RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / I
Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN
- Teori Penciptaan Planet Bumi
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 1 x tatap muka)
Pertemuan : 10
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator
1.2 Mennsyukuri penciptaan bumi tempat kehidupan sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Pengasih dengan cara turut memelihara.
2.2 Menunjukan prilaku yang bertanggung jawab sebagai makhluk hidup yang dapat berfikir
ilmiah.
3.3 Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
Indikator :
3.2.1 Menjelaskan pengertian Jagat Raya.
3.2.2 Mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Jagat Raya
3.2.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk anggota Jagat Raya
3.2.4 Menjelaskan pengertian Tata Surya
3.2.5 Mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata Surya
3.2.6 Mengidentifikasi planet-pelanet sebagai anggota Tata Surya
3.2.7 Menjelaskan komet, meteor, dan meteorite sebagai anggota Tata Surya
4.3 Mengelolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan menyajikannya
dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi.
C. Tujuan pembelajaran.
1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan tentang pengertian Jagat Raya.
2. Melalui modul siswa kelas x mampu mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya
Jagat Raya
3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya siswa kelas x mampu
membedakan bentuk-bentuk anggota Jagat Raya
4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan pengertian Tata Surya
5. Melalui modul siswa kelas x mampu mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya
Tata Surya
6. Melalui sumber informasi internet siswa mampu menejlaskan planet-pelanet sebagai
anggota Tata Surya
7. Melalui sumber informasi internet siswa mamapu menjelaskan bahwa komet, meteor,
dan meteorite sebagai anggota Tata Surya
D. Materi Pembelajaran
Fakta : Bentuk-bentuk galaksi, anggota tata surya, benda-benda langit.
Konsep : Pengertian jaga raya, proses terbentuknya jagat raya, bentuk-bentuk
jagat raya, penegrtian tata surya, proses terbentuknya tata surya,
anggota tata surya, benda-benda langit.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Diskusi, Informasi, Tanya jawab, Penugasan.
Model Pembelajaran : Numbered heads together
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran
a. Gambar jenis teori pembentukan tata surya
b. Gambar bentuk-bentuk galaksi
c. Gambar benda-benda langit.
2. Alat Pembelajaran
a. Laptop/LCD Projector
b. Spidol dan Papan Tulis
3. Sumber Pembelajaran
a. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.
(halaman 3-5)
b. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara. (Halaman
2-8)
c. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. (Halaman 1-12)
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan/Kegiatan Awal
Guru memberi salam, menyiapkan kelas, berdoa, kemudian mengabsen
peserta didik.
Menyampaikan KD, Indikator, tujuan dan garis besar materi yang akan
5’
10’
dipelajari
Mengamati:
Mengamati gambar jagat raya dan tata surya dan benda-benda langit
lainnya.
Menanya:
Memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap
hal-hal yang kurang dipahami mengenai gambar-gambar jagat raya
dan tata surya beserta benda-benda langit lainnya.
Mengeksplorasi:
Pembagian kelompok belajar, menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
Numbered heads together
Guru memberi penomoran kepada setiap siswa didalam kelompok dan
membagikan LKS kepada setiap kelompok.
Meminta siswa menggali informasi tentang jagat raya dan tata surya
serta benda-benda langil lainnya sesuai dengan gambar yang mereka
amati pada LKS.
Mengkomunikasikan:
Memanggil siswa sesuai dengan nomor di dalam kelompok secara
bergantian dan menjawab pertanyaan dari guru serta menuliskan
jawabannya pada selembar kertas yang sudah di sediakan oleh guru.
Meminta siswa untuk membacakan hasil didkusi mereka di dalam
kelompok untuk di menyimpulkan kebenaran dari hasil diskusi mereka
sebagai tujuan pemebelajaran.
5’
5’
5’
5’
45’
30’
20’
Memberi evaluasi kepada siswa untuk melihat etercapaian pembelajara.
Memberi tugas kepada siswa, tentang anggota tata surya serta benda-benda
langit lainnya.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan Salam dan berdoa
5’
H. Penilaian
Kognitif : lembar kerja siswa (terlampir)
Afektif : lembar pengamatan aktivitas siswa (terlampir)
Mengetahui, Lintongnihuta, Juli 2021
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
(Drs.Nelson Tambunan,MM) Rikardo Saragih,S.Pd
NIP.196402041990041006 NIP.197311202006041001
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / I
Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG
KEHIDUPAN
Teori Penciptaan Planet Bumi
Waktu : 3 x 45 Menit (1 TM)
KI Kompetensi Dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.3 Menganalisis dinamika planet
bumi sebagai ruang kehidupan.
Indikator Tujuan Pembelajaran
3.3.1 Menjelaskan tentang pengertian
Jagat Raya.
3.3.2 Mendeskripsikan proses
terjadinya Jagat Raya
3.3.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk
anggota Jagat Raya
3.3.4 Menjelaskan pengertian Tata
Surya
3.3.5 Mendeskripsikan teori-teori
proses terjadinya Tata Surya
3.3.6 Mengidentifikasi planet-pelanet
sebagai anggota Tata Surya
3.3.7 Menjelaskan komet, meteor, dan
meteorite sebagai anggota Tata
Surya
1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan
tentang pengertian Jagat Raya.
2. Melalui modul siswa kelas x mampu
mendeskripsikan proses terjadinya Jagat Raya
3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya
siswa kelas x mampu membedakan bentuk-bentuk
anggota Jagat Raya
4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan
pengertian Tata Surya
5. Melalui modul siswa kelas x mampu
mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata
Surya
6. Melalui modul siswa mampu menejlaskan planet-
pelanet sebagai anggota Tata Surya
7. Melalui modul siswa mamapu menjelaskan
bahwa komet, meteor, dan meteorite sebagai
anggota Tata Surya
MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN
Gamabar: jagat raya
A. Teori Penciptaan Planet Bumi
a. Jagat Raya
Beberapa pengertian dasar mengenai jagat raya adalah sebagai berikut :
a) Jagat raya adalah alam semesta atau ruang yang meluas ke segala arah dan memiliki
batas-batas yang belum dapat diketahui
b) Jagat raya diduga berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai
c) Jagat raya terdiri dari galaksi-galaksi atau system-sistem bintang yang berjumlah banyak
sekali salah satu diantaranya adalah galaksi Bima Sakti
1. Teori Pembentukan Jagat Raya
a) Teori big bang jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700
juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak
terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk
bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.
b) Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya
selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa
dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang
sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang
angkasa.
c) Teori mengambang dan memampat (The oscillating theory). Teori ini dikenal pula
dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena
adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang
disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.
Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya
2. Galaksi Adalah sekelompok bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas lebih dari satu
benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya
sebagai anggota galaksi yang beredar mengelilingi secara teratur. Ciri-Ciri Galaksi
a) Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan
b) Galaksi-galaksi lain dapat terlihat berada di luar Galaksi Bima Sakti
c) Jarak antara Galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh jutaan tahun cahaya
d) Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu, yaitu spiral, elips dan tidak beraturan
3. Bentuk-bentuk Galaksi a. Galaksi Bentuk spiral
Merupakan tipe yang paling umum dikenal orang.
Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita
mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah
galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral.
Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang
galaksi (termasuk spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi
yang menonjol). Jumlahnya paling banyak dari seluruh
umlah galaksi yaitu sekitar 78 %
b. Galaksi Bentuk Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini
seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak kita
ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah
pandang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi
tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari
galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang
berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak
terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit
mengandung materi antar bintang. Jumlahnya sekitar 18
% dari seluruh jumlah galaksi yang ada
c. Galaksi Bentuk tak Beraturan
Nampak seperti bola-bola kecil yang
berserakan tak teratur tanpa tepi yang tegas. Sekitar 4
% dari seluruh jumlah galaksi yang ada di alam
semesta
b. Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet
kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi , dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
1. Teori Pembentukan Tata Surya
a. Teori Nebulae (Hipotesis Kabut)
Teori nebula di kemukakan oleh Imannuel Kant (Jerman) tahun 1755 dan Pierre Simon
de Laplace (Prancis) tahun 1796
Menurut Teori ini : Lihat gambar 3.1
1) Mula-mula ada kabut melayang-melayang di antariksa, kemudian terjadi
penggabungan antara kabut-kabut tersebut
2) Pengumpulan kabut-kabut ini akan membentuk suatu tenaga akibat suatu termo nuklir
yang terjadi dan energy inilah yang dipakai untuk berputar
3) Pada bagian tengah pusaran ini, akan terjadi suatu penggumpalan (pemadatan) gas
menjadi suatu bola gas yang besar. Bola gas tersebut akan terus-menerus berputar
yang memepat pada bagian kutub-kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya
4) Sebagian gas akan menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang.
Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat yang merupakan cikal bakal
suatu planet. Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energy di seluruh
tata surya.
Gambar: Proses terbentuknya ata surya menurut teori nebula
2) Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlin tahun (1843-1928) dan Forest R.
Moulton (1872-1952). Dalam teori ini
diungkapkan matahari sebagai suatu bintang
memang sudah ada pada mulanya. Pada suatu
ketika ada sebuah bintang yang bepapasan
melintas di dekat matahari kita. Pada saat
berdekatan antara matahari dan bintang terjadi
aksi tarik-menarik.Hal ini berakibat lepasnya
sebagian massa matahari, dan massa yang lepas
ini berhamburan terlepas di antariksa. Peristiwa
inilah yang disebut planetesimal yang kemudian
menjadi planet-planet yang beredar pada
orbitnya. Gambar : Proses terbentuknya tata surya
3) Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh Sir
James Jeans (1877-1946) dan Harold
Jeffreys (1891-1962)
Teori ini mengatakan :
a) Matahari sebagai suatu bintang
sudah ada sebelumnya
b) Sebuah bintang melintas dengan
posisi sangat dekat dengan
matahari
c) Terjadi tarik-menarik antara
matahari dengan bintang sehingga
berakibat pada terlepasnya partikel-
partikel matahari membentuk pola
cerutu. Bagian pinggir tipis sedang
bagian tengah mengembang
d) Kemudian bintang yang semakin
menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar
matahari. Gumpalan-gumpalan itulah yang kemudian membentuk planet-planet
4) Teori Awan Debu
Teori ini dikemukakan oleh G. F.
Kuiper (1950) teori ini mengatakan
bahwa :
a) matahari dan semua planetnya
terbentuk dari satu buah kabut.
Kabut-kabut tersebut
merupakan kumpulan kabut-
kabut kosmis yang melayang-
melayang bebas diangkasa
kemudian menyatu,
menggumpal dan memadat
b) Dalam gumpalan-gumpalan
tersebut di dalamnya terjadi penyatuan energy dan reaksi termonuklir yang akhirnya
menjadi tenaga untuk bergerak
c) Gerakan tersebut menjadi gerakan berputar yang seakan-akan mengelilingi suatu sumber
(gerakan rotasional). Pada akhirnya bentuk akan semakin pepat pada bagian tengahnya,
dan terjadi konsentrasi kabut dibagian yang lain. Konsentrasi kabut yang memusat di
bagian tengahna akhirnya menjadi sebuah bintang baru (matahari). Konsentrasi-
konsentrasi gas yang bertebaran di sekelilingnya menjadi calon planet (protoplanet)
yang masih berwujud gumpalan-gumpalan gas.
5) Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada
tahun 1956. Teori ini diberi nama teori bintang
kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya
( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah
bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan
membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang (
matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna
setelah penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang
kembar, oleh karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari
proses meladaknya bintang kembar.
b. Sistem Tata Surya Planet-planet yang ada di tata surya dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa
kriteria, antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan Massanya,
Planet dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
Planet Bermassa Besar (Superior Planet), terdiri dari: Jupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus.
Planet Bermassa Kecil (Inferior Planet), terdiri dari: Merkurius, Venus, Bumi, dan
Mars.
2. Berdasarkan Jaraknya ke Matahari,
Planet dapat dibedakan atas dua macam planet, yaitu sebagai berikut:
Planet Dalam (Interior Planet) Planet Dalam yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih pendek
daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Berdasarkan kriteria tersebut, maka yang
termasuk Planet Dalam adalah Planet Merkurius dan Venus. Planet Merkurius dan Venus
mempunyai kecepatan beredar mengelilingi Matahari berbeda-beda, sehingga letak atau
kedudukan planet tersebut bila dilihat dari Bumi akan berubah-ubah pula.
Sudut yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan Bumi-Matahari dengan suatu
Planet disebut Elongasi. Besarnya sudut Elongasi yang dibentuk oleh garis yang
menghubungkan Bumi-Matahari-Merkurius yaitu antara 0 -28 derajat, sedangkan sudut
Elongasi Bumi-matahari-Venus adalah 0 – 50 derajat.
Planet Luar (Eksterior Planet) Planet Luar yaitu Planet-Planet yang jarak rata-ratanya ke Matahari lebih panjang
daripada jarak rata-rata Planet Bumi ke Matahari. Termasuk ke dalam kelompok Planet Luar
adalah Planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dilihat dari Bumi, sudut
Elongasi kelompok Planet Luar berkisar antara 0 -180 derajat. Bila Elongasi salah satu Planet
mencapai 180 derajat hal ini berarti Planet tersebut sedang berada dalam kedudukan oposisi,
yaitu kedudukan suatu Planet berlawanan arah dengan posisi Matahari dilihat dari Bumi. Pada
saat oposisi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan Bumi.
Bila Elongasi salah satu Planet mencapai 00 berarti Planet tersebut mencapai kedudukan
konjungsi, yaitu suatu kedudukan Planet yang berada dalam posisi searah dengan Matahari
dilihat dari Bumi. Pada saat konjungsi, berarti Planet tersebut berada pada jarak paling jauh
dengan Bumi.
Sekian penjeasan singkat tentang klasifikasi planet-planet berdasarkan kriterianya,
sekarang di lanjutkan dengan penjelasan tentang planet-planet di tata surya.
Berikut ini dijelaskan satu persatu mengenai planet-planet sebagai anggota tata surya.
1. Planet Merkurius
Merkurius merupakan Planet paling dekat dengan
Matahari, jarak rata-ratanya hanya sekitar 57,8 juta km.
Akibatnya, suhu udara pada siang hari sangat panas
(mencapai 4000C), sedangkan malam hari sangat dingin
(mencapai -2000 C). Perbedaan suhu harian yang sangat
besar disebabkan Planet ini tidak mempunyai atmosfer.
Merkurius berukuran paling kecil, garis tengahnya hanya
4.850 km hampir sama dengan ukuran bulan (diameter 3.476 km).
Planet ini beredar mengelilingi matahari dalam suatu orbit eliptis (lonjong) dengan
periode revolusinyasekitar 88 hari, sedangkan periode rotasinya sekitar 59 hari. Mirip dengan
Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta
atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan
kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius
berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari zaman orang Sumeria pada
milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah
satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan
Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari
kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada
zaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima
sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang
berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya
tampak pada saat matahari terbenam.
2. Planet Venus
Venus merupakan planet yang letaknya
paling dekat ke bumi, yaitu sekitar 42 juta
km, sehingga dapat terlihat jelas dari bumi
sebagai suatu noktah kecil yang sangat
terang dan berkilauan menyerupai bintang
pada pagi atau senja hari. Venus sering
disebut sebagai bintang kejora pada saat
Planet Venus berada pada posisi elongasi
barat dan bintang senja pada waktu elongasi
timur. Kecemerlangan planet Venus
disebabkan pula oleh adanya atmosfer
berupa awan putih yang
menyelubunginya dan berfungsi memantulk
an cahaya matahari.
Jarak rata-rata Venus ke matahari sekitar 108 juta km, diselubungi atmosfer yang sangat
tebal terdiri atas gas karbondioksida dan sulfat, sehingga pada siang hari suhunya dapat
mencapai 4770 C, sedangkan pada malam hari suhunya tetap tinggi karena panas yang
diterima tertahan atmosfer. Diameter planet Venus sekitar 12.140 km, periode rotasinya
sekitar 244 hari dengan arah sesuai jarum jam, dan periode revolusinya sekitar 225 hari.
Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga
hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi
planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu
revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2
menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus
tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan
awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.
3. Planet Bumi (The Earth)
Bumi merupakan planet yang berada pada urutan ketiga
dari matahari. Jarak rata-ratanya ke matahari sekitar 150 juta
km, periode revolusinya sekitar 365,25 hari, dan periode
rotasinya sekitar 23 jam 56 menit dengan arah barat-timur.
Planet bumi mempunyai satu satelit alam yang selalu beredar
mengelilingi bumi yaitu Bulan (The Moon). Diameter Bumi
sekitar 12.756 km hamper sama dengan diameter Planet Venus.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan
melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 °C
hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di
bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan
luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per
meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat
jenis Bumi dipatok sebagai 1. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer.
Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik
lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di
permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung
Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau
Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan
luas 394.299 km2.
4. Planet Mars
Mars merupakan planet luar (eksterior planet) yang paling dekat ke bumi. Planet ini
tampak sangat jelas dari bumi setiap 2 tahun 2 bulan sekali
yaitu pada kedudukan oposisi. Sebab saat itu jaraknya hanya
sekitar 56 juta km dari bumi, sehingga merupakan satu-
satunya planet yang bagian permukaannya dapat diamati dari
bumi dengan mempergunakan teleskop, sedangkan planet
lain terlalu sulit diamati karena diselubungi oleh gas berupa
awan tebal selain jaraknya yang terlalu jauh. Di planet Mars,
terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur
ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas
nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang
menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang
telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut
hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
Berdasarkan pengamatan orbit dan pemeriksaan terhadap kumpulan meteorit Mars,
permukaan Mars terdiri dari basalt. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan
Mars memunyai silika yang lebih kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-
batu andesitik di Bumi; namun, hasil-hasil pengamatan tersebut juga dapat dijelaskan dengan
kaca silika. Sebagian besar permukaan Mars dilapisi oleh debu besi (III) oksida yang
memberinya kenampakan merah. Keadaan di Mars paling mirip dengan bumi, sehingga
memungkinkan terdapatnya kehidupan. Karena itu, para astronom lebih banyak
menghabiskan waktu mempelajari Mars daripada planet lain. Jarak rata-rata ke Matahari
sekitar 228 juta km, periode revolusinya sekitar 687 hari, sedangkan periode rotasi sekitar 24
jam 37 menit. Diameter planet sekitar setengah dari diameter bumi (6.790 km), diselimuti
lapisan atmosfer yang tipis, dengan suhu udara relatif lebih rendah daripada suhu udara di
bumi. Planet Mars mempunyai dua satelit alam, yakni Phobos dan Deimos.
5. Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar di tata surya, diameter
sekitar 142.600 km, terdiri atas materi dengan tingkat
kerapatannya rendah, terutama hidrogen dan helium. Jarak rata-
ratanya ke matahari sekitar 778 juta km, berotasi pada
sumbunya dengan sangat cepat yakni sekitar 9 jam 50 menit,
sedangkan periode revolusinya sekitar 11,9 tahun. Planet Jupiter
mempunyai satelit alam yang jumlahnya paling banyak yaitu
sekitar 13 satelit, di antaranya terdapat beberapa satelit yang
ukurannya besar yaitu Ganimedes, Calisto, Galilea, Io dan Europa.
Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan
sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap
kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah
batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal
terbentuknya satelit Yupiter.
6. Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar ke dua
setelah Jupiter, diameternya sekitar 120.200 km,
periode rotasinya sekitar 10 jam 14 menit, dan
revolusinya sekitar 29,5 tahun. Planet ini mempunyai
tiga cincin tipis yang arahnya selalu sejajar dengan
ekuatornya, yaitu Cincin Luar (diameter 273.600
km), Cincin Tengah (diameter 152.000 km), dan
Cincin Dalam (diameter 160.000 km). Antara Cincin
Dalam dengan permukaan Saturnus dipisahkan oleh
ruang kosong yang berjarak sekitar 11.265 km.
Planet Saturnus mempunyai atmosfer sangat rapat
terdiri atas hidrogen, helium, metana, dan amoniak.
Planet Saturnus mempunyai satelit alam berjumlah
sekitar 18 satelit, diantaranya Titan,
Rhea, Thetys, dan Dione.
Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya
berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer
tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di
Saturnus. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini.
Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu
tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal.
Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan
timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-
cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh di antaranya
cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka
adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan
ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.
7. Planet Uranus
Uranus mempunyai diameter 49.000 km hampir empat
kali lipat diameter bumi. Periode revolusinya sekitar 84
tahun, sedangkan rotasinya sekitar 10 jam 49 menit. Berbeda
dengan planet lainnya, sumbu rotasi pada planet ini searah
dengan arah datangnya sinar matahari, sehingga kutubnya
seringkali menghadap ke arah matahari. Atmosfernya
dipenuhi hidrogen, helium dan metana. Di luar batas
atmosfer, Planet Uranus terdapat lima satelit alam yang
mengelilinginya, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan
Oberon. Jarak rata-rata ke matahari sekitar 2.870 juta km.
Planet inipun merupakan planet raksasa yang sebagian besar massanya berupa gas dan
bercincin, ketebalan cincinnya hanya sekitar 1 meter terdiri atas partikel-partikel gas yang
sangat tipis dan redup. Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya
mempunyai komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn.
Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang
berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan Saturnus karena
terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan
metana, bersama dengan jejak hidrokarbon. Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin
dalam Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur
awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan
lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan
itu, interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
8. Planet Neptunus
Neptunus merupakan planet superior dengan diameter
50.200 km, letaknya paling jauh dari matahari. Jarak rata-
rata ke matahari sekitar 4.497 juta km. Periode
revolusinya sekitar 164,8 tahun, sedangkan periode
rotasinya sekitar 15 jam 48 menit. Atmosfer Neptunus
dipenuhi oleh hidrogen, helium, metana, dan amoniak
yang lebih padat dibandingkan dengan Jupiter dan
Saturnus. Satelit alam yang beredar mengelilingi
Neptunus ada dua, yaitu Triton dan Nereid. Planet
Neptunus mempunyai dua cincin utama dan dua cincin
redup di bagian dalam yang mempunyai lebar sekitar 15
km.Komposisi penyusun planet ini adalah besi dan unsur
berat lainnya. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di
antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.
Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam sistem tata surya
kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun
jauh lebih kecil dari sebuah planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan
Yupiter yang disebut sabuk asteroid.
Komet
Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari
gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau
lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.
Meteoroid
Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang melayang-layang bebas
di angkasa dan bergerak cepat. Lintasan meteoroid tidak beraturan dan tidak mengorbit
kepada Matahari.
Meteor
Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi karena pengaruh
gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya
pun yang cepat dapat menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid
yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat meteor yang terbakar
sebagai bintang jatuh.
Meteorit
Meteorit adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi, mengalami gesekan di
atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari temuan-temuan meteorit inilah, para ahli
mengetahui bahwa meteoroid terdiri atas batuan, besi, dan nikel.
Contoh Soal :
Tuliskan susunan planet dalam Tata Surya !
Jawab : Merkurius - Venus - Bumi – Mars – Jupiter - Saturnus – Uranus –
Neptunus.
Latihan :
1. Jelaskan perbedaan antara : planet-satelit-komet-meteor dan buatlah
linbtasan peredarannya !
2. Mengapa pluto dikeluarkan dari planet tata surya ?
Referensi :
a. Uli,Marah dan Asep Mulyadi. 2006. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta:Esis.
(halaman 3-5)
b. Tika, Pabundu. 2001. Geografi SMA dan MA Kelas X.Jakarta: Bumi Aksara. (Halaman
2-8)
c. Anjayani,dkk. 2009. Georafi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional. (Halaman 1-12)
d. www.wikipedia.com
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan 10
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / I
Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG
KEHIDUPAN
Teori Penciptaan Planet Bumi
Waktu : 3 x 45 Menit (1 TM)
Nama kelompok :
Kelas :
KI Kompetensi Dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.3 Menganalisis dinamika planet
bumi sebagai ruang kehidupan.
Indikator Tujuan Pembelajaran
3.3.1 Menjelaskan tentang pengertian
Jagat Raya.
3.3.2 Mendeskripsikan proses
terjadinya Jagat Raya
3.3.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk
anggota Jagat Raya
3.3.4 Menjelaskan pengertian Tata
Surya
3.3.5 Mendeskripsikan teori-teori
proses terjadinya Tata Surya
3.3.6 Mengidentifikasi planet-pelanet
sebagai anggota Tata Surya
3.3.7 Menjelaskan komet, meteor, dan
meteorite sebagai anggota Tata
Surya
1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan
tentang pengertian Jagat Raya.
2. Melalui modul siswa kelas x mampu
mendeskripsikan proses terjadinya Jagat Raya
3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya
siswa kelas x mampu membedakan bentuk-bentuk
anggota Jagat Raya
4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan
pengertian Tata Surya
5. Melalui modul siswa kelas x mampu
mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata
Surya
6. Melalui modul siswa mampu menejlaskan planet-
pelanet sebagai anggota Tata Surya
7. Melalui modul siswa mamapu menjelaskan
bahwa komet, meteor, dan meteorite sebagai
anggota Tata Surya
RINGKASAN MATERI A. Teori Penciptaan Planet Bumi
1. Jagat Raya
Beberapa pengertian dasar mengenai jagat raya adalah sebagai berikut :
a) Jagat raya adalah alam semesta atau ruang yang meluas ke segala arah dan memiliki
batas-batas yang belum dapat diketahui
b) Jagat raya diduga berbentuk melengkung dan dalam keadaan memuai
c) Jagat raya terdiri dari galaksi-galaksi atau system-sistem bintang yang berjumlah banyak
sekali salah satu diantaranya adalah galaksi Bima Sakti
2. Teori Pembentukan Jagat Raya
a) Teori big bang jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700
juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak
terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk
bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.
b) Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya
selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa
dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang
sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang
angkasa.
c) Teori mengambang dan memampat (The oscillating theory). Teori ini dikenal pula
dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena
adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang
disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.
Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaks-galaksi
dan bintang yang telah terbentuk akan meredup kemudian memampet didahului dengan
keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap
berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya memampet lagi.
3. Bentuk-bentuk Galaksi
a. Galaksi Bentuk spiral
Merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang
indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini.
Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang
galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Jumlahnya
paling banyak dari seluruh umlah galaksi yaitu sekitar 78 %
b. Galaksi Bentuk Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang
sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita dari
depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai
dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur
galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi
antar bintang. Jumlahnya sekitar 18 % dari seluruh jumlah galaksi yang ada
c. Bentuk galaksi tak beraturan
Nampak seperti bola-bola kecil yang berserakan tak teratur tanpa tepi yang tegas. Sekitar
4 % dari seluruh jumlah galaksi yang ada di alam semesta
4. Penegrtian tata rurya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut
termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet
kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya. 5. Teori pembentukan tata surya
a. Teori Nebulae (Hipotesis Kabut)
Teori nebula di kemukakan oleh Imannuel Kant (Jerman) tahun 1755 dan Pierre Simon de
Laplace (Prancis) tahun 1796
Menurut Teori ini : Lihat gambar 3.1
1) Mula-mula ada kabut melayang-melayang di antariksa, kemudian terjadi
penggabungan antara kabut-kabut tersebut
2) Pengumpulan kabut-kabut ini akan membentuk suatu tenaga akibat suatu termo nuklir
yang terjadi dan energy inilah yang dipakai untuk berputar
3) Pada bagian tengah pusaran ini, akan terjadi suatu penggumpalan (pemadatan) gas
menjadi suatu bola gas yang besar. Bola gas tersebut akan terus-menerus berputar
yang memepat pada bagian kutub-kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya
4) Sebagian gas akan menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang.
Gelang-gelang tersebut berubah menjadi gumpalan padat yang merupakan cikal bakal
suatu planet. Bagian intinya akan menjadi matahari sebagai sumber energy di seluruh
tata surya.
b. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin tahun (1843-1928) dan Forest R.
Moulton (1872-1952). Dalam teori ini diungkapkan matahari sebagai suatu bintang memang
sudah ada pada mulanya. Pada suatu ketika ada sebuah bintang yang bepapasan melintas di
dekat matahari kita. Pada saat berdekatan antara matahari dan bintang terjadi aksi tarik-
menarik.Hal ini berakibat lepasnya sebagian massa matahari, dan massa yang lepas ini
berhamburan terlepas di antariksa. Peristiwa inilah yang disebut planetesimal yang kemudian
menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya
c. Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891-1962)
Teori ini mengatakan :
a) Matahari sebagai suatu bintang sudah ada sebelumnya
b) Sebuah bintang melintas dengan posisi sangat dekat dengan matahari
c) Terjadi tarik-menarik antara matahari dengan bintang sehingga berakibat pada
terlepasnya partikel-partikel matahari membentuk pola cerutu. Bagian pinggir tipis
sedang bagian tengah mengembang
d) Kemudian bintang yang semakin menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan
membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan itulah yang
kemudian membentuk planet-planet
d. Teori Awan Debu
Teori ini dikemukakan oleh G. F. Kuiper (1950) teori ini mengatakan bahwa :
a) matahari dan semua planetnya terbentuk dari satu buah kabut. Kabut-kabut tersebut
merupakan kumpulan kabut-kabut kosmis yang melayang-melayang bebas diangkasa
kemudian menyatu, menggumpal dan memadat
b) Dalam gumpalan-gumpalan tersebut di dalamnya terjadi penyatuan energy dan reaksi
termonuklir yang akhirnya menjadi tenaga untuk bergerak
c) Gerakan tersebut menjadi gerakan berputar yang seakan-akan mengelilingi suatu sumber
(gerakan rotasional). Pada akhirnya bentuk akan semakin pepat pada bagian tengahnya,
dan terjadi konsentrasi kabut dibagian yang lain. Konsentrasi kabut yang memusat di
bagian tengahna akhirnya menjadi sebuah bintang baru (matahari). Konsentrasi-
konsentrasi gas yang bertebaran di sekelilingnya menjadi calon planet (protoplanet)
yang masih berwujud gumpalan-gumpalan gas
e. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh RA Lyttleton pada tahun 1956. Teori ini diberi nama teori
bintang kembar karna Lyttleton beranggapan bahwa tata surya ( matahari dan planet )
terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet
dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari ) adapun alasan dari pendapat ini karna setelah
penelitian terhadap tata surya lain ternya ada tata surya yang memiliki bintang kembar, oleh
karna itulah Lyttleton beranggapan bahwa tata surya kita terbentuk dari proses meladaknya
bintang kembar.
Soal:
1. Bacalah ringkasan materi di atas mengenai pengertian jagat raya, kemudian simpulkan lah
pengertian jagat raya bersama krlompok mu.
2. Bacalah ringkasan materi di atas mengenai teori pembentukan jagat raya, menurut kelompok kamu
manakah teori pembentukan jagat raya yang paling mendekati benar, berikan alasan!
3. Amatilah gambar pada kolom di bawah ini, kemudian tentukan lah nama dari bentuk-bentuk
galaksi tersebut, dan kemukankan alasan kamu pada kolom yang sudah disediakan.
Gambar Nama bentuk galaksi dan alasannya
4. Perhatiakn gambaar dibawah ini
Setelah mengamti gambar di atas, kemukakanlah pendapat kamu mengenai defenisi tata surya.
5. Amatilah gambar pada kolom di bawah ini, kemudian tentukan lah nama dari proses terbentuknya
jagat raya dan kemukankan alasan kamu pada kolom yang sudah disediakan
Gambar Nama teori dan Proses terjadinya
6. Menurut kelompok kamu dimanakah posisi bumi didalam jagat raya ini, berian alasan!
S E LA M A T B E K E R J A . . . ! ! !
Komentar..
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat diantara a, b, c, d dan e pada soal berikut ini !
1. Berikut ini adalah planet-planet yang dikelompokkan ke dalam superior
planet, kecuali ....
a. jupiter d. uranus
b. neptunus e. merkurius
c. saturnus
2. Kumpulan planet, bintang, meteor, dan benda-benda langit yang lain,
disebut ....
a. matahari d. jagat raya
b. rasi e. galaksi
c. revolusi
3. Jagat raya terbentuk dari hasil ledakan karena adanya reaksi pada inti
massa. Pernyataan ini merupakan inti dari teori ....
a. big bang theory d. oscillating theory
b. nebulae theory e. planetesimal theory
c. teori kabut
4. Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti termasuk jenis galaksi ....
a. spiral d. elips
b. tak beraturan e. Milky way
c. lingkaran bulat
5. Benda langit yang memancarkan cahaya dan panasnya sendiri disebut ....
a. bintang d. rasi
b. galaksi e. asteroid
c. bulan
SELAMAT BEKERJA
Lampiran
Tugas Rumah
Nama :
Kelas :
Petunjuk:
Isilah nama serta kelas kamu
Jawablah pertanyaan di bawah ini.
Kerjakan di rumah dalam kertas polio
Tempelkan hasil kerja kamu dengan soal yang diberikan guru
Kumpulkan kepada guru pada pertemuan berikutnya
Indikator:
Mengidentifikasi planet-pelanet sebagai anggota Tata Surya
Menjelaskan komet, meteor, dan meteorite sebagai anggota Tata Surya
1. Carilah informasi tentang planet-planet sebagai anggota tata surya dari internet,
buatlah dalam rangkuman dengan mencantumkan identitas planet seperti:
a. Gambar planet
b. Jarak planet dengan matahari
c. Diameter planet
d. rotasi planet
e. revolusi planet
f. ciri-ciri planet
2. Carilah informasi dari internet mengenai:
a. komet
b. meteor
c. meteorit
d. asteroid.
SELAMAT BEKERJA
PENILAIAN
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 Lintongnihuta
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X / I
Materi Pokok : MENGENAL BUMI SEBAGAI RUANG
KEHIDUPAN
Teori Penciptaan Planet Bumi
Waktu : 3 x 45 Menit (1 TM)
KI Kompetensi Dasar
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.3 Menganalisis dinamika planet bumi
sebagai ruang kehidupan.
Indikator Tujuan Pembelajaran
3.3.1 Menjelaskan tentang pengertian
Jagat Raya.
3.3.2 Mendeskripsikan proses terjadinya
Jagat Raya
3.3.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk
anggota Jagat Raya
3.3.4 Menjelaskan pengertian Tata Surya
3.3.5 Mendeskripsikan teori-teori proses
terjadinya Tata Surya
3.3.6 Mengidentifikasi planet-pelanet
sebagai anggota Tata Surya
3.3.7 Menjelaskan komet, meteor, dan
meteorite sebagai anggota Tata
Surya
1. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan
tentang pengertian Jagat Raya.
2. Melalui modul siswa kelas x mampu
mendeskripsikan proses terjadinya Jagat Raya
3. Melalui gambar bentuk-bentuk anggota jagat raya
siswa kelas x mampu membedakan bentuk-bentuk
anggota Jagat Raya
4. Melalui modul siswa kelas x mampu menjelaskan
pengertian Tata Surya
5. Melalui modul siswa kelas x mampu
mendeskripsikan teori-teori proses terjadinya Tata
Surya
6. Melalui modul siswa mampu menejlaskan planet-
pelanet sebagai anggota Tata Surya
7. Melalui modul siswa mamapu menjelaskan
bahwa komet, meteor, dan meteorite sebagai
anggota Tata Surya
PENILAIAN SIKAP
Petunjuk:
Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubric penilaian,
Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian.
Alokasi waktu 3 x 45 menit ( 1 Pertemuan )
Lembar Penilaian Sikap
No Nama Sikap Siswa
skor kualita
tif
kuantita
tif
predi
kat Disiplin Mengayomi Menghargai Berkerja sama
1
2
3
4
5
Dst
Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek yang
diamati Indikator penilaian Skor
1. Disiplin a. Dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu
b. Kurang dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat
waktu
c. Tidak dapat menyelesaikan tugas dari guru tepat waktu
3
2
1
2. Mengayomi a. Dapat menjadi tutor sebaya
b. Kurang dapat menjadi tutor sebaya
c. Tidak dapat menjadi tutor sebaya
3
2
1
3. Kejujuran a. Dapat mengerjakan tugas dengan jujur
b. Kurang dapat mengerjakan tugas dengan jujur
a. Tidak dapat mengerjakan tugas dengan jujur
3
2
1
4. Bekerja Sama a. Dapat Bekerja sama dengan baik
b. Kurang dapat Bekerja sama dengan baik
c. Tidak dapat Bekerja sama dengan baik
3
2
1
Pedoman Penilaian Sikap
Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑋 100
Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:
Nilai Predikat 1-4 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
100𝑋 4
Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat
1 3,66/4,00 SB A
2 2,66/3,00/3,33 B B
3 1,66/2,00/2,33 CB C
4 1,00/1,33 KB D
PENILAIAN PENGETAHUAN
1) Lembar Kerja Siswa
Petunjuk:
Berilah skor pada instrument penilaian dengan melihat rubrik penilaian,
Tentukan akumulasi nilai dengam melihat pedoman penilaian
Alokasi waktu 30 menit
Kriteria Penilaian LKS
Pertemuan 10
No Soal Criteria Penilaian Skor
1
Jawaban sesuai dengan indikator 10 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2
Jawaban sesuai dengan indikator 10 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
3
3.1Jawaban sesuai dengan indikator 5 3.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5 3.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 3.2Jawaban sesuai dengan indikator 5 3.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5 3.2Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 3.3Jawaban sesuai dengan indikator 5 3.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 2,5 3.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
4
Jawaban sesuai dengan indikator 10 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
5
5.1Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.2Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.21Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.3Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.4Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.4Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.4Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 5.5Jawaban sesuai dengan indikator 6 5.5Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 5.5Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
6
Jawaban sesuai dengan indikator 15 Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2) Evaluasi/Post tes
Petunjuk:
Berilah skor 2 pada jawaban yang benar
Beri nilai 0 pada jawaban yang salah
Jumlahkan skor yang diperoleh siswa
Alokasi waktu 5 menit
Kunci jawaban
1. E
2. D
3. B
4. A
5. A
Lembar Penilaian Post Test
Nomor Nama Siswa Skor Nilai
kualitatif
Nilai
Kuantitatif Predikat
1
2
3
4
5
6
DST
Pedoman penilaian post tes
Untuk melihat skor dari hasil pengamatan, gunakan rumus dibawah ini:
𝑆𝑘𝑜𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚𝑋 100
Untuk melihat predikat 1 – 4 gunakan rumus dibawah ini:
Nilai Predikat 1-4 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
100𝑋 4
Nomor Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif Predikat
1 3,66/4,00 SB A
2 2,66/3,00/3,33 B B
3 1,66/2,00/2,33 CB C
4 1,00/1,33 KB D
3) Penilaian Tugas
KRITERIA PENILAAN TUGAS
PERTEMUAN 10 No soal Criteria penilaian Skor
1
1.1Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.2Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.21Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
1.3Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.4Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.4Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.4Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.5Jawaban sesuai dengan indikator 6 1.5Jawaban kurang sesuai dengan indikator 3 1.5Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 1.6Jawaban sesuai dengan indikator 10 1.6Jawaban kurang sesuai dengan indikator 5 1.6Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
2
2.1Jawaban sesuai dengan indikator 15 3.1Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.1Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 2.2Jawaban sesuai dengan indikator 15 2.2Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.2Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 2.3Jawaban sesuai dengan indikator 15 2.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0 2.3Jawaban sesuai dengan indikator 15 2.3Jawaban kurang sesuai dengan indikator 7,5 2.3Jawaban tidak sesuai dengan indikator 0
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠 (40%) + 𝐿𝐾𝑆(60%)
100
Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif, yaitu
90≤NR≥100 : A 80≤NR<90 : B
70≤NR<80 : C 60≤NR<70 : D
0≤NR<60 : E
Lembar Penilaian LKS
Nama Kelompok Nilai Kualitatif Nilai KUantitatif ket
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kriteria Penilaian Aktivitas
No. Aspek yang
diamati
Indikator penilaian Skor
1. Bertanya d. Bertanya sesuai dengan materi
e. Bertanya hal yang tidak sesuai materi
f. Tidak bertanya
3
2
1
2. Menjelaskan d. Menjelaskan materi dengan lengkap
e. Menjelaskan tetapi kurang lengkap
f. Tidak dapat menjelaskan
3
2
1
3. Menanggapi b. Meberi tanggapan yang sesuai dengan materi
c. Menanggapi tetapi tidak berkaitan dengan
materi
d. Tidak pernah menanggapi
3
2
1
4. Berdiskusi d. Aktif dalam berdiskusi
e. Kurang aktif dalam berdiskusi
f. Tidak aktif dalam berdiskusi
3
2
1
Observasi Aktivitas Siswa
Kel No Nama Aktivitas Siswa
Jumlah Bertanya Menanggapi Menjelaskan Diskusi
1
1
2
3
4
2
5
6
7
8
3
9
10
11
12
4
13
14
15
16
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎(𝑁𝑅)𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑋 100%
Hasil tersebut ditafsirkan dengan rentang kualitatif, yaitu
90%≤NR≥100% : Sangat Baik 80%≤NR<90% : Baik
70%≤NR<80% : Cukup 60%≤NR<70% : Kurang
0%≤NR<60% : Sangat Kurang
Top Related