Pemira PKS
-
Upload
umar-abdul-aziz -
Category
Documents
-
view
61 -
download
4
Embed Size (px)
description
Transcript of Pemira PKS

1
LAPORAN PENELITIAN
PEMILIHAN RAYA PARTAI KEADLAN SEJAHTERA 2013
SEBAGAI BENTUK PARTISIPASI LANGSUNG KADER AKAR RUMPUT
DALAM PENENTUAN KANDIDAT DARI PARTAI POLITIK
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Politik
Representasi
Disusun oleh Kelompok 1:
12/332991/SP/25217 UMAR ABDUL AZIZ
12/331880/SP/25209 ROSSA PRATIWI
12/328772/SP/25147 ANISA NUR NIA RAHMAH
Jurusan Politik Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarata
2014

2
PEMILIHAN RAYA PARTAI KEADLAN SEJAHTERA 2013
Sebagai Bentuk Partisipasi Langsung Kader Akar Rumput dalam Penentuan
Kandidat dari Partai Politik
I. Latar Belakang
Esensi demokrasi berbicara mengenai keterwakilan dan partisipasi, sebagaimana
sebuah semboyan yang mengatakan bahwa demokrasi dari rakyat, oleh rakyat untuk
rakyat. Manifestasi dari konsep demokrasi tersebut adalah hadirnya partai politik dan
terbukanya ruang partisipasi masyrakat. Namun sayangnya, selama ini papol justru
menjadi lembaga yang paling dihindari bahkan dianggap buruk oleh masyrakat, padahal
tidak dapat dipungkiri parpol sebagai pilar penting dalam demokrasi.1 Salah satu
momentum yang penting bagi parpol dan masyarakat adalah pada saat pemilihan calon
pada saat Pilkada atau Pilpres. Nsmun sejauh inii perdebatan yang muncul hanyalah pada
persoalan pilkada langsung maupun pilkada tidak langsung. Perdebatan ini muncul dan
sengit salah satu nya adalah ketidakpercayaan masyarakat terhadap parpol. Masyarakat
menganggap bahwa pilkada tidak langsung berarti menutup partisipasi penuh masyrakat
dalam momentum pemilihan kekuasaan. Di sisi lain tidak dapat dipungkiri juga parpol
juga memang tidak membuka ruang partisipasi yang luas baik dalam pilkada langsung
dan tidak langsung. Semua partai politik di Indonesia menggunakan mekanisme penetuan
hubungan secara tertutup dan sangat elitis terhadap calon kepala daerah atau presiden
yang akan didukung. Perdebatan mengenai pilkada langsung maupun tidak langsung
tentnunya bukanlah hal yang salah namun kita dapat membuat perdebatan baru yang
1 Waskita. 2014. Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Partai Politik Terus Merosot. Laman Tribunews
Online. Diakses dari http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/05/tingkat-kepercayaan-publik-
terhadap-partai-politik-terus-merosot, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB

3
barangkali lebih genuine dan produktif terkait mengenai partisipasi masyarakat secara
luas dan nyata terhadap transisi kekuasaan.2
Tulisan ini berusaha mengkaji secara serius mengenai mekanisme partai politik
dalam menentukan calon kpala daerah atau presiden yang akan diusung. Salah satu
fenomena menarik yang kan cukup banyak dibahas dalam objek kajian kali ini adalah
mengenai pemilihan raya PKS pada tahun 2014. Pemira PKS secara realita memang tidak
banyak berpengaruh terhadap dinamika politik di Indonesia. Namun secara konseptual
pemira PKS merupakan sebuah gebrakan bagi Parpol yang melibatkan seluruh kadernya
dalam proses pengajuan calon presiden. Sejauh ini pengusungan atau pemberian
dukungan parpol terhadap calon presiden atau kepala daerah yang sangat elitis dan
berkonflik.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa kejadian internal politik yang rapuh karena
kader tidak dilibatkan dalam mekanisme pengusungan calon presiden atau calon kepala
daerah. Contohnya pada tingkat nasional PPP dimana ketika Surya Dharma Ali secara
sepihak memberikan dukungan kepada Prabowo bahkan sebelum pileg terjadi. Hal itu
membuat perpecahan di tubuh PPP dari Pra Pileg dan pasca pileg belum juga usai.3
Kemudian Golkar, dimana para kader senior golkar menganggap Abu Rizal Bakrie terlalu
egois dan terburu-buru dalam menambatkan dukungan kepada Prabowo. Perpecahan di
tubuh Golkar dapat terlihat dari pembangkangan beberapa kadernya yang bakan akhirnya
bergabung kepada tubuh Jokowi misal Luhut Pandjaitan, Nudirman Munir, dll.4 Bahkan
pasca pilpres keretakan di tubu Golkar semakin kentara dengan adanya Munas
tandingan.5 Kemudian juga terdapat kasus di daerah seperti di Jawa Tengah ketika publik
dikagetkan dengan pemilihan Ganjar Pranowo yang diusung PDIP pada Pemilhan
2 Hidayat, Pangki. 2014. Mengakhiri Debat Pilkada Langsung atau Tidak Langsung. Laman Tribunews Aceh. Diakses dari http://aceh.tribunnews.com/2014/09/18/mengakhiri-perdebatan-ruu-pilkada, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 3 Rizki. 2014. Kisruh Perpecahan PPP dukung Prabowo atau tidak. Laman Liputan 6. Diakses dari, http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2039412/kisruh-perpecahan-ppp-dukung-prabowo-atau-tidak, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB 4 Fabian. 2014. Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi., Laman Kompas On line. Diakses dari, http://nasional.kompas.com/read/2014/06/16/1842124/tokoh.senior.golkar.dukung.jokowi-jk.karena.keduanya.jujur.dan.tulus, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB 5 Putri. 2014. Ical Pecat Kader Munas Tandingan Golkar. Tempo Online. Diakses dari, http://www.tempo.co/read/news/2014/12/07/078626880/Ical-Pecat-Kader-Bandel-di-Munas-Golkar-Tandingan, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB

4
Gubernur Jateng.6 Ada juga kasus Sumatera Utara pada partai Demokrat dimana justru
terjadi persaiangan antar elit demokrat antara Sutan Bato Ghana dan Ruhut sitompul
dalam memperebutkan kursi pencalonan dari partai demokrat, ironisnya kader kader
grassroot Demokrat tidak dilibatkan.7 Beberapa kasus diatas adalah sebagian dari begitu
banyaknya ketidakberesan mekanisme partai politik dalam mengajukan calon yang akan
diusung untuk menempati jabatan-jabatan publik. Hal ini tentunya perlu diperbaiki demi
kehidupan demokrasi yang lebih partisipatif. Oleh karena itu tulisan ini ingin menegaskan
kembali pentingnya perbaikan mekanisme pengusungan atau pemberian dukungan partai
politik pada demokrasi yang jika dihubungkan dengan representasi hal ini semacam
mencari basis representasi dari sebuah tokoh agar diusung tidak hanya elitis namun
partisipatif.
II. Rumusan Masalah
Bagaimana penyelenggaraan Pemira PKS 2013 dan bagaimana analisisnya terhadap
partisipasi dan legitimasi kebijakan partai?
III. Landasan Teori
A. Konsep Partisipasi
Konsep partisipasi secara umum menurut H.A.R Tilaar, adalah sebagai wujud dari
keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana
diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawah (Bottom up) dengan
mengikutsertakan masyarakat dalam proses perencanaan dan pembangunan
masyarakatnya8. Sedangkan menurut Soeganda Purbawatja partisipasi adalah suatu gejala
demokrasi dimana orang diikutsertakan di dalam perencanaan serta pelaksanaan dari
segala sesuatu yang berpusat pada kepentingan dan juga ikut memikul tanggung jawab
sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Di negara-negara
demokrasi konsep partisipasi politik bertolak dari paham bahwa kedaulatan ada di tangan
rakyat, yang dilaksanakan melalui kegiatan bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan
6 Ed. 2013. Sekjen Pdip: Wajar Rustiningsih Kecewa. Laman Viva Online. Diakses dari, http://politik.news.viva.co.id/news/read/398365-sekjen-pdip--wajar-rustriningsih-kecewa, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB 7 Ed. 2012. Sutan Bhatoegana Gagal Jadi Calon Gubernur. Laman Merdeka On Line. Diakses dari, http://www.merdeka.com/tag/p/pilgub-sumut/sutan-bhatoegana-gagal-jadi-calon-gubernur-sumut.html, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB 8 Gatara, Said dan Said, Moh. Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik. Bandung. Pustaka Setia

5
serta masa depan masyarakat itu dan untuk menentukan orang-orang yang akan
memegang tampuk pimpinan.9 Memang konsep yang disajikan lebih bersifat umum.
Namun keumuman konsep tersebut masih kompatibel dengan partisipasi pada ranah
partai politik.
Menurut Surbakti ada beberapa derajat partisipasi anggota partai dalam seleksi
calon angggota lembaga legislatif dan calon kepala pemerintahan, baik pada tingkat
nasional maupun tingkat lokal. Derajat tersebut dapat dipilah menjadi beberapa tingkatan
dalam spektrum inklusif dan eksklusif, namun ke lima derajat ini juga dapat dipandang
dari spektrum derajat partisipasi-derajat sentralisasi. Kelima derajat itu antara lain:
pemilihan pendahuluan terbuka, pemilihan pendahuluan tertutup, kaukus lokal, konvensi
partai serta seleksi dan penetapan oleh pengurus10.
B. Konsep Demokrasi Partisipatory
Konsep demokrasi secara umum ditumbuhkan pertama kali dalarn praktek
Negara- Kota Yunani dan Athena (456SM dan350 SM). Dalam tahun 431 SM, Pericles,
seorang negarawan ternama dari Athena, mendefenisikan demokrasi
denganmengemukakan beberapa kriteria atau bisa disebut juga sebagai prinsip dasar,
yaitu sebagai berikut :
1. Pemerintahan oleh rakyat dengan partisipasi rakyat yang penuh dan langsung.
2. Kesamaan di depan umum.
3. Pluralisme, yaitu penghargaan atas semua bakat, minat, keinginan dan pandangan.
4.Pengharaaan terhadap suatu pemisahan dan wilayah pribadi untuk memenuhi dan
mengekspresikan kepribadian individual.
Demokrasi sendiri memiliki banyak bentuk yaitu seperti demokrasi deliberatif,
demokrasi perwakilan, maupun demokrasi langsung (partisipatory). Di dalam makalah
ini kami mencoba menggunakan konsep demokrasi langsung atau partisipatori.
Participatory Democracy berpendapat bahwa manusia pada hakekatnya mampu
9 Miriam Budiarjo. 2008. dasar-dasar ilmu politik. Jakarta:Gramedia. hlm.368
10 Pada artikel opini oleh Ramlan Surbakti, Seleksi Calon Legislator. Di publikasikan pada kolom opini
Nasional Kompas Senin, 5 Februari 2013 pada laman
http://nasional.kompas.com/read/2013/02/25/0924414/sitemap.html

6
menyelaraskan kepentingan pribadi dengan kepentingan sosial. Penyelarasan kedua
macam kepentingan tersebut dapat terwujud jika proses pengambilan keputusan
menyediakan kesempatan seluas – luasnya kepada mereka untuk mengungkapkan
kepentingan dan pandangan mereka.
Proses pengambilan keputusan, yang menyediakan kelompok kepentingan untuk
berperan serta didalamnya, dapat mengantarkan kelompok - kelompok yang berbeda
kepentingan mereka satu sama lain. Dengan demikian, perbedaan kepentingan dapat
dijembatani. Demokrasi partisipatif adalah pengambilan keputusan dengan melibatkan
peran serta masyarakat dalam berbagai bidang baik politik, ekonomi dan sosial11.
Selain itu, Demokrasi Partisipasi atau demokrasi langsung juga merupakan suatu
sistem pengambilan keputusan mengenai masalah-masalah publik dimana warga negara
terlibat secara langsung. demokrasi partisipatif juga merupakan proses menekankan
partisipasi luas dari konstituen dalam arah dan pengoperasian sistem politik. ini adalah
tipe demokrasi “asli” yang terdapat di Atena kuno, diantara tempat-tempat yang lain.
Gagasan demokrasi partisipatif juga dapat ditelusuri dari pemikiran JJ Rousseau
yang mengatakan bahwa rakyat sendirilah yang dapat membuat aturan sesuai dengan
kepentingannya12. Dalam demokrasi partisipatif, partisipasi warga dimaksimalkan
melalui berbagai cara diberbagai tingkatan, dan bukan semata dalam proses politik seperti
pemilihan umum. Demokrasi partisipasi menjadi suatu sistem yang menempatkan
masyarakat sebagai penentu keputusan yang diperlukan untuk kepentingan m asyarakat
dan memposisikan masyarakat sebagai pelaku pelaksana dari implementasi keputusan
yang dihasilkan tersebut.
Ada beberapa prinsip dasar dari demokrasi partisipasi, yaitu dapat diuraikan
sebagai berikut ;
1. Ajakan berpartisipasi disosialisasikan.
11 Jurnal analisis sosial, Volume 6, Issue 2. Diakses di https://books.google.co.id/books?id=0KaoYvFRytEC&pg=PA4&lpg=PA4&dq=konsep+demokrasi+partisipatoris&source=bl&ots=cKO8cVkutT&sig=1g3tz55lpk0fgt1z-al0qtkClD0&hl=en&sa=X&ei=er2kVP9Oy5S4BKKwgcgJ&redir_esc=y#v=onepage&q=konsep%20demokrasi%20partisipatoris&f=false 12 Held, david. 2004.Demokrasi dan Tatanan global. Yogyakarta, hal 5

7
2. Tujuan dari demokrasi parkisipasi senantiasa diuraikan sejelas mungkin pada tahap
awal.
3. Akses terhadap seluruh dokumen dan berbagai infonnasi terkait yang menjadi agenda
pembahasan dan pengelolaan pembangunan harus terbuka secara transparan.
4. Semua pihak mempunyai fungsi sebagai pengambil keputusan.
5. Setiap pihak yang berkepentingan terhadap pengelolaan pembangunan harus memiliki
hak yang seimbang untuk menyalurkan aspirasinya pada tingkatan proses pengambilan
keputusan.
6. Setiap aspirasi harus diperhatikan tanpa adanya diskriminasi terhadap sumber aspirasi
tersebut.
7. Pendanaan yang memadai untuk sebuah proses partisipasi harus disepakati bersama,
disediakan dan dipublikasikan.
8. Diperlukan fasilitator yang profesional dalam proses pengambilan keputusan.
9. Kesepakatan akhir dari kebijakan yang dihasilkan harus dapat dipahami berikut
alasannva.
10. Proses partisipasi dalam penentuan kebijakan harus dievaluasi seeara berkala13.
C. Logika Partisipasi Anggaran
Dalam kajian mengenai Pemira PKS kali ini kami mencoba menggunakan logika
yang dibangun dalam partisipasi anggaran dalam memandang sebuah partisipasi anggota
partai. Logika partisipasi anggaran menurut Avritzer dibangun sebagai penantang 3
konsep demokrasi liberal yang bersifat elitis. Pertama, adalah konsep yang meluas dari
tradisi demokrasi yang bersifat elitis, bahwa untuk mengkonsolidasikan demokrasi maka
harus dicegah bentuk-bentuk partispasi secara langsung. Kedua, ide bahwa bentuk
hierarki administrasi yang rasional hanya dapat dipenuhi oleh birokrasi yang terisolasi.
13 Indrato, Imam. Kajian-literatur-demokrasi-partisipatif. Universitas Islam bandung

8
Ketiga, adalah bahwa bentuk-bentuk tindakan kolektif adalah bertentangan dengan
mobilisasi dan pelembagaan14.
Avritzer menekankan bahwa penganggaran partispatif adalah salah satu bentuk
musyawarah warga yang telah berhasil mengatasi keterbatasan demokrasi liberal yang
elitis saat ini 15. Sedangkan menurut Wampler menghubungkan penganggaran partisipatif
dengan gagasan mengenai tata pemerintahan partisipatoris. Demokrasi partisipasi
berkaitan dengan dua hal yaitu desain kelembagaan untuk para aktor dalam membentuk
strategi dan pilihan politiknya dan desain untuk mengubungkan strategi dan pilihan
politik para aktir terhadap outcome kebijakan.
Logika dasarnya bermula bahwa terdapat anomali pada demokrasi liberal yaitu
sifat yang elitis. Sifat yang cenderung elitis ini membuat respon yang kemudian dikenal
dengan partispasi. Partisipasi yang dimaksud adalah partisipasi secara langsung. Sifat
elitis mendapat respon dari anggota kemudian anggota juga menemukenali mekanisme
untuk mencegah sikap-sikap elitis.
IV. Studi Kasus : Mekanisme Pemilihan Kandidat Pra Pemira
PKS
A. Pra Pemira PKS
PKS memang terkenal sebagai partai yang memiliki kuantitas dan kualitas kader
yang mumpuni. DPP PKS mengklaim bahwa PKS memiliki kader sebanyak 1 Juta orang.
Kader PKS juga dinilai sebagai kader partai yang paling militan. Hal ini berdasarkan hasil
riset dari Litbang Kompas pada tahun 2009.16 PKS memiliki sistem dan jenjang
pengaderan yang rapi. Terdapat beberapa program-program partai yang berfungsi untuk
mengikat dan mengembangkan kapasitas kader, mulai dari pengajian kelompok kecil
yang dilakukan rutin sekali seminggu (liqo), pengajian kelompok besar yang juga
14 Suhirman. 2007. Penganggaran Partisipastif: Penelusuran Bibliography atas Kerangka dan Praktek. Bandung. 15 Ibid 16 Rahmat. 2014. PDIP Punya Jokowi, PKS punya Kader Militan. Laman Kompas On Line, diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2013/12/12/1915580/PDI-P.Punya.Jokowi.PKS.Punya.Kader.Militan, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB

9
dilakukan seminggu sekali (tasqif atau kajian manhaj tarbiah), agenda bermalam di
masjid (mabit) sekali sebulan, agenda lintas alam (mukhoyam) dua kali setahun, dll.17
Program-program tersebut berhubungan dengan status tingkatan kader. Kader
yang telah melalui agenda-agenda tersebut dengan baik, maka akan naik tingkatannya.
Adapun di PKS terdapat lima alur atau tingkatan kader, mulai dari yang paling awal yaitu
pemula, muda, madya, dewasa, hingga yang paling tinggi adalah ahli. Lantas, apa
hubungannya alur pengaderan ini dengan pemira PKS? Hal ini dapat terjawab di bawah
ini.18
Berikut ini adalah alur kaderisasi di PKS
Jenis
Keanggotaan
Pengertian
Anggota
Pemula
Mereka yang mengajukan permohonan untuk menjadi anggota
partai, dan terdaftar dalam keanggotaan partai yang dicatat oleh
Dewan Pimpinan Cabang setelah lulus mengikuti Training
Orientasi Partai I (satu).
Anggota
Muda
Mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus
pelatihan kepartaian tingkat dasar satu.
Anggota
Madya
Mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Daerah dan telah lulus
pelatihan kepartaian tingkat dasar dua.
Anggota
Dewasa
Mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah dan telah lulus
pelatihan kepartaian tingkat lanjut.
Anggota
Ahli
Mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan telah lulus
pelatihan kepartaian tingkat tinggi.
Anggota
Purna
Mereka yang terdaftar dalam keanggotaan partai yang
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dan telah lulus
pelatihan kepartaian tingkat ahli.
Anggota
Kehormatan
Mereka yang berjasa dalam perjuangan partai dan dikukuhkan
oleh Majelis Pertimbangan Partai
Sumber Kaderisasi DPP PKS
17 LKMT. 2006. Modul Tarbiyah Islamiyah. Lembang: Rabbani Press 18 Ibid

10
Sebelum membahas lebih jauh mengenai Pemira PKS, sangatlah penting untuk
memahami tentang Majelis Syuro PKS. Majelis syuro adalah organ tertinggi dalam tubuh
PKS yang bersifat tetap dan memiliki berfungsi menentukan keputusan-keputusan
strategis partai. Adapun Majelis Syuro PKS ada yang berkedudukan di tingkat pusat dan
daerah. Majelis Syuro di tingkat pusat terdiri dari 99 orang. Anggota majelis syuro pusat
tersebut dipilih oleh kader PKS tingkat madya, dewasa dan ahli yang ada di tingkat
daerah. Kuota anggota majelis syuro dari setiap daerah tergantung dari banyaknya jumlah
kader di daerah tersebut. Mekanisme yang tidak jauh berbeda juga diterapkan untuk
membentuk majelis syuro di tingkat daerah. Dimana pemilihan anggota majelis syuro
daerah dilakukan dari setiap kabupaten/kota di setiap provinsi.19
Adapula dalam hal Majelis Syuro menentukan kandidat yang akan diusung,
Majelis Syuro akan melakukan musyawarah. Pada musyawarah ini hal-hal penting yang
menjadi pertimbangan adalah, pertama, kapasitas, track record, jaringan, dan visi misi
bakal calon.20
Kedua, elektabilitas bakal calon. Perolehan data elektabilitas ini dilakukan dengan
melakukan survei elektabilitas bakal calon di kalangan masyarakat. Survei ini sendiri
dapat dilakukan oleh tim PKS sendiri atau menggunakan jasa lembaga survey
profesional).
Kemudian, Ketiga, pemilihan internal kader. Namun pemilihan di internal kader
ini hanya dilakukan oleh kader pada tingkatan madya, dewasa dan ahli yang jumlahnya
tidak terlalu banyak, terutama di tingkat daerah. Pemilihan yang hanya diikuti kader
madya-ahli ini ditentukan dengan pertimbangan kader madya-ahli dianggap telah dapat
memilih preferensi kandidat secara baik. Kader tingkat madya-ahli juga dinilai telah
cukup memiliki loyalitas kepada partai. Sehingga diharapkan pilihan dari tingkat internal
ini adalah hasil yang terbaik dari kader untuk partai. Adapun menurut penuturan Ketua
DPW PKS Lampung, pemilihan internal kader memiliki porsi yang sangat besar, yaitu
50%. Sehingga hasil preferensi kader akan menjadi pertimbangan yang serius dalam
musyawarah.
19 Anggaran Dasar Rumat Tangga (ADRT) Partai Keadilan Sejahtera 20 Wawancara dengan Ketua DPW Bandarlampung yang juga merupakan anggota Majelis Syuro PKS Pusat, Gufron Azis Fuadi. Wawancara via telepen pada tanggal 29 Desember 2014 Jam 17.00 WIB

11
Agar dapat memahami lebih mudah mengenai alur dan mekanisme di atas, kita
dapat melihat bagan di bawah ini:
Bagan 1. Alur dan Mekanisme Pengusungan Kandidat oleh PKS Pra Pemira PKS 2013
B. Awal Mula Lahirnya Gagasan Pemilihan Raya PKS
Awal mula lahirnya gagasan Pemira PKS sebetulnya diawali ketika Majelis Syuro
PKS memilih Anis Matta sebagai suksesor LHI. Pemilihan Anis Matta hanya berselang
sehari pasca pengunduran diri LHI yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus
suap Impor Daging Sapi.21 Sebagai presiden baru PKS, Anis Matta benar-benar
memegang tugas yang sangat berat. Pertama, Anis Matta harus mengembalikan citra PKS
yang menjadi sangat buruk di mata publik. Apalagi dalam waktu satu tahun kedepan,
gelaran Pemilu 2014 akan dilaksanakan. Kalau saja citra PKS tidak diperbaiki, suara PKS
dapat saja turun drastis, atau bukan tidak mungkin tidak lolos parliamentary treshold.
Kedua, Anis Matta harus mengembalikan semangat dan mental para kader PKS yang
jatuh. Basis representasi PKS berada pada ancaman yang serius. PKS sebagai partai yang
mengandalkan militansi kadernya harus dibangun kembali semangat dan mentalnya.
21 Ad. 2013. Gantikan LHI, Anis Matta Jadi Presiden PKS. Sindonews Online. Diakses dari, http://video.sindonews.com/view/1654/gantikan-lhi-anis-matta-jadi-presiden-pks, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Majelis Syuro
Dipilih oleh kader
Madya-Ahli di
seluruh daerah
Musyawarah
Pengusungan Kandidat,
mempertimbangkan;
Kapasitas
Kandidat Elektabilitas Pemilihan
internal Kader
Kader Madya-
Ahli
Kandidat yang akan
diusung atau di dukung
partai

12
Gagasan Pemira PKS ini dimunculkan dalam Musyawarah Majelis Syuro Pusat,
gagasan ini juga didukung banyak kader-kader di aras bawah. Kemudian Anis Matta
menguatkan gagasan Pemira PKS untuk diselenggarakan secara terbuka dan transparan.
Hal ini disampaikan Anis Matta dalam pesan Persnya,22
“Jadi kalau Pemira itu konsepnya dibuat untuk membangun demokrasi
internal partai. Bagaimana kita melakukan rekrutmen untuk kepemimpinan.
Dan Kita merasakan adanya tuntutan dari aras bawah. Kita mencoba untuk
membuat mekanisme yang melibatkan semua pihak termasuk kader-kader.
Mekanisme ini sebetulnya telah ditetapkan di Majelis Syuro PKS, tetapi saya
juga yang mendorong agar berlangsung secara transparan dan terbuka”.
Gagasan mengenai Pemira PKS ini kemudian ditindaklanjuti dan dibahas di Majelis
Syuro Pusat. Output dari pembahasan tersebut adalah peraturan partai yang mengatur
mengenai ketentuan dan mekanisme Pemira PKS ini.
C. Ketentuan dan Mekanisme Pemira PKS
Berdasarkan peraturan partai yang mengatur tentang Pemira PKS dan hasil wawancara
dengan Humas DPW DIY, Pemira PKS diselenggarakan dengan mekanisme dan tahapan
sebagai berikut.23
Pertama, setiap DPW PKS (Dewan Pimpinan Wilayah/pengurus tingkat
provinsi) diberikan pengarahan mengenai rencana pelaksanaan Pemira PKS. DPW PKS
kemudian ditugaskan untuk membentuk komisi pemilihan internal yang bertanggung
jawab menyelenggarakan Pemira PKS ini. Komisi pemilihan ini bersifat adhoc atau
sementara.
Kedua, setiap DPW PKS dipersilakan untuk menyetorkan 5 nama kader internal
PKS baik di tingkat daerah maupun nasional, yang memenuhi kriteria dan dianggap layak
untuk dicalonkan sebagai calon presiden dari PKS. Nama-nama tersebut diberikan kepada
DPP bagian Lembaga Pelaksana Penokohan Kader (LPPK). Kemudian LPPK akan
melakukan verifikasi terhadap nama-nama tersebut. Hasil verifikasi tersebut kemudian di
22 Admin. 2013. Pemira adalah Suara Kader, Bukan Elite. PKS Wonogiri Online. Diakses dari, http://purwantoro.pkswonogiri.com/2013/11/anismattapemiraadalahsuarakader.html, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB 23 Wawancara dengan Humas PKS DPW Lampung pada tanggal 30 Desember 2014 jam 16.00 WIB

13
umumkan. Bagi calon peserta Pemira yang tidak bersedia mengikuti proses pemilihan,
dipersilakan untuk mengajukan pengunduran diri dari proses pencalonan pemira. Perlu
diketahui bahwa nama-nama yang muncul hanyalah nama-nama yang diusulkan dari
DPW. Sehingga tidak diperkenankan seorang kader mengajukan dirinya sendiri.
Ketiga, LPPK akan mengumumkan nama-nama yang resmi menjadi calon.
LPPK mempersilakan para calon untuk melakukan kampanye maupun sosialisasi kepada
kader-kader lain di tingkat daerah.
Keempat, komisi pemilihan di tingkah daerah akan menyiapkan DPT Pemira
PKS. DPT terdiri dari para kader yang terdiri dari berbagai tingkat, mulai dari muda
hingga ahli. Sehingga pelaksanaan pemira kali ini tidak lagi ada pembatasan tingkatan
kader. Komisi pemilihan kemudian memberikan pemberitahuan dan undangan kepada
kader tentang tanggal, tempat dan mekanisme pemilihan Pemira PKS. Hal tersebut
dilakukan melalui undangan tertulis, email, sms, ataupun pemaparan langsung ditengah
agenda-agenda rutin PKS.
Kelima, kader-kader PKS akan melakukan pencoblosan pada hari yang telah
ditetapkan, yaitu pada tanggal 29-30 November 2013, secara serentak di Indonesia. TPS
umumnya berada di DPC PKS (kantor PKS di tingkat kecamatan). Namun hal ini berlaku
fleksibel, apabila dalam kecamatan terbut jumlah kader tidak begitu banyak, maka
dimungkinkan TPS dari berbagai kecamatan untuk digabung. TPS dibuka dari jam 08.00-
16.00 waktu setempat. Para pemilih diperkenan untuk mencoblos maksimal 5 nama
Keenam, hasil pencoblosan kemudian akan dihitung di masing-masing TPS.
Kemudian akan direkapitulasi di tingkat DPD, DPW hingga DPP. Penghitungan dan
rekapitulasi dilakukan secara transparan dan terbuka. Ketujuh, hasil rekapitulasi di tingkat
nasional akan diumumkan kepada publik selambat-lambatnya satu bulan setelah
pelaksanaan Pemira PKS. Tiga-lima besar nama hasil Pemira kemudian akan diberikan
kepada Majelis Syuro untuk menjadi pertimbangan serius dalam penentuan pilihan politik
PKS di Pilpres nanti. Kedelapan, nama yang diberikan kepada Majelis Syuro kemudian
akan dilakukan uji publik. Majelis syuro berhak untuk menentukan berapa calon yang
akan diuji publik, bisa lima calon atau bahkan hanya satu calon. Hasil akumulasi dari
Pemira PKS dan uji publik adalah dua pertimbangan yang akan dibawa dalam penentuan
kandidat yang akan di usung.

14
Agar dapat memahami lebih mudah mengenai tahapan diatas, kita dapat melihat bagan di
bawah ini:
Bagan 1. Tahapan Pemira Presiden PKS 2013
D. Realisasi Pemira PKS 2013
Anis Matta menuturkan bahwa pelaksanaan Pemira PKS berlangsung relatif
lancar. Tidak ada kendala berarti dalam hal konsep maupun teknis. Hanya saja yang
menjadi kendala, kampanye dari setiap calon masih minim. Sehingga banyak kader yang
belum banyak mengenal baik calon-calon lain yang kurang populer. Hal ini wajar, karena
pada pelaksanaan Pemira PKS 2013 terdapat 22 calon. Tentu saja kader cukup kesulitan
untuk menimbang secara fair dan melihat track record maupun visi misi semua calon.
Adapun pada pelaksanaan Pemira PKS 2013, LPPK telah menerima 24 nama dari hasil
usulan DPW PKS se-Indonesia. Namun dari nama-nama tersebut, terdapat dua nama yang
mengundurkan diri, yaitu Fahri Hamzah (Ketua Fraksi PKS di DPR RI 2009-2014) dan
Majelis Syuro
PKS Pusat
DPW PKS
DPP PKS:
LPPK
DPD PKS
Kader
Komisi Pemira
Komisi Pemira
TPS TPS TPS TPS
Kader Kader Kader Kader Kader Kader Kader
Rekapitulasi
Hasil
Sebagai Pertimbangan dan
uji publik
diumumkan
Publik

15
Taufik Ridho (Sekjen PKS).24 Sehingga 22 nama yang secara resmi mengikuti gelaran
Pemira PKS 2013 adalah:25
1. Abdul Ghani Kasuba, Wagub Maluku Utara
2. Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat
3. Anton Apriyantono, mantan Mentan KIB I
4. Fahri Hamzah, anggota Komisi III DPR RI
5. Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Sumatera Utara
6. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat
7. Anis Matta, Presiden PKS
8. Hidayat Nur Wahid, Ketua FPKS
9. Nasir Jamil, anggota Komisi III DPR RI
10. Sohibul Iman, Wakil Ketua DPR RI
11. Tauf ik Ridlo, Sekjen PKS
12. Yusuf Asyhari, mantan Menpera KIB I
13. Mahf udz Siddik, Ketua Komisi I DPR RI
14. Mahf udz Abdurrahman, Bendahara Umum DPP PKS
15. Mustaf a Kamal, anggota DPR RI
16. Nur Mahmudi Isma'il, Walikota Depok
17. Salim Segaf Al Juf ri, Menteri Sosial
18. Suharna Surapranata, mantan Menristek KIB II
19. Surahman Hidayat, anggota DPR RI
24 Admin. 2013. Fahri Hamzah dan Taufik Ridho Mundur. PKS Nongsa. http://www.pksnongsa.org/2013/11/fahrihamzahdantaufikridhomundur.html, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB 25 Ibid

16
20. Suswono, Menteri Pertanian KIB II
21. Tif atul Sembiring, Menkominfo KIB II
22. Untung Wahono, Ketua MPP PKS
Pada akhir Desember, hasil Pemira PKS diumumkan. Dari 22 kandidat,
Sementara dari hasil penghitungan nasional Pemira PKS, Hidayat Nur Wahid
memperoleh 50.567 suara atau 18,34 %, lalu diikuti Anis Matta dengan 48.152 suara atau
17,46 %, disusul di posisi ketiga oleh Ahmad Heryawan dengan perolehan 46.014 suara
atau 16,69 %, Tifatul Sembiring di posisi keempat dengan perolehan 31.742 suara atau
11,50 % dan diperingkat kelima yaitu Nur Mahmudi Ismail 20.249 suara atau 7,41 %.
Sementara calon-calon lainnya mendapatkan suara yang tidak terlalu signifikan < 5%.
Secara statistik, Anis Matta unggul di 18 provinis, Hidayat Nuw Wahid unggul di 14
provinsi, dan Ahmad Heryawan di satu provini, yakni Jawa Barat, sementara Tifatul, dan
Nur Mahmudi Ismail perolehan suaranya merata di semua provinsi. Pada saat
pengumuman hasil Pemira, Taufik Ridho mengatakan bahwa angka partisipasi kader
pada Pemira ini cukup tinggi, yaitu ada di sekitaran 80%.26
Gelaran pemira PKS ini ditanggapi beragam oleh banyak pihak, sebagian
mengapresiasi namun sebagian lain memandangnya sinis. Sebagian pihak mengapresiasi
dikarenakan, baru kali ini terdapat partai di Indonesia yang mengadakan bottom up
sharing system secara menyeluruh, transparan dan terbuka dalam menentukan calon
presiden yang akan diusung. Namun sebagian pihak yang sinis beralasan bahwa tokoh-
tokoh PKS tidak ada yang terkenal dan menjual di khalayak publik. Sehingga gelaran
Pemira ini hanya menghabis-habiskan tenaga saja.27
E. Hasil Pemilu 2014: Mubazirnya Pemira PKS
Komisi Pemilihan Umum menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif
tanggal 10 Mei 2014 di Gedung KPU, Jakarta Pusat. PDI Perjuangan meraih suara
terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 %. Adapula Partai Nasdem memperoleh
suara sebesar 6,72 %; Partai Kebangkitan Bangsa 9,04 %; Partai Keadilan Sejahtera 6,79
26 Icha. 2013. Hidayat Nur Wahid Unggul dalam Pemira PKS. Laman Kompas Online. Diakses dari, http://nasional.kompas.com/read/2013/12/29/1339038/Hidayat.Nur.Wahid.Unggul.dalam.Pemira.PKS, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB

17
%; Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 18,95 %; Partai Golkar 14,75 %; Partai
Gerindra 11,81 %; Partai Demokrat 10,19 %; Partai Amanat Nasional 7,59 %; Partai
Persatuan Pembangunan 6,53 %; Partai Hanura 5,26 %; Partai Bulan Bintang 1,46 %;
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 0,91 %.28
Secara khusus, persentase PKS memang sedikit turun. Begitu pula dalam jumlah
kursi yang diperoleh di DPR, jumlahnya juga menurun. Target 3 besar yang diusung PKS
jauh dari sasaran. PKS justru berada di urutan 5 besar dari bawah. Menurut Ketua DPW
PKS Lampung, pasca pemilu legislatif PKS berusaha realistis. Suara PKS tidak sampai
10 %, hal ini tentu saja akan menyulitkan PKS dan menurunkan posisi tawar PKS untuk
berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung kadernya sebagai calon presiden maupun
wakil presiden. Hal ini kemudian yang membuat PKS akhirnya sepakat berkoalisi dengan
Gerindra yang mengusung Prabowo sebagai Calon Presiden.29 Hal yang sangat
disayangkan saat itu PKS tidak berhasil mendampingkan kadernya sebagai Cawapres dari
Prabowo. Padahal saat itu kondisinya Prabowo belum memiliki Cawapres. Sehingga
secara realitas politik, kontribusi langsung dari gelaran Pemira PKS 2013 berhenti pada
saat itu juga.
V. Refleksi Teoritis
A. Demokrasi Partisipastif
Di dalam konsep demokrasi partisipatori, semua warga negara memiliki hak untuk
terlibat dalam proses pemilihan dan pembuatan keputusan politik. Tidak ada diskriminasi
dalam hal berpartisipasi. Biasanya partisipasi tersebut dalam bentuk mengikuti pemilihan
untuk memilih pemimpin diantara mereka. Adanya transparansi serta akuntabilitas dalam
mengikuti seluruh rangkaian pemilihan hingga pembuatan keputusan adalah salah satu
kunci dari konsep demokrasi partisipatory ini. Jika dikaitkan dengan Pemira PKS, secara
konsep Pemira PKS sudah baik dan kompatibel dalam melakukan pemilihan di dalam
internalnya, PKS mencoba meminimalisir elitisme dan oligarki yang selama ini banyak
28 Ira. 2014. Hasil Lengkap Pemilu PKS. Laman Republika Online. http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/10/n5bgv5-ini-hasil-lengkap-rekapitulasi-perolehan-suara-pileg-2014, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB 29 Op.cit, Ketua DPW Lampung

18
terjadi dalam praktek pemilu baik pemilu yang terjadi di dalam lembaga eksekutif
maupun legislatif.
Logika demokrasi partisipatori ini coba diterapkan dalam Pemira PKS yang
menyelenggarakan pemilu di dalam tubuh partai. Pelaksanaan Pemira PKS yang
dilakukan secara luber jurdil patut diapresiasi. Melalui Pemira, PKS mencoba melakukan
pemilihan calon presiden yang nantinya akan diusung oleh PKS pada Pilpres. Adanya
proses pencalonan yang bottom up sharing system, dimana mensyaratkan dilakukannya
pemilihan melalui musyawarah dari tingkat bawah dimulai dari DPC, DPW, dan DPD
untuk memilih kader yang kompatibel untuk dicalonkan. Adanya kesempatan untuk
kader-kader yang lain memilih kader yang sesuai dengan keinginan mereka melalui
pemilihan merupakan bentuk praktek dari demokrasi partisipatif. PKS mencoba
meminimalisir elitisme yang selama ni terjadi di banyak praktek Pemilu baik eksekutif
maupun legislatif. Pemira PKS adalah bentuk konkret dari pelembagaan partisipasi akar
rumput terhadap kebijakan strategis partai.
B. Pasrtisipatory Budgetting
Dalam partisipatory budgetting, anggaran dibahas secara partisipatif melibatkan
masyarakat. Hal ini terjadi karena pada sejarahnya soal anggaran selalu dibahas secara
elitis dan tersembunyi dari masyarakat. Kacamata participatory budgetting ini digunakan
untuk melihat keterlibatan anggota partai, dalam kasus ini adalah PKS pada penentuan
beberapa kebijakan partai.
Salah satu yang paling kontroversial dari kebijakan partai-partai adalah mengenai
calon legislatif dan eksekutif yang akan diusung. Jika partai-partai selain PKS
menggunakan skema konvensi yang bagi kami masih terasa elitis, PKS menggunakan
skema Pemira untuk mengusung calon yang akan mewakili partai.
Pada sekian banyak kasus yang terjadi pada partai-partai di Indonesia pengusungan
calon-calon yang akan dimajukan untuk merebut jabatan-jabatan publik biasanya hanya
dipilih oleh segelintir petinggi partai. Pemilihan ini seringnya berjalan secara tertutup dan
tak jarang memiliki watak elitis. Berpijak dari sinilah terjadi kesejajaran dalam konsep
participatory budgetting. Partai adalah salah satu lembaga/instutisi demokrasi ternyata
menyimpan watak elitisme dalam memilih calon yang akan diusungkan. Watak elitisme
dalam konsep participatory budgeting ini berusaha direduksi dengan pastisipasi langsung

19
anggota partai. Salah satu skema partisipasi anggota untuk mereduksi ke elitisan dalam
tubuh partai telah dipraktikkan oleh PKS yaitu dengan Pemira. Pemira efektif untuk
menampung aspirasi atau kecenderungan anggota partai. Pemira bukan menjadi alat
mobilisasi namun ini juga dapat dipandang sebagai tindakan kolektif anggota. Tindakan
kolektif ini berdasarkan kesadaran akan kepentingan dan kebutuhannya sendiri.
Menurut Surbakti ada lima derajat untuk mengukur partisipasi dalam pemilihan
calon anggota legislatif dan eksekutif dengan melihat pada pemilihan pendahuluan
terbuka, pemilihan pendahuluan tertutup, kaukus lokal, konvensi partai serta seleksi dan
penetapan oleh pengurus30. Pemilihan pendahuluan terbuka ini masyarakat luas dilibatkan
dalam memilih calon yang akan mewakili mereka dapat berbentuk survei. Pemilihan
pendahuluan tertutup, ini dilakukan oleh anggota partai didalamnya untuk mewakili
partai. Inilah yang dipraktikkan oleh PKS, dalam pemilihan pendahuluan tertutup
memang derajat inklusifnya lebih rendah dibandingkan dengan pemilihan pendahuluan
terbuka. Namun, pemilihan pendahuluan tertutup seperti yang dipraktikkan PKS melalui
Pemira derajatnya lebih tinggi dibandingkan dengan penetapan oleh pengurus yang
cenderung memiliki watak elitis dan ekslusif.
Hal yang sangat menarik adalah penyelenggaraan Pemira PKS ini mendapatkan
berbagai tanggapan dari banyak pihak. Beberapa pengamat ada yang melihat pemira PKS
sebagai hal yang mubazir.31 Namun di sisi lain, datang pula apresiasi dari tokoh partai
lain, yaitu Akbar Tandjung. Ia mengapresiasi keberanian PKS menyelenggarakan
pemilihan di tubuh internal secara langsung dan terbuka.32 Menurutnya hal ini tidak ada
dalam sistem partai lain. Termasuk partai Golkar, dimana ia menjabat sebagai Ketua
Dewan Pertimbangan Partai.
30 Pada artikel opini oleh Ramlan Surbakti, Seleksi Calon Legislator. Di publikasikan pada kolom opini
Nasional Kompas Senin, 5 Februari 2013 pada laman
http://nasional.kompas.com/read/2013/02/25/0924414/sitemap.html, tanggal 04/01/2015 jam 22.00
WIB 31Holi. 2014. Capres Hasil Pemira PKS Sulit Menang di Pilpres. Laman Okezone Online.
http://pemilu.okezone.com/read/2014/01/17/568/927886/capreshasilpemirapkssulitmenangdipil
pres2014, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
32 Tika. 2013. Akbar Tandjung Puji Seleksi Capres PKS. Laman Tempo Online. Diakses dari, http://otomotif.tempo.co/read/news/2013/12/12/078536715/Akbar-Tandjung-Puji-Seleksi-Capres-PKS, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB

20
VI. Kesimpulan
Partai adalah salah satu wujud dari demokrasi, bahkan merupakan alat atau
instutusi yang merepresentasikan demokrasi. Namun, yang terjadi di Indonesia partai
memiliki wajah dan unsur elitis. Unsur elitis ini dapat dilihat salah satunya dari
mekanisme pengusungan calon legislatif dan calon eksekutif yang akan diusung partai.
Partai yang seharusnya menjadi mesin bagi demokrasi justru menjadi elitis. Untuk itu
dibutuhkan partisipasi langsung dibutuhkan untuk mengikis elitisme yang ada dalam
tubuh partai. Hal ini sesuai dengan nalar participatory badgetting. Karena participatory
budgetting pun hadir untuk mengikis sifat elitis dalam penyusunan anggaran, logika inilah
yang salah satunya dipakai dalam kajian ini.
Contoh demokrasi partisipatif dan nalar partisipatory budggeting dapat dilihat
dalam tubuh PKS. Salah satunya adalah mekanisme pengusungan calon eksekutif dan
calon legislatif yang disebut dengan Pemira. Walaupun masih terdapat kekurangan dalam
hasil penerapan sistem Pemira ini, namun setidaknya kita dapat melihat upaya perbaikan.
Perbaikan untuk sifat elitis dan menumbuhkan partispasi yang bottom up sharing system
secara menyeluruh, transparan dan terbuka dalam menentukan calon presiden atau calon
legislator yang akan diusung dalam tubuh partai.
Sudah saatnya kita membicarakan lebih serius demokrasi partisipatoris dalam
tubuh partai politik. Partai Politik di Indonesia harus keluar dalam jurang oligarki dan elit
partai. Wacana mengenai demokrasi partisipatoris dalam partai politik harus dapat
dilembagakan bahkan sampai tingkat Undang-undang Partai Politik. Partisipasi akar
rumput kader partai akan membuat kader partai memiliki rasa kepemilikan partai yang
kuat. Partisipasi yang dilakukan secara adil dan transparan juga akan membuat
masyarakat lebih menghargai dan mempercayai kebijakan partai politik.

21
VII. Daftar Pustaka
Buku
Gatara, Said dan Said, Moh. Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik. Bandung. Pustaka Setia
Held, David. 2004. Demokrasi dan Tatanan global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Miriam Budiarjo. 2008. Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta:Gramedia.
Suhirman. 2007. Penganggaran Partisipastif: Penelusuran Bibliography atas Kerangka
dan Praktek. Bandung
LKMT. 2006. Modul Tarbiyah Islamiyah. Lembang: Rabbani Press
Anggaran Dasar Rumat Tangga (ADRT) Partai Keadilan Sejahtera
Website/Internet
Jurnal analisis sosial, Volume 6, Issue 2. Diakses di
https://books.google.co.id/books?id=0KaoYvFRytEC&pg=PA4&lpg=PA4&dq=
konsep+demokrasi+partisipatoris&source=bl&ots=cKO8cVkutT&sig=1g3tz55l
pk0fgt1z-
al0qtkClD0&hl=en&sa=X&ei=er2kVP9Oy5S4BKKwgcgJ&redir_esc=y#v=one
page&q=konsep%20demokrasi%20partisipatoris&f=false
Pada artikel opini oleh Ramlan Surbakti, Seleksi Calon Legislator. Di publikasikan pada
kolom opini Nasional Kompas Senin, 5 Februari 2013 pada laman
http://nasional.kompas.com/read/2013/02/25/0924414/sitemap.html
Admin. 2013. Gantikan LHI, Anis Matta Jadi Presiden PKS. Sindonews Online.
Diakses dari, http://video.sindonews.com/view/1654/gantikan-lhi-anis-matta-jadi-
presiden-pks, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Admin. 2013. Fahri Hamzah dan Taufik Ridho Mundur. PKS Nongsa.
http://www.pksnongsa.org/2013/11/fahrihamzahdantaufikridhomundur.html,
tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Admin. 2013. Pemira adalah Suara Kader, Bukan Elite. PKS Wonogiri Online.
Diakses dari,
http://purwantoro.pkswonogiri.com/2013/11/anismattapemiraadalahsuarakader.html
, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB

22
Ed. 2012. Sutan Bhatoegana Gagal Jadi Calon Gubernur. Laman Merdeka On
Line. Diakses dari, http://www.merdeka.com/tag/p/pilgub-sumut/sutan-bhatoegana-
gagal-jadi-calon-gubernur-sumut.html, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB
Ed. 2013. Sekjen Pdip: Wajar Rustiningsih Kecewa. Laman Viva Online.
Diakses dari, http://politik.news.viva.co.id/news/read/398365-sekjen-pdip--wajar-
rustriningsih-kecewa, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB
Fabian. 2014. Tokoh Senior Golkar Dukung Jokowi., Laman Kompas On line.
Diakses dari,
http://nasional.kompas.com/read/2014/06/16/1842124/tokoh.senior.golkar.dukung.joko
wi-jk.karena.keduanya.jujur.dan.tulus, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB
Hidayat, Pangki. 2014. Mengakhiri Debat Pilkada Langsung atau Tidak
Langsung. Laman Tribunews Aceh. Diakses dari
http://aceh.tribunnews.com/2014/09/18/mengakhiri-perdebatan-ruu-pilkada, tanggal
04/01/2015 jam 20.00
Holi. 2014. Capres Hasil Pemira PKS Sulit Menang di Pilpres. Laman Okezone
Online.
http://pemilu.okezone.com/read/2014/01/17/568/927886/capreshasilpemirapkssulit
menangdipilpres2014, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Icha. 2013. Hidayat Nur Wahid Unggul dalam Pemira PKS. Laman Kompas
Online. Diakses dari,
http://nasional.kompas.com/read/2013/12/29/1339038/Hidayat.Nur.Wahid.Unggul.dala
m.Pemira.PKS, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Ira. 2014. Hasil Lengkap Pemilu PKS. Laman Republika Online.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/10/n5bgv5-ini-hasil-lengkap-
rekapitulasi-perolehan-suara-pileg-2014, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Pada artikel opini oleh Ramlan Surbakti, Seleksi Calon Legislator. Di
publikasikan pada kolom opini Nasional Kompas Senin, 5 Februari 2013 pada laman
http://nasional.kompas.com/read/2013/02/25/0924414/sitemap.html, tanggal 04/01/2015
jam 22.00 WIB
Putri. 2014. Ical Pecat Kader Munas Tandingan Golkar. Tempo Online. Diakses
dari, http://www.tempo.co/read/news/2014/12/07/078626880/Ical-Pecat-Kader-Bandel-
di-Munas-Golkar-Tandingan, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB

23
Rahmat. 2014. PDIP Punya Jokowi, PKS punya Kader Militan. Laman Kompas
On Line, diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2013/12/12/1915580/PDI-
P.Punya.Jokowi.PKS.Punya.Kader.Militan, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Rizki. 2014. Kisruh Perpecahan PPP dukung Prabowo atau tidak. Laman
Liputan 6. Diakses dari, http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2039412/kisruh-
perpecahan-ppp-dukung-prabowo-atau-tidak, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB
Tika. 2013. Akbar Tandjung Puji Seleksi Capres PKS. Laman Tempo Online.
Diakses dari, http://otomotif.tempo.co/read/news/2013/12/12/078536715/Akbar-
Tandjung-Puji-Seleksi-Capres-PKS, tanggal 04/01/2015 jam 22.00 WIB
Waskita. 2014. Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Partai Politik Terus
Merosot. Laman Tribunews Online. Diakses dari
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/05/tingkat-kepercayaan-publik-terhadap-
partai-politik-terus-merosot, tanggal 04/01/2015 jam 20.00 WIB
Wawancara
Wawancara dengan Ketua DPW Bandarlampung yang juga merupakan anggota
Majelis Syuro PKS Pusat, Gufron Azis Fuadi. Wawancara via telepen pada tanggal 29
Desember 2014 Jam 17.00 WIB
Wawancara dengan Humas PKS DPW Lampung, Lutfi, pada tanggal 30
Desember 2014 jam 16.00 WIB

24
VIII. Lampiran
Daftar Calon
Sementara
Daftar Calon
Tetap
Konferensi Pers
Penyelenggaraan
Pemira

25
Pelaksanaan Pemira
Di Sidoardjo
Ahmad Heryawan
Melakukan Pencoblosan
Pengumuman Hasil Pemira PKS
Gufron Azis Fuadi,
Ketua DPW PKS Lampung dan Anggota Majelis Syuro
Narasumber dalam Penelitian ini