ANALISIS DAN DESAIN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN...

22
ANALISIS DAN DESAIN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN ZACHMAN FRAMEWORK Andika Agus Slameto 1 , Ema Utami 2 , Abas Ali Pangera 3 1 Mahasiswa Magister Teknik Informatika, Program Pasca Sarjana, STMIK AMIKOM Yogyakarta 2,3 Dosen Magister Teknik Informatika, Program Pasca Sarjana, STMIK AMIKOM Yogyakarta E-mail: [email protected], [email protected], [email protected] INTISARI Dalam pembangunan sebuah sistem informasi dibutuhkan perencanaan yang baik agar sistem informasi yang dikembangankan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan bisnis.Sehingga data dan informasi yang dihasilkan dapat berkualitas, konsisten dan tidak terpisah-pisah. Langkah pertama dalam pembangunan sistem informasi yang terintegrasi adalah Planningyang menggambarkan perencanaan strategi sistem informasi dalam mendukung kebutuhan bisnis (James Martin, 1989). Spewak (1992) mengembangakan sebuah metode Enterprise Architecture Planning (EAP) untuk perencanaan pengembangan sisem informasi. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Zachman Framework.Dimana Zachman merupakan salah satu metode EAP yang banyak digunakan diseluruh dunia dalam perancangan sistem dimana didalam metode ini perencanaan dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis, mudah dipahami dan dapat dijadikan kontrol untuk pengembangan sistem informasi ke depan. Hasil dari penelitian ini adalah berupa blue print rancangan sistem yang dipetakan didalam bentuk matrik Zachman yang berjumlah 36 selyang terdiri dari 6 kolom dan 6 baris. Dimana masing-masing baris mewakili berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Dari hasil blue print tersebut kemudian diimplementasikan kedalam sebuah prototype sistem. Kata Kunci: Zachman Framework, Enterprise Architecture Planning (EAP),Sistem Pelaporan Kerusakan, Organisasi, Teknologi Informasi

Transcript of ANALISIS DAN DESAIN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER DENGAN...

ANALISIS DAN DESAIN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI PELAPORAN KERUSAKAN KOMPUTER

DENGAN ZACHMAN FRAMEWORK

Andika Agus Slameto1, Ema Utami2, Abas Ali Pangera3

1Mahasiswa Magister Teknik Informatika, Program Pasca Sarjana, STMIK AMIKOMYogyakarta

2,3Dosen Magister Teknik Informatika, Program Pasca Sarjana, STMIK AMIKOMYogyakarta

E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

INTISARI

Dalam pembangunan sebuah sistem informasi dibutuhkanperencanaan yang baik agar sistem informasi yangdikembangankan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhanbisnis.Sehingga data dan informasi yang dihasilkan dapatberkualitas, konsisten dan tidak terpisah-pisah.

Langkah pertama dalam pembangunan sistem informasiyang terintegrasi adalah Planningyang menggambarkanperencanaan strategi sistem informasi dalam mendukungkebutuhan bisnis (James Martin, 1989). Spewak (1992)mengembangakan sebuah metode Enterprise Architecture Planning (EAP)untuk perencanaan pengembangan sisem informasi.

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakanZachman Framework.Dimana Zachman merupakan salah satu metodeEAP yang banyak digunakan diseluruh dunia dalam perancangansistem dimana didalam metode ini perencanaan dilakukandengan langkah-langkah yang sistematis, mudah dipahami dandapat dijadikan kontrol untuk pengembangan sistem informasike depan.

Hasil dari penelitian ini adalah berupa blue printrancangan sistem yang dipetakan didalam bentuk matrikZachman yang berjumlah 36 selyang terdiri dari 6 kolom dan 6baris. Dimana masing-masing baris mewakili berbagai sudutpandang yang berbeda-beda. Dari hasil blue print tersebutkemudian diimplementasikan kedalam sebuah prototype sistem.

Kata Kunci: Zachman Framework, Enterprise Architecture Planning(EAP),Sistem Pelaporan Kerusakan, Organisasi, TeknologiInformasi

ABSTRACT

In the development of an information system was needed by goodplanning so the information system that developed could go in accordance withthe requirement for the business. So as the data and information that wereproduced could have a quality, consistent and not be separated-separated.

The first step in the development of the integrated information systemwas Planning that depicted planning of the strategy of the information system insupporting the requirement for the business (James Martin, 1989). Spewak (1992)was develop a Enterprise Architecture Planning method (EAP) for developmentplanning sisem information.

The analysis method in this research used Zachman Framework. WhereZachman was one of the EAP methods that often was used all over the world insystem planning where in this method planning was carried out with systematicsteps, was easy to be able to be understood and made the control for thedevelopment of the information system in the future.

As results of this research were take the form of blue print the systemplan that was mapped in the form Zachman matrix that was numbering 36 cellsthat consisted of 6 columns and 6 lines. Where respectively the representativeline of various different points of view. From results blue print this afterwardsimplemented into one prototype the system.

Keyword: Zachman Framework, Enterprise Architecture Planning (EAP),Malfunction Reporting System, Organization, Information Technology

1. PendahuluanPerkembangan organisasi yang semakin komplek

mengakibatkan kebutuhan akan informasi dan data akansemakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebutmaka perlu pengembangan sebuah sistem informasi yangterintegrasi yang dapat mendukung proses bisnis yangberjalan di organisasi yang menyediakan data atauinformasi berkualitas yang bertujuan untuk mengurangibiaya, meningkatkan produktifitas, menyediakan fasilitasberbagi data dan informasi serta meningkatkan pelayananterhadap customer.

STMIK AMIKOM Yogyakarta merupakan salah satuperguruan tinggi swasta yang bergerak dibidang teknologiinformasi. Dalam perkembangannya STMIK AMIKOM Yogyakartasaat ini mempunyai 14 laboratorium komputer denganjumlah komputer kurang lebih sekitar 1000 komputer danmempunyai 12 komputer yang berfungsi sebagai server

untuk masing-masing laboratorium. Masing-masinglaboratorium rata-rata digunakan untuk perkuliahan mulaidari jam 07.00 sampai dengan jam 17.10 hanya denganwaktu istirahat kurang dari 1,5 jam tiap hari. Dengantingginya intensitas penggunaan komputer tersebut makahal ini bisa menyebabkan terjadinya kerusakan komputerdi beberapa laboratorium dengan berbagai macam sebab.

Di bagian Laboratorium STMIK AMIKOM Yogyakartaselaku bagian pengelola laboratorium hanya mempunyai 10tenaga teknisi tetap sehingga perbandingannya adalahseorang teknisi menangani 100 komputer.Tentu saja inibukan perbandingan yang ideal. Dengan terbatasnya sumberdaya manusia inilah yang ada maka muncul beberapapermasalahan baru diantaranya yaitu :a)Kesulitan dalam melakukan pendataan komputer yang

rusak terdapat di laboratorium mana, nomor komputernyaberapa, dan jenis kerusakannya apa.

b)Kesulitan dalam pendokumentasian penangan kerusakankomputer yang ada seperti yang diperbaiki bagian apadan perangkat keras aapa yang digunakan.

c)Penanganan kerusakan jadi terkesan lambat karenakurangnya informasi kerusakan peralatan yang ada danminimnya informasi jumlah persedian spare part yangada.

d)Kurangnya informasi tentang kondisi laboratoriumsecara global yang dapat digunakan dalam pengambilankeputusan.

Melihat hal tersebut diatas maka diperlukan suatusolusi sistem yang dapat menyediakan informasi yangcepat, akurat, lengkap dan terintegrasi secarakeseluruhan tentang kondisi seluruh laboratoriumsehingga penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yangterjadi menjadi lebih baik yang akhirnya dapatmeminimalisir jumlah komputer yang rusak sesuai dengankebutuhan untuk teknisi, bagian laboratorium maupundari segi teknologi yang digunakan.

2. Tinjauan Teori2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan Customer KnowledgeManagement System antara lain dilakukan oleh Ahmad IbnuZabidi (2012), dalam penelitiannya “Rancang Bangun SistemInformasi Pajak Bumi Dan Bangunan Da Kabupaten Bangka DenganMenggunakan Framework Zachman”,menerapkan metode Zachmandalam merancang sebuah sistem informasi yangterintegrasi untuk mengolah data pajak bumi danbangunan yang sebelumnya dilakukan secara terpisah.

Hamzah Ritchi (2011), dalam penelitiannya “ArsitekturInformasi Untuk E-Procurement Persediaan Maintenance, Repair AndOperation Berbasis Togaf Dan Zachman”menerapkan metodeZachman dan TOGAF dalam menyusun sebuah kerangkansistem informasi untung mendukung e-procurement dampengadaan barang dan jasa. Penelitian ini hanya pada 4level abstrasi yakni scope, enterprise model system model dantechnology model.

Mellyza Rachmi Juwita (2011), dalam penelitiannya“Analisis Pemodelan Enterprise Architecture Zachman Framework PadaSistem Informasi PT. PLN(PERSERO)”menerapkan framework Zachmandalam merancang Sistem Informasi PT. PLN. Sistem inidigunakan untuk menganalisis proses pasang baru dantambah daya di PLN (persero) Rayon Bukittinggi.Penelitian ini hanya sampai pada 4 level abstrasiyakni scope, enterprise model system model dan technology model.

Lutfi Rahman, (2011), dalam penelitiannya“Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam MendukungPengembangan E-Goverrmenr Di Badan Kepegawaian Daerah KabupatenTulung Agung “ menerapkan metode Zachman dalam merancangkerangka dasar sistem Informasi yang digunakan untukmembuat sebuah rencana stategis dalam pengembangan e-goverment.

2.2 Landasan Teori2.2.1 Arsitektur Enterprise

Enterprise architecture atau lebih dikenal denganarsitektur enterprise adalah deskripsi dari misistakeholder yang di dalamnya termasuk informasi,fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi danparameter kinerja.Arsitektur enterprise mengambarkanrencana untuk mengembangkan sebuah sistem atausekumpulan sistem (Osvalds, 2001).Kegunaan utama dariarsitektur enterprise adalah menginformasikan,

memandu, dan membatasi keputusan bagi organisasi,khususnya dalam melakukan investasi teknologiinformasi (TI) seperti tertuang pada gambar 1.

Gambar 1. Proses Arsitektur Enterprise (FCIOC, 2007)

DefinisiArsitektur Enterprise menurut MIT Center forInformation Systems Research: “Enterprise Architecture is theorganizing logic for business processes and IT infrastructure reflecting theintegration and standardization requirements of the firm’s operatingmodel”. [MIT, 2007]

Sementara menurut Federal CIO Council [FCIOC,2007] :

“A strategic information asset base, which defines the mission, theinformation necessary to perform the mission and the technologiesnecessary to perform the mission, and the transitional processes forimplementing new technologies in response to the changing mission needs.An enterprise architecture includes a baseline architecture, targetarchitecture, and a sequencing plan.”

Menurut John Zachman: “The set of primitive, descriptive artifactsthat constitute the knowledge infrastructure of the enterprise.” [FCIOC,2007]

Arsitektur enterprise juga bisa digunakan sebagaijalan untuk meningkatkan efisiensi TI pada saat inovasibisnis dikembangkan organisasi.Bagaimana implementasidari arsitektur enterprise bisa digunakan olehorganisasi, sebaiknya organisasi mengadopsi sebuahmetode atau framework yang bisa digunakan dalammelakukan pengembangan arsitektur enterprise tersebut.Sehingga dengan ada metode enterprise arsitektur

diharapkan dapat mengelola sistem yang komplek dan dapatmenyelaraskan bisnis dan TI yang akan di investasikan(Kourdi, 2007).

Arsitektur Enterprise terdiri dari dokumen-dokumenseperti gambar-gambar, diagram, dokumen tekstual,standar-standar atau model dan menggunakan berbagaimetode bisnis yang menjelaskan seperti apa sisteminformasi dan komunikasi yang diperlukan oleh organisasiatau organisasi.Untuk mengelola system yang kompleks danmenyelaraskan bisnis dengan Teknologi InformasiOrganisasi dapat menggunakan Enterprise Architecture Framework.

2.2.2 Zachman FrameworkZachman Framework merupakan framework arsitekural yang

paling banyak dikenal dan diadaptasi. Para arsitek dataenterprise mulai menerima dan menggunakan framework inisejak pertama kali diperkenalkan oleh John A Zachman diIBM System Journal pada tahun 1987 dan kemudian dikembangkanpada tahun 1992 dengan tujuan untuk menyediakan strukturdasar organisasi yang mendukung akses, integrasi,interpretasi, pengembangan, pengelolaan, dan perubahanperangkat arsitektural dari sistem informasi organisasi(enterprise). (John A. Zachman, 2008)

John A Machan pada akhir tahun '80-an memperkenalkansebuah kerangka untuk membantu manajemen dalammelaksanakan dua hal utama. Hal pertama adalah untukmemisahkan antara komponen-komponen utama dalam sisteminformasi agar mempermudah manajemen dalam melakukanperencanaan dan pengembangan.Sementara hal kedua adalahbagaimana membangun sebuah perencanaan strategis daritingkat yang paling global dan konseptual sampai denganteknis pelaksanaan. Secara prinsip Zachman membagisistem informasi menjadi tiga komponen besar, yaitu:Data, Proses, dan Teknologi - yang pada perkembangannyamenjadi enam buah entiti utama. Seorang praktisi bernamaJohn Zachman di akhir tahun '80-an menganalisa hal inidan memberikan salah satu solusinya yang hingga saat inimasih relevan untuk dipergunakan. Untuk mengenangnamanya, kerangka ini dinamakan Kerangka Zachman(Melissa A Cook, 1996).

Gambar 2.Framework Zachman(zachmaninternational.com,2012)

Pada gambar 2 dijelaskan bahwa Zachman Frameworkmerupakan matrik 6×6 yang merepresentasikan interseksidari dua skema klasifikasi – arsitektur sistem duadimensi. Pada dimensi pertama, Zachman menggambarkannyasebagai baris yang terdiri dari 6 perspektif yaitu(Zachman, 2008):a) The Planner Perspective (Scope Context) : Daftar lingkup

penjelasan unsur bisnis yang dikenali oleh para ahlistrategi sebagai ahli teori.

b) The Owner Perspective (Business Concept) : Model semantikketerhubungan bisnis antara komponen-komponen bisnisyang didefenisikan oleh pimpinan eksekutif sebagaipemilik.

c) The Designer Perspective (System Logic) : Model logika yanglebih rinci yang berisi kebutuhan dan desain batasansistem yang direpresentasikan oleh para arsiteksebagai desainer.

d) The Builder Perspective (Technology Physics) : Model fisik yangmengoptimalkan desain untuk kebutuhan spesifik dalam

batasan teknologi spesifik, orang, biaya dan lingkupwaktu yang dispesifikasikan oleh engineer sebagai builder.

e) The Implementer Perspective (Component Assemblies) : Teknologikhusus, tentang bagaimana komponen dirakit  dandioperasikan, dikonfigurasikan oleh teknisi sebagaiimplementator.

f) The Participant Perspective (Operation Classes) : Kejadian-kejadian sistem berfungsi nyata yang digunakan olehpara teknisi sebagai participant.

Untuk dimensi kedua, setiap isu perspektifmembutuhkan cara yang berbeda untuk menjawab pertanyaanfundamental :who, what, why, when, where and how. Setiappertanyaan membutuhkan jawaban dalam format yangberbeda.Zachman menggambarkan setiap pertanyaanfundamental dalam bentuk kolom/ fokus. (Zachman, 2008):a) What (kolom data) : material yang digunakan untuk

membangun sistem (inventory set).b) How (kolom fungsi) : melaksanakan aktivitas (process

transformations).c) Where (kolom jaringan) : lokasi, tofografi dan

teknologi (network nodes).d) Who (kolom orang) : aturan dan organisasi (organization

group).e) When (kolom waktu) : kejadian, siklus, jadwal (time

periods).f) Why (kolom tujuan) : tujuan, motivasi dan inisiatif

(motivation reason).

Untuk setiap cell pada matrik yang merupakanpersimpangan antara perspektif dan fokus haruslah khasdan unik.Pada gambar 3.menggambarkan setiap cellmempunyaitarget tertentu.

Studi Literatur

Pengumpulan Informasi dan identifikasi masalah

Penguraian Kolom dan baris Zachman Framework :

Menentukan kolom WhatMenentukan kolom How

Menentukan kolom WhereMenentukan kolom WhoMenentukan kolom WhenMenentukan kolom Why

Zachman

Gambar 3. Zachman FrameworkModel(zachmaninternational.com,2012)

3. Metodologi PenelitianDalam penelitian ini metode yang digunakan untuk

menganalisa perancangan sistem adalah menggunakanframework Zachman yang akan dijabarkan dalam masing-masing kolomnya yang terdiri dari What, How, Where, Who,When dan Why. Dan masing-masing kolom nantinya akandiuraikan dengan baris-barisnya (scope, business model,system model, technologi model). Untuk membantu penjelasandari proses analisis dengan framework Zachman tadi,dalam proses perancangan sistem peneliti menggunakanmodel object Oriented Programming (OOP). Sehingga alurpenelitian dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Alur Penelitian

Penguraian Kolom dan baris Zachman Framework :

Menentukan kolom WhatMenentukan kolom How

Menentukan kolom WhereMenentukan kolom WhoMenentukan kolom WhenMenentukan kolom Why

Zachman

Implementasi rancangan sistem

4. Hasil dan PembahasanBerdasarkan hasil pengumpulan data maka selanjutnyaakan dilakukan proses pemetaan masalah kedalamkerangka Zachman untuk menghasilkan rancangan sistemyang dibutuhkan. Setelah peta masalah didapatkan makaselanjutnya masalah-masalah tersebut akan disusundalam kerangka matrik Zachman. Setelah matrik Zachmandiperoleh maka masing-masing baris dan kolom padamatrik tersebut akan diuraikan satu per satu. Tabel 1 menyajikan matrik Zachman dari hasil pemetaanmasalah yang sudah dilakukan.

ER Diagram

Relasi Antar Tabe

Function Enterprise

Abstraksi/Perspektif

DATAWhat

(Things)

FUNCTIONHow

(Process)

NETWORKWhere

(Location)

PEOPLEWho

(People)

Planner / Contextual(Scope)

Data komputer, Lab, SDM

Proses pelaporankerusakankomputer

LaboratoriumSTMIK AMIKOMYogyakarta

teknisi, laboran, PJ, kepala Lab

Owner / Conceptual(Bussines Model)

Flowmap dan Use case system

Physical data flow,activity diagram

desain jaringanLaboratoriumSTMIK AMIKOMYogyakarta

Programer, Desainer, Administrator, Operator

Designer / Logical(System Model)

Sequence, detailed Use case

Desain jaringanusulan

rancangan manual interface aplikasi

Builder / Physical(Technology Model)

Proses penggunaan aplikasi

Lokasi dan teknologi yang digunakan

Gambaran Interfaceaplikasi

Detailed Representation (Sub-Contractor)

Algoritma pembuatan tabel entitas

Algoritma proses pelaporan

Konfigurasi setinganrouter jaringan

Algoritma konfigurasi akses aplikasi tiap userContoh data

komputer, Lab, user

Contoh data transaksi yang terjadi didalam sistem

Infrastruktur Jaringan yang dibutuhkan

User yang akan menggunakan sistem informasi

Tabel 1. Matrik Zachman Sistem InformasiPelaporan Kerusakan komputer

4.1Kolom WhatMenjelaskan tentang data dari sudut pandang Planner, Owner, Designer, Builder, Detailed Representation,

dan Function Enterprise. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2. Kolom What dalam berbagai sudut pandang

4.2. Kolom HowKolom ini membahas tentang proses-proses yang terjadi pada laboratorium STMIK AMIKOM

Yogyakarta dilihat dari sudut pandang Planner, Owner, Designer, Builder, Detailed Representation, dan FunctionEnterprise.Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Kolom How dari berbagai sudut pandang

4.3 Kolom WhereKolom ini membahas tentang lokasi bisnis utama tempat sitem informasi berada beserta

infrastruktur dan konfigurasinya. Detailnya dapa dilihat pada Tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4. Kolom Where dalam berbagai sudut pandang

4.4 Kolom WhoKolom ini membahas tentang sumber daya manusia yang berperan penting dalam proses

pelaporan dan penanganan kerusakan komputer pada laboratorium seperti penjelasan pada Tabel 5.

Tabel 5. Kolom Who dalam berbagai sudut pandang

4.5 Kolom WhenKolom ini membahas tentang kejadian atau kegiatan

beserta jadwalnya. Kegiatan utama yang akan dibahasadalah yang berkaitan dengan pelaporan kerusakankomputer. Lihat penjelasan pada Tabel 6.

Tabel 6. Kolom When dalam berbagai sudut pandang

Detailed Representation

Function Enterprise

Waktu yang digunakan dalam proses pengkodean atau coding ini adalah 4 bulan. Dimulai dari bulan Juli minggu ke-3 dan ke-4 sampai dengan bulan Agustus minggu ke-1 dan ke-2.

4.6 Kolom WhyMenjabarkan tentang tujuan, motivasi dan inisiatif serta batasan-batasan yang ditetapkan

berkaitan dengan sistem informasi yang akan dibangun. Tabel 7 merupakan penjelasan tentangkolom why.

Tabel 7. Kolom Why dari berbagai sudut pandang

5. ImplementasiImplementasi dari hasil perancangan menggunakan

Zachman Framework selanjutnya diimplementasikan dalambentuk prototype aplikasi yang dibangun. Dimana prototype inihanya mengutamakan dari sisi fungsionalitas sajasehingganantinya masih dapat dikembangkan lebih lanjut.

6. Kesimpulan dan Saran6.1 KesimpulanDari pembahasan yang sudah dipaparkan, maka penelitidapat menarik beberapa kesimpulan, antara lain :1. Dalam perancangan sistem pada penelitian ini dengan

Zachman Framework harus menguraikan secara detail kolomdan baris yang ada didalam matrik Zachman agar didapatgambaran sistem secara utuh dari berbagai macam sudutpandang.

2. Untuk mengisi sel yang ada didalam matrik Zachmanterkadang membutuhkan data-data pendukung yang dapatdiambil dari luar lingkungan organisasi. Misalkan dataharga peralatan atau infrastruktur fisik yang tidakdidapat dari data internal organisasi. Pengisian tiapsel pada Zachman harus konsisten dan terurut karenamasing-masing sel akan menjadi acuan pengisian selpada sudut pandang berikutnya.

3. Gambaran prototype sistem baru dapat dilihat secara jelasketika penguraian matrik Zachman sampai padaperspektif desainer.

6.2 SaranAgar penelitian dimasa mendatang dapat lebih baik,

maka ada beberapa saran yang dapat diambil :1. Data-data untuk menunjang pembuatan sistem dengan

Zachman Framework sebaikknya tidak hanya bertumpu padadata utama saja tetapi harus ditambahkan dari datapendukung lainnya.

2. Pengembangan sistem dapat dilihat melalui PerspektifOwner agar pengembangan sistem tidak melenceng darisistem yang sudah ada.

3. Penelitian ini untuk kedepannya dapat dilakukanpengujian dengan metode yang lain karena dalam metodeZachman pengujian hanya dilakukan secara white box.

7. Daftar Pustaka

Cook, Melissa A., Building Enterprise InformationArchitectures, Prentice Hall, 1996

Federal Chief Information Officer Council (FCIOC), ”APractical Guide to Federal Enterprise Architecture”, Februari, 2007

John A. Zachman, “John Zachman's Concise Definition of the EnterpriseFramework”, Zachman International, 2008

MIT Center for Information Systems Research, PeterWeill, Director, as presented at the Sixth e-BusinessConference, Barcelona Spain, Maret, 2007

Internet :http://www.zachmaninternational.com akses pada tanggal

20 juli 2012 jam 10.20