BUKU AJAR - OSF
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BUKU AJAR - OSF
MANAJEMEN STRATEGIK
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Penulis: Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Tahun 2021
Hal. xxviii + 409, 21 cm x 15 cm
ISBN: 978-623-5923-00-0 -623-96341-3-1 -623-
96341-1-7978-602-50421-8-8
Editor : Puguh Hadi S.
Penata Letak : Puguh Hadi S.
Desain Sampul: M. Rafi Casey S.
Penerbit
CV. MITRA MANDIRI PERSADA
Jalan Ketintang Wiyata I No. 5
Gayungan 60231, Surabaya-Jawa Timur
Telp. 031-88061785, HP/WA 087722209444
Email: [email protected]
ANGGOTA IKAPI
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak isi buku ini dalam bentuk dan dengan
cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
iii
Kata Pengantar
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada
penulis serta shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, sehingga dapat menyusun Buku Ajar
Manajemen Strategik Bidang Transportasi dan Logistik.
Dalam menyusun buku ajar ini, penulis mencoba
menyampaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pengelolaan transportasi yang meliputi juga penanganan logistik
berdasarkan pengetahuan dan pelaksanaannya dalam praktek di
lapangan guna mendukung program pemerintah menciptakan
“Tol laut” dan “Kawasan Berikat Ekonomi” atau “Kawasan
Ekonomi Khusus” dengan menyiapkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan langsung siap kerja, serta berdasarkan
informasi dari banyak referensi baik dari buku maupun media
lainnya terutama media online.
Penyusunan Buku Ajar ini Penulis maksudkan sebagai
acuan dan pegangan bagi para mahasiswa dan para dosen dalam
iv
proses pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Strategik,
khususnya bidang pengelolaan transportasi dan penanganan
logistik di lingkungan Institut Tranpsortasi dan Logistik (ITL)
Trisakti Jakarta. Diharapkan dengan adanya Buku Ajar ini
sebagai pembaharuan dalam literasi mata kuliah Manajemen
Strategik, sehingga dapat memudahkan bagi para mahasiswa
dalam mengikuti dan mempelajari mengenai strategi
pengelolaan transportasi yang mana didalamnya termasuk juga
pengelolaan logistik dengan mengacu dan berdasar pada
peraturan perundangan yang berlaku, pengetahuan dan dalam
praktik pelaksanaan serta dapat sebagai bahan pembanding
dengan buku-buku literatur sejenis lainnya.
Penulis menyusun Buku Ajar ini seideal mungkin, yaitu
Substansi atau materi Buku Ajar ini:
a. Disajikan secara lengkap dan sistematis menurut urutan
tertentu.
b. Sesuai dengan kurikulum, meliputi tujuan yang ingin
dicapai, metode, dan butir penilaian yang digunakan
dalam proses belajar mengajar.
c. Terorganisasi secara baik untuk seluruh rangkaian mata
kuliah, agar tidak terjadi tumpang tindih materi dengan
mata kuliah lainnya.
v
d. Disusun dalam bahasa yang baku sesuai kaidah
penulisan ilmiah sehingga memiliki derajat keterbacaan
yang tinggi agar mudah dicerna dan dikuasai oleh
mahasiswa. Menggunakan kalimat seefektif mungkin,
sederhana, terhindar dari makna ganda dan menarik.
e. Diharapkan mampu membangun motivasi mahasiswa
untuk belajar mandiri dan dapat menstimulasi perhatian
mahasiswa
f. Substansi atau materi disusun dengan memperhatikan
norma, nilai, etika dan tatanan moral yang berlaku di
kehidupan bermasyarakat
Penyusunan buku ajar ini berlandaskan pada dua kaidah,
yaitu:
a. Landasan Keilmuan
Landasan keilmuan menjadi hal yang paling utama dan
sangat penting untuk mempersiapkan cakupan serta
susunan bahan ajar yang hendak ditulis. Kecukupan
materi ditentukan sesuai dengan struktur keilmuan dan
target capaian pembelajaran dari mata kuliah yang
diampu penulis. Sehingga penguasaan keilmuan yang
baik sangat menentukan kualitas buku ajar ini. Selain itu
keluasan dan kedalaman keilmuan yang dimiliki oleh
vi
penulis dibutuhkan untuk merancang susunan bab dalam
buku ajar agar bab-bab dalam buku ajar terangkai
dengan sistematis, efisien, dan efektif.
b. Landasan Keterbacaan Materi dan Ketatabahasaan
Landasan keterbacaan dan ketatabahasaan perlu
diperhatikan dalam penyusunan Buku Ajar terkait
dengan bagaimana suatu materi ajar perlu diolah dan
disusun agar mahasiswa mudah memahami sehingga
kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Dengan
demikian penulisan kata, frasa, kalimat dan wacana
disusun dengan baik, sistematis dan terorganisir.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Buku Ajar
Manajemen Strategik Bidang Transportasi dan Logistik ini
masih memiliki banyak kekurangan mengingat keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan banyak masukan dan saran dari para pembaca
yang bersifat membangun agar dapat lebih mengembangkan,
memperdalam kajian dan menyempurnakan materi Buku Ajar
Manajemen Strategik Bidang Transportasi dan Logistik ini
sehingga dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti khususnya
oleh para mahasiswa. Selain itu untuk menambah wawasan dan
pemahaman dalam mempelajari Buku Ajar ini sebaiknya juga
vii
mencari sumber-sumber lain terkait, seperti buku-buku
literature, jurnal, maupun tulisan dan pendapat para ahli secara
online.
Untuk memudahkan pemahaman para mahasiswa dan
dosen dalam membaca dan mempelajari Buku Ajar ini penulis
telah menyusun dalam tata urutan sesuai dengan matrik
kurikulum perkuliahan dan pengetahuan yang ada dengan
dimulai dari bab yang menerangkan dan menjelaskan dasar
pengetahuan dan pengertian dari manajemen strategik, teori dan
praktek pelaksanaannya. Pada setiap akhir bab penulis juga
memberikan studi kasus dan evaluasi pada masing-masing bab
untuk mengukur tingkat pengetahuan, dan pemahaman para
mahasiswa dalam mengikuti dan memahami materi perkuliahan
yang disampaikan. Total penilaian dari masing-masing bab akan
digabung dengan hasil nilai ujian mid-semester dan akhir
semester, presentasi serta tingkat kehadiran yang akan
digunakan sebagai nilai akhir prestasi para mahasiswa sesuai
standar penilaian yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan Buku Ajar Manajemen Strategik
Bidang Transportasi dan Logistik ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bapak Rektor Institut Transportasi
dan Logistik (ITL) Trisakti Jakarta yang penuh semangat tiada
hentinya memberi masukan dan memacu semangat penulis
viii
untuk terus berkreasi dan maju. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada para Wakil Rektor, Direktur serta
teman-teman dosen serta para staf di lingkungan Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti yang selama ini telah
memberikan dukungan dan kerjasama yang baik sehingga
tersusunnya Buku Ajar ini.
Akhirnya, besar harapan penulis semoga Buku Ajar
Manajemen Strategik di Bidang Transportasi dan Logistik ini
dapat bermanfaat dan dapat menambah khasanah pembelajaran
Manajemen Strategik terutama di bidang Transportasi dan
Logistik, baik bagi dunia pendidikan maupun para pelaku usaha.
Jakarta, Agustus 2021
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................... iii
Daftar Isi .............................................................................. ix
BAB 1
PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Penulisan ....................................... 6
C. Konsep dan Metode Pembelajarran ..................................... 7
BAB 2
MANAJEMEN STRATEGIK .......................................... 11
(Pertemuan Pertama)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 11
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 12
A. Pengertian dan Konsep Dasar Manajemen
Strategik ................................................................... 12
B. Strategi .................................................................... 15
1. Strategi ............................................................... 15
2. Pengertian Strategi secara Umum ...................... 15
3. Pengertian Strategi Menurut Ahli ...................... 15
4. Hubungan Strategi dengan Efisien dan
Efektivitas .......................................................... 17
5. Manajemen Strategik .......................................... 18
6. Sejarah Strategi .................................................. 18
x
7. Konsep Strategi Kuno ........................................ 18
8. Hirarki Strategi .................................................... 18
C. Fungsi Manajemen Strategik ................................... 19
D. Tujuan Manajemen Strategik ................................... 21
1. Tujuan Manajemen Strategik .............................. 22
2. Karakteristik Tujuan Manajemen Strategik ........ 22
3. Keuntungan Memiliki Tujuan Manajemen
Strategik .............................................................. 23
E. Manfaaat Manajemen Strategik ............................... 24
F. Pentingnya Manajemen Strategik ............................ 25
G. Proses Manajemen Strategik .................................... 26
Empat Langkah Proses Manajemen Strategik ......... 27
H. Keputusan Strategik ................................................. 28
I. Perencanaan Jangka Panjang ................................... 30
J. Sasaran Jangka Panjang ........................................... 32
K. Level Manajemen Strategik ..................................... 32
L. Tahapan Manajemen Strategik ................................ 35
1. Tahap Formulasi Strategik .................................. 35
2. Tahap Implementasi ............................................ 39
3. Tahap Evaluasi .................................................... 39
M. Pengambilan Keputusan Strategik ........................... 39
N. Perumusan Strategik ................................................ 41
O. Implementasi Strategik ............................................ 43
1. Pengertian Implementasi Strategik ..................... 43
a. Longterm Objective ........................................ 43
b. Menentukan Objektif Tahunan ...................... 44
c. Alokasi Sumberdaya ...................................... 45
d. Kebijakan ....................................................... 46
. Pengertian Kebijakan..………………… 47
e. Mengelola Konflik ......................................... 48
xi
f. Menyesuaikan Struktur dengan Strategi ........ 50
g. Evaluasi Strategi ............................................. 50
2. Perbedaan Antara Formulasi Strategi dengan
Implementasi Strategik ...................................... 51
3. Evaluasi Strategik ............................................... 51
P. Tingkatan Strategi ................................................. 52
Q. Jenis-jenis Strategi ................................................. 54
R. Strategi Alternatif .................................................... 55
S. Manajemen Strategik Dalam Menghadapi
Persaingan ................................................................ 60
T. Strategi dan Taktik ................................................... 60
3. Evaluasi ........................................................................ 61
BAB 3
BUSINESS STRATEGIC PERUSAHAAN ...................... 63
(Pertemuan ke-2)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 63
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 64
A. Proses Perumusan Manajemen Strategik ................. 65
Menetapkan Tujuan Organisasi .......................... 65
Mengevaluasi Lingkungan Organisasi ................ 66
Menetapkan Target Kualifikasi ........................... 67
Mendukung Rencana Divisi ................................ 67
Analisis Kinerja .................................................. 68
Pilihan Strategik .................................................. 68
B. Langkah-langkah Implementasi Strategik ............... 68
1. Implementasi Strategik yang Dilakukan
oleh Organisasi atau Perusahaan ......................... 69
2. Langkah-langkah Utama Implementasi
Strategik .............................................................. 70
xii
C. Perbedaan Antara Perumusan Strategik
dan Implementasi Strategik ..................................... 71
D. Proses Evaluasi Strategik ......................................... 72
1. Proses Evaluasi Strategik terdiri dari .................. 72
a. Memperbaiki Tolok Ukur Kinerja .................. 72
b. Pengukuran Kinerja ........................................ 73
c. Menganalisis Varians ..................................... 74
d. Mengambil Tindakan Korektif ....................... 74
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Evaluasi Strategik ............................................... 75
E. Visi dan Misi ........................................................... 76
1. Visi ...................................................................... 76
a. Pengertian Visi ............................................... 76
b. Karakteristik Visi ........................................... 76
2. Misi ...................................................................... 77
a. Pengertian Misi .............................................. 77
b. Karakteristik Misi ........................................... 78
3. Pendapat Ahli Berkaitan dengan Visi dan Misi .. 79
4. Manfaat Memiliki Pernyataan Visi dan Misi ...... 81
F. Keputusan Strategi .................................................. 82
1. Karakteristik Keputusan Strategi ........................ 83
2. Perbedaan Antara Keputusan Strategik, Keputusan
Administrasi dan Keputusan Operasional ........... 83
G. Model Manajemen Strategi ..................................... 85
H. Keunggulan Kompetittif Manajemen Strategi ........ 86
1. Pengertian Keunggulan Kompetitif .................... 87
2. Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan ............... 87
3. Strategi Menghadapi Persaingan ......................... 88
I. Istilah-istilah Penting dalam Manajemen Strategik 89
1. Competitive Advance ........................................... 90
xiii
2. Strategist ............................................................. 90
3. Vision Statement .................................................. 91
4. Mission Statement ............................................... 91
5. Eksternal Opportunities dan Threats .................. 91
6. Internal Strongest dan Weakness......................... 92
7. Long-term Objective ........................................... 93
8. Strategies ............................................................. 93
9. Annual Objective ................................................ 94
10. Policies .............................................................. 94
J. Fungsi Manajemen Strategik Mengelola
Manajemen SDM ............... .................................. 94
1. Perencanaan ........................................................ 94
2. Pengorganisasian ................................................. 96
3. Memotivasi ......................................................... 96
- Aspek Utama Pemotivasian .............................. 97
3. Evaluasi ........................................................................ 98
BAB 4
LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN .............. 99
(Pertemuan ke-3)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 99
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 100
A. Analisis Lingkungan Internal .................................. 100
B. Prosedur Analisis Lingkungan ................................. 102
1. Menentukan Relevansi Tingkatan Lingkungan .. 102
2. Menentukan Relevansi Isu Strategik................... 103
3. Menerapkan Teknik Analisis Lingkungan
Internal ............................................................... 103
C. Faktor-faktor Utama Analisis Lingkungan Internal 104
xiv
1. Sumberdaya Perusahaan ..................................... 106
2. Kapabilitas .......................................................... 106
3. Kompetensi Inti ................................................... 107
D. Teknik Analisis Lingkungan Internal ...................... 107
1. Matriks EFE dan IFE .......................................... 108
2. Environmental Scanning ..................................... 108
a. Irregular Scanning System ............................. 109
b. Regular Scanning System ................................ 109
c. Continuous Scanning System .......................... 109
3. Environmental Forecasating ............................... 110
4. Metode PRECOM ............................................... 111
E. Obyektif/Sasaran ...................................................... 111
F. Style/Gaya Kepemimpinan ...................................... 112
1. Teori Sifat Kepemimpinan (Leadership
Trait Theory) ...................................................... 112
2. Teori Perilaku Kepemimpinan (Behavioral
Theories) ............................................................ 113
3. Gaya Laissez-faiaer ............................................. 113
G. Skill/Ketrampilan ..................................................... 114
H. Faktor-faktor Analisis Lingkungan Internal ............ 115
I. Analisis Kekuatan (Strongest) dan
Kelemahan (Weakness) ............................................ 116
1. Kekuatan (Strongest) ........................................... 116
2. Kelemahan (Weakness) ....................................... 116
J. Sumberdaya Internal Perusahaan ............................. 117
K. Lingkungan Internal Perusahaan Logistik ............... 118
L. Kesimpulan Analisis Lingkungan Internal
Perusahaan ............................................................... 121
3. Evaluasi ......................................................................... 121
Tugas Diskusi Kelompok ke-1 ............................ 122
xv
BAB 5
LINGKUNGAN EKSTERNAL & GLOBAL .................. 124
(Pertemuan ke-4)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 124
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 125
A. Mengapa Perlu Perumusan Strategik ....................... 125
B. Faktor Lingkungan Eksternal .................................. 126
1. Analisis Lingkungan Eksternal ........................... 126
2. Faktor Lingkungan Eksternal .............................. 126
3. Faktor Lingkungan Umum .................................. 128
4. Faktor Lingkungan Industri ................................ 129
5. Faktor Lingkungan Kompetisi ............................ 130
C. Lingkungan Eksternal Perusahaan ........................... 130
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Perusahaan………………………………………131
1. Faktor Ekonomi .................................................. 131
2. Faktor Demografi ................................................ 131
3. Faktor Teknologi ................................................. 131
4. Faktor Pemerintah ............................................... 132
5. Faktor Geografi ................................................... 132
6. Faktor Sosial ....................................................... 132
7. Faktor Ekonomi .................................................. 132
D. Lingkungan Khusus Mikro ...................................... 132
1. Pelanggan ............................................................ 132
2. Pemasok .............................................................. 132
3. Perantara ............................................................. 133
4. Pesaing ................................................................ 133
5. Kreditor ............................................................... 133
6. Pembuat Peraturan .............................................. 133
xvi
7. Pekerja ................................................................. 133
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan
Mikro ....................................................................... 134
F. Lingkungan Umum (Makro) .................................... 134
1. Pertumbuhan Ekonomi ........................................ 134
2. Teknologi ............................................................ 136
3. Lingkungan Politik dan Hukum .......................... 137
4. Lingkungan Sosisal Budaya dan Demografi ....... 138
5. Lingkungan Alam ............................................... 140
6. Lingkungan Global ............................................. 141
G. Bagaimana Lingkungan Makro Mempengaruhi
Bisnis ....................................................................... 141
H. Cara Beradaptasi dengan Lingkungan Makro ......... 142
3. Evaluasi ........................................................................ 143
BAB 6
ISU-ISU STRATEGIK LINGKUNGAN INTERNAL .. 144
(Pertemuan ke-5)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 144
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 145
A. Isu-isu Strategik Lingkungan Internal ..................... 145
1. Faktor Kekuatan Pertumbuhan ............................ 145
2. Faktor Kendala dan Kelemahan .......................... 145
B. Macam-macam isu Strategik Lingkungan Internal .. 145
C. Pengertian Biaya Overhead ..................................... 146
D. Ketidak-pastian dan Biaya Overhead ...................... 146
E. Faktor Kekuatan Pertumbuhan Lingkungan
Internal ..................................................................... 147
1. Budaya ................................................................ 147
xvii
2. Manajemen .......................................................... 149
. Fungsi Manajemen……...…………………. 149
3. Peran dan Tugas yang Jelas ................................ 150
4. Arus Kas .............................................................. 151
5. Pengembangan Alat Internal ............................... 151
6. Kualitas Team ..................................................... 151
7. Kebahagiaan Pelanggan ...................................... 152
8. Nilai Inti .............................................................. 152
9. Evaluasi Kerja Team ........................................... 152
F. Faktor Kendala dan Kelemahan Lingkungan
Internal ..................................................................... 152
1. Rencana dan Kebijakan ....................................... 154
2. Preposisi Nilai ..................................................... 154
3. Sumber Daya Manusia ........................................ 155
4. Sumber Daya Keuangan dan Pemasaran ............ 155
3. Evaluasi ........................................................................ 156
BAB 7
ISU-ISU STRATEGIK LINGKUNGAN EKSTERNAL . 157
(Pertemuan ke-6)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 157
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 158
A. Isu-isu Lingkungan Eksternal Perusahaan ............... 158
1. Peluang Ekspansi Bisnis Logistik ………………. 158
2. Faktor Pengaruh Eksternal………………………. 158
B. Bisnis Pengiriman Barang ....................................... 159
C. Contoh Perusahaan Kargo dan Logistik .................. 160
D. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal........................ 161
E. Faktor-faktor Lingkungan Umum............................ 161
xviii
F. Faktor-faktor Lingkungan Industri .......................... 162
G. Metode Porter’s 5 Forces ........................................ 162
1. Ancaman Pendatang Baru .................................... 163
2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti ................. 164
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli ..................... 165
4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok ................... 166
5. Persaingan Dalam Industri Sejenis ...................... 167
H. Tiga Langkah Menggunakan Metode Porter’s 5
Forces ...................................................................... 168
I. Faktor Lingkungan Kompetisi ................................. 168
J. Long-term Objective ................................................ 169
K. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Daya Beli Kon . 169
1. Faktor Ekonomi ………………………………. 170
2. Faktor Budaya ………………………..……….. 170
a. Pengaruh Budaya Terhadap Manajer………. 171
b. Isu-isu Budaya Organisasi………… ………. 171
3. Faktor Politik ……………………..…………… 174
3. Evaluasi ………. ......................................................... 174
BAB 8
SCANNING DAN CORPORATE MAPPING ................... 176
(Pertemuan ke-7)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 176
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 177
A. Environment Scanning ............................................. 177
B. Scanning Internal dan Eksternal Perusahaan ........... 178
C. Analisis Lingkungan eksternal ................................ 179
D. Pengaruh Lingkungan Eksternal .............................. 180
1. Lingkungan Jauh ………………….…………… 180
xix
a. Faktor Ekonomi ………………………….. 180
b. Faktor Sosial……………………………… 181
c. Faktor Politik………………………………. 181
d. Faktor Teknologi…………………………… 182
e. Faktor Ekologi……………………………… 182
2. Lingkungan Industri……………….…………… 183
3. Lingkungan Operasional ………….…………… 183
E. Empat Metode Pemindaian Lingkungan ................. 184
1. Tampilan/Pandangan Tidak Langsung ................ 184
2. Tampilan Terkondisi ............................................ 185
3. Pencarian Informal............................................... 185
4. Pencarian Formal ................................................. 186
F. Kategori Pencarian Informal.................................... 187
1. Dimensi Situasional ............................................. 187
2. Strategi Organisasi dan Pemindaian .................... 187
3. Kebutuhan Informasi, Pencarian dan
Penggunaan ......................................................... 188
4. Sifat Managerial................................................... 188
G. Pengaruh Pemindaian Lingkungan .......................... 189
H. Tingkatan Strategi Bisnis ......................................... 189
I. Corporate Level Strategic........................................ 191
1. Menetapkan Visi Misi.......................................... 192
2. Menentukan Obyektif Perusahaan ....................... 192
J. Business Level Strategic .......................................... 193
K. Functional Level Strategic ....................................... 196
3. Evaluasi …………………………………………………. 198
BAB 9
ASPEK MANDAT, VISI DAN MISI SUKSES
KORPORAT ....................................................................... 199
xx
(Pertemuan ke-8)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 199
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 200
A. Aspek Mandat, Visi dan Misi Sukses Korporat
meliputi .................................................................... 200
1. Value System Organisasi ..................................... 200
2. Rumusan Mandat, Visi dan Misi ......................... 200
B. Corporate Level Strategy ......................................... 200
1. Menetapkan visi dan Misi Perusahaan ................ 200
2. Menentukan Obyektif/tujuan perusahaan ........... 200
C. Korporasi Menurut Hukum Pidana dan Perdata ...... 201
D. Industri Logistik di Indonesia ................................. 202
E. Contoh Korporasi Besar di Indonesia ...................... 207
F. Contoh perusahaan Logistik di Indonesia ................ 208
3. Evaluasi …………………………………………………. 208
BAB 10
HIRARKI STRATEGI BISNIS ....................................... 210
(Pertemuan ke-9)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 210
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 211
A. Tiga Tingkatan Strategi Bisnis ................................ 211
B. Hirarki Strategi Pengambilan Keputusan ................ 211
1. Strategi Korporat ................................................. 212
2. Strategi Bisnis ..................................................... 213
3. Strategi Fungsional ............................................. 215
4. Strategi Operasional ............................................ 216
C. Strategi Bisnis .......................................................... 216
1. Akuisisi ............................................................... 217
xxi
2. Diferensiasi Produk ............................................. 217
D. Strategi Diferensiasi Produk .................................... 218
E. Strategi Membedakan Produk dengan Pesaing........ 220
1. Manfaat ............................................................... 220
2. Desain ................................................................. 220
3. Harga ................................................................... 221
4. Kualitas ............................................................... 222
3. Evaluasi …………………………………………………. 222
Tugas Diskusi Kelompok ke-2 ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 224
BAB 11
TEKNIK ANALISIS FAKTOR STRATEGI INTERNAL
- IFAS (INTERNAL STRATEGY FAKTOR ANALYSIS
SUMMARY) ....................................................................... 226
(Pertemuan ke-10)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 226
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 227
A. Analisa SWOT ......................................................... 227
B. Membuat analisis SWOT ......................................... 230
C. Tahapan Dalam Analisis SWOT ............................. 230
D. Keuntungan Analisis SWOT ................................... 231
E. Kekurangan Analisis SWOT ................................... 233
F. Analisis Internal Perusahaan mengenai
Fungsi Manajemen................................................... 241
1. Perencanaan ........................................................ 241
2. Pengorganisasian ................................................. 242
3. Pemotivasian ....................................................... 242
4. Penempatan Staff ................................................ 243
5. Pengendalian ....................................................... 244
xxii
G. Analisis Internal Perusahaan Mengenai Fungsi
Bisnis ....................................................................... 245
1. Pemasaran ........................................................... 246
2. Keuangan ............................................................ 247
3. Produksi/Operasional .......................................... 248
4. Penelitian & Pengembangan ............................... 249
5. Sistem Information System ................................. 250
H. Matriks SWOT ........................................................ 250
I. Pengertian IFAS ...................................................... 254
1. Faktor-faktor Strategik Internal Perusahaan ....... 254
2. Langkah-langkah dalam Menentukan
Faktor IFAS ......................................................... 255
3. Matriks IFAS ....................................................... 258
4. Contoh Faktor Analisis Internal ......................... 259
J. Contoh Studi Kasus PT. Motospot .......................... 260
3. Evaluasi …………………………………………………. 262
BAB 12
TEKNIK ANALISIS FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
- EFAS (EXTERNAL STRATEGY FACTOR ANALYSIS
SUMMARY) ....................................................................... 263
(Pertemuan ke-11)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 263
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 264
A. Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal ............. 264
B. Proses Analisis Lingkungan Eksternal .................... 265
C. Kekuatan Eksternal Utama ...................................... 265
D. Hubungan Antara Kekuatan-kekuatan Eksternal
Utama ....................................................................... 266
xxiii
1. Kekuatan Ekonomi .............................................. 267
2. Kekuatan Sosial Budaya, Demografi
dan Lingkungan .................................................. 270
3. Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum .......... 272
4. Kekuatan Teknologi ............................................ 273
5. Kekuatan Kompetitif ........................................... 274
E. Analisis Diagnosis Lingkungan Eksternal ............... 275
Proses Diagnosis Lingkungan ................................. 275
F. Lingkungan Mikro (Industri) ................................... 276
1. Ancaman Pendatang Baru ................................... 276
2. Kekuatan Daya Tawar Konsumen ...................... 277
3. Kekuatan Daya Tawar Pemasok ......................... 278
- Kendala yang dihadapi Pemasok ........................ 279
4. Produk/Jasa Pengganti ........................................ 279
5. Persaingan Dalam Satu Industri .......................... 282
G. Identifikasi Peluang dan Ancaman ......................... 283
1. Faktor Kekuatan dan Kelemahan di
Lingkungan Internal ............................................ 284
2. Faktor Peluang dan Ancaman di
Lingkungan Eksternal ......................................... 285
H. Analisis Lingkungan Makro dan Mikro .................. 287
I. Lima Karakteristik Kekuatan Dasar dari Porter ...... 289
1. Ancaman Pendatang Baru ................................... 289
2. Persaingan Antar Perusahaan dalam Industri
Sejenis ................................................................. 291
3. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti ................ 292
4. Daya Tawar Pemasok ......................................... 293
5. Daya Tawar Pembeli ........................................... 294
J. Metode 3 Langkah Menggunakan
Model 5 Kekuatan Dasar Porter ............................. 295
xxiv
1. Mengidentifikasi ................................................. 285
2. Mengevaluasi ...................................................... 295
3. Memutuskan ........................................................ 296
K. Penyusunan Table EFAS ......................................... 296
L. Matriks Internal – Eksternal (IE Matrix) ................. 300
- Sembilan Sel Matriks IE ........................................ 301
M. Matriks QSPM ......................................................... 303
1. Attractiveness Score (AS) ................................... 304
2. Total Attractiveness Score (TAS) ....................... 304
N. Langkah-langkah Kerja dalam
Pengembangan QSPM ............................................. 305
O. Tabel Matriks QSPM ............................................... 308
3. Evaluasi …………………………………………………. 309
BAB 13
TEKNIK PENENTUAN POSISI PERUSAHAAN .......... 310
(Pertemuan ke-12)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 310
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 311
A. Metode Penjadwalan Linier ..................................... 311
B. Manajemen Strategi ................................................. 312
1. Pengertian Strategi Menurut Ahli ....................... 312
2. Pengertian Manajemen Strategi Secara Umum .. 313
C. Hubungan Manajemen Strategi ............................... 315
D. Fungsi Manajemen Strategi ..................................... 318
E. Pengembangan Visi Misi Perusahaan ...................... 319
F. Analisis SWOT ........................................................ 321
G. Langkah-langkah Penyusunan Metode
Analisis SWOT ........................................................ 324
xxv
H. Manfaat Penggunaan Metode SWOT ...................... 325
I. Definisi SWOT ........................................................ 327
1. Kekuatan (Strength) ............................................ 327
2. Weakness (Kelemahan) ...................................... 328
3. Peluang (Opportunities) ...................................... 328
4. Ancaman (Threats) ............................................. 329
J. Tatacara Penilaian .................................................... 330
K. Matriks EFAS - IFAS .............................................. 335
L. Tabel Internal Factor Evaluation (IFE) .................. 338
M. Tabel External Factor Evaluation (EFE) ................ 339
N. Analisis SWOT Map................................................ 340
O. TOWS Matriks......................................................... 340
3. Evaluasi …………………………………………………. 344
BAB 14
TEKNIK MATRIKS SWOTS DAN MATRIKS
CELL GE ............................................................................. 345
(Pertemuan ke-13)
1. Tujuan Pembelajaran ..................................................... 345
2. Materi Pembelajaran ...................................................... 346
A. Analisis SWOT ........................................................ 346
B. Analisis Matriks TOWS .......................................... 347
C. Perbedaaan antara SWOT dan TOWS ..................... 351
D. SWOT dan Matriks TOWS ..................................... 352
E. Matriks General Electric (GE) ................................ 355
F. Daya Tarik Industri .................................................. 355
1. Daya Tarik Industri ............................................. 356
2. Kekuatan Kompetitif ........................................... 357
3. Keuntungan dan Kekurangan .............................. 358
xxvi
G. Perbedaan Matriks GE dan BCG ............................. 359
H. Analisa Matriks GE ................................................. 360
1. Langkah 1 Menentukan daya tarik industri ......... 360
2. Langkah 2 Membuat Daftar Faktor ..................... 362
3. Langkah 3 Menghitung Skor Total ..................... 363
4. Langkah 4 Menganalisis Informasi ..................... 363
a. Kotak Investasikan/Kembangkan .................... 364
b. Kotak Pemilikan/penghasilan ......................... 364
c. Kotak Divestasi/Panen .................................... 365
5. Langkah 5 Identifikasi Arah Masa Depan .......... 366
6. Implikasi Investasi .............................................. 367
I. Matriks General Electric (GE) ................................ 367
1. Tiga Segmen Matriks GE .................................... 368
2. Contoh Matriks GE – Internal ............................. 370
3. Contoh Matriks GE – Eksternal .......................... 370
J. Harvest Strategic ..................................................... 371
K. Pendekatan Boston Consulting Group (BCG) ......... 372
3. Evaluasi …………………………………………………. 373
BAB 15
TEKNIK PENENTUAN TUJUAN PERUSAHAAN ....... 374
(Pertemuan ke-14)
1. Tujuan Pembelajaran ....................................................... 374
2. Materi Pembelajaran ........................................................ 375
A. Penetapan Tujuan Organisasi .................................. 375
B. Penyusunan dan Pemilihan Alternatif Strategik ...... 376
C. Langkah-langkah Dalam Menyusun Strategik ........ 377
D. Implementasi atas Strategi yang Dipilih .................. 378
E. Tahapan Dalam Merumuskan Strategi
xxvii
yang Dipilih ............................................................. 380
F. Tahapan Merumuskan Strategi Bersaing yang tepat 382
1. Tahap Input ......................................................... 382
a. Matriks Evaluasi Faktor Internal ................... 382
b. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal ................ 382
c. Matriks Profil Kompetitif .............................. 383
2. Tahap Pencocokan .............................................. 383
a. Matriks SWOT .............................................. 383
b. Matriks SPACE ............................................. 384
c. Matriks BCG ................................................. 385
d. Matriks IE ..................................................... 386
e. Matriks Strategi Besar ................................... 387
3. Tahap Keputusan ................................................ 389
G. Mariks Boston Consulting Group (BCG) ................ 390
1. Empat Kuadran Matriks BCG ............................. 390
2. Fungsi Analisis Mariks BCG .............................. 391
3. Karakteristik dan Strategi Setiap Kuadran
Matriks BCG ....................................................... 392
a. Cash Cow ........................................................ 392
-Strategi untuk Cash Cow ............................... 393
b. Stars ................................................................ 393
-Strategi untuk Stars ....................................... 394
c. Question Mark ................................................. 395
- Strategi untuk Question Mark ....................... 397
d. Dog .................................................................. 397
- Strategi untuk Dog ........................................ 398
4. Kelebihan dan Kekurangan Matriks BCG .......... 399
a. Kelebihan ...................................................... 399
b. Kekurangan ................................................... 399
H. Evaluasi Kinerja dan Tindakan Koreksi .................. 401
xxviii
I. Ringkasan ................................................................ 401
3. Evaluasi …………………………………………………. 402
Daftar Pustaka .................................................................... 403
Biografi Penulis ................................................................... 407
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai tindak lanjut dari penyusunan Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) para dosen di lingkungan Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta dituntut untuk
membuat Buku Ajar sebagai pegangan bagi para mahasiswa dan
dosen dalam proses pembelajaran, selain melaksanakan kinerja
di bidang penelitian, publikasi, pengabdian kepada masyarakat
dan tentunya dalam bidang pengajaran sebagai bentuk
pelaksanaan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Kualitas kinerja
Pendidikan dan Pengajaran telah dibuktikan dari pengalaman
dosen dalam menulis silabus, handouts, dan sebagainya.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISSTIK (ITL) TRISAKTI
2 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Perlu diketahui bahwa dalam proses pembelajaran
terdapat tiga komponen yang saling terkait, yaitu mahasiswa,
dosen, dan bahan ajar. Bahan ajar dapat diartikan segala bentuk
bahan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang dapat membantu
dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran dan menjadi
bahan yang dipelajari mahasiswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan.
Buku Bahan Ajar ini merupakan rangkaian materi kuliah
yang tersusun secara terencana dan sistematis agar mahasiswa
dapat mengerti dan memahami serta dapat menerapkan sesuai
norma-norma keilmuan dan menguasai pengetahuan (fakta,
prinsip, prosedur, proses dan konsep) dari materi tersebut. Selain
itu, buku bahan ajar ini juga berisi substansi kompetensi dan
menjadi alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil
pembelajaran yang telah dijalani.
Dalam penyusunan Buku Ajar ini penulis telah
mempersiapkan beberapa kegiatan terlebih dahulu sebagai
berikut:
a. Merancang Pengajaran yang tertuang dalam Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) dengan memperhatikan
capaian pembelajaran mata kuliah, serta mempelajari
keadaan mahasiswa untuk menerima mata kuliah tersebut
yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kemudian
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 3
menyusun topik, menentukan cara pengajaran, membuat
tugas untuk kegiatan belajar mengajar, media pengajaran,
alat evaluasi pengajaran dan alat bantu juga termasuk di
dalam perancangan pengajaran.
b. Menerapkan Metode Pengajaran yang telah ditentukan,
yaitu:
i. Perkuliahan online (daring) maupun tatap muka,
yang berorientasi dan berfokus pada kurikulum.
ii. Kegiatan diskusi dengan tetap mengarahkan dan
mengawasi, agar diskusi tetap berfokus pada
topik/pokok bahasan dan tidak melebar terlalu luas.
iii. Pemberian tugas secara proporsional disesuaikan
dengan target capaian pembelajaran agar mahasiswa
lebih memahami teori atau bahan ajar yang telah
diperolehnya
iv. Kerja kelompok, dalam pengerjaan tugas secara
kelompok diarahkan ada kejelasan dan hasilnya
harus dicapai kelompok tersebut.
c. Menyajikan bahan ajar dalam Buku Ajar ini dalam bentuk
bahasa tertulis sehingga komunikasi antara dosen sebagai
pengampu dengan mahasiswa sebagai pembaca hanya
berlangsung satu arah.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISSTIK (ITL) TRISAKTI
4 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Penyusunan materi Buku Ajar ini memenuhi beberapa
aspek sebagai berikut:
a. Kelengkapan untuk setiap bab dalam Buku Ajar ini
memuat gambaran pokok bahasan (overview); konsep;
definisi; prosedur; teorema; sifat-sifat; isu-isu
kontemporer; ilustrasi; contoh; rangkuman; glosarium dan
konsep-konsep penting pada akhir bab; soal-soal
pengayaan atau pendalaman dengan berbagai jenis soal;
uraian singkat untuk mendeskripsikan karya buku untuk
tujuan promosi.
b. Kebaruan materi Buku Ajar yang berbasis jurnal ilmiah
baik dari aspek kebaruan, konsep, teori, contoh-contoh dan
ilustrasi.
c. Akurasi: konsep, definisi, alogaritma, teorema, sifat-sifat,
isu-isu, gambaran umum, contoh soal, rangkuman yang
berupa poin-poin, dan soal-soal diuraikan secara tepat.
d. Pemecahan masalah: materi yang disajikan memunculkan
aspek pemecahan masalah dengan paradigma problem
solving.
e. Penalaran dan pembuktian disajikan dengan memunculkan
aspek penalaran dan pembuktian
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 5
f. Keterkaitan antara konsep dengan gambar, grafik, tabel
dan ilustrasi
g. Materi tidak tumpang tindih dengan bab lainnya, saling
melengkapi.
h. Soal kontekstual yaitu masalah-masalah kontekstual
disajikan untuk mengawali atau memperkenalkan bab,
memotivasi, membimbing dan mengarahkan untuk
penarikan simpulan dan generalisasi.
Memahami perlunya ketersediaan Buku Ajar yang sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas dalam program
pembelajaran bagi mahasiswa dan juga untuk memotivasi para
mahasiswa agar selalu belajar dan terus belajar, diharapkan akan
memperkaya wawasan ilmiah dalam kegiatan pembelajaran dan
diharapkan dapat menjadi sarana belajar atau memperdalam
pemahamannya akan ilmu manajemen. Dengan adanya Buku
Ajar ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh bahan
bacaan sesuai dengan materi pembelajaran dan penulis dapat
menyampaikan materi pembelajaran tersebut dengan mudah,
ringkas dan detail kepada mahasiswa. Namun demikian kepada
para mahasiswa diharapkan tetap mencari dan membaca buku-
buku literatur lain untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISSTIK (ITL) TRISAKTI
6 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Penyusunan Buku Ajar ini sebagai salah satu bukti tingkat
komitmen dan kompetensi penulis dalam pembelajaran setiap
mata kuliah yang diembannya.
B. Maksud dan Tujuan Buku Ajar
Buku Ajar ini merupakan media untuk menyajikan suatu
subyek secara sistematis berisi kumpulan materi pembelajaran
dalam suatu mata kuliah yang disusun penulis sesuai dengan
keperluan proses belajar mengajar. Buku Ajar ini bersumber dan
disarikan dari buku literature, jurnal, materi kajian dan lain-lain
yang relevan dengan standar keilmuan dan disesuaikan dengan
Rencana pembelajaran Semester.
Penyusunan Buku Ajar ini Penulis maksudkan sebagai
acuan dan pegangan bagi para mahasiswa dan dosen dalam
proses pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Strategi
khususnya di bidang pengelolaan transportasi dan penanganan
logistik di lingkungan Institut Tranpsortasi dan Logistik (ITL)
Trisakti Jakarta. Diharapkan dengan adanya Buku Ajar ini
sebagai pembaharuan dalam literasi mata kuliah Manajemen
Strategi, sehingga dapat memudahkan bagi para mahasiswa
dalam mengikuti dan mempelajari mengenai strategi
pengelolaan organisasi (transportasi) dengan mengacu dan
berdasar pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 7
pengetahuan dan dalam praktik pelaksanaan dan dapat sebagai
bahan pembanding dengan buku-buku literatur sejenis lainnya.
Penulisan Buku Ajar ini bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di Institut
Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti;
b. Memenuhi kebutuhan sumber belajar bagi mahasiswa;
c. Memberikan kemudahan bagi para mahasiswa untuk
mendapatkan bahan ajar;
d. Mengembangkan kreativitas, meningkatkan kualitas serta
produktivitas keilmuan;
C. Konsep dan Metode Pembelajaran
a. Mata kuliah ini memberikan pengajaran pada
aspek analitis dan memahami bagaimana langkah-
langkah dalam penyusunan strategi perusahaan
dan implementasinya yang menyeluruh.
b. Diharapkan setiap mahasiswa telah membaca dan
mempelajari teori dan prakteknya dari setiap pokok
bahasan baik dari buku-buku literatur maupun
sumber kepustakaan lainnya maupun secara online,
sedang pembahasan di kelas menitik beratkan pada
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISSTIK (ITL) TRISAKTI
8 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
proses pembuatan strategi perusahaan dan
pelaporannya.
c. Mata kuliah diberikan melalui kajian literatur dan
studi kasus, yang dilakukan dengan penjelasan
dosen pengampu juga presentasi tugas kelompok,
diskusi dan presentasi kelas, tugas analisis individu.
d. Proses perkuliahan dalam satu semester
dilaksanakan melalui 14 (empatbelas) kali
pertemuan dan diantaranya dilakukan dengan
diskusi kelompok untuk study kasus terkait materi
kuliah yang sudah diberikan.
e. Pada setiap pertemuan setiap minggunya disusun per
bab sesuai dengan materi pokok bahan materi kuliah
dan dimulai dari Bab II sampai dengan Bab XV,
dimana diantaranya diselingi dengan adanya Ujian
Tengah Semester (UTS) dan diakhiri dengan Ujian
Akhir Semester (UAS) sebagai evaluasi atas
pembelajaran yang dilakukan.
f. Pada setiap akhir bab dari setiap pokok bahasan
pembelajaran penulis/dosen pengampu memberikan
bahan evaluasi kepada mahasiswa atas materi yang
telah diberikan sebagai bahan evaluasi tingkat
pemahaman mahasiswa dan penilaian.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 9
g. Setiap mahasiswa diwajibkan membuat kelompok
kerja maksimum 5 orang dan mencari perusahaan
sebagai sarana studi kasus yang berkaitan dengan
pokok pembahasan di materi kuliah terkait baik
dengan cara kunjungan langsung/field trip atau
mencari dari sumber lainnya yang lengkap untuk
selanjutnya discanning dan dianalisis berdasarkan
materi pembelejaran yang diterima setiap
minggunya atas arahan penulis/dosen pengampu
untuk dilaporkan perkembangan kajiannya.
h. Presentasi kelompok, dilakukan sebanyak 2 kali dan
untuk materi diberikan pada :
a. akhir pertemuan ke-3, dan untuk dilakukan
presentasi pada pertemuan berikutnya sebelum
Ujian Tengah Semester (UTS), dan
b. pada akhir pertemuan ke-10 dan untuk
dilakukan presentasi di pertemuan berikutnya
sebelum Ujian Akhir Semester (UAS),
Setiap mahasiswa dan kelompoknya diwajibkan
menyerahkan laporan dalam bentuk power point
untuk bahan presentasi dan kertas kerja atas kajian
studi kasus sesuai topik mata kuliah yang telah
dibuat untuk dipresentasikan di kelas, sedang
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISSTIK (ITL) TRISAKTI
10 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
mahasiswa lainnya (di luar kelompok) diwajibkan
aktif diskusi dan tanya jawab dengan pengendalian
langsung oleh penulis/dosen pengampu.
Bahwa metode pembelajaran untuk mata kuliah
Manajemen Strategi dilaksanakan sebagai berikut, setelah tiga
kali pertemuan dengan membahas materi-materi Manajemen
Strategi terutama di Bidang Transportasi dan Logistik (sesuai
topik bahasan) secara individu atau berkelompok dengan tetap
mahasiswa sebagai pusat pembelajaran (Student Learning
Center).
Setiap mahasiswa dan kelompoknya diharapkan mampu
tampil ke depan melakukan presentasi berdasarkan hasil
pengamatan dan kajian studi kasus yang telah ditugaskan dan
dalam pengarahan serta pengendalian dosen pengampu. Hal ini
dimaksudkan agar ke depannya para mahasiswa yang telah lulus
tidak hanya mengerti dan memahami ilmu secara teori, tetapi
juga dapat menerapkan dalam praktek kehidupan bermasyarakat.
Setiap mahasiswa diharapkan dapat bekerja sama dengan
anggota masyarakat lain, baik dalam lingkungan sosial maupun
dunia kerja, mempunyai sifat kritis dan tanggap atas
permasalahan yang ada serta berani tampil mengemukakan
pendapatnya untuk memberikan masukan atau solusi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 11
BAB 2
MANAJEMEN STRATEGI (Pertemuan Pertama)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Manajemen Strategi,
kepada para mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyusun konsep dasar Manajemen Strategi.
2. Mampu merancang visi, misi dan strategi perusahaan.
3. Mampu merencanakan strategi jangka panjang
4. Mampu memutuskan keputusan strategi,
5. Mampu merancang strategi dalam menghadapi
persaingan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
12 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
2. Materi Pembelajaran
A, Pengertian dan Konsep Dasar Manajemen Strategi
1. Manajemen Strategi adalah semua tentang
identifikasi dan deskripsi strategi yang dapat
dilakukan manajer untuk mencapai kinerja yang
lebih baik dan keunggulan kompetitif bagi
organisasi mereka. Suatu organisasi dikatakan
memiliki keunggulan bersaing jika profitabilitasnya
lebih tinggi dari profitabilitas rata-rata untuk semua
perusahaan sejenis.
2. Sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang
tepat yang dilakukan oleh seorang manajer dan yang
memutuskan hasil kinerja perusahaan berdasar atas
pengetahuan dan analisis menyeluruh tentang
lingkungan organisasi yang umum dan kompetitif,
yaitu melakukan analis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, dan Threats), dimana
mereka harus memanfaatkan kekuatan sebaik
mungkin, meminimalkan kelemahan organisasi,
memanfaatkan peluang yang muncul dari
lingkungan bisnis dan tidak boleh mengabaikan
ancaman.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 13
3. Merupakan perencanaan untuk kontinjensi yang
dapat diprediksi maupun yang tidak layak. Ini
berlaku untuk organisasi kecil maupun besar bahkan
organisasi terkecil pun menghadapi persaingan dan,
dengan merumuskan dan menerapkan strategi yang
tepat, mereka dapat mencapai keunggulan kompetitif
yang berkelanjutan.
4. Manajemen Strategi merupakan proses
berkelanjutan untuk :
mengevaluasi dan mengendalikan bisnis dan
industri di mana organisasi terlibat;
mengevaluasi pesaingnya dan menetapkan tujuan
dan strategi untuk memenuhi semua pesaing yang
ada dan potensial; dan
mengevaluasi kembali strategi secara teratur
untuk menentukan bagaimana strategi tersebut
telah diterapkan dan apakah berhasil atau perlu
diganti.
5. Manajemen Strategi merupakan seni mengelola
karyawan dengan cara memaksimalkan
kemampuan mencapai tujuan bisnis. Para karyawan
menjadi lebih dapat dipercaya, lebih berkomitmen
dan lebih puas karena mereka dapat menghubungkan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
14 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
diri mereka sendiri dengan sangat baik dengan setiap
tugas organisasi. Mereka dapat memahami reaksi
perubahan lingkungan pada organisasi dan
kemungkinan tanggapan organisasi dengan bantuan
manajemen strategi.
6. Peran utama manajemen strategi adalah :
untuk menggabungkan berbagai bidang
fungsional organisasi sepenuhnya,
untuk memastikan bidang fungsional ini selaras
dan bersatu dengan baik.
untuk terus mengawasi tujuan dan sasaran
organisasi.
7. Lima Elemen Dasar Proses Manajemen Strategi,
yaitu:
a. Menetapkan visi, misi dan tujuan organisasi
b. Pengamatan Lingkungan
c. Perumusan dan Pemilihan Strategi
d. Implementasi strategi
e. Evaluasi kinerja dan pengendalian/tindakan
koreksi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 15
B. Strategi
1. Kata “strategi” berasal dari turunan kata dalam
bahasa Yunani strategos, yaitu “stratos – militer”
dan “ago – memimpin”, dalam arti segala sesuatu
yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam
membuat perencanaan adalah untuk memenangkan
perang.
2. Pengertian strategi :
a. Merupakan rencana menyeluruh, berorientasi ke
masa mendatang, untuk berinteraksi dengan
lingkungan yang kompetitif untuk mencapai
obyektif perusahaan.
b. Suatu komitmen dan tindakan yang terintegrasi
dan terkoordinasi yang dirancang untuk
memanfaatkan kompetensi inti dan mencapai
kompetitif.
3. Pengertian Strategi Menurut Ahli :
Glueck & Jauch (1989)
Strategi adalah rencana yang disatukan, luas
dan berintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan, yang dirancang untuk
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
16 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan
dapat dicapai dengan melalui pelaksanaan yang
tepat oleh organisasi.
Craig & Grant (1996),
Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan
jangka panjang (targeting and long-term goals)
sebuah perusahaan dan arah tindakan serta
alokasi sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai sasaran dan tujuan (achieve the goals
and objectives).
Stephanie K. Marrus (dalam Sukristono, 1995),
Strategi adalah proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, agar tujuan tersebut
dapat dicapai.
Carl Von Clausewitz (dalam Collin S. Gray,
2007)
Strategi merupakan teknik menyusun cara-cara
yang paling baik dan memungkinkan untuk
memenangkan pertempuran.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 17
Rachmat H. (2014)
Strategi merupakan rencana jangka panjang,
terdiri atas aktivitas-aktivitas penting yang
diperlukan untuk mencapai tujuan .
Henry Mintzberg (1994)
Menurutnya arti strategi adalah
1. suatu rencana, bagaimana melakukan untuk
memindahkan sesuatu yang berarti dari satu
tempat ke tempat yang lain;
2. pedoman untuk melakukan di masa depan
3. suatu posisi yang merefleksikan keputusan untuk
menawarkan produk atau jasa;
4. suatu pandangan yang berupa visi dan perintah.
4. Hubungan Strategi dengan Efisiensi
Strategi berhubungan erat dengan efisiensi dan
efektifitas, sehingga dibanding perusahaan biasa,
perusahaan yang menggunakan manajemen strategi
akan memperoleh hasil kinerja yang lebih baik.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
18 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
5. Tujuan dari strategi adalah untuk memaksimalkan
kekuatan organisasi dan meminimalkan kekuatan
pesaing.
6. Sejarah strategi :
Pertama kali diperkenalkan sebagai strategi militer
oleh :
a. Sun Tzu (544 – 496 SM)
b. Zhuge Liang (181 – 230 M)
c. Von Clausewitz (1780 – 1831 M)
d. Liddel Hart (1895 – 1970)
7. Konsep strategi kuno :
1. Memenangkan perang
2. Untuk jangka pendek bukan jangka panjang
8. Hirarki Strategi.
Strategi itu berinteraksi erat dan berkelanjutan
serta harus diintegrasikan dengan baik demi
kesuksesan perusahaan. Dalam pelaksanaannya
sangat bervariasi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Manajemen strategi dimulai dari
satu atau semua level hirarki dalam organisasi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 19
C. Fungsi Manajemen Strategi
Manajemen strategi berfungsi sebagai elemen dasar yang
selalu ada dan melekat dalam proses manajemen dan
menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan atau
perencanaan yang terukur (tangible) untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Rachmat H. (2014) secara garis besar
fungsi manajemen dibagi menjadi 4 kegiatan, yaitu :
1. Perencanaan (Planning), yaitu proses kegiatan
yang memikirkan hal-hal yang akan dikerjakan
dengan sumber yang dimiliki dan menentukan
prioritas ke depan agar dapat berjalan sesuai
dengan tujuan dasar organisasi.
2. Pengorganisasian (Organizing), yaitu proses
penyusunan pembagian kerja dalam unit-unit
kerja dan fungsi-fungsinya serta penempatan
orang-orang yang menduduki fungsi-fungsi
tersebut secara tepat.
3. Pengarahan (Directing), yaitu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
20 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
perencanaan manajerial dan usaha-usaha
organisasi.
4. Pengevaluasian (evaluating), yaitu proses
pengawasan dan pengendalian performa
organisasi untuk memastikan bahwa jalannya
organisasi sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Menurut James A.F. Stoner (2003) membagi fungsi
manajemen sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning) menunjukkan bahwa
para manajer memikirkan tujuan dan kegiatan
berdasarkan rencana dan logika sebelum
melaksanakannya.
2. Pengorganisasian (Organizing), berarti para
manajer mengorganisasikan sumber daya
manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki
organisasi. Efektivitas suatu organisasi
tergantung pada kemampuannya untuk
mengerahka sumber daya yang ada dalam
mencapai tujuannya.
3. Memimpin (to Lead) menunjukkan cara para
manajer mengarahkan dan mempengaruhi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 21
bawahannya, mengerahkan orang lain untuk
melaksanakan tugas tertentu, dengan
menciptakan suasana tepat, membantu
bawahannya bekerja sebaik mungkin.
4. Pengendalian (controlling) berarti para manajer
berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi
bergerak sesuai dengan arah tujuan. Apabila ada
yang salah arah berusaha untuk mencari
penyebabnya dan mengarahkan kembali ke tujuan
yang tepat.
D. Tujuan Manajemen Strategi
Tujuan adalah keadaan masa depan yang diinginkan yang
ingin dicapai oleh organisasi selama periode waktu
tertentu. Ini adalah dasar dari perencanaan. Kebijakan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
22 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
dikembangkan dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut. Perumusan tujuan adalah tugas
manajemen tingkat atas.
1. Tujuan Manajemen Strategi adalah
1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang
dipilih secara efektif dan efisien.
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji
ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat
penyimpangan dalam pelaksanaan strategi.
3. Memperbaharui strategi yang dirumuskan agar
sesuai dengan perkembangan lingkungan
eksternal.
4. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman bisnis yang ada.
5. Melakukan inovasi atas produk agar sesuai
dengan selera konsumen.
2. Karakteristik tujuan strategi yang diinginkan
meliputi :
1. Kuantitatif
2. Tepat dan dapat diukur
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 23
3. Kritis dan signifikan
4. Realistis
5. Dapat dipahami
6. Menantang
7. Hierarkis
8. Dapat diperoleh dalam waktu tertentu
9. Selaras semua departemen
10. Tidak tunggal untuk sebuah organisasi,
tetapi beberapa.
11. Tujuan harus jells, baik jangka pendek maupun
jangka panjang
3. Keuntungan Memiliki Tujuan Strategi yang
jelas, antara lain:
1. Memberikan arah dengan mengungkapkan
harapan
2. Memungkinkan adanya sinergi
3. Membantu dalam melakukan evaluasi dalam
bentuk standar
4. Menetapkan prioritas
5. Mengurangi ketidakpastian
6. Meminimalkan konflik
7. Menstimulasi usaha
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
24 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
8. Membantu pengalokasian sumberdaya yang ada
9. Membantu pembuatan desain pekerjaan
10. Memberikan dasar untuk pembuatan keputusan
yang konsisten.
E. Manfaat Manajemen Strategi
Manajemen strategi memungkinkan suatu organisasi untuk
proaktif dalam menentukan masa depannya, sehingga
dapat mempengaruhi dan mengendalikan tujuannya.
Menurut (David, 2015) manfaat Manajemen Strategi
adalah
1. Membantu organisasi membuat strategi yang
lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang
lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan
strategi.
2. Merupakan suatu proses dalam mencapai
pengertian dan komitmen dari semua manajear
dan karyawan, bukan suatu keputusan atau
dokumen.
3. Proses penyediaan pemberdayaan individual.
Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat
pengertitan karyawan mengenai efektivitas
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 25
dengan mendorong dan menghargai mereka
untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan latihan inisiatif serta imajinasi.
4. Mendatangkan laba
5. Meningkatkan kesadaran ancaman eksternal
6. Pemahaman yang lebih baik mengenai strategi
pesaing.
7. Meningkatnya produktivitas karyawan
8. Berkurangnya penolakan terhadap perubahan.
9. Pemahaman yang lebih jelas mengenai hubungan
prestasi dan penghargaan.
F. Pentingnya Manajemen Strategi
Manajemen strategi bagi perusahaan, diharapkan dapat
mengelola strategi yang sudah ditetapkan dan
mengimplementasikan dengan tepat dan mengintegrasikan
semua keputusan dan tindakan dalam organisasi.
Beberapa alasan utama pentingnya manajemen
strategi bagi organisasi atau perusahaan, yaitu :
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju
perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
26 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
2. Membantu perusahaan atau organisasi
beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi.
3. Membuat organisasi atau perusahaan menjadi
semakin aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu
organisasi di lingkungan yang semakin berisiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama
dapat dikurangi.
7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi
lebih memotivasi pada tahap pelaksanaannya.
8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi
kemampuan perusahaan untuk mencegah
munculnya masalah pada masa mendatang.
G. Proses Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah suatu proses berkelanjutan
membuat pilihan dari serangkaian strategi untuk
organisasi yang memungkinkan untuk mencapai kinerja
yang lebih baik dengan menilai bisnis dan industri dimana
organisasi terlibat; menilai pesaingnya; dan memperbaiki
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 27
tujuan untuk memenuhi semua pesaing sekarang dan masa
depan dan kemudian menilai kembali setiap strategi.
Empat Langkah Proses Manajemen Strategi, yaitu:
1. Pemindaian Lingkungan
Scanning/Pemindaian lingkungan mengacu pada proses
pengumpulan, pemeriksaan, dan penyediaan informasi
untuk tujuan strategi. Ini membantu dalam
menganalisis faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi organisasi. Setelah melaksanakan
proses analisis lingkungan, manajemen harus
mengevaluasinya secara terus menerus dan berusaha
untuk memperbaikinya.
2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi adalah proses memutuskan tindakan
terbaik untuk mencapai tujuan organisasi dan
karenanya mencapai tujuan organisasi. Setelah
melakukan pemindaian lingkungan, manajer
merumuskan strategi korporat, bisnis, dan fungsional.
3. Implementasi Strategi
Implementasi strategi menyiratkan membuat strategi
bekerja sebagaimana dimaksud atau menempatkan
strategi yang dipilih organisasi ke dalam
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
28 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
tindakan. Implementasi strategi meliputi merancang
struktur organisasi, mendistribusikan sumber daya,
mengembangkan proses pengambilan keputusan, dan
mengelola sumber daya manusia.
4. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah langkah terakhir dari proses
manajemen strategi. Kegiatan evaluasi strategi utama
adalah: menilai faktor internal dan eksternal yang
menjadi akar dari strategi yang ada, mengukur kinerja,
dan mengambil tindakan perbaikan/perbaikan.
Komponen-komponen tersebut merupakan langkah-
langkah yang dilakukan secara kronologis saat
membuat rencana manajemen strategi baru sesuai
kebutuhan dan situasi, untuk membuat perubahan
penting.
Evaluasi memastikan bahwa strategi organisasi serta
implementasinya memenuhi tujuan organisasi.
H. Keputusan Strategi
Pengambilan keputusan strategi meliputi beberapa jenis
dan tergantung pada besar kecilnya organisasi/perusahaan,
baik sebagai pribadi ataupun sebagai anggota suatu
team/organisasi. Keputusan strategi akan bermasalah jika
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 29
tidak dilakukan secara efektif, meski telah dilakukan
dengan benar dan efisien.
1. Menurut (Yukl, 1998:132), pengambilan keputusan
menyangkut hampir semua fungsi manajemen. Bahwa
banyak aktivitas dari para pemimpin dan manager yang
menyangkut pengambilan dan pelaksanaan keputusan
termsuk merencanakan pekerjaan, memecahkan
masalah teknis, memilih bawahan, penugasan
pekerjaan, menentukan kenaikan gaji dan sebagainya.
2. Menurut (David & David, 2017:125) setiap strategi
alternatif memiliki variasi yang tidak berninlai. Tidak
ada organisasi yang dapat mengejar semua strategi
yang mungkin menguntungkan perusahaan. Keputusan
sulit harus dibuat. Prioritas harus ditentukan.
Organisasi dan individu harus memilih antara pilihan
strategi dan menghindarkan dari kewajiban yang
berlebihan.
Suatu keputusan tetap harus diambil pimpinan,
meski terasa tidak enak dan tidak menyenangkan
semua pihak. Organisasi/perusahaan harus tetap
eksis dan bertahan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
30 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
I. Perencanaan Jangka Panjang Perusahaan
Untuk menghindari timbulnya biaya sebagai akibat dari
kesalahan atau perubahan kondisi ekonomi, maka semua
organisasi harus membuat manajemen strategi secara
serius untuk menjaga kelangsungan organisasi tetap
bertahan dan kompetitif di lingkungan yang senantiasa
berubah.
Tantangan yang dihadapi dan tindakan yang harus
direncanakan dalam manajemen strategi perusahaan dalam
jangka panjang adalah :
1. Terjadinya globalisasi pasar dan perusahaan. Hal ini
telah merubah cara berpikir perusahaan dalam
melakukan bisnis untuk mendapatkan biaya yang lebih
rendah, dalam arti harga rendah dan kompetitif. Untuk
itu selain memikirkan pasar lokal, perusahaan harus
juga memikirkan pasar global.
2. Penggunaan internet untuk melakukan transaksi bisnis
(Electronic Commerce). Dalam perkembangannya
intenet tidak hanya merubah cara pelanggan, pemasok
dan perusahaan untuk berinteraksi, tetapi juga merubah
cara kerja perusahaan secara internal.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 31
3. Sering terjadinya perubahan lingkungan perusahaan
secara tidak terduga dan dengan arah yang tidak jelas.
Perusahaan harus memikirkan strategi pengelolaan
perusahaan disesuaikan dengan kondisi perubahan
lingkungan tersebut dan sesuai dengan kepentingan
perusahaan.
4. Manajemen tidak hanya dituntut untuk mengantisipasi
kompleksitas masa depan, tetapi juga dituntut untuk
dapat mempengaruhi masa depan, sehingga prinsip
time series, regresi linier cenderung tidak berlaku.
Untuk itu manajemen harus memiliki skenario
manajemen strategi yang banyak (kontigensi) dan siap
menghadapi diskontinuitas.
5. Selain manajemen keuangan, perhatian manajemen
juga harus menitikberatkan pada manajemen produksi
(mengembangkan kemampuan dan kekuatan),
pemasaran, dan jasa pelayanan, terutama dalam hal
perumusan dan eksekusi strategi bersaing yang
kompetitif.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
32 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa depan
tersebut perusahaan harus mengembangkan formulasi
strategi jangka panjang untuk mengelola secara efektif
peluang dan ancaman lingkungan eksternal dengan
mempertimbangkan dan menyesuaikan kekuatan dan
kelemahan internal perusahaan.
J. Sasaran Jangka Panjang
Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai sebuah
organisasi dengan menjalankan misinya. Menentukan
sasaran jangka panjang diperlukan bagi keberhasilan
organisasi, karena :
Menyatakan arah
Membantu dalam mengevaluasi
Menciptakan sinergi
Mengungkapkan prioritas
Memfokuskan koordinasi
Menyediakan dasar untuk perencanaan, memotivasi,
pengorganisasian, dan mengendalikan aktivitas
secara efektif.
K. Level Manajemen Strategi
Secara umum terdapat 3 level manajemen strategi, yaitu :
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 33
a. Korporasi/Corporate :
Merupakan bisnis tingkat perusahaan
b. Strategi Business Unit :
Merupakan bagaimana perusahaan akan bersaing
dengan perusahaan sejenis
c. Fungsional/Departemental :
Merupakan bagian Finansial, Operation, Human
Resources, Marketing (melaksanakan strategi,
efisien dan strategi)
Bisnis level Strategi
Strategi yang dirancang perusahaan untuk dapat
berkompetisi di pasar
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
34 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Untuk menghasilkan nilai yang unik
Strategi profil kompetitif
Bagian ini meliputi :
Who
- Target strategi : menentukan konsumen yang
akan dilayani
- Market segmentation :
proses untuk mengelompokkan orange dengan
kebutuhan yang sama menjadi suatu kelompok
yang berbeda.
- Karakteristik : pasar konsumen (demografik,
sosial ekonomi, geografik, psikologi, pola
konsumsi.
What
- Kebutuhan konsumen mana yang ingin dipenuhi
How
- Memuaskan konsumen (kompetensi inti)
- Value creating strategies
- Terus menerus meningkatkan kemampuan
perusahaan
- Kompetensi terus ditingkatkan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 35
L. Tahapan Manajemen Strategi
Secara teoritis setiap organisasi/perusahaan mempunyai
strategi dalam menyusun sistem manajemen dan pada
umumnya melalui 3 tahapan, yaitu :
1. Tahap Formulasi Strategi :
Formulasi strategi atau yang biasanya disebut
dengan Perencanaan Strategi merupakan tahap
setelah menentukan arah perusahaan pada masa
depan, yaitu menentukan cara untuk mencapai
arah yang telah ditentukan tersebut berupa :
pembuatan misi dan visi, mengidentifikasi
peluang dan tantangan eksternal organisasi,
penentuan kekuatan dan kelemahan internal,
pembuatan sasaran jangka panjang, pembuatan
pilihan strategi serta pengambilan keputusan
strategi yang dipilih untuk diterapkan.
Formulasi strategi merupakan proses penyusunan
perencanaan jangka panjang, sehingga prosesnya
lebih banyak menggunakan proses analitis, baik
pada tingkat korporat maupun pada tingkat bisnis
sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk
menyusun strategi sehingga sesuai dengan misi,
sasaran, serta kebijakan perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
36 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Formulasi strategi atau perencanaan strategi
merupakan proses analisis, perumusan dan
evaluasi strategi-strategi yang dibuat. Tujuan
utama perencanaan strategi adalah agar
perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-
kondisi internal dan eksternal, sehingga
perusahaan dapat mengantisipasi perubahan
lingkungan eksternal. Perencanaan strategi
penting untuk memperoleh keunggulan bersaing
dan memiliki produk yang sesuai dengan
dukungan yang optimal dari sumber daya yang
ada.
Berapa pertanyaan dasar yang harus dijawab
terlebih dahulu sebelum menyusun model analisis
strategi, yaitu:
1. Bagaimana perusahaan menentukan
alternatif strategi?
2. Metode dan alat apa yang dipergunakan
untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi
alternatif strategi dalam lingkungan
perusahaan?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
pilihan strategi tersebut?
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 37
Menurut (David & David, 2009) Tahapan
Formulasi strategi dilakukan melalui 3 proses
untuk menjawab pertanyaan:
1. Where are we now
Merupakan tahapan mengidentifikasi kondisi
bisnis dan perusahaan saat ini.
Diawali dengan isu-isu mendasar seperti :
visi dan misi perusahaan
penentuan pemegang saham utama
Selanjutnya, evaluasi detail mengenai kinerja
perusahaan saat ini, yaitu :
kondisi lingkungan makro (social ekonomi,
politik, hokum dan teknologi).
Tempat beroperasi perusahaan
Peluang dan ancaman di lingkungan
perusahaan
Kekuatan dan kelemahan internal
2. Where do we go
Berdasar atas jawaban tahap 1 di atas,
melakukan penelusuran alternatif strategi yang
ada.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
38 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
strategi alternatif pada level unit bisnis
misalnya konsentrasi pada pertumbuhan
segmen pasar atau focus pada pasar yang
lebih luas, akan bekerjasama dengan
perusahaan lain atau tidak.
strategi alternatif pada level korporat
fokus pada proses pembuatan portofolio
bisnis
Hasil dari kedua alternatif tersebut diharapkan
diperoleh pernyataan strategi yang sebenarnya
yang dapat mengidentifikasi panduan konsep
bisnis perusahaan atau faktor yang dapat
mempengaruhi perusahaan ke depannya.
3. How we do get there
Fokus dari tahapan ini adalah bagaimana cara
mencapai tujuan yang diinginkan.
Isu yang paling penting pada tahap ini adalah
menjembatani perbedaan kemampuan
perusahaan saat ini dengan kemampuan yang
dibutuhkan untuk mencapai strategi yang
sebenarnya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 39
2. Tahap Implementasi :
Penentuan sasaran tahunan, jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang, pengelolaan
kebijakan, memotivasi karyawan, pengalokasian
sumber-sumber daya yang ada agar strategi yang
diformulasikan dapat dilaksanakan.
3. Tahap Evaluasi :
Merupakan kegiatan mengamati apakah strategi
yang telah diputuskan berjalan dengan baik atau
tidak. Melakukan evaluasi ini untuk memenuhi
prinsip bahwa strategi perusahaan harus secara
terus menerus disesuaikan dengan perubahan-
perubahan yang selalu terjadi di lingkungan
eksternal maupun internal perusahaan.
M. Pengambilan Keputusan Strategi
Sebelum menentukan alternatif strategi yang layak,
perencanaan strategi harus mengevaluasi dan meninjau kembali
misi dan tujuan perusahaan. Setelah itu, tahap selanjutnya baru
dapat dilaksanakan, yaitu generation, evaluasi, dan pemilihan
alternatif strategi yang terbaik.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
40 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Proses analisis dan pilihan strategi tersebut, baik pada
tingkat korporat maupun pada tingkat unit bisnis, berasal dari
proses analitis untuk mengetahui dampaknya di masa yang akan
datang terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dalam
analisis situasi tersebut membutuhkan keterlibatan manajemen
puncak secara penuh untuk menentukan strategi yang sesuai
dengan peluang eksternal dan kekuatan internal agar dapat
menjadi perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah
ditiru oleh perusahaan pesaing (corporations’s distinctive
competence).
Proses pengambilan keputusan strategi dilakukan setelah tiga
pertanyaan dasar berikut ini dapat terjawab, yaitu :
1. Bagaimana efektivitas strategi yang ada selama ini?
2. Bagaimana efektivitas strategi di masa yang akan datang?
3. Bagaimana kemungkinan efektivitas strategi terpilih di
masa yang akan datang?
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 41
Tabel 2.1 Proses Analisis Strategi
Strategi di Tingkat Korporat Strategi di Tingkat Unit
Bisnis
1. Analisis portofolio perusahaan keseluruhan dalam kaitannya dengan kekuatan dan daya tarik industri.
1. Analisis hubungan antara posisi strategi bisnis saat ini dengan kemungkinan strategi berikut ancamannya, sesuai dengan periode waktu perencanaan.
2. Identifikasi kinerja perusahaan, apabila portofolio dikelola secara tepat.
2. Menguji kemungkinan hasilnya.
3. Bandingkan kinerja yang diproyeksikan dengan kinerja yang ada saat ini, sehingga dapat dikenali kesenjangannya.
3. Bandingkan hasilnya denganalternatif tujuan untuk mengetahui kesenjangan yang ada.
4. Identifikasi alternatif portofolio dengan berbagai kombinasi strategi pada tingkat unit bisnis.
4. Identifikasi alternatif strategi, sehingga kesenjangan dapat dikurangi.
5. Evaluasi berbagai alternatif dan pilihan strategi.
5. Evaluasi berbagai alternatif dan pilihan strategi.
Sumber : Analisis SWOT (Cara Perhitungan Bobot, Rating dan OCAI), Penulis: Freddy Rangkuti, Hal: 9-11.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
42 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
N. Perumusan Strategi
Perubahan dan perkembangan dalam dunia bisnis
menuntut kepada setiap pimpinan perusahaan untuk
melakukan perencanaan dan implementasi strategi secara
tepat dan berkelanjutan disesuaikan dengan tujuan
perusahaan, yaitu dengan melakukan :
Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki
oleh perusahaan di masa depan dan menentukan
misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-
citakan dalam lingkungan tersebut.
Melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh
perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key
success factors) dari strategi-strategi yang dirancang
berdasarkan analisis sebelumnya.
Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi
berbagai alternatif strategi dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan
kondisi eksternal yang dihadapi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 43
Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai
tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
O. Implementasi Strategi
Kesuksesan formulasi strategi tidak menjamin
kesuksesan implementasi strategi, dalam arti selalu
lebih sulit untuk melakukan sesuatu (implementasi
strategi) daripada jika mengatakan akan
melakukannya (formulasi strategi).
Sebaiknya manajer dan karyawan sudah
berpartisipasi sejak awal dan secara langsung dalam
formulasi strategi dan proses keputusan
implementasi strategi.
1. Pengertian Implementasi Strategi
Implementasi Strategi merupakan keseluruhan
proses yang mencakup tujuan-tujuan strategi suatu
organisasi sebagai perwujudan dari wewenang, visi,
misi maupun nilai nilai yang ada pada organisasi
diserap menjadi strategi yang obyektif, meliputi :.
a. Long Term Objective
a. Objective : hasil yang diharapkan dari melakukan
strategi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
44 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
b. Strategy : tindakan yang perlu dilakukan untuk
mencapai long term objective
c. Jangka waktu long term objective & strategi :
lazimnya 5 tahun
b. Menentukan obyektif tahunan
Adalah kegiatan terdesentralisasi yang secara
langsung melibatkan partisipasi aktif dan komitmen
seluruh manajer dalam organisasi.
Obyektif tahunan penting untuk implementasi
strategi, karena :
a. Merupakan dasar untuk alokasi sumber
daya
b. Mekanisme utama untuk mengevaluasi
manajer
c. Instrumen untuk monitoring perkembangan
dalam mencapai obyektif jangka panjang.
d. Menentukan prioritas organisasi, divisi dan
departemen.
Tujuan tahunan harus dapat diukur, konsisten dan
beralasan, dinyatakan dengan jelas dan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 45
dikomunikasikan dalam organisasi, penting bagi
kesuksesan di semua level dan tipe perusahaan.
c. Alokasi Sumberdaya
Merupakan aktivitas sentral dalam manajemen
untuk melaksanakan strategi sesuai dengan
prioritas yang dibuat berdasarkan tujuan tahunan.
Pengalokasian sumberdaya yang efektif ke divisi
dan departemen tidak menjamin strategi akan
diimplementasikan secara sukses.
Faktor-faktor yang secara umum menjadi
penghambat alokasi sumberdaya yang efektif,
yaitu :
a. Proteksi berlebihan untuk semberdaya tertentu
b. Terlalu banyak penekanan pada kriteria
keuangan
c. Politisasi organisasi
d. Target tidak jelas
e. Enggan mengambil risiko
f. Pengetahuan tidak memadai
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
46 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
g. Ketiadaan pemikiran yang sistematis atas
sumberdaya yang dialokasikan dan strategi
perusahaan.
Perusahaan setidaknya memiliki 4
sumberdaya, yaitu :
a. Sumberdaya keuangan
b. Sumberdaya manusia
c. Sumberdaya fisik
d. Sumberdaya teknologi
d. Kebijakan/Policy
Kebijakan yang diambil perusahaan bisa
menjembatani permasalahan yang terjadi dan
membantu implementasi strategi.
Perubahan kebijakan arah stategis perusahaan tidak
terjadi secara otomatis dan diperlukan untuk
membuat implementasi strategi kerja. Kebijakan
dapat juga menjadi penghalang, batasan dan
hambatan pencapaian tujuan perusahaan dalam
bentuk tindakan administratif yang dapat diambil
untuk memberikan penghargaan atau sanksi pada
perilaku tertentu.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 47
Contoh :
Kebijakan perusahaan melarang karyawannya untuk
berselancar di internet selama jam kerja. Meski tidak
memiliki kebijakan formal, tetapi perkembangan
teknologi dengan perangkat lunak yang ada
perusahaan dapat memonitor aktivitas, kapan
dimana, dan berapa lama karyawannya
menggunakan internat saat jam kerja.
Pengertian kebijakan secara umum, yaitu :
a. Kebijakan/Policy adalah pedoman spesifik,
metoda, prosedur, peraturan, formulir dan praktek
administrasi serta perlunya pedoman untuk dibuat
untuk mendukung dan mendorong kerja yang
terarah pada tujuan yang telah ditentukan.
b. memberikan fasilitas untuk menyelesaikan
permasalahan yang berulang dan perlunya
pedoman untuk mengimplementasikan strategi.
c. harus sedapat mungkin dinyatakan secara tertulis.
d. dapat diterapkan pada seluruh divisi dan
departemen atau untuk satu departemen saja.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
48 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
e. Mengelola Konflik
Konflik merupakan suatu ketidak-setujuan dan
persaingan antara dua pihak atau lebih berkenaan
dengan :
1. adanya satu atau lebih isu sebagai akibat dari
adanya sumberdaya yang terbatas,
2. setiap indivisu memiliki ekspektasi dan persepsi
yang berbeda., pertumbuhan atau stabilitas
3. Jadwal yang membuat tekanan,
4. kesalahpahaman antara manajemen lini dan
manajemen staf.
5. Penentuan tujuan, seperti mengutamakan laba
jangka pendek atau pertumbuhan jangka panjang,
margin laba atau pangsa pasar, penetrasi pasar
atau pengembangan pasar dsb
Pertukaran dibutuhkan karena tidak ada satu
perusahaan yang memiliki sumberdaya yang
memadai untuk menjalankan semua strategi yang
akan menguntungkan perusahaan.
Dalam organisasi terjadinya konflik tidak dapat
dihindari, sehingga penting untuk mengelola
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 49
konflik. Ketidakadaan konflik dapat mengisyaratkan
adanya sikap acuh tak acuh dan apatis.
Tiga kategori pendekatan untuk mengelola dan
menyelesaikan konflik, yaitu :
1. Penghindaran
Meliputi beberapa tindakan seperti mengacuhkan
permasalahan dengan harapan konflik akan
selesai dengan sendirinya atau melakukan
tindakan fisik untuk memisahkan individu atau
kelompok yang berkonflik.
2. Penyatuan
Meliputi proses menghilangkan perbedaan antrar
pihak yang berkonflik dengan mengemukakan
kebersamaan, mengkompromikan para pihak
sehingga tidak ada yang dirugikan atau
dimenangkan..
3. Konfrontasi
Diartikan sebagai saling tukat anggota antar pihak
yang berkonflik, sehingga masing-masing pihak
mengerti sudat pandang pihak yang lain.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
50 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
f. Menyesuaikan struktur dengan strategi
Perubahan strategi memicu perubahan dalam
struktur organisasi. Oleh karena itu sebaiknya
struktur organisasi disedain untuk memfasilitasi
strategi yang diterapkan perusahaan.tanpa strategi
atau alas an-alasan untuk menjadi misi, perusahaan
akan kesulitan membuat desain struktur yang efektif.
Alasan perubahan strategi sering sekali merubah
struktur organisasi, yaitu :
a. struktur organisasi secara luas menunjukkan
bagaimana tujuan dan kebijakan dibuat;
b. struktur organisasi menunjukkan bagaimana
sumberdaya akan dialokasikan.
g. Evaluasi Strategi
a. Evaluasi strategi meliputi :
1. Memeriksa dasar yang digunakan dalam
strategi pemasaran;
2. Membandingkan hasil yang diharapkan
dengan realisasinya;
3. Melakukan tindakan koreksi untuk
meyakinkan kinerja sesuai dengan rencana.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 51
b. Evaluasi strategi berdasarkan kriteria yang
seharusnya ada dalam strategi dan
pelaksanaannya : konsistensi dan keuntungan.
Proses Evaluasi Strategi
a. Evaluasi strategi diperlukan oleh setiap
organisasi usaha, baik besar maupun kecil,
apapun bidang usahanya.
b. Evaluasi strategi mempertanyakan tentang
ekspektasi dan asumsi, tinjauan ulang akan
obyektivitas dan nilai-nilai perusahaan,
stimulasi kreativitas dalam mencari
alternative serta formulasi kriteria untuk
evaluasi.
c. Evaluasi strategi dilakukan secara kontinyu
dan tidak pada akhir dari suatu periode saja.
2. Perbedaan antara formulasi strategi dan implementasi
strategi
Meski selalu berhubungan, tetapi secara fundamental
antara formulasi strategi dan implementasi strategi
terdapat perbedaan, yaitu :.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
52 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Formulasi Strategi Implementasi Strategi
a. Aktivitasnya sebelum tindakan
b. Fokus pada aktivitas c. Prioritas pada proses
intelektual d. Mensyaratkan intuisi
yang baik dan kemampuan analitis
e. Mensyaratkan koordinasi antara beberapa individu
f. Pada organisasi kecil maupun besar, laba dan nirlaba, alat dan konsep formulasi strategi tidak berbeda.
a. Dikelola selama tindakan
b. Fokus pada efisiensi c. Prioritas pada proses
operational. d. Mensyaratkan
motivasi khusus dan kemampuan kepemimpinan.
e. Mensyaratkan koordinasi antara banyak individual.
f. Implementasi strategi berbeda secara substansial antara tipe dan ukuran organisasi.
g. Mensyaratkan beberapa tindakan sebagai pengganti teritori penjualan, menambahkan departemen baru, fasilitas penutupan, mempekerjakan karyawan baru, mengubah strategi organisasi, mengembangkan anggaran keuangan dsb.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 53
P. Tingkatan Strategi
1. Strategi Tingkat Bisnis
Mengidentifikasi bisnis sebagai bagian dari
perusahaan yang merumuskan dan melaksanakan
strategi sendiri dalam mencapai tujuan.
2. Strategi Tingkat Fungsional
Merupakan upaya maksimal sumber-sumber
produktivitas dalam membantu hambatan pada
strategi bisnis, strategi perusahaan dan strategi
internasional.
3. Strategi Tingkat Perusahaan
Pada strategi ini manajemen puncak menganalisis
lingkungan eksternal yaitu peluang dan ancaman
serta lingkungan internal, yaitu : kekuatan dan
kelemahan.
4. Strategi Tingkat Internasional
Pada strategi ini perusahaan berusaha memperluas
lingkup usaha ke seluruh dunia.
Menurut (David & David, 2015:126) di
perusahan besar terdapat empat level strategi,
yaitu corporate, divisional, fungsional dan
operasional. Namun di perusahaan kecil ada tiga
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
54 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
level strategi : perusahaan, fungsional dan
operasional.
Q. Jenis-jenis Strategi
1. Strategi Integrasi
Digunakan perusahaan untuk mengendalikan para
distributor, pemasok, dan/atau pesaing.
2. Strategi Intensif
Memerlukan usaha-usaha yang intensif jika posisi
persaingan perusahaan dengan produk yang ada
hendak ditingkatkan.
3. Strategi Diversifikasi
Menambah produk atau jasa baru masih berkaitan
disebut diversifikasi konsentrik.
Menambah produk atau jasa baru tidak terkait
dengan pelanggan yang sudah ada disebut
diversifikasi horizontal.
Menambah produk atau jasa baru yang tidak
terkait dengan perusahaan disebut diversifikasi
konglomerat.
4. Strategi Defensif
Dikenal sebagai strategi membangun benteng
pertahanan, merupakan upaya untuk menghambat
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 55
para pesaing memasuki industri yang sama. Tujuan
dari strategi defensif ini adalah untuk menekan atau
menghambat pesaing melakukan serangan. Suatu
organisasi bisnis tergerak untuk memasuki suatu
industri karena adanya harapan untuk memperoleh
keuntungan yang tinggi.
5. Strategi Umum
Merupakan strategi yang dapat membantu organisasi
untuk memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus.
R. Strategi Alternatif
Dalam perkembangannya telah muncul strategi
alternatif sebagai pilihan dalam menentukan dan
menyesuaikan strategi dan perkembangan
perusahaan. Sebagian besar perusahaan secara
simultan menerapkan kombinasi dari dua atau lebih
strategi, namun demikian kombinasi strategi
(combination strategy) dapat berisiko jika
diterapkan terlalu berlebihan. Sampai saat ini tidak
ada organisasi yang dapat menggunakan semua
strategi yang ada yang mungkin menguntungkan
perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
56 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Perusahaan akan menghabiskan sumberdaya yang
dimiliki secara maksimal dan fokus pada sejumlah
kesempatan dan peluang yang jelas dalam
menjalankan strategi yang sudah ditetapkan untuk
menghadapi pengeluaran yang tidak pasti di masa
depan. Oleh karena itu diperlukan perencanaan
strategi berdasarkan prediksi dan analisis yang
berkelanjutan diuji dan disempurnakan berdasarkan
ilmu pengetahuan, penelitian, pengalaman dan
pembelajaran.
Perusahaan tidak dapat melakukan banyak hal
dengan baik karena sumberdaya yang terbatas dan
pesaing akan memperoleh manfaat. Perusahaan yang
berusaha bertahan mungkin secara simultan
menggunakan kombinasi dari berbagai strategi
bertahan, seperti pengurangan produksi, likuidasi
dan pelepasan.
Menurut (David & David, 2015:127), terdapat 11
strategi alternatif sebagai berikut :
NO STRATEGI DEFINISI CONTOH
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 57
1 Integrasi di
depan
Memperoleh
kepemilikan atau
meningkatkan
kontrol atas
distributor dan
peritel
PayPal
mendorong
jasanya dari
situs hingga
toko lewat
perjanjian
dengan kartu
Discover
(waralaba –
franchising)
2 Integrasi ke
belakang
Mencari
kepemilikan atau
meningkatkan
kontrol atas
pemasok
perusahaan
Fancy Motels
Inc.
mengakuisisi
manufaktur
furniture
3 Integrasi
horizontal
Mencari
kepemilikan atau
meningkatkan
kontrol atas
pesaing
PLC Inggris
mengakuisisi
Human Genoe
senilai $ 3 M
4 Penetrasi
pasar
Mencari
pembagian pasar
yang meningkat
untuk produk atau
jasa saat ini lewat
usaha pemasaran
yang lebih hebat
Pepsi.co
mengiklankan
Diet Pepsi
edisi khusus
botol perak
dengan logo
warna merah
dan biru
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
58 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
dalambenteuk
hati
5 Pengembangan
pasar
Memperkenalkan
produk atau jasa
baru ke area
lokasi baru
China
Petrochemical
membeli tiga
perusahaan
minyak
Kanada :
Daylight
energy,
Tanyantika
Oil, dan
Syacrude
Canada
6 Pengembangan
produk
Mencari
penjualan yang
meningkat untuk
meningkatkan
produk atau jasa
saat ini atau
mengembangkan
usaha yang baru
General
Electric
membangun
materi mesin
jet komersil,
sementara
rivalnya
Pratt&Whitney
membangun
mesin jet yang
baru
dikembangkan
7 Diversifikasi
terkait
Menambahkan
produk atau jasa
yang baru, namun
Peritel mainan
Toys “R” Us
kembangkan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 59
tetap terkait komputer
tablet wifi baru
untuk anak-
anak
8 Diversifikasi
tidak terkait
Menambahkan
produk atau jasa
yang baru, namun
tidak terkait
Peritel IKEA
membuka
rantai bisnis
motel di Eropa
9 Pengurangan Mengelompokkan
lewat
pengurangan
biaya dan aset
untuk
mengembalikan
penurunan
penjualan dan
laba
Callaway Golf
memotong
12% dari
angkatan
kerjanya.
Deutsche Bank
AG memotong
1.000 pekerja
dari segmen
bank
investasinya
10 Pelepasan
(Divestasi)
Menjual divisi
atau bagian
organisasi
Dean Foods
menjual bisnis
makanan
olahan White
Wave Alpro
11 Likuidasi Menjaul asset
perusahaan atau
nilai nyata
New York
Times
Company
(NYMC)
menjual
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
60 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
About.com ke
perusahaan
pesaing,
Answer.com
S. Manajemen Strategi Dalam Menghadapi Persaingan
Persaingan dunia usaha pada saat ini semakin meningkat,
sehingga menyebabkan manajemen setiap perusahaan
mendapat tantangan untuk selalu berusaha berinovasi
secara kompetitif.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat
pemimpin perusahaan dituntut untuk lebih cermat dan
tepat dalam menentukan strategi untuk dapat
memenangkan persaingan, sehingga memungkinkan
perusahaan dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
T. Strategi dan Taktik
TAKTIK STRATEGI
Dikerjakan saat bertanding Dikerjakan sebelum
bertanding
Peran olahragawan dominan Peran pelatih lebih
dominan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 61
Kegiatan berbentuk :
Memecahkan siasat secara
efektif sesuai situasi
Memutuskan tindakan
dengan cepat
Taktik terkadang tidak
sesuai dengan strategi
yang telah disiapkan.
Kegiatan berbentuk :
Observasi kelemahan
dan kelebihan lawan
Latihan secara efektif
dan efisien untuk
memanttapkan pola
dan sistem bermain
Adaptasi terhadap
lingkungan
Pemecahan masalah
berdasar dugaan
“STRATEGI TANPA TAKTIK ADALAH JALAN
PALING LAMBAT MENUJU KEMENANGAN.
TAKTIK TANPA STRATEGI ADALAH HIRUK
PIKUK SEBELUM KEKALAHAN” (Sun Tzu)
3. Evaluasi
1. Apa pentingnya managemen strategi bagi
perusahaan. Jelaskan.
2. Sebutkan hal-hal yang dapat mempengaruhi
keberlangsungan perusahaan.
3. Jelaskan tujuan manajemen strategi suatu organisasi.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
62 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
4. Jika anda menjadi pimpinan sebuah perusahaan,
langkah-langkah apa yang anda lakukan agar
perusahaan dapat bertahan menghadapi persaingan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 63
BAB 3
BUSSINESS STRATEGY
PERUSAHAAN (Pertemuan Ke-2)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Bussiness Strategyc
Perusahaan, kepada para mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyusun proses perumusan manajemen
strategi.
2. Mampu memahami penerapan Manajemen Strategi
Perusahaan.
3. Mampu merancang strategi perusahaan.
4. Mampu melakukan koreksi atas implementasi
strategi perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
64 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
5. Mampu menyusun tujuan strategi perusahaan.
6. Mampu mengkombinasikan pilihan alternatif
strategi perusahaan.
2. Materi Pembelajaran
Pada bab ini akan mempelajari lebih jauh mengenai
manajemen strategi dalam proses penerapannya oleh perusahaan
guna memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam struktur organisasi telah mengalokasikan tugas dan peran
pengembangan kepada karyawan dan menyatakan bagaimana
tugas dan peran ini dapat dikorelasikan, sehingga
memaksimalkan efisiensi, kualitas, dan kepuasan pelanggan
sebagai pilar keunggulan kompetitif.
Selain itu sistem kontrol organisasi juga diperlukan
dalam mendukung strategi perusahaan dalam mencapai visi dan
misinya. Sistem kontrol ini melengkapi manajer dengan insentif
motivasi bagi karyawan serta umpan balik pada karyawan dan
kinerja organisasi. Termasuk budaya organisasi yang mengacu
pada kumpulan nilai, sikap, norma, dan keyakinan khusus yang
dimiliki bersama oleh anggota dan kelompok organisasi.
A. Proses Perumusan Manajemen Strategi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 65
Sebagaimana telah kita pelajari sebelumnya bahwa
manajemen strategi merupakan suatu proses berkelanjutan yang
menilai bisnis dan industri di mana organisasi terlibat; menilai
pesaingnya; dan memperbaiki tujuan untuk memenuhi semua
pesaing sekarang dan masa depan dan kemudian menilai
kembali setiap strategi yang telah diambil serta kemungkinan
menerapkan strategi yang berbeda.
Termasuk dalam hal ini adalah langkah langkah yang harus
dilakukan dalam perumusan strategi, yang mana selalu mengacu
pada proses memilih tindakan yang paling tepat untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi dan dengan demikian berarti
mencapai visi organisasi.
Proses perumusan strategi
Proses perumusan strategi pada dasarnya terdiri atas enam
langkah utama yang sangat rasional dan dapat diikuti,
yaitu:
1. Menetapkan tujuan Organisasi
Komponen kunci dari setiap pernyataan strategi adalah
untuk menetapkan tujuan jangka panjang organisasi.
Diketahui bahwa strategi pada umumnya merupakan
media untuk mewujudkan tujuan organisasi. Tujuan
menekankan keadaan berada di sana sedangkan strategi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
66 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
menekankan pada proses pencapaian di sana. Strategi
mencakup penetapan tujuan serta media yang digunakan
untuk mewujudkan tercapainya tujuan tersebut.
Pada saat menetapkan tujuan organisasi, merupakan hal
yang harus diperhatikan adalah bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan tujuan harus dianalisis sebelum
pemilihan tujuan. Setelah tujuan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan strategi telah ditentukan, maka
mudah untuk mengambil keputusan strategi.
2. Mengevaluasi Lingkungan Organisasi
Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi lingkungan
ekonomi dan industri secara umum di mana organisasi
beroperasi. Ini termasuk tinjauan posisi kompetitif
organisasi. Sangat penting untuk melakukan tinjauan
kualitatif dan kuantitatif dari lini produk organisasi yang
ada. Tujuan dari tinjauan tersebut adalah untuk
memastikan bahwa faktor-faktor penting untuk
keberhasilan kompetitif di pasar dapat ditemukan sehingga
manajemen dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan mereka sendiri serta kekuatan dan kelemahan
pesaing mereka.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 67
Setelah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya,
organisasi harus melacak pergerakan dan tindakan pesaing
untuk menemukan kemungkinan peluang ancaman
terhadap pasar atau sumber pasokannya.
3. Menetapkan Target Kuantitatif
Pada langkah ini, organisasi harus secara praktis
menetapkan nilai target kuantitatif untuk beberapa tujuan
organisasi. Ide di balik ini adalah untuk membandingkan
dengan pelanggan jangka panjang, untuk mengevaluasi
kontribusi yang mungkin dibuat oleh berbagai zona
produk atau departemen operasi.
4. Bertujuan dalam mendukung rencana divisi
Pada langkah ini, merupakan kontribusi yang dibuat oleh
setiap departemen atau divisi atau kategori produk dalam
organisasi diidentifikasi dan dengan demikian
perencanaan strategi dilakukan untuk setiap sub-unit. Ini
membutuhkan analisis yang cermat terhadap tren ekonomi
makro.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
68 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
5. Analisis Kinerja
Analisis kinerja mencakup penemuan dan analisis
kesenjangan antara kinerja yang direncanakan atau yang
diinginkan dengan realitanya. Evaluasi kritis terhadap
kinerja organisasi masa lalu, kondisi sekarang dan kondisi
masa depan yang diinginkan harus dilakukan oleh
organisasi. Evaluasi kritis ini mengidentifikasi tingkat
kesenjangan yang bertahan antara realitas aktual dan
aspirasi jangka panjang organisasi. Upaya dilakukan oleh
organisasi untuk memperkirakan kemungkinan kondisi
masa depan jika tren saat ini bertahan.
6. Pilihan Strategi
Merupakan langkah terakhir dalam Perumusan
Strategi. Tindakan terbaik sebenarnya dipilih dari
beberapa alternatif strategi setelah mempertimbangkan
tujuan organisasi, kekuatan organisasi, potensi dan
keterbatasan serta peluang eksternal.
B. Langkah-langkah Implementasi Strategi
Perusahaan
Proses memilih tindakan yang paling tepat untuk
mencapai tujuan dan sasaran organisasi dan dengan demikian
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 69
berarti mencapai visi organisasi diperlukan pemilihan strategi
yang tepat untuk diimplementasikan ke dalam tindakan
organisasi.
1. Implementasi strategi yang dilakukan oleh organisasi
atau perusahaan berarti :
sebagai suatu cara dimana organisasi harus
mengembangkan, memanfaatkan, dan menggabung
kan atas berbagai fungsi yang ada, seperti struktur
organisasi, sistem kontrol, dan budaya untuk
mengikuti strategi yang mengarah pada keunggulan
kompetitif dan kinerja yang lebih baik.
Strategi yang dirumuskan dengan baik akan gagal
jika tidak diterapkan dengan benar.
bahwa implementasi strategi akan terjadi jika ada
stabilitas antara strategi dan setiap dimensi
organisasi seperti struktur organisasi, struktur
penghargaan, proses alokasi sumber daya, dll.
Selain itu implementasi strategi dapat menimbulkan
ancaman bagi manajer dan karyawan dalam suatu
organisasi berhubung dengan adanya kekuasaan
yang baru diprediksi dan dicapai, adanya kelompok-
kelompok baru (formal maupun informal) terbentuk
yang nilai, sikap, keyakinan, dan perhatiannya yang
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
70 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
tidak sejalan dengan yang sudah ada. Dengan
adanya perubahan peran kekuasaan dan status
tersebut, para manajer dan karyawan dapat
menggunakan perilaku konfrontasi.
2. Langkah - langkah utama dalam implemntasi strategi,
yaitu :
a. Mengembangkan organisasi yang memiliki potensi
untuk melaksanakan strategi dengan sukses
b. Pencairan sumber daya yang melimpah untuk
kegiatan-kegiatan penting yang bersifat strategi.
c. Membuat kebijakan yang mendorong terlaksananya
strategi
d. Menjalankan kebijakan dan program terbaik untuk
perbaikan terus-menerus.
e. Memanfaatkan kepemimpinan strategi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 71
C. Perbedaan antara Perumusan Strategi dan
Implementasi Strategi
Perumusan Strategi Implementasi strategi
Perumusan Strategi mencakup
perencanaan dan pengambilan
keputusan yang terlibat dalam
mengembangkan tujuan dan
rencana strategi organisasi.
Implementasi Strategi melibatkan
semua cara yang terkait dengan
pelaksanaan rencana strategi.
Singkatnya, Formulasi Strategi
menempatkan pasukan
sebelum aksi.
Singkatnya, Implementasi Strategi
adalah mengelola kekuatan
selama aksi.
Perumusan Strategi
adalah Kegiatan
Wirausaha berdasarkan
pengambilan keputusan
strategi.
Implementasi Strategi terutama
merupakan Tugas administratif
berdasarkan keputusan strategi
dan operasional.
Perumusan Strategi menekankan
pada efektivitas.
Implementasi Strategi
menekankan pada efisiensi.
Perumusan Strategi
adalah proses yang rasional .
Implementasi Strategi pada
dasarnya merupakan proses
operasional .
Perumusan Strategi
membutuhkan koordinasi di
antara beberapa individu.
Implementasi Strategi
membutuhkan koordinasi di
antara banyak individu.
Perumusan Strategi
membutuhkan banyak inisiatif
Implementasi Strategi
membutuhkan sifat-sifat motivasi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
72 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
dan keterampilan logis . dan kepemimpinan
yang spesifik .
Perumusan Strategi mendahului
Implementasi Strategi.
Implementasi Strategi mengikuti
Perumusan Strategi.
D. Proses Evaluasi Strategi
Prinsip manajemen strategi, bahwa evaluasi strategi
sama pentingnya dengan perumusan strategi karena
menyoroti efisiensi dan efektivitas rencana secara
menyeluruh, berupa menilai kesesuaian strategi saat
ini yang dinamis dengan inovasi sosial-ekonomi,
politik dan teknologi dalam mencapai hasil yang
diinginkan. Evaluasi strategi adalah merupakan
tahap akhir dari proses manajemen strategi.
1. Proses Evaluasi Strategi terdiri dari
a. Memperbaiki tolok ukur kinerja
Saat memperbaiki tolok ukur, ahli strategi
menghadapi pertanyaan seperti :
- tolok ukur apa yang harus ditetapkan,
- bagaimana menetapkannya dan
- bagaimana mengekspresikannya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 73
Indikator kinerja yang paling baik mengidentifikasi
dan mengekspresikan persyaratan khusus yang dapat
ditentukan untuk digunakan untuk evaluasi.
Organisasi dapat menggunakan kriteria kuantitatif
dan kualitatif untuk penilaian kinerja yang
komprehensif.
Kriteria kuantitatif meliputi penentuan laba
bersih, Return Of Investment (ROI),
pendapatan per saham, biaya produksi, tingkat
pergantian karyawan, dll.
Faktor Kualitatif adalah evaluasi subjektif dari
faktor-faktor seperti keterampilan, kompetensi,
potensi pengambilan risiko, fleksibilitas, dll.
b. Pengukuran kinerja
Kinerja standar merupakan tolok ukur yang
digunakan untuk membandingkan kinerja
sebenarnya dan yang diinginkan. Sistem pelaporan
dan komunikasi membantu dalam mengukur kinerja.
Kinerja divisi terkadang sulit diukur dibandingkan
dengan kinerja individu. Dengan demikian, tujuan
variabel harus dibuat agar pengukuran kinerja dapat
dilakukan. Pengukuran harus dilakukan pada waktu
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
74 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
yang tepat jika tidak, evaluasi tidak akan memenuhi
tujuannya. Untuk mengukur kinerja, dan laporan
keuangan seperti - neraca, laporan laba rugi harus
disiapkan setiap tahun.
c. Menganalisis Varian
Pada saat kita mengukur kinerja aktual dan
membandingkan dengan kinerja standar, mungkin
ada varian yang harus dianalisis tingkat batas
toleransi antara varians, antara kinerja aktual dan
standar yang dapat diterima. Deviasi positif
menunjukkan kinerja yang lebih baik tetapi sangat
tidak biasa selalu melebihi target. Penyimpangan
negatif menjadi masalah yang mengkhawatirkan
karena menunjukkan adanya kekurangan kinerja.
Dengan demikian dalam hal ini penyusun strategi
harus menemukan penyebab penyimpangan dan
harus mengambil tindakan korektif untuk
mengatasinya.
d. Mengambil Tindakan Korektif
Setelah penyimpangan dalam kinerja diidentifikasi,
penting untuk merencanakan tindakan korektif. Jika
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 75
kinerja secara konsisten kurang dari kinerja yang
diinginkan, ahli strategi harus melakukan analisis
rinci tentang faktor-faktor yang bertanggung jawab
atas kinerja tersebut. Jika ahli strategi menemukan
bahwa potensi organisasi tidak sesuai dengan
persyaratan kinerja, maka standar harus diturunkan.
Tindakan korektif lain yang langka dan drastis
adalah merumuskan kembali strategi yang
memerlukan kembali ke proses manajemen strategi,
membingkai ulang rencana sesuai dengan tren
alokasi sumber daya baru dan konsekuensi berarti
pergi ke titik awal proses manajemen strategi.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Evaluasi Strategi:
a. terletak pada kapasitasnya untuk mengkoordinasikan
tugas yang dilakukan oleh manajer, kelompok,
departemen dll, melalui pengendalian kinerja .
b. mengembangkan masukan untuk perencanaan
strategi baru.
c. dorongan untuk umpan balik.
d. penilaian dan penghargaan
e. pengembangan proses manajemen strategi.
f. menilai validitas pilihan strategi, dll.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
76 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
E. Visi dan Misi
1. Visi
a. Pengertian visi :
Merupakan suatu keadaan perusahaan
yang diinginkan terjadi di masa depan.
Merefleksikan nilai-nilai dan aspirasi
manajemen tentang organisasi dan
bisnisnya, menunjukkan gambaran akan
kemana tujuan perusahaan.
Suatu pernyataan visi harus jelas
memberikan landasan untuk
mengembangkan misi perusahaan yang
lebih komprehensif.
Pernyataan visi terkait dengan kebijakan
dan tindakan dari top manajemen harus
konsisten.
b. Karakteristik pernyataan visi yang efektif
sebagai berikut :
1. Harus jelas.
2. Harus selaras dengan budaya dan nilai-
nilai organisasi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 77
3. Impian dan cita-cita harus rasional/
realistis.
4. Pernyataan visi harus lebih pendek
sehingga lebih mudah untuk dihafal.
Contoh visi :
Our vision is to be the world’s best quick
service restaurant (McDonald’s)
To be the world leader in transportation
products and related services.(General
Motor)
2. Misi
a. Pengertian misi :
Merupakan pernyataan tentang peran
organisasi alasan adanya suatu
perusahaan, membedakan dengan
perusahaan lain.
Mendefinisikan usaha yang saat ini
dikerjakan perusahaan dalam usuaha
untuk mencapai visi, siapa yang
dipuaskan dan bagaimana menghasilkan
kepuasan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
78 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Suatu pernyataan misi harus jelas untuk
menentukan obyektif dan formulasi
strategi.
Pernyataan misi bisa menggambarkan
bidang bisnis apa yang dilakukan, lokasi
usaha, dsb.
Pernyataan misi membedakan organisasi
dari yang lain dengan menjelaskan
cakupan luas kegiatannya, produk, dan
teknologi yang digunakannya untuk
mencapai tujuan dan sasarannya.
b. Karakteristik misi, yaitu
1. Misi harus layak dan dapat dicapai. Itu
harus mungkin untuk mencapainya.
2. Misi harus cukup jelas sehingga tindakan
apa pun dapat diambil.
3. harus menjadi inspirasi bagi manajemen,
staf dan masyarakat pada umumnya.
4. harus tepat , yaitu, tidak boleh terlalu luas
atau terlalu sempit.
5. harus unik dan khas untuk meninggalkan
dampak di benak setiap orang.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 79
6. harus analitis, yaitu harus menganalisis
komponen kunci dari strategi.
7. Harus kredibel , artinya semua pemangku
kepentingan harus bisa mempercayainya.
Contoh misi :
Be the best employer for our people in each
community around the world and deliver
operational excellence to our customers in
each of our restaurrants. (McDonald’s)
3. Pendapat ahli berkaitan dengan visi dan
misi :
a. Menurut Fred R. David (2009) sering para
pembuat strategi mengembangkan dan
merubah visi dan misi ketika perusahaan
menghadapi masalah. Mengembangkan
dan mengkomunikasikan secara jelas
kepada para pihak (pimpinan fungsional
dan karyawan) selama masa sulit dalam
kenyataannya sering menghasilkan suatu
keputusan yang spektakuler dan ada
kemungkinan dapat mengurangi masalah
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
80 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
yang timbul. Menunggu perubahan
pernyataan visi dan misi pada saaat
timbulnya permasalahan adalah suatu
pertaruhan dan sikap tidak bertanggung
jawab dari manajemen.
b. Menurut Drucker (dalam David, 2015)
waktu yang tepat untuk menjawab
permasalahan utama strategi “what do we
want to become” dan what is our
business” adalah ketika perusahaan telah
memperoleh keberhasilan. Bahwa
pernyataan suatu misi lebih daripada
kebiasaan dan masa depan yang
dinyatakan secara spesifik detail.
c. Menurut Ireland R. Duane et al, (2008)
Manajemen strategi merupakan proses
manajerial untuk membuat visi dan misi
perusahaan, yaitu :
a. Menentukan obyektif
b. Menentukan strategi
c. Implementasi strategi serta
melakukan perbaikan yang
dilakukan terhadap visi, misi,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 81
obyektif, strategi dan
pelaksanaannya
4. Manfaat memiliki pernyataan visi dan misi,
yaitu :
Memberikan kebulatan tujuan bagi
organisasi dan mengilhami karyawan
dengan rasa memiliki dan identitas.
Pernyataan visi dan misi merupakan
perwujudan dari identitas organisasi dan
membawa keyakinan dan moto
organisasi. Untuk tujuan ini, mereka juga
disebut sebagai “pernyataan kredo”.
Menguraikan konteks di mana organisasi
beroperasi dan memberi karyawan nada
yang harus diikuti dalam iklim
organisasi. Karena mereka mendefinisikan
alasan keberadaan organisasi, mereka
adalah indikator arah di mana organisasi
harus bergerak untuk mengaktualisasikan
tujuan dalam pernyataan visi dan misi.
Membantu menerjemahkan tujuan
organisasi ke dalam struktur kerja dan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
82 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
memberikan tugas kepada elemen-elemen
dalam organisasi yang bertanggung jawab
untuk mengaktualisasikannya dalam
praktik.
Untuk menentukan struktur inti di mana
bangunan organisasi berdiri dan untuk
membantu menerjemahkan tujuan ke
dalam biaya yang dapat ditindaklanjuti,
kinerja, dan ukuran terkait waktu.
Pernyataan visi dan misi memberikan
filosofi keberadaan kepada karyawan. Hal
ini sangat penting karena sebagai
manusia, kita membutuhkan makna dari
pekerjaan yang harus dilakukan dan
pernyataan visi dan misi memberikan
makna yang diperlukan untuk bekerja di
organisasi tertentu.
F. Keputusan Strategik
Keputusan strategi adalah keputusan yang berkaitan
dengan seluruh lingkungan di mana perusahaan
beroperasi, seluruh sumber daya dan orang-orang
yang membentuk perusahaan dan antara keduanya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 83
1. Karakteristik Keputusan Strategik :
a. Memiliki proposisi sumber daya utama untuk sebuah
organisasi. Keputusan ini mungkin berkaitan dengan
memiliki sumber daya baru, mengatur orang lain
atau merealokasi orang lain.
b. Keputusan strategi berurusan dengan menyelaraskan
kemampuan sumber daya organisasi dengan
ancaman dan peluang.
c. Berurusan dengan berbagai kegiatan organisasi. Ini
semua tentang apa yang mereka inginkan dari
organisasi.
d. Melibatkan perubahan jenis utama sejak organisasi
beroperasi di lingkungan yang selalu berubah.
e. Keputusan strategi bersifat kompleks.
f. Keputusan strategi berada di tingkat paling atas,
tidak pasti karena berhubungan dengan masa depan,
dan melibatkan banyak risiko.
2. Perbedaan Keputusan Strategik dengan Keputusan
Administratif dan Keputusan Operasional.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
84 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Keputusan
Strategik
Keputusan
Administratif
Keputusan
Operasional
Keputusan strategi
adalah keputusan
jangka panjang.
Keputusan
administratif
diambil setiap hari.
Keputusan
operasional tidak
sering diambil.
Dianggap sebagai
mana Perencanaan
masa depan yang
bersangkutan.
Keputusan
berdasarkan jangka
pendek.
Keputusan
berdasarkan
jangka menengah.
Keputusan strategi
diambil sesuai
dengan misi dan
visi organisasi.
Sesuai dengan
Keputusan strategi
dan operasional.
Sesuai dengan
keputusan strategi
dan administratif.
Terkait dengan
perencanaan
Counter
keseluruhan dari
semua Organisasi.
Terkait dengan
kerja karyawan
dalam suatu
Organisasi.
Terkait dengan
produksi.
Berhubungan
dengan
Pertumbuhan
organisasi.
Terkait
kesejahteraan
karyawan yang
bekerja dalam suatu
organisasi.
Terkait dengan
produksi dan
pertumbuhan
perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 85
G. Model Manajemen Strategi
Dalam menyusun manajemen strategi akan
lebih baik jika terlebih dahulu mempelajari
dan menggunakan suatu model, meski tidak
menjamin akan berhasil, tetapi penggunaan
model ini menunjukkan praktek dalam
perumusan, penerapan dan evaluasi strategi
yang ada.
Melakukan identifikasi atas keberadaan visi,
misi, objektif dan strategi yang ada dan
dimiliki suatu perusahaan merupakan hal yang
masuk akal meski hal tersebut tidak tertulis
atau dikomunikasikan, namun dapat diketahui
dengan berdasar dimana perusahaan saat ini
berada.
Model manajemen strategi bersifat dinamis
dan berkelanjutan. Perubahan pada salah satu
dari komponen utama dalam model dapat
menyebabkan perubahan pada komponen
lainnya.
Contoh :
- Kemudahan internet dalam berbisnis
memberikan peluang yang besar, sehingga
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
86 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
membutuhkan perubahan tujuan dan
strategi jangka panjang.
- Kegagalan dalam mencapai tujuan
tahunan membutuhkan perubahan
kebijakan.
- Perubahan strategi pesaing utama dapat
menyebabkan perubahan misi perusahaan.
Aktivitas formulasi strategi, implementasi dan
evaluasi sebaiknya dilakukan pada basis yang
berkelanjutan.
H. Keunggulan Kompetitif di Bidang Manajemen
Strategi
Membahas manajemen strategi adalah tentang
mendapatkan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif. Hal ini berarti bahwa segala sesuatu
yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik jika
dibandingkan dengan perusahaan pesaing.
Keunggulan kompetitif adalah tentang cara terbaik
untuk mengalahkan pesaing dan tetap kompetitif di
pasar.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 87
1. Pengertian keunggulan kompetitif adalah
Merupakan keunggulan yang diperoleh perusahaan
ketika melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan oleh pesaing atau memiliki sesuatu yang
diinginkan oleh perusahaan pesaing. Misalnya,
untuk beberapa perusahaan, keunggulan kompetitif
di masa resesi ini dapat berarti menimbun uang tunai
di mana ia dapat membeli perusahaan yang sedang
berjuang dan meningkatkan posisi strateginya.
bahwa perusahaan memiliki aset tetap yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan perusahaan
pesaing, yang sekali lagi merupakan nilai tambah
dalam penurunan ekonomi.
2. Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan
Dalam menghadapi pesaingan adalah sangat penting bagi
perusahaan untuk selalu mengembangkan dan memelihara
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, karena sebuah
perusahaan semula memiliki sumber keunggulan
kompetitif hanya untuk periode tertentu karena perusahaan
pesaing meniru dan menyalin strategi perusahaan yang
sukses yang menyebabkan perusahaan asli kehilangan
sumber keunggulan kompetitifnya dalam jangka panjang.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
88 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
3. Strategi menghadapi persaingan
Untuk menghadapi persaingan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif jangka panjang dapat dilakukan
dengan:
Terus beradaptasi dengan situasi bisnis eksternal
yang berubah dan mencocokkan kekuatan dan
kemampuan internal dengan menyalurkan sumber
daya dan kompetensi secara lancar.
Dengan merumuskan, menerapkan, dan
mengevaluasi strategi secara efektif yang
memanfaatkan faktor-faktor yang dijelaskan di atas.
Contoh :
Dengan kehadiran jaringan internet, keunggulan kompetitif dan
perolehannya menjadi lebih mudah karena perusahaan langsung
menjual ke konsumen dan menghubungkan antara pemasok,
pelanggan, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya ke
dalam rantai nilainya. Perusahaan dapat mengurangi biaya dan
meningkatkan profitabilitas, langsung ke konsumen tanpa
perantara lagi. Kehadiran internet telah mengubah aturan main
yang selama ini berjalan dan karenanya sumber keunggulan
kompetitif di era digital ini sekarang adalah tentang seberapa
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 89
baik perusahaan memanfaatkan platform digital dan media
sosial untuk mendapatkan keuntungan dari pesaing mereka.
Oleh karena itu keunggulan kompetitif harus diperoleh
dan dipertahankan, untuk itu perusahaan harus gesit dan
responsif terhadap perubahan kondisi pasar dan yang
kemampuan internalnya selaras dengan peluang eksternal adalah
mereka yang akan bertahan. Karakteristik keunggulan
kompetitif sangat kecil dan dapat berubah dan karenanya
perusahaan harus selalu mencari sumber keunggulan kompetitif
yang lebih baru dan waspada terhadap pergerakan pesaing.
I. Istilah-istilah Penting dalam praktek Manajemen
Strategi
1. Competitive Advantage
2. Strategit
3. Vision Statements
4. Mission Statements
5. External Opportunities and Threats
6. Internal Strength and Weakness
7. Long-term Objectives
8. Strategies
9. Annual Objectives
10. Policies
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
90 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
1. Competitive Advantage
Dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang dapat
perusahaan lakukan khususnya terhadap perusahaan
saingan.
Pada umumnya perusahaan dapat terus bersaing dengan
saingan dalam satu periode tertentu. Namun dapat
berlangsung terus dengan melakukan :
a. Selalu menyesuaikan dengan tren perkembangan
eksternal dan kemampuan internal, kompetensi dan
sumber daya.
b. Membuat kebijakan yang efektif, menerapkan, dan
melakukan evaluasi secara strategi terhadap faktor-
faktor yang penting
2. Strategist
Dimaksudkan sebagai orang-orang yang sangat
bertanggung jawab atas kebehasilan atau kegagalan suatu
perusahaan.
Biasanya ditemukan pada posisi manajemen tingkat
puncak (CEO).
Membantu organisasi dalam mengumpulkan,
menganalisa, dan mengorganisasi informasi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 91
Perjalanan industri dan trend persaingan
Pengembangan model peramalan bisnis
Mengevaluasi kinerja perusahaan dan divisi
3. Vission Statements
Untuk enjawab pertanyaan : ”What do we want to
become?”
Tahap pertama dalam perencanaan strategi
Seringkali merupakan kalimat tunggal
“OUR VISION IS TO TAKE CARE OF YOUR
VISSION.”
(Stockes Eye Clinic, Florence, South Carolina)
4. Mission Statements
Menjawab pertanyaan “What is our business?”
Untuk membedakan dengan perusahaan sejenis
Pernyataan misi harus jelas yang menggambarkan
nilai-nilai dan prioritas utama.
5. External Opportunities dan Threats
Mengacu pada :
Ekonomi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
92 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Sosial
Budaya
Demographi
Lingkungan
Politik
Pemerintahan
Teknologi
Saingan, dan
Segala sesuatu yang secara signifikan dianggap
menguntungkan atau merugikan bagi perusahaaan
ke depannya.
6. Internal Strength and Weaknesses
Aktivitas dalam kendali organisasi yang prestasinya relatif
baik atau buruk dibanding dengan pesaing
1. Didasarkan pada analisis aktivitas fungsional yang
ada dalam suatu perusahaan:
Manajemen
Marketing/Pemasaran
Keuangan/Akuntansi
Produksi/Operasi
Penelitian dan Pengembangan
Sistem Informasi Manajemen
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 93
2. Organisasi berusaha keras untuk mengejar strategi
yang memanfaatkan kekuatan dan memperbaiki
kelemahan
7. Longterm Objctive
Dapat diartikan sebagai tujuan tertentu yang akan dicapai
oleh perusahan dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun dan
akan dievaluasi lagi.
Penting bagi keberhasilan perusahaan
Harus menantang, terukur, konsisten, masuk akal
dan jelas.
8. Strategies
Merupakan tindakan-tindakan penting yang
diperlukan top manajemen dalam membuat
keputusan dan sumber daya yang besar.
Mempunyai konsekuensi terhadap banyak segi dan
divisi sehingga memerlukan pertimbangan dari segi
faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
94 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
9. Annual Objectives
Merupakan tujuan jangka pendek dari suatu
perusahaan untuk mencapai sasaran jangka panjang.
Harus menantang, terukur, konsisten, masuk akal
dan jelas.
Harus ada dan dilaksanakan di setiap level
manajemen, corporate, division maupun fungsional .
Penting untuk menerapkan strategi.
10. Policies
Dimaksudkan sebagai bagaimana target tahunan bisa
tercapai.
Meliputi pedoman, aturan, dan prosedur yang ada
dalam mendukung sasaran yang sudah ditetapkan.
Ada di level corporate dan diterapkan di seluruh
organisasi atau di level fungsional.
J. Fungsi Manajemen Untuk Mengelola
Manajemen SDM
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk
mengkaji apa yang hendak dikerjakan di
masa yang akan datang.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 95
Perencanaan terdiri dari semua aktivitas
manajerial yang berkaitan dengan
persiapan menghadapi masa depan.
Kegiatan-kegiatan khusus, termasuk
meramalkan, menetapkan sasaran,
menetapkan strategi, dan mengembangkan
kebijakan.
Perencanaan memungkinkan perusahaan
menghemat sumber daya ekologis,
mendapatkan keuntungan yang wajar dan
dapat dipandang sebagai perusahaan yang
efektif dan berguna.
Disamping itu perencanaan juga dapat
memberikan dampak positif pada kinerja
organisasi dan individu. Bagi dunia
organisasi, dengan adanya perencanaan,
memungkinkan organisasi me-identifikasi
dan memanfaatkan peluang eksternal serta
meminimalkan dampak ancaman
eksternal.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
96 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian termasuk semua aktivitas
manajerial yang menghasilkan struktur
tugas dan hubungan wewenang.
Bidang spesifik termasuk desain organisasi,
spesialisasi pekerjaan, uraian pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, rentang kendali,
kesatuan, komando, koordinasi, desain
pekerjaan dan analisis pekerjaan.
3. Memotivasi
Memotivasi merupakan suatu proses
mempengaruhi orang untuk mencapai
sasaran tetentu. Memotivasi mencakup
usaha-usaha yang diarahkan untuk
membentuk tingkah laku manusia.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 97
Aspek Utama Pemotivasian Manajemen
a. Kepemimpinan
Hal ini termasuk mengembangkan
visi masa depan perusahaan dan
mengantisipasi orang untuk bekerja
keras mencapai visi tersebut.
b. Dinamika kelompok
Dinamika kelompok berperan besar
dalam hal moral dan kepuasan
karyawan. Perencanaan strategi harus
dapat mengidentifikasi komposisi dan
sifat kelompok informal dalam suatu
organisasi untuk mempermudah
perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi
strategi.
c. Komunikasi
Sistem komunikasi dalam suatu
organisasi menentukan keberhasilan
pelaksanaan stretegi. Komunikasi dua
arah yang baik sangat penting agar
sasaran dan kebijakan departemen
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
98 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
dan divisi di dukung oleh semua
pihak.
3. Evaluasi
1. Apa pentingnya rencana strategi bagi perusahaan.
Jelaskan.
2. Jika anda menjadi pimpinan sebuah perusahaan,
rencana jangka panjang apa yang anda lakukan
agar perusahaan dapat bertahan menghadapi
persaingan.
3. Jelaskan mengapa “komunikasi” menjadi kata
paling penting di perusahaan, di pemasaran, di
akuntansi ?
4. Mengapa perencanaan strategi dianggap sebagai
pondasi manajemen?
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 99
BAB 4
LINGKUNGAN INTERNAL
PERUSAHAAN (Pertemuan Ke-3)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Lingkungan Internal
Perusahaan, kepada para mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menghubungkan Lingkungan Internal
dengan strategi perusahaan.
2. Mampu menentukan hubungan analisis lingkungan
internal dengan strategi perusahaan.
3. Mampu menyusun dan menjelaskan faktor-faktor
utama Lingkungan Internal.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
100 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
4. Mampu melakukan environmental scanning atas
lingkungan internal
5. Mampu menyusun teknik analisis Lingkungan
Internal sebagai strategi perusahaan.
6. Mampu merancang lingkungan internal perusahaan
logistik.
2. Materi Pembelajaran
A. Analisis Lingkungan Internal
1. Salah satu tugas utama dalam analisis
lingkungan untuk memecahkan permasalahan
yang ada adalah melakukan identifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang ada yang dapat mempengaruhi
perkembangan perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
2. Analisis lingkungan internal akan
menghasilkan sejumlah informasi tentang
kekuatan perusahaan, yaitu :
Apakah perusahaan bekerja dengan baik,
Kekuatan perusahaan yang tidak mudah
ditiru atau ditandingi oleh kompetitor..
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 101
3. Analisis lingkungan internal perlu untuk
mengidentifikasi bidang-bidang kelemahan
dan kekuatan perusahaan dalam fungsi
bisnisnya, meliputi : manajemen, pemasaran,
akuntansi dan keuangan, produksi,
operasional, penelitian dan pengembangan dan
menentukan apakah kelemahan-kelemahan
tersebut mempunyai makna strategis, serta
apakah kelemahan-kelemahan tersebut
membuat organisasi menjadi lemah.
4. Sumber daya dan proses bisnis internal
dikatakan memiliki kekuatan apabila sumber
daya dan proses bisnis internal tersebut
memiliki kemampuan (capability) yang akan
menciptakan distinctive competencies
sehingga perusahaan akan memperoleh
keunggulan kompetitif.
Distinctive competencies adalah tindakan yang
dilakukan perusahaan agar dapat melakukan
kegiatan lebih baik dibandingkan dengan
pesaingnya, meliputi identifikasi terhadap :
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
102 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Keahlian tenaga kerja
Kemampuan sumber daya
5. Untuk mengukur kemampuan sumber daya
internal perusahaan, digunakan beberapa
analisis, antara lain :
Analisis SWOT (Strength, Weakness,
Oppotunities, Threat)
Analisis rantai nilai (value chain analysis)
Pandangan berbasis sumber daya
(resource base view - RBV).
Masing-masing alat analisis memiliki
kelebihan dan kelemahan dalam melakukan
analisis lingkungan internal perusahaan.
B. Prosedur Analisis Lingkungan
Prosedur analisis lingkungan yang harus
diperhatikan menurut (Hubeis dan Najib, 2014)
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan relevansi tingkatan lingkungan
Dalam waktu bersamaan tidak semua tingkatan
lingkungan mempengaruhi perusahaan oleh karena itu
harus memperhatikan dan mempertimbangkan besar
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 103
kecilnya perusahaan dan tingkat keterlibatannya dengan
bisnis internasional. Semakin besar perusahaan tentu akan
semakin terlibat atau paling tidak semakin terpengaruh
oleh bisnis internasional.
2. Menentukan relevansi isu strategi
Tidak semua isu strategi sama pentingnya untuk
diperhatikan bagi semua perusahaan. Untuk itu
manajemen perusahaan harus menentukan sensitifitas
perusahaan, yaitu dengan cara melakukan desian dan
mengimplementasikan suatu system internal untuk
mengumpulkan menganalisis masukan.
3. Menerapkan teknik analisis lingkungan internal
Teknik analisis lingkungan internal merupakan suatu
proses dimana perencanaan stategi mengkaji faktor-faktor
internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan
memiliki kelemahan dan kekuatan, sehingga dapat
mengelola peluang secara efektif dalam menghadapi
ancaman yang terdapat dalam lingkungan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen
perusahaan dalam melakukan analisis lingkungan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
104 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
organisasi untuk mendukung terciptanya daya saing secara
efektif dan efisien, yaitu :
Pemasok
Pesaing
Pelanggan
Pemerintah
Pemilik
Pemegang saham
Serikat pekerja
C. Faktor-faktor Utama Analisis Lingkungan
Internal
Isu-isu strategi merupakan faktor lingkungan, baik
di dalam maupun di luar perusahaan yang
berpengaruh pada kemampuan perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
Perlu diketahui, bahwa tidak semua isu strategi
merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bagi
perusahaan, oleh karena itu manajemen perusahaan
harus menentukan isu mana yang benar-benar
strategis dan mana yang bukan, yaitu dengan cara
mendesain dan mengimplementasikan suatu sistem
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 105
internal untuk mengumpulkan dan menganalisis
semua masukan dari para pegawai kunci.
Berikut merupakan faktor-faktor utama dalam
analisis lingkungan internal :
1. Obyektif (sasaran)
2. Style (gaya kepemimpinan)
3. Struktur Organisasi
4. Sistem Analisis 7-S
5. Skill (Ketrampilan/Keahlian) Mc.Kensey
6. Strategi
7. Staff
8. Asset Nyata
9. Asset Tidak Nyata
10. Keuangan
11. Budaya Analisis
12. Kepercayaan lain-lain
13. Nilai
14. Analisis Rantai Nilai
15. Analisis Sumberdaya
dan Kemampuan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
106 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Menurut (Lestari, 2011) terdapat beberapa
unsur yang dianalisis dalam menganalisa
lingkungan internal, yaitu :
1. Sumber daya perusahaan
Segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan guna mendukung perkembangan
perusahaan, diantaranya sumber daya manusia,
sumber daya produksi, sumber daya keuangan,
pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
Untuk menciptakan keunggulan bersaing
apalagi yang berkesinambungan, manajemen
harus mampu menggabungkan seluruh sumber
daya yang dimiliki sehingga menghasilkan
kemampuan yang akhirnya menjadi sumber
bagi kompetensi inti. Sumber daya perusahaan
ini dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya
berwujud dan tidak berwujud.
2. Kapabilitas
Merupakan kapasitas perusahaan untuk
menggunakan sumber daya yang
diintegrasikan dengan tujuan untuk mencapai
tujuan akhir yang diinginkan. Kapabilitas
adalah suatu kombinasi untuk sumber daya
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 107
yang dimiliki perusahaan baik yang berwujud
atau tidak berwujud. Keahlian dan
pengetahuan manusia merupakan hal yang
paling signifikan dan merupakan segala akar
bagi keunggulan bersaing dan merupakan
dasar utama bagi kemampuan perusahaan yang
seharusnya dimiliki para karyawan.
3. Kompetensi inti
Merupakan sumber daya dan kapabilitas yang
menjadi sumber keunggulan kompetitif yang
dimiliki perusahaan melebihi pesaingnya.
Sumber daya dan kapabilitas adalah dua hal
yang sangat diperlukan dalam proses
implementasi strategi yang selanjutnya
mewujudkan nilai yang dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi perusahaan.
D. Teknik Analisis Lingkungan Internal
Menurut (Hubeis dan Najib, 2014) terdapat berbagai
macam teknik yang dapat digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk melakukan analisis
lingkungan dengan cara mengelompokkan faktor-
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
108 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
faktor lingkungan menjadi tingkatan lingkungan,
ancaman potensial dan kesempatan poternsial ke
dalam sebuah matriks, yaitu :
1. Matriks EFE dan EFI
Untuk lingkungan eksternal atau
lingkungan jauh menggunakan Matriks
Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) yang
memuat faktor ekonomi, politik, sosial
dan teknologi.
Lingkungan internal menggunakan
Matriks Evalusi Faktor Internal (EFI)
yang memuat faktor kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
2. Envitonmental Scanning
Merupakan teknis analisis lingkungan yang
digunakan dengan melalui proses
prngumpulan informasi tentang berbagai
peristiwa dan hubungannya dengan
lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Dengan jalan scanning, perusahaan diharapkan
mampu melakukan identifikasi tanda-tanda
perubahan potensial yang bermanfaat untuk
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 109
membantu manajemen memutuskan ke arah
masa depan organisasi.
Tiga bentuk utama environmental scanning,
yaitu :
a. Irregular Scanning System
Merupakan sistem yang digunakan
ketika terjadi krisis lingkungan dengan
fokus utama pada hal-hal yang sudah
terjadi dan untuk mengatasi krisis jangka
pendek yang kurang memperhatikan
masa depan.
b. Regular Scanning System
Sistem analisi ini menjalankan analisis
secara reguler atas lingkungan yang
nyata dan bersifat decision oriented
dimana manajemen mengulas hasil
analisis selama proses pengambilan
keputusan.
c. Continuous Scanning System
Merupakan sistem analisis lingkungan
yang secara konstan memonitor berbagai
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
110 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
komponen lingkungan dan dijalankan
tidak untuk waktu sementara tetapi
dilakukan secara terus menerus oleh
bagian tertentu.
3. Environmental Forecasting
Merupakan teknis proses penentuan kondisi-
kondisi apa yang mungkin muncul dalam
lingkungan organisasi di masa mendatang.
Peramalan lingkungan mencakup peramalan
ekonomi, permalan sosial, peramalan politik
dan peramalan teknologi.
Kegiatan yang dilakukan manajemen pada
proses ini :
a. Manajemen perusahaan melakukan
analisis atas informasi yang diperoleh
dengan memproyeksikan keadaan masa
depan komponen kunci pada seluruh
tingkatan yang meliputi lingkungan
umum, industri dan internal.
b. Menggunakan teknik ekstrapolasi trend,
meminta pendapat para ahli.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 111
c. Membuat serangkaian perencanaan
berdasarkan asumsi yang telah dibuat.
4. Metode PRECOM (Pre Commercialisation)
Merupakan teknis pendekatan diagnosis
komprehensif, terpadu dan dinamis dalam
konteks industrialisasi atau pendekatan produk
(barang/jasa) yang didukung seperangkat
analisis yang saling mendukung dan
melengkapi untuk mendapatkan perubahan
penting.
Metode PRECOM merupakan analisis
lingkungan sebagai pendekatan refleksi
pemasaran yang bertumpu pada factor-faktor
lingkungan seperti mikro ekonomi, produksi,
pemasaran, makroekonomi, sosiodemografi,
infrastruktur dan teknik industri.
E. Objective
Obyektif (sasaran, tujuan) adalah suatu keputusan
spesifik yang ingin dicapai oleh organisasi pada satu
jangka waktu yang telah ditetapkan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
112 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Sifat obyektif yang baik mempunyai ciri-ciri
SMART :
Spesific khusus
Measurable dapat diukur
Achievable dapat dicapai
Realistic bisa dilaksanakan
Timely berjangka masa
F. Style (Gaya) Kepemimpinan
Merujuk pada gaya kepemimpinan yang dijalankan
oleh seorang pimpinan di dalam sebuah organisasi.
Pemimpin adalah seseorang yang dapat
mempengaruhi orang lain dan memiliki otoritas
manajerial. Sedang kepemimpinan (leadership)
merupakan proses memimpin sebuah kelompok atau
organisasi dan mempengaruhi keompok tersebut
dalam mencapai tujuannya.
Menurut (Robbins dan Coulter, 2016) terdapat 2
(dua) teori kepemimpinan, yaitu :
1. Teori Sifat Kepemimpinan (Leadership
Trait Theory)
Mendasarkan pada sifat pemimpin, yaitu
karakteristik seseorang yang dapat
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 113
membedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin.
Sifat-sifat tersebut adalah antara lain : fisik,
penampilan, golongan sosial, stabilitas emosi,
kelancaran berbicara, dan kemampuan
bersosial.
2. Teori Perilaku Kepemimpinan (Behavioral
Theories)
Teori ini memberikan jawaban yang lebih
pasti mengenai sifat dasar kepemimpinan yang
lebih efektif :
a. Gaya Autokrasi (Authocratic Style)
Merupakan gaya pemimpin yang mendikte
metode kerja, membuat keputusan sepihak
dan membatasi partisipasi.
b. Gaya Demokratis (Democratic Style)
Merupakan gaya pemimpin yang
melibatkan karyawan dalam mengambil
keputusan, mendelegasikan kewenangan,
dan mendorong adanya partitispasi dengan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
114 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
mendorong adanya umpan balik sebagai
kesempatan karyawan untuk berlatih.
c. Gaya Laissez-faire (arti harfiah : biarkan
terjadi)
Menggambarkan gaya kepemimpinan yang
memberikan kesempatan kepada kelompok
untuk membuat keputusan dan
menyelesaikan dengan cara apapun yang
menurut mereka pantas.
G. Skill /Keahlian
Skill adalah kelebihan yang dimiliki oleh organisasi
pada umumnya dan anggota organisasi khususnya.
Skill menjadi kelebihan kompetitif yang mampu
menghasilkan keuntungan besar bagi organisasi.
Menurut (Porter, 2009), ada tiga strategi yang
dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh
keunggulan bersaing, yaitu:
1. Strategi kepemimpinan biaya (cost
leadership)
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 115
merupakan strategi yang menawarkan produk
atau jasa kepada konsumen pada harga dan
nilai harga terendah
2. Strategi diferensiasi (differentiation).
bertujuan menghasilkan produk atau jasa yang
dianggap unik di industri. Menciptakan dan
memasarkan produk yang unik (khas) bagi
berbagai kelompok pelanggan melalui
diferensiasi.
3. Strategi fokus
Merupakan strategi yang menawarkan produk
atau jasa kepada sekelompok kecil konsumen
yang sudah dipilih sebelumnya.
Melayani kebutuhan khusus satu atau beberapa
kelompok konsumen atau pembeli industrial,
dengan fokus biaya dan fokus diferensiasi.
H. Faktor-faktor Analisis Lingkungan Internal
Lainnya
Keuangan
Kepercayaan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
116 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Budaya (Culture) : Budaya oraganisasi
merupakan aspek yang sangat penting dalam
manajemen strategi, sebab budaya
mempengaruhi stabilitas aktivitas-aktivitas
organisasi. Budaya yang kuat membuat
aktivitas-aktivitas organisasi menjadi mudah
diprediksi.
I. Analisis Kekuatan (S) dan Kelemahan (W)
a. Kekuatan (Strongests)
Apa saja yang telah dilakukan dengan
baik oleh organisasi ?
Apa yang menjadi kelebihan dari
organisasi ?
Kekhususan apa yang dimiliki oleh
organisasi ?
Dan lain-lain
b. Kelemahan (Weakness)
Apa yang belum baik/tidak efisien/tidak
efektif yang dilakukan oleh organisasi ?
Apa saja yang perlu diperbaiki oleh
organisasi ?
Dan lain-lain
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 117
J. Sumber Daya Intenal Perusahaan
Kriteria Sumberdaya Internal Perusahaan
Menurut (Rangkuti, 2014) Sumberdaya bernilai
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Sumber daya langka adalah sumber daya
yang tidak dimiliki perusahaaan pesaing. Jika
banyak perusahaan memiliki sumber daya
yang sama, maka perusahaan-perusahaan
tersebut cenderung mengimplementasikan
strategi yang mirip, maka tidak akan
memberikan keunggulan kompetitif
2. Sumber daya yang sama sulit untuk ditiru,
jika perusahaan tidak dengan mudah
mendapatkan sumberdaya, maka sumberdaya
akan mengarah kepada keunggulan kompetitif.
3. Tidak mudah digantikan, apabila tidak ada
produk pengganti yang memungkinkan, maka
perusahaan akan mampu mempertahankan
keunggulan kompetitifnya.
4. Semakin banyak sumberdaya memenuhi
kriteria tersebut, maka semakin kuat
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
118 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
keunggulan kompetitif perusahaan dan
semakin lama bertahannya.
K. Lingkungan Internal Perusahaan Logistik
1. Karyawan
2. Manajemen
a. Logistik ke dalam
Aktivitas perusahaan yang berkaitan
dengan penerimaan, penyimpanan,
informasi mengenani : Gudang,
persediaan atau jadwal pengiriman
b. Operasi
Aktivitas perusahaan yang berkaitan
dengan transportasi input produksi
menjadi produk akhir . Seperti
permesinan , perakitan , pengetesan &
pemeriharaan mesin
c. Logistik ke luar
Aktivitas perusahaan yang bekaitan
dengan mengumpulkan, penyimpanan
dan distribusi produk ke konsumen
d. Pemasaran & penjualan
e. Pelayanan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 119
f. Fungsi penunjang, seperti teknologi,
sdm, infrastruktur perusahaan
3. Pemegang Saham dan Dewan Direksi
a. Pemegang Saham
Pemegang saham / shareholder adalah
orang atau badan hukum yang memiliki
saham di perusahaan, para pemegang
saham adalah pemilik dari perusahaan
oleh karena itu pemegang saham berhak
mempengaruhi sebuah keputusan
tergantung dari jenis saham yang
dimiliki masing – masing pemegang
saham. Mereka dapat menggunakan
haknya lewat rapat umum pemegang
saham.
b. Dewan Direksi
Dewan direksi adalah pihak yang
bertanggungjawab menentukan tujuan
organisasi, menentukan strategi
mencapai tujuan, dan lain-lain.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
120 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Dewan Direksi ditetapkan oleh para pemegang
saham. Mereka memiliki beberapa tugas antara lain:
1) Memimpin perusahaan dengan membuat
kebijakan perusahaan.
2) Memilih, menetapkan dan mengawasi tugas
dari karyawan dan para manajer.
3) Menyusun anggaran tahunan perusahaan.
4) Membuat laporan kinerja perusahaan kepada
para pemegang saham.
4. Modal
Modal adalah pengeluaran pertama sebuah
perusahaan, pengeluaran ini dilakukan untuk
menjaga kelangsungan eksistensi perusahaan
tersebut. Untuk organisasi yang telah go public
modal diperoleh dari para pemegang saham.
Bukan hanya uang, peralatan fisik seperti
sarana dan prasarana juga menjadi modal
suatu perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 121
L. Kesimpulan Analisis Lingkungan Internal
Perusahaan
1. Manajemen, pemasaran, keuangan, produksi
dan operasi merepresentasikan operasi inti
(core business) dari sebagian besar bisnis
2. Audit manajemen strategi dari operasi
internal perusahaan penting bagi kesehatan
organisasi
3. Proses audit internal merepresentasikan
kesempatan bagi manajer & karyawan dalam
organisasi untuk berpartisipasi dalam
menentukan masa depan perusahaan
3. Evaluasi
1. Jelaskan pentingnya analisis lingkungan bagi
perusahaan.
2. Uraikan mengenai proses teknis analisis lingkungan
3. Jelaskan langkah-langkah dalam melakukan
scanning lingkungan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
122 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Tugas Diskusi Kelompok ke-1 :
“Jika anda sebagai bagian dari manajemen perusahan
dan akan membuat target perusahaan ke depan. Buatlah
proses analisis lingkungan perusahaan dengan
berpedoman pada unsur-unsur analisis dan teknik
analisis”
Ketentuan :
1. Setiap mahasiswa membuat dan memilih anggota
kelompoknya. Masing-masing kelompok terdiri dari
5 orang dan salah satunya dipilih menjadi ketua
kelompok.
2. Setiap kelompok wajib membuat laporan dalam
bentuk tertulis dan dalam bentuk presentasi (power
point) dan diserahkan ke dosen dengan email paling
lambat sehari sebelum pertemuan kuliah berikutnya
khusus diskusi membahas laporan tugas kelompok.
3. Keterlambatan menyerahkan laporan kelompok
dianggap tidak mengerjakan dan berpengaruh pada
penilaian akhir.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 123
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan
laporannya dalam waktu maksimal 10 menit dan
tanya jawab 15 menit.
5. Diharapkan setiap mahasiswa ikut peran aktif dalam
diskusi dan tanya jawab tersebut dan menjadi bahan
penilaian.
6. Materi dapat disarikan dari jurnal-jurnal terkait
dengan ketentuan menuliskan sesuai kaidah
keilmuan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 124
BAB 5
LINGKUNGAN EKSTERNAL
DAN GLOBAL (Pertemuan Ke-4)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Lingkungan Eksternal
dan Global, kepada para mahasiswa diharapkan :
a. Mampu menjelaskan hubungan manajemen strategi
dengan lingkungan eksternal dan global
b. Mampu menyusun analisis lingkungan eksternal
perusahaan.
c. Mampu memberi pertimbangan mengenai peluang
dan tantangan lingkungan eksternal perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 125
d. Mampu menanggulangi hambatan lingkungan
eksternal
e. Mampu merancang cara beradaptasi dengan
lingkungan makro.
f. Mampu menanggulangi pengaruh lingkungan mikro
dan makro perusahaan.
2. Materi Pembelajaran
A. Mengapa perlu merumuskan strategi
Dalam dunia bisnis yang penuh dengan
ketidakpastian diperlukan manajemen strategi
untuk mengelola tantangan lingkungan masa depan
secara jelas dan kreatif. Untuk merespon
tantangan lingkungan masa depan tersebut
efektivitas strategi dan jawaban strategi yang
dipilih dan antisipasi daya tahan terhadap
perubahan yang tidak pasti.
Impelementasi manajemen strategi tidak
ditentukan oleh besar kecilnya perusahaan, tetapi
merupakan kebutuhan langsung dan keterlibatan
seluruh pimpinan dalam merumuskan strategi dan
memproses implementasinya.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
126 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Kondisi ideal dalam melaksanakan manajemen
strategi yaitu efisien dan efektif diperlukan
perencanaan yang mendalam melalui analisis
lingkungan yang lengkap dan terukur.
B. Faktor Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan suatu proses yang
dilakukan dalam perencanaan strategi untuk
memantau sektor lingkungan dalam menentukan
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Lingkungan
ekternal itu sendiri berada di luar kendali yang
sifatnya tidak dapat dijangkau oleh perusahaan
Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang tidak
dapat dipengaruhi oleh perusahaan, tetapi perlu
dianalisis, sehingga dapat diantisapasi pengaruhnya
terhadap perusahaan. Selain pengaruh yang buruk,
peluang juga banyak bermunculan dari lingkungan
eksternal.
Agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan
baik, maka keberadaan lingkungan eksternal harus
diperhitungkan secermat mungkin. Hasil identifikasi
perusahaan tentang lingkungan eksternal disesuaikan
dengan lingkungan internal. Pencocokan kedua
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 127
lingkungan ini merupakan dasar untuk menentukan
kesesuaian dengan misi strateginya dan untuk
mengambil tindakan dalam mencapai daya saing
1. Analisis Lingkungan Eksternal
a. Tujuan : menguntungkan perusahaan dan
daftar ancaman yang dapat merugikan
perusahaan.
b. Memfokuskan untuk identifikasi dan
evaluasi kecenderungan dan kejadian
yang di luar kendali perusahaan.
2. Faktor- faktor Lingkungan Eksternal
a. Faktor lingkungan eksternal berasal dari
luar perusahaan
b. Faktor lingkungan eksternal perusahaan
terdiri dari variable peluang, ancaman
dan batasan pada suatu perusahaan yang
dibagi dalam tiga wilayah utama, yaitu :
1. Faktor lingkungan eksternal umum
2. Faktor lingkungan eksternal
industri/operasional
3. Faktor lingkungan Pesaing
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
128 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
3. Faktor Ligkungan Eksternal Umum
Salah satu tujuan penting dari lingkungan
eksternal umum adalah untuk mengidentifikasi
kan peluang (opportunity) dan ancaman
(threat). Peluang adalah kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat membantu
perusahaan mencapai daya saing strategi.
Ancaman adalah suatu kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat menghambat
usaha-usaha perusahaan dalam mencapai daya
saing strategi.
a. Meliputi faktor-faktor ekonomi, budaya,
demografis, politik, teknologi, hukum.
Faktor-faktor tersebut dalam lingkungan
ini memberikan pengaruh yang tidak
langsung pada perusahaan, namun dalam
jangka panjang perubahan yang terjadi
pada elemen lingkungan ini dapat
menjadi panduan bagi perusahaan untuk
memperoleh peluang dan mengantisipasi
peluang.
b. Perusahaan tidak dapat mempengaruhi
faktor-faktor tersebut, tetapi untuk
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 129
memahami implikasinya terhadap bisnis
dan perusahaan.
c. Penting untuk mencapai tujuan obyektif
perusahaan, berlaku terhadap seluruh
perusahaan yang berkompetensi dalam
pasar.
4. Faktor Lingkungan Eksternal Industri
Lingkungan industri sering juga disebut
sebagai lingkungan mikro atau lingkungan
kompetitif. Jika lingkungan umum atau makro
bersifat global maka lingkungan mikro lebih
dekat dengan perusahaan. Jarak yang dekat
tersebut dapat memberikan efek langsung pada
perusahaan dibandingkan dengan lingkungan
makro. Merupakan sekumpulan faktor yang
secara langsung mempengaruhi perusahaan
dan aktivitasnya.
Dalam melakukan analisis lingkungan industri
perlu memperhatikan model lima kekuatan
dalam persaingan (five competitive forces) dari
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
130 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Porter yang merupakan faktor-faktor
lingkungan industri, yaitu .
1. Ancaman pendatang baru
2. Kekuatan pemasok
3. Kekuatan pembeli
4. Ancaman produk substitusi
5. Intensitas persaingan antar competitor
5. Faktor Lingkungan Kompetitor/Pesaing
a. Merupakan tindakan, response, dan
kehendak dari setiap kompetitor
b. Apa yang dilakukan kompetitor di masa
mendatang, apa kelebihan perusahaan
terhadap kompetitor.
C. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal adalah faktor-faktor
perusahaan yang tidak berpengaruh langsung
terhadap kegiatan organisasi.
Lingkungan eksternal meliputi variabel-
variabel di luar organisasi yang dapat berupa
tekanan umum dan tren di dalam lingkungan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 131
sosial ataupun faktor-faktor spesifik yang
beroperasi di dalam lingkungan kerja.
Lingkungan eksternal dibedakan menjadi :
Lingkungan Khusus (Mikro) dan Lingkungan
Umum (Makro)
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Perusahaan
meliputi :
1. Faktor Ekonomi
Siklus ekonomi, gejala inflasi, dan deflasi
kebijakan moneter serta neraca pembayaran.
2. Faktor demografi
Perubahan jumlah penduduk yang akan
mempengaruhi permintaan, perubahan struktur
usia penduduk akan mempengaruhi
pemindahan jenis produk yang sesuai
perubahan umurnya, distribusi pendapatan dan
tingkat pengangguran.
3. Faktor Geografi
Faktor geografi juga penting diamati oleh
perencana strategi, untuk menentukan peluang
dan ancaman perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
132 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
4. Faktor Teknologi
Perubahan teknologi membawa pengaruh
terhadap perkembangan perusahaan.
5. Faktor pemerintah
Perubahan-perubahan kebijakan pemerintah
dalam berbagai bentuk peraturan, dapat
merupakan peluang bagi perusahaan dan dapat
pula hambatan / ancaman bagi perusahaan.
6. Faktor sosial
Sosial adalah kebiasaan dan nilai-nilai sosial
lingkungan masyarakat, khususnya langganan
dan karyawan
D. Lingkungan Khusus Mikro
1. Pelanggan,
Merupakan kelompok potensial yang
menggunakan output atau barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan, yaitu organisasi
bisnis, lembaga pemerintahan maupun
organisasi non-profit lainnya.
2. Pemasok,
merupakan perusahaan atau individu yang
menyediakan faktor-faktor produksi yang
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 133
dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi
produk atau jasanya. Pasokan meliputi bahan
baku/material, peralatan, input keuangan dan
tenaga kerja.
3. Perantara,
merupakan organisasi atau perusahaan yang
berperan sebagi penyalur dari hasil produksi
kepada para pelanggan.
4. Pesaing,
yaitu organisasi tertentu yang menawarkan
barang dan jasa yang sama atau serupa kepada
kelompok pelanggan atau nasabah yang sama.
5. Kreditor,
merupakan kelompok kepentingan tertentu
yang mempengaruhi kegiatan organisasi
secara finansial. Contoh: Institusi keuangan
(Bank) ataupun individu yang memberikan
pinjaman dana.
6. Pembuat Peraturan,
yaitu badan atau perwakilan pemerintah pada
tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegak
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
134 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
hukum dan peraturan yang berpengaruh
terhadap kegiatan operasional organisasi.
7. Pekerja,
merupakan organisasi yang menghimpun para
pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para
anggotanya, serikat pekerja/buruh.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Mikro
Pemerintah
Pemegang saham (shareholders)
Kreditor
Pesaing
Publik
Perantara
Pemasok
Konsumen
F. Lingkungan Umum (Makro)
Menurut (David & David, 2009) Faktor-faktor yang
mempengaruhi Lingkungan Makro :
1. Pertumbuhan Ekonomi
a. Faktor Sumber Daya Manusia
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 135
Sama halnya dengan proses
pembangunan pertumbuhan ekonomi
juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber
daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber
daya manusianya selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakan
proses pembangunan.
b. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang
bertumpu pada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja
tidak menjamin keberhasilan proses
pembangunan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampuan sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber
daya alam yang tersedia. Sumber daya
alam yang dimaksud diantaranya
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
136 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
kesuburan tanah, kekayaan mineral,
tambang, kekayaan hasil hutan dan
kekayaan laut.
c. Faktor Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses
pembangunan ,pergantian pola kerja
yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek
efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktifitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.
2. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor
lingkungan umum yang paling dramatis atau
paling cepat mengalami perubahan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 137
Perkembangan teknologi menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan
perusahaan terutama dalam pengembangan
produk, sehingga penggunaan teknologi
merupakan kunci keseharian dalam bekerja.
Bahwa keunggulan daya saing melalui
teknologi merupakan suatu keniscayaan dan
akan menjadi kunci pendorong bagi organisasi
beberapa tahun mendatang. Pengaruh
komputer dan teknologi informasi terus
meluas dalam proses manufakturing dan
pelayanan, sehingga perusahaan yang terdiri
dari pihak manajemen, karyawan maupun
konsumen harus berupaya untuk terus
mengikuti dan memahami setiap langkah
perkembangan dan perubahan yang terjadi
dalam bidang teknologi ini.
3. Lingkungan Politik dan Hukum
Lingkungan ini mengenai hubungan antara
perusahaan dengan pemerintahan, ketika
terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan
pemerintah (regulasi pemerintah) yang sesuai
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
138 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
dapat menciptakan suasana kondusif untuk
mengembangkan aktifitas organisasi bisnis di
berbagai bidang.
Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan
perusahaan, antara lain adanya peraturan
pemerintah mengenai pembentukan dan
pengawasan organisasi yang membatasi
kebijakan manajerial, termasuk dalam hal
pengelolaan sumber daya manusia.
Lingkungan politik dan hukum suatu negara
menjadi salah satu faktor petimbangan bagi
perusahaan internasional untuk berinvestasi di
suatu negara lain. Tidak ada perusahaan yang
ingin membuka perusahaan di negara lain
kalau hubungan dagang dengan negara
tersebut tidak stabil.
4. Lingkungan Sosial Budaya dan Demografi
a. Lingkungan sosial mencakup kebiasaan,
adat istiadat, nilai, dan karakteristik
demografi (jenis kelamin, usai, tingkat
pendidikan, lokasi geografis,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 139
pendapatan, dll) dari masyarakat dimana
sebuah perusahaan beroperasi.
b. Proses sosial-budaya menentukan barang
dan jasa serta standar perilaku bisnis
yang bisa dihargai dan diterima oleh
masyarakat.
c. Pilihan dan selera pelanggan sangat
bervariasi dalam negara yang sama dan
dapat berubah-ubah sepanjang waktu.
d. Perusahaan perlu memperhatikan adanya
perubahan sosial budaya dengan
menyesuaikan strategi bisnis terutama
pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai
sosial, kebiasaan, dan selera konsumen.
Sebagai contoh masyarakat yang saat ini
sangat menyukai produk teknologi yang
praktis sehingga perusahaan perlu
menyesuaikan strategi pemasarannya,
misalnya dengan memproduksi telepon
gengam yang bisa mencakup kamera,
video, email dan software yang
mendukung dalam melakukan pekerjaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
140 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
5. Lingkungan Alam
a. Lingkungan alam terdiri dari kondisi
alam itu sendiri (iklim, cuaca, topografi,
dan kondisi geografis wilayah) maupun
sumber-sumber daya alam yang tersedia
di suatu negara atau wilayah.
b. Pasokan sumber daya alam tidak jarang
menjadi permasalahan tersendiri bagi
organisasi.
c. Sebagai contoh, terjadinya kelangkaan
pasokan bahan bakar, listrik, gangguan
pada pasokan pangan dan bencana alam
dapat menggangu kegiatan organisasi
bisnis secara signifikan.
d. Dunia usaha harus mengambil peranan
aktif dalam membantu memecahkan
permasalahan lingkungan yang kini
dihadapi masyarakat dunia, sebagai
contoh dengan memperhatikan
pengolahan limbah yang dihasilkan dari
proses produksi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 141
6. Lingkungan Global
Lingkungan global adalah lingkungan yang
mencakup secara internasional dan salah satu
faktor utama yang mempengaruhi bisnis
dikarenakan perusahaan besar maupun kecil
yang ada di dalam negeri semakin ditantang
dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai
dampak dari adanya pasar global yang
merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
G. Bagaimana Lingkungan Makro Mempengaruhi
Bisnis
Perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan makro ini dalam perencanaan strategi.
Contoh : perusahaan asuransi.
Salah satu sumber pendapatan perusahaan asuransi,
tidak termasuk premi, adalah pendapatan
investasi. Untuk mengalokasikan investasi ke kelas
aset yang tepat, mereka harus memprediksi tren
masa depan dari beberapa indikator ekonomi seperti
indeks harga saham dan obligasi, suku bunga,
pertumbuhan ekonomi, dan inflasi.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
142 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Perusahaan memprediksi bank sentral akan
menaikkan suku bunga kebijakan tahun
depan. Peningkatan suku bunga berarti harga
obligasi akan turun. Oleh karena itu, perusahaan
perlu mempertimbangkan apakah akan mengurangi
paparan investasi mereka dalam obligasi atau tidak.
H. Cara Beradaptasi dengan Lingkungan Makro
Bisnis harus mengidentifikasi faktor mana yang
paling tidak pasti dan faktor mana yang paling
signifikan mempengaruhi operasi bisnis. Perusahaan
harus bisa memilah elemen-elemen kunci dan
menentukan signifikansinya.
Langkah-langkah dalam analisis
lingkungan makro meliputi tahapan :
a. Identifikasi dan pilah faktor-faktor kunci yang
paling tidak pasti dan paling signifikan yang
memengaruhi perusahaan
b. Tentukan tren masing-masing faktor, apakah
bergerak ke arah yang menguntungkan atau
tidak.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 143
c. Klasifikasi faktor-faktor ini sebagai “peluang”
atau “ancaman.”
d. Mengevaluasi signifikansi setiap peluang atau
ancaman terhadap kinerja perusahaan dan
kemungkinan terjadinya.
e. Melaksanakan Analisis SWOT.
3. Evaluasi
1. Jelaskan alasan organisasi/perusahaan perlu
melakukan analisa lingkungan ?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
lingkungan umum (makro).
3. Mengapa faktor lingkungan khusus sangat penting
bagi keberlangsungan dan perkembangan
perusahaan.
4. Jelaskan bagaimana lingkungan makro dapat
mempengaruhi bisnis.
5. Jelaskan. Menurut anda apakah analisis SWOT
yang menjadi dasar pembuatan visi misi atau visi
misi yang menjadi dasar pembuatan analisis
SWOT?
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 144
BAB 6
ISU-ISU STRATEGIS
LINGKUNGAN INTERNAL
(Pertemuan Ke-5)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang isu-isu strategis
lingkungan internal, kepada para mahasiswa diharapkan :
a. Mampu menjelaskan lingkungan internal perusahaan
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Mampu menafsirkan isu-isu strategis lingkungan
internal.
c. Mampu mengkombinasikan faktor-faktor kekuatan
dan peluang pertumbuhan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 145
d. Mampu menanggulangi factor-faktor kelemahan dan
kendala yang muncul di lingkungan internal
perusahaan.
e. Mampu menghubungkan faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan lingkungan internal perusahaan.
f. Mampu merancang kebijakan perusahaan dalam
menghadapi isu-isu lingkungan internal perusahaan.
2. Materi Pembelajaran
A. Isu-isu strategis Lingkungan Internal
1. Faktor kekuatan pertumbuhan
2. Faktor kendala dan kelemahan
B. Isu strategis Lingkungan Internal
1. Managing overheads
2. Monitoring performance
3. Listening to feedback
4. Regulation and compliance
5. Uncertainty
6. Finding the right staff
7. Cash flow
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
146 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
C. Pengertian Biaya overhead
Biaya overhead adalah pengeluaran tambahan yang
tidak berkaitan langsung dengan proses bisnis
atau produksi yang dilakukan.
Misalnya, perusahaan manufaktur yang tugas
utamanya adalah mengelola bahan baku
hingga menjadi produk jadi siap jual, maka
contoh dari biaya overhead adalah biaya pajak,
asuransi karyawan, tarif sewa tempat,
perlengkapan ATK, dan gaji penjaga
keamanan.
Selain contoh di atas, pengeluaran tak terduga
seperti pencurian mesin juga termasuk ke
dalam biaya overhead.
Dalam aktivitas akuntansi, biaya overhead tidak
boleh dikesampingkan dan wajib masuk ke
dalam anggaran bisnis. Hal ini bertujuan agar proses
bisnis dapat berjalan dengan lancar
D. Ketidakpastian dan Biaya Overhead
Seiring dengan pertumbuhan perusahaan,
selalu ada masalah operasional yang sejalan
dengan kemajuan yang telah dibuat;
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 147
banyak bisnis dihadapkan pada masalah dan
masalah yang terasa sulit untuk dikelola.
Dari menangani ketidakpastian ke mana arah
bisnis hingga mengurus biaya overhead.
E. Faktor Kekuatan Pertumbuhan Lingkungan
Internal Perusahaan
1. Budaya
Nilai-nilai yang hidup dan tumbuh sebagai
budaya perusahaan harus selalu dipraktikkan
dan dievaluasi penerapannya setiap saat.
Apakah nilai-nilai budaya tersebut telah
menjadi landasan tindakan dalam semua
kegiatan organisasi?
Kegiatan organisasi harus menyesuaikan
dengan kondisi, peluang, ancaman dan rencana
jauh ke depan, perusahaan perlu
mendefinisikan tata nilai yang menjadi
pandangan, pedoman, dan pegangan kerja
setiap karyawan yang terbentuk dalam budaya
perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
148 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Penyusunan nilai-nilai budaya tersebut harus
tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) yang mendasari langkah dalam
setiap pengambilan keputusan, sehingga dapat
menjadi kebiasaan sehari-hari sebagai budaya
organisasi yang menjunjung tinggi norma dan
etika bisnis
Contoh : Pada umumnya orang Indonesia
memiliki sikap yang berbeda terhadap waktu,
yang dikenal sebagai “jam karet”.
Ini berarti orang Indonesia lebih lambat dalam
menangani segala sesuatu dan meyakini
bahwa waktu mereka fleksibel dan segalanya
perlu waktu untuk direalisasikan.
Membangun hubungan sangatlah penting
untuk menjalin keharmonisan. Orang
Indonesia sangat bangga akan keramahan
mereka serta pendekatan “hubungan dahulu,
bisnis kemudian ” dalam berbisnis
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 149
2. Manajemen
Manajemen Strategi membutuhkan koordinasi
yang efektif antara manajer pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi,
penelitian dan riset. Kegagalan dalam
memahami hubungan antar area fungsional
bisnis dapat menghambat manajemen strategis
Fungsi manajemen meliputi lima aktivitas pokok
yaitu:
a. Perencanaan,
mencakup semua aktivitas manajerial yang
terkait persiapan masa depan khususnya
peramalan, penetapan tujuan, penggunaan
strategi, dll.
b. Pengorganisasian,
deskripsi kerja (job desc), spesifikasi kerja,
kesatuan komando dan analisis kerja. Fungsi
pengorganisasian adalah :
1) spesialisasi;
2) departementalisasi;
3) pendelegasian otoritas
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
150 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
c. Pemotivasian
merupakan upaya pembentukan perilaku
manusia, contohnya: kepemimpinan,
komunikasi, semangat kerja, modifikasi
perilaku, dll. Pemotivasian dapat juga
diartikan sebagai proses memengaruhi orang
untuk meraih tujuan tertentu.
d. Penempatan staf
mencakup administrasi gaji, rekrutmen,
pelatihan, pengevaluasian, pendisiplinan dan
pengembangan karir.
e. Pengendalian
untuk memastikan hasil-hasil aktual sejalan
dengan rencana. Areanya adalah: pengendalian
kualitas, pengendalian keuangan, pengendalian
pengeluaran, dll.
3. Peran/tugas yang Jelas
Sangat penting untuk mendefinisikan dengan
jelas peran setiap orang di perusahaan,
terutama saat mulai berkembang.
Untuk itu perlu meluangkan waktu untuk
mendefinisikan dengan jelas visi, misi,
peran, tanggung jawab, dan rantai komando
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 151
sehingga semua orang memiliki pemahaman
yang sama.
4. Arus kas/cash flow
“Jangan mengabaikan berapa banyak uang
yang masuk, dan seimbangkan dengan uang
yang keluarkan untuk tumbuh. "Uang tunai
atau kredit yang tersedia seperti oksigen.
5. Pengembangan Alat Internal/Development
of Internal Tools
Saat perusahaan kecil, banyak tugas
dilakukan secara manual karena tidak ada
gunanya membuat alat khusus atau membeli
produk untuk melayani kebutuhan. Seiring
pertumbuhan bisnis, banyak proses di dalam
perusahaan harus dinilai dan dioptimalkan
dengan membangun alat internal untuk
merampingkan operasi,
6. Kualitas Tim yang Konsisten (Consistent
Team Quality_
Perusahaan menghasilkan arus kas yang
signifikan / mendapatkan investasi, tidak
boleh puas.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
152 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
7. Kebahagiaan Pelanggan (Customer
Happiness)
Perusahaan tumbuh dan menghasilkan lebih
banyak bisnis baru, tetap fokus pada
kebahagiaan pelanggan yang sudah ada.
8. Nilai Inti (Core Values)
Mempertahankan nilai dan budaya sangat
penting untuk keberlanjutan dan
pertumbuhan jangka panjang perusahaan
9. Evaluasi Kinerja Tim (Team Performance
Evaluations)
Saat perusahaan menghasilkan keuntungan,
pekerjaan semua karyawan tampaknya bagus
dan menyelesaikan pekerjaan. Penting adalah
memonitor pergerakan pasar.
F. Faktor Kendala dan Kelemahan Lingkungan
Internal
Dalam dunia usaha persaingan antar perusahaan
semakin meningkat. Hal ini menyebabkan
manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan
untuk berusaha secara kompetitif menghadapi
pesaing. Keadaan dunia usaha yang sering berubah
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 153
seiring dengan perubahan selera konsumen dan
perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya
Untuk itu manajemen perusahaan harus mengelola
usahanya dengan menggunakan manajemen yang
baik, sehingga perusahaan dapat bertahan hidup dan
terus berkembang dimasa yang akan datang selalu
berinovatif dan mengikuti perkembangan pasar
dimana situasi pasar yang berubah setiap saat sulit
untuk diramalkan dan dipastikan dimasa mendatang.
Keberlangsungan hidup perusahaan di era kompetisi
global saat ini menuntut manajemen untuk
menyusun perencanaan strategis jangka panjang
dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan
terjadi dan perlu direspon oleh perusahaan, yaitu
tidak hanya berorientasi pada produk perusahaan
saja, melainkan juga pada aspek-aspek penting yang
menyangkut kinerja suatu perusahaan. Kinerja suatu
perusahaan sangat penting tergantung pada
bagaimana manajemen mengelola dan melaksanakan
aktifitas tersebut. Pada dasarnya strategi
memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-
variabel seperti :
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
154 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
1. Rencana dan Kebijakan (Plans & Policies)
- Ditulis dalam bahasa yang jelas dan
sederhana
- Sertakan pernyataan yang jelas tentang
alasan kebijakan tersebut
- Disetujui oleh Dewan Direksi, dan
mencantumkan tanggal persetujuan pada
setiap kebijakan
- Sesuai dengan semua hukum yang
berlaku (beberapa kebijakan mungkin
memerlukan tinjauan hukum)
- Kebijakan harus mencerminkan misi dan
nilai organisasi.
2. Proposisi Nilai/ Value Proposition
Proposisi nilai perusahaan memberi tahu
pelanggan alasan nomor satu mengapa produk
atau layanan paling cocok untuk pelanggan
tersebut. Proposisi nilai harus
dikomunikasikan kepada pelanggan secara
langsung, baik melalui situs web perusahaan
atau materi pemasaran atau periklanan lainnya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 155
3. Sumber daya manusia/ Human Resources
Sumber daya manusia adalah salah satu
komponen yang paling memakan waktu untuk
dikelola oleh bisnis kecil & bisnis besar.
4. Sumber Daya Keuangan dan Pemasaran
(Financial and Marketing Resources),
Keputusan investasi atau
penganggaran modal,
Mencakup alokasi dan realokasi
modal/sumber daya untuk berbagai
proyek, produk, aset dan divisi
organisasi.
Keputusan pembiayaan, untuk
menentukan struktur modal terbaik
perusahaan.
Keputusan dividen, yaitu menentukan
jumlah laba ditahan vs yang
dibayarkan kepada pemegang saham.
5. Citra Perusahaan dan ekuitas merek
(Corporate Image and brand equity).
6. Pabrik / Mesin / Peralatan (aset Fisik)
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
156 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
7. Manajemen Tenaga Kerja/ Labor Management
8. Hubungan Antar Pribadi dengan Karyawan
(Inter-personal Relationship with employees).
3. Evaluasi
1. Mengapa penting untuk mempelajari isu-isu
strategik? Jelaskan.
2. Faktor apa saja yang menjadi kendala pertumbuhan
di lingkungan internal perusahaan. Jelaskan.
3. Mengapa analisis kekuatan dan kelemahan faktor
internal dapat berpengaruh baik terhadap
keunggulan bersaing dan menanggulangi
kerugian?
4. Setelah mempelajari dan membuat peta kekuatan
dan kelemahan internal, anda sebagai salah
seorang pemimpin perusahaan, jelaskan arah
strategi mana yang akan anda ambil.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 157
BAB 7
ISU-ISU STRATEGIS
LINGKUNGAN EKSTERNAL (Pertemuan Ke-6)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Isu-isu Strategis
Lingkungan Eksternal, kepada para mahasiswa
diharapkan:
a. Mampu memberi pertimbangan adanya isu-isu
lingkungan eksternal perusahaan
b. Mampu merancang peluang bisnis pengiriman
barang/logistik.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
158 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
c. Mampu mengantisipasi ancaman pendatang baru
atau produk sejenis dengan menggunakan metode
Porter’s 5 Forces.
d. Mampu mengkombinasikan kekuatan tawar
menawar pembeli dan pemasok dengan
menggunakan tiga langkah Porters.
e. Mampu menanggulangi isu-isu eksternal strategis
perusahaan
f. Mampu menanggulangi faktor-faktor yang
mempengaruhi daya beli konsumen.
2. Materi Pembelajaran
A. Isu-isu Lingkungan Eksternal Perusahaan
1. Faktor-faktor peluang ekspansi bisnis Logistik
a. Transportasi Laut (pengiriman peti
kemas).
b. Bisnis Pengiriman Barang
c. Kargo Muatan (Freight Forwarder)
d. Kebutuhan Gudang (Warehouse)
2. Faktor-faktor pengaruh dari eksternal
a. Faktor kekuatan ekonomi,
b. Faktor kekuatan budaya,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 159
c. Faktor kekuatan politik, pemerintah &
hukum
d. Faktor kekuatan teknologi,
B. Bisnis Pengiriman Barang
Contoh Perusahaan Logistik Internasional
1. UPS
UPS adalah perusahaan pengiriman ekspres
terbesar di dunia, Pada tahun 2016, UPS
memiliki omset $ 61 miliar. Setiap hari kerja,
perusahaan mengirim paket ke 1,8 juta
pelanggan, dengan 6 juta penerima. Bisnis
utama perusahaan adalah di Amerika Serikat
dan lebih dari 200 negara dan wilayah.
2, FedEx
Sebelumnya dikenal sebagai FDX, FedEX
adalah penyedia layanan transportasi, logistik,
e-niaga, dan manajemen rantai pasokan global.
Perusahaan ini menyediakan pelanggan
dengan solusi bisnis terintegrasi melalui
jaringan anak perusahaan independen.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
160 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
3. DHL Jerman
Deutsche post adalah kantor pos nasional
Jerman dan perusahaan logistik terkemuka di
Eropa
4. Maersk
Maersk Marine adalah perusahaan pelayaran
terbesar di dunia, dengan 250 kapal, termasuk
kapal kontainer, kargo curah, suplai dan kapal
khusus, kapal tanker dan sebagainya.
5. Amex
adalah perusahaan logistik khas dan paling
representatif di Jepang, dan berbagai macam
barangnya dapat digambarkan sebagai
"segalanya". Dari bahan sipil hingga bahan
militer, mulai dari bahan mentah (seperti
minyak, mineral) hingga komoditas, dari uang
tunai hingga emas perhiasan dan barang
berharga lainnya
C. Contoh Perusahaan Kargo & Logistik
Air Asia
Tiki
PT. KAI
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 161
JNE
Indah kargo
Klik logistic
Pelni
Dll.
D. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
1. Faktor lingkungan eksternal: berasal dari luar
perusahaan.
2. Faktor lingkungan eksternal memberikan
peluang, ancaman dan batasan pada suatu
perusahaan.
3. Faktor lingkungan eksternal:
1. Faktor eksternal umum
2. Faktor eksternal industri & operasional
E. Faktor Lingkungan Eksternal Umum
1. Faktor kekuatan ekonomi,
2. Faktor kekuatan budaya,
3. Faktor kekuatan politik, pemerintah & hukum
4. Faktor kekuatan teknologi,
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
162 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
F. Faktor Lingkungan Eksternal Industri
Merupakan sekumpulan faktor yang secara langsung
mempengaruhi perusahaan dan aktivitasnya.
Untuk menganalisa tingkat persaingan diantara
perusahaan dalam batas keuntungan yang diperoleh
dan kembalinya modal pada umumnya
menggunakan model yang dikenal dengan Metode
Porter’s 5 Forces, (David, 2009), yaitu :
1. Ancaman pendatang baru
2. Kekuatan pemasok
3. Kekuatan pembeli
4. Ancaman produk substitusi
5. Intensitas persaingan antar kompetitor
G. Metode Porter’s 5 Forces
Porter’s Five Forces sebagai alat untuk
menganalisis kondisi persaingan industri
digambarkan sebagai berikut:
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 163
Diagram 7.1 Porter’s Five Forces
Sumber : (David & David, 2015)
1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants).
Ancaman pesaing tidak hanya datang dari para kompetitor
lama. Seiring dengan perkembangan teknologi dan
berkembangnya usaha, munculah kompetitor baru.
Masuknya pemain baru dalam industri akan membuat
persaingan menjadi ketat yang pada akhirnya dapat
menyebabkan turunnya laba. Hal ini berkaitan dengan
seberapa mudah pendatang baru untuk ikut berkompetisi
dalam persaingan usaha sejenis.
Terdapat enam sumber utama hambatan terhadap
masuknya pendatang baru:
1. Skala ekonomi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
164 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
2. Diferensiasi produk
3. Persyaratan Modal
4. Kerugian biaya yang tidak dipengaruhi oleh ukuran
perusahaan
5. Akses terhadap saluran distribusi
6. Kebijakan pemerintah
2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of
Substitutes).
Merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan
produk sejenis. Adanya produk atau jasa pengganti akan
membatasi jumlah laba potensial yang didapat dari suatu
industri. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan
oleh produk pengganti, makin ketat pembatasan laba dari
suatu industri. Sehingga dengan semakin banyak ragam
barang dan jasa, terciptanya produk pengganti juga
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 165
mempengaruhi pendapatan bagi perusahaan. Hal ini
berkaitan dengan apakah konsumen memiliki pilihan lain
terhadap produk yang ada.
Ada banyak tersedia produk penganti
Kualitas dari produk pesaing lebih baik
Produk pengganti itu dikeluarkan oleh perusahaan
yang meraih laba tinggi sehingga bisa menurunkan
harga sampai tingkat terendah
Contoh : untuk tampil gaya tidak perlu membeli arloji
Rolex asli buatan Swiss sebagai penganti
Rolex buatan Cina
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power
of Buyers)
Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam
menekan harga untuk turun, serta memberikan penawaran
dalam hal peningkatan kualitas ataupun layanan lebih, dan
membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain. Hal
ini berkaitan dengan kemampuan konsumen untuk dapat
mempengaruhi harga jual barang sehingga menjadi lebih
rendah.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
166 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Pembeli akan selalu berusaha mendapatkan produk dengan
kualitas yang baik dengan harga yang murah
Kekuatan tawar pihak pembeli berarti seberapa besar
kekuatan kontrol yang dimiliki pihak pembeli untuk
menekan harga produk sehingga menjadi lebih murah.
Contoh : Ada sejumlah besar pembeli (pelanggan)
relatif terhadap pemasok (maskapai
penerbangan). Namun pelanggan dapat
melihat beberapa opsi saat memilih maskapai
penerbangan. Oleh karena itu disebut daya beli
sedang.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining
Power of Suppliers).
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar
terhadap pembeli dalam industri dengan cara menaikkan
harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang
dibeli. Perusahaan berusaha mendapatkan harga semurah
mungkin dengan kualitas yang tinggi. Jika perusahaan
memperoleh pemasok yang demikian, maka perusahaan
tersebut akan memperoleh kompetisi yang baik di
bandingkan dengan pesaing.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 167
Contoh : surat kabar, memerlukan pasokan kertas, tinta
percetakan. Jika produk pemasok (kertas
koran) naik, maka biaya produksi harus
ditanggung perusahaan media surat kabar,
sehingga harus menaikkan harga jual produk.
5. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of
Competitors).
Persaingan antar pesaing dalam industri yang sama ini
menjadi pusat kekuatan persaingan. Kompetitor dalam hal
ini adalah industri yang menghasilkan serta menjual
produk sejenis, yang bersaing memperebutkan pasar yang
sama. Kompetisi yang terjadi dalam industri sejenis
biasanya terjadi dari segi harga, kualitas produk,
pelayanan purna jual, yang semua hal tersebut membentuk
nilai tersendiri di benak konsumen. Semakin banyak
kompetitor, perusahaan akan semakin bekerja keras
memenangkan persaingan.
Contoh : Stasiun TV bersaing lewat program siarannya,
untuk meningkatkan rating atau jumlah
pemirsa. Pada saat yang sama bersaing meraih
pemasukan iklan, dari para iklan yang butuh
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
168 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
akses untuk menjual produknya ke para
konsumen atau pemirsa televisi.
H. Tiga langkah menggunakan Metode Porter’s
Five-Forces :
1. Identifikasi faktor-faktor utama dari setiap
kekuatan yang berpengaruh kepada
perusahaan.
2. Melakukan evaluasi seberapa kuat dan penting
setiap faktor terhadap perusahaan.
3. Memutuskan apakah seluruh kekuatan dari
faktor-faktor tersebut menguntungkan
perusahaan untuk memasuki persaingan atau
tetap pada usahanya saat ini.
I. Faktor Lingkungan Kompetisi
Tindakan, response, dan kehendak dari tiap
competitor
Apa yang dilakukan kompetitor di masa
mendatang, apa kelebihan perusahaan
terhadap competitor.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 169
J. Long Term Objective
Objective : hasil yang diharapkan dari
melakukan strategi
Strategy : tindakan yang perlu dilakukan untuk
mencapai long term objective
Jangka waktu long term objective & strategy:
lazim 5th
K. Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Daya beli
Konsumen dan Iklim Berbisnis Suatu Organisasi
1. Faktor Ekonomi
Misalnya : Pertumbuhan ekonomi, suku bunga
dan nilai tukar mata uang
Tren nilai dolar memiliki dampak yang
signifikan dan tidak seimbang bagi
perusahaan.
Contoh :
- Industri farmasi
- Pariwisata
- Hiburan
- Kendaraan bermotor
- Industri penerbangan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
170 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
2. Faktor Budaya
Budaya Kuat Budaya lemah
- Nilai-nilai diterima secara luas.
- Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada karyawan mengenai apa yang dianggap berharga dan penting.
- Sebagian besar karyawan bias mengungkapkan kisah mengenai sejarah atau pahlawan organisasi.
- Para karaywan sangat
menidentikkan jati diri mereka dengan budaya organisasi.
- Terdapat kaitan yang erat
diantara penerimaan nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi.
- Nilai-nilai hanya dianut segolongan orang saja
- biasanya kalangan manajemen puncak.
- Budaya memberikan pesan yang saling bertolak belakang mengenai apa yang dipandang berharga dan penting.
- Karyawan hanya memiliki
sedikit pengetahuan mengenai sejarah atau pahlawan organisasi.
- Para karyawan tidak
begitu peduli dengan budaya identitas organisasi mereka.
- Tidak ada kaitan yang
kuat di antara nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 171
a. Pengaruh Budaya Terhadap Manajer
b. Isu-isu Budaya Organisasi :
1. Menciptakan Budaya Inovatif
a. Menyelesaikan perselisihan
dan perbedaan pendapat
b. Keberanian mengambil
risiko
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
172 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
c. Waktu untuk kembangkan
gagasan
d. Humor
2, Responsif Terhadap pelanggan
Karyawan yang ramah &
mudah bergaul.
Peran & sasaran yang jelas.
Karyawan yang termotivasi
untuk memuaskan
pelanggan.
Karakteristik Budaya
yang Responsif –
Pelanggan
Saran Bagi Para Manager
- Tipe Karyawan
- Pekerjakan orang-orang dengan berbagai kepribadian dan sifat yang sejalan dengan paradigma pelayanan pelanggan : bersahabat, penuh perhatian, antusias, sbar, mampu menjadi pendengar yang baik.
- Rancanglah skema pekerjaan yang memberikan kebebasan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 173
- Tipe Lingkungan Kerja
- Pemberdayaan
- Kejelasan Peran
seluas mungkin bagi para karyawan untuk memuaskan pelanggan tanpa harus dibelenggu oleh aturan-aturan dan prosedur yang kaku.
- Bagi para karyawan yang
terlibat langsung di berbagai aktivitas pelayanan pelanggan, berikan kepada mereka kewenangan untuk mengambil keputusan harian menyangkut hal-hal yang terkait dengan pekerjaan rutinnya.
- Minimalkan ketidak
jelasan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh karyawan yang berkecimpung langsung dalam pelayanan pelanggan dengan cara memberikan pelatihan secara terus menerus tentang pengetahuan produk (product knowledge), kemampuan mendengar, dan ketrampilan perilaku lainnya.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
174 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
- Keinginan yang tak pernah padam untuk memberikan kepuasan dan kesenangan kepada pelanggan.
- Pertegas komitmen
organisasi untuk selalu bersedia melakukan apapun yang diperlukan meski hal itu di luar ruang lingkup normal pekerjaan sang karyawan.
3. Faktor Politik
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang
mengatur jalannya proses bisnis
merupakan landasan yang harus
diperhatikan perusahaan
Contoh :
Kebijakan perpajakan dan peraturan
daerah (Perda)
3. Evaluasi
1. Jelaskan kemungkinan peluang-peluang bisnis
logistik 5 tahun ke depan, serta faktor-fakor
penghambat peluang bisnis tersebut.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 175
2. Jelaskan mengapa Metode Porter’s Five
Forces sebagai alat untuk menganalisa kondisi
persaingan industri?
3. Pertimbangan apa yang anda berikan atas isu-isu
lingkungan eksternal.
4. Anda akan mendirikan usaha baru dalam
pengiriman barang atua logistik. Jelaskan
rancangan anda tersebut.
5. Menurut anda manakah yang lebih penting antara
faktor-faktor internal atau eksternal dalam
perencanaan strategis. Jelaskan.
6. Jelaskan bagaimana cara anda menanggulangi
faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli
konsumen.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 176
BAB 8
SCANNING DAN
CORPORATE MAPPING (Pertemuan Ke-7)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Scanning dan
Corporate Mapping, kepada para mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyusun proses Scanning dan Corporate
Mapping.
2. Mampu menanggulangi pengaruh lingkungan
eksternal
3. Mampu menanggulangi pengaruh isu-isu lingkungan
eksternal
4. Mampu memberi pertimbangan Corporate Mapping.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 177
5. Mampu mengaplikasikan metode Scanning
2. Materi Pembelajaran
A. Pengertian Environment Scanning
Scanning atau Pemindaian atau penelusuran
lingkungan adalah proses mengumpulkan informasi
tentang peristiwa dan hubungannya dalam
lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Organisasi memindai lingkungan untuk memahami
kekuatan perubahan eksternal sehingga mereka
dapat mengembangkan respons efektif yang
mengamankan atau meningkatkan posisi mereka di
masa depan
Tujuan dasar dari pemindaian lingkungan
adalah
1. untuk membantu manajemen menentukan
arah masa depan organisasi.
2. identifikasi peluang dan ancaman yang
mempengaruhi bisnis untuk membuat
keputusan bisnis strategis
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
178 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
B. Scanning Internal & Eksternal Perusahaan
Scanning
Mengidentifikasi tanda-tanda kecenderungan
perubahan lingkungan sebelumnya.
Lingkungan Industri
C. Menganalisis Lingkungan Eksternal
Proses analisis lingkungan eksternal harus dilakukan
dengan dasar yang berkelanjutan. Proses ini meliputi
empat kegiatan:
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 179
1. Scanning → Mengidentifikasi tanda-tanda
awal perubahan lingkungan
2. Monitoring → Menemukan arti melalui
observasi secara terus menerus terhadap
perubahan lingkungan
3. Forecasting → Membuat proyeksi perkiraan
hasil berdasarkan perubahan
4. Assessing → Menentukan waktu dan arti
penting perubahan lingkungan & tren terhadap
strategi dan manajemen perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
180 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
D. Pengaruh Lingkungan Eksternal
1. Lingkungan Jauh (Global dan Domestik)
a. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah
sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi.
Pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif
berbagai segmen pasar, dalam perencanaan strategik
setiap perusahaan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 181
Mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di
segmen – segmen yang mempengaruhi industrinya,
baik ditingkat nasional maupun internasional,
perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan
kredit secara umum, penghasilan yang akan
dibelanjakan, serta kecenderungan belanja
masyarakat
b. Faktor Sosial
adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya
hidup orang–orang di lingkungan ekstern
perusahaan, yang berkembang dari pengaruh
kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan dan
etnik. Jika sikap sosial berubah, maka berubah
pulalah berbagai jenis permintaan barang. Termasuk
juga perubahan sosial dalam peningkatan perhatian
konsumen terhadap masalah kualitas hidup,
pergeseran distribusi, usia populasi.
c. Faktor Politik
Arah dan stabilitas perkembangan politik merupakan
faktor penting bagi manajer dalam merumuskan
strategi perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
182 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Faktor – faktor politik menentukan parameter legal
dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan.
Kendala politik dikenakan kepada perusahaan
melalui keputusan tentang perdagangan yang adil,
undang undang perpajakan, ketentuan upah
minimum, kebijakan tentang pulusi serta penetapan
harga,dan banyak lagi tindakan yang dimaksudkan
untuk melindungi pekerja, masyarakat umum dan
lingkungan.
d. Faktor Teknologi
Untuk menghindari keusangan dan mendorong
inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan
teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya.
Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka
kemungkinan terjadinya dan terciptanya produk
baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau
penyempurnaan dalam teknik produksi dan
pemasaran.
e. Ekologi
1. Penggunaan Sumber Daya Alam Yang
Berkelanjutan
Ekologi industri mengembangkan prinsip
untuk lebih mengutamakan penggunaan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 183
sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan
mengurangi penggunaan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui.
2. Menjamin Mutu/Kualitas Hidup Masyarakat
Sekitarnya
Manusia merupakan satu-satunya komponen
dalam interaksi yang ada dalam ekologi yang
komplek. Aktivitas manusia tidak dapat
dipisahkan dari fungsi-fungsi keseluruhan
sistem.
3. Memelihara Kelangsungan Hidup Ekologi
Sistem Alami (Environmental Equity)
2. Lingkungan Industri (Global dan Domestik)
a. Hambatan masuk
b. Kekuatan pemasok
c. Kekuatan pembeli
d. Ketersediaan substitusi/pengganti
e. Persaingan antar perusahaan
3. Lingkungan Operasional (Global dan Domestik)
a. Pesaing
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
184 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
b. Kreditor
c. Pelanggan
d. Tenaga kerja
e. Pemasok
E. Empat Metode Pemindaian Lingkungan
Pemindaian lingkungan meliputi : melihat informasi
(viewing) dan mencari informasi (searching).
1. Tampilan/pandangan tidak langsung,
Individu dihadapkan pada informasi tanpa
kebutuhan informasi khusus dalam
pikiran. Tujuannya adalah untuk memindai
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 185
secara luas guna mendeteksi sinyal perubahan
secara dini. Banyak menggunakan beragam
sumber informasi, dan sejumlah besar
informasi disaring.
2. Tampilan terkondisi,
Melihat informasi tentang topik yang dipilih
atau jenis informasi tertentu. Tujuannya adalah
untuk mengevaluasi signifikansi informasi
yang ditemui untuk menilai sifat umum dari
dampak pada organisasi. Individu ingin
melakukan penilaian ini dengan cara yang
hemat biaya, tanpa harus mendedikasikan
waktu dan usaha yang substansial dalam
pencarian formal. Jika dampaknya dinilai
cukup signifikan, mode pemindaian berubah
dari pemindaian menjadi pencarian.
3. Pencarian informal
Merupakan pencarian informasi secara aktif
untuk kebih memperdalam pengetahuan dan
pemahaman tentang suatu masalah tertentu.
Dikatakan informal karena melibatkan upaya
yang relatif terbatas dan tidak terstruktur.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
186 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan
informasi untuk menguraikan suatu masalah
sehingga dapat menentukan tindakan oleh
organisasi. Jika kebutuhan berupa untuk
keputusan atau tanggapan, dirasakan individu
untuk mendedikasikan lebih banyak waktu dan
sumber daya untuk pencarian.
4. Pencarian Formal.
Adalah melakukan upaya yang disengaja atau
direncanakan untuk memperoleh informasi
spesifik tentang masalah tertentu. Pencarian
bersifat formal karena terstruktur menurut
beberapa prosedur atau metodologi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tujuannya adalah
untuk secara sistematis mengambil informasi
yang relevan dengan suatu masalah untuk
memberikan dasar untuk mengembangkan
keputusan atau tindakan. Pencarian formal
lebih menyukai informasi dari sumber yang
dianggap berpengetahuan luas atau dari
layanan informasi yang berupaya memastikan
kualitas dan akurasi data.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 187
F. Kategori Pencarian Informal :
1. Dimensi situasional:
Adalah pengaruh ketidakpastian lingkungan
yang dirasakan. Menganggap cenderung lebih
banyak memindai lingkungan yang lebih tidak
pasti dari faktor eksternal.
2. Strategi organisasi dan strategi pemindaian
Merupakan strategi bisnis dari keseluruhan
organisasi terkait dengan kecanggihan, ruang
lingkup, dan intensitas pemindaian lingkungan
nya. Sebuah organisasi yang mengikuti
strategi tertentu, seperti diferensiasi produk,
kepemimpinan biaya atau strategi fokus, atau
mengadopsi sikap strategis tertentu, seperti
prospector, analyzer atau defender,
kemungkinan akan mengoperasikan mode
pemindaian yang menyediakan informasi dan
pemrosesan informasi yang diperlukan.
kemampuan untuk mengejar strategi yang
diinginkan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
188 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
3. Kebutuhan informasi, pencarian dan
penggunaan
Organisasi bisnis memfokuskan pemindaian
mereka pada sektor lingkungan yang terkait
dengan pasar. Informasi tentang pelanggan,
pesaing dan pemasok dipandang paling
penting. Dalam industri dimana sektor
lingkungan lain, seperti teknologi atau
demografi, dianggap memiliki dampak besar,
sektor-sektor ini juga akan dianggap sebagai
prioritas pemindaian yang tinggi.
4. Sifat manajerial
Meskipun manajer memindai dengan berbagai
sumber, mereka lebih memilih informasi
langsung dari sumber pribadi ketika mencari
informasi tentang sektor lingkungan terkait
pasar yang sangat cair dan samar-samar. Ada
beberapa bukti yang menunjukkan bahwa
pemilihan sumber untuk pemindaian
dipengaruhi oleh persepsi kualitas sumber dan
bukan hanya persepsi aksesibilitasnya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 189
G. Pengaruh Pemindaian Lingkungan
1. Untuk meningkatkan komunikasi dan diskusi
tentang isu-isu berorientasi masa depan oleh
orang-orang dalam organisasi.
2. Ditambah dengan ketersediaan informasi
tentang perubahan eksternal, pemindaian dapat
mendorong pembelajaran organisasional
generatif.
H. Tingkatan Strategi Bisnis (3 Levels of Business
Strategy)
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
190 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Pelaksanaan dari strategi di atas adalah
1. Corporate Level Strategy
Dilaksanakan pada tingkat Corporation
Strategi dijalankan untuk menjawab
permasalahan : What business we are in ?
2. Business Level Strategy
Dilaksanakan di tingkat Business Unit,
misalnya yaitu
Consumer Products Unit
Biotechnology Unit
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 191
Media Unit
Menggunakan strategi untuk menjawab
permasalahan : How do we compete ?
3. Functional Level Strategy
Dilaksanakan di tingkat fungsional, yaitu
Finance
R & D
Manufacturing
Marketing
Sebagai pekasanaan dari permasalahan strategi
yang sudah ditentukan : How do we support
the business level strategy?
I. Corporate Level Strategy
Tingkat Strategi yang pertama dalam dunia bisnis
adalah Strategi di Tingkat Korporasi atau Corporate
Level Strategy, Strategi korporasi menangani
seluruh ruang lingkup strategis perusahaan terutama
dalam menentukan tujuan dan sasaran suatu
perusahaan.
Strategi ini diperlukan untuk menentukan bisnis apa
yang harus atau ingin dimiliki oleh perusahaan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
192 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
seperti jenis produk yang akan diproduksi dan
dimana produk tersebut harus dipasarkan.
Corporate Level Strategy juga menentukan arah
yang akan dituju oleh perusahaan dan peran setiap
unit bisnis dalam perusahaan untuk mencapai arah
tersebut.
Terdapat 2 kegiatan dalam Corporate Level Strategy, yaitu
1. Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan (Korporasi)
a. Pernyataan Visi
menggambarkan tujuan dan kondisi dimasa depan
yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka
panjang.
b. Pernyataan Misi
Mission ini memberikan arah dan batasan-batasan
proses pencapaian tujuan.
2. Menentukan Obyektif atau Tujuan Perusahaan
(Korporasi)
Obyektif atau tujuan perusahaan yang ditentukan adalah
alat yang mendasari semua perencanaan dan kegiatan
strategis dan berfungsi sebagai dasar untuk membuat
kebijakan dan mengevaluasi kinerja.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 193
Contoh Obyektif Perusahaan diantaranya seperti
menghasilkan laba, meminimalkan pengeluaran atau
memperbesar pangsa pasar dan lain-lainnya.
Contoh Strategi Korporasi (Corporate Level
Strategy)
“ Nestle “
At Nestle we believe that research can help us make
better food so that people live a better life
Nestlé Indonesia bertujuan untuk turut mewujudkan
masyarakat Indonesia yang lebih sehat melalui
produk-produknya yang berkualitas, bergizi dan
lezat rasanya. Sebagai perusahaan produksi makanan
terbesar di dunia, memusatkan perhatian untuk
meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health)
dan keafiatan (wellness) dari konsumen .
J. Business Level Strategy
Strategi pada Tingkat Unit Bisnis adalah
merupakan strategi untuk mencapai tujuan dari
setiap unit bisnis seperti unit bisnis layanan,
produk, divisi ataupun anak perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
194 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Strategi ini dijalankan oleh masing-masing
unit bisnis namun harus bersinergi dan
mendukung strategi korporasi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan induk.
Strategi di Tingkat unit Bisnis ini sangat
penting untuk dilakukan karena dapat melihat
unit bisnis mana yang unggul dan unit bisnis
mana yang perlu ditingkatkan lagi.
Strategi di Tingkat Unit Bisnis memungkinkan
perusahaan mempertimbang kan biaya yang
timbul dan manfaat yang akan diperoleh dari
setiap unit bisnis dan memutuskan posisi yang
tepat untuk pengalokasian sumber daya
perusahaan bahkan dapat digunakan untuk
memutuskan kapan waktunya untuk
melakukan divestasi atau menjual unit bisnis
yang tidak berkontribusi positif sehingga
manajemen puncak perusahaan dapat fokus
pada unit bisnis yang paling penting untuk
pencapaian strategi korporasi.
Pada Strategi Tingkat Unit Bisnis dapat
membedakan perusahaan dengan Kompetitor.
Salah satu cara yang terbaik untuk mengetahui
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 195
apakah unit bisnis kita telah melakukan yang
terbaik adalah dengan menggunakan analisis
SWOT. Analisis SWOT ini memungkinkan
kita untuk meninjau lingkungan persaingan
dan menentukan strategi yang tepat untuk unit
bisnis yang ada.
Menetapkan Obyektif (Tujuan) dan tindakan-
tindakan yang mendukung strategi di tingkat
unit bisnis dan strategi di tingkat korporasi.
Sasaran saat membuat strategi unit bisnis
adalah untuk menetapkan obyektif atau tujuan
dan inisiatif yang mendukung unit bisnis
sekaligus berkontribusi terhadap obyektif
Contoh Strategi Tingkat Unit Bisnis
Sebuah Perusahaan induk melakukan intervensi
dengan mengubah tim manajemen, mengubah
strategi bisnis, memasukkan (infused) teknologi
baru, atau menjual/menutup unit-unit yang tidak
efisien atau yang tidak terkait langsung dengan
kompetensi inti unit bisnis terkait. Dalam
transferring skills, terjadi sinergi dan proses aktif
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
196 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
untuk mengubah strategi atau operasional unit
bisnis. Proses perubahan dalam suatu unit bisnis
sebagai sasaran transfer ketrampilan harus spesifik
dan dapat dikenali.
Hampir mirip dengan transferring skills, dalam
sharing activities antar unit bisnis menggunakan
beberapa sumber daya dalam value chain secara
bersamaan.
K. Functional Level Strategy (Stategi Fungsional)
Strategi di Tingkat Fungsional adalah strategi yang
dirumuskan secara spesifik pada area fungsional
tertentu untuk mendukung strategi unit bisnis.
Area fungsional ini meliputi departemen-departemen
yang terdapat di unit bisnis seperti Finance,
Pemasaran, Produksi, Sumber Daya Manusia, IT
serta Penelitian dan Pengembangan.
Strategi Fungsional dievaluasi oleh kepala
departemen seperti kepala pemasaran, kepala
keuangan, kepala produksi dan operasi.
a. Memahami setiap perincian proyek dan
pengukurannya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 197
b. Pastikan Strategi yang ditetapkan di tingkat
fungsional ini harus selaras dengan strategi di
tingkat unit bisnis dan strategi di tingkat
korporasi.
c. Hanya perlu mengukur data-data penting yang
menentukan pencapaian terhadap sasaran dan
tujuan utama.
Contoh Strategi di Tingkat Fungsional
Perusahaan menggunakan strategi merek monolitik,
dualitik atau multilitik yang bergantung pada
keseimbangan antara investasi finansial yang
ditanamkan dengan manfaat strategis dan finansial
yang hendak dicapai dari investasi ini.
Maksud strategi merek monolitik dan dualitik adalah
memakai satu nama merek yang sama untuk
berbagai produk, nilai merek (brand value) dari
merek yang sukses diharapkan bisa dieksploitasi.
Kapitalisasi pada nama merek bisa menghasilkan
keuntungan finansial yang signifikan terhadap
pengembangan merek yang sifatnya berkelanjutan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
198 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
3. Evaluasi
1. Anda akan membuka cabang perusahaan logistik
di daerah pelabuhan laut. Jelaskan proses scanning
yang anda lakukan.
2. Jelaskan dan berikan contoh mengapa dalam
lingkungan eksternal seperti pesaing, kreditor,
pelanggan, tenaga kerja & pemasok penting
dipertimbangkan dalam manajemen strategi bisnis
logistic.
3. Mengapa analisis tantangan dan hambatan faktor
eksternal dapat berpengaruh baik terhadap
keunggulan bersaing dan menanggulangi
kerugian?
4. Setelah mempelajari dan membuat peta tantangan
dan hambatan eksternal, misalkan anda adalah
seorang pemimpin perusahaan, arah kebijakan
mana yang akan anda ambil dalam memberikan
pertimbangan corporate mapping.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 199
BAB 9
ASPEK MANDAT, VISI DAN
MISI SUKSES KORPORAT (Pertemuan Ke-8)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang aspek mandat, visi dan
misi sukses korporat, kepada para mahasiswa diharapkan :
1. Mampu mengkombinasikan aspek mandat, visi dan
misi sukses korporat.
2. Mampu merancang visi dan misi korporat.
3. Mampu menentukan tujuan korporat.
4. Mampu merancang industri logistik.
5. Mampu merancang strategi memenangkan
persaingan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
200 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
6. Mampu menyusun isu-isu strategis perusahaan.
2. Materi Pembelajaran
A. Aspek mandat, visi dan misi sukses korporat
meliputi :
1. Value system organisasi
2. Rumusan mandat, misi, dan visi
B. Corporate Level Strategy
1. Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan
(Korporasi)
1. Pernyataan Visi
menggambarkan tujuan dan kondisi
dimasa depan yang ingin dicapai oleh
perusahaan dalam jangka panjang.
2. Pernyataan Misi
Mission ini memberikan arah dan
batasan-batasan proses pencapaian
tujuan.
2. Menentukan Obyektif /Tujuan Perusahaan
(Korporasi)
Obyektif Perusahaan atau Tujuan Perusahaan
yang ditentukan adalah alat yang mendasari
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 201
semua perencanaan dan kegiatan strategis dan
berfungsi sebagai dasar untuk membuat
kebijakan dan mengevaluasi kinerja.
Contoh Obyektif Perusahaan diantaranya
seperti menghasilkan laba, meminimalkan
pengeluaran atau memperbesar pangsa pasar
dan lain-lainnya.
C. Korporasi / corporate Menurut Hukum Pidana
& Perdata
1. Korporasi menurut hukum perdata ialah badan
hukum (legal person).
2. Sedangkan menurut hukum pidana korporasi
tidak hanya mencakup badan hukum, seperti
perseroan terbatas, yayasan, koperasi, atau
perkumpulan yang telah disahkan sebagai
badan hukum yang digolongkan sebagai
korporasi, menurut hukum pidana, firma,
perseroan komanditer atau CV, dan
persekutuan atau maatschap juga termasuk
korporasi. (David, 2009)
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
202 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
D. Industri Logistik Indonesia
1. Contoh Artikel Industri Logistik, telah tayang
di Investor.id dengan judul "Industri Logistik
Bangkit 2021" Minggu, 22 November 2020 |
19:33 WIB JAKARTA, investor.id –
Industri logistik nasional diprediksi bangkit
pada 2021, dengan pertumbuhan 10-12%,
dibandingkan estimasi tahun 2020 turun 5%.
Hal ini bakal ditopang pemulihan ekonomi
nasional. Ketua Umum Asosiasi Logistik
Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita
menerangkan, tahun ini, hanya sektor logistik
e-commerce yang mencetak pertumbuhan
fantastis. Besarannya sama seperti sektor e-
commerce yang mencapai 18,1% selama
pandemi Covid-19.
2. Contoh Perusahaan Transportasi dan
Logistik
PT. KUMALA LOGISTICS
PT Kumala Logistics adalah perusahaan yang
bergerak pada jasa transportasi barang antar pulau di
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 203
Indonesia. Telah berdiri sejak tahun 1995, dengan
badan hukum UD (usaha Dagang) dan pada tahun
2008 bertransformasi dengan badan hukum PT
(Perseroan Terbatas)
PT Kumala Logistics merintis usahanya dengan
memberikan jasa transportasi barang dengan tujuan
kalimantan barat dan kemudian mengembangkan
wilayah ke semua kota di pulau jawa, kalimantan,
sumatera, sulawesi, maluku dan papua. Secara
bertahap perusahaan telah membuka kantor
operasional di seluruh kota di Indonesia
Dalam menjalankan kegiatan logistik, perusahaan
didukung oleh sumber daya manusia yang
kompeten di bidangnya serta bekerja sama dengan
mitra yang mempunyai kapabilitas dan reputasi
baik. PT Kumala Logistics terus menerus berinovasi
untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan
sehingga bisa memberikan solusi di jasa logistik
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
204 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
3. Visi dan Misi PT. Kumala Logistics
a. VISI
Menjadi perusahaan logistik yang profesional
di bidangnya dalam tingkatan domestik dan
internasional
b. MISI
Memberikan ketepatan layanan kepada
pelanggan baik dinilai dari segi, waktu,
tujuan dan biaya
Membangun jaringan yang kuat di
seluruh tujuan pengiriman dengan
didukung oleh tenaga kerja professional
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 205
Mengembangkan fasilitas-fasilitas untuk
meningkatkan pelayanan yang maksimal
kepada pelanggan kami
Memberikan pelayanan yang ekstra
aman dan nyaman kepada pelanggan
kami
Strategi Logistik
1. Tersedianya produk, Kecepatan pengiriman,
Tepat Waktu, Rata-rata kelambatan dan
kerusakan minimal, Fleksibel.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
206 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
2. Teknik-Teknik lain ;
JIT, cepat tanggap, Pelanggan adalah
raja, Keberlangsungan
Teknik manajemen baru adalah
menggabungkan inventarisasi dengan
transpor, informasi, aset logistik dan
sistem logistik menjadi tolok ukur
kinerja perusahaan.
Rantai Suplai Manajemen dengan
pemangkasan : Biaya pembelian, Biaya
transport, biaya inventaris, biaya gudang
Penerapan Taktik Cepat Tanggap
3. Contoh Strategi JNE Memenangkan
Persaingan di Industri Logistik
Lebih dari 28 tahun, JNE telah melayani
masyarakat Indonesia di bidang jasa
pengiriman ekspres dan logistik. Perusahaan
ini tercatat mengalami pertumbuhan jumlah
pengiriman paket yang sangat baik, yaitu
sebesar 30 sampai 40 persen setiap tahunnya
mulai tahun 2010, dan terus konsisten sampai
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 207
saat ini. Hal ini tidak lepas dari perkembangan
industri e-commerce dan kepercayaan
masyarakat yang besar terhadap JNE.
E. Contoh Korporasi besar di Indonesia
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
2. PT Bank Mandiri Tbk
3. PT Bank Central Asia Tbk.
4. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk.
6. PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
7. PT Gudang Garam Tbk.
8. PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
9. PT Semen Gresik Tbk.
10. PT Bumi Resources Tbk.
11. PT Astra International Tbk
12. PT Pertamina (Persero)
13. PT HM Sampoerna Tbk.
14. PT Unilever Indonesia Tbk.
15. PT Semen Indonesia Tbk.
16. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
17. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
208 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
F. Contoh Perusahaan Korporasi Logistik di
Indonesia
Nama perusahaan : PT. Pupuk Indonesia Logistik
Visi : Menjadi Perusahaan Pelayaran yang berdaya
Saing Tinggi
Misi :
1. Menyediakan jasa angkutan yang handal dan
efisien untuk kepuasan pelanggannya.
2. Mendapatkan hasil usaha yang mendukung
kelancaran operasional dan pengembangan
usaha.
3. Menyediakan sumber daya manusia yang
profesional dan berintegritas.
4. Berperan aktif dalam tanggung jawab sosial
dan kepedulian lingkungan.
3. Evaluasi
1. Salah satu jenis strategi adalah Strategi Korporasi,
jelaskan dengan memberikan contoh perusahaan
korporasi dalam bisnis logistik.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 209
2. Jelaskan bagaimana mencapai tujuan korporat
dengan mengkombinasikan aspek mandat, visi dan
misi.
3. Jelaskan bagaimana cara anda merancang untuk
mendirikan industri logistik.
4. Jelaskan bagaimana strategi anda memenangkan
persaingan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 210
BAB 10
HIRARKI STRATEGI BISNIS (Pertemuan Ke-9)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang hirarki strategi bisnis,
kepada para mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyusun hirarki strategi bisnis.
2. Mampu memberi pertimbangan isu-isu strategis
perusahaan.
3. Mampu menyusun strategi yang sesuai dengan
bisnis perusahaan.
4. Mampu merancang diferensiasi produk.
5. Mampu menyusun strategi fungsional.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 211
6. Mampu menyusun strategi operasional.
2. Materi Pembelajaran
A. Tiga Tingkatan dalam hirarki strategi bisnis,
yaitu
1. Strategi korporat
2. Strategi bisnis
3. Strategi fungsional & operasional
B. Hirarki Strategi Pengambilan Keputusan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
212 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Hirarki strategi memiliki variasi dalam bentuk
perusahaan yang berbeda. Berikut ini adalah hirarki
strategi dalam perusahaan yang memiliki
diversifikasi luas:
1. Strategi korporat (corporate strategy)
Ini adalah tingkat paling global dari suatu
perencanaan strategi. Tahap paling awal dalam
perencanaan strategi terjadi di sini, karena visi
dan tujuan besar perusahaan diputuskan oleh
pihak-pihak yang memiliki jabatan korporat.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 213
2. Strategi Bisnis (business strategy)
Ini adalah tingkat kedua dalam hirarki strategi.
Tahap lebih rinci dalam perencanaan strategi
dilakukan di sini, dimana rencana strategis
yang lebih rinci mulai disusun dan standar
kinerja untuk masing-masing rencana strategis.
Tingkat unit bisnis adalah strategi khusus unit
yang berbeda untuk unit bisnis yang berbeda.
Unit dapat berupa produk atau saluran berbeda
yang memiliki operasi yang sama sekali
berbeda. Unit-unit ini membentuk strategi
untuk membedakan diri dari pesaing
menggunakan strategi kompetitif dan untuk
menyelaraskan tujuan mereka dengan tujuan
bisnis keseluruhan yang didefinisikan dalam
strategi tingkat perusahaan.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan pada
Strategi di Tingkat Unit Bisnis ini yaitu :
a. Membedakan Perusahaan dengan
Kompetitor. Salah satu cara yang terbaik
untuk mengetahui unit bisnis telah
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
214 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
melakukan yang terbaik adalah dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis
SWOT inI untuk meninjau lingkungan
persaingan dan menentukan strategi
yang tepat untuk unit bisnis.
b. Menetapkan Obyektif (Tujuan) dan
tindakan-tindakan yang mendukung
strategi di tingkat unit bisnis dan strategi
di tingkat korporasi. Sasaran membuat
strategi unit bisnis adalah untuk
menetapkan obyektif atau tujuan dan
inisiatif yang mendukung unit bisnis
sekaligus berkontribusi terhadap
obyektif (tujuan) perusahaan secara
keseluruhan
Contoh :
Air Asia dengan low cost strateginya telah
berhasil memenangkan persaingan di pasar
industri penerbangan, dalam hal ini strategi
yang dilakukan oleh Air Asia termasuk
katagori tingkat Strategi Bisnis (Strategi Level
2).
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 215
3. Strategi Fungsional (functional strategy)
Pada tahap ini, perencanaan dan strategi
dilakukan secara terpisah dan spesifik terkait
fungsi-fungsi perusahaan yang berbeda.
Fungsi-fungsi ini masing-masing memiliki
indikator berbeda, misalnya fungsi
manajemen, pemasaran, SDM dan seterusnya.
Masing-masing fungsi dibuat sebagai
pendukung dan pengawas jalannya
implementasi rencana strategis.
Strategi tingkat fungsional ditetapkan oleh
berbagai departemen termasuk tetapi tidak
terbatas pada pemasaran, penjualan, operasi,
keuangan, CRM dll.
Strategi tingkat fungsional ini terbatas pada
tindakan sehari-hari dan keputusan yang
diperlukan untuk memberikan strategi tingkat
unit dan tingkat perusahaan untuk menjaga
hubungan antara berbagai departemen, dan
memenuhi tujuan fungsional perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
216 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Contohnya seperti menggunakan software
akuntansi untuk kemudahan pembukuan
usaha.
4. Strategi Operasi (operating strategy).
Pada tahap ini rencana strategis sudah masuk
tahap implementasi. Menjalankan bagian-
bagian operasional seperti wilayah produksi,
pabrik atau berbagai departemen dengan
fungsi berbeda.
Masing-masing hirarki memiliki visi yang
sama, yang dirumuskan dalam tujuan jangka
pendek dan panjang perusahaan. Walaupun
masing-masing memiliki cara kerja berbeda,
semua aktifitas tetap harus berada dalam
panduan visi dan tujuan bersama.
C. Strategi Bisnis
Menciptakan pasar baru
Menciptakan pasar baru adalah sesuatu yang sulit.
Harus mengidetifikasi kebutuhan pelanggan dan
secara bersamaan mencari peluang dengan tingkat
persaingan kompetitor yang rendah.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 217
1. Akuisisi
Strategi akuisisi Facebook telah berhasil
sejak perusahaan diluncurkan. Strategi
ini berfokus pada membeli atau
mengakuisisi kompetitor daripada
menciptakan teknologi sendiri untuk
bersaing dengannya.
Sejauh ini ada banyak perusahaan
penting yang telah diakuisisi oleh
Facebook seperti Instagram, Whatsapp,
dll. 1 tujuan dari kegiatan akuisisi
tersebut yaitu : meningkatkan jangkauan
dan basis pengguna.
2. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah proses yang
membedakan produk atau layanan dengan
pihak lain. Proses ini melibatkan detail
karakteristik setiap produk yang dihargai oleh
konsumen dan menjadikan hal ini unik.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
218 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Ketika berhasil, diferensiasi produk
menciptakan keunggulan kompetitif
dikarenakan pelanggan melihat produk anda
sebagai yang superior.
Mengapa diferensiasi produk itu penting?
Penting bagi perusahaan untuk berbeda dengan
kompetitor, dikarenakan ada ratusan produk
baru yang masuk ke pasar setiap hari. Ketika
dihadapkan dengan terlalu banyak pilihan,
konsumen akan bingung dalam memilih dan
pada akhirnya membuat keputusan untuk tidak
membeli. Itulah mengapa sangat penting untuk
bisnis dapat menemukan cara agar produk
terlihat “menonjol” dan dianggap unik serta
beharga daripada barang yang serupa.
D. Strategi Diferensiasi Produk
Strategi diferensiasi produk yang baik dapat
memperoleh loyalitas merek, hal terpenting
untuk setiap bisnis yang sukses. Strategi ini
berfokus pada persepsi nilai pembeli. Selama
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 219
penjual terus memberikan kualitas pelayanan
tertinggi, basis pelanggan akan tetap loyal.
Segmentasi pasar saat ini dihadapkan dengan
persaingan bisnis yang sangat kompetitif. Jika
suatu produk tidak memiliki kualitas tinggi
secara konsisten, konsumen akan beralih ke
pilihan lain. Membuat produk yang unik tidak
akan cukup untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif dari diferensiasi produk jika
pembeli tidak mengetahui perbedaan produk
Anda dengan merek lain.
Penjual harus memiliki pemahaman
menyeluruh tentang harapan pembeli dan
bagaimana produk akan digunakan. Misalnya,
tujuan membeli mobil adalah untuk alat
transportasi, tetapi jika membeli mobil
tersebut juga akan memberikan perasaan
pencapaian dan harga diri yang tinggi, maka
penjual akan memiliki keunggulan kompetitif
atas produk mobil yang ia pasarkan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
220 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
E. Strategi Membedakan Produk dengan Pesaing
Diferensiasi produk merupakan salah satu cara untuk
membedakan produk perusahaan dengan pesaing/
kompetitor berupa :
1. Manfaat
Nilai apa yang bisa didapatkan pelanggan
bila menggunakan produk anda
dibandingkan dengan produk competitor.
Masalah apa yang akan dipecahkan oleh
produk yang anda buat? Bagaimana itu
akan membuat calon konsumen lebih
mudah dan lebih baik? Misalnya, produk
anda mungkin satu-satunya aplikasi
seluler dapat mengetahui cuaca di daerah
tertentu secara real-time. Hal seperti ini
sangat dibutuhkan bagi mereka pekerja
lapangan
2. Desain
Apakah produk Anda memiliki desain berbeda
dan membedakannya dari yang lain?
Misalnya, produk Anda ramping dan memiliki
pengalaman pengguna yang sederhana,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 221
sementara penawaran pesaing anda tampak
kuno dan ketinggalan jaman. Perbedaan ini
dapat membantu pelanggan terhubung dengan
merek anda.
Contohnya adalah tentang kepekaan desain
modern dari termostat merek Nest. Alih-alih
menyalin bentuk persegi panjang pada
termostat lain, perusahaan ini memilih
lingkaran sederhana dengan tampilan yang
mudah dibaca dan berubah warna.
3. Harga
Apakah harga produk anda lebih rendah atau
lebih tinggi dari produk pesaing anda dan
produk lain yang anda tawarkan? Harga anda
harus mencerminkan nilai keseluruhan nilai
dan fitur yang Anda tawarkan. Misalnya, anda
dapat membenarkan harga yang lebih tinggi
jika pelanggan mengetahui bahwa produk anda
menawarkan kualitas yang terbaik di kelasnya.
Ini yang dilakukan perusahaan mobil Ferrari
yang memasang harga yang terbilang tinggi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
222 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
untuk setiap mobil keluaran mereka. Namun
sebaliknya, memberikan harga yang terlalu
rendah pada produk anda, dapat membuat
pelanggan mungkin menganggap produk anda
bukan pilihan terbaik
4. Kualitas
Apakah produk anda bekerja atau memiliki
mutu lebih baik daripada produk pesaing
anda? Apakah Anda menawarkan beberapa
fungsi yang tidak dimiliki pesaing anda?
Dapatkah pengguna atau konsumen
mengharapkan produk bertahan lebih lama
daripada produk lain? Keunggulan kompetitif
produk anda mungkin memang terbukti
sebagai konstruksi yang unggul dan dapat
diandalkan.
3. Evaluasi
1. Jelaskan bagaimana cara diferensiasi membedakan
produk perusahaan dengan kompetitor agar tetap
bertahan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 223
2. Seandainya anda sebagai Kepala Bagian Operasi
sebuah perusahan transportasi, pada masa pandemi
Covid-19 ini permintaan untuk jasa pengiriman
logistik berkurang. Langkah apa yang akan anda
gunakan agar perusahaan tetap eksis. Jelaskan
dengan menggunakan data analisis internal dan
eksternal.
3. Jelaskan langkah-langkah dalam menyusun strategi
yang sesuai dengan bisnis perusahaan anda.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
224 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Tugas Diskusi Kelompok ke-2 :
“Sebagai pemimpin perusahaan pelayaran anda dituntut
membuat strategi untuk dapat memenangi persaingan
dalam pengiriman logistik”. Upaya apa yang anda
lakukan agar perusahaan yang anda pimpin dapat tetap
eksis.
Catatan :
1. Banyak perusahaan pelayaran saat ini mati suri
sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
2. Secara global terjadi kekosongan kontainer untuk
pengiriman logistik, kalaupun ada harus membeli
dengan harga 2-3 kali dari harga normal.
3. Saat ini segmen pasar logistik meningkat ditandai
dengan meningkatnya hasil ekspor Indonesia.
Ketentuan :
1. Setiap mahasiswa membuat dan memilih anggota
kelompoknya. Masing-masing kelompok terdiri dari
5 orang dan salah satunya dipilih menjadi ketua
kelompok.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 225
2. Setiap kelompok wajib membuat laporan dalam
bentuk tertulis dan dalam bentuk presentasi (power
point) dan diserahkan ke dosen dengan email paling
lambat sehari sebelum pertemuan kuliah berikutnya
khusus diskusi membahas laporan tugas kelompok.
3. Keterlambatan menyerahkan laporan kelompok
dianggap tidak mengerjakan dan berpengaruh pada
penilaian akhir.
4. Masing-masing kelompok mempresentasikan
laporannya dalam waktu maksimal 10 menit dan
tanya jawab 15 menit.
5. Diharapkan setiap mahasiswa ikut peran aktif dalam
diskusi dan tanya jawab tersebut dan menjadi bahan
penilaian.
6. Materi dapat disarikan dari jurnal-jurnal terkait
dengan ketentuan menuliskan sesuai kaidah
keilmuan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 226
BAB 11
TEKNIK ANALISIS FAKTOR
STRATEGI INTERNAL - IFAS
(INTERNAL STRATEGY FAKTOR
ANALYSIS SUMMARY) (Pertemuan Ke-10)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Teknik Analisis
Faktor Strategi Internal IFAS, kepada para mahasiswa
diharapkan :
1. Mampu mengkombinasikan berbagai jenis strategi.
2. Mampu menyusun analisis SWOT.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 227
3. Mampu menyusun dan menjelaskan tentang Analisis
Faktor Strategi Internal – IFAS.
4. Mampu merancang fungsi IFAS.
5. Mampu menyusun pemeringkatan perusahaan
2. Materi Pembelajaran
A. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan dasar untuk
mengevaluasi potensi dan keterbatasan internal dan
kemungkinan/kemungkinan peluang dan ancaman
dari lingkungan eksternal. Ini memandang semua
faktor positif dan negatif di dalam dan di luar
perusahaan yang mempengaruhi keberhasilan.
Sebuah studi yang konsisten tentang lingkungan di
mana perusahaan beroperasi membantu dalam
meramalkan/memprediksi tren yang berubah dan
juga membantu memasukkannya ke dalam proses
pengambilan keputusan organisasi.
Dalam identifikasi untuk Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman diperlukan
alat bantu Analisa yaitu Analisa SWOT
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
228 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
Analisa SWOT membantu perusahaan
memperoleh keunggulan dalam menghindari
ancaman
Analisa SWOT membantu perusahaan
menetukan kekuatan dan menghindari
/mengurangi kelemahan
Analisa SWOT sebagai alat Formulasi
Strategi, merumuskan strategi perusahaan
Analisa SWOT memaksimalkan kekuatan
(strengths) dan peluang (opportunities) tetapi
secara bersamaan meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threats)
Proses pengambilan keputusan strategis
merupakan pengembangan dari misi, misi,
tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan
Analisis SWOT meliputi :
1. Strengths/Kekuatan
Kelebihan perusahaan
Keunikan yang dimiliki perusahaan
Sumberdaya yang tidak dimiliki
perusahaan lain
Strategi mengalahkan pesaing
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 229
2. Weakness/Kelemahan
Faktor yang bias dihindari
Kelemahan perusahaan
Faktor kelemahan dalam penjualan
Apa saja bagian bisnis yang bisa
diperbaiki
3. Opportunities/Peluang
Peluang yang ditemukan
Lingkungan mendukung perusahaan
Analisis pasara, Teknplogi, Kebijakan
Pemerintah
Trend di masyarakat mempengaruhi
produk/layanan
4. Threats/Ancaman
Kondisi kompetitor
Strategi pesaing mengalahkan perusahaan
Perubahan teknologi mengancam
perusahaan
Hutang & Anggaran mengancam
perusahaan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
230 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
B. Membuat Analisis SWOT
1. Tentukan BOBOT, RATING dand hitung
BOBOT x RATING
2. Buat matriks IFAS (Internal Strategic Factors
Analysis Summary)
3. Buat matriks EFAS (External Strategic Factors
Analysis Summary)
4. Matrik SWOT
5. Memilih alaternatif dengan total (BOBOT x
RATING) tertinggi
C. Tahapan dalam Analisis SWOT
Tahap pertama, Analisis SWOT merupakan
langkah pertama dalam menganalisis data-data
yang diperoleh suatu kegiatan, yaitu terlebih
dahulu dengan menganilisis faktor-faktor
kelemahan dan kekuatan internal dan peluang
dan ancaman eksternal dari perusahaan.
Matriks IFAS untuk mengidentifikasi faktor
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Dan menggunakan matriks EFAS
untuk mengidentifikasi faktor peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 231
Tahap kedua adalah pencocokan yaitu
mencocokan faktor-faktor internal dengan
eksternal yang sudah diidentifikasi untuk
menciptakan strategi. Tahap ini menggunakan
Matriks SWOT untuk memperoleh alternatif
strategi berdasarkan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan.
Tahap ketiga yaitu mengambil keputusan
terhadap strategi-strategi yang dibuat dengan
melakukan pemilihan dan penentuan strategi
yang terbaik dengan menggunakan matriks
QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix).
D. Keuntungan Analisis SWOT
Terdapat beberapa keuntungan penggunaan Analisis
SWOT, yaitu :
1. Berperan penting dalam perumusan dan
pemilihan strategi.
2. Sebagai cara terbaik untuk digunakan sebagai
panduan, dan bukan sebagai resep.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
232 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
3. Bisnis yang sukses adalah dengan membangun
kekuatan mereka, memperbaiki kelemahan
mereka dan melindungi dari kelemahan
internal dan ancaman eksternal.
4. Mengawasi lingkungan bisnis mereka secara
keseluruhan dan mengenali serta
memanfaatkan peluang baru lebih cepat
daripada pesaingnya.
5. Analisis SWOT membantu dalam perencanaan
strategis dengan mengikuti cara :
a. Sebagai sumber informasi untuk
perencanaan strategis.
b. Membangun kekuatan organisasi.
c. Membalikkan kelemahannya.
d. Maksimalkan responsnya terhadap
peluang.
e. Mengatasi ancaman organisasi.
f. Ini membantu dalam mengidentifikasi
kompetensi inti perusahaan.
g. Ini membantu dalam menetapkan tujuan
untuk perencanaan strategis.
h. Ini membantu dalam mengetahui masa
lalu, sekarang dan masa depan sehingga
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 233
dengan menggunakan data masa lalu dan
saat ini, rencana masa depan dapat
ditulis.
i. Analisis SWOT memberikan informasi
yang membantu mensinkronkan sumber
daya dan kemampuan perusahaan
dengan lingkungan kompetitif di mana
perusahaan beroperasi.
E. Kekurangan Analisis SWOT
Analisis SWOT tidak lepas dari keterbatasannya,
yaitu :
1. dapat menyebabkan organisasi untuk melihat
keadaan sebagai sangat sederhana karena
organisasi mungkin mengabaikan kontak
strategis dengan kunci tertentu yang mungkin
terjadi.
2. Mengkategorikan aspek sebagai kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman mungkin
sangat subjektif karena ada tingkat
ketidakpastian yang besar di pasar.
3. Analisis SWOT yang menekankan pentingnya
keempat aspek tersebut, tetapi tidak
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
234 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
menjelaskan bagaimana organisasi dapat
mengidentifikasi aspek-aspek ini untuk dirinya
sendiri.
4. Keterbatasan internal termasuk :
a. Fasilitas penelitian dan pengembangan
yang tidak memadai;
b. Produk rusak karena kontrol kualitas
yang buruk;
c. Hubungan industrial yang buruk;
d. Kurangnya tenaga kerja terampil dan
efisien; dll
5. Ada batasan tertentu dari Analisis SWOT yang
tidak berada dalam kendali manajemen,
termasuk:
a. Harga naik;
b. Input/bahan baku;
c. undang-undang pemerintah;
d. Lingkungan ekonomi;
e. Mencari pasar baru untuk produk yang
tidak memiliki pasar luar negeri karena
pembatasan impor; dll.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 235
Contoh : Analisis SWOT Starbuck
Starbucks adalah merek kopi dan minuman yang diakui secara
global yang telah dengan cepat membuat langkah ke semua
pasar utama dunia. Perusahaan memiliki keunggulan atas
pesaing terdekatnya termasuk Barista dan pesaing baru
lainnya. Memang, Starbucks sangat terkenal di belahan bumi
barat sehingga menjadi nama rumah tangga untuk kopi.
Kekuatan
Kekuatan utama Starbucks adalah kinerja keuangan yang
kuat yang telah mengakibatkan perusahaan menempati
posisi nomor satu di antara pengecer kopi dan minuman di
dunia.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
236 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
Perusahaan ini bernilai lebih dari $4 Miliar yang
merupakan kekuatan utama jika dibandingkan dengan para
pesaingnya
Kekuatan tak berwujud Starbucks termasuk top of the
mind recall di antara konsumen dan berdasarkan
mereknya, yang melambangkan keunggulan, dan kualitas
dengan harga terjangkau, perusahaan menikmati posisi
dominan di pasar kopi dan minuman dunia.
Perusahaan ini adalah kedai kopi terbesar di dunia dan
karena ukuran dan volumenya yang tinggi; ia mampu
menetapkan harga produknya di kelas premium dan
menengah untuk menarik lebih banyak konsumen.
Perusahaan ini dikenal dengan manajemen sumber daya
perintisnya dalam industri di mana keterampilan orang
dan keterampilan lunak membuat perbedaan antara
kesuksesan dan kegagalan. Dengan kata lain, Starbucks
telah mengaktualisasikan tempat kerja yang positif dan
ramah bagi karyawannya, yang diterjemahkan menjadi
karyawan yang lebih bahagia melayani pelanggan dengan
cara yang unggul yang mengarah pada semua manfaat
bagi perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 237
Kelemahan
Perusahaan sangat bergantung pada input utama dan
kuncinya, yaitu biji kopi dan karenanya, sangat
bergantung pada harga biji kopi sebagai penentu
profitabilitasnya. Ini berarti bahwa Starbucks terlalu
sensitif terhadap harga terhadap fluktuasi harga biji kopi
dan karenanya, harus mendiversifikasi rangkaian
produknya untuk mengurangi risiko yang terkait dengan
ketergantungan tersebut.
Perusahaan telah mendapat kecaman akhir-akhir ini karena
praktik pengadaannya dengan banyak aktivis sosial dan
lingkungan yang menunjuk pada praktik pengadaan biji
kopi yang tidak etis dari petani dunia ketiga yang
miskin. Lebih lanjut, perusahaan juga telah dituduh
melanggar prinsip “Perdagangan Kopi yang Adil” yang
diterapkan beberapa tahun lalu untuk mengatasi masalah
yang tepat ini.
Perusahaan menetapkan harga produk-produknya dalam
tingkat premium hingga segmen pasar menengah yang
menempatkan produknya di luar anggaran banyak
konsumen yang bekerja yang lebih suka mengunjungi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
238 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
McDonald's dan gerai lain untuk minum kopi daripada
Starbucks.
Perusahaan harus segera melakukan diversifikasi produk
jika harus bersaing dengan pesaing spektrum penuh
seperti McDonald's dan Burger King di segmen sarapan
yang berkembang pesat sebagai konsekuensi dari padatnya
jadwal konsumen yang ingin makan dan minum daripada
membuatnya di rumah.
Peluang
Perusahaan memiliki kesempatan untuk memperluas
jaringan pemasoknya dan memperluas jangkauan pemasok
dari siapa sumbernya untuk mendiversifikasi sumber
inputnya dan tidak bergantung pada pemasok yang
aneh. Selanjutnya, ini juga akan membantu perusahaan
menjadi kurang sensitif terhadap harga biji kopi dan
membuatnya tahan terhadap risiko rantai pasokan.
Perusahaan memiliki peluang besar menunggunya sejauh
menyangkut ekspansi ke pasar negara berkembang.
Dengan satu miliar konsumen kemungkinan akan
bergabung dengan mereka yang menginginkan kopi instan
dan sarapan di Cina dan India, perusahaan dapat
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 239
memperluas ke negara-negara ini dan pasar berkembang
lainnya, yang merupakan peluang yang menguntungkan
untuk diambil.
Starbucks juga memiliki kesempatan untuk memperluas
penawaran produknya untuk mengambil spektrum penuh
pengecer makanan dan minuman seperti McDonald's dan
Burger King sebagai segmen konsumen yang menjadi
target pengecer ini untuk memperluas yang mengarah ke
lebih banyak peluang bisnis untuk dimanfaatkan
Starbucks.
Perusahaan dapat secara signifikan memperluas jaringan
toko ritelnya di Amerika Serikat sebagai bagian dari
dorongannya menuju pangsa pasar yang lebih besar dan
lebih banyak segmen konsumen. Peluang ini terkait
dengan peluang lain yang dijelaskan di atas terkait dengan
ekspansi ke pasar yang lebih baru, diversifikasi ke segmen
konsumen yang lebih baru, dan meningkatkan jejaknya di
seluruh AS dan secara global.
Ancaman
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
240 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
Perusahaan menghadapi ancaman dari kenaikan harga biji
kopi dan menghadapi risiko rantai pasokan terkait dengan
fluktuasi harga input utama ini. Selanjutnya, kenaikan
harga produk susu berdampak buruk bagi perusahaan yang
mengarah pada ancaman lain terhadap profitabilitasnya.
Perusahaan ini dilanda pelanggaran merek dagang dan hak
cipta dari saingan yang kurang dikenal yang ingin
mendukung kesuksesannya. Sepertipengecer multinasional
lainnya di pasar negara berkembang, Starbucks telah
melakukan litigasi terhadap mereka yang menyalah-
gunakan merek dan logo terkenalnya.
Perusahaan menghadapi persaingan ketat dari kedai kopi
lokal dan toko khusus yang membuat perusahaan
mendapatkan uangnya sejauh menyangkut segmen
konsumen khusus. Dengan kata lain, perusahaan
menghadapi tantangan berat dari toko-toko lokal yang
dilindungi oleh pelanggan setia, yang tidak terpikat oleh
merek-merek besar.
Starbucks harus berekspansi ke pasar negara berkembang
sebagai suatu keharusan karena pasar maju yang secara
tradisional diandalkan sudah jenuh dan mengingat fakta
bahwa resesi yang sedang berlangsung telah membuat
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 241
kesulitan bagi banyak pengecer, Starbucks menghadapi
ancaman signifikan dari aspek ini.
Terakhir, seperti yang disebutkan sebelumnya, Starbucks
menghadapi tantangan yang signifikan karena rantai
pasokan globalnya dan dapat mengalami gangguan dalam
rantai pasokan karena alasan apa pun yang terkait dengan
kondisi global atau lokal.
Sumber :
https://www.managementstudyguide.com/swot-analysis-
of-starbucks.htm
F. Analisis Internal Perusahaan - Fungsi-fungsi
Manajemen
Berikut adalah hasil analisis lingkungan internal
mengenai fungsi-fungsi manajemen perusahaan.
1. Perencanaan
Perusahaan melakukan perencanaan dengan
melibatkan seluruh departemen dimana salah
satu tujuannya adalah untuk mencapai tujuan
dan target yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dengan melalui pencapaian visi
dan misi perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
242 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
2. Pengorganisasian
Perusahaan melakukan pengorganisasian
dengan melimpahkan tanggung jawab dan
wewenang kepada bagian Sumber Daya
Manusia (SDM) perusahaan sesuai dengan
kemampuan serta pengalaman yang dimiliki.
Pada umumnya struktur organisasi yang ada
di perusahaan diawali oleh Direktur Utama
dan bersifat linear artinya semua
departemen/manager setiap memiliki
perencanaan/permasalahan diputuskan oleh
seorang Direktur Utama sebagai decision
maker. Koordinasi antar bagian yang ada di
perusahaan dengan dibuatkan planning,
placed, price dan target operation.
3. Pemotivasian
Perusahaan memberikan motivasi kepada
karyawannya dengan beberapa cara, antara
lain :
a. memberi peran pemimpin kepada
karyawan agar karyawan lebih giat
dalam bekerja dan menunjukkan serta
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 243
memberikan hasil kinerja terbaiknya
kepada perusahaan.
b. Perusahaan menyiapkan fasilitas kantor
yang lebih baik.
c. Memberikan insentif atau bonus terhadap
karyawan yang memberikan hasil kerja
yang baik.
Selain itu, agar kepuasan kerja karyawan
terjaga, setiap ada permasalahan di lapangan
disampaikan dan dengan cepat ditanggapi oleh
pemimpin. Komunikasi dua arah yang baik
dilakukan perusahaan untuk mendapatkan
dukungan dari setiap karyawan yang ada
beserta pemimpin perusahaan.
4. Penempatan Staff
Perusahaan melakukan penempatan staff
sesuai kemampuan berdasarkan tingkat
pendidikan dan pengalaman yang dimiliki
oleh masing-masing karyawan/staff. Besaran
gaji dan upah berdasarkan tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, kecakapan, memahami
bidang kerja yang dibebankan dan dilihat dari
adanya standar upah minimum provinsi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
244 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
(UMP). Tunjangan yang diberikan perusahaan
bergantung pada jabatan atau pengalaman
kerja, pendidikan karyawan dan posisi
jabatannya. Sistem rekrutmen karyawan baru
berdasarkan sesuai standard dan prosedur
(SOP) yang ada sesuai pendidikan, keuletan,
dan bidang pengalaman yang bersangkutan.
Pelatihan yang diselenggarakan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja karyawan
diberikan terutama kepada bagian operasional.
5. Pengendalian
Perusahaan mempertahankan kualitas layanan
kepada konsumen dengan meningkatkan
perawatan dan mutu pelayanan yang lebih
prima. Perusahaan juga melakukan
pengendalian terhadap keuangan dengan
melakukan pencatatan (posting) terhadap
setiap transaksi sehingga ada control
budgeting dan dibuatkan pembukuan untuk
mengontrol biaya keluar/masuk agar lebih
efisiensi dalam biaya operasional. Upaya yang
dilakukan perusahaan untuk mencapai target
penjualan sesuai yang ditetapkan adalah
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 245
dengan membuat perencanaan kerja,
melakukan pendekatan kepada konsumen,
mengontrol lokasi kerja, mengendalikan
pekerjaan-pekerjaan yang over lost budget,
menyiapkan SDM yang baik serta berkualitas.
Pengendalian pengeluaran perusahaan agar
tidak melebihi anggaran yang telah ditentukan
dilakukan dengan cara setiap manager harus
melakukan survey, mengetahui biaya yang
harus dibutuhkan, mempunyai planning
budget, memiliki tingkat efektif kerja serta
efisiensi biaya operasional dan
memperhatikan biaya yang tidak perlu
dikeluarkan dengan memperhatikan prioritas
anggaran project agar tidak lost cost.
G. Analisis Internal mengenai Fungsi-fungsi Bisnis
Berikut ini merupakan pembahasan analisis internal
mengenai fungsi-fungsi bisnis yang ada di dalam
perusahaan meliputi :
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
246 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
1. Pemasaran
Suatu perusahaan melakukan analisis terhadap
konsumen melalui pengamatan secara umum
saja, yaitu melakukan pendekatan, pencatatan
permasalahan-permasalahan yang timbul di
lapangan, keluhan-keluhan konsumen dan
mengontrol keperluan/kebutuhan operasional
agar tidak terhambat.
Perencanaan biaya operasional perusahaan
meliputi: biaya bahan bakar kendaraaan
operasional, biaya keagenan, biaya service
kendaraan, biaya piutang pihak ketiga.
Perusahaan melakukan analisis terhadap
peluang. Salah satu upaya perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas adalah
dengan melalui memberikan pelayanan yang
terbaik kepada konsumen/klien. Selain itu
perusahaan juga melakukan kegiatan promosi
atas jenis produknya ke khalayak umum
dengan melalui kartu nama, kalender, word of
mouth, dan brosur dengan sistem pemasaran
atau distribusi secara langsung dari
perusahaan kepada konsumen/klien.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 247
2. Keuangan
Perusahaan menggunakan gabungan dari
modal sendiri dan pinjaman bank. Pemegang
saham yang besar/kecil nilainya diatur di
dalam AKTA Pendirian perusahaan. Sistem
penganggaran yang dilakukan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
dilakukan dengan sistem penganggaran dan
pencacatan pinjaman bank yang dicairkan
sesuai dengan kebutuhan serta dilakukan
pencatatan setiap transaksi biaya keluar atau
masuk mulai buku harian kemudian sampai ke
buku bank atau buku besar. Upaya perusahaan
untuk menjalin hubungan dengan investor dan
pemegang saham dengan cara melakukan
kerjasama dalam meningkatkan hubungan
kerja secara operasional yang dituangkan
dalam suatu surat perjanjian kerja dengan
kriteria bagi hasil, selalu menjaga hak dan
kewajiban tepat pada waktunya.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
248 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
3. Produksi/Operasional
Perusahaan merancang alur kegiataan
operasional dimulai dari perencanaan biaya
(perawatan kendaraan operasional,
pembeliaan keperluan sparepart, pembelian
bahan bakar, keagenan, gaji karyawan, premi,
dll).
Contoh :
Bagian operasional pada perusahaan pelayaran
dalam mengelola armada kapal untuk mendukung
proses operasional, yaitu menjaga kualitas armada
yang dimiliki perusahaan agar bisa bersaing serta
sesuai dengan kondisi lautan di wilayah Indonesia
yang perlu armada tangguh, diperkuat teknologi
modern seperti bentuk dan postur body kapal yang
memiliki stabilitas baik, alat navigasi modern,
perwira dan kru kapal terorganisir serta mengetahui
medan pelayaran.
Selain itu dalam hal rekruitmen, selektif
memilih dan menempatkan tenaga kerja yang
profesional di bidangnya, memiliki Buku pelayar
yang masih berlaku, mengetahui medan pelayaran,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 249
sehat jasmani, ijazah dan CV, pengalaman kerja.
Proses selanjutnya jika performance karyawan
bagus maka calon pegawai dapat diangkat menjadi
karyawan tetap berdasarkan posisi yang ditentukan
perusahaan.
4. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan
perusahaan sangat diutamakan untuk
menghasilkan hasil yang berkualitas dalam
menghadapi pasar global. Misi bagian litbang
untuk mendukung tujuan perusahaan, sebagai
berikut:
1. Menjadikan Perusahaan terdepan dalam
maintenance dan pelayanan (service)
terhadap konsumen.
2. Bersaing dengan perusahaan yang lain
dan menjadikan Perusahaan go
international.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
250 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
5. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Penerapan Sistem Informasi Manajemen di
setiap departemen akan mengetahui
kejadian/transaksi di lapangan, sehingga
memudahkan mencatat dan membuat data
serta studi perbandingan apa yang perlu
ditambahkan di masing-masing departemen.
Pada bagian pemasaran pengumpulan data
hanya melalui pengamatan, bagian keuangan
dari invoice yang ada, pada bagian operasional
dari pengamatan di lapangan. Penyimpanan
data dalam perusahaan dilakukan secara
standar, yaitu data yang ada dimasukkan ke
dalam komputer di input-output dan file
disimpan ke dalam flashdisk. Metode
pengelolahan data yang digunakan perusahaan
adalah melalui database.
H. Matriks SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity,
Threat)
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 251
IFAS
EFAS
STRENGTHS/KEKU
ATAN (S)
WEAKNESS/KELEM
AHAN (W)
OPPORTUNI
TIES/
PELUANG (O)
STRATEGI SO STRATEGI WO
THREATS/
ANCAMAN
(T)
STRATEGI ST STRATEGI WT
Tabel 11.1 : Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai
untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki perusahaan.
Matriks SWOT dikembangkan berdasarkan
analisis SWOT yang akan menghasilkan
beberapa pilihan strategi dan dapat
menghasilkan empat set kemungkinan
alternatif strategis :
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
252 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
1. Strategi SO adalah Strategi yang
menggunakan seluruh kekuatan yang
kita miliki untuk merebut peluang.
2. Strategi ST adalah Strategi yang
disusun dengan menggunakan seluruh
kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman yang akan terjadi.
3. Strategi WO adalah Strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
merebut peluang.
4. Strategi WT adalah Strategi yang
disusun dengan meminimalkan
kelemahan untuk menghindari ancaman
yang akan terjadi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 253
I F E
E F E
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-
10 faktor-
faktor
kekuatan
internal
WEAKNESS (W)
Tentukan 5-10
faktor-faktor
kelemahan
internal
OPPORTUNITIES
(O)
Tentukan 5-10
faktor-faktor
peluang
eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi
yang meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
TREATHS (T)
Tentukan 5-10
faktor-faktor
ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi
yang menggunakan
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi
yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari
ancaman
Tabel 11.2 : Matriks IFE dan EFE
Sumber : David & David (2017)
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
254 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
I. Pengertian IFAS
1. Faktor-faktor Strategis Internal
Perusahaan
Menganalisis lingkungan internal untuk
mengetahui beberapa kemungkinan
kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Analisis faktor strategi internal adalah
pengolahan faktor-faktor strategis pada
lingkungan internal dengan memberikan
pembobotan dan rating pada setiap
faktor strategis.
Faktor strategis merupakan faktor
dominan dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang memberikan
pengaruh terhadap kondisi dan situasi
yang ada dan memberikan keuntungan
bila dilakukan tindakan posistif. (Robert
G. Dyson, 1990: 8-12 dalam David,
2009).
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 255
FAKTOR
INTERNAL
FAKTOR
EKSTERNAL
STRENGTHS/
KEKUATAN (S)
WEAKNESS/
KELEMAHAN
(W)
OPPORTUNITIE
S/ PELUANG (O)
STRATEGI SO
Memanfaatkan
seluruh kekuatan & memanfaatkan
peluangsebesar-besarnya
STRATEGI WO
Meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan
peluang
THREATS/
ANCAMAN (T)
STRATEGI ST
Strategi ditetapkan
berdasarkan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Meminimalkan kelemahan dan menghindari
ancaman
Tabel 11.3 : Matriks IFE dan EFE
2. Langkah-langkah Menentukan faktor IFAS
Faktor strategis internal suatu perusahaan
diidentifikasikan dalam suatu table IFAS
(Internal Strategic Factors Analysis Summary)
disusun untuk merumuskan faktor-faktor
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
256 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
strategis internal dalam kerangka strength dan
weakness perusahaan, yaitu :
a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam kolom 1.
b. Memberi bobot masing-masing faktor
tersebut dengan skala mulai dari 1.0
(paling penting) sampai 0.0 (tidak
penting) berdasarkan pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap posisi strategis
perusahaan (semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebih skor total
1.0).
c. Menghitung rating (dalam kolom 3)
untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4.0
(outstanding) sampai 1.0 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat
positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari
+1 sampai dengan +4 (sangat baik)
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 257
dengan membandingkan dengan rata-
rata industri atau dengan pesaing utama.
Sedangakan variabel yang bersifat
negatif, kebalikannya.
d. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan
rating pada kolom 3, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4.
Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi, mulai dari 4.0 (outstanding)
sampai dengan 1.0 (poor).
e. Menjumlahkan skor pembobotan (pada
kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang
menunjukkan bagaimana perusahaan
bersangkutan. Nilai total ini tertentu
bereaksi terhadap faktor-faktor strategis
eksternalnya. Total skor yang sudah
dilakukan dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan dengan
perusahaan lainnya dalam kelompok
industri yang sama.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
258 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
3. Matriks IFAS
Matriks IFAS diperoleh berdasarkan hasil
identifikasi faktor-faktor strategi internal
perusahaan yang merupakan kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses).
Hasil identifikasi faktor-faktor strategi internal
diperoleh dari faktor kekuatan dan faktor
kelemahan. Faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan tersebut kemudian diberi bobot dan
rating oleh para responden, hasil pembobotan
dan pemberian rating pada faktor-faktor
strategis internal yang telah dihitung menurut
bobot dan ratingnya
FAKTOR-
FAKTOR
STRATEGIS
BOBOT RATING BOBOT
X
RATING
KETERAN
GAN
1. KEKUAT
AN
2. KELEMAH
AN
TOTAL 1.00 1 – 4 1 – 4
Tabel 11.3 : Format Matriks IFE dan EFE
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 259
4. Contoh Faktor Analisis Internal – IFAS
NO. KEKUATAN BOBOT RATING
BOBOT
X
RATING
1 Jaringan operasional deliveri ada adi setiap kabupaten
0.1 4 0.4
2 Jaringan penjualan ada di seluruh kota
0.1 3 0.3
3 Karyawan yang loyal
0.1 4 0.4
4 Teknologi Informasi
0.1 4 0.4
5 Brand image perusahaan
0.15 3 0.45
6 Ketersediaan modal/capital
0.1 4 0.4
7 Keamanan dan kecepatan kiriman
0.05 4 0.2
8 Layanan purna jual 0.1 4 0.4
9 Jaringan di seluruh Indonesia dan Internasional
0.1 4 0.4
10 Diversifikasi produk dan layanan
0.1 3 0.3
TOTAL 1.00 3.65
KELEMAHAN
1 Transportasi 0.3 4 1.2
2 Harga jual lebih tinggi dari competitor
0.4 3 1.2
3 Infrastruktur 0.3 4 1.2
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
260 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
TOTAL 1.00 3.6
Tabel 11.4 : Faktor Analisis Internal – IFAS
Dari contoh tersebut di atas diperoleh hasil
bahwa jumlah total bobot baik untuk kekuatan
maupun kelemahan adalah harus 1, sedang
jumlah total untuk hasil pengalian bobot
dengan rating adalah di bawah 4 dari
maksimal total 4.
J. Contoh Analisis Strategi Pemasaran Sparepart
Kendaraan Menggunakan Metode SWOT (Studi
kasus PT. MOTOPARTS)
1. Kegiatan usaha merupakan suatu aktivitas
yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari
sebuah keuntungan, upah atau laba usaha.
Dalam mencari sebuah keuntungan diperlukan
suatu perencanaan yang dapat mendukung
kegiatan bisnis untuk mendapatkan hasil yang
ingin dicapai.
2. Motoparts adalah perusahaan retail yang
bergerak di bidang otomotif, terutama dalam
bidang penjualan ban sepeda motor dan dalam
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, | 261
perkembangannya, PT. Motoparts
memfokuskan bisnisnya dalam empat
komponen utama, yaitu Ban, Aki, Oli, dan
Kanvas Rem Sepeda Motor.
3. PT. Motoparts menggunakan sistem shift
dengan delapan jam kerja. Promosi yang
dilakukan oleh PT. Motoparts adalah dengan
melakukan pameran untuk memperkenalkan
produk-produk yang dijual pada masyarakat.
Strategi perusahaan saat ini dengan membuka
cabang di daerah JABODETABEK.
4. Melihat banyaknya pengguna motor di
Indonesia terutama di daerah jakarta dan
jumlah kompetitor dalam bidang yang sama
semakin banyak. Maka diperlukan strategi
yang inovatif yang harus dilakukan perusahaan
PT. Motoparts, agar produk dan jasa yang
ditawarkan dapat bersaing di pasaran.
Disarikan dari : (Eva Zuraidah - Program Studi
Sistem Informasi)
Jurnal PROSISKO Vol. 7 no. 1 Maret 2020 ISSN
2406 7733
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
262 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A,
3. Evaluasi
1. Sebutkan perbedaan antara fungsi-fungsi manajemen
dan fungsi-fungsi bisnis.
2. Jelaskan langkah-langkah dalam menentukan faktor
IFAS.
3. Jelaskan mengapa suatu perusahaan dalam usahanya
memenangkan persaingan menggunakan analisis
SWOT?
4. Jelaskan cara menyusun Analisis Faktor Strategi
Internal – IFAS.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 263
BAB 12
TEKNIK ANALISIS FAKTOR
STRATEGI EKSTERNAL - EFAS
(EXTERNAL STRATEGY FACTOR
ANALYSIS SUMMARY) (Pertemuan Ke-11)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Teknik Analisis
Faktor Strategi External- EFAS, kepada para mahasiswa
diharapkan :
a. Mampu menyusun idenetifikasi lingkungan
eksternal perusahaan.
b. Mampu menyusun dan menjelaskan Teknik Analisis
Faktor Strategi External- EFAS.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
264 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
c. Mampu menanggulangi pengaruh tantangan dan
ancaman terhadap perusahaan.
d. Mampu menyusun matriks QSPM
e. Mampu merancang proses Analisis EFAS
2. Materi Pembelajaran
A. Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal
1. Analisis lingkungan eksternal berfokus pada
upaya identifikasi dan evaluasi trend dan
kejadian yang berada di luar kendali suatu
perusahaan seperti meningkatnya kompetisi
asing, pergeseran populasi, penuaan
masyarakat, ketakutan konsumen dll.
2. Dapat mengungkap peluang-peluang dan
ancaman-ancaman besar yang dihadapi suatu
organisasi sehingga manajer dapat
merumuskan strategi guna mengambil
keuntungan dari berbagai ancaman yang
muncul.
3. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
sebuah daftar teratas dari peluang yang dapat
menguntungkan perusahaan dan ancaman
yang harus dihindarinya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 265
B. Proses Analisis Lingkungan Eksternal
Dalam melakukan proses analisis lingkungan
eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin unsur
pimpinan atau manajer dan karyawan. Untuk
melakukan analisis lingkungan eksternal,
perusahaan haruslah terlebih dahulu mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin terkait pesaing dan
informasi mengenai berbagai perkembangan
ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan,
politik, pemerintah, hukum dan teknologi.
Perusahaan dapat mencari berbagai informasi yang
dapat berasal dari pemasok, konsumen, bagian
marketing, kantor berita dan terkait lainnya.
C. Kekuatan Eksternal Utama (Lingkungan Makro)
Kekuatan eksternal utama merupakan keseluruhan
kekuatan yang barasal dari luar lingkungan
perusahaan (eksternal) yang menjadi faktor-faktor
penyusunan strategi dalam perusahaan. Kekuatan-
kekuatan eksternal (external forces) dapat dibagi
menjadi lima kategori yaitu :
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
266 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
1. Kekuatan Ekonomi
2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan
Lingkungan
3. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum
4. Kekuatan Teknologi
5. Kekuatan Kompetitif
Diagram 12.1 : Hubungan Kekuatan Eksternal Utama
D. Hubungan antara kekuatan-kekuatan Eksternal
Utama
Kekuatan
ekonomi
Kekuatan Sosial,
Budaya,
Demografi dan
Lingkungan
Kekuatan
Politik,
Pemerintah dan
Hukum
Kekuatan
Teknologi
Kekuatan
Persaingan
Pesaing
Pemasok
Distributor
Kreditor
Pelanggan
Karyawan
Masyarakat
Manajer
Pemegang
saham
Serikat buruh
Pemerintah
Asosiasi
dagang
Peluang dan
Ancaman thd
Organisasi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 267
1. Kekuatan Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki dampak langsung
terhadap daya tarik potensial dari beragam
strategi. Keadaan ekonomi suatu negara akan
mempengaruhi sebagian besar organisasi yang
beroperasi di dalamnya. Pada suatu keadaan
perekonomian yang sedang tumbuh, secara
umum kemampuan daya beli masyarakat
untuk membeli suatu produk atau jasa
meningkat.
Akan tetapi, kondisi perekonomian seperti itu
tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga
bertumbuh, hanya menyediakan lingkungan
yang mendorong terjadinya pertumbuhan
usaha. Dalam keadaan perekonomian yang
lesu, daya beli masyarakat yang menurun,
membuat pertumbuhan usaha menjadi sulit.
Sehingga para pimpinan perusahaan harus
selalu mengantisipasi variabel-variabel
ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat
suku bunga, kebijakan fiskal dan moneter, dan
harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
268 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
a. Inflasi
Merupakan suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-
menerus (continue), kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu
meluas (atau mengakibatkan kenaikan
harga) pada barang lainnya.
Inflasi
berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain: konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau
bahkan spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidaklancaran distribusi
barang.
Selain itu, ketidakstabilan
ekonomi dan tingkat penjualan juga
menimbulkan inflasi. Inflasi merupakan
proses menurunnya nilai mata uang
secara kontinyu.
Inflasi sangat berpengaruh pada
perencanaan anggaran biaya, khususnya
pada pos tertentu, contohnya seperti
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 269
pada proyek pembangunan kapal dan
instrumennya. Fluktuasi harga pada
umumnya berpengaruh pada plat kapal,
mesin kapal, alat navigasi kapal,
borongan kapal, biaya sewa tempat
pembangunan kapal dan transportasi
barang. Semua itu sangat terasa
pengaruhnya dalam budget project
tersebut.
b. Likuiditas
Merupakan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajibannya untuk
membayar hutang-hutang jangka
pendeknya, yaitu; hutang usaha, hutang
pajak, dan lain-lain
Contoh : Suku bunga bank yang tidak
stabil atau cenderung naik meskipun
perusahaan memiliki target standar,
perusahaan tetap mengatur kewajiban
untuk membayar kewajibannya.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
270 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
c. Kebijakan fiskal
Merupakan langkah-langkah yang
dilakukan pemerintah untuk mengelola
dan mengarahkan perekonomian agar
bergerak ke arah yang lebih baik atau
yang diinginkan dengan cara mengatur
penerimaan di sektor pajak dan
pengeluaran pemerintah guna
mempengaruhi pengeluaran agregat
dalam perekonomian.
d. Kebijakan moneter
Merupakan suatu hal yang dipahami
sebagai langkah-langkah yang dilakukan
oleh bank sentral untuk mencapai dan
memelihara stabilitas nilai mata uang
melalui pengendalian jumlah uang
beredar dan penetapan suku bunga.
2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan
Lingkungan
Perubahan sosial, budaya, demografis dan
lingkungan memiliki dampak yang besar atas
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 271
hampir semua produk, jasa, pasar, dan
konsumen. Organisasi yang kecil, besar, laba
dan nirlaba di semua industri ditantang oleh
peluang dan ancaman yang muncul dari
perubahan dalam variabel sosial, budaya,
demografis, dan lingkungan. Dalam hampir
segala hal, dunia saat ini sangat berbeda
dibandingkan kemarin, dan esok
memungkinkan akan terjadi perubahan yang
lebih besar lagi.
Faktor-faktor sosial yang berpengaruh
terhadap perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini, gaya
hidup, orang-orang di lingkungan,
pengaruh kultur, agama, pendidikan
demografi dan etnik.
Faktor-faktor budaya yang berpengaruh
terhadap perusahaan seperti budaya
sopan santun, tata krama, saling
menghargai antara bawahan dan atasan
agar sebagai pimpinan selalu terjaga dan
kegiatan pelaksanaan tugas tetap
terlaksana dengan sistematis.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
272 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Faktor-faktor demografis yang
berpengaruh terhadap perusahaan adalah
wilayah Indonesia yang sangat luas
dimana 2/3nya tediri dari lautan.
Untuk itu, misalkan, Indonesia
memerlukan industri pelayaran dengan
armada yang handal sesuai geografis
Indonesia dan faktor tata letak daerah
perkantoran, posisi kantor Perusahaan
dengan perkantoran pemerintahan.
Faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap perusahaan seperti
ada mall dan tempat hiburan yang
berdekatan dengan lokasi kantor.
3. Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum
Pemerintah baik pusat maupun daerah
merupakan pembuat regulasi, deregulasi,
pensubsidi, pemberi kerja, dan konsumen
utama organisasi.
Faktor-faktor politik, pemerintahan, dan
hukum, dapat merepresentasikan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 273
peluang atau ancaman utama baik bagi
organisasi kecil maupun besar.
Faktor politik yang paling berpengaruh
terhadap perusahaan adalah adanya
kebijakan pemerintah terhadap kenaikan
bahan bakar minyak (BBM).
Faktor-faktor hukum yang berpengaruh
terhadap perusahaan adalah faktor
ketidakpastian hukum akibat politik
berkepanjangan. Ketidakpastian hukum
yang dimaksud oleh perusahaan
diantaranya mengenai peraturan PPh dan
PPn.
4. Kekuatan Teknologi
Perubahan dan penemuan teknologi yang
revolusioner memiliki dampak yang dramatis
terhadap organisasi. Kemajuan teknologi
meningkatkan daya produk-produk elektrik
telah merevolusi operasi bisnis, khususnya
dalam industri transportasi, utilitas, perawatan
kesehatan, kelistrikan, dan komputer.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
274 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Perusahaan memanfaatkan teknologi untuk
mendukung aktivitasnya untuk dapat bangkit
dengan inovasi. Misalnya, bentuk pemanfaatan
teknologi tersebut adalah absensi karyawan
kantor, dan CCTV dengan monitor di setiap
sudut di ruang kantor.
5. Kekuatan Kompetitif
Salah satu bagian penting dari analisis
eksternal adalah mengidentifikasi perusahaan
pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan,
kapabilitas, peluang, ancaman, tujuan, dan
strategi perusahaan. Semakin banyak
informasi dan pengetahuan yang bisa
diperoleh sebuah perusahaan mengenai para
pesaingnya, semakin besar kemungkinan ia
dapat merumuskan serta menerapkan strategi
yang efektif. Kelemahan pesaing utama bisa
merepresentasikan peluang eksternal dan
kekuatan pesaing utama bisa jadi
merepresentasikan ancaman utama.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 275
E. Analisis Diagnosis Lingkungan Eksternal
Proses Diagnosis Lingkungan
Proses diagnosis lingkungan eksternal pada
prinsipnya merupakan kelanjutan dari proses
analisis. Dalam arti luas proses diagnosis
memberi penilaian yang signifikan terhadap
berbagai kesempatan dan ancaman yang
ditemukan selama proses analisis lingkungan.
Elemen kunci diagnosis adalah kemampuan
manager puncak untuk menentukan informasi
yang dapat diabaikan kemudian mengevaluasi
jenis informasi yang dipandang relevan
dengan kepentingan organisasi. Dalam proses
diagnosis saat ini yang diperlukan adalah
pemahaman atas berbagai faktor penentu hasil
diagnosis lingkungan yang diantaranya adalah
karakteristik individu dari seorang strategik
manager, pengaruh pekerjaan, dinamika
kelompok, dan faktor lingkungan fisik lain
yang mempengaruhi keputusan managerial.
Analisis faktor internal dan eksternal merupakan
proses yang sangat penting dalam merumuskan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
276 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
strategi bersaing perusahaan. Analisis lingkungan
internal terdiri dari fungsi-fungsi Manajemen dan
fungsi-fungsi bisnis. Analisis lingkungan eksternal
terdiri dari lingkungan makro menggunakan PEST-
C analysis dan lingkungan industri menggunakan
model lima kekuatan Porter (Porter’s Fiveforces).
Menurut (David, 2009) untuk menetapkan strategi
yang paling tepat dalam sebuah perusahaan perlu
dilakukan tiga tahapan kerja, yaitu tahap input,
tahap pencocokan dan tahap pengambilan
keputusan.
F. Lingkungan Mikro (Lingkungan Industri)
Dalam pembahasan lingkungan industri terdiri atas :
1. Ancaman Pendatang Baru
Kebijakan pemerintah tidak ada batasan untuk
pendatang baru lokal. Sebaliknya pemerintah
memberikan kemudahan-kemudahan kepada
pendatang baru, khususnya pelayaran dari luar
negeri, untuk membuka usaha seluas-luasnya
di tanah air. Dampak yang ditimbulkan
dengan hadirnya pendatang baru adalah
tingkat pendapatan lokal menurun, karena
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 277
harga di sekitar daerah atau lokasi angkutan
bersaing.
Contohnya, dampak dengan adanya pendatang
baru terhadap perusahaan pelayaran yang
sudah ada menyebabkan harga (freight
charter) turun dan lokasi bongkar muat harus
mengantri. Upaya perusahaan untuk
mengantisipasi pendatang baru adalah
meningkatkan perawatan (maintenance) kapal
dan mencari informasi tentang peluang baru
angkutan.
2. Kekuatan Daya Tawar Konsumen
Tingginya permintaan konsumen memberi
pengaruh kekuatan daya tawar konsumen
terhadap perusahaan. Pengaruh tesebut adalah
harga barang otomatis menurun dan
berdampak terhadap perubahan biaya
operasional dan peningkatan pelayanan.
Contoh : Pengaruh kekuatan daya tawar
konsumen terhadap perusahaan adalah
konsumen memiliki peran yang penting dalam
menentukan tarif jasa pengangkutan sebelum
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
278 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
terjadi transaksi angkutan muatan dengan
pemilik kapal dan barang, lalu membuat draft
kontrak dan pasal-pasalnya. Konsumen bisa
menghitung biaya operasional.
3. Kekuatan Daya Tawar Pemasok
Pemasok juga memiliki kekuatan dalam
menekan harga perusahaan. Yang dimaksud
dengan kekuatan pemasok ini mengacu pada
adanya tekanan pemasok dalam bisnis, yaitu
dengan menaikkan harga, menurunkan
kualitas, atau mengurangi ketersediaan produk
mereka. Pemasok dari perusahaan yaitu para
mitra perusahaan dari perusahaan. Contoh :
Supplier batubara adalah perusahaan yang
bergerak dalam industri batubara.
Ketergantungan perusahaan terhadap pemasok
tergantung seberapa besar produksi yang perlu
diangkut, tergantung dari kebutuhan dan
keperluan kapal atau kantor dan kebutuhan
perlengkapan kapal.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 279
Kendala yang sering dijumpai terhadap
pemasok antara lain :
keterlambatan barang tiba di tempat/
kantor/kapal,
perubahan harga dan
permintaan kapal mendadak tidak dibuat
perencanaan dari pemasok, sehingga
berakibat terlambatnya kapal tiba
dilokasi muat karena kapal perlu diisi
BBM dan persiapan dokumen.
4. Produk/Jasa Pengganti
Perusahaan yang memiliki jasa pengganti
memiliki keunggulan dan tidak ada kelemahan
dibanding jasa dari perusahaan. Namun
demikian perusahaan perlu melakukan
langkah-langkah antisipasi dalam menanggapi
kehadiran dari jasa pengganti untuk
membandingkan produk subtitusi tersebut
dengan produk perusahaan agar tetap
kompetitif.
Contoh survey yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh kehadiran produk/jasa pengganti.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
280 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
BAGIAN PERTANYA
AN
INFORMASI
I
(DIRUT)
INFORMASI
II
(MANAGER
HASIL
ANALI
SIS
Perencanaan Apakah
perencanaan
perusahaan
sudah
berjalan
dengan baik
Perencanaan
perusahaan
sudah
berjalan
dengan baik
Perencanaan
perusahaan
sudah
berjalan
dengan baik
Valid
Pengorganis
asian
Apakah
pengorganis
asian sudah
sesuai
dengan
struktur
organisasi,
deskripsi
kerja dan
spesifikasi
pekerjaan?
Pengorganis
asian sudah
sesuai
dengan
struktur
organisasi,
deskripsi
kerja dan
spesifikasi
pekerjaan.
Pengorganis
asian sudah
sesuai
dengan
struktur
organisasi,
deskripsi
kerja dan
spesifikasi
pekerjaan.
Valid
Pemotivasia
n
Apakah
semangat
kerja
karyawan
tinggi?
Ya,
semangat
kerja
karyawan
tinggi.
Ya,
semangat
kerja
karyawan
tinggi.
Valid
Penempatan
staff
Apakah
deskripsi
kerja dan
spesifikasi
pekerjaan
Jelas Jelas Valid
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 281
Pengendalia
n
Apakah
mekanisme
pengendalia
n
organisation
al efektif?
Efektif
Efektif Valid
BAGIAN PERTANYA
AN
INFORMA
N I
INFORMA
N II
HASIL
ANALIS
IS
Ekonomi Apa saja
faktor
ekonomi yang
menjadi
pengaruh
terhadap
perusahaan
Inflasi dan
suku bunga
Inflasi dan
suku bunga
Valid
Sosial,
Budaya,
Demograf
is dan
Lingkung
an
Apa saja
yang menjadi
pengaruh
faktor
Sosial,
Budaya,
Demografis
dan
Lingkungan
yang menjadi
pengaruh
terhadap
perusahaan
Kepercayaan
, nilai nilai
keharmonisa
n, sopan
santun,
Tata letak
lokasi dan
lingkungan
perusahaan
Kepercayaan
, nilai nilai
keharmonisa
n, sopan
santun,
Tata letak
lokasi dan
lingkungan
perusahaan
Valid
Politik,
pemerinta
h dan
Apa saja dari
politik,
pemerintah
dan hukum
Kebijakan
pemerintah
dan ketidak
pastian
Kebijakan
pemerintah
dan ketidak
pastian
Valid
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
282 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
hokum yang menjadi
pengaruh
terhadap
perusahaan
hukum
akibat politik
yang
berkepanjan
gan
hukum
akibat politik
yang
berkepanjan
gan
Teknolog
i
Bagaimana
kekuatan
teknologi
berpengaruh
terhadap
perusahaan ?
Perusahaan
bangkit dan
invotatif
serta
menghidnar
i keusangan
Perusahaan
bangkit dan
invotatif
serta
menghidnar
i keusangan
Valid
Kompetiti
f
Bagaimana
posisi
kompetitif
perusahaan ?
Pangsa
pasar
pesaing
lebih besar
yaitu 25%
dibandingk
an
perusahaan
10%.
Pangsa
pasar
pesaing
lebih besar
yaitu 25%
dibandingk
an
perusahaan
10%.
Valid
Tabel 12.1 : Pengaruh Produk/jasa baru
5. Persaingan dalam Satu Industri
Perusahaan memiliki beberapa pesaing besar
yang memiliki armada cukup banyak misalnya
di atas 25 set tugboat dan ponton (tongkang)
dan pesaing lain yang memiliki level setara
perusahaan memiliki pangsa pasar sebesar
10%. Perusahaan dalam mengatasi para
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 283
pesaingnya adalah dengan cara mencari
peluang-peluang atau muatan yang
dibutuhkan, meningkatkan kapasitas produksi
dari standar menjadi lebih banyak/tinggi dan
kualitas produksi lebih baik dari standar
sebelumnya.
G. Identifikasi Peluang (Opportunities) dan
Ancaman (Threats)
Analisis peluang mengidentifikasi kesenjangan
antara tuntutan pasar dan apa yang saat ini
tersedia. Hal ini juga dapat dipakai untuk
menganalisis potensi perubahan pasar yang
dapat meningkatkan prospek untuk layanan
atau produk.
Salah satu cara untuk mengidentifikasi
peluang yang ada adalah mengikuti trend baru
dan perubahan dari lingkungan. Peluang dapat
ditemukan dalam diskusi dengan pelanggan,
melalui membaca majalah dan surat kabar, dan
memeriksa literatur perdagangan.
Seperti peluang, identifikasi ancaman dapat
dilakukan dengan memantau lingkungan untuk
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
284 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
tren yang relevan dan perubahan pasar.
Analisis ancaman harus mempertimbangkan
keseriusan ancaman (misal: banyak perguruan
tinggi sudah membuka jurusan transportasi
dan logistik) serta kemungkinan terjadinya
hal-hal lain yang mungkin bisa
membahayakan bisnis diri sendiri.
Contoh Analisis pada Perusahaan Transportasi/Pelayaran
1. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan yang
terdapat di lingkungan internal perusahaan,
yaitu :.
a. Kekuatan yang yang dimiliki perusahaan
adalah
sumber daya manusia perusahaan
memiliki kemampuan di masing-masing
bidangnya,
perusahaan sudah berpengalaman pada
kegiatan jasa muat angkut barang dan
masih berada pada pemegang generasi
pertama,
armada kapal yang dimiliki perusahaan
sudah menggunakan teknologi modern,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 285
fungsi-fungsi manajemen perusahaan
sudah berjalan dengan baik.
b. Sedangkan kelemahan yang terdapat di
perusahaan adalah
armada yang dimiliki perusahaan masih
belum bisa memenuhi permintaan
konsumen,
masih terkendala perihal modal untuk
dapat menambah armada yang baru,
perusahaan belum melakukan riset
pemasaran,
bentuk penyajian informasi di
perusahaan masih belum dikelola
dengan baik.
2. Faktor-faktor peluang dan ancaman yang
terdapat di lingkungan eksternal perusahaan:.
a. Peluang yang bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan adalah
kondisi geografis wilayah Indonesia
yang masih cukup luas dan masih
membutuhkan banyak armada yang
handal dan tangguh,
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
286 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
tidak ada jasa pengganti terhadap
persewaan kapal muat angkut barang,
kemajuan teknologi yang terus
berkembang untuk menunjang usaha
bidang pelayaran,
faktor layout kantor yang strategis akan
menguntungkan perusahaan.
b. Sedangkan ancaman yang harus dihindari
oleh perusahaan adalah
adanya monopoli saat berkompetisi
dalam pemenangan tender,
bertambahnya pendatang baru dari luar
negeri,
adanya faktor ketidakpastian hukum
yang diakibatkan oleh situasi politik
yang berkepanjangan,
perusahaan pesaing yang memiliki
armada dengan jumlah yang lebih besar.
Hasil perumusan strategi perusahaan dengan
menggunakan pendekatan Matriks Perencanaan
Strategis Kuantitatif (QSPM) adalah strategi
pengembangan pasar dan strategi penetrasi pasar
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 287
dalam menghadapi persaingan. Hal demikian
menggambarkan bahwa perusahaan harus
menggunakan strategi yang tepat, mengingat bahwa
tingginya tingkat persaingan, maka perusahaan harus
selalu menjaga dan meningkatkan daya saing.
Dalam pelaksanaan strategi yang dipilih untuk
menghadapi tingginya persaingan, sangat penting
bagi perusahaan untuk tetap mengoptimalkan
kompetensi sumber daya manusia, menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan, dan lebih
mengefektifkan fungsi-fungsi manajemen yang
terdapat di perusahaan.
H. Analisis Lingkungan Makro dan Mikro
I. Contoh kasus di perusahan pelayaran :
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
288 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Tinggi Sedang Rendah
Lingkungan Mikro
Pada contoh gambar di atas dapat diketahui bahwa dari
hasil analisis pada lingkungan makro dan mikro di
perusahaan menunjukkan tingkat ancaman yang tinggi.
Lingkungan mikro sangat berpengaruh pada ketahanan
perusahaan dalam menghadapi tingkat persaingan yang
tinggi di industri yang sama. Sedangkan pada lingkungan
makro menunjukkan tingkat atraktif yang kuat, yaitu
investasi bagi perusahaan sangat menarik dan
menguntungkan.
Perbandingan antara perusahaan dan pesaing berdasarkan
faktor penentu keberhasilan, yang terdiri dari: keahlian
Kuat
Lemah
Sedang
Y
X
Lingkungan Makro
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 289
manajemen, kemampuan karyawan, jumlah armada, biaya
sewa kapal dan pelayanan pelanggan, diketahui bahwa
pesaing lebih unggul dibandingkan Perusahaan. Hal
tersebut dikarenakan kelima faktor penentu keberhasilan
telah menjadi fokus utama perusahaan.
Dari hasil analisis matriks QSPM bahwa strategi yang
cocok dilakukan perusahaan, yaitu strategi pengembangan
produk dan strategi penetrasi pasar.
I. Lima Karakteristik Dasar Porter
Model Lima Kekuatan Porter tentang analisis
kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara
luas untuk mengembangkan strategi di banyak
industri. Peluang dan ancaman dapat diidentifikasi
dengan lima karakteristik dasar, yaitu :
1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of
New Entrants).
Ancaman pesaing tidak hanya datang dari para
kompetitor lama. Seiring dengan berkembang
nya usaha, munculah kompetitor baru.
Masuknya pemain baru dalam industri akan
membuat persaingan menjadi ketat yang pada
akhirnya dapat menyebabkan turunnya laba.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
290 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Hal ini berkaitan dengan seberapa mudah
pendatang baru untuk ikut berkompetisi dalam
persaingan usaha sejenis. Hambatan bagi
masuknya perusahaan baru dapat mencakup
kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi
secara cepat, kebutuhan untuk menguasai
teknologi dan trik-trik praktis, kurangnya
pengalaman, loyalitas konsumen yang kuat,
prefrensi merek yang kuat, persyaratan modal
yang besar, kurangnya saluran distribusi yang
memadai, kebijakan regulatif pemerintah,
kurangnya akses ke bahan mentah,
kepemilikan paten, lokasi yang kurang
menguntungkan, serangan balik dari
perusahaan yang bersaing, dan potensi
penyaringan pasar. Terdapat tujuh sumber
utama hambatan terhadap masuknya
pendatang baru:
1. Skala ekonomi
2. Teknologi
3. Persyaratan Modal
4. Hak Paten, merek dagang
5. Akses terhadap saluran distribusi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 291
6. Loyalitas pelanggan
7. Peraturan pemerintah
Contoh:
Nike dan Adidas, yang memiliki sumber daya
jauh lebih besar yang mereka miliki, membuat
sebuah drama dalam pasar kinerja pakaian
untuk mendapatkan pangsa pasar
2. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry
of Competitors).
Persaingan antar pesaing dalam industri yang
sama ini menjadi pusat kekuatan persaingan.
Kompetitor dalam hal ini adalah industri yang
menghasilkan serta menjual produk sejenis,
yang bersaing memperebutkan pasar yang
sama. Kompetisi yang terjadi dalam industri
sejeni biasanya terjadi dari segi harga, kualitas
produk, pelayanan purna jual, yang semua hal
tersebut membentuk nilai tersendiri di benak
konsumen. Semakin banyak kompetitor,
perusahaan akan semakin bekerja keras
memenangkan persaingan. Strategi yang
dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
292 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
berhasil hanya sejauh ia menghasilkan
keunggulan kompetitif atas strategi yang
dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan
dalam strategi oleh suatu perusahaan bisa jadi
ditanggapi dengan langkah balasan, seperti
penurunan harga, peningkatan kualitas,
penambahan fitur, penyediaan layanan,
perpanjangan garansi, dan pengintensifan
iklan.
Contoh : Pakaian Olah Raga
Biaya modal yang besar diperlukan untuk
branding, iklan dan menciptakan permintaan
produk, hal ini membatasi masuknya pemain
baru di pasar pakaian olahraga.
3. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti
(Threat of Substitutes).
Merupakan barang atau jasa yang dapat
menggantikan produk sejenis. Adanya
produk atau jasa pengganti akan membatasi
jumlah laba potensial yang didapat dari suatu
industri. Makin menarik alternatif harga
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 293
yang ditawarkan oleh produk pengganti,
makin ketat pembatasan laba dari suatu
industri. Sehingga dengan semakin banyak
ragam barang dan jasa, terciptanya produk
pengganti juga mempengaruhi pendapatan
bagi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan
apakah konsumen memiliki pilihan lain
terhadap produk yang ada.
4. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of
Suppliers)
Daya tawar pemasok yang kuat
memungkinkan pemasok untuk menjual bahan
baku pada harga yang tinggi ataupun menjual
bahan baku yang berkualitas rendah kepada
pembelinya. Keuntungan perusahaan akan
menjadi rendah karena memerlukan biaya
yang tinggi untuk membeli bahan baku
(contoh : kedelai untuk tempe & tahu) yang
berkualitas tinggi. Sebaliknya, semakin rendah
daya tawar pemasok, semakin tinggi pula
keuntungan perusahaan. Daya tawar pemasok
menjadi tinggi apabila hanya sedikit pemasok
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
294 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
yang menyediakan bahan baku yang
diinginkan sedangkan banyak pembeli yang
ingin membelinya, hanya terdapat sedikit
bahan baku pengganti ataupun pemasok
memonopoli bahan baku yang ada. Akan
menguntungkan kepentingan baik pemasok
maupun produsen untuk saling membantu
dengan harga yang masuk akal, kualitas yang
baik, pengembangan layanan baru, pengiriman
yang tepat waktu, dan biaya persediaan yang
lebih rendah sehingga meningkatkan
profitabilitas jangka panjang dari semua pihak
yang berkepentingan.
5. Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of
Buyers)
Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan
penawaran dari pembeli/konsumen, semakin
tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut
harga yang lebih rendah ataupun kualitas
produk yang lebih tinggi, semakin rendah
profit atau laba yang akan didapatkan oleh
perusahaan produsen. Harga produk yang
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 295
lebih rendah berarti pendapatan bagi
perusahaan juga semakin rendah. Di satu sisi,
Perusahaan memerlukan biaya yang tinggi
dalam menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi. Sebaliknya, semakin rendah daya tawar
pembeli, maka semakin menguntungkan bagi
perusahaan. Daya tawar pembeli tinggi apabila
jumlah produk pengganti yang banyak, dan
banyak stok yang tersedia namun hanya
sedikit pembelinya.
J. Tiga Langkah Menggunakan Model Lima
Kekuatan Porter
Berfungsi untuk dapat menunjukkan bagaimana
persaingan di suatu industri tertentu sedemikian rupa
sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang
masuk akal:
1. Identifikasi berbagai aspek atau elemen
penting dari setiap kekuatan kompetitif yang
mempengaruhi perusahaan.
2. Evaluasi seberapa kuat dan penting setiap
elemen tersebut bagi perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
296 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
3. Memutuskan apakah kekuatan kolektif dari
elemen-elemen tersebut cukup untuk membuat
perusahaan terjun ke industri baru atau tetap
bertahan di inustri saat ini.
K. Penyusunan Tabel EFAS
Faktor strategis eksternal suatu perusahaan
diidentifikasikan sebagai suatu tabel EFAS
(External Strategic Factors Analysis Summary)
yang disusun untuk merumuskan faktor-faktor
strategis eksternal dalam kerangka Opportunities
dan Threats perusahaan.
Analisis faktor eksternal dilakukan setelah
menganalisis faktor-faktor internal, yaitu dengan
menggunakan matriks EFAS.
Matriks evaluasi faktor eksternal memungkinkan
para penyusun strategi untuk meringkas dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya,
demografis, lingkungan politik, pemerintahan,
hukum, teknologi dan kompetitif.
Tahapan penyusunan Matriks evaluasi faktor
eksternal/EFAS menurut (Rangkuti, 2015) dapat
dikembangkan dalam lima langkah:
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 297
1. Menentukan faktor-faktor eksternal utama.
Masukan 10 sampai 20 faktor termasuk
peluang dan ancaman yang mempengaruhi
perusahaan dan industrinya dalam kolom 1.
2. Memberi bobot masing-masing faktor dalam
kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). Total
seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk
masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai
dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan
pada setiap faktor eksternal utama untuk
menunjukan seberapa efektif strategi
perusahaan dalam merespon faktor tersebut.
4 = responnya sangat bagus,
3 = responnya diatas rata-rata,
2 = responnya rata-rata,
1 = responnya di bawah rata-rata.
Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersifat positif (peluang yang semakin besar
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
298 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil,
diberi rating +1). Pemberian nilai rating
ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika
nilai ancamannya sangat besar, rating-nya
adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya
sedikit rating-nya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating
pada kolom 3, untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa
skor pembobotan untuk masing-masing faktor
yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0
(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4),
untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan.
6. Matriks EFAS
FAKTOR-
FAKTOR
STRATEGIS
BOBOT RATING BOBOT
X
RATING
KETERAN
GAN
1. PELUANG
2. ANCAMAN
TOTAL 1.00 1 – 4
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 299
7. Contoh Faktor Analisa Eksternal – EFAS
NOMO
R PELUANG
BOBO
T
RATIN
G
BOBOT
X
RATIN
G
1 Pertumbuha
n Ekonomi 0.4 3 1.2
2 Teknologi
Informasi 0.2 4 0.8
3 Produk
makanan
yang unik
0.3 3 0.9
4 Pasar
Logistik
terbuka
0.1 3 0.4
TOTAL 1.00
3.3
ANCAMAN
1 Kerusakan
jalan
transportasi
0.1 4 0.4
2 Keamanan
lingkungan
dan
transportasi
0.1 3 0.3
3 Bencana
alam 0.2 4 0.8
4 Pemadaman
listrik 0.1 3 0.3
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
300 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
5 Pajak 0.2 3 0.6
6 Competitor 0.2 3 0.6
7 Isu barang
illegal 0.05 2 0.1
8 Ketersediaan
gudang 0.05 4 0.2
TOTAL 1.00 3.3
Dengan menggunakan analisis faktor-faktor lingkungan
eksternal ini, perusahaan bisa meramalkan apa yang akan
dihadapi perusahaan dan dapat meramalkan apa yang
harus dilakukan kedepannya agar tetap eksis dan tetap
bertahan dalam persaingan dengan memperhitungkan
aspek aspek faktor eksternal.
L. Matriks Internal – Eksternal (IE)
Setelah sebelumnya memahami faktor-faktor
matriks internal dengan segala kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan dan
kemudian faktor-faktor matriks eksternal
sehingga mengetahui tantangan dan ancaman
yang dihadapi perusahaan, maka selanjutnya
mempelajari mengenai matriks internal –
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 301
eksternal untuk menentukan langkah-langkah
yang harus diambil.
Matriks Internal – Eksternal bertujuan untuk
mempertajam analisis dan melihat posisi
perusahaan serta melihat arah perkembangan
selanjutnya. (Rangkuti, 2015).
Menurut (David & David, 2017) Matriks IE
(Internal – Eksternal) memposisikan berbagai
divisi dari suatu organisasi dalam tampilan 9
sel. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi
kunci: skor bobot IE total pada sumbu X dan
skor bobot EFE total pada sumbu Y. Setiap
divisi dalam suatu organisasi harus membuat
matriks IFE dan Matriks EFE dalam kaitanya
dengan organisasi. Skor bobot total yang
diperoleh dari divisi tersebut memungkinkan
susunan Matriks IE ditingkat perusahaan.
Sembilan sel pada Matriks Internal -
Eksternal
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
302 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Matriks IE memiliki 3 (tiga) implikasi
strategi yang berbeda, yaitu:
1. Ketentuan-ketentuan untuk suatu divisi
organisasi berada pada sel I, II, atau IV
dapat digambarkan sebagai bertumbuh
dan membangun (grow and build).
Strategi – strategi yang cocok bagi divisi
ini adalah strategi intensif seperti Market
Penetration, Market Development, dan
Product Development atau Strategi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 303
Terintegrasi seperti Backward
Integration, Forward Integration, dan
Horizontal Integration.
2. Untuk divisi yang berada pada sel III, V
atau VII paling baik dikendalikan
dengan strategi-strategi menjaga dan
mempertahankan (Hold and Maintain).
Strategi–strategi yang umum dipakai,
yaitu strategi Market Penetration dan
Product Development.
3. Untuk divisi yang berada pada sel VI,
VIII atau IX dapat menggunakan strategi
panen atau divestasi (Harvest atau
Divestiture).
4. Perusahaan dianggap paling suskes jika
mampu menghasilkan bisnis yang berada
pada sel I.
M. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix)
QSPM merupakan sarana yang
memungkinkan untuk mengevaluasi strategi
alternatif secara obyektif, berdasarkan critical
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
304 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
success factors faktor-faktor kritis eksternal
dan internal yang telah diidentifikasikan
sebelumnya. Seperti alat-alat analisis strategi-
formulasi lain, (David & David, 2017).
QSPM, membutuhkan penilaian intuitif yang
baik. Penilaian QSPM menghasilkan seluruh
komponen QSPM, mencakup faktor-faktor
utama, alternatif-alternatif bobot, skor daya
tarik (attractiveness score – AS), skor daya
tarik total (total attractiveness score – TAS)
dan jumlah keseluruhan skor daya tarik total.
1. Attractiveness Score (AS)
Skor Daya Tarik (Attractiveness Score)
didefinisikan sebagai nilai-nilai numerik
yang menunjukkan daya tarik relatif dari
masing-masing strategi dalam himpunan
alternatif.
2. Total Attractiveness Score (TAS)
Total Skor Daya Tarik atau Total
Attractiveness Score menunjukkan
relatif daya tarik masing-masing strategi
alternatif.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 305
N. Langkah-langkah kerja dalam mengembangkan
QPSM (David & David, 2017):
1. Mendefinisikan matriks eksternal
opportunities/ threats dan internal strengths /
weakness. Definisikan dari beberapa faktor
yang menjadi penentu bagi kekuatan dan
kelemahan di kolom kiri QSPM tersebut.
Informasi ini harus diambil langsung dari
matriks IFE dan EFE. Minimal 10 kunci
eksternal faktor keberhasilan (External Key
Success Factor) dan 10 faktor kunci
keberhasilan internal (Internal Key Success
Factor) harus dimasukkan dalam QSPM
tersebut.
2. Memberi bobot pada masing-masing kolom
Eksternal dan Internal Key Success Factors.
Bobot ini sama dengan yang ada di matriks
EFAS dan matriks IFAS. Bobot diletakkan
pada kolom yang lurus di sebelah kanan
External dan Internal Key Success Factors.
3. Meneliti matriks-matriks pada langkah 2 dan
mengidentifikasikan strategi alternatif yang
pelaksanaannya harus dipertimbangkan oleh
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
306 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
perusahaan. Catatlah strategi-strategi ini di
bagian atas baris QSPM. Kelompokkan
strategi-strategi tersebut ke dalam kesatuan
yang mutually exclusive jika memungkinkan.
4. Tentukan skor daya tarik (AS) dengan
memeriksa setiap faktor kunci eksternal atau
internal, satu per satu, dan mengajukan
pertanyaan “apakah faktor ini mempengaruhi
pilihan strategi yang dibuat?”, jika jawabannya
adalah ya, maka strategi tersebut harus
dibandingkan relatif dengan faktor lain. Secara
khusus, skor daya tarik harus diberikan kepada
masing-masing strategi untuk menunjukkan
daya tarik relatif dari satu strategi. Dengan
rentang skor strategi:
o 1 – tidak menarik.
o 2 – agak menarik.
o 3 – cukup menarik.
o 4 – sangat menarik.
5. Memberikan bobot penilaian baris demi baris.
Jika jawaban untuk pertanyaan sebelumnya
ada, menunjukkan bahawa faktor kunci
masing-masing tidak berpengaruh pada pilihan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 307
tertentu yang dibuat, maka jangan menetapkan
AS pada strategi dalam kelompok tersebut.
Gunakan tanda hubung untuk menunjukkan
bahwa faktor kunci tidak mempengaruhi
keputusan pilihan yang dibuat. Jika anda
menetapkan AS untuk satu strategi, kemudian
menetapkan AS untuk strategi yang lain,
dengan begitu jika salah satu strategi
menerima dasbor, maka strategi yang lain
harus menerima dasbor berturut-turut
diberikan.
6. Hitung TASnya. Jumlah total skornya
didefinisikan sebagai produk dari mengalikan
bobot (pada langkah kedua) oleh AS yang ada
disetiap barisnya (langkah keempat). Semakin
tinggi nilai ketertarikan total, lebih menarik
strategi alternatif tersebut.
7. Hitung dan jumlahkan total nilai dari
keseluruhan TAS per strategi menjadi Sum
Total Attractiveness Score (STAS) untuk
mengungkapkan strategi mana yang paling
menarik dalam setiap kelompok alternatif.
Skor yang lebih tinggi mengindikasikan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
308 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
strategi yang lebih menarik dari semua faktor
eksternal dan internal yang mempengaruhi
keputusan sebuah perusahaan. Besarnya
perbedaan antara STAS dalam himpunan
strategi alternatif menunjukkan keinginan
relatif dari satu strategi di atas yang lainnya.
O. Tabel Matriks QSPM
FAKTOR
UTAMA RATING
ALTERNATIF STRATEGI
STRATEGI
1
STRATEGI
2
STRATEGI
3
AS TAS AS TAS AS TAS
PELUANG
-
-
ANCAMAN
-
-
KEKUATAN
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 309
-
-
KELEMAH
AN
-
-
JUMLAH
3. Evaluasi
Anda dipersilakan mencari satu jurnal mengenai
transportasi terkait IFAS & EFAS dan meringkas jurnal
tersebut, sertakan jurnal dan sumbernya.
Tugas yang anda lakukan adalah dari jurnal tersebut
jelaskan mengenai :
1. Analisis lingkungan yang ada, bagaimana menurut
analisis anda
2. Proses penyusunan manajemen strategi yang dipilih
3. Kemudian tugas anda tersebut dikumpulkan dengan
dikirimkan via email ke alamat email dosen sebelum
pertemuan berikutnya untuk dipresentasikan di
depan klas.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 310
BAB 13
TEKNIK PENENTUAN POSISI
PERUSAHAAN
(Pertemuan Ke-12)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Teknik Penentuan
Posisi Perusahaan, kepada para mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyusun Teknik Penentuan Posisi
Perusahaan.
2. Mampu menyusun alternatif strategi
3. Mampu menyusun Pemetaan Kekuatan dan
Kelemahan
4. Mampu menyusun Pemetaan Peluang dan Ancaman
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 311
5. Mampu menyusun Metode Kuadranisasi Posisi
6. Mampu menyusun tahapan strategi bersaing
7. Mampu merancang visi, misi dan strategi
perusahaan.
2. Materi Pembelajaran
A. Metode Penjadwalan Linier
Metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk
proyek dengan jumlah kegiatan relatif sedikit dan
banyak digunakan untuk penjadwalan dengan
kegiatan yang berulang seperti pada proyek
konstruksi jalan raya, runway bandar udara,
terowongan (tunnel), atau proyek industri
manufaktur.
Metode ini sangat memuaskan untuk diterapkan
pada proyek-proyek tersebut karena menggunakan
sumberdaya manusia yang relative lebih sedikit dan
variasi ketrampilan pada suatu pekerjaan tidak
sebanyak pada konstruksi pekerjaan yang lain.
Metode ini juga cukup efektif untuk digunakan pada
proyek bangunan bertingkat dengan keragaman
masing-masing tingkat bangunan relatif sama.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
312 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Contoh metode penjadwalan linier :
Durasi dipresentasikan pada sumbu vertical (X) dan
satuannya dalam hari. Adapun sumbu Y
mempresentasikan lokasi (STA). Garis linier
berdasarkan hari pelaksanaan proyek.
B. Manajemen Strategi
1. Pengertian Strategi Menurut Ahli :
a. Menurut Fred R. David (2009),
manajemen strategik adalah ilmu
mengenai perumusan, pelaksanaan, dan
evaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuannya.
b. Menurut Wheelan dan Hunger (Strategic
Management and Business Policy,
Massachusets, 1995), manajemen
strategis adalah suatu kesatuan rangkaian
keputusan dan tindakan yang
menentukan kinerja perusahaan dalam
jangka panjang.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 313
c. Menurut Hamel dan Prahalad (1995:4),
strategi adalah tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan
terus menerus dan dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelangan di
masa depan .
d. Menurut Richard L. Daft (2010:249)
mendefinisikan strategi (strategy) secara
eksplisit, yaitu rencana tindakan yang
menerangkan tentang alokasi sumber
daya serta berbagai aktivitas untuk
menghadapi lingkungan, memperoleh
keunggulan bersaing, dan mencapai
tujuan perusahaan.
2. Pengertian Manajemen Strategik secara
umum
Pengertian umum dari strategi adalah
proses penentuan rencana pemimpin
yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
314 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tercapai. Sedangkan pengertian
khusus dari strategi adalah tindakan
yang bersifat incremental (meningkat)
dan terus menerus, dan dilaksanakan
berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan para pelanggan di masa
depan.
Secara umum, manajemen strategi
merupakan suatu proses pengambilan
keputusan dan tindakan yang mengarah
kepada pengembangan strategi yang
efektif atau yang membantu perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Di dalam
manajemen strategi terdapat kebijakan
perusahaan yang dilakukan untuk
mengintegrasikan aktivitas dan fungsi
perusahaan secara tepat.
Selain itu terdapat juga keputusan
strategi, keputusan ini berkaitan dengan
definisi bisnis, produk dan pasar yang
akan dilayani, fungsi yang akan
dilaksanakan, dan kebijakan utama.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 315
Kebijakan itu sendiri adalah rumusan
yang disiapkan dan berfungsi sebagai
pedoman internal organisasi untuk
bertindak.
C. Hubungan Manajemen Strategi
Pengembangan perusahaan pada dasarnya
bersumber pada perubahan strategi dimana banyak
faktor yang mempengaruhi peninjauan dalam
perubahan strategi tersebut.
Terdapat 3 elemen penting yang memiliki
keterkaitan erat dalam pengembangan strategi
perusahaan, yaitu :
1. Strategi Bisnis
2. Struktur Organisasi
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Manajemen Sumberdaya Manusia dan Struktur
Organisasi harus dikelola sedemikian rupa selaras
dengan Strategi Organisasi, karena ketiga hal
tersebut saling terkait dan memiliki peranan sangat
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
316 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
penting dalam menentukan strategi jangka panjang
perusahaan.
Hubungan ketiga elemen tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 13.1 : Hubungan antar elemen
a. Strategi bisnis
Merupakan cara yang dilakukan untuk
mencapai visi dan misi dari sebuah
perusahaan, dimana dalam penyusunan strategi
bisnis tidak boleh menyimpang dari visi dan
misi perusahaan. Strategi bisnis bersifat
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 317
berkala, apabila terjadi perubahan kondisi
perusahaan dapat dilakukan penyesuaian.
b. Human Resources Management
Merupakan salah satu bidang dari manajemen
umum yang meliputi segi-segi perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian. MSDM
mengatur dan mempelajari cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya
(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu
secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal, sehingga tercapai
tujuan bersama dari perusahaan.
c. Struktur organisasi
Pengelompokan orang berdasarkan pekerjaan,
posisi dan tanggung jawab dalam sebuah
organisasi untuk memudahkan dalam
mengklarifikasikan pentingnya pekerjaan,
pertanggung-jawaban, serta sistem pelaporan
terhadap atasan dengan tujuan menjaga
stabilitas dan kontinuitas sebuah sisstem.
Struktur organisasi menjelaskan tentang posisi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
318 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
seseorang dan menghilangkan ketidakjelasan
pada saat pelaksanaan tugas.
d. Strategi bisnis sebagai tujuan dan dasar dari
seluruh elemen organisasi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan dalam perusahaan.
Karena itulah pengelolaan HRM dan Struktur
Organisasi harus dilakukan dengan cara yang
benar sejalan dengan strategi organisasi,
sehingga strategi organisasi tercapai.
e. Apabila dijabarkan, maka ketiga elemen
organisasi tersebut akan mencakup : visi dan
misi, strategi bisnis perusahaan, struktur
organisasi, human resoruces strategy, job
analysis dan performance appraisal.
D. Fungsi Manajemen Strategi
Fungsi daripada manajemen strategi pada prinsipnya
terdiri dari lima komponen yang saling terkait, yaitu:
1. Pengembangan visi dan misi perusahaan.
2. Penetapan tujuan organisasi.
3. Penyusunan dan pemilihan alternatif strategi.
4. Implementasi atas strategi yang dipilih.
5. Evaluasi kinerja dan tindakan koreksi.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 319
Gambar 13.2 Fungsi Manajemen Strategi
E. Pengembangan Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi dalam suatu perusahaan digunakan
sebagai dasar untuk membuka arah perusahaan yang
akan ditempuh dan sekaligus juga untuk
menciptakan identitas organisasi. Dengan kata lain,
misi organisasi tidak lain adalah visi manajemen
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
320 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
tentang apa yang ingin dicapai dan seperti apa
bentuk organisasi yang diharapkan di masa
mendatang. Selain itu, pengembangan misi akan
memperjelas apakah sebuah organisasi perusahaan
akan berperilaku proaktif atau reaktif terhadap
perubahan lingkungan yang terjadi. Lebih lanjut
lagi, hal tersebut akan memberikan gambaran yang
jelas bagi masyarakat tentang posisi perusahaan
dalam persaingan dan siapa pendukung utama
kegiatan perusahaan.
Contoh Visi PT. Aero Globe Indonesia
To a landmark of a true professional Indonesian
Travel Indonesia Travel Company for those who
know and appreciate the best travel.
Contoh Misi PT. Aerotravel Indonesia untuk
mencapai visi mereka:
1. Menyediakan dan menawarkan solusi
professional untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan segmen-segmen travel akan produk
dan jasa yang berkualitas. Inovatif dan
berkesinambungan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 321
2. Menjaga dan meningkatkan hubungan
kepercayaan bisnis kepada seluruh segmen
customer dan client Aerotravel.
3. Membangun hubungan dengan memberikan
layanan yang terbaik. Contohnya dengan
memberikan jasa handling kepada pelanggan
di bandara.
F. Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan salah satu metoda
untuk menentukan strategi perusahaan dengan
mengevaluasi dari dua aspek, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal
terdiri dari Strength dan Weakness dan faktor
eksternal meliputi Opportunity dan Threat.
Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni
mencakup upaya-upaya untuk mengenali
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang menentukan kinerja perusahaan.
Informasi eksternal mengeni peluang dan
ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber,
termasuk pelanggan, dokumen pemerintah,
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
322 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
pemasok, kalangan perbankan, rekan
diperusahaan lain. Banyak perusahaan
menggunakan jasa lembaga pemindaian untuk
memperoleh keliping surat kabar, riset di
internet, dan analisis tren-tren domestik dan
global yang relevan.
Rangkuti (2004: 18) menjelaskan bahwa
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strength) dan peluang (opportunity),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Proses pengambilan keputusan strategi selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian, perencanaan strategi harus
menganalisa faktorfaktor strategi perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)
dalam kondisi yang saat ini.
Metode analisis SWOT digunakan untuk
merumuskan strategi-strategi yang digunakan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 323
oleh sebuah perusahaan kedepannya. Metode
analisis SWOT terdiri dari dua, yaitu internal
factors analysis dan external factors analysis,
melakukan analisis faktor dari dalam dan luar
perusahaan.
Faktor internal organisasi, meliputi Strength
yang merupakan kondisi kekuatan dan
weakness merupakan kondisi kelemahan yang
terdapat di dalam sebuah perusahaan. Faktor
ini mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan (decision making) perusahaan.
Faktor internal ini meliputi semua manajemen
fungsional yang ada : Finance, Sumber Daya
Manusia (SDM), Operasional, Pemasaran,
System Informasi, Penelitian dan
Pengembangan (R&D).
Faktor eksternal mempengaruhi terbentuknya
opportunities and threats (O dan T). Dimana
faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi
yang terjadi di luar perusahaan yang
mempengaruhi dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
324 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
industri dan lingkungan bisnis makro,
ekonomi, politik, hukum, teknologi,
kependudukan, dan sosial budaya.
Faktor eksternal organisasi, meliputi
opportunity yang merupakan kesempatan yang
dimiliki oleh perusahaan sebagai akibat dari
suatu kegiatan yang melibatkan stakeholder
eksternal dan threat merupakan ancaman yang
timbul dari luar perusahaan.
Metode analisis SWOT merupakan metode
yang digunakan untuk merumuskan strategi-
strategi yang akan digunakan di masa depan
oleh sebuah perusahaan.
G. Langkah-langkah Penyusunan Metode Analisis
SWOT :
1. Identifikasikan faktor-faktor yang menjadi
kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
berasal dari intenal perusahaan.
2. Identifikasikan factor-faktor yang menjadi
peluang dan ancaman perusahaan yang berasal
dari luar perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 325
3. Tentukan nilai dari masing-masing faktor
sesuai dengan tujuan perusahaan agar
diperoleh bobot dari setiap faktor tersebut.
Pemberian nilai menggunakan skala likert,
yaitu menggunakan range mulai dari angka 0 -
4.
4. Total bobot dari faktor internal (S + W) adalah
100% dan faktor eksternal (O +T) adalah
100%
5. Kalikan nilai faktor dengan bobot untuk
diperoleh nilai terbobot. Selisih hasil dari total
nilai terbobot antara Strength dengan
Weakness dan selisih hasil dari total nilai
terbobot Opportunities dengan Threats.
6. Memasukkan hasil selisih tersebut ke SWOT
map
7. Diperoleh hasil analisis strategi.
H. Manfaat Penggunaan metode SWOT bagi
Perusahaan, yaitu :
1. Agar perusahaan tersebut dalam aktivitasnya
memiliki fokus yang lebih baik untuk
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
326 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
mengatasi atau mencari solusi sebagai akibat
dari segi kelemahan dan segi ancaman serta
memiliki fokus untuk lebih meningkatkan
usaha baik dari segi kekuatan maupun dari
segi peluang.
2. Untuk menentukan strategi yang tepat bagi
produk perusahaan, untuk itu pemilihan
metode SWOT sebagai alat untuk
menganalisis dianggap cocok untuk
digunakan,
3. Dengan serangkaian tahapan yang ada dalam
SWOT yang bertujuan untuk menguatkan
pemilihan strategi yang tepat dianggap sangat
mendukung untuk pemilihan SWOT itu sendiri
sebagai alat untuk menganalisis penentuan
suatu strategi.
4. Analisis SWOT merupakan sebuah identifikasi
dari beberapa faktor tertentu yang bertujuan
untuk menentukan strategi dari sebuah
perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 327
I. Definisi SWOT
Berikut merupakan definisi masing – masing dari
kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman yang
dikemukakan oleh (Sedarmayanti, 2014) dimana
juga merupakan faktor-faktor yang nantinya akan
berpengaruh pada prospek untuk suatu keadaan
tertentu :
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang ada dalam suatu perusahaan
muncul dari sumber daya dan kompetensi-
kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan itu
sendiri. Kekuatan inilah yang menjadikan
perusahaan lebih unggul jika dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan lain dalam
memenuhi kebutuhan pelangganya, serta
sebagai ciri khas pembeda dari perusahaan
tersebut. Kekuatan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan atau suatu produk tentu akan
menjadi tolak ukur awal untuk mengetahui
letak posisi perusahaan tersebut maupun
produknya dipasaran sehingga dapat
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
328 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
membantu memberikan gambaran bagaimana
prospek kedepanya.
2. Peluang (Opportunity)
Peluang dimasudkan sebagai suatu situasi dan
kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan.
Yang dimaksudkan peluang disini adalah
peluang bagi perusahaan atas segmen pasar,
peluang yang diakibatkan karena adanya
perubahan dalam kondisi persaingan, peluang
adanya perubahan teknologi dan peluang-
peluang lainya yang tentunya menguntungkan
perusahaan tersebut. Selain mengandalkan
adanya kekuatan untuk melihat sebuah
prospek yang bagus, maka peluang berfungsi
bagi sebuah perusahaan untuk menjalankan
misinya guna memenuhi gambaran prospek
yang telah direncanakan.
3. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan berarti adanya sebuah keterbatasan
atau adanya kekurangan yang dimiliki oleh
suatu perusahaan dalam sumberdayanya, baik
modal atau sumber daya, dimana kekurangan
dan keterbatasan inilah yang nantinya akan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 329
menjadi penghambat kemajuan sebuah
perusahaan dalam hal memenuhi kebutuhan
pelangganya. Untuk itu, setelah kelemahan-
kelemahan telah teridentifikasi, hendaknya
sebuah perusahaan berupaya untuk
meminimalisir adanya kelemahan tersebut
agar tidak merusak segala sesuatu yang telah
dirancang agar rencana tetap dapat berjalan
tanpa hambatan sehingga prospek untuk
perusahaan maupun produknya akan tetap
bagus dan berjalan secara maksimal.
4. Ancaman (Threats)
Merupakan suatu kondisi dalam lingkungan
perusahaan yang sangat tidak menguntungkan
bagi perusahaan tersebut.
Ancaman yang datang pada suatu
perusahaan :
1. Merupakan sebuah penghalang utama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan tersebut.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
330 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
2. Ancaman dapat berupa berbagai bentuk,
seperti munculnya pesaing baru, adanya
perubahan teknologi, pembaharuan
peraturan, pertumbuhan pasar dan lain-
lainnya.
3. Ancaman juga merupakan sebuah
penghambat untuk keberhasilan dari
suatu usaha sehingga output yang
dihasilkan juga tak sesuai dengan
rencana atau prospek kedepan tak sesuai
dengan yang diharapkan, Untuk itu
diperlukan usaha-usaha untuk menekan
adanya ancaman tersebut.
Sebelum disusun Matriks Analisis SWOT,
yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah
faktor strategi eksternal dan internal dari
perusahaan itu sendiri dengan menyusun
matriks IFAS dan EFAS.
J. Tatacara Penilaian
Berikut merupakan cara penilaian dari faktor
internal dan faktor eksternal dengan tahapan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 331
penentuan faktor untuk mengetahui dimana
posisi perusahaan (David, 2015) sebagai berikut:
1. Menentukan faktor yang menjadi peluang dan
juga ancaman pada kolom pertama.
2. Berikan bobot pada peluang dan ancaman
tersebut pada kolom kedua, nilai berkisar
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan
0,0 (tidak penting), dengan keterangan >0,20 =
sangat kuat, 0,11-0,20 = kekuatan diatas rata-
rata, 0,06-0,10 = kekuatan rata-rata, dan 0,01-
0,05 = kekuatan di bawah rata-rata (Rangkuti,
2014).
3. Setelah memberikan bobot pada faktor-faktor
untuk peluang dan ancaman, selanjutnya
adalah melakukan penghitungan rating pada
kolom ketiga dengan skala antara 4 sampai
dengan 1.
4. Langkah terakhir adalah kalikan bobot dan
rating. Hasilnya berupa skor pembobotan pada
masing-masing faktor dengan nilai mulai dari
4.0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
332 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
5. Jumlah dari skor pembobotan atau nilai total
inilah yang menunjukkan bagaimana sebuah
perusahaan bereaksi terhadap faktor strategis
eksternalnya.
6. Langkah selanjutnya adalah membuat
Diagram Kartesius. Tujuan dari digunakannya
Diagram Kartesius ini adalah untuk
mengetahui diposisi kuadran keberapa bisnis
suatu perusahaan yang tengah dianalisis ini
berada,
7. Untuk mengetahui posisi perusahaan dengan
menggunakan Diagram Kartesius menurut
(Siagian, 2005) sebagai berikut :
Untuk menentukan dimana letak kuadran
yang tepat untuk bisnis perusahaan
adalah dengan cara menghitung selisih
nilai dari kedua faktor internal dan kedua
faktor eksternal. Jika selisih sudah
ditemukan,
Langkah selanjutnya adalah menentukan
letak titik dari hasil selisih nilai tersebut.
Untuk faktor internal, apabila hasilnya
adalah positif (+), maka titik pertama
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 333
terletak pada garis horizontal sebelah
kanan nilai 0, begitupula sebaliknya.
Sedangkan untuk faktor eksternalnya,
apabila hasilnya adalah positif (+), maka
titik kedua terletak pada garis vertikal
disebelah bawah nilai 0, begitupula
sebaliknya.
Kemudian, jika 2 titik ini dihubungkan,
maka akan terpilihlah daerah kuadran
yang nantinya akan dipilih untuk
mengetahui strategi apa yang tepat, yang
akan digunakan oleh perusahaan
tersebut. Sedangkan untuk memperkuat
hasil dari perolehan Diagram Kartesius,
maka harus dibuat tabel perhitungan
kombinasi dari keseluruhan strategi yang
didapatkan dari penjumlahan antar
strategi dari perhitungan matriks EFAS
dan IFAS.
Hasil penjumlahan yang memiliki nilai
yang terbesar merupakan strategi yang
terpilih. Dari perhitungan ini maka akan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
334 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
terlihat sesuai tidaknya Diagram
Kartesius yang telah dihitung
sebelumnya. Apabila sesuai maka
pemilihan strategi pada tabel
perhitungan kombinasi dan Diagram
Kartesius akan memiliki hasil pemilihan
yang sama.
Sebelum menggambarkan diagram,
terlebih dahulu harus ditemukan titik-
titik koordinat yang didapatkan dari hasil
matriks IFAS dan EFAS. Hasil
pengalian antara bobot dan rating dari
kondisi internal dan eksternal sehingga
diperoleh suatu nilai.
Dari hasil identifikasi kedua kondisi di
atas, langkah selanjutnya adalah
menentukan titik koordinat dengan cara
menghitung selisih dari masing-masing
kondisi dimana factor kekuatan dan
peluang diberikan nilai positif (+)
sedangkan untuk factor kelemahan dan
ancaman diberikan nilai negarif (-)
sehingga didapatkan hasil perhitungan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 335
untuk factor internal dan untuk factor
eksternal sehingga terbentuklah titik-titik
koordinat dalam gambar Diagram
Kartesius.
K. Matriks EFAS – IFAS
Sebelum disusunnya Matriks Analisis SWOT, yang
perlu diketahui terlebih dahulu adalah faktor strategi
eksternal dan internal dari perusahaan itu sendiri
dengan menyusun matriks EFAS dan IFAS.
Berikut merupakan cara penilaian dari kedua faktor
EFAS dan IFAS dengan tahapan penentuan faktor
sebagai berikut:
1. Menentukan faktor yang menjadi peluang dan
juga ancaman pada kolom pertama.
2. Berikan bobot pada peluang dan ancaman
tersebut pada kolom kedua, nilai berkisar
mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan
0,0 (tidak penting), dengan keterangan >0,20 =
sangat kuat, 0,11-0,20 = kekuatan diatas rata-
rata, 0,06-0,10 = kekuatan rata-rata, dan 0,01-
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
336 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
0,05 = kekuatan di bawah rata-rata (Rangkuti,
2014).
3. Setelah memberikan bobot pada faktor-faktor
untuk peluang dan ancaman, selanjutnya
adalah melakukan penghitungan rating pada
kolom ketiga dengan skala antara 4 sampai
dengan 1.
4. Lalu, langkah terakhir adalah kalikan bobot
dan rating. Hasilnya berupa skor pembobotan
pada masing-masing faktor dengan nilai mulai
dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1,0
(poor).
5. Jumlah dari skor pembobotan atau nilai total
inilah yang menunjukan bagaimana sebuah
perusahaan bereaksi terhadap faktor strategis
eksternalnya.
6. Langkah selanjutnya adalah membuat
Diagram Kartesius. Tujuan dari digunakan
Diagram Kartesius ini adalah untuk
mengetahui diposisi kuadran keberapa bisnis
suatu perusahaan yang tengah dianalisis ini
berada, berikut merupakan gambaran Diagram
Kartesius menurut (Siagian, 2005):
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 337
OPPORTUNITIES
THREATS
Gambar 13.1. Diagram Kartesius
Sumber : Siagian (2005)
Untuk menentukan dimana letak kuadran yang tepat
untuk bisnis perusahaan adalah dengan cara
menghitung selisih nilai dari kedua faktor internal
dan kedua faktor eksternal. Jika selisih sudah
ditemukan, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan letak titik dari hasil selisih nilai
tersebut. Untuk faktor internal, apabila hasilnya
WEAKNESS STRENGTH
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
338 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
adalah positif (+), maka titik pertama terletak pada
garis horizontal sebelah kanan nilai 0, begitu pula
sebaliknya. Sedangkan untuk faktor eksternalnya,
apabila hasilnya adalah positif (+), maka titik kedua
terletak pada garis vertikal disebelah bawah nilai 0,
begitu pula sebaliknya. Kemudian, jika 2 titik ini
L. Tabel Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
NO STRENGTHS WEIGHT SCORE TOTAL
TOTAL
WEAKNESS
TOTAL
SELISIH S-W
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 339
M. Tabel External Factor Evaluation (EFE) Matrix
NO OPPORTUNITIES WEIGHT SCORE TOTAL
TOTAL
THREATS
TOTAL
SELISIH O – T
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
340 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
N. Analisis SWOT Map
OPPORTUNITIES
THREATS
O. TOWS Matriks
Merupakan sebuah tabel yang berisikan hasil
analisis dari SWOT sebuah perusahaan dimana
semua faktor yang ada digabungkan untuk
membuat sebuah strategi. Terdapat 4 strategi
yang pada TOWS Matriks, yaitu SO
Strataegi, ST Strategi, WO Strategi dan
WT Strategi.
STRENGTHS WEAKNESS
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 341
Perumusan SO Strategi merupakan gabungan
dari factor Strength dengan Opportunity dan
Perumusan ST Strategi merupakan gabungan
dari faktor Strength dengan Threat. Sedangkan
perumusan WO Strategi merupakan gabungan
dari faktor Weakness dengan Opportunity dan
perumusan WT Strategy merupakan gabungan
dari faktor Weakness dan Threat.
Contoh Matriks TOWS :
TOWS
MATRIKS
STRENGTH WEAKNESS
S1 Produk ramah
lingkungan
W
1
Desain produk
kurang ergonomis
bagi anak kecil
S2 Produk inovatif W
2
Membutuhkan
waktu untuk
memperkenalkan
produk baru
S3 Harga produk
terjangkau
W
3
Manajemen dan
perusahaan
tergolong masih
baru
S4 Desain produk
menarik
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
342 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
OPPORTUNITY SO STRATEGY WO STRATEGY
O1 Belum
pernah ada
di pasaran
S1-O3 Prpoduk
ramah
lingkungan
yang
mendukung
global
warming
W1-O1 Memperluas
promosi
produk
melalui
berbagai
media
O2 Masyaraka
t selalu
penasaran
dengan
produk
baru
S2-O2 Memberikan
inovasi produk
untuk menarik
minat
W2-O4 Banyaknya
promosi
produk karena
banyak yang
ke lapangan
O3 Adanya isu
global
warming
S3-O4 Menawarkan
harga praoduk
yang
terjangkau
O4 Masyaraka
t banyak
mengguna
kan produk
S4-O2 Desain produk
yang menarik
menjadi daya
tarik
THREAT ST STRATEGY WT STRATEGY
T1 Bersaing
dengan
perusahaan
besar
S2-T1 Meningkatka
n kualitas
produk dari
berbagai segi
W2-T2 Lebih gencar
dalam proses
pengenalan
produk
T2 Keraguan
konsumen
terhadap
kualitas
produk
S2-T2 Meningkatka
n
kepercayaan
masyarakat
W3-T1 Memperkuat
posisi
perusahaan
dengan
melakukan
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 343
baru promosi.
T3 Banyaknya
perusahaan
sejenis
S2-T3 Membuat
inovasi
desain sesuai
dengan
keinginan
masyarakat
SO Strategi adalah strrategi yang diterapkan
oleh perusahaan dengan memaksimalkan
strength yan gdimiliki untuk mengambil
keuntungan dari opportunity yang ada dari
eksternal.
WO Strategi adalah strategi yang diterapkan
oleh perusahaan untuk mengatasi weakness
yang dimiliki dengan memanfaatkan
opportunity yang ada dari eksternal.
ST Strategi adalah strategi yang diterapkan
oleh perusahaan dengan memaksimalkan
strength untuk menghindari kemungkinan
threat yang ada dari eksternal.
WT Strategi adalah strategi yang diterapkan
oleh perusahaan dengan memaksimalkan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
Trotoar Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk
344 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
weakness untuk menghindari kemungkinan
threat yang ada dari eksternal.
3. Evaluasi
1. Mengapa matriks EFAS dan IFAS digunakan
sebagai dasar untuk menentukan faktor kekuatan dan
kelemahan dalam analisis SWOT.
2. Jelaskan proses menyusun faktor-faktor yang
menentukan posisi perusahaan dengan menggunakan
Diagram Karteius.
3. Jelaskan tahapan merumuskan strategi bersaing yang
tepat.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 345
BAB 14
TEKNIK MATRIKS SWOT DAN
MATRIKS CELL VERSI GE
(Pertemuan Ke-13)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Teknik matriks SWOT
dan Matriks Cell Versi GE, kepada para mahasiswa
diharapkan :
1. Mampu menyusun analisis SWOT berkaitan dengan
faktor-faktor internal dan eksternal.
2. Mampu menghubungkan matriks SWOT berkaitan
dengan matriks Cell.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
346 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
3. Mampu mengkombinasikan penerapan SWOT dan
TOWS.
4. Mampu menyusun analisis matriks Cell versi GE.
2. Materi Pembelajaran
A. Analisa SWOT
1. Strengths:
Kelebihan apa saja yang anda/organisasi/
perusahaan miliki tapi orang/organisasi/
perusahaan lain tidak?
Apa yang anda/organisasi/perusahaan
bisa lakukan lebih baik dari orang/
organisasi/perusahaan lain?
Apa saja hal yang membuat anda/
organisasi/perusahaan memiliki ciri khas
dan unik?
Faktor positif apa saja yang mendukung
tujuan anda?
2. Weaknesses:
Hal apa saja yang harus anda/
organisasi/perusahaan tingkatkan?
Hal apa saja yang harus anda/organisasi/
perusahaan cegah?
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 347
Apa saja yang dilihat orang lain sebagai
kelemahan organisasi/perusahaan?
Faktor apa saja yang membuat
organisasi/perusahaan terpuruk?
3. Opportunities:
Peluang apa saja yang anda/organisasi/
perusahaan jumpai?
Tren apa yang sedang berkembang pada
masyarakat?
2. Threats:
Rintangan apa saja yang anda/organisasi/
perusahaan hadapi?
Kompetisi apa yang anda/organisasi/
perusahan khawatirkan?
Apakah kelemahan anda/organisasi/
perusahaan dapat menjadi ancaman
serius?
B. Analisis TOWS Matriks
Analisis TOWS matrix merupakan singkatan dari
beberapa kata yaitu
T = Threats (ancaman-ancaman),
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
348 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
O = Opportunities (peluang-peluang),
W = Weaknesses (kelemahan-kelemahan), dan
S = Strengths (kekuatan-kekuatan).
TOWS Memiliki Empat Strategi
1. Strength/Opportunity (SO):
Strategi ini membuat perusahaan
menggunakan kekuatan yang dimiliki
untuk memanfaatkan peluang.
2. Weakness/Opportunity (WO):
Strategi ini menandakan bahwa
perusahaan akan mengatasi segala
kelemahan yang dimiliki dan mengambil
keuntungan dari peluang yang ada. Jadi
Perusahaan mengurangi kelemahan
kemudian memanfaatkan peluang.
3. Strength/Threat (ST):
Pada strategi ini perusahaan akan
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki
untuk mengatasi potensi ancaman yang
akan hadir.
4. Weakness/Threat (WT):
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 349
Strategi ini perusahaan menggunakan
langkah dengan mengurangi kelemahan
untuk menghindari ancaman.
Perbedaan Matriks SWOTS dan TOWS :
Sekilas singkatan dan pengertian ke-empat
kata tersebut hampir sama dengan yang ada
pada SWOT, tetapi terdapat perbedaan yang
terletak pada fokusnya. TOWS matriks
mengharuskan para pelaku bisnis untuk
mempelajari dan melakukan investigasi faktor
eksternal untuk dapat disusun strategi
menghadapinya. Sebaliknya, SWOT matriks
justru melakukan analisis faktor internal lebih
dahulu.
TOWS bersifat subyektif, berdasar sudut
pandang kepentingan perusahaan, sedang
SWOT berdasar penelitian yang obyektif..
Strategi yang digunakan TOWS, seperti
akuisisi, dan joint venture.
1. Akuisisi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
350 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Merupakan peristiwa di mana sebuah
perusahaan membeli sebagian besar atau
seluruh saham perusahaan lainnya. Dengan
pembelian saham tersebut, berarti perusahaan
yang memiliki mayoritas saham lainnya punya
kepemilikan atas aktiva neto dan operasi bisnis
yang telah diakuisisi.
Contoh akuisisi antara Google dan Android.
Pada tahun 2005, Google membeli Android
dengan nilai 50 juta dolar AS. Saat itu Android
masih merupakan startup yang tidak begitu
dikenal. Akuisisi ini membuat Google mampu
bersaing di pasar yang dikuasai oleh Microsoft
dan Apple. Berkat akuisisi yang dilakukan,
Google Android mampu menguasai pasar
smartphone AS sebesar 54% pada tahun 2018.
2. Joint Venture
Biasa disebut dengan perusahaan patungan
adalah perusahaan yang didirikan oleh dua
atau lebih entitas bisnis dengan tujuan untuk
menyatukan sumber daya dan menjalankan
bisnis dalam jangka waktu tertentu,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 351
Contoh : Asus dan Gigabyte, persaingan
bisnis dalam produksi perangkat keras
mendorong perusahaan melakukan inovasi dan
melakukan kerjasama. Pada tahun 2007 dua
perusahaan teknologi asal Taiwan pun
melakukan perjanjian joint venture untuk
produksi motherboard, graphics card, dan
beberapa komponen lainya.
3. Entitas bisnis
suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi yang
berfokus pada berbagai macam aktivitas
ekonomi dari unit itu sendiri
C. Perbedaan SWOT dan TOWS Matriks
SWOT TOWS
1. S = Strength (kekuatan)
2. W= Weakness (kelemahan),
3. O = Opportunities (peluang) ,
4. T=Threats (ancaman / kendala)
5. Pada SWOT, memulai analisis
ke dalam terlebih dahulu;
Artinya, kekuatan dan
kelemahan perusahaan dianalisis
1. T = Threats (ancaman-
ancaman)
2. O = Opportunities
(peluang-peluang)
3. W = Weaknesses
(kelemahan-kelemahan)
4. S = Strengths (kekuatan-
kekuatan
5. TOWS matrix analisa
nya lebih berfokus ke
faktor-faktor di luar
perusahaan, karena
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
352 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
terlebih dahulu untuk
mengetahui kekuatan untuk
menangkap peluang dan
mengidentifikasi kelemahan
untuk mengatasinya.
perubahannya yang cukup
cepat dan dinamis. Hal ini
membuat para pelaku
bisnis harus memiliki
pemikiran yang kritis
terhadap kejadian yang
ada di sekitar Perusahaan.
D. SWOT & TOWS Matriks
E. Matriks General Electric (GE)
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 353
1. Matriks GE adalah alat strategi yang
menawarkan pendekatan sistematis bagi
perusahaan multi-bisnis untuk memprioritas
kan investasinya di antara unit-unit
bisnisnya.
2. GE-McKinsey adalah kerangka kerja yang
mengevaluasi portofolio bisnis, memberikan
implikasi strategis lebih lanjut dan
membantu memprioritaskan investasi yang
dibutuhkan untuk setiap unit bisnis
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
354 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Riwayat GE
Pada tahun 1970-an, General Electric (GE)
mengelola portofolio besar dan rumit dari
produk-produk yang tidak terkait dan tidak
puas dengan keuntungan dari investasinya
dalam produk.
Pada saat itu, perusahaan biasanya
bergantung pada proyeksi arus kas masa
depan, pertumbuhan pasar di masa depan
atau beberapa proyeksi masa depan lainnya
untuk membuat keputusan investasi, yang
merupakan metode yang tidak dapat
diandalkan untuk mengalokasikan sumber
daya.
Oleh karena itu, GE berkonsultasi dengan
McKinsey & Company dan sebagai
hasilnya kerangka sembilan kotak dirancang.
Matriks sembilan kotak memetakan BISNIS
UNIT pada 9 elemen yang menunjukkan
apakah perusahaan harus berinvestasi dalam
produk, memanen/melepaskannya atau
melakukan penelitian lebih lanjut pada
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 355
produk dan berinvestasi di dalamnya jika
masih ada sumber daya yang tersisa.
Portofolio adalah kumpulan dokumentasi
produk dan bisnis yang berhubungan dengan
perusahaan.
BISNIS UNIT dievaluasi pada dua sumbu:
daya tarik industri dan kekuatan kompetitif
unit.
F. Daya Tarik Industri
Daya tarik industri menunjukkan betapa sulit atau
mudahnya suatu perusahaan bersaing di pasar dan
memperoleh laba. Semakin menguntungkan industri
adalah semakin kuat daya tariknya. Ketika
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
356 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
mengevaluasi daya tarik industri, analis harus
melihat bagaimana industri akan berubah dalam
jangka panjang dibandingkan dalam waktu dekat,
karena investasi yang diperlukan untuk produk
biasanya memerlukan komitmen jangka panjang.
1. Daya Tarik Industri meliputi :
Tingkat pertumbuhan jangka panjang
Ukuran industri
Profitabilitas industri: hambatan masuk,
hambatan keluar, kekuatan pemasok, kekuatan
pembeli, ancaman pengganti, dan pelengkap
yang tersedia (gunakan analisis Five Forces
dari Porter untuk menentukan ini)
Struktur industri (gunakan kerangka Struktur-
Perilaku-Kinerja untuk menentukan ini)
Perubahan siklus hidup produk
Perubahan permintaan
Tren harga
Faktor lingkungan makro
Musiman
Ketersediaan tenaga kerja
Segmentasi pasar
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 357
2. Kekuatan Kompetitif dari unit bisnis atau
produk
Faktor-faktor yang menentukan kekuatan kompetitif
unit bisnis:
Total pangsa pasar
Pertumbuhan pangsa pasar dibandingkan
dengan saingan
Kekuatan merk
Profitabilitas perusahaan
Kesetiaan pelanggan
Sumber daya
Kekuatan unit bisnis Anda dalam memenuhi
faktor penentu keberhasilan industri
Kekuatan rantai nilai (untuk menentukan
gunakan Analisis Rantai Nilai dan
Benchmarking ini)
Tingkat diferensiasi produk
Fleksibilitas produksi
Benchmarking adalah pengukuran dari
kualitas kebijakan orgaisasi, produk, strategi.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
358 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Contoh benchmarking yang dilakukan
Samsung terhadap Apple 2013, Samsung
dengan produknya Galaxy ace mampu
mengalahkan penjualan iphone 5. yang
dilakukan Samsung adalah meniru fitur-fitur
yang ada dalam produk Apple dan
memperbaiki kelemahannya
3. Keuntungan dan Kekurangan
a) Keuntungan
1. Membantu memprioritaskan sumber
daya yang terbatas untuk mencapai hasil
terbaik.
2. Manajer menjadi lebih sadar bagaimana
kinerja produk atau unit bisnis mereka.
3. Matriks ini merupakan kerangka kerja
portofolio bisnis yang lebih canggih
daripada matriks BCG.
4. Mengidentifikasi langkah-langkah
strategis yang perlu dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kinerja
portofolio bisnisnya.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 359
b) Kekurangan
1. Membutuhkan konsultan atau orang
yang sangat berpengalaman untuk
menentukan daya tarik industri dan
kekuatan unit bisnis seakurat mungkin.
2. Mahal untuk dilakukan.
3. Tidak memperhitungkan sinergi yang
dapat terjadi antara dua atau lebih unit
bisnis.
G. Perbedaan antara Matriks GE McKinsey dan
BCG
Matriks GE
McKinsey
BCG Mtriks
Perbedaan
Visual
- Merupakan
matriks 9
elemen
- Merupakan
matriks 4 elemen
Kelengkapan
- merupakan
pengembangan
dari alat
portofolio
matriks BCG
kerangka kerja
portofolio
- kekuatan kompetitif
unit bisnis sama
dengan pangsa pasar
relatif, yang
mengasumsikan
bahwa semakin
besar pangsa pasar
suatu bisnis,
semakin baik
posisinya untuk
bersaing di pasar
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
360 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Persamaan
- Sama-sama sebagai kerangka evaluasi
portofoio
- Kedua matrik digunakan untuk
menganalisis portofolio produk atau
unit bisnis perusahaan dan
memfasilitasi keputusan investasi
-
Gambar 14. 1 Perbedaan Matriks GE dan BCG
H. Analisa Matriks GE MCKinsey
Langkah 1. Menentukan daya tarik industri dari
masing-masing unit bisnis
1. Membuat daftar faktor. Hal pertama yang
perlu dilakukan adalah mengidentifikasi,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 361
faktor mana yang harus dimasukkan ketika
mengukur daya tarik industri. Kami telah
memberikan daftar faktor yang paling umum.
2. Menetapkan bobot. Bobot menunjukkan
betapa pentingnya faktor untuk daya tarik
industri. Angka dari 0,01 (tidak penting)
hingga 1,0 (sangat penting) harus ditetapkan
untuk setiap faktor. Jumlah semua bobot harus
sama dengan 1.0.
3. Memberi peringkat untuk setiap faktor. Hal
berikutnya dilakukan adalah menilai masing-
masing faktor untuk setiap produk atau unit
bisnis . Pilih nilai antara ‘1-5’ atau ‘1-10’, di
mana ‘1’ menunjukkan daya tarik industri
rendah dan ‘5’ atau ‘10’ daya tarik industri
tinggi
4. Menghitung skor total. Skor total adalah
jumlah dari semua skor tertimbang untuk
setiap unit bisnis. Skor berbobot dihitung
dengan mengalikan bobot dan peringkat. Skor
total memungkinkan membandingkan daya
tarik industri untuk setiap unit bisnis. Ini
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
362 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
adalah tugas yang sulit dan yang biasanya
membutuhkan melibatkan konsultan yang
merupakan ahli dari industri yang
bersangkutan. Konsultan akan membantu
Anda menentukan bobot dan menilai mereka
dengan benar sehingga analisis seakurat
mungkin.
Langkah 2 : Buat daftar faktor.
Pilih faktor kekuatan kompetitif dari atau tambahkan
faktor yang dianggap relevan dan terkait.
Tetapkan bobot. Bobot menunjukkan betapa
pentingnya faktor dalam mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Angka dari 0,01
(tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) harus
ditetapkan untuk setiap faktor. Jumlah semua bobot
harus sama dengan 1.0.
Beri peringkat untuk setiap faktor. Beri nilai setiap
faktor untuk setiap produk atau unit bisnis Anda.
Pilih nilai antara ‘1-5’ atau ‘1-10’, di mana ‘1’
menunjukkan kekuatan lemah dan kekuatan kuat ‘5’
atau ‘10’.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 363
Langkah 3 : Menghitung skor total. Lihat
‘Langkah 1’.
Langkah 4. Menganalisis informasi
Ada implikasi investasi yang berbeda yang harus
diikuti, tergantung pada kotak mana unit bisnis
telah dipetakan. Ada 3 kelompok kotak: investasi /
pertumbuhan, selektivitas/penghasilan dan kotak
panen/divestasi. Setiap kelompok kotak menunjuk
kan apa yang harus dilakukan dengan investasi
perusahaan.
Unit bisnis investasi tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 14. 2 Tabel elemen Implikasi Investasi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
364 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Penjelasan dari Gambar 14.2 di atas sebagai berikut :
a) Kotak Investasikan/kembangkan.
Perusahaan harus berinvestasi dalam unit bisnis
yang masuk ke dalam kotak-kotak ini karena mereka
menjanjikan hasil tertinggi di masa depan. Unit-unit
bisnis ini akan membutuhkan banyak uang karena
mereka akan beroperasi di industri yang sedang
tumbuh dan harus mempertahankan atau
menumbuhkan pangsa pasar mereka. Sangat penting
untuk menyediakan sumber daya sebanyak mungkin
bagi BU sehingga tidak akan ada kendala bagi
perusahaan untuk tumbuh. Investasi harus
disediakan untuk R & D, periklanan, akuisisi dan
untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk
memenuhi permintaan di masa depan
b) Kotak Pemilihan / Penghasilan.
Perusahaan harus berinvestasi ke Business Unit ini
hanya jika perusahaan memiliki uang yang tersisa
dari investasi dalam berinvestasi / menumbuhkan
unit unit bisnis dan jika perusahaan yakin bahwa BU
akan menghasilkan uang di masa depan. Unit-unit
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 365
bisnis ini sering dianggap terakhir karena ada
banyak ketidakpastian. Aturan umum harus
berinvestasi dalam unit bisnis yang beroperasi di
pasar besar dan tidak ada banyak pemain dominan di
pasar, sehingga investasi akan membantu untuk
dengan mudah memenangkan pangsa pasar yang
lebih besar.
c) Kotak Divestasi / Panen.
Merupakan unit-unit bisnis yang beroperasi dalam
industri yang tidak menarik, tidak memiliki
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan atau tidak
mampu mencapainya dan berkinerja sangat buruk
akibatnya jatuh ke kotak panen / divestasi.
Terhadap unit-unit bisnis yang jatuh ke kotak
Divestasi ini perusahaan harus melakukan :
1. Terhadap unit bisnis menghasilkan surplus
kas, perusahaan harus memperlakukan mereka
sama dengan unit bisnis yang masuk ke kotak
‘kas sapi’ dalam matriks BCG. Ini berarti
bahwa perusahaan harus berinvestasi dalam
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
366 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
unit-unit bisnis ini hanya cukup untuk
membuat mereka beroperasi dan
mengumpulkan semua uang yang dihasilkan
olehnya. Dengan kata lain, penting untuk
berinvestasi dalam bisnis semacam itu selama
investasi di dalamnya tidak melebihi uang
yang dihasilkan darinya.
2. Terhadap unit bisnis yang hanya membuat
kerugian harus didivestasi. Jika hal ini tidak
mungkin dan tidak ada cara untuk mengubah
kerugian menjadi keuntungan, perusahaan
harus melikuidasi unit bisnis.
Langkah 5. Identifikasi arah masa depan setiap
unit bisnis
Matriks GE McKinsey hanya memberikan gambaran
terkini tentang daya tarik industri dan kekuatan
kompetitif dari unit bisnis dan tidak
mempertimbangkan bagaimana perusahaan dapat
berubah di masa depan. Analisis lebih lanjut dapat
mengungkapkan bahwa investasi ke beberapa unit
bisnis dapat sangat meningkatkan posisi kompetitif
perusahaa atau bahwa industri dapat mengalami
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 367
pertumbuhan besar di masa depan. Ini memengaruhi
keputusan yang diambil terkait investasi ke dalam
satu atau unit bisnis lain
5. Implikasi Investasi
Merupakan gambaran dari penjelasan langkah-
langkah 1 sampai dengan langkah ke-5 di atas,
terutama pada penjelasan langkah ke-4 dimana
perusahaan harus mengambil keputusan terhadap
unit bisnis yang menguntungkan atau yang
merugikan.
I. GE / McKinsey Matrix
GE matriks dibagi menjadi sembilan sel – sembilan
alternatif untuk penentuan posisi dari setiap SBU
atau menawarkan produk. Berdasarkan kekuatan
bisnis dan daya tarik pasar setiap SBU akan
memiliki posisi yang berbeda dalam matriks.
Selanjutnya, ukuran pasar dan penjualan saat ini
akan membedakan setiap SBU. Berdasarkan
pemahaman yang jelas dari semua faktor-faktor
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
368 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
pengambil keputusan yang mampu mengembangkan
strategi yang efektif.
1. Tiga segmen matriks GE
Sembilan sel dalam matriks GE dapat
dikelompokkan menjadi tiga segmen utama,
yaitu:
a) Segmen 1:
Ini adalah segmen terbaik. bisnis kuat dan
pasar menarik. Perusahaan harus mengalokasi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 369
kan sumber daya dalam bisnis ini dan
memfokuskan pada pertumbuhan bisnis dan
meningkatkan pangsa pasar.
b) Segmen 2:
Usaha ini baik dan kuat, tetapi pasar tidak
menarik atau pasar yang kuat dan bisnis tidak
cukup kuat untuk mengejar peluang potensial.
Para pembuat keputusan harus membuat
keputusan tentang bagaimana menangani lebih
lanjut dengan SBU ini. Beberapa dari mereka
mungkin mengkonsumsi banyak sumber daya
dan tidak menjanjikan sedangkan yang lain
mungkin membutuhkan sumber daya
tambahan dan strategi yang lebih baik untuk
pertumbuhan.
c) Segmen 3:
Ini adalah segmen terburuk. Bisnis di segmen
ini adalah lemah dan pasar tidak menarik. Para
pembuat keputusan harus mempertimbangkan
baik reposisi SBU ini ke segmen pasar yang
berbeda, mengembangkan menawarkan biaya-
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
370 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
efektif yang lebih baik, atau menyingkirkan
SBU ini dan menginvestasikan sumber daya
ke dalam menjanjikan dan menarik lebih SBU.
2. Contoh Matriks GE – Internal
3. Contoh Matriks GE – Eksternal
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 371
Setelah didapati score pada penentuan faktor
daya Tarik industri dan faktor kekuatan bisnis,
maka kemudian dilanjutkan dengan memasuk
kan ke dalam diagram untuk bisa diketahui
kondisi unit bisnis yang sedang kita amati .
Dari grafik berikut data diketahui bahwa tidak
hanya High Growth juga High Value, sebagai
penggerak utama pertumbuhan perusahaan.
Disini perusahaan fokus berinvestasi karena
mereka menjanjikan keuntungan tertinggi di
masa depan. Unit bisnis ini membutuhkan
banyak modal karena mereka akan beroperasi
di industri yang berkembang dan harus
mempertahankan atau meningkatkan pangsa
pasar.
J. Harvest Strategi
Divestasi adalah suatu pengurangan pada beberapa
jenis aset dalam bentuk uang atau barang, yang bisa
disebut bisnis penjualan yang sudah dimiliki
perusahaan.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
372 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
K. Pendekatan Boston Consulting Group (BCG)
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 373
3. Evaluasi
1. Jelaskan mengenai perbedaan penggunaan SWOT
dan TOWS dalam analisis strategik.
2. Jelaskan mengapa dalam menyusun matriks SWOT
selalu berkaitan dengan faktor-faktor internal dan
eksternal.
3. Jelaskan proses penentuan posisi perusahaan dengan
menggunakan analisis matriks Cell.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 374
BAB 15
TEKNIK PENENTUAN TUJUAN
PERUSAHAAN (Pertemuan Ke-14)
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi tentang Teknik penentuan
tujuan dan strategi perusahaan, kepada para mahasiswa
diharapkan :
1. Mampu memberikan pertimbangan dalam penentuan
tujuan perusahaan berdasar analisis SWOT serta
faktor internal dan eksternal.
2. Mampu menyusun langkah-langkah strategi
perusahaan dengan matriks Cell.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 375
3. Mampu merancang alternatif strategi yang dipilih
dalam penentuan posisi perusahaan.
4. Mampu merancang implementasi alternatif strategi
yang dipilih.
5. Mampu merancang matriks BCG berkaitan dengan
rencana investasi atau pengembangan perusahaan.
2. Materi Pembelajaran
A. Penetapan Tujuan Organisasi
Menetapkan tujuan organisasi bisa juga
diartikan sebagai usaha menterjemahkan misi
organisasi ke dalam bentuk sasaran yang lebih
jelas dan spesifik tetang sesuatu yang ingin
dicapai.
Dalam penetapan tujuan juga harus spesifik,
jelas dan bersifat memacu agar para pelaku
organisasi bisa mencapai kinerja yang optimal.
Penentuan tujuan organisasi mencakup dua
sasaran, baik yang bersifat jangka pendek
maupun jangka panjang.
1. Tujuan jangka pendek adalah segala
tindakan yang akan ditempuh oleh pihak
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
376 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
manajemen dalam waktu satu atau dua
tahun mendatang.
2. Tujuan jangka panjang adalah bisanya
berhubungan dengan tindakan manajer
untuk mendorong kinerja organisasi
dalam jangka waktu yang lebih lama.
B. Penyusunan dan Pemilihan Alternatif Strategi
Penyusunan strategi organisasi dimulai dari
analisis terhadap kondisi lingkungan, baik
makro maupun mikro, dan melihat prospeknya
di masa mendatang. Analisis lingkungan
digunakan untuk mengetahui kemampuan
organsiasi perusahaan dalam usaha mencapai
hasil akhir yang telah ditargetkan. Dengan
demikian tujuan perusahaan adalah “hasil
akhir”, sedangkan strategi adalah “alat” yang
digunakan untuk mencapai hal tersebut .
Pengertian strategi yang dimaksudkan dalam
hal ini adalah pola gerak organisasi dan
sebagai pendekatan manajerial yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan umum
sekaligus menerapkan misi organisasi. Strategi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 377
organisasi yang sering mengalami perubahan
menunjukkan adanya ketidakstabilan pihak
manajer dalam mengambil keputusan.
Perubahan mendasar sebaiknya dilakukan
pada saat-saat tertentu saja dan memang
terpaksa untuk dilakukan.
Perumusan strategi merupakan proses
penyusunan langkah-langkah ke depan yang
dimaksudkan untuk membangun visi dan misi
organisasi, menetapkan tujuan strategis dan
keuangan perusahaan, serta merancang strategi
untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka
menyediakan customer value terbaik.
C. Langkah-langkah dalam menyusun strategi
perusahaan, yaitu :
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan
dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan
menentukan misi perusahaan untuk mencapai
visi yang dicita-citakan dalam lingkungan
tersebut.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
378 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan
ekstenal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang
akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasil
an (key success factors) dari strategi-strategi
yang telah dirancang berdasarkan analisis
sebelumnya.
4. Menentukan target tujuan terukur,
mengevaluasi berbagai alternatif strategi
dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk
mencapai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang.
D. Implementasi atas Strategi yang dipilih
Fungsi implementasi strategi pada prinsipnya adalah
untuk memastikan strategi yang dipilih adalah yang
paling tepat dan dapat dilaksanakan tepat pada
waktunya. Beberapa elemen spesifik yang
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 379
diperlukan untuk dapat melakukan implementasi
strategi dengan baik antara lain :
1. Mengembangkan struktur organisasi yang
dapat mendukung kesuksesan pelaksanaan
strategi yang telah dipilih.
2. Menyusun anggaran yang akan digunakan
sebagai alat pengawasan atas penggunaan atau
alokasi sumberdaya yang ada pada berbagai
kegiatan organisasi.
3. Merancang sistem balas jasa (reward) yang
disesuaikan dengan tingkat pencapaian hasil
yang telah ditargetkan.
4. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
untuk kesuksesan implementasi strategi.
5. Menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur
yang mendukung pelaksanaan strategi.
6. Menerapkan pola kepemimpinan internal yang
sesuai untuk mendorong implementasi strategi
di masa datang dan terus berupaya mencari
cara terbaik untuk melakukan implementasi
strategi. Dalam melakukan implementasi
strategi diperlukan seorang manajer yang
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
380 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
berorientasi pada produktivitas, artinya bahwa
usaha untuk melakukan perubahan melalui
implementasi strategi senantiasa diarahkan
untuk pencapaian sesuatu yang lebih baik.
7. Strategi kepemimpinan biaya adalah strategi
yang menawarkan produk atau jasa kepada
konsumen pada harga dan nilai harga terendah,
sedangkan strategi diferensiasi bertujuan
menghasilkan produk atau jasa yang dianggap
unik di industri. Sedangkan strategi fokus
adalah strategi yang menawarkan produk atau
jasa kepada sekelompok kecil konsumen yang
sudah dipilih sebelumnya (segmented).
E. Tahapan dalam Merumuskan Strategi yang
Dipilih
Analisis faktor internal dan eksternal
merupakan faktor yang sangat penting dalam
merumuskan strategi bersaing perusahaan.
1. Analisis lingkungan internal terdiri dari
fungsi-fungsi Manajemen (perencanaan,
pengorganisasian, pemotivasian, penempatan
staf, dan pengontrolan) dan fungsi-fungsi
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 381
bisnis (pemasaran, keuangan, produksi/
operasi, sistem informasi manajemen dan
penelitian dan pengembangan).
2. Sedangkan analisis lingkungan eksternal
digunakan untuk mengindentifikasi
kesempatan dan ancaman yang mungkin
terjadi. Analisis lingkungan eksternal terdiri
dari
a. Lingkungan makro (kekuatan
ekonomi, kekuatan sosial, budaya,
demografis dan lingkungan, kekuatan
politik, pemerintahan dan hukum,
kekuatan teknologi dan kekuatan
kompetitif).
b. Analisis lingkungan industri
menggunakan model lima kekuatan
dari Porter (Porter’s Five-forces)
meliputi :
persaingan antar perusahaan
saingan,
potensi masuknya pesaing baru,
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
382 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
potensi pengembangan produk
pengganti,
daya tawar pemasok,
daya tawar konsumen.
F. Tahapan Merumuskan Strategi Bersaing yang
tepat bagi Perusahaan (David & David, 2017) :
1. Tahap Input
a. Matriks Evaluasi Faktor Internal
Matriks Evaluasi Faktor Internal
(Internal Factor Evaluation-IFE
Matrix) bertujuan meringkas dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
utama dalam area-area fungsional
bisnis, dan juga menjadi landasan untuk
mengidentifikasi serta mengevaluasi
hubungan di antara area tersebut.
b. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
(External Factor Evaluation-EFE
Matrix) memungkinkan para penyusun
strategi untuk meringkas dan melakukan
evaluasi informasi ekonomi, sosial,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 383
budaya, demografis, lingkungan, politik,
pemerintahan, hukuman, teknologi, dan
kompetitif.
c. Matriks Profil Kompetitif
Matriks Profil Kompetitif (Competitive
Profile Matrix - CPM) mengidentifikasi
pesaing-pesaing utama suatu perusahaan
serta kekuatan dan kelemahan khusus
perusahaan dalam hubungannya dengan
posisi strategis perusahaan.
2. Tahap Pencocokan
a. Matriks SWOT
Matriks SWOT merupakan alat
pencocokan yang penting yang
membantu para manajer mengembang
kan empat jenis strategi, yaitu :
Strategi SO (kekuatan-peluang),
Strategi WO (kelemahan-
peluang),
Strategi ST (kekuatan-ancaman),
dan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
384 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Strategi WT (kelemahan-
ancaman).
b. Matriks SPACE
Matriks SPACE (Strategic Position and
Action Evaluation – Matriks Posisi
Strategis dan Evaluasi Tindakan)
merupakan kerangka empat kuadran
yang menunjukkan apakah strategi
agresif, konservatif, defensif atau
kompetitif yang paling sesuai untuk
suatu organisasi tertentu. Sumbu-sumbu
Matriks SPACE menunjukkan dua
dimensi internal (kekuatan finansial -
financial stregth-FS) dan (keunggulan
kompetitif - competitive advantage-CA)
serta dua dimensi eksternal stabilitas
lingkungan (environmental stability-ES)
dan kekuatan industri (industry
strength– IS). Merupakan faktor-faktor
yang paling menentukan dalam posisi
strategik perusahaan.
Semakin tinggi frekwensi dan
magnitudo perubahan, semakin tidak
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 385
stabil ES. Industri dapat menjadi stabil
atau tidak stabil pada ES dan tumbuh
tinggi pada IS, sementara pada industri
lain akan menjadi stabil pada ES namun
tumbuh rendah pada IS.
Matriks SPACE dibuat untuk organisasi
tertentu yang mempelajari dan berbasis
pada kondisi informasi faktual.
c. Matriks Boston Consulting Group
(BCG)
Matriks BCG merupakan matriks untuk
membantu dalam analisis pengambilan
keputusan dan investasi. Ini membagi
pasar berdasarkan tingkat pertumbuhan
relatif dan pangsa pasarnya dan
menghasilkan 4 komponen kuadran –
Cash cow, Stars, Question marks dan
Dogs. Produk perusahaan dapat
dikategorikan dalam salah satu kuadran
dan strategi untuk produk ini diputuskan
dengan tepat.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
386 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
d. Matriks Internal-Eksternal (IE)
Matriks Internal-Eksternal (Internal-
External Matrix) memposisikan
berbagai divisi suatu organisasi dalam
tampilan sembilan sel. Skor bobot total
yang diperoleh dari divisi-divisi tersebut
memungkinkan susunan matriks IE di
tingkat perusahaan.
Parameter yang digunakan meliputi parameter
kekuatan internal perusahaan (skor bobot IFE)
dan pengaruh eksternal (skor bobot EFE) yang
dihadapi. Tujuan penggunaan model ini
adalah untuk memperoleh strategi bisnis di
tingkat korporat yang lebih detail. Menurut
(Susanthi, 2017) lingkungan eksternal dan
lingkungan internal mempunyai peran yang
cukup penting dalam usaha pengambilan
keputusan guna mewujudkan visi misi
perusahaan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 387
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9
sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya
kesembilan sel itu dapat dikelompokkan
menjadi tiga strategi utama, yaitu:
1. Growth strategy yang merupakan
pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel
1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel
7 dan 8).
2. Stability strategy adalah strategi yang
diterapkan tanpa mengubah arah strategi
yang telah ditetapkan.
3. Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9)
adalah usaha memperkecil mengurangi
usaha yang dilakukan perusahaan.
e. Matriks Strategi Besar (Grand
Strategy)
DIAGRAM PENENTUAN MATRIKS
GRAND STRATEGY
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
388 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
MENGATASI KELEMAHAN
MEMPERTAHANKAN
KEKUATAN
Martiks Strategi Besar (Grand Strategy) telah menjadi
sebuah alat yang dipopulerkan untuk merumuskan suatu
strategi alternatif. Matriks Strategi Besar didasarkan pada
dua dimensi evaluatif : posisi kompetitif dan pertumbuhan
pasar (industri).
Ide dasar dari diterapkannya strategi ini adalah pemilihan
dua variabel sentral di dalam proses :
1. Penentuan tujuan utama grand strategy.
2. Memilih faktor-faktor internal atau eksternal untuk
pertumbuhan atau profitabilitas
INTERNAL
(Meninjau
kembali sumber
daya perusahaan)
EKSTERNAL
(Akuisisi atau
merger untuk
meningkatkan
kemampuan
perusahaan)
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 389
3. Tahap Keputusan
Pada tahap ini, sebagai tahapan akhir dalam
pengambilan keputusan menggunakan Matriks
Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM), yaitu
alat yang memungkinkan para penyusun strategi
mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara
obyektif, berdasarkan faktor-faktor keberhasilan
penting eksternal dan internal yang diidentifikasi
sebelumnya.
QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai
strategi yang dibangun pada tahap pencocokan.
Seperti halnya alat-alat analitis perumusan strategi
yang lain, QSPM membutuhkan penilaian intuitif
yang baik.
QSPM menggunakan analisis input dari Tahap 1
dan hasil pencocokan dari analisis Tahap 2 untuk
secara obyektif menentukan strategi yang hendak
dijalankan di antara strategi-strategi alternatif.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
390 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
G. Matriks Boston Consultinglub Group (BCG)
Menurut (David, 2015) matriks BCG merupakan
Matriks untuk membantu dalam pengambilan
keputusan dan investasi.
1. Empat Kuadran Matriks BCG
Setelah bisnis diklasifikasikan, maka untuk
menentukan strategi unit bisnis/produk tersebut
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 391
ditempatkan ke dalam empat kuadran berbeda yang
dibagi menjadi:
1. Cash Cows – Pangsa pasar tinggi tetapi
tingkat pertumbuhan rendah (paling
menguntungkan).
2. Stars– Pangsa pasar tinggi dan tingkat
pertumbuhan tinggi (persaingan tinggi).
3. Question Marks – Pangsa pasar rendah dan
tingkat pertumbuhan tinggi (ketidakpastian).
4. Dogs - Pangsa pasar rendah dan tingkat
pertumbuhan rendah (kurang menguntungkan
atau bahkan mungkin profitabilitas negatif)
2. Fungsi Analisis Matriks BCG berguna untuk
membantu dalam hal :
memutuskan entitas mana dalam portofolio
bisnis yang benar-benar menguntungkan,
mana yang tidak berguna,
mana yang harus konsentrasikan dan mana
yang memberi keunggulan kompetitif atas
yang lain.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
392 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
bisnis mana yang berdiri di mana dalam
portofolio bisnis,
bisnis mana yang membutuhkan investasi,
mana yang perlu panen (menghasilkan uang),
mana yang perlu divestasi (mengurangi
investasi) dan
mana yang perlu dikeluarkan sepenuhnya dari
portofolio bisnis.
3. Karakteristik dan strategi setiap kuadran BCG
Matrix secara detail :
1. Cash Cows
Cash Cows adalah produk yang memiliki pangsa
pasar tinggi di pasar yang tumbuh rendah. Karena
pada pasar tidak tumbuh, perusahaan pada kuadran
sapi perah tersebut memperoleh keuntungan
maksimum dengan menghasilkan pendapatan
maksimum karena pangsa pasarnya yang tinggi
untuk BCG Matrix.
Jadi untuk perusahaan mana pun, pada kuadran Cash
Cows adalah yang membutuhkan investasi paling
sedikit tetapi pada saat yang sama memberikan
pengembalian yang lebih tinggi. Pengembalian
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 393
sebagai keuntungan yang lebih tinggi ini
meningkatkan profitabilitas perusahaan secara
keseluruhan karena kelebihan pendapatan ini dapat
digunakan dalam bisnis lain seperti Stars, Question
marks atau Dogs.
Strategi untuk Cash Cows
Perusahaan Cash Cows adalah yang paling stabil
untuk bisnis apa pun dan karenanya strateginya
umumnya mencakup retensi pangsa pasar.
Berhubung pasar tidak berkembang, akibatnya
akuisisi berkurang dan retensi pelanggan tinggi.
Dengan demikian, program kepuasan pelanggan,
program loyalitas, dan metode promosi lainnya
membentuk inti dari rencana pemasaran produk
Cash Cows / SBU (strategic business unit).
2. Stars
Stars merupakan perusahaan yang menghasikan
produk dengan tingkat pertumbuhan pasar tinggi
tetapi pangsa pasar rendah. Hal terjadi dikarenakan
ada banyak persaingan di segmen ini.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
394 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Contohnya, jika kita melihat 4 perusahaan
telekomunikasi teratas di Indonesia, pangsa pasarnya
bagus, tetapi tingkat pertumbuhannya juga bagus.
Jadi, karena kedua faktor ini tinggi, perusahaan
telekomunikasi selalu dalam mode kompetitif dan
mereka harus menginvestasikan uang dan
mengeluarkan uang dari waktu ke waktu.
Tidak seperti Cash Cow, untuk perusahaan dalam
kotak Stars tidak bisa berpuas diri saat mereka
berada di atas karena setiap saat dapat segera
diambil alih oleh perusahaan lain yang
memanfaatkan tingkat pertumbuhan pasar. Namun,
apabila strateginya berhasil, perusahaan Stars bisa
menjadi Cash Cow dalam jangka panjang.
Strategi untuk Stars
Semua jenis strategi pemasaran, promosi penjualan,
dan periklanan digunakan untuk Stars. Hal ini
karena dalam Cash Cow, strategi tersebut sudah
digunakan dan menghasilkan pembentukan Cash
Cow.
Demikian pula bagi perusahaan di kuadran Stars,
karena persaingan yang tinggi dan pangsa pasar
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 395
yang meningkat, konsentrasi dan investasi perlu
tinggi dalam kegiatan pemasaran sehingga dapat
meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar.
3. Question Marks
Question Marks merupakan kuadran produk
perusahaan yang mungkin memiliki pangsa pasar
yang tinggi dan pertumbuhan pasar yang tinggi,
tetapi keberlangsungan pasar produk tersebut
dipertanyakan – apakah akan tumbuh lebih lanjut
atau menurun.
Contoh produk Question Marks adalah komputer
desktop di tengah semakin banyak smartphone dan
laptop yang diproduksi. Desktop masih merupakan
produk dengan pangsa pasar yang bagus dan
kemungkinan berkembang. Namun, kita tidak tahu
sampai kapan pertumbuhan itu akan berlanjut.
Mungkin adanya inovasi lain di masa mendatang
dapat sepenuhnya mematikan komputer Desktop.
Sering kali, sebuah perusahaan mungkin
menghasilkan produk inovatif yang segera
mendapatkan tingkat pertumbuhan yang baik.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
396 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Namun, pangsa pasar produk semacam itu tidak
diketahui.
Produk mungkin kehilangan minat pelanggan dan
mungkin tidak dapat dibeli lagi, dalam arti tidak
akan mendapatkan pangsa pasar, tingkat
pertumbuhan akan turun dan pada akhirnya akan
menjadi kelompok Dog. Di sisi lain, produk tersebut
dapat meningkatkan minat pelanggan dan semakin
banyak orang mungkin membeli produk tersebut,
sehingga membuat produk tersebut menjadi produk
dengan pangsa pasar yang tinggi. Dari sini produk
dapat berkembang menjadi Cash Cow karena
memiliki persaingan yang lebih rendah dan pangsa
pasar yang tinggi. Jadi, Ketidakpastian tersebut
memberi nama kuadran ini dengan “Question
Marks”. Masalah utama yang terkait dengan
memiliki perusahaan pada tanda tanya adalah jumlah
investasi yang mungkin dibutuhkan dan apakah
investasi tersebut akan memberikan pengembalian
pada akhirnya atau apakah akan sia-sia.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 397
Strategi untuk Question Marks
Karena merupakan produk baru dengan tingkat
pertumbuhan tinggi, tingkat pertumbuhan perlu
dikapitalisasi sedemikian rupa sehingga produk pada
kuadran tanda tanya berubah menjadi produk dengan
pangsa pasar yang tinggi.
Strategi akuisisi pelanggan baru adalah strategi
terbaik untuk mengubah Question Marks menjadi
Stars atau Cash Cow. Selanjutnya, riset pasar waktu
ke waktu juga membantu dalam menentukan
psikologi konsumen untuk produk serta
kemungkinan masa depan produk dan keputusan
sulit mungkin harus diambil jika produk mengalami
profitabilitas negatif.
4. Dogs
Produk suatu perusahaan diklasifikasikan sebagai
Dogs jika memiliki pangsa pasar yang rendah dan
tingkat pertumbuhan yang rendah. Jadi, produk-
produk ini tidak menghasilkan keuntungan dalam
jumlah besar atau membutuhkan investasi yang lebih
tinggi.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
398 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Namun, produk tersebut dianggap sebagai produk
profitabilitas negatif terutama karena uang yang
sudah diinvestasikan dalam produk tersebut dapat
digunakan di tempat lain.
Jadi dalam hal ini bisnis harus mengambil keputusan
apakah mereka harus mendivestasikan produk ini
atau mereka dapat memperbaikinya dan dengan
demikian membuatnya dapat dijual kembali yang
selanjutnya akan meningkatkan pangsa pasar produk
tersebut.
Strategi untuk Dogs
Bergantung pada jumlah uang tunai yang telah
diinvestasikan di kuadran ini, perusahaan dapat
mendivestasikan produk sama sekali atau mengubah
produk melalui rebranding / inovasi / penambahan
fitur, dll.
Namun demikian, dalam prakteknya untuk
menggerakkan Dogs menuju Stars atau Cash Cow
sangat sulit. Produk dalam kuadran Dogs hanya
dapat dipindahkan ke wilayah Question Marks di
mana masa depan produk tidak diketahui. Jadi dalam
kasus produk Dogs, strategi divestasi digunakan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 399
4. Kelebihan dan Kekurangan Matriks BCG
a. Kelebihan
Memberikan cara tingkat tinggi untuk melihat
peluang untuk setiap produk dalam portofolio
perusahaan.
Memungkinkan untuk berpikir tentang
bagaimana mengalokasikan sumber daya yang
terbatas ke portofolio sehingga keuntungan
dimaksimalkan dalam jangka panjang.
Menunjukkan jika portofolio Anda seimbang.
Misalnya, jika perusahaan memiliki terlalu
sedikit produk dalam portofolio, maka
kemungkinan perusahaan bisa berada dalam
posisi berbahaya karena menyimpan semua
telur dalam satu keranjang.
Alat ini sangat mudah digunakan dan
dimengerti.
b. Kekurangan
Tingkat pertumbuhan pasar bukanlah ukuran
akurat dari daya tarik pasar terhadap bisnis.
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
400 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
Pangsa pasar sebenarnya tidak memprediksi
berapa banyak uang yang dihasilkan suatu
produk. Misalnya, Dog dapat memperoleh
keuntungan, dan stars dapat memiliki pangsa
pasar yang tinggi dan pertumbuhan yang
tinggi tetapi beroperasi di industri dengan
margin yang sangat rendah dan oleh karena itu
tidak pernah menguntungkan secara khusus.
Itu tidak memperhitungkan faktor eksternal,
yang dikenal sebagai faktor lingkungan.
Faktor-faktor tersebut mencakup hal-hal
seperti munculnya teknologi baru atau potensi
perubahan dalam undang-undang perpajakan.
Untuk menganalisis faktor eksternal dapat
menggunakan Analisis PEST.
Ini hanyalah gambaran dari situasi saat ini,
tidak untuk melihat apa yang kemungkinan
akan terjadi pada pasar di masa depan. Matriks
McKinsey adalah alat yang lebih baik untuk
digunakan untuk menganalisis portofolio
perusahaan jika ingin memahami apa yang
mungkin terjadi di masa depan.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 401
H. Evaluasi Kinerja dan Tindakan Koreksi
Setelah melakukan implementasi strategi perlu
dilakukan evaluasi untuk menilai kinerja yang
dicapai. Apabila kinerja yang dilakukan belum
mencapai target atau tidak sesuai strategi yang
diterapkan, maka perlu dilakukan tindakan koreksi.
Koreksi bisa juga dilakukan pada visi perusahaan,
misalnya diperluas untuk menyesuaikan dengan
perubahan lingkungan. Strategi organisasi perlu
dilakukan modifikasi karena adanya pergeseran
dalam orientasi yang ingin dicapai untuk jangka
panjang.
I. Ringkasan
Matriks McKinsey adalah alat yang lebih baik
untuk digunakan untuk menganalisis
portofolio perusahaan jika ingin memahami
apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Matriks BCG atau matriks Boston adalah cara
terbaik untuk analisis portofolio bisnis saat
sekarang. Strategi yang direkomendasikan
setelah analisis BCG membantu perusahaan
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
402 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A
memutuskan tindakan yang tepat dan
membantu mereka menerapkan hal yang sama.
Informasi dalam matriks kemudian dapat
digunakan untuk membuat campuran
portofolio yang tepat (atau portofolio yang
seimbang).
Matriks QSPM merupakan sarana yang
memungkinkan untuk mengevaluasi strategi
alternatif secara obyektif, berdasarkan faktor-
faktor kritis eksternal dan internal (critical
success factors) yang telah diidentifikasikan
sebelumnya
3. Evaluasi
1. Anda diminta membuat Matriks BCG dan matriks
Grand Strategy. Adakah kesamaannya dalam format
dan implikasinya. Jelaskan proses penyusunannya.
2. Berikan contoh strategi WT dalam analisis internal
eksternal pada organisasi/perusahaan anda bekerja.
Apakah kelemahan internal dapat dicocokkan
dengan ancaman eksternal dalam memformulasikan
strategi yang dibuat.
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A | 403
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R, (2009), Strategic Management : Concepts
and Cases, Pearson International Edition, Twelfth
Edition
David, Fred R. (2009) Manajemen Strategis Konsep-
konsep. Edisi ke-9. Alih bahasa Kresno Sansu.
Indeks, Jakarta
David, Fred R. (2012). Strategic Management:
Manajemen strategi konsep. (Dono Sunardi, Trans).
Jakarta : Salemba Empat.
David, Freddy R., (2015) : Personal SWOT Analysis,
Jakarta: Gramedia Utama,
David, F. R. dan David, F. R., (2017). Strategic
Management: A Competitive Advantage
Approach. s.l.:Pearson.
David, Fred R. dan David, Forest R, (2017), Manajemen
Strategik Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing,
Jakarta : Salemba Empat, Cetakan kedua, edisi 15
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
404 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Eva Zuraidah - Program Studi Sistem Informasi,
Jurnal PROSISKO Vol. 7 no. 1 Maret 2020 ISSN
2406 7733
Gluek, F. dan Lawrence R. Jauch, (1984), Strategic
management and Business Policy, USA:McGraw-
Hill Inc, Second Edition.
Gray, Collin S., (2007), Carl von Clausewitz and The
Theory of War, War, Peace and International
Relation : An Introduction to Strategic History, New
York: Routledge.
Heene, Aime; Desmidt, Sebastian; Affif Faisal &
Abdullah, Ismet, (2015) : Manajemen Strategik
Keorganisasian Publik, Bandung, Refiko Aditama,
Edisi kedua
Hubeis, Musa dan Najib, Muhammad, (2014) :
Manajemen Strategik, Dalam Pengembangan Daya
Saing Organisasi, Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo (Kompas Group)
Ireland, R. Duane; Hoskisson, Robert E & Hitt, Michael
A, (2008) : The Management of Strategy Concepts
and Cases, South Western – Canada, 10th
International edition
John A. Pearce II & Robinson, Richard B, (2013) :
Strategy Management : Planning for Domestic &
Global Competition, McGraw Hill International,
Thirteenth International Edition,
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 405
Lestari, Endah Prapti. (2011). Pemasaran Strategik:
Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,
Yogyakarta : Graha Ilmu, Edisi Pertama.
Mintzberg, Henry (1994), The Rise and Fall of Strategic
Planning
Rachmat, H, (2014), Manajemen Strategik, Bandung, CV
Pustaka Setia, Cetakan ke-1
Rangkuti, Freddy, (2014) : Analisis SWOT :Teknik
Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
.
Rangkuti, F., (2015). Analisis SWOT: Membedah Kasus
Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sedarmayanti. (2014). Manajemen Strategi. Bandung:
Refika Aditama.
Siagian, P. (2005). Fungsi-Fungsi Manajemen. Jakarta:
Bumi Aksara.
Stoner, James A.F. & Winkel C., (2003), Perencanaan dan
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen, Alih
bahasa : Simamora Sahat, Jakarta: Rineka Cipta
Yukl, Gary, (2009), Leadership in Organizations, New
Delhi: Dorling Kindersley, Sixth Edition.
Sumber : https://www.managementstudyguide.com/swot-
analysis-of-starbucks.htm
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
406 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
Susanthi, Putu Rani, (2017), Analisis Lingkungan Internal
dan Eksternal dalam Mencapai Tujuan Perusahaan,
Jurnal Elektronik REKAMAN (Riset Ekonomi
Bidang Manajemen dan Akuntansi) Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Galileo, ISSN : 2598-8107 Vol. 1
No. 1 November 2017
Investor.id dengan judul "Industri Logistik Bangkit 2021"
Minggu, 22 November 2020
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 407
RIWAYAT PENULIS
Penulis, Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A, saat ini
sebagai pengajar di Pascasarjana Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti Jakarta merupakan perempuan berdarah Suku
Sasak, Pulau Lombok. Lahir di Kota Mataram, Propinsi Nusa
Tenggara Barat. Sebagian besar pendidikannya dijalani di luar
Pulau Lombok. Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama dilalui di kota kelahirannya, Mataram. Kemudian
melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMA
Muhammadiyah 1 Yogjakarta, lulus tahun 1989. Setelah lulus
melanjutkan ke jenjang pendidikan sarjana (Strata 1) di Institut
Sains & Teknologi “AKPRIND” Yogyakarta pada Program
Studi Teknik dan Manajemen Industri, dan berhasil menyandang
gelar Sarjana Teknik pada tahun 1995.
Untuk menambah ilmu dan pengetahuan, setelah lulus
sebagai seorang sarjana teknik, Penulis tidak langsung bekerja
namun melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi (Strata 2), yaitu ke Central Queensland University
di Brisbane, Queensland - Australia dan berhasil lulus dengan
menyandang gelar Master Of Business Administration (MBA)
dengan program kekhususan General Management, pada tahun
2000.
Setelah lulus dan menyandang gelar MBA Penulis
kembali ke tanah air dan sempat bekerja di salah satu
perusahaan kontraktor pertambangan minyak dan gas bumi
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK (ITL) TRISAKTI
408 | Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A.
ternama di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dengan
pertimbangan keluarga Penulis mengundurkan diri bekerja dari
perusahaan dan kembali ke kota kelahiran. Namun demikian tak
berapa lama dengan pertimbangan untuk mengembangkan ilmu
dan pengetahuan yang diperoleh, Penulis melanjutkan bekerja
kembali sebagai pengajar di Akademi “STT Manajemen
Mataram” di Mataram. Di sela-sela kesibukan mengajar dan
untuk meningkatkan pengetahuan dan kualifikasinya Penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan Tingkat Doktoral
(Strata 3) di Universitas Trisakti – Jakarta pada Program Studi
Strategic Management dan lulus pada Tahun 2018.
Dengan alasan mengikuti kerja suami yang bekerja di
Jakarta Penulis mengajukan pindah mengajar dan diterima
sebagai pengajar di Pascasarjana Universitas Trisakti Jakarta.
Selain mengajar di Pascasarjana Universitas Trisakti juga
sebagai pengajar di tingkat Strata 1 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Trisakti dan juga pernah mengajar di Fakultas
Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Jakarta.
Kemudian pada awal tahun 2021 Penulis pindah
mengajar dari Pascasarjana Universitas Trisakti ke Pascasarjana
Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti Jakarta pada
Program Studi kekhususan Manajemen. Saat ini Penulis juga
ditunjuk sebagai salah satu anggota team penyusun proposal
pembentukan pendidikan Tingkat Doktoral (Strata 3) Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti Jakarta.
Selain itu, di sela-sela kesibukannya sebagai pengajar
Penulis juga aktif sebagai anggota dari beberapa perkumpulan
peneliti ilmiah dan juga aktif menulis artikel dan makalah di
beberapa jurnal ilmiah baik terbitan nasional maupun
internasional (SINTA dan SCOPUS), diantaranya Business and
MANAJEMEN STRATEGI
DI BIDANG TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
Dr. Siti Maemunah, S.T., M.B.A. | 409
Entrepreneurial Review, International Journal of Advanced
Science and Technology, International Conference on
Management, Accounting and Economic, dan American
Research Journal of Business and Management. Dan pada saat
masih sebagai pengajar di Pascasarjana Universitas Trisakti
Penulis pernah ditunjuk sebagai pengelola Jurnal Ilmiah
Pascasarjana Universitas Trisakti. Penulis juga pernah sebagai
pembicara pada Seminar Internasional diantaranya yang di
selenggarakan oleh International Conference on Management,
Accounting and Economic dan FEB Universitas Trisakti di
Jakarta pada tahun 2020. Penulis juga sempat beberapa kali
memperoleh penawaran untuk mengajar sebagai dosen khusus di
beberapa universitas baik di dalam maupun luar negeri.