Watusipi kkn laporan

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Lembaga Perguruan Tinggi merupakan salah satu kegiatan yang bersifat pemberdayaan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat guna menunjang pembangunan disegala aspek kehidupan. KKN juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa dilingkup masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah/swasta sebagai bentuk aplikasi dan pembaruan kerangka teori yang telah diperoleh. Semuanya itu bertujuan untuk membekali mahasiswa agar dapat membaur dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama dalam bangku perkuliahan sehingga mahasiswa akan memperoleh bekal yang cukup sebelum terjun dalam kehidupan nyata ditengah masyarakat. Eksistensi dari mahasiswa adalah sebagai motivator, penggerak, pemberi ide atau memberikan bantuan pemikiran pemecahan suatu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Pada tahun 2013 ini Lembaga Perguruan Tinggi Santa Ursula kembali menyelenggarakan kegiatan KKN bagi kelas regular dan kelas extencion yang terbagi di stiap desa dan kelurahan baik yang berada di kabupaten Ende maupun yang berada diluar kabupaten Ende yaitu kabupaten Ngada. Kehadiran mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende di tengah–tengah 1

Transcript of Watusipi kkn laporan

Page 1: Watusipi kkn laporan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Lembaga Perguruan Tinggi

merupakan salah satu kegiatan yang bersifat pemberdayaan sebagai bentuk pengabdian

kepada masyarakat guna menunjang pembangunan disegala aspek kehidupan. KKN

juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa dilingkup masyarakat, dunia

usaha dan instansi pemerintah/swasta sebagai bentuk aplikasi dan pembaruan kerangka

teori yang telah diperoleh. Semuanya itu bertujuan untuk membekali mahasiswa agar

dapat membaur dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama dalam

bangku perkuliahan sehingga mahasiswa akan memperoleh bekal yang cukup sebelum

terjun dalam kehidupan nyata ditengah masyarakat. Eksistensi dari mahasiswa adalah

sebagai motivator, penggerak, pemberi ide atau memberikan bantuan pemikiran

pemecahan suatu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Pada tahun 2013 ini Lembaga Perguruan Tinggi Santa Ursula kembali

menyelenggarakan kegiatan KKN bagi kelas regular dan kelas extencion yang terbagi di

stiap desa dan kelurahan baik yang berada di kabupaten Ende maupun yang berada

diluar kabupaten Ende yaitu kabupaten Ngada.

Kehadiran mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM)

Santa Ursula Ende di tengah–tengah masyarakat Desa Watusipi Kecamatan Ende Utara

Kabupaten Ende diharapkan mampu menjawabi harapan masyarakat dalam menghadapi

persoalan - persoalan yang ada di masyarakat dengan lebih memberdayakan masyarakat

itu sendiri. Disamping itu melalui kegiatan KKN ini juga mahasiswa diharapkan dapat

belajar melalui karya nyata bersama masyarakat yang dijabarkan dalam beberapa

program kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

1

Page 2: Watusipi kkn laporan

1.2. Tujuan Kuliah Kerja Nyata

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) antara lain

sebagai berikut :

1.2.1. Tujuan Umum

a. Mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan teori – teori yang

diperoleh pada saat perkuliahan ditengah masyarakat yang berhubungan

dengan realita yang ada ditengah masyarakat sehingga memperkaya

materi pembelajaran.

b. Membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang peka terhadap persoalan-

persoalan yang ada ditengah masyarakat dan mampu menganalisis serta

mampu untuk mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi.

c. Menjadikan masyarakat dan Lembaga Perguruan Tinggi sebagai mitra

kerja sehingga eksistensi dari Perguruan Tinggi benar–benar mendapat

kepercayaan dari masyarakat.

d. Membantu Pemerintah Desa khususnya Pemerintah Desa Watusipi

dalam menyukseskan program pembangunan di wilayah Desa

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat memiliki kemampuan analisis dan konseptual lewat

kegiatan nyata dalam masyarakat serta dapat belajar langsung dari

masyarakat dan lingkungan yang dikunjunginya.

b. Memberdayakan masyarakat di Desa watusipi dalam hal ini difokuskan

pada kelompok-kelompok masyarakat dalam hal ini mencari persoalan-

persoalan yang ada didalam kelompok – kelompok serta bersama

mencari solusinya.

c. Memberdayakan masyarakat untuk peningkatan ekonomi keluarga

dengan melakukan kegiatan Home Industri dengan pemafaatan sumber

daya yang ada di Desa.

d. Bekerjasama dengan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan penataan

lingkungan Desa Watusipi.

e. Untuk membantu Pemerintah Desa Watusipi dalam menyukseskan

program pembangunan desa.

2

Page 3: Watusipi kkn laporan

BAB II

PROFIL DESA WATUSIPI

Gambaran Umum

2.1 Keadaan Umum Wilayah

Desa Watusipi merupakan salah satu dari ke tiga desa dan empat kelurahan

yang berada di wilayah Kecamatan Ende Utara.

A. Batas wilayah

Batas Desa / Kelurahan KecamatanSebelah Utara Nuabosi EndeSebelah Selatan Laut sawu/jalan ende

bajawaPulau Ende

Sebelah Timur Ngheoghoma Ende UtaraSebelah Barat Borokanda Dan Emburia Ende Utara Dan Ende

B. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Desa watusipi di tahun 2013 sebanyak 629 jiwa dengan

rincian Laki-laki sebanyak 279 jiwa dan perempuan sebanyak 350 jiwa dari 177

Kepala Keluarga. Jumlah Penduduk tersebut tersebar di 4 dusun. Secara

administratif Wilayah Desa Watusipi dibagi dalam 4 dusun :

1. Dusun 01 Nuawarhi

2. Dusun 02 Watusipi

2. Dusun 03 Woro’oja

3. Dusun 04 Nuakesa

C. Topografi :

Bentangan wilayah Desa Watusipi merupakan pegunungan dan perbukitan

dengan tingkat kemiringan sangat variatif berkisar 0 – 50 %. Perbandingan bulan

basah dan bulan kering tidak seimbang, di mana pada tahun-tahun sebelumnya

musim yang terjadi sangat membingungkan masyaraka, sehingga musim basah atau

hujan terkadang mulainya dari bulan desember sampai maret dan musim kering

atau panas itu sengat terasa pada bulan juli sampai September, sementara Mei dan

Juni terjadi hujan titipan atau kiriman dari musim tenggara yang diselingi dengan

3

Page 4: Watusipi kkn laporan

angin kencang, sedangkan bulan oktober sampai novembar terkadang terjadi hujan

dan panasnya seimbang.

D. Mata Pencaharian

Jenis Pekerjaan Laki-laki/perempuanPetani 349 OrangPNS 12 OrangPensiunan PNS 3 OrangPertukangan 15 OrangKaryawan Swasta 2 OrangJasa (Ojek) 15 OrangPedagang 2 Orang

Dilihat dari tabel data Mata pencaharian masyarakat Desa Watusipi pada

umunya bertani dengan mengandalkan Tanaman Perdagangan (Tani Komoditi)

Serta tanaman ladang, sedangkan sisanya yaitu penduduk yang belum mempunyai

pekerjaan seperti anak-anak yang belum bersekolah dan yang sekolah, baik SD,

SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi.

E. Agama yang dianut

Seluruh masyarakat Desa watusipi mayoritas agama Katolik dan satu orang agama

islam.

F. Pertanian

1. Tanamana Pangan

a. Pemilik Lahan Pertanian Tanaman Pangan

Jumlah keluarga yang memiliki lahan pertanian 110 Keluarga

Tidak memiliki 67 KeluargaMemiliki kuarang dari 1 ha 104 Keluarga

Memiliki 1,0 – 5,0 6 Keluarga

Jumlah keluarga yang memiliki lahan pertanian sebanyak 110 KK,

sedangkan yang tidak memiliki 67 KK yang terdiri dari 32 KK

menggarap di lahan orang, 15 KK PNS, 2 KK karyawan swasta, 6

KK buruh pertukangan, dan 11 KK hanya memiliki lahan

perkebunan saja.

b. Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas

Jagung 23 haUbi kayu 42 ha

4

Page 5: Watusipi kkn laporan

G. Perkebunan

a. Pemilikan Lahan Perkebunan

Jumlah keluarga memiliki lahan perkebunan 110 KeluargaTidak memiliki 67 KeluargaMemiliki kurang 1 ha 55 KeluargaMemiliki 1,0 – 5,0 ha 42 KeluargaMemiliki 5,0 – 10 ha 13 Keluarga

b. Luas Lahan Perkebunan

Jenis Luas (ha)Kelapa 120Kopi 5Coklat 11Pinang 1Kemiri 15Siri 1

H. Peternakan

a. Jenis populasi ternak

Jenis ternak Jumlah Sapi 27 ekor Babi 87 ekorAyam kampung 60 ekorKuda 5 ekorKambing 55 ekorAnjing 64 ekor

2.2. Kelembagaan :

a. Kelembagaan Pemerintahan :

Jumlah Aparat pemerintahan desa sebanyak 8 0rang terdiri dari :

- Kepala Desa : Marianus Mana

- Sekretaris Desa : -

- Kaur-kaur :

Kaur Pemerintahan : Albertus Th. Tana

Kaur Pembangunan : Maria Yasinta Tosi

Kaur Umum : Elisabeth Peni

5

Page 6: Watusipi kkn laporan

- Kepala Dusun 4 orang :

4. Dusun 01 Nuawari : Mathias Doa

3. Dusun 02 Watusipi : Eduardus Woda

5. Dusun 03 worooja : Hendrikus Lale

6. Dusun 04 nuakesa : Valentinus Wangho

b. Kelembagaan Masyarakat :

Di wilayah Desa Watusipi memiliki beberapa organisasi sosial

kemasyarakatan antara lain :

- BPD

- PKK

- Kelompok Tani

- Kelompok Wanita

- Kelompok OMK

- Kelembagaan adat

c. Prasarana dan Fasilitas Umum

- Sarana Peribadatan :Kapela : 1 buah

- Sarana Pendidikan SD : 1 buah- Sarana Kesehatan

Postu : 1 buah MCK : 12 buah

- Sarana OlahragaLapangan Bola Volly : 1 buah

- Sarana Pem-Des Kantor desa : 1 buah

6

Page 7: Watusipi kkn laporan

BAB III

LAPORAN KEGIATAN

3.1 Rencana Program

Rencana program kerja yang dilakukan di Desa Watusipi disesuaikan dengan

kebutuhan yang ada di Desa watusipi. Program kerja tersebut merupakan satuan rencana

kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan

Program Kerja KKN adalah satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama

kegiatan KKN berlangsung. Pelaksanaan program kerja KKN di Desa Watusipi selain

didasarkan pada kebutuhan masyarakat juga didasarkan pada Kerangka Acuan Kuliah

Kerja Nyata 2013 yang diterbitkan oleh Kepala P2M STPM Santa Ursula Ende.

Berdasarkan kerangka acuan tersebut, bentuk program kegiatannya antara lain :

a. Penggorganisasian melalui diskusi – diskusi kelompok, penguatan

kapasitas, pengembangan manajerial kelompok – kelompok masyarakat.

b. Penataan adminstrasi.

c. Bhakti sosial atau kegiatan sejenisnya.

d. Praktek home industri

Penyusunan rumusan program kerja KKN di Desa Watusipi disusun bersama

dengan seluruh aparat desa dan perwakilan dari tiap masyarakat, kelompok-kelompok

yang ada di Desa watusipi Rumusan tentang program kerja kelompok KKN di Desa

Watusipi mengacu pada kajian strategis tentang potensi dan persoalan-persoalan yang

dihadapi masyarakat dan pemerintah desa, dengan menggunakan dua program prioritas

yaitu Kuliah Nyata dan Kerja Nyata yang disinkronkan dengan kebutuhan

masyarakat. Adapun program-program perencanaan tersebut, meliputi :

3.1.1 Kegiatan Terprogram

A. Bidang Akademis / Kuliah Nyata.

Kegiatan akademis yang dilakukan di desa Watusipi yaitu:

Penguatan kapasita kelompok tani yang meliputi :

- Penggalian gagasan potensi dan masalah serta mencari solusinya.

- Pembenahan administrasi kelompok mengenai pembukuan,

- Pengutan kapasitas kelompok mengenai tugas dan fungsi pengurus

dan anggota kelompok.

7

Page 8: Watusipi kkn laporan

Kegiatan ini dilakukan pada setiap dusun karena pada setiap dusun

memiliki satu kelompok, sehingga kegiatan dapat berjalan lancar, serta

para pengurus dan anggota terlibat aktif dalam kegiatan

B. Bidang Administrasi dan Kelembagaan.

Di bidang adminstrasi dan kelembagaan Adapun kegiatan yang dilakukan

oleh kelompok KKN adalah meliputi ;

pengisian papan data penduduk.

Penggalian gagasan usulan masyarakat dalam penyususnan APB-des

melalui kegiatan Musrenbangdus, dan Musrenbangdes.

C. Home Industri

Berdasarkan survey dan hasil pengamatan kelompok KKN di Desa Watusipi

ditemukan potensi belum dikelola secara maksimal oleh warga, khususnya

dalam hal pengolahan sumber daya alam (pertanian, perkebunan, dan

peternakan). Belum maksimal bukan berarti bahwa warga masyarakat tidak

pernah mengolahnya melainkan pengolahan yang dilakukan masih sebatas

dikonsumsi dan dikelola secara tradisional sehingga tidak dapat dijadikan

sebagai sumber peningkatan perekonomian keluarga.

Melihat hal diatas maka adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Kue Bolu Pisang

b. Kue Lapi Ubi

Kegiatan home industry dilakukan praktek pada 4 dusun pada saat

bersamaan dengan kegiatan posyandu, agar mudah untuk mengumpulkan ibu-ibu

untuk megikuti kegiatan praktek home industri.

D. Bhakti Sosial

Adapun bhkti sosial kegiatan yang dilaksanakan yakni :

Pembersihan dan penataan pekarangan

Kegiatan ini bertempat disarana–sarana sosial antara lain

pembersihan jalan desa, pembersihan di sekitar area kantor desa

dan kebun desa.

Pembuatan pilar atau tugu pembatas dusun.

Pembangunan papan Gong Belajar.

8

Page 9: Watusipi kkn laporan

pembangunan rumah rakyat yang mendapat sumbangan dari Pem-

Des.

3.1.2 Kegiatan Tambahan Lainnya / Tidak Terprogram

Disamping kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan dalam Kuliah Kerja

Nyata di Desa Watusipi dan juga kegiatan/program yang tidak termasuk dalam

program inti. Kegiatan ini lahir dari inisiatif mahasiswa yang disesuaikan dengan

kondisi dan keadaan ditempat KKN yang dirasakan perlu dan sangat penting.

Kegiatan tambahan lainnya/tidak terprogram yang diikuti dan dilakukan oleh

peserta kelompok KKN adalah

- Menjadi panitia tim kegiatan Musrenbangdus dan Musrenbangdes di Desa

- Mengikuti peserta koor dengan umat stasi Watusipi dalam hari ulang tahun

Kristus Raja di pusat proki gereja Worhonio.

- Mengikuti tanggungan koor pemberkatan Nika bersama umat watusipi.

3.2. Implementasi Program

Mengacu pada Program serta kegiatan yang telah disusun dan disepakati bersama

tersebut, maka dapat di gambarkan pelaksanaan dan capaian hasil sebagai berikut :

Program : Akademis

Kegiatan : Diskusi Kelompok

a. Tahap – tahap yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan diskusi

atara lain :

1. Tahap persiapan : didalam tahap ini kami melakukan survey sekaligus

kordinasi dengan Bapak Kepala Desa untuk mengatuhui jenis dan

jumlah kelompok yang ada di Desa Watusipi serta penetapan tempat

dan waktu pelaksanaan. Dari hasil yang kami peroleh ada beberapa

jenis kelompok yang ada di Desa Watusipi antara lain

Kelompok tani

Kelompok usaha perkiosan

Kelompok keagamaan

9

Page 10: Watusipi kkn laporan

2. Pelaksanaan

Pelaksanan kegiatan diskusi kelompok terjadi di empat dusun

yang ada di desa Watusipi. Kegiatan diskusi kelompok ini melibatkan

seluruh kelompok yang ada di masing-masing dusun. Waktu kegiatan

diskusi kelompok terjadi sesuai kesepakatan masyarakat yang

tergabung dalam kelompok-kelompok yang ada disetiap dusun dan

pemerentahan desa watusipi.

Pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok terjadi pada :

- Dusun 01 Nuawari :

Hari/Tanggal : Rabu, 30 januari 2013

Jam : 15:30– Sampai Selesai

Tempat : Rumah Bapak Kepala Dusun

- Dusun 02 Watusipi :

Hari/Tanggal : jum’ad, 01februari 2013

Jam : 15:30 – Sampai Selesai

Tempat : Rumah Bapak Dusun

- Dusun 03 Worooja :

Hari/Tanggal : Minggu, 03 februari 2013

Jam : 15:30 – Sampai Selesai

Tempat : Rumah Bapak Dusun

- Dusun 04 Nuakesa

Hari/Tanggal : Selasa, 05 februari 2013

Jam : 15:30- Sampai Selesai

Tempat : Kantor Desa

b. Gambaran porses kegiatan

Kegiatan ini berjalan lancar di setiap dusun partisipasi masyarakat

dalam hal ini yang juga merupakan pengurus serta anggota kelompok atau

para pemerhati dan simpatisan sangat tinggi hal ini dilihat dari persiapan

yang dilakukan untuk menyukseskan kegiatan ini. Keaktifan juga

ditunjukan dengan keterlibatan mereka secara aktif dalam proses diskusi

dalam hal menyampaikan pendapat, saran, dan memberi pertanyaan

10

Page 11: Watusipi kkn laporan

mereka juga mampu untuk menggali dan menemukan persoalan-persoalan,

yang ada di dalam kelompok serta mencari solusi untuk menyelesaikannya

hal ini tentunya tidak lepas dari peran para fasilitator yang adalah

mahasiswa sendiri dimana peran fasilitator yang menghantar serta

mengatur jalannya diskusi sehingga peserta diskusi dibawa untuk

menemukan apa saja yang terjadi didalam kelompok serta langkah-langkah

yang harus diambil dalam menyelesaikan segala macam persoalan yag

terjadi. Adapun beberapa persoalan yang ditemukan dan persoalan ini

hampir semuanya terjadi di masing-masing kelompok yang ada di Desa

watusipi berikut ini adalah hasil rangkuman dari persoalan-persoalan yang

terjadi di dalam kelompok antara lain :

1. Rendahnya keaktifan para pengurus dan anggota dalam

menjalankan seluruh kegiatan yang sudah direncanakan bersama.

2. Kelompok aktif hanya pada saat ada bantuan dana.

3. Macetnya pembayaran iuran dan pinjaman anggota kelompok.

4. Para pengurus tidak aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsi

sebagai pengurus

5. Para pengurus dan anggota belum mengenal dan mengetahui secara

bai tugas, fungsi dan hak serta kewajiban yang harus dilaksanakan.

6. Kegiatan adminstrasi dan manajemen tidak berjalan secara

maksimal.

7. Bantuan ternak pada setiap anggota kelompok kurang dikelola

secara baik.

8. Bantuan untuk usaha perkiosan dan pedagang kaki lima ada yang

salah digunakan sehingga mendek pengembelian cicilan pinjaman.

9. Kurang aktifnya tenaga pendamping lapangan (PL)

Dari proses diskusi yang dilakukan di tiga dusun menghasilkan

beberapa solusi yang diambil untuk mengatasi persoalan yang dialami

kelompok. Solusi ini diperoleh dari kelompok sendiri sebab kelompoklah

yang mengalami masalah dan kelompok telah menemukan solusi hal ini

berkat fasilitator yang memandu jalannya diskusi untuk membawa peserta

menemukan sendiri persoalan serta menemukan jalan keluarnya.

11

Page 12: Watusipi kkn laporan

Berikut ini adalah beberapa solusi yang dihasilkan dari proses

diskusi antara lain :

1. Melakukan pelatihan (peran, tugas, fungsi petugas dan proses

menjalankan adminstrasi bagi para pengurus oleh pendamping.

2. Melakukan evaluasi kerja ditiap kegiatan dan laporan keuangan

3. Melakukan pemeliharaan secara baik jika ada bantuan sapi, babi,

dan kambing serta jangan dijual jika belum ada pengembalian

modal untuk dikelola selanjutnya, harus ada pengawasan dari

ketua atau pengurus.

4. Mendata kelompok yang mendapat bantuan oleh petugas dan

harus ada transparansi agar tidak ada kerjasama antara pengurus

dan anggota menyangkut pembagian bantuan ternak serta

penerima bantuan yang tidak memelihara ternak dengan baik.

5. Melakukan penggalian dana dengan berbagai jenis usaha untuk

menambah jumlah kas sehingga tidak semata-mata hanya

mengharapkan bantuan dana.

6. Persiapkan kelompok dengan baik sebelum ada bantua dana.

7. Melakukan pengawasan dari pemerintah bila perlu turun

lapangan.

Seluruh solusi ini kemudian dibawa menjadi bahan rekomendasi dan

telah ditindak lanjut oleh pemerintah pada kegiatan musrenbangdes dan

musrenbangcam. Bahan rekomendasi ini juga menjadi kesepakatan antara

pemerintah desa dengan kelompok antara lain :

I. Adanya komitmen dari pemerintah Desa dan kelompok untuk

menghidupkan kembali kelompok - kelompok yang kurang aktif.

II. Adanya kesediaan dari pihak pemerintah Desa dengan

pendamping kelompok untuk memberikan pelatihan tentang bagi

para kelompok.

III. Adanya kesepakatan antara Pemerintah desa untuk melakukan

pengawasan pada setiap kelompok yang ada.

12

Page 13: Watusipi kkn laporan

Adapun capaian hasilnya adalah bahwa keseluruhan kegiatan yang

termasuk dalam program akademis/Kuliah Nyata dapat dilaksanakan tepat

waktu dan sasaran sesuai perencanaan

c. Pleno ditingkat Desa

Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan untuk membahas kembali

hasil diskusi yang terjadi ditiap dusun. Pada kegiatan ini mahasiaswa

menyerahkan seluruh hasil diskusi untuk menjadi bahan rekomendasi pada

pemerentah desa.

Program : Administrasi

Di bidang adminstrasi dan kelembagaan adapun kegiatan yang dilakukan oleh

kelompok KKN adalah meliputi ;

Pembenahan administrasi

Pengarsipan, perbaikan papan strutur BPD, dan pengisian papan

monografi.

Proses pelaksanaan program ini melibatkan Kepala Desa dan staf desa.

Dalam kegiatan ini memerlukan dana untuk pengadaan alat bantu / bahan

yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sumber dana untuk kegiatan dimaksud

berasal dari kontribusi peserta KKN. Waktu pelaksanaan pembenahan

administrasi adalah dua minggu.

Program Bhakti Sosial

Kegiatan yang dilakukan adalah :

- Penataan pekarangan dan pembersihan di sarana sosial yakni kantor

desa, kebun desa dan jalan desa.

- Pembangunan vandasi rumah bantuan desa bersa Pemdes dan

masyarakat.

- Pembangunan pilar atau tugu pembatas dusun bersama staf desa dan

kepala desa.

- Pembangunan papan gong belajar desa

Dari kegiatan yang dilaksanakan dirasakan bahwa partisipasi masyarakat

sangat baik. Kegiatan ini berjalan lancar melibatkan aparat desa serta

sebagian besar masyarakat dari ke empat dusun.

13

Page 14: Watusipi kkn laporan

Kegiatan ini berjalan sesuai dengan program serta berjalan dengan baik

sehingga mencapai sasaran seperti yang diharapkan.

Program : Lain-lain yang tidak terprogram sebelumnya

Berikut ini adalah beberapa Kegiatan serta gambaran proses pelaksanaan

kegiatan yang tidak terprogram sebelumnya antara lain :

- Menjadi panitia kegiatan musrenbangdus dan Musrenbangdes di

Desa

Kegiatan Musrenbangdus dan Musrenbangdes adalah kegiatan yang

belum pernah diikuti oleh mahasiswa KKN selama ini kegiatan hanya

dipelajari lewat proses perkuliahan. Kegiatan ini disambut baik oleh

teman-teman mahasiswa karena hal ini dapat menjadi proses

pembelajaran. Bersama pemerintah Desa dan aparat Desa serta

perwakilan dari masyarakat. Proses kegiatan Musrenbangdus dan

Musrenbangdes berjalan baik sesuai dengan harapan dari seluruh

masyarakat. Tingkat partispasi peserta begitu baik hal ini dilihat dalam

keaktifan dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, hidup dalam

proses diskusi dan tetap bertahan sampai selesai kegiatan. Seluruh hasil

dari Musrenbangdus akan diteruskan ke tingkat Musrenbangdes dan

selanjutnya.

- Mengikuti kegiatan koor pada hari raya kristus raja di pusat proki

gereja worhonio dan tanggungan koor pemberkatan Nika bersama

uamat stasi watusipi

Dalam kegiatan ini peran aktiv teman-teman mahasiswa sangat membantu

umat stasi watusipi kerena keaktivan umat watusipi sangat rendah sehingga

peserta anggota koor dari umat watusipi sendiri sangat sedikit.

3.3. Hambatan/Tantangan

Meskipun kegiatan KKN berjalan cukup baik namun ada beberapa kendala yang

dihadapi yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan setiap program

yang telah direncanakan. Berikut ini adalah beberapa faktor penghambat baik yang

berasal dari dalam dalam hal ini peserta KKN dan faktor dari luar dalam hal ini

pemerintah Desa dan masyarakat faktor-faktor itu antara lain :

Faktor Penghambat ;

14

Page 15: Watusipi kkn laporan

- Internal

Peserta KKN berhalangan karena sakit.

Peserta sedikit mengalami masalah pendanaan dalam setiap program kerja

yang dijalankan namun faktor ini tidaklah menjadi faktor yang utama

sebab ada juga bantuan dari Pemerintah Desa.

- Eksternal

Kurangnya keterlibatan orang muda di desa dalam program yang

dijalankan sehingga pencapaian target dalam penyebaran pengetahuan dan

informasi terhambat.

Masih kurangnya keterlibatan dari beberapa anggota kelompok binaan

dalam mengikuti kegiatan diskusi atau lainnya sehingga pelaksanaan

kegiataan yang direncanakan tidak maksimal tidak maksimal.

Berbenturnya jadwal kegiatan dengan kesibukan masyarakat sehingga

kegiatan sering terjadi penundaan.

3.4 Upaya Pemecahan yang dilakukan

Untuk mengatasi faktor penghambat tersebut diatas, maka adapun jalan

keluar yang diambil antara lain ;

Bagi peserta yang sakit diberi ijin untuk istirahat dan menjalankan

pengobatan.

Untuk melancarkan kegiatan KKN, terutama sarana dan prasarana kerja

ditetapkan besaran kontribusi dana (uang) dari tiap peserta secara merata

serta meminta penambahan dana dari pemerintah Desa guna melancarkan

kegiatan.

Untuk masalah kurangnya peran orang muda di desa langkah yang diambil

adalah mengundang perwakilan dari orang muda di desa.

Bersama dengan pemerintah Desa dan kelompok-kelompok mengatur

perubahan jadwal untuk melancarkan kegiatan

3.5. Pembelajaran Program

Pelaksanaan kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran dimana proses ini

adalah sebuah bentuk mengaplikasikan ilmu secara nyata ditengah masyarakat. Dapat

dikatakan bahwa kegiatan ini adalah ajang trasnsformasi dan berbagi ilmu pengetahuan

15

Page 16: Watusipi kkn laporan

baik yang dimiliki oleh peserta KKN ataupun masyarakat Desa khususnya masyarakat

di Desa watusipi

Sangat dirasakan manfaat pelaksanaan kegiata KKN di Desa watusipi dalam

kegiatan ini peserta KKN berinteraksi dengan masyarakat untuk menjalin relasi sambil

membagi pengalaman, informasi dan ilmu pengetahuan. Kami juga menemukan ilmu

masyarakat yang selama ini mereka terapkan dalam menjalankan roda kehidupan di

Desa watusipi selama bertahun-tahun lamanya.

Dari kegiatan ini juga peserta KKN belajar tentang realita kehidupan masyarakat

yang bervariasi namun mereka mampu dan tetap menjalankan aktifitasnya. Hal ini

merupakan pengetahuan tentang kehidupan sehingga menjadi bekal bagi peserta KKN

dalam menjalankan eksistensinya ditengah masyarakat hari ini dan di masa yang akan

datang.

3.6. Evaluasi Akhir Kegiatan

Kegiatan evaluasi sering dilakukan seusai kegiatan hal ini dimaksud bertujuan

untuk menilai sejauh mana persiapan atau perkembangan capaian kegiatan yang telah

dilaksanakan sudah sesuai atau belum dengan perencanaannya. Dalam evaluasi juga

bertujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari kegiatan yang dilaksanakan

serta mencari solusi dan trik untuk menutupi kekurangan yang ada dan meningkatkan

kelebihan yang dicapai.

Berdasarkan hasil evaluasi terakhir diantara sesama peserta KKN dan peserta

KKN dengan pihak pemerintah desa/masyarakat dapat disimpulkan bahwa semua

kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang

disepakati.

16

Page 17: Watusipi kkn laporan

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari seluruh rangkaian kegiatan KKN di Desa watusipi yang dilaksanakan selama

2 bualan menghasilakn beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan berlangsung sesuai yang direncanakan.

2. Kegiatan yang dilaksanakan mendapat respon positif dari pemerintah desa dan

masyarakat Desa watusipi yang ditunjukan dengan partisipasi dan kontribusi

secara aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan

3. Dalam pelaksanaannya meski terdapat hambatan namun dapat di atasi.

4. Kegiatan yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan media pemberdayaan

bagi masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari kearah yang lebih

baik.

4.2 Saran / Rekomendasi

Untuk Pemerintah desa dan Masyarakat, yaitu :

- Bahwa Desa watusipi mempunyai potensi yang besar apabila dikelolah

secara baik melalui optimalisasi potensi yang ada secara terencana,

bertahap, dan berkesinambungan secara proaktif oleh seluruh elemen yang

ada.

- Agar pemerintah desa lebih memperhatikan kelompok-kelompok yang ada

di masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan demi peningkatan

kesejahteraan kelompok tersebut.

- Agar pemerintah Desa menghidupkan kembali lembaga-lembaga adat untuk

membantu penanganan konflik yang bisa saja terjadi sehingga bila ada

persoalan yang terjadi di masyarakat Desa Mainai maka lembaga adat bisa

menjadi tempat untuk mengatasi persoalan – persoalan dalam masyarakat.

Untuk Lembaga STPM St Ursula, yaitu :

- Pembekalan pada saat Pra-KKN dilakukan selama 2 minggu hal ini agar

peserta KKN memiliki kemampuan yang cukup pada saat KKN

- Kegiatan KKN dilaksanakan selama dua bulan.

17

Page 18: Watusipi kkn laporan

- Diharapkan adanya desa binaan khusus untuk lembaga sehingga apabila

desa tersebut berhasil dan lebih maju dari desa yang lainnya akan membawa

dampak bagi pengembangan lembaga ini kedepannya.

Watusipi, 7 maret 2013

Mengetahui :

Kepala Desa Watusipi,

MARIANUS MANA

Mahasiswa KKN STPM Santa Ursula Ende

Koordinator,

HERMANUS RAY REGO

Dosen Pendamping

PETRUS LAKO, S.Sos

18