Wirausaha pert 2
-
Upload
supraptobrian -
Category
Documents
-
view
373 -
download
1
Transcript of Wirausaha pert 2
BAB 2EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
2.1. Aliran Manajemen Kuno Kekaisaran Romawi mengembangkan struktur
organisasi yang jelas dan sangat membantu komunikasi dan pengendalian.
Konsep Manajemen sudah dibicarakan oleh filosof Yunani dan Arab pada abad pertengahan, tetapi beberapa abad kemudian manajemen seolah terlupakan karena ilmu ekonomi berkembang lebih dulu. Karena Manajemen sering disebut sebagai seni atau praktek, bukan sebagai ilmu
2.2. Aliran Manajemen Klasik 1. Teori Manajemen Klasik a. Robert Owen ( 1771 – 1858 ) bahwa dengan memperbaiki kondisi kerja /
investasi SDM , perusahaan dapat meningkatkan output dan keuntungan. Juga sistem penilaian terbuka dan dilakukan setiap hari, hal ini mendorong sistem feedback pada masa berikutnya
b. Charles Babbage ( 1792 – 1871 ) Percaya bahwa prinsip – prinsip ilmiah dapat
diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi, produktivitas naik, biaya operasi turun, Babbage juga menganjurkan adanya pembagian kerja ( division of labor ), sehingga kerja / operasi setiap pabrik dapat dianalisis secara terpisah, dengan ide – ide seperti itu Babbage dianggap sebagai pioner manajemen ilmiah
2. Teori Manajemen Ilmiah a. Frederick Winslow Taylor ( 1856 – 1915 ) FW Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah,
Memfokuskan perhatiannya pada studi waktu untuk setiap pekerjaan ( time and motion studi ), kemudian memperkenalkan sistem pembayaran differensial ( differential rate system ), sehingga karyawan akan memperoleh kenaikan upah bila melampaui standar yang ditentukan, Taylor juga menulis buku dengan judul Shop Management dan The principles of scientific Management
Manajemen ilmiah menurut Taylor didasarkan pada beberapa prinsip sbb :1. Mengembangkan ilmu ( Science ) Setiap elemen pekerjaan untuk menggantikan
metode perkiraan yang tanpa didasari ilmu2. Memilih karyawan secara ilmiah dan melatih mereka
untuk melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan pada langkah 1
3. Mengawasi karyawan untuk memastikan bahwa mereka mengikuti metode yang telah ditentukan
( pengawasan secara ilmiah )4. Kerjasama antara manajemen dengan pekerja dan
persahabatan antara keduanya juga ditingkatkan
b. Frank B.Gilbert ( 1868 – 1924 ) dan Lilian gilbert ( 1878 – 1972 ) Frank berpendapat bahwa pergerakan yang dapat
dihilangkan akan mengurangi kelelahan, semangat kerja akan naik bermanfaat terhadap fisik karyawan, sedangkan Lilian memberikan kontribusi pada lapangan psikologi industri dan manajemen personalia
c. Henry L.Gantt ( 1861 – 1919 ) selalu mencatat kemajuan pekerja dengan kotak
warna hitam apabila memenuhi standar dan warna merah apabila tidak bisa memenuhi standar yang kemudian populer dengan nama Gantt Chart
( bagan Gantt )
d. Sumbangan dan keterbatasan Teori Manajemen ilmiahSumbangan penting yaitu adanya produksi massal, sedangkan keterbatasan teori manajemen ilmiah adalah :
- Asumsi bahwa manusia ( pekerja ) akan berusaha memenuhi kebutuhan ekonomi dan fisiknya tidak selalu benar- Asumsi bahwa universalitas manajemen ilmiah atau manajemen dapat dipakai semua situasi dan semua tempat tidak sepenuhnya tepat
3. Teori Organisasi KlasikTeori Manajemen Ilmiah memfokuskan pada upaya untuk meningkatkan produktivitas, sedangkan teori organisasi klasik ( teori administrasi klasik ) memfokuskan pada kebutuhan “ mensistematisasi “ cara-cara pengelolaan organisasi yang semakin kompleks
a. Henry Fayol ( 1841 – 1925 ) Henry Fayol merupakan industrialis Perancis yang sering
disebut bapak aliran manajemen klasik,karena upaya “mensistematisir” studi manajerial. Pokok pikirannya ditulis dalam buku yang berjudul General and industriali Management.
Fayol membagi kegiatan bisnis dakam kegiatan pokok yang saling berkaitan yaitu teknis,komersial,keuangan,keamanan,akuntansi dan manajemen. Fayol orang pertama yang mengelompokkan kegiatan manajerial ke dalam 1. Perencanaan,2. Pengorganisasian, 3. Pengarahan dan 4. Pengendalian
Prinsip-prinsip praktek manajemen yg efektif menurut Fayol1. Pembagian Kerja ( division of work )2. Wewenang ( authority )3. Disiplin ( dicipline )4. Kesatuan komando ( unity of command )5. Kesatuan pengarahan ( unity of direction )6. Kepentingan individu harus tunduk pada kepentingan
organisasi ( subordination of individual interest into general interest )
7. Penggajian ( renumeration of personal )8. Sentralisasi ( centralization )9. Hirarki garis wewenang ( scalar of chain line of
authority )10.Perintah ( order )11. Persamaan ( equity )12. Stabilitas staf13. Inisiatif14. Espirit de corps
b. Max Weber ( 1864 – 1920 ) merupakan ahli sosiologi Jerman mengembangkan teori
birokrasi , organisasi yang terdiri dari ribuan anggota membutuhkan aturan yang jelas untuk anggota organisasi tsb
c. Mary Parker Follet ( 1868 – 1933 ) mengembangkan model perilaku pengendalian
organisasi - Pengendalian diri ( dari orang tersebut ) - Pengendalian kelompok ( dari kelompok ) - Pengendalian bersama ( dari orang tersebut dan dari
kelompok )
d. Chester I Barnard ( 1886 – 1961 ) Percaya bahwa keseimbangan antara tujuan organisasi
dengan individu dapat dijaga apabila manajer mengerti konsep wilayah penerimaan ( zone of acception ), dimana pekerja akan menerima instruksi atasannya tanpa mempertanyakan otoritas manajemen
e. Sumbangan dan keterbatasan teori orgaisasi klasik Sumbangan teori organisasi klasik adalah adanya
sistematisasi oleh Fayol mempunyai pengaruh cukup besar pada studi manajemen sampai saat ini, sedangkan keterbatasannya adalah bahwa teori tersebut lebih tepat untuk lingkungan yang stabil dan tidak cepat berubah-ubah
2.3. Aliran Perilaku Aliran atau manajemen klasik tidak dapat menaikkan
produktivitas sambil tetap menjaga harmonisasi tempat kerja. Aliran klasik cenderung memandang organisasi secara mekanistis. Aliran atau teori perilaku kemudian muncul karena adanya ketidakseimbangan teori klasik dalam memandang organisasi.
1. Elton Mayo ( 1880 – 1949 ) mengemukakan Hawthorne effect yang isinya
menyimpulkan bahwa perhatian manajemen dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Studi Hawthorne menyadarkan pentingnya kebutuhan sosial
2. Hugo Munsterberg Bahwa penerapan psikologi untuk membantu
peningkatan produksi dapat dilakukan melalui 3 cara : a. Penempatan orang yang cocok b. Menciptakan kondisi kerja yang baik c. Memotivasi karyawan
3. Sumbangan dan keterbatasan teori perilaku Teori perilaku memberi sumbangan yang berarti thd
pemahaman motivasi individu, perilaku kelompok, hubungan interpersonal dalam kerja dan pentingnya kerja untuk manusia. Banyak ahli berpendapat bahwa potensi teori ini belum dikembangkan lebih lanjut shg manajer kesulitan menentukan pendapat yang paling baik
2.4. Aliran Kuantitatif Dalam memecahkan persoalan, aliran ini menggunakan
model – model dari riset operasi yang kemudian diaplikasikan ke industri. Beberapa model riset operasi yang digunakan adalah CPM ( critical path method ) yang digunakan untuk merencanakan proyek dan teori antrian untuk memecahkan persoalan antrian.
Manajemen operasi atau riset operasi merupakan variasi lain dari aliran kuantitatif misal teknik EOQ ( economic order quantity ), simulasi , analisis break even,program linier ( linier programming )
2.5. Teori Manajemen Kontemporer 1. Pendekatan sistem bahwa organisasi dipandang sbg kesatuan terdiri
dari bagian yang saling terkait shg yang satu akan mempengaruhi bagian lain, juga percaya bahwa aliran sistem akan menyerap aliran lainnya atau berkembang menjadi aliran dominan dengan definisi aliran yang jelas
2. Pendekatan Situasional ( Contingency ) Pendekatan klasik dan perilaku berusaha mencari
prinsip manajemen yang universal, yg berlaku dimana dan kapan saja. Pendekatan ini mempunyai cara pandang yang berlawanan, pendekatan ini menganggap bahwa efektivitas manajemen tergantung pada situasi yang melatarbelakangi, oleh karena itu tugas manajer adalah mencari teknik yang paling baik untuk mencapai tujuan organisasi dengan melihat situasi,kondisi dan waktu ttt
3. Pendekatan Integratif Berpendapat bahwa manajer harus mampu melihat
ketergantungan antar bagian dalam organisasi, pengaruh lingkungan eksternal dan keunikan situasi yang dihadapi.
Dari ketiga pendekatan diatas manajer dapat memilih mana yang paling baik utk diterapkan pada situasi yg dihadapi
SEMUA ORANG MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SAMA
UNTUK SUKSES ATAU GAGAL
TO BE CONTINUE