Wawancara xiii

14
1. a. Carilah lagu-lagu yang bercirikan negro spiritual! Bolehkah orang Kristen menyanyikan lagu-lagu tersebut? Menurut saya orang-orang Kristen boleh menyanyikannya karena makna dalam lirik lagu tersebut mengandung pujian ucapan syukur dan pengagungan kepada Tuhan atas penyelamatan dan berkat kepada manusia serta perlindunganNya. Contoh lagu-lagu Negro spiritual yaitu : AMAZING GRACE Amazing grace! How sweet the sound, that saved a wretch like me I once was lost, but now I’m found, was blind, but now I see ‘Twas grace that taught my heart to fear, and grace my fears relieved How precious did that grace appear the hour I first believed Through many dangers, toils and snares I have already come ‘Tis grace hath brought me safe thus far, and grace will lead me home The Lord has promised good to me; His word my hope secures He will my shield and portion be as long as life endures Yes, when this flesh and heart shall fail, and mortal life shall cease I shall possess, within the veil, a life of joy and peace The earth shall soon dissolve like snow, the sun forbear to shine But God, who called me here below, will be forever mine Tugas Agama Kristen WAWANCARA XIII |Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 1

Transcript of Wawancara xiii

Page 1: Wawancara xiii

1. a. Carilah lagu-lagu yang bercirikan negro spiritual! Bolehkah orang Kristen menyanyikan

lagu-lagu tersebut?

Menurut saya orang-orang Kristen boleh menyanyikannya karena makna dalam lirik lagu

tersebut mengandung pujian ucapan syukur dan pengagungan kepada Tuhan atas

penyelamatan dan berkat kepada manusia serta perlindunganNya.

Contoh lagu-lagu Negro spiritual yaitu :

AMAZING GRACE 

Amazing grace! How sweet the sound, that saved a wretch like me

I once was lost, but now I’m found, was blind, but now I see

‘Twas grace that taught my heart to fear, and grace my fears relieved

How precious did that grace appear the hour I first believed

Through many dangers, toils and snares I have already come

‘Tis grace hath brought me safe thus far, and grace will lead me home

The Lord has promised good to me; His word my hope secures

He will my shield and portion be as long as life endures

Yes, when this flesh and heart shall fail, and mortal life shall cease

I shall possess, within the veil, a life of joy and peace

The earth shall soon dissolve like snow, the sun forbear to shine

But God, who called me here below, will be forever mine

When we’ve been there ten thousands years, bright shining as the sun

We’ve no less days to sing God’s praise than when we’d first begun

GLORY, GLORY, HALLELUJAH

Glory, glory, hallelujah !

Since I laid my burden down

I feel better, so much better

Since I laid my burden down

Feel like shouting “Hallelujah!”

Since I laid my burden down

Burdens down, Lord, burdens down, Lord

Since I laid my burden down

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 1

Page 2: Wawancara xiii

I am climbing Jacob’s ladder

Since I laid my burden down

Ev’ry round goes higher and  higher

Since I laid my burden down

I’m goin’ home to be with Jesus

Since I laid my burden dow

AMEN

Amen, Oh Lawdy !

Amen. Have mercy

Amen, Amen, Amen

Sing it over now

Amen, Oh Lawdy !

Amen. Have mercy

Amen, Amen, Amen

See the little baby

Lying in a manger

On Christmas morning

Amen, Amen, Amen

See Him in a temple

Talking to the elders

How are they marvelled

Amen, Amen, Amen

See Him at the seashore

Preaching to the people

Healing all the sick ones

Amen, Amen, Amen

See Him at the garden

Praying to the father

In deepest sorrow

Amen, Amen, Amen

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 2

Page 3: Wawancara xiii

See Him on the cross

Bearing all my sins

In bitter agony

Amen, Amen, Amen

Yes, He died to save us

And He rose in Easter

Now He lives for ever

Amen, Amen, Amen

Hallelujah!

Jesus is my Saviour

For He lives forever

Amen, Amen, Amen

b. Apa boleh orang Kristen percaya kepada arwah-arwah & meminta bantuan kepada arwah

orang yang sudah meniggal? Jelaskan!

Orang-orang Kristen percaya dan minta bantuan serta berharap pada arwah-arwah

orang yang meninggal dunia, menurut saya tidak boleh karena orang yang sudah meninggal

hanya roh nya saja tidak memiliki kekuatan dan mereka berasal dari Tuhan yang

menciptakannya, hanya Tuhan yang layak kita sembah sebagai Juru Selamat dan sumber

pengharapan dalam hidup. Hanya Tuhan yang mengetahui tentang hal-hal yang akan terjadi..

c. Carilah di dalam kitab suci oranng-orang yang berharap kepada arwah-arwah orang yang

sudah meninggal! Apa akibatnya!

. Orang-orang yang berharap pada orang pintar (paranormal/dukun) dalam Alkitab,

yaitu nebukadnezar dalam cerita Daniel, yang awalnya mengandalkan ahli peramal dan ahli

nujum. Raja Firaun yang melawan Musa dengan ahli sihir. Raja Herodes yang mempercayai

ahli-ahli bintang dan peramal saat peristiwa orang-orang Majus. Ratu Wasti dalam kitab

Ester, Ratu Izebel, dan Kaisar Nero dalam Perjanjian Baru.

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 3

Page 4: Wawancara xiii

d. Tanyakan kepada Romo / Pastur apa maksudnya misa arwah?

Romo William P. Saunder mengatakan mempersembahkan Misa bagi kedamaikan

kekal jiwa umat beriman yang telah meninggal dunia berkaitan dengan keyakinan kita akan

api penyucian. Kita percaya bahwa jika seseorang meninggal dunia dengan iman kepada

Tuhan, tetapi dengan menanggung dosa-dosa ringan dan luka akibat dosa, maka Tuhan dalam

kasih dan kerahiman Ilahi-Nya akan terlebih dahulu memurnikan jiwa. Setelah pemurnian

dilakukan sempurna, maka jiwa akan mendapatkan kekudusan dan kemurnian yang

diperlukan agar dapat ikut ambil bagian dalam kebahagiaan abadi di surga.

Sementara tiap-tiap individu menghadirkan diri di hadapan pengadilan Tuhan dan

harus mempertanggung-jawabkan hidupnya masing-masing, persekutuan Gereja yang telah

dimulai di dunia ini terus berlanjut, kecuali persekutuan dengan jiwa-jiwa yang dikutuk di

neraka. Konsili Vatikan II menegaskan, “Itulah iman yang layak kita hormati, pusaka para

leluhur kita: iman akan persekutuan hidup dengan para saudara yang sudah mulai di sorga,

atau sesudah meninggal masih mengalami pentahiran.” (Konstitusi Dogmatis tentang Gereja

no. 51). Oleh sebab itu, sama seperti sekarang kita saling mendoakan satu sama lain dan

saling meringankan beban satu dengan yang lainnya, umat beriman di dunia dapat

mempersembahkan doa-doa dan kurban guna menolong jiwa-jiwa mereka yang telah

meninggal dunia yang sedang dalam pemurnian, dan tak ada doa dan kurban yang lebih baik

yang dapat dipersembahkan selain daripada Kurban Kudus Misa.

Paus Leo XIII dalam ensikliknya, “Mirae caritatis” (1902) dengan indah menguraikan

gagasan ini serta menekankan hubungan antara persekutuan para kudus dengan Misa,

“Rahmat saling mengasihi di antara mereka yang hidup, yang diperteguh serta diperdalam

melalui Sakramen Ekaristi, mengalir, teritimewa karena keluhuran Kurban [Misa], kepada

semua yang termasuk dalam persekutuan para kudus. Sebab persekutuan para kudus

adalah… saling memberikan pertolongan, kurban, doa-doa dan segala kebajikan di antara

umat beriman, yaitu mereka yang telah berada di tanah air surgawi, mereka yang berada di

api penyucian, dan mereka yang masih melakukan ziarahnya di dunia ini. Mereka semua ini

membentuk satu tubuh, yang kepalanya adalah Kristus dan yang prinsip utamanya adalah

kasih. Iman mengajarkan bahwa meskipun kurban agung hanya dapat dipersembahkan

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 4

Page 5: Wawancara xiii

kepada Tuhan saja, namun demikian kurban dapat dirayakan dalam rangka menghormati para

kudus yang sekarang berada di surga bersama Allah, yang telah memahkotai mereka, guna

memperoleh perantaraan mereka bagi kita, dan juga, menurut tradisi apostolik, guna

menghapus noda dosa saudara-saudara yang telah meninggal dalam Tuhan namun belum

sepenuhnya dimurnikan.” Pikirkan gagasan ini: Misa Kudus melampaui ruang dan waktu,

mempersatukan segenap umat beriman di surga, di bumi dan di api penyucian dalam Komuni

Kudus, dan Ekaristi Kudus sendiri mempererat persatuan kita dengan Kristus, menghapus

dosa-dosa ringan serta melindungi kita dari dosa berat di masa mendatang (bdk Katekismus

no. 1391-1396). Oleh sebab itu, mempersembahkan Misa dan doa-doa lain ataupun kurban-

kurban demi umat beriman yang telah meninggal dunia merupakan tindakan yang kudus serta

terpuji.

Praktek ini bukanlah praktek baru. Katekismus Gereja Katolik menyatakan, “Sudah

sejak zaman dahulu Gereja menghargai peringatan akan orang-orang mati dan membawakan

doa dan terutama kurban Ekaristi untuk mereka, supaya mereka disucikan dan dapat

memandang Allah dalam kebahagiaan” (no. 1032). Sebenarnya “zaman dahulu” ini berakar

bahkan dalam Perjanjian Lama. Dalam Kitab Makabe yang Kedua, kita membaca bagaimana

Yudas Makabe mempersembahkan kurban penghapus dosa dan doa-doa bagi para prajurit

yang meninggal dengan mengenakan jimat-jimat, yang dilarang oleh hukum Taurat;

“Mereka pun lalu mohon dan minta, semoga dosa yang telah dilakukan itu dihapus

semuanya.” (12:42) dan “Dari sebab itu maka [oleh Yudas Makabe] disuruhnyalah

mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka

dilepaskan dari dosa mereka” (12:45).  

Dalam sejarah awal Gereja, kita juga mendapati bukti akan adanya doa-doa bagi

mereka yang telah meninggal dunia. Prasasti yang diketemukan pada makam-makam dalam

katakomba-katakomba Romawi dari abad kedua membuktikan praktek ini. Sebagai contoh,

batu nisan pada makam Abercius (wafat thn 180), Uskup Hieropolis di Phrygia bertuliskan

permohonan doa bagi kedamaian kekal jiwanya. Tertulianus pada tahun 211 menegaskan

adanya praktek peringatan kematian dengan doa-doa. Lagi, Kanon Hippolytus (± thn 235)

secara jelas menyebutkan persembahan doa-doa dalam perayaan Misa bagi mereka yang

telah meninggal dunia.

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 5

Page 6: Wawancara xiii

2. A. Apa arti dari :

a. Kristus yang mulia

“Yesus berubah rupa di depan mata mereka’ wajahNya bercahaya seperti matahari dan

pakaianNya menjadi putih bersinar seperti terang” (Mat. 17:2). Dalam hal ini Tuhan Yesus

mengalami kejadian “transfigurasi”. Pengertian kata “transfigurasi” pada prinsipnya menunjuk

pada arti “metamorphosis” yang mana seperti ulat berubah menjadi kepompong. Ulat yang

semula sangat buruk, tetapi kemudian kepompong tersebut dapat berubah menjadi seekor

kupu-kupu yang sangat indah. “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika

Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu

untuk Elia” (Mat. 17:4). Perkataan Petrus ini tampaknya berlatar-belakang pada pengalaman

umat Israel ketika mereka menyaksikan kemuliaan Allah yang dialami oleh Musa di gunung Sinai

dan penyertaan Allah selama pengembaraan di padang gurun. Selama pengembaraan di padang

gurun 40 tahun lamanya, Allah berkenan hadir dalam Tabut Perjanjian (Tabernakel) yang

diletakkan di dalam kemah. Selain itu makna mentaati Kristus yang mulia adalah kesediaan

membuka perspektif iman yang tidak lagi terbelenggu oleh ruang dan waktu dalam menghayati

persekutuan sebagai “Tubuh Kristus”, yaitu gerejaNya.

b. Yesus yang manusiawi

Arti Yesus yang manusiawi adalah Yesus sungguh-sungguh manusia dan Allah,

tetapi Ia hanya memiliki SATU PRIBADI, yaitu pribadi Allah. Dalam konteks

kejamakan pribadi Allah Tritunggal (3 pribadi, satu hakekat), Allah seringkali disebut

dengan kata ganti orang jamak (Kej 1:26), terlibat dalam dalam percakapan antara satu

dengan yang lain (Mzm 2:7), terlibat dalam tindakan mutual (Mat 3:17; Yoh 17:23-24).

Semua fenomena ini tidak pernah dipakai untuk menggambarkan diri Yesus. Yesus

sebelum inkarnasi memiliki hakekat ilahi dan pribadi ilahi. Pada saat inkarnasi Ia

mengambil hakekat manusia saja, bukan pribadi manusia. Proses ini harus dilihat sebagai

suatu persatuan, bukan percampuran. Hakekat manusiawi tidak pernah terpisah dari

pribadi Anak Allah.

c. Segi Kebiaraan

Arti segi kebiaraan adalah penderiaan adalah kemunculan gaya hidup

askestisisme yang tercermin dalam praktek monastisisme/kebiaraan, prakteknya bersifat

komunal atau hidup bersama sebagai komunitas dengan peraturan yang mengikat.

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 6

Page 7: Wawancara xiii

Anggotanya disebut biarawan bagi pria dan biarawati bagi wanita adalah umat yang

dengan mengucapkan kaul kemiskinan, ketaatan dan keperawatan ingin bersatu dengan

Kristus.

d. Segi Keawaman

Arti keawaman adalah keadaan seseorang dimana berada pada level bawah dalam

pengetahuan atau orang yang baru mengetahui suatu hal baru. kaum awam adalah semua

orang beriman Kristiani yang tidak termasuk dalam golongan tahbisan dan biarawan-

biarawati, mereka adalah orang-oranr yang dengan pembabtisan menjadi anggota Gereja

dan dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai nabi, imam

dan raja.

e. Ibadah Resmi

Arti ibadat resmi/liturgi adalah liturgi adalah bentuk doa yang berlaku sah dalam

Gereja Katolik, liturgi itu selalu dirayakan dalam kebersamaan.

f. Askese mistik

Arti askese mistik adalah menjauhi semua kemnikmatan dunia, mistik

berhubungan dengan upaya manusia menghayati tujuan hidupkeagamaannya. Untuk

mencapainya, seseorang menggunakan pelatihan atau askese. Oleh karena itu mistik

selalu dikaitkan dengan asketik personal atau pe;atihan seseorang agar bersatudengan

Tuhan. Kebersatuan atau keintiman kepada Kristus menjadi tujuan mistik Kristen.

g. Apostolik aktif

Arti aspolitik aktif yaitu apostolik adalah bersifat kerasulan, jadi gereja apostolik

adalah gereja yang berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman

para rasul.

h. Tafakur(semedi)

Arti tafakur (semedi/tapa) adalah suatu perenungan dengan melihat, menganaisa,

meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang

berhubungan dengan Allah. Banyak hal dari Allah yang harus ditelaah, dianalisa hingga

akal pikiran yakin dan perasaan menerima, seperti sifat-sifat Allah, nama-nama Allah,

ciptaan-ciptaan Allah semua akan membawakepada percaya adanya Allah.

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 7

Page 8: Wawancara xiii

B.Orang macam apakah yang disebut :

a. Spiritualis

Orang yang disebut spiritualis itu adalah seorang yang memiliki sifat kesadaran,

kemauan dan kepandaian yang ada dalam alam menyeluruh, sedangkan dalam dimensi

agama, spirit mendekati kesadaran Ketuhanan.

b. Moralis

Orang yang disebut moralis itu adalah seseorang yang meninjau segala sesuatu dari sudut

moral dan terlalu mementingkan moral. Pola-pola kaidah tingkah laku, budi bahasayang

dipandang baik dan luhur dalam suatu lingkungan atau masyarakat tertentu, dibedakan

menjadi asas atau sifat moral, kebaikan, sistem atau ilmu penetahuan tentang moral,

ajaran/makna kesimpulan tentang moral, peri keadaan yang sesuai dengan nilai dan asas

akhlak yang baik.

c. Etis

Orang yang disebuut etis adalah seseorangyang menjalankan seseatu dengan etika yaitu

ilmu kesusilaan yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup bermasyarakat, apa

yang baik dan buruk tergantung tempat dimana ia berada. Karena nilai setiap daerah

berbeda-beda

3. a. NIlai-nilai apa yang sedang & sudah bergeser dalam kehidupan para pemimpin bangsa ini

baik dari RT, sampai Presiden menurut pendapatmu?

Nilai-nilai yang sedang dan sudah bergeser dalam kehidupan para pemimpin bangsa

Indonesia dari tingkat tinggi ke tingkat bawah (Preiden-RT) buktinya yaitu, nilai etika, saat

rapat para pejabat tinggi negara tidur, yang seharusnya mengikuti rapat dengan baik bahkan

beberapa akhir pecan ini terlihat anggota DPR membuka gambar seronok di dalam i-Pad

yang dibawanya saat rapat. nilai moral, korupsi terjadi dimana-mana, tanpa memandang bulu

mereka melakukan hal iti serta tidak menghiraukan dampak bagi masyarakat, karena hak-hak

rakyat diambil. Mereka lebih mementingkan dirinya dan keluarganya saja. Nepotisme dan

KKN atau politik kotor. Serta etika yang kurang mereka miliki seperti beberapa minggu

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 8

Page 9: Wawancara xiii

kemarin terunggah video mesum Bupati Jombang. Sungguh miris pemimpin yang kita pilih,

yang harus kita hormati, yang sebenarnya wakil Tuhan dalam memimpin kita di kehidupan

berbangsa bernegara tetapi malah sudah tidak memiliki nilai-nilai.

b. Apa pendapatmu tentang pemimpin negara yang tidak cerdas dalam spiritual moral &

etika?

Pendapat saya terhadap pemimpin negara yang tidak cerdas dalam spiritual dan moral

serta etika yaitu, pasti negara akan terus terpuruk dan sulit berkembang dengan baik keadaan

ini sehingga para penerus generasi meniru belajar darinya serta terciptahalah suatu keadaan

yang kacau, karena telah mengenal korupsi, politik kotor, egoisme dan praktek-praktek

kejahatan yang lain sejak dini. Karena pemimpin tersebut tidak memiliki kesadaran,

kemauan dan kepandaian di kehidupannya, maupun dalam agama mendekati kesadaran

Ketuhanan. Tidak memiliki kesusilaan yang baik dan memiliki kebiasaan buruk dalam

individu maupun kelompok.

|Landasan Spiritual, Moral & Etik Pembangunan 9