Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami...

9
Please refer to important disclosures at the end of this report 1 Senin, 02 September 2019 Weekly Strategic Target sementara 6,349.71 – 6,372.71 – 6,388.21 1) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi penerimaan pajak baru memenuhi 44.73% dari target APBN yang sebesar Rp.1,577.6 triliun sampai dengan akhir tahun. Tekanan pada penerimaan pajak dipicu oleh pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan (PPh) Badan, pajak pertambahan nilai (PPN) Dalam Negeri, dan PPN Impor, dimana ketiganya berkontribusi di atas 50% terhadap penerimaan negara. Tercatatkan juga sepanjang Januari – Juli 2019 terjadi short fall mencapai Rp.705.7 triliun namun masih di bawah target APBN 2019. 2) Komisi XI DPR menyetujui asumsi makro 2020 dalam RAPBN 2020 yang diusulkan oleh pemerintah. Adapun asumsi makro yang disepakati diantaranya pertumbuhan ekonomi sebesar 5.3%, inflasi sebesar 3.1%, nilai tukar rupiah dikisaran Rp.14,400, dan suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan sebesar 5.4%. Sementara dalam target pembangunan 2020, tingkat pengangguran yang disepakati sebesar 4.8% – 5.1%, tingkat kemiskinan dikisaran 8.5% – 9%, gini rasio sebesar 0.375 – 0.380, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72.51. 3) Kemenkeu menyatakan bahwa Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi yang akan dihadapi dalam beberapa tahun ke depan, sehingga diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas penduduk merupakan usia muda produktif. Struktur penduduk akan berubah dengan sangat cepat dan bonus demografi diperkirakan akan selesai pada tahun 2030 mendatang. Oleh sebab itu Indonesia dapat kehilangan momentum jika tidak segera memanfaatkan bonus demografi tersebut. Produktivitas masyarakat juga harus digenjot agar Indonesia tidak terjebak di dalam middle income trap karena pembangunan selama ini belum mampu membawa Indonesia ke kategori negara maju. Kemenkeu juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 akan dikisaran 5.08% sementara pertumbuhan ekonomi pada semester 2 2019 diprediksi sebesar 5.11%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut selain mempertimbangkan kondisi global juga dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat yang melemah. Konsumsi masyarakat akan sedikit melemah karena sudah tidak ada musim pemilu. Konsumsi yang awalnya diperkirakan bertumbuh 5.33%, setelah musim pemilu berakhir diperkirakan hanya bertumbuh 4.97% – 5%. Ekspor pada semester kedua 2019 juga diperkirakan masih akan berada dalam zona negatif, oleh sebab itu investasi diharapkan akan lebih kuat dari semester sebelumnya. 4) Bank Indonesia (BI) mencatatkan inflasi sepanjang Agustus hingga 29 Agustus 2019 sebesar 0.15% atau 3.47% yoy, dan masih tetap optimis hingga akhir tahun akan di bawah 3.5% yoy. Adapun optimisme tersebut didukung oleh: a) Terjaganya tekanan harga fundamental yang dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan pertumbuhan Indonesia saat ini. Adapun tingkat permintaan saat ini masih di bawah kapasitas produksi potensial sehingga kenaikan permintaan masih dapat dipenuhi dari kapasitas produksi. b) Harga – harga internasional mengalami penurunan dan nilai tukar rupiah yang cenderung stabil membuat inflasi dari impor (imported inflation) menjadi tidak terlalu signifikan. c) Adanya kepercayaan atau kredibilitas kebijakan yang dilakukan oleh BI dengan pemerintah pusat dan daerah. BI juga mencatatkan aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik bertambah, dimana per 29 Agustus 2019 mencapai Rp.180.7 triliun terdiri dari SBN Rp.118.9 triliun dan saham Rp.60.7 triliun. Secara keseluruhan IHSG berhasil menguat di perdagangan kemarin sebesar 1.16% atau 72.87 point, ditutup di level 6,328.47. Namun akumulasi minat jual asing dalam sepekan terakhir tercatatkan masih mewarnai pergerakan IHSG sebesar Rp.1.57 triliun diantaranya pada saham SMGR, TLKM, TBIG, HEAL, BMRI, POWR, INTP, PGAS, MIKA, & BBTN. Dan dalam dua pekan sampai dengan empat pekan terakhir juga masih tercatatkan akumulasi minat jual asing masing masing sebesar Rp.3.23 triliun, Rp.5.97 triliun, dan Rp.9.15 triliun. Dan dalam sepekan terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit menguat dari Rp.14.249 menjadi Rp.14.237. Menguatnya IHSG di akhir pekan perdagangan kemarin merubah pola jangka pendek sementara dan membuka peluang penguatan dalam sepekan kedepan dengan target terdekat sementara dikisaran level 6,349.71 – 6,372.71 – 6,388,21 selama dapat bertahan di atas level 6,296.72. Beberapa saham di LQ45 yang saat ini underprice dan secara histori mendekati PE ratio terendah diantaranya ADRO, AKRA, ASII, BBNI, BBTN, BMRI, CPIN, ERAA, GGRM, HMSP, INDF, ITMG, JPFA, JSMR, LPPF, MEDC, MNCN, PGAS, PTBA, PTPP, PWON, SCMA, SRIL, UNTR, WIKA, dan WSKT. Widhi Indratmo Nugroho Analyst [email protected] +62 21 5785 1818 (Ext.2051) Close Weekly Return Yield to Date PE (X) Volume (miliar) Value (Rp. triliun) BI 7-Day RR IDR/USD Rp. COMPOSITE LAST TOTAL TRANSACTION 1.16% ECONOMIC INDICATORS 14,237 5.75% 45.24 81.42 15.73 2.16% 6,328.47 Sumber: Lotus Sekuritas JCI vs Foreign Net Buy (Sell) YTD 5,700 6,200 6,700 7,200 7,700 2-Jan-19 2-May-19 30-Aug-19 (14,000) 1,000 16,000 31,000 46,000 Composite (LHS) Net Buy YTD in Rp.bn (RHS) Sumber: Lotus Sekuritas SECTOR Agriculture -0.61% -1.18% Basic Industry 5.05% 0.40% Consumer Goods -0.17% -0.26% Finance 0.87% -1.14% Infrastructure 1.18% 0.78% Manufacture 1.51% 0.04% Mining 1.37% -1.34% Misc. Industry 1.41% 0.53% Property 0.25% -0.67% Trade & Service 1.68% -0.98% WEEKLY RETURN 30-Aug-19 23-Aug-19 Sumber: Lotus Sekuritas SECTOR Agriculture 0.05% -0.25% Basic Industry 11.48% -0.99% Consumer Goods 2.50% -2.56% Finance 12.98% -0.73% Infrastructure -0.79% 10.58% Manufacture 16.92% -5.60% Mining -3.60% -18.39% Misc. Industry -1.75% -4.22% Property 4.22% 10.52% Trade & Service 45.71% -46.14% 30-Aug-19 23-Aug-19 WEEKLY CAPITAL FLOW Sumber: Lotus Sekuritas

Transcript of Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami...

Page 1: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

Please refer to important disclosures at the end of this report 1

Senin, 02 September 2019

Weekly Strategic

Target sementara 6,349.71 – 6,372.71 – 6,388.21

1) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan realisasi penerimaan pajak baru memenuhi

44.73% dari target APBN yang sebesar Rp.1,577.6 triliun sampai dengan akhir tahun. Tekanan pada

penerimaan pajak dipicu oleh pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan (PPh) Badan, pajak

pertambahan nilai (PPN) Dalam Negeri, dan PPN Impor, dimana ketiganya berkontribusi di atas 50%

terhadap penerimaan negara. Tercatatkan juga sepanjang Januari – Juli 2019 terjadi short fall

mencapai Rp.705.7 triliun namun masih di bawah target APBN 2019. 2) Komisi XI DPR menyetujui

asumsi makro 2020 dalam RAPBN 2020 yang diusulkan oleh pemerintah. Adapun asumsi makro yang

disepakati diantaranya pertumbuhan ekonomi sebesar 5.3%, inflasi sebesar 3.1%, nilai tukar rupiah

dikisaran Rp.14,400, dan suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan sebesar 5.4%.

Sementara dalam target pembangunan 2020, tingkat pengangguran yang disepakati sebesar 4.8% –

5.1%, tingkat kemiskinan dikisaran 8.5% – 9%, gini rasio sebesar 0.375 – 0.380, dan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72.51. 3) Kemenkeu menyatakan bahwa Indonesia harus

memanfaatkan bonus demografi yang akan dihadapi dalam beberapa tahun ke depan, sehingga

diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini

Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas penduduk merupakan usia muda

produktif. Struktur penduduk akan berubah dengan sangat cepat dan bonus demografi diperkirakan

akan selesai pada tahun 2030 mendatang. Oleh sebab itu Indonesia dapat kehilangan momentum jika

tidak segera memanfaatkan bonus demografi tersebut. Produktivitas masyarakat juga harus digenjot

agar Indonesia tidak terjebak di dalam middle income trap karena pembangunan selama ini belum

mampu membawa Indonesia ke kategori negara maju. Kemenkeu juga memperkirakan pertumbuhan

ekonomi sepanjang 2019 akan dikisaran 5.08% sementara pertumbuhan ekonomi pada semester 2

2019 diprediksi sebesar 5.11%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut selain mempertimbangkan

kondisi global juga dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat yang melemah. Konsumsi masyarakat

akan sedikit melemah karena sudah tidak ada musim pemilu. Konsumsi yang awalnya diperkirakan

bertumbuh 5.33%, setelah musim pemilu berakhir diperkirakan hanya bertumbuh 4.97% – 5%. Ekspor

pada semester kedua 2019 juga diperkirakan masih akan berada dalam zona negatif, oleh sebab itu

investasi diharapkan akan lebih kuat dari semester sebelumnya. 4) Bank Indonesia (BI) mencatatkan

inflasi sepanjang Agustus hingga 29 Agustus 2019 sebesar 0.15% atau 3.47% yoy, dan masih tetap

optimis hingga akhir tahun akan di bawah 3.5% yoy. Adapun optimisme tersebut didukung oleh: a)

Terjaganya tekanan harga fundamental yang dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan pertumbuhan

Indonesia saat ini. Adapun tingkat permintaan saat ini masih di bawah kapasitas produksi potensial

sehingga kenaikan permintaan masih dapat dipenuhi dari kapasitas produksi. b) Harga – harga

internasional mengalami penurunan dan nilai tukar rupiah yang cenderung stabil membuat inflasi dari

impor (imported inflation) menjadi tidak terlalu signifikan. c) Adanya kepercayaan atau kredibilitas

kebijakan yang dilakukan oleh BI dengan pemerintah pusat dan daerah. BI juga mencatatkan aliran

dana asing yang masuk ke pasar domestik bertambah, dimana per 29 Agustus 2019 mencapai

Rp.180.7 triliun terdiri dari SBN Rp.118.9 triliun dan saham Rp.60.7 triliun.

Secara keseluruhan IHSG berhasil menguat di perdagangan kemarin sebesar 1.16% atau 72.87 point,

ditutup di level 6,328.47. Namun akumulasi minat jual asing dalam sepekan terakhir tercatatkan masih

mewarnai pergerakan IHSG sebesar Rp.1.57 triliun diantaranya pada saham SMGR, TLKM, TBIG,

HEAL, BMRI, POWR, INTP, PGAS, MIKA, & BBTN. Dan dalam dua pekan sampai dengan empat

pekan terakhir juga masih tercatatkan akumulasi minat jual asing masing masing sebesar Rp.3.23

triliun, Rp.5.97 triliun, dan Rp.9.15 triliun. Dan dalam sepekan terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar

AS sedikit menguat dari Rp.14.249 menjadi Rp.14.237. Menguatnya IHSG di akhir pekan

perdagangan kemarin merubah pola jangka pendek sementara dan membuka peluang penguatan

dalam sepekan kedepan dengan target terdekat sementara dikisaran level 6,349.71 – 6,372.71 –

6,388,21 selama dapat bertahan di atas level 6,296.72. Beberapa saham di LQ45 yang saat ini

underprice dan secara histori mendekati PE ratio terendah diantaranya ADRO, AKRA, ASII, BBNI,

BBTN, BMRI, CPIN, ERAA, GGRM, HMSP, INDF, ITMG, JPFA, JSMR, LPPF, MEDC, MNCN, PGAS,

PTBA, PTPP, PWON, SCMA, SRIL, UNTR, WIKA, dan WSKT.

Widhi Indratmo Nugroho Analyst

[email protected]

+62 21 5785 1818 (Ext.2051)

Close

Weekly Return ▼

Yield to Date ▲

PE (X)

Volume (miliar) ▼

Value (Rp. triliun) ▼

BI 7-Day RR

IDR/USD Rp.

COMPOSITE LAST

TOTAL TRANSACTION

1.16%

ECONOMIC INDICATORS

14,237

5.75%

45.24

81.42

15.73

2.16%

6,328.47

Sumber: Lotus Sekuritas

JCI vs Foreign Net Buy (Sell) YTD

5,700

6,200

6,700

7,200

7,700

2-Jan-19 2-May-19 30-Aug-19

(14,000)

1,000

16,000

31,000

46,000

Composite (LHS) Net Buy YTD in Rp.bn (RHS)

Sumber: Lotus Sekuritas

SECTOR

Agriculture ▼ -0.61% ▼ -1.18%

Basic Industry ▲ 5.05% ▲ 0.40%

Consumer Goods ▼ -0.17% ▼ -0.26%

Finance ▲ 0.87% ▼ -1.14%

Infrastructure ▲ 1.18% ▲ 0.78%

Manufacture ▲ 1.51% ▲ 0.04%

Mining ▲ 1.37% ▼ -1.34%

Misc. Industry ▲ 1.41% ▲ 0.53%

Property ▲ 0.25% ▼ -0.67%

Trade & Service ▲ 1.68% ▼ -0.98%

WEEKLY RETURN

30-Aug-19 23-Aug-19

Sumber: Lotus Sekuritas

SECTOR

Agriculture ▲ 0.05% ▼ -0.25%

Basic Industry ▲ 11.48% ▼ -0.99%

Consumer Goods ▲ 2.50% ▼ -2.56%

Finance ▲ 12.98% ▼ -0.73%

Infrastructure ▼ -0.79% ▲ 10.58%

Manufacture ▲ 16.92% ▼ -5.60%

Mining ▼ -3.60% ▼ -18.39%

Misc. Industry ▼ -1.75% ▼ -4.22%

Property ▲ 4.22% ▲ 10.52%

Trade & Service ▲ 45.71% ▼ -46.14%

30-Aug-19 23-Aug-19

WEEKLY CAPITAL FLOW

Sumber: Lotus Sekuritas

Page 2: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

2

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

IDR Volatility

2.48%

5.1%

1.72%1.39%1.64%1.16%1.05%1.86%

1.50%Ave 2015, 2.1%

Ave 2016, 1.9%

Ave 2017, 0.9%

Ave 2018, 1.6%

0%

1%

2%

3%

4%

5%

6%

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2015 2016 2017 2018 2019 Ave 2015

Ave 2016 Ave 2017 Ave 2018 Note: Penghitungan berdasarkan nilai tengah rupiah

Sumber: Lotus Sekuritas

Yield to Date – Sector

Y ield t o D at e 2 0 19

Agr icul tur e

-13.03%Basic Industr y

3.44%Consumer Good

-6.62%Finance

7.50%Inf r astr uctur e

15.63%Manuf actur e

-5.31%Mining

-9.27%Misc.Industr y

-14.76%Propert y &

Const ruct ion,

11.55%Trade & Service

1.87%

-20% -10% 0% 10% 20%

Y ield t o D at e 2 0 18

Agr icul tur e

-3.21%Basic Industr y

24.01%Consumer Good

-10.21%Finance

3.05%Inf r astr uctur e

-10.09%Manuf actur e

-1.34%Mining

11.45%Misc.Industr y

0.96%Pr oper ty &

Constr uction

-9.64%Tr ade & Ser vice

-14.94%

-30% -15% 0% 15% 30%

Sumber: Lotus Sekuritas

Sector Performance of the JCI

Perf ormance 2 0 19

Agr icul tur e

Basic Industr y

Consumer Good

Finance

Inf r astr uctur e

Manuf actur e

Mining

Misc.Industr y

Pr oper ty &

Constr uction

Tr ade & Ser vice

-20 -10 0 10 20

Perf ormance 2 0 18

Agr icul tur e

Basic Industr y

Consumer Good

Finance

Inf r astr uctur e

Manuf actur e

Mining

Misc.Industr y

Pr oper ty &

Constr uction

Tr ade & Ser vice

-34 -17 0 17 34

Note: Cumulative Return Rebase to JCI = 0

Sumber: Lotus Sekuritas

Volatilitas nilai tukar rupiah terus menurun dan terjaga di bawah 2% (rata rata volatilitas 2015, 2016, 2017, 2018: 2.1%, 1.9%, 0.9%, 1.6%) seiring dengan kebijakan pre-emptive & ahead the curve untuk mendukung kestabilan nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi. Volatilitas IDR dalam sepekan terakhir sebesar 0.35%. Sedangkan volatilitas selama bulan Agustus sebesar 1.72%.

Selama 2018, sector trade & service (-14.94% ytd) menjadi driver terbesar pelemahan IHSG dan berkinerja terburuk. Sedangkan sector basic industry menjadi penopang terbesar pelemahan IHSG (+24.01% ytd). Sector manufacture walaupun melemah (-1.34% ytd) di 2018, namun koreksinya lebih kecil dibanding koreksi IHSG (-2.54% ytd) sehingga kinerja sector manufactur masih positif di tahun tersebut. Dalam sepekan penguatan terbesar pada sektor basic industry (+5.05%), dan secara keseluruhan menguat (+3.44% ytd), dan saat ini berkinerja terbaik ke empat setelah infrastructure, property & construction, serta finance. Sedangkan koreksi terbesar terjadi pada sektor agriculture (-0.61%) dimana secara keseluruhan melemah (-13.03% ytd), membuat sektor agriculture terburuk kedua setelahmisc.industry.

Sentimen pernyataan the Fed yang pertama kali akan menaikan tingkat bunganya di akhir 2015 membuat volatilitas IDR Oktober 2015 mencapai 5.1%

Page 3: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

3

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

Price Earning Ratio IHSG

7.38x

10.38x

13.38x

16.38x

19.38x

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

Dec-03 Jan-06 Dec-07 Jan-10 Dec-11 Dec-13 Dec-15 Dec-17 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Siklus Pergerakan Harian IHSG

J C ICy c le

Average

+1 STDEV

-1 STDEV

-

875

1,750

2,625

3,500

4,375

5,250

6,125

7,000

Jan-03 Sep-04 May-06 Feb-08 Oct -09 Jun-11 Feb-13 Nov-14 Jul-16 Mar-18 Dec-19

0.43

0.56

0.69

0.82

0.95

1.08

1.21

1.34

1.47

1.60

1.73

Sumber: Lotus Sekuritas

Siklus Pergerakan Harian Beberapa Saham LQ45 & Lainnya

Stock Cycle -1 STDEV Average +1 STDEV Area TP Upside Stock Cycle -1 STDEV Average +1 STDEV Area TP Upside

ADRO 0.86 0.83 1.04 1.25 Trading 1,576 40.0% INTP 1.08 0.91 1.12 1.32 Trading 19,321 -11.07%

AKRA 0.97 0.92 1.13 1.34 Trading 4,929 15.4% ITMG 0.83 0.91 1.12 1.32 BoW 18,958 45.83%

ANTM 1.25 0.77 0.98 1.19 SoS 1,209 13.0% JPFA 0.82 0.88 1.19 1.51 BoW 1,718 9.1%

ASII 0.88 0.90 1.12 1.34 BoW 8,025 20.2% JSMR 1.06 0.96 1.14 1.31 Trading 6,431 14.8%

BBCA 1.10 1.00 1.10 1.21 Trading 30,662 0.5% KLBF 1.12 1.00 1.20 1.39 Trading 1,597 -5.48%

BBNI 0.88 0.90 1.14 1.38 BoW 10,017 30.1% LPPF 0.68 0.02 1.54 3.07 Trading 4,783 58.38%

BBRI 1.07 0.98 1.11 1.24 Trading 4,670 9.4% MEDC 0.90 0.82 1.02 1.22 Trading 1,043 40.99%

BBTN 0.81 -4.86 1.72 8.30 Trading 2,698 34.9% MNCN 1.28 0.86 1.18 1.50 Trading 1,565 26.2%

BMRI 0.97 0.96 1.06 1.16 Trading 8,971 23.7% PGAS 0.88 0.92 1.08 1.23 BoW 2,478 29.1%

BRPT 1.45 0.75 0.86 0.97 SoS 635 -29.83% PTBA 0.68 0.78 0.94 1.11 BoW 3,509 42.1%

BSDE 0.99 0.94 1.08 1.22 Trading 1,692 25.35% PTPP 0.91 0.85 1.13 1.41 Trading 2,647 43.1%

BTPS 1.32 -9.00 3.41 15.82 Trading 0 -100.0% PWON 0.95 0.87 1.12 1.37 Trading 765 19.6%

CPIN 0.83 0.82 1.28 1.73 Trading 4,594 -8.58% SCMA 0.73 0.91 1.25 1.60 BoW 1,889 52.9%

CTRA 1.05 0.89 1.15 1.40 Trading 1,349 23.2% SMGR 1.09 0.88 0.98 1.09 Trading 13,824 4.3%

ERAA 0.83 -4.86 1.68 8.23 Trading 1,975 27.39% SRIL 0.98 0.74 0.83 0.92 SoS 420 25.0%

EXCL 1.34 0.83 1.10 1.37 Trading 3,861 11.0% TKIM 0.90 0.73 1.01 1.29 Trading 0 -100.0%

GGRM 0.86 0.89 1.18 1.48 BoW 92,451 33.1% TLKM 1.12 1.05 1.15 0.95 SoS 4,713 5.9%

HMSP 0.77 0.97 1.15 1.32 BoW 3,656 35.9% TPIA 1.57 0.83 1.03 1.24 SoS 4,568 -48.2%

ICBP 1.20 0.96 1.10 1.23 Trading 12,041 -0.1% UNTR 0.78 0.84 1.08 1.33 BoW 31,008 48.2%

INCO 1.09 0.80 1.02 1.24 Trading 3,814 8.0% UNVR 1.06 0.98 1.10 1.23 Trading 45,490 -6.9%

INDF 1.14 0.86 1.11 1.37 Trading 8,278 4.5% WIKA 1.11 0.88 0.95 0.80 SoS 2,832 28.2%

INDY 0.76 0.95 1.18 0.71 BoW 2,125 57.4% WSKT 0.93 0.87 1.12 1.37 Trading 2,305 32.1%

INKP 0.72 0.76 0.99 1.23 BoW 7,175 4.74%

Note: 1. TP (Target Price) Konsensus Bloomberg

2. Cycle: Posisi harga close saham di minggu terakhir

3. Posisi Cycle yang berada dibawah (-1) standard deviation, diperkirakan mempunyai ruang koreksi yang mulai terbatas

Sumber: Lotus Sekuritas

Closing 30 Agustus 2019

Kami merubah fair value IHSG 2019 dikisaran 6,900 pada akhir Maret 2019 dikarenakan terdapat beberapa IPO yang berdampak pada meningkatnya kapitalisasi pasar. Saat ini IHSG berada pada PE ratio 15.73x.

Bottom Fishing Buy on Weakness

Trading Area

Sell on Strength

Closing 30 Agustus 2019

Krisis Global 2008

Saat ini siklus IHSG di antara

level -1 standard deviasi &

average.

Page 4: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

4

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

Stock Pick

ADRO

AKRA

ANTM

BBCA

BBNI

BBRI

BBTN BMRI

CTRA

ERAA

GGRM

ICBP

INCO

INDF

INTP

JPFA JSMR

KLBF

LPPF

MNCN

PGAS PTBA PTPP

PWON

SCMA

SRIL

UNTR

UNVR

WSKT

BRPT

SMGR

ASII HMSP

EXCL

CPIN

INDY

TLKM

WIKA BSDE

INKP

ITMG

MEDC

-40%

0%

40%

80%

0.4 1.0 1.6

Sumber: Lotus Sekuritas

Saham Underprice dan mendekati PE ratio terendah

ADRO PE Band AKRA PE Band

4.27x

7.78x

11.29x

14.8x

300

1,100

1,900

2,700

3,500

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

14.16x

19.46x

24.76x

30.06x

35.37x

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

ASII PE Band BBNI PE Band

9.42x

13.01x

16.59x20.18x23.77x

4,000

5,750

7,500

9,250

11,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

6.89x

8.62x

10.36x

2,000

4,500

7,000

9,500

12,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

Fairly Price Line

Overprice Area

(Negative Alpha)

Underprice Area

(Positive Alpha)

Beberapa saham yang berada di atas fairly price line (security market line) mencerminkan kondisi underprice. Investor dapat melakukan posisi beli maupun menambah proporsi (overweight) pada saham ini. Sedangkan beberapa saham yang berada di bawah fairly price line mencerminkan kondisi overprice. Investor dapat melakukan posisi jual atau mengurangi proporsi (underweight) pada saham ini. investasi pada aset berisiko seperti saham seharusnya memberi return lebih besar dari investasi pada aset bebas risiko. Investor harus mendapat kompensasi dari investasi di aset berisiko (risk premium). Makin besar kompensasi (risk premium) yang diterima investor dicerminkan oleh gradient (m) garis fairly price line yang bernilai positif menjauhi nol (m>0).

Closing 30 Agustus 2019

Sensitivity to Market

Expected Return

Risk Free

Page 5: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

5

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

BBTN PE Band BMRI PE Band

5.68x

7.51x

9.34x

11.18x

13.01x

500

1,500

2,500

3,500

4,500

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

8.65x

11.45x

14.24x

17.03x19.83x

2,000

4,500

7,000

9,500

12,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

CPIN PE Band ERAA PE Band

12.27x

18.72x

25.18x

31.64x

38.1x

500

3,000

5,500

8,000

10,500

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

4.02x

8.73x

14.23x

19.73x

25.23x

50

1,150

2,250

3,350

4,450

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

GGRM PE Band HMSP PE Band

12.48x

16.51x

20.53x

24.56x28.59x

25,000

51,000

77,000

103,000

129,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

16.99x

25.16x

33.34x

41.52x

49.69x

1,000

2,500

4,000

5,500

7,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

INDF PE Band ITMG PE Band

12.24x

17.2x

22.16x

27.12x32.08x

2,000

5,000

8,000

11,000

14,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

2.78x

5.26x

7.75x

10.24x

12.72x

2,000

14,000

26,000

38,000

50,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

Page 6: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

6

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

JPFA PE Band JSMR PE Band

5.75x

13.22x

20.69x

28.17x35.64x

100

1,100

2,100

3,100

4,100

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

20.15x

25.9x

31.65x

37.4x

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

LPPF PE Band MEDC PE Band

3.06x

11.92x

20.78x

29.64x38.49x

200

7,200

14,200

21,200

28,200

Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

1.39x

15.02x

28.66x42.29x

55.92x

50

600

1,150

1,700

2,250

Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

MNCN PE Band PGAS PE Band

8.5x

13.9x

19.29x

24.68x

30.08x

200

1,200

2,200

3,200

4,200

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

8.73x

14.56x

20.39x

26.22x

32.04x

500

3,000

5,500

8,000

10,500

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

PTBA PE Band PTPP PE Band

3.4x

6.68x

9.97x13.26x16.54x

250

1,750

3,250

4,750

6,250

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

5.43x

13.10x

20.78x28.45x36.12x

200

1,500

2,800

4,100

5,400

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

Page 7: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

7

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

PWON PE Band SCMA PE Band

8.39x

12.18x

15.98x19.77x23.56x

100

325

550

775

1,000

Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

6.88x

15.87x

24.85x

33.83x42.81x

500

1,750

3,000

4,250

5,500

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

SRIL PE Band UNTR PE Band

4.02x

6.5x

8.98x

11.46x13.93x

50

250

450

650

850

Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

4.47x

8.41x

12.36x16.31x20.25x

5,000

17,000

29,000

41,000

53,000

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

WIKA PE Band WSKT PE Band

8.85x

16.24x

23.63x31.02x38.41x

100

1,300

2,500

3,700

4,900

Dec-11 Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

4.92x

11.93x

18.94x25.95x32.97x

100

1,100

2,100

3,100

4,100

Dec-12 Dec-13 Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Dec-18 Dec-19

Sumber: Lotus Sekuritas Sumber: Lotus Sekuritas

Page 8: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

8

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

Support Resistance Beta Volatility Bearish Bullish

MINING

Coal, Oil & Gas, Metal & Other Resources

Adaro Energy Tbk ADRO 1,125 1,050 1,155 0.95 5.85% -7.41% Overweight 1,100 1,145

Indika Energy Tbk INDY 1,350 1,295 1,395 1.33 8.81% -14.83% Overweight 1,310 1,380

Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 13,000 11,700 13,050 1.01 6.51% -35.80% Overweight 12,725 13,250

Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk PTBA 2,470 2,390 2,470 1.16 5.69% -42.56% Overweight 2,410 2,520

Medco Energi International Tbk MEDC 740 725 765 1.31 6.47% 8.03% Overweight 720 755

Aneka Tambang Tbk ANTM 1,070 1,015 1,085 1.53 6.54% 39.87% Neutral 1,035 1,100

Vale Indonesia INCO 3,530 3,080 3,550 1.51 6.46% 8.28% Underweight 3,420 3,630

BASIC INDUSTRY

Cement, Chemistry, & Others

Indocement Tunggal Perkasa Tbk. INTP 21,725 20,300 22,150 1.62 5.92% 17.75% Underweight 21,000 22,375

Semen Gresik Tbk SMGR 13,250 12,500 13,450 1.40 5.21% 15.22% Underweight 12,850 13,600

Barito Pacific BRPT 905 705 955 1.19 6.37% 89.33% Underweight 880 925

Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA 8,825 8,325 8,850 0.83 5.09% 48.95% Underweight 8,675 8,950

Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN 5,025 4,590 5,050 1.58 7.15% -30.45% Underweight 4,860 5,175

JAPFA JPFA 1,575 1,535 1,680 1.29 7.13% -26.74% Neutral 1,530 1,610

Indah Kiat Pulp and Paper Tbk INKP 6,850 6,625 7,275 2.07 9.70% -40.69% Underweight 6,550 7,100

Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM 9,950 9,300 10,050 2.45 11.74% -10.36% Underweight 9,450 10,400

MISC.INDUSTRY

Otomotif & Manufacturing of Garments

Astra International Tbk ASII 6,675 6,425 6,750 1.30 3.90% -18.84% Overweight 6,475 6,825

Sri Rejeki Isman Tbk SRIL 336 334 338 0.57 3.04% -6.15% Overweight 332 340

CONSUMER GOODS

Foods, Cigarette, Pharmacy & Others

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 12,050 11,250 12,100 0.79 3.16% 15.31% Underweight 11,850 12,225

Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 7,925 7,500 7,925 1.29 4.51% 6.38% Underweight 7,700 8,100

Gudang Garam Tbk. GGRM 69,475 68,750 75,375 0.79 3.61% -16.92% Overweight 68,350 70,525

HM Sampoerna Tbk HMSP 2,690 2,680 2,940 0.90 3.84% -27.49% Overweight 2,640 2,730

Kalbe Farma Tbk KLBF 1,690 1,525 1,690 1.43 4.81% 11.18% Underweight 1,640 1,735

Unilever Indonesia Tbk UNVR 48,850 44,650 48,975 1.00 3.13% 7.60% Underweight 47,850 49,775

PROPERTY & CONSTRUCTION

Bumi Serpong Damai Tbk BSDE 1,350 1,330 1,450 1.51 5.59% 7.57% Overweight 1,305 1,385

Ciputra Development Tbk CTRA 1,095 1,080 1,195 1.74 7.08% 8.42% Overweight 1,055 1,130

Pakuwon Jati Tbk PWON 640 620 665 1.35 5.35% 3.23% Overweight 620 655

PP (Persero) Tbk PTPP 1,850 1,815 1,945 1.52 6.64% 2.49% Overweight 1,790 1,900

Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA 2,210 2,180 2,330 1.40 5.86% 33.53% Overweight 2,140 2,260

Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT 1,745 1,720 1,790 1.45 5.77% 3.87% Overweight 1,690 1,790

INFRASTRUCTURE

Energy, Telecommunication, Transportation & Highway, Non Building Construction

Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS 1,920 1,780 2,000 1.40 5.47% -9.43% Overweight 1,865 1,970

XL Axiata Tbk EXCL 3,480 3,210 3,540 0.94 7.06% 75.76% Underweight 3,410 3,540

Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM 4,450 4,280 4,450 0.97 3.55% 18.67% Underweight 4,360 4,530

Jasa Marga Tbk JSMR 5,600 5,250 5,750 1.22 4.86% 30.84% Overweight 5,450 5,725

FINANCE

Bank

Bank Central Asia Tbk BBCA 30,500 29,300 30,500 1.08 2.75% 17.31% Underweight 29,825 31,125

Bank Negara Indonesia BBNI 7,700 7,375 7,700 1.41 4.20% -12.50% Overweight 7,475 7,900

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 4,270 4,000 4,270 1.35 3.73% 16.67% Underweight 4,150 4,380

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN 2,000 1,990 2,170 1.81 5.91% -21.26% Overweight 1,925 2,060

Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 7,250 6,950 7,250 1.32 4.05% -1.69% Overweight 7,050 7,425

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah TbkBTPS 3,220 3,160 3,330 0.66 3.85% 79.39% Underweight 3,170 3,260

TRADE & SERVICE

Wholesale. Media, & Investment Company

AKR Corporindo Tbk AKRA 4,270 3,900 4,320 0.99 5.29% -0.47% Overweight 4,180 4,350

United Tractors Tbk UNTR 20,925 19,850 21,275 0.85 4.67% -23.49% Overweight 20,550 21,250

Erajaya Swasembada Tbk ERAA 1,550 1,405 1,680 1.59 10.59% -29.55% Overweight 1,500 1,595

Matahari Department Store Tbk LPPF 3,020 2,940 3,060 0.85 8.59% -46.07% Overweight 2,960 3,060

Media Nusantara Citra Tbk MNCN 1,240 1,190 1,295 0.82 7.09% 79.71% Overweight 1,220 1,260

Surya Citra Media Tbk SCMA 1,235 1,145 1,270 1.41 5.15% -33.96% Overweight 1,195 1,265

Emiten Ticker CloseWeekly Indicator

YTD PerformanceWeekly Forecast

Sumber: Lotus Sekuritas

Page 9: Weekly Strategic · diharapkan nantinya tidak akan mengalami krisis populasi yang sedang dialami China saat ini. Saat ini Indonesia tengah menikmati bonus demografi dimana mayoritas

9

Weekly Strategic Senin, 02 September 2019

DISCLAMER

This report has been prepared by PT. Lotus Sekuritas on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts,

opinions and expectations contained herein are entirely those of PT. Lotus Sekuritas.

While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT. Lotus Sekuritas

makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of

PT. Lotus Sekuritas who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT. Lotus Sekuritas nor any officer or

employee of PT. Lotus Sekuritas accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT. Lotus

Sekuritas and/or person connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, before

publication.

Wisma Keia 15th floor

Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220

T +62 21 5785 1818

F +62 21 5785 1637

EQUITY DIVISION

Jakarta Branch Others Branch

Pluit Bandung

Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Komplek Paskal Hypersquare

Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Blok C No. 15, Kebon Jeruk

Jakarta Utara 14440 Bandung 40181

T +6221 6667 5345 T +6222 8606 1027

F +6221 6667 5234 F +6222 8606 0684

Kelapa Gading Medan

Sentra Bisnis Artha Gading Jl. Kartini No.5

Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B Kav.7 Medan 20152 Kelapa Gading Barat T +6261 451 8855

Jakarta Utara 14240 F +6261 455 1836

T +6221 4585 6402

F +6221 4587 3961

Puri Surabaya Branch

Rukan Grand Taman Aries Niaga Blok G1 No.11 Ruko Permata Bintoro

Jl. Taman Aries Kembangan Jl. Ketampon Kav.1-2

Jakarta Barat 11620 Surabaya

T +6221 2931 9515 T +6231 562 2555

F +6221 2931 9516 F +6231 567 1398