31 BAB III
-
Upload
stth-medan -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of 31 BAB III
31
BAB III
OBYEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Perusahaan
ECS adalah perusahaan penyedia produk dan jasa informasi dan teknologi
komunikasi yang didirikan pada tahun 1985 dan tercatat di mainboard SGX tahun 2001.
Dengan tiga bisnis utama yaitu sistem enterprise, distribusi dan jasa IT, ECS memiliki
lebih dari 21000 mitra channel yang aktif di China, Thailand, Malaysia, Singapura,
Indonesia, dan Filipina. Bagi ECS aset terbesar perusahaan adalah manusia, seperti yang
tercermin dalam filsafat ECS yaitu :” teknologi merupakan alat, manusia yang membuat
perbedaan”. Kami fokus pada penghargaan terhadap individu seperti shareholder,
pelanggan, karyawan, mitra bisnis, analis, dan media, serta individu lain yang memberi
efek bagi kinerja perusahaan. Untuk membuktikan filosofi ECS dan untuk lebih dekat
dengan semua mitra yang ada di Indonesia, dan juga untuk membangun hubungan
dengan mitra baru, ECS juga hadir di Indonesia. Di Indonesia ECS disebut ECS Indo
Jaya. Didirikan pada tahun 2004, dengan visi untuk menjadi yang terbaik dan menjadi
distributor IT yang terkemuka di Indonesia serta menjadi mitra yang baik bagi
patnernya. Tahun 2004, saham ECS bergabung dengan PT Harrisma Agung, perusahaan
yang didirikan di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di dunia IT. PT ECS
Indo Jaya didirikan di Indonesia dengan kepemilikan saham 89% oleh grup ECS dan
11% oleh Tantri Bisono, selaku CEO dari PT ECS Indo Jaya. ECS Indo Jaya mencoba
membuktikan visi dan misi perusahaan melalui tiga lini bisnis yakni Sistem Enterprise
: jasa dan distribusi IT. Saat ini, ECS Indo Jaya telah memiliki lebih dari 2000 mitra
32
aktif di Indonesia. Kredibilitas ECS Indo Jaya juga dibuktikan dengan memperoleh
kepercayaan dari merek besar seperti Apple, APC, Buffalo, Belkin, Cisco, eScan,
Embarcardero, Intermec, Lenovo, dan Microsoft yang telah menunjuk ECS Indo Jaya
sebagai distributor resmi mereka.
3.2 Bidang Usaha
PT ECS Indo Jaya merupakan salah satu anak perusahaan milik ECS yang
didirikan di Indonesia pada tahun 2004. Perusahaan ini merupakan perusahaan distribusi
jasa dan IT yang mendistribusikan merek besar seperti Apple, APC, Buffalo, Belkin,
Cisco, eScan, Embarcardero, HP, Intermec, Lenovo, dan Microsoft. PT ECS Indo Jaya
merupakan satu-satunya perusahaan yang mendistribusikan produk merk Buffalo.
33
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Sumber: PT ECS Indo Jaya
3.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun wewenang dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:
1) Consumer Director
Menentukan kebijakan serta strategi perusahaan yang berkaitan dengan
konsumen untuk jangka pendek, menengah, dan panjang dalam menjaga
kelangsungan perusahaan.
34
2) Marketing division
Membantu consumer director dalam menciptakan program- program pemasaran
suatu produk supaya dikenal oleh masyarakat dan target konsumen.
3) IPG & Peripheral Biz
Menentukan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan produk perusahaan
yang berhubungan dengan image & printing.
4) GM Personal Computer Biz
Merancang, menyusun, dan menyetujui segala kegiatan perusahaan yang
berkaitan dengan komputer serta bagian-bagiannya.
5) GM/ emerging product Biz
Mengkoordinasikan, merancang, menyusun, dan menyetujui segala hal yang
berkaitan dengan produk yang perusahaan tawarkan baik meliputi penjualan
hingga promosi.
6) Marketing Administration
Mengurus segala hal yang berkaitan dengan keuangan baik pemasukan maupun
pengeluaran dalam pelaksanaan kegiatan marketing komunikasi.
7) Event & Exhibition
Mempersiapkan, mengatur, dan mengelola pelaksanaan pameran dan event yang
dilaksanakan perusahaan yang bertujuan untuk publikasi dan promosi produk
perusahaan.
8) Creative Design
Membuat design gambar, brosur, iklan, dan hal lainnya yang berhubungan
dengan design yang mendukung kegiatan publikasi dan promosi produk
perusahaan.
35
9) Creative & Communication
Memberikan ide kreatif dalam hal komunikasi dan design untuk mendukung
kegiatan publikasi dan promosi produk perusahaan.
10) Promotor
Melaksanakan kegiatan promosi perusahaan dengan mendatangi langsung master
dealer dan dealer perusahaan.
3.3.2 Visi Perusahaan
ECS Indo Jaya is the leading IT distributor in the country, and the preferred
partner to do business with by both vendors and resellers due to its strong value
proposition.
3.3.3 Misi Perusahaan
• ECS Indo Jaya focuses on operational excellence, strong, predictable
fundamentals and organizational development
• Sharpening our core strength in Geographical coverage to increase
IT penetration across the countries
36
3.3.4 Produk-Produk Perusahaan
Gambar 3.2 Produk PT. ECS Indo Jaya
Sumber PT. ECS Indo Jaya
3.3.5 Penjelasan Produk Buffalo
� Adapter : alat yang digunakan untuk memudahkan dalam
menghubungkan kabel HDMI antara computer/PC dengan
TV/proyektor.
Gambar 3.3 Adapter
Sumber PT ECS Indo Jaya
37
� HDD Portable : Hard disk ukuran 2,5” yang berkapasitas antara
500GB hingga 1TB, berguna untuk menyimpan data.
Gambar 3.4 Mini Station & Mini Station Extreme
Sumber PT ECS Indo Jaya
� Wireless network : suatu peralatan teknologi tanpa kabel, yang
berfungsi melakukan komunikasi data dan menyalurkan data dari satu
point ke point yang lain tanpa melalui fasilitas fisik.
Gambar 3.5 Broadband Router/ Access Point
Sumber PT ECS Indo Jaya
38
� Usb memory flash card : usb yang digunakan untuk menyimpan data.
Gambar 3.6 Usb memory flash card
Sumber PT ECS Indo Jaya
� External optical drive : DVD eksternal yang dihubungkan ke
komputer atau PC lewat kabel penghubung yang terdapat secara
bersamaan pada DVD eksternal.
Gambar 3.7 Portable DVD
Sumber PT ECS Indo Jaya
39
� External HDD : Hard disk ukuran besar yang sudah dilengkapi
dengan kemampuan turbo PC dan fasilitas encryption data serta
memiliki fungsi untuk menyimpan data.
Gambar 3.8 Eksternal HDD
Sumber PT ECS Indo Jaya
� Cloud Station : Hard disk yang dilengkapi dengan fitur terbaru yaitu
wifi dan pogoplug, dimana data dalam hard disk dapat dibagikan antar
komputer, laptop, android, dan iphone secara bersamaan dari tempat
yang jauh sesuai dengan kecepatan sinyal internet.
Gambar 3.7 Cloud Station
Sumber PT ECS Indo Jaya
40
� Network HDD : Hard disk drive ukuran besar (3,5”) yang dilengkapi
dengan sistem jaringan untuk mendukung penyimpanan data.
Gambar 3.8 Tera Station
Sumber PT ECS Indo Jaya
� Wired network : perangkat komunikasi yang menghubungkan satu PC
dengan yang lain menggunakan komunikasi internet protocol, dimana
hub berfungsi sebagai gateway.
Gambar 3.9 Switching Hub
Sumber : PT ECS Indo Jaya
41
� Media Player : media player yang menghubungkan TV dengan data
berupa gambar ataupun video tanpa perlu menggunakan media pita
kaset.
Gambar 3.9 Link Theater
Sumber : PT ECS Indo Jaya
� Interface : alat yang digunakan untuk mempercepat kemampuan
mentransfer dan menyimpan data (usb port).
Gambar 3.10 Interface Card
Sumber : PT ECS Indo Jaya
42
3.4 Prosedur Yang Berlaku
Berikut adalah Prosedur yang berlaku dalam divisi Komunikasi pemasaran yang
berperan sebagai PR PT ECS Indo Jaya :
1. Melakukan Media monitoring melalui majalah computer, Koran maupun web media.
Mengecek secara rutin pemberitaan mengenai produk Buffalo dan pemberitaan
mengenai kompetitor melalui media massa maupun media cetak.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan media relation baik secara personal maupun non-
personal. kegiatan media relations untuk membangun menjalin hubungan baik
dengan wartawan baik secara personal seperti sharing, lunch meeting, dsb. Maupun
secara non-personal seperti media gathering dan buka bersama (saat puasa).
3. Mengadakan event dan seminar secara berkala yang bertujuan untuk menjalin
hubungan baik dengan customer dan juga dealer. Mengadakan seminar untuk
memotivasi dealer maupun customer dan ditambah dengan acara hiburan seperti
lomba bolwing, fun time di dufan, dsb dengan tujuan mengedukasi para dealer dan
customer agar dealer dan customer merasa diperhatiakan oleh perusahaan dan acara
hiburan diselipkan dengan tujuan agar acara tidak membosankan dan menarik
perhatian untuk didatangi.
4. Memberikan laporan secara berkala kepada Managing Director. Memberikan
laporan kegiatan bulanan yang akan dijalankan. Kemudian memberikan laporan hasil
kegiatan yang telah dijalankan.
43
5. Menjaga reputasi dan nama baik perusahaan. Setiap Public Relations harus menjaga
reputasi dan nama baik perusahaan sebaik-baiknya. Karena hal ini menyangkut
image dan nama baik perusahaan dikalangan khalayak.
3.5 Desain Penelitian
Dalam setiap penelitian ilmiah, untuk lebih terarah dan rasional diperlukan suatu
metode yang sesuai dengan objek yang dikaji, karena metode merupakan cara ilmiah
untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data
dilapangan. Penelitian ini juga digolongkan sebagai penelitian eksplanatif, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan.
Dalam penelitian ini ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya, hipotesis itu sendiri
menghubungkan antara 2 variabel.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian hipotesis dengan variabel bebas
(x) yaitu : Peran PR melalui media sosial twitter dan variabel terikat (y) yaitu : tingkat
kesadaran brand Buffalo (brand awareness). Sehingga dari hasil pengolahan data,
nantinya akan didapat hasil apakah variabel X berpengaruh terhadap variabel Y yaitu
apakah peran PR melalui media sosial twitter berpengaruh terhadap tingkat kesadaran
brand Buffalo.
Adapun dimensi waktu yang berlaku dalam penelitian ini adalah cross sectional
atau sering disebut juga dengan data cross-section. data cross section adalah data untuk
meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja (Umar et al. 2010, P. 131).
44
Sedangkan responden yang mengisi kuisioner adalah pengguma media sosial
twitter yang telah follow account twitter Buffalo.
Tujuan
Penelitian
Jenis
Penelitian
Metode
Penelitian
Unit Analisis Time
Horizon
T – 1 Eksplanatif Survey Account
yang telah
menjadi
followers
Buffalo.
Cross
Sectional
T – 2 Eksplanatif Survey Account
yang telah
menjadi
followers
Buffalo.
Cross
Sectional
Tabel 3.1 - Desain Penelitian
Keterangan :
T – 1 : Untuk mengetahui korelasi peran PR melalui media sosial Twitter dengan brand
awareness Buffalo.
T – 2 : Untuk mengetahui pengaruh PR melalui media sosial Twitter terhadap brand
awareness Buffalo.
45
3.5.1 Variabel Operasional
Dalam penyusunan kuisioner hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kuisioner
penelitian merupakan turunan dari variabel yang hendak diteliti. Variabel diturunkan
kepada dimensi, kemudian dimensi kepada indikator. Indikator inilah yang kemudian
menjadi sumber disusunnya item pertanyaan kuisioner. Dengan demikian, penyusunan
kuisioner ini harus bersumber pada operasionalisasi variabel. Berikut variabel
operasional dalam penelitian ini :
Tabel 3.2 Variabel X – Peran PR melalui media sosial Twitter
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel X
Peran PR
melalui media
sosial
(The starfish
concept –
Robert’s
starfish, 2012)
1. Aktivitas Media
sosial
2. efektivitas
penggunaan sosial
media
1. Seringnya update informasi
2. promosi produk & event
3. kegiatan program yang
diadakan akun Buffalo
1. Kejelasan dalam
penggunaan kata
2. menangkap isi pesan dengan
baik
3. respond / feedback yang
diberikan
Likert
46
Tabel 3.3 Variabel Y – Brand awareness
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel Y
( Brand
awareness)
1. unknown
Brand
2. Brand
Recognition
3. Brand Recall
4. Top of mind
- tidak menyadari brand, tidak
menyadari adanya brand
Buffalo
- konsumen mampu untuk
mengenali merek dan
memberikan nama merek
sebagai petunjuk, dengan
diberikan rangsangan yang
cukup besar mengenai satu
kategori produk tertentu.
- pengingatan kembali merek,
tidak perlu diberikan
rangsangan untuk
menyebutkan nama merek.
- merek yang pertama kali
muncul dalam benak.
Likert
Dalam penelitian ini digunakan lima pengukuran skala likert yang berfungsi
untuk melihat unsur-unsur perbedaan dari tanggapan responden. Menurut Usman (2003,
P. 69) “skala likert yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi responden terhadap sesuatu objek. karena pembuatannya relatif mudah dan
tingkat reliabilitasnya tinggi.”
47
Skala likert yang digunakan oleh penulis adalah :
• STS : Sangat tidak setuju
• TS : tidak setuju
• N : netral
• S : setuju
• SS : sangat setuju
3.5.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban masih
harus diuji secara empiris, untuk maksud inilah maka diperlukan metode dalam
pengumpulan data.
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, penulis menggunakan metode
pengumpulan data angket atau kuisioner. Angket atau Kuisioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data secara tidak langsung melainkan dengan cara sampel mengisi
sejumlah pertanyaan yang telah diberikan oleh penulis. Responden mempunyai
kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya. Kuisioner
merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan
pandangannya terhadap suatu persoalan. Kuisioner akan dibagikan dalam bentuk
kuisioner tertutup dimana setiap pertanyaan telah disediakan jawaban sehingga
responden tinggal memilih salah satu dari jawaban tersebut.
48
3.5.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk
dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi
yang diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai
perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel
dapat digeneralisasikan pada populasi. Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang
diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh
populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau
baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan.
Besaran atau jumlah sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan,
pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar
tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan
adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil
peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi
jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Populasi (N) dalam penelitian ini adalah followers dari account twitter Buffalo
pada media sosial Facebook periode bulan mei 2012. Dengan adanya keterbatasan
tenaga, waktu dan dana, maka penelitian ini diambil dari sebagian anggota populasi atau
disebut dengan penelitian sample.
Penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah rancangan sampling non-
probabilitas yang dimana tidak menggunakan prinsip kerandoman. Jenis rancangan
49
sampling non-probabilitas yang dipakai yaitu sampling kebetulan adalah memilih siapa
saja yang ditemui sebagai anggota sample. Dalam penelitian ini jumlah yang ditentukan
adalah 194 sample dalam populasi tersebut.
Rumus yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : Rumus Slovin
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 5%.
N = n/N(d)2 + 1
Populasi followers Buffalo (N) 375 dengan nilai presisi (d)2 5%
N = 375/ 375 (0,5)2 + 1
= 193,54, dibulatkan 194.
3.5.4 Metode Analisis :
Sesuai dengan metode yang digunakan penulis yaitu metode kuantitatif yang
dimana pengumpulan data berupa angka maka teknik analisa yang digunakan penulis
adalah teknik analisa kuantitatif. Untuk mempermudah dalam menghitung, maka data
dianalisa menggunakan program SPSS versi 2.0. Data ditampilkan dalam tabulasi untuk
memudahkan pembacaan dan diberikan penjelasan secara deskriptif.
Metode analisis data diawali dengan uji validitas dan reliabilitas, setelah itu
dianalisis dengan korelasi dan regresi.
50
3.5.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau
kesahidan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Untuk menguji validitas alat ukur mengikuti penelusuran literature yang sesuai konsep,
menggunakan indikator sesuai literatur.
Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang harus diketahui, yaitu:
• Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala yang mencerminkan
domain konsep yang sedang diteliti. Suatu domain konsep tertentu tidak dapat begitu
saja dihitung semua dimensinya karena domain tersebut kadang mempunyai atribut
yang banyak atau bersifat multidimensional.
• Validitas Kosntruk (Construct Validity)
Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan
berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam validitas
konstruk ialah secara alamiah bersifat teoritis dan statistic.
• Validitas Kriteria (Criterion Validity)
Validitas kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang sedang digunakan
mampu memprediksi suatu variabel yang dirancang sebagai kriteria.
51
Dari pendapat di atas jika dihubungkan dengan penelitian tipe validitas yang
digunakan adalah validitas konstruk. Dalam validitas ini, setiap aspek yang akan diukur
terlebih dahulu, ditetapkan definisinya sebagai pengukur apakah materi setiap item
benar-benar tercakup didalamnya. Definisi itu dipandang sebagai konstruksi teoritis
tentang suatu gejala. Oleh karena itu apabila item alat pengumpulan data dipandang
menampung semua gejala yang termasuk dalam definisi tersebut, berarti alat pengumpul
data tersebut cukup dianggap valid.
Sebaliknya jika item yang disusun tidak mencakup seluruh gejala definisi-definisi yang
telah dibuat berarti alat tersebut tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu alat pengukur yang menunjukan hasil pengukur
sekitarnya alat pengukur yang sama digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang
berlainan atau orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau dalam waktu
yang berlainan.
Uji reliabilitas menggunakan rumus alpha ( , karena penelitian ini
menggunakan kuisioner yang skornya merupakan rentangan antara 1 sampai 5.
3.5.6 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah korelasi dan
regresi. Korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel X dengan
52
variabel Y. Sedangkan regresi untuk mengukur pengaruh antara variabel X dengan
variabel Y.
Koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi produk
moment karena adanya dua variabel X dan Y yang dimana dua-duanya memiliki tingkat
pengukuran interval. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut
:
rxy= { }{ }2222 )Y(Yn)X(Xn
)Y)(X(XYn
∑−∑∑−∑
∑∑−∑
Hasil yang didapatkan dari rumus tersebut dapat di-intepretasi mengenai
kekuatan hubungan antara dua variabel dengan memberikan kriteria sebagai berikut :
• 0 : Tidak adanya korelasi antara dua variabel
• >0 – 0,25 : korelasi sangat lemah
• >0,25 – 0,5 : korelasi cukup
• >0,5 – 0,75 : korelasi kuat
• >0,75-0,99 : korelasi sangat kuat
• 1 : korelasi sempurna
Sedangkan koefisien regresi yang digunakan adalah koefisien regresi sederhana. Model
koefisien ini adalah :
y = a+bx
53
Pencarian untuk a dan b sebagai berikut :
3.5.7 Rumusan Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk T-1 :
Terdapat korelasi peran PR media sosial Twitter dengan kesadaran brand Buffalo pada
pengguna media sosial.
2. Untuk T-2:
Terdapat pengaruh peran public relations melalui media sosial yang dilakukan oleh
divisi komunikasi pemasaran terhadap kesadaran merk produk Buffalo.