repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web...

43
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh: FITRI NURAFIFAH 11140161000050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY

TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PESERTA DIDIK PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI

(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

FITRI NURAFIFAH

11140161000050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

i

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

ii

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

iii

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Abstrak

Fitri Nurafifah, 11140161000050, “Pengaruh Model Pembelajaran Hypothetical Inquiry terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik pada Konsep Sistem Ekskresi (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan)”. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IPA, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran hypothetical inquiry terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada konsep sistem ekskresi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Metode Penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan desain Nonequivalent control group design atau pretest-posttest control group design . Sampel dalam penelitian berjumlah 60 orang peserta didik yang terbagi menjadi dua kelas, eksperimen XI MIPA 2 dan kelas kontrol XI MIPA 3 masing-masing berjumlah 30 siswa. Instrumen keterampilan berpikir tingkat tinggi diukur menggunakan instrumen tes, berbentuk tes essay sebanyak 12 soal. Instrumen non tes pada penelitian ini adalah lembar observasi. Selain instrumen tes dan non tes, penelitian ini juga dilengkapi penilaian lembar kerja peserta didik hypothetical inquiry dan scientific . Pengujian prasyarat untuk uji normalitas data menggunakan uji saphiro wilk dan uji homogenitas levene statistic, kedua uji ini menggunakan SPSS. Kemudian dilanjutkan uji hipotesis menggunakan uji t dengan ketentuan Sign <0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran hypothetical inquiry terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi karena pada tabel uji t diperoleh thitung < ttabel yaitu 0,000 <0,05 pada nilai posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran hypothetical inquiry terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik kelas XI pada konsep sistem ekskresi di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

Kata kunci: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Hypothetical Inquiry, Sistem Ekskresi

iv

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Abstract

Fitri Nurafifah, 11140161000050, "The Effect of Hypothetical Inquiry Learning Models on High Order Thinking Skills of Students in the Concept of Excretion Sistems (A Quasi Experiment at SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan)”. Skripsi Department of Biology Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Learning, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.

This study aims to determine the effect of hypothetical inquiry learning models on high order thinking skills of XI grade on the concept of the excretion sistem. This research was carried out on class XI science at SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. The methodology of quasi-experimental uses Nonequivalent control group design or pretest-posttest control group design. The samples in the study amounted to 60 students divided into two classes, the experimental XI MIPA 2 and the XI MIPA 3 are Control, each class amounted to 30 students. Variables of high order thinking skills were measured using test instrument, 12 essay’s test. instruments non test are observation sheets. In addition to test and non-test instruments, this study also included assessment of hypothetical inquiry and scientific student worksheets. The prerequisite test to test the normality of the data using the Saphiro Wilk test and homogeneity test, both of these tests use the SPSS programe. Then proceed with hypothesis testing using the t test with the provisions <0.05. The results of this test indicate that there is an influence of the hypothetical inquiry learning model on high order thinking skills because in the t-test table obtained t count < t table which is 0,000 <0.05 in the posttest value. It can be concluded that there is an influence of the hypothetical inquiry learning model on high order thinking skills of XI grade in the concept of excretion sistems at SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

Keywords: High Order Thinking Skills, Hypothetical Inquiry, Excretion Sistems

v

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji beserta syukur penulis haturkan kehadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Hypothetical

Inquiry Terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik

pada Konsep Sistem Ekskresi (kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan)”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada nabi Muhamad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umatnya hingga

akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran,

pengalaman pada saat menghadapi halangan maupun rintangan. Namun,

berkat bimbingan-Nya, dukungan, do’a dan motivasi dari berbagai pihak,

penulis dapat bangkit, semangat dan fokus menyelesaikan skripsi ini. Oleh

sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada semua pihak. Dengan ikhlas dan tulus penulis sampaikan

kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A., Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Meiry Fadillah Noor, M.Si., Sekretaris Program Studi Pendidikan

Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Zulfiani, M.Pd Dosen Pembimbing I dan Dr. Ahmad Sofyan,

M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga,

vi

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

dan pikiran dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam

membimbing dan memberiikan arahan kepada penulis dalam proses

menulis dan menyusun skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya Dosen Program

Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberiikan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis. Semoga

Allah SWT senantiasa memberiikan kesehatan dan keberkahan

kepada ibu/bapak Dosen sekalian.

7. Drs. Rodani, MM selaku Plt Kepala SMA Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan, Dra. Aan Sri Analiah selaku Plt Wakil Kepala Bidang

Humas SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, dan Rani Anggraeni,

S.Si, M.Pd selaku guru Biologi kelas XI SMA Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan yang telah memberiikan izin serta memfasilitasi

penulis dalam melakukan penelitian.

8. Seluruh guru, staf TU, peserta didik SMA Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan khususnya peserta didik kelas XI MIPA 2 dan XI MIPA 3

yang telah bersedia membantu penulis dalam penelitan skripsi ini.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta ayahanda Nana Mulyana

dan ibunda Arpiyah, suami tercinta Senan Sunandar, anak tersayang

Adzkia Nur Idzatunnisa, dan adik-adikku tersayang Siti Nur Rahmah,

Siti Sarah Azzahra dan M. Haidar Amrullah dan seluruh keluarga

besar yang selalu mencurahkan kasih sayang, mendukung,

memotivasi dan memberiikan semangat yang tiada henti, Semoga

Allah SWT senantiasa memberiikan keberkahan dan kasih sayang

kepada mereka semua.

10. Sahabatku teristimewa Fusna Khanifatuzikrillah yang selalu

mendukung, memotivasi dan telah bersedia membantu dan

mendokumentasikan penelitian penulis.

11. Sahabatku tersayang Mardiana Zulfa, Sri Hadiyati, Eva Emalia,

Khilda, Rafika Nurhutami, Lina Fitri Isnaeni, Renny Novita H.N.,

vii

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Dessy Fatmawati, dan Firsty Isya H., sahabat seperjuangan semoga

sukses dalam menjalani paska kampus selanjutnya.

12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi 2014 Formica Rufa,

teman satu bimbingan, HMPS Pendidikan Biologi, Aslab Pendidikan

Biologi, keluarga Yayasan SMP dan SMK Fajar dan alumni SMA

Negeri 1 Parung yang telang mendukung dan memberiikan semangat

kepada penulis.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan

laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,

semoga apa yang telah diberikan mendapatkan balasan berlipan

ganda oleh Allah SWT. Amiin.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

untuk semua pihak dan dapat menambah wawasan khazanah ilmu

pengetahuan pendidikan.

Jakarta Selatan, Oktober 2019

Penulis

Fitri Nurafifah

viii

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

DAFTAR ISI

Abstrak............................................................................................................iii

Abstract............................................................................................................v

KATA PENGANTAR....................................................................................vi

DAFTAR ISI...................................................................................................ix

DAFTAR TABEL.........................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1

B. Identifikasi Masalah..............................................................................6

C. Pembatasan Masalah.............................................................................6

D. Perumusan Masalah..............................................................................7

E. Tujuan Penelitian..................................................................................7

F. Manfaat Penelitian................................................................................7

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. .8

A. Deskripsi Teoritis..................................................................................8

1. Definisi Belajar..............................................................................8

2. Definisi Model Pembelajaran........................................................8

3. Model Pembelajaran Inkuiri..........................................................9

4. Berpikir Tingkat Tinggi...............................................................19

5. Sistem Ekskresi............................................................................24

B. Kajian Penelitian Relevan...................................................................31

C. Kerangka Pikir....................................................................................33

D. Perumusan Hipotesis...........................................................................35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................36

A. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................36

B. Metode Penelitian...............................................................................36

C. Variabel Penelitian..............................................................................37

D. Populasi dan Sampel...........................................................................37

1. Populasi.......................................................................................37

ix

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

2. Sampel.........................................................................................38

E. Prosedur Penelitian.............................................................................38

1.Tahap Pendahuluan..........................................................................38

2.Tahap Pelaksanaan...........................................................................39

3.Tahap Akhir.....................................................................................39

F. Teknik Pengumpulan Data..................................................................40

G. Instrumen Penelitian...........................................................................41

H. Kalibrasi Instrumen.............................................................................43

I. Teknik Analisis Data...........................................................................47

1. Teknik analisis data hasil belajar aspek kognitif.........................47

2. Uji prasyarat analisis data............................................................47

3. Pengujian Hipotesis.....................................................................49

4. Uji N-Gain...................................................................................52

5. Teknik Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT)53

6. Teknik Analisi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).................53

7. Teknik Analisis Lembar Observasi.............................................54

8. Hipotesis Statistik........................................................................56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................57

A. Hasil Penelitian...................................................................................57

1. Data Pretest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...........................................................57

2. Data Posttest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...........................................................59

3. Perbandingan data N-Gain kelas Eksperimen dan kelas Kontrol60

4. Perbandingan Persentase Aspek Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (KBTT) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.......................61

5. Ketercapaian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Sub-Konsep62

6. Data Hasil Lembar Kerja Peserta Didik......................................64

7. Data Hasil Observasi...................................................................66

B. Analisis Data.......................................................................................68

1. Uji Prasyarat Analisis Data..........................................................68

x

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

2. Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol................................................................................................70

C. Pembahasan.........................................................................................71

BAB V PENUTUP........................................................................................78

A. Kesimpulan.........................................................................................78

B. Saran...................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................79

xi

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kecerdasan Intelektual dan Pihak Pengontrol..............................14Tabel 2. 2 Kemampuan dan Tujuan Pedagogik.............................................15Tabel 2. 3 Sintaks Pembelajaran Hypothetical Inquiry.................................18Tabel 2. 4 Hubungan antara Model Pembelajaran Hypothetical Inquiry dengan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi..............................................24

Tabel 3. 1 Desain Penelitian 37

Tabel 3. 2 Teknik Pengumpulan Data............................................................40Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Non Tes.........................................................42Tabel 3. 5 Interpretasi Kriteria Validitas Instrumen......................................43Tabel 3. 6 Hasil Validasi Instrumen Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi software Anates 4.0.5.....................................................................................44Tabel 3. 7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen..................................45Tabel 3. 8 Kategori Tingkat Kesukaran.........................................................45Tabel 3. 9 Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi...............................................................................................46Tabel 3. 10 Interpretasi Daya Pembeda.........................................................46Tabel 3. 11 Analisis Daya Pembeda Instrumen Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi...............................................................................................47Tabel 3. 12 Tahapan Observasi Aktivitas Peserta didik................................54

Tabel 4. 1 Data Pretest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58

Tabel 4.2 Data Posttest Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......................................................................59Tabel 4. 3 Perbandingan dan Persentase (%) data N-Gain kelas Eksperimen dan kelas Kontrol...........................................................................................60Tabel 4. 4 Perbandingan Persentase Aspek Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol................................................61Tabel 4. 5 Data Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Sub-Konsep pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol............................................................62Tabel 4. 6 Persentase Ketercapaian KBTT pada LKPD Setiap Pertemuan Kelas Eksperimen..........................................................................................64Tabel 4. 7 Persentase (%) Hasil Lembar Observasi Aktivitas Peserta didik pada Kelas Eksperimen (Hypothetical inquiry).............................................66

xii

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Tabel 4. 8 Persentase (%) Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Kelas Eksperimen (Hypothetical inquiry).....................................................67Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.................................................................................................68Tabel 4. 10 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..........................................................................................69Tabel 4. 11 Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.................................................................................................70

xiii

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen............87Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol.................123Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen.......................156Lampiran 4 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Kontrol.............................175Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik..............................192Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru............................................199Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Tes KBTT.................................................205Lampiran 8 Hasil Uji Validasi Instrumen Tes KBTT..................................211Lampiran 9 Instrumen Tes KBTT................................................................222Lampiran 10 Data Skor Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol..................228Lampiran 11 Data Skor Pretest Kelas Kontrol............................................229Lampiran 12 Data Skor Posttest Kelas Eksperimen....................................230Lampiran 13 Data Skor Posttest Kelas Kontrol...........................................231Lampiran 14 Perbandingan Persentase Nilai Rata-rata Pretest Kelas Eksperimen..................................................................................................233Lampiran 15 Rekapitulasi Perhitungan N-Gain Kelas Eksperimen............236Lampiran 16 Rekapitulasi Perhitungan N-Gain Kelas Kontrol...................237Lampiran 17 Analisis Persentase KBTT Pretest Kelas Eksperimen...........238Lampiran 18 Analisis Persentase KBTT Pretest Kelas Kontrol..................240Lampiran 19 Analisis Persentase KBTT Posttest Kelas Eksperimen..........242Lampiran 20 Analisis Persentase KBTT Posttest Kelas Kontrol.................244Lampiran 21 Ketercapaian KBTT Sub-Konsep Pretest Kelas Eksperimen.246Lampiran 22 Ketercapaian KBTT Sub-Konsep Pretest Kelas Kontrol.......248Lampiran 23 Ketercapaian KBTT Sub-Konsep Posttest Kelas Eksperimen......................................................................................................................248Lampiran 24 Ketercapaian KBTT Sub-Konsep Posttest Kelas Kontrol......252Lampiran 25 Rubrik Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen dan Kontrol..............................................................................254Lampiran 26 Hasil Penilaian Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen......................................................................................................................282Lampiran 27 Hasil Penilaian Lembar Observasi Kelas Eksperimen...........289Lampiran 28 Data Hasil Wawancara...........................................................291Lampiran 29 Uji Normalitas........................................................................293Lampiran 30 Uji Homogenitas.....................................................................295Lampiran 31 Uji Hipotesis...........................................................................297Lampiran 32 Lembar Uji Referensi.............................................................301Lampiran 33 Surat Bimbingan Skripsi........................................................319Lampiran 34 Surat Permohonan Izin Penelitian..........................................320

xiv

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Lampiran 35 Surat Permohonan Izin Validasi.............................................321Lampiran 36 Surat Keterangan Penelitian...................................................322Lampiran 37 Dokumentasi...........................................................................323Lampiran 38 Hasil LKPD dan Tes Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik................................................................................................326

xv

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, pendidikan merupakan salah satu kunci

keberhasilan kemajuan suatu negara. Era globalisasi ini ditandai dengan

kemajuan suatu negara di bidang sumber daya manusia yang unggul dan

kompetitif seiring dengan perkembangan IPTEK. Untuk itu, maka

diperlukan pendidikan. Pendidikan merupakan proses interaksi manusia

dengan lingkungannya yang berlangsung secara sadar dan terencana dalam

rangka mengembangkan segala potensinya baik jasmani maupun ruhani

yang menimbulkan perubahan positif dan kemajuan dalam ranah baik

kognitif, afektif maupun psikomotorik yang berlangsung secara terus

menerus guna mencapai tujuan hidupnya. 1

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 menyatakan pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.0 Kondisi dunia pendidikan

Indonesia tampaknya belum dapat bersanding sejajar dengan lembaga

pendidikan negara lain saat bersaing secara global,0 menurut hasil

penilaian pendidikan dalam skala nasional maupun internasional seperti,

TIMSS dan PISA. Penilaian pendidikan tersebut merupakan indikator

tentang kapasitas peserta didik dalam penguasaan ilmu pengetahuan.0

1 Ruslam Ahmadi, Pengantar Pendidikan Asas & Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h.38

0 Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.0 Ahmad Baedowi, dkk, Potret Pendidikan Kita, (Tangerang Selatan: PT Pusaka Alvabet,

2015), h.3-40 Badan Nasional Standar Pendidikan, Buletin BSNP Media Komunikasi dan Dialog Standar

Pendidikan, Volume 8, No.4, 2019, h.5 (http://bsnp-indonesia.org/ ).

1

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

2

Menurut laporan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari hasil

Indonesian National Assessment Programme (INAP) pada tahun 2016

menyebutkan, hanya sedikit anak menguasai matematika (2,29%),

membaca (6,06%), dan IPA (1,01%).0 Selain itu, berdasarkan data yang

dikeluarkan oleh TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) pada

tahun 2015 pada bidang IPA menunjukkan Indonesia memperoleh nilai

rata-rata 397, dimana nilai ini berada di bawah nilai rata-rata internasional

yaitu 500 dan menduduki peringkat 44 dari 47 negara.0 Berdasarkan data

yang dikeluarkan oleh OECD Programme for International Student

Assessment (PISA) tahun 2015 pada bidang IPA menunjukkan Indonesia

memperoleh nilai rata-rata 403 dan menduduki peringkat 64 dari 72

negara.0

Tingkatan kemampuan PISA dibagi menjadi 6 level. Level 1 sampai

dengan level 3 merupakan tingkatan keterampilan berpikir tingkat rendah

sedangkan level 4 sampai dengan level 6 merupakan tingkatan

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun, siswa Indonesia hanya

menguasai materi pelajaran sampai level 3 saja dari 6 level, sementara

siswa di negara maju maupun berkembang menguasai pelajaran sampai

level 4, 5, bahkan 6.0 Hal ini menunjukkan kemampuan siswa Indonesia

dalam menyelesaikan soal-soal yang menuntut kemampuan analisis,

evaluasi, kreasi, serta logika dan penalaran sangat kurang.0 Pembelajaran

biologi di SMA menekankan pengembangan potensi siswa agar menjadi

pembelajar mandiri, sehingga siswa memiliki kemampuan berpikir kritis,

kreatif, dan inovatif, dan mampu memecahkan masalah (keterampilan

0 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang-Pusat Penilaian Pendidikan, Indonesian National Assesment Programme (INAP), 2019, (https://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/ ).

0 IEA's Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2015, Science Distribution Of Science Achievement Grade 4, 2019, h.5 (http://timssandpirls.bc.edu/timss2015/).

0 OECD Programme for International Student Assessment (PISA), PISA 2015 Result and Focus, 2019, h.5, (http://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf).

0 Delyanti Azzumarito Pulungan, Pengembangan Instrumen Tes Literasi Matematika Model PISA, Journal of Educational Research and Evaluation, Volume 3, No.2, 2014, h.75

0 Dian Kurniati, Romi Harimukti, dan Nur Asiyah Jamil, Kemampuan Berpikir Tingkat TInggi Siswa SMP di Kabupaten Jember dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Volume 20, No.2, 2016, h.143

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

3

berpikir tingkat tinggi). Namun kenyataannya, kemampuan itu masih

relatif rendah, sehingga perlu ditingkatkan.0

Pembelajaran biologi di SMA tidak cukup dibekali dengan ilmu

pengetahuan dari pembelajaran sehari-hari (reading, writing, arithmetic)

tetapi juga harus dibekali dengan innovation skill.0 Innovation skill pada

abad 21 yaitu, keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah,

kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan inovasi yang mendasari

keterampilan berpikir tingkat tinggi.0 Keterampilan berpikir tingkat tinggi

adalah proses berpikir dimana peserta didik mampu mengaplikasikan

pengetahuan dan mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam

konteks situasi yang baru.0 Pentingnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

bagi peserta didik yaitu supaya peserta didik dilatih untuk bisa adaptif dan

fleksibel, berinisiatif dan mandiri, cakap dalam ranah sosial dan budaya,

produktif dan akuntabel, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang

melayani.0

Sejalan dengan hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

merumuskan paradigma pembelajaran abad 21 menekankan pada

kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber,

merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta

berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah melalui model pembelajaran

inkuiri.0 Pembelajaran inkuiri adalah kata kunci dalam Kurikulum

Nasional 2013 di Indonesia. Kegiatan pembelajaran inkuiri melibatkan

peserta didik dalam pembelajaran yang bermakna, kreatif, kritis, dan

berbasis pemecahan masalah. 0

0 I Wayan Karmana, Memberdayakan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking) Siswa SMA dalam Pembelajaran Biologi, Jurnal Prisma Sains, Volume 1, No.1, 2013, h.56

0 R. Arifin Nugroho, HOTS (Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi: Konsep, Pembelajaran, Penilaian dan Soal-soal), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2018), h.5

0 Daryanto dan Syaiful Karim, Pembelajaran Abad 21, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.130 R. Arifin Nugroho, HOTS (Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi: Konsep, Pembelajaran,

Penilaian dan Soal-soal), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2018), h.160 Arifin Nugroho, op.cit., h.60 Daryanto dan Syaiful Karim, op.cit., h.20 Zulfiani & Yanti Herlanti, Scientific Inquiry Perception and Ability of Pre-service Teachers,

Journal of Turkish Science Education, Volume 15, No 1, 2018, h.129

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

4

Model pembelajaran inkuiri merupakan proses pedagogis dan satu set

keterampilan. Menjelajahi, menemukan, dan akhirnya mencapai tingkat

pemahaman yang lebih tinggi.0 Dalam proses pembelajaran berbasis

inkuiri peserta didik terlibat dalam pembelajaran, merumuskan pertanyaan,

menyelidiki secara luas dan kemudian membangun pemahaman, makna

dan pengetahuan baru.0

Agar proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta

didik, dan memiliki hasil yang maksimal maka pembelajaran inkuiri harus

dilakukan sesui dengan ketentuan. 0 Untuk itu, Wenning mengembangkan

model pembelajaran levels of inquiry yakni, discovery learning, interactive

demonstration, inquiry lesson, inquiry laboratory, real-world applications,

dan hypothetical inquiry.0

Model pembelajaran hirarki inkuiri Wenning ini diurutkan berdasarkan

kecerdasan intelektual dan pihak pengontrol.0 Semakin tinggi hirarki

inkuiri maka semakin sedikit interaksi guru dengan peserta didik.

Sebaliknya semakin rendah hirarki inkuri maka interaksi guru dengan

peserta didik semakin banyak. Oleh karena itu, jika diurutkan berdasarkan

kecerdasan intelektual dan pihak pengontrol level terendah dalam hirarki

inkuiri adalah discovery learning sedangkan level tertingginya adalah

hypothetical inquiry.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu analisis kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta didik kelas XI SMAN 3 Kota Tangerang Selatan

pada konsep sistem koordinasi manusia memperoleh nilai rata-rata 72

termasuk dalam kategori cukup baik. Adapun dari hasil wawancara dan

observasi kelas dengan guru biologi kelas XI SMA Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan, pembelajaran yang dilakukan oleh guru biologi sudah

0 Susan Vajoczki., Inquiry Learning: Level, Discipline, Class Size, What Matters?, International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, Volume 5, No.1, 2011, h.2

0 Alberta Learning, Focus on Inquiry: A Teacher's Guide to Implementing Inquiry-Based Learning, (Canada: Learning Resource Center, 2004), h.1

0 Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h.109

0 Carl J. Wenning, The Levels of Inquiry Model of Science Teaching, Journal Physic Teacher Education Online, Volume 6, No 2, 2011, h.9

0 Khoirul Anam, op.cit., h.119

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

5

mencapai tahap pembelajaran real-world applications dalam hirarki

inkuiri Wenning, untuk itu peneliti tertarik untuk menerapkan

pembelajaran hypothetical inquiry yaitu level tertinggi hirarki inkuiri

Wenning dengan tujuan supaya keterampilan berpikir tingkat tinggi

peserta didik di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan meningkat.

Model pembelajaran hypothetical inquiry merupakan model

pembelajaran yang berkaitan dengan menguji penjelasan (bagaimana,

mengapa), untuk menjelaskan hukum atau pengamatan tertentu.0 Adanya

model pembelajaran hypothetical inquiry dalam pembelajaran inkuri dapat

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan interaksi peserta

didik .

Menurut Permendikbud No 24 tahun 2016 kompetensi dasar pada

konsep sistem ekskresi adalah kompetensi dasar 3.9 menganalisis

hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi

dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi

pada sistem ekskresi manusia. Dan kompetensi dasar 4.9 menyajikan hasil

analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi

organ yang meyebabkan gangguan pada sistem ekskresi serta kaitannya

dengan teknologi.0 Karakteristik materi sistem ekskresi merupakan materi

yang bersifat konkret tetapi untuk prosesnya tidak dapat diindrai,

kajiannya yang mencakup proses fisiologi yang terjadi di dalam tubuh.0

Materi ini berhubungan dengan konsep-konsep yang membutuhkan

pemahaman mendalam dan ingatan yang kuat.0 Sehingga untuk mencapai

tujuan pembelajaran dari menganalisis sampai dengan menyajikan hasil

analisis perlu model pembelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

0 Carl J. Wenning, Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices and inquiry processes, Journal Physic Teacher Education Online, Volume 2, No 3, 2005, h.9

0 Permendikbud No 24 tahun 20160 Achmad Ibrahim, “Penerapan Learning Log Class untuk Mendiagnostik Kesulitan Belajar

Siswa SMA pada Materi Sistem Ekskresi”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013, h.2 tidak dipublikasikan

0 Diana Puspita dan Puji Prastowo, Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match dengan Card Sort pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMA Negeri 1 Binjai, Jurnal Pelita Pendidikan, Vol. 6, No. 3, 2018, h.134

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

6

Melalui model pembelajaran hypothetical inquiry dengan

keseimbangan antara kompleksitas intelektual dan kemandirian belajar

peserta didik dapat mengakomodasi peningkatan keterampilan berpikir

tingkat tinggi dan interaksi peserta didik. Berdasarkan paparan diatas

peneliti melakukan penelitian, dengan judul” Pengaruh Pembelajaran

Hypothetical Inquiry terhadap Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik pada

Konsep Sistem Ekskresi”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pernyataan pada latar belakang masalah, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu :

1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik masih rendah

berdasarkan laporan Indonesian National Assessment Programme

(INAP), TIMSS (Trends in Mathematics and Science Study) dan

OECD Programme for International Student Assessment (PISA).

2. Pembelajaran biologi yang dilakukan oleh guru biologi dalam

upaya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi belum

dikembangkan secara optimal.

3. Karakteristik materi sistem ekskresi merupakan materi yang

bersifat konkret tetapi untuk prosesnya tidak dapat diindrai,

kajiannya yang mencakup proses fisiologi yang terjadi di dalam

tubuh.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka

penelitian dibatasi pada pengaruh pembelajaran hypothetical inquiry

terhadap berpikir tingkat tinggi peserta didik secara lebih rinci:

1. Model pembelajaran inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini

adalah hypothetical inquiry Wenning.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diukur adalah ranah

kognitif (C4, C5 dan C6) taksonomi Bloom. Ranah kognitif diukur

dengan menggunakan tes tulis kemampuan berpikir tingkat tinggi

biologi di sekolah.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

7

3. Penelitian dilakukan pada konsep sistem ekskresi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah , untuk merumuskan masalahnya

yaitu:” Bagaimana pengaruh model pembelajaran hypothetical inquiry

terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada konsep

sistem ekskresi?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran hypothetical inquiry terhadap keterampilan berpikir tingkat

tinggi peserta didik pada konsep sistem ekskresi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sbb:

1. Bagi peserta didik dapat memberiikan motivasi peserta didik,

melatih keterampilan peserta didik, mengembangkan kemampuan

memecahkan masalah secara ilmiah dan dapat meningkatkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

2. Bagi guru, dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran dalam

proses belajar mengajar.

3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengalaman, serta

membantu menyumbangkan dalam memecahkan masalah

pembelajaran biologi.

4. Bagi pembaca, memberiikan informasi tentang pengaruh model

pembelajaran hypothetical inquiry terhadap keterampilan berpikir

tingkat tinggi peserta didik.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah keterampilan

berpikir tingkat tinggi peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran

hypothetical inquiry pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan

kelas kontrol dengan pendekatan pembelajaran scientific. Hal tersebut

dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai rata-rata posttest peserta didik

pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen sebesar 64,65 sedangkan kelas

kontrol sebesar 47,64. Uji-t pada posttest menunjukkan nilai probabilitas

lebih kecil dari taraf signifikansi α 5% (0,000<0,005) maka Ho ditolak.

Sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh model pembelajaran

hypothetical inquiry terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta

didik pada konsep sistem ekskresi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, berikut saran yang

berorientasi pada pemanfaatan penelitian pada pembelajaran adalah

sebagai berikut:

1. Guru perlu menerapkan model pembelajaran hypothetical inquiry pada

konsep biologi lainnya dan menggunakan soal keterampilan berpikir

tingkat tinggi (C4-C6) sehingga peserta didik dapat mengembangkan

keterampilan berpikirnya.

2. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian serupa atau

mengembangkanya dan dapat diterapkan pada konsep lainnya untuk

mengetahui keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

3. Penelitian ini akan lebih mudah dilakukan pada peserta didik yang

terbiasa melakukan pembelajaran dengan tuntutan keterampilan dan

kemandirian yang tinggi.

78

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas, Kecerdasan Multipel di dalam Kelas, Terj. Multiple Intelliegences In The Classroom Third Edition, Oleh Dyah Widya Prabaningrum, Jakarta Barat: PT Indeks, 2013.

Anam, Khoirul, Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

Anderson, Lorin W., dan David R. Kartwohl (eds), Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Assesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agung Prihantono, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Arief, M. K. dan S. Utari, Penerapan Levels of Inquiry pada Pembelajaran Ipa untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Volume 11, No 2, 2015.

Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2002.

……., Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013.

……., Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Badan Nasional Standar Pendidikan, “Buletin BSNP Media Komunikasi dan Dialog Standar Pendidikan”, http://bsnp-indonesia.org/, diakses pada 16 Juli 2019.

Brookhart, Susan M., How To Assess Higher Order Thinking Skill In Your Classroom. Alexandria: ASCD’s permissions Office, 2010

Budsankom, Prayoonsri, Dkk., Factors Affecting Higher Order Thinking Skills Of Students: A Meta-Analytic Structural Equation Modeling, Academic Journals, Vol. 10, No 19, 2015.

Campbell Neil A. & Jane B.Reece, Biologi edisi Kedelapan Jilid 3, Terj. Biology oleh Damaring Tyas Wulandari, Jakarta: Erlangga, 2008.

Dahtiar, Agi,” Pembelajaran Levels Of Inquiry untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMP pada Konteks Energi Alternatif”, Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015), Bandung,8 dan 9 Juni 2015.

Danika, Inka, dkk, Profil Perkembangan Kemampuan Bereksperimen Siswa SMP Pada Pembelajaran Levels Of Inquiry (LOI) Materi Energi, Jurnal Wahana Pendidikan Fisika, Vol.3, No.1, 2018.

Daryanto dan Syaiful Karim, Pembelajaran Abad 21, Yogyakarta: Gava Media, 2017.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Fathurrohman, Muhammad, Model-model Pembelajaran Inovatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Giri Wiarto, Mengenal Fungsi Tubuh Manusia, Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2014.

Hake, R. Richard, Analyzing Change/Gain Score, 2014, h.1, https://www.semanticsholar.org, diakses pada tanggal 18 juli 2019.

Hanauer, David I., Graham F. Hatfull & Deborah Jacobs-Sera, Active Assessment: Assessing Scientific Inquiry, New York,USA: Springer Science, 2009.

Hartini, Puji Indah Ratih, Penggunaan Levels Of Inquiry Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa, Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, Volume 2, No 1, 2017.

Hendryarto, Jefta dan Amaria, Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Melatih Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa pada Materi Pokok Laju Reaksi, Unesa Journal of Chemical Education, Vol. 2, No. 2, 2013.

Herlanti, Yanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains Jawaban Atas Pertanyaan-pertanyaan Mahasiswa Tingkat Akhir yang Sering Muncul dalam Penelitian Pendidikan Sains, Jakarta: Pendidikan Ilmu Pendidikan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Ibrahim, Achmad, “Penerapan Learning Log Class untuk Mendiagnostik Kesulitan Belajar Peserta didik SMA pada Materi Sistem Ekskresi”, Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung: 2013, tidak dipublikasikan.

IEA's Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) 2015, “Science Distribution Of Science Achievement Grade 4”, http://timssandpirls.bc.edu/timss2015/, diakses pada 24 Juni 2019.

Ita, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar Kognitif Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Inkuiri, Jurnal Pendidikan Biologi, Volume 11, Nomor 1, 2018.

Johnson, George B., Essential of The Living World, Newyork: McGraw-Hill, 2006.

Jonathan Ling & Jonathan Chatling (eds), Psikologi Kognitif, Terj. Noormalasari Fajar Widuri, Jakarta: Erlangga, 2012.

Judha, Mohamad, dkk, Anatomi dan Fisiologi Rangkuman Sederhana Belajar Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahapeserta didik Kesehatan dan Keperawatan, Jatirejo: Gosyen Publishing, 2012.

K.A., Astiti, dkk, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Hipotetik Terhadap keterampilan Berpikir kritis dan keterampilan Proses Sains Siawa Kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA,Vol.3, 2013.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Kadir, Statistika Terapan : konsep, Contoh Dan Analisis Data Dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2016.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balitbang-Pusat Penilaian Pendidikan, “Indonesian National Assesment Programme (INAP)”, https://puspendik.kemdikbud.go.id/inap-sd/ diakses pada 18 juli 2019.

King FJ, et.al., Higher Order Thinking Skills, Definition, Teaching Strategies, and Assesment, New York: Educational Service Programe.

Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Kuswana, Wowo Sunaryo, Taksonomi Berpikir, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

……., Taksonomi Kognitif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Learning Alberta, Focus on Inquiry: A Teacher's Guide to Implementing Inquiry-Based Learning, Canada: Learning Resource Center, 2004.

Leonard dan Nanda Novi Linda, Pengaruh Kecerdasan Logis-Matematis Dan Kecerdasan Musikal Terhadap Higher Order Thinking Skills (HOTS), Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, No. 2, 2018.

Lewy, Zulkardi dan Nyimas Aisyah, Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi Smp Xaverius Maria Palembang, Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3 No.2, 2009.

Mader, Sylvia S., Essential of Biology, Newyork: McGraw-Hill, 2006.

Madesa, Endar, “Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu dengan Level of Inquiry Untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Implementasi Kurikulum 2013”, Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal), Jakarta, Oktober 2015.

Madesa, Endar dan Anna Permanasari, Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Threaded dengan Level Of Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Peserta didik Kelas VIII pada Tema Indera Penglihatan dan Alat Optik, Jurnal Edusains. Volume 7, Nomor 02, 2015.

Meltzer, E.David, The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: A possible ‘‘hidden variable’’ in diagnostic pretest scores, American Journal Physic, Volume 70, No 12, 2002.

Natalia, Dyna, “Potensi Model Pembelajaran Pure Hypothetical Inquiry untuk Mengembangkan Kemampuan Kreatif Peserta didik pada Abad 21 di Palembang”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang,Tanggal 2 Juni 2016.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Nugroho, R. Arifin, HOTS (Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi: Konsep, Pembelajaran, Penilaian dan Soal-soal), Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2018.

Nurwulandari, Nira, “Muhardjito dan Nandang Mufti, Pengaruh Real-world Applications Inquiry terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik pada Siswa Kelas X SMA”, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, Yogyakarta 25 April 2015.

OECD Programme for International Student Assessment (PISA), “PISA 2015 Result and Focus”, http://www.oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf. diakses pada 24 Juni 2019.

Oktaviani, Arvira Mitha dan Hari Basuki Notobroto, Perbandingan Tingkat Konsistensi Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors, Shapiro-Wilk, dan Skewness-Kurtosis, Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2, 2014.

Prasetyani, Etika, Yusuf Hartono, dan Ely Susanti, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Kelas XI dalam Pembelajaran Trigonometri Berbasis Masalah di SMA Negeri 18 Palembang, Jurnal Gantang Pendidikan Matematika, Vol. 1 No. 1, 2016.

Pfefferová, Miriam Spodniaková Dkk, Cross-Curricular Approaches In Inquiry-Based Science Teaching, ICTE Journal, Vol.5, No.3, 2016.

Puspita, Diana dan Puji Prastowo, Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Index Card Match dengan Card Sort pada Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMA Negeri 1 Binjai, Jurnal Pelita Pendidikan, Vol. 6, No. 3, 2018.

Purnamawati, Dian , Chandra Ertikanto dan Agus Suyatna , Keefektifan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, Volume 6, No.2,2017.

Qadar, Riskan, Muliati Syam dan Benyamin Matius, Mengakses Kemampuan Berinkuiri Calon Guru Fisika Melalui Pendekatan Inkuiri Level Demonstrasi Interaktif, Jurnal Riset Pendidikan Fisika, Vol. 1 No. 1, 2016.

Rahayu, Dwi dan Utiya Azizah, “Pengembangan Instrumen Penilaian Kognitif Berbasis Komputer dengan Kombinasi Permainan “Who Wants to be A Chemist” pada Materi Pokok Struktur Atom pada Kelas X SMA RSBI”, Prosiding Seminar Kimia UNESA, Surabaya, 25 Februari 2012.

Rapih, Subroto dan Sutaryadi, Perpektif guru sekolah dasar terhadap Higher Order Tinking Skills (HOTS): pemahaman, penerapan dan hambatan, Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, Volume 8, No.1, 2018.

Rohmi, Puspo, Peningkatan Domain Kompetensi dan Pengetahuan Siswa Melalui Penerapan Levels Of Inquiry dalam Pembelajaran IPA Terpadu, Jurnal Edusains,Volume 9, No. 1, 2017.

Roza, Prima, Pendidikan dan Mutu Manusia, Jurnal Sosioteknologi Edisi 12, 2007.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Rustaman, Nuryani Y., “perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains”, Makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional II, Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 22-23 Juli 2005.

Sadia, I Wayan, Model-model Pembelajaran Sains Konstruktivistik, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

Scanlon, Valerie C. & Tina Sanders (eds), Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3, Terj. F.X Awal Prasetyo, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007.

Setiyawati, Susi Fatikhah dan Heru Kuswanto, Pengembangan Buku Pedoman Guru Pada Pembelajaran Fisika Sma Menggunakan Model Problem Solving Level Inkuiri, Jurnal Inovasi Pendidikan Ipa, Volume 1, Nomor 2, 2015.

Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama, Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.

Slamet, Yulius, Statistik untuk Penelitian: Analisis Hubungan Dua Variabel Disertai Contoh Penyelesaian dengan Menggunakan Program SPSS, Surakarta: UNS Press, 2013.

Sofyan, Ahmad, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta Selatan: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006.

Starr, Cecie, dkk, Biologi: Kesatuan dan Keragaman Mahkluk Hidup Edisi 12 Buku 2, Ter. Biology: The Unity and Diversity of Life 12th ed, oleh Yenny Prasaja, Jakarta Selatan: Salemba Teknika, 2013.

Sudarman, Momon, Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif, Jakarta: Rajawali Press, 2013.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta CV, 2018.

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta, 2008.

Suharsaputra, Uhar, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

Suparmin, dkk, Biologi XI Peminatan Matematika dan Ilmu Alam, Jakarta: CV Mediatama, 2013.

Supriyono, Madlazim and M.N.R. Jauhariyah, Improving Student's Scientific Abilities by Using Guided Inquiry Laboratory, International Journal of Educational Reaserch and Technology, Volume 5, No 3, 2014.

Suryani, Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Susilowati, dkk, Materi Kurikuler Biologi SMA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2011.

Sutirna, Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik, Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013.

Syafruddin, Pengembangan Modul Biologi Berbasis Inquiry Lesson Uutuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Guru dan Siswa, Jurnal Kependidikan, vol.1, No.1, 2016.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Syahida, Ani dan Dedi Irwandi, Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Soal Ujian Nasional Kimia, Jurnal Edusains, Volume VII, Nomor 01, Tahun 2015.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakakrta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Triyas, Rahayu dan Bertha Yonata, Kemampuan Kognitif Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 18 Surabaya pada tingkat Analisis, Evaluasi, dan Kreasi pada Materi Titrasi Asam Basa dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri, Journal of Chemical Education, Vol 2, No 2, 2013.

Usman, Husaini, dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

V, Permanasari, dkk, Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Matematis Siswa pada Materi Trigonometri Ditinjau dari Kreativitas Belajar Matematika Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, Vol.1, No.1, 2013.

Vajoczki., Susan, Inquiry Learning: Level, Discipline, Class Size, What Matters?, International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, Volume 5, No.1, 2011.

Wardoyo, Sigit Mangun, Pembelajaran Berbasis Riset, Jakarta: Akademia Permata, 2013.

Wenning, Carl J., Levels of inquiry: Hierarchies of pedagogical practices and inquiry processes, Journal Physic Teacher Education Online, Volume 2, No 3, 2005.

……., Levels Of Inquiry: Using Inquiry Spectrum Learning Sequences To Teach Science, Journal Physic Teacher Education Online, Volume 5, No 3, 2010.

……., The Levels of Inquiry Model of Science Teaching, Journal Physic Teacher Education Online, Volume 6, No 2, 2011.

Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada: 2011.

Yulianti, Erni, Itsna Yunida Al Husna, dan Susilowati, he Role of Inquiry-Based Interactive Demonstration Learning Model on VIII Grade Students’ Higher Order Thinking Skill, Journal of Science Education Research, Volume 2, No 1, 2018.

Zulfiani & Yanti Herlanti, Scientific Inquiry Perception and Ability of Pre-service Teachers, Journal of Turkish Science Education, Volume 15, No 1, 2018.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48414/1/FITRI...  · Web viewPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYPOTHETICAL INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR

Zulfiani, “Inkuiri dalam Pendidikan IPA”, dalam Munasprianto Ramli (ed), Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar, Tangerang Selatan: PIC IISEP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

…….., dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.