Bussines Plan
Transcript of Bussines Plan
TERAMPIL MENCIPTAKAN PELUANG USAHA
Nama Kelompok :
1..................2..................3..................4..................5..................6..................7..................8..................9..................10..................
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SAINS
1
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2014
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
1.Judul Usaha : My Magic Hand
2.Katagori : Permainan Tradisional &
Aksesoris
3.Ketua Pelaksana
a.Nama Lengkap
: ......................................
........
b.NIM : ..........................
....................
c.Fakultas : ..........................
....................
d.Jurusan : ..........................
....................
2
e.No. Handphone
: ......................................
........
4.Jumlah Anggota : .... Orang
5.Rencana Biaya
a.Modal Sendiri : Rp. 430.000,-
b.Investor : Rp. 1.093.000,-
c.Total : Rp. 1.523.000,-
6.Alamat Lokasi Usaha : Door to Door
Surabaya, ......................
Ketua Tim
( ................................ )
RINGKASAN EKSEKUTIF
Congkak cadalah suatu permainan tradisional yang
dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh
Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang
3
kerang digunakan sebagai biji congkak dan jika tidak
ada, kadangkala digunakan juga biji – bijian dari
tumbuh – tumbuhan.
Permainan dakon dikenal sebagai permaian
tradisional masyarakat Jawa sekalipun permainan ini
dikenal juga di daerah lain. Pada masa lalu permainan
ini sangat lazim dimainkan oleh anak – anak bahkan
remaja wanita. Tidak ada yang tahu mengapa permainan
ini identik dunia wanita. Menurut beberapa pendapat
karena permainan ini identik atau berhubungan erat
dengan manajemen atau pengelolaan keuangan. Pada masa
lalu (bahkan hingga kini) kaum hawa disadari atau
tidak berperan penting dalam pengelolaan keuangan
rumah tangga. Dakon dianggap menjadi sarana pelatihan
terhadap pengelolaan atau manajemen keuangan
tersebut. Untuk kaum adam mungkin permainan semacam
ini dianggap terlalu feminine, kurang menantang,
tidak memerlukan kegiatan otot dan pengerahan tenaga
yang lebih banyak. Jadi, barangkali dianggap terlalu
lambut.
Pada saat sekarang permainan dakon ini boleh
dikatakan tidak ada lagi . Anak – anak putri sekarang
lebih tertarik bermain boneka barbie , melihat
sinetron , atau bermain play station . Permainan4
dakon barangkali dianggap telah kuno , ketinggalan
zaman , atau bahkan dianggap udik .
Umumnya permainan dakon pada zaman dulu dilakukan
dipendapa , beranda rumah , atau di bawah pohon yang
rindang dengan terlebih dulu menggelar tikar. Untuk
memulai permainan yang melibatkan dua orang ini ,
keduanya akan mengundi atau ping sut untuk menentukan
siapa yang jalan duluan.
Lubang pada papan dakon berjumlah 16 buah. Masing –
masing sisi papan dakon terdapat 7 buah lubang dan 2
buah lubang di masing – masing pojokan/ujung
papannya. Untuk memainkannya biasanya diperlukan biji
– bijian untuk isian lubang – lubangnya. Umumnya biji
yang digunakan untuk permainan ini adalah biji buah
sawo. Mengapa biji buah sawo ? Jawabannya adalah
karena tanaman sawo umumnya terdapat hampir disemua
pekarangan (depan) rumah – rumah Jawa dimasa lalu ,
khususnya rumah – rumah orang yang cukup mampu. Lebih
– lebih rumah ningrat yang memiliki pendapa. Kecuali
itu butiran biji sawo tidak terlalu kecil untuk
dicemot. Permukaannya licin sehingga cukup mudah
untuk diluncurkan dari genggaman sekaligus cukup
mudah juga untuk digenggam telapak tangan. Selain itu
5
, biji buah sawo yang dinamakan kecik itu secara
visual memang tampak lebih eksotik (barangkali).
Untuk permainan dakon yang juga dinamakan congklal
itu diperlukan 98 buah sawo. Masing – masing sisi
dakon yang memiliki 7 buah lubang itu diisi 7 buah
biji untuk masing – masing lubangnya. Jadi , masing
– masing permainan memiliki 49 buah biji kecik yang
siap dijalankan. Sedangkan lubang dibagian ujung
(pojok) dakon dikosongkan untuk menampung sisa biji
ketika permainan dijalankan.
Berikut ini tembi menyajikan sebuah gambar
permainan dakon yang berasal dari masa lalu. Cermati
detail penampilan kedua orang yang bermain dakon itu.
Pakaiannya masih pakaian jawa gaya jadul. Juga modal
dandanan rambutnya. Belum ada yang bermodal dicat
(semir), dikeriting , diblow dan sebagainya. Gambar
atau foto ini diharapkan mampu menggugah kenangan
anda dimasa lalu (khususnya generasi tua) yang pernah
bersentuhan dengan permainan dakon. Anda mesti masih
ingat bahwa permainan ini sesungguhnya merupakan
serpihan kecil dari unsur pembentuk budaya dan
karakter bangsa. Daripadanya sesungguhnya kita bisa
memetik banyak manfaat yang kadang kita sendiri tidak
menyadarinya. Dengan permainan itu kita telah dilatih6
untuk terampil , cermat , sportif , jujur , adil ,
tepa selira , dan akrab dengan orang lain (teman).
Aksesori sudah ada sejak lama. Berbagai macam
aksesori telah dibuat oleh nenek moyang kita. Seperti
kalung; gelang ; penghias rambut dll. Saat ini,
aksesoris / pernik merupakan pelengkap pakaian bagi
setiap orang agar penampilan mereka terlihat lebih
menarik. Biasanya wanita yang lebih cenderung memakai
berbagai macam aksesoris, sedangkan pria lebih jarang
menggunakannya. Namun, di jaman yang semakin moderen
ini aksesoris semakin beragam jenisnya bahkan untuk
pria.
Berawal dari hobi dan kesukaan memakai aksesoris
tersebut, kami bermaksud untuk merintis usaha yang
bergerak dalam bidang kerajinan tangan dengan
kreatifitas kita masing-masing. Nama dari usaha kami
adalah “MY MAGIC HAND”
Aksesoris ini berbahan baku dari manik-manik,
benang wol, kain, dll. Target pasar “MY MAGIC HAND”
adalah mahasiswa, pelajar, dan masyarakat dari mulai
anak kecil, dewasa, hingga orang tua. Kami menawarkan
Produk ini ke berbagai sekolah, jejaring sosial, pada
saat event-event tertentu, tsb.
7
Perusahaan yang bergerak dibidang kerajinan
tangan memang sudah menjamur. Namun, selama ini
perusahaan – perusahaan tersebut hanya bersaing dari
segi harga dan produk yang mereka menjual dengan
harga yang rata-rata sama. “MY MAGIC HAND” masuk ke
pasar dengan cara menawarkan produk yang murni buatan
dari tangan kami sendirisesuai dengan kreativitas
masing-masing pengrajinnya.
Usaha ini didirikan oleh sepuluh orang mahasiswa
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Surabaya.
Masing – masing orangmemiliki kompetensi tersendiri
yang saling melengkapi. Tugas dari masing-masing
orang di “MY MAGIC HAND” dibagi sesuai dengan
keahlian masing-masing, yang dijelaskan pada bagian
struktur organisasi dari proposal ini.
8
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Ringkasan Eksekutif
Daftar Isi
BaB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Luaran yang Diharapkan
1.5 Kegunanaan
BaB II : Tinjauan Pustaka
9
Tinjauan Umum Perusahaan
2.2 Landasan Teori
Bab III : Produksi
3.1 Kebutuhan Bahan Produksi
3.2 Proses Produksi
3.3 Pengembangan Produk
Bab IV : Pemasaran
4.1 Gamabaran Umum Rencana Usaha
4.2 Tren Dan Pertumbuhan
industri
4.3 Gambaran Pasar
4.4 Target Konsumen
4.5 Strategi Pemasaran
4.6 Peluang Usaha
4.7 Tujuan Usaha
4.8 Strategi Pemasaran
4.9 Evaluasi Resiko
Bab V : Jadawal Kegiatan
10
Bab VI : Rancangan Biaya
6.1 Data Keuangan
6.2 Analisis Break event Point
6.3 Analisis Kelayakan Usaha
Lampiran – Lampiran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Permainan tradisional saat ini sudah hampir
tergeser oleh permainan – permainan modern. Dan
11
bahkan saat ini permainan yang modern memiliki
pilihan tipe lebih menarik dan sangat beragam. Tidak
jarang pula permainan tradisional di kemas menjadi
bentuk yang lebih menarik seperti ‘dakon’ yang saat
ini kita gunakan sebagai usaha jual beli. Permainan
congkak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan
mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak
dan 98 (14x7) buah biji congklak atau buah congklak.
Umumnya papan congkak terbuat dari kayu dan plastik,
sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-
bijian, batu-batuan,kelereng atau plastik. Pada papan
congkak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14
lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang
besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi
pemain dan lobang besar di sisi kanannya dianggap
sebagai milik sang pemain.
Pada awal permaianan setiap lobang kecil
diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang
berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih
lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke
lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji
habis dilobang kecil yang berisi biji lainnya,ia
dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan
mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia
12
dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di
sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka
ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang
berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di
sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan
apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak
ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di
lobang bsar kedua pemain ). Pemenangnya adalah yang
mendapatkan biji terbanyak.
Aksesoris kini telah menjadi trend tersendiri
bagi masyarakat khususnya di indonesia. Banyak
masyarakat yang mencari berbagai macam pernak-pernik
sesuai dengan model yang mereka inginkan. Oleh sebab
itu kami memilih usaha ini karena kami membaca bahwa
peluang bisnis untuk usaha aksesoris atau pernak-pernik
terbuka lebar untuk kami. Disis lain usaha ini memang
membutuhkan kreativitas yang tinggi sehingga kami
tertantang untuk menumbuhkan ide-ide kreatif dan
harus selalu dapat berinovasi agar mampu bersaing
untuk memberikan produk-produk yang terbaik. Untuk
itu kami selalu berusaha mencaricelah agar kami dapat
masuk dan bersaing dengan pasar – pasar yang sudah
ada bahkan yang sudah memiliki nama sekalipun. Kami13
mengupayakan agar produk kami nantinya akan menjadi
trend setter tersendiri dimana orang-orang memiliki
pandangan yang spesial terhadap produk kami. Itu
tidak berlebihan karena kami merancang sendiri
barang-barang yang akan kami jual ke pasaran dengan
kualiatas dan model yang terbaikyang hanya diproduksi
dan didistribusikan oleh perusahaan kami sendiri.
Bisnis ini kita rintis karena kami menyadari bahwa
aksesoris menjadi suatu barang favorit untuk melengkapi
penampilan agar konsumen terlihat lebih menarik. Dan
menjadi peluang usaha yang memiliki potensi besar
untuk terus dikembangkan.
1.2 Perumusan Masalah
1. Dakon memerlukan inovasi dalam jangka waktu
tertentu agar tidak menonton
2. Dakon ini menjadi dakon modern
3. Aksesoris memerlukan berbagi macam model dari
tangan atau perancang yang berbeda sehingga
dapt memuaskan keingginan konsumen
4. Aksesoris memerlukan inovasi dalam jangka
waktu tertentu agar tidak mononton.
1.3 Tujuan
1. Mengasah kreatifitas setiap individu
14
2. Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan,
kemandirian dan kepekaan sosial mahasiswa
3. Menciptakan lapangan pekerjaan
4. Mampu membaca peluangbisnis dengan jeli
1.4 Luaran yang diharapkan
Bisnis kerajinan tangan ini merupakan suatu upaya
untuk memperkaya aneka macam dakon dan bentuk
aksesoris dengan berbagai macam pilihan dan
bentuk. Dengan demikian, usaha ini akan
menghasilkan sebuah kerajinan yang lebih murah
dan mudah didapatkan. Selain itu, bisnis ini juga
menghasilkan suatu produk yang sngat menarik dan
cocok bagi semua kalangan dengan kualitas yang
terbaik.
1.5 Kegunaan
1.Mendapatkan keuntungan dari segi ekonomi
2.Menambah pengetahuan dan pengalaman dari usaha
yang kami buat
3.Melestarikan permainan tradisional
BAB II
15
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan umum perusahaan
2.1.1 . Lokasi Perusahaan
Secara nilai ekonomi lokasi usaha kami tidak
menetap di suat tempat (nomaden). Kami akan
mendatangi konsumen secara langsung karena kami yakin
banyak masyarakat yang akan teratarik terhadap produk
kami, karena aksesoris yang kami buat didesain untuk
segala usia. Kami akan lebih agresif dalam menawarkan
produk kami untuk menarik lebih banyak konsumen. Hal
ini kami lakukan karena kami menyadari bahwa bisnis
yang kami rintis masih sangat kecil dan pemula. Jadi
untuk menghemat waktu dan biaya kami memutuskan untuk
memasarkan produk kami secara person to person.
2.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi: Menjadi pebisnis unggul yang jeli dalam
membaca peluang bisnis.
Misi: 1. Membeli dakon dan membuat aksesoris
dengan motif dan stok terbatas
2. Memberikan pelayanan terbaik kepada
konsumen
16
3. Membuat produk yang kreatif dan inovatif
sehingga mampu melengkapi beragam corak
aksesoris.
2.1.3. Struktur Organisasi
2.1.4. Sumber Daya Manusia
Karyawan My Magic hand Rencananya berjumlah 3 orang.
2.1.5. Hasil Produksi
Jenis produk yang dihasilkan My Magic hand berupa
permainan tradisional yang siap jual yang berupa17
Presiden DirekturWakil DirekturMan. Produksi
dakon / congklak serta kerajinan tangan berbentuk
aneka macam aksesoris berupa kalung, gelang, dan
sandal.
2.1.6. pemasaran dan distribusi
My Magic hand memasarkan produknya secara langsung
kepada konsumen. Untuk pasar lokal, My Magic hand
menawarkan produknya secara langsung (person to person).
Selain itu My Magic hand juga memasarkan produknya
melalui internet. Adapun cara pembelian dilakukan
seperti biasa, yaitu secara langsung melalui marketing
sales kami.
2.2. landasan Teori
2.2.1. Perencanaan kapasitas dalam sistem
manufacturing.
Keberhasilan perencanaan dan pengadilan
manufaktur memerlukan perencanaan kapasitas yang
efektif, agar mampu memenuhi target produksi yang
target produksi yang ditetapkan. Kekuarangan
kapasitas akan menyebabkan kegagalan, dan kehilangan
kepercayaan dalam sistem formal yang mengakibatkan
reputasi perusahaan akan menurun atau hilang sama
sekali. Disisi lain, kelebihan kapasitas akan
18
mengakibatkan tingkat utilisasi sumber-sumberr daya
yang rendah, biaya meningkat, dan harga produk
menjadi tidak kompotitif. Sistem manufaktur tidak
dapat memproduksi prioritas (output) yang diinginkan
tanpa memiliki kapasitas input yang cukup. Oleh
karena itu, dalam sistem manufaktur moderen,
aktifitas perencanaan prioritas (priority planning)
sejajar dengan aktivitas perencanaan kapasitas,
sehingga terdapat suatu hierarki rencana-rencana
kapasitas (capacity planning) yang sejajar dan sesuai
dengan-rencana prioritas (Priority planning).
2.2.2. Perencanaan kebutuhan sumber daya
Pada dasarnya, perencanaan kebutuhan sumber daya
dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini :
Memperoleh rencana produksi
Menentukan struktur produk atau proses pembuatan
produk
Menentukan bill of resorces
Menghitung kebutuhan sumber daya ttotal, dihitung
berdasarkan agregat waktu total yang dibutuhkan
untuk mencapai target produksi.
19
Mengevalusi rencana yang telah dilakukan, dengan
cara membandingkan sumber daya yang ada dengan
yang dibutuhkan.
2.2.3. Definisi kapsitas
Menurut Bayr Render dan Jay Heizer, kapasitas
adalah hasil produksi (output) maksimal dari sistem
pada priode tertentu. Kapasitas pada umumnya
dinyatakan dalam angka persatuan waktu. Kebanyakan
organisasi mengoperasikan fasilitasnya pada tingkat
yang kurang dari kapasitas perusahaan. Hal itu karena
mereka menyadari bahwa sumber daya manusia dapat
beroperasi secara lebih efisien bila sumber daya
tersebut tidak dimanfaatkan sampai batas yang
maksimal. Oleh karena itu, optimal beroperasi pada
tingkat 95 % merupakan kapasitas maksimal.
2.2.4. Metode Pengukuran kapasitas
Pada dasarnya terdapat dua metode pengukuran
kapasitas yaitu :
1. Theoritical capacity (synonym : maximum capacity, design capacity)
Merupakan maksimum yang mungkin dari sistem
manufacturing yang didasarkan pada asumsi mengenai
adanya kondisi ideal seperti 7 hari seminggu, tidak
20
ada downtime mesin dll. Dengan demikian theretical
capacitydiukur tanpa adanya suatu kesempatan untuk
berhenti. Kapasitas produksi teiritis tidak pernah
dapat dicapai dan karena itu tidak umum digunakan
dalam penentuan kapasitas.
2. Demonstrated capacity (synonym : actual capacity, efficient capacity)
Merupakan tingkat output yang dapat diharapkan
berdasarkan pada pengalaman, yang mengukur produksi
secactdari pusat kerja di waktu lalu, yang biasanya
diukur menggunakan angka rata-rata berdasarkan
beban kerja normal.
2.2.5. Strategi penjadwalan
Perhitungan loads dan pendistribusian ke pusat
kerja selama priode waktu tertentu dilakukan
dengan menggunakan strategi penjadwalan.
1. Backward Scheduling, yang digunakan untuk
menempatkan load hours ke dalam pusat kerja.
Pendekatan ini, mulai dari request due
datekemudian bergerak mundur, menggunakan
routing untuk menentukan titik waktu paling
lambat
21
( Latest start date )dari setiap operasi,
kemudian menggunakannya sebagai schedule due
date untuk operasi dan mengulang backforward
shceduling sampai selesai menjadwalkan semua
operasi untuk pesanan tertentu . melalui
pendekatan ini, dapat diketahui waktu paling
lambat suatu pesanan harus dikeluarkan agar
masih memenuhi schedule due date.
2.Forward scheduling yang dimulai scheduling
receive planned order release date, kemudian
menjadwalkan waktu mulai paling awal untuk
setiap operasi dalam arah bergerak maju dari
tanggal mulai sampai tanggal tanggal akhir
dengan menggunakannya routing. Selanjutnya,
menggunakan tanggal akhir atau selesai operasi
yang dijadwalkan sebagai tanggal mulai paling
awal dari operasi berikutnya. Pendekatan ini
menjelaskan tanggal paling awal untuk setiap
operasi
2.2.6. Perencanaan kebutuhan kapasitas
22
Pada dasarnya perencanaan kebutuhan sumber daya
dapat dilakukan melalui langkah- langkah berikut :
1. Memperoleh rencana produksi
2. Menentukan struktur produk atau proses pembuatan
produk
3. Menentukan bill of resources
4. Menghitung kebutuhan sumber daya total, dihitung
berdasarkan waktu total
5. Mengevaluasi rencana yang telah dilakukan,
deangan cara membandingkan.
23
BAB III
PRODUKSI
3.1.kebutuhan bahan produksi
3.1.1. Pasokan bahan baku
Bahan Baku Kebutuhan rata-rata per bulan
sumber
Pita renda cotton 16 meter Dibeli dari tokosetemapat
Roll pita 2 roll Dibeli dari tokosetemapat
Manik-mani 2 bungkus Dibeli dari tokosetemapat
senar 2 roll Dibeli dari tokosetemapat
dakon 30 buah Dibeli dari tokosetemapat
3.2 Proses produksi
Prosesproduksi
Bahan baku Teknologi Alat
Merangkai Manik-manik manaual Jarum
merangkai Pita renda manual Jarum
24
3.2.Pengembangan produk
Strategi dan tahap-tahap rencana pengembanganproduksi
1.Pembelian mesin jahit
2.Perekrutan tenaga kerja profesional
3.Membuka perusahaan dengan sistem waralaba
4.Meningkatkan kualitas produk
BAB IV
PEMASARAN
4.1.Gambaran umum rencana usaha
My magic hand Merupakan usaha yang bergerak
dibidang pengelolaan kain perca untuk dijadikan
lapisan hiasan sandal produk yang kami buat dan
memproduksi kalung handmade dari renda serta kami
juga memproduksi permainan tradisional. Renda yang
dianggap kurang bermanfaat lagi tapi buat kami masih
mempunyai manfaat dan mempunyai nilai ekonomi yang
cukup tinggi. Produk yang dihasilkan dari usaha ini
25
merupakan salah satu upaya mengurangi sekaligus
memanfaatkan renda menjadi sebuah salah satu bahan
pembuatan produk kami yang jauh lebih bermanfaat.
Usaha ini didirikan oleh sepuluh mahasiswa
universitas wijaya kusuma surabaya (UWKS). Modal awal
kami untuk mendirikan usaha ini didapatkan dari iuran
bersama (Rp. 430.000,-)
Pada awalnya kami berniat membuat stan untuk
berusaha. Namun untuk pengoperasian produk kami lebih
mengarah person to person agar kami bisa melayani
pelanggan kami secara langsung. Dan memproduksi dakon
untuk dipasarkan. Untuk kedepannya usaha ini akan
terus dikembangkan keberbagai lokasi strategi di
Surabaya.
4.2.Tren dan pertumbuhan industri
Dakon memeng sudah jarang dipergunakan anak jaman
sekarang, maka dari itu kami mencoba untuk
memasarkan dakon kembali agar anak-anak jaman
sekarang tidak terpaut terpaut oleh tren saja.
Aksesoris merupakan hal yang cukup banyak
peminatnya, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Aksesoris sudah menjadi bagian dari pelaku
konsumtif masyarakat. Tingginya tingkat pemakaian
26
aksesoris tersebut membuka peluang bisnis yang
cukup maenjanjikan.
Tren pertumbuhan industri yang bergerak dalam hal
aksesoris memang cukup pesat. Ada banyak pesaing lama
yng sudah mapan dan kami sebagai orang baru mencoba
masuk ke pasar. Namun selama ini produk yang
ditawarkan antar pesaing lama tersebut pada umumnya
sama. Persaingan yang terjadi antar pesaing aksesoris
tidak hanya pada produknya, melainkan pada harganya.
Oleh karena itu, My Magic Hand masuk ke pasar
dengan menawarkan produk yang berbeda. Kami melakukan
inovasi baru dengan menggunakan kain perca dalam
pembuatan sandal dan kalung yang terbuat dari renda.
Inovasi ini tentunya akan menjadi daya tarik
tersendiri bagi calon konsumen.
4.3.Gambaran Pasar
Di era yang semakin berkembang ini, masyarakat
dituntut untuk serba cepat dalam segala hal, termasuk
dalam hal berpenampilan. Masyarakat cenderung memilih
hal yang menarik.
27
Fenomena ini bukan merupakan masalah, namun sebuah
peluang yang harus dimanfaatkan dengan baik. Membuat
produk hal yang menarik untuk dipasarkan pada
konsumen untuk semua kalangan.
4.4.Target Konsumen
My Magic Hand menentukan target pasar berdasarkan
pendekatan yang dilakukan sebelum survey dilakukan.
Pendekatan berdasarkan atribut – atribut konsumen,
antara lain :
1.Segmentasi geografik : Konsumen diperkotaan
terutama di kota surabaya
2.Segmentasi demografik : Konsumen yang berumur
mulai 3 tahun sampai 65 tahun
3.Segmentasi psikografik : Konsumen terutama
masyarakat kelas menengah. Produk kami akan
memberikan kepuasan dan harganya cukup
terjangkau.
4.Segmentasi tingkah laku : Konsumen yang dituju
adalah pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga.
4.5.Strategi pemasaran
1.Pengembangan produk
28
Peningkatan kualitas bahan baku, inovasi motif,
inovasi kemasan produk.
2.Pengembangan wilayah pemasaran
Akan direncanakan untuk menjajaki pasar-pasar
lokal di surabaya dan perluasan wilayah
pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan pihak
lain.
3.Strategi penetapan harga
Harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi
masyarakat menengah.
4.6.Peluang usaha
Peluang jangka panjang datang dari segala sumber :
1.Kondisi ekonomi wilayah di tempat kami melakukan
bisnis. Apabila kondisi ekonomi di wilayah
pemasaran sedang baik maka peluang bisnisnya
akan meningkat.
2.Inovasi produk : perubahan produk pesaing akan
berpengaruh terhadap kami oleh karena itu produk
kami akan selalu melakukan inovasi baik dari
varian motif yang kami buat.
3.Perubahan teknologi dapat mempengaruhi produk
yang kita hasilkan dengan ini maka setiap
perkembangan teknologi produk kami akan
29
meningkatkan inovasi dan menjadi kualitas
barang.
4.7.Tujuan usaha
- Membuat sistem menjadi usaha menjadi sistem
waralaba
- Mengembangkan usaha dengan cara membuat varian
baru
- Mengemas permainan tradisional menjadi lebih
menarik
4.8.Strategi pemasaran
Strategi untuk mempertahankan pelanggan :
1.Menelola atau memelihara tingkat konsumen,
misalnya dengan mengiklankan kualitas produk,
merancang ulang produk, menyediakan layanan
khusus kepada konsumen
2.Menyederhanakan proses pembelian. Misalnya,
dengan melaksanakan pengiriman yang cepat,
menawarkan variasi produk yang dapat dipilih
secara mudah, menjamin perlindungan terhadap
kerusakan dan perbaikan produk.
3.Menambah daya tarik produk agar konsumen tidak
beralih ke merek lain. Misalnya, menurunkan
harga, menambah daya tarik produk.
Strategi untuk mencari pelanggan baru :
30
1.Mengambil posisi berhadapan langsung dengan
pesaing. Misalnya, dengan mengembangkan
karakteristik khusus pada produk tersebut
sehingga produk tersebut memiliki keebihan
dibandingkan dengan produk pesaing, menurunkan
harga, meningkatkan promosi melalui bauran
promosi yang efektif.
2.Mengambil posisi yang berbeda dari yang
dilakukan pesaing. Misalnya, dengan merancang
dan mempromosikan manfaat tertentu yang tidak
dimiliki oleh pesaing atau tidak disediakan oleh
pesaing, kemasan, harga yang spesifik dan
berbeda.
Semua faktor diatas bertujuan untuk membuat
strategi pemasaran jangka panjang dengan target
market yang spesifik. Upaya yang dapat dilakukan
untuk membuat strategi pemasaran dengan target
market yang spesifik adalah ;
1.Memasarkan produk kepada semua konsumen dalam
pasar, sesuai kebutuhan.
2.Strategi harus konsisten dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen, daya beli, serta keuntungan
yang diperoleh produsen sehingga dapat tetap
bertahan dan bersaing bisnis tersebut.31
4.9.Evaluasi Resiko
Selain memiliki peluang usaha kami juga memiliki
resiko yang harus dihadapi dan dicari solusinya,
beberapa resiko yang mungkin akan hadapi diantaranya
adalah :
a.Persaingan
Sekarang ini banyak usaha yang bergerak dibidang
yang sama dengan berbagai macam keunggulan
masing-masing, usaha yang kami lakukan ini untuk
menarik minat konsumen dengan melakukan promosi
secara berkeseimbangn serta senantiasa membekali
diri dan membuat inovasi-inovasi baru terkait
metode – metode yang akan digunakan.
b.Daya tahan produk
Seiring dengan perkembangan zaman, dimana segala
kebutuhan masyarakat tidak terlepas dari yang
namanya fashion. Dengan demikian, daya tahan
usaha ini berlangsung terus- menerus.
32
BAB V
JADWAL KEGIATAN
Fase pencarian bahan baku dimulai setiap bulanya
disebabkan tiap bulan harga, kualitas dan bahan baku
33
yang berbeda-beda di pasaran. Fase pembelian
peralatan hanya dilakukan dibulan pertama saja
seandainya ada barang yang rusak pada bulan
selanjutnya anggarannya akan dimasukkan ke
pengeluaran rutin. Pembuatan dan penentuan desain
dalam membuat motif-motif yang sedang diminati di
masyarakat. Hal lain pengemasan produk agar menarik
perhatian konsumen. Tes market digunakan untuk
mengetahui tingkat konsumen di pasar.
34
BAB VI
RANCANGAN BIAYA
6.1 Data Keuangan
Struktur modal
Uraian Jumlah PersentaseModal Sendiri Rp. 430.000,- 16 %Hutang dagang Rp. 1.093.000,- 84 %Jumlah Rp. 1.523.000,- 100 %
Modal Investasi
Modal Jumlah Satuan Harga
satuan
Jumlah
Jarum 1 pcs Rp.
3.000,-
Rp. 3000,-
Glue Gun 1 buah Rp.
50.000,-
Rp. 50.000,-
Gunting 1 buah Rp. 4000,- Rp. 4000,-Jumlah Rp. 57.000,-
Biaya Tetap
Uraian Kuantitas Satuan Harga satuan jumlah
35
Biaya
Transport
1 Per bulan Rp. 25.000,- Rp.
25.000,-Promosi 1 Per bulan Rp. 50.000,- Rp.
50.000,-jumlah Rp.
75.000,-
Biaya Variabel
Uraian kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah
hargaPita Renda 4 Roll Rp. 7000,- Rp.
28.000,-Roll Pita 2 Roll Rp. 7000,- Rp.
14.000,-Manik -
manik
2 Pcs Rp. 32.
500,-
Rp.
65.000,-senar 1 Roll Rp. 4000,- Rp.
4.000,-Plastik 1 Pcs Rp. 5000,- Rp.
5.000,-
36
Benang 1 Meter Rp. 2000,- Rp.
2.000,-Senar
elastis
1 Meter Rp. 7500,- Rp.
7.500,-Jumlah Rp.125.500
,-
Proyeksi Penjualan
Produk Sales/ hari Harga/ item PendapatanGelang manik
kecil
35 Rp. 6.500,- Rp.
227.500,-Gelang manik
warna
38 Rp. 4.000,- Rp.
152.000,-Kalung renda 60 Rp.12.000,- Rp.
720.000,-Gelang manik
kayu
22 Rp. 15.000,- Rp.
330.000,-Kalung unik 18 Rp. 20.000,- Rp.
360.000,-dakon 20 Rp. 25.000,- Rp.
500.000,-193 Rp. 85.500,- Rp.2.289.500
,-
37
6.2. Analisis Break Even Point ( BEP )
BEP per bulan = 75.000
1−(425.000
2.289.500) = 91.463,41
6.3. Analisis Kelayakan Usaha
No. Keterangan I IIa Kapasitas
Produksi20 % 60 %
b Total produksi 1.000.000 1.000.000c Nilai total
produksi1.100.750 1.188.750
d Biaya Prodksi 57.000 57.000e Laba kotor 100.750 188.750f Laba bersih 90.500 178.500
38
BEP =TotalBiayaTetap
1−(Totalbiayavariabel
totalpendapatanpenjualan )