BAB IV Antum Cut
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB IV Antum Cut
BAB IV
JARINGAN EPIDERMIS10 April 2013
I. Tujuan :
1. Untuk mengamati bentuk-bentuk rambut pada
daun.
2. Untuk mengamati bentuk papilla.
II. Dasar Teori :
Selain sel epidermis biasa, terdapat sel
epidermis yang telah berkembang menjadi sel rambut,
sel penutup pada stomata, serta sel lain. epidermis
biasanya terdiri dari satu lapisan sel (Hudayat,
1995: 67).
Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang
berada paling kuat pada organ-organ primer seperti
akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Jaringan
ini melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala
pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya
(Nugroho, 2004: 82-83).
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan
struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang
berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan
fungsinya (Campbell, 2004: 5).
III. Alat dan Bahan :
1. Alat
a. Mikroskop
b. Silet
2. Bahan
a. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
b. Daun durian (Durio zibethinus)
c. Daun tembakau muda atau pucuk (Nicotina
tabacum)
d. Penampang melintang daun mahkota bunga
kembang telang (Clitoria ternate)
IV. Cara Kerja :
1. Rambut bintang daun waru dan rambut sisik
daun durian.
a. Disayat rambut bintang pada urat daun
bawah daun waru dan dikerok rambut sisik
pada daun durian.
b. Ditampung pada kaca objek yang telah
diberi tetesan air, lalu ditutup dengan
kaca penutup.
c. Diamati dibawah mikroskop.
2. Rambut kelenjar daun tembakau.
a. Dibuat sayatan melintang daun temnbakau.
b. Diletakkan dikaca objek dan ditutup dengan
kaca penutup setelah diberi tetesan air,
c. Diamati dibawah mikroskop.
3. Mengamati bentuk papilla
a. Dibuat sayatan melintang daun mahkota
bunga telang.
b. Diletakkan pada kaca objek yang telah
diberi tetesan air, lalu ditutup dengan
kaca penutup dengan kaca penutup dan
diamati dibawah mikroskop.
V. Hasil Pengamatan :
Preparat : Daun Durio zibethinus(rambut sisik)Pembesaran: 10x10
Keterangan:
1. Badan sel2. Lumen3. LenganDisetujuiAsisten Meja
(Taryanto)
Preparat : Urat daun Hibiscustiliaceus
(rambut Bintang)Pembesaran: 10x10
Keterangan:
1. Lengan2. Lumen3. Badan sel
DisetujuiAsisten Meja
(Taryanto)
Preparat : Mahkota bunga Clitoriaternate (Papila)Pembesaran: 10x40
Keterangan:
1. Papilla2. Epidermis3. Lumen
Disetujui Asisten
Meja
(Taryanto)
VI. Pembahasan :
Dari hasil kegiatan praktikum dapat dilihat
struktur derivate dari jaringan epidermis. Jaringan
epidermis merupakan lapisan sel yang ada paling luar
pada organ-organ primer sperti akar, batang, daun,
bunga, buah dan biji. Jaringan ini berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh
luar yang merugikan. Struktur derivate epidermis
tersebut sangat bervariasi dan memiliki fungsi-
fungsi tertentu, derivate dari epidermis seperti
rambut, papilla, emergen dan stomata.
Pada saat melakukan praktikum atau pengamatan
pada daun durian terlihat jelas rambut sisik dengan
pembesaran 10x10. Rambut sisik terdiri atas badan
sel, lumen dan lengan.
Pada saat melakukan pengamatan pada urat daun
waru dapat dilihat rambut bintang dengan pembesaran
10x10. Rambut bintang terdiri atas lengan, lumen dan
badan sel.
Pada saat melakukan pengamatan pada penampang
melintang daun mahkota bunga kembang telang dapat
dilihat papilla dengan pembesaran 10x40 dengan
bagian-bagian seperti papilla dan lumen.
VII. Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa:
1. Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang ada
paling luar.
2. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung
bagian dalam tumbuhan dari pengaruh luar yang
merugikan.
3. Derivat epidermis berupa rambut, papilla, emergen
dan stomata.
4. Derivate epidermis yang berupa rambut terbagi atas
3 macam yaitu rambut sisik yang terdapat pada
bagian bawah daun durian, rambut bintang pada urat
daun waru dan rambut kelenjar,
5. Papilla adalah tonjolan-tonjolan yang terdapat
pada daun mahkota.
VIII. Daftar Rujukan :
Campbell, N. A. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan berbiji.
Bandung: ITB
BAB V
STOMATA17 April 2013
I. Tujuan :1. Mengamati stomata anomositik, stomata
anisositik, stomata parasitik, stomata
fanorophor.
2. Mengamati stomata kriptophor dan mengamati
struktur stomata pada tumbuhan monokotil.
II. Dasar Teori :Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan di
atas tanah, tetapi paling banyak ditemukan pada
daunnya serta jumlah stomata beragam (Hidayat, 1995:
68).
Stomata suatu pori mikroskopik yang dikelilingi
oleh sel pelindung pada epidermis daun dan batang
yang memungkinkan pertukaran gas antara lingkungan
dan bagian dalam tumbuhan (Campbell, 2002: 200).
Sel-sel mesofil tersusun teratur, diantaranya
terdapat ruang antarsel yang dapat dilalui oleh
udara. Air menguap dari dinding sel yang basah ke
ruang antar sel dan uap air berdifusi melalui
stomata (Nugroho, 2004: 89).
III. Alat dan Bahan :1. Alat
a. Mikroskop
b. Silet
2. Bahan
a. Daun alpokat (Persea americana)
b. Daun cabe (Capsicum sp)
c. Daun Alamanda cathartica
d. Daun Rhoe discolor
e. Daun Ficus elastic
f. Daun Zea mays
IV. Cara Kerja :1. Dibuat sayatan paradermal permukaan daun
alpokat, daun cabe, daun alamanda dan daun
jagung.
2. Diletakkan pada kaca objek dan diberi setetes
air, lalu ditutup dengan kaca penutup dan
diamati dibawah mikroskop.
3. Dibuat sayatan melintang daun Rhoe discolor
dan daun Ficus elastic.
4. Diletakkan pada kaca objek dan diberi setetes
air, lalu ditutup dengan kaca penutup dengan
kaca penutup dan di amati dibawah mikroskop.
V. Hasil Pengamatan :Preparat : Rhoe discolor
Stomata fenorophorPembesaran: 10x40
Keterangan:1. Celah stomata2. Kloroplas3. Sel penutup4. Sel penjangga5. Sel tetangga
6. Epidermis
Disetujui Asisten Meja
(Taryanto)
Preparat: Ficus elasticStomata kriptoforPembesaran: 10x40
Keterangan:1. Celah
stomata2. Sel
penutup3. Kloroplas4. Sel
tetangga5. Sel
penjaga6. Epidermis
Disetujui Asisten Meja
(Taryanto)
Preparat : Zea maysStomata tipe ginjal
Pembesaran: 10x40
Keterangan:1. Celah stomata2. Epidermis3. Kloroplas4. Sel penutup5. Sel penjaga6. Sel tetangga
Disetujui Asisten Meja
(Taryanto)
Preparat : Capsicum spStomata animositik
Pembesaran: 10x40
Keterangan:1. Celah stoma2. Sel penutup3. Sel penjaga4. Kloroplas5. Sel tetangga
Disetujui AsistenMeja
(Taryanto)
Preparat: Allamanda catharticaStomata parasiticPembesaran: 10x 40
Keterangan:1. Celah stoma2. Sel penjaga3. Sel penutup4. Kloroplas5. Sel tetangga
Disetujui Asisten Meja
(Taryanto)
VI. Pembahasan :Dari hasil kegiatan praktikum dapat dilihat
bermacam-macam struktur dari stomata. Stomata
merupakan derivate epidermis dengan struktur yang
khusus. Stomata adalah suatu celah pada epidermis
yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi
kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang
berlainan dengan epidermis. Stomata banyak terdapat
pada daun, jauga dijumpai pada batang yang masih
muda. Stomata memiliki struktur khusus yang sesuai
dengan fungsinya, yaitu memiliki celah stomata yang
diapit oleh 2 sel penutup dan satu sel penutu
dikelilingi oleh sel tetangga. Sel penutup letaknya
dapat sam tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah
dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan
permukaan epidermis lainnya disebut faneropor,
sedangkan jika menonjol atau tenggelam dibawah
permukaan disebut kriptofor. Setiap sel penutup
mengandung inti dan kloroplas. Bila dilihat dari
letak sel tetangga terhadap sel penutup maka stomata
dapat dibedakan atas 4 yaitu stoma diasitik (sel
tetangga tegak lurus terhadap sel penutup), stoma
parasitic ( sel tetangga sejajar dengan sel
penutup), stoma anomositik (sel tetanggga tidak
beraturan) dan stoma anisositik (memiliki lebih dari
dua sel tetangga dengan pola sel tidak beraturan).
Pada pengamatan pada sayatan paradermal daun
alpokat dapat diliaht stoma anomositik dengan
pembesaran 10x40 dimana terdapat celah stoma,
kloroplas, sel penutup, sel penjaga, sel tetangga.
Pada pengamatan sayatan paradermal Ficus elastic
dapat dilihat stoma kriptofor dengan pembesaran
10x40. Pada pengamatan sayatan paradermal daun
jagung dapat dilihat stoma tipe ginjal dengan
pembesaran 10x40. Pada pengamatan sayatan paradermal
daun cabai dapat dilihat stoma tipe animositik. Pada
pengamatan sayatan paradermal daun alamanda dapat
diliaht stomata tipe parasitic dengan pembesaran
10x40.
VII. Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa:
1. Stoma merupakan derivate epidermis.
2. Stomata adalah celah pada epidermis yang dibatasi
oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan
mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan.
3. Berdasarkan letak sel penutup dan epidermis maka
stomata terbagi atas dua yaitu fanerophor dan
kriptofor.
4. Berdasarkan letak sel tetangga terhadap sel
penutup stomata terbagi atas empat yaitu stoma
diasitik, stoma parasitic, stoma animositik dan
stoma anisositik.
5. Sayatan dilakukan secara paradermal agar terlihat
stomatanya.
VIII. Daftar Rujukan :
Campbell, N. A. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Hidayat, E. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Nugroho, L Hartanto. 2004. Biologi Dasar. Jakarta:
Penebar Swadaya