Hidrasi air
Transcript of Hidrasi air
Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut
anhidrat,miasalnya CaO yang menrupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2,
sedangkansenyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara
kimia sebagai bagian dari kisi Kristal disebut senyawa hdrat. Misalnya
BaCI2, 2H2O. molekulair yang terkait dalam hidrat desebut senyawa air
hidrat. Senyawa hidrat disebut juga senyawa Kristal karena mengandung
molekul air yang mempunyai ikatanhydrogen. Misalnya pada hidrasi
tembaga (II) sulfat Pentahidrat, CuSO4,5H2O. Antara molekul SO42-
dengan SO42-terjadi gaya tolak-menolak antarmolekulsejenis itu. Dengan
adanya molekul air pada kisi Kristal, maka akanmenyebabkan Kristal itu
stabil hingga dalam kisi Kristal, maka akanmenyebabkan Kristal itu
stabil hingga dalam kisi Kristal yang terhidrat akanmembentuk ikatan
hydrogen. Molekul air terikat secara kimia dalam senyawasehingga
molekul air bagian dari kisi Kristal. Senyawa yang demikian
disebutdengan hidrat molekul air merupaan bagian dari senyawa misalnya
tembaga (III)sulfat pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4, 5H2O.
Senyawa hidrat bisamengikat satu sampai 20 molekul air, maka akan
membentuk Kristal dekahedranyang berbentuk bujur sangkar dan senyawa
ini disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul H2O yang
berikatan hydrogen mengurang molekulnetral lainnya tanpa ikatan
berbentuk bujur sangkar, melalui proses pemanasan,senyawa hidrat atau
garam hidrat bias terurai menjadi senyawa anhidrat ataugaram hidrat
bias terurai menjadi senyawa anhidrat atau garam aanhidrat dan uapair.
Artinya, molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan dimana
kehilangan air dari hidrat ini terjadi dalam beberapa tahap membentuk
suatu rangkaian jugadengan struktur Kristal yang teratur dan
mengandung air lebih sedikit. Kehilananair dari hidrat terjadi
beberapa tahap membentuk suatu rangkaian juga denganstruktur Kristal
teratur yang mengandung air lebih sedikit.
http://www.scribd.com/doc/79062827/Hidrasi-Air
Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat
misalnya CaO yang merupakan anhidrat basa dari Ca(OH)2. Sedangkan
senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia sebagai
bagian dari kisi kristalnya disebut dengan air hidrat. Senyawa hidrat
disebut juga senyawa kristal, karena mengandung molekul air yang
mempunyai ikatan hidrogen. Dengan adanya molekul air pada kisi
kristal, maka akan menyebabkan kristal itu stabil hingga dalam kisi
yang terhidrat akan membentuk ikatan hidrogen.
Molekul air terikat secara kimia dalam senyawa sehingga molekul air
bagian dari kisi kristal. Misalnya senyawa tembaga (II) sulfat
pentahidrat yang ditulis sebagai CuSO4.5H2O. Senyawa hidrat bisa
mengikat satu sampai dua puluh molekul air, maka akan membentuk
kristal dekahedrasi yang berbentuk bujur sangkar, dan senyawa ini
disebut klatrat, yaitu senyawa yang besar antara molekul H2O yang
berikatan hidrogen mengurung molekul netral lainnya tanpa ikatan
berbentuk bujur sangkar.
Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat adalah garam hidrat bisa
terurai menjadi senyawa anhidrat atau garam anhidrat dan uap air.
Artinya, molekul air (air hidrat) terlepas dari ikatan dimana
kehilangan air dari hidrat ini menjadi dalam beberapa tahap membentuk
suatu rangkaian juga dengan struktur kristal yang teratur dan
mengandung air lebih sedikit. Air hidrat sering terlepas ikatannya
karena pemanasan, jika CuSO4.5H2O dipanaskan, semua airnya hilang,
kristal CuSO4 disebut juga dengan tembaga (III) sulfat hidrat. Jika
kristal anhidrat tersebut dibiarkan diudara terbuka, akan menyerap air
dari udara secara terus menerus sampai penta-hidrat terbentuk.
Kehilangan air dari hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu
rangkaian hidrat dengan struktur kristal teratur yang mengandung air
lebih sedikit. Untuk mengetahui bahwa semua air sudah hilang adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan pemanasan pada senyawa hidrat sehingga terjadi
perubahan wujud yaitu menjadi bubuk
2. Terjadi perubahan warna
3. Gelas tempat pemanasan akan kering dari molekul airnya.
Bila suatu zat terlarut yang berupa fase padat dilarutkan kemudian
larutan tersebut diuapkan maka pada hasil penguapannya yaitu berupa
fase padat kembali. Zat padat yang terbentuk tersebut mengandung air.
Istilah-istilah penting dalam mempelajari air hidrat ini adalah
sebagai berikut :
1. Garam anhidrat adalah garam yang telah mengalami kehilangan
molekul air, garam ini terbentuk dari penguraian garam hidrat yang
dipanaskan
2. Garam hidrat adalah garam yang mempunyai sejumlah tetap molekul
air dalam setiap molekulnya
3. Persen komposisi adalah perbandingan massa air kristal terhadap
massa garam hidrat atau perbandingan massa air yang dibebaskan semua
dalam air.
Klatrat merupakan molekul-molekul asing yang terperangkap dalam suatu
struktur induk yang besar tanpa ada reaksi kimia. Struktur induk ini
bisa berupa atau berasal dari molekul H2O atau molekul lainnya seperti
agrerat aquamon (fenol). Hidrat dari gas mulia dalam molekul air dapat
menjadi klatrat (Wilkinson, 1989 : 205-208).
Selain itu, pada analisis gravimetri praktis terdapat metode-metode
penguapan atau pembebasan gas. Metode pembebasan gas atau penguapan
pada hakekatnya bergantung pada penghilangan bahan penyusun
(konstituen) yang mudah menguap (atsiri), dapat dicapai dengan
beberapa cara :
1. Dengan pemijaran sederhana dalam udara atau dalam suatu aliran
gas yang tak bereaksi
2. Dengan pengolahan beberapa regensia kimia, pada mana bahan
penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah menguap
3. Pengolahan dengan suatu regensia kimia, pada mana bahan penyusun
yang dikehendaki, dijadikan tak mudah menguap (tak atsiri).
Zat yang telah dijadikan tak mudah menguap ini dapat diabsorpsi
(diserap) dalam sejumlah medium yang sesuai, yang telah ditimbang.
Bila penaksiran ini adalah penaksiran langsung atau bobot residu
ditetapkan dan proporsi bahan penyusun itu dihitung dari bobot yang
hilang, yang terakhir ini adalah metode tak langsung. Penetapan cairan
yang melekat pada permukaan atau air kristalisasi dalam senyawaan
terhidrasi, dapat dilakukan hanya dengan memanaskan saja, sampai
temperatur yang sesuai dengan menimbang residunya. Zat-zat yang
terurai ketika dipanaskan dapat dipelajari lebih lengkap pada analisis
termal. Air ini juga dapat diabsorpsi dalam sejumlah zat pengering
yang sesuai dengan bobotnya seperti kalsium klorida.
Beberapa unsur, seperti natrium dan kalsium, yang bersenyawa dengan
radikal-radikal dari asam yang mudah menguap atau asam organik, dapat
ditetapkan dengan memanaskannya sampai kering dengan asam sulfat,
residu berupa sulfat, lalu ditimbang.
2Hax + H2SO4 → Na2SO4 + 2Hx
Logam-logam yang mengganggu tentu saja harus dihilangkan lebih dulu.
Satu contoh yang berhubungan adalah penetapan silika murni dalam
residu silika tak murni yang telah dipijarkan. Residu ini lalu diolah
dengan satu campuran asam sulfat dan asam fluorida, silika diubah
menjadi silikon tetrafluorida yang mudah menguap.
SiO2 + 4HF → SiF4 + 2H2O
Residu terdiri dari zat pengatur dan kehilangan bobot dari krus
merupakan banyaknya silika murni yang terdapat, asalkan zat-zat
pengkontaminasinya berada dalam bentuk yang sama sebelum dan sesudah
pengolahan dengan asam fluorida, dan tak menguap pada pengerjaan ini.
Meskipun silika bukan satu-satunya unsur yang membentuk fluorida yang
mudah menguap, ia adalah unsur yang paling melimpah dan paling sering
dijumpai, maka metode pemisahan dengan penguapan itu umumnya
memuaskan. Pemisahan Kronium sebagai bromil klorida CrO2Cl2 merupakan
satu metode yang mudah untuk menghilangkan kromin, manakala aluminium
dan unsur-unsur trivalen lainnya harus ditetapkan (Setiono, 1998 :
503-505).
Selain dengan cara pengendapan, pemisahan analit murni dapat dilakukan
dengan cara penguapan atau dengan cara pengeringan. Dasarnya adalah
penghilangan penyusun yang mudah menguap, yang dilakukan dengan
beberapa cara :
1. Pemijaran secara sederhana dalam udara atau dalam aliran gas
yang tidak ikut bereaksi (indifferent)
2. Dengan memakai pereaksi kimia yang dapat mengubah penyusun yang
diketahui menjadi lebih mudah menguap
3. Dengan memakai pereaksi kimia sehingga senyawa dapat diubah
menjadi penyusun yang sukar untuk menguap.
Pada cara-cara ini juga dapat ditentukan kelembaban atau kadar air
hablur suatu bahan dengan cara memanaskan pada suhu dengan menimbang
dapat dihitung kadar air lembab atau air hablur. Penetapan kadar
karbondioksida dalam senyawa-senyawa karbonat dapat dilakukan dengan
penambahan asam berlebihan lalu CO2-nya diserap dengan larutan alkali
atau asbes alkalis (ascarite) gas CO2 didorong keluar dari larutan
dengan pemanasan atau dengan dengan mengusirnya menggunakan aliran
udara bebas CO2. Udara untuk keperluan ini harus kering (tidak lembab)
dan jika perlu dikeringkan melalui pengeringan sebelum dilakukan ke
alat-alat penyerapan CO2. Penambahan berat yang terakhir ini merupakan
berat dari CO2 yang dicari (Rohman, 2007 : 111-112).
Gravitasi metiko dengan cara penguapan lazim dipakai untuk penentuan
kadar air dan karbondioksida. Air dihilangkan secara terhitung dari
cuplikan senyawa anorganik dengan cara penyerapan pada zat pengering
padat. Massa air yang hilang itu ditetapkan dengan cara tak langsung.
Disini dianggap bahwa air merupakan satu-satunya zat yang telah
diuapkan. Anggapan ini seringkali tidak benar, karena pemijaran
kadang-kadang tidak semata-mata disebabkan oleh penyerapan air. Selain
untuk penetapan kadar air gravitasi dengan cara penguapan dapat pula
dipakai penentuan kadar karbondioksida. Biasanya senyawa-senyawa
karbonat diuraikan dengan asam sehingga dihasilkan gas karbondioksida
yang mudah lepas dari larutan bila dipanaskan (Rivai, 2006 : 316-317).
Sifat polar molekul air penting bila air digunakan sebagai suatu
pelarut. Air mudah melarutkan banyak senyawa ion karena hidrasi
senyawa ion-ion itu. Sebuah ion terhidrasi adalah suatu penggugusan
ion itu dengan satu molekul air atau lebih. Dalam larutan banyaknya
molekul air yang menggerumuni ion-ion nampaknya tak tentu, namun
sering kali bila suatu larutan air dari suatu garam yang larut
diuapkan, garam itu mengkristal dengan banyaknya molekul air yang
tepat tertentu, yang disebut air kristalisasi. Dalam kebanyakan hal
ternyata air kristalisasi dalam garam-garam dikaitkan dengan ion
positif sering kali dalam menamai garam atau dalam menulis rumus
untuk menamainya, nama atau rumus garam tak terhidrasi digunakan untuk
garam berhidrasi. Misalnya suatu larutan tembaga sulfat dapat
dinyatakan dengan rumus CuSO4 dalam persamaan, padahal dalam kenyataan
baik ion Cu2+ maupun SO42- terhidrasi dalam larutan tersebut, untuk
menekankan ada atau tidaknya air terhidrasi digunakan istilah anhidrat
(anhydrous) dan hidrat dalam nama itu untuk membedakan keduanya,
misalnya:
Tembaga sulfat anhidrat CuSO4, tembaga sulfat pentahidrat CuSO4.5H2O,
zink klorida anhidrat ZnCl2, zink klorida heksahidrat ZnCl.6H2O. Penta
dan heksa diatas menyatakan banyaknya molekul air dalam CuSO4.5H2O
empat molekul air diikat didekat tiap ion Cu2+ dan satu diikat dalam
kristal antara ion-ion SO42- suatu garam-garam hidrat murni CuSO4.5H2O
nampak seperti kering, tidak kelihatan lembab sama sekali, namun
sering kali terdapat beda yang jelas antara garam anhidrat dan
hidrasi, misalnya tembaga sulfat anhidrat CuSO4 berwarna putih,
sedangkan senyawa hidratnya CuSO4.5H2O berwarna biru (Kleinfelter,
1980 : 362-363).
Beberapa senyawa, ketika kristal dari larutan air, dari padatan yang
memasukkan molekul air sebagai bagian dari struktur kristal. Air
dihubungkan sebagai kristalisasi atau air hidrasi senyawa dikatakan
berhidrasi itu disebut hidrat, hidrasi biasanya didapatkan dari
memanaskan senyawa, meninggalkan senyawa hidrat, jumlah molekul air
digabung dengan satu unit formula dari senyawa anhidrat biasa sangat
tergantung pada kondisi luar yaitu temperatur dan tekanan. Beberapa
perbedaan hidrat-hidrat dapat diketahui. Contohnya kristalisasi dari
larutan air pada suhu ruang sebagai dehidrat Na2CO3.7H2O dan
monohidrat Na2CO3.H2O adalah stabil (Peters, 1978 : 110).
Banyak garam dari senyawa-senyawa dengan jumlah mol air tertentu
dikombinasikan dengan masing - masing mol garam. Senyawa hidrat
dihubungkan sebagai air kristalisasi atau hidrasi. Senyawa seperti itu
disebut hidrat. Garam hidrat biasanya diubah pada anhidrat dengan
pemanasan :
Garam hidrat → garam anhidrat + air
Karena itu mungkin untuk menentukan persentase air yang ada seperti
pada suatu garam hidrat dengan menentukan massa yang hilang ketika
massa hidrat yang diketahui dipanaskan :
Persentase zat : . 100 %
http://asrianinoniblogspotcom.blogspot.com/2012/02/laporan-lengkap-
hidrasi-air.html?zx=3e284ad924f47acf
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4
triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.[5] Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es
(di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, danlautan
es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan
tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih
penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta
pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam
ketiga wujudnya tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang
baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi
dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah memiliki undang-undang
yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang
nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Sifat-sifat kimia dan fisika
Air
Informasi dan sifat-sifat
Nama
sistematisair
Nama
alternatif
aqua, dihidrogen
monoksida,
Hidrogen hidroksida
Rumus
molekulH2O
Massa molar 18.0153 g/mol
Densitas da
n fase
0.998 g/cm³ (cariran
pada 20 °C)
0.92 g/cm³ (padatan)
Titik lebur0 °C (273.15 K)
(32 °F)
Titik didih100 °C (373.15 K)
(212 °F)
Kalor jenis4184 J/(kg·K) (cairan
pada 20 °C)
Artikel utama: Air (molekul)
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atomoksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan
tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)
and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak
umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan
antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas,
sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik,
terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen
adalah nitrogen, flor, danfosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen
ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada
temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan
dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen
lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut
(kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan
jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen,
meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan
jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap
atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya
tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol
ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit
untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air.
Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak
zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara
fase cair danpadat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam
bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+)
yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Elektrolisis air
Artikel utama: Elektrolisis air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan
mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada
katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron,
tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada
anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),
melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion H+ dan
OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul
air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat
dituliskan sebagai berikut.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk
gelembung pada elektrode dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian
dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2)
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.
Kelarutan (solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-
zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-
garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-
zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak),
disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat
dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi
kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol)
antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya
tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak
larut dan akan mengendap dalam air.
Butir-butir embun menempel padajaring laba-laba.
Kohesi dan adhesi
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air
memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-)
dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak
digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom
oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat
lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom
oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang
dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat
ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron
tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih
negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.
Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami
ke-polar-annya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Air
DAFTAR PUSTAKA
J.Basset, Rc.Denny.G.H Jehni. Memahami Kimia Analisa Kuantitatif
edisi 4. Erlangga. Jakarta. 1994
R.A.Day dan A.L.Undewood. Kimia Analisis Kuantitatif. Erlangga.
Jakarta. 1989
Rivai,Harrizul. Asas pemeriksaan kimia. UI.Press. Jakarta . 2006
Rohman dkk. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka belajar. Jakarta. 2007
Dirjen POM. Farmakope Indonesia edisi ketiga. Departemen kesehatan.
Jakarta. 1979
Tim dosen kimia dasar. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. UIN Alauddin.
Makassar. 2011
Anonim. R.Hidrat. www.scribd.com/doc/137435b (diakses pada tanggal 11
Januari 2012)
EC DIRECTIVE. Lembar data keselamatan bahan. www. merck-chemicals. co.
id / PDF. (diakses pada tanggal 10 Januari 2012)
Lembar Data Keselamatan Bahan
Asam nitrat, ACS reagen
ACC # 96317
Bagian 1 - Kimia Produk dan Identifikasi Perusahaan
MSDS Nama: Asam nitrat, reagen ACS Nomor Katalog: AC424000000,
AC424000025, AC424000250, AC424005000 Sinonim: Asam Azotic; Engravers
Nitrat; Hidrogen Nitrat. Identifikasi Perusahaan: Acros
Organik NV Satu Reagen Lane Lawn Fair, NJ
07410 Untuk informasi di Amerika Utara, hubungi : 800-ACROS-01 Untuk
keadaan darurat di AS, panggilan CHEMTREC: 800-424-9300
Bagian 2 - Komposisi, Informasi tentang Bahan
CAS # Nama kimia PersenEINECS /
ELINCS
7697-37-2 Asam sendawa 69-71% 231-714-2
7732-18-5 Air Saldo 231-791-2
Simbol bahaya: OC
Frase Resiko: 35 8
Bagian 3 - Identifikasi Bahaya
TINJAUAN DARURAT
Penampilan:. Jernih, kuning ! Bahaya Korosif. Kuat oksidator. Kontak
dengan bahan lain dapat menyebabkan kebakaran. Menyebabkan luka bakar
mata dan kulit. Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan parah
dengan luka bakar mungkin. Dapat menyebabkan iritasi saluran
pencernaan parah dengan luka bakar mungkin. Dapat menyebabkan iritasi
saluran pencernaan parah dengan luka bakar mungkin. Organ
Sasaran: Tidak ada data. Efek Kesehatan Potensi mata: Menyebabkan luka
bakar mata berat. Dapat menyebabkan cedera mata ireversibel. Dapat
menyebabkan kerusakan kimia konjungtivitis dan
kornea. Kulit: Menyebabkan luka bakar kulit. Dapat menyebabkan dalam,
ulkus menembus kulit. Dapat menyebabkan ruam kulit (dalam kasus lebih
ringan), dan kulit dingin dan basah dengan sianosis atau warna
pucat. Tertelan: Dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen pada
saluran pencernaan. Menyebabkan luka bakar saluran pencernaan. Dapat
menyebabkan perforasi pada saluran pencernaan. . Dapat menyebabkan
efek sistemik Penghirupan: Efek mungkin tertunda. Menyebabkan luka
bakar kimia pada saluran pernapasan. Inhalasi dapat berakibat fatal
sebagai akibat dari kejang, edema peradangan, dari laring dan bronkus,
edema pneumonitis kimia dan paru. Aspirasi dapat menyebabkan edema
paru. Dapat menyebabkan efek sistemik. Dapat menyebabkan edema paru
akut, asfiksia, pneumonitis kimia, dan obstruksi saluran napas atas
yang disebabkan oleh edema. kronis: inhalasi yang berulang dapat
menyebabkan bronkitis kronis. Paparan berulang dapat menyebabkan erosi
gigi. Efek mungkin tertunda.
Bagian 4 - Tindakan Pertolongan Pertama
Mata: Dapatkan bantuan medis dengan segera. JANGAN memungkinkan korban
untuk menggosok atau tetap mata tertutup. . Irigasi yang luas dengan
air yang dibutuhkan (minimal 30 menit) Kulit:Dapatkan bantuan medis
dengan segera. Segera basuh kulit dengan banyak air dan sabun
setidaknya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan
kembali. Hancurkan sepatu yang tercemar. Tertelan: JANGAN memancing
muntah. Jika korban sadar dan waspada, beri 2-4 cupfuls susu atau
air. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang
tidak sadar. . Dapatkan bantuan medis Terhirup: Dapatkan bantuan medis
dengan segera. Hapus dari paparan udara segar segera. Jika tidak
bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. JANGAN menggunakan mulut ke mulut resusitasi. Jika pernapasan
telah berhenti menerapkan pernapasan buatan menggunakan oksigen dan
perangkat mekanis yang sesuai seperti tas dan masker. Catatan untuk
Dokter: Mengobati gejalanya dan penuh dukungan.
Bagian 5 - Tindakan pencegahan kebakaran
Informasi Umum: Seperti dalam api apapun, memakai peralatan pernapasan
mandiri dalam tekanan-demand, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara),
dan alat pelindung penuh. Kuat oksidator. Kontak dengan bahan mudah
terbakar dapat menyebabkan kebakaran. Selama terjadi kebakaran, gas
menjengkelkan dan sangat beracun dapat dihasilkan oleh dekomposisi
termal atau pembakaran. Gunakan semprotan air untuk menjaga api
kontainer terkena dingin. Zat adalah noncombustible. Gunakan air
dengan hati-hati dalam banjir dan jumlah. Media Pemadam: Zat adalah
noncombustible; agen penggunaan paling tepat untuk memadamkan api di
sekitarnya. Hubungi profesional pemadam kebakaran segera.
Bagian 6 - Tindakan Pelepasan Kecelakaan
Informasi Umum: . Gunakan perlengkapan pelindung pribadi yang tepat
seperti yang ditunjukkan dalam Bagian 8 Tumpahan / Kebocoran: Menyerap
tumpahan dengan bahan inert (misalnya vermiculite, pasir atau tanah),
kemudian masukkan ke dalam wadah yang sesuai. Hindari limpasan ke
selokan atau saluran yang mengarah ke saluran air. Bersihkan tumpahan
segera, mengamati tindakan pencegahan di bagian Peralatan
pelindung. Neutralize tumpahan dengan natrium bikarbonat. Hapus semua
sumber api. Sediakan ventilasi. Sebuah busa uap menekan dapat
digunakan untuk mengurangi uap.
Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan: Cuci sampai bersih setelah memegang. Hubungi dokter dan
cuci sebelum digunakan kembali. Gunakan hanya di daerah berventilasi
baik. Jangan menghirup debu, uap, kabut, atau gas.Simpan wadah
tertutup rapat. Hindari kontak dengan pakaian dan bahan mudah terbakar
lainnya. Jangan pada kulit atau mata. Hindari konsumsi dan
inhalasi. Buang sepatu yang terkontaminasi.Penyimpanan: Jauhkan dari
panas, percikan, dan api. Jangan menyimpan bahan mudah terbakar
dekat. Simpan wadah tertutup saat tidak digunakan. Simpan di, daerah
sejuk dan kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak
kompatibel.
Bagian 8 - Pengontrolan Pemaparan, Perlindungan Pribadi
Teknik Kontrol: Fasilitas untuk menyimpan atau menggunakan bahan ini
harus diperlengkapi dengan fasilitas pencuci mata dan pancuran
keselamatan. Gunakan ventilasi yang memadai untuk menjaga konsentrasi
udara rendah. Batas Paparan
Nama kimia ACGIH NIOSH OSHA - Akhir Pels
Asam sendawa2 ppm TWA, 4 ppm
STEL
2 ppm TWA; 5
mg/m3 TWA 25 ppm
IDLH
2 ppm TWA; 5
mg/m3 TWA
Air tidak terdaftar tidak terdaftar tidak terdaftar
Pels dikosongkan OSHA: Asam nitrat: 2 ppm TWA; 5 mg/m3 TWA, 4 ppm
STEL, 10 mg/m3 STEL Air:. Tidak ada Pels dikosongkan OSHA terdaftar
untuk kimia ini Pribadi Alat Pelindung Mata:Pakailah kacamata
pelindung yang sesuai atau keamanan bahan kimia kacamata seperti yang
dijelaskan oleh mata OSHA dan peraturan perlindungan wajah dalam 29
CFR 1.910,133 atau Standar Eropa EN166. Kulit: Pakailah sarung tangan
yang sesuai untuk mencegah pajanan kulit. Pakaian: Pakai celemek
kimia. Kenakan pakaian yang cocok untuk mencegah pajanan
kulit. Respirator: Kenakan NIOSH / MSHA atau Standar Eropa EN 149
disetujui penuh penutup wajah respirator maskapai dalam modus tekanan
positif dengan ketentuan pelarian darurat.
Bagian 9 - Sifat Fisik dan Kimia
Bentuk: Cair Penampilan: jernih, kuning Bau: berbau - bau
tajam pH: 1.0 Tekanan Uap: 6,8 mmHg Densitas Uap: Tidak
tersedia. Tingkat Penguapan: Tidak tersedia. Viskositas: Tidak
tersedia.Titik didih: 122 derajat C Pembekuan / Melting Point: -42
derajat C swa-sulut/suhu penyulutan otomatis Suhu: Tidak
tersedia. Titik Nyala: Tidak tersedia. Suhu Dekomposisi: Tidak
tersedia.NFPA Rating: (perkiraan) Kesehatan: 3; mudah terbakar: 0;
Reaktivitas: 1 Batas Ledakan, Bawah: Tidak tersedia. Atas: . Tidak
tersedia Kelarutan: Larut. Spesifik Gravity / Densitas: 1,41Formula
Molekul: HNO3 Berat Molekul: 63,01
Bagian 10 - Stabilitas dan Reaktivitas
Kimia Stabilitas: Stabil. Terurai ketika kontak dengan udara, cahaya,
atau bahan organik. Kondisi yang harus dihindari: Suhu yang tinggi,
bahan yang tidak kompatibel, sumber pengapian, debu, kelembaban, mudah
terbakar material, mengurangi agen. Pertentangan dengan Bahan
lain: Mengurangi agen, asam (organik, misalnya asam asetat, asam
benzoat, asam format, asam methanoic, asam oksalat), alkohol dan
glikol (misalnya butil alkohol, etanol, metanol, etilen glikol),
aldehid (misalnya asetaldehida, akrolein, kloral hidrat,
formaldehida), amida (misalnya butyramide, diethyltoluamide, dimetil
formamida), amina (alifatik dan aromatik, dimetil amina misalnya,
propilamina, piridin, trietilamina), azo, diazo, dan hydrazines
(misalnya dimetil hidrazin, hidrazin, hidrazin metil), karbamat
(misalnya carbanolate, karbofuran), caustic ( misalnya amonia, amonium
hidroksida, kalsium hidroksida, kalium hidroksida, sodium hidroksida),
sianida (misalnya kalium sianida, sodium sianida), dithiocarbamates
(misalnya ferbam, maneb, metham, Thiram), ester (misalnya butil
asetat, etil asetat, propil format) , eter (misalnya dioksan,
furfuran, tetrahidrofuran (THF)), fluor (anorganik, amonium fluorida
misalnya, kalsium fluorida, fluorida cesium), hidrokarbon (aromatik,
benzene misalnya, chrysene, cumen. Produk Pembusukan yang Berbahaya: .
Nitrogen oksida Polimerisasi yang Berbahaya: belum pernah dilaporkan.
Bagian 11 - Informasi Toksikologi
RTECS #:
CAS # 7697-37-2: QU5775000; QU5900000 CAS # 7732-18-5:
ZC0110000 LD50/LC50: CAS # 7697-37-2: Terhirup tikus: LC50 = 67 ppm
(NO2) / 4H;
<br.
CAS # 7732-18-5:
oral, tikus: LD50 => 90 mL / kg;<br.
Karsinogenisitas:
CAS # 7697-37-2: Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP, atau
OSHA. CAS # 7732-18-5:. Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, NIOSH, NTP,
atau OSHA Epidemiologi: . Tidak ada informasi
ditemukan Teratogenisitas: informasi tidak ditemukan. Efek
Reproduksi: . Tidak ada informasi ditemukan Neurotoksisitas: . Tidak
ada informasi yang ditemukan Mutagenik: Tidak ada informasi yang
ditemukan. Studi lain: Lihat entri yang sebenarnya dalam RTECS untuk
informasi lengkap.
</br.
</br.
Bagian 12 - Informasi Ekologi
Ekotoksisitas: Tidak ada data yang tersedia. Tidak ada informasi
tersedia. Lingkungan: Terrestial: Selama transportasi melalui tanah,
asam nitrat akan larut beberapa materi tanah, khususnya, karbonat
bahan berbasis. Asam akan dinetralisir sampai tingkat tertentu dengan
adsorpsi proton juga terjadi pada bahan tanah liat. Namun, sejumlah
besar asam diharapkan tetap untuk transportasi ke arah muka air
tanah. Setelah mencapai permukaan air tanah, asam akan terus bergerak,
sekarang ke arah aliran air tanah. Fisik: Tidak akan terurai atau
bioconcentrate. lain: Untuk informasi lebih lanjut, lihat "BUKU DARI
KEADAAN LINGKUNGAN DAN DATA SAMBUNGAN."
Bagian 13 - Pertimbangan Pembuangan
Penghasil limbah kimia harus menentukan apakah suatu bahan kimia
dibuang diklasifikasikan sebagai limbah berbahaya. US EPA pedoman
untuk penentuan klasifikasi tercantum dalam 40 CFR Bagian
261,3. Selain itu, generator limbah harus berkonsultasi negara bagian
dan lokal peraturan limbah berbahaya untuk memastikan klasifikasi
lengkap dan akurat. RCRA P-Series: Tidak terdaftar. RCRA U-Seri: Tidak
terdaftar.
Bagian 14 - Transportasi Informasi
US DOT IATA RID / ADR IMOKanada
TDG
Nama
Pengiriman:
Asam
sendawa
Asam
sendawa
Bahaya Kelas: 8 8 (9.2)
UN Nomor: UN2031 UN2031
Packing
Group:II II
Bagian 15 - Informasi Peraturan
US FEDERAL
TSCA
CAS # 7697-37-2 terdaftar pada persediaan TSCA.
CAS # 7732-18-5 terdaftar pada persediaan TSCA. Kesehatan &
Keselamatan Pelaporan Daftar Tidak ada bahan kimia yang dalam Daftar
Pelaporan Kesehatan & Keselamatan. Kimia Uji AturanTak satu pun dari
bahan kimia dalam produk ini berada di bawah Peraturan Uji
Kimia. Bagian 12b Tidak ada bahan kimia yang terdaftar di bawah 12b
Bagian TSCA. TSCA Gunakan Aturan Baru Signifikan Tidak ada bahan kimia
dalam bahan ini memiliki SNUR bawah TSCA. SARA Bagian 302 (RQ) CAS #
7697-37-2: RQ akhir = 1000 pon (454 kg) Bagian 302 (TPQ) CAS # 7697-
37-2: TPQ = 1000 pon, RQ = 1000 £ SARA Kode CAS # 7697-37 - 2:. akut,
kronis, mudah terbakar Bagian 313 . Bahan ini mengandung asam nitrat
(CAS # 7697-37-2, 69 71%), yang tunduk pada persyaratan pelaporan
Pasal 313 dari SARA Judul III dan 40 CFR Part 373 Bersih Air
Act: Bahan ini tidak mengandung polutan udara berbahaya. Bahan ini
tidak mengandung 1 depletors Kelas Ozon. Bahan ini tidak mengandung 2
depletors Kelas Ozon. Undang-undang Air Bersih: CAS # 7697-37-2
terdaftar sebagai Zat Berbahaya di bawah PPA. Tak satu pun dari bahan
kimia dalam produk ini terdaftar sebagai Polutan Prioritas di bawah
PPA. Tak satu pun dari bahan kimia dalam produk ini terdaftar sebagai
Polutan Beracun di bawah PPA. OSHA: CAS # 7697-37-2 dianggap sangat
berbahaya oleh OSHA.NEGARA CAS # 7697-37-2 dapat ditemukan pada
keadaan berikut hak untuk tahu daftar:. California, New Jersey,
Florida, Pennsylvania, Minnesota, Massachusetts . CAS # 7732-18-5
tidak ada pada daftar negara dari CA, PA, MN, MA, FL, atau
NJ California Tidak ada Risiko Tingkat Signifikan: Tidak ada bahan
kimia dalam produk ini terdaftar. Eropa / Internasional
Peraturan Pelabelan Eropa di Sesuai dengan EC Directive Simbol
bahaya: OC Frase Risiko: . R 35 Menyebabkan luka bakar parah R 8
Kontak dengan bahan mudah terbakar dapat
mengakibatkan kebakaran.Keselamatan Phrases: S 26 Jika kontak dengan
mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis. S 36
Pakai pakaian pelindung yang sesuai. S 45 Jika terjadi kecelakaan atau
jika merasa tidak sehat, segera dapatkan saran medis (tunjukkan label
jika memungkinkan). S23B Jangan menghirup asap. WGK (Air Bahaya /
Perlindungan) CAS # 7697-37-2: 1 CAS # 7732-18-5:. Tidak ada informasi
tersedia Kanada CAS # 7697-37-2 terdaftar di Daftar DSL Kanada. CAS #
7697-37-2 terdaftar di Daftar DSL Kanada. CAS # 7732-18-5 terdaftar di
Daftar DSL Kanada. CAS # 7732-18-5 terdaftar di Daftar DSL
Kanada. Produk ini memiliki klasifikasi WHMIS C, D1A, E. CAS # 7697-
37-2 terdaftar di Daftar Pengungkapan Kanada Ingredient. CAS # 7732-
18-5 adalah tidak tercantum pada Daftar Pengungkapan Kanada
Ingredient. Batas CAS # 7697-37-2: OEL-ARAB Republik Mesir: TWA 2 ppm
(5 mg/m3) OEL- AUSTRALIA: TWA 2 ppm (5 mg/m3); STEL 4 ppm (10 mg/m3)
OEL-Belgia: TWA 2 ppm (5,2 mg/m3); STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL-
Cekoslowakia: TWA 2,5 mg / m3; STEL 5 mg/m3 OEL-DENMARK: TWA 2 ppm (5
mg/m3) OEL-FINLANDIA: TWA 2 pp m (5 mg/m3); STEL 5 ppm (13 mg/m3);
Kulit OEL-PERANCIS: TWA 2 ppm (5 mg/m3) ; STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL-
JERMAN: TWA 10 ppm (25 mg/m3) OEL-Hongaria : STEL 5 mg/m3 OEL-JEPANG:
TWA 2 ppm (5,2 mg/m3) OEL-ATAS FILIPINA: TW A 2 ppm (5 mg/m3) OEL-
POLANDIA: TWA 10 mg/m3 OEL-RUSIA: TWA 2 ppm; STEL 2 mg/m3; Kulit OEL-
SWEDIA: TWA 2 ppm (5 mg/m3); STEL 5 ppm (13 mg/m3) OEL-SWISS: TWA 2
ppm (5 mg/m3); STEL 4 ppm (1 mg/m3) OEL-THAILAND: T WA 2 ppm (5 mg/m3)
OEL-TURKI: TWA 2 ppm ( 5 mg/m3) OEL-INGGRIS : TWA 2 ppm (5 mg/m3);
STEL 4 ppm (10 mg/m3) OEL DI BULGARIA, KOLOMBIA, JORDAN, KOREA cek
ACGIH TLV OEL DI SELANDIA BARU, SINGAPURA, VIETNAM cek ACGI TLV
Bagian 16 - Informasi Tambahan
MSDS Tanggal Buat: 1997/12/16 Revisi # 4 Tanggal: 2001/12/06
Informasi di atas diyakini akurat dan mewakili informasi terbaik saat ini tersedia bagi
kita. Namun, kami tidak membuat jaminan yang dapat diperjualbelikan atau garansi lain,
tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan informasi tersebut, dan kami mengasumsikan
bahwa tidak ada kewajiban yang timbul dari penggunaannya. Pengguna harus melakukan
penyelidikan sendiri untuk menentukan kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu
mereka. Dalam acara tidak akan Fisher bertanggung jawab atas segala klaim, kerugian, atau
kerusakan pihak ketiga atau untuk kehilangan keuntungan atau kerusakan khusus, tidak
langsung, insidental, konsekuensial atau teladan, apapun yang timbul, bahkan jika Fisher telah
diberitahukan kemungkinan seperti kerusakan.