3.2.1 Menjelaskan pengertian Jagat Raya. 3.2.2 ...

28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / I Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN - Teori Penciptaan Planet Bumi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 1 x tatap muka) Pertemuan : 10 A. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi dasar dan indikator 1.2 Mennsyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Pengasih dengan cara turut memelihara. 2.2 Menunjukan prilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk hidup yang dapat berfikir ilmiah. 3.3 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan. Indikator : 3.2.1 Menjelaskan pengertian Jagat Raya. 3.2.2 Mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Jagat Raya 3.2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk anggota Jagat Raya 3.2.4 Menjelaskan pengertian Tata Surya 3.2.5 Mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata Surya 3.2.6 Mengidentifikasi planet-pelanet sebagai anggota Tata Surya 3.2.7 Menjelaskan komet, meteor, dan meteorite sebagai anggota Tata Surya 4.3 Mengelolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi. C. Tujuan pembelajaran. 1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan tentang pengertian Jagat Raya.

Transcript of 3.2.1 Menjelaskan pengertian Jagat Raya. 3.2.2 ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X / I

Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN

- Teori Penciptaan Planet Bumi

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 1 x tatap muka)

Pertemuan : 10

A. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,

gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi dasar dan indikator

1.2 Mennsyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha

Pengasih dengan cara turut memelihara.

2.2 Menunjukan prilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk hidup yang dapat berfikir

ilmiah.

3.3 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.

Indikator :

3.2.1 Menjelaskan pengertian Jagat Raya.

3.2.2 Mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Jagat Raya

3.2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk anggota Jagat Raya

3.2.4 Menjelaskan pengertian Tata Surya

3.2.5 Mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata Surya

3.2.6 Mengidentifikasi planet-pelanet sebagai anggota Tata Surya

3.2.7 Menjelaskan komet, meteor, dan meteorite sebagai anggota Tata Surya

4.3 Mengelolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya

dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi.

C. Tujuan pembelajaran.

1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan tentang pengertian Jagat Raya.

2. Melalui modul siswa kelas x mampu mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya

Jagat Raya

3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya siswa kelas x mampu

membedakan bentuk-bentuk anggota Jagat Raya

4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan pengertian Tata Surya

5. Melalui modul siswa kelas x mampu mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya

Tata Surya

6. Melalui sumber informasi internet siswa mampu menejlaskan planet-pelanet sebagai

anggota Tata Surya

7. Melalui sumber informasi internet siswa mamapu menjelaskan bahwa komet, meteor,

dan meteorite sebagai anggota Tata Surya

D. Materi Pembelajaran

Fakta : Bentuk-bentuk galaksi, anggota tata surya, benda-benda langit.

Konsep : Pengertian jaga raya, proses terbentuknya jagat raya, bentuk-bentuk

jagat raya, penegrtian tata surya, proses terbentuknya tata surya,

anggota tata surya, benda-benda langit.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran : Scientific

Metode Pembelajaran : Diskusi, Informasi, Tanya jawab, Penugasan.

Model Pembelajaran : Numbered heads together

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran

a. Gambar jenis teori pembentukan tata surya

b. Gambar bentuk-bentuk galaksi

c. Gambar benda-benda langit.

2. Alat Pembelajaran

a. Laptop/LCD Projector

b. Spidol dan Papan Tulis

3. Sumber Pembelajaran

a. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.

(halaman 3-5)

b. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara. (Halaman

2-8)

c. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional. (Halaman 1-12)

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

Guru memberi salam, menyiapkan kelas, berdoa, kemudian mengabsen

peserta didik.

Menyampaikan KD, Indikator, tujuan dan garis besar materi yang akan

5’

10’

dipelajari

Mengamati:

Mengamati gambar jagat raya dan tata surya dan benda-benda langit

lainnya.

Menanya:

Memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap

hal-hal yang kurang dipahami mengenai gambar-gambar jagat raya

dan tata surya beserta benda-benda langit lainnya.

Mengeksplorasi:

Pembagian kelompok belajar, menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

Numbered heads together

Guru memberi penomoran kepada setiap siswa didalam kelompok dan

membagikan LKS kepada setiap kelompok.

Meminta siswa menggali informasi tentang jagat raya dan tata surya

serta benda-benda langil lainnya sesuai dengan gambar yang mereka

amati pada LKS.

Mengkomunikasikan:

Memanggil siswa sesuai dengan nomor di dalam kelompok secara

bergantian dan menjawab pertanyaan dari guru serta menuliskan

jawabannya pada selembar kertas yang sudah di sediakan oleh guru.

Meminta siswa untuk membacakan hasil didkusi mereka di dalam

kelompok untuk di menyimpulkan kebenaran dari hasil diskusi mereka

sebagai tujuan pemebelajaran.

5’

5’

5’

5’

45’

30’

20’

Memberi evaluasi kepada siswa untuk melihat etercapaian pembelajara.

Memberi tugas kepada siswa, tentang anggota tata surya serta benda-benda

langit lainnya.

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan Salam dan berdoa

5’

H. Penilaian

Kognitif : lembar kerja siswa (terlampir)

Afektif : lembar pengamatan aktivitas siswa (terlampir)

Mengetahui, Lintongnihuta, Juli 2021

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(Drs.Nelson Tambunan,MM) Rikardo Saragih,S.Pd

NIP.196402041990041006 NIP.197311202006041001

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X / I

Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG

KEHIDUPAN

Teori Penciptaan Planet Bumi

Waktu : 3 x 45 Menit (1 TM)

KI Kompetensi Dasar

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

3.3 Menganalisis dinamika planet

bumi sebagai ruang kehidupan.

Indikator Tujuan Pembelajaran

3.3.1 Menjelaskan tentang pengertian

Jagat Raya.

3.3.2 Mendeskripsikan proses

terjadinya Jagat Raya

3.3.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk

anggota Jagat Raya

3.3.4 Menjelaskan pengertian Tata

Surya

3.3.5 Mendeskripsikan teori-teori

proses terjadinya Tata Surya

3.3.6 Mengidentifikasi planet-pelanet

sebagai anggota Tata Surya

3.3.7 Menjelaskan komet, meteor, dan

meteorite sebagai anggota Tata

Surya

1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan

tentang pengertian Jagat Raya.

2. Melalui modul siswa kelas x mampu

mendeskripsikan proses terjadinya Jagat Raya

3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya

siswa kelas x mampu membedakan bentuk-bentuk

anggota Jagat Raya

4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan

pengertian Tata Surya

5. Melalui modul siswa kelas x mampu

mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata

Surya

6. Melalui modul siswa mampu menejlaskan planet-

pelanet sebagai anggota Tata Surya

7. Melalui modul siswa mamapu menjelaskan

bahwa komet, meteor, dan meteorite sebagai

anggota Tata Surya

MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN

Gamabar: jagat raya

A. Teori Penciptaan Planet Bumi

a. Jagat Raya

Beberapa pengertian dasar mengenai jagat raya adalah sebagai berikut :

a) Jagat raya adalah alam semesta atau ruang yang meluas ke segala arah dan memiliki

batas-batas yang belum dapat diketahui

b) Jagat raya diduga berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai

c) Jagat raya terdiri dari galaksi-galaksi atau system-sistem bintang yang berjumlah banyak

sekali salah satu diantaranya adalah galaksi Bima Sakti

1. Teori Pembentukan Jagat Raya

a) Teori big bang jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700

juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak

terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk

bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.

b) Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya

selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa

dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang

sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang

angkasa.

c) Teori mengambang dan memampat (The oscillating theory). Teori ini dikenal pula

dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena

adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang

disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.

Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya

2. Galaksi Adalah sekelompok bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas lebih dari satu

benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya

sebagai anggota galaksi yang beredar mengelilingi secara teratur. Ciri-Ciri Galaksi

a) Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan

b) Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada di luar Galaksi Bima Sakti

c) Jarak antara Galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh jutaan tahun cahaya

d) Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, yaitu spiral, elips dan tidak beraturan

3. Bentuk-bentuk Galaksi a. Galaksi Bentuk spiral

Merupakan tipe yang paling umum dikenal orang.

Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita

mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah

galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral.

Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang

galaksi (termasuk spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi

yang menonjol). Jumlahnya paling banyak dari seluruh

umlah galaksi yaitu sekitar 78 %

b. Galaksi Bentuk Elips

Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini

seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak kita

ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah

pandang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi

tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari

galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang

berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak

terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit

mengandung materi antar bintang. Jumlahnya sekitar 18

% dari seluruh jumlah galaksi yang ada

c. Galaksi Bentuk tak Beraturan

Nampak seperti bola-bola kecil yang

berserakan tak teratur tanpa tepi yang tegas. Sekitar 4

% dari seluruh jumlah galaksi yang ada di alam

semesta

b. Tata Surya

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang

disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut

termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet

kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi , dan jutaan benda langit (meteor,

asteroid, komet) lainnya.

1. Teori Pembentukan Tata Surya

a. Teori Nebulae (Hipotesis Kabut)

Teori nebula di kemukakan oleh Imannuel Kant (Jerman) tahun 1755 dan Pierre Simon

de Laplace (Prancis) tahun 1796

Menurut Teori ini : Lihat gambar 3.1

1) Mula-mula ada kabut melayang-melayang di antariksa, kemudian terjadi

penggabungan antara kabut-kabut tersebut

2) Pengumpulan kabut-kabut ini akan membentuk suatu tenaga akibat suatu termo nuklir

yang terjadi dan energy inilah yang dipakai untuk berputar

3) Pada bagian tengah pusaran ini, akan terjadi suatu penggumpalan (pemadatan) gas

menjadi suatu bola gas yang besar. Bola gas tersebut akan terus-menerus berputar

yang memepat pada bagian kutub-kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya

4) Sebagian gas akan menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang.

Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat yang merupakan cikal bakal

suatu planet. Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energy di seluruh

tata surya.

Gambar: Proses terbentuknya ata surya menurut teori nebula

2) Teori Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Thomas C.

Chamberlin tahun (1843-1928) dan Forest R.

Moulton (1872-1952). Dalam teori ini

diungkapkan matahari sebagai suatu bintang

memang sudah ada pada mulanya. Pada suatu

ketika ada sebuah bintang yang bepapasan

melintas di dekat matahari kita. Pada saat

berdekatan antara matahari dan bintang terjadi

aksi tarik-menarik.Hal ini berakibat lepasnya

sebagian massa matahari, dan massa yang lepas

ini berhamburan terlepas di antariksa. Peristiwa

inilah yang disebut planetesimal yang kemudian

menjadi planet-planet yang beredar pada

orbitnya. Gambar : Proses terbentuknya tata surya

3) Teori Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh Sir

James Jeans (1877-1946) dan Harold

Jeffreys (1891-1962)

Teori ini mengatakan :

a) Matahari sebagai suatu bintang

sudah ada sebelumnya

b) Sebuah bintang melintas dengan

posisi sangat dekat dengan

matahari

c) Terjadi tarik-menarik antara

matahari dengan bintang sehingga

berakibat pada terlepasnya partikel-

partikel matahari membentuk pola

cerutu. Bagian pinggir tipis sedang

bagian tengah mengembang

d) Kemudian bintang yang semakin

menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar

matahari. Gumpalan-gumpalan itulah yang kemudian membentuk planet-planet

4) Teori Awan Debu

Teori ini dikemukakan oleh G. F.

Kuiper (1950) teori ini mengatakan

bahwa :

a) matahari dan semua planetnya

terbentuk dari satu buah kabut.

Kabut-kabut tersebut

merupakan kumpulan kabut-

kabut kosmis yang melayang-

melayang bebas diangkasa

kemudian menyatu,

menggumpal dan memadat

b) Dalam gumpalan-gumpalan

tersebut di dalamnya terjadi penyatuan energy dan reaksi termonuklir yang akhirnya

menjadi tenaga untuk bergerak

c) Gerakan tersebut menjadi gerakan berputar yang seakan-akan mengelilingi suatu sumber

(gerakan rotasional). Pada akhirnya bentuk akan semakin pepat pada bagian tengahnya,

dan terjadi konsentrasi kabut dibagian yang lain. Konsentrasi kabut yang memusat di

bagian tengahna akhirnya menjadi sebuah bintang baru (matahari). Konsentrasi-

konsentrasi gas yang bertebaran di sekelilingnya menjadi calon planet (protoplanet)

yang masih berwujud gumpalan-gumpalan gas.

5) Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada

tahun 1956. Teori ini diberi nama teori bintang

kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya

( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah

bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan

membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang (

matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna

setelah penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang

kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari

proses meladaknya bintang kembar.

b. Sistem Tata Surya Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa

kriteria, antara lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan Massanya,

Planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri dari: Jupiter, Saturnus, Uranus, dan

Neptunus.

Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi, dan

Mars.

2. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari,

Planet dapat dibedakan atas dua macam planet, yaitu sebagai berikut:

Planet Dalam (Interior Planet) Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih pendek

daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang

termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius dan Venus

mempunyai kecepatan beredar mengelilingi Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau

kedudukan planet tersebut bila dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.

Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu

Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang

menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut

Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 – 50 derajat.

Planet Luar (Eksterior Planet) Planet Luar yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang

daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar

adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dilihat dari Bumi, sudut

Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet

mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi,

yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada

saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi.

Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan

konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari

dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh

dengan Bumi.

Sekian penjeasan singkat tentang klasifikasi planet-planet berdasarkan kriterianya,

sekarang di lanjutkan dengan penjelasan tentang planet-planet di tata surya.

Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.

1. Planet Merkurius

Merkurius merupakan Planet paling dekat dengan

Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km.

Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas

(mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin

(mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat

besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer.

Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya

4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km).

Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan

periode revolusinyasekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari. Mirip dengan

Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta

atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan

kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius

berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).

Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada

milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah

satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan

Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari

kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada

zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima

sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang

berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya

tampak pada saat matahari terbenam.

2. Planet Venus

Venus merupakan planet yang letaknya

paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta

km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi

sebagai suatu noktah kecil yang sangat

terang dan berkilauan menyerupai bintang

pada pagi atau senja hari. Venus sering

disebut sebagai bintang kejora pada saat

Planet Venus berada pada posisi elongasi

barat dan bintang senja pada waktu elongasi

timur. Kecemerlangan planet Venus

disebabkan pula oleh adanya atmosfer

berupa awan putih yang

menyelubunginya dan berfungsi memantulk

an cahaya matahari.

Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat

tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat

mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang

diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya

sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.

Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga

hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi

planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu

revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2

menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus

tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan

awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

3. Planet Bumi (The Earth)

Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga

dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta

km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode

rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur.

Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar

mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi

sekitar 12.756 km hamper sama dengan diameter Planet Venus.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan

melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 Β°C

hingga 55 Β°C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di

bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan

luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per

meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat

jenis Bumi dipatok sebagai 1. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer.

Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik

lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di

permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung

Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau

Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan

luas 394.299 km2.

4. Planet Mars

Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini

tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali

yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya

sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-

satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari

bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet

lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa

awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh. Di planet Mars,

terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur

ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas

nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang

menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang

telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut

hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars,

permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan

Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-

batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan dengan

kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang

memberinya kenampakan merah. Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga

memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak

menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari

sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24

jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti

lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di

bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.

5. Planet Jupiter

Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter

sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat

kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-

ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada

sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit,

sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter

mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu

sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang

ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.

Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan

sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap

kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah

batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal

terbentuknya satelit Yupiter.

6. Planet Saturnus

Saturnus merupakan planet terbesar ke dua

setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km,

periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan

revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai

tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan

ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600

km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan

Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin

Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh

ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km.

Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat

terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak.

Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah

sekitar 18 satelit, diantaranya Titan,

Rhea, Thetys, dan Dione.

Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya

berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer

tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di

Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini.

Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu

tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal.

Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan

timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-

cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.

Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya

cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka

adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan

ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.

7. Planet Uranus

Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat

kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84

tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda

dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah

dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya

seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya

dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas

atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang

mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan

Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km.

Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan

bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang

sangat tipis dan redup. Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya

mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn.

Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang

berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena

terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan

metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin

dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (βˆ’224 Β°C). Atmosfer planet itu punya struktur

awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan

lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan

itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.

8. Planet Neptunus

Neptunus merupakan planet superior dengan diameter

50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-

rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode

revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode

rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus

dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak

yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan

Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi

Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet

Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin

redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15

km.Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur

berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di

antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.

Asteroid

Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya

kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun

jauh lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan

Yupiter yang disebut sabuk asteroid.

Komet

Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari

gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau

lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.

Meteoroid

Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang melayang-layang bebas

di angkasa dan bergerak cepat. Lintasan meteoroid tidak beraturan dan tidak mengorbit

kepada Matahari.

Meteor

Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi karena pengaruh

gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya

pun yang cepat dapat menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid

yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat meteor yang terbakar

sebagai bintang jatuh.

Meteorit

Meteorit adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi, mengalami gesekan di

atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari temuan-temuan meteorit inilah, para ahli

mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan, besi, dan nikel.

Contoh Soal :

Tuliskan susunan planet dalam Tata Surya !

Jawab : Merkurius - Venus - Bumi – Mars – Jupiter - Saturnus – Uranus –

Neptunus.

Latihan :

1. Jelaskan perbedaan antara : planet-satelit-komet-meteor dan buatlah

linbtasan peredarannya !

2. Mengapa pluto dikeluarkan dari planet tata surya ?

Referensi :

a. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.

(halaman 3-5)

b. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara. (Halaman

2-8)

c. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional. (Halaman 1-12)

d. www.wikipedia.com

LEMBAR KERJA SISWA

Pertemuan 10

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X / I

Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG

KEHIDUPAN

Teori Penciptaan Planet Bumi

Waktu : 3 x 45 Menit (1 TM)

Nama kelompok :

Kelas :

KI Kompetensi Dasar

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

3.3 Menganalisis dinamika planet

bumi sebagai ruang kehidupan.

Indikator Tujuan Pembelajaran

3.3.1 Menjelaskan tentang pengertian

Jagat Raya.

3.3.2 Mendeskripsikan proses

terjadinya Jagat Raya

3.3.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk

anggota Jagat Raya

3.3.4 Menjelaskan pengertian Tata

Surya

3.3.5 Mendeskripsikan teori-teori

proses terjadinya Tata Surya

3.3.6 Mengidentifikasi planet-pelanet

sebagai anggota Tata Surya

3.3.7 Menjelaskan komet, meteor, dan

meteorite sebagai anggota Tata

Surya

1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan

tentang pengertian Jagat Raya.

2. Melalui modul siswa kelas x mampu

mendeskripsikan proses terjadinya Jagat Raya

3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya

siswa kelas x mampu membedakan bentuk-bentuk

anggota Jagat Raya

4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan

pengertian Tata Surya

5. Melalui modul siswa kelas x mampu

mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata

Surya

6. Melalui modul siswa mampu menejlaskan planet-

pelanet sebagai anggota Tata Surya

7. Melalui modul siswa mamapu menjelaskan

bahwa komet, meteor, dan meteorite sebagai

anggota Tata Surya

RINGKASAN MATERI A. Teori Penciptaan Planet Bumi

1. Jagat Raya

Beberapa pengertian dasar mengenai jagat raya adalah sebagai berikut :

a) Jagat raya adalah alam semesta atau ruang yang meluas ke segala arah dan memiliki

batas-batas yang belum dapat diketahui

b) Jagat raya diduga berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai

c) Jagat raya terdiri dari galaksi-galaksi atau system-sistem bintang yang berjumlah banyak

sekali salah satu diantaranya adalah galaksi Bima Sakti

2. Teori Pembentukan Jagat Raya

a) Teori big bang jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700

juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak

terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk

bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.

b) Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya

selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa

dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang

sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang

angkasa.

c) Teori mengambang dan memampat (The oscillating theory). Teori ini dikenal pula

dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena

adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang

disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.

Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaks-galaksi

dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampet didahului dengan

keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap

berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampet lagi.

3. Bentuk-bentuk Galaksi

a. Galaksi Bentuk spiral

Merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang

indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini.

Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang

galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Jumlahnya

paling banyak dari seluruh umlah galaksi yaitu sekitar 78 %

b. Galaksi Bentuk Elips

Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang

sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita dari

depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai

dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur

galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi

antar bintang. Jumlahnya sekitar 18 % dari seluruh jumlah galaksi yang ada

c. Bentuk galaksi tak beraturan

Nampak seperti bola-bola kecil yang berserakan tak teratur tanpa tepi yang tegas. Sekitar

4 % dari seluruh jumlah galaksi yang ada di alam semesta

4. Penegrtian tata rurya

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang

disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut

termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet

kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor,

asteroid, komet) lainnya. 5. Teori pembentukan tata surya

a. Teori Nebulae (Hipotesis Kabut)

Teori nebula di kemukakan oleh Imannuel Kant (Jerman) tahun 1755 dan Pierre Simon de

Laplace (Prancis) tahun 1796

Menurut Teori ini : Lihat gambar 3.1

1) Mula-mula ada kabut melayang-melayang di antariksa, kemudian terjadi

penggabungan antara kabut-kabut tersebut

2) Pengumpulan kabut-kabut ini akan membentuk suatu tenaga akibat suatu termo nuklir

yang terjadi dan energy inilah yang dipakai untuk berputar

3) Pada bagian tengah pusaran ini, akan terjadi suatu penggumpalan (pemadatan) gas

menjadi suatu bola gas yang besar. Bola gas tersebut akan terus-menerus berputar

yang memepat pada bagian kutub-kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya

4) Sebagian gas akan menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang.

Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat yang merupakan cikal bakal

suatu planet. Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energy di seluruh

tata surya.

b. Teori Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin tahun (1843-1928) dan Forest R.

Moulton (1872-1952). Dalam teori ini diungkapkan matahari sebagai suatu bintang memang

sudah ada pada mulanya. Pada suatu ketika ada sebuah bintang yang bepapasan melintas di

dekat matahari kita. Pada saat berdekatan antara matahari dan bintang terjadi aksi tarik-

menarik.Hal ini berakibat lepasnya sebagian massa matahari, dan massa yang lepas ini

berhamburan terlepas di antariksa. Peristiwa inilah yang disebut planetesimal yang kemudian

menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya

c. Teori Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891-1962)

Teori ini mengatakan :

a) Matahari sebagai suatu bintang sudah ada sebelumnya

b) Sebuah bintang melintas dengan posisi sangat dekat dengan matahari

c) Terjadi tarik-menarik antara matahari dengan bintang sehingga berakibat pada

terlepasnya partikel-partikel matahari membentuk pola cerutu. Bagian pinggir tipis

sedang bagian tengah mengembang

d) Kemudian bintang yang semakin menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan

membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan itulah yang

kemudian membentuk planet-planet

d. Teori Awan Debu

Teori ini dikemukakan oleh G. F. Kuiper (1950) teori ini mengatakan bahwa :

a) matahari dan semua planetnya terbentuk dari satu buah kabut. Kabut-kabut tersebut

merupakan kumpulan kabut-kabut kosmis yang melayang-melayang bebas diangkasa

kemudian menyatu, menggumpal dan memadat

b) Dalam gumpalan-gumpalan tersebut di dalamnya terjadi penyatuan energy dan reaksi

termonuklir yang akhirnya menjadi tenaga untuk bergerak

c) Gerakan tersebut menjadi gerakan berputar yang seakan-akan mengelilingi suatu sumber

(gerakan rotasional). Pada akhirnya bentuk akan semakin pepat pada bagian tengahnya,

dan terjadi konsentrasi kabut dibagian yang lain. Konsentrasi kabut yang memusat di

bagian tengahna akhirnya menjadi sebuah bintang baru (matahari). Konsentrasi-

konsentrasi gas yang bertebaran di sekelilingnya menjadi calon planet (protoplanet)

yang masih berwujud gumpalan-gumpalan gas

e. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama teori

bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet )

terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet

dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah

penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh

karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya

bintang kembar.

Soal:

1. Bacalah ringkasan materi di atas mengenai pengertian jagat raya, kemudian simpulkan lah

pengertian jagat raya bersama krlompok mu.

2. Bacalah ringkasan materi di atas mengenai teori pembentukan jagat raya, menurut kelompok kamu

manakah teori pembentukan jagat raya yang paling mendekati benar, berikan alasan!

3. Amatilah gambar pada kolom di bawah ini, kemudian tentukan lah nama dari bentuk-bentuk

galaksi tersebut, dan kemukankan alasan kamu pada kolom yang sudah disediakan.

Gambar Nama bentuk galaksi dan alasannya

4. Perhatiakn gambaar dibawah ini

Setelah mengamti gambar di atas, kemukakanlah pendapat kamu mengenai defenisi tata surya.

5. Amatilah gambar pada kolom di bawah ini, kemudian tentukan lah nama dari proses terbentuknya

jagat raya dan kemukankan alasan kamu pada kolom yang sudah disediakan

Gambar Nama teori dan Proses terjadinya

6. Menurut kelompok kamu dimanakah posisi bumi didalam jagat raya ini, berian alasan!

S E LA M A T B E K E R J A . . . ! ! !

Komentar..

Soal Evaluasi

Nama :

Kelas :

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat diantara a, b, c, d dan e pada soal berikut ini !

1. Berikut ini adalah planet-planet yang dikelompokkan ke dalam superior

planet, kecuali ....

a. jupiter d. uranus

b. neptunus e. merkurius

c. saturnus

2. Kumpulan planet, bintang, meteor, dan benda-benda langit yang lain,

disebut ....

a. matahari d. jagat raya

b. rasi e. galaksi

c. revolusi

3. Jagat raya terbentuk dari hasil ledakan karena adanya reaksi pada inti

massa. Pernyataan ini merupakan inti dari teori ....

a. big bang theory d. oscillating theory

b. nebulae theory e. planetesimal theory

c. teori kabut

4. Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti termasuk jenis galaksi ....

a. spiral d. elips

b. tak beraturan e. Milky way

c. lingkaran bulat

5. Benda langit yang memancarkan cahaya dan panasnya sendiri disebut ....

a. bintang d. rasi

b. galaksi e. asteroid

c. bulan

SELAMAT BEKERJA

Lampiran

Tugas Rumah

Nama :

Kelas :

Petunjuk:

Isilah nama serta kelas kamu

Jawablah pertanyaan di bawah ini.

Kerjakan di rumah dalam kertas polio

Tempelkan hasil kerja kamu dengan soal yang diberikan guru

Kumpulkan kepada guru pada pertemuan berikutnya

Indikator:

Mengidentifikasi planet-pelanet sebagai anggota Tata Surya

Menjelaskan komet, meteor, dan meteorite sebagai anggota Tata Surya

1. Carilah informasi tentang planet-planet sebagai anggota tata surya dari internet,

buatlah dalam rangkuman dengan mencantumkan identitas planet seperti:

a. Gambar planet

b. Jarak planet dengan matahari

c. Diameter planet

d. rotasi planet

e. revolusi planet

f. ciri-ciri planet

2. Carilah informasi dari internet mengenai:

a. komet

b. meteor

c. meteorit

d. asteroid.

SELAMAT BEKERJA

PENILAIAN

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X / I

Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG

KEHIDUPAN

Teori Penciptaan Planet Bumi

Waktu : 3 x 45 Menit (1 TM)

KI Kompetensi Dasar

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

3.3 Menganalisis dinamika planet bumi

sebagai ruang kehidupan.

Indikator Tujuan Pembelajaran

3.3.1 Menjelaskan tentang pengertian

Jagat Raya.

3.3.2 Mendeskripsikan proses terjadinya

Jagat Raya

3.3.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk

anggota Jagat Raya

3.3.4 Menjelaskan pengertian Tata Surya

3.3.5 Mendeskripsikan teori-teori proses

terjadinya Tata Surya

3.3.6 Mengidentifikasi planet-pelanet

sebagai anggota Tata Surya

3.3.7 Menjelaskan komet, meteor, dan

meteorite sebagai anggota Tata

Surya

1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan

tentang pengertian Jagat Raya.

2. Melalui modul siswa kelas x mampu

mendeskripsikan proses terjadinya Jagat Raya

3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya

siswa kelas x mampu membedakan bentuk-bentuk

anggota Jagat Raya

4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan

pengertian Tata Surya

5. Melalui modul siswa kelas x mampu

mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata

Surya

6. Melalui modul siswa mampu menejlaskan planet-

pelanet sebagai anggota Tata Surya

7. Melalui modul siswa mamapu menjelaskan

bahwa komet, meteor, dan meteorite sebagai

anggota Tata Surya

PENILAIAN SIKAP

Petunjuk:

Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubric penilaian,

Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian.

Alokasi waktu 3 x 45 menit ( 1 Pertemuan )

Lembar Penilaian Sikap

No Nama Sikap Siswa

skor kualita

tif

kuantita

tif

predi

kat Disiplin Mengayomi Menghargai Berkerja sama

1

2

3

4

5

Dst

Rubrik Penilaian Sikap

No. Aspek yang

diamati Indikator penilaian Skor

1. Disiplin a. Dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu

b. Kurang dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat

waktu

c. Tidak dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu

3

2

1

2. Mengayomi a. Dapat menjadi tutor sebaya

b. Kurang dapat menjadi tutor sebaya

c. Tidak dapat menjadi tutor sebaya

3

2

1

3. Kejujuran a. Dapat mengerjakan tugas dengan jujur

b. Kurang dapat mengerjakan tugas dengan jujur

a. Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur

3

2

1

4. Bekerja Sama a. Dapat Bekerja sama dengan baik

b. Kurang dapat Bekerja sama dengan baik

c. Tidak dapat Bekerja sama dengan baik

3

2

1

Pedoman Penilaian Sikap

Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ =π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘šπ‘‹ 100

Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:

Nilai Predikat 1-4 =π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

100𝑋 4

Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat

1 3,66/4,00 SB A

2 2,66/3,00/3,33 B B

3 1,66/2,00/2,33 CB C

4 1,00/1,33 KB D

PENILAIAN PENGETAHUAN

1) Lembar Kerja Siswa

Petunjuk:

Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubrik penilaian,

Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian

Alokasi waktu 30 menit

Kriteria Penilaian LKS

Pertemuan 10

No Soal Criteria Penilaian Skor

1

Jawaban sesuai dengan indikator 10 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

2

Jawaban sesuai dengan indikator 10 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

3

3.1Jawaban sesuai dengan indikator 5 3.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5 3.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 3.2Jawaban sesuai dengan indikator 5 3.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5 3.2Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 3.3Jawaban sesuai dengan indikator 5 3.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5 3.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

4

Jawaban sesuai dengan indikator 10 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

5

5.1Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.2Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.21Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.3Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.4Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.4Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.4Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.5Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.5Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.5Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

6

Jawaban sesuai dengan indikator 15 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

2) Evaluasi/Post tes

Petunjuk:

Berilah skor 2 pada jawaban yang benar

Beri nilai 0 pada jawaban yang salah

Jumlahkan skor yang diperoleh siswa

Alokasi waktu 5 menit

Kunci jawaban

1. E

2. D

3. B

4. A

5. A

Lembar Penilaian Post Test

Nomor Nama Siswa Skor Nilai

kualitatif

Nilai

Kuantitatif Predikat

1

2

3

4

5

6

DST

Pedoman penilaian post tes

Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ =π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘šπ‘‹ 100

Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:

Nilai Predikat 1-4 =π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž

100𝑋 4

Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat

1 3,66/4,00 SB A

2 2,66/3,00/3,33 B B

3 1,66/2,00/2,33 CB C

4 1,00/1,33 KB D

3) Penilaian Tugas

KRITERIA PENILAAN TUGAS

PERTEMUAN 10 No soal Criteria penilaian Skor

1

1.1Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.2Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.21Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

1.3Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.4Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.4Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.4Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.5Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.5Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.5Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.6Jawaban sesuai dengan indikator 10 1.6Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 1.6Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

2

2.1Jawaban sesuai dengan indikator 15 3.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 2.2Jawaban sesuai dengan indikator 15 2.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.2Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 2.3Jawaban sesuai dengan indikator 15 2.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 2.3Jawaban sesuai dengan indikator 15 2.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0

π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π΅π‘’π‘™π‘Žπ‘—π‘Žπ‘Ÿ π‘†π‘–π‘ π‘€π‘Ž =π‘π‘œπ‘ π‘‘ 𝑑𝑒𝑠 (40%) + 𝐿𝐾𝑆(60%)

100

Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif, yaitu

90≀NRβ‰₯100 : A 80≀NR<90 : B

70≀NR<80 : C 60≀NR<70 : D

0≀NR<60 : E

Lembar Penilaian LKS

Nama Kelompok Nilai Kualitatif Nilai KUantitatif ket

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kriteria Penilaian Aktivitas

No. Aspek yang

diamati

Indikator penilaian Skor

1. Bertanya d. Bertanya sesuai dengan materi

e. Bertanya hal yang tidak sesuai materi

f. Tidak bertanya

3

2

1

2. Menjelaskan d. Menjelaskan materi dengan lengkap

e. Menjelaskan tetapi kurang lengkap

f. Tidak dapat menjelaskan

3

2

1

3. Menanggapi b. Meberi tanggapan yang sesuai dengan materi

c. Menanggapi tetapi tidak berkaitan dengan

materi

d. Tidak pernah menanggapi

3

2

1

4. Berdiskusi d. Aktif dalam berdiskusi

e. Kurang aktif dalam berdiskusi

f. Tidak aktif dalam berdiskusi

3

2

1

Observasi Aktivitas Siswa

Kel No Nama Aktivitas Siswa

Jumlah Bertanya Menanggapi Menjelaskan Diskusi

1

1

2

3

4

2

5

6

7

8

3

9

10

11

12

4

13

14

15

16

π‘ƒπ‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž(𝑁𝑅)π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™π‘‹ 100%

Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif, yaitu

90%≀NRβ‰₯100% : Sangat Baik 80%≀NR<90% : Baik

70%≀NR<80% : Cukup 60%≀NR<70% : Kurang

0%≀NR<60% : Sangat Kurang