Wisnu Ismunandar 111

3
Wisnu Ismunandar 111.130.029 Stratigrafi Regional Kebumen. Berdasarkan peta Geologi Lembar Kebumen, Jawa (S. Asikin, A. Handoyo, H. Busono, S. Gafoer (1992), dapat diketahui bahwa batuan di daerah ini mulai dari yang tertua (Paleosen) hingga termuda (Pliosen) terdiri dari : 1. Kompleks Melange Luk Ulo yang berupa bongkah-bongkah batuan Pra Tersier dengan massa dasar serpih hitam (berumur Kapur Atas) 2. Formasi Karangsambung yang tersusun oleh batulempung bersisik dengan bongkah batugamping , konglomerat, batupasir, batugamping dan basal (berumur Eosen). Dalam formasi ini terdapat pula batugamping terumbu yang berupa olistolit. 3. Formasi Totogan yang tersusun oleh breksi dengan komponen batulempung, batupasir, batugamping dan basal (berumur Oligo- Miosen) 4. Formasi Waturanda yang tersusun oleh batupasir kasar, makin ke atas berubah menjadi breksi dengan komponen andesit, basal dan massa dasar batupasir tuf. Dalam Formasi ini terdapat anggota tuf yang tersusun oleh perselingan tuf kaca, tuf kristal, batupasir gampingan dan napal tufaan (berumur Miosen Awal). 5. Formasi Penosogan yang teridiri dari perselingan batupasir gampingan, batulempung, tuf, napal dan kalkarenit (berumur Miosen Tengah). 6. Diabas yang merupakan batuan beku intrusi hasil aktivitas volkanik (Miosen Tengah)

description

Once out of the radiation zone the energy, originally produced in the core, requires a new transport mechanism to continue its journey to the surface.

Transcript of Wisnu Ismunandar 111

Page 1: Wisnu Ismunandar 111

Wisnu Ismunandar 111.130.029

Stratigrafi Regional Kebumen.

Berdasarkan peta Geologi Lembar Kebumen, Jawa (S. Asikin, A. Handoyo, H. Busono, S. Gafoer

(1992), dapat diketahui bahwa batuan di daerah ini mulai dari yang tertua (Paleosen) hingga termuda

(Pliosen) terdiri dari :

1. Kompleks Melange Luk Ulo yang berupa bongkah-bongkah batuan Pra Tersier dengan massa dasar

serpih hitam (berumur Kapur Atas)

2. Formasi Karangsambung yang tersusun oleh batulempung bersisik dengan bongkah batugamping ,

konglomerat, batupasir, batugamping dan basal (berumur Eosen). Dalam formasi ini terdapat pula

batugamping terumbu yang berupa olistolit.

3. Formasi Totogan yang tersusun oleh breksi dengan komponen batulempung, batupasir,

batugamping dan basal (berumur Oligo-Miosen)

4. Formasi Waturanda yang tersusun oleh batupasir kasar, makin ke atas berubah menjadi breksi

dengan komponen andesit, basal dan massa dasar batupasir tuf. Dalam Formasi ini terdapat anggota

tuf yang tersusun oleh perselingan tuf kaca, tuf kristal, batupasir gampingan dan napal tufaan

(berumur Miosen Awal).

5. Formasi Penosogan yang teridiri dari perselingan batupasir gampingan, batulempung, tuf, napal dan

kalkarenit (berumur Miosen Tengah).

6. Diabas yang merupakan batuan beku intrusi hasil aktivitas volkanik (Miosen Tengah)

7. Formasi Halang yang tersusun oleh perselingan batupasir, batugamping, napal dan tuf dengan

sisipan breksi (berumur Pliosen)

8. Formasi Peniron yang terdiri dari breksi dengan komponen andesit, batulempung, batugamping,

serta massa dasar batupasir tufan bersisipan tuf.

9. Endapan Pantai yang berupa pasir lepas

10. Alluvium yang berupa lempung, lanau, pasir, kerikil dan kerakal.

Fisiografis Kebumen

Secara geografis Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50'

Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedangkan pada bagian

utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu

Page 2: Wisnu Ismunandar 111

Selatan. Sementara itu di barat wilayahGombong, terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan sebuah

rangkaian pegunungan kapur yang membujur hingga pantai selatan berarah utara - selatan. Daerah ini

memiliki lebih dari seratus gua ber stalagtit dan stalagmit. Sungai terbesar di Kabupaten Kebumen

adalah Sungai Luk Ulo, Sungai Jatinegara, Sungai Karanganyar, Sungai Kretek, Sungai Kedungbener,

Sungai Kemit, Sungai Gombong, Sungai Ijo, Sungai Kejawang, dan Sungai Gebang.

Tektonik Regional 

Struktur utama yang ada di karangsambung dapat dibagi menjadi 3 struktur utama ,  yaitu :

a.       Arah timurlaut – Baratdaya yang ditunjukkan oleh arah umum sumbu panjang boudin,

berkembang di kelompok batuan Pra – Tersier (Harsolumkso dkk., 1995 dalam Prasetyadi, 2007 ).

b.      Arah Timur – Barat yang ditunjukkan oleh arah umum struktur lipatan yang berkembang di batuan

Tersier,

c.       Arah Utara – Selatan berupa sesar yang memotong batuan Pra – Tersier dan Tersier (Asikin

dkk.,1992 dalam Prasetyadi, 2007)