Yana Empedu

5
OPERASI BATU EMPEDU DENGAN TEKNIK LAPAROSKOPI Penyakit batu empedu merupakan penyakit yang sering dialami pada pasien dengan usia produktif, dimana salah satu pengobatannya adalah mengangkat batu empedu dengan teknik operasi. Masyarakat cenderung takut apabila mendengar kata operasi atau pembedahan, karena membayangkan adanya sayatan yang besar pada perut serta proses penyembuhan yang lama. Namun seiring kemajuan teknologi, kini sudah ada teknik operasi yang membuat pasien lebih nyaman, karena hanya meninggalkan luka sayatan yang sangat kecil,dan proses penyembuhan yang lebih cepat dimana teknik ini dikenal dengan laparoskopi atau “ bedah teropong” Anda pernah mengalami sakit perut yang melilit di sekitar uluhati ? sebagian besar orang menganggap remeh dan beranggapan itu adalah penyakit maag. Tapi ternyata belum tentu itu maag. Penyakit batu empedu dan maag bisa saja memiliki gejala yang mirip. Frekuensi sakit pada maag timbul perlahan hingga akhirnya mencapai rasa sakit yang hebat. Sementara pada batu empedu, rasa sakit timbul tiba-tiba dengan hebat dan dapat hilang begitu saja.

description

ssss

Transcript of Yana Empedu

Page 1: Yana Empedu

OPERASI BATU EMPEDU DENGAN TEKNIK LAPAROSKOPI

Penyakit batu empedu merupakan penyakit yang sering dialami pada pasien

dengan usia produktif, dimana salah satu pengobatannya adalah mengangkat batu

empedu dengan teknik operasi. Masyarakat cenderung takut apabila mendengar

kata operasi atau pembedahan, karena membayangkan adanya sayatan yang besar

pada perut serta proses penyembuhan yang lama. Namun seiring kemajuan

teknologi, kini sudah ada teknik operasi yang membuat pasien lebih nyaman,

karena hanya meninggalkan luka sayatan yang sangat kecil,dan proses

penyembuhan yang lebih cepat dimana teknik ini dikenal dengan laparoskopi atau

“ bedah teropong”

Anda pernah mengalami sakit perut yang melilit di sekitar uluhati ? sebagian besar orang

menganggap remeh dan beranggapan itu adalah penyakit maag. Tapi ternyata belum tentu itu

maag. Penyakit batu empedu dan maag bisa saja memiliki gejala yang mirip. Frekuensi sakit

pada maag timbul perlahan hingga akhirnya mencapai rasa sakit yang hebat. Sementara pada

batu empedu, rasa sakit timbul tiba-tiba dengan hebat dan dapat hilang begitu saja.

Kandung empedu merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak di perut sebelah

kanan, dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang

dihasilkan oleh hati. Batu empedu terjadi ketika terdapat terlalu banyak kolesterol, bilirubin atau

garam empedu, menyebabkan empedu kurang elastis. Hal ini menyebabkan pengerasan dan

pembentukan batu empedu. Terdapat dua jenis batu empedu yang dikenal dengan batu kolesterol

atau batu pigmen.. Mengingat kolesterol adalah lemak, maka harus dihancurkan dan diencerkan

sebelum dapat dialirkan secara efektif. Dalam kondisi di mana terdapat terlalu banyak kolesterol

dalam sistem, partikel kolesterol saling menempel dan ukurannya membesar hingga membentuk

batu empedu. Meskipun penyakit kantong empedu tidak menunjukkan gejala, namun pada

Page 2: Yana Empedu

keadaan memburuk gejala yang biasa ditimbulkan adalah serangan pada waktu makan makanan

yang mengandung lemak tinggi jika seseorang sudah mengidap batu empedu. 

Tanda dan Gejala Batu Empedu

Bergantung pada ukuran dan jumlah batu empedu yang terbentuk serta lokasinya, keparahan

gejala dapat beragam. Gejala-gejala ini dapat mencakup:

Nyeri berat di daerah perut atas terutama setelah makan makanan berlemak

Sakit kuning (terjadi ketika terjadi penyumbatan dalam waktu lama)

Demam (jika timbul komplikasi)

Muntah-muntah

Jika anda merasakan gejala seperti diatas, sebaiknya langsung memeriksakan diri kedokter.

Dalam mendiagnosis batu empedu, pertama, akan dilakukan pemeriksaan fungsi hati dan

empedu. Jika terdapat ketidaknormalan maka kemungkinan besar telah terjadi penyumbatan pada

saluran empedu. Tes lain adalah pemeriksaan USG abdomen, melalui pemeriksaan ini Anda

dapat memperoleh gambaran terhadap kantong empedu, hati dan pankreas untuk memastikan ada

tidaknya kelainan pada organ-organ tersebut. Jika Anda masih belum puas terhadap hasil

pemeriksaan tersebut, Anda bisa saja meminta dokter untuk melakukan CT Scan. 

Bagi penderita batu empedu, prinsip utama perawatannya yaitu mengistirahatkan kandung

empedu. Hindari makanan berlemak karena lemak merangsang kandung empedu untuk bekerja

keras. Kandungan protein dalam diet cukup 1 - 1 ½ gram per berat badan setiap hari. Batu

empedu perlu dikeluarkan dengan cara operasi jika sudah menimbulkan komplikasi berupa tanda

tanda infeksi empedu dan nyeri perut. Teknik operasi batu empedu ada 2, yaitu dengan

kolesistektomi terbuka dan kolesistektomi laparoskopi. Operasi kolesistektomi terbuka ini adalah

operasi konvensional untuk mengeluarkan batu empedu, dimana akan menimbulkan luka sayatan

yang besar dah resiko infeksi pasca operasi lebih besar. Sedangkan, operasi laparoskopi

berlangsung lebih cepat, dan lebih nyaman untuk pasien, karena hanya akan meninggalkan bekas

luka sayatan kecil. Dengan laparoskopi, selain objek organ yang hendak dioperasi kita dapat juga

melihat keadaan organ lain lewat beberapa sayatan yang sangat amat kecil (1/2 cm).

Page 3: Yana Empedu

Tindakan dilakukan dengan menggunakan kamera video pada alat laparoskopi yang dimasukkan

ke dalam lubang yang berukuran 0,5 hingga 1 cm pada dua sampai tiga tempat di perut pasien.

Keunggulan operasi dengan teknik ini adalah luka sayatan atau operasi yang kecil sehingga

pasien tidak akan mengalami kerugian dari segi estetik pada tubuhnya. Jadi, kekawatiran

mengalami kecacatan karena luka sayatan bekas operasi dapat dihilangkan, rasa sakit setelah

operasi juga berkurang dibandingkan dengan operasi biasa sehingga penggunaan obat anti nyeri

dapat diminimalisasi. waktu yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan atau pemulihan

peristaltik usus (pergerakan usus) pascaoperasi jauh lebih cepat sehingga meminimalisasi biaya

rawat inap. Selain untuk pengangkatan batu empedu, operasi ini juga dapat dilakukan untuk

bedah saluran cerna lainnya (hernia, usus buntu, dan lainnya).Dengan adanya teknik operasi

laparoskopi ini, maka kini pasien dengan penyakit batu empedu dan saluran cerna lainnya tidak

perlu khawatir jika harus dilakukan tindakan pembedahan.

dr. Ida Bagus Ngurah Dwipayana Manuaba, S.Ked