WASTU BAGUS

9
LAPORAN KUNJUNGAN POULTRY SHOP PENGAWASAN MUTU PAKAN PADA POULTRY SHOP Disusun oleh: Bagus Pambudi D24120007 Kelompok G2/11

description

Laporan Wastukan

Transcript of WASTU BAGUS

LAPORAN KUNJUNGAN POULTRY SHOP

PENGAWASAN MUTU PAKAN PADA POULTRY SHOP

Disusun oleh:Bagus PambudiD24120007Kelompok G2/11

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKANFAKULTAS PETERNAKANINSTITUT PERTANIAN BOGOR2015

PENDAHULUANLatar BelakangPeternakan merupakan sub sektor pertanian yang dapat menjamin kualitas gizi dari produk pangan hewani yang dihasilkan. Kualitas produk hewani salah satunyadipengaruhi oleh faktor pakan yang diberikan pada masa pemeliharaan ternak. Ternak akan menghasilkan produk yang baik jika kualitas pakan yang diberikan baik. Kualitas pakan selain dinilai dari komponen bahan pakan yang disusun, juga diperhatikan dari penyimpanan sampai pakan dikonsumsi oleh ternak. Selama penyimpanan tersebut, maka perlu pengawasan pakan agar kualitas tetap terjaga. Pengawasan mutu merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin bahwa proses yang terjadi akan menghasilkan produk sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pengawasan mutu ditujukan untuk mencapai sasaran dikembangkannya peraturan di bidang proses sehingga produk yang dihasilkan aman dan sesuai dengan keinginan masyarakat dan konsumen (Puspitasari 2004).Pengawasan mutu produk pakan seharusnya menjadi bagian penting untuk jaminan dan keamanan pangan, hal ini didasarkan atas logika bahwa kontaminasi awal dari produk pangan asal ternak dimulai dari pakan. Memang, hanya dengan pakan yang aman tidak selalu secara otomatis akan menjamin dihasilkan pangan asal ternak yang aman tersaji di meja makan, namun apabila pakan yang digunakan tidak terjamin keamanannya maka secara otomatis akan merendahkan tingkat keamanan pangan asal ternak yang dihasilkan. Oleh karena itu langkah awal dalam penjaminan mutu pakan maka dilakukan pengawasan mutu pakan. Mahasiswa perlu melakukan kegiatan pengawasan mutu pakan yang berada dilapangan ,agar dapat mengetahui kondisi manajemen dari poultry shop dalam menjamin kualitas pakan yang dijualnya sampai ke peternak.

Tujuan

Melihat dan membandingkan kondisi poultry shop yang ada dilapangan dalam pengawasan mutu pakan untuk menjamin kualitas pakan sampai ke peternak.

PEMBAHASAN

Poultry shop yang dikunjungi oleh mahasiswa diantara lain adalah poultry shop yang berada disekitar jabodetabek. Poultry shopmerupakan salah satu program kemitraan agribisnis dengan sistem peternakan unggas, umumnya menjual berbagai pakan ikan, unggas baik ayam maupun burung, serta berbagai keperluan untuk berternak ikan juga menyediakan berbagai peralatan dan obat-obatan untuk segala macam penyakit, baik ikan, ayam, ataupun burung (Poultry Indonesia 2003).Poultry shop yang dikunjungi memiliki skala yang beraneka ragam mulai dari skala besar seperti agen , maupun skala kecil yang hanya menjual pakan tidak lebih dari 50 kg perharinya. Poultry shop yang dikunjungi beberapa ada yang memiliki pakan untuk dijual lebih dari 5 ton,namun ada pula yang menjual hanya kurang dari 1 ton.Pakan yang dijualnya meliputi pakan ayam broiler, layer, ikan , burung hias, hewan peliharaan, dan beberapa menjual pakan babi. Perbedaan poultry shop tersebut memiliki manajemen yang berbeda dalam menjamin produk pakannya hingga pakan terjual ke peternak .

Ketahanan dan Kemanan Pakan

Keberhasilan usaha peternakan ditentukan oleh lima faktor yang saling berkaitan yaitubreeding(pembibitan), feeding (pakan), management (tata laksana), bisnis dan pasca panen. Ketahanan Pakan atau feed securitybertujuan untuk tercapainya pakan mandiri, sedangkanKeamanan Pakan(feed safety)bertujuan untuk menjaga tersedianya pakan yang baik dan aman . Pengawasan pakan salah satunya ialah pakan yang baik dan berkualitas harus memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) dan Standard Internasional (Codex Alimentarius Commision). Namun hasil kunjungan yang dilakukan rata-rata keadaan dilapang belum sesuai dengan yang di harapkan, terutama pada poultry shop dalam skala kecil. Hal ini karena ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kondisi tersebut. Salah satunya adalah kurangnya pengawasan terhadap mutu pakan yang beredar di pasaran, dan juga pemilik poultry shop terkendala dalam modal biaya yang harus dipertimbangkan dalam pengawasan pakan.

Penyimpanan pakanPenyimpanan pakan yang baik salah satunya adalah menerapkan sistem FIFI ( First In First Out ) yaitu sistem yang memberlakukan dimana pakan yang tersedia lebih dahulu perlu dikeluarkan lebih dahulu juga dalam pemasarannya. Hal ini dikarenakan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat penyimpanan yang terlalu lama dalam gudang. Penyimpanan pakan yang baik juga dipengaruhi oleh alas simpan dalam gudang. Sebaiknya menggunakan alas sepeti palet atau papan balok . Hal ini mencegah terjadinya kontak langsung antara suhu lingkungan dengan suhu yang harus dijaga pada pakan. Jika pakan diletakkan langsung dengan lantai, maka pakan akan mudah terjadi perubahan kualitas seperti kenaikan kadar air yang menyebabkan pertumbuhan jamur yang cepat dan didukung oleh kelembapan yang ada. Pada kondisi lapang, beberapa ada yang menerapkan sistem FIFO dan ada yang tidak. Hal ini dikarenakan kurang pengetahuan penjual dalam mengawasi pakan dengan baik, Poultry shop yang berskala cukup besar rata-rata sudah menerapkan sistem tersebut. Penyimpanan dalam gudang sudah menggunakan alas seperti palet atau kardus. Namun adapula yang tidak menggunakan alas dikarenakan pakan dalam sehari langsung terjual oleh pemilik pourltry shop.

Pengelolaan jaminan mutu pakan

Pengelolaan jaminan mutu pakan merupakan kegiatan yang dilakukan olh QC (Qualitty control ) dalam menjamin kualitas pakannya. QC biasa diterapkan dalam industri pakan besar. Kondisi lapang rata-rata tidak melakukan kegiatan hal tersebut. Hal ini dikarenakan poultry shop berskala kecil tidak menyimpan produk yang banyak dan rata-rata cepat terjual kurang dari seminggu. Pemilik poultry shop menerangkan bahwa produk yang dijualnya sudah terjamin kualitasnya ,sehingga berpikir tidak menerapkan kegiatan ini. Namun dari beberapa poultry shop yang dikunjungi , hanya ada satu yang melakukan kegiatan ini. Hal ini terjadi karena poultry sudah cukup berskala besar (agen) . kegiatan QC ini dilakukan 2x dalam seminggu oleh pihak QC dari industri pakan besar yang bekerjasam dengan pultry shop tersebut. Sehingga poultry shop tidak perlu melakukan kegiatan QC secara pribadi.

Kualitas nutrisi pakan

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Setiap orang yang memproduksi pakan atau bahan pakan untuk diedarkan secara komersial wajib memperoleh izin usaha. Selain izin usaha pakan tersebut harus memenuhi kriteria salah satunya sesuai dengan standar, contohnya memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) dan Standar Internasional (Codex Alimentaurus Commision). Poultry shop yang dikunjungi menjual pakan yang sudah memiliki tanda SNI pada label pakan. Hal ini menunjukkan bahwa pakan tersebut telah di uji kualitasnya sehingga aman digunakan dan beberapa label pakan sudah memiliki nomor BPOM yang menandakan pakan tersebut layak diperjualbelikan.Kualitas nutrisi pakan yang ada bervariasi, hal ini dikarenakan pakan dijual tergantung dari permintaan konsumen/peternakan untuk pemeliharaan jenis ternak dan dalam fase tertentu. Pakan yang dijual oleh poultry shop antara lain merupakan pakan unggas yaitu pakan ayam (broiler maupun petelur), pakan ikan, pakan burung hias, dan beberapa ada yang menjual pakan hewan kesayangan dan babi. Pakan Ayam yang dijual mulai dari fase Starter sampai Finisher untuk broiler. Adapula pakan untuk ayam fase bertelur untuk ayam petelur. Adapun yang membedakan jenis pakan ini adalah persentasi kandungan protein dalam ransum pakan. Hal ini berpengaruh pula terhadap harga. Namun kualitas pakan yang kadang tidak stabil tidak membuat penjual memainkan harga. Harga pakan yang dijual relatif stabil. Pakan yang kualitas tidak bagus kadang ditemui akibat manajemen dari pemasok kurang bagus, bahan baku yang memiliki kualitas berfluktuasi, maupun cara penyimpanan dari pemasok.

Penanganan masalah pakan

Poultry shop yang menjual berbagai pakan jarang mendapat komplain dari peternak/pembeli. Hal ini dikarenakan pakan yang dijualnya sudah memiliki kualitas bagus seperti pakan dari Charoen pokphand, Gold Coin , JAPFA (Comfeed). Pengawasan Mutu Pakan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 pada BAB III tentang Sumber Daya pasal 20 menyatakan bahwa pengawasan terhadap pengadaan dan peredaran bahan pakan dilakukan secara terkoordinir antar intansi yang berwenang, koordinasi ini meliputi lahan, penyediaan hijauan pakan, pengadaan pakan lokal dan pakan impor. Selain itu sistem manajemen mutu dimulai dari pengadaan, penyiapan, penyimpanan, penggilingan, dan pencampuran bahan pakan, pembuatan pakan, pengepakkan, pelabelan, penyimpanan, dan pengeluaran atau pendistribusian pakan, semuanya harus ada dalam pengawasan.Meskipun pengelolaan penyimpanan dalam menjaga kualitas pakan sudah baik, ada beberapa pakan yang berkualitas rendah diakibatkankarena karung bocor atau sudah terlalu lama disimpan dalam gudang. Namunmasing-masing poultry memilikipenanganan yang berbeda.Padabeberapa poultry shop produk yang sudahrusaktidak diperjual belikan kembali . namun adapula penjual yang masih menjual pakan tersebut dikarenakan jika selama pembeli/peternak tidak komplain saat membeli pakan, maka pakan tersebut masih layak dijual . Namun ada pula pakan yang sudah tidak layak dijual tetapi digunakan oleh pihak poultry shop yang memiliki peternakan sendiri sebagai pakan sampingan.

SIMPULAN

Pengawasan mutu pakan yang ada pada kondisi lapang sangat berbeda dengan apa yang harus dilakukan selayaknya oleh seorang penjual pakan yang harus menjaga kualitas pakannya hingga ke tangan peternak. Poultry shop yang rata-rata berskala kecil kurang memperhatikan dalam penjaminan mutu dengan pengawasan yang dilakukan. Hanya sedikit poultry shop yang melakukan kegiatan pengawasan mutu pakan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKAPeraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.19/Permentan/OT.140/4/2009 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan.Peraturan Menteri Pertanian Republik IndonesiaNo.84/Permentan/OT.140/12/2012 tentangPedoman Formasi Jabatan FungsionalPengawas Mutu Pakan.Puspitasari, D. 2004. Perbaikan dan Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada Industri Pengolahan Tahu. Institut Pertanian Bogor, Bogor.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

LAMPIRAN

Gambar 1. Contoh kondisi palet yang baikGambar 2 Contoh kondisi penyimpakan pakan

Gambar 3. Contoh kondisi pakan yang dijual