library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2013-1... · Web...

7
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia, jasa kepelabuhanan merupakan hal strategis untuk kebutuhan logistik berbagai industri dan perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Pasal 1 (2009, p. 1), “Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal, bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi”. Dengan demikian jasa kepelabuhanan menjadi faktor penting pertumbuhan ekonomi dan perdagangan. Sehingga pelabuhan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan ini terletak di Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan utama dari 12 cabang pelabuhan yang dikelola oleh manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang sekarang dikenal dengan Indonesia Port Corporation (IPC). Menurut General Manager Cabang Tanjung Priok pada Tanjung Priok Port Directory (2012, p. I). “Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat signifikan, terlebih arus petikemas. Menurut data, arus petikemas international dan domestik di Pelabuhan Tanjung Priok tumbuh 24,5 persen dari tahun 2009 hingga tahun 2010. Sedangkan periode 2010-2011 tumbuh hingga 27,6 persen”. Adapun arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok terlihat pada Gambar 1 berikut ini. 1

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2013-1... · Web...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2013-1... · Web view“Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat signifikan, terlebih arus

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di negara Indonesia, jasa kepelabuhanan merupakan hal strategis untuk kebutuhan logistik berbagai industri dan perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Pasal 1 (2009, p. 1), “Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal, bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi”. Dengan demikian jasa kepelabuhanan menjadi faktor penting pertumbuhan ekonomi dan perdagangan. Sehingga pelabuhan diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal.

PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Tanjung Priok adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kepelabuhanan. Pelabuhan ini terletak di Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan utama dari 12 cabang pelabuhan yang dikelola oleh manajemen PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang sekarang dikenal dengan Indonesia Port Corporation (IPC).

Menurut General Manager Cabang Tanjung Priok pada Tanjung Priok Port Directory (2012, p. I). “Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat signifikan, terlebih arus petikemas. Menurut data, arus petikemas international dan domestik di Pelabuhan Tanjung Priok tumbuh 24,5 persen dari tahun 2009 hingga tahun 2010. Sedangkan periode 2010-2011 tumbuh hingga 27,6 persen”. Adapun arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok terlihat pada Gambar 1 berikut ini.

Sumber : Tanjung Priok Port Directory (2012, p. 94)

Gambar 1 Arus Barang di Pelabuhan Tanjung Priok Periode Tahun 2007-2011

1

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2013-1... · Web view“Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat signifikan, terlebih arus

2

Seiring meningkatnya pertumbuhan arus kapal dan barang, maka tuntutan untuk optimalisasi pelayanan bongkar muat terus diupayakan untuk memposisikan diri sebagai pelabuhan yang handal. Salah satu tuntutan optimalisasi yaitu sistem antrian pelayanan bongkar muat yang dilakukan di Terminal Operasi II.

Terminal Operasi II merupakan salah satu terminal yang mengoperasikan pelayanan bongkar muat barang di PT. Pelabuhan indonesia II (Persero). Pada saat ini, pelayanan bongkar muat yang dilakukan di Terminal Operasi II antara lain bag cargo, curah cair (liquid cargo), curah kering (dry bulk), general cargo, petikemas (container) dan unitized. Fasilitas di Terminal Operasi II meliputi dermaga, gudang dan lapangan.

Pelayanan bongkar muat dilakukan ketika kapal mulai bersandar di dermaga dengan faktor panjang kapal dan tersedianya panjang dermaga. Dermaga yang ada di Terminal Operasi II yaitu kade 100-102, 103-105, 106-107, 108-110, 111-113 dan 201-203. Kade merupakan label untuk setiap dermaga di pelabuhan. Denah kade pada Terminal Operasi II digambarkan pada Gambar 2. Namun tugas akhir ini bermaksud untuk melakukan analisis pada kade 103-105 yang melakukan pelayanan petikemas yang diberi warna merah pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2 Denah Dermaga di Terminal Operasi II

Pada kenyataannya, pelayanan bongkar muat di Terminal Operasi II masih terdapat beberapa penyebab idle. Idle time tersebut menyebabkan waktu bongkar muat menjadi lebih lama karena adanya jam yang terbuang pada kegiatan bongkar muat, hal ini tentunya berpengaruh terhadap waktu tambat (berthing time) kapal dan antrian kapal. Antrian kapal terjadi pada saat kapal mulai tiba di

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2013-1... · Web view“Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat signifikan, terlebih arus

3

pelabuhan, tambat di dermaga untuk melakukan kegiatan bongkar muat kemudian selesai bongkar muat dan keluar dari pelabuhan, sehingga adanya antrian kapal yang menunggu untuk melakukan kegiatan bongkar muat.

Dari data kegiatan bongkar muat periode Bulan Januari sampai Juni 2013 di kade 103-105 Terminal Operasi II, diketahui bahwa penyebab idle time ialah karena dokumen, trouble alat, menunggu muatan, menunggu truck, trouble wire dan hujan. Dari beberapa penyebab idle time tersebut, hujan termasuk idle time yang tidak dapat diperbaiki karena berupa cuaca dan termasuk idle time yang berada diluar kontrol manusia. Berikut ini beberapa penyebab idle time yang telah diolah dalam bentuk diagram pie.

Sumber : Data Bongkar Muat di Kade 103-105 Bulan Januari-Juni 2013

Gambar 3 Penyebab Idle Time Pada Kegiatan Bongkar Muat

Dari Gambar 3, dapat dilihat bahwa penyebab idle time paling dominan dikarenakan menunggu truck (35%) dan menunggu muatan (33%). Sedangkan penyebab idle time sebesar 32% dikarenakan dokumen (3%), trouble alat (18%), trouble wire (0%) dan hujan (11%). Semua hasil persentase ini dilakukan pembulatan.

Jika waktu tunggu truck dan tunggu muatan sebagai penyebab idle time paling dominan dapat diminimalkan, maka berthing time kapal semakin cepat, peluang kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat akan bertambah, serta dapat meningkatkan pendapatan bagi perusahaan. Selain itu performansi kegiatan bongkar muat yang tinggi akan memberikan peluang konsumen semakin banyak untuk melakukan bongkar muat di kade 103-105 Terminal Operasi II.

Sehingga dilakukan analisis mengenai upaya meminimalkan waktu tunggu truck dan muatan untuk optimalisasi sistem antrian yang terjadi di Terminal Operasi II kade 103-105.

Adapun beberapa pendekatan queueing theory, salah satunya dengan simulasi arena. Menurut Dragovic et al. (2005, p. 319), “Model simulasi dapat ditulis dengan bahasa algoritma (seperti Pascal, C, C++ dan lain sebagainya) dan simulasi sistem (seperti AweSim, EXTEND, SIMAN, SLAM, ARENA, Witness software, GPSS/H, Taylor II)”.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2013-1... · Web view“Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat signifikan, terlebih arus

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, analisa dilakukan pada beberapa hal seperti :1. Apa penyebab adanya waktu tunggu truck dan muatan pada kegiatan

bongkar muat di kade 103-105?2. Bagaimana perbaikan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan waktu

tunggu truck dan muatan di kade 103-105? Berapa penurunan idle time dan berthing time yang dihasilkan?

3. Bagaimana dampak perbaikan terhadap sistem antrian dengan simulasi arena? Berapa penurunan waiting time dan number of waiting pada sistem antrian pelayanan bongkar muat di kade 103-105 Terminal Operasi II?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :1. Mendapatkan waktu tunggu truck dan muatan minimal pada pelayanan

bongkar muat di kade 103-105 Terminal Operasi II2. Mendapatkan penurunan waiting time dan number of waiting pada sistem

antrian pelayanan bongkar muat di kade 103-105 Terminal Operasi II

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan didapatkan dari penelitian yang dilakukan adalah :1. Memberikan masukan untuk pertimbangan pihak manajemen dalam

meningkatkan kualitas pelayanan bongkar muat di Terminal Operasi II2. Memberikan data-data yang diperoleh agar dapat memberikan pelayanan

bongkar muat yang optimal

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan menguraikan tata cara penulisan laporan tugas akhir penelitian. Sistematika penulisan terbagi menjadi 5 (lima) BAB, yaitu:

BAB 1 PendahuluanDalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan. Latar belakang menguraikan pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Rumusan masalah yang diambil mengenai apa penyebab adanya waktu tunggu truck dan muatan pada kegiatan bongkar muat di kade 103-105. Tujuan dan manfaat penelitian untuk mendapatkan waktu tunggu truck dan muatan minimal, serta penurunan waiting time dan number of waiting pada sistem antrian pelayanan bongkar muat di kade 103-105 Terminal Operasi II, sehingga dapat memberikan masukan dan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam optimalisasi pelayanan.

BAB 2 Landasan TeoriDalam bab ini diuraikan teori-teori yang akan dipakai untuk mendukung penelitian. Tujuan dari landasan teori ini ialah agar pengolahan data dan analisis

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1DOC/2013-1... · Web view“Pertumbuhan arus kapal dan barang di Pelabuhan Tanjung Priok sangat signifikan, terlebih arus

5

data dilakukan secara teoritis. Landasan teori yang dikemukakan pada penelitian ini yaitu penjelasan mengenai teori antrian, bongkar muat dan simulasi arena.

BAB 3 Metode PenelitianDalam bab ini diuraikan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan penelitian dalam bentuk diagram alir dan membahas tentang tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah melalui langkah-langkah penelitian. Adapun tahapan penelitian yaitu identifikasi masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan analisa data, pembahasan hasil analisis dan penulisan laporan.

BAB 4 Analisis dan BahasanDalam bab ini dijelaskan mengenai kondisi kegiatan bongkar muat, kondisi sistem antrian bongkar muat kade 103-105, rekomendasi perbaikan dan hasil perbaikan.

BAB 5 Simpulan dan SaranDalam bab ini diuraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Dalam bab ini juga diuraikan saran dan masukan sebagai kelanjutan dari penelitian yang telah dilakukan.