BAB V ANALISIS

323
BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Aspek kebijakan Analisis kebijakan adalah cara mensintesakan hasil penelitian untuk menghasilkan format keputusan (penentuan pilihan-pilihan alternatif) dan untuk menentukan kebutuhan masa depan(Walter Williams, 1971). Analisis kebijakan menggunakan berbagai metode pengkajian kebijakan dan pendekatan pengkajian kebijakan untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi- informasi agar dapat digunakan dalam menyelasaikan masalah. Pendekatan Kebijakan: 1.Pendekatan empirik/analitik, yaitu menjelaskan hubungan sebab-akibat dari suatu kebijakan 2.Pedekatan evaluatif; yaitu menilai manfaat dari suatu kebijakan 3.Pendekatan normatif, yaitu memberikan rekomendasi dalam perumusan kebijakan di masa yang akan datang. Dan yang digunakan dalam menganalisisk aspek kebijakan yang mempengaruhi penataan ruang Kecamatan Tanjungsari adalah pendekatan Evaluatif dengan melihat manfaat dari suatu kebijakan yang diambil oleh instansi yang berkaitan dengan penataan ruang Kecamatan Tanjungsari. Metode Kebijakan: 1.Deskriptif: menghasilkan informasi tentang sebab-akibat suatu kebijakan masa lalu V-1

Transcript of BAB V ANALISIS

BAB V ANALISIS

5.1 Analisis Aspek kebijakan

Analisis kebijakan adalah cara mensintesakan hasil

penelitian untuk menghasilkan format keputusan (penentuan

pilihan-pilihan alternatif) dan untuk menentukan kebutuhan

masa depan(Walter Williams, 1971).

Analisis kebijakan menggunakan berbagai metode

pengkajian kebijakan dan pendekatan pengkajian kebijakan

untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi-

informasi agar dapat digunakan dalam menyelasaikan masalah.

Pendekatan Kebijakan:

1.Pendekatan empirik/analitik, yaitu menjelaskan hubungan

sebab-akibat dari suatu kebijakan

2.Pedekatan evaluatif; yaitu menilai manfaat dari suatu

kebijakan

3.Pendekatan normatif, yaitu memberikan rekomendasi dalam

perumusan kebijakan di masa yang akan datang.

Dan yang digunakan dalam menganalisisk aspek kebijakan yang

mempengaruhi penataan ruang Kecamatan Tanjungsari adalah

pendekatan Evaluatif dengan melihat manfaat dari suatu

kebijakan yang diambil oleh instansi yang berkaitan dengan

penataan ruang Kecamatan Tanjungsari.

Metode Kebijakan:

1.Deskriptif: menghasilkan informasi tentang sebab-akibat

suatu kebijakan masa lalu

V-1

2.Prediktif: meramalkan akibat suatu kebijkan di masa

mendatang

3.Evaluatif: memberikan informasi tentang manfaat suatu

kebijakan yang lalu maupun yang akan datang

4.Preskriptif: memberikan informasi tentang kemungkinan

bahwa serangkaian tindakan yang

5.Perumusan masalah: merumuskan masalah sehingga dapat

dilakukan pengkajian-pengkajian lebih lanjut

Metode analisis kebijakan yang digunakan pada studi ini

adalah deskriptif dan evaluatif, mengacu pada informasi dan

data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik itu RTRWP Jawa

Barat, RTRW Kabupaten Sumedang, dan RUTR Kecamatan

Tanjungsari.

5.1.1 Analisis Kebijakan Eksternal

Analisis kebijakan eksternal ini dilihat pada arahan

kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dan

arahan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Sumedang terkait daerah kajian Kecamatan Tanjungsari

berdasarkan kondisi eksisting Kecamatan Tanjungsari.

5.1.1.1 Analisis Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi Jawa Barat (Tahun 2009-2029)

Kebijakan dan strategi struktur ruang wilayah Jawa Barat

bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan wilayah

dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan dan

ketersediaan sumberdaya alam. Kebijakan dan strategi

pengembangan struktur ruang terdiri dari:

V-2

1. Pemantapan peran perkotaan di Jawa Barat sesuai fungsi

yang telah ditetapkan, yaitu Pusat Kegiatan Nasional

(PKN), Pusat Kegiatan Nasional–sistem Provinsi (PKNp),

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Wilayah–

sistem Provinsi (PKWp), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).

2. Pengembangan sistem kota-desa yang sesuai dengan daya

dukung dan dayatampung serta fungsi kegiatan dominannya.

3. Penataan dan pengembangan infrastruktur wilayah yang

dapat menjadi pengarah, pembentuk, pengikat, pengendali

dan pendorong pengembangan wilayah untuk mewujudkan

sistem kota di Jawa Barat.

4. Pengendalian perkembangan kawasan perkotaan di Wilayah

Koridor Bandung-Cirebon ProvinsiJawa Barat ,serta

wilayah yang berada di antara Wilayah Koridor Bandung-

Cirebon Provinsi Jawa Barat dan selatan Provinsi Jawa

Barat untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan

Pengendalian perkembangan sistem kota di wilayah selatan

dengan tidak melebihi daya dukung dan daya tampungnya;

Dalam RTRW Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang

bagian barat termasuk dalam PKN Bandung Raya (yakni

Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan

Cimanggung, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamulihan)

sedangkan Kabupaten Sumedang bagian timur terpengaruh

oleh aktivitas PKN Cirebon dan PKW Kadipaten (Yakni

Kecamatan Jatigede, Kecamatan Ujungjaya dan Kecamatan

Tomo). Sedangkan untuk Kabupaten Sumedang ditetapkan

sebagai PKL Perkotaan (Yakni Ibukota Kabupaten Sumedang:

Kecamatan Sumedang Selatan dan Kecamatan Sumedang Utara)

dan PKL Perdesaan (yakni Kecamatan Tanjungsari,

Kecamatan Wado, Kecamatan Tomo, Kecamatan Conggeang).

V-3

Penetapan pusat kegiatan ini tentunya akan berdampak

pada aktivitas masing-masing wilayah sesuai dengan

struktur kotanya.

Kawasan andalan Cekungan Bandung dimana sebagian wilayah

Kabupaten sumedang termasuk didalamnya masih perlu

mendapat dorongan agar dapat berkembang menjadi lebih

baik. Kegiatan yang perlu mandapat dorongan adalah

sektor unggulan untuk kawasan andalan cekungan bandung (

Sektor : Industri, Pertanian, Pariwisata, Perkebunan dan

Pendidikan tinggi skala Nasional maupun Internasional).

Dorongan yang diberikan diharapkan dapat mampu

mengembangkan pertumbuhan ekonomi dikawasan cekungan

Bandung dan Kecamatan Tanjungsari Khususnya.

Tabel5.1Analisis Kebijakan Pemerintah Provinsi

Kebijakan Propinsi Kebijakan Kabupaten Evaluasi

Kabupaten Sumedang bagian barat(Kecamatan Jatinangor,Tanjungsari, Cimanggung,Sukasari, Pamulihan) ditetapkansebagai bagian dari Wilayah PKNBandung Raya, dengan KecamatanTanjungsari adalah kota hirarkiIII dan skala pelayananregional.

KecamatanTanjungsariditetapkan sebagaiPPK dengan skalapelayanan Regionaldengan lingkuppelayanan regionalatau beberapakecamatan.

Adanya kesesuaianantara kebijakanPropinsi Jawa Baratdengan kebijakanKabupaten Sumedangdalam penetapanstruktur kota-kota.

Kabupaten Sumedang DitetapkanSebagai PKL Perkotaan

Kecamatan SumedangUtara dan KecamatanSumedang selatanditetapkan sebagaiPKL Perkotaan

Kriteria PKLPerkotaan: a.berfungsi atauberpotensi sebagai

pusat kegiatanindustri dan jasa yangmelayani skalakabupaten ataubeberapa kecamatan;

b. berfungsi atau

V-4

Kebijakan Propinsi Kebijakan Kabupaten Evaluasi

berpotensi sebagai

simpul transportasiyang melayani skalakabupaten atau

beberapa kecamatan.Dari kriteria diatasmaka terdapatkesesuaian antaraarahan kebijakanPropinsi, KebijakanKabupaten dan Kondisieksisting.

Arahan pengembangaan kawasanlindung di Provinsi Jawa Baratseluas 1.669.288 Ha atau (45%).Dari total wilayah propinsi Jawabarat.

Kawasan lindungKabupaten Sumedangditetapkan sebesar39.329,04 Ha(25,84%) yangmeliputi :

Kawasan Lindung(Hutan) dengan luas23.025,43 ha (15,13%), yaitu HutanKonservasi.

Kawasan Lindung(Non Hutan) sebesar16.303,61 ha (10,71%), yaitu

Sempadan Sungai.

Terdapat perbedaanantara penetapankawasan lindungpropinsi Jawa Baratsebesar 45% dari totalwilayah propinsisedangkan Kabupatensumedang hanya seluas25,84 % dari totalwilayah. Hal inimemungkinkan untuktidak tercapainyakebijakan propinsiyang menetapkan 45%dari luas wilayahsebagai kawasanlindung.

Sumber : Analisis Tahun 2012

RTRWP Jawa Barat Tahun 2009-2029

Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian

antara kebijakan Propinsi Jawa Barat dan Kebijakan Kabupaten

Sumedang hal ini terlihat dari arahan kebijakan penggunaan

lahan dan arahan struktur kota.

V-5

5.1.1.2 Analisis Kebijakan Kabupaten Sumedang (RTRW

Kabupaten Sumedang 2009-2029)

Berdasarkanpada RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2029

adapun Tujuan penataan ruang Kabupaten Sumedang hanya dapat

dicapai melalui upaya pengendalian pemanfaatan ruang pada

kawasan dengan pertumbuhan yang telah melampaui daya dukung

dan daya tampungnya, melakukan upaya-upaya pelestarian dan

rehabilitasi terhadap pemulihan kondisi lingkungan yang ada,

serta mengoptimalkan sumber daya ruang yang ada dalam rangka

meningkatkan nilai tambah sebesar-besarnya bagi

kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumedang dengan tetap

memperhatikan kaidah pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu, perlu ditetapkan prioritas penataan

ruang Kabupaten Sumedang sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui perwujudan

47,87 %kawasan lindung, mempertahankan sawah beririgasi

teknis, mengurangi pencemaran perkotaan, dan mengarahkan

kegiatan sesuai alokasi pemanfaatan ruang.

2. Membatasi perkembangan perkotaan dan mengintensifkan

pemanfaatan lahan.

3. Pemerataan pembangunan dengan mengarahkan kegiatan pada

Pusat Kegiatan Lokal dan wilayah yang didorong dan

ditingkatkan perkembangannya.

4. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah melalui

percepatan pembangunan infrastruktur wilayah.

5. Meningkatkan jasa pelayanan perhubungan, sosial,

ekonomi, budaya, wisata dan olahraga.

V-6

6. Meningkatkan kualitas pelayanan sarana dan prasarana

permukiman.

7. Mendorong kerjasama pembangunan internal dan antar-

wilayah.

8. Meningkatkan pembangunan yang berbasis mitigasi bencana.

9. Mengembangkan potensi lokal dan mensinergiskan hubungan

fungsional kota–desa.

10.Meningkatkan pembangunan di daerah perbatasan antar-

kabupaten.

Tabel5.2Analisis kebijakan kecamatan tanjungsari dalam konteks

kebijakan kabupaten sumedangKebijakan Kondisi Eksisting EvaluasiKecamatan Tanjungsari,ditetapkan sebagai bagiandari Wilayah PKN BandungRaya.

Kecamatan Tanjungsarimerupakan kotahirarki III dansebagai wilayahpendukungperkembangan kegiatandi kota bandungdengan fasilitasminimum adalah:

Pasar Regional Terminal Tipe B

untuk melayaniskala regional

Antara Kebijakan Kabupatensumedang dengan KondisiEksisting kecamatanTanjungsari terdapatkesesuaian namun untukTerminal di kecamatanTanjungsari masi harusdikembangkan dari Tipe Cmenjadi tipe B untukpelayanan skala regional.

Tanjungsari ditetapkansebagai PKL Pedesaan yangmelayani tingkat kecamatanatau beberapa desa denganKriteria: berfungsi atau

berpotensi sebagaipusat kegiatanindustri dan jasa

Terdapat kegiatanIndustri dan jasa dikecamatanTanjungsari.

Terdapat Kesesuaian antaraarahan kebijakan dankondisi eksisting

berfungsi atauberpotensi

sebagai simpul

Terdapat terminalTipe C di KecamatanTanjungsari danberfungsi sebagau

Terdapat kesesuaian antaraarahan kebijakan kabupatensumedang dengan kondisieksisting kecamatan

V-7

Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasitransportasi

skala regional.

simpul kegiatantransportasiregional.

Tanjungsari.

Kawasan lindungKabupaten Sumedangditetapkan sebesar39.329,04 Ha (25,84%)yang meliputi :

Kawasan Lindung(Hutan) dengan luas23.025,43 ha (15,13%), yaitu HutanKonservasi.

Kawasan Lindung (NonHutan) sebesar16.303,61 ha (10,71%), yaitu

Sempadan Sungai.

Kawasan lindung diKecamatan Tanjungsariseluas

Sumber : Hasil Analisis 2012

RTRW Kab.SumedangTahun 2009-2029

Secara umum arahan kebijakan Kecamatan Tanjungsari sesuai

dengan arahan kebijakan Kabupaten Sumedang. Namun fasilitas

minimum yang dibutuhkan belum sesuai untuk tugas yang

diemban sebagai bagian dari wilayah Bandung Metropolitan

Area.

5.1.2 Analisis Kebijakan Internal

5.1.2.1 Analisis Kebijakan Kecamatan Tanjungsari

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang disusun

dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang berkelanjutan dan

operasional, serta mengakomodasi paradigma baru dalam

perencanaan. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang

terdiri atas:

V-8

1.Penyusunan dan peninjauan kembali rencana tata ruang

dilakukan dengan pendekatan partisipatif. Kebijakan ini

bertujuan untuk mewujudkan rencana tata ruang sesuai

dengan kaidah penataan ruang. Strategi:

a.Meningkatkan peran kelembagaan dan peran serta

masyarakat dalam perencanaan tata ruang.

b.RTRW Kabupaten ditinjau kembali dan atau disempurnakan

1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dalam hal RTRW tidak

mampu untuk mengakomodasikan dinamika perkembangan yang

disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.

2. RTRW perlu ditindaklanjuti ke dalam rencana yang lebih

terinci.Kebijakan ini bertujuan untuk merinci arahan

pemanfaatan ruang yang tertuang di dalam RTRW.

3. Rencana Rinci Tata Ruang wajib menyelaraskan dengan

subtansi RTRW Kabupaten.Kebijakan ini bertujuan untuk

mewujudkan keterpaduan dan keterkaitan perencanaan tata

ruang antara kabupaten dengan kecamatan.

Tabel5.3Analisis Kebijakan dan Kondisi Eksisting Kecamatan

Tanjungsari

Kebijakan Kecamatan Tanjungsari Kondisi eksisting Evaluasi

Membagi wilayah kecamatanTanjungsari kedalam 2 wilayahpengembangan yakni:

Desa-desa yangterdapatdiKecamatanTanjungsari adayang berupa desaurban dan desarural

Arahan kebijakanmampu mengakomodirkegiatan yang adadidesa urban maupunrural sehinggatepat sasaran.

a. Wilayah Perencanaan KawasanPerkotaan

Kawasan perkotaan ini yaitupada :

BWK Pusat (BWK A) Desa

Penetapan pusatBWK dapat menjadialternatifpenyebarankegiatan agartidak terpusatdisekitar jalan

Kebijakan pembagianBWK sesuai untukpenyebaran kegiatanekonomi agar tidakterkonsentrasi padasatu titik.selainitu pembagian BWK

V-9

Kebijakan Kecamatan Tanjungsari Kondisi eksisting Evaluasi

Tanjungsari sebagai pusatBWK dan wilayah yangdilayaninya yaitu DesaMargaluyu, dan Desa Jatisari

BWK B Desa Cinanjung sebagaipusat BWK dan wilayah yangdilayaninya yaitu ; DesaRaharja dan Kutamandiri

BWK C Desa Gudang Sebagaipusat BWK dan wilayah yangdilayani yaitu ; DesaGunungmanik, Desa Margajayadan Gudang

arteri yangmenghubungkanPKNBandung denganPKN Cirebon.

dapat mengurangiKesenjangan antardesa.

b. Pembagian Wilayah PerencanaanKawasan Pedesaan.

BWK D Desa Kadakajaya sebagaipusat BWK dan wilayah yangdilayaninya Desa Cijambu, danDesa Pasigaran.

Desa Kadaka Jaya,Pasigaran danCijambudidominasi olehkawasan lindungdan kegiatandominan yang adadi ketiga desatersebut adalahpertanian

Kebijakan sesuaiuntuk karakteristikdesa. dimanakegiatan dominanadalah pertaniandan pemanfaatanruang dominan untukkawasan lindung.

pola pemanfaatan ruang yangdominan perdesaan dan kawasanlindung,

Pola pemanfaatanruang yangdominan kawasanlindung terdapatdidesa ruralseperti:Kadakajaya,Cijambu,Pasigaran.

Arahan kebijakansesuai dengankegiatan danpemanfaatan ruangdomonan didesarural. Hal iniberarti kebijakansesuai atau dapatdigunakan sebagaipanduanpengembangan wilayadesa rural.

pola pemanfaatan ruangperkotaan dengan intensitaskegiatan jasa perkotaan yangrelative tinggi

Kegiatan jasayang tinggiterdapat didesaurban denganditandai adanyaindustri,perdagangan danjasa yang domonandan kegiatan ini

Arahan kebijakankecamatanTanjungsari untukmemanfaatkan ruangperkotaan denganintensitas kegiatanjasa yang tinggisesuai dengankondisi desa yang

V-10

Kebijakan Kecamatan Tanjungsari Kondisi eksisting Evaluasi

terlihat jelasdidesa:Tanjungsari,Jatisari,Margaluyu,Cinanjung,Raharja,Kutamandiri,Gudang,Gunungmanik danMargajaya.

termasukdidalamnya.

Sumber : Hasil Analisis 2012

RUTR Kecamatan Tanjungsari Tahun 2006-2016

Secara umum dapat disimpulkan bahwa antara kebijakan

Kecamatan Tanjungsari dengan kondisi eksisting dan

karakteristik desa telah ada kesesuaian. Pembagian BWK

diharapkan mampu menyebarkan kegiatan ekonomi agar tidak

terpusat pada Jalan arteri.

5.2 Analisis Aspek Fisik

5.2.1 Analisis Kesesuaian Lahan (Land Suitability Analysis)

Analisis ini bertujuan mengidentifikasi lokasi-lokasi

yang sangat sesuai dengan tipe penggunaan lahan tertentu

maupun dilakukannya suatu pembangunan pada suatu kawasan.

Analisis ini meliputi “overlaying map” (tumpang tindih) dan

ukuran-ukuran kesesuaian lahan, seperti kemiringan, curah

hujan, maupun ketinggian dan keperubahan penggunaan lahan

baik itu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Hasil yang

diperoleh dari analisis ini digunakan untuk menghasilkan

“suitability scores” (scoring kesesuaian lahan) untuk setiap

kawasan dalam wilayah perencanaan. Adapun analisis

kesesuaian lahan ini mengacu pada Keppres No 32 Tahun 1990

V-11

mengenai kawasan lindung, Keppres No 57 Tahun 1989 mengenai

kawasan budidaya serta menggunakan ketentuan aturan kelas

lereng, aturan jenis tanah, dan aturan kelas intensitas

hujan menurut SK Menteri Pertanian No 837/KPTS/UM/1980

berkaitan dengan penetapan kawasan hutan produksi.

¤ Skoring Kemiringan Lahan

Pada analisis Skoring kemiringan lahan ini berpedoman

pada SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980 yaitu :

Tabel 5.4Aturan Kelas Lereng

No Kelas

Kemiringan(%)

Keterangan Skoring

1 I 0 – 8 Datar 202 II 8-15 Landai 403 III 15-25 Agak curam 604 IV 25-40 Curam 805 V > 40 Sangat

curam100

Sumber : SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980

Untuk melihat lebih jelas mengenai skoring kemiringan

lahan di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Tabel 5.5Skoring Kemiringan Lahan Kecamatan Tanjungsari Tahun 2012

Nama DesaLuas(Ha)

Kemiringan(%)

Skoring

Klasifikasi

Cinanjung 51,9 2-8% 20 Datar141,65 8-15 % 40 Landai

6,3 15-25% 60Agak Curam

60,18 25-40 % 80 Curam

67,97 >40 % 100SangatCuram

V-12

Skoring Kesesuaian Lahan = Kemiringan + Jenis Tanah +

Curah Hujan

Nama DesaLuas(Ha)

Kemiringan(%)

Skoring

Klasifikasi

Raharja 338,71 2-8% 20 Datar15,95 8-15 % 40 Landai12,95 25-40 % 80 Curam

Gunungmanik

167,82 2-8% 20 Datar77,88 8-15 % 40 Landai

Margajaya 146,17 2-8% 20 Datar84,32 8-15 % 40 Landai

Tanjungsari

83,85 2-8% 20 Datar8,15 8-15 % 40 Landai

Jatisari 67,84 2-8% 20 Datar13,76 8-15 % 40 Landai

Kutamandiri 39,23 2-8% 20

Datar

147,47 8-15 % 40 LandaiMargaluyu 149,7 8-15 % 40 LandaiGudang 70,49 2-8% 20 Datar

95,01 8-15 % 40 LandaiPasigaran 33,92 2-8% 20 Datar

127,84 8-15 % 40 Landai

122,24 15-25% 60Agak Curam

Kadakajaya

49,26 2-8% 20 Datar101,1 8-15 % 40 Landai

83,19 15-25% 60Agak Curam

83,19 25-40% 80 Curam

62,96 >40 % 100SangatCuram

Cijambu 28,91 8-15 % 40 Landai

80,02 15-25% 60Agak Curam

58,57 25-40 % 80 Curam

33,4 >40 % 100SangatCuram

Sumber : Hasil Analisis 2012

Dari tabel skoring diatas dapat dilihat bahwa

klasifikasi kemiringan Kecamatan Tanjungsari memiliki

kemiringan yang beragam diantaranya yaitu : datar, landai,

agak curam, curam dan sangat curam.Dengan jarak skor 20

sampai 100. Dimana kemiringan 2-8 % (datar) memiliki luas

V-13

kemiringan terbesar yaitu 1049,18 Ha meliputi desa

cinanjung, raharja, gunungmanik, margajaya, tanjungsari,

jatisari, kutamandiri, gudang, pasigaran, kadakajaya.

kemiringan 8-15% (landai) memiliki luas kemiringan sebesar

991,74 Ha meliputi semua desa yang berada pada kecamatan

tanjungsariSedangkan kemiringan > 40% (sangat curam)

memiliki luas kemiringan sebesar 164,2 Ha yang terdapat pada

desa cinanjung, kadakajaya, dan cijambu.

¤ Skoring Jenis Tanah

Pada analisis skoring jenis tanah ini berpedoman pada

SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980 yaitu

Tabel 5.6Aturan Kelas Jenis Tanah

Kelas Tanah Menurut Kepekaannya Kepekaan

terhadap erosiSkoring

I Alluvial, Gley Humus, Panosol,Hidromorf Kelabu, Lateria Air Tanah

tidak pekaerosi

15

II Latosol agak peka 30III Brown Forest Soil, Non Calcic

Brown, Mediterakurang peka 45

IV Andosol, Laterik, Podsolik,Grumosol

Peka 60

V Regosol, Litosol, Organosol,Rendzenna

sangat peka 75

Sumber : SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980

Klasifikasi Pemanfaatan Jenis Tanah

1. Tanah Alluvial (tanah endapan), Tanah Alluvial adalah

tanah yang terbentuk dari hasil pengendapan lumpur

sungai yang terdapat di dataran rendah. Tanah ini

tergolong sangat subur dan baik untuk daerah pertanian

padi.

2. Tanah Organosol (tanah gambut), Tanah gambut adalah

tanah yang terbentuk dari pengendapan bahan-bahan

V-14

organik terutama pembusukan tumbuhan rawa-rawa.

Tanahnya kurang subur.

3. Tanah Humus, Tanah humus dari pelapukan tumbuh-

tumbuhan terutama di daerah hutan yang masih lebat,

dan sifat tanah ini sangat subur.

4. Tanah Podzolit, Tanah podzolit adalah tanah yang

terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan tinggi

dan suhu udara rendah. Tanah podzolit tergolong subur.

5. Tanah Laterit, Tanah laterit adalah tanah yang

terbentuk unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah

telah hilang, larut oleh curah hujan yang tinggi.

Tanahnya tidak subur.

6. Tanah Mediteran (tanah kapur), Tanah mediteran adalah

tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur.

Tanahnya tidak subur, akan tetapi cocok untuk tanaman

jati.

7. Tanah Latosol, merupakan yang biasanya terdapat pada

daerah beriklim basah yang curah hujan nya lebih dari

300mm/tahun.

8. Tanah Grumosol, bahan pembentuk grumosol adalah batu

lempung dan batu kapur.

Tabel 5.7Skoring Jenis Tanah Kecamatan Tanjungsari Tahun 2012

No Desa Jenis Tanah LuasKepekaan terhadaperosi Skor

1 Cinanjung Asosiasi Andosol Coklat 328 Peka 60

2 Raharja Asosiasi Andosol Coklat 367,6 Peka 60

3 Gunungmanik Latosol Coklat Kemerahan 82,24 agak Peka 30Asosiasi Andosol Coklat t 163,46 Peka 60

4 Margajaya Latosol Coklat Kemerahan 94,87 agak Peka 30

V-15

No Desa Jenis Tanah LuasKepekaan terhadaperosi Skor

Asosiasi Andosol Coklat 135,63 Peka 60

5 Tanjungsari Latosol Coklat Kemerahan 2,78 Agak Peka 30Asosiasi Andosol Coklat 89,22 Peka 60

6 Jatisari Asosiasi Andosol Coklat 81,60 Peka 607 Kutamandiri Asosiasi Andosol Coklat 186,7 Peka 60

8 MargaluyuLatosol Coklat Kemerahan &

149,7agak peka 30

Asosiasi Andosol Coklat peka 60

9 Gudang Latosol Coklat Kemerahan & 165,5 agak peka 30Asosiasi Andosol Coklat peka 60

10 Pasigaran Asosiasi Andosol Coklat 284,0 Peka 60

5 Kadakajaya Asosiasi Andosol Coklat 296,5 Peka 60

12 Cijambu Asosiasi Andosol Coklat 200,9 Peka 60Sumber : Hasil Analisis 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis tanah di

Kecamatan Tanjungsari di dominasi oleh jenis tanah yang peka

terhadap erosi yaitu jenis tanah asosiasi andosol coklat

dengan scoring 60. Sedangkan terdapat dengan tingkat

kepekaan agak peka erosi yaitu di sebagian Desa

gunungmanik, margajaya, tanjungsari, margaluyu dan gudang

dengan jenis tanah latosol coklat kemerahan dan scoring 30.

Secara umum luas jenis tanah peka terhadap erosi yaitu

2343,71 Ha serta luas jenis tanah agak peka terhadap erosi

yaitu 284,99 Ha.

¤ Skoring Intensitas Hujan

Pada analisis curah hujan berpedoman pada SK Menteri

Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980 yaitu :

Tabel 5.8Aturan Kelas Intensitas Hujan

Kela Kisaran Intensitas Hujan Keterangan Skorin

V-16

s (mm/hari) g

I 0 – 1,36 sangat

rendah

10

II 1,36 – 2,07 Rendah 20III 2,07 – 2,77 Sedang 30IV 2,77 – 3,48 Tinggi 40V > 3,48 sangat

tinggi

50

Sumber: SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980

Tabel 5.9Skoring Curah HujanKecamatan Tanjungsari Tahun 205

No Nama DesaCurahHujanMM/Hari

Klasifikasi Skoring

1 Cinanjung 2,07 –2,77 Sedang 30

2 Raharja 2,07 –2,77 Sedang 30

3 Gunungmanik 2,07 –2,77 Sedang 30

4 Margajaya 2,07 –2,77 Sedang 30

5 Tanjungsari 2,07 –2,77 Sedang 30

6 Jatisari 2,07 –2,77 Sedang 30

7 Kutamandiri 2,07 –2,77 Sedang 30

8 Margaluyu 2,07 –2,77 Sedang 30

9 Gudang 2,07 –2,77 Sedang 30

10 Pasigaran

2,07 –2,77 Sedang 302,77 –3,48 Tinggi 40

5 Kadakajaya

2,07 –2,77 Sedang 302,77 –3,48 Tinggi 40

V-17

12 Cijambu

2,77 –3,48 Tinggi 40

> 3,48 SangatTinggi 50

Sumber : Hasil Analisis 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa curah hujan di

Kecamatan Tanjungsari di dominasi seluruhnya oleh curah

hujan dengan intensitas sedang dan tinggi yaitu 2,07-2,77

mm/hari dan 2,77-3,48 mm/hari dengan skor 30 dan 40. Namun

ada juga desa yang memiliki curah hujan sangat tinggi yaitu

desa cijambu dengan intensitas > 3,48 mm/hari.

Dari seluruh tabel dan keterangan di atas dapat

disimpulkan secara keseluruhan bahwa Kecamatan Tanjungsari

memiliki kemiringan pada 0-8% dan 8-15%,15-25%,25-40% dan >

40% serta curah hujan yang sedang dan tinggi Sedangkan

jenis tanah yang ada di Desa Tanjungsari memiliki 2

klasifikasi yaitu tanah Asosiasi Andosol Coklat dan Latosol

Coklat Kemerahan Untuk lebih jelasnya, dilakukan overlay maps

yang terdiri atas Peta Intensitas Curah Hujan, Peta Jenis

Tanah, dan Peta Kemiringan. Hal ini dilakukan untuk melihat

kelompok unit lahan dengan kemiringan, jenis tanah dan curah

hujan yang berbeda. Sehingga dapat diklasifikasikan dengan

menjumlahkan skor dari tiap unit lahan, dan kemudian di

dapat klasifikasi kawasan, baik itu kawasan yang termasuk ke

dalam kawasan budidaya ataupun kawasan lindung dengan

ketetapan yang sudah ditentukan oleh Keppres No. 32 Tahun

1990 mengenai Kawasan Lindung dan Keppres No. 57 Tahun 1989

mengenai Kawasan Budidaya. Hasil dari overlay maps yang

terdiri atas Peta Intensitas Curah Hujan, Peta Jenis Tanah,

dan Peta Kemiringan ditampilkan dalam peta unit lahan. untuk

V-18

lebih jelasnya hasil dari overlay dijelaskan dalam peta unit

lahansebagai berikut:

V-19

V-20

Tabel 5.10Skoring Kesesuaian Lahan Kecamatan Tanjungsari

Nama DesaCurah Hujan

Klasifikasi(mm/hari) Skor

Kemiringan

Klasifikasi (%) Skor

Jenis Tanah

Klasifikasi Skor

Unit

LahanTotalSkor

KesesuaianLahan

Klasifikasi

Luas(Ha)

Cinanjung 2,07 – 2,77

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50

KawasanBudidaya 56,1

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 137,9

30 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 131 150

KawasanBudidaya 10,5

30 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 121 170

KawasanBudidaya 55,3

30 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 151 190

KawasanLindung 68,2

Raharja 2,07 – 2,77

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50

KawasanBudidaya 321,5

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 42,6

30 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 121 170

KawasanBudidaya 3,5

V-21

Nama DesaCurah Hujan

Klasifikasi(mm/hari) Skor

Kemiringan

Klasifikasi (%) Skor

Jenis Tanah

Klasifikasi Skor

Unit

LahanTotalSkor

KesesuaianLahan

Klasifikasi

Luas(Ha)

Gunungmanik 2,07 – 2,77

30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80

KawasanBudidaya 23,3

30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100

KawasanBudidaya 58,9

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50

KawasanBudidaya 144,5

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 18,9

Margajaya 2,07 – 2,77

30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80

KawasanBudidaya 57

30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100

KawasanBudidaya 37,9

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50

KawasanBudidaya 89,2

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 46,4

Tanjungsari 2,07 – 2,77 30 2-8% 20 Latosol coklatKemerahan

30 52 80 KawasanBudidaya

2,1

V-22

Nama DesaCurah Hujan

Klasifikasi(mm/hari) Skor

Kemiringan

Klasifikasi (%) Skor

Jenis Tanah

Klasifikasi Skor

Unit

LahanTotalSkor

KesesuaianLahan

Klasifikasi

Luas(Ha)

30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100

KawasanBudidaya 1,7

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 52 50

KawasanBudidaya 73,2

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 122 130

KawasanBudidaya 15

Jatisari 2,07 – 2,77

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50

KawasanBudidaya 67,5

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 14,1

Kutamandiri 2,07 – 2,77

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50

KawasanBudidaya 48

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 138,7

Magaluyu 2,07 – 2,77

30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100

KawasanBudidaya 15,3

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 134,4

V-23

Nama DesaCurah Hujan

Klasifikasi(mm/hari) Skor

Kemiringan

Klasifikasi (%) Skor

Jenis Tanah

Klasifikasi Skor

Unit

LahanTotalSkor

KesesuaianLahan

Klasifikasi

Luas(Ha)

Gudang 2,07 – 2,77

30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80

KawasanBudidaya 34,7

30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100

KawasanBudidaya 49,8

30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50

KawasanBudidaya 35,8

30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 45,2

Pasigaran 2,07 – 2,7730 8-15 % 40

Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130

KawasanBudidaya 5,8

30 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 131 150

KawasanBudidaya 37,9

30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80

KawasanBudidaya 5,9

30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100

KawasanBudidaya 52,1

30 15-25% 60 Latosol coklatKemerahan

30 132 120 KawasanBudidaya

39,2

V-24

Nama DesaCurah Hujan

Klasifikasi(mm/hari) Skor

Kemiringan

Klasifikasi (%) Skor

Jenis Tanah

Klasifikasi Skor

Unit

LahanTotalSkor

KesesuaianLahan

Klasifikasi

Luas(Ha)

2,77 – 3,48

40 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 221 140

KawasanBudidaya 22,3

40 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 231 160

KawasanBudidaya 44,4

40 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 222 50

KawasanBudidaya 18,4

40 15-25% 60Latosol coklatKemerahan 30 232 130

KawasanBudidaya 46

Kadakajaya

2,07 – 2,77 30 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 131 150

KawasanBudidaya 2,6

2,77 – 3,48

40 25-40% 80Asosiasi AndosolCoklat 60 241 180

KawasanLindung 49,6

40 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 221 140

KawasanBudidaya 30,8

40 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 231 160

KawasanBudidaya 141,7

40 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 251 200

KawasanLindung 71,8

V-25

Nama DesaCurah Hujan

Klasifikasi(mm/hari) Skor

Kemiringan

Klasifikasi (%) Skor

Jenis Tanah

Klasifikasi Skor

Unit

LahanTotalSkor

KesesuaianLahan

Klasifikasi

Luas(Ha)

Cijambu

2,77 – 3,48

40 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 221 140

KawasanBudidaya 16,2

40 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 231 160

KawasanBudidaya 83,9

40 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 241 180

KawasanLindung 51,22

40 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 251 200

KawasanLindung 6,5

> 3,48

50 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 331 170

KawasanBudidaya 27,7

50 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 341 190

KawasanLindung 14,6

50 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 351 210

KawasanLindung 0,87

Sumber : Hasil Analisis 2012

V-26

Tabel 5.11Luas Jenis Penggunaan Lahan Kecamatan Tanjungsari

Berdasarkan Hasil SkoringNO UNIT KONSERVASI UNIT LAHAN JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)

1 Desa Cinanjung

151 Hutan Lindung 68,2121 & 131 Pertanian Lahan Basah 150,75131 Pertanian Lahan Kering 2,38

51Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 54,68

141 Hutan Produksi 24,57121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 27,42

Jumlah 328

2 Desa Raharja51

Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 347,9

141 Pertanian Lahan Kering 6,57121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 13,13

Jumlah 367,6

3 Desa GunungManik

51 & 52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 171,45

122 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 57,12121 Pertanian Lahan Basah 17,12

Jumlah 245,69

4 Desa Margajaya 51 & 52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 159,93

121 & 122 Pertanian Lahan Basah 70,65Jumlah 230,58

5 Desa Tanjungsari 51 & 52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 75,87

121 & 122 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 16,17Jumlah 92,04

6 Desa Jatisari 51Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 56,81

121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 24,73Jumlah 81,54

7 Desa Kutamandiri 1Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 60,31

121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 126,39Jumlah 186,7

8 Desa Margaluyu 121 & 122 Permukiman Perdagangan Jasa 149,69Jumlah 149,69

9 Desa Gudang 121 & 122Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 66,09

121 & 122 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 99,43Jumlah 165,52

10 Desa Pasigaran 121 & 122 Permukiman Perdagangan Jasa 146,68

V-27

NO UNIT KONSERVASI UNIT LAHAN JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)131-132 Pertanian Lahan Kering 48,27132 & 131 Pertanian Lahan Basah 19,26131 Hutan Produksi 54,71

52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 15,08

Jumlah 284

11 Desa Kadakajaya

151 & 251,141, 241 Hutan Lindung 121,4231 Hutan Produksi 21,4131 & 231 Pertanian Lahan Kering 86,555131 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 67,145

Jumlah 296,5

12 Desa Cijambu

251, 141 &241 Hutan Lindung 73,19331 Resapan Air 34,415231 Hutan Produksi 59,275121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 9,045131 Pertanian Lahan Basah 25,005

Jumlah 200,93Sumber : Hasil Analisis 2012

Tabel di atas merupakan klasifikasi dari penggunaan

lahan yang dapat diterapkan pada unit lahan dari hasil

skoring berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Keppres 32

Tahun 1992 dan Kepres 57 Tahun 1989.

Dapat di lihat bahwa di Desa Tanjungsari dan Jatisari

penggunaan lahan yang sesuai didominasi oleh Industri,

Pemukiman, Perdagangan dan jasa serta Pemukiman, Perdagangan

dan jas ,dengan unit lahan 51 dan 52 serta 121 dan 122

sedangkan di Desa cinanjung memiliki beberapa pengunaan

lahan yang diperuntukan yaitu hutan lindung dengan unit 151

produksi dan lainnya.

A. Kawasan Fungsi Lindung

V-28

Kawasan lindung adalah kawasan dengan skor > 175 (khusus

untuk hutan lindung), dengan kriteria pertimbangan adalah

faktor kemiringan lahan, kepekaan tanah, dan curah hujan.

Sementara itu, dari deliniasi kawasan lindung tersebut, maka

diturunkan kedalam komponen kawasan lindung yang lebih

detil, yaitu Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan

bawahannya, Kawasan perlindungan setempat, Kawasan suaka

alam, Kawasan pelestarian alam, Kawasan rawan bencana alam,

dan Kawasan lindung lainnya. Adapun kriteria Penetapan

kawasan lindung di Kecamatan Tanjungsari akan mengacu pada

kriteria kawasan lindung yang ditetapkan dalam Keppres 32

Tahun 1992 tentang kawasan lindung. Dimana berdasarkan hasil

skoring, Kecamatan Tanjungsari memiliki kawasan lindung yang

sesuai dengan kriteria dan tersebar pada beberapa desa yaitu

desa cinanjung, kadakajaya, dan cijambu. jika di deliniasi

lebih detil, dari kriteria yang ada seperti kriteria kawasan

lindung yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya,

kawasan perlindungan setempat dan kawasan lindung lainnya,

Kecamatan Tanjungsari memiliki kawasan lindung sebagai

berikut :

Kawasan perlindungan kawasan bawahannya

Hutan Lindung

Luas hutan lindung secara keseluruhan adalah 92,375 ha pada

umumnya terdapat di desa cijambu, kadakajaya dan cinanjung.

Kawasan Resapan Air

Luasan kawasan resapan air adalah 34,415 Ha yang hanya

terdapat pada desa cijambu karena memiliki kriteria yang

sesuai dengan dalam Keppres 32 Tahun 1992 tentang kawasan

lindung.

V-29

Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat yang ada di Kecamatan

Tanjungsari adalah: Kawasan Sekitar Mata Air

Kawasan lindung sekitar mata air merupakan kawasan di

sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk

mempertahankan kelestarian fungsi mata air.

Kriteria:

Pada kawasan ini diarahkan menjadi kawasan bebas fisik

bangunan (buffer zone) sekurang-kurangnya dengan jari-

jari 200 meter di sekitar mata air.

Lokasi : Luasan kawasan sempadan mata air kecamatan tanjungsari

adalah 40 Ha atau 1,3 % dari keseluruhan luas kecamatan

tanjungsari. Yang tersebar di beberapa desa diantaranya

desa cijambu, kadakajaya, margajaya,raharja, dan

kutamandiri. Dengan jarak 200 m dari titik mata air.

Kawasan Sempadan Sungai

Kawasan Sempadan Sungai merupakan kawasan yang perlu

dilindungi untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.

Kawasan sempadan sungai meliputi kawasan sepanjang kiri dan

kanan sungai termasuk sungai buatan/ kanal/ saluran irigasi

primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan

kelestarian fungsi sungai

Kriteria:

1. tebing-tebing/bantaran sungai yang potensial terhadap

erosi dan longsor dilakukan dengan penanaman tanaman

keras dengan ketentuan (jarak dari bibir sungai ):

V-30

2. Lebar sungai < 2.5 m, areal penanaman berjarak

minimal 10 m

3. Lebar sungai 2.5 m – 10 m, areal penanaman berjarak

min 50 m

4. Lebar > 10 m, areal penanaman minimal 100 m

5. Tidak diperkenankan adanya budidaya termasuk

mendirikan bangunan kecuali bangunan yang menunjang

fungsi kawasan dan atau bangunan merupakan bagian dari

suatu jaringan atau transmisi bagi kepentingan umum.

Lokasi :

Berdasarkan identifikasi dari data Kecamatan, maka kawasan

perlindungan sempadan sungai di Kecamatan Tanjungsari

dengan menggunakan kriteria Lebar sungai 2.5 m – 10 m, areal

penanaman berjarak min 50 m dengan luas 96 Ha atau 3,7 %

dari keseluruhan luas kecamatan tanjungsari.

B.Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah kawasan yang dapat dikembangkan

untuk kegiatan budidaya yaitu dengan skor < 125, dengan

kriteria pertimbangan adalah faktor kemiringan lahan,

kepekaaan tanah, dan curah hujan. Sementara itu, dari

deliniasi kawasan budidaya tersebut, maka diturunkan kedalam

komponen kawasan budidaya yang lebih detil, yaitu hutan

produksi, pertanian, pertambangan, pariwisata, dan

permukiman perkotaan. Kawasan budidaya adalah kawasan yang

ditetapkan sebagai fungsi utama untuk dibudidayakan atas

dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya ini

mempunyai skor ketiga parameter satuan lahan kurang dari 125

V-31

dengan kemiringan lereng kurang dari 8 %, jenis tanah yang

tidak peka ataupun agak peka terhadap longsor.

Berdasarkan analisis dan kriteria yang ada untuk kawasan

budidaya yang terdapat di Kecamatan Tanjungsari meliputi

beberapa jenis Kawasan diantaranya :

a) Kawasan Budidaya Pertanian

Kawasan Pertanian Lahan Basah

Pemanfaatan ruang pertanian lahan basah bertujuan untuk

mendukung perekonomian lokal di kawasan sekitarnya dan

pengembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari.

Pengembangan kawasan pertanian lahan basah berdasarkan pada

pertimbangan kondisi eksisting dan potensi wilayahnya dengan

merujuk pada ketentuan Keppres No. 57/89 tentang Pengelolaan

Kawasan Budidaya. Pemanfaatan ruang lahan basah yang

terbentuk berdasarkan pertimbangan tersebut adalah

mengelompok dan merupakan pemisah antara kawasan budidaya

permukiman dan kawasan lindung. Dengan Krtiteria :

- Kawasan ketinggian < 1000 mdpl

- Kemiringan < 40%

- Kedalaman efektif tanah > 30 cm

Berdasarkan pertimbangan kriteria diatas, maka luas

pertanian di Kecamatan Tanjungsari, yang sesuai untuk

budidaya pertanian lahan basah adalah 299,56 atau 5,4 %

dari total luas Kecamatan Tanjungsari) yang tersebar di

Kecamatan Tanjungsari. Adapun pertanian lahan basah yang

dikembangkan, adalah sawah irigasi yang tersebar di desa

cinanjung, raharja, gunungmanik, margajaya, pasigaran, dan

cijambu

Kawasan Pertanian Lahan Kering

V-32

Pemanfaatan ruang pertanian lahan kering bertujuan

untuk mendukung perekonomian lokal di kawasan sekitarnya dan

pengembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari. Luas

Kawasan Pertanian Kering : Pengembangan kawasan pertanian

lahan kering berdasarkan pada pertimbangan kondisi eksisting

(berupa kebun campuran, tegalan, dll) dan potensi wilayahnya

dengan merujuk pada ketentuan Keppres No. 57/89 tentang

Pengelolaan Kawasan Budidaya. Pemanfaatan ruang lahan kering

yang terbentuk berdasarkan pertimbangan tersebut adalah

mengelompok dan merupakan pemisah antara kawasan budidaya

permukiman dan kawasan lindung, dengan kriteria :

- Kawasan dengan ketinggian <1000 mdpl

- Kemiringan <40 %

- Kedalaman efektif tanah <30 cm

Berdasarkan pertimbangan kriteria diatas, maka luas

pertanian lahan kering di Kecamatan Tanjungsari adalah

160.5 ha atau 6.1 % dari keseluruhan luasan kecamatan

tanjungsari yang tersebar di desa cinanjung, pasigaran,

kadakajaya.

b) Kawasan Hutan Tanaman Rakyat atau Kebun Wanatani

(Agroforestry)

Hutan Tanaman Rakyat adalah hutan tanaman yang dibangun

oleh kelompok masyarakat di kawasan hutan produksi dengan

pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan-Hutan Tanaman

Rakyat (IUPHHKHTR) dengan jangka waktu paling lama 100

tahun. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan program

penanaman jenis tanaman kehutanan dengan memperhatikan

potensi sosial budaya menanam yang tumbuh di masyarakat.

V-33

Hutan tanaman rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah

hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh

kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas

hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka

menjamin kelestarian sumber daya hutan (PP 6/2007 bab 1

pasal 1:19).

Hutan Tanaman Rakyat hanya akan dikembangkan pada areal

kawasan hutan produksi yang tidak dibebani hak. Jadi dapat

dikatakan bahwa untuk fungsi Hutan Tanaman Rakyat itu

sendiri dapat digolongkan sebagai kawasan hutan yang

memiliki fungsi produksi.

Secara teknik, hutan-hutan rakyat ini pada umumnya

berbentuk wanatani, Wanatani atau agroforest adalah suatu

bentuk pengelolaan sumberdaya yang memadukan kegiatan

pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman

komoditas atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman

pertanian. Model-model wanatani bervariasi mulai dari

wanatani sederhana berupa kombinasi penanaman sejenis pohon

dengan satu-dua jenis komoditas pertanian, hingga ke

wanatani kompleks yang memadukan pengelolaan banyak spesies

pohon dengan aneka jenis tanaman pertanian, dan bahkan juga

dengan ternak atau perikanan.

Kawasan ini terklasifikasikan oleh ciri-ciri satuan

lahan yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

- Hasil skoring kesesuaian lahan antara 125 – 174,

- Keadaan fisik satuan lahan memungkinkan dilakukan

budidaya,

- Tidak merugikan lingkungan hidup

V-34

Kawasan ini tersebar hampir diseluruh Kecamatan

Tanjungsari, kecuali sebagian dari daerah yang tidak

memenuhi kriteria berikut yaitu sebagian dari desa

Cinanjung, Kadakajaya dan Cijambu.

Kawasan Budidaya Non-Pertanian

Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman dikembangkan pada kawasan dengan

kriteria sebagai berikut:

Kawasan dengan kemiringan lahan < 15%.

Ketersediaan air terjamin.

Aksesibilitas yang baik.

Tidak berada pada wilayah rawan bencana.

Berada dekat dengan pusat kegiatan/terkait dengan

kawasan hunian yang sudah ada atau berkembang.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka kawasan

permukiman tersebar di seluruh wilayah yaitu Desa 753,73ha

atau 28,7 % Tetapi potensi terbesar untuk pengembangan

kawasan permukiman adalah di Desa tanjungsari dan jatisari.

Alokasi lahan yang memungkinkan untuk berkembang sebagai

kawasan permukiman adalah didasarkan pada kondisi eksisting,

dimana saat ini merupakan pemusatan kegiatan permukiman dan

akses jalan yang baik

Kawasan Industri

Kriteria kawasan yang dikembangkan sebagai peruntukkan

industri adalah :

Kawasan dengan ketinggian < 1000 m dpl

Kawasan dengan kemiringan lereng < 8%

Kawasan dengan ketersediaan air baku yang cukup

V-35

Kawasan dengan adanya sistem pembuangan limbah

Tidak terletak di kawasan tanaman pangan lahan basah yang

beririgasi teknis dan berpotensi untuk pengembangan

irigasi.

Tidak menimbulkan dampak sosial yang besar.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu

dikembangkan lahan dengan peruntukan industri, yaitu ;

Pembangunan Kawasan Industri yang melingkupi Desa

Tanjungsari

Sementara itu, untuk pengembangan industri kecil dan

rumah tangga, pengembangannya di seluruh desa, dengan

jenis produksi yang mendukung terhadap sistem

perekonomian Kecamatan Tanjungsari.

Berdasarkan hasil analisis kecamatan tanjungsari memiliki

potensi untuk pengembangan industri, perdagangan dan jasa

berdasarkan kriteria yaitu sebesar 1024,9 Ha atau 39,0 %

namun berdasarkan kriteria sebagian kawasan industri juga

dapat diperuntukan sebagai kawasanpemukiman.

Agar lebih jelas, berikut adalah luasan Kawasan

Budidaya dan Kawasan Lindung secara lebih ringkas dengan

jenis penggunaan lahan berdasarkan kriteria.

Tabel 5.12Kesesuaian Lahan di Perinci Per Jenis Guna LahanKecamatan

Tanjungsari

Kesesuaian Lahan Luas (Ha) Luas (%)

Kawasan Lindung 262,79 8,1Hutan Lindung 92,375 3,5Resapan Air 34,415 1,3Sempadan Sungai 96 3,7

V-36

Sempadan Mata Air 40 1,5

Kawasan Budidaya 2415,5 91,8Hutan Produksi 176,7 6,7Kawasan Industri Perkotaan/ Industri,perdagangan & jasa 1024,9 39,0Pemukiman,Perdagangan dan Jasa 753,73 28,7Pertanian Lahan Basah 299,56 5,4Pertanian Lahan Kering 160,5 6,1Jumlah Luasan 2628,7 100

Tabel 5.13Kesesuaian LahanKecamatan Tanjungsari Tahun 2012

Sumber : Hasil

Analisis Tahun

2012

Grafik 5.1kesesuaian lahan Kecamatan Tanjungsari

8%

92%

Kawasan LindungKawasan Budidaya

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari tabel di sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

proporsi luasan dari Kawasan Budidaya di Kecamatan

tanjungsari lebih dominan dibandingkan dengan Kawasan

Lindung dengan persentase91,8 % atau2415,5 Ha, yang mana

dari kawasan pertanian lahan kering memberikan kontribusi

V-37

Luas (Ha) Luas (%)

Kawasan Lindung 262,79 8,1

Kawasan Budidaya 2415,5 91,8

Jumlah 2628,7 100,00

terbesar seluas 160,5 Ha yang tersebar dominan di Desa

kadakajaya dengan kontribusi 86,555 Sedangkan sebaran

kawasan pertanian lahan basah tersebar dominan di Desa

Cinanjung dengan luas 150,75 Ha.

Kawasan Pemukiman, perdagangan dan jasa tersebar di

semua desa dengan luasan keseluruhan 753,73 Ha. Sedangkan

untuk kawasan industri tersebar di beberapa desa diantaranya

di Desa tanjungsari, jatisari, raharja, gunungmanik, gudang

dengan luasan keseluruhan industri, pemukiman, perdagangan

dan jasa yaitu 1024,9 Ha.

Kemudian untuk Kawasan Hutan Produksi tersebar di 4 desa

diantaranya cinanjung, pasigaran, kadakajaya, cijambu dengan

dominasi luas lahan di Desa Cijambu dengan luas 59,275 ha

dari luasan Kecamatan Kertajati.

Untuk Kawasan lindung di Kecamatan Tanjungsari hanya

berkisar 81 % dari total luasan Kecamatan Kertajati, yaitu

sekitar 262,79 Ha, meliputi kawasan perlindungan setempat,

kawasan sempadan mata air, dan sempadan sungai dengan

masing-masing luasan 126,79 Ha, 40 Ha dan 96 Ha. Untuk

lebih jelasnya mengenai kesesuaian lahan dan kesesuaian

lahan yang diperinci berdasarkan jenis guna lahan kecamatan

tanjungsari yaitu pada peta kesesuaian lahanserta peta 5. 2

Dan peta 5.3 kesesuaian lahan yang diperinci berdasarkan

Guna Lahan yang sesuai berdasarkan kriteria skoring.

V-38

V-39

V-40

5.2.2 Analisis Daya Dukung Lahan

Adapun hasil dari analisis Kemampuan Lahan untuk

pengembangan wilayah meliputi kawasan potensial, kawasan

kendala, dan kawasan limitasi, yaitu dengan melihat kriteria

- kriteria yang memiliki standar untuk kegiatan di Kecamatan

Tanjungsari. Analisis ini didasarkan pada kepres No.32 Tahun

1990 seperti yang di jelaskan dalam Tabel 10.14 dibawah ini,

serta dengan memperhatikan kondisi fisik dasar wilayahnya

seperti kemiringan, ketinggian dan kemampuan tanah.

Tabel 5.14Kriteria Analisis Kemampuan Lahan

No Kawasan Kriteria(1) (2) (3)1. Potensial a. Memiliki kelerengan 0-15

%b. Ketinggian <2000 mdplc. Bukan daerah banjird. Ketersediaan airterjamin.

2. Kendala a. Memiliki kelerengan 15-40%b. Ketinggian <2000 mdplc. Masih dapat diperbaikidengan menggunakanteknologi

3. Limitasi a. Memiliki kelerengan >40%b. Ketinggian >2000 mdpl

Sumber : kepres No.32 Tahun 1990

Dalam analisis kemampuan lahan ini diakukan sebuah

metode yaitu menggunakan teknik analisis overlapping maps,

caranya yaitu menggabungkan PetaKesesuaian Lahan dengan Peta

Kawasan Rawan Bencana yang kemudian menghasilkan kriteria-

kriteria untuk pengklasifikasian kawasan berdasarkan pada

V-41

tabel yang telah ditunjukkan di atas. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat Peta daya dukung Lahan.

A. Kawasan Potensial

Kawasan Potensial merupakan kawasan manfaat atau

kemungkinan kawasan dengan tingkat kesesuaian lahan yang

baik untuk dikembangkan dan dibangun menjadi kawasan

budidaya dengan kriteria kemiringan 0-15 % dan bukan daerah

rawan bencana serta memiliki ketinggian tanah secara

keseluruhan 0-1.500 mdpl yang meliputi kawasan permukiman,

kawasan perdagangan dan jasa, kawasan industri, kawasan

pertanian, perkebunan, pariwisata, dan kawasan ruang terbuka

hijau, yang termasuk dalam kawasan ini adalah wilayah -

wilayah yang memiliki kriteria, memiliki potensi dan

kemudahan untuk pembangunan serta pelaksanaannya, artinya

mempunyai kelas kemampuan lahan yang tinggi. Di Kecamatan

Tanjungsari didominasi oleh Kawasan Potensial dengan luas

1339,499 Ha.

B. Kawasan Limitasi

Kawasan limitasi adalah wilayah yang fisik dasarnya

memiliki tingkat kesesuaian lahan yang tidak dapat

dikembangkan menjadi budidaya, baik budidaya perkotaan

maupun budidaya non perkotaan, meskipun telah diberikan

masukan teknologi. Kawasan ini biasanya memiliki kemiringan

lahan > 40% dengan ketinggian > 2.000 meter dan sangat peka

terhadap erosi. Kawasan ini umumnya mempunyai curah hujan

tinggi dan menyebabkan kerusakan tanah dan tata air. Selain

itu daerah buffer zone dan sempadan mata air dan lainya juga termasuk

V-42

kawasan yang tidak boleh dibangun. Oleh karena itu Kawasan

tersebut sebaiknya diarahkan menjadi kawasan lindung. Yang

menjadi kawasan Limitasi di Kecamatan Kertajati hanya

terdapat di sebagian kecil kecamatan yang memiliki luasan

174, 988 Ha atau 6,66 %.

C. Kawasan Kendala

Kawasan Kendala yaitu kawasan yang dapat dikembangkan untuk

pembangunan namun beberapa dari kawasan masih terbatas

pembangunannya diantaranya memiliki kriteria Memiliki

kelerengan 15-40%, Ketinggian <2000 mdpl, Masih dapat

diperbaiki dengan menggunakan teknologi yang dapat mengubah

kriteria kawasan tersebut. Pada kecamatan tanjungsari

penetapan kawasan kendala juga pada hasil pengskoringan

yaitu 125-175 berdasarkan hasil analisis total

pengskoringan. Pada kecamatan tanjungsari luas kawasan

kendala yaitu 514,213 Ha atau 42,39 % dari keseluruhan

kawasan Tanjungsari.

Tabel 5.15

Hasil Analiss Daya Dukung Lahan

V-43

Daya dukung Lahanan Luas (Ha) Luas (%)

Kawasan Potensial 1339,499 50,96

Kawasan Kendala 514,213 42,39

Kawasan Limitasi 174,988 6,66Jumlah 2628,7 100,00

Sumber: Hasil analisis 2012

Grafik 5.2Hasil Analiss Daya Dukung Lahan

51%42%

7%

Kawasan PotensialKawasan KendalaKawasan Limitasi

Sumber: Hasil analisis 2012

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan

Tanjungsari didominasi oleh kawasan potensial dan kawasan

Kendala yang tersebar hampir di seluruh desa Kecamatan

Tanjungsari dengan luas 1339,499 dan 514,213 atau 50,96 dan

42,39 % sedangkan Kawasan Limitasi sebesar 174,988 atau

6,66 % dari keseluruhan luas kecamatan tanjungsari. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada peta 5.4 daya dukung

lahan.

V-44

V-45

5.3 Analisis Aspek Tata Guna Lahan

Menurut Undang-Undang penataan ruang no. 26 tahun 2007

pasal 33 pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang di

tetapkan dalam rencana tata ruang di laksanakan dengan

mengembangkan penatagunaan tanah,penatagunaan air , penata

gunaan udara dan penata gunaan sumber daya alam lainnya .

Analisis penggunaan lahan ini untuk mengetahui pola

penggunaan lahan , perubahan penggunaan lahan dan

kecenderungan kawasan terbangun. Analisis yang di gunakan

adalah identifikasi peta penggunaan lahan tahun sebelumnya

dengan tahun terbaru , peta yang digunakan yaitu peta tahun

2005 dan peta tahun 2009 . Analisis ini dilakukan dengan

menggunakan metode-metode tertentu. Adapun alat analisis

yang digunakan adalah superimpose yaitu mengoverlaykan peta

penggunaan lahan tahun sebelumnya dengan tahun terbaru, dan

identifikasi peta penggunaan lahan tahun terbaru. Peta yang

digunakan adalah tahun 2009.

5.3.1 Analisis Pola penggunaan Lahan

Di kecamatan tanjung sari ada 3 pola penggunaan lahan

yaitu pola penggunaan lahan kawasn lindung , pola penggunaan

lahan kawasan budidaya non terbangun dan pola penggunaan

lahan kawasan budidaya terbangun dimana pada kawasan lindung

bepola kosentris yaitu terkumpul yang berada di desa cijambu

dan kadak jaya pada pola penggunaan lahan kawasan budidaya

non terbagun berpola sporadis yaitu menyebar yang terdapat

pada hampir semua desa yang berada di tanjung sari begitu

pula dengan pola kawasan budidaya terbangun yang berada di

V-46

tanjung sari yaitu berpola sporadis di mana berada di semua

desa tanjung sari .

Untuk lebih jelas bisa melihat Gambar 5.5 Peta Pola

Penggunaan Lahan

V-47

V-48

5.3.1.1 Penggunaan Lahan Terbangun

Penggunaan lahan terbangun Di kecamatan Tanjungsari luas

pemanfaatan kawasan terbangun yaitu pada tahun 2009 yaitu

seluas 582,31 Ha.

yaitu terdapat :

A.Permukiman

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar

kawasan lindung, baik yang berupa

kawasan perkotaan maupun pedesaan

yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan

hunian dan tempat kegiatan yang

mendukung perikehidupan dan

penghidupan.Dikecamatan Tanjungsari daerah permukiman pada

tahun 2009 seluas 486,02Ha. Pola dari permukiman di

kecamatan Tanjungsari lebih dominan pada pola Sporadis yaitu

pada bagian wilayah Tengah dan Selatan kecamatan

Tanjungsari.Pemanfaatan lahan terluas untuk permukiman itu

sendiri terdapat pada desa Raharja seluas 70,21 Ha.

B.Gedung

Dikecamatan Tanjungsari

luas gedung seperti, toko-

toko,sekolah dan

perkantotan seluas 96,29Ha

pada tahun 2009. Pola dari

bangunan gedung

dikecamatan Tanjungsari

V-49

yaitu pola konsentris dengan memusat didaerah Tengah

kecamatan Tanjungsari di daerah desa kutamandiri, desa

Jatisari, desa Gunung manik, karena didaerah tersebut

terdapatnya jalan provinsi.

5.3.1.2 Penggunaan lahan Non terbangun

Kecamatan Tanjungsari tahun 2009, luas pemanfaatan

ruang sebagai kawasan non terbangun adalah 1980,27 Ha.

Penggunaan lahan kawasan non terbangun meliputi sawah,

tegalan atau perkebunan, hutan. Dikecamatan Tanjungsari

kawasan non terbangun yang mendominasi yaitu Ladang/

tegalan.

Perkebunan

Perkebunan di kecamatan

Tanjungsari merupakan aktifitas

penduduk di kecamatan ini untuk

mencari penghasilan. Luas

perkebunan yang ada di kecamatan

Tanjungsari seluas 401,7Ha atau

15,28% dari luas keseluruhan

kecamatan Tanjungsari. Perkebunan di kecamatan ini lebih

dominan Konsentris di daerah desa Kadakajaya di bagian

wilayah Utara kecamatan Tanjungsari.

V-50

Hutan

Hutan merupakan Kesatuan

ekosistem berupa hamparan lahan

berisi sumber daya alam hayati yang

didominasi pepohonan dalam

persekutuan alam lingkungannya,

yang satu dengan lainnya tidak

dapat dipisahkan. Di kecamatan

tanjungsari Proporsi tegakan hutan yaitu seluas 132,79 Ha

atau 5,05% dari luas keseluruhan Tanjungsari. Hutan di

kecamatan Tanjungsari bersifat Konsentris yang Hanya

terdapat dibagian wilayah Utara kecamatan Tanjungsari di

desa Cijambu dan Kadakajaya.

Sawah

Pertanian merupakan penggunaan

lahan yang cukup dominan di

Kecamatan Tanjungsari. Penggunaan

lahan sawah di kecamatan

Tanjungsari seluas 627,26 atau

23,86% dari luas keseluruhan

Tanjungsari. Sebagian besar sawah

tersebut berupa sawah Tadah Hujan dengan luas 402,51 Ha dan

selebihnya adalah sawah Irigasi seluas 224,75Ha .Daerah

V-51

sawah ini sendiri polanya bersifat Konsentris yang paling

dominan di daerah wilayah utarah dan tengah kecamatan

Tanjungsari.

Ladang/tegalan

Secara keseluruhan, pemanfaatan

lahan untuk tegalan dan Ladang

merupakan yang paling dominan

di kecamatan Tanjungsari ini

dengan luas yaitu 819,88Ha atau

31,19% dari luas keseluruhan

Tanjungsari. Pemanfaatan tanah

Ladang dan tegalan ini sifatnya

Sporidis yaitu di bagian wilayah Utara dan Selatan

Tanjungsari dengan yang paling dominan di desa Cinanjung

seluas 270,45Ha.

Semak Belukar

Semak belukar merupakan

tumbuhan kayu-kayuan kecil dan

rendah, tanah yang ditumbuhi

kayu-kayuan kecil dan rendah

sudah menjadi rimba. Di

Kecamatan Tanjungsari kawasan semak belukar paling sedikit

dengan luas 23,74Ha. Berpola konsentris yang hanya ada di

daerah cijambu.

5.3.2 Analisis kecenderungan kawasan terbangun

V-52

Kecenderungan kawasan merupakan kecenderungan arah

penggunaan lahan di suatu kawasan dikarenakan adanya suatu

daya tarik tertentu.

Perkembangan ke arah dalam kecamatan tanjung sari pun

terdapat pada daerah desa kuta mandiri jatisari tanjung sari

gunung manik karena di daerah tersebut terdapat jalan

propinsi yang menjadi daya tarik kawasan terbangun

Namun dalam kecamatan Tanjungsari pun mempunyai perkembangan

ke arah keluar kecamatan lain seperti ke daerah jatinangor

pamulihan ini di sebabkan terjadinya penurunan pertubuhan

ekonomi yang terjadi pada tahun 2005-2009 dan juga tingkat

pelayanan sarana dan prasaran yang rendah di kawasan

terbagun tanjung sari

V-53

V-54

Dari stadia perkembangan di atas perkembangan

kecenderungan kawasan tanjung sari pada tahun 2005 dan

2009 kecenderungan kawasan terbangun dan dominan

kecenderungan kawasan terbangun terdapat di sekitar ke

arah jalan propinsi yaitu desa , jati sari , kuta

mandiri , desa tanjungsari, marga jaya , gudang dan

gunung manik sangat tidak heran mengingat jalan

propinsi yang menghubungkan antar propinsi ini menjadi

kawasan kecenderungan terbangun karena dinilai

startegis dan mempunyai akses yang lebih baik sehingga

kecenderungan kawasan terbangun pun cenderung berada

di jalan propinsi.

5.3.2.1 Perubahan Tata Guna Lahan

TABEL 5.16PERUBAHAN GUNA LAHAN2005-2009

No Nama Desa PerubahanLahan

Luas(ha) %

1 Desa Cinanjung K-P 9,6

48%

P-T 90,04

P-K 0,9

P-SI 3,8

T-P 54,3

Luas Desa 328

2 Desa Raharja K-T 40,3

K-P 26,9

P-K 15,2

S-T 41,3

V-55

No Nama Desa PerubahanLahan

Luas(ha) %

53%

S-K 26,4

T-K 17,3

T-P 27,9

Luas Desa 367,6

3 Desa GunungManik

K-T 55,5

67%K-P 10,9

P-T 48,5

S-T 50,5

Luas Desa 245,7

4 Desa Margajaya K-SH 40,6

81%

K-P 7,8

P-SH 43,6

SB-SH 47,6

T-SH 47,9

Luas Desa 230,5

5 Desa Tanjungsari K-SI 6,8

88%

K-P 7,1

P-T 18,9

S-T 5,8

S-P 8,8

SB-T 17,9

T-P 10,0

Luas Desa 92

V-56

No Nama Desa PerubahanLahan

Luas(ha) %

6 Desa Kutamandiri K-P 8,5

68%

P-T 25,8

P-K 10,9

S-T 22,9

S-P 17,6

T-P 13,5

K-SH 20,3

P-SH 8,9

Luas Desa 186,7

7 Desa Gudang K-SH 59,3

98%

S-P 51.3

P-SH 6,4

SB-SH 46,6

Luas Desa 165,5

8 Desa Margaluyu K-SH 28,1

62%

K-P 19,9

P-SH 25,2

P-K 7,8

S-P 12,8

Luas Desa 149,7

9 Desa Pasigaran K-SH 90,3

93%

K-P 23,2

S-SH 80,8

T-S 70,2

Luas Desa 284

10 Desa Kadakajaya H-K 70,8

V-57

No Nama Desa PerubahanLahan

Luas(ha) %

68%

K-T 90,7

K-P 15,5

P-K 10,2

T-P 16,9

Luas Desa 296,5

5 Desa Cijambu H-K 60,7

87.1%

H-T 20,0

K-T 30,2

P-K 22,3

P-SH 23,5

S-P 8,5

T-P 10,1

Luas Desa 200,9

12 Desa Jatisari K-P 15,8

88%

K-T 15,3

P-K 13,2

P-G 5,7

SB-T 16,9

T-P 5,3

Luas Desa 81,6

Keterangan :

T=Tanah ladang P=Permukiman H=Hutan S=Sawah

K=kebun SB=Semak Belukar G=Gedung SH=Sawah tadah Hujan

Dari data tabel diatas perubahan yang paling terbesar

yaitu pada desa Gudang dengan 98% dari luas desanya,

perubahan yang paling terbesar yaitu kebun menjadi Tanah

ladang seluas 59,3Ha.Pada desa Cinanjung perubahan lahan

V-58

yang terlihat selama 4 tahun terakhir dari tahun 2005 ke

2009 sebesar 48% dari luas desa Cinanjung dengan perubahan

terbesar yaitu dari lahan permukiman beralih fungsi menjadi

Tanah ladang.

V-59

V-60

5.4 Analisis Aspek Sosial Kependudukan

Analisis Sosial kependudukan Wilayah Kecamatan

Tanjungsari adalah sebagai berikut :

5.4.1 Analisis Eksternal Kependudukan Wilayah Kabupaten

Sumedang

Penduduk merupakan hal terpenting dalam perencanaan,

karena tujuan utama dalam perencanaan sendiri adalah untuk

kesejahteraan penduduk. Sebuah perencanaan dapat dikatakan

berhasil apabila perencanaan tersebut dapat mensejahterakan

masyarakatnya dengan waktu perencanaan yang sesuai dengan

rencana yang dibuat (tepat waktu) dan dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada/ terbatas secara efisien. Penduduk

sendiri memiliki peranan yang penting dalam perencanaan.

Seluruh kegiatan maupun aktivitas penduduk dapat

mempengaruhi perkembangan dan pergerakan suatu wilayah.

Kabupaten Sumedang terdiri atas 26 kecamatan, yang

dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Tercatat dari

profil daerah Kabupaten Sumedang tahun 205 jumlah penduduk

yang dimiliki sejumlah 1.53.238 jiwa, yang dirinci dari

jumlah penduduk laki-laki sejumlah 557.633 jiwa dan jumlah

penduduk perempuan sejumlah 555.605 jiwa. Kecamatan

Jatinangor merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk

terbesar yaitu 101.140 jiwa, sedangkan yang paling sedikit

penduduknya adalah Kecamatan Surian yaitu sebanyak 13.020

jiwa. Masalah yang dihadapai oleh Kabupaten Sumedang adalah

tingkat pendidkannya yang masih rendah, tingkat melek huruf

masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang rendah.

V-61

Pendidikan merupakan tolak ukur untuk memajukan

masyarakat, tingkat untuk memajukan pendidikan di wilayah

Kabupaten Sumedang belum berjalan dengan baik, fasilitas

pendidikan masih minim di desa – desa di wilayah Kabupaten

Sumedang. Maka darin itu untuk mendukung pendidikan agar

baik, fasilitas juga harus di perbaiki dan di tingkatkan

agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kegiatan pembangunan budaya ditandai dengan pemahaman

masyarakat terhadap keberagaman budaya lokal di Kabupaten

Sumedang, bersumber pada nilai-nilai leluhur yang sesuai

dengan agama, moral dan etika.

5.4.2 Analisis Kependudukan Internal Wilayah

KecamatanTanjungsari

Analisis kependudukan wilayah Kecamatan Tanjungsari

dalam konteks internal antara lain dari segi kuantitas

adalah Identifikasi Struktur Penduduk, Kepadatan Penduduk,

LPP, proyeksi Jumlah Penduduk, dan Mobilitas, segi kualitas

adalah Angka Ketergantungan, Partisipasi Kerja, dan IPM,

untuk segi Sosial Deskripsi Sosial Masyarakat. Untuk lebih

jelasnya dapat di jelaskan sebagai berikut :

A. Analisis Karakteristik Penduduk dari Segi Kuantitas

1. Identifikasi Struktur Penduduk

Wilayah kecamatan Tanjungsari paling banyak penduduk

berjenis kelamin Laki-laki dengan jumlah sebesar 38.618 jiwa

dan perempuan sebesar 37.656 jiwa, dari jumlah penduduk

tersebut usia yang paling banyak terdapat pada usia 5-9

tahun sejumlah 7.631 jiwa, sedangkan yang paling sedikit

V-62

tedapat pada usia 70-74 tahun sejumlah 1.077 jiwa. Dilihat

dari segi mata pencaharian kebanyakan penduduk di Kecamatan

Tanjungsari berpropesi sebagai petani, ditahun 2008-2009

dengan total 9.096 dan yang paling sedikit adalah sebagai

PNS/TNI dengan total 2.023 jiwa, sedangkan pada tahun 2010

yang berpropesi sebagai petani mengalami penurunan menjadi

8.560 jiwa dan yang berpropesi sebagai PNS/TNI mengalami

peningkatan menjadi 2.602 jiwa. Dari segi pendidikan

penduduk Kecamatan Tanjungsari kebanyakan hanya mengenyam

pendidikan sampai SD/MI dengan total 25.208 jiwa dan yang

paling sedikit berpendidikan S2/S3 dengan total 208 jiwa.

Dari segi agama penduduk di Kecamatan Tanjungsari kebanyakan

memeluk agama islam dengan total 75.912 jiwa, sedangkan yang

paling sedikit adalah yang memeluk agama khong hucu dengan

total 2 jiwa.

2. Identifikasi Laju Pertumbuhan Penduduk

Tabel 5.17

Pertumbuhan Penduduk

Desa / KelurahanJumlah Penduduk (Jiwa)

2008 – 2009 2009 – 2010

Cinanjung 1.576 68

V-63

Raharja 317 12

Gunungmanik 691 43

Margajaya 360 2

Tanjungsari 88 10

Jatisari 627 -4

Kutamandiri 705 37

Margaluyu 72 70

Gudang 380 31

Pasigaran 108 -7

Kadakjaya 61 2

Cijambu -194 25

Kec. Tanjungsari 4791 283

Sumber : Analisis tahun 2012

Pertumbuhan penduduk pada rentang tahun antara 2008 –

2009 untuk desa dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi

terdapat di desa Cinanjung dengan 1.576 jiwa yang yang

terendah terjadi di desa Cijambu dengan jumlah – 194 jiwa,

untuk rentang tahun 2009 – 2010 desa Margaluyu merupakan

desa dengan pertumbuhan penduduk tinggi sebanyak 70 jiwa

walaupun mengalami penurunan dari tahun 2008 – 2009 sebanyak

2 jiwa, desa Pasigaran merupakan desa terendah untuk rentang

tahun 2009 – 2010 sebanyak -7 jiwa. Ini bisa terjadi karena

adanya mobilitas seperti migrasi masuk, migrasi keluar,

kematian dan juga kelahiran.

Tabel 5.18

V-64

Laju Pertumbuhan PendudukTahun 2007 – 2010 (%)

Desa / Kelurahan

Laju Pertumbuhan Penduduk2008 –2009

2009 - 2010

Cinanjung 18,9 0,68

Raharja 5,21 0,18

Gunungmanik 8,81 0,5

Margajaya 4,12 0,02

Tanjungsari 1,48 -0,16

Jatisari 5,5 -0,06

Kutamandiri 9,32 0,44

Margaluyu 1,4 0,95

Gudang 7,4 0,56Pasigaran 3,5 -0,21Kadakjaya 1,61 0,05

Cijambu -4,9 0,66Kec. Tanjungsari 5,6 0,3

Sumber : Analisis Tahun 2012

Laju pertumbuhan penduduk yang terjadi pada rentang

waktu dari tahun 2008 – 2010 menunjukan hasil untuk yang

tertinggi pada rentang tahun 2008 – 2009 terjadi di desa

Cinanjung sebesar 18,9%. Dan yang terendah terjadi di desa

Cijambu dengan nilai sebesar -4,90%. Rentang waktu dari

tahun 2009 – 2010 yang tinggi terdapat pada desa Margaluyu

sebesar 0,95% dan yang terendah terjadi di desa Pasigaran

sebesar -0,21%. Dengan kata lain bahwa LPP dengan nilai

tertinggi dipengaruhi oleh penambahan penduduk yang terjadi

tiap tahun baik bersumber dari kelahiran sebesar 0,5% pada

tahun 2010, dan migrasi masuk sebesar 0,4% pada tahun 2010.

V-65

selain dari faktor mobilitas (kelahiran dan migrasi masuk),

program pemerintah juga dapat menjadi penyebab naiknya

tingkat laju pertumbuhan penduduk salah satunya program KB

yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan Jumlah

pertumbuhan, jika suatu wilayah dengan tingkat jumlah laju

pertumbuhan penduduknya tinggi maka wilayah tersebut tidak

sukses dalam program KB, dan jika LPP di wilayah tersebut

rendah maka program KB yang dilaksanakan pemerintah berjalan

sukses. Menurut survey yang dilakukan didapatkan bahwa di

desa Cinanjung dengan jumlah LPPnya tinggi sebesar 18,9%

pada rentang tahun 2008 – 2009 di sebabkan oleh faktor KB

(program pemerintah) selain dari faktor mobilitas, ini juga

terjadi pada desa Margaluyu pada tahun 2009 – 2010 dengan

jumlah sebesar 0,95%, dan pada desa Cijambu dan Pasigaran

yang dimana pada tahun 2008 – 2009 desa Cijambu merupakan

desa dengan LPP rendah sebesar -4,90% yang artinya program

pemerintah KB berhasil ini juga berlaku pada desa Pasigaran

yang rendah pada rentang waktu 2009 – 2010 sebesar -0,21%.

Grafik 5.3

Laju Pertumbuhan PendudukTahun 2008 – 2010

2008 - 2009 2009 - 20100

1

2

3

4

5

65.6

0.3

Rata - Rata (%)

Sumber : Analisis Tahun 2012

V-66

Grafik diatas menunjukan rata – rata laju

pertumbuhan penduduk di kecamatan Tanjungsari dari rentang

tahun 2008 – 2009 sebesar 5,6%, dan rentang tahun 2009 –

2010 sebesar 0,3%. Hasil rata – rata LPP diatas dapat

dipengaruhi oleh faktor mobilitas, seperti perpindahan

penduduk atau penduduk yang melakukan migrasi ke luar serta

kematian, dan juga program pemerintah untuk menekan laju

pertumbuhan penduduk yaitu program KB.

Interval kelas = (5,6 – 0,3 ) / 3 = 5,3 / 3 = 1,8%.

Maka dapat ditentukan tingkat rata-rata laju pertumbuhan

penduduk tahun 2007-2010 sebagai berikut:

0,3 – 2,1 % : LPP Rendah, dengan skor 1

2,2 – 4 % : LPP Sedang, dengan skor 2

> 5 % : LPP Tinggi, dengan skor 3

V-67

V-68

3. Identifikasi Proyeksi Jumlah Penduduk

3.1 Proyeksi Penduduk

Dalam proses proyeksi yang dilakukan dalam analisis

pependuduk Wilayah Utara Sumedang ini, digunakan 3 buah

metode analisis yaitu metode metode Lung polymial, Metode

Linear dan Metode eksponensial, untuk yang digunakan 1

metoda analisis saja yaitu dengan metoda lung polinomial.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian berikut

ini :

1)Metode Lung Polynomial

Grafik 5.4

Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode Lung Polynomial

Kecamatan Tanjungsari Tahun 2015 – 2030

2015 2020 2025 20300

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

R² = 0.997568689688988

Series1Series2Polynomial (Series2)

Sumber : Analisis Tahun 2012

V-69

2) Metode Linear

Grafik 5.5

Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode LinearKecamatanTanjungsari Tahun 2015 – 2030

1 2 3 40

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000R² = 0.987441933940706

Series1Linear (Series1)

Sumber : Analisis Tahun 2012

3) Metode Eksponensial

Grafik 5.6

Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode EksponensialKecamatanTanjungsari Tahun 2015 – 2030

V-70

2015 2020 2025 20300

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000R² = 0.853092846281528

Series1Exponential (Series1)

Sumber : Analsis Tahun 2012

Dilihat dari 3 (tiga) metode yang digunakan dalam

memproyeksikan jumlah penduduk pada tahun 2015, 2020, 2025

dan 2030 maka dapat disimpulkan bahwa, metode yang tepat

digunakan untuk Kecamatan Tanjungsari adalah Metode Lung

Polinomial yaitu dengan melihat rata-rata pertambahan jumlah

penduduk tiap tahun pada masa yang lampau sampai sekarang.

Pernyataan ini juga di dasari dengan menguji R Square

dari hasil proyeksi yang menggunakan Lung Polinomial, Metode

Linear dan Metode Eksponensial, Koefisisen determinasi / R

Square (R2) digunakan untuk menguji model bagi sample

(goodness of fit). Nilai R2 yang mendekati 0 (nol)

menyatakan model tersebut kurang mencakup keseluruhan

variabilitas, sedangkan R2 = 1 menyatakan bahwa nilai

observasi terletak pada tingkat kesesuaian model tinggi.

Dari hasil tersebut maka dapat dilihat bahwa nilai R Square

yang mendekati nilai 1 (satu) adalah nilai Metode

Lungpolinomial karena memiliki nilai yang mendekati 1 yaitu

sebesar 0,973.

Tabel 5.19

V-71

Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjungsari Tahun2015,2020, 2025, 2030Dengan Metode Lung Polinomial

Desa /Kelurahan

Jumlah Penduduk (Jiwa)Total(Jiwa)

2015 2020 2025 2030

Cinanjung 16.272

22.548

28.833

35.58 102.771

Raharja 12.695

18.980

25.265

31.550

88.490

Gunungmanik

14.854

21.139

27.424

33.709

97.126

Margajaya 15.381

21.666

27.951

34.236

99.234

Tanjungsari

12.35 18.596

24.881

31.166

86.954

Jatisari 12.552

18.837

25.122

31.407

87.918

Kutamandiri

14.593

20.878

27.163

33.448

96.082

Margaluyu 5.558 17.843

24.128

30.413

83.942

Gudang 5.829 18.54 24.399

30.684

85.026

Pasigaran 9.477 15.762

22.047

28.332

75.618

Kadakjaya 5.622 16.407

22.692

28.977

78.198

Cijambu 10.068

16.353

22.638

28.923

77.982

Kec.Tanjungsari

151.712

227.123

302.543

377.963

973.345

Sumber : Analsis Tahun 2012

Analisis untuk memproyeksi Jumlah penduduk untuk

tahun 2015, 2020, 2025, hingga 2030, untuk desa dengan

jumlah tertinggi terdapat pada desa Cinanjung dengan jumlah

sebesar sebesar 102.771 jiwa, dan yang terendah terdapat

pada desa Pasigaran dengan jumlah sebesar 75.618 jiwa. Tahun

V-72

2015, 2020, 2025, dan tahun 2030 desa Cinanjung merupakan

desa dengan jumlah penduduk yang terbesar yaitu 16.272 jiwa

untuk tahun 2015, 22.548 jiwa tahun 2020, 28.833 jiwa tahun

2025, dan 35.58 jiwa untuk tahun 2030. Desa Pasigaran

merupakan desa dengan penduduk terendah mulai dari tahun

2015 dengan jumlah 9.477 jiwa, 15.762 jiwa tahun 2020,

22.047 jiwa tahun 2025, 28.332 jiwa tahun 2030.

Grafik 5.7

Proyeksi Jumlah PendudukTahun 2015, 2020, 2025, 2030

Cinanjung

Raharja

Gunungmanik

Margajaya

Tanjungsari

Jatisari

Kutamandiri

Margaluyu

Gudang

Pasigaran

Kadakjaya

Cijambu

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

2030202020252030

Sumber : Analisis Tahun 2012

Grafik diatas menujukan desa Cinanjung merupakan desa

dengan proyeksi jumlah penduduk terbesar untuk tahun 2015,

2020, 2025, 2030, 16.272 jiwa tahun 2015, 22.548 jiwa pada

tahun 2020, tahun 2025 28.833 jiwa dan pada tahun 2030

sebesar 35.58 jiwa. Desa yang terendah terdapat pada desa

Pasigaran untuk tahun 2015 sebesar 9.477 jiwa, 2020 sebesar

15.762, 2025 sebesar 22.047 jiwa, dan 2030 sebanyak 75.618

jiwa.

V-73

Interval kelas = (35.58 – 28.332) / 3 = 6.786 / 3 =

2.262 Jiwa. Maka dapat ditentukan tingkat proyeksi Jumlah

penduduk tahun 2030 sebagai berikut:

28.332 – 30.594 Jiwa : Kepadatan penduduk Rendah

30.595 – 32.857 Jiwa : Kepadatan penduduk Sedang

> 32.858 Jiwa : Kepadatan penduduk Tinggi

V-74

V-75

4. Identifikasi Proyeksi Kepadatan Penduduk

Tabel 5.20

Proyeksi Kepadatan pendudukTahun 2015, 2020, 2025, 2030

Desa /Kelurahan

Luas

(Ha)

Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk(Jiwa / Ha)

2015 2020 2025 2030 2015

2020

2025

2030

Cinanjung 328 16.272

22.548

28.833

35.58 50 69 88 107

Raharja 367,6

12.695

18.980

25.265

31.550

35 52 69 86

Gunungmanik

245,7

14.854

21.139

27.424

33.709

60 86 52 137

Margajaya 230,5

15.381

21.666

27.951

34.236

67 94 121 149

Tanjungsari

92 12.35 18.596

24.881

31.166

134 202 270 339

Jatisari 81,6

12.552

18.837

25.122

31.407

154 231 308 385

Kutamandiri

186,7

14.593

20.878

27.163

33.448

78 52 145 179

Margaluyu 149,7

5.558 17.843

24.128

30.413

77 59 161 203

Gudang 165,5

5.829 18.54 24.399

30.684

71 109 147 185

Pasigaran 284 9.477 15.762

22.047

28.332

33 56 78 100

Kadakjaya 296,5

5.622 16.407

22.692

28.977

34 55 77 98

Cijambu 200,9

10.068

16.353

22.638

28.923

50 81 53 144

Kec.Tanjungsari

34,62

151.712

227.123

302.543

377.963

843 1.266

1.689

2.51

V-76

Sumber : Analisis Tahun 2012

Tabel analisis diatas menunjukan untuk desa dengan

tingkat kepadatan paling besar terdapat pada desa Jatisari

dengan 154 jiwa/ha tahun 2015, 231 jiwa/ha tahun 2020, 308

jiwa/ha tahun 2025 dan 385 jiwa/ha untuk tahun 2030. Desa

dengan kepadatan penduduk rendah terdapat di desa Pasigaran

untuk tahun 2015 sebesar 33 jiwa/ha dan pada tahun 2020,

2025, dan 2030 jatuh pada desa Raharja dengan 52 jiwa/ha

tahun 2020, 69 jiwa/ha tahun 2025 dan 86 jiwa/ha pada tahun

2030.

Grafik 5.8

Proyeksi Kepadatan PendudukTahun 2015, 2020, 2025,2030

Cinanj

ung

Raharj

a

Gunung

manik

Margaj

aya

Tanjun

gsari

Jatisa

ri

Kutama

ndiri

Margal

uyuGud

ang

Pasiga

ran

Kadakj

aya

Cijamb

u050

100150200250300350400450

2015202020252030

Sumber : Analisis Tahun 2012

Grafik diatas menunjukan pada desa Jatisari dengan 154

jiwa/ha tahun 2015, 231 jiwa/ha tahun 2020, 308 jiwa/ha

tahun 2025 dan 385 jiwa/ha untuk tahun 2030. Desa dengan

V-77

kepadatan penduduk rendah terdapat di desa Pasigaran untuk

tahun 2015 sebesar 33 jiwa/ha dan pada tahun 2020, 2025, dan

2030 jatuh pada desa Raharja dengan 52 jiwa/ha tahun 2020,

69 jiwa/ha tahun 2025 dan 86 jiwa/ha pada tahun 2030.

Interval kelas = (385 – 86) / 3 = 299 / 3 = 100 Jiwa.

Maka dapat ditentukan tingkat proyeksi kepadatan penduduk

tahun 2030 sebagai berikut:

86 - 186 Jiwa : Kepadatan penduduk Rendah

187 – 287 Jiwa : Kepadatan penduduk Sedang

> 288 Jiwa : Kepadatan penduduk Tinggi

V-78

V-79

B. Analisis Karakteristik Penduduk dari Segi Kualitas

1. Identifikasi Angka Ketergantungan ( Dependency Ratio

(DR) )

Tabel 5.21

Dependency Ratio Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010

Desa /Kelurahan 0-14 >65 15-64

Dependency

Ratio

(%)

Cinanjung 2.765 400 5.909 53

Raharja 1.683 218 4.355 43

Gunungmanik 1.509 1.054 4.793 53

Margajaya 2.765 454 5.298 60

Tanjungsari 1.434 346 3.974 44

Jatisari 1.538 294 3.719 49

Kutamandiri 1.806 790 5.627 46

Margaluyu 1.645 827 3.079 80

Gudang 1.624 317 3.687 52

Pasigaran 75 233 2.014 46

Kadakjaya 1.047 339 2.397 57

Cijambu 1.043 379 2.539 56

Sumber : Analisis tahun 2012

Diusia dari 0-14 tahun yang paling banyak terdapat di

desa Cinanjung dan Margajaya dengan total yang sama yaitu

2.765 jiwa, sedangkan yang terkecil terdapatdi desa

Pasigaran dengan total 75 jiwa. Diusia >65 yang paling

banyak terdapat di desa Gunungmanik dengan total 1.054 jiwa

dan yang paling kecil terdapat di desa Raharja dengan total

V-80

218 jiwa. Diusia 15-64 tahun yang paling banyak terdapat di

desa Cinanjung dengan total 5.909 jiwa dan yang paling

sedikit terdapat di desa Pasigaran dengan total 2.014 jiwa.

Dengan kata lain bahwa di desa Margaluyu artinya

setiap 100 orang produktif harus menanggung sebanyak 80 Jiwa

yang tidak produktif di desa Margaluyu. Semakin rendah

tingkat DR suatu desa maka semakin bagus, karena tingkat

ketergantungan rendah yang artinya bahwa didesa Raharja

dengan tingkat DR rendah yaitu 43% setiap 100 orang

produktif harus menanggung sebanyak 43 jiwa yang tidak

produktif.

Grafik 5.9

Dependency Ratio Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010

Cinanj

ung

Raharj

a

Gunung

manik

Margaj

aya

Tanjun

gsari

Jatisa

ri

Kutam

andir

i

Margal

uyuGudan

g

Pasiga

ran

Kadakj

aya

Cijam

bu0102030405060708090

53.643.6

53.560.7

44.849.246.1

80.3

52.646.9

57.9 56

Dependency Ratio

Jumlah

Sumber : Analisis Tahun 2012

Dari hasil analisis dependency ratio data yang

diperoleh yang paling besar terdapat di desa Margaluyu

V-81

dengan total 80,3, sedangkan yang paling kecil terdapat pada

desa Raharja dengan total 43,6.

Interval kelas = (80 - 43) / 3 = 37 / 3 = 12,3 , maka dapat

di tentukan tingkat dependency ratio tahun 2010 sebagai

berikut.

43 – 53,3 = Dependecy Ratio Rendah dengan skor 1

54,3 – 66,6 = Dependecy Ratio Sedang dengan

skor 2

67,6 = Dependecy Ratio Tinggi dengan skor 3

V-82

V-83

2. Identifikasi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Tabel 5.22

Tingkat Partisipasi Angkatan KerjaKecamatan tanjungsariTahun 2010

Desa / Kelurahan

PendudukBerdasarkanJenisPekerjaan

Penduduk UsiaKerja ( 15 –55 )

TPAK

(%)

1 2 3 4

Cinanjung 4.831 5.164 93

Raharja 2.198 3.975 55

Gunungmanik 3.309 4.216 78

Margajaya 2.363 4.214 56

Tanjungsari 1.633 3.588 45

Jatisari 3.404 3.290 103

Kutamandiri 3.205 4.605 69,

Margaluyu 1.260 3.079 40

Gudang 1.373 3.368 40

Pasigaran 1.168 1.736 67

Kadakjaya 1.998 1.987 100

Cijambu 3.961 2.152 184

TOTAL 30.703 41.374 74,2

Sumber : Analisis tahun 2012

Hasil analisis diatas dari segi kualitas penduduk

terhadap Tingkat partisipasi angkatan kerja didapat kan

bahwa, untuk desa Cijambu merupakan desa dengan TPAK besar

atau tinggi ketimbang desa – desa lainnya yaitu sebesar

184%, untuk TPAK nya rendah terdapat di desa Gudang dan desa

Margaluyu sebesar 40%.

V-84

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila TPAK memiliki

nilai yang tinggi maka akan lebih baik, karena jumlah

penduduk yang bekerja lebih banyak artinya, penduduk Usia

Kerja tidak menganggur. Desa Cijambu dengan TPAK yang tinggi

sebesar 184% ini dikarenakan adanya migrasi masuk yang

bekerja serta penduduk dengan usia non produktif yang masih

aktif bekerja, tidak adanya penduduk yang jadi pengganguran

dan juga banyaknya penduduk yang bekerja sebagai buruh tani

sebanyak 2.498 jiwa. Desa dengan TPAK rendah terdapat pada

desa Gudang dengan persentase sebesar 40%, sedangkan desa

Margaluyu meiliki sebanyak 489 jiwa pengganguran pada tahun

2010. Meskipun tingkat pengganguran pada tahun 2010 didesa

Gudang tidak ada sama sekali di desa Gudang, tetapi yang

terjadi desa dan desa Margaluyu Gudang merupakan desa dengan

TPAK yang rendah.

Grafik 5.10

Tingkat Partisipasi KerjaDi Wilayah Kecamatan TanjungsariTahun 2010

Cinanjung

Raharja

Gunungmanik

Margajaya

Tanjungsari

Jatisari

Kutamandiri

Margaluyu

Gudang

Pasigaran

Kadakjaya

Cijambu

020406080

100120140160180200

Sumber : Analisis tahun 2012

V-85

Grafik diatas menunjukan untuk tingkat partisipasi

kerja di wilayah Kecamatan Tanjungsari, untuk desa dengan

TPAK yang besar berada pada desa Cijambu dengan 184 %, dan

yang rtendah nilai TPAKnya pada desa Gudang dan desa

Margaluyu sebesar 40 %.

Interval kelas = (184 – 40) / 3 = 144 / 3 = 48. Maka

dapat ditentukan tingkat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

tahun 205 sebagai berikut:

40 – 88 = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Rendah, dengan skor 1

89 – 137 = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Sedang, dengan skor 2

> 138 = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tinggi,

dengan skor 3

V-86

V-87

3. Keterkaitan antara DR dan TPAK

Dilihat dari hasil analisis di ketahui bahwa DR dan

TPAk saling berhubungan satu sama lain dimana nilai TPAK di

ketahui untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja ataupun

mencari pekerjaan. Bila angka TPAK kecil maka dapat diduga

bahwa penduduk usia kerja banyak yang tergolong bukan

angkatan kerja baik yang sedang sekolah maupun mengurus

rumah tangga dan lainnya. Sedangkan DR digunakan untuk

mengetahui berapa banyak penduduk yang ketergantungan

artinya semakin kecil nilai DR suatu wilayah berarti bagus,

dengan kata lain 100 orang di wilayah tersebut menanggung

berapa jiwa yang penduduk yang harus di tanggung oleh nya

agar tidak ada yang terlantar.

Pada analisis ini, TPAK yang tertinggi terdapat di

desa Cijambu yaitu 184 % dan yang terendah terdapat di desa

Gudang dan Margaluyu, sedangkan untuk DR terdapat di desa

Margaluyu untuk katagori tingginya angka DR sebesar 80 % dan

desa Raharja sebesar 43 % untuk nilai DR terendah. Di

ketahui bahwa desa Margaluyu merupakan TPAK terendah dan

juga DR terendah yang berari bahwa di desa Margaluyu 100

jiwa harus menanggung sebanyak 80 jiwa dan juga desa

Margaluyu ini merupakan desa dengan tingkat TPAK terendah

sebesar 40% semakin kecil TPAK maka tidak baik. Secara

keseluruhan bearti desa Margaluyu tidak baik dalam kualitas

penduduk.

C. Analisis Karakteristik Penduduk dari Segi Sosial

Kependudukan

V-88

Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan di

Kecamatan Tanjungsari untuk letak fasilitas kegiatan,

seperti kegiatan ekonomi pendudukan, kegiatan keagamaan,

kegiatan kesehatan masyarkat, pendidikan masyarakat dan juga

kegiatan perkumpulan masyarakat seperti perkumpulan ibu –

ibu PKK, dan pengajian, Fasilitasnya sudah terpenuhi dan

mencukupi untuk mendukung kegiatan tersebut.

Sosial kebudayaan di Kecamatan Tanjungsari masih

kental, ini terlihat dengan masih menggunakan etika dan

norma yang berlaku dimasyarakat. Dari hasil wawancara yang

dilakukan ke masyarakat di Kecamatan Tanjungsari yaitu

tentang sosial kependudukan, Pada penduduk di Kecamatan

Tanjungsari, penduduknya masih memegang teguh norma dan

etika yang berlaku di masyarakat, tidak adanya penggolongan

terhadap strata-strata sosial masyarakat, serta di dukung

dengan masih mempertahankan adat istiadat yang berlaku

seperti Mitos-mitos, dan gotong royong, Penduduk di

kecamatan Tanjungsari pun kebanyakan masih bermata

pencaharian sebagai petani sawah, petani ladang, serta

sebagai peternak. Hasil dari quisioner yang didapat di

Kecamatan Tanjungsari bahwa penduduk yang ada di Kecamatan

Tanjungsari masih banyak penduduk pribumi, pekerjaan

merupakan faktor utama yang mendorong penduduk melakukan

migrasi masuk maupun migrasi keluar.

5.5 Analisis Aspek Ekonomi

5.5.1 Analisis Perekonomian Eksternal Kabupaten Sumedang

V-89

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan

perekonomian yang ada di Kabupaten Sumedang secara makro dan

Kecamatan Tanjungsari secara mikro, maka analisis yang perlu

dilakukan adalah berupa analisis eksternal maupun internal.

Analisis ekternal yang dapat dilakukan yaitu berupa

melihat distribusi presentase, laju pertumbuhan perekonomian

wilayah dan menganalisis pendapatan perkapita Kabupaten

Sumedang.

5.5.1.1 Distribusi Persentase

Dalam melihat perkembangan Kabupaten Sumedang dapatmelihat hasil distribusi persentase dari Pendapatan DomestikRegional Bruto (PDRB) baik dari harga konstan maupun hargaberlaku. Di bawah ini terdapat tabel distribusi persentasePendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) harga konstan,dari hasil distribusi presentase ini maka akan terlihatproporsi setiap sektornya terhadap seluruh sektor yangterdapat pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)atas harga konstan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padatabel 5.5.

Tabel 5.23

Produk Domestik Regional Bruto Wilayah Kabupaten Sumedang

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)

LAPANGAN USAHA Tahun2006 2007 2008 2009 2010

PERTANIAN 1.266.993,70

1.277.827,26

1.326.576,65

1.377.844,98

1.820.898,64

1.1 Tanaman BahanMakanan

944.329,55

939.773,31

973.479,71

1.012.582,15

1.445.267,32

1.2 Perkebunan 80.764,95

85.073,86

89.790,16

92.137,56

93.962,76

1.3 Peternakan 187.706,15

197.027,42

205.033,58

212.857,00

223.298,40

1.4 Kehutanan 29.013,23

30.718,40

32.689,79

34.055,56

31.118,10

1.5 Perikanan 25.579,82

25.234,27

25.583,41

26.212,71

27.252,06

PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN

5.059,51

5.572,44

5.925,59

6.210,65

5.965,83

V-90

LAPANGAN USAHA Tahun2006 2007 2008 2009 2010

2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -

2.2 Pertambangan TanpaMigas - - - - -

2.3 Penggalian 5.059,51

5.572,44

5.925,59

6.210,65

5.965,83

INDUSTRI PENGOLAHAN 1.154.662,17

1.211.474,15

1.264.936,85

1.320.213,71

1.374.013,29

3.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas

1.154.662,17

1.211.474,15

1.264.936,85

1.320.213,71

1.374.013,29

LISTRIK, GAS & AIRBERSIH

106.658,33

113.484,41

124.808,45

131.785,92

138.127,44

4.1 Listrik 103.214,93

110.030,96

121.693,73

128.574,78

134.701,56

4.2 Gas Kota - - - - -

4.3 Air Bersih 3.443,40

3.453,45

3.114,72

3.211,14

3.425,88

BANGUNAN KONTRUKSI 105.761,14

112.709,58

120.635,75

130.214,98

141.367,64

PERDAGANGAN, HOTEL DANRESTORAN

1.177.524,09

1.248.422,93

1.310.179,65

1.375.922,12

1.444.602,42

6.1 Perdagangan Besar& Eceran

948.374,93

1.000.729,99

1.046.775,58

1.093.531,42

1.142.824,02

6.2 Hotel 1.852,52

1.997,83

2.164,51

2.378,31

2.525,22

6.3 Restoran 227.296,64

245.695,11

261.239,56

280.012,39

299.253,18

PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI

285.204,65

302.738,57

321.907,15

340.763,72

361.026,11

7.1 Pengangkutan 131.176,57

138.678,35

146.899,34

154.504,01

162.916,75

7.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 Angkutan JalanRaya

125.250,01

132.537,79

140.525,94

147.775,80

155.892,08

7.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan Sungai& Penyebrangan - - - - -

7.1.5 Angkutan Udara - - - - -7.1.6 Jasa PenunjangAngkutan

5.926,56

6.140,56

6.373,41

6.728,21

7.024,68

7.2 Komunikasi 22.851,51

25.381,87

28.108,46

31.755,70

35.592,60

KEUANGAN, PERSEWAAN DANJASA PERUSAHAAN

183.641,99

192.314,34

201.740,97

212.860,83

224.765,50

V-91

LAPANGAN USAHA Tahun2006 2007 2008 2009 2010

8.1 Bank 43.539,24

45.231,68

48.055,82

52.686,34

57.306,72

8.2 Lembaga KeuanganLainnya

13.235,45

14.455,20

15.969,33

17.457,34

19.099,97

8.3 Sewa Bangunan 123.304,04

128.865,19

133.684,78

138.419,03

143.802,25

8.4 Jasa Perusahaan 3.563,26

3.762,27

4.031,04

4.298,12

4.556,56

JASA-JASA 465.528,28

486.682,53

505.821,25

524.448,23

544.073,15

9.1 Pemerintah Umum 238.250,83

250.135,21

258.320,97

266.563,06

274.653,25

9.2 Swasta 113.638,72

118.273,66

123.750,14

128.942,59

134.709,95

9.2.1 Jasa SosialKemasyarakatan

60.556,66

62.698,61

65.314,95

67.794,92

70.872,90

9.2.2 Jasa Hiburan danRekreasi

7.234,78

7.515,56

7.742,26

8.091,41

8.469,80

9.2.3 JasaPerseorangan danRumahtangga

45.847,29

48.059,49

50.692,93

53.056,25

55.367,25

PDRB 4.751.033,86

4.951.226,21

5.582.532,31

5.420.265,14

6.054.840,02

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Tabel 5.24Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010(Persen)Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.Pertanian 27,22 27,01 26,82 26,86 25,931.1 Tanaman Bahan

Makanan 20,02 19,82 19,71 19,88 19,03

1.2 Perkebunan 1,81 1,83 1,79 1,75 1,67

1.3 Peternakan 4,20 4,17 4,14 4,15 4,15

1.4 Kehutanan 0,65 0,67 0,66 0,58 0,57

1.5 Perikanan 0,54 0,52 0,51 0,51 0,522.Pertambangan dan

Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11

V-92

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -

2.2 Pertambnagan TanpaMigas - - - - -

2.3 Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11

3.Industri Pengolahan 25,81 25,75 25,70 25,53 25,60

3.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas 25,81 25,75 25,70 25,53 25,60

4.Listrik, Gas danAir Bersih 2,42 2,54 2,57 2,57 2,60

4.1 Listrik 2,34 2,48 2,50 2,50 2,54

4.2 Gas Kota - - - - -

4.3 Air Bersih 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06

5.Bangunan/Konstruksi 2,40 2,46 2,53 2,63 2,816.Perdagangan, Hotel

dan Restoran 26,59 26,67 26,79 26,84 27,36

6.1 Perdagangan Besardan Eceran 21,32 21,31 21,29 21,24 21,60

6.2 Hotel 0,04 0,04 0,05 0,05 0,05

6.3 Restoran 5,23 5,32 5,45 5,56 5,717.Pengangkutan dan

Komunikasi 3,49 3,56 3,63 3,68 3,76

7.1 Pengangkutan 2,95 2,99 3,01 3,03 3,06

7.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 AngkutanJalan Raya 2,82 2,86 2,88 2,90 2,93

7.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan

Sungai danPenyebrangan

- - - - -

7.1.5 AngkutanUdara - - - - -

7.1.2 JasaPenunjang Angkutan 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

7.2 Komunikasi 0,54 0,57 0,62 0,65 0,708.Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 4,10 4,11 4,14 4,18 4,25

V-93

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**

8.1 Bank 0,96 0,98 1,03 1,06 1,128.2 Lembaga KeuanganLainnya 0,31 0,33 0,34 0,35 0,37

8.3 Sewa Bangunan 2,75 2,72 2,69 2,67 2,67

8.4 Jasa Perusahaan 0,08 0,08 0,08 0,08 0,09

9.Jasa-Jasa 7,85 7,78 7,70 7,61 7,589.1 Jasa PemerintahanUmum 5,33 5,26 5,19 5,10 5,05

9.2 Swasta 2,52 2,52 2,51 2,50 2,539.2.1 Jasa Sosial

Kemasyarakatan 1,34 1,33 1,32 1,32 1,34

9.2.1 Jasa Hiburandan Rekreasi 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16

9.2.3 JasaPerseorangan danRumah tangga

1,02 1,03 1,03 1,03 1,03

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Keterangan : *)Angka diperbaiki

**)Angka sementara

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Grafik 5.11Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010(Persen)

V-94

2006

2008

2010**

0

5

10

15

20

25

30

Tahun

1.   Pertanian 2.   Pertambangan dan Penggalian

3.   Industri Pengolahan

4.   Listrik, Gas dan Air Bersih

5.   Bangunan/Konstruksi

6.   Perdagangan, Hotel dan Restoran

7.   Pengangkutan dan Komunikasi 3,49

8.   Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9.   Jasa-Jasa

juml

ah (

%)

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari tabel dan Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa

setiap tahunnya dari mulai tahun 2006-2010 sektor

perdagangan, hotel,dan restauran selalu memiliki distribusi

persentase yang paling besar dan sektor pertambangan dan

penggalian selalu memiliki distribusi persentase yang paling

rendah. Pada tahun 2006 sektor perdagangan, hotel,dan

restauran memiliki distribusi persentase sebesar 26,59%

untuk tahun 2007 sebesar 26,67 %, tahun 2008 sebesar 26,79

dan tahun 2009 sebesar 26,84 %, dan yang terakhir pada tahun

2010 sebesar 27,36 %. Sementara itu untuk sektor sektor

pertambangan dan penggalian pada tahun 2006, 2007, dan 2008

memiliki distribusi persentase sebesar 0,12 %, untuk tahun

2009 hingga tahun 2010 sebesar 0,11 %.

Tabel 5.25Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumedang Atas Dasar

Harga Berlaku Tahun 2006 -2010 dalam Jutaan Rupiah

V-95

LAPANGAN USAHATahun

2006 2007 2008 2009 2010

PERTANIAN 2.053.655,83

2.341.376,09

2.621.536,07

2.984.417,81

3.247.565,98

1.1 Tanaman BahanMakanan

1.567.931,63

1.786.421,93

2.007.800,14

2.239.659,76

2.450.375,00

1.2 Perkebunan 120.153,13

134.962,54

152.070,71 175.802,60 185.985,12

1.3 Peternakan 277.786,12

320.216,56

349.967,51 435.398,17 476.843,97

1.4 Kehutanan 43.561,06 49.507,26 56.727,33 66.125,06 61.422,601.5 Perikanan 44.223,89 50.267,80 54.970,38 67.432,22 72.939,29PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN 8.992,04 11.218,02 12.878,24 14.600,08 14.369,04

2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -

2.2 Pertambangan TanpaMigas - - - - -

2.3 Penggalian 8.992,04 11.218,02 12.878,24 14.600,08 14.369,04

INDUSTRI PENGOLAHAN 1.660.424,54

1.902.224,39

2.130.346,10

2.399.351,78

2.604.459,49

3.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas

1.660.424,54

1.902.224,39

2.130.346,10

2.399.351,78

2.604.459,49

LISTRIK, GAS & AIRBERSIH

181.067,35

214.188,75

246.921,92 273.611,71 290.426,09

4.1 Listrik 176.855,93

209.696,98

242.640,61 269.040,98 285.546,38

4.2 Gas Kota - - - - -4.3 Air Bersih 4.211,42 4.491,77 4.281,31 4.570,73 4.879,71

BANGUNAN KONTRUKSI 151.577,57

173.408,14

191.552,77 222.446,91 247.093,32

PERDAGANGAN, HOTEL DANRESTORAN

1.835.394,84

2.099.958,02

2.329.443,02

2.676.178,27

2.916.630,96

6.1 Perdagangan Besar& Eceran

1.509.059,87

1.722.950,00

1.909.565,13

2.176.665,64

2.358.443,14

6.2 Hotel 3.402,84 3.893,34 4.337,71 5.530,49 5.557,71

6.3 Restoran 322.932,13

373.114,68

415.540,18 494.382,14 552.630,11

PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI

524.760,98

615.373,64

692.547,17 828.154,07 889.055,50

7.1 Pengangkutan 242.792,14

284.305,55

318.409,58 380.106,06 406.552,72

7.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 Angkutan Jalan 233.590,0 274.280,9 307.443,4 367.489,45 393.052,06

V-96

LAPANGAN USAHATahun

2006 2007 2008 2009 2010

Raya 8 4 67.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan Sungai& Penyebrangan - - - - -

7.1.5 Angkutan Udara - - - - -7.1.6 Jasa PenunjangAngkutan 9.202,06 10.024,61 10.966,11 12.616,61 13.500,66

7.2 Komunikasi 39.176,70 46.762,54 55.728,02 67.941,95 75.950,06KEUANGAN, PERSEWAAN DANJASA PERUSAHAAN

309.089,59

345.349,15

382.532,15 434.493,84 478.661,34

8.1 Bank 123.693,54

141.601,01

157.277,17 188.281,43 209.728,54

8.2 Lembaga KeuanganLainnya 19.370,01 24.442,95 27.676,58 32.198,47 36.801,07

8.3 Sewa Bangunan 161.074,89

173.485,87

190.962,99 206.514,92 223.964,23

8.4 Jasa Perusahaan 4.951,15 5.819,32 6.615,41 7.499,02 8.167,50

JASA-JASA 729.016,42

396.447,43

939.716,46

1.069.274,76

1.227.805,84

9.1 Pemerintah Umum 403.063,92 47.329,93 550.728,9

4 626.346,44 665.517,28

9.2 Swasta 162.976,25

174.558,75

194.493,76 221.447,59 241.340,80

9.2.1 Jasa SosialKemasyarakatan 87.694,03 93.146,26 103.238,1

5 121.953,17 133.480,84

9.2.2 Jasa Hiburan danRekreasi 9.892,10 10.508,07 11.640,24 12.763,78 93.933,46

9.2.3 JasaPerseorangan danRumahtangga

65.390,12 70.904,42 79.615,37 86.763,78 93.933,46

PDRB 7.453.979,16

8.099.543,63

9.547.473,90

10.902.529,23

11.916.067,56

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Tabel 5.26Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2006-2010(Persen)Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010*

*1.Pertanian 29,03 29,02 28,97 29,03 28,771.1 Tanaman Bahan

Makanan 22,15 22,22 21,74 21,90 21,80

V-97

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**

1.2 Perkebunan 1,67 1,68 1,71 1,66 1,581.3 Peternakan 3,97 3,87 4,23 4,26 4,211.4 Kehutanan 0,61 0,63 0,64 0,55 0,531.5 Perikanan 0,62 0,61 0,65 0,65 0,652.Pertambangan dan

Penggalian 0,14 0,14 0,14 0,13 0,12

2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -

2.2 PertambnaganTanpa Migas - - - - -

2.3 Penggalian 0,14 0,14 0,14 0,13 0,123.Industri Pengolahan 23,58 23,58 23,29 23,28 22,963.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas 23,58 23,58 23,29 23,28 22,96

4.Listrik, Gas danAir Bersih 2,66 2,73 2,66 2,60 2,72

4.1 Listrik 2,60 2,69 2,61 2,55 2,684.2 Gas Kota - - - - -4.3 Air Bersih 0,06 0,05 0,04 0,04 0,045.Bangunan/Konstruksi 2,15 2,12 2,16 2,21 2,306.Perdagangan, Hotel

dan Restoran 26,03 25,78 25,98 26,07 26,59

6.1 Perdagangan Besardan Eceran 21,36 21,14 21,13 21,08 21,54

6.2 Hotel 0,05 0,05 0,05 0,05 0,056.3 Restoran 4,63 4,60 4,80 4,94 5,007.Pengangkutan dan

Komunikasi4,10 4,14 4,35 4,31 4,29

7.1 Pengangkutan 3,52 3,52 3,69 3,63 3,577.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 AngkutanJalan Raya

3,40 3,40 3,57 3,51 3,45

7.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan

Sungai danPenyebrangan

- - - - -

7.1.5 AngkutanUdara

- - - - -

7.1.2 Jasa 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

V-98

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**

Penunjang Angkutan 7.2 Komunikasi 0,58 0,62 0,66 0,68 0,718.Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan4,28 4,23 4,22 4,28 4,30

8.1 Bank 1,76 1,74 1,83 1,87 1,938.2 Lembaga KeuanganLainnya

0,30 0,31 0,31 0,33 0,33

8.3 Sewa Bangunan 2,15 2,11 2,00 2,00 1,968.4 Jasa Perusahaan 0,07 0,07 0,07 0,07 0,079.Jasa-Jasa 8,03 8,25 8,23 8,10 7,969.1 Jasa PemerintahanUmum

5,87 6,10 6,08 5,94 5,83

9.2 Swasta 2,16 2,15 2,15 2,16 2,139.2.1 Jasa Sosial

Kemasyarakatan1,15 1,14 1,18 1,19 1,18

9.2.1 Jasa Hiburandan Rekreasi

0,13 0,13 0,12 0,12 0,12

9.2.3 JasaPerseorangandan Rumahtangga

0,88 0,88 0,84 0,84 0,82

PDRB 100,00 100,00

100,00 100,00

100,00

Keterangan : *)Angka diperbaiki **)Angka sementara Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Grafik 5.12Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2006-2010(Persen)

V-99

2006 2007 2008 2009* 2010**0

20

40

60

80

100

120

Tahun

9.   Jasa-Jasa8.   Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan7.   Pengangkutan dan Komunikasi6.   Perdagangan, Hotel dan Restoran5.   Bangunan/Konstruksi4.   Listrik, Gas dan Air Bersih

jumlah (%)

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari tabel dan Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa

setiap tahunnya dari mulai tahun 2006-2010 sektor

perdagangan, hotel,dan restauran selalu memiliki distribusi

persentase yang paling besar dan sektor pertambangan dan

penggalian selalu memiliki distribusi persentase yang paling

rendah. Pada tahun 2006 sektor perdagangan, hotel,dan

restauran memiliki distribusi persentase sebesar 26,59%

untuk tahun 2007 sebesar 26,67 %, tahun 2008 sebesar 26,79

dan tahun 2009 sebesar 26,84 %, dan yang terakhir pada tahun

2010 sebesar 27,36 %. Sementara itu untuk sektor sektor

pertambangan dan penggalian pada tahun 2006, 2007, dan 2008

memiliki distribusi persentase sebesar 0,12 %, untuk tahun

2009 hingga tahun 2010 sebesar 0,11 %.

5.5.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi

Dalam melihat perkembangan suatu tingkat perekonomian

bisa dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang ada di

Wilayah Kabupaten Sumedang. Dimana untuk menganalisis laju

V-100

pertumbuhan perekonomian yang ada di Kabupaten Sumedang,

maka yang akan digunakan adalah PDRB atas dasar harga

konstan.

Tabel 5.27Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Menurut LapanganUsahaAtas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010(Persen)

Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.Pertanian 0,86 3,82 3,86 4,89 0,652.Pertambangan dan

Penggalian 10,14 6,34 4,81 (3,94) 3,21

3.Industri Pengolahan 4,92 4,41 4,37 4,08 4,484.Listrik, Gas dan

Air Bersih 6,40 9,98 5,59 4,81 5,73

5.Bangunan/Konstruksi 6,57 7,03 7,94 8,56 11,406.Perdagangan, Hotel

dan Restoran 6,02 4,95 5,02 4,99 6,25

7.Pengangkutan danKomunikasi 6,51 6,67 6,43 6,36 6,34

8.Keuangan, Persewaandan Jasa Perusahaan 4,72 4,90 5,51 5,59 5,97

9.Jasa-Jasa 4,69 3,71 3,52 3,50 3,87

PDRB 4,17 4,64 4,58 4,76 4,22Keterangan : *)Angka diperbaiki

**)Angka sementara

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Grafik 5.13Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Tahun 2006 -

2010

V-101

2006 2007 2008 2009* 2010**

4.17

4.64

4.58

4.76

4.22

LPELPE

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

5.5.1.3 Pendapatan Perkapita

Pendapatan Perkapita merupakan salah satu cara untuk

menghitung tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk di

Kabupaten Sumedang sendiri dapat diketahui tingkat

kesejahteraan masyarakatnya dengan cara menghitung

menggunakan data jumlah penduduk dan dari PDRB atas harga

konstan Kabupaten Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat di Tabel 5.7

Tabel 5.28Pendapatan Perkapita di Kabupaten Sumedang Tahun 2006-

2010

No Tahun Total PDRB(Juta) Jumlah

Penduduk

PendapatanPerkapita(Juta/Jiwa) /Tahun

1 2006 4.751.033,86 1.091.674 4,42 2007 4.951.226,21 1.112.153 4,53 2008 5.582.532,31 1.124.288 4,64 2009 5.420.265,14 1.150.187 4,75 2010 6.054.840,02 1.165.804 5,2

V-102

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Grafik 5.14Pendapatan Perkapita di Kabupaten Sumedang Tahun 2010

2006 2007 2008 2009 20104

4.2

4.4

4.6

4.8

5

5.2

5.4

PENDAPATAN PERKAPITA

PENDAPATAN PERKAPITA

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

5.5.2 Analisis Perekonomian Internal Kecamatan Tanjungsari

Salah satu analisis yang akan dilakukan untuk melihat

perkembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari adalah

dengan melakukan analisis internal perekonomian. Dimana

analisis internal perekonomian ini terdiri dari perhitungan

laju pertumbuhan ekonomi Kecamatan Tanjungsari, pendapatan

percapita, Location Quotient (LQ) terhadap tiap komoditi

yang ada di Kecamatan Tanjungsari baik itu pertanian,

peternakan, dan perikanan dan shift share.

5.5.2.1 Distribusi Persentase

V-103

Dalam melihat perkembangan Kecamatan Tanjungsari

Kabupaten Sumedang dapat melihat hasil distribusi persentase

dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) baik dari

harga konstan maupun harga berlaku. Di bawah ini terdapat

tabel distribusi persentase Pendapatan Domestik Regional

Bruto (PDRB) harga konstan, dari hasil distribusi presentase

ini maka akan terlihat proporsi setiap sektornya terhadap

seluruh sektor yang terdapat pada Pendapatan Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.29

Tabel 5.29Produk Domestik Regional Bruto Wilayah Kecamatan Tanjungsari

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**

01. P E R T A N I A N70.557,58

73.112,36

76.147,74

80.331,08

81.506,01

1.1. Tanaman Bahan Makanan

50.490,34

52.102,98

54.451,76

57.912,64

57.795,22

1.2. Tanaman Perkebunan

3.763,37

3.950,77

4.070,97

4.137,25

4.156,38

1.3.

Peternakan dan Hasil-hasilnya

15.031,95

15.761,98

16.294,45

16.948,42

18.229,65

1.4. K e h u t a n a n 736,52 779,85 786,9

2 759,52 750,46

1.5. P e r i k a n a n 535,39 516,77 543,6

5 573,25 574,29

02. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN

112,51 117,51 122,01 125,01 125,54

2.1. Minyak dan Gas Bumi - - - - -

2.2.

Pertambangan tanpaMigas

- - - - -

2.3.

Penggalian 112,51 117,51 122,01

125,01 125,54

V-104

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**

03. INDUSTRI PENGOLAHAN55.350,84

57.702,80

60.165,60

62.395,19

65.567,14

3.1. Industri Migas - - - - -

3.2. Industri tanpa Migas

55.350,84

57.702,80

60.165,60

62.395,19

65.567,14

04. LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH

8.962,48

9.960,21

10.569,85

11.071,82

11.799,89

4.1. L i s t r i k

8.393,91

9.469,67

10.064,08

10.535,60

11.284,24

4.2. Gas Kota - - - - -

4.3. Air Bersih 568,57 490,54 505,7

8 536,22 515,65

05. BANGUNAN/ KONSTRUKSI10.311,07

11.152,39

12.117,98

13.149,68

14.772,78

06. PERDAGANGAN,HOTEL &REST.

70.789,84

74.928,45

79.219,26

83.474,58

89.326,64

6.1.

Perdagangan Besar danEceran

57.509,68

60.781,20

64.016,61

67.130,18

71.818,29

6.2. Hotel - - - - -

6.3. Restoran

13.280,16

14.147,25

15.202,65

16.344,40

17.508,35

07. PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI

13.580,66

14.568,92

15.731,06

16.826,29

18.095,47

7.1. Pengangkutan

9.134,95

9.647,85

10.160,67

10.683,81

11.239,67

7.1.1. Angkutan Rel

- - - - -

7.1.2. Angkutan Jalan Raya

8.787,09

9.285,40

9.780,77

10.287,61

10.826,48

7.1.3. Angkutan Laut

- - - - -

7.1.4.

Angk.Sungai, Danau &Penyebrangan

- - - - -

7.1 Angkutan Udara - - - - -

V-105

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**

.5.

7.1.6. Jasa Penunjang Angkutan

347,86 362,44 379,90 396,20 413,19

7.2. Komunikasi

4.445,71

4.921,08

5.570,38

6.142,48

6.855,80

08. KEUANGAN, PERSW.& JASAPRSH.15.080,89

15.916,56

16.885,66

17.956,75

19.082,46

8.1.

Bank & Lembaga KeuanganLainnya

2.978,08

3.234,83

3.557,45

3.897,29

4.291,20

8.2. Sewa Bangunan

11.709,94

12.258,55

12.875,85

13.584,14

14.285,88

8.3. Jasa Perusahaan 392,87 423,18 452,3

5 475,31 505,38

09. JASA-JASA22.034,53

22.845,62

23.607,80

24.300,00

25.266,77

9.1. Pemerintahan Umum

14.515,36

14.953,42

15.399,43

15.723,00

16.219,95

9.2. Swasta

7.519,17

7.892,20

8.208,37

8.577,00

9.046,82

PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO

266.780,41

280.304,83

294.566,95

309.630,40

325.542,71

Keterangan : *)Angka diperbaiki **)Angka sementara

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Dilihat dari tabel diatas sektor pertanian dan

perdagangan sangatlah berpengaruh besar dalam perekonomiaan

kecamatan tanjungsari karena sebagian besar penduduk

kecamatan tanjungsari sebagai petani dan pedagang dan hasil

yang di dagangkan oleh penduduk tanjungsari sebagian besar

berasal dari sektor pertanian sehingga angka kenaikan

pertahunnya antara pertanian dan perdagangan hampir

mendekati angka yang sama.

V-106

Tabel 5.30Distribusi PDRB Kecamatan Tanjungsari Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010 (Persen)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009*2010**

01.P E R T A N I A N

26,45

26,08 25,85 25,94 25,07

02.PERTAMBANGAN & PENGGALIAN0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

03.INDUSTRI PENGOLAHAN

20,75

20,59 20,43 20,15 20,04

04.LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH3,36 3,55 3,59 3,58 3,63

05.BANGUNAN/ KONSTRUKSI3,87 3,98 4,11 4,25 4,54

06.PERDAGANGAN,HOTEL & REST.

26,53

26,73 26,89 26,96 27,47

07.PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI5,09 5,20 5,34 5,43 5,57

08.KEUANGAN, PERSW.& JASA PRSH.5,65 5,68 5,73 5,80 5,87

09. JASA-JASA

8,26 8,15 8,01 7,85 7,77

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Keterangan : *)Angka diperbaiki

**)Angka sementara

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Dilihat dari tabel di atas sektor pertanian mengalami

penurunan pada tiap tahunnya yang pada awalnya 26,45 pada

tahun 2006 dan pada tahun 2010 menjadi 25,07.sedangakan

apabila dilihat dari sektor perdagangan mengalami

peningkatan yang cukup baik, yang pada awalnya pada tahun

2006 sebesar 26,53 pada tahun 2010 menjadi 27,47.namun

apabila kita simpulakan dari tabel di atas menunjukan bahwa

dikecamatan tanjungsari mayoritas bermata pencehariaan

sebagai petani dan pedagang karena dilihat dari sektor

V-107

pertaniaan nya dan sektor perdagangannya yang mendominasi

pendistribusian PDRB di kecamatan tanjungsari.

Tabel 5.31Produk Domestik Regional Bruto Wilayah Kecamatan Tanjungsari

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**

01.P E R T A N I A N

129.480,64

144.677,26

166.027,43

182.242,76

199.620,96

1.1. Tanaman Bahan Makanan

96.686,81

108.447,82

121.756,98

134.178,59

146.759,00

1.2. Tanaman Perkebunan

5.921,15

6.696,77

7.777,56

8.232,78

8.688,11

1.3.

Peternakan dan Hasil-hasilnya

24.254,50

26.675,85

33.078,87

36.265,11

40.406,40

1.4. K e h u t a n a n

1.309,21

1.490,39

1.701,24

1.673,63

1.726,58

1.5. P e r i k a n a n

1.308,96

1.366,43

1.712,78

1.892,64

2.040,87

02.PERTAMBANGAN &PENGGALIAN

210,06 240,06 270,06 282,06 293,15

2.1. Minyak dan Gas Bumi

- - - - -

2.2.

Pertambangan tanpaMigas

- - - - -

2.3. Penggalian

210,06 240,06 270,06 282,06 293,15

03.INDUSTRI PENGOLAHAN

84.604,49

94.300,03

105.877,47

115.299,18

124.132,73

3.1. Industri Migas

- - - -  -

3.2. Industri tanpa Migas

84.604,49

94.300,03

105.877,47

115.299,18

124.132,73

04.LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH

16.827,31

19.806,88

22.054,83

23.372,81

27.193,73

4.1. L i s t r i k

16.098,89

19.140,24

21.343,24

22.617,98

26.404,76

V-108

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**4.2. Gas Kota

- - - - -

4.3. Air Bersih

728,43 666,63 711,59 754,83 788,97

05.BANGUNAN/ KONSTRUKSI

15.926,99

17.809,72

20.805,06

23.218,91

26.759,43

06.PERDAGANGAN,HOTEL &REST.

118.176,38

132.458,84

152.456,97

166.453,28

187.861,44

6.1.

Perdagangan Besar danEceran

98.072,23

110.025,51

125.911,06

136.794,37

154.872,26

6.2. Hotel

- - - - -

6.3. Restoran

20.104,16

22.433,33

26.545,91

29.658,91

32.989,18

07.PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI

27.225,53

31.137,10

37.524,89

40.791,29

45.074,97

7.1. Pengangkutan

18.873,72

21.125,19

25.371,76

27.164,01

29.353,90

7.1.1.Angkutan Rel

- - -  -

7.1.2.Angkutan Jalan Raya

18.342,62

20.542,08

24.705,29

26.452,43

28.582,90

7.1.3.Angkutan Laut

- - - - -

7.1.4.

Angk.Sungai, Danau &Penyebrangan

- - - - -

7.1.5.Angkutan Udara

- - - - -

7.1.6.

Jasa PenunjangAngkutan

531,11 583,11 666,48 711,58 771,00

7.2. Komunikasi

8.351,80

10.011,90

12.153,13

13.627,28

15.721,08

08.KEUANGAN, PERSW.& JASAPRSH.

25.244,70

28.215,34

32.059,20

35.603,52

39.306,64

8.1.

Bank & LembagaKeuangan Lainnya

7.979,37

9.018,99

10.974,21

12.407,23

14.134,38

8.2.

Sewa Bangunan 16.668 18.513 20.313 22.363 24.279,

V-109

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**,39 ,13 ,13 ,13 73

8.3. Jasa Perusahaan

596,94 683,22 771,86 833,17 892,53

09. JASA-JASA

38.132,95

43.680,95

49.623,19

52.742,95

56.810,23

9.1. Pemerintahan Umum

27.302,22

31.577,51

35.865,67

37.749,98

40.544,40

9.2. Swasta

10.830,72

12.103,45

13.757,52

14.992,96

16.265,83

PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO

455.829,05

512.326,18

586.699,10

640.006,76

707.053,28

Keterangan : *)Angka diperbaiki

**)Angka sementara

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Tabel 5.32Distribusi PDRB Kecamatan Tanjungsari Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2006-2010LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**

01. P E R T A N I A N28,41 28,24 28,30 28,48 28,23

02. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN0,05 0,05 0,05 0,04 0,04

03. INDUSTRI PENGOLAHAN18,56 18,41 18,05 18,02 17,56

04.LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH

3,69 3,87 3,76 3,65 3,85

05. BANGUNAN/ KONSTRUKSI3,49 3,48 3,55 3,63 3,78

06. PERDAGANGAN,HOTEL & REST.25,93 25,85 25,99 26,01 26,57

07. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI5,97 6,08 6,40 6,37 6,38

08.KEUANGAN, PERSW.& JASAPRSH.

5,54 5,51 5,46 5,56 5,56

09. JASA-JASA8,37 8,53 8,46 8,24 8,03

PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Keterangan : *)Angka diperbaiki **)Angka sementara

V-110

Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012

Dilihat dari tabel diatas sektor pertanian dan

perdagangan sangat berpengaruh dan berperan sangat dominan

sehingga apabila dilahat dari sektor pertaniannya sendiri

dari tahun 2006 sampai 2010 stabil berada di angka 28,dan

untuk sektor perdagangannya cukup mengalamai peningkatan

yang pada awalnya 25,93 pada tahun 2006 mengalami

peningkatan di tahun 2009 sebesar 26,01 dan mengalami

peningkatan lagi di tahun 2010 sebesar 26,57.sehingga

apabila disimpulkan antara sektor pertaniaan dan perdagangan

sangatlah berkaitan karena perdagangan yang ada di kecamatan

tanjungsari tidak luput dari hasil perdagangan yang di

hasilkan dari pertanian.

5.5.2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Tanjungsari

Dalam melihat perkembangan suatu tingkat perekonomian

bisa dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang ada di

Wilayah Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Dimana

untuk menganalisis laju pertumbuhan perekonomian yang ada di

Kecamatan Tanjungsari, maka yang akan digunakan adalah PDRB

atas dasar harga konstan.

Tabel 5.33LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KECAMATAN TANJUNGSARI

ATAS DASAR HARGA KONSTAN'2000, MENURUT LAPANGAN USAHATAHUN 2006– 2010 (PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**01. P E R T A N I A N

2,83 3,62

4,15

5,49

1,46

02.

PERTAMBANGAN &PENGGALIAN

9,22

4,44

3,83

2,46

0,43

03. INDUSTRI PENGOLAHAN

4,92 4,25

4,27

3,71

4,44

V-111

04.

LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH

6,04

11,13

6,12

4,75

6,58

05. BANGUNAN/ KONSTRUKSI

6,90 8,16

8,66

8,51

12,34

06.

PERDAGANGAN,HOTEL &REST.

6,48

5,85

5,73

5,37

7,01

07.

PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI

7,55

7,28

7,98

6,96

7,54

08.

KEUANGAN, PERSW.&JASA PRSH.

5,62

5,54

6,09

6,34

6,27

09. JASA-JASA

4,73 3,68

3,34

2,93

3,98

JUMLAH 54,29

53,95

50,17

46,52

50,05

Keterangan : *)Angka diperbaiki

**)Angka sementara

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Grafik 5.15LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KECAMATAN TANJUNGSARI

TAHUN 2006-2010

2006 2007 2008 2009* 2010** 42.00

44.00

46.00

48.00

50.00

52.00

54.00

56.00 54.29

53.95

50.17

46.52

50.05

Tahun

LPEJuml

ah

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Apabila dilihat dari tabel dan grafik di atas bangunan

dan kontruksi mengalami peningkatan yang cukup siknifikan

yang pada awalnya 6,9 pada tahun 2006 menjadi 12,34 pada

tahun 2010 besar nya atau meningkatnya pertumbuhan bangunan

dan kontruksi di kecamatan tanjungsari di akibatkan pengalih

pungsian lahan yang tadinya pertanian menjadi banguna atau

V-112

perumaha sehingga mempengaruhi laju perekonomiaan yang ada

di wilayah kecamatan tanjungsari yang awalnya pertania

menjadi kawasan terbangun.karena adanya pengalih fungsian

lahan laju pertumbuhan ekonomi di wilayah kecamatan

tanjungsari pada tahun 2006 sampai 2009 menurun derastis

yang pada awalnya 54,29 menjadi 46,52 .namun pemerintah

kecamatan tanjungsari mengantisipasi dengan mengembangkan

lahan pertanian yang ada agar laju pertumbuhan ekonomi di

kecamatan tanjungsari meningkat,hal ini terlihat pada tahun

2010 laju pertumbuhan ekonomi kembali meningkat yang awalnya

46,52 menjadi 50,05 pada tahun 2010.

5.5.2.3 Pendapatan Perkapita Kecamatan Tanjungsari

Pendapatan Perkapita merupakan salah satu cara untuk

menghitung tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk di

Kecamatan Tanjungsari sendiri dapat diketahui tingkat

kesejahteraan masyarakatnya dengan cara menghitung

menggunakan data jumlah penduduk dan dari PDRB atas harga

konstan Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat di Tabel 5.7.

Tabel 5.34Pendapatan Perkapita di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2008-

2010

No Tahun Total PDRB(Juta)

JumlahPenduduk

Pendapatan Perkapita(Juta/Jiwa) / Tahun

1 2008 29.456.695,00

1.442.028 2,042,727

2 2009 30.963.040,00

1.446.889 2,139,973

3 2010 32.514.271, 1.470.32 2,211,368

V-113

00 4Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Grafik 5.16Pendapatan Perkapita di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2008-

2010

2008 2009 201019.5

20

20.5

21

21.5

22

22.5

20.4272697894909

21.3997341883171

22.113677665603

PENDAPATAN PERKAPITA

PENDAPATAN PERKAPITA

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari tabel dan Grafik diatas menunjukan bahwa

pendapatan perkapita di wilayah Kecamatan Tanjungsari setiap

tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 pendapatan

perkapita adalah 2,042,727, tahun 2009 adalah 2,139,973 dan

tahun 2010 meningkat menjadi 2,211,368. Hal ini

mengGrafikkan bahwa keadaan ekonomi penduduk di wilayah

Kecamatan Tanjungsari terjadi pertumbuhan disetiap tahunnya.

5.5.2.4 Penentuan sektor basis dan non basis

V-114

2,211,3

2,139,9

2,042,7

Analisis sektor basis dan non basis Kecamatan

digunakan untuk mengetahui seberapa besar sektor yang

memiliki keunggulan konperatif yang dapat menyumbangkan

kontribusi terbesar untuk menyumbang pendapatan di tiap desa

yang berada di wilayah Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih

jelas dapat di lihat pada analisis sektor basis dan non

basis di Kecamatan Tanjungsari sebagai berikut :

Tabel 5.35Analisis LQ Wilayah Kecamatan Tanjungsari

Kabupaten Sumedang

LAPANGAN USAHAPDRB Berdasarkan HargaKonstan 2010 LQ 2010Kecamatan Kabupaten

PERTANIAN 81.506,01 3.247.565,98 0,92 nB1.1 Tanaman BahanMakanan 57.795,22 2.450.375,00 0,86 nB1.2 Perkebunan 4.156,38 185.985,12 0,82 nB1.3 Peternakan 18.229,65 476.843,97 1,40 B1.4 Kehutanan 750,46 61.422,60 0,45 nB1.5 Perikanan 574,29 72.939,29 0,29 nBPERTAMBANGAN DANPENGGALIAN 125,54 14.369,04 0,32 nB2.2 PertambanganTanpa Migas 0 0 0,00 nB2.3 Penggalian 125,54 14.369,04 0,32 nBINDUSTRIPENGOLAHAN 65.567,14 2.604.459,49 0,92 nBLISTRIK, GAS & AIRBERSIH 11.799,89 290.426,09 1,49 B4.1 Listrik 11.284,24 285.546,38 1,45 B4.3 Air Bersih 515,65 4.879,71 3,87 BBANGUNAN KONTRUKSI 14.772,78 247.093,32 2,19 BPERDAGANGAN, HOTELDAN RESTORAN 89.326,64 2.916.630,96 1,12 B6.1 PerdaganganBesar & Eceran 71.818,29 2.358.443,14 1,12 B6.2 Hotel 0 5.557,71 0,00 nB6.3 Restoran 17.508,35 552.630,11 1,16 BPENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI 18.095,47 889.055,50 0,75 nB

V-115

LAPANGAN USAHAPDRB Berdasarkan HargaKonstan 2010 LQ 2010Kecamatan Kabupaten

7.1 Pengangkutan 11.239,67 406.552,72 1,01 B7.1.1 AngkutanRel 0 0 0,00 nB7.1.2 AngkutanJalan Raya 10.826,48 393.052,06 1,01 B7.1.3 AngkutanLaut 0 0 0,00 nB7.1.5 AngkutanUdara 0 0 0,00 nB7.1.6 JasaPenunjang Angkutan 413,19 13.500,66 1,12 B7.2 Komunikasi 6.855,80 75.950,06 3,31 BKEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASAPERUSAHAAN

19.082,46 478.661,341,46 B

8.1 Bank 4.291,20 246.529,61 0,64 nB8.3 Sewa Bangunan 14.285,88 223.964,23 2,34 B8.4 JasaPerusahaan 505,38 8.167,50 2,27 BJASA-JASA 25.266,77 1.227.805,84 0,75 nB9.1 PemerintahUmum 16.219,95 665.517,28 0,89 nB9.2 Swasta 9.046,82 241.340,80 1,37 BJUMLAH 325143 11.916.068

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012Ket: Basis

Non Basis

Dari hasil analisis LQ Kecamatan Tanjungsari diketahui

bahwa yang termasuk ke dalam sektor basis yaitu untuk sektor

pertanian dengan subsektor perternakan dengan hasil LQ yaitu

1,4, sektor listrik gas dan air bersih dengan LQ yaitu 1,49,

sektor bangunan dan konstruksi yaitu 2,19, sektor

perdagangan,hotel,dan restauran yaitu 1,12, dan sektor

keuangan yaitu 1,46.

Sektor Non Basis di Kecamatan tanjungsari yaitu

sektor pertanian,sektor pertambangan,sektor industri,sektor

V-116

pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasadengan

masing-masing hasil LQ kurang dari 1.

5.5.2.4 Analisis Menurut Tingkat Produktivitas Desa di

Kecamatan Tanjungsari

Salah satu analisis yang akan dilakukan untuk melihat

perkembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari adalah

dengan melakukan analisis internal perekonomian. Dimana

analisis internal perekonomian ini terdiri dari perhitungan

Location Quotient (LQ) terhadap tiap komoditi yang ada di

Kecamatan Tanjungsaribaik itu pertanian, peternakan, dan

perikanan. Analisis Location Quotient (LQ) ini berfungsi

untuk mengetahui seberapa besar pegaruh yang dapat diberikan

oleh tiap komoditi terhadap perkembangan Kecamatan

Tanjungsarimaupun terhadap luar kecamatan tersebut.

AnalisisLQ merupakan salah satu pendekatan tidak

langsung yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu sektor

merupakan sektor basis atau non-basis. Dengan kata lain,

nilai LQ akan memberikan indikasi kemampuan suatu daerah

dalam menghasilkan suatu komoditas, apakah mempunyai potensi

untuk mensupply daerah lain, mendatangkan dari daerah lain,

atau dalam keadaan seimbang (Isard, 1960). Secara matematis

formula LQ adalah sebagai berikut:

Kriteria:

LQ> 1: sektor basis; artinya komoditas i di suatu

Wilayahmemiliki keunggulan komparatif

V-117

LQ = 1: sektor non-basis; artinya komoditas i di suatu

Wilayahtidak memiliki keunggulan, produksinya hanya

cukup untuk memenuhi kebutuhan Wilayahsendiri.

LQ< 1:sektor non-basis; artinya komoditas i di suatu

Wilayahtidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri hingga

diperlukan pasokan dari luar.

A. Produksi Padi Menurut LQ

Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat dilihat

dari tingkat produktivitas tiap sektor yang menjadi peluang

yang memberikan kontribusi pendapatan di Wilayah Kecamatan

Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis sektor

basis dan non basis dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5.36

Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Tanaman Padi

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No KecamatanPadi

Sawah Ladang

1 Cinanjung 0,993 0,983

2 Raharja 0,999 1,002

3 Gunungmanik 0,987 1,004

V-118

No KecamatanPadi

Sawah Ladang

4 Margajaya 1,007 1,019

5 Tanjungsari 1,485 0

6 Jatisari 1,485 0

7 Kutamandiri 0,985 1,001

8 Margaluyu 0,989 1,008

9 Gudang 1,000 0,963

10 Pasigaran 1,022 1,051

11 Kadakajaya 1,006 0,998

12 Cijambu 1,005 0,995

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Ket: Basis

Non Basis

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa LQ perkomoditi untuk produksi tanaman padi sawah dan

padi ladang tahun 2010 Wilayah Kecamatan Tanjungsari, yang

memiliki LQ perkomoditi untuk produksi tanaman padi sawah

tertinggi yaitu terdapat di Desa Tanjungsari dan Jatisari

dengan nilai LQ sebesar 1,485. Sedangkan untuk LQ

perkomoditi untuk produksi tanaman padi sawah terendah

terdapat di Desa Kutamandiri pada tahun 2010 dengan nilai LQ

sebesar 0,985. Sedangkan untuk padi ladang yang memiliki LQ

perkomoditi untuk produksi tanaman padi ladang tertinggi

yaitu terdapat di Desa Pasigaran dengan nilai LQ sebesar

1,051. Sedangkan untuk LQ perkomoditi untuk produksi tanaman

padi ladang terendah terdapat di Desa Tanjungsari dan

Jatisari pada tahun 2010 dengan nilai LQ sebesar 0 karena

tidak memiliki lahan padi ladang di desa tersebut.

V-119

V-120

B. Produksi Palawija Menurut LQ

Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat dilihat

dari tingkat produktivitas tiap sektor yang menjadi peluang

yang memberikan kontribusi pendapatan di Kecamatan

Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis sektor

basis dan non basis dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5.37Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Tanaman

PalawijaTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis TanamanJagungHibrida

JagungManis

UbiKayu

UbiJalar

KacangTanah

1 Cinanjung 0,996 1,000 1,003 0,998 0,9912 Raharja 0,988 0,998 0,993 1,010 1,057

3 Gunungmanik 0,991 1,006 0,999 0,997 1,020

4 Margajaya 0,973 0,988 0,995 1,016 1,125

5 Tanjungsari 1,054 1,002 1,000 0,991 0,853

6 Jatisari 0,979 0,997 1,009 1,000 0,984

7 Kutamandiri 1,000 1,005 0,999 1,001 0,948

8 Margaluyu 1,013 1,001 1,003 1,003 0,8639 Gudang 1,002 0,999 1,000 1,000 1,00410 Pasigaran 0,993 1,007 1,003 0,997 0,95411 Kadakajaya 0,992 0,998 0,999 0,994 1,11912 Cijambu 1,018 0,999 0,995 0,992 1,079

Sumber : hasil analisis Tahun 2012Ket: Basis

Non Basis

Dari hasil analisis LQ, didapati hasil untuk sektor

basis dengan komoditi jagung Hibrida dengan nilai tertinggi

yaitu berada pada Desa Tanjungsari yaitu dengan nilai basis

sebesar 1,054. Sektor basis dengan komoditi jagung Manis

dengan nilai tertinggi yaitu berada pada Desa Pasigaran

V-121

yaitu dengan nilai basis sebesar 1,007. Sektor basis

komoditi ubi kayu terbesar di Desa Jatisari dengan basis

sebesar 1,009. Sektor basis komoditi ubi jalar terbesar di

Desa Margajaya dengan basis sebesar 1,016. Dan untuk

komoditi kacang tanah, terbesar di Desa Margajaya dengan

nilai basis 1,125.

V-122

V-123

C. Produktivitas Sayur-Sayuran

Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor

yang menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di Kecamatan Tanjungsari. Untuk

lebih jelasnya mengenai analisis sektor basis dan non basis dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5.38Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Sayuran

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Sayur-sayuran

BawangDaun

Kentang

Kubis

Petsai

Kacangpanjang

Cabe

Tomat

Buncis

Kangkung

KacangMerah

Jamur

LabuSiam

Terung

1 Cinanjung 1,09 0,00 0,00 1,18 1,00 1,13 1,18 1,17 1,30 1,09 4,51 1,1

1 1,18

2 Raharja 1,06 0,00 0,00 1,16 1,28 1,07 1,17 1,17 1,28 1,06 0,00 1,0

8 1,15

3 Gunungmanik 1,09 0,00 0,00 1,18 1,13 1,0

6 1,11 1,19 1,32 1,08 0,00 1,09 1,17

4 Margajaya 0,88 0,00 1,52 0,96 1,18 0,87 0,94 0,95 1,06 0,88 0,00 0,8

9 0,95

5 Tanjungsari 3,01 0,00 0,00 0,00 0,00 2,8

9 0,00 0,00 0,00 3,00 10,54

3,00 0,00

6 Jatisari 1,14 0,00 1,97 1,22 0,68 1,17 1,30 1,23 0,00 1,15 0,00 1,0

1 1,24

7 Kutamandiri 1,04 0,00 0,00 1,16 1,60 1,0

3 1,12 1,12 1,26 1,04 0,00 1,06 1,08

8 Margaluyu 0,92 0,00 1,56 1,00 0,80 0,8 0,98 0,97 1,09 0,91 0,00 0,9 0,96

V-124

9 1

9 Gudang 0,90 0,00 1,53 0,98 0,90 0,92 1,01 0,98 1,07 0,90 0,00 0,8

9 1,00

10 Pasigaran 0,89 0,00 1,51 0,97 1,04 0,90 0,97 1,00 1,06 0,89 0,00 0,9

0 0,98

11 Kadakajaya 0,78 4,62 1,32 0,85 0,91 0,80 0,85 0,87 0,93 0,78 3,39 0,7

9 0,90

12 Cijambu 0,78 4,64 1,33 0,86 0,88 0,77 0,87 0,87 0,93 0,78 0,00 0,8

0 0,88Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Ket: Basis

Non Basis

V-125

Dari hasil analisis LQ berdasarkan jenis sayur-

sayuran, didapat hasil yaitu dimana untuk sektor basis

komoditas bawang daun yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari

dengan nilai basis 3,01. Sektor basis untuk komoditas

kentang, nilai basis yang tertinggi yaitu berada di Desa

Cijambu dengan nilai basis 4,64. Untuk kubis, nilai sektor

basis tertingginya berada di Desa Jatisari dengan nilai

babis 1,97. Sektor Basis komoditas petsai, nilai basis yang

tertingginya terdapat pada Desa Jatisari yaitu 1,22. Untuk

sektor basis komoditas kacang panjang, nilai tertingginya

terdapat pada Desa Kutamandiri dengan nilai 1,6. Sektor

basis komoditas cabe nilai basis tertingginya terdapat di

Desa Tanjungsari dengan nilai basis 2,89. Untuk tomat nilai

sector tertingginya terdapat di Desa Jatisari dengan nilai

basis 1,3. Untuk komoditas buncis nilai basis tertinggi

terdapat pada Desa Jatisari dengan nilai basis 1,23. Untuk

komoditas kangkung nilai basis tertinggi terdapat pada Desa

Gunungmanik dengan nilai basis 1,32. Untuk komoditas kacang

merah nilai basis tertinggi terdapat pada Desa Tanjungsari

dengan nilai basis 3,0. Untuk komoditas jamur nilai basis

tertinggi terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai basis

10,54. Untuk komoditas labu siam nilai basis tertinggi

terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai basis 3,0. Untuk

komoditas terung nilai basis tertinggi terdapat pada Desa

Jatisari dengan nilai basis 1,24.

V-126

V-127

V-128

D. Produksi Buah-Buahan

Tabel 5.39Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Buah-Buahan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Buah-buahan

Alpukat

Belimbing

Dukuh

Durian

JambuAir

JambuBiji

Jeruk

Mangga

Nanas

Rambutan

Sawo

Sirsak

Sukun

Melinjo

Petai

Pepaya

Pisang

1Cinanjung 0,75 0,58 0,71 0,74 0,76 0,77 0,6

7 0,75 0,87 0,75 0,7

30,75

4,49 0,77 0,8

2 0,75 0,78

2 Raharja 0,74 0,80 0,71 0,75 0,82 0,71 0,73 0,79 0,8

7 0,74 0,74

0,75

4,48 0,60 0,7

5 0,75 0,74

3Gunungmanik 1,07 1,14 1,07 1,07 1,05 1,02 1,0

3 1,02 1,33 1,08 1,0

61,06

0,00 1,10 1,0

3 1,06 1,06

4Margajaya 1,06 0,91 1,13 1,07 1,00 0,96 1,0

6 1,12 1,25 1,05 1,1

21,06

0,00 1,10 1,0

3 1,06 1,06

5Tanjungsari 1,12 1,20 1,27 1,10 1,10 1,08 1,1

3 1,04 0,00 1,13 1,1

21,12

0,00 1,16 0,7

9 1,12 1,12

6 Jatisari 1,05 1,13 1,21 1,05 1,08 1,13 1,05 1,04 1,3

2 1,05 1,06

1,06

0,00 1,10 0,9

7 1,06 1,05

7Kutamandiri 1,07 1,14 1,10 1,07 1,13 1,11 1,0

8 1,01 1,26 1,05 1,0

81,06

0,00 1,00 1,1

4 1,08 1,06

8Margaluyu 1,07 1,14 1,04 1,06 0,96 1,03 1,0

6 1,13 1,24 1,05 1,0

51,06

0,00 1,00 1,2

4 1,04 1,05

9 Gudang 1,06 1,14 0,97 1,06 1,12 1,08 1,04 1,05 1,2

4 1,08 1,08

1,06

0,00 1,10 1,0

7 1,06 1,06

10

Pasigaran 1,12 0,96 1,06 1,13 1,06 1,13 1,1

6 1,12 0,00 1,13 1,0

81,12

0,00 1,16 1,1

2 1,12 1,11

11

Kadakajaya 1,05 1,13 0,96 1,06 1,05 1,11 1,1

1 1,07 1,31 1,05 1,0

61,06

0,00 1,10 1,1

7 1,06 1,05

1 Cijambu 1,07 1,01 1,04 1,05 1,06 1,10 1,1 1,05 1,3 1,06 1,0 1,0 0,0 1,10 1,0 1,06 1,06

V-129

2 5 1 6 6 0 3Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Ket: Basis

Non Basis

V-130

Dari hasil analisis LQ berdasarkan jenis Buah-buahan

didapat hasil yaitu dimana untuk sektor basis komoditas

alpukat yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan Pasigaran

dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas belimbing

yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dengan nilai 1,20.

Untuk sektor basis komoditas duku yang tertinggi ada di Desa

Tanjungsari dengan nilai 1,27. Untuk sektor basis komoditas

durian yang tertinggi ada di Desa Pasigaran dengan nilai

1,13. Untuk sektor basis komoditas jambu biji yang tertinggi

ada di Desa Jatisari dan Pasigaran dengan nilai 1,13. Untuk

sektor basis komoditas jambu air yang tertinggi ada di Desa

Gudang dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas jeruk

yang tertinggi ada di Desa Pasigaran dengan nilai 1,16.

Untuk sektor basis komoditas mangga yang tertinggi ada di

Desa Margaluyu dengan nilai 1,13. Untuk sektor basis

komoditas nanas yang tertinggi ada di Desa Gunungmanik

dengan nilai 1,33. Untuk sektor basis komoditas rambutan

yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan Pasigaran dengan

nilai 1,13. Untuk sektor basis komoditas sawo yang tertinggi

ada di Desa Margajaya dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis

komoditas sirsak yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan

Pasigaran dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas

sukun yang tertinggi ada di Desa Cinanjung dengan nilai

4,49. Untuk sektor basis komoditas melinjo yang tertinggi

ada di Desa Tanjungsari dan Pasigaran dengan nilai 1,16.

Untuk sektor basis komoditas petai yang tertinggi ada di

Desa Margaluyu dengan nilai 1,24. Untuk sektor basis

komoditas pepaya yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan

Pasigaran dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas

V-131

pisang yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dengan nilai

1,12.

V-132

V-133

E. Jumlah Ternak Besar dan Kecil

Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat

dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor yang

menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di

Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

dalam tabel berikut.

Tabel 5.40Analisis Location Quotient (LQ) Jumlah Ternak Besar dan Kecil

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No DesaTernak Besar Ternak KecilSapiPotong

SapiPerah Kerbau Kuda Kambing Domba

1 Cinanjung 1,02 0,87 0,00 0,85 0,40 1,052 Raharja 0,45 2,12 0,00 0,00 0,83 0,84

3 Gunungmanik 0,39 0,54 11,37 0,00 0,31 1,23

4 Margajaya 1,42 2,62 0,00 0,00 1,17 0,56

5 Tanjungsari 0,85 3,26 0,00 12,91 3,88 0,37

6 Jatisari 2,73 0,00 0,00 0,00 2,44 0,90

7 Kutamandiri 1,55 0,00 0,00 0,00 2,81 1,08

8 Margaluyu 1,26 0,00 0,00 0,00 0,98 1,199 Gudang 3,58 0,00 0,00 8,80 2,31 0,7510 Pasigaran 1,10 0,00 0,00 0,00 1,57 1,1911 Kadakajaya 1,49 0,24 0,00 0,00 2,18 1,0512 Cijambu 0,40 0,84 0,00 0,00 0,31 1,16

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Ket: Basis

Non Basis

Dari hasil analisis LQ berdasarkan jumlah ternak besar dan kecil

didapat hasil yaitu untuk ternak besar dimana untuk sektor basis

komoditas sapi potong yang tertinggi ada di Desa Gudang dengan

nilai 3,58. Untuk komoditas sapi perah yang tertinggi terdapat

pada Desa Tanjungsari dengan nilai 3,26. Untuk komoditas kuda

V-134

yang tertinggi terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai

12,91. Untuk kooditas kerbau yang tertinggi terdapat pada Desa

Gunungmanik dengan nilai 11,37. Sedangkan untuk jenis ternak

kecil, untuk sektor basis komoditas domba yang terbesat terdapat

pada Desa Gunungmanik dengan nilai 1,23. Untuk komoditas kambing

yang terbesat terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai 3,88.

V-135

V-136

F. Jumlah Ternak Unggas

Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat

dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor yang

menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di

Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai

analisis sektor basis dan non basis dapat dilihat dalam

tabel berikut.

Tabel 5.41LQ Ternak Unggas Menurut Jumlah Ternak Unggas

Menurut Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010

No Desa

Ternak UnggasAyamRasBroiler

AyamRasPetelur

AyamKampung Itik

1 Cinanjung 0,33 2,57 0,15 1,352 Raharja 2,47 0,00 0,55 0,31

3 Gunungmanik 0,00 0,00 2,70 1,51

4 Margajaya 0,00 1,36 1,51 1,51

5 Tanjungsari 0,00 0,00 5,39 0,00

6 Jatisari 0,00 0,00 2,70 1,51

7 Kutamandiri 1,30 0,00 1,57 0,88

8 Margaluyu 0,00 0,00 2,70 1,519 Gudang 0,00 0,00 2,70 1,5110 Pasigaran 0,00 0,00 2,70 1,5111 Kadakajaya 0,00 0,00 2,70 1,5112 Cijambu 0,00 0,00 5,39 0,00

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Ket: Basis

Non Basis

Dari hasil analisis LQ berdasarkan jumlah ternak unggas

didapat hasil untuk sektor basis komoditas ayam ras broiler yang

terbesar terdapat pada Desa Raharja dengan nilai 2,47. Untuk

V-137

komoditas ayam ras petelur yang terbesar terdapat pada Desa

Cinanjung dengan nilai 2,57. Untuk komoditas ayam kampung yang

terbesar terdapat pada Desa Tanjungsari dan Cijambu dengan nilai

5,39. Untuk komoditas itik yang terbesar terdapat pada Desa

Gunungmanik, Margajaya, Jatisari, Margaluyu, Gudang, Pasigaran,

dan Kutamandiri dengan nilai 1,51.

V-138

V-139

G. Perikanan

Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat

dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor yang

menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di

Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai

analisis sektor basis dan non basis dapat dilihat dalam

tabel berikut.

Tabel 5.42Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Peternakan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No DesaJenis Ikan

Mas Nila Lainnya

1 Cinanjung -

-

-

2 Raharja -

-

-

3Gunungmanik

-

-

2,97

4 Margajaya 3,50 -

-

5Tanjungsari

-

-

2,97

6 Jatisari -

- 2,97

7Kutamandiri

-

2,65

-

8 Margaluyu 2,21 0,98

-

9 Gudang -

-

-

10 Pasigaran 0,75

0,82 1,41

11 Kadakajaya 0,83

2,02

-

12 Cijambu 1,31

1,66

-

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Ket: Basis

V-140

Non Basis

Dari hasil analisis LQ, data yang didapat dari jumlah

produksi ikan, sektor basis untuk komoditi ikan mas tertinggi

terdapat di Desa Margajaya dengan nilai basis 3,50. Dan nilai

sektor basis yang tertinggi pada komoditas ikan nila berada di

Desa Kutamandiri dengan nilai 2,65. Untuk sektor basis menurut

komoditas ikan lainnya berada di Desa Gunungmanik, Tanjungsari,

dan Jatisari dengan nilai 2,97.

V-141

V-142

5.5.2.5 Analisis Shift Share Kecamatan Tanjungsari

Analisis shift share juga membandingkan perbedaan laju

pertumbuhan berbagai sektor (industri) di suatu kecamatan dengan

wilayah yang lebih luas (regional). Analisis shift share dapat

menggunakan variabel lapangan kerja atau nilai tambah.

Pertambahan lapangan kerja (employment) regional total dapat

diuraikan menjadi komponen shift dan komponen share.

Komponen shift adalah penyimpangan (deviation) dari national

share dalam pertumbuhan lapangan kerja regional. Penyimpangan

positif di daerah-daerah tumbuh lebih cepat dan negatif di

daerah-daerah yang tumbuh lebih lambat/merosot dibandingkan

dengan pertumbuhan lapangan kerja secara nasional.Untuk melihat

rincian analisis Shift Share tiap desa yang ada di Wilayah

kecamatan tanjungsari dapat dilihat sebagai berikut.

Persamaan untuk seluruh wilayah adalah dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

A = Pertambahan, angka akhir (tahun t) dikurangi dengan

angka awal (tahun t - n)

Er = Employment atau banyaknya lapangan kerja

Ns = National share

Pr = Proportional share

Dr = Differential shift

Selan itu juga Analisis Shift-share berfungsi untuk

menguraikan atau men-decompose suatu perubahan yang terjadi

dalam perekonomian wilayah tersebut. Berikut penjelasan mengenai

metode analisis shift-share :

V-143

A Er = (Ns + Pr + Dr)

KUADRAN INs = + Ps = +Ds = +

KUADRAN IVNs = +Ps = -Ds = -

KUADRAN IIINs = -Ps = -Ds = +

KUADRAN IINs = - Ps = +Ds = -

Nilai Positif (+) : Menunjukan pertumbuhan lapangan kerja

sektor tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan

lapanngan kerja sektor tersebut secara nasional.

Nilai Positif (-) :Menunjukan pertumbuhan sektor tersebut

tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan lapanngan kerja

sektor tersebut secara nasional

National Share :Banyaknya pertambahan untuk sektor dan

tenaga kerja regional seandainya proporsi perubahannya sama

dengan laju pertambahan nasional selama periode studi atau

pada tahun 2006-2007

Proporsional share : Komponen structural atau industrial mix,

mengukur, mengukur besarnya Shift Regional Netto yang

disebabkan oleh komposisi sektor-sektor dan tenaga kerja di

daerah yang bersangkutan.

Differential Share : Komponen lokasional atau regional

merupakan kelebihan atau tambahan, mengukur Shift Regional

Netto.

Dengan analisis tersebut maka akan di dapatkan hasil

seperti di bawah ini:

Kuadran Hasil Shift Share Analysis

V-144

Tabel 5.43Interpretasi Analisis Shift share

No. Kuadran Interpretasi

1 K1

Sektor ini mempunyai peranan pentingdalam perekonomian kabupaten/kota(kontribusinya cenderung naik) dan naikterhadap sistem perekonomian yang lebihluas (provinsi)

2 K2

Sektor ini hanya dapat meningkatkanperanannya dalam wilayah yang lebih luas(provinsi), tetapi tidak dapatmeningkatkan perekonomian internal(kabupaten/kota)

3 K3

Sektor ini tidak mempunyai peranan dalammemajukan perekonomian internal(kabupaten/kota) maupun eksternal(provinsi)

4 K4Sektor ini hanya dapat meningkatkanperanannya dalam lingkup internal(kabupaten/kota) saja

Tabel 5.44Analisis Shift Share Kecamatan TanjungsariWilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2010

No. Lapangan Usaha

National Share Ket

Proportional Share Ket

Differential Shift Ket Kuadran

(Ns) (Ps) (Ds)

1 Pertanian 7.467,87

+ -384,75 - -5908,19 - IV

2 Pertambangan & + -13,6 - 2,51 +  -

V-145

Penggalian 11,62

3 IndustriPengolahan

5.800,48

+ -466,65 - -2561,88 - IV

4Listrik, Gasdan AirBersih

1.029,28

+ -348,87 - 47,67 +  -

5 Bangunan 1.222,44

+ 234,5 + 166,16 + I

6Perdagangan,Hotel &Restoran

7.760,10

+ -256,97 - -1648,07 - IV

7 Pengangkutan &Komunikasi

1.564,23

+ -326,85 - 31,8 +  -

8

Keuangan,Persewaan &JasaPerusahaan

1.669,32

+ 156,03 + -699,64 -  -

9 Jasa-Jasa 2.259,02

+ 1343,71 + -2635,96 -  -

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Grafik 5.17Analisis Shift Share Kecamatan Tanjungsari

Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2010

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas dan Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel & Restoran

Pengangkutan & Komunikasi

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa

Pertanian

V-146

Dilihat dari hasil shift share di atas berdasarkan

persektor ,sektor pertanian berada di kuadran IV yang artinya hanya

dapat meningkatkan peranannya dalam lingkup internal saja atau

hanya di dalam desanya sendiri.

Untuk sektor industri pengolahan berada di kuadran IV yang

artinya hasil industri hanya dapat meningakatkan peranananya

dalam lingkup internal saja,untuk sektor bangunan berada di

kuadran I yang artinya mempunyai peranan penting dalam

perekonomian kabupaten/kota (kontribusinya cenderung naik) dan

naik terhadap sistem perekonomian yang lebih luas (provinsi) dan

untuk sektor perdagangan,hotel & restoran berada di kuadran IV

yang artinya hanya dapat meningakatkan peranananya dalam lingkup

internal saja.

5.5.2.6 Sektor Potensial

Dengan adanya matrik sektor potensial maka akan didapatkan

komoditi yang memiliki hasil nilai LQ diatas 1 dan dapat

diketahui juga pengkelasan komoditi tersebut apakah termasuk

tinggi, sedang atau rendah yang didapat dari hasil distribusi

persentase tiap komoditinya sehingga bila hasil LQ memiliki

nilai diatas 1 dan hasil pengkelasan komoditi itu dikategorikan

tinggi maka komoditi tersebut termasuk komoditi potensial.

a. Pertanian

Tanaman Pangan

Padi

Tabel 5.45Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Tanaman Padi Sawah

V-147

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

DistribusiPersentase(%)

Keterangan

< 0,3 Rendah0,4 – 0,6 Sedang> 0,6 Tinggi

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Tabel 5.46Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Padi Sawah

Tahun 2010 di Kecamatan TanjungsariNo Desa

PadiKelas KeteranganSawa

h(%)

1 Cinanjung 0,32 8,19

Tinggi

KurangPotensial

2 Raharja 0,63 8,36

Tinggi

KurangPotensial

3 Gunungmanik 2,62 8,

17Tinggi Potensial

4 Margajaya 1,25 8,57

Tinggi Potensial

5 Tanjungsari 0,56 8,

26Tinggi

KurangPotensial

6 Jatisari 0,72 7,98

Tinggi

KurangPotensial

7 Kutamandiri 1,02 8,

13Tinggi Potensial

8 Margaluyu 1,22 8,22

Tinggi Potensial

9 Gudang 0,22 8,22

Tinggi

KurangPotensial

10 Pasigaran 0,35 8,

98Tinggi

KurangPotensial

11

Kadakajaya 1,31 8,

48Tinggi Potensial

12 Cijambu 2,12 8,

44Tinggi Potensial

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-148

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

padi sawah di Kecamatan Tanjungsari yang berpotensial berada di

Desa Gunungmanik, Margajaya, Kutamandiri, Margaluyu, Kadakajaya,

dan Cijambu dengan LQ basis dan distribusi kelas sedang.

Tabel 5.47Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Tanaman Padi Ladang

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

Distribusi

Persentase

(%)

Keterang

an

< 3,3 Rendah4,3 – 7,6 Sedang> 8,6 Tinggi

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Tabel 5.48Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Padi Ladang

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa Padi Kelas KeteranganLadang (%)

1 Cinanjung 0,91 9,97 Tinggi KurangPotensial

2 Raharja 1,21 10 Tinggi KurangPotensial

3 Gunungmanik 1,44 10,14 Tinggi Potensial

4 Margajaya 1,3 10 Tinggi Potensial

5 Tanjungsari - 0 Rendah KurangPotensial

6 Jatisari - 0 Rendah KurangPotensial

7 Kutamandiri 2,12 10,14 Tinggi Potensial

8 Margaluyu 0,62 10,14 Tinggi Kurang

Potensial

V-149

9 Gudang 0,71 9,8 Tinggi KurangPotensial

10 Pasigaran 1,24 10 Tinggi Potensial

11 Kadakajaya 0,53 9,9 Tinggi KurangPotensial

12 Cijambu 0,54 9,9 Tinggi KurangPotensial

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

padi ladang di Kecamatan Tanjungsari yang potensial adalah Desa

Gunungmanik, Margajaya, Kutamandiri, dan Pasigaran yang

memiliki LQ basis dan distribusi kelas tinggi.

Palawija

Tabel 5.49Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Tanaman Palawija

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

DistribusiPersentase (%) Keterangan

< 2,3 Rendah2,4 – 3,7 Sedang> 3,7 Tinggi

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-150

Tabel 5.50Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Palawija

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Tanaman

Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Jagung

LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan

1 Cinanjung 1,003 8,35Tinggi Potensial 0,998 8,3 Tinggi

KurangPotensial 0,99

8,25

Tinggi

KurangPotensial 0,99

8,31

Tinggi

KurangPotensial

2 Raharja 0,993 8,29Tinggi

KurangPotensial 1,01

8,44

Tinggi Potensial 1,06 8,83

Tinggi Potensial 0,99 8,3

1Tinggi

KurangPotensial

3 Gunungmanik 0,999 8,32

Tinggi

KurangPotensial

0,997 8,3 Tinggi

KurangPotensial 1,02

8,49

Tinggi Potensial 0,99 8,3

4Tinggi

KurangPotensial

4 Margajaya 0,995 8,35Tinggi

KurangPotensial

1,016

8,53

Tinggi Potensial 1,13 9,44

Tinggi Potensial 0,97 8,2

5Tinggi

KurangPotensial

5 Tanjungsari 1 8,3

8Tinggi

KurangPotensial

0,991 8,3 Tinggi

KurangPotensial 0,85

7,15

Tinggi

KurangPotensial 1,05

8,53

Tinggi Potensial

6 Jatisari 1,009 8,38Tinggi Potensial 1 8,3 Tinggi

KurangPotensial 0,98

8,17

Tinggi

KurangPotensial 0,98

8,23

Tinggi

KurangPotensial

7 Kutamandiri 0,999 8,29

Tinggi

KurangPotensial

1,001 8,3 Tinggi Potensial 0,95 7,86

Tinggi

KurangPotensial 1

8,32

Tinggi

KurangPotensial

8 Margaluyu 1,003 8,3 Tingg Potensial 1,00 8,3 Tingg Potensial 0,86 7,1 Tingg Kurang 1,01 8,3 Tingg Potensial

V-151

No Desa

Jenis Tanaman

Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Jagung

LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan

1 i 3 i 5 i Potensial 2 i

9 Gudang 1 8,31

Tinggi

KurangPotensial 1 8,3 Tinggi

KurangPotensial 1

8,34

Tinggi

KurangPotensial 1 8,3 Tingg

iKurangPotensial

10 Pasigaran 1,003 8,35Tinggi Potensial 0,997 8,3 Tinggi

KurangPotensial 0,95

7,94

Tinggi

KurangPotensial 0,99

8,35

Tinggi

KurangPotensial

11 Kadakajaya 0,999 8,35Tinggi

KurangPotensial

0,994 8,3 Tinggi

KurangPotensial 1,12

9,35

Tinggi Potensial 0,99 8,3

2Tinggi

KurangPotensial

12 Cijambu 0,995 8,33Tinggi

KurangPotensial

0,992 8,3 Tinggi

KurangPotensial 1,08

9,03

Tinggi Potensial 1,02 8,4

1Tinggi Potensial

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor palawija di Kecamatan Tanjungsari

yang potensial terhadap ubi kayu adalah Desa Cinajnung, Jatisari, Margaluyu, dan Pasigaran.

Komoditi potensial terhadap ubi jalar adalah Desa Raharja, Margajaya, Kutamndiri, dan Margaluyu.

Untuk kacang tanah adalah Desa Raharja, Gunungmanik, Margajaya, Gudang, Kadakajaya, dan Cijambu.

Komoditi potensial terhadap jagung adalah Desa Tanjungsari, Margaluyu, dan Cijambu yang semuanya

memiliki LQ basis dan distribusi kelas tinggi.

V-152

Holtikultura

Sayuran

Tabel 5.51Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Sayuran

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

Distribusi

Persentase

(%)

Keterang

an

< 16,7 Rendah16,8 –

33,4Sedang

> 33,4 TinggiSumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-153

Tabel 5.52Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Sayuran

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis SayuranBawang Daun Kentang Kubis Petsai

LQ (%) Kelas Keteran

gan LQ (%) Kelas Keteran

gan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%

) Kelas Keterangan

1 Cinanjung

1,09

8,31

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,18 9 Renda

h

KurangPotensial

2 Raharja 1,06

8,25

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,16 9 Renda

h

KurangPotensial

3 Gunungmanik

1,09

8,31

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,18 9 Renda

h

KurangPotensial

4 Margajaya

0,88

8,25

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,52

14,31

Rendah

KurangPotensial

0,96 9 Renda

h

KurangPotensial

5 Tanjungsari

3,01

8,25

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

6 Jatisari 1,14

8,25

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,97

14,27

Rendah

KurangPotensial

1,22

8,8

Rendah

KurangPotensial

7 Kutamandiri

1,04

8,31

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,16

9,2

Rendah

KurangPotensial

V-154

No Desa

Jenis SayuranBawang Daun Kentang Kubis Petsai

LQ (%) Kelas Keteran

gan LQ (%) Kelas Keteran

gan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%

) Kelas Keterangan

8 Margaluyu

0,92

8,44

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,56

14,26

Rendah

KurangPotensial

1 9,2

Rendah

KurangPotensial

9 Gudang 0,9

8,43

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,53

14,28

Rendah

KurangPotensial

0,98

9,2

Rendah

KurangPotensial

10

Pasigaran

0,89

8,42

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,51

14,29

Rendah

KurangPotensial

0,97

9,2

Rendah

KurangPotensial

11

Kadakajaya

0,78

8,43

Rendah

KurangPotensial

4,62 50 Tingg

iPotensial

1,32

14,29

Rendah

KurangPotensial

0,85

9,2

Rendah

KurangPotensial

12 Cijambu 0,

788,38

Rendah

KurangPotensial

4,64 50 Tingg

iPotensial

1,33

14,29

Rendah

KurangPotensial

0,86

9,3

Rendah

KurangPotensial

No Desa

Jenis SayuranKacang Panjang Cabe Tomat Buncis

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

1 Cinanjung 1 7,

6Rendah

KurangPotensial

1,13

8,6

Rendah

KurangPotensial

1,18

8,98

Rendah

KurangPotensial

1,17

8,9

Rendah

KurangPotensial

2 Raharja 1, 10 Rend Kurang 1, 8, Rend Kurang 1, 9, Rend Kurang 1, 9, Rend Kurang

V-155

No Desa

Jenis SayuranKacang Panjang Cabe Tomat Buncis

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

28 ah Potensial 07 3 ah

Potensial 17 1 ah

Potensial 17 1 ah

Potensial

3 Gunungmanik

1,13

8,6

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,1

Rendah

KurangPotensial

1,11

8,51

Rendah

KurangPotensial

1,19

9,1

Rendah

KurangPotensial

4 Margajaya

1,18 11 Rend

ah

KurangPotensial

0,87

8,2

Rendah

KurangPotensial

0,94

8,83

Rendah

KurangPotensial

0,95

8,9

Rendah

KurangPotensial

5 Tanjungsari 0 0 Rend

ah

KurangPotensial

2,89

7,9

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

6 Jatisari 0,68

4,9

Rendah

KurangPotensial

1,17

8,5

Rendah

KurangPotensial

1,3

9,47

Rendah

KurangPotensial

1,23

8,9

Rendah

KurangPotensial

7 Kutamandiri

1,6 13 Rend

ah

KurangPotensial

1,03

8,2

Rendah

KurangPotensial

1,12

8,94

Rendah

KurangPotensial

1,12

8,9

Rendah

KurangPotensial

8 Margaluyu

0,8

7,4

Rendah

KurangPotensial

0,89

8,2

Rendah

KurangPotensial

0,98

8,98

Rendah

KurangPotensial

0,97

8,9

Rendah

KurangPotensial

9 Gudang 0,9

8,4

Rendah

KurangPotensi

0,92

8,6

Rendah

KurangPotensi

1,01

9,49

Rendah

KurangPotensi

0,98

9,2

Rendah

KurangPotensi

V-156

No Desa

Jenis SayuranKacang Panjang Cabe Tomat Buncis

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

al al al al

10

Pasigaran

1,04

9,9

Rendah

KurangPotensial

0,9

8,5

Rendah

KurangPotensial

0,97

9,14

Rendah

KurangPotensial

1 9,4

Rendah

KurangPotensial

11

Kadakajaya

0,91

9,9

Rendah

KurangPotensial

0,8

8,6

Rendah

KurangPotensial

0,85

9,25

Rendah

KurangPotensial

0,87

9,4

Rendah

KurangPotensial

12 Cijambu 0,

889,5

Rendah

KurangPotensial

0,77

8,3

Rendah

KurangPotensial

0,87

9,31

Rendah

KurangPotensial

0,87

9,3

Rendah

KurangPotensial

V-157

No

Desa

Jenis SayuranKangkung Kacang Merah Jamur Labu Siam Terung

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

1 Cinanjung

1,3

9,9

Rendah

KurangPotensial

1,09

8,28

Rendah

KurangPotensial

4,51

34,43

Rendah

Potensial

1,11

8,5

Rendah

KurangPotensial

1,18

9 Rendah

KurangPotensial

2 Raharja

1,28

9,9

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,28

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,08

8,41

Rendah

KurangPotensial

1,15

9 Rendah

KurangPotensial

3Gunungmanik

1,32

10

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,27

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,09

8,36

Rendah

KurangPotensial

1,17

9 Rendah

KurangPotensial

4 Margajaya

1,06

10

Rendah

KurangPotensial

0,88

8,3

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0,89

8,33

Rendah

KurangPotensial

0,95

9 Rendah

KurangPotensial

5Tanjungsari

0 0 Rendah

KurangPotensial

3

8,22

Rendah

KurangPotensial

10,54

28,84

Rendah

KurangPotensial

3

8,21

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

6 Jatis 0 0 Ren Kuran 1 8 Ren Kuran 0 0 Ren Kuran 1 7 Ren Kuran 1 9 Ren Kuran

V-158

No

Desa

Jenis SayuranKangkung Kacang Merah Jamur Labu Siam Terung

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

ari dahgPotensial

,15

,35

dahgPotensial

dahgPotensial

,01

,33

dahgPotensial

,24

dahgPotensial

7Kutamandiri

1,26

10

Rendah

KurangPotensial

1,04

8,3

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

1,06

8,45

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,6

Rendah

KurangPotensial

8 Margaluyu

1,09

10

Rendah

KurangPotensial

0,91

8,37

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0,91

8,36

Rendah

KurangPotensial

0,96

8,8

Rendah

KurangPotensial

9 Gudang

1,07

10

Rendah

KurangPotensial

0,9

8,4

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0,89

8,38

Rendah

KurangPotensial

19,4

Rendah

KurangPotensial

10

Pasigaran

1,06

10

Rendah

KurangPotensial

0,89

8,41

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0,9

8,52

Rendah

KurangPotensial

0,98

9,3

Rendah

KurangPotensial

11

Kadakajaya

0,

10

Rendah

Kurang

0,

8,

Rendah

Kurang

3,39

36,7

Tinggi

Potensial

0,

8,

Rendah

Kurang

0,

9,

Rendah

Kurang

V-159

No

Desa

Jenis SayuranKangkung Kacang Merah Jamur Labu Siam Terung

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

LQ

(%)

Kelas

Keterangan

93

Potensial

78 4 Poten

sial 3 79

56

Potensial 9 7 Poten

sial

12

Cijambu

0,93

10

Rendah

KurangPotensial

0,78

8,42

Rendah

KurangPotensial

0 0 Rendah

KurangPotensial

0,8

8,59

Rendah

KurangPotensial

0,88

9,5

Rendah

KurangPotensial

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor sayuran di Kecamatan Tanjungsari

yang potensial terhadap Komoditi Kentang adalah di Desa Kadakajaya dan Cijambu. Komoditi Jamur

adalah Desa Cinanjung dan Kadakajaya.

Buah-Buahan

Tabel 5.53Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Buah-Buahan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

Distribusi

Persentase

(%)

Keterang

an

V-160

< 16,7 Rendah16,8 – 33,4 Sedang> 33,4 Tinggi

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Tabel 5.54Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Buah-buahan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Buah-BuahanAlpukat Belimbing Dukuh Durian

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

1 Cinanjung

0,75

8,33

Rendah

KurangPotensial

0,58

6,5

Rendah

KurangPotensial

0,71

7,9

Rendah

KurangPotensial

0,74

8,23

Rendah

KurangPotensial

2 Raharja 0,74

8,3

Rendah

KurangPotensial

0,8

8,9

Rendah

KurangPotensial

0,71

7,9

Rendah

KurangPotensial

0,75

8,39

Rendah

KurangPotensial

3 Gunungmanik

1,07

8,38

Rendah

KurangPotensial

1,14

8,9

Rendah

KurangPotensial

1,07

8,37

Rendah

KurangPotensial

1,07

8,37

Rendah

KurangPotensial

4 Margajaya

1,06

8,3

Rendah

KurangPotensial

0,91

7,1

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,89

Rendah

KurangPotensial

1,07

8,45

Rendah

KurangPotensial

5 Tanjungsari

1,12

8,37

Rendah

KurangPotensi

1,2

8,9

Rendah

KurangPotensi

1,27

9,48

Rendah

KurangPotensi

1,1

8,22

Rendah

KurangPotensi

V-161

No Desa

Jenis Buah-BuahanAlpukat Belimbing Dukuh Durian

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

al al al al

6 Jatisari 1,05

8,25

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,9

Rendah

KurangPotensial

1,21

9,48

Rendah

KurangPotensial

1,05

8,3

Rendah

KurangPotensial

7 Kutamandiri

1,07

8,38

Rendah

KurangPotensial

1,14

8,9

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,66

Rendah

KurangPotensial

1,07

8,37

Rendah

KurangPotensial

8 Margaluyu

1,07

8,37

Rendah

KurangPotensial

1,14

8,9

Rendah

KurangPotensial

1,04

8,13

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,3

Rendah

KurangPotensial

9 Gudang 1,06

8,29

Rendah

KurangPotensial

1,14

8,9

Rendah

KurangPotensial

0,97

7,58

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,3

Rendah

KurangPotensial

10

Pasigaran

1,12

8,38

Rendah

KurangPotensial

0,96

7,1

Rendah

KurangPotensial

1,06

7,9

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,45

Rendah

KurangPotensial

11

Kadakajaya

1,05

8,3

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,9

Rendah

KurangPotensial

0,96

7,58

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,37

Rendah

KurangPotensial

12

Cijambu 1,07

8,37

Rendah

KurangPotensi

1,01

7,9

Rendah

KurangPotensi

1,04

8,13

Rendah

KurangPotensi

1,05

8,26

Rendah

KurangPotensi

V-162

No Desa

Jenis Buah-BuahanAlpukat Belimbing Dukuh Durian

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

al al al al

No Desa

Jenis Buah-BuahanJeruk Jambu Air Jambu Biji Mangga

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

1 Cinanjung

0,67

7,43

Rendah

KurangPotensial

0,76

8,5

Rendah

KurangPotensial

0,77

8,59

Rendah

KurangPotensial

0,75

8,32

Rendah

KurangPotensial

2 Raharja 0,73

8,16

Rendah

KurangPotensial

0,82

9,2

Rendah

KurangPotensial

0,71

7,91

Rendah

KurangPotensial

0,79

8,84

Rendah

KurangPotensial

3 Gunungmanik

1,03

8,06

Rendah

KurangPotensial

1,05

8,2

Rendah

KurangPotensial

1,02

8,01

Rendah

KurangPotensial

1,02

8,03

Rendah

KurangPotensial

4 Margajaya

1,06

8,35

Rendah

KurangPotensial

1 7,9

Rendah

KurangPotensial

0,96

7,56

Rendah

KurangPotensial

1,12

8,84

Rendah

KurangPotensial

V-163

No Desa

Jenis Buah-BuahanJeruk Jambu Air Jambu Biji Mangga

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

5 Tanjungsari

1,13

8,43

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,2

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,01

Rendah

KurangPotensial

1,04

7,73

Rendah

KurangPotensial

6 Jatisari 1,05

8,26

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,5

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,89

Rendah

KurangPotensial

1,04

8,16

Rendah

KurangPotensial

7 Kutamandiri

1,08

8,46

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,9

Rendah

KurangPotensial

1,11

8,67

Rendah

KurangPotensial

1,01

7,95

Rendah

KurangPotensial

8 Margaluyu

1,06

8,32

Rendah

KurangPotensial

0,96

7,6

Rendah

KurangPotensial

1,03

8,1

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,84

Rendah

KurangPotensial

9 Gudang 1,04

8,1

Rendah

KurangPotensial

1,12

8,8

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,43

Rendah

KurangPotensial

1,05

8,25

Rendah

KurangPotensial

10

Pasigaran

1,16

8,67

Rendah

KurangPotensial

1,06

7,9

Rendah

KurangPotensial

1,13

8,42

Rendah

KurangPotensial

1,12

8,37

Rendah

KurangPotensial

11

Kadakajaya

1,11

8,77

Rendah

KurangPotensial

1,05

8,3

Rendah

KurangPotensial

1,11

8,76

Rendah

KurangPotensial

1,07

8,42

Rendah

KurangPotensial

V-164

No Desa

Jenis Buah-BuahanJeruk Jambu Air Jambu Biji Mangga

LQ (%)

Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

12 Cijambu 1,

158,99

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,3

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,64

Rendah

KurangPotensial

1,05

8,25

Rendah

KurangPotensial

No Desa

Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

1 Cinanjung

0,75

8,31

Rendah

KurangPotensial

0,73

8,2

Rendah

KurangPotensial

0,87

9,75

Rendah

KurangPotensial

0,75

8,35

Rendah

KurangPotensial

2 Raharja

0,74

8,3 Rendah

KurangPotensial

0,74

8,3

Rendah

KurangPotensial

0,87

9,75

Rendah

KurangPotensial

0,75

8,35

Rendah

KurangPotensial

3 Gunungmanik

1,08

8,47

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,3

Rendah

KurangPotensial

1,33

10,4

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,32

Rendah

KurangPotensial

4 Margajaya

1,05

8,25

Rendah

KurangPotensial

1,12

8,8

Rendah

KurangPotensial

1,25

9,82

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,34

Rendah

KurangPotensial

V-165

No Desa

Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

5 Tanjungsari

1,13

8,41

Rendah

KurangPotensial

1,12

8,4

Rendah

KurangPotensial 0

-Rendah

KurangPotensial

1,12

8,32

Rendah

KurangPotensial

6 Jatisari

1,05

8,27

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,3

Rendah

KurangPotensial

1,32

10,36

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,33

Rendah

KurangPotensial

7 Kutamandiri

1,05

8,25

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,4

Rendah

KurangPotensial

1,26

9,89

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,33

Rendah

KurangPotensial

8 Margaluyu

1,05

8,27

Rendah

KurangPotensial

1,05

8,2

Rendah

KurangPotensial

1,24

9,75

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,34

Rendah

KurangPotensial

9 Gudang

1,08

8,45

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,4

Rendah

KurangPotensial

1,24

9,67

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,33

Rendah

KurangPotensial

10

Pasigaran

1,13

8,44

Rendah

KurangPotensial

1,08

8,1

Rendah

KurangPotensial 0

-Rendah

KurangPotensial

1,12

8,33

Rendah

KurangPotensial

11

Kadakajaya

1,

8,28

Rendah

KurangPotensi

1,06

8,3

Rendah

KurangPotens

1,31

10,31

Rendah

KurangPotens

1,06

8,34

Rendah

KurangPotens

V-166

No Desa

Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

05

al ial ial ial

12

Cijambu

1,06

8,3 Rendah

KurangPotensial

1,06

8,3

Rendah

KurangPotensial

1,31

10,31

Rendah

KurangPotensial

1,06

8,33

Rendah

KurangPotensial

No Desa

Jenis Buah-Buahan

Sukun Melinjo Pepaya Pisang

LQ (%)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

1Cinanjung

4,49 50Tinggi

Potensial

0,77

8,6

Rendah

KurangPotensial

0,75 8,37

Rendah

KurangPotensial

0,78 8,73

Rendah

KurangPotensial

2 Raharja 4,48 50

Tinggi

Potensial

0,6

6,7

Rendah

KurangPotensial

0,75 8,34

Rendah

KurangPotensial

0,74 8,26

Rendah

KurangPotensial

3Gunungmanik

0 -

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,6

Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

29Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

28Rendah

KurangPotensial

4 Margajay

0 -

Rend

Kurang

1,1

8,6

Rendah

KurangPotens

1,06 8,36

Rendah

KurangPotens

1,06 8,31

Rendah

KurangPotens

V-167

No Desa

Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

a ah Potensial

ial ial ial

5Tanjungsari

0 -

Rendah

KurangPotensial

1,16

8,6

Rendah

KurangPotensial 1,12 8,

35Rendah

KurangPotensial 1,12 8,

31Rendah

KurangPotensial

6 Jatisari 0

-

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,6

Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

32Rendah

KurangPotensial 1,05 8,

3Rendah

KurangPotensial

7Kutamandiri

0 -

Rendah

KurangPotensial

1 7,9

Rendah

KurangPotensial 1,08 8,

45Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

34Rendah

KurangPotensial

8Margaluyu

0 -

Rendah

KurangPotensial

1 7,9

Rendah

KurangPotensial 1,04 8,

17Rendah

KurangPotensial 1,05 8,

27Rendah

KurangPotensial

9 Gudang 0

-

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,6

Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

31Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

29Rendah

KurangPotensial

10Pasigaran

0 -

Rendah

KurangPotensial

1,16

8,6

Rendah

KurangPotensial 1,12 8,

38Rendah

KurangPotensial 1,11 8,

31Rendah

KurangPotensial

V-168

No Desa

Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan LQ (%) Kela

sKeterangan LQ (%

)Kelas

Keterangan

11Kadakajaya

0 -

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,6

Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

35Rendah

KurangPotensial 1,05 8,

29Rendah

KurangPotensial

12 Cijambu 0

-

Rendah

KurangPotensial

1,1

8,6

Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

31Rendah

KurangPotensial 1,06 8,

31Rendah

KurangPotensial

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor buah-buahan di Kecamatan Tanjungsari

yang potensial terhadap Komoditi Sukun adalah Desa Cinanjung dan Raharja.

V-169

Peternakan

Tabel 5.55Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Peternakan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

Distribusi

Persentase

(%)

Keteranga

n

< 8 Rendah9 - 16 Sedang> 17 Tinggi

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Tabel 5.56Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Ternak Besar dan Ternak Kecil

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

N

oDesa

Ternak Besar Ternak Kecil

Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba

LQ(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

gan1 Cinanjun 1, 19 Ting Potensi 0, 16 Seda Kurang 0, 8 Rend Kurang 1, 20 Ting Potensi

V-170

N

oDesa

Ternak Besar Ternak Kecil

Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba

LQ(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

gan

g 02 gi al 87 ngPotensi

al4 ah

Potensi

al05 gi al

2 Raharja0,

454

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

1219

Ting

gi

Potensi

al

0,

837

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

847

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

3Gunungma

nik

0,

393

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

545

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

313

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

2311

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

4Margajay

a

1,

4214

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

2,

6225

Ting

gi

Potensi

al

1,

1711

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

0,

565

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

5Tanjungs

ari

0,

853

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

3,

2613

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

3,

8816

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

0,

372

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

V-171

N

oDesa

Ternak Besar Ternak Kecil

Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba

LQ(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

gan

6 Jatisari2,

739

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

448

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

93

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

7Kutamand

iri

1,

555

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

818

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

083

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

8Margaluy

u

1,

268

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

987

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

198

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

9 Gudang3,

5813

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

318

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

753

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1

0

Pasigara

n

1,

1

5 Rend

ah

Kurang

Potensi

0 - Rend

ah

Kurang

Potensi

1,

57

7 Rend

ah

Kurang

Potensi

1,

19

5 Rend

ah

Kurang

Potensi

V-172

N

oDesa

Ternak Besar Ternak Kecil

Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba

LQ(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

gan

al al al al

1

1

Kadakaja

ya

1,

496

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

241

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

189

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

1,

054

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1

2Cijambu

0,

410

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

0,

8421

Ting

gi

Kurang

Potensi

al

0,

318

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

1629

Ting

gi

Potensi

al

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor peternakan jenis ternak besar di

Kecamatan Tanjungsari yang potensial terhadap sapi potong adalah Desa Cinanjung dan Margajaya.

Dan untuk sapi perah adalah Desa Raharja dan Margajaya. Sektor peternakan jenis ternak kecil di

Kecamatan Tanjungsari yang potensial terhadap domba adalah Desa Cinanjung dan Cijambu.

V-173

Tabel 5.57Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Ternak Unggas

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

Distribusi

Persentase

(%)

Keteranga

n

< 27 Rendah28 - 53 Sedang> 54 Tinggi

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Tabel 5.58Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Ternak Unggas

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

V-174

N

oDesa

Ternak UnggasAyam Ras Broiler Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik

LQ(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

gan

1Cinanjun

g

0,

3311

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

5786

Ting

gi

Potensi

al

0,

155

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

3545

Seda

ng

Kurang

Potensi

al

2 Raharja2,

4780

Ting

gi

Potensi

al0 -

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

5518

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

3110

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

3Gunungma

nik0 -

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

74

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

512

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

4Margajay

a0 -

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

3614

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

5115

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

5115

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

5 Tanjungs

ari

0 - Rend

ah

Kurang

Potensi

0 - Rend

ah

Kurang

Potensi

5,

39

2 Rend

ah

Kurang

Potensi

0 - Rend

ah

Kurang

Potensi

V-175

N

oDesa

Ternak UnggasAyam Ras Broiler Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik

LQ(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganal al al al

6 Jatisari 0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

76

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

513

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

7Kutamand

iri

1,

39

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

5711

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0,

886

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

8Margaluy

u0 -

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

75

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

513

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

9 Gudang 0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

717

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

5110

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1 Pasigara 0 - Rend Kurang 0 - Rend Kurang 2, 5 Rend Kurang 1, 3 Rend Kurang

V-176

N

oDesa

Ternak UnggasAyam Ras Broiler Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik

LQ(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

ganLQ

(%

)

Kela

s

Keteran

gan

0 n ahPotensi

alah

Potensi

al7 ah

Potensi

al51 ah

Potensi

al

1

1

Kadakaja

ya0 -

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

2,

74

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1,

512

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

1

2Cijambu 0 -

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

5,

398

Rend

ah

Kurang

Potensi

al

0 -Rend

ah

Kurang

Potensi

al

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor peternakan jenis ternak unggas di

Kecamatan Tanjungsari yang potensial terhadap ayam ras broiler adalah Desa Raharja. Komoditi

potensial terhadap ayam ras petelur adalah Desa Cinanjung.

V-177

Perikanan

Tabel 5.59Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Perikanan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

Distribusi

Persentase

(%)

Keterangan

< 13 Rendah14 - 27 Sedang> 28 Tinggi

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Tabel 5.60Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Perikanan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Ikan

Mas Nila Lainnya

LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keteranga

n LQ (%) Kelas Keterangan

1 Cinanjung 0 0 Rendah

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

2 Raharja 0 0 Rendah

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

V-178

No Desa

Jenis Ikan

Mas Nila Lainnya

LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keteranga

n LQ (%) Kelas Keterangan

3 Gunungmanik

0 0 Rendah

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

2,97

15,15

Sedang

KurangPotensial

4 Margajaya 3,5 21,43

Sedang

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

5 Tanjungsari

0 0 Rendah

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

2,97

39,39

Tinggi Potensial

6 Jatisari 0 0 Rendah

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

2,97

15,15

Sedang

KurangPotensial

7 Kutamandiri

0 0 Rendah

KurangPotensial

2,65

15,03

Sedang

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

8 Margaluyu2,21

26,79

Sedang

KurangPotensial

0,98

11,85

Rendah

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

9 Gudang 0 0 Rendah

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

10 Pasigaran0,75

16,07

Sedang

KurangPotensial

0,82 17,6 Sedan

gKurangPotensial

1,41 30,3 Tingg

i Potensial

11 Kadakajaya0,83 8,93 Renda

hKurangPotensial

2,02

21,67

Sedang

KurangPotensial 0 0 Renda

hKurangPotensial

12 Cijambu 1,3 26,7 Sedan Kurang 1,6 33,8 Tingg Potensial 0 0 Renda Kurang

V-179

No Desa

Jenis Ikan

Mas Nila Lainnya

LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keteranga

n LQ (%) Kelas Keterangan

1 9 g Potensial 6 5 i h Potensial

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-180

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa

sektor perikanan di Kecamatan Tanjungsari yang potensial

terhadap Komoditi ikan nila adalah Desa Cijambu. Komoditi

potensial terhadap ikan-ikan lainnya adalah Desa Tanjungsari

dan Pasigaran.

Dengan adanya matrik sektor potensial maka akan

didapatkan komoditi yang memiliki hasil nilai LQ diatas 1

dan dapat diketahui juga pengkelasan komoditi tersebut

apakah termasuk tinggi, sedang atau rendah yang didapat dari

hasil distribusi persentase tiap komoditinya sehingga bila

hasil LQ memiliki nilai diatas 1 dan hasil pengkelasan

komoditi itu dikategorikan tinggi maka komoditi tersebut

termasuk komoditi potensial.

b. Pertanian

Tanaman Pangan

Padi

Tabel 5.61Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Tinggi Jenis Komoditi

Tanaman Padi SawahTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No DesaPadiSawah (%)

1 Cinanjung - -2 Raharja - -

3 Gunungmanik 2,62 8,17

4 Margajaya 1,25 8,57

5 Tanjungsari - -6 Jatisari - -

7 Kutamandiri 1,02 8,13

V-181

8 Margaluyu 1,22 8,22

9 Gudang - -10 Pasigaran - -

11 Kadakajaya 1,31 8,48

12 Cijambu 2,12 8,44Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

padi sawah di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial

adalah Desa Gunungmanik yang memiliki LQ basis sebesar 2,62

dan distribusi kelas tinggi yaitu 8,17 %.

Tabel 5.62Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Tinggi Jenis Komoditi

Tanaman Padi LadangTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No DesaPadiLadang (%)

1 Cinanjung  - -2 Raharja  - -

3 Gunungmanik 1,4410,1

44 Margajaya 1,3 105 Tanjungsari  - -6 Jatisari  - -

7 Kutamandiri 2,1210,1

48 Margaluyu  - -9 Gudang  - -10 Pasigaran 1,24 1011 Kadakajaya  - -12 Cijambu  - -

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-182

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

padi ladang di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial

adalah Desa Kutamandiri yang memiliki LQ basis sebesar 2,12

dan distribusi kelas tinggi yaitu 10,14 %.

V-183

Palawija

Tabel 5.63Perhitungan LQ Basis da Distribusi Tinggi Jenis Komoditi

Tanaman PalawijaTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Tanaman

Ubi Kayu Ubi JalarKacang

TanahJagung

LQ (%) LQ (%) LQ (%) LQ (%)

1 Cinanjung1,00

3

8,3

5- - - - - -

2 Raharja - - 1,018,4

41,057 8,83 - -

3Gunungmani

k- - - - 1,02 8,49 - -

4 Margajaya - -1,01

6

8,5

31,125 9,44 - -

5Tanjungsar

i- - - - - -

1,0

5

8,5

3

6 Jatisari1,00

9

8,3

8- - - - - -

7Kutamandir

i- -

1,00

18,3 - - - -

8 Margaluyu1,00

3

8,3

1

1,00

38,3 - -

1,0

1

8,3

29 Gudang - - - - 1,004 8,34 - -

10 Pasigaran1,00

3

8,3

5- - - - - -

11 Kadakajaya - - - - 1,119 9,35 - -

12 Cijambu - - - - 1,079 9,031,0

2

8,4

1Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-184

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

palawija di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial

terhadap ubi kayu adalah Desa Jatisari yang memiliki LQ

basis sebesar 1,009 dan distribusi kelas tinggi yaitu 8,38

%. Komoditi potensial terhadap ubi jalar dan kacang tanah

adalah Desa Margajaya yang memiliki LQ basis masing-masing

sebesar 1,016 dan 1,125 dan untuk distribusi kelas tinggi

yaitu 8,53 % dan 9,44 %. Komoditi potensial terhadap jagung

adalah Desa Tanjungsari yang memiliki LQ basis sebesar 1,05

dan distribusi kelas tinggi yaitu 8,53 %.

V-185

Holtikultura

Sayuran

Tabel 5.64

Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Sayuran

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Sayuran

Bawang

DaunKentang Kubis Petsai

Kacang

Panjan

g

Cabe Tomat Buncis KangkungKacang

MerahJamur

Labu

SiamTerung

LQ(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ (%) LQ

(%

)LQ (%) LQ

(%

)LQ

(%

)

1 Cinanjung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -4,5

1

34,4

3- - - -

2 Raharja - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3Gunungmani

k- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Margajaya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5Tanjungsar

i- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Jatisari - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7Kutamandir

i- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Margaluyu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Gudang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -V-186

No Desa

Jenis Sayuran

Bawang

DaunKentang Kubis Petsai

Kacang

Panjan

g

Cabe Tomat Buncis KangkungKacang

MerahJamur

Labu

SiamTerung

LQ(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ (%) LQ

(%

)LQ (%) LQ

(%

)LQ

(%

)

10 Pasigaran - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Kadakajaya - -4,6

250 - - - - - - - - - - - - - - - -

3,3

9

36,7

3- - - -

12 Cijambu - -4,6

450 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-187

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor sayuran di Kecamatan Tanjungsari

yang paling potensial terhadap kentang adalah Desa Cijambu yang memiliki LQ basis sebesar 4,64

dan distribusi kelas tinggi yaitu 50 %. Komoditi Jamur adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ

basis sebesar 4,51 dan distribusi kelas tinggi yaitu 34,43%.

Buah-Buahan

Tabel 5.65Perhitungan LQ Basis dan Distibusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Buah-buahan

Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Jenis Buah-BuahanAlpuka

t

Belimbin

gDukuh Durian Jeruk

Jambu

Air

Jambu

BijiMangga

LQ(%

)LQ (%) LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)1 Cinanjung - - - - - - - - - - - - - - - -2 Raharja - - - - - - - - - - - - - - - -

3Gunungmani

k- - - - - - - - - - - - - - - -

4 Margajaya - - - - - - - - - - - - - - - -

5Tanjungsar

i- - - - - - - - - - - - - - - -

V-188

6 Jatisari - - - - - - - - - - - - - - - -

7Kutamandir

i- - - - - - - - - - - - - - - -

8 Margaluyu - - - - - - - - - - - - - - - -9 Gudang - - - - - - - - - - - - - - - -10 Pasigaran - - - - - - - - - - - - - - - -11 Kadakajaya - - - - - - - - - - - - - - - -12 Cijambu - - - - - - - - - - - - - - - -

No Desa

Jenis Buah-Buahan

Rambutan Sawo Nanas Sirsak SukunMelinj

oPepaya Pisang

LQ (%) LQ(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)LQ

(%

)

1 Cinanjung - - - - - - - -4,4

950 - - - - - -

2 Raharja - - - - - - - -4,4

850 - - - - - -

3Gunungmani

k- - - - - - - - - - - - - - - -

4 Margajaya - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Tanjungsar - - - - - - - - - - - - - - - -

V-189

i

6 Jatisari - - - - - - - - - - - - - - - -

7Kutamandir

i- - - - - - - - - - - - - - - -

8 Margaluyu - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Gudang - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Pasigaran - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Kadakajaya - - - - - - - - - - - - - - - -

12 Cijambu - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor buah-buahan di Kecamatan Tanjungsari

yang paling potensial terhadap sukun adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ basis sebesar 4,69

dan distribusi kelas tinggi yaitu 50 %.

V-190

Peternakan

Tabel 5.66Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Jenis Komoditi

Ternak Besar dan Ternak KecilTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Ternak Besar Ternak KecilSapi

Potong

Sapi

PerahKambing Domba

LQ (%) LQ (%) LQ(%

)LQ

(%

)

1Cinanjung 1,02 19 - - - -

1,0

520

2Raharja - -

2,1

219 - - - -

3

Gunungmani

k- - - - - - - -

4Margajaya - -

2,6

225 - - - -

5

Tanjungsar

i- - - - - - - -

6 Jatisari - - - - - - - -

7

Kutamandir

i- - - - - - - -

8 Margaluyu - - - - - - - -9 Gudang - - - - - - - -10 Pasigaran - - - - - - - -11 Kadakajaya - - - - - - - -

12Cijambu - - - - - -

1,1

629

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

peternakan jenis ternak besar dan kecil di Kecamatan

Tanjungsari yang paling potensial terhadap sapi potong

V-191

adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ basis sebesar 1,02%

dan distribusi kelas tinggi yaitu 19 %. Komoditi potensial

terhadap sapi perah adalah Desa Margajaya yang memiliki LQ

basis sebesar 2,26 dan untuk distribusi kelas tinggi yaitu

25%. Komoditi potensial terhadap domba adalah Desa Cijambu

yang memiliki LQ basis sebesar 1,16 dan distribusi kelas

tinggi yaitu 29 %.

Tabel 5.67Perhitungan LQ Basis dan Distibusi Jenis Komoditi

Ternak UnggasTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Ternak UnggasAyam Ras

Broiler

Ayam Ras

PetelurAyam Kampung Itik

LQ (%) LQ (%) LQ (%) LQ (%)1 Cinanjung - - 2,57 86 - - - -2 Raharja 2,47 80 - - - - - -

3

Gunungmani

k- - - - - - - -

4 Margajaya - - - - - - - -

5

Tanjungsar

i- - - - - - - -

6 Jatisari - - - - - - - -

7

Kutamandir

i- - - - - - - -

8 Margaluyu - - - - - - - -9 Gudang - - - - - - - -10 Pasigaran - - - - - - - -11 Kadakajaya - - - - - - - -12 Cijambu - - - - - - - -

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-192

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

peternakan jenis ternak unggas di Kecamatan Tanjungsari yang

paling potensial terhadap ayam ras broiler adalah Desa

Raharja yang memiliki LQ basis sebesar 2,47% dan distribusi

kelas tinggi yaitu 80%. Komoditi potensial terhadap ayam ras

petelur adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ basis sebesar

2,57 dan untuk distribusi kelas tinggi yaitu 86%.

Perikanan

Tabel 5.68Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Jenis Komoditi

PerikananTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari

No DesaJenis IkanMas Nila LainnyaLQ (%) LQ (%) LQ (%)

1 Cinanjung - - - - - -2 Raharja - - - - - -

3 Gunungmanik - - - - - -

4 Margajaya - - - - - -

5 Tanjungsari - - - - 2,97 39,39

6 Jatisari - - - - - -

7 Kutamandiri - - - - - -

8 Margaluyu - - - - - -9 Gudang - - - - - -10 Pasigaran - - - - 1,41 30,3

11 Kadakajaya - - - - - -

12 Cijambu - - 1,66 33,85 - -Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor

perikanan di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial

terhadap ikan nila adalah Desa Cijambu yang memiliki LQ

basis sebesar 1,66 dan untuk distribusi kelas tinggi yaitu

33,85%. Komoditi potensial terhadap ikan-ikan lainnya adalah

V-193

Desa Tanjungsari yang memiliki LQ basis sebesar 2,97 dan

distribusi kelas tinggi yaitu 39,39 %.

Dari hasil penggabungan nilai LQ basis dan distribusi

kelas tinggi maka ditemukan tiga komoditi unggulan dari

Kecamatan Tanjungsari yaitu:

No Komoditi Desa LQ

Distrib

usi

(%)1 Kentang Cijambu 4,64 50

2Ayam Ras

PetelurCinanjung 2,57 86

3 Padi Ladang Kutamandiri 2,12 10,14

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sektor potensial

yang dapat dikembangkan dari komoditi-komoditi yang ada di

Wilayah Kecamatan Tnajungsari adalah komoditi kentang yang

berada di Desa Cijambu dengan nilai LQ sebesar 4,64 dan

presentasenya sebesar 50,00%. Komoditi ayam ras petelur

yang berada di Desa Cinanjung dengan nilai LQ sebesar 2,57

dan presentase sebesar 86,00%. Dan komoditi padi ladang yang

berada di Desa Kutamandiri dengan nilai LQ sebesar 2,12 dan

presentase sebesar 10,14%.

5.5.2.8 Analisis Sektor Potensial Kecamatan Tanjungsari

Berdasarkan Analisis LQ Dan Shift Share

Analisis sektor potensial dapat dilihat dari hasil

analisis LQ dan Shift Share dapat ditarik kesimpulan bahwa

sektor potensial yang berada di Kecamatan Tanjungsari harus

V-194

memiliki nilai LQ >1, National Share bernilai positif (+),

Proportional Share bernilai positif (+), Differential Shift

bernilai positif (+). Adapun sektor potensial Wilayah

Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.69

Sektor Potensial Kecamatan Tanjungsari Berdasarkan LQ dan

Shift Share

N

oLapangan Usaha

LQ

Nati

onal

Shar

e

Proport

ional

Share

Differ

ential

Shift Keterangan

(>

1)(+) (+) (+)

1 Pertanian

0,

92+ - -

potensial

comparative

lokasional

2 Pertambangan & Penggalian

0,

32+ - + Potensial di

kembangkan

3

Industri Pengolahan

(tanpa migas)

0,

92+ - -

potensial

comparative

lokasional

4 Listrik dan Air Bersih

1,

49+ - + Potensial di

kembangkan

5 Bangunan

2,

19+ + + Sangat Potensial

di kembangkan

6

Perdagangan, Hotel dan

Restoran

1,

12+ - -

potensial

comparative

lokasional

V-195

N

oLapangan Usaha

LQ

Nati

onal

Shar

e

Proport

ional

Share

Differ

ential

ShiftKeterangan

7

Pengangkutan dan

Komunikasi

0,

75+ - + Potensial di

kembangkan

8

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan

1,

46+ + - Potensial di

kembangkan

9 Jasa-jasa

0,

75+ + - Potensial di

kembangkanSumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Sektor yang sangat potensial untuk di kembangkan di

Kecamatan Tanjungsari adalah sektor pertambangan, listrik,,

bangunan, pengangkutan, keuangan, dan jasa. Untuk sektor

yang lain dapat menunjang potensi wilayah Kecamatan

Tanjungsari secara umumnya, akan tetapi hanya untuk

lokasional di kecamatannya. Dan sektor yang dapat

meningkatkan potensi lokal adalah sektor pertanian,

industri, dan perdagangan.

5.6 Analisis Aspek Sarana dan Prasarana

5.6.1 Analisis Sarana Dan Prasarana

5.6.1.1 AnalisisSarana

Analisis tingkat pelayanan sarana di kecamatan

Tanjungsari dilakukan berdasarkan Standar Pelayanan

Minimum, selain itu juga dilakukan dengan cara melihat

perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah penduduk

pendukung untuk melihat jumlah sarana yang seharusnya ada di

Kecamatan Tanjungsari. Dalam analisis penentuan jumlah dan

fasilitas ini, mengacu pada standard yang ada yaitu standard

PU/SKBI/1987 mengenai petunjuk perencanaan kawasan perumahan

V-196

kota dan berpedoman pada standard yang dikeluarkan dari

kimpraswil (SK Menteri Permukiman dan Prasarana No.

534/KPTS/M/2001) dengan didasarkan pada jumlah penduduk

pendukung. Adapun perhitungan yang digunakan adalah:

5.6.1.1.1 AnalisisSaranaPendidikan

Sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari yaitu TK,

SD, SMP, SMA, danterdapatsekolahislamlainnya. Untuk

menghitung tingkat pelayanan sarana pendidikan di Kecamatan

Tanjungsari dilakukan dengan mengacu pada standar yang ada

yaitu petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Kimpraswil

(SK Menteri Permukiman dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001).

Jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing sarana

pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Sarana pendidikan Taman Kanak-kanak, standar jumlah

penduduk pendukung yang ditetapkan adalah 1.250 jiwa/unit

dengan luas lahan adalah 500 m2/unit.

2. Sarana pendidikan Sekolah Dasar (SD) dengan standard

jumlah penduduk pendukung sebesar 1.600 jiwa/unit dengan

luas lahan sebesar 2.000 m2/unit,

3. Sarana pendidikan tingkat menengahpertama (SMP) dan

tingkat atas serta sederajat (SMA) dengan jumlah penduduk

pendukung sebesar 4.800 jiwa/unit dengan luas lahan

minimal 9.000 m2/unit.

V-197

Jumlah yang seharusnya =JumlahPenduduk St

Tingkat Pelayanan = Jumlah Yang Ada x 100%Jumlah Yang Seharusnya

Reantang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Kelas

4. SaranaPendidikanPerguruanTinggi(PT)

denganjumlahpendudukpendukungsebesar 100000 Jiwa/unit.

Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Tanjungsari

adalah SMK, SD, SMP, SMA, dan terdapat sekolah islamlain

nya.standar tingkat pelayanan sarana kesehatan adalah

sebagai berikut :

Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi tiga

rentang kelas yaitu yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka

klasifikasi pelayanan sarana kesehatan adalah sebagai

berikut :

Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana pendidikan

secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,

yakni :

- Tingkat Pelayanan Rendah : 27,48 %- 39,2 %

- Tingkat Pelayanan Sedang : 39,2 % – 69,0 %

- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 69,0 %

V-198

Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan srarana pendidikan dapat dilihat tabel di

bawah ini seperti berikut :

Tabel 5.70Tingkat Pelayanan Sarana Pendidikan

Di Kecamatan TanjungsariNo Desa Jumlah Jenis

Sarana

Sarana Standar Penduduk

yang

Sarana Tingkat

Pendudu

k

(Unit) yang

ada

Pendudu

k

dapat

dilayani

yang

seharusnya

Pelayanan

(%)

Keterang

an

(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)

1 Cinanjung 9977 TK 5 1250 6250 8 62.64 Sedang

SD 2 1600 3200 6 32.07 Rendah

SMP 0 4800 0 2 0.00 Rendah

SMA 0 4800 0 2 0.00 Rendah

PT 0 70 0 0 0.00 Rendah

2 Raharja 6401 TK 1 1250 1250 5 19.53 Rendah

SD 3 1600 4800 4 74.99 Tinggi

V-199

No Desa Jumlah Jenis

Sarana

Sarana Standar Penduduk

yang

Sarana Tingkat

Pendudu

k

(Unit) yang

ada

Pendudu

k

dapat

dilayani

yang

seharusnya

Pelayanan

(%)

Keterang

an

(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)

SMP 0 4800 0 1 0.00 Rendah

SMA 0 4800 0 1 0.00 Rendah

PT 0 70 0 0 0.00 Rendah

3 Gunungman

ik

8569 TK 2 1250 2500 7 29.17 Rendah

SD 0 1600 0 5 0.00 Rendah

SMP 0 4800 0 2 0.00 Rendah

SMA 1 4800 4800 2 56.02 Rendah

PT 0 70 0 0 0.00 Rendah

4 Margajaya 9096 TK 2 1250 2500 7 27.48 Rendah

V-200

No Desa Jumlah Jenis

Sarana

Sarana Standar Penduduk

yang

Sarana Tingkat

Pendudu

k

(Unit) yang

ada

Pendudu

k

dapat

dilayani

yang

seharusnya

Pelayanan

(%)

Keterang

an

(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)

SD 3 1600 4800 6 52.77 Rendah

SMP 0 4800 0 2 0.00 Rendah

SMA 0 4800 0 130 0.00 Rendah

PT 0 70 0 0 0.00 Rendah

5 Tanjungsa

ri

6026 TK 3 1250 3750 5 62.23 Rendah

SD 5 1600 8000 4 132.76 Tinggi

SMP 0 4800 0 1 0.00 Rendah

SMA 1 4800 4800 1 79.65 Tinggi

PT 0 70 0 0 0.00 Rendah

V-201

No Desa Jumlah Jenis

Sarana

Sarana Standar Penduduk

yang

Sarana Tingkat

Pendudu

k

(Unit) yang

ada

Pendudu

k

dapat

dilayani

yang

seharusnya

Pelayanan

(%)

Keterang

an

(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)

6 jatisari 6267 TK 5 1250 6250 5 100 Tinggi

SD 2 1600 3200 4 51 Rendah

SMP 2 4800 9600 1 153 Rendah

SMA 0 4800 0 1 0 Rendah

PT 0 70 0 0 0 Rendah

7 Kurtamand

iri

8308 TK 1 1250 1250 7 15 Rendah

SD 3 1600 4800 5 58 Rendah

SMP 0 4800 0 2 0 Rendah

SMA 1 4800 4800 2 58 Rendah

V-202

No Desa Jumlah Jenis

Sarana

Sarana Standar Penduduk

yang

Sarana Tingkat

Pendudu

k

(Unit) yang

ada

Pendudu

k

dapat

dilayani

yang

seharusnya

Pelayanan

(%)

Keterang

an

(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)

PT 0 70 0 0 0 Rendah

8 margaluyu 5273 TK 0 1250 0 4 0 Rendah

SD 2 1600 3200 3 61 Sedang

SMP 0 4800 0 1 0 Rendah

SMA 0 4800 0 1 0 Rendah

PT 0 70 0 0 0 Rendah

9 gudang 5544 TK 1 1250 1250 4 23 Rendah

SD 2 1600 3200 3 58 Rendah

SMP 4 4800 19200 1 346 Tinggi

V-203

No Desa Jumlah Jenis

Sarana

Sarana Standar Penduduk

yang

Sarana Tingkat

Pendudu

k

(Unit) yang

ada

Pendudu

k

dapat

dilayani

yang

seharusnya

Pelayanan

(%)

Keterang

an

(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)

SMA 6 4800 28800 1 519 Tinggi

PT 0 70 0 0 0 Rendah

10 pasigaran 3192 TK 1 1250 1250 3 39 Rendah

SD 1 1600 1600 2 50 Rendah

SMP 0 4800 0 1 0 Rendah

SMA 0 4800 0 1 0 Rendah

PT 0 70 0 0 0 Rendah

5 Kadakajay

a

3837 TK 0 1250 0 3 0 Rendah

SD 2 1600 3200 2 83 Rendah

V-204

No Desa Jumlah Jenis

Sarana

Sarana Standar Penduduk

yang

Sarana Tingkat

Pendudu

k

(Unit) yang

ada

Pendudu

k

dapat

dilayani

yang

seharusnya

Pelayanan

(%)

Keterang

an

(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)

SMP 1 4800 4800 1 125 Rendah

SMA 0 4800 0 1 0 Rendah

PT 0 70 0 0 0 Rendah

12 cijambu 3783 TK 0 1250 0 3 0 Rendah

SD 1 1600 1600 2 42 Rendah

SMP 0 4800 0 1 0 Rendah

SMA 0 4800 0 1 0 Rendah

PT 0 70 0 0 0 Rendah

Sumber hasil anlisis tahun 20012

V-205

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kecamatan Tanjungsari memiliki nilai paling tinggi

dengan presentase di desa cinanjung dan Tanjungsari 62,64 dan 62,23. Yang cenderung di dominasi

oleh sarana pendidikan TK dan SD sedangkan untuk SMP, SMK dan SMA masih sangat minim bahkan untuk

desa yang tidak mempunyai sarana pendidikan ikut ke dalam desa cinanjung atau tanjungsari Hal

ini menunjukan bahwa kecamatan tersebut srana pendidikan yang minim dan kurang .

V-206

Gafik 5.18

Tingkat Pelayanan sarana pendidikan

Kecamatan Tanjungsari

TK SD SMP SMA PT0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

600.00

Cinanjung Raharja GunungmanikMargajaya TanjungsarijatisariKurtamandiri margaluyugudangpasigaran Kadakajayacijambu

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari grafik di atas bisa dilihat presentase tingkat pelayanan

paling tinggi di kecamatan Tanjungsari memiliki nilai paling

tinggi dengan presentase di desa cinanjung dan Tanjungsari

62,64 dan 62,23 yang cenderung di dominasi oleh TK dan sd, hal

ini membuktikan bahwa sarana pendidikan di desa tanjungsari

masih terbilang kurang

Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan

khususnya di TK secara keseluruhan di kecamatan

tanjungsari yaitu sebesar 36.3 % hal ini menunjukan

bahwa tingkat pelayanan sarana pendidikan khususnya TK

masih kurang dengan perbandingan seharusnya 69,0 %

V-207

Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan

khususnya SD secara keseluruhan di kecamatan Tanjungsari

yaitu sebesar

54.5 % hal ini membuktikan bahwa tingkat pelayanan

pendidikan khususnya SD masih kurang dengan perbandingan

seharusnya 69,0%

Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan

khususnya SMP di Kecamatan Tanjungsari yaitu sebesar

44.0 % hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayanan sarana

pendidikan di kecamatan Tanjungsari masih terbilang rebdah

dengan presentase seharusnya 69,0%

Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan

khususnya SMa di Kecamatan Tanjungsari yaitu sebesar 6.2%

hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayanan sarana

pendidikan di kecamatan Tanjungsari masih terbilang rebdah

dengan presentase seharusnya 69,0%

Saran pendidikan tingkat pelayanan PT(perguruan tinggi)

hanya ada 1 unit ini membuktikan bahwa saran pendidikan

PT(perguruan tinggi) masih kurang.

V-208

V-209

V-210

Adapun proyeksi kebutuhan sarana Pendidikan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang

dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:

Tabel 5.71Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Pendidikan

Kecamatan TanjungsariTahun 2015-2030

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1 Cinanjung

1627

2

2254

8

2883

33558

TK/

Sederajat1250 5 13 18 23 28

1627

2

2254

8

2883

33558

SD/

Sederajat1600 2 10 14 18 22

1627

2

2254

8

2883

33558

SMP/

Sederajat4800 0 3 5 6 7

1627

2

2254

8

2883

33558

SMA/

Sederajat4800 0 3 5 6 7

2 Raharja 1269

5

1898

0

2526

5

3155

0

TK/

Sederajat

1250 1 10 15 20 25

V-211

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0

SD/

Sederajat1600 3 8 12 16 20

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0

SMP/

Sederajat4800 0 3 4 5 7

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0

SMA/

Sederajat4800 0 3 4 5 7

3 Gunungmanik

1485

42539

2742

4

3370

9

TK/

Sederajat1250 0 12 17 22 27

1485

42539

2742

4

3370

9

SD/

Sederajat1600 4 9 13 17 21

1485

42539

2742

4

3370

9

SMP/

Sederajat4800 0 3 4 6 7

1485

42539

2742

4

3370

9

SMA/

Sederajat4800 0 3 4 6 7

4 Margajaya 1538

1

2166

6

2795

1

3423

6

TK/

Sederajat1250 1 12 17 22 27

1538 2166 2795 3423 SD/ 1600 4 10 14 17 21

V-212

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1 6 1 6 Sederajat1538

1

2166

6

2795

1

3423

6

SMP/

Sederajat4800 1 3 5 6 7

1538

1

2166

6

2795

1

3423

6

SMA/

Sederajat4800 0 3 5 6 7

5 Tanjungsari

12351859

6

2488

13566

TK/

Sederajat1250 3 10 15 20 25

12351859

6

2488

13566

SD/

Sederajat1600 5 8 12 16 19

12351859

6

2488

13566

SMP/

Sederajat4800 0 3 4 5 6

12351859

6

2488

13566

SMA/

Sederajat4800 1 3 4 5 6

6 Jatisari 1255

2

1883

7

2512

2

3140

7

TK/

Sederajat

1250 5 10 15 20 25

V-213

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1255

2

1883

7

2512

2

3140

7

SD/

Sederajat1600 2 8 12 16 20

1255

2

1883

7

2512

2

3140

7

SMP/

Sederajat4800 2 3 4 5 7

1255

2

1883

7

2512

2

3140

7

SMA/

Sederajat4800 0 3 4 5 7

7 Kutamandiri

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8

TK/

Sederajat1250 1 12 17 22 27

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8

SD/

Sederajat1600 3 9 13 17 21

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8

SMP/

Sederajat4800 0 3 4 6 7

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8

SMA/

Sederajat4800 1 3 4 6 7

8 Margaluyu5558

1784

3

2412

8

3041

3

TK/

Sederajat1250 0 9 14 19 24

5558 1784 2412 3041 SD/ 1600 2 7 5 15 19

V-214

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

3 8 3 Sederajat

55581784

3

2412

8

3041

3

SMP/

Sederajat4800 0 2 4 5 6

55581784

3

2412

8

3041

3

SMA/

Sederajat4800 0 2 4 5 6

9 Gudang

5829 18542439

9

3068

4

TK/

Sederajat1250 4 9 14 20 25

5829 18542439

9

3068

4

SD/

Sederajat1600 7 7 5 15 19

5829 18542439

9

3068

4

SMP/

Sederajat4800 3 2 4 5 6

5829 18542439

9

3068

4

SMA/

Sederajat4800 1 2 4 5 6

10 Pasigaran9477

1576

2

2204

7

2832

2

TK/

Sederajat1250 1 8 13 18 23

9477 1576 2204 2832 SD/ 1600 1 6 10 14 18

V-215

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

2 7 2 Sederajat

94771576

2

2204

7

2832

2

SMP/

Sederajat4800 0 2 3 5 6

94771576

2

2204

7

2832

2

SMA/

Sederajat4800 0 2 3 5 6

5 Kadakajaya

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7

TK/

Sederajat1250 0 8 13 18 23

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7

SD/

Sederajat1600 2 6 10 14 18

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7

SMP/

Sederajat4800 1 2 3 5 6

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7

SMA/

Sederajat4800 0 2 3 5 6

12 Cijambu 1006

8

1635

3

2263

8

2892

3

TK/

Sederajat1250

0 8 13 18 231006

8

1635

3

2263

8

2892

3

SD/

Sederajat

1600 1 6 10 14 18

V-216

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1006

8

1635

3

2263

8

2892

3

SMP/

Sederajat4800

0 2 3 4 61006

8

1635

3

2263

8

2892

3

SMA/

Sederajat4800

0 2 3 4 6Sumber : Hasil Analisis tahun 2012

Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan mulai dari tahun 2015-2030 mengalami penambahan jumlah

sarana setiap 5 tahun sekali. Untuk sarana TK mengalami penambahan sebanyak 5 unit, Sarana SD

mengalami penambahan sebanyak 4 unit, Sarana SMP mengalami

V-217

penambahan sebanyak 1-2 unit, dan sarana SMA

mengalami penambahan sebanyak 1-2 unit.

Proyeksi Sarana kebutuhan pendidikan di kecamatan

Tanjungsari terdiri dari TK, SD, SMP, SMA. Proyeksi sarana

pendidikan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2015 di

dominasi oleh sarana TK dengan jumlah terbesar terdapat di

desa cinanjung sebanyak 13 unit sedangkan proyeksi sarana

kebutuhan pendidikan terendah yaitu SMP dan SMA dengan

jumlah masing-masing 2 unit yang terdapat di desa Margaluyu

dan Cijambu.

Proyeksi sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari

pada Tahun 2020 di dominasi oleh sarana TK dengan jumlah

terbesar terdapat di desa cinanjung sebanyak 18 unit

sedangkan proyeksi sarana kebutuhan pendidikan terendah

yaitu SMP dan SMA dengan jumlah masing-masing 3 unit yang

terdapat di desa Cijambu.

Proyeksi sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari

pada Tahun 2025 di dominasi oleh sarana TK dengan jumlah

terbesar terdapat di desa cinanjung sebanyak 23 unit

sedangkan proyeksi sarana kebutuhan pendidikan terendah

yaitu SMP dan SMA dengan jumlah masing-masing 4 unit yang

terdapat di desa Cijambu.

Proyeksi sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari

pada Tahun 2030 di dominasi oleh sarana TK dengan jumlah

terbesar terdapat di desa cinanjung sebanyak 28 unit

sedangkan proyeksi sarana kebutuhan pendidikan terendah

yaitu SMP dan SMA dengan jumlah masing-masing 6 unit yang

terdapat di desa Cijambu dan Tanjungsari.

V-218

Reantang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Kelas

5.6.1.1.2 Sarana Kesehatan

Analisis sarana kesehatan yang dilakukan adalah

analisis tingkat pelayanan dan tingkat kebutuhan sarana

kesehatan terhadap penduduk yang ada di setiapdesa yang ada

di kecamatan Tanjungsari . Adapun ketentuannya berdasarkan

petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Kimpraswil (SK

Menteri Permukiman dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001) untuk

sarana kesehatan yang harus ada adalah sebagai berikut :

Balai Pengobatan: 3.000 (jiwa/unit)

Puskesmas Pembantu: 30.000 (jiwa/unit)

Puskesmas: 120.000 (jiwa/unit)

Rumah Sakit: 240.000 (jiwa/unit)

Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Tanjungsari

adalah Balai pengobatan, Pukesmas pembantu, Pukesmas dan

Rumah sakit Adapun standar tingkat pelayanan sarana

kesehatan adalah sebagai berikut :

V-219

Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi tiga

rentang kelas yaitu yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka

klasifikasi pelayanan sarana kesehatan adalah sebagai

berikut :

Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan

secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,

yakni :

- Tingkat Pelayanan Rendah :39,89% - 69,3%

- Tingkat Pelayanan Sedang : 70,3% - 99,5 %

- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 99,5%

V-220

Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan sarana kesehatan dapat dilihat tabel di

bawah ini seperti berikut

Tabel 5.72Tingkat Pelayanan Sarana Kesehatan

Di Kecamatan Tanjungsari

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusnya

(Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keteranga

n

1 Cinanjung 9977 Balai

pengobatan

0 2500 2500 4 0 Rendah

Pukesmas

pembantu

0 30000 3000 0 0 Rendah

Puskesmas 0 120000 120000 0 0 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 0 0 0 Rendah

2 Raharja 6401 Balai

pengobatan

0 2500 0 3 0.00 Rendah

V-221

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusnya

(Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keteranga

n

Pukesmas

pembantu

1 30000 30000 0 468.68 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 0 0 0.00 Rendah

3 Gunungmani

k

8569 Balai

pengobatan

0 2500 0 3 0.00 Rendah

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

4 Margajaya 9096 Balai

pengobatan

1 2500 2500 4 27.48 Rendah

V-222

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusnya

(Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keteranga

n

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

5 Tanjungsar

i

6029 Balai

pengobatan

1 2500 2500 2 41.47 Rendah

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 1 120000 120000 0 1990.38 Tinggi

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

6 Jatisari 6267 Balai

pengobatan

1 2500 2500 3 39.89 Rendah

V-223

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusnya

(Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keteranga

n

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

7 Kutamandir

i

8308 Balai

pengobatan

0 2500 2500 3 0.00 Rendah

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

8 Margaluyu 5273 Balai

pengobatan

0 2500 2500 2 0.00 Rendah

V-224

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusnya

(Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keteranga

n

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

9 Gudang 5544 Balai

pengobatan

0 2500 2500 2 0.00 Rendah

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

10 Pasigaran 3192 Balai

pengobatan

0 2500 2500 1 0.00 Rendah

V-225

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusnya

(Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keteranga

n

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

5 Kadakajaya 3837 Balai

pengobatan

0 2500 2500 2 0.00 Rendah

Pukesmas

pembantu

1 30000 30000 0 781.86 sedang

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

12 Cijambu 3783 Balai

pengobatan

0 2500 2500 2 0.00 Rendah

V-226

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusnya

(Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keteranga

n

Pukesmas

pembantu

0 30000 0 0 0.00 Rendah

Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah

Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah

Sumber hasil anlisis tahun 20012

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kecamatan Tanjungsari memiliki nilai paling

tinggi dengan presentase tingkat pelayanan kesehatan yatiu di desa Tanjungsari 1990.38 %

yang mempunyai satu-satunya rumah sakit di Kecamatan Tanjungsari sedangkan untuk presentase

terendah yaitu berda di desa jatisari dengan presentase 39,89 %,untuk desa yang tidak

mempunyai sarana kesehatan cenderung datang ke desa Tanjungsari hal ini menyatakan tingkat

pelayanan di kecamatan tanjungsari masih sangat rendah

V-227

Grafik 5.19Tingkat Pelayanan Kesehatan

Kecamatan Tanjungsari

Balai

pengob

atan

Pukesm

as pem

bantu

Puskes

mas

Rumah

Sakit

0

500

1000

1500

2000

2500

CinanjungRaharjaGunungmanikMargajayaTanjungsariJatisariKutamandiriMargaluyuGudangPasigaranKadakajayaCijambu

Sumber hasil anlisis tahun 20012

Dari data grafik di atas tingkat pelayanan

kesehatan di kecamatan tanjungsari yang paling

besar untuk tingkat pelayanan kesehatan yaitu

berada di desa desa Tanjungsari 1990.38 % yang

mempunyai satu-satunya rumah sakit di Kecamatan

Tanjungsari sedangkan untuk presentase terendah

yaitu berda di desa jatisari dengan presentase

39,89 %, hal ini menunjukan untuk sarana kesehatan

di atnjung sari masih belum menyeluruh dan

terbulang kurang Untuk data presentase kesehatan

secara menyeluruh khususnya di bidang rumah sakit

yaitu sebesar 0% hal inimasih jauh dari terlayani

dan masih kurang karena tidak adanya sarana

kesehatan khususnya rumah sakit dengan

perbandingan seharusnya 70,3%Untuk data presentase

kesehatan secara menyeluruh khususnya di bidang

balai pengobatan yaitu sebesar 9.2 % hal ini

V-228

masih jauh dari terlayani dan masih kurang dengan

perbandingan seharusnya 70,3%

Untuk data presentase kesehatan secara menyeluruh

khususnya di puskesmas pembantu yaitu sebesar 86.3 %

hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayan tersebut

terpenuhi dengan perbandingan seharusnya 70,3%Untuk

data presentase kesehatan secara menyeluruh khususnya

di puskesmas yaitu sebesar 157.3 % hal ini

menunjukan bahwa tingkat pelayan tersebut terpenuhi

dengan perbandingan seharusnya 70,3%.

V-229

V-230

Adapun proyeksi kebutuhan sarana kesehatan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang

dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:

Tabel 5.73Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Kesehatan

Kecamatan TanjugsariTahun 2015-2030

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

201520302

02025 2030 2015 2020 2025 2030

1 Cinanjung

16272 22548 28833 3558 RS 120000 0 0 0 0 016272 22548 28833 3558 Puskesmas 30000 0 1 1 1 116272 22548 28833 3558 Pustu 30000 0 1 1 1 1

16272 22548 28833 3558

Balai

pengobata

n

30000 0 1 1 1 1

16272 22548 28833 3558 Posyandu 10000 0 2 2 3 42 Raharja 12695 18980 25265 31550 RS 120000 0 0 0 0 0

V-231

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

201520302

02025 2030 2015 2020 2025 2030

12695 18980 25265 31550 Puskesmas 30000 0 0 1 1 112695 18980 25265 31550 Pustu 30000 1 0 1 1 1

12695 18980 25265 31550

Balai

pengobata

n

30000 0 0 1 1 1

12695 18980 25265 31550 Posyandu 10000 0 1 2 3 3

3 Gunungmanik

14854 2539 27424 33709 RS 120000 0 0 0 0 014854 2539 27424 33709 Puskesmas 30000 0 0 1 1 114854 2539 27424 33709 Pustu 30000 0 0 1 1 1

14854 2539 27424 33709

Balai

pengobata

n

30000 0 0 1 1 1

14854 2539 27424 33709 Posyandu 10000 0 1 2 3 34 Margajaya 15381 21666 27951 34236 RS 120000 0 0 0 0 0

V-232

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

201520302

02025 2030 2015 2020 2025 2030

15381 21666 27951 34236 Puskesmas 30000 1 1 1 1 115381 21666 27951 34236 Pustu 30000 0 1 1 1 1

15381 21666 27951 34236

Balai

pengobata

n

30000 0 1 1 1 1

15381 21666 27951 34236 Posyandu 10000 0 2 2 3 3

5 Tanjungsari

1235 18596 24881 3566 RS 120000 0 0 0 0 01235 18596 24881 3566 Puskesmas 30000 1 0 1 1 11235 18596 24881 3566 Pustu 30000 1 0 1 1 1

1235 18596 24881 3566

Balai

pengobata

n

30000 2 0 1 1 1

1235 18596 24881 3566 Posyandu 10000 0 1 2 2 36 Jatisari 12552 18837 25122 31407 RS 120000 0 0 0 0 0

V-233

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

201520302

02025 2030 2015 2020 2025 2030

12552 18837 25122 31407 Puskesmas 30000 0 0 1 1 112552 18837 25122 31407 Pustu 30000 0 0 1 1 1

12552 18837 25122 31407

Balai

pengobata

n

30000 1 0 1 1 1

12552 18837 25122 31407 Posyandu 10000 0 1 2 3 3

7 Kutamandiri

14593 20878 27163 33448 RS 120000 0 0 0 0 014593 20878 27163 33448 Puskesmas 30000 0 0 1 1 114593 20878 27163 33448 Pustu 30000 0 0 1 1 1

14593 20878 27163 33448

Balai

pengobata

n

30000 0 0 1 1 1

14593 20878 27163 33448 Posyandu 10000 0 1 2 3 38 Margaluyu 5558 17843 24128 30413 RS 120000 0 0 0 0 0

V-234

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

201520302

02025 2030 2015 2020 2025 2030

5558 17843 24128 30413 Puskesmas 30000 0 0 1 1 15558 17843 24128 30413 Pustu 30000 0 0 1 1 1

5558 17843 24128 30413

Balai

pengobata

n

30000 0 0 1 1 1

5558 17843 24128 30413 Posyandu 10000 0 1 2 2 3

9 Gudang

5829 1854 24399 30684 RS 120000 0 0 0 0 05829 1854 24399 30684 Puskesmas 30000 0 0 1 1 15829 1854 24399 30684 Pustu 30000 0 0 1 1 1

5829 1854 24399 30684

Balai

pengobata

n

30000 0 0 1 1 1

5829 1854 24399 30684 Posyandu 10000 0 1 2 2 310 Pasigaran 9477 15762 22047 28322 RS 120000 0 0 0 0 0

V-235

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

201520302

02025 2030 2015 2020 2025 2030

9477 15762 22047 28322 Puskesmas 30000 0 0 1 1 19477 15762 22047 28322 Pustu 30000 0 0 1 1 1

9477 15762 22047 28322

Balai

pengobata

n

30000 0 0 1 1 1

9477 15762 22047 28322 Posyandu 10000 0 1 2 2 3

5 Kadakajaya

10122 16407 22692 28977 RS 120000 0 0 0 0 010122 16407 22692 28977 Puskesmas 30000 0 0 1 1 110122 16407 22692 28977 Pustu 30000 1 0 1 1 1

10122 16407 22692 28977

Balai

pengobata

n

30000 0 0 1 1 1

10122 16407 22692 28977 Posyandu 10000 0 1 2 2 312 Cijambu 10068 16353 22638 28923 RS 120000 0 0 0 0 0

V-236

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

201520302

02025 2030 2015 2020 2025 2030

10068 16353 22638 28923 Puskesmas 30000 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Pustu 30000 0 0 0 0 0

10068 16353 22638 28923

Balai

pengobata

n

30000

0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Posyandu 10000 0 0 0 0 0

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-237

Proyeksi Kebutuhan Sarana kesehatan mulai dari tahun

2015-2030 mengalami penambahan jumlah sarana setiap 5 tahun

sekali. Untuk sarana Puskesmas mengalami penambahan sebanyak

1 unit, Sarana Pustu mengalami penambahan sebanyak 1 unit,

Sarana Posyandu mengalami penambahan sebanyak 2 unit.

Proyeksi Sarana kebutuhan Kesehatan di kecamatan

Tanjungsari terdiri dari Puskesmas, Pustu Balai Pengobatan,

dan Posyandu. Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan

Tanjungsari pada tahun 2015 di dominasi oleh sarana Posyandu

dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung dan

Margajaya masing-masing sebanyak 2 unit sedangkan proyeksi

sarana kebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu,

dan Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang

terdapat hampir di seluruh desa.

Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan Tanjungsari pada

tahun 2020 di dominasi oleh sarana Posyandu dengan jumlah

terbesar terdapat di hampir seluruh desa dan Margajaya

masing-masing sebanyak 2 unit sedangkan proyeksi

saranakebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu,

dan Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang

terdapat hampir di seluruh desa.

Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan Tanjungsari pada

tahun 2025 di dominasi oleh sarana Posyandu dengan jumlah

terbesar terdapat di hampir seluruh desa dan Margajaya

masing-masing sebanyak 3 unit sedangkan proyeksi sarana

kebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu, dan

Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang

terdapat hampir di seluruh desa.

Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan Tanjungsari pada

tahun 2030 di dominasi oleh sarana Posyandu dengan jumlah

V-238

terbesar terdapat di hampir seluruh desa dan Margajaya

masing-masing sebanyak 4 unit sedangkan proyeksi sarana

kebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu, dan

Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang

terdapat hampir di seluruh desa.

5.6.1.1.3 Sarana Peribadatan

Peribadatan merupakan salah satu sarana yang

disediakan bagi kepentingan masyarakat dalam

beragama.Peribadatan ini merupakan tempat bagi

masyarakat untuk melaksanakan ibadahnya menurut

kepercayaan nya masing-masing.Sarana Peribadatan di

Kecamatan Tanjungsari yaitu Masjid, Mushola,

GerejadanVihara.Untuk menghitung tingkat pelayanan

sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari dilakukan

dengan mengacu pada standar yang ada yaitu petunjuk

perencanaan kawasan perumahan kota Kimpraswil (SK

Menteri Permukiman dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001).

Jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing sarana

pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Mesjid, perhitungan jumlah kebutuhan sarananya

berdasarkan penduduk pendukung sebesar 30.000 jiwa/unit

dengan luas lahan yang dibutuhkan minimal 600 m2/unit.

V-239

2. Langgar/mushola, dengan standard penduduk pendukung

sebesar 250 jiwa/unit dengan luas lahan minimal 100

m2/unit.

3. Gereja, dengan standard pendudukpendukungsebesar 30000

jiwa/unit

4. Vihara, dengan Standard pendudukpendukungsebesar 30000

jiwa/unit.

Sarana peribadatan yang ada di kecamatan

Tanjungsari dapat diklasifikasikan menjadi Masjid,

Mushola, gereja, Vihara dan Pura.

Adapun standar tingkat pelayanan sarana peribadatan adalah

sebagai berikut :

rentang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai

Terendah

Kelas

Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi tiga

rentang kelas yaitu yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka

klasifikasi pelayanan sarana kesehatan adalah sebagai

berikut :

Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan

secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,

yakni :

- Tingkat Pelayanan Rendah :39,89% - 69,3%

- Tingkat Pelayanan Sedang : 70,3% - 99,5 %

- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 99,5%

V-240

Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan sarana peribadatan dapat dilihat tabel di

bawah ini seperti berikut

Table 5.74Tingkat pelayanan peribadatan

Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

No DesaJumla

h

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayana

n (%)

Keteranga

n

1 Cinanjung 9,977

Mesjid 16 30000 480000 0 485.07 Rendah

Mushola 32 2500 80000 4 801.84 Sedang

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

2 Raharja 6,401

Mesjid 17 30000 510000 0 7967.51 Sedang

Mushola 40 2500 100000 3 1562.26 Tinggi

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

3 gunungmanik 8,569 Mesjid 23 30000 690000 0 8052.28 Sedang

Mushola 6 2500 15000 3 175.05 Sedang

V-241

No DesaJumla

h

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayana

n (%)

Keteranga

n

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

4 margajaya 9,096

masjid 18 30000 540000 0 5936.68Rendah

Mushola 65 2500 162500 4 1786.50 Tinggi

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

5 tanjungsari 6,026

Mesjid 4 30000 120000 0 1991.37Tinggi

Mushola 16 2500 40000 2 663.79 Rendah

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

6 jatisari 6,267 Mesjid 10 30000 300000 0 4786.98 Rendah

V-242

No DesaJumla

h

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayana

n (%)

Keteranga

n

Mushola 7 2500 17500 3 279.24 Rendah

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

7kurtamandir

i8,308

Mesjid 17 30000 510000 0 6138.66 Sedang

Mushola 40 2500 100000 3 1203.66 Tinggi

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

8 margaluyu 5,273

Mesjid 23 30000 690000 0 13085.53 Tinggi

Mushola 8 2500 20000 2 379.29 Rendah

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

9 gudang 5,544 Mesjid 10 30000 300000 0 545.26 Rendah

Mushola 10 2500 25000 2 450.94 Rendah

V-243

No DesaJumla

h

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayana

n (%)

Keteranga

n

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

10 pasigaran 3,192

Mesjid 9 30000 270000 0 8458.65Sedang

Mushola 8 2500 20000 1 626.57 Rendah

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

5 kadakajaya 3,837

Mesjid 10 30000 300000 0 7818.61Sedang

Mushola 7 2500 17500 2 456.09 Rendah

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah

12 cijambu 3,783 Mesjid 10 30000 300000 0 3550.00 Sedang

V-244

No DesaJumla

h

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayana

n (%)

Keteranga

n

Mushola 18 2500 45000 2 1200.00 Rendah

Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah

Vihara 0 30000 0 0 0.00 RendahSumber : hasil anlisis tahun 20012

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk tingkat pelayanan yang tertinggi pada sarana

peribadatan yaitu sarana masjid di Kecamatan Tanjungsari terdapat pada desa Margaluyu dapat

dilihat dari hasil perhitungan persentase tingkat pelayanan sarana peribadatan yang paling tinggi

di Desa Margajaya mencapai 1786,5 %.masjid dan moshola ini mendominasi di kecamatan tanjungsari.

V-245

Grafik 5.20

tingkat pelayanan sarana peribadatan

Kecamatan Tanjungsari

Mesjid Mushola Gereja Pura Vihara0.00

2000.00

4000.00

6000.00

8000.00

10000.00

12000.00

14000.00

Cinanjung Raharja gunungmanikmargajayatanjungsarijatisarikurtamandirimargaluyugudangpasigarankadakajayacijambu

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari grafik di atas bisa dilihat presentase tingkat

pelayanan sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari

dengan mendominasi yaitu masjid dan mushola di desa yang

tertinggi adalah Desa Margajaya mencapai 1786,5 %. Dan yang

paling terendah adalah di jatisari yaitu sebesar 29,74 %,

hal ini menunjukan tingkat pelayanan untuk masjid dan

mushola terpenuhi akan tetapi untuk peribadatan yang lainnya

tidak ada

Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana

peribadatan secara menyeluruh khususnya di masjid

yaitu sebesar 851.7 % hal ini menun jukan bahwa tingkat

pekalayanan peribadatan khususnya di masjid sudah

terpenuhi dengan perbandingan seharusnya yaitu 70,3 %

V-246

Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana

peribadatan secara menyeluruh khususnya di mushola

yaitu sebesar 65.51% hal ini menun jukan bahwa tingkat

pekalayanan peribadatan khususnya di mushola belum

terpenuhi denganperbandingan seharusnya yaitu 70,3 %

Untuk data presentese tingkat pelayanan sarana

peribadatan khususnya di vihara, gereja, dan pura

tidak ada .

V-247

V-248

Adapun proyeksi kebutuhan sarana Peribadatan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan

Tanjungsari yang dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:

Tabel 5.75Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Peribadatan

Kecamatan Tanjungsari Tahun 2015-2030

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

(Unit)

Perkiraan Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

52020 2025 2030

1 Cinanjung

16272 22548 28833 3558 Mesjid 2500 16 7 9 12 14

16272 22548 28833 3558Mushola/

Langgar250 32 65 90 55 140

16272 22548 28833 3558 Gereja 30000 0 1 1 1 116272 22548 28833 3558 Vihara 0 0 0 0 0 016272 22548 28833 3558 Pura 0 0 0 0 0 0

2 Raharja 12695 18980 25265 31550 Mesjid 2500 17 5 8 10 13

12695 18980 25265 31550Mushola/

Langgar250 6 51 76 101 126

12695 18980 25265 31550 Gereja 30000 0 0 1 1 1

V-249

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

Perkiraan Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

52020 2025 2030

12695 18980 25265 31550 Vihara 0 0 0 0 0 012695 18980 25265 31550 Pura 0 0 0 0 0 0

3 Gunungmanik

14854 2539 27424 33709 Mesjid 2500 23 6 8 5 13

14854 2539 27424 33709Mushola/

Langgar250 6 59 85 50 135

14854 2539 27424 33709 Gereja 30000 0 0 1 1 114854 2539 27424 33709 Vihara 0 0 0 0 0 015381 21666 27951 34236 Pura 0 0 0 0 0 0

4 Margajaya

15381 21666 27951 34236 Mesjid 2500 18 6 9 5 14

15381 21666 27951 34236Mushola/

Langgar250 65 62 87 52 137

15381 21666 27951 34236 Gereja 30000 0 1 1 1 115381 21666 27951 34236 Vihara 0 0 0 0 0 01235 18596 24881 3566 Pura 0 0 0 0 0 0

5 Tanjungsari 1235 18596 24881 3566 Mesjid 2500 4 5 7 10 121235 18596 24881 3566 Mushola/

Langgar

250 16 49 74 100 125

V-250

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

Perkiraan Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

52020 2025 2030

1235 18596 24881 3566 Gereja 30000 0 0 1 1 11235 18596 24881 3566 Vihara 0 0 0 0 0 014593 20878 27163 33448 Pura 0 0 0 0 0 0

6 Jatisari

12552 18837 25122 31407 Mesjid 2500 10 5 8 10 13

12552 18837 25122 31407Mushola/

Langgar250 7 50 75 100 126

12552 18837 25122 31407 Gereja 30000 0 0 1 1 112552 18837 25122 31407 Vihara 0 0 0 0 0 05558 17843 24128 30413 Pura 0 0 0 0 0 0

7 Kutamandiri

14593 20878 27163 33448 Mesjid 2500 17 6 8 5 13

14593 20878 27163 33448Mushola/

Langgar250 40 58 84 109 134

14593 20878 27163 33448 Gereja 30000 0 0 1 1 114593 20878 27163 33448 Vihara 0 0 0 0 0 05829 1854 24399 30684 Pura 0 0 0 0 0 0

8 Margaluyu 5558 17843 24128 30413 Mesjid 2500 23 5 7 10 125558 17843 24128 30413 Mushola/ 250 8 46 71 97 122

V-251

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

Perkiraan Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

52020 2025 2030

Langgar5558 17843 24128 30413 Gereja 30000 0 0 1 1 15558 17843 24128 30413 Vihara 0 0 0 0 0 09477 15762 22047 28322 Pura 0 0 0 0 0 0

9 Gudang

5829 1854 24399 30684 Mesjid 2500 10 5 7 10 12

5829 1854 24399 30684Mushola/

Langgar250 10 47 72 98 123

5829 1854 24399 30684 Gereja 30000 0 0 1 1 15829 1854 24399 30684 Vihara 0 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Pura 0 0 0 0 0 0

10 Pasigaran

9477 15762 22047 28322 Mesjid 2500 9 4 6 9 5

9477 15762 22047 28322Mushola/

Langgar250 8 38 63 88 53

9477 15762 22047 28322 Gereja 30000 0 0 1 1 19477 15762 22047 28322 Vihara 0 0 0 0 0 012084 15591 19097 22603 Pura 0 0 0 0 0 0

5 Kadakajaya 10122 16407 22692 28977 Mesjid 2500 10 4 7 9 12

V-252

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah

Sarana

Yang

Ada

Perkiraan Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

52020 2025 2030

10122 16407 22692 28977Mushola/

Langgar250 7 40 66 91 56

10122 16407 22692 28977 Gereja 30000 0 0 1 1 110122 16407 22692 28977 Vihara 0 0 0 0 0 012337 17462 22587 27712 Pura 0 0 0 0 0 0

12 Cijambu

10068 16353 22638 28923 Mesjid 2500 10 4 6 9 5

10068 16353 22638 28923

Mushola/

Langgar250

18 4065

90 5510068 16353 22638 28923 Gereja 30000 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Vihara 0 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Pura 0 0 0 0 0 0

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan mulai dari tahun 2015-2030 mengalami penambahan

jumlah sarana setiap 5 tahun sekali. Untuk sarana Masjid mengalami penambahan sebanyak 2-3

unit, Sarana Mushoal mengalami penambahan sebanyak 15-25 unit, Sarana Gereja mengalami

penambahan sebanyak 1 unit.

V-253

Proyeksi Sarana kebutuhan peribadatan di kecamatan Tanjungsari terdiri dari Mesjid,

Mushola, Gereja, Vihara, dan Pura. Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada

tahun 2015 di dominasi oleh sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat di desa

Margajaya sebanyak 65 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan peribadatan terendah yaitu

Gereja dengan jumlah 1 unit yang terdapat di seluruh desa.

Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2020 di dominasi oleh

sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat di desa Margajaya sebanyak 90 unit sedangkan

proyeksi sarana kebutuhan peribadatan terendah yaitu Gereja dengan jumlah 1 unit yang

terdapat di seluruh desa.

Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2025 di dominasi oleh

sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat

di desa Margajaya sebanyak 55 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan peribadatan

terendah yaitu Gereja dengan jumlah 1 unit yang terdapat di seluruh desa.

Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2030 di dominasi oleh

sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat di desa Margajaya sebanyak 140 unit

sedangkan proyeksi sarana kebutuhan peribadatan terendah yaitu Gereja dengan jumlah 1 unit

yang terdapat di seluruh desa.

V-254

V-255

5.6.1.1.4 Sarana Perdagangan

Analisis sarana perdagangan yang dilakukan adalah

analisis tingkat pelayanan dan tingkat kebutuhan sarana

perdagangan terhadap penduduk yang ada di kecamatan

Tanjungsari. Adapun ketentuannya untuk sarana perdagangan

yang harus ada adalah sebagai berikut :

Pasar : 1000 (jiwa/unit)

Toko : 250 (jiwa/unit)

Swalayan : 30000 (jiwa/unit)

Sarana perdagangan yang ada di kecamatan Tanjungsari

dapat diklasifikasikan menjadi pasar, warung atau toko dan

swalayan. pasar merupakan sarana perdagangan yang termasuk

dalam pusat perbelanjaan lingkungan, sedangkan untuk

warung/toko, digunakan asumsi terendah yaitu menggunakan

standar jumlah penduduk pendukung sarana warung.

Adapun standar tingkat pelayanan sarana perdagangan

adalah sebagai berikut :

Rentang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai

Terendah

Kelas

Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi

tiga klasifikasi yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka

klasifikasi untuk sarana perdagangan adalah sebagai

berikut :

V-256

Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan

secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,

yakni :

- Tingkat Pelayanan Rendah : 189,64 % - 201,22%

- Tingkat Pelayanan Sedang : 25,22 % – 390,82%

- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 390,82%

V-257

Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan sarana perdagangan dan jasa dapat dilihat

tabel di bawah ini seperti berikut

Table 5.76

Tingkat pelayanan perdagangan dan jasa

Kecamatan TanjungsariNo Desa Jumlah

Penduduk

Jenis

Sarana(Un

it)

Sarana

yang ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan (%)

Keterangan

1 cinanjung 997 Pasar 0 30000 0 0,0332333

33

0,00 Rendah

Toko 58 250 29500 3,988 2958,88 Tinggi

Pusat

Perbelanj

aan

0 120000 0 0,0083083

33

0,00 Rendah

2 Raharja 6.401 Pasar 0 1000 0 6,401 0,00 Rendah

V-258

No Desa Jumlah

Penduduk

Jenis

Sarana(Un

it)

Sarana

yang ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan (%)

Keterangan

Toko 71 250 17750 25,604 277,30 Tinggi

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,2133666

67

0,00 Rendah

3 gunugmani

k

8.569 Pasar 0 1000 0 8,569 0,00 Rendah

Toko 65 250 16250 34,276 189,64 Sedang

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,2856333

33

0,00 Rendah

4 margajaya 9.096 Pasar 0 1000 0 9,096 0,00 Rendah

Toko 57 250 14250 36,384 156,66 Sedang

Pusat

Perbelanj

0 30000 0 0,3032 0,00 Rendah

V-259

No Desa Jumlah

Penduduk

Jenis

Sarana(Un

it)

Sarana

yang ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan (%)

Keterangan

aan

5 tanjungsa

ri

6.026 Pasar 2 1000 2000 6,026 33,19 Rendah

Toko 108 250 27000 24,104 448,06 Tinggi

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,2008666

67

0,00 Rendah

6 jatisari 6.267 Pasar 1 1000 1000 6,267 15,96 Rendah

Toko 563 250 140750 25,068 2245,89 Tinggi

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,2089 0,00 Rendah

7 kurtamand 8.308 Pasar 0 30000 0 0,2769333 0,00 Rendah

V-260

No Desa Jumlah

Penduduk

Jenis

Sarana(Un

it)

Sarana

yang ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan (%)

Keterangan

iri 33

Toko 85 250 21250 33,232 255,78 Sedang

Pusat

Perbelanj

aan

0 120000 0 0,0692333

33

0,00 Rendah

8 margaluyu 5.273 Pasar 0 1000 0 5,273 0,00 Rendah

Toko 88 250 22000 21,092 417,22 Sedang

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,1757666

67

0,00 Rendah

9 gudang 5.544 Pasar 0 1000 0 5,544 0,00 Rendah

Toko 28 250 7000 22,176 126,26 Rendah

V-261

No Desa Jumlah

Penduduk

Jenis

Sarana(Un

it)

Sarana

yang ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan (%)

Keterangan

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,1848 0,00 Rendah

10 pasigaran 3.192 Pasar 0 1000 0 3,192 0,00 Rendah

Toko 18 250 4500 12,768 140,98 Rendah

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,1064 0,00 Rendah

5 kadakajay

a

3.837 Pasar 0 1000 0 3,837 0,00 Rendah

Toko 56 250 14000 15,348 364,87 Rendah

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,1279 0,00 Rendah

V-262

No Desa Jumlah

Penduduk

Jenis

Sarana(Un

it)

Sarana

yang ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan (%)

Keterangan

12 cijambu 3.783 Pasar 0 1000 0 3,783 0,00 Rendah

Toko 60 250 15000 15,132 396,51 Rendah

Pusat

Perbelanj

aan

0 30000 0 0,1261 0,00 Rendah

Sumber hasil analisis tahun 2012

V-263

Dari data di atas dapat di lihat bahwa tingkat

pelayanan yang tertinggi di Kecamatan Tanjungsari yaitu

toko/warung yang ada di desa jatisari dengan presentase

224,5% , Sedangkan di desa gnungmanik yang presentasi

paling kecil yait sebesar 189,64 %,hal ini menyatakan toko

dan warung yang ada di kecamatan tanjungsari cukup baik dan

warga cenderung berbelanja ke pasar tanjungsari yang berda

di desa Tanjungsari .

Grafik 5.21tingkat pelayanan perdagangan dan jasa

Kecamtan Tanjungsari

Pasar Toko Pusat Perbelanjaan

0.00

500.00

1000.00

1500.00

2000.00

2500.00

3000.00

3500.00

cinanjung Raharjagunugmanik margajayatanjungsarijatisarikurtamandirimargaluyugudangpasigarankadakajayacijambu

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana

perdagangan dan jasa secara menyeluruh khususnya di pasar

yaitu sebesar 4.67% hal ini menun jukan bahwa tingkat

pelayanan sarana olahraga khususnya di sepakbola belum

terpenuhi dengan perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %

Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana

perdagangan dan jasa secara menyeluruh khususnya di toko

V-264

yaitu sebesar 489.27% hal ini menun jukan bahwa tingkat

pelayanan sarana perdagangan dan jasa khususnya di toko

sudah terpenuhi dengan perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %

untuk data presentase tingkat pelayanan sarana

perdagangan khususnya saran pembelanjaan tidak ada

V-265

V-266

Adapun proyeksi kebutuhan sarana Perdagangan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang

dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:

Tabel 5.77Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Perdagangan

Kecamatan TanjungsariTahun 2015-2030

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1 Cinanjung 1627

2

2254

8

2883

33558

Warung250 58 65 90 55 140

1627

2

2254

8

2883

33558

Toko250 0 65 90 55 140

1627

2

2254

8

2883

33558

Swalayan6000 0 3 4 5 6

1627

2

2254

8

2883

3

3558 Pasar 30000 0 1 1 1 1

V-267

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1627

2

2254

8

2883

33558

Bank120000 0 0 0 0 0

2 Raharja

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0 Warung250 71 51 76 101 126

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0 Toko250 0 51 76 101 126

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0 Swalayan6000 0 2 3 4 5

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0 Pasar30000 0 0 1 1 1

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0 Bank120000 0 0 0 0 0

3 Gunungmanik 1485

42539

2742

4

3370

9 Warung250 65 59 85 50 135

1485 2539 2742 3370 Toko 250 0 59 85 50 135

V-268

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

4 4 91485

42539

2742

4

3370

9 Swalayan6000 0 2 4 5 6

1485

42539

2742

4

3370

9 Pasar30000 0 0 1 1 1

1485

42539

2742

4

3370

9 Bank120000 0 0 0 0 0

4 Margajaya 1538

1

2166

6

2795

1

3423

6 Warung250 57 62 87 52 137

1538

1

2166

6

2795

1

3423

6 Toko250 0 62 87 52 137

1538

1

2166

6

2795

1

3423

6 Swalayan6000 0 3 4 5 6

1538

1

2166

6

2795

1

3423

6

Pasar 30000 0 1 1 1 1

V-269

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1538

1

2166

6

2795

1

3423

6 Bank120000 0 0 0 0 0

5 Tanjungsari

12351859

6

2488

13566

Warung250 108 49 74 100 125

12351859

6

2488

13566

Toko250 1 49 74 100 125

12351859

6

2488

13566

Swalayan6000 0 2 3 4 5

12351859

6

2488

13566

Pasar30000 2 0 1 1 1

12351859

6

2488

13566

Bank120000 0 0 0 0 0

6 Jatisari 1255

2

1883

7

2512

2

3140

7 Warung250 563 50 75 100 126

1255 1883 2512 3140 Toko 250 1 50 75 100 126

V-270

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

2 7 2 71255

2

1883

7

2512

2

3140

7 Swalayan6000 1 2 3 4 5

1255

2

1883

7

2512

2

3140

7 Pasar30000 2 0 1 1 1

1255

2

1883

7

2512

2

3140

7 Bank120000 0 0 0 0 0

7 Kutamandiri 1459

3

2087

8

2716

3

3344

8 Warung250 85 58 84 109 134

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8 Toko250 1 58 84 109 134

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8 Swalayan6000 1 2 3 5 6

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8

Pasar 30000 0 0 1 1 1

V-271

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

1459

3

2087

8

2716

3

3344

8 Bank120000 0 0 0 0 0

8 Margaluyu

55581784

3

2412

8

3041

3 Warung250 88 46 71 97 122

55581784

3

2412

8

3041

3 Toko250 0 46 71 97 122

55581784

3

2412

8

3041

3 Swalayan6000 0 2 3 4 5

55581784

3

2412

8

3041

3 Pasar30000 0 0 1 1 1

55581784

3

2412

8

3041

3 Bank120000 0 0 0 0 0

9 Gudang5829 1854

2439

9

3068

4 Warung250 28 47 72 98 123

5829 1854 2439 3068 Toko 250 0 47 72 98 123

V-272

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

9 4

5829 18542439

9

3068

4 Swalayan6000 1 2 3 4 5

5829 18542439

9

3068

4 Pasar30000 0 0 1 1 1

5829 18542439

9

3068

4 Bank120000 0 0 0 0 0

10 Pasigaran9477

1576

2

2204

7

2832

2 Warung250 18 38 63 88 53

94771576

2

2204

7

2832

2 Toko250 0 38 63 88 53

94771576

2

2204

7

2832

2 Swalayan6000 0 2 3 4 5

9477 1576

2

2204

7

2832

2

Pasar 30000 0 0 1 1 1

V-273

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

94771576

2

2204

7

2832

2 Bank120000 0 0 0 0 0

5 Kadakajaya

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7 Warung250 56 40 66 91 56

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7 Toko250 0 40 66 91 56

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7 Swalayan6000 0 2 3 4 5

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7 Pasar30000 0 0 1 1 1

1012

2

1640

7

2269

2

2897

7 Bank120000 0 0 0 0 0

12 Cijambu 1006

8

1635

3

2263

8

2892

3 Warung250

60 40 65 90 551006 1635 2263 2892 Toko 250 0 40 65 90 55

V-274

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis

Sarana

Standar

Panduduk (Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada (Unit)

Perkiraan Sarana

(Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0

8 3 8 31006

8

1635

3

2263

8

2892

3 Swalayan6000

0 1 2 3 41006

8

1635

3

2263

8

2892

3 Pasar30000

0 0 0 0 01006

8

1635

3

2263

8

2892

3 Bank120000

0 0 0 0 0Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-275

sarana warung mengalami penambahan sebanyak 15-25

unit, Sarana Toko mengalami penambahan sebanyak 15-25 unit,

Sarana Swalayan mengalami penambahan sebanyak 1 unit, Sarana

Pasar mengalami penambahan sebanyak 1 unit..

Proyeksi Sarana kebutuhan Perdagangan di kecamatan

Tanjungsari terdiri dari Warung, Toko, Swalayan, Pasar, dan

Bank. Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari

pada tahun 2015 di dominasi oleh sarana warung dan Toko

dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung masing-

masing sebanyak 65 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan

Perdagangan terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang

terdapat di desa Cinanjung dan Margajaya.

Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari

pada tahun 2020 di dominasi oleh sarana warung dan Toko

dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung sebanyak

90 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan Perdagangan

terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang terdapat di

seluruh desa.

Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari

pada tahun 2025 di dominasi oleh sarana warung dan Toko

dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung sebanyak

55 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan Perdagangan

terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang terdapat di

seluruh desa.

Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari

pada tahun 2030 di dominasi oleh sarana warung dan Toko

dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung sebanyak

140 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan Perdagangan

V-276

terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang terdapat di

seluruh desa.

5.6.1.1.5 Analisis Sarana Olahraga

Analisis sarana olahraga yang di lakukan adalah

analisis tingkat pelayanan dan tingkat kebutuhan sarana

olahraga terhadap penduduk yang ada di Kecamatan tanjungsari

.Adapun ketentuannya untuk sarana olahraga yang harus adaa

dalah sebagai berikut :

LapanganSepak Bola : 3500 (jiwa/unit)

LapanganBuluTangkis : 250 (jiwa/unit)

LapanganVolly : 120000 (jiwa/unit)

Sarana olahraga yang ada di kecamatan Tanjungsari dapat

diklasifikasikan menjadi lapangan sepak bola. Lapanagan bulu

tangkis dan lapangan merupakan sarana perdagangan yang

termasuk dalam pusat perbelanjaan lingkungan, sedangkan

untuk warung/toko, digunakan asumsi terendah yaitu

menggunakan standar jumlah penduduk pendukung sarana warung.

Adapun standar tingkat pelayanan sarana perdagangan

adalah sebagai berikut :

Rentang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai

Terendah

V-277

Kelas

Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi

tiga klasifikasi yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka

klasifikasi untuk sarana perdagangan adalah sebagai

berikut :

Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan

secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,

yakni :

- Tingkat Pelayanan Rendah : 189,64 % - 201,22%

- Tingkat Pelayanan Sedang : 25,22 % – 390,82%

- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 390,82%

V-278

Table 5.78Tingkat pelayanan sarana olahraga

Kecamatan TanjungsariNo Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang

dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keterangan

1 Cinanjung 9977 Sepak Bola 0 3500 0 3 0 Rendah

Bulu Tangkis 0 250 0 40 0 Rendah

Bola Volly 1 120000 120000 0 1202,76636

3

Tinggi

Basket 0 250 0 40 0 Rendah

2 Raharja 6401 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah

Bulu Tangkis 0 250 0 26 0 Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 26 0 Rendah

V-279

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang

dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keterangan

3 Gunungmanik 8569 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah

Bulu Tangkis 0 250 0 34 0 Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 34 0 Rendah

4 Margajaya 9096 Sepak Bola 1 3500 3500 3 38,4784520

7

Rendah

Bulu Tangkis 1 250 250 36 2,74846086

2

Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 36 0 Rendah

5 Tanjungsari 6029 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah

V-280

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang

dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keterangan

Bulu Tangkis 0 250 0 24 0 Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 24 0 Rendah

6 Jatisari 6267 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah

Bulu Tangkis 0 250 0 25 0 Rendah

Bola Volly 1 120000 120000 0 1914,79176

6

Tinggi

Basket 0 250 0 25 0 Rendah

7 Kutamandiri 8308 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah

Bulu Tangkis 0 250 0 33 0 Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

V-281

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang

dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keterangan

Basket 0 250 0 33 0 Rendah

8 Margaluyu 5273 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah

Bulu Tangkis 0 250 0 21 0 Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 21 0 Rendah

9 Gudang 5544 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah

Bulu Tangkis 1 250 250 22 4,50937950

9

Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 22 0 Rendah

V-282

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang

dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keterangan

10 Pasigaran 3192 Sepak Bola 0 3500 0 1 0 Rendah

Bulu Tangkis 1 250 250 13 7,83208020

1

Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 13 0 Rendah

5 Kadakajaya 3837 Sepak Bola 0 3500 0 1 0 Rendah

Bulu Tangkis 1 250 250 15 6,51550690

6

Rendah

Bola Volly 1 120000 120000 0 3127,44331

5

Tinggi

V-283

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jenis Sarana

(Unit)

Sarana

yang

ada

Standar

Penduduk

Penduduk

yang

dapat

dilayani

(Jiwa)

Sarana

yang

seharusny

a (Unit)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Keterangan

Basket 0 250 0 15 0 Rendah

12 Cijambu 3783 Sepak Bola 0 3500 0 1 0 Rendah

Bulu Tangkis 0 250 0 15 0 Rendah

Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah

Basket 0 250 0 15 0 Rendah

Sumber : Hasil analisis tahun 2012

Dari data di atas dapat di lihat bahwa tingkat pelayanan sarana olahraga yang tertinggi di

Kecamatan Tanjungsari masih minim dan dari rata rata tersebut hanya tersedia satu dari bagian

sarana olahraga tersebut sedangkan tingkat penilayan presentase paling tinggi ada di desa

kadakajaya yaitu sebesar 3127,4 %,hal ini menyatakan pemerataan sarana olahraga belum terpenuhi

V-284

Grafik 5.22

tingkat pelayana sarana olahraga kecamatan Tanjungsari

Sepak Bola Bulu Tangkis Bola Volly Basket0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

CinanjungRaharjaGunungmanikMargajayaTanjungsariJatisariKutamandiriMargaluyuGudangPasigaranKadakajayaCijambu

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Dari grafik di atas bisa dilihat tingkat pelayanan sarana

olahraga yang paling tinggi terdapat di desa kadakajaya

yaitu sebesar 3127,4 sedangkan yang paling kecil adalah di

desa gudang dengan presentase 4,50 %

Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana olahraga

secara menyeluruh khususnya di sepak bola yaitu sebesar 4.58

% hal ini menun jukan bahwa tingkat pekalayanan olahraga

khususnya di sepakbola belum terpenuhi dengan perbandingan

seharusnya yaitu 39,0 %

Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana olahraga

secara menyeluruh khususnya di bola volly yaitu sebesar

47.9% hal ini menun jukan bahwa tingkat pelayanan

peribadatan khususnya di sepakbola sudah terpenuhi dengan

perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %

Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana olahraga

secaramenyeluruh khususnya di bulu tangkis yaitu sebesar

1.31% hal ini menun jukan bahwa tingkat pelayanan

V-285

peribadatan khususnya di bulu tangkis belum terpenuhi

dengan perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %

Untuk data presentase sarana olahraga khususnya bola

tidak ada datasecara keselura

V-286

V-287

Adapun proyeksi kebutuhan sarana Olahraga tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang

dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:

Tabel 5.79Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Olahraga

Kecamatan Tanjungsari

Tahun 2015-2030

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan

Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0 Jumla

h

1 Cinanjung

1627

2

2254

8

2883

33558

Sepak

Bola3500 0 5 6 8 10

291627

2

2254

8

2883

33558

Bulu

Tangkis250 0 65 90 55 140

451627

2

2254

8

2883

33558

Bola

Volly120000 1 0 0 0 0

11627

2

2254

8

2883

33558

Basket250 0 65 90 55 140

45

V-288

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan

Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0 Jumla

h

2 Raharja

1269

5

1898

0

2526

5

3155

0

Sepak

Bola3500 0 4 5 7 9

251269

5

1898

0

2526

5

3155

0

Bulu

Tangkis250 0 51 76 101 126

3541269

5

1898

0

2526

5

3155

0

Bola

Volly120000 0 0 0 0 0

11269

5

1898

0

2526

5

3155

0 Basket250 0 51 76 101 126

3543 Gunungmanik 1485

42539

2742

4

3370

9

Sepak

Bola3500 0 4 6 8 10

281485

42539

2742

4

3370

9

Bulu

Tangkis250 0 59 85 50 135

3891485

42539

2742

4

3370

9

Bola

Volly120000 0 0 0 0 0

11485 2539 2742 3370 Basket 250 0 59 85 50 135 389

V-289

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan

Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0 Jumla

h4 4 9

4 Margajaya

1538

1

2166

6

2795

1

3423

6

Sepak

Bola3500 1 4 6 8 10

281538

1

2166

6

2795

1

3423

6

Bulu

Tangkis250 1 62 87 52 137

3971538

1

2166

6

2795

1

3423

6

Bola

Volly120000 0 0 0 0 0

11538

1

2166

6

2795

1

3423

6 Basket250 0 62 87 52 137

3975 Tanjungsari

12351859

6

2488

13566

Sepak

Bola3500 0 4 5 7 9

25

12351859

6

2488

13566

Bulu

Tangkis250 0 49 74 100 125

3481235 1859

6

2488

1

3566 Bola

Volly

120000 0 0 0 0 0 1

V-290

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan

Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0 Jumla

h

12351859

6

2488

13566

Basket250 0 49 74 100 125

348

6 Jatisari

1255

2

1883

7

2512

2

3140

7

Sepak

Bola3500 0 4 5 7 9

251255

2

1883

7

2512

2

3140

7

Bulu

Tangkis250 0 50 75 100 126

3521255

2

1883

7

2512

2

3140

7

Bola

Volly120000 1 0 0 0 0

11255

2

1883

7

2512

2

3140

7 Basket250 0 50 75 100 126

3527 Kutamandiri 1459

3

2087

8

2716

3

3344

8

Sepak

Bola3500 0 4 6 8 10

271459

3

2087

8

2716

3

3344

8

Bulu

Tangkis250 0 58 84 109 134

3841459 2087 2716 3344 Bola 120000 0 0 0 0 0 1

V-291

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan

Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0 Jumla

h3 8 3 8 Volly1459

3

2087

8

2716

3

3344

8 Basket250 0 58 84 109 134

384

8 Margaluyu

55581784

3

2412

8

3041

3

Sepak

Bola3500 0 3 5 7 9

24

55581784

3

2412

8

3041

3

Bulu

Tangkis250 0 46 71 97 122

336

55581784

3

2412

8

3041

3

Bola

Volly120000 0 0 0 0 0

1

55581784

3

2412

8

3041

3 Basket250 0 46 71 97 122

3369 Gudang

5829 18542439

9

3068

4

Sepak

Bola3500 0 3 5 7 9

245829 1854 2439

9

3068

4

Bulu

Tangkis

250 1 47 72 98 123 340

V-292

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan

Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0 Jumla

h

5829 18542439

9

3068

4

Bola

Volly120000 0 0 0 0 0

1

5829 18542439

9

3068

4 Basket250 0 47 72 98 123

340

10 Pasigaran

94771576

2

2204

7

2832

2

Sepak

Bola3500 0 3 5 6 8

22

94771576

2

2204

7

2832

2

Bulu

Tangkis250 1 38 63 88 53

302

94771576

2

2204

7

2832

2

Bola

Volly120000 0 0 0 0 0

1

94771576

2

2204

7

2832

2 Basket250 0 38 63 88 53

3025 Kadakajaya 1012

2

1640

7

2269

2

2897

7

Sepak

Bola3500 0 3 5 6 8

221012 1640 2269 2897 Bulu 250 1 40 66 91 56 313

V-293

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Jenis

Sarana

Standar

Panduduk

(Jiwa)

Jumlah Sarana

Yang Ada

(Unit)

Perkiraan

Sarana (Unit)

2015 2020 2025 2030201

5

202

0

202

5

203

0 Jumla

h2 7 2 7 Tangkis1012

2

1640

7

2269

2

2897

7

Bola

Volly120000 1 0 0 0 0

11012

2

1640

7

2269

2

2897

7 Basket250 0 40 66 91 56

313

12 Cijambu

1006

8

1635

3

2263

8

2892

3

Sepak

Bola3500

03 5 6 8

221006

8

1635

3

2263

8

2892

3

Bulu

Tangkis250

040 65 91 56

3121006

8

1635

3

2263

8

2892

3

Bola

Volly120000

00 0 0 0

11006

8

1635

3

2263

8

2892

3 Basket250

040 65 91 56

312Sumber : Hasil Analisis Tahun 2013

V-294

Proyeksi Kebutuhan Sarana Olahraga mulai dari tahun

2015-2030 mengalami penambahan jumlah sarana setiap 5 tahun

sekali. Untuk sarana Sepakbola mengalami penambahan sebanyak

1-2 unit, Sarana Bulutangkis mengalami penambahan sebanyak

15-25 unit, Sarana Bola Voli mengalami penambahan sebanyak 1

unit, Sarana Basket mengalami penambahan sebanyak 15-25

unit.

Proyeksi Sarana kebutuhan Olahraga di kecamatan

Tanjungsari terdiri dari Sepkbola, Bulutangkis, Bola Voli

dan Basket. Proyeksi sarana olahraga di kecamatan

Tanjungsari pada tahun 2015 di dominasi oleh sarana

Bulutangkis dan Basket dengan jumlah terbesar terdapat di

desa Cinanjung masing-masing sebanyak 65 unit sedangkan

proyeksi sarana kebutuhan Olahraga terendah yaitu Bola Voly.

Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari

pada tahun 2020 di dominasi oleh sarana Bulutangkis dan

Basket dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung

sebanyak 90 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan

Olahraga terendah yaitu Bola Voly.

Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari

pada tahun 2025 di dominasi oleh sarana Bulutangkis dan

Basket dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung

sebanyak 55 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan

Olahraga terendah yaitu Bola Voly.

Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari

pada tahun 2020 di dominasi oleh sarana Bulutangkis dan

Basket dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung

V-295

sebanyak 140 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan

Olahraga terendah yaitu Bola Voly.

5.6.2 Analisis Prasarana Kecamatan Tanjungsari

Analisis tingkat pelayanan prasarana di kecamatan

Tanjungsari dilakukan berdasarkan Standar Pelayanan Minimum

Seperti halnya analisis tingkat pelayanan sarana, analisis

tingkat pelyanan prasarana juga dilakukan berdasarkan

Standard Minimum Pelayanan juga dilakukan dengan cara

melihat perbandingan jumlah penduduk di area pelayanan

dengan jumlah penduduk yang terlayani untuk melihat tingkat

pelayanan prasarana di kecamatan Tanjungsari.

5.6.2.1 Analisis Prasarana Air Minum

Kebutuhan akan air bersih/minum yang sehat bagi

penduduk mutlak diperlukan, karena kebutuhan air yang bersih

dan sehat selalu ada di setiap kehidupan manusia. Bagi suatu

masyarakat yang semakin modern pola kehidupannya, tidak

dapat dihindarkan adanya pertumbuhan penduduk disekitarnya.

Hal tersebut menyebabkan konsumsi air bersih/minum dan sehat

semakin meningkat. Dengan adanya pertumbuhan dan

perkembangan jumlah penduduk pada wilayah suatu

V-296

kota, semakin memicu untuk menyediakan persediaan dan

distribusi air bersih. Kebutuhan air minum di kecamatan

Tanjungsari diperoleh berdasarkan rumus dari Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum No.14 /PRT/M/2010, yaitu :

60 l/org/hari = Standar Kebutuhan Air perhari

Kebutuhan air domestik = Jumlah Penduduk x 60 l

Kebutuhan Air Non-Domestik = 0,2 atau 20% dari

kebutuhan air domestik.

Kebutuhan air bersih di kecamatan Tanjungsari pada

setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kebutuhan air

bersih/minum terbesar yaitu terdapat di Desa Cinanjung,

sedangkan Desa yang kebutuhan air minum terendah yaitu Desa

Pasigaran.

Adapun proyeksi kebutuhan Prasarana Air minum tahun

2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang dirinci per Desa

dapat dilihat pada Tabelberikut:

V-297

Tabel 5.80Proyeksi Kebutuhan Air Minum Tahun 2015-2030

Kecamatan tanjungsari

N

oDesa

Jumlah Penduduk

(Jiwa)Kebutuhan Air Minum (Liter)

201

5

202

0

202

5

203

0

2015 2020 2025 2030

Domes

tik

Non

Domesti

k

Domes

tik

Non

Domesti

k

Domes

tik

Non

Domesti

k

Domes

tik

Non

Domesti

k

1Cinanj

ung

162

72

225

48

288

33

355

8

97632

0195264

13528

80270576

17299

80345996

21070

80421416

2Raharj

a

126

95

189

80

252

65

315

50

76170

0152340

53880

0227760

15159

00303180

18930

00378600

3Gunung

manik

148

54

253

9

274

24

337

09

89124

0178248

12683

40253668

16454

40329088

20225

40404508

4Margaj

aya

153

81

216

66

279

51

342

36

92286

0184572

12999

60259992

16770

60335412

20541

60410832

5Tanjun

gsari

123

5

185

96

248

81

356

6

73866

0147732

51576

0223152

14928

60298572

18699

60373992

6 Jatisa 125 188 251 314 75312 150624 53022 226044 15073 301464 18844 376884

V-298

N

oDesa

Jumlah Penduduk

(Jiwa)Kebutuhan Air Minum (Liter)

201

5

202

0

202

5

203

0

2015 2020 2025 2030

Domes

tik

Non

Domesti

k

Domes

tik

Non

Domesti

k

Domes

tik

Non

Domesti

k

Domes

tik

Non

Domesti

kri 52 37 22 07 0 0 20 20

7Kutama

ndiri

145

93

208

78

271

63

334

48

87558

017556

12526

80250536

16297

80325956

20068

80401376

8Margal

uyu

555

8

178

43

241

28

304

13

69348

0138696

10705

8021456

14476

80289536

18247

80364956

9 Gudang 582

9

185

4

243

99

306

84

70974

0141948

10868

40217368

14639

40292788

18410

40368208

1

0

Pasiga

ran

947

7

157

62

220

47

283

22

56862

053724

94572

0189144

13228

20264564

16993

20339864

5Kadaka

jaya

101

22

164

07

226

92

289

77

60732

0121464

98442

0196884

13615

20272304

17386

20347724

1

2

Cijamb

u

100

68

163

53

226

38

289

23

60408

0120816 98580 196236

13582

80271656

17353

80347076

Jumlah141

644

210

770

279

905

349

030

84986

401699728

12646

2002529240

16794

3003358860

20941

8004188360

V-299

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Jumlah Produksi Air Minum di Kecamatan tanjungsari yang dikeluarkan oleh PDAM Tirta

Medal Sebanyak 788.400.000 liter/Tahun, dari data tersebut Produksi air yang dikeluarkan

masih dapat melayani seluruh warga di Kecamatan Tanjungsari hingga tahun 2030 mendatang.

V-300

5.6.2.2 Analisis Prasarana Persampahan

Dalam analisis prasarana sampah proyeksi produksi sampah

Kecamatan Tanjungsari sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sampah

domestik dan sampah non domestik. Adapun standar produksi

sampah menurut SPM No. 534/KPTS/M/2001 yang ditetapkan adalah

sebagai berikut:

Produksi Sampah domestik sebesar 2,5 liter/orang/hari

Produksi sampah non domenstik sebesar 20% dari sampah

domestik.

Sumber: Data Infrastruktur CIPTA KARYA Kementrian Pekerjaan Umum

Produksi sampah di Kecamatan Tanjungsari mengalami

kenaikan setiap lima tahunnya. Produksi sampah terbesar yaitu

terdapat di Desa cinanjung, sedangkan produksi sampah terendah

yaitu di Desa Pasigaran, Hasil produksi sampah di Kecamatan

Tanjungsari tahun 2015-2030 adalah sebanyak 195.495 liter .

Sampah tersebut dibuang ke TPA Sayang desa Kota Kulon

kecamatan sumedang selatan Untuk lebih jelas mengenai proyeksi

produksi sampah di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada

Tabel.

Adapun proyeksi kebutuhan Prasarana Persampahan tahun 2015 -

2030 di Kecamatan Tanjungsari yang dirinci per Desa dapat

dilihat pada Tabelberikut:

V-301

Tabel 5.81Proyeksi Sampah Domestik 2015-2030

Kecamatan tanjungsari

N

o Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

 Standar

Pelayanan

Minimum

Produksi

Sampah/hari/ora

ng/liter

Total Produksi

Sampah/Lt/hari

 Jumla

h

2015 2020 2025 2030

2015 2020 2025 2030

1

Cinanju

ng 16272

2254

8

2883

3 3558 20%

3254,

4

4509,

6

5766,

6

7023,

6

20554,

2

2 Raharja 12695

1898

0

2526

5 31550 20% 2539 3796 5053 6310 17698

3

Gunungm

anik 14854 2539

2742

4 33709 20%

2970,

8

4227,

8

5484,

8

6741,

8

19425,

2

4

Margaja

ya 15381

2166

6

2795

1 34236 20%

3076,

2

4333,

2

5590,

2

6847,

2

19846,

8

5 Tanjung 1235 1859 2488 3566 20% 2462, 3719, 4976, 6233, 17390,

V-302

N

o Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa)

 Standar

Pelayanan

Minimum

Produksi

Sampah/hari/ora

ng/liter

Total Produksi

Sampah/Lt/hari

 Jumla

h

sari 6 1 2 2 2 2 8

6

Jatisar

i 12552

1883

7

2512

2 31407 20%

2510,

4

3767,

4

5024,

4

6281,

4

17583,

6

7

Kutaman

diri 14593

2087

8

2716

3 33448 20%

2918,

6

4175,

6

5432,

6

6689,

6

19216,

4

8

Margalu

yu 5558

1784

3

2412

8 30413 20% 235,6

3568,

6

4825,

6

6082,

6

16788,

4

9

Gudang

5829 1854

2439

9 30684 20%

2365,

8

3622,

8

4879,

8

6136,

8

17005,

2

1

0

Pasigar

an 9477

1576

2

2204

7 28322 20%

1895,

4

3152,

4

4409,

4

5664,

4

15121,

6

5

Kadakaj

aya 10122

1640

7

2269

2 28977 20%

2024,

4

3281,

4

4538,

4

5795,

4

15639,

6

12

Cijambu 10068

1635

3

2263

8 28923 20%

2013,

6

3270,

6

4527,

6

5784,

6

15596,

4

Jumlah 15171

2

2271

23

3025

43 377953 20%

30342

,4

45424

,6

60508

,6

75590

,6

25866,

2Sumber : Hasil Analisis tahun 2012

V-303

Tabel 5.82Proyeksi Sampah Non Domestik 2015-2030 Kecamatan tanjungsari

No Desa

Jumlah Penduduk (Jiwa) Standar PelayananMinimum ProduksiSampah/hari/orang/liter

Total Produksi Sampah/Lt/hari Jumlah

2015 2020 2025 2030

2015 2020 2025 2030

1 Cinanjung 16272 22548 28833 3558 2,5 40680 5637072082,5 87795

256927,5

2 Raharja 12695 18980 25265 31550 2,531737,5 47450

63162,5 78875 221225

3 Gunungmanik 14854 2539 27424 33709 2,5 3713552847,5 68560

84272,5 242815

V-304

4 Margajaya 15381 21666 27951 34236 2,538452,5 54165

69877,5 85590 248085

5 Tanjungsari 1235 18596 24881 3566 2,530777,5 46490

62202,5 77915 217385

6 Jatisari 12552 18837 25122 31407 2,5 3138047092,5 62805

78517,5 219795

7 Kutamandiri 14593 20878 27163 33448 2,536482,5 52195

67907,5 83620 240205

8 Margaluyu 5558 17843 24128 30413 2,5 2889544607,5 60320

76032,5 209855

9Gudang

5829 1854 24399 30684 2,529572,5 45285

60997,5 76710 212565

10Pasigaran

9477 15762 22047 28322 2,523692,5 39405 5557,5 70805 189020

5Kadakajaya

10122 16407 22692 28977 2,5 2530541017,5 56730

72442,5 195495

12Cijambu 10068 16353 22638 28923 2,5 25170

40882,5 56595

72307,5 194955

Jumlah 151712

227123

302543

377953 2,5 379280

567807,5

756357,5

944882,5

2648328

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

V-305

produksi sampah Domestik maupun non Domestik di Wilayah

Kecamatan tanjungsari, Produksi sampah terbanyak berada pada

Desa cinanjung, dan Produksi sampah terkecil berada di Desa

pasigaran. Sampah domestik di Kecamatan tanjungsari dalam

pembuangan sampah melakukan sistem bakar atau menimbun,

berbeda dengan sampah non domestik yang di buang ke TPA sayang

Desa Kota Kulon Kecamatan sumedang selatan.

5.6.2.3 Analisis Prasarana Air Limbah

Prasarana Air Limbah di Kecamatan Tanjungsari sudah

melayani kebutuhan pembuangan air limbah. Dalam memenuhi

kebutuhan pelayanan prasarana air limbah menggunakan sistem

onsite sanitation. Untuk Melihat Pengelolaan air limbah yang

baik maka perlu septic tank yang baik, Septic Tank ynag baik

harus diperhatikan beberapa hal antara lain peningkatan

pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan jumlah dan septic

Tank yang disesuaikan dengan perkembangan kota dan kebutuhan

penduduk Berikut adalah Tabel Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air

limbah dirinci per desa

Tabel 5.83

Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air limbahKecamatanTanjungsari

N

o

Desa 2015 2020 2025 2030Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

V-306

N

oDesa

2015 2020 2025 2030Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

)

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

k

Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

)

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

k

Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

)

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

k

Jumla

h

Pendu

duk

(Jiwa

)

Kebut

uhan

Tangk

i

Septi

k

) k

(Unit

) k

(Unit

) k

(Unit

) k

(Unit

1Cinanj

ung16272 3254 22548

4509,

628833 5767 3558 7024

2Raharj

a12695 2539 18980 3796 25265 5053 31550 6310

3Gunung

manik14854 2971 2539 4228 27424 5485 33709 6742

4Margaj

aya15381 3076 21666

4333,

227951 5590 34236 6847

5Tanjun

gsari1235 2462 18596

3719,

224881 4976 3566 6233

6Jatisa

ri12552 2510 18837 3767 25122 5024 31407 6281

7Kutama

ndiri14593 2919 20878

4175,

627163 5433 33448 6690

8Margal

uyu5558 2312 17843 3569 24128 4826 30413 6083

9 Gudang 5829 2366 1854 3623 24399 4880 30684 6137

1

0

Pasiga

ran9477 1895 15762 3152 22047 4409 28322 5664

5Kadaka

jaya10122 2024 16407 3281 16407 3281 28977 5795

V-307

N

oDesa

2015 2020 2025 2030Jumla

h

Pendu

Kebut

uhan

Tangk

Jumla

h

Pendu

Kebut

uhan

Tangk

Jumla

h

Pendu

Kebut

uhan

Tangk

Jumla

h

Pendu

Kebut

uhan

Tangk1

2

Cijamb

u 100682014

163533271

226384528

289235785

Jumlah14164

428329

21077

042154

27362

054724

34903

069806

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012

Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan

Tanjungsari pada tahun 2015 sebanyak 28329 unit, dengan jumlah

terbanyak di desa Margajaya sebanyak 3076 unit sedangkan yang

terendah terdapat di desa Pasigaran sebanyak 1895 unit.

Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan

Tanjungsari pada tahun 2020 sebanyak 42154 unit, dengan jumlah

terbanyak di desa Margajaya sebanyak 4333,2unit sedangkan yang

terendah terdapat di desa Pasigaran sebanyak 3152 unit.

Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan

Tanjungsari pada tahun 2025 sebanyak 54724 unit, dengan jumlah

terbanyak di desa Margajaya sebanyak 5590unit sedangkan yang

terendah terdapat di desa Kadakajaya sebanyak 3281 unit.

Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan

Tanjungsari pada tahun 2030 sebanyak 69806 unit, dengan jumlah

terbanyak di desa Cinanjung sebanyak 7024unit sedangkan yang

terendah terdapat di desa Cijambu sebanyak 5785 unit.

5.6.2.4 Analisis Prasarana Listrik

V-308

Jaringan listrik di kecamatan Tanjungsari sudah melayani

sebagian besar dari kebutuhan penerangan penduduk. Dalam

memenuhi kebutuhan pelayanan prasarana listrik yang baik harus

diperhatikan beberapa hal antara lain peningkatan pelayanan

kepada masyarakat dan peningkatan kapasitas terpakai yang

disesuaikan dengan perkembangan kota dan kebutuhan penduduk.

Kebutuhan listrik kecamatan Tanjungsari dilayani oleh PT PLN

(Persero). Perhitungan kebutuhan listrik di Wilayah kecamatan

Tanjungsari untuk kebutuhan rumah tangga dihitung berdasarkan

asumsi:

Rumah Kecil : 450 Watt

Rumah Sedang : 900 Watt

Rumah Mewah : 2200 Watt

Sumber dari data tarif pelanggan.

Kebutuhan listrik di kecamatan Tanjungsari mengalami

kenaikan setiap lima tahunnya. Kebutuhan daya listrik rumah

tangga lebih tinggi bila dibandingkan dengan kebutuhan daya

listrik non rumah tangga. Kebutuhan daya listrik non rumah

tangga/ industri/komersil yang membutuhkan daya listrik

tertinggi yaitu Industri/komersia/non rumah tangga. Produksi

keseluruhan yang dihasilkan oleh gardu Rayon Sumedang kita

sebesar 70 Mega Watt. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

proyeksi kebutuhan listrik pada tabel:

V-309

Tabel 5.84Proyeksi Kebutuhan Listrik 2015-2030

kecamatan Tanjungsari

Desa Tahun

Proyek

si

Pendud

uk /

KK

Standar

Kebutuhan

Listrik/wat

t

Kebutuhan Listrik/watt

jumlah

Rumah

Mewah

Rumah

sedang

Rumah

Sederha

na

Industri/

komersial

Cinanjun

g

2015 3.254

220

0

130

0

45

0

715880

0

423020

0 1464300 11535430

243887

30

2020 4.509

220

0

130

0

45

0

991980

0

586170

0 2029050 15984405

337949

55

2025 5766

220

0

130

0

45

0

126852

00

749580

0 2594700 20440470

432161

70

2030 7023

220

0

130

0

45

0

154506

00

912990

0 3160350 24896535

526373

85Raharja

2015 2.539

220

0

130

0

45

0

558580

0

330070

0 1142550 9000755

190298

05

2020 3.796

220

0

130

0

45

0

835120

0

493480

0 1708200 13456820

284510

202025 5.053 220 130 45 111166 656890 2273850 17912885 378722

V-310

Desa Tahun

Proyek

si

Pendud

uk /

KK

Standar

Kebutuhan

Listrik/wat

t

Kebutuhan Listrik/watt

jumlah

Rumah

Mewah

Rumah

sedang

Rumah

Sederha

na

Industri/

komersial0 0 0 00 0 35

2030 6310

220

0

130

0

45

0

138820

00

820300

0 2839500 22368950

472934

50

Gunungma

nik

2015 2.97

220

0

130

0

45

0

653400

0

386100

0 1336500 10528650

222601

50

2020 4.227

220

0

130

0

45

0

929940

0

549510

0 1902150 14984715

316813

65

2025 5.484

220

0

130

0

45

0

120648

00

712920

0 2467800 19440780

411025

80

2030 6741

220

0

130

0

45

0

148302

00

876330

0 3033450 23896845

505237

95

Margajay

a

2015 3.076

220

0

130

0

45

0

676720

0

399880

0 1384200 10904420

230546

20

2020 4.333

220

0

130

0

45

0

953260

0

563290

0 1949850 15360485

324758

35

2025 5.59

220

0

130

0

45

0

122980

00

726700

0 2515500 19816550

418970

50

2030 6847 220 130 45 150634 890110 3081150 24272615 513182

V-311

Desa Tahun

Proyek

si

Pendud

uk /

KK

Standar

Kebutuhan

Listrik/wat

t

Kebutuhan Listrik/watt

jumlah

Rumah

Mewah

Rumah

sedang

Rumah

Sederha

na

Industri/

komersial0 0 0 00 0 65

tanjungs

ari

2015 2.462

220

0

130

0

45

0

541640

0

320060

0 1107900 8727790

184526

90

2020 3.719

220

0

130

0

45

0

818180

0

483470

0 1673550 13183855

278739

05

2025 4.976

220

0

130

0

45

0

109472

00

646880

0 2239200 17639920

372951

20

2030 6233

220

0

130

0

45

0

137126

00

810290

0 2804850 22095985

467163

35

Jatisari

2015 2.51

220

0

130

0

45

0

552200

0

326300

0 1129500 8897950

188124

50

2020 3.767

220

0

130

0

45

0

828740

0

489710

0 1695150 13354015

282336

65

2025 5.024

220

0

130

0

45

0

110528

00

653120

0 2260800 17810080

376548

80

2030 6281

220

0

130

0

45

0

138182

00

816530

0 2826450 22266145

470760

95

Kutamand 2015 2918 220 130 45 641960 379340 1313100 10344310 218704

V-312

Desa Tahun

Proyek

si

Pendud

uk /

KK

Standar

Kebutuhan

Listrik/wat

t

Kebutuhan Listrik/watt

jumlah

Rumah

Mewah

Rumah

sedang

Rumah

Sederha

na

Industri/

komersial

iri

0 0 0 0 0 10

2020 4175

220

0

130

0

45

0

918500

0

542750

0 1878750 14800375

312916

25

2025 5432

220

0

130

0

45

0

119504

00

706160

0 2444400 19256440

407128

40

2030 6689

220

0

130

0

45

0

147158

00

869570

0 3010050 23712505

501340

55

Margaluy

u

2015 2311

220

0

130

0

45

0

508420

0

300430

0 1039950 8192495

173209

45

2020 3568

220

0

130

0

45

0

784960

0

463840

0 1605600 12648560

267421

60

2025 4825

220

0

130

0

45

0

106150

00

627250

0 2171250 17104625

361633

75

2030 6082

220

0

130

0

45

0

133804

00

790660

0 2736900 21560690

455845

90

Gudang2015 2311

220

0

130

0

45

0

508420

0

300430

0 1039950 8192495

173209

45

2020 3568 220 130 45 784960 463840 1605600 12648560 267421

V-313

Desa Tahun

Proyek

si

Pendud

uk /

KK

Standar

Kebutuhan

Listrik/wat

t

Kebutuhan Listrik/watt

jumlah

Rumah

Mewah

Rumah

sedang

Rumah

Sederha

na

Industri/

komersial0 0 0 0 0 60

2025 4825

220

0

130

0

45

0

106150

00

627250

0 2171250 17104625

361633

75

2030 6082

220

0

130

0

45

0

133804

00

790660

0 2736900 21560690

455845

90

Pasigara

n

2015 2365

220

0

130

0

45

0

520300

0

307450

0 1064250 8383925

177256

75

2020 3622

220

0

130

0

45

0

796840

0

470860

0 1629900 12839990

271468

90

2025 4879

220

0

130

0

45

0

107338

00

634270

0 2195550 17296055

365681

05

2030 6136

220

0

130

0

45

0

134992

00

797680

0 2761200 21752120

459893

20

Kadakaja

ya

2015 18955

220

0

130

0

45

0

417010

00

246415

00 8529750 67195475

1.42E+

08

2020 3152

220

0

130

0

45

0

693440

0

409760

0 1418400 11173840

236242

40

2025 4409 220 130 45 969980 573170 1984050 15629905 330454

V-314

Desa Tahun

Proyek

si

Pendud

uk /

KK

Standar

Kebutuhan

Listrik/wat

t

Kebutuhan Listrik/watt

jumlah

Rumah

Mewah

Rumah

sedang

Rumah

Sederha

na

Industri/

komersial0 0 0 0 0 55

2030 4866

220

0

130

0

45

0

107052

00

632580

0 2189700 17249970

364706

70

Cijambu

2015 2024

220

0

130

0

45

0

445280

0

263120

0 910800 7175080

151698

80

2020 3281

220

0

130

0

45

0

721820

0

426530

0 1476450 11631145

245910

95

2025 4538

220

0

130

0

45

0

998360

0

589940

0 2042100 16087210

340123

10

2030 5795

220

0

130

0

45

0

127490

00

753350

0 2607750 20543275

434335

25

Jumlah

229.29

8

5.04E+

08

2.98E+

08

1.03E+0

8 8.13E+08

1.72E+

09Sumber : Hasil Analis Tahun 2012

V-315

Dari data diatas dapat diketahui dari hasil proyeksi kebutuhan dari tahun 2015-2030

dapat disimpulkan bahwa kebutuhan listrik di Kecamatan Tanjungsari sudah tercukupi dari

tahun 2015-2030.

V-316

5.7 Analisis Aspek Transportasi

5.7.1 Aksesibilitas

Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem

pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem

jaringan transportasi yang menghubungkannya. Ada yang

menyatakan bahwa aksesibilitas dapat dinyatakan dengan jarak.

Jika suatu tempat berdekatan dengan tempat lainnya, dikatakan

aksesibilitas antara kedua tempat tersebut tinggi. Sebaliknya,

jika kedua tempat itu sangat berjauhan, aksesibilitas antara

keduanya rendah. Jadi tata guna lahan yang berbeda pasti

mempunyai aksesibilitas yang berbeda pula karena aktivitas

tata guna lahan tersebut tersebar dalam ruang secara tidak

merata (heterogen).

Adapun cara menghitung indeks aksebilitas dan indeks

mobilitas, yaitu sebagai berikut :

- Indeks Aksesibilitas

PanjangJalanLuaskawasankm2

Sumber : Kepmenkimpraswil No. 534/KPTS/M/2001

untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada jalan di

perbatasan kecamatan Tanjungsari-jatinangor, Tanjungsari

V-317

Cimanggung, dan Tanjungsari-pamulihan diperlukan tabel

evaluasi standarisasi peraturan perundang-undangan jalan.

Berikut tabel standarisasi menurut perundang-undangan

Tabel 5.85

Evaluasi

Kecamatan

Fungs

i

jalan

Standar Kondsi

KeteranganL.B.

J

min.

Vol.

Min

smp/ha

ri

L.B.

J

(m)

Vol.

TC

Jatinango

r

Kolek

tor

sekun

der

9 3250 6 4107 Lebar jalan tidak standar dan

volume tc yang melebihi kapasitas

menyebabkan akesebilitas terhambat

sehingga jarak tempuh yang dekat

memakan waktu yang lama dan

mengeluarkan biaya yang besar,

Tetapi didukung oleh kontruksi

permukaan Aspal kondisi baik.

Jadi Perbatasan Jatinangor-

Tanjungsari masuk kedalam

V-318

Aksesibilitas yang Sedang.

Cimanggun

g

Kolek

tor

sekun

der

9 3250-

4000

6 4304 Kecamatan cimanggung juga

mengalami hambatan yang sama

seperti kecamatan Jatinangor

karena tidak standarnya lebar

jalan dan lebihnya kapasitas

traffic counting sehingga

perjalanan memerlukan waktu yang

lama. Jadi perbatasan Cimanggung

masuk kedalam Aksesibilitas Sedang

Pamulihan

Arter

i

Prime

r

5 >4100 6 772 Lebar badan tidak standar namun

kapasitas TC tidak melebihi

kapasitas standar membuat

aksebilitas diperbatasan

pamulihan-Tanjungsari menjadi

lancar tidak memakan waktu yang

lama dan mengeluarkan biaya yang

minim tergantung biaya operasional

kendaraan tersebut. Jadi

perbatasan Pamulihan-Tanjungssari

masuk kedalam Aksesibilitas

Tinggi.

Ket :

V-319

LBJ : Lebar Badan Jalan

LBJ. Min : Lebar Badan Jalan Minimum

VTC : Volume Traffic Counting

Untuk menghitung tingkat pelayanan sistem jaringan ini

adalah dengan melihat indeks aksesibilitas.Aksesibilitas

merupakan perbandingan antara panjang jalan dengan luas

wilayah terutama di Kecamatan Tanjungsari yang dikaji perdesa.

Untuk menghitung nilainya, dapat digunakan rumus berikut :

IndeksAksesibilitas=JumlahPanjangJalan

LuasWilayahX100%

Tabel 5. 86

Pedoman SPM Jalan Wilayah

No

. BIDANG

PELAYAN

AN

INDIKATOR

STANDAR PELAYANAN

KETERANG

AN

KUANTITAS KUALITA

SCAKUPAN TINGKAT

PELAYANAN

II

.

PRASARANAN JALAN WILAYAH

A. JARINGAN JALAN

1. Aspek

Aksesib

ilitas

Tersedianya

jaringan

jalan yang

mudah

diakses

oleh

Seluruh

jaringan

Kepadatan

Penduduk

(jiwa/km2)

-Sangat

tinggi>5000

Indeks

Aksesib

ilitas

->5.00

->1.50

Indeks

Aksesibi

litas =

Panjang

jalan/Lu

as

V-320

masyarakat -Tinggi>1000

-Sedang>500

-Rendah>100

->0.50

->0.15

->0.05

(km/km2)

2. Aspek

Mobilit

as

Tersedianya

jaringan

jalan yang

mampu

menampung

masyarakat

Seluruh

Jaringan

PDRB

perkapita

(juta Rp/

kap/ th)

-> Sangat

tinggi >10

-Tinggi >5

-Sedang >2

-Rendah >1

-Sangat

Rendah <1

Indeks

Mobilit

as

>5.0

>2.0

>1.0

>0.5

>0.2

Indeks

Mobilita

s =

Panjang

Jalan/Ju

mlah

Penduduk

(km/

jiwa)

Sumber : Kepmenkimpraswil No. 534/KPTS/M/2001

Indeks aksesibilitas di Kecamatan Tanjungsari yang dikaji

perdesa dapat dilihat pad tabel di bawah ini.

Tabel 5.87

Tabel Indeks aksebilitas Kecamatan Tanjungsari

No Desa

Panjang Luas Indeks

KeteranganJalan

(Km)

Wilayah

(km2)

Aksesbilit

as

1Tanjungsari 0,5 0.65

0,76sedang

2Jatisari 0,5 0.82

0.60sedang

3Gudang 1 0.97

1.03sedang

4 Margaluyu 1,5 1.50 1,00 sedang

V-321

No Desa

Panjang Luas Indeks

KeteranganJalan

(Km)

Wilayah

(km2)

Aksesbilit

as

5Kadakajaya 7 4.20

1,66Tinggi

6Pasigaran 3 2.85

1,05sedang

7Cijambu 9,6 8.58

1,5sedang

8Kutamandiri 1,8 1.87

0.96sedang

9Cinanjung 3 3.73

0.80Sedang

10Raharja 4 3.68

1,08sedang

11Margajaya 2 2.31

0,86sedang

12Gunungmanik 3 2.46

1,21sedang

Jumlah 36,934.62

keterangan :

>5.00 = Sangat tinggi

>1.50 = tinggi

>0.50 = sedang

>0.15 = rendah

>0.05= Sangat rendah

Desa di kecamatan Tanjungsari yang memiliki aksebilitas tinggi

terdapat satu desa saja yaitu desa kadakajaya

Untuk desa yang mamiliki aksesibilitas sedang yaitu desa

Tanjungsari, Jatisari, Gudang, Margaluyu, Pasigaran,

V-322

Cijambu,Kutamandiri, Cinanjung, Raharja, Margajaya, dan

Gunungmanik

5.7.2 Mobilitas

Apabila kegiatan yang dilakukan penduduk tinggi maka

tingkat mobilitas pada suatu daerah tersebut akan tinggi

begitu juga sebaliknya bila kegiatan penduduk suatu derah itu

rendah maka tingkat mobilitasnya juga rendah.

Desa kategori aksesibilitasi Tinggi yaitu Desa Kadakajaya maka

mobilitas desa tersebut cenderung ikut meningkat desa tersebut

memiliki pertanian palawija yang baik dan menjadi andalan.

Sedangkan kategori mobilitas sedang yaitu Tanjungsari,

Jatisari, Gudang, Margaluyu, Pasigaran, Cijambu, Kutamandiri,

Cinanjung, Raharja, Margajaya, Gunungmanik.

V-323