PADA PT. XYZ DI CIKARANG

104
ANALISIS PENGARUH HARGA, KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN PENGALAMAN BELANJA TERHADAP MINAT BELI PRODUK FASHION SECARA ONLINE PADA PT. XYZ DI CIKARANG Oleh : Rachel Daniela Tanagan ID. 014201305065 Skripsi Dipersembahkan Untuk Fakultas Bisnis President University Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Juni 2017

Transcript of PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Page 1: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

ANALISIS PENGARUH HARGA, KEMUDAHAN

PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN PENGALAMAN

BELANJA TERHADAP MINAT BELI PRODUK FASHION

SECARA ONLINE

PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Oleh :

Rachel Daniela Tanagan

ID. 014201305065

Skripsi Dipersembahkan Untuk

Fakultas Bisnis President University

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Manajemen

Juni 2017

Page 2: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Rachel Daniela Tanagan, menyatakan bahwa skripsi

dengan judul : ANALISIS PENGARUH HARGA, KEMUDAHAN PENGGUNAAN,

KEPERCAYAAN DAN PENGALAMAN BELANJA TERHADAP MINAT BELI

PRODUK FASHION SECARA ONLINE PADA PT. XYZ DI CIKARANG adalah benar

hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan siapapun sebelumnya untuk

memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, kecuali yang secara tertulis dalam

naskah ini yang disebutkan dalam referensi.

Cikarang, 05 Juni 2017

Yang membuat pernyataan,

Rachel Daniela Tanagan

ID. 014201305065

Page 3: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa Pengaruh Harga, Kepercayaan, Kemudahan Penggunaan, dan Pengalaman Belanja Terhadap Minat Beli Produk Fashion Secara Online pada PT. XYZ di Cikarang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah berbelanja di Bukalapak.com dengan 100 responden dari total populasi tak terhingga. Berdasarkan uji t yang dilakukan diketahui bahwa kualitas website dan harga terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian online pada Bukalapak.com. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (adjusted R square) adalah sebesar 0,440. Hal ini dapat diartikan bahwa persen pengaruh variabel bebas (kualitas website, kemenarikan posting messages, reputasi dan harga) terhadap variabel terikat keputusan pembelian online sebesar 0,470 (47%) sedangkan sisanya (53%) dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Kata kunci: Harga, Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan dan Pengalaman Belanja

Page 4: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

ABSTRACT

This study purposed to analyze the effect of applying price, ease of use, trust, experience as the effort for increasing the prospect of gadget purchase decision through PT. XYZ in Cikarang by using quantitative approach. Data collection method, in this study is by using questionnaire and multiple linear regression for the technical. Subjects in this study were people who have already shopped through e-commerce Bukalapak.com with 100 respondents of total population which is uncountable. Based on t test were made known website quality and price proven to significantly influence online purchase decision through e-commerce Bukalapak.com. Based on the table can be seen that the coefficient of determination (adjusted R square) is approximately 0,470. This may imply that the percentage contribution of independent variables (website quality, attractiveness of posting messages, reputation) on the dependent variable online purchase decision amounted to 0,470 (47%) while the rest (53%) are influenced or determined by other factors not included in the research model units.

Keywords : Website Quality, Attractiveness of Posting Messages, Reputation and Price

Page 5: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Kata Pengantar

Puji syukur penulisan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Analisis Pengaruh Harga, Kemudahan

Penggunaan, Kepercayaan Dan Pengalaman Berbelanja Terhadap Minat Beli Produk Fashion

Secara Online Di Bukalapak.com dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Fakultas Bisnis, Universitas Presiden Cikarang –

Bekasi.

Dalam penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu penulis baik secara

langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materil. Oleh sebab itu, penulis

mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

1. Ibu Dr.Dra.Genoveva, MM selaku Kepala Program Studi Management.

2. Bapak Dr.Dedi Rianto Rahardi, MM selaku Dosen pembimbing yang senantiasa

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan

kepada penulis.

3. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Management yang telah memberikan bekal pengetahuan,

ketrampilan dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

4. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Jacobus Rudy Tanagan dan Ibunda Sri

Wahyuni Seran serta kedua kakakku tersayang Pierre Julian Tanagan dan Judith

Johana Tanagan yang senantiasa memberikan perhatian, dukungan semangat dan Doa

yang tak pernah putus dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Werry Permatasari dan Sundari Rohima sebagai kawan yang memotivasi saya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman angkatan 2013 yang selalu memberikan support dan dorongan moril.

7. Seluruh staf Fakultas Management Universitas Presiden yang telah membimbing dan

membantu penulis selama menyelesaikan studi di Fakultas Management Universitas

Presiden.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa selama dari awal proses penelitian sampai pada penyusunan skripsi

ini, banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun, penulis banyak belajar mengenai

Page 6: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

hal tersebut. Tidak hanya berhubungan dengan tema skripsi, melainkan juga berbgai input

dan nasihat dari berbagai pihak untuk pengembangan diri penulis, terutama terkait dengan

attitude dan soft skill. Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kata sempurna. Akan tetapi, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak.

Cikarang, 05 Juni 2017

Penulis,

Rachel Daniela Tanagan

ID.014201305065

Page 7: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………...………………..i

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI……...……………………...…..ii

LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING……...………………...…………..iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI………………..……..... iv

ABSTRAK……………………………………………………………………..….v

ABSTRACT……………………………………………………………………....vi

KATA PENGANTAR………………………………………………………...…vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………..………ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………..……...xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xiii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………xiv

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1

1.2 Identifikasi Masalah…………………………………..…………….....8

1.3 Perumusan Masalah…………………………………….......…..……..9

1.4 TujuanPenelitian………………………………………………...…...10

1.5 ManfaatPenelitian…………..………….…………………………….10

1.6 Pembatasan Masalah…………………………………………………11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………..………..……12

2.1 Belanja Online….....................………….…………………………....12

2.1.1 Proses Belanja Online…....................................................................12

2.1.2 Keuntungan Online Shopping............................................................13

2.1.3 Kelemahan Belanja Online................................................................13

2.2 Konsep E-Commerce............................................................................14

2.3 Keputusan Pembelian………………………………………………...16

2.4 Minat Beli …….………………………………………………….…..17

2.5 Harga ……………………………………..…………………………...17

2.6 Kemudahan Penggunaan……..………………………………………19

2.7 Kepercayaan………….……………………………...…………….....20

2.8 Pengalaman Berbelanja...………………………………………….....21

2.9 Hubungan Antar Variabel……..………...…………………………....23

Page 8: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

2.9.1 Hubungan Antara Harga Produk Terhadap Minat Beli…….….…...23

2.9.2 Hubungan Antara Kemudahan Terhadap Minat Beli ……………...23

2.9.3 Hubungan Antara Kepercayaan Terhadap Minat Beli………..…….24

2.9.4 Hubungan Antara Pengalaman Terhadap Minat Beli ………..…….24

2.10 Penelitian Terdahulu..………………………………………..….......25

2.11 Kerangka Pemikiran ……………………………………….…….....28

2.12 Hipotesis………………………………………………………….....29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………….…………………………..30

3.1 Rancangan Penelitian…………..…………………………….............30

3.2 Populasi dan Sampel……….…………...……………………………31

3.2.1 Populasi…………………..……………………...…………………31

3.2.2 Sampel…………………………………..………….……………....31

3.3Jenis dan Sumber Data………………………………………………..32

3.3.1Jenis data.………………………………………………….………..32

3.3.2 Sumber Data………………………………………………………..32

3.4 Metode Pengumpulan Data…………………………………………...33

3.4.1 Dokumentasi………………………………………………………..33

3.4.2 Metode kuesioner……………………………….…………………..33

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian………………………….……………..35

3.5.1Waktu penelitian……………….…………………………………....35

3.5.2 Tempat penelitian…………………………………………………..36

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas...…………………………………….....36

3.6.1 Uji validitas……...……………………………………………….....36

3.6.2 Uji reliabilitas……...………………………………….....................37

3.7 Metode Analisis....................................................................................37

3.7.1 Analisa deskriptif……...………...…………………….....................37

1 Rata-rata……………………………………………….................38

2 Standar deviasi…………………………………………………...38

3.7.2 Uji asumsi klasik……...………...…………………….....................39

1 Uji normalitas………………………………………….................39

2 Uji multikolinieritas ……………………………...……………...39

3 Uji heteroskedastisitas …………………………………………...40

3.7.3 Analisa regresi linier berganda ……...………...…….………..........40

3.8 Tes hipotesis ..........……...………...…………………………..……..41

Page 9: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3.8.1.Uji signifikansi parameter individual…………………..................41

3.8.2 Uji signifikansi simultan………...………………………………..42

3.9 Koefisien determinasi………………...…………………………......43

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN………................................44

4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………..……………………………....44

4.1.1Sejarah Bukalapak.com………..…………...…………....................44

4.2 Karakteristik Responden…..………………………………………...45

4.2.1Profil responden………………………………………………........45

1.Berdasarkan jenis kelamin………………………….…...................45

2.Berdasarkan usia responden………………………….…………....46

3. Berdasarkan jenis pekerjaan………………………….………..….46

4. Berdasarkan pendidikan terahkhir………..………….………..…..47

4.2.2 Uji Kualitas Data.…………………………………….………..…..47

1 Uji validitas.……………………..................................................47

2 Uji reliabilitas………………………………………....………...50

4.2.3 Rata-rata dan standar deviasi……………………….….………….55

4.2.4 Uji asumsi klasik………………………………….…….…………55

1. Uji normalitas…………………………………...……….………..55

2. Uji heteroskedastisitas……………………………………....…….58

3. Uji multikolinearitas……………………………………....………60

4.2.5Analisa Regresi Lininer Berganda………………………....……….61

4.2.6 Uji Hipotesis.………………………………………………………63

1 Uji t-stastistik………………………………………....................63

2 Uji simultan (uji F statistik)……………….………………….....64

3 Koefisien determinasi…………………………………….……...65

4.3 Pembahasan……………………………………………………...…..66

BAB V PENUTUP………………………. ……..………………..……..............69

5.1Kesimpulan………………………….................……………………..69

5.2 Saran………………...…………………………………………...…..70

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….….….70

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………..….….77

Page 10: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tingkat Pengguna Internet Dunia…………………………..…………..2

Tabel 2.1. Penelitian-Penelitian Terdahulu ...........................................................25

Tabel 3.1. Instrumen Penelitian…………………….…...…………………….…34

Tabel 4.1. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Harga…………….…….…..48

Tabel 4.2. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kemudahan Penggunaan.….48 Tabel 4.3. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kepercayaan……..……..….49 Tabel 4.4. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Pengalaman Berbelanja….....49 Tabel 4.5. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Minat Beli………………….51 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas………………………………..….………51

Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Harga.................................……….....52

Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Kemudahan Penggunaan…................52

Tabel 4.9. Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan.................…...…...........53

Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Pengalaman Belanja.........................54

Tabel 4.11. Jawaban Responden Mengenai Minat Beli......................……..........55

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov…………….......58 Tabel 4.13. Hasil Pengujian Multikolinearitas…………………………………...61 Tabel 4.14. Hasil Estimasi Analisis Regresi………………………….………….62

Page 11: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Penetrasi Internet User di Indonesia…….………….……………......3

Gambar 1.2 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia………....3

Gambar 1.3 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Pekerjaan……4

Gambar 1.4 Peringkat Situs E-commerce C2C di Indonesia...................................6 Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian.............................................................16 Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran……………………....…....…..…....................28 Gambar 3.1. Proses Rancangan Penelitian…..…..…...………………………..…30 Gambar 4.1. Logo Bukalapak……………………………......…………………..44 Gambar 4.2. Karakteristik Jenis Kelamin……………………….......…………...45 Gambar 4.3. Karakteristik Usia Responden………………………….…………..46 Gambar 4.4. Karakteristik Jenis Pekerjaan…………………….………………...46 Gambar 4.5. Karakteristik Pendidikan Terakhir………………………………....47

Page 12: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian…………………………………………..…….77

Lampiran 2 Tabel Jawaban Kuesioner..……..........................……...……….…...82

Lampiran 3 Hasil Tes Turnitin...............................................................................83

Page 13: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan

dalam Bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa

rangkaian jaringan. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Menurut Hermawan (2013), internet adalah

komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh komputer di dunia

meskipun berbeda sistem operasi dan mesin. Lebih lanjut dijelaskan bahwa intenet mampu

untuk menyediakan askes untuk layanan telekomunikasi dan berbagai sumber daya informasi

untuk jutaan pemakaiannya yang tersebar di seluruh dunia. Internet memliki berbagai macam

layanan-layanan internet meliputi komunikasi secara langsung seperti email dan juga

chatting, diskusi seperti Usenet News, email dan juga milis serta sumber daya informasi yang

terdistrubusi (World Wide Web, Gopher), remote login, dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan

lain-lainnya.

Dengan semakin berkembangnya teknologi terutama dalam jaringan internet, dimana

penggunaan internet sudah mengglobal, hampir setiap orang menggunakan internet, internet

seakan-akan sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Peran internet dikehidupan sehari-hari

sangat penting, terutama di dunia bisnis, internet akan sangat memberikan dampak besar bagi

dunia bisnis barang dan jasa, dimana sekarang internet sudah dimanfaatkan sebagai alat untuk

menjual barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, penjualan barang atau jasa

menggunakan internet sering disebut e-commerce.

Menurut Keil, Lee, dan Deng (2013), perdagangan elektronik (electronic commerce,

disingkat EC, atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau

pertukaran produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.

Beberapa orang memandang istilah perdagangan (e-commerce) hanya untuk menjelaskan

transaksi yang dapat dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang

menyadari bahwa istilah e-commerce sangat sempit. Sehingga, banyak yang menggunakan

istilah e-bussines sebagai istilah penggantinya. Bisnis elektronik (electronic bussines atau e-

Page 14: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

bussines) mengarah pada definisi EC yang lebih luas, tidak adanya pembelian dan penjualan

barang saja. Tetapi juga layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis.

Tabel 1.1 Tingkat Pengguna Internet Dunia

Sumber : www.internetworldstats.com (2017)

Dari gambar tabel peringkat penggunaan internet dunia diatas, dapat dilihat bahwa

Indonesia menempati peringkat 5 (lima) dari 20 (dua puluh) negara lainnya dengan jumlah

perkiraan pengguna internet adalah 132.700.000 ( seratus tiga puluh dua juta tujuh ratus ribu).

Di Negara kita Indonesia, internet sudah mulai berkembang mulai dari tahun 1990an.

Menurut sumber data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJIII, 2016) pada

Gambar 1.1, Pulau jawa adalah pulau dengan pengguna internet terbesar dengan tingkat

persentase 65% dari total seluruh penduduk di Indonesia sedangkan pulau dengan internet

user terendah adalah Papua dan Maluku dengan tingkat persentase 2,5% dari total penduduk

di Indonesia.

Page 15: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Gambar 1.1

Penetrasi Internet User di Indonesia

Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), 2017

Menurut Gambar 1.1, berdasarkan hasil survei internet Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII) 2016, Indonesia terus mengalami pertumbuhan pengguna internet

yang luar biasa sehingga jumlah total internet user Indonesia saat ini mencapai 132,7 juta

pengguna. Angka ini naik cukup tinggi dibandingkan dengan hasil survei pada tahun 2014

yang menunjukkan jumlah pengguna internet Indonesia sebesar 88 juta pengguna. Angka

132,7 juta pengguna tersebut berarti melewati 50% dari jumlah populasi atau penduduk

Indonesia, tepatnya penetrasinya sebesar 51,8%.

Gambar 1.2

Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), 2016

Berasarkan informasi Gambar 1.2, berbeda dengan hasil suvey pada tahun 2014,

dimana internet user dengan pengguna terendah pada kelompok usia 55 tahun keatas yang

mencapai 10% dari seluruh jumlah penduduk di Indonesia. Jika ditunjau dari usia

penggunanya, internet user di Indonesia tertinggi pada tahun 2016 didominasi oleh pengguna

yang berusia produktif pada grup di usia 35-44 tahun yang mencapai total 29.2%.

Page 16: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Gambar 1.3

Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Pekerjaan

Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), 2016

Menurut Gambar 1.3 diatas, hasil suvei pengguna internet Indonesia terbanyak pada

tahun 2016 adalah pekerja / wiraswasta dengan jumlah presentase sebanyak 62% dari jumlah

seluruh penduduk Indonesia. Jumlah pengguna diurutan kedua setelah pekerja / wiraswasta

adalah ibu rumah tangga dengan jumlah presentase sebanyak 16.6%, kemudian diikuti oleh

7.8% jumlah presentase oleh mahasiswa sebagai pengguna Internet di Indonesia. Urutan

terbawah adalah pelajar dan lainnya dengan jumlah presentase sebanyak 6.3% dan 0.6%.

Meningkatnya pengguna internet di dunia dan adanya teknologi internet, bisnis jual

beli mulai terlihat kemajuan dan perkembangan. Sudah sangat banyak pelaku bisnis yang

menggunakan internet untuk perdagangannya atau untuk melakukan promosi, bisnis baru di

dalam dunia digital ini disebut dengan e-commerce (perdagangan elektronik). Perdagangan

elektronik (e-commerce) menurut Laudon (2012) adalah the use of internet and the web to

transact business.

Menurut Laudon (2012) perdagangan elektronik (e-commerce) terbagi menjadi lima

jenis, yaitu :

1) Business-to-Business (B2B) E-Commerce.

Business to Business (B2B) yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling mempunyai

kepentingan bisnis, sering disebut sebagai bisnis antar perusahaan.

2) Business-to-Consumer (B2C) E-Commerce.

Business to Consumers (B2C) terjadi antara pelaku bisnis dengan konsumen, atau juga

sebagai contoh adalah antara produsen yang menjual dan menawarkan produknya ke user

umum secara daring.

Page 17: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3) Consumer-to-Consumer (C2C) E-Commerce.

Consumer to Consumer (C2C) terjadi dari konsumen ke konsumen, yaitu individu

bukan perusahaan yang menjual produk atau layanan via situs jual beli online. C2C E-

Commerce sebagai tempat dimana konsumen mempraktekan usaha jual dan beli dengan

pembeli – pembeli yang lain dalam jaringan daring atau online.

4) Peer-to-Peer (P2P).

Peer to Peer (P2P) adalah jenis bisnis e-commerce yang dibutuhkan bagi mass user,

P2P terjadi dengan menggunakan teknologi peer-to-peer yang menjadikan internet user agar

bisa bertukar dan membagikan data-data langsung dan saat itu juga tanpa melalui server.

5) Mobile Commerce (M-commerce)

M-commerce adalah subkategori e-commerce, dan perbedaan substansial sebenarnya adalah

jenis perangkat yang digunakan untuk belanja.

Gambar 1.4

Peringkat Situs E-commerce C2C di Indonesia

Sumber : https://ecommerceiq.asia/top-ecommerce-sites-indonesia, 2017

Page 18: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Hingga saat ini Bukalapak.com sedang bersaing dengan situs jual beli online lainnya.

Berdasarkan tabel 1.2, terdapat 5 e-commece Indonesia dengan peringkat tertinggi berasarkan

jumlah visitor. Walaupun ranking Bukalapak.com dengan jumlah visitor 25.109.724 berada

diatas situs jual beli Qoo10.co.id dan Jualo.com, akan tetapi Bukalapak.com masih tertinggal

dari Elevenia.com dan Tokopedia.com dengan jumlah visitor masing – masing 32.663.171

dan 43.257.900.

Menurut survei Google, produk pakaian merupakan barang pertama yang dibeli

secara online. Banyak orang membeli produk pakaian dari internet untuk menghemat waktu.

Pada umumnya pembelanja online atau konsumen online lebih ingin menghemat waktu dari

pada menghemat uang. Konsumen online untuk produk-produk pakaian ini juga tidak hanya

kaum wanita, kaum pria pun juga banyak yang gemar berbelanja produk fashion online.

Beberapa produk fashion paling diminati oleh pria ialah busana muslim, jaket, jam tangan,

dan sepatu. Barang-barang fashion adalah produk paling laris yang dijual online di internet di

Indonesia. (https://komunitas.bukalapak.com/news/37378-ptmn0x)

Pada bulan Agustus 2016 yang lalu, terjadi kasus penipuan produk fashion oleh salah

satu penjual yang terdaftar di Bukalapak.com. Menurut komunitas Bukalapak, penjual

mengaku bahwa sudah mengirimkan produk kemeja yang sesuai dengan spesifikasi yang

dicantumkan pada kolom deskripsi produk kepada pembeli. Namun pada saat dibandingkan,

ternyata memang terdapat perbedaan spesifikasi ukuran antara produk yang dipasarkan oleh

penjual dan produk yang diterima pembeli. Sesuai dengan peraturan yang dikemukakan oleh

Bukalapak.com, jika produk yang dibeli tidak sesuai, maka pembeli berhak untuk melakukan

retur. Pembeli sudah datang ke kantor Bukalapak pada 15 Agustus 2016 pukul 15:00 WIB.

Namun pihak penjual baru hadir pada pukul 16:00 WIB. Karena keterbatasan waktu, pembeli

memutuskan pergi terlebih dahulu setelah memberikan bukti kepada pihak Bukalapak.com.

Adapun status transaksi sudah direfund (dana dikembalikan kepada pembeli) dan barang

sudah berada di kantor Bukalapak. (https://blog.bukalapak com/2016/08/).

Praktisi keamanan komputer bernama Herdian Nugraha menemukan celah keamanan

dalam situs-situs belanja online, Tokopedia, Bukalapak, dan situs pesan desain online,

Sribu.com.Herdian mengaku bisa membobol situs-situs milik startup Indonesia tersebut dan

kemudian menginformasikannya ke pihak terkait. Dalam situs blog pribadinya, Herdian

membeberkan metode pembobolannya. Ia mengakses server ketiga situs dengan

memanfaatkan celah keamanan bernama ImageTragick. Memanfaatkan kelemahan

Page 19: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

ImageMagick, piranti lunak yang biasa digunakan oleh layanan situ untuk memproses foto

atau gambar. Setelah file gambar yang dimodifikasi itu diunggah, Herdian pun mendapatkan

hak penuh akses server di ketiga situs. Di sana, ia bisa mendapatkan data penting, seperti

alamat e-mail dan password pengguna. Bug tersebut ditemukan oleh peneliti keamanan

Nikolay Ermishkin pada Mei 2016 lalu. CEO Bukalapak, Achmad Zaky saat juga mengakui

keberadaan celah keamanan yang ditemukan oleh Herdian. Celah tersebut pun sudah ditutup

dan pria yang menemukannya diganjar hadiah sekaligus direkrut menjadi karyawan

Bukalapak.(http://tekno.kompas.com/read/2016/07/20/22030007/begini.cara.herdian.membob

ol.server.bukalapak.dan.tokopedia)

Menurut Chang (2011), harga adalah salah satu faktor yang berhubungan secara

signifikan dan positif akan minat pembelian konsumen secara online. Setiap melakukan

penelaahan di internet untuk mencari produk, pembeli akan menetapkan harga sebagi hal

pertama dan terutama dalam memutuskan pembelian.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ramayah dan Ignatius (2012), penelitian

berisi mengenai minat beli konsumen berdasarkan efek langsung dari fitur belanja online.

Hasil pada penelitiannya menunjukan bahwa kemudahan penggunaan secara keseluruhan

memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen.

Penelitian mengenai minat beli konsumen berdasarkan faktor yang datang dari

individu dilakukan oleh Mohmed (2013), diketahui bahwa pengalaman sebelumnya dalam

berbelanja online memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen

dalam berbelanja online di masa yang akan datang.

Pada penelitian yang dilakukan Danesh, Nasab dan Ling (2012) pada industri

hypermarket menemukan bahwa pentingnya kepercayaan pelanggan, beralih hambatan dan

kepuasan pelanggan dalam perencanaan bisnis strategis mereka dalam rangka untuk

meningkatkan tingkat retensi pelanggan. Kepercayaan menjadi faktor yang utama dalam

setiap jual beli secara online. Hanyalah pelanggan yang memiliki kepercayaan dan berani

untuk melakukan transaksi melalui media internet.

Menurut pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online memiliki pengaruh positif

dan signifikan terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja online di masa yang akan

datang.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, judul dalam penelitian ini adalah

Analisis Pengaruh Harga Produk, Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan dan Pengalaman

Berbelanja Terhadap Minat Beli Produk Fashion Secara Online di Bukalapak.com.

Page 20: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjabaran latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, diketahui

bahwa pengunjung di Bukalapak.com sudah terbilang tinggi jika dibandingkan dengan e-

commerce lainnya, yaitu sekitar 25.109.724 pengunjung dibulan April 2017.

Namun terlihat dari persaingan antar situs jual beli online, posisi Bukalapak.com

masih lebih rendah jika dibandingkan dengan situs jual beli sejenis lainnya. Bukalapak.com

memiliki posisi ketiga diantara lima situs yang disebutkan diatas dari info peringkat

Bukalapak.com (gambar 1.4). Dari data ini dapat dilihat bahwa minat beli konsumen di situs

Bukalapak.com masih kalah saing jika dibandingkan dengan Elevenia.com dan

Tokopedia.com, walaupun posisi Bukalapak.com masi diatas jika dibandingkan dengan situs

online Qoo10.co.id dan Jualo.com.

Sesuai dengan informasi latar belakang dari beberapa sumber mengenai kasus yang

dialami oleh Bukalapak.com, penjual pada Bukalapak.com masih belum semuanya

profesional dan jujur atas penjualan produk – produk yang mereka pasarkan kepada seluruh

calon pembeli pada Bukalapak.com. Selain itu juga, walaupun sudah menjadi e-commerce

yang besar namanya dan terkenal dimana - mana, ternyata sistem keamanan situ

Bukalapak.com masi belum sempurna dan dapat diretas oleh pihak lain.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian dan teori terdahulu, diketahui bahwa terdapat adanya beberapa

variabel yang memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen. Variabel-variabel tersebut

adalah harga produk, kemudahan penggunaan, pengalaman berbelanja dan kepercayaan

konsumen. Namun diantara penelitian-penelitian yang dijabarkan diatas, ditemukan adanya

hasil yang berbeda-beda mengenai mengenai hubungan variabel-variabel yang diteliti.

Oleh sebab itu dengan adanya fenomena bisnis ini, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu bagaimana meningkatkan minat beli konsumen di situs jual beli online

Bukalapak.com. Selanjutnya rumusan masalah penelitian yang muncul dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu :

1) Apakah Harga Produk memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?

2) Apakah Kemudahan Penggunaan memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?

3) Apakah Kepercayaan Konsumen memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?

Page 21: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4) Apakah Pengalaman Berbelanja memiliki pengaruh terhadap Minat Beli Konsumen secara online di Bukalapak.com?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diutarakan diatas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu :

1) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Harga Produk situs jual beli online terhadap

Minat Beli Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.

2) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Kemudahan Penggunaan terhadap Minat Beli

Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.

3) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Pengalaman Berbelanja terhadap Minat Beli

Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.

4) Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh Kepercayaan Konsumen terhadap Minat Beli

Konsumen pada situs jual beli online Bukalapak.com.

1.5 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Praktis

Penelitian ini dibuat agar diharapkan dapat menambah pengetahuan, baik untuk

kalangan akademis maupun masyarakat luas secara umum mengenai pengukuran harga,

kemudahan penggunaan, kepercayaan, serta pengalaman berbelanja dan pengaruhnya

terhadap minat beli konsumen.

2) Manfaat Teoritis

Diharapkan agar penelitian ini dapat memperluas dan menambah wawasan dan

referensi kepustakaan mengenai ilmu pengetahuan di bidang pemasaran yaitu harga,

kemudahan penggunaan, kepercayaan, serta pengalaman berbelanja dan pengaruhnya

terhadap minat beli konsumen.

Page 22: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

1.6 Pembatasan Masalah

Berkaitan dengan luasnya variasi pengalaman konsumen dalam melakukan akses

website dan sosial media, waktu yang peneliti miliki tidak cukup banyak (terbatas) dan area

atau lingkupan yang tidak begitu luas, maka peneliti hanya mengambil 4 (empat) faktor atau

variabel dalam penelitian ini yaitu harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan

pengalaman berbelanja. Pengambilan atau pemilihan 4 (empat) variabel ini agar penelitian

menjadi lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud. Menurut APJII

(2016), jika dilihat dari persentase pengguna internet di Indonesia, untuk kalangan pekerja

adalah sebesar 62%. Karena untuk target penelitian (responden) adalah para konsumen yang

sudah pernah membeli produk fashion di Bukalapak.com dan bertempat tinggal di Cikarang

yang jumlahnya tak terhingga untuk variabel-variabel yang dipilih saling berhubungan satu

dengan yang lainnya.

Page 23: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belanja Online

Online shop merupakan sarana atau toko untuk menawarkan barang dan jasa lewat

internet sehingga pengunjung online shop dapat melihat barang-barang di toko online

(Loekamto, 2012). Online Shopping adalah salah satu contoh perdagangan elektronik yang

berguna untuk kegiatan transaksi penjual ke konsumen ataupun penjual ke penjual (Halim,

2012). Belanja online pertama kali diaplikasikan di negara Inggris pada tahun 1979 dari

Redifon Computers oleh Aldrich. Beliau menyatukan komputer dengan televise berwarana

yang dapat memproses transaksi secara realtime atau pada saat itu juga melalui mediasi kabel

telepon. Beliau menjual system untuk belanja online yang dia temukan di berbagai wilayah

Negara Inggris sejak tahun 1980.

Pada tahun 1994, Netscape meluncurkan SSL encryption of data transferred online

karena dianggap hal yang paling penting dari belanja daring adalah media untuk transaksi

onlinenya yang aman dan bebas dari peretasan. Tahun 1996, eBay situs belanja online tercipta

dan kemudian maju berkembang menjadi salah satu situs dengan jumlah transaksi online terbesar

hingga saat ini. (https://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_daring)

Menurut Handayani (2010:11) ada tiga elemen berbeda yang ditemui di e-commerce

yaitu: a. Vendor yakni organisasi atau orang yang menjual barang atau jasa secara elektronik.

Mereka disebut electronic vendor atau e-vendor.

b. Konsumen yang menggunakan jasa elektronik untuk mencari informasi, memesan jasa atau

membeli produk.

c. Teknologi berupa perangkat keras (komputer, internet, telepon seluler), perangkat lunak

yang dapat digunakan untuk bertransaksi

2.1.1. Proses belanja online

Belanja online dapat dilakukan dengan cara melakukan window shopping online pada

web yang dituju. Kemudian, pembeli dapat mengeklik barang yang diinginkan. Setelah itu

pembeli kemudian dibawa kepada jendela yang menampilkan tata cara pembayaran yang

disepakati dan kemudian setelah nominal uang ditransfer, maka penjual akan mengirim

barang melalui jasa pos. Dewasa ini, tata cara belanja online dapat dilakukan semakin mudah.

Page 24: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Ketika pembeli tertarik dengan barang yang dituju, ia cukup melakukan panggilan telepon

dengan sang penjual ataupun mengetikkan sms sesuai aturan. Setelah pesan diterima, pembeli

biasanya diharuskan mentransfer sejumlah uang ke rekening penjual dan barang yang dibeli

pun akan dikirim baik melalui kurir, dan jika wilayah pengiriman masih cukup dekat ataupun

melalui jasa pos. Pembayaran dapat dilakukan baik menggunakan kartu debit, kartu kredit,

PayPal, memotong pulsa pelanggan (untuk transaksi lewat HP), cek, maupun COD (Cash On

Delivery) yaitu pembayaran yang dilakukan ketika barang telah dikirim oleh penjual. Cash

On Delivery biasanya dilakukan melalui tatap muka antara penjual dan pembeli; penjual

dapat menunjukkan barangnya sehingga pembeli yang tertarik bisa meneliti barang yang akan

ia beli. Pembelian semacam ini biasanya melakukan pembayaran secara langsung/uang

kontan. Selain tatap langsung antara penjual dan pembeli, COD ini bisa dilakukan antara

kurir dan pembeli; biasanya penjual hanya akan melayani COD apabila daerah pembeli masih

dapat dijangkau oleh penjual. (http://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_Online)

2.1.2. Keuntungan Online Shopping

Menurut Turban (2012), kelebihan e-commerce dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Kelebihan e-commerce bagi perusahaan: - Ketersediaan pasar nasional dan internasional -

Penurunan biaya pemprosesan, distiribusi dan penarikan informasi

2. Kelebihan e-commerce bagi pelanggan - Akses ke sejumlah besar produk dan jasa, 24 jam

sehari. 3. Kelebihan e-commerce bagi masyarakat - Dengan mudah dan nyaman memberikan

layanan informasi, serta berbagai produk ke orang- orang di kota, di desa, dan berbagai

Negara berkembang.

2.1.3. Kelemahan belanja online

Mernurut Lasmadiarta (2013), selain memiliki keuntungan, terdapat pula kelemahan dari

belanja online, yaitu :

a. Kualitas barang yang diinginkan acak kali kualitasnya tidak seperti dengan yang terpasang

di website.

b. Rentan terjadinya aksi penipuan, dimana banyak kasus setiap kali pembeli telah

membayarkan jumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim dan penjual

menghilang dengan tidak ada tanggung jawab.

Page 25: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

c. Produk yang dibeli keadaannya rusak atau pecah karena media pengirimannya dan paket

tidak terbungkus aman dan sempurna.

d. Sering terjadi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi pada situs, penjual

cenderung selalu mengirimkan katalog online dan promosi melalui e-mail pembeli dan cukup

mengganggu privacy pihak pembeli.

Dari penjelasan teoritis diatas, belanja online merupakan suatu inovasi baru dalam dunia

pemasaran, dimana dengan pihak pembeli tidak perlu berkomunikasi secara tatap langsung

sehingga waktu untuk belanja lebih efisien. Namun belanja online juga memiliki kekurangan

akan resiko yang dapat merugikan pembeli, seperti kualitas barang dan keamanan bertransaksi.

2.2 Konsep E-Commerce

Menurut Turban (2012), perdagangan elektronik (electronic commerce, disingkat EC,

atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran

produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang

memandang istilah perdagangan (e-commerce) hanya untuk menjelaskan transaksi yang dapat

dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang menyadari bahwa

istilah e-commerce sangat sempit. Sehingga, banyak yang menggunakan istilah e-bussines

sebagai istilah penggantinya. Bisnis elektronik (electronic bussines atau e-bussines)

mengarah pada definisi EC yang lebih luas, tidak adanya pembelian dan penjualan barang

saja. Tetapi juga layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis. Lainnya memandang

ebussines sebagai “aktivitas selain pembelian dan penjualan” di internet, seperti kolaborasi

dan aktivitas intra bisnis.

Perdagangan elektronik atau e-commerce, adalah pembelian, penjualan, pemasaran,

servis, pengiriman, dan pembayaran barang dan jasa melalui jaringan komputer seperti

Internet. E-commerce dimungkinkan melalui penggunaan Hypertext Markup Language

(HTML), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), dan aplikasi server yang memungkinkan

pembelian berlangsung.

Menurut Turban (2012), e-commerce dapat dilakukan berbagai pihak, Jenis umum

dari transaksi ecommerce dijelaskan di bawah ini, yaitu :

Page 26: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

1. Bisnis ke bisnis (bussines-to-bussines—B2B) Dalam transaksi b2b, baik penjual maupun

pembeli adalah organisasi bisnis. Kebanyakan dari EC adalah jenis ini.

2. Perdagangan kolaborasi (collaborative--c-commerce) Dalam c-commerce para mitra bisnis

berkolaborasi (alih – alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini

seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.

3. Bisnis ke konsumen (bussines-to-consumer—B2C) Dalam B2C, penjual adalah perusahaan

dan pembeli adalah perorangan. B2C disebut juga e-tailing.

4. Konsumen-ke-konsumen (consumer-to-consumer—C2C) Dalam C2C, seorang menjual

produk ke orang lain. (Anda juga) dapat melihat C2C digunakan sebagai “customer-to-

customer” (pelanggan ke pelanggan). Kedua istilah ini dapat dianggap sama, dan keduanya

akan digunakan untuk menjelaskan orang – orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama

lain.

5.Konsumen-ke-bisnis (consumer-to-bussines—C2B) Dalam C2B, konsumen

memberitahukan kebutuhan atas produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk

menuediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen, Contohnya di Priceline.com, di mana

pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan Priceline mencoba untuk

menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.

6. Perdagangan intrabisnis (intraorganisasional) Dalam situasi ini perusahaan menggunakan

EC secara internal untuk memperbaiki operasinya, Kondisi khusus dalam hal ini disebut juga

sebagai EC B2E (business-to-its-employees).

7. Pemerintah-ke-warga(government-tocitizen—G2C) Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit)

pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi EC. Unit-unit

pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan

berbagai perusahaan (G2B).

8. Perdagangan mobile (mobile commerce—m-commerce) Ketika e-commerce dilakukan

dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon seluler untuk mengakses

internet dan berbelanja, maka hal ini disebut m-commerce.

Page 27: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

2.3 Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:157), perilaku keputusan pembelian mengacu pada

perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang

membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Menurut Kotler (2012), keputusan

pembelian adalah konsumen membentuk niat untuk membeli merek yang paling

disukai.Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

keputusan pembelian adalah perilaku konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang

mereka sukai.

Menurut Kotler (2012), konsumen akan melewati 5 (lima) tahap proses keputusan pembelian.

Tahap-tahap tersebut digambarkan pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler (2012:176)

Rangkaian proses keputusan pembelian konsumen menurut Kotler dan Armstrong (2012:176-

178) diuraikan sebagai berikut:

1) Tahap pengenalan masalah (problem recognition).

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali dan mengetahui masalah atau kebutuhannya.

Jika kebutuhan diketahui, maka konsumen akan tahu kebutuhan mana yang belum terpenuhi,

perlu segera dipenuhi, ataupun bisa ditunda pemenuhannya.

2) Tahap pencarian informasi (information search).

Konsumen yang terstimulasi kebutuhannya akan tertarik untuk mencari lebih banyak informasi

mengenai apa yang dibutuhkannya. Sumber informasi bias juga berasal dari sumber pribadi,

pengalaman sebelumnya, sumber komersial, dan sumber publik.

3) Tahap evaluasi alternatif (evaluation alternative).

Setelah selesai dalam tahap pencarian informasi, pembeli akan mengolah informasi tersebut dan

membuat penilaian terakhir. Pembeli dapat mengevaluasi alternatif produk yang akan dibeli pada

masing-masing pribadi dan situasi pembelian secara detail.

Need

recognition

Information

search

Evaluation

of alternatives

Purchase

decision

Postpurchase

behavior

Page 28: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4) Tahap keputusan pembelian (purchase desicion).

Pada tahapan evaluasi, konsumen membuat tingkatan pada merek dan membentuk minat untuk

membeli. Konsumen juga dapat kemungkinan untuk membentuk minat untuk membeli produk

yang paling diinginkan, tetapi ada juga dua faktor bisa saja muncul diantara minat beli dan

keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendapat orang lain mengenai barang tersebut dan

juga faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diekspektasikan.

5) Tahap perilaku pasca pembelian (purchase behaviour).

Didalam tahapan ini adalah terjadi ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut berdasarkan

rasa puas atau tidak puas terhadap produk yang dibelinya. Tahapan ini ditentukan oleh

pengalaman yang didapatkan konsumen dalam mengkonsumsi produk yang dibeli.

2.4 Minat Beli

Minat beli menurut Adi (2013) adalah tahap kecenderungan pembeli untuk bertindak

sebelum keputusan pembelian dilaksanakan secara nyata. Dari pengertian diatas, dapat

disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu sikap dari konsumen untuk bertindak sebelum

melakukan pembelian terhadap sebuah produk.

Minat beli berkaitan dengan perasaan dan emosi, bila pembeli merasa senang dan puas

dalam membeli suatu produk, maka hal itu akan memperkuat minat pembelianya (Adi, 2013).

Dalam mendapatkan minat beli, harus melaui melalui proses pemikiran dan proses pembelajaran

yang membentuk persepsi. Minat beli melahirkan suatu motivasi terhadap pikiran pembeli, yang

pada ujungnya ketika pembeli harus memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa, maka akan

menjadikannya kenyataan atas apa yang ada di dalam pikirannya.

2.5 Harga Menurut Assauri (2012;118), Harga merupakan beban atau nilai bagi konsumen, yang

didapatkan dengan memperoleh dan menggunakan suatu produk, termasuk biaya keuangan dari

konsumsi, di samping biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk waktu, upaya, psikis,

risiko dan prestise atau gengsi sosial. Konsumen akan memilih harga yang paling baik di antara

yang paling baik yang di tawarkan oleh penjual yang berbeda (Bourlakis, 2012).Secara umunya,

harga adalah keseluruhan biaya nominal yang ditukarkan oleh pembeli untuk mendapatkan

keuntungan atas kepemilikan terhadap sebuah barang atau jasa.

Untuk mencapai suksesan dalam memasarkan suatu barang ataupun jasa, penjual harus

menetapkan harganya secara tepat, karena harga merupakan satu – satunya unsur bauran

pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi penjual, sedangkan ketiga unsur

Page 29: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

lainnya yaitu produk, distribusi dan promosimenyebabkan timbulnya biaya pengeluaran

(Tjiptono, 2013).

Menurut Sindoro (2014), keputusan-keputusan penetapan harga tergantung pada

serangkaian kekuatan-kekuatan lingkungan dan persaingan yang sangat rumit. Perusahaan

tidak hanya menetapkan satu harga tunggal, tetapi lebih berupa sebuah struktur penetapan

harga (pricing structure) yang mencakup item-item yang berbeda disetiap lini produk.

Perusahaan menyesuaikan harga produksupaya dapat mencerminkan perubahan-perubahan

biaya dan permintaan serta memperhitungkan berubah-ubah pembeli dan situasi. Ketika

lingkungan persaingan berubah, perusahaan itu mempertimbangkan kapan memprakarsai

perubahan harga dan kapan menanggapi perubahan harga di pasar.

Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Dharmesta (2012) dikemukakan sebagai berikut :

1. Keadaan Perekonomian

Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku, pada periode

resesi. Misalnya, merupakan suatu periode dimana harga berada pada suatu tingkat yang lebih

rendah dan ketika ada keputusan pemerintahtentang nilai tukar rupiah dengan mata uang

asing, maka akan timbul reaksi-reaksi dari kalangan masyarakat, khususnya masyarakat

bisnis, reaksi spontan dari keputusan itu adanya kenaikan harga-harga.

2. Penawaran dan Permintaan

Padda umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang di minta

lebih besar, sedangkan harga yang tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.

3. Elastisitas Permintaan

Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar.

Sebenarnya sifat penentuan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi

uga mempengaruhi volume yang dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume ini

terbanding terbalik.

4. Persaingan

Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada.

Banyaknya penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjual

dengan harga yang lebih tinggi kepada pembeli yang lain.

Page 30: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

5. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat

menutup biaya akan mengakibatkan kerugian.

6. Tujuan Perusahaan

Penetapan harga suatu barang seiring dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.

Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan yang lain.

7. Pengawasan Pemerintah

Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan

pemerintahan tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan

minimum, diskriminasi harga. Serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah

usaha-usaha kearah monopoli.

2.6 Kemudahan Penggunaan

Setiap saat pertama melakukan online shopping, calon pembeli biasanya merasa kesulitan

karena masi awam dan terdapat hal – hal baru yang jarang ditemukan pembeli dan tidak pernah

dilihatnya ketika didalam berberlanja online. konsumen yang menemukan kesulitan tersebut,

biasanya akan mengurungkan niatnya untuk melakukan online shopping.

Kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai suatu tingkat atau keadaan dimana seseorang

yakin bahwa dengan menggunakan sistem tertentu tidak diperlukan usaha apapun (free of

effort) atau dengan kata lain teknologi tersebut dapat dengan mudah dipahami oleh pengguna.

Kemudahan penggunaan mengarah kepada jelas atau tidaknya dan kemudahnya

hubungan dengan sebuah perangkat, selain itu kemudahan dalam penggunaaan sistem

memerlukan usaha, usaha yang diperlukan untuk berinteraksi dengan sistem dan kemudahan

penggunaan sistem Ndubisi (2011). Menurut Trisnawati (2012), kemudahan penggunaan adalah

dimana konsumen merasakan bahwa belanja di toko berbasis web akan meningkatkan belanjanya

serta sejauh mana konsumen merasakan kemudahan interaksi dengan situs web dapat menerima

informasi tentang produk yang dibutuhkan.

Berdasarkan definisi teoritis diatas, konsep kemudahan penggunaan menunjukkan tingkat

pada seseorang yang dapat meyakini didalam penggunaan sistem informasi yang dalam hal ini

adalah situs jual beli online adalah mudah dan tidak memerlukan usaha yang keras dari

pemakainya untuk dapat menggunakannya. Jika sistem informasi mudah digunakan, maka

pengguna lebih terangsang dan terbantu untuk menggunakan sistem informasi tersebut dalam

berbelanja online.

Page 31: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Pada saat seorang pembeli merasakan kemudahan dalam berinteraksi dengan situs penjual

e-commerce, untuk mencari informasi barang, menemukan barang, membeli barang, dan

melakukan pembayaran, pembeli condo untuk memberikan pertimbangan pada belanja online

akan lebih berguna. Ketika ditemukan sebuah sistem yang sulit digunakan sang pebeli, akan

dianggap kurang bermanfaat dan ditinggalkan bagi penggunanya untuk melakukan berbelanja

secara online.

Kemudahan penggunaan mempunyai dampak terhadap perilaku, yaitu semakin tinggi

persepsi seseorang tentang menggunakan sistem, maka semakin tinggi juga tingkat penggunaan

teknologi informasi (Cesario, 2012). Tinggi rendahnya penggunaan dan interaksi antara pengguna

dengan sistem juga dapat membuktikan adanya kemudahan penggunaan (Kusuma, 2012). Sebuah

sistem yang sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut sudah dikenal dan lebih

mudah digunakan oleh penggunanya.

2.7 Kepercayaan Konsumen

Kepercayaan pada awalnya hanya dikaji dalam bidang psikologi, karena kepercayaan

berhubungan dengan sikap seseorang. Namun saat ini kepercayaan telah dikaji dalam berbagai

bidang seperti sosiologi, pemasaran, dan juga dalam konteks organisasional. Kepercayaan tidak

hanya dapat diberikan kepada seseorang, tetapi juga sebuah objek. Menurut Kramer (2011),

kepercayaan merupakan masalah yang kompleks, karena seorang individu tidak mengetahui pasti

motif dan niat individu lain terhadap dirinya.

Di dalam e-commerce, kepercayaan menjadi bagian penting untuk mengubah pengunjung

menjadi pembeli. Ketika melakukan belanja online, pembeli bergantung kepada janji yang

diberikan oleh penjual. Misalnya, pembeli tidak akan tahu apakah produk yang dipesan akan

sesuai dengan yang diinginkan, pembeli juga harus percaya bahwa informasi pribadi yang

diberikan kepada penjual tidak akan disalah-gunakan, dan apakah transaksi yang dilakukannya

aman dari penipuan.

Melalui penelitian yang dilakukan Khaligh et al (2011), pada penelitian yang

dilakukan pada Iranian Mobile Telecommunication Sector, terdapat 3 faktor yang di gunakan

untuk mengukur kepercayaan pelanggan (customer trust) pada operator jasa selular yang

juga akan diterapkan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Reputasi yang Terpercaya (Trusty Reputation), reputasi yang dimilki oleh sebuah provider

telepon selular menjadi salah satu modal utama memperoleh kepercayaan pelanggan.

2. Kebijakan dan Praktik yang Terpercaya (Trusty Policies and Practices), kredibilitas dari

kebijakan dan praktik sebuah provider telepon selular merupakan salah satu aspek untuk

memperoleh kepercayaan dan memelihara hubungan dengan pelanggan.

Page 32: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3. Keamanan Layanan (Services Security), keamanan dari sebuah jasa telepon seluler dilihat

dari sebaik apa provider menjaga keamanan kredit (pulsa) dan informasi pribadi yang

dimiliki pelanggannya

Menurut Roggers, T (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan, antara lain:

1. Nilai merupakan hal mendasar untuk mngembangkan kepercayaan. Pihak-pihak dalam

relationship yang memiliki perilaku, tujuan dan kebijakan yang sama akan

mempengaruhi kemampuan mengembangkan kepercayaan.

2. Ketergantungan pada pihak lain mengimplikasikan kerentanan. Untuk mengurangi

risiko pihak yang tidak percaya akan membina relationship dengan pihak yang dapat

dipercaya.

3. Komunikasi yng terbuka dan teratur. Komunikasi yang dilakukan untuk menghasilkan

kepercayaan harus dilakukan secara teratur dan berkualitas tinggi atau dengan kata lain

harus relevan dan tepat waktu. Komunikasi masa lalu yang positif akan menimbulkan

kepercayaan dan pada gilirannya menjadi komunikasi yang lebih baik.

Menurut Rahmawati ( 2013), kepercayaan dapat dibentuk melalui tiga dimensi, yaitu :

1) Kemampuan (ability). Mengacu kepada kompetensi dan karakteristik penjual, dalam hal

ini bagaimana penjual memberikan pelayanan dan keamanan dalam melakukan transaksi.

2) Kebaikan hati (benevolence). Merupakan kemauan penjual dalam memberikan kepuasan

yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak.

3) Integritas (integrity). Berkaitan dengan bagaimana perilaku penjual dalam menjalankan

usahanya, apakah informasi yang diberikan kepada pembeli benar dan sesuai dengan fakta

atau tidak.

2.8 Pengalaman Berbelanja

Pengalaman telah diaplikasikan dalam berbagai macam cara. Pengalaman berbelanja

dapat dibagi ke dalam dua jenis, yang pertama pertama adalah pengalaman yang berdasarkan

pada masa lalu (perpedoman pada ilmu dan pengalaman dari waktu ke waktu) dan kedua

mengacu pada persepsi yang sedang berlangsung, perasan, dan observasi langsung (Schmitt,

2010). Menurut McKechnie (2012), pengalaman bersifat kata benda dan kata kerja. Pengalaman

memiliki kegunaan untuk menetapkan berbagai proses, dan memiliki partisipasi dalam kegiatan

Page 33: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

tersebut. Juga terdapat cara dimana suatu objek mempengaruhi pikiran atau emosi melalui indera

atau pikiran seseorang.

Menurut Gilmore (2010), berpendapat bahwa pengalaman sebagai peristiwa yang

melibatkan seseorang secara pribadi dan memperistiwakan pengalaman yang berkesan.

Pengalaman adalah persepsi yang didapatkan disetiap kesmpatan ketika manusia

mengkonsolidasikan informasi sensorik mereka, persepsi ini dibentuk oleh pertemuan konsumen

dengan produk, jasa, dan bisnis Carbone (2012). Sedangkan pengalaman adalah kejadian umum

yang sering terjadi pada keadaan mental setiap pribadi setiap saat (Poulsson, 2012).

Pengalaman adalah interaksi atau rangkaian dari interaksi itu sendiri, kepada sesama

konsumen dan sebuah produk, perusahaan atau yang mengarah pada reaksi. Pengalaman ini

benar-benar pribadi dan menyiratkan keterlibatan konsumen pada tingkat yang berbeda (rasional,

emosional, sensoris, fisik, dan spiritual) (Schmitt, 2010). Pengalaman yang dialami oleh

konsumen bisa saja baik atau buruk, abadi atau sekilas, fenomena acak atau persepsi yang

direkayasa.

Berdasarkan penjelasan teoritis di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman

berbelanja konsumen adalah rangkaian dari interaksi pribadi konsumen yang berkesan di saat

konsumen melakukan interaksi dengan sebuah produk, perusahaan atau yang mewakili yang

mengarah kepada reaksi baik ataupun buruk.

Menurut Gentile (2013) terdapat enam komponen yang terdapat dalam pengalaman konsumen,

yaitu :

1) Sensorik. Seperti pada sentuhan, penglihatan pendengaran, rasa, dan penciuman yang

membangkitkan kepuasan, kenikmatan aestetik, kegembiraan, dan rasa keindahan.

2) Emosional. Suasana hati, perasaan dan pengalaman emosional yang membuat hubungan efektif

dengan perusahaan, merek dan produk.

3) Kognitif. Pengalaman terkait dengan pemikiran dan proses kesadaran mental konsumen dalam

menggunakan kreativitas mereka atau pemecahan masalah sehingga merevisi tentang asusmsi

sebuah produk.

4) Pragmatis. Pengalaman yang dihasilkan dari tindakan praktis dalam melakukan sesuatu.

5) Gaya hidup. Pengalaman yang dihasilkan dari penegasan nilai-nilai dan keyakinan pribadi.

Page 34: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

6) Relasional. Pengalaman yang muncul dari konteks hubungan sosial konsumen yang umum

terjadi selama mengkonsumsi sebuah produk sebagai bagian dari komunitas untuk menegaskan

identitas sosial konsumen.

2.9 Hubungan Antar Variabel

2.9.1 Hubungan Antara Harga Produk Terhadap Minat Beli

Menurut Kotler (2011), menerangkan bahwa minat konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi

oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk,

harga, tempat dan promosi. Terdapat beberapa variable yang mempengaruhi minat konsumen dalam

membeli suatu produk, dan salah satunya adalah variabel harga. Salah satu penelitian terdahulu

juga menunjukkan bahwa kualitas produk, layanan, dan harga merupakan faktor yang penting

dalam mempengaruhi minat beli konsumen (Dewa, 2012). Sebelum timbul minat untuk

membeli dan memutuskan untuk membeli suatu produk, calon pembeli mempertimbangkan

harga pada produk yang ingin dibeli.

2.9.2 Hubungan Antara Kemudahan Terhadap Minat Beli

Kemudahan penggunaan menjadi pertimbangan konsumen sebelum melakukan belanja

online. Faktor kemudahan penggunaan ini berkaitan dengan bagaimana operasional berbelanja

secara online. Meskipun belanja online memiliki banyak manfaat, namun kerumitan dalam

berinteraksi dengan medianya dalam hal ini adalah situs jual beli online, bisa menjadi sesuatu

yang membingungkan untuk pengguna. Kemudahan penggunaan berhubungan dengan mudah

atau tidaknya situs digunakan oleh calon pembeli. Biasanya calon pembeli akan mengalami

kesulitan pada saat pertama kali melakukan belanja online, serta cenderung mengurungkan

niatnya karena ketidaktahuan dalam bertransaksi online.

Kemudahan dalam penggunaan adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan bagi

pembeli online, perceived ease of use didefinisikan Davis (2011) merupakan seberapa besar

teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Faktor

kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Pada saat

perta ma kali bertransaksi online biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan, karena

faktor keamanan dan tidak tahu cara bertransaksi secara online pembeli cenderung

mengurungkan niatnya untuk berbelanja online. Disisi lain ada juga beberapa calon pembeli

yang berinisiatif untuk mencoba karena mereka telah mendapatkan informasi tentang cara

bertransaksi online. Dengan menyediakan layanan dan petunjuk bagaimana cara bertransaksi

online, mulai dari cara pembayaran, dan fitur pengisian form pembelian.

Page 35: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

2.9.3 Hubungan Antara Kepercayaan Terhadap Minat Beli

Bahan pertimbangan pertama yang seorang pembeli dalam kegiatan berbelanja secara

online adalah kepercayaan mereka terhadap website yang menyediakan fasilitas layanan

online shopping dan percaya pada penjual online yang terdapat di situs web tersebut. Suatu

hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan adalah faktor yang terutama dalam

membangun komitmen antara perusahaan dan konsumen.

Menurut Egger (2012), bahwa kepercayaan diperlukan pada saat pembeli memberikan

data pribadinya kepada penjual dan tentunya pada saat melakukan pemesanan secara online. Jika

pembeli berkeinginan untuk melakukan transaksi secara online, pertama - tama yang menjadi

pertimbangan mereka adalah kepada penjual dan situs web jual beli yang dikunjunginya terjamin

keamanannya serta terpercaya atau tidak. Jika dengan ketidakadanya pertemuan tatap muka,

maka kepercayaan pembeli terhadap penjual maupun situs jual beli online menjadi hal pertama.

Hanya konsumen yang dapat memiliki kepercayaan dan yang mau melakukan transaksi secara

online, tanpa adanya kepercayaan, tidak akan terjadi adanya transaksi e-commerce akan terjadi

(Rahmawati, 2013).

Kepercayaan (trust) adalah suatu hal yang sangat penting untuk mengembangkan dan

menjalin hubungan jangka panjang. (Akbar, 2012). Semakin terkenal dan banyak orang

mengetahui sebuah website online shopping tersebut maka tingkat kepercayaan pembeli

kepada website online shoping tersebut semakin meningkat.

Terciptanya rasa percaya dan rasa aman yang dirasakan konsumen terhadap penjual

maupun situs jual beli online, dapat meningkatkan minat pembelian konsumen di situs tersebut

(Koufaris, 2010).

2.9.4 Hubungan Antara Pengalaman Terhadap Minat Beli

Menurut Schmitt (2012), experience adalah kejadian-kejadian yang terjadi sebagai

tanggapan stimulasi atau rangsangan, contohnya sebagaimana diciptakan oleh usaha-usaha

sebelum dan sesudah pembelian. Experience seringkali merupakan hasil dari observasi

langsung dan atau partisipasi dari kegiatan-kegiatan, baik merupakan kenyataan, angan-

angan, maupun virtual.

Shim (2010) mengatakan bahwa konsumen dengan niat berbelanja online yang kuat pada

situs belanja online biasanya telah memiliki pengalaman pembelian sebelumnya yang membantu

mereka mengurangi rasa ketidakpastiannya. Maka pembeli hanya akan membeli produk secara

online setelah memiliki pengalaman sebelumnya. Konsumen dapat memperoleh pengalaman

Page 36: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

dengan melakukan pembelian yang tidak terlalu besat pada awalnya, setelah itu mereka akan

lebih mengembangkan kepercayaan diri dalam melakukan belanja online (Seckler, 2010).

Jika pengalaman yang didapat konsumen memberikan memuaskan, maka akan

meningkatkan tingkat minat belinya dan akan melakukannya lagi di masa depan. Akan tetapi, jika

pengalaman negatif yang didapat, maka konsumen akan semakin enggan untuk membeli lagi di

masa depan (Shim, 2010). Konsumen akan memberikan kunjungan atau konsumsi kembali

secara otomatis berdasarkan pengalaman positif yang didapat, konsumen akan menceritakan

dan merekomendasikan mengenai pengalaman mereka pada orang – orang dan teman-teman

dilingkukan mereka. Konsumen bahkan akan bersedia menjadi agen pemasaran secara cuma -

cuma untuk sebuah perusahaan penjual, karena mereka mendapatkan kepuasan dan

kegembiraan terhadap produk atau layanan yang telah mereka dapatkan. Dengan demikian

seorang pemasar perlu menciptakan lingkungan dan pengaturan yang tepat agar dapat

menghasilkan customer experience yang diinginkan. Apabila konsumen terkesan dengan

suatu produk, atau produk tersebut dapat menghadirkan pengalaman positif yang tidak

terlupakan (memorable experience), mereka akan selalu mengingat produk tersebut ketika

akan mengkonsumsi produk yang sejenis.

2.10 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang saya lakukan telah diteliti sebelumnya oleh pihak lain, berikut adalah penelitian-

penelitian terdahulu:

Tabel 2.1. Penelitian-Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Dian

Kurnia

(2016 )

Analisa Pengaruh

Kepercayaan, Orientasi

Belanja, dan Kualitas

Layanan terhadap

Keputusan Pembelian

busana secara online

Kepercayaan

(X1), Orientasi

Belanja (X2),

Kualitas

Layanan ( X3),

Keputusan

Pembelian (Y)

Diketahui hasil dari

penelitian ini bahwa

kepercayaan (trust)

memiliki pengaruh

signifikan positif

terhadap minat beli

konsumen. Variabel

kepercayaan (trust)

dapat dijadikan salah

satu variable bebas,

Page 37: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

karena variabel

tersebut berperan besar

dengan keputusan

pembelian online.

2 Fabian

Rachman

(2015)

Pengaruh Stimulus

Produk, Harga, dan

Promosi terhadap Minat

Beli Produk Baru Jenis

Fashion yang Dipasarkan

di Forum Jual Beli

Kaskus

Stimulus Produk

(X1), Promosi

(X2), Minat Beli

Konsumen (Y)

Didapat hasil bahwa

promosi memiliki

pengaruh signifikan

positif pada konsumen

agar dapat

meningkatkan

penggunaan dan

pembelian Internet dan

jasa online shopping

yang membantu

didalam meningkatkan

minat untuk

melakukan pembelian

secara online. Dapat

diartikan bahwa

variabel promosi dapat

dijadikan salah satu

variabel bebas, karena

variabel tersebut

berperan besar dengan

Minat pembelian

online.

Page 38: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3 Desi

Arista

(2012)

Analisis Pengaruh Iklan,

Kepercayaan

Merek, dan Citra Merek

terhadap Minat Beli

Konsumen .

Iklan (X1),

Kepercayaan

Merek (X2),

Citra Merek

(X3, Minat Beli

Konsumen (Y)

Didapat hasil dari

penelitian ini bahwa

kepercayaan (trust)

berpengaruh signifikan

positif terhadap minat

beli konsumen.

Variabel kepercayaan

(trust) dapat dijadikan

salah satu variable

bebas, karena variabel

tersebut berperan besar

dengan minat

pembelian online.

4 Febby

Swisstiani

(2014)

Pengaruh Persepsi Harga,

Efektivitas Iklan Internet

dan Promosi Penjualan

Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Toko

Online ZALORA.

Harga (X1),

Efektifitas Iklan

(X2), Promosi

(X3), Minat Beli

(Y)

Didapat hasil bahwa

harga produk

berpengaruh signifikan

positif terhadap minat

beli produk. Dapat

disimpulkan bahwa

variabel harga

informasi dapat

dijadikan salah satu

variabel bebas, karena

variabel tersebut

berperan besar dengan

minat pembelian.

5 Hetty Sri

Wardani

(2015)

Pengaruh kualitas produk

dan harga terhadap minat

beli konsumen muslim

pada Jaizah Boutique

Tlogosari Semarang

Kualitas Produk

(X1), Harga

(X2), (Minat

Beli (Y1)

Didapat hasil bahwa

kualitas Produk

berpengaruh signifikan

positif terhadap minat

pembelian produk.

Disimpulkan bahwa

Page 39: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

variabel kualitas

informasi dapat

dijadikan salah satu

variabel bebas, karena

variabel tersebut

berperan besar dengan

minat pembelian.

Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017.

2.11 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu diatas maka dapat

disimpulkan bahwa Harga, Kemudahan, dan Kepercayaan, dam Pengalaman Berbelanja mungkin

berpengaruh terhadap minat pembelian online sehingga dapat digambarkan kerangka

pemikirannya sebagai berikut: (Gambar 2.2)

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran

H1

H2

H4

Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017.

Harga Produk (X1)

Kemudahan Penggunaan (X2)

Pengalaman Berbelanja (X3)

Kepercayaan Konsumen (X4)

Minat Beli (Y1)

H3

H5

Page 40: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa variabel bebas disimbolkan dengan X1, X2,

dan X3, dan X4 variabel terikat disimbolkan sebagai Y. Kerangka pemikiran diatas menjelaskan

keterkaitan antara variabel bebas dengan terikat. Peneliti ingin melihat pengaruh Harga,

Kemudahan, dan Kepercayaan terhadap Minat Beli Pengguna pada situs Bukalapak.com.

2.12 Hipotesis

Hipotesis 1 : Adanya pengaruh signifikan antara harga terhadap minat beli secara online.

Hipotesis 2 : Adanya pengaruh signifikan antara kemudahan penggunaan terhadap minat beli

secara online.

Hipotesis 3 : Adanya pengaruh signifikan antara kepercayaan terhadap minat beli secara

online.

Hipotesis 4 : Adanya pengaruh signifikan antara pengalaman terhadap minat beli secara

online.

Hipotesis 5 : Adanya pengaruh signifikan antara variabel harga, kemudahan penggunaan,

kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara simultan terhadap variabel

minat beli secara online.

Page 41: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian mempunyai tujuan untuk menganalisa bagaimana pengaruh

hubungan antar variabel yang hendak diteliti. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa

tahapan, yakni mulai dari perencanaan penelitian dan perancangan penelitian (merumuskan

masalah dan tujuan dari penelitian), menentukan fokus orientasi penelitian, waktu dan tempat

penelitian, pengumpulan data, analisis dan pengolahan data, serta penyajian hasil penelitian.

Dibawah ini adalah gambar proses rancangan penelitian:

Gambar 3.1. Proses Rancangan Penelitian

Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017.

Page 42: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri

atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012).

Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer berupa kuesioner

yang diisi oleh 111 orang konsumen yang membeli produk fashion di Bukalapak.com. Dan

data sekunder yang didapatkan dari pihak perusahaan dan studi literature yang relevan

dengan penelitian.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiono (2012), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin

memperlajari semua yang ada pada populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus

tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah

perwakilan populasi yang disebut sampel. Dikarenakan jumlah populasinya yang tidak

menentu atau tidak dapat dihitung jumlahnya dan juga karena adanya keterbatasan waktu,

dana dan tenaga maka penulis mengambil sampel untuk penelitian ini sebanyak 100 orang

untuk dijadikan responden dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan didasarkan

pada ciri-ciri pokok populasi dan subjek yang diambil sebagai sampel adalah benar-benar

subjek yang mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi yaitu responden yang sudah

pernah membeli produk fashion di Bukalapak.com dengan menggunakan metode purposive

sampling sebagaimana yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, Melisa (2012). Peneliti

menggunakan rumus penentuan sampel menurut Hair (2009) yaitu :

n = (15 s/d 20) x K

n = (15 – 20) x 5

n = 75 – 100 Responden

Keterangan :

n = Sampel (pelanggan yang dijadikan responden)

15-20 = Jumlah observer

K = Jumlah variabel yang digunakan

Page 43: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis data

Penelitian memakai instrument angket atau kuisioner dengan menggunakan skala

likert yang akan diisi oleh responden dari objek penelitian yang ditetapkan (Sugiono, 2012).

Menurut Sugiono (2012), dalam tulisannya dijelaskan bahwa skala likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan prestasi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial, ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya

disebut sebagai variabel peneliti maka yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrument yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Kuisioner / angket yang dipakai

dalam penelitian ini mencakup deskripsi responden yang diminta untuk mengisi angket yang

digunakan, dalam penelitian ini meliputi kualitas website, kemenarikan posting messages,

reputasi dan harga. Dalam penelitian ini mengumpulkan data melalui penyebaran daftar

pernyataan yang disusun secara berjenjang, dengan urutan lima. Dalam angket atau google

form ini penulis menentukan pilihan jawaban skor 5, skor 4, skor 3, skor 2 dan skor 1.

5 : Sangat Setuju

4 : Setuju

3 : Kurang Setuju

2 : Tidak Setuju

1 : Sangat Tidak Setuju

3.3.2 Sumber data

Sumber data adalah sumber subjek dari tempat mana data bisa didapatkan. Berdasarkan

sumbernya, data dapat dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder :

1. Data primer

Data ini diperoleh dari orang yang sudah pernah berbelanja di Bukalapak.com dengan

kuisioner melalui google form.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, mengacu pada

informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada di luar responden (Sekaran

dan Bougie, 2010). Dalam penelitian ini, data sekunder meliputi:

a. Pustaka teori, adalah buku-buku yang ada kaitannya dengan variabel

penelitian dan masalah yang diteliti.

Page 44: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

b. Pustaka hasil penemuan, yaitu skripsi, tesis, artikel, jurnal internet, dan

dokumentasi.

Dalam penelitian ini data sekunder berasal dari jurnal penelitian, skripsi, artikel, dan buku-

buku materi yang berkaitan dengan penelitian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.4.1 Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan untuk mendapatkan data dengan

cara dokumentasi, yaitu suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat

kabar, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, penulis menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku atau jurnal yang berhubungan dengan pembelian

produk secara online.

3.4.2 Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan

menggunakan angket yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden.

Angket tersebut diberikan kepada para responden dan kemudian diharapkan setiap masing-

masing responden akan mengisinya dengan pendapat dan persepsi setiap individu responden

itu sendiri. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket online

menggunakan google form, artinya angket tersebut langsung diberikan kepada responden

menggunakan bantuan google form dan responden dapat memilih salah satu dari alternatif

jawaban yang telah tersedia. Responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan sesuai

dengan persepsinya masing-masing. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan sejumlah

pertanyaan yang menggambarkan pengukuran indikator dan variabel (X) yang terdiri dari

kualitas website, kemenarikan posting messages, reputasi dan harga dan variabel (Y)

keputusan pembelian online.

Page 45: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 3.1. Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

Harga Produk (Price)

(X1)

-Terjangkau

- Jujur

-Bersaing dengan

situs jual beli lainnya

-Harga sesuai dengan

Kualitas produk

- Harga bersaing

-Harga terjangkau

Likert

Kemudahan (Ease of

use)

(X2)

-Mudah dipelajari

-Mudah digunakan

-Akses website

- Situs sangat mudah

dipelajari

-Mengerjakan

dengan mudah apa

yang diinginkan oleh

pengguna

-Keterampilan

pengguna akan

bertambah dengan

menggunakan

Likert

Pengalaman

Berbelanja

(Experience ) (X3)

-Menyenangkan

-Memuaskan

-Mengesankan

-Pengalaman

berbelanja yang

menyenangkan

-Pengalaman

berbelanja yang

memuaskan untuk

produknya

-Pengalaman

berbelanja yang

mengesankan untuk

produknya

Likert

Kepercayaan (Trust)

(X4)

-Sistem keamanan

website

- Tingkat system

keamanan website

Likert

Page 46: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Sumber: data diolah oleh peneliti, 2017

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian

3.5.1 Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu dimana peneliti mengadakan penelitian dan penulis

membutuhkan waktu kurang lebih dari selama dua minggu, mulai dari tanggal 03April 2017

– 17 April 2017 untuk penyebaran angket/kuesioner (google form) dan pengambilan data

sebagai pelengkap penelitian.

-kerahasiaan

-Kompensasi

- Tingkat Sistem

kerahasiaan website

-Jaminan terhadap

keamanan dan

kerahasiaan website

Minat Beli (Y)

-Mencari informasi

-Evaluasi opsi

-Timbul minat beli

-Merekomendasikan

kepada orang lain

-Mencari informasi

produk yang akan

dibeli di

Bukalapak.com

-Menentukan jumlah

pembelian di situs

Bukalapak.com

- Menentukan kapan

akan membeli di situs

Bukalapak.

-Merekomendasikan

situs Bukalapak

kepada orang lain.

Likert

Page 47: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3.5.2 Tempat penelitian

Tempat penelitian ini adalah lokasi penelitian mengadakan kegiatan penelitian. Adapun

tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Cikarang.

3.6 Uji Validitas & Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menentukan seberapa bagus suatu alat ukur yang

didesain mampu mengukur suatu konsep yang akan diukur. Sebuah kuesioner dinyatakan

valid, apabila pertanyaan pada kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2011)

Jika corrected item total correction (r) hasilnya positif dan r hasil> rtabel maka dapat

dinyatakan bahwa pernyataan tersebut valid (Santoso, 2012). Sebaliknya, apabila rhasil <

rtabel maka dapat dinyatakan bahwa pernyataan tersebut tidak valid. Tidak validnya sebuah

pernyataan pada kuesioner mungkin disebabkan karena pernyataan yang kurang baik dalam

susunan kalimatnya, sehingga dapat menimbulkan multi tafsir atau ambigu yang dapat

membingungkan seseorang dalam mengisi kuesionernya.

Untuk menguji validitas empirik digunakan rumus Pearson correlation product moment,

yaitu :

Keterangan:

rhitung = Nilai koefisien korelasi product moment

= Jumlah responden

= Skor butir instrumen

= Total skor

Dengan taraf signifikansi 95% atau α = 0,05 dan n=30, keputusan pada sebuah butir

pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1) Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,361

2) Jika koefisien korelasi product moment>rtabel, (α: n-2) n = jumlah sampel

Page 48: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3) Nilai Sig. ≤ α

Dalam menguji validitas kuesioner pada penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden pada

saat survei pendahuluan (pre-test) maka r tabel = 0,361. Analisis validitas kuesioner

mencakup variabel Harga (X1), kemudahan Penggunaan (X2), Kepercayaan (X3),

Pengalaman Berbelanja (X4) dan Minat beli (Y).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji tingkat ketepatan, kehandalan yang berkaitan dengan

estimasi seberapa jauh suatu alat ukur dapat menghasilkan jawaban pada kuesioner yang

konsisten dan stabil apabila dilakukan berulang kali. Apabila suatu alat ukur setelah

digunakan berulang dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur

tersebut bisa dianggap handal (reliable).

Untuk uji reabilitas instrumen dapat ditentukan dengan rumus Cronbach Alpha’s, yaitu

Keterangan :

= Koefisien Alpha Cronbach

= Butir pertanyaan yang valid

= Jumlah ragam butir pertanyaan yang valid

= Ragam skor total

3.7 Metode Analisis

Penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Metode

atau teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk penelitian ini adalah dengan

digunakannya metode hubungan atau kausal atau pengaruh. Dalam pengujian hipotesis

menggunakan metode analisis regeresi berganda yang diaplikasikan pada program software

Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Berikut adalah tahap-tahap analisis data

yang digunakan:

3.7.1 Analisis Deskriptif

Cara analisa data yang peneliti pilih dan tetapkan pada penelitian ini adalah analisis

deskriptif yang memiliki makna dan artian, bahwa analisis despkriptif adalah statistik yang

berguna untuk menganalisa data dengan secara deskriptif atau menggambarkan data yang

Page 49: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

sudah terkumpul original dan apa adanya tanpa ada maksud untuk membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau secara generalisasi, menurut Sugiono (2012).

1. Rata-Rata (Mean)

Mean memiliki artian sebagai nilai rata-rata yang dapat mewakili kumpulan - kumpulan data

yang representatif. Dalam penelitian ini, rata-rata yang digunakan yaitu jenis rata-rata hitung

(aritmatik).

Perhitungan :

2. Standar Deviasi

Standar deviasi / simpangan baku mengukur bagaimana suatu nilai-nilai data tersebar, berikut

adalah rumus standar deviasi.

Keterangan :

S = standar deviasi (simpangan baku)

Xi = nilai x ke-i

n = ukuran sampel

Σ = symbol operasi penjumlahan

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis

regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS). Dalam melakukan uji

Page 50: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

asumsi klasik, maka akan dilakukan pengujian asumsi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

hetereskedastisitas.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk berguna sebagai alat uji didalam sebuah

model regeresi, variabel bebas atau variabel terikat atau kedua-duanya mempunyai distribusi

yang normal ataupun tidak normal. Termasuk jenis yang baik, jika model regresi yang

mempunyai distribusi data normal atau penyebaran data statistik terhadap sumbu diagonal

dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2011). Pengujian normalitas dalam penelitian ini

digunakan dengan melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik tentu akan memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Sedangkan dasar

pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah:

1. Apabila terjadi penyebaran mengikuti dan searah garis diagonal garis diagonal atau grafik

histogramnya menghasilkan distribusi normal, dapat disimpulkan bahwa model regresi sesuai

dengan asumsi normalitas.

2. Apabila terjadi penyebaran jauh dari diagonal serta tidak adanya pola searah dengan garis

diagonal atau grafik histogram tidak memberikan tujukan distribusi normal, dapat ditarik

kesimpulan bahwa model regresi tidak memenuhi dan sesuai dengan asumsi normalitas.

3.7.2.2 Analisis Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Menurut Imam Ghozali (2011), cara mendeteksi

terhadap adanya multikolinieritas dalam model regresi adalah sebagai berikut :

1. Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF): pedoman suatu model regresi

yang bebas multikolineritas yaitu nilai VIF < 10.

2. Besarnya tolerance: pedoman suatu model regresi yang bebas multikoneritas yaitu nilai

tolerance> 0,1.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi terdapat

ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variancedan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain hasilnya tetap, maka disebut

homokedastisitas, dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada

heterokedastisitas atau tidak, seorang peneliti dapat melakukannya dengan cara melihat pola

Page 51: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

yang dihasilkan dan tertera tertentu di grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang

bisa dijelaskan bahwa sumbu Y adalah hasil yang telah mendapat prediksi dan sumbu X

adalah data residualnya (Yprediksi – Ysesungguhnya) telah dipelajari (Santoso, 2012).Cara

untuk menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatter plot dimana :

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

lebih gelombang menyebar kemudian menyempit maka grafik mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika terlihat pada grafik bahwa tidak adanya pola yang jelas dan seluruh titik menyebar

lebuh tinggi dan lebih rendah dari pada angka 0 pada sumbu Y, dapat ditarik kesimpulan

bahwa tidak terjadi adanya heteroskedastisitas.

3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda, memiliki kegunaan dan diaplikasikan secara bersama

atau simultan yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang dipakai untuk mengetahui ada

atau tidaknya pengaruh linier antara dependen variabel dan independen variabel, dan juga

peneliti harus melakukan analisia pada pengaruh variable dependen terhadap variabel –

variable independen. Karena didalam penelitian ini terdeteksi bukan hanya satu variabel

independen, maka teknik analisis yang digunakan adalah model regresi berganda (Santoso,

2012).

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + e

Keterangan :

Y = Minat Beli

α = Konstanta

X1 = Harga

X2 = Kemudahan

X3 = Kepercayaan

X4 = Pengalaman Berbelanja

e = Residual

β1-β4 = Koefisien Regresi X1-X4

Dari hasil regresi yang sudah didapat, selanjutnya akan dilakukan suatu praktek uji

untuk mengetahui apakah koefisien regeresi variabel independen yang didapat memiliki

Page 52: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

pengaruh yang signifikan secara parsial ataupun secara simultan kepada variabel terikat,

selain itu juga dapat mengetahui besar kecilnya akan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependenprofil.

3.8 Tes Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan sebagai alat untuk mengukur seberapa besar pengaruh

dari faktor harga, kemudahan, dan kepercayaan, dan pengalaman berbelanja terhadap minat

beli online. Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan dua

buah pengujian sebagai berikut :

3.8.1 Uji t Statistik (Signifikansi Pengaruh Parsial)

Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa besar pengaruh satu variabel bebassecara

individu dalam menerangkan variasi variabel terikat. Ujikoefisien secara parsial ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masingvariabel bebas (harga, kepercayaan,

kemudahan, dan pengalaman berbelanja) terhadap variabel terikat (minat beli). Langkah-

langkah dalam melakukan pengujian terhadap koefisien regresi ini adalah sebagai berikut:

Ho1, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel harga (X1) tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

Ha1, nilai signifikansi < 0,05 maka variabel harga (X1) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel minat beli (Y)

Ho2, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel kemudahan (X2) tidak mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

Ha2, nilai signifikansi <0,05 maka variabel kemudahan (X2) mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel minat beli (Y)

Ho3, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel kepercayaan informasi (X3) tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

Ha3, nilai signifikansi < 0,05 maka variabel kepercayaan (X3) mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

Ho4, nilai signifikansi > 0,05 maka variabel pengalaman berbelanja (X4) tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

Ha4, nilai signifikansi < 0,05 maka variabel pengalaman berbelanja (X4) mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

Page 53: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Dasar pengambilan keputusan :

Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi.

1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak danHa diterima.

3.8.2 Uji Simultan (Uji F Statistik)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah harga, kemudahan dan

kepercayaan, dan pengalaman berbelanja yangdimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap minat pembelian konsumen (Ghozali, 2011). Dalam

penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel bebas (Harga, Kemudahan, kepercayaan, kemudahan, dan pengalaman

berbelanja) terhadap variabel terikatnya (minat beli).

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Ho : ß1 = ß2 = ß3 = ß4 = ß5= 0, maka variabel-variabel bebas (harga, kepercayaan,

kemudahan, dan pengalaman berbelanja) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel terikat (minat pembelian produk).

b. Ha : Paling sedikit salah satu dari ßi ≠ 0 maka variabel-variabel bebas (harga,

kemudahan dan kepercayaan, dan pengalaman berbelanja) mempunyai pengaruh

signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat (minat pembelian produk).

Dasar pengambilan keputusan :

Menggunakan angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.9. Koefisien Determinasi

Kegunaan dari koefisien determinasi adalah untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat (Ghozali, 2011). Koefisien determinan

(R²) adalah untuk diketahuinya tingkat ketepatan paling bagus dalam model regresi, yaitu

yang ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu).

Bersama ini adalah rumus koefisien determinasi :

R2 = r2

Keterangan :

Page 54: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

R = Koefisien Determinasi

a. r = Koefisien Korelasi

Page 55: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Bukalapak

Gambar 4.1. Logo Bukalapak

Sumber : Bukalapak.com (2017)

Bukalapak.com adalah salah satu pasar online (online marketplace) yang sudah naik

daun dan terkenal di Indonesia yang diremikan dan dikelola oleh PT. Bukalapak. Tipikal

untuk situs layanan jual - beli online dengan tipe bisnis consumer-to-consumer (C2C),

Bukalapak.com memberikan fasilitas penjualan dari konsumen-ke-konsumen di mana pun.

Siapa saja dapat mebuat toko online untuk melayani konsumen di seluruh wilayah Indonesia

secara parsial atau simultan. Seluruh tipe pengguna bisa membeli dan menjual barang, dari

yang baru hingga yang bekas, seperti barang fashion, gadget, perhiasan, komputer, sabak,

perlengkapan rumah tangga, batu bacan, barang elektronik, dan sebagainya.

PT. Bukalapak meluncurkan fitur pembelian cepat atau yang diberikannama Quick

Buy, yaitu memberikan kemudahan bagi pembeli untuk tidak perlu mendaftarkan akun jika

ingin membeli produk. Hanya dengan mengisi data pembelian dan konsumen meng-klik

tombol yang bertuliskan Beli Tanpa Akun. Cukup hanya memberikan alamat email yang

masi dipakai dan alamat dan spek pengiriman barang. (https://komunitas.bukalapak.com)

Page 56: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Profil responden

Penelitian ini menampilkan profil para responden untuk memberikan penjelasan yang

deskriptif terhadap karakteristik secara demografi dari responden yang telah mengisi

kuesioner penelitian. Sangatlah diperlukan untuk pemberian data – data secara demografi atas

responden, guna memberikan gambaran atas keadaan asli dan kondisi yang sedang terjadi

responden yang adalah bentuk dari tambahan info untuk memahami hasil dari penelitian

terkaitm.

1. Berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik jenis kelamin responden dapat dijelaskan berdasarkan gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2. Karakteristik Jenis Kelamin Sumber : Data diolah peneliti (2017)

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, dapat dijelaskan bahwa mayoritas reponden

penelitian ini adalah perempuan, yaitu sebanyak 69 orang atau sekitar 69% dari total responden

sedangkan responden laki - laki sebanyak 31 orang atau sekitar 31%. Alasannya karena target

market produk fashion situs Bukalapak sampai saat ini adalah untuk wanita, diperkuat dengan

fasilitas situs jual beli ataupun pilihan produk fashion lebih dominan pembahasan mengenai

kebutuhan wanita.

Laki - Laki 31%

Perempuan 69%

KARAKTERISTIK JENIS KELAMIN

Page 57: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

2.Berdasarkan Usia Responden

Karakteristik berdasarkan usia responden dapat dijelaskan berdasarkan gambar berikut:

Gambar 4.3. Karakteristik Usia Responden Sumber : Data diolah peneliti (2017)

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, menunjukan bahwa jumlah responden yang lahir pada

tahun 1980-1985 sebanyak 6 orang atau 6% dari total responden. Respondedn yang lahir pada

tahun 1986 – 1990 sebanyak 10 orang atau 10%, sedangkan untuk responden yang lahir pada

tahun 1991 – 1995 sebanyak 69 orang atau 69% dari jumlah total responden. Untuk responden

yang lahir pada tahun 1996 - 2000 sebanyak 15 orang atau 15% dari jumlah total responden.

3.Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Karakteristik jenis pekerjaan responden dapat dijelaskan berdasarkan gambar berikut:

Gambar 4.4. Karakteristik Jenis Pekerjaan

Sumber : Data diolah peneliti (2017)

1980-1985 [PERCENTAG

E] 1986 - 1990

[PERCENTAGE]

1991 - 1995 [PERCENTAG

E]

1996- 2000 [PERCENTAG

E]

KARAKTERISTIK USIA RESPONDEN

68%

27% 2% 3%

KARAKTERISTIK JENIS PEKERJAAN

Mahasiswa Pegawai Swasta Pegawai Negri Lainnya

Page 58: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Gambar 4.4 menunjukan bahwa jumlah responden yang berprofesi sebagai pelajar atau

mahasiswa berjumlah 68 orang atau 68% dari total responden, kemudian untuk responden yang

berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 27 orang atau 27% dari total responden, lalu

responden yang berprofesi sebagai pegawai negeri berjumlah 2 orang atau 2% dan sisanya

sebagai wiraswasta berjumlah 3 orang atau 3% dari total responden.

4.Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Gambar 4.5. Karakteristik Pendidikan Terakhir Sumber : Data diolah peneliti (2017)

Berdasarkan Gambar 4.5 diatas, menunjukan bahwa dalam penelitian ini jumlah

responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA berjumlah 66 responden atau sekitar 66%

dari total responden. Responden yang yang memiliki pendidikan terakhir Sarjana berjumlah 29

orang atau sekitar 29% dari total responden. Responden yang yang memiliki pendidikan terakhir

Diploma berjumlah 5 orang atau sekitar 5% dari total responden.

4.2.2 Uji Kualitas Data

4.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas memiliki kegunaan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur

yang dapat mengungkapkan konsep atau kejadian yang diukur. Item-item kuesioner

dinyatakan valid apabila nilai r hitung > r tabel (n-2). Adapun penjelasan hasil uji

validitas pada variabel harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman

berbelanja serta minat beli. Pengujian validitas item pernyataan masing- masing variabel

bisa dilihat pada tabel 4.1 berikut ini

SMA 66%

D3 5%

S1 29%

KARAKTERISTIK PENDIDIKAN TERAKHIR

SMA D3 S1

Page 59: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 4.1. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Harga (X1)

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan nomor

1-5 dari variabel Harga (X1) mempunyai nilai rhitung lebih besar dari pada nilai r tabel=

0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan, semua butir pernyataan

1-5 dari variable Harga (X1) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen

pengumpulan data

Tabel 4.2. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kemudahan Penggunaan (X2)

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan

nomor 1-5 dari variabel Kemudahan Penggunaan (X2) mempunyai nilai r hitung lebih besar

dari pada nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan,

semua butir pernyataan 1-5 dari variabel Kemudahan Penggunaan (X2) dinyatakan valid dan

dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.

Item Nilai Korelasi

(r hitung)

Nilai r

tabel 0,05

Keterangan

1 0,630 0,361 Valid

2 0,552 0,361 Valid

3 0,453 0,361 Valid

4 0,482 0,361 Valid

5 0,516 0,361 Valid

Item Nilai Korelasi

(r hitung)

Nilai r

tabel 0,05

Keterangan

1 0,499 0,361 Valid

2 0,707 0,361 Valid

3 0,459 0,361 Valid

4 0,558 0,361 Valid

5 0,645 0,361 Valid

Page 60: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 4.3. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kepercayaan (X3)

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan

nomor 1-5 dari variabel Kepercayaan (X3) mempunyai nilai r hitung lebih besar dari pada

nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan, semua butir

pernyataan 1-5 dari variabel Kepercayaan (X3) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai

instrumen pengumpulan data.

Tabel 4.4. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Pengalaman Berbelanja (X4)

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan

nomor 1-5 dari variabel Pengalaman Berbelanja (X4) mempunyai nilai r hitung lebih besar

dari pada nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan,

semua butir pernyataan 1-5 dari variabel Pengalaman Berbelanja (X4) dinyatakan valid dan

dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.

Item Nilai Korelasi

(r hitung)

Nilai r

tabel 0,05

Keterangan

1 0,432 0,361 Valid

2 0,482 0,361 Valid

3 0,631 0,361 Valid

4 0,552 0,361 Valid

5 0,566 0,361 Valid

Item Nilai Korelasi

(r hitung)

Nilai r

tabel 0,05

Keterangan

1 0,733 0,361 Valid

2 0,523 0,361 Valid

3 0,629 0,361 Valid

4 0,597 0,361 Valid

5 0,453 0,361 Valid

Page 61: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 4.5. Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Minat Beli (Y)

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa korelasi antara butir pernyataan

nomor 1-5 dari variabel Minat Beli (Y) mempunyai nilai r hitung lebih besar dari pada

nilai r tabel= 0,361 pada level kepercayaan 95%. Sehingga dapat disimpulkan, semua butir

pernyataan 1-5 dari variabel Minat Beli (Y) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai

instrumen pengumpulan data.

4.2.2.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur

untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama dengan kata lain pengujian ini

dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, alat ukur

tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang

berbeda. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diuji reliabilitasnya sebanyak 30

responden.

Ghozali (2011) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas,

konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi

adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel

Menurut Singarimbun (2012), realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur

dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas

Item Nilai Korelasi

(r hitung)

Nilai r

tabel 0,05

Keterangan

1 0,503 0,361 Valid

2 0,575 0,361 Valid

3 0,463 0,361 Valid

4 0,409 0,361 Valid

5 0,559 0,361 Valid

Page 62: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang

sama.Pengujian reliabilitas item pernyataan masing- masing variabel bisa dilihat pada tabel

4.6 berikut ini

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha

Standar

Reabilitas

Keterangan

Harga (X1) 0,755 0,6 Reliabel

Kemudahan Penggunaan

(X2)

0,788 0,6 Reliabel

Kepercayaan (X3) 0,756 0,6 Reliabel

Pengalaman Berbelanja

(X4)

0,802 0,6 Reliabel

Minat Beli (Y) 0,738 0,6 Reliabel

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai

koefisien alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua

konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk

selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan

sebagai alat ukur.

4.2.3 Analisis Deskriptif

1.Analisis Variabel Harga (X1)

Variabel Harga (X1) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan

yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap

minat beli dapat dijelaskan pada table 4.7 berikut:

Page 63: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 4.7. Jawaban Responden Mengenai Harga

Sub Variabel Standar Deviasi

X11 0,598

X12 0,669

X13 0,664

X14 0,662

X15 0,529

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.7 variabel harga nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh

pernyataan kedua dengan nilai sebesar 0,669 dengan penyataan yang membahas Harga

Produk Fashion yang dijual pada Situs Bukalapak.com sesuai dengan kualitas yang saya

rasakan.. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada pernyataan kelima

dengan nilai 0,529 yaitu Harga produk Fashion yang dijual pada Situs Bukalapak.com sesuai

dengan kegunaan yang diinginkan..

2.Analisis Variabel Kemudahan Penggunaan (X2)

Variabel kemudahan penggunaan (X2) pada penelitian ini diukur melalui 5

buah pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil

tanggapan terhadap minat beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:

Tabel 4.8. Jawaban Responden Mengenai Kemudahan Penggunaan

Sub Variabel Standar Deviasi

X21 0,655

X22 0,539

X23 0,586

X24 0,526

X25 0,697 Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.8 variabel kemudahan nilai rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh

pernyataan kelima dengan nilai sebesar 0.697 dengan penyataan tampilan dan desain Situs

simple dan mudah dipahami. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada

Page 64: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

pernyataan keempat dengan nilai 0,526 yaitu mengenai mengakses Situs Bukalapak.com

lancar dan mudah. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden mengenai

variabel kemudahan penggunaan, rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden

berada pada kategori setuju yaitu sebesar 0,697.

3.Analisis Variabel Kepercayaan (X3)

Variabel kepercayaan (X3) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan yang

mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap minat

beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:

Tabel 4.9. Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan

Sub Variabel Standar Deviasi

X31 0,764

X32 0,524

X33 0,586

X34 0,620

X35 0,687

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.9 variabel kepercayaan nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh

pernyataan kelima dengan nilai sebesar 0.687 dengan penyataan yang para penjual di situs

Bukalapak.com ini menyediakan garansi atau jaminan pada produk Fashion yang dijualnya.

Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada pernyataan kedua dengan nilai

0,524 yaitu mengenai penjual pada Situs Bukalapak.com mempunyai reputasi yang baik. Dari

hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden mengenai variabel kemudahan

penggunaan, rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden berada pada kategori

setuju yaitu sebesar 0,687.

4.Analisis Variabel Pengalaman Berbelanja (X4)

Variabel pengalaman berbelanja (X4) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah

pertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil

tanggapan terhadap minat beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:

Page 65: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 4.10. Jawaban Responden Mengenai Pengalaman Berbelanja

Sub Variabel Standar Deviasi

X41 0,695

X42 0,692

X43 0,674

X44 0,691

X45 0,683

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.10 variabel kemudahan nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh

pernyataan kedua dengan nilai sebesar 0,692 dengan penyataan yang Bukalapak.com

menyediakan pengalaman berbelanja yang memuaskan untuk produknya. Sedangkan untuk

nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada pernyata an ketiga dengan nilai 0,674 yaitu

mengenai Pelayanan yang diberikan oleh Situs Bukalapak.com memberikan pengalaman

berbelanja yang mengesankan.. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden

mengenai variabel kemudahan, rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden berada

pada kategori setuju yaitu sebesar 0,692.

5. Analisis Variabel Minat Beli (Y)

Variabel minat beli (Y) pada penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan yang

mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap minat

beli dapat dijelaskan pada table 4.8 berikut:

Tabel 4.11. Jawaban Responden Mengenai Minat Beli

Sub Variabel Standar Deviasi

Y.1 0,645

Y.2 0,697

Y.3 0,608

Y.4 0,606

Y.5 0,783

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Page 66: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Berdasarkan tabel 4.11 variabel minat beli nilai rata-rata tertinggi di tunjukkan oleh

pernyataan kelima dengan nilai sebesar 0.783 dengan penyataan Merekomendasikan situs

Bukalapak.com kepada orang lain. Sedangkan untuk nilai rata-rata terendah ditunjukkan pada

pernyataan keempat dengan nilai 0.606 yaitu mengenai Setelah melihat iklan pakaian jadi di

Bukalapak.com, Anda berminat untuk mengetahui informasi produk Fashion jadi tersebut lebih jauh.

Dari hasil tersebut menunjukan bahwa tanggapan responden mengenai variabel minat beli,

rata-rata dari keseluruhan jawaban dari 100 responden berada pada kategori cukup setuju

yaitu sebesar 0.783.

4.2.4 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang dapat telah bisa diterima, maka perlu

melakukan pengujian kemungkinan adanya pelanggaran asumsi klasik.

4.2.4.1. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikat

dan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji

normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu

grafik, menurut Ghozali (2011) ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan atau bisa dilakukan dengan cara

“Normal P- Plot” dan kurva “Histogram” serta uji statistika dengan Kolmogorov-Smirnov

Test. Dalam menganalisa penulis menggunakan program SPSS statistics 16 dan hasil

output gambar “P-P Plot of Regresssion Standarized Residual” dapat dilihat pada gambar

4.6 berikut:

Page 67: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Gambar 4.6. Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan gambar 4.6 di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis-

garis diagonal dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa dara yang

diolah merupakan data yang berdistribusi normal, sehingga uji normalitas terpenuhi. Uji

normalitas berikutnya menggunakan kurva “histogram” dapat dilihat pada gambar 4.7 :

Page 68: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Gambar 4.7.Hasil Pengujian Normalitas Histogram

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan gambar 4.7 di atas dapat dilihat bahwa grafik histogram menunjukan

sebaran data menyebar keseluruh daerah kurva normal, sehingga data tersebut dapat

dinyatakan mempunyai distribusi normal. Kemudian untuk mendukung dan membuktikan

kedua kata diatas yaitu hasil uji P-P Plot of Regression Standarized Residual dan kurva

histogram, maka penulis melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov

– Smirnov sebagai berikut :

Dimana :

a. Data berdistribusi normal jika nilai sig (signifikansi) > 0,05

b. Data berdistribusi tidak normal jika nilai sig (signifikansi) < 0,05

Page 69: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 4.12. Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-

Smirnov

One-Sa

mple Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.57247797

Most Extreme Differences Absolute .054

Positive .044

Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .537

Asymp. Sig. (2-tailed) .935

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.12 diatas diperoleh nilai Kolomogrov-Smirnov = 0,537 dengan Asymp.Sig. =

0,935 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai residual terstandarisasi

dinyatakan menyebar secara normal, atau berdsitribusi normal (Sig.>alpha).

4.2.4.2 Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksaamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Cara untuk menetapkan terjadinya heteroskedasitas atau tidak, peneliti bisa memberikan

tindakan dengan melihat kepada pola titik pada grafik scatterplot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID). Pengujian heteroskedastisitas

dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot pada output SPSS 16 for Windows,

menurut Priyanto (2009) ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur, maka diindikasikan

terdapat masalah heteroskedastisitas.

Page 70: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Dan hasil uji heteroskedastisitas scatter plot dari program SPSS dapat dilihat pada gambar

4.8 seperti dibawah ini:

Gambar 4.8. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot”

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Dari Gambar 4.8 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

sebab tidak ada titik-titik yang membentuk pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Page 71: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4.2.4.3. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji ini digunakan untuk menguji suatu

model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel

bebas, sehingga untuk memisahkan pengaruh variabel-variabel itu secara individu

terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas dapat

dilakukan dengan dua cara yakni :

a. Melihat nilai tolerance

Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi

multikolinearitas terhadap data yang diuji. Sebaliknya, jika nilai tolerance lebih

kecil dari 0,10 maka artinya terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.

b. Melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF)

Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas

tehadap data yang diuji. Sebaliknya, jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka

artinya terjadi multikolinearitas terhadap data yang diuji.

Adapun untuk menganalisa multikolinearitas dengan bantuan SPSS 16 for Windows dapat

dilihat pada output tabel 4.13 hasil pengujian multikolinearitas berikut ini :

Tabel 4.13. Hasil Pengujian Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.855 1.694 1.685 .095

HARGA .117 .094 .111 1.239 .218 .591 1.691

KEMUDAHAN

PENGGUNAAN .047 .099 .045 .478 .634 .538 1.857

KEPERCAYAAN .290 .101 .283 2.884 .005 .492 2.031

PENGALAMAN

BERBELANJA .371 .095 .418 3.903 .000 .413 2.422

a. Dependent Variable: MINAT BELI

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasatkan hasil dari data pada tabel 4.12 diatas, dapat ditarik kesimpulan dimana nilai

VIF pada semua variabel independen lebih kecil dari 10, dan juga nilai toleransi semua

variabel bebas independen dari 0.1 atau 10% yang menyimpulkan dimana tidak terjadi

Page 72: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

adanya korelasi antar variabel bebas yang nilainya melebihi 90%. Bisa disimpulkan bahwa

tidak terjadi adanya multikolonieritas dan uji multikolonieritas pun terselesaikan.

4.2.5. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda

Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik,

antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala multikolinieritas

dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya telah terbukti bahwa model

persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan asumsi klasik

sehingga model persamaan dalam penelitian ini sudah dianggap baik. Analisis regresi

berganda digunakan utuk mengetahui besarnya pengaruh variabel harga, kemudahan

penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara parsial maupun secara simultan

terhadap minat beli. Berikut ini adalah perhitungan stasistik analisis regresi berganda dengan

bantuan program SPSS 16.0.

Tabel 4.14. Hasil Estimasi Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.855 1.694 1.685 .095

HARGA .117 .094 .111 1.239 .218

KEMUDAHAN

PENGGUNAAN .047 .099 .045 .478 .634

KEPERCAYAAN .290 .101 .283 2.884 .005

PENGALAMAN

BERBELANJA .371 .095 .418 3.903 .000

a. Dependent Variable: MINAT BELI

Sumber : Output program SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk yaitu :

Y = 2,855 + 0,117X1 + 0,047X2 + 0,290X3 + 0,371X4 + ε

Page 73: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Secara statistik persamaan regresi berganda tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 2,855 berarti variabel minat beli produk di situs Bukalapak

adalah sebesar 2,855 satuan dengan asumsi bahwa variabel harga, kemudahan

penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja konstan.

b. Koefisien regresi untuk X1 = 0,117 yang berarti setiap adanya peningkatan pada

variabel harga sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel minat beli online

naik sebesar 0,117 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap atau konstan.

c. Koefisien regresi untuk X2 = 0,047 yang berarti setiap adanya peningkatan pada

variabel kemudahan penggunaan sebesar satu satuan, maka mengakibatkan

variable minat beli online naik sebesar 0,045 dengan asumsi variabel bebas

lainnya tetap atau konstan.

d. Koefisien regresi untuk X3 = 0,290 yang berarti setiap adanya peningkatan pada

variabel kepercayaa sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel minat beli

online naik sebesar 0,290 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap atau

konstan.

e. Koefisien regresi untuk X4 = 0,371 yang berarti setiap adanya peningkatan pada

variabel pengalaman berbelanja sebesar satu satuan, maka mengakibatkan variabel

minat beli online naik sebesar 0,371 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap

atau konstan.

4.2.6. Uji Hipotesis

Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan dua buah

pengujian yaitu menggunakan uji-t dan uji F. Uji-t yang dimaksud adalah uji parsial yang

digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian yang menggunakan analisis linier

berganda, sementara uji F digunakan untuk harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan

dan pengalaman berbelanja secara bersama-sama atau simultan terhadap minat beli online

atau untuk menguji salah satu hipotesis di dalam penelitian yang menggunakan analisis

regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut :

4.2.6.1. Uji-t Statistik

Hasil dari uji-t ini dapat digunakan untuk mengetahui harga, kemudahan penggunaan,

kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat (minat beli online).

Berikut adalah dasar pengambilan keputusan:

Page 74: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Pengambilan keputusan dengan menggunakan taraf siginifikansi 5%

1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, pengujian regresi linier berganda variabel dapat dijelaskan

pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat sebagai berikut:

1) Harga (X1)

Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh kepercayaan

(X1) tingkat signifikansi sebesar 0,095 dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa sig. (0,218) > α (0,05) yang berarti Ho1 diterima dan Ha1 ditolak maka

dapat disimpulkan bahwa harga tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat beli

online di situs Bukalapak.

2) Kemudahan (X2)

Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh kemudahan

(X2) tingkat signifikansi sebesar 0,005dengan menggunakan batas signifikansi 0,05.Hal ini

menunjukkan bahwa sig. (0,634) < α (0,05) yang berarti Ho2 diterima dan Ha2 ditolak maka

dapat disimpulkan bahwa kemudahan tidak mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli

online di situs Bukalapak.

3) Kepercayaan (X3)

Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh kepercayaan

(X3) tingkat signifikansi sebesar 0,005 dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal

ini menunjukkan bahwa sig. (0,005) < α (0,05) yang berarti Ho3 ditolak dan Ha3 diterima

maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh signifikan dan positif

terhadap minat beli online di situs Bukalapak.

4) Pengalaman Berbelanja (X3)

Berdasarkan hasil uji t pada pengujian regresi linier berganda diperoleh pengalaman

berbelanja (X4) tingkat signifikansi sebesar 0,005 dengan menggunakan batas signifikansi

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig. (0,000) < α (0,05) yang berarti Ho4 ditolak dan Ha4

diterima maka dapat disimpulkan bahwa pengalaman berbelanja mempunyai pengaruh

signifikan dan positif terhadap minat beli online di situs Bukalapak.

Page 75: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4.2.6.2. Uji Simultan (Uji F Statistik)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh harga, kemudahan penggunaan,

kepercayaan dan pengalaman berbelanja secara bersama-sama atau simultan terhadap minat

beli online. Adapun hasil dari uji F terdapat pada tabel 4.15 ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 300.114 4 75.028 29.117 .000a

Residual 244.796 95 2.577

Total 544.910 99

a. Predictors: (Constant), PENGALAMAN BERBELANJA, HARGA, KEMUDAHAN PENGGUNAAN,

KEPERCAYAAN

b. Dependent Variable: MINAT BELI

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 29,117 dengan

tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, maka hal ini berarti secara simultan

variabel harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja

berpengaruh terhadap minat beli online.

4.2.7 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh antara dua variabel bebas atau lebih dalam penelitian ini

adalah harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja terhadap

variabel terikat yaitu minat beli online secara serentak. Pengujian ini dengan melihat R square

(R2). Nilai keofisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1

berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk mendeteksi variasi dependen (Ghozali, 2011). Seperti terlihat pada tabel 4.16 “Model

Summary” berikut:

Page 76: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .742a .551 .532 1.605

a. Predictors: (Constant), PENGALAMAN BERBELANJA, HARGA,

KEMUDAHAN PENGGUNAAN, KEPERCAYAAN

Sumber : Output program SPSS yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.16 di atas, dapat kita ketahui bahwa nilai koefisien determinasi

(Adjuster R Square) adalah 0,532. Hal ini dapat diartikan bahwa nilai variabel bebas (harga,

kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja) dapat menjelaskan

variabel terikat minat beli online sebesar 0,532 (53% sedangkan sisanya (47%) ditentukan

oleh faktor lain yang tidak diteliti.

4.3 Pembahasan

1. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli Online

Hasil pengujian membuktikan bahwa harga tidak berpengaruh signifikan terdapat

terhadap minat beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil perhitunganyang telah dilakukan

didapatkan tingkat signifikansi Harga (X1) sebesar 0,218 dengan menggunakan batas

signifikansi 0,05 yang berarti Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Dalam Penelitian Trisnawati

(2012) kemudahan penggunaan adalah dimana konsumen merasakan bahwa belanja di toko

berbasis web akan meningkatkan belanjanya serta sejauh mana konsumen merasakan

kemudahan interaksi dengan situs web dapat menerima informasi tentang produk yang

dibutuhkan. Berlawanan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chang (2011), harga

termasuk salah satu faktor yang berhubungan positif dan signifikan terhadap minat

pembelian konsumen via online. Ketika browsing di internet untuk melakukan pencarian

barang, konsumen menggunakan harga sebagi penentu pertama dalam memutuskan

pembelian.

2. Pengaruh Kemudahan Terhadap Minat Beli Online

Hasil pengujian membuktikan bahwa harga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat

beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan tingkat

signifikansi kemudahan penggunaan (X2) sebesar 0,634 dengan menggunakan batas signifikansi

0,05 yang berarti Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Agar dapat sukses memasarkan suatu barang

ataupun jasa , penjual harus menetapkan harganya secara tepat, karena harga merupakan satu –

Page 77: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi penjual,

sedangkan ketiga unsur lainnya yaitu produk, distribusi dan promosimenyebabkan timbulnya

biaya pengeluaran (Tjiptono, 2011). Berlawanan dengan penelitian yang berisikan bahwa

kemudahaan penggunaan mengacu pada persepsi pengguna mengenai proses menuju hasil akhir

transaksi jual beli online, dan kemudahan adalah betapa mudahnya menggunakan internet sebagai

sarana dalam jual beli online (Monsuwe, 2010).

3. Pengaruh Kepercayaan terhadap Minat Beli Online

Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan

dengan minat beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan

didapatkan tingkat signifikansi kemudahan (X3) sebesar 0,005 dengan menggunakan batas

signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig. (0,005) < α (0,05) yang berarti Ho3 ditolak

dan Ha3 diterima. Pengujian ini secara statisik membuktikan bahwa kepercayaan

berpengaruh positif terhadap minat beli online. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel

kepercayaan terhadap minat beli online pada Bukalapak.com di wilayah Cikarang. Menurut

Egger (2010) berpendapat bahwa kepercayaan diperlukan ketika melakukan pemesanan secara

online dan ketika pembeli mengirimkan data pribadinya kepada penjual. Ketika seseorang akan

melakukan transaksi secara online, hal pertama yang menjadi pertimbangan mereka adalah

apakah penjual dan situs yang dikunjunginya aman serta dapat dipercaya atau tidak. Karena tidak

adanya tatap muka, maka kepercayaan pembeli terhadap penjual maupun situs jual beli online

menjadi hal utama.

4. Pengaruh Pengalaman Berbelanja terhadap Minat Beli Online

Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

pengalaman berbelanja dengan minat beli online di situs Bukalapak. Melalui hasil

perhitunganyang telah dilakukan didapatkan tingkat signifikansi kemudahan (X4) sebesar 0,000

dengan menggunakan batas signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sig. (0,000) < α (0,05)

yang berarti Ho2 ditolak dan Ha4 diterima. Pengujian ini secara statisik membuktikan bahwa

pengalaman berbelanja berpengaruh positif terhadap minat beli online. Artinya bahwa ada

pengaruh antara variabel pengalaman berbelanja terhadap minat beli online pada

Bukalapak.com di wilayah Cikarang. Menurut Shim (2010) berpendapat bahwa konsumen

dengan niat berbelanja online yang kuat pada situs belanja online biasanya telah memiliki

pengalaman pembelian sebelumnya yang membantu mereka mengurangi rasa ketidakpastiannya.

Maka konsumen hanya akan membeli produk secara online setelah memiliki pengalaman

sebelumnya.

Page 78: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

5. Pengaruh Harga, Kemudahan Penggunaan, Kepercayaan, dan Pengalaman

Berbelanja terhadap Minat Beli Online

Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukkan nilai Fhitung sebesar 29,117 dengan

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti bahwa variabel harga,

kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja memiliki pengaruh

terhadap minat beli online. Kemudian berikutnya adalah koefisien determinasi diperoleh nilai

Adjusted R Square sebesar 0,530, hal tersebut menunjukan bahwa variabel independen atau

bebas (harga, kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja) terhadap

variabel dependen atau variabel terikat (minat beli online) dapat menjelaskan variabel terikat

(minat beli online) sebesar 0,530 (53%), sedangkan sisanya (47%) ditentukan oleh faktor lain

yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hal ini mengindikasikan bahwa harga,

kemudahan penggunaan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja memiliki perhatian yang

besar terhadap minat beli online, sehingga bagi para pelaku e-commerce atau toko online

memperhatikan aspek tersebut agar bisa meningkatkan minat beli online para konsumen

untuk membeli produknya.

Page 79: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisa data dan penjelasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil pengujian hipotesis (H1) membuktikan bahwa harga tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap minat beli online di situs Bukalapak.

2. Hasil pengujian hipotesis (H2) membuktikan bahwa kemudahan penggunaan tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap minat beli online di situs Bukalapak.

3. Hasil pengujian hipotesis (H3) membuktikan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh

signifikan terhadap minat beli online di situs Bukalapak.

4. Hasil pengujian hipotesis (H4) tidak memberikan bukti bahwa pengalaman belanja memiliki

pengaruh secara signifikan kepada minat pembelian konsumen situs Bukalapak

5. Hasil pengujian hipotesis (H4) membuktikan bahwa variabel harga, kemudahan, kepercayaan

dan pengalaman berbelanja secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap minat

pembelian pelanggan situs Bukalapak.

6. Adjusted R Square diketahui senilai 0,532 atau 53 persen. Dapat dikatakan bahwa 53% naik

turunnya variabel minat beli dipengaruhi oleh variabel harga, kemudahan penggunaan,

kepercayaan dan pengalaman berbelanja. Untuk sisanya 47 % ditentukan oleh variabel lainnya

yang tidak diteliti.

Page 80: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

5.2 Saran

Menurut pembahasan hasil kesimpulan dan penelitian diatas, maka peneliti mengemukakan

saran - saran yang bisa digunakan untuk menarik pembeli online untuk berbelanja pada

Bukalapak.com baik bagi e-commerce tersebut maupun bagi penelitian pihak lain dengan

tema harga, kemudahan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja, sebagai berikut :

E-commerce

Penulis menyarankan Bukalapak, untuk lebih meningkatkan variabel kepercayaan karena

pengaruhnya yang sangat besar dan anggapan konsumen yang merasa Bukalapak belum

maksimal dalam hal kepercayaan.

Penelitian Pihak Lain.

Bagi penelitian selanjutnya agar mempertimbangkan atau menambah variabel lain selain harga,

kemudahan, kepercayaan dan pengalaman berbelanja yang mempengaruhi minat beli online

seperti kualitas website dan keragaman produk. Jika perlu penelitian yang selanjutnya sebaiknya

menggunakan cakupan wilayah yang lebih luas. Sehingga memungkinkan memberikan

kesimpulan yang lebih komperhensif.

Page 81: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Agusyana, Y. (2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19. Jakarta: Badan

Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Amstrong, M. (2012). Armstrong’s Handbook of Performance Managemen. India: Badan

Penerbit Replika Press Pvt L Td.

Assauri, S. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Badan Penerbit Gramedia Pustaka

Utama.

Bourlakis. (2013). Drivers of information sharing and export performance in the Jordanian

agri-food export supply chain: A qualitative study. International Marketing Review.

Carbone, M. (2012). Nutrition and Health Literacy: A Systematic Review to Inform Nutrition

Research and Practice. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics Volume

112.

Chang, C. (2011). Corporate Brand image and Customer Satisfaction on Loyalty: An

Empirical Study of Starbucks Coffee in Taiwan.

Cho, Y. (2015). Exploring Factors That Affect Usefulness, Ease Of Use, Trust, And Purchase

Intention In The Online Environment. International Journal of Management

Information Systems, Vol. 19, No.1.

Danesh, S.N., Nasab, S.A., dan Ling, K.C.(2012).The Study of Customer Satisfaction,

Customer Trust and Switching Barriers on Customer Retention in Malaysia

Hypermarkets, International Journal of business and Management, Vol. 7.

Davis, K. (2011). Organizational Behavior – Human Behavior at Work 13th Edition. New

Delhi: Badan Penerbit Mcgraw Hill Company.

Dewa Ketut Sukardi. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah. Jakarta: Badan Penerbit Rineka Cipta.

Dharmesta B. (2003). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Badan Penerbit Liberty.

Page 82: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Egger, R. (2012). Restructuring The Destination Management System Paradigm. EuroChire

Dubai Conference. Dubai.

Gentile, K. (2013). Violent Video Game Effects on Children and Adolescents: Theory,

Research, and Public Policy. New York: Badan Penerbit Oxford University Press.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gilmore,W. (2011). Beginning PHP and MySQL Third Edition, United States of America:

Badan Penerbit Apress.

Hair, J. (2011). Essential of Business Research Method.USA : Badan Penerbit Sharpe.inc.

Hermawan, A. (2013). E-Business & E-Commerce. Yogyakarta: Badan Penerbit Andi.

Keil, M, H.K. Lee, T. Deng. (2013). Understanding themost critical skills formanaging IT

Projects: a Delphi Study of IT project managers, Information Management 50 (7)

398–414.

Khaligh, A. (2012). The Impact of eCRM on Loyalty and Retention of Customers in Iraninan

Telecommunication Sector. International Journal of Business and Management. 7(2),

150-162.

Kotler, P dan Armstrong, G. (2012). Principles of Marketing. New Jersey: Badan Penerbit

Prentice Hall.

Kotler, P dan Kevin. L. (2012). Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Badan Penerbit

Erlangga.

Kusuma, K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan

Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Badan Penerbit Trans InfoMedia.

Laudon, K.(2012). Management System: Managing the Digital FirmTwelfth Edition. New

Jersey: Badan Penerbit Prentice Hall.

Ling, K. C. (2013). Evaluating The Impacts of Customer Experience on Purchase Intention,

International Journal of Business And Management. 8 (6):128-138.

McKechnie, S. (2002). Modelling Consumer Choice of Distribution Channels: an Illustration

Page 83: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

from Financial Services, The International Journal of Bank Marketing,Vol. 20, pp.

161-173

Mohmed, N.(2013). The Impact of Trust and Past Experience on Intention to Purchase in E-

Commerce. International Journal of Engineering Research and Development.

Ndubisi, N. (2011). Supplier selection and management strategies and manufacturing

flexibility. Journal of Enterprise Information Management, 18(3)

Rahmawati, E. (2012). Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Yogyakarta: Badan Penerbit

Nuha Medika.

Poulsson, S. (2004). The experience economy and commercial experiences. Marketing

Review, 4, 267-277.

Ramayah, T dan Ignatius, J. (2012).Impact of persepsi manfaat, perceived ease of use, and

perceived enjoyment on intention shop online. Malaysia: Badan Penerbit Universiti

Sains Malaysia.

Roggers, T. (2011). Handbook of Pharmaceutical Excipient, Sixth edition, 326-329,

Pharmaceutical Press and American Association. London.

Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Badan

Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Sekaran, U dan Bougie, R. (2010). Research Method for Business A Skill Building

Approach. United Kingdom: Badan Penerbit John Wiley & Sons Ltd. Shim, K. (2010). Budgeting Basics and Beyond Fourth Edition. New Jersey: Badan Penerbit

John Wiley & Sons, Inc.

Singarimbun, E. (2010). Metode Penelitian Survai. Jakarta: Badan Penerbit LP3ES Indonesia.

Seckler, D. (2010). World Water Demand and Supply, 1990 to 2025: Scenarios and Issues.

Research Report 19. International Water Management Institute, P O Box 2075. Sri

Lanka.

Sarwono, J. dan Prihartono,K. (2012). Perdagangan Online: Cara bisnis diInternet. Jakarta:

Badan Penerbit Elex Media Komputindo.

Schmitt, J. (2011). Is occupational solar ultraviolet irradiation a relevant risk factor for

Page 84: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

basal cell carcinoma? A systematic review and meta‐analysis of the epidemiological

literature. British Journal of Dermatology, 165(3), 612-625.

Sindoro, A. (2014). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Badan Penerbit Erlangga.

Sudaryono. (2014). Perilaku Konsumen Dalam Prespektif Pemasaran. Jakarta: Badan

Penerbit Lentera Ilmu Cendekia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Badan

Penerbit Alfabeta.

Tjiptono, F. (2012). Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Badan

Penerbit Andi.

Trisnawati. (2012). Analisis FaktorFaktor Kunci Dari Niat PembelianKembali Secara Online

(Study Kasus Pada KonsumenFesh Shop).Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE), Hal.

126– 141 Vol. 19, No. 2.

Turban, D.(2012). Electronic Commerce. A Managerial Perspective Global Edition. New

Jersey: Badan Penerbit Pearson.

Skripsi :

Adi, Rifki. (2013). Analisisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

dengan Sistem Pre-Order secara Online (Studi Kasus pada Online Shop Choper

Jersey). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Akbar, A. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap

Keputusan Pembelian Notebook Toshiba. Depok: Badan Penerbit Universitas

Gunadarma.

Arista, D. (2012). Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek, dan Citra Merek terhadap

Minat Beli Konsumen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Cesario. (2013).Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan dan

Persepsi Risiko Terhadap Perilaku ECommerce. Malang: Badan Penerbit Universitas

Brawijaya.

Page 85: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Kurnia, D. (2016). Analisa Pengaruh Kepercayaan, Orientasi Belanja, dan Kualitas

Layanan terhadap Keputusan Pembelian busana secara online.Bandar Lampung :

Badan Penerbit Universitas Lampung.

Melisa, Y.( 2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel terhadap Keputusan Pembelian Ulang

Konsumen Mega Prima Swalayan Payakumbuh. Jurnal Manajemen.

Rachman, F. (2015). Pengaruh Stimulus Produk, Harga, dan Promosi terhadap Minat Beli

Produk Baru Jenis Fashion yang Dipasarkan di Forum Jual Beli Kaskus. Jakarta:

Badan Penerbit Bina Nusantara.

Swisstiani, F. (2014). Pengaruh Persepsi Harga, Efektivitas Iklan Internet dan Promosi

Penjualan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Online ZALORA.Yogyakarta:

Badan Penerbit Universitas Negeri Yogyakarta.

Wardani, He. (2015). Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli konsumen

Muslim pada Jaizah Boutique Tlogosari Semarang. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Dipenogoro.

Jurnal :

Kho, Jan. (2012). Analisis Pengaruh Website Design, Reability, Customer Service,

Dan, Trust Terhadap Online Shopping Padramayalaua Toko Gramedia Online. Jurnal

Siasat Bisnis, 1-4

Putra, Hening Ary. (2012). Pengaruh Iklan Online Melalui Media Facebook Terhadap

Keputusan Pembelian Pakaian Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Trunojoyo Madura. Madura : Badan Penerbit Universitas Trunojoyo Madura

Suhari, Y. (2010). Keputusan Membeli Secara Onlinedan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Semarang : Badan Penerbit Universitas Stikubank Semarang

Tommy, K. (2012). The Role of Online Store Atmospherics in Consumer Behavior. Aalto

School of Economics

Page 86: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Internet :

https://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_daring. Belanja Daring. https://ecommerceiq.asia/top-ecommerce-sites-indonesia/. Monthly E-commerce Web Traffic.

https://komunitas.bukalapak.com/news/37378-ptmn0x. Bukalapak Menjawab: “Saya

Penjual Ditipu Oleh Admin Bukalapak”

http://tekno.kompas.com/read/2016/07/20/22030007/begini.cara.herdian.membobol.server. bukalapak.dan.tokopedia. Begini Cara Herdian Membobol Server Bukalapak dan

Tokopedia

Page 87: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Page 88: PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Page 89: PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Page 90: PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Page 91: PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Page 92: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

Lampiran 2. Tabel Jawaban Kuesioner

a. Tabel Jawaban Kuesioner Variabel Bebas (X)

HARGA KEMUDAHAN PENGGUNAAN

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2

4 2 4 4 4 18 4 2 3 2 4 15

3 2 3 3 2 13 4 2 3 2 3 14

3 4 4 5 4 20 3 3 4 3 4 17

5 3 4 4 4 20 5 4 3 4 3 19

4 2 3 3 4 16 4 5 3 5 3 20

3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15

4 3 5 5 5 22 5 3 2 3 2 15

3 3 3 3 1 13 3 4 3 4 3 17

4 3 5 3 2 17 5 3 4 3 3 18

3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15

4 5 4 4 3 20 3 1 3 1 3 11

5 4 4 4 4 21 5 3 4 3 4 19

4 3 4 5 2 18 3 4 4 4 4 19

5 4 4 5 4 22 4 2 4 2 5 17

4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 19

2 4 3 4 3 16 3 3 3 3 3 15

4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 3 18

5 3 4 3 5 20 5 4 4 4 4 21

3 3 3 4 4 17 3 3 3 3 3 15

5 4 5 4 2 20 5 5 5 5 5 25

4 3 4 3 3 17 3 4 4 4 3 18

3 4 3 3 3 16 4 4 4 4 3 19

3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 3 15

5 4 3 4 4 20 2 1 3 1 3 10

3 3 3 4 4 17 3 3 3 3 3 15

5 3 4 4 4 20 3 3 4 3 3 16

3 3 2 3 3 14 3 1 3 1 3 11

5 4 4 4 4 21 4 3 4 3 4 18

Page 93: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4 4 5 5 5 23 4 3 3 3 4 17

2 1 3 1 4 11 4 5 4 5 4 22

4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 4 17

3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 4 16

5 4 5 5 3 22 4 3 4 3 4 18

5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 24

4 4 4 4 4 20 4 3 4 3 3 17

3 4 4 4 3 18 3 3 3 3 3 15

4 3 3 3 3 16 4 4 4 4 4 20

1 1 1 1 3 7 2 2 2 2 2 10

4 1 4 4 4 17 4 3 5 3 4 19

5 4 3 5 5 22 5 5 4 5 4 23

4 3 4 4 4 19 3 4 3 4 4 18

3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 3 15

3 2 3 4 4 16 3 3 3 3 3 15

2 4 4 4 4 18 1 1 1 1 1 5

2 2 2 1 5 12 4 1 1 1 1 8

3 2 4 4 4 17 4 4 3 4 3 18

4 3 2 5 4 18 1 3 4 3 3 14

4 2 4 4 4 18 5 4 4 4 3 20

4 3 5 4 3 19 3 4 2 4 3 16

4 2 4 3 3 16 4 4 4 4 4 20

3 3 5 2 2 15 4 3 2 3 4 16

3 4 3 3 3 16 3 3 4 3 3 16

4 3 4 4 4 19 3 3 3 3 3 15

4 5 5 4 2 20 4 1 2 1 3 11

2 1 1 1 3 8 4 2 3 2 4 15

2 3 2 3 3 13 2 3 2 3 2 12

4 4 4 4 3 19 4 3 3 3 3 16

3 3 4 3 3 16 2 2 2 2 2 10

2 2 5 3 3 15 4 3 2 3 3 15

4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20

Page 94: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

5 5 5 5 5 25 4 3 5 3 5 20

5 4 4 4 4 21 5 1 4 1 4 15

3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16

4 3 3 3 3 16 4 3 4 3 4 18

3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 3 15

5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25

5 3 5 3 3 19 4 2 4 2 4 16

4 5 5 4 4 22 4 4 4 4 4 20

3 3 4 4 4 18 4 3 4 3 4 18

4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 5 21

4 3 4 4 4 19 4 4 3 4 4 19

3 3 4 2 3 15 4 4 3 4 3 18

5 5 4 4 4 22 4 5 5 5 4 23

3 4 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20

4 5 4 4 4 21 5 5 4 5 4 23

4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 4 22

3 2 3 3 3 14 2 2 3 2 3 12

4 4 4 4 3 19 4 4 3 4 4 19

5 2 5 5 5 22 5 3 4 3 4 19

4 4 4 4 4 20 3 3 4 3 4 17

3 3 3 3 3 15 3 4 3 4 3 17

3 3 3 3 3 15 2 2 3 2 2 11

3 3 3 1 1 11 1 1 1 1 1 5

5 5 5 5 5 25 5 3 4 3 3 18

3 3 3 4 4 17 4 3 3 3 3 16

4 3 4 3 4 18 5 3 4 3 4 19

3 4 3 5 3 18 4 4 4 4 4 20

3 3 3 4 2 15 3 4 3 4 3 17

4 3 4 4 4 19 3 4 3 4 4 18

3 4 4 4 3 18 3 3 3 3 5 17

3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 2 12

3 2 4 4 2 15 5 3 4 3 3 18

Page 95: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3 2 3 3 3 14 4 3 3 3 3 16

3 4 4 4 4 19 3 3 2 3 3 14

3 3 2 2 3 13 3 3 3 3 3 15

3 4 3 5 2 17 4 4 4 4 3 19

4 2 4 5 5 20 4 3 4 3 4 18

4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 4 20

4 5 5 4 4 22 5 4 3 4 4 20

3 3 4 4 4 18 4 3 3 3 3 16

KEPERCAYAAN PENGALAMAN BELANJA

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X2.4 X4.5 X4

5 3 4 5 5 22 4 3 3 4 3 14

4 4 3 4 4 19 5 4 4 4 4 17

4 4 5 4 4 21 4 3 3 2 3 12

4 5 5 4 5 23 3 5 4 4 5 16

3 4 4 3 4 18 4 3 3 4 3 14

3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 12

4 3 3 4 3 17 5 5 5 5 5 20

2 3 3 2 3 13 3 3 3 3 3 12

4 3 5 4 3 19 4 4 4 4 4 16

5 5 5 5 4 24 3 3 3 3 3 12

3 3 3 3 4 16 4 4 3 5 4 16

3 3 3 3 4 16 4 4 4 4 4 16

4 5 5 4 5 23 4 5 3 3 5 15

1 1 2 1 1 6 4 3 5 3 3 15

2 1 2 2 5 12 4 4 4 4 4 16

4 5 4 4 4 21 4 3 3 5 3 15

4 3 2 4 3 16 4 4 3 4 4 15

4 3 5 4 4 20 4 4 4 4 4 16

3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 3 12

4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 20

4 3 3 4 3 17 3 3 3 4 3 13

Page 96: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

2 4 4 2 4 16 4 4 3 4 4 15

3 4 4 3 4 18 3 3 3 3 3 12

1 5 4 1 5 16 3 3 5 5 3 16

4 4 5 4 4 21 3 3 3 3 3 12

3 3 4 3 4 17 3 3 3 3 3 12

1 2 3 1 3 10 2 3 3 3 3 11

4 4 3 4 3 18 4 3 4 4 3 15

2 5 4 2 4 17 4 5 3 4 5 16

5 5 4 5 4 23 4 4 3 5 4 16

5 3 4 5 5 22 5 4 5 5 4 19

4 4 3 4 4 19 4 4 4 3 4 15

4 4 5 4 4 21 4 4 5 4 4 17

4 5 5 4 5 23 5 4 4 5 4 18

3 4 4 3 4 18 4 3 4 4 3 15

3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 4 13

4 3 3 4 3 17 4 4 4 5 4 17

2 3 3 2 3 13 2 2 2 3 2 9

4 3 5 4 3 19 4 4 3 2 4 13

5 5 5 5 4 24 5 5 4 4 5 18

3 3 3 3 4 16 4 4 5 5 4 18

3 3 3 3 4 16 3 3 3 3 3 12

4 5 5 4 5 23 5 4 5 5 4 19

1 1 2 1 1 6 4 4 3 1 4 12

2 1 2 2 1 8 3 1 1 1 1 6

4 5 4 4 4 21 3 4 3 4 4 14

4 3 2 4 3 16 2 2 5 3 2 12

4 3 5 4 4 20 4 4 4 5 4 17

3 3 4 3 4 17 3 2 4 4 2 13

4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 17

4 3 3 4 4 18 5 4 4 4 4 17

2 4 4 2 4 16 3 3 3 3 3 12

3 4 4 3 4 18 4 4 3 4 4 15

Page 97: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

1 5 4 1 5 16 2 4 5 4 4 15

4 4 5 4 4 21 5 4 5 4 4 18

3 3 4 3 4 17 4 3 3 3 3 13

1 2 3 1 3 10 3 2 3 3 2 11

4 4 3 4 3 18 3 3 4 4 3 14

2 5 4 2 4 17 4 4 4 4 4 16

5 5 4 5 4 23 4 4 4 4 4 16

5 4 4 5 4 22 4 4 3 4 4 15

5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 4 18

5 4 5 5 5 24 3 3 4 4 3 14

4 4 3 4 3 18 4 3 3 3 3 13

3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 12

5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 20

3 5 4 3 5 20 5 3 5 2 3 15

4 5 3 4 4 20 4 5 4 5 5 18

4 5 4 4 4 21 4 3 3 4 3 14

5 4 5 5 4 23 4 5 4 5 5 18

3 4 5 3 4 19 2 3 4 2 3 11

3 4 4 3 4 18 4 4 4 4 4 16

5 4 4 5 4 22 4 4 4 4 4 16

3 3 4 3 4 17 4 4 4 4 4 16

4 4 5 4 4 21 4 5 4 5 5 18

4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 4 16

4 4 3 4 4 19 4 4 4 3 4 15

4 5 5 4 5 23 2 3 2 2 3 9

4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 15

3 4 4 3 4 18 3 4 3 3 4 13

4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 16

2 2 3 2 3 12 3 2 3 3 2 11

2 3 3 2 3 13 1 3 2 5 3 11

3 2 4 3 4 16 5 5 5 5 5 20

3 4 4 3 4 18 4 4 4 3 4 15

Page 98: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

3 4 4 3 4 18 4 3 4 3 3 14

4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 16

3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 12

4 4 3 4 4 19 3 4 3 4 4 14

3 3 3 3 3 15 4 3 4 4 3 15

2 2 3 2 3 12 3 2 4 4 2 13

3 4 4 3 5 19 4 3 5 4 3 16

4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 3 14

4 4 5 4 4 21 4 4 4 2 4 14

2 3 3 2 3 13 2 3 4 3 3 12

3 4 4 3 3 17 2 3 2 3 3 10

4 4 4 4 4 20 5 4 3 5 4 17

2 3 3 2 3 13 3 3 3 3 3 12

4 4 4 4 4 20 4 4 3 3 4 14

3 4 5 3 4 19 4 3 3 3 3 13

b. Tabel Jawaban Kuesioner Variabel Terikat (Y)

MINAT BELI ONLINE

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y

4 5 3 4 4 20 4 4 3 4 4 19 4 3 4 3 4 18 4 3 3 2 4 16 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 3 15 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 3 15 3 4 3 3 3 16 3 4 3 3 3 16 2 3 3 3 3 14 2 2 2 2 2 10 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 4 17 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 3 3 4 4 4 18 3 3 3 3 3 15

Page 99: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4 4 3 3 4 18 4 4 4 4 4 20 2 3 2 3 3 13 3 3 3 3 3 15 2 5 1 1 3 12 3 4 3 3 3 16 3 2 4 3 3 15 2 4 3 3 3 15 4 4 2 3 3 16 4 3 3 4 4 18 1 2 1 1 4 9 5 5 2 3 4 19 3 5 2 2 3 15 4 4 4 4 4 20 4 4 5 5 4 22 4 3 3 3 3 16 3 3 1 3 3 13 4 5 4 4 4 21 1 1 1 1 1 5 4 4 2 3 4 17 4 4 4 4 4 20 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 5 4 5 5 5 24 1 5 1 1 3 11 1 5 1 1 1 9 4 3 4 4 4 19 3 4 3 2 3 15 4 5 4 3 4 20 3 4 2 2 3 14 4 4 3 4 4 19 4 5 3 3 3 18 2 5 1 3 3 14 4 3 3 3 3 16 4 5 4 3 5 21 4 4 2 2 2 14 2 2 2 2 2 10 3 4 2 2 2 13 3 4 2 2 4 15 4 5 4 4 3 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 19 3 5 3 3 3 17 3 4 3 5 5 20 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 3 15 5 5 5 5 5 25 5 5 1 1 5 17

Page 100: PADA PT. XYZ DI CIKARANG

4 3 4 4 4 19 4 5 3 3 4 19 5 4 5 4 5 23 4 4 1 3 4 16 2 3 2 2 4 13 4 4 4 4 5 21 4 4 3 3 3 17 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 4 20 3 4 3 3 3 16 4 2 2 2 4 14 4 5 4 4 3 20 4 4 2 2 4 16 3 4 4 3 3 17 2 4 2 2 2 12 3 5 3 3 3 17 5 2 3 3 4 17 3 4 4 4 3 18 3 3 3 3 3 15 4 4 4 4 4 20 3 4 3 2 3 15 3 4 3 3 4 17 3 5 3 3 3 17 2 3 2 2 2 11 4 4 3 3 4 18 3 2 2 2 3 12 4 2 1 1 4 12 3 3 4 4 2 16 3 3 3 3 4 16 5 4 3 4 5 21 3 3 3 3 3 15 3 3 2 2 4 14 3 5 3 3 3 17

Page 101: PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Page 102: PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Page 103: PADA PT. XYZ DI CIKARANG
Page 104: PADA PT. XYZ DI CIKARANG