PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
Transcript of PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA
MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG FPB
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
C. Nita Rumiyati
NIM : 141134033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.
(Amsal 23: 18)
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan berkat, perlindungan, dan
semangat dalam hidup saya.
2. Kedua Orang tua saya Fr. Triyono Basuki dan Yulia Sumarni yang
membiayai kuliah, memberikan doa, dan semangat.
3. Adik saya M. Dina Rosanti yang selalu memberikan doa dan semangat.
4. Keluarga besar Om Bertus yang selalu mendukung dan memberi semangat.
5. Sahabat-sahabat pemberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi: Marianto, Merry, Desi, Monika, Dian dan teman-teman sepayung.
6. Almamater saya Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MUATAN PELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG FPB
C. Nita Rumiyati
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang penelitian ini adanya proses belajar yang dilakukan siswa
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD
pada Muatan Pelajaran Matematika tentang FPB.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah quasi experimental tipe
nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas IV SD Negeri Nanggulan yang berjumlah 63 siswa. Sampel penelitian adalah
kelas IV A yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B
yang berjumlah 31 siswa sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran inquiry
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada muatan pelajaran
matematika tentang FPB. Dilihat dari hasil uji korelasi pada kelompok eksperimen
yang memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,042 yang artinya < 0,05, maka Hi
diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara model pembelajaran inquiry
terhadap hasil belajar. Pengaruh dapat dilihat dari hasil uji statistik menggunakan
Mann-Whitney Test dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p < 0,05), maka
Hnull ditolak dan Hi diterima. Hi diterima artinya ada perbedaan yang signifikan
antara selisih skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan selisih skor pretest ke
posttest kelompok eksperimen. Persentase besar pengaruh perlakuan adalah
36,05%.
Kata Kunci: model pembelajaran inquiry, hasil belajar, pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL ON THE RESULT
STUDENT OF GRADE IV ELEMENTARY SCHOOL ON LESSON
MATHEMATICS ABOUT GREATEST COMMON DIVISOR
C. Nita Rumiyati
Sanata Dharma University
2018
The background of this research is the learning process undertaken students
can affect the learning outcomes. This study aims to determine the effect of inquiry
learning model to the results student of grade IV elementary school on lesson
mathematics about Greatest Common Divisor.
The type of research used by researchers is quasi experimental type
nonequivalent control group design. The population of this study is all students of
class IV State Elementary School Nanggulan, amounting to 63 students. The sample
of the study was class IV A which amounted to 32 students as experimental group
and class IV B which amounted to 31 students as control group.
The results of this study indicate that the inquiry learning model influences
the result student of grade IV elementary school on lesson mathematics about
Greatest Common Divisor. Judging from the result of correlation test in
experimental group having value Sig. (2-tailed) of 0.042 which means <0.05, then
Hi is accepted. This means that there is a significant relationship between the
inquiry model of learning outcomes. Influence can be seen from statistical test
results using Mann-Whitney Test with value Sig. (2-tailed) of 0.000 (or p <0.05),
then Hnull is rejected and Hi is accepted. Hi accepted means there is a significant
difference between pretest score difference to control group posttest and difference
of pretest score to posttest experiment group. A large percentage of treatment effect
was 36.05%.
Keywords: inquiry learning model, learning result, lesson mathematics.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi yang
berjudul βPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MUATAN PELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG FPBβ. Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar dan
tepat waktu tanpa dukungan dan berkat bantuan dari berbagai pihak. Peneliti
mengucapkan terimakasi kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing, memberi semangat dan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah membimbing dengan sabar, memberi semangat dan ilmu pengetahuan
kepada peneliti.
6. Veronika Fitri Rianasari, M.Sc. selaku Dosen Validator penelitian yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan ilmu pengetahuan
kepada peneliti.
7. Sri Rahayu, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Nanggulan yang telah
memberikan izin kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian.
8. Surantini, S.Pd. selaku Wali Kelas IV A yang telah membimbing dan
meluangkan waktu sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian dengan
lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
9. Lanjar Widyowati, S.Pd.SD. selaku Wali Kelas IV B yang telah membimbing
dan meluangkan waktu sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian
dengan lancar.
10. Siswa kelas IV A dan IV B SD Negeri Nanggulan tahun ajaran 2017/2018 yang
telah bersedia menjadi sampel penelitian.
11. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu proses perizinan penelitian skripsi.
12. Kedua Orang tua saya, Fr. Triyono Basuki dan Yulia Sumarni yang selalu
memberi doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi.
13. Sahabat-sahabat terbaik saya Marianto, Merry, Desi, Monika, Dian dan teman-
teman sepayung.
14. Semua pihak yang telah mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunan. Semua hal/masukan berupa saran dan kritik yang membangun akan
peneliti terima dengan senang hati. Peneliti berharap, semoga skripsi ini bermanfaat
bagi para pembaca dan dunia pendidikan, khususnya di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................... vi
ABSTRAK.................................................................................................... vii
ABSTRACT................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR................................................................................. ix
DAFTAR ISI................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv
DAFTAR GRAFIK..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xvi
BAB I PENDAHUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah...................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitan.................................................................................... 5
1.6 Definisi Operasional................................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 8
2.1 Kajian Pustaka......................................................................................... 8
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung................................................................ 8
2.1.1.1 Teori Belajar Jean Piaget................................................................... 8
2.1.1.2 Model Pembelajaran.......................................................................... 10
2.1.1.3 Model Pembelajaran inquiry.............................................................. 12
2.1.1.4 Hasil Belajar.......................................................................................16
2.1.1.5 Matematika........................................................................................ 19
2.1.1.6 Materi Faktor Persekutuan Terbesar.................................................. 21
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan.............................................................. 25
2.2 Kerangka Berpikir................................................................................... 28
2.3 Hipotesis.................................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 30
3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................30
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................. 32
3.3 Populasi dan Sampel................................................................................ 33
3.4 Variabel Penelitian................................................................................... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 35
3.5.1 Tes......................................................................................................... 35
3.5.2 Non Tes................................................................................................. 36
3.6 Instrumen Penelitian................................................................................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
3.6.1 Tes......................................................................................................... 37
3.6.2 Non Tes................................................................................................. 38
3.7 Teknik Pengujian Instrumen.................................................................... 39
3.7.1 Validitas................................................................................................ 39
3.7.2 Reliabilitas............................................................................................ 42
3.8 Teknik Analisis Data................................................................................43
3.8.1 Uji Asumsi............................................................................................ 44
3.8.1.1 Uji Normalitas Data........................................................................... 44
3.8.1.2 Uji Homogenitas................................................................................ 45
3.8.2 Uji Hipotesis......................................................................................... 45
2.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal...................................................... 46
2.8.2.2 Uji Korelasi Pretest ke Posttest......................................................... 46
2.8.2.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest................................................... 48
2.8.3 Analisis Lebih Lanjut............................................................................ 49
2.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest.......................................... 49
2.8.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan........................................................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................... 52
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................ 52
4.1.1 Uji Asumsi............................................................................................ 53
4.1.1.1 Uji Normalitas.................................................................................... 53
4.1.1.2 Uji Homogenitas................................................................................ 54
4.1.2 Uji Hipotesis......................................................................................... 54
4.1.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal...................................................... 54
4.1.2.2 Uji Korelasi Pretest ke Posttest......................................................... 55
4.1.2.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest................................................... 56
4.1.3 Analisis Lebih Lanjut............................................................................ 57
4.1.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest.......................................... 57
4.1.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan........................................................... 59
4.2 Pembahasan..............................................................................................59
BAB V PENUTUP........................................................................................63
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 63
5.2 Keterbatasan Penelitian............................................................................ 64
5.3 Saran........................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 65
LAMPIRAN..................................................................................................68
CURRICULUME VITAE............................................................................. 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature dari Penelitian yang Sebelumnya.............................. 27
Gambar 2.2 Konsep Kerangka Berpikir.........................................................29
Gambar 3.1 Desain Penelitian........................................................................31
Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian.................................................... 35
Gambar 3.3 Rumus peningkatan skor pretest ke posttest.............................. 50
Gambar 3.4 Rumus besar efek dari data normal............................................ 50
Gambar 3.5 Rumus besar efek dari data tidak normal................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 KD dan Indikator........................................................................... 22
Tabel 3.1 Waktu Penelitian............................................................................ 32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest................................................. 37
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru............................................. 38
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa........................................... 38
Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen Soal Pretest........................................... 41
Tabel 3.6 Hasil Validasi Instrumen Soal Posttest.......................................... 41
Tabel 3.7 Tabel Koefisien Reliabilitas...........................................................42
Tabel 3.8 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pretest...................................... 43
Tabel 3.9 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Posttest..................................... 43
Tabel 3.10 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan.............................................. 51
Tabel 4.1 Uji Normalitas................................................................................53
Tabel 4.2 Uji Homogenitas............................................................................ 54
Tabel 4.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal..................................................54
Tabel 4.4 Uji Korelasi Pretest ke Posttest..................................................... 55
Tabel 4.5 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest............................................... 56
Tabel 4.6 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest...................................... 57
Tabel 4.7 Uji Pengaruh Besar Perlakuan....................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perbedaan Selisih......................................................................... 57
Grafik 4.2 Peningkatan Rata-rata Skor Pretest ke Posttest........................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian................................................................. 69
Lampiran 1.2 Surat Telah Melakukan Penelitian.......................................... 70
Lampiran 2.1 Silabus Pembelajaran di Kelompok Kontrol........................... 71
Lampiran 2.2 Silabus Pembelajaran di Kelompok Eksperimen.................... 73
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Kelompok
Kontrol................................................................................... 75
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Kelompok
Eksperimen............................................................................. 90
Lampiran 3.1 Soal Pretest..............................................................................112
Lampiran 3.2 Soal Posttest............................................................................ 113
Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Soal Pretest.................................................... 114
Lampiran 3.5 Kunci Jawaban Soal Posttest....................................... ........... 116
Lampiran 3.6 Rubrik Penilaian Skor............................................................. 118
Lampiran 3.7 Hasil Wawancara Guru........................................................... 119
Lampiran 3.8 Hasil Wawancara Siswa.......................................................... 120
Lampiran 3.9 Rekap Nilai Expert Judgement RPP........................................ 122
Lampiran 3.10 Rekap Nilai Expert Judgement Soal Tes............................... 127
Lampiran 3.11 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Soal
Pretest.................................................................................... 129
Lampiran 3.12 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Soal
Posttest................................................................................... 131
Lampiran 3.13 Lembar Keterbacaan Siswa....................................................133
Lampiran 4.1 Hasil Tes.................................................................................. 135
Lampiran 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas........................................... 137
Lampiran 4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas........................................ 138
Lampiran 4.4 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Kemampuan Awal............. 140
Lampiran 4.5 Hasil Perhitungan Uji Korelasi Pretest ke Posttest................. 141
Lampiran 4.6 Hasil Perhitungan Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest......... 142
Lampiran 4.7 Hasil Perhitungan Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest.. 143
Lampiran 4.8 Hasil Perhitungan Uji Besar Pengaruh........................ ........... 145
Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan.................................................................. 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini ada enam hal yang akan diuraikan. Enam hal yang akan
diuraikan dalam bab I ini yaitu latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara (Suardi, 2016: 71). Setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan (Rusman, 2017: 62-63). Proses pendidikan yang
terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.
Proses belajar merupakan suatu aktivitas siswa untuk memperoleh
pengetahuan dan membentuk sikap pada diri siswa. Piaget juga mengemukakan
bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang
dilalui siswa yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional
konkret, tahap operasional formal (Thobroni, 2015: 81). Belajar adalah upaya
meningkatkan kualitas hidup dan mengoptimalkan pembangunan kualitas manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang bisa membawa harapan perbaikan ke depan (Yamin, 2014: 6). Tujuan belajar
diarahkan untuk menguasai pengetahuan atau mendapatkan hasil belajar, tetapi juga
untuk mengembangkan kemampuan (intelektual, sosial, fisik-motorik) dan
pengembangan segi-segi afektif yaitu sikap, minat, motivasi, nilai-nilai moral dan
keagamaan. Hasil kegiatan belajar adalah perubahan diri dari keadaan tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak melakukan sesuatu menjadi melakukan sesuatu, dari tidak
mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan sesuatu (Hamdayama,
2016: 28). Hasil belajar merupakan suatu perubahan kemampuan berpikir, perilaku
dan keterampilan seorang anak yang didapat setelah melakukan aktivitas belajar
pada suatu muatan pelajaran.
Muatan pelajaran matematika merupakan salah satu muatan pelajaran yang
dipelajari oleh siswa Sekolah Dasar (SD). Matematika adalah ilmu tentang
bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan
dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (KBBI, 2014: 888). Manfaat dari
belajar matematika yaitu dapat digunakan dalam memecahkan masalah di
kehidupan sehari-hari. Muatan pelajaran matematika di kelas IV SD terdapat materi
mengenai Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). Faktor persekutuan terbesar (FPB)
adalah faktor persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut yang terbesar (Gunanto
& Adhalia 2016: 63).
Berdasarkan hasil wawancara guru wali kelas IV, guru menyatakan bahwa
proses belajar yang dilakukan siswa mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil
belajar siswa yang diperoleh dari kegiatan proses belajar ini ada yang hasilnya
rendah dan tinggi. Hasil belajar yang tinggi merupakan wujud dari proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang dilakukan dapat berhasil mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan hasil
belajar yang rendah merupakan wujud dari proses belajar yang dilakukan tidak
mencapai tujuan pembelajaran. Ketika diadakan tes awal oleh peneliti, dari jumlah
seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 63 siswa tidak ada yang lulus KKM.
Sedangkan KKM pada muatan pelajaran matematika di SD kelas IV adalah 65.
Dengan alasan di atas, peneliti mencoba menerapkan suatu model
pembelajaran yang inovatif untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
Peneliti memilih model pembelajaran yang inovatif karena model pembelajaran
inovatif dapat menanamkan konsep materi kepada siswa, sehingga siswa dapat
menyelesaikan masalah dalam suatu materi tertentu. Model pembelajaran berfungsi
sebagai alat komunikasi yang penting bagi guru (Suprijono, 2016: 59). Penggunaan
model pembelajaran inovatif membantu guru mencapai tujuan tertentu. Model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual berupa pola prosedur sistematik
yang dikembangkan berdasarkan teori dan digunakan dalam mengorganisasikan
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar (Sani, 2013: 89). Salah satu
model pembelajaran yang digunakan dalam kegitan belajar mengajar yaitu model
pembelajaran inquiry, karena dalam kegiatan belajar dapat merangsang,
mengajarkan, dan mengajak siswa untuk berfikir kritis, analitis, dan sistematis.
Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Hamdayama,
2016: 132). Model pembelajaran inquiry merupakan suatu model yang menekankan
pada pengembangan intelektual siswa. Tujuan utama dari model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
inquiry yaitu pengembangan kemampuan berpikir dengan menggunakan langkah-
langkah model pembelajaran inquiry yaitu orientasi, merumuskan masalah,
membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menguji hipotesis, dan
menyimpulkan.
Beberapa penelitian yang relevan sebelumnya menunjukkan bahwa model
pembelajaran inquiry cukup efektif digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran inkuiri
terbimbing berbantuan media grafis terhadap hasil belajar matematika kelas IV SD
di Gugus 4 Kecamatan Busungbiu (Permana, 2014). Penggunaan model
pembelajaran inkuiri pada materi operasi hitung bilangan di kelas I SD Negeri 53
Banda Aceh (Israwani, 2015). Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA kelas IV SD Karya
Putra Surabaya (Sunarti, 2012). Upaya meningkatkan hasil belajar matematika
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islamiyah Cinangka pada materi KPK
dan FPB melalui metode inkuiri. Oleh karena itu, peneliti ingin mencoba meneliti
bagaimana pengaruh model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti melakukan penelitian dengan
mengangkat judul βPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MUATAN
PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG FPBβ.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2 Batasan Masalah
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya terbatas untuk meneliti tentang
pengaruh model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV di SD
Negeri Nanggulan pada muatan pelajaran matematika tentang FPB.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah βApakah ada pengaruh model
pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada muatan
pelajaran matematika tentang FPB?β.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan
penelitian dalam penelitian ini adalah βUntuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada muatan
pelajaran matematika tentang FPBβ.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Secara Teoritis
Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan
tentang model pembelajaran inquiry yang dapat berpengaruh pada hasil belajar
siswa dalam muatan pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5.2 Secara Praktis
1. Bagi Guru
Model pembelajaran inquiry sebagai model pengajaran yang dapat membantu
guru untuk menyampaikan materi dalam muatan pelajaran matematika di SD.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar pada muatan pelajaran
matematika tentang FPB melalui langkah-langkah kegiatan pada model
pembelajaran inquiry.
3. Bagi Peneliti
Peneliti dapat menambah pengalaman dalam melakukan penelitian,
khususnya dalam muatan pelajaran matematika mengenai FPB dengan model
pembelajaran inquiry.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang merangsang,
mengajarkan, dan menekankan siswa dalam berpikir kritis, analitis, dan sistematis
dalam menemukan jawaban secara mandiri. Langkah-langkah pelaksanaan model
inquiry yaitu (1) orientasi; (2) merumuskan masalah; (3) membuat hipotesis; (4)
mengumpulkan data; (6) menguji hipotesis; (7) menyimpulkan.
1.6.2 Hasil belajar adalah suatu perubahan kemampuan berpikir, perilaku dan
keterampilan seorang anak yang didapat setelah melakukan aktivitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6.3 Matematika adalah ilmu tentang bilangan yang mempelajari hubungan
pengukuran, operasi hitung, keruangan, geometri, dan memecahkan masalah
pengukuran dan perhitungan dalam kehidupan sehari-hari.
1.6.4 Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan yang
terbesar dari faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II memuat tentang kajian pustaka yang terdiri dari teori-teori yang
mendukung dan hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Kajian Pustaka
Pada bagian kajian pustaka akan membahas tentang teori-teori yang
mendukung yaitu teori belajar Jean Piaget, model pembelajaran, model
pembelajaran inquiry, hasil belajar, matematika, materi Faktor Persekutuan
Terbesar (FPB), dan hasil penelitian yang relevan.
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung
2.1.1.1 Teori Belajar Jean Piaget
Jean Piaget (dalam Hamdayama, 2016: 39) mengatakan bahwa proses belajar
sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi
(penyeimbangan). Asimilasi adalah proses penyatuan (pengintegrasian) informasi
baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak. Akomodasi adalah
proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Sedangkan,
equilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi
(Thobroni, 2015: 81).
Jean Piaget mengemukakan bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif yang dilalui oleh siswa (Hamdayama, 2016: 20).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Perkembangan kognitif berlangsung melalui empat tahap yaitu sebagai berikut
(Rusman, 2017: 122-127).
1. Tahap Sensori-Motor (0-1,5 tahun)
Kemampuan kognitif atau intelegensi yang dimiliki anak pada masa ini
merupakan intelegensi dasar yang sangat berarti dan menentukan untuk
perkembangan kognitif selanjutnya.
2. Tahap Pra-Operasional (1,5-6 tahun)
Pada fase ini menurut Piaget ditandai dengan adanya kesadaran dalam diri
anak tentang suatu objek.
3. Tahap Operasional Konkret (6-12 tahun)
Dikatakan fase operasional konkret karena pada masa ini pikiran anak
terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman-pengalaman langsung.
Anak berpikir tentang objek-objek atau benda-benda yang ia temukan secara
langsung, misalnya tentang berat, warna, dan strukturnya. Ia juga berpikir tentang
aktivitas-aktivitas yang dapat ia lakukan dengan menggunakan benda-benda yang
ditemuinya.
Kemampuan operasi kognitif ini juga meliputi kemampuan melakukan
berbagai macam operasional secara matematika, seperti menambah, mengurangi,
mengalikan, dan membagi. Oleh karena kemampuan yang dimiliki anak masih
terbatas pada hal-hal yang konkret, maka proses berpikir pada anak akan terjadi
pada aktivitas-aktivitas langsung. Segala sesuatu yang dipikirkan harus ditarik pada
hal-hal yang konkret, karena jika tidak konkret maka akan sulit dipecahkan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas)
Piaget menamakan pada fase ini sebagai fase βformal operationalβ karena
pada masa ini pola berpikir anak sudah sistematik dan meliputi proses-proses yang
kompleks. Operasionalnya tidak lagi terbatas semata-mata pada hal-hal yang
konkret, akan tetapi dapat juga dilakukan pada operasional lainnya.
Proses belajar yang dialami seorang anak berbeda pada tahap yang satu
dengan tahap yang lainnya (Siregar, 2011: 33). Hal ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi tingkat kognitif seseorang semakin teratur dan juga semakin abstrak cara
berpikirnya. Penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas IV yang berada pada
tahap operasional konkret yaitu rentang usia 6-12 tahun. Dalam tahap operasional
konkret ini, pikiran anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari
pengalaman-pengalaman langsung yang dapat merangsang, menekankan siswa
untuk belajar berpikir kritis, analitis, dan sistematis sesuai dengan langkah model
pembelajaran inquiry yang digunakan dalam penelitian ini.
2.1.1.2 Model Pembelajaran
1. Definisi Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru ketika melakukan
kegiatan belajar mengajar di kelas sangat beragam. Model pembelajaran biasanya
disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori belajar. Suprijono (2016: 51),
mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan pembelajaran
di kelas. Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif
(Suhana, 2014: 37). Asih & Eka (2014: 48), mengatakan bahwa model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Joyce & Weil (1996: 7), mengatakan bahwa Models of teaching are
really models of learning. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya
belajar peserta didik dan gaya guru mengajar. Model pembelajaran dapat dijadikan
pola pilihan, artinya para guru dapat memilih model pembelajaran yang sesuai
materi, efektif, dan efesien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
(Rusman, 2017: 244).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran yang diterapkan secara sistematis
dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran
secara umum dapat diterapkan pada berbagai muatan pelajaran, terutama muatan
pelajaran matematika.
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran
Rusman (2017: 252-253), menyatakan bahwa model pembelajaran memilik
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
b. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu.
c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: (1) urutan langkah-langkah
pembelajaran (syntax); (2)adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem sosial; (4)
sistem pendukung.
e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
f. Membuat persiapan mengajar (desain intruksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
2.1.1.3 Model Pembelajaran Inquiry
1. Definisi Model Pembelajaran Inquiry
Inkuiri berasal dari kata Inquiry yang merupakan kata dalam bahasa Inggris
yang berarti: penyelidikan/meminta keterangan yang artinya siswa diminta untuk
mencari dan menemukan sendiri (Anam, 2015: 7). Inquiry adalah strategi
pembelajaran yang merangsang, mengajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir
kritis, analitis, dan sistematis dalam rangka menemukan jawaban secara mandiri
dari berbagai permasalahan yang diutarakan (Hartono, 2013: 61). Bentuk inquiry
lebih mengutamakan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar (Rusman,
2017: 267). Model pembelajaran inquiry merupakan model pembelajaran yang
berupa menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah sehingga peserta didik lebih
banyak belajar sendiri dan mengembangkan kreativitas memecahkan masalah.
Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Hamdayama, 2016: 132).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang merangsang, mengajarkan,
dan menekankan siswa dalam berfikir kritis, analitis, dan sistematis dalam
menemukan jawaban secara mandiri.
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inquiry
Hamdayama (2016: 134), mengatakan bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
tahapan orientasi ini yaitu; a) menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa; b) menjelaskan pokok-pokok kegiatan
yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan; c) menjelaskan
pentingnya topik dan kegiatan belajar dalam rangka memberikan motivasi
belajar siswa.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada sesuatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Teka-teki dalam rumusan masalah yang
ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong
untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat
penting dalam pembelajaran inquiry, melalui proses tersebut siswa akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir.
c. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk mengkaji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran inquiry,
mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menetukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, melainkan harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
Nurhadi (2005: 124), menyatakan bahwa dalam pelaksanaannya dalam
pembelajaran, model inkuiri digunakan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a. Merumuskan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Membuat hipotesis
c. Mengumpulkan data
d. Menganalisis data
e. Menguji hipotesis
f. Membuat simpulan
Sanjaya (2006: 199), menyatakan bahwa secara umum proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran inquiry dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Orientasi
b. Merumuskan masalah
c. Mengajukan hipotesis
d. Mengumpulkan data
e. Menguji hipotesis
f. Merumuskan kesimpulan
Berdasarkan pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa model
pembelajaran inquiry memiliki langkah-langkah dalam pelaksanaannya, yaitu:
a. Orientasi
b. Merumuskan masalah
c. Membuat hipotesis
d. Mengumpulkan data
e. Menganalisis data
f. Menguji hipotesis
g. Menyimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Keunggulan Model Pembelajaran Inquiry
Roestiyah (2008: 76), mengatakan bahwa model pembelajaran inquiry
memiliki keunggulan sebagai berikut.
a. Dapat membentuk dan mengembangkan βself-conceptβ pada diri siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar
yang seru.
c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atau inisiatifnya sendiri, bersikap
objektif, jujur, dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
f. Situasi proses belajar menjadi merangsang.
g. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
i. Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.
j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengkomodasi informasi.
2.1.1.4 Hasil Belajar
1. Definisi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja (Thobroni, 2015: 22). Bloom (dalam
Kurniawan, 2014: 10), mengemukakan hasil belajar kognitif, afektif, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
psikomotor. Hasil kognitif yaitu hasil belajar yang ada kaitannya dengan ingatan,
kemampuan berpikir atau intelektual. Hasil belajar ranah afektif yaitu merujuk pada
hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Hasil belajar psikomotor yaitu
berupa kemampuan gerak tertentu. Sedangkan Rifa'i, dkk (2009: 85) mengatakan
hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah
mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar dapat merubah perilaku yang relatif
menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan
lingkungannya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
hasil belajar adalah suatu perubahan kemampuan berpikir, perilaku dan
keterampilan seorang anak yang di dapat setelah melakukan aktivitas belajar.
Penelitian ini memfokuskan dalam penelitian mengenai aspek kognitif atau
pengetahuannya untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui tes tertulis.
2. Karakteristik Indikator Hasil Belajar yang Baik
Kurniawan (2014: 147), mengemukakan empat kriteria yang bisa dijadikan
pegangan untuk mengembangan indikator hasil belajar yang baik, yaitu:
a. Harus mendukung pencapaian kompetensi dasar.
b. Meliputi seluruh aspek kemampuan (kognitif, afektif, motorik, dan sikap).
c. Konsekuensi dari kriteria nomor dua, maka jumlahnya akan lebih dari satu.
Jumlah indikator hasil belajar jumlahnya lebih banyak dari jumlah kompetensi
dasar yang dijabarkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Menggunakan kata kerja operasional transitif. Artinya kata kerja yang diikuti
keterangan objek yang dikerjakannya, dan pekerjaan/kemampuan tersebut
menunjukkan kemampuan yang bisa diamati (observable). Sehingga
memungkinkan untuk dilaksanakan penilaian perubahan yang terjadi sebagai
bentuk dari hasil belajar itu sendiri.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor internal, eksternal serta usaha
dari siswa/mahasiswa (Sukmadinata & Syaodih, 2012: 197). Suhana (2014: 17),
mengatakan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan
(heredity), lingkungan (environment), kematangan (time or maturation) serta usaha
keras peserta didik sendiri (endeavor). Syah (2008: 144), mengemukakan tiga
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu: 1) faktor internal
merupakan keadaan jasmani dan rohani siswa; 2) faktor eksternal merupakan
keadaan yang berada dilingkungan siswa; 3) faktor pendekatan belajar merupakan
upaya siswa dalam belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk mempelajari materi pembelajaran.
Kurniawan (2014: 22), mengatakan bahwa kualitas proses belajar seseorang
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor
yang ketiga yaitu faktor pendekatan belajar. Faktor internal terdiri dari atas unsur
jasmaniah (fisiologis) dan rohaniah (psikologis) pembelajar. Faktor eksternal yaitu
faktor-faktor yang ada di lingkungan diri pembelajar yang meliputi lingkungan
sosial dan lingkungan non sosial. Pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi pelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor dalam diri siswa dan faktor
lingkungan disekitarnya serta kualitas pengajaran dari guru.
2.1.1.5 Matematika
1. Definisi Matematika
Matematika merupakan salah satu muatan pelajaran yang diajarkan di SD.
Matematika ini merupakan ilmu pasti yang menuntut pemahaman dan ketentuan
berlatih. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka
konsep-konsep matematika harus di pahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi
simbol-simbol itu. Susanto (2013: 185), mengatakan bahwa matematika merupakan
salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan
berargumentasi, memberikan kontribusi, dalam penyelesaian masalah sehari-hari
dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sedangkan Ronis (2009: 39), mengatakan bahwa
matematika merupakan ilmu yang mengacu pada hubungan keruangan dan
geometri, pengukuran, angka, dan penyelesaian masalah. Matematika adalah ilmu
tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang
digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (KBBI, 2014: 888).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
matematika adalah ilmu tentang bilangan yang mempelajari hubungan operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
hitung, keruangan, geometri, pengukuran, dan memecahkan masalah tentang
kehidupan sehari-hari.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Matematika
Pembelajaran di dalamnya mengandung makna belajar dan mengajar, atau
merupakan kegiatan belajar mengajar. Susanto (2013: 186), mengatakan bahwa
pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh
guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi
matematika. Heruman (2007: 2), mengemukakan tiga langkah-langkah
pembelajaran matematika di Sekolah Dasar yaitu:
a. Penanaman konsep dasar, yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika.
b. Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep yang
bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.
c. Pembinaan keterampilan adalah pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep
dan pemahaman konsep yang bertujuan agar siswa terampil dalam
menggunakan konsep matematika.
3. Tujuan Pembelajaran Matematika
Susanto (2013: 190), mengemukakan tujuan pembelajaran matematika di
sekolah dasar adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan
mengaplikasikan konsep.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan
dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-
hari.
2.1.1.6 Materi Faktor Persekutuan Terbesar
1. Definisi Materi Faktor Persekutuan Terbesar
Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat membagi habis
bilangan tersebut, sedangkan faktor persekutuan dari dua atau lebih bilangan adalah
faktor dari bilangan-bilangan tersebut yang nilainya sama (Gunanto & Adhalia,
2016: 55 dan 59). Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah
bilangan terbesar dari faktor persekutuan dua bilangan itu (Amin & Sani, 2007: 92).
Saptorini, dkk (2013: 114), mengatakan bahwa FPB dari dua bilangan atau lebih
adalah bilangan yang terbesar dari faktor persekutuannya. Faktor Persekutuan
Terbesar (FPB) disebut juga juga Pembagi Persekutuan Terbesar (PPB). Burtton
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(1980: 25), mengatakan βLet a and b be given integers, with at least one of them
different from zero. The greatest common divisor of a and b, denoted by ged (a, b),
is the positive integer d satisfyingβ. Mustaqim & Astuty (2008: 56), mengatatakan
bahwa Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah faktor
persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling besar.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa Faktor
Persekutuan Terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah bilangan yang terbesar dari
faktor persekutuan bilangan dua atau lebih. Penelitian ini dibatasi untuk dua
bilangan. Materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) ini terdapat di Sekolah Dasar
(SD) kelas IV semester 1. Berikut ini Kompetensi Dasar (KD) dan indikator Faktor
Persekutuan Terbesar (FPB). Penelitian ini berfokus pada nilai kognitif. Berikut
tabel KD dan Indikator yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 2.1 KD dan Indikator
Kompetensi Dasar (KD) Indikator
3.6 Menjelaskan dan menentukan
faktor persekutuan, faktor
persekutuan terbesar (FPB), kelipatan
persekutuan, dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) dari dua
bilangan berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
3.6.1 Menentukan faktor bilangan.
3.6.2 Membuktikan faktor persekutuan dari dua
bilangan.
3.6.3 Menemukan faktor persekutuan terbesar dari
dua bilangan menggunakan himpunan faktor
persekutuan.
3.6.4 Menghubungkan faktor persekutuan terbesar
dengan soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Konsep Materi Faktor Persekutuan Terbesar
a. Faktor Bilangan
Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat membagi habis
bilangan tersebut (Gunanto & Adhalia, 2016: 55). Berikut ini contoh dari faktor
bilangan. Tentukan faktor dari 10!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Penyelesaian:
Faktor dari 10 adalah 1, 2, 5, dan 10, karena semua bilangan tersebut dapat membagi
habis 10.
10 : 1 =10 10 : 5 = 2
10 : 2 = 5 10 : 10 = 1
b. Faktor Persekutuan
Faktor Persekutuan dari dua atau lebih adalah faktor-faktor dari bilangan-
bilangan tersebut yang nilainya sama (Gunanto & Adhalia, 2016: 59). Berikut ini
adalah contoh dari faktor persekutuan. Tentukan faktor persekutuan dari 16 dan 20!
Penyelesaian:
Faktor dari 16 = 1, 2, 4, 8, dan 16
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10, dan 20
Faktor Persekutuan dari 16 dan 20 adalah 1, 2, dan 4.
c. Faktor Persekutuan Terbesar
Faktor persekutuan terbesar (FPB) adalah faktor persekutuan dari bilangan-
bilangan tersebut yang terbesar (Gunanto & Adhalia 2016: 63). Faktor persekutuan
terbesar disebut juga pembagi persekutuan terbesar. Burtton (1980: 25),
mengatakan βThe greatest common divisior of a and b, denoted by ged (a, b), is the
positive integer d satisfying; (1) d βa and dβb; (2) if cβa and cβb, then c β€ dβ.
Berikut ini contoh Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). Tentukan FPB dari 12 dan
18!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penyelesaian:
Akan ditentukan FPB dari 12 dan 18 dengan menggunakan faktor persekutuan.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Faktor dari 18 = 1, 2,3, 6, 9, dan 18.
Faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6.
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 6.
Jadi, FPB dari 12 dan 18 adalah 6.
d. Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Faktor Persekutuan
Terbesar
Permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan
menggunakan faktor persekutuan terbesar (FPB) (Gunanto & Adhalia, 2016: 55).
Contoh dari pemecahan masalah yang berkaitan dengan faktor persekutuan terbesar
(FPB) yaitu; terdapat dua tali yang berbeda panjang yang akan dipotong menjadi
beberapa bagian sama panjang. Panjang tali pertama 8 meter dan tali kedua 12
meter. Berapa ukuran potongan tali terpanjang yang dapat diperoleh dari kedua tali
tersebut?
Penyelesaian:
Soal cerita ini dapat diselesaikan dengan menggunakan FPB.
Faktor dari 8 = 1, 2, 4, dan 8.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
FPB dari 8 dan 12 adalah 4.
Jadi, ukuran terpanjang setiap potongan tali adalah 4 meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Permana (2014) melakukan penelitian yang berjudul βPengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Media Grafis terhadap Hasil Belajar
Matematika Kelas IV SD Di Gugus 4 Kecamatan Busungbiuβ. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen tergolong sangat
tinggi dengan rata-rata 21,45. Sedangkan, hasil belajar matematika siswa kelompok
kontrol tergolong tinggi dengan rata-rata 15,79. Terdapat perbedaan hasil belajar
matematika yang signifikan antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan
model inkuiri terbimbing berbantuan media grafis dengan kelompok siswa yang
diajarkan dengan model konvensional (thitung > ttabel, thitung = 5,411 dan ttabel
= 2,201). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan
media grafis berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.
Israwani (2015) melakukan penelitian yang berjudul βPenggunaan Model
Pembelajaran Inkuiri pada Materi Operasi Hitung Bilangan Di Kelas I SD Negeri
53 Banda Acehβ. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Aktivitas guru mengalami
peningkatan dari siklus I sampai ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata
pada siklus I yang diperoleh sebesar 3,69 (73,80%) pada siklus II sebesar
4,31(86,20%) dan pada siklus II sebesar 4,69 (93,0%). Aktivitas siswa juga
mengalami peningkatan dari siklus I sampai ke siklus II. Hal ini dapat dilihat dari
skor rata-rata pada siklus I yang diperoleh sebesar 3,25 (65%), pada siklus II sebesar
4,13 (80,26%) dan pada siklus II sebesar 4,63 (92,60%). Hasil belajar siswa juga
mengalami peningkatan yang signifikan dari siklus ke siklus. Pada Siklus I siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mendapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 66,74, Siklus II, sebesar 72,96 dan siklus
II, nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 83,3.
Sunarti (2012) melakukan penelitian yang berjudul βPenerapan Model
Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Muatan
Pelajaran IPA Kelas IV SD Karya Putra Surabayaβ. Hasil penelitian menunjukkan
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran
inkuiri mengalami peningkatan sebesar 27%, pada siklus I aktivitas siswa rata-rata
mencapai 2,47 atau 62 % dan pada siklus II aktivitas siswa rata-rata mencapai 3,56
atau 89 %. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan sebesar 40,77%, pada
siklus I 46,87% dan pada siklus II 87,5%. Sedangkan untuk respon siswa terhadap
penerapan model pembelajaran inkuiri pada muatan pelajaran IPA dikelas IV SD
Karya Putra Surabaya sangat baik, terlihat bahwa siswa menyatakan tanggapan
yang positif terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Karya Putra Surabaya.
Naalih (2014) melakukan penelitian yang berjudul βUpaya Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Hayatul Islamiyah
Cinangka pada Materi KPK dan FPB Melalui Metode Inquiryβ. Hal ini dibuktikan
dari nilai siswa yang mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpukan bahwa metode inquiry meningkatkan hasil belajar matematika pada
materi KPK dan FPB siswa kelas IV MI Hayatul Islamiyah Cinangka. Hal ini dapat
dilihat dari hasil tes matematika pada materi KPK dan FPB siswa pada siklus I
belum semua siswa mencapai nilai KKM 65 dengan nilai rata-rata sebesar 62,83.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Terbukti 14 orang siswa mendapatkan nilai di bawah nilai KKM 65. Sedangkan
pada siklus II hampir semua siswa sudah mencapai nilai rata-rata sebesar 74,46. Hal
ini terbukti ada 22 siswa mendapatkan nilai mencapai dan di atas KKM 65.
Revelensi dari beberapa penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu model
pembelajaran inquiry, hasil belajar, matematika, FPB (Faktor Persekutuan
Terbesar), dan siswa kelas IV SD. Penelitian ini berjudul βPengaruh Model
Pembelajaran inquiry terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD pada Muatan
Pelajaran Matematika tentang FPBβ yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV di Sekolah Dasar
(SD) pada muatan pelajaran matematika tentang FPB (Faktor Persekutuan
Terbesar) . Berikut ini literature map penelitian.
Literature Map
Gambar 2.1 Literature dari penelitian sebelumnya
Permana (2014)
Pengaruh Model
Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing
Berbantuan Media
Grafis terhadap
Hasil Belajar
Matematika Kelas
IV SD Di Gugus 4
Kecamatan
Busungbiu
Naalih (2014)
Upaya
Meningkatkan Hasil
Belajar Matematika
Siswa Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah
Hayatul Islamiyah
Cinangka pada
Materi KPK dan FPB
Melalui Metode
Inquiry
Israwani
(2015)
Penggunaan
Model
Pembelajaran
Inkuiri pada
Materi Operasi
Hitung Bilangan
Di Kelas I SD
Negeri 53 Banda
Aceh
Sunarti (2012)
Penerapan Model
Pembelajaran
Inkuiri untuk
Meningkatkan
Hasil Belajar
Siswa pada
Muatan Pelajaran
IPA Kelas IV SD
Karya Putra
Surabaya
Yang diteliti:
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD pada
Muatan Pelajaran Matematika tentang FPB
Model Pembelajaran Inquiry Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.2 Kerangka Berpikir
Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan (Rusman, 2017: 62-63).
Berdasarkan hasil wawancara pada guru wali kelas IV, guru menyatakan bahwa
proses belajar yang dilakukan siswa mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh dalam kegiatan proses belajar terhadap hasil belajar
yang positif maupun negatif. Evaluasi dalam proses pembelajaran sebenarnya
bukan hanya siswa, tetapi justru sistem pembelajarannya (Rusman, 2017: 269).
Model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang merangang,
mengajarkan, dan menekankan siswa dalam berpikir kritis, analitis, dan sistematis
dalam menemukan jawaban secara mandiri. Model pembelajaran inquiry ini
merupakan salah satu model yang dapat diterapkan untuk kegiatan belajar mengajar
di kelas. Keunggulan dari model pembelajaran inquiry yaitu (1) dapat membentuk
dan mengembangkan βself-conceptβ pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti
tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik; (2) Membantu dalam menggunakan
ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang seru; (3) Mendorong siswa
untuk berpikir dan bekerja atau inisiatifnya sendiri, bersifat objektif, jujur, dan
terbuka; (4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri; (5) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik; (6) Situasi proses belajar
menjadi merangsang; (7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu;
(8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri; (9) Dapat menghindarkan
siswa dari cara-cara belajar yang tradisional; (10) Dapat memberikan waktu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi
informasi.
Didukung oleh beberapa penelitian yang relevan sebelumnya menunjukkan
bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan media grafis terhadap
hasil belajar matematika kelas IV SD di Gugus 4 Kecamatan Bungsungbiu
(Permana, 2014). Penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi operasi
hitung bilangan di kelas I SD Negeri 53 Banda Aceh (Israwani, 2015). Penerapan
model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan
pelajaran IPA kelas IV SD karya putra surabaya (Sunarti, 2012). Upaya
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Hayatul Islamiyah Cinangka pada materi KPK dan FPB melalui metode inquiry
(Naalih, 2014). Berikut ini adalah gambar konsep kerangka berpikir.
Gambar 2.2 Konsep Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis
Hi : Model Pembelajaran inquiry berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kelas IV SD pada muatan pelajaran matematika tentang FPB.
Hnull : Model Pembelajaran inquiry tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa kelas IV SD pada muatan pelajaran matematika tentang FPB.
Variabel Bebas
Model pembelajaran inquiry pada
muatan pelajaran matematika tentang
FPB
Variabel Terikat
Hasil belajar muatan pelajaran
matematika tentang FPB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas komponen-komponen dalam penelitian yaitu jenis
penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan
teknik analisis data. Komponen-komponen tersebut diuraikan pada subbab-subbab
di bawah ini.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Experimental Design atau
eksperimental semu tipe nonequivalent Control Group Design. Disebut
eksperimental semu karena ini tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang
sebenarnya. Jenis penelitian tersebut merupakan metode penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif sebagai metode ilmiah/scientific karena telah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional,
dan sistematis (Sugiyono, 2011: 7).
Nonequivalent Control Group Design Hampir sama dengan pretest-posttest
control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2011: 79). Disain ini
dipilih karena hanya akan dilakukan satu kali treatment atau perlakuan, satu kali
pretest dan satu kali posttest. Pretest merupakan salah satu bentuk tes yang
dilaksanakan pada awal proses pembelajaran untuk mengetahui tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pengetahuan yang telah dimiliki siswa yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari, sedangkan posttest merupakan salah satu bentuk tes yang dilaksanakan
setelah kegiatan inti pembelajaran selesai untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran atau untuk mengukur seberapa tingkat penguasaan siswa terhadap
materi yang telah dipelajari atau kompetensi yang dikembangkan (Eko, 2014: 79).
Desain ini dapat digambarkan seperti di bawah ini (Sugiyono, 2011: 79).
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
O1 = Rerata skor pretest kelompok eksperimen
O2 = Rerata skor posttest kelompok eksperimen
X = Perlakuan (treatment) penerapan model pembelajaran inquiry
O3 = Rerata skor pretest kelompok kontrol
O4 = Rerata skor posttest kelompok kontrol
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi prettest untuk
mengetahui keadaan awal kedua kelompok tersebut. Hasil pretest dari kedua
kelompok tersebut dibandingkan. Setelah dilakukan pretest, kelompok eksperimen
diberi treatment menggunakan model pembelajaran inquiry dan kelompok kontrol
tidak diberi treatment menggunakan model pembelajaran inquiry melainkan
menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan pembelajaran, diberi posttest
Eksperimental O1 X O2
....................................
Control O3 O4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
untuk kedua kelompok yang kemudian dilakukan perbandingan pengaruh treatment
atau penerapan.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat dan waktu penelitian merupakan wilayah geografis dan kronologis
keberadaan populasi penelitian (Purwanto, 2010: 219). Penelitian ini dilakukan
pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018. Waktu pengambilan data
eksperimental dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Tempat penelitian
dilakukan di SD Negeri Nanggulan. Alamat SD Negeri Nanggulan di Nanggulan,
Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Negeri
Nanggulan menjadi tempat penelitian karena memiliki kelas yang pararel dan
karakteristik siswa dari kedua kelas sama. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IV A dan IV B SD Negeri Nanggulan. Objek penelitian ini adalah penerapan
model pembelajaran Inquiry dan menggunakan kurikulum 2013 yang muatan
pelajaran matematikanya berdiri sendiri atau tidak terpadu dengan muatan pelajaran
yang lain. Jadwal pengambilan data penelitian kelompok kontrol maupun
eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Kegiatan Bulan
Juli Agustus September Oktober November
1 Observasi β
2 Pembuatan Proposal β
3 Penyusunan Instrumen β
4 Uji Coba Instrumen β
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
5 Bimbingan dengan
Dosen
β
6 Melakukan
pembelajaran di
kelompok kontrol
tanpa treatment dan
pengambilan data
pretest dan posttest
β
7 Melakukan
pembelajaran dengan
treatment di kelompok
eksperimen dan
pengambilan data
pretest dan posttest
β
10 Pengolahan data β
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 80). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri Nanggulan kelas IV A dan IV
B yang berjumlah 63 siswa, yang terdiri dari 32 siswa dari kelas IV A dan 31 siswa
dari kelas IV B.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah subkelompok dari populasi target yang direncanakan diteliti
oleh peneliti untuk menggeneralisasikan tentang populasi target (Creswell, 2015:
288). Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti/observasi dan
dianggap dapat menggambarkan keadaan atau ciri populasi (Lupiyoadi & Ikhsan,
2015: 70). Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono,
2011: 81). Sampel yang diambil dari populasi harus representif (mewakili).
Pengambilan sampel dalam penelitian dengan menggunakan teknik sampling.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2011: 81).
Menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian menggunakan teknik
sampling Nonprobability Sampling. Nonprobability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:
84). Teknik Nonprobability Sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel
yaitu Convenience sampling. Convenience sampling merupakan pemilihan sampel
yang biasa digunakan peneliti dengan menggunakan kelas yang tersedia. Kelas
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kelas IV A sebagai sampel kelompok eksperimen dan kelas IV B sebagai sampel
kelompok kontrol.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 38). Penelitian ini
menggunakan dua variabel, yaitu variabel independent dan variabel dependent.
Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat).
Sedangkan, variabel dependent atau variabel terikat adalah variabel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2011: 39). Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran inquiry. Sedangkan, variabel dependent dalam penelitian ini adalah
hasil belajar siswa. Berikut ini gambar pemetaan variabel penelitian.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Tes
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes
merupakan salah satu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek
(Eko, 2014: 65). Tes yang digunakan berupa tes subjektif. Tes subjektif adalah tes
yang penskorannya dipengaruhi oleh jawaban peserta tes dan pemberi skor (Eko,
2014: 73). Tes subjektif pada umumnya berbentuk uraian (esai). Tes uraian ini
menuntut peserta untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama
harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi. Jumlah butir soal dalam tes uraian
biasanya tidak banyak, hanya sekitar 5-10 butir soal (Eko, 2014: 75). Penelitian ini
menggunakan tes uraian (esai) sebanyak 7 butir soal yang sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Tes dilakukan pada saat pretest dan posttest. Tes yang diberikan
mengacu pada kompetensi dasar dan indikator kognitif yang harus dicapai dalam
tujuan pembelajaran.
Model Pembelajaran Inquiry Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.5.2 Non Tes
Teknik pengumpulan data non tes adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian sebagai data pendukung pengambilan data tes. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam non tes yaitu wawancara. Wawancara
dibedakan menjadi dua jenis yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur (Widoyoko, 2013: 42). Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, jika peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi
apa yang akan diperoleh (Sugiyono, 2011: 138). Wawancara tidak terstruktur
adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya (Sugiyono, 2011: 140). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur memiliki pedoman
wawancara yang akan digunakan tetapi hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011: 102). Berdasarkan judul
penelitian, penelitian ini memiliki dua variabel yang terdiri dari satu variabel bebas
dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran inquiry, sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa.
Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu soal tes. Selain menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
instrumen soal tes, ada instrumen pedoman wawancara yang digunakan dalam
penelitian.
3.6.1 Tes
Instrumen penelitian tes adalah soal tes. Soal tes yang digunakan dalam
penelitian ini berupa soal subjektif atau uraian sebanyak 7 butir di pretest dan
posttest. Dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan soal pretest
dan posttest yang sama. Penelitian ini membandingkan hasil pretest dan posttest
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut ini merupakan kisi-
kisi soal pretest dan posttest.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest
pretest
atau
posttest
Kompetensi Dasar
(KD)
Indikator Jumlah
Soal
Penyebaran
Item
Skor
pretest
3.6 Menjelaskan dan
menentukan faktor
persekutuan, faktor
persekutuan terbesar
(FPB), kelipatan
persekutuan, dan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK) dari dua
bilangan berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari.
3.6.1 Menentukan
faktor bilangan.
2 1, 2 2
3.6.2
Membuktikan
faktor
persekutuan dari
dua bilangan.
2 3, 4 3
3.6.3
Menemukan
faktor
persekutuan
terbesar dari dua
bilangan
menggunakan
himpunan faktor
persekutuan.
2 5, 6 4
3.6.4
Menghubungkan
faktor
persekutuan
terbesar dengan
soal cerita yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-
hari.
1 7 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Posttest
3.6 Menjelaskan dan
menentukan faktor
persekutuan, faktor
persekutuan terbesar
(FPB), kelipatan
persekutuan, dan
kelipatan persekutuan
terkecil (KPK) dari dua
bilangan berkaitan
dengan kehidupan
sehari-hari.
3.6.1 Menentukan
faktor bilangan.
2 1, 2 2
3.6.2
Membuktikan
faktor
persekutuan dari
dua bilangan.
2 3, 4 3
3.6.3 Menemukan
faktor
persekutuan
terbesar dari dua
bilangan
menggunakan
himpunan faktor
persekutuan.
2 5, 6 4
3.6.4
Menghubungkan
faktor
persekutuan
terbesar dengan
soal cerita yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-
hari.
1 7 5
3.6.2 Non Tes
Instrumen non tes dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara.
Pedoman wawancara digunakan untuk mewawancarai guru kelas dan siswa
sebelum dilakukan penelitian. Berikut adalah kisi-kisi pedoman wawancara
sebelum dilakukan penelitian.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru
No Aspek yang Ditanyakan Penyebaran Item Jumlah
1 Cara guru mengajar 1, 2 2
2 KKM 3, 4 2
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa
No Aspek yang Ditanyakan Penyebaran Item Jumlah
1 Perasaan senang 1, 4 2
2 Cara guru mengajar 2, 3 2
3 Materi yang disukai 5 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen ini memaparkan uji validitas dan reliabilitas
instrumen. Berikut ini teknik pengujian instrumen validitas dan reliabilitas yang
digunakan peneliti.
3.7.1 Validitas
Validitas adalah salah satu syarat instrumen yang baik (Purwanto, 2010: 139).
Alwasilah (dalam Hikmat, 2011: 85) mengatakan bahwa validitas adalah kebenaran
dan kejujuran sebuah deskripsi, kesimpulan, penjelasan, tafsiran, dan segala jenis
laporan. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 121).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa validitas
adalah salah satu syarat instrumen penelitian memiliki nilai kebenaran dan
penjelasan. Pada penelitian ini, soal pretest dan posttest diuji cobakan untuk
mengetahui tingkat validitasnya. Peneliti menggunakan 3 metode pengujian
validitas yaitu validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk (Purwanto,
2010: 124).
1. Validitas Isi
Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas dilakukan atas isinya
untuk memastikan apakah isi instrumen mengukur secara tepat keadaan yang ingin
diukur (Purwanto, 2010: 125). Validitas isi ini digunakan peneliti untuk mengetahui
sejauh mana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan item-item dalam tes
baik digunakan dalam penelitian. Validitas ini tidak menggunakan analisis statistik
apapun melainkan hanya analisis rasional. Validitas dalam penelitian ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
melalui expert judgement atau pengujian instrument kepada ahli bidang yang
diteliti. Expert judgement dilakukan oleh tiga ahli yaitu dua guru kelas dan satu
dosen ahli dalam bidang matematika (Rekap hasil nilai expert judgement dapat
dilihat pada lampiran 3.6 dan 3.7).
2. Validitas Kriteria
Validitas Kriteria (criterion related validity) adalah pengujian validitas yang
dilakukan dengan membandingkan instrumen dengan kriteria tertentu di luar
instrumen (Purwanto, 2010: 131). Peneliti mengujikan instrumen penelitian terlebih
dahulu dengan memvalidasi instrumen penelitian kepada ahli yang berkopenten
yaitu guru kelas dan dosen. Setelah melalui Expert judgement yang dilakukan oleh
guru kelas dan dosen selanjutnya peneliti mengujikan instrumen kepada siswa yang
memiliki karakteristik sama dengan subjek penelitian dan sudah mendapatkan
materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). Validitas kriteria dilakukan di kelas V
di SD yang sama, yang jenjangnya lebih tinggi dan memiliki kriteria yang sama.
Instrumen yang diujikan adalah soal pretest dan soal posttes masing-masing
sebanyak 7 soal uraian serta diberikan angket keterbacaan instrumen. Uji coba
instrumen dan pengisian angket keterbacaan instrumen dilakukan pada tanggal 31
Agustus 2017. Uji coba instrumen dilakukan di kelas VA dan VB yang masing-
masing kelas berjumlah 30 siswa. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
karakteristik yang sama dengan subyek yang akan diteliti.
3. Validitas Konstruk
Validitas konstruk (contruct validity) adalah pengujian validitas yang
dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kisinya (Purwanto, 2010: 134). Perhitungan validitas soal dengan menggunakan
korelasi pengujian validitas butir dapat dilakukan dengan korelasi pearson product-
moment dengan taraf significansi 5% dengan cara membandingkan rxy dengan rtabel.
Peneliti menghitung validitas dengan menggunakan bantuan aplikasi IBM
SPSS Statistics 23. Setelah mendapatkan hasil, rhitung dibandingkan dengan rtabel
yaitu 0,361 di dapat dari n = 30 siswa dengan signifikansi 5%. Jika r < 0,361 maka
butir soal tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2011: 333). Sebaliknya, jika r
> 0,361 maka butir soal dinyatakan valid. Berikut merupakan hasil uji validitas
instrumen peneliti.
Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen Soal Pretest
No Soal rhitung rtabel Validitas 5%
1 0,675 0,361 Valid
2 0,827 0,361 Valid
3 0,526 0,361 Valid
4 0,725 0,361 Valid
5 0,615 0,361 Valid
6 0,723 0,361 Valid
7 0,667 0,361 Valid
Tabel 3.6 Hasil Validasi Instrumen Soal Posttest
No Soal rhitung rtabel Validitas 5%
1 0,597 0,361 Valid
2 0,563 0,361 Valid
3 0,615 0,361 Valid
4 0,658 0,361 Valid
5 0,526 0,361 Valid
6 0,868 0,361 Valid
7 0,789 0,361 Valid
Hasil uji validitas menyatakan bahwa 7 soal pretest dan 7 soal posttest semua
valid. Peneliti menggunakan semua soal yang valid dalam pengambilan data
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa Inggris rely, yang berarti percaya,
reliable yang artinya dapat dipercaya (Purwanto, 2010: 161). Reliabilitas
merupakan suatu indikator cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data (Lupiyoadi & Ikhsan, 2015: 54). Reliabilitas adalah untuk
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2010: 173). Suatu tes dikatakan reliabel jika
menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal (Sugiyono, 2011: 130). Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan
tets-retest (stability), aquivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal
reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang
ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Pengujian dalam penelitian ini
menggunakan eksternal pengujian dengan cara internal consistency. Pengujian
reliabilitas dengan internal consistesncy dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen sekali saja. Kemudian, data yang diperoleh dianalisis dengan IBM SPSS
Statistics 23. Hasil analisis yang didapat diukur reliabilitasnya dengan
membandingkan kriteria Alpha Cronbach dengan koefisien reliabilitas. Berikut ini
tabel koefisien reliabilitas (Masidjo, 2010: 209).
Tabel 3.7 Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Kualifikasi
0,91 β 1,00 Sangat Tinggi
0,71 β 0,90 Tinggi
0,41 β 0,70 Cukup
0,21 β 0,40 Rendah
Negatif β 0,20 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Nilai koefisien antara 0,91-1,00 berarti kualifikasi reliabiltas sangat tinggi.
Lalu nilai koefisien yang menunjukkan antara 0,71-0,90 berarti kualifikasi
reliabilitasnya tinggi. Jika nilai koefisiennya antara 0,41-0,70 menandakan bahwa
kualifikasi reliabilitasnya cukup. Kualifikasi reliabilitas dikatakan rendah jika nilai
koefisien menunjukkan angka antara 0,21-0,40. Jika nilai koefisien negatif sampai
2,00 maka kualifikasi reliabilitasnya sangat rendah. Berikut merupakan hasil uji
reliabititas instrumen peneliti.
Tabel 3.8 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.781 7
Tabel 3.9 Reliabilitas Instrumen Soal Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.760 7
Dari tabel hasil reliabilitas instrumen soal menunjukkan Alpha Cronbach
untuk instrumen soal pretest sebesar 0,781 dan posttest sebesar 0,760. Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen memiliki reliabel yang tinggi karena terletak pada
rentang interval koefisien 0,71-0,90.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Jenis
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial. Statistik
Inferensial yaitu statistik yang mempunyai tugas untuk mengambil kesimpulan dan
membuat keputusan yang baik dan rasional, di samping mengumpulkan data,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikannya (Arifin, 2011: 252).
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis parametris dan nonparametris.
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik,
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel, sedangkan statistik
nonparametris tidak menguji parameter, tetapi menguji distribusi (Sugiyono, 2011:
149). Analisis data dilakukan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 23 dengan
tingkat kepercayaan 95%.
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini diterapkan pada seluruh data yang akan diolah dan untuk
menentukan jenis analisis statistik yang akan digunakan. Uji normalitas
menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Tujuan uji normalitas adalah mengetahui
apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni
distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Pengambilan keputusan uji
normalitas data adalah sebagai berikut (Santoso, 2016: 210).
a. Nilai Sig. Atau signifikansi atau probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak
normal (simetris).
b. Nilai Sig. Atau signifikansi atau probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal
(simetris).
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal maka analisis statistik yang
digunakan adalah uji statistik parametrik, sedangkan jika data yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
terdistribusi tidak normal maka analisis statistik yang digunakan adalah uji statistik
non-parametrik.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai varian dan digunakan untuk
mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
tidak (Hamdi & Bahruddin, 2012: 119). Uji homogenitas digunakan dalam
penelitian untuk mengetahui varian dari beberapa populasi sama atau tidak. Uji
homogenitas yang distribusi datanya normal dilakukan analisis statistik
independent sample t-test, sedangkan jika distribusi datanya tidak normal dilakukan
analisis statistik Test of Homogeneity of Variance. Pedoman pengambilan
keputusan untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut (Santoso, 2016: 211).
a. Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama.
b. Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians sama.
3.8.2 Uji Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang digunakan dalam penelitian.
Hnull : Tidak ada pengaruh antara model pembelajaran inquiry terhadap hasil
belajar siswa.
Hi : Ada pengaruh antara model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok memiliki kemampuan awal yang sama atau berbeda. Analisis statistik
yang digunakan dalam uji perbedaan kemampuan awal adalah analisis parametrik
Independent sample t-test untuk distribusi data normal, sedangkan distribusi data
tidak normal menggunakan analisis nonparametrik Mann-Whitney Test. Analisis
data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.
a. Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
b. Hi : ada perbedaan yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
Kriteria pengambilan keputusan untuk uji perbedaan kemampuan awal adalah
sebagai berikut (Santoso, 2016: 409).
a. Jika probabilitas > 0,05, maka Hnull diterima. Artinya kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak ada
perbedaan.
b. Jika probabilitas < 0,05, maka Hnull ditolak. Artinya kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang tidak sama atau ada
perbedaan.
3.8.2.2 Uji Korelasi Pretest dan Posttest
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi positif dan signifikan antara
skor pretest dan skor posttest. Korelasi positif yang artinya nilai r > 0,05 yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
semakin tinggi skor pretest siswa maka semakin tinggi skor posttest yang diperoleh
siswa. Sedangkan signifikan artinya hasil temuan dapat digeneralisasikan untuk
populasi. Uji korelasi menggunakan bivariate correlation coefficients yaitu
Pearsonβs correlation coefficients jika distribusi datanya normal (Field, 2009: 177).
Sedangkan jika distribusi data tidak normal maka uji korelasi menggunakan
bivariate correlation coefficients yaitu Spearmanβs correlation coefficients (Fiel,
2009: 179). Hipotesis statistik uji korelasi adalah sebagai berikut.
a. Hnull : Tidak ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest.
b. Hi : Ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari uji korelasi adalah
sebagai berikut (Priyatno, 2012: 45).
a. Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka Hnull diterima. Artinya tidak ada
perbedaan korelasi yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest pada
kelompok kontrol atau skor pretest dan skor posttest pada kelompok
eksperimen, sehingga model pembelajaran inquiry tidak ada hubungan
terhadap hasil belajar.
b. Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak. Artinya tidak ada perbedaan
korelasi yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest pada kelompok
kontrol dan skor pretest atau skor posttest pada kelompok eksperimen,
sehingga model pembelajaran inquiry ada hubungan terhadap hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.8.2.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest
Uji selisih skor pretest dan posttest menggunakan data selisih skor pretest ke
posttest dari kelompok kontrol dan data selisih skor pretest ke posttest dari
kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan dalam uji signifikansi
pengaruh perlakuan adalah analisis parametrik Independent sample t-test untuk
distribusi data normal, sedangkan distribusi data tidak normal menggunakan
analisis nonparametrik Mann-Whitney Test. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah ada perbedaan selisih antara selisih skor pretest ke posttest kelompok
kontrol dan selisih skor pretest ke posttest kelompok eksperimen. Analisis data
menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut.
a. Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest
kelompok kontrol dan selisih skor pretest ke posttest kelompok eksperimen.
b. Hi : ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest
kelompok kontrol dan selisih skor pretest ke posttest kelompok eksperimen.
Kriteria pengambilan keputusan untuk uji selisih skor pretest dan posttest
adalah sebagai berikut (Santoso, 2016: 409).
a. Jika probabilitas > 0,05, maka Hnull diterima. Artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan selisih
skor pretest ke posttest kelompok eksperimen.
b. Jika probabilitas < 0,05, maka Hnull ditolak. Artinya ada perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan selisih
skor pretest ke posttest kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut
3.8.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
Uji peningkatan skor pretest ke posttest dilakukan untuk mengetahui apakah
ada peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest di kelompok
kontrol dan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor yang signifikan dari
skor pretest ke posttest di kelompok eksperimen. Jika distribusi data normal
dilakukan analisis menggunakan Paired Samples Test, sedangkan jika distribusi
data tidak normal analisis menggunakan uji Wilcoxcon Signed Ranks Test pada Two
Related Samples Test. Uji Wilcoxon adalah alternatif untuk uji t data berpasangan
(t-paired), dimana pada uji Wilcoxon data harus dilakukan pengurutan (rangking)
dan kemudian baru diproses (Santoso, 2016: 401). Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata dua sampel (dua kelompok) yang
berpasangan/berhubungan. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai
berikut.
a. Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil skor pretest dan posttest.
b. Hi : ada perbedaan yang signifikan antara hasil skor pretest dan posttest.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji peningkatan skor pretest ke posttes
adalah sebagai berikut (Santoso, 2016: 405).
a. Jika probabilitas > 0,05, maka Hnull diterima. Artinya tidak ada perbedaan yang
signifikan.
b. Jika probabilitas < 0,05, maka Hnull ditolak. Artinya ada perbedaan yang
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Untuk mengetahui persentase peningkatan skor pretest ke posttest digunakan
rumus seperti berikut (Gunawan, 2006: 575).
πππππππππ‘ππ =(ππππ πππ π‘π‘ππ π‘ β ππππ ππππ‘ππ π‘)
ππππ ππππ‘ππ π‘Γ 100%
Gambar 3.3 Rumus peningkatan skor pretest ke posttest
3.8.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD
pada muatan pelajaran matematika tentang FPB. Uji besar pengaruh model
pembelajaran inquiry dapat diketahui dengan mencari effect size. An effect size is
simply an objective and (usually) standardized measure of the magnitude of the
observed effect (Field, 2013:79). Jika distribusi data normal digunakan koefisien
korelasi pearson sebagai berikut (Field, 2013: 376).
Gambar 3.4 Rumus besar efek dari data normal
Keterangan:
r = besar pengaruh (effect size) perlakuan dengan menggunakan koefisien korelasi
pearson
t = harga uji t
df = harga derajat kebebasan (degree of freedom)
π = βπ‘2
π‘2 + ππ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sedangkan, jika distribusi data tidak normal, maka menggunakan rumus
sebagai berikut (Field, 2013: 227).
Gambar 3.5 Rumus besar efek dari data tidak normal
Keterangan:
r = besar pengaruh (effect size) perlakuan
z = harga konversi dari standar deviasi (dilihat dari uji statistik Mann-Whitney)
N = dua kali jumlah responden yang bersangkutan
Tabel kriteria untuk mengetahui besar pengaruh perlakuan adalah sebagai
berikut (Field, 2013: 82).
Tabel 3.10 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan
r (effect size) Kriteria efek
0,10 Kecil (setara dengan 1% pengaruh perlakuan)
0,30 Menengah (setara dengan 9% pengaruh perlakuan)
0,50 Besar (setara dengan 25% pengaruh perlakuan)
Untuk mengetahui persentase pengaruh digunakan koefisien determinasi atau
R2, yaitu dengan mengkuadratkan nilai r kemudian dikalikan 100%.
π =π§
βπ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa SD kelas IV pada muatan
pelajaran matematika tentang FPB. Dalam bagian pembahasan dijelaskan
mengenai pengaruh perlakuan dan dampak yang ditimbulkan.
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kolaborasi bersama dengan teman satu
kelompok payung model pembelajaran inquiry. Penelitian ini dilakukan di SD
Negeri Nanggulan pada periode 21 Oktober sampai 31 Oktober 2017. Penelitian di
kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 21 dan 23 Oktober 2017 dengan jumlah
sampel sebanyak 31 siswa. Sedangkan kelompok eksperimen dilakukan pada
tanggal 30 dan 31 Oktober 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 32 siswa.
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh model pembelajaran inquiry
terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada muatan pelajaran matematika tentang
FPB. Instrumen yang digunakan adalah soal tes berupa tujuh soal uraian untuk
mengukur hasil belajar siswa.
Hasil penelitian pengaruh model pembelajaran inquiry akan dipaparkan lebih
lengkap melalui data yang telah diperoleh oleh peneliti. Data kuantitatif yang
diperoleh adalah hasil tes belajar siswa. Peneliti menganalisis data dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 23 dengan tingkat kepercayaan
95% pada program komputer.
4.1.1 Uji Asumsi
4.1.1.1 Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis data uji normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut (uji normalitas dapat
dilihat pada lampiran 4.2).
Tabel 4.1 Uji Normalitas
No Data Sig. (2-
tailed)
Keterangan
1 Pretest kelompok kontrol 0,000 Tidak Normal
2 Posttest kelompok kontrol 0,199 Normal
3 Selisih pretest dan posttest kelompok kontrol 0,017 Tidak Normal
4 Pretest kelompok eksperimen 0,000 Tidak Normal
5 Postest kelompok eksperimen 0,200 Normal
6 Selisih pretest dan posttest kelompok ekperimen 0,200 Normal
Berdasarkan hasil analisis statistik di atas, data pretest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen, serta data selisih pretest dan posttest kelompok kontrol
memiliki nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka distribusi data tidak normal. Sedangkan
untuk data posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, serta selisih
pretest dan posttest kelompok eksperimen memiliki nilai Sig. (2-tailed) > 0,05,
maka distribusi data normal. Analisis statistik selanjutnya yang untuk mengetahui
pengaruh perlakuan digunakan analisis statistik non-parametrik karena data pretest
dan data selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol tidak normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4.1.1.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas ini menggunakan Test of Homogeneity of Variance karena
distribusi data tidak normal. Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas diperoleh
hasil sebagai berikut (uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 4.3).
Tabel 4.2 Uji Homogenitas
Data Sig. Keterangan
Pretest kontrol dan pretest eksperimen 0,097 Homogen
Dari hasil uji homogenitas yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,097 yang berarti > 0,05, maka terdapat homogenitas varians
data. Artinya, populasi-populasi memiliki varians yang sama.
4.1.2 Uji Hipotesis
4.1.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal menggunakan Mann-Whitney Test
dikarenakan distribusi data pretest tidak normal. Berdasarkan hasil analisis uji
perbedaan kemampuan awal dengan menggunakan Mann-Whitney Test diperoleh
hasil sebagai berikut (uji perbedaan kemampuan awal dapat dilihat pada lampiran
4.4).
Tabel 4.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Data Sig. (2-tailed) Keterangan
Data pretest kelompok kontrol
dan eksperimen
0,377 Tidak ada perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berdasarkan hasil analisis di atas, Data pretest dari kelompok kontrol dan
eksperimen memiliki Sig. (2-tailed) sebesar 0,377 yang berarti > 0,05, maka data
pretest dari kedua kelompok tidak ada perbedaan. Artinya, tidak ada perbedaan
yang signifikan antara pretest kelompok kontrol dan eksperimen. Kesimpulan yang
dapat diambil adalah kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama.
4.1.2.2 Uji Korelasi Pretest dan Posttest
Uji korelasi menggunakan bivariate correlation coefficients yaitu
Spearmanβs correlation coefficients karena distribusi data tidak normal.
Berdasarkan hasil analisis Spearmanβs correlation coefficients diperoleh hasil
sebagai berikut (uji korelasi pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 4.5).
Tabel 4.4 Uji korelasi Pretest dan Posttest
Kelompok r Sig. (2-tailed) Keputusan
Kontrol 0,181 0,331 Korelasi positif dan tidak signifikan
Eksperimen 0,362 0,042 Korelasi positif dan signifikan
Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa nilai r pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen lebih dari 0,05, maka korelasi pada kedua
kelompok adalah positif. Korelasi positif artinya semakin tinggi skor pretest siswa
maka semakin tinggi skor posttest yang diperoleh siswa. Sedangkan berdasarkan
nilai signifikan uji korelasi pada kelompok kontrol memiliki nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,331 yang artinya > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak
ada korelasi yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest pada kelompok
kontrol. Sedangkan, pada kelompok eksperimen memiliki nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,042 yang artinya < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
korelasi yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest pada kelompok
eksperimen. Berdasarkan uji korelasi dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran inquiry memiliki hubungan terhadap hasil belajar secara signifikan.
4.1.2.3 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest
Uji selisih skor pretest ke posttest menggunakan uji Mann-Whitney Test
dikarenakan distribusi data tidak normal. Berdasarkan hasil analisis Mann-Whitney
Test diperoleh hasil sebagai berikut (uji selisih skor pretest ke posttest dapat dilihat
pada lampiran 4.6).
Tabel 4.5 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest
Test Statistics Mean selisih
kelompok
kontrol
Mean selisih
Kelompok
eksperimen
Sig. (2-tailed) Keterangan
Mann-Whitney
Test
3,0323 15,3438 0,000 Ada
perbedaan
Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa Mean selisih skor pretest ke
posttest kelompok kontrol sebesar 3,0323 yang artinya < 15,3438 dari Mean selisih
skor pretest ke posttest kelompok eksperimen. Sedangkan nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,000 yang artinya < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti
ada perbedaan antara selisih skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan selisih
skor pretest ke posttest kelompok eksperimen. Berikut adalah grafik perbedaan
selisih antara selisih skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan selisih skor
pretest ke posttest kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Grafik 4.1 Perbedaan Selisih
4.1.3 Analisis Lebih Lanjut
4.1.3.1 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
Uji Peningkatan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test pada Two Related
Samples. Analisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dikarenakan
distribusi data pretest tidak normal. Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon Signed
Ranks Test diperoleh hasil sebagai berikut (uji peningkatan skor pretest ke posttest
dapat dilihat pada lampiran 4.7).
Tabel 4.6 Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
Data Negative
Mean
Rank
Positive
Mean
Rank
Sig. (2-
tailed)
Persentase
Peningkatan %
Posttest kelompok kontrol β
Pretest kelompok kontrol
12,50 15,60 0,000 374%
Posttest kelompok eksperimen
β Pretest kelompok
eksperimen
0,00 16,50 0,000 1257%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan hasil analisis di atas, kedua kelompok memiliki nilai probabilitas
atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang berarti < 0,05, maka terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil pretest dan postest di masing-masing kelompok. Tetapi,
negative mean rank kelompok kontrol memiliki nilai sebesar 12,50 yang berarti >
0,00 pada negative mean rank kelompok eksperimen. Nilai 12,50 ini menunjukkan
adanya penurunan dari nilai pretest ke nilai posttest pada kelompok kontrol.
Sedangkan, positive mean rank kelompok kontrol memiliki nilai sebesar 15,60 yang
berarti < 16,50 pada positive mean rank kelompok eksperimen. Sedangkan jumlah
persentase peningkatan kelompok kontrol sebesar 374% yang artinya < 1257% dari
presentase peningkatan kelompok eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa
presentase peningkatan kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok
kontrol. Berikut adalah peningkatan rata-rata skor pretest ke posttest pada kedua
kelompok.
Grafik 4.2 Peningkatan Rata-rata Skor Pretest ke Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4.1.3.2 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji pengaruh besar perlakuan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD
pada muatan matematika tentang FPB. Uji pengaruh besar perlakuan melihat hasil
uji hipotesis menggunakan Mann-Whitney Test, karena distribusi data tidak normal.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan rumus besar efek yang menggunakan
harga konversi dari standar deviasi uji Mann-Whitney Test diperoleh hasil sebagai
berikut (uji pengaruh besar perlakuan dapat dilihat pada lampiran 4.8).
Tabel 4.7 Uji Pengaruh Besar Perlakuan
N Z r (effect size) % Efek
63 -6,740 -0,6004469235 36,05% Besar
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa uji pengaruh besar perlakuan
memiliki pengaruh 36,05%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
inquiry memberikan pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada
muatan pelajaran matematika tentang FPB.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SD pada Muatan Pelajaran Matematika tentang FPB.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran inquiry
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada muatan pelajaran
matematika tentang FPB atau model pembelajaran inquiry tidak berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada muatan pelajaran matematika tentang
FPB .
Berdasarkan hasil uji asumsi analisis data menunjukkan bahwa, uji normalitas
dari pretest kelompok kontrol, pretest kelompok eksperimen, dan selisih skor
kelompok kontrol memiliki distribusi data tidak normal. Uji analisis yang
digunakan selanjutnya adalah statistik non-parametrik. Hasil uji homogenitas
menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varians pada data pretest dari kedua
kelompok tersebut.
Uji hipotesis diawali dengan uji perbedaan kemampuan awal menunjukkan
bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,377 yang artinya > 0,05, maka tidak ada
perbedaan antara kemampuan awal di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kemudian berdasarkan hasil analisis uji korelasi, diketahui bahwa pada kelompok
kontrol memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,331 yang artinya > 0,05, maka Hnull
diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara skor
pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol. Sedangkan, pada kelompok
eksperimen memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,042 yang artinya < 0,05, maka
Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada korelasi yang signifikan antara skor pretest
dan skor posttest pada kelompok eksperimen. Hasil analisis uji korelasi ini dapat
menunjukkan bahwa model pembelajaran inquiry berpengaruh terhadap hasil
belajar secara signifikan.
Sedangkan uji hipotesis pada uji signifikan perbedaan selisih skor pretest ke
posttest menunjukkan bahwa ada pengaruh positif. Hal ini dibuktikan dengan nilai
Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang artinya < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Artinya, ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest pada
kelompok kontrol dengan selisih skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol
kelompok eksperimen.
Berdasarkan analisis lebih lanjut, uji peningkatan skor pretest ke posttest
menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test pada Two Related Samples memiliki
nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05, maka kedua
kelompok terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan posttest di
masing-masing kelompok. Tetapi, presentase peningkatan kelompok eksperimen
sebesar 1257% yang artinya > 374% dari presentase peningkatan kelompok kontrol.
Sedangkan berdasarkan uji besar pengaruh perlakuan, model pembelajaran
Inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada muatan pelajaran matematika
tentang FPB memberikan pengaruh sebesar 36,05% yang termasuk dalam kategori
efek besar. Didukung oleh hasil wawancara guru kelas IV dikatakan bahwa proses
belajar yang dilakukan siswa mempengaruhi hasil belajar siswa. Sedangkan sisa
dari persentase besar pengaruh perlakuan merupakan pengaruh dari variabel lain di
luar variabel yang diteliti. Variabel lain yang dapat mempengaruhi yaitu faktor-
faktor bawaan (heredity), lingkungan (environment), kematangan (time or
maturation) serta usaha keras peserta didik sendiri (endeavor) (Suhana, 2014: 17).
Didukung oleh hasil data wawancara siswa bahwa ada beberapa siswa yang tidak
menyukai muatan pelajaran matematika karena ia menganggapnya suatu muatan
pelajaran yang susah dipelajari.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan oleh peneliti di atas, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran inquiry memiliki nilai positif, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
ada pengaruh model pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar siswa kelas IV
pada muatan pelajaran matematika tentang FPB. Hal tersebut sesuai dengan teori
yang dikemukakan oleh Hamdayama (2016: 132) Model pembelajaran inquiry
adalah rangkaian pembelajaran yang menekankan para proses berpikir secara kritis
dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan. Sedangkan hasil belajar menurut Rifaβi (2009: 85) merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar. Hasil kegiatan belajar adalah perubahan diri dari keadaan tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak melakukan sesuatu menjadi melakukan sesuatu, dari tidak
mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan sesuatu (Hamdayama,
2016: 28).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
PENUTUP
Pada bab V ini ada tiga hal yang akan diuraikan. Tiga hal yang akan diuraikan
dalam bab V ini yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Dalam
kesimpulan berisi hasil penelitian dan menentukan jawaban dari hipotesis
penelitian. Keterbatasan penelitian berisi kekurangan yang ada dalam pelaksanaan
penelitian. Sedangkan saran berisi saran-saran peneliti untuk perbaikan penelitian-
penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran inquiry berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD pada
muatan pelajaran matematika tentang FPB. Dilihat dari hasil uji korelasi pada
kelompok eksperimen yang memiliki nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,042 yang artinya
< 0,05, maka Hi diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara model
pembelajaran inquiry terhadap hasil belajar. Pengaruh juga dilihat dari uji statistik
menggunakan Mann-Whitney Test pada uji selisih skor pretest ke posttest dengan
nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p < 0,05), maka Hnull ditolak dan Hi diterima.
Hi diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke
posttest kelompok kontrol dan selisih skor pretest ke posttest kelompok
eksperimen. Persentase besar pengaruh perlakuan adalah 36,05%, yang artinya
termasuk dalam kategori efek besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5.2 Keterbasan Penelitian
5.2.1 Ada satu siswa tempramen di kelompok eksperimen dan tidak mau duduk
dengan teman sekelasnya.
5.2.2 Pemberian LKS (Lembar Kerja Siswa) yang mencantumkan semua materi
penelitian diberikan pada pertemuan pertama. Hal ini mengakibatkan siswa pada
hari kedua banyak yang tidak membawa LKS sehingga dalam kegiatan
pembelajaran harus diberikan arahan.
5.2.3 Pada pertemuan kedua di kelompok eksperimen ada satu siswa yang sakit
tetapi tetap ingin mengikuti kegiatan belajar.
5.3 Saran
5.3.1 Peneliti sebaiknya mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan rasa nyaman
siswa dalam melakukan kegiatan belajar di kelas.
5.3.2 Peneliti sebaiknya memberikan LKS kepada siswa disetiap pertemuan
dengan lembar materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut.
5.3.3 Peneliti sebaiknya mengantarkan siswa ke ruang UKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Amin & Sani. (2004). Matematika SD di sekitar kita. Jakarta: Erlangga.
Anam. (2015). Pembelajaran berbasis inkuiri: metode dan aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Asih & Eka. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Burton. (1980). Elementary number theory. America: The United States.
Creswell. (2015). Riset pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Depdiknas. (2014). KBBI edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Eko. (2016). Hasil pembelajaran di sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS, third edition. Los Angeles:
SAGE.
_______. (2013). Discovering statistics using IBM SPSS statistics (4th Edition).
Los Angeles: SAGE.
Gunanto & Adhalia. (2016). ESPS matematika untuk SD/MI kelas IV berdasarkan
kurikulum 2013 (revisi 2016). Jakarta: Erlangga.
Gunawan. (2006). Buku pintar sekolah dasar. Jakarta: Lima Bintang.
Hamdayama. (2016). Metodologi pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdi & Bahruddin. (2012). Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam
pendidikan. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Hartono. (2013). Ragam model mengajar yang mudah diterima murid. Yogyakarta.
Diva Press.
Heruman. (2007). Model pembelajaran matematika di sekolah dasar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Hikmat. (2011). Metode penelitian dalam perspekstif ilmu komunikasi dan sastra.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Israwani. (2015). Penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi operasi
hitung bilangan di kelas I SD negeri Banda Aceh. Jurnal Peluang: Vol.3.
Joyce & Weil. (1996). Models of teaching. America: The United States.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Lupiyoadi & Ikhsan. (2015). Praktikum metode riset bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Masidjo. (2010). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Mustaqim & Astuti. (2008). Ayo belajar matematika untuk SD dan MI kelas IV.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Naalih. (2014). Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV
madrasah ibtidaiyah hayatul islamiah cinangka pada materi KPK dan FPB
melalui metode inquiry. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Nurhadi. (2005). Kurikulum 2004 dalam pertanyaan dan jawaban. Jakarta:
Grasindo.
Permana, dkk. (2014). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantuan media grafis terhadap hasil belajar matematika kelas IV SD di
gugus 4 kecamuatann Busungbiu. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Priyato, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan nonparametrik dengan
SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Purwanto. (2010). Instrumen penelitian sosial dan pendidikan pengembangan dan
pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifaβi, dkk. (2009). Psikologi pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Roestiyah. (2008). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ronis, D. (2009). Pengajaran matematika sesuai cara kerja otak. Jakarta: PT
Macanan Jaya Cemerlang.
Rusman. (2017). Belajar & pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sani. (2013). Inovasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Santoso, S. (2016). Panduan lengkap SPSS versi 23. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Saptorini, dkk. (2013). Seri tematik 4B selalu berhemat energi. Jakarta: Yudistira.
Siregar, E & Nara, H. (2011). Teori belajar dan pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Siregar, S. (2010). Statistika deskriptif untuk penelitian: dilengkapi perhitungan
manual dan aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suardi. (2016). Pengantar pendidikan teori dan aplikasi. Jakarta: PT Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suhana, C. (2014). Konsep strategi pembelajaran. Bandung: PT Rafika Aditama.
Sukmadinata & Syaodih. (2012). Kurikulum & pembelajaran kompetensi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sunarti. (2012). Penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada muatan pelajaran IPA kelas IV SD karya putra Surabaya.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Suprijono, A. (2016). Model-model pembelajaran emansipatoris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Syah, M. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Thobroni. (2015). Belajar & pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Widoyoko. (2013). Teknik penyusunan instrumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yamin, M. (2014). Teori dan metode pembelajaran. Malang: Madani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1.2 Surat Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 2.1 Silabus Pembelajaran di Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 2.2 Silabus Pembelajaran di Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Kelompok
Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELOMPOK KONTROL
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan
Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)
Muatan Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 4 X 35 Menit (4 JP)
A. Kompetensi Inti (KI)
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan, faktor persekutuan
terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.6.1 Menentukan faktor bilangan.
3.6.2 Membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan.
3.6.3 Menemukan faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan menggunakan
himpunan faktor persekutuan.
3.6.4 Menghubungkan faktor persekutuan terbesar dengan soal cerita yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
3.6.1.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menentukan faktor bilangan
dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3.6.1.2 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu membuktikan faktor
persekutuan dari dua bilangan dengan tepat.
3.6.3.1 Melalui latihan soal, siswa mampu menemukan faktor persekutuan
terbesar dari dua bilangan menggunakan himpunan faktor persekutuan
dengan tepat.
3.6.4.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menghubungkan faktor
persekutuan terbesar dengan soal cerita yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari secara tepat.
E. Materi Pembelajaran: Faktor Bilangan, Fakor Persekutuan, Faktor
Persekutuan Terbesar (FPB), dan Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan
FPB. (Terlampir)
F. Metode Pembelajaran: Ceramah
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan Tulis
Alat/Bahan : Pena dan spidol
Sumber Pelajaran :
Gunanto dan Adhalia. 2016. Matematika untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Erlangga.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama: 2 Γ 35 (2 JP)
Kegiatan Awal (10 Menit)
Guru Mengucap Salam
Guru mengajak siswa untuk berdoa
Guru mengabsensi kehadiran siswa
1. Motivasi
Guru mengajak siswa untuk βtepuk semangatβ untuk memotivasi
siswa agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Tepuk Semangat!
Prok prok prok Se-
Prok prok prok Ma-
Prok prok prok ngat
Prok prok prok SEMANGAT
2. Apersepsi
Guru melakukan tanya jawab mengenai operasi hitung
pembagian dan faktor bilangan βSiapa yang masih ingat materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
operasi hitung pembagian?, Apa yang dimaksud dengan
pembagian?, dan Apa yang dimaksud dengan faktor bilangan?β
Kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kepada siswa
tentang faktor persekutuan βjika faktor suatu bilangan adalah
semua bilangan yang dapat membagi habis bilangan tersebut,
maka apa yang dimaksud dengan faktor persekutuan?
3. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Tujuannya adalah siswa mampu menentukan faktor bilangan
dan membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan.
Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah siswa
mendengarkan penjelasan materi dari guru dan siswa
mengerjakan soal-soal mengenai faktor bilangan dan faktor
persekutuan.
Kegiatan Inti (50 Menit)
1. Siswa diberi LKS mengenai materi faktor bilangan dan faktor
persekutuan.
2. Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi faktor bilangan.
3. Siswa mengamati cara menyelesaikan contoh soal faktor bilangan
yang dikerjakan guru.
4. Siswa diberi waktu untuk bertanya mengenai materi faktor bilangan
yang sudah dijelaskan oleh guru.
5. Siswa menentukan faktor bilangan dengan mengerjakan soal latihan
mengenai materi faktor bilangan di LKS yang diberikan guru.
6. Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi faktor persekutuan.
7. Siswa mengamati cara menyelesaikan soal faktor persekutuan yang
di kerjakan oleh guru.
8. Siswa diberi waktu untuk bertanya mengenai materi faktor
persekutuan.
9. Siswa membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan dengan
mengerjakan soal latihan di LKS yang diberikan guru.
10. Salah satu siswa menuliskan hasil dan cara penyelesaian soalnya di
papan tulis.
11. Siswa yang tidak menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis
menanggapi hasil pekerjaan temannya yang menuliskan di papan
tulis.
Kegiatan Akhir (10 Menit)
1. Menyimpulkan
Guru mengajak siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut.
Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat
membagi habis bilangan tersebut.
Faktor persekutuan dari dua bilangan atau lebih adalah faktor
dari bilangan-bilangan yang nilainya sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Refleksi
Guru mengajak siswa untuk merefleksi kegiatan yang telah
dilakukan secara lisan sesuai panduan di LKS.
3. Tindak lanjut
Siswa diminta untuk mengerjakan tugas rumah mengenai materi
faktor persekutuan.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum
mengakhiri pembelajaran.
Pertemuan Kedua: 2 Γ 35 (2 JP)
Kegiatan Awal (10 Menit)
Guru Mengucap Salam
Guru mengajak siswa untuk berdoa
Guru mengabsensi kehadiran siswa
1. Motivasi
Guru mengajak siswa untuk βtepuk semangatβ untuk memotivasi
siswa agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Tepuk Semangat!
Prok prok prok Se-
Prok prok prok Ma-
Prok prok prok ngat
Prok prok prok SEMANGAT
2. Apersepsi
Guru melakukan tanya jawab mengenai faktor persekutuan
βsiapa yang masih ingat materi yang kemarin kita pelajari
bersama?, apa itu faktor persekutuan?β
Jika faktor persekutuan dari dua bilangan atau lebih adalah
faktor dari bilangan-bilangan tersebut yang nilainya sama, maka
apa yang dimaksud dengan faktor persekutuan terbesar?
Kemudian dilanjutkan dengan menanyakan βApakah ada
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan faktor persekutuan terbesar
(FPB)?
3. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Tujuannya adalah siswa mampu menemukan faktor persekutuan
terbesar dari dua bilangan menggunakan himpunan faktor
persekutuan dan menghubungkan faktor persekutuan terbesar
dengan soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
serta merumuskan strategi penyelesaian masalah yang
berhubungan dengan FPB.
Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah siswa
mendengarkan penjelasan materi dari guru mengenai faktor
persekutuan terbesar (FPB) dan pemecahan masalah dalam soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
menggunakan FPB.
Kegiatan Inti (50 Menit)
1. Siswa diberi LKS oleh guru.
2. Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi mengenai Faktor
Perekutuan Terbesar (FPB) menggunakan faktor persekutuan.
3. Siswa mengamati dan memahami cara guru menyelesaikan soal
mengenai materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB).
4. Siswa menemukan faktor persekutuan terbesar dengan mengerjakan
soal latihan di LKS.
5. Siswa mendengarkan guru membacakan soal cerita.
6. Siswa menghubungkan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dengan
soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan
mengamati guru cara menyelesaikan soal cerita menggunakan FPB.
7. Siswa diberi waktu untuk bertanya mengenai materi tentang soal
cerita yang sudah dijelaskan oleh guru.
8. Siswa merumuskan strategi penyelesaian masalah yang berhubungan
dengan FPB dengan mengerjakan soal latihan mengenai soal cerita
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
9. Siswa menuliskan hasil dan cara penyelesaian soalnya di papan tulis.
10. Siswa yang di belakang menanggapi hasil penyelesaian soal yang di
tulis temannya di papan tulis.
Kegiatan Akhir (10 Menit)
1. Menyimpulkan
Guru mengajak siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan yaitu:
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan atau lebih
adalah faktor persekutuan dari bilangan-bilangan yang terbesar.
Soal cerita yang berkaitan dengan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dapat diselesaikan dengan menggunakan faktor
persekutuan terbesar (FPB).
2. Refleksi
Guru mengajak siswa untuk merefleksikan kegiatan yang telah
dilakukan pada hari ini secara lisan sesuai panduan di LKS.
3. Tindak lanjut
Siswa diminta untuk mengerjakan soal cerita yang berhubungan
dengan FPB.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum
mengakhiri pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
I. Teknik Penilaian
Ranah Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Pengetahuan Tes Tes Tertulis Soal uraian berupa
pretest dan posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran Materi
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat membagi habis
bilangan tersebut. Contoh:
Tentukan faktor dari 10!
Penyelesaian:
Faktor dari 10 adalah 1, 2, 5, dan 10, karena semua bilangan tersebut dapat membagi
habis 10.
10 : 1 =10
10 : 2 = 5
10 : 5 = 2
10 : 10 = 1
Faktor Persekutuan dari dua atau lebih adalah faktor dari bilangan-bilangan
tersebut yang nilaianya sama. Contohnya: Tentukan faktor persekutuan dari 16 dan
20!
Penyelesaian:
Faktor dari 16 = 1, 2, 4, 8, 16
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
Faktor Persekutuan dari 16 dan 20 adalah 1, 2, dan 4.
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan adalah faktor
persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut yang terbesar. Contohnya; Tentukan
FPB dari 12 dan 18!
Penyelesaian:
Akan ditentukan FPB dari 12 dan 18 dengan menggunakan faktor persekutuan.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Faktor dari 18 = 1, 2,3, 6, 9, dan 18.
Faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6.
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 6.
Jadi, FPB dari 12 dan 18 adalah 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan faktor persekutuan terbesar (FPB). Contohnya sebagai
berikut.
Terdapat dua tali yang berbeda panjang yang akan dipotong menjadi beberapa
bagian sama panjang. Panjang tali pertama 8 meter dan tali kedua 12 meter. Berapa
ukuran potongan tali terpanjang yang dapat diperoleh dari kedua tali tersebut?
Penyelesaian:
Soal cerita ini dapat diselesaikan dengan menggunakan FPB.
Faktor dari 8 = 1, 2, 4, dan 8.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
FPB dari 8 dan 12 adalah 4.
Jadi, ukuran terpanjang setiap potongan tali adalah 4 meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran LKS
Lembar Kerja Siswa (LKS)
NAMA : ..............................................
KELAS : .............................................
Petunjuk
1. Kerjakan tugas secara mandiri.
2. Kerjakan tugas dengan tepat waktu
A. Kegiatan Belajar Pertemuan Pertama
KEGIATAN BELAJAR 1
Baca dan pahami materi berikut ini!
Faktor Bilangan
Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat membagi
habis bilangan tersebut. Contohnya: Tentukan faktor dari 10!
Penyelesaian:
Faktor dari 10 adalah 1, 2, 5, dan 10, karena semua bilangan tersebut dapat
membagi habis 10.
10 : 1 =10
10 : 2 = 5
10 : 5 = 2
10 : 10 = 1
KEGIATAN BELAJAR 2
Kerjakan soal-soal berikut dengan teliti!
1. Lingkari bilangan yang merupakan faktor dari 32!
2. Tentukan faktor dari 44!
2 3 5 8 32
1 4 16 6 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
KEGIATAN BELAJAR 3
Baca dan pahami materi berikut ini!
Faktor Persekutuan
Faktor Persekutuan dari dua atau lebih adalah faktor dari bilangan-
bilangan tersebut yang nilaianya sama. Contohnya: Tentukan faktor
persekutuan dari 16 dan 20!
Penyelesaian:
Faktor dari 16 = 1, 2, 4, 8, 16
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
Faktor Persekutuan dari 16 dan 20 adalah 1, 2, dan 4.
KEGIATAN BELAJAR 4
Kerjakan soal-soal latihan di bawah ini dengan menuliskan cara
penyelesainnya!
1). Faktor dari 10 adalah ...
Faktor dari 15 adalah ...
Faktor persekutuan 10 dan 15 adalah ...
2). Faktor Persekutuan dari 36 dan 56 adalah ...
Faktor dari 36 adalah ...
Faktor dari 56 adalah ...
Faktor persekutuan 36 dan 56 adalah ...
REFLEKSI
Ayo Renungkan!
1. Dari kegiatan pembelajaran hari ini, materi mana yang sudah kamu
pahami?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
TINDAK LANJUT
Pelajari ulang materi Faktor Persekutuan dengan mengerjakan soal Pekerjaan
Rumah (PR) dibawah ini!
Faktor persekutuan dari 44 dan 48 adalah ...
B. Kegiatan Belajar Pertemuan Kedua
KEGIATAN BELAJAR 1
Baca dan pahami materi berikut ini!
Faktor persekutuan terbesar (FPB)
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan adalah
faktor persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut yang terbesar. Contohnya;
Tentukan FPB dari 12 dan 18!
Penyelesaian:
Akan ditentukan FPB dari 12 dan 18 dengan menggunakan faktor persekutuan.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Faktor dari 18 = 1, 2,3, 6, 9, dan 18.
Faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6.
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 6.
Jadi, FPB dari 12 dan 18 adalah 6.
KEGIATAN BELAJAR 2
Kerjakan soal-soal latihan di bawah ini dengan menuliskan cara
penyelesainnya!
1). Tentukan FPB dari 14 dan 21!
2). Tentukan FPB dari 25 dan 30!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
KEGIATAN BELAJAR 3
Baca dan pahami materi berikut ini!
Pemecahan masalah yang berkaitan dengan FPB
Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
diselesaikan dengan menggunakan faktor persekutuan terbesar (FPB).
Contohnya sebagai berikut.
Terdapat dua tali yang berbeda panjang yang akan dipotong menjadi beberapa
bagian sama panjang. Panjang tali pertama 8 meter dan tali kedua 12 meter.
Berapa ukuran potongan tali terpanjang yang dapat diperoleh dari kedua tali
tersebut?
Penyelesaian:
Soal cerita ini dapat diselesaikan dengan menggunakan FPB.
Faktor dari 8 = 1, 2, 4, dan 8.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
FPB dari 8 dan 12 adalah 4.
Jadi, ukuran terpanjang setiap potongan tali adalah 4 meter.
KEGIATAN BELAJAR 4
Kerjakan soal latihan di bawah ini dengan menuliskan cara
penyelesainnya!
Ibu Ema membeli 48 buah mangga dan 52 buah jambu. Buah-buah tersebut
akan dimasukkan ke dalam keranjang sama banyak. Tentukan banyaknya
keranjang terbanyak yang dibutuhkan untuk mengisi kedua buah tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
REFLEKSI
Ayo Renungkan!
1. Dari kegiatan pembelajaran hari ini, apakah sudah bisa menyelesaikan
masalah dalam soal cerita yang berkaitan dengan FPB?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?
TINDAK LANJUT
Pelajari ulang materi pemecahan masalah yang berhubungan dengan FPB
dengan mengerjakan soal dibawah ini!
Untuk acara ulang tahun, Citra akan mengemas 30 permen dan 60 cokelat.
Permen dan cokelat tersebut akan dibungkus di dalam kantong plastik dengan
jumlah masing-masing sama banyak. Berapa paling terbanyak kantong plastik
yang harus disiapkan oleh Citra?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran Instrumen Penilaian
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Indikator 3.6.1 Menentukan faktor bilangan.
3.6.2 Membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan.
3.6.3 Menemukan faktor persekutuan terbesar dari dua
bilangan menggunakan himpunan faktor persekutuan.
3.6.4 Menghubungkan faktor persekutuan terbesar dengan
soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Tujuan
Pembelajaran
3.6.1.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menentukan
faktor bilangan dengan tepat.
3.6.2.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu membuktikan
faktor persekutuan dari dua bilangan dengan tepat.
3.6.3.1 Melalui latihan soal, siswa mampu menemukan faktor
persekutuan terbesar dari dua bilangan menggunakan
himpunan faktor persekutuan dengan tepat.
3.6.4.1 Melalui kegiatan belajar, siswa mampu menghubungkan
faktor persekutuan terbesar dengan soal cerita yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara tepat.
Teknik
Penilaian
Test
Bentuk
Penilaian
Test Tertulis
Rubrik Penilaian
Indikator 3.6.1
Kriteria Skor
Menuliskan cara mendapatkan faktor bilangan 1
Menyebutkan faktor bilangan dengan benar 1
Jumlah Skor 2
Indikator 3.6.2
Kriteria Skor
Menyebutkan faktor dari bilangan pertama dengan tepat 1
Menyebutkan faktor dari bilangan kedua dengan tepat 1
Menyebutkan faktor persekutuan dari dua bilangan dengan tepat 1
Jumlah Skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Indikator 3.6.3
Kriteria Skor
Menyebutkan faktor dari bilangan pertama dengan tepat 1
Menyebutkan faktor dari bilangan kedua dengan tepat 1
Menyebutkan faktor persekutuan dari dua bilangan dengan tepat 1
Menentukan FPB dari dua bilangan dengan tepat 1
Jumlah Skor 4
Indikator 3.6.4
Kriteria Skor
Menyebutkan faktor dari bilangan pertama dengan tepat 1
Menyebutkan faktor dari bilangan kedua dengan tepat 1
Menyebutkan faktor persekutuan terbesar 1
Mendapatkan hasil penyelesaian masalah yang benar 2
Jumlah Skor 5
Nilai Akhir = Jumlah skor siswa
ππ’πππβ π πππ ππππ ππππ Γ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di Kelompok
Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELOMPOK EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SDN Nanggulan
Kelas / Semester : IV / 1 (Satu)
Muatan Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 4 X 35 Menit (4 JP)
A. Kompetensi Inti (KI)
3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan dan menentukan faktor persekutuan, faktor persekutuan
terbesar (FPB), kelipatan persekutuan, dan kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dari dua bilangan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
C. Indikator
3.6.1 Menentukan faktor bilangan.
3.6.2 Membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan.
3.6.3 Menemukan faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan menggunakan
himpunan faktor persekutuan.
3.6.4 Menghubungkan faktor persekutuan terbesar dengan soal cerita yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
3.6.1.1 Melalui kegiatan menganalisis data dalam model pembelajaran inquiry,
siswa mampu menentukan faktor bilangan dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3.6.2.1 Melalui kegiatan menguji hipotesis dalam model pembelajaran inquiry,
siswa dapat membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan dengan
menggunakan media FPB.
3.6.3.1 Melalui kegiatan menganalisis data dalam model pembelajaran inquiry,
siswa mampu menemukan faktor persekutuan terbesar dari dua
bilangan menggunakan himpunan faktor persekutuan secara tepat.
3.6.4.1 Melalui kegiatan menguji hipotesis dalam model pembelajaran inquiry,
siswa mampu menghubungkan faktor persekutuan terbesar dengan soal
cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara tepat.
E. Materi Pembelajaran: Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). (Terlampir)
F. Model Pembelajaran: Model Pembelajaran Inquiry
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
Media : Papan Tulis, pipet, dan media faktor persekutuan
Alat/Bahan : Spidol warna hitam dan spidol warna biru
Sumber Pembelajaran :
Gunanto dan Adhalia. 2016. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama: 2 Γ 35 menit (2 JP)
Kegiatan Awal (10 Menit)
Guru Mengucap Salam
Guru mengajak siswa untuk berdoa
Guru mengabsensi kehadiran siswa
1. Motivasi Guru mengajak siswa untuk bernyanyi dan memperagakan gerakan
jari tangan dengan menggunakan lagu βTu La Lu La Litβ untuk
melatih konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Tu La Lu La Lit
Tu la lu
la lu la lu la lit
tu la lu
la lu la lu la lu la lit
2. Apersepsi
Guru melakukan tanya jawab mengenai operasi hitung
pembagian βSiapa yang masih ingat materi operasi hitung
pembagian?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kepada siswa
mengenai contoh soal operasi hitung pembagian β10 : 1 sama
dengan berapa?, 10 : 2 sama dengan berapa?, jika 10 : 3 sama
dengan berapa?β
Kemudian dilanjutkan guru bertanya kepada siswa βmengapa 10
: 3 tidak bisa?β kemudian guru bertanya βangka atau bilangan
berapa yang bisa membagi bilangan 10, selain angka 1 dan
angka 2?β
3. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
pembelajaran yang akan dilaksanakan. (Langkah Model
Pembelajaran Inquiry 1. Orientasi)
Tujuannya adalah melalui kegiatan menganalisis data dalam
model pembelajaran inquiry, siswa mampu menentukan faktor
bilangan dengan tepat dan membuktikan faktor persekutuan dari
dua bilangan dengan menggunakan media faktor persekutuan.
Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu siswa
melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry untuk menentukan faktor bilangan dan
faktor persekutuan dengan menggunakan bantuan media pipet
dan media faktor persekutuan.
Kegiatan Inti (50 Menit)
1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai langkah-
langkah model pembelajaran inquiry yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah model pembelajaran
inquiry yang harus dilakukan siswa yaitu:
Siswa membuat pertanyaan mengenai contoh soal faktor suatu
bilangan dan faktor persekutuan untuk mencari jawaban yang
tepat.
Siswa membuat jawaban sementara untuk contoh soal yang
diberikan guru.
Siswa mengumpulkan data dengan membaca dan memahami
materi faktor persekutuan dan faktor persekutuan terbesar dari
buku paket dan lembar materi faktor suatu bilangan dan faktor
persekutuan yang diberikan guru.
Siswa menyelidiki materi dan contoh soal untuk menemukan
jawaban soal menggunakan media pipet dan media faktor
persekutuan.
Siswa mengoreksi jawaban sementaranya dengan hasil
penyelidikannya dengan bantuan media pipet dan media faktor
persekutuan serta pengumpulan data yang telah dilakukan.
Siswa membuat kesimpulan mengenai apa yang dimaksud
dengan faktor suatu bilangan dan faktor persekutuan.
2. Siswa mendengarkan guru bercerita βIbu guru mempunyai pipet
sebanyak 12 pipet. Pipet yang ibu punya akan ibu bagikan ke anak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
anak kelas IV. Berapa anak yang bisa menerima pipet dari ibu dengan
jumlah yang sama dan dapat dibagi habis?β
3. Siswa merumuskan masalah mengenai cerita yang diberikan oleh
guru mengenai faktor suatu bilangan. (Langkah Model
Pembelajaran Inquiry 2. Merumuskan masalah)
4. Siswa membuat jawaban sementara mengenai jumlah anak yang bisa
menerima pipet dari ibu guru dengan jumlah yang sama. (Langkah
Model Pembelajaran Inquiry 3. Mengajukan hipotesis)
5. Siswa membaca materi di LKS. (Langkah Model Pembelajaran
Inquiry 4. Mengumpulkan data)
6. Siswa diberi kesempatan bertanya kepada guru mengenai materi
faktor bilangan yang telah dibaca atau siswa menjawab pertanyaan
dari guru mengenai materi faktor bilangan yang telah dibaca.
7. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai faktor bilangan
berdasarkan cerita yang telah disampaikan oleh guru. (Langkah
Model Pembelajaran Inquiry 4. Mengumpulkan data)
8. Siswa yang ditunjuk oleh guru maju ke depan untuk menentukan
banyaknya siswa yang dapat menerima pipet dengan jumlah yang
sama. Penentuan ini dibantu oleh satu siswa yaitu siswa X untuk
membagikan 12 pipet yang diberikan oleh guru untuk dibagikan
kepada temannya yang ditunjuk guru untuk maju ke depan
berdasarkan urutan daftar absensi dengan syarat pembagian yaitu
pipet yang didapat setiap siswa sama banyak dan habis. (Langkah
Model Pembelajaran Inquiry 5. Menganalisis data) Kegiatan yang dilakukan yaitu:
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 1 siswa lainnya. Berapa
jumlah pipet yang didapat oleh satu siswa?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 2 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa
banyaknya pipet yang didapatkan?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 3 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa
banyaknya pipet yang didapatkan?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 4 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa
banyaknya pipet yang didapatkan?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 5 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa
setiap siswa tidak bisa mendapatkan banyaknya pipet yang
sama?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 6 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa
banyaknya pipet yang didapatkan?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 7 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
setiap siswa tidak bisa mendapatkan banyaknya pipet yang
sama?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 8 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa
setiap siswa tidak bisa mendapatkan banyaknya pipet yang
sama?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 9 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa
setiap siswa tidak bisa mendapatkan banyaknya pipet yang
sama?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 10 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa
setiap siswa tidak bisa mendapatkan banyaknya pipet yang
sama?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 11 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa
setiap siswa tidak bisa mendapatkan banyaknya pipet yang
sama?
Siswa X membagikan 12 pipet kepada 12 siswa. Apakah setiap
siswa bisa mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa
banyaknya pipet yang didapatkan?
9. Siswa menjawab pertanyaan dari kegiatan pembagian pipet dengan
mencatat jumlah-jumlah siswa yang dapat menerima pipet dengan
jumlah pipet yang didapat sama banyak. (Langkah Model
Pembelajaran Inquiry 6. Menguji hipotesis)
10. Siswa yang ditunjuk guru maju ke depan untuk menuliskan semua
bilangan yang dapat membagi habis bilangan 12 di papan tulis.
(Langkah Model Pembelajaran Inquiry 7. Menyimpulkan) 11. Siswa mencoba mencari faktor dari 24.
12. Siswa yang ditunjuk guru maju ke depan kelas untuk menuliskan
faktor-faktor dari 24.
13. Siswa mengamati dan menunjukkan angka/bilangan yang sama dari
faktor-faktor bilangan dari 12 dan faktor-faktor bilangan dari 24.
14. Siswa diberikan waktu untuk bertanya mengenai faktor-faktor yang
sama dari dua bilangan berdasarkan contoh dari faktor 12 dan 24.
(Langkah Model Pembelajaran Inquiry 2. Merumuskan
masalah) 15. Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan untuk mencari faktor-
faktor yang sama dari dua bilangan.
16. Siswa membuat jawaban sementara mengenai soal latihan mencari
faktor-faktor yang sama dari dua bilangan. (Langkah Model
Pembelajaran Inquiry 3. Mengajukan hipotesis)
17. Siswa membaca dan memahami materi mengenai faktor persekutuan
dari dua bilangan. (Langkah Model Pembelajaran Inquiry 4.
Mengumpulkan data)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
18. Siswa diberi kesempatan bertanya kepada guru mengenai materi
faktor persekutuan yang telah dibaca atau siswa menjawab
pertanyaan dari guru mengenai materi faktor bilangan yang telah
dibaca.
19. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai faktor
persekutuan dari dua bilangan. (Langkah Model Pembelajaran
Inquiry 4. Mengumpulkan data)
20. Siswa diberikan media faktor persekutuan oleh guru untuk
membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan. (Langkah
Model Pembelajaran Inquiry 5. Menganalisis data)
21. Siswa mendengarkan langkah kerja yang diberikan oleh guru.
(Langkah Model Pembelajaran Inquiry 5. Menganalisis data) langkah-langkah kerjanya yaitu:
Gunakan media faktor persekutuan ini dengan meletakannya di
atas meja.
Bilangan pertama di lambangkan dengan kancing baju berwarna
hijau dan bilangan kedua di lambangkan dengan kancing baju
berwarna merah.
Letakan kancing baju warna hijau pada kotak-kotak
angka/bilangan yang dapat membagi habis bilangan pertama.
Letakan kancing baju warna merah pada kotak-kotak
angka/bilangan yang dapat membagi habis bilangan kedua.
Lihatlah kotak-kotak yang berisi dua kancing baju yang terdiri
dari satu kancing baju berwarna hijau dan satu kancing baju
berwarna merah.
Tuliskan kotak angka/bilangan berapa saja yang terdiri dari 2
warna kancing baju. Kotak yang terdiri dari dua warna kancing
baju adalah faktor persekutuan dari dua bilangan.
22. Siswa menuliskan jawaban dari soal latihan yang jawabannya
didapat melalui kegiatan membuktikan faktor persekutuan dari dua
bilangan. (Langkah Model Pembelajaran Inquiry 6. Menguji
hipotesis)
23. Salah satu siswa mengkomunikasikan jawaban soal latihan yang
dibuktikan faktor persekutuannya di depan kelas.
Kegiatan Akhir (10 Menit)
1. Menyimpulkan
Guru mengajak siswa membuat kesimpulan tentang materi dalam
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada hari ini. (Langkah
Model Pembelajaran Inquiry 7. Menyimpulkan)
Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat
membagi habis bilangan tersebut.
Faktor persekutuan dari dua bilangan atau lebih adalah faktor
dari bilangan-bilangan yang nilainya sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
2. Refleksi
Guru mengajak siswa untuk merefleksi kegiatan belajar hari ini
secara lisan kepada siswa sesuai dengan pertanyaan di LKS.
3. Tindak lanjut
Siswa diminta untuk mengerjakan tugas rumah mengenai materi
faktor persekutuan dari dua bilangan.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum mengakhiri
pelajaran.
Pertemuan Kedua: 2 Γ 35 menit (2 JP)
Kegiatan Awal (10 Menit)
Guru Mengucap Salam
Guru mengajak siswa untuk berdoa
Guru mengabsensi kehadiran siswa
1. Motivasi Guru mengajak siswa untuk bernyanyi dan memperagakan gerakan
jari tangan dengan menggunakan lagu βTu La Lu La Litβ untuk
melatih konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Tu La Lu La Lit
Tu la lu
la lu la lu la lit
tu la lu
la lu la lu la lu la lit
2. Apersepsi
Guru melakukan tanya jawab mengenai faktor persekutuan
βsiapa yang masih ingat materi yang kemarin kita pelajari
bersama?
Kemudian dilanjutkan dengan menanyakan kepada siswa
mengenai contoh soal faktor persekutuan. Contohnya: faktor
persekutuan dari 25 dan 75 adalah ...
Setelah siswa menyebutkan faktor-faktor persekutuan dari dua
bilangan tersebut, kemudian guru melanjutkan bertanya
mengenai faktor persekutuan yang terbesar dari faktor-faktor
persekutuan yang telah disebutkan. βberapa faktor persekutuan
yang terbesar dari faktor-faktor persekutuan dari 25 dan 75?.
3. Orientasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
pembelajaran yang akan dilaksanakan. (Langkah Model
Pembelajaran Inquiry 1. Orientasi)
Tujuannya adalah melalui kegiatan menganalisis data dalam
model pembelajaran inquiry, siswa mampu menemukan faktor
persekutuan terbesar dari dua bilangan menggunakan himpunan
faktor persekutuan dan melalui kegiatan menguji hipotesis
dalam model pembelajaran inquiry, siswa mampu
menghubungkan faktor persekutuan terbesar dengan soal cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari serta melalui
kegiatan menyimpulkan dalam model pembelajaran inquiry,
siswa mampu merumuskan strategi penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan FPB dari dua bilangan secara tepat.
Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu siswa
melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry untuk menemukan faktor persekutuan
terbesar dari dua bilangan menggunakan media faktor
persekutuan, menghubungkan faktor persekutuan terbesar
dengan soal cerita dan merumuskan strategi penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan FPB dari dua bilangan.
Kegiatan Inti (50 Menit)
1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai langkah-
langkah model pembelajaran inquiry yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah model pembelajaran
inquiry yang harus dilakukan siswa yaitu:
Siswa membuat pertanyaan mengenai contoh faktor persekutuan
terbesar dan menghubungkan faktor persekutuan terbesar
dengan soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
untuk mencari jawaban yang tepat.
Siswa membuat jawaban sementara untuk menjawab contoh
soal FPB dan soal cerita yang akan diberikan guru.
Siswa mengumpulkan data dengan membaca dan memahami
materi faktor persekutuan dan faktor persekutuan terbesar dari
buku paket dan lembar materi faktor persekutuan dan faktor
persekutuan terbesar yang diberikan guru.
Siswa menyelidiki materi dan contoh soal FPB untuk
menemukan jawaban soal menggunakan media faktor
persekutuan dari materi yang dibaca dan dipahami.
Siswa mengoreksi jawaban sementaranya dengan hasil
penyelidikannya dan pengumpulan data yang telah dilakukan.
Siswa membuat kesimpulan apa yang dimaksud dengan faktor
persekutuan terbesar dan pemecahan masalah hubungan antara
cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
menggunakan FPB.
2. Siswa melihat contoh soal latihan mengenai faktor persekutuan
terbesar yang harus dikerjakan secara mandiri.
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai contoh soal yang
akan dikerjakan secara mandiri. (Langkah Model Pembelajaran
Inquiry 2. Merumuskan masalah)
4. Siswa membuat jawaban sementara mengenai soal faktor
persekutuan terbesar. (Langkah Model Pembelajaran Inquiry 3.
Mengajukan hipotesis)
5. Siswa mengumpulkan data dengan cara membaca langkah-langkah
penyelesaian soal Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). (Langkah
Model Pembelajaran Inquiry 4. Mengumpulkan data)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
6. Siswa diberi kesempatan bertanya kepada guru mengenai materi
faktor persekutuan terbesar (FPB) yang telah dibaca atau siswa
menjawab pertanyaan dari guru mengenai materi faktor persekutuan
terbesar (FPB) yang telah dibaca.
7. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai materi faktor
persekutuan terbesar. (Langkah Model Pembelajaran Inquiry 4.
Mengumpulkan data)
8. Siswa menyelesaikan soal FPB dengan menggunakan media faktor
persekutuan untuk menemukan faktor persekutuan terbesar.
(Langkah Model Pembelajaran Inquiry 5. Menganalisis data) Langkah-langkah kegiatannya yaitu:
Gunakan media faktor persekutuan ini dengan meletakannya di
atas meja.
Bilangan pertama di lambangkan dengan kancing baju berwarna
hijau dan bilangan kedua di lambangkan dengan kancing baju
berwarna merah.
Letakan kancing baju warna hijau pada kotak-kotak
angka/bilangan yang dapat membagi bilangan pertama.
Letakan kancing baju warna merah pada kotak-kotak
angka/bilangan yang dapat membagi bilangan kedua.
Lihatlah kotak-kotak yang berisi dua kancing baju yang terdiri
dari satu kancing baju berwarna hijau dan satu kancing baju
berwarna merah.
Tuliskan kotak angka/bilangan berapa saja yang terdiri dari 2
warna kancing baju. Kotak yang terdiri dari dua warna kancing
baju adalah faktor persekutuan dari dua bilangan.
Jika, sudah mengetahui faktor persekutuan dari dua bilangan,
maka carilah bilangan yang terbesar dari faktor persekutuan
tersebut. Angka/bilangan dalam faktor persekutuan dari dua
bilangan yang nilainya paling besar adalah faktor persekutuan
terbesar.
9. Siswa menuliskan jawaban yang di dapat dari penyelesaian soal
faktor persekutuan terbesar yang melalui bantuan media faktor
persekutuan. (Langkah Model Pembelajaran Inquiry 6. Menguji
hipotesis) 10. Guru membacakan sebuah cerita yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari. βHani memiliki pita merah sepanjang 18 meter dan pita
kuning 36 meter. Kedua pita tersebut akan digunakan untuk
menghias kotak kado sebanyak-banyaknya dengan panjang dan
warna yang sama tiap kotaknya. Berapa jumlah kotak kado terbanyak
yang dapat dihias?β
11. Siswa merumuskan masalah mengenai cerita yang diberikan oleh
guru mengenai pemecahan masalah yang berkaitan dengan FPB.
(Langkah Model Pembelajaran Inquiry 2. Merumuskan
masalah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
12. Siswa membuat jawaban sementara mengenai permasalahan dalam
cerita tersebut. (Langkah Model Pembelajaran Inquiry 3.
Mengajukan hipotesis)
13. Siswa mengumpulkan data dengan cara membaca langkah-langkah
penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
menggunakan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB). (Langkah Model
Pembelajaran Inquiry 4. Mengumpulkan data)
14. Siswa diberi kesempatan bertanya kepada guru mengenai materi
penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
menggunakan faktor persekutuan terbesar (FPB) yang telah dibaca.
Jika siswa tidak ada yang bertanya, maka guru yang bertanya kepada
siswa mengenai materi penyelesaian soal cerita yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari menggunakan faktor persekutuan
terbesar (FPB) yang telah dibaca.
15. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai materi soal
cerita yang dapat diselesaikan atau dipecahkan menggunakan FPB.
(Langkah Model Pembelajaran Inquiry 4. Mengumpulkan data)
16. Siswa menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dengan faktor persekutuan terbesar (FPB). (Langkah
Model Pembelajaran Inquiry 5. Menganalisis data) Langkah-langkah kegiatannya yaitu:
Carilah faktor bilangan dari setiap bilangan yang ada dalam soal
cerita tersebut.
Setelah mengetahui faktor bilangan dari setiap bilangannya,
kemudian tentukan faktor persekutuannya.
Setelah mendapatkan faktor persekutuannya maka carilah faktor
persekutuan yang bilangannya paling besar diantara faktor
persekutuan tersebut. Bilangan yang paling besar dalam faktor
persekutuan adalah FPB.
Setelah mendapatkan FPB maka jawablah pertanyaan yang ada
dalam soal cerita tersebut. FPB sama dengan jumlah kotak kado
terbanyak yang dapat dihias.
17. Siswa menuliskan jawaban yang di dapat dari penyelesaian soal
cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari menggunakan
faktor persekutuan terbesar (FPB). (Langkah Model Pembelajaran
Inquiry 6. Menguji hipotesis) 18. Siswa yang ditunjuk guru menuliskan jawabannya di papan tulis.
19. Siswa yang dibelakang memberi sanggahan dari hasil pekerjaan
temannya yang di tulis di papan tulis.
Kegiatan Akhir (10 Menit)
1. Menyimpulkan
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
(Langkah Model Pembelajaran Inquiry 7. Menyimpulkan)
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan atau lebih
adalah faktor persekutuan dari bilangan-bilangan yang terbesar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Strategi penyelesaian masalah dalam soal cerita yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan menggunakan
FPB.
2. Refleksi
Guru mengajak siswa untuk merefleksi secara lisan sesuai panduan
di LKS.
3. Tindak lanjut
Siswa diminta untuk mengerjakan tugas rumah mengenai materi FPB
dan soal cerita yang dapat dipecahkan masalahnya menggunakan
FPB.
Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum mengakhiri
pelajaran.
I. Teknik Penilaian
Ranah Teknik
Penilaian
Bentuk Penilaian Instrumen
Pengetahuan Tes Tes Tertulis Soal uraian berupa
pretest dan posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran Materi
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)
Faktor suatu bilangan adalah semua bilangan yang dapat membagi habis
bilangan tersebut. Contoh:
Tentukan faktor dari 10!
Penyelesaian:
Faktor dari 10 adalah 1, 2, 5, dan 10, karena semua bilangan tersebut dapat membagi
habis 10.
10 : 1 =10
10 : 2 = 5
10 : 5 = 2
10 : 10 = 1
Faktor Persekutuan dari dua atau lebih adalah faktor dari bilangan-bilangan
tersebut yang nilaianya sama. Contohnya: Tentukan faktor persekutuan dari 16 dan
20!
Penyelesaian:
Faktor dari 16 = 1, 2, 4, 8, 16
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10, 20
Faktor Persekutuan dari 16 dan 20 adalah 1, 2, dan 4.
Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua atau lebih bilangan adalah faktor
persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut yang terbesar. Contohnya; Tentukan
FPB dari 12 dan 18!
Penyelesaian:
Akan ditentukan FPB dari 12 dan 18 dengan menggunakan faktor persekutuan.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Faktor dari 18 = 1, 2,3, 6, 9, dan 18.
Faktor persekutuan dari 12 dan 18 adalah 1, 2, 3, dan 6.
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 6.
Jadi, FPB dari 12 dan 18 adalah 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan faktor persekutuan terbesar (FPB). Contohnya sebagai
berikut.
Terdapat dua tali yang berbeda panjang yang akan dipotong menjadi beberapa
bagian sama panjang. Panjang tali pertama 8 meter dan tali kedua 12 meter. Berapa
ukuran potongan tali terpanjang yang dapat diperoleh dari kedua tali tersebut?
Penyelesaian:
Soal cerita ini dapat diselesaikan dengan menggunakan FPB.
Faktor dari 8 = 1, 2, 4, dan 8.
Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
FPB dari 8 dan 12 adalah 4.
Jadi, ukuran terpanjang setiap potongan tali adalah 4 meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran Lembar Kegiatan Siswa
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama : ..............................................
No. Absen : .............................................
Kelas : .............................................
Petunjuk
1. Kerjakan tugas secara mandiri.
2. Kerjakan tugas dengan tepat waktu
A. Kegiatan Belajar Pertemuan Pertama
Kegiatan Belajar 1
Dengarkan gurumu membacakan cerita dibawah ini!
Rumuskan masalah mengenai cerita yang di sampaikan oleh gurumu dengan
membuat sebuah pertanyaan!
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Ayo Mencoba
Buatlah jawaban sementara mengenai jumlah anak yang bisa menerima pipet dari
ibu guru dengan jumlah yang sama dan dapat dibagi habis!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Ibu guru mempunyai pipet sebanyak 12
pipet. Pipet yang ibu punya akan ibu
bagikan ke anak-anak kelas IV. Berapakah
yang bisa menerima pipet dari ibu dengan
jumlah yang sama dan dapat dibagi habis?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lakukan kegiatan eksperimen bersama guru dan temanmu dengan mengikuti
langkah-langkah berikut ini!
1. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 1 siswa lainnya. Berapa jumlah pipet
yang didapat oleh satu siswa?
2. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 2 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa banyaknya pipet yang
didapatkan?
3. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 3 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa banyaknya pipet yang
didapatkan?
4. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 4 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa banyaknya pipet yang
didapatkan?
5. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 5 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa setiap siswa tidak bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama?
6. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 6 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa banyaknya pipet yang
didapatkan?
7. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 7 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa setiap siswa tidak bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama?
8. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 8 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa setiap siswa tidak bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama?
9. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 9 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa setiap siswa tidak bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama?
10. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 10 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa setiap siswa tidak bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
11. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 11 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Mengapa setiap siswa tidak bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama?
12. Siswa X membagikan 12 pipet kepada 12 siswa. Apakah setiap siswa bisa
mendapatkan banyaknya pipet yang sama? Berapa banyaknya pipet yang
didapatkan?
Catatlah jumlah-jumlah siswa yang dapat menerima pipet dengan jumlah
pipet yang didapat sama banyak dan dapat dibagi habis!
....................................................................................................................................
Tuliskan faktor dari 12!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Tuliskan faktor dari 24!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Tuliskan faktor yang sama (bilangan pembagi yang sama) dari 12 dan 24!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Kegiatan Belajar 2
Tentukan faktor dari 20!
Tentukan faktor dari 28!
Carilah faktor-faktor yang sama dari 20 dan 28!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Ayo Mencoba
Lakukanlah percobaan membuktikan faktor persekutuan dari 20 dan 28
dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini!
Gunakan media faktor persekutuan ini dengan meletakannya di atas meja.
Bilangan pertama adalah 20 dan dilambangkan dengan kancing baju berwarna
hijau dan bilangan kedua adalah 28 dan dilambangkan dengan kancing baju
berwarna merah.
Letakan kancing baju warna hijau pada kotak-kotak angka/bilangan yang dapat
membagi habis bilangan pertama.
Letakan kancing baju warna merah pada kotak-kotak angka/bilangan yang
dapat membagi habis bilangan kedua.
Lihatlah kotak-kotak yang berisi dua kancing baju yang terdiri dari satu
kancing baju berwarna hijau dan satu kancing baju berwarna merah.
Tuliskan kotak angka/bilangan berapa saja yang terdiri dari 2 warna kancing
baju.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
(Kotak yang terdiri dari dua warna kancing baju adalah faktor persekutuan dari
dua bilangan)
Ayo Renungkan
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran hari ini?
2. Apakah sudah menguasai materi hari ini? Jika sudah materi apa saja yang kamu
pahami?
Tindak Lanjut
Pelajari ulang materi Faktor bilangan dan faktor Persekutuan dengan mengerjakan
soal Pekerjaan Rumah (PR) dibawah ini!
1. Faktor bilangan dari 90 adalah ...
2. Faktor persekutuan dari 24 dan 48 adalah ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
B. Kegiatan Belajar Pertemuan Kedua
Kegiatan Belajar 1
Tentukan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dari 25 dan 30!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Lakukan percobaan menggunakan media faktor persekutuan untuk
menemukan faktor persekutuan terbesar dari 25 dan 30 dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
Gunakan media faktor persekutuan ini dengan meletakannya di atas meja.
Bilangan 25 di lambangkan dengan kancing baju berwarna hijau dan bilangan
30 di lambangkan dengan kancing baju berwarna merah.
Letakan kancing baju warna hijau pada kotak-kotak angka/bilangan yang dapat
membagi bilangan 25.
Letakan kancing baju warna merah pada kotak-kotak angka/bilangan yang
dapat membagi bilangan 30.
Lihatlah kotak-kotak yang berisi dua kancing baju yang terdiri dari satu
kancing baju berwarna hijau dan satu kancing baju berwarna merah.
Tuliskan kotak angka/bilangan berapa saja yang terdiri dari 2 warna kancing
baju. Kotak yang terdiri dari dua warna kancing baju adalah faktor persekutuan
dari dua bilangan.
Jika, sudah mengetahui faktor persekutuan dari dua bilangan, maka carilah
bilangan yang terbesar dari faktor persekutuan dari 25 dan 30. Angka/bilangan
dalam faktor persekutuan dari dua bilangan yang nilainya paling besar adalah
faktor persekutuan terbesar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tuliskan hasil percobaanmu menemukan faktor persekutuan terbesar (FPB)
dari 25 dan 30!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Kegiatan Belajar 2
Dengarkan cerita yang dibacakan oleh gurumu!
1. Buatlah rumusan masalah mengenai cerita yang dibacakan oleh
gurumu!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Buatlah jawaban sementara mengenai pertanyaan yang ada dalam
cerita!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Hani memiliki pita merah sepanjang 18 meter dan pita
kuning 36 meter. Kedua pita tersebut akan digunakan untuk
menghias kotak kado sebanyak-banyaknya dengan panjang
dan warna yang sama tiap kotaknya. Berapakah jumlah
kotak kado terbanyak yang dapat dihias?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lakukan kegiatan cara penyelesaian soal cerita yang telah dibacakan oleh
guru dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut!
Carilah faktor bilangan dari setiap bilangan yang ada dalam soal cerita yang
dibacakan oleh guru.
Setelah mengetahui faktor bilangan dari setiap bilangannya, kemudian
tentukan faktor persekutuannya.
Setelah mendapatkan faktor persekutuannya maka carilah faktor persekutuan
yang bilangannya paling besar diantara faktor persekutuan tersebut. Bilangan
yang paling besar dalam faktor persekutuan adalah FPB.
Setelah mendapatkan FPB maka jawablah pertanyaan yang ada dalam soal
cerita tersebut. FPB sama dengan jumlah kotak kado terbanyak yang dapat
dihias.
Tuliskan hasil penyelesaian soal cerita di bawah ini!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Ayo Renungkan
Apakah masih merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal FPB?
Tindak Lanjut
Pelajari ulang materi pemecahan masalah yang berhubungan dengan FPB dengan
mengerjakan soal dibawah ini!
Untuk acara ulang tahun, Citra akan mengemas 30 permen dan 60 cokelat. Permen
dan cokelat tersebut akan dibungkus di dalam kantong plastik dengan jumlah
masing-masing sama banyak. Berapa paling terbanyak kantong plastik yang harus
disiapkan oleh Citra?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran Instrumen Penilaian
PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
Indikator 3.6.1 Menentukan faktor bilangan.
3.6.2 Membuktikan faktor persekutuan dari dua bilangan.
3.6.3 Menemukan faktor persekutuan terbesar dari dua
bilangan menggunakan himpunan faktor persekutuan.
3.6.4 Menghubungkan faktor persekutuan terbesar dengan
soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Tujuan
Pembelajaran
3.6.1.1 Melalui kegiatan menganalisis data dalam model
pembelajaran inquiry, siswa mampu menentukan
faktor bilangan dengan tepat.
3.6.2.1 Melalui kegiatan menguji hipotesis dalam model
pembelajaran inquiry, siswa dapat membuktikan faktor
persekutuan dari dua bilangan dengan menggunakan
media FPB.
3.6.3.1 Melalui kegiatan menganalisis data dalam model
pembelajaran inquiry, siswa mampu menemukan
faktor persekutuan terbesar dari dua bilangan
menggunakan himpunan faktor persekutuan secara
tepat.
3.6.4.1 Melalui kegiatan menguji hipotesis dalam model
pembelajaran inquiry, siswa mampu menghubungkan
faktor persekutuan terbesar dengan soal cerita yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari secara tepat.
Teknik
Penilaian
Test
Bentuk
Penilaian
Test Tertulis
Rubrik Penilaian
Indikator 3.6.1
Kriteria Skor
Menuliskan cara mendapatkan faktor bilangan 1
Menyebutkan faktor bilangan dengan benar 1
Jumlah Skor 2
Indikator 3.6.2
Kriteria Skor
Menyebutkan faktor dari bilangan pertama dengan tepat 1
Menyebutkan faktor dari bilangan kedua dengan tepat 1
Menyebutkan faktor persekutuan dari dua bilangan dengan tepat 1
Jumlah Skor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Indikator 3.6.3
Kriteria Skor
Menyebutkan faktor dari bilangan pertama dengan tepat 1
Menyebutkan faktor dari bilangan kedua dengan tepat 1
Menyebutkan faktor persekutuan dari dua bilangan dengan tepat 1
Menentukan FPB dengan tepat 1
Jumlah Skor 4
Indikator 3.6.4
Kriteria Skor
Menyebutkan faktor dari bilangan pertama dengan tepat 1
Menyebutkan faktor dari bilangan kedua dengan tepat 1
Menyebutkan faktor persekutuan terbesar 1
Mendapatkan hasil penyelesaian masalah yang benar 2
Jumlah Skor 5
Nilai Akhir = Jumlah skor siswa
ππ’πππβ π πππ ππππ ππππ Γ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 3.1 Soal Pretest
SOAL PRETEST
Muatan Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/I
Waktu : 35 Menit
Nama :
No. Absen :
NILAI
Kerjakan soal-soal berikut dengan menuliskan cara penyelesaiannya!
1. Tentukan faktor dari 24!
2. Tentukan faktor dari 15!
3. Tentukan faktor persekutuan dari 12 dan 16!
4. Tentukan faktor persekutuan dari 13 dan 26!
5. Tentukan FPB dari 28 dan 21!
6. Tentukan FPB dari 18 dan 24!
7. Citra membeli 10 coklat dan 20 permen untuk acara ulang tahunnya. Coklat
dan permen tersebut akan dibungkus ke dalam kantong-kantong plastik dengan
jumlah masing-masing sama banyak. Tentukan banyaknya kantong plastik
paling banyak yang harus disiapkan oleh Citra!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 3.2 Soal Posttest
SOAL POSTTEST
Muatan Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV/I
Waktu : 35 Menit
Nama :
No. Absen :
NILAI
Kerjakan soal-soal berikut dengan menuliskan cara penyelesaiannya!
1. Tentukan faktor dari 48!
2. Tentukan faktor dari 72!
3. Tentukan faktor persekutuan dari 56 dan 84!
4. Tentukan faktor persekutuan dari 25 dan 30!
5. Tentukan FPB dari 64 dan 96!
6. Tentukan FPB dari 38 dan 76!
7. Ibu Ajeng akan mengadakan arisan di rumahnya. Ia membeli dua jenis kue
untuk disajikan. Kue yang dibeli Ibu Ajeng yaitu kue rasa keju sebanyak 60
buah dan kue rasa coklat 90 buah. Kue-kue tersebut akan disajikan di atas
piring sama banyak. Tentukan banyaknya piring terbanyak yang dibutuhkan
untuk menyajikan kedua jenis kue tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Soal Pretest
1. Penyelesaian:
24 : 1 = 24 24 : 6 = 4
24 : 2 = 12 24 : 8 = 3
24 : 3 = 8 24 : 12 = 2
24 : 4 = 6 24 : 24 = 1
Jadi, Faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
2. Penyelesaian:
15 : 1 = 15 15 : 5 = 3
15 : 3 = 5 15: 15 = 1
Faktor dari 15 adalah 1, 3, 5, dan 15.
3. Faktor dari 12 = 1, 2, 3, 4, 6, dan 12.
Faktor dari 16 = 1, 2, 4 ,8 , dan 16.
Faktor Persekutuan dari 12 dan 16 adalah 1, 2, dan 4.
4. Faktor dari 13 = 1 dan 13
Faktor dari 26 = 1, 2, 13, dan 26
Faktor Persekutuan dari 13 dan 26 adalah 1 dan 13
5. Faktor dari 28 = 1, 2, 4, 7, 14, dan 28
Faktor dari 21 = 1, 3, 7, dan 21
Faktor Persekutuan dari 18 dan 24 adalah 1 dan 7
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 7
Jadi, FPB dari 28 dan 21 adalah 7
6. Faktor dari 18 = 1, 2, 3, 6, 9 dan 18.
Faktor dari 24 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Faktor Persekutuan dari 18 dan 24 adalah 1, 2, 3, dan 6
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 6
Jadi, FPB dari 18 dan 24 adalah 6
7. Faktor dari 10 = 1, 2, 5, dan 10
Faktor dari 20 = 1, 2, 4, 5, 10, dan 20
FPB dari 10 dan 20 adalah 10
Jadi, kantong plastik paling banyak yang harus disiapkan oleh Citra adalah
10 kantong plastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 3.5 Kunci Jawaban Soal Posttest
1. Penyelesaian:
48 : 1 = 48 48 : 8 = 6
48 : 2 = 24 48 :12 = 4
48 : 3 = 16 48 : 16 = 3
48 : 4 = 12 48 : 24 = 2
48 : 6 = 8 48 : 48 = 1
Jadi, Faktor dari 48 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 24, dan 48.
2. Penyelesaian:
72 : 1 = 72 72 : 9 = 8
72 : 2 = 36 72 : 12 = 6
72 : 3 = 24 72 : 18 = 4
72 : 4 = 18 72 : 24 = 3
72 : 6 = 12 72 : 36 = 2
72 : 8 = 9 72 : 72 = 1
Faktor dari 72 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 12, 18, 24, 36, dan 72.
3. Faktor dari 56 = 1, 2, 4, 7, 8, 14, 28, dan 56
Faktor dari 84 = 1, 2, 3, 4, 6, 7, 12, 14, 21, 28, 42, dan 84
Faktor Persekutuan dari 56 dan 84 adalah 1, 2, 4, 7, 14, dan 28.
4. Faktor dari 25 = 1, 5, dan 25.
Faktor dari 30 = 1, 2, 3, 5, 6, 10, 15, dan 30.
Faktor Persekutuan dari 25 dan 30 adalah 1 dan 5.
5. Faktor dari 64 = 1, 2, 4, 8, 16, 32, dan 64.
Faktor dari 96 = 1, 2, 3, 4, 6, 16, 8, 12, 24, 32, 48, dan 96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Faktor Persekutuan dari 64 dan 96 adalah 1, 2, 4, 8, 16, dan 32.
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 32.
Jadi, FPB dari 64 dan 96 adalah 32.
6. Faktor dari 38= 1, 2, 19, dan 38.
Faktor dari 76= 1, 2, 4, 19, 38, dan 76.
Faktor Persekutuan dari 38 dan 76 adalah 1, 2, 19, dan 38.
Faktor persekutuan yang terbesar adalah 38.
Jadi, FPB dari 38 dan 76 adalah 38.
7. Faktor dari 60 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, dan 60.
Faktor dari 90 = 1, 2, 3, 5, 6, 9, 10, 15, 18, 30, 45, dan 90.
FPB dari 60 dan 90 adalah 30.
Jadi, jumlah piring yang dibutuhkan untuk menyajikan kedua jenis kue
tersebut adalah 30 piring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 3.6 Rubrik Penilaian Skor
RUBRIK PENSKORAN
No Indikator Item
Soal
Kriteria Penskoran Skor Jumlah
Skor
1 3.6.5 Menentukan
faktor
bilangan.
1, 2 Menuliskan cara
mendapatkan faktor
bilangan
1
2
Menyebutkan faktor
bilangan dengan benar
1
2 3.6.2 Membuktikan
faktor
persekutuan
dari dua
bilangan.
3, 4 Menyebutkan faktor dari
bilangan pertama dengan
tepat
1
3 Menyebutkan faktor dari
bilangan kedua dengan
tepat
1
Menyebutkan faktor
persekutuan dari dua
bilangan dengan tepat
1
3 3.6.3 Menemukan
faktor
persekutuan
terbesar dari
dua bilangan
menggunakan
himpunan
faktor
persekutuan.
5, 6 Menyebutkan faktor dari
bilangan pertama dengan
tepat
1
4
Menyebutkan faktor dari
bilangan kedua dengan
tepat
1
Menyebutkan faktor
persekutuan dari dua
bilangan dengan tepat
1
Menentukan FPB dengan
tepat
1
4 3.6.4 Menghubungk
an faktor
persekutuan
terbesar
dengan soal
cerita yang
berkaitan
dengan
kehidupan
sehari-hari.
7 Menyebutkan faktor dari
bilangan pertama dengan
tepat
1
5
Menyebutkan faktor dari
bilangan kedua dengan
tepat
1
Menyebutkan faktor
persekutuan terbesar
1
Mendapatkan hasil
penyelesaian masalah yang
benar
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3.7 Hasil Wawancara Guru
Pedoman Wawancara Guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana cara Bapak/Ibu
menyampaikan materi kepada anak-
anak di kelas?
Ketika saya mengajar di kelas,
saya menggunakan metode yang
sesuai dengan materinya, mbak.
Metode yang sering saya gunakan
yaitu metode ceramah sama saya
menggunakan media, biasanya
saya memanfaatkan LCD yang
ada di kelas.
2 Mengapa Bapak/Ibu menggunakan
cara menyampaikan materi dengan
sebuah metode atau media
pembelajaran ketika mengajar di
kelas?
Karena anak-anak itu susah untuk
diajak belajar, mbak. Anak-anak
sekitar usia 9 masih suka
bermain-main dan masih dalam
tahap operasional konkret
makanya terkadang saya jika
memungkinkan saya membawa
media pembelajaran dengan
memanfaatkan yang ada
walaupun itu sehederhana, mbak.
Cara mengajar kita itu juga
mempengaruhi anak-anak dalam
melakukan kegiatan belajar,
mbak. Jadi, proses belajar yang
dilakukan siswa mempengaruhi
hasil belajar siswa.
3 Berapa jumlah KKM untuk muatan
pelajaran matematika di kelas IV?
KKM untuk muatan pelajaran
matematika itu 65, mbak.
4 Apakah seluruh anak kelas IV ketika
diadakan ulangan harian bisa
mendapatkan nilai diatas KKM?
Wah, kalau itu iya belum bisa
mbak, karena di kelas IV A
maupun di kelas IV B itu ada
beberapa anak yang memang
memiliki kekurangan pada
kemampuan atau daya
tangkapnya, dan ada juga yang
tempramen atau anak yang
meminta perhatian khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 3.8 Hasil Wawancara Siswa
Pedoman Wawancara Siswa di Kelompok Kontrol
No Pertanyaan Jawaban Siswa
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3
1 Apakah kamu
senang belajar
matematika? Apa
alasanmu?
Senang,
karena
membuatku
senang.
Tidak, karena
matematika susah.
Senang, karena
belajar
matematika itu
mengasah otak.
2 Bagaimana cara
guru kelasmu
mengajarkan
materi matematika
selama ini?
Dengan cara
mengambar
di papan tulis.
Disuruh pakai
logika.
Menggunakan
gambaran.
3 Apakah guru
kelasmu pernah
menggunakan
media saat belajar
matematika?
Sebutkan!
Tidak. Jarang-jarang. Tidak.
4 Apakah kegiatan
belajar matematika
selama ini
berlangsung
menarik dan
menyenangkan?
Apa alasanmu?
Menarik,
karena saya
suka
menghitung.
Tidak, karena
membosankan,
susah, dan
jelasinnya agak
tidak jelas.
Menyenangkan,
karena
pelajarannya
susah-susah
gampang.
5 Materi apa yang
paling kamu suka
dipelajaran
matematika? Apa
alasanmu?
Pecahan,
karena lebih
mudah.
Menyederhanakan
pecahan, karena
paling gampang.
Pembulatan,
karena lebih
mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Pedoman Wawancara Siswa di Kelompok Eksperimen
No Pertanyaan Jawaban Siswa
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3
1 Apakah kamu
senang belajar
matematika? Apa
alasanmu?
Tidak, karena
sulit.
Senang,
karena suka
belajar
matematika.
Senang, karena
menghitung.
2 Bagaimana cara
guru kelasmu
mengajarkan materi
matematika selama
ini?
Menjelaskan
di depan.
Dijelaskan
dengan ditulis
di papan tulis.
Menggambarkan.
3 Apakah guru
kelasmu pernah
menggunakan media
saat belajar
matematika?
Sebutkan!
Jarang-jarang
tapi pakai
papan tulis.
Jarang-jarang. Tidak.
4 Apakah kegiatan
belajar matematika
selama ini
berlangsung
menarik dan
menyenangkan?
Apa alasanmu?
Menarik,
karena enak
guru yang
sekarang
daripada
sebelumnya.
Menarik,
karena
gurunya baik.
Menarik, karena
gurunya ketika
jelasin itu jelas.
5 Materi apa yang
paling kamu suka
dipelajaran
matematika? Apa
alasanmu?
Perkalian,
karena lebih
mudah dari
pembagian.
Semua materi,
karena suka
matematika.
Pecahan, karena
mudah-mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 3.9 Rekap Nilai Expert Judgement RPP
RPP Kontrol
No Komponen Penelitian
Expert Judgement Rerata
Skor
Guru
1
Guru
II
Dosen Total
1 Identitas sekolah dalam RPP
memenuhi aspek:
a. Satuan pendidikan
b. Muatan pelajaran
c. Kelas/semester
d. Alokasi waktu
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
12
12
12
11
2 RPP telah memuat:
a. Kompetensi Inti
b. Kompetensi dasar
c. Indikator
d. Tujuan pembelajaran
e. Materi ajar
f. Model/ pendekatan/
strategi/ metode/ teknik
pembelajaran
g. Kegiatan pembelajaran
h. Alat/Bahan/Sumber belajar
i. Penilaian
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
12
12
12
12
12
12
12
12
12
3 RPP telah mengakomodasi
kompetensi, indikator,
tujuan, dan alokasi waktu: a. Kesesuian dengan
kompetensi
b. Indikatornya mengacu
pada kompetensi dasar
c. Kesesuaian indikator
dengan alokasi waktu
d. Indikator dapat dan
mudah diukur
e. Indikator mengandung
kata-kata kerja
operasional
f. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
12
12
12
12
12
12
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
g. Kesesuaian perumusan
dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition,
dan Degree
4 Pemilihan materi ajar
a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
b. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
4
4
4
4
4
4
12
12
5 Pemilihan sumber belajar
a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
b. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
4
4
4
4
4
4
12
12
6 RPP sudah mencerminkan :
a. Kesesuaian dengan metode
pembelajaran
konvensional/ceramah
b. Mengakomodasi variabel
terikat yang diteliti yaitu
hasil belajar matematika
4
4
4
4
4
4
12
12
7 Skenario pembelajaran
a. Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan
penutup
b. Kesesuaian dengan metode
pembelajaran
konvensional/ceramah
c. Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup
4
4
4
4
4
4
4
4
4
12
12
12
8 Rancangan penilaian autentik
a. Kesesuaian bentuk, teknik
dan instrumen dengan
indikator pencaipaian
kompetensi
b. Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan
c. Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian keterampilan
4
4
4
4
4
4
4
4
4
12
12
12
Total Skor 383
Rata-rata 99,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
RPP Eksperimen
No Aspek yang Dinilai
Expert Judgement Rerata
Skor
Guru
I
Guru
II
Dosen Total
1 Identitas sekolah dalam RPP
memenuhi aspek:
a. Satuan pendidikan
b. Muatan pelajaran
c. Kelas/semester
d. Alokasi waktu
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
12
12
12
12
2 RPP telah memuat:
a. Kompetensi Inti
b. Kompetensi dasar
c. Indikator
d. Tujuan pembelajaran
e. Materi ajar
f. Model/ pendekatan/
strategi/ metode/ teknik
pembelajaran
g. Kegiatan pembelajaran
h. Alat/Bahan/Sumber belajar
i. Penilaian
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
12
12
11
11
12
12
11
12
11
3 RPP telah mengakomodasi
kompetensi, indikator,
tujuan, dan alokasi waktu: a. Kesesuian dengan
kompetensi
b. Indikatornya mengacu
pada kompetensi dasar
c. Kesesuaian indikator
dengan alokasi waktu
d. Indikator dapat dan
mudah diukur
e. Indikator mengandung
kata-kata kerja
operasional
f. Kesesuaian indikator
dengan tujuan
g. Kesesuaian perumusan
dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition,
dan Degree
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
12
12
12
12
12
12
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
4 Pemilihan materi ajar
a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
b. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
4
4
4
4
4
4
12
12
5 Pemilihan sumber belajar
a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
b. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
4
4
4
4
4
4
12
12
6 Pemilihan media belajar
a. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
b. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
c. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
4
4
3
4
4
4
4
4
4
12
12
11
7 RPP sudah mencerminkan :
a. Langkah-langkah
pembelajaran model
inquiry:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menganalisis data
6. Menguji hipotesis
7. Merumuskan
kesimpulan
b. Mengakomodasi variabel
terikat yang diteliti yaitu
hasil belajar matematika
4
4
4
4
4
4
12
12
8 Skenario pembelajaran
a. Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan
penutup
b. Kesesuaian dengan model
pembelajaran inquiry
c. Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, inti,
dan penutup
4
4
4
4
4
4
3
3
4
11
11
12
9 Rancangan penilaian
autentik
a. Kesesuaian bentuk, teknik
dan instrumen dengan
4
4
4
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
indikator pencaipaian
kompetensi
b. Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan
c. Kesesuaian antara bentuk,
teknik dan instrumen
penilaian keterampilan
4
4
4
4
4
4
12
12
Total Skor 413
Rata-rata 98,33
Rumus Rata-rata
Nilai = π½π’πππβ ππππ πππππ π¦πππ πππππππ‘
π½π’πππβ ππππ π‘ππ‘ππ Γ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 3.10 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Soal Tes
Soal Pretest
No
Item
Validator Rata-
rata
Komentar/Saran Perbaikan
1 2 3
1 5 5 5 5 Validator 1: -
Validator 2: -
Validator 3: -
2 5 4 5 4,6 Validator 1: -
Validator 2: Angka dalam soal digunakan angka
kurang dari 30
Validator 3: -
3 5 4 5 4,6 Validator 1: -
Validator 2: Angka dalam soal digunakan angka
kurang dari 30
Validator 3: -
4 5 4 5 4,6 Validator 1: -
Validator 2: Angka dalam soal digunakan angka
kurang dari 30
Validator 3: -
5 5 4 5 4,6 Validator 1: -
Validator 2: Angka dalam soal digunakan angka
kurang dari 30
Validator 3: -
6 5 4 5 4,6 Validator 1: -
Validator 2: Angka dalam soal digunakan angka
kurang dari 30
Validator 3 : -
7 5 4 4 4,3 Validator 1 : -
Validator 2 : Angka dalam soal digunakan angka
kurang dari 30
Validator 3: Kalimat dalam soal perlu diganti
(Coklat dan permen tersebut akan
dibungkus ke dalam kantong-
kantong plastik dengan jumlah
masing-masing sama banyak.
Tentukan banyaknya plastik paling
banyak yang harus disiapkan oleh
Citra!)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Soal Posttest
No
Item
Validator Rata-
rata
Komentar/Saran Perbaikan
1 2 3
1 5 5 5 5 Validator 1: -
Validator 2: -
Validator 3: -
2 5 5 5 5 Validator 1: -
Validator 2: -
Validator 3: -
3 5 5 5 5 Validator 1: -
Validator 2: -
Validator 3: -
4 5 5 5 5 Validator 1: -
Validator 2: -
Validator 3: -
5 5 5 5 5 Validator 1: -
Validator 2: -
Validator 3: -
6 5 5 5 5 Validator 1: -
Validator 2: -
Validator 3 : -
7 5 5 4 4,6 Validator 1 : -
Validator 2 : -
Validator 3: Jika yang dimaksud adalah FPB,
maka siswa diminta menetukan
banyaknya piring terbanyak yang
dibutuhkan untuk menyajikan
kedua jenis kue.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 3.11 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Soal Pretest
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 TOTAL
S1 Pearson Correlation 1 ,692** ,514** ,567** ,093 ,203 ,448* ,675**
Sig. (2-tailed) ,000 ,004 ,001 ,624 ,282 ,013 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S2 Pearson Correlation ,692** 1 ,465** ,629** ,343 ,535** ,465** ,827**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,063 ,002 ,010 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S3 Pearson Correlation ,514** ,465** 1 ,769** ,050 ,068 ,004 ,526**
Sig. (2-tailed) ,004 ,010 ,000 ,792 ,721 ,982 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S4 Pearson Correlation ,567** ,629** ,769** 1 ,379* ,248 ,135 ,725**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,039 ,187 ,476 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S5 Pearson Correlation ,093 ,343 ,050 ,379* 1 ,573** ,289 ,615**
Sig. (2-tailed) ,624 ,063 ,792 ,039 ,001 ,122 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S6 Pearson Correlation ,203 ,535** ,068 ,248 ,573** 1 ,536** ,723**
Sig. (2-tailed) ,282 ,002 ,721 ,187 ,001 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S7 Pearson Correlation ,448* ,465** ,004 ,135 ,289 ,536** 1 ,667**
Sig. (2-tailed) ,013 ,010 ,982 ,476 ,122 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,675** ,827** ,526** ,725** ,615** ,723** ,667** 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,781 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 3.12 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reliabilitas Soal
Posttest
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 TOTAL
S1 Pearson Correlation 1 ,654** ,275 ,440* ,232 ,467** ,256 ,597**
Sig. (2-tailed) ,000 ,141 ,015 ,218 ,009 ,172 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S2 Pearson Correlation ,654** 1 ,561** ,472** -,065 ,368* ,316 ,563**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,008 ,734 ,045 ,089 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S3 Pearson Correlation ,275 ,561** 1 ,593** ,117 ,400* ,354 ,615**
Sig. (2-tailed) ,141 ,001 ,001 ,539 ,029 ,055 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S4 Pearson Correlation ,440* ,472** ,593** 1 ,155 ,392* ,285 ,658**
Sig. (2-tailed) ,015 ,008 ,001 ,414 ,032 ,127 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S5 Pearson Correlation ,232 -,065 ,117 ,155 1 ,415* ,317 ,526**
Sig. (2-tailed) ,218 ,734 ,539 ,414 ,022 ,088 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S6 Pearson Correlation ,467** ,368* ,400* ,392* ,415* 1 ,713** ,868**
Sig. (2-tailed) ,009 ,045 ,029 ,032 ,022 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
S7 Pearson Correlation ,256 ,316 ,354 ,285 ,317 ,713** 1 ,789**
Sig. (2-tailed) ,172 ,089 ,055 ,127 ,088 ,000 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
N 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson Correlation ,597** ,563** ,615** ,658** ,526** ,868** ,789** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,760 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 3.13 Lembar Keterbacaan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 4.1 Hasil Tes
Kelompok Kontrol
No Nama Skor Pretest Skor Posttest Selisih
Skor
1 Abditama Nur Rahman 0 1 1
2 Sabela Dian Kartika 3 9 6
3 Zaki Habbib Taufik KR 1 2 1
4 Muhammad Angga 1 2 1
5 Tisha Gihan Ahzaini
Windri
0 1 1
6 Achilles Nashcosta
Soelistyo
0 1 1
7 Amelia Apriyanto 0 5 5
8 Arjuna Agra Ramadhan 1 3 2
9 Arvin Widya Dhana
Purba K
0 6 6
10 Avila Vanda 1 1 0
11 Azka Nur Fauzan 0 2 2
12 Az Zahra Najwa Anggara 1 12 11
13 Diaz Erlangga 0 4 4
14 Fabima Syahputra 0 5 5
15 Faiz Riza Saputra 1 6 5
16 Fara Tyas Ramadhani 0 5 5
17 Fitra Raditya Arnanda 0 3 3
18 Hendy Yoga Raditya 1 4 3
19 Jenita Rinjani 4 5 1
20 Liestasari Rahma Safitri 3 4 1
21 Magesta Wishutama 0 3 3
22 Nawja Okta Al Akbar 0 1 1
23 Noval Satria Ramadhani 0 4 4
24 Ramadhina Az Zahra 1 2 1
25 Rayhan Audira Aditya S. 0 1 1
26 Titanova Alya Loviolin 0 6 6
27 Tyan Rahmat Pratama 1 6 5
28 Viola Dewi Putri Ranesa 1 3 2
29 Zalva Ragita Cahyani 0 5 5
30 Silvira Nurul Nilamsari 1 5 4
31 Fadhila Bagas Apriyanda 4 2 -2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Kelompok Eksperimen
No Nama Skor
Pretest
Skor
Posttest
Selisih Skor
1 Rafa Ekayudha
Alessandro
4 14 10
2 Muhammad Zahid
Azzam
2 16 14
3 Muhammad Nur Eko
Prasetyo
1 14 13
4 Ailsya Aulia Anggraheni 2 23 21
5 Aditya Ahmad Ardinsyah 0 17 17
6 Anggita Destiana Putri 2 23 21
7 Ayu Aisyah 5 22 17
8 Bimo Riski Abiyan 0 16 16
9 Delia Talita Anindita 1 22 21
10 Dhio Andika Prasetyo 0 6 6
11 Dymas Adhitia 0 16 16
12 Eka Rizky Febrianto 0 11 11
13 Elvina Fetri Saafiya 2 19 17
14 Falih Arkhan Al Fathani 1 11 10
15 Faris Nur Fathan 0 15 15
16 Fina Nailatul Izzah 2 23 21
17 Gendhis Annisa Dewi 5 21 16
18 Ivan Andrianto 0 15 15
19 Kayzan Murtaza Akram 2 19 17
20 Kinanthi Ayu Lestari 0 11 11
21 Liftynia Saphira D.S 0 22 22
22 Lovely Keyza Az Zahra 0 12 12
23 Naufal Putra Prachma 6 15 9
24 Raditya Wahyu Pramana 1 12 11
25 Rakit Graha Jaya 1 18 17
26 Ratih Aulia Ardhita P 1 17 16
27 Ristanti Yunitasari 1 15 14
28 Rizky Adika Wibawa P 0 12 12
29 Zahra Farha Mumtazah 0 23 23
30 Achilles Rauuf Balian
Reikan
0 11 11
31 Nuradibowo 0 21 21
32 Luthfie Ananditya 0 18 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest
K
Posttest
K
Selisih
K
Pretest
E
Posttest
E
Selisih
E
N 31 31 31 32 32 32
Normal
Parametersa,b
Mean ,81 3,84 3,03 1,22 16,56 15,34
Std.
Deviation 1,167 2,505 2,549 1,660 4,515 4,315
Most Extreme
Differences
Absolute ,305 ,130 ,174 ,240 ,118 ,124
Positive ,305 ,130 ,174 ,240 ,094 ,101
Negative -,245 -,129 -,148 -,231 -,118 -,124
Test Statistic ,305 ,130 ,174 ,240 ,118 ,124
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,199c ,017c ,000c ,200c,d ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 4.3 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Case Processing Summary
KELAS
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PRETEST Kontrol 31 100,0% 0 0,0% 31 100,0%
eksperimen 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
Descriptives
KELAS Statistic Std. Error
PRETEST Kontrol Mean ,81 ,210
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound ,38
Upper Bound 1,23
5% Trimmed Mean ,67
Median ,00
Variance 1,361
Std. Deviation 1,167
Minimum 0
Maximum 4
Range 4
Interquartile Range 1
Skewness 1,748 ,421
Kurtosis 2,413 ,821
eksperimen Mean 1,22 ,294
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound ,62
Upper Bound 1,82
5% Trimmed Mean 1,04
Median 1,00
Variance 2,757
Std. Deviation 1,660
Minimum 0
Maximum 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Range 6
Interquartile Range 2
Skewness 1,613 ,414
Kurtosis 1,974 ,809
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
PRETEST Based on Mean 2,837 1 61 ,097
Based on Median 1,382 1 61 ,244
Based on Median and with
adjusted df 1,382 1 60,967 ,244
Based on trimmed mean 1,811 1 61 ,183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 4.4 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest Pretest Kontrol 31 30,08 932,50
Pretest Eksperimen 32 33,86 1083,50
Total 63
Test Statisticsa
Pretest
Mann-Whitney U 436,500
Wilcoxon W 932,500
Z -,884
Asymp. Sig. (2-tailed) ,377
a. Grouping Variable: Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 4.5 Hasil Uji Korelasi Pretest ke Posttest
Correlations
Posttest_
Eksperim
en
Pretest_E
ksperime
n
Posttest_
Kontrol
Pretest_K
ontrol
Spearman'
s rho
Posttest_Ekspe
rimen
Correlation
Coefficient 1,000 ,362* ,016 -,356*
Sig. (2-tailed) . ,042 ,930 ,050
N 32 32 31 31
Pretest_Eksper
imen
Correlation
Coefficient ,362* 1,000 ,075 -,287
Sig. (2-tailed) ,042 . ,690 ,117
N 32 32 31 31
Posttest_Kontr
ol
Correlation
Coefficient ,016 ,075 1,000 ,181
Sig. (2-tailed) ,930 ,690 . ,331
N 31 31 31 31
Pretest_Kontrol Correlation
Coefficient -,356* -,287 ,181 1,000
Sig. (2-tailed) ,050 ,117 ,331 .
N 31 31 31 31
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 4.6 Hasil Perhitungan Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
selisih_kontrol 31 -2,00 11,00 3,0323 2,54930
selisih_eksperimen 32 6,00 23,00 15,3438 4,31509
Valid N (listwise) 31
Mann-Whitney Test
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
Selisih_Pretest_dan_Post
est
Selisih Pretest dan
Postest kelas Kontrol 31 16,24 503,50
SelisihPretest dan
Postest Kelas
Eksperimen
32 47,27 1512,50
Total 63
Test Statisticsa
Selisih_Pretest_
dan_Postest
Mann-Whitney U 7,500
Wilcoxon W 503,500
Z -6,740
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 4.7 Hasil Perhitungan Uji Peningkatan Skor Pretest ke Posttest
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pretest_Kontrol 31 ,81 1,167 0 4
Pretest_Eksperimen 32 1,22 1,660 0 6
Posttest_Kontrol 31 3,84 2,505 1 12
Posttest_Eksperimen 32 16,56 4,515 6 23
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest_Kontrol -
Pretest_Kontrol
Negative Ranks 1a 12,50 12,50
Positive Ranks 29b 15,60 452,50
Ties 1c
Total 31
Posttest_Eksperimen -
Pretest_Eksperimen
Negative Ranks 0d ,00 ,00
Positive Ranks 32e 16,50 528,00
Ties 0f
Total 32
a. Posttest_Kontrol < Pretest_Kontrol
b. Posttest_Kontrol > Pretest_Kontrol
c. Posttest_Kontrol = Pretest_Kontrol
d. Posttest_Eksperimen < Pretest_Eksperimen
e. Posttest_Eksperimen > Pretest_Eksperimen
f. Posttest_Eksperimen = Pretest_Eksperimen
Test Statisticsa
Posttest_Kontrol
-
Pretest_Kontrol
Posttest_Eksper
imen -
Pretest_Eksperi
men
Z -4,552b -4,943b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Perhitungan Presentase Peningkatan Prestest ke Posttest
1. Kelompok Kontrol
πππππππππ‘ππ =(ππππ πππ π‘π‘ππ π‘ β ππππ ππππ‘ππ π‘)
ππππ ππππ‘ππ π‘Γ 100%
πππππππππ‘ππ =(3,84 β 0,81)
0,81Γ 100%
πππππππππ‘ππ =3,03
0,81Γ 100%
πππππππππ‘ππ = 3,74074074 Γ 100%
πππππππππ‘ππ = 374%
2. Kelompok Eksperimen
πππππππππ‘ππ =(ππππ πππ π‘π‘ππ π‘ β ππππ ππππ‘ππ π‘)
ππππ ππππ‘ππ π‘Γ 100%
πππππππππ‘ππ =(16,56 β 1,22)
1,22Γ 100%
πππππππππ‘ππ =15,34
1,22Γ 100%
πππππππππ‘ππ = 12,573770492 Γ 100%
πππππππππ‘ππ = 1257%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 4.8 Hasil Perhitungan Uji Besar Pengaruh
π = π
βπ
π = β6,740
β126
π = β6,740
11,22497216
π = β0,6004469235
Persentase pengaruh besar perlakuan
R2 = r2 Γ 100%
= (-0,6004469235)2 Γ 100 %
= 0,3605365079 Γ 100%
= 36,05365079 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan
Kegiatan siswa di kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Kegiatan siswa di kelompok eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
CURRICULUM VITAE
C. Nita Rumiyati merupakan anak pertama dari pasangan FR. Triyono Basuki dan
Yulia Sumarni yang lahir di OKU Timur pada tanggal 3 April 1996. Pendidikan
awal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri, Nusa Tunggal, Belitang III, OKU Timur,
Sumatera Selatan tahun 2002-2008. Pendidikan selanjutnya di SMPN I Belitang III
tahun 2008-2011. Selanjutnya, pendidikan penulis dilanjutkan di SMAN I Belitang
III tahun 2011-2014. Penulis melanjutkan pendidikannya di Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun
2014. Dibawah ini adalah daftar kegiatan yang pernah diikuti penulis selama
menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
No Nama Kegiatan Tahun Peran
1 Inisiasi Sanata Dharma (Insadha) 2014 Peserta
2 Inisiasi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (Infisa)
2014 Peserta
3 Inisiasi Program Studi (Insipro) 2014 Peserta
4 English Club 2014-2016 Peserta
5 Seminar βRevolusi Mental dan Pendidikan
Karakter dalam Perspekstif Budayaβ
2014 Peserta
6 PPKM I 2014 Peserta
7 PPKM II 2015 Peserta
8 UKM Pengabdian Masyarakat 2014-2015 Anggota
9 Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar (KMD)
2015 Peserta
10 Kuliah Umum 2015 Peserta
11 Week-end Moral 2015 Peserta
12 Seminar βReinventing Childhood Educationβ 2015 Peserta
13 Kuliah Umum βPendidikan Berbasis
Montessoriβ
2015 Peserta
14 Perayaan Pekan Suci 2016 Panitia
15 Ekaristi Akhir Semester Genap 2016 Panitia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI