BAB V ANALISIS
5.1 Analisis Aspek kebijakan
Analisis kebijakan adalah cara mensintesakan hasil
penelitian untuk menghasilkan format keputusan (penentuan
pilihan-pilihan alternatif) dan untuk menentukan kebutuhan
masa depan(Walter Williams, 1971).
Analisis kebijakan menggunakan berbagai metode
pengkajian kebijakan dan pendekatan pengkajian kebijakan
untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi-
informasi agar dapat digunakan dalam menyelasaikan masalah.
Pendekatan Kebijakan:
1.Pendekatan empirik/analitik, yaitu menjelaskan hubungan
sebab-akibat dari suatu kebijakan
2.Pedekatan evaluatif; yaitu menilai manfaat dari suatu
kebijakan
3.Pendekatan normatif, yaitu memberikan rekomendasi dalam
perumusan kebijakan di masa yang akan datang.
Dan yang digunakan dalam menganalisisk aspek kebijakan yang
mempengaruhi penataan ruang Kecamatan Tanjungsari adalah
pendekatan Evaluatif dengan melihat manfaat dari suatu
kebijakan yang diambil oleh instansi yang berkaitan dengan
penataan ruang Kecamatan Tanjungsari.
Metode Kebijakan:
1.Deskriptif: menghasilkan informasi tentang sebab-akibat
suatu kebijakan masa lalu
V-1
2.Prediktif: meramalkan akibat suatu kebijkan di masa
mendatang
3.Evaluatif: memberikan informasi tentang manfaat suatu
kebijakan yang lalu maupun yang akan datang
4.Preskriptif: memberikan informasi tentang kemungkinan
bahwa serangkaian tindakan yang
5.Perumusan masalah: merumuskan masalah sehingga dapat
dilakukan pengkajian-pengkajian lebih lanjut
Metode analisis kebijakan yang digunakan pada studi ini
adalah deskriptif dan evaluatif, mengacu pada informasi dan
data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik itu RTRWP Jawa
Barat, RTRW Kabupaten Sumedang, dan RUTR Kecamatan
Tanjungsari.
5.1.1 Analisis Kebijakan Eksternal
Analisis kebijakan eksternal ini dilihat pada arahan
kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dan
arahan kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Sumedang terkait daerah kajian Kecamatan Tanjungsari
berdasarkan kondisi eksisting Kecamatan Tanjungsari.
5.1.1.1 Analisis Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Jawa Barat (Tahun 2009-2029)
Kebijakan dan strategi struktur ruang wilayah Jawa Barat
bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pertumbuhan wilayah
dengan mempertahankan keseimbangan lingkungan dan
ketersediaan sumberdaya alam. Kebijakan dan strategi
pengembangan struktur ruang terdiri dari:
V-2
1. Pemantapan peran perkotaan di Jawa Barat sesuai fungsi
yang telah ditetapkan, yaitu Pusat Kegiatan Nasional
(PKN), Pusat Kegiatan Nasional–sistem Provinsi (PKNp),
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Wilayah–
sistem Provinsi (PKWp), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
2. Pengembangan sistem kota-desa yang sesuai dengan daya
dukung dan dayatampung serta fungsi kegiatan dominannya.
3. Penataan dan pengembangan infrastruktur wilayah yang
dapat menjadi pengarah, pembentuk, pengikat, pengendali
dan pendorong pengembangan wilayah untuk mewujudkan
sistem kota di Jawa Barat.
4. Pengendalian perkembangan kawasan perkotaan di Wilayah
Koridor Bandung-Cirebon ProvinsiJawa Barat ,serta
wilayah yang berada di antara Wilayah Koridor Bandung-
Cirebon Provinsi Jawa Barat dan selatan Provinsi Jawa
Barat untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan
Pengendalian perkembangan sistem kota di wilayah selatan
dengan tidak melebihi daya dukung dan daya tampungnya;
Dalam RTRW Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang
bagian barat termasuk dalam PKN Bandung Raya (yakni
Kecamatan Jatinangor, Kecamatan Tanjungsari, Kecamatan
Cimanggung, Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Pamulihan)
sedangkan Kabupaten Sumedang bagian timur terpengaruh
oleh aktivitas PKN Cirebon dan PKW Kadipaten (Yakni
Kecamatan Jatigede, Kecamatan Ujungjaya dan Kecamatan
Tomo). Sedangkan untuk Kabupaten Sumedang ditetapkan
sebagai PKL Perkotaan (Yakni Ibukota Kabupaten Sumedang:
Kecamatan Sumedang Selatan dan Kecamatan Sumedang Utara)
dan PKL Perdesaan (yakni Kecamatan Tanjungsari,
Kecamatan Wado, Kecamatan Tomo, Kecamatan Conggeang).
V-3
Penetapan pusat kegiatan ini tentunya akan berdampak
pada aktivitas masing-masing wilayah sesuai dengan
struktur kotanya.
Kawasan andalan Cekungan Bandung dimana sebagian wilayah
Kabupaten sumedang termasuk didalamnya masih perlu
mendapat dorongan agar dapat berkembang menjadi lebih
baik. Kegiatan yang perlu mandapat dorongan adalah
sektor unggulan untuk kawasan andalan cekungan bandung (
Sektor : Industri, Pertanian, Pariwisata, Perkebunan dan
Pendidikan tinggi skala Nasional maupun Internasional).
Dorongan yang diberikan diharapkan dapat mampu
mengembangkan pertumbuhan ekonomi dikawasan cekungan
Bandung dan Kecamatan Tanjungsari Khususnya.
Tabel5.1Analisis Kebijakan Pemerintah Provinsi
Kebijakan Propinsi Kebijakan Kabupaten Evaluasi
Kabupaten Sumedang bagian barat(Kecamatan Jatinangor,Tanjungsari, Cimanggung,Sukasari, Pamulihan) ditetapkansebagai bagian dari Wilayah PKNBandung Raya, dengan KecamatanTanjungsari adalah kota hirarkiIII dan skala pelayananregional.
KecamatanTanjungsariditetapkan sebagaiPPK dengan skalapelayanan Regionaldengan lingkuppelayanan regionalatau beberapakecamatan.
Adanya kesesuaianantara kebijakanPropinsi Jawa Baratdengan kebijakanKabupaten Sumedangdalam penetapanstruktur kota-kota.
Kabupaten Sumedang DitetapkanSebagai PKL Perkotaan
Kecamatan SumedangUtara dan KecamatanSumedang selatanditetapkan sebagaiPKL Perkotaan
Kriteria PKLPerkotaan: a.berfungsi atauberpotensi sebagai
pusat kegiatanindustri dan jasa yangmelayani skalakabupaten ataubeberapa kecamatan;
b. berfungsi atau
V-4
Kebijakan Propinsi Kebijakan Kabupaten Evaluasi
berpotensi sebagai
simpul transportasiyang melayani skalakabupaten atau
beberapa kecamatan.Dari kriteria diatasmaka terdapatkesesuaian antaraarahan kebijakanPropinsi, KebijakanKabupaten dan Kondisieksisting.
Arahan pengembangaan kawasanlindung di Provinsi Jawa Baratseluas 1.669.288 Ha atau (45%).Dari total wilayah propinsi Jawabarat.
Kawasan lindungKabupaten Sumedangditetapkan sebesar39.329,04 Ha(25,84%) yangmeliputi :
Kawasan Lindung(Hutan) dengan luas23.025,43 ha (15,13%), yaitu HutanKonservasi.
Kawasan Lindung(Non Hutan) sebesar16.303,61 ha (10,71%), yaitu
Sempadan Sungai.
Terdapat perbedaanantara penetapankawasan lindungpropinsi Jawa Baratsebesar 45% dari totalwilayah propinsisedangkan Kabupatensumedang hanya seluas25,84 % dari totalwilayah. Hal inimemungkinkan untuktidak tercapainyakebijakan propinsiyang menetapkan 45%dari luas wilayahsebagai kawasanlindung.
Sumber : Analisis Tahun 2012
RTRWP Jawa Barat Tahun 2009-2029
Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian
antara kebijakan Propinsi Jawa Barat dan Kebijakan Kabupaten
Sumedang hal ini terlihat dari arahan kebijakan penggunaan
lahan dan arahan struktur kota.
V-5
5.1.1.2 Analisis Kebijakan Kabupaten Sumedang (RTRW
Kabupaten Sumedang 2009-2029)
Berdasarkanpada RTRW Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2029
adapun Tujuan penataan ruang Kabupaten Sumedang hanya dapat
dicapai melalui upaya pengendalian pemanfaatan ruang pada
kawasan dengan pertumbuhan yang telah melampaui daya dukung
dan daya tampungnya, melakukan upaya-upaya pelestarian dan
rehabilitasi terhadap pemulihan kondisi lingkungan yang ada,
serta mengoptimalkan sumber daya ruang yang ada dalam rangka
meningkatkan nilai tambah sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sumedang dengan tetap
memperhatikan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Oleh karena itu, perlu ditetapkan prioritas penataan
ruang Kabupaten Sumedang sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya dukung lingkungan melalui perwujudan
47,87 %kawasan lindung, mempertahankan sawah beririgasi
teknis, mengurangi pencemaran perkotaan, dan mengarahkan
kegiatan sesuai alokasi pemanfaatan ruang.
2. Membatasi perkembangan perkotaan dan mengintensifkan
pemanfaatan lahan.
3. Pemerataan pembangunan dengan mengarahkan kegiatan pada
Pusat Kegiatan Lokal dan wilayah yang didorong dan
ditingkatkan perkembangannya.
4. Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas wilayah melalui
percepatan pembangunan infrastruktur wilayah.
5. Meningkatkan jasa pelayanan perhubungan, sosial,
ekonomi, budaya, wisata dan olahraga.
V-6
6. Meningkatkan kualitas pelayanan sarana dan prasarana
permukiman.
7. Mendorong kerjasama pembangunan internal dan antar-
wilayah.
8. Meningkatkan pembangunan yang berbasis mitigasi bencana.
9. Mengembangkan potensi lokal dan mensinergiskan hubungan
fungsional kota–desa.
10.Meningkatkan pembangunan di daerah perbatasan antar-
kabupaten.
Tabel5.2Analisis kebijakan kecamatan tanjungsari dalam konteks
kebijakan kabupaten sumedangKebijakan Kondisi Eksisting EvaluasiKecamatan Tanjungsari,ditetapkan sebagai bagiandari Wilayah PKN BandungRaya.
Kecamatan Tanjungsarimerupakan kotahirarki III dansebagai wilayahpendukungperkembangan kegiatandi kota bandungdengan fasilitasminimum adalah:
Pasar Regional Terminal Tipe B
untuk melayaniskala regional
Antara Kebijakan Kabupatensumedang dengan KondisiEksisting kecamatanTanjungsari terdapatkesesuaian namun untukTerminal di kecamatanTanjungsari masi harusdikembangkan dari Tipe Cmenjadi tipe B untukpelayanan skala regional.
Tanjungsari ditetapkansebagai PKL Pedesaan yangmelayani tingkat kecamatanatau beberapa desa denganKriteria: berfungsi atau
berpotensi sebagaipusat kegiatanindustri dan jasa
Terdapat kegiatanIndustri dan jasa dikecamatanTanjungsari.
Terdapat Kesesuaian antaraarahan kebijakan dankondisi eksisting
berfungsi atauberpotensi
sebagai simpul
Terdapat terminalTipe C di KecamatanTanjungsari danberfungsi sebagau
Terdapat kesesuaian antaraarahan kebijakan kabupatensumedang dengan kondisieksisting kecamatan
V-7
Kebijakan Kondisi Eksisting Evaluasitransportasi
skala regional.
simpul kegiatantransportasiregional.
Tanjungsari.
Kawasan lindungKabupaten Sumedangditetapkan sebesar39.329,04 Ha (25,84%)yang meliputi :
Kawasan Lindung(Hutan) dengan luas23.025,43 ha (15,13%), yaitu HutanKonservasi.
Kawasan Lindung (NonHutan) sebesar16.303,61 ha (10,71%), yaitu
Sempadan Sungai.
Kawasan lindung diKecamatan Tanjungsariseluas
Sumber : Hasil Analisis 2012
RTRW Kab.SumedangTahun 2009-2029
Secara umum arahan kebijakan Kecamatan Tanjungsari sesuai
dengan arahan kebijakan Kabupaten Sumedang. Namun fasilitas
minimum yang dibutuhkan belum sesuai untuk tugas yang
diemban sebagai bagian dari wilayah Bandung Metropolitan
Area.
5.1.2 Analisis Kebijakan Internal
5.1.2.1 Analisis Kebijakan Kecamatan Tanjungsari
Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang disusun
dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang berkelanjutan dan
operasional, serta mengakomodasi paradigma baru dalam
perencanaan. Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang
terdiri atas:
V-8
1.Penyusunan dan peninjauan kembali rencana tata ruang
dilakukan dengan pendekatan partisipatif. Kebijakan ini
bertujuan untuk mewujudkan rencana tata ruang sesuai
dengan kaidah penataan ruang. Strategi:
a.Meningkatkan peran kelembagaan dan peran serta
masyarakat dalam perencanaan tata ruang.
b.RTRW Kabupaten ditinjau kembali dan atau disempurnakan
1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dalam hal RTRW tidak
mampu untuk mengakomodasikan dinamika perkembangan yang
disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.
2. RTRW perlu ditindaklanjuti ke dalam rencana yang lebih
terinci.Kebijakan ini bertujuan untuk merinci arahan
pemanfaatan ruang yang tertuang di dalam RTRW.
3. Rencana Rinci Tata Ruang wajib menyelaraskan dengan
subtansi RTRW Kabupaten.Kebijakan ini bertujuan untuk
mewujudkan keterpaduan dan keterkaitan perencanaan tata
ruang antara kabupaten dengan kecamatan.
Tabel5.3Analisis Kebijakan dan Kondisi Eksisting Kecamatan
Tanjungsari
Kebijakan Kecamatan Tanjungsari Kondisi eksisting Evaluasi
Membagi wilayah kecamatanTanjungsari kedalam 2 wilayahpengembangan yakni:
Desa-desa yangterdapatdiKecamatanTanjungsari adayang berupa desaurban dan desarural
Arahan kebijakanmampu mengakomodirkegiatan yang adadidesa urban maupunrural sehinggatepat sasaran.
a. Wilayah Perencanaan KawasanPerkotaan
Kawasan perkotaan ini yaitupada :
BWK Pusat (BWK A) Desa
Penetapan pusatBWK dapat menjadialternatifpenyebarankegiatan agartidak terpusatdisekitar jalan
Kebijakan pembagianBWK sesuai untukpenyebaran kegiatanekonomi agar tidakterkonsentrasi padasatu titik.selainitu pembagian BWK
V-9
Kebijakan Kecamatan Tanjungsari Kondisi eksisting Evaluasi
Tanjungsari sebagai pusatBWK dan wilayah yangdilayaninya yaitu DesaMargaluyu, dan Desa Jatisari
BWK B Desa Cinanjung sebagaipusat BWK dan wilayah yangdilayaninya yaitu ; DesaRaharja dan Kutamandiri
BWK C Desa Gudang Sebagaipusat BWK dan wilayah yangdilayani yaitu ; DesaGunungmanik, Desa Margajayadan Gudang
arteri yangmenghubungkanPKNBandung denganPKN Cirebon.
dapat mengurangiKesenjangan antardesa.
b. Pembagian Wilayah PerencanaanKawasan Pedesaan.
BWK D Desa Kadakajaya sebagaipusat BWK dan wilayah yangdilayaninya Desa Cijambu, danDesa Pasigaran.
Desa Kadaka Jaya,Pasigaran danCijambudidominasi olehkawasan lindungdan kegiatandominan yang adadi ketiga desatersebut adalahpertanian
Kebijakan sesuaiuntuk karakteristikdesa. dimanakegiatan dominanadalah pertaniandan pemanfaatanruang dominan untukkawasan lindung.
pola pemanfaatan ruang yangdominan perdesaan dan kawasanlindung,
Pola pemanfaatanruang yangdominan kawasanlindung terdapatdidesa ruralseperti:Kadakajaya,Cijambu,Pasigaran.
Arahan kebijakansesuai dengankegiatan danpemanfaatan ruangdomonan didesarural. Hal iniberarti kebijakansesuai atau dapatdigunakan sebagaipanduanpengembangan wilayadesa rural.
pola pemanfaatan ruangperkotaan dengan intensitaskegiatan jasa perkotaan yangrelative tinggi
Kegiatan jasayang tinggiterdapat didesaurban denganditandai adanyaindustri,perdagangan danjasa yang domonandan kegiatan ini
Arahan kebijakankecamatanTanjungsari untukmemanfaatkan ruangperkotaan denganintensitas kegiatanjasa yang tinggisesuai dengankondisi desa yang
V-10
Kebijakan Kecamatan Tanjungsari Kondisi eksisting Evaluasi
terlihat jelasdidesa:Tanjungsari,Jatisari,Margaluyu,Cinanjung,Raharja,Kutamandiri,Gudang,Gunungmanik danMargajaya.
termasukdidalamnya.
Sumber : Hasil Analisis 2012
RUTR Kecamatan Tanjungsari Tahun 2006-2016
Secara umum dapat disimpulkan bahwa antara kebijakan
Kecamatan Tanjungsari dengan kondisi eksisting dan
karakteristik desa telah ada kesesuaian. Pembagian BWK
diharapkan mampu menyebarkan kegiatan ekonomi agar tidak
terpusat pada Jalan arteri.
5.2 Analisis Aspek Fisik
5.2.1 Analisis Kesesuaian Lahan (Land Suitability Analysis)
Analisis ini bertujuan mengidentifikasi lokasi-lokasi
yang sangat sesuai dengan tipe penggunaan lahan tertentu
maupun dilakukannya suatu pembangunan pada suatu kawasan.
Analisis ini meliputi “overlaying map” (tumpang tindih) dan
ukuran-ukuran kesesuaian lahan, seperti kemiringan, curah
hujan, maupun ketinggian dan keperubahan penggunaan lahan
baik itu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Hasil yang
diperoleh dari analisis ini digunakan untuk menghasilkan
“suitability scores” (scoring kesesuaian lahan) untuk setiap
kawasan dalam wilayah perencanaan. Adapun analisis
kesesuaian lahan ini mengacu pada Keppres No 32 Tahun 1990
V-11
mengenai kawasan lindung, Keppres No 57 Tahun 1989 mengenai
kawasan budidaya serta menggunakan ketentuan aturan kelas
lereng, aturan jenis tanah, dan aturan kelas intensitas
hujan menurut SK Menteri Pertanian No 837/KPTS/UM/1980
berkaitan dengan penetapan kawasan hutan produksi.
¤ Skoring Kemiringan Lahan
Pada analisis Skoring kemiringan lahan ini berpedoman
pada SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980 yaitu :
Tabel 5.4Aturan Kelas Lereng
No Kelas
Kemiringan(%)
Keterangan Skoring
1 I 0 – 8 Datar 202 II 8-15 Landai 403 III 15-25 Agak curam 604 IV 25-40 Curam 805 V > 40 Sangat
curam100
Sumber : SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980
Untuk melihat lebih jelas mengenai skoring kemiringan
lahan di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada Tabel
berikut ini :
Tabel 5.5Skoring Kemiringan Lahan Kecamatan Tanjungsari Tahun 2012
Nama DesaLuas(Ha)
Kemiringan(%)
Skoring
Klasifikasi
Cinanjung 51,9 2-8% 20 Datar141,65 8-15 % 40 Landai
6,3 15-25% 60Agak Curam
60,18 25-40 % 80 Curam
67,97 >40 % 100SangatCuram
V-12
Skoring Kesesuaian Lahan = Kemiringan + Jenis Tanah +
Curah Hujan
Nama DesaLuas(Ha)
Kemiringan(%)
Skoring
Klasifikasi
Raharja 338,71 2-8% 20 Datar15,95 8-15 % 40 Landai12,95 25-40 % 80 Curam
Gunungmanik
167,82 2-8% 20 Datar77,88 8-15 % 40 Landai
Margajaya 146,17 2-8% 20 Datar84,32 8-15 % 40 Landai
Tanjungsari
83,85 2-8% 20 Datar8,15 8-15 % 40 Landai
Jatisari 67,84 2-8% 20 Datar13,76 8-15 % 40 Landai
Kutamandiri 39,23 2-8% 20
Datar
147,47 8-15 % 40 LandaiMargaluyu 149,7 8-15 % 40 LandaiGudang 70,49 2-8% 20 Datar
95,01 8-15 % 40 LandaiPasigaran 33,92 2-8% 20 Datar
127,84 8-15 % 40 Landai
122,24 15-25% 60Agak Curam
Kadakajaya
49,26 2-8% 20 Datar101,1 8-15 % 40 Landai
83,19 15-25% 60Agak Curam
83,19 25-40% 80 Curam
62,96 >40 % 100SangatCuram
Cijambu 28,91 8-15 % 40 Landai
80,02 15-25% 60Agak Curam
58,57 25-40 % 80 Curam
33,4 >40 % 100SangatCuram
Sumber : Hasil Analisis 2012
Dari tabel skoring diatas dapat dilihat bahwa
klasifikasi kemiringan Kecamatan Tanjungsari memiliki
kemiringan yang beragam diantaranya yaitu : datar, landai,
agak curam, curam dan sangat curam.Dengan jarak skor 20
sampai 100. Dimana kemiringan 2-8 % (datar) memiliki luas
V-13
kemiringan terbesar yaitu 1049,18 Ha meliputi desa
cinanjung, raharja, gunungmanik, margajaya, tanjungsari,
jatisari, kutamandiri, gudang, pasigaran, kadakajaya.
kemiringan 8-15% (landai) memiliki luas kemiringan sebesar
991,74 Ha meliputi semua desa yang berada pada kecamatan
tanjungsariSedangkan kemiringan > 40% (sangat curam)
memiliki luas kemiringan sebesar 164,2 Ha yang terdapat pada
desa cinanjung, kadakajaya, dan cijambu.
¤ Skoring Jenis Tanah
Pada analisis skoring jenis tanah ini berpedoman pada
SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980 yaitu
Tabel 5.6Aturan Kelas Jenis Tanah
Kelas Tanah Menurut Kepekaannya Kepekaan
terhadap erosiSkoring
I Alluvial, Gley Humus, Panosol,Hidromorf Kelabu, Lateria Air Tanah
tidak pekaerosi
15
II Latosol agak peka 30III Brown Forest Soil, Non Calcic
Brown, Mediterakurang peka 45
IV Andosol, Laterik, Podsolik,Grumosol
Peka 60
V Regosol, Litosol, Organosol,Rendzenna
sangat peka 75
Sumber : SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980
Klasifikasi Pemanfaatan Jenis Tanah
1. Tanah Alluvial (tanah endapan), Tanah Alluvial adalah
tanah yang terbentuk dari hasil pengendapan lumpur
sungai yang terdapat di dataran rendah. Tanah ini
tergolong sangat subur dan baik untuk daerah pertanian
padi.
2. Tanah Organosol (tanah gambut), Tanah gambut adalah
tanah yang terbentuk dari pengendapan bahan-bahan
V-14
organik terutama pembusukan tumbuhan rawa-rawa.
Tanahnya kurang subur.
3. Tanah Humus, Tanah humus dari pelapukan tumbuh-
tumbuhan terutama di daerah hutan yang masih lebat,
dan sifat tanah ini sangat subur.
4. Tanah Podzolit, Tanah podzolit adalah tanah yang
terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
dan suhu udara rendah. Tanah podzolit tergolong subur.
5. Tanah Laterit, Tanah laterit adalah tanah yang
terbentuk unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah
telah hilang, larut oleh curah hujan yang tinggi.
Tanahnya tidak subur.
6. Tanah Mediteran (tanah kapur), Tanah mediteran adalah
tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur.
Tanahnya tidak subur, akan tetapi cocok untuk tanaman
jati.
7. Tanah Latosol, merupakan yang biasanya terdapat pada
daerah beriklim basah yang curah hujan nya lebih dari
300mm/tahun.
8. Tanah Grumosol, bahan pembentuk grumosol adalah batu
lempung dan batu kapur.
Tabel 5.7Skoring Jenis Tanah Kecamatan Tanjungsari Tahun 2012
No Desa Jenis Tanah LuasKepekaan terhadaperosi Skor
1 Cinanjung Asosiasi Andosol Coklat 328 Peka 60
2 Raharja Asosiasi Andosol Coklat 367,6 Peka 60
3 Gunungmanik Latosol Coklat Kemerahan 82,24 agak Peka 30Asosiasi Andosol Coklat t 163,46 Peka 60
4 Margajaya Latosol Coklat Kemerahan 94,87 agak Peka 30
V-15
No Desa Jenis Tanah LuasKepekaan terhadaperosi Skor
Asosiasi Andosol Coklat 135,63 Peka 60
5 Tanjungsari Latosol Coklat Kemerahan 2,78 Agak Peka 30Asosiasi Andosol Coklat 89,22 Peka 60
6 Jatisari Asosiasi Andosol Coklat 81,60 Peka 607 Kutamandiri Asosiasi Andosol Coklat 186,7 Peka 60
8 MargaluyuLatosol Coklat Kemerahan &
149,7agak peka 30
Asosiasi Andosol Coklat peka 60
9 Gudang Latosol Coklat Kemerahan & 165,5 agak peka 30Asosiasi Andosol Coklat peka 60
10 Pasigaran Asosiasi Andosol Coklat 284,0 Peka 60
5 Kadakajaya Asosiasi Andosol Coklat 296,5 Peka 60
12 Cijambu Asosiasi Andosol Coklat 200,9 Peka 60Sumber : Hasil Analisis 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis tanah di
Kecamatan Tanjungsari di dominasi oleh jenis tanah yang peka
terhadap erosi yaitu jenis tanah asosiasi andosol coklat
dengan scoring 60. Sedangkan terdapat dengan tingkat
kepekaan agak peka erosi yaitu di sebagian Desa
gunungmanik, margajaya, tanjungsari, margaluyu dan gudang
dengan jenis tanah latosol coklat kemerahan dan scoring 30.
Secara umum luas jenis tanah peka terhadap erosi yaitu
2343,71 Ha serta luas jenis tanah agak peka terhadap erosi
yaitu 284,99 Ha.
¤ Skoring Intensitas Hujan
Pada analisis curah hujan berpedoman pada SK Menteri
Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980 yaitu :
Tabel 5.8Aturan Kelas Intensitas Hujan
Kela Kisaran Intensitas Hujan Keterangan Skorin
V-16
s (mm/hari) g
I 0 – 1,36 sangat
rendah
10
II 1,36 – 2,07 Rendah 20III 2,07 – 2,77 Sedang 30IV 2,77 – 3,48 Tinggi 40V > 3,48 sangat
tinggi
50
Sumber: SK Menteri Pertanian No. 837/KPTS/UM/1980
Tabel 5.9Skoring Curah HujanKecamatan Tanjungsari Tahun 205
No Nama DesaCurahHujanMM/Hari
Klasifikasi Skoring
1 Cinanjung 2,07 –2,77 Sedang 30
2 Raharja 2,07 –2,77 Sedang 30
3 Gunungmanik 2,07 –2,77 Sedang 30
4 Margajaya 2,07 –2,77 Sedang 30
5 Tanjungsari 2,07 –2,77 Sedang 30
6 Jatisari 2,07 –2,77 Sedang 30
7 Kutamandiri 2,07 –2,77 Sedang 30
8 Margaluyu 2,07 –2,77 Sedang 30
9 Gudang 2,07 –2,77 Sedang 30
10 Pasigaran
2,07 –2,77 Sedang 302,77 –3,48 Tinggi 40
5 Kadakajaya
2,07 –2,77 Sedang 302,77 –3,48 Tinggi 40
V-17
12 Cijambu
2,77 –3,48 Tinggi 40
> 3,48 SangatTinggi 50
Sumber : Hasil Analisis 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa curah hujan di
Kecamatan Tanjungsari di dominasi seluruhnya oleh curah
hujan dengan intensitas sedang dan tinggi yaitu 2,07-2,77
mm/hari dan 2,77-3,48 mm/hari dengan skor 30 dan 40. Namun
ada juga desa yang memiliki curah hujan sangat tinggi yaitu
desa cijambu dengan intensitas > 3,48 mm/hari.
Dari seluruh tabel dan keterangan di atas dapat
disimpulkan secara keseluruhan bahwa Kecamatan Tanjungsari
memiliki kemiringan pada 0-8% dan 8-15%,15-25%,25-40% dan >
40% serta curah hujan yang sedang dan tinggi Sedangkan
jenis tanah yang ada di Desa Tanjungsari memiliki 2
klasifikasi yaitu tanah Asosiasi Andosol Coklat dan Latosol
Coklat Kemerahan Untuk lebih jelasnya, dilakukan overlay maps
yang terdiri atas Peta Intensitas Curah Hujan, Peta Jenis
Tanah, dan Peta Kemiringan. Hal ini dilakukan untuk melihat
kelompok unit lahan dengan kemiringan, jenis tanah dan curah
hujan yang berbeda. Sehingga dapat diklasifikasikan dengan
menjumlahkan skor dari tiap unit lahan, dan kemudian di
dapat klasifikasi kawasan, baik itu kawasan yang termasuk ke
dalam kawasan budidaya ataupun kawasan lindung dengan
ketetapan yang sudah ditentukan oleh Keppres No. 32 Tahun
1990 mengenai Kawasan Lindung dan Keppres No. 57 Tahun 1989
mengenai Kawasan Budidaya. Hasil dari overlay maps yang
terdiri atas Peta Intensitas Curah Hujan, Peta Jenis Tanah,
dan Peta Kemiringan ditampilkan dalam peta unit lahan. untuk
V-18
Tabel 5.10Skoring Kesesuaian Lahan Kecamatan Tanjungsari
Nama DesaCurah Hujan
Klasifikasi(mm/hari) Skor
Kemiringan
Klasifikasi (%) Skor
Jenis Tanah
Klasifikasi Skor
Unit
LahanTotalSkor
KesesuaianLahan
Klasifikasi
Luas(Ha)
Cinanjung 2,07 – 2,77
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50
KawasanBudidaya 56,1
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 137,9
30 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 131 150
KawasanBudidaya 10,5
30 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 121 170
KawasanBudidaya 55,3
30 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 151 190
KawasanLindung 68,2
Raharja 2,07 – 2,77
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50
KawasanBudidaya 321,5
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 42,6
30 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 121 170
KawasanBudidaya 3,5
V-21
Nama DesaCurah Hujan
Klasifikasi(mm/hari) Skor
Kemiringan
Klasifikasi (%) Skor
Jenis Tanah
Klasifikasi Skor
Unit
LahanTotalSkor
KesesuaianLahan
Klasifikasi
Luas(Ha)
Gunungmanik 2,07 – 2,77
30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80
KawasanBudidaya 23,3
30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100
KawasanBudidaya 58,9
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50
KawasanBudidaya 144,5
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 18,9
Margajaya 2,07 – 2,77
30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80
KawasanBudidaya 57
30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100
KawasanBudidaya 37,9
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50
KawasanBudidaya 89,2
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 46,4
Tanjungsari 2,07 – 2,77 30 2-8% 20 Latosol coklatKemerahan
30 52 80 KawasanBudidaya
2,1
V-22
Nama DesaCurah Hujan
Klasifikasi(mm/hari) Skor
Kemiringan
Klasifikasi (%) Skor
Jenis Tanah
Klasifikasi Skor
Unit
LahanTotalSkor
KesesuaianLahan
Klasifikasi
Luas(Ha)
30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100
KawasanBudidaya 1,7
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 52 50
KawasanBudidaya 73,2
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 122 130
KawasanBudidaya 15
Jatisari 2,07 – 2,77
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50
KawasanBudidaya 67,5
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 14,1
Kutamandiri 2,07 – 2,77
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50
KawasanBudidaya 48
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 138,7
Magaluyu 2,07 – 2,77
30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100
KawasanBudidaya 15,3
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 134,4
V-23
Nama DesaCurah Hujan
Klasifikasi(mm/hari) Skor
Kemiringan
Klasifikasi (%) Skor
Jenis Tanah
Klasifikasi Skor
Unit
LahanTotalSkor
KesesuaianLahan
Klasifikasi
Luas(Ha)
Gudang 2,07 – 2,77
30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80
KawasanBudidaya 34,7
30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100
KawasanBudidaya 49,8
30 2-8% 20Asosiasi AndosolCoklat 60 51 50
KawasanBudidaya 35,8
30 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 45,2
Pasigaran 2,07 – 2,7730 8-15 % 40
Asosiasi AndosolCoklat 60 121 130
KawasanBudidaya 5,8
30 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 131 150
KawasanBudidaya 37,9
30 2-8% 20Latosol coklatKemerahan 30 52 80
KawasanBudidaya 5,9
30 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 122 100
KawasanBudidaya 52,1
30 15-25% 60 Latosol coklatKemerahan
30 132 120 KawasanBudidaya
39,2
V-24
Nama DesaCurah Hujan
Klasifikasi(mm/hari) Skor
Kemiringan
Klasifikasi (%) Skor
Jenis Tanah
Klasifikasi Skor
Unit
LahanTotalSkor
KesesuaianLahan
Klasifikasi
Luas(Ha)
2,77 – 3,48
40 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 221 140
KawasanBudidaya 22,3
40 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 231 160
KawasanBudidaya 44,4
40 8-15 % 40Latosol coklatKemerahan 30 222 50
KawasanBudidaya 18,4
40 15-25% 60Latosol coklatKemerahan 30 232 130
KawasanBudidaya 46
Kadakajaya
2,07 – 2,77 30 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 131 150
KawasanBudidaya 2,6
2,77 – 3,48
40 25-40% 80Asosiasi AndosolCoklat 60 241 180
KawasanLindung 49,6
40 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 221 140
KawasanBudidaya 30,8
40 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 231 160
KawasanBudidaya 141,7
40 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 251 200
KawasanLindung 71,8
V-25
Nama DesaCurah Hujan
Klasifikasi(mm/hari) Skor
Kemiringan
Klasifikasi (%) Skor
Jenis Tanah
Klasifikasi Skor
Unit
LahanTotalSkor
KesesuaianLahan
Klasifikasi
Luas(Ha)
Cijambu
2,77 – 3,48
40 8-15 % 40Asosiasi AndosolCoklat 60 221 140
KawasanBudidaya 16,2
40 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 231 160
KawasanBudidaya 83,9
40 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 241 180
KawasanLindung 51,22
40 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 251 200
KawasanLindung 6,5
> 3,48
50 15-25% 60Asosiasi AndosolCoklat 60 331 170
KawasanBudidaya 27,7
50 25-40 % 80Asosiasi AndosolCoklat 60 341 190
KawasanLindung 14,6
50 >40 % 100Asosiasi AndosolCoklat 60 351 210
KawasanLindung 0,87
Sumber : Hasil Analisis 2012
V-26
Tabel 5.11Luas Jenis Penggunaan Lahan Kecamatan Tanjungsari
Berdasarkan Hasil SkoringNO UNIT KONSERVASI UNIT LAHAN JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)
1 Desa Cinanjung
151 Hutan Lindung 68,2121 & 131 Pertanian Lahan Basah 150,75131 Pertanian Lahan Kering 2,38
51Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 54,68
141 Hutan Produksi 24,57121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 27,42
Jumlah 328
2 Desa Raharja51
Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 347,9
141 Pertanian Lahan Kering 6,57121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 13,13
Jumlah 367,6
3 Desa GunungManik
51 & 52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 171,45
122 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 57,12121 Pertanian Lahan Basah 17,12
Jumlah 245,69
4 Desa Margajaya 51 & 52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 159,93
121 & 122 Pertanian Lahan Basah 70,65Jumlah 230,58
5 Desa Tanjungsari 51 & 52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 75,87
121 & 122 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 16,17Jumlah 92,04
6 Desa Jatisari 51Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 56,81
121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 24,73Jumlah 81,54
7 Desa Kutamandiri 1Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 60,31
121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 126,39Jumlah 186,7
8 Desa Margaluyu 121 & 122 Permukiman Perdagangan Jasa 149,69Jumlah 149,69
9 Desa Gudang 121 & 122Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 66,09
121 & 122 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 99,43Jumlah 165,52
10 Desa Pasigaran 121 & 122 Permukiman Perdagangan Jasa 146,68
V-27
NO UNIT KONSERVASI UNIT LAHAN JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)131-132 Pertanian Lahan Kering 48,27132 & 131 Pertanian Lahan Basah 19,26131 Hutan Produksi 54,71
52Industri, Pemukiman,Perdagangan dan jasa 15,08
Jumlah 284
11 Desa Kadakajaya
151 & 251,141, 241 Hutan Lindung 121,4231 Hutan Produksi 21,4131 & 231 Pertanian Lahan Kering 86,555131 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 67,145
Jumlah 296,5
12 Desa Cijambu
251, 141 &241 Hutan Lindung 73,19331 Resapan Air 34,415231 Hutan Produksi 59,275121 Pemukiman, Perdagangan dan jasa 9,045131 Pertanian Lahan Basah 25,005
Jumlah 200,93Sumber : Hasil Analisis 2012
Tabel di atas merupakan klasifikasi dari penggunaan
lahan yang dapat diterapkan pada unit lahan dari hasil
skoring berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Keppres 32
Tahun 1992 dan Kepres 57 Tahun 1989.
Dapat di lihat bahwa di Desa Tanjungsari dan Jatisari
penggunaan lahan yang sesuai didominasi oleh Industri,
Pemukiman, Perdagangan dan jasa serta Pemukiman, Perdagangan
dan jas ,dengan unit lahan 51 dan 52 serta 121 dan 122
sedangkan di Desa cinanjung memiliki beberapa pengunaan
lahan yang diperuntukan yaitu hutan lindung dengan unit 151
produksi dan lainnya.
A. Kawasan Fungsi Lindung
V-28
Kawasan lindung adalah kawasan dengan skor > 175 (khusus
untuk hutan lindung), dengan kriteria pertimbangan adalah
faktor kemiringan lahan, kepekaan tanah, dan curah hujan.
Sementara itu, dari deliniasi kawasan lindung tersebut, maka
diturunkan kedalam komponen kawasan lindung yang lebih
detil, yaitu Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan
bawahannya, Kawasan perlindungan setempat, Kawasan suaka
alam, Kawasan pelestarian alam, Kawasan rawan bencana alam,
dan Kawasan lindung lainnya. Adapun kriteria Penetapan
kawasan lindung di Kecamatan Tanjungsari akan mengacu pada
kriteria kawasan lindung yang ditetapkan dalam Keppres 32
Tahun 1992 tentang kawasan lindung. Dimana berdasarkan hasil
skoring, Kecamatan Tanjungsari memiliki kawasan lindung yang
sesuai dengan kriteria dan tersebar pada beberapa desa yaitu
desa cinanjung, kadakajaya, dan cijambu. jika di deliniasi
lebih detil, dari kriteria yang ada seperti kriteria kawasan
lindung yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya,
kawasan perlindungan setempat dan kawasan lindung lainnya,
Kecamatan Tanjungsari memiliki kawasan lindung sebagai
berikut :
Kawasan perlindungan kawasan bawahannya
Hutan Lindung
Luas hutan lindung secara keseluruhan adalah 92,375 ha pada
umumnya terdapat di desa cijambu, kadakajaya dan cinanjung.
Kawasan Resapan Air
Luasan kawasan resapan air adalah 34,415 Ha yang hanya
terdapat pada desa cijambu karena memiliki kriteria yang
sesuai dengan dalam Keppres 32 Tahun 1992 tentang kawasan
lindung.
V-29
Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat yang ada di Kecamatan
Tanjungsari adalah: Kawasan Sekitar Mata Air
Kawasan lindung sekitar mata air merupakan kawasan di
sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi mata air.
Kriteria:
Pada kawasan ini diarahkan menjadi kawasan bebas fisik
bangunan (buffer zone) sekurang-kurangnya dengan jari-
jari 200 meter di sekitar mata air.
Lokasi : Luasan kawasan sempadan mata air kecamatan tanjungsari
adalah 40 Ha atau 1,3 % dari keseluruhan luas kecamatan
tanjungsari. Yang tersebar di beberapa desa diantaranya
desa cijambu, kadakajaya, margajaya,raharja, dan
kutamandiri. Dengan jarak 200 m dari titik mata air.
Kawasan Sempadan Sungai
Kawasan Sempadan Sungai merupakan kawasan yang perlu
dilindungi untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.
Kawasan sempadan sungai meliputi kawasan sepanjang kiri dan
kanan sungai termasuk sungai buatan/ kanal/ saluran irigasi
primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai
Kriteria:
1. tebing-tebing/bantaran sungai yang potensial terhadap
erosi dan longsor dilakukan dengan penanaman tanaman
keras dengan ketentuan (jarak dari bibir sungai ):
V-30
2. Lebar sungai < 2.5 m, areal penanaman berjarak
minimal 10 m
3. Lebar sungai 2.5 m – 10 m, areal penanaman berjarak
min 50 m
4. Lebar > 10 m, areal penanaman minimal 100 m
5. Tidak diperkenankan adanya budidaya termasuk
mendirikan bangunan kecuali bangunan yang menunjang
fungsi kawasan dan atau bangunan merupakan bagian dari
suatu jaringan atau transmisi bagi kepentingan umum.
Lokasi :
Berdasarkan identifikasi dari data Kecamatan, maka kawasan
perlindungan sempadan sungai di Kecamatan Tanjungsari
dengan menggunakan kriteria Lebar sungai 2.5 m – 10 m, areal
penanaman berjarak min 50 m dengan luas 96 Ha atau 3,7 %
dari keseluruhan luas kecamatan tanjungsari.
B.Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang dapat dikembangkan
untuk kegiatan budidaya yaitu dengan skor < 125, dengan
kriteria pertimbangan adalah faktor kemiringan lahan,
kepekaaan tanah, dan curah hujan. Sementara itu, dari
deliniasi kawasan budidaya tersebut, maka diturunkan kedalam
komponen kawasan budidaya yang lebih detil, yaitu hutan
produksi, pertanian, pertambangan, pariwisata, dan
permukiman perkotaan. Kawasan budidaya adalah kawasan yang
ditetapkan sebagai fungsi utama untuk dibudidayakan atas
dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya ini
mempunyai skor ketiga parameter satuan lahan kurang dari 125
V-31
dengan kemiringan lereng kurang dari 8 %, jenis tanah yang
tidak peka ataupun agak peka terhadap longsor.
Berdasarkan analisis dan kriteria yang ada untuk kawasan
budidaya yang terdapat di Kecamatan Tanjungsari meliputi
beberapa jenis Kawasan diantaranya :
a) Kawasan Budidaya Pertanian
Kawasan Pertanian Lahan Basah
Pemanfaatan ruang pertanian lahan basah bertujuan untuk
mendukung perekonomian lokal di kawasan sekitarnya dan
pengembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari.
Pengembangan kawasan pertanian lahan basah berdasarkan pada
pertimbangan kondisi eksisting dan potensi wilayahnya dengan
merujuk pada ketentuan Keppres No. 57/89 tentang Pengelolaan
Kawasan Budidaya. Pemanfaatan ruang lahan basah yang
terbentuk berdasarkan pertimbangan tersebut adalah
mengelompok dan merupakan pemisah antara kawasan budidaya
permukiman dan kawasan lindung. Dengan Krtiteria :
- Kawasan ketinggian < 1000 mdpl
- Kemiringan < 40%
- Kedalaman efektif tanah > 30 cm
Berdasarkan pertimbangan kriteria diatas, maka luas
pertanian di Kecamatan Tanjungsari, yang sesuai untuk
budidaya pertanian lahan basah adalah 299,56 atau 5,4 %
dari total luas Kecamatan Tanjungsari) yang tersebar di
Kecamatan Tanjungsari. Adapun pertanian lahan basah yang
dikembangkan, adalah sawah irigasi yang tersebar di desa
cinanjung, raharja, gunungmanik, margajaya, pasigaran, dan
cijambu
Kawasan Pertanian Lahan Kering
V-32
Pemanfaatan ruang pertanian lahan kering bertujuan
untuk mendukung perekonomian lokal di kawasan sekitarnya dan
pengembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari. Luas
Kawasan Pertanian Kering : Pengembangan kawasan pertanian
lahan kering berdasarkan pada pertimbangan kondisi eksisting
(berupa kebun campuran, tegalan, dll) dan potensi wilayahnya
dengan merujuk pada ketentuan Keppres No. 57/89 tentang
Pengelolaan Kawasan Budidaya. Pemanfaatan ruang lahan kering
yang terbentuk berdasarkan pertimbangan tersebut adalah
mengelompok dan merupakan pemisah antara kawasan budidaya
permukiman dan kawasan lindung, dengan kriteria :
- Kawasan dengan ketinggian <1000 mdpl
- Kemiringan <40 %
- Kedalaman efektif tanah <30 cm
Berdasarkan pertimbangan kriteria diatas, maka luas
pertanian lahan kering di Kecamatan Tanjungsari adalah
160.5 ha atau 6.1 % dari keseluruhan luasan kecamatan
tanjungsari yang tersebar di desa cinanjung, pasigaran,
kadakajaya.
b) Kawasan Hutan Tanaman Rakyat atau Kebun Wanatani
(Agroforestry)
Hutan Tanaman Rakyat adalah hutan tanaman yang dibangun
oleh kelompok masyarakat di kawasan hutan produksi dengan
pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan-Hutan Tanaman
Rakyat (IUPHHKHTR) dengan jangka waktu paling lama 100
tahun. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan program
penanaman jenis tanaman kehutanan dengan memperhatikan
potensi sosial budaya menanam yang tumbuh di masyarakat.
V-33
Hutan tanaman rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah
hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh
kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas
hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka
menjamin kelestarian sumber daya hutan (PP 6/2007 bab 1
pasal 1:19).
Hutan Tanaman Rakyat hanya akan dikembangkan pada areal
kawasan hutan produksi yang tidak dibebani hak. Jadi dapat
dikatakan bahwa untuk fungsi Hutan Tanaman Rakyat itu
sendiri dapat digolongkan sebagai kawasan hutan yang
memiliki fungsi produksi.
Secara teknik, hutan-hutan rakyat ini pada umumnya
berbentuk wanatani, Wanatani atau agroforest adalah suatu
bentuk pengelolaan sumberdaya yang memadukan kegiatan
pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman
komoditas atau tanaman jangka pendek, seperti tanaman
pertanian. Model-model wanatani bervariasi mulai dari
wanatani sederhana berupa kombinasi penanaman sejenis pohon
dengan satu-dua jenis komoditas pertanian, hingga ke
wanatani kompleks yang memadukan pengelolaan banyak spesies
pohon dengan aneka jenis tanaman pertanian, dan bahkan juga
dengan ternak atau perikanan.
Kawasan ini terklasifikasikan oleh ciri-ciri satuan
lahan yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Hasil skoring kesesuaian lahan antara 125 – 174,
- Keadaan fisik satuan lahan memungkinkan dilakukan
budidaya,
- Tidak merugikan lingkungan hidup
V-34
Kawasan ini tersebar hampir diseluruh Kecamatan
Tanjungsari, kecuali sebagian dari daerah yang tidak
memenuhi kriteria berikut yaitu sebagian dari desa
Cinanjung, Kadakajaya dan Cijambu.
Kawasan Budidaya Non-Pertanian
Kawasan Permukiman
Kawasan permukiman dikembangkan pada kawasan dengan
kriteria sebagai berikut:
Kawasan dengan kemiringan lahan < 15%.
Ketersediaan air terjamin.
Aksesibilitas yang baik.
Tidak berada pada wilayah rawan bencana.
Berada dekat dengan pusat kegiatan/terkait dengan
kawasan hunian yang sudah ada atau berkembang.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka kawasan
permukiman tersebar di seluruh wilayah yaitu Desa 753,73ha
atau 28,7 % Tetapi potensi terbesar untuk pengembangan
kawasan permukiman adalah di Desa tanjungsari dan jatisari.
Alokasi lahan yang memungkinkan untuk berkembang sebagai
kawasan permukiman adalah didasarkan pada kondisi eksisting,
dimana saat ini merupakan pemusatan kegiatan permukiman dan
akses jalan yang baik
Kawasan Industri
Kriteria kawasan yang dikembangkan sebagai peruntukkan
industri adalah :
Kawasan dengan ketinggian < 1000 m dpl
Kawasan dengan kemiringan lereng < 8%
Kawasan dengan ketersediaan air baku yang cukup
V-35
Kawasan dengan adanya sistem pembuangan limbah
Tidak terletak di kawasan tanaman pangan lahan basah yang
beririgasi teknis dan berpotensi untuk pengembangan
irigasi.
Tidak menimbulkan dampak sosial yang besar.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu
dikembangkan lahan dengan peruntukan industri, yaitu ;
Pembangunan Kawasan Industri yang melingkupi Desa
Tanjungsari
Sementara itu, untuk pengembangan industri kecil dan
rumah tangga, pengembangannya di seluruh desa, dengan
jenis produksi yang mendukung terhadap sistem
perekonomian Kecamatan Tanjungsari.
Berdasarkan hasil analisis kecamatan tanjungsari memiliki
potensi untuk pengembangan industri, perdagangan dan jasa
berdasarkan kriteria yaitu sebesar 1024,9 Ha atau 39,0 %
namun berdasarkan kriteria sebagian kawasan industri juga
dapat diperuntukan sebagai kawasanpemukiman.
Agar lebih jelas, berikut adalah luasan Kawasan
Budidaya dan Kawasan Lindung secara lebih ringkas dengan
jenis penggunaan lahan berdasarkan kriteria.
Tabel 5.12Kesesuaian Lahan di Perinci Per Jenis Guna LahanKecamatan
Tanjungsari
Kesesuaian Lahan Luas (Ha) Luas (%)
Kawasan Lindung 262,79 8,1Hutan Lindung 92,375 3,5Resapan Air 34,415 1,3Sempadan Sungai 96 3,7
V-36
Sempadan Mata Air 40 1,5
Kawasan Budidaya 2415,5 91,8Hutan Produksi 176,7 6,7Kawasan Industri Perkotaan/ Industri,perdagangan & jasa 1024,9 39,0Pemukiman,Perdagangan dan Jasa 753,73 28,7Pertanian Lahan Basah 299,56 5,4Pertanian Lahan Kering 160,5 6,1Jumlah Luasan 2628,7 100
Tabel 5.13Kesesuaian LahanKecamatan Tanjungsari Tahun 2012
Sumber : Hasil
Analisis Tahun
2012
Grafik 5.1kesesuaian lahan Kecamatan Tanjungsari
8%
92%
Kawasan LindungKawasan Budidaya
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari tabel di sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
proporsi luasan dari Kawasan Budidaya di Kecamatan
tanjungsari lebih dominan dibandingkan dengan Kawasan
Lindung dengan persentase91,8 % atau2415,5 Ha, yang mana
dari kawasan pertanian lahan kering memberikan kontribusi
V-37
Luas (Ha) Luas (%)
Kawasan Lindung 262,79 8,1
Kawasan Budidaya 2415,5 91,8
Jumlah 2628,7 100,00
terbesar seluas 160,5 Ha yang tersebar dominan di Desa
kadakajaya dengan kontribusi 86,555 Sedangkan sebaran
kawasan pertanian lahan basah tersebar dominan di Desa
Cinanjung dengan luas 150,75 Ha.
Kawasan Pemukiman, perdagangan dan jasa tersebar di
semua desa dengan luasan keseluruhan 753,73 Ha. Sedangkan
untuk kawasan industri tersebar di beberapa desa diantaranya
di Desa tanjungsari, jatisari, raharja, gunungmanik, gudang
dengan luasan keseluruhan industri, pemukiman, perdagangan
dan jasa yaitu 1024,9 Ha.
Kemudian untuk Kawasan Hutan Produksi tersebar di 4 desa
diantaranya cinanjung, pasigaran, kadakajaya, cijambu dengan
dominasi luas lahan di Desa Cijambu dengan luas 59,275 ha
dari luasan Kecamatan Kertajati.
Untuk Kawasan lindung di Kecamatan Tanjungsari hanya
berkisar 81 % dari total luasan Kecamatan Kertajati, yaitu
sekitar 262,79 Ha, meliputi kawasan perlindungan setempat,
kawasan sempadan mata air, dan sempadan sungai dengan
masing-masing luasan 126,79 Ha, 40 Ha dan 96 Ha. Untuk
lebih jelasnya mengenai kesesuaian lahan dan kesesuaian
lahan yang diperinci berdasarkan jenis guna lahan kecamatan
tanjungsari yaitu pada peta kesesuaian lahanserta peta 5. 2
Dan peta 5.3 kesesuaian lahan yang diperinci berdasarkan
Guna Lahan yang sesuai berdasarkan kriteria skoring.
V-38
5.2.2 Analisis Daya Dukung Lahan
Adapun hasil dari analisis Kemampuan Lahan untuk
pengembangan wilayah meliputi kawasan potensial, kawasan
kendala, dan kawasan limitasi, yaitu dengan melihat kriteria
- kriteria yang memiliki standar untuk kegiatan di Kecamatan
Tanjungsari. Analisis ini didasarkan pada kepres No.32 Tahun
1990 seperti yang di jelaskan dalam Tabel 10.14 dibawah ini,
serta dengan memperhatikan kondisi fisik dasar wilayahnya
seperti kemiringan, ketinggian dan kemampuan tanah.
Tabel 5.14Kriteria Analisis Kemampuan Lahan
No Kawasan Kriteria(1) (2) (3)1. Potensial a. Memiliki kelerengan 0-15
%b. Ketinggian <2000 mdplc. Bukan daerah banjird. Ketersediaan airterjamin.
2. Kendala a. Memiliki kelerengan 15-40%b. Ketinggian <2000 mdplc. Masih dapat diperbaikidengan menggunakanteknologi
3. Limitasi a. Memiliki kelerengan >40%b. Ketinggian >2000 mdpl
Sumber : kepres No.32 Tahun 1990
Dalam analisis kemampuan lahan ini diakukan sebuah
metode yaitu menggunakan teknik analisis overlapping maps,
caranya yaitu menggabungkan PetaKesesuaian Lahan dengan Peta
Kawasan Rawan Bencana yang kemudian menghasilkan kriteria-
kriteria untuk pengklasifikasian kawasan berdasarkan pada
V-41
tabel yang telah ditunjukkan di atas. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat Peta daya dukung Lahan.
A. Kawasan Potensial
Kawasan Potensial merupakan kawasan manfaat atau
kemungkinan kawasan dengan tingkat kesesuaian lahan yang
baik untuk dikembangkan dan dibangun menjadi kawasan
budidaya dengan kriteria kemiringan 0-15 % dan bukan daerah
rawan bencana serta memiliki ketinggian tanah secara
keseluruhan 0-1.500 mdpl yang meliputi kawasan permukiman,
kawasan perdagangan dan jasa, kawasan industri, kawasan
pertanian, perkebunan, pariwisata, dan kawasan ruang terbuka
hijau, yang termasuk dalam kawasan ini adalah wilayah -
wilayah yang memiliki kriteria, memiliki potensi dan
kemudahan untuk pembangunan serta pelaksanaannya, artinya
mempunyai kelas kemampuan lahan yang tinggi. Di Kecamatan
Tanjungsari didominasi oleh Kawasan Potensial dengan luas
1339,499 Ha.
B. Kawasan Limitasi
Kawasan limitasi adalah wilayah yang fisik dasarnya
memiliki tingkat kesesuaian lahan yang tidak dapat
dikembangkan menjadi budidaya, baik budidaya perkotaan
maupun budidaya non perkotaan, meskipun telah diberikan
masukan teknologi. Kawasan ini biasanya memiliki kemiringan
lahan > 40% dengan ketinggian > 2.000 meter dan sangat peka
terhadap erosi. Kawasan ini umumnya mempunyai curah hujan
tinggi dan menyebabkan kerusakan tanah dan tata air. Selain
itu daerah buffer zone dan sempadan mata air dan lainya juga termasuk
V-42
kawasan yang tidak boleh dibangun. Oleh karena itu Kawasan
tersebut sebaiknya diarahkan menjadi kawasan lindung. Yang
menjadi kawasan Limitasi di Kecamatan Kertajati hanya
terdapat di sebagian kecil kecamatan yang memiliki luasan
174, 988 Ha atau 6,66 %.
C. Kawasan Kendala
Kawasan Kendala yaitu kawasan yang dapat dikembangkan untuk
pembangunan namun beberapa dari kawasan masih terbatas
pembangunannya diantaranya memiliki kriteria Memiliki
kelerengan 15-40%, Ketinggian <2000 mdpl, Masih dapat
diperbaiki dengan menggunakan teknologi yang dapat mengubah
kriteria kawasan tersebut. Pada kecamatan tanjungsari
penetapan kawasan kendala juga pada hasil pengskoringan
yaitu 125-175 berdasarkan hasil analisis total
pengskoringan. Pada kecamatan tanjungsari luas kawasan
kendala yaitu 514,213 Ha atau 42,39 % dari keseluruhan
kawasan Tanjungsari.
Tabel 5.15
Hasil Analiss Daya Dukung Lahan
V-43
Daya dukung Lahanan Luas (Ha) Luas (%)
Kawasan Potensial 1339,499 50,96
Kawasan Kendala 514,213 42,39
Kawasan Limitasi 174,988 6,66Jumlah 2628,7 100,00
Sumber: Hasil analisis 2012
Grafik 5.2Hasil Analiss Daya Dukung Lahan
51%42%
7%
Kawasan PotensialKawasan KendalaKawasan Limitasi
Sumber: Hasil analisis 2012
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan
Tanjungsari didominasi oleh kawasan potensial dan kawasan
Kendala yang tersebar hampir di seluruh desa Kecamatan
Tanjungsari dengan luas 1339,499 dan 514,213 atau 50,96 dan
42,39 % sedangkan Kawasan Limitasi sebesar 174,988 atau
6,66 % dari keseluruhan luas kecamatan tanjungsari. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada peta 5.4 daya dukung
lahan.
V-44
5.3 Analisis Aspek Tata Guna Lahan
Menurut Undang-Undang penataan ruang no. 26 tahun 2007
pasal 33 pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang di
tetapkan dalam rencana tata ruang di laksanakan dengan
mengembangkan penatagunaan tanah,penatagunaan air , penata
gunaan udara dan penata gunaan sumber daya alam lainnya .
Analisis penggunaan lahan ini untuk mengetahui pola
penggunaan lahan , perubahan penggunaan lahan dan
kecenderungan kawasan terbangun. Analisis yang di gunakan
adalah identifikasi peta penggunaan lahan tahun sebelumnya
dengan tahun terbaru , peta yang digunakan yaitu peta tahun
2005 dan peta tahun 2009 . Analisis ini dilakukan dengan
menggunakan metode-metode tertentu. Adapun alat analisis
yang digunakan adalah superimpose yaitu mengoverlaykan peta
penggunaan lahan tahun sebelumnya dengan tahun terbaru, dan
identifikasi peta penggunaan lahan tahun terbaru. Peta yang
digunakan adalah tahun 2009.
5.3.1 Analisis Pola penggunaan Lahan
Di kecamatan tanjung sari ada 3 pola penggunaan lahan
yaitu pola penggunaan lahan kawasn lindung , pola penggunaan
lahan kawasan budidaya non terbangun dan pola penggunaan
lahan kawasan budidaya terbangun dimana pada kawasan lindung
bepola kosentris yaitu terkumpul yang berada di desa cijambu
dan kadak jaya pada pola penggunaan lahan kawasan budidaya
non terbagun berpola sporadis yaitu menyebar yang terdapat
pada hampir semua desa yang berada di tanjung sari begitu
pula dengan pola kawasan budidaya terbangun yang berada di
V-46
tanjung sari yaitu berpola sporadis di mana berada di semua
desa tanjung sari .
Untuk lebih jelas bisa melihat Gambar 5.5 Peta Pola
Penggunaan Lahan
V-47
5.3.1.1 Penggunaan Lahan Terbangun
Penggunaan lahan terbangun Di kecamatan Tanjungsari luas
pemanfaatan kawasan terbangun yaitu pada tahun 2009 yaitu
seluas 582,31 Ha.
yaitu terdapat :
A.Permukiman
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan lindung, baik yang berupa
kawasan perkotaan maupun pedesaan
yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan
penghidupan.Dikecamatan Tanjungsari daerah permukiman pada
tahun 2009 seluas 486,02Ha. Pola dari permukiman di
kecamatan Tanjungsari lebih dominan pada pola Sporadis yaitu
pada bagian wilayah Tengah dan Selatan kecamatan
Tanjungsari.Pemanfaatan lahan terluas untuk permukiman itu
sendiri terdapat pada desa Raharja seluas 70,21 Ha.
B.Gedung
Dikecamatan Tanjungsari
luas gedung seperti, toko-
toko,sekolah dan
perkantotan seluas 96,29Ha
pada tahun 2009. Pola dari
bangunan gedung
dikecamatan Tanjungsari
V-49
yaitu pola konsentris dengan memusat didaerah Tengah
kecamatan Tanjungsari di daerah desa kutamandiri, desa
Jatisari, desa Gunung manik, karena didaerah tersebut
terdapatnya jalan provinsi.
5.3.1.2 Penggunaan lahan Non terbangun
Kecamatan Tanjungsari tahun 2009, luas pemanfaatan
ruang sebagai kawasan non terbangun adalah 1980,27 Ha.
Penggunaan lahan kawasan non terbangun meliputi sawah,
tegalan atau perkebunan, hutan. Dikecamatan Tanjungsari
kawasan non terbangun yang mendominasi yaitu Ladang/
tegalan.
Perkebunan
Perkebunan di kecamatan
Tanjungsari merupakan aktifitas
penduduk di kecamatan ini untuk
mencari penghasilan. Luas
perkebunan yang ada di kecamatan
Tanjungsari seluas 401,7Ha atau
15,28% dari luas keseluruhan
kecamatan Tanjungsari. Perkebunan di kecamatan ini lebih
dominan Konsentris di daerah desa Kadakajaya di bagian
wilayah Utara kecamatan Tanjungsari.
V-50
Hutan
Hutan merupakan Kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya,
yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan. Di kecamatan
tanjungsari Proporsi tegakan hutan yaitu seluas 132,79 Ha
atau 5,05% dari luas keseluruhan Tanjungsari. Hutan di
kecamatan Tanjungsari bersifat Konsentris yang Hanya
terdapat dibagian wilayah Utara kecamatan Tanjungsari di
desa Cijambu dan Kadakajaya.
Sawah
Pertanian merupakan penggunaan
lahan yang cukup dominan di
Kecamatan Tanjungsari. Penggunaan
lahan sawah di kecamatan
Tanjungsari seluas 627,26 atau
23,86% dari luas keseluruhan
Tanjungsari. Sebagian besar sawah
tersebut berupa sawah Tadah Hujan dengan luas 402,51 Ha dan
selebihnya adalah sawah Irigasi seluas 224,75Ha .Daerah
V-51
sawah ini sendiri polanya bersifat Konsentris yang paling
dominan di daerah wilayah utarah dan tengah kecamatan
Tanjungsari.
Ladang/tegalan
Secara keseluruhan, pemanfaatan
lahan untuk tegalan dan Ladang
merupakan yang paling dominan
di kecamatan Tanjungsari ini
dengan luas yaitu 819,88Ha atau
31,19% dari luas keseluruhan
Tanjungsari. Pemanfaatan tanah
Ladang dan tegalan ini sifatnya
Sporidis yaitu di bagian wilayah Utara dan Selatan
Tanjungsari dengan yang paling dominan di desa Cinanjung
seluas 270,45Ha.
Semak Belukar
Semak belukar merupakan
tumbuhan kayu-kayuan kecil dan
rendah, tanah yang ditumbuhi
kayu-kayuan kecil dan rendah
sudah menjadi rimba. Di
Kecamatan Tanjungsari kawasan semak belukar paling sedikit
dengan luas 23,74Ha. Berpola konsentris yang hanya ada di
daerah cijambu.
5.3.2 Analisis kecenderungan kawasan terbangun
V-52
Kecenderungan kawasan merupakan kecenderungan arah
penggunaan lahan di suatu kawasan dikarenakan adanya suatu
daya tarik tertentu.
Perkembangan ke arah dalam kecamatan tanjung sari pun
terdapat pada daerah desa kuta mandiri jatisari tanjung sari
gunung manik karena di daerah tersebut terdapat jalan
propinsi yang menjadi daya tarik kawasan terbangun
Namun dalam kecamatan Tanjungsari pun mempunyai perkembangan
ke arah keluar kecamatan lain seperti ke daerah jatinangor
pamulihan ini di sebabkan terjadinya penurunan pertubuhan
ekonomi yang terjadi pada tahun 2005-2009 dan juga tingkat
pelayanan sarana dan prasaran yang rendah di kawasan
terbagun tanjung sari
V-53
Dari stadia perkembangan di atas perkembangan
kecenderungan kawasan tanjung sari pada tahun 2005 dan
2009 kecenderungan kawasan terbangun dan dominan
kecenderungan kawasan terbangun terdapat di sekitar ke
arah jalan propinsi yaitu desa , jati sari , kuta
mandiri , desa tanjungsari, marga jaya , gudang dan
gunung manik sangat tidak heran mengingat jalan
propinsi yang menghubungkan antar propinsi ini menjadi
kawasan kecenderungan terbangun karena dinilai
startegis dan mempunyai akses yang lebih baik sehingga
kecenderungan kawasan terbangun pun cenderung berada
di jalan propinsi.
5.3.2.1 Perubahan Tata Guna Lahan
TABEL 5.16PERUBAHAN GUNA LAHAN2005-2009
No Nama Desa PerubahanLahan
Luas(ha) %
1 Desa Cinanjung K-P 9,6
48%
P-T 90,04
P-K 0,9
P-SI 3,8
T-P 54,3
Luas Desa 328
2 Desa Raharja K-T 40,3
K-P 26,9
P-K 15,2
S-T 41,3
V-55
No Nama Desa PerubahanLahan
Luas(ha) %
53%
S-K 26,4
T-K 17,3
T-P 27,9
Luas Desa 367,6
3 Desa GunungManik
K-T 55,5
67%K-P 10,9
P-T 48,5
S-T 50,5
Luas Desa 245,7
4 Desa Margajaya K-SH 40,6
81%
K-P 7,8
P-SH 43,6
SB-SH 47,6
T-SH 47,9
Luas Desa 230,5
5 Desa Tanjungsari K-SI 6,8
88%
K-P 7,1
P-T 18,9
S-T 5,8
S-P 8,8
SB-T 17,9
T-P 10,0
Luas Desa 92
V-56
No Nama Desa PerubahanLahan
Luas(ha) %
6 Desa Kutamandiri K-P 8,5
68%
P-T 25,8
P-K 10,9
S-T 22,9
S-P 17,6
T-P 13,5
K-SH 20,3
P-SH 8,9
Luas Desa 186,7
7 Desa Gudang K-SH 59,3
98%
S-P 51.3
P-SH 6,4
SB-SH 46,6
Luas Desa 165,5
8 Desa Margaluyu K-SH 28,1
62%
K-P 19,9
P-SH 25,2
P-K 7,8
S-P 12,8
Luas Desa 149,7
9 Desa Pasigaran K-SH 90,3
93%
K-P 23,2
S-SH 80,8
T-S 70,2
Luas Desa 284
10 Desa Kadakajaya H-K 70,8
V-57
No Nama Desa PerubahanLahan
Luas(ha) %
68%
K-T 90,7
K-P 15,5
P-K 10,2
T-P 16,9
Luas Desa 296,5
5 Desa Cijambu H-K 60,7
87.1%
H-T 20,0
K-T 30,2
P-K 22,3
P-SH 23,5
S-P 8,5
T-P 10,1
Luas Desa 200,9
12 Desa Jatisari K-P 15,8
88%
K-T 15,3
P-K 13,2
P-G 5,7
SB-T 16,9
T-P 5,3
Luas Desa 81,6
Keterangan :
T=Tanah ladang P=Permukiman H=Hutan S=Sawah
K=kebun SB=Semak Belukar G=Gedung SH=Sawah tadah Hujan
Dari data tabel diatas perubahan yang paling terbesar
yaitu pada desa Gudang dengan 98% dari luas desanya,
perubahan yang paling terbesar yaitu kebun menjadi Tanah
ladang seluas 59,3Ha.Pada desa Cinanjung perubahan lahan
V-58
yang terlihat selama 4 tahun terakhir dari tahun 2005 ke
2009 sebesar 48% dari luas desa Cinanjung dengan perubahan
terbesar yaitu dari lahan permukiman beralih fungsi menjadi
Tanah ladang.
V-59
5.4 Analisis Aspek Sosial Kependudukan
Analisis Sosial kependudukan Wilayah Kecamatan
Tanjungsari adalah sebagai berikut :
5.4.1 Analisis Eksternal Kependudukan Wilayah Kabupaten
Sumedang
Penduduk merupakan hal terpenting dalam perencanaan,
karena tujuan utama dalam perencanaan sendiri adalah untuk
kesejahteraan penduduk. Sebuah perencanaan dapat dikatakan
berhasil apabila perencanaan tersebut dapat mensejahterakan
masyarakatnya dengan waktu perencanaan yang sesuai dengan
rencana yang dibuat (tepat waktu) dan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada/ terbatas secara efisien. Penduduk
sendiri memiliki peranan yang penting dalam perencanaan.
Seluruh kegiatan maupun aktivitas penduduk dapat
mempengaruhi perkembangan dan pergerakan suatu wilayah.
Kabupaten Sumedang terdiri atas 26 kecamatan, yang
dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Tercatat dari
profil daerah Kabupaten Sumedang tahun 205 jumlah penduduk
yang dimiliki sejumlah 1.53.238 jiwa, yang dirinci dari
jumlah penduduk laki-laki sejumlah 557.633 jiwa dan jumlah
penduduk perempuan sejumlah 555.605 jiwa. Kecamatan
Jatinangor merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk
terbesar yaitu 101.140 jiwa, sedangkan yang paling sedikit
penduduknya adalah Kecamatan Surian yaitu sebanyak 13.020
jiwa. Masalah yang dihadapai oleh Kabupaten Sumedang adalah
tingkat pendidkannya yang masih rendah, tingkat melek huruf
masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang rendah.
V-61
Pendidikan merupakan tolak ukur untuk memajukan
masyarakat, tingkat untuk memajukan pendidikan di wilayah
Kabupaten Sumedang belum berjalan dengan baik, fasilitas
pendidikan masih minim di desa – desa di wilayah Kabupaten
Sumedang. Maka darin itu untuk mendukung pendidikan agar
baik, fasilitas juga harus di perbaiki dan di tingkatkan
agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Kegiatan pembangunan budaya ditandai dengan pemahaman
masyarakat terhadap keberagaman budaya lokal di Kabupaten
Sumedang, bersumber pada nilai-nilai leluhur yang sesuai
dengan agama, moral dan etika.
5.4.2 Analisis Kependudukan Internal Wilayah
KecamatanTanjungsari
Analisis kependudukan wilayah Kecamatan Tanjungsari
dalam konteks internal antara lain dari segi kuantitas
adalah Identifikasi Struktur Penduduk, Kepadatan Penduduk,
LPP, proyeksi Jumlah Penduduk, dan Mobilitas, segi kualitas
adalah Angka Ketergantungan, Partisipasi Kerja, dan IPM,
untuk segi Sosial Deskripsi Sosial Masyarakat. Untuk lebih
jelasnya dapat di jelaskan sebagai berikut :
A. Analisis Karakteristik Penduduk dari Segi Kuantitas
1. Identifikasi Struktur Penduduk
Wilayah kecamatan Tanjungsari paling banyak penduduk
berjenis kelamin Laki-laki dengan jumlah sebesar 38.618 jiwa
dan perempuan sebesar 37.656 jiwa, dari jumlah penduduk
tersebut usia yang paling banyak terdapat pada usia 5-9
tahun sejumlah 7.631 jiwa, sedangkan yang paling sedikit
V-62
tedapat pada usia 70-74 tahun sejumlah 1.077 jiwa. Dilihat
dari segi mata pencaharian kebanyakan penduduk di Kecamatan
Tanjungsari berpropesi sebagai petani, ditahun 2008-2009
dengan total 9.096 dan yang paling sedikit adalah sebagai
PNS/TNI dengan total 2.023 jiwa, sedangkan pada tahun 2010
yang berpropesi sebagai petani mengalami penurunan menjadi
8.560 jiwa dan yang berpropesi sebagai PNS/TNI mengalami
peningkatan menjadi 2.602 jiwa. Dari segi pendidikan
penduduk Kecamatan Tanjungsari kebanyakan hanya mengenyam
pendidikan sampai SD/MI dengan total 25.208 jiwa dan yang
paling sedikit berpendidikan S2/S3 dengan total 208 jiwa.
Dari segi agama penduduk di Kecamatan Tanjungsari kebanyakan
memeluk agama islam dengan total 75.912 jiwa, sedangkan yang
paling sedikit adalah yang memeluk agama khong hucu dengan
total 2 jiwa.
2. Identifikasi Laju Pertumbuhan Penduduk
Tabel 5.17
Pertumbuhan Penduduk
Desa / KelurahanJumlah Penduduk (Jiwa)
2008 – 2009 2009 – 2010
Cinanjung 1.576 68
V-63
Raharja 317 12
Gunungmanik 691 43
Margajaya 360 2
Tanjungsari 88 10
Jatisari 627 -4
Kutamandiri 705 37
Margaluyu 72 70
Gudang 380 31
Pasigaran 108 -7
Kadakjaya 61 2
Cijambu -194 25
Kec. Tanjungsari 4791 283
Sumber : Analisis tahun 2012
Pertumbuhan penduduk pada rentang tahun antara 2008 –
2009 untuk desa dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi
terdapat di desa Cinanjung dengan 1.576 jiwa yang yang
terendah terjadi di desa Cijambu dengan jumlah – 194 jiwa,
untuk rentang tahun 2009 – 2010 desa Margaluyu merupakan
desa dengan pertumbuhan penduduk tinggi sebanyak 70 jiwa
walaupun mengalami penurunan dari tahun 2008 – 2009 sebanyak
2 jiwa, desa Pasigaran merupakan desa terendah untuk rentang
tahun 2009 – 2010 sebanyak -7 jiwa. Ini bisa terjadi karena
adanya mobilitas seperti migrasi masuk, migrasi keluar,
kematian dan juga kelahiran.
Tabel 5.18
V-64
Laju Pertumbuhan PendudukTahun 2007 – 2010 (%)
Desa / Kelurahan
Laju Pertumbuhan Penduduk2008 –2009
2009 - 2010
Cinanjung 18,9 0,68
Raharja 5,21 0,18
Gunungmanik 8,81 0,5
Margajaya 4,12 0,02
Tanjungsari 1,48 -0,16
Jatisari 5,5 -0,06
Kutamandiri 9,32 0,44
Margaluyu 1,4 0,95
Gudang 7,4 0,56Pasigaran 3,5 -0,21Kadakjaya 1,61 0,05
Cijambu -4,9 0,66Kec. Tanjungsari 5,6 0,3
Sumber : Analisis Tahun 2012
Laju pertumbuhan penduduk yang terjadi pada rentang
waktu dari tahun 2008 – 2010 menunjukan hasil untuk yang
tertinggi pada rentang tahun 2008 – 2009 terjadi di desa
Cinanjung sebesar 18,9%. Dan yang terendah terjadi di desa
Cijambu dengan nilai sebesar -4,90%. Rentang waktu dari
tahun 2009 – 2010 yang tinggi terdapat pada desa Margaluyu
sebesar 0,95% dan yang terendah terjadi di desa Pasigaran
sebesar -0,21%. Dengan kata lain bahwa LPP dengan nilai
tertinggi dipengaruhi oleh penambahan penduduk yang terjadi
tiap tahun baik bersumber dari kelahiran sebesar 0,5% pada
tahun 2010, dan migrasi masuk sebesar 0,4% pada tahun 2010.
V-65
selain dari faktor mobilitas (kelahiran dan migrasi masuk),
program pemerintah juga dapat menjadi penyebab naiknya
tingkat laju pertumbuhan penduduk salah satunya program KB
yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan Jumlah
pertumbuhan, jika suatu wilayah dengan tingkat jumlah laju
pertumbuhan penduduknya tinggi maka wilayah tersebut tidak
sukses dalam program KB, dan jika LPP di wilayah tersebut
rendah maka program KB yang dilaksanakan pemerintah berjalan
sukses. Menurut survey yang dilakukan didapatkan bahwa di
desa Cinanjung dengan jumlah LPPnya tinggi sebesar 18,9%
pada rentang tahun 2008 – 2009 di sebabkan oleh faktor KB
(program pemerintah) selain dari faktor mobilitas, ini juga
terjadi pada desa Margaluyu pada tahun 2009 – 2010 dengan
jumlah sebesar 0,95%, dan pada desa Cijambu dan Pasigaran
yang dimana pada tahun 2008 – 2009 desa Cijambu merupakan
desa dengan LPP rendah sebesar -4,90% yang artinya program
pemerintah KB berhasil ini juga berlaku pada desa Pasigaran
yang rendah pada rentang waktu 2009 – 2010 sebesar -0,21%.
Grafik 5.3
Laju Pertumbuhan PendudukTahun 2008 – 2010
2008 - 2009 2009 - 20100
1
2
3
4
5
65.6
0.3
Rata - Rata (%)
Sumber : Analisis Tahun 2012
V-66
Grafik diatas menunjukan rata – rata laju
pertumbuhan penduduk di kecamatan Tanjungsari dari rentang
tahun 2008 – 2009 sebesar 5,6%, dan rentang tahun 2009 –
2010 sebesar 0,3%. Hasil rata – rata LPP diatas dapat
dipengaruhi oleh faktor mobilitas, seperti perpindahan
penduduk atau penduduk yang melakukan migrasi ke luar serta
kematian, dan juga program pemerintah untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk yaitu program KB.
Interval kelas = (5,6 – 0,3 ) / 3 = 5,3 / 3 = 1,8%.
Maka dapat ditentukan tingkat rata-rata laju pertumbuhan
penduduk tahun 2007-2010 sebagai berikut:
0,3 – 2,1 % : LPP Rendah, dengan skor 1
2,2 – 4 % : LPP Sedang, dengan skor 2
> 5 % : LPP Tinggi, dengan skor 3
V-67
3. Identifikasi Proyeksi Jumlah Penduduk
3.1 Proyeksi Penduduk
Dalam proses proyeksi yang dilakukan dalam analisis
pependuduk Wilayah Utara Sumedang ini, digunakan 3 buah
metode analisis yaitu metode metode Lung polymial, Metode
Linear dan Metode eksponensial, untuk yang digunakan 1
metoda analisis saja yaitu dengan metoda lung polinomial.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian berikut
ini :
1)Metode Lung Polynomial
Grafik 5.4
Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode Lung Polynomial
Kecamatan Tanjungsari Tahun 2015 – 2030
2015 2020 2025 20300
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
R² = 0.997568689688988
Series1Series2Polynomial (Series2)
Sumber : Analisis Tahun 2012
V-69
2) Metode Linear
Grafik 5.5
Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode LinearKecamatanTanjungsari Tahun 2015 – 2030
1 2 3 40
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000R² = 0.987441933940706
Series1Linear (Series1)
Sumber : Analisis Tahun 2012
3) Metode Eksponensial
Grafik 5.6
Proyeksi Jumlah Penduduk Dengan Metode EksponensialKecamatanTanjungsari Tahun 2015 – 2030
V-70
2015 2020 2025 20300
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000R² = 0.853092846281528
Series1Exponential (Series1)
Sumber : Analsis Tahun 2012
Dilihat dari 3 (tiga) metode yang digunakan dalam
memproyeksikan jumlah penduduk pada tahun 2015, 2020, 2025
dan 2030 maka dapat disimpulkan bahwa, metode yang tepat
digunakan untuk Kecamatan Tanjungsari adalah Metode Lung
Polinomial yaitu dengan melihat rata-rata pertambahan jumlah
penduduk tiap tahun pada masa yang lampau sampai sekarang.
Pernyataan ini juga di dasari dengan menguji R Square
dari hasil proyeksi yang menggunakan Lung Polinomial, Metode
Linear dan Metode Eksponensial, Koefisisen determinasi / R
Square (R2) digunakan untuk menguji model bagi sample
(goodness of fit). Nilai R2 yang mendekati 0 (nol)
menyatakan model tersebut kurang mencakup keseluruhan
variabilitas, sedangkan R2 = 1 menyatakan bahwa nilai
observasi terletak pada tingkat kesesuaian model tinggi.
Dari hasil tersebut maka dapat dilihat bahwa nilai R Square
yang mendekati nilai 1 (satu) adalah nilai Metode
Lungpolinomial karena memiliki nilai yang mendekati 1 yaitu
sebesar 0,973.
Tabel 5.19
V-71
Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjungsari Tahun2015,2020, 2025, 2030Dengan Metode Lung Polinomial
Desa /Kelurahan
Jumlah Penduduk (Jiwa)Total(Jiwa)
2015 2020 2025 2030
Cinanjung 16.272
22.548
28.833
35.58 102.771
Raharja 12.695
18.980
25.265
31.550
88.490
Gunungmanik
14.854
21.139
27.424
33.709
97.126
Margajaya 15.381
21.666
27.951
34.236
99.234
Tanjungsari
12.35 18.596
24.881
31.166
86.954
Jatisari 12.552
18.837
25.122
31.407
87.918
Kutamandiri
14.593
20.878
27.163
33.448
96.082
Margaluyu 5.558 17.843
24.128
30.413
83.942
Gudang 5.829 18.54 24.399
30.684
85.026
Pasigaran 9.477 15.762
22.047
28.332
75.618
Kadakjaya 5.622 16.407
22.692
28.977
78.198
Cijambu 10.068
16.353
22.638
28.923
77.982
Kec.Tanjungsari
151.712
227.123
302.543
377.963
973.345
Sumber : Analsis Tahun 2012
Analisis untuk memproyeksi Jumlah penduduk untuk
tahun 2015, 2020, 2025, hingga 2030, untuk desa dengan
jumlah tertinggi terdapat pada desa Cinanjung dengan jumlah
sebesar sebesar 102.771 jiwa, dan yang terendah terdapat
pada desa Pasigaran dengan jumlah sebesar 75.618 jiwa. Tahun
V-72
2015, 2020, 2025, dan tahun 2030 desa Cinanjung merupakan
desa dengan jumlah penduduk yang terbesar yaitu 16.272 jiwa
untuk tahun 2015, 22.548 jiwa tahun 2020, 28.833 jiwa tahun
2025, dan 35.58 jiwa untuk tahun 2030. Desa Pasigaran
merupakan desa dengan penduduk terendah mulai dari tahun
2015 dengan jumlah 9.477 jiwa, 15.762 jiwa tahun 2020,
22.047 jiwa tahun 2025, 28.332 jiwa tahun 2030.
Grafik 5.7
Proyeksi Jumlah PendudukTahun 2015, 2020, 2025, 2030
Cinanjung
Raharja
Gunungmanik
Margajaya
Tanjungsari
Jatisari
Kutamandiri
Margaluyu
Gudang
Pasigaran
Kadakjaya
Cijambu
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
2030202020252030
Sumber : Analisis Tahun 2012
Grafik diatas menujukan desa Cinanjung merupakan desa
dengan proyeksi jumlah penduduk terbesar untuk tahun 2015,
2020, 2025, 2030, 16.272 jiwa tahun 2015, 22.548 jiwa pada
tahun 2020, tahun 2025 28.833 jiwa dan pada tahun 2030
sebesar 35.58 jiwa. Desa yang terendah terdapat pada desa
Pasigaran untuk tahun 2015 sebesar 9.477 jiwa, 2020 sebesar
15.762, 2025 sebesar 22.047 jiwa, dan 2030 sebanyak 75.618
jiwa.
V-73
Interval kelas = (35.58 – 28.332) / 3 = 6.786 / 3 =
2.262 Jiwa. Maka dapat ditentukan tingkat proyeksi Jumlah
penduduk tahun 2030 sebagai berikut:
28.332 – 30.594 Jiwa : Kepadatan penduduk Rendah
30.595 – 32.857 Jiwa : Kepadatan penduduk Sedang
> 32.858 Jiwa : Kepadatan penduduk Tinggi
V-74
4. Identifikasi Proyeksi Kepadatan Penduduk
Tabel 5.20
Proyeksi Kepadatan pendudukTahun 2015, 2020, 2025, 2030
Desa /Kelurahan
Luas
(Ha)
Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk(Jiwa / Ha)
2015 2020 2025 2030 2015
2020
2025
2030
Cinanjung 328 16.272
22.548
28.833
35.58 50 69 88 107
Raharja 367,6
12.695
18.980
25.265
31.550
35 52 69 86
Gunungmanik
245,7
14.854
21.139
27.424
33.709
60 86 52 137
Margajaya 230,5
15.381
21.666
27.951
34.236
67 94 121 149
Tanjungsari
92 12.35 18.596
24.881
31.166
134 202 270 339
Jatisari 81,6
12.552
18.837
25.122
31.407
154 231 308 385
Kutamandiri
186,7
14.593
20.878
27.163
33.448
78 52 145 179
Margaluyu 149,7
5.558 17.843
24.128
30.413
77 59 161 203
Gudang 165,5
5.829 18.54 24.399
30.684
71 109 147 185
Pasigaran 284 9.477 15.762
22.047
28.332
33 56 78 100
Kadakjaya 296,5
5.622 16.407
22.692
28.977
34 55 77 98
Cijambu 200,9
10.068
16.353
22.638
28.923
50 81 53 144
Kec.Tanjungsari
34,62
151.712
227.123
302.543
377.963
843 1.266
1.689
2.51
V-76
Sumber : Analisis Tahun 2012
Tabel analisis diatas menunjukan untuk desa dengan
tingkat kepadatan paling besar terdapat pada desa Jatisari
dengan 154 jiwa/ha tahun 2015, 231 jiwa/ha tahun 2020, 308
jiwa/ha tahun 2025 dan 385 jiwa/ha untuk tahun 2030. Desa
dengan kepadatan penduduk rendah terdapat di desa Pasigaran
untuk tahun 2015 sebesar 33 jiwa/ha dan pada tahun 2020,
2025, dan 2030 jatuh pada desa Raharja dengan 52 jiwa/ha
tahun 2020, 69 jiwa/ha tahun 2025 dan 86 jiwa/ha pada tahun
2030.
Grafik 5.8
Proyeksi Kepadatan PendudukTahun 2015, 2020, 2025,2030
Cinanj
ung
Raharj
a
Gunung
manik
Margaj
aya
Tanjun
gsari
Jatisa
ri
Kutama
ndiri
Margal
uyuGud
ang
Pasiga
ran
Kadakj
aya
Cijamb
u050
100150200250300350400450
2015202020252030
Sumber : Analisis Tahun 2012
Grafik diatas menunjukan pada desa Jatisari dengan 154
jiwa/ha tahun 2015, 231 jiwa/ha tahun 2020, 308 jiwa/ha
tahun 2025 dan 385 jiwa/ha untuk tahun 2030. Desa dengan
V-77
kepadatan penduduk rendah terdapat di desa Pasigaran untuk
tahun 2015 sebesar 33 jiwa/ha dan pada tahun 2020, 2025, dan
2030 jatuh pada desa Raharja dengan 52 jiwa/ha tahun 2020,
69 jiwa/ha tahun 2025 dan 86 jiwa/ha pada tahun 2030.
Interval kelas = (385 – 86) / 3 = 299 / 3 = 100 Jiwa.
Maka dapat ditentukan tingkat proyeksi kepadatan penduduk
tahun 2030 sebagai berikut:
86 - 186 Jiwa : Kepadatan penduduk Rendah
187 – 287 Jiwa : Kepadatan penduduk Sedang
> 288 Jiwa : Kepadatan penduduk Tinggi
V-78
B. Analisis Karakteristik Penduduk dari Segi Kualitas
1. Identifikasi Angka Ketergantungan ( Dependency Ratio
(DR) )
Tabel 5.21
Dependency Ratio Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
Desa /Kelurahan 0-14 >65 15-64
Dependency
Ratio
(%)
Cinanjung 2.765 400 5.909 53
Raharja 1.683 218 4.355 43
Gunungmanik 1.509 1.054 4.793 53
Margajaya 2.765 454 5.298 60
Tanjungsari 1.434 346 3.974 44
Jatisari 1.538 294 3.719 49
Kutamandiri 1.806 790 5.627 46
Margaluyu 1.645 827 3.079 80
Gudang 1.624 317 3.687 52
Pasigaran 75 233 2.014 46
Kadakjaya 1.047 339 2.397 57
Cijambu 1.043 379 2.539 56
Sumber : Analisis tahun 2012
Diusia dari 0-14 tahun yang paling banyak terdapat di
desa Cinanjung dan Margajaya dengan total yang sama yaitu
2.765 jiwa, sedangkan yang terkecil terdapatdi desa
Pasigaran dengan total 75 jiwa. Diusia >65 yang paling
banyak terdapat di desa Gunungmanik dengan total 1.054 jiwa
dan yang paling kecil terdapat di desa Raharja dengan total
V-80
218 jiwa. Diusia 15-64 tahun yang paling banyak terdapat di
desa Cinanjung dengan total 5.909 jiwa dan yang paling
sedikit terdapat di desa Pasigaran dengan total 2.014 jiwa.
Dengan kata lain bahwa di desa Margaluyu artinya
setiap 100 orang produktif harus menanggung sebanyak 80 Jiwa
yang tidak produktif di desa Margaluyu. Semakin rendah
tingkat DR suatu desa maka semakin bagus, karena tingkat
ketergantungan rendah yang artinya bahwa didesa Raharja
dengan tingkat DR rendah yaitu 43% setiap 100 orang
produktif harus menanggung sebanyak 43 jiwa yang tidak
produktif.
Grafik 5.9
Dependency Ratio Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
Cinanj
ung
Raharj
a
Gunung
manik
Margaj
aya
Tanjun
gsari
Jatisa
ri
Kutam
andir
i
Margal
uyuGudan
g
Pasiga
ran
Kadakj
aya
Cijam
bu0102030405060708090
53.643.6
53.560.7
44.849.246.1
80.3
52.646.9
57.9 56
Dependency Ratio
Jumlah
Sumber : Analisis Tahun 2012
Dari hasil analisis dependency ratio data yang
diperoleh yang paling besar terdapat di desa Margaluyu
V-81
dengan total 80,3, sedangkan yang paling kecil terdapat pada
desa Raharja dengan total 43,6.
Interval kelas = (80 - 43) / 3 = 37 / 3 = 12,3 , maka dapat
di tentukan tingkat dependency ratio tahun 2010 sebagai
berikut.
43 – 53,3 = Dependecy Ratio Rendah dengan skor 1
54,3 – 66,6 = Dependecy Ratio Sedang dengan
skor 2
67,6 = Dependecy Ratio Tinggi dengan skor 3
V-82
2. Identifikasi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Tabel 5.22
Tingkat Partisipasi Angkatan KerjaKecamatan tanjungsariTahun 2010
Desa / Kelurahan
PendudukBerdasarkanJenisPekerjaan
Penduduk UsiaKerja ( 15 –55 )
TPAK
(%)
1 2 3 4
Cinanjung 4.831 5.164 93
Raharja 2.198 3.975 55
Gunungmanik 3.309 4.216 78
Margajaya 2.363 4.214 56
Tanjungsari 1.633 3.588 45
Jatisari 3.404 3.290 103
Kutamandiri 3.205 4.605 69,
Margaluyu 1.260 3.079 40
Gudang 1.373 3.368 40
Pasigaran 1.168 1.736 67
Kadakjaya 1.998 1.987 100
Cijambu 3.961 2.152 184
TOTAL 30.703 41.374 74,2
Sumber : Analisis tahun 2012
Hasil analisis diatas dari segi kualitas penduduk
terhadap Tingkat partisipasi angkatan kerja didapat kan
bahwa, untuk desa Cijambu merupakan desa dengan TPAK besar
atau tinggi ketimbang desa – desa lainnya yaitu sebesar
184%, untuk TPAK nya rendah terdapat di desa Gudang dan desa
Margaluyu sebesar 40%.
V-84
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa apabila TPAK memiliki
nilai yang tinggi maka akan lebih baik, karena jumlah
penduduk yang bekerja lebih banyak artinya, penduduk Usia
Kerja tidak menganggur. Desa Cijambu dengan TPAK yang tinggi
sebesar 184% ini dikarenakan adanya migrasi masuk yang
bekerja serta penduduk dengan usia non produktif yang masih
aktif bekerja, tidak adanya penduduk yang jadi pengganguran
dan juga banyaknya penduduk yang bekerja sebagai buruh tani
sebanyak 2.498 jiwa. Desa dengan TPAK rendah terdapat pada
desa Gudang dengan persentase sebesar 40%, sedangkan desa
Margaluyu meiliki sebanyak 489 jiwa pengganguran pada tahun
2010. Meskipun tingkat pengganguran pada tahun 2010 didesa
Gudang tidak ada sama sekali di desa Gudang, tetapi yang
terjadi desa dan desa Margaluyu Gudang merupakan desa dengan
TPAK yang rendah.
Grafik 5.10
Tingkat Partisipasi KerjaDi Wilayah Kecamatan TanjungsariTahun 2010
Cinanjung
Raharja
Gunungmanik
Margajaya
Tanjungsari
Jatisari
Kutamandiri
Margaluyu
Gudang
Pasigaran
Kadakjaya
Cijambu
020406080
100120140160180200
Sumber : Analisis tahun 2012
V-85
Grafik diatas menunjukan untuk tingkat partisipasi
kerja di wilayah Kecamatan Tanjungsari, untuk desa dengan
TPAK yang besar berada pada desa Cijambu dengan 184 %, dan
yang rtendah nilai TPAKnya pada desa Gudang dan desa
Margaluyu sebesar 40 %.
Interval kelas = (184 – 40) / 3 = 144 / 3 = 48. Maka
dapat ditentukan tingkat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
tahun 205 sebagai berikut:
40 – 88 = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Rendah, dengan skor 1
89 – 137 = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Sedang, dengan skor 2
> 138 = Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tinggi,
dengan skor 3
V-86
3. Keterkaitan antara DR dan TPAK
Dilihat dari hasil analisis di ketahui bahwa DR dan
TPAk saling berhubungan satu sama lain dimana nilai TPAK di
ketahui untuk mengetahui penduduk yang aktif bekerja ataupun
mencari pekerjaan. Bila angka TPAK kecil maka dapat diduga
bahwa penduduk usia kerja banyak yang tergolong bukan
angkatan kerja baik yang sedang sekolah maupun mengurus
rumah tangga dan lainnya. Sedangkan DR digunakan untuk
mengetahui berapa banyak penduduk yang ketergantungan
artinya semakin kecil nilai DR suatu wilayah berarti bagus,
dengan kata lain 100 orang di wilayah tersebut menanggung
berapa jiwa yang penduduk yang harus di tanggung oleh nya
agar tidak ada yang terlantar.
Pada analisis ini, TPAK yang tertinggi terdapat di
desa Cijambu yaitu 184 % dan yang terendah terdapat di desa
Gudang dan Margaluyu, sedangkan untuk DR terdapat di desa
Margaluyu untuk katagori tingginya angka DR sebesar 80 % dan
desa Raharja sebesar 43 % untuk nilai DR terendah. Di
ketahui bahwa desa Margaluyu merupakan TPAK terendah dan
juga DR terendah yang berari bahwa di desa Margaluyu 100
jiwa harus menanggung sebanyak 80 jiwa dan juga desa
Margaluyu ini merupakan desa dengan tingkat TPAK terendah
sebesar 40% semakin kecil TPAK maka tidak baik. Secara
keseluruhan bearti desa Margaluyu tidak baik dalam kualitas
penduduk.
C. Analisis Karakteristik Penduduk dari Segi Sosial
Kependudukan
V-88
Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan di
Kecamatan Tanjungsari untuk letak fasilitas kegiatan,
seperti kegiatan ekonomi pendudukan, kegiatan keagamaan,
kegiatan kesehatan masyarkat, pendidikan masyarakat dan juga
kegiatan perkumpulan masyarakat seperti perkumpulan ibu –
ibu PKK, dan pengajian, Fasilitasnya sudah terpenuhi dan
mencukupi untuk mendukung kegiatan tersebut.
Sosial kebudayaan di Kecamatan Tanjungsari masih
kental, ini terlihat dengan masih menggunakan etika dan
norma yang berlaku dimasyarakat. Dari hasil wawancara yang
dilakukan ke masyarakat di Kecamatan Tanjungsari yaitu
tentang sosial kependudukan, Pada penduduk di Kecamatan
Tanjungsari, penduduknya masih memegang teguh norma dan
etika yang berlaku di masyarakat, tidak adanya penggolongan
terhadap strata-strata sosial masyarakat, serta di dukung
dengan masih mempertahankan adat istiadat yang berlaku
seperti Mitos-mitos, dan gotong royong, Penduduk di
kecamatan Tanjungsari pun kebanyakan masih bermata
pencaharian sebagai petani sawah, petani ladang, serta
sebagai peternak. Hasil dari quisioner yang didapat di
Kecamatan Tanjungsari bahwa penduduk yang ada di Kecamatan
Tanjungsari masih banyak penduduk pribumi, pekerjaan
merupakan faktor utama yang mendorong penduduk melakukan
migrasi masuk maupun migrasi keluar.
5.5 Analisis Aspek Ekonomi
5.5.1 Analisis Perekonomian Eksternal Kabupaten Sumedang
V-89
Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian yang ada di Kabupaten Sumedang secara makro dan
Kecamatan Tanjungsari secara mikro, maka analisis yang perlu
dilakukan adalah berupa analisis eksternal maupun internal.
Analisis ekternal yang dapat dilakukan yaitu berupa
melihat distribusi presentase, laju pertumbuhan perekonomian
wilayah dan menganalisis pendapatan perkapita Kabupaten
Sumedang.
5.5.1.1 Distribusi Persentase
Dalam melihat perkembangan Kabupaten Sumedang dapatmelihat hasil distribusi persentase dari Pendapatan DomestikRegional Bruto (PDRB) baik dari harga konstan maupun hargaberlaku. Di bawah ini terdapat tabel distribusi persentasePendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) harga konstan,dari hasil distribusi presentase ini maka akan terlihatproporsi setiap sektornya terhadap seluruh sektor yangterdapat pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)atas harga konstan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padatabel 5.5.
Tabel 5.23
Produk Domestik Regional Bruto Wilayah Kabupaten Sumedang
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)
LAPANGAN USAHA Tahun2006 2007 2008 2009 2010
PERTANIAN 1.266.993,70
1.277.827,26
1.326.576,65
1.377.844,98
1.820.898,64
1.1 Tanaman BahanMakanan
944.329,55
939.773,31
973.479,71
1.012.582,15
1.445.267,32
1.2 Perkebunan 80.764,95
85.073,86
89.790,16
92.137,56
93.962,76
1.3 Peternakan 187.706,15
197.027,42
205.033,58
212.857,00
223.298,40
1.4 Kehutanan 29.013,23
30.718,40
32.689,79
34.055,56
31.118,10
1.5 Perikanan 25.579,82
25.234,27
25.583,41
26.212,71
27.252,06
PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN
5.059,51
5.572,44
5.925,59
6.210,65
5.965,83
V-90
LAPANGAN USAHA Tahun2006 2007 2008 2009 2010
2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -
2.2 Pertambangan TanpaMigas - - - - -
2.3 Penggalian 5.059,51
5.572,44
5.925,59
6.210,65
5.965,83
INDUSTRI PENGOLAHAN 1.154.662,17
1.211.474,15
1.264.936,85
1.320.213,71
1.374.013,29
3.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas
1.154.662,17
1.211.474,15
1.264.936,85
1.320.213,71
1.374.013,29
LISTRIK, GAS & AIRBERSIH
106.658,33
113.484,41
124.808,45
131.785,92
138.127,44
4.1 Listrik 103.214,93
110.030,96
121.693,73
128.574,78
134.701,56
4.2 Gas Kota - - - - -
4.3 Air Bersih 3.443,40
3.453,45
3.114,72
3.211,14
3.425,88
BANGUNAN KONTRUKSI 105.761,14
112.709,58
120.635,75
130.214,98
141.367,64
PERDAGANGAN, HOTEL DANRESTORAN
1.177.524,09
1.248.422,93
1.310.179,65
1.375.922,12
1.444.602,42
6.1 Perdagangan Besar& Eceran
948.374,93
1.000.729,99
1.046.775,58
1.093.531,42
1.142.824,02
6.2 Hotel 1.852,52
1.997,83
2.164,51
2.378,31
2.525,22
6.3 Restoran 227.296,64
245.695,11
261.239,56
280.012,39
299.253,18
PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI
285.204,65
302.738,57
321.907,15
340.763,72
361.026,11
7.1 Pengangkutan 131.176,57
138.678,35
146.899,34
154.504,01
162.916,75
7.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 Angkutan JalanRaya
125.250,01
132.537,79
140.525,94
147.775,80
155.892,08
7.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan Sungai& Penyebrangan - - - - -
7.1.5 Angkutan Udara - - - - -7.1.6 Jasa PenunjangAngkutan
5.926,56
6.140,56
6.373,41
6.728,21
7.024,68
7.2 Komunikasi 22.851,51
25.381,87
28.108,46
31.755,70
35.592,60
KEUANGAN, PERSEWAAN DANJASA PERUSAHAAN
183.641,99
192.314,34
201.740,97
212.860,83
224.765,50
V-91
LAPANGAN USAHA Tahun2006 2007 2008 2009 2010
8.1 Bank 43.539,24
45.231,68
48.055,82
52.686,34
57.306,72
8.2 Lembaga KeuanganLainnya
13.235,45
14.455,20
15.969,33
17.457,34
19.099,97
8.3 Sewa Bangunan 123.304,04
128.865,19
133.684,78
138.419,03
143.802,25
8.4 Jasa Perusahaan 3.563,26
3.762,27
4.031,04
4.298,12
4.556,56
JASA-JASA 465.528,28
486.682,53
505.821,25
524.448,23
544.073,15
9.1 Pemerintah Umum 238.250,83
250.135,21
258.320,97
266.563,06
274.653,25
9.2 Swasta 113.638,72
118.273,66
123.750,14
128.942,59
134.709,95
9.2.1 Jasa SosialKemasyarakatan
60.556,66
62.698,61
65.314,95
67.794,92
70.872,90
9.2.2 Jasa Hiburan danRekreasi
7.234,78
7.515,56
7.742,26
8.091,41
8.469,80
9.2.3 JasaPerseorangan danRumahtangga
45.847,29
48.059,49
50.692,93
53.056,25
55.367,25
PDRB 4.751.033,86
4.951.226,21
5.582.532,31
5.420.265,14
6.054.840,02
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Tabel 5.24Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010(Persen)Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.Pertanian 27,22 27,01 26,82 26,86 25,931.1 Tanaman Bahan
Makanan 20,02 19,82 19,71 19,88 19,03
1.2 Perkebunan 1,81 1,83 1,79 1,75 1,67
1.3 Peternakan 4,20 4,17 4,14 4,15 4,15
1.4 Kehutanan 0,65 0,67 0,66 0,58 0,57
1.5 Perikanan 0,54 0,52 0,51 0,51 0,522.Pertambangan dan
Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11
V-92
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -
2.2 Pertambnagan TanpaMigas - - - - -
2.3 Penggalian 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11
3.Industri Pengolahan 25,81 25,75 25,70 25,53 25,60
3.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas 25,81 25,75 25,70 25,53 25,60
4.Listrik, Gas danAir Bersih 2,42 2,54 2,57 2,57 2,60
4.1 Listrik 2,34 2,48 2,50 2,50 2,54
4.2 Gas Kota - - - - -
4.3 Air Bersih 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06
5.Bangunan/Konstruksi 2,40 2,46 2,53 2,63 2,816.Perdagangan, Hotel
dan Restoran 26,59 26,67 26,79 26,84 27,36
6.1 Perdagangan Besardan Eceran 21,32 21,31 21,29 21,24 21,60
6.2 Hotel 0,04 0,04 0,05 0,05 0,05
6.3 Restoran 5,23 5,32 5,45 5,56 5,717.Pengangkutan dan
Komunikasi 3,49 3,56 3,63 3,68 3,76
7.1 Pengangkutan 2,95 2,99 3,01 3,03 3,06
7.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 AngkutanJalan Raya 2,82 2,86 2,88 2,90 2,93
7.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan
Sungai danPenyebrangan
- - - - -
7.1.5 AngkutanUdara - - - - -
7.1.2 JasaPenunjang Angkutan 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
7.2 Komunikasi 0,54 0,57 0,62 0,65 0,708.Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan 4,10 4,11 4,14 4,18 4,25
V-93
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**
8.1 Bank 0,96 0,98 1,03 1,06 1,128.2 Lembaga KeuanganLainnya 0,31 0,33 0,34 0,35 0,37
8.3 Sewa Bangunan 2,75 2,72 2,69 2,67 2,67
8.4 Jasa Perusahaan 0,08 0,08 0,08 0,08 0,09
9.Jasa-Jasa 7,85 7,78 7,70 7,61 7,589.1 Jasa PemerintahanUmum 5,33 5,26 5,19 5,10 5,05
9.2 Swasta 2,52 2,52 2,51 2,50 2,539.2.1 Jasa Sosial
Kemasyarakatan 1,34 1,33 1,32 1,32 1,34
9.2.1 Jasa Hiburandan Rekreasi 0,16 0,16 0,16 0,16 0,16
9.2.3 JasaPerseorangan danRumah tangga
1,02 1,03 1,03 1,03 1,03
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00Keterangan : *)Angka diperbaiki
**)Angka sementara
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Grafik 5.11Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010(Persen)
V-94
2006
2008
2010**
0
5
10
15
20
25
30
Tahun
1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
5. Bangunan/Konstruksi
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,49
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
juml
ah (
%)
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari tabel dan Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa
setiap tahunnya dari mulai tahun 2006-2010 sektor
perdagangan, hotel,dan restauran selalu memiliki distribusi
persentase yang paling besar dan sektor pertambangan dan
penggalian selalu memiliki distribusi persentase yang paling
rendah. Pada tahun 2006 sektor perdagangan, hotel,dan
restauran memiliki distribusi persentase sebesar 26,59%
untuk tahun 2007 sebesar 26,67 %, tahun 2008 sebesar 26,79
dan tahun 2009 sebesar 26,84 %, dan yang terakhir pada tahun
2010 sebesar 27,36 %. Sementara itu untuk sektor sektor
pertambangan dan penggalian pada tahun 2006, 2007, dan 2008
memiliki distribusi persentase sebesar 0,12 %, untuk tahun
2009 hingga tahun 2010 sebesar 0,11 %.
Tabel 5.25Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sumedang Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2006 -2010 dalam Jutaan Rupiah
V-95
LAPANGAN USAHATahun
2006 2007 2008 2009 2010
PERTANIAN 2.053.655,83
2.341.376,09
2.621.536,07
2.984.417,81
3.247.565,98
1.1 Tanaman BahanMakanan
1.567.931,63
1.786.421,93
2.007.800,14
2.239.659,76
2.450.375,00
1.2 Perkebunan 120.153,13
134.962,54
152.070,71 175.802,60 185.985,12
1.3 Peternakan 277.786,12
320.216,56
349.967,51 435.398,17 476.843,97
1.4 Kehutanan 43.561,06 49.507,26 56.727,33 66.125,06 61.422,601.5 Perikanan 44.223,89 50.267,80 54.970,38 67.432,22 72.939,29PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN 8.992,04 11.218,02 12.878,24 14.600,08 14.369,04
2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -
2.2 Pertambangan TanpaMigas - - - - -
2.3 Penggalian 8.992,04 11.218,02 12.878,24 14.600,08 14.369,04
INDUSTRI PENGOLAHAN 1.660.424,54
1.902.224,39
2.130.346,10
2.399.351,78
2.604.459,49
3.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas
1.660.424,54
1.902.224,39
2.130.346,10
2.399.351,78
2.604.459,49
LISTRIK, GAS & AIRBERSIH
181.067,35
214.188,75
246.921,92 273.611,71 290.426,09
4.1 Listrik 176.855,93
209.696,98
242.640,61 269.040,98 285.546,38
4.2 Gas Kota - - - - -4.3 Air Bersih 4.211,42 4.491,77 4.281,31 4.570,73 4.879,71
BANGUNAN KONTRUKSI 151.577,57
173.408,14
191.552,77 222.446,91 247.093,32
PERDAGANGAN, HOTEL DANRESTORAN
1.835.394,84
2.099.958,02
2.329.443,02
2.676.178,27
2.916.630,96
6.1 Perdagangan Besar& Eceran
1.509.059,87
1.722.950,00
1.909.565,13
2.176.665,64
2.358.443,14
6.2 Hotel 3.402,84 3.893,34 4.337,71 5.530,49 5.557,71
6.3 Restoran 322.932,13
373.114,68
415.540,18 494.382,14 552.630,11
PENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI
524.760,98
615.373,64
692.547,17 828.154,07 889.055,50
7.1 Pengangkutan 242.792,14
284.305,55
318.409,58 380.106,06 406.552,72
7.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 Angkutan Jalan 233.590,0 274.280,9 307.443,4 367.489,45 393.052,06
V-96
LAPANGAN USAHATahun
2006 2007 2008 2009 2010
Raya 8 4 67.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan Sungai& Penyebrangan - - - - -
7.1.5 Angkutan Udara - - - - -7.1.6 Jasa PenunjangAngkutan 9.202,06 10.024,61 10.966,11 12.616,61 13.500,66
7.2 Komunikasi 39.176,70 46.762,54 55.728,02 67.941,95 75.950,06KEUANGAN, PERSEWAAN DANJASA PERUSAHAAN
309.089,59
345.349,15
382.532,15 434.493,84 478.661,34
8.1 Bank 123.693,54
141.601,01
157.277,17 188.281,43 209.728,54
8.2 Lembaga KeuanganLainnya 19.370,01 24.442,95 27.676,58 32.198,47 36.801,07
8.3 Sewa Bangunan 161.074,89
173.485,87
190.962,99 206.514,92 223.964,23
8.4 Jasa Perusahaan 4.951,15 5.819,32 6.615,41 7.499,02 8.167,50
JASA-JASA 729.016,42
396.447,43
939.716,46
1.069.274,76
1.227.805,84
9.1 Pemerintah Umum 403.063,92 47.329,93 550.728,9
4 626.346,44 665.517,28
9.2 Swasta 162.976,25
174.558,75
194.493,76 221.447,59 241.340,80
9.2.1 Jasa SosialKemasyarakatan 87.694,03 93.146,26 103.238,1
5 121.953,17 133.480,84
9.2.2 Jasa Hiburan danRekreasi 9.892,10 10.508,07 11.640,24 12.763,78 93.933,46
9.2.3 JasaPerseorangan danRumahtangga
65.390,12 70.904,42 79.615,37 86.763,78 93.933,46
PDRB 7.453.979,16
8.099.543,63
9.547.473,90
10.902.529,23
11.916.067,56
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Tabel 5.26Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2006-2010(Persen)Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010*
*1.Pertanian 29,03 29,02 28,97 29,03 28,771.1 Tanaman Bahan
Makanan 22,15 22,22 21,74 21,90 21,80
V-97
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**
1.2 Perkebunan 1,67 1,68 1,71 1,66 1,581.3 Peternakan 3,97 3,87 4,23 4,26 4,211.4 Kehutanan 0,61 0,63 0,64 0,55 0,531.5 Perikanan 0,62 0,61 0,65 0,65 0,652.Pertambangan dan
Penggalian 0,14 0,14 0,14 0,13 0,12
2.1 Minyak dan GasBumi - - - - -
2.2 PertambnaganTanpa Migas - - - - -
2.3 Penggalian 0,14 0,14 0,14 0,13 0,123.Industri Pengolahan 23,58 23,58 23,29 23,28 22,963.1 Industri Migas - - - - -3.2 Industri TanpaMigas 23,58 23,58 23,29 23,28 22,96
4.Listrik, Gas danAir Bersih 2,66 2,73 2,66 2,60 2,72
4.1 Listrik 2,60 2,69 2,61 2,55 2,684.2 Gas Kota - - - - -4.3 Air Bersih 0,06 0,05 0,04 0,04 0,045.Bangunan/Konstruksi 2,15 2,12 2,16 2,21 2,306.Perdagangan, Hotel
dan Restoran 26,03 25,78 25,98 26,07 26,59
6.1 Perdagangan Besardan Eceran 21,36 21,14 21,13 21,08 21,54
6.2 Hotel 0,05 0,05 0,05 0,05 0,056.3 Restoran 4,63 4,60 4,80 4,94 5,007.Pengangkutan dan
Komunikasi4,10 4,14 4,35 4,31 4,29
7.1 Pengangkutan 3,52 3,52 3,69 3,63 3,577.1.1 Angkutan Rel - - - - -7.1.2 AngkutanJalan Raya
3,40 3,40 3,57 3,51 3,45
7.1.3 Angkutan Laut - - - - -7.1.4 Angkutan
Sungai danPenyebrangan
- - - - -
7.1.5 AngkutanUdara
- - - - -
7.1.2 Jasa 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
V-98
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**
Penunjang Angkutan 7.2 Komunikasi 0,58 0,62 0,66 0,68 0,718.Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan4,28 4,23 4,22 4,28 4,30
8.1 Bank 1,76 1,74 1,83 1,87 1,938.2 Lembaga KeuanganLainnya
0,30 0,31 0,31 0,33 0,33
8.3 Sewa Bangunan 2,15 2,11 2,00 2,00 1,968.4 Jasa Perusahaan 0,07 0,07 0,07 0,07 0,079.Jasa-Jasa 8,03 8,25 8,23 8,10 7,969.1 Jasa PemerintahanUmum
5,87 6,10 6,08 5,94 5,83
9.2 Swasta 2,16 2,15 2,15 2,16 2,139.2.1 Jasa Sosial
Kemasyarakatan1,15 1,14 1,18 1,19 1,18
9.2.1 Jasa Hiburandan Rekreasi
0,13 0,13 0,12 0,12 0,12
9.2.3 JasaPerseorangandan Rumahtangga
0,88 0,88 0,84 0,84 0,82
PDRB 100,00 100,00
100,00 100,00
100,00
Keterangan : *)Angka diperbaiki **)Angka sementara Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Grafik 5.12Distribusi PDRB Kabupaten Sumedang Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2006-2010(Persen)
V-99
2006 2007 2008 2009* 2010**0
20
40
60
80
100
120
Tahun
9. Jasa-Jasa8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan7. Pengangkutan dan Komunikasi6. Perdagangan, Hotel dan Restoran5. Bangunan/Konstruksi4. Listrik, Gas dan Air Bersih
jumlah (%)
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari tabel dan Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa
setiap tahunnya dari mulai tahun 2006-2010 sektor
perdagangan, hotel,dan restauran selalu memiliki distribusi
persentase yang paling besar dan sektor pertambangan dan
penggalian selalu memiliki distribusi persentase yang paling
rendah. Pada tahun 2006 sektor perdagangan, hotel,dan
restauran memiliki distribusi persentase sebesar 26,59%
untuk tahun 2007 sebesar 26,67 %, tahun 2008 sebesar 26,79
dan tahun 2009 sebesar 26,84 %, dan yang terakhir pada tahun
2010 sebesar 27,36 %. Sementara itu untuk sektor sektor
pertambangan dan penggalian pada tahun 2006, 2007, dan 2008
memiliki distribusi persentase sebesar 0,12 %, untuk tahun
2009 hingga tahun 2010 sebesar 0,11 %.
5.5.1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi
Dalam melihat perkembangan suatu tingkat perekonomian
bisa dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang ada di
Wilayah Kabupaten Sumedang. Dimana untuk menganalisis laju
V-100
pertumbuhan perekonomian yang ada di Kabupaten Sumedang,
maka yang akan digunakan adalah PDRB atas dasar harga
konstan.
Tabel 5.27Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Menurut LapanganUsahaAtas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010(Persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010**(1) (2) (3) (4) (5) (6)1.Pertanian 0,86 3,82 3,86 4,89 0,652.Pertambangan dan
Penggalian 10,14 6,34 4,81 (3,94) 3,21
3.Industri Pengolahan 4,92 4,41 4,37 4,08 4,484.Listrik, Gas dan
Air Bersih 6,40 9,98 5,59 4,81 5,73
5.Bangunan/Konstruksi 6,57 7,03 7,94 8,56 11,406.Perdagangan, Hotel
dan Restoran 6,02 4,95 5,02 4,99 6,25
7.Pengangkutan danKomunikasi 6,51 6,67 6,43 6,36 6,34
8.Keuangan, Persewaandan Jasa Perusahaan 4,72 4,90 5,51 5,59 5,97
9.Jasa-Jasa 4,69 3,71 3,52 3,50 3,87
PDRB 4,17 4,64 4,58 4,76 4,22Keterangan : *)Angka diperbaiki
**)Angka sementara
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Grafik 5.13Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sumedang Tahun 2006 -
2010
V-101
2006 2007 2008 2009* 2010**
4.17
4.64
4.58
4.76
4.22
LPELPE
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
5.5.1.3 Pendapatan Perkapita
Pendapatan Perkapita merupakan salah satu cara untuk
menghitung tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk di
Kabupaten Sumedang sendiri dapat diketahui tingkat
kesejahteraan masyarakatnya dengan cara menghitung
menggunakan data jumlah penduduk dan dari PDRB atas harga
konstan Kabupaten Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di Tabel 5.7
Tabel 5.28Pendapatan Perkapita di Kabupaten Sumedang Tahun 2006-
2010
No Tahun Total PDRB(Juta) Jumlah
Penduduk
PendapatanPerkapita(Juta/Jiwa) /Tahun
1 2006 4.751.033,86 1.091.674 4,42 2007 4.951.226,21 1.112.153 4,53 2008 5.582.532,31 1.124.288 4,64 2009 5.420.265,14 1.150.187 4,75 2010 6.054.840,02 1.165.804 5,2
V-102
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Grafik 5.14Pendapatan Perkapita di Kabupaten Sumedang Tahun 2010
2006 2007 2008 2009 20104
4.2
4.4
4.6
4.8
5
5.2
5.4
PENDAPATAN PERKAPITA
PENDAPATAN PERKAPITA
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
5.5.2 Analisis Perekonomian Internal Kecamatan Tanjungsari
Salah satu analisis yang akan dilakukan untuk melihat
perkembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari adalah
dengan melakukan analisis internal perekonomian. Dimana
analisis internal perekonomian ini terdiri dari perhitungan
laju pertumbuhan ekonomi Kecamatan Tanjungsari, pendapatan
percapita, Location Quotient (LQ) terhadap tiap komoditi
yang ada di Kecamatan Tanjungsari baik itu pertanian,
peternakan, dan perikanan dan shift share.
5.5.2.1 Distribusi Persentase
V-103
Dalam melihat perkembangan Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang dapat melihat hasil distribusi persentase
dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) baik dari
harga konstan maupun harga berlaku. Di bawah ini terdapat
tabel distribusi persentase Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) harga konstan, dari hasil distribusi presentase
ini maka akan terlihat proporsi setiap sektornya terhadap
seluruh sektor yang terdapat pada Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 5.29
Tabel 5.29Produk Domestik Regional Bruto Wilayah Kecamatan Tanjungsari
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**
01. P E R T A N I A N70.557,58
73.112,36
76.147,74
80.331,08
81.506,01
1.1. Tanaman Bahan Makanan
50.490,34
52.102,98
54.451,76
57.912,64
57.795,22
1.2. Tanaman Perkebunan
3.763,37
3.950,77
4.070,97
4.137,25
4.156,38
1.3.
Peternakan dan Hasil-hasilnya
15.031,95
15.761,98
16.294,45
16.948,42
18.229,65
1.4. K e h u t a n a n 736,52 779,85 786,9
2 759,52 750,46
1.5. P e r i k a n a n 535,39 516,77 543,6
5 573,25 574,29
02. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
112,51 117,51 122,01 125,01 125,54
2.1. Minyak dan Gas Bumi - - - - -
2.2.
Pertambangan tanpaMigas
- - - - -
2.3.
Penggalian 112,51 117,51 122,01
125,01 125,54
V-104
LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**
03. INDUSTRI PENGOLAHAN55.350,84
57.702,80
60.165,60
62.395,19
65.567,14
3.1. Industri Migas - - - - -
3.2. Industri tanpa Migas
55.350,84
57.702,80
60.165,60
62.395,19
65.567,14
04. LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH
8.962,48
9.960,21
10.569,85
11.071,82
11.799,89
4.1. L i s t r i k
8.393,91
9.469,67
10.064,08
10.535,60
11.284,24
4.2. Gas Kota - - - - -
4.3. Air Bersih 568,57 490,54 505,7
8 536,22 515,65
05. BANGUNAN/ KONSTRUKSI10.311,07
11.152,39
12.117,98
13.149,68
14.772,78
06. PERDAGANGAN,HOTEL &REST.
70.789,84
74.928,45
79.219,26
83.474,58
89.326,64
6.1.
Perdagangan Besar danEceran
57.509,68
60.781,20
64.016,61
67.130,18
71.818,29
6.2. Hotel - - - - -
6.3. Restoran
13.280,16
14.147,25
15.202,65
16.344,40
17.508,35
07. PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI
13.580,66
14.568,92
15.731,06
16.826,29
18.095,47
7.1. Pengangkutan
9.134,95
9.647,85
10.160,67
10.683,81
11.239,67
7.1.1. Angkutan Rel
- - - - -
7.1.2. Angkutan Jalan Raya
8.787,09
9.285,40
9.780,77
10.287,61
10.826,48
7.1.3. Angkutan Laut
- - - - -
7.1.4.
Angk.Sungai, Danau &Penyebrangan
- - - - -
7.1 Angkutan Udara - - - - -
V-105
LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**
.5.
7.1.6. Jasa Penunjang Angkutan
347,86 362,44 379,90 396,20 413,19
7.2. Komunikasi
4.445,71
4.921,08
5.570,38
6.142,48
6.855,80
08. KEUANGAN, PERSW.& JASAPRSH.15.080,89
15.916,56
16.885,66
17.956,75
19.082,46
8.1.
Bank & Lembaga KeuanganLainnya
2.978,08
3.234,83
3.557,45
3.897,29
4.291,20
8.2. Sewa Bangunan
11.709,94
12.258,55
12.875,85
13.584,14
14.285,88
8.3. Jasa Perusahaan 392,87 423,18 452,3
5 475,31 505,38
09. JASA-JASA22.034,53
22.845,62
23.607,80
24.300,00
25.266,77
9.1. Pemerintahan Umum
14.515,36
14.953,42
15.399,43
15.723,00
16.219,95
9.2. Swasta
7.519,17
7.892,20
8.208,37
8.577,00
9.046,82
PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO
266.780,41
280.304,83
294.566,95
309.630,40
325.542,71
Keterangan : *)Angka diperbaiki **)Angka sementara
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Dilihat dari tabel diatas sektor pertanian dan
perdagangan sangatlah berpengaruh besar dalam perekonomiaan
kecamatan tanjungsari karena sebagian besar penduduk
kecamatan tanjungsari sebagai petani dan pedagang dan hasil
yang di dagangkan oleh penduduk tanjungsari sebagian besar
berasal dari sektor pertanian sehingga angka kenaikan
pertahunnya antara pertanian dan perdagangan hampir
mendekati angka yang sama.
V-106
Tabel 5.30Distribusi PDRB Kecamatan Tanjungsari Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010 (Persen)
LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009*2010**
01.P E R T A N I A N
26,45
26,08 25,85 25,94 25,07
02.PERTAMBANGAN & PENGGALIAN0,04 0,04 0,04 0,04 0,04
03.INDUSTRI PENGOLAHAN
20,75
20,59 20,43 20,15 20,04
04.LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH3,36 3,55 3,59 3,58 3,63
05.BANGUNAN/ KONSTRUKSI3,87 3,98 4,11 4,25 4,54
06.PERDAGANGAN,HOTEL & REST.
26,53
26,73 26,89 26,96 27,47
07.PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI5,09 5,20 5,34 5,43 5,57
08.KEUANGAN, PERSW.& JASA PRSH.5,65 5,68 5,73 5,80 5,87
09. JASA-JASA
8,26 8,15 8,01 7,85 7,77
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Keterangan : *)Angka diperbaiki
**)Angka sementara
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Dilihat dari tabel di atas sektor pertanian mengalami
penurunan pada tiap tahunnya yang pada awalnya 26,45 pada
tahun 2006 dan pada tahun 2010 menjadi 25,07.sedangakan
apabila dilihat dari sektor perdagangan mengalami
peningkatan yang cukup baik, yang pada awalnya pada tahun
2006 sebesar 26,53 pada tahun 2010 menjadi 27,47.namun
apabila kita simpulakan dari tabel di atas menunjukan bahwa
dikecamatan tanjungsari mayoritas bermata pencehariaan
sebagai petani dan pedagang karena dilihat dari sektor
V-107
pertaniaan nya dan sektor perdagangannya yang mendominasi
pendistribusian PDRB di kecamatan tanjungsari.
Tabel 5.31Produk Domestik Regional Bruto Wilayah Kecamatan Tanjungsari
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2010 (Juta Rupiah)LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**
01.P E R T A N I A N
129.480,64
144.677,26
166.027,43
182.242,76
199.620,96
1.1. Tanaman Bahan Makanan
96.686,81
108.447,82
121.756,98
134.178,59
146.759,00
1.2. Tanaman Perkebunan
5.921,15
6.696,77
7.777,56
8.232,78
8.688,11
1.3.
Peternakan dan Hasil-hasilnya
24.254,50
26.675,85
33.078,87
36.265,11
40.406,40
1.4. K e h u t a n a n
1.309,21
1.490,39
1.701,24
1.673,63
1.726,58
1.5. P e r i k a n a n
1.308,96
1.366,43
1.712,78
1.892,64
2.040,87
02.PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
210,06 240,06 270,06 282,06 293,15
2.1. Minyak dan Gas Bumi
- - - - -
2.2.
Pertambangan tanpaMigas
- - - - -
2.3. Penggalian
210,06 240,06 270,06 282,06 293,15
03.INDUSTRI PENGOLAHAN
84.604,49
94.300,03
105.877,47
115.299,18
124.132,73
3.1. Industri Migas
- - - - -
3.2. Industri tanpa Migas
84.604,49
94.300,03
105.877,47
115.299,18
124.132,73
04.LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH
16.827,31
19.806,88
22.054,83
23.372,81
27.193,73
4.1. L i s t r i k
16.098,89
19.140,24
21.343,24
22.617,98
26.404,76
V-108
LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**4.2. Gas Kota
- - - - -
4.3. Air Bersih
728,43 666,63 711,59 754,83 788,97
05.BANGUNAN/ KONSTRUKSI
15.926,99
17.809,72
20.805,06
23.218,91
26.759,43
06.PERDAGANGAN,HOTEL &REST.
118.176,38
132.458,84
152.456,97
166.453,28
187.861,44
6.1.
Perdagangan Besar danEceran
98.072,23
110.025,51
125.911,06
136.794,37
154.872,26
6.2. Hotel
- - - - -
6.3. Restoran
20.104,16
22.433,33
26.545,91
29.658,91
32.989,18
07.PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI
27.225,53
31.137,10
37.524,89
40.791,29
45.074,97
7.1. Pengangkutan
18.873,72
21.125,19
25.371,76
27.164,01
29.353,90
7.1.1.Angkutan Rel
- - - -
7.1.2.Angkutan Jalan Raya
18.342,62
20.542,08
24.705,29
26.452,43
28.582,90
7.1.3.Angkutan Laut
- - - - -
7.1.4.
Angk.Sungai, Danau &Penyebrangan
- - - - -
7.1.5.Angkutan Udara
- - - - -
7.1.6.
Jasa PenunjangAngkutan
531,11 583,11 666,48 711,58 771,00
7.2. Komunikasi
8.351,80
10.011,90
12.153,13
13.627,28
15.721,08
08.KEUANGAN, PERSW.& JASAPRSH.
25.244,70
28.215,34
32.059,20
35.603,52
39.306,64
8.1.
Bank & LembagaKeuangan Lainnya
7.979,37
9.018,99
10.974,21
12.407,23
14.134,38
8.2.
Sewa Bangunan 16.668 18.513 20.313 22.363 24.279,
V-109
LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**,39 ,13 ,13 ,13 73
8.3. Jasa Perusahaan
596,94 683,22 771,86 833,17 892,53
09. JASA-JASA
38.132,95
43.680,95
49.623,19
52.742,95
56.810,23
9.1. Pemerintahan Umum
27.302,22
31.577,51
35.865,67
37.749,98
40.544,40
9.2. Swasta
10.830,72
12.103,45
13.757,52
14.992,96
16.265,83
PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO
455.829,05
512.326,18
586.699,10
640.006,76
707.053,28
Keterangan : *)Angka diperbaiki
**)Angka sementara
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Tabel 5.32Distribusi PDRB Kecamatan Tanjungsari Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2006-2010LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**
01. P E R T A N I A N28,41 28,24 28,30 28,48 28,23
02. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN0,05 0,05 0,05 0,04 0,04
03. INDUSTRI PENGOLAHAN18,56 18,41 18,05 18,02 17,56
04.LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH
3,69 3,87 3,76 3,65 3,85
05. BANGUNAN/ KONSTRUKSI3,49 3,48 3,55 3,63 3,78
06. PERDAGANGAN,HOTEL & REST.25,93 25,85 25,99 26,01 26,57
07. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI5,97 6,08 6,40 6,37 6,38
08.KEUANGAN, PERSW.& JASAPRSH.
5,54 5,51 5,46 5,56 5,56
09. JASA-JASA8,37 8,53 8,46 8,24 8,03
PRODUK DOMESTIK REGIONALBRUTO
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Keterangan : *)Angka diperbaiki **)Angka sementara
V-110
Sumber : Kabupaten Dalam Angka Tahun 2012
Dilihat dari tabel diatas sektor pertanian dan
perdagangan sangat berpengaruh dan berperan sangat dominan
sehingga apabila dilahat dari sektor pertaniannya sendiri
dari tahun 2006 sampai 2010 stabil berada di angka 28,dan
untuk sektor perdagangannya cukup mengalamai peningkatan
yang pada awalnya 25,93 pada tahun 2006 mengalami
peningkatan di tahun 2009 sebesar 26,01 dan mengalami
peningkatan lagi di tahun 2010 sebesar 26,57.sehingga
apabila disimpulkan antara sektor pertaniaan dan perdagangan
sangatlah berkaitan karena perdagangan yang ada di kecamatan
tanjungsari tidak luput dari hasil perdagangan yang di
hasilkan dari pertanian.
5.5.2.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Tanjungsari
Dalam melihat perkembangan suatu tingkat perekonomian
bisa dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi yang ada di
Wilayah Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Dimana
untuk menganalisis laju pertumbuhan perekonomian yang ada di
Kecamatan Tanjungsari, maka yang akan digunakan adalah PDRB
atas dasar harga konstan.
Tabel 5.33LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KECAMATAN TANJUNGSARI
ATAS DASAR HARGA KONSTAN'2000, MENURUT LAPANGAN USAHATAHUN 2006– 2010 (PERSEN)
LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008 2009* 2010**01. P E R T A N I A N
2,83 3,62
4,15
5,49
1,46
02.
PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
9,22
4,44
3,83
2,46
0,43
03. INDUSTRI PENGOLAHAN
4,92 4,25
4,27
3,71
4,44
V-111
04.
LISTRIK, GAS DAN AIRBERSIH
6,04
11,13
6,12
4,75
6,58
05. BANGUNAN/ KONSTRUKSI
6,90 8,16
8,66
8,51
12,34
06.
PERDAGANGAN,HOTEL &REST.
6,48
5,85
5,73
5,37
7,01
07.
PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI
7,55
7,28
7,98
6,96
7,54
08.
KEUANGAN, PERSW.&JASA PRSH.
5,62
5,54
6,09
6,34
6,27
09. JASA-JASA
4,73 3,68
3,34
2,93
3,98
JUMLAH 54,29
53,95
50,17
46,52
50,05
Keterangan : *)Angka diperbaiki
**)Angka sementara
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Grafik 5.15LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI KECAMATAN TANJUNGSARI
TAHUN 2006-2010
2006 2007 2008 2009* 2010** 42.00
44.00
46.00
48.00
50.00
52.00
54.00
56.00 54.29
53.95
50.17
46.52
50.05
Tahun
LPEJuml
ah
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Apabila dilihat dari tabel dan grafik di atas bangunan
dan kontruksi mengalami peningkatan yang cukup siknifikan
yang pada awalnya 6,9 pada tahun 2006 menjadi 12,34 pada
tahun 2010 besar nya atau meningkatnya pertumbuhan bangunan
dan kontruksi di kecamatan tanjungsari di akibatkan pengalih
pungsian lahan yang tadinya pertanian menjadi banguna atau
V-112
perumaha sehingga mempengaruhi laju perekonomiaan yang ada
di wilayah kecamatan tanjungsari yang awalnya pertania
menjadi kawasan terbangun.karena adanya pengalih fungsian
lahan laju pertumbuhan ekonomi di wilayah kecamatan
tanjungsari pada tahun 2006 sampai 2009 menurun derastis
yang pada awalnya 54,29 menjadi 46,52 .namun pemerintah
kecamatan tanjungsari mengantisipasi dengan mengembangkan
lahan pertanian yang ada agar laju pertumbuhan ekonomi di
kecamatan tanjungsari meningkat,hal ini terlihat pada tahun
2010 laju pertumbuhan ekonomi kembali meningkat yang awalnya
46,52 menjadi 50,05 pada tahun 2010.
5.5.2.3 Pendapatan Perkapita Kecamatan Tanjungsari
Pendapatan Perkapita merupakan salah satu cara untuk
menghitung tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk di
Kecamatan Tanjungsari sendiri dapat diketahui tingkat
kesejahteraan masyarakatnya dengan cara menghitung
menggunakan data jumlah penduduk dan dari PDRB atas harga
konstan Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat di Tabel 5.7.
Tabel 5.34Pendapatan Perkapita di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2008-
2010
No Tahun Total PDRB(Juta)
JumlahPenduduk
Pendapatan Perkapita(Juta/Jiwa) / Tahun
1 2008 29.456.695,00
1.442.028 2,042,727
2 2009 30.963.040,00
1.446.889 2,139,973
3 2010 32.514.271, 1.470.32 2,211,368
V-113
00 4Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Grafik 5.16Pendapatan Perkapita di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2008-
2010
2008 2009 201019.5
20
20.5
21
21.5
22
22.5
20.4272697894909
21.3997341883171
22.113677665603
PENDAPATAN PERKAPITA
PENDAPATAN PERKAPITA
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari tabel dan Grafik diatas menunjukan bahwa
pendapatan perkapita di wilayah Kecamatan Tanjungsari setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 pendapatan
perkapita adalah 2,042,727, tahun 2009 adalah 2,139,973 dan
tahun 2010 meningkat menjadi 2,211,368. Hal ini
mengGrafikkan bahwa keadaan ekonomi penduduk di wilayah
Kecamatan Tanjungsari terjadi pertumbuhan disetiap tahunnya.
5.5.2.4 Penentuan sektor basis dan non basis
V-114
2,211,3
2,139,9
2,042,7
Analisis sektor basis dan non basis Kecamatan
digunakan untuk mengetahui seberapa besar sektor yang
memiliki keunggulan konperatif yang dapat menyumbangkan
kontribusi terbesar untuk menyumbang pendapatan di tiap desa
yang berada di wilayah Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih
jelas dapat di lihat pada analisis sektor basis dan non
basis di Kecamatan Tanjungsari sebagai berikut :
Tabel 5.35Analisis LQ Wilayah Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang
LAPANGAN USAHAPDRB Berdasarkan HargaKonstan 2010 LQ 2010Kecamatan Kabupaten
PERTANIAN 81.506,01 3.247.565,98 0,92 nB1.1 Tanaman BahanMakanan 57.795,22 2.450.375,00 0,86 nB1.2 Perkebunan 4.156,38 185.985,12 0,82 nB1.3 Peternakan 18.229,65 476.843,97 1,40 B1.4 Kehutanan 750,46 61.422,60 0,45 nB1.5 Perikanan 574,29 72.939,29 0,29 nBPERTAMBANGAN DANPENGGALIAN 125,54 14.369,04 0,32 nB2.2 PertambanganTanpa Migas 0 0 0,00 nB2.3 Penggalian 125,54 14.369,04 0,32 nBINDUSTRIPENGOLAHAN 65.567,14 2.604.459,49 0,92 nBLISTRIK, GAS & AIRBERSIH 11.799,89 290.426,09 1,49 B4.1 Listrik 11.284,24 285.546,38 1,45 B4.3 Air Bersih 515,65 4.879,71 3,87 BBANGUNAN KONTRUKSI 14.772,78 247.093,32 2,19 BPERDAGANGAN, HOTELDAN RESTORAN 89.326,64 2.916.630,96 1,12 B6.1 PerdaganganBesar & Eceran 71.818,29 2.358.443,14 1,12 B6.2 Hotel 0 5.557,71 0,00 nB6.3 Restoran 17.508,35 552.630,11 1,16 BPENGANGKUTAN DANKOMUNIKASI 18.095,47 889.055,50 0,75 nB
V-115
LAPANGAN USAHAPDRB Berdasarkan HargaKonstan 2010 LQ 2010Kecamatan Kabupaten
7.1 Pengangkutan 11.239,67 406.552,72 1,01 B7.1.1 AngkutanRel 0 0 0,00 nB7.1.2 AngkutanJalan Raya 10.826,48 393.052,06 1,01 B7.1.3 AngkutanLaut 0 0 0,00 nB7.1.5 AngkutanUdara 0 0 0,00 nB7.1.6 JasaPenunjang Angkutan 413,19 13.500,66 1,12 B7.2 Komunikasi 6.855,80 75.950,06 3,31 BKEUANGAN,PERSEWAAN DAN JASAPERUSAHAAN
19.082,46 478.661,341,46 B
8.1 Bank 4.291,20 246.529,61 0,64 nB8.3 Sewa Bangunan 14.285,88 223.964,23 2,34 B8.4 JasaPerusahaan 505,38 8.167,50 2,27 BJASA-JASA 25.266,77 1.227.805,84 0,75 nB9.1 PemerintahUmum 16.219,95 665.517,28 0,89 nB9.2 Swasta 9.046,82 241.340,80 1,37 BJUMLAH 325143 11.916.068
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012Ket: Basis
Non Basis
Dari hasil analisis LQ Kecamatan Tanjungsari diketahui
bahwa yang termasuk ke dalam sektor basis yaitu untuk sektor
pertanian dengan subsektor perternakan dengan hasil LQ yaitu
1,4, sektor listrik gas dan air bersih dengan LQ yaitu 1,49,
sektor bangunan dan konstruksi yaitu 2,19, sektor
perdagangan,hotel,dan restauran yaitu 1,12, dan sektor
keuangan yaitu 1,46.
Sektor Non Basis di Kecamatan tanjungsari yaitu
sektor pertanian,sektor pertambangan,sektor industri,sektor
V-116
pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa-jasadengan
masing-masing hasil LQ kurang dari 1.
5.5.2.4 Analisis Menurut Tingkat Produktivitas Desa di
Kecamatan Tanjungsari
Salah satu analisis yang akan dilakukan untuk melihat
perkembangan perekonomian Kecamatan Tanjungsari adalah
dengan melakukan analisis internal perekonomian. Dimana
analisis internal perekonomian ini terdiri dari perhitungan
Location Quotient (LQ) terhadap tiap komoditi yang ada di
Kecamatan Tanjungsaribaik itu pertanian, peternakan, dan
perikanan. Analisis Location Quotient (LQ) ini berfungsi
untuk mengetahui seberapa besar pegaruh yang dapat diberikan
oleh tiap komoditi terhadap perkembangan Kecamatan
Tanjungsarimaupun terhadap luar kecamatan tersebut.
AnalisisLQ merupakan salah satu pendekatan tidak
langsung yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu sektor
merupakan sektor basis atau non-basis. Dengan kata lain,
nilai LQ akan memberikan indikasi kemampuan suatu daerah
dalam menghasilkan suatu komoditas, apakah mempunyai potensi
untuk mensupply daerah lain, mendatangkan dari daerah lain,
atau dalam keadaan seimbang (Isard, 1960). Secara matematis
formula LQ adalah sebagai berikut:
Kriteria:
LQ> 1: sektor basis; artinya komoditas i di suatu
Wilayahmemiliki keunggulan komparatif
V-117
LQ = 1: sektor non-basis; artinya komoditas i di suatu
Wilayahtidak memiliki keunggulan, produksinya hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan Wilayahsendiri.
LQ< 1:sektor non-basis; artinya komoditas i di suatu
Wilayahtidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri hingga
diperlukan pasokan dari luar.
A. Produksi Padi Menurut LQ
Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat dilihat
dari tingkat produktivitas tiap sektor yang menjadi peluang
yang memberikan kontribusi pendapatan di Wilayah Kecamatan
Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis sektor
basis dan non basis dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.36
Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Tanaman Padi
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No KecamatanPadi
Sawah Ladang
1 Cinanjung 0,993 0,983
2 Raharja 0,999 1,002
3 Gunungmanik 0,987 1,004
V-118
No KecamatanPadi
Sawah Ladang
4 Margajaya 1,007 1,019
5 Tanjungsari 1,485 0
6 Jatisari 1,485 0
7 Kutamandiri 0,985 1,001
8 Margaluyu 0,989 1,008
9 Gudang 1,000 0,963
10 Pasigaran 1,022 1,051
11 Kadakajaya 1,006 0,998
12 Cijambu 1,005 0,995
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Ket: Basis
Non Basis
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa LQ perkomoditi untuk produksi tanaman padi sawah dan
padi ladang tahun 2010 Wilayah Kecamatan Tanjungsari, yang
memiliki LQ perkomoditi untuk produksi tanaman padi sawah
tertinggi yaitu terdapat di Desa Tanjungsari dan Jatisari
dengan nilai LQ sebesar 1,485. Sedangkan untuk LQ
perkomoditi untuk produksi tanaman padi sawah terendah
terdapat di Desa Kutamandiri pada tahun 2010 dengan nilai LQ
sebesar 0,985. Sedangkan untuk padi ladang yang memiliki LQ
perkomoditi untuk produksi tanaman padi ladang tertinggi
yaitu terdapat di Desa Pasigaran dengan nilai LQ sebesar
1,051. Sedangkan untuk LQ perkomoditi untuk produksi tanaman
padi ladang terendah terdapat di Desa Tanjungsari dan
Jatisari pada tahun 2010 dengan nilai LQ sebesar 0 karena
tidak memiliki lahan padi ladang di desa tersebut.
V-119
B. Produksi Palawija Menurut LQ
Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat dilihat
dari tingkat produktivitas tiap sektor yang menjadi peluang
yang memberikan kontribusi pendapatan di Kecamatan
Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis sektor
basis dan non basis dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.37Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Tanaman
PalawijaTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis TanamanJagungHibrida
JagungManis
UbiKayu
UbiJalar
KacangTanah
1 Cinanjung 0,996 1,000 1,003 0,998 0,9912 Raharja 0,988 0,998 0,993 1,010 1,057
3 Gunungmanik 0,991 1,006 0,999 0,997 1,020
4 Margajaya 0,973 0,988 0,995 1,016 1,125
5 Tanjungsari 1,054 1,002 1,000 0,991 0,853
6 Jatisari 0,979 0,997 1,009 1,000 0,984
7 Kutamandiri 1,000 1,005 0,999 1,001 0,948
8 Margaluyu 1,013 1,001 1,003 1,003 0,8639 Gudang 1,002 0,999 1,000 1,000 1,00410 Pasigaran 0,993 1,007 1,003 0,997 0,95411 Kadakajaya 0,992 0,998 0,999 0,994 1,11912 Cijambu 1,018 0,999 0,995 0,992 1,079
Sumber : hasil analisis Tahun 2012Ket: Basis
Non Basis
Dari hasil analisis LQ, didapati hasil untuk sektor
basis dengan komoditi jagung Hibrida dengan nilai tertinggi
yaitu berada pada Desa Tanjungsari yaitu dengan nilai basis
sebesar 1,054. Sektor basis dengan komoditi jagung Manis
dengan nilai tertinggi yaitu berada pada Desa Pasigaran
V-121
yaitu dengan nilai basis sebesar 1,007. Sektor basis
komoditi ubi kayu terbesar di Desa Jatisari dengan basis
sebesar 1,009. Sektor basis komoditi ubi jalar terbesar di
Desa Margajaya dengan basis sebesar 1,016. Dan untuk
komoditi kacang tanah, terbesar di Desa Margajaya dengan
nilai basis 1,125.
V-122
C. Produktivitas Sayur-Sayuran
Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor
yang menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di Kecamatan Tanjungsari. Untuk
lebih jelasnya mengenai analisis sektor basis dan non basis dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5.38Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Sayuran
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Sayur-sayuran
BawangDaun
Kentang
Kubis
Petsai
Kacangpanjang
Cabe
Tomat
Buncis
Kangkung
KacangMerah
Jamur
LabuSiam
Terung
1 Cinanjung 1,09 0,00 0,00 1,18 1,00 1,13 1,18 1,17 1,30 1,09 4,51 1,1
1 1,18
2 Raharja 1,06 0,00 0,00 1,16 1,28 1,07 1,17 1,17 1,28 1,06 0,00 1,0
8 1,15
3 Gunungmanik 1,09 0,00 0,00 1,18 1,13 1,0
6 1,11 1,19 1,32 1,08 0,00 1,09 1,17
4 Margajaya 0,88 0,00 1,52 0,96 1,18 0,87 0,94 0,95 1,06 0,88 0,00 0,8
9 0,95
5 Tanjungsari 3,01 0,00 0,00 0,00 0,00 2,8
9 0,00 0,00 0,00 3,00 10,54
3,00 0,00
6 Jatisari 1,14 0,00 1,97 1,22 0,68 1,17 1,30 1,23 0,00 1,15 0,00 1,0
1 1,24
7 Kutamandiri 1,04 0,00 0,00 1,16 1,60 1,0
3 1,12 1,12 1,26 1,04 0,00 1,06 1,08
8 Margaluyu 0,92 0,00 1,56 1,00 0,80 0,8 0,98 0,97 1,09 0,91 0,00 0,9 0,96
V-124
9 1
9 Gudang 0,90 0,00 1,53 0,98 0,90 0,92 1,01 0,98 1,07 0,90 0,00 0,8
9 1,00
10 Pasigaran 0,89 0,00 1,51 0,97 1,04 0,90 0,97 1,00 1,06 0,89 0,00 0,9
0 0,98
11 Kadakajaya 0,78 4,62 1,32 0,85 0,91 0,80 0,85 0,87 0,93 0,78 3,39 0,7
9 0,90
12 Cijambu 0,78 4,64 1,33 0,86 0,88 0,77 0,87 0,87 0,93 0,78 0,00 0,8
0 0,88Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Ket: Basis
Non Basis
V-125
Dari hasil analisis LQ berdasarkan jenis sayur-
sayuran, didapat hasil yaitu dimana untuk sektor basis
komoditas bawang daun yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari
dengan nilai basis 3,01. Sektor basis untuk komoditas
kentang, nilai basis yang tertinggi yaitu berada di Desa
Cijambu dengan nilai basis 4,64. Untuk kubis, nilai sektor
basis tertingginya berada di Desa Jatisari dengan nilai
babis 1,97. Sektor Basis komoditas petsai, nilai basis yang
tertingginya terdapat pada Desa Jatisari yaitu 1,22. Untuk
sektor basis komoditas kacang panjang, nilai tertingginya
terdapat pada Desa Kutamandiri dengan nilai 1,6. Sektor
basis komoditas cabe nilai basis tertingginya terdapat di
Desa Tanjungsari dengan nilai basis 2,89. Untuk tomat nilai
sector tertingginya terdapat di Desa Jatisari dengan nilai
basis 1,3. Untuk komoditas buncis nilai basis tertinggi
terdapat pada Desa Jatisari dengan nilai basis 1,23. Untuk
komoditas kangkung nilai basis tertinggi terdapat pada Desa
Gunungmanik dengan nilai basis 1,32. Untuk komoditas kacang
merah nilai basis tertinggi terdapat pada Desa Tanjungsari
dengan nilai basis 3,0. Untuk komoditas jamur nilai basis
tertinggi terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai basis
10,54. Untuk komoditas labu siam nilai basis tertinggi
terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai basis 3,0. Untuk
komoditas terung nilai basis tertinggi terdapat pada Desa
Jatisari dengan nilai basis 1,24.
V-126
D. Produksi Buah-Buahan
Tabel 5.39Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Buah-Buahan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Buah-buahan
Alpukat
Belimbing
Dukuh
Durian
JambuAir
JambuBiji
Jeruk
Mangga
Nanas
Rambutan
Sawo
Sirsak
Sukun
Melinjo
Petai
Pepaya
Pisang
1Cinanjung 0,75 0,58 0,71 0,74 0,76 0,77 0,6
7 0,75 0,87 0,75 0,7
30,75
4,49 0,77 0,8
2 0,75 0,78
2 Raharja 0,74 0,80 0,71 0,75 0,82 0,71 0,73 0,79 0,8
7 0,74 0,74
0,75
4,48 0,60 0,7
5 0,75 0,74
3Gunungmanik 1,07 1,14 1,07 1,07 1,05 1,02 1,0
3 1,02 1,33 1,08 1,0
61,06
0,00 1,10 1,0
3 1,06 1,06
4Margajaya 1,06 0,91 1,13 1,07 1,00 0,96 1,0
6 1,12 1,25 1,05 1,1
21,06
0,00 1,10 1,0
3 1,06 1,06
5Tanjungsari 1,12 1,20 1,27 1,10 1,10 1,08 1,1
3 1,04 0,00 1,13 1,1
21,12
0,00 1,16 0,7
9 1,12 1,12
6 Jatisari 1,05 1,13 1,21 1,05 1,08 1,13 1,05 1,04 1,3
2 1,05 1,06
1,06
0,00 1,10 0,9
7 1,06 1,05
7Kutamandiri 1,07 1,14 1,10 1,07 1,13 1,11 1,0
8 1,01 1,26 1,05 1,0
81,06
0,00 1,00 1,1
4 1,08 1,06
8Margaluyu 1,07 1,14 1,04 1,06 0,96 1,03 1,0
6 1,13 1,24 1,05 1,0
51,06
0,00 1,00 1,2
4 1,04 1,05
9 Gudang 1,06 1,14 0,97 1,06 1,12 1,08 1,04 1,05 1,2
4 1,08 1,08
1,06
0,00 1,10 1,0
7 1,06 1,06
10
Pasigaran 1,12 0,96 1,06 1,13 1,06 1,13 1,1
6 1,12 0,00 1,13 1,0
81,12
0,00 1,16 1,1
2 1,12 1,11
11
Kadakajaya 1,05 1,13 0,96 1,06 1,05 1,11 1,1
1 1,07 1,31 1,05 1,0
61,06
0,00 1,10 1,1
7 1,06 1,05
1 Cijambu 1,07 1,01 1,04 1,05 1,06 1,10 1,1 1,05 1,3 1,06 1,0 1,0 0,0 1,10 1,0 1,06 1,06
V-129
Dari hasil analisis LQ berdasarkan jenis Buah-buahan
didapat hasil yaitu dimana untuk sektor basis komoditas
alpukat yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan Pasigaran
dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas belimbing
yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dengan nilai 1,20.
Untuk sektor basis komoditas duku yang tertinggi ada di Desa
Tanjungsari dengan nilai 1,27. Untuk sektor basis komoditas
durian yang tertinggi ada di Desa Pasigaran dengan nilai
1,13. Untuk sektor basis komoditas jambu biji yang tertinggi
ada di Desa Jatisari dan Pasigaran dengan nilai 1,13. Untuk
sektor basis komoditas jambu air yang tertinggi ada di Desa
Gudang dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas jeruk
yang tertinggi ada di Desa Pasigaran dengan nilai 1,16.
Untuk sektor basis komoditas mangga yang tertinggi ada di
Desa Margaluyu dengan nilai 1,13. Untuk sektor basis
komoditas nanas yang tertinggi ada di Desa Gunungmanik
dengan nilai 1,33. Untuk sektor basis komoditas rambutan
yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan Pasigaran dengan
nilai 1,13. Untuk sektor basis komoditas sawo yang tertinggi
ada di Desa Margajaya dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis
komoditas sirsak yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan
Pasigaran dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas
sukun yang tertinggi ada di Desa Cinanjung dengan nilai
4,49. Untuk sektor basis komoditas melinjo yang tertinggi
ada di Desa Tanjungsari dan Pasigaran dengan nilai 1,16.
Untuk sektor basis komoditas petai yang tertinggi ada di
Desa Margaluyu dengan nilai 1,24. Untuk sektor basis
komoditas pepaya yang tertinggi ada di Desa Tanjungsari dan
Pasigaran dengan nilai 1,12. Untuk sektor basis komoditas
V-131
E. Jumlah Ternak Besar dan Kecil
Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat
dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor yang
menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di
Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 5.40Analisis Location Quotient (LQ) Jumlah Ternak Besar dan Kecil
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No DesaTernak Besar Ternak KecilSapiPotong
SapiPerah Kerbau Kuda Kambing Domba
1 Cinanjung 1,02 0,87 0,00 0,85 0,40 1,052 Raharja 0,45 2,12 0,00 0,00 0,83 0,84
3 Gunungmanik 0,39 0,54 11,37 0,00 0,31 1,23
4 Margajaya 1,42 2,62 0,00 0,00 1,17 0,56
5 Tanjungsari 0,85 3,26 0,00 12,91 3,88 0,37
6 Jatisari 2,73 0,00 0,00 0,00 2,44 0,90
7 Kutamandiri 1,55 0,00 0,00 0,00 2,81 1,08
8 Margaluyu 1,26 0,00 0,00 0,00 0,98 1,199 Gudang 3,58 0,00 0,00 8,80 2,31 0,7510 Pasigaran 1,10 0,00 0,00 0,00 1,57 1,1911 Kadakajaya 1,49 0,24 0,00 0,00 2,18 1,0512 Cijambu 0,40 0,84 0,00 0,00 0,31 1,16
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Ket: Basis
Non Basis
Dari hasil analisis LQ berdasarkan jumlah ternak besar dan kecil
didapat hasil yaitu untuk ternak besar dimana untuk sektor basis
komoditas sapi potong yang tertinggi ada di Desa Gudang dengan
nilai 3,58. Untuk komoditas sapi perah yang tertinggi terdapat
pada Desa Tanjungsari dengan nilai 3,26. Untuk komoditas kuda
V-134
yang tertinggi terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai
12,91. Untuk kooditas kerbau yang tertinggi terdapat pada Desa
Gunungmanik dengan nilai 11,37. Sedangkan untuk jenis ternak
kecil, untuk sektor basis komoditas domba yang terbesat terdapat
pada Desa Gunungmanik dengan nilai 1,23. Untuk komoditas kambing
yang terbesat terdapat pada Desa Tanjungsari dengan nilai 3,88.
V-135
F. Jumlah Ternak Unggas
Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat
dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor yang
menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di
Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai
analisis sektor basis dan non basis dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel 5.41LQ Ternak Unggas Menurut Jumlah Ternak Unggas
Menurut Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
No Desa
Ternak UnggasAyamRasBroiler
AyamRasPetelur
AyamKampung Itik
1 Cinanjung 0,33 2,57 0,15 1,352 Raharja 2,47 0,00 0,55 0,31
3 Gunungmanik 0,00 0,00 2,70 1,51
4 Margajaya 0,00 1,36 1,51 1,51
5 Tanjungsari 0,00 0,00 5,39 0,00
6 Jatisari 0,00 0,00 2,70 1,51
7 Kutamandiri 1,30 0,00 1,57 0,88
8 Margaluyu 0,00 0,00 2,70 1,519 Gudang 0,00 0,00 2,70 1,5110 Pasigaran 0,00 0,00 2,70 1,5111 Kadakajaya 0,00 0,00 2,70 1,5112 Cijambu 0,00 0,00 5,39 0,00
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Ket: Basis
Non Basis
Dari hasil analisis LQ berdasarkan jumlah ternak unggas
didapat hasil untuk sektor basis komoditas ayam ras broiler yang
terbesar terdapat pada Desa Raharja dengan nilai 2,47. Untuk
V-137
komoditas ayam ras petelur yang terbesar terdapat pada Desa
Cinanjung dengan nilai 2,57. Untuk komoditas ayam kampung yang
terbesar terdapat pada Desa Tanjungsari dan Cijambu dengan nilai
5,39. Untuk komoditas itik yang terbesar terdapat pada Desa
Gunungmanik, Margajaya, Jatisari, Margaluyu, Gudang, Pasigaran,
dan Kutamandiri dengan nilai 1,51.
V-138
G. Perikanan
Analisis Sektor basis dan non basis juga dapat
dilihat dari tingkat produktivitas tiap sektor yang
menjadi peluang yang memberikan kontribusi pendapatan di
Kecamatan Tanjungsari. Untuk lebih jelasnya mengenai
analisis sektor basis dan non basis dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel 5.42Analisis Location Quotient (LQ) Jenis Komoditi Peternakan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No DesaJenis Ikan
Mas Nila Lainnya
1 Cinanjung -
-
-
2 Raharja -
-
-
3Gunungmanik
-
-
2,97
4 Margajaya 3,50 -
-
5Tanjungsari
-
-
2,97
6 Jatisari -
- 2,97
7Kutamandiri
-
2,65
-
8 Margaluyu 2,21 0,98
-
9 Gudang -
-
-
10 Pasigaran 0,75
0,82 1,41
11 Kadakajaya 0,83
2,02
-
12 Cijambu 1,31
1,66
-
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Ket: Basis
V-140
Non Basis
Dari hasil analisis LQ, data yang didapat dari jumlah
produksi ikan, sektor basis untuk komoditi ikan mas tertinggi
terdapat di Desa Margajaya dengan nilai basis 3,50. Dan nilai
sektor basis yang tertinggi pada komoditas ikan nila berada di
Desa Kutamandiri dengan nilai 2,65. Untuk sektor basis menurut
komoditas ikan lainnya berada di Desa Gunungmanik, Tanjungsari,
dan Jatisari dengan nilai 2,97.
V-141
5.5.2.5 Analisis Shift Share Kecamatan Tanjungsari
Analisis shift share juga membandingkan perbedaan laju
pertumbuhan berbagai sektor (industri) di suatu kecamatan dengan
wilayah yang lebih luas (regional). Analisis shift share dapat
menggunakan variabel lapangan kerja atau nilai tambah.
Pertambahan lapangan kerja (employment) regional total dapat
diuraikan menjadi komponen shift dan komponen share.
Komponen shift adalah penyimpangan (deviation) dari national
share dalam pertumbuhan lapangan kerja regional. Penyimpangan
positif di daerah-daerah tumbuh lebih cepat dan negatif di
daerah-daerah yang tumbuh lebih lambat/merosot dibandingkan
dengan pertumbuhan lapangan kerja secara nasional.Untuk melihat
rincian analisis Shift Share tiap desa yang ada di Wilayah
kecamatan tanjungsari dapat dilihat sebagai berikut.
Persamaan untuk seluruh wilayah adalah dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
A = Pertambahan, angka akhir (tahun t) dikurangi dengan
angka awal (tahun t - n)
Er = Employment atau banyaknya lapangan kerja
Ns = National share
Pr = Proportional share
Dr = Differential shift
Selan itu juga Analisis Shift-share berfungsi untuk
menguraikan atau men-decompose suatu perubahan yang terjadi
dalam perekonomian wilayah tersebut. Berikut penjelasan mengenai
metode analisis shift-share :
V-143
A Er = (Ns + Pr + Dr)
KUADRAN INs = + Ps = +Ds = +
KUADRAN IVNs = +Ps = -Ds = -
KUADRAN IIINs = -Ps = -Ds = +
KUADRAN IINs = - Ps = +Ds = -
Nilai Positif (+) : Menunjukan pertumbuhan lapangan kerja
sektor tersebut tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan
lapanngan kerja sektor tersebut secara nasional.
Nilai Positif (-) :Menunjukan pertumbuhan sektor tersebut
tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan lapanngan kerja
sektor tersebut secara nasional
National Share :Banyaknya pertambahan untuk sektor dan
tenaga kerja regional seandainya proporsi perubahannya sama
dengan laju pertambahan nasional selama periode studi atau
pada tahun 2006-2007
Proporsional share : Komponen structural atau industrial mix,
mengukur, mengukur besarnya Shift Regional Netto yang
disebabkan oleh komposisi sektor-sektor dan tenaga kerja di
daerah yang bersangkutan.
Differential Share : Komponen lokasional atau regional
merupakan kelebihan atau tambahan, mengukur Shift Regional
Netto.
Dengan analisis tersebut maka akan di dapatkan hasil
seperti di bawah ini:
Kuadran Hasil Shift Share Analysis
V-144
Tabel 5.43Interpretasi Analisis Shift share
No. Kuadran Interpretasi
1 K1
Sektor ini mempunyai peranan pentingdalam perekonomian kabupaten/kota(kontribusinya cenderung naik) dan naikterhadap sistem perekonomian yang lebihluas (provinsi)
2 K2
Sektor ini hanya dapat meningkatkanperanannya dalam wilayah yang lebih luas(provinsi), tetapi tidak dapatmeningkatkan perekonomian internal(kabupaten/kota)
3 K3
Sektor ini tidak mempunyai peranan dalammemajukan perekonomian internal(kabupaten/kota) maupun eksternal(provinsi)
4 K4Sektor ini hanya dapat meningkatkanperanannya dalam lingkup internal(kabupaten/kota) saja
Tabel 5.44Analisis Shift Share Kecamatan TanjungsariWilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2010
No. Lapangan Usaha
National Share Ket
Proportional Share Ket
Differential Shift Ket Kuadran
(Ns) (Ps) (Ds)
1 Pertanian 7.467,87
+ -384,75 - -5908,19 - IV
2 Pertambangan & + -13,6 - 2,51 + -
V-145
Penggalian 11,62
3 IndustriPengolahan
5.800,48
+ -466,65 - -2561,88 - IV
4Listrik, Gasdan AirBersih
1.029,28
+ -348,87 - 47,67 + -
5 Bangunan 1.222,44
+ 234,5 + 166,16 + I
6Perdagangan,Hotel &Restoran
7.760,10
+ -256,97 - -1648,07 - IV
7 Pengangkutan &Komunikasi
1.564,23
+ -326,85 - 31,8 + -
8
Keuangan,Persewaan &JasaPerusahaan
1.669,32
+ 156,03 + -699,64 - -
9 Jasa-Jasa 2.259,02
+ 1343,71 + -2635,96 - -
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Grafik 5.17Analisis Shift Share Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang Tahun 2009-2010
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel & Restoran
Pengangkutan & Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
Pertanian
V-146
Dilihat dari hasil shift share di atas berdasarkan
persektor ,sektor pertanian berada di kuadran IV yang artinya hanya
dapat meningkatkan peranannya dalam lingkup internal saja atau
hanya di dalam desanya sendiri.
Untuk sektor industri pengolahan berada di kuadran IV yang
artinya hasil industri hanya dapat meningakatkan peranananya
dalam lingkup internal saja,untuk sektor bangunan berada di
kuadran I yang artinya mempunyai peranan penting dalam
perekonomian kabupaten/kota (kontribusinya cenderung naik) dan
naik terhadap sistem perekonomian yang lebih luas (provinsi) dan
untuk sektor perdagangan,hotel & restoran berada di kuadran IV
yang artinya hanya dapat meningakatkan peranananya dalam lingkup
internal saja.
5.5.2.6 Sektor Potensial
Dengan adanya matrik sektor potensial maka akan didapatkan
komoditi yang memiliki hasil nilai LQ diatas 1 dan dapat
diketahui juga pengkelasan komoditi tersebut apakah termasuk
tinggi, sedang atau rendah yang didapat dari hasil distribusi
persentase tiap komoditinya sehingga bila hasil LQ memiliki
nilai diatas 1 dan hasil pengkelasan komoditi itu dikategorikan
tinggi maka komoditi tersebut termasuk komoditi potensial.
a. Pertanian
Tanaman Pangan
Padi
Tabel 5.45Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Tanaman Padi Sawah
V-147
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
DistribusiPersentase(%)
Keterangan
< 0,3 Rendah0,4 – 0,6 Sedang> 0,6 Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Tabel 5.46Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Padi Sawah
Tahun 2010 di Kecamatan TanjungsariNo Desa
PadiKelas KeteranganSawa
h(%)
1 Cinanjung 0,32 8,19
Tinggi
KurangPotensial
2 Raharja 0,63 8,36
Tinggi
KurangPotensial
3 Gunungmanik 2,62 8,
17Tinggi Potensial
4 Margajaya 1,25 8,57
Tinggi Potensial
5 Tanjungsari 0,56 8,
26Tinggi
KurangPotensial
6 Jatisari 0,72 7,98
Tinggi
KurangPotensial
7 Kutamandiri 1,02 8,
13Tinggi Potensial
8 Margaluyu 1,22 8,22
Tinggi Potensial
9 Gudang 0,22 8,22
Tinggi
KurangPotensial
10 Pasigaran 0,35 8,
98Tinggi
KurangPotensial
11
Kadakajaya 1,31 8,
48Tinggi Potensial
12 Cijambu 2,12 8,
44Tinggi Potensial
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-148
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
padi sawah di Kecamatan Tanjungsari yang berpotensial berada di
Desa Gunungmanik, Margajaya, Kutamandiri, Margaluyu, Kadakajaya,
dan Cijambu dengan LQ basis dan distribusi kelas sedang.
Tabel 5.47Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Tanaman Padi Ladang
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
Distribusi
Persentase
(%)
Keterang
an
< 3,3 Rendah4,3 – 7,6 Sedang> 8,6 Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Tabel 5.48Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Padi Ladang
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa Padi Kelas KeteranganLadang (%)
1 Cinanjung 0,91 9,97 Tinggi KurangPotensial
2 Raharja 1,21 10 Tinggi KurangPotensial
3 Gunungmanik 1,44 10,14 Tinggi Potensial
4 Margajaya 1,3 10 Tinggi Potensial
5 Tanjungsari - 0 Rendah KurangPotensial
6 Jatisari - 0 Rendah KurangPotensial
7 Kutamandiri 2,12 10,14 Tinggi Potensial
8 Margaluyu 0,62 10,14 Tinggi Kurang
Potensial
V-149
9 Gudang 0,71 9,8 Tinggi KurangPotensial
10 Pasigaran 1,24 10 Tinggi Potensial
11 Kadakajaya 0,53 9,9 Tinggi KurangPotensial
12 Cijambu 0,54 9,9 Tinggi KurangPotensial
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
padi ladang di Kecamatan Tanjungsari yang potensial adalah Desa
Gunungmanik, Margajaya, Kutamandiri, dan Pasigaran yang
memiliki LQ basis dan distribusi kelas tinggi.
Palawija
Tabel 5.49Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Tanaman Palawija
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
DistribusiPersentase (%) Keterangan
< 2,3 Rendah2,4 – 3,7 Sedang> 3,7 Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-150
Tabel 5.50Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Palawija
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Tanaman
Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Jagung
LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan
1 Cinanjung 1,003 8,35Tinggi Potensial 0,998 8,3 Tinggi
KurangPotensial 0,99
8,25
Tinggi
KurangPotensial 0,99
8,31
Tinggi
KurangPotensial
2 Raharja 0,993 8,29Tinggi
KurangPotensial 1,01
8,44
Tinggi Potensial 1,06 8,83
Tinggi Potensial 0,99 8,3
1Tinggi
KurangPotensial
3 Gunungmanik 0,999 8,32
Tinggi
KurangPotensial
0,997 8,3 Tinggi
KurangPotensial 1,02
8,49
Tinggi Potensial 0,99 8,3
4Tinggi
KurangPotensial
4 Margajaya 0,995 8,35Tinggi
KurangPotensial
1,016
8,53
Tinggi Potensial 1,13 9,44
Tinggi Potensial 0,97 8,2
5Tinggi
KurangPotensial
5 Tanjungsari 1 8,3
8Tinggi
KurangPotensial
0,991 8,3 Tinggi
KurangPotensial 0,85
7,15
Tinggi
KurangPotensial 1,05
8,53
Tinggi Potensial
6 Jatisari 1,009 8,38Tinggi Potensial 1 8,3 Tinggi
KurangPotensial 0,98
8,17
Tinggi
KurangPotensial 0,98
8,23
Tinggi
KurangPotensial
7 Kutamandiri 0,999 8,29
Tinggi
KurangPotensial
1,001 8,3 Tinggi Potensial 0,95 7,86
Tinggi
KurangPotensial 1
8,32
Tinggi
KurangPotensial
8 Margaluyu 1,003 8,3 Tingg Potensial 1,00 8,3 Tingg Potensial 0,86 7,1 Tingg Kurang 1,01 8,3 Tingg Potensial
V-151
No Desa
Jenis Tanaman
Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Jagung
LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keterangan
1 i 3 i 5 i Potensial 2 i
9 Gudang 1 8,31
Tinggi
KurangPotensial 1 8,3 Tinggi
KurangPotensial 1
8,34
Tinggi
KurangPotensial 1 8,3 Tingg
iKurangPotensial
10 Pasigaran 1,003 8,35Tinggi Potensial 0,997 8,3 Tinggi
KurangPotensial 0,95
7,94
Tinggi
KurangPotensial 0,99
8,35
Tinggi
KurangPotensial
11 Kadakajaya 0,999 8,35Tinggi
KurangPotensial
0,994 8,3 Tinggi
KurangPotensial 1,12
9,35
Tinggi Potensial 0,99 8,3
2Tinggi
KurangPotensial
12 Cijambu 0,995 8,33Tinggi
KurangPotensial
0,992 8,3 Tinggi
KurangPotensial 1,08
9,03
Tinggi Potensial 1,02 8,4
1Tinggi Potensial
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor palawija di Kecamatan Tanjungsari
yang potensial terhadap ubi kayu adalah Desa Cinajnung, Jatisari, Margaluyu, dan Pasigaran.
Komoditi potensial terhadap ubi jalar adalah Desa Raharja, Margajaya, Kutamndiri, dan Margaluyu.
Untuk kacang tanah adalah Desa Raharja, Gunungmanik, Margajaya, Gudang, Kadakajaya, dan Cijambu.
Komoditi potensial terhadap jagung adalah Desa Tanjungsari, Margaluyu, dan Cijambu yang semuanya
memiliki LQ basis dan distribusi kelas tinggi.
V-152
Holtikultura
Sayuran
Tabel 5.51Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Sayuran
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
Distribusi
Persentase
(%)
Keterang
an
< 16,7 Rendah16,8 –
33,4Sedang
> 33,4 TinggiSumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-153
Tabel 5.52Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Sayuran
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis SayuranBawang Daun Kentang Kubis Petsai
LQ (%) Kelas Keteran
gan LQ (%) Kelas Keteran
gan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%
) Kelas Keterangan
1 Cinanjung
1,09
8,31
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,18 9 Renda
h
KurangPotensial
2 Raharja 1,06
8,25
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,16 9 Renda
h
KurangPotensial
3 Gunungmanik
1,09
8,31
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,18 9 Renda
h
KurangPotensial
4 Margajaya
0,88
8,25
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,52
14,31
Rendah
KurangPotensial
0,96 9 Renda
h
KurangPotensial
5 Tanjungsari
3,01
8,25
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
6 Jatisari 1,14
8,25
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,97
14,27
Rendah
KurangPotensial
1,22
8,8
Rendah
KurangPotensial
7 Kutamandiri
1,04
8,31
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,16
9,2
Rendah
KurangPotensial
V-154
No Desa
Jenis SayuranBawang Daun Kentang Kubis Petsai
LQ (%) Kelas Keteran
gan LQ (%) Kelas Keteran
gan LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%
) Kelas Keterangan
8 Margaluyu
0,92
8,44
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,56
14,26
Rendah
KurangPotensial
1 9,2
Rendah
KurangPotensial
9 Gudang 0,9
8,43
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,53
14,28
Rendah
KurangPotensial
0,98
9,2
Rendah
KurangPotensial
10
Pasigaran
0,89
8,42
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,51
14,29
Rendah
KurangPotensial
0,97
9,2
Rendah
KurangPotensial
11
Kadakajaya
0,78
8,43
Rendah
KurangPotensial
4,62 50 Tingg
iPotensial
1,32
14,29
Rendah
KurangPotensial
0,85
9,2
Rendah
KurangPotensial
12 Cijambu 0,
788,38
Rendah
KurangPotensial
4,64 50 Tingg
iPotensial
1,33
14,29
Rendah
KurangPotensial
0,86
9,3
Rendah
KurangPotensial
No Desa
Jenis SayuranKacang Panjang Cabe Tomat Buncis
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
1 Cinanjung 1 7,
6Rendah
KurangPotensial
1,13
8,6
Rendah
KurangPotensial
1,18
8,98
Rendah
KurangPotensial
1,17
8,9
Rendah
KurangPotensial
2 Raharja 1, 10 Rend Kurang 1, 8, Rend Kurang 1, 9, Rend Kurang 1, 9, Rend Kurang
V-155
No Desa
Jenis SayuranKacang Panjang Cabe Tomat Buncis
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
28 ah Potensial 07 3 ah
Potensial 17 1 ah
Potensial 17 1 ah
Potensial
3 Gunungmanik
1,13
8,6
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,1
Rendah
KurangPotensial
1,11
8,51
Rendah
KurangPotensial
1,19
9,1
Rendah
KurangPotensial
4 Margajaya
1,18 11 Rend
ah
KurangPotensial
0,87
8,2
Rendah
KurangPotensial
0,94
8,83
Rendah
KurangPotensial
0,95
8,9
Rendah
KurangPotensial
5 Tanjungsari 0 0 Rend
ah
KurangPotensial
2,89
7,9
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
6 Jatisari 0,68
4,9
Rendah
KurangPotensial
1,17
8,5
Rendah
KurangPotensial
1,3
9,47
Rendah
KurangPotensial
1,23
8,9
Rendah
KurangPotensial
7 Kutamandiri
1,6 13 Rend
ah
KurangPotensial
1,03
8,2
Rendah
KurangPotensial
1,12
8,94
Rendah
KurangPotensial
1,12
8,9
Rendah
KurangPotensial
8 Margaluyu
0,8
7,4
Rendah
KurangPotensial
0,89
8,2
Rendah
KurangPotensial
0,98
8,98
Rendah
KurangPotensial
0,97
8,9
Rendah
KurangPotensial
9 Gudang 0,9
8,4
Rendah
KurangPotensi
0,92
8,6
Rendah
KurangPotensi
1,01
9,49
Rendah
KurangPotensi
0,98
9,2
Rendah
KurangPotensi
V-156
No Desa
Jenis SayuranKacang Panjang Cabe Tomat Buncis
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
al al al al
10
Pasigaran
1,04
9,9
Rendah
KurangPotensial
0,9
8,5
Rendah
KurangPotensial
0,97
9,14
Rendah
KurangPotensial
1 9,4
Rendah
KurangPotensial
11
Kadakajaya
0,91
9,9
Rendah
KurangPotensial
0,8
8,6
Rendah
KurangPotensial
0,85
9,25
Rendah
KurangPotensial
0,87
9,4
Rendah
KurangPotensial
12 Cijambu 0,
889,5
Rendah
KurangPotensial
0,77
8,3
Rendah
KurangPotensial
0,87
9,31
Rendah
KurangPotensial
0,87
9,3
Rendah
KurangPotensial
V-157
No
Desa
Jenis SayuranKangkung Kacang Merah Jamur Labu Siam Terung
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
1 Cinanjung
1,3
9,9
Rendah
KurangPotensial
1,09
8,28
Rendah
KurangPotensial
4,51
34,43
Rendah
Potensial
1,11
8,5
Rendah
KurangPotensial
1,18
9 Rendah
KurangPotensial
2 Raharja
1,28
9,9
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,28
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,08
8,41
Rendah
KurangPotensial
1,15
9 Rendah
KurangPotensial
3Gunungmanik
1,32
10
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,27
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,09
8,36
Rendah
KurangPotensial
1,17
9 Rendah
KurangPotensial
4 Margajaya
1,06
10
Rendah
KurangPotensial
0,88
8,3
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0,89
8,33
Rendah
KurangPotensial
0,95
9 Rendah
KurangPotensial
5Tanjungsari
0 0 Rendah
KurangPotensial
3
8,22
Rendah
KurangPotensial
10,54
28,84
Rendah
KurangPotensial
3
8,21
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
6 Jatis 0 0 Ren Kuran 1 8 Ren Kuran 0 0 Ren Kuran 1 7 Ren Kuran 1 9 Ren Kuran
V-158
No
Desa
Jenis SayuranKangkung Kacang Merah Jamur Labu Siam Terung
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
ari dahgPotensial
,15
,35
dahgPotensial
dahgPotensial
,01
,33
dahgPotensial
,24
dahgPotensial
7Kutamandiri
1,26
10
Rendah
KurangPotensial
1,04
8,3
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
1,06
8,45
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,6
Rendah
KurangPotensial
8 Margaluyu
1,09
10
Rendah
KurangPotensial
0,91
8,37
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0,91
8,36
Rendah
KurangPotensial
0,96
8,8
Rendah
KurangPotensial
9 Gudang
1,07
10
Rendah
KurangPotensial
0,9
8,4
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0,89
8,38
Rendah
KurangPotensial
19,4
Rendah
KurangPotensial
10
Pasigaran
1,06
10
Rendah
KurangPotensial
0,89
8,41
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0,9
8,52
Rendah
KurangPotensial
0,98
9,3
Rendah
KurangPotensial
11
Kadakajaya
0,
10
Rendah
Kurang
0,
8,
Rendah
Kurang
3,39
36,7
Tinggi
Potensial
0,
8,
Rendah
Kurang
0,
9,
Rendah
Kurang
V-159
No
Desa
Jenis SayuranKangkung Kacang Merah Jamur Labu Siam Terung
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
LQ
(%)
Kelas
Keterangan
93
Potensial
78 4 Poten
sial 3 79
56
Potensial 9 7 Poten
sial
12
Cijambu
0,93
10
Rendah
KurangPotensial
0,78
8,42
Rendah
KurangPotensial
0 0 Rendah
KurangPotensial
0,8
8,59
Rendah
KurangPotensial
0,88
9,5
Rendah
KurangPotensial
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor sayuran di Kecamatan Tanjungsari
yang potensial terhadap Komoditi Kentang adalah di Desa Kadakajaya dan Cijambu. Komoditi Jamur
adalah Desa Cinanjung dan Kadakajaya.
Buah-Buahan
Tabel 5.53Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Komoditi Buah-Buahan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
Distribusi
Persentase
(%)
Keterang
an
V-160
< 16,7 Rendah16,8 – 33,4 Sedang> 33,4 Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Tabel 5.54Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Buah-buahan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Buah-BuahanAlpukat Belimbing Dukuh Durian
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
1 Cinanjung
0,75
8,33
Rendah
KurangPotensial
0,58
6,5
Rendah
KurangPotensial
0,71
7,9
Rendah
KurangPotensial
0,74
8,23
Rendah
KurangPotensial
2 Raharja 0,74
8,3
Rendah
KurangPotensial
0,8
8,9
Rendah
KurangPotensial
0,71
7,9
Rendah
KurangPotensial
0,75
8,39
Rendah
KurangPotensial
3 Gunungmanik
1,07
8,38
Rendah
KurangPotensial
1,14
8,9
Rendah
KurangPotensial
1,07
8,37
Rendah
KurangPotensial
1,07
8,37
Rendah
KurangPotensial
4 Margajaya
1,06
8,3
Rendah
KurangPotensial
0,91
7,1
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,89
Rendah
KurangPotensial
1,07
8,45
Rendah
KurangPotensial
5 Tanjungsari
1,12
8,37
Rendah
KurangPotensi
1,2
8,9
Rendah
KurangPotensi
1,27
9,48
Rendah
KurangPotensi
1,1
8,22
Rendah
KurangPotensi
V-161
No Desa
Jenis Buah-BuahanAlpukat Belimbing Dukuh Durian
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
al al al al
6 Jatisari 1,05
8,25
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,9
Rendah
KurangPotensial
1,21
9,48
Rendah
KurangPotensial
1,05
8,3
Rendah
KurangPotensial
7 Kutamandiri
1,07
8,38
Rendah
KurangPotensial
1,14
8,9
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,66
Rendah
KurangPotensial
1,07
8,37
Rendah
KurangPotensial
8 Margaluyu
1,07
8,37
Rendah
KurangPotensial
1,14
8,9
Rendah
KurangPotensial
1,04
8,13
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,3
Rendah
KurangPotensial
9 Gudang 1,06
8,29
Rendah
KurangPotensial
1,14
8,9
Rendah
KurangPotensial
0,97
7,58
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,3
Rendah
KurangPotensial
10
Pasigaran
1,12
8,38
Rendah
KurangPotensial
0,96
7,1
Rendah
KurangPotensial
1,06
7,9
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,45
Rendah
KurangPotensial
11
Kadakajaya
1,05
8,3
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,9
Rendah
KurangPotensial
0,96
7,58
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,37
Rendah
KurangPotensial
12
Cijambu 1,07
8,37
Rendah
KurangPotensi
1,01
7,9
Rendah
KurangPotensi
1,04
8,13
Rendah
KurangPotensi
1,05
8,26
Rendah
KurangPotensi
V-162
No Desa
Jenis Buah-BuahanAlpukat Belimbing Dukuh Durian
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
al al al al
No Desa
Jenis Buah-BuahanJeruk Jambu Air Jambu Biji Mangga
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
1 Cinanjung
0,67
7,43
Rendah
KurangPotensial
0,76
8,5
Rendah
KurangPotensial
0,77
8,59
Rendah
KurangPotensial
0,75
8,32
Rendah
KurangPotensial
2 Raharja 0,73
8,16
Rendah
KurangPotensial
0,82
9,2
Rendah
KurangPotensial
0,71
7,91
Rendah
KurangPotensial
0,79
8,84
Rendah
KurangPotensial
3 Gunungmanik
1,03
8,06
Rendah
KurangPotensial
1,05
8,2
Rendah
KurangPotensial
1,02
8,01
Rendah
KurangPotensial
1,02
8,03
Rendah
KurangPotensial
4 Margajaya
1,06
8,35
Rendah
KurangPotensial
1 7,9
Rendah
KurangPotensial
0,96
7,56
Rendah
KurangPotensial
1,12
8,84
Rendah
KurangPotensial
V-163
No Desa
Jenis Buah-BuahanJeruk Jambu Air Jambu Biji Mangga
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
5 Tanjungsari
1,13
8,43
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,2
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,01
Rendah
KurangPotensial
1,04
7,73
Rendah
KurangPotensial
6 Jatisari 1,05
8,26
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,5
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,89
Rendah
KurangPotensial
1,04
8,16
Rendah
KurangPotensial
7 Kutamandiri
1,08
8,46
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,9
Rendah
KurangPotensial
1,11
8,67
Rendah
KurangPotensial
1,01
7,95
Rendah
KurangPotensial
8 Margaluyu
1,06
8,32
Rendah
KurangPotensial
0,96
7,6
Rendah
KurangPotensial
1,03
8,1
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,84
Rendah
KurangPotensial
9 Gudang 1,04
8,1
Rendah
KurangPotensial
1,12
8,8
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,43
Rendah
KurangPotensial
1,05
8,25
Rendah
KurangPotensial
10
Pasigaran
1,16
8,67
Rendah
KurangPotensial
1,06
7,9
Rendah
KurangPotensial
1,13
8,42
Rendah
KurangPotensial
1,12
8,37
Rendah
KurangPotensial
11
Kadakajaya
1,11
8,77
Rendah
KurangPotensial
1,05
8,3
Rendah
KurangPotensial
1,11
8,76
Rendah
KurangPotensial
1,07
8,42
Rendah
KurangPotensial
V-164
No Desa
Jenis Buah-BuahanJeruk Jambu Air Jambu Biji Mangga
LQ (%)
Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
12 Cijambu 1,
158,99
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,3
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,64
Rendah
KurangPotensial
1,05
8,25
Rendah
KurangPotensial
No Desa
Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
1 Cinanjung
0,75
8,31
Rendah
KurangPotensial
0,73
8,2
Rendah
KurangPotensial
0,87
9,75
Rendah
KurangPotensial
0,75
8,35
Rendah
KurangPotensial
2 Raharja
0,74
8,3 Rendah
KurangPotensial
0,74
8,3
Rendah
KurangPotensial
0,87
9,75
Rendah
KurangPotensial
0,75
8,35
Rendah
KurangPotensial
3 Gunungmanik
1,08
8,47
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,3
Rendah
KurangPotensial
1,33
10,4
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,32
Rendah
KurangPotensial
4 Margajaya
1,05
8,25
Rendah
KurangPotensial
1,12
8,8
Rendah
KurangPotensial
1,25
9,82
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,34
Rendah
KurangPotensial
V-165
No Desa
Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
5 Tanjungsari
1,13
8,41
Rendah
KurangPotensial
1,12
8,4
Rendah
KurangPotensial 0
-Rendah
KurangPotensial
1,12
8,32
Rendah
KurangPotensial
6 Jatisari
1,05
8,27
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,3
Rendah
KurangPotensial
1,32
10,36
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,33
Rendah
KurangPotensial
7 Kutamandiri
1,05
8,25
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,4
Rendah
KurangPotensial
1,26
9,89
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,33
Rendah
KurangPotensial
8 Margaluyu
1,05
8,27
Rendah
KurangPotensial
1,05
8,2
Rendah
KurangPotensial
1,24
9,75
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,34
Rendah
KurangPotensial
9 Gudang
1,08
8,45
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,4
Rendah
KurangPotensial
1,24
9,67
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,33
Rendah
KurangPotensial
10
Pasigaran
1,13
8,44
Rendah
KurangPotensial
1,08
8,1
Rendah
KurangPotensial 0
-Rendah
KurangPotensial
1,12
8,33
Rendah
KurangPotensial
11
Kadakajaya
1,
8,28
Rendah
KurangPotensi
1,06
8,3
Rendah
KurangPotens
1,31
10,31
Rendah
KurangPotens
1,06
8,34
Rendah
KurangPotens
V-166
No Desa
Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
05
al ial ial ial
12
Cijambu
1,06
8,3 Rendah
KurangPotensial
1,06
8,3
Rendah
KurangPotensial
1,31
10,31
Rendah
KurangPotensial
1,06
8,33
Rendah
KurangPotensial
No Desa
Jenis Buah-Buahan
Sukun Melinjo Pepaya Pisang
LQ (%)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
1Cinanjung
4,49 50Tinggi
Potensial
0,77
8,6
Rendah
KurangPotensial
0,75 8,37
Rendah
KurangPotensial
0,78 8,73
Rendah
KurangPotensial
2 Raharja 4,48 50
Tinggi
Potensial
0,6
6,7
Rendah
KurangPotensial
0,75 8,34
Rendah
KurangPotensial
0,74 8,26
Rendah
KurangPotensial
3Gunungmanik
0 -
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,6
Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
29Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
28Rendah
KurangPotensial
4 Margajay
0 -
Rend
Kurang
1,1
8,6
Rendah
KurangPotens
1,06 8,36
Rendah
KurangPotens
1,06 8,31
Rendah
KurangPotens
V-167
No Desa
Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
a ah Potensial
ial ial ial
5Tanjungsari
0 -
Rendah
KurangPotensial
1,16
8,6
Rendah
KurangPotensial 1,12 8,
35Rendah
KurangPotensial 1,12 8,
31Rendah
KurangPotensial
6 Jatisari 0
-
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,6
Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
32Rendah
KurangPotensial 1,05 8,
3Rendah
KurangPotensial
7Kutamandiri
0 -
Rendah
KurangPotensial
1 7,9
Rendah
KurangPotensial 1,08 8,
45Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
34Rendah
KurangPotensial
8Margaluyu
0 -
Rendah
KurangPotensial
1 7,9
Rendah
KurangPotensial 1,04 8,
17Rendah
KurangPotensial 1,05 8,
27Rendah
KurangPotensial
9 Gudang 0
-
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,6
Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
31Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
29Rendah
KurangPotensial
10Pasigaran
0 -
Rendah
KurangPotensial
1,16
8,6
Rendah
KurangPotensial 1,12 8,
38Rendah
KurangPotensial 1,11 8,
31Rendah
KurangPotensial
V-168
No Desa
Jenis Buah-BuahanRambutan Sawo Nanas SirsakLQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan LQ (%) Kela
sKeterangan LQ (%
)Kelas
Keterangan
11Kadakajaya
0 -
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,6
Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
35Rendah
KurangPotensial 1,05 8,
29Rendah
KurangPotensial
12 Cijambu 0
-
Rendah
KurangPotensial
1,1
8,6
Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
31Rendah
KurangPotensial 1,06 8,
31Rendah
KurangPotensial
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor buah-buahan di Kecamatan Tanjungsari
yang potensial terhadap Komoditi Sukun adalah Desa Cinanjung dan Raharja.
V-169
Peternakan
Tabel 5.55Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Peternakan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
Distribusi
Persentase
(%)
Keteranga
n
< 8 Rendah9 - 16 Sedang> 17 Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Tabel 5.56Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Ternak Besar dan Ternak Kecil
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
N
oDesa
Ternak Besar Ternak Kecil
Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba
LQ(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
gan1 Cinanjun 1, 19 Ting Potensi 0, 16 Seda Kurang 0, 8 Rend Kurang 1, 20 Ting Potensi
V-170
N
oDesa
Ternak Besar Ternak Kecil
Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba
LQ(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
gan
g 02 gi al 87 ngPotensi
al4 ah
Potensi
al05 gi al
2 Raharja0,
454
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
1219
Ting
gi
Potensi
al
0,
837
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
847
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
3Gunungma
nik
0,
393
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
545
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
313
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
2311
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
4Margajay
a
1,
4214
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
2,
6225
Ting
gi
Potensi
al
1,
1711
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
0,
565
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
5Tanjungs
ari
0,
853
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
3,
2613
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
3,
8816
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
0,
372
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
V-171
N
oDesa
Ternak Besar Ternak Kecil
Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba
LQ(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
gan
6 Jatisari2,
739
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
448
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
93
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
7Kutamand
iri
1,
555
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
818
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
083
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
8Margaluy
u
1,
268
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
987
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
198
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
9 Gudang3,
5813
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
318
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
753
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1
0
Pasigara
n
1,
1
5 Rend
ah
Kurang
Potensi
0 - Rend
ah
Kurang
Potensi
1,
57
7 Rend
ah
Kurang
Potensi
1,
19
5 Rend
ah
Kurang
Potensi
V-172
N
oDesa
Ternak Besar Ternak Kecil
Sapi Potong Sapi Perah Kambing Domba
LQ(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
gan
al al al al
1
1
Kadakaja
ya
1,
496
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
241
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
189
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
1,
054
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1
2Cijambu
0,
410
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
0,
8421
Ting
gi
Kurang
Potensi
al
0,
318
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
1629
Ting
gi
Potensi
al
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor peternakan jenis ternak besar di
Kecamatan Tanjungsari yang potensial terhadap sapi potong adalah Desa Cinanjung dan Margajaya.
Dan untuk sapi perah adalah Desa Raharja dan Margajaya. Sektor peternakan jenis ternak kecil di
Kecamatan Tanjungsari yang potensial terhadap domba adalah Desa Cinanjung dan Cijambu.
V-173
Tabel 5.57Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Ternak Unggas
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
Distribusi
Persentase
(%)
Keteranga
n
< 27 Rendah28 - 53 Sedang> 54 Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Tabel 5.58Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Ternak Unggas
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
V-174
N
oDesa
Ternak UnggasAyam Ras Broiler Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik
LQ(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
gan
1Cinanjun
g
0,
3311
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
5786
Ting
gi
Potensi
al
0,
155
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
3545
Seda
ng
Kurang
Potensi
al
2 Raharja2,
4780
Ting
gi
Potensi
al0 -
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
5518
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
3110
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
3Gunungma
nik0 -
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
74
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
512
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
4Margajay
a0 -
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
3614
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
5115
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
5115
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
5 Tanjungs
ari
0 - Rend
ah
Kurang
Potensi
0 - Rend
ah
Kurang
Potensi
5,
39
2 Rend
ah
Kurang
Potensi
0 - Rend
ah
Kurang
Potensi
V-175
N
oDesa
Ternak UnggasAyam Ras Broiler Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik
LQ(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganal al al al
6 Jatisari 0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
76
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
513
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
7Kutamand
iri
1,
39
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
5711
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0,
886
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
8Margaluy
u0 -
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
75
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
513
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
9 Gudang 0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
717
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
5110
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1 Pasigara 0 - Rend Kurang 0 - Rend Kurang 2, 5 Rend Kurang 1, 3 Rend Kurang
V-176
N
oDesa
Ternak UnggasAyam Ras Broiler Ayam Ras Petelur Ayam Kampung Itik
LQ(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
ganLQ
(%
)
Kela
s
Keteran
gan
0 n ahPotensi
alah
Potensi
al7 ah
Potensi
al51 ah
Potensi
al
1
1
Kadakaja
ya0 -
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
2,
74
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1,
512
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
1
2Cijambu 0 -
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
5,
398
Rend
ah
Kurang
Potensi
al
0 -Rend
ah
Kurang
Potensi
al
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor peternakan jenis ternak unggas di
Kecamatan Tanjungsari yang potensial terhadap ayam ras broiler adalah Desa Raharja. Komoditi
potensial terhadap ayam ras petelur adalah Desa Cinanjung.
V-177
Perikanan
Tabel 5.59Perhitungan Pembagian Kelas Jenis Perikanan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
Distribusi
Persentase
(%)
Keterangan
< 13 Rendah14 - 27 Sedang> 28 Tinggi
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Tabel 5.60Perhitungan LQ dan Distribusi Jenis Komoditi Perikanan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Ikan
Mas Nila Lainnya
LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keteranga
n LQ (%) Kelas Keterangan
1 Cinanjung 0 0 Rendah
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
2 Raharja 0 0 Rendah
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
V-178
No Desa
Jenis Ikan
Mas Nila Lainnya
LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keteranga
n LQ (%) Kelas Keterangan
3 Gunungmanik
0 0 Rendah
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
2,97
15,15
Sedang
KurangPotensial
4 Margajaya 3,5 21,43
Sedang
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
5 Tanjungsari
0 0 Rendah
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
2,97
39,39
Tinggi Potensial
6 Jatisari 0 0 Rendah
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
2,97
15,15
Sedang
KurangPotensial
7 Kutamandiri
0 0 Rendah
KurangPotensial
2,65
15,03
Sedang
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
8 Margaluyu2,21
26,79
Sedang
KurangPotensial
0,98
11,85
Rendah
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
9 Gudang 0 0 Rendah
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
10 Pasigaran0,75
16,07
Sedang
KurangPotensial
0,82 17,6 Sedan
gKurangPotensial
1,41 30,3 Tingg
i Potensial
11 Kadakajaya0,83 8,93 Renda
hKurangPotensial
2,02
21,67
Sedang
KurangPotensial 0 0 Renda
hKurangPotensial
12 Cijambu 1,3 26,7 Sedan Kurang 1,6 33,8 Tingg Potensial 0 0 Renda Kurang
V-179
No Desa
Jenis Ikan
Mas Nila Lainnya
LQ (%) Kelas Keterangan LQ (%) Kelas Keteranga
n LQ (%) Kelas Keterangan
1 9 g Potensial 6 5 i h Potensial
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-180
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa
sektor perikanan di Kecamatan Tanjungsari yang potensial
terhadap Komoditi ikan nila adalah Desa Cijambu. Komoditi
potensial terhadap ikan-ikan lainnya adalah Desa Tanjungsari
dan Pasigaran.
Dengan adanya matrik sektor potensial maka akan
didapatkan komoditi yang memiliki hasil nilai LQ diatas 1
dan dapat diketahui juga pengkelasan komoditi tersebut
apakah termasuk tinggi, sedang atau rendah yang didapat dari
hasil distribusi persentase tiap komoditinya sehingga bila
hasil LQ memiliki nilai diatas 1 dan hasil pengkelasan
komoditi itu dikategorikan tinggi maka komoditi tersebut
termasuk komoditi potensial.
b. Pertanian
Tanaman Pangan
Padi
Tabel 5.61Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Tinggi Jenis Komoditi
Tanaman Padi SawahTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No DesaPadiSawah (%)
1 Cinanjung - -2 Raharja - -
3 Gunungmanik 2,62 8,17
4 Margajaya 1,25 8,57
5 Tanjungsari - -6 Jatisari - -
7 Kutamandiri 1,02 8,13
V-181
8 Margaluyu 1,22 8,22
9 Gudang - -10 Pasigaran - -
11 Kadakajaya 1,31 8,48
12 Cijambu 2,12 8,44Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
padi sawah di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial
adalah Desa Gunungmanik yang memiliki LQ basis sebesar 2,62
dan distribusi kelas tinggi yaitu 8,17 %.
Tabel 5.62Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Tinggi Jenis Komoditi
Tanaman Padi LadangTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No DesaPadiLadang (%)
1 Cinanjung - -2 Raharja - -
3 Gunungmanik 1,4410,1
44 Margajaya 1,3 105 Tanjungsari - -6 Jatisari - -
7 Kutamandiri 2,1210,1
48 Margaluyu - -9 Gudang - -10 Pasigaran 1,24 1011 Kadakajaya - -12 Cijambu - -
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-182
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
padi ladang di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial
adalah Desa Kutamandiri yang memiliki LQ basis sebesar 2,12
dan distribusi kelas tinggi yaitu 10,14 %.
V-183
Palawija
Tabel 5.63Perhitungan LQ Basis da Distribusi Tinggi Jenis Komoditi
Tanaman PalawijaTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Tanaman
Ubi Kayu Ubi JalarKacang
TanahJagung
LQ (%) LQ (%) LQ (%) LQ (%)
1 Cinanjung1,00
3
8,3
5- - - - - -
2 Raharja - - 1,018,4
41,057 8,83 - -
3Gunungmani
k- - - - 1,02 8,49 - -
4 Margajaya - -1,01
6
8,5
31,125 9,44 - -
5Tanjungsar
i- - - - - -
1,0
5
8,5
3
6 Jatisari1,00
9
8,3
8- - - - - -
7Kutamandir
i- -
1,00
18,3 - - - -
8 Margaluyu1,00
3
8,3
1
1,00
38,3 - -
1,0
1
8,3
29 Gudang - - - - 1,004 8,34 - -
10 Pasigaran1,00
3
8,3
5- - - - - -
11 Kadakajaya - - - - 1,119 9,35 - -
12 Cijambu - - - - 1,079 9,031,0
2
8,4
1Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-184
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
palawija di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial
terhadap ubi kayu adalah Desa Jatisari yang memiliki LQ
basis sebesar 1,009 dan distribusi kelas tinggi yaitu 8,38
%. Komoditi potensial terhadap ubi jalar dan kacang tanah
adalah Desa Margajaya yang memiliki LQ basis masing-masing
sebesar 1,016 dan 1,125 dan untuk distribusi kelas tinggi
yaitu 8,53 % dan 9,44 %. Komoditi potensial terhadap jagung
adalah Desa Tanjungsari yang memiliki LQ basis sebesar 1,05
dan distribusi kelas tinggi yaitu 8,53 %.
V-185
Holtikultura
Sayuran
Tabel 5.64
Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Sayuran
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Sayuran
Bawang
DaunKentang Kubis Petsai
Kacang
Panjan
g
Cabe Tomat Buncis KangkungKacang
MerahJamur
Labu
SiamTerung
LQ(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ (%) LQ
(%
)LQ (%) LQ
(%
)LQ
(%
)
1 Cinanjung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -4,5
1
34,4
3- - - -
2 Raharja - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3Gunungmani
k- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Margajaya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5Tanjungsar
i- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 Jatisari - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7Kutamandir
i- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 Margaluyu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 Gudang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -V-186
No Desa
Jenis Sayuran
Bawang
DaunKentang Kubis Petsai
Kacang
Panjan
g
Cabe Tomat Buncis KangkungKacang
MerahJamur
Labu
SiamTerung
LQ(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ (%) LQ
(%
)LQ (%) LQ
(%
)LQ
(%
)
10 Pasigaran - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Kadakajaya - -4,6
250 - - - - - - - - - - - - - - - -
3,3
9
36,7
3- - - -
12 Cijambu - -4,6
450 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-187
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor sayuran di Kecamatan Tanjungsari
yang paling potensial terhadap kentang adalah Desa Cijambu yang memiliki LQ basis sebesar 4,64
dan distribusi kelas tinggi yaitu 50 %. Komoditi Jamur adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ
basis sebesar 4,51 dan distribusi kelas tinggi yaitu 34,43%.
Buah-Buahan
Tabel 5.65Perhitungan LQ Basis dan Distibusi Jenis Komoditi Tanaman Holtikultura Buah-buahan
Tahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Jenis Buah-BuahanAlpuka
t
Belimbin
gDukuh Durian Jeruk
Jambu
Air
Jambu
BijiMangga
LQ(%
)LQ (%) LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)1 Cinanjung - - - - - - - - - - - - - - - -2 Raharja - - - - - - - - - - - - - - - -
3Gunungmani
k- - - - - - - - - - - - - - - -
4 Margajaya - - - - - - - - - - - - - - - -
5Tanjungsar
i- - - - - - - - - - - - - - - -
V-188
6 Jatisari - - - - - - - - - - - - - - - -
7Kutamandir
i- - - - - - - - - - - - - - - -
8 Margaluyu - - - - - - - - - - - - - - - -9 Gudang - - - - - - - - - - - - - - - -10 Pasigaran - - - - - - - - - - - - - - - -11 Kadakajaya - - - - - - - - - - - - - - - -12 Cijambu - - - - - - - - - - - - - - - -
No Desa
Jenis Buah-Buahan
Rambutan Sawo Nanas Sirsak SukunMelinj
oPepaya Pisang
LQ (%) LQ(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)LQ
(%
)
1 Cinanjung - - - - - - - -4,4
950 - - - - - -
2 Raharja - - - - - - - -4,4
850 - - - - - -
3Gunungmani
k- - - - - - - - - - - - - - - -
4 Margajaya - - - - - - - - - - - - - - - -
5 Tanjungsar - - - - - - - - - - - - - - - -
V-189
i
6 Jatisari - - - - - - - - - - - - - - - -
7Kutamandir
i- - - - - - - - - - - - - - - -
8 Margaluyu - - - - - - - - - - - - - - - -
9 Gudang - - - - - - - - - - - - - - - -
10 Pasigaran - - - - - - - - - - - - - - - -
11 Kadakajaya - - - - - - - - - - - - - - - -
12 Cijambu - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor buah-buahan di Kecamatan Tanjungsari
yang paling potensial terhadap sukun adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ basis sebesar 4,69
dan distribusi kelas tinggi yaitu 50 %.
V-190
Peternakan
Tabel 5.66Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Jenis Komoditi
Ternak Besar dan Ternak KecilTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Ternak Besar Ternak KecilSapi
Potong
Sapi
PerahKambing Domba
LQ (%) LQ (%) LQ(%
)LQ
(%
)
1Cinanjung 1,02 19 - - - -
1,0
520
2Raharja - -
2,1
219 - - - -
3
Gunungmani
k- - - - - - - -
4Margajaya - -
2,6
225 - - - -
5
Tanjungsar
i- - - - - - - -
6 Jatisari - - - - - - - -
7
Kutamandir
i- - - - - - - -
8 Margaluyu - - - - - - - -9 Gudang - - - - - - - -10 Pasigaran - - - - - - - -11 Kadakajaya - - - - - - - -
12Cijambu - - - - - -
1,1
629
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
peternakan jenis ternak besar dan kecil di Kecamatan
Tanjungsari yang paling potensial terhadap sapi potong
V-191
adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ basis sebesar 1,02%
dan distribusi kelas tinggi yaitu 19 %. Komoditi potensial
terhadap sapi perah adalah Desa Margajaya yang memiliki LQ
basis sebesar 2,26 dan untuk distribusi kelas tinggi yaitu
25%. Komoditi potensial terhadap domba adalah Desa Cijambu
yang memiliki LQ basis sebesar 1,16 dan distribusi kelas
tinggi yaitu 29 %.
Tabel 5.67Perhitungan LQ Basis dan Distibusi Jenis Komoditi
Ternak UnggasTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Ternak UnggasAyam Ras
Broiler
Ayam Ras
PetelurAyam Kampung Itik
LQ (%) LQ (%) LQ (%) LQ (%)1 Cinanjung - - 2,57 86 - - - -2 Raharja 2,47 80 - - - - - -
3
Gunungmani
k- - - - - - - -
4 Margajaya - - - - - - - -
5
Tanjungsar
i- - - - - - - -
6 Jatisari - - - - - - - -
7
Kutamandir
i- - - - - - - -
8 Margaluyu - - - - - - - -9 Gudang - - - - - - - -10 Pasigaran - - - - - - - -11 Kadakajaya - - - - - - - -12 Cijambu - - - - - - - -
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-192
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
peternakan jenis ternak unggas di Kecamatan Tanjungsari yang
paling potensial terhadap ayam ras broiler adalah Desa
Raharja yang memiliki LQ basis sebesar 2,47% dan distribusi
kelas tinggi yaitu 80%. Komoditi potensial terhadap ayam ras
petelur adalah Desa Cinanjung yang memiliki LQ basis sebesar
2,57 dan untuk distribusi kelas tinggi yaitu 86%.
Perikanan
Tabel 5.68Perhitungan LQ Basis dan Distribusi Jenis Komoditi
PerikananTahun 2010 di Kecamatan Tanjungsari
No DesaJenis IkanMas Nila LainnyaLQ (%) LQ (%) LQ (%)
1 Cinanjung - - - - - -2 Raharja - - - - - -
3 Gunungmanik - - - - - -
4 Margajaya - - - - - -
5 Tanjungsari - - - - 2,97 39,39
6 Jatisari - - - - - -
7 Kutamandiri - - - - - -
8 Margaluyu - - - - - -9 Gudang - - - - - -10 Pasigaran - - - - 1,41 30,3
11 Kadakajaya - - - - - -
12 Cijambu - - 1,66 33,85 - -Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa sektor
perikanan di Kecamatan Tanjungsari yang paling potensial
terhadap ikan nila adalah Desa Cijambu yang memiliki LQ
basis sebesar 1,66 dan untuk distribusi kelas tinggi yaitu
33,85%. Komoditi potensial terhadap ikan-ikan lainnya adalah
V-193
Desa Tanjungsari yang memiliki LQ basis sebesar 2,97 dan
distribusi kelas tinggi yaitu 39,39 %.
Dari hasil penggabungan nilai LQ basis dan distribusi
kelas tinggi maka ditemukan tiga komoditi unggulan dari
Kecamatan Tanjungsari yaitu:
No Komoditi Desa LQ
Distrib
usi
(%)1 Kentang Cijambu 4,64 50
2Ayam Ras
PetelurCinanjung 2,57 86
3 Padi Ladang Kutamandiri 2,12 10,14
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sektor potensial
yang dapat dikembangkan dari komoditi-komoditi yang ada di
Wilayah Kecamatan Tnajungsari adalah komoditi kentang yang
berada di Desa Cijambu dengan nilai LQ sebesar 4,64 dan
presentasenya sebesar 50,00%. Komoditi ayam ras petelur
yang berada di Desa Cinanjung dengan nilai LQ sebesar 2,57
dan presentase sebesar 86,00%. Dan komoditi padi ladang yang
berada di Desa Kutamandiri dengan nilai LQ sebesar 2,12 dan
presentase sebesar 10,14%.
5.5.2.8 Analisis Sektor Potensial Kecamatan Tanjungsari
Berdasarkan Analisis LQ Dan Shift Share
Analisis sektor potensial dapat dilihat dari hasil
analisis LQ dan Shift Share dapat ditarik kesimpulan bahwa
sektor potensial yang berada di Kecamatan Tanjungsari harus
V-194
memiliki nilai LQ >1, National Share bernilai positif (+),
Proportional Share bernilai positif (+), Differential Shift
bernilai positif (+). Adapun sektor potensial Wilayah
Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.69
Sektor Potensial Kecamatan Tanjungsari Berdasarkan LQ dan
Shift Share
N
oLapangan Usaha
LQ
Nati
onal
Shar
e
Proport
ional
Share
Differ
ential
Shift Keterangan
(>
1)(+) (+) (+)
1 Pertanian
0,
92+ - -
potensial
comparative
lokasional
2 Pertambangan & Penggalian
0,
32+ - + Potensial di
kembangkan
3
Industri Pengolahan
(tanpa migas)
0,
92+ - -
potensial
comparative
lokasional
4 Listrik dan Air Bersih
1,
49+ - + Potensial di
kembangkan
5 Bangunan
2,
19+ + + Sangat Potensial
di kembangkan
6
Perdagangan, Hotel dan
Restoran
1,
12+ - -
potensial
comparative
lokasional
V-195
N
oLapangan Usaha
LQ
Nati
onal
Shar
e
Proport
ional
Share
Differ
ential
ShiftKeterangan
7
Pengangkutan dan
Komunikasi
0,
75+ - + Potensial di
kembangkan
8
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
1,
46+ + - Potensial di
kembangkan
9 Jasa-jasa
0,
75+ + - Potensial di
kembangkanSumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Sektor yang sangat potensial untuk di kembangkan di
Kecamatan Tanjungsari adalah sektor pertambangan, listrik,,
bangunan, pengangkutan, keuangan, dan jasa. Untuk sektor
yang lain dapat menunjang potensi wilayah Kecamatan
Tanjungsari secara umumnya, akan tetapi hanya untuk
lokasional di kecamatannya. Dan sektor yang dapat
meningkatkan potensi lokal adalah sektor pertanian,
industri, dan perdagangan.
5.6 Analisis Aspek Sarana dan Prasarana
5.6.1 Analisis Sarana Dan Prasarana
5.6.1.1 AnalisisSarana
Analisis tingkat pelayanan sarana di kecamatan
Tanjungsari dilakukan berdasarkan Standar Pelayanan
Minimum, selain itu juga dilakukan dengan cara melihat
perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah penduduk
pendukung untuk melihat jumlah sarana yang seharusnya ada di
Kecamatan Tanjungsari. Dalam analisis penentuan jumlah dan
fasilitas ini, mengacu pada standard yang ada yaitu standard
PU/SKBI/1987 mengenai petunjuk perencanaan kawasan perumahan
V-196
kota dan berpedoman pada standard yang dikeluarkan dari
kimpraswil (SK Menteri Permukiman dan Prasarana No.
534/KPTS/M/2001) dengan didasarkan pada jumlah penduduk
pendukung. Adapun perhitungan yang digunakan adalah:
5.6.1.1.1 AnalisisSaranaPendidikan
Sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari yaitu TK,
SD, SMP, SMA, danterdapatsekolahislamlainnya. Untuk
menghitung tingkat pelayanan sarana pendidikan di Kecamatan
Tanjungsari dilakukan dengan mengacu pada standar yang ada
yaitu petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Kimpraswil
(SK Menteri Permukiman dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001).
Jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing sarana
pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Sarana pendidikan Taman Kanak-kanak, standar jumlah
penduduk pendukung yang ditetapkan adalah 1.250 jiwa/unit
dengan luas lahan adalah 500 m2/unit.
2. Sarana pendidikan Sekolah Dasar (SD) dengan standard
jumlah penduduk pendukung sebesar 1.600 jiwa/unit dengan
luas lahan sebesar 2.000 m2/unit,
3. Sarana pendidikan tingkat menengahpertama (SMP) dan
tingkat atas serta sederajat (SMA) dengan jumlah penduduk
pendukung sebesar 4.800 jiwa/unit dengan luas lahan
minimal 9.000 m2/unit.
V-197
Jumlah yang seharusnya =JumlahPenduduk St
Tingkat Pelayanan = Jumlah Yang Ada x 100%Jumlah Yang Seharusnya
Reantang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Kelas
4. SaranaPendidikanPerguruanTinggi(PT)
denganjumlahpendudukpendukungsebesar 100000 Jiwa/unit.
Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Tanjungsari
adalah SMK, SD, SMP, SMA, dan terdapat sekolah islamlain
nya.standar tingkat pelayanan sarana kesehatan adalah
sebagai berikut :
Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi tiga
rentang kelas yaitu yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka
klasifikasi pelayanan sarana kesehatan adalah sebagai
berikut :
Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana pendidikan
secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,
yakni :
- Tingkat Pelayanan Rendah : 27,48 %- 39,2 %
- Tingkat Pelayanan Sedang : 39,2 % – 69,0 %
- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 69,0 %
V-198
Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan srarana pendidikan dapat dilihat tabel di
bawah ini seperti berikut :
Tabel 5.70Tingkat Pelayanan Sarana Pendidikan
Di Kecamatan TanjungsariNo Desa Jumlah Jenis
Sarana
Sarana Standar Penduduk
yang
Sarana Tingkat
Pendudu
k
(Unit) yang
ada
Pendudu
k
dapat
dilayani
yang
seharusnya
Pelayanan
(%)
Keterang
an
(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)
1 Cinanjung 9977 TK 5 1250 6250 8 62.64 Sedang
SD 2 1600 3200 6 32.07 Rendah
SMP 0 4800 0 2 0.00 Rendah
SMA 0 4800 0 2 0.00 Rendah
PT 0 70 0 0 0.00 Rendah
2 Raharja 6401 TK 1 1250 1250 5 19.53 Rendah
SD 3 1600 4800 4 74.99 Tinggi
V-199
No Desa Jumlah Jenis
Sarana
Sarana Standar Penduduk
yang
Sarana Tingkat
Pendudu
k
(Unit) yang
ada
Pendudu
k
dapat
dilayani
yang
seharusnya
Pelayanan
(%)
Keterang
an
(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)
SMP 0 4800 0 1 0.00 Rendah
SMA 0 4800 0 1 0.00 Rendah
PT 0 70 0 0 0.00 Rendah
3 Gunungman
ik
8569 TK 2 1250 2500 7 29.17 Rendah
SD 0 1600 0 5 0.00 Rendah
SMP 0 4800 0 2 0.00 Rendah
SMA 1 4800 4800 2 56.02 Rendah
PT 0 70 0 0 0.00 Rendah
4 Margajaya 9096 TK 2 1250 2500 7 27.48 Rendah
V-200
No Desa Jumlah Jenis
Sarana
Sarana Standar Penduduk
yang
Sarana Tingkat
Pendudu
k
(Unit) yang
ada
Pendudu
k
dapat
dilayani
yang
seharusnya
Pelayanan
(%)
Keterang
an
(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)
SD 3 1600 4800 6 52.77 Rendah
SMP 0 4800 0 2 0.00 Rendah
SMA 0 4800 0 130 0.00 Rendah
PT 0 70 0 0 0.00 Rendah
5 Tanjungsa
ri
6026 TK 3 1250 3750 5 62.23 Rendah
SD 5 1600 8000 4 132.76 Tinggi
SMP 0 4800 0 1 0.00 Rendah
SMA 1 4800 4800 1 79.65 Tinggi
PT 0 70 0 0 0.00 Rendah
V-201
No Desa Jumlah Jenis
Sarana
Sarana Standar Penduduk
yang
Sarana Tingkat
Pendudu
k
(Unit) yang
ada
Pendudu
k
dapat
dilayani
yang
seharusnya
Pelayanan
(%)
Keterang
an
(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)
6 jatisari 6267 TK 5 1250 6250 5 100 Tinggi
SD 2 1600 3200 4 51 Rendah
SMP 2 4800 9600 1 153 Rendah
SMA 0 4800 0 1 0 Rendah
PT 0 70 0 0 0 Rendah
7 Kurtamand
iri
8308 TK 1 1250 1250 7 15 Rendah
SD 3 1600 4800 5 58 Rendah
SMP 0 4800 0 2 0 Rendah
SMA 1 4800 4800 2 58 Rendah
V-202
No Desa Jumlah Jenis
Sarana
Sarana Standar Penduduk
yang
Sarana Tingkat
Pendudu
k
(Unit) yang
ada
Pendudu
k
dapat
dilayani
yang
seharusnya
Pelayanan
(%)
Keterang
an
(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)
PT 0 70 0 0 0 Rendah
8 margaluyu 5273 TK 0 1250 0 4 0 Rendah
SD 2 1600 3200 3 61 Sedang
SMP 0 4800 0 1 0 Rendah
SMA 0 4800 0 1 0 Rendah
PT 0 70 0 0 0 Rendah
9 gudang 5544 TK 1 1250 1250 4 23 Rendah
SD 2 1600 3200 3 58 Rendah
SMP 4 4800 19200 1 346 Tinggi
V-203
No Desa Jumlah Jenis
Sarana
Sarana Standar Penduduk
yang
Sarana Tingkat
Pendudu
k
(Unit) yang
ada
Pendudu
k
dapat
dilayani
yang
seharusnya
Pelayanan
(%)
Keterang
an
(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)
SMA 6 4800 28800 1 519 Tinggi
PT 0 70 0 0 0 Rendah
10 pasigaran 3192 TK 1 1250 1250 3 39 Rendah
SD 1 1600 1600 2 50 Rendah
SMP 0 4800 0 1 0 Rendah
SMA 0 4800 0 1 0 Rendah
PT 0 70 0 0 0 Rendah
5 Kadakajay
a
3837 TK 0 1250 0 3 0 Rendah
SD 2 1600 3200 2 83 Rendah
V-204
No Desa Jumlah Jenis
Sarana
Sarana Standar Penduduk
yang
Sarana Tingkat
Pendudu
k
(Unit) yang
ada
Pendudu
k
dapat
dilayani
yang
seharusnya
Pelayanan
(%)
Keterang
an
(Jiwa) (unit) (jiwa) (Jiwa) (Unit)
SMP 1 4800 4800 1 125 Rendah
SMA 0 4800 0 1 0 Rendah
PT 0 70 0 0 0 Rendah
12 cijambu 3783 TK 0 1250 0 3 0 Rendah
SD 1 1600 1600 2 42 Rendah
SMP 0 4800 0 1 0 Rendah
SMA 0 4800 0 1 0 Rendah
PT 0 70 0 0 0 Rendah
Sumber hasil anlisis tahun 20012
V-205
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kecamatan Tanjungsari memiliki nilai paling tinggi
dengan presentase di desa cinanjung dan Tanjungsari 62,64 dan 62,23. Yang cenderung di dominasi
oleh sarana pendidikan TK dan SD sedangkan untuk SMP, SMK dan SMA masih sangat minim bahkan untuk
desa yang tidak mempunyai sarana pendidikan ikut ke dalam desa cinanjung atau tanjungsari Hal
ini menunjukan bahwa kecamatan tersebut srana pendidikan yang minim dan kurang .
V-206
Gafik 5.18
Tingkat Pelayanan sarana pendidikan
Kecamatan Tanjungsari
TK SD SMP SMA PT0.00
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
600.00
Cinanjung Raharja GunungmanikMargajaya TanjungsarijatisariKurtamandiri margaluyugudangpasigaran Kadakajayacijambu
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari grafik di atas bisa dilihat presentase tingkat pelayanan
paling tinggi di kecamatan Tanjungsari memiliki nilai paling
tinggi dengan presentase di desa cinanjung dan Tanjungsari
62,64 dan 62,23 yang cenderung di dominasi oleh TK dan sd, hal
ini membuktikan bahwa sarana pendidikan di desa tanjungsari
masih terbilang kurang
Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan
khususnya di TK secara keseluruhan di kecamatan
tanjungsari yaitu sebesar 36.3 % hal ini menunjukan
bahwa tingkat pelayanan sarana pendidikan khususnya TK
masih kurang dengan perbandingan seharusnya 69,0 %
V-207
Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan
khususnya SD secara keseluruhan di kecamatan Tanjungsari
yaitu sebesar
54.5 % hal ini membuktikan bahwa tingkat pelayanan
pendidikan khususnya SD masih kurang dengan perbandingan
seharusnya 69,0%
Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan
khususnya SMP di Kecamatan Tanjungsari yaitu sebesar
44.0 % hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayanan sarana
pendidikan di kecamatan Tanjungsari masih terbilang rebdah
dengan presentase seharusnya 69,0%
Untuk presentase tingkat pelayanan sarana pendidikan
khususnya SMa di Kecamatan Tanjungsari yaitu sebesar 6.2%
hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayanan sarana
pendidikan di kecamatan Tanjungsari masih terbilang rebdah
dengan presentase seharusnya 69,0%
Saran pendidikan tingkat pelayanan PT(perguruan tinggi)
hanya ada 1 unit ini membuktikan bahwa saran pendidikan
PT(perguruan tinggi) masih kurang.
V-208
Adapun proyeksi kebutuhan sarana Pendidikan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang
dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:
Tabel 5.71Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Pendidikan
Kecamatan TanjungsariTahun 2015-2030
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1 Cinanjung
1627
2
2254
8
2883
33558
TK/
Sederajat1250 5 13 18 23 28
1627
2
2254
8
2883
33558
SD/
Sederajat1600 2 10 14 18 22
1627
2
2254
8
2883
33558
SMP/
Sederajat4800 0 3 5 6 7
1627
2
2254
8
2883
33558
SMA/
Sederajat4800 0 3 5 6 7
2 Raharja 1269
5
1898
0
2526
5
3155
0
TK/
Sederajat
1250 1 10 15 20 25
V-211
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0
SD/
Sederajat1600 3 8 12 16 20
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0
SMP/
Sederajat4800 0 3 4 5 7
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0
SMA/
Sederajat4800 0 3 4 5 7
3 Gunungmanik
1485
42539
2742
4
3370
9
TK/
Sederajat1250 0 12 17 22 27
1485
42539
2742
4
3370
9
SD/
Sederajat1600 4 9 13 17 21
1485
42539
2742
4
3370
9
SMP/
Sederajat4800 0 3 4 6 7
1485
42539
2742
4
3370
9
SMA/
Sederajat4800 0 3 4 6 7
4 Margajaya 1538
1
2166
6
2795
1
3423
6
TK/
Sederajat1250 1 12 17 22 27
1538 2166 2795 3423 SD/ 1600 4 10 14 17 21
V-212
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1 6 1 6 Sederajat1538
1
2166
6
2795
1
3423
6
SMP/
Sederajat4800 1 3 5 6 7
1538
1
2166
6
2795
1
3423
6
SMA/
Sederajat4800 0 3 5 6 7
5 Tanjungsari
12351859
6
2488
13566
TK/
Sederajat1250 3 10 15 20 25
12351859
6
2488
13566
SD/
Sederajat1600 5 8 12 16 19
12351859
6
2488
13566
SMP/
Sederajat4800 0 3 4 5 6
12351859
6
2488
13566
SMA/
Sederajat4800 1 3 4 5 6
6 Jatisari 1255
2
1883
7
2512
2
3140
7
TK/
Sederajat
1250 5 10 15 20 25
V-213
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1255
2
1883
7
2512
2
3140
7
SD/
Sederajat1600 2 8 12 16 20
1255
2
1883
7
2512
2
3140
7
SMP/
Sederajat4800 2 3 4 5 7
1255
2
1883
7
2512
2
3140
7
SMA/
Sederajat4800 0 3 4 5 7
7 Kutamandiri
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8
TK/
Sederajat1250 1 12 17 22 27
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8
SD/
Sederajat1600 3 9 13 17 21
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8
SMP/
Sederajat4800 0 3 4 6 7
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8
SMA/
Sederajat4800 1 3 4 6 7
8 Margaluyu5558
1784
3
2412
8
3041
3
TK/
Sederajat1250 0 9 14 19 24
5558 1784 2412 3041 SD/ 1600 2 7 5 15 19
V-214
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
3 8 3 Sederajat
55581784
3
2412
8
3041
3
SMP/
Sederajat4800 0 2 4 5 6
55581784
3
2412
8
3041
3
SMA/
Sederajat4800 0 2 4 5 6
9 Gudang
5829 18542439
9
3068
4
TK/
Sederajat1250 4 9 14 20 25
5829 18542439
9
3068
4
SD/
Sederajat1600 7 7 5 15 19
5829 18542439
9
3068
4
SMP/
Sederajat4800 3 2 4 5 6
5829 18542439
9
3068
4
SMA/
Sederajat4800 1 2 4 5 6
10 Pasigaran9477
1576
2
2204
7
2832
2
TK/
Sederajat1250 1 8 13 18 23
9477 1576 2204 2832 SD/ 1600 1 6 10 14 18
V-215
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
2 7 2 Sederajat
94771576
2
2204
7
2832
2
SMP/
Sederajat4800 0 2 3 5 6
94771576
2
2204
7
2832
2
SMA/
Sederajat4800 0 2 3 5 6
5 Kadakajaya
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7
TK/
Sederajat1250 0 8 13 18 23
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7
SD/
Sederajat1600 2 6 10 14 18
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7
SMP/
Sederajat4800 1 2 3 5 6
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7
SMA/
Sederajat4800 0 2 3 5 6
12 Cijambu 1006
8
1635
3
2263
8
2892
3
TK/
Sederajat1250
0 8 13 18 231006
8
1635
3
2263
8
2892
3
SD/
Sederajat
1600 1 6 10 14 18
V-216
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1006
8
1635
3
2263
8
2892
3
SMP/
Sederajat4800
0 2 3 4 61006
8
1635
3
2263
8
2892
3
SMA/
Sederajat4800
0 2 3 4 6Sumber : Hasil Analisis tahun 2012
Proyeksi Kebutuhan Sarana Pendidikan mulai dari tahun 2015-2030 mengalami penambahan jumlah
sarana setiap 5 tahun sekali. Untuk sarana TK mengalami penambahan sebanyak 5 unit, Sarana SD
mengalami penambahan sebanyak 4 unit, Sarana SMP mengalami
V-217
penambahan sebanyak 1-2 unit, dan sarana SMA
mengalami penambahan sebanyak 1-2 unit.
Proyeksi Sarana kebutuhan pendidikan di kecamatan
Tanjungsari terdiri dari TK, SD, SMP, SMA. Proyeksi sarana
pendidikan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2015 di
dominasi oleh sarana TK dengan jumlah terbesar terdapat di
desa cinanjung sebanyak 13 unit sedangkan proyeksi sarana
kebutuhan pendidikan terendah yaitu SMP dan SMA dengan
jumlah masing-masing 2 unit yang terdapat di desa Margaluyu
dan Cijambu.
Proyeksi sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari
pada Tahun 2020 di dominasi oleh sarana TK dengan jumlah
terbesar terdapat di desa cinanjung sebanyak 18 unit
sedangkan proyeksi sarana kebutuhan pendidikan terendah
yaitu SMP dan SMA dengan jumlah masing-masing 3 unit yang
terdapat di desa Cijambu.
Proyeksi sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari
pada Tahun 2025 di dominasi oleh sarana TK dengan jumlah
terbesar terdapat di desa cinanjung sebanyak 23 unit
sedangkan proyeksi sarana kebutuhan pendidikan terendah
yaitu SMP dan SMA dengan jumlah masing-masing 4 unit yang
terdapat di desa Cijambu.
Proyeksi sarana pendidikan di kecamatan Tanjungsari
pada Tahun 2030 di dominasi oleh sarana TK dengan jumlah
terbesar terdapat di desa cinanjung sebanyak 28 unit
sedangkan proyeksi sarana kebutuhan pendidikan terendah
yaitu SMP dan SMA dengan jumlah masing-masing 6 unit yang
terdapat di desa Cijambu dan Tanjungsari.
V-218
Reantang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Kelas
5.6.1.1.2 Sarana Kesehatan
Analisis sarana kesehatan yang dilakukan adalah
analisis tingkat pelayanan dan tingkat kebutuhan sarana
kesehatan terhadap penduduk yang ada di setiapdesa yang ada
di kecamatan Tanjungsari . Adapun ketentuannya berdasarkan
petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Kimpraswil (SK
Menteri Permukiman dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001) untuk
sarana kesehatan yang harus ada adalah sebagai berikut :
Balai Pengobatan: 3.000 (jiwa/unit)
Puskesmas Pembantu: 30.000 (jiwa/unit)
Puskesmas: 120.000 (jiwa/unit)
Rumah Sakit: 240.000 (jiwa/unit)
Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Tanjungsari
adalah Balai pengobatan, Pukesmas pembantu, Pukesmas dan
Rumah sakit Adapun standar tingkat pelayanan sarana
kesehatan adalah sebagai berikut :
V-219
Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi tiga
rentang kelas yaitu yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka
klasifikasi pelayanan sarana kesehatan adalah sebagai
berikut :
Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan
secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,
yakni :
- Tingkat Pelayanan Rendah :39,89% - 69,3%
- Tingkat Pelayanan Sedang : 70,3% - 99,5 %
- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 99,5%
V-220
Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan sarana kesehatan dapat dilihat tabel di
bawah ini seperti berikut
Tabel 5.72Tingkat Pelayanan Sarana Kesehatan
Di Kecamatan Tanjungsari
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusnya
(Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keteranga
n
1 Cinanjung 9977 Balai
pengobatan
0 2500 2500 4 0 Rendah
Pukesmas
pembantu
0 30000 3000 0 0 Rendah
Puskesmas 0 120000 120000 0 0 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 0 0 0 Rendah
2 Raharja 6401 Balai
pengobatan
0 2500 0 3 0.00 Rendah
V-221
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusnya
(Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keteranga
n
Pukesmas
pembantu
1 30000 30000 0 468.68 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 0 0 0.00 Rendah
3 Gunungmani
k
8569 Balai
pengobatan
0 2500 0 3 0.00 Rendah
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
4 Margajaya 9096 Balai
pengobatan
1 2500 2500 4 27.48 Rendah
V-222
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusnya
(Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keteranga
n
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
5 Tanjungsar
i
6029 Balai
pengobatan
1 2500 2500 2 41.47 Rendah
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 1 120000 120000 0 1990.38 Tinggi
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
6 Jatisari 6267 Balai
pengobatan
1 2500 2500 3 39.89 Rendah
V-223
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusnya
(Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keteranga
n
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
7 Kutamandir
i
8308 Balai
pengobatan
0 2500 2500 3 0.00 Rendah
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
8 Margaluyu 5273 Balai
pengobatan
0 2500 2500 2 0.00 Rendah
V-224
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusnya
(Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keteranga
n
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
9 Gudang 5544 Balai
pengobatan
0 2500 2500 2 0.00 Rendah
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
10 Pasigaran 3192 Balai
pengobatan
0 2500 2500 1 0.00 Rendah
V-225
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusnya
(Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keteranga
n
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
5 Kadakajaya 3837 Balai
pengobatan
0 2500 2500 2 0.00 Rendah
Pukesmas
pembantu
1 30000 30000 0 781.86 sedang
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
12 Cijambu 3783 Balai
pengobatan
0 2500 2500 2 0.00 Rendah
V-226
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusnya
(Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keteranga
n
Pukesmas
pembantu
0 30000 0 0 0.00 Rendah
Puskesmas 0 120000 0 0 0.00 Rendah
Rumah Sakit 0 240000 240000 0 0.00 Rendah
Sumber hasil anlisis tahun 20012
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kecamatan Tanjungsari memiliki nilai paling
tinggi dengan presentase tingkat pelayanan kesehatan yatiu di desa Tanjungsari 1990.38 %
yang mempunyai satu-satunya rumah sakit di Kecamatan Tanjungsari sedangkan untuk presentase
terendah yaitu berda di desa jatisari dengan presentase 39,89 %,untuk desa yang tidak
mempunyai sarana kesehatan cenderung datang ke desa Tanjungsari hal ini menyatakan tingkat
pelayanan di kecamatan tanjungsari masih sangat rendah
V-227
Grafik 5.19Tingkat Pelayanan Kesehatan
Kecamatan Tanjungsari
Balai
pengob
atan
Pukesm
as pem
bantu
Puskes
mas
Rumah
Sakit
0
500
1000
1500
2000
2500
CinanjungRaharjaGunungmanikMargajayaTanjungsariJatisariKutamandiriMargaluyuGudangPasigaranKadakajayaCijambu
Sumber hasil anlisis tahun 20012
Dari data grafik di atas tingkat pelayanan
kesehatan di kecamatan tanjungsari yang paling
besar untuk tingkat pelayanan kesehatan yaitu
berada di desa desa Tanjungsari 1990.38 % yang
mempunyai satu-satunya rumah sakit di Kecamatan
Tanjungsari sedangkan untuk presentase terendah
yaitu berda di desa jatisari dengan presentase
39,89 %, hal ini menunjukan untuk sarana kesehatan
di atnjung sari masih belum menyeluruh dan
terbulang kurang Untuk data presentase kesehatan
secara menyeluruh khususnya di bidang rumah sakit
yaitu sebesar 0% hal inimasih jauh dari terlayani
dan masih kurang karena tidak adanya sarana
kesehatan khususnya rumah sakit dengan
perbandingan seharusnya 70,3%Untuk data presentase
kesehatan secara menyeluruh khususnya di bidang
balai pengobatan yaitu sebesar 9.2 % hal ini
V-228
masih jauh dari terlayani dan masih kurang dengan
perbandingan seharusnya 70,3%
Untuk data presentase kesehatan secara menyeluruh
khususnya di puskesmas pembantu yaitu sebesar 86.3 %
hal ini menunjukan bahwa tingkat pelayan tersebut
terpenuhi dengan perbandingan seharusnya 70,3%Untuk
data presentase kesehatan secara menyeluruh khususnya
di puskesmas yaitu sebesar 157.3 % hal ini
menunjukan bahwa tingkat pelayan tersebut terpenuhi
dengan perbandingan seharusnya 70,3%.
V-229
Adapun proyeksi kebutuhan sarana kesehatan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang
dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:
Tabel 5.73Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Kesehatan
Kecamatan TanjugsariTahun 2015-2030
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
201520302
02025 2030 2015 2020 2025 2030
1 Cinanjung
16272 22548 28833 3558 RS 120000 0 0 0 0 016272 22548 28833 3558 Puskesmas 30000 0 1 1 1 116272 22548 28833 3558 Pustu 30000 0 1 1 1 1
16272 22548 28833 3558
Balai
pengobata
n
30000 0 1 1 1 1
16272 22548 28833 3558 Posyandu 10000 0 2 2 3 42 Raharja 12695 18980 25265 31550 RS 120000 0 0 0 0 0
V-231
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
201520302
02025 2030 2015 2020 2025 2030
12695 18980 25265 31550 Puskesmas 30000 0 0 1 1 112695 18980 25265 31550 Pustu 30000 1 0 1 1 1
12695 18980 25265 31550
Balai
pengobata
n
30000 0 0 1 1 1
12695 18980 25265 31550 Posyandu 10000 0 1 2 3 3
3 Gunungmanik
14854 2539 27424 33709 RS 120000 0 0 0 0 014854 2539 27424 33709 Puskesmas 30000 0 0 1 1 114854 2539 27424 33709 Pustu 30000 0 0 1 1 1
14854 2539 27424 33709
Balai
pengobata
n
30000 0 0 1 1 1
14854 2539 27424 33709 Posyandu 10000 0 1 2 3 34 Margajaya 15381 21666 27951 34236 RS 120000 0 0 0 0 0
V-232
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
201520302
02025 2030 2015 2020 2025 2030
15381 21666 27951 34236 Puskesmas 30000 1 1 1 1 115381 21666 27951 34236 Pustu 30000 0 1 1 1 1
15381 21666 27951 34236
Balai
pengobata
n
30000 0 1 1 1 1
15381 21666 27951 34236 Posyandu 10000 0 2 2 3 3
5 Tanjungsari
1235 18596 24881 3566 RS 120000 0 0 0 0 01235 18596 24881 3566 Puskesmas 30000 1 0 1 1 11235 18596 24881 3566 Pustu 30000 1 0 1 1 1
1235 18596 24881 3566
Balai
pengobata
n
30000 2 0 1 1 1
1235 18596 24881 3566 Posyandu 10000 0 1 2 2 36 Jatisari 12552 18837 25122 31407 RS 120000 0 0 0 0 0
V-233
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
201520302
02025 2030 2015 2020 2025 2030
12552 18837 25122 31407 Puskesmas 30000 0 0 1 1 112552 18837 25122 31407 Pustu 30000 0 0 1 1 1
12552 18837 25122 31407
Balai
pengobata
n
30000 1 0 1 1 1
12552 18837 25122 31407 Posyandu 10000 0 1 2 3 3
7 Kutamandiri
14593 20878 27163 33448 RS 120000 0 0 0 0 014593 20878 27163 33448 Puskesmas 30000 0 0 1 1 114593 20878 27163 33448 Pustu 30000 0 0 1 1 1
14593 20878 27163 33448
Balai
pengobata
n
30000 0 0 1 1 1
14593 20878 27163 33448 Posyandu 10000 0 1 2 3 38 Margaluyu 5558 17843 24128 30413 RS 120000 0 0 0 0 0
V-234
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
201520302
02025 2030 2015 2020 2025 2030
5558 17843 24128 30413 Puskesmas 30000 0 0 1 1 15558 17843 24128 30413 Pustu 30000 0 0 1 1 1
5558 17843 24128 30413
Balai
pengobata
n
30000 0 0 1 1 1
5558 17843 24128 30413 Posyandu 10000 0 1 2 2 3
9 Gudang
5829 1854 24399 30684 RS 120000 0 0 0 0 05829 1854 24399 30684 Puskesmas 30000 0 0 1 1 15829 1854 24399 30684 Pustu 30000 0 0 1 1 1
5829 1854 24399 30684
Balai
pengobata
n
30000 0 0 1 1 1
5829 1854 24399 30684 Posyandu 10000 0 1 2 2 310 Pasigaran 9477 15762 22047 28322 RS 120000 0 0 0 0 0
V-235
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
201520302
02025 2030 2015 2020 2025 2030
9477 15762 22047 28322 Puskesmas 30000 0 0 1 1 19477 15762 22047 28322 Pustu 30000 0 0 1 1 1
9477 15762 22047 28322
Balai
pengobata
n
30000 0 0 1 1 1
9477 15762 22047 28322 Posyandu 10000 0 1 2 2 3
5 Kadakajaya
10122 16407 22692 28977 RS 120000 0 0 0 0 010122 16407 22692 28977 Puskesmas 30000 0 0 1 1 110122 16407 22692 28977 Pustu 30000 1 0 1 1 1
10122 16407 22692 28977
Balai
pengobata
n
30000 0 0 1 1 1
10122 16407 22692 28977 Posyandu 10000 0 1 2 2 312 Cijambu 10068 16353 22638 28923 RS 120000 0 0 0 0 0
V-236
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
201520302
02025 2030 2015 2020 2025 2030
10068 16353 22638 28923 Puskesmas 30000 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Pustu 30000 0 0 0 0 0
10068 16353 22638 28923
Balai
pengobata
n
30000
0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Posyandu 10000 0 0 0 0 0
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-237
Proyeksi Kebutuhan Sarana kesehatan mulai dari tahun
2015-2030 mengalami penambahan jumlah sarana setiap 5 tahun
sekali. Untuk sarana Puskesmas mengalami penambahan sebanyak
1 unit, Sarana Pustu mengalami penambahan sebanyak 1 unit,
Sarana Posyandu mengalami penambahan sebanyak 2 unit.
Proyeksi Sarana kebutuhan Kesehatan di kecamatan
Tanjungsari terdiri dari Puskesmas, Pustu Balai Pengobatan,
dan Posyandu. Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan
Tanjungsari pada tahun 2015 di dominasi oleh sarana Posyandu
dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung dan
Margajaya masing-masing sebanyak 2 unit sedangkan proyeksi
sarana kebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu,
dan Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang
terdapat hampir di seluruh desa.
Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan Tanjungsari pada
tahun 2020 di dominasi oleh sarana Posyandu dengan jumlah
terbesar terdapat di hampir seluruh desa dan Margajaya
masing-masing sebanyak 2 unit sedangkan proyeksi
saranakebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu,
dan Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang
terdapat hampir di seluruh desa.
Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan Tanjungsari pada
tahun 2025 di dominasi oleh sarana Posyandu dengan jumlah
terbesar terdapat di hampir seluruh desa dan Margajaya
masing-masing sebanyak 3 unit sedangkan proyeksi sarana
kebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu, dan
Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang
terdapat hampir di seluruh desa.
Proyeksi sarana Kesehatan di kecamatan Tanjungsari pada
tahun 2030 di dominasi oleh sarana Posyandu dengan jumlah
V-238
terbesar terdapat di hampir seluruh desa dan Margajaya
masing-masing sebanyak 4 unit sedangkan proyeksi sarana
kebutuhan Kesehatan terendah yaitu puskesmas, Pustu, dan
Balai Pengobatan dengan jumlah masing-masing1 unit yang
terdapat hampir di seluruh desa.
5.6.1.1.3 Sarana Peribadatan
Peribadatan merupakan salah satu sarana yang
disediakan bagi kepentingan masyarakat dalam
beragama.Peribadatan ini merupakan tempat bagi
masyarakat untuk melaksanakan ibadahnya menurut
kepercayaan nya masing-masing.Sarana Peribadatan di
Kecamatan Tanjungsari yaitu Masjid, Mushola,
GerejadanVihara.Untuk menghitung tingkat pelayanan
sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari dilakukan
dengan mengacu pada standar yang ada yaitu petunjuk
perencanaan kawasan perumahan kota Kimpraswil (SK
Menteri Permukiman dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001).
Jumlah penduduk pendukung untuk masing-masing sarana
pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Mesjid, perhitungan jumlah kebutuhan sarananya
berdasarkan penduduk pendukung sebesar 30.000 jiwa/unit
dengan luas lahan yang dibutuhkan minimal 600 m2/unit.
V-239
2. Langgar/mushola, dengan standard penduduk pendukung
sebesar 250 jiwa/unit dengan luas lahan minimal 100
m2/unit.
3. Gereja, dengan standard pendudukpendukungsebesar 30000
jiwa/unit
4. Vihara, dengan Standard pendudukpendukungsebesar 30000
jiwa/unit.
Sarana peribadatan yang ada di kecamatan
Tanjungsari dapat diklasifikasikan menjadi Masjid,
Mushola, gereja, Vihara dan Pura.
Adapun standar tingkat pelayanan sarana peribadatan adalah
sebagai berikut :
rentang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai
Terendah
Kelas
Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi tiga
rentang kelas yaitu yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka
klasifikasi pelayanan sarana kesehatan adalah sebagai
berikut :
Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan
secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,
yakni :
- Tingkat Pelayanan Rendah :39,89% - 69,3%
- Tingkat Pelayanan Sedang : 70,3% - 99,5 %
- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 99,5%
V-240
Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan sarana peribadatan dapat dilihat tabel di
bawah ini seperti berikut
Table 5.74Tingkat pelayanan peribadatan
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
No DesaJumla
h
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayana
n (%)
Keteranga
n
1 Cinanjung 9,977
Mesjid 16 30000 480000 0 485.07 Rendah
Mushola 32 2500 80000 4 801.84 Sedang
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
2 Raharja 6,401
Mesjid 17 30000 510000 0 7967.51 Sedang
Mushola 40 2500 100000 3 1562.26 Tinggi
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
3 gunungmanik 8,569 Mesjid 23 30000 690000 0 8052.28 Sedang
Mushola 6 2500 15000 3 175.05 Sedang
V-241
No DesaJumla
h
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayana
n (%)
Keteranga
n
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
4 margajaya 9,096
masjid 18 30000 540000 0 5936.68Rendah
Mushola 65 2500 162500 4 1786.50 Tinggi
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
5 tanjungsari 6,026
Mesjid 4 30000 120000 0 1991.37Tinggi
Mushola 16 2500 40000 2 663.79 Rendah
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
6 jatisari 6,267 Mesjid 10 30000 300000 0 4786.98 Rendah
V-242
No DesaJumla
h
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayana
n (%)
Keteranga
n
Mushola 7 2500 17500 3 279.24 Rendah
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
7kurtamandir
i8,308
Mesjid 17 30000 510000 0 6138.66 Sedang
Mushola 40 2500 100000 3 1203.66 Tinggi
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
8 margaluyu 5,273
Mesjid 23 30000 690000 0 13085.53 Tinggi
Mushola 8 2500 20000 2 379.29 Rendah
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
9 gudang 5,544 Mesjid 10 30000 300000 0 545.26 Rendah
Mushola 10 2500 25000 2 450.94 Rendah
V-243
No DesaJumla
h
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayana
n (%)
Keteranga
n
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
10 pasigaran 3,192
Mesjid 9 30000 270000 0 8458.65Sedang
Mushola 8 2500 20000 1 626.57 Rendah
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
5 kadakajaya 3,837
Mesjid 10 30000 300000 0 7818.61Sedang
Mushola 7 2500 17500 2 456.09 Rendah
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 Rendah
12 cijambu 3,783 Mesjid 10 30000 300000 0 3550.00 Sedang
V-244
No DesaJumla
h
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayana
n (%)
Keteranga
n
Mushola 18 2500 45000 2 1200.00 Rendah
Gereja 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Pura 0 30000 0 0 0.00 Rendah
Vihara 0 30000 0 0 0.00 RendahSumber : hasil anlisis tahun 20012
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk tingkat pelayanan yang tertinggi pada sarana
peribadatan yaitu sarana masjid di Kecamatan Tanjungsari terdapat pada desa Margaluyu dapat
dilihat dari hasil perhitungan persentase tingkat pelayanan sarana peribadatan yang paling tinggi
di Desa Margajaya mencapai 1786,5 %.masjid dan moshola ini mendominasi di kecamatan tanjungsari.
V-245
Grafik 5.20
tingkat pelayanan sarana peribadatan
Kecamatan Tanjungsari
Mesjid Mushola Gereja Pura Vihara0.00
2000.00
4000.00
6000.00
8000.00
10000.00
12000.00
14000.00
Cinanjung Raharja gunungmanikmargajayatanjungsarijatisarikurtamandirimargaluyugudangpasigarankadakajayacijambu
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari grafik di atas bisa dilihat presentase tingkat
pelayanan sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari
dengan mendominasi yaitu masjid dan mushola di desa yang
tertinggi adalah Desa Margajaya mencapai 1786,5 %. Dan yang
paling terendah adalah di jatisari yaitu sebesar 29,74 %,
hal ini menunjukan tingkat pelayanan untuk masjid dan
mushola terpenuhi akan tetapi untuk peribadatan yang lainnya
tidak ada
Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana
peribadatan secara menyeluruh khususnya di masjid
yaitu sebesar 851.7 % hal ini menun jukan bahwa tingkat
pekalayanan peribadatan khususnya di masjid sudah
terpenuhi dengan perbandingan seharusnya yaitu 70,3 %
V-246
Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana
peribadatan secara menyeluruh khususnya di mushola
yaitu sebesar 65.51% hal ini menun jukan bahwa tingkat
pekalayanan peribadatan khususnya di mushola belum
terpenuhi denganperbandingan seharusnya yaitu 70,3 %
Untuk data presentese tingkat pelayanan sarana
peribadatan khususnya di vihara, gereja, dan pura
tidak ada .
V-247
Adapun proyeksi kebutuhan sarana Peribadatan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan
Tanjungsari yang dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:
Tabel 5.75Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Peribadatan
Kecamatan Tanjungsari Tahun 2015-2030
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
(Unit)
Perkiraan Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
52020 2025 2030
1 Cinanjung
16272 22548 28833 3558 Mesjid 2500 16 7 9 12 14
16272 22548 28833 3558Mushola/
Langgar250 32 65 90 55 140
16272 22548 28833 3558 Gereja 30000 0 1 1 1 116272 22548 28833 3558 Vihara 0 0 0 0 0 016272 22548 28833 3558 Pura 0 0 0 0 0 0
2 Raharja 12695 18980 25265 31550 Mesjid 2500 17 5 8 10 13
12695 18980 25265 31550Mushola/
Langgar250 6 51 76 101 126
12695 18980 25265 31550 Gereja 30000 0 0 1 1 1
V-249
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
Perkiraan Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
52020 2025 2030
12695 18980 25265 31550 Vihara 0 0 0 0 0 012695 18980 25265 31550 Pura 0 0 0 0 0 0
3 Gunungmanik
14854 2539 27424 33709 Mesjid 2500 23 6 8 5 13
14854 2539 27424 33709Mushola/
Langgar250 6 59 85 50 135
14854 2539 27424 33709 Gereja 30000 0 0 1 1 114854 2539 27424 33709 Vihara 0 0 0 0 0 015381 21666 27951 34236 Pura 0 0 0 0 0 0
4 Margajaya
15381 21666 27951 34236 Mesjid 2500 18 6 9 5 14
15381 21666 27951 34236Mushola/
Langgar250 65 62 87 52 137
15381 21666 27951 34236 Gereja 30000 0 1 1 1 115381 21666 27951 34236 Vihara 0 0 0 0 0 01235 18596 24881 3566 Pura 0 0 0 0 0 0
5 Tanjungsari 1235 18596 24881 3566 Mesjid 2500 4 5 7 10 121235 18596 24881 3566 Mushola/
Langgar
250 16 49 74 100 125
V-250
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
Perkiraan Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
52020 2025 2030
1235 18596 24881 3566 Gereja 30000 0 0 1 1 11235 18596 24881 3566 Vihara 0 0 0 0 0 014593 20878 27163 33448 Pura 0 0 0 0 0 0
6 Jatisari
12552 18837 25122 31407 Mesjid 2500 10 5 8 10 13
12552 18837 25122 31407Mushola/
Langgar250 7 50 75 100 126
12552 18837 25122 31407 Gereja 30000 0 0 1 1 112552 18837 25122 31407 Vihara 0 0 0 0 0 05558 17843 24128 30413 Pura 0 0 0 0 0 0
7 Kutamandiri
14593 20878 27163 33448 Mesjid 2500 17 6 8 5 13
14593 20878 27163 33448Mushola/
Langgar250 40 58 84 109 134
14593 20878 27163 33448 Gereja 30000 0 0 1 1 114593 20878 27163 33448 Vihara 0 0 0 0 0 05829 1854 24399 30684 Pura 0 0 0 0 0 0
8 Margaluyu 5558 17843 24128 30413 Mesjid 2500 23 5 7 10 125558 17843 24128 30413 Mushola/ 250 8 46 71 97 122
V-251
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
Perkiraan Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
52020 2025 2030
Langgar5558 17843 24128 30413 Gereja 30000 0 0 1 1 15558 17843 24128 30413 Vihara 0 0 0 0 0 09477 15762 22047 28322 Pura 0 0 0 0 0 0
9 Gudang
5829 1854 24399 30684 Mesjid 2500 10 5 7 10 12
5829 1854 24399 30684Mushola/
Langgar250 10 47 72 98 123
5829 1854 24399 30684 Gereja 30000 0 0 1 1 15829 1854 24399 30684 Vihara 0 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Pura 0 0 0 0 0 0
10 Pasigaran
9477 15762 22047 28322 Mesjid 2500 9 4 6 9 5
9477 15762 22047 28322Mushola/
Langgar250 8 38 63 88 53
9477 15762 22047 28322 Gereja 30000 0 0 1 1 19477 15762 22047 28322 Vihara 0 0 0 0 0 012084 15591 19097 22603 Pura 0 0 0 0 0 0
5 Kadakajaya 10122 16407 22692 28977 Mesjid 2500 10 4 7 9 12
V-252
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah
Sarana
Yang
Ada
Perkiraan Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
52020 2025 2030
10122 16407 22692 28977Mushola/
Langgar250 7 40 66 91 56
10122 16407 22692 28977 Gereja 30000 0 0 1 1 110122 16407 22692 28977 Vihara 0 0 0 0 0 012337 17462 22587 27712 Pura 0 0 0 0 0 0
12 Cijambu
10068 16353 22638 28923 Mesjid 2500 10 4 6 9 5
10068 16353 22638 28923
Mushola/
Langgar250
18 4065
90 5510068 16353 22638 28923 Gereja 30000 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Vihara 0 0 0 0 0 010068 16353 22638 28923 Pura 0 0 0 0 0 0
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Proyeksi Kebutuhan Sarana Peribadatan mulai dari tahun 2015-2030 mengalami penambahan
jumlah sarana setiap 5 tahun sekali. Untuk sarana Masjid mengalami penambahan sebanyak 2-3
unit, Sarana Mushoal mengalami penambahan sebanyak 15-25 unit, Sarana Gereja mengalami
penambahan sebanyak 1 unit.
V-253
Proyeksi Sarana kebutuhan peribadatan di kecamatan Tanjungsari terdiri dari Mesjid,
Mushola, Gereja, Vihara, dan Pura. Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada
tahun 2015 di dominasi oleh sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat di desa
Margajaya sebanyak 65 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan peribadatan terendah yaitu
Gereja dengan jumlah 1 unit yang terdapat di seluruh desa.
Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2020 di dominasi oleh
sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat di desa Margajaya sebanyak 90 unit sedangkan
proyeksi sarana kebutuhan peribadatan terendah yaitu Gereja dengan jumlah 1 unit yang
terdapat di seluruh desa.
Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2025 di dominasi oleh
sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat
di desa Margajaya sebanyak 55 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan peribadatan
terendah yaitu Gereja dengan jumlah 1 unit yang terdapat di seluruh desa.
Proyeksi sarana peribadatan di kecamatan Tanjungsari pada tahun 2030 di dominasi oleh
sarana Mushola dengan jumlah terbesar terdapat di desa Margajaya sebanyak 140 unit
sedangkan proyeksi sarana kebutuhan peribadatan terendah yaitu Gereja dengan jumlah 1 unit
yang terdapat di seluruh desa.
V-254
5.6.1.1.4 Sarana Perdagangan
Analisis sarana perdagangan yang dilakukan adalah
analisis tingkat pelayanan dan tingkat kebutuhan sarana
perdagangan terhadap penduduk yang ada di kecamatan
Tanjungsari. Adapun ketentuannya untuk sarana perdagangan
yang harus ada adalah sebagai berikut :
Pasar : 1000 (jiwa/unit)
Toko : 250 (jiwa/unit)
Swalayan : 30000 (jiwa/unit)
Sarana perdagangan yang ada di kecamatan Tanjungsari
dapat diklasifikasikan menjadi pasar, warung atau toko dan
swalayan. pasar merupakan sarana perdagangan yang termasuk
dalam pusat perbelanjaan lingkungan, sedangkan untuk
warung/toko, digunakan asumsi terendah yaitu menggunakan
standar jumlah penduduk pendukung sarana warung.
Adapun standar tingkat pelayanan sarana perdagangan
adalah sebagai berikut :
Rentang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai
Terendah
Kelas
Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi
tiga klasifikasi yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka
klasifikasi untuk sarana perdagangan adalah sebagai
berikut :
V-256
Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan
secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,
yakni :
- Tingkat Pelayanan Rendah : 189,64 % - 201,22%
- Tingkat Pelayanan Sedang : 25,22 % – 390,82%
- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 390,82%
V-257
Untuk dapat lebih jelas melihat tingkat pelayanan sarana perdagangan dan jasa dapat dilihat
tabel di bawah ini seperti berikut
Table 5.76
Tingkat pelayanan perdagangan dan jasa
Kecamatan TanjungsariNo Desa Jumlah
Penduduk
Jenis
Sarana(Un
it)
Sarana
yang ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan (%)
Keterangan
1 cinanjung 997 Pasar 0 30000 0 0,0332333
33
0,00 Rendah
Toko 58 250 29500 3,988 2958,88 Tinggi
Pusat
Perbelanj
aan
0 120000 0 0,0083083
33
0,00 Rendah
2 Raharja 6.401 Pasar 0 1000 0 6,401 0,00 Rendah
V-258
No Desa Jumlah
Penduduk
Jenis
Sarana(Un
it)
Sarana
yang ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan (%)
Keterangan
Toko 71 250 17750 25,604 277,30 Tinggi
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,2133666
67
0,00 Rendah
3 gunugmani
k
8.569 Pasar 0 1000 0 8,569 0,00 Rendah
Toko 65 250 16250 34,276 189,64 Sedang
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,2856333
33
0,00 Rendah
4 margajaya 9.096 Pasar 0 1000 0 9,096 0,00 Rendah
Toko 57 250 14250 36,384 156,66 Sedang
Pusat
Perbelanj
0 30000 0 0,3032 0,00 Rendah
V-259
No Desa Jumlah
Penduduk
Jenis
Sarana(Un
it)
Sarana
yang ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan (%)
Keterangan
aan
5 tanjungsa
ri
6.026 Pasar 2 1000 2000 6,026 33,19 Rendah
Toko 108 250 27000 24,104 448,06 Tinggi
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,2008666
67
0,00 Rendah
6 jatisari 6.267 Pasar 1 1000 1000 6,267 15,96 Rendah
Toko 563 250 140750 25,068 2245,89 Tinggi
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,2089 0,00 Rendah
7 kurtamand 8.308 Pasar 0 30000 0 0,2769333 0,00 Rendah
V-260
No Desa Jumlah
Penduduk
Jenis
Sarana(Un
it)
Sarana
yang ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan (%)
Keterangan
iri 33
Toko 85 250 21250 33,232 255,78 Sedang
Pusat
Perbelanj
aan
0 120000 0 0,0692333
33
0,00 Rendah
8 margaluyu 5.273 Pasar 0 1000 0 5,273 0,00 Rendah
Toko 88 250 22000 21,092 417,22 Sedang
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,1757666
67
0,00 Rendah
9 gudang 5.544 Pasar 0 1000 0 5,544 0,00 Rendah
Toko 28 250 7000 22,176 126,26 Rendah
V-261
No Desa Jumlah
Penduduk
Jenis
Sarana(Un
it)
Sarana
yang ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan (%)
Keterangan
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,1848 0,00 Rendah
10 pasigaran 3.192 Pasar 0 1000 0 3,192 0,00 Rendah
Toko 18 250 4500 12,768 140,98 Rendah
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,1064 0,00 Rendah
5 kadakajay
a
3.837 Pasar 0 1000 0 3,837 0,00 Rendah
Toko 56 250 14000 15,348 364,87 Rendah
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,1279 0,00 Rendah
V-262
No Desa Jumlah
Penduduk
Jenis
Sarana(Un
it)
Sarana
yang ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan (%)
Keterangan
12 cijambu 3.783 Pasar 0 1000 0 3,783 0,00 Rendah
Toko 60 250 15000 15,132 396,51 Rendah
Pusat
Perbelanj
aan
0 30000 0 0,1261 0,00 Rendah
Sumber hasil analisis tahun 2012
V-263
Dari data di atas dapat di lihat bahwa tingkat
pelayanan yang tertinggi di Kecamatan Tanjungsari yaitu
toko/warung yang ada di desa jatisari dengan presentase
224,5% , Sedangkan di desa gnungmanik yang presentasi
paling kecil yait sebesar 189,64 %,hal ini menyatakan toko
dan warung yang ada di kecamatan tanjungsari cukup baik dan
warga cenderung berbelanja ke pasar tanjungsari yang berda
di desa Tanjungsari .
Grafik 5.21tingkat pelayanan perdagangan dan jasa
Kecamtan Tanjungsari
Pasar Toko Pusat Perbelanjaan
0.00
500.00
1000.00
1500.00
2000.00
2500.00
3000.00
3500.00
cinanjung Raharjagunugmanik margajayatanjungsarijatisarikurtamandirimargaluyugudangpasigarankadakajayacijambu
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana
perdagangan dan jasa secara menyeluruh khususnya di pasar
yaitu sebesar 4.67% hal ini menun jukan bahwa tingkat
pelayanan sarana olahraga khususnya di sepakbola belum
terpenuhi dengan perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %
Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana
perdagangan dan jasa secara menyeluruh khususnya di toko
V-264
yaitu sebesar 489.27% hal ini menun jukan bahwa tingkat
pelayanan sarana perdagangan dan jasa khususnya di toko
sudah terpenuhi dengan perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %
untuk data presentase tingkat pelayanan sarana
perdagangan khususnya saran pembelanjaan tidak ada
V-265
Adapun proyeksi kebutuhan sarana Perdagangan tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang
dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:
Tabel 5.77Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Perdagangan
Kecamatan TanjungsariTahun 2015-2030
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1 Cinanjung 1627
2
2254
8
2883
33558
Warung250 58 65 90 55 140
1627
2
2254
8
2883
33558
Toko250 0 65 90 55 140
1627
2
2254
8
2883
33558
Swalayan6000 0 3 4 5 6
1627
2
2254
8
2883
3
3558 Pasar 30000 0 1 1 1 1
V-267
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1627
2
2254
8
2883
33558
Bank120000 0 0 0 0 0
2 Raharja
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0 Warung250 71 51 76 101 126
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0 Toko250 0 51 76 101 126
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0 Swalayan6000 0 2 3 4 5
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0 Pasar30000 0 0 1 1 1
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0 Bank120000 0 0 0 0 0
3 Gunungmanik 1485
42539
2742
4
3370
9 Warung250 65 59 85 50 135
1485 2539 2742 3370 Toko 250 0 59 85 50 135
V-268
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
4 4 91485
42539
2742
4
3370
9 Swalayan6000 0 2 4 5 6
1485
42539
2742
4
3370
9 Pasar30000 0 0 1 1 1
1485
42539
2742
4
3370
9 Bank120000 0 0 0 0 0
4 Margajaya 1538
1
2166
6
2795
1
3423
6 Warung250 57 62 87 52 137
1538
1
2166
6
2795
1
3423
6 Toko250 0 62 87 52 137
1538
1
2166
6
2795
1
3423
6 Swalayan6000 0 3 4 5 6
1538
1
2166
6
2795
1
3423
6
Pasar 30000 0 1 1 1 1
V-269
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1538
1
2166
6
2795
1
3423
6 Bank120000 0 0 0 0 0
5 Tanjungsari
12351859
6
2488
13566
Warung250 108 49 74 100 125
12351859
6
2488
13566
Toko250 1 49 74 100 125
12351859
6
2488
13566
Swalayan6000 0 2 3 4 5
12351859
6
2488
13566
Pasar30000 2 0 1 1 1
12351859
6
2488
13566
Bank120000 0 0 0 0 0
6 Jatisari 1255
2
1883
7
2512
2
3140
7 Warung250 563 50 75 100 126
1255 1883 2512 3140 Toko 250 1 50 75 100 126
V-270
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
2 7 2 71255
2
1883
7
2512
2
3140
7 Swalayan6000 1 2 3 4 5
1255
2
1883
7
2512
2
3140
7 Pasar30000 2 0 1 1 1
1255
2
1883
7
2512
2
3140
7 Bank120000 0 0 0 0 0
7 Kutamandiri 1459
3
2087
8
2716
3
3344
8 Warung250 85 58 84 109 134
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8 Toko250 1 58 84 109 134
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8 Swalayan6000 1 2 3 5 6
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8
Pasar 30000 0 0 1 1 1
V-271
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
1459
3
2087
8
2716
3
3344
8 Bank120000 0 0 0 0 0
8 Margaluyu
55581784
3
2412
8
3041
3 Warung250 88 46 71 97 122
55581784
3
2412
8
3041
3 Toko250 0 46 71 97 122
55581784
3
2412
8
3041
3 Swalayan6000 0 2 3 4 5
55581784
3
2412
8
3041
3 Pasar30000 0 0 1 1 1
55581784
3
2412
8
3041
3 Bank120000 0 0 0 0 0
9 Gudang5829 1854
2439
9
3068
4 Warung250 28 47 72 98 123
5829 1854 2439 3068 Toko 250 0 47 72 98 123
V-272
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
9 4
5829 18542439
9
3068
4 Swalayan6000 1 2 3 4 5
5829 18542439
9
3068
4 Pasar30000 0 0 1 1 1
5829 18542439
9
3068
4 Bank120000 0 0 0 0 0
10 Pasigaran9477
1576
2
2204
7
2832
2 Warung250 18 38 63 88 53
94771576
2
2204
7
2832
2 Toko250 0 38 63 88 53
94771576
2
2204
7
2832
2 Swalayan6000 0 2 3 4 5
9477 1576
2
2204
7
2832
2
Pasar 30000 0 0 1 1 1
V-273
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
94771576
2
2204
7
2832
2 Bank120000 0 0 0 0 0
5 Kadakajaya
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7 Warung250 56 40 66 91 56
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7 Toko250 0 40 66 91 56
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7 Swalayan6000 0 2 3 4 5
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7 Pasar30000 0 0 1 1 1
1012
2
1640
7
2269
2
2897
7 Bank120000 0 0 0 0 0
12 Cijambu 1006
8
1635
3
2263
8
2892
3 Warung250
60 40 65 90 551006 1635 2263 2892 Toko 250 0 40 65 90 55
V-274
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)Jenis
Sarana
Standar
Panduduk (Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada (Unit)
Perkiraan Sarana
(Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0
8 3 8 31006
8
1635
3
2263
8
2892
3 Swalayan6000
0 1 2 3 41006
8
1635
3
2263
8
2892
3 Pasar30000
0 0 0 0 01006
8
1635
3
2263
8
2892
3 Bank120000
0 0 0 0 0Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-275
sarana warung mengalami penambahan sebanyak 15-25
unit, Sarana Toko mengalami penambahan sebanyak 15-25 unit,
Sarana Swalayan mengalami penambahan sebanyak 1 unit, Sarana
Pasar mengalami penambahan sebanyak 1 unit..
Proyeksi Sarana kebutuhan Perdagangan di kecamatan
Tanjungsari terdiri dari Warung, Toko, Swalayan, Pasar, dan
Bank. Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari
pada tahun 2015 di dominasi oleh sarana warung dan Toko
dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung masing-
masing sebanyak 65 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan
Perdagangan terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang
terdapat di desa Cinanjung dan Margajaya.
Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari
pada tahun 2020 di dominasi oleh sarana warung dan Toko
dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung sebanyak
90 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan Perdagangan
terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang terdapat di
seluruh desa.
Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari
pada tahun 2025 di dominasi oleh sarana warung dan Toko
dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung sebanyak
55 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan Perdagangan
terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang terdapat di
seluruh desa.
Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari
pada tahun 2030 di dominasi oleh sarana warung dan Toko
dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung sebanyak
140 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan Perdagangan
V-276
terendah yaitu Pasar dengan jumlah 1 unit yang terdapat di
seluruh desa.
5.6.1.1.5 Analisis Sarana Olahraga
Analisis sarana olahraga yang di lakukan adalah
analisis tingkat pelayanan dan tingkat kebutuhan sarana
olahraga terhadap penduduk yang ada di Kecamatan tanjungsari
.Adapun ketentuannya untuk sarana olahraga yang harus adaa
dalah sebagai berikut :
LapanganSepak Bola : 3500 (jiwa/unit)
LapanganBuluTangkis : 250 (jiwa/unit)
LapanganVolly : 120000 (jiwa/unit)
Sarana olahraga yang ada di kecamatan Tanjungsari dapat
diklasifikasikan menjadi lapangan sepak bola. Lapanagan bulu
tangkis dan lapangan merupakan sarana perdagangan yang
termasuk dalam pusat perbelanjaan lingkungan, sedangkan
untuk warung/toko, digunakan asumsi terendah yaitu
menggunakan standar jumlah penduduk pendukung sarana warung.
Adapun standar tingkat pelayanan sarana perdagangan
adalah sebagai berikut :
Rentang kelas = Nilai Tertinggi – Nilai
Terendah
V-277
Kelas
Untuk menentukan tingkat pelayanan, dibagi menjadi
tiga klasifikasi yaitu rendah, sedang dan tinggi. Maka
klasifikasi untuk sarana perdagangan adalah sebagai
berikut :
Dalam menentukan tingkat pelayanan sarana kesehatan
secara keseluruhan di setiap desa dibuat range berikut,
yakni :
- Tingkat Pelayanan Rendah : 189,64 % - 201,22%
- Tingkat Pelayanan Sedang : 25,22 % – 390,82%
- Tingkat Pelayanan Tinggi : > 390,82%
V-278
Table 5.78Tingkat pelayanan sarana olahraga
Kecamatan TanjungsariNo Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang
dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keterangan
1 Cinanjung 9977 Sepak Bola 0 3500 0 3 0 Rendah
Bulu Tangkis 0 250 0 40 0 Rendah
Bola Volly 1 120000 120000 0 1202,76636
3
Tinggi
Basket 0 250 0 40 0 Rendah
2 Raharja 6401 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah
Bulu Tangkis 0 250 0 26 0 Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 26 0 Rendah
V-279
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang
dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keterangan
3 Gunungmanik 8569 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah
Bulu Tangkis 0 250 0 34 0 Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 34 0 Rendah
4 Margajaya 9096 Sepak Bola 1 3500 3500 3 38,4784520
7
Rendah
Bulu Tangkis 1 250 250 36 2,74846086
2
Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 36 0 Rendah
5 Tanjungsari 6029 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah
V-280
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang
dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keterangan
Bulu Tangkis 0 250 0 24 0 Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 24 0 Rendah
6 Jatisari 6267 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah
Bulu Tangkis 0 250 0 25 0 Rendah
Bola Volly 1 120000 120000 0 1914,79176
6
Tinggi
Basket 0 250 0 25 0 Rendah
7 Kutamandiri 8308 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah
Bulu Tangkis 0 250 0 33 0 Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
V-281
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang
dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keterangan
Basket 0 250 0 33 0 Rendah
8 Margaluyu 5273 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah
Bulu Tangkis 0 250 0 21 0 Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 21 0 Rendah
9 Gudang 5544 Sepak Bola 0 3500 0 2 0 Rendah
Bulu Tangkis 1 250 250 22 4,50937950
9
Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 22 0 Rendah
V-282
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang
dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keterangan
10 Pasigaran 3192 Sepak Bola 0 3500 0 1 0 Rendah
Bulu Tangkis 1 250 250 13 7,83208020
1
Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 13 0 Rendah
5 Kadakajaya 3837 Sepak Bola 0 3500 0 1 0 Rendah
Bulu Tangkis 1 250 250 15 6,51550690
6
Rendah
Bola Volly 1 120000 120000 0 3127,44331
5
Tinggi
V-283
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jenis Sarana
(Unit)
Sarana
yang
ada
Standar
Penduduk
Penduduk
yang
dapat
dilayani
(Jiwa)
Sarana
yang
seharusny
a (Unit)
Tingkat
Pelayanan
(%)
Keterangan
Basket 0 250 0 15 0 Rendah
12 Cijambu 3783 Sepak Bola 0 3500 0 1 0 Rendah
Bulu Tangkis 0 250 0 15 0 Rendah
Bola Volly 0 120000 0 0 0 Rendah
Basket 0 250 0 15 0 Rendah
Sumber : Hasil analisis tahun 2012
Dari data di atas dapat di lihat bahwa tingkat pelayanan sarana olahraga yang tertinggi di
Kecamatan Tanjungsari masih minim dan dari rata rata tersebut hanya tersedia satu dari bagian
sarana olahraga tersebut sedangkan tingkat penilayan presentase paling tinggi ada di desa
kadakajaya yaitu sebesar 3127,4 %,hal ini menyatakan pemerataan sarana olahraga belum terpenuhi
V-284
Grafik 5.22
tingkat pelayana sarana olahraga kecamatan Tanjungsari
Sepak Bola Bulu Tangkis Bola Volly Basket0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
CinanjungRaharjaGunungmanikMargajayaTanjungsariJatisariKutamandiriMargaluyuGudangPasigaranKadakajayaCijambu
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Dari grafik di atas bisa dilihat tingkat pelayanan sarana
olahraga yang paling tinggi terdapat di desa kadakajaya
yaitu sebesar 3127,4 sedangkan yang paling kecil adalah di
desa gudang dengan presentase 4,50 %
Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana olahraga
secara menyeluruh khususnya di sepak bola yaitu sebesar 4.58
% hal ini menun jukan bahwa tingkat pekalayanan olahraga
khususnya di sepakbola belum terpenuhi dengan perbandingan
seharusnya yaitu 39,0 %
Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana olahraga
secara menyeluruh khususnya di bola volly yaitu sebesar
47.9% hal ini menun jukan bahwa tingkat pelayanan
peribadatan khususnya di sepakbola sudah terpenuhi dengan
perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %
Untuk data presentase tingkat pelayaanan sarana olahraga
secaramenyeluruh khususnya di bulu tangkis yaitu sebesar
1.31% hal ini menun jukan bahwa tingkat pelayanan
V-285
peribadatan khususnya di bulu tangkis belum terpenuhi
dengan perbandingan seharusnya yaitu 39,0 %
Untuk data presentase sarana olahraga khususnya bola
tidak ada datasecara keselura
V-286
Adapun proyeksi kebutuhan sarana Olahraga tahun 2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang
dirinci per Desa dapat dilihat pada Tabelberikut:
Tabel 5.79Proyeksi Tingkat Pelayanan Sarana Olahraga
Kecamatan Tanjungsari
Tahun 2015-2030
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan
Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0 Jumla
h
1 Cinanjung
1627
2
2254
8
2883
33558
Sepak
Bola3500 0 5 6 8 10
291627
2
2254
8
2883
33558
Bulu
Tangkis250 0 65 90 55 140
451627
2
2254
8
2883
33558
Bola
Volly120000 1 0 0 0 0
11627
2
2254
8
2883
33558
Basket250 0 65 90 55 140
45
V-288
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan
Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0 Jumla
h
2 Raharja
1269
5
1898
0
2526
5
3155
0
Sepak
Bola3500 0 4 5 7 9
251269
5
1898
0
2526
5
3155
0
Bulu
Tangkis250 0 51 76 101 126
3541269
5
1898
0
2526
5
3155
0
Bola
Volly120000 0 0 0 0 0
11269
5
1898
0
2526
5
3155
0 Basket250 0 51 76 101 126
3543 Gunungmanik 1485
42539
2742
4
3370
9
Sepak
Bola3500 0 4 6 8 10
281485
42539
2742
4
3370
9
Bulu
Tangkis250 0 59 85 50 135
3891485
42539
2742
4
3370
9
Bola
Volly120000 0 0 0 0 0
11485 2539 2742 3370 Basket 250 0 59 85 50 135 389
V-289
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan
Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0 Jumla
h4 4 9
4 Margajaya
1538
1
2166
6
2795
1
3423
6
Sepak
Bola3500 1 4 6 8 10
281538
1
2166
6
2795
1
3423
6
Bulu
Tangkis250 1 62 87 52 137
3971538
1
2166
6
2795
1
3423
6
Bola
Volly120000 0 0 0 0 0
11538
1
2166
6
2795
1
3423
6 Basket250 0 62 87 52 137
3975 Tanjungsari
12351859
6
2488
13566
Sepak
Bola3500 0 4 5 7 9
25
12351859
6
2488
13566
Bulu
Tangkis250 0 49 74 100 125
3481235 1859
6
2488
1
3566 Bola
Volly
120000 0 0 0 0 0 1
V-290
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan
Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0 Jumla
h
12351859
6
2488
13566
Basket250 0 49 74 100 125
348
6 Jatisari
1255
2
1883
7
2512
2
3140
7
Sepak
Bola3500 0 4 5 7 9
251255
2
1883
7
2512
2
3140
7
Bulu
Tangkis250 0 50 75 100 126
3521255
2
1883
7
2512
2
3140
7
Bola
Volly120000 1 0 0 0 0
11255
2
1883
7
2512
2
3140
7 Basket250 0 50 75 100 126
3527 Kutamandiri 1459
3
2087
8
2716
3
3344
8
Sepak
Bola3500 0 4 6 8 10
271459
3
2087
8
2716
3
3344
8
Bulu
Tangkis250 0 58 84 109 134
3841459 2087 2716 3344 Bola 120000 0 0 0 0 0 1
V-291
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan
Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0 Jumla
h3 8 3 8 Volly1459
3
2087
8
2716
3
3344
8 Basket250 0 58 84 109 134
384
8 Margaluyu
55581784
3
2412
8
3041
3
Sepak
Bola3500 0 3 5 7 9
24
55581784
3
2412
8
3041
3
Bulu
Tangkis250 0 46 71 97 122
336
55581784
3
2412
8
3041
3
Bola
Volly120000 0 0 0 0 0
1
55581784
3
2412
8
3041
3 Basket250 0 46 71 97 122
3369 Gudang
5829 18542439
9
3068
4
Sepak
Bola3500 0 3 5 7 9
245829 1854 2439
9
3068
4
Bulu
Tangkis
250 1 47 72 98 123 340
V-292
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan
Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0 Jumla
h
5829 18542439
9
3068
4
Bola
Volly120000 0 0 0 0 0
1
5829 18542439
9
3068
4 Basket250 0 47 72 98 123
340
10 Pasigaran
94771576
2
2204
7
2832
2
Sepak
Bola3500 0 3 5 6 8
22
94771576
2
2204
7
2832
2
Bulu
Tangkis250 1 38 63 88 53
302
94771576
2
2204
7
2832
2
Bola
Volly120000 0 0 0 0 0
1
94771576
2
2204
7
2832
2 Basket250 0 38 63 88 53
3025 Kadakajaya 1012
2
1640
7
2269
2
2897
7
Sepak
Bola3500 0 3 5 6 8
221012 1640 2269 2897 Bulu 250 1 40 66 91 56 313
V-293
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Jenis
Sarana
Standar
Panduduk
(Jiwa)
Jumlah Sarana
Yang Ada
(Unit)
Perkiraan
Sarana (Unit)
2015 2020 2025 2030201
5
202
0
202
5
203
0 Jumla
h2 7 2 7 Tangkis1012
2
1640
7
2269
2
2897
7
Bola
Volly120000 1 0 0 0 0
11012
2
1640
7
2269
2
2897
7 Basket250 0 40 66 91 56
313
12 Cijambu
1006
8
1635
3
2263
8
2892
3
Sepak
Bola3500
03 5 6 8
221006
8
1635
3
2263
8
2892
3
Bulu
Tangkis250
040 65 91 56
3121006
8
1635
3
2263
8
2892
3
Bola
Volly120000
00 0 0 0
11006
8
1635
3
2263
8
2892
3 Basket250
040 65 91 56
312Sumber : Hasil Analisis Tahun 2013
V-294
Proyeksi Kebutuhan Sarana Olahraga mulai dari tahun
2015-2030 mengalami penambahan jumlah sarana setiap 5 tahun
sekali. Untuk sarana Sepakbola mengalami penambahan sebanyak
1-2 unit, Sarana Bulutangkis mengalami penambahan sebanyak
15-25 unit, Sarana Bola Voli mengalami penambahan sebanyak 1
unit, Sarana Basket mengalami penambahan sebanyak 15-25
unit.
Proyeksi Sarana kebutuhan Olahraga di kecamatan
Tanjungsari terdiri dari Sepkbola, Bulutangkis, Bola Voli
dan Basket. Proyeksi sarana olahraga di kecamatan
Tanjungsari pada tahun 2015 di dominasi oleh sarana
Bulutangkis dan Basket dengan jumlah terbesar terdapat di
desa Cinanjung masing-masing sebanyak 65 unit sedangkan
proyeksi sarana kebutuhan Olahraga terendah yaitu Bola Voly.
Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari
pada tahun 2020 di dominasi oleh sarana Bulutangkis dan
Basket dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung
sebanyak 90 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan
Olahraga terendah yaitu Bola Voly.
Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari
pada tahun 2025 di dominasi oleh sarana Bulutangkis dan
Basket dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung
sebanyak 55 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan
Olahraga terendah yaitu Bola Voly.
Proyeksi sarana Perdagangan di kecamatan Tanjungsari
pada tahun 2020 di dominasi oleh sarana Bulutangkis dan
Basket dengan jumlah terbesar terdapat di desa Cinanjung
V-295
sebanyak 140 unit sedangkan proyeksi sarana kebutuhan
Olahraga terendah yaitu Bola Voly.
5.6.2 Analisis Prasarana Kecamatan Tanjungsari
Analisis tingkat pelayanan prasarana di kecamatan
Tanjungsari dilakukan berdasarkan Standar Pelayanan Minimum
Seperti halnya analisis tingkat pelayanan sarana, analisis
tingkat pelyanan prasarana juga dilakukan berdasarkan
Standard Minimum Pelayanan juga dilakukan dengan cara
melihat perbandingan jumlah penduduk di area pelayanan
dengan jumlah penduduk yang terlayani untuk melihat tingkat
pelayanan prasarana di kecamatan Tanjungsari.
5.6.2.1 Analisis Prasarana Air Minum
Kebutuhan akan air bersih/minum yang sehat bagi
penduduk mutlak diperlukan, karena kebutuhan air yang bersih
dan sehat selalu ada di setiap kehidupan manusia. Bagi suatu
masyarakat yang semakin modern pola kehidupannya, tidak
dapat dihindarkan adanya pertumbuhan penduduk disekitarnya.
Hal tersebut menyebabkan konsumsi air bersih/minum dan sehat
semakin meningkat. Dengan adanya pertumbuhan dan
perkembangan jumlah penduduk pada wilayah suatu
V-296
kota, semakin memicu untuk menyediakan persediaan dan
distribusi air bersih. Kebutuhan air minum di kecamatan
Tanjungsari diperoleh berdasarkan rumus dari Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No.14 /PRT/M/2010, yaitu :
60 l/org/hari = Standar Kebutuhan Air perhari
Kebutuhan air domestik = Jumlah Penduduk x 60 l
Kebutuhan Air Non-Domestik = 0,2 atau 20% dari
kebutuhan air domestik.
Kebutuhan air bersih di kecamatan Tanjungsari pada
setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kebutuhan air
bersih/minum terbesar yaitu terdapat di Desa Cinanjung,
sedangkan Desa yang kebutuhan air minum terendah yaitu Desa
Pasigaran.
Adapun proyeksi kebutuhan Prasarana Air minum tahun
2015 - 2030 di Kecamatan Tanjungsari yang dirinci per Desa
dapat dilihat pada Tabelberikut:
V-297
Tabel 5.80Proyeksi Kebutuhan Air Minum Tahun 2015-2030
Kecamatan tanjungsari
N
oDesa
Jumlah Penduduk
(Jiwa)Kebutuhan Air Minum (Liter)
201
5
202
0
202
5
203
0
2015 2020 2025 2030
Domes
tik
Non
Domesti
k
Domes
tik
Non
Domesti
k
Domes
tik
Non
Domesti
k
Domes
tik
Non
Domesti
k
1Cinanj
ung
162
72
225
48
288
33
355
8
97632
0195264
13528
80270576
17299
80345996
21070
80421416
2Raharj
a
126
95
189
80
252
65
315
50
76170
0152340
53880
0227760
15159
00303180
18930
00378600
3Gunung
manik
148
54
253
9
274
24
337
09
89124
0178248
12683
40253668
16454
40329088
20225
40404508
4Margaj
aya
153
81
216
66
279
51
342
36
92286
0184572
12999
60259992
16770
60335412
20541
60410832
5Tanjun
gsari
123
5
185
96
248
81
356
6
73866
0147732
51576
0223152
14928
60298572
18699
60373992
6 Jatisa 125 188 251 314 75312 150624 53022 226044 15073 301464 18844 376884
V-298
N
oDesa
Jumlah Penduduk
(Jiwa)Kebutuhan Air Minum (Liter)
201
5
202
0
202
5
203
0
2015 2020 2025 2030
Domes
tik
Non
Domesti
k
Domes
tik
Non
Domesti
k
Domes
tik
Non
Domesti
k
Domes
tik
Non
Domesti
kri 52 37 22 07 0 0 20 20
7Kutama
ndiri
145
93
208
78
271
63
334
48
87558
017556
12526
80250536
16297
80325956
20068
80401376
8Margal
uyu
555
8
178
43
241
28
304
13
69348
0138696
10705
8021456
14476
80289536
18247
80364956
9 Gudang 582
9
185
4
243
99
306
84
70974
0141948
10868
40217368
14639
40292788
18410
40368208
1
0
Pasiga
ran
947
7
157
62
220
47
283
22
56862
053724
94572
0189144
13228
20264564
16993
20339864
5Kadaka
jaya
101
22
164
07
226
92
289
77
60732
0121464
98442
0196884
13615
20272304
17386
20347724
1
2
Cijamb
u
100
68
163
53
226
38
289
23
60408
0120816 98580 196236
13582
80271656
17353
80347076
Jumlah141
644
210
770
279
905
349
030
84986
401699728
12646
2002529240
16794
3003358860
20941
8004188360
V-299
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Jumlah Produksi Air Minum di Kecamatan tanjungsari yang dikeluarkan oleh PDAM Tirta
Medal Sebanyak 788.400.000 liter/Tahun, dari data tersebut Produksi air yang dikeluarkan
masih dapat melayani seluruh warga di Kecamatan Tanjungsari hingga tahun 2030 mendatang.
V-300
5.6.2.2 Analisis Prasarana Persampahan
Dalam analisis prasarana sampah proyeksi produksi sampah
Kecamatan Tanjungsari sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sampah
domestik dan sampah non domestik. Adapun standar produksi
sampah menurut SPM No. 534/KPTS/M/2001 yang ditetapkan adalah
sebagai berikut:
Produksi Sampah domestik sebesar 2,5 liter/orang/hari
Produksi sampah non domenstik sebesar 20% dari sampah
domestik.
Sumber: Data Infrastruktur CIPTA KARYA Kementrian Pekerjaan Umum
Produksi sampah di Kecamatan Tanjungsari mengalami
kenaikan setiap lima tahunnya. Produksi sampah terbesar yaitu
terdapat di Desa cinanjung, sedangkan produksi sampah terendah
yaitu di Desa Pasigaran, Hasil produksi sampah di Kecamatan
Tanjungsari tahun 2015-2030 adalah sebanyak 195.495 liter .
Sampah tersebut dibuang ke TPA Sayang desa Kota Kulon
kecamatan sumedang selatan Untuk lebih jelas mengenai proyeksi
produksi sampah di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada
Tabel.
Adapun proyeksi kebutuhan Prasarana Persampahan tahun 2015 -
2030 di Kecamatan Tanjungsari yang dirinci per Desa dapat
dilihat pada Tabelberikut:
V-301
Tabel 5.81Proyeksi Sampah Domestik 2015-2030
Kecamatan tanjungsari
N
o Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Standar
Pelayanan
Minimum
Produksi
Sampah/hari/ora
ng/liter
Total Produksi
Sampah/Lt/hari
Jumla
h
2015 2020 2025 2030
2015 2020 2025 2030
1
Cinanju
ng 16272
2254
8
2883
3 3558 20%
3254,
4
4509,
6
5766,
6
7023,
6
20554,
2
2 Raharja 12695
1898
0
2526
5 31550 20% 2539 3796 5053 6310 17698
3
Gunungm
anik 14854 2539
2742
4 33709 20%
2970,
8
4227,
8
5484,
8
6741,
8
19425,
2
4
Margaja
ya 15381
2166
6
2795
1 34236 20%
3076,
2
4333,
2
5590,
2
6847,
2
19846,
8
5 Tanjung 1235 1859 2488 3566 20% 2462, 3719, 4976, 6233, 17390,
V-302
N
o Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Standar
Pelayanan
Minimum
Produksi
Sampah/hari/ora
ng/liter
Total Produksi
Sampah/Lt/hari
Jumla
h
sari 6 1 2 2 2 2 8
6
Jatisar
i 12552
1883
7
2512
2 31407 20%
2510,
4
3767,
4
5024,
4
6281,
4
17583,
6
7
Kutaman
diri 14593
2087
8
2716
3 33448 20%
2918,
6
4175,
6
5432,
6
6689,
6
19216,
4
8
Margalu
yu 5558
1784
3
2412
8 30413 20% 235,6
3568,
6
4825,
6
6082,
6
16788,
4
9
Gudang
5829 1854
2439
9 30684 20%
2365,
8
3622,
8
4879,
8
6136,
8
17005,
2
1
0
Pasigar
an 9477
1576
2
2204
7 28322 20%
1895,
4
3152,
4
4409,
4
5664,
4
15121,
6
5
Kadakaj
aya 10122
1640
7
2269
2 28977 20%
2024,
4
3281,
4
4538,
4
5795,
4
15639,
6
12
Cijambu 10068
1635
3
2263
8 28923 20%
2013,
6
3270,
6
4527,
6
5784,
6
15596,
4
Jumlah 15171
2
2271
23
3025
43 377953 20%
30342
,4
45424
,6
60508
,6
75590
,6
25866,
2Sumber : Hasil Analisis tahun 2012
V-303
Tabel 5.82Proyeksi Sampah Non Domestik 2015-2030 Kecamatan tanjungsari
No Desa
Jumlah Penduduk (Jiwa) Standar PelayananMinimum ProduksiSampah/hari/orang/liter
Total Produksi Sampah/Lt/hari Jumlah
2015 2020 2025 2030
2015 2020 2025 2030
1 Cinanjung 16272 22548 28833 3558 2,5 40680 5637072082,5 87795
256927,5
2 Raharja 12695 18980 25265 31550 2,531737,5 47450
63162,5 78875 221225
3 Gunungmanik 14854 2539 27424 33709 2,5 3713552847,5 68560
84272,5 242815
V-304
4 Margajaya 15381 21666 27951 34236 2,538452,5 54165
69877,5 85590 248085
5 Tanjungsari 1235 18596 24881 3566 2,530777,5 46490
62202,5 77915 217385
6 Jatisari 12552 18837 25122 31407 2,5 3138047092,5 62805
78517,5 219795
7 Kutamandiri 14593 20878 27163 33448 2,536482,5 52195
67907,5 83620 240205
8 Margaluyu 5558 17843 24128 30413 2,5 2889544607,5 60320
76032,5 209855
9Gudang
5829 1854 24399 30684 2,529572,5 45285
60997,5 76710 212565
10Pasigaran
9477 15762 22047 28322 2,523692,5 39405 5557,5 70805 189020
5Kadakajaya
10122 16407 22692 28977 2,5 2530541017,5 56730
72442,5 195495
12Cijambu 10068 16353 22638 28923 2,5 25170
40882,5 56595
72307,5 194955
Jumlah 151712
227123
302543
377953 2,5 379280
567807,5
756357,5
944882,5
2648328
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
V-305
produksi sampah Domestik maupun non Domestik di Wilayah
Kecamatan tanjungsari, Produksi sampah terbanyak berada pada
Desa cinanjung, dan Produksi sampah terkecil berada di Desa
pasigaran. Sampah domestik di Kecamatan tanjungsari dalam
pembuangan sampah melakukan sistem bakar atau menimbun,
berbeda dengan sampah non domestik yang di buang ke TPA sayang
Desa Kota Kulon Kecamatan sumedang selatan.
5.6.2.3 Analisis Prasarana Air Limbah
Prasarana Air Limbah di Kecamatan Tanjungsari sudah
melayani kebutuhan pembuangan air limbah. Dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan prasarana air limbah menggunakan sistem
onsite sanitation. Untuk Melihat Pengelolaan air limbah yang
baik maka perlu septic tank yang baik, Septic Tank ynag baik
harus diperhatikan beberapa hal antara lain peningkatan
pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan jumlah dan septic
Tank yang disesuaikan dengan perkembangan kota dan kebutuhan
penduduk Berikut adalah Tabel Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air
limbah dirinci per desa
Tabel 5.83
Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air limbahKecamatanTanjungsari
N
o
Desa 2015 2020 2025 2030Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
V-306
N
oDesa
2015 2020 2025 2030Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
)
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
k
Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
)
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
k
Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
)
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
k
Jumla
h
Pendu
duk
(Jiwa
)
Kebut
uhan
Tangk
i
Septi
k
) k
(Unit
) k
(Unit
) k
(Unit
) k
(Unit
1Cinanj
ung16272 3254 22548
4509,
628833 5767 3558 7024
2Raharj
a12695 2539 18980 3796 25265 5053 31550 6310
3Gunung
manik14854 2971 2539 4228 27424 5485 33709 6742
4Margaj
aya15381 3076 21666
4333,
227951 5590 34236 6847
5Tanjun
gsari1235 2462 18596
3719,
224881 4976 3566 6233
6Jatisa
ri12552 2510 18837 3767 25122 5024 31407 6281
7Kutama
ndiri14593 2919 20878
4175,
627163 5433 33448 6690
8Margal
uyu5558 2312 17843 3569 24128 4826 30413 6083
9 Gudang 5829 2366 1854 3623 24399 4880 30684 6137
1
0
Pasiga
ran9477 1895 15762 3152 22047 4409 28322 5664
5Kadaka
jaya10122 2024 16407 3281 16407 3281 28977 5795
V-307
N
oDesa
2015 2020 2025 2030Jumla
h
Pendu
Kebut
uhan
Tangk
Jumla
h
Pendu
Kebut
uhan
Tangk
Jumla
h
Pendu
Kebut
uhan
Tangk
Jumla
h
Pendu
Kebut
uhan
Tangk1
2
Cijamb
u 100682014
163533271
226384528
289235785
Jumlah14164
428329
21077
042154
27362
054724
34903
069806
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2012
Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan
Tanjungsari pada tahun 2015 sebanyak 28329 unit, dengan jumlah
terbanyak di desa Margajaya sebanyak 3076 unit sedangkan yang
terendah terdapat di desa Pasigaran sebanyak 1895 unit.
Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan
Tanjungsari pada tahun 2020 sebanyak 42154 unit, dengan jumlah
terbanyak di desa Margajaya sebanyak 4333,2unit sedangkan yang
terendah terdapat di desa Pasigaran sebanyak 3152 unit.
Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan
Tanjungsari pada tahun 2025 sebanyak 54724 unit, dengan jumlah
terbanyak di desa Margajaya sebanyak 5590unit sedangkan yang
terendah terdapat di desa Kadakajaya sebanyak 3281 unit.
Proyeksi Kebutuhan Prasarana Air Limbah di kecamatan
Tanjungsari pada tahun 2030 sebanyak 69806 unit, dengan jumlah
terbanyak di desa Cinanjung sebanyak 7024unit sedangkan yang
terendah terdapat di desa Cijambu sebanyak 5785 unit.
5.6.2.4 Analisis Prasarana Listrik
V-308
Jaringan listrik di kecamatan Tanjungsari sudah melayani
sebagian besar dari kebutuhan penerangan penduduk. Dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan prasarana listrik yang baik harus
diperhatikan beberapa hal antara lain peningkatan pelayanan
kepada masyarakat dan peningkatan kapasitas terpakai yang
disesuaikan dengan perkembangan kota dan kebutuhan penduduk.
Kebutuhan listrik kecamatan Tanjungsari dilayani oleh PT PLN
(Persero). Perhitungan kebutuhan listrik di Wilayah kecamatan
Tanjungsari untuk kebutuhan rumah tangga dihitung berdasarkan
asumsi:
Rumah Kecil : 450 Watt
Rumah Sedang : 900 Watt
Rumah Mewah : 2200 Watt
Sumber dari data tarif pelanggan.
Kebutuhan listrik di kecamatan Tanjungsari mengalami
kenaikan setiap lima tahunnya. Kebutuhan daya listrik rumah
tangga lebih tinggi bila dibandingkan dengan kebutuhan daya
listrik non rumah tangga. Kebutuhan daya listrik non rumah
tangga/ industri/komersil yang membutuhkan daya listrik
tertinggi yaitu Industri/komersia/non rumah tangga. Produksi
keseluruhan yang dihasilkan oleh gardu Rayon Sumedang kita
sebesar 70 Mega Watt. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
proyeksi kebutuhan listrik pada tabel:
V-309
Tabel 5.84Proyeksi Kebutuhan Listrik 2015-2030
kecamatan Tanjungsari
Desa Tahun
Proyek
si
Pendud
uk /
KK
Standar
Kebutuhan
Listrik/wat
t
Kebutuhan Listrik/watt
jumlah
Rumah
Mewah
Rumah
sedang
Rumah
Sederha
na
Industri/
komersial
Cinanjun
g
2015 3.254
220
0
130
0
45
0
715880
0
423020
0 1464300 11535430
243887
30
2020 4.509
220
0
130
0
45
0
991980
0
586170
0 2029050 15984405
337949
55
2025 5766
220
0
130
0
45
0
126852
00
749580
0 2594700 20440470
432161
70
2030 7023
220
0
130
0
45
0
154506
00
912990
0 3160350 24896535
526373
85Raharja
2015 2.539
220
0
130
0
45
0
558580
0
330070
0 1142550 9000755
190298
05
2020 3.796
220
0
130
0
45
0
835120
0
493480
0 1708200 13456820
284510
202025 5.053 220 130 45 111166 656890 2273850 17912885 378722
V-310
Desa Tahun
Proyek
si
Pendud
uk /
KK
Standar
Kebutuhan
Listrik/wat
t
Kebutuhan Listrik/watt
jumlah
Rumah
Mewah
Rumah
sedang
Rumah
Sederha
na
Industri/
komersial0 0 0 00 0 35
2030 6310
220
0
130
0
45
0
138820
00
820300
0 2839500 22368950
472934
50
Gunungma
nik
2015 2.97
220
0
130
0
45
0
653400
0
386100
0 1336500 10528650
222601
50
2020 4.227
220
0
130
0
45
0
929940
0
549510
0 1902150 14984715
316813
65
2025 5.484
220
0
130
0
45
0
120648
00
712920
0 2467800 19440780
411025
80
2030 6741
220
0
130
0
45
0
148302
00
876330
0 3033450 23896845
505237
95
Margajay
a
2015 3.076
220
0
130
0
45
0
676720
0
399880
0 1384200 10904420
230546
20
2020 4.333
220
0
130
0
45
0
953260
0
563290
0 1949850 15360485
324758
35
2025 5.59
220
0
130
0
45
0
122980
00
726700
0 2515500 19816550
418970
50
2030 6847 220 130 45 150634 890110 3081150 24272615 513182
V-311
Desa Tahun
Proyek
si
Pendud
uk /
KK
Standar
Kebutuhan
Listrik/wat
t
Kebutuhan Listrik/watt
jumlah
Rumah
Mewah
Rumah
sedang
Rumah
Sederha
na
Industri/
komersial0 0 0 00 0 65
tanjungs
ari
2015 2.462
220
0
130
0
45
0
541640
0
320060
0 1107900 8727790
184526
90
2020 3.719
220
0
130
0
45
0
818180
0
483470
0 1673550 13183855
278739
05
2025 4.976
220
0
130
0
45
0
109472
00
646880
0 2239200 17639920
372951
20
2030 6233
220
0
130
0
45
0
137126
00
810290
0 2804850 22095985
467163
35
Jatisari
2015 2.51
220
0
130
0
45
0
552200
0
326300
0 1129500 8897950
188124
50
2020 3.767
220
0
130
0
45
0
828740
0
489710
0 1695150 13354015
282336
65
2025 5.024
220
0
130
0
45
0
110528
00
653120
0 2260800 17810080
376548
80
2030 6281
220
0
130
0
45
0
138182
00
816530
0 2826450 22266145
470760
95
Kutamand 2015 2918 220 130 45 641960 379340 1313100 10344310 218704
V-312
Desa Tahun
Proyek
si
Pendud
uk /
KK
Standar
Kebutuhan
Listrik/wat
t
Kebutuhan Listrik/watt
jumlah
Rumah
Mewah
Rumah
sedang
Rumah
Sederha
na
Industri/
komersial
iri
0 0 0 0 0 10
2020 4175
220
0
130
0
45
0
918500
0
542750
0 1878750 14800375
312916
25
2025 5432
220
0
130
0
45
0
119504
00
706160
0 2444400 19256440
407128
40
2030 6689
220
0
130
0
45
0
147158
00
869570
0 3010050 23712505
501340
55
Margaluy
u
2015 2311
220
0
130
0
45
0
508420
0
300430
0 1039950 8192495
173209
45
2020 3568
220
0
130
0
45
0
784960
0
463840
0 1605600 12648560
267421
60
2025 4825
220
0
130
0
45
0
106150
00
627250
0 2171250 17104625
361633
75
2030 6082
220
0
130
0
45
0
133804
00
790660
0 2736900 21560690
455845
90
Gudang2015 2311
220
0
130
0
45
0
508420
0
300430
0 1039950 8192495
173209
45
2020 3568 220 130 45 784960 463840 1605600 12648560 267421
V-313
Desa Tahun
Proyek
si
Pendud
uk /
KK
Standar
Kebutuhan
Listrik/wat
t
Kebutuhan Listrik/watt
jumlah
Rumah
Mewah
Rumah
sedang
Rumah
Sederha
na
Industri/
komersial0 0 0 0 0 60
2025 4825
220
0
130
0
45
0
106150
00
627250
0 2171250 17104625
361633
75
2030 6082
220
0
130
0
45
0
133804
00
790660
0 2736900 21560690
455845
90
Pasigara
n
2015 2365
220
0
130
0
45
0
520300
0
307450
0 1064250 8383925
177256
75
2020 3622
220
0
130
0
45
0
796840
0
470860
0 1629900 12839990
271468
90
2025 4879
220
0
130
0
45
0
107338
00
634270
0 2195550 17296055
365681
05
2030 6136
220
0
130
0
45
0
134992
00
797680
0 2761200 21752120
459893
20
Kadakaja
ya
2015 18955
220
0
130
0
45
0
417010
00
246415
00 8529750 67195475
1.42E+
08
2020 3152
220
0
130
0
45
0
693440
0
409760
0 1418400 11173840
236242
40
2025 4409 220 130 45 969980 573170 1984050 15629905 330454
V-314
Desa Tahun
Proyek
si
Pendud
uk /
KK
Standar
Kebutuhan
Listrik/wat
t
Kebutuhan Listrik/watt
jumlah
Rumah
Mewah
Rumah
sedang
Rumah
Sederha
na
Industri/
komersial0 0 0 0 0 55
2030 4866
220
0
130
0
45
0
107052
00
632580
0 2189700 17249970
364706
70
Cijambu
2015 2024
220
0
130
0
45
0
445280
0
263120
0 910800 7175080
151698
80
2020 3281
220
0
130
0
45
0
721820
0
426530
0 1476450 11631145
245910
95
2025 4538
220
0
130
0
45
0
998360
0
589940
0 2042100 16087210
340123
10
2030 5795
220
0
130
0
45
0
127490
00
753350
0 2607750 20543275
434335
25
Jumlah
229.29
8
5.04E+
08
2.98E+
08
1.03E+0
8 8.13E+08
1.72E+
09Sumber : Hasil Analis Tahun 2012
V-315
Dari data diatas dapat diketahui dari hasil proyeksi kebutuhan dari tahun 2015-2030
dapat disimpulkan bahwa kebutuhan listrik di Kecamatan Tanjungsari sudah tercukupi dari
tahun 2015-2030.
V-316
5.7 Analisis Aspek Transportasi
5.7.1 Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem
pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem
jaringan transportasi yang menghubungkannya. Ada yang
menyatakan bahwa aksesibilitas dapat dinyatakan dengan jarak.
Jika suatu tempat berdekatan dengan tempat lainnya, dikatakan
aksesibilitas antara kedua tempat tersebut tinggi. Sebaliknya,
jika kedua tempat itu sangat berjauhan, aksesibilitas antara
keduanya rendah. Jadi tata guna lahan yang berbeda pasti
mempunyai aksesibilitas yang berbeda pula karena aktivitas
tata guna lahan tersebut tersebar dalam ruang secara tidak
merata (heterogen).
Adapun cara menghitung indeks aksebilitas dan indeks
mobilitas, yaitu sebagai berikut :
- Indeks Aksesibilitas
PanjangJalanLuaskawasankm2
Sumber : Kepmenkimpraswil No. 534/KPTS/M/2001
untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada jalan di
perbatasan kecamatan Tanjungsari-jatinangor, Tanjungsari
V-317
Cimanggung, dan Tanjungsari-pamulihan diperlukan tabel
evaluasi standarisasi peraturan perundang-undangan jalan.
Berikut tabel standarisasi menurut perundang-undangan
Tabel 5.85
Evaluasi
Kecamatan
Fungs
i
jalan
Standar Kondsi
KeteranganL.B.
J
min.
Vol.
Min
smp/ha
ri
L.B.
J
(m)
Vol.
TC
Jatinango
r
Kolek
tor
sekun
der
9 3250 6 4107 Lebar jalan tidak standar dan
volume tc yang melebihi kapasitas
menyebabkan akesebilitas terhambat
sehingga jarak tempuh yang dekat
memakan waktu yang lama dan
mengeluarkan biaya yang besar,
Tetapi didukung oleh kontruksi
permukaan Aspal kondisi baik.
Jadi Perbatasan Jatinangor-
Tanjungsari masuk kedalam
V-318
Aksesibilitas yang Sedang.
Cimanggun
g
Kolek
tor
sekun
der
9 3250-
4000
6 4304 Kecamatan cimanggung juga
mengalami hambatan yang sama
seperti kecamatan Jatinangor
karena tidak standarnya lebar
jalan dan lebihnya kapasitas
traffic counting sehingga
perjalanan memerlukan waktu yang
lama. Jadi perbatasan Cimanggung
masuk kedalam Aksesibilitas Sedang
Pamulihan
Arter
i
Prime
r
5 >4100 6 772 Lebar badan tidak standar namun
kapasitas TC tidak melebihi
kapasitas standar membuat
aksebilitas diperbatasan
pamulihan-Tanjungsari menjadi
lancar tidak memakan waktu yang
lama dan mengeluarkan biaya yang
minim tergantung biaya operasional
kendaraan tersebut. Jadi
perbatasan Pamulihan-Tanjungssari
masuk kedalam Aksesibilitas
Tinggi.
Ket :
V-319
LBJ : Lebar Badan Jalan
LBJ. Min : Lebar Badan Jalan Minimum
VTC : Volume Traffic Counting
Untuk menghitung tingkat pelayanan sistem jaringan ini
adalah dengan melihat indeks aksesibilitas.Aksesibilitas
merupakan perbandingan antara panjang jalan dengan luas
wilayah terutama di Kecamatan Tanjungsari yang dikaji perdesa.
Untuk menghitung nilainya, dapat digunakan rumus berikut :
IndeksAksesibilitas=JumlahPanjangJalan
LuasWilayahX100%
Tabel 5. 86
Pedoman SPM Jalan Wilayah
No
. BIDANG
PELAYAN
AN
INDIKATOR
STANDAR PELAYANAN
KETERANG
AN
KUANTITAS KUALITA
SCAKUPAN TINGKAT
PELAYANAN
II
.
PRASARANAN JALAN WILAYAH
A. JARINGAN JALAN
1. Aspek
Aksesib
ilitas
Tersedianya
jaringan
jalan yang
mudah
diakses
oleh
Seluruh
jaringan
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
-Sangat
tinggi>5000
Indeks
Aksesib
ilitas
->5.00
->1.50
Indeks
Aksesibi
litas =
Panjang
jalan/Lu
as
V-320
masyarakat -Tinggi>1000
-Sedang>500
-Rendah>100
->0.50
->0.15
->0.05
(km/km2)
2. Aspek
Mobilit
as
Tersedianya
jaringan
jalan yang
mampu
menampung
masyarakat
Seluruh
Jaringan
PDRB
perkapita
(juta Rp/
kap/ th)
-> Sangat
tinggi >10
-Tinggi >5
-Sedang >2
-Rendah >1
-Sangat
Rendah <1
Indeks
Mobilit
as
>5.0
>2.0
>1.0
>0.5
>0.2
Indeks
Mobilita
s =
Panjang
Jalan/Ju
mlah
Penduduk
(km/
jiwa)
Sumber : Kepmenkimpraswil No. 534/KPTS/M/2001
Indeks aksesibilitas di Kecamatan Tanjungsari yang dikaji
perdesa dapat dilihat pad tabel di bawah ini.
Tabel 5.87
Tabel Indeks aksebilitas Kecamatan Tanjungsari
No Desa
Panjang Luas Indeks
KeteranganJalan
(Km)
Wilayah
(km2)
Aksesbilit
as
1Tanjungsari 0,5 0.65
0,76sedang
2Jatisari 0,5 0.82
0.60sedang
3Gudang 1 0.97
1.03sedang
4 Margaluyu 1,5 1.50 1,00 sedang
V-321
No Desa
Panjang Luas Indeks
KeteranganJalan
(Km)
Wilayah
(km2)
Aksesbilit
as
5Kadakajaya 7 4.20
1,66Tinggi
6Pasigaran 3 2.85
1,05sedang
7Cijambu 9,6 8.58
1,5sedang
8Kutamandiri 1,8 1.87
0.96sedang
9Cinanjung 3 3.73
0.80Sedang
10Raharja 4 3.68
1,08sedang
11Margajaya 2 2.31
0,86sedang
12Gunungmanik 3 2.46
1,21sedang
Jumlah 36,934.62
keterangan :
>5.00 = Sangat tinggi
>1.50 = tinggi
>0.50 = sedang
>0.15 = rendah
>0.05= Sangat rendah
Desa di kecamatan Tanjungsari yang memiliki aksebilitas tinggi
terdapat satu desa saja yaitu desa kadakajaya
Untuk desa yang mamiliki aksesibilitas sedang yaitu desa
Tanjungsari, Jatisari, Gudang, Margaluyu, Pasigaran,
V-322
Cijambu,Kutamandiri, Cinanjung, Raharja, Margajaya, dan
Gunungmanik
5.7.2 Mobilitas
Apabila kegiatan yang dilakukan penduduk tinggi maka
tingkat mobilitas pada suatu daerah tersebut akan tinggi
begitu juga sebaliknya bila kegiatan penduduk suatu derah itu
rendah maka tingkat mobilitasnya juga rendah.
Desa kategori aksesibilitasi Tinggi yaitu Desa Kadakajaya maka
mobilitas desa tersebut cenderung ikut meningkat desa tersebut
memiliki pertanian palawija yang baik dan menjadi andalan.
Sedangkan kategori mobilitas sedang yaitu Tanjungsari,
Jatisari, Gudang, Margaluyu, Pasigaran, Cijambu, Kutamandiri,
Cinanjung, Raharja, Margajaya, Gunungmanik.
V-323