WB PEMIRA 2016

download WB PEMIRA 2016

of 16

Transcript of WB PEMIRA 2016

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    1/16

    WB/PEMIRA/06/ 2016

    DITERBITKAN OLEH UNIT KEGIATAN PERS MAHASISWA

    UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

    Opini:1952 Suara Terbuang sia-sia

    Artikel Lepas:Kampanye Kreatif Berantas Sikap Apatis

    Tugas Berat Presma Terpilih

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    2/16

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    3/16

    F o k u s

    WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    3

    Doc. WB

    emilu Raya (Pemira) 2016

    Pakhirnya terlaksana meskipun

    harus melalui beberapa kendala

    dan kurangnya animo masyarakat

    Universitas Merdeka Malang pada

    Kamis (2/6). Pemira kali ini berhasil

    menetapkan Indrati Tarapandjang

    sebagai Presiden Mahasiswa (Presma)

     periode 2016-2017.

    Sebanyak 474 suara yang

    diperoleh Indrati Fitrisa Corlina MayPanggadu Tarapandjang mengalahkan

    lawannya, Indra Haris Husein dengan

     perolehan 420 suara dari 2.015 suara

    keseluruhan. Dari perolehan suara

    tersebut akhirnya menjadikan Indrati

    sebagai mahasiswi pertama yang berhasil

    menduduki posisi tertinggi lembaga

    kemahasiswaan Unmer Malang.  “Dalam kepengurusan saya,

    BEMU akan saya posisikan sebagai

    lokomotif utama dalam memperjuangkan

    hak dan aspirasi mahasiswa, konsen saya

    yang pertama adalah mensolidkan

    lembaga kemahasiswaan Unmer dalam

     bingkai KMUM” tegas mahasiswi

    hukum.

     

    Mahasiswi asal Sumba Timur

    tersebut itu juga sempat menyebutkan

     bahwa dirinya akan menjalankan

     program unggulan dengan membentuk

    Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bagi

     perempuan. Pasalnya, merasa di zaman

    modern seper t i in i perempuan

    membutuhkan lebih banyak ruang

    aspirasi untuk lebih dikembangkan.

    Ia juga mengungkapkan bahwa

    agenda pertamanya setelah terpilih penerimaan mahasiswa baru.

    Sementara itu, Indra Haris

    Husein, rival Indrati dalam Pemira 2016

    inovasi yang baru bagi majunya sebagai

    P r e s m a y a i t u m e m p e r s i a p k a n

    menyampaikan harapan besar bagi

    Indrati. Ia berharap agar Indrarti dapat

    dalam memberikan terobosan danUnmerkedepan.

    “Ya, intinya kita semua berharap

    kepemimpinan dia dapat membawa

     perubahan Unmer ke arah yang lebih

     baik,” ucap Indra saat dihubungi tim WB.

    Pemira 2016 Minim Partisipasi

    Sebelum akhirnya Indrati terpilih

    menjadi Presma periode 2016 – 2017,

    Indrati Fitrisa Corlina May Panggadu Tarapandjang, mahasiswi Fakultas

    Hukum terpilih menjadi Presma periode 2016 – 2017. Indrati nampaknya

    akan mengemban tugas berat sebagai Presma terpilih. Pasalnya,

    “perpecahan” dalam tubuh kelembagaan mahasiswa sendiri menjadi

    tuntutan seluruh warga mahasiswa Unmer untuk Indrati agar

    diselesaikan dengan segera.

    Tugas Berat Presma Terpilih

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    4/16

    4F o k u s

    Doc. WB

      WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

     pelaksanaan Pemira 2016 dapat dikatakan

     penuh lika liku polemik. Penyelenggaraan

    Pemira 2016 berlangsung dengan

     persiapan yang hanya dilakukan dalam

    waktu yang sangat singkat denganminimnya partisipasi warga Unmer secara

    keseluruhan.

      Hal ini dapat dilihat dari proses

    Pemira yang dihujani aklamasi. Ketua

    DPMF di FTI, Hukum dan Pariwisata

    terpilih secara aklamasi. Selanjutnya,

    Ketua BEMF di Fakultas Teknik,Pariwisata dan Psikologi juga terpilih

    secara aklamasi.

    Sementara itu, di Fakultas ISIP

    lebih memperlihatkan kondisi minim

     partisipasi. Hal ini terlihat dari tidak

    adanya calon yang mendaftar untuk

    mengisi posisi ketua DPMF dan HMJ.

    Bahkan, sistim pemilihan Ketua HMJ pada

    f a k u l t a s i n i d i l a k u k a n d e n g a n

     penunjukkan langsung oleh ketua

    sebelumnya. Sedangkan untuk posisi

    DPMF ISIP masih belum dapat

    menentukan sosok yang pantas.

    Kemudian menurut data dari KPU

     pusat, dari total 4.281 jumlah pemilih tetapyang ada hanya setengahnya saja yang

    memakai hak suara. Data menunjukkan

    hanya sejumlah 2.015 mahasiswa Unmer

    yang menggunakan hak suaranya.

    “Hal ini terjadi karena mahasiswanya

    sendiri,” ungkap Jodi Martin Sianipa,

    Ketua KPU pusat.

    Menurut keterangan yang didapat

    di lapangan, KPU bahkan terpaksa

    meloloskan calon pimpinan lembaga yang

    tidak memenuhi syarat dikarenakan tidak

    ada lagi calon yang mendaftar. Jodimenambahkan pihaknya melakukan hal

    tersebut agar menghindari kosongnya

    kepemimpinan organisasi.

    Banyak Hak Suara Tidak Terpakai

    Sepinya prosesi Pemira semakin

     bertambah dengan tidak ikut andilnyaFakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dalam

    P e m i r a . P a s a l n y a , F E B t e l a h

    memproklamirkan diri keluar dari

    Keluarga Mahasiswa Universitas Merdeka

    (KMUM), sehingga memutuskan untuk

    menyelenggarakan Pemira secara

    independen dalam waktu yang berbeda.

    Hal ini mengakibatkan sebanyak

    1.952 suara tidak terpakai untuk

    m e n y u k s e s k a n p e s t a d e m o k r a s i

    mahasiswa Unmer tahun ini.

    Tidak terpakainya hak suara

    tersebut dikarenakan kebijakan secara

    sepihak dari lembaga mahasiswa FEB

    membuat kebijakan yang mengakibatkanmahasiswa FEB tidak dapat menggunakan

    hak suara.

    Aresyama Hein Temmar, ketua

    BEM FISIP menanggapi persoalan

    tersebut mengungkapkan bahwa Ia tidak

    sepakat dengan tindakan FEB keluar dari

    KMUM. Secara regulasi, FEB masuk

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    5/16

    dalam KMUM dan tidak seharusnya

    keluar,”tambahnya.

      Lebih lanjut, mahasiswa yang

    akrab disapa Resy ini menerangkan bahwa

    kejadian ini sudah pernah terjadi di beberapa waktu lalu alias bahasan lama.

     Namun FEB tidak jadi keluar dari KMUM.

    “Sudah lama FEB itu mengambil

    tindakan keluar dari KMUM itu tahun

    kemarin tetapi tiba-tiba mereka

    masuk lagi ke KMUM. Jadi

    seakan-akan mereka itu

    terintervensi  yaa untuk masuk ke

    K M U M , ”

    t u t u r n y a . T e r k a i t

    m a s a l a h

    ketidakikutsertaan

    FEB di Pemira kali

    ini, di Pemira kali ini,

    K e t u a D P M U

    Hilarius P. Hajon

    a n g k a t b i c a r a . I a

    mengatakan, diadakannya

    Pemira ini tidaklah sejalan dengan

    AD/ART.

    “Sekarang tidak berjalan sesuai

    ad/art, pemira ini sesuai AD/ART bisadilaksanakan serentak disemua fakultas di

    lingkungan Universitas Merdeka Malang

     NYATANYA ekonomi  gak termasuk,”

    ungkap mahasiswa FISIP itu.

      Haris juga menambahkan

    seharusnya presma sebelumnya, Galih

    Leksono mengambil tindakan dengan

    menyelesaikan persoalan yang ada, barumelanjutkan pemira.

    Presma sendiri tidak bisa menyelesaikan

     persoalan yang ada. Seperti persoalan

    KMUM dimana ekonomi keluar.

    Keterlambatan proses Pemira  Selain ketidak ikut sertaan FEB

    dalam pemira, kendala kemangkringan

    te rka i t pemi ra ka l i i n i adanya

    keterlambatan saksi dari calon presma.

    S e h i n g g a m e m b u a t

    keberlangsungan Pemira di

    semua daerah menjadi

    terlambat. Hal ini diungkapkan o leh

    K e t u a K P U - D

    fakultas Teknologi

    Informasi , Roni

    Effendi.

      “Kalau masalah

    kendala, itu terkait

    k e t e r l a m b a t a n

    datangnya saksi,

    sehingga pemira ini

    terlambat dari rundown acara,”

    tutur mahasiswa semester empat

    tersebut.

    Tidak hanya itu, Pemira kali ini

     juga memiliki masalah lain denganminimnya panitia (KPU). Sebagai contoh

    di pariwisata.

      Novia Angela selaku calon ketua

    BEM pariwisata menjelaskan panitia KPU

    di Program D IV dan D III Pariwisata

    sangat minim sumber daya sehingga

    membuat dia turun langsung ke lapangan

    membantu proses Pemira di Pariwisata.

    5F o k u s

      WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    “Seharusnya Presma

     sebelumnya, Galih Leksono mengambil

    tindakan dengan menyelesaikan persoalan yang ad

    baru melanjutkan pemira. Presma sendiri tidak bis

    menyelesaikan persoalan yang ada.”

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    6/16

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    7/16

    lembaga kemahasiswaan FEB dari

    KMUM, mantan ketua BEM Fakultas

    Teknolog Informasi, Bima Sakti Putra

    mengutarakan bahwa hal utama yang

    menjadi tugas berat Presma terpilih yaitumengembalikan keutuhan KMUM yang

     belum bisa diwujudkan di kelembagaan

    sebelumnya sampai hari ini.

      Hal senada diungkapkan oleh

    Galih Leksono selaku mantan Presma

     periode 2015-2016. Galih mengatakan

    terkait tugas utama yang harus dilakukan

    oleh Presma terpilih adalah memperbaikisega la bentuk a turan lembaga

    kemahasiswaan.

      “Selain memperbaiki aturan, hal

    yang perlu dilakukan yaitu tetap

    mempertahankan persatuan dan kesatuan

    lembaga kemahasiswaan Unmer,” tegas

    Galih.

      Hal ini juga menjadi harapan

     besar bagi mahasiswa FEB, Rohmi Arib

    Waliyudin kepada Presma perempuan

     pertama.

      “Kalau harapan saya sih apapun

    masalahnya di masa lalu antara FEB dan

    KMUM semoga bisa diselesaikan agar

    FEB bisa kembali lagi dan ikut andilseperti semula,” ujar mahasiswa ketika

    dihubungi oleh crew Warta Basement.

    Eksistensi dan sinergi antara UKM

    dengan Lembaga Kemahasiswaan

    Sinergi antara UKM dan

    lembaga kemahasiswaan menjadi

     bahasan penting yang perlu diperhatikanlebih intens. Keharmonisan serta

     eksistensi antara keduanya juga menjadi

    tugas rumah Indrarti selama satu tahun ke

    depan.

    Menanggapi hal tersebut,

    Mantan ketua DPM Fakultas Hukum,Vian Yogi Dio tidak jauh berbeda

    mengutarakan pendapatnya tentang

    tugas penting Indrati dalam masa

    kepemimpinannya.

      “Harapan saya Presma baru dapat

    merangkul semua elemen mahasiswa

    dan mendukung setiap kegiatan UKM,”

    ungkap mahasiswa fakultas Hukumtersebut.

      Koordinator Unit Kegiatan

    Mahasiswa, I Nyoman Sindhu Gautama

     juga angkat bicara mengenai pentingnya

    k e r j a s a m a a n t a r a l e m b a g a

    kemahasiswaan dengan UKM.

      “ S e m o g a U K M b i s a

     bekerjasama dengan BEM, DPM, dan

    organisasi ekstra kampus secara baik.

    Saya juga berharap Presma bisa

    mengembankan kreatifitas mahasiswa

    Unmer supaya bisa bersaing dengan

    Universitas lain,” sahut mahasiswa yang

    aktif di UKM Hindu itu.

    Tidak hanya Vian danShindu yang mengharapkan adanya

    keharmonisan antara UKM dan lembaga

    kemahasiswaan. Galih Leksono juga

    mengutarakan hal yang sama.

      “ P r e s m a b a r u p e r l u

    mempertahankan hubungan yang sinergi

    antara lembaga kemahasiswaan dengan

    UKM,” kata Galih. 

    F o k u s

      WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    7

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    8/16

    TABULASI UNTUK PRESMA

     

    Menurut Ketua KPU-P Jumlah

    Daftar Pemilih Tetap (DPT) tahun ini adalah

    4281 orang. Sedangkan jumlah partisipasi

    mahasiswa Pemira tahun ini sebanyak

    2.015. Jadi dilihat dari jumlah pemilih pada

    Pemira kali ini adalah tingkat partisipasi

    mahasiswa dalam pesta demokrasi iniadalah 47,06%

      WB/ PEMIRA/ 06/2016

    F o   k  u sF o   k  u s   8

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    9/16

     A r t i k e l U t a m a

    Pesta Aklamasi, Pemira Unmer Minim Partisipasi

    Prihatin. Kata ini dapat

    m e w a k i l i s i t u a s i

     jalannya Pemilu Raya

    (Pemira) Unmer Malang tahun 2016 ini.

    Keprihatinan tersebut tampak jelas dari

    f a k t a

    y a n g

    terjadi di

    lapangan.

    S a l a h

    s a t u n y a

    a d a l a h

    f a k t a

     b a h w a

    sebagian

     b e s a r

     pimpinan

    lembaga

    kemahasi

    swaan di tiap fakultas terpilih secara

    aklamasi.

    Mari kita lihat hasil pemilihan

    melalui aklamasi yang terjadi di tiap

    fakultas tersebut. Ketua DPMF di FTI,

    Hukum dan Pariwisata terpilih secara

    aklamasi. Selanjutnya, Ketua BEMF di

    Fakultas Teknik, Pariwisata danPsikologi juga terpilih secara aklamasi.

    Sementara itu, di Fakultas FISIP

    lebih memperlihatkan kondisi yang

    minim partisipasi. Hal ini terlihat dari

    t i d a k

    a d a n y ac a l o n

    y a n g

    mendaft

    ar untuk

    mengisi

     p o s i s ik e t u a

    D P M F

    d a n

    HMJ.

     Bahkan, sistem pemilihan ketua

    HMJ pada fakultas ini dilakukan dengan

     penunjukkan langsung oleh ketua

    sebelumnya. Sedangkan untuk posisi

    DPMF, FISIP masih belum dapatmenentukan sosok yang pantas.

    WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    8 9

    KPUD Hukum: Panitia Pemira mempersiapkan kertas suara

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    10/16

    10 A r t i k e l U t a m a

    Hal ini kemudian diperkuat oleh

    minimnya partisipasi mahasiswa Unmer

    dalam mensukseskan agenda Pemira ini.

    Dari total 4.281 jumlah pemilih tetap

    yang ada hanya setengahnya saja yang

    memakai hak suaranya.

    Menurut keterangan yang

    didapat dilapangan, KPU bahkan

    terpaksa meloloskan calon pimpinanlembaga yang tidak memenuhi syarat

    dikarenakan tidak ada lagi calon yang

    mendaftar. Padahal ada salah satu syarat

    yang sebenarnya tidak terpenuhi, yaitu

    ipk kurang dari 3,00.

    Saat akan dimintai konfirmasi,

    Ketua KPU, Jodi Martin Sianipar

    membenarkan hal tersebut . Ia

    jugaterpaksa meloloskan calon

    pimpinan lembaga yang t idak

    memenuhi syarat dikarenakan tidak ada

    lagi calon yang mendaftar. Syarat yang

    dimaksud yaitu setengah dari jumlah

    total pemilih yang terpantau mengikuti

    Pemira.

    S e m e n t a r a i t u , J o d i

    menerangkan, dari total jumlah pemilih

    tetap hanya 2015 pemilih yang memakai

    hak suaranya. Hanya setengah dari

     jumlah total pemilih yang terpantau

    mengikuti Pemira.

    “ H a l i n i t e r j a d i ka r e na

    mahasiswanya sendiri,” tutur mahasiwa

    Hukum yang terpilih sebagai Ketua

    KPU dua hari sebelum Pemira

    dilaksanakan menggantikan ketuasebelumnya, Bren Delano Lingat yang

    mengundurkan diri.

    Fakta di atas menunjukkan

     bahwa prosesi pesta demokrasi ini

    semakin garing dan tidak banyak

    memberi dorongan kepada seluruh

    mahasiswa untuk ikut andil secara aktif

    dalam mensukseskan Pemira.

    Keprihatinan ini kemudian

    semakin diperperah dengan adanya

     pihak yang menyatakan keluar dari

    Keluarga Mahasiswa Unmer Malang.

    Apapun alasannya, hal ini menunjukkan

    kelembagaan mahasiswa Unmer sedang

    dalam keadaan tidak sehat. (Pemred)

      WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    11/16

    e luarnya ke lembagaan

    K m a h a s i s w a F E B d a r i

    Keluarga Mahasiswa Unmer

    Malang (KMUM) merupakan sebuah

    ironi kelembagaan kemhasiswaan

    Unmer saat ini. Ditengah pelaksanaan

    Pe m i r a y a n g d i t u ju k k a n b a g i

    kesejahteraan mahasiswa sendiri,

    sebuah lembaga kemahasiswaan justru

    memilih mangkir.

      Hal ini tidak dapat dibenarkan.

    P a s a l n y a , s e b u a h o r g a n i s a s i

    kemahasiswaan sewajarnya dilandasi

    asas kekeluargaan. Bukannya memilih

    memutuskan hubungan kekeluargaan

    tersebut. Keluarnya kelembagaan

    mahasiswa FEB sedikit-banyak

    mempengaruhi kesuksesan Pemira

    Unmer tahun ini.

    Sebanyak 1.952 mahasiswa

    FEB tidak dapat menggunakan hak

     pilihnya diakibatkan kebijakan yang

    dikeluarkan secara sepihak tersebut.

    Fakta ini sangatlah disayangkan.

    Pasalnya, sebagian besar mahasiswaFEB tidak mengetahui betul apa yang

    terjadi pada tubuh kelembagaannya,

    tetapi turut menjadi korban yang

    mengakibatkan hak suara mereka tidak

    dapat digunakan.

      Alasan yang se lama in i

    menyeruak, terkait lepasnya FEB dari

    KMUM, adalah adanya=mosi tidak

     percaya dengan kinerja BEMU dan

    D P M U s e b e l u m n y a d a l a m

    melaksanakan fungsi dan tugasnya.

    Hal ini pun semakin dipertajam

    atas minimnya tindakan dari pihak yang

     pemegang kebijakan baik dari kalangan

    BEMU sampai birokrasi kampus.

    BEMU sendiri sebelumnya menyatakan

    telah mengadakan mediasi sebanyak

    lima kal i terkai t penyelesaian

     permasalahan tersebut.

      Hanya saja, hal ini tidak jelas

    hasilnya sehingga FEB tetap saja

    menyatakan keluar dari KMUM.

    Sementara itu pihak birokrasi sendiri

    h a n y a b e r p a n g k u t a n g a n d a n

    menyatakan hal tersebut seharusnya

    diselesaikan di kalangan mahasiswasendiri.

    WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    1952 Suara

    Terbuang Sia-Sia

    11O . p . i . n . i

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    12/16  WB/ PEMIRA/ 06/2016

      Melihat dampak permasalahan

    yang begitu kuat ini, sudah seharusnya

    pihak birokrasi dan rektorat ikut turun

    tangan untuk menemukan solusi terbaik.

    Tindakan mediasi harus segera dibuat.

    Pasalnya jika hal ini dibiarkan

    berlarut-larut, keutuhan kelembagaan

    mahasiswa akan terancam keharonisannya

      Pengaruh berantai akan terjadi

     baik dari sistem kelembagaan

    m a h a s i s w a U n m e r s a m p a i

    kepercayaan mahasiswa sendiri pada

    kelembagaan seluruhnya di kampus

    ini.

    *Penulis adalah Mahasiswa FEB Unmer .

    12O . p . i . n . i

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    13/16  WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    A r t i k e l L e p a s

    Kampanye Kreatif Berantas Sikap Apatis13

    ingkat part is ipasi warga

    Tyangmemiliki hak memilihdalam setiap gelaran pemilihan

    umum dalam tataran apapun nampaknya

    selalu menjadi masalah klise. Tingkat

    partisipasi pemilih tetap dalam pemilu

    menjadi sesuatu yang perlu diberi

    perhatian khusus, termasuk pada Pemilu

    Raya (Pemira) Unmer 2016 ini.

    Pemilu Raya (Pemira) sebenarnya

    merupakan cerminan dari Pemilihan

    Umum (Pemilu), kedua pemilihan tersebut

    sama-sama memilih Lembaga Eksekutif

    dan Lembaga Legislatif. Jika Pemilu

    memilih Presiden Republik Indonesia

    sebagai Lembaga Eksekutif dan Dewan

    Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

    sebagai Lembaga Legislatif, maka Pemira

    yang berada di tingkat Univesitas memilih

    Presiden Mahasiswa (Presma) sebagai

    Lembaga Eksekut i f dan Dewan

    Perwakilan Mahasiswa Universitas

    (DPMU) sebagai Lembaga Legislatif.

    Layaknya pesta demokrasi

    negara, dalam Pemira juga terdapat

    Kampanye calon Presma dan calon DPMU

     bersama tim suksesnya. Umumnya media

    kampanye yang digunakan melaluisepanduk dan selebaran yang berisikan

    nama calon, nomor urut calon, foto calon,

    visi dan misi.

     Namun ada hal menarik dan

     berbeda terkait kampanye para calon yang

    dilakukan beberapa Universitas diIndonesia, salah satunya Universitas

    Diponegoro Semarang (Undip). Untuk

    meningkatkan partisipasi mahasiswa

    dalam pemilihan calon ketua Himpunan

    Mahasiswa Jurusan (HMJ), Komisi

    Pemilhan Umum (KPU) mengadakan tiga

     bentuk kampanye yang wajib diikuti para

    calon, yaitu kampanye lisan, kampanye

    media sosial dan sesi tanya jawab.

    Kampanye lisan dilakukan oleh

    calon dengan cara mengunjungi

    mahasiswa di setiap kelas yang

     beragendakan menyampaikan visi dan

    misi calon. Kampanye jenis ini dinilai

    lebih efektif untuk mengenalkan para

    calon karena tidak mengandalkan rasa

    ingin tahu mahasiswa untuk melihat

    selebaran di papan pengumuman.

    *Aldo*Aldo

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    14/16  WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    14

      Sedangkan Kampanye media

    sosial yang dilakukan seperti membuat

    video kreatif dimana berisikan profil

    calon dan visi misi agar pemilih lebih

    mengenal sosok calon. Kampanye jenis

    ini dinilai mampu meningkatkan

    antusiasme pemilih serta memangkas

    waktu mengingat mahasiswa yang tidak

    bisa jauh dari media sosial.

    Yang terakhir yaitu kampanye

    sesi tanya jawab merupakan jenis

    kampanye yang menggunakan cara tanya

    jawab antara mahasiswa dengan para

    calon menggunakan official account line.

    Jenis kampanye ini memiliki tujuan agar

    mahasiswa mengetahui calon mana yang

    lebih kompeten untuk memimpin satu

    tahun ke depan.

    Terobosan serta ide-ide yang

    menyadarkan mahasiswa agar mau

    memilih pemimpin sesuai dengan hati

    nuraninya seperti ini harus terus

    diupayakan. Hal tersebut tersebut bisa

    dijadikan jawaban dalam rangka

    menyikapi sifat apatis mahasiswa dimana

    terjadi krisis kepercayaan terhadap calon

     pemimpinya yang memperjuangkan

    kepentingan golongan bukan kepentingan

    mahasiswanya .

    *Penulis adalah mahasiswa magang

    Civitas

    Selamat Atas Terpilihnya

    Indrati Fitrisa Corlina May Panggadu TarapandjangSebagai Presma Perempuan Pertama

    Universitas Merdeka MalangPeriode 2016-2017

    Segenap Crew  Warta BasementMengucapkan

    A r t i k e l L e p a s

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    15/16

      Ada seorang ahli robot yang

     berhasil menciptakan robot manusia

     pendeteksi kebohongan. Cara kerja

    robotnya adalah dengan menampar muka

    siapa saja yang berbicara bohong di

    d e p a n n y a .

      Ahli robot ini memiliki istri dan

    seorang anak laki-laki yang duduk di

     bangku SMA. Suatu waktu, anaknya

     pulang larut malam. Dengan marahnya,

    sang ahli robot memanggil anaknya

     berdiri di depan robot dan mulailah ia

    menginterogasi anaknya sambil

    mengancam untuk tidak berbohong

    karena akan ketahuan dengan tamparan

    robotnya.

    Ia mulai bertanya: “Kamu dari

    mana?” Anaknya menjawab bahwa dia

    dari rumah teman. Robotnya diam tanpa

    reaksi. Sang ahli robot bertanya lagi:

    “Kamu kerja apa di sana? Anaknya

    menjawab: “Menonton film”. Robotnya

    masih diam. “Film apa? Tanya ayahnya.

    Anaknya menjawab: “Film perjuangan”.

    ”Plaaak. . . .” . Robotnya t iba-t iba

    menampar muka anak itu. Dengan

    marahnya, sang ayah yang ahli robot,

    mencaci maki anaknya bahwa dia sudah

     berbohong. ”Sekarang kamu jujur saja,

    film apa?”

    WB/ PEMIRA/ 06/ 2016

    15w a r t a r i a

    Pilihlah Pemimpin yang Bisa Menjadi

    Operator Robot Pendeteksi Kebohongan

  • 8/15/2019 WB PEMIRA 2016

    16/16

    Tanya ayahnya dengan suara tinggi.

    Anaknya menjawab: ”Film porno ayah”.

    Ayahnya tambah marah dan

    semakin membentak anaknya dengan

    mengatakan: ”Kamu mau jadi apa, lihat

    ayah yang selama hidupnya tidak pernah

    menonton film porno!”. ”Plaak.....,

    rupanya robot hasil ciptaannya berbalik

    ke arahnya dan menampar mukanya

    karena dia juga berbohong”. Saat itu pula

    keluar istrinya dari kamar yang

    m e n d e n g a r s u a r a r i b u t .

    Dan istrinya lalu dengan muka marah,

    menyalahkan suaminya dengan berkata:

    ”Apa apaan ayah ini, kamu menyiksa

    anak ini. Bagaimanapun, anak ini adalah

    anak ayah juga!” ”Plaak....,” Robot itu

    langsung menampar pula muka istrinya

    yang menandakan bahwa dia juga

     berbicara bohong tentang anak yang

    dilahirkan yang sebenarnya adalah hasil

    selingkuhan.

    Anekdot ini memang sekadar

    anekdot yang tidak terjadi dalam dunia

    nyata tentang robot yang bisa bergerak

    sendiri menampar orang yang berbohong.

     Namun anekdot ini telah menyajikan

    drama tentang anggota keluarga yang

    semuanya sudah terjangkiti perilaku

     bohong.

    Anak berbohong pada ayahnya.

    Ayah membalas dengan kebohongan lain,

    dan istrinya juga menyampaikan sesuatu

    yang mengandung kebohongan.

    A n e k d o t d i a t a s

    menyampaikan pesan moral tentang

    sesuatu yang nyata dalam kehidupan

    saat ini. Ia bukan saja menyampaikan

     pesan tentang sebuah keluarga yang

     p e n u h k e b o h o n g a n , t e t a p i

    kecenderungan terjadinya prilaku

    kebohongan pada orang dari berbagai

    sisi-sisi kehidupan tanpa pandang

     bulu. Mari mencermati perilaku anak

     bangsa mulai dari orang-orang kecil

    sampai orang-orang besar, mulai dari

     profesi biasa sampai profesi luar biasa,

    mulai dari mereka yang memang

    rentan dengan dosa sampai pada

    mereka yang dianggap suci.

    Sumber:http://amriawan.blogspot.co.id/2012/ 10/pilihlah-pemimpin-yang-bisa-menjadi.html 

    16w a r t a r i a