31 BAB III

23
31 BAB III OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan ECS adalah perusahaan penyedia produk dan jasa informasi dan teknologi komunikasi yang didirikan pada tahun 1985 dan tercatat di mainboard SGX tahun 2001. Dengan tiga bisnis utama yaitu sistem enterprise, distribusi dan jasa IT, ECS memiliki lebih dari 21000 mitra channel yang aktif di China, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Filipina. Bagi ECS aset terbesar perusahaan adalah manusia, seperti yang tercermin dalam filsafat ECS yaitu :” teknologi merupakan alat, manusia yang membuat perbedaan”. Kami fokus pada penghargaan terhadap individu seperti shareholder, pelanggan, karyawan, mitra bisnis, analis, dan media, serta individu lain yang memberi efek bagi kinerja perusahaan. Untuk membuktikan filosofi ECS dan untuk lebih dekat dengan semua mitra yang ada di Indonesia, dan juga untuk membangun hubungan dengan mitra baru, ECS juga hadir di Indonesia. Di Indonesia ECS disebut ECS Indo Jaya. Didirikan pada tahun 2004, dengan visi untuk menjadi yang terbaik dan menjadi distributor IT yang terkemuka di Indonesia serta menjadi mitra yang baik bagi patnernya. Tahun 2004, saham ECS bergabung dengan PT Harrisma Agung, perusahaan yang didirikan di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia IT. PT ECS Indo Jaya didirikan di Indonesia dengan kepemilikan saham 89% oleh grup ECS dan 11% oleh Tantri Bisono, selaku CEO dari PT ECS Indo Jaya. ECS Indo Jaya mencoba membuktikan visi dan misi perusahaan melalui tiga lini bisnis yakni Sistem Enterprise : jasa dan distribusi IT. Saat ini, ECS Indo Jaya telah memiliki lebih dari 2000 mitra

Transcript of 31 BAB III

31

BAB III

OBYEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan

ECS adalah perusahaan penyedia produk dan jasa informasi dan teknologi

komunikasi yang didirikan pada tahun 1985 dan tercatat di mainboard SGX tahun 2001.

Dengan tiga bisnis utama yaitu sistem enterprise, distribusi dan jasa IT, ECS memiliki

lebih dari 21000 mitra channel yang aktif di China, Thailand, Malaysia, Singapura,

Indonesia, dan Filipina. Bagi ECS aset terbesar perusahaan adalah manusia, seperti yang

tercermin dalam filsafat ECS yaitu :” teknologi merupakan alat, manusia yang membuat

perbedaan”. Kami fokus pada penghargaan terhadap individu seperti shareholder,

pelanggan, karyawan, mitra bisnis, analis, dan media, serta individu lain yang memberi

efek bagi kinerja perusahaan. Untuk membuktikan filosofi ECS dan untuk lebih dekat

dengan semua mitra yang ada di Indonesia, dan juga untuk membangun hubungan

dengan mitra baru, ECS juga hadir di Indonesia. Di Indonesia ECS disebut ECS Indo

Jaya. Didirikan pada tahun 2004, dengan visi untuk menjadi yang terbaik dan menjadi

distributor IT yang terkemuka di Indonesia serta menjadi mitra yang baik bagi

patnernya. Tahun 2004, saham ECS bergabung dengan PT Harrisma Agung, perusahaan

yang didirikan di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia IT. PT ECS

Indo Jaya didirikan di Indonesia dengan kepemilikan saham 89% oleh grup ECS dan

11% oleh Tantri Bisono, selaku CEO dari PT ECS Indo Jaya. ECS Indo Jaya mencoba

membuktikan visi dan misi perusahaan melalui tiga lini bisnis yakni Sistem Enterprise

: jasa dan distribusi IT. Saat ini, ECS Indo Jaya telah memiliki lebih dari 2000 mitra

32

aktif di Indonesia. Kredibilitas ECS Indo Jaya juga dibuktikan dengan memperoleh

kepercayaan dari merek besar seperti Apple, APC, Buffalo, Belkin, Cisco, eScan,

Embarcardero, Intermec, Lenovo, dan Microsoft yang telah menunjuk ECS Indo Jaya

sebagai distributor resmi mereka.

3.2 Bidang Usaha

PT ECS Indo Jaya merupakan salah satu anak perusahaan milik ECS yang

didirikan di Indonesia pada tahun 2004. Perusahaan ini merupakan perusahaan distribusi

jasa dan IT yang mendistribusikan merek besar seperti Apple, APC, Buffalo, Belkin,

Cisco, eScan, Embarcardero, HP, Intermec, Lenovo, dan Microsoft. PT ECS Indo Jaya

merupakan satu-satunya perusahaan yang mendistribusikan produk merk Buffalo.

33

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber: PT ECS Indo Jaya

3.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun wewenang dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:

1) Consumer Director

Menentukan kebijakan serta strategi perusahaan yang berkaitan dengan

konsumen untuk jangka pendek, menengah, dan panjang dalam menjaga

kelangsungan perusahaan.

34

2) Marketing division

Membantu consumer director dalam menciptakan program- program pemasaran

suatu produk supaya dikenal oleh masyarakat dan target konsumen.

3) IPG & Peripheral Biz

Menentukan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan produk perusahaan

yang berhubungan dengan image & printing.

4) GM Personal Computer Biz

Merancang, menyusun, dan menyetujui segala kegiatan perusahaan yang

berkaitan dengan komputer serta bagian-bagiannya.

5) GM/ emerging product Biz

Mengkoordinasikan, merancang, menyusun, dan menyetujui segala hal yang

berkaitan dengan produk yang perusahaan tawarkan baik meliputi penjualan

hingga promosi.

6) Marketing Administration

Mengurus segala hal yang berkaitan dengan keuangan baik pemasukan maupun

pengeluaran dalam pelaksanaan kegiatan marketing komunikasi.

7) Event & Exhibition

Mempersiapkan, mengatur, dan mengelola pelaksanaan pameran dan event yang

dilaksanakan perusahaan yang bertujuan untuk publikasi dan promosi produk

perusahaan.

8) Creative Design

Membuat design gambar, brosur, iklan, dan hal lainnya yang berhubungan

dengan design yang mendukung kegiatan publikasi dan promosi produk

perusahaan.

35

9) Creative & Communication

Memberikan ide kreatif dalam hal komunikasi dan design untuk mendukung

kegiatan publikasi dan promosi produk perusahaan.

10) Promotor

Melaksanakan kegiatan promosi perusahaan dengan mendatangi langsung master

dealer dan dealer perusahaan.

3.3.2 Visi Perusahaan

ECS Indo Jaya is the leading IT distributor in the country, and the preferred

partner to do business with by both vendors and resellers due to its strong value

proposition.

3.3.3 Misi Perusahaan

• ECS Indo Jaya focuses on operational excellence, strong, predictable

fundamentals and organizational development

• Sharpening our core strength in Geographical coverage to increase

IT penetration across the countries

36

3.3.4 Produk-Produk Perusahaan

Gambar 3.2 Produk PT. ECS Indo Jaya

Sumber PT. ECS Indo Jaya

3.3.5 Penjelasan Produk Buffalo

� Adapter : alat yang digunakan untuk memudahkan dalam

menghubungkan kabel HDMI antara computer/PC dengan

TV/proyektor.

Gambar 3.3 Adapter

Sumber PT ECS Indo Jaya

37

� HDD Portable : Hard disk ukuran 2,5” yang berkapasitas antara

500GB hingga 1TB, berguna untuk menyimpan data.

Gambar 3.4 Mini Station & Mini Station Extreme

Sumber PT ECS Indo Jaya

� Wireless network : suatu peralatan teknologi tanpa kabel, yang

berfungsi melakukan komunikasi data dan menyalurkan data dari satu

point ke point yang lain tanpa melalui fasilitas fisik.

Gambar 3.5 Broadband Router/ Access Point

Sumber PT ECS Indo Jaya

38

� Usb memory flash card : usb yang digunakan untuk menyimpan data.

Gambar 3.6 Usb memory flash card

Sumber PT ECS Indo Jaya

� External optical drive : DVD eksternal yang dihubungkan ke

komputer atau PC lewat kabel penghubung yang terdapat secara

bersamaan pada DVD eksternal.

Gambar 3.7 Portable DVD

Sumber PT ECS Indo Jaya

39

� External HDD : Hard disk ukuran besar yang sudah dilengkapi

dengan kemampuan turbo PC dan fasilitas encryption data serta

memiliki fungsi untuk menyimpan data.

Gambar 3.8 Eksternal HDD

Sumber PT ECS Indo Jaya

� Cloud Station : Hard disk yang dilengkapi dengan fitur terbaru yaitu

wifi dan pogoplug, dimana data dalam hard disk dapat dibagikan antar

komputer, laptop, android, dan iphone secara bersamaan dari tempat

yang jauh sesuai dengan kecepatan sinyal internet.

Gambar 3.7 Cloud Station

Sumber PT ECS Indo Jaya

40

� Network HDD : Hard disk drive ukuran besar (3,5”) yang dilengkapi

dengan sistem jaringan untuk mendukung penyimpanan data.

Gambar 3.8 Tera Station

Sumber PT ECS Indo Jaya

� Wired network : perangkat komunikasi yang menghubungkan satu PC

dengan yang lain menggunakan komunikasi internet protocol, dimana

hub berfungsi sebagai gateway.

Gambar 3.9 Switching Hub

Sumber : PT ECS Indo Jaya

41

� Media Player : media player yang menghubungkan TV dengan data

berupa gambar ataupun video tanpa perlu menggunakan media pita

kaset.

Gambar 3.9 Link Theater

Sumber : PT ECS Indo Jaya

� Interface : alat yang digunakan untuk mempercepat kemampuan

mentransfer dan menyimpan data (usb port).

Gambar 3.10 Interface Card

Sumber : PT ECS Indo Jaya

42

3.4 Prosedur Yang Berlaku

Berikut adalah Prosedur yang berlaku dalam divisi Komunikasi pemasaran yang

berperan sebagai PR PT ECS Indo Jaya :

1. Melakukan Media monitoring melalui majalah computer, Koran maupun web media.

Mengecek secara rutin pemberitaan mengenai produk Buffalo dan pemberitaan

mengenai kompetitor melalui media massa maupun media cetak.

2. Melakukan kegiatan-kegiatan media relation baik secara personal maupun non-

personal. kegiatan media relations untuk membangun menjalin hubungan baik

dengan wartawan baik secara personal seperti sharing, lunch meeting, dsb. Maupun

secara non-personal seperti media gathering dan buka bersama (saat puasa).

3. Mengadakan event dan seminar secara berkala yang bertujuan untuk menjalin

hubungan baik dengan customer dan juga dealer. Mengadakan seminar untuk

memotivasi dealer maupun customer dan ditambah dengan acara hiburan seperti

lomba bolwing, fun time di dufan, dsb dengan tujuan mengedukasi para dealer dan

customer agar dealer dan customer merasa diperhatiakan oleh perusahaan dan acara

hiburan diselipkan dengan tujuan agar acara tidak membosankan dan menarik

perhatian untuk didatangi.

4. Memberikan laporan secara berkala kepada Managing Director. Memberikan

laporan kegiatan bulanan yang akan dijalankan. Kemudian memberikan laporan hasil

kegiatan yang telah dijalankan.

43

5. Menjaga reputasi dan nama baik perusahaan. Setiap Public Relations harus menjaga

reputasi dan nama baik perusahaan sebaik-baiknya. Karena hal ini menyangkut

image dan nama baik perusahaan dikalangan khalayak.

3.5 Desain Penelitian

Dalam setiap penelitian ilmiah, untuk lebih terarah dan rasional diperlukan suatu

metode yang sesuai dengan objek yang dikaji, karena metode merupakan cara ilmiah

untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data

dilapangan. Penelitian ini juga digolongkan sebagai penelitian eksplanatif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan.

Dalam penelitian ini ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya, hipotesis itu sendiri

menghubungkan antara 2 variabel.

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian hipotesis dengan variabel bebas

(x) yaitu : Peran PR melalui media sosial twitter dan variabel terikat (y) yaitu : tingkat

kesadaran brand Buffalo (brand awareness). Sehingga dari hasil pengolahan data,

nantinya akan didapat hasil apakah variabel X berpengaruh terhadap variabel Y yaitu

apakah peran PR melalui media sosial twitter berpengaruh terhadap tingkat kesadaran

brand Buffalo.

Adapun dimensi waktu yang berlaku dalam penelitian ini adalah cross sectional

atau sering disebut juga dengan data cross-section. data cross section adalah data untuk

meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja (Umar et al. 2010, P. 131).

44

Sedangkan responden yang mengisi kuisioner adalah pengguma media sosial

twitter yang telah follow account twitter Buffalo.

Tujuan

Penelitian

Jenis

Penelitian

Metode

Penelitian

Unit Analisis Time

Horizon

T – 1 Eksplanatif Survey Account

yang telah

menjadi

followers

Buffalo.

Cross

Sectional

T – 2 Eksplanatif Survey Account

yang telah

menjadi

followers

Buffalo.

Cross

Sectional

Tabel 3.1 - Desain Penelitian

Keterangan :

T – 1 : Untuk mengetahui korelasi peran PR melalui media sosial Twitter dengan brand

awareness Buffalo.

T – 2 : Untuk mengetahui pengaruh PR melalui media sosial Twitter terhadap brand

awareness Buffalo.

45

3.5.1 Variabel Operasional

Dalam penyusunan kuisioner hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kuisioner

penelitian merupakan turunan dari variabel yang hendak diteliti. Variabel diturunkan

kepada dimensi, kemudian dimensi kepada indikator. Indikator inilah yang kemudian

menjadi sumber disusunnya item pertanyaan kuisioner. Dengan demikian, penyusunan

kuisioner ini harus bersumber pada operasionalisasi variabel. Berikut variabel

operasional dalam penelitian ini :

Tabel 3.2 Variabel X – Peran PR melalui media sosial Twitter

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel X

Peran PR

melalui media

sosial

(The starfish

concept –

Robert’s

starfish, 2012)

1. Aktivitas Media

sosial

2. efektivitas

penggunaan sosial

media

1. Seringnya update informasi

2. promosi produk & event

3. kegiatan program yang

diadakan akun Buffalo

1. Kejelasan dalam

penggunaan kata

2. menangkap isi pesan dengan

baik

3. respond / feedback yang

diberikan

Likert

46

Tabel 3.3 Variabel Y – Brand awareness

Variabel Dimensi Indikator Skala

Variabel Y

( Brand

awareness)

1. unknown

Brand

2. Brand

Recognition

3. Brand Recall

4. Top of mind

- tidak menyadari brand, tidak

menyadari adanya brand

Buffalo

- konsumen mampu untuk

mengenali merek dan

memberikan nama merek

sebagai petunjuk, dengan

diberikan rangsangan yang

cukup besar mengenai satu

kategori produk tertentu.

- pengingatan kembali merek,

tidak perlu diberikan

rangsangan untuk

menyebutkan nama merek.

- merek yang pertama kali

muncul dalam benak.

Likert

Dalam penelitian ini digunakan lima pengukuran skala likert yang berfungsi

untuk melihat unsur-unsur perbedaan dari tanggapan responden. Menurut Usman (2003,

P. 69) “skala likert yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

persepsi responden terhadap sesuatu objek. karena pembuatannya relatif mudah dan

tingkat reliabilitasnya tinggi.”

47

Skala likert yang digunakan oleh penulis adalah :

• STS : Sangat tidak setuju

• TS : tidak setuju

• N : netral

• S : setuju

• SS : sangat setuju

3.5.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban masih

harus diuji secara empiris, untuk maksud inilah maka diperlukan metode dalam

pengumpulan data.

Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, penulis menggunakan metode

pengumpulan data angket atau kuisioner. Angket atau Kuisioner merupakan suatu teknik

pengumpulan data secara tidak langsung melainkan dengan cara sampel mengisi

sejumlah pertanyaan yang telah diberikan oleh penulis. Responden mempunyai

kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya. Kuisioner

merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan

pandangannya terhadap suatu persoalan. Kuisioner akan dibagikan dalam bentuk

kuisioner tertutup dimana setiap pertanyaan telah disediakan jawaban sehingga

responden tinggal memilih salah satu dari jawaban tersebut.

48

3.5.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk

dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi

yang diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai

perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel

dapat digeneralisasikan pada populasi. Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang

diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh

populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau

baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan.

Besaran atau jumlah sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat

ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan,

pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar

tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan

adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil

peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi

jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Populasi (N) dalam penelitian ini adalah followers dari account twitter Buffalo

pada media sosial Facebook periode bulan mei 2012. Dengan adanya keterbatasan

tenaga, waktu dan dana, maka penelitian ini diambil dari sebagian anggota populasi atau

disebut dengan penelitian sample.

Penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah rancangan sampling non-

probabilitas yang dimana tidak menggunakan prinsip kerandoman. Jenis rancangan

49

sampling non-probabilitas yang dipakai yaitu sampling kebetulan adalah memilih siapa

saja yang ditemui sebagai anggota sample. Dalam penelitian ini jumlah yang ditentukan

adalah 194 sample dalam populasi tersebut.

Rumus yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : Rumus Slovin

n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 5%.

N = n/N(d)2 + 1

Populasi followers Buffalo (N) 375 dengan nilai presisi (d)2 5%

N = 375/ 375 (0,5)2 + 1

= 193,54, dibulatkan 194.

3.5.4 Metode Analisis :

Sesuai dengan metode yang digunakan penulis yaitu metode kuantitatif yang

dimana pengumpulan data berupa angka maka teknik analisa yang digunakan penulis

adalah teknik analisa kuantitatif. Untuk mempermudah dalam menghitung, maka data

dianalisa menggunakan program SPSS versi 2.0. Data ditampilkan dalam tabulasi untuk

memudahkan pembacaan dan diberikan penjelasan secara deskriptif.

Metode analisis data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas, setelah itu

dianalisis dengan korelasi dan regresi.

50

3.5.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau

kesahidan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Untuk menguji validitas alat ukur mengikuti penelusuran literature yang sesuai konsep,

menggunakan indikator sesuai literatur.

Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang harus diketahui, yaitu:

• Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala yang mencerminkan

domain konsep yang sedang diteliti. Suatu domain konsep tertentu tidak dapat begitu

saja dihitung semua dimensinya karena domain tersebut kadang mempunyai atribut

yang banyak atau bersifat multidimensional.

• Validitas Kosntruk (Construct Validity)

Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan

berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam validitas

konstruk ialah secara alamiah bersifat teoritis dan statistic.

• Validitas Kriteria (Criterion Validity)

Validitas kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang sedang digunakan

mampu memprediksi suatu variabel yang dirancang sebagai kriteria.

51

Dari pendapat di atas jika dihubungkan dengan penelitian tipe validitas yang

digunakan adalah validitas konstruk. Dalam validitas ini, setiap aspek yang akan diukur

terlebih dahulu, ditetapkan definisinya sebagai pengukur apakah materi setiap item

benar-benar tercakup didalamnya. Definisi itu dipandang sebagai konstruksi teoritis

tentang suatu gejala. Oleh karena itu apabila item alat pengumpulan data dipandang

menampung semua gejala yang termasuk dalam definisi tersebut, berarti alat pengumpul

data tersebut cukup dianggap valid.

Sebaliknya jika item yang disusun tidak mencakup seluruh gejala definisi-definisi yang

telah dibuat berarti alat tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu alat pengukur yang menunjukan hasil pengukur

sekitarnya alat pengukur yang sama digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang

berlainan atau orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu

yang berlainan.

Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha ( , karena penelitian ini

menggunakan kuisioner yang skornya merupakan rentangan antara 1 sampai 5.

3.5.6 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah korelasi dan

regresi. Korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel X dengan

52

variabel Y. Sedangkan regresi untuk mengukur pengaruh antara variabel X dengan

variabel Y.

Koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi produk

moment karena adanya dua variabel X dan Y yang dimana dua-duanya memiliki tingkat

pengukuran interval. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut

:

rxy= { }{ }2222 )Y(Yn)X(Xn

)Y)(X(XYn

∑−∑∑−∑

∑∑−∑

Hasil yang didapatkan dari rumus tersebut dapat di-intepretasi mengenai

kekuatan hubungan antara dua variabel dengan memberikan kriteria sebagai berikut :

• 0 : Tidak adanya korelasi antara dua variabel

• >0 – 0,25 : korelasi sangat lemah

• >0,25 – 0,5 : korelasi cukup

• >0,5 – 0,75 : korelasi kuat

• >0,75-0,99 : korelasi sangat kuat

• 1 : korelasi sempurna

Sedangkan koefisien regresi yang digunakan adalah koefisien regresi sederhana. Model

koefisien ini adalah :

y = a+bx

53

Pencarian untuk a dan b sebagai berikut :

3.5.7 Rumusan Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk T-1 :

Terdapat korelasi peran PR media sosial Twitter dengan kesadaran brand Buffalo pada

pengguna media sosial.

2. Untuk T-2:

Terdapat pengaruh peran public relations melalui media sosial yang dilakukan oleh

divisi komunikasi pemasaran terhadap kesadaran merk produk Buffalo.