KATA PENGANTAR - kemkes.go.id · di Pelabuhan Tanjung Priok saja, jumlah arus peti kemas sebesar...
Transcript of KATA PENGANTAR - kemkes.go.id · di Pelabuhan Tanjung Priok saja, jumlah arus peti kemas sebesar...
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
ridho-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAK) Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok Tahun
2019 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah
dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP) Kelas I Tanjung Priok.
Dengan semangat dan kerja keras serta dukungan dari semua pihak, kami
telah berhasil menyelesaikan program dan kegiatan pada Tahun 2019 sesuai
dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Program Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok Tahun 2015-2019.
Laporan ini menyajikan data dan informasi terkait target dan capaian
Indikator Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok
Tahun 2019 yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra serta target dan
capaian Indikator Kinerja Kegiatan.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara objektif
mengenai kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok.
Meskipun secara umum kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I
Tanjung Priok telah sesuai target, namun kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki serta kelemahan yang harus disempurnakan.
Oleh karena itu, dukungan dan kerja keras semua pihak perlu terus ditingkatkan
agar kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok menjadi
lebih baik dimasa yang akan datang.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 iii
Kepada tim pengelola Lakip dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini, kami ucapkan terima kasih dan
semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019 ini
bermanfaat bagi kita semua.
Tanjung Priok, Januari 2020
Kepala KKP Kelas I Tanjung Priok
dr. Jefri Hasurungan Sitorus, M.Kes
NIP 196506221997031002
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Tahun 2019 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang
memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran
2019 yang harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.
Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja
dan capaian kinerja yang telah dicapai selama Tahun 2019. Rencana kinerja
2018 dan perjanjian kinerja 2018 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama
Tahun 2018, yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan (RAK)
Tahun 2015 – 2019 yang telah disarikan dalam Indikator Kinerja Kegiatan dan
Perjanjian Kinerja Tahun 2019.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja Tahun 2019 menunjukkan bahwa
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah memenuhi sasaran
yang ditargetkan dan menunjukan peningkatan capaiaan kinerja target yang
ditetapkan. Realisasi pencapaian target indikator kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dari 12 indikator 4 Indikator mencapai target
100 % dan 8 indikator melebihi target yang telah ditetapkan, sehingga rata-rata
capaian indikator kinerja Tahun 2019 sebesar 128,55%
Untuk mencapai target indiaktor kinerja yang telah ditetapkan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok pada Tahun 2019 mendapatkan
Pagu anggaran sebesar Rp 30.335.339.000 dan Realisasi anggaran Tahun 2019
sebesar Rp 29.767.858.317 atau 98,13 %.
Selain itu keberhasilan yang lain adalah di perolehnya penghargaan
Piagam Penghargaan Keberhasilan Terhadap Konsistensi Perencanaan dengan
Pelaksanaan Anggaran, Piagam Penghargaan Keberhasilan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Paling Banyak Menemukan dan Mengendalikan Faktor Risiko
Kesehatan Melalui Penerbitan SSCC berdasarkan Klasifikasinya dan Piagam
Penghargaan Keberhasilan dengan Layanan Kepegawaian Terbaik.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
GAMBAR GRAFIK .......................................................................................... viii
BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN ........................................................................ 2
C. Isu Strategis ............................................................................................... 3
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI .............................................................. 5
E. STRUKTUR ORGANISASI ..................................................................... 6
F. SUMBER DAYA ...................................................................................... 7
BAB II ................................................................................................................ 13
PERENCANAAN KINERJA ............................................................................. 13
A. PERENCANAAN KINERJA .................................................................. 13
B. Perjanjian Kinerja .................................................................................... 24
BAB III ............................................................................................................... 27
AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................... 27
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ..................................................... 27
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA ................................................... 29
C. SUMBER DAYA .................................................................................. 108
BAB IV ............................................................................................................. 114
PENUTUP ........................................................................................................ 114
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019 ......... 7
Gambar 3. 1 Piagam Penghargaan Keberhasilan Terhadap Konsistensi
Perencanaan dengan Pelaksanaan Anggaran .................................................... 112
Gambar 3. 2 Piagam Penghargaan Keberhasilan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Paling Banyak Menemukan dan Mengendalikan Faktor Risiko Kesehatan
Melalui Penerbitan SSCC berdasarkan Klasifikasinya ..................................... 112
Gambar 3. 3 Piagam Penghargaan Keberhasilan dengan Layanan Kepegawaian
Terbaik .............................................................................................................. 113
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Berdasarkan Jabatan
Fungsional Tertentu Tahun 2019 ........................................................................ 10
Tabel 1. 2 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok ............................... 11
Tabel 3. 1 Pengukuran Kinerja KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019 ......... 28
Tabel 3. 2 Surveilans Faktor risiko penyakit berpotensi KLB pada Bencana .... 38
Tabel 3. 3 Tabel pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada tahun 2019 ..... 45
Tabel 3. 4 Tabel Distribusi anggaran per jenis belanja tahun 2019 .................. 108
Tabel 3. 5 Tabel Distribusi Per Sumber Pembiayaan KKP Kelas I Tanjung Priok
Tahun 2019 ....................................................................................................... 109
Tabel 3. 6 Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Output KKP Kelas I Tanjung
Priok Tahun 2019 ............................................................................................. 109
Tabel 3. 7 Posisi Barang Milik Negara di KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun
2019 .................................................................................................................. 110
Tabel 3. 8 Rinciaan Aset Sarana dan Prasarana................................................ 111
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 viii
GAMBAR GRAFIK
Grafik 1. 1 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan Status
Pegawai Tahun 2019 ............................................................................................. 8
Grafik 1. 2 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan Status
Pegawai Tahun 2019 ............................................................................................. 8
Grafik 1. 3 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan Jabatan
Tahun 2019 ........................................................................................................... 9
Grafik 1. 4 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Berdasarkan
Pendidikan Tahun 2019 ...................................................................................... 10
Grafik 3. 1 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah alat angkut yang
diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2019 ........................................... 30
Grafik 3. 2 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 31
Grafik 3. 3 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Persentase
Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan
KKP .................................................................................................................... 34
Grafik 3. 4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 35
Grafik 3. 5 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit......... 40
Grafik 3. 6 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 41
Grafik 3. 7 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah Pos
pelayanan kesehatan pada situasi khusus ........................................................... 45
Grafik 3. 8 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 47
Grafik 3. 9 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
Pelabuhan/Bandara/PLBD Yang Mempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan
Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Berpotensi Wabah 53
Grafik 3. 10 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 54
Grafik 3. 11 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan ............ 60
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 ix
Grafik 3. 12 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 61
Grafik 3. 13 Hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan yang
Memenuhi Syarat Sanitasi Tahun 2019 .............................................................. 67
Grafik 3. 14 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi .................... 68
Grafik 3. 15 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 69
Grafik 3. 16 Hasil Pengamatan Vektor Tahun 2019 ........................................... 81
Grafik 3. 17 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
pelabuhan/ bandara/ PLBD bebas pada wilayah perimeter dan buffer area ...... 82
Grafik 3. 18 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
danTarget RAK 2015-2019 ................................................................................ 83
Grafik 3. 19 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung ............................. 90
Grafik 3. 20 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
danTarget RAK 2015-2019 ................................................................................ 91
Grafik 3. 21 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya .................................. 95
Grafik 3. 22 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 ...................................................................................... 96
Grafik 3. 23 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah jenis
peningkatan kapasitas bidang P2P .................................................................... 100
Grafik 3. 24 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 .................................................................................... 101
Grafik 3. 25 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
pengadaan sarana prasarana .............................................................................. 105
Grafik 3. 26 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019 .................................................................................... 106
Grafik 3. 27 Tabel Distribusi anggaran 2015-2019 .......................................... 108
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah
rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang
untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,
pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
SAKIP dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance/tata
kelola pemerintahan yang baik dan sekaligus result oriented government
/pemerintah yang berorentasi pada output/outcome. SAKIP merupakan sebuah
sistem dengan (Performance-base Management) pendekatan manajemen
berbasis kinerja untuk penyediaan informasi kinerja guna pengelolaan kinerja.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta sebagai wujud
pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka perlu disusun
laporan akuntabilitas pada setiap akhir tahun. Laporan kinerja merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada
setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran setiap tahunnya
AFTA (Asia Free Trade Area atau perdagangan bebas di wilayah Asia)
yang telah digulirkan dari tahun 2010 di kawasan Asia, MEA (Masyarakat
Ekonomi ASEAN) mau tidak mau membuat arus transportasi baik keluar dan
masuk orang/barang melalui alat angkut kapal laut semakin tinggi (Tahun 2016
di Pelabuhan Tanjung Priok saja, jumlah arus peti kemas sebesar 6,22 juta
TEUs, arus peti kemas dalam satuan Box sebesar 4,67 juta Box, luas dermaga
sebesar 18,66 km dengan gudang sebanyak 11 unit, luas lapangan penumpukan
216,92 ha (Annual Report IPC Tahun 2016). Dimana kedatangan kapal dari luar
negeri sebanyak 3.465 kapal dan keberangkatan kapal dari dalam negeri
sebanyak 41.829 kapal (Laptah KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018).
Hal ini memperbesar risiko masuk dan keluarnya penyakit menular (new
infection diseases, emerging infections diseases, dan re-emerging infections
diseases), dimana ketika pelaku perjalanan memasuki pintu masuk negara gejala
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 2
klinis penyakit belum tampak. Disamping kemajuan tehnologi di berbagai
bidang lainnya yang menyebabkan pergeseran epidemiologi penyakit, ditandai
dengan pergerakan kejadian penyakit dari satu benua ke benua lainnya, baik
pergerakan secara alamiah maupun pergerakan melalui komoditas barang di era
perdagangan bebas dunia yang dapat menyebabkan peningkatan faktor risiko.
International Health Regulation (IHR) 2005 mengamanatkan kepada
negara-negara anggota untuk mengembangkan, memperkuat dan
mempertahankan kapasitas kesehatan masyarakat nasional, agar dapat
mendeteksi, menilai, melaporkan berbagai peristiwa dan merespon dengan cepat
dan efektif terhadap berbagai risiko dan emergensi kesehatan masyarakat. Selain
itu setiap negara mempunyai kemampuan untuk mencegah dan menangkal
transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya yang berpotensi
menimbulkan kedaruratan kesehatan serta meresahkan dunia (PHEIC). Negara-
negara anggota juga harus melakukan penyesuaian legal dan administrasi untuk
memfasilitasi kepatutan terhadap IHR 2005.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok mempunyai peranan
yang penting dalam terwujudnya poros maritim melalui deteksi dan respon
terhadap Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) yang
harus dilaksanakan lebih optimal akan tetapi upaya yang dilakukan tidak
menghambat arus lalu lintas alat angkut, orang dan barang serta tidak
menghambat arus perekonomian ataupun perdagangan.
Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok ini adalah sebagai bahan evaluasi akuntabilitas
kinerja dan penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Selain itu tujuan laporan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 3
kinerja adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang
baik dan terpercaya.
C. Isu Strategis
1. Poros Maritim
Poros maritim dapat dilihat sebagai sebuah visi atau cita-cita mengenai
Indonesia yang ingin dibangun. Dalam konteks ini, gagasan poros maritim
merupakan sebuah seruan besar untuk kembali ke jati diri Indonesia atau
identitas nasional sebagai sebuah negara kepulauan, yang diharapkan akan
mewujud dalam bentuk Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu
(unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity).
Untuk mewujudkan gagasan poros maritim dunia itu perlu difokuskan
pada kesiapan sumber daya manusia. Hal ini perlu dimulai dengan melakukan
pengarusutamaan wawasan bahari ke dalam proses pendidikan. Indonesia juga
perlu menyiapkan keahlian di berbagai bidang kelautan, mulai dari yang bersifat
teknis, teknologi, sampai ahli-ahli strategi dan hukum laut internasional. Pada
level yang lebih strategis, bangsa Indonesia juga perlu memperkuat kesadaran
lingkungan maritim (maritime domain awareness/MDA).
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok mempunyai peranan
yang penting dalam terwujudnya poros maritim melalui deteksi dan respon
terhadap Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) yang
harus dilaksanakan lebih optimal akan tetapi upaya yang dilakukan tidak
menghambat arus lalu lintas alat angkut, orang dan barang serta tidak
menghambat arus perekonomian ataupun perdagangan.
Perkembangan teknologi alat angkut yang semakin cepat membuat jarak
antar negara seolah semakin dekat karena waktu tempuh yang semakin singkat,
sehingga mobilitas orang dan barang semakin cepat melebihi masa inkubasi
penyakit menular. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap risiko penularan
penyakit secara gobal.
Pelabuhan merupakan titik simpul pertemuan atau aktifitas keluar masuk
pesawat, barang dan orang, sekaligus sebagai pintu gerbang transformasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 4
penyebaran penyakit,dan merupakan ancaman global terhadap kesehatan
masyarakat karena adanya penyakit karantina, penyakit menular baru (new
emerging diseases), maupun penyakit menular lama yang timbul kembali
(reemerging diseases). Ancaman penyakit tersebut merupakan dampak negatif
dari diberlakukannya pasar bebas atau era globalisasi, dan dapat menimbulkan
kerugian besar baik pada sektor ekonomi, perdagangan, sosial budaya, maupun
politik yang berdampak besar kepada suatu negara atau daerah.
2. Kebijakan Kementerian Kesehatan yang lebih meningkatkan promotif
preventif
Perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular, menuntut upaya pengendalian secara promotif dan preventif. Terlebih
lagi hal ini disebutkan dalam RPJMN tahun 2015-2019.
3. Penerapan pegawai negeri berbasis profesi dan kinerja (ASN)
Dengan terbitnya Undang-undang Aparatur Sipil Negara no 5 tahun
2014, aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas
dunia, berintegritas tinggi, non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya
kerja tinggi, dan kesejahteraan tinggi.
Diharapkan pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok benar-benar
mempunyai kapabilitas sesuai dengan jabatan yang diambil.
4. Penyeragaman Indikator Kinerja di Seluruh Kantor Kesehatan
Pelabuhan
Sejak awal tahun 2016 wacana penyeragaman Indikator Kinerja seluruh
Kantor Kesehatan Pelabuhan dihembuskan. Hal ini dikarenakan tidak adanya
keseragaman pemilihan indikator kinerja pada Kantor Kesehatan Pelabuhan di
seluruh Indonesia, mengingat tujuan utamanya adalah sama yaitu melakukan
cegah tangkal penyakityang masuk dan keluar dari pelabuhan.
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melalui
Bagian Program dan Informasi menginisiasi hal ini dan kemudian pada tahun
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 5
2017, sesuai dengan hasil Pertemuan di Bandung, merumuskan rancangan
Indikator Kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan di seluruh Indonesia.
Penyeragaman indikator kinerja ini dilaksanakan pada tahun 2018 dan
2019, sehingga pada revisi ketiga ini indikator berubah dari yang lama ke
indikator baru.
D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 sebagaimana telah
diubah dengan Permenkes 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan
pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans
epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap
penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi,
kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaan kekarantinaan;
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;
3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara;
4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru,
dan penyakit yang muncul kembali;
5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan
kimia;
6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit
yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;
7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiap siagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan
matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 6
8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan
alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi
persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;
10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;
11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan
surveilans kesehatan pelabuhan;
15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat Negara.
16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP
Enam belas fungsi diatas terdapat dalam indikator kinerja KKP Kelas I
Tanjung Priok yang telah ditetapkan dalam rangka pengendalian berbagai risiko
kesehatan yang berada di Pintu Masuk Negara untuk upaya cegah tangkal
penyakit agar jumlah penyakit menular, penyakit tidak menular menurun dan
kesehatan jiwa meningkat sesuai sasaran Ditjen P2P. Sehingga diharapkan
derajat kesehatan masyarakat Indonesia dapat meningkat.
E. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan Permenkes RI
No.356/PERMENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan yang telah direvisi menjadi Permenkes No.
2348/Menkes/Per/IX/2011.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 7
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019
F. SUMBER DAYA
Dalam pencapaian kinerjanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok didukung oleh beberapa sumber daya antara lain sumber daya
manusia. Keadaan Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
sampai dengan tanggal 31 Desember 2019 dengan rincian sebagai berikut :
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 8
Grafik 1. 1 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan
Status Pegawai Tahun 2019
Jumlah pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok tahun 2018 sebanyak 137
orang. Dari grafik 1.1 diketahui bahwa 86.13 % atau 118 orang berstatus
Aparatur Sipil Negara (ASN), dan 13.87 % atau 19 orang berstatus Non ASN.
Grafik 1. 2 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan
Golongan Tahun 2019
86,13%
13,87%
PNS Non ASN
18,64%
70,34%
11,02%
Golongan II Golongan III Golongan IV
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 9
Berdasarkan grafik 1.2 diketahui bahwa dari 118 orang Aparatur Sipil
Negara, sebagian besar pegawai 83 orang (70,34%) memiliki golongan pangkat
III, 22 orang (18.64 %) memiliki golongan pangkat II dan 13 orang (11.02%)
memiliki golongan pangkat IV.
Grafik 1. 3 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan
Jabatan Tahun 2019
Dari grafik 1.3 diketahui distribusi pegawai berdasarkan jabatan yang
diduduki yaitu Jabatan Struktural sebanyak 13 orang, Jabatan fungsional
Tertentu (JFT) sebanyak 38 orang, dan Jabatan Fungsional Umum (JFU)
sebanyak 67 orang.
1% 3%
7%
57%
32%
Eselon 2 Eselon 3 Eselon 4 JFU JFT
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 10
Grafik 1. 4 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Berdasarkan
Pendidikan Tahun 2019
Berdasarkan grafik 1.4 terlihat bahwa 26 orang (22%) berpendidikan S2,
40 orang (34%) berpendidikan S1, 34 orang (29%) berpendidikan Diploma III,
16 orang (13%) berpendidikan SMA, dan 2 orang (2%) berpendidikan orang
SLTP.
Tabel 1. 1 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Berdasarkan
Jabatan Fungsional Tertentu Tahun 2019
Jabatan Fungisional Tertentu Jumlah Persentae
Dokter Ahli Madya (JFT) 1 3%
Dokter Ahli Muda (JFT) 1 3%
Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda (JFT) 5 13%
Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama (JFT) 4 11%
Epidemiolog Kesehatan Mahir (JFT) 3 8%
Epidemiolog Kesehatan Penyelia (JFT) 4 11%
Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Muda (JFT) 1 3%
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Ahli Pertama (JFT) 1 3%
Perawat Ahli Pertama (JFT) 1 3%
2%
13%
29%
34%
22%
SMP SMA D3 D4/s1 S2
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 11
Jabatan Fungisional Tertentu Jumlah Persentae
Perawat Mahir (JFT) 2 5%
Perawat Penyelia (JFT) 3 8%
Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia (JFT) 1 3%
Sanitarian Ahli Muda (JFT) 2 5%
Sanitarian Ahli Pertama (JFT) 1 3%
Sanitarian Mahir (JFT) 2 5%
Sanitarian Penyelia (JFT) 1 3%
Sanitarian Terampil (JFT) 1 3%
Entomolog Kesehatan Ahli Pertama (JFT) 4 11%
Jumlah 38 100%
Dari grafik 1.5 terlihat bahwa dari 38 orang pegawai yang menduduki
jabatan fungsional tertentu, persentase terbanyak adalah Epidemiolog Kesehatan
Ahli Muda sebanyak 15 orang (13%). Sedangkan gambaran pegawai yang
menduduki jabatan fungsional umum dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Tabel 1. 2 Distribusi Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok
Berdasarkan Jabatan Fungsional Umum Tahun 2019
Jenis Jabatatan Fungisional Umum Jumlah Persentase
Analis Kepegawaian / Pengelola Kepegawaian (JFU) 1 1%
Analis Kepegawaian Ahli (JFU) 1 1%
Arsiparis / Pranata Kearsipan (JFU) 4 6%
Asisten Apoteker / Pengelola Kefarmasian (JFU) 2 3%
Bendahara (JFU) 1 1%
Dokter (JFU) 9 13%
Entomolog Kesehatan (JFU) 5 7%
Entomolog Kesehatan Ahli (JFU) 2 3%
Epidemiolog Kesehatan (JFU) 2 3%
Epidemiolog Kesehatan Ahli (JFU) 9 13%
Pengadministrasi Keuangan / Pengelola Keuangan (JFU) 3 4%
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 12
Jenis Jabatatan Fungisional Umum Jumlah Persentase
Pengelola Barang Milik Negara (JFU) 4 6%
Pengemudi (JFU) 2 3%
Perawat / Pengelola Keperawatan (JFU) 9 13%
Perencana / Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan(JFU) 2 3%
Pranata Laboratorium Kesehatan (JFU) 1 1%
Sanitarian / Pengelola Penyehatan Lingkungan (JFU) 7 10%
Sanitarian Ahli / Pemeriksa Sanitasi (JFU) 3 4%
Jumlah 67 100%
Berdasarkan grafik 1.6 terlihat bahwa dari 67 orang pegawai yang
menduduki Jabatan Fungsional Umum. Dari data distribusi pegawai diatas
menunjukkan kekuatan KKP Kelas I Tanjung Priok. dari segi sumber daya
manusia yang dimiliki untuk dapat melaksanakan tugas, pokok, dan fungsi KKP
Kelas I Tanjung Priok.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan
indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019, telah disusun Indikator Kinerja
Utama dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis
organisasi.
Perencanaan kinerja juga merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun
secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,
peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. KKP Kelas I Tanjung
Priok menyusun dokumen perencanaan yang terdiri dari Rencana Aksi Kegiatan
(RAK) Tahun 2015-2019, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian
Kinerja (PK) setiap tahun.
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima
tanggung jawab dengan pihak yang memberi tanggung jawab. Dengan demikian,
penetapan kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh
seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.
Pernyataan perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari
pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk
mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh
penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target
kinerja yang telah ditetapkan (dalam hal ini Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok) , dan pemberi amanah atau atasan langsungnya (dalam
hal ini Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) sebagai
persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Dalam hal atasan
langsung tidak sependapat dengan target kinerja yang diajukan tesebut, maka
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 14
pernyataan ini harus diperbaiki hingga kedua belah pihak sepakat atas materi dan
target kinerja yang telah ditetapkan.
Visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai
target kinerja tahun 2019 di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok termuat dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019 Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Adapun penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi
untuk mencapai target kinerja tahun 2019 di lingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok adalah sebagai berikut.
1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019
Tahun 2019 merupakan tahun terakhir pelaksanaan dari Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019. Adapun pengukuran
kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan
rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh
gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut
masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan
program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,
pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK), RKT dan Perjanjian Kinerja.
RAK KKP Kelas I Kelas I Tanjung Priok 2015–2019 diarahkan untuk
mendukung tercapainya tujuan dan sasaran program dalam Rencana Aksi
Program yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal P2P Kementerian
Kesehatan. Dalam RAK KKP Kelas I tanjung Priok Tahun 2015 - 2019 tidak
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 15
ada visi dan misi unit kerja, namun mengikuti visi misi Presiden Republik
Indonesia yaitu:
a. Visi
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan
Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendaliaan Penyakit 2015 - 2019 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti
visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”.
Dengan demikian visi KKP Tanjung Priok mengikuti visi tersebut.
b. Misi
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui & misi pembangunan
yaitu:
1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera.
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat
dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Selanjutnya, terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA
CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni :
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 16
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6) Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8) Melakukan revolusi karakter bangsa.
9) Memperteguh ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai peran dan
berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui upaya preventif dan
promotif.
Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan
visi KKP Kelas I Tanjung Priok, misi yang dilakukan adalah :
1) Meningkatkan surveilans epidemiologi; penanggulangan KLB/wabah di
pelabuhan, alat angkut dan muatannya
2) Meningkatkan upaya pengendalian faktor risiko penyakit karantina dan
penyakit menular potensial wabah
3) Meningkatkan upaya pencarian, pencegahan dan pengobatan kasus
penderita penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah
4) Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makanan minuman, alat
kesehatan dan barang berbahaya / OMKA
5) Meningkatkan advokasi dan jejaring kerja/ kemitraan
c. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditentukan
dan menggambarkan kondisi yang diinginkan pada akhir periode. Tujuan yang
ingin dicapai oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dalam
periode tahun 2015 - 2019 adalah mewujudkan pelabuhan sehat melalui upaya
pencegahan masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian
faktor risiko penyakit yang disebabkan oleh alat angkut, orang dan barang
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 17
serta lingkungan pelabuhan serta terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat
pelabuhan, terutama pengguna jasa pelabuhan dalam upaya mencegah masuk
dan keluarnya penyakit di wilayah Pelabuhan.
d. Sasaran
Indikator pencapaian sasaran pada tahun 2018 dan 2019 berbeda dari
tahun 2015-2018 dikarenakan adanya kebijakan Ditjen P2P untuk
menyeragamkan indikator kinerja untuk seluruh KKP di Indonesia. Indikator
pencapaian sasaran awal dan perubahan tersebut sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Indikator Kinerja RAK KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun
2015-2019 Awal
No Sasaran Indikator Kinerja TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
Terkendalin
ya seluruh
kondisi
potensial
untuk
melakukan
cegah
tangkal
penyakit di
Pelabuhan
1
Persentase alat
angkut yang
diperiksa sesuai
standar
kekarantinaan
100
(3493)
100
(3426)
100
(3086)
100
(3086)
100
(308
6)
2
Persentase Wilayah
Pelabuhan yang
melaksanakan
pengendalian vektor
terpadu
100
(6)
100
(6)
100
(38)
100
(38)
100
(38)
3
Persentase sarana air
minum yang
dilakukan
pengawasan
100
(55)
100
(59)
100
(552)
100
(552)
100
(552)
4
Persentase wilayah
pelabuhan yang
telah melaksanakan
kawasan pelabuhan
sehat
50
(3)
66.67
(4)
83.33
(5)
100
(6)
100
(6)
5
Persentase tempat
pengelolaan
makanan (TPM)
yang dilakukan
pengawasan
100
(134)
100
(181)
100
(160)
100
(160)
100
(160)
6
Persentase upaya
pengendalian faktor
risiko pada wilayah
dengan kondisi
matra lapangan
sebesar 100 %
100
(25)
100
(51)
100
(44)
100
(44)
100
(44)
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 18
No Sasaran Indikator Kinerja TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
7
Persentase alat
angkut/orang/barang
di Pelabuhan yang
diberikan dokumen
karantina kesehatan
sesuai dengan
ketentuan sebesar
100 %
100
(5051)
100
(5814)
100
(3499)
100
(3499)
100
(349
9)
8
Persentase
Pelabuhan yang
melaksanakan
kegiatan deteksi dini
penyakit menular
langsung sebesar
100%
100
(6)
100
(6)
100
(6)
100
(6)
100
(6)
9
Persentase
Pelabuhan yang
melaksanakan
kegiatan Pos
Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM
sebesar 100%
16.67
(1)
66.67
(5)
100
(6)
100
(6)
100
(6)
10
Persentase laporan
program KKP
disampaikan tepat
waktu sebesar 100
%
100
(2)
100
(6)
100
(6)
100
(6)
100
(6)
11
Persentase ketepatan
penyusunan laporan
BMN sebesar 100%
100
(2)
100
(2)
100
(2)
100
(2)
100
(2)
12
Persentase ketepatan
penyusunan laporan
keuangan sesuai
dengan peraturan
keuangan yang
berlaku sebesar
100%
100
(2)
100
(2)
100
(3)
100
(3)
100
(3)
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dalam rumusan yang lebih spesifik,
terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran,
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 19
perlu ditinjau indikator-indikator Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok yang telah ditetapkan.
Tabel 2. 2 Indikator Kinerja RAK KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun
2018-2019 Perubahan
No
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2018
Target 2019
1.
2.
3.
Kabupaten/kota
yang melakukan
pemantauan kasus
penyakit berpotensi
kejadian luar biasa
(KLB) dan
melakukan respon
penanggulangan
terhadap sinyal KLB
untuk mencegah
terjadinya KLB
1
Jumlah alat angkut sesuai
dengan standar kekarantinaan 32.304 38.085
2
Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD),
KLB dan bencana di wilayah
layanan KKP
100 100
3
Jumlah deteksi dini dalam
rangka cegah tangkal masuk
dan keluarnya penyakit
2.826 2.988
4
Jumlah pelayanan kesehatan
pada situasi khusus 4 4
5
Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang
mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
1 2
6
Jumlah sertifikat/surat ijin
layanan kesehatan lintas
wilayah yang diterbitkan
35.000 15.012
7
Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang
memenuhi syarat-syarat
sanitasi
4 4
Meningkatnya
pencegahan dan
pengendalian
penyakit tular dan
zoonotic
8
Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
4 4
Menurunnya
penyakit menular
langsung
9
Jumlah orang yang melakukan
skrining penyakit menular
langsung
600 1.100
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 20
No
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2018
Target 2019
4.
Meningkatnya
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada
Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit
10
Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40 40
11
Jumlah pengadaan sarana
prasarana 12 38
12
Jumlah peningkatan kapasitas
SDM bidang P2P 194 14
e. Kebijakan dan Strategi
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya
kesehatan dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui
peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan
dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada
arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk
menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya kesehatan yang efektif
dan efisien maka yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar di
dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya secara
terintegrasi dalam fokus dan lokus dan fokus kegiatan pembangunan kesehatan.
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:
1) Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
2) Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).
3) Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.
Kementerian Kesehatan menetapkan dua belas sasaran strategis yang
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok sasaran strategis pada aspek input
(organisasi, sumber daya manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis
pada aspek penguatan kelembagaan; dan kelompok sasaran strategic pada aspek
upaya strategic.
Upaya strategik Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam Renstra
Kementerian Kesehatan adalah Meningkatkan Pengendalian Penyakit. Upaya
tersebut dilakukan melalui:
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 21
1. Untuk mengendalikan penyakit menular strategi yang dilakukan adalah:
a) Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada
dugaan potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass Blood
Survey untuk malaria) dalam memperoleh pelayanan kesehatan terkait
penyakit menular terutama di daerah-daerah yang berada di perbatasan,
kepulauan dan terpencil untuk menjamin upaya memutus mata rantai
penularan.
b) Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penanggulangan penyakit
menular, dibutuhkan strategi innovative dengan memberikan otoritas pada
petugas kesehatan masyarakat (Public Health Officers), terutama hak akses
pengamatan faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah
penanggulangannya
c) Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian
penyakit melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk
melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan dan melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat
dilakukan respon dini sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi.
2. Untuk penyakit tidak menular strategi yang dilakukan adalah:
Melakukan deteksi dini secara pro-aktif mengunjungi masyarakat karena 3/4
penderita tidak tahu kalau dirinya menderita penyakit tidak menular terutama
pada para pekerja. Di samping itu perlu mendorong kabupaten/kota yang
memiliki kebijakan PHBS untuk menerapkan kawasan bebas asap rokok agar
mampu membatasi ruang gerak para perokok.
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang upaya pengendalian difokuskan
melalui Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya pengendalian
penyakit tidak menular di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD
1) Meningkatkan kesehatan lingkungan, strateginya adalah:
a) Peningkatan cakupan TPM Sehat, TTU Sehat dan RS yang melaksanakan
pengelolaan limbah medis sesuai standar
b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan
tertentu
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 22
c) Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan
dengan mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, maka ditetapkan
kebijakan kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebagai berikut:
a. Pengendalian lingkungan sehat, strateginya adalah:
Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang kesehatan
lingkungan yang secara fungsional merupakan sumberdaya inti dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan program lingkungan sehat.
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit strategi yang dilakukan adalah:
Memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan
masyarakat termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan,
pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.
c. Penyusunan rencana strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok periode lima tahunan, strategi yang dilakukan adalah:
Perencanaan dibuat berdasar pola (bottom up) disesuaikan dengan
sumber daya yang ada, situasi dan kondisi. Sedangkan bahan perencanaan
didasarkan pada eviden based epidemiology dan masukan dari petugas
lapangan.
d. Penyusunan perencanaan pengembangan program kegiatan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, strategi yang dilakukan adalah:
Sistematis, terukur, dan realistis serta dapat dilaksanakan sesuai
skala waktu yang ditetapkan (Sistematic Measurable Attainable Reliable
Time - SMART). Upaya ini dilakukan dengan membuat perencanaan dan
monev bulanan dan tahunan.
e. Penyempurnaan dan penyusunan draft Standar Operasional Prosedur (SOP)
setiap program kegiatan, agar dalam melaksanakan tugas di lapangan terjadi
keseragaman.
f. Penggunaan anggaran mengacu pada prinsip efisiensi dan efektifitas serta
anggaran berbasis kinerja.
g. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok, strategi yang dilakukan adalah:
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 23
Tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas
dan kualitasnya. Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan cara
penempatan pegawai sesuai latar belakang pendidikan dan tingkat
kompetensinya/keahliannya, pemberian penghargaan bagi pegawai yang
berprestasi dan sanksi bagi yang melanggar aturan. Sanksi mulai dari sanksi
ringan sampai dengan sanksi terberat. Menyeleksi pemberian izin belajar,
penegakan disiplin pegawai, pembinaan rutin, kaderisasi, pengembangan
potensi pegawai, Pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai
mempunyai tingkat kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas
yang tinggi bagi organisasi.
h. Pembuatan aturan tata tertib pegawai mengenai absensi kehadiran; pakaian
seragam; pelayanan kepada masyarakat; serta pemakaian dan pemanfaatan
sarana dan prasarana kantor; untuk menjamin kelancaran tugas operasional
di lapangan. Serta untuk menjaga sarana dan prasarana agar tidak cepat
rusak, maka dilakukan perawatan secara periodik sesuai tingkat kebutuhan.
i. Peningkatan mutu pelayanan, strategi yang dilakukan adalah:
Pembuatan standar pelayanan, menyiapkan petugas yang mempunyai
kompetensi sesuai tingkat kebutuhan, menyediakan sarana dan prasarana
dengan didukung teknologi yang memadai serta pelayanan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan yang standar dan tidak bertentangan dengan kode
etik.
j. Menumbuh kembangkan upaya kemitraan dengan instansi terkait melalui
hubungan yang saling menguntungkan. Kemitraan ini diharapkan dapat
memberikan dukungan dan kesepahaman terhadap Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok akan perlunya kerjasama dalam
melaksanakan pembangunan kesehatan. Upaya ini dilakukan dengan
mengadakan advokasi program kesehatan, sosialisasi perundang-undangan,
serta berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pembangunan secara
keseluruhan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
k. Peningkatan jejaring kerja lintas program dan lintas sektoral guna
menangani masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 24
f. Program / Kegiatan
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja Tahun 2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok melaksanakan 1 (satu) Program dan 4 kegiatan, sebagai berikut :
Tabel 2. 3 Program & Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok Tahun Anggaran 2019
Program / Kegiatan
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
1 Surveilans dan Karantina Kesehatan
2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2. RKT Tahun 2019
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2019 merupakan penjabaran atau
turunan dari RAK Tahun 2015-2019 yang berisi indikator kinerja dan target
tahunan, serta gambaran kegiatan dan yang akan dilaksanakan dan dicapai pada
tahun 2019
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah pernyataan komitmen untuk mencapai kinerja
yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuannya untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar
pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 25
Tabel 2. 4 Perjanjian Kinerja KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019
No
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2019
Kabupaten/kota
yang melakukan
pemantauan kasus
penyakit
berpotensi
kejadian luar
biasa (KLB) dan
melakukan respon
penanggulangan
terhadap sinyal
KLB untuk
mencegah
terjadinya KLB
1
Jumlah alat angkut sesuai dengan
standar kekarantinaan 38.085
2
Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan bencana di wilayah layanan
KKP
100
3
Jumlah deteksi dini dalam rangka
cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
2.988
4
Jumlah pelayanan kesehatan pada
situasi khusus 4
5
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
2
6
Jumlah sertifikat/surat ijin
layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan
15.012
7
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi
4
Meningkatnya
pencegahan dan
pengendalian
penyakit tular
dan zoonotic
8
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
4
Menurunnya
penyakit menular
langsung
9
Jumlah orang yang melakukan
skrining penyakit menular
langsung
1.100
Meningkatnya
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
10
Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40
11
Jumlah pengadaan sarana
prasarana 38
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 26
No
Sasaran
Indikator Kinerja
Target 2019
Lainnya Pada
Program
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit
12
Jumlah peningkatan kapasitas
SDM bidang P2P 14
Tabel 2. 5 Alokasi Anggran KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019
No Kegiatan Anggaran
1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp. 3.623.369.000,-
2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor
dan Zoonotik
Rp. 1.572.900.000,-
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Langsung
Rp. 236.882.000,-
4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
Rp. 24.902.188.000
Total Rp. 30.335.339.000
Pada perjanjian kinerja KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019 telah
dialokasikan anggaran sebesar Rp 30.335.339.000,
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 27
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh
mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh KKP Kelas I Tanjung
Priok dalam kurun waktu Januari – Desember 2019. Tahun 2019 merupakan
tahun terakhir pelaksanaan dari RAK KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2015–
2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan
membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada
setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian
masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh
informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti
dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang agar setiap kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Manfaat pengukuran
Capaian kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak
internal dan eksternal tentang pelaksanaan tupoksi organisasi dalam rangka
mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana
Aksi Kegiatan dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan
dicapai secara nyata oleh KKP Kelas I Tanjung Priok dalam rumusan yang lebih
spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai
sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator KKP Kelas I Tanjung Priok yang telah
ditetapkan. Sesuai dengan dokumen Perjanjian KKP Kelas I Tanjung Priok
Tahun 2019, terdapat 12 indikator kinerja dengan target dan capaian sebagai
berikut:
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 28
Tabel 3. 1 Pengukuran Kinerja KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
REALI
SASI %
1
Kabupaten/kota
yang melakukan
pemantauan kasus
penyakit berpotensi
kejadian luar biasa
(KLB) dan
melakukan respon
penanggulangan
terhadap sinyal
KLB untuk
mencegah
terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut
sesuai dengan standar
kekarantinaan
kesehatan
38.085 49.610 130,26%
1. Persentase respon
Sinyal Kewaspadaan
Dini (SKD), KLB dan
bencana di wilayah
layanan KKP
100% 100% 100,00%
2. Jumlah deteksi dini
dalam rangka cegah
tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
2.988
3.331
111,48%
3. Jumlah pelayanan
kesehatan pada situasi
khusus
4 10 250,00%
2. Jumlah
pelabuhan/bandara/PL
BD yang mempunyai
kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan
kedaruratan kesehatan
masyarakat yang
berpotensi wabah
2 2
100,00%
6. Jumlah sertifikat/surat
ijin layanan kesehatan
lintas wilayah yang
diterbitkan
15.012 25941 172,80%
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 29
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
REALI
SASI %
7. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD
yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi
4 4 100,00%
2
Meningkatnya
pencegahan dan
pengendalian
penyakit tular dan
zoonotic
8. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
4 4 100,00%
3
Menurunnya
penyakit menular
langsung
9. Jumlah orang yang
melakukan skrining
penyakit menular langsung
1100 1367 124,27%
4
Meningkatnya
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Pada Program
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit
10. Jumlah dokumen
dukungan manajemen dan
tugas teknis lainnya
40 48 120,00%
11. Jumlah peningkatan
kapasitas SDM bidang
P2P
14 18
128,57%
12. Jumlah pengadaan
sarana prasarana
38 40 105,26%
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagaimana telah disajikan pada
tabel 3.1, KKP Kelas I Tanjung Priok telah berhasil mencapai target 12 indikator
tahun 2019 dengan rata-rata capaian sebesar 128,55% dimana terdapat indikator
dengan capaian kinerja lebih dari 100% dan 8 indikator.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 30
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini yaitu Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai
standar kekarantinaan dalam periode satu tahun. Outcome dari indikator ini yaitu
menurunnya faktor resiko penularan penyakit potensial wabah melalui alat
angkut (kapal) yang tidak memenuhi standar kekarantinaan kesehatan.
2. Cara Perhitungannya
Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC dan SSCEC dalam satu tahun. Target
Tahun ini sebanyak 38.085 sertifikat terdiri dari 2 sub indikator yaitu :
a. Pernerbitan sertifikat PHQC sebanyak 32.954 sertifikat
b. Penerbitan sertifikat SSCEC sebanyak 5.133 sertifikat
3. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Grafik 3. 1 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah alat angkut
yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2019
38.085
49.610
Target Realisasi 2019
Indikator kesatu
Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan
kesehatan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 31
Dari grafik 3.2 pencapaian kinerja Indikator Jumlah alat angkut yang
diperiksa sesuai standar kekarantinaan sebanyak 49.610 kapal (130.26%)
Indikator ini terdiri dari PHQC 42.939 kapal dan SSCEC 6.671 kapal.
Target Pencapaian jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaan dihitung berdasarkan pada saat ada isu kebijakan bahwa kegiatan
ekspor impor tidak tersentralisasi di pelabuhan Tanjung Priok ada
kecenderungan turun naik kedatangan kapal sebanyak ± 10%, sehingga untuk
PHQC dan SSCEC diambil dari angka terendah penerbitan Dokumen Kesehatan
kapal dalam 5 tahun dikurangi 10% Meskipun telah dilakukan analisa penetapan
target untuk penerbitan PHQC dan SSCEC tidak dapat diprediksi penerbitan
dokumen.
Realisasi jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan
tahun 2019 masih lebih besar dari target dikarenakan pemanfaatan pelabuhan di
Surabaya dan Makassar masih belum berjalan optimal, sehingga kedatangan
kapal di Pelabuhan Tanjung Priok untuk melakukan bisnis ekspor-impor masih
tinggi.
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 2 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
Target - - - 32.304 38.085
Realisasi 35.893 40.431 50.623 49.559 49.610
%Capaian 153,41% 130,26%
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 32
Indikator jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan
tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya
pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman
indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini
merupakan penetapan dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat
kebijakan. Namun, pelaksanaan Kegiatan yang menunjang pencapaian indikator
ini tetap dilaksanakan ditahun sebelumnya.
BerdasarkanGragik 3.2 terdapat peningkatan yang signifikan jumlah alat
angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan selama 5 tahun dimana yang
paling tinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebanyak 50.623 kapal yang
diperiksa sesuai standar kekarantinaan, namun mengalami penurunan selama 2
tahun berikutnya yakni tahun 2018 dan 2019. Hal ini disebabkan karena adanya
kebijakan pemerataan kegiatan ekspor impor ke Indonesia Bagian Timur.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
a. Advokasi, Koordinasi dan jejaring kerja kemitraan yang baik dengan lintas
sektor di pelabuhan
b. Telah dilaksanakan sosialisasi kepada lintas sektor dan agen pelayaran kapal
tentang fungsi kekarantinaan dan dokumen kekarantinaan kesehatan yang
harus dilengkapi.
6. Masalah yang dihadapi
Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga pengawasan
keberangkatan kapal belum bias dilakukan secara optimal
7. Usul Pemecahan masalah
Menambah SDM yang terampil
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok khusus Bidang Pengendalian
Karantina dan Surveilans Epidemiologi melaksanakan setiap kinerja dengan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 33
menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif
dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target jumlah alat angkut yang
diperiksa sesuai standar kekarantinaan dialokasikan Pagu sebesar Rp
222.720.000 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
220.730.000 (99.11%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaan melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Jika melihat capaian kinerja Indikator pertama tahun 2019 sebesar
130.26% dan penyerapan anggaran sebesar 99,11 % maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :
a. Layanan Pemeriksaan Kesehatan Alat angkut dalam rangka Penerbitan
SSCC/SSCEC
Kegiatan pengawasan faktor risiko PHEIC di Kapal ini menghasilkan
keluaran berupa sertifikat SSCC/SSCEC. Hasil yang dicapai dalam pemeriksaan
ini ada dua kemungkinan yaitu diterbitkan bebas tindakan sanitasi kapal apabila
kapal tersebut tidak ditemukan faktor risiko PHEIC, dan kemungkinan kedua
adalah apabila ditemukan faktor risiko PHEIC maka kapal tersebut harus
dilakukan tindakan penyehatan kapal, sedangkan manfaatnya adalah agar
kondisi sanitasi diatas kapal tidak menjadi sumber penularan penyakit yang
ditularkan melalui rodent ataupun vektor ataupun penyakit akibat kondisi
lingkungan kapal yang tidak sehat sehingga Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok
bebas dari penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah.
Jumlah penerbitan dokumen SSCEC/SSCC 464 layanan sertifikat. Terdapat
Layanan Penerbitan SSCEC/SSCC pada standard biaya khusus. Standar biaya
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 34
khusus yang dibiayai oleh DIPA KKP Kelas I tanjung Priok hanya sebanyak
464 dokumen. Layanan penerbitan SSCEC/SSCC ini digunakan untuk
pemeriksaan kapal pada saat posisi berlabuh.
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini yaitu Jumlah sinyal SKD KLB di
pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam dibandingkan dengan
jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun. Target tahun 2019 yaitu 100%.
Outcome dari indikator ini yaitu meningkatnya Sinyal Kewaspadaan Dini yang
direspon kurang dari 24 jam, sehingga kejadian KLB dapat dicegah dan faktor
risiko penyakit KLB wabah dapat dikendalikan
2. Cara Perhitungan
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang
dari 24 jam dibagi jumlah SKD KLB dikali 100%.
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 3 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di
wilayah layanan KKP
100% 100%
Target % Capaian
Indikator Kedua
Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
Bencana di wilayah layanan KKP
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 35
Target Pencapaian dihitung berdasarkan jumlah respon sinyal SKD KLB
di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam KLB. Pada Tahun 2019
pencapaian indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan Bencana di wilayah layanan KKP didapatkan hasil sebesar 100% Jumlah
sinyal SKD KLB. Semua kejadian dapat direspon < 24 jam dan dapat
ditanggulangi sehingga tidak menjadi masalah kesehatan.
Sampai dengan bulan Desember 2019 Capaian Kinerja indikator ini
sebanyak 100 % dengan rincian sebagai berikut :
a. Melakukan pengamatan negara terjangkit didunia melalui website WHO
dan meresponya dengan mengupdate daftar Negara terjangkit dan
menyebarluaskannya setiap bulan
b. Melakukan respon cepat kejadian kebakaran kapal di Muara Baru pada
bulan Februari dengan cara melakukan penyelidikan epidemiologi
c. penanganan medis yang terjadi pada awak kapal MV. Magnolia, pada
tanggal 28 Oktober 2019. Atas laporan itu Petugas KKP Kelas I Tanjung
Priok memberikan respon dengan memberikan dukungan medis, pemberian
Alat Pelindung Diri (APD), evakuasi dan pengendalian faktor risiko berupa
kegiatan desinfeksi – dekontaminasi.
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
2015 2016 2017 2018 2019
TARGET REALISASI
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 36
Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
Bencana di wilayah layanan KKP tidak ada pada tahun 2019, indikator ini
digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun
2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan
Pelabuhan.
Dapat dilihat dari grafik 3.5 Realisasi Indikator Persentase Respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP sebanyak
100%.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspons memenuhi target
sebesar 100%. Keberhasilan pencapaian kinerja untuk indikator ini karena
a. Akses informasi yang mudah tentang peningkatan kasus atau kasus PHEIC
baik dari Kementerian Kesehatan, WHO maupun lembaga internasional
lainnya dari kecepatan respon petugas KKP Kelas I Tanjung Priok dalam
deteksi dan respon terhadap informasi/ kejadian yang berpotensi
menimbulkan wabah/KKMMD
b. Terdeteksinya setiap sinyak KLB dan Kecepatan respon petugas KKP kelas
I Tanjung Priok
c. Jejaring dan koordinasi yang baik antara KKP Kelas I Tanjung Priok dengan
lintas program dan lintas sector
d. Kegiatan penanganan kasus emergency call di pelabuhan Tanjung Priok
melalui surveilans aktif sehingga mencegah terjadi penularan penyakit yang
disebabkan oleh kasus emergency call tersebut
e. Tersedia media komunikasi berupa grup WhatsApp antara KKP Kelas I
Tanjung Priok dan kanto Syahbandar Tanjung Priok
6. Masalah yang dihadapi
Jumlah petugas yang berkompeten untuk melakukan pengawasan belum
mencukupi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 37
7. Usul Pemecahan masalah
a. Menambah SDM yang terampil
b. Memaksimalkan SDM yang ada dan mengusulkan penempatan staf
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan analisa beban kerja.
Mengupayakan pegawai pindahan dari instansi kesehatan lain yang
relevan dengan tugas kekarantinaan
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan
menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif
dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Persentase Respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP Pagu
sebesar Rp 12.490.000,- sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar
Rp 3.798.500 (30,41%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan Bencana di wilayah layanan KKP tercapai 100%.
Jika melihat capaian kinerja Indikator kedua tahun 2019 sebesar 100%
dan penyerapan anggaran sebesar 30,41% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
I. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :
a. Investigasi dan Penanggulangan Faktor Risiko PHEIC
Kegiatan ini menghasilkan keluaran berupa laporan kegiatan dan
penanganan kasus emergency/KLB. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini yaitu
diketahuinya hasil penyelidikan epidemiologis kejadian pada satu kasus kejadian
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 38
Investigasi. Pada Tahun 2019 ini Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok tidak ada kegiatan Investigasi dan Penanggulangan Faktor Risiko PHEIC.
Manfaat dari kegiatan Investigasi dan Penanggulangan Faktor Risiko
PHEIC ini adalah sebagai salah satu respon cepat yang telah dilakukan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dalam melakukan cegah
tangkal kemungkinan adanya penyebaran penyakit ke Wilayah Pelabuhan
Tanjung Priok melalui kejadian-kejadian yang tidak terduga.Realisasi fisik pada
tahun ini hanya biaya bahan pendukung operasional investigasi.
b. Surveilans Faktor risiko penyakit berpotensi KLB pada Bencana
Output kegiatan ini berupa laporan laporan investigasi dan penyelidikan
epidemiologi terhadap suatu kejadian penyakit atau kecelakaan kapal,
seadangkan outcomenya adalah sebagai berikut :
Tahun 2019 ini terdapat 3 kejadian Surveilans Faktor Risiko Penyakit
Berpotensi KLB Pada Bencana (emergency call) yaitu di Pelabuhan Tanjung
Priok, Pelabuhan Muara Angke dan Pelabuhan Muara Baru :
Tabel 3. 2 Surveilans Faktor risiko penyakit berpotensi KLB pada Bencana
Tanggal/Waktu Lokasi Kjadian /
Nama
Kapal
Kronologi Kejadian Jumlah
Tim
23 Pebruari 2019
Wilayah
Pelabuhan
Muara Baru
Kebakaran
kapal
KM. Hasil
Melimpah
Kapal sudah mendapat
PHQC
Kapal yang terbakar yang
awalnya 1 kapal menjalar ke
21 kapal di sampingnya
Tidak ada korban
1 orang luka bakar, 2 orang
pingsan dan semuanya di
rujuk ke RS. Atmajaya
14
orang
02 April 2019 Pelabuhan
Muara
Angke
Kecelakaan
kapal/ KM.
Pemburu
ABK kapal sedang
membersihkan ruang
mesin kapal, tejatuh dan
2 oang
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 39
Samudera
VI
membentur tiang
peyangga kapal dan di
rujuk ke RS. Atmajaya
28 Oktober 2019 Pelabuhan
Tanjung
Priok
kapal MV.
Magnolia
Indah dai
Iran
Telah dilakukan verifikasi
informasi terhadap awak
kapal yang sakit dan kapal
yang sandar di dermaga
203 Pelabuhan Tanjung
Priok.
orang berkebangsaan
China dengan gejala sakit
pada punggung sebelah
kiri, suhu tubuh 360
C dan
bukan penyakit PHEIC
tapi penyakit kecelakaan
kerja.
Kapal pernah singgah di
wilayah terjangkit yaitu
India
Benefit dari kegiatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB
Pada Bencana ini adalah sebagai salah satu bentuk respon cepat dan
kesiapsiagaan yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok untuk memastikan bahwa korban kesakitan dan kematian bukan
disebabkan oleh penyakit PHEIC yang dapat berpengaruh pada lingkungan.
Impactnya adalah Pelabuhan Tanjung Priok bebas dari penyakit menular
wabah/KLB.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 40
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini yaitu Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di
pelabuhan dan di klinik layanan lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit dalam periode satu tahun.
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pemeriksaan
surveilans rutin di klinik layanan lainnya dalam satu tahun.
Target Tahun ini sebanyak 2988 sertifikat terdiri dari 2 sub indikator yaitu :
1) Pernerbitan sertifikat COP sebanyak 2.880 dokumen
2) Surveilans Lainnya sebanyak 108 dokumen
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 5 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
Sampai Tahun 2019 Capaian Kinerja indikator ini sebanyak 3.342 dokumen
dengan rincian sebagai berikut :
a. Penerbitan Certificate of Pratique (COP) sebanyak 3.223 dokumen
2.988
3.331
T R
Indikator ketiga
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 41
b. Surveilans rutin Pengumpulan, pengolahan, analisa dan interpretasi data
penyakit di lingkungan Tanjung Priok sebanyak 108 dokumen.
Dari grafik 3.6 diketahui bahwa Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakit pada tahun 2019 sebanyak 3223 dolumen
dan sudah melebihi target dengan capaian sebesar 165,53%.
Target Pencapaian indikator ini dihitung berdasarkan pada saat ada isu
kebijakan bahwa kegiatan ekspor impor tidak tersentralisasi di pelabuhan
Tanjung Priok ada kecenderungan turun naik kedatangan kapal sebanyak ± 10%,
sehingga untuk COP diambil dari angka terendah penerbitan Dokumen
Kesehatan kapal dalam 5 tahun dikurangi 10% Meskipun telah dilakukan analisa
penetapan target untuk penerbitan COP tidak dapat diprediksi penerbitan
dokumen.
Dari tabel dapat dilihat terjadi penurunan penerbitan dokumen COP pada
tahun 2019 hal ini bisa disebabkan karena pemanfaatan pelabuhan dalam rangka
eksport import tidak hanya tersentral di Pelabuhan Tanjung Priok.
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 6 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019
Indikator Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun
2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas
2015 2016 2017 2018 2019
TARGET 2826 2988
REALISASI 3493 3426 3465 3504 3331
%Capaian 173,64% 164,98%
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 42
keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan
indikator ini merupakan penetapan dari unit utama selaku unit pembina sebagai
pembuat kebijakan. Namun, pelaksanaan Kegiatan yang menunjang pencapaian
indikator ini tetap dilaksanakan ditahun sebelumnya.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Indikator ini telah mencapai target yang telah ditetapkan disebabkan adanya
dukungan dari Ditjen P2P, penerapan SOP, koordinasi dan kerjasama yang baik
dengan lintas sektor terkait.
6. Masalah yang dihadapi
a. Jumlah petugas yang berkompeten untuk melakukan pengawasan belum
mencukupi
b. Tidak tersedianya Kendaraan Khusus untuk boarding
c. Tidak tersedianya quarantine boat
d. Data penyakit dari puskesmas terkadang tidak dapat diperoleh tepat
waktu.
7. Usul Pemecahan masalah
a. Menambah SDM yang terampil
b. Pengadaan kendaraan khusus pemeriksaan kapal dalam karantina
termasuk quarantine boat
c. Jejaring lebih lanjut dengan lintas sektor
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan
menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif
dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target dialokasikan Pagu sebesar Rp
1.218.850.371,- sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 43
1.210.171.006,- (99,29%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk
dan keluarnya penyakit tercapai sebesar 100%
Jika melihat capaian kinerja Indikator ketiga tahun 2019 sebesar
164.98% dan penyerapan anggaran sebesar 99.29% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
I. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu:
a. Rapat Koordinasi Dalam Rangka Kewaspadaan Dini dan Respon Penyakit
Berpotensi KLB di Pintu Masuk Negara
b. Koordinasi Dalam Rangka Kewaspadaan Dini dan Respon Penyakit
Berpotensi KLB Dengan Lintas Program dan Lintas Sektor
c. Sosialisasi Penerbitan Dokumen Online Kepada Lintas Program, Lintas
Sektor, dan Pengguna Jasa
d. Konsultasi Simkespel ke Pusat
e. Pengawasan Lalu-Lintas Komoditi OMKABA Ekspor Impor KKP Kelas I
Tanjung Priok
f. Sosialisasi Undang-undang Kekarantinaan
g. Koordinasi Internal Program PKSE
h. Koordinasi Eksternal Program PKSE
i. Sosialisasi Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah Kerja
j. Koordinasi Program Karantina Dengan Stake Holder dan Pengguna Jasa
k. Koordinasi Pengendalian Penyakit Karantina
l. Koordinasi Program PKSE Dengan Lintas Program dan Lintas Sektor
m. Koordinasi Teknis Program Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi
n. Konsultasi Teknis ke Pusat
o. Konsultasi Petugas Wilker ke Induk
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 44
p. Bimbingan Teknis Terpadu
q. Bahan Pendukung Pelayanan Penerbitan Dokumen Kesehatan Secara
Online
r. Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan kapal
s. Layanan Kekarantinaan Kesehatan Dalam Rangka Penerbitan COP
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini yaitu Jumlah pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan pada saat situasi khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru
dan lain - lain dalam periode satu tahun.
Outcome dari indikator ini yaitu meningkatnya pelayanan kesehatan
kepada masyarakat di wilayah layanan KKP pada situasi khusus seperti Lebaran,
Natal, Tahun Baru dan lain-lain sehingga dapat meminimalisir penyakit yang
mungkin timbul akibat situasi matra dan menurunkan angka kesakitan bagi
masyarakat, penyelenggara dan pengguna jasa bandara.
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah posko yang melakukan pelayanan kesehatan pada saat
lebaran, natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun. Target pada tahun 2019
yaitu 4 posko. yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos
kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos kesehatan
Pelabuhan Kali Adem Muara Angke, Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok
Indikator ke empat
Jumlah Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 45
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 7 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus
Tabel 3. 3 Tabel pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada tahun 2019
Kegiatan Pelaksanaan Lokasi
Situs Hari Raya Idul
Fitri (2 shift)
21 Mei-21 Juni
2019
-Terminal Penumpang Nusantara Pura
Pelabuhan Tanjung Priok
-Pelabuhan Sunda Kelapa dan Marina
Ancol
-Pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem
Muara Angke
Kegiatan penanganan
kesehatan pada situasi
khusus Natal dan
Tahun Baru
18 Desember
2019 - 8 Januari
2020
- Pos Kesehatan Terminal Penumpang
Nusantara Pura II
- Pos kesehatan Pelabuhan Sunda
Kelapa& Pantai Marina Ancol
- Pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem
Muara Angke
Kegiatan penanganan
kesehatan pada situasi
khusus TKI B
pos kesehatan Terminal Penumpang
Nusantara Pura II
penanganan kesehatan Kegiatan tablig akbar dan istigosah yang
4
10
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 46
pada situasi khusus
lainnya yaitu
Kalibaru
kegiatan peresmian pasar ikan modern
yang berlokasi di Muara Baru,
deklarasi pengemudi truk pelopor
keselamatan APTRINDO yang berlokasi di
JICC
kebakaran kapal di Muara Baru
hari buruh (May Day) di Pos 9 Pelabuhan
Tanjung Priok
haul mbah priok yang berlokasi di pos
kesehatan Makam Mbah Priok
siaga keamanan pasca pemilu tahun 2019
di pelabuhan Nizam Zachman Muara Baru.
Berdasarkan uraian kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus
Tahun 2019, maka jumlah pos yang melaksanakan pelayanan kesehatan
sebanyak 10 lokasi yaitu :
1) Pos Kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II
2) Pos Kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol
3) Pos Kesehatan Pelabuhan Kali Adem Muara Angke
4) Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok
5) Pos Kesehatan Makam Mbah Priok
6) Pos Kesehatan Kegiatan Tablig akbar dan Istigosah Kalibaru,
7) Pos Kesehatan Kebakaran Kapal Muara Baru
8) Pos Kesehatan JICC
9) Pos Kesehatan Pelabuhan Nizam Zachman Muara Baru
10) Pos Kesehatan Pasar Ikan Modern Muara Baru
Capaian indikator jumlah pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus
pada Tahun 2019 melebihi target yang telah ditetapkan, realisasi mencapai
250%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2019 ada kejadian yang tidak diprediksi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 47
seperti kebakaran kapal, peresmian pasar ikan modern, kegiatan tablig akbar dan
istiqosah, Siaga keamanan pasca pemilu tahun 2019, Deklarasi pengemudi Truk
Pelopor keselamatan APTRINDO dimana pada saat kejadian tersebut
membutuhkan adanya pos pelayanan kesehatan.
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 8 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya dan
Target RAK 2015-2019
Dari Tabel dapat dilihat Terjadi Kuantitas Jumlah Pos Pelayanan
Kesehatan Kesehatan setiap Tahunnya Hal ini dikarenakan pada tahun 2017
terjadi peningkatan kedatangan TKIB dari Malaysia. Dari penjabaran di atas,
dapat di asumsikan bahwa pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sigap dan tanggap dalam setiap kondisi matra.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
a. Kondisi matra selalu memperoleh perhatian lebih dalam pelaksanaannya
karena melibatkan banyak sumber daya dan mempengaruhi masyarakat
secara luas. Oleh karena itu poskesehatan matra selalu dipersiapkan dengan
baik pelaksanaan dapat terlaksana dengan baik, juga adanya dukungan dari
Lintas sektor dan lintas program.
b. Adanya perencanaan dan pengadaan yang tepat.
2015 2016 2017 2018 2019
TARGET 4 4
REALISASI 3 3 3 6 10
150% 250%
0
2
4
6
8
10
12
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 48
c. Adanya bantuan SDM dokter, bidan, perawat dan analis kesehatan,
epidemiolog, sanitaian dan entomolog
6. Masalah yang dihadapi
Serapan anggaran kegiatan ini tidak 100% dikarenakan terkendala SBK
yang mewajibkan 7 orang petugas pada saat pelaksanaan situs, sedangkan pada
saat pelaksanaan SDM yang hadir kejadian situasi khusus pernah kurang dari 7
orang petugas yang jaga.
7. Usul Pemecahan masalah
Perencanaan untuk petugas jaga situasi khusus di tahun berikutnya
sebanyak 5 orang.
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap
kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan.
Untuk mencapai target dialokasikan Pagu sebesar Rp 304.325.000 sedangkan
realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp. 275.796.800 (90,62%) Hal ini
menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik
karena dengan anggaran tersebut target pencapaian indikator Jumlah Pos
pelayanan kesehatan pada situasi khusus tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator keempat tahun 2019 sebesar 250%
dan penyerapan anggaran sebesar 90,62% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu:
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :
a. Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Hari Raya Idul Fitri 1440 H,
Hari Raya Natal dan Tahun Baru, TKI B dan Situasi Khusus Lainnya
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 49
Salah satu kegiatan bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah adalah
penanganan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi para penumpang kapal, keluarga pengantar maupun orang-orang
yang ada di sekitar pelabuhan pada saat Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal
dan Tahun Baru, TKI B dan situasi khusus lainnya. Untuk melaksanakan
kegiatan ini KKP menyiapkan 7 orang petugas, yang terdiri dari satu orang
dokter, tiga orang perawat, satu tenaga sanitarian, dan satu petugas surveilans
epidemiologi, satu orang supir. Sasaran kegiatan penanganan situasi khusus ini
sebanyak 93 layanan.
Target kegiatan ini adalah para penumpang kapal baik yang akan pergi
dari Pelabuhan Tanjung Priok, maupun penumpang yang baru datang
mendapatkan penanganan kesehatan secara optimal. Penanganan kesehatan pada
situasi khusus Hari Raya Idul Fitri dilaksanakan mulai tanggal 31 Mei 2018 – 01
Juli 2018 di 3 (tiga) lokasi, yaitu di pos kesehatan Terminal Penumpang
Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina
Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem dan tercapai 48 layanan.
Penanganan kesehatan pada situasi khusus Hari Raya Natal dan Tahun Baru
dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2019 sampai dengan 8 Januari
2020 di 3 (tiga) lokasi yaitu yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang
Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina
Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem dan tercapai 28 layanan.
Kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI B yang berlokasi
di pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II tercapai 8 layanan,
serta
penanganan kesehatan pada situasi khusus lainnya yaitu Kegiatan Tablig
akbar dan Istigosah Kali Baru, Kegiatan Peresmian Pasar Ikan Modern
Muara Baru, Deklarasi pengemudi Truk Pelopor keselamatan APTRINDO
di JICT, Kebakaran Kapal Muara Baru, Hari Buruh (Mei Day) di Pelabuhan
Tg. Priok, Siaga keamanan pasca pemilu tahun 2019 di pelabuhan Nizam
Zachman Muara Baru dan Haul Mbah Priok. Kegiatan situasi khusus
lainnya tercapai 9 layanan.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 50
Realisasi kegiatan ini sebesar 100 % atau 93 layanan. Benefit kegiatan ini
adalah 242 orang mendapatkan penanganan kesehatan. Dan Impact Kebutuhan
pelayanan kesehatan terpenuhi bagi pelaku perjalanan.
b. Kegiatan pendukung yang terkait dengan indikator tersebut di atas adalah
sebagai berikut:
1) Koordinasi Pelayanan Kesehatan Situasi Khusus Hari Raya Idul Fitri, Natal
dan Tahun Baru
Sasaran kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan koordinasi pelayanan
kesehatan pada situasi khusus Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal dan Tahun
Baru. Kegiatan koordinasi kesehatan pada situasi khusus telah dilaksanakan 2
kali. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2019 Koordinasi Pelayanan
Kesehatan Situasi Khusus Hari raya Idul Fitri dan Pada tanggal 09 Desember
2019 Koordinasi Pelayanan Kesehatan Situasi Khusus Hari Raya Natal dan
Tahun Baru. Outcome kegiatan ini yaitu Koordinasi dalam rangka persiapan
pelaksanaan penanganan kesehatan pada situasi khusus Idul Fitri dan Tahun
Baru dengan lintas program dan lintas sector sehingga Tersedianya tenaga,
sarana dan prasarana. Impact yang di dapat Pelaksanaan penanganan kesehatan
pada situasi khusus Idul Fitri dan Tahun Baru terlaksana dengan baik dan tidak
ada kendala.
2) Evaluasi Pelayanan Kesehatan Situasi Khusus Hari Raya Idul
Sasaran Kegiatan ini adalah Terlaksananya kegiatan evaluasi pelayanan
kesehatan pada situasi khusus Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal dan Tahun
Baru. Kegiatan koordinasi kesehatan pada situasi khusus telah dilaksanakan 2
kali
3) Orientasi Pengendalian dan Penanggulangan Berpotensi KLB di Pintu
Masuk Negara
Sasaran kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
petugas dalam pengendalian dan penanggulangan berpotensi KLB di pintu
masuk negara, KKP Kelas I Tanjung Priok melaksanakan kegiatan orientasi
pengendalian dan penanggulangan berpotensi KLB di pintu masuk negara.
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 kali n di HARRIS Hotel dan Conventions
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 51
Kelapa Gading Jakarta Utara Pada tanggal 28 Mei 2019 dan Narasumber berasal
dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dan dari Perhimpunan
Ahli Epidemiologi Indonesia.
Outcome dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya pengetahuan dan
kemampuan petugas dalam pengendalian dan penanggulangan berpotensi KLB
di pintu masuk Negara dan Terjalin koordinasi lintas program dan lintas sector
sehingga impact yang didapat dapat Mencegah resiko terjadinya penularan
penyakit yang berpotensi KLB
4) Penguatan Jejaring Tim TGC Pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka
Penanganan Penyakit Karantina/KKMD/PHEIC
Pertemuan Penguatan Jejaring Tim TGC Pelabuhan Tanjung Priok dalam
rangka Penanganan Penyakit Karantina/KKMD/PHEIC bertujuan untuk
meningkatkan koordinasi jejaring Tim TGC lintas sektor, lintas program dan
wilayah kerja dalam rangka penanganan penyakit karantina/ KKMD/PHEIC.
Kegiatan Penguatan Jejaring Tim TGC Pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka
Penanganan Penyakit Karantina/KKMD/PHEIC telah dilaksanakan 1 kali pada
tanggal 19 s/d 20 September 2019 yang dihadiri oleh 40 peserta, yang terdiri dari
Staf KKP Kelas I Tanjung Priok dan stakeholder
Outcome kegiatan ini yaitu Kemampuan pencegahan dan
penanggulangan penyakit di pintu masuk negara meliputi kemampuan dalam
kondisi rutin setiap saat dan kemampuan merespon dalam kondisi kedaruratan
kesehatan masyarakat secara global (PHEIC) selain dari pada kondisi PHEIC
juga harus mempunyai kesiapan dalam menghadapi kejadian kedaruratan.
Benefitnya adalah Terbentuknya Tim TGC di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok
dan Impact yang didapat yaitu Mempermudah jejaring dalam melaksanakan
kegiatan investigasi kejadian potensi KLB.
5) Pengadaan Penunjang Teknis Bagi Petugas Kesehatan pada Situasi Khusus
dalam Rangka Kekarantinaan
Sasaran Kegiatan ini adalah Terlaksananya Kegiatan pengadaan
penunjang teknis bagi petugas kesehatan pada situasi khusus dalam rangka
kekarantinaan. Input kegiatan ini yaitu pengadaang rompi safety 85 Buah.
Outcome kegiatan ini yaituPetugas Kesehatan pada Situasi Khusus dalam
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 52
Rangka Kekarantinaan kesehatan dapat memakai rompi safety. Benefitnya
adalah Petugas Kesehatan merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan tugas
dan Impact yang dihasilkan yaitu Teridentifikasi sebagai tenaga kesehatan di
Pos pelayanan dalam rangka melaksanakan TUPOKSI Kekarantinaan Kesehatan
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini yaitu Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD
yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah.
Target pada tahun 2019 yaitu 2 Pelabuhan. Outcome dari indikator ini
yaitu meningkatnya kesiapsiagaan KKP Tanjung Priok dalam menanggulangi
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah melalui kesepakatan
yang terwujud dari berbagai pihak terkait di lingkungan Bandara soekarno hatta
dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat
yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
2. Cara Perhitungan
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Indikator kelima
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 53
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 9 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019 Jumlah
Pelabuhan/Bandara/PLBD Yang Mempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan
Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Berpotensi
Wabah
Dari grafik diatas diketahui bahwa jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat yang berpotensi wabah sebanyak 2 pelabuhan dengan capaian
sebesar 100 %. Pelabuhan tersebut terdiri dari Pelabuhan Sunda Kelapa dan
Pelabuhan Tanjung Priok.
2 2
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 54
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 10 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
dan Target RAK 2015-2019
Indikator Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah tidak ada pada tahun 2015-2017, namun realisasi tercapai 1
dokumen renkon karena adanya kegiatan penyusunan table top dokumen
renkon.. Indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh
KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena salah satu persyaratan minimal
untuk kemampuan utama bagi point of entry sebagaimana dimuat dalam IHR
2005 adalah harus memiliki rencana kontingensi respon menghadapai
kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia dan Koordinasi dan
kerjasama yang baik dengan lintas sector
2015 2016 2017 2018 2019
TARGET 1 2
REALISASI 1 1 1 1 2
100% 100%
0
0,5
1
1,5
2
2,5
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 55
6. Masalah yang dihadapi
a. Masih ada anggapan bahwa masalah kesehatan hanya dilaksanakan oleh
KKP
7. Usul Pemecahan masalah
a. Memperbanyak pertemuan dengan lintas sektor dalam rangka sosialisasi
rencana kontingensi
b. Peningkatan kapasitas petugas di lapangan dan kerja sama lintas sektor
dalam bentuk simulasi yang berbasis pelayanan yang ada di bandara
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk mencapai target dialokasikan Pagu sebesar Rp
115.937.000 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
Rp. 115.682.200 (99.78%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah tercapai
Jika melihat capaian kinerja Indikator kelima tahun 2019 sebesar 100%
dan penyerapan anggaran sebesar 99,78% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu:
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :
a. Persiapan Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan
KKM
Kegiatan Persiapan Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi
Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2019 diikuti oleh 49 orang yang berasal
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 56
dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, Instansi Pemerintah di
Wilayah Pelabuhan Sunda Kelapa dan Perusahaan Pelayaran. Narasumber
berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, Ditjen P2P
Kemenkes RI, Kantor Kesyahbandaran Utama Kelas I Tanjung Priok dan World
Health Organization (WHO).
Output dari kegiatan ini adalah laporan kegiatan petemuan dan
terselenggaranya Persiapan Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi
Penanggulangan KKM Pelabuhan Sunda Kelapa dalam menghadapi
kemungkinan masuknya PHEIC di Indonesia, sedangkan outcomenya adalah
akan diselenggarakannya pertemuan Penyusunan Rencana Kontijensi
Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) yang akan
dilaksanakan di Hotel Aston Marina Ancol pada tanggal 26 – 27 Agustus 2019.
Benefit dari kegiatan ini adalah dalam rangka penguatan koordinasi dan
dukungan antar stake holder yang ada di Pelabuhan Sunda Kelapa melalui
penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi sebagai langkah awal dalam
rangkaian penanggulangan KKM di Pelabuhan Sunda Kelapa.
b. Penyusunan Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan KKM
Kegiatan pertemuan diluar kantor pada tanggal 26 - 27 Agustus 2019 di
Hotel Aston Marina Ancol Jakarta Utara. Jumlah peserta sebanyak 60 orang
yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, Instansi
Pemerintah dan Swasta di dalam dan di luar Pelabuhan Sunda Kelapa dan
Perusahaan Pelayaran. Narasumber pertemuan berasal dari Pusat Krisis
Kesehatan Kemenkes RI, Subdit Karkes dan Kespel, Subdit Penyakit Infeksi
Emerging (PIE) serta dari KSOP Sunda Kelapa.
Kegiatan review rencana kontijensi ini menghasilkan keluaran berupa
Draft Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan Mers Cov di Pelabuhan
Tanjung Priok. Hasil yang dicapai adalah tersusunnya rencana kontijensi dalam
rangka kesiapsiagaan menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat yang
meresahkan dunia di Pelabuhan Tanjung Priok karena, sedangkan manfaatnya
adalah apabila ada kemungkinan kasus PHEIC di Pelabuhan Laut Tanjung Priok
maka petugas beserta stake holder terkait bersama-sama dengan sigap dan
respon cepat dapat mengahadapi keadaan darurat tersebut sesuai dengan tugas
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 57
pokok dan fungsinya. Impact kegiatan ini semakin meningkatkan jejaring
koordinasi dengan stake holder dan pengguna jasa yang ada di Wilayah
Pelabuhan Tanjung Priok.
c. Review Dokumen Rencana Kontijensi di Pelabuhan Tanjung Priok
kegiatan yang dilaksanakan yaitu kegiatan rapat pertemuan di dalam
kantor dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang yang berasal dari Kantor
kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, dan instansi terkait/stake holder
seperti Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Otoritas Pelabuhan
Tanjung Priok, Pangkalan PLP Tanjung Priok, RSPI. Prof. dr. Sulianti Saroso,
Imigrasi Kelas I Tanjung Priok, KPU Tipe A Bea Cukai Pelabuhan Tanjung
Priok, Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok, Suku Dinas Kesehatan
Jakarta Utara, Pencarian dan Pertolongan Jakarta (SAR), Direktorat Pol Airud,
Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Koarmada I Jakarta, Lantamal III Tanjung
Priok, Kolinlamil Tanjung Priok, PT. Pelindo Cabang Tanjung Priok, DPC Insa
Jaya Tanjung Priok, PPOP dan Perusahaan Pelayaran yang beroperasi di
Pelabuhan Tanjung Priok.
Output dari kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 17 September 2019
di Ruang Rapat Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok berupa
laporan kegiatan dan Draft Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan Mers
Cov di Pelabuhan Laut Tanjung Priok. Outcome Kegiatan review rencana
kontijensi ini diskusi dan rekomendasi yaitu sebagai berikut :
Hasil diskusi :
Adanya perubahan nomenklatur dari masing-masing intansi terkait
seperti BASARNAS diganti menjadi Kantor Pencarian dan Pertolongan
Jakarta, dan Koarmada I menjadi Komando Armada Jakarta
Dalam hal kegiatan evakuasi medis atau gawat darurat KKP melakukan
koordinasi dengan pihak – pihak terkait seperti Kantor Pencarian dan
Pertolongan Jakarta, Kantor Kesyahbandaran Utama, Imigrasi,
Kepolisian dan Instansi Lain yang berada di Wilayah Pelabuhan Tanjung
Priok. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok menyadari
masih ada kekurangan dalam dukungan sarana prasarana seperti motor
boat sehingga KKP Kelas I Tanjung Priok berkoordinasi dengan pihak –
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 58
pihak yang memiliki dukungan sarana dan prasaranan motor boat agar
kegiatan evakuasi medis dapat terlaksana dengan baik
Kedaruratan Kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia tidak hanya
menjadi kewajiban dari Kementerian kesehatan saja, dalam hal ini KKP
jika KKMMD terjadi di pelabuhan akan tetapi menjadi tanggung jawab
bersama, dengan adanya dukungan dari instansi terkait tentunya dalam
melaksanakan pencegahan dari dampak yang ditimbulkan dari KKMMD
bisa diminimalisir atau bisa dihindari.
Harus ada komunitas yang menghimpun masing-masing renkon di
Pelabuhan Tanjung Priok.
Antisipasi yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangan KKM
dengan mencanangkan rencana kontijensi di setiap Pelabuhan, sehingga
setiap instansi yang ada di pelabuhan bersama-sama dengan KKP
mempunyai tanggung jawab bersama dalam upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit di Pelabuhan.
Dalam dokumen rencana kontinjensi mengatur tentang peranan masing-
masing instansi/stakeholder sesuai tupoksinya dalam mengerjakan dan
mengatur kegiatan bila terjadi PHEIC/KKM di pelabuhan Tanjung Priok
Apabila ada suspek KKM maka dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso sebagai
RS Rujukan penyakit infeksi dan berkoordinasi dahulu sebelum
dilakukan rujukan
Harus ada komunikasi resiko yang dilakukan oleh KKP dan Kantor
Kesyahbandaran kepada Intansi terkait/Stakeholder dan masyarakat
pelabuhan dalam penanggulang KKM di Pelabuhan Tanjung Priok
Rekomendasi :
Menindaklanjuti rekomendasi/kesepakatan yang telah dirumuskan
secara bersama-sama berdasarkan tugas, fungsi dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia
Disepakati perubahan judul Draft Dokumen Rencana Kontinjensi Mers-
CoV menjadi Draft Dokumen Rencana Kontinjensi Influenza A
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 59
Membantu menyelenggarakan program kekarantinaan di sekitar Wilayah
Pelabuhan Tanjung Priok, jika terjadi kedaruratan kesehatan masyarakat
sesuai kapasitas dan tanggungjawab instansi masing-masing dengan
senantiasa mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan tanpa SARA (Suku,
Agama, Ras dan Antar Golongan)
Seluruh stakeholder dan pengguna jasa peserta pertemuan siap
membantu upaya pencegahan masuk keluarnya penyakit yang dapat
mengakibatkan Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC)/Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKM) sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Telah disediakan tempat untuk karantina kapal di laut yaitu dibagian
barat dari zona labuh (refolding point), sedangkan di darat akan
disediakan di Dermaga JICT 2 yang kosong
Benefit kegiatan ini adalah apabila ada kemungkinan kasus PHEIC di
Pelabuhan Laut Tanjung Priok, maka petugas beserta stake holder terkait
bersama-sama dengan sigap dan respon cepat dapat mengahadapi keadaan
darurat tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Impactnya adalah
semakin kuatnya jejaring koordinasi antara KKP dengan Stake Holder apabila
ada kejadian Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
(KKMMD) di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini yaitu Jumlah sertifikat yang diterbitkan
berdasarkan permintaan/permohonan yang diterima dalam periode satu tahun.
Target pada tahun 2019 yaitu 15.012 sertifikat. Outcome dari indikator ini yaitu
meningkatnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap penerbitan
Indikator keenam
Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 60
sertifikat/surat izin layanan kesehatan sehingga pelaku perjalanan terhindar dari
gangguan kesehatan
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, sertifikat izin angkut orang
sakit, sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan / legalisasi ICV dalam
satu tahun.
Target Tahun ini sebanyak 15.0120 sertifikat terdiri dari 3 sub indikator yaitu :
a. Jumlah sertifikat orang sakit sebanyak 6 sertifikat
b. Jumlah sertifikat jenazah sebanyak 6 sertifikat
c. Jumlah Sertifikat ICV sebanyak 15.000 sertifikat
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 11 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
Dari grafik diatas diketahui bahwa jumlah sertifikat / surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan Sebesar 25.941 sertifikat dengan
capaian sebesar 172.80 %. Capaian Kinerja indikator ini sebanyak 25.941
sertifikat yang terdiri dari :
a. Jumlah sertifikat orang sakit sebanyak 9 sertifikat
15012
25941
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 61
b. Jumlah sertifikat jenazah sebanyak 8 sertifikat
c. Jumlah Sertifikat ICV sebanyak 25.924 sertifikat
.
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 12 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
dan Target RAK 2015-2019
Indikator jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan tidak ada pada tahun 2015-2017, namun realisasi jumlah
sertifikat ada. indikator ini digunakan ditahun 2018-2019 setelah adanya
keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Dari grafik diatas diketahui bahwa pada tahun 2019 jumlah pelabuhan
yang memiliki kebijakan kesiapsiagan sudah mencapai target dengan capaian
25.941 dokumen (172.80%). Dengan terbitnya Permenkes 23 Tahun 2018
tentang pelayanan dan penerbitan sertifikat vaksinasi internasional dan Perdirjen
nomor SR 03.04/II/2745/2018 tentang Tata Cara Penerbitan Sertifikat Vaksinasi
Internasional oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kepada Klinik dan Rumah Sakit
Pelaksana Pelayanan Vaksinasi Internasional, maka Rumah Sakit dan Klinik
mengajukan untuk melaksanakan pelayanan vaksinasi Internasional. Dengan
adanya Rumah Sakit/ Klinik membuka pelayanan vaksinasi Internasional maka
mempengaruhi penerbitan sertifikat ICV. Untuk penerbitan/legalisasi ICV tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Target 35.000 15.012
Realisasi 55.964 73.934 56.789 54.968 25.941
157,05% 172,80%
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 62
2018 sebesar 42.194 sertifikat dan di tahun 2019 sebesar 25.924 sertifikat.
Sehingga terjadi penurunan sebesar 39.51%
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena Pelaksanaan penerbitan sertifikat
kesehatan/ surat ijin layanan kesehatan hasil capaian tinggi dikarenakan adanya
dukungan pelayanan yang baik, fasilitas gedung nyaman dan memadahi dalam
pelayanan kesehatan, sarana dan prasarana yang memadahi.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target dialokasikan Pagu sebesar Rp
391.747.250 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
Rp. 387.085.000 (98,80%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas
wilayah yang diterbitkan tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator keenam tahun 2019 sebesar
172,80% dan penyerapan anggaran sebesar 98,80% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
7. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu:
a. Verifikasi dan pengawasan penerbitan buku ICV di Rumah Sakit/Klinik
Pratama dalam rangka kewaspadaan dini dan respon KLB
Input kegiatan ini yaitu Permenkes Nomor 12 tahun 2017 tentang
Imunisasi dan Nomor 23 Tahun 2018 tentang pelayanan dan Penerbitan
sertifikat Vaksinasi Internasional, Verifikasi dan pengawasan penerbitan buku
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 63
ICV di rumah sakit/ klinik pratama di Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan 25 kali
verifikasi, Verifikasi dan pengawasan penerbitan buku ICV di rumah sakit/
klinik pratama di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan 28 kali verifikasi,
Koordinasi dalam rangka kewaspadaan dini dan respon penyakit berpotensi KLB
dengan lintas program dan lintas sector dan Koordinasi eksternal dengan lintas
sektor/ lintas program
Output kegiatan ini yaitu
1) 37 Rumah Sakit/Klinik Pratama yang mengajukan permohonan izin
pelayanan vaksinasi telah dilaksanakan Verifikasi seluruhnya dan telah
diberikan izin sebanyak 23 Rumah Sakit/Klinik Prata sedangkan yang tidak
diberikan izin sebanyak 14 Rumah Sakit/Klinik dikarenakan hasil verifikasi
tidak sesuai dengan Perdirjen nomor SR.03.04/II/2745/2018.
2) Di dalam RKAKL Verifikasi dianggarkan untuk 25 kali verifikasi dan pada
pelaksanaannya dilakukan untuk 37 verifikasi Rumah Sakit/ Klinik Pratama.
Sehingga 37 Rumah Sakit/ Klinik Pratama yang mengajukan izin
pelaksanaan pelayanan vaksinasi dapat dilakukan verifikasi.
3) Rumah Sakit/Klinik Pratama di Wilayah Provinsi Jawa Barat Telah
dilaksanakan verifikasi sebanyak 28 rumah sakit/ klinik pratama dan
dilakukan pengawasan sebanyak 4 rumah sakit/ klinik pratama
4) Koordinasi dalam rangka kewaspadaan dini dan respon penyakit berpotensi
KLB dengan lintas program dan lintas sector ke Provinsi selain Banten-Jawa
Barat sebanyak 3 kali perjalanan dinas dan ke Provinsi Banten-Jawa Barat
sebanyak 13 kali perjalanan dinas
5) Koordinasi eksternal dengan lintas sektor/ lintas program sebanyak 15 kali
transport petugas ke dalam kota.
Outcome kegiatan ini yaitu Rumah Sakit/Klinik Wilayah DKI Jakarta
yang diberikan izin pelayanan vaksinasi sebanyak 23 Rumah Sakit/ Klinik dan
yang di tolak 14 Rumah Sakit/Klinik dan Rumah Sakit/Klinik Pratama di
Wilayah Provinsi Jawa Barat Telah diberi izin pelayanan vaksinasi sebanyak 24
rumah sakit/ klinik pratama, 4 Rumah sakit/Klinik tidak diberikan izin karena
sesuai dengan Perdirjen nomor SR.03.04/II/2745/2018, telah dilakukan
pengawasan sebanyak 4 rumah sakit/ klinik pratama.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 64
Benefit Kegiatan ini yaitu Akses pelayanan vaksinasi untuk pelaku
perjalanan mudah terjangkau dan Terselenggaranya sistem Koordinasi dalam
rangka kewaspadaan dini dan respon penyakit berpotensi KLB dengan Lintas
sektor dan Lintas Program, sedangkan Impact kegiatan ini yaitu Mencegah
terjadinya penularan penyakit PHEIC (Publik Health Emergency of International
Concern)
b. Sosialisasi Pengawasan Lalu Lintas Orang Sakit, Jenazah dan Obat-
obatan/P3K Kapal
Input kegiatan ini yaitu Terlaksananya sosialisasi pengawsan lalu lintas
orang sakit, jenazah dan obat-obatan/P3K Kapal. Peserta sosialisasi kegiatan ini
sebanyak 50 peserta dari stakeholder dan agen Kapal dan dilakukan sebanyak 6
kali di Wilayah Pelabuhan Tanjung Priok
Outcome yang di dapat Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
stakeholder dan agen kapal tentang pengawasan lalu lintas orang sakit, jenazah
dan obat- obatan/P3K kapal. Benefit yang dihasilkan yaitu Tersedianya obat-
obatan/P3K di kapal sesuai dengan peraturan aturan yang berlaku dan
Stakeholder dan agen kapal pada saat mengajukan izin angkut orang sakit
maupun ijin angkut jenazah sesuai dapat dilakukan sesuai dengan prosedur
Impact yang didapat yaitu tersedianya obat-obatan yang sesuai dengan
ketentuan maka pelaku perjalanan diharapkan sehat dan selamat dan Penerbitan
izin angkut orang sakit maupun ijin angkut jenazah sesuai dengan peraturan
yang berlaku
c. Koordinasi dan Evaluasi Pengawasan Penerbitan Buku ICV di Klinik
Pratama
Sasaran Kegiatan ini yaitu Terlaksananya Koordinasi dan Evaluasi
Pengawasan Penerbitan Buku ICV di Klinik Pratama. Kegiatan ini Dilaksanakan
di Ruang Rapat Lantai 4 KKP Kelas I Tanjung Priok pada tanggal 26 Juni, 03
Oktober dan 25 Nopember 2019 dan dihadiri oleh 35 peserta dalam 1 kali
kegiatan yang terdiri dari Staf KKP Kelas I Tanjung Priok dan dari Rumah
Sakit/ Klinik Pratama
Outcome yang didapat yaitu tersosialisasinya SOP pelayanan dan penerbitan
sertifikat vaksin internasional untuk RS dan Klinik Swasta dan juga untuk
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 65
mensinkronisasikan data pelayanan dan penerbitan sertifikat vaksin internasional
untuk RS dan Klinik Swasta.
Benefit yang didapat yaitu Mengetahui Kendala pada saat pelaksanaan
kegiatan pelayanan vaksinasi di Rumah Sakit/ Klinik Pratama sehingga
Pelayanan vaksinasi di Rumah Sakit/ Klinik berjalan sesuai Permenkes Nomor
12 tahun 2017 tentang Imunisasi dan Nomor 23 Tahun 2018 tentang pelayanan
dan Penerbitan sertifikat Vaksinasi Internasional.
d. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Upaya Kekarantinaan Terhadap
Pelaku Perjalanan dengan Lintas sektor/ Program
Input kegiatan ini yaitu melakukan Koordinasi dalam rangka
kewaspadaan dini dan respon penyakit berpotensi KLB dengan lintas program
dan lintas sector kegiatan yang dilaksanakan yaitu menghadiri undangan ke
provinsi selain banten-jawa barat sebanyak 3 kali perjalanan dinas dan ke
provinsi banten-jawa barat sebanyak 4 kali perjalanan dinas
Outcome yang didapat mengetahui hasil kesepakatan dan membuat
rencana tindak lanjut dari rapat yang diikuti sehingga benefit dan impact yang
dihasilkan yaitu integrasi dan sinkronisasi upaya kekarantinaan terhadap pelaku
perjalanan dengan lintas sektor/ program berjalan dengan baik dan
memudahkan dalam koordinasi jejaring antar KKP dan lintas sector terkait,
sehingga dapat melaksanakan upaya kekarantinaan dengan baik.
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini yaitu Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang
memiliki sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi
syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat
kesehatan. Target pada tahun 2019 yaitu 4 pelabuhan. Outcome dari indikator ini
Indikator ketujuh
Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 66
yaitu meningkatnya pelabuhan yang memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Tempat-Tempat Umum (TTU) dengan Kriteria Baik
Lingkungan wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Priok Tempat-Tempat Umum
(TTU) yang dinilai sanitasinya berupa sarana dan bangunan umum. TTU
berkriteria baik jika 75% hasil inspeksi Kesehatan Lingkungan berdasarkan
Kepmenkes no. 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana
dan Bangunan Umum minimal memperoleh nilai ≥75 dan jika terdapat temuan
segera ditindaklanjuti.
b. Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) Memenuhi Syarat Layak/Laik Hygiene
Tempat pengelolaan pangan (TPP) di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung
Priok meliputi Restoran/Rumah Makan dan Jasa Boga / Catering yang
menyediakan makanan di lepas pantai. Pengawasan TPP dilaksanakan
berdasarkan Permenkes No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene
Sanitasi Jasaboga dan Permenkes No. 1098/MENKES/PER/VI/2003 tentang
persyaratan higiene sanitasi rumah makan dan restoran. Dikatagorikan
memenuhi syarat kesehatan jika 75% restoran/rumah makan dan Jasa Boga
berdasarkan inspeksi kesehatan lingkungan memperoleh nilai minimal 700
c. Tempat Penyediaan Air Bersih Memenuhi Syarat Kesehatan
Penilaian tempat-tempat penyediaan air bersih didasarkan Permenkes
Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan
Permenkes Nomor 736/Menkes/PER/VI/2010 tentang Tata laksana pengawasan
kualitas air minum. Tempat penyedia air bersih/minum dikatakan memenuhi
syarat kesehatan jika 75% inspeksi kesehatan lingkungan sarana air minum yang
berada di wilayan pelabuhan memiliki sertifikat dan atau memenuhi persyaratan
kualitas fisika kimia dan mikrobiologi air minum sesuai persyaratan yang
ditentukan dalam peraturan tersebut diatas.
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM
memenuhi syarat laik hygiene sanitasi, tempat penyediaan air bersih memenuhi
syarat kesehatan. Target 4 Pelabuhan terdiri dari :
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 67
a. Pelabuhan Tanjung Priok,
b. Pelabuhan Marunda,
c. Pelabuhan Sunda Kelapa dan
d. Pelabuhan Muara Baru
Target IKL = Total inspeksi kesehatan lingkungan x 75%
Sedangkan untuk mengetahui suatu pelabuhan memenuhi kriteria sesuai definisi
operasional diatas, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:
1) Tempat-Tempat Umum (TTU) dengan Kriteria Baik
2) Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) Memenuhi Syarat Layak/Laik
Hygiene
3) Tempat Penyediaan Air Bersih Memenuhi Syarat Kesehatan
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 13 Hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan yang
Memenuhi Syarat Sanitasi Tahun 2019
No Lokasi
Tempat Tempat
Umum (TTU)
Tempat
Pengelolaan
Pangan (TPP)
tempat
penyediaan air
bersih
Ket
IKL IKL
MS % IKL
IKL
MS % IKL
IKL
MS %
1 Pelabuhan
Tanjung Priok 36 36 100% 118 112 95% 300 298 99% MS
2 Pelabuhan
Marunda 24 24 100% 24 24 100% 72 72
100
% MS
3 Pelabuhan Sunda
Kelapa 132 128 97% 24 24 100% 48 48
100
% MS
4 Pelabuhan Muara
Baru 48 48 100% 36 36 100% 58 58
100
% MS
5 Pelabuhan Kali
Baru 36 36 100% 54 31 57% 36 36
100
% TMS
6 Pelabuhan Muara
Angke 48 48 100% 72 47 65% 104 68 65% TMS
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 68
Dari data diatas menunjukan bahwa Tempat Tempat Umum, Tempat
Pengelolaan Pangan dan penyediaan air yang memenuhi syarat sebanyak 4
pelabuhan yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan
Sunda Kelapa dan Pelabuhan Muara Baru.
Grafik 3. 14 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
Untuk indikator jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas pada wilayah
perimeter dan buffer area ditetapkan 4 Pelabuhan sebagai target dikarenakan
pada tahun 2019 terdapat empat wilayah pelabuhan pada area kerja KKP Kelas I
Tanjung Priok yang melaksanakan kegiatan pelabuhan sehat secara
komprehensif.
Pada tahun 2019 pencapaian indikator Jumlah pelabuhan yang bebas
vektor pada wilayah perimeter dan buffer area sebesar 4 (100%),
4 4
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 69
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 15 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
dan Target RAK 2015-2019
Indikator Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi
tempat-tempat umum (TTU) dengan kriteria baik, Tempat pengelolaan pangan
(TPP) memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih
memenuhi syarat kesehatan tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan
ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang
membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Pada tahun 2018 pencapaian indikator. Jumlah pelabuhan Jumlah pelabuhan/
bandara PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sebesar 4 (100%). Pada
tahun 2019 pencapaian indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi sebesar 4 (100%).
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena selalu dilakukan pembinaan dan
upaya perbaikan berupa saran dan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi
sanitasi sarana TTU, TPP dan tempat penyediaan air mium yang tidak
memenuhi syarat. Upaya tersebut dilakukan melalui pertemuan sosialisasi, rapat
2015 2016 2017 2018 2019
Target 4 4
Realisasi - - - 4 4
%Capaian 100,00% 100,00%
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 70
koordinasi lintas sektor dan upaya kesepakatan bersama demi mewujudkan
pelabuhan sehat.
6. Masalah yang dihadapi
Kendala Eksternal
a. Kurangnya kesadaran dan ketaatan dari pemilik atau penyelenggara TPP
akan pentingnya kepemilikan sertifikat dan penyelenggaraan TPP yang
sesuai persyaratan higiene sanitasi;
b. Penyelengara TPP tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatan penjamah
makanan dalam hal ini rectal swab, sebagai salah satu syarat pengelolaan
makanan yang memenuhi syarat;
c. Masih terdapat sarana air minum yang belum melakukan pengujian kualitas
sampel air secara periodik karena tidak ada keharusan memiliki sertifikat;
Kendala Internal
a. Banyaknya jumlah TPP di Wilayah Kerja Pelabuhan Tanjung Priok tidak
sebanding dengan SDM yang ada;
b. Alokasi anggaran kegiatan untuk mendukung Seksi Sanitasi dan Dampak
Risiko Lingkungan sangat minim tidak sebanding dengan luas wilayah yang
harus dilakukan pengawasan dan beban kerja yang ada;
c. Adanya TTU/TPP/tempat sarana air bersih berganti (tutup dan atau buka
baru) menyebabkan pengawasan tidak dapat dilakukan secara maksimal
7. Usul Pemecahan masalah
Eksternal
a. Perlunya aturan yang lebih mengikat tentang keharusan dan sanksi terkait
kewajiban penyelenggaraan pengelolaan makanan dan air minum yang
memenuhi syarat kesehatan, terutama di bandara sebagai pintu masuk
negara;
b. Meningkatkan upaya sosialisasi pentingnya pemeriksaan kesehatan secara
rutin bagi penjamah makanan untuk menghindari terjadinya outbreak
keracunan makanan;
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 71
c. Perlunya penambahan pasal dalam peraturan menteri terkait pengawasan air
minum tentang pentingnya kepemilikan sertifikat air minum untuk
kebutuhan pesawat;
Internal
a. Penambahan SDM terutama tenaga teknis di bidang kesehatan lingkungan
yang benar-benar ditempatkan dan bekerja di bidang Pengendalian Risiko
Lingkungan. Jika tidak ada penambahan SDM maka perlu penambahan jam
kerja atau hari kerja;
b. Peningkatan kegiatan-kegiatan yang berasal dari direktorat kesehatan
lingkungan yang melibatkan KKP Kelas I Tanjung Priok untuk mengatasi
keterbatasan anggaran dari direktorat SKK;
c. Menyarankan kepada otoritas dan pengelola pelabuhan agar memberikan
sosialisasi kepada pemilik agar segera mendaftarkan usahanya kepada KKP
paling lambat 3 bulan setelah beroperasional.
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan
menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif
dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target dialokasikan Pagu sebesar Rp
565.533.800 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
Rp. 539.552.260 (95%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator keempat tahun 2019 sebesar 100%
dan penyerapan anggaran sebesar 95% maka telah terjadi efisiensi penggunaan
sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 72
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu:
a. Pengawasan Pencemaran Udara, Air Limbah dan Air badan air di wilayah
pelabuhan
Pengawasan pencemaran udara dilaksanakan melalui pengukuran sampel
udara yang dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Priok dan wilayah kerja dengan
titik pengukuran yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan faktor risiko
yang tinggi. Hasil dari pengukuran pencemaran udara sebanyak 105 sampel
pengukuran hampir seluruh sampel memenuhi syarat hal tersebut dikarenakan
kondisi jalan yang sudah bagus dan adanya penghijauan.
Pengukuran kualitas air permukaan dan limbah dilakukan di wilayah
Pelabuhan Tanjung Priok di Kali Kresek, Kali Lagoa, Kali Ancol, Kali Japat dan
Kali JICT serta di wilayah kerja Marunda, Kalibaru, Sunda Kelapa, Muara Baru
dan Muara Angke. Pemeriksaan pada air (air permukaan, air limbah) dapat
diketahui dengan mengukur kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD
(Chemical Oxygen Demand) dalam air. Hasil pemeriksaan sampel air
permukaan/air limbah dari 64 sampel yang diperiksa di Pelabuhan Tanjung
Priok hampir sebagian besar tidak memenuhi syarat kualitas air permukaan/air
limbah pada badan air sesuai yang dipersyaratkan, Kondisi tidak memenuhi
syarat dimana kadar BOD dan COD sangat tinggi.
b. Pengawasan Sarana Air Bersih/Air minum di wilayah pelabuhan
Kondisi yang dicapai pada kegitan ini adalah dapat Mempertahankan
kualitas air bersih di wilayah Pelabuhan sesuai dengan peraturan yang berlaku
sehingga tidak menjadi media lingkungan untuk menularkan penyakit. Kegiatan
pengawasan penyediaan air bersih di pelabuhan telah dilaksanakan melalui
kegiatan :
1) Inspeksi sarana penyediaan air bersih
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah melakukan
pengawasan sarana penyediaan air bersih/air minum di Induk dan 5 wilayah
kerja setiap bulan pada sarana yang ada.
2) Pengambilan dan pengiriman sampel air bersih
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 73
Pengambilan sampel dilakukan satu bulan sekali baik di Induk maupun
Wilayah Kerja selanjutnya sampel dikirim ke laboratorium. Laboratorium
pemeriksaan air bersih/air minum dilakukan di ada 2 (dua) tempat yaitu :
Instalasi laboratorium KKP Kelas I Tanjung Priok
Untuk pemeriksaan terhadap parameter fisik, kimia dan bakteriologi
(pemeriksaan E coli). Jumlah sampel yang diperiksa di Lab KKP Kelas I
Tanjung Priok sebanyak 194 sampel.
Laboratorium BBTKL PP Jakarta (sebagai Laboratorium rujukan)
Untuk pemeriksaan terhadap parameter fisik, kimia dan bakteriologis
(pemeriksaan E coli). Jumlah sampel yang diperiksa di BBTKL PP Jakarta
sebanyak 124 sampel.
3) Pemberian rekomendasi kepada pihak penyedia air bersih apabila dari hasil
pemeriksaan sampel ada yang belum memenuhi standar baku mutu yang
berlaku.
c. Pengamanan Makanan/Minuman, Laik Sehat Jasaboga dan Pengawasan
Supplier Bahan Makanan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Kegiatan pengamanan makanan dan minuman di pelabuhan dilakukan
secara rutin setiap bulan. Sesuaidengan International Health Regulation 2005,
annex 1B poin d tentang kapasitas inti pelabuhan menyebutkan bahwa
pelabuhan harus menjamin lingkungan yang aman termasuk menyediakan
fasilitas di pintu masuk negara, antara lain pengamanan terhadap makanan dan
tempat pengelolaannya.
Kegiatan pengawasan Pengamanan Makanan dan Minuman di pelabuhan
dilakukan secara rutin setiap bulan dan pada situasi khusus (lebaran, natal dan
tahun baru). Pengawasan dilakukan terhadap 160 tempat pengelolaan makanan
yang terdapat di wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung,
pengawasan faktor risiko lingkungan tersebut dilaksanakan secara terpadu.
Dalam pengawasan terdiri dari rumah makan/restoran, jasa boga/katering
dan leveransir kegiatan pengawasan pengamanan makanan dan minuman
meliputi inspeksi sanitasi TPP, pengambilan sampel makanan/minuman,
pemeriksaan sampel makanan/minuman dan diseminasi informasi pengamanan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 74
makanan/minuman dilaksanankan saat inspeksi sanitasi dan penilaian tingkat
mutu.
Pada tahun 2019 Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan melakukan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Tempat Pengelolaan Pangan sebanyak 130 TPP
dengan hasil 123 TPP memenuhi syarat dan 7 TPP tidak memenuhi syarat. TPP
yang tidak memenuhi syarat dikarenakan persyaratan fisik yang masih belum
memenuhi standar. KKP Kelas I Tanjung Priok telah memberikan rekomendasi
terkait hal tersebut kepada pengelola tempat pengolahan makanan.
Rekomendasi serta tindakan perbaikan yang diperlukan kepada pengelola
TPP yang tidak memenuhi syarat berupa menjaga sanitasi lingkungan,
penyediaan tempat sampah yang tertutup serta menyediakan tempat cuci tangan,
dan pengendalian secara mandiri hal ini untuk menjamin kualitas pangan yang
aman dan sehat untuk dikonsumsi bagi masyarakat pelabuhan.
Pemeriksaan sampel makanan pada tahun 2019 KKP Kelas I Tanjung
Priok Bidang PRL telah melakukan pemeriksaan sampel sebanyak 124 sampel
dengan hasil 101 sampel memenuhi syarat pemeriksaan mikrobiologi dan total
kuman, sedangkan 23 sampel tidak memenuhi persyaratan. Terkait hal tersebut
KKP Kelas I Tanjung Priok Bidang PRL telah memberikan resume hasil
pengujian sampel kepada pengelola TPP.
Pengawasan dan inpeksi sanitasi TPP dilakukan secara rutin untuk
menjamin pengelolaan makanan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok agar
terjaga /terjamin dan memenuhi syarat.Kontrol dan pembinaan kepada
pengelolaan TPP dilakukan pada saat pengawasan dan inspeksi sanitasi langsung
diberikan rekomendasi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin kualitas pangan yang sehat bagi masyarakat pelabuhan.
Manfaat dari kegiatan ini adalah terlindunginya masyarakat pelabuhan
dari faktor risiko lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan, salah
satunya adalah terselenggaranya pengawasan terhadap tempat pengelolaan
makanan yang memenuhi persyaratan kesehatan.
Dampak yang diharapkan dari kegiatan pengawasan pengamanan
makanan/minuman adalah tercegahnya penularan penyakit melalui makanan dan
minuman.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 75
d. Pengawasan Tempat Pengelolaan Pestisida (TP2) di Wilayah Pelabuhan
TanjungPriok
Pengawasan yang dilakukan oleh KKP Kelas I Tanjung Priok Sesuai
dengan Kepmenkes RI Nomor 1350 tahun 2001 tentang pestisida, disebutkan
bahwa bahwa penggunaan pestisida untuk pemberantasan vektor penyakit dan
hama semakin meningkat dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan masyarakat apabila pengelolaan pestisida tidak memenuhi
syarat kesehatan. Tujuan pengawasan pestisida di pelabuhan adalah untuk
melindungi masyarakat dari gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh dampak
buruk pestisida tersebut. Kegiatan inspeksi sanitasi diarahkan pada pengawasan
terhadap TP2 di pelabuhan. terhadap terhadap Badan Usaha Swasta (BUS) yang
melakukan kegiatan fumigasi kapal di Pelabuhan Tanjung Priok. Kegiatan
inspeksi sanitasi TP2 dilakukan dengan menggunakan formulir isian.
Pengawasan tempat pengelolaan pestisida yang dilakukan terhadap Badan Usaha
Swasta (BUS) fumigasi yang melakukan kegiatan fumigasi di wilayah
Pelabuhan Tanjung Priok pada saat mengajukan permohonan perpanjangan
sertifikat izin penyelenggaraan fumigasi.
Pelaksanaan kegiatan Pengawasan Tempat Pengelolaan Pestisida (TP2)
Di Pelabuhan Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan telah mengalokasikan
sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke
dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Pelaksanaan kegiatan pengawasan pestisida dilakukan terhadap 6
perusahaan/badan usaha yang melakukan operasi di pelabuhan Tanjung Priok,
sesuai dengan Permenkes No.34 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan Tindakan
Hapus Tikus dan Hapus Serangga Pada Alat Angkut di Pelabuhan, Bandar
Udara dan Pos Lintas Batas.
Pemeriksaan tempat pengelolaan pestisida di Pelabuhan Tanjung Priok
dilakukan pada badan usaha swasta yang akan mengajukan
permohonan/perpanjangan izin penyelenggaraan tindakan hapus tikus dan hapus
serangga pada alat angkut sesuai dengan Permenkes 34 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Tindakan Hapus Tikus dan Hapus Serangga Pada Alat Angkut
di Pelabuhan, Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 76
Pengawasan yang dilakukan berupa Inspeksi terhadap sarana/fasilitas
sanitasi bangunan, gudang penyimpanan pestisida dan kendaraan pengangkut
pestisida. Selain itu manajemen/ pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh
badan usaha tersebut juga dilihat apakah memenuhi syarat atau tidak.
e. Workshop Peningkatan Pengetahuan Penjamah Makanan di Pelabuhan
Workshop Peningkatan Pengetahuan Penjamah Makanan di Pelabuhan di
PelabuhanTanjung Priok dilaksanakan sebanyak 4 kali bertempat di Wilayah
Kerja Marunda, Sunda Kelapa, Muara baru dan Muara Angke dan dilaksanakan
sesuai dengan POA. Peningkatan Pengetahuan Petugas Penjamah Makanan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para tenaga penjamah makanan di
wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Pelaksanaan Workshop Peningkatan Pengetahuan Penjamah Makanan di
Pelabuhan diikuti oleh peserta sebanyak 30 orang tenaga penjamah makanan
yang berasal dari TPP atau kantin di wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok.
Pelaksanaan Workshop Peningkatan Pengetahuan Penjamah Makanan di
Pelabuhan dalam rangka melatih tenaga penjamah makanan agar memiliki
pengetahuan yang baik mengenai tata cara pengelolaan makanan serta
berperilaku sehat, sehingga di hasilkan makanan yang sehat bagi masyarakat
pelabuhan.
Hasil kegiatan: Meningkatnya pengetahuan tenaga penjamah makanan
dalam pengelolaan makanan yang baik.Terciptanya tempat pengelolaan
makanan yang memenuhi syarat kesehatan serta tenaga yang terampil dan
memiliki pengetahuan yang baik dalam mengelola makanan sehat bagi
masyarakat pelabuhan.
f. Pengawasan Higiene Sanitasi Gedung/Bangunan di Wilayah Pelabuhan
Tanjung Priok
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan sebagai lingkungan kerja yang
baik apabila manusia bisa melaksanakan kegiatannya dengan optimal, sehat,
aman dan selamat. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat terlihat akibatnya
dalam waktu yang lama. Lebih jauh lagi keadaan lingkungan yang kurang baik
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 77
dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak sehingga tidak mendukung
diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien dan produktif.
Kualitas lingkungan kerja yang baik dan sesuai dengan kondisi manusia
sebagai pekerja akan mendukung kinerja dan produktivitas kerja yang
dihasilkan. Pengendalian dan penanganan faktor-faktor lingkungan kerja seperti
kebisingan, temperatur, getaran dan pencahayaan merupakan suatu masalah
yang harus ditangani secara serius dan berkesinambungan. Suara yang bising,
temperatur yang panas, getaran dan pencahayaan yang kurang di dalam tempat
kerja merupakan salah satu sumber yang mengakibatkan tekanan kerja dan
penurunan produktivitas kerja.
Kegiatan pengawasan dilaksanakan pada gedung/bangunan kantor dan
perusahaan, gudang dan tempat ibadah dengan menggunakan formulir,
wawancara, chek list dan pengambilan sampel serta pengukuran faktor risiko
hygiene sanitasi gedung/bangunan/perusahaan yang ada di wilayah kerja KKP
Kelas I Tanjung Priok.
Dampak dari dilakukannya pengukuran kondisi tempat kerja dan
diketahuinya kondisi lingkungan lingkungan kerja sehingga dapat meningkatkan
kesehatan lingkungan kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan
masyarakat di wilayah pelabuhan.
g. Konsultasi Teknis Program PRL Ke Pusat tahun 2019
Konsultasi teknis ini adalah bentuk advokasi bidang pengendalian risiko
lingkungan ke unit utama untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan kegiatan
dan program pengendalian risiko lingkungan. Kegiatanya yaitu :
1) Konsultasi Pelaksanaan pengendalian nyamuk dengan cara fogging ke
P2PTVZ bulan 2 Mei 2019.
2) Konsultasi nilai indikator Kinerja Bidang PRL ke P2P bulan 2 Mei 2019
3) Konsulasi penilaian kantor berhias di KKP Kelas I Tanjung Priok ke Ditjen
Kesmas tanggal 2 Oktober 2019
h. Bimbingan Teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan tahun 2019
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan kegiatan
dan program. Bimbingan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan ini
adalah bentuk pembinaan bidang pengendalian risiko lingkungan ke wilayah
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 78
kerja untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dan program pengendalian risiko
lingkungan. Realisasi untuk kegiatan bimbingan teknis bidang pengendalian
risiko lingkungan oleh Bidang PRL
i. Pengadaan Media Reagensia Pemeriksaaan Spesimen Kesehatan
Lingkungan di Laboratorium PRL tahun 2019
Bahan tersebut merupakan media reagensia pemeriksaaan spesimen
kesehatan lingkungan di laboratorium yang berguna dalam pemeriksaan sampel.
Adapun bahan yang butuhkan seperti reagensia pemeriksaan kimia air dan media
Mikrobiologi air dan makanan di pelabuhan. Diharapkan melalui pengadaan
bahan tersebut pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di pelabuhan dalam
rangka cegah tangkal penyakit dapat berjalan secara efektif.
j. Pengadaan bahan cetak teknis pengawasan Higine sanitasi Kapal Laut
Pengadaan ini terdiri dari Bahan Cetak Teknis berupa formulir
pemeriksaan Higiene dan Sanitasi Kapal (HSK) dan Bahan Cetak Pengawasan
Tindakan Penyehatan Kapal
k. Pemeliharaan Alat Kesehatan Lingkungan
Pemeliharaan tersebut merupakan salah satu bentuk penunjang agar alat
yang berguna dalam pengukuran serta pemeriksaan kualitas lingkungan di
pelabuhan dapat digunakan secara akurat dan tepat serta kegiatan pengawasan
kualitas lingkungan di pelabuhan dapat berjalan secara efektif. Adapun kegiatan
yang dilakukan berupa pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan lingkungan
berupa pemeliharaan runing text, pemeliharaan alat penggantian sparepart Water
Purification System, Pemeliharaan Spektrofotometer kedua alat tersebut berguna
untuk kegiatan pemeriksaan sampel air bersih dan air minum. Kemudian
pemeliharaan alat Microbial Air Samler, Lux Meter, Thermohigrometer dan
Sound Level Meter ketiga alat tersebut berguna untuk kegiatan pengukuran
kualitas lingkungan.
Perbaikan alat-alat tersebut bertujuan agar alat pengukuran kualitas
kesehatan lingkungan yang ada dapat dipergunakan secara prima pada saat
diperlukan dan pemeriksaan air bersih dan air minum. Melalui pemeliharaan
yang baik maka diharapkan kegiatan yang dilaksanakan dapat ditunjang dengan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 79
alat-alat yang baik pula sehingga tujuan pelaksanaan program pengawasan
kesehatan lingkungan dapat tercapai dengan baik.
Hasil yang dicapai dari pemeliharaan alat Kesehatan Lingkungan Bidang
Pengendalian Risiko Lingkungan adalah untuk menunjang kegiatan dalam
pencapaian program kesehatan lingkungan yang optimal.
Setelah dilakukan kalibrasi terhadap alat-alat kesehatan yang ada, hasil
pemeriksaan diharapkan tetap akurat, sehingga hasil pemeriksaan dapat dibuat
sebagai bahan acuan ataupun rujukan untuk pemeriksaan ataupun keperluan
lainnya dari pasien
l. Layanan Tindakan Penyehatan Alat Angkut
Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia berkewajiban untuk melakukan pengawasan
tindakan kekarantinaan sesuai Permenkes No.2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Perubahan atas Permenkes No. 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Tata Kerja dan
Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Pengawasan tindakan penyehatan yang
dilakukan mencakup derattisasi (fumigasi), disinseksi, disinfeksi dan
dekontaminasi kapal.
Sesuai dengan Permenkes 34 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Tindakan Hapus Tikus dan Hapus Serangga Pada Alat Angkut di Pelabuhan,
Bandar Udara dan Pos Lintas Batas Darat, yang menyatakan bahwa pelaksanaan
tindakan penyehatan kapal dilakukan oleh badan usaha yang telah memiliki izin
dan ditetapkan dapat melaksanakan pemberantasan/hapus tikus di kapal mulai
dari tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan pengawasan penyehatan kapal
agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan Tindakan Penyehatan Kapal selama
tahun 2019 dilakukan terhadap kapal yang ada di pelabuhan Tanjung Priok
maupun wilayah kerja. Setiap kapal yang dilakukan tindakan penyehatan kapal
dilakukan pengawasan sampai kapal selesai menjalani proses penyehatan.
Keluaran dari kegiatan ini adalah terselenggaranya kegiatan pengawasan
tindakan penyehatan kapal dalam rangka penerbitan surat keterangan hapus
tikus.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 80
Pelaksanan pemeriksaan hygiene sanitasi kapal yang dilaksanakan di
KKP Kelas I Tanjung berupa Tindakan disinseksi yang dilaksanakan terhadap
kapal yang berdasarkan hasil dari pemeriksaan HSK pada tiap bulannya
diketemukan kecoa, sedangkan Pelaksanaan Fumigasi kapal dan pengawasan
dilaksanakan berdasarkan hasil temuan sedangkan rekomendasi kapal yang tidak
memenuhi syarat juga berdasarkan permintaan atau masa sertifikat SSCEC
sudah tidak berlaku/habis.
Pengawasan yang baik dan benar dengan didukung oleh Badan Usaha
Swasta (BUS) yang profesional maka diharapkan faktor-faktor yang dapat
membahayakan kesehatan manusia maupun lingkungan dapat diminimalisir atau
bahkan dapat dihilangkan.
Dampak pengawasan tindakan penyehatan kapal di Pelabuhan I Tanjung
Priok adalah terkendalinya faktor risiko di kapal baik di Pelabuhan Tanjung
Priok maupun di wilayah kerja sehingga kapal terbebas dari kehidupan tikus
sebagai host reservoir perantara penyakit pes.
1. Definisi Operasional
Pelabuhan dikatakan memenuhi syarat jika pelabuhan/bandara/PLBD
dengan nilai indeks pinjal < 2, HI perimeter =0, HI buffer < 5, tidak ditemukan
larva anopheles, kepadatan kecoak <2 dan kepadatan lalat < 2
2. Cara Perhitungan
Dengan nilai indeks pinjal < 2, HI<5, tidak ditemukan larva anopheles,
kepadatan kecoak rendah dan kepadatan lalat <2 dalam satu tahun dibagi target
pelabuhan oleh KKP Tanjung Priok di kali 100%.
Dimana indikator wilayah pelabuhan yang melaksanakan pengendalian
vektor ditetapkan dengan luasan 160 Ha (Pengendalian nyamuk, Tikus dan
Indikator ke delapan
Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 81
Pinjal serta pengendalian lalat dan kecoak) di area kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Prio. Target 4 Pelabuhan terdiri dari :
a. Pelabuhan Tanjung Priok,
b. Pelabuhan Marunda,
c. Pelabuhan Sunda Kelapa dan
d. Pelabuhan Muara Baru
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 16 Hasil Pengamatan Vektor Tahun 2019
No
Hasil
Pemantauan
vektor
Standar
Nasional
Wilayah Kerja
Induk Marunda Sunda
Kelapa
Muara
Baru
Kali
Baru
Muara
Angke
1 Indeks Pinjal <2 0,23 0 0 0 0,36 0
2 HI Perimeter 0 0 0 0 0 0 0
3 HI buffer <5 2,8 0 1,5 2 1,2 1
4 Larva Anopheles <1 0 0 0 0 0 0
5 Kepadatan Kecoa <2 0,1 0 1,2 0 2 1
6 Kepadatan lalat <2 1,8 1,2 1,4 1,1 2 6,2
Kesimpulan MS MS MS MS TMS TMS
Dari data diatas menunjukan bahwa hasil pengamatan vektor yang
memenuhi syarat sebanyak 4 pelabuhan yaitu:
a. Pelabuhan Tanjung Priok,
b. Pelabuhan Marunda,
c. Pelabuhan Sunda Kelapa dan
d. Pelabuhan Muara Baru
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 82
Grafik 3. 17 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD bebas pada wilayah perimeter dan
buffer area
Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Sunda Kelapa
dan Pelabuhan Muara Baru hasil pengamatan masih memenuhi standar nasional
(Permenkes Nomor 50 tahun 2017) pada area perimeter dan buffer. Sehingga
capaian pada tahun 2019 sebesar 100%.
4 4
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 83
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 18 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
danTarget RAK 2015-2019
Indikator Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi
tempat-tempat umum (TTU) dengan kriteria baik, Tempat pengelolaan pangan
(TPP) memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih
memenuhi syarat kesehatan tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan
ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang
membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Pada tahun 2018 pencapaian indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD bebas
pada wilayah perimeter dan buffer area sebesar 4 (100%). Pada tahun 2019
pencapaian indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD bebas pada wilayah
perimeter dan buffer area sebesar 4 (100%).
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena koordinasi dan kerjasama yang
baik dengan lintas sektor dan lintas program baik pemerintah, BUMN maupun
swasta di Wilayah Kerja KKP Kelas I Tanjung Priok. Koordinasi dan kerjasama
ini seperti dengan memberdayakan kader dan penguatan program dengan
dukungan pembiayaan dari berbagai lintas sektor tersebut. Selain itu dengan
2015 2016 2017 2018 2019
Target 4 4
Realisasi - - - 4 4
%Capaian 100% 100%
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 84
adanya alokasi dana terkait pencegahan dan pengendalian vektor, maka bahan
dan peralatan untuk kegiatan tersedia dengan cukup. Sumber daya manusia di
lingkungan KKP Kelas I Tanjung Priok juga telah mengikuti beberapa pelatihan
guna meningkatkan kapasitasnya dalam upaya pencegahan dan pengendalian
vektor. KKP Kelas I Tanjung Priok juga memfasilitasi dua kali pertemuan
penguatan koordinasi lintas sektor dan lintas program di pelabuhan. Dalam
pertemuan tersebut dapat dilihat bahwa program pencegahan dan pengendlaian
vektor dan BPP juga didukung oleh pimpinan-pimpinan di lintas sektor baik
pemerintah, BUMN maupun perusahaan swasta di lingkungan seperti
perusahaan penerbangan, katering, groundhandling dan sebagainya
6. Masalah yang dihadapi
Berikut adalah beberapa kendala/masalah yang dihadapi dalam upaya
pencapaian target indikator pelabuhan yang bebas vektor di wilayah perimeter
dan buffer area, meliputi :
a. Jumlah kader yang masih sedikit/kurang di banding dengan luas wilayah yang
diawasi.
b. Tingkat kepadatan vektor tertentu di beberapa titik sempat tinggi
c. Terdapat kondisi lingkungan yang sanitasinya kurang, dimungkinkan menjadi
tempat perkembangbiakan vektor.
7. Usul Pemecahan masalah
Beberapa kendala/permasalahan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan
upaya sebagai berikut :
a. Tetap berkomunikasi dan koordinasi dengan kader baik melalui teknologi
selular maupun kontak langsung agar meningkatkan keaktifan, kinerja dan
disiplinnya
b. Melakukan upaya pengendalian di titik-titik dimana kepadatan vektornya
tinggi hingga tingkat kepadatannya menjadi rendah sehingga tidak
berpotensi menimbulkan penularan penyakit akibat vektor
c. Berkoordinasi dengan pihak pengelola lingkungan dimaksud serta
memberikan rekomendasi intervensi lingkungan yang diperlukan agar tidak
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 85
menjadi tempat perkembangbiakan vektor. Seluruh kendala/masalah yang
ditemukan di lapangan juga dibahas saat pertemuan penguatan jejaring dan
koordinasi dengan lintas sektor / lintas program di bandara.
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan
menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif
dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah pelabuhan/ bandara/
PLBD bebas pada wilayah perimeter dan buffer area sebesar Rp
485.000.000,- sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
Rp. 468.347.262,- (96,7%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD bebas pada wilayah
perimeter dan buffer area tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator keempat tahun 2019 sebesar 100%
dan penyerapan anggaran sebesar 96,7% maka telah terjadi efisiensi penggunaan
sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang
menunjang keberhasilan, kegiatan ini terdiri dari :
a. Surveilans Migrasi di Pelabuhan dan bandara, termasuk Malaria Cross Border
Kegiatan Desiminasi Hasil Pengamatan Faktor Risiko Vektor Malaria di
Daerah Reseptif dilaksanakan di induk pada tanggal 12-14 Maret 2019 dengan
jumlah petugas sebanyak 60 orang yang terdiri dari Entomolog, Sanitarian Induk
dan wilker dan Petugas Dinas Kesehatan DKI, Puskesmas. Kegiatan Koordinasi
Lintas Sektor dalam Rangka Surveilans Migrasi Malaria di Pelabuhan
dilaksanakan di Wilker Marunda pada tanggal 14 Pebruari 2019 dan Wilker
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 86
Sunda Kelapa pada tanggal 4 Maret 2019 sebanyak 62 petugas yang terdiri dari
Entomolog, Sanitarian Induk dan wilker dan Petugas Dinas Kesehatan DKI,
Puskesmas.
Hasil yang dicapai Kegiatan Surveilans Migrasi di Pelabuhan dan
bandara, termasuk Malaria Cross Border tahun 2019 adalah tercapainya
kesepakatan bersama tentang pentingnya pencegahan dan pengendalian penyakit
tular vektor (malaria) dan tindakan pengendalian yang dilakukan apabila
terdapat vektor penular Malaria.
b. Pengadaan Media Promosi KIE Malaria
Sasaran kegiatan ini yaitu terselenggaranya pengadaan media KIE
tentang surveilans migrasi malaria (leaflet, gantungan kunci, pulpen, drop
banner).Target dari kegiatan ini adalah tersedianya media kie tentang surveilans
migrasi malaria untuk mendukung upaya promotif dalam pencegahan malaria di
daerah yang telah mencapai tahap pemeliharaan.
c. Monitoring Resistensi/efikasi 2 jenis bahan aktif insektisida
Sasaran Kegiatan ini yaitu terselenggaranya pengujian/uji resistensi larva
nyamuk di pelabuhan terhadap dua bahan aktif (Temephos dan BTI).
Pelaksanaan uji dilakukan di pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Muara Baru,
Pelabuhan Kalibaru dan Pelabuhan Muara Angke. Sehingga, target dari kegiatan
ini adalah diketahuinya status resistensi larva nyamuk di pelabuhan terhadap dua
bahan aktif (Temephos dan BTI).
d. Sarana dan Prasarana Pengendaliaan Vektor dan BPP
Pengadaan berupa paket peralatan dan bahan pengendalian tikus di
pelabuhan, peralatan dan bahan pengendalian kecoak, peralatan dan bahan
pengendalian lalat di pelabuhan, peralatan dan bahan fogging di pelabuhan
tersebut merupakan alat yang berguna dalam pengendalian vektor terutama
untuk menekan populasi vektor lalat di pelabuhan agar tidak menimbulkan
gangguan serta penularan penyakit oleh vektor di pelabuhan. Diharapkan
melalui pengadaan alat tersebut pelaksanaan pengendalian vektor di pelabuhan
dapat berjalan secara efektif selain itu juga terdapat kegiatan pemeliharaan alat
pengendalian vektor
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 87
e. Pemberantasan Sarang Nyamuk di wilayah pelabuhan
Sasaran kegiatan ini yaitu agar terlaksananya kegiatan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) di wilayah KKP Kelas I Tanjung Priok, baik di KKP
Induk maupun di Wilayah Kerja dengan target 50 ha dalam 1 tahun. Kegiatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan yang melibatkan
masyarakat pelabuhan di dalam memberantas sarang nyamuk di lingkungan
pelabuhan. Tahun 2019 kegiatan PSN di Pelabuhan Tanjung Priok dilaksanakan
seluas 50 ha sesuai target yang akan dicapai sebanyak 49 ha (98%). Kegiatan
PSN merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat pelabuhan dalam
rangka pengendalian vektor di pelabuhan guna mewujudkan pelabuhan yang
aman, nyaman dan sehat.
f. Layanan Pengendaliaan Vektor DBD
Sasaran kegiatan ini yaitu Terbebasnya seluruh faktor risiko tempat
perindukan nyamuk Aedes aegypti yang ada di wilayah kerja KKP Kelas I
Tanjung Priok sebesar 250 Ha.
Kondisi yang dicapai:
1. Survey jentik
Pengawasan terhadap faktor risiko tempat perindukan nyamuk Aedes
aegypti dalam rangka kegiatan survei tingkat kepadatan jentik nyamuk di
Pelabuhan.
2. Pengendalian Jentik (Larvasidasi)
Kegiatan pengendalian jentik memakai cara larvasidasi dilakukan setiap
bulan yakni pada saat pelaksanaan survei tingkat kepadatan jentik, ditempat
penampungan air yang susah atau jarang sekali dilakukan pengurasan.
3. Pengendalian Nyamuk (Fogging)
Pengendalian nyamuk memakai cara pengasapan atau fogging. Fogging
dilaksanakan berdasarkan adanya kasus dan hasil survei jentik dengan indikator
CI dan HI yang tinggi.
4. Diseminasi Informasi Dalam Pemberantasan Jentik & Nyamuk
Kegiatan diseminasi informasi dalam pemberantasan jentik & nyamuk
dilakukan terhadap para pengelola bangunan dan stake holder di lingkungan
pelabuhan.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 88
g. Layanan Pengendaliaan Vektor Pes
Sasaran Kegiatannya yaitu Terbebasnya wilayah pelabuhan dari vektor
penyakit Pes dengan luas 65 Ha
Kondisi yang dicapai:
1) Kegiatan pengendalian tikus dan pinjal meliputi :
Pemetaan
Persiapan bahan dan alat
Pemasangan perangkap tikus
Identifikasi tikus dan pinjal
Kegiatan pengendalian tikus dan pinjal di pelabuhan yaitu dalam upaya
luas wilayah bebas vektor pes dengan target dan realisasi pelaksanaan kegiatan
dilakukan. Beberapa penyakit penting yang dapat ditularkan kemanusiaan antara
lain Pes, Salmonellosis, Lepstopirosis dan Murine typhus. Ditinjau dari nilai
estetika, keberadaan tikus akan menggambarkan lingkungan yang tidak terawat,
kotor, kumuh, lembab, kurang pencahayaan serta adanya indikasi
penatalaksanaan/manajemen kebersihan lingkungan pelabuhan yang kurang
baik.
Berbagai jenis tikus yang ada disekitar kita antara lain: Rattus rattus
diardi, Rattus norvegicus dan Mus musculus. Sedangkan jenis pinjal yang ada
antara lain Xenopsylla cheopis, Pulex irritans dan Xenopsyilla astia yang paling
banyak menimbulkan masalah dalam penularan penyakit pes.
h. Layanan Pengendaliaan Vektor Diare
Sasaran kegiatan ini yaitu Terbebasnya Wilayah KKP Kelas I Tanjung
Priok dari Vektor Diare sebanyak 30 Ha.
Kondisi yang dicapai:
1) Survei
Kegiatan survey tingkat kepadatan lalat dan kecoak telah dilaksanakan
baik KKP Induk maupun Wilayah Kerja setiap satu bulan sekali di lokasi
potensial risiko keberadaan vektor lalat maupun kecoak. Hasil dari survey
sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan spraying.
2) Spraying
Kegiatan pemberantasan lalat dan kecoakdilakukan apabila angka
kepadatan lalat atau kecoaknya tinggi dengan tindakan pemberantasan lalat
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 89
secara fisik yaitu menggunakan fly trap dan secara kimia dengan melakukan
spraying menggunakan insektisida.
3) Diseminasi Informasi Dalam Pemberantasan Lalat dan kecoak
Untuk mengurangi tingkat kepadatan lalat dan kecoak dilakukan
penyuluhan kepada para pengelola TPP agar menjaga kebersihan TPP,
membuang sampah secara teratur dan menyimpan bahan makanan di tempat
tertutup agar tidak mengundang datangnya seperti lalat dan kecoak. Menutup
lubang drainase dengan kawat ram/ kasa sehingga kecoa dari saluran
pembuangan tidak naik ke ruang pengolahan manakan.
Kegiatan pengendalian lalat di pelabuhan ditargetkan 30 Ha wilayah
bebas vektor diare yang terdiri dari 6 wilayah yaitu 1 induk dan 5 wilayah kerja
dan realisasi kegiatan pengendalian lalat dan kecoak 30 Ha telah dilakukan
pengendalian (100%).
1. Definisi Operasional
Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan
kegiatan skrining penyakit menular langsung dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit TB dan HIV/AIDS dengan sasaran pekerja pelabuhan
baik laki-laki maupun perempuan. Kegiatan ini dilaksanakan di induk dan
wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Outcome dari
indikator ini yaitu meningkatnya masyarakat yang melakukan skrining penyakit
menular langsung yaitu HIV AIDS dan TB sehingga dapat menurunkan faktor
risiko penyakit menular.
Indikator kesembilan
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 90
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular
meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dalam satu tahun. .
Target Indikator ini yaitu 1100 orang yang terdiri dari Jumlah skrining
penyakit HIV-AIDS 500 orang dan Jumlah skrining penyakit HIV-AIDS 600
orang.
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 19 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
Berdasarkan Grafik 3.19 di atas target jumlah orang yang melaksanakan
skrining penyakit menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDSdi tahun 2019
adalah 1100 orang, dimana target skrining penyakit menular meliputi penyakit
TB sebanyak 600 orang dengan realisasi sebanyak 600 orang dan target skrining
penyakit menular HIV/AIDS sebanyak 500 orang dengan realisasi sebanyak
767 orang. Total realisasi skrining penyakit menular meliputi penyakit TB,
HIV/AIDS di tahun 2019 sebanyak 1.367 orang. Maka capaian indikator jumlah
orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung mencapai target
yang telah ditetapkan dengan realisasi sebesar 1.367 orang (124%).
1.100
1.367
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 91
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 20 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
danTarget RAK 2015-2019
Indikator Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan
seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja
untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Namun, pelaksanaan Kegiatan yang
menunjang pencapaian indikator ini tetap dilaksanakan ditahun sebelumnya.
Pada tahun 2019 ada peningkatan jumlah orang yang di skrining penyakit
menular dibanding tahun 2018, meskipun realisasi lebih kecil. Hal ini
dikarenakan target yang diberikan merupakan given dari Direktorat Pencegahan
Penyakit Menular Langsung yang meningkat setiap tahun.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Adanya kesadaran pengguna/penyedia jasa di wilayah kerja Pelabuhan
6. Masalah yang dihadapi
Teknis pelaksanaan kegiatan Layanan Pencegahan Pengendalian TB dan
hiv harus menyesuaikan dengan kondisi di perusahaan/lapangan sedangkan
petugas pelaksana juga harus menyesuaikan dengan tugas pelayanan di dalam
kantor.
2015 2016 2017 2018 2019
Target 600 1100
Realisasi 3.437 5.654 1.070 1.367
%Capaian 178% 124%
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 92
.
7. Usul Pemecahan masalah
Koordinasi antar kantor induk, wilker dan perusahaan yang akan
dilaksanakan layanan deteksi dini terduga TB harus dilakukan dengan baik
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah orang yang
melakukan skrining penyakit menular langsung dialokasikan Pagu sebesar Rp
236.882.000,00 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
Rp. 235.636.140 (99,47%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular
langsung tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator keempat tahun 2019 sebesar 124%
dan penyerapan anggaran sebesar 99,47% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang
menunjang keberhasilan, kegiatan ini terdiri dari :
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator diatas adalah sebagai
berikut:
1) Pemeriksaan Mobile VCT IMS Untuk Penemuan Kasus Baru HIV Terhadap
Populasi Berisiko Di Wilayah Kerja KKP
Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
HIV/AIDS di wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah
melaksanakan program deteksi dini HIV/AIDS melalui kegiatan mobile VCT
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 93
dengan sasaran pekerja pelabuhan laki-laki dan perempuan. Target kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 50 kali dan 500 peserta yang akan dilaksanakan skrining
HIV/AIDS. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 50 kali dengan 767 orang yang
dilaksanakan skrining HIV/AIDS, petugas yang melaksanakan kegiatan ini
adalah dokter, perawat dan petugas laboratorium
2) Layanan deteksi dini terduga TB Di Wilayah Kerja KKP
Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB di
wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah melaksanakan program
deteksi dini terduga TB melalui kegiatan layanan deteksi dini terduga TB dengan
sasaran pekerja pelabuhan laki-laki dan perempuan. Target kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 12 kali dan 600 peserta yang akan dilaksanakan deteksi
terduga TB.
Kegiatan Pendukung yang terkait dengan indikator tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
1) Sosialisasi HIV/AIDS Di Wilayah Kerja KKP
Kegiatan sosialisasi HIV/AIDS di wilayah kerja KKP sudah
dilaksanakan sebanyak 10 kali (1 kali diwilker Kali baru, 1 kali di wilker Muara
baru dan masing-masing 2 kali di induk, di wilker Marunda, wilker Sunda kelapa,
wilker Muara angke) dengan 540 peserta yang dilaksanakan sosialisasi
HIV/AIDS, petugas yang melaksanakan kegiatan ini adalah 2 orang narasumber
2) Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP
Kegiatan Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP sudah
dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Juli dan November dengan 50
peserta dalam 1 kali evaluasi mobile VCT
3) Sosialisasi TB Di Wilayah Kerja KKP
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 12 kali (masing-masing 2 kali di
induk, Sunda Kelapa, Kali Baru,Marunda, Muara angke dan Muara baru) dengan
600 peserta yang dilaksanakan sosialisasi TB, petugas yang melaksanakan
kegiatan ini adalah 2 orang narasumber
4) Koordinasi dan Evaluasi Program TB Di Wilayah Kerja KKP
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali pada bulan Februari dan
September tahun 2019 dengan 49 peserta dalam 1 kali kegiatan koordinasi dan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 94
evaluasi TB. Tujuan koordinasi program TB yaitu untuk merencanakan kegiatan
layanan deteksi dini terduga TB sedangkan kegiatan evaluasi layanan deteksi dini
terduga TB yaitu untuk mengetahui capaian kegiatan dan permasalahan yang ada
pada program TB.
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional yaitu Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen pada
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis Dokumen
antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan
BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e
monev Bappenas, LEB dalam periode satu tahun. Target Indikator ini yaitu 40
dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA (awal dan revisi) 2 dokumen, Laptah 1
dokumen, Laporan Keuangan 2 dokumen, Laporan BMN 2 dokumen, Lakip 1
dokumen, Profil 1 dokumen, Proposal PNBP 1 dokumen, dokumen kepegawaian
2 dokumen (kontrak dan penilaian), e monev DJA 12 dokumen, e monev
Bappenas 4 dokumen, LEB 12 dokumen Outcome dari indikator ini yaitu
meningkatnya jumlah dokumendukungan manajemen yang disusun dengan tepat
waktu dan akurat.
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari
RKAKL/DIPA (awal dan revisi) 2 dokumen, Laptah 1 dokumen, Laporan
Keuangan 2 dokumen, Laporan BMN 2 dokumen, Lakip 1 dokumen, Profil 1
dokumen, Proposal PNBP 1 dokumen, dokumen kepegawaian 2 dokumen
(kontrak dan penilaian), e monev DJA 12 dokumen, e monev Bappenas 4
dokumen, LEB 12 dokumen
Indikator kesepuluh
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 95
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 21 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Capaian Kinerja indikator ini 48 dokumen yang terdiri dari :
1) Jumlah Dokumen RKAKL (awal dan revisi) sebanyak 2 dokumen
2) Jumlah Dokumen Laporan Tahunan sebanyak 1 dokumen
3) Jumlah Dokumen Laporan Keuangan sebanyak 2 dokumen
4) Jumlah Laporan BMN sebanyak 2 dokumen
5) Jumlah Dokumen Lakip sebanyak 1 dokumen
6) Jumlah Dokumen Profil sebanyak 1 dokumen
7) Jumlah Dokumen Kepegawaian (Kontrak dan penilaian SKP) sebanyak 2
dokumen
8) Jumlah Dokumen Proposal PNBP 1 dokumen
9) Jumlah E Monev DJA sebanyak 12 dokumen
10) Jumlah E Monev LEB sebanyak 12 dokumen
11) Jumlah E Monev Bappenas sebanyak 12 dokumen
Pada tahun 2019 pencapaian indikator kinerja Jumlah dokumen
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesar 48 dokumen (120%),
dikarenakan adanya penambahan sebanyak 8 dokumen untuk e monev Bappenas
yang di input setiap bulan
40
48
36
38
40
42
44
46
48
50
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 96
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 22 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
dan Target RAK 2015-2019
Indikator Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah
adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman
indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Target Indikator ini telah
ditetapkan oleh oleh Ditjen P2P sebanyak 40 dokumen. Untuk indikator jumlah
dokumen dukungan managemen dan tugas teknis lainnya ditahun 2017 sudah
dilaksanakan kegiatannya, namun belum dijadikan indikator.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena terdapat SDM petugas laporan,
terdapat sarana yang memadai untuk menyusun laporan seperti komputer,
printer, dan terdapat alokasi anggaran untuk pertemuan penyusunan laporan.
Selain itu setiap bulan rutin dilakukan penyusunan laporan dan adanya dukungan
dari masing-masing bidang untuk menyampaikan data laporan.
6. Masalah yang dihadapi
Keterlambatan pengumpulan data dan laporan dari masing-masing
bidang yang dapat menghambat penyusunan dan finalisasi laporan.
2015 2016 2017 2018 2019
Target 40 40
Realisasi 28 40 40 48 48
%Capaian 120% 120%
0
10
20
30
40
50
60
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 97
7. Usul Pemecahan masalah
Pemberian reward dan punishment kepada bidang.
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap
kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan.
Untuk mencapai target Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya dialokasikan Pagu sebesar Rp 24.502.098.000 sedangkan realisasi
anggaran pada indikator ini sebesar Rp 24.073.838.804 (98,25%). Hal ini
menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik
karena dengan anggaran tersebut target pencapaian indikator Jumlah dokumen
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator kesepuluh tahun 2019 sebesar
120% dan penyerapan anggaran sebesar 98,25% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang terkait langsung pencapaian indikator tersebut yaitu:
Penyusunan Revisi RAK
Penyusunan E-Planning
Rapat Penyusunan Dokumen RKAKL
Penyusunan Petunjuk Perencanaan
Penelaahan Usulan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran
Pertemuan Perencanaan dan Program
Penyusunan RPK, RPD dan POA
Sosialisasi Mekanisme Pencairan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Program
Penyusunan Laporan E Monev Penganggaran
Penyusunan Laporan E Monev Bappenas
Penyusunan Laporan Tahunan
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 98
Penyusunan LAKIP
Pertemuan Penyusunan Perjanjian Kinerja
Penyusunan Profil
Evaluasi SAKIP
Penyusunan Realisasi Anggaran
Verifikasi dan Rekonsiliasi Laporan Keuangan
Kegiatan Pengelolaan Keuangan
Rekonsiliasi Pengelolaan PNBP dan BMN
Sosialisasi Peraturan tentang PNBP
Kegiatan Pengelolaan PNBP
Rekonsiliasi/Konsolidasi BMN Satker Pusat dan Kemenkeu
Rapat di Dalam Kantor dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan
Tingkat Wilayah (khusus kordinasi wilayah)
Pertemuan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
Penyusunan Rencana Umum Pengadaan
Pengelolaan Pengadaan Barang Jasa
Pengelolaan BMN
Kegiatan penunjang pencapaian indikator tersebut yaitu:
1) Pembinaan dan Konsultasi Perencanaan
2) Pembinaan dan Konsultasi Evaluasi dan Laporan
3) Kordinasi Internal/Eksternal
4) Kordinasi Lintas Sektor
5) Pembinaan dan Konsultasi Kepegawaian
6) Pelayanan Hukum
7) Pengelolaan arsip
8) Pengelolaan Rumah Tangga
9) Layanan Humas
10) Layanan Organisasi Tata Laksana Reformasi Birokrasi
11) Layanan Perkantoran
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 99
1. Definisi Operasional
Definisi Operasional yaitu Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang
P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun. Target
Indikator ini pada tahun 2019 sebanyak 14 pelatihan. Outcome dari indikator ini
yaitu meningkatnya kapasitas SDM di KKP Kelas I Tanjung Priok dalam bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit.
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti
oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun. Target pada Tahun 2019
Sebanyak 14 Pelatihan yang terdiri dari :
a. Orientasi Pengendaliaan dan penanggulanggan Berpotensi KLB di Pintu
Masuk Negara
b. Workshop Simkespel Untuk Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan
c. Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai Bagi Petugas KKP
d. Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi
e. Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
Kapal
f. Pendidikan dan Pelatihan Petugas Pengendalian Risiko Lingkungan
g. Pelatihan BTCLS, EKG, PPGD, PPI
h. Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Pemberiaan Bantuaan Hidup Dasar
i. Pelatihan Pengawasan Tindakan Hapus Tikus pada Alat Angkut (Fumigasi
kapal)
j. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
k. Pendidikan dan Pelatihan Satuan Pengamanan
l. Pertemuan Penyegaran Satpam
m. Pendidikan dan Pelatihan Barang dan Jasa
Indikator kesebelas
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 100
n. Simulasi Penanggulangan Bencana
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 23 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P
Target untuk indikator ini ditetapkan sebanyak 14 peningkatan kapasitas
bidang P2P yang diikuti oleh SDM KKP Kelas I Tanjung Priok dalam waktu
satu tahun. Target sebanyak 14 kali adalah sesuai dengan perencanaan 2014
yang mengganggarkan peningkatan kapasitas SDM yang terdiri dari diklat
ketatausahaan sebanyak 5 kali dan diklat teknis sebanyak 10 kali.
Pada tahun 2019 pencapaian indikator kinerja Jumlah peningkatan
Kapasitas SDM bidang P2P sebesar 18 (128,57%). Realisasi melebihi target
dikarenakan adanya karena adanya blokir perjadin sehinngga anggaran tersebut
dialihkan ke kegiatan pelatihan. Capaian Indikator ini terdiri dari pelatihan
sebagai berikut :
a. Orientasi Pengendaliaan dan penanggulanggan Berpotensi KLB di Pintu
Masuk Negara
b. Workshop Simkespel Untuk Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan
c. Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai Bagi Petugas KKP
d. Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi
14
18
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 101
e. Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
Kapal
f. Pendidikan dan Pelatihan Petugas Pengendalian Risiko Lingkungan
g. Pelatihan BTCLS, EKG, PPGD, PPI
h. Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Pemberiaan Bantuaan Hidup Dasar
i. Pelatihan Pengawasan Tindakan Hapus Tikus pada Alat Angkut (Fumigasi
kapal)
j. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
k. Pendidikan dan Pelatihan Satuan Pengamanan
l. Pertemuan Penyegaran Satpam
m. Pendidikan dan Pelatihan Barang dan Jasa
n. Simulasi Penanggulangan Bencana
o. workshop Peningkatan Inovasi dan Pelayanan Internal bagi Petugas KKP
p. In House training Bahasa Inggris penerbitan dok Kesehatan kapal
q. Pendidikan dan penilaian faktor risiko higine industri, perkantoran dan tmpt
umum
r. workshop pengendaliaan vektor dan BPP
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 24 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
dan Target RAK 2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019
Target 12 14
Realisasi 7 14 10 16 17
%Capaian 133,33% 121,43%
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 102
Indikator Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P tidak ada pada
tahun 2017, indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan
seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja
untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan
penetapan dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan.
Namun, pelaksanaan Kegiatan yang menunjang pencapaian indikator ini tetap
dilaksanakan ditahun sebelumnya.
Dari Tabel dapat dilihat persentase capaian indikator ini menurun dari tahun
sebelumnya, hal ini dikarenakan jumlah target pencapaian Indikator ini
meningkat pada tahun 2019.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai Pencapaian indikator ini didukung oleh
perencanaan anggaran untuk mengikuti maupun melaksanakan peningkatan
kapasitas SDM. Pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas SDM juga tidak
dapat dilaksanakan jika tidak ada dukungan dari bidang/bagian yang berperan
aktif dalam mengikuti peningkatan kapasitas SDM tersebut. Masing-masing
bidang telah merencanakan untuk peningkatan kapasitas SDM.
6. Masalah yang dihadapi
Terbatasnya anggaran untuk peningkatan kapasitas SDM teknis yang
bersifat pelatihan atau diklat di luar kantor (tempat penyelenggara diklat) terkait
pembatasan anggaran perjalanan dinas.
Tidak ada informasi jadwal pelaksanaan peningkatan kapasitas SDM secara
terbuka yang akan dilaksanakan dalam satu tahun sehingga harus secara aktif
mencari tahu jadwal pelaksanaan kegiatan peningkatan SDM yang akan diikuti.
Anggaran biaya penyelenggaraan ditentukan oleh pelaksana kegiatan sehingga
terkadang tidak sesuai dengan yang telah dianggarkan. Estimasi anggaran yang
disusun adalah berdasarkan contoh biaya penyelenggaraan yang telah diadakan
sebelumnya.
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 103
7. Usul Pemecahan masalah
Membuat usulan pelatihan/diklat baik teknis maupun non teknis yang
diadakan oleh lembaga penyelenggara diklat resmi dan bersertifikat.
Berkoordinasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan penyelenggara
kegiatan atau pelatihan peningkatan SDM yang pernah diikuti agar informasi
mengenai penyelenggaraan kegiatan peningkatan SDM dapat diikuti sesuai
dengan kebutuhan pelatihan dan perencanaan anggaran yang disusun tidak jauh
berbeda atau sesuai dengan biaya penyelenggaraan.
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan
menyesuaikan kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif
dan efesien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis lainnya dialokasikan Pagu sebesar Rp
1.754.372.000 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
1.721.965.319 (98,15%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target
pencapaian indikator Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator kesebelas tahun 2019 sebesar
121,43 % dan penyerapan anggaran sebesar 98,15% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
9. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang terkait langsung pencapaian indikator tersebut yaitu:
a. Orientasi Pengendaliaan dan penanggulanggan Berpotensi KLB di Pintu
Masuk Negara
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 104
b. Workshop Simkespel Untuk Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan
c. Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai Bagi Petugas KKP
d. Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi
e. Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
Kapal
f. Pendidikan dan Pelatihan Petugas Pengendalian Risiko Lingkungan
g. Pelatihan BTCLS, EKG, PPGD, PPI dan Lainnya
h. Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Pemberiaan Bantuaan Hidup Dasar
i. Pelatihan Pengawasan Tindakan Hapus Tikus pada Alat Angkut (Fumigasi
kapal)
j. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
k. Pendidikan dan Pelatihan Satuan Pengamanan
l. Pertemuan Penyegaran Satpam
m. Pendidikan dan Pelatihan Barang dan Jasa
n. Simulasi Penanggulangan Bencana
o. workshop Peningkatan Inovasi dan Pelayanan Internal bagi Petugas KKP
p. In House training Bahasa Inggris penerbitan dok Kesehatan kapal
q. Pendidikan dan penilaian faktor risiko higine industri, perkantoran dan tmpt
umum
r. workshop pengendaliaan vektor dan BPP
1. Definisi Operasional
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu tahun dalam kurun waktu satu tahun
Indikator keduabelas
Jumlah pengadaan sarana prasarana
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 105
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas
penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun. Yang terdiri dari
Pengadaan :
1) Pengadaan alat pengolah data dalam rangka Penerbitan dokumen Kesehatan
Kapal secara elektronik
a) Pengadaan laptop sebanyak 4 unit
b) Printer portable 1 unit
c) Printer warna 7 unit
d) Pengadaan PC Computer 8 unit
e) Tablet 3 unit
f) Pengadaan Router 5 unit
2) Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran
a) Pengadaan AC 3 unit
b) Sterilisator 1 buah
c) Tensimeter 3 buah
d) Sound Level Meter 2 buah
e) Lux Meter 1 buah
3. Capaian Kinerja
Grafik 3. 25 Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Tahun 2019
Jumlah pengadaan sarana prasarana
38
40
Target Realisasi
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 106
Target untuk indikator ini ditetapkan sebanyak 38 unit. Pada tahun 2019
pencapaian indikator kinerja Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P
sebesar 40 (105,26%) Realisasi melebihi target dikarenakan adanya revisi DIPA
yang mengakibatkan bertambahnya kuantitas pengadaan printer warna dari 7
unit menjadi 8 unit dan printer dari 3 unit menjadi 4 unit.
4. Perbandingan Target dan Capaian Kinerja Beberapa Tahun terakhir
Grafik 3. 26 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
dan Target RAK 2015-2019
Indikator jumlah pengadaan sarana prasarana tidak ada pada tahun 2017,
indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP
pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor
Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan dari unit
utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan. Namun, pelaksanaan
Kegiatan yang menunjang pencapaian indikator ini tetap dilaksanakan ditahun
sebelumnya.
Dari Tabel dapat dilihat persentase capaian indikator ini meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2018.
5. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai Pencapaian indikator ini didukung oleh
tersedianya alokasi anggaran untuk pengadaan sarana prasarana tersebut,
2015 2016 2017 2018 2019
Target 194 38
Realisasi 142 192 145 196 40
%Capaian 101,03% 105,26%
0
50
100
150
200
250
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 107
terdapat SDM yang bertugas sebagai pejabat pengadaan dan Unit Layanan
Pengadaan,tim teknis, serta adanya dukungan dan monitoring dari pimpinan
selama proses pengadaan hingga penerimaan barang/jasa.
6. Masalah yang dihadapi
Penngajuaan usulan pngadaan terlambat dai user, barang Indent dan
perubahan speksifikasi pada saat pengadaan.
7. Usul pemecahan masalah
a. Melakukan Pengadaan Lebih awal pada TW I
b. Penyusunan spesifikasi pada saat perencanaan lebih dipastikan sehingga
tidak terjadinya perubahan spesifikasi pada saat pengadaan
8. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Prinsip efektif terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan
outcome) yang tercapai. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan
anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa mengurangi output atau
outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah pengadaan sarana
prasarana dialokasikan Pagu sebesar Rp 186.300.000 sedangkan realisasi
anggaran pada indikator ini sebesar Rp 180.461.920 (96,87%) Hal ini
menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik
karena dengan anggaran tersebut target pencapaian indikator Jumlah dokumen
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tercapai.
Jika melihat capaian kinerja Indikator kesebelas tahun 2019 sebesar
105,26% dan penyerapan anggaran sebesar 96,87% maka telah terjadi efisiensi
penggunaan sumber daya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
10. Analisa Kegiatan Penunjang Keberhasilan Pencapaian Target
Kegiatan yang terkait langsung pencapaian indikator tersebut yaitu:
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 108
Layanan ini terdiri dari 2 komponen Pengadaan alat pengolah data dalam
rangka Penerbitan dokumen Kesehatan Kapal secara elektronik sebanyak 29 unit
dan Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran sebanyak 11 unit.
C. SUMBER DAYA
1. Anggaran Pengeluaran
Anggaran Pengeluaran Sumber anggaran pengeluaran KKP Kelas I Tanjung
Priok adalah DIPA Tahun 2019 dengan pagu sebesar Rp 30.335.339.000,00
Grafik 3. 27 Tabel Distribusi anggaran 2015-2019
.
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa realisasi anggaran KKP Kelas I
Tanjung Priok paling tinggi pada tahun 2019 sebesar 98.13%.
Tabel 3. 4 Tabel Distribusi anggaran per jenis belanja tahun 2019
No Nama Jenis Belanja Pagu Realisasi % Capaian
1 Belanja Pegawai 15.606.112.000 15.444.497.648 98.96%
2 Belanja Barang 14.542.927.000 14.142.898.749 97.25%
3 Belanja Modal 186.300.000 180.461.920 96.87%
Jumlah 30.335.339.000 29.767.858.317 98.13%
2015 2016 2017 2018 2019
Target 19.464.8 30.012.7 29.180.8 35.515.7 30.335.3
Realisasi 18.280.3 26.021.7 27.633.1 33.804.4 29.767.
Persen Capaian 93,91% 86,70% 94,70% 95,18% 98,13%
05.000.000.000
10.000.000.00015.000.000.00020.000.000.00025.000.000.00030.000.000.00035.000.000.00040.000.000.000
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 109
Tabel 3. 5 Tabel Distribusi Per Sumber Pembiayaan KKP Kelas I Tanjung
Priok Tahun 2019
No Sumber Pembiayaan Pagu Realisasi % Capaian
1 Rupiah Murni
24.735.914.000 24.307.216.926 98,27%
2 Penerimaan Negara
Bukan Pajak
5.599.425.000 5.460.641.391 97,52%
Jumlah 30.335.339.000 29.767.858.317 98,13%
Dari grafik 3.29 dapat dilihat realisasi anggaran tertinggi berasal dari
belanja pegawai sebesar 98,96%. Alokasi anggaran KKP Kelas I Tanjung Priok
berasal dari 2 sumber pembiayaan yaitu Rupiah Murni (RM) dan PNBP. Sumber
RM sebesar Rp 24.307.216.926 ,- dengan realisasi anggaran sebesar 98,27 %
sedangkan yang berasal dari PNBP yaitu Rp. 5.599.425.000,- dengan realisasi
sebesar 98,13%.
Tabel 3. 6 Alokasi dan Realisasi Anggaran Per Output KKP Kelas I
Tanjung Priok Tahun 2019
No Nama Kegiatan Pagu Realisasi % Capaian
1
058 | Pembinaan
Surveilans, Imunisasi,
Karantina dan
Kesehatan Matra
3.623.369.000
3.525.350.650 97,29%
2
2059 | Pengendalian
Penyakit Bersumber
Binatang
1.572.900.000
1.554.632.202 98,84%
3
2060 | Pengendalian
Penyakit Menular
Langsung
236.882.000
235.636.140 99,47%
4
2063 | Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada
Program Pengendalian
Penyakit dan
Penyehatan
Lingkungan
24.902.188.000
24.452.239.325 98,19%
Jumlah
30.335.339.000
29.767.858.317 98,13%
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 110
Sebagian besar anggaran KKP Kelas I Tanjung Priok tahun 2019
dipergunakan untuk dukungan manajemen dan kegiatan surveilans dan karantina
kesehatan. Realisasi anggaran pada tahun 2019 sebesar 98,13% dengan capaian
indikator kinerja sebesar 127,96%.
2. Anggaran Penerimaan
Pada tahun 2019, KKP Kelas I Tanjung Priok menargetkan penerimaan
PNBP sebesar Rp. 9.332.375.000, Realisasi penerimaan negara bukan pajak
keseluruhan sebesar Rp 13.749.821.028,- atau 147,33 % dari target. Penerimaan
PNBP terbesar berasal dari Vaksinasi Meningitis.
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Nilai netto Barang Milik Negara kpp Kelas I Tanjung Priok pada tahun
2019 sebesar Rp 58.282.736.910 dan yang mengalami penyusutan diantaranya
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, software, serta aset tetap
yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan.
Tabel 3. 7 Posisi Barang Milik Negara di KKP Kelas I Tanjung Priok
Tahun 2019
KODE URAIAN JUMLAH
117111 Barang Konsumsi
541.304.060
117113 Bahan untuk Pemeliharaan
14.580.580
117114 Suku Cadang
61.986.037
117131 Bahan Baku
118.908.668
117199 Persediaan Lainnya
1.230.890.417
131111 Tanah
22.988.046.000
132111 Peralatan dan Mesin
36.701.318.040
133111 Gedung dan Bangunan
29.523.780.900
134111 Jalan dan Jembatan
-
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 111
KODE URAIAN JUMLAH
134112 Irigasi
-
134113 Jaringan
1.124.750.981
136111 Konstruksi dalam pengerjaan
-
137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin -
30.772.813.757
137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan -
1.712.466.667
137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan -
277.917.463
162151 Software
1.110.870.000
166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam
operasi pemerintahan
238.474.000
169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang tidak
digunakan dalam operasi
-
171.065.120
169315 Akumulasi amortisasi software -
1.082.080.000
JUMLAH
59.638.566.676
Tabel 3. 8 Rinciaan Aset Sarana dan Prasarana
No Uraian Jumlah
1 Luas Tanah 16.362 m2
2 Luas Bangunan 3.523 m2
3 Peralatan dan Mesin Lainnya 3.204
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 112
4. Piagam Penghargaan
Piagam Penghargaan atas prestasinya KKP kelas I Tanjung Priok Tahun
2019 sebagai berikut:
Gambar 3. 1 Piagam Penghargaan Keberhasilan Terhadap Konsistensi
Perencanaan dengan Pelaksanaan Anggaran
Gambar 3. 2 Piagam Penghargaan Keberhasilan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Paling BanyaK Menemukan dan Mengendalikan Faktor Risiko
Kesehatan Melalui Penerbitan SSCC berdasarkan Klasifikasinya
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 113
Gambar 3. 3 Piagam Penghargaan Keberhasilan dengan Layanan
Kepegawaian Terbaik
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 114
BAB IV
PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok Tahun 2019 merupakan perwujudan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan program dan kegiatan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada pimpinan (Direktur Jenderal
P2P) dalam pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negara.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok telah dapat merealisasikan secara keseluruhan program
dan kegiatan pada tahun 2019 dimana capaian sasaran strategis sebagaimana
tercantum dalam Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019, yaitu Terkendalinya
Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah Tangkal Penyakit di
Pelabuhan. Hal ini didukung dengan fakta bahwa kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok pada tahun 2019 telah berhasil merealisasikan
semua kegiatan yang merupakan penjabaran dari program dan sasaran Direktorat
Jenderal P2P untuk melakukan Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit di Pintu masuk Negara
Rata-rata capaian indikator kinerja kegiatan Tahun 2019 sebesar
127.96% dan tahun 2018 sebesar 126.43% terjadi kenaikan sebesar 1,53 %
Sepanjang tahun 2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok telah
mendapatkan penghargaan, diantaranya :
1. Piagam Penghargaan Keberhasilan Terhadap Konsistensi Perencanaan
dengan Pelaksanaan Anggaran
2. Piagam Penghargaan Keberhasilan Kantor Kesehatan Pelabuhan Paling
Banyak Menemukan dan Mengendalikan Faktor Risiko Kesehatan
Melalui Penerbitan SSCC berdasarkan Klasifikasinya
3. Piagam Penghargaan Keberhasilan dengan Layanan Kepegawaian
Terbaik
LAKIP KKP KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2019 115
Perolehan prestasi Satker berpredikat WBK pada tahun 2016 yang lalu
tidak terlepas dari kerja keras seluruh komponen baik di lingkungan KKP Kelas
I Tanjung Priok maupun stake holder terkait, karena bagaimanapun suatu
keberhasilan tidak akan tercapai tanpa dukungan dan peran serta pihak-pihak
terkait.
Dalam mendukung Reformasi Birokrasi, KKP Kelas I Tanjung Priok
terus berusaha untuk mencapai Satker berpredikat WBBM, walaupun sampai
saat ini belum tercapai. Semangat mewujudkan hal tersebut tentunnya harus di
dukung oleh seluruh komponen baik internal maupun eksternal di lingkungan
KKP Kelas I Tanjung Priok
Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2019 merupakan titik awal untuk
melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan pada
periode berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan di masa
mendatang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sedangkan segala
kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana
kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta diselesaikan dengan
mengedepankan profesionalisme dan kekeluargaan di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.