9706-Full_Text.pdf - Universitas Muhammadiyah Makassar
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of 9706-Full_Text.pdf - Universitas Muhammadiyah Makassar
EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. ALMIRA
LINTANG PRATAMA
SKRIPSI
OLEH
SARMIATI NIM 105730532415
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
ii
EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT. ALMIRA
LINTANG PRATAMA
SKRIPSI
OLEH SARMIATI
NIM 105730532415
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk orang tercinta terutama kedua
orang tuaku dan saudaraku yang selalu menukung dan memberikan
motivasi selama saya menuntut ilmu hingga sampai sekarang.Saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing yang senantiasa
selalu memberikan saya arahan dan masukan serta saran sehingga
memudahkan saya dalam penyusunan skripsi dan seluruh dosen yang
dengan sabarnya tidak pernah berhenti memberikan ilmunya dan tidak
lipa juja sahabat seperjuangan kelas akuntansi 15.E yang selalu
memberikan dorongan dan selalu kompak dalam segala hal.
MOTTO HIDUP
Lebih baik mengetahui pekerjaan yang tidak perlu dikerjakan dari pada
ingin mengerjakan suatu pekerjaan namun tidak bisa
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh
Puji Syukur penulis panjatakn atas kehadiran Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakalah penulisan skripsi yang berjudul "Keefektifan Penerapan
Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap pada PT. Almira Lintang Pratama”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makasar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih
kepada kedua orang tua saya Ayahanda Zainuddin S.Pd dan Ibunda Nurhaena
yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih saying dan doa
tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung
dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Semoga apa yang telah
mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan
di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Adb Rahman Rahim, SE., MM., sebagai Rektorat
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE., M.Si. Ak. CA. CSP sebagaiKetua Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, SE., M.Si.Ak.CA., Selaku pembimbing I yang
senantaisa meluangakan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Sitti Zulaeha S.Pd., M.Si, Selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan Skripsi sehingga skripsi
terselesaikan dengan tepat waktu.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada
penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bianis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu.
8. Teman-teman Akuntansi Akuntansi 15.E, Yang telah mengutamakan
kebersamaan, kekompakan serta dukungan selama ini.
9. Kepada Suamiku tercinta dan teman terbaikku Nur Afika yang telah banyak
memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian Skripsi ini
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.
ix
Akhir kata, sungguh penulis sangat menuadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada pihak utamanya para
pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi ysng sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak
utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Makassar, 2020
Penulis
x
ABSTRAK
SARMIATI, 2019 Efektifitas Penerapan Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap pada PT. Almira Lintang Pratama, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Ansyarif Khalid. dan pembimbing II Sitti zulaeha.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif penerapan sistem dan prosedur akuntansi aset tetap pada PT. Almira Lintang Pratama.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem dan prosedur akuntansi aset tetap yang digunakan belum efektif secara keseluruhan. Penelitian ini menemukan beberapa kendala diperusahaan terutama pada bagian pencatatan aset tetap yang tidak dilakukan. Beberapa bagian subsistem yang menjadi kendala karena tidak susuai dengan landasan teori yang berkaitan, terutama pada sistem pemeliharaan aset tetap.
Kata Kunci : Efektifitas, Penerapan sistem dan prosedur, Aset tetap
xi
ABSTRACT
SARMIATI, 2019 Effectiveness of the Application of Fixed Asset Accountig Systems and Procedures at PT. Almira Lintang Pratama, Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by supervisor I Ansyarif Khalid, and supervisor II Sitti Zulaeha This study aims to determine how effective the implementation of accounting systems and procedures for fixed assets at PT. Almira Lintang Pratama. This type of research used in this research is descriptive qualitative. The results showed that the applications of the fixed asset accounting system and procedure used was not yet affective as a whole. This study found several constraints in the section of fixed asset accounting that was not done. Some parts of the subsystem are a constraint because it does not fix into the relevant theoretical basis, especially in the fixed asset maintenance system.
Keywords :Effectivenes, Implementation Of System And Procedures, Fixed Assets
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
A. Tinjauan teori ..................................................................................... 6
1. Pengertian Efektifitas ................................................................... 6
2. Pengertian Sistem Prosedur ......................................................... 7
3. Pengertian Sistem Akuntansi dan Aset Tetap ............................... 11
B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 18
xiii
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 28
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 28
B. Fokus Penelitian ................................................................................ 28
C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 28
D. Jenis Data ......................................................................................... 28
E. Sumber Data ..................................................................................... 29
F. Pengumpulan Data ............................................................................ 29
G. Taknik Analisis ................................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 31
A. Gambaran umum objek penelitian ..................................................... 31
1. Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................... 31
2. Visi dan Misi Perusahaan .............................................................. 32
3. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................... 33
4. Job Descriptions Perusahaan ....................................................... 33
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 38
1. Pencatatan Aset Tetap yang Sedang Berjalan .............................. 38
2. Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap .................................. 41
3. Flow Chart Sistem dan Prosedur Aset Tetap................................. 44
4. Ukuran Efektifitas Sistem dan Prosedur Aset Tetap ...................... 46
C. Pembahasan .................................................................................... 47
1. Sistem dan prosedur Pencatatan Aset Tetap PT. Almira Lintang
Pratama ........................................................................................ 47
2. Pengukuran Efektifitas Sistem dan Prosedur Aset Tetap ............. 50
3. Penerapan Sistem Dan Prosedur Aset Tetap ............................... 56
xiv
4. Manfaat Penerapan Sistem dan Prosedur Pencatatan Aset Tetap 57
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 59
A. Kesimpulan ....................................................................................... 59
B. Saran ................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 22
Tabel 4.1 Daftar Aset PT. Almira Lintang Pratama Cabang Pinrang 39
Tabel 4.2 PT. Almira Lintangn Pratama cab. Pinrang per 31 Desember 41
Tabel 4.3 Metode Penyusutan Garis Lurus 50
Tabel 4.4 penerapan sistem dan prosedur aset tetap pada perusahaan 56
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 27
Gambar 4.1 Struktur Organisasi 33
Gambar 4.2 Flow Chart Aset Tetap 44
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran 1 Instrumen penelitian ( pedoman wawancara) 66
Lampiran 2 Wawancara awal di perusahaan 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berkembangnya era informasi yang persaingan semakin ketat harus di
hadapi, perusahaan semakin di tuntut untuk melakukan proses oprasional
secara efetif dan efisien untuk membantu para manajer dalam membagikan
keputusan sehinga dapat mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis.
Dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan proses oprasional
perusahaan seperti pembelian, penjualan, produksi, pemasaran, pencatatan
akuntansi dan aktivitas operasional lainnya diperlukan informasi yang akurat,
relevan dan tepat waktu agar keputusan yang di buat dapat sesuai dengan
sitem informasi yang diterapkan pada perusahaan. Oleh karena itu,
pengelolaan sistem informasi yang baik di perlukan. Selain sistem yang baik
di perlukan dalam perussahaan tentunya suatu prosedur sangatlah penting
terutama dalam pencatatan akuntansi sehingga dapat mengumpulkan
informasi atau laporan keuangan yang handal.
PT. Almira Lintang Pratama Cabang Pinrang merupakan perusahaan
yang berlokasi di Jln. Macan No. 12 Kabupaten Pinrang. Perusahaan ini
berdiri sendiri yang merupak an mitra dari PT. PLN (persero). Seiring dengan
berkembangnya PT. Almira Lintang Pratama Cabang Pinrang, perusahaan
ini telah memiliki banyak aset tetap yang digunakan untuk operasi
perusahaan yang penting dalam bisnis. Sehingga diperlukan pencatatan
laporan keuangan khususnya pada pencatatan aset tetap, yang efektif
dengan menggunakan sistem akuntansi yang baik dan memenuhi prosedur
yang ada pada peraturan pencatatan akuntansi.
2
Aset tetap merupakan aset tak berwujud investasi dan sarana bagi
perusahaan dalam jangka panjang yang relatif permanen yang masa pakai
lebih dari satu tahun yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk
dipakai melainkan bukan untuk di jual kembali.
Defenisi aset tetap menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 12 (dua belas) Bulan. Untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat.
Kewajaran aset tetap suatu perusahaan dapat disesuaikan dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 16 (2009). Dalam
PSAK ini dinyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratife dan
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Aset tetap digunakan dalam kegiatan pengelolaan perusahaan secara
normal. Aset tetap akan mengalami penurunan akibat pemakaian dan harus
dibebankan secara tepat dengan cara melakukan penyusutan dengan
metode yang tepat. Penyusutan adalah proses alokasi sebagian harta
perolehan aset menjadi biaya penyusutan berlaku sebagai pengurangan
dalam menentukan atau menghitung laba suatu perusahaan yang
bersangkutan.
Aset tetap merupakan salah satu unsur yang harus dikelolah dengan
baik agar menghasilkan informasi yang andal dalam laopran keuangan
perusahaan. Aset tetap merupakan harta perusahaan yang masa
penggunaanya lebih dari satu pe rioda normal akuntansi (biasanyan diatas
3
satu tahun pengunaan). Aset tetap ini digolongkan kepada dua kelompok
berdasarkan wujudnya (intagibel assets) yaitu, aset tetap berwujud (tangible
assets) dan aset tetap tidak berwujud (intangible assets). Aset tetap
dipergunakan lama kelamaan mengalami kerusakan dan susut, baik karena
dipakai maupun pengaruh lama kecuali tanah.
Aset tetap tersebut harus diadakan penyusutan sesuai dengan umur
dan masa manfaatnya. Penanganan aset tetap bertujuan untuk memperoleh
efisiensi dan penanganan terhadap aset tetap agar dana yang diinvestasikan
kedalam dana aset tetap memperoleh manfaat yang maksimum sesuai
dengan jangka pemakainya.
Juan., 2012 menyatakan bahwa aset tetap adalah aset yang digunakan
dalam operasi normal perusahaan saja yang dapat diklasifikasikan sebagai
aset tetap misalnya kendaraan, peralatan, perlengkapan bukan untuk dijual
kembali. Memiliki masa (umur) manfaat lebih dari satu periode. Aset tersebut
memiliki subtansi fisik. Aset tetap memiliki ciri subtansi fisik kasat mata
sehingga dibedakan dari aset bewujud dan tak berwujud.
Aset tetap memiliki banyak cara perolehan tersebut dan kondisi yang
berlaku pada saat aset tersebut didapatkan oleh perusahaan. Agar
pencatatan aktiva tetap tidak mengalami kesalahan penempatan catatan
transaksi keuangan, maka ada baiknya jika perusahaan mulai menggunakan
bantuan software akuntansi online seperti jurnal.
Sistem adalah suatu serangkaian komponen yang terkait dan
berinteraksi satu sama lain untuk pencapaian tujuan tertentu. Sistem
informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses transaksi guna
menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan,
4
mengendalikan dan mengoperasikan perusahaan. Sedangkan prosedur
adalah suatu tahapan atau urutan kegiatan yang klerikal biasanya
melibatkan beberapa orang dalam suatu perusahaan atau organisasi lainnya
guna untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana keefektifan sistem dan prosedur pencatatan aset tetap
PT. Almira Lintang Pratama dalam memenuhi sistem dan prosedur
akuntansi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui keefektifan sistem dan prosedur pencatatan aset tetap PT.
Almira Lintang Pratama telah efektif dalam memenuhi sistem dan prosedur
akuntansi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dalam penyusunan skripsi ini diharapkan
agar dapat membeikan manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Peneliti ingin menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai
sistem akuntansi aset tetap pada instansi dan untuk memenuhi syarat
menyelesaikan pendidikan program S1 Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Makassar untuk mengetahui segala
permasalahan penerapan sistem dan prosedur akuntansi aset tetap
pada PT. Almira Lintang Pratama.
5
2. Bagi Instansi
PT. Almira Lintang Pratama hasil ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan dalam upaya meningkatkan efektifitas dalam penerapan sitem
prosedur akuntansi aset tetap.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi sebagai
tambahan sumber referensi yang dapat berguna untuk kepentingan
akademisi di Universitas Muhammadiyah Makassar serta diharapkan
dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Efektifitas
Mahmudi., 2011 menyatakan bahwa efektifitas merupakan
hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus
dicapai. Dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan
sasaran akhir kebijakan. Semakin besar output yang dihasilkan terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran yang di tentukan, maka semakin efektif
proses kerja suatu unit organisasi. Efektifitas dapat dipahami sebagai
derajat keberhasilan suatu program dalam usahanya utuk mencapai
tujuan program tersebut. Suatu program dapat dikatakan efektif jika
suatu tujuan, sasaran program dapat tercapai sesuai batas waktu
ditargetkan tanpa mempedulikan biaya yang dikeluarkan.
Efektifitas digunakan sebagai tolak ukur untuk membandingkan
antara rencana dan proses yang dilakukan dengan hasil yang dicapai
sehingga, untuk menentukan efektif tidaknya suatu program atau
kegiatan diperlukan ukuran-ukuran efektifitas, pengukuran efektifitas
secara umum dan paling menonjol adalah :
a. Keberhasilan program
b. Keberhasilan sasaran
c. Kepuasan terhadap program
d. Tingkat input dan output
e. Pencapaian tujuan menyeluruh
Duncan berpendapat lain mengenai ukuran efektifitas yaitu :
7
a. Pencapaian tujuan menyeluruh
b. Integrasi adalah pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu
organisai untuk mengadakan sosialisasi pengembangan sensus
dan komunikasi dengan bergabagai macam organisasi lainnya.
Intergrasi menyangkut prosedur dan proses sosialisasi
c. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkunannya. Sehingga digunakan tolak ukur proses
pengadaan dan pengisian tenaga kerja.
Zaki Baridwan, Z., 2013 menyatakan bahwa laporan yang efektif
memudahkan pengambilan keputusan; dan memungkinkan dibuatnya
keputusan yang tepat pada saat yang tepat pula. Pelaporan yang efektif
ini tergantung pada tiga faktor;
a. Kualitas informasi yang disajikan adalah tepat waktu, relevan,
andal dan dapat dipertanggung jawabkan
b. Metode penyajian adalah sesuai dengan nilai wajar dan sesuai
dengan prinsip akuntansi berlaku umum (PABU)
c. Dalam sistem Tanya jawab (interactive), waktu respon untuk
penyajian adalah kemampuan menjelaskan metode penyajian dan
kemampuan memaparkan informasi yang disajikan
2. Pengertian Sistem dan Prosedur
Mulyadi,. 2016 sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur
yang erat hubunganya satu dengan yang lainya, yang berfungsi
besama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. sistem adalah suatu
jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
8
Mulyadi., 2016 karakteristik sistem secara umum sebagai berikut :
a. Setiap sistem terdiri terdiri dari unsur-unsur. Unsur terdiri dari sub
yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang
membentuk subsistem tersebut.
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan. Antara unsur sistem mempunyai hubungan erat dan
sifatnya kerja sama.
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan
sistem. Setiap sistem mempunyai sistem tertentu.
Mulyadi., 2016 prosedur adalah suatu urutan kegiatan yang
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen
atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam
transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Mahmudi., 2011 menyatakan sistem dan prosedur akuntansi aset
tetap terdiri atas beberapa bagian, antara lain:
a. Sistem dan prosedur akuntansi aset tetap (barang milik
Negara/daerah). Ketentuan mengenai prosedur pengadaan aset
tetap (barang milik Negara/daerah).
1) Peleksanaan pengadaan barang dan jasa (aset milik
Negara/daerah dan koordinasi oleh fungsi perlengkapan yang
bertujuan untuk tertib administrasi dan optimalisasi
pendayagunaan serta tertib inventaris.
2) Pengadaan barang dapat melalui pengadaan/pemborong
pekerjaan, swakelola, hibah atau sumbangan sewa beli,
pinjaman, dan guna usaha.
9
3) Prosedur pengadaan barang dimulai dari perencanaan
kebutuhan barang oleh masing-masing kementrian atau
lembaga atau SKP dan diakhiri dengan dilaksanakannya
pengadaan barang yang dibutuhkan oleh panitia pengadaan
barang.
4) Pengadaan barang milik Negara/daerah harus mengikuti
peraturan perundangan tentang pengadaan barang dan jasa.
b. Sistem dan prosedur penyimpanan dan penyaluran. Ketentuan
mengenai prosedur dan penyaluran barang milik Negara/daerah
adalah:
1) Penyimpanan adalah kegiatan untuk melakukan pengurusan,
penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan dalam
gudang, atau ruangan penyimpanan, sedangkan penyaluran
adalah kegiatan melakukan pengiriman barang dari gudang
induk atau unit ke unit satuan kerja pemakai barang.
2) Prosedur penyimpanan dan penyaluran barang dimulai dari
penerimaan barang dari suppliyer atau pihak ketiga dan
diakhiri dengan disalurkan barang yang dibutuhkan oleh unit
atau satuan kerja yang memerlukan.
c. Sistem dan prosedur pemanfaatan. Ketentuan mengenai prosedur
pemanfaatan barang milik Negara/daerah sebagai berikut:
1) Pemanfaatan barang adalah aktifitas yang meliputi sewa
barang dan pengguna usaha dengan pihak ketiga.
2) Prosedur pemanfaatan barang dimulai dari pengusulan
tentang barang yang akan disewa atau digunausahakan dari
10
unit kerja ke mentri keuangan/kepala daerah dan diakhiri
dilaksanakannya prosedur penerimaan kas Negara/daerah.
d. Sistem dan prosedur pemeliharaan. Ketentuan mengenai prosedur
pemeliharaan barang milik Negara/daerah sebagai berikut:
1) Pemeliharaan barang adalah upaya mencegah kerusakan
yang diyakini lebih baik daripada memperbaikinya.
2) Prosedur pemeliharaan barang ini meliputi kegiatan agar
semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan.
3) Prosedur ini dimulai dari perencanaan pemeliharaan barang
dari masing-masing unit dan diakhiri dengan dilaksanakannya
pemeliharaan barang.
e. Sistem dan prosedur tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti
rugi. Ketentuan mengenai prosedur tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi adalah:
1) Pengamanan dan penyelamatan barang milik Negara/daerah
perlu dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan yang mengatur
tentang sanksi-sanksi terhadap pengeloleh barang.
2) Ketentuan tersebut dapat berupa: tuntutan perbendaharaan
(TP) terhadap pemegang barang jika didalamnya
pengurusanya terhadap kekurangan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi (TGR) terhadap para pegawai
Negeri/pegawai perusahaan daerah dalam kedudukannya
bukan sebagai bendaharawan/ pemegang barang yang
11
karena perbuatannya melanggar hukum dan atau melalaikan
kewajibannya sebagai mestinya sehingga merugikan daerah.
f. Sistem dan prosedur perubahan status hukum. Ketentuan
mengenai prosedur perubahan stastus hukum barang milik
Negara/daerah adalah sebagai berikut:
1) Perubahan status hukum adalah setiap tindakan hukum dari
pemerintah daerah yang mengakibatkan terjadinya perubahan
status pemilik atas barang milik Negara/daerah.
2) Termasuk dalam tindakan ini adalah penghapusan barang
dan pelepasan hak atas tanah dan atau bangunan.
3. Pengertian Sistem Akuntansi dan Aset Tetap
Mulyadi., 2016 mengemukakan bahwa sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan dan laporan yang di koordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang di butuhkan oleh
manejemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dalam
pengembangan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan, terdapat
beberapa tujuan umum, tujuan umum sistem akuntansi menurut
Mulyadi., 2016 yaitu:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolah kegiatan usaha
baru. Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika
perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan
usaha baru yang berbeda dengan usaha yang telah dijalankan
selama ini.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
telah ada. Ada kalahnya sistem akuntansi yang berlaku tidak
12
dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu,
ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat
dalam laporan. Hal ini memungkinkan disebabkan oleh
perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem
akuntansi yang dapat menghasilkan laporan dengan mutu
informasi yang lebih baik dan tepat penyajianya, dengan struktur
informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi pengecekan interen.
Akuntansi adalah alat pertanggung jawaban kekayaan suatu
organisasi. Pengembangan sistem akuntansi sering kali
ditunjukkan untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Pengembangan
sistem akuntansi dapat pula ditujukan untuk memperbaiki
pengecekan interen agar informasi yang dihasilkan oleh sistem
tersebut dapat dipercaya.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi sering kali ditujukan
untuk menghemat biaya. Informasi merupakan barang ekonomi.
Untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi
yang lain. Oleh karena itu dalam menghasilkan informasi perlu
besarnya manfaat yang di peroleh sistem yang sudah ada perlu
dirancang untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi
penyediaan biaya informasi tersebut.
13
Untuk mencapai tujuan sistem tersebut maka dalam penyusunan
Sistem akuntansi perlu memperhatikan beberapa unsur-unsur pokok
sistem akuntansi menurut mulyadi., 2016 adalah:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang berguna untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah
dokumen, karena dengan adanya formulir ini peristiwa yang terjadi
dalam organisasi direkam (didokumentasikan) diatas secarik
kertas. Formulir sering juga disebut sebagai media, karena formulir
merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam
organisasi kedalam catatan. Dengan formulir ini data yang
bersangkutan dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai
dasar pencatatan dalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara
manual (manual system), media yang digunakan untuk merekam
pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat
dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi dengan berbasis
komputer (computerizet system) digunakan berbagai macam
media untuk memasukan data kedalam sistem pengelolahan data
seperti: ( keyboard), optical and magnetic characters and code,
mice, voice, touch sensor and cast.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan
untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data
keuangan dan data lainnya. Seperti telah disebutkan diatas,
sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir.
14
Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya
diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini
pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil
peringkasannya ( berupa jumlah rupiah transaksi tertentu)
kemudian diposting kerekening yang bersangkutan kedalam buku
besar. Contoh jurnal adalah jurnal penerima kas, jurnal
pengeluaran kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal
memorial.
c. Buku Besar
Buku besar ( general ledger ) terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumny a dalam jumlah. Rekening-rekening dalam buku besar
ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan rekening buku besar ini disuatu pihak
dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data
keuangan, dipihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber
informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
d. Buku Pembantu
Jika data yang di golongkan dalam buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary
ledger), buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam
rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku
pembantu merupakan catatan akuntansi akhir ( books of final
15
entery), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah
data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku
besar dan bukan pembantu. Buku besar dan buku pembantu
disebut sebagai catatan akuntansi akhir juga karena setelah data
akuntansi keuangan dicatat dalam buku-buku tersebut, proses
akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, buku
pencatatan lagi kedalam catatan akuntansi.
e. Laporan
Hasil akhir akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan,
laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan
harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang
akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan
tayangan pada layar monitor komputer.
Musriyadi., 2008 mendefenisikan bahwa aset tetap adalah sumber
daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyedian jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya
16
Nordiawan et al., 2012 menyatakan bahwa aset tetap adalah aset
berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
Bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Musriyadi., 2009 aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki
masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap
disklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya
dalam aktifitas operasi entitas
Defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat diakui
sebagai aktiva tetap, suatu aset tetap harus berwujud dan memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Mempunyai masa manfaat lebi dari 12 (dua belas) bulan,
b. Biaya perolehen aset tetap dapat diukur secara handal,
c. Tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam operasi normal
entitas,
d. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Aset tetap bersifat nyata seperti tanah, bangunan, mesin,
perlengkapan, dan peralatan yang digunakan dalam keadaan normal
dalam suatu bisnis. Aset ini relatif permanen dan sering kali mewakili
investasi besar suatu perusahaan. Jumlah transaksi yang berubah
dalam investasi menyangkut pemeliharaan aktiva tetap yang jarang dan
biasanya relatif menyangkut jumlah uang yang cukup besar.
a. Perolehan Aktiva Tetap
17
Menurut PSAK., 2009 menjelaskan bahwa biaya perolehan suatu
aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk
bea import dan setiap biaya yang dapat didistribusikan secara
langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang
membuat aset tetap tersebut bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan. Biaya dapat didistribusikan secara langsung adalah:
1) Biaya persiapan tempat
2) Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan
bongkar muat (handling cost)
3) Biaya pemasangan (installation cost)
4) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur.
b. Konstruksi dalam Pengerjaan
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan., 2009 dijelaskan
bahwa kontrak kontruksi adalah suatu kontrak yang
dinegosiasikan secara khusus untuk kontruksi suatu aset atau
suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lain atau
saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau
tujuan penggunaan pokok.
Apabila penyelesaian pengarjaan suatu aset tetap melebihi atau
melewati suatu periode tahun anggaran, maka aset tetap yang
belum selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan sebagai
kontruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai
dan siap pakai. Sifat aktivitas yang dilaksanakan untuk kontruksi
pada umumnya berjangka panjang, sehingga tanggal mulai
pelaksanaan aktivitas dan tanggal selesainya aktivitas tersebut
18
biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan.perolehan
aset ini dapat dilakukan dengan membangun sendirin atau melalui
pihak ketiga dengan kontrak kontruksi.
4. Pengukuran Efektifitas Sistem dan Prosedur Aset Tetap Menurut teori
Mahmudi., 2011
a. Perencanaan adalah kebutuhan barang oleh masing-masing
kementrian atau lembaga dan diakhiri dengan dilaksanakannya
pengadaan barang yang dibutuhkan oleh pengadaan barang.
b. Pengadaan barang milik Negara/daerah harus mengikuti peraturan
perundangan tentang pengadaan barang dan jasa
c. Penyimpanan dan penyaluran barang yang ada harus disimpan
kedalam gudang atau ruang penyimpanan, sedangkan penyaluran
adalah kegiatan melakukan pengiriman barang dari gudang induk
atau unit ke unit satuan kerja pemakaian barang
d. Pemanfaatan adalah memanfaatkan barang sesuai dengan peraturan
yang ada
e. Pemeliharaan adalah upaya mencegah kerusakan yang diyakini lebih
baik dari pada memperbaikinya
f. Penghapusan adalah mengusulkan aset yang layak untuk dihapus
dan melakukan pencatatan terhadap barang yang telah dihapuskan.
B. Penelitian Terdahulu
Menurut Kurniawan, H., dan Defitra, J., 2016 dengan judul
“Perancangan sistem informasi aktiva tetap pada PT. Sejahtera Jaya
Mandraguna Jambi”. Mengemukakan bahwa aktiva tetap yang ada pada PT.
Sejahtera Jaya Mandraguna hanya aktiva tetap berwujud yaitu tanah,
19
bangunan, kendaraan, mesin-mesin dan inventaris kantor. Sistem informasi
aset tetap saat ini masih masih menggunakan Microsoft Office Excel yang
dimana pengerjaannya dilakukan tiap periode pembukuan dan dengan data
yang semakin banyak semakin diperlukan ketelitian yang baik.
Menurut Salainti, A.F., 2013 dengan judul “Evaluasi aset tetap pada PT.
PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo area Manado” Mengemukakan bahwa
perlakuan akuntansi atas aset tetap yang diterapkan oleh PT. PLN (Persero)
Wilayah Suluttenggo area Manado sudah sesuai dengan PSAK No. 16.
Dimana perusahaan telah menerapkan harga perolehan (historycal cost)
sebagai dasar dalam mengukur aset tetapnya.
Menurut Mulalinda, V., dan Tangkuman, S.J 2014 dengan judul
“Efektivitas penerapan sistem dan prosedur akuntansi aset tetap pada dinas
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah Kabupaten Sitaro”
Mengemukakan bahwa pelaksanaannya belum efektif atau belum terlaksana
dengan baik. Pemerintah kabupaten sitaro sebaiknya melaksanakan system
dan prosedur asset atau barang milik daerah secara efektik pada setiap
subsistem khususnya pada penggandaan, penyimpanan dan penyaluran,
penggunaan, pengamanan, pemeliharaaan dan penghapusan, sesuai
permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan
barang milik daerah.
Menurut Kolinung et al., 2015 dengan judul “Analisis pengelolaan asset
tetap pada dinas pendapatan pengelolaan keuangan aset daerah Kota
Tomohon”. Mengemukakan bahwa dinas pendapatan pengelolaan
keuangan dan asset daerah sebagai pembantu pengelolaan telah
menerapkan 6 siklus dalam pengelolaan asset tetap. Dari 15 dokumen
20
sumber yang diperlukan hanya ada 13 dokumen saja, sehingga pengelolaan
aset tetap pada dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan aset daerah
kota Tomohon dengan permendagri No. 17 Tahun 2007 belum sepenuhnya
sesuai. Sebaiknya, dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan asset
daerah kota Tomohon melakukan koordinasi yang lebih baik lagi dengan
semua SKPD selaku pengguna/pihak yang bertanggung jawad dalam
pembuatan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD)
Dan Daftar Hasil Pemeliharaan Barang sebagi bentuk kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku.
Menurut Pratama, I.F., Nurlela, I., 2018 dengan judul “sistem informasi
akuntansi asset tetap kendaraan pada CV Bumi Waras di Bandar Lampung”.
mengemukakan bahwa penerapan sistem komputerisasi untuk
menggantikan proses manual sangat menunjang terhadap terpenuhinya
kebutuhan informasi aset tetap yang relatif cepat, tepat dan up to date.
Pengelolaan data dengan simstem komputerisasi akan mengurangi
kesalahan karena pencatatan ganda dengan adanya validasi data.
Menurut Makagansa Eet al., 2015 dengan judul “evaluasi system dan
prosedur akuntansi asset tetap pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga
Kabupaten Kepulauan Sangihe”. Mengatakan bahwa asset tetap merupakan
salah satu faktor yang sangat strategis dalam pengelolaan keuangan. Oleh
sebab itu pengelolaan asset/barang milik Daerah harus memiliki system
pengelolaan yang handal dan harus dilaksanakan dengan baik. System dan
prosedur akuntansi asset tetap pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga
sebagian besar telah dilaksanakan degan baik, Namun masih terdapat
beberapa prosedur yang belum dilaksanakan dengan baik seperti masih
21
terdapat aset yang tidak digunakan sesuai tugas dan fungsi serta tidak
dilakukannya pemanfaatan dalam bentuk apapun di Dinas Pendidikan
Pemuda dan olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Menurut Sumual et al., 2016 dengan judul “Analisis Efektivitas Sistem
dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap Pada Dinas Kebudayaan dan
Parawisata Provinsi Sulawesi Utara” Secara keseluruhan efektivitas sistem
dan prosedur akuntansi aset tetap pada Dinas Kebudayaan dan Parawisata
provinsi Sulawesi utara telah berjalan efektif,Namun masih ada sistem dan
prosedur yang belum berjalan efektif.
Menurut Alfons, W.M.A., 2016 dengan judul “Analisis Sistem dan
Prosedur Akuntansi Aset di Dinas Perhubungan Manado” menyatakan
bahwa Sistem dan prosedur aset tetap pada dinas perhubungan kota
manado sudah sesuai dengan permendagri Nomor 17 Tahun 2007
Menurut Laelisneni., 2014 dengan judul “Pencatatan dan perlakuan
aktiva tetap pada PT. Charoen pokhand jaya farm tbk pada tahun 2013”
menyatakan bahwa dalam laporan data yang dibuat menggunakan Microsoft
Office Exel dalam pencatatan menghitung aktiva tetap sudah sesuai dengan
standar akuntanasi yang berlaku.
Menurut Saeli, L., 2011 dengan judul “Analisis Efektivitas Pengelolaan
Aset Pemerintah Daerah Pada Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Bau Bau” menyatakan bahwa Pada dinas
pendapatan, pengelolaan keuangan dan aseet daerah kota Bau Bau belum
efektif. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan menyesuaikan diri, yang masih
kurang produktivitas yang rendah dan kepuasan kerja yang relatif rendah.
22
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil
1 Kurniawan, H.,
dan Defitra, J.,
2016
Perancangan
sistem
informasi
aktiva tetap
pada PT.
Sejahtera Jaya
Mandraguna
Jambi
Kualitatif PT. Sejahtera Jaya
Mandraguna Jambi
Sistem informasi
aset tetap saat ini
masih masih
menggunakan
Microsoft Office
Excel yang dimana
pengerjaannya
dilakukan tiap
periode pembukuan
dan dengan data
yang semakin
banyak semakin
diperlukan ketelitian
yang baik
2 Salainti, A.F.,
2013
Evaluasi aset
tetap pada PT.
PLN (Persero)
Wilayah
Suluttenggo
area Manado
Deskriptif perlakuan akuntansi
atas aset tetap yang
diterapkan oleh PT.
PLN (Persero)
Wilayah Suluttenggo
area Manado sudah
sesuai dengan
PSAK No. 16
3 Mulalinda, V.,
dan
Tangkuman,
S.J., 2014
Efektivitas
penerapan
system dan
prosedur
akuntansi
Deskriptif penerapan system
dan prosedur
akuntansi asset
tetap
pelaksanaannya
23
asset tetap
pada dinas
pendapatan,
pengelolaan
keuangan dan
asset daerah
Kabupaten
Sitaro
belum efektif atau
belum terlaksana
dengan baik
khususnya pada
penggandaan,
penyimpanan dan
penyaluran,
penggunaan,
pengamanan,
pemeliharaaan dan
penghapusan,
sesuai permendagri
No. 17 Tahun 2007
tentang pedoman
teknis pengelolaan
barang milik daerah
4 Monika et al.,
2015
Analisis
pengelolaan
asset tetap
pada dinas
pendapatan
pengelolaan
keuangan aset
daerah Kota
Tomohon
Kualitatif pengelolaan asset
tetap pada dinas
pendapatan
pengelolaan
keuangan dan asset
daerah kota
Tomohon dengan
permendagri No. 17
Tahun 2007 belum
sepenuhnya sesuai.
dinas pendapatan
pengelolaan
keuangan dan asset
daerah sebagai
pembantu
pengelolaan telah
menerapkan 6 siklus
24
dalam pengelolaan
asset tetap. Dari 15
dokumen sumber
yang diperlukan
hanya ada 13
dokumen saja,
5 Pratama, I.W.,
dan Nurlela, I.,
2018
Sistem
Informasi
Akuntansi
Asset Tetap
Kendaraan
pada CV Bumi
Waras di
Bandar
Lampung
Exteme
programmin
g (XP)
Sistem yang dibuat
akan memberikan
informasi tentang
penyusutan aset
tetap dengan
metoden garis lurus
dan berguna untuk
menentukan nilai
penyusutan aset
tetap. penerapan
sistem
komputerisasi untuk
menggantikan
proses manual
sangat menunjang
terhadap
terpenuhinya
kebutuhan informasi
aset tetap yang
relatif cepat, tepat
dan up to date.
25
6 Makagansa et
al., 2015
Evaluasi
system dan
prosedur
akuntansi
asset tetap
pada dinas
pendidikan
pemuda dan
olahraga
Kabupaten
Kepulauan
Sangihe
Deskriptif Sistem dan prosedur
perencanaan,
penerimaan,
penyimpanan, dan
penyaluran,
penatausahaan,
pengamanan dan
pemeliharaan serta
penghapusan sudah
sesuai dengan
ketentuan/peraturan
yang berlaku. Hanya
pada sistem dan
prosedur
pemanfaatan belum
susuai dengan
ketentuan/peraturan
yang berlaku.
7 Sumual et al.,
2016
Analisis
Efektivitas
Sistem dan
Prosedur
Akuntansi Aset
Tetap Pada
Dinas
Kebudayaan
dan
Parawisata
Provinsi
Sulawesi Utara
Deskriptif Efektivitas Sistem
dan Prosedur
Akuntansi Aset
Tetap Pada Dinas
Kebudayaan dan
Parawisata Provinsi
Sulawesi Utara
Secara keseluruhan
telah berjalan
efektif,Namun masih
ada sistem dan
prosedur yang
belum berjalan
efektif.
26
8 Alfons et al.,
2016
Analisis
Sistem dan
Prosedur
Akuntansi Aset
di Dins
Perhubungan
Manado
Kualitatif Sistem dan prosedur
aset tetap pada
dinas perhubungan
kota manado sudah
sesuai dengan
permendagri Nomor
17 Tahun 2007
9 Laelisneni.,
2014
Pencatatan
dan perlakuan
aktiva tetap
pada PT.
Charoen
pokhand jaya
farm tbk pada
tahun 2013
Deskriptif PT. Charoen
pokhand jaya farm
mengakui dan
mengukur nilai
aktiva tetap
berdasarkan harga
perolehannya.
10 Saeli, L.,
2011
Analisis
Efektivitas
Pengelolaan
Aset
Pemerintah
Daerah Pada
Dinas
Pendapatan,P
engelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
Kota Bau Bau
Kualitatif Pada dinas
pendapatan,
pengelolaan
keuangan dan aseet
daerah kota Bau
Bau belum efektif.
Hal ini dapat dilihat
dari kemampuan
menyesuaikan diri,
yang masih kurang
produktivitas yang
rendah dan
kepuasan kerja yang
relatif rendah
27
C. Kerangka Pikir
PT. Almira Lintang Pratama yang ingin saya teliti mengenai Aset tetap
dimana pada aset tetap terdapat sistem dan prosedur yang akan digunakan
sehingga bias dikatakan efektif atau belum. Hasil penelitian ini dharapkan dapat
bermanfaat bagi perusahaan PT. Almira Lintang Pratama dan juga bagi saya
sebagai peneliti dan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
PT. Almira Lintang Pratama
Aset tetap
Sistem Prosedur
Analisis
Hasil
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian studi
kasus yaitu penelitian yang menggambarkan kejadian-kejadian yang ada
pada PT. Almira Lintang Pratama di Kabupaten Pinrang kemudian
memecahkan permasalahan-permasalahan dengan pendekatan metode
analisis deskriptif kualitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian dalam penulisan
Skripsi ini adalah perusahaan PT. Almira Lintang Pratama di Jln. Macan
No. 12, Kabupaten Pinrang yang dilaksanakan selama 2 bulan pada tahun
2019
C. Jenis dan Sumber Data
Kuncoro., 2013 menyatakan bahwa data merupakan sekumpulan
informasi yang diperlakukan untuk pengambilan keputusan. Jenis data
terbagi atas dua bagian yaitu:
1. Data Kualitatif adalah data yang bersumber dari lokasi penelitian yang
berupa keterangan dan uraian untuk mengadakan analisis dan
menyajikan dalam penelitian melalui teori-teori yang berlaku
2. Data Kuantitatif adalah data berbentuk angka-angka dan tabel-tabel
kemudian melakukan uraian dan penafsiran dalam data-data tersebut.
Nur, I., dan Supomo, B., 2011 menyatakan bahwa sumber data penelitian
terdiri atas:
1. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli dengan cara wawancara.
2. Data sekunder, adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara.
D. Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data serta keterangan yang diperoleh dalam
penyusunan skripsi ini, penulisan menggunakan beberapa metode
pengumpulan data yang relevan untuk memecahkan dan menganalisa
masalah yang telah dikemukakan sebelumnya. Cara yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian yang dilakukan dengan mengunjungi secara langsung obyek
penelitian serta mengadakan wawancara secara langsung dengan
pimpinan dan beberapa staf yang ada kaitannya dengan pembahasan
Skripsi ini.
2. Penelitian Pustaka (Library Research)
Penelitian yang dilakukan dengan membaca atau mempelajari jurnal
serta, referensi lain yang ada hubungan dengan masalah yang
dibahas.
E. Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Dalam pendekatan
metode analisis deskriptif kualitatif peneliti melakukan wawancara secara
langsung kemudian pengumpulan informasi, menyusun atau mengatur,
mengelolah, menyajikan dan menganalisis data untuk kemudian diuraikan
sehingga memperoleh gambaran yang relevan.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Almira Lintang Pratama adalah perusahaan yang bergerak
dibidang jasa. Perusahaan ini merupakan perseroan terbatas yang
berkedudukan di kota Makassar, dengan identias:
a. Nama perusahaan : PT. Almira Lintang Pratama
b. Alamat : JL. Tamalanrea Selatan II Blok M No. 1
Makassar
c. Telepon : 0411 590-771
d. E-mail : [email protected]
Perusahaan ini berdiri atas akta pendirian berdasarkan Akta Notaris
Widartiningsih, SH No. 7 hari Jumat, tangaal 11 januari 2013 pukul 11:55
WITA, dan mulai beroperasi pada bulan Mei 2013. PT. Almira Lintang
Pratama memiliki peraturan perusahaan pada tahun 2017-2019
NOMOR:632/ALP-MKS/VIII/2017 Tanggal 8 Agustus 2017. Perusahaan ini
memiliki dua dewan komisaris yang terdiri dari komisaris utama yaitu
Ababuddin dan komisaris yaitu Doktorandus H. Haeruddin Hamid, dan juga
memiliki dua dewan direksi yang terdiri dari Direktur Utama yaitu Erwin
Haeruddin., ST. dan Direktur yaitu Hadi Julian., ST. Kemudian bulan
Agustus 2013 ada perubahan susunan Dewan Komisaris yaitu Komisaris
Umum atas nama Rahma Adria dan atas nama Erwin Haeruddin.,ST.
Perusahaan ini memiliki beberapa cabang di berbagai Kota salah satunya
di kab. Pinrang (Cabang Pinrang), Kota Pare-Pare (Cabang Pare-Pare) ,
Kendari (Cabang Kendari), Bulukumba (Cabang Bulukumba).
2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi perusahaan layanan jasa outsourcing siap pakai yang
dibutuhkan oleh masyarakat, lanjut pada penyediaan dan
pengembangan sumber daya manusia handal dan professional
untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan partner kerja
b. Misi
1) Disajikan keuntungan pada pelanggan dan pasangan kerja
dengan mengefisienkan pengelolaan tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhannya.
2) Bergerak dalam komoditi pelayanan jasa dengan mengikuti
peraturan berdasarkan Etika Profesi.
3) Membangun tenaga kerja yang handal dan kompoten juga
membantu dunia usaha kelola hubungan industri yang segan
antar pekerja dengan pengusaha.
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
4. Job Descriptions
a. Direktur Utama berperan sebagai koordinator, komunikator,
pengambil keputusan, pemimpin, pengelolah dan eksekutor dalam
menjalankan dan memimpin perusahaan.
1) Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan
2) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan
perusahaan
DIREKTUR UTAMA
ADMINISTRASI
PROJECT MANAGER
SITE MANAGER
KEUANGAN
SEKERTARIS DIREKTUR
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT. ALMIRA LINTANG PRATAMA
3) Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan
termasuk juga keuntungan perusahaan
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber
pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan
5) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya
dengan dunia luar perusahaan
6) Menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi
dan misi perusahaan
7) Mengkordinasikan dan mengawasi semua kegiatan
diperusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga
pengadaan barang
8) Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
b. Direktur
1) Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan
perusahaan
2) Memilih, Menetapkan, Mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian
3) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan atau institusi
4) Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja
perusahaan atau institusi.
c. Sekertaris
1) Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi
pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya
2) Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga
human relations (HR)
3) menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan
pimpinan
4) menjadi mediator pimpinan dengan bawahan
5) memberikan ide-ide sebagai alternative pemikiran pimpinan
6) pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan
perusahaan.
d. Administrasi
1) Koordinasi dengan staf administrasi/sekretaris divisi lain jika
ada meeing gabungan atau kegiatan lainnya
2) Mengumpulkan dan menyusun dokumen
3) Menyiapkan tiket dan akomodasi untuk kegiatan kerja atau
kunjungan luar kantor
4) Memastikan persediaan alat tulis kantor
5) Memanipulasi data statistic untuk poin ini biasanya memang
harus dilakukan kalau ada tuntutan dari atasan atau situai yang
mendesak.
e. Keuangan
1) Membuat perencanaan keuangan, mulai dari perencanaan
peminjaman,penerimaan, pengeluaran, dan pembayaran
2) Menyusun laporan keuangan harian, mingguan, bulanan dan
tahunan
3) Mengelolah uang kas, mulai dari membuka rekening,
menentukan setoran, mengatur kas, menangani pembayaran
atas kewajiban dan membuat catatan transaksi kas
4) Mengelolah kredit dengan mengatur tagihan-tagihan
5) Mengurus surat berharga, salah satunya seperti
menandatangani cek
6) Bekerja sama dalam menyusun kebijakan administrasi
keuangan dengan bagian lain yang terkait sesuai dengan visi
dan misi perusahaan.
f. Project Manager (penanggung jawab teknik)
1) Membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi
2) Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi
3) Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait
4) Membangun komunikasi internal dan eksternal
5) Menetapkan kebutuhan sumber daya
6) Menentukan alternatif mencapai target
7) Menyetujui rencana dan metode kerja
8) Menunjuk pemasok dan subkontraktor
9) Tercapainya sasaran biaya, mutu, waktu, k3 dan lingkungan
10) Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya
11) Terkoordinasinya semua pihak terkait
12) Kepuasan pelanggan
g. Site Manager (tenaga teknik)
1) Tugas Perencanaan
a) Merencanakan “time schedule” pelaksanaan proyek sesuai
dengan kewajiban dari perusahaan terhadap pemilik
proyek atau kepentingan perusahaan sendiri
b) Merencanakan pemakaian bahan dan alat dan pekerjaan
intallasi untuk setiap proyek yang ditangani sesuai dengan
volume dan waktu penggunaannya.
2) Tugas dan Controlling Pengarahan
a) Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada
pelaksana dalam menunjang pelaksanaan proyek.instruksi-
instrusi pekerjaan secara umum dapat diberikan secara
lisan dan yang bersifat khusus dibukukan dalam buku
instruksi pengawas
b) Mengadakan control terhadap pelaksana pekerjaan sesuai
dengan instruksi-instruksi yang diberikan baik segi
teknis,kualitas pekerjaaan, maupun time schedulenya.
c) Mengadakan control disiplin kerja dari pelaksanaan-
pelaksanaan proyek, mandor maupun tenaga kerja sesuai
dengan tugas,kewajiban dan wewenang masing-masing.
3) Tugas Laporan
a) Membicarakan maslah-masalah khusus dan kesulitan-
kesulitan teknis dengan direktur
b) Membuat laporan mingguan dengan direktur yang
mencakup kegiatan proyek, kesulitan-kesulitan proyek, dan
hal-hal khusus yang perlu dilaporkan
c) Membicarakan kesulitan-kesulitan, rencana detail
bangunan dengan direktur.
4) Tugas Pengaturan Tenaga
a) Mengatur pengggunaan tenaga pekerja diproyek untuk
menunjang rencana time schedule
b) Menyetujui dan menerima tenaga pelaksana,mandor, dan
pekerja sesuai dengan target dari kantor dan menugaskan
sesuai dengan tujuan masing-masing
c) Mengusulkan ha-hal yang dapat menunjang pengarahan
tenaga pelaksana kepada direktur
d) Memberikan data-data untuk perhitungan upah tenaga
untuk dihitung oleh budget control, menchek ulang
perhitungan upah untuk disetujui oleh direktur.
B. Hasil Penelitian
PT. Almira Lintang Pratama merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak pada bidang usaha jasa pelayanan kelistrikan. Sebagai
perusahaan yang menjalankan amanah ketenaga listrikan untuk
kepentingan hajat hidup seluruh rakyat Indonesia, perusahaan ini
seharusnya memiliki komitmen menyajikan informasi keuangan yang
berkualitas dan handal.
1. Pencatatan Aset tetap pada PT. Almira Lintang Pratama
Pencatatan aset tetap pada PT. Almira Lintang Pratama tidak
dilakukan oleh setiap cabang perusahaan. Cabang perusahaan tidak
mengharuskan laporan aset setiap bulan atau penyusutan setiap
bulan pada kantor pusat. Laporan aset tetap yang dilakukan oleh
cabang perusahaan tidak mengharuskan setiap periode akuntansi
yang berlaku. Laporan aset tetap yang dilakukan perusaahan ketika
aset perusahaan mengalami kerusakan berat dan akan dilakukan
penghapusan untuk dilaporkan dan dilakukan permintaan aset baru
yang akan digunakan untuk operasional perusahaan.
Tabel 4.1
Daftar Aset Tetap PT. Almira Lintang Pratama Cabang Pinrang
No
Urut
Nama Aset Tahun
pembuatan
Mulai
dioperasikan
Tahun
kondisi Keterangan
1 Gedung/
kantor
2013 2014 90% Normal
2 Genset 2015 2016 90% Normal
3 Mobil
-Daihatsu
-Toyota Hilux
-Toyota
Avansa
2018
2015
2017
2019
2016
2017
90%
85%
95%
Normal
Normal
Normal
4 Motor 2018 2019 90% Normal
5 Komputer 2014 2014 85% Normal
6 APD (Alat
perlindungan
diri )
2014 2014 90% Normal
7 Katrol 2014 2014 85% Normal
8 Aset lain-lain - - -
Pencatatan aset yang dilakukan oleh perusahaan ini
menggunakan Ms. Excel, namun perusahaan ini telah memiliki
aplikasi khusus yaitu accurate aplikasi ini digunakan pada saat
pencatatan kas keluar dan kas masuk. Pencatatan aset tetap yang
begitu sederhana ini tidak melakukan pencatatan penyusutan yang
seharusnya dilakukan oleh bagian keuangan/akuntansi sesuai
dengan peraturan pencatatan penyusutan tiap periode akuntansi .
Pencatatan kondisi normal atau tidak normalnya suatu aset tetap ini
dilakukan dengan melakukan cek fisik secara langsung oleh pihak
perusahaan.
Pencatatan aset tetap yang tidak dilakukan oleh perusahaan
sejauh ini tidak berpengaruh dalam hal keuntungan perusahaan
Menurut karyawan disana
“ selama ini kami tidak melakukan pencatatan aset tetap dan
melakukan penyusutan karena bagi kami penyusutan akuntansi
biasanya tidak sesuai realita di lapangan.kami tidak fokus pada
penyusutan tiap periode karena aset yang kami gunakan tidak
bergerak pada satu bidang. Hal ini tidak berpengaruh pada seberapa
banyak keuntungan yang kami dapatkan dengan operational
perusahaan pada lapangan. kami hanya fokus pada pemanfaatan
aset, yang harus sesuai target perusahaan”. Selama perusahaan
tersebut beroperasi aset yang digunakan tidak pernah dilakukan
pencatatan maupun penyusutan, namun selama perusahaan
beropersi belum pernah mengalami penurunan laba atau kerugian
karena aset yang tidak di catat.
Tabel 4.2
PT. Almira Lintang Pratama Cab. Pinrang
Per 31 Desember
Nama Tahun 2017 Tahun 2018
Aset Rp 1.345.752.350 Rp 2.097.423.743
Laba bersih Rp 470.518.040 Rp 682.425.852
Penjualan Rp 2.050.413.952 Rp 2.585.742.145
Modal Rp 1.050.413.925 Rp 2.050.413.925
2. Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap
Sistem akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan,
mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi bagi pihak yang membutuhkannya, dalam rangka
mempermudah pengelolaan perusahaan serta mempermudah
penilaian hasil operasi perusahaan dalam periode tertentu.
a. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
PT. Almi ra Lintang Pratama sebagai pengguna barang
merencanakan dan menyusun kebutuhan barang dalam
rencana kerja sebagai bahan dalam penyusunan rencana
anggaran dan kerja. Masing-masing cabang perusahaan
menyusun rencana kebutuhan barang dan rencana kebutuhan
pemeliharaan barang kemudian menyampaikan kepada pusat
perusahaan untuk diteliti lebih lanjut kemudian pusat dari
Perusahaan tersebut menyiapkan seluruh kebutuhan sesuai
permintaan cabang.
b. Pengadaan Aset
Pengadaan aset adalah kegiatan untuk memperoleh atau
mendapatkan aset/barang maupun jasa baik yang dilaksanakan
sendiri secara langsung oleh pihak internal maupun oleh pihak
luar sebagai mitra atau penyedia/pemasok aset bersangkutan.
Prosedur pengadaan barang dimulai dari pejabat pegadaan
barang melakukan beberapa rencana kerja yang telah diatur
untuk memaksimalkan proses pengadaan serta dilakukan
terbuka bagi setiap pihak yang ingin melakukan penawaran dan
dipililahlah salah satu pemenang. Setelah itu pejabat
pengadaan barang membuat suratperintah kerja
menghubungipemegang atau pihak yang ditunjuk untuk
membelanjakan barang. Barang yang telah ada dilakukan
pencatatan untuk dijadikan laporan pengadaan barang dan
dicatat sebagai inventaris.
c. Penyimpanan dan Penyaluran Aset
Penyimpanan adalah kegiatan untuk melakukan pengurusan,
penyelenggaraan dan pengaturan barang persediaan dalam
gudang, atau ruangan penyimpanan, sedangkan penyaluran
adalah kegiatan melakukan pengiriman barang dari gudang
induk atau unit ke unit satuan kerja pemakai barang. Prosedur
penyimpanan dan penyaluran barang dari supplayer atau pihak
ketiga dan diakhiri dengan disalurkan barang yang dibutuhkan
oleh unit atau satuan kerja yang memerlukan.
d. Pemanfaatan Aset
Pemanfaatan barang merupakan pendayagunaan barang yang
tidak dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-
masing. Prosedur pemanfaatan barang dimulai dari pengusulan
tentang barang yang akan disewa atau digunausahakan dari
unit kerja ke kepala cabang dan diakhiri dilaksanakannya
prosedur penerimaan kas.
e. Pemeliharaan Aset
Pemeliharaan barang adalah upaya mencegah kerusakan yang
diyakini lebih baik dari pada memperbaikinya. Pemeliharaan
barang dapat dilakukan terhadap barang inventaris yang
sementara digunakan oleh perusahaan tanpa merubah,
menanbah, mengurangi bentuk sehingga dapat mencapai
pemberdayagunaan barang yang baik. Prosedur pemeliharaan
barang ini meliputi kegiatan agar semua barang selalu dalam
keadaan baik dan siap untuk digunakan
f. Penghapusan Aset
Penghapusan biasanya dilakukan apabila sesuatu barang
dikategorikan rusak berat, hilang, kebakaran.
3. Flowchart Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap
Cabang Gudang Induk perusahaan
Gambar 4.2
Flow Chart Aset Tetap
Perencanaan Keperluan Aset
Permintaan Aset Surat Permintaan Aset
Memeriksa catatan
Pemeriksaan Aset
Pengesahan SPA
tidak ya
Surat pengiriman
Aset
Dikirim
beserta
barang
Permintaan Aset
Menyiapkan Permintaan
Aset
Mengirim Aset
Laporan
Laporan Aset
SPA
Laporan
Aset
Aset
Aset yang di perlukan untuk keperluan operasional perusahaan di
mulai dari setiap cabang yang memerlukan barang. Cabang perusahaan
memulai perencanaan kebutuhan aset dengan menerbitkan sebuah
dokumen untuk di berikan kepada pengelolah gudang. Bagian gudang
memeriksa dokumen yang diberikan oleh kepala cabang untuk melakukan
pemeriksaan stok aset yang di perlukan oleh cabang perusahaan.
pengecekan barang yang dilakukan oleh bagian gudang akan mengetahui
langsung kebutuhan cabang perusahaan untuk di lakukan pengiriman jika
barang yang diminta tersedia di gudang, tetapi ketika barang yang di minta
oleh cabang perusahaan tidak tersedia, maka bagian gudang melakukan
permintaan barang kepada induk perusahaan sesuai dengan kebutuhan
cabang perusahaan.
Barang yang ready di gudang akan langsung dikirimkan kepada pihak
yang membutuhkan/ cabang perusahaan dengan menerbitkan surat
pengiriman barang sebanyak dua rangkap untuk yang rangkap kedua
dijadikan arsip gudang yang akan menjadi laporan ke bagian induk
perusahaan jika di lakukan pemeriksaan oleh induk perusahaan, barang
yang dikirimkan kepada cabang kemudian di terima oleh cabang dan
membuat laporan penerimaan barang untuk di kirimkan sebagai
pertanggung jawaban kepada induk. Sedangkan, barang yang belum ready
digudang, pengelolah gudang akan membuat surat permintaan aset
kemudian mengirimkan kepada induk perusahaan untuk dilakukan
pengesahaan permintaan aset dan menyiapkannya sesuai kebutuhan yang
di butuhkan oleh setiap cabang. Barang yang telah di siap akan dikirim oleh
perusahaan induk dengan mengirimkan surat pengiriman barang beserta
barangnya kepada bagian gudang untuk kemudian di distribusikan kepada
cabang yang membutuhkannya.
4. Pengukuran Efektifitas Sistem dan Prosedur Aset Tetap
a. Perencanaan adalah kebutuhan barang oleh masing-masing
kementrian atau lembaga dan diakhiri dengan dilaksanakannya
pengadaan barang yang dibutuhkan oleh pengadaan barang.
PT. Almira Lintang Pratama menyusun rencana kebutuhan
barang dan rencana kebutuhan pemeliharaan barang kemudian
menyampaikan kepada pusat perusahaan untuk diteliti lebih
lanjut kemudian pusat dari Perusahaan tersebut menyiapkan
seluruh kebutuhan sesuai permintaan cabang.
b. Pengadaan barang milik Negara/daerah harus mengikuti
peraturan perundangan tentang pengadaan barang dan jasa.
Pengadaan aset pada PT. Almira Lintang Pratama mencatat
seluruh barang yang masuk sebagai laporan pengadaan
barang dan dicatat sebagai inventaris kantor.
c. Penyimpanan dan penyaluran barang yang ada harus disimpan
kedalam gudang atau ruang penyimpanan, sedangkan
penyaluran adalah kegiatan melakukan pengiriman barang dari
gudang induk atau unit ke unit satuan kerja pemakaian barang.
Penyimpanan aset tetap pada perusahaan tersebut berada
pada setiap gudang yang telah disiapkan. Penyaluran barang
tersebut dilakukan apabila setiap cabang barang tersebut maka
gudang induk perusahaan menyalurkan sesuai dengan
kebutuhan atau permintaan dari cabang perusahaaan.
d. Pemanfaatan adalah memanfaatkan barang sesuai dengan
peraturan yang ada. Perusahaan ini menggunakan aset tetap
misalnya pada kendaraan, komputer, tanah, gedung
pemanfaatannya digunakan sesuai fungsi masing-masing demi
berjalannya perusahaan dengan baik.
e. Pemeliharaan adalah upaya mencegah kerusakan yang
diyakini lebih baik dari pada memperbaikinya. Perusahaan ini
belum melakukan pemeliharaan secara rutin bagi aset yang
ada pada perusahaan tersebut. Perusahaan ini hanya
melakukan cek fisik dan kelayakan pakai bagi beberapa
asetnya yaitu, kendaraan, inventaris kantor dan gedung.
Pemeliharaan aset ini tidak memiliki dana khusus kecuali dalam
proses perbaikan.
f. Penghapusan adalah mengusulkan aset yang layak untuk
dihapus dan melakukan pencatatan terhadap barang yang telah
dihapuskan. Perusahaaan ini melakukan penghapusan
beberapa barang tersebut dengan cara melakukan pengecekan
kondisi kerusakan barang tersebut. Apabila ditemukan barang
yang tidak dapat digunakan atau rusak berat maka perusahaan
tersebut melakukan penghapusan terhadap barang tersebut
dari daftar inventaris.
C. Pembahasan
1. Pencatatan Aset Tetap yang sedang berjalan pada PT. Almira Lintang
Pratama Perwakilan Pinrang
Kegiatan pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh PT. Almira
Lintang Pratama Perwakilan Pinrang dimulai pada tahun 2014. Pencatatan
akuntansi di fokuskan pada penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem
pencatatan Akuntansi PT. Almira Lintang Pratama dilakukan secara
sistematis menggunakan aplikasi komputer. Perusahaan ini telah
menggunakan sebuah sistem applikasi accurate dalam pencatatan
akuntansi Namun belum sepenuhnya diterapkan karena banyaknya faktor
misalnya pada faktor pengetahuan yang kurang mengenai cara
penggunaan applikasi itu sendiri khususnya bidang keuangan. Ketidak
fahaman terhadap penggunaan aplikasi tersebut mengakibatkan
pencatatan aset tetap tidak dilakukan oleh perusahaan.
Pencatatan Aset tetap tidak di catat kedalam application accurate.
pencatatan aset tetap yang dilakukan pada PT. Almira Lintang Pratama
menggunakan sistem manual ( Microsoft excel ) sehingga pencatatan aset
tetap misalnya pada kendaaan dan inventaris kantor lainnnya tidak
dilakukan pencatatan penyusutan tiap periode yang seharusnya dicatat
sesuai peraturan pencatatan akuntansi. perusahaan tersebut hanya
melakukan sebuah pengecekan kondisi layak dan tidak layak pakai sebuah
aset tetap misalnya pada aset tetap kendaraan,computer,dll. Perusahaan
ini hanya mencatat sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada applikasi
accurate.
Dari data yang diperoleh dari perusahaan ada beberapa kelemahan
yang terjadi pada pengelolaan atau pencatatan aktiva tetap pada PT.
Almira Lintang Pratama diantaranya, yaitu:
a. Laporan yang dihasilkan dari Ms. Excel tersebut masih sederhana
hanya berupa tabel aktiva tetap secara keseluruhan dan apabila
dibutuhkan laporan mengenai data aktiva tetap tertentu, maka
pihak pembukuan harus merekap ulang khusus untuk laporan
aktiva tetap. Hal tersebut jelas membutuhkan waktu yang panjang
dan ketelitian yang maksimal agar menghasilkan laporan yang
handal.
b. Mempelajari lebih lanjut lagi tentang database yang disiapkan oleh
perusahaan agar pengimputan dapat dilakukan oleh pihak
pembukuan bisa lebih relevan dan efektif, misalkan pada
penyusutan aktiva setiap periode akan otomatis tercatat sesuai
metode yang akan di gunakan.
c. Penyusutan Metode garis lurus, penyusutan metode garis lurus ini
adalah metode yang paling banyak digunakan pada perusahaan
lain yang ada di Indonesia. Metode garis lurus aset tetap ini akan
memberikan kontribusi yang merata di sepanjang masa
penggunaannya. Sehingga aset tetap akan mengalami tingkat
penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode lainnya
hingga aset tidak dapat digunakan kembali dalam kegiatan
operasional perusahaan.
Rumus penyusutan aset tetap metode garis lurus
Penyusutan = Harga Perolehan Aset Tetap - Nilai Residu Umur Ekonomis aset tetap
Pada PT. Almira lintang pratama diketahui bahwa aset tetap yaitu
sebuah mobil Toyota Hilux memiliki harga senilai Rp. 438.000.000 dengan
taksiran niali residu sebesar 83.000.000 dan masa manfaat di prediksi
sekitar 5 tahun.
Harga Perolehan Aset Tetap - Nilai Residu Umur Ekonomis aset tetap
Rp 438.000.000 – Rp 83.000.000
5 tahun
=Rp 71.000.000
Dengan menggunakan metode garis lurus maka, maka biaya penyusutan
yang harus dibebankan untuk mobil setiap tahun sebesar Rp 71.000.000
Tabel 4.3
Metode Penyusutan Garis Lurus
Tahun Kalkulasi biaya Biaya depresiasi
Akumulasi depresiasi
Nilai Perolehan
nilai buku
Perolehan mobil Rp 438 juta Rp 438 juta 1 1/5x Rp 355 juta Rp 71 juta 71 Rp 438 juta Rp 355 juta 2 1/5x Rp 355 juta Rp 71 juta 142 Rp 438 juta Rp 317 juta 3 1/5x Rp 355 juta Rp 71 juta 213 Rp 438 juta Rp 234 juta 4 1/5x Rp 355 juta Rp 71 juta 284 Rp 438 juta Rp 151 juta 5 1/5x Rp 355 juta Rp 71 juta 355 Rp 438 juta Rp 68 juta
2. Pengukuran Efektifitas Sistem dan Prosedur Aset Tetap
Berdasarkan laporan keuangan yang ada pada PT. Almira Lintang
Pratama Cabang Pinrang per tanggal 31/12/2017 ,total Asetnya
sebesar Rp. 1.345.752.350 sedangkan total laba bersih atau Net
Income sebesar Rp. 470.518.040. Pada tanggal 31/12/2018 total ase
yang dimiliki oleh PT. Almira Lintang Pratama yaitu sebesar Rp. 2.
097.423.743, sedangkan total laba bersih atau Net Income sebesar Rp.
682.425.852
Rumus dalam menghitung ROA (return on Asset) adalah
Return on Asset (ROA) = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aset
ROA= Rp. 470.518.040 Rp. 1.345.752.350 ROA= 34,97 %
Return on Asset (ROA) = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aset ROA= Rp. 682.425.852
Rp. 2.097.423.743 ROA= 32,53 %
Berdasarkan hasil perhitungan ROI pada tahun 2017 adalah sebesar
34,97 % . sedangkan pada tahun 2018 turun menjadi 32,53 %. Artinya
profitabilitas menurun sebesar 2,44 %. Hal ini disebabkan karena
perusahaan melakukan pembelian aset tetap pada awal tahun
sehingga mengalami peningkatan yang signifikan pada aset tetap
dibandingkan dengan peningkatan laba perusahaan.
a. Kualitas informasi yang disajikan adalah tepat waktu,relevan andal
dapat dipertanggung jawabkan. Peneliti dapat mengemukakan
bahwa hasil penyajian informasi atau hasil penyajian pencatatan
aset tetap tidak efektif karena perusahaan tersebut tidak
melakukan pencatatan aset tetap sesuai standar akuntansi yang
berlaku atau melakukan pencatatan aset tetap. Penjajian informasi
yang efektif harusnya memenuhi empat kriteria yaitu tepat
waktu,relevan, andal dapat dipertanggung jawabkan. Tepat waktu
yang dimaksud dalam hal ini yaitu laporan keuangan yang
dilaporkan harus sesuai periode akuntansi yang berjalan. Relevan
yaitu informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan harus bisa
memberikan kejelasan tentang aliran keuangan perusahaan agar
para pemakai informasinya bisa mengambil keputusan yang tepat.
Andal berarti informasi dalam laporan keuangan bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan
setiap fakta secara jujur, serta dapat di verevikasi. Dapat
dipertanggung jawabkan adalah sesuatu yang disajikan dalam
laporan keuangan harus sesuai dengan apa yang ada di lapangan.
b. Metode penjajian yang dilakukan pada perusahaan tidak efektif
karena perusahaan tidak menyajikan laporan keuangan pada
pencatatan aset tetap. Sedangkan dalam metode ini pencatatan
akuntansi harus sesuai nilai wajar dan harus sesuai prinsip
akuntansi yang berlaku umum (PABU).
c. Dalam sistem Tanya jawab, waktu respon untuk penyajian tidak
efektif dan tidak sesuai karena kemampuan dalam menjelaskan
metode penyajian dan kemampuan memaparkan informasi yag
disajikan dalam laporan keuangan tidak dicatat.
Berdasarkan hasil penelitian diatas kondisi normal aset tatap
berada pada tingkat 85-100 %. Dari kondisi normal di atas diukur melalui
sistem cek fisik yang dilakukan oleh orang perusahaan. Perbedaan kondisi
normal yang berbeda pada aset tetap khususnya mobil Daihatsu dengan
mobil Toyota Avansa sangat berbeda yang mengatakan bahwa kondisi
mobil Daihatsu ini telah berada pada kondisi 90% dan beroperasi pada
tahun 2019, sedangkan mobil Toyota Avansa kondisi normalnya berapada
pada 95% dan mulai beroperasi pada tahun 2017. Hal tersebut diketahui
bahwa pada sistem pencatatan aset tetap perusahaan tidak melakukan
proses penyusutan dan pencatatan sesuai dengan peraturan akuntansi
yang belaku. Pencatatan penyusutan ini tidak pernah dilakukan setiap
periode akuntansi sesuai dengan laporan penerimaan dan pengeluaran
aset tetap.
Perbedaan kondisi normal pada kendaraan ini dikarenakan dari
beberapa faktor salah satunya dari penggunaan kendaraan. Mobi Daihatsu
ini mengalami penurunan yang cepat karena penggunaannya telah sesuai
dengan perencanaan operasional perusahaan yaitu dengan digunakannya
setiap hari kerja dengan melakukan pekerjaan berat misalkan pada
pengangkutan barang material ke lokasi secara langsung. Sedangkan pada
mobil Toyota Avansa penurunan atau kondisi normalnya tidak terlalu cepat
karena penggunaan yang tidak terlalu berat atau hanya digunakan untuk
fasilitas karyawan kantor untuk meninjau lokasi pengerjaan atau adanya
pertemuan kerja yang di adakan oleh perusahaan. Hal ini jelas
menunjukkan bahwa sesuatu yang beroperasi setiap hari dengan cara
yang lebih berat akan mengakibatkan kendaraan mengalami penyusutan
atau penurunan kelayalan pakai secara cepat.
Dari keseluruhan aset yang ada pada PT.Almira Lintang Pratama
aset yang ada telah digunakan atau dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan itu sendiri. Perusahaan tersebut menggunakan
asetnya dengan kegunaannya sesuai dengan instruksi langsung dari
direktur perusahaan secara langsung. Karyawan tidak pernah
menggunakan fasilitas maupun aset tetap untuk kepentingan pribadi yang
tidak ada kaitannya dengan perusahaan.
a. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
Perencanaan kebutuhan dan penganggaaran aset tetap pada PT.
Almira Lintang Pratama prosedurnya sudah efektif atau sesuai
dengan landasan teori yang terkait, dimana cabang PT. Almira
Lintang Pratama menyusun rencana kebutuhan barang dan rencana
kebutuhan pemeliharaan barang kemudian menyampaikan kepada
pusat perusahaan untuk diteliti lebih lanjut kemudian pusat dari
Perusahaan tersebut menyiapkan seluruh kebutuhan sesuai
permintaan cabang.
b. Pengadaan Aset
Pengadaan barang pada PT. Almira Lintang Pratama prosedurnya
efektif atau sesuai dengan landasan teori yang ada. Pengadaan
aset pada PT. Almira Lintang Pratama mencatat seluruh barang yang
masuk sebagai laporan pengadaan barang dan dicatat sebagai
inventaris kantor.
c. Penyimpanan dan Penyaluran Aset
Pelaksanaan penyimpanan dan penyaluran aset pada PT. Almira
Lintang Pratama sudah efektif atau sesuai dengan landasan teori
yang ada. Penyimpanan aset tetap pada perusahaan tersebut berada
pada setiap gudang yang telah disiapkan. Penyaluran barang
tersebut dilakukan apabila setiap cabang barang tersebut maka
gudang induk perusahaan menyalurkan sesuai dengan kebutuhan
atau permintaan dari cabang perusahaaan.
d. Pemanfaatan Aset
Pelaksanaan Pemanfaatan aset tetap pada PT. Almira Lintang
Pratama sudah efektif atau sudah sesuai dengan landasan teori yang
ada. Perusahaan ini menggunakan aset tetap misalnya pada
kendaraan, komputer, tanah, gedung pemanfaatannya digunakan
sesuai fungsi masing-masing demi berjalannya perusahaan dengan
baik.
e. Pemeliharaan Aset
Pemeliharaan aset pada PT. Almira Lintang Pratama prosedurnya
belum efektif atau belum sesuai dengan landasan teori yang ada.
Perusahaan ini belum melakukan pemeliharaan secara rutin bagi
aset yang ada pada perusahaan tersebut. Perusahaan ini hanya
melakukan cek fisik dan kelayakan pakai bagi beberapa asetnya
yaitu, kendaraan, inventaris kantor dan gedung. Pemeliharaan aset
ini tidak memiliki dana khusus kecuali dalam proses perbaikan.
f. Penghapusan Aset
Pelaksanaan penghapusan aset pada PT. Almira Lintang Pratama
prosedurnya sudah efektif atau sesuai dengan landasan teori yang
ada. Perusahaaan ini melakukan penghapusan beberapa barang
tersebut dengan cara melakukan pengecekan kondisi kerusakan
barang tersebut. Apabila ditemukan barang yang tidak dapat
digunakan atau rusak berat maka perusahaan tersebut melakukan
penghapusan terhadap barang tersebut dari daftar inventaris.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mulalinda, V., dan Tangkuman, S.J., 2014 menunjukan bahwa
pelaksanaan proses sistem dan prosedur Aset/Barang pada setiap sistem
belum efektif secara keseluruhan terutama pada prosedur pemeliharaan
aset.
3. Penerapan Sistem dan Prosedur Aset Tetap pada PT. Almira Lintang
Pratama.
Tabel 4.4
Penerapan Sistem dan Prosedur Aset Tetap pada Perusahaan
No Sistem dan
Prosedur Aset
Tetap
Mahmudi
2011
PT. Almira
Lintang Pratama
Keterangan
1 Perencanaan Perencanaan
kebutuhan barang
oleh masing-
masing kementrian
atau lembaga dan
di akhiri dengan
dilaksanakannya
pengadaan barang
yang dibutuhkan
oleh pengadaan
barang
Telah
direncanakan
sesuai dengan
kebutuhan
cabang
perusahaan
Sesuai
2 Pengadaan pengadaan barang
milik
Negara/daerah
harus mengikuti
peraturan
perundangan
tentang pengadaan
barang dan jasa.
Telah
menjalankan
peraturan yang
ada untuk
mengadakan
pengadaan
barang
Sesuai
3 Penyimpanan
dan penyaluran
Barang yang ada
harus di simpan
kedalam gudang,
atau ruang
penyimpanan,seda
ngkan penyaluran
Penyimpanan
telah dilakukan
pada gudang
yang telah di
sediakan dan
menerima
Sesuai
adalah kegiatan
melakukan
pengiriman barang
dari gidang induk
atau unit ke unit
satuan kerja
pemakai barang
penyaluran
langsung dari
induk perusahaan
jika cabang
membutuhkan
barang
4 Pemanfaatan Memanfaatkan
barang sesuai
dengan peraturan
yang ada
Memanfaatkan
semua aset
sesuai dengan
peraturan yang
ada dengan
fungsinya
masing-masing.
Sesuai
5 Pemeliharaan Upaya mencegah
kerusakan yang
diyakini lebih baik
daripada
memperbaikinya,
Tidak melakukan
pemeliharaan
yang di anggap
lebih baik
mencegah dari
pada
memperbaikinya
Tidak
sesuai
6 Penghapusan Mengusulkan aset
yang layak untuk
dihapus dan
melakukan
pencatatan
terhadap barang
yang yelah
dihapuskan
Menghapus aset
yang tidak layak
pakai lagi dan
membuat catatan
laporan untuk
setiap aset yang
di hapuskan
Sesuai
4. Manfaat Penerapan Sistem dan Prosedur Pencatatan Aset Tetap pada
PT. Almira Lintang Pratama
a. Menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan
tepat penyajian, dengan struktur informasi yang sesuai dengan
tuntutan kebutuhan manajemen.
b. Memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan institusi/ perusahaan
dapat dilaksanakan dengan baik.
c. Menghasilkan informasi perlu besarnya manfaat yang diperoleh
sistem yang sudah ada perlu dirancang untuk mengurangi
pengorbanan sumber daya bagi penyediaan biaya informasi tersebut.
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
dan prosedur pada PT. Almira Lintang Pratama belum efektif secara
keseluruhan.
1. Penyajian laporan keuangan PT. Almira Lintang Pratama tidak efektif
dan sesuai landasan teori yang terkait. Dalam hal ini peneliti
mengemukakan tolak ukur efektifitas yaitu Kualitas informasi yang
disajikan tidak tepat waktu, relevan, andal dan dapat dipertanggung
jawabkan. Metode penyajian yang disajikan dalam laporan tidak
sesuai dengan nilai wajar dan prinsip akuntansi berlaku umum
(PABU). Dalam sistem tanya jawab, waktu respon untuk penyajian
tidak sesuai dengan kemampuan menjelaskan metode penyajian dan
memaparkan informasi yang disajikan.
2. Sistem yang digunakan oleh perusahaan tersebut belum dapat
dikatakan efektif. Perusahaan tersebut telah menggunakan salah
satu sistem akuntansi yaitu accurate. Sistem ini digunakan secara
total pada pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas, namun
pada pencatatan seluruh aset tetap perusahaan ini belum di catat
kedalam applikasi accurate tersebut. Pencatatan aset tetap pada
perusahaan ini mencatatnya melalui Microsoft exel.
3. Sistem dan prosedur Aset Tetap pada PT. Almira Lintang Pratama
belum sesuai dengan salah satu toeri yang ada pada hasil penelitian
ini terutama pada bagian pemeliharaan Aset/ barang.
4. Penerapan sistem dan prosedur belum bisa dikatakan efektif ketika
salah satu diantara subsistem ada yang belum memenuhi prosedur
yang ada atau belum sesuai dengan landasan teori yang ada.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas saran yang dapat diberikan yaitu :
1. Kepada komisaris perusahaan agar dapat membuat peraturan
kepada bagian keuangan untuk melakukan pencatatan akuntasi
sesuai dengan standar akuntansi yang digunakan dan melakukan
pencatatan penyusutan setiap aset tetap pada perusahaan.
2. Kepada perusahaan saran peneliti agar dapat meningkatkan
sistem dan prosedurnya secara efektif pada setiap subsistem
khususnya pada sistem yang digunakan dan prosedur aset tetap
pada prosedur pemeliharaan aset tetap. Demi keefektifan
Penerapan sistem dan prosedur baik itu dari segi penggunaan
sistem pencatatan aktiva yang melalui komputer maupun dari
segi sistem dan prosedur perencanaan, pengadaan,
penyimpanan dan penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan dan
penghapusan aset tetap perusahaan di butuhkan skill yang lebih
luas mengenai cara penggunaan database maupun mengenai
sistem dan prosedur yang seharusnya berlaku agar aset-aset
yang ada di perusahaan bisa di kontrol untuk kelancaran
operasional perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya semoga skripsi ini bisa menjadi bahan
referensi dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan terutama
pada penerapan sistem dan prosedur aset tetap perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Z,. 2013. Sistem Informasi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM
Daufty Evita Marcellya Makagansa, Dkk. 2015. Evaluasi system dan prosedur
akuntansi asset tetap pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Kepulauan Sangihe. Universitas Sam Ratulangi Manado. Volume 15 No. 05 Tahun 2015. Hal 167-178.
Elza Meraldi Sumual dan David Paul Elia Saerang, Novi S. Budiarso. 2016.
Analisis Efektivitas Sistem dan Prosedur Akuntansi Aset Tetap Pada Dinas Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Sulawesi Utara. Sulawesi Utara. Universitas Sam Ratulangi Manado. Volume 16 No. 04 Tahun 2016. Hal 273-284.
Fanda Agnes Salainti 2013. Evaluasi aset tetap pada PT. PLN (Persero) Wilayah
Suluttenggo area Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA ISSN: 2303-1174 Vol. 1 No. 3 September 2013, Hal 890-900.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan Revisi 2007 .
Salemba Empat. Jakarta. Juan,Ng Eng Ersa Tri Wahyuni. 2012. Buku Panduan Praktis Standar Akuntansi
Keuangan Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Kurniawan, H., dan Defitra, J., 2016. Perancangan sistem informasi aktiva tetap
pada PT. Sejahtera Jaya Mandraguna Jambi. Jambi. Jurnal Manajemen Sistem Informasi ISSN: 2540-8011 Vol 1 No. 2, Desember 2016, page251.
Laelisneni. 2014. Pencatatan dan perlakuan aktiva tetap pada PT. Charoen Jaya
Farm tbk pada tahun 2013. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Volume 03 No. 02 Hal 71-78.
La Saeli. 2011. Efektivitas Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Bau Bau. Universitas Terbuka. Kendari. Hal 1-163
Mahmudi. 2011. Manajemen Keuangan Daerah. Erlangga. Jakarta
Musriyadi. 2009, akuntansi pemerintahan di Indonesia. PT. Refika Aditama. Bandung.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.
Mulalinda, Veronica dan Steven J. Tangkuman. 2014. Efektivitas penerapan system dan Prosedur Akuntansi Asset Tetap pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan asset Daerah Kabupaten Sitaro. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA ISSN: 2303-1174 Vol.2 No. 1 Maret 2014, Hal 521-531.
Nordiawan, Dkk. 2012. Akuntansi Pemerintahan. Salemba Empat. Jakarta.
Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah RI No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Jakarta.
Sutri Monika Kolinung. Dkk. 2015. Analisis Pengelolaan Aset Tetap pada Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Tomohon. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA ISSN: 2303-1174 Vol.3 No. 1 Maret 2015, Hal. 818-830.
Waluyo. 2008. Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Wahyu Ifo Pratama dan Imas Nurlela 2018. Sistem Informasi Akuntansi Asset Tetap Kendaraan pada CV Bumi Waras di Bandar Lampung. Bandar Lampung. Jurnal JUSINTA ISSN:XXXX-XXXX Vol 1 No. 1/2018 Hal 58-63.
Winesthy marizcha anggraeny alfons. 2016. Analisis Sistem dan Prosedur
Akuntansi Aset di Dinas Perhubungan Manado.Universitas Sam Ratulangi Manado. Volume 16 Nomor 04 Tahun 2016. Hal 1186-1195.
Lampiran 1 : instrumen penelitian (pedoman wawancara)
Instrumen penelitian
Penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan
instrument penelitian berupa pedoman wawancara, karena dalam proses
pengumpulan data menekankan pada wawancara mendalam terhadap
narasumber/ informan untuk mendapatkan pemahaman mengenai aset tetap .
Penerapan aset tetap pada PT. ALP. Narasumber/ informan adalah informasi
yang berhubungan dengan permasalahan penelitian dalam penelitian kualitatif.
INSTRUMENT PERTANYAAN PENELITI :
Pedoman wawancara
1. Apakah bapak bisa memberikan informasi seperti apa awal dari
perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran,
pemanfaatan, pemeliharaan sampai penghapusan aset tetap ?
2. Sistem dan prosedur Seperti apa pencatatan aset tetap pada perusahaan
cabang terutama pada perwakilan Pinrang ?
3. Aset tetap apa saja yang ada di cabang perusahaan ini pak?
Lampiran II : Wawancara awal dengan kepala perwakilan ( Bapak Fujo
Lustianto) perusahaan kemudian ke bagian keuangan (Zainal).
Transkip wawancara : Senin, 10 juni 2019 pukul pukul 13.00 – 16.00 Di kantor
perwakilan Pinrang
Pembicara Materi wawancara
Peneliti Apakah bapak bisa memberikan informasi seperti apa awal dari
perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan
penyaluran, pemanfaatan, pemeliharaan sampai penghapusan
aset tetap ?
Informan
(Fujo
Lustianto)
-Dari awal perencanaan proyek kita mulai menyusun apa saja
kebutuhan yang akan diperlukan nantinya di lapangan dan
berapa anggaran yang harus kita keluarkan. Yang paling penting
berapa lama waktu untuk akan ditempuh dalam penyelesaian
proyek. Ketika laporan sudah jadi kita akan mengirimkan ke induk
untuk mereka urus langsung ke pihak PLN apakan ada barang
yang ingin mereka siapkan atau dari pihak PLN langsung
memberikan intruksi untuk menggunakan dana perusahaan yang
nantinya akan diganti ketika proyek selesai.
-Pengadaan itu kan dari sebelum kita merencanakan kita sudah
tau apakah dari pihak PLN yang menyiapkan atau induk yang
menyediakan apa saja kebutuhan. Kami yang ada di cabang
hanya menerima dan mencatat barang apa saja yang telah
masuk untuk kemudian kita jadikan pertanggung jawaban.
- dari sistem penyimpanan barang induk perusahaan telah
menyiapkan kami gudang untuk menyimpan barang yang kami
minta dan induk salurkan. Kami menyimpan semua barang itu di
gudang dan itu harus kami cek setiap hari untuk persediaan.
Dalam memanfaatkan barang kami fikir itu hal yang perlu
diperhatikan bukan dari karyawan tetap saja namun harus
diperhatikan dari karyawan harian. Seperti mobil angkutan, motor,
APD, Dll. Semua itu tidak boleh digunakan untuk kepentingan
pribadi.
-dalam pemeliharaan kami tentu memperhatikan kondisi
kelayakan pakai semua barang kami. Tapi dalam hal persiapan
pencegahan kerusakan kami belum menyiapkan itu. Missal pada
mobil kami tidak melakukan servis tiap bulan ketika tidak
mengalami kerusakan berat.
- penghapusan aset tentu itu hal paling penting, ketika barang
kami tidak layak lagi kami gunakan kami akan melakukan laporan
untuk dihapuskan atau digantikan dengan yang baru karena itu
merupakan keselamatan pekerja kami.
Peneliti Sistem dan prosedur Seperti apa pencatatan aset tetap pada
perusahaan cabang terutama pada perwakilan Pinrang ?
Informan
( Zainal )
Sistem yang kami gunakan dalam pencatatan adalah sistem
aonline yang menggunakan aplikasi namanya Accurate online.
Kami melakukan pencatatan hanya pada bagian kas masuk dan
kas keluar. Kami tidak mencatat bagian aset karena itu hanya
dilakukan di induk perusahaan. Saya sendiri memiliki catatan aset
tetap namun itu untuk diri saya sendiri bukan untuk perusahaan
saya mencatat itu hanya sebagai persiapan mana tau kita diminta
seluruh daftar aset
Peneliti Aset tetap apa saja yang ada di cabang perusahaan ini pak?
Informan
( Zainal )
Mulai dari gedung/kantor, kendaraan, genset, katrol, APD, Dll.
Nanti saya berikan catatan saya biar lebih jelas.
RIWAYAT HIDUP
Sarmiati nama panggilan Sarni/Anny lahir di Pujappong pada
tangggal 10 Mei 1997 dari pasangan suami istri Bapak
Zainuddin dan Ibu Nurhaena. Peneliti adalah anak ke 3 dari
4 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Arzam
Regency Blok F8 RT 03-RW 03 Dusun Koccikan Desa
Timbuseng Kecamatan pattalassang Kabupaten Gowa. Pendidikan yang telah
ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri 9 Bungin lulus tahun 2009, SMP Negeri 3
Maiwa lulus tahun 2012, SMA Negeri 1 Bungin lulus tahun 2015, dan mulai
mengikuti program S1 jurusan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah
Makassar dan telah yudisium pada tanggal 22 Januari 2020.