buku papua pdf.cdr

148

Transcript of buku papua pdf.cdr

Penyusun:

Widya Gustiani Sony Aditya Kusuma

Hesty Apriani Achmad Setiadi

Felicia Irliani Hariyanto

Ulil Masruroh Helen Puspitasari

Angga AriaNonon Saribanon

Design Layout :Ricky Riswandi

ISBN : 978-623-98159-1-2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata'ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan buku yang berjudul ”Spirit Berkarya Anak Bangsa”. Pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya tentu saja memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Untuk itu, program yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan, merupakan program yang penting dan mendasar dalam meningkatkan kualitas SDM untuk pembangunan Indonesia di masa kini dan masa depan.

Inovasi dan kreat iv i tas per lu terus didorong untuk mengembangkan potensi alam dan keanekaragaman hayati di wilayah Indonesia, sehingga diharapkan menjadi bagian dari penguatan pembangunan daerah dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga buku ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, khususnya kepada Pimpinan PT Pertamina EP Sukowati Field, PT Pertamina EP Papua Field, Pertamina Hulu Energi WMO, dan Pemerintah Daerah setempat. Dalam penyusunan buku ini, tentu saja masih banyak kekurangan, sehingga adanya kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya buku ini.

Semoga buku ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, 17 September 2021

Tim Penyusun

iii

DAFTAR ISI

Bab 1. SINERGI TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN DALAM

PEMBANGUNAN DAERAH

Bab 2. MEMBANGUN KESADARAN KESEHATAN

BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKATBab 3. PROGRAM REPITALISASI POSYANDU

DAN PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN IBU HAMIL DAN BALITA

Bab 4. PROGRAM PENINGKATAN SARANA AIR

BERSIH BERBASIS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DI DISTRIK KLAMONO

Bab 5. BETERNAK MENUJU PERUBAHAN

Bab 6. ONE BELT ONE ROAD: ECO-EDUTOURISM

BANGKALAN

Bab 7. PENUTUP

Daftar Pusaka

DAFTAR ISI

Bab 1. SINERGI TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN DALAM

PEMBANGUNAN DAERAH

Bab 2. MEMBANGUN KESADARAN KESEHATAN

BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKATBab 3. PROGRAM REPITALISASI POSYANDU

DAN PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN IBU HAMIL DAN BALITA

Bab 4. PROGRAM PENINGKATAN SARANA AIR

BERSIH BERBASIS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DI DISTRIK KLAMONO

Bab 5. BETERNAK MENUJU PERUBAHAN

Bab 6. ONE BELT ONE ROAD: ECO-EDUTOURISM

BANGKALAN

Bab 7. PENUTUP

Daftar Pusaka

01

06

39

77

95

111

137

Menciptakan keadaan yang harmonis dengan kehidupan sosial masyarakat ditengah-tengah keberlangsungan usaha merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Keberlangsungan kehidupan yang lestari dengan memperhatikan aspek lingkungan merupakan komitmen yang harus ditanamkan oleh setiap perusahaan. Bukan hanya untuk masa sekarang, akan tetapi juga mempertimbangkan dan merancang rencana bisnis berkelanjutan yang bersifat jangka panjang. Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memenuhi kewajiban untuk melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kewajiban perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melaksanakan program tanggungjawab sosialnya salah satunya tertuang dalam Undang-undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

�Sebagai salah satu BUMN terbesar di tanah air, PT Pertamina EP senantiasa berusaha memenuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu komitmen perusahaan PT Pertamina EP terhadap peraturan yang berlaku adalah dengan melakukan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Ardianto (2011) Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah komitmen perusahaan atau dunia bisnis dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, dan menitikberatkan pada perhatian aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

01Spririt Berkarya Anak Negeri

SINERGI TANGGUNG JAWAB

SOSIAL PERUSAHAAN

DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab I

02

Program CSR dirancang untuk menjadi program yang dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan mendorong kemandirian masyarakat untuk dapat mengembangkan program dengan mengoptimalkan dukungan seluruh pemangku kepentingan. Meski bukan penopang utama pembangunan daerah, tetapi Program CSR yang strategis dan berkelanjutan dari perusahaan, khususnya PT Pertamina EP, diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam menggerakkan pembangunan daeran, menjadi griven factor bagi tumbuhnya akt iv i tas pembangunan lainnya, ser ta mendukungpeningkatan kapasitas dan kemandirian masyarakat.

03Spririt Berkarya Anak Negeri

Program Penguatan KeSAdaran KeseHAtan berBasis masyarakAT (SAHABAT) atau yang lebih dikenal dengan SAHABAT PERTAMINA merupakan program yang ditujukan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan terkait situasi tidak normal sukowati field dengan skema kegiatan terdiri dari kegiatan promotif, prefentif dan kuratif dasar dengan pendekatan pada masyarakat.

Focus masalah yang akan di tangani pada Program Sahabat Pertamina adalah; Pertama; Ganguan Kesehatan masyarakat terkait situasi tidak normal lapangan sukowati, Kedua; dukungan masyarakat terhadap operasi lapangan sukowati, Ketiga; Kesehatan Masyarakat khususnya balita, dewasa dan lansia.

Tujuan umum dari Program SAHABAT Pertamina adalah; Pertama; Melakukan penanganan (promotif, preventif dan kuratif dasar) gangguan kesehatan terkait situasi tidak normal lapangan sukowati, Kedua; Meningkatkan dukungan masyarakat terhadap operasi lapangan Sukowati yang dikelola oleh PERTAMINA EP, dan Ketiga; Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui layanan kesehatan pada keluarga dan komunitas.

Serta tujuan khusus dari program SAHABAT Pertamina adalah; Pertama; Melakukan penanganan gangguan kesehatan terkait kondisi/kendala teknis Sukowati Field sesuai SOP (Standar Operational Prosedur), Kedua; Menumbuhkan kesadaran hidup sehat dan kemandirian dalam menangani masalah kesehatan dasar keluarga, Ketiga; Menumbuhkan kesadaran hidup sehat masyarakat

05Spririt Berkarya Anak Negeri

MEMBANGUN KESADARAN KESEHATAN

BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT

Bab 2

dengan layanan kesehatan dari aspek promotif, preventif dan kuratif dasar, dan Keempat; Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dukungan pada pemerintah dalam mengoptimalkan operasi Lapangan Sukowati.

a. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Program adalah:1. Penanganan Ganguan kesehatan terkait kondisi kendala teknis

Sukowati Field sesuai Standart Operational Prosedur (SOP).2. Tumbuhnya kesadaran hidup sehat dan kemandirian dalam

menangani masalah kesehatan dasar keluarga.3. Tumbuhnya kesadaran hidup sehat masyarakat khususnya Ibu

dan anak melalui layanan kesehatan dari aspek promotif, preventif dan kuratif dasar.

4. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mendukung optimalnya operasi Lapangan Sukowati/Sukowati Field.

b. Ragam kegiatan dalam Program SAHABAT Pertamina adalah sebagai berikut:1. Kegiatan terkait Situasi Tidak Normal Sukowati Field

a) Monitoring Harian, Minimal 4 Kali Per hari.b) Edukasi migas di keluarga binaan.c) Tindak lanjut laporan bau.

2. Kegiatan terkait upaya menguatkan dukungan pada Sukowati Fielda) Edukasi Migas pada Keluarga Binaan.b) Edukasi pada kegiatan masyarakat dalam kegiatan

Pemeriksaan dan Pengobatan kepada Masyarakat.c) Kegiatan penguat simpati: membantu posyandu, Tim

Kesehatan kegiatan desa dll.d) Membantu rujuk warga yang membutuhkan ke layanan

kesehatan lanjutan.3. Kegiatan terkait peningkatan kesehatan masyarakat

a) Pendampingan keluarga binaan.

06

b) Pemeriksaan dan Pengobatan bagi masyarakat.c) Edukasi kesehatan pada kegiatan posyandu.d) Intervensi Gizi Balita.

Strategi Pelaksanaan Program Metode pelaksanaan program Sahabat Pertamina dilaksanakan

dengan menggunakan pendekatan Semi Participatory Rural Appraisal (PRA), dimana dalam pelaksanaan program sebagain besar dititik beratkan pada pelibatan masyarakat. Pihak yang terlibat terutama adalah kader posyandu, bidan desa, KaBi sasaran program (terlibat sebagai sumber data harapan masyarakat) dan perwakilan perangkat desa.

Sedangkan dalam melaksanakan program menggunakan pendekatan appreciative inquiry yaitu mengoptimalkan potensi-potensi positive/ -hal baik yang ada untuk menyelesaikan masalah dan membawa kearah perubahan yang lebih baik serta pendekatan structural dan kultural yang dalam menjalankan program mempertimbangkan hierarki kepemimpinan yang ada dan budaya masyarakat yang mempengaruhi pelaksanaan program. Program Sahabat Pertamina memiliki nilai tambah pada pembentuk Branding Pertamina EP Sukowati Field.

Pola pendekatan struktural dilakukan untuk memperoleh dukungan program dimulai dari tingkat Kabupaten sampai dengan desa, meliputi semua sector yang terkait dengan program. Dilakukan dengan cara menyelenggarakan audiensi untuk menjelaskan program pada pihak-pihak terkait sehingga diperoleh pemahaman yang benar tentang program.

07Spririt Berkarya Anak Negeri

08

Penerimaan Manfaat Program Penguatan Kesadaran Kesehatan Berbasis Masyarakat (SAHABAT) Pertamina

Penerima manfaat kegiatan Program SAHABAT Pertamina selama satu tahun digambarkan pada Tabel dibawah ini:

No. Nama

Kegiatan

Penerima

Manfaat Volume

Lokasi

Desa Kecamatan Kabupaten

1 Pemeriksaan & Pengobatan Bagi Warga

Masyarakat umum sesuai kriteria

2.400 orang (dibagi 6 Desa dan 3 kali pelaksanaan)

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoo dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

2 Pendampingan Keluarga Binaan (KaBi)

Keluarga 480 Keluarga

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoro dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

3

Layanan Terkait Situasi Tidak Normal Lapangan Sukowati

Warga Desa Sasaran

6 Desa

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoro dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

NO

Tabel 1. Penerima Manfaat Program

Pelaksanaan dan Capaian KegiatanProgram Penguatan Kesadaran Kesehatan Berbasis Masyarakat

(Sahabat) Per tamina menggunakan metode pendekatan appreciative inquiry dengan mencari potensi-potensi dan sikap-sikap positif yang dimiliki warga atau pihak yang terlibat dalam program dan dikombinasi dengan pendekatan keperawatan komunitas cukup efektif membangun kedekatan dengan warga, khususnya kader kesehatan desa. 1. Dukungan dari Pemerintah Setempat

Merupakan kegiatan audiensi dengan pemerintah setempat untuk mendapat dukungan dalam melaksanakan program

09Spririt Berkarya Anak Negeri

Kegiatan tambahan memperkuat Akar Program

1 Membantu Posyandu

Lansia, Balita & Remaja

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoo dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

2

Membantu mengantarkan warga ke Layanan Kesehatan

6 Desa Mitra

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoro dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

3

Membantu kegiatan layanan kesehatan komunitas lainnya

6 Desa Mitra

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoro dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

4

Membantu Pelaksanaan Program Kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan Desa

6 Desa Mitra

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoro dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

5

Membantu dalam pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19

6 Desa Mitra

1. Campurejo 2. Ngampel 3. Sambiroto

Bojonegoro dan Kapas

Bojonegoro

4. Rahayu 5. Kebonagung 6. Bulurejo

Soko dan Rengel

Tuban

sahabat pertamina baik dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro maupun dari Kabupaten Tuban.

2. Pelaksanaan Kegiatan Layanan Terkait Situasi tidak normal Lapangan Sukowati

a. Monitoring Harian

Sebagai langkah antsisipatif memastikan kondisi aman di lingkungan sukowati Field agar warga merasa dipedulikan

10

kesehatannya sehingga kepercayaan warga pada Pertamina EP makin meningkat. Kegiatan monitoring harian dilakukan 4x dalam sehari dengan rincian rentang waktu antara Pukul 06.00 WIB, Pukul 12.00 WIB, Pukul 16.00 WIB, Pukul 23.00 WIB atau sesuai kebutuhan. Hasil monitoring dilaporkan langsung melalui grup yang dibuat terkait kondisi cuaca di sekitar lapangan sukowati Field.

Monitoring juga dilakukan di luar dari jam monitoring yang telah ditentukan, sehingga ketika tercium bau yang diduga dari kegitan yang dilaksanakan oleh Lapangan Sukowati akan dilaporkan di Grup Whatsapp Sahabat Pertamina guna meminimalisir kejadian laporan kebauan dari masyarakat sekitar yang dapat menimbulkan keluhan Kesehatan dari masyarakat, juga berguna untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat sekitar Lapangan Sukowati.

b. Pengamanan Kegiatan Flaring

Tim melaksanakan pengamanan dan pemantauan lingkungan saat dilakukan kegiatan Flaring di lapangan sukowati baik di wilayah Bojonegoro maupun Tuban. Tim mendapatkan informasi dari LR dan PIC Sahabat Pertamina untuk melaksanakan pemantauan saat dilaksanakan kegiatan flaring untuk memantau arah angin, Gas detector dan melakukan penanganan Kesehatan jika terjadi hal yang tidak diinginkan di masyarakat.

Dalam kegiatan pemantauan pada saat kegiatan Flaring, Tim melakukan monitoring tambahan dengan focus pada arah mata angin dan waktu yang telah disepakati oleh PIC. Selama ini saat porses pengamanan kegiatan Flaring tim

Sahabat Pertamina tidak menemukan kendala ataupun kejadian yang membawa dampak kesehatan kepada warga sekitar Lapangan Sukowati.

c. Layanan Situasi Tidak Normal (STN)

Merupakan tindakan pertolongan pertama pada warga yang diduga mengalami gangguan kesehatan terkait kendala teknis Sukowati Field, mengacu pada SOP yang telah disusun dan

disepakati dengan beberapa pihak terkait.d. Lokakarya SOP Layanan situasi tidak normal Sukowati Field.

Sebagai tindak lanjut dari lokakarya penyusunan SOP yang telah dilakukan pada Tahun 2018, maka diperlukan sosialisasi SOP pada perwakilan masyarakat agar masyarakat memahami alur penanganan jika terjadi situasi tidak normal sukowati field yang mengganggu kesehatan masyarakat. Selaian sebagai wadah sosialisasi SOP, dalam kegiatan ini juga dilakukan diseminasi hasil pelaksanaan program sahabat pertamina sampai waktu dilaksanakannya kegiatan sosialisasi.

Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2019 di Andrawina 1 Aston Bojonegoro, acara dimulai pukul 09.00 wib yang dihadiri oleh semua undangan yang telah disepakati. Dihadiri juga dari pihak Pertamina Asset 4 Pak M. Aris Widaryanto. Acara dimulai dengan sambutan dan pengenalan program sahabat pertamina, dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menampung beberapa masukan dari semua pihak yang hadir. Acara berjalan lancar dan kondusif, sehingga mampu merumuskan 5 SOP yaitu:

a. SOP Layanan Situasi Tidak Normal (STN), dengan masukan sebagai berikut:

I. Perubahan sebutan Klien menjadi Korban.II. Tidak ada batasan Jumlah maksimal korban yang dirujuk

utuk meminta bantuan kepada BPBD, tetapi dilihat dari kondisi yang dihadapi oleh Tim paramedic dilapangan, jika diperkirakan ada potensi kegawatdaruratan yang tidak mampu diatasi, maka tim wajib menghubungi BPBD.

III. Menambahkan APD untuk persiapan petugas.IV. Memastikan sebutan “Bau” lebih spesifik seperti bau telur

busuk.V. Koordinasi dengan desa terkait MOU dengan desa dan

data warga di 3 desa yg memiliki kendaraan pribadi roda 4 atau lebih untuk kebutuhan armada jika korban lebih dari 1.

VI. Ketersediaan masker N95.

11Spririt Berkarya Anak Negeri

12

VII. Penambahan jumlah Kabi.VIII. Penambahan kuota PPM.

b. SOP rujukan c. SOP penggunaan mobil layanan untuk STNd. SOP Pinjam Mobil Layanan e. SOP Kunjungan pada Keluarga Binaan.

Selain menghasilkan 5 SOP tersebut diatas, ada masukan lain terkait pelaksanaan program diantaranya adalah :

1. Dalam melaksanakan program, diharapkan juga bisa membantu menyelesaikan persoalan sampah yang diperkirakan dalam 3-4 Tahun ke depan menjadi masalah serius bagi bangsa Indonesia, masukan ini diberikan oleh Bapak Camat Kapas.

2. Dalam pelaksanaan program yang akan datang, diharapkan ada tambahan keluarga binaan dan jumlah sasaran peserta Pemeriksaan dan Pengobatan bagi masyarakat (PPM), masukan ini disampaikan oleh Perawat dari Polindes Desa Ngampel.

3. Masukan lain terkait pengelolaan CSR, yang selebihnya disampaikan secara khusus pada Pertamina EP oleh Kades dari Desa Sambiroto dan Perwakilan dari Desa Ngampel.

e. Mobil Layanan Kesehatan Dan Tim paramedic Jaga

Penanganan gangguan kesehatan terkait STN, membutuhkan adanya Tim paramedis yang berada di lapangan, hal ini agar upaya penanganan dapat berjalan dengan cepat.

Keberadaan tim perlu ditunjang dengan armada, berupa mobil layanan kesehatan. Pengadaan mobil dalam bentuk sewa untuk mempermudah pertanggungjawaban.

13Spririt Berkarya Anak Negeri

Gambar 1. Small Group Discussion

Gambar 2. Presentasi Program Sahabat Pertamina

14

Pemanfaatan mobil layanan kesehatan

Keberadaan mobil layanan kesehatan memberikan manfaat tersendiri dalam menunjang kesuksesan program, diantaranya:1. Mempermudah Tim dalam melakukan layanan situasi tidak

normal dan kegiatan monitoring harian.2. Membantu warga yang membutuhkan armada untuk menuju

layanan kesehatan terdekat di lingkup Kabupaten Bojonegoro, dan Kecamatan soko ataupun Rengel, Kabupaten Tuban. Hal ini menumbuhkan nilai positif program di mata masyarakat termasuk semakin menunjukan kepedulian Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field pada masyarakat.

3. Membantu warga desa mitra dalam mengantarkan isolasi covid-19 ke tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah Daerah.

3. Layanan kesehatan di tingkat keluarga dan Komunitas

a. Pendampingan di Keluarga Binaan

Kegiatan unggulan dalam program adalah pendampingan keluarga binaan sebagai upaya menyentuh unit terkecil dari masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengar, mengetahui secara langsung kondisi warga dan suara hati mereka melalui pendekatan kekeluargaan dan sekaligus sebagai wahana edukasi dalam mengatasi masalah kesehatan dasar keluarga dan masalah kesehatan terkait situasi tidak normal sukowati field.

Kegiatan KaBi ini juga sekaligus membantu mensukseskan program Indonesia sehat melalui pendekatan keluarga (PIS PK) dari pemerintah yang ditetapkan melalui Permenkes 39 Tahun 2016. Kriteria Keluarga yang menjadi binaan ditentukan melalui masukan dari Kader, Tenkes Lokal, Kades dan/atau Ketua PKK.

Jumlah Keluarga binaan dari tahun 2018 hingga 2021 mencapai 1200 keluarga, dalam 2 Wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Tim Paramedis melakukan kegiatan pendampingan dengan mengunjungi Keluarga Binaan

15Spririt Berkarya Anak Negeri

sebanyak 7 kali tatap muka dan memberikan intervensi langsung ke rumah keluarga yang dijadikan sasaran kegiatan kabi berupa:1. Pengkajian kesehatan keluarga dan Membina Hubungan

Saling Percaya (BHSP).2. Cek tanda-tanda vital (Tekanan darah, Nadi).3. Edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).4. Edukasi tentang Program SAHABAT Pertamina dan manfaat

keberadaan Sukowati Field.5. Edukasi Cuci tangan 6 Langkah.6. Edukasi Rumah Sehat dan Sanitasi Lingkungan.7. Penyuluhan kesehatan sesuai masalah kesehatan keluarga

yang dialami.8. Cek kesehatan dasar (Asam Urat, Gula Darah dan Kolesterol).9. Edukasi penyakit menular dan tidak menular serta cara

penanganan pertama.10. Edukasi tentang Bau.11. Edukasi tentang penanganan keracunan.12. Edukasi tentang Covid-19.

Kegiatan pendampingan KaBi sekaligus sebagai upaya memperkenalkan warga pada program Sahabat Pertamina dan memetakan persepsi warga atas keberadaan Sukowati Field untuk dilakukan intervensi dengan memberikan edukasi.

Dari hasil Lokakarya internal, telah disempurnakan koesioner PHBS dan Kriteria mandiri Keluarga binaan sahabat pertamina yang telah disusun Bersama dengan akademisi dari STIKes ICsada Bojonegoro, guna meringkas dan menjadikan hasil survey koesioner menjadi lebih spesifik guna membantu pihak Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan lomba program seperti halnya Proper, PRIA dll.

Dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga binaan kali ini sesuai diskusi antara PIC Sahabat Pertamina

16

dengan STIKes ICsada, telah dilaksanakan survey terkait dengan Indeks Kepuasan Kabi terhadap Program Sahabat Pertamina dan survey terkait pengenalan Kabi terhadap pengelola Lapangan Sukowati dalam hal ini adalah PT Pertamina EP Sukowati Field. Tujuan dari keterlibatan Kader desa adalah terciptanya hasil survey yang lebih signifikan karena dilakukan oleh pihak desa. Selain itu, keterlibatan kader desa pada kegiatan pendampingan keluarga binaan ini merupakan sebuah dukungan dari pihak desa di setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Sahabat Pertamina.

Dalam Diagram tersebut dijelaskan bahwa dari tahun 2018 hingga Agustus 2021 sebanyak 900 keluarga binaan sahabat pertamina didapatkan pada survey awal keluarga binaan dalam kategori Sehat sebesar 24% dan Pra Sehat sebesar 76%. Setelah dilakukan pendampingan oleh tim sahabat pertamina dengan memberikan edukasi-edukasi Kesehatan serta tata cara penerapan perilaku hidup bersih dan sehat sehari-hari didapatkan dari total 900 keluarga sebesar 74% dalam kategori Sehat dan sebanyak 26% keluarga dalam kategori Pra Sehat.

b. Pemeriksaan dan Pengobatan Masyarakat (PPM)

Pemeriksaan dan Pengobatan Masyarakat (PPM) adalah sebuah kegiatan pemantauan kondisi kesehatan masyarakat Indonesia Khususnya di sekitar Pertamina EP Sukowati Field, masyarakat dapat langsung memeriksakan kondisi Kesehatan mereka, pemeriksaan Kesehatan tersebut meliputi cek Tekanan Darah, kadar Gula dalam darah (GDA), Kadar Kolesterol dalam Darah, dan kadar Asam Urat dalam darah, masyarakat juga dapat berkonsultasi langsung dengan Dokter dan Perawat/Bidan dari Puskesmas setempat yang didatangkan langsung oleh program sahabat Pertamina untuk membantu masyarakat secara langsung. Selain itu sambal menunggu antrean untuk pemeriksaan, masyarakat juga mendapatkan edukasi yang dilakukan oleh Dosen dari STIKes ICsada Bojonegoro serta petugas Kesehatan setempat tentang berbagai edukasi penyait yang sering di keluhkan oleh masyarakat.

Untuk kegiatan pelayanan kesehatan berupa Pemeriksaan dan Pengobatan bagi Masyarakat yang ditujukan di 2 Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban dengan jumlah sasaran kegiatan dari tahun 2018 sampai dengan 2021 mencapai 4.400 warga sasaran program kegiatan Sahabat Pertamina.

17Spririt Berkarya Anak Negeri

18

Kriteria peserta Pemeriksaan dan Pengobatan Masyarakat (PPM) ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Tim Sahabat, Bidan Desa, Kader dan/atau Ketua PKK diantaranya adalah:1. Warga dari 4 Desa yang memiliki keluhan kesehatan.2. Berusia 35-keatas.3. Diutamakan yang belum masuk Keluarga binaan dan. 4. Belum pernah mengikuti PPM sebelumnya.5. Ketentuan nomor 3 dan 4 dapat dikesampingkan jika quota

masih belum memenuhi.6. Kriteria lain yang ditentukan sesuai kesepakatan.

Dalam menyelenggarakan kegiatan PPM STIKes ICsada melibatkan Puskesmas, kader dan tenaga kesehatan yang ada di desa sebagai bagian dari pelaksana PPM dengan tujuan agar terjalin hubungan baik dan saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sekaligus sebagai upaya menguatkan dukungan beroperasinya sukowati Field.

Keterlibatan kader dimulai dari perencaan kegiatan, hingga pelaksanaan kegiatan dengan tugas sesuai dengan pembagian berdasarkan kemampuan. Hal ini untuk memberikan edukasi bagi kader agar mampu menyelenggarakan kegiatan dengan baik dan memberi pengalaman bagi yang belum pernah menjadi petugas dalam kegiatan di desa maupun ditempat lainnya.

Dalam mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan diawali dengan kesepakatan jadwal yang mensinkronisasikan waktu yang dimiliki antara Dokter, Bidan, Kader dan Petugas dari STIKes ICsada. Setelah waktu disepakati selanjutnya menyampaikan jadwal pada Pimpinan Desa setempat sekaligus meminta ijin dan meminta dukungan dalam bentuk kehadiran pada kegiatan PPM. Pelaksanan kegiatan PPM agar bisa berjalan dengan baik, maka seluruh panitia harus mematuhi Satuan Acara Pelaksanaan PPM yang telah disepakati bersama.

19Spririt Berkarya Anak Negeri

4. Pengkaderan Berkelanjutan

a. Kelas Kader

Kegiatan kelas kader bertujuan untuk memberikan tambahankompetensi pada kader posyandu sesuai kebutuhan dan memberikan edukasi tentang migas serta untuk meningkatkan dukungan dari kader pada operasi lapangan sukowati. Dengan tema “Meningkatkan kapasitas kader untuk mendukung Indonesia Sehat”, serta harapan setelah mengikuti pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahan kader terkait pengelolaan posyandu, meningkatkan kemampuan interpersonal dan public speaking kader serta meningkatkan pemahaman kader tentang Pertamina EP.

1) Pelaksanaan Kelas Kader Desa NgampelDilaksanakan pada tanggal 24-25 Juni 2019, acaradihadiri oleh Perwakilan kepala desa yang diwakili olehPak Wo Jumadi, perwakilan Pertamina Ep yang diwakilioleh pak Tarmizi, pimpinan STIKes ICsada sekaligus Tim Ahlisahabat pertamina, manajemen, tim Sahabat Pertamina,dan peserta pelatihan sebanyak 20 diantaranya adalahkader desa, bidan dan perawat desa dan perwakilan darikecamatan kapas (BKKBN), acara diawali dengan

Gambar 3. Dokumentasi Mini Game

20

Gambar 4. Dokumentasi Kelas Kader desa Ngampel

sambutan oleh perwakilan desa, perwakilan Pertamina EP dan STIKes ICsada. Pemateri hari pertama adalah Ns. Fatimatus Zahro, S.Kep. tentang Posyandu dan tata kelola posyandu, kader diberikan kesempatan untuk bertukar pendapat, memecahkan berbagai permasalahan yang sering dihadapi saat mengelola dan melaksanakan posyandu di desa Ngampel , dan game untuk meningkatkan pemahaman kader terkai t alur pelaksanaan Posyandu sesuai modul yang telah disusun oleh tim Sahabat Pertamina. Pada hari ke-2 para kader desa Ngampel mendapatkan materi terkait Komunikasi dengan pemateri M. Abdul Qohhar, S.Sos. I, M.Si. peserta pelatihan sangat antusias dan semangat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Sahabat Pertamina.

2) Pelaksanaan Kelas Kader Desa SambirotoDilaksanakan pada tanggal 28-29 Juni 2019 bertempatdi Balai desa Sambiroto, acara diawali denganpembukaan yang dihadiri oleh perwakilan kepala desa(PLT Sekdes), Perwakilan Pertamina EP dan manajemenserta Tim Sahabat pertamina. Peserta terdiri dari 20

21Spririt Berkarya Anak Negeri

Gambar 5. Dokumentasi Kelas Kader desa Sambiroto

kader kesehatan desa terutama kader posyandu. Pemateri di hari pertama adalah Ns. Ferawati, M.Kep. tentang peran dan fungsi kader dalam pengelolaan Posyandu. Hari ke dua dengan pemateri M. Abdul Qohhar, S.Sos.I, M.Si dengan materi komunikasi, harapan atau capaian acara ini adalah meningkatkan kapasitas kader khususnya terkait pengelolaan posyandu dan meningkatkan kemampuan interpersonal serta public speaking dalam membantu melaksanakan upaya promotif kesehatan. Acara berlangsung tertib dan peserta sangat antusias mengikuti kelas kader yang dilaksanakan oleh Sahabat Pertamina.

1) Pelaksanaan Kelas Kader Desa CampurejoDilaksanakan pada tanggal 2-3 Juli 2019 bertempat di BalaiRW Mlaten desa Campurejo. Diawali dengan pembukaan dihari pertama yang dihadiri oleh perwakilan kepala desa, danmaanajemen serta tim Sahabat Pertamina. Peserta terdisi dari20 kader kesehatan desa khususnya kader posyandu. Materiyang diberikan meliputi tugas peran dan fungsi kader dalampengelolaan posyandu serta komunikasi efektif. Diharapkansetelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu mengelolaposyandu dengan baik serta meningkatkan kemampuan

22

Gambar 6. Dokumentasi Kelas Kader desa Campurejo

i n terpersonal publ i c speak ing dalam membantu melaksanakan upaya promosi kesehatan.

b. Semiloka Kader Hebat Untuk Indonesisa Sehat

Merupakan upaya peningkatan kapasitas kader dalammembantu melakukan promosi kesehatan dan edukasi migas pada masyarakat, sekaligus sebagai wadah bagi kader bersama Tim sahabat untuk menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan dan upaya preventif terjadinya penyakit menular maupun tidak menular

Kegiatan ini merupakan sebuah wadah untuk Pertamina EP untuk membantu pemerintah dalam membantu menanggulangi kejadian Stunting.

Kegiatan seminar dan lokakarya kader dilaksanakan pada Hari jumat, 29 November 2019, bertempat di Andrawina Aston Hotel Bojonegoro. Dengan tema “Cegah Stunting Ciptakan Generasi Sehat Indonesia Unggul”. Dari kegiatan ini diperoleh hasil sebagai berikut:1) 40 peserta hadir sesuai target berasal dari Desa Ngampel,

Desa Sambiroto Kec. Kapas dan Desa Campurejo, Kec.Bojonegoro.

23Spririt Berkarya Anak Negeri

2) Tersampaikannya materi tentang “Optimalisasi UpayaPencegahan Stunting untuk SDM Unggul, telah disampaikanoleh Ibu Erni Ernawati, S.Gz dari perwakilan dinas kesehatanpemkab Bojonegoro.

3) Tersampaikannya materi tentang Pentingnya Gizi dalampencegahan Stunting, disampaikan oleh ibu Ida Irawati, S.Gzdari praktisi Rumah Sakit Umum Daerah Bojonegoro.

4) Tersampaikannya komitmen Pertamina EP asset 4 SukowatiField untuk membantu peningkatan derajat kesehatanmasyarakat termasuk pencegahan stunting.

5) Tersampaikannya informasi bahwa bentu kepedulianPertamina EP dalam wujud program-program karena untukmemberdayakan masyarakat agar bisa lebih mandiri.

Gambar 7. Sesi Foto bersama

Gambar 8. Focus Group Discussion

24

Gambar 9. Rencana Aksi Desa

Gambar 10. Penampilan Yel-yel

6) Tersampaikannya keberadaan program-program CSR dariPertamina EP asset 4 Sukowati Field adalah untuk membantupemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat, bukan mengambil alih tugas atau peran.

7) Terumuskannya rencana aksi sebagai tindak lanjut darimasing-masing desa, dengan rencana kegiatan dan waktuyang jelas.

8) Disepakatinya kegiatan monitoring rencana aksi yang akandilakukan oleh Tim Sahabat Pertamina.

9) Diciptakannya yel-yel aksi pencegahan stunting danditampilkan oleh kader masing-masing desa.

25Spririt Berkarya Anak Negeri

c. Edukasi Kebiasaan Baru

Sehubungan dengan himbauan Pemerintah agar masyarakatbersiap untuk kebiasaan baru alias hidup “berdampingan” dengan COVID-19 sambil menjalani aktivitas seperti biasa. Kebiasaan baru adalah langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. S k e n a r i o k e n o r m a l a n b a r u d i j a l a n k a n d e n g a n mempertimbangkan kesiapan daerah dan hasi l r iset epidemiologis di wilayah terkait.

Salah satu kelompok yang dapat memberikan edukasi secara merata pada masyarkat adalah Kader desa, melalui tim Sahabat Pertamina para kader diberikan edukasi mengenai Kebiasan baru, mulai dari cara menjalankan aktivitas sehari-hari, saat menggunakan layanan umum dll di era kebiasaan baru ini.

1. Sosialisasi Kebiasaan Baru Wilayah Bojonegoroa) Desa Ngampel

Diselenggarakan pada tanggal 30 Juli 2020 dimulai pukul09.00 sampai dengan 11.00 wib yang bertempat di balaidesa Ngampel dengan jumlah peserta 20 kader danperawat bidan desa, pemateri dalam kegiatan tersbut

Gambar 11. Sambutan dari DPR RI Farida Hidayati

26

Gambar 12. Sosialiasi Kebiasaan baru

adalah salah satu dosen Keperawatan dari STIKes ICsada Bojonegoro Ns. Yusuf Efendi., S.Kep., M.Kes, peserta sangat antusias mengikuti jalannya sosialisasi tentang kebiasaan baru di masa pandemic covid-19. Pada akhir sesi sosialiasi diberikan mini game untuk menambah kekompakan sesama kader desa. Pada kesempatan tersebut dihadiri pula tamu dari DPR RI Ibu. Farida Hidayati (Politikus PKB) didampingi oleh FM Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field Bahar Lanu beserta LR, dan Tim ahli Sahabat Pertamina Nurul Jariyatin. Beliau mengutarakan sangat bermanfaat sekali program sahabat pertamina ini, karena bersentuhan langsung dan berdampak baik kepada masyarakat khusunya di Ring 1 Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field.

b) Desa CampurejoDiselenggarakan pada tanggal 12 Agustus 2020 dimulaipukul 09.00 sampai dengan 11.00 wib yang bertempat diruang pertembuan lt. 2 balai desa Campurejo denganjumlah peserta 20 kader dan perawat bidan desa,pemateri dalam kegiatan tersbut adalah salah satu dosenKeperawatan dari STIKes ICsada Bojonegoro Ns. Bayu

27Spririt Berkarya Anak Negeri

Gambar 13. Sosialisasi kebiasaan baru

Gambar 14. Penyerahan hadiah kepada pemenang minigame

Akbar K, M.Kep., peserta sangat antusias mengikuti jalannya sosialisasi. Diakhir sesi sosialiasi peserta diminta untuk membagi kelompok dalam mini game untuk menambah kekompakan sesama kader desa,

c) Desa SambirotoDiselenggarakan pada tanggal 26 Agustus 2020 dimulaipukul 09.00 sampai dengan 11.00 wib yang bertempat dibalai desa Sambiroto dengan jumlah peserta 20 kader danperawat bidan desa, pemateri dalam kegiatan tersbutadalah salah satu dosen Keperawatan dari STIKes ICsadaBojonegoro Ns. Ferawati.,M.Kep, peserta sangat antusias

28

Gambar 15. Sosialisasi kebiasaan baru

Gambar 16. Mini game

mengikuti jalannya sosialisasi tentang kebiasaan baru di masa pandemic covid-19. Pada akhir sesi sosialiasi diberikan mini game untuk menambah kekompakan sesama kader desa,

2. Sosialisasi Kebiasaan Baru Wilayah Tubana) Desa Rahayu

Diselenggarakan pada tanggal 9 September 2020dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 wib yangbertempat di balai desa Rahayu dengan jumlah peserta 20kader dan perawat bidan desa, pemateri dalam kegiatan

29Spririt Berkarya Anak Negeri

30

tersbut adalah salah satu dosen Keperawatan dari STIKes ICsada Bojonegoro Ns. Bayu Akbar K., S.Kep., M.Kes, peserta sangat antusias mengikuti jalannya sosialisasi tentang kebiasaan baru di masa pandemic covid-19. Pada akhir sesi sosialiasi diberikan mini game untuk menambah kekompakan sesama kader desa.

b) Desa Kebonagung

Gambar 19. Sosialisasi kebiasaan baru

Gambar 20. Penyerahan hadiah mini gameDiselenggarakan pada tanggal 23 September 2020 dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 wib yang bertempat di balai desa Kebonagung dengan jumlah peserta 20 kader dan perawat bidan desa, pemateri dalam kegiatan tersbut adalah salah satu dosen

31Spririt Berkarya Anak Negeri

Gambar 21. Sosialisasi Kebiasaan Baru

Gambar 22. Penyerahan hadiah pemenang mini game

Keperawatan dari STIKes ICsada Bojonegoro Ns. Yusuf Efendi.,S.Kep.,M.Kes, peserta sangat antusia mengikuti jalannya sosialisasi. di akhir sesi sosialiasi peserta diminta untuk membagi kelompok dalam mini game untuk menambah kekompakan sesama kader desa,

c) Desa BulurejoDiselenggarakan pada tanggal 7 Oktober 2020 dimulaipukul 09.00 sampai dengan 11.00 wib yang bertempat dibalai desa Bulurejo dengan jumlah peserta 20 kader danperawat bidan desa, pemateri dalam kegiatan tersbutadalah salah satu dosen Keperawatan dari STIKes ICsadaBojonegoro Ns. Yusuf Efendi, S.Kep., M.Kes, peserta sangat

32

antusia mengikuti jalannya sosialisasi tentang kebiasaan baru di masa pandemic covid-19. Pada akhir sesi sosialiasi diberikan mini game untuk menambah kekompakan sesama kader desa,

d. Sinkronisasi program Sahabat Pertamina

Diselenggarakan pada hari Senin, 26 Oktober 2020bertempat di Ria Resto pukul 18.00 wib, tamu undangandari Pemerintah desa di 3 desa mitra wilayah Bojonegoro,Ngampel, Sambiroto dan Campurejo, turut mengundangKepala puskesmas beserta bidan dan perawat desa dariPuskesmas Tanjungharjo dan puskesmas kota bojonegoro.Kegiatan dibuka oleh Angga Aria dari Pertamina EP dandilanjutkan presentasi mengenai program sahabatPertamina oleh Nurul Jariyatin, SH., MKN selaku tim ahlisahabat pertamina. Pada sesi diskusi didapatkan berbagaiusulan untuk program sahabat pertamina dari kades di 3desa mitra, antara lain:

1. Edi Sampurna kepala desa Campurejo kec. Bojonegoromenyatakan bahwa program sahabat pertamina yangsudah berjalan ini sudah cukup bagus, namun beliaumengharapkan untuk adanya sinkronisasi anggaran, yang

Gambar 23. Pemaparan program sahabat pertamina

33Spririt Berkarya Anak Negeri

menurutnya tumpang tindih, beliau juga mengusulkan untuk menambah kegiatan PMT bal i ta un tukdiselenggarakan oleh sahabat pertamina.

2. Gunawan kades desa Sambiroto kec. Kapas memberikanpernyataan bahwa program sahabat pertamina sangat

Gambar 24. Penjelasan dari Angga Aria Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field

bermanfaat bagi masyarakat, beliau mengahrapkan apa yang sudah dijalankan oleh program sahabat pertamina ini dilanjutkan, serta dana csr untuk program sahabat dan untuk desa ditambah.

3. Purwanto Kades desa Ngampel kec. Kapas memberikanpernyataan bahwa Sahabat Pertamina ini memangbenar-benar sahabat bagi masyarakat khussusnya desaNgampel, beliau mengatakan bahwa desa ngampelsangat terbantu dengan adanya program sahabat ini,mobil layanan yang standby di desa juga sangatmembantu warga untuk menjangkau layanan Kesehatanterdekat dengan cepat dan gratis, beliau mengusulkanuntuk tetap melanjutkan program sahabat pertamina danjuga kalua bisa menambah armada mobil untuk sahabatpertamina demi melaksanakan tugas membantu wargadesa di sekitar lapangan sukowati.

34

1. Kegiatan Partisipatif

a. Membantu Kegiatan Posyandu Balita

Sebagai upaya membangun kedekatan lebih kuat padakader posyandu dan warga, Tim Paramedis SAHABAT Pertamina selalu membantu pelaksanaan kegiatan posyandu yang diselenggarakan di setiap Desa. Pada kegiatan posyandu ini Tim memiliki kesempatan membangun komunikasi lebih baik dengan kader, Bidan Desa, orang tua balita dan calon generasi masa depan.

Dalam kegiatan posyandu balita tim membantu Bidan dan Kader mengukur tumbuh kembang anak/ balita, konsultasi dan penyuluhan kesehatan dan kegiatan dokumentasi lainnya. Jumlah penerima manfaat dari kegiatan posyandu yang diikuti oleh Tim Sahabat Pertamina per bulannya sekitar 60-100 balita di tiga desa mitra.

b. Membantu Kegiatan Posyandu Lansia

Selain membantu kegiatan posyandu balita, Tim ParamedisSahabat Pertamina juga membantu pelaksanaan posyandu lansia yang diselenggarakan di Desa oleh Bidan Desa dan Kader.

Dalam kegiatan ini Tim berperan untuk membantu cek kesehatan lansia, konsultasi dan penyuluhan kesehatan serta mengajarkan senam sehat untuk lansia.

2. Membantu kegiatan layanan kesehatan lainnya

a. Membantu merujuk

Keberadaan mobil layanan kesehatan dan Tim Paramedismembawa manfaat cukup besar bagi warga Desa Mitra. Warga dapat lebih mudah memperoleh alat transportasi pada saat anggota keluarganya membutuhkan armada menuju layanan kesehatan terdekat untuk segera mendapatkan pelayanan medis.

35Spririt Berkarya Anak Negeri

b. Tim Paramedis Dalam Berbagai Kegiatan

Keberadaan Program Sahabat Pertamina di desa mitraPertamina EP membawa manfaat tersendiri bagi Pemdes dan Puskesmas setempat, tim Sahabat Pertamina dapat membantu berbagai pelaksanaan kegiatan kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemdes ataupun Puskesmas setempat dalam melakukan pelayanan kepada warga desa, khusunya terkait dengan pandemi Covid-19 ini.

Keberadaan tim paramedis yang stay selama 24 jam mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga desa mitra, selain itu dengan adanya mobil layanan kesehatan dapat digunakan warga desa untuk menuju pelayanan kesehatan atau Rumah Sakit terdekat guna mendapatkan perawatan secara intensif, selain itu tim Sahabat Pertamina juga turut membantu berbagai pelaksanaan dalam percepatan penanganan penularan Covid-19 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dan Puskesmas setempat adapun kegiatan tersebut diantaranya :

· Kabupaten Bojonegoro

1. Membantu kegiatan desinfectan dan edukasiterkait Covid 19 dan Etika Batuk di DesaSambiroto.

2. Membantu dalam pelaksanaan Rapid Test.3. Menjemput warga yang selesai isolasi dari tempat

isolasi yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.4. Mengantarkan warga isolasi ke tempat isolasi yang

telah disediakan Pemerintah Daerah.5. Bersama gugus tugas Desa Ngampel Tim Sahabat

Pertamina melakukan pembubaran warga yangberkerumun dan menerapkan jam malam.

6. Tim sahabat pertamina bertugas sebagai timkesehatan jaga dalam kegiatan lombapenanggulangan Covid-19 di Desa Campurejo

36

yang di selenggarakan oleh Polres Bojonegoro dan SATGAS Penanggulangan Covid-19.

7. Tim sahabat pertamina mendampingi tim gugus tugasCovid-19 Desa Campurejo dalam kegitan Sosialisasipenanganan dan pencegahan covid yang dihadiriKapolres Bojonegoro.

8. Tim sahabat Pertamina menjadi petugas Kesehatandalam acara kunjungan Kapolda Jawa timurkampung tangguh Semeru di Desa Campurejo.

9. Membantu pelaksanaan kegiatan lomba APD Covid19 di Desa Campurejo.

10. Edukasi protokol kesehatan Covid-19 disetiapkunjungan KaBi.

11. Membantu pelaksanaan vaksinasi tahap 1 di desaNgampel dan Sambiroto.

12. Melakukan Sosialisasi New Normal kepada KaderDesa.

13. Membantu mengantarkan warga yang didugamemiliki gejala Covid-19 ke RS terdekat sesuaiarahan bidan dan perawat desa setempat.

14. Membantu mengantarkan warga untuk isolasi Covid-19.

· Kabupaten Tuban

1. Kunjungan kerumah bersama dengan Bidan DesaRahayu untuk memberikan edukasi terkait Covid-19 danmenganjurkan untuk segera memeriksakan kondisiKesehatan.

2. Bersama Puskesmas Soko dan Rengel Tim SahabatPertamina melalukan sosialisasi keliling terkaitpencegahan penularan Covid-19.

3. Bersama Puskesmas Soko Tim Sahabat PertaminaMembantu dalam pelaksanaan Rapid Test.

37Spririt Berkarya Anak Negeri

4. Edukasi protokol kesehatan Covid-19 disetiapkunjungan Keluarga Binaan.

5. Melakukan Sosialisasi New Normal kepadaKader Desa.

6. Membantu kegiatan tracing warga denganBidan dan Perangkat Desa.

7. Membantu pelaksanaan vaksinasi masyarakatDesa Rahayu

Hal ini merupakan salah satu wujud nyata manfaat keberadaan program Sahabat Pertamina di desa mitra Pertamina EP Sukowati Field, sekaligus membantu pemerintah dalam penanganan masalah kesehatan untuk menciptakan masyarakat yang Sehat Indonesia Unggul.

38

39Spririt Berkarya Anak Negeri

a. Latar belakang Pemikiran

Intervensi program ini merupakan salah satu dukungan terhadapprogram kerja Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Sorong dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dan mensukseskan SDGs (Sustainable Development Goals) yang menjadi agenda dunia, yakni pada tujuan ke 4: Menurunkan angka kematian Balita atau Bayi Baru Lahir, 5: Menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan dan menyediakan akses kesehatan reproduksi untuk semua, dan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria serta penyakit lainnya.

Beberapa masalah kesehatan yang umum ditemui di masyarakat adalah status gizi buruk atau malnutrisi, khususnya di 4 kampung program masih terdapat 7-10 balita gizi buruk. Faktor penyebab dari adanya kondisi gizi buruk di Distrik Klamono salah satunya adalah kurangnya asupan makanan bagi balita karena terbatasnya pengetahuan dari orangtua dan kesadaran para orangtua balita akan pentingnya asupan makanan yang cukup dan bernutrisi. Oleh karena itu program kemitraan bantuan PT. Pertamina EP Papua Field dan ASP sangat membantu untuk tetap menjaga dan menurunkan jumlah anak balita penderita gizi buruk.

Masalah kesehatan lain di Papua adalah penyakit Malaria, TBC dan HIV/AIDS, selain berbahaya dan sudah endemic hampir di seluruh wilayah di Papua Barat apalagi dengan adanya virus covid-19 menambah daftar penyakit yang ada di Papua Barat.

Bab 3

PROGRAM REVITALISASI POSYANDU DAN PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN IBU

HAMIL DAN BALITA

40

Prevalensi angka penderita HIV/AIDS di Papua sangat tinggi yaitu 173 / 100.000 penduduk, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit berbahaya tersebut penting diberikan edukasi dan penyuluhan secara terus menerus kepada masyarakat kampung Klamono, Klalomon, Klawana, Maladuk I dan Maladuk II agar tidak meluas dan mewabah. Keberadaan hewan ternak yang dibiarkan berkeliaran sembarangan di pemukiman warga menjadi satu masalah sendiri yang berkontribusi pada masalah kesehatan lingkungan.

Masalah kehamilan ibu yang tidak sehat karena anemia dan kekurangan makanan bernutrisi, persalinan yang tidak aman, gizi buruk pada balita, dan tingginya morbidity rate (angka kesakitan) dari penyakit Malaria, TBC dan HIV/AIDS yang tinggi angka incident nya di Papua Barat. PT Pertamina EP Papua Field melalui tanggung jawab sosialnya sepakat melanjutkan kerjasama dengan Yayasan Anak Sehat Persada (ASP) untuk berkolaborasi mengatasi permasalahan kesehatan di 4 Kampung Distrik Klamono.

b. egiatan KerjasamaKDalam kerjasama kemitraan ASP dan PT Pertamina EP Papua

Field me kan program kesehatan masyarakat dengan fokus netapberikut:

1) Sosialisasi program.2) Edukasi Community health improvement.3) Pemeriksaan Kesehatan Massal (ANC, PMT).4) Monitoring dan Evaluasi program.

Tujuan Program sebagai tindak lanjut pertemuan dan pembicaraan antara Yayasan Anak Sehat Persada dengan Penanggung jawab Community Development PT Pertamina EP Papua Field, mengenai keinginan PT Pertamina EP Papua Field untuk mengembangkan program Community Development di wilayah kampung yang terkena dampak langsung dari kegiatan perusahaan PT Pertamina EP PapuaField, adapun tujuan program sebagai berikut:

41Spririt Berkarya Anak Negeri

Tujuan umum dari program tersebut adalah terbangunnya kesadaran setiap elemen mulai dari masyarakat, pemerintah, dan dinas terkait untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program sehingga dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan bagi masyarakat di kampung Klamono, Klalomon, Klawana, Maladuk I dan Maladuk II melalui program repitalisasi posyandu dan peningkatan kualitas kesehatan ibu hamil dan balita dengan tujuan yaitu; Pertama; Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas lembaga lokal dalam mempraktekkan perubahan perilaku hidup sehat di 4 kampung (Klamono, Klalomon, Klawana, Maladuk I, dan Maladuk II) di Distrik Klamono, Kedua; Meningkatkan pemahaman keluarga dan orang tua akan pentingnya pendidikan kesehatan untuk siswa SMP, SMU di 4 kampung di distrik Klamono, dan Ketiga; Meningkatkan status kesehatan anak balita dan ibu hamil melalui revitalisasi posyandu daan kegiatan pos ibu hamil. Sasaran program tersebut adalah masyarakat di 4 kampung Distrik Klamono (Klamono, Klalomon, Klawana, Maladuk I dan II) yang merupakan kampung terdekat dari wilayah kerja PT Pertamina EP Papua Field di wilayah Distrik Klamono, Kabupaten Sorong.

Durasi program selama 10 bulan (Januari – Oktober 2021). Kesepakatan kerjasama kemitraan antara Yayasan Anak Sehat Persada dan SKK Migas - PT Pertamina EP Papua Field ditandatangani di kantor PT Pertamina EP Papua Field pada tanggal 1 Januari 2021, dan kegiatan efektif dilaksanakan di lapangan mulai 30 Januari 2021 hingga 31 Oktober 2021.

c. Bentuk KegiatanKegiatan yang dilakukan berupa pendampingan, penyuluhan dan

edukasi kesehatan, sebagai berikut:1) Melakukan sosialisasi program bagi masyarakat melalui

workshop dan pertemuan dan pendampingan.2) Meningkatkan kapasitas kader posyandu di puskesmas/ pustu

dan revitalisasi posyandu.3) Antenatal Care (ANC) mendorong upaya untuk menurunkan

42

angka kematian ibu hamil dan melahirkan, personal hygiene dan lingkungan.

4) Pendidikan kesehatan bagi masyarakat, siswa SMP, SMU untukmeningkatkan pengetahuan dan pencegahan HIV.

5) Pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita di 4kampung.

6) Pembuatan makanan bernutrisi bagi balita dan ibu hamilMelakukan demo masak makanan bernutrisi bagi balita danibu hamil.

7) Monitoring dan evaluasi, dan laporan bulanan program.

d. trategi Pelaksanaan ProgramS ASP telah merumuskan Key Performance Indikator (KPI) sebagai

acuan untuk mengukur keberhasilan program. Adapun strategi pelaksanaan program dirumuskan sebagai berikut:

1) Sosialisasi program kemitraan ASP - PT Pertamina EPPapua Field, melalui workshop peluncuran program di distrikKlamono dengan menghadirkan utusan perwakilan dari 5kampung program dan serangkaian pertemuan sesuaikebutuhan.

2) , dilakukan melaluiPenguatan kapasitas tenaga lokalp e r t e m u a n m a s ya ra k a t , p e m b e r i a n p e l a t i h a nformal/informal, berbgagi pengalaman, dan demo/praktekbersama.

3) , rekrutmen kader/refresh kaderRevitalisasi posyandutermasuk kegiatan pos bumil/kelas bumil, dan pos gizi/kelasgizi serta pendampingan pada anak gizi buruk secara intensif.

4) , pelatihan dan edukasi akanPendampingan/coaching kaderdilakukan secara bertahap sesuai rencana kerja.

5) , bagi masyarakat dan peningkatanEdukasi kesehatanpengetahuan HIV dan edukasi kesehatan melalui pendidikankesehatan bagi kelompok jemaat dan kelompok majlis taqlim,siswa SMP dan SMU.

6) , media sosialisasi dan publikasi programPembuatan banneryang disajikan melalui spanduk sosialisasi program, bannerpromosi kegiatan posyandu.

43Spririt Berkarya Anak Negeri

7) , pada awal kegiatan, selamaMonitoring dan evaluasiproses pelaksanaan dan akhir program. Keluaran berupalaporan bulanan dan semesteran.

e. asil KegiatanH1. Workshop Sosialisasi Program Kemitraan ASP dan PT

Pertamina EP Papua Field.

a) Mengawali kegiatan telah dilakukan sosialisasi program diAula Pertemuan Kantor Distrik Klamono pada tanggal 30Januari 2021, dihadiri 40 orang peserta hadir, terdiri dariperwakilan dari PT Pertamina EP Papua Field, ASP,Stakeholder Distrik Klamono, PKK dan Kader - kader dari 4kampung dampingan.

b) Fokus kegiatan sosialisasi program meliputi;I. Pengembangan dan revitalisasi posyandu.II. Penguatan lembaga local, kader posyandu dan tokoh

masyarakat.III. Peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan.IV. Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk

meningkatkan gizi balita, antenatal care (ANC)menurunkan angka kematian ibu hamil dan anak barulahir.

V. Memberikan edukasi/penyuluhan untuk meningkatanpengetahuan kesehatan masyarakat.

c) Saran dan Komentar peserta sosialisasiI. Kepala kampung Klawana dan kampung Klalomon

mendukung kelanjutan program kemitraan ASP danPT. Pertamina EP Papua Field.

II. Guru SD YPK Ebenheizer Klawana (Pak Yohan),mendukung rencana program, dan meminta edukasijuga dilakukan di SD, SMP dan SMU.

44

III. Kepala kampung Klamono, mendukung dan mintamasyakarat / kader untuk mendukung program kerjaASP yang bekerjasama dengan PT. Pertamina.

IV. Masyarakat mengusulkan bangunan posyandu diKlalomon dan peralatannya.

2. Penguatan kapasitas Tenaga Lokal

Penguatan kapasitas tenaga kesehatan setempat dilakukandalam bentuk koordinasi dan konsultasi dengan Dinas kesehatan Kabupaten Sorong terkait rencana/ pelaksanaan program kemitraan kesehatan masyarakat antara ASP dan PT Pertamina EP Papua Field sebagai penyedia dana program, di tingkat Distrik sharing koordinasi dan konsultasi dilakukan dengan Kepala Distrik, Kepala Puskesmas, dan kepala kampung. Sharing program juga dilakukan oleh Tenaga Kesehatan (Nakes) di lokasi program terutama dalam menyamakan cara menghitung menggunakan analisis z score yang di desain WHO dan penguatan/ revitalisasi posyandu di 5 posyandu (Klamono, Klalomon, dan Klawana, Maladuk I dan II). Hal ini penting agar data dan informasi terkaitan kesehatan ibu dan anak, perkembangan posyandu sistem lima meja serta data KMS dapat berjalan baik.

Tiga orang nakes yang bertugas di Distrik Klamono sudah menyamakan persepsi dalam menggunakan analisis status gizi balita dengan Z score, WHO telah memberikan kontribusi dalam kegiatan sistem lima meja dan mengadopsi pengumpulan data (database) yang dikembangkan oleh ASP.

ASP turut mendukung upaya Dinas Kesehatan dalam meningkatkan cakupan imunisasi bagi balita, secara periodik di posyandu atau saat ada pekan imunisasi yang diprogramkan pemerintah. ASP juga memasukan salah satu materi pentingnya imunisasi bagi balita dan bumil(dihilangkan) di meja empat saat kegiatan posyandu terutama pada saat pekan imunisasi.

45Spririt Berkarya Anak Negeri

3. Revitalisasi Posyandu termasuk Pos Bumil dan Kelas Gizi

Pelaksanakan revitalisasi posyandu pada semester pertama ini difokuskan pada perekrutan kader bagi posyandu yang jumlah kadernya kurang dari 5 kader, pelatihan formal/informal secara bertahap melalui kegiatan couching satu hari sebelum pelaksanaan posyandu, khususnya cara menghitung status gizi balita menggunakan analisis z score, pencatatan, registrasi dan materi edukasi. Posyandu sistem 5 meja menjadi target agar bisa diimplementasikan kader secara rutin di masing-masing posyandu.

a) Indikator keaktifan kader melalui “ Sistem 5 meja ”

Pada bulan Maret merupakan bulan pertama ASP dalammelakukan pendampingan pada kader posyandu danmerupakan tahap awal dan pengambilan data awal dikampung Maladuk Dusun I dan II, kampung Klamono,kampung Klalomon dan kampung Klawana, di DistrikKlamono kabupaten Sorong. Sistem lima meja (mejapendaftaran, meja penimbangan, meja pencatatan, mejameja edukasi kesehatan dan meja pelayanan kesehatan)selama semester ini terus diperkuat agar ke lima kaderposyandu tetap aktif, agar sistem 5 meja dapat dijalankanlebih mudah dan sempurna. Kondisi pelaksanaan Sistem 5meja kami tampilkan bulan pertama (Februari) dan bulanke-enam (Juli) sebagai pembandingnya, lihat Matrik 1 dan2 dibawah ini.Hingga saat ini sistem 5 meja belum berjalan lancar karenabeberapa kader tidak hadir pada tanggal pelaksanaanposyandu. Hal ini dikarenakan kesibukan dan adabeberapa kader ada yang sakit.Pada bulan Februari 2021 ada tambahan 2 kader baruPosyandu Klamono, dan sudah diberikan latihan carapengisian KMS dan penentuan status gizi berdasakanAntropometri oleh tim ASP.

46

Matrik 2. Implementasi Sistem Lima Meja di 5 Posyandu Distrik Klamono, Juli 2021

Posyandu/ Kampung

Sistem 5 Meja

Pendaftaran Penimbangan Pencatatan Penyuluhan kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Maladuk I Kader Kader Kader - Bidan, Nakes, Kader

Maladuk II Kader Kader Kader ASP Bidan, Nakes, Kader

Klamono Kader Kader Kader ASP Bidan, Nakes, Kader

Klalomon Kader Kader Kader ASP Bidan, Nakes, Kader

Klawana ASP Kader Kader ASP Bidan, Nakes

Pada Bulan Juli ini, meja 4 yaitu meja penyuluhan / edukasi tidak diisi oleh kader namun di isi oleh ASP dengan topik “Perawatan balita sehari – hari di rumah”. Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan belajar cara menggunakan metode penyuluhan yang partisipatif dan meningkatkan pengetahuan kader dari penyajian materi yang lebih lengkap.

Pada bulan Maret, April, Mei, Juni, dari 5 posyandu yang berada di 4 kampung program total 27 kader, dan rata-

Matrik 1. Implementasi Sistem 5 Posyandu5 kampung Distrik Klamono, Februari 2021

Posyandu/Kampung

Sistem 5 Meja

Pendaftaran Penimbangan Pencatatan Penyuluhan kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Maladuk I Kader Kader Kader, ASP Nakes Nakes

Maladuk II - Kader Kader Kader Nakes, Bidan

Klamono ASP Kader Kader Kader Nakes, Bidan

Klalomon - Kader Kader, ASP

Nakes, Kader

Nakes, Bidan

Klawana Kader Kader Kader Kader Nakes, Bidan

47Spririt Berkarya Anak Negeri

rata ada 25 kader aktif. Pada bulan Juli keberanian kader menyuluh kesehatan sudah bisa menggunakan buku KIA sebagai panduan materi edukasi, dan di damping oleh petugas ASP, di meja pencatatan juga demikian ASP masih perlu memberikan control dan dampingan cara menghitung hasil penimbangan (BB, TB, Umur) terutama ketika akan menghitung status gizi anak balita, dimana kader masih sering keliru dalam mencatat dan masih kurang teliti ketika menghitung menggunakan antrophometri - tabel z score.

b) Status Perkembangan SKDN

Grafik Data SKDN tetap masih menjadi alat kontrol untukmemantau kemajuan pelaksanaan kegiatan posyandupada setiap bulannya. Hasil pengumpulan data/datasetiap bulannya direkam dari kegiatan penimbangan dilima posyandu sangat penting dilakukan untuk mengetahuikeberhasilan program kemitraan antara ASP-SKK Migas-PT. Pertamina EP Papua Field di distrik Klamono. Tingkatkehadiran penimbangan balita di posyandu (D/S) masihmenjadi tantangan berat untuk secara konsisten bisamencapai D/S 80% pada setiap bulannya. khususnya diKlamono, bahkan hampir diseluruh wilayah Timur Indonesiamasih kurang dari target D/S 80% (Standar Nasional).Faktor kesadaran orangtua untuk membawa danmenimbang anak-anaknya ke posyandu secara rutin belummenjadi kebutuhan keluarga agar anak-anaknya tetaptermonitor kesehatannya.

Kebiasaan ibu dan keluarganya tinggal di hutan untukberkebun dan panen buah- buahan dan tidak hadir saatkegiatan posyandu sudah merupakan hal biasa terjadi,sehingga D/S di posyandu bisa turun (<80%) bahkan bisadibawah 60%. Berikut gambaran Rekap Grafik SKDN di 5posyandu periode Februari – Juli 2021:

48

Catatan:S: Jumlah anak balitaK: Jumlah anak balita yang memiliki KMSD: Jumlah anak balita yang hadir di posyandu saat penimbangan N: Jumlah anak balita yang berat badan naikKeberhasilan aktivitas Posyandu:D/S = indikator tingkat partisipasi masyarakat datang ke Posyandu N/D = indikator tingkat dampak dari program Posyandu

K/S = indikator tingkat cakupan program N/S = indikator tingkat pencapaian program

Penjelasan grafik adalah sebagai berikut:· Status perkembangan D/S pada rata-rata pada semester

pertama (Februari - Juli 2021) adalah : 62%, atau di bawahstandar nasional ( D/S 80% -DEPKES), hal ini terjadi karenaada beberapa posyandu D/S <50% seperti terjadi di

Klawana

Bulan Kampung S K D N D/S K/S N/D N/S

Februari Maladuk I 204 204 133 45 63% 100% 31% 20%

Maret Maladuk II 207 203 124 41 61% 98% 34% 21%

April Klamono 196 196 127 53 67% 100% 41% 26%

Mei Klalomon 200 200 135 35 68% 100% 25% 17%

Juni Klawana 193 187 118 49 62% 97% 36% 23%

Juli 190 190 94 42 52% 100% 47% 23%

Total 198 197 122 44 62% 99% 36% 22%

Matrik 3. REKAP - SKDN – Maladuk I Periode Februari – Juli 2021

49Spririt Berkarya Anak Negeri

Klamono, Klalomo dan Klawana pada bulan Juli 42%, 55% dan 32%. Alasan utama karena di bulan Juli ada libur panjang sekolah, libur cuti bersama lebaran, dan bertepatan dengan pendaftaran murid baru sekolah.

· N/D adalah indikator tingkat dampak dari programposyandu, berat badan anak yang datang timbangcenderung naik setiap bulannya. Rata-rata tertinggikenaikannya Klamono di bulan Februari 70%, Klamono danKlalomon N/D 55% dan Maladuk II 47% di bulan April. Padabulan Juni Klamono N/D60% dan Klawana 59%, sementaradi bulan Juli Klawana 64% dan Klamono 44%. Sementararata-rata N/D semester ini N/D 36%.

· N/S adalah indikator tingkat pencapaian program, padasemester ini rata-rata N/S 22%. di bulan Januari KlalomonN/S 48% dan Klawana di bulan Juni N/s 46% dan rata –ratapada pada bulan Februari N/S>20%. Meski ada kenaikangizi balita rata-rata, tetapi masih diperlukan upaya-upayaterobosan untuk meningkatkan asupan makanan bergizi bagianak-anak balita yang berstatus masih gizi buruk dan kurang,Pemberian PMT dari program kemitraan ASP- SKK Migas-PTPertamina EP Papua Field sangat membantu, termasukpemberian PMT khusus bagi anak-anak yang gizi buruk dangizi kurang di masa mendatang penting dipertimbangkananggarannya.

· K/S > 99% rata-rata pemilikan KMS pada semester ini, untukPosyandu di kampung Maladuk I dan II, Klamono, Klalomondan Klawana karena hampir semua bayi balita sudahmendapat buku KIA/KMS, kecuali 3 orang balita baru danbayi baru lahir. Diharapkan pada semester dua semua balitasudah memiliki K/S.

c) Perkembangan Status Gizi Balita Periode Februari – Oktober2021.Secara umum ada peningkatan jumlah anak balita yang naik

peringkat dari status gizi kurang (Under weight) menjadi Normal

50

atau dari status gizi buruk (Severe Underweight) menjadi gizi kurang (Under Weight). Beberapa anak balita yang mengalami gizi buruk yang diberikan PMT dan vitamin hasilnya menunjukkan kenaikan berat badannya dan satusnya naik dari gizi buruk menjadi gizi kurang. Namun 2 bulan berikutnya mengalami penurunan akibat asupan makan yang kurang dan karena sakit.

Berdasarkan grafik 1, data penimbangan bulan Februari 2021 dengan menggunakan sistem pencatatan Z Score WHO Antropometri mengenai status gizi balita di 5Posyandu, Satu

Grak 2 : Status gizi balita bulan Maret 2021 di 5 Posyandu

Grak 1 : Status gizi balita bulan Februari 2021 di 5 Posyandu

Prevalence of Underweight and Severe Underweight

Children Under 5 Years of Age (U5)

Februari 2020

100% 89,5% 80%

60%

50%

40%

76,9% 65,9%

73,0% Normal

52,2%

%

Underweight

27% 11%

0% 0%

19%

Severe

Underweight Overweight

Maladuk II Klamono

0% 3%

0% Klalomon Klawana Maladuk I

51Spririt Berkarya Anak Negeri

balita dari 10 balita yang masuk dalam status Severe underweight di Posyandu Maladuk II, di Posyandu Klamono berkurang menjadi 3 balita Severe underweigth dari bulan sebelumnya 4 balita dan 1 balita tidak hadir di posyandu; Di Posyandu Klawana terdapat 3 balita Severe underweigth, 1 merupakan balita yang sering datang timbang sedangkan 2 balita merupakan balita yang baru

Dari grafik 2 di atas, pada bulan Maret 2021 status gizi balita di 5 Posyandu ada 11 balita Severe underweight 3 diantaranya sudah mengalami perubahan ke status Underweigth. Jumlah balita yang datang timbang dengan status underweight ada 22 balita dan yang terbanyak ada di kampung Klamono yaitu sebanyak 11 balita. Balita dengan status gizi normal ada 93 balita, dan 1 balita yang mengalami Overweigth di Posyandu Maladuk II.

. Pada bulan April 2021 lihat grafik 3 diatas, data hasil penimbangan mengenai status gizi balita di 5 Posyandu ada 5 balita

Grak 3 : Status gizi balita bulan April 2021 di 5 posyandu

80%

70%

60%

50%

40%

Prevalence of Underweight and Severe Underweight

Children Under 5 Years of Age (U5)

April 2020 76,5% 71,4%

64,5% 71,0%

Normal

26% 26% 25% 15%

0% 0%

Severe Underweight

6% 10%

0%

3% 0% 4% 0%Overweight

Maladuk I Maladuk II Klalomon Klawana

2021

Klamono

52

status Severe underweight dan 2 balita diantaranya sudah mengalami perubahan dari Underweigth menjadi Normal. Jumlah balita yang datang timbang dengan status underweight sebanyak 29 balita dan yang terbanyak ada di kampung Klamono dan Klalomon yaitu sebanyak 8 balita, 93 balita status gizi normal, dan 1 balita yang mengalami Overweigth di Posyandu Maladuk II.

Dari grafik 4 diatas hasil data penimbangan bulan Mei 2021di 5 Posyandu ada 9 balita masuk dalam status Severe underweight. Status gizi tersebut mengalami kenaikan

Grak 4 : Status gizi balita bulan Mei 2021 di 5 posyandu

Prevalence of Underweight and Severe Underweight

Children Under 5 Years of Age (U5)

90% 80% 75,0%

70%

60%

81,3%

67,5% 74,2%

65,2% Normal

30%

20%

10%

25%

0% 0%

Maladuk I

20%

10%

19%

6%

26%

9%

0%

Severe

Underweight Overweight

Maladuk II Klamono Klalomon Klawana

disebabkan ada tambahan 3 balita yang statusnya turun, ini merupakan balita yang tidak datang timbang pada bulan April dan terdapat 1 balita yang baru pertama kali datang timbang. Balita – balita tersebut akan terus di dampingi oleh Kader, ASP dan Pihak Puskesmas.

Ada 27 balita di 5 Posyandu yang datang timbang dengan status underweight dan yang terbanyak ada di kampung Klamono yaitu sebanyak 8 bayi balita. Balita dengan status gizi normal sebanyak 96 balita, dan 2 balita yang mengalami Overweigth di Posyandu Maladuk II dan Klamono.

53Spririt Berkarya Anak Negeri

Pada grafik 5 dibawah, hasil data penimbangan di 5 posyandu pada bulan Juni 2021, ada 12 balita yang masuk dalam status Severe underweight, lebih banyak dibanding bulan sebelumnya hanya 9 balita. Bertambahnya julah balita Severe underweight karena ada tambahan 3 balita merupakan balita yang tidak datang timbang pada bulan Mei. Balita – balita tersebut akan terus di dampingi oleh Kader, ASP dan Pihak Puskesmas.

Jumlah balita yang datang timbang dengan status underweight sebanyak 23 balita dan yang terbanyak ada di kampung Klamono yaitu sebanyak 8 balita. Jumlah 77 balita status gizi normal dan 1 bayi balita yang mengalami Overweigth di Posyandu Maladuk II.

Grak 5 : Status gizi balita bulan Juni 2021 di 5 posyandu

Prevalence of Underweight and Severe Underweight

Children Under 5 Years of Age (U5)

Juni 2020 90%

77,1%

40%

30%

66,7% 69,0% Normal

50,0% 44%

57,1% Underweight

27%

14% 19% 24% 24%

6%

Severe

Underweight

Maladuk I

7%

0%

9%

0% 0%

7%

Klalomon Klawana

2021

54

Grak 6 : Status gizi balita bulan Juli 2021 di 5 posyanduPrevalence of Underweight and Severe

Underweight

Children Under 5 Years of Age

(U5) Juli 2020 100%

81,0% 85,7% 81,8% 80%

60%

40%

20%

72,0% 65,2%

Normal

28% 14%

5% 7%

0% 0% 7%

Severe

Underweight

Maladuk I Maladuk II

0% 0%

Klamono Klalomon Klawana

Dari grafik 6 diatas hasil data penimbangan di 5 posyandu pada bulan Juli 2021jumlah 6 balita yang masuk dalam status Severe underweight, berkurang dibanding data bulan sebelumnya yangmencapai 12 balita. Status gizi tersebut mengalami penurunan disebabkan 3 balita merupakan balita yang tidak datang timbang pada bulan lalu dan 3 balita telah Lulus dari BG . Balita – balita tersebut akan terus di dampingi oleh Kader, ASP dan Pihak Puskesmas.Jumlah 15 balita yang datang timbang dengan status underweight dan yang terbanyak ada di kampung Klamono yaitu sebanyak 7 bayi balita, 71 balita gizi normal dan 1 balita Overweigth di Posyandu Maladuk II, data lengkap, lihat Matrik 4-9 dibawah.

Matrik 4. Prevalensi status gizi balita di Maladuk I dan II, Klamono, Klalomon dan Klawana Februari 2021Status Gizi Balita D Prevalensi (%)

Kampung Baik Kurang Buruk Lebih

(Balita yg ditimbang

di Posyandu)

Kurang Buruk

Kurang +

Buruk

Klasifikasi prevalensi

Maladuk I 17 2 0 0 19 11% 0% 11% Sedang

Maladuk II 10 1 1 1 13 8% 8% 15% Sedang

Klamono 27 11 3 0 41 27% 7% 34% Sangat Tinggi

Klalomon 27 7 3 0 37 19% 8% 27% Tinggi

Klawana 12 8 3 0 23 35% 13% 48% Sangat Tinggi

Total 93 29 10 1 133

55Spririt Berkarya Anak Negeri

Matrik 5. Prevalensi status gizi balita di Maladuk I dan II, Klamono, Klalomon dan Klawana Maret 2021

Status Gizi Balita D Prevalensi (%)

Kampung Baik Kurang Buruk Lebih Balita yg ditimbang

Kurang Buruk Kurang

+ Buruk

Klasifikasi prevalensi

Maladuk I 17 1 0 0 18 6% 0% 6% Rendah

Maladuk II 12 3 0 1 16 19% 0% 19% Sedang

Klamono 25 6 2 0 33 18% 6% 24% Tinggi

Klalomon 25 9 5 0 39 23% 13% 36% Sangat Tinggi

Klawana 14 3 1 0 18 17% 6% 22% Tinggi

Total 93 22 8 1 124

Matrik 6. Prevalensi status gizi balita di Maladuk I dan II, Klamono, Klalomon dan Klawana April 2021

Status Gizi Balita D Prevalensi (%)

Kampung Baik Kurang Buruk Lebih Balita yg ditimbang

Kurang Buruk Kurang + Baik

Klasifikasi prevalensi

Maladuk I 17 3 0 0 20 15% 0% 15% Sedang

Maladuk II 13 3 0 1 17 18% 0% 18% Sedang

Klamono 20 8 3 0 31 26% 10% 35% Sangat Tinggi

Klalomon 22 8 1 0 31 26% 3% 29% Tinggi Klawana 20 7 1 0 28 25% 4% 29% Tinggi

Total 92 29 5 1 127

Matrik 7. Prevalensi status gizi balita di Maladuk I dan II, Klamono, Klalomon dan Klawana Mei 2021

Status Gizi Balita D Prevalensi (%)

Kampung Baik Kurang Buruk Lebih

(Balita yg ditimbang

di Posyandu)

Kurang Buruk Kurang

+ Buruk

Klasifikasi prevalensi

Maladuk I 18 6 0 0 24 25% 0% 25% Tinggi

Maladuk II 13 1 1 1 16 6% 6% 13% Sedang

Klamono 27 8 4 1 40 20% 10% 30% Sangat Tinggi

Klalomon 23 6 2 0 31 19% 6% 26% Tinggi

Klawana 15 6 2 0 23 26% 9% 35% Sangat Tinggi

56

Matrik 8. Prevalensi status gizi balita di Maladuk I dan II, Klamono, Klalomon dan Klawana Juni 2021

Status Gizi Balita D Prevalensi (%)

Kampung Baik Kuran

g Buruk Lebih

(Balita yg ditimbang

di Posyandu

Kurang Buruk Kurang

+ Buruk

Klasifikasi prevalensi

Maladuk I 9 8 1 0 18 44% 6% 50% Sangat tinggi

Maladuk II 10 4 0 1 15 27% 0% 27% Tinggi

Klamono 27 5 3 0 35 14% 9% 23% Sedang

Klalomon 12 4 5 0 21 19% 24% 43% Sangat tinggi

Klawana 20 7 2 0 29 24% 7% 31% Sangat tinggi

Matrik 9. Prevalensi status gizi balita di Maladuk I dan II, Klamono, Klalomon dan Klawana Juli 2021

Status Gizi Balita D Prevalensi (%)

Kampung Baik Kurang Buruk Lebih Balita yg

timbang di Posyandu

Kurang Buruk Kurang + Buruk

Klasifikasi prevalensi

Maladuk I 17 3 1 0 21 14% 5% 19% Sedang

Maladuk II 12 1 0 1 14 7% 0% 7% Rendah

Klamono 18 7 0 0 25 28% 0% 28% Tinggi

Klalomon 15 4 4 0 23 17% 17% 35% Sangat tinggi

Klawana 9 1 1 0 11 9% 9% 18% Tinggi

Keterangan :i. Cut off point pengelompokan masalah kesehatan masyarakat

berdasarkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang menurut WHO1999 (Rendah: < 10 %, Sedang: 10-19,9 %, Tinggi: 20-29,9%, Sangat tinggi: ≥ 30 %)

ii. Statusgizi ditentukan berdasarkan pengukuran antropometriWHO 2005 berat badan terhadap umur

Jika diukur dari prevalensi status gizi maka klasifikasi prevalensi dilihat dari banyaknya anak dengan gizi kurang ditambah anak dengan gizi buruk maka pada bulan Juli prevalensi yang sangat tinggi hanya terjadi di Klalomon. Pada

57Spririt Berkarya Anak Negeri

bulan Februari ada 2 kampung yaitu Klamono 48%, Klawana 34%; Bulan Maret 2021, prevalensi status Sangat Tinggi tidak ada; April 2021, ada di Klamono 36 %; Mei 2021, ada 2 kampung Klamono 30% dan Klawana 35%; Juni 2021, status sangat tinggi ada di 3 kampung yaitu Maladuk II 50%, Klalomon 43% dan Klawana 31%; Juli 2020, status tertinggi di Klalomon 35%.

Kampung Klamono mengalami 3 bulan masalah prevalensi status gizi sangat tinggi yaitu pada bulan Februari, April dan Mei. Kemudian Klawana mengalami masalah status prevalensi gizi sangat tinggi pada Februari, Mei dan Juni, dan Klalomon mengalami 3 bulan masa status prevalensi gizi sangat tinggi yaitu pada bulan Februari, Juni dan Juli. Sementara Maladuk I mengalami di bulan Juni saja.

Secara keseluruhan prevalensi gizi dengan status sangat tinggi merupakan masalah serius untuk diperhatikan dan dilakukan pendampingan bantuan program kemitraan ASP-SKK Migas-PT Pertamina EP Papua Field. Hasil bantuan program dalam bentuk edukasi dan bantuan PMT sudah memberikan dampak positif terhadap perbaikan status gizi secara individu, namun secara komulatif masih harus lebih ditingkatkan. Tambahan akses fasilitas kesehatan dan konten bantuan seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di setiap kegiatan posyandu dan PMT plus bagi anak-anak balita gizi buruk masih perlu ditingkatkan frekuensinya.

d) Pendampingan / Coaching kaderCoaching/pendampingan kader menjadi kegiatan rutin yang

dilakukan tenaga pendamping ASP ke para kader satu hari sebelum pelaksanaan posyandu agar kegiatan posyandu berjalan sempurna. Coaching kader merupakan kegiatan persiapan bagi kader sebelum melaksanakan posyandu sesuai jadwal. Fokus coaching meliputi; review pelaksanaan periode posyandu sebelum, pembagian tugas kader, penyiapan material dan materi edukasi, simulasi edukasi kader ke ibu- ibu yang membawa balita dan meriview hasil pelaksanaan posyandu apa

58

kekurangan dan apa kelebihannya. Kegiatan coaching dilakukan dimasing-masing posyandu sesuai kesepakatan.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, coaching mampu meningkatkan keterampilan kader, pelaksanaan posyandu lebih baik dan tertib, meja 4 (edukasi) selalu terisi dengan materi yang disampaikan kader. Jumlah kader posyandu yang ikut coaching kader rata-rata 5 kader posyandu per posyandu. Materi coaching terdiri dari:

· Pembagian tugas kader (pendaftaran, pengukuran tinggibadan, berat badan, penimbangan, pembagian PMT).

· Pemberian vitamin/multivitamin.· Penyuluhan kesehatan dan conceling kepada ibu balita.· Pendampingan kader menghitung hasil timbangan dan

analisa z score untuk mengetahui status gizi balita.· Review hasil pasca kegiatan posyandu merefleksi

kekurangan, masalah dan solusi kedepan.· Materi penyuluhan kesehatan di meja 4 adalah:

ü Perawatan bayi dan balita.ü Pemberian makanan yang sehat dan bergizi.ü Pemberian oralite/membuat LGG jika anak terkena

diare/pencegahan diare.ü Pertolongan pertama ketika balita sakit.ü Kecacingan, pencegahan dan pengobatannya.ü Dll.

e) Edukasi KesehatanPada semester pertama ini, kegiatan edukasi kesehatan

difokuskan pada kelompok ibu yang memiliki balita dan ibu hamil, kelompok ibu-ibu jemaat gereja dan remaja. Sementara untuk edukasi khusus ke guru dan sekolah akan dilaksanakan pada semester kedua.

ASP memulai aktivitas edukasi kesehatan kepada ibu-ibu yang memiliki balita dan ibu hamil di saat pelaksanaan kegiatan posyandu dan pos bumil pada setiap bulannya dimulai sejak

59Spririt Berkarya Anak Negeri

Februari s/d Juli 2021. Edukasi dilakukan di posyandu, di sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah umum (SMU) dan di kelompok jemaat dan majelis taklim, tidak semua kegiatan edukasi informal dapat kami catat dan didokumentasikan. Jumlah peserta edukasi yang tercatat pada semester ini adalah 414 orang peserta, terdiri dari 23 (6%) laki-laki dan 391 (94%) perempuan.

Kegiatan ini merupakan kegiatan terpadu antara ASP dan Puskesmas Klamono di wilayah Ring I PT. Pertamina EP Papua Field.

60

ASP bekerjasama dengan tenaga kesehatan setempat (Nakes) dan stakeholder dalam memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan di kelompok ibadah jemaat, di majelis taklim, dan di posyandu. Mereka mengucapkan terimakasih atas bantuan program kesehatan kerjasama antara ASP-SKK Migas-PT Pertamina EP Papua Field, dan mereka berharap pada tahun 2021 program ini masih bisa dilanjutkan.

Detail kegiatan dapat di lihat, lampiran : 2. Daftar Kegiatan Edukasi Kesehatan semester I - tahun 2021.

61Spririt Berkarya Anak Negeri

Matrik 10. Rekap Edukasi Semester I – (Februari-Juli 2021)

Bulan Posyandu PMT Total BALITA

Februari Maladuk I Bubur kacang hijau, bubur

ayam, bubur kacang hijau + susu coklat, kue dan susu

coklat, Nasi + Ayam kecap + Mie goreng + Sayur dan kue

bolu + susu coklat

133

Maret Maladuk II 124

April Klamono 127

Mei Klalomon 135

Juni Klawana 118

Juli Klawana 94

Total Balita penerima PMT pada semester pertama 731

f) Pemberian Makanan Tambahan (PMT)Pada semester pertama ini, kegiatan pemberian PMT regular

bagi anak balita diberikan setiap bulan dengan variasi menu makan yang berbeda pada setiap bulannya, bahkan antar posyandu bisa juga berbeda sesuai kesepakatan para kader posyandu masing-masing. PMT yang umumnya berupa; bubur kacang hijau, bubur ketam hitam, dan bubur ayam.

PMT khusus biasanya hanya diberikan bagi anak-anak balita yang gizi buruk (Severe Underweight) berupa pemberian makan ikan, sayuran dan pemberian multivitamin.

Program pemberian makanan tambahan ini bertujuan untuk mengurangi bertambahnya angka balita yang mengalami berat badan kurang dari standar. Jenis PMT yang berikan semester ini, lihat matrik dibawah:

62

g) Pelayanan Ante Natal Care (ANC)

Kegiatan pelayanan pemeriksaan ibu hamil (ANC) oleh tenaga kesehatan di pos bumil dilakukan setiap bulan berbarengan dengan kegiatan penimbangan di posyandu secara terjadwal. Kecuali jika bidan berhalangan dating biasanya pemeriksaan dijadwal ulang pada waktu hari yang berbeda. Pada semester ini tercatat ada 71 ibu hamil dan 52 ibu

Matrik 11. Rekap Kegiatan PMT - Semester I

Bulan Posyandu PMT Total BALITA

Februari Maladuk I Bubur kacang hijau, bubur

ayam, bubur kacang hijau + susu coklat, kue dan susu

coklat, Nasi + Ayam kecap + Mie goreng + Sayur dan kue

bolu + susu coklat

133

Maret Maladuk II 124

April Klamono 127

Mei Klalomon 135

Juni Klawana 118

Juli Klawana 94

Total Balita penerima PMT pada semester pertama 731

63Spririt Berkarya Anak Negeri

Matrik 12. Rekap Kegiatan Ante Natal Care – BUMIL

Bulan Posyandu ANC Total Ibu

Hamil Februari Maladuk I 9 11 Maret Maladuk II 8 12 April Klamono 10 14 Mei Klalomon 10 13 Juni Klawana 8 12 Juli Klawana 7 9

Total 52 71

Prosentase 73% 100%

hamil (73%) rutin melakukan ANC di puskesmas atau polindes. Pada saat pemeriksaan bumil biasanya dilakukan pemberian tablet zink, imunisasi TT dan edukasi kesehatan.

Kegiatan ANC bumil dan edukasi yang direkap pada semester ini sbb:

Untuk mendapatkan informasi detail kegiatan pelayanan ANC – Kelas Ibu Hamil dapat dilihat pada Lampiran 2: Kegiatan Ante Natal Care - Bumil

64

h) Kegiatan Imunisasi

Sebanyak 14 anak balita mendapatkan Imunisasi mulai dariBCG, DPT, HB, Polio, dan Campak dan 4 orang ibu hamil mendapat suntikan Tetanus. Pelayanan imunisasi ini ditangani langsung oleh tenaga kesehatan. Sementara Tim ASP membantu memberikan pemahaman pentingnya imunisasi bagi balita agar memiliki daya tahan tubuh dan sehat. Kegiatan imunisasi ditangani langsung oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas

65Spririt Berkarya Anak Negeri

Klamon, sementara petugas lapangan ASP membantu memediasi agar imunisasi antara Puskesmas, kader dan masyarakat bisa dilakukan sesuai jadwal.Pekan Imunisasi Nasional (PIN) untuk pemberian vitamin A dicanangkan pada bulan Februari dan Agustus pada setiap. Pada bulan Februari ini, pihak puskesmas telah memberikan Vit A di semua posyandu dampingan ASP. Sebanyak 98 balita yang datang di Posyandu mendapatkan Vit A Merah yaitu balita yang berumur 12 – 60 bulan dan sebanyak 13 bayi mendapat Vit A Biru yaitu bayi berumur 06 – 11 bulan.

Pada bulan Maret 2020, Imunisasi berupa BCG, DPT, HB, Polio, dan Campak di berikan 25 bayi di 4 Posyandu meliputi : Posyandu Maladuk I : 3 bayi, Posyandu Maladuk II : 0, Posyandu Klamono : 9 bayi, Posyandu Klalomon : 10 bayi, dan Posyandu Klawana : 3 bayi. Dan ada 2 orang ibu hamil mendapat suntikan Tetanus yaitu di kampung Klalomon dan 3 orang bumil di kampung Klawana. Pelayanan imunisasi ini ditangani langsung oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas atau pustu, Untuk pelayanan imunisasi pada bulan April, Mei, Juni dan Juli jumlah balita yang mendapat imunisasi adalah 99 balita, lihat tabel dibawah.

Informasi imunisasi dan jumlah balita yang mendapat imunisasi di tiap kampung dapat diihat

Lampiran 5; Data Imunisasi

Matrik 13. Rekap Imunisasi di 5 posyandu Semester I - 2021

POSYANDU JUMLAH BALITA JENIS IMUNISASI

Maladuk I 18

Maladuk II 11 DPT, DPT2, DPT3, HB, HB2, HB3, Hib, HIB-1,

Hib2, Hib3,

Klamono 35 BCG, Polio, Polio 1, ,Polio 2,

Klalomon 15 polio 3, Campak. Klawana 20

TOTAL 99

66

i) Pembuatan poster/banner/spanduk untuk sosialisai programASP sudah membuat 5 buah banner kegiatan posyandu, setiap

benner tersebut disimpan di masing-masing posyandu dan bisa dipasang saat peninbangan di posyandu. ASP juga sudah mencetak sebuah spanduk workshop sosialisasi program kemitraan antara SKK Migas-PT. Pertamina dan ASP.

j) Kunjungan Kerumah (Home visit)Kegiatan home visit (kunjungan rumah) ke rumah orang tua

balita yang memiliki gizi buruk (Severe Underweight) dilakukan jika statusnya gizi buruk anaknya tidak naik selama 3 bulan berurutan, maka tim ASP, Nakes, Kader akan melakukan kunjungan rumah untuk memastikan kondisi anak dan kesehatannya terpantau. Pemeriksaan kesehatan anak oleh nakes, mewawancarai ibunya, edukasi langsung ke ibunya, memberikan PMT khusus jika diperlukan.

Pada saat home visit Nakes dan ASP bersama-sama melakukan pemantauan asupan makanannya, penimbangan BB, dan memerikasa status kesehatan anaknya serta memberikan treatmen/pengobatan jika diperlukan. Berikut rekapan kegiatan home visit ke rumah para orangtua yang memiliki balita gizi buruk. Tercatat ada 61 anak gizi buruk pada semester ini atau rata-rata ada 10 anak gizi setiap bulannya. Nama anak gizi buruk bisa berubah setiap bulannya, ada yang naik kelas ke gizi kurang ada juga yang turun kelas dari gizi kurang ke gizi buruk.

67Spririt Berkarya Anak Negeri

Hasil pemantauan kami yang menjadi penyebab utama gizi buruk dikarenaa adanya pola makan balita yang tidak teratur dan asupan makanan yang terbatas (rata-rata 1 kali sehari).

Matrik 14. Hasil Kunjungan Rumah (Home Visit)

Kunjungan Rumah Bulan

Jumlah Balita Bantuan Rata-Rata Usia

Tahun

Februari 10 Susu, multivitamin, edukasi < 2 tahun

Maret 10 Susu, multivitamin, edukasi < 2 tahun

April 9 Susu, multivitamin, edukasi < 2 tahun

Mei 10 Susu, multivitamin, edukasi < 2 tahun

Juni 14 Pemberian obat cacing dan B.com

(Vitamin) < 2 tahun

Juli 8

Susu, multivitamin, edukasi dan

makan nasi plus ikan hasil demo

masak

< 2 tahun

4. Monitoring dan Evaluasi.

1) MonitoringPada semester ini, ASP dan SKK-Migas PT Pertamina EP sudahmelakukan monitoring secara reguler tiap bulan untuk melihat kegiatan dan kemajuan program serta mengidentifikasi masalah dan hambatan pelaksanaannya, dan sekaligus mencari solusi perbaikannya. Beberapa kegiatan pokok yang telah dilakukan semester ini, antara lain:ü Monitoring status gizi buruk, balita gizi buruk yang tidak

berubah dalam 3 bulan, dilakukan home visit bersamatenaga kesehatan, memberikan edukasi ke orangtuanya,memberikan bantuan PMT khusus dan multivitamin.

ü Monitoring pelaksanaan kegiatan posyandu di lima lokasisesuai jadwal regular yang ditetapkan dinkes/puskesmas.

68

ü Merekam data perkembangan posyandu Sistem 5 meja, D/S,N/D, K/S, N/S.

ü Mendapingi/couching kader di 5 posyandu dalammenyiapkan pelaksanaan posyandu regular. >4 orang kadermasih konsistem sebagai kader aktif.

2) Evaluasi semesterü ASP telah melakukan evaluasi dan pengamatan langsung

pengetahun, dan keterampilan kader posyandu dalammengoprasionalkan posyandu Sistem lima meja, sudah bisadilaksanakan oleh kader. Ketelitian mencatat data hasilpenimbangan, mendiagnosa, menggunakan antrophometrimasih perlu didampingi.

ü Keaktifan dan komitmen kader menjalankan posyandu Sistemlima meja > 93% dari jumlah 27 kader cukup aktifmenjalankan tugasnya secara rutin.

f. Hasil Key Performance Indikator (KPI)KPI merupakan alat ukur keberhasilan program kemitraan antara

SKK Migas – PT. Pertamina dan ASP khususnya program revitalisasi posyandu di 5 posyandi di 4 kampung di distrik Klamono tahun 2021 ini. Indikator keberhasilan pdan saat proposal program diajukan dan disetuji menjadi acuan kedua belah pihak.

Informasi detail hasil penilaian keberhasilan program semester pertama ini dapat lihat pada lampiran 6 Key Performance Indikator.

g. Penggunaan Biaya ProgramTotal biaya realisasi program sejumlah Rp 39.200.000,- (tiga puluh

sembilan juta dua ratus ribu rupiah). Rincian penggunaan anggaran biaya program terdapat pada lampiran 7. Laporan Keuangan Akhir Program Revitalisasi posyandu dan edukasi kesehatan.

h. Target Kegiatan dan RealisasiRekap hasil target kegiatan semester ini, secara umum hasilnya

sudah melebihi target yang direncanakan, kecuali beberapa

69Spririt Berkarya Anak Negeri

komponen yang masih belum di lakukan karena ada penjadwalan ulang yang disesuaikan dengan kesiapan masyarakat dan akan dilaksanakan pada semester kedua (Agustus – Oktober 2021), seperti kegiatan edukasi/penyuluhan HIV untuk guru dan orangtua murid dan pelaksanaan jamban subsidi untuk keluarga.

Matrik 15. Target Kegiatan dan Realisasi Semester I- 2021Aktivitas Target Pelaksanaan Keterangan

Penandatangan kontrak/MOU ASP-

PT Pertamina EP.

MOU ditandatangan Februari 2021

Penandatanganan di lakukan di kantor PT Pertamina EP di

Sorong.

Sosialisasi program kesehatan/workshop

5 Posyandu & 4 kampung menerima program

5 Maret, 40 peserta

Sosialisasi di Aula Kantor Distrik Klamono; peserta staff distrik, PKM/Pustu, kader dan kepala

kampung

Revitalisasi posyandu

5 Posyandu menerima program

5 Posyandu Posyandu Delima, Kanguru, Klasafet, Kemuning/Angrek

Hitam, Klasofo. Pelatihan/coaching

kader posyandu 25 kader posyandu 27 kader 7 kader di Klawana, selebihnya

5 kader.

Pemberian PMT 5 Posyandu menerima program

5 Posyandu Dilakukan di 5 posyandu sejak April – Desemeber 2020, akan

dilanjutkan semester II

Demo masak oleh ibu yang memiliki

balita

5 posyandu melakukan 3 kali

demo

5 Posyandu, baru 2 kali

pelaksanaan.

Satu kali kegiatan akan dilakukan pada semester II

Edukasi HIV / IMS bagi guru dan

orangtua murid SD, SMP, SMU

25 peserta orangtua murid dan guru SMP,

SMU

Akan dilaksanakan pada semester II

Edukasi kesehatan di posyandu & pos

bumil

100 peserta mendapat

edukasi HIV

142 peserta edukasi HIV, 177 orang peserta ibu balita dan

remaja

Peserta dari masyarakat, kelompok jemaat/majelis taqlim,

remaja.

Edukasi/ paktek CTPS & PHBS di SD

4 SD

4 SD, 95 peserta murid

SD dan ibu balita

Praktek dilengkapi bantuan ember CTPS di 4 SD

Poster di cetak

1 Spanduk dan banner sosialisasi, 5

benner posyandu

Spanduk sosialisasi, standing banner, 5 standing banner di

posyandu

Monitoring Pendampingan bulanan, 2 kali laporan semester

Bulanan (6) Laporan Feb-Juli dilaporkan

Oktober 2021

Evaluasi Laporan Akhir

(final) 1 berkas

Laporan Feb-Juli dilaporkan Oktober 2021

70

Demo masak oleh ibu yang memiliki

balita

5 posyandu melakukan 3 kali

demo

5 Posyandu, baru 2 kali

pelaksanaan.

Satu kali kegiatan akan dilakukan pada semester II

Edukasi HIV / IMS bagi guru dan

orangtua murid SD, SMP, SMU

25 peserta orangtua murid dan guru SMP,

SMU

Akan dilaksanakan pada semester II

Edukasi kesehatan di posyandu & pos

bumil

100 peserta mendapat

edukasi HIV

142 peserta edukasi HIV, 177 orang peserta ibu balita dan

remaja

Peserta dari masyarakat, kelompok jemaat/majelis taqlim,

remaja.

Edukasi/ paktek CTPS & PHBS di SD 4 SD

4 SD, 95 peserta murid

SD dan ibu balita

Praktek dilengkapi bantuan ember CTPS di 4 SD

Pembuatan poster/ media promosi Poster di cetak

1 Spanduk & benner

sosialisasi, 5 benner

posyandu

Spanduk sosialisasi, standing banner, 5 standing banner di

posyandu

Monitoring Pendampingan bulanan, 2 kali

laporan semester

Bulanan (6), Semester I (Agustus)

Laporan bulanan (feb s/d Juli) terintegrasi dengan laporan program sumur gali. Laporan

Semester 1(Feb-Juli) dilaporkan Agustus 2020

Evaluasi Laporan Akhir (final) 1 berkas

Laporan akhir (Januari 2020) , lokakarya akhir 11 Desember

2020

Pengajuan proposal tahun kedua

Proposal tahun ketiga

Ahir Agustus 2020

Diajukan termasuk usulan pembangunan infrastruktur sumur gali, jamban dan pengelolahan

sampah.

Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan program revitalisasi dan edukasi kesehatan pada semester pertama ini telah berhasil melewati target kegiatan yang direncanakan, kecuali capaian rata-rata D/S masi fluktuatif dan masih <80%. Sehingga berdampak terhadap capaian peserta edukasi kesehatan yang telah melampaui target 240 orang peserta dari target 200 orang peserta untuk satu tahun.

Keaktipan dari kader posyandu masih cukup baik 25 kader aktif dari total 27 kader di 5 posyandu dan pelayanan ANC – Bumil cukup meningkat kehadirannya, ditambah dengan tambahan pengetahuan Kesehatan melalui pemberian edukasi pengetahuan HIV, IMS diikuti

71Spririt Berkarya Anak Negeri

73% daro 72 Bumil terdaftar di 5 PosyanduKedapannya untuk kegiatan yang belum dilaksanakan akan jadi prioritas untuk dilaksanakan di semester II. Support dan dampingan tim CSR SKK Migas – PT Pertamina EP sangat baik dan berkontribusi dalam mencapai target optimum di semester ini.

Rekomendasi dari pelaksanan kegiatan program tersebut yaitu terdapat Support dan koordinasi dengan tenaga kesehatan setempat (Puskesmas danPustu) yang sudah sangat kooperatif, sementara untuk semester kedua akan lebih meningkatkan hubungan dan koordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten; Support tim CSR SKK Migas dan PT. Pertamina EP dalam memonitor kegiatan lapangan dan pendampingan ke staf ASP di lapangan perlu dipertahankan; dan ASP akan menyiapkan draft proposal untuk Tahun Anggaran 2021 dengan fokus di dua distrik Klamono dan Klasafet di Kabupaten Sorong.

1. Pengukuran Balita

72

73Spririt Berkarya Anak Negeri

2. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

74

3. Home Visit

4. Pemberian Makanan Tambahan

5. Edukasi Kesehatan

75Spririt Berkarya Anak Negeri

76

77Spririt Berkarya Anak Negeri

PROGRAM PENINGKATAN SARANA AIR

BERSIH BERBASIS PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT DI DISTRIK KLAMONO

Bab 4

LATAR BELAKANG

Sumber Daya Air di Kabupaten Sorong harus mengacu pada UU no 7 tahun 2004 dan PP No 42 tahun 2008 tentang Sumber Daya Air dimana prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan menjadi faktor yang penting sehingga ketersediaan air bersih bagi masyarakat dapat terpenuhi. Sumber Daya Air yang ada di Kabupaten Sorong khususnya Distrik Klamono memiliki fungsi utama adalah untuk menstabilkan aliran air fungsi ekonomi yang sangat tinggi, yaitu untuk penyediaan air bersih, baik untuk kebutuhan sehari-hari, irigasi, dan industri, juga untuk perikanan budidaya maupun perikanan tangkap.

Distrik Klamono adalah salah satu wilayah operasional PT Pertamina EP Papua Field yang terdapat sumur penghasil produksi minyak. Selama ini di Distrik Klamono belum ada program air bersih yang masuk ke Distrik Klamono, masyarakat sangat mengharapkan kehadiran PT Pertamina EP Papua Field dalam menyelenggarakan Program Air Bersih, kedatangan PAMSIMAS ( Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat ) pada tahun 2018 hanya membuat bak penampungan air yang tidak tahu asal airnya darimana, bisa dari air sungai atau dari tadah hujan saja, tergeraknya PT Pertamina EP Papua Field karena adanya tuntutan masyarakat Distrik Klamono terhadap air bersih yang sampai melakukan pemalangan, melihat kondisi seperti ini PT Pertamina EP

78

Papua eld langsung bergerak sehingga tidak mengganggu kegiatan Fioperasional perusahaan yang terdapat di ring 1 produksi minyak, pengecekan kondisi air yang ternyata masyarakat telah membuat sumur bor akan tetapi belum bersifat permanen/masih tanah yang dapat berbahaya untuk anak-anak dan hewan, tahun 2018 PT Pertamina bergerak membuat sumur permanen yang membuat dengan pengecoran yang tinggi sehingga mengurangi resiko bahaya terhadap anak-anak dan hewan khususnya, pada tahun 2021 Pembuatan WTP yang bahan baku airnya berasal dari DAS karena Distrik Klamono dekat sekali dengan aliran sungai sangat membantu yang tadinya menimba air dari sumur menjadi air yang dialirkan ke tiap rumah dan mendapatkan air yang lebih bersih dari air sumur, kampung yang menerima manfaatnya adalah kampung Klamono, Klalomon, Klawana, Klamono oil dan Maladuk.

Lokasi Distrik Klamono, Kabupaten Sorong merupakan wilayah kerja ring 1 PT Pertamina EP Papua Field. Distrik Klamono, Kabupaten Sorong dihuni kurang lebih sejumlah kepala keluarga (KK) yang 715 terdiri dari 5 kampung yaitu kampung Klamono, Klalomon, Klawana, Klamono Oil, Maladuk. Besarnya jumlah SDA seperti air baku yang berasal dari DAS sehingga menunjang program peningkatan sarana air bersih berbasis pemberdayaan masyarakat di Distrik Klamono

79Spririt Berkarya Anak Negeri

dapat dilihat dari tataletak wilayah yang cukup strategis. Oleh sebab itu, PT Pertamina EP Papua Field ingin membantu dengan responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan.

PT. Pertamina EP Papua Field telah membuktikan komitmennya terhadap pelaksanaan program CSR yang basis utamanya pemberdayaan masyarakat dan juga keberlanjutan lingkungan. Salah satu program yang sedang berjalan Program Peningkatan Sarana Air Bersih Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Distrik Klamono. Program ini dimulai pada tahun 2018 di Distrik Klamono. Manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial dan lingkungannya.

Tujuan Program

Tujuan Program Peningkatan Sarana Air Bersih Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Distrik Klamono adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan Sumber Daya Alam yang ada menjadi Sumber Daya yang termanfaatkan dengan mudah dipakai sehingga masyarakat mudah untuk mengakses air bersih dan pemanfaatan air bersih untuk perikanan air tawar dan pertanian berjalan dengan baik dan perekonomian masyarakat semakin meningkat, sehingga pendapatan untuk Distrik Klamono menjadi bertambah.

Metode Program Air Bersih

Keunikan dari program ini pada system Water Treatment yang menggunakan biosand water filter yang bersifat komunal sehingga debit air bersih yang dihasilkan banyak dimanfaatkan oleh Masyarakat 5 kampung yaitu, kampung Klamono, kampung Klalomon, kampung Klawana, kampung Klamono oil dan kampung Maladuk di Distrik Klamono wilayah Kabupaten Sorong, biosand water filter komunal memanfaatkan bahan sisa yang ramah lingkungan berupa batu pecahan genteng, batu bata, serabut kelapa, pasir putih, batu kerikil, yang diperoleh dari masyarakat.

80

Gambar: Water Treatment Plant

Manfaat Program Air Bersih

Program Pengolahan air bersih yang berbasis masyarakat dikembangkan PEP Field Papua Bersama dengan Dinas PU Kabupaten Sorong dan Masyarakat untuk menjawab ketersediaan kebutuhan air bersih yang ada di Distrik Klamono. Masyarakat Distrik Klamono dulunya harus memanfaatkan air sungai yang tidak terolah dan memiliki kualitas yang kurang baik selain memanfaatkan sumur gali dan air tadah hujan. Masyarakat memanfaatkan air sungai langsung untuk mandi cuci bahkan juga masak maupun minum.

79Spririt Berkarya Anak Negeri

81Spririt Berkarya Anak Negeri

Air sungai yang diambil sebagai air minum menimbulkan berbagai penyakit kulit dan diare yang diderita oleh masyarakat sebagai upaya untuk menekan permasalahan untuk penyakit kulit dan diare perlu sosialisai dari pengolahan air bersih yang layak dikonsumsi, kebersihan dan ke higenisannya lebih terjamin, penyediaan air bersih dilakukan melalui upaya penyediaan yang bersumber dari air sungai yang diolah melalui Water Treatment Plant dengan menggunakan Biosand Filter Komunal dan dilakukan distribusi air bersih dengan jaringan pipa air ke rumah masyarakat yang dikelola oleh BUMDES POSA JAYA.

82

PT Pertamina EP Papua Field dengan cermat melihat kondisi yang efektif untuk program air bersih, PT Pertamina EP papua Field membuat WTP yang bahan baku airnya berasal dari sungai karena Distrik Klamono dekat sekali DAS ( Daerah Aliran Sungai ) sangat membantu yang tadinya menimba air tanah dari sumur menjadi air yang disaring atau di filter berasal dari air baku atau sungai yang dialirkan ke tiap rumah dan mendapatkan air yang lebih bersih,yang memanfaatkan yaitu Distrik Klamono sebesar 1.770 KK. Air bersih juga dimanfaatkan oleh kelompok Budidaya ikan air tawar dimana penghasilan budidaya ikan mengalami peningkatan dengan pemanfaatan air bersih

.

Keunggulan Program Air Bersih

Penerapan cara pemfilteran air sungai dengan sistem biosand filter Komunal (Redesign System). Mengubah cara pemanfaatan air sungai dengan cara di filter yang ramah lingkungan dengan pengurangan polusi air. Pengelolaan air bersih yang menggunakan perangkat biosand water filter komunal mampu mengolah air baku 59.000 liter/hari yang tidak layak konsumsi untuk kemudian disaring menjadi layak dikonsumsi, lalu air disalurkan kedalam bak penampungan dengan kapasitas 168.000 m³ sebelum di distribusikan.

Kebijakan Pemerintah Sebagai Respon Program Pengembangan Masyarakat

Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Papua Nomor 5 tahun 2018 tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan kebijakan diatas setiap perusahaan wajib menjalankan tanggung jawab sosialnya khususnya mengenai pemberdayaan masyarakat. Kebijakan yang dirumuskan sebagai respon program pemberdayaan masyarakat, pada Distrik Klamono sangat bermanfaat untuk kelancarannya program pengembangan masyarakat. Pada

79Spririt Berkarya Anak Negeri

83Spririt Berkarya Anak Negeri

Kebijakan Pemerintah dapat pula menghambat kegiatan atau program yang berjalan, perlu adanya komitmen dari pemerintah dan PT Pertamina EP Papua Field sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Pengembangan ekonomi lokal seperti pembangunan infrastruktur dengan pengimplementasian berupa sarana air bersih oleh PT Pertamina EP Papua Field sangat membantu pemerintah dalam menangani perekonomian khususnya bidang infrastruktur. Kebijakan Pemerintah sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan hak nya sehingga pemerataan didapatkan, peningkatan pendapatan sangat menjadi point sehingga masyarakat yang masih dalam garis kemiskinan berubah pola hidupnya dan keluar dalam garis kemiskinan sehingga adanya penurunan angaka kemiskinan di Distrik Klamono, Kabupaten Sorong. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adalah masih rendah nya sumberdaya manusia, Tingkat pendidikan yang masih rendahnya jumlah staf pemberdayaan dan keahlian yang dimiliki sampai pada kurangnya relasi antara pemerintah Dsitrik Klamono dengan pemerintah Kabupaten Sorong sebagai pusat kontrol didaerah.

Kontribusi Program Terhadap Pelestarian Lingkungan

Program Kegiatan Kontribusi Satuan Hasil

2020 2021

Peningkatan

Air Bersih

Pemanfaatan

DAS untuk

konsumsi

warga

Pengendalian

Pengurangan

air tanah

m³ 59.292

64.605

84

Lokasi Distrik Klamono, Kabupaten Sorong merupakan wilayah kerja ring 1 PT Pertamina EP Papua Field. Distrik Klamono, Kabupaten Sorong dihuni kurang lebih sejumlah 715 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 5 kampung yaitu kampung Klamono, Klalomon, Klawana, Klamono Oil, Maladuk. Program Peningkatan air bersih dengan pemanfaatan DAS untuk konsumsi warga melalui pengendalian pengurangan air tanah memperoleh hasil 59.292 m³ pada tahun 2020 sedangkan pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 64.605 m³. Besarnya jumlah SDA seperti air baku yang berasal dari DAS sehingga menunjang program peningkatan sarana air bersih berbasis pemberdayaan masyarakat di Distrik Klamono dapat dilihat dari tataletak wilayah yang cukup strategis. Oleh sebab itu, PT Pertamina EP Papua Field ingin membantu dengan memberdayakan masyarakat terhadap program ini agar masyarakat dapat memanfaatkan air bersih yang layak untuk dipakai MCK.

Hasil Uji Mutu Air Klamono yang berasal dari air baku memiliki suhu 26,5 . dengan pH 8,00 dari baku mutu 6,0-9,0 dengan Bod , Program pengembangan masyarakat adalah masyarakat memiliki peningkatan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sarana air bersih di Distrik Klamono, Kabupaten Sorong diharapkan dapat menciptakan potensi untuk pengembangan budidaya perikanan air tawar sehingga meningkatkan pendapatan serta menciptakan nilai tambah secara ekonomi dari Program peningkatan sarana air bersih berbasis pemberdayaan masyarakat di Distrik Klamono. Dampak terhadap lingkungan dari adanya program pengembangan masyarakat ini air menjadi lebih bersih sehingga pohon dan tanaman disekitar wilayah program menjadi subur, dampak yang positif untuk lingkungan sehingga polusi di udara dapat ditangkap oleh pepohonan yang tumbuh subur yang mendapatkan sumber air bersih dari kegiatan program ini, Partikel dari bahan berbahaya yang ada di udara dengan ukuran 10 mikrometer atau PM 10s, dan partikel nano yang lebih kecil dapat ditangkap oleh pohon.

85Spririt Berkarya Anak Negeri

(Sumber : PDAM Tirtawening)

86

Perbaikan Kapabilitas Program Air Bersih

Melalui peningkatan pengolahan air bersih, saat ini pendapatan kelompok BUMDES sebagai pengelola air mencapai lebih dari Rp 11.920.000/ Tahun dari sebelumnya hanya Rp 5.960.000/ Tahun pendapatan tersebut telah mampu membiayai kegiatan operasional BUMDES mulai dari perawatan dan operasional BUMDES POSA JAYA. Sebagai upaya untuk terus melestarikan air kelompok BUMDES beserta masyarakat juga memelihara daerah aliran sungai dengan tidak membuang sampah langsung ke sungai dan melakukan kegiatan penanaman pohon serta mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan penebangan pohon sepanjang jalur DAS. Melalui program ini telah mampu menurunkan jumlah penyakit diare dan lain-lain sehingga 100%.

Mendorong Perbaikan Hubungan Sosial

Melalui pemanfaatan air bersih, kelompok BUMDES telah mampu menjangkau mitra hingga ke masyarakat 5 kampung yaitu, kampung Klamono, kampung Klalomon, kampung Klawana, kampung Klamono oil dan kampung Maladuk yang berada di Distrik Klamono. Penyaluran air bersih BUMDES juga telah membawa berbagai dampak positif bagi masyarakat sekitar, seperti halnya adalah pemanfaatan air bersih yang digunakan untuk keperluan usaha maupun budidaya.

Pemanfaatan Aset

Pengembangan program BUMDES POSA JAYA telah memanfaatkan titik sumber air sungai Klamono. Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh BUMDES POSA JAYA melalui inovasi sosialnya berupa iuran masyarakat telah mengembangkan program turunan lainnya seperti, inovasi pemanfaatan limbah air budidaya ikan air tawar sebagai alternative pupuk cair organik ke kelompok petani pisang.

87Spririt Berkarya Anak Negeri

Tabel 1 Kategori Umur

Kategori Umur Frekuensi Presentase %

=25 tahun 1 2 %

26-30 tahun 2 4 %

31-45 tahun 18 36 %

=46 tahun 29 58 %

Total 50 100 %

Sumber: Pengolahan Data Peneliti 2021

Jumlah Warga

Miskin Kampung

Klamono,

Klalomon,

Klawana, Maladuk

dan Klamono Oil

Penerima Manfaat Sebelum

Program

Penerima Manfaat

Sesudah Program

Persentase

(%)

Non

Miskin Miskin Jumlah

Non

Miskin Miskin Jumlah

5,56 %

1.115 3.050 1.115 4.165 3.112 1.053 4.165

Sumber: Pengolahan Data Peneliti 2021

Jumlah dan Presentase Warga Sasaran Program Pengembangan Masyarakat

Program pengembangan masyarakat yang terdapat di Distrik Klamono yang terfokus pada 5 kampung, yaitu Kampung Klamono, Kampung Klalomon, Kampung Klawana, Kampung Maladuk dan Kampung Klamono Oil, berdasarkan analisis warga tahun 2021 yang bersumber dari analis social maping diperoleh data yang ada berdasarkan tabel jumlah warga miskin sebelum program yang berada pada program pengembangan masyarakat, untuk warga miskin penerima manfaat sebelum program peningkatan air bersih terdapat 1.115 warga, sedangkan untuk penerima manfaat

88

sebelum program yang bukan termasuk dalam kategori warga miskin sebanyak 3.050, sehingga warga dengan total jumlah penerima manfaat sebesar 4.165.

Program pengembangan masyarakat ini berdasarkan data pada tabel ini, diperoleh data warga setelah program pengembangan masyarakat jumlah warga miskinnya berkurang 62 orang sehingga menjadi 1.053 warga yang masih masuk dalam kategori miskin atau masuk dalam garis kemiskinan, sehingga penerima manfaat sesudah program warga yang bukan termasuk dalam warga miskin atau berada dalam garis kemiskinan sebanyak 3.112 warga, dengan jumlah penerima manfaatnya sebanyak 4.165 warga. Hal ini menunjukkan hasil dari adanya penurunan angka kemiskinan sehingga diperoleh persentase warga miskin yang dientaskan melalui program pengembangan masyarakat dengan peningkatan air bersih di 5 Kampung yaitu, Kampung Klamono, Kampung Klalomon, Kampung Klawana, Kampung Maladuk dan Kampung Klamono Oil menjadi 5,56 % kenaikan warga non miskin atau warga yang keluar dari garis kemiskinan, dapat dikatakan bahwa program pengembangan masyarakat yang dilakukan PT Pertamina EP Papua Field berhasil karena sangat membantu masyarakat sehingga dapat terlihat dalam hal penurunan jumlah warga miskin yang tadinya berjumlah 1.115 warga setelah program pengembangan masyarakat menjadi 1.053 angka yang baik dalam pengentasan kemiskinan.

Peningkatan Pendapatan Warga Sasaran Program Pengembangan Masyarakat

Jumlah Warga

Yang Memiliki

Pendapatan

Meningkat

Kategori

Umur

(Tahun)

Pendapatan

Sebelum

Program

(Rupiah)

Pendapatan

Sesudah

Program

(Rupiah)

Persentase %

62 22-50 2.650.000 3.150.000 84,12 %

Sumber: Pengolahan Data Peneliti 2021

89Spririt Berkarya Anak Negeri

Lokasi Distrik Klamono, Kabupaten Sorong merupakan wilayah kerja ring 1 PT Pertamina EP Papua Field. Distrik Klamono, Kabupaten Sorong membawahi 5 kampung yang dihuni kurang lebih sejumlah 715 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 5 kampung yaitu kampung Klamono, Klalomon, Klawana, Klamono Oil, Maladuk. Jumlah warga pada tahun 2021 yang memiliki pendapatan yang meningkat sehingga dapat keluar dari garis kemiskinan sebanyak 62 warga sehingga total 1.053 warga yang masih masuk dalam garis kemiskinan dengan pendapatan di bawah UMP Papua Barat

Mata pencaharian dari masyarakat yang tidak menentu sehingga pendapatan hanya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan tidak jarang pula kurang dalam memenuhi kebutuhan sehari-haronya, untuk warga yang memiliki pendapatan yang naik terdapat umur berkisar antara 22-50 tahun dengan mata pencaharian bervariasi dari petani, nelayan, karyawan yang bekerja di Kota Sorong, dari program ini berjalan mereka menikmati hasilnya dalam hal sistem bagi hasil, ada yang bekerja sampingan di BUMDES dalam hal pengelolaan air bersih sehingga pendapatan mereka secara otomatis meningkat sehingga mereka keluar dari garis kemiskinan.

Pendapatan warga sebelum program 2.650.000, memiliki kenaikan pendapatan yang sangat membantu setelah program sebesar 3.150.000 dengan persentase kenaikannya sebesar 84,12 %, hal ini dapat dilihat berdasarkan UMP Papua Barat sebesar 3.134.600 sehingga dapat menjadikan warga kampung kampung Klamono, Klalomon, Klawana, Klamono Oil, Maladuk keluar dari zona kemiskinan, dari hal ini pula sangat diharapkan bertambahnya pendapatan dan menurunnya angka kemiskinan dari tahun ke tahun dengan adanya kenaikan pendapatan dan keluarnya dari garis kemiskinan dengan begitu pemerintah terbantu oleh perusahaan yang menyelenggarakan program pengembangan masyarakat, masyarakat yang telah mendapat kenaikan pendapatan juga bisa membantu lingkungannya sehingga bisa memperoleh peningkatan dalam hal perekonomian, salah satu faktor dari adanya tindak

90

kriminal adalah kelaparan atau kurangnya pendapatan yang menjadikan warga berfikir untuk melakukan tindak criminal, setidaknya dengan program yang berjalan ini dengan otomatis menurunkan angka kriminalitas yang ada di Distrik Klamono, Kabupaten Sorong.

Budidaya Perikanan Air Tawar

91Spririt Berkarya Anak Negeri

Peninjauan Sumber Air Baku

92

93Spririt Berkarya Anak Negeri

94

95Spririt Berkarya Anak Negeri

BETERNAK MENUJU PERUBAHAN

Bab 4

Latar Belakang

PT Pertamina EP Sukowati Field mulai beroperasi pada tanggal 20 Mei 2018 setelah terjadi alih kelola dari perusahaan sebelumnya JOB Pertamina – Petrochina East Java (JOB PPEJ). PT Pertamina EP Sukowati Field mempunyai Wilayah Kerja (WK) meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban, dengan nilai kepemilikan pemegang saham keseluruhan. PT Pertamina EP Sukowati Field memiliki komitmen untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

PT Pertamina EP Sukowati Field senantiasa berusaha memenuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Salah satu komitmen perusahaan PT Pertamina EP Sukowati Field terhadap peraturan yang berlaku adalah dengan melakukan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Ardianto (2011) Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah komitmen perusahaan atau dunia bisnis dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, dan menitikberatkan pada perhatian aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Berdirinya sebuah perusahaan

96

dalam sebuah kawasan sudah seharusnyalah perusahaan ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Bentuk tanggung jawab ini dapat berupa turut serta dalam mendorong peningkatan pertumbuhan perekonomina dearh tersebut. Salah satu caranya adalah dengan membangun kemandirian masyarakat sehingga menjadikan masyarakat tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan terhindar dari kemiskinan.

Selain itu, komitmen perusahaan dapat terlihat dalam kontribusi perbaikan kualitas lingkungan hidup, sehingga tercipta lingkungan yang lestari hingga ke generasi mendatang. PT Pertamina EP Sukowati Field turut serta dalam upaya perbaikan lingkungan disamping mendorong pertumbuhan perekonomian didaerah lokasi perusahaan.

Kelompok peternak Mekar Jaya telah berdiri sejak tahun 2019 di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. Kegiatan kelompok ini berfokus kepada peternakan kambing yang telah dimulai sejak awal pembentukan kelompok tersebut. Kelompok ini bertujuan dalam menciptakan kemandirian dalam bidang ekonomi sehingga berkurangnya angka kemiskinan didaerah tersebut.

Berkenaan dengan pelaksanaan program CSR PT Pertamina EP Sukowati Field memandang perlu untuk melakukan evaluasi oleh pihak eksternal, yang diharapkan dapat memotret pelaksanaan program secara lebih obyektif dan memberikan perspektif baru bagi penyempurnaan program.

Kecamatan Soko merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Kecamatan Soko berbatasan dengan Kecamatan Montong & Grabagan di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Rangel dan sebelah barat berbatasan dengan Prengan. Luas wilayah Kecamatan Soko adalah 96.88 Km2 (BPS.2019).

� Jumlah penduduk Kecamatan Soko pada tahun 2020 mencapai 90.668 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 0,62 %. Sedangkan jumlah penduduk Desa Rahayu pada tahun 2020 mencapai 3.820 jiwa (BPS 2021).

97Spririt Berkarya Anak Negeri

� Kelompok peternakan kambing Mekar Jaya berdiri pada tahun 2019 yang berlokasi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kelompok ini berdiri atas inisiatif anggota kelompok untuk mencoba berwirausaha dibidang peternakan kambing. Melihat potensi daerah tersebut yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas maka masyarakat setempat mencoba memanfaatkan potensi lahan tersebut sebagai lahan sawah. Seiring berjalannya waktu permasalahan mulai muncul yang mengakibatkan kegiatan pertanian warga mulai terganggu. Permasalahan tersebut adalah permasalahan cuaca dan iklim yang tidak menentu yang membuat produksi bidang pertanian mulai berkurang.

� Melihat keadaan ini beberapa masyarakat Desa Rahayu berinisiatif melakukan diversifikasi usaha yakni dibidang peternakan kambing sebagai upaya penambahan sumber pendapatan masyarakat. Pemilihan ternak kambing oleh masyarakat bukan tanpa alasan, pemilihan kambing sebagai ternak dikarenakan kambing tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Selain itu, pasar untuk kambing sendiri juga cukup luas khususnya didaerah Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

� Keadaan ini kemudian disadari oleh PT. Pertamina EP Sukowati Field yang sebagian wilayah operasinya berada di sekitar Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban. PT Pertamina EP Sukowati Field kemudian berinisatif untuk membantu masyarakat dalam usaha peternakan kambing. Berdasarkan sosial mapping pada tahun 2016 yang dilakukan oleh PT. Pertamina EP Sukowati Field merekomendasikan untuk pembentukan kelompok peternakan kambing. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat meningkatkan perekonomian dan subtitusi usaha pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.

� Melalui semangat itu, kemudian berdirilah sebuah kelompok peternakan kambing yang terdiri dari 10 orang anggota kelompok. Awalnya tujuan utama dari pembentukan kelompok ini adalah sebagai penggemukan kambing kemudian dilakukan penjualan untuk

98

mendapatkan keuntungan. Namun, seiring berjalannya waktu kelompok ini berinisiatif untuk memulai budidaya kambing dimana harapannya adalah jumlah kambing mengalami penambahan setiap tahunnya.

Berikut struktur organisasi kelompok peternakan kambing Mekar Jaya Desa Rahayu, Kecamatan Tuban

KETUA

LASMARI

SEKRETARIS

SUBALI

BENDAHARA

SAMURI

ANGGOTA

1. SUPENO 2. SAEKAN 3. WASIS 4. NYAMIDIN 5. NYAMIRAN 6. SUKIN 7. PANARI

99Spririt Berkarya Anak Negeri

Tentang Kelompok Ternak Kambing Mekar Jaya

PT. Pertamina EP Sukowati Field memiliki komitmen untuk membangun hubungan yang harmonis di tengah-tengah lingkungan yang lestari dan dapat memberi manfaat seluas-luasnya untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan. PT. Pertamina EP Sukowati Filed selalu berusaha memberikan manfaat kepada wilayah sekitar operasi perusahaan. Salah satu manfaat yang diberikan adalah dengan mematuhi peraturan mengenai pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial perusahaan atau biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR), yang dilakukan terus menerus dengan tujuan mendorong pertumbuhan perekonomian dan terciptanya kemandirian ekonomi masyarakat sekitar serta menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.

Pengembangan masyarakat melalui kelompok peternakan kambing Mekar Jaya Desa Rahayu merupakan usaha dan komitmen perusahaan dalam mendorong kemandirian masyarakat secara ekonomi. Langkah ini seiring dengan komitmen PBB yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengurangi kemiskinan dan terciptanya lingkungan yang berkelanjutan. Langkah ini juga seiring dengan visi Kabupaten Tuban dalam meningkatkan perekonomian masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Langkah yang diambil dalam memenuhi hal tersebut adalah dengan memberdayakan masyarakat sehingga mempunyai pendapatan yang layak dan berkecukupan.

PT. Pertamina mempunyai program pemberdayaan masyarakat yaitu Kelompok Peternakan Kambing Mekar Jaya. Kelompok ini dibentuk atas perhatian perusahaan terhadap masyarakat yang berada di wilayah lokasi operasi perusahaan serta melihat potensi daerah tersebut dibidang pertanian yang mempunyai lahan yang cukup luas. Keadaan lahan yang luas ini dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan pertanian yang merupakan sumber mata pencaharian utama masyarakat setempat.

Kondisi cuaca dan iklim yang tidak menentu mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat dalam pertanian sehingga sering

100

tidak tercapainya target panen petani bahkan cenderung merugi. Akibatnya perekonomian masyarakat mulai menurun sehingga dikhawatirkan bertambahnya jumlah kemiskinan. Melihat kondisi ini, PT. Pertamina EP Sukowati Field memberikan bantuan pengembangan masyarakat berupa peternakan kambing sebagai sumber penghasilan tambahan kepada warga yang terhimpun dalam kelompok Mekar Jaya.

Kambing yang dimiliki kelompok ini terdiri dari beberapa jenis kambing yaitu jenis domba dan kambing Etawa. Kambing Etawa merupakan hasil persilangan kambing Kacang lokal dengan kambing Etawa. Peranakan etawa memiliki ciri cirinya yaitu bulu badannya belang karena hasil percampuran warna bulu kambing Etawa dan Kacang (Disnakkan Grobokan, 2020). Kambing ini merupakan jenis kambing yang umum diternakkan di daerah Kabupaten Tuban karena jenis kambing ini memiliki kemampuan beradaptasi dengan baik ditiap-tiap daerah.

Gambar 1. Peternakan Kambing Mekar Jaya

101Spririt Berkarya Anak Negeri

Awalnya aktivitas kelompok ini hanya berfokus kepada proses penggemukan kambing dan kemudian dipasarkan secara langsung. Namun, saat ini kelompok ini mulai menekuni dalam bidang budidaya kambing dengan tujuan terciptanya keberlanjutan usaha peternakan kambing. Kelompok mekar jaya menjual kambing ini umumnya pada saat hari raya idul adha dimana kebutuhan akan hewan khususnya kambing untuk keperluan kurban cukup tinggi. Harga kambing yang dijual cukup bervariasi melihat keadaan dan ukuran kambing tersebut. biasanya kambing dijual dengan harga berkisar antara 2-5 juta per ekor untuk jenis kambing biasa. Untuk kambing etawa biasanya dijual lebih tinggi yaitu berkisar antara 5-10 juta per ekor nya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota kelompok, mereka mengaku bahwa keberadaan kelompok peternakan ini membantu menambah sumber pendapatan mereka. Penjualan kambing dapat menambah sumber pendapatan mereka selain dari sumber mata pencaharian utama mereka yaitu pertanian. Keberadaan kelompok peternakan kambing ini dirasa dapat membantu masyarakat yang tergabung dalam kelompok tersebut.

102

salah satu contoh manfaatnya adalah kambing dapat dijual ketika waktu terdesak ketika membutuhkan biaya untuk peruntukan yang penting.

Pengelolaan Limbah Ternak Kambing Kelompok Mekar Jaya

Keberlangsungan aktivitas peternakan kambing di kelompok Mekar Jaya menimbulkan beberapa masalah dantaranya adalah masalah pengelolaan limbah. Limbah yang dihasilkan oleh ternak berupa kotoran dan urin kambing yang menimbulkan aroma bau yang mengganggu masyarakat sekitar peternakan. Masalah ini kemudian dicoba diselesaikan dengan memanfaatkan limbah ternak yang dihasilkan menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik. �

Saat ini, anggota kelompok mengumpulkan kotoran ternak untuk dijadikan sebagai pupuk tambahan pada sawah mereka. Pupuk kotoran kambing yang digunakan menjadi andalan masyarakat setempat dikarenakan sulitnya mendapatkan pupuk yang biasa digunakan masyarakat. Mahalnya harga pupuk kimia juga menjadi alasan masyarakat memanfaatkan kotoran kambing menjadi tambahan pupuk sawah mereka. Selain itu, pemanfaatan pupuk organik dapat menciptakan keberlanjutan pertanian dikarenakan tidak menimbulkan residu terhadap lahan pertanian yang berakibat berkurangnya unsur hara didalam tanah. Namun, hal ini masih perlu disosialisasikan kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia sebagai pupuk sawah mereka. �

Keberadaan kelompok ini diharapkan menjadi penggeerak bagi masyarakat untuk menggagas dan mensosialisasikan penggunaan pupuk organik bagi masyarakat setempat. Namun, sumber daya kelompok harus dimantapkan terlebih dahulu untuk dapat menyediakan pupuk organik khususnya berbahan utama kotoran kambing. Anggota kelompok ini diharapkan mampu mengajak masyarakat dalam menggunakan pupuk organik demi tercipatanya pertanian yang berkelanjutan.

103Spririt Berkarya Anak Negeri

Selain kotoran kambing, kelompok peternak Mekar Jaya juga memanfaatkan urin keambing sebagai pupuk organik cair yang diberikan langsung ke areal pertanian masyarakat. Pemberian urin kambing ini diyakini masyaraka dapat membantu mengendalikan penyakit pada padi yang dapat menyebabkan kematian pada padi tersebut. salah satu warga mengatakan dengan pemberian urin kemabing kepadi dapat membunuh penyakit yang selama ini menyeang padi petani. Urin kambing ditampung dengan menggunakan ember dan kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan kotoran lain yang terkontaminasi didalam urin kambing tersebut.

Gambar 2. Penampungan Urin Kambing di Kelompok Mekar Jaya

104

Pemasaran Pupuk Organik Limbah Kambing

Limbah kambing yang telah diolah menjadi pupuk nantinya akan dipasarkan langsung ke petani yang berada disekitar wilayah peternakan. Saat ini limbah ternak kambing masih dibagikan saja kepada petani sekitar yang membutuhkan sebagai tambahan pupuk untuk sawah nya. Namun rencana kedepan kelompok ini akan dilakukan pembinaan dan pendampingan terkait pengelolaan limbah ternak kambing menjadi pupuk kandang yang berkualitas lebih baik sehingga dapat dipasarkan lebih luas lagi.

Kebutuhan akan urin kambing diwilayah setempat juga sangat tinggi, ini menjadi sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok peternak Mekar Jaya untuk memasok kebutuhan pasar tersebut. Perlu adanya perbaikan pengolahan dan pengemasan urin kambing untuk menambah daya tarik konsumen dalam membeli urin kambing tersebut. Sehingga ini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi kelompok peternak kambing Mekar Jaya dan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mereka.

Dampak Program

Adanya program peternakan kambing Mekar Jaya ini menjadi harapan serta motivasi bagi masyarakat khususnya Desa Rahayu, Kecamatan Soko. Keberadaan kelompok ini menjadi salah satu pendorong peningkatan perekonomian masyarakat khususnya warga yang tergabung dalam kelompok Mekar Jaya. Bagi masyarakat sekitar keberadaan kelompok peternakan Mekar Jaya ini dapat mengurangi pembelian pupuk kimia yang tergolong mahal dan sulit untuk didapatkan di wilayah sekitar. Warga sekitar berinisiatif memanfaatkan limbah kotoran kambing yang dihasilkan oleh ternak kambing Mekar Jaya sebagai pupuk di lahan pertanian mereka.

Pemanfaatan limbah yang dilakukan oleh anggota kelompok Mekar Jaya ini salah satu komitmen dalam menjaga lingkungan untuk tetap lestari. Adanya pengolahan limbah ini mengurangi dampak

105Spririt Berkarya Anak Negeri

gangguan bau yang dihasilkan yang sering dikeluhkan warga sebelumnya. Keadaan itu kemudian dimanfaatkan oleh anggota kelompok Mekar Jaya sebagai peluang untuk mengolah limbah menjadi pupuk organik yang dapat dimanfaatkan warga setempat. Namun, untuk memperluas manfaat ini perlu kedepan dilakukan pengembangan dan pengelolaan terhadap limbah ternak kambing tersebut, sehingga output yang dihasilkan lebih baik dan lebih

Tabel 1. Adisionalitas Program Peternakan Kambing

No. Nama

Kegiatan

Aspek

Kewajiban yang diatur

dalam peraturan

Penilaian Praktek Umum

Penilaian Hambatan

Pelaksanaan Investasi

Penilaian Investasi

1.

Kelompok Ternak

Kambing Mekar Jaya

Tidak ada kewajiban

dalam menjalankan program ini

dari peraturan manapun

Peternakan kambing mampu

meningkatkan perekonomian

anggota kelompok. Pengelolaan limbah

ternak mampu meningkatkan nilai

tambah secara ekonomis melalui pemberdayaan

masyarakat

Kurangnya skill dalam pemenuhan

pakan kambing dan

lamanya proses

produksi pupuk

kandang kambing

Program ini berasal dari

iuran swadaya

masyarakat, dan

anggaran CSR non cost

recovery.

Inovasi ProgramInovasi yang diberikan oleh perusahaan PT. Pertamina EP Sukowati

Field dalam mengembangkan kelompok peternak kambing Mekar Jaya diantaranya adalah perbaikan kandang dan mendorong pengelolaan limbah menjadi pupuk organik yang dapat menjadai sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat khususnya warga yang tergabung dalam kelompok. Selain itu, penguatan kelembagaan kelompok juga dilakukan demi mencapai tertibnya secara administrasi.

a. Perbaikan Kandang Perbaikan kandang dilakukan untuk menambah ruang gerak dari

ternak sendiri, perbaikan kandang yang dilakukan dengan

106

menambah jumlah kandang kambing tersebut. perbaikan ini juga dapat berfungsi untuk menjaga kesehatan ternak kambing sehingga kambing tetap terjaga kesehatan dan meningkatkan harga jual kambing tersebut. perbaikan kandang dilakukan juga untuk memudahkan dalam memanfaatkan limbah khususnya urin sehingga langsung tertampung di tempat yang telah disediakan. Pemberian pakan ternak juga lebih mudah dengan adanya perbaikan kandang ini.

b. Perbaikan Pola Peternakan Perbaikan pola atau cara beternak yang dilakukan adalah

dengan mengubah cara beternak yang semula hanya berfokus kepada penggemukan kambing, saat ini kelompok Mekar Jaya mulai mencoba untuk melakukan budidaya. Tujuan dilakukannya budidaya ini adalah untuk mengupayakan penambahan jumlah dari kambing tersebut. Pada saat pola penggemukan kambing, ternak cenderung mengalami penurunan kesehatan dikarenakan kandang yang kurang luas sehingga ternak mengalami gangguan hingga terjadi kematian pada ternak tersebut. oleh karena itu, kelompok ternak Mekar Jaya mengupayakan untuk memulai budidaya ternak kambing untuk menambah jumlah kambing tersebut. Saat ini, ada 2 kambing yang sudah mengandung dan diprediksikan akan melahirkan dalam waktu dekat.

c. Pengelolaan Limbah Ternak KambingPengelolaan limbah ternak kambing di kelompok peternak

kambing Mekar Jaya adalah dengan mengubah kotoran kambing tersebut menjadi pupuk organik. Kotoran kambing dikumpulkan kemudian di masukkan kedalam karung untuk kemudian dimanfaatkan langsung menjadi pupuk persawahan warga yang berada dilokasi peternakan. Pengolahan kotoran ternak ini masih perlu dikembangkan kedepannya untuk menambah sumber penghasilan anggota kelompok tersebut. Saat ini kotoran ternak masih di pasarkan disekitar areal peternakan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk tambahan. Berdasarkan wawancara bersama salah satu anggota kelompok peternak Mekar Jaya, mereka menginginkan untuk melakukan pengolahan kotoran ternak lebih

107Spririt Berkarya Anak Negeri

bagus lagi menjadi pupuk kandang yang memenuhi persyaratan pupuk organik untuk dapat dipasarkan lebih luas lagi. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dari kotoran kambing tersebut.

Se la i n ko to ran kambing, u r i n kambing j uga t u r u t dimanfaatkan kelompok peternak Mekar Jaya sebagai penggunaan Pupuk Cair Organik (POC). Menurut warga sekitar pemberian urin kambing pada padi di persawahan mereka dapat mengurangi berkembangnya virus / penyakit pada padi mereka sehingga dapat memaksimalkan produksi panen padi tersebut. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

Tabel 2. Inovasi Program Kelompok Peternakan Kambing Mekar Jaya

Inovasi Kelompok POKLAHSAR - Program

produk olahan ikan jeupuh

Dimensi Desain

Penambahan komponen

Perbaikan kandang kambing

Perubahan subsistem Perbaikan kandang kambing dapat meminimalisir resiko kematian pada

hewan ternak.

Perubahan sistem Pengesahan berdirinya kelompok Mekar

Jaya dengan pemberian SK pembentukan kelompok.

Dimensi Pengguna

Pengembang Inovasi dari hasil analisa sosial yang

dilakukan perusahaan

Penerima

Merubah perilaku Kelompok masyarakat binaan, Management dan praktek bisnis dari pola hanya penggemukan menjadi

budidaya kambing.

Dimensi Produk/Servis

Perubahan dalam pelayanan produk

Dengan perubahan pola peternakan menjadi budidaya berpotensi

menambah kuantitas kambing tersebut.

Perubahan dalam rantai nilai (value

chain)

Perubahan cara pandang & berpikir dalam melaksanakan kegiatan usaha

harus mengikuti perkembangan teknologi & dinamika pasar sehingga dapat bersaing dipasar pesaing usaha.

108

Pogram pemberdayaan masyarakat berupa kelompok peternakan kambing menjadi nilai penting dalam tercapainya kemandirian masyarakat binaan. Terlebih lagi dengan adanya dorongan dan dukungan dari perusahaan PT Pertamina EP Sukowati Field dalam merealisasikan tanggung jawab perusahaannya. Lebih lanjut kelompok ini perlu diberikan pendampingan dalam proses perbaikan pola peternakan dengan diiringi pola pemasaran yang lebih luas lagi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar khususnya anggota yang tergabung dalam kelompok Mekar Jaya.

109Spririt Berkarya Anak Negeri

110

111Spririt Berkarya Anak Negeri

ONE BELT ONE ROAD: ECO-EDUTOURISM BANGKALAN

Bab 5

OBOR, yang merupakan singkatan dari One Belt One Road adalah rancangan besar kedepan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) yang memiliki tujuan untuk mengembangkan jalur pesisir Pantai Utara Bangkalan dengan memaksimalkan seluruh potensi desa. OBOR Eco Edu Tourism Bangkalan menekankan pada empat dimensi utama, yakni lingkungan, pendidikan, ekonomi dan sosial. Keseimbangan seluruh dimensi menjadi perhatian utama dikarenakan seluruh kehidupan manusia tentunya sangat tergantung dengan faktor sumber daya alam. Semakin baik kualitas sumber daya alam yang tersedia akan berpengaruh dalam keberlangsungan kehidupan perekonomian dan pembangunan masyarakat itu sendiri.

Awal mula dikembangkannya konsep OBOR Eco Edu Tourism Bangkalan, bermula dari dilaksanakannya program tanggung jawab sosial perusahaan di Desa Labuhan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan melalui program Taman Pendidikan Mangrove dengan kegiatan utamanya dalah konservasi mangrove. Pengembangan program tersebut dilatar belakangi karena permasalahan yang ada di Desa Labuhan. Pada tahun 2014 telah dilakukan pemetaan dan teridentifikasi bahwa Desa Labuhan menjadi posisi pertama kerusakan dan kekritisan mangrove dari 5 desa di sekitarnya. Tingkat kerusakan mangrove sebanyak 10,8 hektar sedangkan 13 hektar area dalam kondisi baik. Lalu pada tingkat kekritisan mangrove, 17,5 hektar area dalam kondisi rusak parah, dan 0,6 hektar area tidak

112

113Spririt Berkarya Anak Negeri

rusak. Kerusakan mangrove tersebut merupakan pemicu utama terkikisnya wilayah Desa Labuhan karena dampak abrasi.

Melalui kondisi tersebut, PHE WMO mengembangkan program Taman Pendidikan Mangrove (TPM) yang melibatkan masyarakat dan kerjasama dengan multistakeholder. Pengembangan tersebut diawali dengan melakukan kegiatan peningkatan kapasitas dan pengukuhan kelompok yang diberi nama Kelompok Tani Cemara Sejahtera saat dilaksanakan kegiatan Studi Banding di Mangrove Center Tuban. Setelah dilakukan studi banding, kelompok berupaya melakukan konservasi mangrove dengan menanam 17.000 bibit mangrove dan cemara laut di wilayah TPM. Berkat kegigihan dan semangat kelompok Taman Pendidikan Mangrove di tahun 2016 telah menjelma menjadi sebuah kawasan konservasi mangrove yang memberikan kontribusi ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakar setempat.

Seiring berjalannya waktu, kondisi TPM yang mengalami lonjakan pengunjung, menimbulkan kekhawatiran tersendiri terkait pengembangan program. Kemudian dilaksanakanlah kegiatan monitoring dan pemetaan lingkungan di Labuhan. Dari pemetaan tersebut, terdapat rekomendasi program konservasi terumbu karang. Hal tersebut dikarenakan terumbu karang di wilayah pesisir Labuhan mengalami kerusakan. Di tahun 2017, PHE WMO bersama dengan ITS dan masyarakat setempat melakukan kegiatan konservasi terumbu karang dengan modul Honai. Program konservasi terumbu karang saat ini juga sudah menjadi lokasi Eco Edu Wisata yang seringkali dikunjungi oleh siswa, mahasiswa maupun peneliti mulai dari nasional hingga internasional. Melalui pengembangan program di Desa Labuhan, saat ini telah berhasil mengubah Labuhan yang awalnya adalah Desa Brain Drain (usia produktif banyak yang merantau ke luar desa), menjadi desa yang berdaya oleh masyarakatnya sendiri.

Program Taman Pendidikan Mangrove di tahun 2019 telah exit strategy dan dikelola secara mandiri. Akan tetapi, PHE WMO terus melakukan kegiatan monitoring dengan kelompok pengelola program. Selain itu kegiatan pengembangan program dan replikasi

114

terus dilakukan ke beberapa wilayah desa sekitar seperti Desa Tlangoh dengan program “Pantai Pasir Putih Tlangoh”, dan Kelurahan Bancaran dengan program “Wisata Sungai Bancaran”.

Tujuan pengembangan Eco Edu Tourism Bangkalan adalah untuk; Pertama; Mengembangkan program pemberdayaan dengan melakukan kegiatan perbaikan dan konservasi lingkungan, untuk melestarikan lingkungan di desa pesisir utara Kabupaten Bangkalan, dan Kedua; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan kegiatan berbasis lingkungan yang tersinergi.

115Spirit Berkarya Anak Negeri

No. Nama Program Jumlah kelompok (POKDARWIS) Durasi Program

1. Taman Wisata Laut Labuhan 29 orang 2018-2021

2. Pantai Pasir Putih Tlangoh 15 orang 2019-2021

3. Wisata Sungai Bancaran 15 orang 2019-2021

Sasaran program adalah penduduk/ masyarakat di 3 Desa (Desa Labuhan, Desa Tlangoh dan Kelurahan Bancaran) yang merupakan area pengembangan masyarakat PHE WMO, dan dikelola oleh kelompok, Sebagai Berikut:

1. Pengembangan Program

Program Taman Wisata Laut LabuhanPengembangan Program Taman Wisata Laut Labuhan

didasari pada hasil pengamatan langsung di wilayah pesisir Desa Labuhan pada tahun 2017 yang menunjukkan bahwa presentase penutupan karang hidup di lokasi tersebut hanya mencapai 10-25% atau termasuk dalam kategori 'rusak'. Sehingga pada akhirnya masyarakat Desa Labuhan dan PHE WMO berkomitmen untuk melakukan kegiatan konservasi terumbu karang melalui metode transplantasi dengan menggunakan modul Honai. Jumlah fragmen karang yang ditransplantasikan pada awal kegiatan adalah sebanyak 300 unit.

Kegiatan konservasi terumbu karang tersebut juga sebagai awal pengembangan program Taman Wisata Laut Labuhan yang memiliki potensi terumbu karang, mangrove dan lepas pantai dengan view yang indah. Hingga saat ini sebanyak 877 fragmen transplantasi karang telah ditanam sejak tahun 2017 dengan menggunakan media beton berongga yang merupakan modul pertama di Indonesia yang terbuat dari substrat.

Program ini memiliki target sasaran masyarakat sekitar dengan berbasis kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Pokdarwis dibentuk dengan nama “Payung Kuning” pada tahun 2017 dengan jumlah anggota 29 orang yang merupakan gabungan antara masyarakat, kelompok tani dan karang taruna. Program ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan tetap melestarikan lingkungan alam sekitar. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bersinergi bersama dengan masyarakat dan multistakeholder melalui kegiatan pendampingan program, kesiapan jangakuan pemasaran wisata, pengoptimalan pembentukan POKDARWIS, Pengembangan fisik Desa Sentra Ekowisata Pesisir dan peningkatan jumlah serta kualitas sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. PHE WMO juga bertekad untuk bisa menjadikan program wisata edukasi sebagai sarana peningkatan ekonomi masyarakat desa yang nantinya dapat menjadi program dan destinasi andalan yang memiliki nilai potensi strategis serta dapat dijadikan sebuah kebanggaan bagi perusahaan maupun masyarakat sekitar.

Proses dan Pelaksanaan Program

Pada tahun 2017 telah dilakukan perluasan pengembangan kawasan ekowisata di wilayah Barat (Dusun Masaran), di lokasi tersebut terdapat mangrove yang usianya sudah ratusan tahun dan potensi terumbu karang, namun dalam kondisi yang tidak baik. Terumbu karang rusak karena faktor alam dan faktor manusia yang membuang sampah ke laut sehingga terumbu karang terhambat pertumbuhannya. Oleh karena itu perusahaan menginisiasi program Taman Wisata Laut Labuhan sebagai pengenalan program rehabilitasi terumbu karang untuk pengenalan konservasi sebagai upaya pelestarian terumbu karang yang kondisinya saat ini sudah membaik. PHE WMO dengan mengusung konsep

116

Spririt Berkarya Anak Negeri

pengembangan kegiatan konservasi serta ekowisata berbasis komunitas, memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi lokal daerah, salah satunya dengan mewujudkan kawasan edukasi dan pariwisata. Melalui Program Pengembangan Taman Wisata Laut Labuhan d iharapkan dapat meningkatkan kualitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar di wilayah pesisir utara Bangkalan, khususnya di wilayah Labuhan.

Program yang dijalankan di Desa Labuhan telah memberikan dampak sosial dan ekonomi yang cukup baik. Dalam satu tahun, jumlah pengunjung yang mengunjungi lokasi wisata khususnya Taman Wisata Laut Labuhan mencapai lebih dari 19.000 orang per tahun, meskipun dalam beberapa bulan lokasi wisata sempat ditutup sementara karena adanya pandemi covid-19. Tidak hanya itu, mulai akhir tahun 2019 hingga akhir tahun 2020 lebih dari 36 institusi pendidikan terlibat/ memanfaatkan Lokasi Taman Wisata Laut untuk kegiatan pendidikan/ penelitian.

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

Jumlah Pengunjung TWL tahun 2020

Jumlah

117

Berbagai kegiatan dan peningkatan kapasitas telah dilakukan sejak tahun 2017 hingga tahun 2020. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya:a. Penyediaan air bersih dan toilet

Air bersih dan toilet merupakan fasilitas yang sangat penting untuk disediakan di lokasi wisata, dengan adanya air bersih dan toilet, para pengunjung dapat dengan nyaman berwisata di lokasi program dan tidak susah mencari toilet.

b. Pelatihan pengelolaan wisata LautSebagai salah satu pembekalan utama dalam pengelolaan wisata, kelompok diberikan kegiatan pelatihan untuk mengelola wisata program. Melalui pelatihan ini, kelompok mencoba menggali inovasi dalam pengembangan wisata local dengan memanfaatkan potensi yang ada di desa.

118

Spririt Berkarya Anak Negeri

c. Pembangunan trekking circular dan Branding wisataPembangunan trekking circular dilakukan bertahap hingga total panjang trekking saat ini mencapai 350m. Pembangunan ini ditujukan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan agar dapat berjalan-jalan di tengah hutan mangrove dan dengan melihat view lepas pantai yang sangat indah dan sangat cocok untuk dijadikan lokasi swafoto. Untuk menyusuri trekking ini pengunjung juga bisa menyewa paying kuning yang disediakan kelompok.

d. Pembangunan saung kelompokUntuk menunjang aktivitas kelompok dan rutinitas harian kelompok, dibuatlah saung sebagai sarana untuk berkumpul dan menyimpan barang-barang milik kelompok. Dengan adanya saung ini, kelompok dengan mudah melakukan kegiatan berdiskusi bersama maupun menyambut tamu di lokasi pengembangan program

e. Penataan UKMUntuk menunjang kebersihan dan ketertiban di lokasi

119

program, maka dibuatlah kegiatan penaatan UKM. Hal tersebut ditujukan agar UKM yang berjualan di lokasi wisata lebih tertata dan tidak tersebar dan mengganggu titik-titik kegiatan program. Melalui kegiatan ini sebanyak 10 UKM telah berjualan di lokasi wisata sehingga mampu meningkatkan pendapatan mereka.

f. Pelatihan dan penguatan manajemen kelompokPelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan manajemen kelompok agar dapat mengatur hak dan kewajiban masing-masing anggota. Melalui pelatihan ini, kelompok mampu menentukan logo wisata Taman Laut sebagai ciri khas desa dengan mengangkat logo payung kuning.

g. Pelatihan pemantauan burungPelatihan ini dilakukan melalui kerjasama dengan Yayasan Eksai untuk meningkatkan pengetahuan kelompok dalam mengetahui jenis-jenis burung dan melakukan kegiatan pemantauan secara mandiri sehingga mereka mampu menyebarluaskan pengetahuan mereka kepada anak-anak sekolah maupun wisatawan yang berkunjung.

h. Pembuatan sarana pendidikan berupa diorama terumbu karangUntuk meningkatkan daya tarik wisatawan dalam melakukan kegiata eduwisata, dikembangkanlah diorama terumbu karang sebagai sarana pendidikan. Melalui penyediaan fasilitas ini, kelompok juga telah mampu menjelaskan jenis-jenis terumbu karang yang ada.

i. Inovasi wisata jungle trackInovasi ini dilakukan dengan membuat lajur menuju hutan mangrove. Dengan adanya track ini, kelompok dapat memberikan edukasi kepada wisatawan terkait jenis-jenis mangrove dan jenis-jenis burung di lokasi TWL

120

Spririt Berkarya Anak Negeri

j. Pembuatan wisata kuliner warung apung untuk usaha cathering kelompokDengan adanya warung apung yang dikembangkan di lokasi Taman Wisata Laut Labuhan, wisatawan dapat menikmati cathering kelompok dengan mel ihat pemandangan laut dan rindangnya mangrove yang ada.

k. Inovasi pemanfaatan limbah non B3 casing protektor untuk estetikaInovasi ini dikembangkan untuk memanfaatkan limbah casing protektor untuk menunjang estetika di lokasi wisata.

Selain dapat mengurangi limbah perusahaan, lokasi wisata juga semakin menarik karena adanya casing protektor yang warna warni yang menghiasi lokasi TWL.

l. Aula dan musholaFasilitas ini dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat dan pemerintah Desa Labuhan. Melalui penyediaan fasilitas ini, para pengunjung khususnya

121

instansi dapat melakukan kegiatan meeting maupun rapat di aula yang dilengkapi dengan fasilitas sound, lcd dan juga proyektor.

122

instansi dapat melakukan kegiatan meeting maupun rapat di aula yang dilengkapi dengan fasilitas sound, lcd dan juga proyektor.

Spririt Berkarya Anak Negeri

Hasil Capaian Program Hasil pencapaian Program Taman Wisata Laut

Labuhan hingga tahun 2020 antara lain:

Nature Society Ekonomi Welbeing

v Terdapat 40 spesies burung yang ditangkap, 1 spesies burung diantaranya yaitu kacamata jawa berstatus endangered menurut IUCN.

v 0,9 Ton Pemanfaatan limbah Aspal Protector PHE WMO untuk estetika.

v Telah tertanam 877 fragmen karang transplantasi.

v Bertambahnya fauna akuatik menjadi 34 spesies.

v Pengukuhan pokdarwis di bawah Dinas Pariwisata Kabupaten Bangkalan.

v Terdapat 3 pelopor Bank Sampah.

v Kaum Wanita Terberdayakan.

v Kerjasama multistakeholder semakin kuat untuk mengembangkan TWL.

v 121 juta total pendapatan kelompok sejak akhir 2018 hingga 2021.

v 3 milyar nilai valuasi ekonomi hutan mangrove.

v 113 juta potensi multiplier effect program.

v 300 juta penghematan dari pemanfaatan limbah non B3.

Penurunan RTM 95%.

Pantai Pasir Putih Tlangoh

Program Pengembangan wisata Pantai Pasir Putih Tlangoh berada dikawasan Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan, pantai ini sebelumnya tidak terawat dan beberapa tahun yang lalu kerap menjadi tempat penambangan pasir putih liar yang dikirim keluar daerah desa. Sehingga pasir putih disebagian wilayah pantai habis dan menyisakan karang. Selain itu Pantai Tlangoh juga menjadi tempat pembuangan sampah bagi masyarakat. Berdasarkan hasil kajian yang tekah dilakukan di tahun 2019,

123

proyeksi timbulan sampah di lokasi Pantai Pasir Putih Tlangoh mencapai 543.236,95 m3/tahun. Hal tersebut menyebabkan sampah bertumpuk di kawasan pantai Pasir Putih sehingga keindahan pantai terbengkalau dan sangat tidak terawat. Berdasarkan permasalahan tersebut, perusahaan menginisiasi Program Pengembangan wisata Pantai Pasir Putih Tlangoh dan mengedukasi warga agar tidak melakukan penambangan pasir dan pembuangan sampah, sehingga saat ini kawasan pantai Tlangoh telah menjelma menjadi Pantai Pasir Putih Tlangoh yang menyajikan keindahan pantai yang sangat luar biasa.

Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bersinergi bersama-sama mewujudkan dengan menyiapkan pendampingan progam, kesiapan jangakuan pemasaran wisata, pengoptimalan pembentukan kelompok wisata, pengembangan fisik Pantai pasir putih Tlangoh dan peningkatan jumlah serta kualitas sistem, struktur dan sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya serta bertekad untuk bisa menjadikan Program Wisata Pantai sebagai sarana peningkatan ekonomi masyarakat desa. Dengan dikembangkannya program Wisata Pantai Pasir Putih Tlangoh, diharapkan dapat mewujudkan cita-cita PHE WMO untuk meningkatkan kualitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui potensi lokal di wilayah pesisir utara Bangkalan.

Proses dan Pelaksanaan Program

Proses pengembangan wisata yang dilakukan di Pantai Pasir Putih Tlangoh diawali dengan kegiatan pelatihan untuk menggugah semangat masyarakat dalam pengelolaan wisata. Melalui pelatihan ini, kelompok telah mampu menyusun potensi dan masalah yang ada di Pantai Pasir Putih Tlangoh. Selanjutnya kegiatan dilakukan dengan penanaman cemara laut yang bekerjasama dengan Kelompok Payung Kuning.

124

Spririt Berkarya Anak Negeri

Pada kegiatan penanaman ini, Pak Sahril selaku local hero Kelompok Payung Kuning memberikan pendampingan kepada Pokdarwis Tlangoh dalam menanam cemara laut, merawat dan juga melakukan penyulaman. Pengembangan tersebut selanjutnya dilakukan dengan:

a. Pembangunan akses penunjang jalan masuk ke area Pantai Pasir Putih Tlangoh

Pembangunan akses penunjang jalan masuk ditujukan untuk memperbaiki jalan dan menunjang kelompok maupun wisatawan yang datang ke lokasi wisata. Dengan akses jalan yang baik juga dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan saat berkunjung ke lokasi program.

b. Penyediaan payung pantai dan kursi malas

Untuk menikmati keindahan pantai pasir putih Tlangoh, akan sangat lengkap jika dinikmati dengan bersantai

125

dibawah payung dan berjemur di kursi malas

c. Penyediaan sarana dan prasarana wisata water sport

Melalui penyediaan sarana dan prasarana wisata, kelompok mampu menyediakan wisata air dengan penyediaan ban dan mengawasi kegiatan wisata pengunjung agar tetap di zona aman pantai.

d. Pelatihan dan penguatan manajemen kelompok

Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan manajemen kelompok agar dapat mengatur hak dan kewajiban masing-masing anggota. Melalui pelatihan ini, kelompok mampu menentukan masalah dan potensi desa yang dapat dikembangkan di lokasi program.

e. Pembangunan aula/ saung kelompok

Untuk menunjang aktivitas kelompok dan rutinitas harian kelompok, dibuatlah saung sebagai sarana untuk berkumpul dan menyimpan barang-barang milik kelompok. Dengan adanya saung ini, kelompok dengan mudah melakukan kegiatan berdiskusi bersama maupun menyambut tamu di lokasi pengembangan program

f. Pembangunan toilet

Air bersih dan toilet merupakan fasilitas yang sangat penting untuk disediakan di lokasi wisata, dengan adanya air bersih dan toilet, para pengunjung dapat dengan nyaman berwisata di lokasi program dan tidak susah mencari toilet.

g. Penyediaan ayunan

Untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan inovasi spot foto, dibuatlah ayunan di tengah pantai yang sangat

126

Spririt Berkarya Anak Negeri

diminati wisatawan. Selain foto, ayunan tersebut juga sangat disukai oleh anak-anak yang berkunjung disana

h. Penyediaan gerbang pantai masuk lokasi Pantai Pasir Putih

Sebagai salah satu spot iconic wisata, dibuatlah gerbang masuk pintu pasir putih Tlangoh sebagai branding kawasan sehingga dapat meningkatkan daya tarik pengunjung dan dijadikan spot foto. Dengan adanya gerbang pantai masuk ini, banyak fotografer yang melakukan pengambilan foto dilokasi wisata.

i. Penataan UKM

Untuk menunjang kebersihan dan ketertiban di lokasi program, maka dibuatlah kegiatan penaatan UKM. Hal tersebut ditujukan agar UKM yang berjualan di lokasi

Nature Society Ekonomi Welbeing

v Berhasil mengatasi kerusakan lingkungan berupa potensi hilangnya pasir putih atas penambangan pasir liar sekitar 14.312 m³/tahun.

v Timbunan sampah yang berhasil dikurangi 543.236 m³/tahun.

v 2000 bibit cemara laut ditanam dengan tingkat keberhasilan penanaman hingga 70%.

v 30 orang anggota pokdarwis terberdayakan.

v 46 kaum 1anita dan janda terberdayakan untuk mengelola wisata dan UKM disekitar pantai.

v Peningkatan pendapatan kelompok 29 Juta /bulan.

v Potensi multiplier effect sebesar 50 juta perbulan.

Adanya perubahan mindset masyarakat

di Desa Tlangoh untuk tidak

membuang sampah dipantai dan lebih cinta lingkungan.

127

Pengembangan Wisata Sungai Bancaran

Program pengembangan wisata Sungai Bancaran diinisiasi oleh Pemda Bangkalan, bersinergi dengan beberapa perusahaan termasuk PHE WMO selaku ketua forum CSR Kabupaten Bangkalan. Program tersebut dilaksanakan pada akhir tahun 2019 yang dikembangan di Sungai Bancaran yang berada di Kelurahan Bancaran, Kecamatan Bancaran Kabupaten Bangkalan. Wilayah Sungai Bancaran sangat dekat dengan Kota Bangkalan, namun terdapat permasalahan yang menjadi kerisauan masyarakat, nelayan, dan komunitas memancing terhadap sungai yang merupakan jalur yang digunakan masyarakat dengan menggunakan perahu untuk mencari nafkah kelaut. Masalah tersebut dikarenakan sungai Bancaran dipenuhi dengan sampah bawaan dari laut maupun masyarakat yang membuang sampah ke sungai Bancara.

Pohon-pohon Mangrove yang tumbuh di pinggiran sungai juga tidak terawat dan menjadi tempat tumpukan sampah, sehingga perusahaan bersinergi dengan pemerintah daerah Bangkalan membuat Program Pengembangan Wisata Sungai Bancaran yang ditujukan untuk mengubah mindset masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sehingga mampu menjadikan Sungai Bancaran menjadi destinasi baru agar masyarakat dapat memperoleh keuntungan dari kegiatan wisata. Melalui program tersebut diharapkan kelompok dapat aktif dalam upaya merawat sungai, pohon mangrove dan hewan yang hidup disekitar sungai Bancaran.

128

Spririt Berkarya Anak Negeri

Proses dan Pelaksanaan Program

Kegiatan program Pengembangan wisata Sungai Bancaran berawal pada tahun 2019 yang diawali dengan pembentukan kelompok yang beranggotakan 15 orang, kelompok merupakan anggota BAC (Bangakalan Angler Community). Pada awal pengembangan program, PHE WMO telah melakukan diskusi dengan anggota kelompok dan menjaring informasi serta keluhan dari anggota terkait masalah yang terjadi di lingkungan lokasi Sungai Bancaran. Melalui kegiatan diskusi tersebut selanjutnya dilakukan perencanaan kegiatan pengembangan dengan membuat roadmap program untuk mengembangan wisata sebagai salah satu replikasi program Taman Pendidikan Mangrove yang berfokus pada kegiatan konservasi lingkungan. Sungai Bancaran yang telah memiliki potensi mangrove yang sangat banyak serta memiliki asset ikonik sejarah Bangkalan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata pendidikan dan budaya. Kegiatan pengembangan yang dilakukan di lokasi wisata Sungai Bancaran diantaranya adalah:

a. Pembangunan trekking wisata

Sebagai salah satu bentuk replikasi program Taman Pendidikan Mangrove, dikembangkanlah trekking wisata dengan panjang lebih dari 100 meter yang dapat dimanfaatkan untuk menyusuri hutan mangrove dan menikmati keindahan Sungai Bancaran. Melalui pembangunan trekking ini, pengunjung dapat melakukan swafoto dengan pemandangan sungai yang indah.

129

b. Pelatihan dan penguatan manajemen kelompok

Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan manajemen kelompok agar dapat mengatur hak dan kewajiban masing-masing anggota. Melalui pelatihan ini, kelompok mampu menentukan masalah dan potensi desa yang dapat dikembangkan di lokasi program

c. Branding wisata

Branding wisata dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pengunjung dan juga sebagai salah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan citra dan sebagai ciri khas wisata yang dikembangkan.

d. Pembersihan area wisata

Sebagai langkah awal mengembangkan pariwisata di Sungai Bancaran, Pokdarwis sungai Bancaran gerak cepat untuk melakukan pembersihan area wisata dari tumpukan

130

Spririt Berkarya Anak Negeri

sampah di sekitar sungai. Melalui kegiatan ini, kelompok telah mampu membersihkan 700kg sampah yang ada di sungai.

131

Hasil Capaian ProgramHasil pencapaian Program Wisata Sungai Bancaran

hingga tahun 2021 antara lain:

Nature Society Ekonomi Welbeing

v Berhasil Perbaikan kualitas tumbuh mangrove diarea sungai bancaran.

v Adanya pembersihan sampah di lokasi wisata mencapai 700 kg.

v 15 orang anggota pokdarwis terberdayakan.

v 5 orang UKM sekitar terberdayakan.

v spot iconik Bangkalan dapat lebih dikenalkan

v Peningkatan pendapatan kelompok 9 Juta.

v Peningkatan pendapatan nelayan melalui jawa wisata perahu.

v Potensi multiplier effect sebesar 10 juta perbulan

v Peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang/membakar sampah di sungai atau pesisir sungai bancaran.

v Replikasi Program taman pendidikan Mangrove labuhan

Penguatan Kelompok dimasa Pandemi Covid-19Pada tahun 2020 Terjadi pandemi Covid-19 yang melanda

seluruh dunia, hal tersebut sangat berdampak diberbagai sektor di Indonesia terutama sektor pariwisata, begitupula dengan lokasi wisata binaan PHE WMO. Sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan saat pandemi, PHE WMO, pemerintah desa dan juga kelompok pengelola program membuat SOP wisata aman disaat pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan, memasang baliho/peringatan terkait bahaya Covid-19, menyediakan westafel portable, thermometer, alat sterilisasi UV, masker, dan menghimbau kepada seluruh pengunjung untuk menjaga jarak.

132

Meskipun selama pandemic kegiatan wisata cukup terkendala dengan adanya surat edaran untuk menutup lokasi wisata, kelompok tetap mematuhi peraturan dengan menutup sementara lokasi wisata. Meskipun ditutup kelompok tetap menjaga kebersihan lokasi wisata dan tetap fokus untuk memperbaiki lokasi wisata serta pengembangan fasilitas. Hingga saat kondisi sudah berangsur membaik, kelompok pengelola program siap untuk menerima wisatawan dengan berbagai inovasi wisata baru yang telah disiapkan selama mandemi.

Ketiga program diatas merupakan bagian dari konsep besar OBOR (One Belt One Road). Program ini memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat dan memberikan lesson learn sebagai berikut: · Program Taman Wisata Laut Labuhan

Program Taman Wisata Laut Labuhan memberikan banyak manfaat dan pelajaran bagi masyarakat. Manfaat yang dirasakan masyarakat terhadap pengembangan kepariwisataan telah menggugah keterlibatan masyarakat sehingga mereka terlibat peran didalamnya. Pemberdayaan yang dilakukan dalam pelatihan merupakan upaya untuk menumbuhkan kesadaran kemauan masyarakat dalam mengatasi, mengenali, memelihara, melindungi dan meningkatkan potensi wisata yang ada. Masyarakat lokal masih memegang nilai dan norma masyarakat, namun mereka juga merasakan dampak positif yang harus mereka pertahankan untuk keberlangsungan kesejahteraan sosial Desa Labuhan. Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat adalah:1. Adanya perubahan mindset masyarakat, masyarakat yang

dulunya bekerja sampai keluar negeri untuk mencari nafkah kembali ke Desa Labuhan untuk mengeola potensi yang ada di Desa Labuhan.

2. Masyarakat yang tidak mengetahui pentingnya pohon mangrove dan kerap merusak maupun menebang secara liar pohon mangrove, sekarang telah mengetahui pentingnya pohon mangrove untuk menjaga desa dari abrasi pantai.

134

Spririt Berkarya Anak Negeri133

Spririt Berkarya Anak Negeri

Sehingga masyarakat menjadi lebih mencintai lingkungan, dan seringkali berkontribusi bersama-sama melakukan penanaman mangrove.

3. Untuk menjaga keberlanjutan pesisir khususnya di perairan, melalui kerjasama dengan tenaga ahli dari ITS melakukan konservasi terumbu karang, yang bertujuan meningkatkan kualitas kondisi karang yang ada di Labuhan sehingga mampu menjaga ekosistem laut. Tidak hanya itu konservasi terumbu karang juga ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap terumbu karang dan tidak boleh secara sembarangan melewati area konservasi karang.

4. Kawasan Barat Desa Labuhan merupakan kawasan tidak terawat namun PHE WMO bersinergi dengan masyarakat mampu mengelola kawasan barat menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dan berbagai institusi untuk melakukan kegiatan.

5. Perekonomian masyarakat semakin meningkat dengan adanya Program Taman Wisata Laut labuhan. Selain mengelola wisata, masyarakat juga berjualan dilokasi wisata dan menyediakan jasa cathering.

6. Melalui pelatihan manajerial, kelompok Payung Kuning mampu membuat pembukuan laporan keuangan bulanan dan rekapitulasi hasil wisata. Kelompok juga telah mampu menyebarluaskan ilmu yang telah diperoleh kepada pengelola wisata lainnya baik di Desa Labuhan maupun diluar desa.

· Program Pantai Pasir Putih Tlangoh

Program Pantai Pasir Putih Tlangoh memberikan banyak manfaat dan pelajaran bagi masyarakat, diantaranya adalah:1. Adanya perubahan mindset masyarakat, masyarakat yang

dulunya mengambil keuntungan dengan melakukan penambangan pasir putih kini beralih menjadi pengelola wisata pantai pantai masyarakat menjadi lebih mencintai

135

lingkungan, dengan bersama-sama melakukan penanaman cemara laut.

2. Kawasan pantai merupakan kawasan tidak terawat dan penuh sampah rumah tangga, namun PHE WMO bersinergi dengan masyarakat mampu mengelola kawasan pantai menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.

3. Perekonomian masyarakat semakin meningkat melalui pengelolaan wisata dan usaha UKM di Pantai Pasir Putih Tlangoh.

· Program Wisata Sungai BancaranProgram Wisata Sungai Bancaran memberikan banyak

manfaat dan pelajaran bagi masyarakat, diantaranya adalah:1. Perubahan mindset masyarakat melalui kegiatan pelatihan.

Masyarakat yang dulunya tidak mengetahui pentingnya pohon mangrove dan kerap merusak serta membuang sampah sembarangan disungai saat ini telah mengetahui pentingnya pohon mangrove untuk menjaga desa dari abrasi pantai. Sekarang ini masyarakat juga menjadi lebih mencintai lingkungan dengan bersama-sama melakukan pembersihan kawasan sungai Bancaran.

2. Kawasan Sungai Bancaran merupakan kawasan tidak terawat namun PHE WMO bersinergi dengan masyarakat mampu mengelola kawasan Sungai Bancaran menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dan berbagai institusi.

3. Perekonomian masyarakat semakin meningkat dengan adanya Program wisata Sungai Bancaran, seperti pengelolaan wisata dan berjualan dilokasi wisata.

136

Spririt Berkarya Anak Negeri

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Dindin M. Machfudz. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR Berlipat-lipat. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2021. Kabupaten Bojonegoro dalam Angka 2021. BPS Kabupaten Bojonegoro.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Kecamatan Soko dalam Angka 2020. BPS Kabupaten Bojonegoro.

Dinas Peternakan dan Perikanan. 2020. Mengenal Kambing Peranakan

E t a w a . K a b u p a t e n G r a b a k a n . h�ps://disnakkan.grobogan.go.id/info/berita/533-mengenal-

kambing-peranakan-etawa (Diakses pada Tanggal 31 Agustus 2021)

Umar, Sidiq dan Moh. Miftachul Choiri. 2019. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. Ponorogo: CV. Nata Karya.

137

138