> Judul artikel 2 > dst · PDF file> dst... Sumber gambar: ... Sejak tahun 1952, Gunung...
Transcript of > Judul artikel 2 > dst · PDF file> dst... Sumber gambar: ... Sejak tahun 1952, Gunung...
> Konsep Fnlg
> Judul artikel 2
> dst...
Sumber gambar: www.1freewallpapers.com
April 2016 Edisi 18, Tahun 3
Aogashima, Desa Unik di Tengah Kawah Gunung Api Aktif
Paricutin, Gunung Api Termuda di Dunia
Letusan Samalas (Rinjani), Lebih besar dari krakatau Bahkan Tambora
Gunung Api Mega Besar di Dasar Samudra Pasifik
2 ROCKVISION - April 2016 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
Pulau Aogashima merupakan sebuah
pulau kecil yang mempunyai gunung api
aktif di Laut Filipina. Pulau kecil ini masuk
dalam teritori Jepang. Banyak hal indah
terdapat di pulau ini, mulai dari alam yang
masih hijau hingga suatu desa unik yang
ada di Pulau Aogashima. Yah desa kecil
yang ada di Pulau Aogashima dikatakan
sebagai desa paling berbahaya di dunia.
Bayangkan saja, di pulau terpencil
dan ada gunung api aktif di dalamnya,
Sebuah desa dengan jumlah penduduk 170
orang ini tetap berdiri. Para penduduk yang
menetap di Desa Aogashima tidak merasa
takut akan bencana dan hal-hal yang tak
terduga seperti gunung meletus dan
lainnya. Malahan sebelumnya pada tahun
1780 gunung api yang ada di pulau ini
pernah meletus dan telah menewaskan 327
penduduk yang tinggal disana. Mau tak
mau pulau unik tersebut harus di
kosongkan dan yang selamat harus
menginggalkan desa tersebut. Namun
setelah 50 tahun berlalu, masyarakat yang
selamat dari kejadian meletusnya gunung
Aogashima malah datang kembali ke pulau
Aogashima. Mereka tidak menghiraukan
dengan status bahaya ketika harus tinggal di
desa yang ada gunung apinya, Mereka tetap
saja ingin tinggal disana. Aogashima bisa
diibaratkan Gunung Krakatau yang ada di
Indonesia. Secara letak, Aogashima berjarak
sekitar 358 kilometer dari bagian selatan
ibukota Tokyo. Saking sauh dan sulitnya jalur
akses untuk datang kesana, Aogashima
disebuh juga sebagai pulau paling terpencil
yang berada di kepulauan Izu, Jepang.
Walaupun sangat terpencil dan sangat
berbahaya, keadaan alam di Aogashima masih
-lah asri dan hijau. Keindahan alamnya masih
terjaga. Letusan gunung api yang dulu terjadi
telah menjadikan tanah di pulau ini menjadi
subur dan bagus untuk bercocok tanam.
Penduduk yang tinggal disana mayoritas
bermata pencaharian sebagai petani.
Mungkin itu asalan-nya kenapa Desa
Aogashima tidak ingin ditinggalkan oleh
masyarakatnya.
[dikutip dari : http://www.anakregular.com/ ]
Aogashima, Desa Unik di Tengah Kawah Gunung Api Aktif
3 ROCKVISION - April 2016 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
Paricutín adalah gunung berapi yang
terdapat di negara bagian Michoacán, Meksiko,
yakni didekat Desa Paricutín. Paricutín
seringkali muncul dalam sejumlah versi Tujuh
Keajaiban Dunia Alami. Sebelum
tahun 1943, gunung berapi tersebut tidaklah
ada. Selama beberapa pekan, sejumlah suara
aneh menggelegar seperti guntur, meski cuaca
cerah. Suara tersebut ternyata disebabkan oleh
getaran dalam tanah. Aktivitas seismik semakin
intens hingga tangga 20 Februari, ketika petani
setempat menyaksikan terbukanya retakan
vulkanis di tengah-tengah ladang jagung.
Menurut beberapa penuturan, penduduk
setempat sempat menutup retakan tersebut
dengan batuan dan tanah sebelum letusan kecil
dan getaran yang cukup kuat melanda wilayah
tersebut. Penduduk di desa sekitarnya kemudian
mengungsi akibat aktivitas piroklastik mulai
terjadi, dan dalam 24 jam kemudian retakan
vulkanis tersebut menjadi gundukan gunung
setinggi 50 meter. Seminggu kemudian,
ketinggiannya menjadi dua kali lipat.
Pada bulan Maret, aktivitas gunung
berapi tersebut semakin intens, dan
menyemburkan debu sejauh beberapa kilometer
ke udara dan mulai merambah ke kota Paricutín
dan San Juan di dekatnya. Tanggal 12 Juni, lava
mengalir hingga ke desa. Pada Bulan Agustus,
kota Paricutín dan San Juan ditinggal oleh seluruh
penduduknya, dan terkubur oleh lava dan debu.
Sebagian besar pertumbuhan gunung berapi
tersebut terjadi pada tahun pertama, dan masih
dalam fase piroklastik eksplosif. Pada akhir fase,
yakni sekitar setahun kemudian, gunung api
tersebut menjadi setinggi 336 meter. Selama
delapan tahun ke depan, masih terjadi letusan,
meski sebagian besar berupa erupsi kecil lava yang
merusak kawasan seluas 25 km2. Aktivitas gunung
berapi tersebut mulai mereda setelah 6 bulan
letusan terakhir, dimana pada waktu itu sering
terjadi aktivitas letusan yang dahsyat.
Sejak tahun 1952, Gunung Paricutín tidak terjadi
kembali, dan gunung tersebut setinggi 424 meter.
Seperti umumnya cinder cone, Paricutín adalah
gunung berapi monogenetik, yang berarti tidak
akan meletus lagi Aktivitas vulkanis merupakan
hal biasa bagi dataran Meksiko. Paricutín hanyalah
gunung termuda di antara 1.400 gunung berapi yag
membentang di jalur vulkanis Trans-Meksiko.
Gunung Paricutín sangatlah unik, karena
kejadiannya dapat diamati sejak awal. Ajaibnya,
tak ada catatan korban meninggal yang diakibatkan
oleh letusan, meski 3 orang tercatat tewas akibat
sambaran petir yang dihubungkan dengan
Paricutín.
[dikutip dari : http:// id.wikipedia.org ]
Paricutin, Gunung Api Termuda di Dunia
4 ROCKVISION - April 2016 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
Selama ini letusan dan erupsi gunung
Krakatau dan gunung Tambora dianggap paling
dahsyat di Indonesia, ternyata ada satu gunung
lagi yang mengalahkan keduanya. Peneliti telah
mengamati jejak abu dan beberapa serpihan
kimia dari sebuah gunung api yang pernah
meletus dengan dahsyat dari jejaknya pada
lapisan es, baik yang berada di Kutub Utara
maupun di Kutub Selatan. Namun sejauh ini
masih menuai misteri, karena belum ditemukan
gunung api yang meletus dan bertanggung
jawab atas jejak-jejak abu di lapisan es tersebut.
Para ilmuwan mengatakan, temuan yang
dipublikasikan dalam Proceedings of the
National Academy of Sciences, itu adalah bahwa
letusan gunung berapi tersebut adalah yang
terbesar dalam 7.000 tahun terakhir, namun asal-
usulnya telah membingungkan glaciologists,
vulkanologi, dan ahli iklim selama beberapa
dekade. Yang sejauh ini peneliti ketahui, pada
masa lalu sekitar tanggal 05 April 1815, gunung
Tambora meletus dan mengakibatkan ribuan
orang meninggal dunia. Bahkan letusannya juga
melahirkan gelombang tsunami besar di kala itu.
Setelah Tambora, 68 tahun kemudian yaitu pada
tanggal 27 Agustus 1883, gunung Krakatau
meletus dengan hebat. Bahkan awan abunya
sempat menutupi hampir seperempat bagian dari
bumi. Selain keduanya, menurut para peneliti,
ternyata sekitar tahun 1257 ada gunung berapi lain
di Indonesia yang juga meletus dengan dahsyat,
yaitu gunung Samalas. Karena letusan gunung
Samalas tersebut, selain membuat banyak orang
yang meninggal, suhu kala itu turun drastis dan
banyak petani dari seluruh dunia yang mengalami
gagal panen. Kini struktur gunung itu telah
berubah semenjak terjadi letusan pada masa lalu
itu, dan diperkirakan letusan gunung satu ini lebih
dahsyat dibandingkan dengan gunung Krakatau
bahkan gunung Tambora!
Sebuah ledakan misterius terjadi pada
1257, di abad ke-13. Saking dahsyatnya, jejak
kimiawinya terekam dalam es di Arktik dan
Antartika. Dalam jurnal sains, PNAS, tim
internasional menunjuk pada Gunung Samalas di
Pulau Lombok, Indonesia yang ini dikenal sebagai
Gunung Rinjani. Hanya sedikit struktur gunung api
yang tersisa dan kini tampilannya hanya berupa
danau kawah Segara Anak. Gunung yang
bernama Samalas yang kini “hampir tak tersisa
dan hanya tinggal sisa letusannya” – sekarang
lebih dikenal bernama Gunung Rinjani di Pulau
Lombok, dituding sebagai penyebab perubahan
iklim mendadak di abad pertengahan untuk
Letusan Samalas (Rinjani), Lebih besar dari krakatau Bahkan
Tambora
5 ROCKVISION - April 2016 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
wilayah Eropa dan sekitarnya. Tim ilmuwan
mengaitkan jejak sulfur dan debu di es di kutub
dengan data yang ditemukan di wilayah
Lombok, termasuk unsur radiokarbon, tipe dan
penyebaran batu dan abu, cincin pepohonan,
dan bahkan sejarah lokal yang menyebut
tentang runtuhnya Kerajaan Lombok di suatu
masa Abad ke-13. “Buktinya sangat kuat dan
menarik,” kata Profesor Clive Oppenheimer dari
Cambridge University, Inggris, seperti dimuat
BBC, 30 September 2013. Koleganya sesama
ilmuwan, Profesor Franck Lavigne dari
Pantheon-Sorbonne University, Prancis
menambahkan, “Kami melakukan sesuatu yang
mirip investigasi kriminal.”
“Awalnya kami tak tahu siapa
tersangkanya, hanya berbekal hari
„pembunuhan‟ dan jejaknya dalam bentuk
geokimia di inti es. Itu memungkinkan kami
melacak gunung yang bertanggung jawab.”
Sebelumnya, para peneliti lain mengatakan
bahwa terjadi perubahan iklim mendadak
dikarenakan letusan gunung api Okataina di
Selandia Baru dan El Chichon di Meksiko,
namun bukti lain menyebutkan bahwa Samalas
yang menjadi kandidat kuat sebagai
„pelakunya.‟
“Buktinya sangat kuat dan menarik,”
kata Clive, seperti dikutip BBC (01/10/2013).
Selain menjadi „pelaku‟ berubahnya iklim
secara mendadak di sebagian wilayah di planet ini,
letusan dan erupsi Samalas juga dikait-kaitkan
dengan sejarah lokal yaitu jatuhnya Kerajaan
Lombok sekitar abad 13. Bukti lain, seperti yang
dituliskan di National Geographic (01/10/13), adalah
terdapatnya teks dalam bahasa Jawa, Babad
Lombok, yang menceritakan sebuah erupsi besar
dari gunung api raksasa bernama Samalas yang
akhirnya menciptakan sebuah kaldera atau kawah.
Ledakan 1257 tersebut sebelumnya dikira terkait
sejumlah gunung di Meksiko, Ekuador, dan Selandia
Baru. Namun, berdasarkan penelitian, sejumlah
kandidat tersebut gagal memenuhi prasyarat karbon
dating dan geokimia. Hanya Samalas yang cocok.
[dikutip dari : http://indocropcircles.wordpress.com ]
6 ROCKVISION - April 2016 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
Satu lagi gunung berapi super besar
ditemukan di bumi. Gunung berapi ini tidak
tinggi, namun gunung berapi ini adalah
yang terbesar. Dan bukan hanya yang
terbesar di bumi saja, namun juga yang
terbesar di sistem tata surya kita. Seperti
yang dilansir oleh The Verge (5/9/13), para
peneliti dari University of Houstontelah
menemukan sebuah struktur yang telah
lama menghilang di bawah Samudera
Pasifik. Gunung ini sangat besar, bahkan
begitu besarnya hingga tak begitu tampak
sebelumnya. Struktur yang berbentuk
gunung berapi bernama Tamu Massif ini
rupanya juga memiliki ukuran yang tak
main-main. Gunung ini dinamai TAMU
singkatan dari Texas A & M University.
Sedangkan “Massif” adalah sebutan untuk
berbagai jenis struktur pegunungan.
Dalam hal ini Tamu Massif termasuk
tipe Shield volcano atau gunung yang kubah
atau kawahnya masih menutup. Temuan
gunung ini sebanding dengan ukuran New
Mexico atau Kepulauan Inggris. Begitu
besarnya gunung ini hingga terlihat tak
terlalu tinggi yang diakibatkan oleh maha
luasnya gunung ini. Masih menurut peneliti,
lebar dari gunung api ini saja, sekitar 643 km.
Namun semuanya masih ada dibawah lautan
luas, yaitu dibawah Samudera Pasifik. Posisi
gunung super besar ini ada di sebelah Barat
Laut dari Samudera Pasifik yang dikenal
sebelumnya sebagai daerah Shatsky Rise dan
negara yang paling dekat dengan gunung ini
adalah Jepang. Puncak gunung Tamu Massif
masih berada sekitar 2.000 meter (2 km)
dibawah muka lautan Pasifik atau sekitar
6.500 kaki. Dan penampang taau alasnya
gunung Tamu Massif ini memanjang sekitar
6,4 kilometer atau 4 mil. Sedangkan luasnya
area gunung ini selebar 450 kilometer sampai
650 kilometer (280 mil × 400 mil) atau lebih
dari 260.000 kilometer persegi (100.000 sq
mil) Kubah bulat memanjang di area seluas
280 sampai 400 mil (450 kilometer dengan
650), dengan total lebih dari 100.000 mil
persegi, jauh lebih besar dari gunung Mauna
Loa (2.000 mil persegi). Artinya, hanya 20%
lebih kecil dari Mars raksasa gunung Olympus
Mons di Mars yang merupakan gunung
terbesar setata surya. Selama ini diketahui
bahwa gunung tertinggi di planet Bumi adalah
gunung Mauna Loa di Hawaii yang membuat
hingga pulau Hawaii dapat muncul ke atas
p e r m u k a a n . S e d a n g k a n u n t u k
gunung Everest sebenarnya adalah gunung
yang tertinggi yang diukur hanya dari atas
permukaan air laut hingga ke puncaknya saja.
Artinya jika Everest dibandingkan dengan
Mauna Loa dari kaki gunung masing-masing,
maka Everest masih kalah dalam hal tingginya
dibanding Mauna Loa.
Gunung Api Mega Besar di Dasar Samudra Pasifik
7 ROCKVISION - April 2016 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
Tamu Massif yang lebarnya ratusan kilometer,
dikenal selama ini sebagai “Super Volcano”. Lalu para
peneliti mengkategorikan gunung Tamu Massif yang
luas kawasannya mencakup wilayah ratusan kilometer
ini sebagai “Mega Volcano“. Menurut perhitungan,
Tamu Massif diperkirakan terbentuk sekitar 145 juta
tahun lalu. Penemuan gunung berapi terbesar ini
sendiri pertama kali dilakukan dengan menggunakan
kapal untuk menuju Pasifik. Peneliti kemudian berhenti
di Shatsky Rise, sebuah semenanjung yang kemudian
diketahui berada dalam struktur Tamu Massif yang
seluruh massanya terdiri dari basal. Struktur lerengnya
sangat bertahap, mulai dari kurang dari setengah
derajat hingga satu derajat didekat puncaknya. Dengan
menggunakan lineations magnetik ,ada
tiga bathymetric (batimetri) tertinggi dan punggung
bukit rendah yang menyiratkan ada tiga gunung berapi
yang terpisah, tetapi model kepala yang menyembul
menunjukkan bahwa gunung ini adalah gunung berapi
tunggal yang besar. Artinya, jika meledak maka lelehan
magmanya akan meluber ke mana-mana
[dikutip dari : http://indocropcircles.wordpress.com ]
BUMN Siap Alihkan Saham PGN ke
Pertamina Pemerintah saat ini
menguasai 56,96 persen saham
PGN. Sisanya, 43,04 persen saham
dikuasai publik Setelah saham
PGN yang dikuasai pemerintah
diberikan ke Pertamina, DPR
meminta sisa saham yang dikuasai
publik dibeli kembali (buyback).
Dengan begitu, Pertamina akan
menguasai penuh PGN.
United Tractors Bersiap Garap
Proyek Pembangkit Listrik PT
United Tractors Tbk (UNTR) siap
menggarap proyek pembangkit
listrik di Jepara, Jawa Tengah.
UNTR dan dua mitranya,
Sumitomo Corporation dan Kansai
Elektric Power Co Inc, akan
meneken financial closing proyek
itu dalam waktu dekat.
Pemerintah Bakal Hapus Pajak
Eksplorasi Migas Saat ini
Pemerintah sedang mengkaji untuk
memberikan insentif kepada
pelaku usaha hulu minyak dan gas
(migas) untuk meningkatkan
cadangan migas di Indonesia. Salah
satu insentif yang sedang digodok
adalah pembebasan
pajak eksplorasi.
NEWs FLASH
8 ROCKVISION - Maret 2016 “Jiwa Muda, Semangat Merdeka”
TEKNOLOGI FLNG (FLOATING LIQUID NATURAL GAS) PADA OFFSHORE
DownloadDownloadDownload buletin ini di smiagiundip.wordpress.com
Earth Observatory—Image
of The Month ini berisi citra satelit
yang bersumber dari situs resmi
NASA dan bisa diakses melalui
a l a m a t i n t e r n e t h t t p : / /
earthobservatory.nasa.gov/.
Danau cantik dengan
panorama perairan biru tenang
dan pegunungan hijau ini mampu
membunuh 2 juta orang di
sekitarnya. Karena jauh di
kedalaman 300 meter Danau
Kivu tersimpan 65 kilometer
kubik gas metana yang dihasilkan
oleh bakteri dan sangat
berbahaya, serta 256 kilometer
kubik karbon dioksida (CO2).
“Lake Kivu”
Teknik Geologi Undip
Gedung Pertamina Sukowati
Teknik Geologi
Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudarto SH, Semarang
E-mail: [email protected]
SM-IAGI Universitas Diponegoro adalah salah satu organisasi mahasiswa di
Program Studi Teknik Geologi Undip yang memiliki visi sebagai wadah generasi muda di
kalangan mahasiswa kebumian untuk mengajukan, mengusahakan dan menjalankan perannya
demi kedaulatan dan kesejahteraan Bangsa dan Tanah Air Indonesia. Serta menjadi SDM
yang memiliki kapabilitas untuk dapat bersaing di dunia global .
Dengan terbitnya Buletin Rockvision edisi 18 april 2016 ini dapat mejadi motivasi
sendiri untuk SM IAGI Undip agar terus berkarya serta memberikan edukasi serta berita
tebaru khusunya di bidang ke geologian. Banyak kekurangan atas terbitnya buletin
Rockvision khususnya serta SM IAGI Undip umumnya, untuk itu kami dengan tangan terbuka
menerima segala bentuk saran dan kritik demi berkembangnya SM IAGI Undip agar menjadi
lebih baik lagi.
SM IAGI Undip
ROCKVISION
Image of The Month
Jiwa Muda Semangat Merdeka
@smiagiundip