Pert.2 - Etika Profesi

20
Pertemuan 2

description

Pert.2 - Etika Profesi

Transcript of Pert.2 - Etika Profesi

Page 1: Pert.2 - Etika Profesi

Pertemuan 2

Page 2: Pert.2 - Etika Profesi

Pembahasan

1. Pengertian Profesi2. Etika Profesi3. Etika Komputer4. Profesional & Profesionalisme5. Prinsip -prinsip yang menjadi tanggung jawab5. Prinsip -prinsip yang menjadi tanggung jawab

seorang Profesional

Page 3: Pert.2 - Etika Profesi

I. Pengertian Profesi

Didalam kode etik profesi telematika disebutkanProfesi adalah kelompok lapangan kerja yang khususmelaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dankeahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit darimanusia, didalamnya pemakaian dengan cara yang benar akanketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengandimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkupdimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkupyang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarahdan lingkungan hidupnya; serta adanya disiplin

• Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi• Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan

profesi• Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi

Nilai moral profesi (Franz Magnis Suseno,1975) :

Page 4: Pert.2 - Etika Profesi

CIRI-CIRI PROFESISecara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu

melekat pada profesi, yaitu :1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya

keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkatpendidikan, pelatihan dan pengalaman yangbertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangattinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesimendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinyasetiap pelaksana profesi harus meletakkankepentingan pribadi di bawah kepentinganmasyarakat.

Page 5: Pert.2 - Etika Profesi

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi.Setiap profesi akan selalu berkaitan dengankepentingan masyarakat, dimana nilai-nilaikemanusiaan berupa keselamatan, keamanan,kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untukmenjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu adamenjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu adaizin khusus.

5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatuprofesi.

Page 6: Pert.2 - Etika Profesi

SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :

- Melibatkan kegiatan intelektual.- Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.- Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukansekedar latihan.

- Memerlukan latihan dalam jabatan yangberkesinambungan.

- Memerlukan latihan dalam jabatan yangberkesinambungan.

- Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.- Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.- Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalinerat.

- Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal iniadalah kode etik.

Page 7: Pert.2 - Etika Profesi

II. Etika Profesi

Kode etik adalah norma atau azas yang diterima

oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan

tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat

kerja.

MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN)

Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku

dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 8: Pert.2 - Etika Profesi

Dalam pengertiannya yang secara khusus Etika Profesi:

Etika ini kemudian dibuat dalam bentuk aturan (code)tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkanprinsip prinsip moral yang ada dan pada saat yangdibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alatuntuk menghakimi segala macam tindakan yang secaralogika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpangdari kode etik.logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpangdari kode etik.

Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yangdisebut dengan “self control”, karena segala sesuatunyadibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringankelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Page 9: Pert.2 - Etika Profesi

Prinsip – prinsip dasar didalam etika profesi:a. Prinsip standar teknis

Setiap anggota profesi harus melaksanakan jasa profesionalyang relevan dengan bidang profesinya.

b. Prinsip KompetensiSetiap anggota profesi harus melaksanakan pekerjaan sesuaijasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi danketekunan.ketekunan.

c. Prinsip Tanggung Jawab ProfesiDalam melaksanakan tanggungjawabnya, setiap anggota harusmenggunakan pertimbangan moral dan profesional.

d. Prinsip Kepentingan PublikSetiap anggota berkewajiban senantiasa bertindak dalamkerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaanpublik.

Page 10: Pert.2 - Etika Profesi

e. Prinsip IntegritasHarus menjunjung tinggi nilai tanggungjawab profesional denganintegritas setinggi mungkin

f. Prinsip ObyektifitasHarus menjaga obyektifitas dan bebas dari benturankepentingan dalam pemenuhan kewajibannya

g. Prinsip Kerahasiaang. Prinsip KerahasiaanHarus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh

h. Prinsip Prilaku ProfesionalHarus berprilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baikdan menjauhi tindakan yang dapat mendeskreditkan profesinya

Page 11: Pert.2 - Etika Profesi

III. Etika Komputer

Menurut Moor (1985) dalam bukunya “What is

Computer Ethics”

Etika komputer diartikan sebagai bidang ilmu yang tidak

terkait secara khusus dengan teori ahli filsafat manapunterkait secara khusus dengan teori ahli filsafat manapun

dan kompatibel dengan pendekatan metodologis yang

luas pada pemecahan masalah etis.

Page 12: Pert.2 - Etika Profesi

Isu-isu Pokok Etika Komputer :

1. Kejahatan Komputer

2. Cyber Ethics

3. E-Commerce

4. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual

5. Tanggung Jawab Profesi

Page 13: Pert.2 - Etika Profesi

IV. Profesional Dan Profesionalisme

Profesional adalah Pekerja yang menjalankan profesi.

Dalam melakukan tugas profesi, para profesional harus bertindakobjektif, artinya bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikapmalas dan enggan bertindak.

Dengan demikian seorang profesional jelas harus memiliki profesitertentu yang diperoleh melalui sebuah proses pendidikan maupunpelatihan yang khusus, dan disamping itu pula ada unsursemangat pengabdian (panggilan profesi) didalam melaksanakansuatu kegiatan kerja. Hal ini perlu ditekankan benar untukmembedakannya dengan kerja biasa (occupation) yang sematabertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi

Page 14: Pert.2 - Etika Profesi

Pengertian Profesional (cont)

Kelompok profesional merupakan :kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran -- yang diperolehmelalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas danberstandar tinggi -- yang dalam menerapkan semua keahlian dankemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai daridalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri.

Tiga watak kerja seorang Profesional

1. Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikankebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, danoleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkanimbalan upah materiil.

Page 15: Pert.2 - Etika Profesi

Pengertian Profesional (cont)

2. Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiranteknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui prosespendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif danberat.

3. Kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknisdan kualitas moral -- harus menundukkan diri pada sebuahmekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dandisepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi

Sifat – sifat pelaku profesi:a. Menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnyab. Mampu mengonversikan ilmu menjadi keterampilanc. Selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi

Page 16: Pert.2 - Etika Profesi

Pengertian Profesionalisme

Profesionalisme adalahmenunjukan ide, aliran, isme yang bertujuanpengembangkan profesi, agar profesi dilaksanakan olehprofesional dengan mengacu kepada norma-norma standardan kode etik serta memberikan layanan terbaik kepadaklien.

Sikap seorang profesional:a. Komitmen tinggib. Tanggung jawabc. Berfikir sistematisd. Penguasaan materie. Menjadi bagian masyarakat profesional

Page 17: Pert.2 - Etika Profesi

Empat prespektif dalam mengukur profesionalisme menurutGilley dan Enggland :

Profesionalisme

(Cont)

a. Pendekatan berorientasi FilosofisPendekatan lambang profesional,pendekatan sikap individu danpendekatan electic

b. Pendekatan perkembangan bertahapindividu (dengan minat sama) berkumpul �mengidentifikasi danmengadopsi ilmu � membentuk organisasi profesi � membuatmengadopsi ilmu � membentuk organisasi profesi � membuatkesepakatan persyaratan profesi � menentukan kode etik �

merevisi persyaratanc. Pendekatan berorientasi karakteristik

etika sebagai aturan langkah,pengetahuan yang terorganisir,keahlian dan kompetensi khusus,tingkat pendidikanminimal,sertifikasi keahlian.

c. Pendekatan berorientasi non-tradisionalmampu melihat dan merumuskan karakteristik unik dan kebutuhansebuah profesi

Page 18: Pert.2 - Etika Profesi

V. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung jawabseorang Profesional

Sumber: kode etik telematika

1. Prinsip 1 – Holistic (Keseluruhan)Profesional memperhatikan keseluruhan sistemkomponen-kompenen darijasa/praktek yangdiberikannya agar dapat menghindari dampak negatifdiberikannya agar dapat menghindari dampak negatifterhadap salah satu atau beberapa komponen yangterkait dengan sistem tersebut.

2. Prinsip 2 – Optimal (Terbaik)Profesional selalu memberikan jasa/prakteknya yangterbaik bagi perusahaan.

Page 19: Pert.2 - Etika Profesi

lanjutan

3. Prinsip 3 - Life Long Learner (Belajar sepanjanghidup)Profesional selalu belajar sepanjang hidupnya untukmenjaga wawasan dan ilmu pengetahuan sekaligusmengembangkannya sehingga dapat memberikanjasa/prakteknya yang lebih berkualitas daripadasebelumnya.sebelumnya.

4. Prinsip 4 – Integrity (Kejujuran)Profesional menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran sertabertanggung jawab atas integritas (kemurnian)pekerjaan atau jasanya.

5. Prinsip 5 – Sharp (Berpikir Tajam)Profesional selalu cepat tanggap terhadappermasalahan yang ada dalam jasa/praktek yangdiberikannya, sehingga dapat menyelesaikan masalahtersebut secara cepat dan tepat.

Page 20: Pert.2 - Etika Profesi

lanjutan6. Prinsip 6 – Team Work (Kerjasama)

Profesional mampu bekerja sama dengan Profesionallainnya untuk mencapai suatu obyektifitas.

7. Prinsip 7 – Innovation (Inovasi)Profesional selalu berpikir ataupun belajar untukmengembangkan kreativitasnya agar dapatmengemukakan ide-ide baru sehingga mampumengemukakan ide-ide baru sehingga mampumenciptakan peluangpeluang yang baru atasjasa/praktek yang diberikannya.

8. Prinsip 8 – Communication (Komunikasi)Profesional mampu berkomunikasi dengan baik danbenar sehingga dapat menyampaikan obyektifitaspembicaraan yang dimaksudkan secara tepat.Kedelapan prinsip tersebut dapat disingkat menjadi“HOLISTIC”, yaitu: Holistic,Optimal, Life long learner,Integrity, Sharp, Team work, Innovation, danCommunication