pilar lainnya, yaitu pilar Corporate Philanthropy dan Corporate Relations menjadi implementasi nyata partisipasi Bank di tengah-tengah masyarakat dan industri. Pilar Corporate Philanthropy bertujuan membantu dan mendukung masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai kegiatan dan aksi sosial, sedangkan Corporate Relations menjaga kerja sama solid dengan berbagai pemangku kepentingan dalam berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan di kalangan bisnis dan industri.

DASAR PELAKSANAAN

Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan ini didasari oleh sejumlah peraturan yang telah ditetapkan oleh regulator, antara lain:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (BPA);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Indonesia No.1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

Activities Focus

To realize these contributions, Commonwealth Bank developes three pillars as the foundation of various targets of Corporate Social Responsibility program. The three pillars are Financial Literacy Advocacy, Corporate Philanthropy, and Corporate Relations.

The establishment of the three pillars is in accordance with the Bank’s vision to excel at securing and enhancing the financial wellbeing of people, businesses and communities. Through Financial Literacy Advocacy, Commonwealth Bank utilizes its knowledge and human resources to provide information and education to the public in the subject of finance and investments in general. Through the same program, Bank shares information on the tools to increase public awareness on the importance of financial knowledge. By this way, Commonwealth Bank empowers the community to improve their well-being and lives.

Meanwhile, the other two pillars, Corporate Philanthropy and Corporate Relations constitute real implementations of the Bank’s participation amidst the society and industry. The Corporate Philanthropy aims to help and support people in need through various social activities, while the Corporate Relations maintains solid cooperations with various stakeholders in various industry and business sectors such as social, economic, cultural, and environmental.

IMPLEMENTATION BASE

The implementation of corporate social responsibility is based on some regulations set by the regulators, among others:

1. The Law of the Republic of Indonesia Number: 8 of 1999 regarding Consumer Protection;

2. The Law of the Republic of Indonesia Number: 13 of 2003;3. The Law of the Republic of Indonesia Number: 40 of 2007

regarding Limited Liability Company;4. The Financial Services Authority Regulation No: 1/

POJK.07/2013 regarding Financial Services Sector Consumer Protection.

288 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM LITERASI KEUANGAN

1. PROGRAM WOMEN INVESTMENT SERIES (“WISE”)

Pada pertengahan tahun 2015, Commonwealth Bank meluncurkan aplikasi melalui ponsel pintar bernama WISE (Women Investment Series) untuk meningkatkan literasi keuangan perempuan yang saat ini dinilai masih cukup rendah.

Dalam aplikasi ini, perempuan Indonesia yang tergabung dalam komunitas WISE akan mendapatkan akses

informasi seputar keuangan, keluarga, kesehatan, kecantikan dan juga alat bantu seperti kalkulator keuangan untuk membantu mereka dalam kehidupan se-

hari-hari. Aplikasi ini juga akan berfungsi sebagai forum yang menghubungkan mereka dengan perempuan lainnya untuk berbagi informasi dan tips untuk pengembangan diri.

Peluncuran aplikasi ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dalam upaya memberikan akses informasi yang mudah dan terpercaya

serta untuk menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia

Program WISE tersebut sebenarnya sudah diinisiasi Bank sejak tahun 2014. Gerakan sadar keuangan ini didasari oleh fakta semakin meningkatnya peran perempuan dalam keuangan, baik dalam keluarga maupun bisnis,

namun tidak didasari oleh kemampuan literasi keuangan yang memadai. Berdasarkan data di OJK pada tahun 2013, tingkat pemahaman keuangan perempuan Indonesia

hanya 18,84 persen, sementara data menunjukkan peran perempuan dalam keuangan sangat besar yaitu hingga 87 persen perempuan mengatur keuangan

keluarga.

ACTIVITIES FINANCIAL LITERACY PROGRAM

1. WOMEN INVESTMENT SERIES ( “WISE”) PROGRAM

In mid 2015, Commonwealth Bank launched a mobilapplication called Women Investment Series (WISE) toimprove the women’s financial literacy level currentlyconsidered as still relatively low.

Through this application, the WISE community members has access to informations on finance, family, health, beauty, and also tools such as a financial calculatorto help their daily lives. This application also serves as a forum to connect women to share information and tips with other women for self-development.

The launch of this application also represents thecompany's commitment to continuously make aninnovation for easy and reliable information access and to more women in Indonesia

The WISE program has actually been initiated by Bank since 2014. This financial awareness movement istriggered by the fact of increasing role of women infinance, both in the family and business, however they are not equipped with adequate financial literacy capability. Based on the OJK’s data, in 2013 the financial literacylevel of Indonesian women was only 18.84 percent, while the role of women in finance was so significant namely up to 87 percent of Indonesian women family finances.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 289

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Program WISE ini didedikasikan bagi kaum perempuan agar memiliki pengetahuan mumpuni dan pemahamantepat mengenai berbagai sistem dan instrumen keuangan, sehingga kelak mampu mengambil keputusan keuangan yang tepat.

Dalam mengembangkan program WISE, Bank melakukan riset bekerja sama dengan salah satu perusahaan riset internasional untuk mengetahui kondisi, kebutuhan dan tantangan perempuan Indonesia terkait keuangan, agar

dapat menyusun program yang tepat sasaran dan menjawab kebutuhan tersebut. Penyelenggaraan program WISE dilakukan melalui berbagai kegiatan antara

lain mini seminar, pertemuan langsung reguler, kerja sama dengan berbagai komunitas perempuan dan edukasi melalui media sosial. Materi edukasi yang disampaikan dalam program WISE ini disusun berdasarkan hasil riset dan studi yang dilakukan sebelumnya.

Dalam pelaksanaannya, program WISE didukung penuh oleh para wanita karir profesional dari berbagai bidang yang tergabung sebagai anggota Dewan Penase-hat WISE. Mereka terlibat dan berkontribusi langsung

sebagai pengarah program WISE serta dalam pengembangan kurikulum/materi program WISE melalui

pengetahuan dan pengalaman masing-masing individu.

The WISE program is dedicated for women to provide some knowledge and proper understanding on various fi-nancial systems and instruments, to enable them in mak-ing the right financial decisions.

In developing the WISE program, the Bank collaborates with international research companies to analyse thefinancial conditions, needs, and challenges of Indonesianwomen to develop a proper program that meets those needs. WISE program implementation covers variousactivities including mini seminars, regular directmeetings, collaboration and partnership with various womens communities, and education through socialmedia. All the education materials provided in the WISE program are based on the researches and studies carried out.

The WISE program is fully supported by professional career women from various backgrounds who joined as WISE Advisory Board members. They are directly involved and contribute as program advisors and developing WISE program curriculum/materials through each individual’s knowledge and experience.

290 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

2. BELAJAR INVESTASI

Selain menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut, pada bidang advokasi, Bank juga mengadakan program dan acara reguler, seperti Program Belajar Investasi dan acara dari Kantor ke Kantor (Office to Office) di mana Bank mengadakan kelas edukasi untuk masyarakat umumdengan topik perencanaan keuangan dan pengenalaninstrumen investasi. Keluaran dari program tersebut akan dibagikan ke media sosial seperti Twitter danFacebook dengan tujuan agar masyarakat dengan mudahmemperoleh informasi bagaimana merencanakan,mengelola keuangan dan berinvestasi yang tepat.

Bank berkomitmen untuk terus menyelenggarakanProgram WISE dan edukasi literasi keuangan karenamelihat manfaat yang sangat signifikan bagi penguatan dan pemberdayaan kaum perempuan dan masyarakat umum dalam hal mengelola keuangan dan berinvestasi. Bank juga menargetkan adanya partisipasi yang lebih luas dan lebih banyak dari kaum perempuan dari berbagai latar belakang.

2. LEARN TO INVEST

In advocacy programs, Bank holds regular seminars and events, such as Learn to Invest Programs and Office toOffice by which the Bank conducts general public educationclasses with topics of financial planning and introductionto investment instruments. The program outputs are shared trough social media such as Twitter and Facebook with the aim to provide the public with easily obtainedinformation on how to plan, manage, and invest smartly.

Bank is committed to continue organizing WISE andfinancial literacy educational programs considering their significant benefits for strengthening and empoweringwomen and the general public in financial managementand investment. The Bank is also targeting widerparticipation of women from different backgrounds

3. EDUKASI NASABAH MELALUI CUSTOMER GATHER-ING

Selain itu, untuk meningkatkan pengetahuan Nasabah akan instrumen keuangan termasuk produk-produkperbankan, Bank rutin mengadakan acara CustomerGathering di mana Bank memberikan update terkinimengenai kondisi pasar baik lokal maupun global,mengupas rinci mengenai produk investasi misalnyareksa dana bersama para ahli di bidangnya. AcaraCustomer Gathering ini merupakan bagian dari program edukasi Bank yang diperuntukkan untuk Nasabah.

CORPORATE PHILANTHROPY

INISIATIF FILANTROPI BAGI MASYARAKAT

Untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung, Bank Indonesia menyalurkan inisiatif filantropi melalui beberapaprogram, termasuk penggalangan dana, donasi, upayatanggap bencana dan bantuan darurat serta partisipasi aktifstaf sebagai relawan. Secara khusus, Bank membukakesempatan bagi staf dan stakeholder berpartisipasi dan berkontribusi melalui CommCare Club, yang merupakan wadah bagi staf Bank untuk berpartisipasi dalam kegiatan filantropi.

3. CUSTOMER GATHERING

In addition, to improve the Customer’s knowledge on financial instruments including banking products, the Bank regularly organizes Customer Gatherings in which the Bank provides local and global market updates, and details of investment products such as mutual funds by inviting related experts. Customer Gatherings are part of the educational programs for the Customers.

CORPORATE PHILANTHROPY

COMMUNITY PHILANTHROPY INITIATIVES

To help people who are less fortunate, Bank channelsphilanthropic initiatives through fundraising, donations,disaster relief efforts, and emergency aids as well as activeparticipations of the employees as volunteers. In particular, the Bank opens opportunities for employees and stakeholdersto participate and contribute through CommCare Club, a socialclub for all staff to participate in philanthropy activities.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 291

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

CommCare Club Commonwealth Bank yang diluncurkan pada tahun 2013 telah menyelenggarakan berbagai program dan acara kemanusiaan, dengan keanggotaan dan pengawasan dari staf internal dan manajemen Bank. Bank mengalokasikan dana program ini dari anggaran CSR internal maupun melalui penggalangan dana.

Bekerja sama dengan berbagai lembaga swadayamasyarakat, program Corporate Philanthropy yang diadakan pada tahun 2015 termasuk:

• Penggalangandana:penggalangandanainternalstaff;• Donasi: donor darah, kunjungan ke panti asuhan, kunjungan ke anak jalanan, bantuan pembangunan fasilitas sekolah, donasi untuk yayasan kanker anak-

anak, kegiatan agama (buka puasa bersama anak yatim);• PembangunanrumahbersamaHabitatforHumanity.

CommCare Club was launched in 2013 and has organizedvarious humanitarian programs, with members andsupervision from the Bank’s internal staff and Management. The Bank allocates funds for these programs from the internal CSR budget and fundraising.

Working closely with non-governmental organizations,Corporate Philanthropy programs organized in 2015 included:

• Fundraising:internalstafffundraising;• Donation: blood donation, orphanage visits, streetchildren visits, school facilities development aids,

children cancer foundation donations, religious activities (breakfasting with orphans);

• Home-buildingprojectwithHabitatforHumanity.

Adapun rincian program, di antaranya adalah:

1. SHAVE FOR HOPE

Untuk mendukung program Shave for Hope 2015,Commonwealth Bank untuk ketiga kalinya menjadi“Corporate Social Angel” untuk kegiatan aksi sosial masyarakat untuk memberikan bantuan bagi anak-anak penderita kanker di Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI). Program Shave for Hope ini padakonsepnya mengajak masyarakat Indonesia untukmencukur rambut sebagai bentuk solidaritas bagi anak-anakpenderita kanker, dimana setiap donasi rambut akandihargai sebagai bantuan biaya kesehatan anak-anak di YPKAI. .

The details of the program are:

1. SHAVE FOR HOPE

To support 2015 Shave for Hope program,Commonwealth Bank for the third time became the“Corporate Social Angel” to provide aids to children with cancer at Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia(YPKAI). Shave for Hope program invited Indonesian peopleto shave their heads as sign of solidarity for children with cancer, in which each shaved head is valued as adonation for healthcare aids for YPKAI children.

292 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Untuk mendukung kegiatan ini, Bank menggelarkegiatan internal bagi staf berjudul “Goal for Hope” yaitupermainan mini penalti dan membuat gol, di mana Bank mendonasikan Rp100 ribu untuk setiap gol, yangdiikuti oleh staf Bank di kantor pusat dan berbagaikantor cabang di Indonesia. Selain itu, sebagai bentuknyata partisipasi dalam kegiatan ini, 158 staf Bank turut serta dalam acara cukur rambut massal dan Bankmenghargai Rp1 juta untuk setiap staf yangmendonasikan rambutnya. Melalui kegiatan ini, Bankberhasil menggalang lebih dari Rp300 juta untukdisumbangkan ke Shave for Hope Indonesia 2015. Melalui kegiatan ini, Bank berharap dapat memberikontribusi terbaik dan membantu meringankanbeban anak-anak penderita kanker di Indonesia.

2. PEMBANGUNAN FASILITAS SEKOLAH DI SEKOLAH ALUNA, JAKARTA

Di tahun 2015, Bank juga memberikan bantuan donasi untuk pembangunan fasilitas sekolah berupa dua ruangkelas untuk Sekolah Aluna, Jakarta. Sekolah Aluna adalahsekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) yangdikhususkan untuk anak-anak penderita tuna rungu dan anak-anak kurang mampu di Jakarta.

Sebagai bagian dari komitmen Bank untuk pemberdayaan masyarakat, Bank memberikan donasi untuk menambah ruang kelas di Sekolah Aluna dengan tujuan agar Sekolah Aluna dapat menampung lebih banyak anak-anak yang membutuhkan. Tidak hanya bantuan berupa donasi uang, staf Bank juga mengadakan beberapa kunjungan dan melakukan aktivitas bersama anak-anak di sekolah Aluna seperti Story Telling dan Cooking Class.

To support these activities, Bank held internal events for employees entitled “Goals for Hope”, a mini-penalty and goal scoring game by employees from the headquarterand branch offices in Indonesia, whereby the Bankdonated Rp100 thousand for each goal. In addition, as a real form of participation, 158 Bank employeesparticipated in the the mass head shaving and the Bank valued Rp1 million for each employee who shaved their heads. Through these activities, the Bank successfully raised more than Rp300 million in donations for Shave for Hope 2015. The Bank hopes with this contribution, it will help in relieving the burdens of children with cancer in Indonesia.

2. ALUNA SCHOOL FACILITIES DEVELOPMENT, JAKARTA

In 2015, the Bank also provided donations for theconstruction of two classrooms for Aluna School,Jakarta. Aluna school is a school for early childhoodeducation (ECD) devoted to hearing impaired and lessfortunate children in Jakarta.

As part of the Bank’s commitment to communityempowerment, the Bank donated t wo classrooms so Aluna School can accommodate more children in need. The Bank’s employees also organized several visits and activities for the children at Aluna School such as Story Telling and Cooking Class.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 293

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

3. PEMBANGUNAN DAPUR SEKOLAH DI BANDUNG, JAWA BARAT

Juga di tahun 2015, Bank bekerja sama denganHappy Hearts Fund, sebuah organisasi sosialinternasional, memberikan bantuan berupapembangunan dapur sekolah bagi dua Taman Kanak-kanak (TK) di Bandung, Jawa Barat yaitu TK Ade Irma dan TK An Nur di Desa Cikembang, Kec Kertasari,Pangalengan, Bandung.

Bantuan ini diberikan kepada kedua sekolah yangmengalami kerusakan bangunan akibat gempa bumi yang terjadi di tahun 2009. Selain bantuan materiil, staf Bank juga mengadakan kunjungan untuk melakukan aktivitas bersama anak-anak di kedua sekolah tersebut.

3. CONSTRUCTION OF SCHOOL KITCHENS IN BANDUNG, WEST

In 2015, the Bank also worked with Happy Hearts Fund, a social international organization, constructing school kitchens for two Kindergartens (KG) in Bandung, West Java, namely Ade Irma KG and An Nur KG in Cikembang village, Kertasari District, Pangalengan, Bandung.

This aid was provided to two school buildings which were damaged by the earthquake in 2009. In addition tomaterial aid, the Bank’s employees paid visits and did some activities with children from both schools.

294 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

4. BELAJAR MENABUNG BERSAMA SJORS DAN COMMONWEALTH BANK

Masih terkait pemberdayaan masyarakat, Bank jugamengadakan kerja sama dengan sebuah yayasansosial, Sjors Foundation untuk mengadakan acara bela-jar bagi anak-anak kurang mampu yang tinggal di bawahjembatan Pluit.

Sebanyak 200 anak yang tergabung dalam SjorsFoundation ini mendapat pengalaman bertransaksidi bank melalui simulasi mini “banking hall” yangdilakukan oleh staf Bank di lokasi belajar Sjors, yaitu di bawah jembatan Pluit dimana aktivitas perbankan mulai dari Customer Service, Teller, hingga ATM diperkenalkan. Tidak hanya melalui simulasi, staf Bank juga mengajarkan konsep menabung dan berbagi cerita mengenai profesi pekerjaan di Bank untuk membantu menginspirasi anak-anak dalam mempersiapkan masa depan.

5. PEMBANGUNAN RUMAH BERSAMA

Bekerja sama dengan Habitat for Humanity, Banksecara rutin melakukan kegiatan Build Home Project atau Pembangunan Rumah dimana staf turun langsung untuk melakukan aktivitas pembangunan mulai darimembangun fondasi, membuat tembok dan pengecatan untuk keluarga kurang mampu di daerah Sentul. 2 rumah telah dibangun Bank pada tahun 2015 sebagai kelanju-tan dari program sejenis di tahun-tahun sebelumnya yang hingga saat ini telah mencapai 7 rumah.

Selain aktivitas pembangunan rumah, staf jugamelakukan kegiatan edukasi belajar menabung bagi anak-anak daerah setempat melalui kegiatan story telling dan menggambar bersama.

4. LEARN TO SAVE WITH SJORS AND COMMONWEALTH BANK

Still related to community empowerment, the Bank also did collaborative event with Sjors Foundation to hold learning session for less fortunate children who livedunder the Pluit highway.

A total of 200 children from Sjors Foundation had banking experience through mini "banking hall"simulation by Bank’s employees at the Sjors studylocations, under Pluit highway with banking activities ranging from Customer Service, Teller, and ATM wereintroduced. Not only through simulations, the Bank’semployees also taught the concept of saving and shared stories about the professions at the Bank to help inspire the children in preparing their future.

5. “BUILD HOME PROJECT”

Working closely with Habitat for Humanity, the Bankregularly organizes Build Home Project or HouseConstruction whereby the employees take active parts in the building activities ranging from fondation, masonry, and painting for less fortunate families inSentul area. 2 houses were built by the Bank in 2015 as acontinuation of similar programs in the previous years, with total 7 houses have been built.

In addition to house constructions, the employees also held how to save educational activities for local children through storytelling and drawing together.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 295

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

6. DONOR DARAH PMI

Secara rutin, Bank juga mengadakan acara donor darah massal untuk staf Bank dimana sepanjang tahun 2015, tiga kali kegiatan donor darah dilakukan yang diikuti lebih dari 300 staf Bank.

KERJASAMA KORPORAT

Pada tahun 2015, Bank aktif berpartisipasi dalam program-program yang diadakan di tingkat industri. Program inibertujuan untuk mendukung, meningkatkan dan memperkuat hubungan antara berbagai lembaga keuangan, melaluipartisipasi sebagai pembicara dalam berbagai acara, sponsor atau partisipasi aktif dalam asosiasi industri.

Kegiatan sepanjang tahun 2015 termasuk:

• Australia Innovation Showcase. Simposium penelitianyang digelar pada 22-23 Februari 2015 di Jakarta yang

merupakan wujud dari komitmen Bank untuk turut membantu komunitas lokal dan mendorong kemajuan

pendidikan. Berbagai presentasi di bidang pendidikan, pertanian, makanan, energi, dan kesehatan di Indonesia ditampilkan dalama acara tersebut.

• Australian Culinary Trails 2015. Pameran kuliner yangmenyajikan makanan dan minuman khas Australia kepada

importir, jasa industri makanan lokal dan pelanggan. Perhelatan yang berlangsung pada 21-26 Februari

2015 itu menyelenggarakan kelas membuat kopi, wine workshop, demo memasak, dan tata cara menyajikan makanan.

6. INDONESIAN RED CROSS BLOOD DONOR

Regularly, the Bank also holds mass blood donationprogram for Bank’s employees whereby throughout 2015, the blood donation was carried out three times andparticipated by more than 300 employees of the Bank.

CORPORATE RELATIONS

In 2015, Bank actively participated in many programs held at the industry level. The programs aim to support, improve, and strengthen the relationship between various financialinstitutions, through participation as speakers in various events, and sponsorships or active participations in industry associations.

Activities throughout 2015 included:

• Australia’s InnovationShowcase.ResearchSymposium,held on 22-23 February 2015 in Jakarta which was a

manifestation of the Bank’s commitment to contribute to local community and promote the advancement of

education. Various presentations in education, agriculture, food, energy, and health in Indonesia were

performed in the event.• 2015 Australian Culinary Trails. Culinary exhibition that

served Australia typical foods and drinks to the importers, local food industry services, and customers. The event which took place on 21-26 February 2015 organized

coffee making classes, wine workshops, cooking demonstrations, and food serving procedures.

296 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Kerja sama ini diharapkan mempererat hubungan antara Indo-nesia dan Australia, terutama di sektor makanan, selain juga dapat membuka kesempatan di bidang industri.

• Canada Cup Golf Tournament 2015. Kejuaraan golf tahunan yang dihelat di Jakarta bertujuan untuk mempromosikan, memperkuat kerja sama, dan hubungan persahabatan antara warga Kanada dan Indonesia beserta komunitasnya. Bank menjadi bagian

dari acara tersebut karena komitmennya yang tinggi pada pemberdayaan komunitas.

• IABW Austrade Roundtable. Forum diskusi yang membincangkan investasi dan penguatan bisnis di Indonesia. Sebagai pendukung utama acara The Austrade’s Indonesia Australia Business Week tahun

ini, Geoffrey David Coates, perwakilan Bank, diundang untuk berbicara pada diskusi dengan para investor Australia yang digelar pada 19 November 2015. Pembicara lain yang terlibat adalah Himawan Hariyoga,

Deputi Bidang Promosi dan Penanaman Modal Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

• CEO Build 2015-Habitat for Humanity. Progam ini merupakan inisitiatif Habitat for Humanity di mana Bank

bersama dengan perusahaan lokal dan multinasional lainnya bekerja sama untuk mengatasi kemiskinan dan

secara langsung terlibat dalam proses pembangunan rumah layak yang terjangkau, nyaman, dan aman untuk empat keluarga di Sentul, Bogor. Presiden Direktur Tony Costa turut menghadiri acara yang digelar pada 5 De-sember 2015.

Sebanyak 39 program tanggung jawab sosial telah diadakan pada tahun 2015 dengan 16 program di antaranya terkaitAdvocacy/Literasi Keuangan, 18 program CorporatePhilanthropy serta 5 program Corporate Relation. Berikutkontribusi Bank kepada masyarakat dalam program tahun 2015:

• Mendukungprogramedukasiyangmemberdayakanlebihdari 400 anak kurang mampu

• Sumbangandanadanalat-alatyangmendukung kesehatan 200 anak-anak pengidap kanker di YPKAI• MendukungPMImelaluikontribusilebihdari350kantong

darah untuk membantu menyelamatkan kehidupan• Membangun2rumahbagikeluargakurangmampu• Memberikanbantuanbagi50anakyatimmelaluidonasi

dan acara buka puasa bersama.

Tidak hanya kepada masyarakat, secara internal jugadilakukan pengukuran keterlibatan staf dalam seluruhprogram CSR Bank sebagai upaya mendorong partisipasi aktif staf dalam kegiatan sosial. Sepanjang tahun 2015, sebanyak 2.190 staf telah berpartisipasi dalam seluruh kegiatan CSR, dengan total 4.576 jam partisipasi dalam program relawan.

This cooperation is expected to strengthen the relationship between Indonesia and Australia, especially in the food sector, in addition to open more opportunities for the industry.

• 2015 Canada Cup Golf Tournament. The annual golfchampionship held in Jakarta aimed to promote and strengthen friendly cooperations and relations between

the citizens of Canada and Indonesia and their communities. Bank was part of the event due to our commitment for community empowerment.

• IABW Austrade Roundtable. Discussion forum that discussed investment and business strengthening in Indonesia. As a major supporter of The Austrade’s Indonesia Australia Business Week event this year, Geoffrey David Coates, representing Bank, was invited to

speak in the discussion with Australian investors held on 19 November 2015. Another speaker was Hima Hariyoga, Capital Investment and Promotion Deputy of The Head of Capital Investment Coordinating Board (CICB).

• 2015CEOBuild-HabitatforHumanity.Thisprogramwasan initiative of Habitat for Humanity where Bank along with other local and multinational companies joined

together to overcome poverty and directly involved in the process of building standard homes that are affordable, convenient, and safe for four families in Sentul, Bogor. The President Director, Tony Costa, attended the event held on 5 December 2015.

A total of 39 social responsibility programs were held in 2015 in which 16 programs were related with Advocacy/Financial Literacy, 13 programs Corporate Philanthropy, and 5 programsCorporate Relations. The followings are the Bank’scontributions to the community in 2015:

• Supporting educational programs that empower morethan 400 less fortunate children;

• Donationsof fundsand tools thatsupport thehealthof200 children with cancer at YPKAI;

• Supporting IRC (Palang Merah Indonesia) through contributions of more than 350 bags of blood to help save

lives;• Buildingtwohomesforlessfortunatefamilies;• Providing aids to 50 orphans through donations and

breakfasting.

Not only to the public, internally the employees involvementin all the Bank’s CSR programs is also measured toencourage active participation of employees in social activities.Throughout 2015, a total of 2,190 employees haveparticipated in all CSR activities, with a total of 4,576 hours of participation in volunteer programs.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 297

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

298 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

DATApERUSAHAANCOORpORATE DATA

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 299

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

300 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

PRODUK PINJAMAN

Pinjaman Konsumen1. KPR (Kredit Pemilikan Rumah)2. KPR Multiguna3. KPM (Kredit Pemilikan Mobil)

Pinjaman Usaha1. Pinjaman Rekening Koran2. Pinjaman Aksep3. Pinjaman Angsuran

Pinjaman Tidak Langsung ke Lembaga Keuangan1. Pembiayaan Bersama2. Pembelian Aktiva

PRODUK DAN LAYANAN INVESTASI

CommInvest1. Reksa Dana Pasar Uang2. Reksa Dana Pendapatan Tetap3. Reksa Dana Campuran4. Reksa Dana Saham5. Reksa Dana Terproteksi6. Reksa Dana Indeks7. AutoInvest

PRODUK BANCASSURANCE

A. Product Tradisional Medica

B. Produk Unit Link CommLink CommLink Premier Manulife Investment Protector Managed Unit Link

LOAN PRODUCTS

Consumer Loans1. Home Financing2. Home Refinancing3. Car Financing

Business Loan / Consumer Loans1. Overdraft2. Demand Loan3. Term Loan

Financial Institution Indirect Loan1. Joint Financing2. Asset Buy

PRODUCT AND INVESTMENTSERVICES

CommInvest1. Money Market Funds2. Fixed Income Funds3. Balance Funds4. Equity Funds5. Capital Protected Funds6. Index Funds7. AutoInvest

BANCASSURANCE PRODUCTS

A. Traditional Products Medica

B. Produk Unit Link CommLinkCommLink Premier Manulife Investment Protector Managed Unit Link

produk dan Layananproduct and Services

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 301

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

PRODUK DAN LAYANAN TREASURY

1. Transaksi Valuta Asing•Today,Tomorrow,Spot,Forward,&Swap

2. Deposito•DepositoOn-Call

3. Surat Berharga Negara

LAYANAN TRADE FINANCE

Impor•LetterofCredit(LC)ImpordanSKBDN•PenagihanDokumenImpor

Ekspor•LetterofCredit/SKBDNAdvising•PenagihanDokumenEkspor

Trade Financing•PembiayaanEkspor•PembiayaanImpor•PembiayaanTradeAdvance

Lainnya•BankGuarantee•StandbyLetterofCredit(SBLC)•LayananPembayaranPajak

TRANSFER DANA•SKN•RTGS•TransferDanaValutaAsing

FASILITAS

Internet BankingMobile BankingLayanan PayrollKartu ATMSMS AlertCall Centre 15000 30SafeDeposit Box

TREASURY PRODUCTS ANDSERVICES

1. Foreign Exchange Transactions•Today,Tomorrow,Spot,Forward,&Swap

2. Deposit•On-CallDeposits

3. Surat Berharga Negara

TRADE FINANCE SERVICES

Import•ImportLetterofCredit(LC)andSKBDN•ImportDocumentaryCollection(IDC)

Eksport•LetterofCredit/SKBDNAdvising•ExportDocumentaryCollection(EDC)

Trade Financing•ExportFinancing•ImportFinancing•TradeAdvanceFinancing

Others•BankGuarantee•StandbyLetterofCredit(SBLC)•TaxPaymentService

FUNDS TRANSFER•SKN•RTGS•ForeignCurrencyFundsTransfer

FACILITIES

Internet BankingMobile BankingPayroll ServiceATM CardSMS ALERTCall Centre 15000 30Safe Deposit Box

302 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Kantor pusat dan Daftar CabangHead Office and Branches

KCP. Kelapa Gading 1Sub BranchJl. Raya Boulevard Timur Blok NC 1 / 61, Kel. Pegangsaan Dua,Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara14250 Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 451 8899Fax (021) 451 8898 (021) 452 6399

KCP. CibinongSub BranchJl. Raya Bogor KM 43 – unit B RT 06/ RW 09 Kel. Pabuaran, Cibinong,Kab. Bogor Cibinong - Jawa BaratPhone (021) 8791 4895Fax (021) 8791 4896

KCP. Kedungdoro (relocate from Sidoarjo)Sub BranchJl. Kedungdoro No.92 A Kel. Sawah-an, Kec. Sawahan, Surabaya- Jawa Timur Sidoarjo - Jawa TimurPhone (031) 2930 872

KCP. Plaza BRI (relocate from Manukan)Sub BranchPlaza BRI Ground Floor, Jl. Jend. Basuki Rahmat No.122 SurabayaSurabaya - Jawa TimurPhone (031) 293 0878Fax (031) 545 2707

KCP. Wisma KodelSub BranchWisma Kodel, 1st floor, Jl.HRRasuna Said Kav B-4, Jakarta12920 Jakarta - DKI JakartaPhone (021)27536522Fax (021) 5277048

KCP. BSDSub BranchRuko ITC BSD Blok R 32 -R33. Jl Pahlawan Seribu. Desa LengkongWetan,kecamatan Serpong, Kabupat-en Tangerang.Tangerang - BantenPhone (021) 5316 2081Fax (021) 5316 2082

KC. PekanbaruBranchJl. Jend Sudirman No. 26Tangkerang Pekanbaru 28282Pekanbaru - RiauPhone (0761) 344 55Fax (0761) 388 40

KCP. DarmoSub BranchJl. Raya Darmo No. 84 Kel. Dr. Sutio-mo, Kec. Tegalsari, Surabaya -Jawa TimurSurabaya - Jawa TimurPhone (031) 2930 874Fax (031) 5619 275

KCP SemarangSub BranchJl. Setiabudi No.84Semarang - Central JavaPhone (024) 746 0680Fax (024) 746 0797

KCP. Gajah MadaSub BranchJl. Gajah Mada No. 90AJakarta - DKI JakartaPhone (021) 6385 2909Fax (021) 6385 2977, (021) 63852856

KCP. ITC RoxySub BranchJl. K.H Hasyim Ashari Blok D-3 No.6, Kel.Cideng Kec.Gambir,Jakarta Pusat DKI JakartaPhone (021) 6385 6292Fax (021) 6385 6291

KCP. Puri KembanganSub BranchJl. Puri Indah Raya Blok I No.21, Kel.Kembangan SelatanKec. Kembangan, Jakarta SelatanDKI JakartaPhone (021) 2991 3555Fax (021) 5835 5850

KCP. Pantai Indah KapukSub BranchRukan Exclusive Rukan Mediterania Blok B No.19, Kel.Kapuk Muara,Kec.Penjaringan, Jakarta UtaraDKI JakartaPhone (021) 5694 8439Fax (021) 5694 6033

KCP. Puri IndahSub BranchPuri Tirta, Jl. Puri Kencana L6/88 C-D Jakarta, DKI JakartaPhone (021) 5830 0222Fax (021) 5835 6333

KCP. Pondok IndahSub BranchPondok Indah, Plaza 5 Blok A No. 1-2, Jl. Margaguna Raya JakartaSelatan 12310 DKI JakartaPhone (021) 7278 6999Fax (021) 7278 6777

KCP. Kebon JerukSub BranchRuko Graha Mas Blok C No. 1, Jl. Raya Perjuangan, Jakarta 11530 DKI JakartaPhone (021) 530 1515Fax (021) 5300 707

KC. KediriBranchJl. Hasanuddin No. 1 KediriKediri - Jawa TimurPhone (0354) 696 789Fax (0354) 686 900

KCP. Bukit Darmo Surabaya BaratSub BranchJl. Bukit Darmo Golf, Office Park 2 B II/5Kel. Pradah Kalikendal,Kec. Dukuh PakisSurabaya - Jawa TimurPhone (031) 734 7935Fax (031) 734 0445

KCP. CikiniSub BranchHotel Formula 1 - Cikini Jl. Cikini Raya no.75 Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 6385 3233Fax (021) 3145 773

KCP. AsiaSub BranchJl. Asia No. 184-FMedan - Sumatera UtaraPhone (061) 7342 575Fax (061) 7342 576

KC. SamarindaBranchJl. Pangeran Dipenogoro No. 61- 62Samarinda, Kalimantan TimurPhone (0541) 206 206Fax (0541) 206 232, (0541) 206 221

KCP KarawaciSub BranchRuko Pinangsia Blok A No.5, Lippo Karawaci - Tangerang 15810BantenPhone (021) 5576 1618Fax (021) 5576 1613

KCP. PluitSub BranchMegamal Pluit, Rukan MG No. 63 - 64, Jl. Pluit Indah Raya 14440Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 2993 5388Fax (021) 6667 0333

KC. PalembangBranchJl. Sudirman No. 153, Palembang, Sumatera SelatanPhone (0711) 314 999Fax (0711) 314 808

KCP. KemangSub BranchJl. Kemang Raya No. 6, Jakarta Selatan 12730DKI JakartaPhone (021) 2997 9688Fax (021) 7179 4620

KC. BanjarmasinBranchJl. Letjend. Suprapto No. 29, Banjarmasin - Kalimantan SelatanPhone (0511) 3366 088Fax (0511) 3355 788

KC. MakassarBranchJl. Jenderal Sudirman No. 48 Makassar - Sulawesi SelatanPhone (0411) 330 730Fax (0411) 330 457

KCP. CBD PluitSub BranchRuko CBD Pluit Blok C No. 1 Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 6667 2791Fax (021) 6667 2792

KC. BogorBranchJl. Raya Padjajaran No. 59 D Kelurahan Baranangsiang, Kec. Bogor - Jawa BaratPhone (0251) 8361 221Fax (0251) 8361 313

KCP. TangerangSub BranchJl. Daan Mogot No.32 A-CTangerang - BantenPhone (021) 5576 4105Fax (021) 5521 047(021) 5521 050

KCP. SunterSub BranchRuko Puri Mutiara Blok A Kavling No. 85-86, Sunter Agung, JakartaDKI JakartaPhone (021) 6531 0789Fax (021) 6531 0788

KCP. Bandung - SudirmanSub BranchJalan Jendral Sudirman no.91 DBandung - Jawa BaratPhone (022) 422 0455Fax (022) 422 0456

KC. CirebonBranchJl. Siliwangi No. 117 CirebonJawa BaratPhone (0231) 235 252Fax (0231) 235 445

KCP. Legian MelastiSub BranchJl Raya Legian no.5 &6 KutaBadung, BaliPhone (0361) 754 200Fax (0361) 753 600

KCP. HR. MuhamadSub BranchRuko Golden Palace Blok A11&15, Jl HR. MuhamadSurabaya - Jawa TimurPhone (031) 734 6848Fax (031) 7347880

KCP. Pasar AtumSub BranchStand BB-1&2 Lt3 Psr Atum all, Sby Eks Jl. CoklatSurabaya - Jawa TimurPhone (031) 3545 858Fax (031) 3545 855

KCP. UbudSub BranchJl. Raya Andong Ubud, Desa PeliatanGianyar - BaliPhone (0361) 972 009Fax (0361) 978 877

KC. PontianakBranchJl. Gajah Mada No. 152 Pontianak Kalimantan BaratPhone (0561) 763 828Fax (0561) 763 882

KCP. Mall GalaxySub Branch Kompleks Mal Galaxy Ground Floor No.092BJl. Dharmahusada Indah Timur No. 37 SurabayaSurabaya - Jawa TimurPhone (031) 2930 879Fax (031) 593 7260

KCP. JatinegaraSub BranchJl. Jatinegara Timur No.68-70Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 8520 875Fax (021) 8520 859

KC. JogjakartaBranchJl. Teuku Cik Ditiro No:15, Jogjakarta - DIYPhone (0274) 554 578Fax (0274) 554 540

KCP. Kartika PlazaSub BranchJl Kartika Plaza No. 120 A-B Kuta, Badung - BaliPhone (0361) 768 999Fax (0361) 766 695

KC. SoloBranchJl. Slamet Riyadi No. 139, Solo - Jawa TengahPhone (0271) 666 956Fax (0271) 666 923

KCP. Gading SerpongSub BranchRuko Paramount 5th Avenue Blok A No.12, Gading Serpong Tangerang - BantenPhone (021) 6385 2199Fax (021) 54213797, (021)63851297

KC. BandungBranchJl. Ir. H. Juanda No. 130 B Dago Bandung - Jawa BaratPhone (022) 8252 6050Fax (022) 8252 6055

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 303

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

KCP. FatmawatiSub BranchITC Fatmawati, Jl. Komplek Per-tokoan Duta Mas Blok F No.21, Cipete Utara - Jakarta Selatan Jakar-ta - DKI JakartaPhone (021) 7941 722Fax (021) 7399 200

KC. LampungBranchJl. R A Kartini No.99 Blok GH LampungPhone (0721) 255 689Fax (0721) 256 029

KC. BatamBranchBumi Ayu Lestari, Blok D no 31-32, Jl. Imam Bonjol, Nagoya Batam - RiauPhone (0778) 428 856Fax (0778) 428 857

KCP. Jembatan VSub BranchJl. KH M Mansyur No.85 RT.013 RW.008, Jakarta BaratJakarta - DKI JakartaPhone (021) 6385 2298Fax (021) 6385 1699

KCP. Tanah AbangSub BranchKompleks Ruko Panca Griya Indah Blok C 7Jl. KH Fachrudin no.36Tanah Abang – Jakarta PusatDKI JakartaPhone (021) 3190 8005Fax (021) 3190 8035

KCP. Buah BatuSub BranchJL. Buah Batu No. 202 - Bandung - Jawa BaratPhone (022) 730 9699Fax (022) 730 5397

KCP. BekasiSub BranchKompleks Ruko Bekasi Mas Blok C No. 6 Bekasi - Jawa BaratPhone (021) 8895 0627Fax (021) 8896 4230

KC. ManadoBranchKompleks Ruko Megamas Blok F No.24, JL. Boulevard Manado - Sulawesi UtaraPhone (0431) 888 1234Fax (0431) 888 1191

KCP. CikarangSub BranchRuko The Capitol Business Park Blok 2L, Jl. Niaga Raya, Kota Jababeka Bekasi - Jawa BaratPhone (021) 8983 5707Fax (021) 8983 5708

KCP.DepokSub BranchRuko ITC Depok No. 3A Jl. Margonda Raya No.56 - Depok - Jawa BaratPhone (021) 7721 7595Fax (021) 7721 7596

KCP. Cempaka MasSub BranchGraha Cempaka Mas Blok B no.5DKI JakartaPhone (021) 6385 2099Fax (021) 420 1110

KCP. Pasar BaruSub BranchJl. H. Samanhudi No.18E Pasar BaruDKI JakartaPhone (021) 6386 3519Fax (021) 3518028

KCP. Sumber SariSub BranchJl. Soekarno Hatta No.130A Bandung - 40222Jawa BaratPhone (022) 8252 6040Fax (022) 600 4477

KCP. PulogadungSub BranchJl. Pemuda No.130 C Pulo Gadung -Jakarta Timur DKI JakartaPhone (021) 4788 5155Fax (021) 4788 5154

KC. PurwokertoBranchRuko Nusantara, Jl. Sudirman No. 7 Purwokerto - Jawa TengahPhone (0281) 631 650Fax (0281) 621 133

KCP. Tanjung DurenSub BranchJl. Tanjung Duren Raya No.42 Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 5835 8270Fax (0210 5698 0442

KCP BintaroSub BranchRuko Sentra Menteng Blok MN No.46 - Bintaro Sektor 7Tangerang - BantenPhone (021) 7941 907Fax (021)7457 146

KC. PadangBranchJl. Pemuda No.37 A – BPadang - Sumatera BaratPhone (0751) 890 400Fax (0751) 890 405

KCP. TebetSub BranchGedung Gajah unit ABC, lantai 1AJl. Dr. Saharjo Raya no.111 Tebet – Jakarta Selatan - DKI JakartaPhone (021) 6385 1998Fax (021) 8301 1951

KCP. Mangga DuaSub BranchRuko Mal Mangga Dua Ground Floor No.12, Jl. Mangga Dua Raya,Jakarta 10730 DKI JakartaPhone (021) 6230 3722Fax (021) 6230 3723

KCP. Permata HijauSub BranchGrand ITC Permata Hijau, Blok Saphire No 9, Jakarta SelatanDKI JakartaPhone (021) 7918 4727Fax (021) 5366 4591

KCP. CinereSub BranchKompleks Bona Indah Plaza Blok A 2 No.D5, Cinere, Jakarta SelatanDKI JakartaPhone (021) 7942 667Fax (021) 7698 003

KC MataramBranchJl. Raya Pejanggik – Mataram (Sebe-lah Toko Sumber Jaya)Mataram - Nusa Tenggara BaratPhone (0370) 645800Fax (0370) 646 420

KCP. Moh Yamin PekanbaruSub BranchJl. M Yamin No.30B Pekanbaru - RiauPhone (0761) 353 33Fax (0761) 343 33

KCP. Muara KarangSub BranchJl Pluit Karang Utara raya Blok H 1 Selatan no. 80 AJakarta - DKI JakartaPhone (021) 2993 5355Fax (021) 6624 908

KCP. CibuburSub BranchRuko Citra Grand Blok R 3 No.21 Bekasi - Jawa BaratPhone (021) 7919 4556Fax (021) 8430 5161

KCP. Mangga BesarSub BranchJl. Mangga Besar RayaNo. 85C - JakartaJakarta - DKI JakartaPhone (021) 2993 5333Fax (021) 624 0245

KCP. Citra GardenSub BranchJl. Utan Jati Komp. Rukan Citra Nia-ga Blok A No.39 Jakarta BaratDKI JakartaPhone (021) 2991 3533Fax (021) 5436 1095

KCP. Teluk GongSub BranchJl. Teluk Gong Raya No.15 – Ruko Duta Indah Square No. C 3Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 2993 5311Fax (021) 662 4512

KC. JambiBranchJl. Hayam Wuruk No.162 C-D, Jelu-tung - JambiPhone (0741) 755 3111Fax (0741) 7554 123

KCP. MelawaiSub BranchJl Melawai Raya no. 116 C,D,E Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 2997 9677Fax (021) 7229964

KC. BalikpapanBranchJl Jendral Sudirman no.343 A-B, Balikpapan 76114Kalimantan TimurPhone (0542) 443 779Fax (0542) 746 250

KCP. Mayjen.SungkonoSub BranchJl. Mayjend Sungkono No. 121B SurabayaJawa TimurPhone (031) 2930 876Fax (031) 562 1511

KC. MedanBranchWisma Commonwealth Jl. Palang Merah No 110Medan - Sumatera UtaraPhone (061) 457 8588Fax (061) 457 8282

KCP. Kelapa Gading 2Sub BranchJl Boulevard Raya LC 7/39-40, Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 452 8811Fax (021) 452 8812

KC. WTC 6BranchLt Dasar & Lt 2 World Trade Centr6 Jl Jend Sudirman Kav 29 - 31Jakarta 12920Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 2554 9500Fax (021) 5790 7270

KC. DenpasarBranchRukan Teuku Umar Indah Blok 12A, Jl. Teuku Umar No. 2,4 dan 8 Den-pasar - BaliPhone (0361) 237 077Fax (0361) 237 099

KCP. Glodok 2Sub BranchKompleks Glodok Plaza Blok F 43-44Jl. Pinangsia RayaJakarta - DKI JakartaPhone (021) 6231 7022Fax (021) 6231 7023

KC. SemarangBranchJl. Gajah Mada No. 112A, Semarang - Jawa TengahPhone (024) 354 1106Fax (024) 3545 832

KC. SurabayaBranchJl. Bubutan No. 127-135 Surabaya - Jawa TimurPhone (031) 353 4123, (031) 353 9810Fax (031) 352 0362, (031) 353 2039

KCP. NgagelSub BranchKomp. Manyar Megah Indah Plaza Blok A 1-2Jl. Ngagel Jaya SelatanSurabaya - Jawa TimurPhone (031) 2930 877Fax (031) 504 3250

KCP. JemursariSub BranchKompleks Ruko Jemur Raya A 1-2Jl. Jemursari Surabaya - Jawa TimurPhone (031) 293 0870Fax (031) 849 7074

KCP. ManyarSub BranchJl. Manyar Kertoarjo No. 15Surabaya - Jawa TimurPhone (031) 2930 875Fax (031) 594 6679, (031) 592 1070

KCP. PasuruanSub BranchJl. Wachid Hasyim No. 8 PasuruanPasuruan - Jawa TimurPhone (0343) 426 511-12, (0343) 415 121Fax (0343) 426 988

KC. MalangBranchJl. Basuki Rachmat No. 81 MalangMalang - Jawa TimurPhone (0341) 361 600Fax (0341) 361 607

KCP. Kelapa Gading 3Sub BranchRuko Kelapa Gading Blok B 1 / 24 Jakarta - DKI JakartaPhone (021) 452 4001Fax (021) 4584 0323

KC. CibinongBranchCibinong City Centre Blok A No. 24Kab. Bogor Cibinong - Jawa Barat

KC. DarmoBranchKompleks Darmo Square Jl. Raya Darmo Blok D-6Surabaya - Jawa TimurPhone (031) 2930 874Fax (031) 5619 275

304 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

pROFIL pEjABAT EKSEKUTIFEXECUTIVE pROFILE

Kantor Pusat

Achiro Yulian Operata menyelesaikan studi S1 di Universitas Gadjah Mada (2001) dan gelar Magister Administrasi Bisnis dari Institut Teknologi Bandung (2013).

Achiro mengawali karier di PT Bank Danamon Indonesia (2004-2010), Standard Chartered Bank (2006-2008), PT Bank Rabobank International Indonesia (2011-2012), PT Bank DBS Indonesia (2008-2009; 2010-2011). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2014 dengan posisi awal sebagai Head of Account Management West.

Achiro Yulian Operata completed his S1 study at the University of Gadjah Mada (2001) and Master of Business Administration degree at the Institute of Technology Bandung (2013).

Achiro developed his career with PT Bank Danamon Indonesia (2004-2010), Standard Chartered Bank (2006-2008), PT Bank Rabobank International Indonesia (2011-2012), PT Bank DBS Indonesia (2008-2009; 2010-2011). He joined PT Commonwealth Bank in 2014 with the initial position as Head of Account Management West.

Achiro Yulian OperataSenior Vice President, Ad Interim Head of Wholesale Banking

Anwar zaenuddinExecutive Vice President, Head of Retail Banking Services

Anwar Zaenuddin menyelesaikan studi S1 di Universitas Tarumanagara jurusan Akuntansi (1997).

Anwar memulai karier perbankan di Bank Bali (1999-2000) dan Bank Universal (2000-2002). Bergabung dengan Commonwealth Bank mulai tahun 2002 dengan posisi awal sebagai Branch Manager.

Anwar Zaenuddin completed his S1 study at the University of Tarumanegara majoring in Accounting

Anwar developed his banking career with PT Bank Bali (1999-2000) and PT Bank Universal (2000-2002). He joined PT Commonwealth Bank in 2002 with the initial position as Branch Manager.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 305

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Bagus Harimawan menyelesaikan studi S1 di Universitas Brawijaya jurusan Manajemen Keuangan (1998).

Bagus mengawali kariernya di perusahaan non-perbankan, PT Tanindo Subur Prima (1998), PT Phillip Morris Indonesia (1999-2001), dan Exxon Mobil Oil Indonesia, Inc. (2001-2006). Setelah itu bergabung dengan Citibank N.A. (2006-2007) dan HSBC Indonesia (2007-2010). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2010 dengan posisi awal sebagai Head of Resourcing, Compensation Benefits and Operations.

Bagus Harimawan completed his S1 study at the University of Brawijaya majoring in Financial Management.

Bagus developed his career with non-banking company, PT Tanindo Subur Prima (1998), PT Philip Morris Indonesia (1999-2001), and Exxon Mobil Oil Indonesia Inc. (2001-2006). After joining Citibank N.A. (2006-2007) and HSBC Indonesia (2007-2010), he joined PT Commonwealth Bank in 2010 with the initial position as Head of Resourcing, Compensation Benefits, and Operation.

Bagus HarimawanExecutive Vice President, Chief of Human Resources

Bambang Andri Irawan menyelesaikan studi S1 Matematika di Institut Teknologi Bandung (2000).

Bambang mengawali karier di Bank Niaga (2000-2004), Bank Mega (2004-2005), Bank Danamon Indonesia (2005-2009), Bank Barclays Indonesia (2009-2010). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2010 dengan posisi awal sebagai Head of IT Application Management.

Bambang Andri Irawan completed his Mathematics S1 study at Institute of Technology Bandung.

Bambang developed his career with PT Bank Niaga (2000-2004), PT Bank Mega (2004-2005), PT Bank Danamon Indonesia (2005-2009), and Barclays Bank Indonesia (2009-2010). He joinedPT Commonwealth Bank in 2010 with the initial position as Head of the IT Application Management.

Bambang Andri IrawanExecutive Vice President, Head of Hub Operations, Productivity & Process Excellence

306 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Chairdiana menyelesaikan studi S1 di STEKPI jurusan Manajemen Keuangan (1997).

Chairdiana memulai kariernya di BII/Commonwealth Bank (1997-2004). Kemudian bergabung dengan Citibank Private Banking dan ABN AMRO (2005-2006). Bergabung kembali dengan Commonwealth Bank pada tahun 2006 dengan posisi sebagai Internal Control Manager.

Chairdiana completed her S1 study at STEKPI majoring in Financial Management (1997).

Chairdiana developed her career with PT Bank Internasional Indonesia/Commonwealth Bank (1997-2004), Citibank Private Banking, and ABN-AMRO (2005-2006). She rejoined PT Commonwealth Bank in 2006 with the position as the Internal Control Manager.

ChairdianaSenior Vice President, Head of Operations Control

Fernando Saragih menyelesaikan studi Sarjana di Edith Cowan University (2004) dan meraih gelar Magister Administrasi Niaga dari University of Western Australia (2008).

Fernando mengawali kariernya di Kantor Akuntan Publik Ernst & Young (2004-2006), HSBC (2006-2009), Bank Barclays (2009-2011), AIA (2011-2012). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2012 dengan posisi awal sebagai AVP Regulatory Affairs.

Fernando Saragih completed his Bachelor degree study at Edith Cowan University (2004) and Master in Business Administration at the University of Western Australia (2008).

Fernando developed his career with Ernst & Young public accounting firm (2004-2006), HSBC (2006-2009), Barclays Bank Indonesia (2009-2011), and AIA (2011-2012). He joined PT Commonwealth Bank in 2012 with the initial position as AVP Regulatory Affairs.

Fernando SaragihVice President, Corporate Secretary

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 307

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Hendro Basuki Nurjanto menyelesaikan studi S1 di Universitas Pancasila jurusan Ekonomi.

Hendro mengawali karier perbankannya di Bank Danamon Indonesia (1990-1995) dan Bank Tiara Asia (1995-2000) sebagai Relationship Officer. Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2000 dengan posisi awal sebagai Personal Banker, Assistant Manager.

Hendro Basuki Nuryanto completed his S1 study at University of Pancasila majoring in Economy.

Hendro developed his banking career with PT Bank Danamon Indonesia (1990-1995) and PT Bank Tiara Asia (1995-2000) as Relationship Officer. He joined PT Commonwealth Bank in 2000 with the initial position as Personal Banker, Assistant Manager.

Hendro BasukiSenior Vice President, Head of AML & Sanction

Jonanda Yattha Saputra menyelesaikan studi S1 di Universitas Tarumanaga jurusan Akuntansi (1995).

Jonanda memulai karier di KAP (1992-1994). Kemudian pindah ke Ernst & Young (1994). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada 2011 dengan posisi awal sebagai EVP, Business Performance and Reporting.

Jonanda Yattha Saputra completed his S1study at the University of Tarumanegara majoring in Accounting (1995).

Jonanda developed his career witha public accounting firm (1992-1994). Then he moved to Ernst & Young (1994). He joined PT Commonwealth Bank in 2011 with the initial position as EVP, Business Performance and Reporting.

Jonanda Yattha SaputraExecutive Vice President, Chief of Finance

308 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Liliawati menyelesaikan studi S1 Insinyur Sipil di Universitas Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. Kemudian melanjutkan ke Oregon State University, Corvallis, Oregon, Amerika Serikat dan meraih Gelar MBA pada 1991 dalam bidang Banking and Finance. Sambil belajar, sempat menyelesaikan studi tentang masalah yang menimpa institusi-institusi simpan pinjam di Amerika Serikat pada tahun 1980-an.

Liliawati mengawali karier di Standard Chartered Bank (1991-1997). Setelah itu langsung bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi awal sebagai Head of Treasury

Liliawati Gunawan completed her Civil Engineering S1 study at the University of Parahyangan, Bandung in 1989. Then she continued her study at Oregon State University, Corvallis, Oregon, United States, and earned an MBA degree in 1991 majoring in Banking and Finance. While at the university, she completed a study of the problems faced by the saving and loan institutions in the United States in the 1980s.

Liliawati developed her career with Standard Chartered Bank (1991-1997) and then joined PT Commonwealth Bank with the initial position as Head of Treasury.

Liliawati GunawanExecutive Vice President, Chief of Global Market

Donny Prasetya menyelesaikan studi S1 di University of Maryland jurusan Decision & Information Technology, dan memperoleh gelar Master of Information System Technology di George Washington University (2001).

Donny mengawali karier di ISSI Consulting Group (1999-2000), Capital One Financial (2002-2004), PT Bank Mandiri (Persero) tbk (2004-2007), International Finance Corporation (2009-2011), dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (2012-2014). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada 2014 dengan posisi awal sebagai Executive Vice President area Jakarta.Donny Prasetya completed his S1 studyat the University of Maryland majoring in Decision and Information Technology, and continued his Master of Information System Technology at George Washington University (2001).

Donny developed his career with ISSI Consulting Group (1999-2000), Capital One Financial (2002-2004), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2004-2007), the International Finance Corporation (2009-2011), and PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (2012-2014). He joined PT Commonwealth Bank in 2014with the initial position as Executive Vice President of Jakarta area.

Donny PrasetyaExecutive Vice President, Head of Digital Channels Business

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 309

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Marco Arthur Raoul Lalisang menyelesaikan studi S1 Management Informatika di STMIK Gunadarma dan S2 Management di UI.

Marco mengawali kariernya di PT Tunas Patria (1993-1994), PT SunLife Indonesia (1994-1997), dan Rabobank International Indonesia (1997-2013). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2013 dengan posisi awal sebagai Head of Business Continuity and Property Management.Marco Arthur Raoul Lalisang completed his S1 study at STMIK Gunadarma majoring in Information Management and S2 at the University of Indonesia majoring in Management.

Marco developed his career with PT Tunas Patria (1993-1994), PT Sunlife Indonesia (1994-1997), and PT Rabobank International Indonesia (1997-2013). He joined PT Commonwealth Bank in 2013 with the initial position as Head of Business Continuity and Property Management.

Marco Arthur Raoul LalisangSenior Vice President, Head of Business Continuity and Property Management

R A Noerindah menyelesaikan studi S1 di Universitas Atmajaya Yogyakarta jurusan Hukum dan S2 Banking and Finance di Nitro Institute Yogyakarta.

Noerindah memulai kariernya di Kantor Notaris Ny. Suhardjo Hadi, SH (1987-1988), SatGas Hukum DPRD Klaten (Sugino Law Firm) (1988-1990), PT Bank Danamon Indonesia (19901995), PT Sinar Mas Multiartha Tbk (1995), PT Sinar Mas Multifinance (1995- 2000), dan PT Harumdana Sekuritas (2001). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2002 dengan posisi awal sebagai Head of Legal Department.

R A Noerindah completed her Law S1study at the University of Atma Jaya Yogyakarta and S2 majoring in Banking and Finance at Nitro Institute Yogyakarta.

Noerindah developed her career with the Office of Pubic Notary Mrs. Suhardjo Hadi SH (1987-1988), the Legal Task Force of DPRD Klaten (Sugino Law Firm) (1988-1990), PT Bank Danamon Indonesia (1990-1995), PT Sinar Mas MultiarthaTbk (1995), PT Sinar Mas Multifinance (1995-2000), and PT Harumdana Sekuritas (2001). She joined PT Commonwealth Bank in 2002 with the initial position as Head of Legal Department.

R A NoerindahSenior Vice President, Head of Legal

310 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Reinard Yohanes Seno Setiaji menyelesaikan studi S1 Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (1995) dan S2 Keuangan Perbankan di Universitas Indonesia (1998).

Reinhard memulai karier di bidang perbankan pada PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (1998-2009), PT Bank OCBC Indonesia (2010-2011). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2012 dengan posisi awal Head of Compliance Monitoring and Training.

Reinard Yohanes Seno Setiaji completed his Industrial Engineering S1 study at Institute of Technology Bandung (1995) and S2 in Banking Finance at University of Indonesia (1998).

Reinard developed his banking career with PT Bank Rabo bank International Indonesia (1998-2009) and PT Bank OCBC Indonesia (2010-2011). He joined PT Commonwealth Bank in 2012 with the initial position as Head of Compliance Monitoring and Training.

Reinard Yohanes Seno SetiajiSenior Vice President, Head of Compliance

Sariani Sadikun menyelesaikan studi S1 di California State University of Fresno – USA di bidan Computer Application & System tahun 1988.

Sariani memulai kariernya di The chase Manhattan Bank (1989-1993), JP Morgan Chase (1998-2002) dan PT Rabobank International Indonesia (2002-2011). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2011 dengan posisi awal sebagai Chief Credit Officer.

Sariani Sadikun completed her S1 study at California State University of Fresno - USA in Computer Application and System (1988).

Sariani developed her career with The Chase Manhattan Bank (1989-1993), JP Morgan Chase (1998-2002), and PT Rabobank International Indonesia (2002-2011). She joined PT Commonwealth Bank in 2011 with the initial position as Chief Credit Officer.

Sariani SadikunExecutive Vice President, Head of Credit Risk

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 311

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Rian Eriana Kaslan menyelesaikan studi S1 di Clark University jurusan Business Administration dan S2 di Boston University Graduate School of Management jurusan International Management and Marketing.

Rian memulai kariernya di perusahaan manajemen investasi, Mellon Asset Management (2001-2006). Bergabung dengan Commonwealth Bank mulai tahun 2006 dengan posisi awal sebagai Onshore Product Unit Head.

Rian Eriana Kaslan completed her S1study at Clark University majoring in Business Administration and S2 at Boston University Graduate School of Management majoring in International Management and Marketing.

Rian developed her career with Mellon Asset Management, an investment management company (2001-2006). She joined PT Commonwealth Bank in 2006 with the initial position as Onshore Product Unit Head.

Rian Eriana KaslanExecutive Vice President, Head of Wealth Management & Business Strategy

Theresia Tristini menyelesaikan studi S1 Teknik Elektro jurusan Komputer di Unika Atmajaya Jakarta.

Theresia mengawali karier di PT Zurich Insurance Indonesia (1994-1997), PT Bank Danamon Indonesia (1997-2006), Bank DBS Indonesia (2006-2009). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2009 dengan posisi awal sebagai IT Infrastructure and Operation Head.

Theresia Tristini completed her Electrical Engineering S1 study majoring in Computer Science at Unika Atmajaya, Jakarta.

Theresia developed her career with PT Zurich Insurance Indonesia (1994-1997), PT Bank Danamon Indonesia (1997-2006), and PT Bank DBS Indonesia (2006-2009). She joined PT Commonwealth Bank in 2009 with the initial position as IT Infrastructure and Operation Head.

Theresia TristiniExecutive Vice President, Head ofInformation Technology

312 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Widjojo menyelesaikan studi S1 di STEKPI jurusan Manajemen Keuangan (1994).

Widjojo mengawali karier di PT Bank Inter Pacific (1995) dan PT Bank Ficonesia (2003-2005), kemudian pindah ke PT Bank China trust Indonesia. Bergabung dengan Commonwealth Bank mulai tahun 2006 dengan posisi awal sebagai Team Leader SME/Commercial Banking.

Widjojo completed his S1studyat STEKPI majoring in Financial Management (1994).

Widjojo developed his career with PT Bank Inter Pacific (1995) and PT Bank Ficonesia (2003-2005) and then he moved to PT Bank China trust Indonesia. He joined PT Commonwealth Bank in 2006 with the initial position as SME/Commercial Banking Team Leader

WidjojoExecutive Vice President, Head of SME

Wienda Trifena Wijaya menyelesaikan studi S1 di Unika Parahyangan jurusan Administrasi Niaga (1988).

Wienda mengawali karier perbankannya di Bank Servitia (1993-1997), Bank Internasional Indonesia (1997-2000), Indonesian Bank Restructuring Agency (I2000-2002). Bergabung dengan Commonwealth Bank pada 2006 dengan posisi awal sebagai Department Head, SME/Corporate Loan Operations.

Wienda Trifena Wijaya completed her S1 study at Unika Parahyangan majoring in Business Administration.

Wienda developed her banking career with Bank Servitia (1993-1997), Bank Internasional Indonesia (1997-2000), and Indonesian Bank Restructuring Agency (2000-2002). She joined PT Commonwealth Bank in 2006 with the initial position as SME/Corporate Loan Operations Department Head

Wienda Trifena WijayaSenior Vice President, Head ofOperations

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 313

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Christian Chandra menyelesaikan studi S1 di bidang Bisnis dari Monash University pada tahun 2007.

Christian mengawali karier perbankannya di ANZ Panin Bank (2007-2008) sebagai Supervisor Card Sales, lalu pindah ke Bank HSBC (2009-2014) sebagai Manager, dan kemudian pindah ke Citibank (2014-2015) dengan posisi yang sama.

Sejak Desember 2015, Christian bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi Assistant Vice President, Branch Manager Medan-Diponegoro.

Christian Chandra completed his Business S1study at Monash University (2007).

Christian developed his banking career with ANZ Panin Bank (2007-2008) as Card Sales Supervisor, HSBC Bank (2009-2014) as Manager, and Citibank (2014-2015) for the same position.

He joined PT Commonwealth Bank in December 2015 with the position as Assistant Vice President, Medan-Diponegoro Branch Manager.

Christian ChandraAssistant Vice President, Branch Manager Medan-Diponegoro

Dewi Sari Jati menyelesaikan studi S1 di bidang ekonomi dari Universitas Lampung pada tahun 1986.

Dewi mengawali karier perbankannya di Bank Danamon (1990-1999) sebagai Relationship Manager, lalu bergabung dengan Bank Mega (2000-2004) sebagai Team Leader Funding, dan kemudian pindah ke OCBC NISP (2004-2008) sebagai Branch Relationship Manager.

Sejak Juli 2008, Dewi bergabung dengan Commonwealth Bank Cabang Legian Seminyak (2008-2015) sebagai Branch Manager. Kemudian pada Juni 2015 hingga saat ini, Dewi dipercaya menempati posisi Branch Manager Lampung.

Dewi Sari Jati completed her economics S1 study at the University of Lampung.

Dewi developed her banking career with PT Bank Danamon (1990-1999) as Relationship Manager, PT Bank Mega (2000-2004) as Funding Team Leader, and PT OCBC NISP (2004-2008) as Branch Relationship Manager.

Dewi joined PT Commonwealth Bankin July 2008 as Legian Seminyak Branch Manager (2008-2015). Since June 2015 up to the present, Dewi holds the position as Lampung Branch Manager.

Dewi Sari JatiVice President, Branch ManagerLampung

314 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Dicky Slamet Kurnia menyelesaikan studi S1 di University of Berkley Michigan Amerika (LMII) jurusan Ekonomi (2005).

Dicky mengawali karier perbankannya di ABN AMRO Bank pada tahun 2003 sebagai Senior Personal Financial Consultant. Lalu bergabung dengan Bank Danamon Indonesia pada tahun 2006 sebagai ABDM/Supervisor. Sejak Mei 2006, berkarier di Bank DBS Indonesia sebagai Treasures Sales Manager, lalu pindah ke Bank Barclays Indonesia pada tahun 2009 menempati posisi sebagai Senior Relationship Manager.

Sejak tahun 2010 bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Branch Manager, Bandung.

Dicky Slamet Kurnia menyelesaikan studi S1 di University of Berkley Michigan Amerika (LMII) jurusan Ekonomi (2005).

Dicky mengawali karier perbankannya di ABN AMRO Bank pada tahun 2003 sebagai Senior Personal Financial Consultant. Lalu bergabung dengan Bank Danamon Indonesia pada tahun 2006 sebagai ABDM/Supervisor. Sejak Mei 2006, berkarier di Bank DBS Indonesia sebagai Treasures Sales Manager, lalu pindah ke Bank Barclays Indonesia pada tahun 2009 menempati posisi sebagai Senior Relationship Manager.

Sejak tahun 2010 bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Branch Manager, Bandung.

Slamet KurniaVice President, Branch Manager Bandung-Dago

Hartono menyelesaikan studi S1 di Sekolah Ekonomi Bandung jruusan Marketing (2001) dan S2 di Universitas Riau jurusan Keuangan (2007).

Hartono mengawali karier perbankannya di Bank Central Asia dan berkarya di bank tersebut selama hampir 10 tahun. Mulai tahun 2002 ia dipercaya menempati posisi sebagai Credit Analyst di Kantor Cabang Pekanbaru, dan kemudian meniti karier sebagai Account Officer, Senior Account Officer sampai dengan jabatan terakhir sebagai Branch Manager, Pekanbaru pada tahun 2011.

Sejak Februari 2011, Hartono bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi awal sebagai Branch Manager Pekanbaru. Kini Hartono dipercaya menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager Pekanbaru.

Hartono completed his S1study at the School of Economics Bandung majoring in Marketing (2001) and S2 at Riau University majoring in Finance (2007).

Hartono developed his banking career with Bank Central Asia and worked with the bank for almost 10 years. Started in 2002 he developed his career as Credit Analyst, Account Officer, Senior Account Officer, and lastly was appointed as Pekanbaru Branch Manager in 2011.

In February 2011, Hartono joined PT Commonwealth Bank as Assistant Vice President, Pekanbaru-Sudirman Branch Manager, his current position.

HartonoAssistant Vice President, Branch Manager Pekanbaru-Sudirman

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 315

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Dharma Sentiko menyelesaikan studi S1 Teknik Industri di ITN.

Dharma memulai karier perbankannya pada tahun 1990 sebagai Credit Analyst di Bank Central Asia. Setahun kemudian, bergabung dengan Bank Summa sebagai Account Officer. Sejak tahun 1992-2010, bergabung dengan Bank Internasional Indonesia dan menempati berbagai posisi seperti Account Officer, Kepala Kantor Cabang Pembantu, Kepala Kantor Cabang, Area Credit Manager dan Area Business Manager.

Sejak tahun 2011, bergabung dengan Commonwealth Bank dan saat ini menjabat sebagai Senior Manager, Branch Manager Kediri.

Dharmo Sentiko completed his Industrial Engineering S1 study at ITN.

Dharma started his banking career with PT Bank Central Asia in 1990 as Credit Analyst. A year later, he joined PT Bank Summa as Account Officer. During 1992-2010, he joined PT Bank International Indonesia and held various positions such as Account Officer, Head of Branch, Head of Branch Office, Area Credit Manager, and Area Business Manager.

In 2011, he joined PT Commonwealth Bank and currently serves as Senior Manager, Kediri Branch Manager.

Dharma SentikoSenior Manager, Branch Manager Kediri

Erwin Felix menyelesaikan studi S1 di Trisakti School of Management jurusan Akuntansi (2001).

Erwin mengawali karier perbankannya pada tahun 2005 di Bank HSBC sebagai Direct Sales Jakarta, dan pada tahun 2009 dipromosikan sebagai Relationship Manager Bogor.

Sejak tahun 2010, Erwin bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Branch Manager Cibinong. Lalu pada Maret 2014, menempati posisi sebagai Deputy Branch Manager Pondok Indah. Saat ini Erwin menjabat sebagai AVP Branch Manager Palembang.

Erwin Felix completed his S1 study at Trisakti School of Management majoring in Accounting.(2001).

Erwin started his banking career in 2005 with HSBC Bank as Jakarta Direct Sales, and in 2009 was promoted as Bogor Relationship Manager.

He joined PT Commonwealth Bank Indonesia in 2010 as Cibinong Branch Manager and in March 2014, he was assigned as Pondok Indah Deputy of Branch Manager. Erwin currently serves as AVP Palembang Branch Manager.

Erwin FelixAssistant Vice President, Branch Manager Palembang

316 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Gordianus Stevanus Manek menyelesaikan studi S1 di STIMI Handayani jurusan Manajemen (1994).

Karier perbankan Gordianus berawal pada tahun 1997 ketika bergabung dengan Bank Panin sebagai Authorized Signer sebelum diangkat sebagai Branch Manager.

Sejak tahun 2005, bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi sebagai Deputy Branch Manager. Saat ini menjabat sebagai Branch Manager Cabang Kuta.

Gordianus Stevanus Manek completed his S1 study at STIMI Handayani majoring in Management.

Gordianus developed his banking career in 1997 when he joined PT Bank Panin as an Authorized Signer before being appointed as Branch Manager.

In 2005, he joined PT Commonwealth Bank as Deputy of Branch Manager and currently serves as Bali-Denpasar Branch Manager.

G Stevanus ManekVice President, Branch Manager Bali-Denpasar

Hasan Kusmayadi menyelesaikan studi S1 di bidang ekonomi dari Universitas Kristen Indonesia, Jakarta pada tahun 1988.

Hasan memulai karier perbankannya di Bank Surya (1990-1994) sebagai Marketing, lalu pindah ke Bank Tiara Asia (1994-1995) dan CV Bina Aksara (1995-1998) dengan jabatan yang sama. Mulai tahun 2004-2012, bekerja di Bank Ekonomi Raharja sebagai Team Leader Marketing, lalu pindah ke Bank Windu pada 2012-2013 sebagai Branch Manager.

Bergabung dengan Commonwealth Bank sejak 2013 dan ditunjuk sebagai Deputy Branch Manager Bogor. Mulai April 2015, menjabat sebagai Brach Manager Bogor.

Hasan Kusmayadi completed his economics S1 study at the Christian University of Indonesia, Jakarta.

Hasan developed his banking career with PT Bank Surya (1990-1994) as Marketing staff, and then he moved to PT Bank Tiara Asia (1994-1995) and CV Bina Aksara (1995-1998) for the same position. During 2004-2012, Hasan worked with PT Bank Ekonomi Raharja as Marketing Team Leader, and then he moved to Bank Windu through out 2012-2013 as Branch Manager. He joined PT Commonwealth Bank in 2013 and was appointed as Bogor Deputy of Branch Manager. Starting April 2015, he serves as Bogor Branch Manager.

Hasan KusmayadiManager, Branch Manager Jakarta-Bogor

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 317

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Ie Sioe menyelesaikan studi S1 di STIE YKPN Yogyakarta jurusan Akuntansi.

Ie memulai karier perbankannya pada tahun 1996 sebagai Marketing Officer di Bank Lippo, Solo, lalu diangkat sebagai Head of Marketing pada tahun 1997. Pada tahun 2004, Sioe pindah ke cabang Yogyakarta dan menjabat sebagai Cash Office Head. Kemudian bergabung dengan Bank Panin, Yogyakarta pada tahun 2008 dengan jabatan sebagai Sub Branch Manager.

Pada tahun yang sama, Ie bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Deputy Branch Manager, Cabang Yogyakarta. Saat ini, menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.Ie Sioe completed her S1study at STIE YKPN Yogyakarta majoring in Accounting.

Ie Sioe started her banking career in 1996 as Marketing Officer with Bank Lippo, Solo, and was appointed as Head of Marketing in 1997. In 2004, Ie Sioe was moved to Yogyakarta Branch and served as Cash Office Head. Later in 2008, She joined PT Bank Panin, Yogyakarta as Sub Branch Manager.

In the same year, Ie Sioe joined PT Commonwealth Bank as Deputy of Yogyakarta Branch Manager. Currently, she serves as Assistant Vice President, Yogyakarta Branch Manager.

Ie SioeAssistant Vice President, Branch Manager Yogyakarta

Iwan Setiawan Oetomo menyelesaikan studi S1 di UNIKA Soegijapranata jurusan Ekonomi (1996).

Iwan memulai karier perbankannya sebagai Marketing Officer di The Hongkong and Shanghai Banking Corporation pada tahun 2000-2007 dengan posisi terakhir sebagai Sales Manager. Selama tiga tahun sejak tahun 2007-2010, bergabung dengan Bank Danamon, Semarang sebagai Investment Champion, lalu pindah ke Mayapada sebagai Branch Manager setahun berikutnya.

Sejak tahun 2011, Iwan bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi sebagai Senior Manager, Application Support Analyst. Saat ini menjabat sebagai Senior Manager, Branch Manager Cabang Semarang.

Iwan Setiawan Utomo completed his Economics S1study at UNIKA Soegijapranata.

Iwan started his banking career as Marketing Officer with the Hongkong and Shanghai Banking Corporation (2000-2007) with the last position as Sales Manager. During the three years (2007-2010), Iwan joined PT Bank Danamon, Semarang as Investment Champion, and then he moved to PT Bank Mayapada as Branch Manager in the next year.

In 2011, Iwan joined PT Commonwealth Bank with the position as Senior Manager, Application Support Analyst. He currently serves as Vice President,Semarang-Gajah Mada Branch Manager.

Iwan Setiawan OetomoVice President, Branch Manager Sema-rang-Gajah Mada

318 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Joshua Caturputra Thio menyelesaikan studi S1 di Universitas Lambung Mangkurat jurusan Perikanan (1995) dan STIE Pancasila jurusan Akuntansi (2001).

Joshua memulai karier di PT Gunung Meranti pada tahun 1995 Karier perbankannya dimulai pada tahun 1996 ketika bergabung dengan Bank Danamon sebagai Staf pada kantor Kepala Cabang Pembantu, Pasar Baru, Banjarmasin. Selama tujuh tahun di Bank Danamon, Joshua menjabat berbagai posisi antara lain Operations Head, Banjarmasin, Credit Reviewer, Banjarmasin dan Balikpapan, dan Senior Credit Officer. Jabatan terakhirnya di Bank Danamon sebagai Regional Consumer Credit Manager, Balikpapan. Tahun 2006, pindah ke Bank Agroniaga sebagai Kepala Cabang, Balikpapan. Lalu pada 2007-2009 bergabung dengan Bank Mega dengan jabatan sebagai Deputy Branch Manager Credit, Banjarmasin.

Sejak tahun 2009, bergabung dengan Commonwealth Bank dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.

Joshua Caturputra Thio completed his S1study at the University of Lambung Mangkurat majoring in Fisheries (1995) and the STIE Pancasila majoring in Accounting (2001).

Joshua started his career with PT Gunung Meranti in 1995 and developed his banking career in 1996 when he joined PT Bank Danamon as office staff of the Head of Branch, Pasar Baru-Banjarmasin. During his seven years with PT Bank Danamon, Joshua held various positions including Head of Operation-Banjarmasin, Credit Reviewer-Banjarmasin, and Senior Credit Officer-Balikpapan. His latest position with PT Bank Danamon was Regional Consumer Credit Manager-Balikpapan. In 2006, he moved to PT Bank Agroniaga as Balikpapan Branch Manager, and then during 2007-2009 he joined PT Bank Mega as Deputy of Credit Branch Manager-Banjarmasin.

In 2009, Joshua joined PT Commonwealth Bank and serves as Vice President, Banjarmasin Branch Manager.

Joshua Caturputra ThioVice President, Branch Manager Banjarmasin

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 319

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Laiwarti Suhono menyelesaikan studi S1 dan S2 jurusan Manajemen di Universitas Tanjungpura Pontianak.

Laiwarti mengawali karier perbankannya di Bank Danamon pada tahun 1997 sebagai Customer Relation Officer. Ia menempati beberapa posisi manajer di Bank Danamon sebelum ia pindah ke Adira Quantom Finance, anak perusahaan Bank Danamon, dengan posisi terakhir sebagai Business Manager di Cabang Pontianak.

Sejak tahun 2009 bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi awal sebagai Branch Manager, dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager Cabang Pontianak.Laiwarti Suhono completed her Management S1 and S2 studies at the University of Tanjongpura Pontianak.

Laiwarti started her banking career with PT Bank Danamon in 1997 as Customer Relation Officer. She held several managerial positions with the Bank before moving to Quantum Adira Finance, a subsidiary of PT Bank Danamon, with her last position as Business Manager of Pontianak Branch.

n 2009, she joined PT Commonwealth Bank with the initial position as Branch Manager, and currently serves as Assistant Vice President, Pontianak Branch Manager.

Laiwarti SuhonoAssistant Vice President, Branch Manager Pontianak

Loanita Arifin menyelesaikan studi S1 di bidang ekonomi dari Universitas Bung Hatta pada tahun 1989.

Loanita mengawali karier perbankannya di Bank Internasional Indonesia pada 1990-2007 sebagai Area Business Manager Padang. Kemudian pindah ke Bank Sinarmas pada 2008-2014 sebagai Branch Manager Kota Padang.

Bergabung dengan Commonwealth Bank sejak Januari 2015 sebagai Assistant Vice President, Branch Manager Padang

Loanita Arifin completed hereconomics S1 study at the University of Bung Hatta in 1989.

Loanita developed her banking career with PT Bank Internasional Indonesia during 1990-2007 as Padang Area Business Manager, and then she moved to Bank Sinarmas during 2008-2014 as Padang Branch Manager.

In January 2015, she joined PT Commonwealth Bank as Assistant Vice President, Padang Branch Manager.

Loanita ArifinAssistant Vice President, Branch Manager Padang

320 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Mourinna Tan menyelesaikan studi S1 di Universitas Batanghari Jambi jurusan Ekonomi Manajemen (2008).

Mourinna memulai karier perbankannya di Bank Central Asia pada tahun 1990 sebagai Head of Accounting Section di Cabang Jambi. Selama tujuh tahun sejak 1993-2010,, bergabung dengan Bank Danamon dan menempati berbagai jabatan antara lain Sekretaris di Kantor Cabang Jambi; Supervisor, Assistant Customer Relationship Officer; Marketing & Customer Relationship Staff; Supervisor, Team Leader Affluent; Relationship Manager, Jambi; Senior Manager, PBM; dan terakhir sebagai Assistant Vice President, Branch Manager, Jambi.

Sejak tahun 2010, bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi awal sebagai Branch Manager. Saat ini, menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.

Mourinna Tan completed her Economics and Management S1 study at the University of Batanghari Jambi (2008).

Mourinna started her banking career with PT Bank Central Asia in 1990 as Jambi Branch Head of Accounting Section. During the seven years (1993-2010) she joined PT Bank Danamon Jambi Branch Office and held various positions, among others Secretary, Supervisor, Assistant Customer Relationship Officer, Marketing & Customer Relationship Staff, Supervisor, Affluent Team Leader; Relationship Manager, Senior Manager, PBM, and lastly as Jambi Branch Manager.

In 2010, she joined PT Commonwealth Bank with the initial position as Assistant Vice President, Jambi Branch Manager, her current position.

Mourinna TanAssistant Vice President, Branch Manager Jambi

Mujianto menyelesaikan studi S1 Akuntansi

Karier perbankannya dimulai ketika bergabung dengan Bank BII Maybank sebagai Account Officer (1995-2004), Credit Team Leader (2004) di BII Maybank, Home Loan Sales Manager (2005) di BII Maybank, lalu di dipromosikan sebagai Branch Manager di Batam (2007) di BII Maybank

Sejak tahun 2012 Mujianto bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Branch Manager Cabang Batam.

Mujianto completed his Accounting S1 study at IKIP Malang (1995).

Mujianto developed his banking career when he joined PT BII Maybank as Account Officer (1995-2004), Credit Team Leader (2004), Home Loan Sales Manager (2005), and then was promoted as Batam Branch Manager (2007).

In 2012, Mujianto joined PT Commonwealth Bank as Batam Branch Manager.

MujiantoAssistant Vice President, Branch Manager Batam

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 321

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Ratna Hartaty menyelesaikan studi S1 di UPN Veteran Yogyakarta jurusan Teknik Kimia.

Ratna memulai kariernya sebagai Quality Assurance Engineer di PT Omedata Electronics, Bandung pada tahun 1997 lalu pindah ke PT JIT Electronics, Cikarang pada tahun 1999 dengan posisi yang sama. Kemudian pindah ke Balikpapan dan bekerja di PT Maskot Harapan Sugeng (ABN AMRO Bank) sebagai Greeter pada tahun 2001. Lalu diangkat sebagai Relationship Officer dan Relationship Manager Coordinator pada tahun yang sama hingga tahun 2005.

Sejak tahun 2005, bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Deputy Branch Manager dan kini menjabat sebagai Vice President, Branch Manager Cabang Balikpapan

Ratna Hartaty completed her Chemical Engineering S1 study at UPN Veteran Yogyakarta.

Ratna developed her career as Quality Assurance Engineer with PT Omedata Electronics, Bandung in 1997 and then she moved to PT JIT Electronics, Cikarang in 1999 for the same position. In 2001 she moved to Balikpapan and worked for PT Harapan Sugeng Mascot (ABN AMRO Bank) as Greeter. She was assigned as Relationship Officer, Relationship Manager, and Coordinator in the same year until 2005.

In 2005, she joined PT Commonwealth Bank as Deputy of Branch Manager and now serves as Vice President, Balikpapan Branch Manager.

Ratna HartatyVice President, Branch Manager Balikpapan

Robert Tanjani menyelesaikan studi S1 di bidang manajemen ekonomi dari Universitas Bina Nusantara tahun 2005.

Bergabung dengan Commonwealth Bank pada 2005 sebagai Outsource-Supervisor PINVA (2005-2007), AM-Personal Banker WM II (2007-2008), Relationship Manager WM II (2008-2010), SM-Branch Manager Tanah Abang (2010-2011), SM-Branch Manager Bandung Asia Afrika (2011-2012), AVP Branch Manager Tanah Abang (2011-2012), dan AVP Branch Manager Kelapa Gading (2014-2015). Sejak Juli 2015 hingga saat ini, menjabat sebagai VP Branch Manager.

Robert Tanjani completed his economic management S1 study atBina Nusantara University in 2005.

Robert joined PT Commonwealth Bank in 2005 as Supervisor Outsource-PINVA (2005-2007), AM-Personal Banker WM II (2007-2008), Relationship Manager WM II (2008-2010), Tanah Abang SM-Branch Manager (2010-2011), Bandung-Asia Afrika SM-Branch Manager (2011-2012), Tanah Abang AVP Branch Manager (2011-2012), and Kelapa Gading AVP Branch Manager (2014-2015). Since July 2015 to date, he serves as Vice President, Jakarta-World Trade Centre 6 Branch Manager.

Robert TanjaniVice President, Branch ManagerJakarta-World Trade Centre 6

322 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Rosi Sintiawati menyelesaikan studi D3 di bidang sekretaris di Universitas Minerva Surabaya.

Karier perbankannya dimulai ketika bergabung dengan Bank Danamon sebagai Kepala Cabang Pembantu (1995-2000). Lalu pindah ke Bank Ekonomi Raharja sebagai Account Officer Kantor Cabang Samarinda (2001-2004). Pada tahun 2004, bekerja di Bank Panin sebagai Business Banking Manager.

Sejak November 2007, bergabung dengan Commonwealth Bank dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.

Rosi Sintiawati completed her secretary D3 study at the University of Minerva Surabaya.

Rosi developed her banking career when she joined PT Bank Danamon as Head of Sub-Branch (1995-2000). Then she moved to PT Bank Ekonomi Raharja as Samarinda Branch Office Account Officer (2001-2004). In 2004, she moved to PT Bank Panin as Business Banking Manager.

In November 2007, she joined PT Commonwealth Bank and at present she serves as Assistant Vice President, Samarinda Branch Manager.

Rosi SintiawatiAssistant Vice President, Branch Manager Samarinda

Sesilia Sri Sumiati Sumito menyelesaikan studi S1 di bidang Manajemen di STIE Bajiminasa (2009).

Sesilia berpengalaman selama 11 tahun sejak 1996 di Bank Danamon dengan menduduki posisi sebagai RM. Lalu pindah ke Bank DBS Indonesia pada tahun 2007, selama satu tahun sebagai TRM, kemudian bergabung dengan Bank Mayapada dengan posisi Branch Manager.

Sejak 2012, Sesilia bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai Assistant Vice President, Branch Manager Makassar hingga saat ini.

Sesilia Sri Sumiati Sumito completed her Management S1 studyat STIE Bajiminasa (2009).

Sesilia joined PT Bank Danamon in 1996 and spent 11 years with the Bank as Relationship Manager. Then she moved to PT Bank DBS Indonesia in 2007 for one year as TRM, and later to PT Bank Mayapada as Branch Manager.

In 2012, Cecilia joined PT Commonwealth Bank as Assistant Vice President, Makassar Branch Manager, her current position.

Sesilia Sri Sumiati SumitoAssistant Vice President, Branch Manager Makassar

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 323

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Sri Mardini menyelesaikan studi S1 di bidang Hukum.

Sri mengawali kariernya di sektor perbankan pada tahun 1995 ketika bergabung dengan BII Maybank Cabang Purwokerto sebagai Sekretaris.

Bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2013 dan menjabat sebagai Manager, Branch Manager.

Sri Mardini completed her Law S1 study at University of Jenderal Soedirman (1993).

Sri developed her banking career in 1995 when she joined PT BII Maybank Purwokerto Branch as Secretary.

She joined PT Commonwealth Bank in 2013 and serves as Purwokerto Branch Manager.

Sri MardiniSenior Manager, Branch Manager Purwokerto

Sri Nurhayati Rachmat menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Widyatama Bandung, jurusan Akuntansi.

Kariernya di sektor perbankan dimulai ketika bergabung dengan Bank Niaga sebagai Assistant Account Officer Cirebon (2004-2006), Bank Lippo sebagai Relationship Officer Cirebon (2006-2008), Bank Permata sebagai Personal Financial Officer Cirebon (2008).

Sejak tahun 2008, Sri bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi awal sebagai Relationship Manager Cirebon dan Deputy Branch Manager Cirebon hingga 2014. Kini, menjabat sebagai SM, Branch Manager Cirebon.

Sri Nurhayati Rachmat completed her Accounting S1 study at the University of Widyatama Bandung.

Sri developed her banking career when she joined PT Bank Niaga as Cirebon Accounts Officer Assistant (2004-2006), PT Bank Lippo Cirebon as Relationship Officer (2006-2008), and PT Bank Permata as Cirebon Personal Financial Officer (2008).

In 2008, she joined PT Commonwealth Bank with the initial position as Cirebon Relationship Manager and Cirebon Deputy of Branch Manager until 2014. Currently she serves as Assistant Vice President, Cirebon Branch Manager

Sri Nurhayati RachmatAssistant Vice President, Branch Manager Cirebon

324 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Joshua Caturputra Thio menyelesaikan studi S1 di Universitas Lambung Mangkurat jurusan Perikanan (1995) dan STIE Pancasila jurusan Akuntansi (2001).

Joshua memulai karier di PT Gunung Meranti pada tahun 1995 Karier perbankannya dimulai pada tahun 1996 ketika bergabung dengan Bank Danamon sebagai Staf pada kantor Kepala Cabang Pembantu, Pasar Baru, Banjarmasin. Selama tujuh tahun di Bank Danamon, Joshua menjabat berbagai posisi antara lain Operations Head, Banjarmasin, Credit Reviewer, Banjarmasin dan Balikpapan, dan Senior Credit Officer. Jabatan terakhirnya di Bank Danamon sebagai Regional Consumer Credit Manager, Balikpapan. Tahun 2006, pindah ke Bank Agroniaga sebagai Kepala Cabang, Balikpapan. Lalu pada 2007-2009 bergabung dengan Bank Mega dengan jabatan sebagai Deputy Branch Manager Credit, Banjarmasin.

Sejak tahun 2009, bergabung dengan Commonwealth Bank dan sampai saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.

Joshua Caturputra Thio completed his S1study at the University of Lambung Mangkurat majoring in Fisheries (1995) and the STIE Pancasila majoring in Accounting (2001).Joshua started his career with PT Gunung Meranti in 1995 and developed his banking career in 1996 when he joined PT Bank Danamon as office staff of the Head of Branch, Pasar Baru-Banjarmasin. During his seven years with PT Bank Danamon, Joshua held various positions including Head of Operation-Banjarmasin, Credit Reviewer-Banjarmasin, and Senior Credit Officer-Balikpapan. His latest position with PT Bank Danamon was Regional Consumer Credit Manager-Balikpapan. In 2006, he moved to PT Bank Agroniaga as Balikpapan Branch Manager, and then during 2007-2009 he joined PT Bank Mega as Deputy of Credit Branch Manager-Banjarmasin.

In 2009, Joshua joined PT Commonwealth Bank and serves as Vice President, Banjarmasin Branch Manager.

Joshua Caturputra ThioVice President, Branch Manager Banjarmasin

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 325

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Stefano menyelesaikan studi S1 di Universitas Widya Karya bidang Ekonomi

Karier perbankannya dimulai ketika bergabung dengan Bank Hagakita (1995-2007). Kemudian bergabung di AIG Life sebagai Agency Manager (2007), sebagai Relationship Manager, Wealth Banking di UOB Bank (2008), serta sebagai Business Development Manager, Priority Banking di Permata Bank (2012).

Sejak tahun 2013 Stefano bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi awal sebagai Branch Manager dan kini menjabat sebagai Branch Manager. Stefano completed his Economics S1 study at the University of Widya Karya.

Stefano developed his banking career when he joined PT Bank Hagakita (1995-2007). Then he joined AIG Life as Agency Manager (2007), PT UOB Bank as Wealth Banking Relationship Manager (2008), and PT Bank Permata as Priority Banking Business Development Manager (2012).

In 2013 Stefano joined PT Commonwealth Bank as Malang Branch Manager, his current position.

StefanoAssistant Vice President, Branch Manager Malang

Suwandi Winarko menyelesaikan studi S1 di Universitas Mahasaraswati.

Kariernya di sektor perbankan bermula ketika bergabung dengan Bank Danamon (1990-2009). Berbagai posisi yang telah diduduki antara lain bagian Transfer and Remittance Operation, Accounting, CSA, Appraisal, Customer Relation Officer, Team Leader Funding, Kepala Kantor Cabang Bima, Bali, Ampenan dan Nusa Tenggara Barat. Jabatan terakhirnya di Bank Danamon sebagai Account Manager, Branch Corporate Officer untuk Nusa Tenggara Timur dan Barat.

Bergabung dengan Commonwealth Bank sejak awal tahun 2010, dan menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager di cabang Mataram.

Suwandi Winarko completed his S1 study at the University of Mahasaraswati.

Suwandi developed his banking career when he joined PT Bank Danamon (1990-2009). Various positions have been held by Suwandi among others Transfer and Remittance Operations, Accounting, CSA, Appraisal, Customer Relation Officer, Funding Team Leader, Head of Bima, Bali, and Ampenan West Nusa Tenggara Office Branches. His last position with the Bank was East and West Nusa Tenggara Corporate Officer Branch Account Manager.

He joined PT Commonwealth Bank in early 2010, and serves as Assistant Vice President, Bali-Mataram Branch Manager ever since.

Suwandi WinarkoAssistant Vice President, Branch Manager Bali-Mataram

326 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Teddy Kurniawan menyelesaikan studi S1 di bidang Ekonomi Manajemen di Universitas Atmajaya Yogyakarta (2003).

Karier perbankannya dimulai pada tahun 2005 ketika bergabung dengan Lippo Bank sebagai Account Officer. Kemudian pindah ke Standard Chartered Bank (2007), Bank Danamon (2008) dan Bank CIMB Niaga sebagai Relationship Manager (2010).

Teddy bergabung dengan Commonwealth Bank pada tahun 2013 dengan jabatan sebagai Business Manager. Kini menjabat sebagai Senior Manager, Branch Manager Surakarta.

Teddy Kurniawan completed his Economic Management S1 study at the University of Atmajaya Yogyakarta (2003).

Teddy developed his banking career when he joined PT Lippo Bank as Account Officer in 2005. Then he moved to Standard Chartered Bank (2007), PT Bank Danamon (2008), and PT Bank CIMB Niaga as Relationship Manager (2010).

He joined PT Commonwealth Bank in 2013 as Business Manager. Currently he serves as Senior Manager, Surakarta Branch Manager.

Teddy KurniawanSenior Manager, Branch Manager Surakarta

Vonny Kamdari menyelesaikan studi S1 bidang Sastra Inggris di Universitas Kristen Petra Surabaya.

Vonny memulai karier perbankannya ketika bekerja sebagai Staff The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (1997-2008) dengan posisi Assistant Manager Branch Sales & Operations dan Senior Relationship Manager.

Kariernya di Commonwealth Bank dimulai pada tahun 2008 saat bergabung sebagai Branch Manager untuk cabang Surabaya Barat. Pada Agustus 2012, diangkat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager.

Vonny Kamdari completed her English Literature S1 study at Petra Christian University, Surabaya.

Vonny started her banking career as a member of staff with the Hongkong and Shanghai Banking Corporation (1997-2008) and developed into Sales & Operations Branch Assistant Manager and Senior Relationship Manager.

Her career with PT Commonwealth Bank started in 2008 when she joined as Surabaya Branch Manager. In August 2012, she was appointed as Assistant Vice President, Surabaya-Bubutan Branch Manager.

Vonny KamdariVice President, Branch Manager Suraba-ya-Bubutan

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 327

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Laiwarti Suhono menyelesaikan studi S1 dan S2 jurusan Manajemen di Universitas Tanjungpura Pontianak.

Laiwarti mengawali karier perbankannya di Bank Danamon pada tahun 1997 sebagai Customer Relation Officer. Ia menempati beberapa posisi manajer di Bank Danamon sebelum ia pindah ke Adira Quantom Finance, anak perusahaan Bank Danamon, dengan posisi terakhir sebagai Business Manager di Cabang Pontianak.

Sejak tahun 2009 bergabung dengan Commonwealth Bank dengan posisi awal sebagai Branch Manager, dan saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President, Branch Manager Cabang Pontianak.

Laiwarti Suhono completed her Management S1 and S2 studies at the University of Tanjongpura Pontianak.

Laiwarti started her banking career with PT Bank Danamon in 1997 as Customer Relation Officer. She held several managerial positions with the Bank before moving to Quantum Adira Finance, a subsidiary of PT Bank Danamon, with her last position as Business Manager of Pontianak Branch.

In 2009, she joined PT Commonwealth Bank with the initial position as Branch Manager, and currently serves as Assistant Vice President, Pontianak Branch Manager.

Laiwarti SuhonoAssistant Vice President, Branch Manager Pontianak

Wiminati Sumantri menyelesaikan studi S1 di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.

Kariernya di sektor perbankan dimulai pada tahun 1992 ketika bergabung dengan Bank Internasional Indonesia Cabang Manado dan posisi terakhir sebagai Home Loan Manager. Pada tahun 2007, meraih penghargaan The Best Achiever Home Loan Sales Manager 2007 Region 6. Kemudian bergabung dengan Bank OCBC NISP Cabang Bitung, sebagai Branch Manager (2010-2014).

Sejak tahun 2014, bergabung dengan Commonwealth Bank sebagai AVP, Branch Manager Manado yang dijabatnya hingga saat ini.

Wiminati Sumantri completed her Accounting Economics S1 study at the University of Sam Ratulangi, Manado,North Sulawesi.

Wiminati developed her banking career when she joined PT Bank International Indonesia Manado Branch in 1992 and her last position was Home Loan Manager. In 2007, she was awarded The Region 62007 Best Achiever Home Loan Sales Manager. Later she joined PT Bank OCBC NISP Bitung Branch as Branch Manager (2010-2014).

In 2014, she joined PT Commonwealth Bank as Assistant Vice President, Manado Branch Manager,her current position.

Wiminati SumantriAssistant Vice President, Branch Manager Manado

328 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

II CAKUPAN LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT COVERAGE

II

1 Informasi umumGeneral Information

I.1

a. Kepengurusan : yang meliputi susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat eksekutif beserta jabatan dan ringkasan riwayat hidupnya;Management: covering composition of members of the Board of Commissioners, Directors, and executives including its position and resume

I.1.a 64-71

b. Rincian Kepemilikan; berupa nama pemilik dan persentase kepemilikan saham;Ownership Structure; such as owner’s name and percentage of shares ownership

I.1.b 46

c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank;Bank’s business development and business group;

I.1.c

1) Ikhtisar data keuangan penting, yang palingkurang mencakup pendapatan bunga bersih, laba operasional, labasebelum pajak, laba bersih, laba bersih per saham, aset produktif, dana pihak ketiga, pinjaman diterima, total biaya dana (cost of fund), modal sendiri, jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor; dan significant financial data highlights, at least covering net interest income, operating profits, profit before tax, net profit, net profit per share, earning assets, third party funds, borrowings, cost of funds, capital, fully paid and issued shares; and

I.1.c.1) 4-5

2) Rasio keuangan yang wajib disajikan, yang paling kurang mencakup rasio keuangan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai transparansi dan publikasi laporan Bank.financial ratios that must be presented, at least covering the financial ratios as stipulated in Bank Indonesia regulations concerning Bank’s transparency and publication reports

I.1.c.2) 5

d. Strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha Bankstrategy and management policy in Bank business development

I.1.d 16-21

e. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bank oleh pengurus dalam rangka good corporate governance, dan paling kurangmencakup: management reports that covering the information of Bank’s management by the company’s organs in conjunction with good corporate governance, and at leastcovering:

I.1.e 6-21

Surat Edaran Bank IndonesiaCircular Letters of Bank Indonesia

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 329

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

1) Struktur organisasiorganization structure

I.1.e.1) 38

2) aktivitas utama;main activities;

I.1.e.2) 33-35,

3) teknologi informasiinformation technology

I.1.e.3) 138-143

4) jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyaluran kredit kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) products and services offered, including credit extension to the debtors Micro, Small and Medium Enterprises (MSME)

I.1.e.4) 75-97, 300-301

5) tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan danainterest rate of funds collection and provisions;

I.1.e.5) 110-112

6) perkembangan perekonomian dan target pasardevelopment of economy and target market;

I.1.e.6) 74-103

7) Jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan/atau diluar negeri;networking and business partners both inside and / or outside the country;

I.1.e.7) 302-303

8) jumlah, jenis, dan lokasi kantor;total, types, and office location;

I.1.e.8) 302-303

9) kepemilikan Direksi, Komisaris, dan pemegang saham dalam kelompok usaha Bank;Board of Directors ownerships, Commissioners, and shareholders in the Bank’s group;

I.1.e.9) 46

10) perubahan-perubahan penting yang terjadi di Bank dan kelompok usaha Bank dalam tahun yang bersangkutan; significant events in the Bank and Bank’s group in the relevant year;

I.1.e.10) N/A

11) hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa mendatang; dansignificant events estimated to occur in the future;

I.1.e.11) 115-116

12) sumber daya manusia, meliputi jumlah, struktur pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia.daya manusia.human resources, including total, education structures, trainings, and human resources development.

I.1.e.12) 42-45

2 Laporan Keuangan TahunanAnnual Financial Report

I.2

a Laporan Keuangan Bank yang telah diaudit olehAkuntan Publik, yang meliputi:Annual Financial Report at least to cover:

I.2.a

1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);Financial Position (Balance Sheet) Report;

I.2.a.1) 4-5, 110-111

2) Laporan Laba Rugi Komprehensif;Comprehensive Profit Loss Report;

I.2.a.2)3-5, 104-109

3) Laporan Perubahan Ekuitas;Equity Changes Report;

I.2.a.3) 4-5, 112

330 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

4) Laporan Arus Kas; Cash Flows Report

I.2.a.4) 4-5, 112-113

5) catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen dan kontinjensi;notes on financial reports, including information on commitment and contingency;

I.2.a.5) 115

b. Bagi Bank yang memiliki Perusahaan Anak, selain Laporan Keuangan Bank secara individual, sebagaimana dimaksud pada huruf a, Laporan Keuangan Tahunan juga mencakup Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang merupakan konsolidasi Laporan Keuangan Bank dan Perusahaan Anak, yang paling kurang terdiri atas: For Bank which owned Subsidiary, apart from the Financial Report of Bank only, as stated in the point a, the Annual Financial Report also covers the Consolidated Financial Report audited by the Public Accountant, which constituted the consolidated Financial Report of the Bank and Subsidiary, which at least consist of:

I.2.b N/A

1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);Financial Position (Balance Sheet) Report;

I.2.b.1)

2) Laporan Laba Rugi Komprehensif;Comprehensive Profit Loss Report;

I.2.b.2)

3) Laporan Perubahan Ekuitas;Equity Changes Report

I.2.b.3)

4) Laporan Arus Kas;Cash Flows Report

I.2.b.4)

c. Bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, Bank juga wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan yang terdiri atas:For Bank which constituted as part of business group, in addition to the reports as stated in the point a and b, Bank shall submit the Annual Financial Report that consist of:

I.2.c N/A

1) Laporan Keuangan Perusahaan Induk yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam kelompok usaha sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, yang paling kurang meliputi:Holding Company Financial Report audited by the Public Accountant, which is a consolidated from all companies in the business group in accordance with the prevailing accounting standards, which at lest covering:

I.2.c.1)

a) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);Financial Position (Balance Sheet) Report;

I.2.c.1).a)

b) Laporan Laba Rugi Komprehensif;Financial Position (Balance Sheet) Report;

I.2.c.1).b).

c) Laporan Perubahan Ekuitas;Financial Position (Balance Sheet) Report;

I.2.c.1).c)

d) Komitmen dan Kontinjensi;Commitment and Contingency;

I.2.c.1).d)

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 331

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

2) Laporan Keuangan Perusahaan Induk di Bidang Keuangan, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik, yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan didalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, dan paling kurang meliputi: dan paling kurang meliputi:Holding Company Financial Report audited by the Public Accountant, which is a consolidated from all companies in the business group in accordance with the prevailing accounting standards, which at lest covering:

I.2.c.2)

a) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);Financial Position (Balance Sheet) Report;

I.2.c.2).a)

b) Laporan Laba Rugi Komprehensif;Comprehensive Profit Loss Report;

I.2.c.2).b)

c) Laporan Perubahan Ekuitas;Equity Changes Report;

I.2.c.2).c)

d) Komitmen dan Kontinjensi;Commitment and Contingency;

I.2.c.2).d)

Dalam hal kelompok usaha tidak memiliki Perusahaan Induk di Bidang Keuangan maka laporan keuangan yang disampaikan adalah Laporan Keuangan Perusahaan Induk yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.In the event that business group does not have the Holding Company in Financial Field, the financial report presented is the Holding Company Financial Report audited by the Public Accountant.

3. Opini dari Akuntan PublikPublic Accountant Opinions

I.3

Opini dari Akuntan Publik antara lain memuat pendapat atas Laporan Keuangan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 2.Public Accountant opinions among others including the opinion on the Annual Financial Report as stated in the point 2.

4. Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko BankDisclosure of Capital and Risk Exposure Disclosure and Risk Management implementation of the Bank

I.4

a. Pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meningkatkan transparansi kepada publik dengan menetapkan persyaratan pengungkapan minimum, sehingga publikdapat menilai profil risiko dan kecukupan permodalan Bank.Capital disclosure and risk exposure disclosure and risk management implementation intended to improve transparency to public by stipulating the minimum disclosure requirement, thereby the public can assess the Bank risk profile and capital adequacy.

I.4.a 278-283

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

332 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

b. Bank harus memiliki kebijakan tertulis yang disetujui oleh Direksi mengenai pengungkapan sebagaimana diatur dalam angka ini. Kebijakan antara lain terkait dengan isi pengungkapan yang akan dilaporkan dan pengendalian internal dalam proses pengungkapan.Bank shall posses written policies which approved by the Board of Directors regarding the disclosures as stipulated in this point. The policies among others are related to the disclosure contents that being reported and internal control in the disclosure process.

I.4.b 215

c. Pengungkapan dilakukan dengan mengacu pada Pedoman pengungkapan sebagaimana tercantum dalam lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini Disclosure is conducted by referring to the disclosure Guidelines as stated in the attachment, which constituted as inseparable parts from this Circular Letter of Bank Indonesia

I.4.c

Pengungkapan informasi sebagaimana dimaksud pada huruf a, terdiri atas:

I.4.c

a. Pengungkapan PermodalanCapital disclosures

I.4.c.a

1) Pengungkapan kualitatif, yang antara lain memuat informasi tentang:Qualitative disclosures, which among others including the information on:

I.4.c.a.1)

a) Struktur permodalan yang memuat penjelasan mengenai instrumen modal yang diterbitkan oleh Bank antara lain: karakteristik, jangka waktu instrumen, fitur opsi beli, fitur step-up, tingkat imbal hasil, dan peringkat (apabila tersedia); dan

Capital structure which included explanation on capital instruments published by the Bank, among others: characteristics, instruments time period, purchase option features, step-up features, returns level, and ratings (if any);

I.4.c.a.1).a) 210

b) Kecukupan permodalan yang berisi penjelasan mengenai pendekatan yang digunakan Bank dalam menilai kecukupan modal untuk mendukung aktivitas yang dilakukan, baik saat ini maupun yang akan datang.Capital adequacy which consist of explanation on the approach used by the Bank in valuing the capital adequacy to support the existing activities, both at present time or in the future.

I.4.c.a.1).b) 280-283

2) Pengungkapan kuantitatif mengenai struktur permodalan Banksebagaimana dimaksud pada Tabel 1.a dan Tabel 1.b.Quantitative disclosures regarding Bank’s capital structure as stated in the Table 1.a and Table 1.b.

I.4.c.a.2) 210

b. Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen RisikoRisk Exposure Disclosure and Risk Management Implementation

I.4.c.b

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 333

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

1) Pengungkapan mengenai penerapan Manajemen Risiko Bank secara umum, yang mencakup infor-masi mengenai:The disclosure on Bank’s Risk Management implementation in general, which covering information on:

I.4.c.b.1)

a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;eksi; | Active supervision of the Board of Commissioners and Directors;

I.4.c.b.1).a) 270, 203

b) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limitAdequacy of policies, procedures, and limit stipulations

I.4.c.b.1).b) 200-205

c) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; Adequacy of identification process, measurements, monitoring, and risk control, as well as Risk Management Information System;

I.4.c.b.1).c) 200-205

d) Sistem pengendalian intern yang menyeluruhComprehensive internal control system.

I.4.c.b.1).d)

2) Pengungkapan mengenai eksposur risiko dan penerapan Manajemen Risiko Bank secara khusus, yang terdiri dariDisclosure on risk exposure and Bank Risk Management specificimplementation, which consist of:

I.4.c.b.2)

a) Risiko Kredit, yang mencakupCredit Risk, which covering:

I.4.c.b.2).a)

(1) Pengungkapan umum, yang terdiri dari:General disclosures, which consist of:

I.4.c.b.2).a).(1)

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain:Qualitative disclosures, which consist of among others:

I.4.c.b.2).a).(1).(a)

I. informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit, termasuk:Information on risk management implementation for credit risk, including:

I.4.c.b.2).a).(1).(a).I

I.1 organisasi manajemen risiko kredit;credit risk management organization;

I .4 .c .b .2 ) .a ) . (1 ) .(a).I.I.1

160-161, 209

I.2 strategi manajemen risiko kredit untuk aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan;credit risk management strategy for activities with significant credit risk exposures;

I .4 .c .b .2 ) .a ) . (1 ) .(a).I.I.2

209

I.3 kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit; dancredit concentration risk management policy;

I .4 .c .b .2 ) .a ) . (1 ) .(a).I.I.3

209

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

334 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

I.4 mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko kredit.credit risk control and measurement mechanism.

I .4 .c .b .2 ) .a ) . (1 ) .(a).I.I.4

209-211

II. definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai/ impairment; dan receivables definition which was matured andreceivables with impairment; and

I.4.c.b.2).a).(1).(a).II 212

III. penjelasan mengenai pendekatan yang digunakan untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual dan kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam perhitungan CKPN.explanation of approach used to set the allowance for the impairment losses (CKPN) individually and collectivelly, as well as statistic methods used in the CKPN calculation.

I.4.c.b.2).a).(1).(a).III

214

(b) Pengungkapan kuantitatif sebagaimana dimaksud pada Tabel 2.1.a sampai dengan Tabel 2.6.b, yang mencakup: Quantitative disclosures as stated on Tabel 2.1.a up to Tabel 2.6.b, which covering:

I.4.c.b.2).a).(1).(b)

I. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah sebagaimana Tabel 2.1.a dan Tabel 2.1.b;The Disclosure of Net Receivables Based on Regions as stated on Table 2.1.a and Table 2.1.b;

I.4.c.b.2).a).(1).(b).I 216-217

II. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak sebagaimana Tabel 2.2.a dan Tabel 2.2.b;The Disclosure of Net Receivables Based on Contract Term Remainder as stated on Table 2.2.a and Table 2.2.b; ;

I.4.c.b.2).a).(1).(b).II 218-219

III. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi sebagaimana Tabel 2.3.a dan Tabel 2.3.b;The Disclosure of Net Receivables Based on Economic Sector as stated on Table 2.3.a and Table 2.3.b;

I.4.c.b.2).a).(1).(b).III

220-221

IV. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah sebagaimana Tabel 2.4.a dan Tabel 2.4.b;The Disclosure of Receivables and Provisions Based on Region as stated on Table 2.4.a and Table 2.4.b;

I.4.c.b.2).a).(1).(b).IV

224-225,

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 335

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

V. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi sebagaimana Tabel 2.5.a dan Tabel 2.5.b; The Disclosure of Receivables and Provisions Based on Economic Sector as stated on Table 2.5.a andTable 2.5.b

I.4.c.b.2).a).(1).(b).V 226-227

(2) Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar, yang terdiri dari:Credit Risk Disclosure with the Standardized Approach, which consist of:

I.4.c.b.2).a).(2).

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup:Qualitative disclosures, which covering:

I.4.c.b.2).a).(2).(a)

I. informasi mengenai kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit;Information on policy to utilize ratings in the calculation on Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk

I.4.c.b.2).a).(2).(a).I 280-282

II. kategori portofolio yang menggunakan peringkat;portfolio category that utilize ratings;

I.4.c.b.2).a).(2).(a).II 234-235

III. lembaga pemeringkat yang digunakan; danhired ratings institutions; and

I.4.c.b.2).a).(2).(a).III

234-235

IV. pengungkapan risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk), termasuk jenis instrumen mitigasi yang lazim diterima/diserahkan oleh Bank. counterparty credit risk disclosure, including mitigation instruments that usually accepted/presented by the Bank.

I.4.c.b.2).a).(2).(a).IV

236-237

(b) Pengungkapan kuantitatif sebagaimana dimaksud pada Tabel 3.1.a sampai dengan Tabel 3.2.c.2, yang mencakup: Quantitative disclosures as stated on Table 3.1.a up to Table 3.2.c.2, which consist of:

I.4.c.b.2).a).(2).(b)

I Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat sebagaimana Tabel 3.1.a dan Tabel 3.1.b; The Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio Category and Ratings Scale as stated on Table 3.1.a and Table 3.1.b; and

I.4.c.b.2).a).(2).(b).I 234-235

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

336 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

II. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) sebagaimana Tabel 3.2.a, Tabel 3.2.b.1, Tabel 3.2.b.2, Tabel 3.2.c.1, dan Tabel 3.2.c.2The Disclosure of Counterparty Credit Risk as stated on Table 3.2.a, Table 3.2.b.1, Table 3.2.b.2, Table 3.2.c.1 and Table 3.2.c.2

I.4.c.b.2).a).(2).(b).II 236-237

(3) Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar, yang terdiri dari: Credit Risk Mitigation Disclosure with Standardized Approach, which consist of:

I.4.c.b.2).a).(3)

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup:Qualitative disclosures, which covered:

I.4.c.b.2).a).(3).(a)

I. informasi mengenai kebijakan Bank untuk jenis agunan utama yang diterima; Information on Bank policy for main collateral types;

I.4.c.b.2).a).(3).(a).I 211

II. kebijakan, prosedur, dan proses untuk menilai dan mengelola agunan;policies, procedures, and process to assess and manage the collateral;

I.4.c.b.2).a).(3).(a).II 211

III. pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi dan kelayakan kredit (creditworthiness) dari pihak-pihak tersebut;the main parties that provide guarantees and creditworthiness from the said parties;

I.4.c.b.2).a).(3).(a).III

211-213

IV. informasi tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari penggunaan teknik mitigasi risiko kredit.information on concentration level derived from the credit risk mitigation techniques.

I.4.c.b.2).a).(3).(a).IV

211

(b) Pengungkapan kuantitatif sebagaimana dimaksud pada Tabel 4.1.a sampai dengan Tabel 4.2.b, yang mencakup: quantitative disclosures as sated on Table 4.1.a up to Table 4.2.b, which covered:

I.4.c.b.2).a).(3).(b)

I. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit sebagaimana Tabel 4.1.a dan Tabel 4.1.b; dan The Disclosure of Net Receivables Based on Risk Weight after Calculating Credit Risk Mitigation Impact as stated on the Table 4.1.a and Table 4.1.b; and

I.4.c.b.2).a).(3).(b).I 238-243

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 337

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

II. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit sebagaimana Tabel 4.2.a dan Tabel 4.2.b. The Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques as stated on Table 4.2.a and Table 4.2.b.

I.4.c.b.2).a).(3).(b).II 244-249

(4) Pengungkapan Sekuritisasi Aset, yang terdiri dari:Assets Securitisation Disclosure, which consist of:

I.4.c.b.2).a).(4) N/A

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain:Qualitative disclosure, which among others consist of:

I.4.c.b.2).a).(4).(a) N/A

I. pengungkapan umum manajemen risiko, yang mencakup hal-hal seperti tujuan Bank melakukan aktivitas sekuritisasi aset, sejauh mana aktivitas sekuritisasi aset yang dilakukan dapat memindahkan risiko kredit dari Bank ke pihak lain atas transaksi yang menjadi underlyingaktivitas sekuritisasi aset, fungsi yang dijalankan Bank dalam aktivitas sekuritisasi aset, dan penjelasan mengenai keterlibatan Bank dalam setiap fungsi;risk management general disclosure, which coveredmatters such as Bank’s objectives in assets securitization activities, in which the assets securitization activities can replace credit risk from Bank to other parties on activities that become the underlying of assets securitization activities, functions managed by the Bank in assets securitization activities, and explanation on Bank’s involvement in every function;

I.4.c.b.2).a).(4).(a).I N/A

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

338 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

II. ringkasan kebijakan akuntansi untuk aktivitas sekuritisasi aset, yang mencakup antara lain transaksi yang diperlakukan sebagai penjualan atau pendanaan, pengakuan keuntungan dari aktivitas sekuritisasi, termasuk perubahan dari periode sebelumnya dan dampak dari perubahan dimaksud; danaccounting policy summary for assets securitization activities, which consist of transactions treated as sales or financing, gain recognition from securitization activities, and assumption used to value the availability of continuous involvement from securitization activities, including the changes from the previous periods and impact from the concerned changes; and

I.4.c.b.2).a).(4).(a).II N/A

III. nama lembaga pemeringkat yang digunakan dalam aktivitas Sekuritisasi aset dan eksposur sekuritisasi aset yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat dimaksud.ratings institution name used for the assets securitization activities, and assets securitization exposures which was rated by the concerned ratings institution.

I.4.c.b.2).a).(4).(a).III

N/A

(b) Pengungkapan kuantitatif sebagaimana dimaksud pada Tabel 5.1.a sampai dengan Tabel 5.2.b, yang mencakup:Quantitative dislcosure as stated on Table 5.1.a up to Table 5.2.b, which covered:

I.4.c.b.2).a).(4).(b) N/A

I Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi sebagaimana Tabel 5.1.a dan Tabel 5.1.b; danSecuritization Transactions Disclosure as stated on Table 5.1.a and Table 5.1.b; and

I.4.c.b.2).a).(4).(b).I N/A

II Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi dimana Bank Bertindak sebagai Kreditur Asal sebagaimana Tabel 5.2.a dan Tabel 5.2.b. |Summary of Securitization Transaction Activities whereby the Bank Acts as Initial Creditors as stated on Table 5.2.a and Table 5.2.b

I.4.c.b.2).a).(4).(b).II N/A

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 339

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

(5) Pengungkapan kuantitatif Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar sebagaimana dimaksud pada Tabel 6.1.1 sampai dengan Tabel 6.2.7. Quantitative disclosure of RWA Calculation of Credit Risk Standardized Approach as stated on Table 6.1.1 up to Table 6.2.7.

I.4.c.b.2).a).(5) N/A

b) Risiko Pasar, yang mencakup:Market Risk, which covered:

I.4.c.b.2).b) 260-270

(1) Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Metode Standar, yang antara lain terdiri atas:Market risk calculation with Standard Method, which among others consist of:

I.4.c.b.2).b).(1) 260

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain:Qualitative disclosures, which among others consist of:

I.4.c.b.2).b).(1).(a) 260

I informasi mengenai penerapan manajemen risiko termasuk:Information on risk management implementation:

I.4.c.b.2).b).(1).(a).I N/A

I.1 organisasi manajemen risiko pasar;market risk management organization;

I .4 .c .b .2 ) .b ) . (1 ) .(a).I.I.1

N/A

I.2 pengelolaan portofolio trading book dan banking book serta metodologi valuasi yang digunakan; dantrading book and banking book portfolios management as well as valuation methodology;

I .4 .c .b .2 ) .b ) . (1 ) .(a).I.I.2

N/A

I.3 mekanisme pengukuran risiko pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan mod-al, baik pada banking book maupun trading book.market risk measurement mechanism for risk monitoring periodically and capital adequacy calculation, both in banking book or trading book.

I .4 .c .b .2 ) .b ) . (1 ) .(a).I.I.3

N/A

II. cakupan portofolio (trading dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); danportfolio coverage of (trading and banking book) which was calculated in the Capital Adequacy Ratio (CAR); and

I.4.c.b.2).b).(1).(a).II 279

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

340 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

III. langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua measures and plans in anticipating market risk onforeign exchange transactions both the to the exchange or interest rates fluctuation, including explanation on funds provision and commitment without protections or hedging, as well as liabilities with fluctuated interest rates or are not previously determined.

I .4 .c .b .2 ) .b ) . (1 ) .(a).I.III

260-267

(b) Pengungkapan kuantitatif yang paling kurang mencakup pengungkapan risiko pasar menggunakan metode standar sebagaimana dimaksud pada Tabel 7.1.Quantitative exposures which at least consist of market risk disclosures using standardized method as stated on Table 7.1.

I.4.c.b.2).b).(1).(b) 261

(2) Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Model Internal, yang terdiri atas:market risk calculation with Internal Model, which consist of:

I.4.c.b.2).b).(2) N/A

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain:Qualitative disclosures, which among others consist of:

I.4.c.b.2).b).(2).(a) N/A

I informasi mengenai penerapan manajemen risiko, termasuk:irisk management implementation information, including:

I.4.c.b.2).b).(2).(a).I N/A

I.1 organisasi manajemen risiko pasar;market risk management organization;

I .4 .c .b .2 ) .b ) . (2 ) .(a).I.I.1

N/A

I.2 pengelolaan portofolio trading bookserta metodologi valuasi yang digunakan; dan yang digunakan; dantrading book portfolio management as well as valuation methodology; and

I .4 .c .b .2 ) .b ) . (2 ) .(a).I.I.2

N/A

I.3 mekanisme pengukuran risiko pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal pada trading book. market risk measurement mechanism to monitor risk periodically and calculating capital adequacy on trading book.

I .4 .c .b .2 ) .b ) . (2 ) .(a).I.I.3

N/A

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 341

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

II portofolio yang tercakup dalam Model Internal dan kebijakan valuasi yang digunakan untuk menghitung posisi dalam trading book;portfolio which covered in Internal Model and valuation policy used to calcluate position in trading book;

I.4.c.b.2).b).(2).(a).II N/A

III untuk setiap portofolio yang dicakup oleh Model Internal diungkapkan karakteristik model yang digunakan, deskripsi stress testing yang digunakan terhadap portofolio dan deskripsi pendekatan yangdigunakan untuk backtesting/validasi terhadap akurasi dan konsistensi Model Internal dan proses pengembangan model; for every portfolio covered by Internal Model to disclose the used model characteristics, stress testing description used on portfolio and approach description used to do back testing/validation towards the accuracy and consistency of Internal Model and model development process;

I.4.c.b.2).b).(2).(a).III

N/A

IV portofolio yang menggunakan Model Internal yang telah disetujui oleh Bank Indonesia; dan portofolio yang menggunakan Model portfolio that used the Internal Model approved by Bank Indonesia; and

I.4.c.b.2).b).(2).(a).IV

N/A

V jumlah frekuensi penyimpangan antara Value at Risk (VaR) dan kerugian aktual selama periode laporan.total fraud frequency between Value at Risk (VaR) and actual losses during reporting period.

I.4.c.b.2).b).(2).(a).V N/A

(b) Pengungkapan kuantitatif, yang paling kurang mencakup Pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan model internal (Value at Risk/ VaR) sebagaimana Tabel 7.2.a dan Tabel 7.2.b.Quantitative disclosures, which at least consist of market risk disclosure by using internal model (Value at Risk/VaR) as stated on Table 7.2.a and Table 7.2.b.

I.4.c.b.2).b).(2).(b) N/A

c) Risiko Operasional, yang mencakupOperational Risk, which covered:

I.4.c.b.2).c).

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

342 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

(1) Pengungkapan kualitatif, yang antara lain mencakup informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional, termasuk: Qualitative disclosures, which among others consist of information on risk management implementation for operational risk, including:

I.4.c.b.2).c).(1) 270-277

(a) organisasi manajemen risiko operasional;operational risk management organization;

I.4.c.b.2).c).(1).(a) 270-277

(b) mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional; danmechanism used by the Bank to identify and measure operational risk; and

I.4.c.b.2).c).(1).(b) 270-277

(c) mekanisme untuk memitigasi risiko operasional.mechanism to mitigate operational risk.

I.4.c.b.2).c).(1).(c) 270-277

(2) Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko operasional, sebagaimana dimaksud pada Tabel 8.1.a dan Tabel 8.1.b. Quantitative disclosures on operational risk, as stated on Table 8.1.a and Table 8.1.b.

I.4.c.b.2).c).(2) 270-277

d) Risiko Likuiditas, yang mencakup:Liquidity Risk, which covered:

I.4.c.b.2).d) 267-268

(1) Pengungkapan kualitatif, yang antara lain mencakup informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas, termasuk: manajemen risiko untuk risiko likuiditas, termasuk:Qualitative disclosures, which among others consist of information on risk management implementation for liquidity risk, including:

I.4.c.b.2).d).(1) 267-268

(a) organisasi manajemen risiko likuiditas;liquidity risk managementorganization;

I.4.c.b.2).d).(1).(a) 267-268

(b) indikator peringatan dini permasalahan likuiditas; danearly indicators on liquidity issues; and

I.4.c.b.2).d).(1).(b) 267-268

(c) mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditasmechanism of liquidity risk measurement and control.

I.4.c.b.2).d).(1).(c) 267-268

(2) Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko likuiditas, yang paling kurang mencakup: Quantitative disclosures on liquidity risk, which at least consist of:

I.4.c.b.2).d).(2) 267-268

(a) Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah sebagaimana dimaksud pada Tabel 9.1.a dan Tabel 9.1.b; danThe disclosure of Rupiah Maturity Profile as stated on Table 9.1.a and Table 9.1.b; and

I.4.c.b.2).d).(2).(a) 272-273

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 343

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

(b) Pengungkapan Profil Maturitas Valas sebagaimana dimaksud pada Tabel 9.2.a dan Tabel 9.2.b.The disclosure of Foreign Exchange Maturity Profile as stated on Table 9.2.a and Table 9.2.b.

I.4.c.b.2).d).(2).(b) 274-275

e) Risiko Hukum, yang berisi pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum yang antara lain mencakup: Legal Risk, which contained qualitative disclosures on risk management implementation for legal risk that among others consist of:

I.4.c.b.2).e) 206

(1) organisasi manajemen risiko hukum; danlegal risk management organization; and

I.4.c.b.2).e).(1) 206

(2) mekanisme pengendalian risiko hukum.legal risk control mechanism

I.4.c.b.2).e).(2) 206

f) Risiko Stratejik, yang mengungkapkan informasi kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko stratejik yang antara lain mencakup: Strategic Risk, which disclosed qualitative information on risk management implementation for strategic risk that among others consist of:

I.4.c.b.2).f) 206

(1) organisasi manajemen risikostrategic risk management organization

I.4.c.b.2).f).(1) 206

(2) kebijakan yang memungkinkan Bank untuk dapat mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal; danpolicy that enabled the Bank to identify and respond on business environment changes, both externally and internally; and

I.4.c.b.2).f).(2) 206

(3) mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan. mechanism to measure achieved progress from the set business plan.

I.4.c.b.2).f).(3) 206

g) Risiko Kepatuhan, yang mengungkapkan informasi kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan yang antara lain mencakup: Compliance Risk, which disclosed qualitative information on risk management implementation for compliance risk that among others consist of:

I.4.c.b.2).g) 207-208

(1) organisasi manajemen risiko kepatuhancompliance risk management organization;

I.4.c.b.2).g).(1) 207-208

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

344 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

(2) strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; danrisk management strategy and risk management implementation effectiveness for compliance risk, especially in order to ensure the formulation of policy and procedure has been in accordance with the prevailing standards in general, provisions, and/or prevailing laws; and

I.4.c.b.2).g).(2) 207-208

(3) mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan.compliance risk monitoring and control mechanism.

I.4.c.b.2).g).(3) 207-208

h) Risiko Reputasi, yang mengungkapkan informasi kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi yang antara lain mencakupReputation Risk, which disclosed qualitative information on risk management implementation for reputation risk that among others consist of:

I.4.c.b.2).h) 206-207

(1) organisasi manajemen risiko reputasi, termasuk pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko reputasi oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Humas, dan unit bisnis terkait); reputation risk management organization, including risk management implementation for reputation risk by related units (Corporate Secretary, Public Relations, and relevant business units);

I.4.c.b.2).h).(1) 206-207

(2) kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders) untuk mengendalikan risiko reputasi; danpolicy and mechanism in order to improve service quality to the customers and other stakeholders to control reputation risk; and

I.4.c.b.2).h).(2) 206-207

(3) pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis.management of reputation risk during crisis

I.4.c.b.2).h).(3) 206-207

5 Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi TriwulananTransparency Aspect in accordance with Financial Report Quarterly Publication

I.5

Laporan Keuangan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam butir 2.a dan butir 2.b wajib dilengkapi dengan seluruh aspek pengungkapan (disclosure) sebagaimana dipersyaratkan untuk laporan keuangan publikasi triwulanan.Annual Financial Report as stated on point 2.a and point 2.b shall be completed with all disclosure aspects as required for the quarterly publication of financial report

Pengungkapan tersebut paling kurang mencakup:The disclosure at least consist of:

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 345

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

a. transaksi spot dan transaksi derivatifspot and derivative transactions;

I.5.a 236, 118-119

b. jumlah dan kualitas aset produktif dan informasi lainnya, antara lain untuk:total and quality of earning assets and other information, among others for:

I.5.b

1) penyediaan dana kepada pihak terkait;provision of funds to related parties;

I.5.b.1) 178

2) penyediaan dana kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM);provision of funds to the debtors of Micro, Small and Medium Enterprises (MSME);

I.5.b.2) N/A

3) kredit yang memerlukan perhatian khusus (antara lain kredit yang direstrukturisasi dan kredit properti); dancredit with special mention (among others restructuring credit and property credit); and

I.5.b.3) N/A

4) Jumlah cadangan penyisihan kerugiantotal allowance for impairment losses;

I.5.b.4) 105, 230-231

c. rasio keuangan Bank, antara lain:Bank financial ratio, among others:

I.5.c 4-5, 113-121

1) persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); danpercentage of violations and over limit of Credit Extension Maximum Limit (BMPK); and

I.5.c.1) N/A

2) rasio Posisi Devisa Neto (PDN); danratio of Foreign Currency Net Open Position (NOP); and

I.5.c.2) 5

d. perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM).calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR).

I.5.d 114-115, 210, 279

6 Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usaha Bank wajib memuat informasi yang terkait dengan kegiatan didalam kelompok usaha, yang terdiri atas:Disclosure aspect related to the Bank Business Group shall include information related to the activity in business group, which consist of:

I.6 24-51

a. struktur kelompok usaha Bank, yang paling kurang terdiri atas:Bank business group structure, which at least consist of:

I.6.a 38-41, 46-51

(1) struktur kelompok usaha Bank, yang disajikan mulai dari Bank, perusahaan anak, perusahaan afiliasi, perusahaan induk di bidang keuangan, dan/atau perusahaan induk sampai dengan pemegang saham pengendali terakhir (ultimate shareholder);Bank business group structure, which is presented from the Bank, subsidiaries, affiliated companies, holding companies in financial fields, and/or holding company up to the ultimate shareholders;

I.6.a.(1) 38-41, 46-51

(2) struktur keterkaitan kepengurusan dalam kelompok usaha Bank; danstructure related to the management in the Bank’s business group; and

I.6.a.(2) 38-41

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

346 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

(3) pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain (shareholders acting in concert). Pengertian pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain adalah pemegang saham perorangan atau perusahaan/ badan hukum yang memiliki tujuan bersama yaitu mengendalikan Bank, berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu perjanjian. the shareholders that acted as shareholders acting in concert. The meaning of shareholders acting in concert is the individual or corporate/legal institution shareholders that have joint objectives namely controling the Bank, based on or not-based on any agreeement.

I.6.a.(3) 46-47

b. transaksi antara Bank dengan pihak-pihak berelasi dalam kelompok usaha Bank, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:transactions between Bank with related parties in the Bank business group, by taking

I.6.b 116-121

(1) informasi transaksi dengan pihak-pihak berelasi disajikan baik yang dilakukan Bank maupun yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau badan hukum di dalam kelompok usaha Bank yang bergerak di bidang keuangan; transaction information with related parties presented both by Bank and by every company or legal institution in the Bank business group that engaged in financial field;

I.6.b.(1) 116-121

(2) pihak-pihak yang berelasi adalah pihak-pihak sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku; related parties is the party as stipulated in theprevailing Financial Accounting Standard Statements (FASF);

I.6.b.(2) 116-121

(3) jenis transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, antara lain meliputi:transaction types with related parties, among others are

I.6.b.(3) 116-121

a) kepemilikan silang (cross shareholdings);cross shareholdings:

I.6.b.(3).a)

b) transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan kelompok usaha yang lain;transaction from a business group that acted for the interest of other business group;

I.6.b.(3).b)

c) pengelolaan likuiditas jangka pendek dalam kelompok usaha;management of current liquidity in business group;

I.6.b.(3).c)

d) penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain dalam satu kelompok usaha;provision of funds that was given or accepted by other company in a business group;

I.6.b.(3).d)

e) eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam bentuk pinjaman, komitmen dan kontinjensi; dan exposure to the majority shareholders among others in loans, commitments and contingencies; and

I.6.b.(3).e)

f) pembelian, penjualan dan/atau penyewaan aset dengan perusahaan lain dalam suatu kelompok usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase agreement. purchase, sales and/or rental of assets with other company in a business group, including the repurchase agreement.

I.6.b.(3).f)

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 347

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

c. pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau badan hukum yang berada dalam satu kelompok usaha dengan Bank kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari Bank.provision of funds, commitments or other facilities that can be appropriated from every company or legal institution in a business group with the Bank to the debtors that received the funds provision from the Bank.

I.6.c 178

7. Aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Aspek pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana diwajibkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, dalam hal belum tercakup dalam angka 1 sampai dengan angka 6 di atas.Disclosure Aspects in accordance with Financial Accounting Standard of other disclosure aspects as obligated in the prevailing Financial Accounting Standard, in the event of exclusion from point 1 up to point 6 above.

I.7

8. Informasi LainOther Information

I.8

Cakupan dalam informasi lain terdiri dari:The coverage in other information are as follows:

a. aset Bank yang dijaminkan;guaranteed Bank’s assets;

I.8.a N/A

b. transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan; dan aset Bank yang dijaminkan;guaranteed Bank’s assets;

I.8.b N/A

c. informasi kejadian penting setelah tanggal laporan Akuntan Publiksubsequent event after 31 March 2015

I.8.c 115

Surat Edaran Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang

Disampaikan kepada Bank IndonesiaCircular Letter of Bank Indonesia No : 14/35/DPNP, 10 Dec 2012 Annual Reports of Commercial Banks and

Certain Annual Reports Presented to Bank Indonesia

Outline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail DescriptionOutline of SEBI : 14/35/ DPNP Detail Description

LaporanTahunan 2015

(Halaman)

Annual Report2014 (Page)

348 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

REFERENSI pERATURAN OjK- KRITERIA ARA 2015FINANCIAL SERVICES AUTHORITY (FSA) REFERENCES 2015

II CAKUPAN LAPORAN TAHUNANScope of Annual Report

Laporan Tahunan paling kurang mencakup hal-hal sebagai berikut:Annual Report should at least include:

1 Informasi umumGeneral Information

Informasi Umum dalam Laporan Tahunan paling kurang memuat: General Information in Annual Report should at least include:

a. Kepengurusan :susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif beserta jabatan, dan ringkasan riwayat hidupnyaManagement, covering the Board of Commissioners, Board of Directors, and executive officersincluding their positions and CVs

64-71

b. Rincian Kepemilikan; berupa nama pemilik dan persentase kepemilikan saham;Details on Shareholders, including the names and the number of shares;

46

c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank; yang memuat data mengenai: Bank business development and bank business group including Sharia Business Unit (if any) amongother:

1) ikhtisar data keuangan penting, yang paling kurang mencakup pendapatan bunga bersih, laba operasional, laba sebelum pajak, laba bersih, laba bersih per saham, aset produktif, dana pihak ketiga, pinjaman diterima, total biaya dana (cost of fund), modal sendiri, jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor; danSummary on important financial data should at least include distribution of net interest income,revenue, profit before tax, net profit, earnings per share, earning assets, third party funds, fundborrowings, cost of funds, capital, number of shares of issued and fully paid up capital; and

3-5

2) informasi kinerja keuangan dan rasio keuangan sebagaimana dimaksud dalam Laporan Publikasi TriwulananPerformance and financial ratios as presented in Quarterly Financial Statements

5

d. strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha BankStrategy and management policy used in developing the Bank’s business, include Sharia BusinessUnit (if any)

16-21

e. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bankdan paling kurang mencakup:Management report providing information regarding Bank management include Sharia Business Unit(if any) among other:

6-21

1) struktur organisasi; Organization Structure;

38

2) aktivitas utama;Main activities;

32-35

3) teknologi informasiInformation Technology

138-143

4) jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyaluran kredit kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)Type of product and services offered including micro, small and medium enterprise lending(UMKM)

77-97, 300-301

5) tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana; Interest rates of funds and provision of funds;

110-112

6) perkembangan perekonomian dan target pasar;Economic development and market target;

74-103

7) jaringan kerja dan mitra usaha baik di dalam dan/atau diluar negeri;Local and foreign network and business partners;

302-303

8) jumlah, jenis, dan lokasi kantor; Number, type and locations of offices;

302-303

9) kepemilikan Direksi, Komisaris, dan pemegang saham dalam kelompok usaha Bank;Ownership of Board of Directors, Commissioners and shareholders in the bank business group;

46

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 349

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

10) perubahan-perubahan penting yang terjadi di Bank dan kelompok usaha Bank dalam tahun yang bersangkutan; important changes occurring in the bank and bank business group during the year under review;

N/A

11) hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa mendatang; danforecasted important things that may happen in the future;

115-116

12) sumber daya manusia, meliputi jumlah, struktur pendidikan, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. human resources, including the number, educational structure, training and development.

42-45

2 Laporan Keuangan TahunanAnnual Financial Statements

Laporan Keuangan Tahunan paling kurang mencakup:

a. Laporan keuangan individual, terdiri atas:Individual Financial Report, consist of:

1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);Statement of Financial Position (Balance Sheet);

5-7, 110-111

2) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain;Statement of Income and Other Comprehensive Income;

3-7, 106-111

3) Laporan Perubahan Ekuitas;Statement of Changes in Equity;

5-7, 114

4) Laporan Arus Kas;Statement of Cash Flows, and;

5-7, 114-115

5) catatan atas Laporan Keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen dan kontinjensi;notes to the Financial Statements, including information on commitments and contingencies;

117

b. Laporan keuangan konsolidasian bagi Bank yang memiliki Entitas Anak, paling sedikit terdiri atasConsolidated Financial Statements of the Bank and its Subsidiaries, which consist of at least:

N/A

1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);Statement of Financial Position (Balance Sheet);

2) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif LainStatement of Income and Other Comprehensive Income;

3) Laporan Perubahan Ekuitas; danStatement of Changes in Equity; and

4) Laporan Komitmen dan KontinjensiStatement of Commitment and Contingencies.

c. Laporan keuangan bagi Bank yang merupakan bagian dari kelompok usahaFinancial statements for Banks that are a part of a business group.

1) Bank yang merupakan bagian dari kelompok usaha menambahkan informasi mengenai:Banks that are a part of a business group, is also required to submit information consisting of:

N/A

a) "Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk yang meliputi Laporan Keuangan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan; atau"Parent Company Consolidated Financial Statements includes financial report all entities in thegroup, in financial sector; or

b) "Laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk yang meliputi Laporan Keuangan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan dan non keuangan"Parent Company Consolidated Financial Statements includes financial report all entities in thegroup, in financial and non financial sector.

2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a), paling sedikit terdiri atas:Financial Statements as referred in point a, which at least includes:

N/A

a) Laporan Posisi Keuangan (Neraca);Statement of Financial Position (Balance Sheet);

b) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif LainStatement of Income and Other Comprehensive Income

c) Laporan Perubahan Ekuitas;Statement of Changes in Equity;

d) Laporan Komitmen dan KontinjensiStatement of Commitments and Contingencies

3 Informasi kinerja keuangan, terdiri atasFinancial Performance, consisting of

a Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR)

215-216

350 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

b Jumlah dan kualitas aset produktif serta Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang paling sedikit memberikan informasi pengelompokan:Quantity and quality of Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (CKPN), which at leastinformation grouping:

4, 5

1) Instrumen keuanganFinancial instruments;

278

2) Penyediaan dana kepada pihak terkait;Provision of funds to related parties;

N/A

3) Kredit kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)Loans to Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) debtors;

86-88

4) Kredit yang memerlukan perhatian khusus (antara lain kredit yang direstrukturisasi dan kredit properti); danLoans classified as special mention (including restructured loans and property loans), and

92-95

5) Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) yang wajib dibentuk berdasarkan instrumen keuanganAllowance for losses on assets (PPA) that should be maintained based on financial instruments

N/A

c Rasio keuangan, paling sedikit meliputi:Bank financial ratios, among others:

1) Rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)Capital Adequacy Ratio (CAR)

115-117

2) Return on Asset (ROA)Return on Asset (ROA);

115-117

3) Return on Equity (ROE);Return on Equity (ROE);

115-117

4) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO);Operating Expenses to Operating Income Ratio;

115-117

5) Persentase Pelanggaran dan Pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); danPercentage of Violation and Lending in Excess of Legal Lending Limit; and

115-117

6) Rasio Posisi Devisi Neto (PDN)Net Open Position (NOP).

115-117

d Transaksi Spot dan Transaksi DerivatifSpot and Derivative transactions;

78-80

e Informasi komposisi pemegang saham dan susunan pengurusStructure of the management relationship in the bank’s business

46, 64-72

3 Opini dari Akuntan Publik Public Accountant’s opinion

Opini dari Akuntan Publik antara lain memuat pendapat atas Laporan Keuangan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 2. Public Accountant’s opinion on the financial statement which contains opinion of Financial Statements asreferred in number 2.

4 Pengungkapan permodalan dan praktek manajemen risiko yang diterapkan Bank, paling sedikit meliputi uraian jenis risiko dan potensi kerugian yang dihadapi Bank, memperhatikan hal-halCapital disclosure and risk management implementation, at least include information about risk profileand possible loss that may occur, taking into account the following matters:

a. Pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meningkatkan transparansi kepada masyarakat dengan pemenuhan persyaratan minimum sehingga masyarakat dapat menilai profil risiko dan kecukupan permodalan BankCapital disclosure and risk exposure disclosure and risk management implementation aims toenhance transparency to the public by determining minimum requirements of disclosure, so that thepublic can assess the risk profile and capital adequacy of the bank.

278-283

b. Bank harus memiliki kebijakan tertulis yang disetujui oleh Direksi, antara lain mengenai isi pengungkapan yang akan dilaporkan dan pengendalian intern dalam proses pengungkapanThe Bank should have written policy approved by the Board of Directors regarding the disclosures tobe reported and internal controls in the disclosure process.

215

c. Pengungkapan permodalan dan praktek manajemen risiko, terdiri atasDisclosure of capital and risk management implementation, among others:

a. Pengungkapan Permodalan Capital Disclosure,

Pengungkapan paling kurang mencakup: Capital Disclosure, at least cover:

1) Pengungkapan kualitatif, yang antara lain memuat informasi tentang:Qualitative disclosures, among others information about:

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 351

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

a) struktur permodalan yang memuat penjelasan mengenai instrumen modal yang diterbitkan oleh Bank antara lain: karakteristik, jangka waktu instrumen, fitur opsi beli, fitur step-up, tingkat imbal hasil, dan peringkat (apabila tersedia); dan"capital structure,covering explanation on the equity instruments issued by the bankincluding: characteristics, duration of instrument, callable feature, features step-up, yieldrate, and rating (if available), and

210

b) Kecukupan permodalan yang berisi penjelasan mengenai pendekatan yang digunakan Bank dalam menilai kecukupan modal untuk mendukung aktivitas yang dilakukan, baik saat ini maupun yang akan datang.capital adequacy, covering explanations on the approach used by the bank in assessingcapital adequacy to support current and future activities.

280-283

2) Pengungkapan kuantitatif mengenai struktur permodalan Bank Quantitative disclosures covering capital structure of the Bank.

210

b. Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Risk Exposure and Risk Management Disclosure

Pengungkapan paling kurang mencakup:Disclosure at least include:

1) Pengungkapan mengenai penerapan Manajemen Risiko Bank secara umum, yang mencakup informasi mengenai:Adequacy of Risk Management Policies and Procedures, and Determination of RiskManagement Limits;

a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;Active supervision of the Board of Commissioners and the Board of Directors;

270, 203

b) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limitAdequacy of Risk Identification, Measurement

200-205

c) Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; danAdequacy of Risk Identification, Measurement, Monitoring and Mitigation Processes AsWell As Risk Management Information System; and

200-205

d) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.Comprehensive Internal Control System.

2) Pengungkapan mengenai eksposur risiko dan penerapan Manajemen Risiko Bank secara khusus, yang terdiri dari:Disclosure on risk exposure and implementation of bank Risk Management in particular,covering:

a) Risiko Kredit, yang mencakup:Credit Risk, Covering:

(1) Pengungkapan umum, yang terdiri dari: General Disclosure, consist of:

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain: Qualitative Disclosure, among others:

i. informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko kredit, termasuk:information regarding the application of credit risk Management including:

i.1 organisasi manajemen risiko kredit;credit risk management organization;

160-161, 229

i.2 strategi manajemen risiko kredit untuk aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan; credit risk management strategies for activities that have a significant credit risk exposure;

229

i.3 kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit; dancredit concentration risk management policies; and

229

i.4 mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko kredit. mechanism for credit risk measurement and control.

229-212

ii definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai/ impairment; dan definition of overdue receivables and impaired receivables, and

202

iii penjelasan mengenai pendekatan yang digunakan untuk pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) individual dan kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam perhitungan CKPN.description on the approach used for the Allowance for Loan Impairment Losses (CKPN), individually and collectively, as well as the statistical methods used in the calculation of CKPN.

214

(b) Pengungkapan kuantitatif yang mencakup:Quantitative Disclosure, among others:

352 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

i. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Disclosure on Net Receivables by Region;

216-217

ii Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasark an Sisa Jangka Waktu Kontrak Disclosure on Net Receivables by Contractual Maturity;

218-219

iii Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Disclosure on Net Receivables by Economic Sector;

220-221

iv Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Disclosure on Receivables and Provisioning by Region;

224-225

v Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Disclosure on Receivables and Provisioning by Economic Sectors; and

226-227

vi Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).Details on Movements of Allowances for Impairment Losses.

229-230

(2) Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar, yang terdiri dari: Disclosure of Credit Risk using the Standardized Approach, which consists of:

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup:Qualitative Disclosure, among others:

i. informasi mengenai kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit; information regarding the use rating in the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk;

280-282

ii kategori portofolio yang menggunakan peringkat; category of portfolios that use the rating;

234-235

iii lembaga pemeringkat yang digunakan; dan rating agency; and

232-233

iv pengungkapan risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk), termasuk jenis instrumen mitigasi yang lazim diterima/diserahkan oleh Bank.disclosure of counterparty credit risk, including types of mitigation instruments commonly accepted / delivered by the bank.

234-235

(b) Pengungkapan kuantitatif yang mencakup: Quantitative Disclosure, among others:

i Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat; danDisclosure of net receivables by Portfolio and Rating Category; and

234-235

ii Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Disclosure on Counterparty Credit Risk

236-237

(3) Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar, yang terdiri dari: Disclosure on Credit Risk Mitigation using the Standardized Approach:

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup:Qualitative Disclosure, among others:

i informasi mengenai kebijakan Bank untuk jenis agunan utama yang diterima; information regarding the bank’s policy for the main types of collateral accepted;

212

ii kebijakan, prosedur, dan proses untuk menilai dan mengelola agunan; policies, procedures, and processes to assess and manage collateral;

212

iii pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi dan kelayakan kredit (creditworthiness) dari pihak-pihak tersebut; dan main warrantors/guarantors and their credit worthiness; and

212-213

iv informasi tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari penggunaan teknik mitigasi risiko kredit.information on concentration level arising from the use of credit risk mitigation techniques.

211

(b) Pengungkapan kuantitatif yang mencakup:Quantitative Disclosure, among others:

i Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit; danDisclosure of net Receivables based on Risk Weighting after Credit Risk Mitigation; and

238-243

ii Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko KreditDisclosure of net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques.

244-249

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 353

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

(4) Pengungkapan Sekuritisasi Aset, yang terdiri dari: Disclosure of Asset Securitization, which consists of:

N/A

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain: Qualitative Disclosure, among others:

i pengungkapan umum manajemen risiko, yang mencakup hal-hal seperti tujuan Bank melakukan aktivitas sekuritisasi aset, sejauh mana aktivitas sekuritisasi aset yang dilakukan dapat memindahkan risiko kredit dari Bank ke pihak lain atas transaksi yang menjadi underlyingaktivitas sekuritisasi aset, fungsi yang dijalankan Bank dalam aktivitas sekuritisasi aset, dan penjelasan mengenai keterlibatan Bank dalam setiap fungsi; general disclosure of risk management, which includes objective of assetsecuritization, the effectivity of securitization activities in transfering thebank’s credit risk to other party’s over any transaction that underlay the asset securitization activities, the bank’s functions in asset securitization activity, and an explanation of the bank’s involvement in those functions;

ii ringkasan kebijakan akuntansi untuk aktivitas sekuritisasi aset, yang mencakup antara lain transaksi yang diperlakukan sebagai penjualan atau pendanaan, pengakuan keuntungan dari aktivitas sekuritisasi, dan asumsi yang digunakan untuk menilai ada tidaknya keterlibatan berkelanjutan dari aktivitas sekuritisasi, termasuk perubahan dari periode sebelumnya dan dampak dari perubahan dimaksud; dansummary of accounting policies for asset securitization activities, which include, transactions treated as sales or funding, recognition of gains from securitization activities, and assumptions used to assess the presence or absence of on going involvement in the securitization activity, including changes from the previous period and the impact of those changes; and

iii nama lembaga pemeringkat yang digunakan dalam aktivitas sekuritisasi aset dan eksposur sekuritisasi aset yang diperingkat oleh lembaga pemeringkat dimaksud. names of the rating used in asset securitization activities and asset securitization exposures rated by the said agency.

(b) Pengungkapan kuantitatif yang mencakup:Quanitative Disclosure, among others:

i Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi ; dan Securitization Transaction Disclosure; and

ii Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi dimana Bank Bertindak sebagai Kreditur Asal. Securitization Transaction Activity Summary in which the bank acts as the Originator.

(5) Pengungkapan kuantitatif Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar Quantitative Disclosure of Credit Risk RWA Calculation using Standardized Approach

b) Risiko Pasar, yang mencakup:Market Risk which includes:

(1) Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Metode Standar, yang antara lain terdiri atas: Standardized measurement method for market risk, comprised of

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain: Qualitative Disclosure, among others:

i informasi mengenai penerapan manajemen risiko termasuk:information regarding the application of risk management Including:

260

i.1 organisasi manajemen risiko pasar; market risk management organization;

i.2 pengelolaan portofolio trading book dan banking book serta metodologi valuasi yang digunakan; dantrading book and banking book portfolio management as well as the valuation methodology used; and

i.3 mekanisme pengukuran risiko pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal, baik pada banking book maupun trading book.market risk easurement mechanism for monitoring and periodic risk and for capital adequacy calculations, both on banking book and on trading book.

ii cakupan portofolio (tradingdan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM); dantrading book and banking book portfolio which were taken into account in the Capital Adequacy Ratio (CAR); and

260

354 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

iii langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua penyediaan dana dan ikatan tanpa proteksi atau lindung nilai, serta utang yang suku bunganya berfluktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahulu.measures and plans to anticipate market risk on foreign currency transactions, because of changes in exchange rates and of fluctuations of interest rates, including descriptions of all fundings and contracts without protection or hedging, and debts with floating rate or not determined in advance.

260

(b) Pengungkapan kuantitatif yang paling kurang mencakup pengungkapan risiko pasar menggunakan metode standar Quantitative Disclosures, at least including: market risk disclosures usingstandardized measurement methods

261

(2) Perhitungan risiko pasar dengan menggunakan Model Internal, yang terdiri atas:Internal model-based approach to market risk, which consists of:

(a) Pengungkapan kualitatif, yang mencakup antara lain:Qualitative Disclosure, among others:

i informasi mengenai penerapan manajemen risiko, termasuk:information regarding the application of risk management Including:

i.1 organisasi manajemen risiko pasar; market risk management organization;

i.2 pengelolaan portofolio trading bookserta metodologi valuasi yang digunakan; dan trading book and banking book portfolio management; and

i.3 mekanisme pengukuran risiko pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal pada trading book. market risk measurement mechanism for monitoring and periodic risk and for capital adequacy calculations, both on banking book and on trading book.

ii portofolio yang tercakup dalam Model Internal dan kebijakan valuasi yang digunakan untuk menghitung posisi dalam trading book;trading and banking book portfolio which were taken into account in the Minimum Capital Requirement (CAR)

iii untuk setiap portofolio yang dicakup oleh Model Internal diungkapkan karakteristik model yang digunakan, deskripsi stress testingyang digunakan terhadap portofolio dan deskripsi pendekatan yang digunakan untuk backtesting/validasi terhadap akurasi dan konsistensi Model Internal dan proses pengembangan model;for each portfolio covered by the Internal Model approach, disclosure onthe model characteristics, description of stress testing for the portfolio and description of the approach used for backtesting/validating the accuracy and consistency of the internal models and the process of model development

iv portofolio yang menggunakan Model Internal yang telah disetujui oleh OJK; danportfolio using internal models that have been approved by Financial Service Authority; and

v jumlah frekuensi penyimpangan antara Value at Risk(VaR) dan kerugian aktual selama periode laporan. the amount of frequency deviation between the Value at Risk (VaR) and the actual losses during the reporting period.

(b) Pengungkapan kuantitatif, yang paling kurang mencakup pengungkapan risiko pasar dengan menggunakan model internal (Value at Risk/ VaR)Quantitative Disclosure, at least including market risk disclosures using internalmodels (Value at Risk/VaR)

c) Risiko Operasional, yang mencakup:Disclosure of Operational Risk which includes:

(1) pengungkapan kualitatif, yang antara lain mencakup informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko operasional, termasuk:qualitative Disclosures, including: information on the implementation of risk management for operational risk, including:

(a) organisasi manajemen risiko operasional;operational risk management organization;

166

(b) mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional; danthe mechanism used by the bank to identify and quantify operational risk; and

270-271

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 355

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

(c) mekanisme untuk memitigasi risiko operasional.a mechanism to mitigate operational risk.

270-271

(2) pengungkapan kuantitatif mengenai risiko operasional,quantitative Disclosure on operational risk,

N/A

d) Risiko Likuiditas, yang mencakup:Disclosure of Liquidity Risk which includes

(1) Pengungkapan kualitatif, yang antara lain mencakup informasi mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko likuiditas, termasuk: Qualitative Disclosures, including: information on the implementation of risk management for liquidity risk, including:

(a) organisasi manajemen risiko likuiditas;liquidity risk management organization;

(b) indikator peringatan dini permasalahan likuiditas; danearly warning indicators of liquidity problems; and

267-269

(c) mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas. the mechanisms of measurement and control liquidity risk.

267-269

(2) Pengungkapan kuantitatif mengenai risiko likuiditas, yang paling kurang mencakup:Quantitative Disclosures on liquidity risk, which at least Includes:

269-270

(a) pengungkapan Profil Maturitas Rupiah ; dandisclosure of Rupiah Maturity Profile

273-273

(b) pengungkapan Profil Maturitas Valasdisclosure of Foreign Currency Maturity Profile

274-275

e) Risiko Hukum, yang berisi pengungkapan kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko hukum yang antara lain mencakup:Disclosure of Legal Risk which includes qualitative disclosure about risk management for legal risks include the following:

(1) organisasi manajemen risiko hukum; dan legal risk management organization; and

N/A

(2) mekanisme pengendalian risiko hukum.legal risk control mechanisms.

206

f) risiko Stratejik, yang mengungkapkan informasi kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko stratejik yang antara lain mencakup:disclosure of Strategic Risk which includes qualitative disclosure about risk management for strategic risks include the following:

(1) organisasi manajemen risiko stratejik;strategic risk management organization;

N/A

(2) kebijakan yang memungkinkan Bank untuk dapat mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal; danpolicy that allows banks to identify and respond to internal and external changes in the business environment; and

206

(3) mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan.mechanisms to measure the progress of the business plan.

206

g) risiko Kepatuhan, yang mengungkapkan informasi kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan yang antara lain mencakup:disclosure of Compliance Risk which includes qualitative disclosure about risk management for compliance risks include the following:

207-208

(1) organisasi manajemen risiko kepatuhan;compliance risk management organization;

N/A

(2) strategi manajemen risiko dan efektivitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; danthe effectiveness of risk management strategies and risk management for compliance risk, primarily for ensuring that the development of policies and procedures are in accordance with generally accepted standards, and prevailing rules and / or regulations; and

208

(3) mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan.monitoring and controlling compliance risk.

207-208

h) risiko Reputasi, yang mengungkapkan informasi kualitatif mengenai penerapan manajemen risiko untuk risiko reputasi yang antara lain mencakup:disclosure of Reputation Risk which includes qualitative disclosure about risk management for reputation risks include the following:

206-207

356 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

(1) organisasi manajemen risiko reputasi, termasuk pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko reputasi oleh unit-unit terkait (Corporate Secretary, Humas, dan unit bisnis terkait);organizational reputation risk management, including the implementation of reputation risk management by related units (Corporate Secretary, Public Relations, and the related business units);

206-207

(2) kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders) untuk mengendalikan risiko reputasi; dan policies and mechanisms to improve the quality of service to customers and otherstakeholders to control reputational risk; and

206-207

(3) pengelolaan risiko reputasi pada saat krisis.reputation risk management in times of crisis.

207

5 Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi TriwulananTransparation aspect as presented in Quarterly Financial Statements.

Laporan Keuangan Tahunan wajib dilengkapi dengan seluruh aspek pengungkapan (disclosure) sebagaimana dipersyaratkan untuk laporan keuangan publikasi triwulanan.The Annual Report should contain information with all aspect of disclosure as presented in Quarterly Financial Statements.

Pengungkapan tersebut paling kurang mencakup: Disclosure at least cover

a. transaksi spot dan transaksi derivatif;spot and Derivative transactions;

79-80

1) laporan Posisi Keuangan (Neraca)statement of Financial Position (Balance Sheet);

4-6, 111-112

2) laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain; danstatement of Income and Other Comprehensive Income;

4-6, 105-110

3) laporan Komitmen dan Kontinjensistatement of Commitments and Contingencies

116

b. informasi kinerja keuangan, yang terdiri darifinancial Performance, consisting of:

1) perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR).

215-216

2) jumlah dan kualitas aset produktif serta Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang paling sedikit memberikan informasi pengelompokan:quantity and quality of Earning Assets and Allowance for Impairment Losses (CKPN), which at leastinformation grouping:

a) instrumen keuanganfinancial instruments

278

b) penyediaan dana kepada pihak terkait;provision of funds to related parties;

N/A

c) kredit kepada debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM); loans to Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) debitors;

86-88

d) kredit yang memerlukan perhatian khusus (antara lain kredit yang direstrukturisasi dan kredit properti); danloans classified as special mention (including restructured loans and property loans), and

92-95

e) penyisihan Penghapusan Aset (PPA) yang wajib dibentuk berdasarkan instrumen keuanganallowance for losses on assets (PPA) that should be maintained based on financial instruments

N/A

c. Rasio keuangan yang paling sedikit meliputi: Bank financial ratios, among others:

1) rasio Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR).

115-117

2) return on Asset (ROA)return on Asset (ROA);

115-117

3) return on Equity (ROE)return on Equity (ROE);

115-117

4) beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO);operating Expenses to Operating Income Ratio;

115-117

5) persentase Pelanggaran dan Pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); danpercentage of Violation and Lending in Excess of Legal Lending Limit; and

115-117

6) rasio Posisi Devisi Neto (PDN).net Open Position (NOP).

115-117

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 357

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

d. Transaksi Spot dan Transaksi Derivatif.Spot and Derivative transactions;

79-80

e. Laporan keuangan bagi Bank yang merupakan bagian dari kelompok usahaFinancial statements for Banks that are a part of a business group.

1) bank yang merupakan bagian dari kelompok usaha menambahkan informasi mengenai:spesific Disclosure of bank which become the part of Business Group and/or its subsidiaries, at leastconsisting of:

N/A

a) "laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk yang meliputi Laporan Keuangan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan; atau"“business group structure, from the bank, subsidiaries, affiliates, financial holding company; or’’

b) "laporan Keuangan Konsolidasian Entitas Induk yang meliputi Laporan Keuangan seluruh entitas dalam kelompok usaha di bidang keuangan dan non keuangan"business group structure, from the bank, subsidiaries, affiliates, financial holding company, and/or parent company to the ultimate shareholder;

2) laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada huruf a), paling sedikit terdiri atas:

a) laporan Posisi Keuangan (Neraca);statement of Financial Position (Balance Sheet);

b) laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainstatement of Income and Other Comprehensive Income

c) laporan Perubahan Ekuitas;statement of Changes in Equity;

d) laporan Komitmen dan Kontinjensistatement of Commitment and Contingencies.

6 Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usaha Bank wajib memuat informasi yang terkait dengan kegiatan didalam kelompok usaha, yang terdiri atas: Spesific Disclosure of bank which become the part of Business Group and/or its subsidiaries, at least consisting of:

N/A

a. struktur kelompok usaha Bank, yang paling kurang terdiri atas:structure of the bank business group, consisting of at least:

1) struktur kelompok usaha Bank, yang disajikan mulai dari Bank, perusahaan anak, perusahaan afiliasi, perusahaan induk di bidang keuangan, dan/atau perusahaan induk sampai dengan pemegang saham pengendali terakhir (ultimate shareholder);business group structure, from the bank, subsidiaries, affiliates, financial holding company, and/orparent company to the ultimate shareholder;

2) struktur keterkaitan kepengurusan dalam kelompok usaha Bank; danstructure of the management relationship in the bank’s business, and

3) pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain (shareholders acting in concert). Pengertian pemegang saham yang bertindak atas nama pemegang saham lain adalah pemegang saham perorangan atau perusahaan/ badan hukum yang memiliki tujuan bersama yaitu mengendalikan Bank, berdasarkan atau tidak berdasarkan suatu perjanjian.shareholders acting on behalf of other shareholders (shareholders acting in concert). The definition of a shareholder acting on behalf of other shareholders is individual shareholders or companies / legal entities who have the common goal of controlling the bank, based or not based on agreement.

b. transaksi antara Bank dengan pihak-pihak berelasi dalam kelompok usaha Bank, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:transactions between the bank and related parties in the bank’s business group, taking into accountthe following matters:

1) informasi transaksi dengan pihak-pihak berelasi disajikan baik yang dilakukan Bank maupun yang dilakukan oleh setiap perusahaan atau badan hukum di dalam kelompok usaha Bank yang bergerak di bidang keuangan;Information of transactions with related parties conducted by the bank or any company or legalentity in the bank business group working in the field of finance;

2) pihak-pihak yang berelasi adalah pihak-pihak sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku;Related party is party as stipulated in the applicable Statement of Financial Accountancy Standard;

3) jenis transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, antara lain meliputi:types of transactions with related party are, among others:

a) kepemilikan silang;cross shareholders;

b) transaksi dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan kelompok usaha yang lain;transactions from one business group acting for the interest of other business groups;

c) pengelolaan likuiditas jangka pendek dalam kelompok usaha;tanagement of short term liquidity centralized in one business group;

358 Laporan Tahunan 2015 Commonwealth Bank

d) penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain dalam satu kelompok usaha;provision of funds distributed or received by another company in one business group;

e) eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam bentuk pinjaman, komitmen dan kontinjensi; danexposure to majority shareholder in the form of loans, commitments and guarantees; and

f) pembelian, penjualan dan/atau penyewaan aset dengan perusahaan lain dalam suatu kelompok usaha, termasuk yang dilakukan dengan repurchase agreement.buying or selling of assets with another company in a business group, including repurchaseagreements.

c. transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi yang dilakukan oleh setiap entitas dalam kelompok usaha Bank yang bergerak di bidang keuangantransactions with related parties which conduct by every entities in the bank’s business groupworking in the field of finance

d. pemberian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan dengan itu dari setiap perusahaan atau badan hukum yang berada dalam satu kelompok usaha dengan Bank kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari Bank.funds provision, commitment or other equal facilities of each company or legal entity belonging to one business group with the bank on a debtor already obtaining fund provisions from the bank.

e pengungkapan mengenai permodalan, jenis risiko, potensi kerugian dan manajemen risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf d secara konsolidasi.consolidated capital disclosure, type of risk, allowance for loan losses, risk management, as referredin point d.

7 aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Aspek pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana diwajibkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, dalam hal belum tercakup dalam angka 1 sampai dengan angka 6 di atas.other disclosures in accordance with other Financial Accounting Standards which has not been included in number 1 through 6 above.

Commonwealth Bank 2015 Annual Report 359

Laporan manajemenManagement Reports

Profil PerusahaanCompany Profile

2810 72 144 198Analisa Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally blank

360

LApORANKEUANGANFINANCIAL STATEMENTS

361

362

363

364

365

366

PT BANK COMMONWEALTH

Lampiran - 1/1- Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements.

LAPORAN POSISI KEUANGANPER 31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAS AT 31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014

ASET ASSETSKas 5 241,315 223,047 Cash

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 6 1,293,659 1,356,065 Bank Indonesia

Current accountsGiro pada bank lain 7,33 659,219 404,604 with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 8,33 2,920,178 1,959,213 Indonesia and other banksEfek-efek 9 892,198 750,261 Marketable securitiesObligasi pemerintah 10 1,233,687 134,484 Government bondsEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased

janji dijual kembali 11 195,818 681,054 under resale agreementsTagihan derivatif 12,33 5,627 1,088 Derivative receivablesPinjaman yang diberikan,

setelah dikurangi cadangankerugian penurunan nilai Loans, net of allowancesebesar Rp 272.237 for impairment losses of(31 Desember 2014: Rp 272,237 (31 December 2014:Rp 64.450) 13,33 13,473,209 15,574,781 Rp 64,450)

Tagihan akseptasi, setelahdikurangi cadangan kerugian Acceptance receivables, netpenurunan nilai sebesar of allowance for impairmentRp 571 (31 Desember 2014: losses of Rp 571Rp 163) 14 304,778 255,501 (31 December 2014: Rp 163)

Pajak dibayar dimuka 19a 30,217 - Prepaid taxIntangible assets, net of

accumulated amoritsationAset tidak berwujud, of Rp 215,085

setelah dikurangi akumulasi for impairment losses ofamortisasi sebesar Rp 215.085 (31 December 2014:(31 Desember 2014: Rp 178.560) 15 471,690 320,551 Rp 178,560)

Investasi dalam saham, setelahdikurangi cadangan kerugian Investment in shares, net ofpenurunan nilai sebesar allowance for impairmentRp 32 (31 Desember 2014: losses of Rp 32Rp 32) 16,33 32 32 (31 December 2014: Rp 32)

Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net ofakumulasi penyusutan accumulated depreciationsebesar Rp 527.588 of Rp 527,588(31 Desember 2014: (31 December 2014:Rp 487.112) 17 197,083 212,428 Rp 487,112)

Aset pajak tangguhan-bersih 19e 22,979 13,394 Deferred tax assets-netAset lain-lain 18,33 392,211 378,144 Other assets

JUMLAH ASET 22,333,900 22,264,647 TOTAL ASSETS

367

PT BANK COMMONWEALTH

Lampiran - 1/2- Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements.

LAPORAN POSISI KEUANGANPER 31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAS AT 31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Simpanan nasabah 20,33 15,259,451 15,273,933 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 21,33 1,540,798 1,529,066 Deposits from other banksLiabilitas derivatif 12,33 249 14,989 Derivative payablesLiabilitas akseptasi 14 305,349 255,664 Acceptance payablesPinjaman yang diterima 22 - 261,694 BorrowingUtang pajak: Tax liabilities:

Utang pajak kini 19b - 20,130 Current tax liabilitiesUtang pajak lainnya 19c 20,569 21,900 Other tax liabilities

Liabilitas lain-lain 23,33 830,597 425,747 Other liabilities

JUMLAH LIABILITAS 17,957,013 17,803,123 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYEkuitas yang dapat Equity attributable to

diatribusikan kepada equity holderspemilik entitas induk Bank of the Bank

Modal saham: Share capital:Modal saham dengan nilai nominal Share capital with par value

sebesar Rp 1.000.000 Rp 1,000,000 (full Rupiah(Rupiah penuh) per saham amount) per share

Modal dasar 13.000.000 Authorised capital 13,000,000lembar saham pada 31 Desember shares as at 31 December2015 dan 2014 2015 and 2014

Modal ditempatkan dan Issued and fully paid capitaldisetor penuh 3.819.667 lembar 3,819,667 shares as atsaham pada 31 Desember 2015 31 December 2015 anddan 2014 25 3,819,667 3,819,667 2014

Tambahan modal disetor 25,097 25,097 Additional paid-up capital(Kerugian)/keuntungan yang Unrealised (loss)/gain on

belum direalisasi atas available for saleefek-efek dan obligasi pemerintah marketable securities andyang tersedia untuk dijual, neto government bonds,setelah pajak (13,904) 2,191 net of tax

Kerugian aktuaria, neto setelah pajak (8,547) - Actuarial loss, net of taxSaldo laba Retained earnings

- Sudah ditentukan penggunaannya 26 14,911 14,911 Appropriated -- Belum ditentukan penggunaannya 539,663 599,658 Unappropriated -

JUMLAH EKUITAS 4,376,887 4,461,524 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 22,333,900 22,264,647 EQUITY

368

PT BANK COMMONWEALTH

Lampiran - 2/1- Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAINUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS ANDOTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME ANDOPERASIONAL EXPENSES

Pendapatan bunga 27,33 1,883,112 1,683,367 Interest incomeBeban bunga 28,33 (767,606) (656,338) Interest expense

Pendapatan bunga bersih 1,115,506 1,027,029 Net interest income

PENDAPATAN OPERASIONAL OTHER OPERATINGLAINNYA INCOME

Provisi dan komisi lainnya 33 250,078 284,168 Other fees and commissionsKeuntungan transaksi

mata uang asing 106,147 119,273 Foreign exchange gainsKeuntungan/(kerugian) dari perubahan Gain/(loss) from changes in fair

nilai wajar instrumen keuangan 19,278 (27,222) value of financial instrumentsPendapatan lainnya 33 38,275 80,978 Other income

413,778 457,197

1,529,284 1,484,226OTHER OPERATING

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA EXPENSESBeban cadangan kerugian Allowance for impairment losses

penurunan nilai aset keuangan on financial anddan non keuangan 29 (369,133) (49,344) non financial assets

Umum dan administrasi 30,33 (623,826) (554,642) General and administrativeGaji dan tunjangan 31,33 (583,601) (566,185) Salaries and allowancesLainnya (5,126) (10,082) Others

(1,581,686) (1,180,253)(RUGI)/PENDAPATAN OPERATING

OPERASIONAL-BERSIH (52,402) 303,973 (LOSS)/INCOME-NET

Kerugian penjualan aset tetap Loss on sale of fixed assetsdan agunan yang diambil alih-bersih (8,964) (10,009) and foreclosed assets-net

BEBAN BUKAN OPERASIONAL (8,964) (10,009) NON OPERATING EXPENSE

(RUGI)/LABA SEBELUM (LOSS)/INCOME BEFOREPAJAK PENGHASILAN (61,366) 293,964 TAX EXPENSE

Manfaat/(beban) pajak penghasilan 19d 1,371 (86,119) Income tax benefit/(expense)

(RUGI)/LABA (LOSS)/INCOMETAHUN BERJALAN (59,995) 207,845 FOR THE YEAR

369

PT BANK COMMONWEALTH

Lampiran - 2/2- Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements.

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILANKOMPREHENSIF LAINUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS ANDOTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEAR ENDED31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014

(RUGI)/LABA (LOSS)/INCOMETAHUN BERJALAN (59,995) 207,845 FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVELAIN INCOME

Pos-pos yang tidak akan Items that will not bedireklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurement of postimbalan kerja (11,396) - employment benefit

Pajak penghasilan terkait dengan Income tax relating tokomponen pendapatan components of otherkomprehensif lain 19e 2,849 - comprehensive income

Pos yang akan Items that will bedireklasifikasi ke laba rugi reclassified to profit or loss

(Kerugian)/keuntungan yangbelum direalisasi atas Unrealised (losses)/gains onefek-efek dan obligasi available for salepemerintah yang tersedia marketable securities anduntuk dijual (21,460) 2,075 government bonds

Pajak penghasilan terkait dengan Income tax relating tokomponen pendapatan components of otherkomprehensif lain 19e 5,365 (519) comprehensive income

(Beban)/pendapatan komprehensif Other comprehensive(expense)/lain tahun berjalan income for the yearsetelah pajak (24,642) 1,556 after taxes

TOTAL COMPREHENSIVEJUMLAH (RUGI)/LABA KOMPREHENSIF (EXPENSE)/INCOME

TAHUN BERJALAN (84,637) 209,401 FOR THE YEAR

370

PT BANK COMMONWEALTH

Lampiran - 3/1 - Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financialstatements.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEAR ENDED

31 DECEMBER 2015(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo pada tanggal31 Desember 2013 3,819,667 25,097 635 - 14,911 391,813 4,252,123 326 4,252,449 Balance at 31 December 2013

Keuntungan komprehensif lain- Other comprehensive income -neto setelah pajak - - 1,556 - - - 1,556 - 1,556 net of tax

Likuidasi Anak Perusahaan 24 - - - - - - - (326) (326) Liquidation of Subsidiary

Laba bersih - - - - - 207,845 207,845 - 207,845 Net income

Saldo pada tanggal31 Desember 2014 3,819,667 25,097 2,191 - 14,911 599,658 4,461,524 - 4,461,524 Balance at 31 December 2014

Keuntungan komprehensif lain- Other comprehensive income -setelah pajak - - (16,095) (8,547) - - (24,642) - (24,642) net of tax

Rugi bersih - - - - - (59,995) (59,995) - (59,995) Net loss

Saldo pada tanggal31 Desember 2015 3,819,667 25,097 (13,904) (8,547) 14,911 539,663 4,376,887 - 4,376,887 Balance at 31 December 2015

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to equity holders of the parent

Catatan/Notes

Modal saham/Share capital

Tambahanmodal

disetor/Additional

paid-upcapital

Keuntungan yangbelum direalisasi

atas efek-efek danobligasi pemerintahyang tersedia untukdijual, neto setelahpajak/Unrealised

gain on available forsale marketablesecurities and

government bonds,net of tax

Pengukurankembali atas

liabilitas imbalanpaska kerja/

Remeasurementfor post

employmentbenefit

obligations

Saldo laba/Retained earnings

Jumlah sebelumkepentingan non-

pengendali/Total before non-

controlling interest

Kepentingan non-pengendali/ Non-

controlling interestJumlah ekuitas/

Total equity

Sudah ditentukanpenggunaannya/

Appropriated

Belum ditentukanpenggunaannya/Unappropriated

371

PT BANK COMMONWEALTH

Lampiran - 4/1- Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements.

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEAR ENDED

31 DECEMBER 2015(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATINGOPERASI ACTIVITIES

Bunga, provisi dan komisi Interest, fees andyang diterima 1,805,634 1,669,161 commissions received

Bunga, provisi dan komisi Interest, fees andyang dibayar (769,923) (561,167) commissions paid

Pendapatan operasional lainnyayang diterima 307,654 361,156 Other operating income received

Beban operasional lainnyayang dibayar (1,014,975) (805,470) Other operating expenses paid

Beban non-operasional Non-operating expenses-bersih yang dibayar (8,987) (10,011) -net paid

Arus kas dari aktivitas operasi Cash flows from operatingsebelum perubahan aset activities before changes indan liabilitas operasi 319,403 653,669 operating assets and liabilities

Perubahan dalam aset Changes in operating assets anddan liabilitas operasi: liabilities:

(Kenaikan)/penurunan (Increase)/decrease inaset operasi: operating assets:

Pinjaman yang diberikan 1,732,439 (2,194,800) LoansEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 485,236 (136,913) resale agreementsEfek-efek (1,302) (650) Marketable securitiesAset lain-lain 20,078 (48,879) Other assets

Kenaikan/(penurunan) Increase/(decrease) inliabilitas operasi: operating liabilities:Simpanan nasabah (14,482) 1,045,174 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 1,545 1,194,555 Deposits from other banksKerugian aktuaria (11,396) - Actuarial LossLiabilitas lain-lain 351,853 (54,447) Other liabilities

Pembayaran pajak penghasilan Income tax paid duringselama tahun berjalan (50,347) (89,104) the year

Kas bersih diperoleh dari Net cash provided fromaktivitas operasi 2,833,027 368,605 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Pembelian efek-efek - tersedia Acquisition of marketableuntuk dijual (1,635,421) (653,102) securities - available for sale

Perolehan aset tetap dan Acquisition of fixed assetsaset tidak berwujud 15, 17 (221,984) (197,130) and intangible assets

Pembelian obligasi pemerintah - Acquisition of government bonds -tersedia untuk dijual (1,582,639) (72,592) available for sale

Likuidasi Anak Perusahaan 24 - (326) Liquidation of SubsidiaryProceeds from sales and marketable

Hasil penjualan dan penyelesaian settlement of securities - availableefek-efek - tersedia untuk dijual 1,465,697 604,727 for sale

Hasil penjualan obligasi pemerintah 532,999 - Proceeds from government bondsProceeds from sale of

Hasil penjualan aset tetap 17 253 2 fixed assets

Kas bersih digunakan untuk Net cash used foraktivitas investasi (1,441,095) (318,421) investing activities

372

PT BANK COMMONWEALTH

Lampiran - 4/2- Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements.

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEAR ENDED

31 DECEMBER 2015(Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/Notes 2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCINGPENDANAAN ACTIVITIES

Pembayaran pinjaman - pembiayaan Payment from borrowing receivedkembali trade finance (261,694) (254,269) - trade finance refinancing

Penerimaan pinjaman - pembiayaan Proceeds from borrowing receivedkembali trade finance - 261,694 - trade finance refinancing

Settlement of marketablePembayaran efek-efek yang diterbitkan - (50,000) securities issued

Kas bersih digunakan untuk Net cash used foraktivitas pendanaan (261,694) (42,575) financing activities

KENAIKAN BERSIH NET INCREASE IN CASHKAS DAN SETARA KAS 1,130,238 7,609 AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASHKAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT THE

AWAL TAHUN 3,942,929 4,055,869 BEGINNING OF THE YEAR

Keuntungan/(kerugian) transaksimata uang asing terhadap Exchange gains/(losses) on cashkas dan setara kas 41,204 (120,549) and cash equivalent

CASH AND CASHKAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT

AKHIR TAHUN 5,114,371 3,942,929 THE END OF THE YEAR

Kas dan setara kas Cash and cashterdiri dari: equivalents consists of:

Kas 5 241,315 223,047 CashCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia 6 1,293,659 1,356,065 Bank IndonesiaCurrent accounts with

Giro pada bank lain 7 659,219 404,604 other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain*) 8 2,920,178 1,959,213 and other banks*)

Jumlah kas dan setara kas 5,114,371 3,942,929 Total cash and cash equivalents

*) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dengan jangkawaktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang diklasifikasikansebagai kas dan setara kas. .

*) Placements with Bank Indonesia and other banks with maturityof three months or less are classified as cash and cashequivalents.

373

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/1 - Schedule

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

sebagai suatu perseroan terbatas berdasarkankerangka hukum negara Republik Indonesiamelalui Akta Notaris No. 63 tanggal 20 Agustus1996 yang diubah melalui Akta Notaris No. 72tanggal 12 Desember 1996, keduanyadikeluarkan oleh Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn. Aktapendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakimanmelalui Surat Keputusan No. C2-156 HT 01.01TH 1997 tanggal 10 Januari 1997. Bankmemperoleh izin usaha dari Menteri Keuangandengan rekomendasi dari Bank Indonesia tanggal11 Juni 1997, dan mulai beroperasi secara penuhsejak tanggal 1 Juli 1997.

Berdasarkan Akta Notaris No. 23 tanggal6 Desember 2007 yang dikeluarkan oleh NotarisSutjipto, S.H.,M.Kn. dan Akta Notaris No. 90tanggal 16 November 2007 yang dikeluarkan olehNotaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., manajemen danpemegang saham utama Bank dan Bank Arta

penggabungan usaha ANK ke dalam Banksehingga menjadi satu badan hukum.Penggabungan usaha kedua bank tersebutberlaku efektif pada tanggal 31 Desember 2007dan dicatat dengan menggunakan metodeakuntansi pembelian.

Penggabungan usaha ini telah disetujui olehBank Indonesia melalui Keputusan GubernurBank Indonesia No. 9/65/KEP.GBI/2007tertanggal 10 Desember 2007. Penggabunganusaha antara Bank dan ANK juga telah diterimadan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia melaluisurat No. C-UM.HT.01.10-6720 tertanggal27 Desember 2007 dan berlaku efektif sejaktanggal 31 Desember 2007.

Pada tanggal 23 Juli 2008, melalui surat No.KEP-812/WPJ.04/2008, Departemen KeuanganRepublik Indonesia - Direktorat Jendral Pajaktelah menyetujui penggunaan nilai buku ataspengalihan harta dalam rangka penggabunganusaha antara Bank dan ANK.

Bank menyediakan pelayanan jasa perbankanritel dan komersial, penyaluran reksadana, danproduk perbankan lainnya.

established as a limited liability company withinthe framework of the laws of the Republic ofIndonesia by Notarial Deed No. 63 dated20 August 1996 and as amended by NotarialDeed No. 72 dated 12 December 1996 of Notary

Association were approved by the Minister ofJustice under Decree No. C2-156 HT 01.01 TH1997 dated 10 January 1997. The Bank obtainedits banking license from the Minister of Financetogether with the recommendation from BankIndonesia on 11 June 1997, and commenced fullbanking operations on 1 July 1997.

By virtue of Notarial Deed No. 23 dated6 December 2007 of Notary Sutjipto, S.H.,M.Kn.and Notarial Deed No. 90 dated 16 November2007 of Notarial Sutjipto, S.H.,M.Kn. bothmanagement and majority shareholders of the

formalised the merger plan of ANK with the Bankas one legal entity. The merger of the two banksbecame effective on 31 December 2007 andaccounted for using the purchase method ofaccounting.

The merger was approved by Bank Indonesia

Decision Letter No. 9/65/KEP.GBI/2007 dated10 December 2007. The merger between theBank and ANK was accepted and recorded by theMinister of Justice and Human Rights of theRepublic of Indonesia through letterNo. C-UM.HT.01.10-6720 dated 27 December2007 with an effective date of 31 December 2007.

On 23 July 2008, through its letterNo. KEP-812/WPJ.04/2008, Department ofFinance of the Republic of Indonesia - DirectorateGeneral of Tax approved the use of book valueon assets transfer in the merger between theBank and ANK.

The Bank provides retail and commercial bankingservices, mutual fund distribution, and otherbanking products.

374

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/2 - Schedule

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Setelah pendiriannya, Anggaran Dasar Banktelah mengalami beberapa kali perubahan,diantaranya perubahan yang penting adalahsebagai berikut:

Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tertanggal15 Desember 2010 oleh Notaris F.X. BudiSantoso Isbandi, S.H., terkait denganpenambahan modal ditempatkan dan disetorpenuh sebesar Rp 221.000. Perubahan initelah mendapatkan persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-32913 tanggal 22 Desember 2010.Berdasarkan surat No. 13/10/DPB2/TPB2-2tanggal 20 Januari 2011, peningkatan modalditempatkan dan disetor tersebut telah dicatatdalam administrasi Bank Indonesia.

AfterAssociation have been amended from time totime, where such significant amendments are asfollows:

Pursuant to the Notarial Deed No. 52 dated15 December 2010 of Notary F.X. BudiSantoso Isbandi, S.H., in relation to increasein issued and fully paid capital amountingRp 221,000. This amendment has beenapproved by the Minister of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia throughletter No. AHU-AH.01.10-32913 dated 22December 2010. Based on letter No.13/10/DPB2/TPB2-2 dated 20 January 2011,the increase in issued and paid-up capital

administration.

Berdasarkan Akta Notaris No. 81 tertanggal24 Juni 2011 oleh Notaris F.X. Budi SantosoIsbandi, S.H., terkait dengan penambahanmodal ditempatkan dan disetor penuhsebesar Rp 234.882. Perubahan ini telahmendapatkan persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-22103 tanggal 14 Juli 2011. Berdasarkansurat No. 13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5Desember 2011, peningkatan modalditempatkan dan disetor tersebut telah dicatatdalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 81 dated24 June 2011 of Notary F.X. Budi SantosoIsbandi, S.H., in relation to increase inissued and fully paid capital amountingRp 234,882. This amendment has beenapproved by the Minister of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia throughletter No. AHU-AH.01.10-22103 dated 14July 2011. Based on letter No.13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December2011, the increase in issued and paid-upcapital has been recorded in Bank

Berdasarkan Akta Notaris No. 2 tertanggal 1November 2011 oleh F.X. Budi SantosoIsbandi, S.H., terkait dengan penambahanmodal dasar sebesar Rp 2.500.000.Perubahan ini telah mendapat persetujuandari Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui surat No. AHU-53979.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 4November 2011. Berdasarkan surat No.13/88/DPB2/TPB2-2 tanggal 5 Desember2011, peningkatan modal dasar tersebuttelah dicatat dalam administrasi BankIndonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No. 2 dated 1November 2011 of F.X. Budi SantosoIsbandi, S.H., in relation to increase inauthorised capital amounting Rp 2,500,000.This amendment has been approved by theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia through letter No.AHU-53979.AH.01.02.Tahun 2011 dated 4November 2011. Based on letter No.13/88/DPB2/TPB2-2 dated 5 December2011, the increase in authorised capital has

administration.

375

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/3 - Schedule

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Berdasarkan Akta Notaris No. 4 tertanggal 5Desember 2011 oleh notaris F.X. BudiSantoso Isbandi, S.H., terkait denganpenambahan modal ditempatkan dan disetorpenuh sebesar Rp 449.038. Perubahan initelah mendapatkan persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-39928 tanggal 8 Desember 2011.Berdasarkan surat No. 13/101/DPB2/TPB2-2tanggal 30 Desember 2011, peningkatanmodal ditempatkan dan disetor tersebut telahdicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Berdasarkan Akta Notaris No.77 tanggal 20Maret 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari S.H.,M.Kn., terkait dengan penambahan modaldasar dan penambahan modal ditempatkandan disetor penuh masing-masing sebesarRp 9.000.000 dan Rp 1.604.309 sehinggamenjadi masing-masing sebesar Rp13.000.000 dan Rp 3.422.729. Perubahan initelah mendapat persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia melalui surat No.AHU-15076.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 25Maret 2013. Berdasarkan surat No.15/13/DPB2/PB2-2/Rahasia tanggal 28Maret 2013 peningkatan modal dasar,ditempakan dan disetor penuh tersebut telahdicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Berdasarkan Akta Notaris No.53 tanggal 28Agustus 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari,S.H.,M.Kn., terkait penambahan modalditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp396.938 menjadi Rp 3.819.667. Perubahanini telah mendapatkan persetujuan dariMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-37417 dan AHU.AH.01.10-37418tanggal 9 September 2013. Berdasarkansurat No.15/5/DPB2/PB2-2/Rahasia tanggal3 Oktober 2013, penambahan modalditempatkan dan disetor penuh tersebut telahdicatat dalam administrasi Bank Indonesia.

Pursuant to the Notarial Deed No.4 dated 5December 2011 of notary F.X Budi SantosoIsbandi, S.H., in relation to the increase inissued and fully paid capital amountingRp 449,038. This amendment has beenapproved by the Minister of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia throughletter No. AHU-AH.01.10-39928 dated 8December 2011. Based on letterNo.13/101/DPB2/TPB2-2 dated 30December 2011, the increase in issued andpaid-up capital has been recorded in Bank

Pursuant to the Notarial Deed No.77 dated20 March 2013 of Notary Aryanti ArtisariS.H., M.Kn., in relation to the increase inauthorized, issued and fully paid capitalamounting Rp 9,000,000 and Rp 1,604,309,respectively, becomes Rp 13,000,000 andRp 3,422,729, respectively. This amendmenthas been approved by the Minister of Lawand Human Rights of the Republic ofIndonesia through letter No. AHU-15076.AH.01.02.Tahun 2013 dated 25 March2013. Based on letter No. 15/13/DPB2/PB2-2/Rahasia dated 28 March 2013 the increasein authorized, issued and fully paid capital

administration.

Pursuant to the Notarial Deed No.53 dated28 August 2013 of Notary Aryanti ArtisariS.H., M.Kn., in relation to the increase inauthorized, issued and fully paid capitalamounting Rp 396,938 becomes Rp3,819,667. This amendment has beenapproved by the Minister of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia throughletter No. AHU-AH.01.10-37417 andAHU.AH.01.10-37418 dated 9 September2013. Based on letter No. 15/5/DPB2/PB2-2/Rahasia dated 3 October 2013, theincrease in issued and fully paid capital has

administration.

Kantor pusat Bank berlokasi di World TradeCenter 6, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 - 31,Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2015, Bankmemiliki 91 kantor cabang dan outlet di Indonesia(31 Desember 2014: 91) (tidak diaudit) dan 2.148karyawan (31 Desember 2014: 2.386 karyawan)(tidak diaudit).

Center 6, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 - 31,Jakarta. As at 31 December 2015, the Bank has91 branches and outlets in Indonesia(31 December 2014: 91) (unaudited) and has2,148 employees (31 December 2014: 2,386employees) (unaudited).

376

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/4 - Schedule

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Dewan Komisaris dan Direksi a. Board of Commisioners and Directors

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bankpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014adalah sebagai berikut:

Commissioners and Directors as at 31December 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden Komisaris Geoffrey David Coates Geoffrey David Coates President CommissionerWakil Presiden Komisaris Guy Martin Harding Guy Martin Harding Vice President CommissionerKomisaris Independen Suwartini4) Suwartini Independent CommissionerKomisaris Independen Khairil Anwar Khairil Anwar Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsPresiden Direktur Antonio Da Silva Costa2) Antonio Da Silva Costa1) President DirectorDirektur - 5) Mia Patria Bernardhi DirectorDirektur Paul Setiawan Hasjim6) Paul Setiawan Hasjim DirectorDirektur Adhiputra Tanoyo Adhiputra Tanoyo DirectorDirektur Kepatuhan Angeline Nangoi Angeline Nangoi 3) Director of Compliance

1) Antonio Da Silva Costa dipilih kembali sebagai Presiden Direktur Bankmelalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa)tanggal 17 Juni 2014 untuk masa bakti selama 2 (dua) tahunberikutnya.

2) Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Januari 2016 telahmenyetujui berakhirnya masa jabatan Antonio Da Silva Costa sebagaiPresiden Direktur yang berakhir pada tanggal 14 Februari 2016 danmemutuskan pengangkatan Lauren Sulistiawati sebagai PresidenDirektur efektif sejak tanggal 15 Februari 2016. Pengangkatan inimerujuk kepada surat Otoritas Jasa keuangan No.SR-37/D.03/2016tanggal 15 Februari 2016.

3) Angeline Nangoi diangkat sebagai Direktur Bank melalui Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) tanggal 22 Juli 2014dan sebelumnya telah disetujui melalui surat Otoritas Jasa Keuangantanggal 7 Juli 2014 No.SR-114/D.03/2014.

4) Suwartini diangkat kembali sebagai Komisaris Independen Bankmelalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa)tanggal 4 November 2015 dan sebelumnya telah disetujui melalui suratBank Indonesia tanggal 7 November 2012No.14/137/GBI/DPIP/Rahasia.

5) Mia Patria Bernadhi diangkat sebagai Direktur Bank berdasarkanRekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi PT BankCommonwealth tanggal 6 Desember 2010 No. 003/RNC/XII/2010, danadanya pengangkatan kembali Mia Patria Bernadhi sebagai Direktursesuai dengan Rekomendasi dari Komite Remunerasi dan NominasiPerseroan tertanggal 26 Februari 2013 No. 003/RNC/II/2013, efektifsejak tanggal 9 Juni 2013 dan berakhir pada tanggal 9 Juni 2015.

6) Paul Setiawan Hasjim dipilih kembali sebagai Direktur Bank melaluiRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa)tanggal 10 April 2015, efektif sejak tanggal 19 April 2015, untuk jangkawaktu 2 (dua) tahun.

1) Antonio Da Silva Costa was re-appointed as President Director of theBank by way of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 17June 2014 for the next 2 (two) years terms of office.

2) Based on Unanimous Written Resolutions of The Shareholders dated 20January 2016 approve the end of duty Antonio Da Silva Costa asPresident Director effective 14 February 2016 and appointed LaurenSulistiawati as President Director effective 15 February 2016. Thisappointment referring to Otoritas Jasa Keuangan Letter No.SR-37/D.03/2016 dated 15 February 2016.

3) Angeline Nangoi was appointed as Director of the Bank by way ofExtraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS)dated 22 July 2014 and was previously approved by Otoritas JasaKeuangan Letter dated 7 July 2014 No.SR-114/D.03/2014.

4) Suwartini was re-appointed as Independent Commissioner of the Bankby Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS)dated 4 November 2015 and previously approved by Bank Indonesiadated 7 November 2012 No. 14/137/GBI/DPIP/Rahasia.

5) Mia Patria Bernadhi was appointed as Director of the Bank byrecommendation letter from PT Bank Commonwealth Remuneration andNomination Committee dated 6 December 2010 No. 003/RNC/XII/2010,and was re-appointed as Director by PT Bank CommonwealthRemuneration and Nomination Committee dated 26 February 2013 No.003/RNC/II/2013, effective from 9 June 2013 until 9 June 2015.

6) Paul Setiawan Hasjim was re-appointed as Director of the Bank byExtraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS)dated 10 April 2015, effective date 19 April 2015 for the next 2 (two)years term of office.

b. Anak Perusahaan b. Subsidiary

Bank memiliki Anak Perusahaan yaituPT Commonwealth Securities yang telahefektif dilikuidasi pada tanggal 30 Desember2014. PT Commonwealth Securities yangberdomisili di Jakarta dengan jenis usahaPerusahaan efek.

The Bank had shares ownership in theSubsidiary, PT Commonwealth Securitiesliquidated effective on 30 December 2014.PT Commonwealth Securities domicile atJakarta with nature of business is Securitiescompany.

377

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/5 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Bank diotorisasi untuk terbitoleh Direksi pada tanggal 28 Maret 2016.

The Bank financial statements was authorised tobe issued by the Directors on 28 March 2016.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utamayang diterapkan dalam penyusunan laporankeuangan Bank:

Presented below are the principal accountingpolicies adopted in preparing the financialstatements of the Bank:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis for preparation of financialstatements

Laporan keuangan disusun sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia

The financial statements have been preparedin accordance with Indonesian Financial

Laporan keuangan disusun berdasarkankonsep harga perolehan, kecuali untuk hal-hal dibawah ini:

The financial statements are prepared underthe historical cost concept, except for thefollowing matters:

- Kontrak derivatif diukur pada nilai wajar. - Derivative contracts are measured at fairvalue.

- Instrumen keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi.

- Financial instruments at fair valuethrough profit or loss.

- Aset keuangan tersedia untuk dijualdiukur pada nilai wajar.

- Available for sale financial assets aremeasured at fair value.

Laporan keuangan disajikan dalam matauang Rupiah, yang merupakan mata uangpelaporan Bank. Seluruh angka dalamlaporan keuangan ini dibulatkan dalam jutaanRupiah yang terdekat, kecuali dinyatakanlain.

The financial statements are presented inRupiah, which is the reporting currency of theBank. Figures in these financial statementsare rounded off to millions of Rupiah, unlessotherwise stated.

Laporan keuangan disusun dengan basisakrual, kecuali laporan arus kas.

The financial statements are prepared basedon accrual basis, except for the statement ofcash flows.

Laporan arus kas disusun dengan metodelangsung dengan mengelompokkan arus kaske dalam aktivitas operasi, investasi danpendanaan.

The statement of cash flows are preparedbased on the direct method by classifyingcash flows into operating, investing andfinancing activities.

Untuk keperluan laporan arus kas, kas dansetara kas meliputi kas, giro pada BankIndonesia, giro pada bank lain danpenempatan pada Bank Indonesia dan banklain dengan jangka waktu jatuh tempo tigabulan atau kurang sepanjang tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjamandan dibatasi penggunaannya.

For the purpose of the statement of cashflows, cash and cash equivalents includecash, current accounts with Bank Indonesia,current accounts with other banks andplacements with Bank Indonesia and otherbanks with maturity of three months or less,as long as they are not being pledged ascollateral for borrowings or restricted.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuaidengan SAK, dibutuhkan estimasi danasumsi yang mempengaruhi:- nilai aset dan liabilitas yang dilaporkan,

dan pengungkapan atas aset danliabilitas kontinjensi pada tanggal laporankeuangan;

- jumlah pendapatan dan beban yangdilaporkan selama periode pelaporan.

The preparation of financial statements inconformity with SAK, requires the use ofestimates and assumptions that affects:- the reported amounts of assets and

liabilities and disclosure of contingentassets and liabilities at the date offinancial statements;

- the reported amounts of income andexpenses during the reporting period.

378

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/6 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan(lanjutan)

a. Basis for preparation of financialstatements (continued)

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkanpengetahuan terbaik manajemen ataskejadian dan tindakan saat ini, hasil yangtimbul mungkin berbeda dengan jumlah yangdiestimasi semula.

Although these estimates are based on

events and activities, actual results may differfrom those estimates.

Secara khusus, informasi mengenai hal-halpenting yang terkait dengan ketidakpastianestimasi dan pertimbangan penting dalampenerapan kebijakan akuntansi yang memilikidampak signifikan terhadap jumlah yangdiakui dalam laporan keuangan dijelaskandalam Catatan 4.

In particular, information about significantareas of estimation uncertainty and criticaljudgements in applying accounting policiesthat have significant effect on the amountrecognised in the financial statements aredescribed in Note 4.

b. Interpretasi standar akuntansi baru yangberlaku efektif di 2015

b. The new interpretations of accountingstandards effective in 2015

Pada tanggal 1 Januari 2015, Bankmenerapkan pernyataan standar akuntansikeuangan (

yang efektif sejak tanggal tersebut.Perubahan kebijakan akuntansi Bank telahdibuat seperti yang disyaratkan, sesuaidengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.

On 1 January 2015, the Bank adopted newand revised statements of financial

interpretations of statements of financial

mandatory for application from that date.Chhave been made as required, inaccordance with the transitional provisions inthe respective standards and interpretations.

Penerapan standar dan intepretasi baru ataurevisi, yang relevan dengan operasi Bankdan memberikan dampak pada laporankeuangan, adalah sebagai berikut:

New standards, amendments andinterpretations which were relevant to theBankthe financial statements, are as follows:

PSAK 1 Laporan K

aporanKeuangan mengenai pendapatankomprehensif lain. Perubahan yang utamaadalah persyaratan Bank untukmengelompokkan hal-hal yang disajikansebagai endapatan komprehensif lainberdasarkan apakah hal-hal tersebutberpotensi untuk direklasifikasi ke laporanlaba rugi selanjutnya (penyesuaianreklasifikasi).

SFAS 1 FinancialS

Financialstatements presentation regarding othercomprehensive income. The main changeresulting from these amendments is arequirement for entities to group itemspresented in ther comprehensiveincome (OCI) on the basis of whetherthey are potentially reclassifiable to profitor loss subsequently (reclassificationadjustments).

379

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/7 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Interpretasi standar akuntansi baru yangberlaku efektif di 2015 (lanjutan)

b. The new interpretations of accountingstandards effective in 2015 (continued)

PSAK 24 K

Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013),

kebijakan akuntansi Bank sebagai berikut:

1) Seluruh biaya jasa lalu diakui langsungdi laporan laba rugi. Sebelumnya, biayajasa lalu diakui berdasarkan metodegaris lurus sepanjang periode vestingjika perubahan bersifat kondisionalterhadap sisa jasa pekerja untukperiode waktu tertentu (periodevesting).

2) Keuntungan dan kerugian aktuarial(pengukuran kembali) yang timbul daripenilaian program pensiun manfaatpasti tidak lagi menggunakan corridorapproach method dan harus diakuidalam penghasilan komprehensif lain.

3) Revisi standar ini juga mensyaratkanpengungkapan yang lebih ekstensif.Pengungkapan tersebut telahditerapkan di Catatan 23.

SFAS 24B

The adoption of SFAS 24 (RevisedB

changes to the Bankpolicies as follows:

1) All past service costs are nowrecognised immediately in profit orloss. Previously, past service costswere recognized on a straight linebasis over the vesting period if thechanges were conditional on theemployees remaining in service for aspecified period of time (the vestingperiod).

2) Actuarial gains and losses(remeasurements) arising from thevaluation of defined benefit pensionschemes are no longer using thecorridor approach method and mustbe recognised immediately in othercomprehensive income.

3) The revise standard also requiresmore extensive disclosures. Thesehave been provided in Note 23.

PSAK 68 menyediakan satu sumberpanduan tentang bagaimana nilai wajardiukur tetapi tidak menetapkanpersyaratan baru mengenai kapan nilaiwajar diperlukan. Standar ini menyediakankerangka untuk menentukan nilai wajardan menjelaskan faktor-faktor yang harusdipertimbangkan dalam mengestimasi nilaiwajar. PSAK ini mengatur penggunaanharga keluar dalam pengukuran nilai wajardan persyaratan pengungkapan yang lebihekstensif, khususnya denganmemasukkan instrumen non-keuangan kedalam pengungkapan hierarki nilai wajar.PSAK 68 diterapkan secara prospektif.

alue M

SFAS 68 provides a single source ofguidance on how fair value is measuredbut does not establish new requirementsfor when fair value is required. Thisstandard provides a framework fordetermining fair value and clarifies thefactors to be considered in estimatingfair value. It introduces the use of an exitprice in fair value measurement, as wellas extensive disclosure requirements,particulary the inclusion of non-financialinstruments into the fair value hierarchydisclosure. SFAS 68 is appliedprospectively.

Penerapan dari standar dan interpretasi baruberikut, tidak menimbulkan perubahansubstansial terhadap kebijakan akuntansiBank dan tidak berdampak signifikan terhadapjumlah yang dilaporkan pada periode berjalanatau periode sebelumnya:

The adoption of these new and revisedstandards and interpretation did not result insubstansial changes to s accountingpolicies and had no material effect on theamounts reported for the current or priorfinancial periods:

380

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/8 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Interpretasi standar akuntansi baru yangberlaku efektif di 2015 (lanjutan)

b. The new interpretations of accountingstandards effective in 2015 (continued)

PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri(Revisi 2013)PSAK 15 Investasi pada EntitasAsosiasi dan Ventura Bersama (Revisi2013)PSAK 46 Pajak Penghasilan (Revisi2014)PSAK 48 Penurunan Nilai Aset (Revisi2014)PSAK 50 Instrumen Keuangan:Penyajian (Revisi 2014)PSAK 55 Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran (Revisi2014)PSAK 60 Instrumen Keuangan:Pengungkapan (Revisi 2014)PSAK 67 Pengungkapan Kepentingandalam Entitas LainPSAK 68 Pengukuran Nilai WajarISAK 26 Penilaian Ulang DerivatifMelekatISAK 15 Batas Aset Imbalan Pasti(Revisi 2015)

SFAS 4 Separate Financial Statements(Revised 2013)SFAS 15 Investment in Associates andJoint Ventures (Revised 2013)

SFAS 46 Income Tax (Revised 2014)

SFAS 48 Impairment of Asset (Revised2014)SFAS 50 Financial Instrument:Presentation Asset (Revised 2014)SFAS 55 Financial Instrument:Recognition and Measurement Asset(Revised 2014)SFAS 60 Financial Instrument:Disclosure (Revised 2014)SFAS 67 Disclosures of Interest inOther EntitiesSFAS 68 Fair Value MeasurementIFAS 26 Remeasurement ofEmbedded DerivativesIFAS 15 The Limit on a Defined BenefitAsset Asset (Revised 2015)

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

Mata uang pelaporan Reporting currency

Laporan keuangan disajikan dalam matauang Rupiah, yang merupakan mata uangpelaporan dan fungsional Bank.

The financial statements are presented inRupiah, which is the reporting and functionalcurrency of the Bank.

Transaksi dan saldo Transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkanke dalam Rupiah dengan menggunakan kursyang berlaku pada tanggal transaksi. Padatanggal laporan posisi keuangan, semua asetdan liabilitas moneter dalam mata uang asingdi jabarkan ke dalam Rupiah denganmenggunakan kurs tengan Reuters padapukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB)pada tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions denominated in foreigncurrency are translated into Rupiah at theexchange rates prevailing at the date of thetransaction. At the statement of financialposition date, all monetary assets andliabilities in foreign currency are translatedinto Rupiah based on the Reuters middle rateat 16:00 Western Indonesian Time (WIB)prevailing at statement of financial positiondate.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangtimbul dari penyelesaian transaksi dalammata uang asing dan dari penjabaran asetdan liabilitas moneter dalam mata uangasing, diakui pada laporan laba rugi tahunberjalan.

Foreign exchange gains and losses resultingfrom the settlement of transactions in foreigncurrency and from the translation of foreigncurrency monetary assets and liabilities arerecognised in the statement of profit or lossfor the year.

381

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/9 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Transaksi dan saldo (lanjutan) Transactions and balances (continued)

Seluruh keuntungan dan kerugian selisihkurs yang diakui dalam laporan laba rugidisajikan bersih pada laporan laba rugi

mata uang

All foreign exchange gains and lossesrecognised in the statement of profit or lossare presented net in the statement of profit orloss

Untuk perubahan nilai wajar atas asetmoneter dalam mata uang asing yangdiklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual,dibedakan antara selisih kurs yang terkaitdengan perubahan biaya perolehandiamortisasi dan perubahan lain atas nilaitercatat efek-efek tersebut.

In the case of changes in the fair value ofmonetary assets denominated in foreigncurrency classified as available for sale, adistinction is made between translationdifferences resulting from changes inamortised cost of the security and otherchanges in the carrying amount of thesecurity.

Selisih perubahan kurs yang terkait denganperubahan biaya perolehan diamortisasi danperubahan lainnya atas nilai tercatat diakui didalam laporan laba rugi.

Translation differences related to changes inthe amortised cost and other changes in thecarrying amount are recognised in statementof profit or loss.

Selisih kurs atas instrumen keuanganmoneter, seperti efek-efek yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugidilaporkan sebagai bagian dari keuntungandan kerugian akibat perubahan nilai wajar.Selisih penjabaran atas instrumen keuanganmoneter, seperti efek-efek yangdiklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijualdilaporkan sebagai bagian dari laporan labarugi.

Translation differences on monetary financialinstruments, such as securities held at fairvalue through profit and loss, are reported aspart of the fair value gain or loss. Translationdifferences on monetary financialinstruments, such as securities classified asavailable for sale financial assets, areincluded in the statement of profit or loss.

Berikut ini adalah kurs mata uang asingutama yang digunakan untuk penjabaran keRupiah pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 (dalam Rupiah penuh):

Below are the major exchange rates used fortranslation into Rupiah as at 31 December2015 and 2014 (in full Rupiah amount):

2015 2014

1 Pound Sterling Inggris 20,439 19,288 Great Britain Pound Sterling 11 Euro 15,057 15,053 Euro 11 Dolar Amerika Serikat 13,785 12,385 United States Dollar 1100 Yen Jepang 11,452 10,356 Japanese Yen 1001 Dolar Australia 10,084 10,148 Australian Dollar 11 Dolar New Zealand 9,445 9,709 New Zealand Dollar 11 Dolar Singapura 9,759 9,376 Singapore Dollar 11 Yuan Cina 2,123 1,996 Chinese Yuan 11 Dolar Hongkong 1,779 1,597 Hongkong Dollar 1

382

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/10 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan d. Financial instruments

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Bank mengklasifikasikan asetkeuangannya dalam kategori (a) asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, (b) pinjamanyang diberikan dan piutang dan (c) asetkeuangan tersedia untuk dijual.Klasifikasi ini tergantung dari tujuanperolehan aset keuangan tersebut.Manajemen menentukan klasifikasi asetkeuangan tersebut pada saat awalpengakuannya.

The Bank classifies its financial assets inthe following categories of (a) financialassets at fair value through profit andloss, (b) loans and receivables and (c)available for sale financial assets. Theclassification depends on the purpose forwhich the financial assets are acquired.Management determines theclassification of its financial assets atinitial recognition.

Pada tanggal pelaporan, Bank tidakmemiliki aset keuangan yangdiklasifikasikan sebagai aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo. Oleh karenaitu, kebijakan akuntansi yang berkaitandengan klasifikasi aset keuangan initidak diungkapkan.

At the reporting date, the Bank does nothave financial assets classified as heldto maturity. Therefore, the accountingpolicies related to this classification arenot disclosed.

(a) Aset keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi

(a) Financial assets at fair value throughprofit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan dan aset keuanganyang pada saat pengakuan awaltelah ditetapkan oleh Bank untukdiukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi.

This category comprises twosubcategories: financial assetsclassified as held for trading andfinancial assets designated by theBank as at fair value through profitor loss upon initial recognition.

Aset keuangan diklasifikasikandalam kelompok diperdagangkanjika diperoleh atau dimiliki terutamauntuk tujuan dijual atau dibelikembali dalam waktu dekat atau jikamerupakan bagian dari portofolioinstrumen keuangan tertentu yangdikelola bersama dan terdapat buktimengenai pola ambil untung dalamjangka pendek yang terkini. Derivatifjuga dikategorikan dalam kelompokini, kecuali ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif.

Financial asset is classified as heldfor trading if it is acquired or incurredprincipally for the purpose of sellingor repurchasing it in the near term orif it is part of a portfolio of identifiedfinancial instruments that aremanaged together and for whichthere is evidence of a recent actualpattern of short-term profit taking.Derivatives are also categorised asheld for trading unless they aredesignated as effective hedginginstruments.

383

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/11 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(a) Aset keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi(lanjutan)

(a) Financial assets at fair value throughprofit or loss (continued)

Instrumen keuangan yangdikelompokkan ke dalam kategori inidiakui pada nilai wajarnya pada saatpengakuan awal; biaya transaksi(jika ada) diakui secara langsung kedalam laporan laba rugi. Keuntungandan kerugian yang timbul dariperubahan nilai wajar aset keuangandiakui di dalam laporan laba rugi dan

/(kerugian) dari perubahan nilai

Pendapatan bunga dari instrumenkeuangan dalam kelompokdiperdagangkan dicatat sebagai

Financial instruments included in thiscategory are recognised initially atfair value; transaction costs (if any)are taken directly to the statement ofincome. Gains and losses arisingfrom changes in fair value offinancial assets are included directlyin the statement of income and are

changes in fair value of financialinfinancial instruments held for tradingare recorded

(b) Pinjaman yang diberikan danpiutang

(b) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan danpiutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetapatau telah ditentukan dan tidakmempunyai kuotasi di pasar aktif,kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixedor determinable payments that arenot quoted in an active market, otherthan:

- yang dimaksudkan oleh Bankuntuk dijual dalam waktu dekat,yang diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan, sertayang pada saat pengakuan awalditetapkan sebagai diukur padanilai wajar melalui laporan labarugi;

- those that the Bank intends to sellimmediately or in the short term,which are classified as held fortrading, and those that the entityupon initial recognition designatesas at fair value through profit orloss;

- yang pada saat pengakuan awalditetapkan dalam kelompoktersedia untuk dijual; atau

- dalam hal mungkin tidak akanmemperoleh kembali investasiawal secara substansial kecualiyang disebabkan oleh penurunankualitas pinjaman yang diberikandan piutang.

- those that upon initial recognitiondesignates as available for sale; or

- those for which may not recoversubstantially all of its initialinvestment, other than because ofloans and receivablesdeterioration.

384

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/12 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(b) Pinjaman yang diberikan danpiutang (lanjutan)

(b) Loans and receivables (continued)

Pinjaman yang diberikan danpiutang pada pengakuan awalnyadiakui pada nilai wajarnya ditambahdan dikurangi biaya/pendapatantransaksi yang dapat diatribusikansecara langsung (jika ada) danselanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif.

Loans and receivables are initiallyrecognised at fair value added anddeducted with directly attributabletransaction costs/income (if any) andsubsequently measured atamortised cost using the effectiveinterest rate method.

Pendapatan bunga dari asetkeuangan diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan dan piutangdicatat di dalam laporan laba rugi

nilai, kerugian penurunan nilaidilaporkan sebagai pengurang darinilai tercatat atas aset keuanganyang diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan danpiutang, dan diakui di dalam laporan

kerugian penurunan n

Interest income from financial assetsclassified as loans and receivablesis included in the statement ofincome and is repo

the impairment loss is reported as adeduction from the carrying value ofthe financial assets and classified asloan and receivables and recognisedin the statement of income as

impairment l

(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual (c) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan dalam kelompoktersedia untuk dijual adalah asetkeuangan non derivatif yangditetapkan untuk dimiliki untukperiode tertentu di mana akan dijualdalam rangka pemenuhan likuiditasatau perubahan suku bunga, valutaasing atau yang tidakdiklasifikasikan sebagai pinjamanyang diberikan atau piutang, asetkeuangan yang diklasifikasikandalam kelompok dimiliki hingga jatuhtempo atau aset keuangan yangdiukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi.

Available-for-sale financial assetsare non-derivative financial assetsthat are intended to be held forindefinite period of time, which maybe sold in response to needs forliquidity or changes in interest rates,exchange rates or that are notclassified as loans and receivables,held to maturity financial assets orfinancial assets at fair value throughprofit or loss.

385

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/13 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

(c) Aset keuangan tersedia untuk dijual(lanjutan)

(c) Available-for-sale financial assets(continued)

Aset keuangan tersedia untuk dijualpada pengakuan awalnya diakuipada nilai wajarnya dikurangi biayatransaksi yang dapat diatribusikansecara langsung (jika ada) danselanjutnya diukur pada nilaiwajarnya di mana keuntungan ataukerugian atas perubahan nilai wajardiakui pada laporan perubahanpendapatan komprehensif lainnyakecuali untuk kerugian penurunannilai dan laba rugi selisih kurs,hingga aset keuangan dihentikanpengakuannya.

Available-for-sale financial assetsare initially recognised at fair value,deducted with directly attributabletransaction costs (if any) andmeasured subsequently at fair valuewith gains and losses beingrecognised in the statement ofchanges in other comprehensiveincome, except for impairmentlosses and foreign exchange gainsand losses, until the financial assetsare derecognised.

Jika aset keuangan tersedia untukdijual mengalami penurunan nilai,akumulasi keuntungan atau kerugianyang belum direalisasi atasperubahan nilai wajar, yangsebelumnya diakui padapendapatan/(beban) komprehensiflainnya, diakui pada laporan labarugi. Pendapatan bunga dihitungmenggunakan metode suku bungaefektif dan keuntungan atau kerugianyang timbul akibat perubahan nilaitukar dari aset moneter yangdiklasifikasikan sebagai kelompoktersedia untuk dijual diakui padalaporan laba rugi.

If an available-for-sale financialasset is determined to be impaired,the cumulative unrealised gain orloss from the change in fair value,which was previously recognised inthe other comprehensive income/(expenses), is recognised in thestatement of profit or loss. Interestincome is calculated using theeffective interest method, andforeign currency gains or losses onmonetary assets classified asavailable-for-sale are recognised inthe statement of profit or loss.

Pengakuan Recognition

Bank menggunakan akuntansi tanggalperdagangan untuk mencatat transaksiaset keuangan yang lazim (regular).

The Bank uses trade date accounting forregular way contracts when recordingfinancial asset transactions.

386

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/14 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Bank mengklasifikasikan liabilitaskeuangan dalam kategori (a) liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dan (b) liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

The Bank classifies its financial liabilitiesin the category of (a) financial liabilitiesat fair value through profit or loss and (b)financial liabilities measured at amortisedcost.

(a) Liabilitas keuangan yang diukurpada nilai wajar melalui laporan labarugi

(a) Financial liabilities at fair valuethrough profit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan dan liabilitaskeuangan yang pada saatpengakuan awal telah ditetapkanoleh Bank untuk diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi.

This category comprises twosubcategories: financial liabilitiesclassified as held for trading andfinancial liabilities designated by theBank as at fair value through profitor loss upon initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikansebagai diperdagangkan jikadiperoleh terutama untuk tujuandijual atau dibeli kembali dalamwaktu dekat atau jika merupakanbagian dari portofolio instrumenkeuangan tertentu yang dikelolabersama dan terdapat buktimengenai pola ambil untung dalamjangka pendek yang terkini. Derivatifjuga dikategorikan dalam kelompokini, kecuali ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai efektif.

A financial liability is classified asheld for trading if it is acquired orincurred principally for the purposeof selling or repurchasing it in thenear term or if it is part of a portfolioof identified financial instrumentsthat are managed together and forwhich there is evidence of a recentactual pattern of short-term profittaking. Derivatives are alsocategorised under this sub-classification unless they aredesignated as effective hedginginstruments.

Keuntungan dan kerugian yangtimbul dari perubahan nilai wajarliabilitas keuangan yangdiklasifikasikan sebagaidiperdagangkan dicatat dalamlaporan laba rugi sebagai

ian) dariperubahan nilai wajar instrumen

liabilitas keuangan diklasifikasikansebagai diperdagangkan dicatat di

Gains and losses arising fromchanges in fair value of financialliabilities classified held for tradingare included in the statement ofincome and are reported as

Interest expenses on financialliabilities held for trading are

387

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/15 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

(b) Liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi

(b) Financial liabilities at amortised cost

Liabilitas keuangan yang tidakdiklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugidikategorikan dan diukur denganbiaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities that are notclassified as at fair value throughprofit and loss fall into this categoryand are measured as amortisedcost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi diukur padanilai wajar ditambah biaya transaksiyang dapat diatribusikan secaralangsung (jika ada).

Financial liabilities at amortised costare initially recognised at fair valueplus directly attributable transactioncosts (if any).

Setelah pengakuan awal, Bankmengukur seluruh liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif.

After initial recognition, the Bankmeasures all financial liabilities atamortised cost using effectiveinterest rate method.

(iii) Reklasifikasi aset keuangan (iii) Reclassification of financial assets

Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi (jika asetkeuangan tidak disyaratkan untukdiklasifikasikan sebagai diperdagangkanpada saat pengakuan awal) dapatdireklasifikasikan ke pinjaman yangdiberikan dan piutang jika memenuhidefinisi pinjaman yang diberikan danpiutang dan entitas memiliki intensi dankemampuan memiliki aset keuanganuntuk masa mendatang yang dapatdiperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Financial assets at fair value throughprofit or loss (if had not been required tobe classified as held for trading at initialrecognition) could be reclassified asloans and receivables if it met thedefinition of loans and receivables andentity has the intention and ability to holdthe financial assets for foreseable futureor until maturity date.

(iv) Klasifikasi instrumen keuangan (iv) Classification of financial instruments

Bank mengklasifikasikan instrumenkeuangan ke dalam klasifikasi tertentuyang mencerminkan sifat dari instrumendan mempertimbangkan karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut. Klasifikasiini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Bank classifies the financialinstruments into classes that reflects thenature of instruments and take intoaccount the characteristic of thosefinancial instruments. The classificationcan be seen in the table below:

388

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/16 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(iv) Klasifikasi instrumen keuangan(lanjutan)

(iv) Classification of financial instruments(continued)

Kategori yang didefinisikanoleh PSAK 55 (Revisi

2014)/Category as defined byPSAK 55 (Revised 2014)

Golongan (ditentukanoleh Bank)/

Class (as determinedby the Bank)

Subgolongan/Subclasses

Asetkeuangan/Financialassets

Aset keuanganyang diukur padanilai wajar melaluilaba rugi/Financialassets at fairvalue throughprofit or loss

Aset keuangan dalamkelompokdiperdagangkan/Financial assets heldfor trading

Tagihan derivatif-bukan lindungnilai/Derivative receivables-nonhedging

Pinjaman yangdiberikan danpiutang/Loans andreceivables

Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain/Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banksEfek-efek/Marketable securitiesEfek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/Securitiespurchased under resale agreementsPinjaman yang diberikan/LoansTagihan akseptasi/Acceptance receivables

Aset lain-lain/Otherassets

- Piutang bunga/Interest receivables- Pendapatan atas jasa penyaluran

reksa dana dan bancassuranceyang masih harus diterima/Mutualfund and bancassurancedistribution fee receivables

- Lain-lain/Others

Aset keuangantersedia untukdijual/Available forsale financialassets

Efek-efek/Marketable securities

Obligasi Pemerintah/Government Bonds

389

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/17 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(iv) Klasifikasi instrumen keuangan(lanjutan)

(iv) Classification of financial instruments(continued)

Kategori yang didefinisikanoleh PSAK 55 (Revisi

2014)/Category as defined byPSAK 55 (Revised 2014)

Golongan (ditentukanoleh Bank)/Class (as

determined by the Bank)

Subgolongan/Subclasses

Liabilitaskeuangan/Financialliabilities

Liabilitaskeuangan yangdiukur pada nilaiwajar melalui labarugi/Financialliabilities at fairvalue throughprofit or loss

Liabilitas keuangan dalamkelompokdiperdagangkan/Financialliabilities held for trading

Liabilitas derivatif-bukan lindungnilai/Derivative payables-nonhedging

Liabilitaskeuangan yangdiukur denganbiaya perolehandiamortisasi/Financial liabilitiesat amortised cost

Simpanan nasabah/Deposits from customers

Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks

Liabilitas akseptasi/Acceptance payables

Efek-efek yang diterbitkan/Marketable securities issued

Pinjaman yang diterima/Borrowing

Liabilitas lain-lain/Otherliabilities

- Utang bunga/Interest payables- Beban yang masih harus

dibayar/Accrued expenses- Lain-lain/Others

Rekeningadministratif/Off-balancesheetfinancialinstruments

Fasilitas pinjaman committed yang diberikan yang belum digunakan/Committed unusedloan facilities granted

Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit

Garansi yang diterbitkan/Guarantees issued

(v) Saling hapus (v) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangansaling hapus disajikan dalam laporanposisi keuangan sebesar nilai bersihnyajika memiliki hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapusatas jumlah yang telah diakui tersebutdan berniat untuk menyelesaikan secaraneto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secarabersamaan.

Financial assets and financial liabillitiesare set off and the net amount reportedin the statements of financial positionwhen, and only when, there is a legallyenforceable right to set off the amountsand there is an intention to settle on anet basis or realise the asset and settlethe liability simultaneously.

Hal yang berkekuatan hukum harustidak kontinjen atas peristiwa di masadepan dan harus dapat dipaksakan didalam situasi bisnis yang normal,peristiwa kegagalan atau kebangkrutandari entitas atas seluruh pihak lawan.

The legally enforceable right must not becontingent on future events and must beenforceable in the normal course ofbusiness and in the event of default,insolvency or bankruptcy of the companyor the counterparty.

390

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/18 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(v) Saling hapus (lanjutan) (v) Offsetting (continued)

Pendapatan dan beban disajikan dalamjumlah bersih hanya jika diperkenankanoleh standar akuntansi.

Income and expense are presented on anet basis only when permitted byaccounting standards.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (vi) Impairment of financial assets

(a) Aset keuangan yang dicatatberdasarkan biaya perolehandiamortisasi

(a) Financial assets carried at amortisedcost

Pada setiap tanggal pelaporan, Bankmengevaluasi apakah terdapat buktiyang objektif bahwa aset keuanganatau kelompok aset keuanganmengalami penurunan nilai. Asetkeuangan atau kelompok asetkeuangan mengalami penurunan nilaidan kerugian penurunan nilai telahterjadi, jika dan hanya jika, terdapatbukti yang objektif mengenaipenurunan nilai tersebut sebagaiakibat dari satu atau lebih peristiwayang terjadi setelah pengakuan awal

merugikan") dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa depan atasaset keuangan atau kelompok asetkeuangan yang dapat diestimasisecara handal.

At each reporting date, the Bankassesses whether there is objectiveevidence that a financial asset orgroup of financial assets are impaired.A financial asset or a group offinancial assets are impaired andimpairment losses are incurred when,and only when there is an objectiveevidence of impairment as a result ofone or more events that occurredafter the initial recognition of the asset

and that loss eventhas an impact on the estimated futurecash flows of the financial asset orgroup of financial assets that can bereliably estimated.

Kriteria yang digunakan oleh Bankuntuk menentukan bukti obyektif daripenurunan nilai adalah sebagaiberikut:

Criteria that the Bank uses todetermine that there is an objectiveevidence of impairment loss are asfollows:

a. kesulitan keuangan signifikan yangdialami pihak penerbit atau debitur;

a. significant financial difficulty of theissuer or debtor;

b. terjadinya wanprestasi atautunggakan pembayaran pokok ataubunga;

b. default or delinquency in interestor principal payments;

c. pihak pemberi pinjaman, denganalasan ekonomi atau hukumsehubungan dengan kesulitankeuangan yang dialami debitur,memberikan keringanan (konsesi)pada debitur yang tidak mungkindiberikan jika debitur tidakmengalami kesulitan tersebut;

c. the lender, for economic or legal

financial difficulty, granting to thedebtor a concession that thelender would not otherwiseconsider;

d. terdapat kemungkinan bahwadebitur akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuanganlainnya;

d. probability that the debtor will enterbankruptcy or other financialreorganisation;

391

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/19 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

(a) Aset keuangan yang dicatatberdasarkan biaya perolehandiamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortisedcost (continued)

e. hilangnya pasar aktif dari asetkeuangan akibat kesulitankeuangan; atau

e. the disappearance of an activemarket for that financial assetbecause of financial difficulties; or

f. data yang dapat diobservasimengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukuratas estimasi.

f. observable data indicating thatthere is a measurable decrease inthe estimation.

Bank pertama kali menentukanapakah terdapat bukti objektif sepertitersebut di atas mengenaipenurunan nilai atas aset keuangan.Penilaian individual dilakukan atasaset keuangan yang signifikan yangmengalami penurunan nilai denganmenggunakan metode discountedcash flows. Aset keuangan yangtidak signifikan namun mengalamipenurunan nilai dan aset keuanganyang tidak mengalami penurunannilai dimasukkan dalam kelompokaset keuangan yang memilikikarakteristik yang serupa dandilakukan penilaian secara kolektif.

Initially the Bank assesses whetherobjective evidence of impairment forfinancial assets exists as describedabove. The individual assessment isperformed on the significant impairedfinancial asset using the discountedcash flows method. The insignificantimpaired financial assets and non-impaired financial assets are includedin a group of financial assets withsimilar credit risk characteristics andcollectively assessed.

Jika Bank menentukan tidakterdapat bukti objektif mengenaipenurunan nilai atas aset keuanganyang dinilai secara individual, baikuntuk aset keuangan tersebutsignifikan atau tidak, maka asetkeuangan tersebut akan masuk kedalam kelompok yang memilikikarakteristik risiko kredit yangserupa dan menilai penurunan nilaikelompok tersebut secara kolektif.Akun yang penurunan nilainya dinilaisecara individual, dan untuk itukerugian penurunan nilai diakui atautetap diakui, tidak termasuk dalampenilaian penurunan nilai secarakolektif.

If the Bank assesses that there is noobjective evidence of impairment forfinancial asset assessed on individualbasis,for both significant andinsignificant amount, the relatedfinancial asset will be included ingroup with similar credit riskcharacteristics and collectivelyassesses them for impairment.Accounts that are individuallyassessed for impairment and forwhich an impairment loss is orcontinues to be recognised are notincluded in a collective assessment ofimpairment.

392

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/20 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

(a) Aset keuangan yang dicatatberdasarkan biaya perolehandiamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortisedcost (continued)

Untuk tujuan evaluasi penurunannilai secara individual, jumlahkerugian penurunan nilai diukurberdasarkan selisih antara nilaitercatat aset keuangan dengan nilaikini dari estimasi arus kas masadatang yang didiskontokanmenggunakan tingkat suku bungaefektif awal dari aset keuangantersebut. Nilai tercatat aset tersebutdikurangi menggunakan cadangankerugian penurunan nilai dan jumlahkerugian penurunan nilai diakui padalaporan laba rugi. Jika pinjamanyang diberikan memiliki suku bungavariabel, maka tingkat diskonto yangdigunakan untuk mengukur setiapkerugian penurunan nilai adalahsuku bunga efektif yang berlakuyang ditetapkan dalam kontrak.

For the purposes of individualevaluation of impairment, the amountof the loss is measured as the

carrying amount and the presentvalue of estimated future cash flows

original effective interest rate. Thecarrying amount of the asset isreduced through the use of anallowance for impairment lossesaccount and the allowance forimpairment amount of the losses isrecognised in the statements ofincome. If a loan has a variableinterest rate, the discount rate formeasuring any impairment loss isthe current effective interest ratedetermined under the contract.

Perhitungan nilai kini dan estimasiarus kas masa datang atas asetkeuangan dengan agunanmencerminkan arus kas yang dapatdihasilkan dari pengambilalihanagunan dikurangi biaya-biaya untukmemperoleh dan menjual agunan,terlepas apakah pengambilalihantersebut berpeluang terjadi atautidak.

The calculation of the present valueof the estimated future cash flows ofa collateralised financial assetreflects the cash flows that mayresult from foreclosure less costs forobtaining and selling the collateral,whether or not foreclosure isprobable.

Untuk tujuan evaluasi penurunannilai secara kolektif, aset keuangandikelompokkan berdasarkankesamaan karakteristik risiko kreditseperti mempertimbangkansegmentasi kredit dan statustunggakan. Karakteristik yang dipilihadalah relevan dengan estimasi aruskas masa datang dari kelompok asettersebut yang mengindikasikankemampuan debitur atau rekananuntuk membayar seluruh liabilitasyang jatuh tempo sesuaipersyaratan kontrak dari aset yangdievaluasi.

For the purposes of a collectiveevaluation of impairment, financialassets are grouped based on thesimilarity of credit risk characteristicssuch as considering creditsegmentation and past-due status.Those characteristics are relevant tothe estimation of future cash flowsfor groups of such assets by beingindicative of the debtor or

liabilities due according to thecontractual terms of the assets beingevaluated.

393

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/21 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

(a) Aset keuangan yang dicatatberdasarkan biaya perolehandiamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortisedcost (continued)

Arus kas masa datang darikelompok aset keuangan yangpenurunan nilainya dievaluasisecara kolektif, diestimasiberdasarkan arus kas kontraktualdan kerugian historis yang pernahdialami atas aset-aset yang memilikikarakteristik risiko kredit yangserupa dengan karakteristik risikokredit kelompok tersebut di dalamBank. Kerugian historis yang pernahdialami kemudian disesuaikanberdasarkan data terkini yang dapatdiobservasi untuk mencerminkankondisi saat ini yang tidakberpengaruh pada periodeterjadinya kerugian historis tersebut,dan untuk menghilangkan pengaruhkondisi yang ada pada periodehistoris namun sudah tidak ada lagisaat ini.

Future cash flows in a group offinancial assets that are collectivelyevaluated for impairment areestimated on the basis of thecontractual cash flows and historicalloss experience for assets with creditrisk characteristics similar to those inthe Bank. Historical loss experience isadjusted on the basis of currentobservable data to reflect the effectsof current conditions that did not affectthe period on which the historical lossexperience is based on to remove theeffects of conditions in the historicalperiod that do not currently exist.

Beban penurunan nilai yang terkaitdengan pinjaman yang diberikandicatat di dalam beban cadangankerugian penurunan nilai asetkeuangan.

Impairment charges relating to loansare recorded in allowance forimpairment losses on financial assets.

Ketika pinjaman yang diberikan tidaktertagih, kredit tersebutdihapusbukukan dengan menjurnalbalik cadangan kerugian penurunannilai. Pinjaman yang diberikantersebut dapat dihapusbukukansetelah semua prosedur yangdiperlukan telah dilakukan danjumlah kerugian telah ditentukan.

When a loan is uncollectible, it iswritten off against the relatedallowance for impairment loss. Suchloans are written off after all thenecessary procedures have beencompleted and the amount of the losshas been determined.

Jika pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurangdan pengurangan tersebut dapatdikaitkan secara objektif padaperistiwa yang terjadi setelahpengakuan penurunan nilai (sepertimeningkatnya peringkat kreditdebitur), maka penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan,dengan menyesuaikan akuncadangan kerugian penurunan nilai.Jumlah pemulihan penurunan nilaidiakui pada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amountof the impairment loss decreases andthe decrease can be relatedobjectively to an event occuring afterthe impairment was recognised (such

credit rating), the previouslyrecognised impairment loss isreversed by adjusting the allowanceaccount. The amount of theimpairment reversal is recognised inthe statement of profit or loss.

394

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/22 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

(a) Aset keuangan yang dicatatberdasarkan biaya perolehandiamortisasi (lanjutan)

(a) Financial assets carried at amortisedcost (continued)

Penerimaan kemudian ataspinjaman yang diberikan yang telahdihapusbukukan pada tahun berjalandikreditkan dengan menyesuaikanpada akun cadangan kerugianpenurunan nilai. Penerimaankembali atas pinjaman yangdiberikan yang telahdihapusbukukan pada tahunsebelumnya dicatat sebagaipendapatan operasional lainnya.

Subsequent recoveries of loans writtenoff in the current year are credited tothe allowance for impairment lossesaccount. Subsequent recoveries ofloans written off in previous year arerecognised as other operating income.

(b) Aset keuangan yang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual

(b) Financial assets classified as availablefor sale

Pada setiap tanggal laporan posisikeuangan, Bank mengevaluasiapakah terdapat bukti yang objektifbahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Lihat Catatan2d.(vi) (a) untuk kriteria bukti objektifadanya penurunan nilai. Dalam halinstrumen utang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual,penurunan yang signifikan ataupenurunan yang berkepanjanganatas nilai wajar dari investasi dalaminstrumen utang di bawah biayaperolehannya merupakan buktiobjektif terjadinya penurunan nilaidan menyebabkan pengakuankerugian penurunan nilai. Ketikaterdapat bukti tersebut di atas untukaset yang tersedia untuk dijual,kerugian kumulatif, yang merupakanselisih antara biaya perolehandengan nilai wajar kini, dikurangikerugian penurunan nilai asetkeuangan yang sebelumnya telahdiakui pada laporan penghasilankomprehensif lainnya, dikeluarkandari ekuitas dan diakui pada laporanlaba rugi.

The Bank assesses at each reportingdate of the statements of financialposition whether there is objectiveevidence that a financial asset or groupof financial assets is impaired. Refer toNote 2d.(vi) (a) for the criteria ofobjective evidence of impairment. Inthe case of debt instruments classifiedas available for sale, a significant orprolonged decline in the fair value ofthe security below its cost is objectiveevidence of impairment resulting in therecognition of an impairment loss. Ifany such evidence exists for availablefor sale financial assets, the cumulativeloss measured as the differencebetween the acquisition cost and thecurrent fair value, less any impairmentloss on that financial asset previouslyrecognised in the statement of othercomprehensive income is removedfrom equity and is recognised in thestatement of profit or loss.

395

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/23 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

(b) Aset keuangan yang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual(lanjutan)

(b) Financial assets classified asavailable for sale (continued)

Jika pada periode berikutnya, nilaiwajar instrumen utang yangdiklasifikasikan dalam kelompoktersedia untuk dijual meningkat danpeningkatan tersebut dapat secaraobjektif dihubungkan denganperistiwa yang terjadi setelahpengakuan kerugian penurunan nilaipada laporan laba rugi, makakerugian penurunan nilai tersebutharus dipulihkan melalui laporanlaba rugi.

If in a subsequent period, the fairvalue of a debt instrument classifiedas available for sale increases andthe increase can be objectivelyrelated to an event occurring afterthe impairment loss was recognisedin statement of profit or loss, theimpairment loss is reversed throughthe statement of profit or loss.

(c) Kontrak jaminan keuangan dantagihan komitmen lainnya

(c) Financial guarantee contracts andother commitment receivables

Kontrak jaminan keuangan adalahkontrak yang mengharuskanpenerbit untuk melakukanpembayaran yang ditetapkan untukmengganti uang pemegang kontrakatas kerugian yang terjadi karenadebitur tertentu gagal untukmelakukan pembayaran pada saatjatuh tempo, sesuai denganketentuan dari instrumen hutang.Jaminan keuangan tersebutdiberikan kepada bank-bank,lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debituruntuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya, danpenyediaan dana yang belum ditarik.

Jaminan keuangan awalnya diakuidalam laporan keuangan sebesarnilai wajar pada tanggal jaminandiberikan. Nilai wajar dari jaminankeuangan pada saat dimulainyatransaksi pada umumnya samadengan provisi yang diterima untukjaminan diberikan dengan syarat dankondisi normal dan nilai wajar awaldiamortisasi sepanjang umurjaminan keuangan.

Financial guarantee contracts arecontracts that require the issuer tomake specified payments toreimburse the holder for a lossincurred because a specified debtordefaulted to make payments whendue, in accordance with the terms ofa debt instrument. Such financialguarantees are given to banks,financial institutions and otherinstitutions on behalf of customers tosecure loans and other bankingfacilities, and unused provision offunds facilities.

Financial guarantees are initiallyrecognised in the financialstatements at fair value on the datethe guarantee was given. The fairvalue of a financial guarantee atinception is likely to equal thepremium received because all

length terms and the initial fair valueis amortised over the life of thefinancial guarantees.

396

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/24 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

(c) Kontrak jaminan keuangan dantagihan komitmen lainnya (lanjutan)

(c) Financial guarantee contracts andother commitment receivables(continued)

Setelah pengakuan awal kontrak,jaminan keuangan dicatat pada nilaiyang lebih tinggi antara nilai wajaramortisasi dengan nilai kini ataspembayaran kewajiban yangdiharapkan akan terjadi (ketikapembayaran atas jaminan mungkinterjadi) dan selisihnya dibebankansebagai biaya operasi lain-lain padalaporan laba rugi.

Cadangan kerugian penurunan nilaiatas kontrak jaminan keuangan yangmemiliki risiko kredit dihitungberdasarkan kerugian historis.

Subsequently they are measured atthe higher of amortised amount andthe present value of any expectedpayment (when a payment under theguarantee has become probable) andthe difference is charged to otheroperating expense in the statement ofincome.

Allowances for impairment onfinancial guarantee contracts withcredit risk are calculated based onhistorical experience.

(vii) Penentuan nilai wajar (vii)Determination of fair value

Nilai wajar adalah harga yang akanditerima untuk menjual suatu aset atauharga yang akan dibayar untukmengalihkan suatu liabilitas dalam suatutransaksi teratur antara pelaku pasarpada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would bereceived to sell an asset or paid totransfer a liability in an orderlytransaction between market participantsat measurement date.

Nilai wajar untuk instrumen keuanganyang diperdagangkan di pasar aktif,seperti efek-efek, ditentukanberdasarkan nilai pasar yang berlakupada tanggal neraca menggunakanharga yang dipublikasikan secara rutindan berasal dari sumber yangterpercaya seperti Bloomberg danReuters pada tanggal laporan posisikeuangan.

The fair value of financial instrumentstraded in active markets, such asmarketable securities, is determinedbased on quoted market prices at thebalance sheet date from credible sourcessuch quoted market prices fromBloomberg and Reuters on the statementof financial position date.

Untuk instrumen keuangan yang tidakmempunyai harga pasar, estimasi atasnilai wajar ditetapkan dengan mengacupada nilai wajar instrumen lain yangsubstansinya sama atau dihitungberdasarkan arus kas yang diharapkanterhadap aset bersih instrumenkeuangan tersebut.

For financial instruments with no quotedmarket price, a reasonable estimate ofthe fair value is determined by referenceto the current market value of anotherinstrument which substantially have thesame characteristics or calculated basedon the expected cash flows of theunderlying net asset base of the financialinstruments.

397

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/25 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(vii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (vii) Determination of fair value (continued)

Instrumen keuangan dianggap memilikikuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasitersedia sewaktu-waktu dan dapatdiperoleh secara rutin dari bursa,pedagang efek, perantara efek,kelompok industri, badan pengawas danharga tersebut mencerminkan transaksipasar yang aktual dan rutin dalam suatutransaksi yang wajar. Jika kriteria di atastidak terpenuhi, maka pasar aktifdinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalahterdapat selisih yang besar antara hargapenawaran dan permintaan ataukenaikan signifikan dalam selisih hargapenawaran dan permintaan dan hanyaterdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is regarded asquoted in an active market if quotedprices are readily and regularly availablefrom an exchange, dealer, broker,industry group, pricing service orregulatory agency and those pricesrepresent actual and regularly occurring

basis. If the above criteria are not met,the market is regarded as beinginactive. Indications that a market isinactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase inthe bid-offer spread or there are fewrecent transactions.

Nilai wajar untuk semua instrumenkeuangan lainnya ditentukan denganmenggunakan teknik penilaian. Denganteknik ini, nilai wajar merupakan suatuestimasi yang dihasilkan dari data yangdapat diobservasi dari instrumenkeuangan yang sama, menggunakanmodel-model untuk mendapatkanestimasi nilai kini dari arus kas masadepan yang diharapkan atau teknikpenilaian lainnya menggunakan input(sebagai contoh LIBOR yield curve dannilai tukar mata uang asing) yangtersedia pada tanggal laporan posisikeuangan.

For all other financial instruments, fairvalues are determined using valuationtechniques. In these techniques, fairvalues are estimated from observabledata in respect of similar financialinstruments, using models to estimatethe present value of expected futurecash flows or other valuationtechniques, using inputs (for exampleLIBOR yield curve and foreignexchange rates) existing at the dates ofthe statement of financial position.

Bank menggunakan beberapa teknikpenilaian yang digunakan secara umumuntuk menentukan nilai wajar dariinstrumen keuangan dengan tingkatkompleksitas yang rendah, seperti swapsuku bunga dan swap mata uang. Inputyang digunakan dalam teknik penilaianuntuk instrumen keuangan di atasadalah data pasar yang dapatdiobservasi.

The Bank uses widely recognisedvaluation models for determining fairvalues of non-standardised financialinstruments of lower complexity, suchas interest rate swaps and currencyswaps. For these financial instruments,inputs into models are generally market-observable.

398

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/26 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan (lanjutan) d. Financial instruments (continued)

(viii) Penghentian pengakuan (viii)Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangandilakukan ketika hak kontraktual atasarus kas yang berasal dari asetkeuangan tersebut berakhir, atau ketikaaset keuangan tersebut telah ditransferdan secara substansial seluruh risikodan manfaat atas kepemilikan aset telahditransfer (jika secara substansialseluruh risiko dan manfaat tidakditransfer, maka Bank melakukanevaluasi untuk memastikan keterlibatanberkelanjutan atas kontrol yang masihdimiliki tidak mencegah penghentianpengakuan).

Liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya ketika liabilitas telahdilepaskan, dibatalkan ataukadaluwarsa.

Financial assets are derecognised whenthe contractual rights to receive thecash flows from these assets haveexpired or the assets have beentransferred and substantially all the risksand rewards of ownership of the assetsare transferred (that is, if substantiallyall the risks and rewards have not beentransferred, the Bank evaluates toensure that continuing involvement onthe basis of any retained powers ofcontrol does not prevent derecognition).

Financial liabilities are derecognisedwhen they have been redeemed,cancelled or otherwise expired.

e. Kas e. Cash

Kas meliputi kas kecil, kas besar, kas didalam Anjungan Tunai Mandiri (ATM) danbank notes.

Cash includes petty cash, cash, cash inAutomatic Teller Machines (ATMs) and banknotes.

f. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain f. Current accounts with Bank Indonesiaand other banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank laindisajikan sebesar nilai nominal atau nilaisaldo bruto, dikurangi dengan cadangankerugian penurunan nilai, jika diperlukan.

Current accounts with Bank Indonesia andother banks are stated at face value or thegross value of the outstanding balances, lessallowance for impairment losses, whereappropriate.

Giro pada Bank Indonesia dan bank laindiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b)untuk kebijakan akuntansi atas pinjamanyang diberikan dan piutang.

Current accounts with Bank Indonesia andother banks are classified as loans andreceivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for theaccounting policy for loans and receivables.

Giro wajib minimum Minimum statutory reserves

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesiamengenai Giro Wajib Minimum Bank Umumdalam Rupiah dan mata uang asing, Bankdiwajibkan untuk menempatkan sejumlahpersentase tertentu atas simpanan nasabahdalam Rupiah dan mata uang asing padaBank Indonesia.

In accordance with prevailing Bank Indonesia

Statutory Reserves Requirements in Rupiahand foreign currency, the Bank is required toplace a certain percentage of deposits fromcustomers with Bank Indonesia in Rupiahand foreign currency.

399

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/27 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Penempatan pada Bank Indonesia danbank lain

g. Placements with Bank Indonesia andother banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain merupakan penanaman dana dalambentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia(FASBI), call money, fixedterm BITD, deposito berjangka dan lain-lain.

Placements with Bank Indonesia and otherbanks represent placements in the form ofBank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call

- BITD, timedeposits and others.

Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain disajikan sebesar biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif dikurangi dengancadangan kerugian penurunan nilai, jikadiperlukan.

Placements with Bank Indonesia and otherbanks are stated at amortised cost using theeffective interest rate method less anyallowance for impairment losses, whereappropriate.

Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain diklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b)untuk kebijakan akuntansi atas pinjamanyang diberikan dan piutang.

Placements with Bank Indonesia and otherbanks are classified as loans andreceivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for theaccounting policy for loans and receivables.

h. Efek-efek h. Marketable securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari obligasikorporasi dan Discounted Bills.

The marketable securities consist ofcorporate bonds and Discounted Bills.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai asetkeuangan dalam kelompok pinjaman yangdiberikan dan piutang dan aset keuangantersedia untuk dijual. Lihat Catatan 2d.(i).(b)dan 2d.(i).(c) untuk kebijakan akuntansi atasaset keuangan yang diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan dan piutang danaset keuangan tersedia untuk dijual.

Marketable securities are classified as loansand receivables and available for salefinancial assets. Refer to Note 2d.(i).(b) and2d.(i).(c) for the accounting policy of financialassets classified as loans and receivablesand available for sale financial assets.

i. Obligasi pemerintah i. Government bonds

Obligasi pemerintah adalah surat utang yangditerbitkan oleh Pemerintah RepublikIndonesia.

Government bonds represent bonds issuedby the Government of the Republic ofIndonesia.

Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagaiaset keuangan dalam kelompok tersediauntuk dijual. Lihat Catatan 2d.(i).(c) untukkebijakan akuntansi atas aset keuangantersedia untuk dijual.

Government bonds are classified as availablefor sale financial assets. Refer to Note2d.(i).(c) for the accounting policy of availablefor sale financial assets.

400

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/28 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijualkembali

j. Securities purchased under resaleagreements

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijualkembali (reverse repo) disajikan sebagaitagihan sebesar harga jual kembali efek-efekyang disepakati dikurangi selisih antaraharga beli dan harga jual kembali yangdisepakati. Selisih antara harga beli danharga jual kembali yang disepakati tersebutdiamortisasi dengan metode suku bungaefektif sebagai pendapatan bunga selamajangka waktu sejak efek-efek tersebut dibelihingga dijual kembali. Efek-efek yang dibelidengan janji dijual kembali (reverse repo)diklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b)untuk kebijakan akuntansi atas pinjamanyang diberikan dan piutang.

Securities purchased under resaleagreements (reverse repo) are presented asreceivables and stated at the agreed resaleprice less the difference between thepurchase price and the agreed resale price.The difference between the purchase priceand the agreed resale price is amortisedusing the effective interest method as interestincome over the year commencing from theacquisition date to the resale date. Securitiespurchased under resale agreements (reverserepo) are classified as loans and receivables.Refer to Note 2d.(i).(b) for the accountingpolicy for loans and receivables.

k. Instrumen keuangan derivatif k. Derivative financial instruments

Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bankmelakukan transaksi instrumen keuanganderivatif seperti kontrak tunai dan berjangkamata uang asing, swap mata uang asing,cross currency swap, dan swap atas tingkatsuku bunga. Instrumen derivatif yang dimilikiBank adalah untuk diperdagangkan.Instrumen derivatif diakui dalam laporankeuangan pada nilai wajar denganmenggunakan harga pasar.

In the normal course of business, the Bankenters into transactions involving derivativefinancial instruments such as foreign currencyspot, and forward contracts, foreign currencyswaps, cross currency swaps, and interestrate swaps. The derivative instrumentsentered by the Bank were for trading.Derivative instruments are recognised in thefinancial statements at fair value using marketrates.

Derivatif dicatat sebagai aset apabila memilikinilai wajar positif dan sebagai liabilitasapabila memiliki nilai wajar negatif.

Keuntungan atau kerugian yang terjadi dariperubahan nilai wajar diakui dalam laporanlaba rugi periode berjalan.

Derivatives are carried as assets when thefair value is positive and as liabilities whenthe fair value is negative.

Gains or losses as a result of fair valuechanges are recognised in the current periodstatement of profit or loss.

Instrumen keuangan derivatif pada awalnyadiakui di laporan posisi keuanganberdasarkan harga perolehannya danselanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilaiwajarnya.

Derivative financial instruments are initiallyrecognised in the statement of financialposition at acquisition price and subsequentlyare remeasured at their fair value.

l. Pinjaman yang diberikan l. Loans

Pinjaman yang diberikan adalah penyediaanuang atau tagihan yang dapat disetarakandengan kas, berdasarkan persetujuan ataukesepakatan pinjam-meminjam dengandebitur yang mewajibkan pihak peminjamuntuk melunasi utang berikut bunganyasetelah jangka waktu tertentu.

Loans represent the provision of cash or cashequivalents based on agreements withdebtors, where debtors are required to repaytheir debts with interest after specifiedperiods.

401

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/29 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Pinjaman yang diberikan (lanjutan) l. Loans (continued)

Pinjaman yang diberikan diklasifikasikansebagai pinjaman yang diberikan danpiutang. Lihat Catatan 2d.(i).(b) untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.

Loans are classified as loans andreceivables. Refer to Note 2d.(i).(b) for theaccounting policy of loans and receivables.

Pinjaman yang diberikan dalam rangka

dinyatakan sebesar pokok pinjaman yangdiberikan sesuai dengan porsi risiko yangditanggung oleh Bank. Pendapatanpembiayaan konsumen dicatat sebagaipendapatan bunga di laporan laba rugi.

Loans under joint financing without recourseare stated at principal amount according tothe portion of risk borne by the Bank.Consumer financing income is presented asinterest income in the statement of profit orloss.

Pinjaman yang diberikan yang diperolehmelalui pembelian piutang pembiayaankonsumen dari perusahaan pembiayaandinyatakan sebesar nilai sisa pokokpembiayaan dari perusahaan pembiayaankepada konsumen akhir. Selisih antara nilaisisa pembiayaan kepada konsumen akhirdengan harga beli yang dibayarkan olehBank kepada perusahaan pembiayaandicatat sebagai beban bunga yangditangguhkan yang merupakan bagian daribiaya transaksi atas pembelian pinjamanyang diberikan. Beban bunga yangditangguhkan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektifsepanjang sisa jangka waktu pembiayaankepada konsumen akhir.

Loans acquired through purchases ofconsumer financing receivables frommultifinance company are recognised at theremaining principal from a multifinancecompany to end customers. The differencebetween the remaining principal from endusers and the purchase price paid by theBank to the multifinance company arerecorded as deferred interest expense andincluded as part of transaction costs inacquiring loans and receivables. Thedeferred interest expense will be amortisedusing effective interest rate method over theremaining financing contract to endcustomers.

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasipersyaratan kredit, yang berupaperpanjangan jangka waktu kredit atauperubahan fasilitas kredit dan/atau kombinasidari keduanya.

Loan restructuring may involve a modificationof the terms of the loans, in form of loanperiod extension or change in loan facilityand/or a combination of both.

Kredit yang direstrukturisasi disajikansebesar nilai yang lebih rendah antara nilaitercatat kredit pada tanggal restrukturisasiatau nilai tunai penerimaan kas masa depansetelah restrukturisasi. Kerugian akibatselisih lebih nilai tercatat kredit pada tanggalrestrukturisasi dengan nilai tunai penerimaankas masa depan setelah restrukturisasi diakuidalam laporan laba rugi. Setelahrestrukturisasi, semua penerimaan kas masadepan yang ditetapkan dalam persyaratanbaru dicatat sebagai pengembalian pokokkredit yang diberikan dan pendapatan bungasesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

Restructured loans are stated at the lower ofcarrying value of the loan at the time ofrestructuring or net present value of the totalfuture cash receipts after restructuring.Losses arising from any excess of thecarrying value of the loan at the time ofrestructuring over the net present value of thetotal future cash receipts after restructuringare recognised in the statement of income.Thereafter, all cash receipts under the newterms shall be accounted for as the recoveryof principal and interest income, inaccordance with the restructuring scheme.

402

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/30 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Pinjaman yang diberikan (lanjutan) l. Loans (continued)

Kredit dalam rangka pembiayaan bersama(kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biayaperolehan diamortisasi sesuai dengan porsirisiko yang ditanggung oleh Bank.

Syndicated loans are stated at amortised costin accordance with the risk borne by the Bank.

m. Tagihan dan liabilitas akseptasi m. Acceptance receivables and payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan dan piutang. LihatCatatan 2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansiatas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Acceptance receivables are classified asloans and receivables. Refer to Note2d.(i).(b) for the accounting policy of loansand receivables.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Lihat Catatan2d.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atasliabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

Acceptance payables are classified asfinancial liabilities at amortised cost. Refer toNote 2d.(ii).(b) for the accounting policy forfinancial liabilities at amortised cost.

n. Investasi dalam saham n. Investment in shares

Investasi dalam saham merupakan investasijangka panjang pada perusahaan non-publik.

Investment in shares represents long-terminvestment in non-publicly listed companies.

Investasi dalam saham yang dibawah 20%dicatat dengan metode biaya yaitu sebesarbiaya perolehan dikurangi dengan cadangankerugian penurunan nilai.

Investment in shares below 20% is carried atcost less an allowance for impairmentlosses.

o. Aset tetap dan aset tidak berwujud o. Fixed assets and intangible assets

Aset tetap Fixed assets

Aset tetap dicatat sebesar harga perolehandikurangi akumulasi penyusutan. Hargaperolehan mencakup semua pengeluaranyang terkait secara langsung denganperolehan aset tetap.

Fixed assets are stated at cost lessaccumulated depreciation. Acquisition costincludes expenditures that are directlyattributable to the acquisition of the items.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakuisebagai bagian dari nilai tercatat aset atausebagai aset yang terpisah sebagaimanamestinya, hanya apabila kemungkinan besarBank akan mendapatkan manfaat ekonomismasa depan berkenaan dengan aset tersebutdan biaya perolehan aset dapat diukurdengan handal. Nilai tercatat komponen yangdiganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan danpemeliharaan dibebankan ke dalam laporanlaba rugi selama periode di mana biaya-biayatersebut terjadi.

carrying amount or are recognised as aseparate asset, as appropriate, only when it isprobable that future economic benefitsassociated with the item will flow to the Bankand the cost of the item can be measuredreliably. The carrying amount of the replacedpart is derecognised. All other repairs andmaintenance are charged to the statement ofincome during the financial period in whichthey are incurred.

403

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/31 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Aset tetap dan aset tidak berwujud(lanjutan)

o. Fixed assets and intangible assets(continued)

Aset tetap (lanjutan) Fixed assets (continued)

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehandan tidak disusutkan. Biaya legal awal untukmendapatkan hak legal diakui sebagai bagianbiaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebuttidak didepresiasikan. Biaya terkait denganpembaruan hak atas tanah diakui sebagaiaset tidak berwujud dan diamortisasisepanjang umur hukum hak. Penyusutan asettetap selain tanah dihitung denganmenggunakan metode garis lurus untukmengalokasikan harga perolehan hinggamencapai nilai sisa sepanjang estimasi masamanfaatnya, sebagai berikut:

Land is stated at cost and not depreciated.Initial legal costs incurred to obtain legalrights are recognised as part of theacquisition cost of the land, and these costsare not depreciated. Costs related to renewalof land rights are recognised as intangibleassets and amortised during the period of theland rights. Depreciation on fixed assets otherthan land is calculated using a straight linemethod to allocate their costs to their residualvalues over their estimated useful lives, asfollows:

Tahun/Years

Bangunan 20 BuildingsInstlasi kantor Sesuai dengan periode sewa gedung/ Leasehold improvements

Over the lease period of the premisesPerabot dan perlengkapan 4 - 8 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 4 Motor vehiclesPeralatan kantor 4 - 8 Office equipments

Nilai residu dan umur manfaat setiap asettetap ditelaah, dan disesuaikan jika perlu,pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.

lives are reviewed, and adjusted if required,at each date of statement of financialposition.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilaiyang dapat diperoleh kembali, nilai tercatataset diturunkan menjadi sebesar nilai yangdapat diperoleh kembali, denganmenggunakan nilai tertinggi antara harga jualneto atau nilai pakai.

When the carrying amount of an asset isgreater than its estimated recoverableamount, it is written down immediately to itsrecoverable amount, which is determined asthe higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka nilai perolehan dan akumulasipenyusutannya dihapuskan dari laporankeuangan. Keuntungan atau kerugian yangterjadi, diakui dalam laporan laba rugi tahunberjalan.

When fixed assets are no longer in use ordisposed of, their costs and the relatedaccumulated depreciation are written off inthe financial statements. The resulting gain orlosses are recognised in the statement ofprofit or loss for the year.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan,pemasangan peralatan kantor dan aset tetaplainnya yang masih dalam proses,dikapitalisasi sebagai aset dalampenyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasike akun aset tetap pada saat proseskonstruksi atau pemasangan selesai.Penyusutan dimulai pada saat aset tersebutsiap untuk digunakan sesuai dengan tujuanyang diinginkan manajemen.

The accumulated costs of the construction ofbuildings, the installation of office equipmentand other fixed assets that are still inprogress are capitalised as construction inprogress. These costs are reclassified tofixed assets accounts when the constructionor installation is complete. Depreciation ischarged from the date the assets are readyfor use accordance with the objectivesdesired by management.

404

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/32 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Aset tetap dan aset tidak berwujud(lanjutan)

o. Fixed assets and intangible assets(continued)

Aset tidak berwujud Intangible assets

Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill danperangkat lunak.

Intangible assets consists of goodwill andsoftware.

(i) Perangkat lunak (i) Software

Perangkat lunak yang dibeli dan ataudikembangkan secara internal oleh Bankdicatat sebesar biaya perolehandikurangi akumulasi amortisasi danakumulasi kerugian penurunan nilai.

Software acquired and or internallydeveloped by Bank is stated at cost lessaccumulated amortization andaccumulated impairment losses.

Pengeluaran untuk pengembanganperangkat lunak secara internal diakuisebagai aset ketika Bank dapatmendemonstrasikan maksud dankemampuannya untuk menyelesaikanpengembangan dan memakai perangkatlunak tersebut dalam menghasilkankeuntungan ekonomis dimasamendatang, dan dapat secara handalmengukur biaya untuk menyelesaikanpengembangan. Biaya perolehan dariperangkat lunak terdiri dari biaya lisensiperangkat lunak, biaya jasa professional,dan semua biaya yang dapatdiatribusikan secara langsung dalampengembangan dan persiapan hinggaperangkat lunak tersebut dapatdigunakan sesuai dengan intensimanajemen.

The cost of an internally developedsoftware is recognized as an asset whenthe Bank is able to demonstrate itsintention and ability to complete thedevelopment and use of the software in amanner that will generate futureeconomic benefits, and can reliablymeasure the costs to complete thedevelopment. The costs of softwareinclude license costs, professionalservice fees, and all directly attributablecosts necessary to create, develop, andprepare the software to be capable ofoperating in the manner intended bymanagement.

Pengeluaran selanjutnya untukperangkat lunak akan dikapitalisasihanya jika pengeluaran tersebutmenambah manfaat ekonomis aset yangbersangkutan di masa mendatang.Semua pengeluaran lainnya dibebankanpada saat terjadinya.

Subsequent expenditure on software iscapitalized only when it increases thefuture economic benefits embodied in thespecific asset to which it relates. All otherexpenditures are expensed as incurred.

Amortisasi dimulai pada saat perangkatlunak tersebut tersedia untuk digunakansesuai dengan cara yang dimaksudkanoleh manajemen. Amortisasi diakuidalam laporan laba rugi denganmenggunakan metode garis lurussepanjang masa manfaat dari perangkatlunak tersebut. Estimasi masa manfaatdari perangkat lunak adalah 3 (tiga)sampai 10 (sepuluh) tahun.

Amortization is charged from the date thesoftware are ready for use in the mannerintended by management. Amortization isrecognized in statement of income on astraight-line basis over the estimateduseful life of the software. The estimateduseful life of software is 3 (three) up to 10(ten) years.

405

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/33 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Aset tetap dan aset tidak berwujud(lanjutan)

o. Fixed assets and intangible assets(continued)

(i) Perangkat lunak (lanjutan) (i) Software (continued)

Metode amortisasi, estimasi masamanfaat dan nilai sisa ditelaah dandisesuaikan jika diperlukan pada setiaptanggal laporan posisi keuangan.

Amortization method, useful lives andresidual values are reviewed at eachfinancial year-end and adjusted ifappropriate.

(ii) Goodwill (ii) Goodwill

Penggabungan usaha dengan ANKdicatat dengan menggunakan metodeakuntansi pembelian. Biaya akuisisidiukur sebesar nilai wajar aset yangdiserahkan, saham yang diterbitkan, atauliabilitas yang diambil alih pada tanggalakuisisi, ditambah biaya yang terkaitsecara langsung dengan akuisisi.Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajaraset bersih ANK dicatat sebagaigoodwill.

Merger with ANK is accounted for usingthe purchase method of accounting. Thecost of an acquisition is measured at fairvalue of the assets given up, sharesissued, or liabilities assumed at the dateof acquisition plus costs directlyattributable to the acquisition. The excessof the acquisition cost over the fair valueof net assets of ANK is recorded asgoodwill.

Goodwill merupakan selisih lebih antaraharga perolehan investasi dan bagianBank atas nilai wajar aset bersihperusahaan yang diakuisisi pada tanggalakuisisi.

Goodwill represents the excess of the

assets at the date of the acquisition.

Bank secara berkala melakukan evaluasiterhadap penurunan nilai goodwill sesuai

ombinasiB Goodwill untuk selanjutnyadisajikan sebesar nilai wajar awaldikurangi akumulasi penurunan nilai(lihat Catatan 15).

Bank conducts regular evaluation ongoodwill impairment in accordance with

Combinatiomeasured at cost less accumulatedimpairment losses (refer to Note 15).

p. Aset lain-lain p. Other assets

Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkandalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalamaset lain-lain adalah beban dibayar di muka,piutang bunga, pendapatan atas jasapenyaluran reksadana dan bancassuranceyang masih harus diterima, setoran jaminan,biaya penggantian dari pihak berelasi,agunan yang diambil alih, propertiterbengkalai dan lain-lain.

Represents assets that cannot be classifiedunder the above accounts. Included in otherassets are prepaid expenses, interestreceivables, mutual fund and bancassurancedistribution fee receivables, security deposits,reimbursement costs from related parties,foreclosed collaterals, abandoned propertyand others.

406

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/34 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset lain-lain (lanjutan) p. Other assets (continued)

Sebagian aset lain-lain diklasifikasikansebagai pinjaman yang diberikan dan piutangdan disajikan sebesar biaya perolehandiamortisasi dikurangi dengan cadangankerugian penurunan nilai. Lihat Catatan2d.(i).(b) untuk kebijakan akuntansi ataspinjaman yang diberikan dan piutang.

Some of other assets are classified as loansand receivables and are stated at amortisedcosts less allowance for impairment losses.Refer to Note 2d.(i).(b) for the accountingpolicy for loans and receivables.

Beban dibayar di muka Prepaid expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi selamamasa manfaat dengan menggunakan metodegaris lurus.

Prepaid expenses are amortised over theirbeneficial periods using the straight linemethod.

Agunan yang diambil alih dan propertiterbengkalai

Foreclosed collaterals and abandonedproperties

Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah asetyang diperoleh Bank baik melalui pelelanganmaupun diluar pelelangan berdasarkanpenyerahan secara sukarela oleh pemilikagunan atau berdasarkan kuasa untukmenjual diluar lelang dari pemilik agunandalam hal debitur tidak memenuhiliabilitasnya kepada Bank. AYDA merupakanjaminan kredit yang diberikan yang telahdiambil alih sebagai bagian dari penyelesaiankredit yang diberikan. Bank memilikikebijakan untuk selalu berusaha menjualAYDA untuk menyelesaikan sisa kewajibandebitur.

Foreclosed assets represent assets acquiredby Bank, both from auction and non auctionbased on voluntary transfer by the debtors or

collateral where the debtors could not fulfilltheir obligations to Bank. Foreclosed assetsrepresent loan collateral acquired insettlement of loans. Bank has policy to sell

Properti terbengkalai adalah aset tetap dalambentuk tanah dan bangunan yang dimilikiBank tetapi tidak digunakan untuk kegiatanusaha operasional Bank.

fixed assets in form of land and building

operational activity.

AYDA dan properti terbengkalai dicatat padanilai yang lebih rendah antara nilai tercatatdan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitunilai wajar aset setelah dikurangi estimasibiaya pelepasan. Kelebihan nilai tercatatkredit yang diberikan yang belum dilunasioleh debitur di atas nilai realisasi bersih dariAYDA, dibebankan terhadap cadangankerugian penurunan nilai kredit yangdiberikan. Selisih antara nilai tercatat AYDAdan hasil penjualannya diakui sebagaikerugian pada saat penjualan agunan yangbersangkutan. Untuk selisih lebih antara nilaitercatat AYDA dan hasil penjualan AYDAdikembalikan kepada debitur.

Foreclosed assets and abandoned propertiesare recorded at the lower of carrying amountand net realisable value, which is the fairvalue of the assets less estimated cost ofliquidating the assets. Any excess of the loanbalance over the value of the foreclosedassets, which is not recoverable from theborrower, is charged to the allowance for theimpairment losses. Any difference betweenthe carrying value of the foreclosedcollaterals and the proceeds from its sale isrecognised as a gain or loss on sale of theforeclosed collaterals. Any excess fromproceeds of sale and carrying value of theforeclosed collaterals will be returned todebtors.

407

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/35 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Aset lain-lain (lanjutan) p. Other assets (continued)

Agunan yang diambil alih dan propertiterbengkalai (lanjutan)

Foreclosed collaterals and abandonedproperties (continued)

Biaya pemeliharaan atas AYDA dan propertiterbengkalai yang terjadi setelahpengambilalihan atau akuisisi asetdibebankan pada laporan laba rugi pada saatterjadinya.

Maintenance costs of foreclosed assets andabandoned properties subsequent to theforeclosure or acquisition of the assets arecharged to the current statement of incomeas incurred.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifatpermanen, maka nilai tercatatnya dikurangiuntuk mengakui penurunan tersebut dankerugiannya dibebankan pada laporan labarugi tahun berjalan.

The carrying amount is written down torecognise a permanent diminution in value,which is charged to the current yearstatements of income.

q. Simpanan nasabah q. Deposits from customers

Simpanan nasabah adalah dana yangdipercayakan oleh masyarakat (selain bank)kepada Bank berdasarkan perjanjianpenyimpanan dana. Termasuk dalam pos iniadalah giro, tabungan dan depositoberjangka dan bentuk lain yang dapatdipersamakan dengan itu.

Deposits from customers are funds placed bycustomers (excluding banks) to the Bankbased on fund deposit agreements. Includedin this account are demand deposits, savingdeposits and time deposits and other formswhich are similar.

Giro merupakan simpanan nasabah yangdapat digunakan sebagai alat pembayaran,yang penarikannya dapat dilakukan setiapsaat melalui cek, kartu Anjungan Tunai

pemindahbukuan dengan bilyet giro atausarana perintah pembayaran lainnya.

Demand deposits represent deposits ofcustomers that may be used as instrumentsof payment, and which may be withdrawn atany time by cheque, Automated Teller

payment or transfers.

Tabungan merupakan simpanan nasabahyang penarikannya hanya dapat dilakukanmelalui counter dan ATM atau dengan carapemindahbukuan melalui SMS Banking,Phone/Mobile Banking, dan Internet Bankingjika memenuhi persyaratan yang disepakati,tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakandengan menggunakan cek atau instrumensetara lainnya.

Savings deposits represent deposits ofcustomers that may be withdrawn over thecounter and via ATMs or fund transfers bySMS Banking, Phone/Mobile Banking, andInternet Banking when certain agreedconditions are met, but which may not bewithdrawn by cheque or other equivalentinstruments.

Deposito berjangka merupakan simpanannasabah yang penarikannya hanya dapatdilakukan pada waktu tertentu sesuai denganperjanjian antara nasabah dengan Bank.

that may only be withdrawn after a certaintime based on the agreement between thedepositor and the Bank.

Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Lihat Catatan2d.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi atasliabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

Deposits from customers are classified asfinancial liabilites at amortised cost. Refer toNote 2d.(ii).(b) for the accounting policy forfinancial liabilities at amortised cost.

408

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/36 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Simpanan dari bank lain r. Deposits from other banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitasterhadap bank lain, baik lokal maupun luarnegeri, dalam bentuk Negotiable Certificateof Deposit, giro, tabungan, simpananberjangka, dan interbank call money denganperiode jatuh tempo menurut perjanjiankurang dari atau sama dengan 90 hari,deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposits from other banks representliabilities to domestic and overseas banks, inthe form of Negotiable Certificate of Deposit,demand deposits, savings, time deposits,and interbank call money with maturity periodbased on agreement less than or equal to 90days, time deposits and certificates ofdeposit.

Simpanan dari bank lain diklasifikasikansebagai liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi. LihatCatatan 2d.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansiatas liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi.

Deposits from other banks are classified asfinancial liabilities at amortised cost. Refer toNote 2d.(ii).(b) for the accounting policy forfinancial liabilities at amortised cost.

s. Pinjaman yang diterima s. Borrowing

Pinjaman yang diterima merupakan danayang diterima dari bank lain dengankewajiban pembayaran kembali sesuaidengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Borrowing represents fund received fromother bank with the obligation of repaymentin accordance with the requirements of theloan agreement.

Pada pengukuran awal pinjaman yangditerima disajikan sebesar nilai wajardikurangi dengan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman yang diterima. Pinjamanyang diterima diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Lihat catatan2d.(ii).(b) untuk kebijakan akuntansi untukliabilitas keuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

Borrowing is initially measured at fair valuededucted with directly attributable transactioncosts. Borrowing is classified as financialliabilities at amortised cost. Refer to note2d.(ii).(b) for the accounting policy forfinancial liabilities at amortised cost.

t. Perpajakan t. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajaktangguhan. Pajak diakui dalam laporan labarugi, kecuali jika pajak tersebut terkaitdengan transaksi atau kejadian yanglangsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini,pajak tersebut masing-masing diakui dalampenghasilan komprehensif lain di dalamekuitas.

The tax expense comprises current anddeferred tax. Tax is recognised in the profit orloss, except to the extent that it relates toitems recognised directly in equity. In thiscase, the tax is also recognised in othercomprehensive income in the equity.

Pajak penghasilan tangguhan disajikandengan menggunakan metode balance sheetliability untuk semua perbedaan temporeryang muncul antara dasar pengenaan pajakatas aset dan liabilitas dengan nilaitercatatnya dalam rangka kebutuhan laporankeuangan pada setiap tanggal pelaporan.Tarif pajak yang berlaku digunakan dalammenentukan pajak penghasilan tangguhan.

Deferred income tax is determined using thebalance sheet liability method, for alltemporary differences arising between thetax bases of assets and liabilities and theircarrying values for financial reportingpurposes at each reporting date. Currentlyenacted or substantially enacted tax rates areused to determine deferred income tax.

409

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/37 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapatkemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskalpada masa datang akan memadai untukmengkompensasi aset pajak tangguhan yangmuncul akibat perbedaan temporer tersebut.

Deferred tax assets are recognised to theextent that it is probable that future taxableprofit will be available against which thedeferred tax assets arising from temporarydifferences can be utilised.

Manajemen melakukan evaluasi secaraperiodik atas posisi yang diambil dalam suratpemberitahuan pajak apabila terdapat situasidi mana peraturan perpajakan yang berlakuadalah subjek atas interpretasi. Manajemenmembentuk cadangan, jika dianggap perluberdasarkan jumlah yang diestimasikan akandibayarkan ke kantor pajak.

Management periodically evaluates positionstaken in tax returns with respect to situationsin which applicable tax regulation is subjectto interpretation. Management establishesprovisions where appropriate on the basis ofamounts expected to be paid to the taxauthorities.

u. Imbalan kerja u. Employee benefits

Imbalan kerja diakui pada saat terutangkepada karyawan berdasarkan metodeakrual.

Employee benefits are recognised when theyaccrue to the employees based on accrualmethod.

Bank memiliki program pensiun sesuaidengan peraturan dan perundang-undanganyang berhubungan dengan ketenagakerjaanatau kebijakan yang ditetapkan oleh Bank.Program ini pada umumnya didanai melaluipembayaran kepada pengelola dana pensiunsebagaimana ditentukan dalam perhitunganaktuarial yang dilakukan secara berkala.

The Bank has pension schemes inaccordance with prevailing labor-related laws

schemes are generally funded throughpayments to trustee-administered funds asdetermined by periodic actuarial calculations.

Bank harus menyediakan program pensiundengan jumlah minimal tertentu sesuaidengan Undang-Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UUKetenagakerjaan menentukan rumustertentu untuk menghitung jumlah minimalimbalan pensiun, pada dasarnya, programpensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaanadalah program imbalan pasti.

The Bank is required to provide a minimumamount of pension benefits in accordancewith Labor Law No. 13/2003. Since the LaborLaw sets the formula for determining theminimum amount of benefits, in substance,pension plans under Labor Law representdefined benefit plans.

Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang akan diberikan,biasanya berdasarkan pada satu faktor ataulebih seperti usia, masa kerja, ataukompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan thatdefines an amount of pension benefit to beprovided, usually as a function of one ormore factors such as age, years of service,or compensation.

410

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/38 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Imbalan kerja (lanjutan) u. Employee benefits (continued)

Kewajiban program pensiun imbalan pastiyang diakui di laporan posisi keuanganadalah nilai kini kewajiban imbalan pasti padatanggal laporan posisi keuangan dikurangidengan pembayaran kepada pengelola danapensiun dan disesuaikan dengankeuntungan/kerugian aktuarial. Nilai kinikewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahunoleh aktuaris independen menggunakanmetode Projected Unit Credit.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kaskeluar masa depan dengan menggunakantingkat bunga obligasi pemerintah dalammata uang yang sama dengan mata uangimbalan yang akan dibayarkan dan waktujatuh tempo yang kurang lebih sama denganwaktu jatuh tempo imbalan yangbersangkutan.

The obligation of defined benefit planscheme recognised in the statements offinancial position is the present value of thedefined benefit obligation at the statementsof financial position date deducted withpayment to trusted administered fund andadjusted for unrecognised actuarialgains/losses. The present value of definedbenefit obligation is calculated annually byindependent actuaries using the ProjectedUnit Credit method.

The present value of a defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows using interestrates of government bonds that aredenominated in the currency in which thebenefit will be paid, and that have the termsto maturity approximating the terms of therelated pension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahandalam asumsi-asumsi aktuarial langsungdiakui seluruhnya melalui pendapatankomperhensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions charged or credited toequity in other comprehensive income in theperiod in which they arise.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporanlaba rugi.

Past-service costs are recognisedimmediately in statement of profit or loss.

Bank menyelenggarakan program pensiuniuran pasti untuk karyawan tetap. Iuran danapensiun yang ditempatkan pada entitasterpisah ditanggung oleh Bank. Jumlahkontribusi dari Bank dan hasilpengembangan investasinya diperhitungkansebagai bagian dari kewajiban imbalan pastisesuai dengan UU No. 13/2003.

The Bank has implemented a definedcontribution retirement program for itspermanent employees. Contributions to theretirement funds were placed into a separateentity are paid by the Bank. Total contributionfrom the Bank and its investment growthresult is accounted as part of defined benefitliabilities in accordance with Labor LawNo. 13/2003.

Kewajiban ini dinilai setiap tahun olehaktuaris independen yang kompeten.

These obligations are determined annuallyby independent qualified actuaries.

v. Pendapatan dan beban bunga v. Interest income and expense

Pendapatan dan beban bunga untuk semuainstrumen keuangan yang dikenakan sukubunga pendapatan

menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense for all interest-bearing financial instruments are recognised

the statements of income using the effectiveinterest rate.

411

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/39 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

v. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) v. Interest income and expense (continued)

Pada saat menghitung suku bunga efektif,Bank mengestimasi arus kas denganmempertimbangkan seluruh persyaratankontraktual dalam instrumen keuangantersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsibeli dan opsi serupa lainnya), namun tidakmempertimbangkan kerugian kredit di masadatang. Perhitungan ini mencakup seluruhkomisi, provisi, dan bentuk lain yangdibayarkan atau diterima oleh para pihakdalam kontrak yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif, biayatransaksi, dan seluruh premi atau diskonlainnya.

When calculating the effective interest rate,the Bank estimates cash flows considering allcontractual terms of the financial instrument(for example, prepayment options, call optionand other similar options) but does notconsider future credit losses. The calculationincludes all fees, commissions and other feespaid or received between parties to thecontract that are an integral part of theeffective interest rate, transactions costs andall other premiums or discounts.

Jika aset keuangan atau kelompok asetkeuangan serupa telah diturunkan nilainyasebagai akibat kerugian penurunan nilai,maka pendapatan bunga yang diperolehsetelahnya diakui berdasarkan suku bungayang digunakan untuk mendiskonto arus kasmasa datang dalam menghitung kerugianpenurunan nilai.

Once a financial asset or a group of a similarfinancial assets has been written down as aresult of an impairment loss, interest incomeis recognised using the rate of interest usedto discount the future cash flows for thepurpose of measuring the impairment loss.

Pada saat pinjaman yang diberikandiklasifikasikan sebagai kredit bermasalah,bunga yang telah diakui tetapi belum tertagihakan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya,bunga yang dibatalkan tersebut diakuisebagai tagihan kontinjensi.

When a loan is classified as non-performingloan, any interest income previouslyrecognised but not yet collected is reversedagainst interest income. The reversedinterest income is recognised as a contingentreceivable.

w. Pendapatan provisi dan komisi w. Fees and commissions income

Provisi dan komisi yang berkaitan langsungdengan kegiatan pemberian kredit diakuisebagai bagian/pengurang dari biayaperolehan kredit dan diakui sebagaipendapatan bunga dengan cara diamortisasiberdasarkan metode suku bunga efektif.

Fees and commissions income directlyrelated to lending activities, are recognisedas a part/deduction of lending cost and arerecognised as interest income by amortisingthe carrying value of loan with effectiveinterest rate method.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidakberkaitan dengan kegiatan pemberianpinjaman dan jangka waktu tertentu diakuisebagai pendapatan pada saat terjadinyatransaksi.

Fees and commission income which are notrelated to lending activities and a specificperiod are recognised as revenues at thetransaction date.

x. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi x. Transactions with related parties

Bank melakukan transaksi dengan pihakyang berelasi. Dalam laporan keuangan ini,istilah pihak yang berelasi sesuai denganketentuan Pernyataan Standar Akuntansi

-pihak yang

The Bank enters into transactions withrelated parties. In these financial statements,the term related parties are used as definedin the Statement of Financial Accounting

412

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/40 - Schedule

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi(lanjutan)

x. Transactions with related parties(continued)

i. perusahaan di bawah pengendalian Bank; i. entities under the control of the Bank;ii. perusahaan asosiasi; ii. associated companies;iii. investor yang memiliki hak suara, yang

memberikan investor tersebut suatupengaruh yang signifikan;

iii. investors with an interest in the votingthat gives them significant influence;

iv. perusahaan di bawah pengendalianinvestor yang dijelaskan dalam catatan iiidi atas; dan

iv. entities controlled by investors undernote iii above; and

v. manajemen kunci dan anggotakeluarganya.

v. key management and their relatives.

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yangberelasi diungkapkan dalam Catatan 33 ataslaporan keuangan.

The nature of transactions and balances ofaccounts with the related parties aredisclosed in the Note 33 to the financialstatements.

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembagaintermediasi keuangan, Bank senantiasadihadapkan pada berbagai risiko finansialmaupun risiko non-finansial. Perkembanganbisnis yang pesat pada lingkungan eksternal daninternal perbankan juga menyebabkan risikokegiatan usaha bank semakin komplekssehingga Bank harus mampu menerapkanmanajemen risiko yang baik agar mampuberadaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan.Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen risikoyang diterapkan akan sangat mendukung Bankuntuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati.Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut padadasarnya merupakan standar bagi duniaperbankan yang penerapannya diarahkan olehBank Indonesia melalui Peraturan BankIndonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003yang diubah melalui Peraturan Bank IndonesiaNo. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang

No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 yangdiubah melalui Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal

In conducting its function as a financialintermediary institution, the Bank faces financialand non-financial risks. The rapid development inbanking business externally and internally haveresulted in a more complex risk for banks whichforces the Bank to implement a proper riskmanagement to adapt with the banking business.Therefore, the risk management principleimplemented will highly support the Bank tooperate in a prudent manner. The riskmanagement principles are standard for bankingindustry which implementation is regulated byBank Indonesia through Bank Indonesiaregulation No. 5/8/PBI/2003 dated19 May 2003 amended by Bank Indonesiaregulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009

Letter No. 5/21/DPNP dated 29 September 2003amended by Bank Indonesia Circular LetterNo. 13/23/DPNP dated 25 October 2011

Application of Risk Management for

Catatan di bawah ini menyajikan informasimengenai eksposur Bank terhadap setiap risikodi atas, tujuan, kebijakan dan proses yangdilakukan oleh Bank dalam mengukur danmengelola risiko.

The following notes present information about the

managing the risks.

413

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/41 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko Hukum a. Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkanoleh adanya beberapa hal yang antara lainadalah tingkat faktor litigasi atau jumlahtuntutan hukum yang dialami oleh Bank,faktor perikatan yang lemah seperti tidakdipenuhinya syarat sahnya suatu perjanjiandan faktor ketiadaan peraturan danperundang-undangan atau perubahanperaturan.

Legal risks are the risks that are caused byseveral factors i.e., the litigation factor levelor the numbers of lawsuits incurred by theBank, the weakness of legal agreementfactors such as the incompleteness of thebasic legal requirements in an agreementand the absence of laws and regulations orregulatory changed factor's.

Pengelolaan manajemen risiko hukum yangberkualitas dilakukan dalam rangkamemastikan seluruh aktivitas dan hubungankegiatan usaha Bank dengan pihak ketigaserta dalam menjalankan prosespenyelesaian tuntutan hukum yang dialamioleh Bank didasarkan pada aturan danpersyaratan yang dapat melindungikepentingan Bank dari segi hukum.

The quality of legal risk management isimplemented in order to ensure that allactivities of the Bank's business and therelationships with the third parties and incarrying out the process of settlement oflawsuits incurred by the Bank are based onthe rules and requirements which can protectthe interests of the Bank from a legalperspective.

b. Risiko Strategis b. Strategic Risk

Risiko strategis mengacu pada risiko yangdisebabkan oleh adanya keputusan dan/ataupenerapan strategi Bank yang tidak tepat,pengambilan keputusan strategis yang tidaktepat, atau kegagalan Bank dalam meresponperubahan-perubahan ekternal.

Strategic risk refers to the risk of a badoutcome attributed due to a decision and/or

rategy, a bad or

failure to respond to external changes.

Bank mengelola risiko strategis melaluiproses pertimbangan dan pengambilankeputusan secara kolektif dan komprehensifdi lingkungan komite-komite pengawasandan eksekutif, yang turut mempengaruhi danberdampak pada langkah-langkah bisnisyang akan diambil dalam kerangka kebijakandan arah yang telah ditetapkan. Bank jugamengawasi implementasi rencana bisnisBank sebagai bagian dari pengelolaan risikostrategis.

The Bank manages strategic risks through acomprehensive and collective considerationand decision-making processesencompassing areas of the supervisory andexecutive committees that influence andimpact business decisions on policies anddirections that the Bank will embark on. Bankalso monitors the implementation of itsbusiness plan as part of strategic riskmanagement.

c. Risiko Reputasi c. Reputation Risk

Risiko reputasi adalah risiko yang terutamadisebabkan oleh adanya pengaduannasabah dan publikasi negatif yang terkaitdengan kegiatan usaha Bank atau persepsinegatif terhadap Bank. Selain itu faktor-faktoryang juga mempengaruhi risiko reputasiantara lain: reputasi pemegang saham, mitrabisnis, dan konflik internal.

Reputation risk is the risk which is mainlycaused by among others customercomplaints and negative publicity related with

on the Bank. Other factors which influence

business partners, and internal conflict.

414

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/42 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Reputasi (lanjutan) c. Reputation Risk (continued)

Bank mengadopsi tiga lini pertahanan dalammengelola risiko reputasi Bank. ManajemenRisiko Reputasi adalah tanggung jawabsemua orang dan sebagai bagian daripeningkatkan kesadaran risiko reputasi Bank.Bank telah memberikan pelatihan Kode Etikdan Kesadaran Risiko untuk semuakaryawan Bank. Sejak Januari 2015 sampaidengan Desember 2015, Bank telahmemberikan 14 jenis pelatihan terhadap2772 peserta (tidak diaudit).

The Bank adopted the Three Lines ofDefense in managing its reputation risk.

responsibility and as part of awareness onBank reputation risk. Currently The Bank hasdelivered Code of Conduct and RiskAwareness training to all its employees.Since January 2015 until December 2015,the Bank has conducted 14 types of riskrelevant training sessions involving 2772participants (unaudited).

Dalam mengelola risiko reputasi, Bankmengadopsi ambang batas risikosebagaimana tercantum dalam PernyataanRisiko yang Dapat Diterima dan MatriksRisiko 5x5 serta adanya KebijakanManajemen Risiko, Kebijakan PerlindunganNasabah, Kebijakan dan ProsedurPenanganan dan Penyelesaian PengaduanNasabah serta Kebijakan dan ProsedurMedia. Pelaporan dan pemantauan dilakukanmelalui pelaporan manajemen atas indikatormetrik yang dilakukan secara berkala sepertiLaporan Customer Care, Laporan Key RiskIndicator (KRI), Laporan Direktur Kepatuhandan Laporan Profil Risiko. Contoh indikatoryang dilaporkan adalah jumlah pengaduanyang dapat diselesaikan sesuai ServiceLevel Agreement (SLA), status penyelesaianpengaduan, analisis kecenderungan danpenyebab utama pengaduan nasabah.Tindakan responsif yang dilakukan oleh linidepan dan dukungan dalam menanganipengaduan nasabah dan tindak lanjut ataspengaduan nasabah tersebut dapatmengurangi dampak negatif terhadapreputasi Bank.

In managing reputation risk, the Bank hasadopted risk threshold as defined in RiskAppetite Statement and 5x5 Risk Matrix withpolicies in place such as Risk ManagementPolicy, Customer Protection Policy, CustomerComplaint Handling and Resolution Policy &Procedure and Media Policy & Procedure.Reporting and monitoring are done throughregular management reporting of metricindicators such as Customer Care Report,Key Risk Indicator (KRI) Report, ComplianceDirector Report and Risk Profile Report.Examples of indicators reported are numberof complaints that can be resolved withinService Level Agreement (SLA), resolutionstatus of complaints, trend analysis and rootcause of complaints. Responsive actionsperformed by frontline and support stand inhandling customer complaint, and follow upactions can mitigate the likelihood of anegative impact to the

Bank juga memiliki proses penangananmedia yang baik dan dijalankan dengandisiplin tinggi oleh Departemen CorporateCommunications, dengan koordinasi yangbaik dengan Anggota Direksi.

The Bank has in place a robust mediamanagement process implemented in a verydiscipline manner by CorporateCommunications Department, with closecoordination with Board of Directors.

Proses media monitoring dilaksanakan olehCorporate Communications, yang mencakuppemantauan secara sistematis dari berbagaimedia publikasi dan kumpulan data darisumber online (mencakup Social Mediaseperti Facebook dan Twitter) dengan jalureskalasi masalah yang telah ditentukanberdasarkan signifikansi masalah kepadaanggota Direksi yang terkait.

Media monitoring is conducted by CorporateCommunications, which includes systematicrecording of collection of press clipping fromprint media publications and collection of datafrom online sources (including social mediasites such as Facebook and Twitter) withclear escalation path depending onsignificance of the issue, to the appropriatemembers of Board of Directors.

415

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/43 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Reputasi (lanjutan) c. Reputation Risk (continued)

Jalur komunikasi yang jelas juga telahdisiapkan untuk memastikan keseragamanpesan komunikasi kepada karyawan linidepan terkait dengan pemberitaan mediaatau isu reputasi.

A clear communication path was establishedto ensure standard communicationsmessages are conveyed to all respective staffin regards to any media coverage orreputation issue.

d. Risiko Kepatuhan d. Compliance Risk

Risiko kepatuhan merupakan risiko yangtimbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidakmelaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.Secara lebih luas, risiko kepatuhandidefinisikan sebagai risiko sanksi hukumatau regulator, kerugian material keuanganatau kehilangan reputasi Bank sebagai akibatdari kegagalan dalam mematuhi KetentuanKepatuhan atas Undang-undang, Peraturan,Kebijakan, Prosedur dan Kode Etik. Risikokepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik,berpotensi pada pengenaan denda,hukuman, atau cidera reputasi.

Compliance Risk is a risk when the Bankdoes not comply with or implement theprevailing laws and regulations and otherpolicies. More broadly, compliance riskdefined as a risk on legal or regulatorysanctions, material financial losses orreputation Bank losses as a result of failure tocomply with the Laws, Regulations, Policies,Procedures and Code of Conducts. Ifcompliance risk not managed well, it willpotentially lead to penalty charges,punishments, or reputation damage.

Sedangkan tingkat eksposur risiko kepatuhanBank dipengaruhi beberapa faktor termasukperubahan peraturan, kebijakan internalBank, proses dan sistem, dan yang palingpenting adalah kesadaran dan budaya ataskepatuhan.

Whereas the exposure level of the Bank'scompliance risk is determined by multiplefactors including regulatory changes, internalpolicies, process and systems, and the mostimportant things are compliance awarenessand culture.

Untuk tujuan ini, Bank telahmengimplementasikan rencana kerjamanajemen risiko kepatuhan yangkomprehensif setiap tahun untukmeningkatkan budaya kepatuhan, strukturmanajemen atau tata kelola yangmenyeluruh, mekanisme pemantauan danpengawasan strategi manajemen risiko sertaevaluasi atas efektivitasnya. Pelaksanaankerangka kerja ini mencakup, antara lain,pengkinian peraturan, pemberian pelatihan,kegiatan sosialisasi peraturan, pemberiankonsultasi, peninjauan kebijakan danprosedur bank, pemantauan atas kepatuhanterhadap ketentuan , penilaian kepatuhan,pengembangan dan peningkatan kinerjasistem untuk menunjang program AntiPencucian Uang dan PencegahanPendanaan Terorisme (APU/PPT), sertapengembangan sistem penunjangpelaksanaan fungsi kepatuhan.

For this purpose, the Bank implements anannual comprehensive compliance riskmanagement work plan to increase itscompliance culture, or a comprehensivegovernance, monitoring mechanism andstrategic monitoring of risk management aswell as the evaluation of its effectiveness.The implementation of this frameworkincludes, among other things, regulationupdates, training facilitations, regulationdisseminations, advisories,and procedure reviews, monitoring oncompliance with the regulations, complianceassessment, development and improvementof system performance to support Anti-MoneyLaundering and Counter Terrorism Financing(AML/CTF), as well as supporting system onthe compliance functions implementation.

416

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/44 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko Kepatuhan (lanjutan) d. Compliance Risk (continued)

Selain itu, bank juga melakukan upaya dalammenindaklanjuti temuan audit danrekomendasi pengawas bank termasukupaya untuk mengurangi/menghindaritemuan berulang, serta eskalasi pelaporanatas pelanggaran/penyimpangan yang terjadikepada Senior Management dan Direksisehingga mereka senantiasa mendapatkaninformasi terkini dan mampu mengambiltindakan dalam mencegah terjadinyapelanggaran/penyimpangan terhadapperaturan perundang-undangan danketentuan lain yang berlaku.

In addition, the bank has made efforts tofollow up on audit findings andrecommendations of bank supervisors,including efforts to reduce/avoid repeatedfindings, as well as the escalation inviolation/deviation reports to SeniorManagements and the Board of Directors sothat they get the latest information and areable to take action in preventingviolations/deviations from the prevailing lawsand regulations.

e. Risiko Kredit e. Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuanganyang timbul jika nasabah, klien atau rekananBank gagal memenuhi kewajibankontraktualnya kepada Bank. Risiko kreditdapat berasal dari pinjaman yang diberikankepada ritel, usaha kecil, menengah dankorporasi, garansi yang diterbitkan, letters ofcredit, endorsements dan akseptasi.

Credit risk is the risk of financial loss, should

market counterparties fail to fulfill theircontractual obligations to the Bank. Creditrisk may arise from retail, small medium andcorporate enterprise, guarantees, letters ofcredit, endorsements and acceptances.

Bank juga dipengaruhi oleh risiko kreditlainnya yang berasal dari investasi padaefek-efek dan eksposur lain yang timbul dariaktivitas perdagangan.

The Bank is also exposed to other credit risksarising from investments in marketablesecurities and other exposures arising fromits trading activities.

Manajemen melakukan pengelolaaneksposur risiko kredit dengan hati-hati.Manajemen dan pengendalian atas risikokredit dilakukan secara terpusat oleh timmanajemen risiko kredit, yang memberilaporan kepada pimpinan tiap unit bisnis danDireksi secara rutin.

Management carefully manages its exposureto credit risk. The credit risk managementand control are centralised in the credit riskmanagement team, which reports to the headof each business unit and Directors regularly.

Dalam mengendalikan dan mengurangi risikokredit, Bank secara konsisten menjalankanprinsip kehati-hatian dalam pemutusan kredit,sehingga pada akhirnya tercapai suatukeseimbangan antara pengelolaan risikokredit dengan pengembangan bisnis.Bersamaan dengan itu, pengelolaanportofolio terus dipantau oleh TimManajemen Risiko untuk memastikandiversifikasi portofolio yang seimbang.

The Bank controls and reduces credit risk byconsistently performing prudent creditassessment which results in a balancebetween credit risk and businessdevelopment . At the same time, portfoliomanagement is closely monitored within theRisk Management Team to ensure balanceddiversification of the portfolio.

417

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/45 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement

Estimasi terhadap eksposur risiko kreditadalah proses yang kompleks danmemerlukan penggunaan model, di mananilai dari suatu produk bervariasitergantung dengan perubahan padavariabel-variabel pasar, arus kas masadepan dan rentang waktu. Penilaian risikokredit atas suatu portofolio asetmemerlukan estimasi-estimasi, sepertikemungkinan terjadinya wanprestasi,rasio kerugian dan korelasi wanprestasiantar rekanan.

The estimation of credit risk exposure is acomplex process and requires the use ofmodels, as the value of a product variesdepending on changes in marketvariables, expected cash flows and thepassage of time. The assessment ofcredit risk of a portfolio of assets entailsfurther estimations as to the likelihood ofdefaults occurring, of the associated lossratios and of default correlations betweencounterparties.

Dalam mengukur risiko kredit untukpinjaman yang diberikan, Bankmempertimbangkan tiga komponen: (i)estimasi kerugian, yang memperkirakankemungkinan debitur atau rekanan tidakdapat memenuhi kewajibannya; (ii)estimasi tingkat eksposur saat debituratau rekanan tidak dapat memenuhikewajibannya baik pada on-balance sheetmaupun rekening administratif; dan (iii)estimasi kerugian yang harus ditanggungBank apabila kewajiban debitur yang telahwanprestasi tidak dibayar penuh.

In measuring the credit risk of loans, theBank considers three components: (i)probability of default, estimating thelikelihood of a debtor or counterparts notbeing able to fulfill their contractualobligations; (ii) exposure at defaultestimating the exposure at the time adebtor or counterpart has defaulted ontheir obligations, both on-balance sheetand off-balance sheet; and (iii) loss givendefault or estimation on the financial lossto the Bank should the defaultedobligation not be repaid in full.

Untuk mengelola dan memantau risikoatas penyaluran kredit, Bank secara rutinmelakukan analisis terhadap portofoliokredit berdasarkan segmentasi bisnis dankualitas kredit dari debitur atau rekanan.

To manage and monitor credit risk, theBank performs regular portfolio analysisbased on portfolio segmentation andcredit quality from debtors orcounterparties.

Pemantauan atas kebijakan dan bataskredit dilakukan secara berkala termasukpemantauan terhadap Batas MaksimumPemberian Kredit (BMPK), segmentasibisnis (kategori debitur), jenis mata uangdan sektor ekonomi.

Policy and limit monitoring is conductedon regular basis including: Legal LendingLimitm (LLL), business segmentation(category of debtor), type of currency andeconomic sectors.

(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakanmitigasi

(ii) Risk limit control and mitigation policies

Bank mengelola, membatasi danmengendalikan konsentrasi risiko kredit dimanapun risiko tersebut teridentifikasikhususnya terhadap industri.

The Bank manages, limits and controlsconcentrations of credit risk wherever theyare identified in particular to industries.

Bank menentukan tingkat risiko kredityang dimiliki dengan menetapkan batasjumlah risiko yang bisa diterima yangterkait dengan satu debitur, ataukelompok debitur, dan berdasarkansegmen geografis dan industri. Risiko inidimonitor secara berkala dan akanditelaah secara tahunan atau denganfrekuensi yang lebih sering jikadiperlukan.

The Bank determines the levels of creditrisk it undertakes by placing limits on theamount of risk accepted in relation to onedebtor, or groups of debtors, and togeographical and industry segments.Such risks are monitored on a regularbasis and are subject to an annual ormore frequent review, when considerednecessary.

418

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/46 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(ii) Pengendalian batas risiko dan kebijakanmitigasi (lanjutan)

(ii) Risk limit control and mitigation policies(continued)

Batas pemberian kredit ditinjau sesuaidengan perubahan kondisi pasar danekonomi dan peninjauan kredit secaraberkala dan penilaian atas kemungkinanwanprestasi.

Lending limits are reviewed in the light ofchanging market and economic conditionsand periodic credit reviews andassessments of probability of default.

Beberapa pengendalian spesifik lainnyadan pengukuran mitigasi dijelaskan dibawah ini:

Some other specific control and mitigationmeasures are outlined below:

Agunan Collateral

Bank menerapkan kebijakan untukmemitigasi risiko kredit, antara laindengan meminta agunan sebagaijaminan pelunasan kredit apabila sumberpembayaran utama debitur tidak tersedialagi. Jenis agunan yang dapat diterimauntuk memitigasi risiko kredit meliputi:

The Bank applies policies to mitigatecredit risk, by taking collateral to securethe repayment of loan if the primary

ment is no longeravailable. Collateral types that can beused to mitigate the credit risk include:

- Kas- Tanah dan/atau bangunan- Standby Letter of Credit/Bank

Garansi yang diterima Bank- Mesin- Kendaraan bermotor- Piutang dagang- Persediaan- Saham atau surat berharga lainnya

- Cash- Land and/or buildings- Standby Letter of Credit/Bank

Guarantee received by the Bank- Machinery- Vehicles- Trade receivables- Inventory- Stock or other marketable securities

Pemberian pembiayaan dan kreditjangka panjang kepada debitur korporasidan komersial pada umumnya disertaiagunan. Sebagai tambahan, untukmeminimalisasi kerugian kredit, Bankakan meminta tambahan agunan daridebitur ketika terdapat penurunan nilaiatas agunan untuk pinjaman yang terkait.

Longer term financing and lending tocorporate and commercial debtors aregenerally secured. In addition, in order tominimise the credit loss, the Bank willrequire additional collaterals from thedebtor when lower value in the collateralsare identified for the relevant loans.

Batas pemberian fasilitas untuk derivatifdan kredit

Lending limits for derivative and loanbooks

Risiko penyelesaian muncul dalamsituasi dimana pembayaran dalambentuk uang tunai atau efek-efek dibuatdengan harapan mendapatkanpenerimaan setara kas atau efek-efek.Batas transaksi harian ditetapkan untukmasing-masing counterparty untukmenjaga total dari keseluruhan risikoyang timbul dari penyelesaian transaksipasar Bank pada setiap harinya.

Settlement risk arises in any situationwhere a payment in cash or securities ismade with an expectation of receivingequivalent cash or securities. Dailysettlement limits are established for eachcounterparty to cover the aggregate of all

market transactions on any single day.

419

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/47 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya

(iii)Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements

Eksposur risiko kredit terhadap asetkeuangan - neto sesudah cadangankerugian penurunan nilai pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 adalahsebagai berikut:

Credit risk exposures relating to financialassets - net of allowance for possiblelosses as at 31 December 2015 and 2014are as follows:

Eksposur maksimum/Maximum exposure

2015 2014

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 1,356,065 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 659,219 404,604 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 2,920,178 1,959,213 and other banksEfek-efek 892,198 750,261 Marketable securitiesObligasi pemerintah 1,233,687 134,484 Government bondsEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under resale

dijual kembali 195,818 681,054 agreementTagihan derivatif 5,627 1,088 Derivative receivablesPinjaman yang diberikan 13,473,209 15,574,781 LoansTagihan akseptasi 304,778 255,501 Acceptance receivablesAset lain-lain*) 208,770 181,999 Other assets*)

21,187,143 21,299,050

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponenaset lain-lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assetscomponent.

Eksposur risiko kredit terhadap rekeningadministratif pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Credit risk exposures relating to off-balance sheet items as at 31 December2015 and 2014 are as follows:

Eksposur maksimum/Maximum exposure

2015 2014

Fasilitas pinjaman commitedyang diberikan yang Commited unusedbelum digunakan 83,432 240,085 loan facilities granted

Letters of credit yangtidak dapat dibatalkan 28,755 94,529 Irrevocable letters of credit

Garansi yang diterbitkan 348,626 591,838 Guarantees issued

460,813 926,452

Tabel di atas menggambarkan eksposurmaksimum atas risiko kredit bagi Bankpada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, tanpa memperhitungkan agunanatau pendukung kredit lainnya. Untukaset keuangan, eksposur di atasditentukan berdasarkan nilai tercatatbersih seperti yang diungkapkan padalaporan posisi keuangan.

The above table represents maximumexposure of credit risk to the Bank as at31 December 2015 and 2014, withouttaking account of any collateral held orother credit enhancements attached. Forfinancial assets, the exposures set outabove are based on net carrying amountsas reported in the statement of financialposition.

420

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/48 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015,63,59% (2014: 73,12%) dari jumlaheksposur maksimum berasal daripinjaman yang diberikan.

As at 31 December 2015, 63.59%(2014: 73.12%) of the total maximumexposure is derived from loans.

Manajemen yakin akan kemampuanBank dalam mengendalikan danmemelihara eksposur risiko kredit yangminimal yang berasal dari pinjaman yangdiberikan berdasarkan hal-hal sebagaiberikut:

Management is confident in its ability tocontinue to control and sustain minimumexposure of credit risk to the Bankresulting from its loans based on thefollowing:

Bank telah memiliki pedoman tertulismengenai kebijakan dan proseduryang mencakup seluruh aspekpemberian kredit. Setiap pemberiankredit harus senantiasa mengacupada kebijakan tersebut.Bank telah memiliki sistem deteksipermasalahan dini melaluipemantauan yang disiplin.

The Bank has a documented creditpolicy and procedures that covers all

all times, loan transactions mustadhere to the requirements of the

Bank has early problem detection thesystem through diciplined monitoring.

Sebagian besar kredit diberikandengan agunan kecuali untuk jeniskredit tertentu seperti personal loan,dan fasilitas antar bank.

Loans are mainly secured bycollateral, except for certain loanssuch as personal and interbank loans.

Konsentrasi risiko aset keuangan denganeksposur risiko kredit

Concentration of risks of financial assetswith credit risk exposure

a) Sektor industri a) Industry sectors

Tabel berikut menggambarkanrincian eksposur kredit Bank tanpamemperhitungkan agunan ataupendukung kredit lainnya, yangdikategorikan berdasarkan sektorindustri pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014.

The following table breaks down the

taking into account any collateralheld or other credit support, ascategorised by industry sectors as at31 December 2015 and 2014.

Lihat juga pengungkapan ataspinjaman yang diberikanberdasarkan jenis dan sektorekonomi dalam Catatan 13a dan13c.

See also loans by type andeconomic sector in Note 13a and13c.

421

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/49 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya (lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangandengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements (continued)

Concentration of risks of financial assetswith credit risk exposure (continued)

a) Sektor industri (lanjutan) a) Industry sectors (continued)

2015Lembaga PerusahaanKeuangan Jasa-jasa Lainnya dan

Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/Financial Industri Usaha/ Other

Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies Jumlah/Government Bank non Banks Manufacturing Services and Individual Total

Giro pada Bank Current accounts withIndonesia 1,293,659 - - - - - 1,293,659 Bank Indonesia

Current accounts withGiro pada bank lain - 659,219 - - - - 659,219 other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesia anddan bank lain 569,392 2,350,786 - - - - 2,920,178 other banks

Efek-efek 369,082 523,116 - - - - 892,198 Marketable securitiesObligasi pemerintah 1,233,687 - - - - - 1,233,687 Government bondsEfek-efek yang

dibeli dengan Securities purchasedjanji dijual under resalekembali 195,818 - - - - - 195,818 agreements

Tagihan derivatif - 5,420 - - - 207 5,627 Derivative receivablesPinjaman yang

diberikan - bruto 79,472 61,407 592,964 538,950 130,849 12,341,804 13,745,446 Loans - grossTagihan akseptasi - Acceptance receivables -

bruto - - 11,521 7,601 - 286,227 305,349 grossAset lain-lain*) 21,234 24,986 30,540 1,726 994 129,290 208,770 Other assets*)

3,762,344 3,624,934 635,025 548,277 131,843 12,757,528 21,459,951

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance forkerugian penurunan nilai (272,808) impairment losses

21,187,143

2014Lembaga PerusahaanKeuangan Jasa-jasa Lainnya dan

Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/Financial Industri Usaha/ Other

Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies Jumlah/Government Bank non Banks Manufacturing Services and Individual Total

Giro pada Bank Current accounts withIndonesia 1,356,065 - - - - - 1,356,065 Bank Indonesia

Current accounts withGiro pada bank lain - 404,604 - - - - 404,604 other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesia anddan bank lain 1,174,866 784,347 - - - - 1,959,213 other banks

Efek-efek - 750,261 - - - - 750,261 Marketable securitiesObligasi pemerintah 134,484 - - - - - 134,484 Government bondsEfek-efek yang

dibeli dengan Securities purchasedjanji dijual under resalekembali 681,054 - - - - - 681,054 agreements

Tagihan derivatif - 670 - - - 418 1,088 Derivative receivablesPinjaman yang

diberikan - bruto 122,335 60,555 1,093,344 720,788 31,344 13,610,865 15,639,231 Loans - grossTagihan akseptasi - Acceptance receivables -

bruto - - - 246,524 - 9,140 255,664 grossAset lain-lain*) 549 8,318 26,547 - - 146,585 181,999 Other assets*)

3,469,353 2,008,755 1,119,891 967,312 31,344 13,767,008 21,363,663

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance forkerugian penurunan nilai (64,613) impairment losses

21,299,050

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkankomponen aset lain-lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assetscomponent.

422

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/50 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya (lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangandengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements (continued)

Concentration of risks of financial assetswith credit risk exposure (continued)

a) Sektor industri (lanjutan) a) Industry sectors (continued)

Eksposur risiko kredit atas rekeningadministratif adalah sebagai berikut:

Credit risk exposure relating to offbalance sheet items are as follows:

2015Lembaga PerusahaanKeuangan Jasa-jasa Lainnya dan

Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/Financial Industri Usaha/ Other

Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies Jumlah/Government Bank non Banks Manufacturing Services and Individual Total

Fasilitas pinjamancommitted yangdiberikan yang Committed unused loanbelum digunakan - - - 153 - 83,279 83,432 facilities granted

Letters of credityang tidak dapat Irrevocabledibatalkan - - 444 2,982 25,329 28,755 letters of credit

Garansi yangditerbitkan - 2,065 21,178 100 230,733 94,550 348,626 Guarantees issued

- 2,065 21,622 3,235 230,733 203,158 460,813

2014Lembaga PerusahaanKeuangan Jasa-jasa Lainnya dan

Bukan Bank/ Dunia Perseorangan/Financial Industri Usaha/ Other

Pemerintah/ Bank/ Institution Pengolahan/ Trade Companies Jumlah/Government Bank non Banks Manufacturing Services and Individual Total

Fasilitas pinjamancommitted yangdiberikan yang Committed unused loanbelum digunakan - - 547 16,000 - 223,538 240,085 facilities granted

Letters of credityang tidak dapat Irrevocabledibatalkan - - - 17,425 - 77,104 94,529 letters of credit

Garansi yangditerbitkan - 19,352 18,978 400 380,008 173,100 591,838 Guarantees issued

- 19,352 19,525 33,825 380,008 473,742 926,452

b) Kualitas kredit dari aset keuangan

Pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014, eksposur risiko kredit atasaset keuangan terbagi atas:

b) Credit quality of financial assets

As at 31 December 2015 and 2014,credit risk exposures relating tofinancial assets are divided asfollows:

423

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/51 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya (lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangandengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

b) Kualitas kredit dari aset keuangan(lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements (continued)

Concentration of risks of financial assetswith credit risk exposure (continued)

b) Credit quality of financial assets(continued)

2015Belum jatuh

tempo atau tidakmengalami

penurunan nilai/Neither past due

nor impaired

Telah jatuh tempotetapi tidakmengalami

penurunan nilai/Past due but not

impaired

Mengalamipenurunan nilai/

ImpairedJumlah/

Total

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 1,293,659 - - 1,293,659 Bank Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain 659,219 - - 659,219 banksPenempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 2,920,178 - - 2,920,178 Indonesia and other banksEfek-efek 892,198 - - 892,198 Marketable securitiesObligasi pemerintah 1,233,687 - - 1,233,687 Government bondsEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 195,818 - - 195,818 resale agreementsTagihan derivatif 5,627 - - 5,627 Derivative receivablesPinjaman yang diberikan -

bruto 12,909,289 266,521 569,636 13,745,446 Loans - grossAcceptance receivables -

Tagihan akseptasi - bruto 305,349 - - 305,349 grossAset lain-lain*) 208,770 - - 208,770 Other assets*)

20,623,794 266,521 569,636 21,459,951Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for

kerugian penurunan nilai (272,808) impairment losses

21,187,143

2014Belum jatuh

tempo atau tidakmengalami

penurunan nilai/Neither past due

nor impaired

Telah jatuh tempotetapi tidakmengalami

penurunan nilai/Past due but not

impaired

Mengalamipenurunan nilai/

ImpairedJumlah/

Total

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 1,356,065 - - 1,356,065 Bank Indonesia

Current accounts with otherGiro pada bank lain 404,604 - - 404,604 banksPenempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 1,959,213 - - 1,959,213 Indonesia and other banksEfek-efek 750,261 - - 750,261 Marketable securitiesObligasi pemerintah 134,484 - - 134,484 Government bondsEfek-efek yang dibeli dengan Securities purchased under

janji dijual kembali 681,054 - - 681,054 resale agreementsTagihan derivatif 1,088 - - 1,088 Derivative receivablesPinjaman yang diberikan -

bruto 15,151,629 362,019 125,583 15,639,231 Loans - grossAcceptance receivables -

Tagihan akseptasi - bruto 255,664 - - 255,664 grossAset lain-lain*) 181,999 - - 181,999 Other assets*)

20,876,061 362,019 125,583 21,363,663Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for

kerugian penurunan nilai (64,613) impairment losses

21,299,050

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkankomponen aset lain-lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assetscomponent.

424

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/52 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya (lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangandengan eksposur risiko kredit(lanjutan)

b) Kualitas kredit dari aset keuangan(lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements (continued)

Concentration of risks of financial assetswith credit risk exposure (continued)

b) Credit quality of financial assets(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014, rincian kualitas asetkeuangan yang belum jatuh tempoatau tidak mengalami penurunannilai adalah sebagai berikut:

The quality of financial asset that are

31 December 2015 and 2014 are asfollows:

2015

Belum jatuh tempodan tidak

menunggak/ Neitherpast due nor in

arrears

Belum jatuh tempotetapi fasilitas lain

terdapattunggakan/ Not

past due but otherfacilities are in

arrearsJumlah/

TotalCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 - 1,293,659 Bank IndonesiaGiro pada bank lain 659,219 - 659,219 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 2,920,178 - 2,920,178 Indonesia and other banksEfek-efek 892,198 - 892,198 Marketable securitiesObligasi pemerintah 1,233,687 - 1,233,687 Government bondsEfek yang dibeli Securities purchased under

dengan janji dijual kembali 195,818 - 195,818 resale agreementsTagihan derivatif 5,627 - 5,627 Derivative receivablesPinjaman yang diberikan - bruto 12,564,987 344,302 12,909,289 Loans - grossTagihan akseptasi - bruto 305,349 - 305,349 Acceptance receivables - grossAset lain-lain*) 208,770 - 208,770 Other assets*)

20,279,492 344,302 20,623,794Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (63,214) impairment losses

20,560,5802014

Belum jatuh tempodan tidak

menunggak/ Neitherpast due nor in

arrears

Belum jatuh tempotetapi fasilitas lain

terdapattunggakan/ Not

past due but otherfacilities are in

arrearsJumlah/

TotalCurrent accounts with

Giro pada Bank Indonesia 1,356,065 - 1,356,065 Bank IndonesiaGiro pada bank lain 404,604 - 404,604 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 1,959,213 - 1,959,213 Indonesia and other banksEfek-efek 750,261 - 750,261 Marketable securitiesObligasi pemerintah 134,484 - 134,484 Government bondsEfek yang dibeli Securities purchased under

dengan janji dijual kembali 681,054 - 681,054 resale agreementsTagihan derivatif 1,088 - 1,088 Derivative receivablesPinjaman yang diberikan - bruto 15,082,419 69,210 15,151,629 Loans - grossTagihan akseptasi - bruto 255,664 - 255,664 Acceptance receivables - grossAset lain-lain*) 181,999 - 181,999 Other assets*)

20,806,851 69,210 20,876,061Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (12,884) impairment losses

20,863,177

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkankomponen aset lain-lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assetscomponent.

425

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/53 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya (lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangandengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

b) Kualitas kredit dari aset keuangan(lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements (continued)

Concentration of risks of financial assetswith credit risk exposure (continued)

b) Credit quality of financial assets(continued)

Penjelasan mengenai kualitas asetkeuangan yang belum jatuh tempoatau tidak mengalami penurunannilai adalah sebagai berikut:

Details for

- Belum jatuh tempo dan tidakmenunggak

Kemungkinan aset dapatditerima kembali adalah besarkarena belum jatuh tempo dantidak menunggak pada tanggalpelaporan, sehingga tidakmenjadi kekhawatiran Bank.

- Neither past due nor in arrears

There is a high likelihood of theassets being fully recoveredsince the assets has not pastdue and not in arrears at thereporting date, therefore, there isno concern from the Bank.

- Belum jatuh tempo tetapifasilitas lain terdapat tunggakan

Ada kekhawatiran ataskemampuan counterpartydalam melakukan pembayaranpada saat jatuh tempodikarenakan ada fasilitaslainnya yang telah menunggak.Dalam hal ini counterpartydiharapkan dapatmenyelesaikan seluruh pokokdan bunga atas fasilitas lainyang menunggak.

- Not past due but other facilitiesare in arrears

There is concern over the

payments when due since thereare other overdue facilities. Inthis case, the counterparty isexpected to settle all theoutstanding amounts of principaland interest which are in arrears.

Analisis umur pinjaman yangdiberikan yang telah jatuh tempotetapi tidak mengalami penurunannilai pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 adalah:

An age analysis of loans that arepast due but not impaired on31 December 2015 and 2014 are asfollows:

2015

Ritel/Retail*)

Usaha KecilMenengah/

Small MediumEnterprise*)

Komersial/Commercial*)

Jumlah/Total

0 - 30 hari 135,524 66,071 - 201,595 0 - 30 days31 - 60 hari 33,155 13,531 - 46,686 31 - 60 days61 - 90 hari 12,563 5,677 - 18,240 61 - 90 days

181,242 85,279 - 266,521

Dikurangi : cadangan Less : allowance forkerugian penurunan nilai (12,120) impairment losses

254,401

*) sektor industri dibagi berdasarkan kebijakan internal Bank *) industry sector divided based on Bank internal policy

426

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/54 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

e. Risiko Kredit (lanjutan) e. Credit Risk (continued)

(iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan danpendukung kredit lainnya (lanjutan)

Konsentrasi risiko aset keuangandengan eksposur risiko kredit (lanjutan)

b) Kualitas kredit dari aset keuangan(lanjutan)

(iii) Maximum exposure to credit risk beforecollateral held or other creditenhancements (continued)

Concentration of risks of financial assetswith credit risk exposure (continued)

b) Credit quality of financial assets(continued)

2014

Ritel/Retail*)

Usaha KecilMenengah/

Small MediumEnterprise*)

Komersial/Commercial*)

Jumlah/Total

0 - 30 hari 133,829 71,463 92,513 297,805 0 - 30 days31 - 60 hari 33,406 12,021 - 45,427 31 - 60 days61 - 90 hari 12,729 6,058 - 18,787 61 - 90 days

179,964 89,542 92,513 362,019

Dikurangi : cadangan Less : allowance forkerugian penurunan nilai (2,782) impairment losses

359,237

*) sektor industri dibagi berdasarkan kebijakan internal Bank *) industry sector divided based on Bank internal policy

f. Risiko Tingkat Suku Bunga f. Interest Rate Risk

Bank melakukan pengawasan terhadapdampak pergerakan tingkat suku bungauntuk mengurangi dampak negatif terhadapBank, baik dampak terhadap laba maupunlikuiditas, dari pergerakan tingkat sukubunga yang merugikan. Untuk mengukurrisiko pasar karena pergerakan suku bunga,Bank melakukan analisis harian padapergerakan marjin suku bunga dan jugamelakukan analisis pada profil jatuh temposeluruh aset dan liabilitas berdasarkan padajadwal perubahan suku bunga (repricingschedule).

Interest rate exposure is also monitored bythe Bank to reduce any negative impact tothe Bank, either the impact on theprofitability or on liquidity, due to adversemarket interest rate movements. Tomeasure market risk fluctuations in interestrates, the Bank performs daily analysis onthe movement of interest rate margin andalso reviews the maturity gap analysisbased on the repricing schedule for allassets and liabilities.

Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagailayanan perbankan bagi nasabah.

Interest rate risk arises from the provision ofa variety of banking services to customers.

Tujuan utama pengelolaan tingkat suku bungaadalah untuk membatasi dampak buruk daripergerakan tingkat suku bunga terhadap labadan untuk meningkatkan pendapatan di dalambatasan tertentu. Bila aktivitas lindung nilaialami masih menghasilkan ketidakcocokan(mismatch) tingkat suku bunga, lindung nilaidilakukan di dalam batasan yang telahditentukan sebelumnya melalui penggunaaninstrumen keuangan fisik dan instrumenkeuangan derivatif lainnya.

The main objective of interest rate riskmanagement is to limit the adverse effect ofinterest rate movements on profit and toenhance earnings within definedparameters. Where natural hedging stillleaves a resultant interest rate mismatch,these are hedged within pre-defined limitsthrough the use of physical financialinstruments and other derivative financialinstruments.

427

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/55 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

f. Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) f. Interest Rate Risk (continued)

Sebagian besar deposito nasabah danpinjaman yang diberikan dengan tingkat sukubunga mengambang, berkaitan langsungdengan tingkat suku bunga pasar atau tingkatsuku bunga yang diumumkan, yangdisesuaikan secara periodik gunamencerminkan pergerakan pasar.

A substantial proportion of customerdeposits and lending at floating interest rateis either directly linked to market rates orbased upon published rates which areperiodically adjusted to reflect marketmovements.

Tabel di bawah merangkum tingkat sukubunga efektif rata-rata per tahun untuk Rupiahdan mata uang asing:

The table below summarises the annualaverage effective interest rates for Rupiahand foreign currency:

2015 2014

Rupiah/Rupiah

%

Mata uangasing/

Foreigncurrency

%

Rupiah/Rupiah

%

Mata uangasing/

Foreigncurrency

%

ASET ASSETSPenempatan pada Bank

Indonesia dan bank lain 2.56 0.64 2.83 0.73Placements with Bank

Indonesia and other banksEfek-efek 6.47 2.96 6.31 3.31 Marketable securitiesObligasi pemerintah 7.98 - 8.18 - Government bondsEfek-efek yang dibeli dengan

janji dijual kembali 6.17 - 6.29 -Securities purchased under

resale agreementsPinjaman yang diberikan 11.79 4.29 11.79 4.49 Loans

LIABILITAS LIABILITIESSimpanan nasabah dan dari

bank lain:Deposit from customers and

other banks:Giro 3.17 0.08 2.35 0.07 Current accountsTabungan 2.30 0.17 2.24 0.17 SavingsDeposito berjangka 8.56 1.45 9.00 1.97 Time depositsNegotiable certificate

of deposit 8.99 - 9.27 -Negotiable certificate

of depositsPinjaman yang diterima 7.61 0.57 7.35 0.48 Borrowing

(i) Eksposur bank terhadap risiko tingkatsuku bunga

Tabel di bawah ini mengikhtisarkanekposur instrumen keuangan Bankterhadap risiko tingkat suku bunga yangdikategorikan menurut mana yangterlebih dahulu antara tanggal repricingatau tanggal jatuh tempo:

(i) Bank exposure to interest rate risk

The tables below summarises theinstruments exposure to

interest rate risks categorised by theearlier of contractual repricing ormaturity dates:

428

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/56 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

f. Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) f. Interest Rate Risk (continued)

(i) Eksposur bank terhadap risiko tingkatsuku bunga (lanjutan)

(i) Bank exposure to interest rate risk(continued)

2015

Tidakdikenakan

bunga/Non

interestbearing

Suku bunga mengambang/Floating rate Suku bunga tetap/Fixed rate

Jumlah/Total

Sampaidengan1 bulan/

Up to1 month

Lebih dari1 bulan s/d

3 bulan/More than1 month

until3 months

Lebih dari3 bulan s/d12 bulan/More than3 months

until12 months

Lebihdari

12 bulan/More

than 12months

Sampaidengan1 bulan/

Up to1 month

Lebih dari1 bulan s/d

3 bulan/More than1 month

until3 months

Lebih dari3 bulan s/d12 bulan/More than3 months

until12 months

Lebihdari

12 bulan/More

than 12months

Aset AssetsGiro pada Bank Current accounts

Indonesia 1,293,659 - - - - - - - - 1,293,659 with Bank IndonesiaGiro pada bank Current accounts with

lain - 659,219 - - - - - - - 659,219 other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesia anddan bank lain - - - - - 2,920,178 - - - 2,920,178 other banks

Efek-efek - - 80,929 283,642 91,840 1,952 - 369,082 64,753 892,198 Marketable securitiesObligasi pemerintah - - - - - - - 80,146 1,153,541 1,233,687 Government bondsEfek-efek yang Securities purchased

dibeli dengan under resalejanji dijual kembali - - - - - 195,818 - - - 195,818 agreements

Tagihan derivatif 5,627 - - - - - - - - 5,627 Derivative receivablesPinjaman yang

diberikan - bruto - 397,685 822,821 4,050,116 3,599,797 156,030 684,997 1,431,654 2,602,346 13,745,446 Loans - grossTagihan akseptasi Acceptance

- bruto 305,349 - - - - - - - - 305,349 receivables - grossAset lain-lain*) 208,770 - - - - - - - - 208,770 Other assets*)

Jumlah 1,813,405 1,056,904 903,750 4,333,758 3,691,637 3,273,978 684,997 1,880,882 3,820,640 21,459,951 Total

Liabilitas LiabilitiesDeposits from

Simpanan nasabah - 8,252,462 - - - 4,301,682 2,086,057 444,162 175,088 15,259,451 customersSimpanan dari Deposits from

bank lain - 46,656 - - - 314,354 591,531 588,257 - 1,540,798 other banksLiabilitas derivatif 249 - - - - - - - - 249 Derivative payablesLiabilitas akseptasi 305,349 - - - - - - - - 305,349 Acceptance payablesLiabilitas lain-lain**) 309,380 - - - - - - - - 309,380 Other liabilities**)

Jumlah 614,978 8,299,118 - - - 4,616,036 2,677,588 1,032,419 175,088 17,415,227 Total

Perbedaanrepricing (7,242,214) 903,750 4,333,758 3,691,637 (1,342,058) (1,992,591) 848,463 3,645,552 2,846,297 Repricing gap

2014

Tidakdikenakan

bunga/Non

interestbearing

Suku bunga mengambang/Floating rate Suku bunga tetap/Fixed rate

Jumlah/Total

Sampaidengan1 bulan/

Up to1 month

Lebih dari1 bulan s/d

3 bulan/More than1 month

until3 months

Lebih dari3 bulan s/d12 bulan/More than3 months

until12 months

Lebihdari

12 bulan/More

than 12months

Sampaidengan1 bulan/

Up to1 month

Lebih dari1 bulan s/d

3 bulan/More than1 month

until3 months

Lebih dari3 bulan s/d12 bulan/More than3 months

until12 months

Lebihdari

12 bulan/More

than 12months

Aset AssetsGiro pada Bank Current accounts

Indonesia 1,356,065 - - - - - - - - 1,356,065 with Bank IndonesiaGiro pada bank Current accounts with

lain - 404,604 - - - - - - - 404,604 other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia Bank Indonesia anddan bank lain - - - - - 1,959,213 - - - 1,959,213 other banks

Efek-efek - - 10,164 275,566 443,215 - - 21,316 - 750,261 Marketable securitiesObligasi pemerintah - - - - - - - - 134,484 134,484 Government bondsEfek-efek yang Securities purchased

dibeli dengan under resalejanji dijual kembali - - - - - 88,592 592,462 - - 681,054 agreements

Tagihan derivatif 1,088 - - - - - - - - 1,088 Derivative receivablesPinjaman yang

diberikan - bruto - 433,404 1,248,945 6,045,648 3,758,003 828 8,642 266,017 3,877,744 15,639,231 Loans - grossTagihan akseptasi Acceptance

- bruto 255,664 - - - - - - - - 255,664 receivables - grossAset lain-lain*) 181,999 - - - - - - - - 181,999 Other assets*)

Jumlah 1,794,816 838,008 1,259,109 6,321,214 4,201,218 2,048,633 601,104 287,333 4,012,228 21,363,663 Total

Liabilitas LiabilitiesDeposits from

Simpanan nasabah - 8,305,462 - - - 5,311,486 1,137,187 517,010 2,788 15,273,933 customersSimpanan dari Deposits from

bank lain - 615,943 - - - 198,575 117,898 596,650 - 1,529,066 other banksLiabilitas derivatif 14,989 - - - - - - - - 14,989 Derivative payablesLiabilitas akseptasi 255,664 - - - - - - - - 255,664 Acceptance payablesPinjaman yang diterima - - - - - - 261,694 - - 261,694 BorrowingLiabilitas lain-lain**) 259,556 - - - - - - - - 259,556 Other liabilities**)

Jumlah 530,209 8,921,405 - - - 5,510,061 1,516,779 1,113,660 2,788 17,594,902 Total

Perbedaanrepricing (8,083,397) 1,259,109 6,321,214 4,201,218 (3,461,428) (915,675) (826,327) 4,009,440 2,504,154 Repricing gap

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assetscomponent.

**) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen liabilitaslain-lain non-keuangan.

**) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilitiescomponent.

429

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/57 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

f. Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) f. Interest Rate Risk (continued)

(ii) Sensitivitas terhadap pendapatan bungabersih

(ii) Sensitivity to net interest income

Dalam mengelola risiko suku bungaharian, Bank menggunakan 2 (dua)buah pendekatan: NII simulation danNet PV01. Untuk pendekatansensitivitas terhadap NII, Bankmenggunakan skenario kenaikanmaupun penurunan suku bunga sampaidengan 100 bps secara paralel.Sementara itu, PV01 adalah salah satuanalisa sensitivitas yang menunjukanperubahan nilai pasar dari neraca Bankketika terjadi pergeseran yield curvesebesar 1 basis poin. Profil Net PV01dihitung dari portofolio berbasis non-trading berdasarkan nilai pasar masing-masing komponen pada aset dankewajiban, sesuai dengan tanggal re-pricing, atau sesuai kontrakpembayaran.

In managing the daily interest rate, theBank uses 2 (two) approaches: NIIsimulation and Net PV01. For NIIsensitivity approach, the Bank uses thescenario of parallel increase ordecrease in interest rates up to 100Bps. Meanwhile, PV01 is one ofsensitivity analysis where it showschanges in the market value of thebalance sheet when market rates in theyield curve shifting by 1 bps. The netPV01 profiles are constructed within thenon-trading portfolio based on themarket value of respective asset andliability contracts, up until either the re-pricing date, or contractual repayment ofoutstanding balances.

Bank juga memonitor sensitivitasperubahan tingkat suku bunga terhadappendapatan bunga bersih untuk 12bulan ke depan.

The Bank also monitors sensitivity tochanges in interest rate to the netinterest income for the following 12months.

Tabel berikut menyajikan sensitivitaspendapatan bunga bersih Bankterhadap kenaikan atau penurunan sukubunga secara paralel sebesar 100 bps:

This table presents a sensitivity of the

parallel increase or decrease of interestrate by 100 bps:

2015Peningkatan paralel/Parallel increase by

100bps

Penurunan paralel/Parallel decrease by

100bpsPengaruh terhadap

pendapatan bungabersih 57,477 (57,477) Impact to net interest income

2014Peningkatan paralel/Parallel increase by

100bps

Penurunan paralel/Parallel decrease by

100bpsPengaruh terhadap

pendapatan bungabersih 52,819 (52,819) Impact to net interest income

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwatingkat suku bunga bergerak padajumlah yang sama, sehingga tidakmencerminkan pengaruh potensial labaatas perubahan beberapa tingkat sukubunga sementara yang lainnya tidakberubah, proyeksi juga mengasumsikanbahwa seluruh variabel lainnya adalahkonstan dan berdasarkan tanggalpelaporan yang konstan serta seluruhposisi hingga jatuh tempo.

The projection assumes that interestrates of all maturities move by the sameamount and, therefore, does not reflectthe potential impact on profit of somerates changing while others remainunchanged. The projections alsoassume that all other variables are heldconstant and are based on a constantreporting date position and that allpositions run to maturity.

430

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/58 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

f. Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan) f. Interest Rate Risk (continued)

(ii) Sensitivitas terhadap pendapatan bungabersih (lanjutan)

(ii) Sensitivity to net interest income(continued)

Pengelolaan suku bunga harian dilakukansecara efektif oleh Asset LiabilityManagement (ALM) Desk - Treasury dandipantau oleh Market and Balance SheetRisk Management (MBRM), dandilaporkan kepada Asset LiabilityCommittee (ALCO) setiap bulannya.

Daily interest rate management iseffectively performed by the AssetLiability management (ALM) Desk -Treasury and monitored by Market andBalance Sheet Risk Management(MBRM), and report to the AssetLiability Committee (ALCO) on monthlybasis.

(iii) Sensitivitas keuntungan yang belumdirealisasi atas efek-efek dan obligasipemerintah dalam kelompok tersedia untukdijual

Tabel dibawah ini mengikhtisarkansensitivitas (kerugian)/keuntungan yangbelum direalisasi atas efek-efek dan obligasipemerintah dalam kelompok tersedia untukdijual Bank pada tanggal 31 Desember 2015dan 2014 atas perubahan tingkat sukubunga yaitu:

(iii) Sensitivity to unrealised gains onavailable for sale marketable securitiesand government bonds

The table below shows the sensitivity ofthe Bank unrealised (losses)/gains onavailable for sale marketable securitiesand government bonds to movementinterest rates on 31 December 2015 and2014:

2015Peningkatan/

increased by 100bps

Penurunan/decreased by 100

bpsPengaruh terhadap

(kerugian)/keuntungan yang Impact to unrealisedbelum direalisasi atas efek- (losses)/gainsefek dan obligasi pemerintah on available for saledalam kelompok tersedia marketable securitiesuntuk dijual (53,712) 53,712 and government bonds

2014Peningkatan/

increased by 100bps

Penurunan/decreased by 100

bpsPengaruh terhadap

(kerugian)/keuntungan yang Impact to unrealisedbelum direalisasi atas efek- (losses)/gainsefek dan obligasi pemerintah on available for saledalam kelompok tersedia marketable securitiesuntuk dijual (14,396) 14,396 and government bonds

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwaseluruh variabel lainnya adalah konstan danberdasarkan tanggal pelaporan yangkonstan serta seluruh posisi hingga jatuhtempo.

The projection assumes that all othervariables are held constant. It alsoassumes a constant reporting dateposition and that all positions run tomaturity.

Sensitivitas atas laba bersih dan(kerugian)/keuntungan yang belumdirealisasi atas efek-efek dalam kelompoktersedia untuk dijual, tidak memperhitungkanefek dari lindung nilai dan tindakan-tindakanBank untuk mengurangi risiko atas tingkatsuku bunga.

Dalam kenyataannya, Bank secara proaktifmelakukan mitigasi atas efek prospektifpergerakan tingkat suku bunga.

The above sensitivity of net income andunrealised (losses)/gains on available forsale marketable securities do not takeinto account the effects of hedging anddo not incorporate actions that the Bankwould take to mitigate the impact ofthose interest rate risks.

In practice, the Bank proactively seeks tomitigate the effect of potential interestrates movements.

431

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/59 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

g. Risiko Mata Uang g. Currency Risk

Risiko ini umumnya terjadi dari transaksidan produk valuta asing, baik dengannasabah korporasi maupun ritel, dan dariaktivitas pasar valuta asing antar bankseperti kontrak berjangka. Risiko kurs matauang dimonitor dan dilaporkan setiap harioleh Bank untuk memastikan bahwadampak pergerakan nilai tukar mata uangasing yang merugikan dapat dikendalikandengan batas yang ditentukan.

Primarily, this exposure arises from foreigncurrency products and transactions, both forcorporate and retail clients, and activities inthe interbank foreign currency market suchas forward contracts. Currency rate risk ismonitored and reported daily by the Bank toensure that exposure to adverse foreigncurrency exchange rate movements aremaintained within pre-defined limits.

Berikut ini adalah Posisi Devisa Neto (PDN)Bank per tanggal 31 Desember 2015 dan2014:

Net Open Position (NOP) as at 31December 2015 and 2014:

2015Posisi DevisaNeto Absolut/

Aset/ Liabilitas/ Absolute NetMata uang Assets Liabilities Open Position CurrencyLAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITIONDolar Australia 2,238,428 2,323,980 85,552 Australian DollarEuro 180,029 184,623 4,594 EuroPound Sterling Inggris 161,690 165,323 3,633 Great Britain Pound SterlingDolar Hongkong 1,150 182 968 Hongkong DollarYen Jepang 84,656 60,020 24,636 Japanese YenYuan 58,835 59,581 746 China YuanDolar Selandia Baru 2,113 1,916 197 New Zealand DollarDolar Singapura 96,004 98,478 2,474 Singapore DollarDolar Amerika Serikat 3,812,792 3,581,686 231,106 United States Dollar

353,906

KESELURUHAN AGGREGATE(LAPORAN POSISI KEUANGAN (STATEMENT OFDAN REKENING FINANCIAL POSITION ANDADMINISTRATIF) OFF-BALANCE SHEET)Dolar Australia 2,395,079 2,385,844 9,235 Australian DollarEuro 183,794 184,623 829 EuroPound Sterling Inggris 161,690 165,323 3,633 Great Britain Pound SterlingDolar Hongkong 1,150 182 968 Hongkong DollarYen Jepang 84,656 79,205 5,451 Japanese YenYuan 58,835 59,581 746 China YuanDolar Selandia Baru 2,113 1,916 197 New Zealand DollarDolar Singapura 98,762 98,478 284 Singapore DollarDolar Amerika Serikat 3,976,748 3,962,388 14,360 United States Dollar

35,703

Jumlah Modal Tier I dan II 3,944,751 Total Tier I and II Capital

Rasio PDN- NOP ratio-Laporan posisi keuangan 8.97% Statements of financial position

Rasio PDN- NOP ratio-Keseluruhan 0.91% Aggregate

432

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/60 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

g. Risiko Mata Uang (lanjutan) g. Currency Risk (continued)

2014Posisi DevisaNeto Absolut/

Aset/ Liabilitas/ Absolute NetMata uang Assets Liabilities Open Position CurrencyLAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENT OF FINANCIAL POSITIONDolar Australia 1,395,705 2,082,048 686,343 Australian DollarEuro 95,270 177,321 82,051 EuroPound Sterling Inggris 26,801 27,350 549 Great Britain Pound SterlingDolar Hongkong 816 18 798 Hongkong DollarYen Jepang 133,250 117,131 16,119 Japanese YenYuan 13,516 11,296 2,220 China YuanDolar Selandia Baru 3,834 3,782 52 New Zealand DollarDolar Singapura 78,121 77,878 243 Singapore DollarDolar Amerika Serikat 4,613,859 3,955,404 658,455 United States Dollar

1,446,830

KESELURUHAN AGGREGATE(LAPORAN POSISI KEUANGAN (STATEMENT OFDAN REKENING FINANCIAL POSITION ANDADMINISTRATIF) OFF-BALANCE SHEET)Dolar Australia 2,339,373 2,337,156 2,217 Australian DollarEuro 176,558 177,321 763 EuroPound Sterling Inggris 26,801 27,350 549 Great Britain Pound SterlingDolar Hongkong 816 18 798 Hongkong DollarYen Jepang 133,250 132,685 565 Japanese YenYuan 13,516 11,296 2,220 China YuanDolar Selandia Baru 3,834 3,782 52 New Zealand DollarDolar Singapura 78,121 77,878 243 Singapore DollarDolar Amerika Serikat 5,088,199 5,106,252 18,053 United States Dollar

25,460

Jumlah Modal Tier I dan II 4,347,647 Total Tier I and II Capital

Rasio PDN- NOP ratio-Laporan posisi keuangan 33.28% Statements of financial position

Rasio PDN- NOP ratio-Keseluruhan 0.59% Aggregate

PDN posisi keuangan dan rekeningadministratif per tanggal 31 Desember 2015dan 2014 yang dihitung berdasarkanPeraturan Bank IndonesiaNo. 12/10/PBI/2010 tertanggal 1 Juli 2010,No. 7/37/PBI/2005 tertanggal 30 September2005 dan No. 6/20/PBI/2004 tertanggal 15Juli 2004 adalah masing-masing 0,91% dan0,59%.

NOP financial position and off-balance sheet asat 31 December 2015 and 2014 which wascalculated based on Bank Indonesia RegulationNo. 12/10/PBI/2010 dated 1 July 2010,No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005and No. 6/20/PBI/2004 dated 15 July 2004 are0.91% and 0.59%, respectively.

433

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/61 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

g. Risiko Mata Uang (lanjutan) g. Currency Risk (continued)

Sensitivitas terhadap laba bersih Sensitivity to net income

Tabel di bawah ini mengikhtisarkansensitivitas laba bersih Bank pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 atasperubahan nilai tukar mata uang asing yaitu:

The table below shows the sensitivity of theBankexchange rates as at 31 December 2015and 2014:

2015Peningkatan/

increased by 5%Penurunan/

decreased by 5%

Pengaruh terhadap laba bersih (541) 541 Impact to net income

2014Peningkatan/

increased by 5%Penurunan/

decreased by 5%

Pengaruh terhadap laba bersih 664 (664) Impact to net income

Proyeksi di atas mengasumsikan bahwaperubahan nilai tukar mata uang asingbergerak pada jumlah yang sama sehinggatidak mencerminkan perubahan potensialkepada laba atas perubahan beberapa nilaitukar mata uang asing sementara lainnya tidakberubah. Proyeksi juga mengasumsikanbahwa seluruh variabel lainnya adalah konstandan berdasarkan tanggal pelaporan yangkonstan serta seluruh posisi hingga jatuhtempo.

The projection assumes that foreignexchange rates move by the same amountand, therefore, do not reflect the potentialimpact on profit of some rates changingwhile others remain unchanged. Theprojections also assume that all othervariables are held constant and are basedon a constant reporting date position andthat all positions run to maturity.

h. Risiko Likuiditas h. Liquidity Risk

Kebijakan likuiditas Bank didasarkan untukmemastikan bahwa setiap kebutuhan danadi saat ini, maupun di masa datang baikuntuk kondisi normal maupun kondisi stresdapat dipenuhi. Beberapa pendekatandalam melaksanakan risiko likuiditas,dilakukan termasuk: liquidity gap analysis,liquidity stress test analysis, dan liquidityratio analysis. Di dalam mengendalikanrisiko likuiditas, Bank menetapkan beberapabatasan dan parameter serta melakukanpemantauan terhadap indikator-indikatorinternal dan eksternal. Bank jugamenetapkan rencana pendanaan daruratyang digunakan untuk menghadapi kondisikrisis. Jumlah aset lancar yang memadaidipertahankan untuk menjamin kebutuhanlikuiditas yang terkendali setiap waktu. Halini sejalan dengan peraturan baru BI tentangmanajemen risiko likuiditas yang tercantumdalam Surat Edaran BINo.11/16/DPNP/2009.

established toensure that current and future fundingrequirements can be fulfilled in normal orstress conditions. Several liquiditymanagement techniques are appliedincluded: liquidity gap analysis, liquiditystress test analysis, and liquidity ratiosanalysis. In managing liquidity risk, the Banksets some limits and parameters and alsomonitors the internal and external indicators.The Bank also sets a contingency fundingplan that is used to handle the crisiscondition. Appropriate levels of liquid assetsare held to ensure that a prudent level ofliquidity is maintained at all times. This is inaccordance with BI circular letterNo.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity riskmanagement.

434

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/62 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

h. Risiko Likuiditas (lanjutan) h. Liquidity Risk (continued)

Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan padapenyesuaian arus dana masuk dan keluar.Kesenjangan arus dana diantisipasi denganmemelihara aset likuid tingkat pertama yangberupa giro wajib minimum serta efek-efekjangka pendek yang sangat likuid. Asetlikuid tingkat dua dikelola melaluipenempatan dana jangka pendek di banklain serta efek-efek dalam kelompok tersediauntuk dijual. Pengelolaan likuiditas jugadilakukan melalui pengelolaan struktursumber dana dengan memperhatikan limitkonsentrasi deposan. Selain itu, Banksenantiasa memelihara kemampuannyauntuk melakukan akses ke pasar uang,dengan memelihara hubungan denganbank-bank koresponden.

on cash inflow and outflow adjustment. Thegap in cash flow is anticipated throughmanaging the first tier assets such asminimum statutory reserves and highly liquidshort term marketable securities. Secondtier assets are managed through short termplacements with other banks and availablefor sale marketable securities. Liquiditymanagement is also performed throughmanaging the structure of funding byimplementing proper thresholds on theconcentrations of depositors. In addition, theBank maintains its ability to access thefinancial market, by maintaining itsrelationships with correspondent banks.

Bank memonitor jangka waktu jatuh tempokomitmen kredit oleh karena komitmendengan jangka waktu yang lebih lama padaumumnya memiliki risiko kredit yang lebihbesar dibandingkan dengan komitmen yangmemiliki jangka waktu yang lebih pendek.

The Bank monitors the term to maturity ofcredit commitments because longer termcommitments generally have a greaterdegree of credit risk than shorter termcommitments.

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikaninformasi mengenai perkiraan jatuh tempodari liabilitas sesuai arus kas kontraktualyang tidak didiskontokan pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014:

The maturity tables below provideinformation about maturities on contractualundiscounted cash flows of liabilities on 31December 2015 and 2014:

2015

Kurang dari/Less than 1bulan/month

1 - 3 bulan/months

3 - 12 bulan/months

Lebih dari12 bulan/More than12 months

Jumlah/Total

Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilitiesSimpanan nasabah 12,579,752 2,107,000 450,160 175,553 15,312,465 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 361,138 591,807 588,288 - 1,541,233 Deposits from other bankLiabilitas akseptasi 87,182 103,019 115,148 - 305,349 Acceptance payablesLiabilitas lain-lain*) 222,308 11,897 21,726 - 255,931 Other liabilities*)

Jumlah 13,250,380 2,813,723 1,175,322 175,553 17,414,978 Deriva tiveTotal

Liabilitas derivatif 122 127 - - 249 Derivative payables

Jumlah 13,250,502 2,813,850 1,175,322 175,553 17,415,227 Derivative li Total

*) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponenliabilitas lain-lain non-keuangan.

*) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilitiescomponent.

435

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/63 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

h. Risiko Likuiditas (lanjutan) h. Liquidity Risk (continued)

2014

Kurang dari/Less than 1bulan/month

1 - 3 bulan/months

3 - 12 bulan/months

Lebih dari12 bulan/More than12 months

Jumlah/Total

Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilitiesSimpanan nasabah 13,660,906 1,147,560 528,694 - 15,337,160 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 814,618 117,898 596,650 - 1,529,166 Deposits from other bankLiabilitas akseptasi 32,995 126,603 96,066 - 255,664 Acceptance payablesPinjaman yang diterima - 261,967 - - 261,967 BorrowingLiabilitas lain-lain*) 141,132 21,656 34,419 - 197,207 Other liabilities*)

Jumlah 14,649,651 1,675,684 1,255,829 - 17,581,164 tiveTotal

Liabilitas derivatif 11,028 3,562 399 - 14,989 Derivative payables

Jumlah 14,660,679 1,679,246 1,256,228 - 17,596,153 Total

*) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponenliabilitas lain-lain non-liabilitas keuangan.

*) Other liabilities in this table have excluded non-financial otherliabilities component.

Informasi mengenai perkiraan arus kaskeluar dari rekening administratif sesuaidengan jatuh temponya pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014:

The table below provides information aboutestimated cash outflow of off-balance sheetbased on its maturity as at 31 December2015 and 2014:

2015Kurang dari/Less than 1bulan/month

1 - 3 bulan/months

3 - 12 bulan/months

1 - 5 tahun/years

Lebih dari/More than 5tahun/ years

Jumlah/Total

Fasilitas pinjamancommitted yangdiberikan yang Committed unused loanbelum digunakan - 2,000 28,166 45,266 8,000 83,432 facilities granted

Letters of credityang tidak dapat Irrevocabledibatalkan 4,523 23,016 1,216 - - 28,755 letters of credit

Garansi yangditerbitkan 18,509 99,273 107,222 123,622 - 348,626 Guarantees issued

Jumlah 23,032 124,289 136,604 168,888 8,000 460,813 Total

2014Kurang dari/Less than 1bulan/month

1 - 3 bulan/months

3 - 12 bulan/months

1 - 5 tahun/years

Lebih dari/More than 5tahun/ years

Jumlah/Total

Fasilitas pinjamancommitted yangdiberikan yang Committed unused loanbelum digunakan 47 1,298 23,352 153,152 62,236 240,085 facilities granted

Letters of credityang tidak dapat Irrevocabledibatalkan 30,539 62,188 1,802 - - 94,529 letters of credit

Garansi yangditerbitkan 18,578 49,383 120,014 403,863 - 591,838 Guarantees issued

Jumlah 49,164 112,869 145,168 557,015 62,236 926,452 Total

i. Risiko Operasional i. Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko kerugianlangsung ataupun tidak langsung yangterjadi dari tidak memadainya ataukegagalan proses internal, kesalahanmanusia, kegagalan sistem atau adanyamasalah eksternal yang dapatmempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk due to direct orindirect loss resulting from inadequate orfailure in internal processes, people andsystems or from external problems that

436

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/64 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

i. Risiko Operasional (lanjutan) i. Operational Risk (continued)

Pernyataan Risiko yang dapat Diterima Bankmenetapkan batasan yang diterima danlandasan dalam membangun budayamanajemen risiko di dalam organisasi.

The Baestablishes the accepted limits and sets thetone for the risk management culture withinthe organization.

Pengelolaan risiko operasional dilakukanberdasarkan batas-batas yang telahditetapkan dalam Pernyataan Risiko yangdapat Diterima Bank tersebut sertadijalankan melalui Kerangka KerjaManajemen Risiko Operasional dan 3 linipertahanan. Kerangka Kerja ManajemenRisiko Operasional mengidentifikasi, menilai,mengelola dan melaporkan risikooperasional secara konsisten dan dapatdiandalkan dengan fokus pada kesadaranrisiko, penilaian atas risiko danpengendalian, control assurance program,penerapan indikator risiko utama, pelaporaninsiden risiko operasional, pengelolaanmasalah serta memberikan penyuluhanterkait risiko.

The Management of operational risk isgoverned within the boundaries defined inthe Risk Appetite Statement andoperationalised through the Operational RiskManagement Framework and 3 lines ofdefense. The Operational Risk ManagementFramework identifies, assesses, managesand reports on operational risks on aconsistent and reliable basis with focus onrisk awareness, risk and control selfassessment, control assurance program,key risk indicators, operational risk incidentescalation and reporting, issue managementand risk advisory.

Pengelolaan risiko operasional jugadilakukan dengan memperkuat aspekkeamanan dan kehandalan operasi teknologiinformasi sehingga kesalahan manusia,fraud, kesalahan proses dan potensikegagalan sistem yang menyebabkanterganggunya kelangsungan bisnis dapatdicegah dan diantisipasi lebih dini. Selain ituterdapat proses pengawasan, eskalasi danpenyelesaian permasalahan atas sistem,aplikasi dan infrastruktur guna memastikanidentifikasi dan penindaklanjutan secaratepat waktu sehingga dampak yang terjadidapat diminimalisir.

Operational risk management is alsoperformed by strengthening security andoperational aspects of informationtechnology therefore human error, fraud,processing errors and system failure thatcan affect business continuity can beanticipated and prevented. In additionmonitoring, escalation and problemresolution processes are in place for system,application and infrastructure to ensureissues are identified and actioned on atimely basis with minimum impact.

Sebagai bagian dari pencegahan atas risikopenipuan, Bank menerapkan Strategi Anti-Fraud yang mencakup kesadaran atas risikopenipuan, penetapan Komite Integritas padatingkat Direksi, formalisasi kebijakan denganfokus pada pencegahan, deteksi,pemantauan, penyelidikan, dan pelaporaninsiden penipuan, serta pemberlakukanmekanisme whistleblower.

As part of fraud prevention, the Bank haveimplemented an Anti-Fraud Strategy acrossthe Bank encompassing fraud riskawareness, the establishment of an IntegrityCommittee at Board of Director level, policyformalization with focus on prevention,detection, investigation, monitoring andreporting, and the adoption of awhistleblower channel.

Kegiatan Business Continuity dan DisasterRecovery dilakukan secara bersama-samadengan pengujian dilakukan secara berkalaoleh unit bisnis inti operasional. Bankmemiliki operational site tingkat 1 sebagaibagian dari rencana kontinuitas bisnis untukmemastikan kegiatan operasional bankdapat berjalan secara berkelanjutan dantermitigasi dari gangguan eksternal.

Business Continuity and Disaster Recoveryactivities are undertaken simultaneously withtesting conducted regularly by the coreoperational business units. The Bank has inplace a level 1 operational site as part of itsbusiness continuity plan to ensureoperations are sustainable following externaldisruption.

437

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/65 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

i. Risiko Operasional (lanjutan) i. Operational Risk (continued)

Bank telah mengimplementasikanpendekatan 3 lini pertahanan untukmengelola risiko, mendukung kepemilikanatas risiko dan budaya pengelolaan risiko disemua aspek Bank. Bank mengerahkanupaya terbaik untuk mengelola risikooperasional dengan memastikan akanpentingnya pengelolaan risiko iniditanamkan pada seluruh jajaran organisasiBank. Bank berkomitmen penuh untuksecara terus menerus meningkatkankemampuan pengelolaan risiko operasionalmelalui penggunaan berbagai prosespengendalian dan perangkat.

The Bank has implemented the 3 lines ofdefense approach to managing risk,reinforcing risk ownership and riskmanagement culture across all aspects ofthe Bank. The Bank continually ensures thatthe importance of managing risk isembeddeorganisation. The Bank has fully committedto continually increase its capability inmanaging operational risk using variouscontrol processes and tools.

j. Nilai wajar instrumen keuangan j. Fair value of financial instruments

Tabel dibawah ini menggambarkan nilaitercatat dan nilai wajar dari instrumenkeuangan Bank pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014:

The table below summarises the carrying

financial instruments as at 31 December2015 and 2014:

2015 2014Nilai

tercatat/Carrying

valueNilai wajar/Fair value

Nilaitercatat/Carrying

valueNilai wajar/Fair value

Aset Assets

Giro pada Bank Indonesia 1,293,659 1,293,659 1,356,065 1,356,065Current accounts with Bank

IndonesiaGiro pada bank lain 659,219 659,219 404,604 404,604 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain 2,920,178 2,920,178 1,959,213 1,959,213Placements with Bank Indonesia

and other banksEfek-efek 892,198 892,198 750,261 750,261 Marketable securitiesObligasi pemerintah 1,233,687 1,233,687 134,484 134,484 Goverment bondsEfek-efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali 195,818 195,818 681,054 681,054Securities purchased under

resale agreementsTagihan derivatif 5,627 5,627 1,088 1,088 Derivative receivablesPinjaman yang diberikan 13,745,446 13,746,531 15,639,231 15,638,082 LoansTagihan akseptasi 305,349 305,349 255,664 255,664 Acceptances receivableAset lain-lain*) 208,770 208,770 181,999 181,999 Other assets*)

21,459,951 21,461,036 21,363,663 21,362,514

Liabilitas LiabilitiesSimpanan nasabah 15,259,451 15,259,451 15,273,933 15,273,933 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 1,540,798 1,540,798 1,529,066 1,529,066 Deposits from other banksLiabilitas derivatif 249 249 14,989 14,989 Derivative payablesLiabilitas akseptasi 305,349 305,349 255,664 255,664 Acceptances payablesPinjaman yang diterima - - 261,694 261,694 BorrowingLiabilitas lain-lain**) 309,380 309,380 259,556 259,556 Other liabilities**)

17,415,227 17,415,227 17,594,902 17,594,902

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lain non-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assetscomponent.

**) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponenliabilitas lain-lain non-keuangan.

**) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilitiescomponent.

438

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/66 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

j. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) j. Fair value of financial instruments(continued)

Instrumen keuangan yang diukur pada nilaiwajar menggunakan hierarki nilai wajarsebagai berikut:

Financial instruments measured at fair valueuse the following fair value hierarchy of:

a. Tingkat 1 a. Level 1Harga dikutip (tidak disesuaikan) daripasar yang aktif untuk aset atau liabilitasyang identik.

Quoted prices (unadjusted) in activemarkets for identical assets or liabilities.

b. Tingkat 2 b. Level 2Input selain harga yang dikutip daripasar yang disertakan pada tingkat 1yang dapat diobservasi untuk aset danliabilitas, baik secara langsung (yaitusebagai sebuah harga) atau secara tidaklangsung (yaitu sebagai turunan dariharga).

Inputs other than quoted prices includedwithin level 1 that are observable for theasset or liability either directly (that is, asprices) or indirectly (that is, derived fromprices).

c. Tingkat 3 c. Level 3Input untuk aset atau liabilitas yang tidakdidasarkan pada data pasar yang dapatdiobservasi (informasi yang tidak dapatdiobservasi).

Inputs for the asset or liability that arenot based on observable market data(unobservable inputs).

Tabel dibawah ini menyajikan instrumenkeuangan yang diukur sebesar nilai wajarberdasarkan hierarkinya pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014:

The table below shows financial instrumentsmeasured at fair value based on thehierarchy as at 31 December 2015 and2014:

2015Nilai tercatat /Carrying value

Tingkat 1/Level 1

Tingkat 2/Level 2

Tingkat 3/Level 3

Nilai wajar/Fair value

Aset Assets

Efek-efek 890,246 890,246 - - 890,246Marketable

securities

Obligasipemerintah 1,233,687 1,233,687 - - 1,233,687

Governmentbonds

Tagihanderivatif 5,627 - 5,627 - 5,627

Derivativereceivables

2,129,560 2,123,933 5,627 - 2,129,560Liabilitas Liabilities

Liabilitasderivatif 249 - 249 - 249

Derivativepayables

249 - 249 - 249

439

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/67 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

j. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) j. Fair value of financial instruments(continued)

2014Nilai tercatat /Carrying value

Tingkat 1/Level 1

Tingkat 2/Level 2

Tingkat 3/Level 3

Nilai wajar/Fair value

Aset Assets

Efek-efek 749,611 749,611 - - 749,611Marketablesecurities

Obligasipemerintah 134,484 134,484 - - 134,484

Governmentbonds

Tagihanderivatif 1,088 - 1,088 - 1,088

Derivativereceivables

885,183 884,095 1,088 - 885,183Liabilitas Liabilities

Liabilitasderivatif 14,989 - 14,989 - 14,989

Derivativepayables

14,989 - 14,989 - 14,989

Tidak terdapat perpindahan antara tingkathierarki nilai wajar.

There is no transfer between levels of thefair value hierarchy.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yangdiperdagangkan di pasar aktif, sepertiefek-efek, ditentukan berdasarkan nilaipasar yang berlaku pada tanggal neracamenggunakan harga yang dipublikasikansecara rutin dan berasal dari sumber yangterpercaya seperti Bloomberg dan Reuterspada tanggal laporan posisi keuangan.

The fair value of financial instruments tradedin active markets, such as marketablesecurities, is determined based on quotedmarket prices at the balance sheet date fromcredible sources such quoted market pricesfrom Bloomberg and Reuters on thestatement of financial position date.

Instrumen keuangan dianggap memilikikuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasitersedia sewaktu-waktu dan dapatdiperoleh secara rutin dari bursa,pedagang efek, perantara efek, kelompokindustri, badan pengawas dan hargatersebut mencerminkan transaksi pasaryang aktual dan rutin dalam suatutransaksi yang wajar. Jika kriteria di atastidak terpenuhi, maka pasar aktifdinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasidari pasar tidak aktif adalah terdapatselisih yang besar antara hargapenawaran dan permintaan atau kenaikansignifikan dalam selisih harga penawarandan permintaan dan hanya terdapatbeberapa transaksi terkini. Instrumen-instrumen tersebut digolongkan dalamTingkat 1. Instrumen yang termasuk dalamTingkat 1 adalah efek-efek dan obligasipemerintah.

A financial instrument is regarded as quotedin an active market if quoted prices arereadily and regularly available from anexchange, dealer, broker, industry group,pricing service or regulatory agency andthose prices represent actual and regularlyoccurring basis. If the above criteria are notmet, the market is regarded as beinginactive. Indications that a market is inactiveare when there is a wide bid-offer spread orsignificant increase in the bid-offer spread orthere are few recent transactions. Theseinstruments are included in Level 1.Instrument included in Level 1 compriseprimarily on marketable securities andgovernment bonds.

440

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/68 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

j. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) j. Fair value of financial instruments(continued)

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidakdiperdagangkan di pasar aktif ditentukandengan teknik penilaian. Dengan teknik ini,nilai wajar merupakan suatu estimasi yangdihasilkan dari data yang dapat diobservasidari instrumen keuangan yang sama,menggunakan model-model untukmendapatkan estimasi nilai kini dari arus kasmasa depan yang diharapkan atau teknikpenilaian lainnya menggunakan input(sebagai contoh LIBOR yield curve dan nilaitukar mata uang asing) yang tersedia padatanggal laporan posisi keuangan. Apabilaseluruh input yang dibutuhkan untukmenentukan nilai wajar instrumen keuangandapat diobservasi, maka instrumenkeuangan tersebut dikategorikan dalamTingkat 2. Sebaliknya, jika salah satu ataulebih data tidak didasarkan pada data pasaryang dapat diobservasi, instrumen initermasuk dalam Tingkat 3.

The fair value of financial instrument that arenot traded in an active market determinedusing valuation techniques. In thesetechniques, fair values are estimated fromobservable data in respect of similarfinancial instruments, using models toestimate the present value of expectedfuture cash flows or other valuationtechniques, using inputs (for exampleLIBOR yield curve and foreign exchangerates) existing at the dates of the statementof financial position. If all significant inputsrequired to fair value of an instrument areobservable, the instrument is included inLevel 2. Otherwise, if one or more of thesignificant inputs is not based on observablemarket data, the instrument is included inLevel 3.

Metode penentuan nilai wajar yangdigunakan untuk instrumen keuangan yangtidak diukur pada nilai wajar adalah sebagaiberikut:

The used method for fair valuedetermination for financial instruments notmeasured at fair values are as follows:

(i) Giro pada Bank Indonesia, giro padabank lain, penempatan pada BankIndonesia dan bank lain, tagihanakseptasi, efek-efek yang dibeli denganjanji dijual kembali, aset lain-lain,simpanan nasabah, simpanan dari banklain, liabilitas akseptasi, efek-efek yangditerbitkan, pinjaman yang diterima danliabilitas lain-lain.

(i) The current accounts with BankIndonesia, current accounts with otherbanks, placements with Bank Indonesiaand other banks, acceptancereceivables, securities purchased underresale agreements, other assets,deposits from customers, deposits fromother banks, acceptance payables,marketable securities issued, borrowingand other liabilities.

Estimasi nilai wajar terhadap giro padaBank Indonesia, giro pada bank lain,penempatan pada Bank Indonesia danbank lain, efek-efek, tagihan akseptasi,efek-efek yang dibeli dengan janji dijualkembali, aset lain-lain, simpanannasabah, simpanan dari bank lain,liabilitas akseptasi, efek-efek yangditerbitkan, pinjaman yang diterima danliabilitas lain-lain ditetapkan berdasarkandiskonto arus kas dengan menggunakansuku bunga pasar uang yang berlakuuntuk utang dengan risiko kredit dan sisajatuh tempo yang serupa.

The estimated fair value of currentaccounts with Bank Indonesia, currentaccount with other banks, placementswith Bank Indonesia and other banks,acceptance receivables, securitiespurchased under resale agreements,other assets, deposits from customers,deposits from other banks, acceptancepayables, marketable securitiesissued,borrowing and other liabilities isbased on discounted cash flows usingprevailing money-market interest ratesfor debts with similar credit risk andremaining maturity.

441

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/69 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

j. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) j. Fair value of financial instruments(continued)

(i) Giro pada Bank Indonesia, giro padabank lain, penempatan pada BankIndonesia dan bank lain, tagihanakseptasi, efek-efek yang dibelidengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanandari bank lain, liabilitas akseptasi,efek-efek yang diterbitkan, pinjamanyang diterima dan liabilitas lain-lain.(lanjutan)

(i) The current accounts with BankIndonesia, current accounts with otherbanks, placements with Bank Indonesiaand other banks, acceptancereceivables, securities purchased underresale agreements, other assets,deposits from customers, deposits fromother banks, acceptance payables,marketable securities issued, borrowingand other liabilities. (continued)

Dikarenakan sisa jatuh tempo dibawah 1 tahun, nilai tercatat dari giropada Bank Indonesia, giro pada banklain, penempatan pada BankIndonesia dan bank lain, tagihanakseptasi, efek-efek yang dibelidengan janji dijual kembali, aset lain-lain, simpanan nasabah, simpanandari bank lain, liabilitas akseptasi,pinjaman yang diterima dan liabilitaslain-lain selain utang pajak adalahperkiraan yang layak atas nilai wajar(tingkat 2 hierarki nilai wajar)

Since the maturity is below 1 year, thecarrying amount of current accountswith Bank Indonesia, current accountswith other banks, placements with BankIndonesia and other banks, acceptancereceivables, securities purchased underresale agreements, other assets,deposits from customers, deposits fromother banks, acceptance payables,borrowing and other liabilities excludingtax payable are reasonableapproximation of fair value (level 2 fairvalue hierarcy).

(ii) Pinjaman yang diberikan (ii) Loans

Estimasi nilai wajar dari pinjaman yangdiberikan mencerminkan jumlahdiskonto dari estimasi kini dari aruskas masa depan yang diharapkanakan diterima. Arus kas masa depanyang diharapkan didiskontokan padatingkat suku bunga pasar terkini untukmenentukan nilai wajar.

The estimated fair value of loansrepresents the discounted amount ofestimated future cash flows expected tobe received. Estimated cash flows arediscounted at current market rates todetermine fair value.

Nilai tercatat dari pinjaman yangdiberikan dikategorikan sebagaitingkat 3 dalam hierarki nilai wajar.Tidak terdapat perpindahan antaratingkat hierarki nilai wajar.

The carrying amount of loans iscategorised as level 3 in the fair valuehierarchy. There is no transfer betweenlevels of the fair value hierarchy.

k. Manajemen Risiko Permodalan k. Capital Risk Management

Tujuan manajemen permodalan Bankadalah untuk mempertahankan posisimodal yang kuat untuk mendukungpertumbuhan bisnis dan mempertahankaninvestor, deposan, pelanggan dankepercayaan pasar. Dalam pengelolaanpermodalan, Bank mempertimbangkanfaktor-faktor seperti: pengembalian modalyang optimal pada pemegang saham,menjaga keseimbangan antara rasiokeuntungan yang lebih tinggi dankeamanan yang diberikan oleh posisi modalyang sehat.

is to maintain a strong capital position tosupport business growth and to sustaininvestor, depositor, customer and marketconfidence. In managing its capital, the Bankconsiders factors such as: providing optimalcapital rate of return to shareholders andmaintaining a balance between high returngearing ratio and safety provided by a soundcapital position.

442

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/70 - Schedule

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

k. Manajemen Risiko Permodalan (lanjutan) k. Capital Risk Management (continued)

Posisi permodalan Bank berdasarkanperaturan Bank Indonesia atau yang dikenaldengan nama Rasio Kewajiban PenyediaanModal Minimum (KPMM) adalah rasio modalterhadap aset tertimbang menurut risiko(Risk Weighted Average [RWA]).Berdasarkan peraturan Bank Indonesiajumlah modal untuk risiko kredit terdiri darimodal inti (Tier I) dan modal pelengkap (TierII). Dalam rangka perhitungan Risiko Pasar,Bank dapat memasukkan komponen modalpelengkap tambahan (Tier III) yaitu pinjamansubordinasi berjangka pendek yangmemenuhi kriteria tertentu sebagaikomponen modal. KPMM pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 adalah sebagaiberikut:

the prevailing BI regulation or known as theCapital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of

(RWA). Based on Bank Indonesiaregulations, the total capital for credit riskconsists of core capital (Tier I) andsupplementary capital (Tier II). To calculatethe market risk exposure, the Bank caninclude the supplementary capital (Tier III) inthe form of short term subordinated loanswhich meet the criteria as capitalcomponents. The CAR as at 31 December2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Bank - dengan memperhitungkan Bank-risiko kredit with credit risk charge

Aset Tertimbang Menurut Risiko 14,615,838 15,518,689 Risk Weighted AssetsJumlah modal 3,944,751 4,347,647 Total capitalRasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum 26.99% 28.02% Capital Adequacy Ratio

Bank - dengan memperhitungkan Bank - with creditrisiko kredit dan pasar and market risks charge

Aset Tertimbang Menurut Risiko 14,663,051 15,569,789 Risk Weighted AssetsJumlah modal 3,944,751 4,347,647 Total capitalRasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum 26.90% 27.92% Capital Adequacy Ratio

Bank - dengan memperhitungkan Bank - with credit,risiko kredit, pasar market and operationaldan operasional risks charge

Aset Tertimbang Menurut Risiko 17,223,201 17,870,289 Risk Weighted AssetsJumlah modal 3,944,751 4,347,647 Total capitalRasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum 22.90% 24.33% Capital Adequacy Ratio

Manajemen menggunakan peraturan rasiopermodalan untuk memantau kecukupanmodal, sesuai dengan standar industri.Pendekatan Bank Indonesia untukpengukuran modal tersebut terutamadidasarkan pada pemantauan kebutuhanmodal yang diwajibkan terhadap modal yangtersedia.

Management uses regulatory capital ratios inorder to monitor its capital base, and thesecapital ratios remain the industry standardsfor measuring capital adequacy. BI approachfor such measurement is primarily based onmonitoring the relationship of the capitalresource requirement to available capitalresources.

443

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/71 - Schedule

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DANPERTIMBANGAN AKUNTANSI YANGPENTING

4. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATESAND JUDGEMENTS

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalamrangka penyusunan laporan keuangan, dimanadiperlukan pertimbangan manajemen dalammenentukan metodologi yang tepat untukpenilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumptions are made inthe presentation of the financial statements.These often require management judgement indetermining the appropriate methodology forvaluation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yangberimplikasi pada pelaporan nilai aset danliabilitas atas tahun keuangan satu tahunkedepan. Seluruh estimasi dan asumsi yangdiharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaikyang didasarkan standar yang berlaku. Estimasidan pertimbangan dievaluasi secara terusmenerus dan berdasarkan pengalaman masa laludan faktor-faktor lain termasuk harapan ataskejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptionsthat affect the reported amounts of assets andliabilities within the next financial year. Allestimates and assumptions required to conformwith SFAS and are best estimates undertaken inaccordance with the applicable standard.Estimates and judgements are evaluated on acontinuous basis, and are based on pastexperience and other factors, includingexpectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuatberdasarkan pengetahuan terbaik manajemenatas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yangtimbul mungkin berbeda dengan estimasi danasumsi semula.

Although these estimates and assumption are

current events and activities, the actual resultmay differ from those estimates and assumptions.

Sumber utama ketidakpastian estimasi Key sourcers of estimation uncertainty

a. Cadangan kerugian penurunan nilai asetkeuangan

a. Allowances for impairment losses of financialassets

Management menentukan cadanganpenurunan nilai pinjaman denganmenggunakan model incurred loss yangdiwajibkan oleh standar akuntansi yangberlaku. Standar tersebut mewajibkanpengakuan atas kerugian penurunan nilaiyang muncul dari peristiwa masa lalu danmelarang pengakuan kerugian penurunannilai yang mungkin muncul dari peristiwamasa depan, termasuk perubahan kondisiekonomi di masa depan, tidak peduliseberapa besar kemungkinan peristiwa dimasa depan tersebut dapat terjadi. Dengandemikian kerugian penurunan nilai akhir dariaset keuangan dapat berbeda secarasignifikan dari tingkat cadangan kerugian saatini.

Management determined loan impairmentprovisions using the íncurred loss modelrequired by the applicable accountingstandards. These standards requirerecognition of impairment losses that arosefrom past events and prohibit recognition ofimpairment losses that could arise fromfuture events, including future changes in theeconomic environment, no matter how likelythose future events are. Thus finalimpairment losses from financial assets coulddiffer significantly from the current level ofprovisions.

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai asetkeuangan yang dicatat pada biaya perolehandiamortisasi dijelaskan di Catatan 2d.

Financial assets accounted for at amortisedcost are evaluated for impairment on thebasis described in Note 2d.

444

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/72 - Schedule

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DANPERTIMBANGAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

4. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATESAND JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi(lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty(continued)

a. Cadangan kerugian penurunan nilai asetkeuangan (lanjutan)

a. Allowances for impairment losses of financialassets (continued)

Kondisi spesifik counterparty yangmengalami penurunan nilai dalampembentukan cadangan kerugian atas asetkeuangan dievaluasi secara individuberdasarkan estimasi terbaik manajemenatas nilai kini arus kas yang diharapkan akanditerima. Dalam mengestimasi arus kastersebut, manajemen membuat pertimbangantentang situasi keuangan counterparty dannilai realisasi bersih dari setiap agunan.Setiap aset yang mengalami penurunan nilaidinilai sesuai dengan manfaat yang ada, danstrategi penyelesaian serta estimasi arus kasyang diperkirakan dapat diterima disetujuisecara independen oleh Komite ManajemenRisiko.

The specific counterparty component of thetotal allowances for impairment applies tofinancial assets evaluated individually forimpairment and is based uponmanagement's best estimate of the presentvalue of the cash flows that are expected tobe received. In estimating these cash flows,management makes judgements about thecounterparty's financial situation and the netrealizable value of any underlying collateral.Each impaired asset is assessed on itsmerits, and the workout strategy andestimated cash flows considered recoverableare independently approved by the RiskManagement Committee.

Perhitungan cadangan penurunan nilaikolektif meliputi kerugian kredit yang melekatdalam portofolio aset keuangan dengankarakteristik ekonomi yang sama ketikaterdapat bukti objektif penurunan nilaiterganggu, tetapi penurunan nilai secaraindividu belum dapat diidentifikasi. Dalammenilai kebutuhan untuk cadangan kolektif,manajemen mempertimbangkan faktor-faktorseperti kualitas kredit dan jenis pinjaman.

Collectively assessed impairmentallowances cover credit losses inherent inportfolios of financial assets with similareconomic characteristics when there isobjective evidence to suggest that theycontain impaired financial assets, but theindividual impaired items cannot yet beidentified. In assessing the need forcollective allowances, managementconsiders factors such as credit quality andtype of loans.

Guna membuat estimasi cadangan yangdiperlukan, manajemen membuat asumsiuntuk menentukan kerugian yang melekat,dan untuk menentukan parameter input yangdiperlukan, berdasarkan pengalaman masalalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratanpenyisihan tergantung pada seberapa baikestimasi arus kas masa depan untukcadangan counterparty tertentu dan asumsimodel dan parameter yang digunakan dalammenentukan cadangan kolektif.

In order to estimate the required allowance,assumptions are made to define the wayinherent losses are modelled and todetermine the required input parameters,based on historical experience and currenteconomic conditions. The accuracy of theallowances depends on how well theseestimate future cash flows for specificcounterparty allowances and the modelassumptions and parameters used indetermining collective allowances.

445

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/73 - Schedule

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DANPERTIMBANGAN AKUNTANSI YANGPENTING (lanjutan)

4. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATESAND JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi(lanjutan)

Key sources of estimation uncertainty(continued)

b. Penentuan nilai wajar instrumen keuangan b. Determining fair values of financialinstruments

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangandan liabilitas keuangan yang tidakmempunyai harga pasar, Bank menggunakanteknik penilaian seperti yang dijelaskandalam Catatan 2d.(vii) dan 3.j. Untukinstrumen keuangan yang jarangdiperdagangkan dan memiliki informasi hargayang terbatas, nilai wajar yang kurang objektifdan membutuhkan berbagai tingkat penilaiantergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktorketidakpastian pasar, asumsi harga dan risikolainnya.

In determining the fair value for financialassets and financial liabilities for which thereis no observable market price, the Bank usesthe valuation techniques as described inNote 2d.(vii) and 3.j. For financial instrumentsthat are traded infrequently and a lack ofprice transparency, fair value is less objectiveand requires varying degrees of judgementdepending on liquidity, concentration,uncertainty of market factors, pricingassumptions and other risks affecting thespecific instrument.

c. Imbalan kerja c. Employee benefit

Nilai kini atas imbalan kerja tergantung daribanyaknya faktor yang dipertimbangkan olehaktuari berdasarkan beberapa asumsi.Perubahan atas asumsi-asumsi tersebutakan mempengaruhi nilai tercatat atasimbalan kerja karyawan.

Asumsi yang digunakan dalam menentukanbiaya atau pendapatan untuk imbalan kerjatermasuk tingkat diskonto. Bank menentukantingkat diskonto yang tepat pada setiap akhirtahun. Ini merupakan tingkat suku bungayang digunakan untuk menentukan nilai kiniatas arus kas masa depan yang diestimasiakan digunakan untuk membayar imbalankerja. Dalam menentukan tingkat diskontoyang tepat, Bank mempertimbangkan tingkatsuku bunga atas surat berharga pemerintahyang mempunyai jatuh tempo yangmenyerupai jangka waktu imbalan kerja.

The present value of the employee benefitobligations depends on a number of factorsthat are determined on an actuarial basisusing a number of assumptions. Anychanges in these assumptions will impact thecarrying amount of employee benefitobligations.

The assumptions used in determining the netcost or income for pensions include thediscount rate. The Bank determines theappropriate discount rate at the end of eachyear. This is the interest rate that should beused to determine the present value ofestimated future cash outflows expected tobe required to settle the pension obligations.In determining the appropriate discount rate,the Bank considers the interest rates ofgovernment bonds that have terms tomaturity approximating the terms of therelated employee benefit liability.

d. Pertimbangan signifikan diperlukan dalammenentuan provisi perpajakan

d. Significant judgement is required indetermining the provision for taxes

Bank menentukan provisi perpajakanberdasarkan estimasi atas kemungkinanadanya tambahan beban pajak. Jika hasilakhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yangdicatat semula, maka perbedaan tersebutakan berdampak terhadap laba/rugi.

Bank provides for tax provision based onestimates whether the additional taxes will bedue. Where the final tax outcome of thesematters is different from the amounts thatwere initially recorded, such differences willimpact the profit/loss.

446

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/74 - Schedule

5. KAS 5. CASH

2015 2014

Rupiah 140,600 143,013 RupiahMata uang asing 100,715 80,034 Foreign currency

241,315 223,047

Kas dalam mata uang asing terdiri dari mata uangDolar Amerika Serikat, Euro, Dolar Singapura,Yen Jepang, Dolar Australia dan Yuan Cina.

Cash in foreign currency are denominated inUnited States Dollar, Euro, Singapore Dollar,Japanese Yen, Australian Dollar and ChineseYuan.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldokas termasuk uang kas dalam Anjungan Tunai

masing-masing sebesarRp 37.408 dan Rp 73.544.

As at 31 December 2015 and 2014, cash balanceincludes cash in Automated Teller Machines

37,408 and Rp 73,544,respectively.

6. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANKINDONESIA

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikomata uang, risiko likuiditas dan nilai wajar giropada Bank Indonesia masing-masingdiungkapkan pada Catatan 3.

Information in respect to credit risk, currency risk,liquidity risk and fair value exposures of currentaccounts with Bank Indonesia are disclosed inNote 3, respectively.

2015 2014

Rupiah 781,270 836,227 RupiahDolar Amerika Serikat 512,389 519,838 United States Dollars

1,293,659 1,356,065

Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 adalah:

As at 31 December 2015 and 2014, the MinimumStatutory Reserves in Rupiah and foreigncurrency are:

2015 2014

Rupiah Rupiah- GWM utama 7.69% 8.05% Primary statutory reserves -- GWM sekunder 11.69% 7.95% Secondary statutory reserves -

Mata uang asing 8.00% 8.15% Foreign currency

GWM Bank telah sesuai dengan PBINo. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013sebagaimana terakhir diubah dengan PBINo. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umumdalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank UmumKonvensional yang terdiri dari GWM Utama danGWM Sekunder masing-masing sebesar 7,50%dan 4,00% (2014: 8,00% dan 4,00%) dan valutaasing sebesar 8,00% (2014: 8,00%).

with PBI No. 15/15/PBI/2013 dated 24 December2013 which subsequently ammended with PBINo. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015concerning Statutory Reserves of CommercialBank in Rupiah and Foreign Currency forConventional Commerical Bank which consist ofPrimary Reserves and Secondary Reserves of7.50% and 4.00%, respectively (2014: 8.00% and4.00%) and foreign currency of 8.00% (2014:8.00%).

447

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/75 - Schedule

6. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 6. CURRENT ACCOUNTS WITH BANKINDONESIA (continued)

Tambahan GWM LDR merupakan tambahansimpanan minimum yang wajib dipelihara olehBank dalam bentuk saldo Rekening Giro padaBank Indonesia jika LDR Bank di bawah minimumLDR target Bank Indonesia (78%) dan diatasbatas maksimum LDR target Bank Indonesia(92%). LDR Bank boleh melebihi target LDR dariBank Indonesia sebesar 92% apabila KPMMBank lebih besar dari KPMM insentif BankIndonesia sebesar 14%.

Additional LDR reserves represent additionalminimum reserves to be maintained by the Bankin form of Current Accounts with Bank Indonesiaif theminimum targeted LDR (78%) and LDR above themaximum targeted by Bank Indonesia (92%). The

given that the Capital Adequacy Ratio is above BIrequirement of 14%.

Pada tanggal 31 Desember 2015, LDR Bankadalah sebesar 89,68% (2014: 102,00%) danKPMM Bank adalah sebesar 22,90% (2014:24,33%) sehingga tidak dibutuhkan tambahanGWM LDR.

22.90% (2014: 24.33%), therefore no additionalGWM LDR is required.

7. GIRO PADA BANK LAIN 7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

Giro pada bank lain kepada pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikotingkat suku bunga, risiko mata uang, risikolikuiditas dan nilai wajar giro pada Bank lainmasing-masing diungkapkan pada Catatan 3.

Current accounts with related parties aredisclosed in Note 33.

Information in respect to credit risk, interest raterisk, currency risk, liquidity risk and fair valueexposures of current accounts with other banksare disclosed in Note 3, respectively.

a. Berdasarkan mata uang a. By currency

2015 2014

Mata uang asing 627,700 378,722 Foreign currencyRupiah 31,519 25,882 Rupiah

659,219 404,604

Giro pada bank lain dalam mata uang asingterdiri dari mata uang Dolar Amerika Serikat,Euro, Dolar Singapura, Yen Jepang, DolarAustralia, Dolar Hong Kong, Pound Sterling,Dolar New Zealand dan Yuan Cina.

Current accounts with other banks aredenominated in United States Dollar, Euro,Singapore Dollar, Japanese Yen, AustralianDollar, Hong Kong Dollar, Pound Sterling,New Zealand Dollar and Chinese Yuan.

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihakketiga

b. By related parties and third parties

2015 2014

- Pihak ketiga 621,628 365,464 Third parties -- Pihak berelasi Related parties -

(lihat Catatan 33) 37,591 39,140 (refer to Note 33)

659,219 404,604

c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia c.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh giro pada bank lain digolongkansebagai lancar.

As at 31 December 2015 and 2014, allcurrent accounts with other banks wereclassified as current.

448

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/76 - Schedule

7. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 7. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS(continued)

d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidakdiperlukan cadangan kerugian penurunannilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014.

Management believes that no allowance forimpairment losses is required as at 31December 2015 and 2014.

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DANBANK LAIN

8. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA ANDOTHER BANKS

Penempatan pada bank lain kepada pihakberelasi diungkapkan pada Catatan 33.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikotingkat suku bunga, risiko mata uang, risikolikuiditas dan nilai wajar penempatan pada BankIndonesia dan bank lain diungkapkan masing-masing pada Catatan 3.

Placements with other banks to related parties aredisclosed in Note 33.

Information in respect to credit risk, interest raterisk, currency risk, liquidity risk and fair valueexposures of placements with Bank Indonesiaand other banks are disclosed in Note 3,respectively.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency

2015 2014

Rupiah Rupiah- Interbank placements 275,000 80,000 Interbank placements -- FASBI 18,000 85,000 FASBI -- FASBI - discounted interest (8) (14) FASBI - discounted interest -

Mata uang asing Foreign currency- Interbank placements 2,075,786 704,347 Interbank placements -- BI term deposit 551,400 1,089,880 BI term deposit -

2,920,178 1,959,213

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihakketiga

b. By related parties and third parties

2015 2014

- Pihak ketiga 2,466,410 1,725,803 Third parties -- Pihak berelasi Related parties -

(lihat Catatan 33) 453,768 233,410 (refer to Note 33)

2,920,178 1,959,213

c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia c.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh penempatan pada Bank Indonesiadan bank lain digolongkan sebagai lancar.

As at 31 December 2015 and 2014, allplacements with Bank Indonesia and otherbanks were classified as current.

d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidakdiperlukan cadangan kerugian penurunannilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014.

Management believes that no allowance forimpairment losses is required as at31 December 2015 and 2014.

449

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/77 - Schedule

9. EFEK-EFEK 9. MARKETABLE SECURITIES

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikotingkat suku bunga, risiko mata uang, risikolikuiditas dan nilai wajar efek-efek diungkapkanmasing-masing pada Catatan 3.

Information in respect to credit risk, interest raterisk, currency risk, liquidity risk and fair valueexposures of marketable securities are disclosedin Note 3, respectively.

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang a. By purpose, type and currency

2015 2014Nilai wajar/Fair value

Nilai wajar/Fair value

Tersedia untuk dijual: Available for sale:

Mata uang asing Foreign currency- Obligasi korporasi 514,270 740,824 Corporate bonds -Ditambah: Add:- Keuntungan yang

belum direalisasi dari Unrealised gain -kenaikan nilai 398 1,951 from increase in value

- Premi yang belumdiamortisasi 6,496 6,836 Unamortised premium -

521,164 749,611

Rupiah Rupiah- SBI 385,000 - SBI -Ditambah: Add:- Kerugian yang

belum direalisasi dari Unrealised loss -penurunan nilai (1,895) - from decrease in value

- Diskon yang belumdiamortisasi (14,023) - Unamortised discount -

369,082 -

Jumlah efek-efek - Total marketable securities -tersedia untuk dijual 890,246 749,611 available for sale

Pinjaman yang diberikandan piutang: Loans and receivables:

Rupiah Rupiah

- Discounted bills 1,952 - Discounted bills -

Mata uang asing Foreign currency

- Discounted bills - 650 Discounted bills -

Jumlah efek-efek -pinjaman yang diberikan Total marketable securities -dan piutang 1,952 650 loan and receivable

Jumlah efek-efek 892,198 750,261 Total marketable securities

Efek-efek dalam mata uang asing adalahdalam mata uang Dolar Australia.

Marketable securities in foreign currency aredenominated in Australian Dollar.

450

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/78 - Schedule

9. EFEK-EFEK (lanjutan) 9. MARKETABLE SECURITIES (continued)

b. Berdasarkan penerbit, peringkat efek danmata uang

b. By issuer, rating and currency

2015 2014Nilai

wajar/Fair

valuePeringkat/

Rating

Nilaiwajar/Fair

valuePeringkat/

RatingMata uang asing (AUD): Foreign currency (AUD):National Australia Bank 236,319 AA- 194,933 AA- National Australia BankWestpac Bank 127,444 AA- 257,547 AA- Westpac BankING Bank 116,435 A 118,484 A ING BankANZ Banking Group 40,966 AA- 168,483 AA- ANZ Banking GroupBNP Paribas - N/A 10,164 A+ BNP Paribas

521,164 749,611

Rupiah RupiahBank Indonesia 369,082 N/A - N/A Bank IndonesiaPT Bank Mandiri Persero Tbk 1,649 N/A - N/A PT Bank Mandiri Persero TbkPT Bank UOB Indonesia 303 N/A - N/A PT Bank UOB Indonesia

371,034 -

Mata uang asing (USD): Foreign currency (USD):PT Bank Permata Tbk - N/A 650 N/A PT Bank Permata Tbk

- 650

Jumlah 892,198 750,261 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,obligasi korporasi dinilai berdasarkanperingkat dari Standard & Poor dan .

As at 31 December 2015 and 2014,corporate bonds were rated from Standard &

c. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia c. By collectability

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh efek-efek digolongkan sebagailancar.

As at 31 December 2015 and 2014, allmarketable securities were classified ascurrent.

d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for possible impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidakdiperlukan cadangan kerugian penurunannilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014.

Management believes that no allowance forimpairment losses is required as at 31December 2015 and 2014.

e. Informasi pokok sehubungan denganefek-efek

e. Other significant information relating tomarketable securities

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember2015, Bank telah menjual efek-efek dengannilai perolehan sebesar Rp 124.305. Hargajual atas efek-efek tersebut adalah sebesarRp 124.566. Pada tahun yang berakhir pada31 Desember 2015, keuntungan ataspenjualan efek-efek sebesar Rp 261 diakuidalam laporan laba rugi.

For the year ended 31 December 2015, theBank had sold marketable securities with atotal acquisition cost of Rp 124,305. The totalselling price of these marketable securitieswas Rp 124,566. The gain on sale ofmarketable securities for the year ended31 December 2015 amounting Rp 261 wasrecognised in the statements of income.

451

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/79 - Schedule

10. OBLIGASI PEMERINTAH 10. GOVERNMENT BONDS

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikotingkat suku bunga, risiko likuiditas dan nilai wajarobligasi pemerintah diungkapkan masing-masingpada Catatan 3.

Information in respect to credit risk, interest raterisk, liquidity risk and fair value exposure ofgovernment bonds are disclosed in Note 3,respectively.

a. Berdasarkan tujuan, jenis dan mata uang a. By purpose, type and currency

2015 2014Nilai wajar/Fair value

Nilai wajar/Fair value

Tersedia untuk dijual: Available for sale:

Rupiah Rupiah- Obligasi pemerintah 509,038 132,500 Government bonds -

Ditambah: Add:- (Kerugian)/keuntungan

yang belum direalisasi dari Unrealised (loss)/gain from -kenaikan/(penurunan) nilai (9,274) 970 increase/(decrease) in value

- Premi yang belum diamortisasi 2,505 1,014 Unamortised premium -502,269 134,484

Mata uang asing Foreign currency- Obligasi pemerintah 651,507 - Government bonds -

Ditambah: Add:- Kerugian yang belum direalisasi dari Unrealised loss from-

penurunan nilai (7,767) - decrease in value- Premi yang belum diamortisasi 53,695 - Unamortised premium -

697,435 -Jumlah obligasi pemerintah - Total government bonds -

tersedia untuk dijual 1,199,704 134,484 available for sale

Diperdagangkan: Trading:

Mata uang asing Foreign currency- Obligasi pemerintah 34,679 - Government bonds -

Ditambah: Add:- Keuntungan yang belum direalisasi Unrealised gain -

dari kenaikan nilai 133 - from increase in value- Diskon yang belum diamortisasi (829) - Unamortised discount -

Jumlah obligasi pemerintah - Total government bonds -diperdagangkan 33,983 - trading

Jumlah obligasipemerintah 1,233,687 134,484 Total government bonds

b. Informasi pokok sehubungan denganObligasi Pemerintah

b. Other significant information relating toGovernment Bonds

Obligasi pemerintah dalam mata uang asingadalah dalam mata uang Dolar Amerika.

Government bonds in foreign currency aredenominated in American Dollar.

452

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/80 - Schedule

11. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJIDIJUAL KEMBALI

11. SECURITIES PURCHASED UNDER RESALEAGREEMENTS

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikotingkat suku bunga, risiko likuiditas dan nilai wajarefek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembalidiungkapkan masing-masing pada Catatan 3.

Information in respect to credit risk, interest raterisk, liquidity risk and fair value exposures ofsecurity purchased under resale agreements aredisclosed in Note 3, respectively.

2015

Pihak Penjual/Counterparty

JenisEfek/Type

ofSecurities

NilaiNominal/NominalAmount

TingkatSuku

Bunga/Interest

Rate

TingkatKupon/Coupon

Rate

TanggalDimulai/

Commence-ment Date

TanggalJatuh

Tempo/Maturity

Date

NilaiTercatat/CarryingAmount

Bank Indonesia FR0068 180,000 6.40% 8.38% 11-Dec-15 8-Jan-16 166,199Bank Indonesia FR0065 40,000 6.40% 6.63% 18-Dec-15 15-Jan-16 29,619

Jumlah/Total 220,000 195,818

2014

Pihak Penjual/Counterparty

JenisEfek/Type

ofSecurities

NilaiNominal/NominalAmount

TingkatSuku

Bunga/Interest

Rate

TingkatKupon/Coupon

Rate

TanggalDimulai/

Commence-ment Date

TanggalJatuh

Tempo/Maturity

Date

NilaiTercatat/CarryingAmount

Bank Indonesia FR0061 100,000 6.00% 7.00% 16-Dec-14 13-Jan-15 88,593Bank Indonesia FR0043 180,000 6.25% 10.25% 24-Dec-14 18-Feb-15 201,213Bank Indonesia FR0043 180,000 6.25% 10.25% 24-Dec-14 18-Feb-15 201,213Bank Indonesia FR0043 170,000 6.25% 10.25% 24-Dec-14 18-Feb-15 190,035

Jumlah/Total 630,000 681,054

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidakterdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijualkembali dengan pihak yang berelasi.

As at 31 December 2015 and 2014, there wereno securities purchased under resale agreementwith related parties.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh efek-efek yang dibeli dengan janji dijualkembali digolongkan sebagai lancar berdasarkankolektibilitas Bank Indonesia.

As at 31 December 2015 and 2014, all securitiespurchased under resale agreements wereclassified as current according to Bank

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukancadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014.

Management believes that no allowance forimpairment losses is required as at31 December 2015 and 2014.

12. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 12. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES

Tagihan dan liabilitas derivatif dari pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikolikuiditas dan nilai wajar tagihan dan liabilitasderivatif diungkapkan masing-masing padaCatatan 3.

Derivative receivables and payables from relatedparties are disclosed in Note 33.

Information in respect to credit risk, liquidity riskand fair value exposures of derivative receivablesand payables are disclosed in Note 3,respectively.

453

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/81 - Schedule

12. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF(lanjutan)

12. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES(continued)

a. Berdasarkan jenis a. By type

2015Nilai wajar/Fair values

Nilaikontrak/Contract

value(setaraRupiah/Rupiah

equivalent)

Tagihanderivatif/

Derivativereceivables

Kewajibanderivatif/

Derivativepayables

Instrumen tidak terkait Non hedginglindung nilai instruments

Kontrak tunai mata uangasing 71,558 1 (57) Foreign currency spot

Kontrak berjangka matauang asing 34,211 207 (62) Foreign currency forward

Swap mata uang asing 490,525 5,419 (130) Foreign currency swap

Jumlah 5,627 (249) Total

2014Nilai wajar/Fair values

Nilaikontrak/Contract

value(setaraRupiah/Rupiah

equivalent)

Tagihanderivatif/

Derivativereceivables

Kewajibanderivatif/

Derivativepayables

Instrumen tidak terkait Non hedginglindung nilai instruments

Kontrak tunai mata uangasing 161,221 219 (136) Foreign currency spot

Kontrak berjangka matauang asing 51,226 417 (58) Foreign currency forward

Swap mata uang asing 1,878,640 452 (14,795) Foreign currency swap

Jumlah 1,088 (14,989) Total

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. By collectability

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh tagihan derivatif digolongkan sebagailancar.

As at 31 December 2015 and 2014, allderivative receivables were classified ascurrent.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidakdiperlukan cadangan kerugian penurunannilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014.

Management believes that no allowance forimpairment losses is required as at31 December 2015 and 2014.

454

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/82 - Schedule

13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN 13. LOANS

Pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikotingkat suku bunga, risiko mata uang, likuiditasdan nilai wajar pinjaman yang diberikandiungkapkan masing-masing pada Catatan 3.

Loans to related parties are disclosed in Note 33.

Information in respect to credit risk, interest raterisk, currency risk, liquidity risk and fair valueexposures of loans are disclosed in Note 3,respectively.

a. Berdasarkan jenis a. By type

2015 2014

Modal kerja 9,222,017 10,225,706 Working capitalPinjaman investasi 1,247,009 3,794,201 Investment loansPinjaman konsumen 3,100,274 1,434,678 Consumer loansPinjaman karyawan 176,146 184,646 Loans to employees

13,745,446 15,639,231Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (272,237) (64,450) impairment losses

13,473,209 15,574,781

Pinjaman karyawan adalah pinjamanberbunga untuk pembelian rumah tinggal dankendaraan bermotor dengan jangka waktupinjaman yang bervariasi hingga maksimum20 tahun. Pembayaran cicilan kreditdilakukan melalui pemotongan gaji karyawansetiap bulan.

Loans to employees consist of interestbearing loans intended for the purchase ofhousing and motor vehicles, with various loanperiod up to 20 years. The loans arecollected through monthly payroll deductions.

b. Berdasarkan mata uang b. By currency

2015 2014

Rupiah 12,436,363 13,104,987 RupiahMata uang asing 1,309,083 2,534,244 Foreign currency

13,745,446 15,639,231Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (272,237) (64,450) impairment losses

13,473,209 15,574,781

c. Berdasarkan sektor ekonomi c. By economic sector

2015 2014

Perdagangan, restoran dan hotel 5,470,147 5,399,345 Trading, restaurants and hotelsKredit konsumer dan lain-lain 3,749,427 4,360,642 Consumer loans and othersIndustri pengolahan 2,631,997 3,044,019 ManufacturingJasa-jasa dunia usaha 861,841 1,693,211 Trade servicesKonstruksi 352,795 281,410 ConstructionPengangkutan, pergudangan, dan Transportation, warehousing, and

komunikasi 278,383 391,240 communicationsPertambangan 215,566 268,838 MiningJasa-jasa sosial/masyarakat 185,290 200,526 Social/community services

13,745,446 15,639,231

Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (272,237) (64,450) impairment losses

13,473,209 15,574,781

455

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/83 - Schedule

13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 13. LOANS (continued)

d. Berdasarkan kolektibilitas BankIndonesia

d. Based on

2015 2014

Jumlahpinjaman

yangdiberikan/

Total loans

Cadangankerugian

penurunannilai/Allowancefor impairment

losses

Jumlahpinjaman

yangdiberikan/

Total loans

Cadangankerugian

penurunannilai/Allowancefor impairment

losses

Lancar 12,565,930 (21,427) 15,151,629 (12,883) CurrentDalam perhatian khusus 699,687 (90,468) 362,019 (11,510) Special mentionKurang lancar 33,053 (18,259) 19,159 (6,852) Sub - standardDiragukan 174,300 (22,181) 14,361 (5,677) DoubtfulMacet 272,476 (119,902) 92,063 (27,528) Loss

13,745,446 (272,237) 15,639,231 (64,450)

sesuai dengan pedoman perhitungan rasiokeuangan sebagaimana tercantum dalamSurat Edaran BI No.3/30/DPNP tanggal14 Desember 2001 sebagaimana telahdiubah dengan Surat Edaran BINo. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yangtelah diubah melalui Surat Edaran BINo.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 yangkemudian diubah melalui Surat Edaran BINo. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011.Pada tanggal 31 Desember 2015, NPL brutodan neto Bank masing-masing adalahsebesar 3,49% dan 2,32% (2014: 0,80% dan0,55%).

ratio iscalculated based on financial ratiocalculation guidance as stated in CircularLetter of BI No. 3/30/DPNP dated 14December 2001 as amended with theCircular Letter of BI No. 7/10/DPNP dated 31March 2005, as amended by Circular Letterof BI No.12/11/DPNP dated 31 March 2010then amended by Circular Letter of BI No.13/30/DPNP dated 16 December 2011. As at31 December 2015, the percentage of the

are 3.49% and2.32% (2014: 0.80% and 0.55%)respectively.

e. Berdasarkan periode perjanjian pinjaman e. By period of loan agreement

2015 2014Rupiah Rupiah

Kurang dari 1 tahun 2,134,320 2,141,790 Less than 1 year1 - 2 tahun 3,667,146 4,805,707 1 - 2 years2 - 5 tahun 2,949,041 3,134,549 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun 3,685,856 3,022,941 More than 5 years

12,436,363 13,104,987

Mata uang asing Foreign currencyKurang dari 1 tahun 188,138 651,745 Less than 1 year1 - 2 tahun 170,807 519,227 1 - 2 years2 - 5 tahun 549,473 1,026,980 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun 400,665 336,292 More than 5 years

1,309,083 2,534,244Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (272,237) (64,450) impairment losses

13,473,209 15,574,781

456

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/84 - Schedule

13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 13. LOANS (continued)

f. Berdasarkan jatuh tempo f. Based on maturity

2015 2014Rupiah Rupiah

Kurang dari 1 tahun 7,211,013 7,023,381 Less than 1 year1 - 2 tahun 1,198,281 1,801,242 1 - 2 years2 - 5 tahun 1,786,444 2,385,085 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun 2,240,625 1,895,279 More than 5 years

12,436,363 13,104,987

Mata uang asing Foreign currencyKurang dari 1 tahun 376,753 1,203,512 Less than 1 year1 - 2 tahun 275,063 323,467 1 - 2 years2 - 5 tahun 499,454 941,818 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun 157,813 65,447 More than 5 years

1,309,083 2,534,244Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (272,237) (64,450) impairment losses

13,473,209 15,574,781

g. Pinjaman yang direstrukturisasi g. Restructured loans

Pinjaman yang direstrukturisasi selama tahunberjalan adalah sebagai berikut:

Restructured loans during the year are asfollows:

2015 2014Perpanjangan jangka waktu

kredit 136,095 2,045 Extension of loan periodModifikasi persyaratan kredit 33,422 69,417 Modification of terms of the loanPerubahan fasilitas kredit 493,898 12,230 Change of loan facility

663,415 83,692Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (71,232) (280) impairment losses

592,183 83,412

h. Cadangan kerugian penurunan nilai h. Allowance for impairment losses

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilaikredit yang diberikan yang dipisahkan antarapenilaian secara kolektif dan individualadalah sebagai berikut:

Movements of allowance for impairment loanlosses separated between collective andindividual assessments are as follows:

457

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/85 - Schedule

13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 13. LOANS (continued)

h. Cadangan kerugian penurunan nilai(lanjutan)

h. Allowance for impairment losses(continued)

2015Kolektif/

CollectiveIndividual/Individual

Jumlah/Total

Saldo awal 38,205 26,245 64,450 Beginning balancePembentukan cadangan Additional of allowance

(lihat Catatan 29) 30,505 339,017 369,522 (refer to Note 29)Penghapusbukuan pinjaman (21,353) (115,904) (137,257) Loan write-offsPenerimaan atas pinjaman yang

telah dihapusbukukan - 300 300 Loan recoveriesLain-lain*) 355 (25,133) (24,778) Others*)

Saldo akhir 47,712 224,525 272,237 Ending balance

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uangasing dan implikasi dari pengakuan pendapatan bungaatas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai darikredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yangberakhir pada 31 Desember 2015.

*) Includes the effect of foreign currency translation andimplication from interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding ofinterests) for the year ended 31 December 2015.

2014Kolektif/

CollectiveIndividual/Individual

Jumlah/Total

Saldo awal 35,200 17,587 52,787 Beginning balancePembentukan cadangan 30,440 19,089 49,529 Additional of allowance

(lihat Catatan 29) (refer to Note 29)Penghapusbukuan pinjaman (29,151) (5,140) (34,291) Loan write-offsPenerimaan atas pinjaman yang

telah dihapusbukukan 7,081 374 7,455 Loan recoveriesLain-lain*) (5,365) (5,665) (11,030) Others*)

Saldo akhir 38,205 26,245 64,450 Ending balance

*) Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uangasing dan implikasi dari pengakuan pendapatan bungaatas bagian yang tidak mengalami penurunan nilai darikredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahunyang berakhir pada 31 Desember 2014.

*) Includes the effect of foreign currency translation andimplication from interest income recognised on the non-impaired portion of the impaired loans (unwinding ofinterests) for the year ended 31 December 2014.

Manajemen berpendapat bahwa cadangankerugian penurunan nilai yang dibentuk padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telahmemadai.

Management believes that the allowance forimpairment losses as at 31 December 2015and 2014 is adequate.

i. Pembiayaan bersama dan pembelianpiutang pembiayaan konsumen (assetbuy)

i. Joint financing and purchase of consumerfinancing receivables (asset buy)

Bank mengadakan perjanjian pemberianfasilitas pembiayaan bersama dan perjanjianpengalihan piutang pembiayaan konsumendengan beberapa lembaga pembiayaanuntuk membiayai kepemilikan kendaraanbermotor secara ritel berdasarkan syarat danketentuan without recourse. Jumlah saldopiutang pembiayaan bersama danpengalihan piutang pembiayaan konsumenpada tanggal 31 Desember 2015 adalahsebesar Rp 24.476 (2014: Rp 76.667) danRp 1.112.459 (2014: Rp 1.983.036).

The Bank has entered into joint financingagreements and asset buy agreements withseveral multi-finance companies to financethe retail purchases of vehicles under withoutrecourse terms and conditions. Theoutstanding loan balance of joint financingand asset buy agreement as at 31 December2015 are Rp 24,476 (2014: Rp 76,667) andRp 1,112,459 (2014: Rp 1,983,036).

458

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/86 - Schedule

13. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) 13. LOANS (continued)

i. Pembiayaan bersama dan pembelianpiutang pembiayaan konsumen (assetbuy) (lanjutan)

i. Joint financing and purchase of consumerfinancing receivables (assetbuy)(continued)

Termasuk dalam pinjaman yang diberikanadalah beban bunga yang ditangguhkanyang merupakan selisih antara nilai sisapembiayaan kepada konsumen akhir denganharga beli yang dibayarkan oleh Bankkepada perusahaan pembiayaan dengansaldo pada tanggal 31 Desember 2015adalah sebesar Rp 2 (2014: Rp 1.146).

Included in the loans are the deferred interestexpenses that represent the differencebetween the remaining principal from endusers and the purchase price paid by theBank to the multifinance company as at 31December 2015 amounting to Rp 2 (2014:Rp 1,146).

j. Pinjaman sindikasi

Pinjaman sindikasi merupakan pinjamanyang diberikan kepada debitur berdasarkanperjanjian sindikasi dengan bank-bank lain.Jumlah pinjaman sindikasi pada tanggal31 Desember 2015 adalah sebesarRp 691.776 (2014: Rp 969.452). Padatanggal 31 Desember 2015, keikutsertaanBank dalam pinjaman sindikasi sebagaianggota sebesar antara 1,00% - 33,33% darimasing-masing fasilitas pinjaman sindikasi(2014: 1,00% - 33,33%).

j. Syndicated loans

Syndicated loans represent loans provided todebtors under syndication agreements withother banks. Total syndicated loans as at31 December 2015 is amounted toRp 691,776 (2014: Rp 969,452). As at31 December 2015, the participation of theBank as a member of syndications is rangingbetween 1.00% - 33.33% of each syndicatedloan facility (2014: 1.00% - 33.33%).

k. Batas Maksimum Pemberian Kredit k.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,Bank memenuhi ketentuan Bank Indonesiatentang BMPK.

As at 31 December 2015 and 2014, the Bankcomplied with LLL requirements of BankIndonesia.

l. Rasio Usaha Mikro Kecil Menengah l.

Persentase kredit kepada UMKM terhadapjumlah kredit pada tanggal 31 Desember2015 adalah 23,01% (2014: 18,05%).

Loans percentage to SME for total loans asat 31 December 2015 is 23.01% (2014:18.05%).

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,kredit yang diberikan yang dijamin denganjaminan tunai sebesar Rp 642.989 danRp 1.001.177.

As of 31 December 2015 and 2014, loanscollateralised by cash collateral areamounted to Rp 642,989 and Rp 1,001,177.

14. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 14. ACCEPTANCE RECEIVABLES ANDPAYABLES

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikomata uang, risiko likuiditas dan nilai wajartagihan dan liabilitas akseptasi diungkapkanmasing-masing pada Catatan 3.

Information in respect to credit risk, currency risk,liquidity risk and fair value exposures ofacceptance receivables and payables aredisclosed in Note 3, respectively.

459

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/87 - Schedule

14. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI(lanjutan)

14. ACCEPTANCE RECEIVABLES ANDPAYABLES (continued)

a. Berdasarkan mata uang a. By currency

- Tagihan Akseptasi - Acceptance Receivables

2015 2014

Mata uang asing 271,538 255,664 Foreign currencyRupiah 33,811 - Rupiah

305,349 255,664

Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (571) (163) losses

304,778 255,501

- Liabilitas Akseptasi - Acceptance Payables

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, saldo liabilitas akseptasi adalahsebesar masing-masing Rp 305.349 danRp 255.664.

As at 31 December 2015 and 2014, thebalance of acceptance payables areRp 305,349 and Rp 255,664,respectively.

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b.

Pada tanggal 31 Desember 2015, tagihanakseptasi digolongkan sebagai lancar dandalam perhatian khusus, masing-masingsebesar Rp 265.457 dan Rp 39.892.Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014seluruh tagihan akseptasi digolongkansebagai lancar.

As at 31 December 2015, the balance ofacceptable receivables are classified ascurrent and special mention, Rp 265,457 andRp 39,892, respectively. Meanwhile as at 31December 2014, all acceptance receivablesare classified as current.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

2015 2014

Saldo awal 163 684 Beginning balancePembentukan/(pemulihan) Additional/(reversal)

cadangan (lihat Catatan 29) 406 (539) of allowance (refer to Note 29)Selisih kurs 2 18 Foreign currency translation

Saldo akhir 571 163 Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangankerugian penurunan nilai yang dibentuk padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telahmemadai.

Management believes that the allowance forimpairment losses as at 31 December 2015and 2014 is adequate.

460

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/88 - Schedule

15. ASET TIDAK BERWUJUD 15. INTANGIBLE ASSETS

2015Saldo awal/

Openingbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassifications

Saldo akhir/Closingbalance

Harga perolehan CostGoodwill 162,178 - - - 162,178 GoodwillPerangkat lunak 141,530 - - 342,711 484,241 SoftwarePerangkat lunak dalam

penyelesaian 195,403 187,664 - (342,711) 40,356 Software in progress

499,111 187,664 - - 686,775

AccumulatedAkumulasi amortisasi amortisationGoodwill (108,501) - - - (108,501) GoodwillPerangkat lunak (70,059) (36,525) - - (106,584) Software

(178,560) (36,525) - - (215,085)

Nilai buku bersih 320,551 471,690 Net book value

2014Saldo awal/

Openingbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassifications

Saldo akhir/Closingbalance

Harga perolehan CostGoodwill 162,178 - - - 162,178 GoodwillPerangkat lunak 132,522 - - 9,008 141,530 SoftwarePerangkat lunak dalam

penyelesaian 51,136 153,275 - (9,008) 195,403 Software in progress

345,836 153,275 - - 499,111

AccumulatedAkumulasi amortisasi amortisationGoodwill (108,501) - - - (108,501) GoodwillPerangkat lunak (41,500) (28,559) - - (70,059) Software

(150,001) (28,559) - - (178,560)

Nilai buku bersih 195,835 320,551 Net book value

Pada Mei 2015, Bank telah selesai melakukantransformasi sistem inti perbankan yang dicatatsebagai perangkat lunak.

In May 2015, Bank has completed thetransformation of the core banking system whichis recorded as software.

Manajemen berpendapat bahwa tidak adapenurunan nilai atas aset tidak berwujud padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Management believes no impairment is requiredon intangible assets as at 31 December 2015 and2014.

16. INVESTASI DALAM SAHAM 16. INVESTMENT IN SHARES

Investasi dalam saham yang diberikan kepadapihak berelasi diungkapkan pada Catatan 33.

Investment in shares to related parties aredisclosed in Note 33.

a. Berdasarkan metode pencatatan a. Based on recording method

2015 2014

Metode harga perolehan 64 64 Cost methodDikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (32) (32) losses

32 32

461

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/89 - Schedule

16. INVESTASI DALAM SAHAM (lanjutan) 16. INVESTMENT IN SHARES (continued)

a. Berdasarkan metode pencatatan (lanjutan) a. Based on recording method (continued)

Penyertaan saham berdasarkan metodeharga perolehan adalah sebagai berikut:

Investment in shares based on acquisitioncost method was as follows:

Jenis Usaha /Nature ofBusiness

Persentase Kepemilikan/Percentage of ownership

Nilai Nominal/Face Value (Rp)

PT First State Investment Manajer Investasi/ 0.15% 64Indonesia Investment

Manager

b. Cadangan kerugian penurunan nilai b. Allowance for impairment losses

2015 2014

Saldo awal (32) (64) Beginning balancePemulihan cadangan Reversal of allowance

(lihat Catatan 29) - 32 (refer to Note 29)

Saldo akhir (32) (32) Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa cadangankerugian penurunan nilai yang dibentuk padatanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sudahmemadai.

Management believes that the allowance forimpairment losses as at 31 December 2015and 2014 are adequate.

17. ASET TETAP 17. FIXED ASSETS

2015Saldo awal/

Openingbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassifications

Saldo akhir/Closingbalance

Harga perolehan CostTanah 49,812 - - - 49,812 LandBangunan 83,996 - - - 83,996 Buildings

LeaseholdInstalasi Kantor 317,287 2,180 - 10,017 329,484 improvementsPerabot dan

perlengkapan 9,296 2 (74) - 9,224 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 1,094 - - - 1,094 Motor vehiclesPeralatan kantor 231,408 27,628 (9,115) 232 250,153 Office equipmentsAset dalam penyelesaian 6,647 4,510 - (10,249) 908 Construction in progress

699,540 34,320 (9,189) - 724,671

AccumulatedAkumulasi penyusutan depreciationBangunan (53,836) (5,925) - - (59,761) Buildings

LeaseholdInstalasi Kantor (260,080) (17,962) - - (278,042) improvementsPerabot dan

perlengkapan (8,374) (363) 53 - (8,684) Furniture and fixturesKendaraan bermotor (1,094) - - - (1,094) Motor vehiclesPeralatan kantor (163,728) (25,185) 8,906 - (180,007) Office equipments

(487,112) (49,435) 8,959 - (527,588)

Nilai buku bersih 212,428 197,083 Net book value

462

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/90 - Schedule

17. ASET TETAP (lanjutan) 17. FIXED ASSETS (continued)

2014Saldo awal/

Openingbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Reklasifikasi/Reclassifications

Saldo akhir/ClosingBalance

Harga perolehan CostTanah 49,812 - - - 49,812 LandBangunan 83,996 - - - 83,996 Buildings

LeaseholdInstalasi Kantor 298,914 3,165 - 15,208 317,287 improvementsPerabot dan

perlengkapan 9,296 - - - 9,296 Furniture and fixturesKendaraan bermotor 1,115 - (21) - 1,094 Motor vehiclesPeralatan kantor 204,786 27,098 (476) - 231,408 Office equipmentsAset dalam penyelesaian 8,263 13,592 - (15,208) 6,647 Construction in progress

656,182 43,855 (497) - 699,540Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationBangunan (48,097) (5,739) - - (53,836) Buildings

LeaseholdInstalasi Kantor (229,923) (30,157) - - (260,080) improvementsPerabot dan

perlengkapan (7,810) (564) - - (8,374) Furniture and fixturesKendaraan bermotor (1,115) - 21 - (1,094) Motor vehiclesPeralatan kantor (141,230) (22,974) 476 - (163,728) Office equipments

(428,175) (59,434) 497 - (487,112)

Nilai buku bersih 228,007 212,428 Net book value

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risikokebakaran, kerusuhan, kecelakaan danpencurian dengan jumlah pertanggunganmasing-masing sebesar AUD 49.116.000 (jumlahpenuh) dan Rp 410 (2014: AUD 74.512.100(jumlah penuh) dan Rp 430). Manajemenberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebutsudah memadai untuk menutupi kemungkinankerugian atas aset yang dipertanggungkan.

As at 31 December 2015 and 2014, fixed assetswere insured against fire, disruption, accidentsand theft risks with the sum insured ofAUD 49,116,000 (full amount) and Rp 410(2014: AUD 74,512,100 (full amount) andRp 430). Management believes that theinsurance coverage is adequate to cover thepossible losses on the assets insured.

Estimasi persentase tingkat penyelesaian asetdalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar48% dan 77% dari nilai proyek, yang diperkirakandiselesaikan dalam tahun 2015 dan 2014.

The estimated percentage of completion ofconstruction in progress as at 31 December2015 and 2014 are 48% and 77%, respectivelyfrom project value, which estimated to befinalised in 2015 and 2014.

Rincian keuntungan penjualan aset tetap adalahsebagai berikut:

Details of gain on disposal of fixed assets are asfollows:

2015 2014

Hasil penjualan aset tetap 253 2 Proceeds from sale of fixed assetsNilai buku (52) - Net book value

Keuntungan penjualan aset tetap 201 2 Gain on sale of fixed assets

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,seluruh aset tetap yang dimiliki Bank merupakankepemilikan langsung.

As at 31 December 2015 and 2014, all fixedasset held by the Bank are direct ownership.

463

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/91 - Schedule

17. ASET TETAP (lanjutan) 17. FIXED ASSETS (continued)

Bank memiliki beberapa bidang tanah danbangunan dengan sertifikat Hak GunaBangunan dan Hak Milik . Hak tersebutberjangka waktu 20 hingga 22 tahun dan akanberakhir antara tahun 2016 sampai dengan 2038.Manajemen berpendapat tidak terdapat masalahdengan perpanjangan hak atas tanah karenaseluruh tanah diperoleh secara sah dan didukungdengan bukti kepemilikan yang memadai.

The Bank owns several plots of land and

years and will expire between year 2016 until2038. The management believes that there willbe no difficulty in obtaining an extension of thelandrights as all lands were acquired legally andis supported by sufficient evidence of ownership.

18. ASET LAIN-LAIN 18. OTHER ASSETS

Aset lain-lain kepada pihak berelasi diungkapkanpada Catatan 33.

Informasi mengenai eksposur risiko kredit, risikomata uang, risiko likuiditas dan nilai wajar asetlain-lain masing-masing diungkapkan padaCatatan 3.

Other assets with related parties are disclosedin Note 33.

Information in respect to credit risk, currencyrisk, liquidity risk and fair value exposure ofother assets are disclosed in Note 3,respectively.

2015 2014

Piutang bunga 142,878 99,327 Interest receivablesBeban dibayar di muka 91,057 102,815 Prepaid expensesTunjangan mobil karyawan 45,057 33,753 Car allowance for employeePendapatan atas jasa penyaluran Mutual fund and bancassurance

reksadana dan bancassurance distribution feeyang masih harus diterima 23,781 26,644 receivables

Agunan yang diambil alih-bersih 1,637 3,492 Foreclosed collaterals-netProperti terbengkalai-bersih 899 899 Abandoned property-netPiutang dari penjualan Receivables from sale of

efek-efek 503 1,518 marketable securitiesLain-lain 86,399 109,696 Others

392,211 378,144

Beban dibayar di muka

Termasuk dalam beban dibayar di muka adalahbiaya sewa dibayar di muka sebesar Rp 79.433(2014: Rp 88.684).

Prepaid expenses

Included in prepaid expenses is prepaid rent ofRp 79,433 (2014: Rp 88,684).

Lain-lain

Termasuk dalam lain-lain adalah transitory ATM,transitory cash, setoran jaminan dan lain-lain.

Others

Included in others are transitory ATM, transitorycash, security deposits and others.

Piutang bunga

Piutang bunga merupakan pendapatan bungayang belum diterima oleh Bank dengan sukubunga kontraktual.

Interest receivables

Interest receivables represent unreceivedinterest income of the Bank using contractualinterest rate.

464

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/92 - Schedule

19. PERPAJAKAN 19. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid tax

2015 2014

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax:- Pasal 25 30,217 - Article 25 -

30,217 -

b. Utang pajak kini b. Current tax liabilities

2015 2014

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax:- Pasal 25 - 3,733 Article 25 -- Pasal 29 - 16,397 Article 29 -

- 20,130

c. Utang pajak lainnya c. Other tax liabilities

2015 2014

Pajak penghasilan: Income tax:- Pasal 4 ayat 2 9,144 9,872 Article 4 clause 2 -- Pasal 21 9,453 9,177 Article 21 -- Pasal 23 dan 26 563 838 Articles 23 and 26 -

Pajak Pertambahan Nilai 1,409 2,013 Value Added Tax

20,569 21,900

d. (Manfaat)/beban pajak penghasilan d. Income tax (benefit)/expense

2015 2014

Kini - 66,202 CurrentTangguhan (1,371) 19,917 Deferred

(1,371) 86,119

Pajak atas (rugi)/laba sebelum pajak berbedadari nilai teoritis yang mungkin munculapabila menggunakan rata-rata tertimbangtarif pajak terhadap laba pada entitas dalamjumlah sebagai berikut:

The tax on (loss)/income before tax differsfrom the theoretical amount that would ariseusing the weighted average tax rateapplicable to profits on the entities as follows:

2015 2014

(Rugi)/laba sebelum pajak (61,366) 293,964 (Loss)/income before taxPajak dihitung dengan tarif Tax calculated at applicable

yang berlaku (15,342) 73,491 tax ratesDampak pajak penghasilan pada: Tax effects of:

Beban yang tidak dapatdikurangkan untuk tujuan Expenses notperpajakan 13,971 12,628 deductible for tax purposes

(Manfaat)/beban pajak penghasilan (1,371) 86,119 Income tax (benefit)/expenses

Rekonsiliasi antara (rugi)/laba sebelum pajak,seperti yang disajikan dalam laporan laba rugidan penghasilan kena pajak untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between (loss)/incomebefore tax as shown in the statements ofincome and taxable income for the yearended 31 December 2015 and 2014 are asfollows:

465

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/93 - Schedule

19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)

d. Beban/(manfaat) pajak penghasilan(lanjutan)

d. Income tax expense/(benefit) (continued)

2015 2014

(Rugi)/laba sebelum (Loss)/income beforepajak penghasilan (61,366) 293,964 tax expense

Perbedaan temporer: Temporary differences:Perbedaan antara komersial dan Differences between commercial

fiskal pada: and fiscal amounts on:Beban penyusutan aset tetap (60,678) (17,551) Fixed assets depreciationBeban cadangan kerugian

penurunan nilai atas Allowance for impairmentpinjaman yang diberikan 45,811 (46,973) losses on loans

Beban cadangan kerugianpenurunan nilai Allowance for impairmentatas aset non-produktif (2,256) - losses on non-earning asset

Beban cadangan imbalankerja karyawan 10,303 7,717 Allowance for employee benefits

Cadangan biaya promosi 4,049 (16,310) Allowance for promotional expensesCadangan bonus karyawan dan Allowance for employee

insentif penjualan (17,642) 6,869 bonus and sales incentivesBeban cadangan lainnya (1,412) (13,420) Other allowances

Jumlah perbedaan temporer (21,825) (79,668) Total temporary differences

Perbedaan permanen: Permanent differences:Beban-beban yang tidak dapat

diperhitungkan untuk tujuanperpajakan 55,881 50,511 Non deductible expenses

Jumlah perbedaan permanen 55,881 50,511 Total permanent differences

(Beban)/penghasilan kena pajak (27,310) 264,807 Taxable (loss)/income

Beban pajak penghasilan badan - 66,202 Corporate income tax expenseDikurangi: Less:Pajak penghasilan dibayar

dimuka pasal 25 (30,217) (49,805) Prepaid income tax article 25

(Uang muka)/utang Corporate income taxpajak penghasilan badan (30,217) 16,397 (prepaid)/payable

Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015 di atas adalah suatuperhitungan sementara yang dibuat untuktujuan akuntansi dan dapat berubah padawaktu Bank menyampaikan Surat

The corporate tax calculation for the yearended 31 December 2015 was a preliminaryestimate made for accounting purpose and issubject to revision when the Bank files itsAnnual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 sesuai dengan SPTtahunannya.

The corporate tax calculation for the yearended 31 December 2014 conforms with the

466

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/94 - Schedule

19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)

d. Beban/(manfaat) pajak penghasilan(lanjutan)

d. Income tax expense/(benefit) (continued)

Pada tanggal 22 Agustus 2014, Bankmenerima surat dari Kementerian KeuanganRepublik Indonesia Direktorat Jenderal PajakNo. PEMB-00246/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS/2014 mengenai PemberitahuanPemeriksaan Lapangan untuk masa dantahun pajak tahun 2011 dan 2012. Sampaidengan tanggal laporan keuangan ini,pemeriksaan dari Kantor Pajak masihberlangsung.

On 22 August 2014, the Bank received letterfrom Ministry of Finance of the Republic ofIndonesia Directorate General of TaxNo. PEMB-00246/WPJ.04/KP.1105/RIK.SIS/2014 regarding the Notification of FieldAudit for the tax period and year 2011 and2012. Until the date of this financialstatements, the tax audit is still in progress.

e. Aset pajak tangguhan e. Deferred tax assets

2015

1 Januari/1 January

Dikreditkan kelaporan laba rugi/

Credited tostatement of

income

Dibebankan keekuitas/

Charge to equity31 Desember/31 December

Aset/(kewajiban) pajak Deferred taxtangguhan: assets/(liabilities):

- Penyusutan aset tetap 22,397 (15,170) - 7,227 Depreciation of fixed assets- Cadangan kerugian atas

penurunan nilai Allowance for impairment -pinjaman yang diberikan losses on loan anddan aset non-produktif (34,271) 10,889 - (23,382) non-earning assets

- Cadangan imbalan Allowance for -kerja karyawan 7,392 2,576 2,849 12,817 employee benefits

- Cadangan bonus Allowance for -karyawan dan employee bonus andinsentif penjualan 14,466 (4,411) - 10,055 sales incentives

Allowance for -- Cadangan biaya promosi 3,788 1,012 - 4,800 promotional expense- Keuntungan yang Unrealised gains-

belum direalisasi from changesatas perubahan nilai wajar in fair value ofefek-efek dan obligasi available for salepemerintah yang tersedia marketable securitiesuntuk dijual (731) - 5,365 4,634 and government bonds

- Cadangan lainnya 353 (353) - - Allowance for others -- Kompensasi kerugian pajak - 6,828 - 6,828 Tax loss carry forward -

13,394 1,371 8,214 22,979Jumlah aset pajak Total deferred

tangguhan - bersih 13,394 22,979 tax assets - net

2014

1 Januari/1 January

Dikreditkan kelaporan laba rugi/

Credited tostatement of

income

Dibebankan keekuitas/

Charge to equity31 Desember/31 December

Aset/(kewajiban) pajak Deferred taxtangguhan: assets/(liabilities):

- Penyusutan aset tetap 26,785 (4,388) - 22,397 Depreciation of fixed assets- Cadangan kerugian atas

penurunan nilai Allowance for impairment -pinjaman yang diberikan losses on loan anddan aset non-produktif (22,528) (11,743) - (34,271) non-earning assets

- Cadangan imbalan Allowance for -kerja karyawan 5,463 1,929 - 7,392 employee benefits

- Cadangan bonus Allowance for -karyawan dan employee bonus andinsentif penjualan 12,749 1,717 - 14,466 sales incentives

Allowance for -- Cadangan biaya promosi 7,865 (4,077) - 3,788 promotional expense- Keuntungan yang Unrealised gains-

belum direalisasi from changesatas perubahan nilai wajar in fair value ofefek-efek dan obligasi available for salepemerintah yang tersedia marketable securitiesuntuk dijual (212) - (519) (731) and government bonds

- Cadangan lainnya 3,708 (3,355) - 353 Allowance for others -

33,830 (19,917) (519) 13,394Jumlah aset pajak Total deferred

tangguhan - bersih 33,830 13,394 tax assets - net

467

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/95 - Schedule

19. PERPAJAKAN (lanjutan) 19. TAXATION (continued)

e. Aset pajak tangguhan (lanjutan) e. Deferred tax assets (continued)

Bank memutuskan untuk mengakui asetpajak tangguhan sebesar Rp 6.828 padatanggal 31 Desember 2015 sebagai akibatdari kerugian fiskal karena manajemenberkeyakinan jumlah penghasilan kena pajakpada masa mendatang akan memadai untukdikompensasikan dengan aset pajaktangguhan yang belum dipakai dan memilikijatuh tempo pada tahun 2020.

The Bank has decided to recognise thedeferred tax asset amounting to Rp 6,828 asat 31 December 2015 as a result of fiscalloss as management believe that futuretaxable profits will be available against whichthe deferred tax asset can be utilised andhas expiry date in 2020.

f. Administrasi f. Administration

Berdasarkan Undang-undang Perpajakanyang berlaku di Indonesia, Bank menghitung,menetapkan dan membayar sendiri besarnyajumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal

mengubah kewajiban pajak dalam jangkawaktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dansebelumnya, jangka waktu tersebut adalah10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnyapajak, tetapi tidak lebih dari tahun 2013,sedangkan untuk tahun pajak 2008 danseterusnya, jangka waktunya adalah 5 (lima)tahun sejak saat terutangnya pajak.

Under the Taxation Laws in Indonesia, theBank submits tax returns on the basis of selfassessment. The Director General of Tax

certain period. For the fiscal years of 2007and before, this period is within 10 (ten)years of the time the tax become due, but nolater than 2013, while for the fiscal years of2008 and onwards, the period is within 5(five) years of the time the tax become due.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakandiakui saat surat ketetapan pajak diterimaatau jika mengajukan keberatan, pada saatkeputusan atas keberatan tersebut telahditetapkan.

Corrections to taxation obligations arerecorded when an assessment is receivedor, if appealed against, when the results ofthe appeal have been decided.

20. SIMPANAN NASABAH 20. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

Simpanan nasabah dari pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Informasi mengenai risiko tingkat suku bunga,risiko mata uang, risiko likuiditas dan nilai wajarsimpanan nasabah masing - masing diungkapkanpada Catatan 3.

Deposits from customers from related partiesare disclosed in Note 33.

Information in respect to interest rate risk,currency risk, liquidity risk and fair valueexposures of deposits from customers aredisclosed in Note 3, respectively.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency

2015 2014Rupiah Rupiah- Deposito berjangka 5,425,340 5,617,009 Time deposits -- Tabungan 3,018,970 3,246,837 Savings -- Giro 1,056,861 1,206,931 Current accounts -

9,501,171 10,070,777Mata uang asing Foreign currency- Deposito berjangka 1,411,562 1,351,462 Time deposits -- Tabungan 3,536,719 3,136,796 Savings -- Giro 809,999 714,898 Current accounts -

5,758,280 5,203,156

15,259,451 15,273,933

468

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/96 - Schedule

20. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) 20. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihakketiga

b. By related parties and third parties

2015 2014

- Pihak ketiga 14,851,284 14,870,660 Third parties -- Pihak berelasi Related parties -

(lihat Catatan 33) 408,167 403,273 (refer to Note 33)

15,259,451 15,273,933

Simpanan nasabah yang diblokir sebagaiagunan pinjaman yang diberikan sebesarRp 69.422 pada tahun 2015 dan Rp 359.574pada tahun 2014.

Deposits from customers held as loan collateralamounted to Rp 69,422 in 2015 and Rp 359,574in 2014.

21. SIMPANAN DARI BANK LAIN 21. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain dari pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Informasi mengenai risiko tingkat suku bunga,risiko likuiditas dan nilai wajar diungkapkan,masing-masing pada Catatan 3.

Deposits from other banks from related partiesare disclosed in Note 33.

Information in respect to interest rate risk,liquidity risk and fair value exposures aredisclosed in Note 3, respectively.

a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency

2015 2014Rupiah RupiahNegotiable Certificate of Deposit 1,450,000 935,000 Negotiable Certificate of Deposit

Dikurangi: Less:Beban emisi yang belum

diamortisasi (623) (907) Unamortised issuance costDiskonto (24,635) (30,470) DiscountBersih 1,424,742 903,623 Net

Giro 42,782 21,463 Current accountsDeposito berjangka 69,400 9,500 Time deposit

1,536,924 934,586Mata uang asing Foreign currencyGiro 3,874 - Current accountsCall Money - 594,480 Call Money

1,540,798 1,529,066

Pada tanggal 1 Januari 2015 sampaidengan 31 Desember 2015, Bank telahmenerbitkan Negotiable Certificate ofDeposit dengan nilai nominal sebesarRp 3.295.000 dalam 6 tahap yang akanjatuh tempo dalam jangka waktu 3 sampai12 bulan dari tanggal penerbitan. Padatanggal 31 Desember 2015, nilai nominalyang masih tersisa sebesar Rp 1.450.000dengan tingkat suku bunga bervariasi antara7,70% - 9,40%.

Starting from 1 January 2015 to 31 December2015, the Bank issued Negotiable Certificate ofDeposit in 6 stages with nominal valueRp3,295,000 which will mature within3 till 12 months from the issuance date. As of31 December 2015, the outstanding value ofNegotiable Certificate of Deposit was amountingto Rp 1,450,000 with interest rate vary between7.70% - 9.40%.

469

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/97 - Schedule

21. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 21. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

a. Berdasarkan jenis dan mata uang(lanjutan)

a. By type and currency (continued)

Pada tanggal 24 Januari 2014 sampaidengan 31 Desember 2014, Bank telahmenerbitkan Negotiable Certificate ofDeposit dengan nilai nominal sebesar Rp1.780.000 dalam 6 tahap yang akan jatuhtempo dalam jangka waktu 3 sampai 12bulan dari tanggal penerbitan. Pada tanggal31 Desember 2014, nilai nominal yangmasih tersisa sebesar Rp 935.000 dengantingkat suku bunga bervariasi antara 8,68% -9,50%.

Starting from 24 January 2014 up to 31December 2014, the Bank issued NegotiableCertificate of Deposit with nominal value Rp1,780,000 in 6 stages which will maturewithin 3 till 12 months from the issuancedate. As of 31 December 2014, theoutstanding value of Negotiable Certificate ofDeposit was amounting to Rp 935,000 withinterest rate vary between 8.68% - 9.50%.

b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihakketiga

b. By related parties and third parties

2015 2014

- Pihak ketiga 1,540,636 1,032,789 Third parties -- Pihak berelasi Related parties -

(lihat Catatan 33) 162 496,277 (refer to Note 33)

1,540,798 1,529,066

Simpanan dari bank lain yang dijaminkansebagai agunan pinjaman yang diberikansebesar Rp 13.000 pada tahun 2015 dansebesar Rp 8.000 pada tahun 2014.

Deposits from other banks held as loancollateral amounted to Rp 13,000 in 2015and Rp 8,000 in 2014.

22. PINJAMAN YANG DITERIMA 22. BORROWINGPinjaman yang diterima dari pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Borrowing from related parties are disclosed inNote 33.

Informasi mengenai risiko tingkat suku bunga,risiko mata uang, risiko likuiditas dan nilai wajardiungkapkan, masing-masing pada Catatan 3.

Information in respect to interest rate risk,currency risk, liquidity risk and fair valueexposures are disclosed in Note 3, respectively.

2015 2014

- Standard Chartered Bank - 156,421 Standard Chartered Bank -- DBS Bank - 105,273 DBS Bank -

- 261,694

Pembiayaan kembali Trade Finance Trade Finance Refinancing

a) Standard Chartered Bank (a) Standard Chartered Bank

Pada tanggal 17 November 2014, Banktelah menandatangani perjanjianpembiayaan bersama transaksiperdagangan dengan Standard Chartered,United Kingdom untuk membiayai transaksitrade finance Bank. Pada tanggal31 Desember 2014, saldo pinjaman yangditerima adalah sebesar USD 12.629.822(jumlah penuh), dengan tingkat suku bunga0,869% per tahun dan memiliki jatuh tempopada tanggal 13 Februari 2015. Bank telahmelakukan pembayaran penuh ataspinjaman ini pada tanggal jatuh tempo.

On 17 November 2014, the Bank signed amaster participation agreement for tradetransactions with Standard Chartered, United

transactions. As at 31 December 2014, theoutstanding borrowing is amounted to USD12,629,822 (full amount), with interest rateranging 0.869% per annum and has maturitydate on 13 February 2015. The Bank hasfully repaid this borrowing on the maturitydate.

470

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/98 - Schedule

22. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 22. BORROWING (continued)

Pembiayaan kembali Trade Finance (lanjutan) Trade Finance Refinancing (continued)

(b) DBS Bank (b) DBS Bank

Pada tanggal 26 November 2014, Banktelah menandatangani perjanjianpembiayaan bersama transaksiperdagangan dengan DBS Bank, Singapurauntuk membiayai transaksi trade financeBank. Pada tanggal 31 Desember 2014,saldo pinjaman yang diterima adalahsebesar USD 8.500.000 (jumlah penuh),dengan tingkat suku bunga 0,984% pertahun dan memiliki jatuh tempo padatanggal 24 Februari 2015. Bank telahmelakukan pembayaran penuh ataspinjaman ini pada tanggal jatuh tempo.

On 26 November 2014, the Bank has signeda master participation agreement for tradetransactions with DBS Bank, Singapore tofund s.As at 31 December 2014, the outstandingborrowing is amounted to USD 8,500,000(full amount), with interest rate ranging0.984% per annum and has maturity date on24 February 2015. The Bank has fully repaidthis borrowing on the maturity date.

23. LIABILITAS LAIN-LAIN 23. OTHER LIABILITIES

Liabilitas lain-lain dari pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Other liabilities from related party are disclosedin Note 33.

Informasi mengenai risiko mata uang, risikolikuiditas dan nilai wajar liabilitas lain-lainmasing-masing diungkapkan pada Catatan 3.

Information in respect to currency risk, liquidityrisk and fair value exposures of other liabilitiesare disclosed in Note 3, respectively.

2015 2014

Utang dari transaksi penjualan Payable from sale ofefek-efek 386,746 37,019 marketable securities

Setoran jaminan 130,478 127,892 Guarantee depositsBeban yang masih harus dibayar 89,696 53,739 Accrued expensesUtang bunga 53,449 63,651 Interest payableLiabilitas imbalan kerja karyawan Employee benefit liability

(lihat Catatan 23b) 51,267 29,569 (refer to Note 23b)Bonus karyawan dan insentif penjualan 40,221 57,863 Employee bonus and sales incentivePencadangan biaya reward points 19,198 15,149 Provision for reward pointsAngsuran kredit diterima di muka 5,558 4,901 Loan installments received in advanceLainnya 53,984 35,964 Others

830,597 425,747

Liabilitas imbalan kerja karyawan Employee benefits liability

Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang danpaska kerja lainnya sesuai Undang-UndangKetenagakerjaan No. 13/2003 meliputi uangjasa, uang pisah dan kompensasi lainnyadihitung oleh aktuaria independen PT TowersWatson Purbajaga dengan menggunakanmetode Projected Unit Credit.

The liability for long term and post employmentbenefits in accordance with Labour Law No.13/2003 consists of service payments,severance payments and other compensationwas calculated by an independent actuary PTTowers Watson Purbajaga using the ProjectedUnit Credit method.

Berikut ini adalah hal-hal penting yangdiungkapkan dalam laporan aktuaria PT TowersWatson Purbajaga tertanggal 24 Februari 2016dan 18 Februari 2015 masing-masing untuktahun 2015 dan 2014:

The following are the key matters disclosed inthe actuarial report of PT Towers WatsonPurbajaga dated 24 February 2016 and18 February 2015 for years 2015 and 2014,respectively:

471

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/99 - Schedule

23. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) 23. OTHER LIABILITIES (continued)

a. Beban imbalan kerja karyawan a. Employee benefits expense

2015 2014

Kontribusi terhadap DPLK Manulife 33,089 30,598 Contribution to DPLK ManulifeBeban jasa kini 7,559 6,452 Current service costBeban jasa lalu perubahan program 4,255 - Past service cost plan amendmentsBeban bunga 3,129 2,407 Interest costAmortisasi atas Amortisation of

kerugian aktuaria - 577 actuarial loss

48,032 40,034

b. Liabilitas imbalan kerja karyawan b. Employee benefits liability

2015 2014Present value of funded

Nilai kini liabilitas manfaat pasti 51,267 29,569 defined benefit obligation

c. Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawanselama tahun berjalan

c. Movements in the employee benefitsliability during the years

2015 2014

Saldo awal tahun 29,569 21,848 Beginning balanceBeban imbalan karyawan bersih 48,032 40,034 Net employee benefits expensePengukuran kembali atas liabilitas Remeasurement for post

imbalan paska kerja 11,396 - employee benefit obligationsPembayaran ke DPLK Manulife (33,089) (30,598) Transfer to DPLK ManulifeManfaat yang dibayarkan

selama tahun berjalan (4,641) (1,715) Benefits paid during the yearKewajiban yang diakui di laporan Liability recognised in statement

posisi keuangan 51,267 29,569 of financial position

Asumsi-asumsi utama yang digunakandalam perhitungan aktuaria tersebut adalahsebagai berikut:

Key assumptions used in the actuarialcalculations are as follows:

Umur pensiun normal 55 Tahun/55 Years of age Normal retirement age

Metode penilaian biaya Projected-Unit-Credit Valuation cost method

Tingkat kematian 2015 dan 2014: Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 2011)/ Mortality rates2015 and 2014: Indonesian Mortality Table 2011 (TMI 2011)

Tingkat suku bunga diskonto 2015: 9% dan 2014: 7,75% per tahun/ Discount rate2015: 9% and 2014: 7.75% per annum

Kenaikan gaji 2015 dan 2014: 9% per tahun/ Salary increases2015 and 2014: 9% per annum

Tingkat pengunduran diri 2015 dan 2014: 21% pertahun untuk umur 20 tahun dan Resignation ratesberkurang sampai dengan 0% untuk umur 55 tahun

2015 and 2014 : 21% per annum at age 20 anddecreasing linearly to 0% at age 55

Tabel di bawah ini merupakan histori komparasinilai kini dari liabilitas imbalan dan penyesuaianyang timbul pada liabilitas program selama 2tahun terakhir:

The following are the historical comparison of

experience adjustment on plan liabilities duringthe last 2 years:

472

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/100 - Schedule

23. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) 23. OTHER LIABILITIES (continued)

2015 2014

Nilai kini dari Present value ofliabilitas imbalan pasti (51,267) (41,494) defined benefit obligation

Penyesuaian yang timbul pada Experience adjustment onliabilitas imbalan pasti 4,525 (4,509) defined benefit obligation

Tabel di bawah ini merupakan sensitivitas ataskemungkinan perubahan tingkat kenaikan gajidan tingkat diskonto terhadap kewajiban imbalanpasca kerja pada 31 Desember 2015 :

The following table represent the sensitivityanalysis of a reasonably possible change in rateof salary increase and discount rate of obligationto post-employment benefit obligation as of 31December 2015 :

2015Peningkatan /increase by

100bps

Penurunan /decrease by

100bps

Tingkat diskonto (3,563) 3,985 Discount ratesTingkat kenaikan gaji 8,767 (7,807) Rate of salary increase

24. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 24. NON-CONTROLLING INTEREST

Kepentingan non-pengendali atas aset bersihAnak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The movement of the non-share in the net assets of the Subsidiary is asfollows:

2015 2014

Saldo awal - 326 Beginning balanceBagian kepentingan non-pengendali Net loss of the Subsidiary

atas rugi bersih Anak Perusahaan attributable to non-controllingtahun berjalan - (2) interest for the current year

Likuidasi Anak Perusahaan Liquidation of Subsidiary(lihat Catatan 1b) - (324) (refer to Note 1b)

Saldo akhir - - Ending balance

Anak Perusahaan telah dilikuidasi efektif padatanggal 30 Desember 2014 (lihat Catatan 1b).

The Subsidiary has been liquidated effective since30 December 2014 (refer to Note 1b).

25. MODAL SAHAM 25. SHARE CAPITAL

2015 dan/and 2014Jumlah lembar

saham yangditempatkan dan

Persentase disetor penuh/kepemilikan/ Number of JumlahPercentage issued and fuly nominal/

of ownership paid in shares Nominal value

Commonwealth Bank of Australia 99.00% 3,781,469 3,781,469 Commonwealth Bank of AustraliaPT Murni Galaxy 0.35% 13,199 13,199 PT Murni GalaxyPT Giga Galaxy 0.35% 13,199 13,199 PT Giga GalaxyPT Samudra Anugrah Megah 0.11% 4,425 4,425 PT Samudra Anugrah MegahPT Ramadewan Winoko 0.08% 2,950 2,950 PT Ramadewan WinokoPT Prima Rukun Langgeng 0.07% 2,655 2,655 PT Prima Rukun LanggengPT Finkom Surya Putra 0.04% 1,770 1,770 PT Finkom Surya Putra

100.00% 3,819,667 3,819,667

473

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/101 - Schedule

25. MODAL SAHAM (lanjutan) 25. SHARE CAPITAL (continued)

Penerbitan saham baru Issuance of new share

Berdasarkan keputusan pemegang sahamtertanggal 18 Maret 2013, Commonwealth Bankof Australia setuju untuk meningkatkan modaldasar sebesar Rp 9.000.000, yaitu dariRp 4.000.000 menjadi Rp 13.000.000 danmeningkatkan modal ditempatkan dan disetorpenuh sebesar Rp 1.604.309, dari Rp 1.818.420menjadi Rp. 3.422.729. Keputusan ini telahdicatat dalam Akta Notaris No. 77 tertanggal 20Maret 2013 oleh Notaris Aryanti Artisari, S.H.,M.Kn. mengenai Keputusan Pemegang Sahamdalam rangka Peningkatan Modal olehCommonwealth Bank of Australia. Perubahan initelah disetujui oleh Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia melalu suratNo. AHU-15076.AH.01.02 tanggal 25 Maret2013. Berdasarkan surat No. 15/13/DPB2/PB2-2/Rahasia tanggal 28 Maret 2013, peningkatanmodal dasar, modal ditempatkan dan disetorpenuh tersebut telah dicatat dalam administrasiBank Indonesia.

March 2013, Commonwealth Bank of Australiaagreed to increase the authorized capital by Rp9,000,000, i.e. from Rp 4,000,000 to Rp13,000,000 and agreed to increase the issuedand paid-up capital by Rp 1,604,309, i.e. fromRp 1,818,420 to Rp 3,422,729. This decisionwas recorded under Notarial Deed No. 77 dated20 March 2013 of Notary Aryanti Artisari, S.H.,M.Kn. regarCapital Increase by Commonwealth Bank ofAustralia. This amendment was approved by theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia through letter numberAHU-15076.AH.01.02 dated 25 March 2013.Based on letter No. 15/13/DPB2/PB2-2/Rahasiadated 28 March 2013, the increase in authorisedcapital, issued and paid-up capital has been

Berdasarkan keputusan pemegang sahamtertanggal 27 Agustus 2013, CommonwealthBank of Australia setuju untuk meningkatkanmodal ditempatkan dan disetor sebesarRp 396.938, yaitu dari Rp 3.422.729 menjadiRp 3.819.667. Keputusan ini telah dicatat dalamAkta Notaris No. 53 tertanggal 28 Agustus 2013oleh Notaris Aryanti Artisari, S.H., M.Kn.mengenai Keputusan Pemegang Saham dalamrangka Peningkatan Modal oleh CommonwealthBank of Australia. Perubahan ini telah disetujuioleh Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10-37417 dan No. AHU-AH.01.10-37418tertanggal 9 September 2013. Berdasarkan suratNo. 15/5/DPB2/PB2-2/Rahasia tanggal 3Oktober 2013, peningkatan modal ditempatkandan disetor penuh tersebut telah dicatat dalamadministrasi Bank Indonesia.

Based on the resolution dated 27August 2013, Commonwealth Bank of Australiaagreed to increase the issued and paid upcapital by Rp 396,938, i.e from Rp 3,422,729 toRp 3,819,667. This decision was recorded underNotarial Deed No. 53 dated 28 Agustus 2013 ofNotary Aryanti Artisari, S.H., M.Kn. regarding

Commonwealth Bank of Australia. Thisamendment was approved by the Minister ofLaw and Human Rights of the Republic ofIndonesia through letter number No. AHU-AH.01.10-37417 and No. AHU-AH.01.10-37418dated 9 September 2013. Based on letter No.15/5/DPB2/PB2-2/Rahasia dated 3 October2013, the increase in issued and paid-up capital

administration.

26. SALDO LABA YANG SUDAH DITENTUKANPENGGUNAANNYA

26. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,saldo laba yang sudah ditentukanpenggunaannya masing-masing sebesar Rp14.911. Penyisihan saldo laba ini dibentuksehubungan dengan Undang-undang RepublikIndonesia No. 1/1995 yang telah digantikandengan Undang-undang No. 40/2007 efektiftanggal 16 Agustus 2007 mengenai PerseroanTerbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan sebesarsekurang-kurangnya 20% dari jumlah modalyang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktuuntuk penyisihan tersebut.

As at 31 December 2015 and 2014,appropriated retained earnings were amountedto Rp 14,911, respectively. This reserve wasprovided in relation with the Law of RepublicIndonesia No.1/1995 which has been replacedwith Law No. 40/2007 effective on 16 August2007 regarding the Limited Liability Companywhich requires companies to set up a generalreserve amounting to at least 20% of the issuedand paid up share capital. There is no timelineover which this amount should be provided.

474

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/102 - Schedule

27. PENDAPATAN BUNGA 27. INTEREST INCOME

Pendapatan bunga dari pihak berelasidiungkapkan pada Catatan 33.

Interest income from related parties aredisclosed in Note 33.

2015 2014

Pinjaman yang diberikan 1,732,946 1,558,267 LoansPenempatan pada Bank Indonesia 47,761 48,346 Placements with Bank Indonesia

dan bank lain and other banksEfek-efek 42,409 33,403 Marketable securitiesObligasi pemerintah 34,470 6,963 Government BondsEfek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under

dijual kembali 19,858 31,476 resale agreementsGiro pada bank lain 5,668 4,912 Current accounts with other banks

1,883,112 1,683,367

Pendapatan bunga berdasarkan klasifikasi asetkeuangan adalah sebagai berikut:

Interest income based on the classification offinancial assets is as follows:

2015 2014

Pinjaman yang diberikan dan piutang 1,806,233 1,643,001 Loans and receivablesTersedia untuk dijual 76,075 40,366 Available for saleDiukur pada nilai wajar melalui laba rugi 804 - Fair value through profit and loss

1,883,112 1,683,367

Termasuk dalam pendapatan bunga daripinjaman yang diberikan adalah pendapatanbunga atas bagian yang tidak mengalamipenurunan nilai dari pinjaman yang mengalamipenurunan nilai (unwinding of interest) untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014 masing-masing sebesarRp 27.993 dan Rp 5.398 dan pendapatan bungadari provisi dan komisi yang berkaitan langsungdengan kegiatan pemberian kredit yangdiamortisasi berdasarkan metode suku bungaefektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingsebesar Rp 61.500 dan Rp 30.536.

Included in the interest income from loans isinterest income recognised on the non-impairedportion of the impaired loans (unwinding ofinterest) for the years ended 31 December 2015and 2014 amounting to Rp 27,993 andRp 5,398, respectively and interest income fromfees and commission directly attributable tolending activities amortised using effectiveinterest rate method for the years ended31 December 2015 and 2014 amounting toRp 61,500 and Rp 30,536, respectively.

28. BEBAN BUNGA 28. INTEREST EXPENSE

Beban bunga dari pihak berelasi diungkapkanpada Catatan 33.

Interest expense from related parties aredisclosed in Note 33.

2015 2014

Simpanan nasabah 606,084 587,374 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 160,377 63,475 Deposits from other banksPinjaman yang diterima 1,145 1,280 BorrowingsEfek-efek yang diterbitkan - 4,209 Marketable securities issued

767,606 656,338

475

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/103 - Schedule

29. BEBAN CADANGAN KERUGIANPENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN DANNON KEUANGAN

29. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ONFINANCIAL AND NON FINANCIAL ASSETS

2015 2014

Aset Keuangan Financial Assets(Pembentukan)/pemulihan

cadangan kerugian penurunan (Additional)/reversal for allowance ofnilai atas: impairment losses on:- Pinjaman yang diberikan 369,522 49,529 Loans -- Tagihan akseptasi 406 (539) Acceptance receivables -- Investasi dalam saham - (32) Investment in shares -

369,928 48,958

Aset Non Keuangan Non Financial Assets(Pemulihan)/pembentukan cadangan

kerugian penurunan (Reversal)/additional for allowance ofnilai atas: impairment losses on:- Agunan yang diambil alih (795) 386 Foreclosed assets -

369,133 49,344

30. UMUM DAN ADMINISTRASI 30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE

Beban umum dan administrasi dari pihakberelasi diungkapkan pada Catatan 33.

General and administrative expense fromrelated parties are disclosed in Note 33.

2015 2014

Sewa 96,372 85,123 RentPenyusutan aset tetap dan amortisasi Depreciation of fixed assets

perangkat lunak 85,960 87,993 and amortization of softwarePerbaikan dan pemeliharaan 73,475 54,203 Repairs and maintenancesPromosi 47,560 31,890 PromotionInformasi teknologi 46,823 20,063 Information technologyJaringan perbankan, informasi Banking network,

dan komunikasi 44,000 40,720 information and communicationKurir, keamanan dan kebersihan 41,146 45,618 Courier, security and cleaningPremi asuransi Lembaga Penjaminan Insurance premium to Deposit

Simpanan (LPS) (lihat Catatan 35) 34,004 29,439 Insurance Agency (refer to Note 35)Beban jasa ATM interchange ATM interchange and

dan switching 32,545 41,557 switching feePerjalanan dan transportasi 30,511 44,804 Travel and transportationTelepon, listrik dan air 22,974 22,057 Telephone, electricity and waterJasa profesional dan konsultasi 11,096 9,678 Professional and consultancy feesPerlengkapan dan beban kantor 10,749 12,356 Office supplies and expensesLain-lain 48,835 31,827 Others

626,050 557,328

Penggantian dari *) Reimbursement from *)

Commonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia,Cabang Singapura (2,224) (2,686) Singapore Branch

623,826 554,642

*) Biaya umum dan administrasi yang terjadi sepanjangtahun 2015 dan 2014 telah diganti oleh CBA CabangSingapura. Jumlah yang digantikan ini terkait denganproyek MBSB Mobile Banking for Small Business

*) General & administrative expenses that occurredduring 2015 and 2014 have been reimbursed to theCBA Singapore Branch. The total amountreimbursed is related to MBSB project MobileBanking for Small Business

476

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/104 - Schedule

31. GAJI DAN TUNJANGAN 31. SALARIES AND ALLOWANCES

2015 2014

Gaji 377,179 381,717 SalariesTunjangan dan fasilitas lainnya 129,400 120,386 Allowances and other facilitiesBeban imbalan karyawan 62,292 55,581 Employee benefits expensesPendidikan dan pelatihan 23,325 25,142 Education and trainingLain-lain - 62 Others

592,196 582,888

Penggantian dari induk perusahaan*) (8,595) (16,703) Reimbursement from parent company*)

583,601 566,185

*) Gaji dan tunjangan tertentu yang dibayarkan olehBank untuk tahun 2015 dan 2014 telah diganti olehinduk perusahaan Bank. Jumlah kompensasi yangdigantikan ini termasuk di dalam kompensasi direksidan pejabat eksekutif dalam laporan keuangan indukperusahaan Bank.

*) Selected salaries and allowances incurred by theBank during 2015 and 2014 have been reimbursedfromcompensation reimbursed is included in the board ofdirectors and executive officers compensation asdisclosed in the financial statements of theparent company.

Termasuk dalam beban gaji dan tunjanganadalah gaji dan kompensasi lainnya yangdibayarkan kepada Komisaris, Direksi, danPejabat Eksekutif Bank adalah sebagai berikut(lihat Catatan 33):

Included in salaries and benefits expenses aresalaries and other allowances forCommissioners, Directors, and ExecutiveOfficer of Bank as follow (refer to Note 33):

2015 2014

Dewan Komisaris Board of Commissioners- Gaji dan imbalan kerja Salary and short term -

jangka pendek 2,244 3,110 employee benefit

Direksi **) Board of Directors **)- Gaji dan imbalan kerja Salary and short term -

jangka pendek 17,610 26,839 employee benefit

Pejabat Eksekutif**) Executive Officers**)- Gaji dan imbalan kerja Salary and short term -

jangka pendek 48,175 52,271 employee benefit

68,029 82,220

**) Termasuk remunerasi untuk Direksi dan PejabatEksekutif adalah gaji dan tunjangan sebesar Rp 8.595dan Rp 16.703 yang telah diganti oleh indukperusahaan Bank, Commonwealth Bank of Australia,Sydney, masing-masing untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

**) Included in the remuneration for Board of Directorsand Executive Officers are salaries and allowanceswith total amounted to Rp 8,595 and Rp 16,703 thathave been reimbursed fromcompany, Commonwealth Bank of Australia, Sydney,for the years ended 31 December 2015 and 2014,respectively.

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

Seperti di dalam bisnis normal perbankan, Bankmempunyai komitmen dan kontinjensi yangdicatat sebagai transaksi rekening administratif.

As part of normal banking business, the Bankhas commitments and contingencies that arerecorded as administrative accounts.

477

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/105 - Schedule

32. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 32. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES(continued)

Dibawah ini merupakan ikhtisar komitmen dankontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilaikontrak setara dengan mata uang Rupiah:

commitments and contingencies at theequivalent Rupiah contractual amounts:

a. Berdasarkan jenis a. By type

2015 2014

Kewajiban komitmen Commitment payables- Fasilitas pinjaman committed

yang diberikanyang belum digunakan (83,432) (240,085) Committed unused loan facilities -

- Letters of credit yang tidakdapat dibatalkan (28,755) (94,529) Irrevocable letters of credit -

Kewajiban komitmen - bersih (112,187) (334,614) Commitment payables - net

Tagihan kontinjensi Contingent receivables- Standby letters of credit 22,742 37,929 Standby letters of credit -- Pendapatan bunga dalam Interest receivables of -

penyelesaian 80,080 25,691 non performing loan

102,822 63,620

Kewajiban kontinjensi Contingent payables- Garansi yang diterbitkan (348,626) (591,838) Guarantees issued -

Kewajiban Contingentkontinjensi-bersih (245,804) (528,218) payables -net

b. Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. By Ban ability

2015 2014Kewajiban komitmen Commitment payables- Lancar (112,187) (329,568) Current -- Dalam perhatian khusus - (5,046) Special mention -

(112,187) (334,614)

Kewajiban kontijensi Contingent payables- Lancar (348,626) (591,538) Current -- Dalam perhatian khusus - (300) Special mention -

(348,626) (591,838)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,tidak terdapat estimasi kerugian atas komitmendan kontijensi yang dicatat dalam laporan labarugi.

As at 31 December 2015 and 2014, there wereno estimated losses on commitment andcontingencies recorded in the statements ofprofit or loss.

478

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/106 - Schedule

33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 33. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

Pihak berelasi/Related parties

Sifat dari hubungan/Nature of relationship

Sifat dari transaksi/Nature of transaction

Commonwealth Bank of Australia,Sydney

Pemegang saham utama Bank/majority shareholder

Penempatan dana, tagihan derivatif, simpanandari bank lain, penggantian gaji dan tunjanganmanajemen kunci/Fund placements, derivativereceivables, deposits from other banks,

and allowances

Commonwealth Bank of Australia,cabang Vietnam/Vietnam branch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/Owned by the same ultimateshareholder

Biaya penggantian/Reimbursement expenses

Commonwealth Bank of Australia,cabang Hong Kong/Hong Kongbranch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/Owned by the same ultimateshareholder

Penempatan dana/Fund placements

Commonwealth Bank of Australia,cabang London/London branch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/Owned by the same ultimateshareholder

Penempatan dana/Fund placements

Commonwealth Bank of Australia,cabang Singapura/Singaporebranch

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/Owned by the same ultimateshareholder

Transaksi derivatif, biayapenggantian/Derivative transactions,reimbursement expenses

PT First State InvestmentIndonesia

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/Owned by the same ultimateshareholder

Pendapatan atas jasa penyaluran reksadanayang masih harus diterima, investasi dalamsaham/Mutual fund distribution feereceivables, investment in shares

ASB Bank Ltd., New Zealand Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/Owned by the same ultimateshareholder

Penempatan dana/Fund placements

PT Commonwealth Life Dimiliki oleh pemegang saham akhir yangsama/Owned by the same ultimateshareholder

Pendapatan atas jasa penyaluranbancassurance yang masih harus diterima/Bancassurance distribution fee receivables

Dewan Komisaris, Direksi, danPejabat Eksekutif/Board ofCommissioners, Board of Directorsand Executive Officers

Manajemen kunci/Key managements Pinjaman yang diberikan, simpanan nasabah,beban gaji dan tunjangan /Loans, depositsfrom customers, salaries and allowanceexpenses

2015 2014

Aset AssetsGiro pada bank lain Current accounts with other banks

Commonwealth Bank Commonwealth Bankof Australia, Sydney 35,478 35,309 of Australia, Sydney

ASB Bank Ltd., New Zealand 2,113 3,831 ASB Bank Ltd., New Zealand

37,591 39,140

Persentase terhadap jumlah aset 0.17% 0.18% Percentage of total assets

Penempatan pada bank lain Placements with other banksCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Hong Kong 453,768 71,038 of Australia, Hong Kong branchCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang London - 162,372 of Australia, London branch

453,768 233,410

Persentase terhadap jumlah aset 2.03% 1.05% Percentage of total assets

479

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/107 - Schedule

33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

33. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

2015 2014

Aset (lanjutan) Assets (continued)

Tagihan derivatif Derivative receivablesCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, Sydney 1,927 - of Australia, SydneyCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Singapura - 410 of Australia, Singapore Branch

1,927 410

Persentase terhadap jumlah aset 0.01% 0.00% Percentage of total assets

Pinjaman yang diberikan LoansManajemen kunci 15,090 15,853 Key managements

Persentase terhadap jumlah aset 0.07% 0.07% Percentage of total assets

Investasi dalam saham Investments in sharesPT First State Investments PT First State Investments

Indonesia 64 64 Indonesia

Persentase terhadap jumlah aset 0.00% 0.00% Percentage of total assets

Aset lain-lain: Other assetsPiutang bunga Interest receivables

Commonwealth Bank Commonwealth Bankof Australia, cabang Hong Kong 100 5 of Australia, Hong Kong branch

Manajemen kunci 21 23 Key managementsCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang London - 18 of Australia, London branch

121 46Pendapatan atas jasa penyaluran

reksadana dan bancassurance Mutual fund and bancassuranceyang masih harus diterima distribution fee receivablesPT Commonwealth Life 11,109 15,259 PT Commonwealth LifePT First State Investments PT First State Investments

Indonesia 533 466 Indonesia

11,642 15,725

Lain-lain OthersCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, Sydney 7,466 1,131 of Australia, SydneyCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Vietnam 407 347 of Australia, Vietnam branchCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Singapura - 2,685 of Australia, Singapore branchPT Commonwealth Securities - 84 PT Commonwealth Securities

7,873 4,247

Jumlah 19,636 20,018 Total

Persentase terhadap jumlah aset 0.09% 0.09% Percentage of total assets

Jumlah aset dengan pihak berelasi 528,076 308,895 Total assets with related parties

Persentase terhadap jumlah aset 2.36% 1.39% Percentage of total assets

480

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/108 - Schedule

33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

33. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

2015 2014

Liabilitas LiabilitiesSimpanan nasabah Deposits from customers

Deposito berjangka 329,116 192,240 Time depositsGiro 62,024 200,724 Current accountsTabungan 17,027 10,309 Savings

408,167 403,273

Persentase terhadap jumlah liabilitas 2.27% 2.27% Percentage of total liabilities

Simpanan dari bank lain Deposit from other banksCommonwealth Bank of Australia, Commonwealth Bank of Australia,

Sydney 162 496,277 Sydney

Persentase terhadap jumlah liabilitas 0.00% 2.79% Percentage of total liabilities

Liabilitas derivatif Derivative payablesCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Singapura - 13,888 of Australia, Singapore branch

Persentase terhadap jumlah liabilitas 0.00% 0.08% Percentage of total liabilities

Liabilitas lain-lain Other liabilitiesUtang bunga: Interest payables:

PT Commonwealth Life 4,596 2,900 PT Commonwealth LifePT First State Investments PT First State Investments

Indonesia 201 - IndonesiaManajemen kunci 126 114 Key managements

4,923 3,014

Beban yang masih harus dibayar 6,056 7,909 Accrued expenses

10,979 10,923

Persentase terhadap jumlah liabilitas 0.06% 0.06% Percentage of total liabilities

Jumlah liabilitas dengan pihakberelasi 419,308 924,361 Total liabilities to related parties

Persentase terhadap jumlah liabilitas 2.34% 5.19% Percentage of total liabilities

481

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/109 - Schedule

33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI(lanjutan)

33. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

2015 2014

Laporan laba rugi Statements of income

Pendapatan bunga Interest IncomeCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Hong Kong 3,225 2,642 of Australia, Hong Kong branchManajemen kunci 3,218 914 Key managementsCommonweath Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang London 744 1,130 of Australia, London branch7,187 4,686

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalpendapatan bunga 0.38% 0.28% interest income

Beban bunga Interest expensePT Commonwealth Life 21,063 8,597 PT Commonwealth LifePT First State Investments PT First State Investments

Indonesia 2,993 2,767 IndonesiaManajemen kunci 1,916 1,415 Key managementsCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, Sydney 291 431 of Australia, SydneyCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Singapura - 241 of Australia, Singapore branch26,263 13,451

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalbeban bunga 3.42% 2.05% interest expense

Pendapatan atas jasa penyaluranbancassurance Bancassurance distribution feePT Commonwealth Life 63,260 75,209 PT Commonwealth Life

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalpendapatan operasional lainnya 15.29% 16.45% other operating income

Pendapatan atas jasapenyaluran reksa dana Mutual fund distribution feePT First State Investments PT First State Investments

Indonesia 3,414 143 Indonesia

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalpendapatan operasional lainnya 0.83% 0.03% other operating income

Pendapatan lainnya Other incomeCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, cabang Vietnam 3,975 3,536 of Australia, Vietnam branch

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalpendapatan operasional lainnya 0.96% 0.77% other operating income

Beban umum dan administrasi General and administrative expensesCommonwealth Bank Commonwealth Bank

of Australia, Sydney 2,224 2,686 of Australia, Sydney

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalbeban umum dan administrasi 0.36% 0.48% general and administrative expenses

Beban gaji dan tunjangan Salaries and allowance expensesManajemen kunci 68,029 82,220 Key managements

Persentase terhadap jumlah Percentage of totalbeban gaji dan tunjangan 11.66% 14.52% salaries and allowance expenses

482

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/110 - Schedule

34. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN 34. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIALINSTRUMENTS

Berikut ini adalah nilai tercatat instrumenkeuangan Bank pada tanggal 31 Desember2015 dan 2014:

The carrying amount of Bank financialinstruments as at 31 December 2015 and 2014are as follows:

2015 2014

ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETSKas 241,315 223,047 CashGiro pada Bank Indonesia 1,293,659 1,356,065 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 659,219 404,604 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain: and other banks:Nominal-bersih 2,920,178 1,959,213 Nominal-netPiutang bunga 449 142 Interest receivablesJumlah tercatat 2,920,627 1,959,355 Carrying amount

Efek-efek: Marketable securities:Nominal-bersih 892,198 750,261 Nominal-netPiutang bunga 2,350 4,023 Interest receivablesJumlah tercatat 894,548 754,284 Carrying amount

Obligasi pemerintah: Government bonds:Nominal-bersih 1,233,687 134,484 Nominal-netPiutang bunga 19,947 515 Interest receivablesJumlah tercatat 1,253,634 134,999 Carrying amount

Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under resaledijual kembali: agreements:Nominal-bersih 195,818 681,054 Nominal-netPiutang bunga 694 1,059 Interest receivablesJumlah tercatat 196,512 682,113 Carrying amount

Tagihan derivatif-bersih 5,627 1,088 Derivative receivables-net:

Pinjaman yang diberikan: Loans:Nominal-bersih 13,473,207 15,573,635 Nominal-netPiutang bunga 119,438 93,588 Interest receivablesBeban bunga yang ditangguhkan 2 1,146 Deferred interest expenseJumlah tercatat 13,592,647 15,668,369 Carrying amount

Tagihan akseptasi-bersih 304,778 255,501 Acceptance receivables-net

Aset lain-lain*) 65,892 82,672 Other assets*)

Jumlah Aset Keuangan 21,428,458 21,522,097 Total Financial Assets

LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIESSimpanan nasabah: Deposits from customers:

Nominal-bersih 15,259,451 15,273,933 Nominal-netBunga yang masih harus dibayar 53,014 63,227 Accrued interestJumlah tercatat 15,312,465 15,337,160 Carrying amount

Simpanan dari bank lain: Deposits from other banks:Nominal-bersih 1,540,798 1,529,066 Nominal-netBunga yang masih harus dibayar 435 100 Accrued interestJumlah tercatat 1,541,233 1,529,166 Carrying amount

Liabilitas derivatif-bersih 249 14,989 Derivative payables-net:

Liabilitas akseptasi 305,349 255,664 Acceptance payables

Pinjaman yang diterima: Borrowing:Nominal-bersih - 261,694 Nominal-netBunga yang masih harus dibayar - 324 Accrued interestJumlah tercatat - 262,018 Carrying amount

Liabilitas lain-lain**) 255,931 195,905 Other liabilities**)

Jumlah Liabilitas Keuangan 17,415,227 17,594,902 Total Financial Liabilities

*) Aset lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen aset lain-lainnon-keuangan.

*) Other assets in this table have excluded non-financial other assetscomponent.

**) Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen liabilitaslain-lain non-keuangan.

**) Other liabilities in this table have excluded non-financial other liabilitiescomponent.

483

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/111 - Schedule

35. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAPKEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

35. GOVERNMENT GUARANTEE ON THEOBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tanggal 22September 2004 yang berlaku efektif sejaktanggal 22 September 2005, sebagaimanadiubah dengan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Republik IndonesiaNo. 3 tanggal 13 Oktober 2008, LembagaPenjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untukmenjamin liabilitas tertentu bank-bank umumberdasarkan program penjaminan yang berlaku,yang besaran nilai jaminannya dapat berubahjika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

Based on Law No. 24 dated 22 September2004, effective on 22 September 2005, whichwas amended by the Government RegulationNo. 3 dated 13 October 2008, the IndonesiaDeposit Insurance Agency (LPS) was formed toguarantee certain liabilities of commercial banksunder the applicable guarantee program, theamount of guarantee can be amended if thecircumstances is comply with certain LPSspecified criterias.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia No. 66 Tahun 2008 tanggal

Simpanan yang dijamin Lembaga Penjaminandijamin LPS

adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabahdijamin hanya jika suku bunganya sama denganatau dibawah 7,50% (2014: 7,75%) untuksimpanan dalam Rupiah dan 1,25% (2014:1,50%) untuk simpanan dalam mata uang asing.

Based on Government Regulation No. 66 Year

Amount of Deposit Guaranteed by Indonesia

deposits covered by LPS are customer depositsup to Rp 2,000 per depositor per bank.Customer deposits are only covered if the rateof interest is equal to or below 7.50% (2014:7.75%) for deposits denominated in Rupiah and1.25% (2014: 1.50%) for deposits denominatedin foreign currency.

Bank adalah peserta dari program penjaminantersebut dengan jumlah premi masing-masingsebesar Rp 34.004 dan Rp 29.439 untuk tahunyang berakhir masing-masing pada tanggal 31Desember 2015 dan 2014 (lihat Catatan 30).

The Bank is a participant of that guaranteeprogram with insurance premium amountingRp 34,004 and Rp 29,439, for the years ended31 December 2015 and 2014, respectively(refer to Note 30).

36. STANDAR AKUNTANSI BARU 36. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENT

Berikut ini adalah standar baru, revisi daninterpretasi yang telah diterbitkan oleh DewanStandar Akuntansi Keuangan Ikatan AkuntanIndonesia (DSAK-IAI) di tahun 2015:

-

-

-

- P -

-

-

---

The following are new standards, amendmentsand interpretations issued by the FinancialAccounting Standard Board (DSAK-IAI) in2015:

-

- SFAS 4 (r

-

- SFAS 7 Party

-

-Associates and

---

484

PT BANK COMMONWEALTH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2015(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2015

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

Lampiran - 5/112 - Schedule

36. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 36. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENT (continued)

- PSAK

-Perubahan Estimasi Akuntansi dan

-

-- PSAK 66 (revisi 20

-

-

- ISAK 30 (revisi 2015) "Pungutan"- ISAK 31 (revisi 2015) "Interpretasi atas

Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi"

-

-Policies, Changes in Accounting Estimates

-

-Financial Statement

-

-

-

--

Sco

Penerapan dini revisi dan standar baru diatas,sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.

Early adoption of these new and revisedstandards prior to 1 January 2015 is notpermitted.

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bankmasih mempelajari dampak yang akan mungkintimbul dari penerapan standar baru dan revisitersebut serta pengaruhnya terhadap laporankeuangan.

As at the authorisation date of this financialstatements, the Bank is still evaluating thepotential impact of these new and revisedstandards to the financial statements.

37. PERISTIWA SETELAH PERIODEPELAPORAN

37. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD

Pada Januari 2016, sebagai bagian dari inisiatifrestrukturisasi Bank, Bank melakukan programrasionalisasi pada beberapa jabatan tertentuyang sudah tidak ada lagi dalam strukturorganisasi Bank yang baru danmengalihdayakan pekerjaan dalam beberapafungsi penunjang yang tidak termasuk dalamkegiatan utama Bank. Program ini telahdiselesaikan di bulan Februari 2016, dengantotal beban sebesar Rp 31.825.

initiatives, the Bank implemented arationalisation program for several positionswhich no longer exist in the new organizationstructure of the Bank and also outsourcedseveral functions which are not the corebusiness of the Bank. The above program wascompleted in February 2016, with total costamounting to Rp 31,825 million.

World Trade Centre (WTC) 6, Jl. Jenderal SudirmanKav 29-31, Jakarta 12920

P : (021) 5296 1222, (021) 2554 9500

www.commbank.co.id

Laporan Tahunan 2015 Annual Report

KOMITMEN & INOVASICOMMITMENT & INNOVATION