EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) BERBANTU PREZI DEKSTOP TERHADAP...

26
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) BERBANTU PREZI DEKSTOP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KIMIA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Bringin) 1) Dwi Utomo 2) Adriyanto J. Gundo, S.Si.M.Pd. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1) [email protected] 2) [email protected] Abstract This research is aimed at observing the Effectiveness of Prezi Desktop aided Team Assisted Individualization (TAI) Learning Model toward students achievement in Chemistry. This research uses Quasi Experiment Non Equivalent Control Group design. The research findings show that the average of students achievement in the experiment group is higher than those in the control group. It verifies that Prezi Desktop Media aided Team Assisted Individualization (TAI) learning model influences students achievement positively. It is suggested in the next research that variation in learning process should be conducted to optimize the function of teacher, and also the model and media of learning to improve students achievement. Key words: Team Assisted Individualization (TAI) learning model, Prezi Desktop, Students achievement. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) berbantu Prezi Dekstop terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia. Penelitian ini menggunakan ) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Transcript of EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) BERBANTU PREZI DEKSTOP TERHADAP...

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTEDINDIVIDUALIZATION) BERBANTU PREZI DEKSTOP

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KIMIA

(Studi Kasus SMA Negeri 1 Bringin)

1) Dwi Utomo 2) Adriyanto J. Gundo, S.Si.M.Pd.

Fakultas Teknologi InformasiUniversitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, IndonesiaEmail: 1)[email protected] 2)

[email protected]

AbstractThis research is aimed at observing the

Effectiveness of Prezi Desktop aided Team AssistedIndividualization (TAI) Learning Model toward studentsachievement in Chemistry. This research uses QuasiExperiment Non Equivalent Control Group design. Theresearch findings show that the average of studentsachievement in the experiment group is higher thanthose in the control group. It verifies that Prezi DesktopMedia aided Team Assisted Individualization (TAI) learning modelinfluences students achievement positively. It issuggested in the next research that variation inlearning process should be conducted to optimize thefunction of teacher, and also the model and media oflearning to improve students achievement. Key words: Team Assisted Individualization (TAI) learning model,Prezi Desktop, Students achievement.

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted Individualization(TAI) berbantu Prezi Dekstop terhadap hasil belajar siswapada mata pelajaran Kimia. Penelitian ini menggunakan

) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Kuasi Eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Hasilpenelitian menunjukkan rata-rata-rata peningkatan hasilbelajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripadakelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa modelpembelajaran model pembelajaran Team AssistedIndividualization (TAI) berbantu Prezi Dekstop berpengaruhterhadap hasil belajar siswa. Untuk penelitianselanjutnya diharapkan melakukan variasi dalam prosespembelajaran sehingga dapat memaksimalkan fungsi guru,model dan media pembelajaran untuk meningkatkan hasilbelajar siswa.

Kata kunci: Model Pembelajaran Team Assisted Individualization(TAI), Prezi Dekstop, Hasil Belajar.

) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

1. Pendahuluan

Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan diIndonesia saat ini adalah masalah yang berhubungandengan mutu atau kualitas pendidikan yang masih rendah.Rendahnya kualitas pendidikan ini terlihat daripencapaian daya serap siswa terhadap materi pelajaran,yang disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalahrendahnya kualitas proses pembelajaran di sekolah [1].Proses pembelajaran yang didominasi oleh guru,mengakibatkan siswa sulit untuk memahami materi, faktorlain siswa sulit untuk berperan aktif dan kreatif dalampembelajaran, karena proses belajar mengajar yang tidakmenarik dan monoton sehingga membuat siswa jenuh danbosan.

Hasil observasi pada mata pelajaran kimiamenunjukkan kegiatan pembelajaran belum menggunakanmodel pembelajaran kooperatif dan masih menggunakanmodel pembelajaran konvensional. Pembelajaran hanyadilakukan dengan menggunakan buku LKS, pembelajaranseperti ini membuat siswa sulit memahami materi danbanyak siswa yang lupa membawa LKS, selain itu Gurusulit untuk menjaga agar siswa tetap tertarik terhadapmateri dan Guru belum memaksimalkan pemanfaatan saranadan prasarana yang ada pada sekolah yaitu LCD proyektordan laptop pada proses pembelajaran. Keinginan untukmengikuti pelajaran terutama bidang studi kimiacenderung menurun. Salah satu faktor ini disebabkankarena metode pendekatan yang digunakan dalampembelajaran kimia kurang tepat [2]. Berdasarkanpermasalahan yang ada, hal ini dapat mempengaruhi hasilbelajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru setelahmelaksanakan observasi dikelas. Guru malas untukmengubah model dan media pembelajaran karena gurumerasa dengan adanya model pembelajaran konvensionaldirasa sudah cukup untuk meningkatkan hasil belajarsiswa. Hal lain karena pada umumnya kelas jurusan IPAmemiliki semangat belajar yang lebih daripada kelasjurusan yang lain, sehingga hanya dengan pemberianmateri secara konvensional dan tugas yang lebih banyakakan membawa peningkatan dalam belajar tanpa adanyapembaharuan model dan media pembelajaran. Guru jugamenyatakan pembuatan media pembelajaran memerlukanwaktu yang cukup lama dan saat melakukan penerapan

1

dikelas guru tidak mau repot membawa LCD proyektor,laptop serta alat lainnya. Sementara menurut guruperanan ilmu kimia sangat penting diantara ilmupengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alamyang tidak bergantung pada ilmu kimia, dalam kehidupansehari-hari manusia selalu terlibat dengan zat kimiabaik secara langsung maupun tidak langsung. Hal inilahyang menjadi dasar mengapa pelajaran kimia sangatdibutuhkan dalam dunia pendidikan agar siswa mengetahuipenyebab fenomena alam, bagaimana cara penerapan danmengetahui cara mempraktekkan ilmu kimia dalamkehidupan sehari-hari.

Berdasarkan beberapa masalah yang ada maka perludiadakan pembaharuan dalam proses pembelajaran disekolah. Dalam penelitian ini fokus permasalahan yangakan dibahas dan diselesaikan adalah permasalahan untukmenghadapi proses pembalajaran dan media yang digunakanuntuk pembelajaran. Dalam proses pembelajaranpenyampaian materi hendaknya lebih mengutamakanketerlibatan siswa, hal ini diperlukan untukmeningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan belajarkooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untukmeningkatkan prestasi akademik dan mengurangikesenjangan pendidikan khususnya pada level individu[3]. Salah satu model pembelajaran ini adalah modelpembelajaran Team Assisted Individuallization (TAI).Model pembelajaran ini lebih melibatkan peranan siswakarena siswa dituntut untuk berdiskusi, salingmengajari anggota kelompok dan belajar bertanggungjawab dengan tugas masing-masing dengan tujuan untukmemperoleh hasil belajar yang maksimal dibanding dengankelompok lain.

Penggunaaan model pembelajaran dalam hal ini tidakcukup untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlujuga adanya pembaharuan media pembelajaran agarpemahaman siswa terhadap materi lebih maksimal.Pemanfaatan TIK sangat diperlukan untuk penyampaianmateri khususnya dengan menggunakan visualisasi. Jenismultimedia persentasi bisa digunakan untuk membantudalam menjelaskan materi. Penggunaan multimediapersentasi yang bisa dimanfaatkan adalah aplikasi PreziDesktop. Kelebihannya yaitu mampu menampilkan tema tigadimensi, memiliki tampilan yang lebih memudahkan siswauntuk memahami materi dan aplikasi ini berbasis Adobe

2

Air, sehinggga video maupun animasi flash bisadijalankan lebih ringan dibandingkan media persentasilain. Penggunaan model pembelajaran dan media inidiharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa padamata pelajaran Kimia khususnya materi struktur atom dansistem periodik.

2. Kajian Pustaka

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh AriSuharjanto, dkk (2012) dalam penelitian Penerapan MediaPembelajaran Dengan Penggunaan Software Prezi dalam UpayaMeningkatkan Minat Belajar Mata Diklat Komunikasi. Penelitiantindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XI AP 2 SMKMurni 2 Surakarta dilakukan dalam 2 siklus. Hasil daripenelitian menyimpulkan beberapa hal yaitu (1) Perasaansenang siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matadiklat komunikasi meningkat, sebelum diberi tindakanhanya 41,82%, setelah diberi tindakan I meningkatmenjadi 62,73%, setelah diberi tindakan II terjadipeningkatan yang signifikan menjadi 88,41% dengankualifikasi sangat baik. (2) Ketertarikan siswa dalammengikuti proses pembelajaran mata diklat komunikasimeningkat. Hal ini dapat dilihat dari prosentasesebelum diberi tindakan yang hanya 43,64%, setelahdiberi tindakan I meningkat menjadi 63,18%, setelahdiberi tindakan II terjadi peningkatan yang signifikanmenjadi 86,59% dengan kualifikasi sangat baik. (3)Perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaranmata diklat komunikasi meningkat, sebelum diberitindakan yang hanya 47,73%, setelah diberi tindakan Imeningkat menjadi 62,50%, setelah diberi tindakan IIterjadi peningkatan yang signifikan menjadi 85,45%dengan kualifikasi sangat baik. (4) Keterlibatan siswadalam mengikuti proses pembelajaran mata diklatkomunikasi meningkat, sebelum diberi tindakan yanghanya 55,23%, setelah diberi tindakan I meningkatmenjadi 66,14%, setelah diberi tindakan II terjadipeningkatan yang signifikan menjadi 88,18% dengankualifikasi sangat baik [4].

Lestari (2010) dalam penelitian Classroom ActionResearch yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi danMotivasi Belajar Siswa Kelas X Mata Pelajaran Kimiadengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team AssistedIndividualization di MA Ali Maksum Krapyak Yogyakarta”

3

menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipeTeam Assisted Individualization mampu meningkatkan hasilbelajar dan motivasi belajar siswa [5].

Berdasarkan uraian yang ada, pada penelitian inidilakukan pengembangan dengan tujuan untuk mengetahui“Efektivitas Model Pembelajaran Team Assisted Individualization(TAI) berbantu Media Prezi Dekstop Terhadap Hasil BelajarKimia di SMAN 1 Bringin”.

Efektivitas proses pembelajar an berarti tingkatkeberhasilan guru dalam mengajar kelompok tertentudengan menggunakan metode tertentu untuk tujuaninstruksional tertentu [6]. Dalam penelitian inidirumuskan acuan beberapa kriteria efektivitas yangdijabarkan sebagai berikut: (1) Pembelajaran dikatakanefektif, jika model pembelajaran TAI berbantu prezi dekstopmeningkatkan nilai gain ternomalisasi siswa, dengankriteria nilai gain ternomalisasi kelas eksperimenlebih tinggi > daripada kelas kontrol. (2) Pembelajarandikatakan efektif dan tuntas apabila sekurang-kurangnya75% dari jumlah siswa yang telah mendapat perlakuanmemperoleh nilai ≤ 75 atau batas minimal KKM. (3)Pembelajaran dikatakan efektif jika tanggapan siswaadalah positif, yakni minimal dengan skor rerata nilaihasil angket tanggapan siswa sebesar 75% (rentang nilai“setuju”) [7].

Model pembelajaran Team Assisted Individualization inimenerapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yangpandai bertanggung jawab memberikan pembelajaranterhadap siswa yang lemah. Proses pembelajaran sepertiini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswadalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapatmengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, siswa yanglemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yangdihadapi [8].

Kelebihan pembelajaran kooperatif Team AssistedIndividualization (TAI) dirancang untuk memuaskan kriteriayang mampu menyelesaikan masalah-masalah teoritis danpraktis dari sistem pengajaran individual. (1) Dapatmeminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan danpengelolaan rutin. (2) Guru setidaknya akanmenghabiskan separuh dari waktunya untuk mengajarkelompok-kelompok kecil. (3) Operasional program yangsederhananya sehingga para siswa di kelas tiga SD keatas dapat melakukannya. (4) Para siswa akan

4

termotivasi untuk mempelajari materi yang diberikandengan cepat dan akurat. (5) Tersedianya banyak carapengecekan penguasaan agar siswa jarang menghabiskanwaktu mempelajari kembali materi yang sudah merekakuasai atau menghadapi kesulitan serius yangmembutuhkan bantuan guru. (6) Para siswa akan dapatmelakukan pengecekan satu sama lain, sekalipun bilasiswa yang mengecek kemampuannya ada dibawah siswa yangdicek. (7) Programnya mudah dipelajari baik oleh gurumaupun siswa, tidak mahal, fleksibel, dan tidakmembutuhkan guru tambahan atau tim guru [9].

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakanadalah aplikasi Prezi Desktop. Prezi merupakan sebuahperangkat lunak berbasis internet atau software as a service(SaaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan jugaalat untuk mengeksplorasi berbagai ide di atas kanvasvirtual [10]. Prezi dapat menggeser paradigmapembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadiberpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitatorsehingga siswa menjadi aktif belajar, tidak lagimengandalkan guru sebagai narasumber tunggal [11].

Kelebihan prezi dekstop adalah dapat menampungkeberagaman gaya belajar, karena prezi diprogram untukmenampilkan media visual, audio, maupun animasi. Mediaprezi fokus pada satu bidang slide yang disebut dengankanvas virtual, setelah itu pengguna bisamengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut sampaibagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingindisampaikan terlihat jelas. Penggunaan fasilitas ZUImembuat presentasi terlihat dinamis, karena kanvas bisadiperkecil, diperbesar dan diputar 360 derajat. Selainitu, prezi merupakan aplikasi yang berbasis Adobe Air,sehinggga video maupun animasi flash bisa dijalankanlebih ringan. Awalnya aplikasi ini hanya bisa digunakansecara online namun saat ini sudah bisa digunakansecara offline dengan diluncurkannya Prezi Desktop [12].

Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi ataupemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial ataukapasitas yang dimiliki seseorang [13]. Keberhasilanbelajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi,angka kelulusan, predikat keberhasilan dan semacamnya[14]. Hasil belajar banyak dipengaruhi berbagai faktorbaik berasal dari dirinya (internal) maupun berasal

5

Perangkat Pembelajaran

Identifikasi Masalah

Kajian Pustaka

Pembuatan RPP& media pembelajaran

Pembuatan instrumen penelitian

Pretest

Perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran TAI berbantu Prezi Perlakuan pembelajaran dengan model konvensional

dari luar dirinya (eksternal). Faktor internal antaralain (1) faktor jasmani (2) faktor rohaniah (3)faktorkematangan fisik maupun psikis.. Faktor eksternalantara lain terdiri dari (1) faktor sosial (2) faktorbudaya (3) faktor lingkungan fisik (4) faktorlingkungan spritual atau keagamaan [15].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah QuasiEksperimental Design. Bentuk desain penelitian ini adalahNonequivalent Control Group Desaign [16]. Bentuk desain dapatdilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Nonequivalent Control Group DesaignKelas Pretest Perlak

uanPosttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

Keterangan:

O1 : Pretest kelompok eksperimen sebelumperlakuan.

O2 : Posttest kelompok eksperimen setelahperlakuan.

O3 : Pretest kelompok kontrol sebelumperlakuan.

O4 : Posttest kelompok kontrol.X : Perlakuan yang diberikan pada kelas

eksperimen.

Penelitian ini berupaya untuk mengetahuiefektivitas model pembelajaran Team AssistedIindividualization (TAI) berbantu media prezi dekstopterhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimiadi SMA Negeri 1 Bringin. Penelitian ini terdiri daribeberapa tahapan yang ditunjukkan pada gambar 1.

6

Perlakuan pembelajaran dengan model pembelajaran TAI berbantu Prezi Perlakuan pembelajaran dengan model konvensional

Posttest

Pengolahan data dan analisis hasil penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Penarikan Kesimpulan

Gambar 1 Alur Penelitian Pada Kelas Eksperimen & Kontrol

Tahap awal identifikasi masalah dan tujuanpenelitian. Identifikasi masalah dapat dilihat darihasil observasi dan wawancara yang dilakukan sebelumpenelitian ini dilaksanakan. Tahapan ini dilakukanuntuk mengetahui proses belajar mengajar yang selamaini dilakukan baik dari cara mengajar, penyampaianserta penataan letak tempat duduk siswa. Tahap keduayaitu kajian pustaka, dilakukan pencarian solusi yangtepat untuk menyelesaikan masalah yang telah ditemukan.Tahap ketiga, pembuatan perangkat pembelajaran yaituterdiri dari Rencana Proses Pembelajaran (RPP) danmateri untuk digunakan pada kelas eksperimen dankontrol. Hal ini bertujuan agar proses pembelajarandikelas berjalan secara terstruktur serta pembuataninstrumen penelitian. Tahap keempat yaitu pemberianpretest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awalsiswa sebelum dilakukannya perlakuan. Sebelum pretestdiberikan pada siswa, pretest harus dilakukan melaluitahap perhitungan uji validitas dan realibitas soal.Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa valid danreliabel soal yang akan diujikan. Tahap kelima denganmemberikan perlakuan pada masing-masing kelas. Kelaskontrol diberi perlakuan menggunakan model pembelajarankonvensional sedangkan kelas eksperimen diberikan

7

perlakuan menggunakan model pembelajaran TAI berbantuPrezi Dekstop. Tahap keenam pemberian posttest untukmengetahui nilai hasil belajar siswa setelah mendapatperlakuan yang kemudian akan dapat memperlihatkanseberapa efektivitas model pembelajaran TAI berbantuPrezi Dekstop dan konvensional dalam meningkatkan hasilbelajar siswa. Tahap ketujuh pengolahan data dananalisis hasil, hal ini dilakukan untuk mendapatkansebuah kesimpulan seberapa besar perbedaan yang terjadipada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap terakhirpembahasan hasil penelitian & penarikan kesimpulan,tahap akhir ini dilakukan untuk mengetahui apakahpenelitian ini dapat tercapai dengan baik atau tidak.

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran TAIberbantu Prezi Dekstop terdiri dari beberapa langkahsebagai berikut: (1) Siswa diberi apersepsi, siswaditanya tentang materi struktur atom dan sistemperiodik. (2) Siswa menjawab pertanyaan sesuaiapersepsi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuansiswa dan sejauh mana siswa memahami materi. (3) Siswadibentuk ke dalam kelompok yang heterogen. Pembentukankelompok ini dilihat dari dari hasil akademik siswadikelas, hasil pretest, sikap siswa dan jenis kelaminsiswa. Setelah kelompok heterogen terbentuk, gurumenyampaikan peraturan pelaksanaan pembelajaran denganmenggunakan model pembelajaran TAI. (4) Gurumempersentasikan materi berbantu Prezi Dekstop untukmemudahkan penyampaian materi dan efisiensi waktu.Materi ini berisi teori, gambar dan video tentangstruktur atom dan sistem periodik yang sudah dirancangsebelum penelitian dilaksanakan. Isi materi tentangteori diambil dari buku panduan guru, untuk materiberupa gambar dan video diambil dari internet. (5)Setelah penyampaian materi selesai, guru memberikantugas kelompok yang harus dikerjakan setiap kelompok.Tugas ini berupa lembar diskusi yang akan dikerjakanoleh masing-masing kelompok setelah siswa melakukanpembelajaran dengan berbantu media pembelajaran PreziDekstop. Tujuan kelompok disini juga digunakan untukmelatih siswa belajar berkomunikasi, bekerja sama untukmencapai tujuan dalam kelompok. Jika ada anggotakelompok yang belum paham dengan materi pembelajarandikelas maka siswa yang sudah memahami materi harusmemberikan pembelajaran kepada anggota yang belum

8

paham. Setelah siswa bekerja secara kelompok, masing-masing anggota diberikan kuis berupa soal yangdikerjakan secara individu. Hal ini bertujuan untukmengetahui tingkat pemahaman siswa setelah bekerjasecara berkelompok. (6) Setelah siswa mengerjakan kuis,skor yang diperoleh setiap individu direkapitulasi.Skor individu juga menentukan skor kelompok. Jadi,anggota kelompok yang memperoleh nilai kuis tinggidapat menyumbangkan nilainya untuk skor kelompok. Halini memicu siswa dalam kelompok untuk bekerja sama danmeningkatkan kepedulian antar anggota kelompok.Perbedaan kegiatan pembelajaran antara kelas kontroldan kelas eksperimen secara rinci dapat dilihat padatabel 2.

Tabel 2. Kegiatan Pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen

Kegiatan Belajar Kelas Kontrol Kegiatan Belajar Kelas Eksperimen

Pendahuluana. Apersepsi

Ruang kelas dipersiapkan seperti absensi, kebersihandan ketenangan

Salam dan doa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Pendahuluana. Apersepsi

Ruang kelas dipersiapkan seperti absensi, kebersihan dan ketenangandan media pembelajaran

Salam dan doa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Intia. Eksplorasi

Siswa diberikan pertanyaan secara lisan tentang materipembelajaran struktur atom dan sistim periodik

b. Elaborasi Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional berbantu buku panduan guru

Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa dan siswa menjawab

c. Konfirmasi Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran bersama-sama

Kegiatan Intia.Eksplorasi Siswa diberikan pertanyaan secara lisan tentang materi pembelajaran struktur atom dansistim periodik.

b.Elaborasi Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4-5siswa secara heterogen

Guru menjelaskan materi tentang bilangan kuantum,jumlah elektron dan jumlah orbital dengan prezi dekstop

Setelah penyampaian materi dengan mengunakan prezi dekstop selesai. Siswa berdiskusi tentang: perbandingan fungsi bilangan kuantum, jumlah elektron dan

9

jumlah orbital Siswa melaporkan hasil diskusikelompok

Guru bertanya pada masing-masing kelompok tentang hasil diskusi kelompok

c.Konfirmasi Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran bersama-sama

Penutup Siswa diberikan tugas individu

Penutup Siswa diberikan tugas

individu

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswakelas X Mia di SMA Negeri 1 Bringin tahun ajaran2013/2014 yang berjumlah 3 kelas. Sampel yang akandijadikan subjek penelitian diambil dua kelas yaitusiswa kelas X Mia 1 (kelas eksperimen) dan X Mia2(kelas kontrol) dengan jumlah masing-masing siswasebanyak 30 siswa Pengambilan sampel dilakukan denganmenggunakan teknik sampling purposive dimana teknikpenentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.Berdasarkan pertimbangan guru Kimia di SMA Negeri 1Bringin yaitu kelas X Mia 1 dan X Mia 2 jadwalpelajaran lebih efisien, memiliki kemampuan yang hampirsama dan jumlah siswa yang sama.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifyaitu berupa angka-angka yang datanya akan dianalisismenggunakan statistik. Variabel yang digunakan dalampenelitian ini adalah variabel terikat dan variabelbebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalahhasil belajar siswa. Pengukuran hasil belajar dilihatdari hasil pretest dan posttest. Variabel bebas penelitianini adalah penggunaan model pembelajaran TAI berbantuPrezi Dekstop.

Instrumen yang digunakan observasi, soal tespretest-posttest dan angket. Observasi digunakan untukmengetahui mengamati pelaksanaan dan perkembanganpembelajaran yang dilakukan oleh siswa selama prosespembelajaran dikelas. Indikator aktivitas terdiri dari(1) turut serta dalam melaksnakan tugas belajarnya (2)Terlibat dalam pemecahan masalah (3) Bertanya kepadasiswa atau guru apabila tidak memahami persoalan yangdihadapinya (4) berusaha mencari berbagai informasiyang diperlukan untuk pemecahan masalah (5)

10

melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjukguru (6) menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasillyang diperolehnya (7) melatih diri dalam memecahkansoal atau masalah sejenis (8) kesempatan menggunakanatau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalammenyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya[17]. Hasil pretest dan posttest digunakan untuk mengetahuipeningkatan hasil belajar antara kelas kontrol daneksperimen baik sebelum perlakuan dan sesudah mendapatperlakuan pada masing-masing kelas. Hasil belajar inikemudian dibandingkan apakah ada perbedaan hasilbelajar siswa setelah diberikan treatment atau tidakada perbedaan setelah diberikan perlakuan pada masing-masing kelas. Instrumen angket digunakan untuk melihattanggapan tentang penggunaan model pembelajaran TAIberbantu Prezi Dekstop, apakah perlakuan model dan mediapembelajaran layak digunakan atau tidak dalam prosespembelajaran di kelas Kimia. Indikator yang digunakandalam instrumen kuisioner adalah ketertarikan dankesenangan terhadap penggunaan model pembelajaran TAIberbantu prezi dekstop pada mata pelajaran Kimia [18].

Analisis data dalam peneletian berupa ujivaliditas dan reliabilitas butir soal, uji independentsample t, nilai ketuntasan kelas, uji indeks gain,perhitungan skor angket. Analisis data dalam penelitiandibantu dengan menggunakan program pengolah datastatistik.

4. Hasil Pembahasan

Langkah pertama sebelum proses treatment diberikanadalah pemberian pretest pada masing-masing kelaseksperimen maupun kelas kontrol. Hal ini dilakukandengan tujuan untuk mengetahui apakah kemampuan siswaantara kelas eksperimen dan kelas kontrol memilkikemampuan yang sama atau tidak, selain itu untukmenentukan apakah siswa memiliki varians yang sama danhomogen. Hasil pretest pada kelas eksperimen jugadigunakan untuk menentukan pembagian kelompok secaraheterogen.

Pertemuan pertama pada kelas eksperimen yaitu (1)Guru membagi kelompok berdasarkan akademik siswadikelas, sikap siswa, jenis kelamin dan hasil pretest.(2) Setelah pembentukan kelompok heterogen selesai,Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan

11

media pembelajaran prezi dekstop. Dalam media ini materidisajikan dalam bentuk teks, gambar serta audio visual(video). Teks berisi materi tentang perkembangan teori

atom dari beberapa ahli seperti, Niels Henrick DavidBohr, Lou De Broglie, Erwin Schrodinger dan Werner KarlHeisenberg. Materi dalam bentuk gambar berupa gambaranbeberapa macam dari bentuk orbital. Materi dalam bentukvideo berisi bahan yang digunakan untuk siswa diskusikelompok. Dalam video ini berisi tentang materipembentukan bentuk orbital dan siswa diminta untukmenjelaskan sesuai dengan pembentukan bentuk-bentukorbital yang ada. Macam orbital ada 4 macam yaitu (1)Orbital S memiliki jumlah elektron masksimun 2 danjumlah orbital 1. (2) Orbital P memilki jumlah elektronmaksimun 6 dan jumlah orbital 3. (3) Orbital D memilikijumlah elektron maksimun 10 dan jumlah orbital 5. (4)Orbital F memiliki jumlah elektron maksimun 14 danjumlah orbital 7. Tampilan media pembelajaran denganmenggunakan prezi dekstop pada kelas eksperimen dapatdilihat pada gambar 2.

Gambar 2 Tampilan materi dalam bentuk teks, gambar dan video

Langkah (3) guru memberikan tugas kelompok berupalembar diskusi kepada masing-masing kelompok. Lembardiskusi ini dikerjakan berdasarkan hasil diskusi yangdilakukan kelompok setelah melakukan pengamatan padavideo yang diiputar oleh guru serta dari hasilpenyampaian materi yang dijelaskan dengan berbantu prezidekstop. Dalam diskusi siswa dituntut untuk berperanaktif memberikan pendapat serta memberikan bimbingankepada anggota kelompok yang belum paham dengan materiyang diajarkan. Hal ini bertujuan agar prosespembelajaran tidak hanya terpusat pada guru dan membuatsiswa menjadi sumber belajar untuk siswa yang lain.Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TAIberbantu Prezi Desktop ini membuat siswa lebih senang dan

12

antusias dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengansiswa saling memberikan pendapat dalam kelompok untukmengisi tugas lembar diskusi yang diberikan. Selain itusiswa yang belum paham dengan materi pembelajaran tidaktakut dan malu untuk bertanya kepada anggota kelompokyang lain. Anggota kelompok yang sudah paham jugamemberikan pengarahan, pemahaman kepada anggotakelompok yang belum paham. Hal ini dilakukan untukmelatih siswa bekerjasama dalam sebuah kelompok danmelatih ketrampilan siswa dalam berdiskusi.

Tugas guru dalam hal ini hanya mengawasi agarsetiap kelompok benar-benar melaksanakan kegiatanpembelajaran dengan baik dan guru juga memberikanpengarahan jika ada kelompok yang bertanya. (4) Setelahdiskusi kelompok selesai hasil pekerjaan kelompokdikumpulkan dan guru memberikan beberapa pertanyaanseputar diskusi yang dilakukan pada kelompok dan setiapkelompok berebut untuk dapat menjawab pertanyaan yangada untuk memperoleh poin guna menambah nilai kelompok.Proses tanya jawab ini membuat pembelajaran lebihmenarik karena setiap anggota kelompok saling berebutuntuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan olehguru, jika kelompok dapat menjawab pertanyaan makakelompok mendapat nilai dan poin guna menambah nilaikelompok yang berdampak pada hasil belajar siswa.Semakin banyak kelompok menjawab pertanyaan yangdiberikan maka semakin tinggi nilai yang di dapat. (5)Kegiatan terakhir pada pertemuan pertama siswadiberikan tugas individu untuk dikerjakan dirumah. Halini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana siswa dapat memahami setelah diberikan treatment.

Pembelajaran pertemuan pertama pada kelas kontrolpembelajaran hanya dilakukan dengan menggunakan modelpembelajaran konvensional. (1) Guru hanya menyampaikanmateri dengan metode ceramah dengan berbantu bukupanduan Guru dan LKS. (2) Siswa hanya mendengarkanpenjelasan yang disampaikan oleh guru. Dalam prosesdengan menggunakan model pembelajaran konvensionalsiswa sulit menangkap pemahaman materi karena tidak adagambaran atau tampilan karena guru hanya memberikanpenjelasan dengan menggunakan metode ceramah tanpamemanfaatkan media yang ada disekolah. Akibat daripembelajaran ini siswa merasa bosan dan memilih untukbermain dengan teman sebangku karena guru tidak

13

memperhatikan bagaimana sikap siswa dikelas saat prosespembelajaran berlangsung. Hal inilah yang secara tidaklangsung berdampak pada hasil belajar siswa. Tahapakhir pada pertemuan pertama kelas kontrol siswa jugadiberikan tugas individu untuk mengetahui tingkatpemahaman siswa dengan model pembelajaran konvensional.

Pertemuan kedua proses pembelajaran pada kelaseksperimen antara lain (1) Guru menanyakan dan mengeceksejauh mana siswa mengerjakan tugas individu. (2) Siswadiminta untuk duduk berkelompok seperti pada pertemuanpertama dan membahas tugas invididu secara bersama-sama. Anggota kelompok yang belum paham dan belum bisamengerjakan tugas individu dapat bertanya kepadaanggota kelompok yang sudah paham dan anggota kelompokyang paham wajib memberikan pengarahan atau bimbingansampai anggota yang belum paham benar-benar paham.Proses pembelajaran seperti ini membuat siswa tidakmalu untuk bertanya dan berdiskusi karena pada umumnyapembelajaran dengan teman sebaya tidak akan membuatsiswa merasa tegang dan membuat siswa lebih nyamanserta penjelasan dari teman lebih dapat cepat diterimakarena penjelasan menggunakan bahasa sehari-hari. Tugasguru dalam hal ini juga hanya sebagai pengamat danmengarahkan siswa untuk bekerjasama, berdiskusi padakelompok masing-masing. (3) Setelah diskusi kelompokselesai dilakukan, siswa dan guru bersama-sama membahastugas individu, agar siswa tahu apakah hasil tugasindividu dan hasil pembelajaran kelompok sesuai denganpenyampaian materi yang diberikan oleh guru. Hal inidilakukan agar pemahaman materi sama sehingga tidak adaperbedaan pendapat, karena dalam diskusi disinisifatnya banyak bermunculan pendapat dari masing-masingsiswa pada tiap kelompok. Tugas guru disini mengarahkanagar siswa memiliki pemahaman yang terhadap materi. (4)Langkah berikutnya guru melanjutkan pembelajaran denganmenggunakan media Prezi Desktop. (5) Tahap akhir padapertemuan kedua setelah penyampaian materi yaitu, siswadiberikan posttest. Untuk kelas kontrol pada pertemuankedua pembelajaran masih menggunakan model pembelajarankonvensional dengan berbantu buku panduan guru dan LKSseperti pada pertemuan pertama. (1) Pada awal pelajaranguru mengecek dan melihat tugas individu siswa.Tujuannya untuk memastikan bahwa siswa benar-benarmengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. (2) Setelah

14

pengecekan selesai, guru meminta siswa untukmengerjakan soal didepan dan ditulis pada papan tulis.Siswa yang berani maju mendapatkan poin lebih dari gurudan apabila jawabannya benar maka akan lebih bagus danmendapatkan nilai tambah lebih di mata guru. (3)Setelah pembahasan tugas individu selesai gurumelanjutkan pembelajaran dengan menggunakan metodekonvensional seperti pada pertemuan pertama. (4) Tahapakhir pada kelas kontrol diberikan posttest. Dokumentasiguru menyampaikan materi dengan menggunakan media PreziDekstop dapat dilihat pada gambar. Gambar sebelah kiri (Pengajaran dilakukan oleh peneliti) pada tahap inisiswa diberi gambaran umum tentang media pembelajaranPrezi Desktop baik mengenai keunggulan media, carapembuatan persentasi dan kelebihannya dibandingkanmedia persentasi lain serta pada tahap penelitimengajarkan sedikit materi kimia mulai dari munculnyateori atom serta perkembangannya dan macam-macam teoriatom. Gambar sebelah kanan (pembelajaran dilakukan olehGuru kimia ) dengan berbantu prezi dekstop materi yangdiajarkan adalah spesifikasi dari masing-masing teoriatom, cara perhitungan dan cara menganalisa macam-macamteori berdasarkan ketentuan masing-masing teori.

Gambar 3 Guru menyampaikan materi berbantu prezi dekstop

Adanya model pembelajaran TAI berbantu Prezi Dekstopdapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas.Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari terjadinyaproses pembelajaran dikelas dan dengan membandingkanhasil test siswa pada masing-masing kelas. Prosespembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada kelaskontrol ini dapat dinilai dari aktivitas siswa padamasing-masing kelas. Hasil observasi aktivitas siswakelas ekperimen dan kelas kontrol dapat dilihat padatabel 2.

15

Tabel 2 Hasil Perhitungan Observasi Aktivitas Siswa di Kelas

No IndikatorPersentase Kelas

Kontrol Eksperimen

1Turut serta dalammelaksanakan tugasbelajarnya

36.67 76.67

2 Terlibat dalam pemecahanpermasalahan 30 80

3

Bertanya kepada siswa lainatau kepada guru apabilatidak memahami persoalanyang dihadapinya

23.33 73.33

4Berusaha mencari berbagaiinformasi yang diperlukanuntuk pemecahan masalah

33.33 80

5Melaksanakan diskusikelompok sesuai denganpetunjuk guru

0 90

6Menilai kemampuan dirinyadan hasil-hasil yangdiperolehnya

66.67 80

7Melatih diri dalammemecahkan soal ataumasalah sejenis

83.67 90

8

Kesempatan menggunakan ataumenerapkan apa yang telahdiperolehnya dalammenyelesaikan tugas ataupersoalan yang dihadapi

100 100

Total Persentase=jumlahindikatorterpenuhijumlahindikatorkeseluruhan X 100%

46.67% 83.75%

(Denis : 2013)[19]

Berdasarkan perhitungan tabel 2 dapat disimpulkanbahwa total persentase keaktifan siswa dikelas kontrolsebesar 46.67 % masuk dalam kategori cukup baiksedangkan keaktifan pada kelas eksperimen 83.75% masukdalam kategori sangat baik. Penilaian dilakukan dengancara menggunakan daftar yang berisi indikator kemudiansiswa diamati per individu dengan mengisi lembarobservasi yang dibuat. Hasil perhitungan menunjukkanbahwa efektivitas model pembelajaran TAI berbantu PreziDekstop berpengaruh terhadap hasil belajar siswa padamata pelajaran Kimia.

16

Analisis hasil uji instrumen dengan menggunakansoftware pengolah data statistik. Soal awal berjumlah30 soal pilihan ganda kemudian diujikan pada kelaslain, yakni kelas yang tidak mendapat perlakuan yaitukelas X Mia 3. Hasil 30 soal yang diujikan didapat 20soal valid dan 10 soal tidak valid. Soal yang tidakvalid adalah soal nomor 4,5,6,24,25,26,27,28,29,30.Soal yang valid tersebut kemudian diuji reliabilitasyang mempunyai ketentuan, jika Alpha > 0.05 maka datareliabel. Hasil pengujian menunjukkan Alpha 0.84 >0.05, maka soal dapat dinyatakan reliabilitas’bagus’.

Hasil uji normalitas data menunjukkan nilaisignifikasi pretest kelompok eksperimen dan kelas kontrol> 0.500. Nilai signifikasi yang diperoleh adalah 0.862dan 0.500 > 0.05 dan nilai signifikan posttest kelompokeksperimen dan yang diperoleh adalah 0.070 dan 0.074 >0.05, maka diambil kesimpulan nilai pretest & posttestkelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nilaisiswa yang jauh, letak nilai siwa tidak terlalu jauhdengan nilai rata-rata kelas. Uji normalitas digunakanuntuk mengetahui apakah populasi antara kelas kontroldan kelas eksperimen mempunyai data berdistribusinormal atau tidak.

Hasil uji homogenitas pretest antara kelaseksperimen dan kelas kontrol dengan nilai signifikasiP= 0.940. Nilai P (0.940) > α (0.05) dan nilaisignifikansi posttest antara kelas eksperimen dan kelaskontrol diperoleh P= 0.279. Nilai P (0.279) > α (0.05),maka dapat disimpulkan bahwa data posttest juga berasaldari populasi dengan variansi yang sama (homogen). Ujihomogenitas digunakan untuk menguji data atau kelompokapakah mempunyai variansi sama atau homogen diantarakelompok yang ingin diuji. Jika data atau kelompokvariansinya sama maka dikatakan ada homogenitas.

Hasil perhitungan uji normalitas dan homogenitasmenunjukkan bahwa nilai signifikasi berada padakriteria terdistribusi normal dan homogen. Langkahselanjutnya adalah perhitungan uji indenpendent sample t-test. Untuk syarat perhitungan uji indenpendent sample t-testyaitu nilai uji normalitas dan homogenitas harus > dari0.05. Hasil perhitungan analisis data dapat dilihatpada tabel 3.

17

Hasil

Kelas

Rata-ratanilai

df Sig.(P) α thitun

gttabel

Ketuntasan kelas Gai

n

Pretes

EksperimenKontrol

52.8357.67 58 0.14

40.05

1.481

1.671

7 %17 % -

Postets

EksperimenKontrol

81.83

73.17

58 0.279 0.05

5.139

1.671

93%60%

0.61

0.37

Berdasarkan tabel 3 kenaikan nilai dari kelaseksperimen menunjukkan peningkatan yang lebih tinggidaripada kelas kontrol. Rata-rata nilai kelaseksperimen dari 52.83 naik menjadi 81.83 sedangkannilai kelas kontrol dari rata-rata nilai 57.67 naikmenjadi 73.17. Hasil indenpendent sample t-test dari nilaihasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol,memperoleh nilai signifikansi pretest sebesar 0.144 >0.05, maka dapat disimpulkan tidak signifikan atautidak ada perbedaan sebelum diadakan perlakuan denganmenggunakan model pembelajaran TAI berbantu Prezi Dekstop.Untuk hasil posttest uji indenpendent sample t-test menunjukkannilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka dapatdisimpulkan signifikan atau terdapat perbedaan setelahdiadakan perlakuan menggunakan model pembelajaran TAIberbantu Prezi Dekstop. Hasil analisa data posttestmenunjukkan thitung (5.319 > ttabel 1.671). Hasilperhitungan nilai menunjukkan perbedaan yang signifikanyaitu nilai hasil belajar kelas eksperimen ≥ kelaskontrol. Perhitungan rata-rata nilai pretest hasilbelajar siswa di kelas kontrol sebesar 57.67 pada hasilnilai posttest hasil belajar naik menjadi 73.17 tetapikenaikan lebih tinggi dan signifikan terjadi pada kelaseksperimen dari nilai hasil belajar pretest rata-ratanilai sebesar 52.83 dan nilai hasil belajar posttest naikmenjadi 81.83.

Penggunaan model dan media pembelajaran dikatakanefektif terhadap hasil belajar siswa apabila ketuntasanhasil belajar siswa mencapai 75% dari jumlah siswa yangmendapat nilai ≥ KKM. Hasil perhitungan persentaseketuntasan pretest untuk kelas kontrol sebesar 17% danposttest naik menjadi 60% sedangkan persentase ketuntasanpretest kelas eksperimen sebesar 7% dan posttest naik

18

menjadi 93%. Berdasarkan jumlah persentase ketuntasanmasing-masing kelas dapat disimpulkan bahwa persentaseketuntasan kelas eksperimen lebih tinggi dan tercapaidibandingkan kelas kontrol yang belum mencapai nilaiketuntasan kelas karena masih ≤ 75%. Hal ini berartipemberian perlakuan pada kelas eksperimen menggunakanmodel pembelajaran TAI berbantu Prezi Dekstop lebih tinggidalam proses peningkatan hasil belajar siswadibandingkan dengan kelas kontrol yang prosespembelajaran hanya dilakukan dengan menggunakan modelpembelajaran konvensional.

Nilai indeks gain dilakukan dengan membandingkannilai pretest dan posttest masing-masing kelas hal inibertujuan untuk mengetahui tingkat pencapaianpeningkatan hasil belajar siswa antara kelas kontroldan eksperimen. Perhitungan hasil nilai indeks gainternomalisasi menunjukkan bahwa rata-rata gainternormalisasi kemampuan pemahaman kelas eksperimenberbeda dengan rata-rata gain ternormalisasi kelaskontrol. Hasil rata-rata gain ternormalisasi (g) kelaseksperimen sebesar 0.61 lebih besar daripada rata-ratagain ternormalisasi kelas kontrol (g) sebesar 0.37.Hasil perhitungan uji gain ternomalisasi menunjukkankenaikan nilai pada kelas eksperimen lebih tinggidibandingkan dengan kelas eksperimen. Kesimpulan yangdapat diambil adalah bahwa perlakuan pada kelaseksperimen menggunakan model pembelajaran TAI berbantuPrezi Dekstop lebih dapat meningkatkan kemampuan siswaterhadap hasil belajar daripada kelas kontrol yangmenggunakan model pembelajaran konvensional.

Pengolahan data angket peneliti menggunakan skalalikert. Kriteria jawaban yaitu, SS (Sangat Setuju), S(Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju). Hasilperhitungan instrumen angket dapat dilihat pada tabel3.

Tabel 3 Perhitungan persentase per item pernyataanNo Pernyataan Skor

TotalJawaban

Persentase

1 Saya senang belajar Kimia jika pembelajarannya dilakukan secara kelompok

96 8%

2 Saya lebih mudah belajar kimia dengan model pembelajaran kelompok

88 7.33%

19

3 Saya tidak takut bertanya jika saya tidak memahami materi Kimia dengan modelpembelajaran kelompok

96 8%

4 Saya lebih paham dengan penjelasan dari teman sekelompok dibandingkan guru

64 5.33%

5 Saya senang mengerjakan soal Kimia dengan cara diskusi kelompok

93 7.75%

6 Pembelajaran dengan media prezi dekstop sangat membantu dalam proses pembelajaran

100 8.33%

7 Media prezi dekstop memudahkan saya memahami materi yang ada

98 8.17%

8 Tampilan prezi dekstop tidak membuat saya merasa bosan dengan materi yang ada

97 8.08%

9 Tambahan fitur gambar, video, grafik dengan prezi dekstop memudahkan saya dalam mengingat materi yang diajarkan

98 8.17%

10 Adanya model pembelajaran kelompok dan pemanfaatan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan

109 9.08%

Total 939 78.25%

Hasil perhitungan berada pada interval setuju dansangat setuju namun lebih mendekati pada kriteriasetuju, dengan persentase skor sebesar 78.25%. Secarajelas perhitungan dapat dilihat dibawah ini :

Prosentase =Skorhasilpengumpulandata1200 x 100 %

= 9391200

x100%

= 78,25 % [16]

Hasil perhitungan pada tabel 3 menunjukkan jumlahskor pengumpulan data adalah 939 dan persentase sebesar78,25%. Hasil ini diperoleh dari total keseluruhanjawaban responden tentang penggunaan model pembelajaranTAI berbantu Prezi Dekstop pada mata pelajaran Kimia danberarti penggunaan model pembelajaran TAI berbantu PreziDekstop mendapat tanggapan positif dan di setujuiresponden serta layak digunakan dalam pembelajaran yangbertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada matapelajaran Kimia.

20

Hasil penelitian ini mendukung penelitiansebelumnya yang telah dilakukan oleh Ari Suharjanto,dkk (2012), Lestari (2010) dan Ekawati (2012) yangmenjelaskan bahwa media pembelajaran Prezi Dekstop danmodel pembelajaran TAI berpengaruh positif dansignifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa danmelibatkan siswa senang mengikuti dalam prosespembelajaran Kimia. Selain itu, hasil penelitianpembelajaran kooperatif melatih siswa untukmeningkatkan sikap tolong-menolong dalam perilakusosial, aktivitas dan interaksi antara siswa untuksaling memotivasi dan saling membantu dalam menguasaimateri pelajaran untuk mencapai hasil belajar yangmaksimal.

Keberhasilan efektivitas model pembelajaran TAIberbantu Prezi Dekstop terhadap hasil belajar siswa padamata pelajaran Kimia dapat dilihat dari analisis datayang telah dilakukan dengan menghitung uji normalitas,yang memperlihatkan bahwa kemampuan awal siswa kelaskontrol dan eksperimen sama (terdistribusi normal).Hasil lain yaitu uji homogenitas yang menunjukkan bahwakelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varianyang sama. Kedua hasil analisis uji statistik dilihatdengan membandingkan hasil nilai pretest dan posstestantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji tpretest menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaankemampuan awal antara kelas kontrol dan eksperimensebelum adanya perlakuan. Perbedaan hasil belajarantara kelas eksperimen dan kontrol terjadi ketikakelas eksperimen mendapat perlakuan.

5. Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan, dapat disimpulkanbahwa efektivitas model pembelajaran Team AssistedIndividualization (TAI) berbantu Prezi Dekstop berpengaruhpositif dan signifikan terhadap peningkatan hasilbelajar Kimia kelas X Mia 1 SMA Negeri 1 Bringin. Halini dapat dilihat dari sikap siswa yang lebih senangdan antusias dalam mengikuti proses pembelajarandikelas. Dalam pembelajaran kelompok siswa yangcenderung malas dan bosan lebih dapat mengikutipembelajaran yang dilakukan dengan pembentukan kelompokmenggunakan model pembelajaran TAI. Selain itu mediapembelajaran prezi dekstop juga mendapat tanggapan

21

positif dari siswa dan dampak membantu dalampenyampaian materi dikelas. Selain itu membuat dapatmenarik perhatian siswa dikelas dan membuat suasanakelas tidak gaduh seperti yang terjadi pada kelaskontrol.

Hasil penelitian menunjukkan hasil aktivitas siswapada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengankelas kontrol yaitu kelas eksperimen 83.75% > kelaskontrol 46.67%. Perhitungan rata-rata hasil belajarsiswa di kelas kontrol meningkat dari hasil pretestsebesar 57.67 dan hasil posttest naik menjadi 73.17tetapi kenaikan lebih tinggi dan signifikan terjadipada kelas eksperimen dari hasil pretest rata-rata nilaisebesar 52.83 dan hasil posttest naik menjadi 81.83. Ujibeda menggunakan t-test diperoleh skor rata-rata hasilbelajar posttest kelas eksperimen dan kontrol diperolehskor signifikansi 0.000, menunjukkan bahwa 0.000 < 0.05dan berarti ada perbedaan yang signifikan. Hasilperhitungan nilai ketuntasan pretest kelas kontrol, 5siswa kelas kontrol tuntas dengan persentase 17% danhasil posttest menunjukkan kenaikan yaitu 18 siswa tuntasdengan persentase 60%, namun hasil ini belummenunjukkan nilai ketuntasan kelas karena masih <75%.Berbeda dengan hasil nilai ketuntasan pretest kelaseksperimen, 2 siswa kelas eksperimen tuntas denganpersentase 7% dan hasil posttest menunjukkan kenaikanyaitu 28 siswa tuntas dengan persentase 93%, hasil inimenunjukkan nilai ketuntasan kelas karena > 75%. Hasilgain ternomalisasi menunjukkan bahwa nilai kelaseksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontroldengan perbandingan nilai gain ternomalisasi 0.61>0.37.Hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yangsignifikan antar nilai posttest kelas kontrol dan kelaseksperimen (mempunyai kemampuan yang berbeda).

Hasil angket menunjukkan bahwa efektivitas modelpembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) berbantu PreziDekstop mendapat tanggapan positif dan dapat diterimasiswa dalam proses pembelajaran yaitu dengan total skor939 dari total maksimal skor kriteria 1200. Perhitunganpersentase angket menunjukkan 78.25%.

6. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitianini, maka disarankan pada penelitian selanjutnya dapat

22

melaksanakan penelitian yang sama dengan memperbaikibeberapa kekurangan yang ada dalam penelitian ini,maupun dengan melakukan variasi proses pembelajaransehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa danmemotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran disekolah sehingga timbul suatu keyakinan dalam dirisiswa bahwa tidak ada sesuatu yang tidak bisadiselesaikan atau sulit asalkan mereka maumempelajarinya.

7. Daftar Pustaka

[1] Radno, Harsanto. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis.Yogyakarta : Kanisius.[2] Memes, Wayan. 2000. Model Pembelajaran Fisika di SMP,Jakarta : PPGSM, Dirjen Dikti, Depdiknas.[3] Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: BumiAksara.[4] Ari Suharjanto, Hery Sawaiji, Tutik Susilowati(2012). Penerapan Media Pembelajaran Dengan Penggunaan SoftwarePrezi dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Diklat Komunikasi.Univesitas Sebelas Maret Surakarta.[5] Lestari. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi dan Motivasi siswaKelas X Mata Pelajaran Kimia Dengan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTAI di MA Ali Maksum Krapyak. UIN. Yogyakarta.[6] Popham, W. James. 2003. Teknik Mengajar SecaraSistematis. Jakarta : Rineka Cipta.[7] Wijaya, Yoga Permana. 2010. Efektivitas PembelajaranMultimedia Interaktif Berbasis Konteks Terhadap Hasil Belajar Siswa PadaMata Pelajaran TIK. Bandung : Pendidikan Ilmu Komputer.FPMIPA UPI.[8] Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar Proses PembelajaranMatematika. Semarang : UNNES Press.[9] Slavin, Robert, E. 2011. Psikologi Pendidikan Teori danPraktek jilid 1 (Edisi 9). Jakarta: Indeks. [10] Settle, Q.Katie M. A., Lauri M. B. 2011. Using Preziin the classroom. Jurnal NACTA vol. 55 No. 4.[11] Aribowo, I.T. 2012. Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezipada Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman di SMA Negeri 2Bangutapan Bantul. Yogyakarta : UNY.[12] Rosadi, H. 2013. Pengembangan Media Slide BerbasisProgram Aplikasi Prezi pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusiauntuk Sekolah Menengah Pertama. Surabaya : UniversitasNegeri Surabaya.

23

[13] Sukmadinata, Nana S. 2009. Landasan Psikologi ProsesPendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.[14] Azwar, Saifuddin. 2002. Pengantar PsikologiInteligensi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.[15] Moh. Uzzer dan Lilis S. 1993. Upaya OptimalisasiKegiatan Belajar Mengajar. Bandung : RemajaRosdakarya.[16] Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,dan RnD. Bandung : CV Alfabeta.[17] Anggraini, Endah. 2009. Upaya Peningkatan Keaktifan DanHasil Belajar IPS

Ekonomi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered HeadsTogether (NHT) di SMA Negeri 1 Nguter Tahun Pelajaran 2009/2010 :Universitas Sebelas Maret.[18] Wijayanti, Pujik. 2014. Pengaruh Model PembelajaranStudent Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan MicrosoftPowerpoint Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata PelajaranMatematika Kelas V SDN Kalicacing 02. Salatiga : UniversitasKristen Satya Wacana[19] Puranama, Denis. 2013. Peningkatan Keaktifan Dan HasilBelajar Siswa Kelas XI IPS 2 Sma Negeri 1 Turen pada Pokok BahasanTurunan dengan Pembelajaran Kooperatif tipe Teams GamesTurnament (TGT) : Universitas Negeri Malang.

24