Hidrasi air

27
Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat,miasalnya CaO yang menrupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2, sedangkansenyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai bagian dari kisi Kristal disebut senyawa hdrat. Misalnya BaCI2, 2H2O. molekulair yang terkait dalam hidrat desebut senyawa air hidrat. Senyawa hidrat disebut juga senyawa Kristal karena mengandung molekul air yang mempunyai ikatanhydrogen. Misalnya pada hidrasi tembaga (II) sulfat Pentahidrat, CuSO4,5H2O. Antara molekul SO42- dengan SO42-terjadi gaya tolak-menolak antarmolekulsejenis itu. Dengan adanya molekul air pada kisi Kristal, maka akanmenyebabkan Kristal itu stabil hingga dalam kisi Kristal, maka akanmenyebabkan Kristal itu stabil hingga dalam kisi Kristal yang terhidrat akanmembentuk ikatan hydrogen. Molekul air terikat secara kimia dalam senyawasehingga molekul air bagian dari kisi Kristal. Senyawa yang demikian disebutdengan hidrat molekul air merupaan bagian dari senyawa misalnya tembaga (III)sulfat pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4, 5H2O. Senyawa hidrat bisamengikat satu sampai 20 molekul air, maka akan membentuk Kristal dekahedranyang berbentuk bujur sangkar dan senyawa ini disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul H2O yang berikatan hydrogen mengurang molekulnetral lainnya tanpa ikatan berbentuk bujur sangkar, melalui proses pemanasan,senyawa hidrat atau garam hidrat bias terurai menjadi senyawa anhidrat ataugaram hidrat bias terurai menjadi senyawa anhidrat atau garam aanhidrat dan uapair. Artinya, molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan dimana kehilangan air dari hidrat ini terjadi dalam beberapa tahap membentuk suatu rangkaian jugadengan struktur Kristal yang teratur dan mengandung air lebih sedikit. Kehilananair dari hidrat terjadi

Transcript of Hidrasi air

Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut

anhidrat,miasalnya CaO yang menrupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2,

sedangkansenyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara

kimia sebagai bagian dari kisi Kristal disebut senyawa hdrat. Misalnya

BaCI2, 2H2O. molekulair yang terkait dalam hidrat desebut senyawa air

hidrat. Senyawa hidrat disebut juga senyawa Kristal karena mengandung

molekul air yang mempunyai ikatanhydrogen. Misalnya pada hidrasi

tembaga (II) sulfat Pentahidrat, CuSO4,5H2O. Antara molekul SO42-

dengan SO42-terjadi gaya tolak-menolak antarmolekulsejenis itu. Dengan

adanya molekul air pada kisi Kristal, maka akanmenyebabkan Kristal itu

stabil hingga dalam kisi Kristal, maka akanmenyebabkan Kristal itu

stabil hingga dalam kisi Kristal yang terhidrat akanmembentuk ikatan

hydrogen. Molekul air terikat secara kimia dalam senyawasehingga

molekul air bagian dari kisi Kristal. Senyawa yang demikian

disebutdengan hidrat molekul air merupaan bagian dari senyawa misalnya

tembaga (III)sulfat pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4, 5H2O.

Senyawa hidrat bisamengikat satu sampai 20 molekul air, maka akan

membentuk Kristal dekahedranyang berbentuk bujur sangkar dan senyawa

ini disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul H2O yang

berikatan hydrogen mengurang molekulnetral lainnya tanpa ikatan

berbentuk bujur sangkar, melalui proses pemanasan,senyawa hidrat atau

garam hidrat bias terurai menjadi senyawa anhidrat ataugaram hidrat

bias terurai menjadi senyawa anhidrat atau garam aanhidrat dan uapair.

Artinya, molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan dimana

kehilangan air dari hidrat ini terjadi dalam beberapa tahap membentuk

suatu rangkaian jugadengan struktur Kristal yang teratur dan

mengandung air lebih sedikit. Kehilananair dari hidrat terjadi

beberapa tahap membentuk suatu rangkaian juga denganstruktur Kristal

teratur yang mengandung air lebih sedikit.

http://www.scribd.com/doc/79062827/Hidrasi-Air

Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat

misalnya CaO yang merupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2. Sedangkan

senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai

bagian dari kisi kristalnya disebut dengan air hidrat. Senyawa hidrat

disebut juga senyawa kristal, karena mengandung molekul air yang

mempunyai ikatan hidrogen. Dengan adanya molekul air pada kisi

kristal, maka akan menyebabkan kristal itu stabil hingga dalam kisi

yang terhidrat akan membentuk ikatan hidrogen.

Molekul air terikat secara kimia dalam senyawa sehingga molekul air

bagian dari kisi kristal. Misalnya senyawa tembaga (II) sulfat

pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4.5H2O. Senyawa hidrat bisa

mengikat satu sampai dua puluh molekul air, maka akan membentuk

kristal dekahedrasi yang berbentuk bujur sangkar, dan senyawa ini

disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul H2O yang

berikatan hidrogen mengurung molekul netral lainnya tanpa ikatan

berbentuk bujur sangkar.

Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat adalah garam hidrat bisa

terurai menjadi senyawa anhidrat atau garam anhidrat dan uap air.

Artinya, molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan dimana

kehilangan air dari hidrat ini menjadi dalam beberapa tahap membentuk

suatu rangkaian juga dengan struktur kristal yang teratur dan

mengandung air lebih sedikit. Air hidrat sering terlepas ikatannya

karena pemanasan, jika CuSO4.5H2O dipanaskan, semua airnya hilang,

kristal CuSO4 disebut juga dengan tembaga (III) sulfat hidrat. Jika

kristal anhidrat tersebut dibiarkan diudara terbuka, akan menyerap air

dari udara secara terus menerus sampai penta-hidrat terbentuk.

Kehilangan air dari hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu

rangkaian hidrat dengan struktur kristal teratur yang mengandung air

lebih sedikit. Untuk mengetahui bahwa semua air sudah hilang adalah

sebagai berikut :

1. Memberikan pemanasan pada senyawa hidrat sehingga terjadi

perubahan wujud yaitu menjadi bubuk

2. Terjadi perubahan warna

3. Gelas tempat pemanasan akan kering dari molekul airnya.

Bila suatu zat terlarut yang berupa fase padat dilarutkan kemudian

larutan tersebut diuapkan maka pada hasil penguapannya yaitu berupa

fase padat kembali. Zat padat yang terbentuk tersebut mengandung air.

Istilah-istilah penting dalam mempelajari air hidrat ini adalah

sebagai berikut :

1. Garam anhidrat adalah garam yang telah mengalami kehilangan

molekul air, garam ini terbentuk dari penguraian garam hidrat yang

dipanaskan

2. Garam hidrat adalah garam yang mempunyai sejumlah tetap molekul

air dalam setiap molekulnya

3. Persen komposisi adalah perbandingan massa air kristal terhadap

massa garam hidrat atau perbandingan massa air yang dibebaskan semua

dalam air.

Klatrat merupakan molekul-molekul asing yang terperangkap dalam suatu

struktur induk yang besar tanpa ada reaksi kimia. Struktur induk ini

bisa berupa atau berasal dari molekul H2O atau molekul lainnya seperti

agrerat aquamon (fenol). Hidrat dari gas mulia dalam molekul air dapat

menjadi klatrat (Wilkinson, 1989 : 205-208).

Selain itu, pada analisis gravimetri praktis terdapat metode-metode

penguapan atau pembebasan gas. Metode pembebasan gas atau penguapan

pada hakekatnya bergantung pada penghilangan bahan penyusun

(konstituen) yang mudah menguap (atsiri), dapat dicapai dengan

beberapa cara :

1. Dengan pemijaran sederhana dalam udara atau dalam suatu aliran

gas yang tak bereaksi

2. Dengan pengolahan beberapa regensia kimia, pada mana bahan

penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah menguap

3. Pengolahan dengan suatu regensia kimia, pada mana bahan penyusun

yang dikehendaki, dijadikan tak mudah menguap (tak atsiri).

Zat yang telah dijadikan tak mudah menguap ini dapat diabsorpsi

(diserap) dalam sejumlah medium yang sesuai, yang telah ditimbang.

Bila penaksiran ini adalah penaksiran langsung atau bobot residu

ditetapkan dan proporsi bahan penyusun itu dihitung dari bobot yang

hilang, yang terakhir ini adalah metode tak langsung. Penetapan cairan

yang melekat pada permukaan atau air kristalisasi dalam senyawaan

terhidrasi, dapat dilakukan hanya dengan memanaskan saja, sampai

temperatur yang sesuai dengan menimbang residunya. Zat-zat yang

terurai ketika dipanaskan dapat dipelajari lebih lengkap pada analisis

termal. Air ini juga dapat diabsorpsi dalam sejumlah zat pengering

yang sesuai dengan bobotnya seperti kalsium klorida.

Beberapa unsur, seperti natrium dan kalsium, yang bersenyawa dengan

radikal-radikal dari asam yang mudah menguap atau asam organik, dapat

ditetapkan dengan memanaskannya sampai kering dengan asam sulfat,

residu berupa sulfat, lalu ditimbang.

2Hax + H2SO4 → Na2SO4 + 2Hx

Logam-logam yang mengganggu tentu saja harus dihilangkan lebih dulu.

Satu contoh yang berhubungan adalah penetapan silika murni dalam

residu silika tak murni yang telah dipijarkan. Residu ini lalu diolah

dengan satu campuran asam sulfat dan asam fluorida, silika diubah

menjadi silikon tetrafluorida yang mudah menguap.

SiO2 + 4HF → SiF4 + 2H2O

Residu terdiri dari zat pengatur dan kehilangan bobot dari krus

merupakan banyaknya silika murni yang terdapat, asalkan zat-zat

pengkontaminasinya berada dalam bentuk yang sama sebelum dan sesudah

pengolahan dengan asam fluorida, dan tak menguap pada pengerjaan ini.

Meskipun silika bukan satu-satunya unsur yang membentuk fluorida yang

mudah menguap, ia adalah unsur yang paling melimpah dan paling sering

dijumpai, maka metode pemisahan dengan penguapan itu umumnya

memuaskan. Pemisahan Kronium sebagai bromil klorida CrO2Cl2 merupakan

satu metode yang mudah untuk menghilangkan kromin, manakala aluminium

dan unsur-unsur trivalen lainnya harus ditetapkan (Setiono, 1998 :

503-505).

Selain dengan cara pengendapan, pemisahan analit murni dapat dilakukan

dengan cara penguapan atau dengan cara pengeringan. Dasarnya adalah

penghilangan penyusun yang mudah menguap, yang dilakukan dengan

beberapa cara :

1. Pemijaran secara sederhana dalam udara atau dalam aliran gas

yang tidak ikut bereaksi (indifferent)

2. Dengan memakai pereaksi kimia yang dapat mengubah penyusun yang

diketahui menjadi lebih mudah menguap

3. Dengan memakai pereaksi kimia sehingga senyawa dapat diubah

menjadi penyusun yang sukar untuk menguap.

Pada cara-cara ini juga dapat ditentukan kelembaban atau kadar air

hablur suatu bahan dengan cara memanaskan pada suhu dengan menimbang

dapat dihitung kadar air lembab atau air hablur. Penetapan kadar

karbondioksida dalam senyawa-senyawa karbonat dapat dilakukan dengan

penambahan asam berlebihan lalu CO2-nya diserap dengan larutan alkali

atau asbes alkalis (ascarite) gas CO2 didorong keluar dari larutan

dengan pemanasan atau dengan dengan mengusirnya menggunakan aliran

udara bebas CO2. Udara untuk keperluan ini harus kering (tidak lembab)

dan jika perlu dikeringkan melalui pengeringan sebelum dilakukan ke

alat-alat penyerapan CO2. Penambahan berat yang terakhir ini merupakan

berat dari CO2 yang dicari (Rohman, 2007 : 111-112).

Gravitasi metiko dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuan

kadar air dan karbondioksida. Air dihilangkan secara terhitung dari

cuplikan senyawa anorganik dengan cara penyerapan pada zat pengering

padat. Massa air yang hilang itu ditetapkan dengan cara tak langsung.

Disini dianggap bahwa air merupakan satu-satunya zat yang telah

diuapkan. Anggapan ini seringkali tidak benar, karena pemijaran

kadang-kadang tidak semata-mata disebabkan oleh penyerapan air. Selain

untuk penetapan kadar air gravitasi dengan cara penguapan dapat pula

dipakai penentuan kadar karbondioksida. Biasanya senyawa-senyawa

karbonat diuraikan dengan asam sehingga dihasilkan gas karbondioksida

yang mudah lepas dari larutan bila dipanaskan (Rivai, 2006 : 316-317).

Sifat polar molekul air penting bila air digunakan sebagai suatu

pelarut. Air mudah melarutkan banyak senyawa ion karena hidrasi

senyawa ion-ion itu. Sebuah ion terhidrasi adalah suatu penggugusan

ion itu dengan satu molekul air atau lebih. Dalam larutan banyaknya

molekul air yang menggerumuni ion-ion nampaknya tak tentu, namun

sering kali bila suatu larutan air dari suatu garam yang larut

diuapkan, garam itu mengkristal dengan banyaknya molekul air yang

tepat tertentu, yang disebut air kristalisasi. Dalam kebanyakan hal

ternyata air kristalisasi dalam garam-garam dikaitkan dengan ion

positif sering kali dalam menamai garam atau dalam menulis rumus

untuk menamainya, nama atau rumus garam tak terhidrasi digunakan untuk

garam berhidrasi. Misalnya suatu larutan tembaga sulfat dapat

dinyatakan dengan rumus CuSO4 dalam persamaan, padahal dalam kenyataan

baik ion Cu2+ maupun SO42- terhidrasi dalam larutan tersebut, untuk

menekankan ada atau tidaknya air terhidrasi digunakan istilah anhidrat

(anhydrous) dan hidrat dalam nama itu untuk membedakan keduanya,

misalnya:

Tembaga sulfat anhidrat CuSO4, tembaga sulfat pentahidrat CuSO4.5H2O,

zink klorida anhidrat ZnCl2, zink klorida heksahidrat ZnCl.6H2O. Penta

dan heksa diatas menyatakan banyaknya molekul air dalam CuSO4.5H2O

empat molekul air diikat didekat tiap ion Cu2+ dan satu diikat dalam

kristal antara ion-ion SO42- suatu garam-garam hidrat murni CuSO4.5H2O

nampak seperti kering, tidak kelihatan lembab sama sekali, namun

sering kali terdapat beda yang jelas antara garam anhidrat dan

hidrasi, misalnya tembaga sulfat anhidrat CuSO4 berwarna putih,

sedangkan senyawa hidratnya CuSO4.5H2O berwarna biru (Kleinfelter,

1980 : 362-363).

Beberapa senyawa, ketika kristal dari larutan air, dari padatan yang

memasukkan molekul air sebagai bagian dari struktur kristal. Air

dihubungkan sebagai kristalisasi atau air hidrasi senyawa dikatakan

berhidrasi itu disebut hidrat, hidrasi biasanya didapatkan dari

memanaskan senyawa, meninggalkan senyawa hidrat, jumlah molekul air

digabung dengan satu unit formula dari senyawa anhidrat biasa sangat

tergantung pada kondisi luar yaitu temperatur dan tekanan. Beberapa

perbedaan hidrat-hidrat dapat diketahui. Contohnya kristalisasi dari

larutan air pada suhu ruang sebagai dehidrat Na2CO3.7H2O dan

monohidrat Na2CO3.H2O adalah stabil (Peters, 1978 : 110).

Banyak garam dari senyawa-senyawa dengan jumlah mol air tertentu

dikombinasikan dengan masing - masing mol garam. Senyawa hidrat

dihubungkan sebagai air kristalisasi atau hidrasi. Senyawa seperti itu

disebut hidrat. Garam hidrat biasanya diubah pada anhidrat dengan

pemanasan :

Garam hidrat → garam anhidrat + air

Karena itu mungkin untuk menentukan persentase air yang ada seperti

pada suatu garam hidrat dengan menentukan massa yang hilang ketika

massa hidrat yang diketahui dipanaskan :

Persentase zat : . 100 %

http://asrianinoniblogspotcom.blogspot.com/2012/02/laporan-lengkap-

hidrasi-air.html?zx=3e284ad924f47acf

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4

triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.[5] Air

sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es

(di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir

sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, danlautan

es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus

air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan

tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih

penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi

kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga

diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta

pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat

berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan

satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam

ketiga wujudnya tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang

baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi

dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah memiliki undang-undang

yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang

nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Sifat-sifat kimia dan fisika

Air

Informasi dan sifat-sifat

Nama

sistematisair

Nama

alternatif

aqua, dihidrogen

monoksida,

Hidrogen hidroksida

Rumus

molekulH2O

Massa molar 18.0153 g/mol

Densitas da

n fase

0.998 g/cm³ (cariran

pada 20 °C)

0.92 g/cm³ (padatan)

Titik lebur0 °C (273.15 K)

(32 °F)

Titik didih100 °C (373.15 K)

(212 °F)

Kalor jenis4184 J/(kg·K) (cairan

pada 20 °C)

Artikel utama: Air (molekul)

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air

tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu

atomoksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan

tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)

and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan

suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan

banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa

jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak

umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan

antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel

periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,

sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik,

terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen

adalah nitrogen, flor, danfosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen

ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada

temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan

dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen

lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut

(kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan

jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen,

meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan

jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap

atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya

tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol

ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit

untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.

Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak

zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara

fase cair danpadat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam

bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+)

yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

Elektrolisis air

Artikel utama: Elektrolisis air

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan

mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada

katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron,

tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada

anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),

melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan

OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul

air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat

dituliskan sebagai berikut.

      

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk

gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian

dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2)

yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.

Kelarutan (solvasi)

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-

zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-

garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-

zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak),

disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat

dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi

kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol)

antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya

tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak

larut dan akan mengendap dalam air.

Butir-butir embun menempel padajaring laba-laba.

Kohesi dan adhesi

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air

memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-)

dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak

digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom

oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat

lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom

oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang

dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat

ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron

tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih

negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.

Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami

ke-polar-annya.

J.Basset, Rc.Denny.G.H Jehni. Memahami Kimia Analisa Kuantitatif

edisi 4. Erlangga. Jakarta. 1994

R.A.Day dan A.L.Undewood. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga.

Jakarta. 1989

Rivai,Harrizul. Asas pemeriksaan kimia. UI.Press. Jakarta . 2006

Rohman dkk. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka belajar. Jakarta. 2007

Dirjen POM. Farmakope Indonesia edisi ketiga. Departemen kesehatan.

Jakarta. 1979

Tim dosen kimia dasar. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. UIN Alauddin.

Makassar. 2011

Anonim. R.Hidrat. www.scribd.com/doc/137435b (diakses pada tanggal 11

Januari 2012)

EC DIRECTIVE. Lembar data keselamatan bahan. www. merck-chemicals. co.

id / PDF. (diakses pada tanggal 10 Januari 2012)

Lembar Data Keselamatan Bahan

Asam nitrat, ACS reagen

ACC # 96317

Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan

MSDS Nama: Asam nitrat, reagen ACS Nomor Katalog: AC424000000,

AC424000025, AC424000250, AC424005000 Sinonim: Asam Azotic; Engravers

Nitrat; Hidrogen Nitrat. Identifikasi Perusahaan:               Acros

Organik NV               Satu Reagen Lane               Lawn Fair, NJ

07410 Untuk informasi di Amerika Utara, hubungi : 800-ACROS-01 Untuk

keadaan darurat di AS, panggilan CHEMTREC: 800-424-9300

Bagian 2 - Komposisi, Informasi tentang Bahan

CAS # Nama kimia PersenEINECS /

ELINCS

7697-37-2 Asam sendawa 69-71% 231-714-2

7732-18-5 Air Saldo 231-791-2

Simbol bahaya: OC 

Frase Resiko: 35 8

Bagian 3 - Identifikasi Bahaya

TINJAUAN DARURAT

Penampilan:. Jernih, kuning ! Bahaya Korosif. Kuat oksidator. Kontak

dengan bahan lain dapat menyebabkan kebakaran. Menyebabkan luka bakar

mata dan kulit. Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan parah

dengan luka bakar mungkin. Dapat menyebabkan iritasi saluran

pencernaan parah dengan luka bakar mungkin. Dapat menyebabkan iritasi

saluran pencernaan parah dengan luka bakar mungkin. Organ

Sasaran: Tidak ada data. Efek Kesehatan Potensi mata: Menyebabkan luka

bakar mata berat. Dapat menyebabkan cedera mata ireversibel. Dapat

menyebabkan kerusakan kimia konjungtivitis dan

kornea. Kulit: Menyebabkan luka bakar kulit. Dapat menyebabkan dalam,

ulkus menembus kulit. Dapat menyebabkan ruam kulit (dalam kasus lebih

ringan), dan kulit dingin dan basah dengan sianosis atau warna

pucat. Tertelan: Dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen pada

saluran pencernaan. Menyebabkan luka bakar saluran pencernaan. Dapat

menyebabkan perforasi pada saluran pencernaan. . Dapat menyebabkan

efek sistemik Penghirupan: Efek mungkin tertunda. Menyebabkan luka

bakar kimia pada saluran pernapasan. Inhalasi dapat berakibat fatal

sebagai akibat dari kejang, edema peradangan, dari laring dan bronkus,

edema pneumonitis kimia dan paru. Aspirasi dapat menyebabkan edema

paru. Dapat menyebabkan efek sistemik. Dapat menyebabkan edema paru

akut, asfiksia, pneumonitis kimia, dan obstruksi saluran napas atas

yang disebabkan oleh edema. kronis: inhalasi yang berulang dapat

menyebabkan bronkitis kronis. Paparan berulang dapat menyebabkan erosi

gigi. Efek mungkin tertunda. 

Bagian 4 - Tindakan Pertolongan Pertama

Mata: Dapatkan bantuan medis dengan segera. JANGAN memungkinkan korban

untuk menggosok atau tetap mata tertutup. . Irigasi yang luas dengan

air yang dibutuhkan (minimal 30 menit) Kulit:Dapatkan bantuan medis

dengan segera. Segera basuh kulit dengan banyak air dan sabun

setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang

terkontaminasi dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan

kembali. Hancurkan sepatu yang tercemar. Tertelan: JANGAN memancing

muntah. Jika korban sadar dan waspada, beri 2-4 cupfuls susu atau

air. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang

tidak sadar. . Dapatkan bantuan medis Terhirup: Dapatkan bantuan medis

dengan segera. Hapus dari paparan udara segar segera. Jika tidak

bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan

oksigen. JANGAN menggunakan mulut ke mulut resusitasi. Jika pernapasan

telah berhenti menerapkan pernapasan buatan menggunakan oksigen dan

perangkat mekanis yang sesuai seperti tas dan masker. Catatan untuk

Dokter: Mengobati gejalanya dan penuh dukungan. 

Bagian 5 - Tindakan pencegahan kebakaran

Informasi Umum: Seperti dalam api apapun, memakai peralatan pernapasan

mandiri dalam tekanan-demand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara),

dan alat pelindung penuh. Kuat oksidator. Kontak dengan bahan mudah

terbakar dapat menyebabkan kebakaran. Selama terjadi kebakaran, gas

menjengkelkan dan sangat beracun dapat dihasilkan oleh dekomposisi

termal atau pembakaran. Gunakan semprotan air untuk menjaga api

kontainer terkena dingin. Zat adalah noncombustible. Gunakan air

dengan hati-hati dalam banjir dan jumlah. Media Pemadam: Zat adalah

noncombustible; agen penggunaan paling tepat untuk memadamkan api di

sekitarnya. Hubungi profesional pemadam kebakaran segera. 

Bagian 6 - Tindakan Pelepasan Kecelakaan

Informasi Umum: . Gunakan perlengkapan pelindung pribadi yang tepat

seperti yang ditunjukkan dalam Bagian 8 Tumpahan / Kebocoran: Menyerap

tumpahan dengan bahan inert (misalnya vermiculite, pasir atau tanah),

kemudian masukkan ke dalam wadah yang sesuai. Hindari limpasan ke

selokan atau saluran yang mengarah ke saluran air. Bersihkan tumpahan

segera, mengamati tindakan pencegahan di bagian Peralatan

pelindung. Neutralize tumpahan dengan natrium bikarbonat. Hapus semua

sumber api. Sediakan ventilasi. Sebuah busa uap menekan dapat

digunakan untuk mengurangi uap. 

Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan

Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Hubungi dokter dan

cuci sebelum digunakan kembali. Gunakan hanya di daerah berventilasi

baik. Jangan menghirup debu, uap, kabut, atau gas.Simpan wadah

tertutup rapat. Hindari kontak dengan pakaian dan bahan mudah terbakar

lainnya. Jangan pada kulit atau mata. Hindari konsumsi dan

inhalasi. Buang sepatu yang terkontaminasi.Penyimpanan: Jauhkan dari

panas, percikan, dan api. Jangan menyimpan bahan mudah terbakar

dekat. Simpan wadah tertutup saat tidak digunakan. Simpan di, daerah

sejuk dan kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak

kompatibel. 

Bagian 8 - Pengontrolan Pemaparan, Perlindungan Pribadi

Teknik Kontrol: Fasilitas untuk menyimpan atau menggunakan bahan ini

harus diperlengkapi dengan fasilitas pencuci mata dan pancuran

keselamatan. Gunakan ventilasi yang memadai untuk menjaga konsentrasi

udara rendah. Batas Paparan

Nama kimia ACGIH NIOSH OSHA - Akhir Pels

Asam sendawa2 ppm TWA, 4 ppm

STEL

2 ppm TWA; 5

mg/m3 TWA 25 ppm

IDLH

2 ppm TWA; 5

mg/m3 TWA

Air tidak terdaftar tidak terdaftar tidak terdaftar

Pels dikosongkan OSHA: Asam nitrat: 2 ppm TWA; 5 mg/m3 TWA, 4 ppm

STEL, 10 mg/m3 STEL Air:. Tidak ada Pels dikosongkan OSHA terdaftar

untuk kimia ini Pribadi Alat Pelindung Mata:Pakailah kacamata

pelindung yang sesuai atau keamanan bahan kimia kacamata seperti yang

dijelaskan oleh mata OSHA dan peraturan perlindungan wajah dalam 29

CFR 1.910,133 atau Standar Eropa EN166. Kulit: Pakailah sarung tangan

yang sesuai untuk mencegah pajanan kulit. Pakaian: Pakai celemek

kimia. Kenakan pakaian yang cocok untuk mencegah pajanan

kulit. Respirator: Kenakan NIOSH / MSHA atau Standar Eropa EN 149

disetujui penuh penutup wajah respirator maskapai dalam modus tekanan

positif dengan ketentuan pelarian darurat. 

Bagian 9 - Sifat Fisik dan Kimia

Bentuk: Cair Penampilan: jernih, kuning Bau: berbau - bau

tajam pH: 1.0 Tekanan Uap: 6,8 mmHg Densitas Uap: Tidak

tersedia. Tingkat Penguapan: Tidak tersedia. Viskositas: Tidak

tersedia.Titik didih: 122 derajat C Pembekuan / Melting Point: -42

derajat C swa-sulut/suhu penyulutan otomatis Suhu: Tidak

tersedia. Titik Nyala: Tidak tersedia. Suhu Dekomposisi: Tidak

tersedia.NFPA Rating: (perkiraan) Kesehatan: 3; mudah terbakar: 0;

Reaktivitas: 1 Batas Ledakan, Bawah: Tidak tersedia. Atas: . Tidak

tersedia Kelarutan: Larut. Spesifik Gravity / Densitas: 1,41Formula

Molekul: HNO3 Berat Molekul: 63,01 

Bagian 10 - Stabilitas dan Reaktivitas

Kimia Stabilitas: Stabil. Terurai ketika kontak dengan udara, cahaya,

atau bahan organik. Kondisi yang harus dihindari: Suhu yang tinggi,

bahan yang tidak kompatibel, sumber pengapian, debu, kelembaban, mudah

terbakar material, mengurangi agen. Pertentangan dengan Bahan

lain: Mengurangi agen, asam (organik, misalnya asam asetat, asam

benzoat, asam format, asam methanoic, asam oksalat), alkohol dan

glikol (misalnya butil alkohol, etanol, metanol, etilen glikol),

aldehid (misalnya asetaldehida, akrolein, kloral hidrat,

formaldehida), amida (misalnya butyramide, diethyltoluamide, dimetil

formamida), amina (alifatik dan aromatik, dimetil amina misalnya,

propilamina, piridin, trietilamina), azo, diazo, dan hydrazines

(misalnya dimetil hidrazin, hidrazin, hidrazin metil), karbamat

(misalnya carbanolate, karbofuran), caustic ( misalnya amonia, amonium

hidroksida, kalsium hidroksida, kalium hidroksida, sodium hidroksida),

sianida (misalnya kalium sianida, sodium sianida), dithiocarbamates

(misalnya ferbam, maneb, metham, Thiram), ester (misalnya butil

asetat, etil asetat, propil format) , eter (misalnya dioksan,

furfuran, tetrahidrofuran (THF)), fluor (anorganik, amonium fluorida

misalnya, kalsium fluorida, fluorida cesium), hidrokarbon (aromatik,

benzene misalnya, chrysene, cumen. Produk Pembusukan yang Berbahaya: .

Nitrogen oksida Polimerisasi yang Berbahaya: belum pernah dilaporkan. 

Bagian 11 - Informasi Toksikologi

RTECS #: 

CAS # 7697-37-2: QU5775000; QU5900000 CAS # 7732-18-5:

ZC0110000 LD50/LC50: CAS # 7697-37-2: Terhirup tikus: LC50 = 67 ppm

(NO2) / 4H;

<br.

CAS # 7732-18-5: 

oral, tikus: LD50 => 90 mL / kg;<br.

Karsinogenisitas:

CAS # 7697-37-2: Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP, atau

OSHA. CAS # 7732-18-5:. Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP,

atau OSHA Epidemiologi: . Tidak ada informasi

ditemukan Teratogenisitas: informasi tidak ditemukan. Efek

Reproduksi: . Tidak ada informasi ditemukan Neurotoksisitas: . Tidak

ada informasi yang ditemukan Mutagenik: Tidak ada informasi yang

ditemukan. Studi lain: Lihat entri yang sebenarnya dalam RTECS untuk

informasi lengkap. 

</br.

</br.

Bagian 12 - Informasi Ekologi

Ekotoksisitas: Tidak ada data yang tersedia. Tidak ada informasi

tersedia. Lingkungan: Terrestial: Selama transportasi melalui tanah,

asam nitrat akan larut beberapa materi tanah, khususnya, karbonat

bahan berbasis. Asam akan dinetralisir sampai tingkat tertentu dengan

adsorpsi proton juga terjadi pada bahan tanah liat. Namun, sejumlah

besar asam diharapkan tetap untuk transportasi ke arah muka air

tanah. Setelah mencapai permukaan air tanah, asam akan terus bergerak,

sekarang ke arah aliran air tanah. Fisik: Tidak akan terurai atau

bioconcentrate. lain: Untuk informasi lebih lanjut, lihat "BUKU DARI

KEADAAN LINGKUNGAN DAN DATA SAMBUNGAN." 

Bagian 13 - Pertimbangan Pembuangan

Penghasil limbah kimia harus menentukan apakah suatu bahan kimia

dibuang diklasifikasikan sebagai limbah berbahaya. US EPA pedoman

untuk penentuan klasifikasi tercantum dalam 40 CFR Bagian

261,3. Selain itu, generator limbah harus berkonsultasi negara bagian

dan lokal peraturan limbah berbahaya untuk memastikan klasifikasi

lengkap dan akurat. RCRA P-Series: Tidak terdaftar. RCRA U-Seri: Tidak

terdaftar. 

Bagian 14 - Transportasi Informasi

US DOT IATA RID / ADR IMOKanada

TDG

Nama

Pengiriman:

Asam

sendawa

Asam

sendawa

Bahaya Kelas: 8 8 (9.2)

UN Nomor: UN2031 UN2031

Packing

Group:II II

Bagian 15 - Informasi Peraturan

US FEDERAL

TSCA 

CAS # 7697-37-2 terdaftar pada persediaan TSCA. 

CAS # 7732-18-5 terdaftar pada persediaan TSCA. Kesehatan &

Keselamatan Pelaporan Daftar Tidak ada bahan kimia yang dalam Daftar

Pelaporan Kesehatan & Keselamatan. Kimia Uji AturanTak satu pun dari

bahan kimia dalam produk ini berada di bawah Peraturan Uji

Kimia. Bagian 12b Tidak ada bahan kimia yang terdaftar di bawah 12b

Bagian TSCA. TSCA Gunakan Aturan Baru Signifikan Tidak ada bahan kimia

dalam bahan ini memiliki SNUR bawah TSCA. SARA Bagian 302 (RQ) CAS #

7697-37-2: RQ akhir = 1000 pon (454 kg) Bagian 302 (TPQ) CAS # 7697-

37-2: TPQ = 1000 pon, RQ = 1000 £ SARA Kode CAS # 7697-37 - 2:. akut,

kronis, mudah terbakar Bagian 313 . Bahan ini mengandung asam nitrat

(CAS # 7697-37-2, 69 71%), yang tunduk pada persyaratan pelaporan

Pasal 313 dari SARA Judul III dan 40 CFR Part 373 Bersih Air

Act: Bahan ini tidak mengandung polutan udara berbahaya. Bahan ini

tidak mengandung 1 depletors Kelas Ozon. Bahan ini tidak mengandung 2

depletors Kelas Ozon. Undang-undang Air Bersih: CAS # 7697-37-2

terdaftar sebagai Zat Berbahaya di bawah PPA. Tak satu pun dari bahan

kimia dalam produk ini terdaftar sebagai Polutan Prioritas di bawah

PPA. Tak satu pun dari bahan kimia dalam produk ini terdaftar sebagai

Polutan Beracun di bawah PPA. OSHA: CAS # 7697-37-2 dianggap sangat

berbahaya oleh OSHA.NEGARA CAS # 7697-37-2 dapat ditemukan pada

keadaan berikut hak untuk tahu daftar:. California, New Jersey,

Florida, Pennsylvania, Minnesota, Massachusetts . CAS # 7732-18-5

tidak ada pada daftar negara dari CA, PA, MN, MA, FL, atau

NJ California Tidak ada Risiko Tingkat Signifikan: Tidak ada bahan

kimia dalam produk ini terdaftar. Eropa / Internasional

Peraturan Pelabelan Eropa di Sesuai dengan EC Directive Simbol

bahaya: OC Frase Risiko: . R 35 Menyebabkan luka bakar parah R 8

Kontak dengan bahan mudah terbakar dapat

mengakibatkan kebakaran.Keselamatan Phrases: S 26 Jika kontak dengan

mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis. S 36

Pakai pakaian pelindung yang sesuai. S 45 Jika terjadi kecelakaan atau

jika merasa tidak sehat, segera dapatkan saran medis (tunjukkan label

jika memungkinkan). S23B Jangan menghirup asap. WGK (Air Bahaya /

Perlindungan) CAS # 7697-37-2: 1 CAS # 7732-18-5:. Tidak ada informasi

tersedia Kanada CAS # 7697-37-2 terdaftar di Daftar DSL Kanada. CAS #

7697-37-2 terdaftar di Daftar DSL Kanada. CAS # 7732-18-5 terdaftar di

Daftar DSL Kanada. CAS # 7732-18-5 terdaftar di Daftar DSL

Kanada. Produk ini memiliki klasifikasi WHMIS C, D1A, E. CAS # 7697-

37-2 terdaftar di Daftar Pengungkapan Kanada Ingredient. CAS # 7732-

18-5 adalah tidak tercantum pada Daftar Pengungkapan Kanada

Ingredient. Batas CAS # 7697-37-2: OEL-ARAB Republik Mesir: TWA 2 ppm

(5 mg/m3) OEL- AUSTRALIA: TWA 2 ppm (5 mg/m3); STEL 4 ppm (10 mg/m3)

OEL-Belgia: TWA 2 ppm (5,2 mg/m3); STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL-

Cekoslowakia: TWA 2,5 mg / m3; STEL 5 mg/m3 OEL-DENMARK: TWA 2 ppm (5

mg/m3) OEL-FINLANDIA: TWA 2 pp m (5 mg/m3); STEL 5 ppm (13 mg/m3);

Kulit OEL-PERANCIS: TWA 2 ppm (5 mg/m3) ; STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL-

JERMAN: TWA 10 ppm (25 mg/m3) OEL-Hongaria : STEL 5 mg/m3 OEL-JEPANG:

TWA 2 ppm (5,2 mg/m3) OEL-ATAS FILIPINA: TW A 2 ppm (5 mg/m3) OEL-

POLANDIA: TWA 10 mg/m3 OEL-RUSIA: TWA 2 ppm; STEL 2 mg/m3; Kulit OEL-

SWEDIA: TWA 2 ppm (5 mg/m3); STEL 5 ppm (13 mg/m3) OEL-SWISS: TWA 2

ppm (5 mg/m3); STEL 4 ppm (1 mg/m3) OEL-THAILAND: T WA 2 ppm (5 mg/m3)

OEL-TURKI: TWA 2 ppm ( 5 mg/m3) OEL-INGGRIS : TWA 2 ppm (5 mg/m3);

STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL DI BULGARIA, KOLOMBIA, JORDAN, KOREA cek

ACGIH TLV OEL DI SELANDIA BARU, SINGAPURA, VIETNAM cek ACGI TLV

Bagian 16 - Informasi Tambahan

MSDS Tanggal Buat: 1997/12/16 Revisi # 4 Tanggal: 2001/12/06 

Informasi di atas diyakini akurat dan mewakili informasi terbaik saat ini tersedia bagi

kita. Namun, kami tidak membuat jaminan yang dapat diperjualbelikan atau garansi lain,

tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan informasi tersebut, dan kami mengasumsikan

bahwa tidak ada kewajiban yang timbul dari penggunaannya. Pengguna harus melakukan

penyelidikan sendiri untuk menentukan kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu

mereka. Dalam acara tidak akan Fisher bertanggung jawab atas segala klaim, kerugian, atau

kerusakan pihak ketiga atau untuk kehilangan keuntungan atau kerusakan khusus, tidak

langsung, insidental, konsekuensial atau teladan, apapun yang timbul, bahkan jika Fisher telah

diberitahukan kemungkinan seperti kerusakan.