Concrete Structure
Transcript of Concrete Structure
B A G A N A L I R P E K E R J A A N K O N S T R U K S I J A L A NDIVISI 7: STRUKTUR
SEKSI 7.1 PEKERJAAN BETONCatatan : Ikuti nomor CHECK / VERIFIKASI yang berhubungan dengan nomor aktivitas pada DAFTAR
AKTIVITAS
AKTIVITAS :
CHECK 4 Periksa contoh material yang
diajukan, pastikan sesuai dengan spesifikasi
CHECK 5 Periksa proporsi rencana
campuran untuk tiap jenisCHECK 6
Pastikan proporsi campuran dalam percobaan campuran
CHECK 7 Periksa hasil pengujian
kekuatan beton untuk 3 hari, 7 hari,14 hari & 28 hari
CHECK 8 Periksa gambar cetakan dan
perancahVERIFIKASI 9 - 10
Pastikan galian pada kering, bebas dari lumpur, runtuhan atau tergenang air
Uraian cara pengikatan perkuatan dan penopang agar galian tidak berubah
VERIFIKASI 11 Gunakan air bersih dan agregat
jenuh air. Campuran beton diukur
berdasarkan berat dan dicampurdengan mesin pencampur mekanis
VERIFIKASI 12 - 14 Pengecoran menerus tanpa
berhenti sampai sambungan yangdisetujui atau sampai pekerjaan selesai
Tidak boleh terjadi segregasi antara material halus dan kasar
Campuran beton harus jatuh bebas kedalam cetakan dari ketinggian tidak lebih dari 150 cm
Cetakan harus siap ditempati adukan beton yang dilapisi plastik
Sambungan konstruksi dilengkapi dengan pengunci
Konsolidasi beton menggunakan vibrator mekanis dengan prosedur cara kerja yang benar
VERIFIKASI 15 - 18
PENGAJUAN MULAI KERJA
MULAI
RENCANADETAIL
PERENCANAAN
PEMBAYARAN
CHECK 4-8
LALU LINTAS
CHECK 19 PERBAIKAN
PEKERJAAN
SERTIFIKASIKUANTITAS
SETUJU
TIDAK
PENCAMPURAN PENGADUKAN BETON
11
PENGECORAN BETON12-14
PENYEMPURNAAN DAN PEMERAMAN
15-18
PENGUKURANHASIL PEKERJAAN
PERSIAPAN LAPANGAN9 - 10
Tiang cetakan tidak boleh dicabut sampai 30 jam sejak selesai pengecoran. Untuk struktur balok, sampai pengujian menunjukkan tidak kurang dari 60 % tegangan rencana
Seluruh kawat pengikut atau baja penyangga dilepas. Lubangkecil atau bagian kurang baik ditutup dengan adukan semen
Plat bagian atas, kerb, trotoar dan permukaan horizontal lainnya disempurnakan
Secepatnya setelah beton ditempatkan, beton diperam dengan air atau uap
CHECK 19 Periksa toleransi ukuran,
kontraktor harus memperbaiki pekerjaan yang tidak baik atautidak diterima
INSTRUKSI KERJAPENGAWASAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON ( 7.1 ) a
1. ACUANa. Spesifikasi seksi 7.1
2. DEFINISIa. -
3. KETENTUAN UMUMa. UMUM :
1 Kontraktor harus mengirimkan gambar detail seluruh perancah yangakan digunakan untuk disetujui. Spesifikasi 7.1.1.7).d).
2 Semen harus disimpan pada tempat yang tahan cuaca, kedap udara,berlantai kayu, ditutup dengan lembar plastik. Spesifikasi 7.1.1.8).
b. PENYIAPAN TEMPAT KERJA :1 Jalan kerja yang stabil harus disediakan untuk menjamin seluruh
sudut pekerjaan dapat diperiksa dengan mudah dan aman. Spesifikasi7.1.4.1).b).
2 Seluruh telapak pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan betonharus selalu kering Spesifikasi 7.1.4.1).c).
3 Beton tidak boleh dicor diatas tanah berlumpur atau bersampah ataudidalam air. Spesifikasi 7.1.4.1).c).
4 Sebelum pengecoran, seluruh acuan, tulangan, dan benda lain yangharus dimasukan kedalam beton harus sudah terpasang dan diikat kuatsehingga tidak bergeser saat pengecoran. Spesifikasi 7.1.4.1).d).
c. ACUAN :
1 Acuan dari tanah, bila disetujui Direksi, harus dibentuk darigalian, dan sisi samping serta dasar harus dipangkas manual sesuaidimensi. Semua kotoran yang lepas harus dibuang. Spesifikasi7.1.4.2).a).
2 Acuan dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedapdan kaku untuk mempertahankan posisi, selama pengecoran, pemadatandan perawatan. Spesifikasi 7.1.4.2).b).
3 Kayu yang tidak diserut dapat digunakan untuk Permukaan akhirstruktur yang tidak terekspos. Spesifikasi 7.1.4.2).c).
4 Kayu yang diserut dengan tebal yang merata harus digunakan untukPermukaan akhir beton yang terekspos. Spesifikasi 7.1.4.2).c).
5 Seluruh sudut tajam acuan harus dibulatkan. Spesifikasi 7.1.4.2).c).6 Acuan harus dapat dibongkar tanpa merusak beton. Spesifikasi
7.1.4.2).d).
d. SAMBUNGAN KONSTRUKSI (CONSTRUCTION JOINT) :1 Sambungan konstruksi harus diletakan sesuai pada gambar. Spesifikasi
7.1.4.4).a).2 Sambungan konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuan elemen
struktur. Spesifikasi 7.1.4.4).a).3 Sambungan konstruksi pada tembok sayap harus dihindari. Spesifikasi
7.1.4.4).b).4 Bila sambungan vertical diperlukan, baja tulangan harus menerus
melewati sambungan, sehingga membuat struktur tetap monolit.Spesifikasi 7.1.4.4).c).
5 Lidah alur harus disediakan pada sambungan konstruksi dengankedalaman minimal 4 cm untuk dinding, pelat, dan antara telapakpondasi dan dinding. Spesifikasi 7.1.4.4).d).
6 Untuk pelat yang terletak diatas Permukaan, sambungan konstruksiharus diletakan, sehingga pelat mempunyai luas tidak melampaui 40m2, dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1.2 kali dimensiyang lebih kecil. Spesifikasi 7.1.4.4).d).
7 Kontraktor harus menyediakan pekerja dan bahan tambahan untukmembuat sambungan konstruksi tambahan bila pekerjaan terpaksa harusberhenti. Spesifikasi 7.1.4.4).e).
8 Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bahan aditif dapat digunakanuntuk pelekatan sambungan konstruksi, cara pengerjaan harus sesuaipetunjuk pabrik. Spesifikasi 7.1.4.4).f).
e. KONSOLIDASI :1 Alat penggetar mekanis harus dari jenis berdenyut dengan minimal
5000 putaran/menit untuk beton dengan slump 2.5 cm atau kurang,dengan radius penggetaran minimal 45 cm. Spesifikasi 7.1.4.5).e).
2 Jumlah minimum alat penggetar mekanis. Spesifikasi 7.1.4.5).g). : Kecepatan pengecoran 4 m3/jam, minimal 2 alat. Kecepatan pengecoran 8 m3/jam, minimal 3 alat. Kecepatan pengecoran 12 m3/jam, minimal 4 alat.
4. URUTAN KERJA DAN TANGGUNG JAWAB
NoPELAKU
&PENANGGUNG
KEGIATAN REKAMAN
JAWAB1. Inspektor I. UMUM :
1. Bawa Gambar Pelaksanaan yang telah disetujui.2. Bawa gambar detail perancah yang disetujui. 3. Periksa tempat penyimpanan semen yang tahan
cuaca, kedap udara, lantai kayu, ditutupplastik.
II. PENYIAPAN TEMPAT KERJA :1. Periksa jalan kerja yang stabil untuk
pemeriksaan.2. Kendalikan pengeringan tempat kerja.3. Kendalikan kebersihan lokasi pekerjaan.4. Kendalikan agar seluruh acuan, tulangan, dll
sudah terpasang dan diikat kuat.III. ACUAN :1. Kendalikan pemasangan acuan dari kayu atau
baja dan sambungannya..2. Kendalikan pemasangan acuan untuk struktur
yang tidak terekspos.3. Kendalikan pemasangan acuan untuk permukaan
akhir yang terekspos.4. Kendalikan pembongkaran acuan agar tanpa
merusak beton.IV. SAMBUNGAN KONSTRUKSI :1. Kendalikan sambungan konstruksi agar
diletakan sesuai pada gambar.2. Kendalikan agar sambungan konstruksi tidak
pada pertemuan elemen struktur, tembok sayap.3. Kendalikan pemasangan tulangan pada sam-
bungan vertical.4. Kendalikan pemasangan lidah alur untuk
dinding, pelat, dan antara telapak pondasidan dinding.
5. Kendalikan pemasangan pelat yang terletakdiatas Permukaan.
6. Kendalikan penyediaan pekerja dan bahan tam-bahan untuk sambungan konstruksi tambahan.
7. Kendalikan penggunaan bahan aditif yang telahdisetujui.
V. KONSOLIDASI :1. Periksa alat penggetar mekanis.2. Periksa jumlah minimum alat penggetar.
Formulir Pemeriksaan PekerjaanPerkerasan Beton.
5. PENGECUALIANDitetapkan secara khusus oleh Direksi Pekerjaan.
6. LAMPIRAN
DAFTAR SIMAK
PENGAWASAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON ( 7.1 ) a
Konsultan :Kontraktor :
Request No. :Hari / Tanggal :
Lokasi Penghamparan : Jalur : Ka / Ki
No. Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Keterangan1. Umum o Kelengkapan gambar
Peleksanaan dan DetailKelengkapan gambar Peleksanaan dan DetailPerancah
Ya Tidak
o Pemeriksaan pada Kondisi Tempat Penyimpanan Semen
Ya Tidak
2. Penyiapan Tempat Kerja
o Pemeriksaan pada JalurJalan kerja yang Stabil
Ada Tidak
o Pengendalian pada kondisi Lokasi / Tempat Kerja
Ada Tidak
o Pengendalian Terhadap Pemasangan dan Pembongkaran Acuan
Ya Tidak
3. Sambungan Konstruksi
o Pengendalian terhadap Pemasangan Tulangan dan sambungan Konstruksi
Ya Tidak
o Pengendalian terhadap Pekerja dan Bahan Tambahan.
Ya Tidak
4. Konsolidasi o Pemeriksaan Terhadap Alat penggetar Mekanisdan Jumlah Minimumnya
Ada Tidak
TANDA TANGAN CATATAN
Nama Jelas :
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON ( 7.1 ) b
1. ACUANa. Spesifikasi seksi 7.1
2. DEFINISIa. -
3. KETENTUAN UMUMa. KONDISI TEMPAT KERJA :
1 Kontraktor harus menjaga temperatur semua bahan, agar selalu dibawah30° C sepanjang waktu pengecoran. Spesifikasi 7.1.1.9).
2 Pengecoran tidak boleh dilakukan bila, tingkat penguapan lebih 1kg/m2/jam, lengas nisbi udara kurang dari 40 %, selama turun hujan,udara penuh debu / tercemar. Spesifikasi 7.1.1.9).
b. PEMBERITAHUAN :1 Kontraktor harus memberitahu Direksi secara tertulis minimal 24 jam
sebelum memulai atau meneruskan pengecoran (bila tertunda lebih dari24 jam) Spesifikasi 7.1.4.3).a).
2 Pemberitahuan meliputi : lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton.Tanggal dan waktu pencampuran. Spesifikasi 7.1.4.3).a).
c. PENGECORAN :1 Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila Direksi Pekerjaan
atau wakilnya tidak hadir menyaksikan pencampuran dan pengecoran.Spesifikasi 7.1.4.3).b).
2 Segera sebelum pengecoran, acuan harus dibasahi air atau diolesiminyak yang tidak meninggalkan bekas. Spesifikasi 7.1.4.3).c).
3 Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bila tidak dicorkandalam waktu 1 jam setelah pencampuran. Kecuali diberi bahan aditifretarder yang disetujui Direksi. Spesifikasi 7.1.4.3).d).
4 Pengecoran harus dilanjutkan tanpa henti sampai dengan sambungankonstruksi yang telah disetujui atau sampai pekerjaan selesai.Spesifikasi 7.1.4.3).e).
5 Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan posisi akhirbeton untuk mencegah pengaliran yg tidak boleh melampaui 1 m dariawal cor. Spesifikasi 7.1.4.3).f).
6 Bila beton dicor pada struktur yang rumit dan tulangan yang rapat,beton harus dicor dalam lapis horizontal dengan tebal maksimum 15cm. Spesifikasi 7.1.4.3).g).
7 Untuk dinding beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjangkeliling struktur. Spesifikasi 7.1.4.3).g).
8 Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan lebih dari 150 cm, dantidak boleh dicor langsung kedalam air. Spesifikasi 7.1.4.3).h).
9 Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan, dimana beton yang telahdicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan beton baru.Spesifikasi 7.1.4.3).i).
10 Bidang beton lama yang akan disambung, harus dikasarkan, dibersihkandan disiram air hingga jenuh dan disapu dengan adukan semen dengancampuran sesuai dengan betonnya. Spesifikasi 7.1.4.3).j).
11 Air tidak boleh dialirkan diatas Permukaan beton dalam waktu 24 jamsetelah pengecoran. Spesifikasi 7.1.4.3).k).
d. KONSOLIDASI :1 Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari
luar yang telah disetujui. Spesifikasi 7.1.4.5).a).2 Bila disetujui, Penggetaran harus disertai penusukan secara manual
untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Spesifikasi7.1.4.5).a).
3 Penggetar tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran betondidalam cetakan. Spesifikasi 7.1.4.5).a).
4 Semua sudut sekitar tulangan harus terisi tanpa pemindahan kerangkatulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi.Spesifikasi 7.1.4.5).b).
5 Alat penggetar mekanis boleh diletakan diatas acuan supayamenghasilkan getaran yang merata. Spesifikasi 7.1.4.5).d).
6 Alat penggetar mekanis harus dari jenis berdenyut dengan minimal5000 putaran/menit untuk beton dengan slump 2.5 cm atau kurang,dengan radius penggetaran minimal 45 cm. Spesifikasi 7.1.4.5).e).
7 Alat penggetar harus dimasukan dalam beton secara vertikal, kemudianditarik pelan-pelan dan dimasukan keposisi lain yang tidak lebih 45cm. Spesifikasi 7.1.4.5).f).
8 Alat penggetar tidak boleh berada dalam satu titik lebih dari 30“.Spesifikasi 7.1.4.4).e).
9 Jumlah minimum alat penggetar mekanis. Spesifikasi 7.1.4.4).g). : Kecepatan pengecoran 4 m³/jam, minimal 2 alat. Kecepatan pengecoran 8 m³/jam, minimal 3 alat. Kecepatan pengecoran 12 m³/jam, minimal 4 alat.
e. BETON SIKLOP . Spesifikasi 7.1.4.6). :1 Beton siklop terdiri dari beton klas 175 dengan batu pecah ukuran
besar.2 Batu-batu tidak boleh dijatuhkan dari tempat tinggi atau ditempatkan
secara berlebihan.3 Semua batu pecah harus dibasahi sebelum ditempatkan.4 Volume total batu pecah tidak boleh lebih dari 1/3 total volume
pekerjaan beton siklop.5 Untuk dinding penahan tanah atau pilar yang lebih tebal dari 60 cm.
Spesifikasi 7.1.4.6). :
dapat digunakan batu pecah maksimum 25 cm, Tiap batu harus dilindungi dengan adukan beton setebal 15 cm, Batu pecah tidak boleh lebih dekat dari 30 cm terhadap Permukaan
atau 15 cm terhadap Permukaan yang akan dilindungi dengan beton penutup
(coping).
f. TOLERANSI. Spesifikasi 7.1.1.5). :1. Toleransi Dimensi :
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m + 5 mm
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m + 15 mm Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, - 0 dan +
10 mm antara kepala jembatan
2. Toleransi Bentuk : Persegi (selisih dalam panjang diagonal) 10 mm Kelurusan atau lengkungan (penyimpangan dari 12 mm garis yg dimaksud) untuk panjang s/d 3m. Kelurusan atau lengkungan untuk panjang 3 – 6 m 15 mm Kelurusan atau lengkungan untuk panjang > 6 m 20 mm
3. Toleransi Kedudukan (dari titik patokan) : Kedudukan kolom pra-cetak dari rencana ± 10 mm Kedudukan permukaan horisontal dari rencana ± 10 mm Kedudukan permukaan vertikal dari rencana ± 20 mm
4. Toleransi Alinyemen Vertikal : Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding ± 10 mm
5. Toleransi Ketinggian (elevasi) : Puncak lantai kerja dibawah pondasi ± 10 mm Puncak lantai kerja dibawah pelat injak ± 10 mm Puncak kolom, tembok kepala, balok melintang ± 10 mm
6. Toleransi Alinyemen Horisontal : dlm 4 m panj mendatar 10 mm 7. Toleransi Untuk Penutup / Selimut Beton :
Selimut beton sampai 3 cm 0 dan + 5 mm Selimut beton 3 cm – 5 cm 0 dan + 10 mm Selimut beton 5 cm – 10 cm ± 10 mm
g. PENGUJIAN UNTUK WORKABILITY :1. Pengujian slump pada setiap takaran beton yang dihasilkan. Dan
pengujian dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan olehDireksi atau wakilnya. Spesifikasi 7.1.6).1).
h. PENGUJIAN KUAT TEKAN :1. Kuat tekan harus dilaksanakan setiap 60 m3, Spesifikasi 7.1.6.2).a).2. Dalam segala hal, minimal 1 pengujian untuk setiap mutu beton dan
untuk setiap jenis komponen struktur yg dicor terpisah pada setiaphari pengecoran. Spesifikasi 7.1.6.2).a).
3. Setiap pengujian minimal harus mencakup 4 benda uji, untuk kuattekan 3 hari, 7 hari, 14 hari, 28 hari setelah tanggal pencampuran.Spesifikasi 7.1.6.2).a).
4. Bila kuantitas beton melebihi 40 m3, dan frekuensinya kurang dari 5pengujian, maka pengujian harus minimal 5 buah dari takaran yangdipilih acak. Spesifikasi 7.1.6.2).b).
i. PENGUJIAN TAMBAHAN :1. Pengujian tambahan harus dilaksanakan sesuai perintah Direksi
Pekerjaan yang meliputi Spesifikasi 7.1.6.3). : Pengujian dengan schlerometer, Pembebanan struktur yang dipertanyakan, Uji inti beton, Pengujian lainnya.
4. URUTAN KERJA DAN TANGGUNG JAWAB
NoPELAKU
&PENANGGUNG
JAWAB
KEGIATAN REKAMAN
1. Inspektor KONDISI TEMPAT KERJA :1. Kendalikan temperatur semua bahan,
sepanjang waktu pengecoran.2. Periksa tingkat penguapan, lengas nisbi
udara, debu / pencemaran udara.
PENGECORAN :1. Minta pemberitahuan tertulis pengecoran.2. Hadiri setiap pelaksanaan pengecoran
beton.3. Kendalikan agar acuan dibasahi air /
minyak.4. Kendalikan waktu pengecoran agar dalam
waktu 1 jam setelah pencampuran.5. Kendalikan agar pengecoran sampai dengan
sambungan konstruksi.6. Kendalikan pengecoran agar dicor dalam
cetakan sedekat mungkin.7. Kendalikan bila beton dicor pada struktur
yang rumit dan tulangan yang rapat.8. Kendalikan pengecoran untuk dinding beton.9. Kendalikan tinggi jatuh bebas kedalam
cetakan.10. Kendalikan kecepatan pengecoran.11. Kendalikan penyambungan thd bidang
lama.12. Kendalikan pengaliran air diatas
permukaan beton.
KONSOLIDASI :1. Kendalikan pemadatan beton dengan
penggetar mekanis, disertai penusukansecara manual, dimasukan secara vertikaldan ditarik pelan-pelan dg waktu maksimum30”.
2. Kendalikan Penggetar tidak untukmemindahkan campuran beton.
Formulir Pemeriksaan Pekerjaan Pengecoran Beton.
3. Kendalikan semua sudut sekitar tulanganharus terisi.
Kendalikan Pelaksanaan terhadap :1. Toleransi Dimensi, 2. Toleransi Bentuk,3. Toleransi Kedudukan (dari titik patokan),4. Toleransi Alinyemen Vertikal,5. Toleransi Ketinggian (elevasi),6. Toleransi Alinyemen Horisontal,7. Toleransi Untuk Penutup / Selimut Beton.
2. TeknisiLaboratorium
I. PENGUJIAN UNTUK WORKABILITY :1. Kendalikan dan saksikan pengujian slump
pada setiap takaran beton yang dihasilkan.
II. PENGUJIAN KUAT TEKAN :1. Kendalikan Kuat tekan agar dilakukan tiap
60 m³.2. Kendalikan agar pengujian dilakukan
setiap mutu beton dan untuk setiap jeniskomponen struktur yg dicor terpisah padasetiap hari pengecoran.
3. Kendalikan pengujian bila kuantitas betonmelebihi 40 m³, dan frekwensinya < 5pengujian.
III. PENGUJIAN TAMBAHAN (bila ada).
Lembar Laporan Pengujian.
FormulirPemeriksaan Pekerjaan Beton.
5. PENGECUALIANDitetapkan secara khusus oleh Direksi Pekerjaan.
6. LAMPIRAN Formulir Pemeriksaan Pekerjaan Beton.
DAFTAR SIMAKPENGAWASAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON ( 7.1 ) b
Konsultan :Kontraktor :
Request No. :Hari / Tanggal :
Lokasi Penghamparan : Jalur : Ka / Ki
No. Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Keterangan1. Tempat Kerja o Pengendalian terhadap
Temperatur Bahan Ya Tidak
o Tingkat Penguapan Ya Tidak2. Pengujian
untuk Workability
o Pengendalian terhadap Pengujian Slump Ya Tidak
3. Pengujianan Kuat Tekan
o Pengendalian terhadap Frekuensi Pengujian Kuat Tekan dan Mutu Beton
Ada Tidak
4. Pengecoran o Schedule Pelaksanaan Ada Tidak o Media Air untuk Acuan
dan Permukaan BetonAda Tidak
o Pengendalian Terhadap Pelaksanaan
Ya Tidak
5. Konsolidasi o Pengendalian PemadatanBeton dengan PenggetarMekanis
Ya Tidak
o Pengendalian Sudut Sekitar Tulangan
Ya Tidak
6. Kendali Pelaksanaan
o Terhadap Bentuk dan Dimensi
Ada Tidak
o Terhadap Alinyemen Vertikal dan
Ada Tidak
o Terhadap Kedudukan danElevasi
Ada Tidak
o Terhadap Penutup / selimut Beton
Ada Ada
TANDA TANGAN CATATAN
Nama Jelas :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN :
P A K E T : Digunakan Untuk : PENGUJIAN : KUAT TEKAN BETON ( SNI 03-1974-1990 ) Tanggal
Pengujian:
Konsultan : PT. Lokasi Pengujian : Kontraktor : PT. Diuji Oleh : No. Perbandingan
Campuran Slump Berat Diameter Tinggi Luas Berat isi Umur BebanMaksimum
KuatTekan C a c a dBenda
Uji cm kg cm cm cm² kg/cm³ hari kg kg/cm²
CATATAN :
K o n t r a k t o r K o n s u l t a n P r o y e k Tanggal
: Tanggal : Tanggal :
INSTRUKSI KERJAPENGAWASAN PENGERJAAN AKHIR BETON ( 7.1 ) c
1. ACUANa. Spesifikasi seksi 7.1
2. DEFINISIa. -
3. KETENTUAN UMUMa. PEMBONGKRAN ACUAN :
1. Acuan tidak boleh dibongkar dari dinding vertikal, dinding, kolom tipisdan struktur yang sejenis, lebih awal 30 jam setelah pengecoran.Spesifikasi 7.1.5.1).a).
2. Cetakan yang ditopang oleh perancah dibawah pelat, balok, gelagar,struktur busur tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukan minimal85%. Spesifikasi 7.1.5.1).a).
3. Acuan untuk pekerjaan ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah(parapet) dan Permukaan vertikal yang terekspos, harus dibongkar minimal9 jam setelah pengecoran dan tidak boleh lebih dari 30 jam, tergantungcuaca. Spesifikasi 7.1.5.1).b).
b. PERMUKAAN (PENGERJAAN AKHIR BIASA) :1. Permukaan beton harus dikerjakan segera setelah pembongkaran. Spesifikasi
7.1.5.2).a).2. Perangkat kawat / logam untuk memegang cetakan dan cetakan yang melewati
badan beton harus dipotong minimal 2.5 cm dibawah Permukaan beton.Spesifikasi 7.1.5.2).a).
3. Tonjolan mortar dan ketidak-rataan lainnya oleh sambungan cetakan harusdibersihkan. Spesifikasi 7.1.5.2).a).
4. Direksi Pekerjaan harus memeriksa Permukaan beton segera setelahpembongkaran acuan dan memerintahkan penambalan atas ketidak-sempurnaanminor. Spesifikasi 7.1.5.2).b).
5. Pengisian lubang besar akibat keropos. Spesifikasi 7.1.5.2).c). : Pekerjaan harus dipahat sampai bagian yang utuh, membentuk Permukaan
yang tegak lurus Permukaan beton. Lubang harus dibasahi dengan air. Adukan semen acian (tanpa pasir) harus dioleskan pada Permukaan
lubang. Lubang diisi dan ditumbuk dengan adukan semen kental (semen : pasir =
1 : 2). Adukan harus dibuat menyusut sebelumnya dengan mencampurnya kira-kira
30 menit sebelum dipakai.
c. PERMUKAAN (PENGERJAAN AKHIR KHUSUS), untuk Permukaan yang terekspos. :1. Bagian atas pelat, kerb, trotoar, dan Permukaan horizontal lainnya harus
digaru dengan mistar, segera setelah pengecoran, secara manual sampairata. Spesifikasi 7.1.5.3).a).
2. Perataan tidak boleh licin, harus sedikit kasar tetapi merata denganpenyapuan. Spesifikasi 7.1.5.3).b).
3. Permukaan bukan horizontal, yang telah ditambal atau yang masih belumrata. Spesifikasi 7.1.5.3).c). : Harus digosok batu gerida yang agak kasar (medium). Tempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya. Adukan harus dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan
proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan harus sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidak-rataan
hilang. Pasta yang dihasilkan dari penggosokan harus dibiarkan tertinggal
ditempat.
d. PERAWATAN DENGAN PEMBASAHAN :1. Beton harus dirawat segera setelah beton mulai mengeras dengan bahan yang
dapat menyerap air. Spesifikasi 7.1.5.4).b).2. Lembaran bahan penyerap air harus dibuat jenuh minimal 3 hari.
Spesifikasi 7.1.5.4).b).3. Semua bahan perawat harus dibebani atau diikat kebawah, untuk mencegah
Permukaan yang terekspos dari aliran udara. Spesifikasi 7.1.5.4).b).4. Bila digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah
setiap saat sampai dibongkar. Spesifikasi 7.1.5.4).b).5. Lalu-lintas tidak diperkenankan melewati Permukaan beton dalam 7 hari
setelah pengecoran. Spesifikasi 7.1.5.4).b).6. Lantai beton sebagai lapis aus harus dirawat dengan cara ditutup lapisan
pasir lembab setebal 5 cm, minimal selama 21 hari. Spesifikasi7.1.5.4).c).
7. Beton yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi atau yang ditambahbahan aditif, harus dibasahi sampai kekuatannya mencapai 70%. Spesifikasi7.1.5.4).d).
e. PERAWATAN DENGAN UAP :1. Bahan aditif tidak diperkenankan untuk dipakai dalam hal ini. Spesifikasi
7.1.5.5).a).2. Perawatan ini harus dikerjakan secara menerus sampai beton mencapai
kekuatan 70%, dengan ketentuan. Spesifikasi 7.1.5.5).b). : Tekanan uap pada ruang uap tidak boleh melebihi tekanan diluar. Temperatur ruang uap selama 2 jam setelah pengecoran, maksimal 38°C. Kemudian temperatur dinaikan berangsur-angsur maksimum 14°C/jam,
sampai 65°C. Beda temperatur diantara 2 tempat dalam ruang uap tidak boleh melebihi
5.5°C. Penurunan temperatur selama pendinginan, tidak boleh lebih 11°C per
jam. Temperatur beton saat keluar ruang uap tidak boleh 11°C lebih tinggi
dari udara luar. Didalam ruan uap harus selalu jenuh dengan uap air. Semua bagian structural, harus dibasahi selama 4 hari setelah selesai
perawatan uap.3. Kontraktor harus membuktikan bahwa peralatannya bekerja dengan baik dan
temperatur dapat diatur dan tidak tergantung dari cuaca luar. Spesifikasi7.1.5.5).c).
4. Beton harus dilindungi agar tidak terkena langsung semburan uap.Spesifikasi 7.1.5.5).d).
4. URUTAN KERJA DAN TANGGUNG JAWAB
NoPELAKU
&PENANGGUNG
JAWAB
KEGIATAN REKAMAN
1. Inspektor PEMBONGKARAN ACUAN :1. Kendalikan pembongkaran acuan dari dinding
vertikal, dinding, kolom tipis, danstruktur sejenis.
2. Kendalikan pembongkaran perancah dibawahpelat, balok, gelagar, struktur busur.
3. Kendalikan pembongkaran acuan untukpekerjaan ornamen, sandaran (railing),dinding pemisah (parapet) dan Permukaanvertikal yang terekspos.
PERMUKAAN (PENGERJAAN AKHIR BIASA) :1. Kendalikan bahwa permukaan beton agar
dikerjakan segera setelah pembongkaran.2. Kendalikan pemotongan perangkat kawat /
logam yang melewati badan beton.3. Kendalikan pembersihan tonjolan mortar dan
ketidak-rataan oleh sambungan cetakan.4. Perintahkan penambalan atas ketidak-
sempurnaan minor segera setelahpembongkaran.
5. Kendalikan pelaksanaan pengisian lubangbesar akibat keropos.
PENGERJAAN AKHIR PERMUKAAN TEREKSPOS :1. Kendalikan penggaruan pada bagian atas
pelat, kerb, trotoar, dan Permukaanhorizontal lainnya.
2. Kendalikan kekasaran perataan dgnpenyapuan.
3. Kendalikan pengerjaan permukaan bukanhorizontal, yang ditambal atau masih belumrata.
PERAWATAN DENGAN PEMBASAHAN :1. Kendalikan, beton agar dirawat segera
setelah beton mulai mengeras.2. Kendalikan penjenuhan bahan penyerap air
harus selama 3 hari.3. Kendalikan, semua bahan perawat dibebani
atau diikat kebawah.4. Kendalikan pembasahan acuan kayu, sampai
dibongkar.5. Kendalikan, pelarangan lalu-lintas dalam 7
Lembar Laporan Pengujian.
FormulirPemeriksaan Pekerjaan Beton.
hari setelah pengecoran.6. Kendalikan perawatan lantai beton sbg
lapis aus.7. Kendalikan pembasahan beton yang bersifat
kekuatan awal tinggi atau yang ditambahaditif.
PERAWATAN DENGAN UAP :1. Periksa adanya penggunaan bahan aditif.2. Kendalikan Perawatan sampai beton mencapai
kekuatan 70%.3. Kendalikan tekanan uap pada ruang uap.4. Kendalikan Temperatur ruang uap.5. Kendalikan pendinginan temperatur.6. Periksa temperatur beton saat keluar ruang
uap.7. Kendalikan, dalam ruang uap selalu jenuh
uap air.8. Kendalikan pembasahan semua bagian
struktural, setelah selesai perawatan uap.9. Periksa cara kerja peralatan dan
temperatur.10. Periksa beton perlindungan dari
semburan uap.
5. PENGECUALIANDitetapkan secara khusus oleh Direksi Pekerjaan.
6. LAMPIRAN
DAFTAR SIMAKPENGAWASAN PEGERJAAN AKHIR BETON ( 7.1 ) c
Konsultan :Kontraktor :
Request No. :Hari / Tanggal :
Lokasi Penghamparan : Jalur : Ka / Ki
No. Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Keterangan1. Pembongkaran Acuan o Pengendalian terhadap
Pembongkaran Acuan dan Perancah
Ya Tidak
2. Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)
o Pengendalian terhadap Permukaan Beton setelah Pembongkaran Ada Tidak
o Pengendalian terhadap Pemotongan Perangkat Kawat dan Tonjolan Mortaroleh sambungan
Ada Tidak
o Pengendalian terhadap Pelaksanaan Pengisiapan Lubang Besar akibat keropos
Ya Tidak
3. Pengerjaan Akhir Permukaan Terekspos
o Pengendalian terhadap Penggaruan pada Pelat danPerataan Permukaan bukan Horizon
Ya Tidak
4. Perawatan dengan Pembasahan
o Pengendalian terhadap Beton setelah mengeras Ada Tidak
5. Perawatan dengan Uap o Pengendalian Terhadap Perawatan Beton setelah mengeras Ada Tidak
o Pengendalian terhadap Temperatur ruang uap dan Pendinginan temperatur Ada Tidak
o Pemeriksaan Terhadap Penggunaan bahan aditif dan Beton Perlindungan
Ada Ada
TANDA TANGAN CATATAN
Nama Jelas :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN :
P A K E T :
PEKERJAAN : B E T O N
KONSULTAN : PT. Tanggal :
KONTRAKTOR : PT. Nomor :
URAIAN PENGUJIAN S N I AASHTO /ASTM ADA TDK KETERANGAN
1. REQUEST
2. KALIBRASI
a. Alat Kuat Tekan Beton
b. Timbangan 3. AGREGAT
a. Periksa Stockpile agregat
b. Keausan Agt dg mesin Los Angeles 03-2417-1991 T. 98-1994
c. Kotoran Organik Dlm Psr utk camp Beton 03-2816-1992 T. 21-1996
d. Kekekalan Btk Agt thd Na2SO4 + MgSO4 03-3407-1994 T. 104-1997
e. Gumpalan Lemp & Butir² mdh Pecah 03-4141-1996 T. 112-1996
f. Nilai Setara Pasir 03-4428-
1997 T. 176-1997
g. Berat Isi - T. 19-1997
4. SEMEN
a. Semen Portland SII-13-1977 M. 85-1998 Laboratorium yg ditujuk / fabrikasi
5. A I R
a. Kualitas Air untuk Beton - T. 26-1979 Laboratorium yg ditujuk
6 RANCANGAN CAMPURAN BETON
.
a. Analisa Saringan Agt Kasar & Halus 03-1968-1990 T. 27-1997
b. BJ+Penyerapan Agrt Halus 03-1970-1990 T. 84-1995
c. BJ+Penyerapan Agrt Kasar 03-1969-1990 T. 85-1996
d. Berat Jenis Semen 15-2531-1991 T. 133-86 Laboratorium yg ditujuk / fabrikasi
7. TRIAL PENCAMPURAN
a. Periksa Kadar Air Material masing² - - Sudah sesuai dgn Rancangan disain
b. Siapkan cetakan utk benda uji - - Siapkan pula alat-alat bantu
c. S l u m p 03-1972-1990 T. 119-1997 Diukur di Batching Plan
d. Kuat Tekan Beton 03-1974-1990 T. 22-1997
e. Kuat Lentur Beton - T. 97-1997 Bila Diperlukan
Kontraktor Konsultan P r o y e k
Tanggal:
Tanggal : Tanggal:
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PROPINSI JAWATENGAHBAGIAN PELAKSANA KEGIATAN :
BAGIAN PROYEK :
P A K E T :
PENGUJIAN : KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES ( SNI 03-2417-1991 )
KONSULTAN : PT. Tanggal :
KONTRAKTOR : PT. Nomor : Jenis Material :
GRADASI PEMERIKSAAAN GRADING GRADING
S A R I N G A N 1 2
LOLOS TERTAHAN BRT SEBELUM BRT SESUDAH BRT SEBELUM BRT SESUDAH
MM INCH MM INCH ( a ) ( b ) ( a ) ( b ) 76.
20 3" 63.50 2½"
63.50 2½" 50
.80 2"
50.80 2" 37
.50 1½"
37.50 1½" 25
.40 1"
25.40 1" 19
.00 3/4"
19.00 3/4" 12
.50 ½"
12.50 ½" 9
.50 3/8"
9.50 3/8" 6
.30 ¼"
6.30 ¼" 4
.75 No. 4
4.75 No. 4 2
.36 No. 8
BERAT TOTAL
BERAT TERTAHAN No. 12 NILAI KEAUSAN = [(a - b)/a ] x100 %
CATATAN :
K o n t r a k t o r K o n s u l t a n P r o y e k
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN :
P A K E T : PENGUJIAN : KEKEKALAN BENTUK AGREGAT THD LARUTAN Na2SO4+MgSO4 ( SNI 03-3407-1994 ) KONSULTAN : PT. Tanggal : KONTRAKTOR : PT. Nomor : Jenis Material :
UKURAN GRADASI BERAT % LOLOS RATA-RATASARINGAN CONTOH SEBELUM SARINGAN YANG KEHILANGAN
LOLOS TERTAHAN ASLI PENGUJIAN DITENTUKAN BERAT SETELAHSARINGAN SARINGAN ( % ) ( GRM ) ( % ) KOREKSI
KEKEKALAN AGREGAT HALUS0.150 mm(No.100)
. . . . . . . .. . . . . .
0.300 mm (No.50)
0.150 mm(No.100)
0.600 mm (No.30)
0.300 mm (No.50)
1.180 mm (No.18)
0.600 mm (No.30)
2.360 mm (No.8)
1.180 mm (No.18)
4.750 mm (No.4)
2.360 mm (No.8)
9.500 mm( 3/8" )
4.750 mm (No.4)
JUMLAH KEKEKALAN AGREGAT KASAR
63.0 mm ( 21/2" )
38.0 mm ( 1 1/2")
38.0 mm ( 11/2" )
19.0 mm ( 3/4")
19.0 mm( 3/4" )
9.5 mm ( 3/8")
9.5 mm( 3/8" )
4.75 mm ( No.4)
JUMLAH
CATATAN :
K o n t r a k t o r K o n s u l t a n P r o y e k
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN :
P A K E T : PENGUJIAN : GUMPALAN LEMPUNG DAN BUTIR-BUTIR MUDAH PECAH DALAM AGREGAT ( SNI 03-4141-1996 )
KONSULTAN : PT. Tanggal :
KONTRAKTOR : PT. Nomor :
JENIS MATERIAL :
SUMBER MATERIAL : DIUJIOLEH :
DIGUNAKAN UNTUK : LOKASI :
UKURAN SARINGANGRADASI BERAT CONTOH UKURAN SARINGAN BERAT LOLOS BERAT LOLOS
KETERANGANCONTOH ASLI SEBELUM PENGUJIAN MATERIAL TERPISAH SETELAH DISARING SETELAH KOREKSI
INCH MM % Gram GUMPALAN LEMPUNG Gram % A B C D E F G
AGREGAT KASAR Nomor MM Upper 1½" 37.50 Min. 5000 4.00 4.75
1½" - 3/4" 37.50 - 19.0
0 Min. 3000 4.00 4.75
3/4" - 3/8" 19.00 - 9.50 Min. 2000 4.00 4.75
3/8" - No. 4 9.50 - 4.75 Min. 1000 8.00 2.36
T O T A L AGREGAT HALUS No.4 - No.
164.75 - 1.18 Min. 100 20.00 0.85
No.16 - Cawan 1.1
8 - Cawan
T O T A L
CATATAN :
Kontraktor Konsultan P r o y ek
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : P A K E T :
PENGUJIAN : AGT. HALUS DGN CARA SETARA PASIR (SNI 03-4428-1997)
KONSULTAN : PT. Tanggal : KONTRAKTOR : PT. Nomor :
No. U R A I A NPengujian Ke
KeteranganI II
1
Baca tinggi tangkai penunjuk beban ke dalam gelas
ukur ( gelas dalam keadaan kering )
2
Baca skala lumpur (pembacaan skala permukaan
lumpur lihat pada dindinggelas ukur)
3
Masukan beban, baca skala beban pada tangkai
penujuk)
4 Baca skala Pasir = 3 - 1
5 Nilai Setara Pasir = 4 / 2 x 100 %
6 Rata-rata Nilai Setara Pasir
C A T A T A N :
K o n t r a k t o r K o n s u l t an P r o y e k
Tanggal : Tanggal: Tanggal :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : P A K E T : PENGUJIAN : ANALISA SARINGAN BETON ( SNI 03-1968-1990 ) KONSULTAN : PT. Tanggal : KONTRAKTOR : PT. Nomor :
Ukuran Brt.Indiv. Komulatif Ukuran Brt.
Indiv. Komulatif
Saringan
Tertahan
Brt.Terthn
%Terthn
%Lolos Saring
anTertaha
nBrt.
Terthn%
Terthn%
Lolos1½" 1½" 1" 1"
3/4" 3/4" ½" ½"
3/8" 3/8" No.4 No.
4
No.8 No.
8
No.16 No.
16
No.30 No.
30
No.50 No.
50
No.100
No.100
No.200 No.
200
Berat Contoh Berat Contoh
Ukuran Brt.Indiv. Komulatif Ukuran Brt.
Indiv. Komulatif
Saringan
Tertahan
Brt.Terthn
%Terthn
%Lolos Saring
anTertaha
nBrt.
Terthn%
Terthn%
Lolos1½" 1½" 1" 1"
3/4" 3/4" ½" ½"
3/8" 3/8" No.4 No.
4
No.8 No.
8
No.16 No.
16
No.30 No.
30
No.50 No.
50
No.100
No.100
No.200 No.
200
Berat Contoh Berat Contoh
K o n t r a k t o r K o n s u l t a n P r o y e k
Tanggal:
Tanggal:
Tanggal:
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN :
P A K E T : PENGUJIAN : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN ( SNI 03-1970-1990 ) KONSULTAN : PT. Tanggal : KONTRAKTOR : PT. Nomor : AGREGAT KASAR : SUMBER MAT. :
Nomor Contoh 1 2 BERAT CONTOH KERING OVEN A Gram
BERAT CONTOH KERING PERMUKAAN B Gram BERAT CONTOH DALAM AIR C Gram
BERAT JENIS BULK AGr/cc
( OVEN - DRY BASIS) B - C
BERAT JENIS BULK B
Gr/cc
( SATURATED SURFACE - DRY BASIS ) B - C
BERAT JENIS SEMU ( APPARENT ) A Gr/cc
A - C
P E N Y E R A P A N ( B - A ) x 100Gr/cc
A Nomor Contoh 3 4
BERAT CONTOH KERING OVEN A Gram
BERAT CONTOH KERING PERMUKAAN B Gram BERAT CONTOH DALAM AIR C Gram
BERAT JENIS BULK AGr/cc
( OVEN - DRY BASIS) B - C
BERAT JENIS BULK B
Gr/cc
( SATURATED SURFACE - DRY BASIS ) B - C
BERAT JENIS SEMU ( APPARENT ) A Gr/cc
A - C
P E N Y E R A P A N ( B - A ) x 100Gr/cc
A
C A T A T AN : Stand. Deviasi Stand. Deviasi
Dikerjakan : 1 Orang ( 1S ) ( D2S
) Dikerjakan : > 1 Orang ( 1S ) ( D2S
)
BJ Bulk Kering ( Dry )
0.0090 0.0250
BJ Bulk Kering ( Dry) 0.0130
0.0380
BJ Kering Permukaan(SSD)
0.0070
0.0200
BJ Kering Permukaan (SSD) 0.0110
0.0320
BJ Semu ( App )
0.0070 0.0200
BJ Semu ( App ) 0.0110
0.0320
% Penyerapan 0.0880
0.2500
% Penyerapan 0.1450
0.4100
K o n t r a k to r
K o n s u l t an P r o y e k
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : P A K E T : PENGUJIAN : BERAT JENIS DAN PENYERAPAN ( SNI 03-1969-1990 ) KONSULTAN : Tanggal : KONTRAKTOR : Nomor : AGREGAT HALUS : SUMBER MAT. :
Nomor Contoh 1 2 CONTOH KERING OVEN A Gram PIKNOMETER + AIR B Gram PINOMETER + AIR + CONTOH C Gram
BERAT JENIS BULK A Gr/cc
( OVEN - DRY BASIS) B + 500 - C
BERAT JENIS BULK A Gr/
cc
( SATURATED SURFACE - DRY BASIS ) B + 500 - C
BERAT JENIS SEMU ( APPARENT ) A Gr/cc
B + A - C
P E N Y E R A P A N ( 500 - A ) x100
Gr/cc
A Nomor Contoh 3 4
CONTOH KERING OVEN A Gram PIKNOMETER + AIR B Gram PINOMETER + AIR + CONTOH C Gram
BERAT JENIS BULK A Gr/cc
( OVEN - DRY BASIS) B + 500 - C
BERAT JENIS BULK A Gr/
cc
( SATURATED SURFACE - DRY BASIS ) B + 500 - C
BERAT JENIS SEMU ( APPARENT ) A Gr/cc
B + A - C
P E N Y E R A P A N( 500 - A ) x
100Gr/cc
A C A T A T A N : Stand. Deviasi Stand. Deviasi Dikerjakan : 1 Orang ( 1S ) ( D2S
) Dikerjakan : > 1 Orang ( 1S ) ( D2S )
BJ Bulk Kering ( Dry )
0.1100 0.0320 BJ Bulk Kering ( Dry )
0.0230 0.0660
BJ Kering Permukaan(SSD)
0.0095
0.0270 BJ Kering Permukaan (SSD)
0.0200 0.0560
BJ Semu ( App )
0.0095 0.0270 BJ Semu ( App )
0.0200 0.0560
% Penyerapan 0.1100
0.3100 % Penyerapan
0.2300 0.6600
Kontraktor Konsultan P r o y e k Tanggal : Tanggal : Tanggal :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN :
P A K E T : PENGUJIAN : KUAT TEKAN BETON ( SNI 03-1974-1990 ) KONSULTAN : PT. Tanggal : KONTRAKTOR : PT. Nomor :
TanggalCor
Jumlah
BendaUji
VolumeBetonm³
Rata²Slump
Hari Inicm
UmurPengujia
n
Tanggal Pengujian Hasil Pengujian Benda Uji Kuat Jumlah
Koef. Standar Kuat Tekan
Benda Uji Kuat Tekan ( kg/cm³ ) Tekan Benda " n" Deviasi Karakterist
ik
Hari Bulan Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8av Uji
K sc kg/cm²
kg/cm² n kg/cm² Aktua
lSpek
C A T A T A N :
K o n t r a k
t o r K o n s u l t a n P r o y e k
Tanggal :
Tanggal:
Tanggal :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : K O N S U L T A N
P A K E T : K O N T R A K T O R
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON ( SNI 03- 1974-1990 ) DIGUNAKAN UNTUK : DIUJI OLEH : TANGGAL PENGUJIAN : LOKASI PENGUJIAN :
No.Perband. Camp. Slump Berat Diameter Tinggi Luas Berat
isi Umur BebanMaks. Kuat Tekan C a c a dBenda
Uji cm kg cm cm cm² kg/cm³ hari kg kg/cm²
CATATAN :
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MD I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G ASATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
BAGIAN PELAKSANA KEGIATAN : P A K E T : PENGUJIAN : KUAT TEKAN MORTAR SEMEN PORTLAND ( SK SNI M-111-1990-03 ) KONSULTAN : PT. Tanggal : KONTRAKTOR : PT. Nomor :
NomorBendaUji
Berat( gr )
BeratIsi(
gr/cm³ )
LuasPermukaan( cm² )
TanggalUmur( hari )
Beban( kg )
KuatTekanMortar(kg/cc)
KeteranganDibuat Diuji
C A T A T A N:
K o n t r a k to r K o n s u l t a n P r o y e k
Tanggal:
Tanggal:
Tanggal :