library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh...

50
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Romney & Steinbart (2015:3) Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar Menurut James A. Hall (2011:5) Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang menyajikan tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2016:4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dapat disimpulkan dari pengertian para ahli diatas bahwa, Sistem adalah kumpulan dua komponen atau lebih yang saling terkait dan bekerja satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. 2.1.2. Pengertian Informasi 9

Transcript of library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh...

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Romney & Steinbart (2015:3) Sistem adalah

serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan

berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari

subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar

Menurut James A. Hall (2011:5) Sistem adalah kelompok dari

dua atau lebih komponen yang saling berkaitan yang menyajikan

tujuan tertentu.

Menurut Mulyadi (2016:4) Sistem adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan.

Dapat disimpulkan dari pengertian para ahli diatas bahwa,

Sistem adalah kumpulan dua komponen atau lebih yang saling terkait

dan bekerja satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut James A. Hall (2016:10) Informasi adalah data yang

telah di proses yang hasilnya dapat berguna bagi user. Sebuah

informasi dapat berguna buka di nilai dari isinya, tetapi dinilai dari

user tersebut apakah isi tersebut dapat berguna bagi user tersebut atau

tidak.

Menurut Romney & Steinbart (2015:4) Informasi adalah data

yang dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki

proses pengambilan keputusan.

9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

10

Menurut Krismiaji (2015:14) Informasi adalah data yang telah

di organisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.

Dapat disimpulkan, informasi adalah hasil pemrosesan data

yang nantinya akan digunakan sebagai tolak ukur dalam pembuatan

suatu keputusan.

Gambar 2.1. Alur Aliran Informasi Perusahaan.

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut James A. Hall (2016:5) Sistem Informasi adalah

sebuah kumpulan prosedur formal dimana sebuah data dikumpulkan,

disimpan, di proses menjadi sebuah informasi dan di distribusikan

kepada users.

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2016:4) “Sistem

Informasi merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling

terkait untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menyediakan sebagai keluaran informasi yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas-tugas bisnis.

Menurut Kadir (2014:8) Sistem Informasi adalah sejumlah

komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur

kerja), ada sesuatu yang di proses (data menjadi informasi), dan

dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Dapat disimpulkan dari pengertian para ahli diatas bahwa

sistem informasi adalah kumpulan komponen (baik sistem, manusia,

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

11

dan hal lainnya) yang saling terkait dan bekerja sama untuk

memproses data ataupun informasi yang nantinya akan digunakan

dalam menyelesaikan sebuah masalah.

Menurut Mujilan (2012:2) ada beberapa jenis sistem informasi

berbasis komputer diantaranya adalah :

- Electronic Data Processing (EDP) adalah pemanfaatan

teknologi komputer untuk melakukan pengolahan data

transaksi-transaksi dalam suatu organisasi. EDP adalah aplikasi

sistem informasi akuntansi paling dasar dalam setiap

organisasi.

- Management Information Systems (MIS) adalah penggunaan

teknologi informasi untuk menyediakan informasi bagi

pengambilan keputusan para manajer.

- Decision Support Systems (DSS) adalah sebuah sistem yang

melayani permintaan informasi tertentu, khusus, dan tidak rutin

dari manajemen, seperti penggunaan spreadsheet untuk

melakukan analisis “what-if” dari sebuah data operasi atau

anggaran.

- Expert Systems (ES) adalah sistem informasi berbasis

pengetahuan yang memanfaatkan pengetahuannya tentang

bidang aplikasi tertentu untuk bertindak seperti seorang

konsultan ahli bagi pemakainya.

- Executive Information Systems (EIS) adalah sistem yang dibuat

untuk kebutuhan stratejik management tingkat puncak.

- Accounting Information Systems (AIS) adalah sistem berbasis

komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi

menjadi sebuah informasi.

2.2. Sistem Informasi Akuntansi

2.2.1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

12

Menurut L. Turner, A. Weickgennant, & Mary K. Copeland (2017:4)

Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang terdiri dari proses, prosedur,

dan sistem yang menangkap data akuntansi dari sebuah proses bisnis;

mencatat data akuntansi yang sesuai; memproses detail tentang data akuntansi

dengan cara pengklasifikasian, peringkasan, dan penggabungan; serta

pelaporan ringkasan data akuntansi kepada internal dan external users.

Menurut Romney & Steinbart (2015:10) Sistem Informasi Akuntansi

adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan

mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.

Menurut Mujilan (2012:3) Sistem Informasi Akuntansi adalah

kumpulan sumberdaya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk

mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada

beragam pengambil keputusan.

Dapat di simpulkan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem

yang dapat memproses data akuntansi sehingga menghasilkan sebuah

informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan.

2.2.2. Subsistem Pada Sistem Informasi Akuntansi

Menurut James A. Hall (2016:8-9) Sistem Informasi Akuntansi

memiliki tiga subsistem utama, diantaranya adalah :

1. Transaction Processing System (TPS) yang menjadi pusat dari

semua fungsi sistem informasi yang mengubah kejadian atau

transaksi harian menjadi sebuah transaksi finansial. Mencatat

transaksi tersebut ke dalam jurnal dan buku besar dan

mendistribusikannya kepada bagian operasi untuk membantu

operasi harian mereka.

2. General Ledger / Financial Reporting System (GLS & FRS)

yang merupakan sebuah sistem yang mengikhtisarkan aktivitas

siklus transaksi dalam hal memperbaharui buku besar serta

menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi,

neraca, perubahan modal, arus kas, serta segala laporan

keuangan lainnya yang digunakan oleh perusahaan..

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

13

3. Management Reporting System (MRS) yang menyediakan

informasi keuangan internal yang dibutuhkan untuk mengelola

sebuah bisnis, serta merencanakan dan mengontrol operasi

mereka dalam hal menyediakan informasi yang dapat

digunakan dalam pembuatan keputusan. MRS dapat

menghasilkan laporan seperti anggaran, laporan kinerja, serta

laporan pertanggungjawaban.

2.2.3. Siklus Transaksi Pada Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney & Steinbart (2015:6-7) terdapat 5 kelompok siklus

transaksi pada sistem informasi akuntansi, diantaranya adalah :

1. Siklus Pendapatan (Revenue Cycle) dimana barang atau jasa

dijual untuk mendapatkan uang atau piutang.

2. Siklus Pengeluaran (Expenditure Cycle) dimana perusahaan

membeli persediaan untuk dijual kembali atau bahan baku

untuk digunakan dalam memproduksi barang yang nantinya

akan dijual untuk mendapatkan uang atau piutang.

3. Siklus Produksi atau Konversi (Production or Convertion

Cycle) dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi yang

siap di jual.

4. Siklus Sumberdaya atau Penggajian (Humanresource or

Payroll Cycle) dimana karyawan di pekerjakan, dilatih, di

kompensasikan, di evaluasi, di promosi, dan di berhentikan.

5. Siklus Pendanaan/Pembiayaan (Financing Cycle) dimana

perusahaan menjual saham yang dimiliki kepada investor dan

meminjam uang. Kemudian investor akan mendapatkan

dividen dan bunga atas pinjamannya tersebut.

2.2.4. Komponen-Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

14

Menurut Romney & Steinbart (2015:10) Sistem Informasi

Akuntansi memiliki beberapa komponen, yaitu:

1. Orang yang menggunakan sistem.

2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,

memproses, dan menyimpan data.

3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.

4. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer,

perangkat lainnya, dan perangkat jaringan komunikasi yang

digunakan dalam sistem informasi akuntansi.

6. Pengendalian internal and pengukuran keamanan yang

menjaga penyimpanan data sistem informasi akuntansi.

Menurut L. Turner, A. Weickgennant, & Mary K. Copeland

(2017:4-5) Sistem Informasi Akuntansi memiliki lima komponen

penting dalam sistem informasi akuntansi, yaitu:

1. Langkah kerja dalam bisnis proses yang bertujuan untuk

menangkap data akuntansi sebagai terjadinya proses bisnis.

2. Pencatatan manual atau secara komputerisasi untuk

mencatat data akuntansi dari sebuah bisnis proses.

3. Langkah kerja yang merupakan internal control dalam

proses bisnis untuk melindungi aset dan memastikan

akurasi dan kelengkapan data.

4. Langkah kerja dalam memproses, mengklasifikasikan,

mengringkas, dan mengkonsolidasi data mentah akuntansi.

5. Langkah kerja dalam menghasilkan laporan internal dan

external.

2.2.5. Fungsi dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

15

Menurut Romney & Steinbart (2015:10-11) sistem informasi

akuntansi memiliki tiga fungsi utama yaitu :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas

organisasi, sumber daya, dan personil organisasi.

Organisasi memiliki beberapa proses bisnis, seperti

penjualan atau pembelian bahan baku dimana hal tersebut

dilakukan secara berulang-ulang.

2. Mengubah data menjadi informasi, sehingga manajemen

perusahaan dapat merencanakan, menjalankan,

mengontrol, dan mengevaluasi aktivitas, sumberdaya, dan

personil organisasi.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk

mengamankan aset dan data organisasi.

Adapun Sistem Informasi Akuntansi yang baik akan memberikan

value terhadap organisasi berupa :

1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dari produk

atau jasa.

2. Meningkatkan efisiensi.

3. Memberikan atau berbagi pengetahuan.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas supply chain.

5. Meningkatkan struktur pengendalian internal.

6. Meningkatkan pengambilan keputusan.

2.3. Gaji

Gambar 2.1 Aliran Informasi Internal dan External

Gambar 2.2 Pemrosesan Data Menjadi Informasi Menggunakan SIA

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

16

Menurut Soemarso (2014:307) Gaji merupakan imbalan kepada

pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan yang jumlahnya

biasanya tetap secara bulanan atau tahunan

Menurut Sujarweni (2015:127) Gaji Merupakan pembayaran atas

jasa-jasa yang dilakukan oleh karyawan yang dilakukan perusahaan setiap

bulan.

Menurut Mulyadi (2013:373) Gaji adalah pembayaran jasa yang

dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager.

Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa gaji adalah bayaran

atas jasa yang diberikan oleh karyawan yang bekerja disebuah perusahaan

atau organisasi, serta biasanya besarannya tetap dan diberikan setiap bulan.

2.4. Cuti

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976, Cuti adalah

keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu.

Setiyanto A. (2013). “Pembuatan Sistem Informasi Cuti pada Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan Menggunakan PHP dan MySQL”.

Jurnal Teknik Pomits. 2, 1-4 mengemukakan bahwa ada beberapa jenis cuti

diantaranya adalah :

- Cuti Tahunan

Setiap pekerja yang telah bekerja sekurang-kurangnya satu

tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan. Lamanya cuti

tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja. Cuti tahunan tersebut dapat

diambil secara terpecah-pecah, dengan ketentuan setiap bagian tidak

boleh kurang dari 3 (tiga) hari kerja.

- Cuti Besar

Cuti besar adalah cuti yang dapat diambil oleh seorang PNS

setelah bekerja 6 tahun berturut-turut. Lama cuti besar adalah

maksimal 90 hari kalender.

- Cuti Sakit

Cuti sakit adalah cuti yang bisa diambil oleh seorang pekerja

ketika sakit dan membutuhkan waktu istirahat untuk pemulihan

kondisinya.

- Cuti Bersalin

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

17

Cuti bersalin adalah cuti yang dapat diambil oleh pekerja

wanita untuk melahirkan anak pertama, kedua, dan ketiga. Lama cuti

bersalin adalah maksimal 90 hari kalender.

- Cuti Karena Alasan Penting

Pekerja dapat cuti karena alasan penting untuk paling lama 60

hari kalender. Lamanya cuti karena alasan penting hendaknya

ditetapkan sedemikian rupa, sehingga benar-benar hanya untuk waktu

yang diperlukan saja. Dalam kondisi tertentu, cuti alasan penting

hanya bisa diambil setelah hak cuti pegawai yang bersangkutan tidak

mencukupi lagi/habis.

2.5. Lembur

Dalam Keputusan Menteri Nomor 102/MEN/VI/2004 tentang Waktu

Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia, yang dimaksud dengan Waktu Kerja

Lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat

puluh) jam untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan)

jam sehari dan 40 (empat puluh) jam untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)

minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari

libur resmi yang ditetapkan Pemerintah.

2.5.1. Perhitungan Lembur

Terdapat 2 (dua) cara menghitung lembur karyawan:

1. Untuk lembur pada hari kerja, rate upah lembur adalah 1,5 x

upah sejam pada jam pertama lembur dan 2x upah sejam pada

jam seterusnya.

2. Untuk lembur pada hari istirahat mingguan dan hari libur

nasional:

- Untuk perusahaan dengan 5 hari kerja, rate adalah 2x upah

sejam untuk 8 jam pertama, 3x upah sejam untuk jam ke-9,

dan 4x upah sejam untuk jam ke-10 dan ke-11

- Untuk perusahaan dengan 6 hari kerja, rate adalah 2x upah

sejam untuk 7 jam pertama, 3x upah sejam untuk jam ke-8,

dan 4x upah sejam untuk jam ke-9 dan ke-10

- Untuk hari libur yang jatuh pada hari kerja terpendek

(misalnya Jumat), rate adalah 2x upah sejam untuk 5 jam

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

18

pertama, 3x upah sejam pada jam ke-6, dan 4x upah sejam

pada jam ke-7 dan ke-8

Keterangan: upah 1 jam dihitung dengan rumus 1/173 x upah sebulan,

yaitu upah pokok sebulan 100% beserta tunjangan tetap atau 75%

upah pokok apabila Anda mendapatkan tunjangan tetap dan tidak

tetap (Peraturan Kemenakertrans No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 8

Ayat (2)).

2.6. Tunjangan

Menurut Simamora dalam Kadarisman (2012: 229) Tunjangan

karyawan (employee benefit) adalah pembayaran-pembayaran dan jasa-jasa

yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan perusahaan membayar

semua atau sebagian dari tunjangan ini.

Menurut Simamora dalam Kadarisman (2012: 242) tujuan dari

tunjangan yang diberikan organisasi adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan moral karyawan

2. Memotivasi karyawan

3. Meningkatkan kepuasan kerja

4. Mengikat karyawan baru

5. Mengurangi perputaran karyawan

6. Menjaga agar serikat pekerja tidak campur tangan

7. Menggunakan kompensasi secara lebih baik

8. Meningkatkan keamanan karyawan

9. Mempertahankan posisi yang menguntungkan

10. Meningkatkan citra perusahaan dikalangan karyawan

Jenis-Jenis Tunjangan :

- Tunjangan Tetap

Tunjangan yang tidak terkait dengan kehadiran dan besarannya

tetap, contoh nya adalah tunjangan pendidikan, tunjangan

kematian, tunjangan perumahan, dll.

- Tunjangan Tidak Tetap

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

19

Tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yang besarannya

berbeda sesuai dengan status jabatan dan atau tugas tambahan yang

diterima. Contohnya adalah tunjangan jabatan, tunjangan makan,

tunjangan transportasi, dll.

2.7. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

2.7.1. BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan adalah sebuah jaminan sosial dan

proteksi ( perlindungan ) bagi pekerja Indonesia maupun pekerja asing

yang bekerja di Indonesia sekurang-kurangnya enam bulan.

Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan

menyelenggarakan 4 Program yakni

a. Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),

b. Jaminan Hari Tua (JHT),

c. Jaminan Pensiun (JP), dan

d. Jaminan Kematian (JK).

Kewajiban masing-masing pihak adalah sebagai berikut :

Pemberi Kerja

- Jaminan Kecelakaan Kerja : 0.24%-1.74% (sesuai dengan

rate kecelakaan kerja berdasarkan lampiran Peraturan

Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian).

- Jaminan Kematian : 0.3%

- Jaminan Hari Tua : 3.7%

- Jaminan Pensiun : 2%

Pekerja

- Jaminan Hari Tua : 2%

- Jaminan Pensiun : 1%

2.7.2. BPJS Kesehatan

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

20

BPJS Kesehatan merupakan Badan Hukum Publik yang

bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki tugas

untuk menyelenggarakan jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh

rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima

Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta

keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

Besaran yang di tanggung oleh pekerja adalah sebesar 1%

untuk 5 orang tanggungan (karyawan, istri/suami, dan 3 orang anak)

jika ada tanggungan lebih dari itu akan dikenakan 1% per tanggungan.

Besaran yang ditanggung oleh pemberi kerja adalah sebesar

4%

2.8. PPh Pasal 21

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor

PER-32/PJ/2015 PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji,

upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam

bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan

yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak dalam negeri.

2.8.1. Wajib Pajak Pph 21

Menurut Resmi (2014:184), penerima penghasilan yang dipotong

PPh Pasal 21 adalah orang pribadi yang merupakan:

1. Pegawai;

2. Penerima uang pesangon, pension atau uang manfaat

pension, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua,

termasuk ahli warisnya;

3. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh

penghasilan sehubungan dengan pemberian jasa, meliputi:

a. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang

terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter,

konsultan, notaris, penilai dan aktuaris;

b. Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak,

bintang film, bintang sinetron, bintang iklan,

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

21

sutradara, kru film, foto model,

peragawan/peragawati, pemain drama, penari,

pemahat, pelukis, dan seniman lainnya;

c. Olahragawan;

d. Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah,

penyuluh, dan moderator;

e. Pengarang, peneliti dan penerjemah;

f. Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik

komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi,

elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta

pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;

g. Agen iklan;

h. Pengawas atau pengelola proyek;

i. Pembawa pesan atau yang menemukan langganan

atau yang menjadi perantara;

j. Petugas penjaja barang dagangan;

k. Petugas dinas luar asuransi;

l. Distributor perusahaan multilevel marketing atau

direct selling dan kegiatan sejenis lainnya

4. Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang

tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada perusahaan

yang sama;

5. Mantan pegawai;

6. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh

penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam

suatu kegiatan, antara lain meliputi:

a. Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara

lain perlombaan olahraga, seni, ketangkasan, ilmu

pengetahuan, teknologi, dan perlombaan lainnya;

b. Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau

kunjungan kerja;

c. Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan

sebagai penyelenggara kegiatan tertentu;

d. Peserta pendidikan dan pelatihan;

e. Peserta kegiatan lainnya.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

22

2.8.2. Objek Pajak PPh 21

Menurut Resmi (2014: 187), penghasilan yang dipotong

PPh Pasal 21 adalah:

1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap,

baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak

teratur;

2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima

pensiun secara teratur berupa uang pension atau

penghasilan sejenisnya;

3. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas,

berupa upah harian, upah mingguan, upah 22 satuan, upah

borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan;

4. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa

honorarium, komisi, fee, dan imbalan sehubungan dengan

pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan;

5. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang

saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah

atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun,

dan imbalan sejenis dengan nama apapun.

6. Penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pension,

tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua yang dibayarkan

sekaligus, yang pembayarannya melewati jangka waktu 2

tahun sejak pegawai berhenti bekerja;

7. Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat

tidak teratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan

komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap

sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama;

8. Penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi,

bonus, atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur yang

diterima atau diperoleh mantan pegawai;

9. Penghasilan berupa penrikan dana pension oleh peserta

program pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai,

dari dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh

Menteri Keuangan;

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

23

10. Semua jenis penghasilan no. 1 s.d. 9 yang diterima dalam

bentuk natura dan/atau kenikmatan lainnya dengan nama

dan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh: 23 b. Wajib

Pajak yang dikenakan PPh yang bersifat final; atau c.

Wajib Pajak yang dikenakan PPH berdasarkan norma

perhitungan khusus (deemed profit).

2.8.3. Tarif Pajak Pph 21 Yang Memiliki NPWP

Tarif PPh 21 dijelaskan pada Pasal 17 ayat (1) huruf a

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015. Tarif

PPh 21 berikut ini berlaku pada Wajib Pajak (WP) yang memiliki

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP):

a. WP dengan penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50 juta

adalah 5%.

b. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 50 juta – Rp

250 juta adalah 15%

c. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 250 juta – Rp

500 juta adalah 25%

d. WP dengan penghasilan tahunan di atas Rp 500 juta adalah

30%

e. Untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP, dikenai

tarif PPh 21 sebesar 20% lebih tinggi dari mereka yang

memiliki NPWP.

2.8.4. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Menurut Siti Resmi (2013:96) Penghasilan Tidak Kena

Pajak (PTKP) merupakan jumlah penghasilan tertentu yang tidak

kena pajak untuk menghitung besar penghasilan kena pajak wajib

pajak orang pribadi dalam negeri, penghasilan netonya dikurangi

dengan jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak.

2.8.4.1. Tarif PTKP Terbaru

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

24

Penetapan tarif PTKP terbaru didasarkan pada PMK No.

101/PMK.010/2016 yang dikeluarkan oleh menteri

keuangan yaitu sebagai berikut :

Wajib Pajak Rp. 54.000.000

WP Kawin Rp. 4.500.000 (+)

Anak, Max.3 Rp. 4.500.000 (+)

Penghasilan Suami/Istri Digabung Rp. 54.000.000 (+)

2.8.5. Contoh Perhitungan Pph 21

Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan

memiliki gaji bulanan sebesar 5.500.000 dan uang lembur sebesar

1.000.000. Pak Budi telah menikah dan memiliki 1 orang anak.

Pak Budi mengikuti bpjs dan berikut rincian pembayarannya :

Jaminan kecelakaan kerja (dibayarkan perusahaan) 0,24 %

Jaminan kematian (dibayarkan perusahaan) 0,3%

Jaminan hari tua dibayarkan oleh perusahaan sebesar 3,7% dan

2% dibayarkan oleh Pak Budi dan langsung dipotong dari gaji

Jaminan pensiun dibayarkan oleh perusahaan sebesar 2% dan 1%

dibayarkan oleh Pak Budi melalui gaji

Berikut adalah perhitungan pajak penghasilan Pak Budi

Gaji Pokok 5.500.000

Tunjangan

Lembur 1.000.000

Jaminan Kecelakaan Kerja (0,24%) 13.200

Jaminan Kematian (0,3%) 16.500

Total Penghasilan Kotor 6.527.700

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

25

Pengurangan :

- Biaya Jabatan 5% x 6.527.700 326.485

- Jaminan Hari Tua (2% gaji pokok) 110.000

- Jaminan Pensiun (1% gaji pokok) 55.000

Total Pengurang 491.485

Penghasilan Netto Sebulan 6.036.215

Penghasilan Netto Setahun 72.434.580

PTKP

- Pribadi 54.000.000

- Kawin 4.500.000

- Anak 4.500.000

Total PTKP 63.000.000

Penghasilan Kena Pajak Setahun 9.434.580

Pembulatan Ke Atas 9.435.000

Pph Terutang setahun :

5% x 9.435.000 471.750

Pph 21 terutang per bulan

471.750 : 12 Bulan 39.312

2.8.6. Contoh Pencatatan Jurnal Pph 21

Berikut adalah contoh pencatatan pembayaran gaji dan pph 21

milik karyawan :

Kas/Bank (Dr) xxx.xxx

Hutang Pph 21 (Cr) xxx.xxx

2.9. Siklus Pengeluaran dan Penggajian

2.9..1. Siklus Pengeluaran

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

26

Siklus pengeluaran merupakan salah satu dari 5 siklus

transaksi dalam perusahaan. Kegiatan dalam siklus pengeluaran

meliputi seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pembelian

barang atau jasa yang diperlukan perusahaan untuk dapat berfungsi.

Adapun Romney & Steinbart (2015:463) mendefinisikan

siklus pengeluaran sebagai serangkaian aktivitas bisnis dan operasi

pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan

dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Terdapat 4

aktivitas siklus pengeluaran dasar dalam siklus pengeluaran, yaitu :

1. Memesan bahan baku, perlengkapan, dan jasa

2. Menerima bahan baku, perlengkapan, dan jasa

3. Menyetujui faktur pemasok

4. Pengeluaran kas

Pengeluaran kas merupakan aktivitas terakhir dalam siklus

pengeluaran, dimana perusahaan akan membayarkan sejumlah uang

atas pembelian barang atau jasa yang dilakukan kepada vendor.

Transaksi keuangan ini menyebabkan aset berupa kas yang dimiliki

oleh perusahaan berkurang.

2.9..2. Siklus Penggajian

Siklus Penggajian dan kepegawaian dimulai dengan

memperkerjakan karyawan dan berakhir dengan pembayaran kepada

karyawan untuk jasa yang dilakukan dan kepada pemerintah dan

lembaga lain untuk pajak dan benefit.

Menurut Romney & Steinbart (2015:469) pengertian siklus

penggajian adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan

pengolahan data yang terkait yang berhubungan dengan pengolahan

pengelolaan karyawan perusahaan secara efektif.

Beberapa kegiatan penting yang tercakup didalamnya adalah :

1. Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan

baru.

2. Pelatihan.

3. Penempatan atau penugasan karyawan baru.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

27

4. Penggajian atau penetuan gaji, upah, dan insentif

lainnya.

5. Evaluasi kinerja karyawan.

6. Pemberhentian karyawan.

2.10. Accrual Basis Accounting

Menurut Kieso (2013 : 98) accrual basis accounting merupakan

metode pengakuan yang mencatat segala transaksi yang mempengaruhi

perubahan laporan keuangan dalam periode ketika suatu peristiwa terjadi.

Accrued revenue dan Accrued Expense merupakan pengakuan yang

berdasarkan accrual basis. Adapun pengertian accrued revenue menurut

Kieso (2013:109-110) adalah segala pendapatan dari jasa yang telah

dilakukan tetapi belum dicatat penerimaan kasnya pada tanggal laporan.

Sedangkan pengertian accrued expense menurut Kieso adalah segala beban

yang terjadi atau diakui tetapi belum dibayarkan atau dicatat pembayarannya

pada tanggal laporan.

2.11. Teori Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

2.11.1. Metodologi Pengembangan Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2016 : 301)

sebuah metodologi pengembangan sistem memberikan

panduan untuk setiap fase dalam siklus pengembangan sistem,

dimana metodologi pengembangan sistem memiliki tiga

komponen yaitu teknik(techniques), model(models), dan alat

(tools). Menurut Satzinger, Jackson, & Burd, ketiga komponen

ini saling mendukung satu sama lain untuk menciptakan

metodologi yang komperehensif dan terintegrasi.

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

28

Gambar 2.3. Metodologi Pengembangan Sistem

Penjelasan mengenai komponen metodologi

pengembangan sistem menurut Satzinger, Jackson, & Burd

(2016 : 302-303) yaitu :

1. Models, merupakan representasi dari aspek penting

didunia nyata. Models yang digunakan dalam

pengembangan sistem meliputi representasi masukan,

keluaran, proses, data, objek, interaksi objek, lokasi,

jaringan, dan perangkat, dan lain-lainnya. Sebagian besar

models adalah model grafis yang menggunakan simbol dan

ketentuan yang disepakati untuk merepresentasikan aspek

penting dalam dunia nyata.

Contoh Models Komponen Sistem : Flowchart, Data

Flow Diagram (DFD), Entity-relationship Diagram (ERD),

structured chart, use case diagram, class diagram, sequence

diagram, dan lain sebagainya

2. Tools, yaitu merupakan perangkat lunak (software)

pendukung yang membantu dalam membuat models atau

komponen yang dibutuhkan dalam projek.

Contoh tipe tools yang digunakan dalam

pengembangan sistem yaitu, Project management

application, Word Processor, Visual modelling tool,

Integrated development environment (IDE), Reverse-

engineering tool, Code generator tools dan lain sebagainya.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

29

3. Techniques yaitu merupakan kumpulan panduan untuk

menentukan sebuah metode yang akan digunakan untuk

kegiatan atau tugas pengembangan.

Contoh teknik yang digunakan dalam

pengembangan sistem yaitu, user-interviewing techiques,

data-modelling techniques, relational database design

techniques, domain modelling techniques, use case

modelling techniques, object-oriented programming

techniques, user-interface design tecniques, dan lain

sebagainya

2.11.2. Konsep Object-Oriented Approach

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012 : 241)

pendekatan object oriented merupakan pendekatan dimana

sebuah sistem informasi dilihat sebagai kumpulan objek yang

saling berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk

meyelesaikan tugas. Pendekatan object oriented dalam

pengembangan sistem dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Object Oriented Analysis (OOA), menentukan sebuah

objek yang melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dan

menentukan interaksi user yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan tersebut.

2. Object Oriented Design (OOD), mendefinisikan semua

tipe objek tambahan yang dibutuhkan untuk

berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem,

OOD menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk

menyelesaikan tugas, dan memperjelas definisi dari setiap

objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa

atau lingkungan tertentu.

3. Object Oriented Programming (OOP), merupakan

penulisan statement dalam bahasa pemograman untuk

mendefinisikan apa yang setiap jenis objek lakukan.

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

30

2.11.3. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2016 : 59) model

analisis dan desain dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

model text, model grafis, dan model matematika. Dalam

pengembangan sistem, banyak model grafis yang digambarkan

sesuai dengan notasi yang ditentukan oleh Unified Modelling

Language (UML). Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2016 : 59) UML merupakan seperangkat konstruksi model

dan notasi standar yang didefinisikan oleh Object Management

Group (OMG), yaitu organisasi standar untuk pengembangan

sistem.

Model-model grafis yang termasuk dalam UML adalah

sebagai berikut:

1) Use case diagram

2) Domain model Class Diagram

3) Activity Diagram

4) System Sequence Diagram

5) Design Class Diagram

6) Interaction Class Diagram(sequence diagrams)

7) Design State Machine Diagram / Communication Diagram

8) Package Diagram

2.11.4. Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2016 : 60) activity

diagram merupakan diagram UML yang mendeskripsikan berbagai

aktivitas user (atau sistem), orang atau komponen yang

menyelesaikan setiap aktivitas, dan alur yang terurut dari aktivitas

tersebut.

Gambar 2.4. Contoh Simbol Pada Activity Diagram

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

31

Dalam menggambarkan UML activity diagram, terdapat

simbol-simbol yang harus diketahui, yaitu :

1. Swimlane heading merepresentasikan pihak yang

menjalankan aktivitas.

2. Starting Activity digambarkan dengan lingkaran

berwarna hitam pada awal diagram yang

merepresentasikan awal dari alur kerja.

3. Transition Arrow merepresentasikan arah alur kerja

atau urutan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya .

4. Activity digambarkan dengan bentuk oval yang

merepresentasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan.

5. Ending Activity digambarkan dengan 2 lingkaran yang

berwarna putih dan hitam pada akhir diagram yang

merepresentasikan akhir dari alur kerja .

6. Synchronization Bar (Split) merepresentasikan adanya

pemecahan alur.

7. Synchronization Bar (Join) merepresentasikan adanya

penyatuan alur.

8. Decision Activity merepresentasikan adanya poin

pilihan antara ya dan tidak, dimana selanjutnya alur

akan mengikuti hasil pilihan tersebut. Pada umumnya

descision activity digambarkan dengan bentuk wajik.

9. Another way to show decision merupakan cara lain

untuk merepresentasikan adanya poin pilihan selain

dalam bentuk wajik.

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

32

2.11.5. Domain Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2016 :103) domain

model class diagram adalah class diagram yang hanya menyertakan

berbagai kelas dari area spesifik yang dibutuhkan untuk bisnis user

yang berada dalam ruang lingkup sistem baru.

Gambar 2.5. Contoh Penggambaran Domain Class Diagram

Class adalah prototype, atau blueprint, atau rancangan yang

mendefinisikan variable dan method pada seluruh objek tertentu.

Class berfungsi untuk menampung isi dari program yang akan di

jalankan, di dalamnya berisi atribut / tipe data dan method untuk

menjalankan suatu program.

Class merupakan suatu blueprint atau cetakan untuk

menciptakan suatu instant dari object. Class juga merupakan grup

suatu object dengan kemiripan attributes/properties, behaviour dan

relasi ke object lain. Contoh : Class Person, Vehicle, Tree, Fruit dan

lain-lain.

Notasi multiplicity, merepresentasikan asosiasi antara 1 kelas

dengan kelas lainnya. Notasi ini terdiri dari 6 notasi UML yaitu zero

or one, one and only one, one and only one alternate, zero or more,

zeroor more alternate, one and more.

Gambar 2.6. Notasi UML untuk hubungan multiplicity

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

33

2.11.6. Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2016 : 81) use case

diagram adalah model UML yang digunakan untuk

mengilustrasikan use case dan hubungannya dengan aktor. Dalam

penggambarannya, use case diagram memiliki simbol-simbol yang

perlu dipelajari, antara lain :

1. Simple stick figure, mewakili seorang actor.

2. Connecting line, di gambarkan di antara aktor dan use case yang

menunjukkan adanya hubungan antara aktor dengan use case

tersebut.

3. Automation Boundary, yaitu merupakan batasan antara bagian

komputerisasi aplikasi dan orang yang mengoperasikan aplikasi

digambarkan dengan sebuah kotak yang berisi use case.

4. <<includes>> relationship, merupakan hubungan diantara use

case dimana satu use case dianggap bagian dari use case lain.

Gambar 2.7. Notasi Use Case Diagram

2.11.7. Fully Developed Use Case Description

Rincian informasi mengenai setiap use case dideskripsikan di

dalam use case description. Menurut Satzinger, Jackson, & Burd

(2016:133) use case description adalah model textual yang berisi

daftar dan deskripsi rincian proses untuk sebuah use case. Penulisan

use case description cenderung ditulis sesuai dengan tingkat

detailnya, yaitu brief use case description, dan fully developed use

case description.

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

34

Fully developed use case descriptions merupakan metode

dokumentasi use case yang sangat formal. Dalam membuat fully

developed use case descriptions, terdapat komponen yang perlu

dimengerti yaitu :

1) Scenario, secara ringkas menunjukkan aktivitas yang akan

dilakukan.

2) Triggering Events, merupakan suatu pemicu yang dapat memicu

terjadinya suatu kejadian atau aktivitas.

3) Brief Description, secara ringkas menjelaskan aktivitas yang

akan dilakukan.

4) Actor, merujuk pada seseorang yang melakukan aktivitas

tersebut

5) Related use case, menunjukkan use case lainnya yang memiliki

hubungan dengan use case tersebut.

6) Stakeholders, merujuk pada pihak-pihak yang memiliki

kepentingan atas aktivitas tersebut.

7) Preconditions, merujuk pada keadaan yang harus terpenuhi

untuk melakukan aktivitas tersebut.

8) Postconditions, merujuk pada keadaan yang harus terpenuhi

setelah aktivitas selesai dilaksanakan.

9) Flow of Activities, merujuk pada alur aktivitas yang terjadi

antara antara actor dengan system.

10) Exception Condition, merujuk pada keadaan-keadaan yang

dikecualikan sehingga menyebabkan kegagalan dalam

melakukan aktivitas.

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

35

Gambar 2.8. Contoh Use Case Description

2.11.8. System Sequence Diagram (SSD)

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2016:139)

mengungkapkan SSD adalah diagram yang menujukkan urutan

pesan antara seorang aktor dengan bagian automatis dari sistem

dalam suatu use case. Notasi yang digunakan dalam

menggambarkan SSD adalah sebagai berikut :

1) Stick Figure, merepresentasikan aktor yang berinteraksi dengan

sistem

2) The box labeled :system, merepresentasikan sistem yang

terotomatisasi

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

36

3) Lifeline or object lifeline, menunjukkan urutan pesan dari awal

sampai akhir

4) An input message, merepresentasikan pesan atau masukkan data

yang dikirimkan oleh aktor

5) A returned value, merepresentasikan nilai keluaran yang

dberikan oleh sistem sebagai respon atas masukkan data yang

dikirimkan oleh aktor

6) Loop frame, merepresentasikan adanya kegiatan yang dilakukan

secara berulang-ulang

7) Alt frame, notasi dalam sequence diagram yang menunjukkan

adanya logika if-else

Gambar 2.9. Systems Sequence Diagram

2.11.9. Multi-Layer Sequence Diagram

Satzinger (2016:417) mengatakan bahwa ada kalanya penting

untuk melihat gambaran secara keseluruhan serta mengidentifikasi

kebutuhan dan penggunaan view layer class dan data access layer

class, meskipun desain diagram tidak didokumentasikan karena

seiring waktu sistem akan berubah, sehingga diagram tidak dapat

digunakan kembali. Meskipun begitu, pengembang sistem harus

mengetahui bagaimana cara mendesain diagram ketika dibutuhkan.

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

37

Gambar 2.10. Sequence Diagram dengan View Layer

Multi-Layer sequence diagram terdiri dari 2 kelas layer yaitu :

1. View layer class yang merepresentasikan masukan dan keluaran

layar untuk aplikasi. Diagram ini dapat membantu untuk

memberikan gambaran integrasi antara UI dengan kelas objek

pada sistem. Penggambaran Multi-Layer sequence diagram

dengan view layer dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

2. Data access layer class yang digunakan ketika logika bisnis

cukup rumit dan harus menggunakan SQL statement yang

terhubung dengan database.

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

38

Gambar 2.11. Sequence Diagram dengan Data Access Layer

2.11.10. User Interface

Satzinger (2016 : 219) mengungkapkan user interface sebagai

sebuah kumpulan input dan output yang secara langsung melibatkan

pengguna aplikasi, atau dapat dikatakan user interface merupakan

bagian sistem dimana user dapat melihat dan berinteraksi dengan

sistem. Dalam pembuatan User Interface, Satzinger (2016 : 223)

mengungkapkan prinsip-prinsip dasar dalam merancang sebuah user

interface, yaitu :

1) Human-Interface Objects

Sebuah user interface dapat dikatakan sangat baik apabila

memiliki HIO (Human-Interface Objects) yang digambarkan

dengan sebuah ikon menggambarkan fungsinya, atau HIO juga

dapat dicapai apabila perancang dapat menggunakan sebuah

ikon dengan fungsinya yang tidak asing atau sudah dikenali oleh

user

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

39

sebelumnya. Selain itu HIO juga harus menyediakan gambaran

umpan balik kepada user agar user dapat mengetahui bahwa

sebuah button telah diaktifkan.

2) Consistency

Keefektifan user experience sangatlah bergantung pada

kekonsistenan user interface dalam sebuah aplikasi. User juga

tidak hanya mengharapkan sebuah kekonsistenan dari sebuah

aplikasi tetapi kekonsistenan lintas aplikasi. Untuk itu

perancang harus mampu untuk merancang sebuah aplikasi

dimana menunjukkan kekonsistenan dalam penggunaan tipe

huruf, warna, bahasa yang digunakan dan sebagainya dalam

sebuah user interface.

3) Discoverbility

Dalam merancang user interface, seorang perancang tentu harus

memikirkan tata letak sebuah fungsi atau sebuah perintah yang

dapat digunakan oleh user dalam mengendalikan sistem yang

digunakan. Tetapi tidak semua fungsi dapat ditunjukkan dalam

sebuah interface, perancang mungkin meletakkan fungsi

tersebut secara tersembunyi. Dalam hal ini perancang harus

memikirkan bagaimana membuat fitur user interface yang

menyediakan petunjuk untuk membantu user menemukan fitur

tersembunyi. Petunjuk yang dirancang juga harus efektif, seperti

menggunakan diagram visual yang dapat membantu user dalam

menemukan fitur tersembunyi dengan cepat.

4) Closure

Dalam banyak kasus, terutama dalam prosedur kegiatan

perusahaan atau organisasi, sebuah use case memerlukan

beberapa tahapan untuk dapat dikatakan selesai. User interface

dapat dikatakan sebagai user interface yang baik apabila

memiliki tahapan awal dan akhir yang didefinisikan dengan

jelas. Pemakaian kotak dialog untuk memberikan pemberitahuan

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

40

kepada user apabila sebuah fungsi telah dijalankan menjadi

sebuah nilai tambah dalam membuat user interface. Selain itu

dalam merancang sebuah user interface yang baik, perancang

juga harus dapat menjaga pekerjaan user dimana user interface

dapat menangkap dan mengingat data yang sudah dimasukkan

oleh user, sehingga apabila terjadi kesalahan dalam menginput

sebuah data, data yang sudah benar yang sebelumnya sudah

dimasukkan oleh user tidak hilang begitu saja. Kemudian hal

lainnya yang perlu diperhatikan oleh seorang perancang adalah

memastikan adanya fitur yang dapat membatalkan suatu fungsi

yang ingin dijalankan. Hal ini diperlukan agar user tidak takut

dalam mempelajari sebuah fitur atau fungsi yang dimiliki oleh

sebuah aplikasi, ataupun user secara tidak sengaja menjalankan

sebuah fungsi dan ingin membatalkannya.

5) Readibility and Navigation

Dalam merancang sebuah user interface, seorang perancang

perlu memperhatikan dan memastikan tipe dan ukuran huruf

yang akan digunakan dalam sebuah user interface dapat terbaca

oleh user. Selain itu, seorang perancang dituntut untuk dapat

membuat sebuah navigasi yang jelas agar dapat dimengerti oleh

user, serta menyediakan jalan keluar dari sebuah user-interface

untuk user tanpa harus keluar dari aplikasi tersebut.

6) Usability and Efficiency

Salah satu pertimbangan utama dalam merancang user interface

adalah bagaimana meningkatkan keefektifan dan keefesiensian

user ketika berinteraksi dengan sistem. Oleh karena itu, seorang

perancang perlu memperhatikan 3 hal berikut yaitu,

menyediakan shortcut keys untuk mendukung kefisiensian user,

merancang pesan error yang menyediakan pilihan solusi

sehingga dapat memudahkan user dalam mengatasi error yang

terjadi, dan yang terakhir adalah merancang user interface

sesederhana mungkin sehingga tampilan user interface tidak

membingungkan user.

Page 33: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/RS1_2018_1... · Web viewContoh Perhitungan Pph 21 Bapak Budi Setiawan bekerja pada berusahaan PT. XYZ dan memiliki

41

2.12. Kerangka Berpikir

LATAR BELAKANG“Mengapa Perusahaan Membutuhkan Sistem?”

Menetukan :Latar BelakangRuang LingkupTujuan dan ManfaatMetodologiSistematika Penulisan

Mengumpulkan :Teori-teori yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian.

ANALISIS SISTEM BERJALAN“Bagaimana prosedur proses berjalan?”“Dokumen apa saja yang dibutuhkan?”

“Apakah tujuan perusahaan telah tercapai?”

Mengidentifikasi :Sistem berjalanSejarah, tujuan, visi dan misi perusahaanProsedur dan proses bisnis

Mengumpulkan dan menganalisa :Semua data dan informasi terkait dengan proses penggajianMenganalisa masalah yang terjadi dalam perusahaan terkait dengan proses penggajianMemberikan solusi atas permasalahan yang terjadi.

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN“Seperti apa behavior masing-masing objek?”

“Seperti apa perancangan sistem yang akan dibuat?”

Analisis :Permodelan analisis dan requirement berbasis object oriented (OOA).

Merancang :Permodelan desain atau rancangan berbasis object oriented (OOA).

RANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PT. SINAR ELANG PERKASA