library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia,...

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa perkembangan teknologi informasi, pemanfaatan teknologi dalam setiap proses pada sebuah perusahaan dapat memberikan keunggulan kompetitif tersendiri. Proses pemilihan pegawai yang masih dilakukan secara manual, dengan bantuan teknologi informasi mengalami otomatisasi yang berarti semua proses akan berjalan lebih cepat. Secara riil, perusahaan yang tidak melakukan pengembangan teknologi informasi mengalami ketertinggalan dan berujung pada kebangkrutan karena sulit untuk ikut berkompetisi. Setiap saat kita dituntut untuk bisa melakukan suatu pengambilan keputusan yang pasti atas pilihan yang kita hadapi. Benar tidaknya suatu pilihan akan sangat bergantung pada seberapa sering individu tersebut bertemu dengan permasalahan sejenis, bagaimana memproses informasi yang didapat untuk 1

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia,...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa perkembangan teknologi informasi, pemanfaatan teknologi

dalam setiap proses pada sebuah perusahaan dapat memberikan keunggulan

kompetitif tersendiri. Proses pemilihan pegawai yang masih dilakukan secara

manual, dengan bantuan teknologi informasi mengalami otomatisasi yang berarti

semua proses akan berjalan lebih cepat. Secara riil, perusahaan yang tidak

melakukan pengembangan teknologi informasi mengalami ketertinggalan dan

berujung pada kebangkrutan karena sulit untuk ikut berkompetisi.

Setiap saat kita dituntut untuk bisa melakukan suatu pengambilan

keputusan yang pasti atas pilihan yang kita hadapi. Benar tidaknya suatu pilihan

akan sangat bergantung pada seberapa sering individu tersebut bertemu dengan

permasalahan sejenis, bagaimana memproses informasi yang didapat untuk

menghasilkan suatu keputusan, dan sejauh mana pemahaman terhadap

permasalahan yang sedang dihadapi tersebut. Demikian pula proses pemilihan

mekanik dalam sebuah perusahaan yaitu sumber daya manusia sebagai

penggerak utama perusahaan, seperti adanya beragam pilihan dalam rangka

menentukan tenaga kerja yang berkualitas, akan sangat berpengaruh pada

performa dan kemajuan perusahaan.

PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) untuk selanjutnya disebut PT.

GMF AeroAsia yang berlokasi di bandara Soekarno Hatta adalah salah satu

perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang maintenance, repair &

1

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

2

overhaul ( MRO ). Untuk mendapatkan mekanik yang handal dan mampu

melaksanakan tugas dengan baik, para leader di management PT Garuda

Maintenance Facility ( GMF ) sudah memiliki prasyarat yang di definisikan

berdasarkan kebutuhan sehingga menjadi faktor kunci untuk mendapatkan

resource sesuai dengan kebutuhan. Sebelum melakukan perekrutan, perusahaan

dengan teliti mempertimbangkan karakter dari masing-masing calon mekanik.

Karena perusahaan memiliki pilihan dan kriteria minimal, maka perusahaan

sangat selektif sehingga harus melakukan suatu pengambilan keputusan yang

tepat dan akurat. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan mencari kriteria -

kriteria apa saja yang dikehendaki oleh setiap leader subdivisi, lalu melakukan

suatu kajian tentang penilaian yang dapat dijadikan acuan dalam penafsiran

secara menyeluruh. Kajian tersebut dapat membantu PT. GMF AeroAsia dalam

melakukan pemilihan mekanik pada divisi Base Maintenance untuk

mendapatkan mekanik yang berkualitas. Maka untuk mempermudah proses

pemilihan mekanik tersebut, dalam penelitian ini dicoba mengaplikasikan salah

satu metode yang dapat membantu perusahaan dalam pemilihan mekanik pada

divisi Base Maintenance, yaitu dengan menggunakan metode Analytical

Hierarchy Process (AHP).

Proses hierarki analitik (Analytical Hierarchy Process - AHP )

dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada

tahun 1970-an untuk mengorganisir informasi dan pendapat ahli (judgement)

dalam memilih alternatif yang paling disukai.(Marimin et al, 2010, hlm 91).

Secara sederhana, AHP sering diartikan sebagai pembobotan (penentuan

prioritas) dari serangkaian persoalan yang dihadapi, baik terhadap kriteria

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

3

maupun alternatifnya. AHP dapat digunakan untun memecahkan permasalahan

yang kompleks. Dengan membuat struktur keputusan yang sistematis dan

serangkaian prosedur perhitungan, maka dapat dihasilkan rekomendasi prioritas

atau bobot keputusan tiap alternatif yang diajukan. AHP memiliki keunggulan

karena dapat menggabungkan unsur obyektif dan subyektif dari suatu persoalan.

(Bustanul, 2010, hlm 9)

Seiring dengan perkembangan sistem informasi dan komunikasi, akan

lebih mudah dan dapat mempersingkat waktu apabila dalam pelaksanaannya

terfasilitasi menggunakan sistem komputerisasi. Maka dari itu, pada penelitian

ini akan mengaplikasikan teknologi sistem informasi dalam proses pemilihan

mekanik baru pada divisi Base Maintenance.

1.2 Perumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang ditemui antara lain adalah :

1. Apakah proses pemilihan mekanik pada bagian base maintenance yang

ada sudah maksimal?

2. Apakah dalam pemilihan mekanik pada bagian base maintenance dengan

metode baru dapat mempermudah proses pemilihan mekanik?

3. Sistem informasi apakah yang dapat mempermudah PT. GMF AeroAsia

dalam hal proses pemilihan mekanik sehingga dapat mengoptimalkan

pemilihan mekanik pada bagian Base Maintenance?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

4

Pembatasan ruang lingkup masalah dilakukan agar penelitian tidak

meluas, tidak menyimpang, dan lebih terarah. Pembatasan masalah yang

dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Penelitian dilakukan di PT. GMF AeroAsia yang terletak di kompleks

Bandara Soekarno-Hatta.

2. Kriteria diperoleh dengan observasi langsung dan wawancara dengan unit

Base Maintenance.

3. Metode yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process

(AHP).

4. Data diolah menggunakan Microsoft Excel.

5. Perancangan Sistem Informasi digunakan sebagai usulan untuk bagian

HCM ( Human Capital Management ) yang akan mempermudah proses

pengambilan keputusan dalam penempatan mekanik baru pada divisi

Base Maintenance sehingga dapat memenuhi permintaan tiap subdivisi

yang membutuhkan.

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah :

1. Mengidentifikasi kriteria apa saja yang diperlukan oleh User untuk

mengambil keputusan dalam pemilihan mekanik PT. GMF AeroAsia

2. Agar HCM (Human Capital Management) dapat melakukan

perbandingan seleksi pemilihan mekanik pada divisi Base Maintenance

awal dan seleksi pemilihan mekanik usulan sehingga dapat membantu

dalam memberikan keputusan dalam menyeleksi mekanik.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

5

3. Agar HCM (Human Capital Management) dapat menggunakan metode

yang lebih baru sehingga pengambilan keputusan dalam penempatan

mekanik menjadi lebih optimal dan dapat memenuhi persyaratan atau

kriteria diinginkan.

4. Agar HCM (Human Capital Management) mengetahui alur pemilihan

mekanik pada divisi Base Maintenance menggunakan sebuah sistem

informasi. Dimana HCM (Human Capital Management) juga dapat

memberikan keputusan mengenai penempatan mekanik yang sesuai

dengan kriteria yang dibutuhkan tiap subdivisi.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Agar HCM (Human Capital Management) dapat mengetahui tingkat

kepuasan tiap subdivisi sehingga dari kajian tersebut dapat dirancang

suatu pola kriteria baru yang efektif.

2. Meningkatkan citra perusahaan karena mekanik yang terpilih memiliki

kompetensi dibidangnya masing-masing dan sesuai dengan kebutuhan

tiap subdivisi.

3. Diharapkan dapat menunjang kinerja maksimal mekanik pada bagian base

maintenance dengan cara membantu menentukan pilihan yang tepat dan

sesuai dengan bidangnya.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

6

1.5.1 Sejarah Perusahaan

Untuk mengoptimalkan peranan dan kontribusinya, Garuda Indonesia

(GIA) memahami bahwa ketepatan waktu, reliability, dan kenyamanan adalah

kunci utamanya. Untuk itu Garuda Indonesia mendirikan Garuda

Maintenance Facilitiy Support Center pada tahun 1984 yang berkembang

pesat saat itu. Pembangunan dan perluasan fasilitas maintenance itu dahulu

sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah. Total investasi yang di habiskan pada

tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 Juta, 63% diantaranya dihabiskan

untuk mengimport mesin-mesin dan perlengkapan canggih.

Dalam usahanya untuk meningkatkan kapabilitasnya, pada tahun 1996

Garuda Maintenance facilities support Center berubah menjadi sebuah

stategic business unit (SBU) dengan nama Garuda Maintenance Facility

(GMF). Sejak itu GMF mulai melayani operator pihak ke-3 (pesawat selain

milik Garuda Indonesia).

Perubahannya menjadi PT pada Agustus 2002 semakin memberikan

kebebasan kepada GMF. Saat ini, dengan identitas baru dan fleksibilitas, PT.

GMF AeroAsia melayani dengan baik customer-nya dan menjadi salah satu

perusahaan MRO terbaik dan terbesar di Dunia.

Berikut adalah profil singkat PT GMF AeroAsia:

GMF merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia.

Memiliki fasilitas perawatan pesawat seluas 115 Ha.

Memiliki 2900-an orang karyawan yang berpengalaman.

Spin-off atau independent company sejak 26 April 2002.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

7

GMF AeroAsia sudah memiliki approval dari authority berbagai

negara di dunia dalam hal perawatan pesawat. Pengakuan tersebut terbukti

dengan adanya sertifikasi dari lembaga authority tersebut, bahkan di pihak

pabrik ( manufacturer ) pun GMF mendapatkan sertifikasinya. Tabel 1.1

berikut adalah daftar dari sebagian lembaga authority dan jenis sertifikat yang

diperoleh GMF.

Tabel 1.1. Daftar lembaga dan jenis sertifikat yang diperoleh PT. GMF AeroAsia.

No NATION AUTHORITY CERTIFICATE NUMBER SINCE

1 INDONESIA DGCA 145/0100 19822 USA FAA WGFY076F 19923 EUROPA EASA EASA145.0062 20034 SINGAPORE CAAS AWI/139 19955 BANGLADESH CAAP CAA/5525/36/AELD 19986 THAILAND DCA 181/2538 20017 GHANA GCAA 63 20018 NIGERIA NCAA AMO/PK/GMF 20029 YEMEN CAMA 018 & 38 200310 SOUTH AFRICA CAA 945 200311 SUDAN CAA CAA/7/AW/ENO/03/001 200312 INDIA DGCA 5-1638/2005/A1 (2) 200513 KENYA KCAA K/AMO/F/008 200514 ZIMBABWE CAAZ 176/157 200515 DJIBOUTI DCAM 229/DCAM/05 200516 MALAYSIA DCA AO/0120/06 200617 OMAN DGCAM AWR/AMO/GMF/136/07 200718 USA DOT 2006010641 1992

19 USA NORTHOP GRUMMAN 54 1992

20 INDONESIAKOMMITE

AKREDITASI NASIONAL ( KAN )

LK-074-IDN 2003

21 CHINA AIR CHINA CA (2004)R-14 2004

22 PHILIPPINES LUTHANSA TECHNIC 210591 2004

23 INDONESIA PERTAMINA 965/E20700/2005-SO 2005

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

8

24 INDONESIA DGCA ( part 147 ) 147/0700 200625 INDONESIA AIR ASIA QA/COA-001/06 2006

26 INDONESIA GARUDA INDONESIA MQ/COA-14523/06 2006

27 YAMAN CAMA ( part 147 ) 6 2007

28 MALAYSIA MALAYSIA AIRLINES 032/01 2007

Kesuksesan PT. GMF AeroAsia dalam memperoleh sertifikasi ini berdampak

positif pada keberlangsungan bisnis perusahaan. Pencapaian ini memberikan

kepercayaan customer baik dalam dan luar negeri. Tidak sedikit maskapai penerbangan

internasional yang mempercayakan proses maintenancenya pada PT. GMF AeroAsia.

Pada tabel 1.2 adalah daftar customer existing PT. GMF AeroAsia.

Tabel 1.2. Daftar customer existing PT. GMF AeroAsia.

INTERNATIONAL DOMESTICGLOBAL AIR GARUDA INDONESIA

CATHAY PACIFIC AIRFASTPHUKET AIR MANDALA AIRLINESMK AIRLINES MERPATI NUSANTARA

OMAN AIR PELITA AIR SERVICESPICE JET LION AIRBLUE AIR PT. ANIMAX AIR CARDIG AIR

ACG LEASING COMPANY TRAVIRA AIRGECAS INDONESIA AIRASIA

SOUTHERN AIR CITILINKAIR ATLANTA ICELANDIC REPEX

KHORS AIR  HELLENIC IMPERIALS AIRWAYS  

AVIENT LTD  GALAXY AVIATION  

OZJET AIRLINES  SAHARA AIR  LOGISTIC AIR  

ANSETT  KABO AIR  

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

9

ORIENT THAI AIRWAYS  KLM  

AIR QUARIUS (SOUTH OF AFRICA)

 

1.5.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. VISI GMF

GMF membagi visi menjadi tiga tahap dalam kurun waktu 15 tahun 2003 –

2018 ), yang dikenal dengan Global Challenge, yaitu :

Visi tahap pertama : membangun fondasi GMF untuk dominasi di

regional

Visi Tahap kedua, GMF menjadi MRO kelas dunia pilihan customer

Visi tahap ketiga : GMF menjadi pemain dominan di pasar dunia

2. MISI GMF

Menyediakan solusi Maintenance Repair and Overhaul (MRO) yang

terintegrasi dan andal untuk keamanan udara dan menjamin kualitas

hidup manusia.

1.5.3 Kapasitas dan Fasilitas Perusahaan

Kapasitas GMF di rancang untuk mengakomodir perawatan sebanyak 123

pesawat dan dapat dikembangkan sampai dengan 200 pesawat per tahun dengan

mengoptimalkan hangar yang ada. GMF memiliki fasilitas perawatan yang cukup

untuk mendukung domestic airline.

GMF AeroAsia berlokasi pada lahan seluas 115 ha yang berlokasi di

kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bangunannya memiliki luas

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

10

sekitar 480.000 meter persegi, terdiri dari 3 hangar, 2 workshop, utility bulding

ground support equipment, chemical stores, engine test cell dan gedung

manajemen. Sebagai tambahan GMF juga memilliki sebuah apron yang mampu

menampung hingga 50 pesawat, taxiways, run up bay, dan area pengelolaan

sampah.

Ketiga hangar yang terdapat di GMF adalah sebagai berikut:

a. Hangar 1

Hangar satu diselesaikan pada tahun 1991, digunakan untuk

menangani pesawat berbadan besar seperti Boeing 747 series, Airbus

330 series dan DC 10. Ini adalah hangar terkecil dari dua lainnya

dengan luas wilayah 22.000 meter2 dan hanya dapat menampung dua

pesawat Boeing 747 secara berdampingan.

Gambar 1.1. Hangar 1 PT. GMF AeroAsia

b. Hangar 2

Hangar dua memiliki luas 23.000 meter persegi. Terdiri dari tiga

bay

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

11

pesawat dan digunakan untuk melakukan minor maintenance.

Fasilitas ini dapat mengakomodir satu pesawat berbadan besar dan

satu pesawat berbadan kecil.

Gambar 1.2. Hangar 2 PT. GMF AeroAsia

c. Hangar 3

Hangar 3 Juga memiliki luas 23.000 meter persegi. Mempunyai

tiga bay yang digunakan untuk heavy maintenance pada pesawat

berbadan kecil. Pada hangar tersebut terdapat juga enam roof-

mounted cranes.

Gambar 1.3. Hangar 3 PT. GMF AeroAsia

1.5.4 Bidang Usaha Perusahaan

Terdapat enam business unit di PT. GMF AeroAsia, yaitu Base

Maintenance, Line Maintenance, Engine Maintenance, Component Maintenance,

Material Management & Enginering Services.

1. Base Maintenance

Base Maintenance adalah aktifitas perawatan rutin yang juga melayani

beberapa kegiatan seperti:

Major defect rectification

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

12

Repainting aircraft exterior to decorative finishing

Section 41 and Wing Pylon Modification

Cabin Refurbishment and reconfiguration

State-of-the-are inflight entertainment installation

Heavy structural repairs, Lap Joint Modification and cargo

conversion

2. Line Maintenance

Line maintenance adalah jenis perawatan pesawat yang lingkup

pekerjaannya berupa kegiatan minor yang dilakukan pada pesawat.

Beberapa kegiatan diantaranya adalah Transit Check, daily check, weekly

check, three weekly check dan sebagainya.

Jasa Line Maintenance untuk pesawat yang sedang operasi meliputi:

Technical Handling pesawat

Full Certification

Yaitu penanganan pesawat sampai dengan sertifikasi untuk

siap terbang.

Technical Assistance

Yaitu dukungan-dukungan teknik terhadap masalah-

masalah yang terjadi di Line Maintenance.

PT. GMF AeroAsia bertanggung jawab untuk memberikan jasa Line

Maintenance pada seluruh pesawat Garuda Indonesia dan 20 bandara di kota

besar lainnya di Indonesia. Sadar dengan begitu pentingnya ketepatan waktu dan

reliability pada setiap terminal udara, oleh sebab itu GMF menjamin pesawat

yang ditangani mendapatkan pelayanan yang benar dan dalam waktu yang

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

13

sesingkat mungkin. Saat ini GMF Line Maintenance menangani sekitar 50

pesawat setiap hari, manpower yang bertugas 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

1.5.5 Struktur Organisasi

Setelah status GMF berubah menjadi PT. GMF AeroAsia, maka secara

otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu bagian

dari PT Garuda Indonesia menjadi terpisah dan berdiri sendiri. Unsur

pelaksanaan operasi di perusahaan ditangani oleh General Manager (GM) yang

terdiri dari bidang-bidang dibawah 11 unit yang ada. Yang akan dibahas dalam

penelitian ini, yaitu Unit Base Maintenance yang membawahi tujuh bidang

pelaksana operasi yaitu, bidang Base Maintenance 1, Base Maintenance 2, Base

Maintenance 3, Base Maintenance Planning And Control, Aircraft Structure

Maintenance, Aircraft Cabin Maintenance dan Base Maintenance Material.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

14

Gambar 1.4. Struktur Organisasi Unit Base Maintenance PT. GMF AeroAsia

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

15

Yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah divisi Base Maintenance

1, Base Maintenance 2, Base Maintenance 3, Aircraft Sturcture And Maintenance

dan Aircraft Cabin Maintenance. Alasan pemilihan kelima divisi ini sebagai objek

penelitian adalah karena kelima divisi inilah yang memerlukan keahlian khusus,

dalam artian untuk menjadi mekanik.

Berikut akan dibahas mengenai job description dari tiap GM yang

dimaksud pada unit Base Maintenance.

1. GM Base Maintenance 1

Bertugas menjamin efektifitas pengelolaan bidang Base

Maintenance 1, sehingga mempunyai kontrobusi positif dalam

memperoleh pendapatan Dinas Base Maintenance melalui perawatan

wide body aircraft sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi

persyaratan kelaikan udara. Memastikan tindakan koreksi terhadap

setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung

jawabnya dapat terlaksana secara efektif. Mengarahkan dan

mengendalikan jalannya seluruh kegiatan bidang Base Maintenance 1,

melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh

manajer bidang Base Maintenance 1. Bertanggung jawab atas

ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaksananya

perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu.

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

16

2. GM Base Maintenance 2

Bertugas menjamin efektifitas pengelolaan bidang Narrow

Body A/C maintenance garuda yang fokus pada Narrow Body Aircraft

major maintenance for garuda fleet, sehingga mempunyai kontrobusi

positif dalam memperoleh pendapatan Dinas Base Maintenance

melalui perawatan Narrow body aircraft Garuda sesuai dengan

kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelaikan udara.

Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil

pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung jawabnya dapat

terlaksana secara efektif. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya

seluruh kegiatan bidang Narrow body aircraft maintenance Garuda,

melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh

manajer bidang base maintenance 2. Dan bertanggung jawab atas

ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaknsanya

perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu.

3. GM Base Maintenance 3

Bertugas menjamin efektifitas pengelolaan bidang base maintenance 3

yang fokus pada Narrow Body Aircraft major maintenance for other

customer, sehingga mempunyai kontrobusi positif dalam memperoleh

pendapatan Dinas Base Maintenance melalui perawatan Narrow body

aircraft sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan memenuhi

persyaratan kelaikan udara. Memastikan tindakan koreksi terhadap

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

17

setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung

jawabnya dapat terlaksana secara efektif. Mengarahkan dan

mengendalikan jalannya seluruh kegiatan bidang base maintenance 3,

melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh

manjer bidag narrow body A/C maintenance non garuda. Bertanggung

jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi syarat untuk

terlaknsanya perawatan pesawat terbang dan komponen tertentu.

4. GM Aircraft Cabin Maintenance

Bertugas menjamin efektifitas pengelolaan bidang A/C cabin

maintenance, sehingga mempunyai kontrobusi positif dalam

memperoleh pendapatan Dinas Base Maintenance melalui perawatan

cabin system dan component sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan

memenuhi persyaratan kelaikan udara. Memastikan tindakan koreksi

terhadap setiap temuan hasil pelaksanaan audit di area yang menjadi

tanggung jawabnya dapat terlaksana secara efektif. Mengarahkan dan

mengendalikan jalannya seluruh kegiatan bidang aircraft structure

maintenance, melalui perencanaan, penelusuran serta peninjauan

kinerja seluruh manajer bidang A/C Cabin Maintenance. Dan

bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya yang memenuhi

syarat untuk terlaknsanya perawatan pesawat terbang dan komponen

tertentu.

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2011-2... · Web viewGMF AeroAsia, maka secara otomatis struktur organisasi dan manajemen yang semula menjadi satu

18

5. GM Aircraft Structure Maintenance

Bertugas menjamin efektifitas pengelolaan bidang A/C

structure maintenance, sehingga mempunyai kontrobusi positif dalam

memperoleh pendapatan Dinas Base Maintenance melalui perawatan

aircraft structure, sheet metal and component sesuai dengan

kebutuhan pelanggan dan memenuhi persyaratan kelaikan udara.

Memastikan tindakan koreksi terhadap setiap temuan hasil

pelaksanaan audit di area yang menjadi tanggung jawabnya dapat

terlaksana secara efektif. Mengarahkan dan mengendalikan jalannya

seluruh kegiatan bidang aircraft structure maintenance, melalui

perencanaan, penelusuran serta peninjauan kinerja seluruh manajer

bidang A/C Maintenance. Dan bertanggung jawab atas ketersediaan

sumber daya yang memenuhi syarat untuk terlaknsanya perawatan

pesawat terbang dan komponen tertentu.