KEBIJAKAN PEMANFAATAN PELABUHAN...
Transcript of KEBIJAKAN PEMANFAATAN PELABUHAN...
KEBIJAKAN PEMANFAATAN PELABUHAN PERIKANAN
28 APRIL 2015
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
NAMA DOSEN : THOMAS NUGROHO, S.Pi, M.SiBAGIAN : KEPELABUHANAN PERIKANAN
DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN
CONTACT DETAILS :Ruangan : Departemen PSP FPIK Lantai 5Email : [email protected] : 0852-1629-6585
KEY QUALIFICATIONS : 1. Socio-Economic Analysis of Fishing.2. Fishing Policy Analysis.3. Fishing Port Policy and Management.
POKOK BAHASAN
1. TEORI DASAR KEBIJAKAN
➔ Ilmu Kebijakan
➔ Rasionalitas Proses Kebijakan
➔ Instrumen Kebijakan
2. KEPELABUHANAN
➔ UU No 17/2008 tentang Pelayaran
➔ UU No 32/2014 tentang Kelautan
➔ PP No 61/2009 tentang Kepelabuhanan
3. KEPELABUHANAN PERIKANAN
➔ UU No 31/2004 dan UU No 45/2009 tentang Perikanan
➔ PermenKP No 8/2012 tentang Pelabuhan Perikanan
➔ PermenKP No 20/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Pelabuhan Perikanan
TEORI DASAR ILMU KEBIJAKAN
ILMU KEBIJAKAN : Harold D. Lasswell (1951) Berorientasi pada
Masalah :- konteksnya spesifik- perlu kehati-hatian dalam analisis dan
rekomendasi
Multidisiplin ilmu : - masalah sosial itu multi komponen- memanfaatkan multidisplin ilmu secara
terpadu
Normatif atau value oriented- nilai demokrasi- Kewibawaan manusia
PENGETAHUAN DEMOKRASI
PERBAIKAN KETENTUAN/ATURAN
PROBLEM POLITIK(Perilaku Manusia)
ILMU SOSIAL
NEGARA
RASIONALITAS PROSES KEBIJAKAN
➔Membuat kebijakan adalah memilih situasi yang optimal berdasarkan :
✔ Preferensi, yang diasumsikan tetap dan berjenjang;
✔ Pilihan-pilihan yang tersedia untuk aksi;
✔ Harapan mengenai outcomes dari situasi aksi yang berbeda.
➔ Asumsi dalam proses kebijakan :✔ Kebijakan dibuat dibuat melalui
tahap yang bijaksana; proses dan outcome yang rasional didefinisikan dengan baik.
✔ Berbagai tahapan dalam proses kebijakan dapat identifikasi, dianalisis, dan perbaiki.
Hambatan rasionalitas : Informasi tidak lengkap, ketidakpastian, keterbatasan administrasi (Togerson, 1999).
Bounded rationality : Proses kebijakan dibatasi oleh pengetahuan dan kapasitas pembuat kebijakan dan organisasi (Herbert Simon, 1957).
Muddling through : Membuat kebijakan adalah kompleks dan, kontigen; serta bersifat evolusi daripada revolusi.
INSTRUMEN KEBIJAKAN
✔ Digunakan secara luas sebagai perintah dan kontrol;
✔ Terdapat larangan dan standar;✔ Pemerintah mencoba mempengaruhi
sikap pelaku usaha, konsumen dan masyarakat.
✔ Internalisasi ke dalam harga proses produksi atau biaya eksternal produk;
✔ Pajak dan perijinan.
✔ Alternatif instrumen kebijakan;✔ Tidak bersifat perintah/wajib dan
eksplisit terkait insentif keuangan.✔ Misalnya kesepakatan antara
pemerintah/negara dan pelaku usaha.
➔ Peraturan (command-and-control),
➔ Mekanisme pasar (market based),
➔ Kesepakan yang bersifat volunter (voluntary agreements).
XX
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
➔ Peraturan (command-and-control),
➔ Mekanisme pasar (market based),
➔ Kesepakan yang bersifat volunter (voluntary agreements).
KEBIAJAKAN PEMANFAATAN PELABUHAN
PERATURAN KEPELABUHANAN
PP 61 17/2009 TENTANG KEPELABUHANAN
UU PELAYARAN
BAB VII
KEPELABUHANAN
Pasal 67 - 115
1. Tatanan Kepelabuhanan Nasional
2. Penyelenggaraan Kegiatan di Pelabuhan
3. Terminal Khusus dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri
4. Penarifan
5. Pelabuhan yang Terbuka bagi Perdagangan Luar Negeri
6. Peran Pemerintah Daerah
UU No 17/2008 TENTANG PELAYARAN
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
TATANAN KEPELABUHANAN NASIONAL
1) PERAN, FUNGSI, JENIS, DAN HIERARKI PELABUHAN;
2) RENCANA INDUK PELABUHAN NASIONAL; DAN
3) LOKASI PELABUHAN.
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
● Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya;● Pintu gerbang kegiatan perekonomian;● Tempat kegiatan alih moda transportasi;● Penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan;● Tempat distribusi, produksi, dan konsolidasi muatan atau barang; dan● Mewujudkan Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara.
● Pemerintahan; dan● Pengusahaan.
● Pelabuhan laut; dan● Pelabuhan sungai dan danau.
● Pelabuhan utama;● Pelabuhan pengumpul; dan● Pelabuhan pengumpan.
PERAN
FUNGSI
JENIS
HIERARKI
Peran, Fungsi, Jenis, dan Hierarki Pelabuhan
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
● Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
● Potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah;● Potensi sumber daya alam; dan● Perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun
internasional.
● Penggunaan wilayah daratan dan perairan tertentu sebagai lokasi pelabuhan ditetapkan oleh Menteri
● Lokasi pelabuhan disertai Rencana Induk Pelabuhan; Daerah Lingkungan Kerja (DLKr); dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) pelabuhan.
● Kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan.
MEMPERHATIKAN
LOKASI PELABUHAN
Rencana Induk Pelabuhan Nasional
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
● Rencana Induk Pelabuhan Nasional;● Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;● Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;● Keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan
lain terkait di lokasi pelabuhan;● Kelayakan teknis, ekonomis, dan lingkungan; dan● Keamanan dan keselamatan lalu lintas kapal.
RENCANA INDUK PELABUHAN
Rencana Induk Pelabuhan Nasional
● Wilayah daratan; dan● Wilayah perairan.
● Fasilitas pokok; dan● Fasilitas penunjang.
DLKr + DLKp
DITETAPKAN :● Pelabuhan utama : Menteri setelah mendapat
rekomendasi gubernur dan bupati/walikota● Pelabuhan Pengumpan : gubernur atau
bupati/walikota.● Pelabuhan sungai dan danau : bupati/walikota
> 15 – 20 tahun> 10 – 15 tahun5 – 10 tahun
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI PELABUHAN
● Pengaturan dan pembinaan, pengendalian, dan● Pengawasan kegiatan kepelabuhanan;● Keselamatan dan keamanan pelayaran; dan/atau● Kepabeanan, Keimigrasian, Kekarantinaan.
PEMERINTAHAN
TUGAS DAN KEWAJIBAN● Menyediakan lahan daratan dan perairan;● Menyediakan dan memelihara penahan gelombang, kolam, alur-
pelayaran, dan jaringan jalan;● Menyediakan dan memelihara Sarana Bantu Navigasi-
Pelayaran;● Menjamin keamanan dan ketertiban;● Menjamin dan memelihara kelestarian lingkungan;● Menyusun Rencana Induk Pelabuhan, serta DLKr dan DLKp;● Mengusulkan tarif; dan menjamin kelancaran arus barang.
PENYELENGGARA PELABUHAN
OTORITAS PELABUHAN
UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN
BADAN USAHA PELABUHAN
Konsesi
PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI PELABUHAN
● Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanan; dan● Jasa terkait dengan kepelabuhanan.
PENGUSAHAAN PELABUHAN
TUGAS DAN KEWAJIBAN• Menyediakan dan memelihara kelayakan fasilitas pelabuhan;• Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan
sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah;
• Menjaga keamanan, keselamatan, dan ketertiban pada fasilitas pelabuhan yang dioperasikan;
• Ikut menjaga keselamatan, keamanan, dan ketertiban yang menyangkut angkutan di perairan;
• Memelihara kelestarian lingkungan;• Memenuhi kewajiban sesuai dengan konsesi dalam perjanjian;
dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, baik secara nasional maupun internasional.
BADAN USAHAPELABUHAN
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PELABUHAN
● Menteri● Gubernur, bupati/walikotaPerijinan
TERMINAL KHUSUS DAN PENARIFAN
PERSYARATAN● Sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional;● Layak secara ekonomis dan teknis operasional;● membentuk atau mendirikan Badan Usaha Pelabuhan;● Mendapat konsesi dari Otoritas Pelabuhan;● Keamanan, ketertiban, dan keselamatan pelayaran; dan● Kelestarian lingkungan.
TERMINAL KHUSUS
JASA KEPELABUHANAN• Otoritas Pelabuhan dengan konsultasi Menteri.● Badan Usaha Pelabuhan dengan Keputusan Pemerintah.● Non Komersial dengan PP (PNBP).● Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan dengan Perda
(PAD).
PENARIFAN
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
PELABUHAN UTAMA
• Aspek administrasi, & ekonomi;● Aspek keselamatan dan keamanan pelayaran;● Aspek teknis fasilitas kepelabuhanan;● Fasilitas kantor dan peralatan penunjang bagi instansi
pemegang fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran, instansi bea cukai, imigrasi, dan karantina; dan
● Jenis komoditas khusus.
PERSYARATAN
• Pertumbuhan dan pengembangan ekonomi nasional;• Perdagangan internasional;• Pengembangan kemampuan angkutan llaut nasional;• Posisi geografis yang terletak pada lintasan pelayaran
internasional;• Tatanan Kepelabuhanan Nasional;• Fasilitas pelabuhan;• Keamanan dan kedaulatan negara; dan• Kepentingan nasional lainnya.
PERTIMBANGAN
TERBUKA UNTUK PERDAGANGANAN LUAR NEGERI
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
PERAN PEMERINTAH DAERAH
● Mendorong pengembangan kawasan perdagangan, kawasan industri, dan pusat kegiatan perekonomian lainnya;
● Mengawasi terjaminnya kelestarian lingkungan di pelabuhan;
● Menjamin keselamatan dan keamanan pelabuhan;
● Menyediakan dan memelihara infrastruktur yang menghubungkan pelabuhan dengan kawasan perdagangan, kawasan industri, dan pusat kegiatan perekonomian lainnya;
● Membina masyarakat di sekitar pelabuhan dan memfasilitasi masyarakat di wilayahnya untuk dapat berperan serta secara positif terselenggaranya kegiatan pelabuhan;
● Menyediakan pusat informasi muatan di tingkat wilayah;
● Memberikan izin mendirikan bangunan di sisi daratan; dan
● Memberikan rekomendasi dalam penetapan lokasi pelabuhan dan terminal khusus.
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
SISTEM INFORMASI PELABUHAN
● Kedalaman alur dan kolam pelabuhan;
● Kapasitas dan kondisi fasilitas pelabuhan;
● Arus peti kemas, barang, dan penumpang di pelabuhan;
● Arus lalu lintas kapal di pelabuhan;
● Kinerja pelabuhan;
● Operator terminal di pelabuhan;
● Tarif jasa kepelabuhanan; dan
● Rencana induk pelabuhan dan/atau pembangunan pelabuhan.
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
SISTEM PELABUHAN
● Efisien dan berstandar internasional;
● Bebas monopoli;
● Mendukung konektivitas antarpulau, termasuk antara pulau-pulau kecil terluar dengan pulau induknya;
● Ketersediaan fasilitas kepelabuhanan di pulau-pulau kecil terluar;
● Ketersediaan fasilitas kepelabuhanan, termasuk fasilitas lingkungan dan pencegahan pencemaran lingkungan; dan
● Keterpaduan antara terminal dan kapal.
UU No 32/2014 TENTANG KELAUTAN
DALAM PERHUBUNGAN LAUT
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN
PERATURAN KEPELABUHANAN PERIKANAN
UU No 31/2004 TENTANG PERIKANAN
MENTERI MENETAPKAN :● Rencana induk pelabuhan perikanan secara nasional;● Klasifikasi pelabuhan perikanan;● Persyaratan dan/atau standar teknis dan akreditasi kompetensi
dalam perencanaan, pembangunan, operasional, pembinaan, dan pengawasan;
● Wilayah kerja dan pengoperasian; dan● Pelabuhan perikanan yang tidak dibangun oleh Pemerintah.
Pasal 41 Ayat 2
• Setiap kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan harus mendaratkan ikan tangkapan di pelabuhan perikanan yang ditetapkan;
• Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan kapal penangkap ikan dan/atau kapal pengangkut ikan yang tidak melakukan bongkar muat ikan tangkapan di pelabuhan perikanan yang ditetapkan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan, pembekuan izin, atau pencabutan izin.
Pasal 41 Ayat 3&4
PERATURAN KEPELABUHANAN PERIKANAN
UU No 45/2009 TENTANG PERIKANAN
● Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;● Pelayanan bongkar muat;● Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;● Pemasaran dan distribusi ikan; ● Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan; ● Tempat dan pelaksanaan penyuluhan pengembangan masyarakat
nelayan; ● Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;● Tempat pelaksanaan pengawasan pengendalian sumber daya ikan;● Pelaksanaan kesyahbandaran;● Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;● Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawas kapal perikanan;● Tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan; dan● Pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari; dan/atau● Pengendalian lingkungan.
Pasal 41A Ayat 2
FUNGSI :
PELABUHAN PERIKANAN
KEBIJAKAN KEPELABUHANAN PERIKANAN
PEMANFAATAN
Pemerintahan/Administrasi
Ekonomi
Sosial
Lingkungan
Pengawasan dan Kontrol
KLASIFIKASI PELABUHAN PERIKANAN
TIPE PENYELENGGARA LEVEL PEMERINTAHAN
PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA UPT PUSAT
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA UPT PUSAT
PELABUHAN PERIKANAN PANTAI UPTD PROPINSI
PANGKALAN PENDARATAN IKAN UPTD KABUPATEN/KOTA
PermenKP No 8/2012 PermenKP No 20/2014
PERATURAN KEPELABUHANAN PERIKANAN
PermenKP No 8/2012
● Pelayanan pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan;● Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;● Tempat pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat
nelayan;● Pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan;● Tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya
ikan;● Pelaksanaan kesyahbandaran;● Tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;● Publikasi hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal
pengawas kapal perikanan;● Tempat publikasi hasil penelitian kelautan dan perikanan;● Pemantauan wilayah pesisir;● Pengendalian lingkungan;● Kepabeanan; dan/atau● Keimigrasian.
FUNGSI Pemanfaatan Untuk Administrasi Kegiatan Kepemerintahan
PERATURAN KEPELABUHANAN PERIKANAN
PermenKP No 8/2012
● Pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan;● Pelayanan bongkar muat ikan;● Pelayanan pengolahan hasil perikanan;● Pemasaran dan distribusi ikan;● Pemanfaatan fasilitas dan lahan di pelabuhan perikanan;● Pelayanan perbaikan dan pemeliharaan kapal perikanan;● Pelayanan logistik dan perbekalan kapal perikanan;● Wisata bahari; dan/atau● Penyediaan dan/atau pelayanan jasa lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
FUNGSI Pemanfaatan Untuk Kegiatan Ekonomi
FUNGSI Pemanfaatan Untuk Kegiatan Sosial
• Pelaksanaan fasilitasi penyuluhan dan pengembangan masyarakat;• Pembinaan mutu, pengolahan, dan pemasaran, serta distribusi hasil perikanan;• Pelaksanaan bimbingan teknis tata kelola dan pelayanan usaha.
PermenKP No 20/2014
PERATURAN KEPELABUHANAN PERIKANAN
• Menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar;● Mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan;● Memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan;● Memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa alat penangkapan
ikan, dan alat bantu penangkapan ikan;● Memeriksa dan mengesahkan perjanjian kerja laut;● Memeriksa log book penangkapan dan pengangkutan ikan;● Mengatur olah gerak dan lalulintas kapal perikanan di pelabuhan perikanan; dan
Mengawasi pemanduan;● Mengawasi pengisian bahan bakar;● Mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan perikanan;● Melaksanakan bantuan pencarian dan keselamatan;● Memimpin penanggulangan pencemaran dan pemadaman kebakaran di
pelabuhan perikanan; dan mengawasi pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim;
● Memeriksa pemenuhan persyaratan pengawakan kapal;● Menerbitkan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan Keberangkatan Kapal
Perikanan; dan memeriksa sertifikat ikan hasil tangkapan.
FUNGSI Pemanfaatan Untuk Kegiatan Pengawasan & Kontrol
PermenKP No 8/2012 PermenKP No 3/2013 PermenKP No 20/2014
Kes
yahb
anda
ran
PERATURAN KEPELABUHANAN PERIKANAN
• Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota;• TNI/POLRI;• Imigrasi;• Bea dan Cukai;• Kesehatan Pelabuhan;• Perhubungan Laut;• Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;• Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan;• Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan;• Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan;• Karantina Ikan;• BUMN dan/atau BUMD; dan/atau• Instansi terkait lainnya.
FUNGSI Koordinasi dengan Lembaga Lain
PermenKP No 8/2012
Kep
ala
Pel
abuh
an P
erik
anan
SEKIAN
TERIMA KASIH