CONTOH LEARNING JOURNAL KKG DAN MGMP

23
PETUNJUK SEDERHANA CARA MENULIS JURNAL BELAJAR UNTUK PEMENUHAN TAGIHAN PROGRAM BERMUTU Oleh Teuku Alamsyah Konsultan Program BERMUTU Provinsi Aceh Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading Desember

Transcript of CONTOH LEARNING JOURNAL KKG DAN MGMP

PETUNJUK SEDERHANACARA MENULISJURNAL BELAJAR

UNTUK PEMENUHAN TAGIHAN PROGRAM BERMUTU

OlehTeuku Alamsyah

Konsultan Program BERMUTUProvinsi Aceh

Better Education throughReformed Management and

Universal Teacher Upgrading

Desember

2010

Pengantar

Apa yang harus ditulis untuk memenuhi tagihanJurnal Belajar (JB) dan Kajian Kritis? Itulah halyang dibahas dalam tulisan ini. Tanpa bermaksudmenggurui pembaca, karena memang guru, tulisansederhana ini diharapkan dapat sedikit membantu Ibudan Bapak Guru pada kelompok-kelompok kerja ProgramBERMUTU di Kota Banda Aceh, Pidie, dan Aceh Tamiang.Pengalaman yang penulis dapatkan dari hasil pertemuandengan para insan pencerdas anak bangsa ini dikelompok-kelompok kerja BERMUTU telah menginspirasipenulis untuk berbagi sedikit pengalaman dalam bentuktulisan sederhana yang ada di tangan pembaca saatini.

Semua peserta pada setiap kelompok kerja diyakinimemiliki modul BBM dan suplemennya. Isi tulisansederhana ini pada dasarnya juga bersumber dari BBMBERMUTU dan suplemennya dengan sedikit perubahan gayapenyampaian. Uraian dalam panduan ini sebenarnyalebih diutamakan kepada Ibu dan Bapak Guru yang barutahun pertama bergabung dengan Program BERMUTU.Sementara itu, Ibu dan Bapak Guru peserta ProgramBERMUTU tahun kedua tentunya pengalaman di tahunpertama dapat diimplementasikan lebih baik pada tahunkedua ini. Mereka diyakini sudah lebih terampil dansudah lebih dalam menulis JB ataupun Kajian Kritis.

Yang terpikir oleh penulis pada saat menulis halyang sederhana ini adalah apakah Ibu dan Bapak Gurupada kelompok-kelompok kerja sudah mulai menulis JBdan Kajian Kritis? Apa kesulitan yang mereka hadapi?Apa yang dapat kami lakukan untuk membantu? Apakah

mereka memang butuh bantuan? Beranjak daripertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis berupayamenampilkan JB lengkap dengan isinya berdasarkanhasil renungan penulis dan tentunya sangat imajiner.Oleh karena itu, penulis sangat yakin bahwa pesertayang sempat membaca tulisan ini hanya akan melihatisi contoh JB yang dimuat di sini sekadar sebagaisebuah contoh.

Sebuah harapan yang terpateri, semoga tulisansederhana ini dapat menjadi masukan bagi Ibu danBapak Guru pada KKG dan MGMP dalam menulis JB danKajian Kritis. Saat kegiatan di kelompok kerjaberakhir 16 x pertemuan, semoga tagihan JB dan KajianKritis dapat terpenuhi di samping tagihan-tagihanyang lain tentunya.

Kita takkan pernah bisa menulis andai kita tak pernah mencobadan tak pernah memulainya. Mulailah dengan sebuah kata,Pada suatu hari...

Wasalam

Teuku Alamsyah

1. Jurnal Belajar

Tentang Jurnal Belajar (JB) JB merupakan rekaman refleksi dan hasil

pengamatan serta pemikiran peserta didik. JB umumnya disusun berdasarkan pengalaman nyata

pada saat mengikuti suatu pembelajaran JB umumnya ditulis sebagai apresiasi terhadap

pembelajaran

JB merupakan komentar peserta didik terhadappembelajaran yang bisa berupa ketertarikannyaterhadap materi yang disampaikan, keterpahamandan ketidakpahamannya terhadap materi sampaiadanya temuan baru peserta didik yang mungkinberbeda dengan yang disampaikan oleh gurunya

Jurnal Belajar dalam Hubungannyadengan Tagihan Program BERMUTU

Dalam hubungannya dengan tagihan yang harusdipenuhi oleh peserta kelompok kerja (KKG/MGMP), JBmengarah kepada refleksi atau komentar yang ditulisoleh setiap peserta pada setiap akhir pertemuankelompok kerja mulai dari kegiatan inservice sampaidengan akhir pertemuan rutin (16 x pertemuan).Artinya, pada setiap akhir pertemuan kelompok kerja,setiap peserta harus menuliskan pengalaman belajaryang diperolehnya pada pertemuan tersebut.

Sebagai contoh, kelompok kerja penerima DBL tahunpertama kegiatan dimulai dengan inservice selama 3hari. Selama 3 hari pada setiap akhir pertemuan,setiap peserta harus menuliskan pengalaman yangdiperolehnya pada pertemuan tersebut. Dengandemikian, ketika kegiatan inservice berakhir, setiappeserta sudah menyelesaikan 3 buah JB. Sebaiknya,penulisan JB dilakukan langsung pada akhir pertemuandengan menyisakan waktu lebih kurang 10-15 menit.Disarankan ketua kelompok kerja dapat menyiapkankertas khusus untuk penulisan JB dan map tempatmenyusun JB peserta sehingga setiap JB peserta dapatterdokumentasikan dengan baik.

Di sisi lain, sangat tidak disarankan pesertamenulis JB seminggu atau bahkan sebulan kemudiankarena detail-detail yang didapat pada saat pertemuansudah banyak terlupakan. Hal lain yang juga sangattidak disarankan adalah peserta menulis ulang JB yangsudah ditulis oleh teman. Dengan kata lain, JB sangatbersifat personal dan dalam konteks tagihan program,JB merupakan tagihan individu. Dalam penulisan JBtidak berlaku istilah, “Tolong pinjamkan JB yangsudah kamu tulis, aku tak sempat nulis. Nanti pastikukembalikan. Pinjam sebentar saja!” Jawaban yangpaling bijak jika ada permintaan seperti itu adalah“Mari kita pikirkan langkah apa yang akan kita tempuhuntuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yangbaru disampaikan oleh narasumber!”. “Oh, ya bagaimanakalau besok kita coba masuk Perpustakaan Wilayahsekitar 1 jam karena di sana pasti banyak materitentang PAKEM!”

Apa saja yang Harus Dituliskan dalamJB?

Isi JB peserta KKG/MGMP mencakup hal-halsebagaimana terlihat dalam tabel berikut.

Isi Jurnal Belajar Peserta KKG/MGMPPengalaman belajar Peserta KKG/MGMP

menuliskan pengalamanbelajarnya pada pertemuanitu

Materi yang telah dipahami Peserta KKG/MGMPmenuliskan topik-topikatau materi yang telahdipahaminya

Materi yang belum dipahamidengan menyebutkan alasan

Peserta KKG/MGMP menulistopik-topik atau materi

dan kendalanya yang belum dipahamidisertai dengan alasanyang logis

Usaha/cara mengatasinya Peserta KKG/MGMPmenuliskan cara-caramengatasi kendala atauhambatan yang dihadapinyaseperti bertanya kepadateman sejawat, dosen,kepala sekolah ataupunmemanfaatkan berbagaisumber lain

Upaya Pengayaan Peserta KKG/MGMPmenuliskan upaya yang akandilakukannya untukmemantapkan pengetahuannyaterhadap materi yangdisampaikan (menuliskegiatan belajar yang yangakan dilakukannya darisumber lain)

Apakah Tujuan Jurnal Belajar dalamKonteks BERMUTU?Dalam konteks BERMUTU, JB di samping sebagai salahsatu tagihan program, juga melalui JB diharapkanantara lain:

guru peserta BERMUTU menjadi terbiasamengungkapkan pengalamannya secara tertulis.Dengan cara ini, guru akan terbiasa menulis yangdimulai dari hal-hal sederhana hingga ke hal-halyang lebih kompleks;

guru peserta BERMUTU mengetahui bagian-bagianatau topik-topik yang sudah terpahami dan topik-topik yang belum terpahami yang dibahas padasetiap pertemuan serta upaya yang dilakukan untukmemantapkan pemahaman terhadap materi dimaksud.

Bagaimanakah Format Jurnal Belajar?Format JB pada dasarnya dapat dikembangkan sendirioleh setiap kelompok kerja. Yang penting diperhatikanadalah JB yang ditulis menyangkut atau berkenaandengan pengalaman belajar yang diperoleh, materi yangsudah terpahami, materi yang belum terpahami, upayayang dilakukan untuk memahaminya, serta pengayaanyang dilakukan agar penguasaan terhadap suatu materimenjadi semakin mantap.

Agar adanya keseragaman, berikut ini ditampilkancontoh JB dengan model A , B, dan C.

Contoh Model A

Nama Guru Peserta : Halimatus Sa’diahKelompok Kerja : KKG Gugus TanjungHarapanHari/Tanggal/ : Sabtu, 6 Desember2010Pertemuan : Rutin ke-2Materi : IdentifikasiMasalah PTKNarasumber/Fasilitator : Teuku Alamsyah

Jurnal Belajar ke-5

1.Pengalaman BelajarPada pertemuan rutin ke-2 program BERMUTU, banyak halbaru yang saya dapatkan. Selama 12 tahun menjadiguru, baru hari ini saya mendapatkan pencerahanmengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh gurudalam pembelajaran. Pemikiran dan pemahaman sayaterhadap sebuah pembelajaran menjadi semakin nyata.Saya semakin sadar bahwa sebuah pembelajaran tidakpernah terlepas dari adanya masalah. Hanya terkadangkita, para guru, kurang menyadarinya. Hari ini,pikiran saya menjadi lebih terbuka. Mengidentifikasimasalah dalam pembelajaran dapat dimulai denganmenulis case study. Inilah yang menjadi inti materiyang disampaikan oleh narasumber, yaitu penulisancase study untuk mengidentifikasi masalah.

2.Materi yang Telah Saya Pahami

Saya memperhatikan setiap detail materi yangdisampaikan oleh narasumber mulai dari konsep masalah(apa yang disebut masalah) dalam sebuah pembelajaran,bagaimana mengenali adanya masalah dalampembelajaran, apa yang telah dilakukan oleh seorangguru untuk mengatasi masalah dalam pembelajarannya,masalah yang yang bagaimana yang harus ditanganidengan segera dan masalah yang bagaimana pula yangdapat ditunda penanganannya. Selain itu, narasumberjuga menjelaskan bahwa masalah-masalah yang dihadapioleh guru dalam pembelajaran, sebaiknya ditulissebagai sebuah pengalaman pembelajaran agar dapatberguna bagi kita sendiri dan berguna bagi oranglain. Pengalaman pembelajaran yang dituliskan olehseorang guru atau dosen, inilah yang dikenal sebagaicase study. Materi berikutnya tentang case study yang disampaikanoleh narasumber dapat saya pahami dengan baiktermasuk unsur-unsur utama yang harus termuat dalamsebuah case study dan cara menuangkan pengalamanmenjadi sebuah case study yang di dalamnya seakan adaruh yang membuat case study terasa sebagai sebuahkehidupan. Saya dapat menggarisbawahi pokok-pokokmateri yang sudah saya pahami dengan baik padapertemuan itu adalah sebagai berikut.

Konsep masalah dalam konteks pembelajaran Cara mengidentifikasi masalah Sumber/penyebab timbulnya masalah Masalah esensial dan masalah tidak esensial dalam

pembelajaran Konsep case study Unsur-unsur case study Contoh case study

3.Materi yang Belum Saya Pahami dan Alasannya Pada sesi pertemuan itu, ada beberapa bagian dari

materi yang disampaikan yang belum sepenuhnya dapatsaya pahami dengan baik. Topik-topik atau pokok-pokokmateri dimaksud adalah sebagai berikut.

Cara memulai untuk menulis case study Apa saja yang harus dituliskan dalam case study Pada bagian mana case study harus diakhiri

tulisannyaPada intinya yang belum saya pahami adalah saya belumbisa menulis case study sebagaimana disampaikan olehnarasumber. Saya merasa hampir semua sesipembelajaran saya bermasalah. Masalah yang sayahadapi dapat dikatakan mulai dari penguasaan materi,penguasaan strategi, dan bahkan saya belum sepenuhnyamampu menyusun RPP dengan benar. Saya bingung masalahyang mana yang harus saya tuliskan sebagai casestudy.Ketika sesi tanya jawab, saya tidak tega untukbertanya karena banyak sekali yang harus sayatanyakan. Itulah sebabnya saya memilih berdiam diridan berupaya mencerna semua yang disampaikan olehteman-teman dan narasumber pada sesi tanya jawabtersebut. Saya telah berupaya dengan segenapkemampuan yang ada.

4.Usaha/Cara MengatasinyaSaya bertekad akan berupaya maksimal untuk memahamimateri identifikasi masalah (dengan cara menulis casestudy), yang disampaikan oleh narasumber padapertemuan rutin ke-2 tersebut. Langkah yang akan sayatempuh adalah sebagai berikut.

Merenung di keheningan malam tentang masalah-masalah yang saya hadapi dalam pembelajaranselama saya menjadi guru

Mencatat masalah-masalah tersebut pada bukucatatan yang saya siapkan khusus untuk itu

Mencoba memulai menulis case study sebagai sebuah

draf awal Menjumpai narasumber untuk berkonsultasi lebih

lanjut sambil memperlihatkan draf case study yangsaya buat

Membiasakan diri untuk menulis walaupun masihtersendat-sendat.

5.Upaya PengayaanUpaya pengayaan yang akan saya lakukan untukmemaksimalkan pemahaman saya terhadap case studysebagai langkah identifikasi masalah antara lainadalah sebagai berikut.

Mencari contoh-contoh case study yang pernahditulis oleh orang lain baik yang sudahdipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan.

Membaca dengan penuh perhatian contoh-contoh casestudy dalam modul BBM BERMUTU dan membuatcatatan-catatan singkat sehingga diperoleh suatupemahaman yang lebih utuh tentang case study.

Contoh Model B

Nama Guru Peserta : Halimatus Sa’diahKelompok Kerja : KKG Gugus TanjungHarapanHari/Tanggal/ : Sabtu, 6Desember 2010Pertemuan : Rutin ke-2Materi :Identifikasi Masalah PTKNarasumber/Fasilitator : Teuku Alamsyah

Jurnal Belajar ke-5

PengalamanBelajar

Pada pertemuan ke-2 dengan topikIdentifikasi Masalah PTK, sayamendapatkan pemahaman baru bahwapembelajaran yang kita laksanakansebenarnya tidak terlepas dari adanyamasalah. Hanya bagaimana cara kitamengidentifikasi masalah dalampembelajaran, menurut narasumber dapat

dilakukan melalui menulis pengalamanpembelajaran atau case study.

Materi yangSudah SayaPahami

Dalam pertemuan yang berlangsung daripukul 14.00 s.d. 18.00 WIB tersebut,materi-materi yang sudah saya pahamiadalah sebagai berikut.

Konsep masalah dalam kontekspembelajaran

Cara mengidentifikasi masalah Sumber/penyebab timbulnya masalah Masalah esensial dan masalah tidak

esensial dalam pembelajaran Konsep case study Unsur-unsur case study Contoh case study

Materi yangBelum SayaPahami danAlasannya

Materi-materi yang belum saya pahamidengan baik pada pertemuan tersebutadalah sebagai berikut.

Cara memulai untuk menulis case study Apa saja yang harus dituliskan dalam

case study Pada bagian mana case study harus

diakhiri tulisannyaPada intinya yang belum saya pahamiadalah saya belum bisa menulis case studysebagaimana disampaikan oleh narasumber.Alasannya adalah saya merasa hampir semuasesi pembelajaran saya bermasalah.Masalah yang saya hadapi dapat dikatakanmulai dari penguasaan materi, penguasaanstrategi, dan bahkan saya belumsepenuhnya mampu menyusun RPP denganbenar. Saya masih bingung masalah yangmana yang harus saya tuliskan sebagaicase study. Selain itu, yang paling utama

adalah saya belum terbiasa menulis.Usaha/CaraMengatasinya

Cara yang akan saya tempuh untukmengatasi masalah tersebut adalah sebagaiberikut.

Merenung di keheningan malam tentangmasalah-masalah yang saya hadapidalam pembelajaran selama sayamenjadi guru

Mencatat masalah-masalah tersebutpada buku catatan yang saya siapkankhusus untuk itu

Mencoba memulai menulis case studysebagai sebuah draf awal

Menjumpai narasumber untukberkonsultasi lebih lanjut sambilmemperlihatkan draf case study yangsaya buat

Membiasakan diri untuk menuliswalaupun salah-salah

Upaya Pengayaan Upaya pengayaan yang akan saya lakukanuntuk memaksimalkan pemahaman sayaterhadap case study sebagai langkahmengidentifikasi masalah antara lainadalah sebagai berikut.

Mencari contoh-contoh case study yangpernah ditulis oleh orang lain baikyang sudah dipublikasikan maupun yangbelum dipublikasikan.

Membaca dengan penuh perhatiancontoh-contoh case study dalam modulBBM BERMUTU dan membuat catatan-catatan singkat sehingga diperolehsuatu pemahaman yang lebih utuhtentang case study.

Contoh Model C

Nama Guru Peserta : Halimatus Sa’diahKelompok Kerja : KKG Gugus TanjungHarapanHari/Tanggal/ : Sabtu, 6Desember 2010Pertemuan : Rutin ke-2Materi :Identifikasi Masalah PTKNarasumber/Fasilitator : Teuku Alamsyah

Jurnal Belajar ke-5PengalamanBelajar

Pada pertemuan ke-2 dengan topikIdentifikasi Masalah PTK, sayamendapatkan pemahaman baru bahwapembelajaran yang kita laksanakansebenarnya tidak terlepas dari adanyamasalah. Bagaimana cara kitamengidentifikasi masalah dalampembelajaran, menurut narasumber dapatdilakukan melalui menulis pengalamanpembelajaran atau case study.

Materi yangSudah SayaPahami

Konsep masalah dalam kontekspembelajaran

Cara mengidentifikasi masalah Sumber/penyebab timbulnya masalah Masalah esensial dan masalah tidak

esensial dalam pembelajaran Konsep case study Unsur-unsur case study Contoh case study

Materi yangBelum SayaPahami danAlasannya

Cara memulai untuk menulis case study Apa saja yang harus dituliskan dalam

case study Pada bagian mana case study harus

diakhiri tulisannya

Alasan utamanya adalah saya belumterbiasa menulis

Upaya Pengayaan Mencari contoh-contoh case study yangpernah ditulis oleh orang lain baikyang sudah dipublikasikan maupun yangbelum dipublikasikan.

Membaca dengan penuh perhatiancontoh-contoh case study dalam modulBBM BERMUTU dan membuat catatan-catatan singkat sehingga diperolehsuatu pemahaman yang lebih utuhtentang case study.

Format Model Mana yang HarusDigunakan oleh Guru KKG/MGMP?Ada beberapa catatan terhadap pertanyaan tersebut.

Setiap kelompok kerja bebas menentukan model yangmana yang digunakan untuk JB pada kelompokkerjanya.

Diharapkan setiap guru peserta pada setiapkelompok kerja menggunakan format yang sama.

Hal yang esensial bukan pada formatnya, melainkanpada isi JB itu sendiri

Setiap kelompok kerja dapat menggunakanformat/model selain yang ditawarkan dalam panduansederhana ini.

Model yang ditawarkan dalam tulisan sederhana iniintinya adalah apa yang harus ditulis oleh gurupeserta setelah mengikuti kegiatan pertemuan dikelompok kerjanya.

Setiap kelompok kerja yang penulisan JB-nya sudahberjalan dengan pola, format, ataupun model yangagak berbeda dengan format yang dibahas dalamtulisan ini, silakan melanjutkan sebagaimanamodel yang telah diterapkan sejak awal padakelompok kerjanya.

Kepada kelompok kerja yang sama sekali belummemulai penulisan jurnal belajar disarankandengan segera memulainya dengan mengacu kepadasalah satu model yang ditawarkan dalam tulisanini.

Pilihlah model yang dianggap paling mudah.

Apakah Kegiatan Inservice juga HarusDitulis Jurnal Belajar?

Pengalaman yang didapat pada kegiatan inserviceharus ditulis dalam JB.

Kalau hasil kegiatan inservice belum ditulisdalam JB, silakan renungkan kembali apa danbagaimana kegiatan inservice berlangsung,kemudian tulis dalam JB.

Kalau Saya Tidak Hadir pada Keg.Pertemuan, Apakah Saya Harus MenulisJB?

Ya! Guru peserta yang kebetulan tidak hadir padasuatu pertemuan kelompok kerja tetap harusmenulis JB. Isinya tentang ketidakhadirannya,alasan tidak hadir, upaya apa yang akan dilakukanuntuk memahami materi yang disampaikan olehnarasumber pada saat guru yang bersangkutan tidakhadir.

Menulis JB yang terkait dengan ketidakhadiransebaiknya tidak menggunakan bentuk tabel, tetapilangsung bentuk narasi sebagaimana contoh dibawah ini.

Untuk cerita ketidakhadiran sebetulnya kurangtepat disebut JB, tetapi agar dokumen JB dapatberalur secara teratur, peserta yang tidak hadirtetap harus menulis.

Contoh:

1.Pengalaman Belajar

Pada pertemuan rutin ke-2 dengan topik identifikasimasalah PTK, saya tidak bisa hadir. Waktu itu, ketikasaya akan berangkat dari rumah, turun hujan yangsangat lebat. Saya tidak berani ambil risikomengendarai sepeda motor dalam kondisi hujan lebattersebut. Sambil menunggu hujan reda, saya tertidurdi teras rumah. Ketika terbangun, waktu sudahmenunjukkan pukul 17.30. dan teman-teman saya dikelompok kerja pasti sedang bersiap-siap untukpulang. Memang, saya merasa rugi karena hari initidak mendapatkan pengalaman baru yang disampaikanoleh narasumber.

2.Materi yang Sudah Saya Pahami

Materi tentang identifikasi masalah memang sudah sayapahami sedikit dari hasil membaca BBM BERMUTU tadimalam. Namun, masih banyak hal yang belum sayapahami. Yang sudah saya pahami tentang identifikasimasalah adalah untuk melakukan PTK, seorang guruharus tahu dulu apa masalah yang dihadapinya dalampembelajaran. Cara menemukan masalah dalampembelajaran, itulah yang namanya identifikasimasalah.

3.Materi yang Belum Saya Pahami dan Alasannya

Jelas masih sangat banyak materi yang belum sayapahami. Saya tidak bisa menguraikan di sini karenatidak tahu secara persis apa saja yang disampaikanoleh narasumber pada saat kegiatan berlangsung.

4.Usaha/Cara yang Akan Saya Tempuh

Usaha yang akan saya tempuh adalah nanti malamselesai salat magrib, saya akan ke rumah teman sayayang kebetulan hadir pada pertemuan tadi. Saya akanminta teman saya menjelaskan tentang hal-hal/materiyang disampaikan oleh narasumber, tugas mandiri apayang harus diselesaikan, dan hal-hal lain yangterkait dengan pertemuan hari itu. Saya juga akanmemfotokopi materi-materi yang disampaikan olehnarasumber (jika narasumber memberikan materipengayaan).

5.Upaya Pengayaan

Jika ada tugas mandiri, saya akan menyelesaikan tugasmandiri dengan memanfaatkan berbagai sumber belajarbaik yang berasal dari media cetak maupun yangberasal dari media elektronik.

Selamat menulis JB pada akhir setiappertemuan kelompok kerja. Yakinlah bahwaitu bukan pekerjaan berat andai kita tidakberniat menulis JB seminggu kemudian ataubahkan sebulan kemudian. Semoga gagasanBapak/Ibu Guru mengalir seperti air ketikaBapak/Ibu Guru menuliskannya, Amin yarabbal alamin! Wasalam!

JURNAL BELAJAR PROGRAM BERMUTUMKKS TEUKU PANGLIMA POLEM BANDA ACEH

Nama PesertaHari/TanggalPertemuanMateriNarasumber

Jurnal Belajar ke-

1.PengalamanBelajar

2.Materi yangSudah SayaPahami

3.Materi yangBelum SayaPahami danAlasannya

4.Usaha/Carayang AkanSaya Tempuh

5.UpayaPengayaan