DRAFT PROPOSAL PENGARUH PERSEPSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

37
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI FORMULIR USULAN TUGAS AKHIR SKRIPSI Nama : DYRIAN HARYATNO NIM : 11403241026 Jurusan : Pendidikan Akuntansi Prodi : Pendidikan Akuntansi Kelas : 2011 B I. Judul PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PAJAK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 WONOSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 II. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu media yang penting dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk tujuan pembangunan. Sekolah merupakan salah satu rangkaian kegiatan belajar yang merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dapat diukur dari ketercapaian atas tujuan yang ditetapkan dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu menjalankan tugas dan peranannya karena hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan siswa. Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Di dalam pendidikan, siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang optimal dan tinggi karena setiap orang menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat. Namun antara siswa satu dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian prestasi belajar. Ada yang mampu mencapai prestasi tinggi, tetapi ada pula siswa yang prestasi belajarnya rendah. Seperti halnya yang terjadi di SMK Negeri 1 Wonosari yang belum semua siswa mencapai batas ketuntasan minimal, khususnya untuk penguasaan materi pada mata pelajaran akuntansi pajak.

Transcript of DRAFT PROPOSAL PENGARUH PERSEPSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTAFAKULTAS EKONOMI

FORMULIR USULAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

Nama : DYRIAN HARYATNONIM : 11403241026Jurusan : Pendidikan AkuntansiProdi : Pendidikan AkuntansiKelas : 2011 B

I. JudulPENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DANMOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSIPAJAK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMKNEGERI 1 WONOSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

II. Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan suatu media yang penting

dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitassumber daya manusia untuk tujuan pembangunan. Sekolahmerupakan salah satu rangkaian kegiatan belajar yangmerupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.Kualitas pendidikan dapat diukur dari ketercapaian atastujuan yang ditetapkan dalam proses pembelajaran. Dalamproses pembelajaran guru harus mampu menjalankan tugasdan peranannya karena hal tersebut akan mempengaruhikeberhasilan siswa.

Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapatdilihat dari prestasi belajar siswa. Di dalampendidikan, siswa akan dinilai keberhasilannya melaluites hasil belajar. Hasil yang diharapkan adalahprestasi belajar yang optimal dan tinggi karena setiaporang menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa,guru, sekolah, maupun orang tua hingga masyarakat.Namun antara siswa satu dengan siswa yang lainnyaberbeda dalam pencapaian prestasi belajar. Ada yangmampu mencapai prestasi tinggi, tetapi ada pula siswayang prestasi belajarnya rendah. Seperti halnya yangterjadi di SMK Negeri 1 Wonosari yang belum semua siswamencapai batas ketuntasan minimal, khususnya untukpenguasaan materi pada mata pelajaran akuntansi pajak.

SMK Negeri 1 Wonosari merupakan salah satu SekolahMenengah Kejuruan (SMK) yang memiliki daya saing cukupkuat dalam kualitas pendidikannya. SMK Negeri 1Wonosari mempunyai 5 program keahlian yaitu Akuntansi,Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Multimedia, danBusana Butik. Pada program keahlian akuntansi, terdapatmata pelajaran akuntansi pajak. Akuntansi pajakmerupakan salah satu mata pelajaran pokok pada programkeahlian akuntansi yang harus diajarkan pada siswadengan materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.Untuk melihat prestasi belajar akuntansi pajak, salahsatunya adalah dengan melihat dan mengukur prestasisiswa pada penguasaan materi akuntansi pajak. Hal inibertujuan agar siswa dapat mengetahui kelebihan dankekurangannya terutama dalam belajar akuntansi pajaksehingga dapat membuat perencanaan studi kelanjutannya.

Tinggi rendahnya pencapaian Prestasi BelajarAkuntansi Pajak dapat dipengaruhi oleh kondisi-kondisitertentu, baik faktor internal maupun faktor eksternal.Menurut Slameto (2010: 54), terdapat dua faktor yangmempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal danfaktor eksternal. Faktor internal antara lainfisik/jasmani, kematangan fisik, kelelahan, psikologiberupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuankognitif maupun prestasi. Sedangkan faktor eksternalmeliputi lingkungan alam, lingkungan keluarga (caraorang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertianorang tua, latar belakang kebudayaan), lingkungansekolah (metode mengajar, media pembelajaran,kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswadengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, standarpelajaran di atas ukuran, metode belajar, tugas rumah),dan lingkungan masyarakat (kegiatan siswa dalammasyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupanmasyarakat).

Metode mengajar yang digunakan guru dapatmenimbulkan persepsi pada setiap siswa. Persepsi yangmuncul berbeda-beda, ada siswa yang berpersepsi baiktetapi ada pula siswa yang mempunyai persepsi kurangbaik. Jika Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Gurubaik maka siswa akan merasa senang dalam mengikuti

proses belajar yang akhirnya akan berdampak positifpada prestasi belajar siswa, begitu pula sebaliknyaketika Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Gurukurang baik, siswa menjadi kurang berminat untukbelajar sehingga lemah dalam memahami materi yang akanberdampak pada prestasi belajar siswa menjadi kurangoptimal.

Motivasi Belajar juga merupakan faktor internalyang cukup penting dalam proses belajar mengajar.Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadappelajaran yang diajarkan oleh guru. Dengan MotivasiBelajar yang tinggi, siswa akan berusaha belajar untukmengatasi kesulitan belajarnya, sehingga hal ini akanmempengaruhi prestasi belajarnya. Motivasi Belajar yangrendah maka prestasi belajarnya pun cenderung rendah,tetapi ketika motivasi belajarnya tinggi maka prestasibelajarnya pun akan meningkat. Sehingga kedua faktoryang mempengaruhi prestasi belajar tersebut mempunyaiandil yang cukup besar dalam kegiatan belajar.

Prestasi Belajar Akuntansi Pajak di SMK Negeri 1Wonosari pada siswa kelas XI Program Keahlian Akuntansitahun ajaran 2014/2015 belum seluruhnya mencapai hasilyang optimal. Peneliti mendapatkan informasi dari hasilobservasi, dari guru kelas yang mengampu sebagai gurumata pelajaran akuntansi pajak, bahwa nilai yangmemenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan SMKNegeri 1 Wonosari untuk penguasaan materi pada matapelajaran akuntansi pajak adalah sebesar 75,00. Hasildari proses pembelajaran akuntansi pajak dilihat darinilai Ujian Tengah Semester (UTS), dan nilai ujianakhir semester gasal. Dari hasil tersebut masih adabeberapa siswa yang belum memenuhi Kriteria KetuntasanMinimal (KKM). Dari 105 siswa yang terdiri dari tigakelas Program Keahlian Akuntansi yaitu Kelas XI AK 1,XI AK 2, dan XI AK 3, siswa yang belum memenuhiKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 26,67%. Halini memberi bukti bahwa Prestasi Belajar AkuntansiPajak harus dioptimalkan dengan lebih baik lagi.

Menurut hasil observasi yang dilakukan olehpeneliti tanggal 7 Agustus 2014 pada pembelajaranakuntansi pajak di kelas XI AK 1, guru memulaipelajaran dengan mengucap salam dan melakukan

pengecekan siswa. Selanjutnya guru menjelaskan danmemberi contoh cara mengerjakan latihan. Kemudian siswadiminta untuk mengerjakan soal latihan. Kondisi lainyang terjadi ketika proses belajar mengajar berlangsungyaitu tidak semua siswa bersemangat pada saat belajarakuntansi pajak. Semua itu tampak dengan sikap beberapasiswa yang kurang antusias dalam mengerjakan soallatihan akuntansi pajak, beberapa siswa tidak segeramengerjakan soal latihan dan kurang menyimak materidengan baik, sehingga siswa menjadi kesulitan ketikamengerjakan soal latihan. Hal ini yang menyebabkanbeberapa siswa memiliki Motivasi Belajar yang rendahpada penguasaan materi akuntansi pajak. Berdasarkanpermasalahan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwarendahnya Prestasi Belajar Akuntansi Pajak dipengaruhioleh Motivasi Belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,terdapat keterkaitan antara persepsi siswa tentangmetode mengajar yang digunakan guru dan tingkat tinggirendahnya Motivasi Belajar terhadap Prestasi BelajarAkuntansi Pajak. Berdasarkan pengamatan tersebut,peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini ke dalamskripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa tentangMetode Mengajar Guru dan Motivasi Belajar terhadapPrestasi Belajar Akuntansi Pajak Siswa Kelas XI ProgramKeahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Wonosari Tahun Ajaran2014/2015.

III. Rumusan Masalah1. Bagaimana pengaruh Persepsi Siswa dan Motivasi

Belajar tentang Metode Mengajar Guru terhadapPrestasi Belajar Akuntansi Pajak siswa kelas XIProgram Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Wonosaritahun ajaran 2014/2015?

2. Bagaimana pengaruh Persepsi Siswa tentang MetodeMengajar Guru dan Motivasi Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pajak siswakelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1Wonosari tahun ajaran 2014/2015?

IV. Landasan Teori1. Prestasi Belajar Akuntansi Pajak

a. Pengertian BelajarMenurut Sardiman (2009: 21) “belajar itu

sebagian rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusiaseutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta,rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, danpsikomotorik”. Menurut Wina (2009: 112) “belajaradalah proses mental yang terjadi di dalam diriseseorang, sehingga menyebabkan munculnyaperubahan prilaku. Aktivitas mental itu terjadikarena adanya interaksi individu denganlingkungan yang disadari”. Menurut Ngalim (2006:102) “belajar adalah suatu proses yangmenimbulkan terjadinya suatu perubahan ataupembaharuan dalam tingkah laku dan ataukecakapan”.

Menurut Abu dan Widodo (2004: 128)“pengertian secara psikologi, belajar merupakansuatu proses perubahan yaitu perubahan di dalamtingkah laku sebagai hasil interaksi denganlingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalampengertian belajar adalah sebagai berikut :1) Perubahan yang terjadi secara sadar.2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan

aktif.4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat

sementara.5) Perubahan dalam belajar, bertujuan atau

terarah.6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Menurut Hamzah (2008: 3) “belajar adalahperubahan tingkah laku secara relatif permanendan secara potensial terjadi sebagai hasil daripraktik atau penguatan (reinforced practiced) yangdilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.Slameto (2010: 2) “belajar ialah suatu prosesusaha yang dilakukan seseorang untuk memperolehsuatu perubahan tingkah laku yang baru secarakeseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiridalam interaksi dengan lingkungannya”.

b. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi PajakBagi siswa, Prestasi Belajar Akuntansi Pajak

sebagai tolak ukur kemampuan mereka yangbertujuan agar siswa dapat mengetahui kelebihandan kekurangannya dalam belajar mata pelajaranakuntasi pajak sehingga dapat membuat perencanaanstudi kelanjutannya.

Menurut Suharsimi (2009: 276) “prestasiharus mencerminkan tingkatan-tingkatan sejauhmana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkandi setiap bidang studi”. Nana Sudjana (2002: 22)“hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yangdimiliki siswa setelah ia menerima pengalamanbelajarnya”. Menurut Hamzah (2008: 17) “hasilbelajar merupakan pengalaman-pengalaman belajaryang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu”.

Prestasi belajar adalah hasil daripengukuran dan penilaian usaha belajar. Denganmengetahui prestasi belajar, dapat diketahuikedudukan anak di dalam kelas. Seperti yangdinyatakan oleh Sutratinah (2001: 43) bahwa“prestasi belajar adalah penilaian hasil usahakegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbul,angka, huruf maupun kalimat yang dapatmencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiapanak dalam periode tertentu”.

Menurut Nana Syaodih (2009: 102) :Hasil belajar atau achievement merupakan realisasiatau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensialatau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang.Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapatdilihat dari perilakunya, baik perilaku dalambentuk penguasaan pengetahuan, keterampilanberpikir maupun keterampilan motorik.

Pengertian akuntansi menurut Taswan (2008:5) adalah “akuntansi didefinisikan sebagai seni,ilmu, sistem informasi yang di dalamnyamenyangkut pencatatan, pengklasifikasian danpengikhtisaran dengan cara sepatutnya dan dalamsatuan uang atas transaksi dan kejadian yangsetidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat

keuangan serta adanya penginterpretasian hasilpencatatan dan disajikan dalam laporan keuangan”.Menurut Sony (2009: 2) “secara singkat, akuntansidapat didefinisikan sebagai proses sistematisuntuk mengolah transaksi menjadi informasikeuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya”.Menurut Mardiasmo (2008: 1) “pajak adalah iuranrakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidakmendapat jasa timbal (kontraprestasi) yanglangsung ditunjukkan dan yang digunakan untukmembayar pengeluaran umum”. Pengertian akuntansipajak menurut Sophar (1996: 2) mengemukakan bahwa“akuntansi pajak adalah akuntansi yang terapkansesuai dengan prinsip perpajakan.

c. Fungsi Prestasi BelajarSecara garis besar, menurut Suharsimi (2009:

274) nilai mempunyai 4 fungsi sebagai berikut :1) Fungsi instruksional

Pada fungsi ini pemberian nilai bertujuanuntuk memberikan balikan (feedback/umpan balik)yang mencerminkan seberapa jauh seorang siswatelah mencapai tujuan yang ditetapkan dalampembelajaran atau sistem instruksional.

2) Fungsi informatifPada fungsi ini memberikan nilai siswa

kepada orang tua mempunyai arti bahwa orangtua siswa tersebut menjadi tahu akan kemajuandan prestasi putranya di sekolah. Dengancatatan nilai untuk orang tua maka orang tuamenjadi sadar akan keadaan putranya untukkemudian lebih baik memberikan bantuan berupaperhatian, dorongan, atau bimbingan, danhubungan antara orang tua dengan sekolahmenjadi baik.

3) Fungsi bimbinganDengan perincian gambaran nilai siswa,

petugas bimbingan akan segera mengetahuibagian-bagian mana dari usaha siswa di sekolahyang masih memerlukan bantuan. Catatan lengkapyang juga mencakup tingkat dalam kepribadiansiswa serta sifat-sifat yang berhubungan

dengan rasa sosial akan membantu siswa dalampengarahannya sebagai pribadi seutuhnnya.

4) Fungsi administratifFungsi administratif dalam penilaian antaralain mencakup:a) Menentukan kenaikan dan kelulusan siswa.b) Memindahkan atau menempatkan siswa.c) Memberikan beasiswa.d) Memberikan rekomendasi untuk melanjutkan

belajar.e) Memberikan gambaran tentang prestasi siswa

atau lulusan kepada para calon pemakaitenaga.Menurut Syaiful dan Azwan (2006: 105):

Untuk mengetahui tercapai tidaknya TujuanInstruksional Khusus (TIK), guru perlu mengadakantes formatif setiap selesai menyajikan satubahasan kepada siswa. Penilaian formatif iniuntuk mengetahui sejauh mana siswa telahmenguasai TIK yang ingin dicapai. Fungsipenilaian ini adalah untuk memberikan umpan balikkepada guru dalam rangka memperbaiki prosesmengajar dan melaksanakan program remidial bagisiswa yang belum berhasil.

d. Pengukuran Prestasi Belajar Akuntansi PajakSuharsimi (2009: 3), “mengukur adalah

membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.Pengukuran bersifat kuantitatif”. MenurutSugihartono, dkk (2008: 129) “hasil pengukurandapat berupa angka atau uraian tentang kenyataanyang menggambarkan derajat kualitas, kuantitasdan eksistensi keadaan yang diukur”.

Sugihartono, dkk (2008: 130) menyatakan“Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuranhasil belajar dimaksudkan untuk mengetahuiseberapa jauh perubahan tingkah laku siswasetelah menghayati proses belajar. Makapengukuran yang dilakukan guru lazimnyamenggunakan tes sebagai alat ukur. Hasilpengukuran tersebut berwujud angka ataupunpernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaanmateri pelajaran bagi para siswa, yang lebih

dikenal dengan prestasi belajar”.Begitu halnya, menurut Lord dan Novick yang

diterjemahkan oleh Daryanto (2005: 101):Pengukuran adalah suatu prosedur untuk memberikanangka (biasanya disebut skor) kepada suatu sifatatau karakteristik tertentu seseorang sedemikiansehingga mempertahankan hubungan senyatanyaantara seseorang dengan orang lain sehubungandengan sifat yang diukur itu.

Menurut batasan di atas, hal yang diperlukanuntuk mengukur seseorang adalah:1) Mengidentifikasi orang yang hendak diukur.2) Mengidentifikasi karakteristik (sifat-sifat

khas) orang yang hendak diukur.3) Menetapkan prosedur yang hendak dipakai untuk

dapat memberikan angka-angka padakarakteristik tersebut.Menurut Syaiful dan Aswan (2006: 106) “untuk

mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilanbelajar tersebut dapat dilakukan melalui tesprestasi belajar”. Tes prestasi belajar dapatdigolongkan ke dalam jenis penilaian berikut ini:1) Tes formatif untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan bertujuanmemperoleh gambaran tentang daya serap siswaterhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes inidimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajarmengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

2) Tes submatif ini meliputi sejumlah bahanpembelajaran tertentu yang telah diajarkan,untuk memperbaiki proses belajar mengajar dandiperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

3) Tes sumatif untuk mengukur daya serap siswaterhadap materi-materi yang telah diajarkandalam waktu satu semester dan untuk menetapkantingkat atau taraf keberhasilan belajar siswadalam suatu periode belajar tertentu. Hasildari tes ini dimanfaatkan untuk kenaikankelas, menyusun peringkat (ranking) atausebagai ukuran mutu sekolah.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarAkuntansi Pajak

Banyak faktor yang mempengaruhi PrestasiBelajar Akuntansi Pajak siswa baik faktorinternal yang berasal dari dalam diri siswa danfaktor eksternal yang berasal dari luar dirisiswa.

Menurut Ngalim (2006: 102) bahwa terdapatfaktor-faktor yang mempengaruhi belajar, yangdibedakan menjadi dua golongan, yaitu:1) Faktor yang ada pada diri individu itu sendiri

disebut faktor individual, antara lain: faktorkematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan,motivasi dan faktor pribadi.

2) Faktor yang ada di luar individu yang disebutfaktor sosial, antara lain: faktorkeluarga/keadaan rumah tangga, guru dan caramengajarnya, alat-alat yang digunakan dalambelajar-mengajar, lingkungan dan kesempatanyang tersedia, dan motivasi sosial.Menurut Slameto (2010: 54), terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar yang digolongkanmenjadi dua golongan, yaitu:1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam

diri individu yang sedang belajar, antaralain: faktor jasmaniah (kesehatan dan cacattubuh), faktor psikologis (intelegensi,perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,kesiapan), dan faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luarindividu, antara lain: faktor keluarga (caraorang tua mendidik, relasi antar anggotakeluarga, suasana rumah, keadaan ekonomikeluarga, pengertian orang tua, latar belakangkebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar,kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasisiswa dengan siswa, disiplin sekolah, alatpelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar,tugas rumah), dan faktor masyarakat (kegiatansiswa dalam masyarakat, teman bergaul, danbentuk kehidupan masyarakat).Menurut Ngalim (2006: 107):

Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi proses

dan hasil belajar pada setiap orang, yaitu:1) Faktor dari luar, berupa:

a) Lingkungan (alam dan sosial).b) Instrumental (kurikulum/bahan pelajaran,

guru/pengajar, sarana dan fasilitas,administrasi/manajemen).

2) Faktor dari dalam:a) Fisiologi (kondisi fisik dan kondisi panca

indra).b) Psikologi (bakat, minat, kecerdasan,

motivasi dan kemampuan kognitif).Menurut Abu dan Widodo (2004: 138) “prestasi

belajar yang dicapai seseorang merupakan hasilinteraksi berbagai faktor yang mempengaruhinyabaik dari dalam diri (faktor internal) maupundari luar diri (faktor eksternal) individu”.Yang tergolong faktor internal adalah:1) Faktor jasmaniah, yang bersifat bawaan dan

yang diperoleh, termasuk penglihatan,pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

2) Faktor psikologis, bersifat bawaan dan yangdiperoleh, terdiri atas:a) Faktor intelektif berupa faktor potensial

(kecerdasan dan bakat) dan faktor kecakapan(prestasi yang telah dimiliki).

b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsurkepribadian tertentu seperti sikap,kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi,emosi, penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.Yang tergolong faktor eksternal, ialah:1) Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, lingkunganmasyarakat, dan lingkungan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmupengetahuan, teknologi, kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitasrumah, fasilitas belajar, dan iklim.

2. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Gurua. Pengertian Persepsi

Veithzal (2004: 231) “persepsi adalah suatu

proses yang ditempuh individu untukmengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesanindera mereka agar memberikan makna bagilingkungan mereka”. Pada pengertian ini, denganpersepsi, seseorang dapat menetukan untuk memilihsuatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.

Menurut Desiderato dalam Jalaluddin (2008:51):Persepsi adalah pengalaman tentang objek,peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperolehdengan menyimpulkan informasi dan menafsirkanpesan. Persepsi ialah memberikan makna padastimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasidengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalahbagian dari persepsi. Walaupun begitu,menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanyamelibatkan sensasi, tetapi juga atensi,ekspektasi, motivasi, dan memori.

Slameto (2010: 102) menyatakan:Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknyapesan atau informasi ke dalam otak manusia.Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakanhubungan dengan lingkungan. Hubungan inidilakukan lewat inderanya, yaitu inderapenglihatan, pendengaran, peraba, perasa danpencium.

b. Pengertian Metode Mengajar GuruMenurut Wina (2009: 147) “metode adalah cara

yang digunakan untuk mengimplementasikan rencanayang sudah disusun dalam kegiatan nyata agartujuan yang telah disusun tercapai secaraoptimal”. Menurut Muhibbin (2005: 201) “metodesecara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaianyang umum, metode diartikan sebagai caramelakukan suatu kegiatan atau cara melakukanpekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis”. Menurut Tardif (1989)dalam Muhibbin (2005: 201) “selanjutnya, yangdimaksud dengan metode mengajar adalah cara yangberisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatankependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi

pelajaran kepada siswa”. Nana Sudjana (2004: 76)“metode mengajar ialah cara yang dipergunakanguru dalam mengadakan hubungan dengan siswa padasaat berlangsungnya pembelajaran”.

Ada beberapa aspek menurut Syaiful (2005:74) yang perlu dipertimbangkan dalampembelajaran, antara lain:1) Pengelolaan dan pengendalian kelas.2) Penyampaian informasi.3) Mempertimbangkan perbedaan individu.4) Mengevaluasi kegiatan interaksi.

Beberapa kemampuan guru yang berbubungandengan kompetensi yang dimiliki guru menurut Wina(2009: 18), antara lain:1) Kemampuan penguasaan materi pelajaran sesuai

dengan bidang studi yang diajarkannya.2) Kemampuannya dalam mengaplikasikan berbagai

metode dan strategi pembelajaran.3) Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai

media dan sumber belajar.4) Kemampuan berinteraksi secara efektif dengan

siswa.c. Pertimbangan dalam Memilih Metode Mengajar

Pemilihan metode mengajar yang akandigunakan dalam perencanaan pembelajaran perludipertimbangkan faktor-faktor tertentu menurutIbrahim (2003: 108) adalah sebagai berikut:1) Kesesuaian dengan tujuan instruksional, setiap

metode mengajar memiliki kekuatan dankelemahannya dilihat dari berbagai sudut,namun yang penting bagi guru metode mengajarmanapun yang digunakan harus jelas dahulutujuan yang ingin dicapai baik tujuaninstruksional khusus maupun umum.

2) Keterlaksanaan dilihat dari waktu dan sarana,di samping bertitik tolak dari tujuan yangingin dicapai, dalam memilih metode mengajarperlu dipertimbangkan pula waktu dan saranayang tersedia.Menurut Winarno dalam Syaiful (2006: 78)

pemilihan metode mengajar dipengaruhi olehfaktor-faktor sebagai berikut:

1) Anak didikAnak didik adalah manusia berpotensi yangmenghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulahyang berkewajiban untuk mendidiknya. Di ruangkelas guru akan berhadapan dengan sejumlahanak didik dengan latar belakang dan kehidupanyang berlainan. Dari perbedaan tersebut akanmempengaruhi pemilihan dan penentuan metodeyang digunakan.

2) TujuanTujuan adalah sasaran yang dituju dari setiapkegiatan belajar mengajar. Metode yang gurupilih harus sejalan dengan taraf kemampuanyang hendak diisi ke dalam diri setiap anakdidik.

3) SituasiSituasi kegiatan belajar mengajar yang guruciptakan tidak selamanya sama dari hari kehari, hal tersebut mempengaruhi pemilihan danpenentuan metode mengajar guru.

4) FasilitasFasilitas adalah kelengkapan yang menunjangbelajar anak didik di sekolah. Lengkaptidaknya fasilitas belajar akan menentukanpemilihan metode mengajar.

5) GuruSetiap guru memiliki kepribadian, latarbelakang pendidikan, dan pengalaman mengajaryang berbeda-beda dan hal tersebut merupakanpermasalahan internal yang dapat mempengaruhipemilihan dan penentuan metode mengajar.

d. Jenis-jenis Metode Mengajar GuruBerikut ini beberapa metode mengajar yang

dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaranakuntansi pajak, yaitu:1) Metode Ceramah

Menurut Wina (2009: 147) “metode ceramahdapat diartikan sebagai cara menyajikanpelajaran melalui penuturan secara lisan ataupenjelasan langsung kepada sekelompok siswa”.Menurut Muhibbin (2005: 203) “metode ceramahyaitu sebuah metode mengajar dengan

menyampaikan informasi dan pengetahuan secaralisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnyamengikuti secara pasif”. Menurut Nana Sudjana(2004: 77) “ceramah adalah penuturan bahanpelajaran secara lisan”.Kelebihan metode ceramah menurut Wina (2009:148):a) Ceramah merupakan metode yang murah dan

mudah untuk dilakukan. Murah dalam halproses tidak memerlukan peralatan-peralatanyang lengkap. Sedangkan mudah, ceramahhanya mengandalkan suara guru, dengandemikian tidak terlalu memerlukan persiapanyang rumit.

b) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaranyang luas. Artinya, materi pelajaran yangbanyak dapat dirangkum dan dijelaskanpokok-pokoknya oleh guru dalam waktusingkat.

c) Ceramah dapat memberikan pokok materi yangperlu ditonjolkan.

d) Guru dapat mengontrol keadaan kelas.e) Organisasi kelas dapat diatur lebih

sederhana. Ceramah tidak memerlukan settingkelas yang beragam.

Kelemahan metode ceramah:a) Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil

ceramah terbatas dengan materi yangdikuasai guru.

b) Ceramah yang tidak disertai dengan peragaandapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.Dalam proses penyajian guru hanyamengandalkan bahasa verbal sedangkan siswamemiliki kemampuan yang tidak sama termasukdalam menangkap materi pembelajaran melaluipendengarannya.

c) Gaya bertutur guru yang tidak menarikmembuat siswa merasa bosan.

d) Melalui ceramah, sulit mengetahui apakahsiswa sudah memahami materi atau belum.

2) Metode Demonstrasi

Menurut Wina (2009: 152) “metodedemonstrasi adalah metode penyajian pelajarandengan memperagakan dan mempertunjukkan kepadasiswa tentang suatu proses, situasi atau bendatertentu”. Muhibbin (2005: 208) menyatakan“metode demonstrasi adalah metode mengajardengan cara memperagakan barang, kejadian,aturan , dan urutan melakukan suatu kegiatan,baik secara langsung maupun melalui penggunaanmedia pembelajaran yang relevan dengan pokokbahasan atau materi yang sedang disajikan”.Menurut Nana Sudjana (2004: 83) “demonstrasiialah suatu metode mengajar yangmemperlihatkan bagaimana proses terjadinyasesuatu”.Kelebihan metode demonstrasi menurut Wina(2009: 152):a) Verbalisme akan dapat dihindari, sebab

siswa memperhatikan langsung bahanpelajaran yang dipelajari.

b) Proses pembelajran akan lebih menarik.c) Dengan cara mengamati langsung siswa

memiliki kesempatan untuk membandingkanteori dan kenyataan.

Kelemahan metode demonstrasi:a) Memerlukan persiapan yang lebih matang.b) Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan

tempat yang memadai yang berarti penggunaanmetode ini memerlukan pembiayaan yang lebihmahal.

c) Memerlukan kemampuan dan keterampilan guruyang khusus, sehingga guru dituntut untukbekerja lebih profesional.

3) Metode DiskusiSesuai pendapat Wina (2009: 154) “metode

diskusi adalah metode pembelajaran yangmenghadapkan siswa pada suatu permasalahan”.Menurut Muhibbin (2005: 205) “metode diskusiadalah metode mengajar yang sangat erathubungannya dengan memecahkan masalah (problemsolving).

Menurut Nana Sudjana (2004: 79):Diskusi pada dasarnya tukar menukar informasi,pendapat dan unsur-unsur pengalaman secarateratur dengan maksud untuk mendapatpengertian bersama yang lebih jelas dan lebihteliti tentang sesuatu atau untukmempersiapkan dan menyelesaikan keputusanbersama.Kelebihan metode diskusi menurut Wina (2009:156):a) Merangsang siswa untuk lebih kreatif.b) Melatih untuk membiasakan diri bertukar

pikiran dalam mengatasi setiappermasalahan.

c) Melatih siswa mengemukakan pendapat ataugagasan secara verbal.

Kelemahan metode diskusi:a) Pembicaraan dikuasai oleh beberapa yang

memiliki keterampilan berbicara.b) Terkadang pembahasan diskusi meluas.c) Memerlukan waktu yang cukup panjang,

terkadang tidak sesuai dengan yangdirencanakan.

d) Terjadi perbedaan pendapat yang bersifatemosional yang tidak terkontrol.

Jenis-jenis diskusi:a) Diskusi kelas yaitu proses pemecahan

masalah yang dilakukan oleh seluruh anggotakelas sebagai peserta diskusi.

b) Diskusi kelompok kecil dilakukan denganmembagi siswa dalam kelompok-kelompok.

c) Simposium adalah metode mengajar dengansudut pandang berdasarkan keahlian.

d) Diskusi panel adalah pembahasan suatumasalah yang dilakukan oleh beberapa orangpanelis yang biasanya terdiri dari 4-5orang di hadapan audiens.

4) Metode SimulasiMenurut pendapat Wina (2009: 159)

“simulasi berasal dari kata simulate yang

artinya berpura-pura atau seakan-akan. Metodesimulasi dapat diartikan cara penyajianpengalaman belajar dengan menggunakan situasitiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip,atau keterampilan tertentu”.Kelebihan metode simulasi menurut Wina (2009:160):a) Dapat dijadikan sebagai bekal menghadapi

situasi sebenarnya.b) Dapat mengembangkan kreativitas siswa

memainkan peranan sesuai topik.c) Dapat memupuk keberanian dan percaya diri

siswa.d) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan

keterampilan yang diperlukan dalammenghadapi berbagai situasi problematis.

e) Dapat meningkatkan gairah siswa dalamproses pembelajaran.

Kelemahan metode simulasi:a) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi

tidak selalu tepat dan sesuai dengankanyataan di lapangan.

b) Pengelolaan yang kurang baik, seringsimulasi dijadikan sebagai alat hiburan,sehingga tujuan pembelajaran menjaditerabaikan.

Jenis-jenis metode simulasi:a) Sosiodrama adalah metode bermain peran

untuk memecahkan masalah-masalah yangberkaitan dengan fenomena sosial.Sosiodrama digunakan untuk memberikanpemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkankemampuan siswa untuk memecahkannya.

b) Psikodrama adalah metode dengan bermainperan yang bertitik tolak daripermasalahan-permasalahan psikologis.Digunakan untuk terapi, agar siswamemperoleh pemahaman yang lebih baiktentang dirinya, menemukan konsep diri,

menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekananyang dialaminya.

c) Role Playing adalah metode sebagai bagian darisimulasi yang diarahkan untuk mengkreasikanperistiwa sejarah, mengkreasikan peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadianyang mungkin muncul pada masa mendatang.

5) Metode Pemberian Tugas dan ResitasiMenurut Syaiful (2005: 235):

Metode pemberian tugas dan resitesi adalahmetode penyajian bahan di mana guru memberikantugas kepada siswa untuk mencari dan membacabuku-buku lain sebagai perbandingan ataumengamati suatu objek (orang, organisasi,masyarakat). Setelah membaca buku tersebut,kemudian siswa membuat laporan tugas.

Kelebihan metode pemberian tugas dan resitesi:a) Pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil

belajar akan bertahan lebih lama.b) Siswa mempunyai kesempatan memupuk

perkembangan dan keberanian mengambilinisiatif dan bertanggung jawab terhadaptugas yang diberikan.

Kelemahan metode pemberian tugas dan resitesi:a) Siswa dapat melakukan penipuan dengan

meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa maubersusah payah mengerjakan sendiri.

b) Terkadang tugas dikerjakan orang lain tanpapengawasan.

c) Sukar memberikan tugas yang memenuhiperbedaan individu.

6) Metode KaryawisataMenurut Syaiful (2005: 240) “metode

karyawisata ialah penguasaan bahan pelajaranoleh siswa dengan cara siswa mengunjungi objektertentu yang berada di luar kelas atau dilingkungan kehidupan nyata, agar siswa dapatmengamati atau mengalami sendiri secaralangsung”. Karyawisata adalah cara mengajar

yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau objek tertentu di luarsekolah untuk mempelajari atau menyeledikisesuatu. (Syaiful dan Aswan, 2006: 93)Kelebihan metode karyawisata menurut Syaiful(2005: 240):a) Menerapkan prinsip pembelajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalampembelajaran.

b) Membuat bahan yang dipelajari di sekolahmenjadi lebih relevan dengan kenyataan dankebutuhan yang ada di masyarakat.

c) Pembelajaran dapat merangsang kreativitassiswa.

Kelemahan metode karyawisata:a) Persiapan yang melibatkan banyak pihak.b) Biaya cukup mahal.c) Perencanaan dengan persiapan yang matang.d) Seringkali unsur reaksi menjadi prioritas

tujuan utama, sedang unsur studinyaterabaikan.

e) Tanggung jawab besar dari guru, sekolahatau pihak terkait.

7) Metode Tanya JawabMenurut Syaiful “metode tanya jawab

ialah suatu cara penyajian bahan pelajaranmelalui bentuk pertanyaan yang dijawab siswa”.Metode tanya jawab adalah metode yang tertuadan banyak digunakan dalam proses pendidikan,baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupunsekolah. Keterampilan yang dikembangkan dalammetode ini adalah keterampilan mengamati,keterampilan mengintepretasikan,mengklasifikasi, membuat kesimpulan,menerapkan, dan mengkomunikasikan.Kelebihan metode tanya jawab:a) Lebih mengaktifkan siswa.b) Siswa lebih cepat mengerti karena memberi

kesempatan untuk menanyakan hal-hal yangbelum jelas atau belum dipahami.

c) Mengetahui perbedaan pendapat antara siswadan guru sehingga dapat menjadi topikdiskusi.

d) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkanperhatian siswa.

Kelemahan metode tanya jawab:a) Mudah menyimpang dari pokok persoalan.b) Terkadang siswa merasa takut menjawab atas

pertanyaan yang diajukan kepadanya.

8) Metode LatihanMenurut Syaiful (2005: 242) “metode

latihan disebut juga metode training, yaitusuatu cara mengajar untuk menanamkankebiasaan-kebiasaan tertentu. Selain itu untukmemperoleh suatu ketangkasan, ketepatan,kesempatan, dan keterampilan”. Menurut NanaSudjana (2004: 86) “metode latihan padaumumnya digunakan untuk memperoleh ketangkasanatau keterampailan dari apa yang telahdipelajari”.Kelebihan metode latihan menurut Syaiful(2005: 242):a) Memperoleh kecakapan motoris, seperti

menulis, membuat dan menggunakan alat-alat.b) Memperoleh kecakapan mental, seperti dalam

perkalian, penjumlahan, pengurangan,pembagian.

c) Membentuk kebiasaan dan menambah ketepatandan kecepatan pelaksanaan.

Kelemahan metode latihan:a) Menghambat bakat dan inisiatif siswa karena

siswa lebih banyak dibawa di penyesuaian.b) Terkadang latihan yang berulang merupakan

hal yang monoton dan mudah membosankan.

e. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar GuruPersepsi adalah proses masuknya informasi

yang didasarkan pada pengalaman tentang objek,peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh

dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkanpesan. Metode mengajar adalah suatu caraimplementasi atas rencana yang telah disusunberisi beberapa prosedur yang digunakan gurudalam melakukan hubungan atau interaksi dengansiswa pada saat proses kegiatan belajar mengajaragar proses pembelajaran berjalan optimal.

Persepsi merupakan kesan atau tanggapan yangdidasarkan penilaian terhadap objek yangdiamatinya. Siswa memiliki persepsi yang berbedamengenai metode mengajar yang digunakan olehguru. Ada siswa yang mempunyai persepsi baik danada yang mempunyai persepsi kurang baik. Siswayang mempunyai persepsi baik akan cenderungmenerima dan menyukai metode mengajar gurusehingga terlihat antusias dalam mengikutipelajaran. Sebaliknya, siswa yang memilikipersepsi kurang baik akan cenderung kurangantusias terhadap pelajaran.

3. Motivasi Belajara. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Hamzah (2008: 3), “istilah motivasiberasal dari kata motif yang dapat diartikansebagai kekuatan yang terdapat dalam diriindividu, yang menyebabkan individu tersebutbertindak atau berbuat. Hakikat motivasi belajarmenurut Hamzah (2008: 23) adalah doronganinternal dan eksternal pada siswa-siswa yangsedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkahlaku, pada umunya dengan berbagai indikator atauunsur yang mendukung.

Menurut Hamzah (2008: 24), indikatormotivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagaiberikut:1) Adanya hasrat keinginan berhasil.2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.4) Adanya penghargaan dalam belajar.5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.7) Adanya aktivitas mencari pengetahuan

Menurut Sardiman (2009: 75):Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakansebagai keseluruhan daya penggerak di dalam dirisiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yangmenjamin kelangsungan dari kegiatan belajar danyang memberikan arah pada kegiatan belajar,sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjekbelajar itu dapat tercapai. Dikatakan“keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapamotif yang bersama-sama menggerakkan siswa untukbelajar.

Motivasi yang ada pada setiap orang memilikiciri-ciri sebagai berikut:1) Tekun menghadapi tugas.2) Ulet menghadapi kesulitan.3) Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk

berprestasi sebaik mungkin.4) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam

masalah.5) Lebih senang bekerja mandiri.6) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.7) Dapat mempertahankan pendapatnya.8) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.9) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-

soal.

Menurut Djaali (2007: 101) “motivasi adalahkondisi fisiologis dan psikologis yang terdapatdalam diri seseorang yang mendorongnya untukmelakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatutujuan (kebutuhan)”. Ngalim (2006: 73) “motivasiyaitu suatu usaha yang disadari untukmenggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkahlaku seseorang agar ia terdorong untuk bertindakmelakukan sesuatu sehingga hasil atau tujuantertentu”.

b. Fungsi MotivasiMenurut Sardiman (2009: 83):

Terdapat tiga fungsi motivasi:1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai

penggerak atau motor yang melepaskan energi.2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan

yang hendak dicapai.3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan

perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan, denganmenyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidakbermanfaat bagi tujuan tersebut.

Selain itu, motivasi berfungsi sebagai pendorongusaha dan pencapaian prestasi. Seseorangmelakukan suatu usaha karena adanya motivasi.Motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkanhasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanyausaha yang tekun dan didasari adanya motivasi,maka seseorang yang belajar itu akan dapatmelahirkan prestasi yang baik. Intensitasmotivasi seorang siswa akan sangat menentukantingkat pencapaian prestasi belajarnya.

Menurut Nana Syaodih (2009: 62):Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu : pertamamengarahkan atau directional function, dan kedua yaitumengaktifkan dan meningkatkan kegiatan atauactivating and energizing function. Dalam mengarahkankegiatan, motivasi berperan mendekatkan ataumenjauhkan individu dari sasaran yang akandicapai. Motivasi juga dapat berfungsimengaktifkan atau meningkatkan kegiatan. Suatuperbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif ataumotifnya sangat lemah, akan dilakukan dengantidak sungguh-sungguh, tidak terarah dankemungkinan besar tidak akan membawa hasil.

Menurut Eysenck dalam Djaali (2007: 104)menjelaskan:Fungsi motivasi antara lain adalah menjelaskandan mengontrol tingkah laku. Menjelaskan tingkahlaku berarti dapat diketahui alasan siswamelakukan pekerjaan dengan tekun dan rajin.Sedangkan mengontrol tingkah laku berarti dapatdiketahui alasan seseorang sangat menyenangkansuatu objek dan kurang menyenangi objek yang

lain.c. Peranan dan Tujuan Motivasi

Menurut Hamzah (2008: 27) motivasi padadasarnya dapat membantu dalam memahami danmenjelaskan perilaku individu, termasuk perilakuyang sedang belajar. Ada beberapa peran pentingmotivasi dalam belajar dan pembelajaran, antaralain:1) Peran motivasi dalam menentukan prestasi

belajarMotivasi berperan dalam penguatan belajar

bila seorang anak yang belajar dihadapkan padasuatu masalah yang memerlukan pemecahan, danhanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-halyang pernah dilaluinya.

2) Peran motivasi dalam memperjelas tujuanbelajar

Peran ini terkait dengan kemaknaanbelajar. Seorang anak akan tertarik untukbelajar sesuatu, jika yang dipelajari sudahdapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagianak.

3) Motivasi menentukan ketekunan belajarSeorang anak yang telah termotivasi untuk

belajar, akan berusaha mempelajarinya denganbaik dan tekun, dengan harapan akan memperolehhasil yang baik.Wisnubroto Hendro Juwono dalam Djaali (2007:

194):Peranan motivasi dalam mempelajari tingkah lakuseseorang besar sekali. Hal ini disebabkan,motivasi diperlukan bagi rein-forcement (stimulusyang memperkuat dan mempertahankan tingkah lakuyang dikehendaki) yang merupakan kondisi mutlakbagi proses belajar, motivasi menyebabkantimbulnya berbagai tingkah laku, di mana salahsatu di antaranya mungkin dapat merupakan tingkahlaku yang dikehendaki.

Menurut Ngalim (2006: 73):Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan ataumemacu para siswanya agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnyasehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai denganyang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulumsekolah.

V. Desain Penelitian1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action Research) dalam bentuk kolaborasi. Penelitibersama dengan guru mata pelajaran berkolaborasimelaksanakan penelitian ini sebanyak dua siklus. Adapunprosedur yang digunakan adalah proses penelitiantindakan model Kemmis dan Taggart, dimana terdapat 8tahapan yaitu Perencanaan Pertama, Tindakan Pertama,Pengamatan Pertama, Refleksi Pertama, Revisi TerhadapPerencanaan Pertama, Tindakan Kedua, Pengamatan Kedua,dan, Refleksi Kedua.

Rochiati Wiriaatmadja (2009:13) menyebutkanpenelitian tindakan kelas adalah “bagaimana guru dapatmengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka,dan belajar dari pengalaman mereka sendiri di dalamkelas”.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu

dua variabel terikat dan satu variabel bebas. Adapunvariabel terikatnya adalah Aktiviatas dan PrestasiBelajar Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK YPKK 2 Sleman danvariabel bebasnya yaitu Implementasi Model PembelajaranKooperatif Tipe Snowball Throwing.

3. Subjek dan Objek PenelitianSubjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X

Akuntansi 1 SMK YPKK 2 Sleman dan objek penelitian yangdigunakan adalah Implementasi Model PembelajaranKooperatif Tipe Snowball Throwing untuk MeningkatkanAktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 1SMK YPKK 2 Sleman.

4. Model Pengumpulan Dataa. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatansecara sistematis, logis, objektif, dan rasionalmengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yangsebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapaitujuan tertentu (Zainal Arifin, 2012: 231).

b. Dokumentasi“Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,lengger, agenda, dan sebagainya” (Suharsimi Arikunto,2010: 274). Dokumen yang digunakan adalah catatanlapangan untuk mencatat kejadian selama pembelajarandilaksanakan dan juga mencatat kemunculan berbagaiperilaku siswa dalam kaitannya dengan pembelajaran.Dokumentasi ini juga berupa poto saat pembelajaranberlangsung.

c. TesTes merupakan merupakan suatu teknik pengukuran

yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan,pernyataan atau serangkaian tugas yang harusdikerjakan atau dijawab oleh responden (Zainal Arifin,2012: 226).

d. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan

situasi dan kondisi saat pembelajaran dikelasberlangsung. Catatan lapangan ini digunakan untukmengumpulkan data tentang situasi dan kondisi saatproses pelaksanaan tindakan kelas.

e. WawancaraWawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baiklangsung maupun tidak langsung dengan responden untukmencapai tujuan tertentu (Zainal Arifin, 2012: 233).

5. Teknik Analisis Data1. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji LinieritasUji linieritas dilakukan untuk menguji

apakah ada hubungan secara langsung antaravariabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)serta untuk mengetahui apakah ada perubahan padavariabel X diikuti dengan perubahan variabel Y.Untuk mengetahui hubungan linieitas menggunakanrumus seperti yang dikemukakan oleh Sutrisno(2004: 13).Rumus:

Freg=RKregRKres

Keterangan:Freg = harga bilangan F untuk garis regresiRKreg = rerata kuadrat garis regresiRKres = rerata kuadrat residu(Sutrisno, 2004: 13)

b. Uji MultikolinieritasUji multikolinieritas digunakan untuk

memenuhi persyaratan analisi regresi ganda yaituuntuk mengetahui apakah hubungan antara variabelbebas terjadi multikolinieritas atau tidak.Multikolinieritas antara variabel bebas terjadibila koefisien korelasi antara variabel bebassama dengan atau lebih besar 0,800. Teknikstatistik yang digunakan adalah korelasi ProductMoment dari Pearson.Adapun rumusnya: (Suharsimi, 2010: 213)

rx1x2=N∑X1X2−(∑X1)(∑X2)

√¿¿¿¿rx1x2

= koefisien korelasi antara X1 dan X2

X∑ 1 = jumlah variabel X1

X∑ 2 = jumlah variabel X2

X∑ 1X2 = jumlah perkalian antara X1 dan X2

( X∑ 1)2 = jumlah variabel X1 dikuadratkan( X∑ 2)2 = jumlah variabel X2 dikuadratkanN = jumlah responden

2. Uji Hipotesisa. Regresi Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengujihipotesis ke-1 dan ke-2, yaitu pertama, pengaruhvariabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar

(X1) terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pajak(Y) dan yang kedua, pengaruh variabel MotivasiBelajar (X2) terhadap Prestasi Belajar AkuntansiPajak (Y). Rumus yang digunakan adalah sebagaiberikut:1) Membuat persamaan garis regresi satu prediktor

Rumus yang digunakan analisis regresi satuprediktor adalah sebagai berikut:Y = aX + KKeterangan:Y = kriteriumX = prediktora = koefisien prediktorK = harga bilangan konstan(Sutrisno, 2004: 5)

2) Mencari koefisien determinasi (r2) antaraprediktor X1 dan X2 dengan Y dengan rumussebagai berikut:

r(1)2 =

a1∑x1y∑y2

r(2)2 =

a2∑x2y∑y

Keterangan:r2

(1,2) = koefisien determinasi antara Ydengan X1 dan X2

x∑ 1y = jumlah produk antara X1 dengan Yx∑ 2y = jumlah produk antara X2 dengan Y

a1 = koefisien prediktor X1

a2 = koefisien prediktor X2

y∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y(Sutrisno, 2004: 22)

3) Menguji signifikan dengan uji tUji t dilakukan untuk menguji signifikan

konstanta dari setiap variabel independen akanberpengaruh terhadap variabel dependen. Rumusyang digunakan:

t=r ¿¿Keterangan:t = t hitungr = koefisien korelasin = jumlah responden

(Sugiyono, 2007: 230)

b. Analisis Regresi Dua PrediktorAnalisis ini digunakan untuk menguji

variabel bebas secara bersama-sama terhadapvariabel terikat. Analisis ini digunakan untukmenguji hipotesis ke-3, yaitu Pengaruh PersepsiSiswa tentang Metode Mengajar Guru dan MotivasiBelajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi PajakSiswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMKNegeri 1 Wonosari tahun ajaran 2014/2015.Langkah-langkah analisis regresi ganda adalah:1) Membuat persamaan garis regresi 2 prediktor

Rumus:Y = a1X1 + a2X2 + kKeterangan:Y = kriteriumX1, X2 = prediktor 1, prediktor 2a1, a2 = bilangan koefisien 1, bilangankoefisien 2k = bilangan konstan(Sutrisno, 2004: 18)

2) Mencari koefisien determinan antara kriteriumY dengan prediktor X1 dan X2

Rumus:

ry(1,2)2 =

a1∑x1y+a2∑x2y∑y2

Keterangan:r2

y(1,2) = koefisien determinasi antara Ydengan X1 dan X2

a1 = koefisien prediktor X1

a2 = koefisien prediktor X2

x∑ 1y = jumlah produk antara X1 dan Yx∑ 2y = jumlah produk antara X2 dan Yy∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y

(Sutrisno, 2004: 22)

3) Menguji signifikansi regresi ganda dengan ujiFRumus:

Freg=R2(N−m−1)m(1−R¿¿2)¿

Keterangan:Rreg = harga F garis regresiN = cacah kasusm = cacah prediktorR = koefisien korelasi antara kriteriumdengan

prediktor(Sutrisno, 2004: 23)

4) Mencari Sumbangan Relatifa) Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan relatif adalah persentaseperbandingan yang diberikan oleh suatuvariabel bebas kepada variabel terikatdengan variabel-variabel bebas yang lain.Sumbangan relatif menunjukkan seberapabesar sumbangan secara relatif setiapprediktor terhadap kriterium untukkeperluan prediksi.Rumus:

SR %=a∑xyJKreg

x100%

Keterangan:SR% = sumbangan relatif dari suatuprediktora = koefisien prediktorxy∑ = jumlah produk antara X dan Y

JKreg = jumlah kuadrat regresi(Sutrisno, 2004: 39)

b) Sumbangan Efektif (SE)Sumbangan efektif adalah sumbangan

prediktor yang dihitung dari keseluruhanefektifitas regresi yang disebut sumbanganefektif regresi. Sumbangan efektifdigunakan untuk mengetahui besarnyasumbangan secara efektif setiap prediktorterhadap kriterium dengan tetapmemperhitungkan variabel bebas lain yangtidak diteliti.

Rumus:SE% = SR% x R2

Keterangan:SE% = sumbangan efektif dari suatuprediktorSR% = sumbangan relatif dari suatuprediktorR2 = koefisien determinasi(Sutrisno, 2004: 39)

rx1x2= koefisien korelasi antara X1 dan X2

X∑ 1 = jumlah variabel X1

X∑ 2 = jumlah variabel X2

X∑ 1X2 = jumlah perkalian antara X1 dan X2

( X∑ 1)2 = jumlah variabel X1 dikuadratkan( X∑ 2)2 = jumlah variabel X2 dikuadratkanN = jumlah responden

3. Uji Hipotesisc. Regresi Sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengujihipotesis ke-1 dan ke-2, yaitu pertama, pengaruhvariabel Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar(X1) terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pajak(Y) dan yang kedua, pengaruh variabel MotivasiBelajar (X2) terhadap Prestasi Belajar AkuntansiPajak (Y). Rumus yang digunakan adalah sebagaiberikut:1) Membuat persamaan garis regresi satu prediktor

Rumus yang digunakan analisis regresi satuprediktor adalah sebagai berikut:Y = aX + KKeterangan:Y = kriteriumX = prediktora = koefisien prediktorK = harga bilangan konstan(Sutrisno, 2004: 5)

2) Mencari koefisien determinasi (r2) antara

prediktor X1 dan X2 dengan Y dengan rumus

sebagai berikut:

r(1)2 =

a1∑x1y∑y2

r(2)2 =

a2∑x2y∑y

Keterangan:r2

(1,2) = koefisien determinasi antara Ydengan X1 dan X2

x∑ 1y = jumlah produk antara X1 dengan Yx∑ 2y = jumlah produk antara X2 dengan Y

a1 = koefisien prediktor X1

a2 = koefisien prediktor X2

y∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y(Sutrisno, 2004: 22)

3) Menguji signifikan dengan uji tUji t dilakukan untuk menguji signifikan

konstanta dari setiap variabel independen akanberpengaruh terhadap variabel dependen. Rumusyang digunakan:

t=r ¿¿

Keterangan:t = t hitungr = koefisien korelasin = jumlah responden(Sugiyono, 2007: 230)

d. Analisis Regresi Dua PrediktorAnalisis ini digunakan untuk menguji

variabel bebas secara bersama-sama terhadapvariabel terikat. Analisis ini digunakan untukmenguji hipotesis ke-3, yaitu Pengaruh PersepsiSiswa tentang Metode Mengajar Guru dan MotivasiBelajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi PajakSiswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMKNegeri 1 Wonosari tahun ajaran 2014/2015.Langkah-langkah analisis regresi ganda adalah:

1) Membuat persamaan garis regresi 2 prediktorRumus:Y = a1X1 + a2X2 + kKeterangan:Y = kriteriumX1, X2 = prediktor 1, prediktor 2a1, a2 = bilangan koefisien 1, bilangankoefisien 2k = bilangan konstan(Sutrisno, 2004: 18)

2) Mencari koefisien determinan antara kriteriumY dengan prediktor X1 dan X2

Rumus:

ry(1,2)2 =

a1∑x1y+a2∑x2y∑y2

Keterangan:r2

y(1,2) = koefisien determinasi antara Ydengan X1 dan X2

a1 = koefisien prediktor X1

a2 = koefisien prediktor X2

x∑ 1y = jumlah produk antara X1 dan Yx∑ 2y = jumlah produk antara X2 dan Yy∑ 2 = jumlah kuadrat kriterium Y

(Sutrisno, 2004: 22)3) Menguji signifikansi regresi ganda dengan uji

FRumus:

Freg=R2(N−m−1)m(1−R¿¿2)¿

Keterangan:Rreg = harga F garis regresiN = cacah kasusm = cacah prediktorR = koefisien korelasi antara kriteriumdengan

prediktor(Sutrisno, 2004: 23)

4) Mencari Sumbangan Relatifa) Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan relatif adalah persentase

perbandingan yang diberikan oleh suatuvariabel bebas kepada variabel terikatdengan variabel-variabel bebas yang lain.Sumbangan relatif menunjukkan seberapabesar sumbangan secara relatif setiapprediktor terhadap kriterium untukkeperluan prediksi.Rumus:

SR %=a∑xyJKreg

x100%

Keterangan:SR% = sumbangan relatif dari suatuprediktora = koefisien prediktorxy∑ = jumlah produk antara X dan Y

JKreg = jumlah kuadrat regresi(Sutrisno, 2004: 39)

b) Sumbangan Efektif (SE)Sumbangan efektif adalah sumbangan

prediktor yang dihitung dari keseluruhanefektifitas regresi yang disebut sumbanganefektif regresi. Sumbangan efektifdigunakan untuk mengetahui besarnyasumbangan secara efektif setiap prediktorterhadap kriterium dengan tetapmemperhitungkan variabel bebas lain yangtidak diteliti.Rumus:SE% = SR% x R2

Keterangan:SE% = sumbangan efektif dari suatuprediktorSR% = sumbangan relatif dari suatuprediktorR2 = koefisien determinasi(Sutrisno, 2004: 39)

VI. Referensi Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Daryanto. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RinekaCipta.

Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT RinekaCipta.

Muhibbin Syah. (2005). Psikologi Pendidikan dengan PendekatanBaru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

____________. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Nana Syaodih Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologis ProsesPendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PTRemaja Rosdakarya.

Sardiman A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta.

Sophar Lumbantoruan. (2006). Akuntansi Pajak. Jakarta: PTGramedia.

Sugihartono, dkk. (2008). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:UNY Press.

Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

___________. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, danR&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

____________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Sutratinah Tirtinegoro. (2001). Anak Super Normal dan ProgramPendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sutrisno Hadi. (2004). Analisis Regresi. Yogyakarta: AndiOffset.

Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: YKPN.

Veithzal Rivai. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.Jakarta: PT Raja Grafindo.

Wina Sanjaya. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidik an. Jakarta: Kencana.

Revisi / Disetujui tanggal: _________ Yang mengusulkan,

Tim Verifikasi

...............................................Dyrian Haryatno

NIP.........................................NIM:11403244026