Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

20
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA “Si Gulat” Sirup Glukosa Kaya Asam Folat bagi Ibu Hamil Kurang Mampu sebagai Program Prospektif Pencegahan Bayi Lahir Cacat BIDANG KEGIATAN : PKM-GT Diusulkan Oleh : YATIK 125100101111027 2012 RAEHANA SARIA GAHARI 135100109111001 2013 FITROTUL MUFLIHATIN 125100101111037 2012 SILVI DWIANITA 125100101111005 2012 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

description

tugas kuliah gizi dan evaluasi pangan

Transcript of Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

Page 1: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

“Si Gulat” Sirup Glukosa Kaya Asam Folat bagi Ibu Hamil

Kurang Mampu sebagai Program Prospektif Pencegahan Bayi

Lahir Cacat

BIDANG KEGIATAN :

PKM-GT

Diusulkan Oleh :

YATIK 125100101111027 2012

RAEHANA SARIA GAHARI 135100109111001 2013

FITROTUL MUFLIHATIN 125100101111037 2012

SILVI DWIANITA 125100101111005 2012

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

Page 2: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF
Page 3: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................iv

RINGKASAN ........................................................................................................................1

PENDAHULUAN .................................................................................................................2

GAGASAN

A. Kondisis Terkini .............................................................................................................3

B. Solusi yang Pernah Diterapkan .......................................................................................4

C. Ide yang Diajukan ...........................................................................................................5

D. Pihak yang Terlibat .........................................................................................................6

E. Implementasi ...................................................................................................................7

KESIMPULAN .....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10

LAMPIRAN ........................................................................................................................... 11

Page 4: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

DAFTAR GAMBAR

Diagram Alir 1. proses pembuatan Si Gulat. ........................................................................ 6

Page 5: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pihak-pihak Terkait.................................................................................................. 6

Page 6: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

RINGKASAN

Kecilnya jumlah lapangan kerja membuat penyandang cacat di Indonesia tidak

mampu bersaing dengan warga normal lain, sehingga kebanyakan mereka berprofesi sebagai

pengemis dan pengamen. Sebagian besar kecacatan pada warga miskin terjadi sejak lahir,

karena kurangnya asupan gizi di masa kehamilan. Jumlah penyandang cacat harus dikurangi

karena menambah pengangguran dan menurunkan standar kesejahteraan. Salah satu caranya

adalah mencegah bayi lahir cacat, dengan program pemberian produk yang bisa memenuhi

asupan gizi ibu hamil kurang mampu. Si Gulat adalah sirup glukosa dengan fortifikasi asam

folat, yang diberikan untuk ibu hamil kurang mampu, dan dilaksanakan sebagai program

pemerintah. Sirup glukosa dipilih karena cepat menghasilkan energi dan terbuat dari

komoditas lokal, yaitu singkong. Tujuan program ini adalah mengurangi bayi lahir cacat,

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mengurangi jumlah warga tidak produktif

akibat kecacatan. Manfaat program ini yaitu dapat memberi fasilitas pemenuhan kebutuhan

gizi ibu hamil kurang mampu, mengurangi jumlah pengangguran, dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Dalam merealisasikan program ini diperlukan strategi khusus untuk pemerataan

produk Si Gulat berbahan dasar singkong dengan fortifikasi asam folat, sehingga asupan

asam folat bagi ibu hamil kurang mampu dapat terpenuhi. Produk Si Gulat memiliki

kandungan asam folat yang disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil per hari. Sementara, dari

segi keamanan pangan, penambahan asam folat ke dalam sirup glukosa tidak menimbulkan

efek apapun, sehingga aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Dari segi rasa dan flavor, Si Gulat

memiliki rasa manis asam dengan perbandingan 1 : 2 (manis: asam), sehingga cocok untuk

minuman ibu hamil. Adapun dari segi daya simpan, sirup glukosa memiliki daya simpan

lama, karena memiliki kadar gula dan asam yang cukup tinggi, sehingga tanpa pemberian

pengawet maka Si Gulat bisa bertahan ± 1bulan.

Produk Si Gulat akan didistribusikan setiap bulan bersama program pemerintah

“Raskin”, khusus kepada ibu hamil kurang mampu akan mendapatkan Raskin dan produk Si

Gulat dengan penyuluhan pemakaian dari bidan selaku dinas kesehatan. Pembuatan Si Gulat

dilaksanakan secara kontinyu oleh produsen dengan pembiayaan pemerintah, dan pasokan

bahan baku dijaga tetap stabil dengan memberdayakan petani singkong yang telah mendapat

penyuluhan dari Dinas Pertanian. Implementasi pelaksanaan program pemberian Si Gulat

dikoordinasi oleh pemerintah, dari pusat dan secara terstruktur ke daerah, hingga ke desa. Ibu

hamil sebagai penerima raskin harus menunjukkan tanda bukti kehamilan, sehingga setiap

bulannya berhak mendapatkan Si Gulat bersamaan dengan waktu pembagian raskin. Dalam

menyukseskan program tersebut setiap periode tertentu diadakan penyuluhan mengenai

pentingnya pengonsumsian produk tersebut, yang dikoordinasikan oleh dinas kesehatan di

daerah masing-masing.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Si Gulat dapat menjadi solusi untuk mengurangi

penduduk cacat, menyejahterakan masyarakat baik petani maupun warga miskin, dan

menekan jumlah warga yang tidak produktif akibat kecacatan.

Kata kunci: bayi, cacat, asam folat, ibu hamil, kurang mampu

Page 7: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

PENDAHULUAN

Saat ini, jumlah penduduk Indonesia mencapai 244,065,300 jiwa (Data Statistik,

2014), 1,436,890 jiwa diantaranya adalah penyandang cacat, dan dari seluruh penyandang

cacat tersebut, 1,071,001 jiwa di antaranya tidak bekerja (Kementerian Sosial, 2014). Hal itu

disebabkan oleh kecilnya jumlah lapangan kerja yang tersedia, sehingga banyak penyandang

cacat yang akhirnya berprofesi sebagai pengemis dan pengamen. Jumlah di atas

memperlihatkan bahwa lebih dari separuh penyandang cacat di Indonesia tidak produktif dan

berpotensi mengalami kesulitan ekonomi. Hal tersebut menambah angka pengangguran, yang

akan semakin menurunkan kualitas dan standar kesejahteraan di Indonesia.

BPS (2014) menyebutkan, 24,515 jiwa penyandang cacat adalah anak usia 0 – 4

tahun, artinya kemungkinan besar kecacatan telah diderita sejak lahir. Kecacatan sejak lahir

diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang pada masa kehamilan. Hal ini berkaitan erat dengan

kemiskinan, dimana ibu hamil miskin tidak mampu memenuhi asupan gizinya. Pertumbuhan

janin menjadi tidak optimal, karena pembentukan sel dan jaringan tidak didukung dengan

nutrisi cukup, dan organ menjadi tidak normal.

Jumlah penduduk cacat harus dikurangi, salah satu caranya adalah dengan mencegah

bayi lahir cacat. Maka, perlu adanya usaha agar ibu hamil yang kurang mampu bisa

mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan selama kehamilan. Nutrisi tersebut terutama

dibutuhkan untuk mencegah kecacatan janin, yaitu asam folat dan protein. Asam folat

diperlukan untuk mencegah kecacatan saat kehamilan dan mengurangi resiko kecacatan lain

yang terjadi ketika lahir, sedangkan protein diperlukan untuk pembentukan jaringan baru

(South East Asian Food and Agriculture Science and Technology, Departemen ITP, dan

Departemen Ekologi Manusia).

Si Gulat merupakan produk sirup glukosa dengan fortifikasi asam folat, yang

dirancang sebagai program pengurangan bayi lahir cacat. Program ini akan diberikan khusus

untuk ibu hamil kurang mampu dan melibatkan pemerintah sebagai pemegang data warga

miskin di daerah masing-masing. Produk yang dipilih adalah sirup glukosa karena glukosa

mampu menyediakan energi secara cepat tanpa perlu proses pencernaan panjang. Selain itu,

program ini bertujuan untuk memanfaatkan pangan lokal, dimana bahan baku yang

digunakan adalah singkong bahan utama.

TUJUAN

1. Menciptakan program yang dapat mengurangi jumlah penduduk cacat di Indonesia dengan

mencegah bayi lahir cacat pada ibu hamil yang kurang mampu.

Page 8: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan 2 cara, yaitu pemberian produk gratis

bagi ibu hamil kurang mampu dan pemanfaatan produk lokal serta produk samping dari

petani lokal.

3. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat mengurangi jumlah warga tidak produktif di

Indonesia.

MANFAAT

1. Bagi masyarakat, memberikan fasilitas pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil kurang

mampu, sehingga mengurangi resiko bayi lahir cacat.

2. Bagi pemerintah, mengurangi jumlah pengangguran dan dalam jangka panjang

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

GAGASAN

A. Kondisi Kekinian

Kecacatan sejak lahir diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang pada masa kehamilan.

Hal ini berkaitan erat dengan kemiskinan, dimana ibu hamil miskin tidak mampu memenuhi

asupan gizinya. Pertumbuhan janin menjadi tidak optimal, karena pembentukan sel dan

jaringan tidak didukung dengan nutrisi cukup, dan organ menjadi tidak normal.

Salah satu penyebab kecacatan adalah kurangnya asupan asam folat saat masih dalam

kandungan. Pada ibu hamil, kekurangan asam folat menyebabkan meningkatnya resiko

anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat serta bisa menyebabkan keguguran.

Asam folat penting dikonsumsi di awal kehamilan atau pada trisemester pertama masa

kehamilan, karena pada awal kehamilan, asam folat berperan pada perkembangan tabung

saraf. Tabung saraf berperan untuk mengoptimalkan fungsi sumsum tulang belakang dan otak

pada calon bayi. Hal tersebut bermanfaat untuk mencegah bayi lahir cacat. Kecacatan bayi

antara lain spina bifida dan anencephaly, dimana kecacatan tersebut bisa berdampak pada

kecacatan seumur hidup ataupun kematian sebelum atau sesudah kelahiran.

B. Solusi yang pernah diterapkan

Sebenarnya upaya mengatasi bayi lahir cacat pada ibu hamil sudah dilakukan

pemerintah sejak 1970-an. Melalui program suplementasi tablet secara gratis, ibu hamil

diberikan 90 tablet yang mesti diminum selama masa kehamilan sampai masa nifas. Tablet

tersebut berisi 0,25 miligram asam folat dan senyawa lainnya. Alhasil, berdasarkan Riset

Kesehatan Dasar 2010, meskipun 80,7 persen perempuan usia 10-59 tahun telah

mendapatkan tablet tersebut, namun hanya 18 persen yang mengkonsumsi tuntas hingga 90

Page 9: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

tablet. Hal tesebut dikarenakan bentuk suplemen seperti obat, sehingga ibu hamil sudah

menganggap bahwa rasanya pahit seperti obat pada umumnya. Pada beberapa ibu hamil,

pemberian preparat tablet tersebut mempunyai efek samping seperti mual, nyeri lambung,

muntah, kadang diare, dan sulit buang air besar.

Oleh karena itu, penulis mencoba memberikan solusi atau problem solving untuk

memecahkan masalah tersebut dengan pembuatan “Si Gulat, Sirup Glukosa Kaya Asam

Folat, bagi Ibu Hamil kurang mampu, sebagai Program Prospektif Pencegahan bayi lahir

cacat” terhadap ibu hamil kurang mampu. Si Gulat merupakan minuman bernutrisi bagi ibu

hamil mengandung asam folat sekaligus penyumbang energy dalam mengatasi masalah

Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang terdapat pada sirup glukosa tersebut. Si Gulat sendiri

berbentuk sirup, sehingga para ibu hamil tidak merasa enggan untuk mengonsumsinya.

Dengan demikian, ibu hamil tidak mengalami anemia akibat defisiensi asam folat, serta

angka bayi lahir cacat bisa diturunkan. Dengan begitu tentunya kelahiran bayi cacat menjadi

berkurang.

C. Gagasan yang diajukan

Dari solusi yang pernah ditawarkan, nampaknya masih belum membuahkan hasil

yang maksimal. Dalam masa kehamilan masih terdapat adanya kasus-kasus cacat pada janin

dan anemia yang disebabkan oleh kurangnya asupan asam folat semenjak hamil. Si Gulat

sebagai alternatif dari kedua permasalahan serius yang dihadapi bagi ibu-ibu hamil khusunya

yang mempunyai ekonomi menengah kebawah.

Alasan memilih sirup glukosa dalam penambahan asam folat adalah sebagai cara atau

metode untuk mengangkat nilai ekonomis dan gizi singkong, dimana hanya ditengah

masyarakat, singkong dikenal sebagai makanan tradisional yang sebagian besar hanya

dikonsumsi oleh kalangan masyarakat bawah.

Si Gulat berbahan dasar singkong yang telah diproses melalui reaksi enzimatis

menggunakan enzim alfa amylase dan Enzim a-glukosidase. Adapun asam folat yang

ditambahkan berupa serbuk yang sudah jadi (murni asam folat). Penambahan asam folat

setelah proses fermentasi singkong menjadi sirup glukosa (dalam kondisi suhu ruang, agar

tidak mudah rusak). Kemudian dilakukan packaging menggunakan botol seperti syirup biasa

dalam kondisi vakum agar tidak terkontaminasi dengan senyawa lain. Adapun tutup sirup

dibuat double, tutup bagian dalam sebagai tutup utama supaya tetap vakum, sedangkan tutup

Page 10: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

luar berfungsi sebagai takaran minum sirup per harinya (sesuai kebutuhan asam folat per hari,

dan mempertimbangkan kadar glukosa dalam sirup).

Sementara, dari segi keamanan pangan, penambahan asam folat ke dalam syirup

glukosa tidak menimbulkan efek apapun, sehingga aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Dari

segi rasa dan flavor, Si Gulat memiliki rasa manis asam dengan perbandingan 1 : 2 (manis:

asam), sehingga cocok untuk minuman ibu hamil. Adapun dari segi daya simpan, sirup

glukosa memiliki daya simpan lama, karena memiliki kadar gula dan asam yang cukup

tinggi, sehingga tanpa pemberian pengawet maka Si Gulat bisa bertahan ± 1bulan.

Diagram Alir 1. proses pembuatan Si Gulat.

Dikupas dan dicuci bersih

Dihancurkan sampai halus

Dipanaskan dengan suhu

95-105 C selama 60 menit

Dipertahankan pH 6.2-6.4

didinginkan

Dipertahankan pH 4-4.6

Didiamkan selama76 jam

Dihentikan proses enzimatis

Penyaringan

Evaporasi dengan suhu 50-60 oC

Sirup Glukosa

Pengemasan dengan Botol Buram

Singkong

Enzim α-amilase

0.8 ml/ kg pati

Larutan natrium

hidroksida

Enzim a-glukosidase

Asam klorida

0,5-1% arang aktif

per kilogram pati

Serbuk Asam Folat

Si Gulat

Page 11: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

PIHAK-PIHAK TERKAIT

Program pemberian produk Si Gulat dijalankan sebagai program pemerintah dengan

tujuan mengurangi jumlah bayi lahir cacat. Pelaksanaan program ini membutuhkan kerjasama

dari berbagai pihak, yaitu:

No Pihak yang Terkait Peranan

1. Dinas Pemerintahan

Pusat

1) Pembuat Kebijakan

2) Sebagai koordinasi perencanaan dan

penganggaran Program Raskin.

3) Sebagai penyusunan Pedoman Umum Penyaluran

“Si Gulat”

4) Menfasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program

“Si Gulat”

5) Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas

dan fungsi Tim Koordinasi “Si Gulat” Provinsi.

6) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program

Raskin di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

2.

Pemerintahan Provinsi,

Daerah, Kecamatan dan

Desa

Mengkoordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi,

pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi,

menerima pengaduan dari masyarakat serta

melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi “Si

Gulat” Pusat.

3. Dinas Pertanian

menyediakan tenaga penyuluh profesional untuk para

petani singkong dan menyediakan teknologi pertanian

pra tanam hingga pasca panen.

4. Dinas Kesehatan melalui

Bidan Daerah Masing-

masing

Sebagai penyuluh program ke daerah-daerah untuk

menjelaskan cara mengonsumsi setiap harinya

5. Petani Singkong

Indonesia Penyedia dan penyalur singkong

6. Pabrik Obat Sebagai pelaksana pembuatan “SI Gulat”

7. Ibu Hamil Kurang

Mampu Sebagai objek kegiatan

TEKNIK IMPLEMENTASI

Implementasi program pemberian Si Gulat dilakukan oleh Pemerintahan pusat

kemudian ke daerah-daerah sampai ke desa secara terstruktur. Sampai di desa, dilakukan

pembagian ke Ibu hamil kurang mampu. Ibu hamil yang kurang mampu tersebut sangat

membutuhkan sebuah teknik strategis dalam pengembangannya. Hal ini disebabkan fakta

terjadi masalah yang timbul pada ibu hamil yang kurang mampu masih sulit dalam

mencukupi asupan gizi untuk janinnya sehingga banyak bayi yang terlahir cacat. Oleh karena

itu dibutuhkan suatu solusi untuk menurunkan keadaan yang buruk ini yang kebanyakan

menimpa warga Indonesia.

Page 12: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

Langkah-langkah strategis untuk mewujudkan ide tersebut dapat ditempuh dengan

beberapa mekanisasi. Tahap awal mekanisasi program ini adalah dengan pembentukan

kepanitiaan untuk menjalankan program ini dari mulai pemerintah pusat sampai individu

yang akan mendapatkan produk tersebut. Pada mulanya program ini sistemnya sama seperti

program pemberian Raskin kepada warga yang kurang mampu. Dengan adanya kontribusi

dari pemerintah pusat yang memberikan dana untuk memproduksi produk ini, maka

pemerintah membiayai semua anggaran mulai dari pembuatan produk ini sampai biaya

pendistribusian kepada warganya yang kurang mampu, khususnya ibu hamil. Jadi Pemerintah

pusat berkoordinasi dengan pemerintahan provinsi sampai ke pemerintahan desa/kelurahan

untuk meminta data-data warga kurang mampu. Kemudian untuk data Ibu hamil didapatkan

dengan cara pendataan dari desa dimana bagi Ibu hamil tersebut menyerahkan tanda bukti

bahwa sedang hamil seperti menyerahkan Test Pack, sehingga kerena Ibu tersebut tegolong

kurang mampu dan sedang hamil maka Ibu hamil tesebut akan menerima Raskin dan Si

Gulat. Pemerintah pusat disini juga menjalin kerja sama dengan dinas pertanian, agar Dinas

Pertanian dapat menyediakan tenaga penyuluh profesional untuk para petani singkong dan

menyediakan teknologi pertanian pra tanam hingga pasca panen, yang mana hasil dari

tanaman singkong tersebut nantinya akan didistribusikan ke pabrik yang akan mengolah

singkong menjadi sirup glukosa, kemudian dilakukan juga fortifikasi asam folat agar

kandungan sirup tersebut kaya akan asam folat sehingga dapat mencukupi gizi para ibu

hamil.

Pengonsumsian Si Gulat akan dilakukan panduan yaitu dengan sosialisasi yang

diakukan oleh Dinas Kesehatan melalui Bidan di daerah-daerah setempat supaya dosis yang

dipakai cukup dan tidak terjadi defisensi atau overdosis. Selain itu diberikan panduan secara

tertulis juga. Buku panduang tersebut berisi cara pengonsumsian seperti langsung diminum,

ditambahkan keminnuman atau dapat juga untuk tambahan mekanan, serta terdapat cara

penyimpanan juga supaya daya simpannya sesuai dengan batas kadaluarsa yang telah

tercantum dan senyawa-senyawa seperti protein dan asam folat tidak rusak.

Page 13: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

KESIMPULAN

1. Si Gulat merupakan produk yang dapat menjadi solusi mengurangi jumlah penduduk

cacat, dengan menerapkan program pencegahan bayi lahir cacat untuk ibu hamil kurang

mampu melalui kerjasama pemerintah, dinas terkait, dan masyarakat sebagai penyedia

bahan baku dan produsen.

2. Penerapan program pemberian produk Si Gulat dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui 2 cara, yaitu pemberian produk gratis bagi ibu hamil kurang mampu

dan pemanfaatan bahan baku lokal dari petani lokal.

3. Dalam jangka panjang, jumlah bayi lahir cacat di Indonesia dapat dikurangi, yang secara

tidak langsung juga mampu mengurangi jumlah warga yang tidak produktif karena

kecacatan fisik.

Page 14: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2014. Kependudukan. www.bps.go.id. Diunduh tanggal 27 Maret 2014

pukul 13.45.

Data Statistik. 2014. Proyeksi Penduduk 2000-2025. http://www.datastatistik-indonesia.com/.

Diunduh tanggal 27 Maret 2014 pukul 13.45.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. 2014. Rekapitulasi Jumlah Penyandnag Cacat.

Diakses tanggal 27 Maret 2014 pukul 13.54

Satyagraha. 2014. BPS: jumlah penduduk miskin 28,55 juta orang. www.antaranews.com.

Diunduh tanggal 27 Maret 2014 pukul 14.12.

South East Asian Food and Agriculture Science and Technology, Departemen Ilmu dan

Teknologi Pangan, dan Departemen Ekologi Manusia. Penyuluhan Gizi dan

kesehatan pada Ibu Hamil. Bogor: IPB. Diakses Tanggal 27 Maret 2014 pukul 20.35.

Page 15: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF
Page 16: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

Gagasan Tertulis.Malang, 30 Maret 2014

Page 17: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF
Page 18: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF
Page 19: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF

Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No. Nama Program

Studi Bidang Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1. Yatik

Ilmu dan

Teknologi

Pangan

Teknologi

Pengolahan

Pangan

8 jam/minggu kondisi terkini, ide

yang ditawarkan,

dan Solusi yang

pernah ditawarkan

2. Raehana Saria

Gahari, Amd.

Ilmu dan

Teknologi

Pangan

Teknologi

Pengolahan

Pangan

8 jam/minggu Pendahuluan

3. Fitrotul Muflihatin

Ilmu dan

Teknologi

Pangan

Teknologi

Pengolahan

Pangan

8 jam/minggu Ringkasan dan

kesimpulan

4. Silvi Dwianita

Ilmu dan

Teknologi

Pangan

Teknologi

Pengolahan

Pangan

8 jam/minggu

Implementasi

produk ditawarkan

dan pihak yang

terkait

Page 20: Yatik_universitas Brawijaya_pkm Gt. PDF