Audit Humas Evaluatif Paris Van Java Fashion Week 2013
Transcript of Audit Humas Evaluatif Paris Van Java Fashion Week 2013
TUGAS KELOMPOK AUDIT HUMAS:
“Evaluasi Paris Van Java Fashion Week
2013”
DISUSUN OLEH:
Erika Tania Dessyandra
210110110520
Humas E 2011
Departemen Hubungan Masyarakat
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Dari waktu ke waktu jumlah wisatawan yang
berkunjung ke kota Bandung kiat meningkat. Sejak
dibukanya Jalan Tol Cipularang, kota Bandung telah
menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir
pekan terutama dari masyarakat yang berasal
dari Jakarta sekitarnya. Seperti yang kita ketahui,
kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar
di Jawa Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi
tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah
tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga
di Indonesia setelah Jakarta dan Surabayamenurut
jumlah penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya
(Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan
metropolitan terbesar ketiga di Indonesia
setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangk
ertosusilo).
Kota kembang merupakan sebutan lain untuk kota
ini, karena pada jaman dulu kota ini dinilai sangat
cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga
yang tumbuh di sana. Selain itu Bandung dahulunya
disebut juga dengan Parijs van Java karena keindahannya.
Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai wisata
kuliner, “sarang” bagi pemuda berkreativitas
tinggi., saat ini juga mendapat julukan kota
belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak
tersebar di kota ini. Salah satunya yang merupakan
icon pusat perbelanjaan di kota Bandung ialah Mal
Paris Van Java.
Paris Van Java Resort Lifestyle Place (juga
dikenal dengan nama Paris Van Java Mall) adalah
sebuah pusat perbelanjaan yang terletak
di Bandung, Jawa Barat. Mal ini bisa dicapai
beberapa menit dengan mengemudi dari Tol Pasteur.
Belum lagi terdapat banyak pilihan brand. Paris Van
Java Mall (PVJ) adalah mal yang terbagi menjadi first
floor, ground floor, upper ground serta lower ground dengan
salah satu departement store terbaik di Indonesia, Sogo
Department Store di lantai teratas. Fasilitas
lainnya yang cukup menjadi daya tarik adalah pasar
swalayan Carrefour, toko buku Gramedia, serta
bioskop Blitzmegaplex. Selain itu, di Paris Van Java
Mall juga berjejer kafe-kafe yang menggugah selera,
dimulai dari counter sushi di paling kiri hingga
restoran King Duck di paling kanan. Pada tahun 2010,
dibangun sebuah wahana permainan baru yaitu ice skating
rink Gardenice yang terletak di lantai satu tempat
parkir PVJ. Gardenice merupakan salah satu tempat
permainan bagi masyarakat kota Bandung. Mal yang
diresmikan pada bulan Juli 2006 ini, dirancang
dengan nuansa open air yang alami serta
pemandangan burung-burung merpati hias yang
berterbangan bebas. Faktor lain yang menjadi daya
tarik adalah konsep bangunan yang kental
dengan desain Eropa.
Melihat peluang bahwa Bandung merupakan tujuan
wisata dan pusat fashion Mal Paris Van Java yang
berlokasi di Jalan Sukajadi No. 137-139, Bandung
memiliki gagasan untuk mengadakan sebuah pagelaran
fesyen pertama di Bandung yang dapat menjadi wadah
bagi para anak muda kreatif Bandung untuk
menyalurkan bakatnya. Selain itu acara ini juga
dapat menjadi ‘atraksi’ wisata terbaru Bandung dan
tentunya akan semakin menarik minat wisatawan untuk
berkunjung ke Bandung. Program ini pun diberi nama
Paris Van Java Fashion Week 2013.
Paris Van Java Fashion Week 2013 merupakan
sebuah pagelaran fesyen di mal Paris Van Java
Bandung yang diselenggarakan pada 16 – 19 Mei 2013.
Program ini bertemakan ”From Youth To The World of
Fashion”. Rangkaian Paris Van Java Fashion Week 2013
meliputi Health Program untuk para model yang ikut
serta dalam Paris Van Java Fashion Week pada hari
Kamis (16/05). Pada hari berikutnya, Jumat (17/05),
berlangsung fashion show dari beberapa brand yang
berada di mal Paris Van Java serta dari para
desainer muda berbakat yang mengikuti ajang PVJ
Fashion Week ini. Hari Sabtu (18/05) dilanjutkan
dengan fashion show dari Young Designer Brands serta
salah satu hype designer yaitu Harry Ibrahim. Setelah
acara tersebut, diadakan After Party Line Up di The
Mansion. Terakhir pada hari Minggu (19/05), diadakan
acara Tea Party serta Kids Fashion Show On Ice yang
diadakan di Gardenice yang berada di lantai atas mal
Paris Van Java.
Penulis merasa perlu untuk mengaudit Paris Van
Java Fashion Week karena fashion show ini merupakan
program terbaru di antara acara-acara lainnya yang
diselenggarakan di mal Paris Van Java Bandung. Oleh
karena itu, tentu saja masih banyak terdapat
hambatan dan kekurangan dari persiapan maupun
penyelenggaraan program ini sehingga jelas bahwa
program ini perlu diaudit agar segala sumber
hambatan dapat terdeteksi dan menjadi evaluasi bagi
penyelenggara. Sebagai program yang rencananya akan
diselenggarakan setahun sekali, menjadi penting bagi
Paris Van Java Fashion Week 2013 untuk memastikan
penyelenggaraan program di tahun selanjutnya akan
lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dalam mengaudit progam Paris Van Java Fashion
Week 2013 ini, penulis akan melakukan pendekatan
peristiwa media untuk mendapatkan informasi, yaitu
melakukan observasi melalui pemberitaan seputar
Paris Van Java Fashion Week 2013 di berbagai media,
seperti artikel berita, blog review, website
penyelenggara, website sponsor, dan lain-lain.
Kemudian berdasarkan hasil observasi tersebut,
penulis akan menarik kesimpulan dan memberikan saran
untuk meningkatkan performa dari pelaksanaan program
ini kedepannya, sehingga tujuan dari program Paris
Van Java Fashion Week 2013 ini sendiri pun dapat
dicapai secara maksimal. Mal Paris Van Java Bandung
dalam menyelenggarakan program Paris Van Java
Fashion Week 2013 bekerjasama dengan beberapa pihak,
yaitu Palawa Network Project dan PT. Mustika Ratu,
Tbk, Fashion Tv Indonesia, Universitas Padjadjaran,
Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung,
dan Universitas Kristen Maranatha.
Paris Van Java Fashion Week 2013 ini digelar
dengan tujuan agar dapat memfasilitasi bakat-bakat
para generasi muda kota Bandung serta mengembangkan
kreativitas mereka khususnya di bidang fashion.
Selain itu, PVJ Fashion Week ini digelar demi
keinginan untuk menjadikan kota Bandung sebagai
salah satu pusat fashion baik berskala nasional
maupun internasional. Salah satu rangkaian acara
pada gelaran fashion ini adalah kompetisi desain
antar desainer muda kota Bandung. Hasil karya para
desainer muda ini kemudian akan dilelang kepada para
VIP Guest. Salah satu tujuan acara ini juga adalah
sebagai charity show, yaitu dengan menyisihkan
sebagian dari hasil lelang karya desainer muda
tersebut untuk kegiatan amal. Oleh karena itu
peneliti berharap dengan diadakannya audit evaluatif
terhadap program Paris Van Java Fashion Week 2013
ini dapat membantu penyelenggara dalam meningkatkan
efektivitas sistem komunikasinya dengan menentukan
letak terjadinya kelebihan/kekurangan muatan
informasi yang berkaitan dengan topik, sumber, dan
saluran komunikasi tertentu. Sehingga tujuan mulia
dari penyelenggaraan program Paris Van Java Fashion
Week 2013 ini dapat tercapai dengan makismal.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, rumusan
masalah yang didapat ialah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat kendala selama persiapan Paris
Van Java Fashion Week 2013?
2. Apakah akan terdapat kendala saat pelaksanaan
Paris Van Java Fashion Week 2013?
3. Apakah tujuan dari program Paris Van Java Fashion
Week 2013 akan tercapai?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini kami bagi menjadi:
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan efektivitas sistem komunikasi
humas dari panitia Paris Van Java Fashion Week
2013.
Tujuan Khusus
Untuk menentukan letak terjadinya
kelebihan/kekurangan muatan informasi yang
berkaitan dengan topik, sumber, dan saluran
komunikasi tertentu.
Program Evaluatif (Pemaparan Tujuan)
Model evaluasi komunikasi merupakan pemeriksaan dan
penilaian atas praktek dan kegiatan komunikasi
pada situasi tertentu. Informasi yang diperoleh
dapat dijadikan patok banding bagi manajemen untuk
memperbaiki system komunikasi internal dan
eksternal, perbaikan dalam perencanaan dan
pengendalian manajemen dan menjembatani berbagai
rumpang dalam system komunikasi (Andre Hardjana,
2000:40-58). Program Paris Van Java Fashion Week
2013 merupakan program evaluatif karena
pelaksanaannya yang telah berlalu, oleh karena itu
dalam makalah ini kami suguhkan paparannya secara
detail.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.AUDIT
Menurut (Sukrisno Agoes , 2004), auditing adalah:
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan
sistematis oleh pihak yang independen, terhadap
laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan tersebut.”
Menurut (Arens dan Loebbecke, 2003), auditing
sebagai:
“Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan
bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai
suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya
dilakukan oleh seorang yang independen dan
kompeten.”
Menurut (Mulyadi , 2002), auditing merupakan:
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat
kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan.”
Unsur-unsur Audit:
Suatu proses sistematis, artinya audit merupakan
suatu langkah atau prosedur yang logis,
berkerangka dan terorganisasi. Auditing dilakukan
dengan suatu urutan langkah yang direncanakan,
terorganisasi dan bertujuan.
Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
objektif, artinya proses sistematik ditujukan
untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan
yang dibuat oleh individu atau badan usaha serta
untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka
terhadap bukti-bukti tersebut.
Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi,
artinya pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian
ekonomi merupakan hasil proses akuntansi.
Menetapkan tingkat kesesuaian, artinya pengumpulan
bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap
hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk
menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Tingkat kesesuaian
antara pernyataan dengan kriteria tersebut
kemungkinan dapat dikuantifikasikan, kemungkinan
pula bersifat kualitatif.
Kriteria yang telah ditetapkan, artinya kriteria
atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk
menilai pernyataan (berupa hasil akuntansi) dapat
berupa:
Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan
legislative
Anggaran atau ukuran prestasi yang ditetapkan oleh
manajemen
Prinsip akuntansi berterima umum (PABU)
diindonesia
Penyampaian hasil (atestasi), dimana penyampaian
hasil dilakukan secara tertulis dalam bentuk
laporan audit (audit report)
Pemakai yang berkepentingan, pemakai yang
berkepentingan terhadap laporan audit adalah para
pemakai informasi keuangan, misalnya
pemegang saham, manajemen, kreditur, calon
investor, organisasi buruh dan kantor pelayanan
pajak
Audit dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
Audit laporan keuangan ( financial statement audit
).
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan
oleh auditor eksternal terhadap laporan keuangan
kliennya untuk memberikan pendapat apakah laporan
keuangan tersebut disajikan sesuai dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil
audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan
seperti kreditor, pemegang saham, dan kantor
pelayanan pajak.
Audit kepatuhan (compliance audit ).
Audit ini bertujuan untuk menentukan apakah yang
diperiksa sesuai dengan kondisi, peratuan, dan
undang-undang tertentu . Kriteria- kriteria yang
ditetapkan dalam audit kepatuhan berasal dari
sumber-sumber yang berbeda. Contohnya ia mungkin
bersumber dari manajemen dalam bentuk prosedur-
prosedur pengendalian internal. Audit kepatuhan
biasanya disebut fungsi audit internal, karena
oleh pegawai perusahaan.
Audit operasional (operational audit ).
Audit operasional merupakan penelahaan secara
sistematik aktivitas operasi organisasi dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu. Dalam audit
operasional, auditor diharapkan melakukan
pengamatan yang obyektif dan analisis yang
komprehensif terhadap operasional-operasional
tertentu.
B.AUDIT KOMUNIKASI
Gibson & Hodgetts (1991)
Suatu analisis lengkap atas sistem-sistem komunikasi
internal dan eksternal dari suatu organisasi.
lingkupnya merentang dari sekedar pertimbangan salah
satu divisi sama ke iklim organisasi keseluruhan.
Hardjana (2000)
Kajian mendalam dan menyeluruh tentang pelaksanaan
keorganisasian yang bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas organisasi.
Joseph A. Hopec dikutip oleh Cutlip, Center dan
Broom (Ngurah Putra, 1998 : 26) yang menyatakan
bahwa: audit komunikasi “sebagai sebuah analisis
lengkap tentang komunikasi organisasi baik internal
maupun eksternal yang dirancang untuk memahami
kebutuhan-kebijakan, praktek dan kemampuan
komunikasi dan untuk menemukan data sehingga
manajemen puncak dapat membuat keputusan yang
ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang
tujuan kedepan komunikasi organisasi.
Anthony Booth
Mendefinisikan audit komunikasi sebagai proses
pembuatan analisis atas komunikasi-komunikasi
didalam organisasi oleh konsultan internal atau
eksternal dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi
organisasi.
C.AUDIT HUMAS
Hardjana (2000)
Sebuah tinjauan dan studi tentang kebutuhan-
kebutuhan komunikasi kehumasan dan praktek kehumasan
yang sedang berlangsung.
Frazier A Moore
Suatu studi yang tersusun secara longgar, berskala
luas yang menyelidiki humas perusahaan, baik secara
internal maupun eksternal.
Jane Gibson dan Richard Hod Getts
Dalam buku organizational communizational
communication: a managerial perspective (Andre
Hardjana, 2000 : 10) adalah suatu analisis yang
lengkap atas sistem-sistem komunikasi internal dan
eksternal dari suatu organisasi
D.KOMUNIKASI ORGANISASI“Frank Jefkinse mengatakan bahwa komunikasi organisasi terdiri
atas semua bentuk-bentuk komunikasi yang direncanakan, ke arah
luar dan ke arah dalam, antara sebuah organisasi dan publiknya
karena tujuan dari pencapaian sasaran tertentu mengenai
pemahaman.”
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi
menunjukkan korelasi dengan pelaksanaan organisasi
secara keseluruhan. Penelitian Fred T. Allen
mengungkapkan bahwa karyawan yang memiliki informasi
yang lebih baik akan menjadi karyawan yang baik
pula.
Organisasi merupakan suatu kesatuan atau
perkumpulan yang terdiri atas orang-orang/bagian-
bagian yang di dalamnya terdapat aktivitas kerja
sama berdasakan pola dan aturan-aturan untuk
mencapai tujuan bersama. Bila organisasi dikaitkan
atau diterapkan terhadap kelompok manusia, maka
dapat disimpulkan bahwa Kelompok secara keseluruhan,
mempunyai tujuan primer, Anggota kelompok bekerja
sebagai suatu unit untuk mencapai sasaran primer
mereka, Setiap individu mempunyai fungsi yang
didesain yang memberikan kontribusi melalui
pencapaian tujuan atau sasaran, Pekerjaan
setiap orang akan tidak mungkin atau tidak terlepas
dari usaha-usaha orang lain, setiap anggota
berhubungan dengan anggota-anggota lain dari
kelompok ini dengan cara khusus (Gerald, 19).
Komunikasi penting bagi organisasi dan
informasi penting bagi komunikasi yang efektif.
Seseorang yang mengendalikan informasi akan
mengendalikan kekuatan organisasi. Struktur
organisasi ditentukan oleh keefektifan komunikasi.
Ketika organisasi diharuskan mencapai tujuan, maka
anggota-anggota yang berada dalam strukturnya akan
bekerja sesuai dengan jabatan dan fungsinya untuk
mencapai tujuan dimaksud. Setiap struktur saling
melengkapi dan mempengaruhi antara satu dengan
lainnya. Konsekuensinya, angggota-anggota di
dalamnya akan saling berhubungan melalui metode-
metode pencapaian tujuan. Dengan demikian, anggota-
anggota organisasi tersusun ke dalam sistem yang
saling berhubungan yang mampu menginterpretasikan
pesan, baik yang datang dari anggota
kelompok/organisai itu sendiri maupun yang datang
dari luar, atau mampu mengkomunikasikan sesuatu
kepada siapa dan dengan cara apa.
Komunikasi dalam organisasi dapat terjadi dalam
bentuk kata-kata yang ditulis atau diucapkan,
gesture, atau simbol visual, yang menghasilkan
perubahan tingkah laku di dalam organisasi, baik
antara manajer-manajer, karyawan-karyawan, dan
asosiasi yang terlibat dalam pemberian ataupun
mentransfer komunikasi. Hasil akhirnya adalah
pertukaran informasi dan pengiriman makna atau
proses aktivitas komunikasi dalam organisasi.
Secara spesifik aktivitas komunikasi organisasi ada
tiga, yaitu:
- Operasional-Internal, yakni menstruktur komunikasi
yang dijalankan dalam sebuah organisasi dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan kerja.
- Operasional-Eksternal, yakni struktur komunikasi
dalam organisasi yang berkonsentrasi pada
pencapaian tujuan-tujuan kerja yang dilaksanakan
oleh orang dan kelompok di luar organisasi.
- Personal, yakni semua perubahan insidental dan
informasi dan perasaan yang dirasakan oleh manusia
yang berlangsung kapan saja mereka bersama (Lewis,
dalam Rahman, 2000:3).
Jaringan dan Arus Komunikasi Organisasi
Jaringan Komunikasi Organisasi
Jaringan merupakan sebuah sistem dari garis
komunikasi yang berhubungan dengan pengirim dan
penerima di dalam sebuah fungsi sosial organisasi,
yang mempengaruhi prilaku individu yang bekerja di
dalamnya dan posisi individu yang bekerja dalam
jaringan terebut serta memainkan peranan kunci dalam
menentukan perilaku, dan perilaku orang yang mereka
pengaruhi.
Lewis membagi 4 (empat) fungsi jaringan
komunikasi, yaitu :
Keteraturan jaringan, Temuan-temuan/inovatif
jaringan, Keutuhan integratif/pemeliharaan jaringan,
dan Jaringan informatif-instruktif. Tiap jaringan
tersebut berhubungan antara satu atau lebih tujuan
pengorganisasian (misalnya, kecocokan, penyesuaian,
moral, dan institusionalisasi).
Keempat fungsi jaringan komunikasi tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
Jaringan komunikasi yang teratur berhubungan
dengan tujuan organisasi mengenai jaminan
kesesuaian untuk perencanaan, jaminan
produktivitas, termasuk kontrol-kontrol, pesanan-
pesanan, bentuk-bentuk perintah dan feed beck
(umpan balik) sub ordinat dengan superior (yang
lebih tinggi dalam tugas aktivitas. Contoh:
pernyataan kebijakan dan aturan-aturan.
Jaringan komunikasi inovatif berusaha keras untuk
memastikan adaptasi organisasi terhadap pengaruh
internal dan eksternal (teknologi, sosiologi,
pendidikan, ekonomi, politik) dan dukungan
terhadap kelanjutan produktivitas dan keefektifan,
termasuk pemecahan masalah, adaptasi untuk
perubahan strategis, dan proses implementasi ide
baru. Contoh: sistem sugesti dan pertemuan
partisipasi pemecahan masalah.
Jaringan komunikasi integratif/pemeliharaan
termasuk perasaan terhadap diri sendiri, gabungan
(solidaritas) dan kerja yang secara langsung
berhubungan dengan tujuan organisasi, utamanya
masalah moral karyawan. Secara tidak langsung
dihubungkan dengan institusionalisasi yang
melibatkan organisasi diri dan mengambil jarak
terhadap desas-desus, informal (tidak resmi),
misalnya selentingan, pujian yang berlebihan, dan
promosi.
Jaringan komunikasi informatif-instruktif
bertujuan untuk menjamin tujuan yang lebih cocok,
sesuai, bermoral, dan institusional. Dengan
demikian akan meningkatkan produktivitas dan
keefektifan. Hal ini meliputi pemberian dan
perolehan informasi tidak diasosiasikan dengan
jaringan komunikasi lain. Instruksi ini
mensubordinasi persyaratan pekerjaan lebih awal,
sebagai contoh:catatan buletin, publikasi
perusahaan dan kegiatan pelatihan.
Memandang kondisi komunikasi organisasi sebagai
jaringan informasi mengimplikasikan hakikat dan
dinamika prilaku. Selain itu dengan adanya sistem
komunikasi sebagai kelompok sub sistem, maka akan
memudahkan kita untuk mengetahui tentang keempat sub
sistem yang utama tersebut.
Arus Komunikasi Organisasi
Pola komunikasi dan aktivitas organisasi sangat
tergantung pada tujuan, gaya manajemen, dan iklim
organisasi yang bersangkutan, artinya bahwa
komunikasi itu tergantung pada kekuatan-kekuatan
yang bekerja dalam organisasi tersebut, yang
ditunjukkan oleh mereka yang melakukan pengiriman
dan penerimaan pesan. Berdasarkan fungsionalnya maka
arus komunikasi yang terjadi dalam organisasi formal
terdiri dari arus vertikal (dari atas ke bawah dan
dari bawah ke atas) dan arus horisontal (lateral
atau silang).
E.MODEL AUDIT PR1. Model PII atau The PII Model dikembangkan oleh
Cutlip et al; The PII Model merupakan riset yang
menggali pelaksanaan program PR dari tahap
preparation (persiapan), implementation
(pelaksanaan), dan impact (dampak). Lewat riset
ini, pertanyaan-pertanyaan riset muncul secara
spesifik sesuai dengan tahapan yang ditanyakan.
Jawaban yang dihasilkan dari riset ini akan
meningkatkan pengertian dan memperkaya informasi
untuk menilai efektivitas.
2. Model Makro Evaluasi PR atau The Macro Model of PR
Evaluation yang kemudian berganti nama menjadi
Model Piramdia Penelitian PR atau The Pyramid
Model of PR Research. Model ini merupakan
pengembangan dari PII Model dengan membagi tahapan
pengukuran dari sisi inputs, ouputs, dan outcomes
serta merekomendasikan evaluasi atas masing-masing
tahapan tersebut.
3. The PR Effectiveness Yardstick Model yang
dikembangkan oleh Walter Lindenmann. Model ini
menawarkan metodologi riset yang lebih canggih dan
mendalam dan bukan sekadar riset yang dilakukan
secara kronologis sebagaimana dipraktikkan PII
Model. Lindenmann membagi metode risetnya ke dalam
3 tahap yakni output, intermediate, dan advanced.
Masing-masing tahapan diarahkan untuk mengukur
subyek yang telah ditentukan.
4. Model Evaluasi Berkesinambungan atau The
Continuing Model of Evaluation yang dikembangkan
oleh Tom Watson. Model ini menekankan bahwa riset
dan evaluasi PR berjalan secara berkesinambungan
dan menyoroti arti penting umpan balik yang
dihasilkan dari program PR.
5. Model Evaluasi Terpadu atau The Unified Evaluation
Model yang disusun oleh Paul Noble dan Tom Watson.
Model ini membagi tahapan riset menjadi 4 yakni:
input, output, impact, dan effect.
F.JENIS RISETTerdapat 5 jenis riset dalam Audit Humas, yaitu:
1. Pendekatan Tanpa Penelitian / No Research Approach
2. Pendekatan Informal / Informal Approach
3. Pendekatan Peristiwa Media / Media Event Approach
4. Pendekatan Hanya Untuk Evaluasi
5. Pendekatan Manajemen Ilmiah
Nama Organisasi : Mal Paris Van Java
Nama Program : Paris Van Java Fashion Week 2013
Peserta Program : Model, Desainer, dan
Masyarakat/Wisatawan kota Bandung
Tanggal Pelaksanaan : 16 – 19 Mei 2013
B. DESKIRPSI PROGRAM
Paris Van Java Fashion Week 2013 merupakan
sebuah pagelaran fesyen di mal Paris Van Java
Bandung yang diselenggarakan pada 16 – 19 Mei 2013.
Program ini bertemakan ”From Youth To The World of
Fashion”. Rangkaian Paris Van Java Fashion Week 2013
meliputi Health Program untuk para model yang ikut
serta dalam Paris Van Java Fashion Week pada hari
Kamis (16/05). Pada hari berikutnya, Jumat (17/05),
berlangsung fashion show dari beberapa brand yang
berada di mal Paris Van Java serta dari para
desainer muda berbakat yang mengikuti ajang PVJ
Fashion Week ini. Hari Sabtu (18/05) dilanjutkan
dengan fashion show dari Young Designer Brands serta
salah satu hype designer yaitu Harry Ibrahim. Setelah
acara tersebut, diadakan After Party Line Up di The
Mansion. Terakhir pada hari Minggu (19/05), diadakan
acara Tea Party serta Kids Fashion Show On Ice yang
diadakan di Gardenice yang berada di lantai atas mal
Paris Van Java.
Berdasarkan keinginan untuk menjadi wadah bagi
pemuda kreatif dalam menyalurkan bakatnya di bidang
fashion dan pengumpulan dana untuk amal, tak sedikit
pihak eksternal yang bersedia memberikan
sponsorship. Maka dari itu dijalakanlah segala
persiapan menjelang pelaksanaan dari program ini.
Mulai dari rapat persiapan hingga kerjasama dengan
pihak eksternal, seperti Palapa Network Project, PT.
Mustika Ratu Tbk, Fashion Tv Indonesia, Universitas
Padjadjaran, Universitas Kristen Maranatha, dan
Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung.
C. TUJUAN PROGRAM
Program Paris Van Java Fashion Week 2013 ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
Menjadi fasilitas bakat-bakat para generasi muda
kota Bandung di bidang fashion.
Mengembangkan kreativitas para generasi muda kota
Bandung di bidang fashion.
Mempromosikan generasi muda kota Bandung dengan
bakat di bidang fashion agar dapat menciptakan
pemasaran, branding, dan sales platform yang kuat.
Menjadikan kota Bandung sebagai pusat fashion baik
di tingkat lokal maupun internasional.
Mengumpulkan dana dari hasil lelang karya desainer
muda untuk kegiatan amal.
D. DESKRIPSI OBJEK PROGRAM
Sebagaimana tujuan dari pelaksanaan program
Paris Van Java Fashion Week 2013 yang telah
dipaparkan dalam poin sebelumnya, yaitu untuk
menjadi wadah bagi para generasi muda kota Bandung
di bidang fashion. Namun, generasi muda di sini,
terbagi menjadi beberapa keprofesian, yaitu:
Model
Selain membuka audisi bagi para model amatir yang
ingin turut serta menyelenggarakan photoshoot
sebelum hari pelaksanaan program, penyelenggara
Paris Van Java juga menyediakan hari pertama dari
rangkaian Paris Van Java Fashion Week dengan tajuk
Health Program. Melalui program kesehatan tersebut
diharapkan para model diberitahu cara merawat diri
dan menjaga pola diet yang lebih baik.
Desainer Muda (peserta kompetisi desain)
Dalam acara ini terdapat sebuah kompetisi, di mana
para desainer lokal asal kota Bandung dapat turut
serta dan desain dari pemenang kompetisi tersebut
akan dipamerkan di Palapa Exhibition di OXO Tower,
London. Desain terkreatif dari kompetisi ini pun
juga akan dilelang kepada tamu VIP dari Paris Van
Java Fashion Week 2013.
Desainer Kondang asal kota Bandung
Di hari puncak dari penyelenggaraan program Paris
Van Java Fashion Week 2013 ini akan diisi dengan
runway busana dari para desainer kondang/ternama
asal kota Bandung yang antara lain: Harry Ibrahim,
Vania Azalia, Josephine Wangge, Cindy Tandiyah,
Balim Susetyo, Arline Pricilia, dan Yusak
Persada.
E. PERSIAPAN PROGRAM
Pembentukan Kepanitiaan dan Pembagian Jobdesk
Sebelum persiapan program Paris Van Java Fashion
Week 2013 dimulai, struktur kepanitian dibentuk
terlebih dahulu. Sehingga selama proses persiapan
nantinya telah jelas pembagian jobdesk dari masing-
masing individu. Berikut ini susunan/struktur
kepanitiaan dari Paris Van Java Fashion Week 2013:
No. Nama Jabatan
1. Gai Suhardja, Ph. D. Consenter
2.Prof. Dr. Sudarso Kaderi Wiryono
Consenter
3. Drs. Herry Hudrasyah Counselor
4. Hartanto Yuwo Event Director
6. Galuh Adika Alifani Talent Director
7.Christabella Chiquita B. Secretary
8. Mario Ekaputra Treasurer
9.FlorentiaAnindita ApshariIsthika
Head of EventOperasional
10.
ChristabellaChiquita B.
Head of Design andInformation
11. Fiqdira Hudanisa Head of Public
Relations
12. Mario Ekaputra Head of Resource
and Logistic
13.
PanduNarendradewo Head of Marketing
Berikut ini deskripsi jobdesc dari tiap jabatan dalam
kepanitiaan Paris Van Java Fashion Week 2013:
Consenter
Consenter ialah pemangku pertanggungjawaban atas
penyelenggaraan program Paris Van Java Fashion
Week 2013 ini dan merupakan pengawas utama. Semua
proses persiapan dan keputusan-keputusan seputar
program harus dilaporkan kepada Consenter dan
harus atas persetujuan dari Consenter karena
Consenter merupakan pimpinan utama yang
bertanggungjawab atas Paris Van Java Fashion Week
2013 di mata publik luas.
Counselor
Counselor memiliki tanggungjawab sebagai penasihat
dalam kepanitiaan ini. Segala permasalahan atau
hambatan, bahkan keputusan-keputusan sebisa
mungkin selalu dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Counselor. Oleh karena itu Counselor juga
memiliki fugsi mengawasi dan memberi rekomendasi
selama proses persiapan dan pelaksanaan dari Paris
Van Java Fashion Week 2013.
Event Director
Event Director merupakan penanggungjawab utama
dari keseluruhan persiapan dan pelaksanaan event.
Event Director bertugas menjadi penghubung antara
Cosenter dan Counselor dengan kepanitiaan lainnya.
Selain itu Event Director juga bertugas mengepalai
pengonsepan program, menentukan timeline kerja dalam
persiapan menuju pelaksanaan program, mengepalai
jalur koordinasi dalam kepanitiaan secara
keseluruhan, memastikan dan mengawasi jalannya
persiapan, membimbing jalannya keseluruhan
persiapan dan pelaksanaan program, serta mengambil
keputusan-keputusan penting dalam proses persiapan
dan pelaksanaan program.
Talent Director
Talent Director bertanggungjawab dalam mengatur
keseluruhan talent yang akan diperlukan untuk
menjadi pengisi program pada hari pelaksanaan,
seperti model, desainer, MC, dan performers
lainnya. Talent Director mengkoordinasikan
anggotanya untuk menyiapkan dan melakukan audisi
bagi model, booking untuk MC dan performers lainnya
seperti band ataupun DJ untuk menghibur di hari
pelaksanaan Paris Van Java Fashion Week 2013,
menghubungi dan mengundang desainer-desainer
ternama di kota Bandung untuk turut berpatisipasi,
serta memastikan seluruh kebutuhan dari tiap talent
terpenuhi sehingga persiapan maupun pelaksanaan
dari Paris Van Java Fashion Week 2013 dapat
berjalan dengan semaksimal mungkin.
Secretary
Sekretaris memiliki tanggungjawab dalam urusan
kesekretariatan. Seperti membuat proposal untuk
sponsorship, surat izin penggunaan tempat, surat
undangan bagi para tamu, desainer, pengisi acara
lain, dan surat kontrak kerja/perjanjian untuk
pihak-pihak yang bekerjasama dengan penyelanggara
Paris Van Java Fashion Week 2013. Dalam
menjalankan tugasnya, sekretaris menunggu data dan
bahan dari unsure kepanitiaan lainnya karena
sekretaris hanyalah membuat sesuai dengan format
kesekretariatan.
Treasurer
Treasurer bertanggungjawab dalam aktivitas
finansial yang meliputi manajemen kas, transaksi
perbankan, dan investasi. Selain itu Treasurer
juga bertugas membuat laporan keuangan yang berupa
neraca, membuat peramalan kas, working capital
management, tata kelola kas, tata kelola
investasi, tata kelola resiko, menjaga hubungan
baik dengan bank, dan mengkoordinasikan
penggalangan dana sebagai modal jalannya segala
persiapan dan pelaksanaan program.
Head of Event Operasional
Head of Event Operasional bertanggungjawab dalam
keseluruhan teknis pelaksanaan program Paris Van
Java Fashion Week 2013. Mulai dari memastikan
kesiapan logistik yang akan digunakan pada hari
pelaksanaan program, kesiapan seluruh talent yang
akan tampil pada hari pelaksanaan, serta
mengkoordinasikan keseluruhan mekanisme Paris Van
Java Fashion Week 2013. Head of Event Operasional
saling berkoordinasi dengan unsur kepanitiaan
lainnya dalam memastikan kesiapan teknsi dari
seluruh unsur pelaksanaan program Paris Van Java
Fashion Week 2013.
Head of Design and Information
Head of Design and Information memiliki
tanggungjawab dalam keseluruhan desain, baik itu
poster promosi program, proposal, banner, spanduk,
undangan untuk tamu VIP, website Paris Van Java
Fashion Week 2013, hingga desain panggung runway.
Selain itu Head of Design and Information juga
bertanggungjawab sebagai sumber informasi mengenai
program Paris Van Java Fashion Week 2013.
Head of Public Relations
Head of Public Relations bertugas dalam menjaga
hubungan yang baik dengan publik eksternal dari
Paris Van Java Fashion Week 2013 ini. Tak hanya
menjadi speaker saat berhadapan dengan media, Head
of Public Relations dalam kepanitiaan ini juga
bertugas dalam mengatur publikasi program Paris
Van Java Fashion Week 2013 di media-media yang
telah ditentukan. Mulai dari mengatur press
conference, menjadi narasumber saat berhadapan
dengan media, hingga mengirimkan press release dari
Paris Van Java Fashion Week 2013 agar dapat
terpublikasikan di media.
Head of Resource and Logistic
Head of Resource and Logistic memiliki
tanggungjawab untuk memenuhi segala kebutuhan
sumber daya manusia seperti kru dan kebutuhan
logistik, seperti sound system, set panggung, mic,
lighting, dan sebagainya. Dalam upaya memenuhi
segala kebutuhan logistik, Head of Resource and
Logistic memiliki tugas untuk menjalin hubungan
dengan para vendor, melakukan koordinasi teknis
dan mengatur proses serta pernjanian peminjaman.
Head of Marketing
Head of Marketing bertugas untuk memasarkan atau
mempromosikan Paris Van Java Fashion Week 2013
kepada publik. Oleh karena itu Head of Marketing
memiliki tanggungjawab menyusun rencana pemasaran,
seperti menentukan media above the line dan below the line
apa dan di mana saja yang akan digunakan, mengurus
perizinan pemasangan iklan promosi, serta
melakukan kegiatan promosi melalui media sosial
seperti melalui twitter, facebook, dan website.
Audisi Model
Sebagaimana salah satu tujuan dari
diselenggarakannya program Paris Van Java Fashion
Week 2013 ini ialah untuk menjadi wadah bagi
pengembangan bakat dan talenta para pemuda kota
Bandung di bidang fashion, diadakanlah audisi pada 23
Februari 2013 bagi model yang akan mengenakan busana
para desainer dan beraksi di atas panggung pagelaran
busana. Beberapa persyaratan diberlakukan untuk
untuk audisi model Paris Van Java Fashion Week 2013,
yaitu sebagai berikut:
Tinggi minimal 175cm
Berpenampilan menarik
Berat badan proposional
Photogenic
Memiliki pengalaman runway
Merupakan warga Bandung dan sekitarnya
Seleksi Volunteer Kepanitiaan
Bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran,
Universitas Kristen Maranatha, dan Sekolah Bisnis
Manajemen Institut Teknologi Bandung merupakan salah
satu upaya dari penyelenggara Paris Van Java Fashion
Week 2013 untuk mendapatkan tambahan kru dari
mahasiswa-mahasiswi yang bersedia menjadi volunteer.
Namun dikarenakan jumlah pelamar yang sangat banyak,
dilakukanlah seleksi dengan metode wawancara.
Berdasarkan seleksi tersebut akhirnya terpilih 50
volunteer dari ketiga universitas Bandung tersebut.
Kerjasama dengan Pihak Eksternal
Demi kelancaran dari penyelenggaraan program
Paris Van Java Fashion Week 2013 ini tentu
dibutuhkan sponsor untuk mendukung kebutuhan-
kebutuhan program. Oleh karena itu diperlukan
kerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki
keterkaitan dengan dunia fashion sehingga
penyelenggaraan Paris Van Java Fashion Week 2013 ini
dapat lebih maksimal. Beberapa pihak tersebut ialah:
Palapa Network Project
Palapa Network Project merupakan komunitas pemuda
Indonesia yang sementara berdomisili di London,
Inggris. Komunitas ini memiliki perhatian cukup
besar dalam upaya memperkenalkan kebudayaan
Indonesia dan segala hasil karya pemudanya di
sebuah pameran yang bernama Palapa Exhibition.
Melalui kerjasamanya dengan pihak penyelenggara
Paris Van Java Fashion Week 2013, Palapa Project
diharapkan akan menjadi follow up event bagi
semuapeserta Paris Van Java Fashion Week 2013 yang
ingin memamerkan karya mereka ke dunia fashion
internasional. Oleh karena itu, pemenang dari
kompetisi desainer akan diberikan kesempatan untuk
memamerkan karyanya di Palapa Exhibition pada
Oktober 2013.
PT. Mustika Ratu Tbk
PT. Mustika Ratu Tbk bersedia bekerjasama dengan
pihak penyelenggara Paris Van Java Fashion Week
2013 dalam penyediaan peralatan make up dan juga
penyediaan tenaga atau human resources yang akan
mendandani para model, desainer, beserta para
penampil lainnya pada hari pelaksanaan Paris Van
Java Fashion Week 2013.
Yayasan Puteri Indonesia
Kerjasama antara pihak penyelenggara Paris Van
Java Fashion Week 2013 dengan Yayasan Puteri
Indonesia dimaksudkan sebagai upaya women
empowerment. Melalui kerjasama ini, Yayasan Puteri
Indonesia mengirimkan Puteri Indonesia 2013
Whulandary Herman, Puteri Indonesia Lingkungan
2013 Marisa Sartika, Puteri Indonesia Pariwisata
2013 Cok Is Krisnanda, dan Puteri Indonesia Jawa
Barat Rian Putri Astrini untuk hadir dan juga akan
melakukan special runway, yaitu memeragakan busana
pernikahan rancangan desainer kondang asal
Bandung, yaitu Harry Ibrahim.
Fashion Tv Indonesia
Fashion Tv Indonesia merupakan koresponden resmi
untuk media televisi yang akan mempublikasikan,
memprommosikan, dan menayangkan Paris Van Java
Fashion Week 2013 secara live. Selain itu Fashion
Tv Indonesia juga akan meliput behind the scene dan
beberapa momen Paris Van Java Fashion Week 2013
lainnya yang akan ditampilkan dalam program yang
berbeda pada Fashion Tv Indonesia.
Oz Radio Bandung
Oz Radio Bandung menjadi koresponden resmi untuk
media radio yang akan mempublikasikan,
mempromosikan, dan memperdengarkan liputan seputar
Paris Van Java Fashion Week 2013 pada waktu prime
time.
Brands di Mal Paris Van Java
Selain para desainer muda dan kondang asal kota
Bandung, brand yang memyewa toko di mal Paris Van
Java juga diberikan kesempatan untuk memamerkan
koleksinya di Paris Van Java Fashion Week 2013.
Beberapa brand yang akan menampilkan koleksinya di
runway ialah Zara, Topshop, Topman, Guess,
Stradivarius, New Look, Next, Nyla, dan Mango.
Promosi melalui media digital dan above/below the
line
Salah satu nilai ukur kesuksesan dari
penyelenggaran sebuah program dapat dilihat dari
sejauh mana program ini terpublikasi. Oleh karena
itu, penyelenggara Paris Van Java Fashion Week 2013
pun melakukan promosi melalui media-media berikut
ini:
Website
Spanduk
Media Cetak
Billboard
Demi mendukung dan melancarkan promosi Paris Van
Java Fashion Week 2013, dilakukanlah sesi photoshoot.
Berikut ini salah satu fotonya:
Konferensi Pers
Penyelenggaraan program sebesar Paris Van Java
Fashion Week 2013 tentunya memerlukan sebuah
konferensi pers sebagai pernyataan resmi dari pihak
penyelenggara dan pihak terkait lainnya bahwa
program tersebut akan segera diselenggarakan dan
merupakan kesempatan untuk mendeskripsikan latar
belakang dan tujuan penyelenggaraan program. Oleh
karena itu pada 12 Mei 2013, diselenggarakanlah
konferensi pers Paris Van Java Fashion Week 2013 di
Outdoor Café Blitz Megaplex, mal Paris Van Java.
Turut hadir dalam konferensi pers ini ialah Event
Director Paris Van Java Fashion Week 2013 Hartanto
Yuwo, Head of Public Relations Paris Van Java
Fashion Week 2013 Fiqdira Hudanisa, Putri Indonesia
perwakilan Jawa Barat Rian Putri Astrini Basyarah,
dan perwakilan Palapa Network Project R. Bayuningrat
Hardjakaprabon.
Dalam konferensi pers ini dijabarkan apa itu
Paris Van Java Fashion Week 2013, tujuannya, konten
acara seperti line up desainer yang akan menampilkan
koleksinya pada pagelaran busana, designer competition,
dan detail konten acara lainnya. Event Director
Paris Van Java Fashion Week 2013 Hartanto Yuwo
mengatakan, “Paris Van Java Fashion Week 2013
mencari hasil rancangan yang unik dan karya yang
cukup layak untuk masyarakat. Acara ini diadakan
untuk membuktikan bahwa kota Bandung dapat membuat
acara spektakuler.” Perwakilan dari Palapa Network
Project R. Bayuningrat Hardjakaprabon menambahkan,
“Pemenang Paris Van Java Fashion Week 2013 akan
dibawa ke London dan hasil rancangannya akan
diikutsertakan dan dipamerkan dalam suatu eksibisi
di London.”
F. PELAKSANAAN PROGRAM
Paris Van Java Fashion Week 2013 diadakan di mal
Paris Van Java Bandung mulai dari 16 Mei 2013 hingga
19 Mei 2013. Kecuali tamu VIP, pengunjung yang ingin
menonton fashion show dikenakan biaya sebesar Rp100.000
untuk hari Kamis, 16 Mei 2013 dan Rp75.000 untuk
hari Jumat, 17 Mei 2013. Hari selanjutnya tidak
dibuka penjualan tiket, hanya tamu undangan saja
yang diperkenankan untuk hadir.
Suasana Backstage di Paris Van Java Fashion Week 2013
Rangkaian Paris Van Java Fashion Week 2013
meliputi Health Program untuk para model yang ikut
serta dalam Paris Van Java Fashion Week pada hari
Kamis (16/05). Pada hari berikutnya, Jumat (17/05),
berlangsung fashion show dari beberapa brand yang
berada di mal Paris Van Java serta dari para
desainer muda berbakat yang mengikuti ajang PVJ
Fashion Week ini. Hari Sabtu (18/05) dilanjutkan
dengan fashion show dari Young Designer Brands serta
salah satu hype designer yaitu Harry Ibrahim. Setelah
acara tersebut, diadakan After Party Line Up di The
Mansion. Terakhir pada hari Minggu (19/05), diadakan
acara Tea Party serta Kids Fashion Show On Ice yang
diadakan di Gardenice yang berada di lantai atas mal
Paris Van Java. Berikut ini foto runway dari beberapa
desainer:
Brand Guess di Paris Van Java Fashion Week 2013
Cinoy Tandiyah bersama salah satu koleksi rancangannya.
Eyoel Yosefin bersama rancangannya.
Puteri Indonesia 2012 Whulandari Herman dalam busana rancangan
desainer kondang, Harry Ibrahim
G. HAMBATAN PROGRAM
Hambatan Saat Persiapan
Kesulitan dalam Menemukan Penyewaan Set Catwalk
Head of Resources and Logistic selaku
penanggungjawab pengadaan kebutuhan peralatan
logistik, salah satunya panggung catwalk.
Penyelenggaraan Paris Van Java Fashion Week 2013
yang bertempat di jalan utama sekitar air mancur
di mal Paris Van Java membuat Head of Design and
Information harus menyesuaikan bentuk tempat
penyeleggaraan dengan bentuk set catwalk yang akan
dibangun untuk runway. Setelah didesain sedemikian
rupa, ternyata cukup sulit untuk menemukan tempat
penyediaan panggung yang dapat menyesuaikan set
sesuai desain yang dimiliki panitia. Pada
akhirnya, set catwalk untuk Paris Van Java Fashion
Week 2013 pun dibuat khusus dari awal.
Volunteer Tidak Komitmen
Anggota kepanitiaan Paris Van Java Fashion Week
2013 merupakan mahasiswa-mahasiswi dari
Universitas Padjadjaran, Universitas Kristen
Maranatha, dan Sekolah Bisnis Manajemen Institut
Teknologi Bandung. Volunteer yang terpilih menjadi
kru panitia pun melalui tahap wawancara dan
seleksi yang cukup ketat agar dapat menjalankan
pekerjaan yang diberikan dengan baik. Namun tak
sedikit dari volunteer yang kurang komitmen setelah
lulus seleksi menjadi volunteer di Paris Van Java
Fashion Week 2013. Oleh karena itu pada beberapa
saat sempat terjadi kekurangan sumber daya
manusia.
Hambatan Saat Pelaksanaan
Acara Terlambat Dimulai
Cuaca yang pada saa itu sedang musim hujan membuat
para model yang akan melakukan penyelenggaraan
busana pun banyak yang terlambat hadir.
Keterlambatan mereka pun memundurkan keseluruhan
konten acara karena menunggu para model tersebut
didandani. Para tamu undangan dan penonton yang
telah membayar tiket untuk menyaksikan pagelaran
busana fashion pun dibuat menunggu hingga 2 jam
sampai akhirnya program dimulai.
Panggung Catwalk Tergenang Air
Akibat hujan yang sangat deras di hari pelaksanaan
Paris Van Java Fashion Week 2013 dan terdapatnya
kebocoran di atap mal Paris Van Java membuat
panggung catwalk pun tergenang air yang cukup
banyak. Bahkan akibat hambatan ini, terdapat
seorang model yang terpeleset berkali-kali.
Walaupun terdapat panitia yang selalu siap sedia
mengelap panggung catwalk sebelum para model masuk,
tetap saja hal ini dapat terjadi dikarenakan tidak
adanya pemikiran jauh mengenai ramalan cuaca dan
kurangnya koordinasi secara teknis.
Kurangnya Ekslusivitas dari Tamu VIP
Penonton runway yang menyaksikan pagelaran busana
oleh para desainer muda dan kondang asal Bandung
di Paris Van Java Fashion Week 2013 terbagi
menjadi dua, yaitu tamu VIP yang diundang secara
personal oleh pihak penyelenggara. Lalu terdapat
pula penonton yang membayar tiket untuk dapat
menyaksikan pagelaran busana Paris Van Java
Fashion Week 2013. Namun dikarenakan tempat dari
pagelaran tersebut tepat berada di tengah atau
jantung dari Paris Van Java Fashion Week 2013,
banyak penjung mal yang lalu lalang dan bahkan
berhenti untuk sekadar melihat ada apa saja busana
yang ditampilkan. Sedangkan mereka tidak membayar
sama sekali. Hal ini tentu menjadikan kita
individualis dari mereka.
H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROGRAM
Kelebihan
Menjadi fasilitas bakat-bakat para generasi muda
kota Bandung di bidang fashion.
Mengembangkan kreativitas para generasi muda kota
Bandung di bidang fashion.
Mempromosikan generasi muda kota Bandung dengan
bakat di bidang fashion agar dapat menciptakan
pemasaran, branding, dan sales platform yang kuat.
Menjadikan kota Bandung sebagai pusat fashion baik
di tingkat lokal maupun internasional.
Mengumpulkan dana dari hasil lelang karya desainer
muda untuk kegiatan amal.
Kekurangan
Acara kurang padat
Penonton menjadi tidak ekslusif
Desain panggung dan dekorasi kurang meriah
I. TANGGAPAN OBJEK TERHADAP PROGRAM
Objek dari program Paris Van Java Fashion Week
2013 ini terlihat sangat antusias dengan cara mereka
mengetweet ulang tweet dari @PVJFashionWeek dan juga
rajin bertanya baik melalui twitter maupun website.
Pihak swasta yang diajak kerjasama pun terhitung
cukup cepat tanggap dan mudah diajak berdiskusi.
J. HASIL PROGRAM
Setelah pelaksanaannya pada 16 – 19 Mei 2013,
program Paris Van Java Fashion Week 2013 ini
menghasilkan:
Bakat-bakat para generasi muda kota Bandung di
bidang fashion terfasilitasikan.
Kreativitas para generasi muda kota Bandung di
bidang fashion berkembang.
Generasi muda kota Bandung dengan bakat di bidang
fashion agar dapat menciptakan pemasaran, branding,
dan sales platform yang kuat, terpromosikan.
Menjadikan kota Bandung sebagai pusat fashion baik
di tingkat lokal maupun internasional.
Mengumpulkan dana dari hasil lelang karya desainer
muda untuk kegiatan amal.
K. ANALISIS
Berdasarkan Definisi Audit Humas
Berdasarkan definisi audit humas menurut Jane
Gibson dan Richard Hod Getts yang mengatakan
“suatu analisis yang lengkap atas sistem-sistem
komunikasi internal dan eksternal dari suatu
organisasi”.
Kepanitiaan dari Paris Van Java Fashion Week
2013 memiliki sistem komunikasi internal dan
eksternal. Sistem komunikasi internalnya dapat
dilihat dari jalur koordinasi di antara para
panitia oleh Event Director, begitupula juga
dengan pengkoordinasian antara anggota
kepanitiaaan dalam proses persiapan maupun
pelaksanaan. Berdasarkan pengamatan penulis,
komunikasi internal dari kepantiaan Paris Van Java
Fashion Week 2013 telah berjalan cukup baik
dikarenakan tidak pernah terjadi bentrokan di
antara anggota kepanitiaan. Namun, penulis menilai
bahwa komunikasi internal dari kepantiaan Paris
Van Java Fashion Week 2013 masih kurang tegas.
Sehingga volunteer pun menjadi tidak berkomitmen
tinggi dalam menjalankan tugasnya. Sedangkan
sistem komunikasi eksternal dari kepanitiaan Paris
Van Java Fashion Week 2013 ialah sistem komunikasi
di antara penyelenggara dengan para brand maupun
sponsor. Penulis menilai sistem komunikasi
eksternalnya telah cukup baik dikarenakan mudahnya
dalam mendapatkan sponsor.
Berdasarkan Definisi Komunikasi Organisasi
Frank Jefkinse mengatakan “bahwa komunikasi
organisasi terdiri atas semua bentuk-bentuk
komunikasi yang direncanakan, ke arah luar dan ke
arah dalam, antara sebuah organisasi dan publiknya
karena tujuan dari pencapaian sasaran tertentu
mengenai pemahaman.”
Seperti yang telah dijelaskan pada poin audit
humas, terdapat komunikasi yang direncanakan ke
arah luar dan ke arah dalam, antara sebuah
organiasasi dan publiknya karena tujuan dari
pencapaian sasaran teretentu mengenai pemahaman
dari program tersebut. Program Paris Van Java
Fashion Week 2013 memiliki sasaran yang luas,
yaitu seluruh masyarakat asal kota Bandung.
Diharapkan dengan diselenggarakannya program ini
pemahaman masyarakat akan banyaknya pemuda-pemudi
Bandung yang bertalenta hebat di bidang fashion dan
tentunya memerlukan wadah untuk memperkenalkan
dirinya di level nasional dan internasional dapat
meningkat.
Berdasarkan Tujuan Khusus Audit Humas
Dari 8 (delapan) tujuan khusus Audit Humas
kami tentukan 1 tujuan khusus, yaitu: Mengenai
sumber-sumber kemacetan arus informasi dan para
gatekeeper dengan cara memperbandingkan praktek
peran komunikasi dari anggota-anggota kelompok
dengan peran seperti yang diharuskan oleh job
desk.
Tujuan khusus ini dipilih karena program Paris
Van Java Fashion Week 2013 merupakan program yang
telah lewat sehingga audit ini bersifat evaluatif.
Melalui upaya evaluasi ini diharapkan hasil
penelitian dan pengamatan dari penulis telah
berhasil mengenai sumber-sumber kemacetan arus
informasi dan dari gatekeeper dengan cara
memperbandingkan praktek peran komunikasi dari
anggota-anggota kelompok dengan peran seperti yang
diharuskan oleh job desk. Sehingga kinerja dari
tiap anggota kepanitiaan pun dapat lebih baik dari
waktu ke waktu mengingat Paris Van Java Fashion
Week merupakan program tahunan.
Beradasarkan Model Audit Humas
Untuk mengaudit program Paris Van Java Fashion
Week 2013 kami menggunakan Model Audit Humas yaitu
Model Evaluasi Berkesinambungan yang dikembangkan
oleh Tom Wanson, model ini menekankan bahwa riset
dan evaluasi PR berjalan berkesinambungan dan
menyoroti arti penting umpan balik yang dihasilkan
dari program PR. Yang ingin kami capai dalam
setelah menggunakan model audit humas tersebut
ialah program PR yang diterapkan dalam program
Paris Van Java Fashion Week 2013 dapat berjalan
secara berkesinambungan dengan riset dan evaluasi
yang dijalankan sesuai dengan prosedur audit
humas agar program tersebut dapat berjalan dengan
komunikasi yang efektif dan memperoleh hasil yang
optimal. Karena sebagaimana yang kita ketahui
Paris Van Java Fashion Week 2013 merupakan program
tahunan yang membuatnya wajib untuk terus
mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan yang ada
sehingga penyelenggaraan di waktu berikutnya dapat
lebih baik dari sebelumnya.
Berdasarkan Jenis dan Riset
Dari 5 jenis riset yang diberikan oleh dosen
Audit Humas, kami menentukan bahwa audit yang kami
lakukan terhadap program Paris Van Java Fashion
Week 2013 ini merupakan jenis riset Pendekatan
Peristiwa Media, yaitu di mana penulis mengamati,
meneliti, dan menganalisis berdasarkan artikel,
pemberitaan, social media dari pihak penyelenggara,
review dari para blogger, dan sebagainya. Selain
itu penulis kebetulan juga diundangan secara
langsung ke Paris Van Java Fashion Week 2013
sehingga dapat melihat langsung apa saja
kekurangan dan hambatan serta kelebihan dan
kebaikan yang terdapat dalam pelaksanaan Paris Van
Java Fashion Week 2013 ini.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada Bab III, dapat saya
simpulkan bahwa penyelenggaraan pertama program
Paris Van Java Fashion Week 2013 cukup berhasil
karena tujuannya untuk mewadahi bakat-bakat generasi
muda kota Bandung di bidang fashion dapat terpenuhi.
Selain dapat dilihat dari antusiasme para tamu
undangan dan pengunjung yang datang, antusiasme dari
para peserta kompetisi desainer juga sangat
menunjukkan keberhasilan program ini. Selain itu
persiapan dari pihak penyelenggara pun penulis nilai
sudah sangat profesional karena susunan
kepanitiannya pun diisi oleh individu-individu yang
memang hebat di bidangnya. Penulis juga
mengapresiasi jejeran pihak eksternal yang diajak
bekerjasama oleh penyelenggara program Paris Van
Java Fashion Week 2013 ini. Tak hanya daftar
sponsorship saja yang menjanjikan, tetapi bekerja
sama dengan komunitas seperti Palapa Network Project
yang juga memiliki tujuan yang selaras dengan
penyelenggaraan Paris Van Java Fashion Week 2013.
Berdasarkan apa yang penulis dapat amati pada
hari pelaksanaan Paris Van Java Fashion Week 2013,
beberapa kekurangan yang terjadi dalam
penyelenggaraan meruapakan kesalahan-kesalahan yang
bersifat teknis, menurut penulis dalam menghadapi
permasalahan teknis tersebut yang terpenting ialah
dengan bertindak responsif atau cepat bertindak
sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Selain itu poin penting yang harus lebih
diperhatikan oleh penyelenggara ialah
keekslusivitasan dari para tamu undangan. Penulis
sendiri merupakan tamu undangan VIP pada Paris Van
Java Fashion Week 2013 dan penulis sendiri cukup
kecewa karena tempat duduk yang disediakan tidak
begitu jauh jaraknya dengan pengunjung mal Paris Van
Java lainnya yang sekadar lewat dan dapat menonton
pertunjukkan fashion show secara gratis. Beberapa
penonton di belakang penulis bahkan membayat untuk
dapat menonton pertunjukkan namun beberapa orang di
belakangnya berdiri dan dapat pula menontonnya tanpa
harus membayar. Menurut penulis, hal-hal kecil
seperti ini juga sangat perlu diperhatikan kaena
memiliki efek impresi yang cukup kuat. Namun, di
luar semua itu penulis mengapresiasi keseluruhan
acara yang cukup rapih dan memberikan hasil positif
dengan menyumbangkan hasil lelang untuk amal.
B. SARAN
Saran dari penulis terhadap penyelenggaraan
program ini ialah keharusan untuk selalu membuat
plan B atau backup plan. Sehingga saat sesuatu terjadi
seperti panggung catwalk yang tergenang air dapat
segera teratasi. Lebih baik lagi apabila sebelum
mengambil sebuah keputusan, para anggota kepanitiaan
Paris Van Java Fashion Week 2013 telah berpikir jauh
dan detail akan segala kemungkinan yang terjadi,
sehingga tidak ada gangguan yang dapat menghambat
kelancaran dari penyelenggaraan Paris Van Java
Fashion Week 2013. Selain itu penulis berharap di
penyelenggaraan Paris Van Java Fashion Week
selanjutnya, konten acara dapat lebih dipadatkan
karena meskipun penyelenggaraan program ini
dilaksanakan beberapa hari tetapi program selalu
dimulai sore hari. Sehingga durasi dari
penyelenggaraan program pun sangat sebentar. Menurut
penulis, kunci dari segala hambatan ataupun
kekurangan yang terdapat dalam penyelenggaraan Paris
Van Java Fashion Week 2013 ini ialah kurang
detailnya pengkoordinasian dalam proses
persiapannya. Namun penulis percaya bahwa
penyelenggara dapat meningkatkan performanya di
penyeleggaraan Paris Van Java Fashion Week tahun
selanjutnya.
PENUTUP
Demikian makalah mata kuliah audit humas dengan
judul Evaluasi Program Pelatihan Angklung dan Tari
Saman oleh UKM KJ21 ini kami buat. Kami harap isi dan
bahasannya dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Sekian dari kami, mohon maaf apabila terdapat
kekurangan maupun salah kata dalam makalah ini. Atas
perhatian Bapak/Ibu/Saudara/i, kami ucapkan terima
kasih.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2013. Paris Van Java Mall. Retrievd from:
http://id.wikipedia.org/wiki/Paris_Van_Java_Mall
Admin. 2013. Kota Bandung Pariwisata dan Budaya. Retrieved
from:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung#Pariwi
sata_dan_Budaya
Admin. Mei 2013. Palapa di PVJ fashion Week. Retrieved
from:
http://palapanetwork.com/news/detail/26/palapa-
di-pvj-fashion-week
Admin. 13 Mei 2013. PVJ Fshion Week Jadikan Bandung Pusat
Fashion Internasional. Retrieved from:
http://arcom.co.id/2013/05/13/pvj-fashion-week-
jadikan-bandung-pusat-fashion-internasional/
Admin. 2013. Puteri Indonesia Menghadiri Paris Van Java Fashion
Week 2013. Retrieved from: http://puteri-
indonesia.com/2014/puteri-indonesia-menghadiri-
paris-van-java-fashion-week-2013.html
Sukmawijaya, Bambang. 2009. Metode Riset Komunikasi.
Retrieved from:
http://bambangsukmawijaya.wordpress.com/category
/metode-riset-komunikasi/
Dyah, Firly. 2009. Audit Humas. Retrieved from:
firllydiahrespatie.blogspot.com/2009/09/audit-
humas.html
Rahmawati.,Dwi. 2012. Riset Analisis Public Relations.
Retrieved from:
dwi-rahmaawati.blogspot.com/2012/06/riset-
analisis-public-relation.html