Warta Nasional Edisi 184

12
E-mail: [email protected] EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim) ALAMAT REDAKSI Jl. Pramuka Raya 137 Jakarta Timur Telp/Fax: (021) 85902275 – HP 082125582006, E-Mail: [email protected] ALAMAT TATA USAHA/ BISNIS Jl. Ahmad Yani No 8, RT : 03/01 (Depan Puskesmas Purwasari), Desa Purwasari – Karawang Telp (0264) 315262, 41373, E-mail: [email protected] Aktivis Wacanakan Penggulingan SBY ? BOGOR, (WN) Sejumlah aktivis lintas generasi dan organisasi menggelar Konsolidasi Demokrasi Indonesia selama tiga hari mulai 18 - 21 Januari bertempat di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1/2013). Para peserta yang sudah hadir selalu meneriakan kata “Revolusi dan SBY Turun” dalam acara pembukaan yang ke- mudian dilanjutkan dengan seminar “Bedah Indonesia” >>bersambung halaman 11 >>bersambung halaman 11 >> bersambung halaman 11 KPK Siap Buktikan Pasal Pencucian Uang Jenderal INFO HUKUM Warta Nasional M E N J A G A K E U T U H A N N K R I SURAT KABAR MEDAN, (WN) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) mempersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus dugaan korupsi Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan Desa (TPAPD) di Kabupaten Tapanuli Selatan kerugian Negara sebesar Rp1,5 milliar Tahun Anggaran 2005 dengan tersangka Rahudman Harahap saat menjabat sebagai Sekdakab. Di tangan penyidik Kejati Sumut, kasus Rahudman jalan ditempat. Ditetapkan sebagai tersangka sejak Oktober 2010 silam, kasus tersebut jalan di tempat. Sudah tiga Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara yang berganti namun, kasus tersebut tidak selesai. Rahudman hanya sekali diperiksa ditangan Kajati Beberapa tokoh perger- akan yang hadir maupun mendukung KDI di antaran- ya, Salamudin Daeng (eko- nom AEPI), Dani Setiawan (Koordinator Koalisi Anti Utang), Adhie Massardi (Gerakan Indonesia Bersih/ mantan juru bicara Presiden Abdurahman Wahid), Eg- gie Sudjana (Koordinator SIRI), Chudry Sitompul (akademisi UI), Ridwan Saidi (budayawan), Yudi Latif (pengamat politik), MS. Kaban (Ketum PBB), Misbakhun (politisi), Ef- fendi Ghazali (akademisi). Lima pimpinan sidang, yaitu Arifin Baso (Sulselbar) Emy Lassari (Kalsel) Adhie Massardi aktivis 98 Roy Simanjuntak dan Hisyam (Jawa Barat) memimpin JAKARTA, WN Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Zulkarnaen, mengatakan Irjen Djoko Susilo diganjar pasal pencucian uang berdasarkan hasil penyidikan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Simulator Surat Izin Mengemudi (SIM). Djoko, tersangka korupsi Simulator SIM yang diduga menerima suap dari proyek Rp196 miliar itu. “Ini kan bagian dari proses mengungkap kasus korupsi SIM,” kata dia di kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2013). Menurut Zulkarnaen, penyidik KPK bakal membuktikan di Pengadilan kenapa Djoko Susilo dijerat dengan pasal tersebut. “Nah, kita akan membuktikannya nanti di pengadilan,” tegas Zulkarnaen. Sebelumnya, tim pengacara Djoko mempertanyakan langkah KPK turut menjerat kliennya dengan pasal pencucian uang. Anggota tim pengacara Djoko, Tommy Sihotang mengatakan, bagaimana mungkin kliennya bisa dijerat pasal pencucian uang sedangkan kasus Simulator SIM sendiri belum terbukti adanya korupsi. “Ini kan belum jelas uang mana yang dicuci. Ada hubungan dengan SIM enggak?. Kasus SIM-nya saja belum terbukti,” kata dia di kantor KPK. Tommy menyatakan, pasal itu baru bisa digunakan jika ada bukti bahwa kekayaan yang didapat kliennya benar- benar berasal dari tindak kejahatan korupsi. “Pasal ini kan harus berasal dari kejahatan. Kejahatan yang mana, itu kan belum jelas,” ungkap Tommy. (red/at) pleno pandangan umum peserta yang terdiri dari 20 provinsi. Sejak pukul 10.30, perwakilan provinsi seperti DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Sumatra, Kali- mantan, Lam- pung, Jambi, Sulsel dan se- bagainya telah menyampai- kan pandan- gan umum. Dari pan- dangan umum menyimpul- kan kegagalan pemerintahan SBY-Boediono dalam men- gelola bangsa dan negara In- donesia. Tuntutan seperti na- sionalisasi aset, pemiskinan koruptor serta pernyataan dukungan terhadap gerakan mahasiswa untuk memimpin perlawanan rakyat, menge- muka dalam sidang. “Sudah saatnya para ak- tivis pergerakan mening- galkan ego ke- pentingan dan menyatukan prinsip bagi perubahan negeri,” kata aktivis Ketua Steering Com- mittee (SC) Konsolidasi Demokrasi Indonesia (KDI), Ratna Sarumpaet di acara musy- awarah, Sabtu (19/1). Ratna menyatakan kon- disi Indonesia yang kian memprihatinkan pascare- formasi merupakan ujian bagi para aktivis perger- akan. Menurutnya harus ada kesepakatan bersama di kalangan aktivis meny- elesaikan persoalan bangsa. “Mungkin kita hebat dalam pergerakan masing-masing, mungkin kita hebat dalam bergerak sendiri-sendiri tapi kini kita diuji bagaimana kekuatan kita kaum perger- akan ini,” ujar Ratna. Para aktivis tidak bo- leh terjebak hanya pada sekadar gagasan. Harus ada kesamaan sikap di ka- langan kaum pergerakan. Ratna misalnya mencon- tohkan, jika para aktivis menyepakati penggulingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), maka TINDAK KRIMINAL terutama pemerkosaan dan pelecehan seksual mendapat kecaman dari artis sekaligus penyanyi seksi, Roro Fitria. Bahkan, ia menyebut pelaku pemerkosaan harus mendapat hukuman yakni pemotongan alat vital. Roro menilai hukuman yang dilakukan negara Timur Tengah dengan memotong alat vital pantas saja jika dilakukan di Indonesia. Bagi Roro Fitria, pemerkosa PEMERKOSA, POTONG SAJA ALAT VITALNYA ! Roro Fitria Kejatisu Persilahkan KPK Ambil Alih Kasus Rp 1, 5 Miliar Selamat Natal & Tahun Baru 2013 KELUARGA BESAR RSUD KOTA BEKASI Mengucapkan dr. Titi Masrifahati DIREKTUR UTAMA RSUD KOTA BEKASI dr. Anthony D Tulak KETUA IDI KOTA BEKASI DAN WAKIL DIREKTUR RSU KOTA BEKASI PENGURUSAN SIM KOTA BEKASI TIDAK SESUAI PROSEDUR MEGA PROYEK JATIGEDE RP43 MILIAR DITILEP DIJEMPUT TENGAH MALAM, BERUBAH JADI TAHANAN RUMAH Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan legalitas, registrasi dan identifikasi dari Polri yang diberikan kepada seseorang untuk bukti memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani dalam mengemudikan kendaraan bermotor. Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 43 miliar tahun 2012, namun anggaran tersebut belum terealisasi ke sejumlah pemilik lahan di kawasan Mega Proyek Bendungan Jatigede. Status dua orang terdakwa dugaan korupsi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Deliserdang, Faisal senilai Rp105,83 miliar dan Elfian selaku Bendahara Pengeluaran, yang tadinya menghuni jeruji besi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IA Tanjunggusta Medan. ABAIKAN PP NO. 50 THN 2010 AWAS GANTI RUGI TERDAKWA FAISAL DAN ELFIAN HAL. 3 HAL. 4 HAL. 5

description

EDISI 184

Transcript of Warta Nasional Edisi 184

E-mail: [email protected] 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim)

ALAMAT REDAKSIJl. Pramuka Raya 137 Jakarta Timur Telp/Fax: (021) 85902275 – HP 082125582006, E-Mail: [email protected]

ALAMAT TATA USAHA/ BISNISJl. Ahmad Yani No 8, RT : 03/01 (Depan Puskesmas Purwasari), Desa Purwasari – Karawang Telp (0264) 315262, 41373, E-mail: [email protected]

Aktivis Wacanakan Penggulingan SBY ?

BOGOR, (WN) Sejumlah aktivis lintas generasi dan organisasi menggelar Konsolidasi Demokrasi Indonesia selama tiga hari mulai 18 - 21 Januari bertempat di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/1/2013). Para peserta yang sudah hadir selalu meneriakan kata “Revolusi dan SBY Turun” dalam acara pembukaan yang ke-mudian dilanjutkan dengan seminar “Bedah Indonesia”

>>bersambung halaman 11

>>bersambung halaman 11

>> bersambung halaman 11

KPK Siap Buktikan Pasal Pencucian Uang Jenderal

INFO HUKUM

Warta NasionalM E N J A G A K E U T U H A N N K R I

SURAT KABAR

MEDAN, (WN)Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu)

mempersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus dugaan korupsi Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintahan Desa (TPAPD) di Kabupaten Tapanuli Selatan kerugian Negara sebesar Rp1,5 milliar Tahun Anggaran 2005 dengan tersangka Rahudman Harahap saat menjabat sebagai Sekdakab.

Di tangan penyidik Kejati Sumut, kasus Rahudman jalan ditempat. Ditetapkan sebagai tersangka sejak Oktober 2010 silam, kasus tersebut jalan di tempat. Sudah tiga Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara yang berganti namun, kasus tersebut tidak selesai.

Rahudman hanya sekali diperiksa ditangan Kajati

Beberapa tokoh perger-akan yang hadir maupun mendukung KDI di antaran-ya, Salamudin Daeng (eko-nom AEPI), Dani Setiawan (Koordinator Koalisi Anti Utang), Adhie Massardi (Gerakan Indonesia Bersih/ mantan juru bicara Presiden Abdurahman Wahid), Eg-gie Sudjana (Koordinator SIRI), Chudry Sitompul (akademisi UI), Ridwan Saidi (budayawan), Yudi Latif (pengamat politik), MS. Kaban (Ketum PBB), Misbakhun (politisi), Ef-fendi Ghazali (akademisi).

Lima pimpinan sidang, yaitu Arifin Baso (Sulselbar) Emy Lassari (Kalsel) Adhie Massardi aktivis 98 Roy Simanjuntak dan Hisyam (Jawa Barat) memimpin

JAKARTA, WNWakil Ketua Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK) , Zu lka rnaen , m e n g a t a k a n I r j e n Djoko Susilo diganjar pasal pencucian uang b e r d a s a r k a n h a s i l p e n y i d i k a n k a s u s dugaan korupsi proyek pengadaan Simulator Surat Izin Mengemudi (SIM). Djoko, tersangka korupsi Simulator SIM yang diduga menerima suap dari proyek Rp196 miliar itu. “Ini kan bagian dari proses mengungkap kasus korupsi SIM,” kata dia di kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2013). Menurut Zulkarnaen, penyidik KPK bakal membuktikan di Pengadilan kenapa Djoko Susilo dijerat dengan pasal tersebut. “Nah, kita akan membuktikannya nanti di pengadilan,” tegas Zulkarnaen.

Sebe lumnya , t im p e n g a c a r a D j o k o m e m p e r t a n y a k a n l a n g k a h K P K t u r u t menjerat kliennya dengan pasal pencucian uang. Anggota tim pengacara Djoko, Tommy Sihotang mengatakan, bagaimana mungkin kliennya bisa dijerat pasal pencucian uang sedangkan kasus Simulator SIM sendiri belum terbukti adanya korupsi. “Ini kan belum jelas uang mana yang dicuci. Ada hubungan dengan SIM enggak?. Kasus SIM-nya saja belum terbukti,” kata dia di kantor KPK. Tommy menyatakan, pasal itu baru bisa digunakan jika ada bukti bahwa kekayaan yang didapat kliennya benar-benar berasal dari tindak kejahatan korupsi. “Pasal ini kan harus berasal dari kejahatan. Kejahatan yang mana, itu kan belum jelas,” ungkap Tommy. (red/at)

pleno pandangan umum peserta yang terdiri dari 20 provinsi. Sejak pukul 10.30, perwakilan provinsi seperti DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Sumatra, Kali-mantan, Lam-pung, Jambi, Sulsel dan se-bagainya telah menyampai-kan pandan-gan umum.

Dari pan-dangan umum menyimpul-kan kegagalan pemerintahan SBY-Boediono dalam men-gelola bangsa dan negara In-donesia. Tuntutan seperti na-sionalisasi aset, pemiskinan koruptor serta pernyataan dukungan terhadap gerakan

mahasiswa untuk memimpin perlawanan rakyat, menge-muka dalam sidang.

“Sudah saatnya para ak-tivis pergerakan mening-

galkan ego ke-pentingan dan menyatukan prinsip bagi p e r u b a h a n negeri,” kata aktivis Ketua Steering Com-mittee (SC) Konsolidasi D e m o k r a s i I n d o n e s i a (KDI), Ratna

Sarumpaet di acara musy-awarah, Sabtu (19/1).

Ratna menyatakan kon-disi Indonesia yang kian memprihatinkan pascare-formasi merupakan ujian

bagi para aktivis perger-akan. Menurutnya harus ada kesepakatan bersama di kalangan aktivis meny-elesaikan persoalan bangsa. “Mungkin kita hebat dalam pergerakan masing-masing, mungkin kita hebat dalam bergerak sendiri-sendiri tapi kini kita diuji bagaimana kekuatan kita kaum perger-akan ini,” ujar Ratna.

Para aktivis tidak bo-leh terjebak hanya pada sekadar gagasan. Harus ada kesamaan sikap di ka-langan kaum pergerakan. Ratna misalnya mencon-tohkan, jika para aktivis menyepakati penggulingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), maka

TINDAK KRIMINAL terutama pemerkosaan dan pelecehan seksual mendapat kecaman dari artis sekaligus penyanyi seksi, Roro Fitria. Bahkan, ia menyebut pelaku pemerkosaan harus mendapat hukuman yakni pemotongan alat vital.

Roro menilai hukuman yang dilakukan negara Timur Tengah dengan memotong alat vital pantas saja jika dilakukan di Indonesia.

Bagi Roro Fitria, pemerkosa

PEMERKOSA, POTONG SAJA ALAT VITALNYA !

Roro Fitria

Kejatisu Persilahkan KPK Ambil Alih Kasus Rp 1, 5 Miliar

Selamat Natal & Tahun Baru 2013

KELUARGA BESAR RSUD KOTA BEKASIMengucapkan

dr. Titi Masrifahati DIREKTUR UTAMA RSUD KOTA BEKASI

dr. Anthony D TulakKETUA IDI KOTA BEKASI DAN WAKIL DIREKTUR RSU KOTA BEKASI

PENGURUSAN SIM KOTA BEKASI TIDAK SESUAI PROSEDUR

MEGA PROYEK JATIGEDE RP43 MILIAR DITILEP

DIJEMPUT TENGAH MALAM, BERUBAH JADI TAHANAN RUMAH

Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan legalitas, registrasi dan identifikasi dari Polri yang diberikan kepada seseorang untuk bukti memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani dalam mengemudikan kendaraan bermotor.

Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 43 miliar tahun 2012, namun anggaran tersebut belum terealisasi ke sejumlah pemilik lahan di kawasan Mega Proyek Bendungan Jatigede.

Status dua orang terdakwa dugaan korupsi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Deliserdang, Faisal senilai Rp105,83 miliar dan Elfian selaku Bendahara Pengeluaran, yang tadinya menghuni jeruji besi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IA Tanjunggusta Medan.

ABAIKAN PP NO. 50 THN 2010 AWAS GANTI RUGI TERDAKWA FAISAL DAN ELFIAN

HAL. 3 HAL. 4 HAL. 5

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013EDITORIAL

2

KEPALA PERWAKILAN/ BIROCIANJUR : Nunuh Nugraha BANDUNG : Anang Sujatko, CIAMIS : Ismoyojathi, Eri Supena, INDRAMAYU: Madiki, Jeni, BANJAR : Ara Sutara, Kris Amarta, Kusmayadi, TASIKMALAYA : Anda Juanda, Iron Saroni, Andi Fitriandi, SUBANG : S.Pohan SMHK, A. Rasyd SH, Sudjanan BA, Drs Rusja Bin Omon, Saryid SE, PURWAKARTA : Ir.James Gordon, Pantus Tambunan, Habel Hendrik, Tambunan, Nurlaela, KARAWANG : Manca Varikson Naibaho, Pariston Purba, Sumuang, KOTA BEKASI : KABUPATEN BEKASI : BOGOR: Dauri, Sopriyanto, BANTEN: Roni, TANGERANG: Asriyanto, Anwar, Toni, SEMARANG: Arief Setiawan, Edi Utomo, Munir, Siswanto, BANYUMAS : Dismo, Sutarso, Bagus Hermono, Wiwit Usman, Sigit, BENGKULU: Hengky M, Muhar, Sudaryan, Ade Saputra, Polian B, Syari’at, Herry Nata, Dody Aprianto, Niko Hartono, E.Yusti Mulya, Lidya M, Harry, Dedy P, M.Jafar, LAMPUNG BARAT: Rokda Wita, JAMBI: Hifni, Abdul Fatah, Mattahu L Khozi PALEMBANG : Asmadi, BANGKA BELITUNG : Edwuard M, Chairul, Erwanto, Purnama, Nurmansyah, Iskandar, Anhar Harun, PONTIANAK: Bambang, KALTIM: Saharuddin, Andi Arham, Zaenal Abidin, Zulfarullah, NTT : Mikael Risdianto, Xaverianus Suban, Y. Prumentius, D.Djong, MANADO: Jhoni, SULAWESI TENGGARA: Sukardi.

Kepala Perwakilan dan Kepala Biro di Surat Kabar Warta Nasional tanpa ada biaya administrasi koran dengan ketentuan dan syarat yang berlaku.

Bagi yang berminat dapat menghubungi :Hp. 08212 558 2006

ttdPemred

Diberitahukan kepada semua crew Warta Nasional untuk menghubungi redaksi, terkait manajemen dan penampilan baru. Untuk segera menguhubungi nomor dibawah ini:Hp. 08212 558 2006

ttdRekson H Pasaribu

Pemred

DIBUTUHKAN

PENGUMUMAN

Wartawan Surat Kabar Warta Nasional dalam tugas liputan dilengkapi dengan identitas dan nama tercantum di Box Redaksi

Keluhan Pungli Dimana-manaOLEH : REKSON H PASARIBU

Pimpinan Redaksi

DITERBITKAN OLEH

YAYASAN KANCA KARYA

AKTA NOTARIS 21JULI 2000

PENDIRI

Nano Proyogo

PEMIMPIN UMUM

Ir. Jamangalap Simanullang,

PEMIMPIN REDAKSI

Rekson H. Pasaribu

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

Ade Muksin

DEWAN REDAKSI

Nano Proyogo

Ir. Jamangalap Simanullang

Rekson H. Pasaribu

Drs. Hiras Simanullang

Ade Muksin

PIMPINAN PERUSAHAAN

Drs. Hiras Simanullang,

WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN

Martahan Parulian

REDAKTUR PELAKSANA

Edward Gultom

REDAKTUR

H. Rivai Abidin

SEKRETARIS REDAKSI

Ester Diana Kurniawati

LAYOUT/ARTISTIK

Azi Rifangga,

PEMBINA

Budi Santoso, SE

Hj. Zakariani Santoso

Panther Roland

Drs.Paulus Suminom

PENASEHAT HUKUM

Mart Lumumba Malau,SH

KONSULTAN HUKUM

LBH-LSM CERDAS BANGSA

STAF REDAKSI

Sahat Lbn Gaol SE, Endang Suhaedi, Carles,

Nasipman Parhusip, Posma, Metris Nainggolan,

M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Godman, Aris

Kuncoro, M.Suharno ST, Sri Umiyati, Budi

Setiawan, Edward Hutapea, Ponco Utomo,

D.Ferdinand, Leo Bharata, Sri Umiyati SH, Harley

Utomo, Nino Pramono, Priyo, Nana Nurjana,

Herlina, Sulistiani, Dede Silvia, Dion PM, Atin AR,

Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani,

Selamet, Rojalih.

ALAMAT REDAKSI

Jl. Pramuka Raya 137 Jakarta Timur

Telp/Fax: (021) 85902275 – HP 082125582006,

E-Mail: [email protected]

ALAMAT TATA USAHA/ BISNIS

Jl. Ahmad Yani No 8, RT : 03/01 (Depan

Puskesmas Purwasari), Desa Purwasari

– Karawang Telp (0264) 315262, 41373,

[email protected], No Rekening

Bank BNI : 0191343404,

A/N : Jamangalap Simanullang

MARKETING/ MANAGER IKLAN:

Neneng, Lina, Cristin Sugeng - Widyawati,

Purwanto, FOTOGRAFER, Hendri Awanto,

SIRKULASI:

Komaludin,

PERCETAKAN

PT Temprina Printing

(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan)

MAU bersekolah, warga keluhkan pungutan liar (pungli). Mau buat KTP, keluhan warga juga adalah pungli. Bahkan mau nikah pun, keluhan pungli selalu ada. Dini ini, pungli alias pungutan liar telah marak diberitakan di berbagai me-dia massa.

Pungli sejatinya adalah bagian dari korupsi yang menjadi musuh terbesar negara. Aktornya sebena-rnya adalah para serdadu liar yang berada di berbagai daerah. Meskipun hanya sebagai serdadu-serdadu liar, kalau dibiarkan terus jelas akan menjadi ganas

dan akan menggerogoti tubuh negara.

Sementara fokus kita seb-agai khalayak saat ini lebih ter-tuju pada mereka yang diseret oleh KPK pada kasus-kasus besar. Padahal di sekeliling kita, sangat banyak praktik korupsi berupa pungutan liar yang semakin merajalela. Di sini jelas, perlu kerjasama dalam mengawasi tingkah laku aparat daerah yang menjurus ke arah korupsi.

Warisan kolonial Belanda ternyata belum bisa kita lepas-kan. Segalanya harus dibayar dengan uang. Harga sebuah cap stempel atau pun core-tan tangan di atas materai

harus dibayar dengan uang. Ditambah dengan panjangnya prosedur yang harus dilalui di setiap meja. Waktunya pun tidak seketika itu jadi, kecu-ali ada uang pelicinnya. Dan setelah dihitung-hitung, jumlah pengeluaran yang dihabis-kan mencakup angka yang

fantastik. Begitulah wajah birokrasi dalam pelayanan publik di republik kita tercinta. Dan keluhan itu pun muncul ketika niat baik untuk menikah harus terhalang dengan biaya yang tidak sedikit. Pungutan biaya di luar dari aturan yang ada juga termasuk korupsi. Dan korupsi sudah barang tentu harus diberantas. Apa pun alasannya, entah gajinya tidak mencukupi kehidupan anak istrinya, bukan berarti ia harus melakukan pungli bu-kan? Kesejahteraannya adalah urusan negara, jangan jadikan orang lain sebagai korban. Lalu, akankah kita kembali menyalahkan negara?

Reformasi birokrasi telah lama didengung-den-gungkan.

Birokrasi kembali harus berbenah diri. Pelayanan publik yang berbelit-belit selain menyusahkan warga ternyata dapat membuka peluang terjadinya pungli. Kemudian dipangkaslah prosedur yang panjang dalam pelayanan di be-berapa instansi terkait. Re-spons masyarakat sangat positif karena memudahkan mereka dalam memanfaat-kan layanan publik. Tetapi, benarkah pungli tidak terjadi lagi?

(**)

Dari puluhan perusahan yang mengajukan izin, baru tujuh perusahaan yang sudah mengantongi izin penam-bangan pasir besi. Sedang penambangan pasir gunung Galunggung, baru enam perusahaan yang diberi izin penambang.

Sebagian besar penam-bang pasir besi yang bero-prasi di wilayah Tasikmalaya Selatan, maupun pasir Ga-lunggung sudah memilik izin penambangan dan tidak ada satupun perusahaan melaku-kan penambangan tanpa izin.

“Hanya di tempat-tempat tertentu ada sekelompok masyarakat yang melakukan penambangan pasir besi dan

HANYA 7 YANG MENGANTONGI IZIN

TASIKMALAYA, (WN)Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya, Nazmudin Aziz mengatakan, sejak dicabutnya muratarium penambangan pasir oleh Bupati Tasikamalya Juli 2012 banyak perusahaan penambangan yang meminta maupun memperpanjang ijin penambangan pasir besi.

PULUHAN PENAMBANG PASIR BESI

hasilnya dijual ke perusa-haan penambangan,” kata Aziz kepada wartawan di ru-ang kerjanya, baru-baru ini.

Dari tujuh perusahaan yang sudah mengantongi ijin mereka beroperasi di wilayah Cipatujah, Cikalong dan Karangnunggal dengan area penambangan antara dua hongga hektar lebih. “Saya sudah menghadap Bupati Kabupaten Tasik-malaya dan mengharapkan ada dukungan penuh kepada Dinas Pertambangan dan Energi dalam menyikapi per-mohonan zijin penambangan pasir. Dukungan itu dperlu-kan bagi penentuan sikap kepada para pengusaha yang mengajukan permohonan ijin” katanya.

Diakui aziz, sudah ada 23 perusahaan yang mengaju-kan perpanjangan maupun ijin baru penambangan pasir besi. Dari jumlah itu baru tujuh perusahaan yang diberi izin setelah ada koordinasi dengan pihak – pihak yang berkompeten di Kabupaten

Tasikmalaya.Ketua Presidium Tasik-

malaya Selatan, Subarna merasa kelimpungan, karena sejak beberapa bulan tera-khir ini, sering didatangi ma¬sya¬rakat Tasikmalaya Selatan yang mendesak agar

penambangan pasir besi ditutup. Menurut Subarna masyarakat Tasikmalaya Selatan meminta supaya as-pirasi tentang penambangan pasir besi disampaikan ke Pemkab Tasikmalaya. Mere-ka menginginkan penamban-

gan pasir besi ditutup. Ala-sanya, sejak beroprasinya penambangan pasir besi di wilayah Tasimlaya Selatan membuat ruas jalan menjadi rusak akibat dilalui truk pengangkut pasir besi yang melebihi tonase. (Tbas/)

CIAMIS, (WN)Kehamilan diluar nikah

kini semakin sering terjadi. Kali ini telah menimpa Su (25), warga Cikunir, Ke-camatan Singaparna, Ka-bupaten Tasikmalaya, dia melaporkan pacarnya yang merupakan seorang anggota Polres Ciamis, Briptu MB, ke Propam Polres Ciamis. Gadis ini menuding Briptu MB telah menghamilinya, tetapi oknum polisi itu eng-gan bertanggung jawab. Hingga kini, Su sudah hamil dua bulan.

Data yang dihimpun (MN), pelapor merupakan salah satu karyawati bank swasta di Kota Tasikmalaya. Ia mulai berpacaran dengan

Karyawati Bank Hamil Dua Bulan, Polisi Ciamis Dilaporkan ke Propam

anggota Polres Ciamis itu setelah berkenalan beberapa tahun lalu. Sampai akhirnya pelapor hamil dan meminta pertanggungjawaban sang pacar. Namun, MB enggan bertanggung jawab karena telah memiliki istri dan anak. Sebelum pelapor membawa masalah ini ke Propam, pel-apor pernah beriktikad baik menyelesaikan permasala-han ini melalui kekeluar-gaan. Namun, MB dinilai tak memenuhi janjinya sampai batas waktu yang telah di-tentukan.

Kasus oknum polisi menghamili karyawan bank itu dibenarkan Wakil Kepala Polres Ciamis Komisaris Polisi Hasyim Risan Kon-

dua. Menurut Hasyim, kasus ini tengah ditangani Propam Polres Ciamis. Jika terbukti anggotanya itu bersalah, pihaknya akan memberikan sanksi indisipliner dengan kurungan selama 21 hari atau penurunan satu tingkat pangkat jabatan.

“Kami tidak akan me-lindungi oknum anggota yang terbukti bersalah. Per-masalahan ini sedang dipros-es oleh kami,” singkatmya kepada wartawan, Jumat siang. Sementara kuasa hu-kum MB, Syaifudin, men-gatakan, kliennya meminta tes DNA anak yang dikan-dung Su. “Harus dibuktikan dengan DNA,” tandasnya.

(rs-08)

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013JAWA BARAT

3

Untuk mendapatkannya harus melalui prosedur beru-pa ujian teori dan praktek serta pemeriksaan kesehatan.

Semangat reformasi dini-lai belum menyentuh jajaran kepolisian resort (Polres) Kota Bekasi. Praktek dugaan KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) masih saja me-warnai pelayanan terhadap masyarakat di institusi mi-lik Negara itu. Khususnya dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) oleh sat-uan lalu lintas (Satlantas).

Warga masyarakat Kota Bekasi yang datang untuk membuat SIM baru men-geluhkan dengan pelayanan yang dilakukan oleh oknum petugas. Selain prosedur, masyarakat pemohon SIM juga harus membayarkan sejumlah uang sebagaima-na diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2010 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Sulitnya persyaratan dan prosedur untuk mengantongi SIM diduga menjadi ajang

PURWAKARTA, (WN)Anggaran sebesar Rp 1

miliar untuk Proyek Jembatan Cihambulu yang terletak di Desa Kertamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwa-karta tidak jelas juntrungannya alias dibawa kabur “Mahluk Siluman”. Pasalnya, Kepala Dinas Bina Marga Purwa-karta, Ir Budi Supriadi saat ditanya wartawan mengaku tidak tahu uang itu. “Entah kemana uang itu pergi,” jelas Budi diruang kerjanya.

Mengingat manfaat jem-batan yang dibutuhkan warga di kedua kabupaten Subang dan Purwakarta ini, maka

BANDUNG, (WN)Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Kepala Di-

nas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hening Widiatmoko mengatakan dari 289 perusahaan yang mengajukan, pihaknya menolak 32 perusahaan. “Ada 6 perusahaan yang mencabut sendiri ajuan penangguhannya, yang resmi disetujui jadi 257 perusahaan yang memenuhi persyaratan,” katanya.

Hening memaparkan persyaratan utama yang krusial adalah persetujuan dari serikat pekerja mayoritas yang harus dilengkapi oleh perusahaan pada saat mengajukan. Dia mengemukakan kesepakatan penangguhan itu diim-bangi dengan adanya komitmen dari pengusaha untuk membayar upah yang lebih tinggi. Seperti di Sukabumi dengan UMK 2013 sebesar Rp1,2 juta, pengusahanya mengajukan skema kenaikan upah menjadi Rp1,25 juta.

Sementara itu Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan penandatanganan penangguhan UMK 2013 sedang disiapkan dalam waktu dekat. “Pokoknya sebelum 20 Februari 2013 sudah beres ditandatangani,” ujarnya.

Ketua Apindo Jabar Dedi Wijaya menyambut baik keputusan pemerintah yang telah mengakomodasi as-pirasi para pengusaha. (red/yus)

SUBANG (WN)Kasubag Sosial Kemasyarakatan Pemkab Subang

Endang Juharya mengatakan berdasarkan surat peneta-pan pagu raskin Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten dan Kota, jumlah rumah tangga sasaran (RTS) penerima raksin di Kabupaten Subang mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. “Benar, RTS penerima raskin untuk di Subang mengalami penurunan,” katanya di ruang kerjanya.

Endang menjelaskan pada 2012, RTS penerima raskin di Kabupaten Subang sebanyak 149.900 KK. Namun untuk 2013, penerima raskin menjadi 125.434 RTS. “Artinya secara hitungan angka kemiskinan di kita mengalami penurunan,” tuturnya.

Meski demikian, lanjutnya, jika tidak dilakukan sos-ialisasi, hal ini akan menimbulan masalah, sebab secara otomatis penerima beras miskin yang tadinya satu ton akan berkurang menjadi 8 kuintal. “Kalau ini sosialisai kurang baik akan menimbulkan fitnah,” paparnya.

Endang mengatakan, surat ini berlaku mulai Januari 2013, begitu pun pendistribusiannya akan dilakukan minggu ketiga di bulan ini. Adapun besar peneriam beras raskin per RTS masih tetap seperti tahun-tahun sebelum-nya. “Masih tetap, per bulan setiap RTS menerima 15 kilogram selama 12 bulan,” pungkasnya. (pohan/red)

KARAWANG (WN)Pungutan Liar (Pungli) penebusan e-KTP dengan KTP

lama Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru, Karawang dilakukan oleh ketua RW dengan cara menggunakan speaker di masjid.

Salah satunya warga RT 12/05 Desa Sarimulya, Rina mengatakan, sekitar pukul 10.00 WIB ketua RW 05 memberitahukan dengan menggunakan pengeras suara di masjid memberitahukan kepada warganya bahwa KTP elektronik sudah dapat diambil di ketua RT masing-masing, namun dengan membawa uang sebesar Rp 5 ribu.

“Para warga RT 11, 12 e-KTP sudah di RT masing-masing dan silahkan ambil denga bawa uang 5 ribu bawa KTP lama. Yang ngumumin Pak RW, katanya per KTP 5 ribu,” ucapnya menikan perkataan ketua RW.

Ketua RW 05 Desa Sarimulya Syafe’i mengakui bahwa dirinya yang mengumumkan kepada masyarakat menggunakan speaker di masjid dengan alasan agar lebih efektif. Ketika disinggung terkait adanya beban biaya untuk pengambilan e-KTP, diakuinya merupakan instruksi langsung dari kepala desa.

Sementara itu, Kepala Desa Sarimulya Tatang Hi-dayat mengatakan bahwa 9 kepala desa di Kecamatan Kotabaru sudah menyepakati bahwa besaran operasional untuk e-KTP yaitu sebesar Rp 5 ribu. “Di minggon (keca-matan) itu ditentukan itu 5 ribu, jangan lebih dari 5 ribu. Dan itupun tidak wajib. Itu bukan persepsi saya, tapi 9 kepala desa yang lain juga sepakat,” katanya. (Sumuang)

KARAWANG, (WN)Proyek pengadaan barang

dan jasa anggaran tahun 2012 di RSUD Kabupaten Karawang yang jumlahnya hampir 18 milyar lebih, diminta beberapa kalangan perlu segera diusut tuntas oleh penyidik Kejaksaan Negeri Karawang. Pasalnya, anggaran untuk Alkes (alat kesehatan), bangunan intalasi pembakaran limbah, dan pem-belian Jenset diduga rawan penyelewengan.

Menurut sumber (WN), angg-aran tersebut adalah Kaos Satpam Rp1.191.312.760, Cleaning Ser-vice Rp1.859.258.170, Pakaian Dinas Rp 480 juta, Kendaraan Dinas Rp 917 juta, Pengadaan Softwaresimrs Rp1 miliar, Pem-bangunan Intalasi Pengolahan Limbah Rp1 miliar, Pengadaan Genzet Rp1,5 miliar, Pengadaan Alat Medis Rp4.227.344.000, Pengadaan Alat Medis Paru Rp2,2 miliar. Serta Pengadaan Alat Medis luncuran Rp. 2.011.404.733.000,

Pengadaan Alat Mobilisasi Pa-sein Rawat Inap Rp 600 juta, Pengadaan Alat Medis Paru Lun-curan Rp2.011.483.850.000, Pengadaan Alat Labolatorium dan Penunjang Medis Lainnya Rp5 miliar, Pengadaan alat medis kamar bedah luncuran APBD Rp I.270.000.000,-

Pengakuan salah satu mandor tangan kanan rekanan men-gatakan, untuk mendapatkan proyek ini sudah ada komitmen dengan pihak panitia ataupun

PPTK RSUD sebesar 10% dari setiap satuan pengadaan barang dan jasa di RSUD Karawang.

Ironisnya, ada beberapa pen-gajuan yang sampai sekarang belum terealisasikan yakni pen-gadaan Kaos Satpam dan Baju Dinas, padahal mata anggarannya sendiri diambil dari BLUD RSUD sendiri, ini membuktikan bahwa proyek pengadaan Barang dan Jasa tahun anggaran 2012 RSUD Karawang harus diusut tuntas.

(red)

Pengurusan SIM Kota Bekasi Tidak Sesuai ProsedurBekasi, Warta NasionalSurat Izin Mengemudi (SIM) merupakan legalitas, registrasi dan identifikasi dari Polri yang diberikan kepada seseorang untuk bukti memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani dalam mengemudikan kendaraan bermotor.

ABAIKAN PP NO. 50 THN 2010

bisnis bagi oknum petugas di Kantor pelayanan SIM Kota Bekasi, ini menjadi keuntungan bagi oknum petugas dengan mengabai-kan prosedur dan tidak men-taati PP 50 Thn 2010, dengan menerapkan pungutan diatas ketentuan atau disebut den-gan Pungutan Liar (Pungli).

Praktek “Pungli” yang sudah berindikasi korup-si, berdasarkan pantauan wartawan di Satpas SIM Kota Bekasi. “Reformasi birokrasi terkesan belum menyentuh institusi tersebut, hal ini dibuktikan dengan tin-dakan oknum petugas yang secara terkordinir melegal-kan pungli. Dengan merogoh kocek pemohon, oknum petugas dapat mengeluarkan SIM, tanpa mengikuti ujian teori dan praktek, adapun yang mengikuti teori, prak-tek hanya formalitas saja.” Seperti yang di alami HJ.

Sementara, MR salah satu pemohon SIM C baru, “mengaku gagal saat men-coba mengurus secara lang-sung, ia mengaku, akan lama mengurus SIM jika melewati prosedur biasa. Bahkan sering dinyatakan

tidak lulus saat mengikuti ujian teori dan praktek. Tapi, begitu mengeluarkan dana tambahan kepada oknum di tempat pembuatan SIM, urusannya jadi lancar,” be-bernya kepada wartawan di lokasi Satpas SIM Kota Bekasi.

Menurut, MR diloka-si dia tiba-tiba dihampiri salah seorang oknum petu-gas pelayanan satpas SIM “mau dibantu Bu” ungkap si petugas sambil menawarkan jasanya. dengan terpaksa MR merogoh sakunya untuk mengeluarkan uang sebesar Rp.350.000,- tak lama MR dipanggil untuk berpoto ber-selang beberapa menit MR sudah mendapatkan SIM C Baru, bebernya kembali.

Hasil pantauan dilokasi, modus pungli pembuatan SIM Kota Bekasi bermacam cara, salah satu oknum ber-nama Eeng dan Bejo diduga terlibat dalam permainan pungli, bahkan informasi yang didapat mereka meru-pakan kepala koordinator lapangan untuk membawahi beberapa anak buahnya. Uniknya dari modus ini, sang kepala koordinator han-ya duduk sambil menunggu disalah satu warung (kantin) belakang polres kota Bekasi lalu anak buahnya datang menghampiri dan membawa beberapa lembar berkas si pemohon SIM. Disinilah sang kepala koordinator yang berperan untuk me-luluskan si pemohon SIM

tanpa mengijkuti ujian teori dan praktek.

Disamping itu, berjubel-nya pemohon yang akan membuat SIM, alhasil ke-nyataan dilapangan untuk ujian teori hanya segelintir pemohon, begitu juga yang mengikuti ujian praktek dapat dihitung dengan jemari tangan. Dengan adanya per-an dan permainan seperti ini telah membuktikan adanya pelecehan terhadap Moto Polri Bersih, pengabaikan-nya prosedur yang berpo-tensi meningkatkan jumlah kecelakaan di jalan raya.

Pengingkaran terhadap komitmen sendiri juga telah dilakukan oleh petugas di kantor tersebut. Banyak ber-tulisan bersemboyan Hindari Pengurusan SIM Melalui Perantara Atau Calo yang terpampang besar dinilai

hanya retorika belakah, kare-na realita di lapangan, ke-beradaan calo atau perantara tidak lepas dari koordinasi dengan petugas atau orang dalam di Kantor Satpas SIM tersebut.

Besarnya biaya pengu-rusan SIM di Kantor Satpas Kota Bekasi yang dikom-andoi AKP Purwito Polres Kota Bekasi telah menuai keluhan bahkan kecaman dari para pemohon dan ber-bagai element masyarakat. Untuk itu diharapkan kepada Dirlantas Polda Metro Jaya, untuk bersikap tegas kepada seluruh jajarannya yang ti-dak taat aturan, demi perbai-kan citra Kepolisian di mata masyarakat dan menciptakan pelayanan prima sebagai bukti reformasi birokrasi pelayanan public.

(Charles)

Rp 1 Milyar Untuk Proyek Jembatan Cihambulu Dibawa Kabur “Siluman”

Pemkab Purwakarta pun menyetujuinya. “Sehingga muncul kesepakatan bersama membangun Jembatan Ci-hambulu. Kemudian Pemkab Purwakarta mengusulkan dana untuk pembebasan lahan sebe-sar Rp75 juta di APBD tahun 2009,” urai Budi.

Selain mengajukan angga-ran pembebasan lahan, pihak Dinas Bina Marga Purwakarta juga mengajukan anggaran un-tuk membantu pembangunan jembatan sebesar Rp1 milyar. “Tahun 2009, kami membayar masyarakat pemilik lahan. Tahun 2010, anggaran untuk proyek Jembatan Cihambulu

muncul di APBD murni Rp1 milyar, namun diluncurkan ke APBD tahun anggaran 2011,” terangnya.

Diakui Budi, tahun 2011 anggaran tersebut tidak di-gunakan karena dianggap tidak mencukupi. “Tapi kami, mendapat pertanyaan dari Inspektorat Jawa Barat ter-kait uang Rp1 Milyar yang dianggarkan di APBD murni tahun 2011 melalui Dinas Bina Marga. Karena kami tidak menggunakannya ka-mipun menjawab seadanya. Entah kemana uang itu pergi,” jelasnya.

Menurut sejumlah kalan-gan, menyakini bahwa uang Rp 1 Milyar tersebut telah dimakan maklum siluman dari kas Pemkab Purwakarta. Itu sudah tidak aneh, proyek fiktif alias siluman juga ban-yak bermunculan. Sejak tahu 2008 sudah berapa banyak proyek siluman di Purwakarta yang telah ditemukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), ujar sumber.

Hal itu mengundang se-jumlah pertanyaan para poli-tisi di Kabupaten Purwakarta. Seperti halnya diungkapkan Ketua DPD PAN Purwa-

karta, Ir Awod Abdul Gadir. Menurut Awod, mega proyek Jembatan Cihambulu menjadi bukti pemborosan anggaran. “Pembangunan jembatan itu tidak profesional dan pembo-rosan,” tandas Awod kepada wartawan di kantornya.

“Di masa pemerintahan Bupati Dedi Mulyuadi periode 2008-2013, proyek ini diang-garkan lebih dari satu milyar melalui APBD 2010 yang diluncurkan ke tahun 2011, tetapi pada tahun 2012 malah ditinggalkan. Padahal proyek ini belum selesai,” ujarnya. Maka dari itu, Awod mengan-cam akan melaporkan kasus ini kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Sekarang bangunan jembatan ini tidak bisa digunakan. Masyarakat pun harus melewati jembatan gantung yang penuh resiko karena tidak ada jalan lain,” paparnya. Nanang warga Desa Bojong Sari menyebutkan, orangtuanya telah menerima uang pembebasan tanah yang terletak di Desa Cijunti Ke-camatan Campaka Purwa-karta. Uang sebesar Rp40 juta itu diterima dari Dinas Bina Marga Purwakarta. Tapi, sampai sekarang jembatan

itu tidak selesai. “Bapak saya jual tanahnya karena ingin ada jembatan di sini. Tetapi sampai sekarang jembatannya tidak selesai. Kami pun merasa heran kenapa jembatan ini tidak dilanjutkan,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Oyah seorang pemilik tanah yang dipergunakan untuk proyek jembatan tersebut. Oyah menilai jembatan ini jadi percuma karena hanya dibiarkan saja.

Oyah pun menuntut uang ganti rugi yang diterimanya tidak senilai dengan bangu-nan rumah dan tanah yang di beli Pemkab Purwakarta. “Pengambilan uang langsung ke Dinas Bina Marga Purwa-karta. Nilai pembayaran tidak sesuai dengan nilai bangunan rumah saya, padahal sudah saya komplain. Tetapi karena tidak ditambah juga akhirnya saya sudah pasrah,” katanya.

Diakuinya, penggantian lahan yang diterimanya Rp55 juta dengan lahan luas 400 me-ter dengan bangunan rumah. “Pembayaran dilakukan dua tahap di Dinas Bina Marga Purwakarta diantar Pembo-rong yang namanya Pak Heri,” pungkasnya. (RED)

257 Perusahaan Dapat Izin Penangguhan UMK

Penerima Raskin di Subang Menurun

Pungli e-KTP Lewat Speaker

Proyek Pengadaan di RSUD Rp 18 Milyar Harus Diusut

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013JAWA BARAT

4

KARAWANG, (WN)Banjir di Kabupaten

Karawang, Jawa Barat, menyusul tingginya curah hujan sejak beberapa hari lalu, Kian meluas. Banjir telah melanda tiga Keca-matan seperti Kecamatan Telukjambe Barat, Teluk-jambe Timur dan Keca-matan Pakisjaya, seperti Desa Karangligar, Desa Mekarmulya, Desa Mu-lyajaya, Desa Wadas dan Desa Purwadana dan Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya.

Meluasnya daerah yang dilanda banjir ter-jadi, karena hujan deras yang terus mengguyur wilayah Karawang sejak Kamis siang hingga hari ini. Kondisi itu mengaki-batkan debit air Sungai Citarum dan Sungai Cib-eet meningkat sampai me-luap ke pemukiman warga dan areal persawahan.

Bupati dan Wakil Bu-pati, Muspida, Camat

KARAWANG, (WN)Ketua MPR RI Taufiq Kiemas sangat mendukung

pemindahan Ibu Kota Negara akibat banjir yang me-landa berbagai wilayah Jakarta selama beberapa hari ini justru semakin menambah daftar masalah di Ibu Kota. “Mengatasi banjir di Jakarta tak bisa hanya dengan pola konvensional. Karenanya, diperlukan terobosan strategis yang bisa menjadi solusi jitu dalam mengatasi persoalan di DKI, ujar Taufik.

“Saya kurang optimis jika berbagai permasalahan kota Jakarta bakal bisa diatasi dengan baik jika pen-anganannya hanya bersifat konvensional. Diperlukan langkah-langkah strategis dan fundamental untuk men-gatasinya, salah satunya dengan mempertimbangkan kembali secara sungguh-sungguh opsi memindahkan ibu kota negara ke daerah lain,” kata Taufiq, Kamis.

Hanya saya politisi senior PDI Perjuangan itu meng-ingatkan agar lokasi calon ibu kota negara harus benar-benar memenuhi syarat geografis, geopolitik maupun sosio-ekonomi. Menurutnya, Bung Karno memang pernah menyebut Palangkaraya di Kalimantan Tengah sebagai daerah yang ideal untuk ibu kota negara dan pemerintahan.

Namun Taufiq mengakui, tak tertutup kemungkinan daerah lain juga bisa menjadi calon ibu kota negara pengganti Jakarta. “Tentunya asalkan memenuhi syarat untuk dijadikan Ibu Kota Negara.P emindahan Ibu Kota itu tidak bisa hanya menjadi urusan pemerintah dan DPR. “Tapi juga perlu dukungan penuh seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Sedangkan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, sebuah studi menunjukkan Palangkaraya memang daerah yang secara geografis menguntungkan karena tidak ter-masuk dalam zona gempa. Namun ada hal yang disebut Tjahjo perlu diperhatikan, yakni dukungan sarana dan prasarana wilayah bagi daerah yang akan menjadi kota metropolitan. Karena itu Tjahjo menegaskan perlunya studi yang rinci tentang pemindahan Ibu Kota. “Jadi harus dikaji betul, jangan semata emosional karena banjir. (WN/Sumuang)

BEKASI, (WN)Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi kembali sorot

publik, kali ini terkait permasalahan pengadaan Raport yang tak kuncung redah. Pasalnya, siswa-siswi ditingkat SD, SMP dan SMA telah mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk pengadaan raport. Ironisnya, sampai berita ini dimuat, pelajar tetap tak mendapatkan Raport.

Pantuan (WN), waktu pembagian raport semester kemarin siswa-siswi kelas I dan kelas II hanya diberi selembar kertas sebagai bukti nilai hasil ujian. Dari data dan informasi dikumpulkan, dana milyar untuk Raport ditilep oknum oknum pejabat yang tidak bertanggungjawab. Kemana anggaran untuk pengadaan raport tahun 2010 sebesar Rp.4,5 milyar, tahun 2011 sebesar Rp.1 milyar dan tahun 2012 Rp.1 millyar? Kalau bukan dikorupsi, karena sampai saat ini raport tersebut nihil alias uangnya dibawa kabur “mahlum siluman”.

Guru-guru dan orang tua murid banyak yang menyayangkan kejadian itu, “Kalau pun raportnya sudah dibagi, gimana nanti mengisi nilainya?,kan jadi tambah pekerjaan lagi nanti buat guru. Masa anak saya dari kelas I sampai kelas II raportnya hanya selembar kertas ”, kata ibu Gita sambil menujukkan selembar kertas yang baru diterima dari sekolah kepada wartawan.

Mereka mengeluh tentang kinerja para pejabat di dinas pendidikan Kab Bakasi, anehnya lagi,dari informasi yang Jaya Posnews dapatkan untuk anggaran tahun 2012 raport sudah ada tapi ditumpuk saja begitu di kantor Dinas Pendidikan, ketika Jaya Posnews meminta komentar tentang penumpukan raport tersebut kepada Dahroni melalui HPnya, beliau tidak menjawab bahkan mengabaikannya. Anton selaku Kabid Dinas Pendidikan SD/SMP tidak pernah ada diruangannya ketika mau dikonfirmasi tentang pengadaan raport tersebut.

(Nasipman)

Tersendatnya dana terse-but menimbulkan awas bagi sejumlah kalangan, mereka khawatir jangan jangan ada oknum yang telah meman-faatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi.

Berdasarkan informasi (WN), tidak terserapnya anggaran ganti rugi Proyek Jatigede tahun anggaran 2012 tersebut tidak semata-mata persoalan berkas yang belum ditandatangani Sek-retaris P2T. Namun, yang lebih krusial tidak lain akibat Sekretaris Daerah (Sek-da) Sumedang, Atje Arifin Abdullah, jauh sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri terkait dugaan korupsi pen-gadaan lahan Pasar Hewan Terpadu di Desa Haurngom-bong, Kecamatan Pamuli-

BEKASI, (WN) Proyek dari anggaran

Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam pengerjaan pembangunan peningkatan jalan lingkungan masyarakat di Kelurahan Tambun Selatan asal-asalan. Pasalnya, jalan yang baru dicor, tepatnya di Dusun I, Desa Tridaya Sakti, Rt 04/Rw 01 sudah rusak parah.

Perusahaan Tak Bayar Upah Buruh Sesuai UMK Harus DitindakPURWAKARTA, (WN)

Memasuki tahun 2013, Bu-pati Purwakarta Dedi Mulyadi masih tetap membiarkan se-jumlah perusahan yang berop-erasi di Kabupaten Purwakarta tidak mau membayar upah buruh sesuai Upah Minimum Kota (UMK). Akibat “tutup mata” Dedi Mulyadi tersebut nasib kesejahteraan buruh tetap terpuruk seperti tahun-tahun sebelumnya.

Padahal, sesuai Kepu tusan Gubernur Jawa Barat yang

tertuang dalam SK Gubernur Jabar Nomor 561/Kep.1405-Bansos/2012 yang ditan-datangani pada 21 November 2012 di Gedung Pendopo, Bandung, ditetapkan bahwa UMK Kabupaten Purwakarta adalah sebesar Rp 1.693.167.

Namun, hingga berita ini diturunkan, salah satunya adalah PT San Fu Indone-sia. Pihak Managemen PT San Fu Indonesia tetap pada keputusan akan memberikan upah sebesar Rp1.350.000

untuk pekerjanya. “Keputu-san ini merupakan keputusan yang sangat rasional, tentunya dengan kondisi dan situasi perusahaan saat ini,” terang Nenden Eva Nofianti SH se-laku Legal Officer PT San Fu Indonesia ketika memberikan keterangan pers.

Menurut Nenden, didam-pinggi Mark Manager PT San Fu MR Weng Chun Hsien, General Manager Rd M Ram-dani SE dan Dita Ekaria, kepu-tusan upah tersebut sudah

valid dan tidak mungkin bisa diubah. “Ini keputusan yang memungkinkan kami lakukan ketimbang perusahaan harus tutup. Karena pada intinya kami juga memikirkan nasib 1.316 pekerja bila perusahaan sampai tutup,” ujar dia.

Ia menambahkan, untuk saat ini sangat tidak mungkin bisa memberikan upah sebesar yang diminta PPMI (Persauda-raan Pekerja Muslim Indonesia) mewakili pekerja meminta upah sebesar Rp2.030.000.

“Permintaan PPMI yang kat-anya mewakili buruh kami ang-gap belum relevan bila melihat kondisi perusahaan saat ini,” ungkap Nenden.

Ditmpat trpisah. Sekretaris APINDO Kabupaten Purwakar-ta, Darius Krisdanu Purwana, menegaskan, 97% industri di Kabupaten Purwakarta berger-ak di bidang garmen. Kenaikan UMK menjadi Rp1.600.000 dari sebelumnya Rp1.047.000 dinilai sangat memberatkan para pengusaha. “Jika tidak ada

solusi soal UKM ini, sudah dipastikan industri garmen di Purwakarta akan gulung tikar,” Kata Darius.

“Salah satu perusahan yang sudah menghentikan industrinya adalah PT Cas yang berlokasi di Desa Cibe-ning. Sebanyak 700 kary-awannya sudah dirumahkan, sementara perusahaan yang masih bertahan juga sudah tidak memperpanjang peker-ja kontranya,” tegas Darius.

(Red)

Mega Proyek Jatigede Rp43 Miliar DitilepSUMEDANG, (WN) Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 43 miliar tahun 2012, namun anggaran tersebut belum terealisasi ke sejumlah pemilik lahan di kawasan Mega Proyek Bendungan Jatigede.

han, Kabupaten Sumedang, yang disebut-sebut merugi-kan keuangan Negara sekitar Rp450.000.000, dan terhi-tung tanggal 21 Desember lalu secara resmi ditahan di Mabes Polri.

Kepala Bagian Tata Pemer in tahan Pemkab Sumedang, Endi Ruslan, mengatakan, tidak terserap-nya anggaran ganti rugi Proyek Jatigede tahun ang-garan 2012 sebesar Rp 43 miliar tersebut diakibat-kan, Sekretaaris P2T be-lum menandatangani berkas pencairan ganti rugi yang diperkirakan sekitar 1.500 berkas. “Saya tidak mau mengambil resiko, angga-ran sebanyak itu lebih baik kembali ke kas Negara, ma-salahnya, Sekretaaris P2T belum menandatangani ber-

kasnya,” kata Endi Ruslan kepada wartawan.

Sementara itu, Sekretaris P2T Kabupaten Sumedang mengaku pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam hal pengukuran lahan. “Haram bagi kami untuk menan-datangani berkas yang tidak sesuai prosedur,” imbuhnya. Aneh memang, benang ku-

sut yang membalut Mega Proyek Jatigede sejak tahun 1984 silam, sepertinya se-rasa sulit untuk diurai. (RN/SR/AS)

Pertanyaannya kemudi-an, Kalau pengukuran BPN menjadi tahapan dan prose-dur yang benar dalam proses ganti rugi Proyek Jatigede, lantas siapa yang bertang-

gungjawab atas pencairan ganti rugi yang terjadi se-lama ini yang nota bene tidak melibatkan institusi Badan Pertanahan Nasional ?. Elok, aparat hukum di Republik ini segera mengambil sikap. Paling tidak untuk memi-nimalisir krugian keuangan Negara.

(Aidin Sinaga/ S)

AWAS GANTI RUGI

Proyek Jalan Asal-asalan, Pengawas Bina Marga Tidur Pantuan Jaya Posnews,

rusaknya jalan dikarenakan kurangnya septi dari pihak p e m b o r o n g , m a u p u n kurangnya pengawasan dari Dinas Bina Marga.

Pada saat pegecoran dilakukan, akses menuju jalan tersebut tidak ditutup portal sementara. Pada selasa dini hari ada pengendara sepeda motor yang melintas

dari jalan yang baru di cor, sehingga coran tersebut rusak parah, kata ibu tukang warung dipinggir jalan menuturkan.

S e l a n j u t n y a , s a a t pemborong tahu hal tersebut, besoknya disuruh pekerjanya untuk memperbaiki, tetapi hanya d i tambal paka i adukan biasa tanpa kerikil cor. Akhirnya jalan tersebut

jadi bergelombang dan berbahaya bagi pengguna jalan. “Ini mah berbahaya kalau tidak segera dibongkar atau diperbaiki lagi, ”kata pak Wiki warga setempat ket ika mel intas i ja lan tersebut.

Sejumlah kalngan sudah acap kali meminta Dinas Bina Marga supaya bertanggung jawab untuk memperbaiki

jalan tersebut dan memberi sangsi kepada pemborong yang melakukan kegiatan. Menurut warga yang resah, pelaksanaan peningkatan jalan lingkungan tersebut merupakan proyek siluman, karena tidak diketahui siapa pelaksananya dan besar anggarannya sesuai papan proyek tidak ada.

(NASIPMAN)

Banjir Karawang Kian Meluas serta Kepala Desa turun meninjau bencana alam banjir di Desa Karang Li-gar, Kecamatan Telukjambe Barat Rabu. Lokasi posko bantuan bencana beserta posko kesehatan terpusat di kantor Desa, di sekitar lingkungan itu juga terdapat berbagai macam bantuan dari Kementrian Sosial Re-publik Indonesia, Dinas Sosial Penanggulangan Ben-cana Kabupaten Karawang sampai kepada bantuan dari berbagai instansi dan warga daerah lain.

Pada kesempatan itu Bupati dan Wakil Bupati, Kepala Dinas Sosial PB beserta Camat Telukjam-be Barat menaiki perahu Karet TAGANA Dinsos PB mengelilingi sekitar daerah yang terkena banjir, kurang lebih 2 jam, ketinggian air mencapai 1 meter, pada kesempatan tersebut Bupati berpendapat bahwa untuk para korban bencana banjir agar tetap bersabar semoga

mulai tahun ini sampai tahun berikutnya program pemer-intah sudah menyentuh atau memperhatikan hal ini.

Seperti pengerukan sun-gai yang saat ini sudah sam-pai daerah Tanjung Pura, dan berharap tahun depan sudah beres terselesaikan semua. Antisipasi logistik dan ban-tuan kesehatan sendiri sudah di distribusikan oleh Dinas Sosial PB, Dinas Kesehatan dan lainnya, dan juga ke-pada masyarakat agar bisa juga mengantisipasi dengan menjaga kebersihan saluran air dan antisipasi lainnya, intinya kita bekerjasama un-tuk memelihara lingkungan agar tidak senantiasa selalu di landa bencana banjir rutin setiap musim hujan, begitu ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati ber-terimakasih kepada para pi-hak atau instansi yang telah memberikan bantuan kepada korban bencana banjir, di Desa Karang Ligar ini, kami dari pihak Pemerintah Dae-

rah akan terus berupaya agar para korban banjir tetap bisa hidup layak, berbagai pasu-kan sudah di terjunkan dari jajaran Dinas Sosial Penang-gulangan Bencana Satpol PP, Kodim, Kepolisian dan lainnya, dan saya pribadi dan atas nama pemerintah berusaha untuk agar banjir rutin dari tahun ke tahun semakin bisa di tangani dan tidak terjadi lagi banjir be-gitu, harapnya.

Menambahkan, Wakil Bupati berpendapat agar bencana banjir ini juga di-jadikan bahan renungan kepada para masyarakat

yang daerahnya tidak ter-kena banjir agar selalu menjaga lingkungannya agar tidak terlanda ban-jir, Wakil Bupati yakin bila lingkungan dijaga pun mungkin akan bisa diminimalisir bencana Banjir seperti ini. Begitu, ujarnya. Selanjutnya juga Wakil Bupati mengatakan kami disini datang bersa-ma Bupati untuk menun-jukan bahwa pimpinan Daerah tidak tidak lalai perhatiannya kepada kor-ban banjir, Pimpinan turun langsung meninjau begitu mengakhiri. (Manullang)

Miliar Untuk Raport Ditilep Oknum, Orangtua Mengeluh

Ibu Kota Negara Sebaiknya dipindah

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013HUKUM & KRIMINAL

5

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) Noor Rochmad membena-rkan petugas telah men-geluarkan keduanya dari tahanan namun petugas akan tetap menanyakan perkem-bangan dilapangan terkait keberadaan Faisal dan Elfian terdakwa dugaan korupsi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Deliserdang yang saat ini menjadi Tahanan rumah.

“Nanti akan saya panggil lagi Jaksanya untuk menan-yakan perkembangannya, tetapi kalau ada perkem-bangan dilapangan silahkan beritahu ke Hakim, ini juga harus jelas jangan sampai sampai menimbulkan fitnah, “ujar Noor Rochmad.

Kepala Seksi Humas dan Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu)

JAKARTA, (WN)Kejaksaan Agung memastikan pengusutan kasus

dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat pengering gabah, yang menyeret 11 tersangka dari Bank Bukopin dan PT Agung Pramata Lestari, akan sampai ke pengadilan. “Tunggu saja semua nanti, pokoknya semuanya arahnya ke pengadilan,” kata Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Andhi Nirwanto di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, auditor independen menyatakan besaran kerugian negara yang ditimbulkan atas tindak pidana korupsi tersebut mencapai angka Rp59 miliar. Kejagung sendiri sudah menetapkan 11 tersangka kasus tersebut sejak pertengahan 2008 namun sampai sekarang masih di bagian penyidikan. Ia menegaskan pengusutan kasus tersebut masih di bagian penyidikan namun belum sampai ke pengadilan. “Tetapi arahnya pasti ke sana,” katanya.

Kasus ini bermula ketika Direksi PT Bank Bukopin memberikan fasilitas kredit kepada PT Agung Pratama sebesar Rp69,8 miliar pada 2004 yang dikucurkan dalam tiga tahap. Kredit itu dikucurkan untuk membiayai pembangunan alat pengering gabah “drying center” untuk Bulog Divre Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan, sebanyak 45 unit.

Namun, fasilitas kredit tidak digunakan sebagaimana mestinya, seperti pada pengadaan spesifikasi merek dan jenis mesin. Akibat pemberian kredit itu, penyidik menyatakan, terjadi kredit macet di Bank Bukopin ditambah bunga sebesar Rp76,24 miliar. Dari kasus ini, penyidik sudah menetapkan 11 tersangka yang mayoritas diantaranya merupakan karyawan Bukopin dan juga seorang pihak dari PT. Agung Pratama. (red/at)

JAKARTA, (WN)Persidangan kasus

korupsi pengadaan alat laboratorium Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Pengadilan Tipikor telah membacakan dakwaan bagi Terdakwa, Fahrudin Pembantu Umum Rektor III (Purek 3) selaku Pe-jabat Pembuat Komitmen (PPK).

Yang didakwa terli-bat korupsi dalam pen-gadaan laboratorium atau pengadaan barang dan jasa tertentu di UNJ pada kurun waktu 5 Januari sampai 15 Desember 2010 sehingga merugikan negara Rp.5,2 miliar dan didakwa Primair, dengan Pasal 2 Ayat (1) , Subsi-dair Pasal 3 jo Pasal 18 Ayat (1) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

DUMAI, (WN)Kejaksaan Negeri Dumai sudah menurunkan

anggotanya ke lapangan untuk memantau dan mengecek proyek pembangunan jalan Soebrantas yang menggunakan uang APBD sebesar Rp 2,9 Miliar dan untuk menindaklanjuti atas informasi proyek pelebaran jalan Soebrantas yang terindikasi bermasalah.

Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Dumai Yusuf Lugita,SH ketika dikonfirmasi mengatakan, staf kami sudah ada yang turun, melihat dan megecek langsung proyek pembangunan jalan Soebrantas tersebut.

Ditegaskan Yusuf Lugita, dalam persoalan ini pihaknya belum menyimpulkan apakah proyek tersebut bermasalah atau tidak, mengingat proyek masih dalam tahan pemeliharaan selama enam bulan dari ketentuan yang telah dikeluarkan pihak pemerintah setempat.

Namun demikian, jika ditemukan kejanggalan dalam proyek APBD tersebut, kata dia, maka pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Dumai akan menindakanjuti, dan disesuaikan dengan fakta-fakta Yuridis hukum, maka kami akan tindaklanjuti,tambahnya. (Yus)

SERANG, (WN)Terdakwa Hairullah warga Kecamatan Kramatwatu,

Kabupaten Serang sebagai dukun palsu pengganda uang terdakwa oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Serang yang diketuai Poltak Sitorus memberikan hukuman satu tahun enam bulan, berdasarkan fakta dipersidangan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan penipuan sebagaimana diatur pasal 378 KUHP.

Dengan demikian, pertimbangan putusan hakim tersebut yaitu hal yang memberatkan terdakwa telah merugikan Wahyono sebesar Rp 260 juta, sedangkan yang meringankan terdakwa mengakui terus terang perbuatannya, dan tidak pernah dihukum.

Menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Asep Hasan mengatakan, bahwa perbuatan terdakwa dilakukan pada Maret 2012, terdakwa mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang dan mengubah besi kuning menjadi emas seberat empat kilogram.

Terdakwa Hairullah meminta uang kepada Wahyono untuk ritual mengubah besi kuning menjadi emas, selama ritual terdakwa pergi ke Yogyakarta dan Sukabumi dengan biaya ditanggung korban. Biaya ritual ini menghabiskan hingga total mencapai Rp 260 juta, tetapi pada kenyataannya setelah uang tersebut diterima terdakwa, besi kuning yang bentuknya mirip emas batangan seberat empat kilogram itu tak pernah menjadi emas murni.

Karena korban Wahyono merasa dirugikan maka melaporkannya ke polisi, dari keterangan terdakwa bahwa uang tersebut telah habis digunakan terdakwa untuk makan sehari-hari dan biaya hiburan seperti nyawer perempuan di klub malam. (sun)

Mantan Dirut Bank Riau Kepri Pekanbaru, Zulkifli Thalib saat di ruang Pidsus Kejari Pekanbaru.

PEKANBARU, (WN)Penyidik Pidana Khusus

(Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru

Bambang, memeriksa Amril Daud, Mantan Pimpinan Seksi (Pemsi) Operasional Bank Riau Kepri Cabang Pem-bantu (Capem) Rumbai terkait dugaan kredit fiktif sebesar Rp 3,4 Miliar.

Amril Daud diperiksa se-lama satu jam dimulai pukul 14.00 Wib di ruang Penyidik

Pidana Khusus (Pidsus) Bam-bang AP dengan didampingi kuasa hukumnya Yos Mandagi, SH dan Rudi Zamrud,SH. Usai pemeriksaan Amril Daud lang-sung menuju ke mobil dan meninggalkan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru.

Sepeninggalnya tersangka, penyidik Pidana Khusus Kejari Pekanbaru, Bambang AP men-gatakan, Amril Daud diperiksa sebagai tersangka korupsi Kredit Fiktif Bank Riau Kepri

Cabang Pembantu (Capem) Rumbai tahun 2006 dengan kerugian negara mencapai Rp. 3,4 Miliar.

Kasus ini berawal saat 81 anggota Koperasi Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pelalawan mengajukan kredit ke Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Rumbai, agunan berupa lahan sawit milik masyarakat di desa Sako Margasari,kecamatan Logas Tanah Datar, Kabupaten Kuansing.

Dalam pengajuan tersebut, pihak Bank, menyetujui kredit oleh Kepala Cabang Pembantu Bank Riau Kepri Rumbai den-gan besarannya per orang Rp. 45 juta, tetapi anehnya, pihak Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Riau menemukan adanya pemberian Kredit untuk 81 anggota KTNA sehingga diduga menyebabkan kerugian negara sekitar Rp. 3,4 Miliar.

(red/Yus)

Kejari Periksa Mantan Pimpinan Bank Riau Kepri

Dijemput Tengah Malam, Berubah Jadi Tahanan RumahMEDAN, (WN)Status dua orang terdakwa dugaan korupsi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Deliserdang, Faisal senilai Rp105,83 miliar dan Elfian selaku Bendahara Pengeluaran, yang tadinya menghuni jeruji besi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IA Tanjunggusta Medan, kini mereka dapat menghirup udara segar diluaran karena statusnya berubah menjadi tahanan rumah.

TERDAKWA FAISAL DAN ELFIAN

DITAHAN : Kadis PU Deliserdang, Ir Faisal digiring petugas sebelum diperiksa di Kejatisu Jalan AH Nasution Medan

Marcos Simaremare men-gatakan, terkait faisal yang tidak berada dirumahnya ,tetap menyebutkan pi-haknya sudah menanyakan ke Jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuk Pak-am dan disebutkan sejauh ini pengawasan yang dilakukan menyebutkan, pihaknya ti-dak melihat yang bersang-kutan berada diluar rumah.

Tentu ini menjadi ma-sukkkan bagi Jaksa, tapi tetap yang membatalkan penetapan adalah Hakim, Hakim yang mengeluarkan surat dan mereka yang pu-nya hak menarik itu, kita hanya melaksanaka peneta-pan saja,”ujarnya.

Marcos juga menyatakan tetap berkeyakinan dalam perkara itu, terkait pernyataan Faisal yang mengaku swake-lola yang dilakukan tidak

salah, Marcos berpendapat bahwa negara sudah mem-buat aturan tentang pen-gaturan barang dan jasa serta pengaturan jasa konstruksi tu berfungsi untuk mengikat dan tidak menyimpangkan kegiatan yang dapat mem-

buat kerugian negara ,setuju atau tidak setuju dengan aturan itu harus diikuti, kita punya alat bukti untuk itu dan kita punya kerja sama dengan audit BPK,ujarnya. Jaksa mendakwa Faisal melakukan Tindak Pidan korupsi secara

bersama sama dengan Elfian dan Agus, Sumantri selaku bendahara Umum Daerah (BUD) Deliserdang yang merugikan sebesar Rp Rp 105,83 milyar yang berasal dari anggaran tahun 2010 sebesar Rp 178 miliar.(Yus)

Sidang Perkara Korupsi Pengadaan Alat Laboratorium UNJ

Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 Ayat (1) KUUHP (KUHP)..

JPU dalam dakwaan pada pokoknya, tahun 2010, Universitas Negeri Jakarta mengadakan pelaksanaan pengadaan peralatan labora-torium dan peralatan penun-jang laboratorium bersumber dari anggaran pembangunan. Alokasi pagu anggaran itu berasal dari Dinas Pendidi-kan Tinggi sebesar Rp 17 miliar .

Atas rencana itu, pada 5 Januari 2010, Kuasa Peng-guna Anggaran dan Rektor UNJ, Prof. Bejo Suyanto, M.Pd., menunjuk panitia pengadaan barang dan jasa buat beberapa kegiatan. Su-sunan kepanitiaan adalah Ir. Trimulyono sebagai Ketua Panitia Pengadaan, dan Ifa-turohiya Yusuf ST., sebagai Sekretaris. Sementara ang-gotanya adalah Suwandi S.IP., Andi Rawang Sulistyo,

AMD, dan M. Abud Robi-udin, S.Pd.

Kegiatan itu antara lain pembangunan gedung dan fasilitas pendidikan, pen-gadaan mebel penunjang, pengadaan alat lab pen-didikan, pengadaan pera-latan penunjang operasional perkantoran, rehabilitasi Gedung Daksinapati ta-hap III dan Gedung Pasca Sarjana, pengerjaan Civil World New Building, pen-gadaan pengembangan staf akademik dan studi lanjut S3 di luar negeri, pengadaan konsultan implementasi pengembangan kurikulum.

“Pada Desember 2009 sebelum revisi DIPA keem-pat, Grup Permai ikut serta dalam proyek pembangu-nan gedung pusat studi dan sertifikasi guru di UNJ,” kata jaksa Rakhmat Purwanto.

Grup Permai adalah pe-rusahaan milik Muham-mad Nazaruddin. Dalam pembangunan proyek Pusat Studi dan Sertifikasi UNJ, dilakukan kerjasama operasi antara PT Mega Niaga dan Pembangunan Perumahan.

Direktur Pemasaran Grup Permai, Mindo Ro-salina Manulang, melalui Wakil Direktur Grup Permai, Gerhana Sianipar, memer-intahkan staf pemasaran PT Anugrah Nusantara (anak perusahaan Grup Permai), Meilia Rike, mengikuti

proyek itu.Rosa memerin-tahkan Meilia menyiapkan kegiatan proyek pengadaan laboratorium dan peralatan penunjang lab pada 2010. Buat melaksanakan proyek itu, pada Februari hingga Maret 2010, Meilia mencari agen penyedia alat penun-jang lab.

Dalam mengumpulkan agen penyedia itu, Mindo sudah menetapkan harga tiap barang harus didiskon 40 persen dan 3 persen. Dalam proses itu, Meilia ber-temu dengan Tri Mulyono buat membicarakan apa saja barang yang dibutuhkan. Mindo lalu meminta para vendor mengirim brosur alat lab ke pihak UNJ tanpa harga diskon. Tri kemudian menyusun harga perkiraan sendiri berdasarkan brosur itu, tanpa melibatkan ang-gota panitia lain.

Akhirnya, Tri memu-tuskan pengadaan 90 jenis barang dan 545 unit dengan total harga Rp 16,99 miliar.

Menurut jaksa PU, Tri dan Fahrudin tahu para ven-dor itu sudah mendiskon harga tiap barang. Cara me-nyusun HPS pun tidak me-lalui harga dan survei pasar. Hal itu menyimpang dari Keputusan Presiden nomor 80 tahun 2003 tentang pen-gadaan barang dan jasa.

Saat UNJ membuka pendaftaran pengadaan pera-

latan lab. Yang mendaftar pada saat itu didominasi perusahaan dari kelompok konsorsium Grup Permai yakni PT Dulango Raya, PT Eksartek, PT Marel Mandiri, PT Nuri Utama Sanjaya, PT Daya Meri Persada, dan PT Darmo Sepion, kecuali CV Sinar Sakti.atau hampir seluruh peserta yang hadir adalah merupakan karyawan permai Grup (anak buah Nazarudin).

Setelah anwising, Mei-lia dan Gerhana kem-bali menemui Fahrudin. Mereka mengatur peru-sahaan pemenang lelang. Akhirnya diputuskan pe-menangnya adalah PT Marel Mandiri. Padahal, PT Marel hanya dipinjam namanya oleh PT Anugrah Nusantara. Panitia juga tidak melakukan evaluasi penawaran.

Demi memuluskan rencana, Meilia menyuap Fahrudin dan Tri Mu-lyono. Mereka memberi-kan uang secara bertahap sejak Februari sampai Desember 2010 dengan total jumlah uang Rp 873 juta termasuk pada bulan Juli 2010, Meilia juga memberikan komputer jinjing merek Sony Vaio, kepada Rektor UNJ, Prof. Bejo Suyanto, M.Pd.

(sh)

11 Tersangka Dari Bukopin Bakal ke Pengadilan

Kejari Dumai Periksa Proyek Jalan Soebrantas

Dukun Palsu Pengganda Uang Dihukum 1,5 Tahun

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013PENDIDIKAN

6

BANDUNG, (WN)Gubernur Jawa Barat Ah-

mad Heryawan menyatakan kekecewaannya atas ketida-khadiran para kepala dinas pendidikan kab/kota. Seba-gian besar dinas pendidikan kab/kota hanya mengirim-

INDRAMAYU, WNKepala SMAN 1 Indramayu DR H Tajudin MPd

menargetkan siswanya lulus 100%, dalam ujian nasional (UN) tahun 2012/2013 yang akan digelar 15 April 2013. Ia juga menargetkan seluruh lulusannya bisa diterima di perguruan tinggi. “Kami minta kepada seluruh siswa, khususnya siswa kelas XII agar melakukan persiapan serius menghadapi ujian nasional,” tandasnya, saat peresmian aula dan laboratorium IPA oleh Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah.

Tajudin mengaku, gembira karena sekolahnya terus mengalami peningkatan pesat, baik dari segi sarana dan prasarana maupun dalam prestasi. Menurutnya, semua itu tidak terlepas berkat dukungan bupati Indramayu, mulai dari kepemimpinan Bupati DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance) selama dua periode hingga Bupati Hj Anna Sophanah saat ini. “Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu bupati dan Pak Yance, yang telah banyak memberikan kontribusi bagi sekolah kami,” ungkap Tajudin.

Sementara Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah mengungkapkan, Pemkab Indramayu selalu konsen terhadap pembangunan bidang pendidikan. Tak heran ketika kepemimpinan Bupati Yance banyak program pendidikan yang sukses, seperti bimbel super motivasi, talent scouting, dan sebagainya. Namun yang menjadi persoalan, tuturnya, saat ini sejumlah program tersebut tidak bisa lagi berlanjut akibat keluarnya Permendagri No 32 Tahun 2011, yang mengatur masalah pemberian hibah dan bansos.

“Jadi jangan sampai ada salah persepsi, ketika bupatinya Pak Yance banyak bantuan untuk program pendidikan dan ketika saya bupatinya tidak ada. Semua itu gara-gara keluarnya Permendagri No 32 Tahun 2011,” tandas Anna Sophanah.

Bupati juga mengajak siswa khususnya siswa perempuan agar jangan buru-buru menikah ketika luluas SMA. Pasalnya peluang ke depan masih sangat panjang buat mereka, untuk terus menambah ilmu di perguruan tinggi. “Tolong jangan dulu berpikir untuk menikah. Belajar saja dulu yang rajin dan tuntutlah ilmu setinggi mungkin,” kata bupati. (oet)

BEKASI, (WN)Puluhan Mahasiswa menggelar demonstrasi di depan

Gedung DPRD Bekasi. Mereka yang mengatasnamakan Kesatuan Mahasiswa Bekasi (KMB) menggelar aksi damai, mendukung putusan Mahkamah Konstitusi mengenai penghapusan (RSBI) Rintisan Sekolah Berstandar Internasional.

Aksi dimulai dengan longmarch dari depan Kampus Tribuana menuju DPRD Bekasi sejauh 1 km. Hal tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan Chairil Anwar Bekasi. Dalam orasinya, para mahasiswa membuat pernyataan sikap tentang keputusan Mahkamah Konstitusi tersebut. Salah satunya ialah meminta kepada sekolah-sekolah RSBI/SBI di kota Bekasi mengembalikan sumbangan yang telah di pungut dari orang tua murid, serta membuat laporan keuangan yang transparan agar diketahui publik.

Indra Wahyudin, selaku koordinator lapangan, mengungkapkan bahwa Kesatuan Mahasiswa Bekasi menyetujui penurunan label RSBI yang dilakukan oleh putusan Mahkamah Konstitusi karena tidak sesuai dengan sila ke-5 Pancasila.

Tak berselang lama, beberapa anggota DPRD diantaranya Sardi Efendi bersedia menemui para demonstran. Dia sependapat dengan aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa dan berjani akan mengawasi anggaran pendidikan di kota Bekasi. (son)

Hal tersebut dilontar-kan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo saat menerima kunjungan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan DKI Ja-karta di Balaikota, Senin (14/1). “Saat ini pakaian Betawi sudah digunakan oleh PNS, dan mungkin akan diterapkan juga untuk anak usia sekolah,” ujar Jokowi, sapaan akrabnya.

Rencana melibatkan sekolah untuk turut me-

Berlakukan Pakaian Khas Betawi Bagi Para Pelajar

GUBERNUR DKI JOKOWI

JAKARTA, (WN)Setelah sukses memberlakukan penggunaan pakaian khas Betawi kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, rencananya penggunanaan pakaian khas Betawi juga akan diberlakukan bagi para pelajar di ibu kota. Hal ini ditujukan sebagai upaya pelestarian budaya Betawi sejak dini.

lestarikan budaya Betawi tidak hanya dalam soal pak-aian saja. Beberapa waktu lalu, Pemprov DKI bersama Badan Musyawarah Ma-syarakat (Bamus) Betawi berencana merombak materi pelajaran muatan lokal (mu-lok) budaya Betawi yang ada dalam Pelajaran Lingkungan dan Budaya Jakarta (PLBJ) karena dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan kebutu-han para pelajar Jakarta.

Bahkan untuk meles-

tarikan kebudayaan Betawi, tidak hanya sebatas dengan penggunaan pakaian khas Betawi saja. Mantan Wa-likota Solo ini, juga meminta agar seluruh bangunan di ibu kota menggunakan ornamen Betawi serta menjadikan Betawi sebagai tuan rumah kebudayaan di Indonesia.

Tidak hanya itu, Jokowi juga akan mendorong DPRD DKI Jakarta untuk menerbit-kan peraturan daerah (perda) mengenai pelestarian budaya Betawi. Pemprov DKI juga akan menciptakan Jakarta sebagai kota dengan karakter dan identitas budaya Betawi.

Bahkan, Jokowi juga

berencana membangun Mas-jid Raya yang bangunannya akan disesuaikan dengan karakter Betawi. Nantinya, masjid raya ini terletak di ka-wasan Kapuk, Jakarta Barat. Rencananya pembangunan masjid di atas lahan seluas 4 hektar tersebut akan dimulai tahun depan. (rekson)

Aher Sempat Ancam Akan Tahan Dana BOS

kan perwakilannya. Padahal acara tersebut seharusnya dihadiri langsung oleh para kepala dinas.

“Tolong sampaikan salam saya pada kadisdik kab/kota. Salam agar mereka memperhatian pendidikan

kab//kota kita. Kalau bukan urusan berkaitan dengan siswa, peluncuran ini bisa di-tahan. Acara ini bukan hanya urusan disdik, ini urusan rakyat kita. Bagi yang me-wakili, salam bagi yang tidak hadir,” kata Heryawan dalam Peluncuran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Triwulan I, Januari-Maret 2013 di Aula Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima alo-kasi total dana BOS Rp 4,161 triliun untuk triwulan I 2013. Sekolah Dasar (SD) dan SD Luar Biasa (SDLB) menerima sekitar Rp2,761 triliun, sementara itu Seko-lah Menengah Pertama

(SMP), SMP Luar Biasa (SMPLB), dan SMP terbuka sekitar Rp1,219 triliun, serta cadangan untuk semua seko-lah sekira Rp 179 miliar. Dana ini untuk 1 tahun den-gan rincian siswa SD/SDLB Rp580 ribu/siswa/tahun dan siswa SMP, SMPLB, SMP terbuka mendapat Rp 710 ribu/siswa/tahun.

“Saat ini dilakukan pen-cairan tahap pertama untuk 26 kab/kota untuk Januari-Maret 2013 sebesar Rp984,5 miliar dengan perincian Rp 683,8 miliar dana BOS SD/SDLB dan Rp 300,7 miliar dana BOS SMP, SMPLB dan SMP terbuka,” kata Kepala Dinas Pendidikan Wahyu-din Zarkasyi dalam Pelun-curan Dana BOS Triwulan I,

Januari-Maret 2013 di Aula Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (18/1/2013).

Penggunaan dana BOS di sekolah harus dikelola secara mandiri sesuai kesepakatan tim manajemen BOS, dewan guru, dan komite sekolah. Untuk menjamin transpar-ansi dan akuntabilitas dalam pengusulan dana BOS, harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama. Pemprov juga sudah mem-bentuk tim manajemen BOS provinsi untuk kelancaran penyaluran dana BOS di Jabar. Sementara di kab/kota, tim manajemen BOS ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota.

(BN/Wn)

ICW Desak BPK Audit Anggaran Pendidikan Bertaraf Internasional JAKARTA, WN

Indonesia Corruption Watch bersama masyara-kat sipil mendesak Badan Pemeriksa Keuangan men-gaudit seluruh dana APBN, APBD, dan dana masyara-kat yang telah dialokasikan untuk penyelenggaraan satuan pendidikan bertaraf internasional.

D i v i s i Mon i t o r i ng Pelayanan Publik ICW, Siti Juliantari Rachman, men-gatakan, audit ini penting

menyusul putusan Mah-kamah Konstituri yang baru-baru ini menghapus pasal 50 ayat (3) Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

“Pengahapusan terse-but juga berdampak pada penghentian anggaran yang diberikan dari APBN, APBD maupun dana ma-syarakat kepada satuan pendidikan bertaraf inter-nasional,” ujar Siti dalam

rilisnya.Menurutnya, penge-

lolaan dana pada satuan pendidikan ber taraf in-ternasional kerap tidak transparan dan partisipatif. Padahal Pemerintah sudah memberikan anggaran be-sar bagi satuan pendidikan bertaraf internasional.

Setiap tahunnya, untuk SD mendapatkan dana hingga Rp. 200 juta, SMP mencapai Rp. 300 juta, dan SMA/SMK mencapai

Rp. 600 juta dari APBN. Sela in i tu, RSBI juga mendapatkan dana yang berasal dari APBD dan masyarakat dengan jumlah yang bervariasi.

“Permin taan aud i t merupakan bentuk evaluasi dan pertanggungjawaban pemerintah atas program internasional yang dikem-bangakan pada setiap satuan pendidikan. Selain itu, audit juga dapat me-ningkatkan transparansi

dan partisipasi publik,” tukasnya.

Permintaan audit ke-pada BPK sesuai den-gan Undang-Undang BPK No. 15 tahun 2006, Pasal 6 ayat (1) yang pada intinya bahwa BPK ber tugas memeriksa pengelolaan dan tang-gung jawab keuangan Negara seper ti yang dilakukan oleh Pemer-intah Pusat, Pemerintah Daerah. (son)

SMAN 1 IndramayuTarget Lulus 100%

Mahasiwa Desak Sekolah Kembalikan Pungutan RSBI

JAKARTA, (WN) Indonesian Corruption

Watch (ICW) melaporkan kepada Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) perkembangan putusan Komisi Informasi Publik (KIP) 15 Novem-ber 2010 yang hingga kini belum jua ditindaklanjuti lima kepala SMP.

Padahal, kelima kepala sekolah yaitu SMPN 190 Jakbar, SMPN 95 Jakut, SMPN 84 Jakut, SMPN 67 Jaksel, SMPN 28 Jak-pus telah menerima perin-gatan sampai tiga kali dari pengadilan.

“Sekarang sudah sam-pai pada peringatan ketua pengadilan ke kepala sekolah. Kami meminta gubernur segera meninda-klanjuti. Mudah-mudahan bisa memberikan (SPJ) itu

ICW Laporkan Lima SMP di Jakarta Selewengkan Dana BOSdalam waktu dekat,” ujar Peneliti Monitoring Pelay-anan Publik ICW, Febri Hendri usai bertemu Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis.

Febri menjelaskan, ber-dasarkan putusan KIP 006/VII/KIP- PS-M-A/2010, dokumen yang diminta ICW kepada lima kepala SMP telah dinyatakan sebagai dokumen terbuka. Namun putusan itu sepertinya tak di-indahkan. Lima kepala SMP tersebut hingga kini tak juga menyerahkan salinan doku-men Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (APBS) dan keuangan lain termasuk kwitansi juga Surat Pertang-gung Jawaban (SPJ) terkait pengelolaan dana BOS dan BOP tahun 2007, 2008 dan 2009 di sekolah tersebut.

Febri menegaskan bahwa Surat Pertanggungjawab

(SPJ) selayaknya memang dibuka ke publik. Di lain hal, pihaknya mengapresiasi rencana Pemprov merevisi Pergub 1971/2011 tentang Tentang Informasi Yang Dikecualikan, yang dini-lainya telah menghambat akses informasi ke sekolah.

“Langkah bagus karena sebuah langkah pemberan-tasan korupsi yang dimulai dari sekolah,” ujarnya.

Kronologi kasus ini ber-mula saat ICW meminta dokumen di lima SMPN Jakarta bahwa ada dana BOS untuk anak miskin yang tidak dilaporkan. Dana itu antaranya pada 2007-2009. Tidak hanya itu, ICW juga sempat melaporkan kasus ini melalui INSP Pemda dan dinyatakan tidak ada pelanggaran. Namun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

menyatakan ada pelanggaran prosedur.

ICW juga sudah melaku-kan gugatan sengketa in-formasi ke KIP. Komisi Informasi pun mengabulkan permohonan ICW. Dalam

putusan KIP itu, Di-nas Pendidikan diminta segera memberikan data tersebut kepada ICW, namun hal itu tidak lang-sung dilaksanakan.

(red)

Gugatan Pemilukada Purwakarta di MK Tertunda Banjir

KENDALA BANJIR

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013METROPOLITAN

7

Sidang semestinya di-gelar kembali pada Kamis (17/1) pukul 09.00 WIB dengan agenda jawaban dari pihak termohon dan tanggapan dari pihak tergu-gat. Karena hampir seluruh wilayah Jakarta dan jalan utama di Jakarta tergenang air dan tidak mungkin dilalui kendaraan bermotor, ter-paksa sidang harus ditunda.

Pasangan calon Nomor Urut 1 Dudung B. Supar-di dan Yogie Mochamad menggugat hasil Pemilu-kada Kabupaten Purwakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK). Permohon ini terdaf-tar dengan registrasi nomor 3/PHPU.D-X/2013 Melalui kuasa hukumnya, Fadli Na-sution yang meminta agar Majelis Hakim Konstitusi membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Purwakarta tentang rekapitulasi suara Pilbup.

Dalam sidang yang dip-

JAKARTA, (WN)P a r t a i B u l a n

B i n t a n g ( P B B ) menghadiri sidang mediasi pada Jumat (18/1/2013) pagi. PBB yang diwakili Ketua Dewan Syuro PBB Yusr i l Ihza M a h e n d r a , t i d a k dapat menerima surat keputusan KPU, yang tidak meloloskan PBB ini sebagai peserta pemilu.

Verifikasi faktual, menurut Yusril, dilakukan dengan tidak cermat. Bagi Yusril, penetapan 10 partai peserta pemilu belum bersifat final. “Jumlah 10 parpol belum final. Masih ada proses hukum yang akan menentukan partai peserta pemilu,” ujarnya.

Yusril menambahkan, tidak menutup kemungkinan PBB akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), dengan dasar perkara persengketaan pemilihan umum.

Sementara itu, Denny Tewu, Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS), menyatakan KPU mendiskriminasi partainya. Hal ini disampaikan Denny ketika sidang mediasi, Jumat siang.

Denny mengatakan, KPU melakukan verifikasi faktual dengan tidak langsung mengecek ke kediaman anggota PDS. Selain itu, PDS hanya diberi waktu 23 hari untuk persiapan verifikasi faktual. “Kami merasa didiskrimanasi KPU. Kami hanya dapat 23 hari. Partai lain 58 hari untuk persiapan verifikasi faktual,” ujarnya.

Menanggapi gugatan mediasi ini, Kuasa Hukum KPU Adnan Buyung Nasution mengatakan, peluang gugatan mediasi berlanjut ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara cukup besar. “Peluang itu besar. KPU sudah bekerja dengan mengedepankan prinsip fairness ,” katanya. (WN/K03)

JAKARTA, (WN)Ratusan berkas perka-

ra korupsi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rusak ter-endam banjir. Tim rescue Arsip Nasional RI bahkan harus turun tangan meny-elamatkan ratusan doku-

JAKARTA, (MN)Keputusan Gubernur

DKI Jakarta, Joko Widodo yang menyetujui rencana pembangunan enam ruas jalan tol di ibu kota menuai banyak kritikan. Meski be-gitu, mantan Walikota Solo ini menegaskan, dirinya akan benar-benar menyetu-jui pembangunan enam ruas jalan tol, asalkan itu menjadi kebutuhan masyarakat dan bukan murni untuk kepent-ingan bisnis semata.

Atas dasar itulah, hari ini, Jokowi menggelar public hearing untuk dapat me-mastikan jika pembangunan enam ruas jalan tol di ibu kota merupakan kebutuhan masyarakat. Dalam perte-muan yang digelar sekitar 2,5 jam itu banyak juga yang menyampaikan keberatan atas rencana Kementeri-an Pekerjaan Umum (PU)

Kasus Korupsi BRI di Kejagung MandekJAKARTA, (WN)

Penanganan kasus dugaan korupsi pem-berian dan penggunaan kredit senilai US$18 juta kepada PT First Inter-nasional Gloves (FIG) di Pelahari, Banjarma-sin, Kalimantan Selatan (Kalsel), yang dilaku-kan Kejaksaan Agung (Kejagung) tampaknya mandek.

Sejak meningkatkan ke penyidikan pada Sep-

tember 2012, Kejagung baru menjerat dua ter-sangka dalam kasus ini, yakni Dirut PT FIG, Hansen, serta Account Officer pada Divisi Agribisnis Kantor BRI Pusat, RBW, yang sejauh ini belum ditahan. Berkas keduanya belum ada yang lengkap (P21) dan dilimpahkan ke penun-tutan. Selain itu, Kejagung belum mampu menyentuh jajaran direksi yang di-duga ber tanggungjawab

dalam pengucuran kredit tersebut.

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Andhi Nirwanto menyebutkan, sejauh ini penanganan kasus terse-but masih dalam tahap pelengkapan berkas kedua tersangka. “Belum. Dalam tahap penyempurnaan berkas,” kata Andhi, di Jakarta, Jumat.

Menurut Andhi, pi-haknya juga tidak dapat

memastikan apakah arah penyidikan kasus ini bakal menjerat tersangka baru. Sebab, dia berpandangan bahwa sejauh ini belum ditemukan alat bukti yang mengarah pada adanya tersangka baru.

“Ya, soal tetap-mene-tapkan tersangka, mesti dilihat berdasarkan pada bukti permulaan yang cu-kup.

Dan kasus itu senan-tiasa bisa berkembang.

Arah itu akan mengikuti temuan-temuan terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan,” ujarnya.

Disinggung soal apak-ah nantinya penyidik pada Pidsus bakal memeriksa jajaran direksi Bank BRI kembali, Andhi tidak mem-berikan penegasan. “Kalau direksi itu ada keterkaitan ke sana, justru kita harus kumpulkan alat bukti lain,” katanya.

(tim)

JAKARTA, (WN)Banjir di Jakar ta tampaknya berdampak pada sidang gugatan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, sidang tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) harus ter tunda karena Gedung MK di Jln Merdeka Barat, Jakarta Pusat kebanjiran.

impin Hakim Konstitusi Akil Mohtar itu, kuasa hu-kum pemohon memapar-kan beberapa dalil pokok yaitu bahwa pasangan Dedy-Dadan dengan nomor urut 2 meraih suara hingga 65% dengan cara-cara tidak sah dan melanggar hukum. Mer-eka membaginya ke dalam tiga sifat pelanggaran yang dilakukan, yaitu sistematis, terstruktur, dan massif.

Pelanggaran sistematis karena diduga kemenan-gan nomor urut 2 sudah direncanakan sejak awal dengan memobilisasi aparat satuan kerja perangkat dinas (SKPD), aparat desa, meng-gunakan dana APBD dengan berbagai modus penggu-naan, di antaranya membuat kalender, undangan, dan nota bupati.

“Dikatakan terstruktur karena relawan Balad Sa-hate dikumpulkan di suatu tempat secara bertahap, ada juga dari kalangan SKPD,

camat, sampai kepala desa,” ujar kuasa hukum, Fadli Nasution.

Di hadapan majelis ha-kim, Fadli juga memaparkan bahwa pelanggaran dilaku-kan secara massif dengan modus politik uang di anta-ranya dengan cara pengas-palan jalan. Ia menginven-tarisasi puluhan kasus yang akan diperkuat oleh bukti dan saksi yang mendukung dugaan pelanggaran terse-but. Ia memaparkan adanya 20 kasus pelanggaran dan kecurangan yang dilaku-kan oleh PNS dan aparatur

negara lainnyadan 37 kasus dalam bentuk politik uang. “Sementara, dalam bentuk intimidasi kepada warga oleh PNS dan tim pasangan nomor urut 2 ada 21 kasus,” ucapnya.

Oleh karena itu, pasan-gan DUGI memohon agar majelis hakim membatal-kan keputusan KPU yang memenangkan pasangan Deddy-Dadan demi hukum. Mereka mengaku siap meng-hadirkan 100 orang saksi untuk memperkuat permo-honannya.

Pada kesempatan itu, pi-

hak KPU sebagai termohon diwakili oleh kuasa hukum-nya, Memet Ahmad Hakim dan Abshar Kartabrata. Se-mentara, pasangan Deddy-Dadan selaku pihak terkait diwakili oleh Moh. Asrun sebagai kuasa hukumnya.

Hakim Konstitusi Akil Mochtar menilai jumlah saksi yang akan dihadirkan oleh pihak pemohon terlalu banyak. Bagi Akil, kesak-sian tidak diukur dari segi kuantitas, melainkan kuali-tasnya. “Silakan seleksi lagi saksinya,” katanya.

(GN/red)

Jokowi Setuju Pembangunan Enam Ruas Tol Ibu Kotamembangun enam ruas jalan tol di ibu kota. Pasalnya, pembangunan enam ruas tol ini dinilai hanya akan me-nyelesaikan masalah kemac-etan untuk sementara saja.

“Saya ingin jadi pejabat publik yang tidak melanggar etika kebijakan. Enam ruas jalan tol ini akan benar-benar saya setujui, kalau lahir dari kebutuhan masyarakat. Bukan murni kepentingan bisnis,” tegas Jokowi, di Balaikota, Selasa.

Meski demikian, dirinya juga mempertimbangkan proyek yang telah berjalan ini. Sehingga masyarakat diminta untuk mengerti kon-disi tersebut. “Tapi sekali lagi, ini kan sudah proses setengah main. Ini yang juga masyarakat atau publik harus mengerti,” katanya.

Dirinya menegaskan, tidak ada tekanan dari pu-

sat terkait keputusan yang akan diambil. Ia memasti-kan, keputusan yang diam-bil akan berpihak kepada kepentingan masyarakat. Terlebih dalam menangani macet tak hanya soal mem-perbaiki transportasi saja melainkan harus seiring den-gan rasio penambahan jalan.

Usai mengglar public hearing, diakui Jokowi, pi-haknya masih membutuhkan waktu untuk memutuskan kelanjutan proyek ini. “Be-berapa pertimbangan masih akan dikaji lagi. Beri saya waktu untuk memikirkan-nya. Dengan public hearing ini kan menunjukkan ma-syarakat diberi ruang dalam menyampaikan pendapat-nya,” kata Jokowi.

Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, peno-lakan pembangunan enam ruas tol di ibu kota salah

satunya disampaikan pakar transportasi dari Universitas Indonesia (UI), Agus Pam-bagyo. Dirinya beralasan, begitu tender prakualifikasi diumumkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), in-vestor di bidang otomotif langsung akan menambah investasi sebesar Rp 5 tril-iun ke Indonesia. Hal inilah menurutnya yang akan ber-dampak pada melonjaknya jumlah kendaraan pribadi di Jakarta.

Sebelum pembangunan dimulai, ia pun meminta agar Kementerian PU bisa menunjukkan analisis men-genai dampak lingkungan (amdal) keenam ruas ja-lan tol tersebut. “Karena dari amdal yang saya tahu, isinya hanya copy paste,” ungkapnya. Selain itu, ia juga mengingatkan adanya perjanjian bahwa ada be-

berapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika enam ruas jalan tol akan dibangun. Salah satunya ruas east-west baru akan dibangun setelah pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) mencapai 50 persen. “Syarat-syarat tersebut harus terpenuhi jika memang jadi dilakukan,” tandasnya.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak mengatakan, dengan pem-bangunan enam ruas jalan tol baru akan menambah 0,3 persen rasio jalan di ibu kota. Saat ini di Jakarta ra-sio jalan baru mencapai 6,2 persen. Padahal, rasio jalan di Jakarta idealnya mencapai 12 persen dari luas Jakarta. “Sekarang baru 6,2 persen nanti akan bertambah 0,3 persen lebih, makanya per-jalanan masih panjang,” kata Hermanto. (rekson)

Ratusan Berkas Perkara Korupsi Terendam Banjirmen di KPK, Jumat .

Nyaris semua dokumen rusak terendam. Dokumen itu memang di basement Ge-dung KPK. Meski demikian, tim rescue tetap meminta beberapa staf KPK menge-luarkan dokumen dan berkas yang dibundel dalam puluhan

kardus untuk diperiksa kadar kerusakannya.

Kordinator tim rescue ANRI, Kadir, mengungkap-kan pejabat KPK bidang pen-garsipan meminta pihaknya menyelamatkan dokumen-dokumen penting setelah Gedung KPK kebanjiran.

“Sejauh mana kerusakan-nya,” kata Kadir.

Wakil Ketua KPK Zulkar-naen membenarkan evakuasi sejumlah berkas perkara ko-rupsi oleh tim arsip nasional. Tim KPK masih mendata berkas kasus apa yang rusak, dan masih menunggu tim res-

cue ANRI berapa banyak berkas kasus yang akan dibawa untuk diselamat-kan. Meski demikian, Zulkarnain memastikan jika berkas perkara yang terendam banjir dan ru-sak merupakan berkas perkara lama. (DNI)

Yusril Akui PBB Mungkin Ajukan Gugatan ke MK

Pemilukada di Indonesia Masih Koruptif

JAKARTA, (WN)Indonesia Corruption Watch (ICW) bekerjasama

dengan Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan Seminar Publik “ Politik Transaksional dalam Pemilukada dan Ancaman Demokrasi “.

Seminar ini merupakan bentuk pemaparan hasil riset ICW terkait Pilkada beberapa daerah di Indonesia antara lain Jakarta, Aceh, Jayapura, Banten, Kendari dll. Acara yg diselenggarakan bertempat di Aula Perpustakaan UNJ tersebut diisi oleh narasumber yaitu Peneliti ICW, Abdullah Dahlan, Dosen Sosiologi UNJ, Ubaidilah Badrun ,MSi dan Profesor riset LIPI Siti Zuhro.

Secara keseluruhan dari hasi l r iset ICW mengemukakan bahwa pemilukada di DKI Jakarta masih diwarnai dengan politik transaksional, mulai dari proses seleksi kandidat ke partai hingga masa pencoblosan. “ Pemilukada di Indonesia masih dibajak oleh cukong dan elit lokal, banyak APBD dipake oleh incumbent dan menang, serta penyelenggara yang mudah diintervensi politik. Namun belum bisa dibilang gagal, tinggal sistem pemilukada harus diperbaiki. Saat ini momentum pengawalan dalam pembahasan RUU pemilukada di DPR” ungkap Abdullah Dahlan memaparkan hasil riset ICW.

Menanggapi hasil riset ICW ttg Pilkada tersebut, dosen politik UNJ, Ubedilah berpendapat fenomena transaksional dalam Pilkada temuan ICW sdh sangat mengerikan. Dimana semua pemenang sebagian besar melanggar aturan dan incumbent banyak menggunakan APBD. “Kualitas demokrasi menjadi ternodai karena partai politik mengandalkan uang dalam pilkada. Hasil dari pemilukada inilah yg melahirkan kepala daerah yg korup”, ujarnya.

Selanjutnya Siti Zuhro menilai yg disampaikan oleh riset ICW ini sudah termasuk komprehensif. “ Indonesia saat ini sedang mengalami proses panjang yang melelahkan membangun rumah Indonesia. Semua pemilu yang dilakukan di Indonesia baru pada level pembukaan, belum pada level transparansi dan akuntabilitas”, Papar Ziti Zuhro.

Rangkuman kesimpulan dari Seminar ini bahwa, masyarakat (CSO) harus bangkit mendorong partisipasi publik dalam Pemilukada. Selain juga harus ada perbaikan elit lokal dan partai politik dalam menegakkan nilai-nilai integritas pemilukada. (AW)

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013NUSANTARA

8

Ketiga Strategi itu adalah merealisasikan total ben-efit untuk setiap peserta , memberikan layanan terbaik melalui friendly service dan mewujudkan jamsostek/BPJS ketenagakerjaan seb-agai strong brand di semua stakeholder.

“Saya minta seluruh in-san Jamsostek untuk bekerja keras mewujudkan visi baru jamsostek, sehingga dapat terwujud BPJS Kelas dunia,” ungkap Direktur Umum dan SDM PT Jamsostek (Persero) Amri Yusuf pada pembukaan Rapat Koor-dinasi Daerah (Rakorda) yang berlangsung di Grand

PURWAKARTA, (WN)Sebanyak 3 190 Guru Tidak Tetap (GTT) di

Kabupaten Purwakarta mendapatkan uang kadeudeuh dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat, masing-masing mendapatkan Rp. 150 ribu rupiah yang dibagikan secara serentak se-Kabupaten Purwakarta. “Alhamdulilah hari ini pihak Pemprov merealisasikannya, ”ungkap Aceng Kuswaya SPd MPd, pengurus PGRI Kabupaten Purwakarta kepada wartawan kemarin. (son)

PURWAKARTA, (WN)Baru beberapa bulan terakhir tarif PDAM Purwakarta

naik, kini pelayanan di PDAM semakin amburadul tak karu-karuan. Kenapa tidak ?. Selama tiga hari kedepan ribuan pelanggan di 17 wilayah di Purwaklarta tak akan mendapat pasokan air bersih, karena pipa utama PDAM di Kampung Cilembang Sari Desa Cipeundeuy Kecamatan Bojong kembali rusak.

Kepala Dinas ESDM Kabupaten Purwakarta Wawan Tarsamana Setiawan mengatakan baru mengetahui adanya kerusakan pipa utama PDAM akibat gerakan tanah itu, setelah mendapat surat pemberitahuan bernomor 01/Pen/PDAM/I/2013 dari BUMD tersebut. Adanya surat tersebut, sudah menjadi kewenangan pihaknya untuk memastikan ke lapangan.

Dalam surat itu menyebutkan, dampak dari kerusakan saluran utama itu, yakni 17 titik tidak akan mendapat pasokan air bersih selama tiga hari ke depan. Adapun wilayah tersebut di antaranya, di sepanjang Jalan Ipik Gandamanah, Perum Ciwareng, Perum Munjul Jaya Permai, Perum Dian anyar, Perum Munjul Jaya Lama, Perum POJ, Graha Mutiara2, sepanjang Jalan Veteran, Citalang Indah, Perum Oesman Singawinata, Jalan Taman Pahlawan, Bumi Jaya Indah, Perum PJI, Jalan Kopi, Komplek KPN, dan Graha Citalang.

(Red/WN/JPN)

BANDUNG, (WN)Penuntasan dugaan korupsi dana hibah di Komisi

Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purwakarta Rp 828 juta yang proses hukum ditangani oleh Pengadilan Tipikor Bandung semakin merembet kemana - mana. Kali ini nama mantan KPU Purwakarta Dadan Komarul Ramdan disebut sebut ikut terlibat dugaan korupsi.

Bahkan nama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi juga disebut didalam sidang lanjutan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Sinung Hermawan di Pengadilan Tipikor Bandung, Jln. LLRE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (16/1) siang, pada sidang eksepsi terdakwa Ahmad Zae-nudin (mantan Bendahara KPU Purwakarta) dan Adang Lukman (mantan Kuasa Pemegang Anggaran).

“Saya merasa dikorbankan oleh Ketua KPU Dadan Komarul Ramdan. Padahal dia menjadi bagian dari kon-spirasi,” kata terdakwa Adang Lukman (mantan Kuasa Pemegang Anggaran) saat membacakan eksepsinya di hadapan majelis hakim. Penasehat hukum terdakwa Ad-ang, Mas Mohamad Khudri mengatakan, Dadan Komarul Ramdan telah melakukan pelanggaran. “Kalau merujuk pada SK Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Dadan yang saat itu Ketua KPU, diangkat jadi KPA. Tapi dia malah melimpahkan kepada klien saya. (Red/JPN)

PURWAKARTA, (WN)Kebijakan kontroversi

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang mewajib-kan semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non PNS (seperti perangkat RT/RW) harus bekerja berpakain serba hitam ala Ninja selama dua hari (Selasa dan Rabu), telah membuat warga ma-syarakat kebingungan untuk membedakan mana PNS dan mana Non PNS dilingkun-gan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta.

Hal yang sama juga telah dirasakan oleh pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Purwakarta untuk mengontrol PNS. Karena BKD kesulitan membeda-kan antara warga dan PNS yang mangkir atau bolos

PURWAKARTA,(WN)Bachtiar, Kepala Desa (Kades)

Babakan Cikao, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta dituding telah menerima Rp 1,2 miliar dari kompensasi pembebasan lahan seluas 60 hektar. Hal itu terbongkar saat Sri Murni selaku bendahara PT. Plesindo melabrak ke Kantor Desa tersebut, Kamis.

“Kedatangan saya kesini karena saya merasa telah dicemarkan nama baik saya oleh Kades Babakancikao Pak Bachtiar,” kata Sri Murni kepada wartawan di kantor Desa Babakancikao, sambil menunggu Kades Babakancikao yang dihubungi beberapa kali melalui telpon namun tidak datang.

Selain itu, Sri juga membongkar

masalah pembebasan lahan. “Kades Babakancikao telah menerima uang kompensasi yang harusnya ada jatah untuk para aparat desa, seluruhnya sekitar RP 1,2 miliar dari 60 hektar lahan, kompensasinya Rp 2000 per meter. Rp 500 untuk para perangkat desa dan panitia desa lainnya, sementara kepala desa Rp 1.500, “ujarnya.

Sedangkan Kades Bachtiar kepada wartawan membantahnya. “Ini semua salah paham, saya minta semua yang terlibat dihadirkan agar semua permasalahan bisa selesai. Sementara untuk uang kompensasi, tidak ada jatah untuk pihak lain, melainkan seluruhnya bonus dari perusahaan untuk saya selaku kepala desa,” kata Bachtiar. (Red/raka)

PURWAKARTA,(WN)Penyewaan handphone

atau telepon genggam men-jadi lahan bisnis permanen bagi para petugas di Lem-baga Permasyarakatan (LP) Purwakarta. Mereka bukan-nya menertibkan pereda-ran handphone di LP malah meraut keuntungan haram tersebut untuk pribadi.

Hal itu diketahui saat salah seorang oknum pega-wai di LP Purwakarta ke-dapatan membuka ‘bisnis’ dengan menyewakan hand-phone pada narapidana. Per-buatannya itu pun membuat-nya mendapat sanksi tingkat sedang serta dipindah tempat kerja. Hal itu diungkapkan

BANDUNG, (WN)Pemerintah Provinsi Jawa

Barat memberikan bantuan ke-pada Pemerintah Kota Bandung sebesar Rp. 77.101.000.000. Bantuan itu secara simbolis diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Wali Kota Bandung Dada Rosada, di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastu-kancana No 2, Jumat kemarin. Bantuan itu 50 M nya akan dipergunakan untuk pemban-gunan SUS Gedebage, sedan-

Jamsostek Kerja Keras Wujudkan BPJS Kelas Dunia

SIAPKAN 3 STRATEGI

MEDAN, (WN)Dalam rangka mewujudkan visi baru Jamsostek, menjadi BPJS Berkelas Dunia, Terpercaya, Bersahabat dan Unggul dalam Operasional dan Pelayanan, terlebih menghadapi transformasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Manajemen PT Jamsostek (Persero) menyiapkan 3 strategi.

Elite Hotel Medan, kamis kemarin.

Ditegaskan Amri pada rapat yang dihadiri Kakanwil IGN Suartika, Wakil kakan-wil Pengarapen Sinulingga dan 14 Kepala Kantor ca-bang, kepala bidang pema-saran dan Kepala Bidang Umum SDM di 3 Provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar), agar benar benar mengamal-kan etos kerja TOPAS dan budaya kerja IPTIK yang sudah disepakati.

Tahun 2013 merupak-an tahun fit in infrastrucu-ture bagi Jamsostek, suatu tahapan penting memasuki masa transisi. Amri meng-

ingatkan agar tetap bekerja keras dalam penyediaan SDM berkualitas, system pengembangan kompetensi berkelanjutan, sarana prasa-rana yang memadai, jejaring dan service point yang lebih luas dan terjangkau bagi peserta, serta tata kelola proses pengadaan barang dan jasa yang lebih transpar-an, efektif dan efisien pada semua level sehingga lebih siap menghadapi masa tran-

sisi.Terkait pola perluasan

kepesertaan baru market share, Amri meminta agar seluruh insan jamsostek bekerja keras memperluas kepesertaan dan sosialisasi keseluruh kalangan pekerja tanpa membedabedakan perusahaan besar atau kecil, perusahaan dengan iuran besar atau kecil.

“Program jamsostek merupakan misi kenabian,

misi kemanusiaan yang juga merupakan Hak Azasi Ma-nusia. Kita harus bangga melayani pekerja yang san-gat membutuhkan perlindun-gan sosial. Mari kerja keras untuk wujudkan BPJS kelas dunia sebaik-baiknya ,” ujar Amri Yusuf seraya meng-harap target 1 juta kepeserta-an Jamsostek Kanwil I pada tahun 2013 dapat terealisasi atas dukungan semua pihak.

(Red/ade)

Pemkot Bandung Menerima Bantuan 77 Milyar gkan sisanya dipergunakan untuk hal-hal lainnya.

Setelah pemberian ban-tuan dilaksanakan, Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan memberikan bantuan di luar yang Rp. 77 M, berupa 10 buah truk sampah untuk Kota Bandung dan 750 motor pengangkut sampah untuk seluruh Jawa Barat, tetapi Aher berjanji Kota Bandung akan mendapatkan yang lebih ban-yak daripada daerah lainnya.

“Bantuan truk sampah di-luar yang Rp77 milyar tadi untuk Kota Bandung, insyaallah truk nya dibeli provinsi segera tahun ini kemudian setelah jadi truk diserahkan ke kota bandung, kita rencanakan beli sepuluh compactor yang bagus yang tertutup, nilainya sekitar 10 milyaran seluruhnya, ke-mudian kita akan membeli 750 truk sampah motor yang bisa masuk gang-gang yang akan dibagi seluruh Jawa Barat ten-tunya Kota Bandung mendapat

yang terbanyak karena kita ingin Kota Bandung sebagai ibukota provinsi bersih men-arik sebagi Paris Van Java,” jelasnya.

Selain itu menurutnya, permasalahan sampah yang menumpuk beberapa hari tera-khir ini akibat rusaknya alat-alat berat di TPA Sari Mukti, men-jadi perhatian dari Pemerintah Provinsi jawa Barat. Dalam jangka pendek, peralatan yang berat tersebut sudah diperbaiki dan berjalan normal lagi. “Un-

tuk mengantisipasi hal terse-but terulang lagi, maka kita pun akan memberli peralatan baru di tahun ini,” ujarnya.

Wali Kota Bandung Dada Rosada pun mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberilan oleh Provinsi Jawa Barat dan akan meng-gunakannya dengan sebaik-baiknya. “Saya ucapkan terima kasih atas bantuan ini dan akan menggunakan-nya dengan sebaik-baknya,” ujarnya. (Manullang)

Di Purwakarta Sulit Membedakan PNS dan Non PNS

di jam kerja. “ Susah me-lihat identitasnya karena tidak jelas, tidak ketahuan mana PNS mana Non PNS, ” tutur, Kepala Bidang Pem-bina Pegawai (PP) BKD,

Agus Djamaludin kepada wartawan.

Kata Agus, selaian pak-aiannya serba hitam, PNS juga tidak ada tanda atau-pun logo yang tertera pada

baju seragam hitam PNS itu, jadi kita sulit mengenali PNS. Inilah yang membuat lemahnya pengawasan atas kinerja PNS. Tidak jarang juga karena seragamnya sama, petugas di lapangan tidak mau ikut campur. Di-peringati saat di jalan nanti salah orang, karena saat ini warga pun sudah mulai banyak yang berseragam hitam-hitam,” katanya.

Sementara sejumlah warga yang diminta ko-mentarnya juga membena-rkan kebingungan beruru-san dengan petugas PNS. Hal itulah yang dirasakan warga Perum Panorama, Rahmawani. “ Sempat lama saya kebingungan pak di Dinas Kependukukan dan Catatan Sipil saat mengurus

surat pindah. Saya tidak bisa membedakan orang yang berpakain hitam yang duduk kursi pintu masuk dengan yang berdiri, semuanya sama hitam. Untungnya saya me-maksa membuka salah satu pintu ruangan, hingga ada seorang pegawai wanita yang marah menegur saya.

“Ibu keperluan apa, ke-napa membuka pintu?, tegur pegawai itu dan saya mem-balas menjawab, ini bu..saya mau ngurus surat pindah daerah. Pegawai itu pun mengatakan, kalau ibu mau ngurus surat pindah bukan disini tempatnya bu.., disini khusus kantor pegawai, se-baiknya ibu tunggu saja di ruang tunggu yang ada kursi, ujar pegawai yang ditirukan Rahmawani. (Red/JPN)

3 190 Guru Terima “Kadeudeuh” Rp 150 Ribu

Pipa Utama PDAM Rusak, Ribuan Pelanggan Tak Dapat Air

Mantan Ketua KPU Disebut Ikut Terlibat

Oknum Pegawai LP Buka “Bisnis” Handphone ke Narapidana

Kades Terima Rp 1,2 Miliar Dari PT Plesindo Belum Diusut

Kepala Kantor Kementrian Hukum dan HAM Wilayah Jabar I Wayan Kusmianta Dusak usai apel ‘Getting to Zero Halinar’ (HP, pungli, narkoba) di Rutan Kebon-waru, Jalan Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Ia menuturkan bah-wa beberapa waktu lalu ia mendapati dua pegawai di lingkungan Kemenkum HAM Jabar yang melaku-kan pelanggaran. Yaitu di Lapas Purwakarta dan Lapas Banceuy Bandung. “Jadi di Purwakarta itu, ada pejabat struktural yang menyewakan handphone pada narapidana. Kita pindahkan dari jabatan-nya dan dikenakan sanksi

tingkat sedang,” ujar Dusak.Sementara di Lapas Ban-

ceuy, oknum pegawai diduga menjadi perantara untuk memasukkan narkoba masuk ke dalam sel. Oknum terse-but kini telah diserahkan

ke pihak kepolisian untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. “Yang Banceuy kita tarik juga dan sudah diperiksa kepolisian. Kita serahkan pada polisi untuk prosesnya,” katanya. (JPN)

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013NUSANTARA

9

Anggota Komis i X DPR Ferdiansyah meminta pemerintah segera meny-erahkan desain induk dan dokumen resmi kurikulum 2013. Pemerintah didesak harus berani membuka ang-garan soal kurikulum, serta memberi sosialisasi kepa-da sekolah-sekolah kare-na masih banyak sekolah yang belum bisa menerima kurikulum 2013 yang akan diberlakukan tahun ini.

Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Ka-sim mengatakan, kuriku-lum 2013 bukanlah kuriku-lum yang baru sama sekali,

JAKARTA, (WN)Komisi II DPR menilai

ada ketidak konsistenan antara tim dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bi-rokrasi (KemenPAN&RB), Badan Kepegawaian Neg-ara (BKN), serta Badan Pengawasan Keuangan

JAKARTA, (WN)Komisi Pemilihan

Umum (KPU) menar-getkan tingkat partisipasi pemilih mencapai angka 75 persen pada Pemilu 2014, atau meningkat empat persen dari pemilu sebelumnya pada 2009. Agar target tersebut dapat tercapai, KPU bekerja sama dengan Forum Rek-tor Indonesia, melalui sebuah nota kesepaha-man, untuk memberikan sosialisasi pemilu ke-pada masyarakat calon pemilih.

“Mereka juga dapat memberikan konsultasi dan sosialisasi penyeleng-

JAKARTA, (WN)Dalam rangka memba-

has Revisi Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat, Badan legislasi DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), di Gedung Nusantara I DPR RI. Adanya wadah tunggal atau suatu sistem sertifikasi profesi, dengan standard-isasi memang harus jelas dan tidak bisa dimonopoli.

BANDUNG, (WN) Pengadaan surat suara dan kelengkapan pilgub jabar 2013

diperkirakan terganggu, karena terjadi gagal lelang. Hal itu diungkap Ketua Koalisi Babarengan Didin Supriadin kepada wartawan di media center jalan cibuni 3 kota bandung. “Saya mendengar ada gagal lelang dan sudah memastikan kepada LPSE dan benar memang terjadi gagal lelang untuk pengadaan kertas surat suara,” tegasnya.

Dia berharap pengadaan lelang dapat secepatnya dan sesuai jadwal agar tidak menganggu tahapan Pilgub Jabar. “Saya tegaskan semua pihak terutama Pemprov Jabar ikut membantu KPU agar proses lelang ini berjalan lancar. Jangan sampai pilgub di undur,” tegasnya. (Tejo)

BANDUNG, (WN)Pemerintah di tahun ini kembali menggulirkan program

LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) KUMKM. Jumlah dana yang ditargetkan sebesar Rp.214,7 miliar dari total anggaran sebesar Rp.1,9 triliun, ungkap Sekretaris Menteri KUKM Agus Muharram di Gedung Senbik, Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung. Agus lebih lanjut menuturkan, dana LPDB-KUMKM secara teknis dialokasikan untuk koperasi yang sudah memenuhi pesyaratan diantaranya sudah menjalankan usahanya minimal 2 tahun, Sisa Hasil usaha (SHU) positif selama 2 tahun berturut-turutn, sudah berbadan hukum minimal dua tahun serta dua kali menggelar Rapat Anggota Tahunan.

LPDB-KUMKM, bertujuan untuk mewujudkan program pemerintah di bidang pembiayaan usaha KUMKM dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi rakyat, penyerapan tenaga kerja, penumbuhan wirausaha baru, menciptakan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Untuk akumulasi penyerapan tenaga kerja melalui penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM hingga per tanggal 31 Desember 2012 telah mencapai 676.237 orang. Sementara itu, di tahun 2011 hanya menyerap 581.488 orang tenaga kerja. LPDB-KUMKM,sambung Agus telah berhasil mengejar beberapa target kinerja keuangan. Untuk realisasi pemdapatan per 10 Desember 2012 mencapai Rp.104.612.110.115 dari target Rp.47.047.000.000,-.

Untuk NPL dari total dana bergulir yang telah tersalurkan hingga 11 Januari 2013 mencapai Rp. 2,70 triliun, NPL masih dibawah 5%. LPDB-KUMKM juga mampu mempertahankan predikat ISO 9001 : 2008n dari TuV Nord Certification untuk bidang pelayanann penyaluran pinjaman/pembiayaan dana bergulir. Di tahun 2013, LPDB-KUMKM dalam rangka mengurangi kemiskinan, pengangguran dan penataan kota-kota besar mengusung program modernisasi Pedagang Kaki Lima (PKL). Program selanjutnya, ujar Agus dalam rangka optimalisasi penyaluran dana bergulir dan meningkatkan percepatan pelayanan kepada KUMKM berencana akan membuka Unit Layanan Daerah, masing-masing di Sumatera Utara (Medan), Sumatera Selatan (Palembang), Sulawesi Selatan (Makasar), Kalimantan Timur (Balikpapan) dan Papua (Sorong). (DAN)

BANDUNG, (WN)Sebanyak 108 orang pejabat Eselon II, III dan IV dilantik

di Aula Timur Gedung Sate, Jum’at (18/01) yang dihadiri para undangan diantaranya para pimpinan OPD di lingkungan Pemprov. Jabar.

Dari pejabat yang dilantik, diantaranya merupakan pejabat yang dirotasi. Terdapat pula yang promosi, diantaranya Dra.Nurdialis, M.Si yang dilantik sebagai Karo Organisasi, sebe-lumnya yang bersangkutan sebagai Kabag Keuangan di Biro Keuangan Setda Provinsi Jabar.

Pejabat lainnya yang dipromosikan adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan, Dr. Ir. Dewi Sartika, M.Si yang sebe-lumnya bersangkutan menjabat sebagai salah satu Kabid Kemitraan di Dinas KUKM Jabar.

Gubernur dalam acara pelantikan tersebut mengungkapkan, bahwa pelantikan pejabat eselon tingkat II ini dilakukan pada awal tahun untuk mengisi kekosongan jabatan, melakukan pe-nyegaran serta revitalisasi tekad untuk menghadapi tantangan baru dalam melaksanakan tugas dan tantangan ke depan di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. (Rin)

BEKASI, (WN)Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meninjau tanggul

yang jebol dan lokasi banjir di kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (19/1). Dalam kunjungannya, Gubernur berjanji bahwa tanggul di Sungai Bekasi akan selesai diperbaiki dalam waktu sepekan.

Ahmad Heryawan juga mengatakan, bahwa saat ini yang terpenting adalah mengembalikan kepercayaan diri masyarakat untuk kembali tinggal di rumah mereka. Ia tidak menginginkan adnaya lokasi, namun lebih pada perbaikan di hulu sungai. Namun hingga berita ini diturunkan, kondisi tanggul di Sungai Bekasi masih dibiarkan begitu saja. Belum ada upaya perbaikan sama sekali.

Sementara itu, warga Jatiasih saat ini sangat membutuhkan bantuan air bersih. Dalam kondisi wilayah penuh lumpur, listrik dimatikan serta air tidak menyala, maka maka warga sangat membutuhkan air bersih hanya sekedar untuk minum. (Wtr4)

Banyak Sekolah Belum Pahami Kurikulum Baru

SOSIALISASI KE SEKOLAH-SEKOLAH

JAKARTA, (WN)Panitia Kerja (Panja) Kurikulum Komisi X DPR telah mengadakan rapat kerja dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim. Dalam acara tersebut sejumlah anggota Komisi X DPR mempertanyakan masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum memahami tentang perubahan kurikulum baru.

RUU Advokat Untuk Pencegahan Malpraktik Advokat“Memang persoalan pada or-ganisasi yang tidak dicantum-kan secara nyata definitif ini selalu ada konflik kepentingan. Permasalahan inilah yang harus kita selesaikan dengan peruba-han.” ujar Dimyati Natakusumah saat memimpin rapat.

“Ini juga yang kami harap dari Peradi untuk memberi masukan, misalnya ada aso-siasi ada konsil, yang merekrut dan mempunyai anggota adalah asosiasi. Konsil ini yang melatih dan membuat standardisasi ,

sehingga tidak ada malpraktek.. biasanya di daerah banyak ter-jadi hal demikian” ujar Dimyati

Anggota Baleg dari Komisi IX Endang Agustini Syarwan juga menegaskan mengenai Malpraktik. Komisi IX yang membidangi masalah kesehatan ini banyak menerima pengad-uan kasus Malpraktik dokter. “Harus dipikirkan bagaimana memposisikan peran advokat, misalnya di Kementerian Kes-ehatan itu ada konsil kedokteran Indonnesia dan juga ada Ikatan

Doktert Indonesia (IDI), karena dokter mengurusi kesehatan tentu mempunyai peraturan yang begitu ketat” jelas Endang

Terkait dengan persiapan Asian Free Trade, dokter juga mengalami hal yang sama, demikian pula dengan produk obat-obatan dan jamu, semua mengalami permasalahan yang sama. “Bagaimana mensiner-gikan ini, di mana ujungnya ke hukum,” ungkapnya.

Dia juga mempertanyakan bagaimana cara meningkatkan

kompetensi, apakah ada uji kompetensi secara berkala?” ungkap Endang. Dia juga men-egaskan masih kuatnya unsur like-dislike pada peran penyidik, hakim, para penegak hukum karenanya memerlukan for-mula yang pas dan sangat kuat dalam menjalankan kepentingan pelayanan hukum. Sebelumnya, Baleg telah menggelar RDPU dengan mengundang Kongres Advokat Indonesia (KAI) dan Ikatan Advokat Indonesia (Ika-din). (RAY)

melainkan pengembangan dari kurikulum Berbasiis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku selama ini.

Menurutnya, a lasan pemerintah mengubah kuri-kulum bertujuan agar guru lebih siap mengajar den-gan kurikulum baru karena disediakan buku siswa dan buku pegangan guru yang didalamnya termasuk pedo-man pembelajaran dan pe-nilaian. “ Tidak ada peruba-han signifikan pada struktur kurikulum dan materi pem-belajaran, hanya perubahan pada proses pembelajaran dan penilaian,” jelas Musliar.

Untuk itu lanjutnya, so-sialisasi akan dilaksanakan setelah memperbaiki kuri-kulum berdasarkan hasil uji buplik yang dilanjutkan den-gan Raker dan RDP dengan Komisi X DPR. Dia men-gatakan jika menjumpai ada guru yang belum pahan soal

kurikulum 2013, memang hal ini belum dilakukan karena masih terbatas ke uji publik.

Uji publik memang han-ya mengundang kalangan yang terbatas yang kira-kira bisa memberi masukan. Na-mun kalau sosialisasi tentu-

nya setelah dokumen kuri-kulum ini secara utuh bisa dirumuskan, dan mendapat pandangan dari Komisi X DPR. “ Ini sudah dijalank-an, mudah-mudahan tidak terlalu lama akan selesai,” ujarnya.

(spy)

KPU Targetkan 75 % Pemilih Pada 2014garaan pendidikan pemilih kepada masyarakat kampus serta menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu,” kata Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam pernyataan res-mi yang diterima di Jakarta, Jumat malam.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Husni dan Ketua Forum Rektor Indonesia Laode M. Kamaluddin di Semarang, dengan disaksikan oleh Wakil Presiden Boediono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, seta Komisioner KPU Ferry

Kurnia Rizkiyansyah. Forum Rektor Indonesia bertang-gungjawab untuk melakukan pendidikan pemilih, terma-suk di dalamnya membina, memantau dan mengevaluasi program pendidikan pemilih tersebut.

Sementara itu, KPU me-miliki tugas dan tanggung jawab untuk memfasilitasi pelaksanaan pendidikan pe-milih di perguruan tinggi yang telah ditunjuk oleh Fo-rum Rektor Indonesia. “Inti-nya kita ingin bersama-sama memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pelaksanaan pemilu meru-pakan bagian dari proses demokrasi,” ujar Husni.

Wapres Boediono menga-jak rektor di Indonesia untuk mengawal proses demokrasi dengan membantu pemil-ih mendapatkan informasi obyektif mengenai calon pemimpin yang akan dipilih. “Salah satu hal sederhana tapi efektif untuk menguji integritas para calon adalah untuk menyampaikan kepada publik informasi mengenai laporan kekayaannya, catatan pembayaran pajak serta pe-nyelesaian kewajibannya,” kata Boediono di Semarang, Jumat. Wapres mengatakan bahwa 2013 dan 2014 akan menjadi tahun yang sibuk dengan sejumlah kegiatan politik menjelang pemili-

han umum anggota DPR, DPD dan DPRD, serta pemilihan presiden dan wakil presiden. Melalui kerja sama tersebut, se-jumlah perguruan tinggi di Tanah Air diharapkan dapat meningkatkan kes-adaran politik di kalangan para alumni, khususnya perempuan. “Hari ini partai-partai masih men-geluhkan minimnya parti-sipasi perempuan, semen-tara kita ketahui bahwa lulusan perguruan tinggi banyak dari kalangan perempuan. Padahal in-deks prestasinya di kam-pus membanggakan,” ujar Husni. (F013)

Pemerintah Tak Konsisten Soal Data Honorer

dan Pembangunan (BPKP) dalam melakukan verifikasi validasi (verval) tahap satu data honorer yang dianulir pemerintah.

“Ini aneh, saat pengumu-man 30 Maret 2012 banyak daerah dinyatakan lolos, tapi kemudian setelah quality as-surance (QA), malah tidak

muncul sama sekali,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo dalam rapat dengar pendapat dengan Wamen PAN&RB, Kepala BKN, dan Kepala BPKP, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu.

Ganjar mencontohkan Kabupaten Purbalingga yang dalam uji publik disebut-kan ada 194 honorer K1 memenuhi kriteria (MK). Anehnya pada Desember 2012, nama honorer K1 Pur-balingga tidak muncul sama sekali. “Kok bisa hilang na-ma-namanya padahal yang melakukan verval ada tim itu juga. Kalau saya katakan, ini datanya tidak valid makanya muncul banyak masalah,” ujarnya.

Menjawab soal i tu , WamenPAN&RB Eko Pra-

sojo mengakui ketidakcer-matan pemerintah saat verval tahap satu. Ketidakcermatan itulah yang menyebabkan banyak komplain atas data tersebut. “Kami akui pemer-intah kurang cermat dalam penanganan verval pertama. Ini karena keterbatasan wak-tu, anggaran, dan SDM. Itu sebabnya, MenPAN&RB ke-mudian memintakan BPKP untuk melakukan QA, audit tujuan tertentu (ATT), dan verval tahap dua,” ujarnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kepala BPKP Mardiasmo mengatakan, hasil QA, ATT, dan verval tahap dua dapat dipertang-gungjawabkan karena secara institusi BPKP turun lang-sung. Berbeda dengan verval tahap satu, BPKP hanya

diperbantukan saja di BKN untuk memeriksa dokumen. “Sejak Agustus 2012, BPKP langsung melakukan pemer-iksaan dan hasilnya ada 52 ribuan honorer K1 dari total 72 ribu yang clear. Sisanya masih diperiksa BPKP,” ujarnya.

Pengakuan ketidakcer-matan pemerintah ini, lang-sung diapresiasi Komisi II DPR. Hanya saja kata Ganjar, ketidakcermatan pemerintah ini telah meru-gikan publik karena merasa dibohongi. “Kalau posisi saya ada di atas bapak-bapak pejabat ini, anda akan saya berikan sanksi. Sebab, keti-dakcermatan Anda semua menunjukkan kerja pemerin-tah tidak profesional,” tegas Ganjar. (NT)

Pengadaan Pilgub Gagal Lelang

Gubernur Tinjau Tanggul Jebol

108 Pejabat Dilantik

Dana LPDB-KUMKM Cair Rp 214,7 Miliar

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013NUSANTARA

10

TANGERANG, (WN)Kasus pungutan liar (pungli) yang menimpa ahli waris

dalam mengurus surat kematian membuat anggota DPRD Kota Tangerang meradang. Wali Kota Tangerang diminta segera menindak PNS yang kerap melakukan pungli di institusinya.

Anggota DPRD Kota Tangerang, Aulia Epria Kembara meminta Walikota Tangerang, Wahidin Halim menjatuhkan sanksi tegas bagi oknum pegawai Kecamatan Cipondoh yang menarik Pungutan liar (Pungli) dari warganya. “Kenapa urus surat kematian, ahli waris dikenai biaya sampai Rp100 ribu, ini jelas pungli,” kata Aulia, Sabtu kemarin.

Malah menurut Aulia, idealnya jika ada warga yang meninggal, ahli waris mendapatkan santunan dari pemerintah. Ia mencontohkan Kota Depok yang memberi santunan pada ahli waris sebesar Rp2 juta. “Ini kok bukannya dikasih santunan malah dimintain uang. Harus ada pembinaan kepada aparatur pemerintah daerah,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, terkuaknya praktek pungli di Kecamatan Cipondoh setelah mendapatkan laporan dari istri reporter TVRI, Jamaludin (Rojali) yang meninggal pekan lalu. Ade, istri Rojali diminta membayar uang Rp100 ribu oleh oknum staf kecamatan yang bernama Darwini untuk surat kematian dan surat ahli waris yang dibubuhi tanda tangan camat setempat. (red/ysw)

SERANG, (WN)Dinas Tata Ruang Bangunan dan Perumahan

(DTRBP) Kabupaten Serang menyiapkan perencanaan pembangunan kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang. Perencanaan untuk pembangunan tersebut mulai dari master plan, detail engineering design (DED) dan rencana detail tata ruang dengan total anggaran sekitar Rp1,5 miliar.

Kepala DTRBP Kabupaten Serang Fachri Fatoni mengatakan, sedang menyiapkan perencanaan pembangunan mulai master plan kawasan puspemkab, DED dan amdal. “Meski sudah ada lahan yang dibebaskan, kami belum melaksanakan kegiatan apa pun di lokasi yang sudah dibebaskan. Kami sekarang, baru membuat perencanaan. Sekarang perencanaan untuk master plan DED dan amdal sedang proses lelang,” katanya. Menurut Fachri, diperkirakan untuk perencanaan pembangunan puspemkab bisa selesai dalam enam bulan. “Dishub (Dinas Perhubunga-red) Kabupaten Serang juga ada program pembuatan amdan lalin (lalu lintas-red). Fachri mengungkapkan, master plan puspemkab tersebut, berisi penataan kawasan. “Mulai dari perkantoran, ruang terbuka hijau dan lain-lain,” katanya.

Kepala Seksi Perencanaan Tata Ruang pada DTRBP Kabupaten Serang Muhamad Hanafi mengungkapkan, pada 2012 ada tiga kegiatan, di DTRBP, yaitu pembuatan master plan, DED lengkap dengan maket atau miniatur puspemkab, dan perencanaan detail tata ruang. “Untuk tiga kegiatan, total anggaran dialokasikan Rp1,5 miliar,” katanya, Minggu (13/5). Hanafi mengungkapkan, saat ini tiga kegiatan tersebut prosesnya sudah dalam tahap pelelangan. “Kalau tidak salah, Selasa besok proses masa sanggah. Proses selanjutnya nanti ada penawaran harga,” katanya. (rd/red)

Selain Sudendi, Kejati juga menahan panitia pen-gadaan, Edwin, dan Direktur PT PUM Reinhard Naing-golan. Ketiganya ditahan hingga 20 hari ke depan. Sebelum ditahan ketiganya menjalani pemeriksaan di lantai dua ruang intelijen Kejati. Sudendi didampingi sa¬lah satu tim kuasa huk-umnya dari kantor penga-cara Agus Setiawan, Ferry Renaldy.

Demikian pula den-gan tersangka Reinhard Naing¬golan, didampingi seorang pengacara. Pemerik-saan dihentikan sekira pukul 11.30 WIB untuk istirahat kemudian dilanjutkan kem-bali pada pukul 12.30 WIB setelah zuhur. Penahanan ke-tiga tersangka mulai terlihat ketika mobil tahanan Kejati tampak parkir di depan pintu kantor Kejati. Tak lama ke-tiga tersangka itu digiring masuk ke dalam mobil.

Sebelum sampai ke mo-bil tahanan, wartawan yang sudah menunggu sejak pagi

KARAWANG, (WN)Banjir yang melanda kota

Jakarta beberapa hari ini memberikan impact yang besar di beberapa sektor industri, termasuk industri otomotif. Pabrik perakitan mobil dan sepeda motor di Sunter, Jakarta Utara, meng-hentikan produksi karena musibah tersebut. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) se-laku perakit mobil terbesar di Indonesia pun mengaku ha-rus menghentikan sementara kegiatan produksinya karena terjangan banjir yang masuk ke area pabrik.

“Industri lumpuh, meski-

BEKASI, (WN)Has, oknum Kades Sarimukti,

Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi dilaporkan ke Polsek Cibitung dengan No PolsPL/899-Cbt/K/XI/2009/SEk Cbt karena diduga telah melakukan penga-niayaan terhadap salah seorang warga ditempat hiburan malam di Kedaung, Desa Kerta Mukti, Kecamatan Cibitung. Korban yang diketahui Nisan Sanjaya (26), warga Kampung Gebang, RT.02/09, Desa Satriajaya, Ke-camatan Tambun Utara telah menyerahkan kasusnya ditangani Polsek Cibitung.

Informasi wartawan, Nisan Sanjaya membenarkan Has ok-num Kades Sarimukti dilaporkan ke Polsek Cibitung. Menurut Cerita Nisan, kejadian itu berawal sekitar jam 22.00 WIB, sedang

BEKASI, (WN)Air baku dari Kalimalang

tercemar minyak solar pada Jumat (18/1). Akibatnya, PT Aetra sebagai operator air bersih menghentikan produksinya di instalasi pengolahan air Buaran I, Buaran II, dan di kantor instalasi Kalimalang, sejak Jumat sore. Dengan ke-jadian ini, suplai air baku yang biasa diperoleh PT Aetra dari aliran Kalimalang

BOGOR, (WN)Dalam rangka mengantisipasi pengamanan

menjelang Pemilukada Gubernur Wakil Gubernur Jawa Barat yang jatuh pada 24 Februari 2013, seluruh personel dari polisi, linmas dan Satpol PP Kota Depok mengikuti apel Pembukaan Latihan Pra Ops Mantap Praja 2013 untuk mengamankan Kota Depok.

Personel TNI pun siap mem-back up jika terjadi peristiwa yang paling buruk. Jajaran Polresta Depok menggelar apel kesiapsiagaan di Aula lantai 1 Pemerintah Kota Depok yang seyogianya dilaksanakan di Lapangan Balaikota. Turut hadir pula Wali Kota Depok H. Nur Mahmudi Isma’i dalam kegiatan apel siaga tersebut.

Kapolres Depok, Kartiko menginstruksikan kepada personel pelaksana pengamanan supaya jika bertindak sesuai dengan prosedur yang ada. Apabila kondisi telah mencapai eskalasi tinggi, Kartiko mengistruksikan jangan takut bertindak tegas dengan catatan semua langkah itu telah sesuai prosedur. Kapolresta telah mempersiapkan personel polisi termasuk linmas, Satpol PP dan satpam. “Saya harap seluruh warga yang sejuk-sejuk saja, dingin-dingin saja. Kalau dipanas-panasi jangan panas. Pokoknya yang damai saja” tutur Kapolres. (at/SUNI)

BOGOR, (WN)Sekolah Dasar Sekolah Alam Bogor (SDSAB) Kelu-

rahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, telah meraih predikat Juara II pada Lomba Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) untuk jenjang Sekolah Dasar tingkat Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan pada Tahun 2012, yang diselenggarakan oleh Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan Keputusan Tim Pembina Usaha Kes-ehatan Sekolah Provinsi Jawa Barat No. 852/XI/UKS-2012 tanggal 28 Nopember 2012 Tentang Juara Terbaik Lomba Reduce, Reuse, dan Recycle (3R) Jenjang Sekolah Dasar (SD) Tingkat Provinsi Jawa barat Tahun 2012. Pemenang lainnya dari lomba ini adalah Sekolah Dasar Negeri Win-dusengkahan 1 Kabupaten Kuningan sebagai Juara I, diikuti Juara II yaitu Sekolah Dasar Islam Terpadu Fitrah Hanniah Kabupaten Bekasi. Sedangkan Juara IV adalah Sekolah Dasar Negeri Mulyasari 2 Kota Banjar.

Ditekankan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bah-wa perlu dijaga dan diwujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang bisa diawali dari lingkungan sekolah yang juga dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa. Diharapkan, dukungan terus diberikan oleh berbagai pihak terhadap penanganan dan pengelolaan sampah sejak dini di lingkungan sekolah umumnya, sebagai bagian upaya dalam sistem penanganan sampah Kota. Upaya tersebut penting guna mengurangi beban operasional pengang-kutan sampah dan memperpanjang umur TPA (Tempat Pengolahan Akhir) sampah.

Pengelolaan sampah sistem 3R merupakan cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping men-golah sampah menjadi kompos contohnya. Pengelolaan sampah dengan sistem 3R dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.

Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti men-golah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. (rekson)

Kalimalang Tercemar Minyak Solar

Dua orang teknisi melakukan pemeriksaan di Instalasi Produksi Air PT PAM Lyonnasise Jaya (Palyja). (sumber: Antara)

sebanyak 5.400 liter per detik terhenti beberapa jam.

“Kami Perwakilan Manaje-men PT Aetra meminta maaf kepada pelanggan dengan ketidaknyamanan ini. Sebab kami membutuhkan waktu untuk membersihkan aliran Kalimalang dari minyak solar sehingga air baku di aliran itu bisa diolah kembali,” ungkap Corporate Communication Manager PT Aetra, Rika Anju-lika, kepada wartawan.

Rika menuturkan, aliran Ka-limalang diketahui mulai terce-mar minyak solar, pada Jumat siang sekitar pukul 12.00 WIB. Cemaran solar dilihat petugas yang mengambil sampel air di dekat Metropolitan Mal, Bekasi. Setiap tiga jam sekali memang ada petugas yang mengambil sampel air. Pencemaran dari bahan bakar minyak itu setelah diamati, semakin meluas. Bah-kan, baunya cukup menyengat hidung warga sekitar. (Red/WN)

Kami Perwakilan Manajemen PT Aetra meminta maaf kepada pelanggan dengan ketidaknyamanan ini. Sebab kami membutuhkan waktu untuk membersihkan aliran Kalimalang dari minyak solar sehingga air baku di aliran itu bisa diolah kembali,”

Mantan Purek Untirta DitahanKASUS DUGAAN KORUPSI RP 49 MILIAR

SERANG, (WN)Mantan Pembantu Rektor (Purek) II Universitas Sultan Ageng Tir¬ta¬yasa (Untirta) Sudendi telah dijebloskan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Serang oleh Kejati Banten. Sudendi merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laboratorium Untir ta pada proyek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) senilai Rp 49 miliar.

tidak mendapatkan pernyata-an apa pun dari ketiga ter-sangka karena mereka tidak berkomentar saat ditanya wartawan. Ketiga tersangka langsung masuk ke dalam mobil tahanan untuk dibawa ke Rutan Serang.

Kuasa hukum Reinhard yang enggan menyebutkan namanya juga tidak mau berkomentar mengenai pena-hanan ini. “Nanti saja,” kata lelaki bertubuh gempal itu.

Salah satu pengacara Su-dendi, Ferry Renaldy sempat mengungkapkan kekece-waan terhadap penahanan kliennya. Kata dia, selama ini kliennya telah koperatif terhadap penyidik Kejati Banten. “Selama ini sudah koperatif. Klien kami dibu-tuhkan mahasiswa karena masih aktif sebagai dosen (di Untirta-red). Kami akan melayangkan penangguhan penahanan,” tegasnya.

Soal nilai kerugian negara dalam kasus ini, Ferry men-gaku, pihaknya belum men-getahui. Dalam kasus terse-

but sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Sudendi hanya menandatan-gani barang yang diadakan oleh pihak ketiga.

Terpisah, Wakil Kejati (Wakajati) Banten Memed Sumenda menyatakan, pe-nahanan dilakukan untuk memudahkan penyidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan ketiga tersangka. Tindakan hukum tersebut juga sesuai Pasal 21 ayat (1) KUHAP, penyidik khawatir ketiga tersangka akan melari-kan diri meskipun koperatif. “Mereka kami tahan selama 20 hari. Bisa ditambah kalau penyidikan belum selesai. Tersangka baru kemungkinan ada,” tandasnya didampingi Asintel Kejati Dicky Rahmat Rahardjo. Nilai kerugian negara dalam kasus yang juga melibatkan mantan ben-dahara umum DPP Partai Dmeokrat M Nazaruddin ini diakui Dicky belum diketahui karena audit perhitungan

kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) belum rampung. “Tinggal peny-elesaian tahap akhir. Dalam waktu dekat ini akan diserah-kan ke kita,” ujarnya.

Agus Setiawan yang di-hubungi melalui ponsel juga menyatakan kekecewaan ter-hadap penahanan Sudendi. Ia menilai, penyidik Kejati over acting lantaran penangguhan penahanan telah diajukan se-jak Rabu (16/5) pukul 14.00 WIB. “Kejati over acting. Saat jadi tersangka, kita aju-kan permohonan agar tidak dilakukan penahanan. Apa pun akan kita lakukan untuk memastikan penghormatan atas hak-hak hukum dan hak asasi,” tandas Agus yang mengaku tengah berada di luar kota.

Proyek pengadaan labo-ratorium di lima universitas termasuk Untirta merupakan proyek besar Kemendikbud yang anggarannya diambil

dari APBN Perubahan Tahun 2010. Di Untirta sendiri, anggaran itu diperuntuk¬kan buat laboratorium Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kegu-ruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, serta Fakultas Teknik Untirta di Kota Cilegon.

Namun dalam perjala-nannya, proyek ini diduga sarat penyelewengan. Ka-sus ini juga sempat ramai karena mantan bendahara umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin, terseret di dalamnya. Kejati Banten mulai melakukan penyelidi-kan kasus ini pada Oktober 2011. Pada 17 November 2011, kasusnya ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan dan menetap-kan tiga tersangka. Dalam penyidikan, penyidik Ke-jati tak hanya memeriksa belasan saksi termasuk man-tan Direktur Marketing PT Anugerah Nusantara (salah satu perusahaan Grup Permai milik Nazaruddin) Mindo Rosalina Manulang dan man-tan Direktur Keuangan PT Anugerah Nusantara Yulianis di gedung KPK, penyidik juga menyita 480 dokumen peralatan laboratorium, do-kumen perusahaan, faktur, dan berkas lelang. Penyidik Kejati juga mengecek lang-sung peralatan laboratorium itu langsung ke fakultas pe-nerima bantuan. (RB/red)

Astra Daihatsu dan Honda Hentikan Produksi Pengelolan Sampah Tingkat Jabar

Kades Pukul Warga Ditempat Hiburan

pun pabrik tidak kebanjiran, rantai pasokan komponen dari pemasok juga terputus, menyebabkan kami tidak bisa produksi,” komentar Sudir-man Maman Rusdi, Pres-iden Direktur ADM, Kamis malam. Gangguan produksi juga dialami Daihatsu di pabrik barunya di Karawang, karena tergantung pada paso-kan komponen yang dikirim dari beberapa wilayah di Pulogadung, Jakarta Utara. Akibat berhentinya produksi sehari, ADM mengaku ke-hilangan produksi sampai 2.000 unit.

Sementara itu, PT Astra

Honda Motor (AHM), pro-dusen sepeda motor terbesar di Indonesia-juga mengaku mengalami hambatan proses produksi. Pabrik tidak bisa beroperasi penuh mengaki-batkan unit yang diproduksi berkurang dari normal. Mar-gono Tanuwijaya, Direk-tur Pemasaran AHM men-gatakan, setiap hari kapasitas produksi sepeda motor Honda mencapai 15.000 - 16.000 unit mengandalkan tiga pabrik di Sunter, Pulogadung dan Cika-rang, Jawa Barat. Namun aki-bat banjir tersebut, produksi menurun hingga mencapai 15 - 20 persen. (kpl/bun)

asik duduk di warung milik Nelan di Kedaung tiba-tiba ditegor oleh oknum Has. “Kamu anak mana?,” tanya Has, lalu dijawab oleh Nisan kalau dirinya dari Desa Satriajaya, Tambun Utara. Tanpa basa basi, Has memukul pelipis mata saya dan teman Has juga ikut memukul saya, ujar Nisan.

Akibat bogeman yang tiba-tiba itu, mengakibatkan bagian

muka Nisan lemban dan dari pelipis mata mengeluakan darah segar. Oleh rekannya, Nisan dilari-kan ke Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Nisan berharap agar laporan nya segera ditindaklanjuti ini merupakan pen-ganiayaan, kalau hal ini dibiarkan kedepan akan ada yang menjadi korban penganiayaan oknum Kades ujar, Nisan. (Sd/son)

Korban Samsul.Hasyim

Pungli Kematian, Dewan Desak Walikota Bertindak

Perencanaan Puspemkab Dibiayai Rp1,5 Miliar

Pengamanan dan Antisipasi Menjelang Pilgub Jabar

EDISI 184/ Tahun XIII / 21 - 31 Januari 2013SAMBUNGAN

11

Kejatisu Persilahkan KPK Ambil Alih Kasus Rp 1, 5 Miliar .........................

Aktivis Wacanakan Penggulingan SBY ? .........................

Pemerkosa, Potong Saja Alat Vitalnya ! .........................

dari hal. 1

dari hal. 1

dari hal. 1

Sumut Noor Rachmad. Namun, hanya sampai disitu. Dalam kasus yang sama yang kasusnya ditangani Polda Sumut, mantan bawahan Rahudman, Amrin Tambu-nan telah dipenjara 4,5 tahun penjara.

“Bisa saja diambil KPK karena ada peraturannya. Namun tidak mudah un-tuk mengambil kasus ini (Rahudman-red) karena ada syarat-syaratnya,” kata Kasi Penkum/Humas Kejatisu, Marcos Simaremare kepada wartawan.

Hal ini dikatakan Marcos menanggapi banyaknya ele-men organisasi seperti Lem-baga Bantuan Hukum (LBH) Medan yang menyurati KPK

kesepakatan itu harus diupay-akan bersama-sama. “Saya ingin sejak tahun lalu SBY turun, tapi jika para peserta KDI mau SBY turun besok, saya akan mengikuti kes-epakatan bersama itu.” katan-ya. Musyawarah akbar KDI dihadiri sekitar 2 ribu akti-

harus dihukum berat. Potong alat vitalnya, jika perlu

“Pelaku pemerkosaan harus mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai UU yg berlaku di Indonesia, serta jika

memohon dilakukan super-visi dan pengambilalihan perkara tersangka Rahudman Harahap, mantan Sekdakab Tapanuli Selatan 2005 yang sekarang menjabat sebagai Walikota Medan.

Menurutnya KPK tidak mudah mengambil alih ka-sus yang ditangani Kejatisu sejak tahun 2010 karena akhir-kahir ini Kejatisu sudah bekerja keras untuk menyele-saikan tersebu sesuai dengan peraturan yang berlaku.”Kita sudah bekerja dengan opti-mal,” klaimnya.

Marcos menambahkan KPK tidak asal-asal men-gambil alih kasus yang su-dah menjadi perhatian publik ini. Walaupun banyak elemen

organisasi yang mengirim data ke KPK. “Kita berupaya melakukan penanganan ini. KPK mengambil alih kasus bukan asal-asalan,” tam-bahnya.

Bagi elemen organisa-siyang meminta KPK un-tuk mengambil alih kasus, lanjutnya boleh-boleh saja. Pihaknya menganggap itu se-buah masukan untuk Kejatisu menyelesaikan kasus ini.

Sebelumnya, Kepala di-visi, Advokasi, HAM dan Korupsi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Ah-mad Irwandi Lubis setelah mendapatkan surat balasan dari KPK terkait surat yang dilayangkan LBH Medan yang mamohon untuk dilaku-

kan supervisi dan pengam-bilalihan perkara tersangka Rahudman Harahap pada Kamis.

Menurut Irwandi ber-dasarkan balasan yang di-berikan KPK tertanggal 26/12/2012 memberikan sinyal KPK akan mengambil alih kasus Rahudman Hara-hap yang sekarang menjabat sebagai Walikota Medan.

“Kita yakin dengan su-rat balasan ini, KPK Sudah mendapat pengaduan dari masyarakat dan tidak menu-tup kemungkinan kasus ini diambil alih KPK sepanjang Kejatisu tidak punya nyali menangani kasus tersebut,” kata Irwandi

Irwandi menyebutkan

isi balasan yang diberikan KPK “Berdasarkan surat pengaduan saudara Nomor: 211/LBH/S/XII/2012 tang-gal 6 Desember 2012 kepada KPK, dapat diomformasikan bahwa KPK sudah menerima pengaduan sejenis. Pengad-uan saudara menjadi bahan informasi untuk bahan koor-dinasi dan supervise atas penanganan kasus yang di maksud,” sebutnya.

“Untuk itu, kami meng-harapkan KPK untuk melaku-kan koordinasi dengan Ke-jatisu. Seandainya Kejatisu dinilai tidak sanggup oleh KPK harus mengambil alih kasus tersebut supaya tidak mengendap di Kejatisu,” ka-tanya lagi. (Red/Was)

vis lintas organisasi perger-akan di seluruh Indonesia. Tumpal Simaremare, aktivis reformasi 1998 asal Sumatera Selatan menyatakan KDI harus mampu menguatkan konsolidasi gerakan rakyat melawan rezim nekolim. “PR besar kita berjuang menasi-

onalisasi seluruh aset modal asing yang menguasai hajat hidup orang banyak demi meningkatkan pendapatan dalam negeri yang berujung pada upaya menyejahterakan rakyat Indonesia,” papar Tumpal.

Aktivis lainnya asal Lam-

pung, Sahbuddin Usman menyatakan rakyat Lampung di pelosok desa merindukan perubahan Indonesia. Mereka kecewa dengan carut-marut persoalan korupsi di tanah air dan penegakan hukum yang tak berpihak pada rakyat. Sahbudin menambahkan

dirinya siap mensosialisasi-kan dan mengimplementa-sikan kesepatan para aktivis di KDI. “Rakyat Lampung merindukan perubahan. Kita harus bersatu demi mewu-judkan harapan rakyat,” kata Sahbuddin.

(Son/red/Berbagai Sumber)

terbukti melakukan hal pidana yang serupa untuk kedua kalinya, alangkah baiknya jika kita mengikuti hukuman di negara Timur Tengah yakni potong alat vital. Potong saja

alat vital pemerkosa dia tidak akan melakukan kedua kali dan memberi efek jera bagi yang lain,” ujar Roro.

Pelantun lagu Bawa Ku Melayang ini pun punya

beberapa tips jitu bagi kaum wanita untuk menghindari tindak pemerkosaan, salah satunya adalah membekali diri dengan bela diri seperti yang dilakukannya. “Pertama coba

bekali diri dengan bela diri, kayak saya bela diri Wushu. Trus, hindari berpergian malam, terakhir jika di jalan ada orang yang mencurigakan langsung saja menghindar,” (tim)

BANDUNG, (WN)Masyarakat Kota Bandung yang ingin memperpan-

jang masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM) roda dua maupun empat bisa mendatangi lokasi Bandung Trade Mall (BTM). Kendaraan khusus pelayanan SIM Kelil-ing Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung akan menemui masyarakat di lokasi tersebut.

Informasi ini sesuai dengan yang diinformasikan lewat situs resmi traffic management center (TMC) Satlantas Polrestabes Bandung, www.tmcbandung.com.Layanan SIM Keliling dibuka mulai pukul 09.00 - 14.00.

Alangkah baiknya, pemohon datang lebih pagi agar bisa kebagian formulir dan tidak terlalu mengantre.SIM Keliling ini hanya melayani perpanjangan SIM A dan C.

Adapun persyaratan untuk memperpanjang SIM ini, adalah membawa SIM asli yang diterbitkan oleh Satlantas Polrestabes Bandung (yang masa berlakunya telah habis kurang dari satu tahun) dan membawa KTP yang dikeluarkan dari Kotamadya Bandung (resi KTP dan KK jika KTP habis masa berlakunya).

Masyarakat pemohon yang membutuhkan informasi lengkap tentang SIM, atau SIM Keliling ini bisa men-ghubungi bagian informasi di 022 70014885 dan 022 4203505. Sedangkan biaya perpanjangan SIM A adalah Rp 150 ribu dan SIM C Rp 145 ribu. (red/dic)

BANDUNG, (WN)Keseriusan ujicoba program 4 In 1 yang pertamaka-

linya melibatkan berbagai pihak. Seperti halnya, POM TNI Angkatan Udara dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung yang akan terjun ke lapangan. Begitupun, sejumlah Polwan akan membagi-bagikan leaflet peta jalan alternatif bagi mobil yang berpenumpang kurang dari 4 orang.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso didampingi Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Yully Kurniawan mengungkapkan, agar menge-tahui respon masyarakat program 4 In 1 diujicobakan. Sebelum payung hukum maupun program satu mobil berisi empat penumpang dipatenkan setiap akhir pekan nantinya.

“Kami menyadari dan memang masih harus melaku-kan pengkajian serius. Berkoordinasi dengan pemkot, instansi, dan beberapa pihak terkait lainnya. Sambil hal itu berjalan, kami ujicobakan untuk mengetahui respon dari masyarakat dan berbagai pihak,” ujar Kapolrestabes di Mapolrestabes Bandung, Kamis (17/1) sore kemarin.

Polrestabes Bandung akan mengujicobakan program 4 In 1 (Four in One) untuk pertamakalinya, sekitar pukul 15.00 -- 18.00, Jumat (18/1) dan pukul 09.00 - 12.00, Sabtu (19/1). Sedikitnya 100 anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung akan terkonsentrasi di kawasan 4 In 1. Jumlah tersebut, belum termasuk instansi lain. (red)

JAKARTA, (WN)Partai Damai Sejahtera (PDS) menuding Komisi

Pemilihan Umum (KPU) telah ‘disetir’ partai politik tertentu yang saat ini memiliki kursi di Senayan. Ketua Umum PDS Denny Tewu menilai, KPU ditekan agar tidak meloloskan partai-partai tertentu, termasuk par-tainya, sebagai kontestan Pemilu 2014. “KPU ada dalam tekanan,” kata Denny dalam diskusi Aliansi Nasional Indonesia (Anindo) di Jakarta, Sabtu (19/1).

Hadir dalam diskusi Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban, Ketua Umum Partai Bu-ruh Sonny Pudjisasono, Ketua Umum Anindo Edwin Soekowati, dan beberapa petinggi partai politik lainnya.

Denny mengklaim, PDS layak diloloskan sebagai peserta Pemilu 2014. “Kami punya bukti layak diser-takan dalam pemilu. Kami tidak diperlakukan setara. Bagaimanapun keadilan harus ditegakkan,” kata Denny.

Menurut dia, status quo di KPU ini akan mempersulit masa depan politik Indonesia yang terkesan tanpa kon-sep. Ditambahkan, oligarki politik di negeri ini sudah lampu kuning. Karenanya, perlu dilakukan reformasi guna menjadikan hukum sebagai panglima. “Bagi kami, sebenarnya berpolitik ini melayani bukan mengejar kekuasaan.Perjuangkan keadilan dan kebenaran, maka akan damai dan sejahteralah kita,” tegas Denny. (fys)

Jatah raskin yang menjadi hak masyarakat miskin justru ‘disunat’. Pada kenyataannya ma-sih ada rakyat miskin yang menerima beras di bawah ketentuan terse-but.Anggota Komisi IV DPR Ian Siagian mengatakan, di Pekan-baru, masyarakat yang menerima beras miskin hanya 7 kg per RTS.

“Penya lu ran i n i menyalahi aturan yang telah ditetapkan di In-pres yaitu 15 kg per RTS. Tapi di Kota Pe-kanbaru masyarakat hanya menerima 7-10 kg per RTS,” ucap Ian dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Senin pekan lalu.

Menanggapi ini, Di-rektur Utama Bulog, Sutarto Alimoeso ber-

POM TNI AU dan Dishub Kawal Ujicoba 4 In 1

Layanan SIM Keliling di BTM Kircon

PDS Tuding KPU ‘Disetir’

Penyaluran Raskin Dinilai Menyalahi AturanJAKARTA, (WN)Penyaluran beras untuk orang miskin (raskin) dinilai telah melanggar aturan. Inpres terkait penyaluran beras miskin menetapkan bahwa setiap Rumah Tangga Miskin (RTM) harus menerima minimal 15 kg raskin.

janji akan menindaklan-juti temuan tersebut. Dia menjelaskan, tugas Bulog saat ini hanya menyalur-kan beras miskin sampai titik distribusi sementara penyaluran ke rakyat miskin merupakan tugas pemerintah daerah.

Meski demikian, dia me-nyebutkan bahwa di Bu-log ada tim penyidik mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat daerah. Sejauh ini, dia mengaku belum meneri-ma laporan ketidakberesan penyaluran beras miskin.

“Kami akan selidiki dan kami akan berkoordinasi. Kalau ini terjadi di level Bu-log akan kami tindak tegas. Kalau kita menemukan, kita ungkap di level tersebut. Be-gitu sampai di titik distribusi dan titik bagi ini menjadi tugas pemerintah daerah. Namun kami ada tim kabu-paten dan tim itu melakukan

pengawasan,” jelas Sutarto.Sutarto tidak memungkiri

adanya kejadian semacam itu. Dia selalu meminta agar penyaluran beras miskin dia-tur by name by address. Jadi penerima beras miskin akan didata dan diberikan kartu sehingga memberikan ke-mudahan dalam penyaluran.

Aturan pemberian kartu ini juga tidak kunjung sele-sai dibahas dan belum bisa

diterapkan dalam waktu dekat. “Raskin ini di tingkat pemerintah menjadi bahasan serius tim nasional penang-gulangan kemiskinan mene-tapkan data RTS terbaru jawaban solusi agar tidak terjadi salah sasaran by name by address. Kami minta segera diterbitkan, karena tidak terbit menghambat realisasi pelaksanaan di la-pangan,” katanya.

Dia mengaku, saat ini pembuatan kartu peneri-ma beras miskin ini masih terus digodok. “Sekarang sedang jadi pilot proj-ect adanya penggunaan kartu, yang berhak me-nerima menggunakan kartu. Data langsung dari tim ke Pemda yang ke-mudian disampaikan ke kami,” katanya menutup pembicaraan. (red/ap)

JAKARTA, (WN)Perang yang paling dinanti

oleh masyarakat sudah tiba. Bu-kan konflik senjata, perang yang dimaksud adalah persaingan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang makin ren-dah. Siapa yang nyana, bunga KPR tahun ini berhasil menca-pai angka single digit setelah di tahun-tahun sebelumnya selalu di atas 10%.

Di tengah ancaman bubble properti, persaingan di seg-men ini justru makin ketat. Perbankan berlomba-lomba menawarkan paket bunga ren-dah melalui papan reklame yang terpampang di jalan-jalan protokol Jakarta.

Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang

Perang Suku Bunga Rendah KPR Kian Memanasmenawarkan bunga KPR sebe-sar 6,75%. Tentu saja, bunga rendah yang dimaksud tersebut diberikan fixed (tetap) selama beberapa tahun saja. (Lihat tabel). Jika masa kesepakatan tersebut habis, bank mener-apkan bunga floating (men-gambang) atau mengikuti me-kanisme bunga pasar hingga cicilan kredit rumah nasabah lunas.

Para bankir mengaku, penerapan suku bunga rendah di awal tahun cicilan adalah strategi bank untuk menggaet nasabah properti pasca regu-lasi Bank Indonesia (BI) yang menetapkan minimal uang muka sebesar 30% dari harga rumah. Sejak aturan ini berlaku 15 Juni 2012, bank langsung

memutar otak agar bisnis KPR tak surut.

Salah satu bank yang paling agresif menawarkan suku bunga KPR single digit adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA/BBCA). Jika di awal tahun bank yang terafi-liasi dengan Group Djarum ini menetapkan bunga KPR fixed 9% untuk 2 tahun pertama, mulai Oktober lalu BCA berani memberikan bunga KPR 8,5%. Bahkan bunga rendah tersebut diberikan fixed selama 5 tahun.

Direktur Konsumer BCA, Henry Koenaifi berterus terang, berkat tawaran bunga KPR yang landai tersebut, pertum-buhan penyaluran KPR selama sembilan bulan pertama berha-sil 5% lebih tinggi dari target

yang dipatok yakni sebesar 25%.

“Tahun ini porsi KPR BCA mencapai 16% dari total kredit bank. Rinciannya, sekitar Rp 40 triliun dari Rp 250 triliun,” jelasnya. Tahun depan, BCA berharap pertumbuhan peny-aluran KPR minimal tumbuh 20%.

Tenor bunga fixed melebarSeolah tak mau kalah

dengan bank swasta, insti-tusi keuangan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Negara Indo-nesia Tbk (BBNI/BNI) juga menggelar promo serupa. Ke-cenderungan yang bisa disim-pulkan adalah, perang semakin berkobar tatkala bank tak mem-

berlakukan bunga fixed selama 2 tahun. Melainkan dengan waktu yang lebih lama yakni 5 tahun. Bunga ringan diberikan lebih lama dan lebih rendah, siapa yang tidak tergiur?

Dari yang sebelumnya bertengger di level 9%-an, BNI menurunkan suku bunga KPR-nya melalui promo yang dinamakan BNI Griya Bunga Cantik. Promo ini dibagi men-jadi 3 tipe dengan suku bunga dan jumlah pinjaman berbeda. Tipe pertama yaitu suku bunga 6,99 % fixed 2 tahun untuk pinjaman lebih dari Rp 1 miliar. Tipe kedua yaitu 7,49% dengan pinjaman Rp 500 juta - Rp 1 miliar. Dan tipe ketiga 8,49 % dari Rp 250 miliar - Rp 500 juta.

(son/kont)

21 - 31 Januari 2013

ADVERTORIAL12

TIDAK disangka bahwa di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ada seorang aktor bintang film laga yang berbakat, Buche R. Noor yang alamatnya berdomisili di depan kantor Polres Purwakarta, kini dia membintangi

salah satu peran di film Raden Kian Santang yang di tayangkan setiap hari jam 21.00 wib di MNC TV.

Buche di film Raden Kian Santang berperan sebagai “Munding Bodas” yang difungsikan sebagai penggawa atau pengamanan kerajaan Pajajaran dari ancaman pihak – pihak musuh.

Munding Bodas bersama Maung Bodas ditugasi sebagai penggawa atau pejabat Kerajaan Pajajaran mempunyai tugas yang

BINTANGI FILM RADEN KIAN SANTANG

Buce R. Noor (Munding Bodas), Munding Bodas, Raden Kian Santang dan Maung Bodas

Buce R. Noor

sangat berat dari Raja Sribaduga Maharaja Prabu Siliwangi untuk mengamankan kerajaan Pajajaran.

Selain di film Raden Kian Santang, Buche R. Noor juga membintangi beberapa film laga diantaranya Wiro Sableng, Manusia Serigala, Prahara Prabu Siliwangi, Dendan Nyi Pelet, Samson Dll

Beliau merupakan kebanggan bagi Purwakarta yang memiliki putra daerah yang dapat berperan sebagai actor bintang Film di sejumlah Film laga. (BBL) Bersambung ………..

BERFIKIR POSITIF, mungkin sangat mudah diucapkan namun tak mudah dijalankan. Namun untuk Nadia Vega, berfikir positif

mutlak selalu dijalankan untuk mendapatkan mood yang bagus.

“Ya namanya manusia ada negative thinking-nya. Tapi kalau kebawa sedih terus muka kebawa jelek, mood juga kebawa. Makanya kalau ada pikiran yang negatif langsung aku belokin aja ke yang positif-positif,” ucap Nadia saat dihubungi KapanLagi.com.

Untuk mendapatkan mood positif selalu, Nadia Vega ternyata juga memiliki penyemangat atau mood booster. “Tergantung sih, nggak pasti. Tergantung aku lagi kepikirannya apa saja, bisa tempat, buku atau seseorang. Aku suka buku fiksi, aku suka berkhayal kali ya,” lanjutnya.

Namun, meski mengaku sebagai penyuka buku, pemeran film INIKAH RASANYA CINTA (2006) ini belum siap untuk membuat buku. “Buku belum sih, rencana mau bikin animasi lebih ke grafis. Kalau e-book sudah sempat bikin pas kuliah, tapi masih setengah ya pengen diselesain tapi nanti deh,” tandasnya. (tim)

Jaga Mood, Selalu Berfikir Positif

Nadia Vega