Warta Bea Cukai Edisi 401

81
PROFIL MARLINAH PENGGUNA JASA HARUS DILAYANI DENGAN BAIK PEMBENTUKAN CNT SALAH SATU CARA PENGAWASAN NARKOBA SECARA TERKOORDINASI DAN MENYELURUH... WAWANCARA JUSUF INDARTO APRIL 2008 TAHUN XXXIX EDISI 401 Peredaran Gelap Narkotika Peredaran Gelap Narkotika DJBC AWASI JALUR LAUT, UDARA DAN DARAT DJBC AWASI JALUR LAUT, UDARA DAN DARAT

Transcript of Warta Bea Cukai Edisi 401

Page 1: Warta Bea Cukai Edisi 401

MENUNGGU IMPLEMENTASIPROFILMARLINAHPENGGUNA JASA HARUSDILAYANI DENGAN BAIK

PEMBENTUKAN CNT SALAH SATU CARA PENGAWASANNARKOBA SECARA TERKOORDINASI DAN MENYELURUH...

WAWANCARAJUSUF INDARTO

APRIL 2008TAHUN XXXIX EDISI 401

Peredaran GelapNarkotika

Peredaran GelapNarkotika

DJBC AWASI JALUR LAUT, UDARA DAN DARATDJBC AWASI JALUR LAUT, UDARA DAN DARAT

Page 2: Warta Bea Cukai Edisi 401

1WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNGDirektur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Drs. Anwar Suprijadi, MSc

PENASEHATDirektur Penerimaan & PeraturanKepabeanan dan Cukai:Drs. Hanafi UsmanDirektur Teknis KepabeananIr. Agung Kuswandono, MADirektur Fasilitas KepabeananDrs. Kusdirman IskandarDirektur CukaiDrs. Frans RupangDirektur Penindakan & PenyidikanDrs. R.P. Jusuf IndartoDirektur AuditDrs. Thomas Sugijata, Ak. MMDirektur Kepabeanan InternasionalDrs. M. Wahyu Purnomo, MScDirektur Informasi Kepabeanan & CukaiDr. Heri Kristiono, SH, MAKepala Pusat Pendidikan danPelatihan Bea dan CukaiDrs. Endang TataInspektur Bea dan CukaiEdy SetyoTenaga Pengkaji Bidang Pelayanan &Penerimaan KCDrs. Bambang PrasodjoTenaga Pengkaji Bidang Pengawasan &Penegakan Hukum KCDrs. Erlangga Mantik, MATenaga Pengkaji Bidang PengembanganKapasitas & Kinerja Organisasi KCSusiwijono, SE

KETUA DEWAN PENGARAHSekretaris Direktorat JenderalBea dan Cukai:Drs. Kamil Sjoeib, MA

WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB

Kepala Bagian Umum:Sonny Subagyo, S.Sos

DEWAN PENGARAHDrs. Nofrial, M.A., Drs. Patarai Pabottinggi,Dra. Cantyastuti Rahayu, Ariohadi, SH, MA.Marisi Zainuddin Sihotang, SH.,M.M.Hendi Budi Santosa,Ir. Azis Syamsu Arifin, Muhammad Zein, SH, MA.Maimun, Ir. Agus Hermawan, MA.

PEMIMPIN REDAKSILucky R. Tangkulung

REDAKTURAris Suryantini,Supriyadi Widjaya,Zulfril Adha Putra

FOTOGRAFERAndy Tria Saputra

KORESPONDEN DAERAH` Hulman Simbolon (Medan),

Abdul Rasyid (Medan), Ian Hermawan (Pontianak)Donny Eriyanto (Makassar)Bambang Wicaksono (Ambon)

KOORDINATOR PRACETAKAsbial Nurdin

SEKRETARIS REDAKSIKitty Hutabarat

PIMPINAN USAHA/IKLANPiter Pasaribu

TATA USAHAMira Puspita Dewi S.Pt., M.S.M.,Untung Sugiarto

IKLANKitty Hutabarat

SIRKULASIH. Hasyim, Amung Suryana

BAGIAN UMUMRony Wijaya

PERCETAKANPT. BDL Jakarta

ALAMAT REDAKSI/TATA USAHAKantor Pusat Direktorat JenderalBea dan Cukai,Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta TimurTelp. (021) 478 65608, 478 60504,4890308 Psw. 154Fax. (021) [email protected]

REKENING GIRO a/n :MIRA PUSPITA DEWIBANK BNI 1946 CABANG CIPINANGRAWAMANGUN, JAKARTA TIMURNomor Rekening : 131339374

Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968

D A R I R E D A K S I

AKSI MELAWAN GENG NARKOBAulan Maret lalu redaksi WBC berkunjung ke beberapa daerah untukmeliput kegiatan kantor-kantor bea cukai. Beberapa diantaranyayang termuat pada edisi ini misalnya peresmian rumah dinas diBandung dan persiapan KPPBC Tanjung Perak Surabaya yangakan segera menjadi kantor pelayanan utama. Dalam edisi ini pula

redaksi melaporkan mutasi dan promosi pejabat DJBC eselon II yangdilakukan pada akhir bulan Februari lalu dan menyusul kemudian di awalbulan Maret terhadap eselon III.

Sementara itu, dalam rubrik laporan utama, redaksi menurunkan tulisantentang peredaran gelap narkotika dan obat terlarang, atau lebih sering dikenaldengan nama narkoba, dan peran DJBC dalam melakukan pengawasan. Topikini selaras dengan tema yang diusung WCO pada perayaan Hari PabeanInternasional yaitu “The Fight against Drugs Trafficking”.

Sebenarnya, masalah narkoba tidak akan pernah habis dibahas, dan itudisebabkan perang terhadap peredaran gelap narkoba tampaknya tidak akanpernah berakhir. Di Indonesia, perputaran uang dari bisnis gelap narkobakabarnya mencapai 1 hingga 2 triliun per hari, sedangkan korban akibatpenyalagunaan narkoba mencapai 3,2 juta jiwa, dan dari jumlah tersebut, lebihdari 1,1 juta jiwa adalah para pelajar dan mahasiswa.

Angka-angka tersebut sangat fantastis, untuk itu instansi-instansipenegak hukum yang ada harus bekerja keras untuk meredam korban-korban baru berjatuhan. DJBC sebagai penjaga pintu perbatasan,memiliki peran sangat vital untuk menjaga wilayah darat, laut, dan udaradari keluar masuknya narkoba illegal. Peran petugas bea cukai setiap kalimelakukan tangkapan narkoba (termasuk barang-barang selundupanlainnya) sering mendapat apresiasi dari masyarakat awam. Saya seringmendengar komentar-komentar dari masyarakat seperti, “Eh, kemarin beacukai nangkep narkoba ya .., atau, “Hebat ya bea cukai tangkap kurirnarkoba”. Sementara, saya belum pernah mendengar masyarakat biasabilang, “Hebat ya target penerimaan bea cukai terpenuhi”.

Tanpa bermaksud menafikan peran bea cukai dalam mengumpulkanpenerimaan buat negara serta membantu kalangan industri, kerja keraspencegahan dan penindakan yang dilakukan DJBC terhadap lalu lintasnarkoba illegal membentuk citra yang sangat positif bagi institusi bea cukai danpara petugas di lapangan. Di Amerika Serikat, industri filmnya (Hollywood)cukup banyak memperlihatkan aksi petugas US Customs berperang melawankartel heroin atau kokain dalam beberapa film action. Di luar masalah citra,saya percaya, penggambaran sepak terjang agen pabean dalam tugasnyapaling tidak memperkuat moral para petugas dilapangan.

Sayangnya, di Indonesia, hingga saat ini (mudah-mudahan saya tidaksalah) belum ada film yang memperlihatkan bagaimana petugas bea cukaiikut berperang melawan geng narkoba. Selain film action masih jarang,film di Indonesia sekarang lebih banyak yang bergenre drama percintaandan horor. Pertimbangannya, selain karena faktor biaya untuk film aksi,mungkin karena petugas bea cukai dianggap tidak cukup keren untukberaksi di depan kamera, dan penonton Indonesia sepertinya lebih sukamenonton pocong atau suster ngesot.

Lucky R. Tangkulung

B

1WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 3: Warta Bea Cukai Edisi 401

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Laporan Utama4-17

Daerah ke Daerah23-31

Pengawasan42-45

Wawancara18-20Direktur Penindakan danPenyidikan DJBC Jusuf Indartomemaparkan mengenaiupaya yang dilakukan olehdirektorat yang dipimpinnyadalam menangani masalahnarkoba illegal yang berasaldari luar negeri. Selengkapnyadapat disimak pada rubrikwawancara

Pengagalanpenyelundupan heroin danpengagalan transaksiMMEA illegal dengan pitacukai palsu mengisi rubrikpengawasan kali ini,disamping pengagalanpenyelundupan narkobajenis heroin oleh petugasKPPBC Soekarno Hatta

Maraknya peredaran narkobadi Indonesia dan berubahnyastatus Indonesia menjadiprodusen narkoba cukupmemprihatinkan. Mengenaiupaya Indonesia memerangiperedaran narkoba illegal diIndonesia oleh pemerintah,dapat disimak pada laporanutama kali ini

Profil KPPBC Tasikmalaya, pe-resmian rumah dinas KanwilDJBC Jawa Barat dan persiap-an KPPBC Tanjung Perak men-jadi KPU dapat disimak padarubrik daerah, disamping upayapenggagalan penyelundupanheroin oleh petugas KPPBCBelawan dan penggagalanekspor kuda laut oleh petugasKPPBC Soekarno-Hatta.

1 DARI REDAKSI3 NODA DAN LUMPUR

SIAPA TAKUT ?!Juara II Lomba Foto Dalam

Rangka Hari PabeanInternasional 2008

21 CUKAIDesain Pita Cukai 2008, SulitDitiru, Mudah di Deteksi

32 SEPUTAR BEA CUKAI36 SIAPA MENGAPA

- Bambang Riyanto- Budi Santoso- Wawan Sulistyo

38 INFORMASIKEPABEANAN DANCUKAICara Mudah Mengakses MPO

46 INFO PEGAWAI- Mutasi dan Promosi Pejabat

Eselon II- Mutasi Pejabat eselon III

Dilingkungan DJBC- Pegawai Pensiun Per 1 April

200851 KOLOM

- Kesehatan Adalah MasalahTertawa

- Kartini, Riwayatmu Dulu...55 RUANG KESEHATAN

ISPA danPenanggulangannya

56 RENUNGAN ROHANIKerahmatan Nabi

Muhammad SAW58 RUANG INTERAKSI

R.A. Kartini dan Pemikirannya60 PROFIL

Marlihah, SE.Ak.M.aK :Masalah Gender Bukan

Kendala Pekerjaan64 SEKRETARIAT

Sosialisasi PeraturanKepabeanan dan Cukai BagiMedia Masa

D A F T A R I S I

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 4: Warta Bea Cukai Edisi 401

3WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Noda dan Lumpur...Siapa Takut ?!Juara II Lomba FotoDalam Rangka Hari Pabean Internasional 2008Nama : Bambang Wicaksono, S.Sos, MMNip : 060086660Unit Kerja : KPPBC Ambon

Page 5: Warta Bea Cukai Edisi 401

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

L A P O R A N U T A M A

Secara geografis Indonesia yang terletak diantara Benua Asia dan BenuaAustralia dan Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia,

merupakan negara kepulauan yang terbesar di dunia dengan 17.508 pulau.Indonesia juga memiliki garis pantai dan perbatasan yang sangat panjang dan

terbuka serta terletak relatif tidak jauh dari daerah penghasil opiumterbesar di dunia yaitu “Segi Tiga Emas”-Golden Triangle (Laos, Thailand

dan Myanmar) dan daerah “Bulan Sabit Emas”-Golden Cresent (Iran,Afganistan, dan Pakistan). Serta tidak terlalu susah dicapai dari tiga negara

Amerika Latin yang juga penghasil opium (Peru, Bolivia dan Colombia).

Indonesia Rawan Penyalahgunaan

N a p z aJENIS-JENIS NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA yang dapat menimbulkan dampak negatif yang sangat luas.

FOTO

: ISTIM

EWA

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 6: Warta Bea Cukai Edisi 401

5WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

ari segi kependuduk-an, Indonesia memi-liki jumlah penduduklebih dari 200 jutajiwa dengan proporsi

penduduk usia muda yangcukup besar (sekitar 40 persen)dengan tingkat kemakmuranatau perekonomian yang ren-dah. Hal ini merupakan potensipasar yang besar untukperedaran gelap narkotika danpsikotropika dan mendorongtimbulnya pengedar-pengedaryang ingin cepat kaya dengansedikit bersusah payah.

Derasnya informasi dari ne-gara-negara industri maju danproses globalisasi membawapergeseran nilai-nilai perubah-an selera dan gaya hidup kearah yang lebih berorientasi ke-pada keangkuhan (egoisme),individualisme, konsumtif danhedonisme. Hal ini dapat me-nimbulkan peniruan gaya hidupmoderen yang penuh dengantawaran, pilihan, peluang, tan-tangan dan persaingan sehing-ga mudah mengakibatkan frus-tasi dan ketegangan jiwa yanguntuk mengatasinya orangcenderung menyalahgunakannarkotika dan psikotropika.

Jenis narkotika yang palingdominan dalam penyalahgunaan dan perdagangan gelapnya diIndonesia adalah ganja disamping heroin, morphine dan putaw.Hal ini disebabkan sampai saat ini ganja masih banyak ditanam dihutan-hutan, perkebunan, ladang-ladang rakyat di Aceh, bebera-pa daerah di Sumatera dan di Pulau Jawa yang sangat terpencildan tersembunyi untuk menghindari pengamatan petugas hukum.Ganja kering yang telah diproses kemudian dibawa dan dijual ke-pada pengedar sampai kepada pemakai, menggunakan berbagaimacam modus termasuk melalui pengiriman jasa titipan kilat.

Sejak tahun 1998 terdapat indikasi bahwa Indonesia tidak lagihanya sebagai negara transit, tetapi sudah merupakan negaratujuan, bahkan untuk psikotropika, Indonesia dapat dikatakan se-bagai negara sumber (tempat produksi). Hal ini terlihat daribanyaknya warga negara Indonesia yang tertangkap di luar nege-ri (penerbangan asal Indonesia) dan kurir orang Indonesia. Jugadalam kasus peredaran illegal narkotika dan psikotropika di dalamnegeri yang ditangkap oleh pihak kepolisian. Sementara bahan-bahan untuk memproduksi psikotropika itu sendiri masih diimpordari luar negeri.

Berikut ini adalah data dari DJBC selama dua tahun terakhirtentang upaya pemasukan narkoba secara illegal yang berhasildigagalkan aparat Bea dan Cukai. (Lihat Tabel)

Dari data-data tersebut dapat terlihat bahwa trend penyelundup-an narkoba sekarang didominasi oleh shabu (Methamphetamine),Ekstasi (MDMA), dan happy five (Erimin-5). Dan modus yangdigunakan juga masih menggunakan modus-modus tradisional,dengan sedikit modifikasi untuk mengelabui petugas dengan se-dikit modifikasi untuk mengelabui petugas yang semakin canggihdalam mendeteksi usaha-usaha penyelundupan narkoba.

Melihat kenyataan ini dan banyaknya kasus yang terjadi di da-lam negeri, kondisi Indonesia saat ini dapat dikatakan sangatrawan terhadap penyalahgunaan narkotika dan psikotropika danzat adiktif lainnya (Napza).

Karena itu, upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika danpsikotropika oleh berbagai instansi pemerintah dan komponen

masyarakat harus dilaksanakan bersama-sama dan terus-me-nerus. Dan untuk memulainya, ada baiknya kita mengenalterlebih dahulu jenis-jenis narkotika dan psikotropika apa sajayang dapat menimbulkan dampak negatif yang sangat luas.

JENIS- JENIS NARKOTIKAGanja (Mariyuana)

Ganja berasal dari negara-negara tropis. Yang diambil ada-lah daun, pucuk dan rantingnya. Biasanya digunakan dengancara dilinting dan dihisap dalam bentuk rokok. Di Indonesiasendiri, tanaman ganja sering ditemukan di daerah Sumaterabagian Utara. Ciri khas tanaman ini adalah daunnya yangbergerigi tajam dan selalu bercabang ganjil seperti 3, 5,7 dan 9.Daun dan ranting tanaman ini kemudian diiris dan dikeringkanuntuk dikonsumsi.Nama lainnya adalah mariyuana, cimeng,kangkung, oyen, ikat, bang, labang, chim dan gelek.

Ganja mengandung zat kimia delta-9 Tetrahydrocannabinol(THC), yang dapat membuat ketagihan secara mental sertamempengaruhi pemakai. Indera pendengaran dan penglihatandari si pemakai benar-benar terganggu oleh zat ini. Si pemakaizat ini juga akan merasa sangat tidak peduli terhadap dirisendiri. Pada pemakaian akut, si pemakai akan menjadi sepertiorang mabuk alkohol. Sedangkan pemakaian dalam jangkapanjang akan menderita schizopernia atau kegilaan. Pikiran sipecandu akan menjadi lamban dan tampak bodoh. Ia akankehilangan motivasi, dan pertahanan tubuh terhadap penyakitakan menurun drastis.

Hasish/ Hasish OilHasish Oil adalah cairan semacam minyak yang disarikan

dari daun ganja. Setelah dipadatkan akan menjadi semacambongkahan menyerupai dodol yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Biasanya dikonsumsi melalui mulut ataupun dihisapseperti rokok. Pengkonsumsi zat ini akan mengalamikegembiraan yang berlebihan, kewaspadaan yang meningkat

Tabel Tangkapan Narkotika Ilegal DJBCTahun 2006-2008 (Maret)

No. Bulan/Tgl TKP Jumlah Jenis Modus Alat Ungkap1. Feb 2006 SOETA 33.960 btr Erimin – 5 Bagasi X-Ray/profil2. Feb 2006 SOETA 34,5 kg Methamphetamine Cargo X-Ray3. Feb 2006 SOETA 0,389 kg Methamphetamine Cargo Profil4. April 2006 SOETA 4919 btr MDMA Bagasi X-Ray/Profil5. Juni 2006 SOETA 15 gr/ 2 btr Methamphetamine Badan Profil6. Juni 2006 SOETA 199btr/100btr MDMA Badan Profil7. Sep 2006 SOETA 2.900 btr MDMA Bagasi X-RAY8. Okt 2006 SOETA 29.428 btr MDMA Ditinggal Temuan9. Maret 2007 Tj. Priok 336 kg Ephedrine Dicampur Intelijen,

(Prekursor) dengan Anjingmakanan Pelacak udang

10. Des 2007 SOETA 1.900 btr MDMA Cargo X- Ray11. Des 2007 SOETA 40.000 btr MDMA Cargo X- Ray12. Des 2007 SOETA 2.000 btr MDMA Cargo X- Ray13. Jan 2008 SOETA 1.900 btr MDMA Cargo X- Ray14. Jan 2008 SOETA 2.000btr MDMA Cargo X- Ray15. Jan 2008 Kuala 22 Kg Ganja Dinding Intelijen

Langsa Kapal16. Jan 2008 Batam 660 gram Methamphetamine Bagasi X-Ray/Profil17. Feb 2008 Belawan 3,3 Kg Heroin Bagasi X-Ray18. Feb 2008 SOETA 530 gram Kokain Body Profiling

Strapping19. Maret 2008 Juanda 12,52 gram Methamhphetamine Body Profiling

Strapping

Sumber : Direktorat. P2 DJBC Keterangan : SOETA = Soekarno-Hatta.

D

5WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 7: Warta Bea Cukai Edisi 401

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

L A P O R A N U T A M A

hingga berakhir paranoid (ketakutan yang berlebihan), hinggamerasakan kebingungan di sekitarnya. Pengguna over dosisakan menyebabkannya mudah marah, suhu tubuh meningkat,halusinasi, kejang-kejang hingga mengalami kematian.

OpiumDiambil dari getah buah tanaman candu (papaver somnive-

rum). Biasanya tumbuh subur di daerah pegunungan padaketinggian sekitar 600 meter dari permukaan laut. Berasal daridaerah Asia Barat Daya seperti Iran, Pakistan dan Afghanistanyang biasa disebut daerah Bulan Sabit Emas (The GoldenCrescent) dan Asia Tenggara seperti Thailand, Laos dan Myan-mar atau biasa disebut daerah Segitiga Emas (The GoldenTriangle). Merusak sistem kerja syaraf, sehingga aktivitaspemakai akan menjadi lebih lamban. Dan cara berpikirnya punmenjadi lemah dan tidak aktif lagi seperti biasanya.

MorphinMorphin adalah hasil modifikasi opium dengan amoniak.

Nama Morphin sendiri berasal dari Morpheus, nama dewamimpi dalam mitos Yunani. Awalnya dipakai untuk penghilangrasa sakit dalam perang, namun kemudian di salahgunakan.Bentuk fisiknya berupa bubuk, blok-blok, ataupun cairan yangdisuntikkan ke dalam tubuh. Efek yang ditimbulkan adalah ke-ceriaan yang berlebihan, mabuk, gangguan pernafasan, hinggamengalami kejang-kejang dan berakhir dengan kematian.

HeroinHeroin adalah hasil rebusan cairan morphin dengan asam

anhidrat. Bentuk fisiknya berupa cairan dan bubuk berwarnaputih, kuning, abu-abu atau coklat . Awalnya digunakan sebagaiobat penghilang rasa sakit, terutama untuk melawan sakit batuk.Juga sebagai obat bius pada saat pembedahan. Penyalahgu-naan Heroin di luar kepentingan medis akan memperlambatjalannya pesan-pesan yang keluar dari otak ke tubuh.

Tanda-tanda ketergantungan ditunjukkan dengan perasaankebingungan yang besar si pecandu ketika ketagihan jika tidakmemakainya. Sering disebut sakaw atau sakit akibat putaw. Ciri

fisik awal yang terlihat adalah mata sayu, hidung berair, mabuk,masalah pernafasan dan mual. Bagi pecandu berat, zat ini akanmengakibatkan tubuh menjadi kejang, nafas pendek-pen- dek,koma hingga meninggal dunia. Nama lain untuk heroin ada- lahpete, petewe, hero, etep, kerak, putaw atau bedak putih.

KokainBerasal dari tanaman erythroxylon coca, tanaman perdu yang

tumbuh di Peru dan Bolivia di Amerika Selatan. Awalnya direko-mendasikan sebagai stimulan terapi depresi, obat bius lokal,penyembuhan penyakit pencernaan, TBC dan asma. Namun per-edaran secara gelap terjadi karena dianggap menimbulkan rasariang atau fly. Bentuk fisiknya berupa bubuk putih kekuning-kuningan. Dan digunakan melalui suntikan atau dihirup melaluihidung. Tanda-tanda orang yang menderita ketergantungan yaituanoreksia (nafsu makan menurun), insomnia (susah tidur), psiko-sis (gangguan jiwa), dan euforia secara berlebihan. Akibat fisikyang dialami yaitu tekanan darah meningkat, denyut jantung yangtidak beraturan, suhu tubuh meningkat, stroke, dan kerusakanjantung.

JENIS-JENIS PSIKOTROPIKAShabu (Methamphetamine)

Biasanya berbentuk kristal, tidak berbau, berwarna putih ataubening. Zat ini mendorong/memaksa tubuh melampaui ambangbatas kemampuan fisik sehingga akan merasa aktif meskipun tu-buh sudah sangat lelah. Akibatnya, apabila pengaruh zat inihabis, pemakai akan merasakan lelah dan sakit yang luar biasa.Mengakibatkan efek yang kuat pada sistem syaraf, pemakai me-ngalami ketergantungan secara fisik dan mental. Pemakai mera-sa fly dengan perasaan enak luar biasa yang berangsur-angsurmenjadi kegelisahan luar biasa. Dapat menyebabkan insomnia,psikosis, anoreksia, detak jantung yang meningkat dan suhu tu-buh bertambah dan penggunaan overdosis akan membuat tubuhkejang-kejang dan akhirnya menimbulkan kematian.

Ekstasi (MDMA)Pada awalnya digunakan sebagai obat anti depresi yang

ditemukan oleh sebuah perusahaan obat di Jerman. Kemudian ditahun 1970 obat ini diberi nama ilmiah Methylene Dioxy MethAmphetamine (MDMA). Dulu sering digunakan oleh psikiateruntuk mengobati pasiennya. Namun akibat efek merusaknyayang lebih besar akhirnya peredarannya dilarang. Bahkan tidakdirekomendasikan untuk alasan medis sekalipun karena efekmerusaknya tadi.

Ekstasi mempunyai struktur kimia yang mirip dengan shabu.Bersifat halusinogen atau menimbulkan khayalan dan imajinasibagi pemakainya. Biasanya berbentuk tablet dan mempunyainama lain XTC, Inex, atau kancing. Ekstasi akan memaksa tubuhsi pemakai untuk beraktifitas lebih. Zat ini akan terus memaksatubuh beraktifitas walaupun tubuh sudah sangat lelah sampaiefek obatnya habis. Akibatnya tubuh akan menjadi sangat lelah,sakit dan penggunaan overdosis akan membuat tubuh kejang-kejang dan akhirnya menimbulkan kematian.

Erimin-5Mempunyai bentuk tablet atau kapsul. Sering disebut sebagai

happy five. Mempunyai efek yang mirip dengan ekstasi, namunharganya di pasaran gelap lebih murah. Dampak yang ditimbul-kan juga hampir sama dengan dampak negatif ekstasi. Pada saatini di Indonesia, mulai menjadi trend baru menggantikan ekstasi.

Barang-barang haram di atas bersumber dari luar negeri,kecuali ganja yang banyak tumbuh di Indonesia. Selain itu,untuk jenis Shabu (Methamphetamine) dan Ekstasi (MDMA)juga sudah diproduksi di Indonesia dalam jumlah terbatas.Namun, dari berbagai data tangkapan terlihat bahwa untukkedua jenis psikotropika tersebut masih juga disupply dariluar negeri. Di bawah ini adalah kawasan yang menjadi sum-ber narkoba, dan kawasan- kawasan yang menjadi daerahsinggah (transit) narkoba :

DALAM UPAYA MEMBERANTAS perdaganan narkotika ilegal, telahdibentuk Airport Interdiction, Seaport Interdiction maupun CNT dankini efektifitasnya sudah bisa terlihat.

FOTO-FOTO : DOK. WBC

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 8: Warta Bea Cukai Edisi 401

7WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

KAWASAN ASAL NARKOBAHeroin :l Segitiga Emas (Thailand-Myanmar-Laos)l Bulan Sabit Emas (Iran-Pakistan-Afgha-

nistan)Cocain :l Colombial Bolivial Perul BrazilMethamphetamine (Shabu) :l Chinal HongkongMDMA (Ekstasi) :l Chinal Hongkongl Belanda

KAWASAN TRANSIT NARKOBAl Singapural Malaysial Filipinal Vietnaml Thailand (selain sebagai negara asal, Thai-

land juga negara transit dari daerah Bulan Sabit Emas)l Hongkong (selain sebagai negara asal, Hongkong juga negara

transit bagi narkoba yang berasal dari daerah Amerika Latin)

TREND MULAI BERGESERSebagai instansi yang menjaga pintu gerbang nusantara,

tidak ada alasan bagi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) untuk tidak peduli akan masalah ini. Masa depanbangsa menjadi taruhan apabila barang haram ini berhasilmasuk dan merusak generasi bangsa. Integritas tinggi seba-gai seorang petugas bea dan cukai pun dibutuhkan dalamrangka menjalankan misi mulia ini.

Untuk itu DJBC selalu siap dan waspada dalam menghadapimodus-modus baru. Disaat sarana dan prasarana masihterbatas, maka DJBC terus meningkatkan kemampuan SumberDaya Manusianya (SDM)-nya. Seperti adanya sosialisasi CustomNarcotic Team (CNT) yang baru-baru ini dilakukan di KantorPusat (11-22 Februari 2008). Selain itu DJBC juga membangunjaringan yang kuat dengan badan-badan anti narkotika di dalamdan luar negeri untuk saling bertukar informasi.

Menurut Kasubdit Penindakan, Direktorat Penindakan danPenyidikan (P2) DJBC, Marisi Zainuddin Sihotang, trend penye-lundupan selama dua tahun terakhir tetap cukup tinggi, hanyatrend jalur dan jenis narkotikanya yang berubah. Trend-nya mulaibergeser dari jalur udara menjadi jalur laut, namun belakangankembali lagi ke jalur udara.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa tangkapan terakhir. Se-dangkan jenis yang menjadi trend adalah psikotropika jenisshabu dan ekstasi, namun belakangan heroin dan kokain punmarak kembali, seperti yang terungkap di Belawan danSoekarno Hatta. Modusnya masih menggunakan modus lamanamun dengan sedikit dimodifikasi oleh pelaku untuk menge-labui petugas.

Mengenai kerjasama dengan instansi pabean negara lain,menurut Marisi, tidak hanya sebatas pertukaran informasi. DJBCsudah beberapa kali melakukan pelatihan bersama denganinstansi pabean negara lain, seperti dengan Australian CustomsService dan Japan Customs.

Disamping itu juga, banyak kerjasama internasional yang di-lakukan oleh DJBC dalam rangka memerangi peredaran gelapnarkotika. Misalnya, dalam rangka pertukaran informasi sepertidengan Central Narcotics Bureau Singapura, Australian CustomsService , Regional Intelijen Liasian Office, World Customs Organi-zattion dan lain-lain.

Mengenai penanganan masalah narkotika yang melibatkanantar instansi supaya bisa solid dan tanpa harus overlapping,

Marisi mengungkapkan justru disinilah fungsiBadan Narkotika Nasional (BNN) tersebut.BNN mengkoordinasikan instansi-instansi ter-sebut sesuai dengan tugas dan wewenangmasing-masing instansi. Sehingga masing-masing instansi dapat menjalankan perannyatanpa harus overlapping dengan instansi lain.

SATGAS PEMBERANTASAN NARKOBADalam upaya memberantas upaya per-

dagangan narkotika ilegal, telah dibentukAirport Interdiction, Seaport Interdictionmaupun CNT dan kini efektifitasnya sudahbisa terlihat. Kasus-kasus yang diungkapbeberapa waktu belakangan ini cukup me-nunjukkan tingkat keefektifan SatgasAirport maupun Customs Narcotic Team dilingkungan internal DJBC. Dalam tahun2008 ini saja, lanjut Marisi, DJBC berhasilmengungkap sedikitnya 5 kasus upayapenyelundupan narkotika dan psikotropika.

Untuk keberadaan satgas seaport int-erdiction perlu ditingkatkan lagi daya guna-nya, mengingat sebagai penjuru satgas

tersebut adalah Direktorat Jenderal Perhu- bungan Laut(Hubla)Departemen Perhubungan dan saat ini DJBCberupaya mengajak Ditjen Hubla untuk lebih aktif dalmmenjalankan tugas Seaport Interdiction.

Mengenai dibentuknya CNT, Marisi menjelaskan, CNT di-bentuk untuk lebih mengintesifkan kemampuan SDM yang di-miliki oleh DJBC dalam rangka mencegah penyelundupannarkoba. Dengan adanya CNT diharapkan usaha DJBC dalamrangka memerangi peredaran gelap narkoba dapat lebihmaksimal.

CNT dibentuk sebagai upaya DJBC dalam memfokuskankinerja pada pencegahan penyelundupan narkotika. Tim ini ha-nya bertugas dalam bidang narkotika dan dibawah bimbinganlangsung Direktorat P2. “ Kita juga membentuk suatukomunitas CNT, sebagai wadah untuk saling bertukar informasidan meningkatkan koordinasi antara pusat dan daerah,” ujarMarisi.

Disamping ada narkotika ilegal, terdapat narkotik yang legalyang hanya dapat dipergunakan untuk kepentingan ilmupengetahuan dan pengawasannya sangat ketat. Dan biasanyanarkotika jenis ini diimpor dari luar. Menurut Marisi, ijin imporsendiri hanya diberikan pada satu importir yang telah memilikizin dari Menteri Kesehatan.

Sebelum dilakukan impor, negara pengekspor akan meng-ajukan pemberitahuan rencana ekspor ke Indonesia kepadaMenteri Kesehatan. Apabila disetujui, maka Menteri Kesehatanakan mengeluarkan Surat Persetujuan Impor. Setelah adaSurat Persetujuan Impor, baru impor narkotika tersebut dapatdilakukan. Dan setiap realisasi impor dan penggunaannyaharus dilaporkan secara berkala kepada Menteri Kesehatan.

Mengenai rencana penambahan dan perbaikan saranadan prasarana pada tahun ini khususnya untuk mendeteksinarkoba, menurut Marisi rencana itu memang ada antaralain penambahan mesin X-ray, narcotest dan anjing pela-cak. Diklat khusus narkoba CNT juga akan dilaksanakanlagi dengan peserta dari Kantor-kantor Pengawasan danPelayanan Bea dan Cukai yang daerahnya rawanpenyelundupan narkoba dan belum mengikuti diklat CNTyang dilaksanakan Februari lalu.

Mengenai tantangan terberat bagi petugas P2 DJBCdalam menjalankan tugasnya khususnya dalam mencegahmasuknya narkotik ilegal di Indonesia, Marisi mengungkap-kan, tantangan terberat mungkin luasnya daerah pengawas-an dengan personil, sarana dan prasarana yang terbatas.“Tetapi, kita selalu siap dan waspada dalam memerangiperdagangan gelap narkotika,” tandas Marisi.

MARISI ZAINUDDIN SIHOTANG. CNTdibentuk sebagai upaya DJBC dalammemfokuskan kinerja pada pencegahanpenyelundupan narkotika.

ris

7WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 9: Warta Bea Cukai Edisi 401

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

L A P O R A N U T A M A

ntuk itu sebagai sebuah instansi yang menjagapintu gerbang nusantara, tidak ada alasan bagiDJBC untuk tidak peduli akan masalah ini. Masadepan bangsa menjadi taruhan, apabila barangharam ini berhasil masuk dan merusak generasi

bangsa. Integritas tinggi sebagai seorang petugas bea cu-kai dibutuhkan dalam rangka menjalankan misi mulia ini.

Secara umum, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mem-punyai tugas dan fungsi sebagai penerimaan negara di bi-dang kepabeanan dan cukai, fasilitator perdagangan danperlindungan industri dalam negeri, perlindungan masyara-kat serta melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dari berbagai instansi.

Dalam hal ini keterlibatan Direktorat Jenderal Bea danCukai (DJBC) dalam hal penanggulangan penyalahgunaannarkoba adalah dalam rangka perlindungan terhadap ma-syarakat Indonesia. DJBC sebagai penjaga pintu gerbang

nusantara memegang peranan penting dalam rangka mence-gah masuknya narkoba yang dapat merusak kehidupanbangsa. Adapun dasar hukum dari pelaksanaan tugas-tugasini adalah :l Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 jo UU. No.17/2006

tentang Kepabeananl Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotikal Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tetang Psikotropikal Dan peraturan pelaksanaan lainnya

Indonesia awalnya menjadi negara transit narkoba. Danseiring perkembangan zaman, Indonesia pun berubah menja-di pasar narkoba yang potensial. Bahkan pada saat ini, Indo-nesia menjadi negara produsen, khususnya untuk jenis Me-thamphetamine dan MDMA yang beberapa pabriknya berhasildibongkar oleh aparat penegak hukum.

Namun ada beberapa jenis narkoba yang tidak dapat

Bea dan Cukai Memerangi

Narkoba IlegalNarkoba telah menjadi suatu masalah yang mendunia, tidak hanya menjadi

masalah bangsa Indonesia. Kerjasama dan berbagai kegiatandilakukan bangsa-bangsa di dunia untuk menekan penyalahgunaan dan

peredaran gelap narkoba. Dalam memperingati Hari Pabean Seduniatanggal 26 Januari 2008, World Customs Organization (WCO) memilih tema

“The Fight Against Drugs Trafficking”. Sebagai organisasiBea dan Cukai sedunia, WCO menyadari arti penting administrasi pabean

dalam mengawasi lalu lintas barang terlarang ini di seluruh dunia.

SETELAH PEMBENTUKAN CNT di Kantor Pusat DJBC, maka pembentukan CNT berikutnya diutamakan di KPPBC yang daerah pengawasannyaberbatasan langsung dengan negara sumber ataupun negara transit narkoba.

U

FOTO-FOTO : DOK. WBC

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 10: Warta Bea Cukai Edisi 401

9WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

diproduksi di Indonesia seperti Heroin danCocain. Selain itu, Methamphetamine danMDMA juga masih disuplai dari luar Indone-sia. Hal ini dapat terlihat dari beberapa temu-an usaha-usaha penyelundupan narkoba keIndonesia.

Disinilah Direktorat Jenderal Bea dan Cu-kai memegang peranan penting untuk men-cegah masuknya barang-barang haram ter-sebut. Selain itu Direktorat Jenderal Bea danCukai juga berperan untuk mencegah ma-suknya precursor (bahan pembuat psikotro-pika) illegal dan peralatan pembuatan pabrikmaupun laboratorium clandestine

DJBC adalah Ketua Satgas Airport Inter-diction Badan Narkotika Nasional. Denganposisi ini DJBC bertindak sebagai koordina-tor instansi-instansi yang ada di bandara da-lam mengambil langkah-langkah pencegah-an penyelundupan dan penyebaran narkobadi tanah air. Selain itu DJBC juga bertindaksebagai anggota dalam Satgas SeaportInterdiction Badan Narkotika Nasional (BNN)

Dalam rangka penanggulangan usahapenyelundupan narkoba di bandara, DJBCmelakukan beberapa program, baik yang dilakukan secarainternal maupun eksternal dengan bekerjasama denganinstansi lain di bidang penegakkan hukum. Adapun beberapadiantaranya adalah :l Pertukaran Informasi dengan Instansi di dalam dan luar

negeri, antara lain dengan WCO, RILO, DEA – USA , AFP– Australia, CNB – Singapura , UNODC, BNN, KepolisianNegara Republik Indonesia

l Pengumpulan data Intelijen : Human Intelligent (penyebar-an agen, pembangunan jaringan, surveillance dan lain-lain ), Technology Intelligent ( penggunaan IT, pencariandata lewat internet dan lain-lain)

l Pengadaan sarana dan prasarana penunjang, seperti Bo-dy Scan, untuk mengetahui adanya narkoba yang disem-bunyikan di tubuh penumpang, X – Ray Scan, untuk me-ngetahui adanya narkoba yang disembunyikan di bagasidan hand carry yang dibawa penumpang.. Anjing Pelacak,untuk pendeteksian awal adanya narkoba, yang terdiri da-ri anjing agresif digunakan untuk melacak bagasi, sedang-kan anjing pasif digunakan untuk melacak tubuhpenumpang dan hand carry.. Narcotest, untuk mengetahuiapakah suatu barang tersebut termasuk narkoba atau me-ngandung substansi Narkoba.

CUSTOMS NARCOTIC TEAMUntuk masa yang akan datang, di setiap Kantor Penga-

wasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di seluruhIndonesia akan mempunyai satuan khusus yang menanganinarkotika atau yang disebut Customs Narcotic Team (CNT).Satuan ini nantinya akan dilatih dan diperlengkapi khusus se-hingga mempunyai kualifikasi dalam menangani penyelun-dupan narkoba di Indonesia.

Sebagai pilot project, CNT pertama kali akan dibentuk diKantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai dan berikutnya akan dipri-oritaskan di KPPBC-KPPBC yang mempunyai wilayah tugasyang rawan terhadap penyelundupan Narkoba.

CNT yang dibentuk di Kantor Pusat DJBC pada 28 Janu-ari 2008 ini telah melakukan diklat narkoba kepada 50peserta pegawai Bea dan Cukai di seluruh Indonesia selamasepuluh hari pada 11 hingga 22 Februari 2008. Dalam meng-ikuti diklat peserta diberikan modul dan teori melakukan pe-negahan narkotika untuk kemudian dilakukan simulasi untukmempraktekan teori-teori yang telah diberikan selamamengikuti diklat. Pendapat dari beberapa peserta diklat CNT,WBC himpun untuk mengetahui tanggapan mereka tentang

pentingnya dibentuk tim semacam ini untukmenangani masalah narkoba.

Diantaranya Hendro Sumartito, Kor-lak Penyidikan KPPBC Juanda yang me-wakili KPPBC Tipe A3 Juanda yang meng-ikuti pelatihan CNT. Bersama tiga orangrekannya dari KPPBC Juanda, Hendromengikuti pelatihan CNT dan selanjutnyaakan mensosialisasikan ilmu-ilmu yangdidapatnya kepada rekan-rekannya di Ju-anda bersama tim CNT dari Kantor Pusat.Selama seminggu tim CNT dari Kantor Pu-sat melakukan asistensi di KPPBC Juanda,akhirnya pada 2 Maret 2008, lanjutHendro, tim CNT Kantor Pusat gabunganantara pegawai KPPBC Juanda dan KanwilBea dan Cukai Jawa Timur berhasilmenggagalkan penyelundupan narkotikajenis sabu-sabu yang dibawa oleh warganegara Indonesia dari Cina yang transit diHongkong menumpang pesawat CathayPasifik mendarat di Bandara Juanda padapukul 19.30 WIB.

Menurut Hendro, dari hasil profilingyang dilakukan, tim CNT menemukan ke-

curigaan atas seorang penumpang yang diduga membawabarang haram. Setelah diperiksa dan digeledah di dalamtasnya ditemukan bong (alat penghisap sabu-sabu)sebagai temuan awal, selanjutnya dilakukan pemeriksaanke seluruh badannya, dan akhirnya ditemukan sabu-sabudi dalam jahitan celana dalamnya seberat 12,52 gram.

“Sekilas kita tidak menemukan adanya kejanggalan ka-lau dia menyembunyikan barang haram itu. Tetapi setelahdilihat pada celana dalamnya di bagian lipatan paha kaki-nya ternyata sabu-sabu itu dijahit di celana dalam dekatalat vitalnya yang tertutup lipatan paha kiri dan kanan yangterbungkus menjadi dua bagian, bungkus pertama ukuranbesar seberat 9 gram dan bungkus kecil seberat 3,52gram,” ujar Hendro.

Cara yang digunakan pelaku terbilang baru terjadi danjarang ditemui karena biasanya pelaku menempelkannyadengan cara memplester narkoba pada tubuhnya (bodystrapping) atau menelannya. Jadi bisa juga dibilang moduslama yang dimodifikasi kembali. Hal ini bisa terbongkarkarena kemampuan profiling dari petugas. Karena itu Hen-dro merasa perlu meningkatkan kembali kemampuanprofiling baik bagi dirinya maupun pegawai di Juanda khu-susnya, paling tidak bidang P2 harus memiliki satu keunik-an tersendiri di Juanda dalam menangani masalah narko-ba. Selain peralatan pendukung, kemampuan profiling dankemauan pegawai harus tinggi untuk peduli dengan masa-lah narkoba.

“Untuk menangani masalah narkoba, kita harus berde-dikasi tinggi dan memiliki itikad baik, jangan hanya sekedarmelihat-lihat penumpang, tetapi juga perlu diperhatikanfaktor high risk suatu negara (negara penghasil narkotika)maupun dokumen perjalanannya,” ujar Hendro.

Prestasi ini pun ditindaklanjuti Argandiono, KepalaKPPBC Juanda dengan membentuk tim narkotika di KPP-BC-nya. Tujuan dibentuknya tim ini menurut Argandiono,agar masalah penegahan narkotika di wilayah kerjanyabisa lebih bekerja efektif dan memberikan prestasi yanglebih baik lagi dari sebelumnya, karena melihat dari hasiltemuan tersebut Juanda menjadi berpotensi menjadi pintumasuk bagi narkotika illegal.

Tim narkotika yang baru dibentuk ini, lanjut Argan-diono, tidak hanya berasal dari bidang P2 saja,melainkan seluruh bidang yang ada di KPPBC Juandameliputi pabean dan sebagainya dan pengawasannarkotika tidak hanya di bandara namun juga di kargo.

HENDRO SUMARTITO. Kemampuanprofiling untuk para pegawai perluditingkatkan lagi.

9WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 11: Warta Bea Cukai Edisi 401

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

L A P O R A N U T A M A

Mengenai sarana pengawasan yangdimiliki KPPBC Juanda di Bandara JuandaSurabaya, selain melakukan surveillancedan profiling, juga menyebar petugas inte-lijen dan sebagai sarana pendukungdilengkapi dengan mesin x-ray, narcotestdan dua ekor anjing pelacak. SedangkanItemizer yang merupakan alat bantuan da-ri BNN belum bisa berfungsi maksimal.

Diakui Argandiono, salah satu hambat-an yang dihadapi adalah masih kurangnyasarana pengawasan dan petugas dibandara yang kurang berpengalaman, ka-rena itu dengan adanya diklat CNT kema-rin memang sangat bermanfaat denganharapan setelah personil yang dikirimkanmengikuti diklat CNT bisa menularkanilmunya kepada teman-temannya. Karenaitu harapannya diklat semacam itu bisadiadakan lagi.

Sedangkan tantangan terberat yang di-rasakan terutama dalam mengawasipenerbangan internasional adalah masihmenyatunya penumpang domestikdengan luar negeri sehingga menyulitkan pengawasan.“Setiap rapat dengan instansi yang terkait di bandara sayasampaikan bahwa BC mau menempatkan peralatan x-raymilik Bea dan Cukai jika diperbolehkan, tetapi kalau tidakdiperbolehkan tolong dibantu dibukakan pintu tersendiri un-tuk penerbangan internasional, karena x-ray miilik Angka-sa Pura terus terang tidak bisa mendeteksi karena hanyauntuk mendeteksi barang dan logam.”

“Karena ruangannya terbuka lebar, maka kalau kita la-kukan body check agak sulit, maka itu ada gambaran dariteman Kantor Pusat bahwa ada satu ruangan untuk kita bi-sa mengamati dari dalam sedangkan orang dari luar tidakmengetahui. Karena kedatangan internasional bisa dikata-kan cukup sibuk juga di Juanda, antara 8-10 kedatangansetiap harinya,” ujar Argandiono.

Kendalanya lainnya adalah Airport Interdiction (AI) diBandara Juanda kurang berjalan efektif, dikarenakanbandara Juanda yang adalah milik Angkatan Laut ini tidakmemperbolehkan polisi masuk ke wilayahbandara, walau sebenarnya Polsek adatetapi tidak bisa masuk ke dalam bandaratanpa menggunakan kartu pas, sedangkanAngkatan Laut sendiri tidak menjadi ang-gota AI.

Pendapat juga disampaikan Munthea,pelaksana P2 Kantor Pusat, salah satupeserta diklat CNT. Menurutnya setelahbeberapa hari mendapatkan teori laluditerapkan dengan praktek sehingga padaakhirnya memudah petugas untuk bisamempraktekkan metode-metode yang di-ajarkan. Bahkan setelah dilakukan profi-ling, gabungan dari aparat KPPBC Soe-karno-Hatta, tim CNT berhasil menegahkokain seberat 500 gram lebih. Dan simu-lasi itu bisa dikatakan misinya komplit,karena setelah dilakukan delivery control,selain pembawa barang (kurir), bandar ba-rang haram tersebut juga tertangkap.

“Karena memang di dalam diklatdiajarkan, apabila menangkap di pelabuh-an atau bandara tidak langsung ditegahatau disita agar tidak terjadi kurirnya sajatertangkap, jadi bandarnya jugatertangkap, jadi misinya komplit. Dari kurirhingga penerima barang dibengkuk. Jadi

training ini bisa dikatakan menambah wawas-an kita petugas di lapangan, “ ujar Munthea.

Dari materi yang diberikan, lanjutMunthea, memang ada yang hal barusehingga petugas di lapangan memperolehpengetahuan baru mengenai masalahpenyelundupan narkoba dengan berbagaimodus operandinya.

Sementara itu harapan agar CNT dimasamendatang terus didukung oleh semua pihakdatang dari Theo Dorus Arional, Dog Hand-ler Anjing Pelacak Narkotika Kantor Pusat.Menurutnya, setiap keberhasilan yang diraihadalah kerja tim dan untuk masalah pembe-rantasan narkotika ia yakin bangsa Indonesiasatu suara untuk mengatakan tidak pada nar-koba.

“Tinggal goodwill dari pemerintah untukpengadaan sarana pendukung tugas kita, dankalau saya lihat kemauan dari teman-temanuntuk belajar sangat luar biasa. Waktu kita tu-run ke daerah walaupun ada beberapa pe-gawai yang tidak ikut diklat tetapi menunjuk-kan apresiasi dan ketertarikan. Jadi kalau dari

segi spirit sudah dapat dan ini harus didukung dengan sara-na dan prasarana yang mencukupi,” ujar Theo.

Theo yang memiliki basic sebagai petugas dog hand-ler yang dari awal berkecimpung dengan masalah narko-tika dalam mengoperasikan anjing pelacak narkotika,menceritakan sedikit awal pembentukan CNT. Dalam timCNT terdiri dari tim analisis, tim surveillance, timpenindakan dan tim administrasi pelaporan. Theo sendiriditempatkan di tim analisis.

Diklat yang dilakukan CNT diharapkan tidak saja dari bi-dang P2 melainkan keseluruhan pegawai untuk dilibatkandalam penanganan masalah narkotika, sehingga bisa me-nyamakan pengetahuannya mengenai dasar-dasar dan caramenindak, penggunaan narkotest, penggunaan x-ray, meto-de penyembunyian narkoba dan trend-trendnya.

Sebagai sarana komunikasi, CNT juga memiliki websitedengan alamat www.cnt-indonesia.net . “Kalau kita berkomu-nikasi hanya via surat atau telepon rasanya belum efektif,

karena setiap informasi baik gambar atau be-rita bisa dikirim via email dengan jelas. Se-hingga membantu teman-teman untuk men-dapatkan informasi yang lengkap dan seba-gai sarana sosialisasi jika ditemukan modus-modus yang di improvisasi lagi olehpenyelundup narkotik,” ujar Theo.

Sebagai penjaga pintu gerbang negara,apalagi salah satu tugas Bea dan Cukai ada-lah melindungi masyarakat, lanjut Theo,tentunya harapan besar bertumpu pada Beadan Cukai untuk menegah masuknya barang-barang haram ini, dikarenakan selain imigrasidan karantina, Bea dan Cukai berada diwilayah pabean sehingga memilikikewenangan memeriksa barang penumpang.

Patut diingat, DJBC adalah anggota dariBNN. Selain itu DJBC sendiri juga mempu-nyai otoritas dalam melakukan pengawasanterhadap lalu lintas barang-barang terlarangdi dalam daerah pabean. Sehinggapengawasan tidak hanya dilakukan terhadapjalur internasional, namun juga dapatdilakukan terhadap jalur domestik. Tetapipermasalahannya selama ini tidak semuanyamempunyai kemampuanm yang sama . Tidaksemua aparat Bea dan Cukai mempunyaikemampuan di bidang narkotika jadi hanya

MUNTHEA. Dengan adanya simulasipada akhirnya akan memudahkanpetugas untuk bisa mempraktekkanmetode-metode yang diajarkan.

THEO DORUS ARIONAL. Diklat yangdilakukan CNT diharapkan tidak sajadari bidang P2 melainkan keseluruhanpegawai untuk dilibatkan dalampenanganan masalah narkotika,sehingga bisa menyamakan persepsidan pengetahuan.

FOTO-FOTO : DOK. WBC

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 12: Warta Bea Cukai Edisi 401

11WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

terbatas pada orang tertentu. De-ngan adanya diklat CNT diharap-kan seluruh jajaran Bea dan Cukaimemiliki visi dan kemampuanyang sama.

JALUR RAWANDari hasil mapping yang dila-

kukan oleh pihak yang terkaitdengan masalah perdaganganilegal narkoba termasuk Beadan Cukai , ada beberapa ruterawan yang menjadi trend bela-kangan ini, yaitu ; :l RRC – Malaysia – Indonesia

(Jakarta) – kota lainnya diIndonesia

l RRC – Malaysia – Singapura –Indonesia (Riau dansekitarnya) – daerah lainya diIndonesia

Untuk jalur domestik sendiri,terjadi peningkatan yang cukupsignifikan dalam peredaran narko-ba di kota-kota besar Indonesia.Selain di ibukota Jakarta, di Pe-kanbaru, Makassar, Batam, Ponti-anak, Medan dan Surabaya jum-lah pemakai dan pengedar narko-ba dalam jumlah besar semakinsering terungkap. Banyaknya per-mintaan dari dalam negeri inimenunjukkan bahwa pasokan daridalam negeri tidak mencukupisehingga mereka masih membu-tuhkan pasokan dari luar negeri.

Mengingat tingkat kerawanan-nya setelah pembentukan CNT diKantor Pusat DJBC, maka pem-bentukan CNT berikutnya diuta-makan di KPPBC yang daerahpengawasannya berbatasanlangsung dengan negara sumberataupun negara transit narkoba.Berbatasan di sini juga termasukdalam pengertian kawasanpabean tempat masuknya saranapengangkut, orang dan barangdari negara sumber dan negaratransit. Dengan demikian,diharapkan di masa yang akandatang akan tercipta suatu sistemyang kuat dan handal dalam menangkal masuknya narkobake Indonesia. Sehingga menjaga masyarakat Indonesia darikerusakan yang ditimbulkan oleh narkoba tersebut.

Pembentukan CNT yang dilakukan Kantor Pusat, telah mem-berikan hasil terhadap penegahan masuknya narkotika kewilayah Indonesia. Selain pengungkapan kasus di Surabaya, se-belumnya juga telah ditegah beberapa upaya pemasukan narko-ba secara ilegal. Pada 28 Januari 2008, KPU Batam berhasilmenegah masuknya 660 gram shabu-shabu (amphetamine), diBelawan menegah penyelundupan 3,3 kg heroin yang dibawakurir seorang wanita warga Indonesia. Diduga karena selama inipengawasan di bandara-bandara internasional sangat ketat danberlapis, sehingga jaringan narkotika internasional sedang mela-kukan uji coba menggunakan cara pemasukkan barang melaluipelabuhan laut.

KPPBC Tipe B Kuala Langsa pada 26 Januari 2008berhasil menegah 22 paket ganja kering dengan berat 22 kg

yang akan diselundupkan ke Port Klang, Malaysia denganmodus dibawa oleh anak buah kapal KM Dewantara Jayadengan disembunyikan secara tersebar di dapur, anjungankapal, haluan kapal dan balast air kapal.

Namun semua itu dirasa belum cukup, karena selama initugas penanggulangan narkoba masih menjadi prioritaskedua. Hal ini disebabkan banyak diantara petugas-petugasdi lapangan yang memiliki tugas pengawasan yang jugasangat banyak dan tidak dapat dikesampingkan.

Selain itu, tidak semua petugas lapangan mempunyaipengetahuan yang cukup tentang narkoba. Baik pengetahuantentang jenis-jenis narkoba, modus-modus terbaru, maupuncara-cara analisa dan profiling terhadap target-target pelakupenyelundupan narkoba. Karena masalah narkoba inimempunyai keunikan dan kekhasan sendiri yang tidak dapatdisamakan cara penanganannya dengan permasalahan laindi bidang kepabeanan.

SAAT INI, Indonesia menjadi negara produsen, khususnya untuk jenis Methamphetamine dan MDMAyang beberapa pabriknya berhasil dibongkar oleh aparat penegak hukum.

ris

11WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 13: Warta Bea Cukai Edisi 401

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

L A P O R A N U T A M A

elain itu, penggunaan anjing pelacak narkotika danpsikotropika juga merupakan sarana yang sangatmembantu dalam melacak narkotika padatempattempat yang diluar jangkauan indera manusia.Kemudian narcotest, sangat diperlukan dalam

memberikan indikasi awal suatu zat yang dicurigai adalahnarkotika atau bukan, sehingga memberikan kemudahanbagi petugas dalam menjalankan tugasnya dan dapatsegera mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu.

Sarana pengawasan yang lain dalamrangka menegah masuknya narkotika danpsikotropika yang coba dimasukkan secarailegal, menurut Kasi Penindakan IV DirektoratP2, DJBC, Duki Rusnadi antara lain untukpelabuhan laut, DJBC menggunakan Hi-CoScan, sedangkan untuk darat seperti di Enti-kong menggunakan x-ray yang ada di PPLBEntikong.

Untuk x-ray, lanjut Duki, ada sekitar 81buah yang tersebar dibeberapa daerah . Hi-Co scan ada di Kantor Pelayanan UtamaBea dan Cukai Tanjung Priok dan di KantorPengawasan dan Pelayanan Bea dan CukaiTanjung Perak. Untuk anjing Pelacak ada 2ekor di Medan, 2 ekor di Batam, 2 ekor diSoekarno Hatta, 2 ekor di Surabaya dan 5ekor di Denpasar. Dan untuk daerah yangbelum memiliki unit anjing pelacak , menggu-nakan Anjing Pelacak Narkotika dari KantorPusat secara berkala. Di Kantor Pusat sendirisaat ini ada 22 ekor Anjing Pelacak Narkotikayang siap untuk operasional.

“ Sarana pengawasan itu, untuk saat ini

memang dirasa masih kurang, karena daerah yang diawasi jugasangat luas apalagi untuk memenuhi jumlah ideal. Dan tentunyasarana dan prasarana yang kita miliki selalu di-update agar dapatbekerja lebih maksimal dan disesuaikan dengan anggaran yangada, termasuk Anjing Pelacak Narkotika juga selalu di update de-ngan cara retraining secara berkala, “ lanjut Duki.

Pemerintah memang memiliki keterbatasan anggaran untukmeng-update alat baru sehingga proses pengadaan sarana pe-ngawasan yang lambat, namun kondisi ini, diakui Duki memangtidak hanya terjadi di DJBC tetapi juga di instansi-instansi lain. Ka-rena itu, disaat anggaran sarana dan prasarana masih terbatas,maka DJBC menyiasatinya dengan cara meningkatkan kualitasSumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki di bidang narkotikadan psikotropika melalui program training. Selain itu, memperluasjaringan informasi juga dilakukan sebagai upaya menyiasati keter-batasan anggaran.

Ada beberapa alat yang untuk mendeteksi narkoba tenyatakurang berfungsi maksimal, antara lain ionizer dan entry scan.Menurut Duki, barang-barang tersebut adalah barang bantuandari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan memerlukan perawat-an yang khusus dan berkelanjutan. Yang menjadi permasalahan,setelah diserahkan , anggaran untuk perawatan tidak diketahui ,apakah memakai anggaran DJBC atau BNN. Akibatnyaperawatannya tidak dapat berjalan secara berkelanjutan danmembuat alat-alat tersebut tidak dapat bekerja secara maksimal.Untuk kedepan diupayakan koordinasi lebih lanjut dengan BNNberkaitan dengan perawatannya.

Khusus mengenai anjing pelacak narkotika, DJBC baru me-nambah 14 orang handler dan anjing pelacak. Para handler telahdilatih selama 2 bulan dan untuk saat ini masih dalam tahap pe-nyempurnaan/ pematangan sebagai persiapan penempatandalam waktu dekat. Personil baru ini akan menambah kekuatandan kesiagaan dari personil handler dan anjing pelacak yangsudah ada selama ini di beberapa daerah dan untuk menunjangoperasi Customs Narcotic Team (CNT).

Peran anjing pelacak dalam melakukan penegahan atas ma-suknya narkoba ilegal, memang sangat penting. Karena anjingmemiliki indera penciuman yang sangat tajam dan sangat mem-bantu untuk melacak adanya narkoba illegal yang disembunyikandalam barang-barang lain.

Mengenai perlunya suatu dasar hukum dalam mengoperasi-kan alat untuk mendeteksi narkoba bagi para petugas bea dancukai, Duki menegaskan, tentunya hal itu sangat diperlukan.Karena selama ini dalam pengoperasiaan alat-alat tersebut masihberpegang pada peraturan perundang-undangan yang mengaturnarkotika dan psikotropika. Apabila ada payung hukum yang lebih

spesifik mengatur tentang alat-alat tersebuttentu lebih bagus lagi.

“Saat ini, beberapa negara mulai mengujicoba penggunaan peralatan berbasis X-ray un-tuk melakukan body scanner penumpang pesa-wat terbang. Namun penggunaannya masihmengalami kendala, terutama berkaitan dengankesehatan dan Hak Asasi Manusia. Pengguna-annya di Indonesia akan terkait juga dengan isu-isu tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut,perizinan dan peraturan perundangan yangmemadai untuk penggunaannya mutlak diperlu-kan guna mengantisipasi apabila ada keberatandari penumpang untuk dilakukan pemeriksaandengan alat tersebut,” imbuh Duki.

BNN, AIRPORT DAN SEAPORT INTERDICTIONSatuan tugas dari subyek seaport interdic-

tion (SI) dan airport interdiction (AI) merupakanujung tombak dari BNN. BNN memang tidakmemiliki kewenangan untuk melakukan pene-gakan hukum, penangkapan orang dan pe-nangkapan barang, tetapi yang memiliki kewe-nangan itu adalah satuan tugas (satgas).

PencegahanPeredaran

GelapNarkoba

DUKI RUSNADI. sarana dan prasaranayang kita miliki selalu di-update agardapat bekerja lebih maksimal, di-sesuaikan dengan anggaran yang ada.

Upaya yang dilakukan DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC) dalam

menanggulangi peredaran gelapnarkotika dan psikotropika,

diantaranya menggunakan saranadan prasarana, seperti penggunaan

mesin X-ray yang merupakan alat yangcukup efektif untuk membantu

menemukan indikasi penyelundupannarkotika dan meminimalkan hambatan

dalam pelayanan kepabeanan.

Sarana danPrasarana Pendukung

S

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

FOTO-FOTO DOK. WBC

Page 14: Warta Bea Cukai Edisi 401

13WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Demikian disampaikan Arman Singgih, KepalaSatuan Tugas V Pelaksana Harian BNN Airportdan Seaport Interdiction.

Satgas yang ia pimpin ini melakukan pene-gakan hukum terutama untuk pintu masuk yaitudi bandara udara (airport) dan di pelabuhanlaut (seaport) yang masing-masing memiliki ke-tua satuan tugas atau sebagai penjurunya.Untuk di airport yang bertindak sebagai ketuasatgas operasionalnya adalah Direktur P2DJBC, sedangkan di seaport sebagai ketuasatgas operasionalnya adalah DirekturKesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP)Dirjen Perhubungan Laut. Sedangkan untuk didaerah-daerah sebagai penjurunya adalahAdministrator Pelabuhan untuk di seaport danKepala Kantor Pengawasan dan PelayananBea dan Cukai (KPPBC).

Setiap tahunnya, Arman sebagai KepalaSatgas, menyelenggarakan pendidikan dan pe-latihan tentang cara menangani masalah narko-ba, melakukan rapat koordinasi disamping jugamelakukan penegakan hukum di laut melalui operasi-operasi lautbekerja sama dengan pusat pengendalian operasi ataupundengan tim satgas penegakan hukum yang lain di BNN sepertiseperti Satgas Prekusor.

“Mereka sebagai ketua satgas operasional yang menggerak-kan operasi-operasi di lingkungannya masing-masing denganberkoordinir antara KPLP (seaport), Bea Cukai (airport), Imigrasi,Kepolisian, baik polisi yang terkait di pelabuhan udara maupun dilaut. Jadi tugasnya mengkoordinir, disamping Bea dan Cukai se-hari-hari memang tugasnya sudah melakukan pengawasan untukmenegah tetapi kita juga ada satgasnya untuk bersama-samamelakukan penegahan,” imbuh Arman.

Mengenai potensi masuknya narkoba ke wilayah Indonesia,Arman mengungkapkan, sebenarnya pemasukan yang palingbesar justru bisa melalui pelabuhan laut bahkan paling mudahmenyembunyikan barangnya.

“Dari pengalaman saya, boatzooking kapal memakanwaktu lama padahal keluar masuk kapal sangat banyak, kitatidak bisa memeriksa semua kapal sehingga sifatpemeriksaan dilakukan secara sampling, dan tegahan heroin3,3 kg di Belawan merupakan kejelian dari petugas sea port-nya khususnya bea dan cukai sehingga berhasil menangkapkurir heroin,” ujar Arman.

Menurut Arman, beberapa jalur yang rawan akan pemasukannarkoba antara lain Batam, Belawan, Ngurah Rai dan Jakartatermasuk Yogyakarta yang juga masuk target.Sedangkan di daerah perbatasan, justru keba-nyakan sifatnya ekspor, pengawasan yang harusdiawasi adalah barang-barang dari dalam negerike luar negeri. Dari pengalaman tangkapannarkotika di perbatasan adalah ekspor karenaIndonesia sudah jadi negara produsen dankonsumen napza. Maka itu pintu-pintu perbatas-an, seperti Pos Pengawasan Lintas BatasEntikong, misalnya harus lebih diperketat lagi.

Mengenai bantuan peralatan yang diberikanBNN sebagai sarana pengawasan antara lainentry scan sebanyak tiga unit, dipasang di Ban-dara Soekarno-Hatta, Polonia dan Ngurah Rai.

“Sebenarnya peralatan itu canggih sekali,karena orang yang memegang jenis narkobalalu melewati alat itu pasti akan terdeteksi, ha-nya karena canggih peralatannya jadinya com-plicated,saya dengar sekarang tidak berfungsikarena setiap beberapa saat harus diganti con-sumer goods-nya,seperti cairan-cairan khususpendeteksi harus diganti. Tidak berfungsinyakarena tidak ada consumer goods-nya. Kalau

consumer goods-nya diganti pasti berfungsi.”Disamping entry scan, juga ada itemizer

semacam lab mini bekerja seperti narcotest,hanya saja lebih canggih sampai bisa mende-teksi bahan peledak. Adalagi, alat pengarahuntuk mendeteksi jika seseorang membawaganja atau jenis narkotika bisa terdeteksi danalat pengarah akan menunjuk ke pembawabarang terlarang tersebut. Alat ini memilikirange antara 50-100 meter.

Dalam melakukan agenda kegiatan setiaptahunnya, seperti rakor, operasi, pelatihan, di-akui Arman memang ketersediaan dana se-ring menjadi kendala, padahal kalau dihitungsecara keseluruhan dana pemberantasan danpenyalahgunaan narkoba hampir mencapai 1triliun rupiah, namun yang ditangani BNN ha-nya sekita 300 juta rupiah, yang lainnya terse-bar di masing-masing instansi. Arman menya-rankan, sebetulnya yang lebih efektif adalahdana itu diserahkan kepada koordinatornya,sehingga melalui satgas-satgasnya BNN bisa

menggerakkan kegiatan dengan dana yang cukup.Selain melakukan technical assistance dengan DJBC, asis-

tensi juga dilakukan dengan instansi lain antara lain Ditjen Per-hubungan Laut, Imigrasi, Lembaga Pemasyarakatan, POM danbeberapa instansi yang terkait dengan penanganan masalahnarkotika.

“Masih ada sedikit kendala, seperti arogansi masing-ma-sing korps masih ada dan itu sampai sekarang masih belumhilang, makanya kita harus sering koordinasi dan harapan sayauntuk masalah pemberantasan narkotika memang seharusnyaada koordinasi antar instansi terkait, karena narkotika ini yangmenjalankan adalah sindikat, sindikat ini harus dilawan dengansindikat. Ibaratnya jaringan narkotika sindikat jahat , kita lawandengan sindikat baik, dan kita harus berkoordinasi membuatsindikat yang baik, caranya dengan menghilangkan arogansidan bekerjasama. Seperti saya ini sipil tetapi saya bisa meme-rintah polisi karena saya Ketua Satgasnya atau memerintahinstansi lain seperti KPLP,” imbuh Arman.

PRASARANA DI SEAPORT DAN AIRPORTDi Pelabuhan Laut Belawan, tepatnya di terminal internasio-

nal Ujung Baru Belawan telah disediakan alat detektor yang sa-ma seperti yang berada di bandara-bandara internasional, yaituX-ray dan alat detektor lainnya. Karena itu menurut Kasi P2KPPBC Belawan, Agustinus Djoko P, sebenarnya sarana dan

prasarana yang dimiliki DJBC untukmengawasi peredaran gelap narkoba sudahcukup, namun akan lebih baik lagi jika saranadan prasarana tersebut dilakukanpenambahan dari segi jumlah dan pengadaanbaru atas sarana dan prasarana yang lebihmoderen dalam pelaksanaan pengawasanperedaran gelap narkoba.

“Sarana sudah cukup baik, namun masihadanya peralatan yang harus diperbaharuidan diperbaiki mengingat kondisinya sudahcukup lama dan perlu ditambahkan saranadan prasarana lainnya yang lebih moderen.Saat ini kita memiliki x-ray bagasi penumpang,narcotest kit, alat pendeteksi narkoba danbeberapa barang lainnya,” imbuh Agus.

Hambatan dalam hal pengadaan saranadan prasarana, menurut Agus, hampir tidakada, namun seperti diketahui bahwa untukurusan pengadaan barang prosesnyamembutuhkan waktu yang cukup lama danpelaksanaannya diserahkan kepada KantorPusat DJBC, sedangkan hambatan dalam

ARMAN SINGGIH. Pemasukannarkoba illegal yang paling besarsebenarnya justru bisa melaluipelabuhan laut bahkan paling mudahmenyembunyikan barangnya.

AGUSTINUS DJOKO P. Akan lebih baiklagi jika sarana dan prasarana dilaku-kan penambahan dari segi jumlahdan pengadaan baru atas sarana danprasarana yang lebih moderen.

13WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 15: Warta Bea Cukai Edisi 401

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

L A P O R A N U T A M A

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

pengoperasiannya terjadi kurangnya jumlahSDM yang memiliki kemampuan dalam peng-operasian sarana dan prasarana tersebut se-hingga telah diusulkan untuk dilakukan pe-nambahan pegawai yang memiliki kemampu-an dalam pengoperasian peralatan tersebut.

“Meski kendala yang terjadi akibat keru-sakan peralatan pasti ada, namun hal terse-but tidak mengurangi tingkat pengawasanyang dilakukan hanya saja berakibat dalampercepatan proses pelaksanaan,” ujar Agusmengenai kendala yang dihadapi jika prasa-rana mengalami suatu kerusakan.

Selain menggunakan bantuan alat detek-tor untuk melakukan pendeteksian terhadappenumpang, pendektesian juga dilakukandengan menggunakan prinsip-prinsip intelijen,profiling dan targeting yang telahdilaksanakan dan dikembangkan di wilayahkerja KPPBC Tipe A1 Belawan, khususnya diSeksi Penindakan dan Penyidikan.

Mengenai penegahan upaya penyelundup-an heroin sebanyak 3,3 kg yang dibawa olehkurir WNI berinisial WR, menggunakanmodus operandi dengan menyembunyikannya di lapisan dalamtas yang dibawa oleh tersangka. Menurut Agus, memang se-belumnya sepanjang tahun 2007 belum pernah ditemukan ka-sus yang berhubungan dengan narkoba yang dibawa oleh pe-numpang kapal, hal ini diduga terjadi karena spesifikasi barangtersebut sebenarnya membutuhkan waktu penanganan yangcepat sehingga diduga daerah pemasukkan barang dilakukanmelalui bandara-bandara internasional.

“Akhir-akhir ini sejak terbentuknya airport interdiction peng-awasan di bandara internasional terhadap barang narkoba sa-ngat ketat dan berlapis sehingga diduga jaringan tersebutsedang melakukan uji menggunakan cara pemasukuan barangyang baru melalui pelabuhan laut, namun hal terdeteksi lebihawal,” ujar Agus.

Di Seaport Interdiction khususnya di KPPBC Belawan, me-nurut Agus, ujung tombaknya adalah Bea dan Cukai, Imigrasidan karantina beserta Pelindo, KPLP dan KPPP. Tim yangsudah mulai berjalan sejak Juli 2007 ini bekerja dengan caramelakukan penanganan tugas pada masing-masing unit yangmenjadi tugas pokoknya secara optimal dan setiap informasiatau kecurigaan langsung dikoordinasikan kepada masing-masing pihak yang tergabung dalam Seaport Interdiction.

Mengenai tantangan yang dihadapi aparat khususnya da-lam menjalankan tugas terutama terkait dengan masalah peng-awasan perdagangan gelap barkoba, Agus mengungkapkan,dari unit Bea dan Cukai yang dirasakan antara lain adalahkurangnya informasi dan kesadaran yang dimiliki oleh masya-rakat pengguna jasa pada Pelabuhan Belawan, sehingga se-ring kali terjadinya benturan antara aparat pengawasan denganmasyarakat pengguna jasa tersebut dalam pelaksanaan tugasdi lapangan.

Sementara itu mengenai pengawasan yang dilakukan dibandar udara (bandara) khususnya untuk menegah masuknyanarkotika illegal, Eko Dharmanto, Kasi P2, KPPBC Tipe A1Soekarno-Hatta menjelaskan mekanisme pengawasan yangdilakukan adalah bertumpu pada risk management. Kontrolterhadap lalu lintas barang dilakukan dengan tidak mengham-bat arus barang atau jasa itu sendiri, karena itu, menggunakanprofiling maupun kegiatan intelijen menjadi faktor pentingdalam risk management.

Mengenai profiling, pertama berdasarkan kriteria negara-negara yang berisiko tinggi sebagai penghasil obat-obatanterlarang. “Saat ini kita tetapkan high risk resources countries(negara produsen berisiko tinggi.red) seperti Eropa yaituBelanda sebagai produsen chemical product. Kedua untuknarkoba organik Bulan Sabit Emas dan Segi Tiga Emas dan

tidak tertutup kemungkinan wilayah Asia Teng-gara lainnya dan juga Amerika Latin,” ujar Eko.

Kemudian memantau negara transit (transitarea) yang dikenal memiliki ground handling(pengeluaran barang) berbiaya murah, sepertiMalaysia, Hongkong dan Singapura yang bisadijadikan sebagai transit barang. Selanjutnyaterhadap maskapai penerbangan yangberpotensi memiliki resiko tinggi sebagai saranapembawa barang narkotika baik oleh penum-pang maupun melalui sarana kargonya, antaralain maskapai penerbangan Cathay Pasifik(Hongkong), KLM (Belanda), China Airlines dansebagainya.

Terakhir, profiling untuk pengawasan pe-numpang (passenger). Untuk pengawasanpasenger, KPPBC Soekarno-Hatta memilikidua fasilitas baru yaitu yaitu PassengerAnalisis Unit dan fasilitas CCTV. MengenaiPasenger Analisis Unit (yaitu unit analisadata penumpang, bagasi kapal yang bisadiperoleh secara lengkap sejak penumpangpesawat itu check-in hingga tiba di daerahtujuan) untuk sistem ini sudah ada lima mas-

kapai penerbangan yang ikut dalam sistem tersebut, dianta-ranya Malaysia dan Singapura Airlines.

Sementara untuk CCTV, baru berjalan sebulan. Fasilitas inidibangun dari dana APPG (Anggaran Pemberantasan Perda-gangan Gelap) dan baru 5 unit CCTV yang digunakan untukmengindentifikasi penumpang, sejak dia datang, masuk imigrasikemudian sampai di pemeriksaan pabean.

“Sarana pengawasan di KPPBC ini bisa dikatakan belum me-madai, kita punya x-ray sekitar 16 unit, tersebar di area gudangdan terminal disamping x-ray lain yang didukung PerusahaanJasa Titipan. Sedangkan untuk CCTV idealnya sekitar 69-90 unit,kini yang dimiliki 5 unit dan dirasa masih kurang dikarenakan kitabergerak secara sinergi antara kekuatan fisik petugas dilapangan dengan teknologi yang kita pergunakan dan itu akanefektif jika CCTV ditempatkan ditiap-tiap tempat mulai dari diadatang, di belalai pesawat, di imigrasi, consigne, sampai gerbangpengawasan pabean. Begitu juga yang di gudang, sejak di diuploading, loading ke gudang, dibongkar di gudang, di x-raysampai kemudian ditimbun sementara untuk formalitas dokumenkepabeanan,” urai Eko.

“Mengenai anjing pelacak, sejauh ini kita perlukan, dia menja-di efect deterent jadi untuk merubah mimik dari si pembawa, begi-tu dia melihat anjing mimik mukanya jadi berubah. Itu kita harap-kan seperti itu dan kedepan dia lebih optimal bisa mencium ba-rang tidak hanya di cargo barang penumpang saja,” tambah Eko.

Selain itu ada pula alat deteksi bantuan dari BNN berupaitemizer yang saat ini masih bisa beroperasi, sedangkan entryscan tidak bisa bekerja dikarenakan chemical suport-nya tidakada dan hal ini sudah disampaikan ke BNN. Dari tahun 2007hingga saat ini kasus narkoba mencapai 10 kasus mulai dite-mukan pada jalur penerbangan domestik. Untuk itu penerbangandomestik, lanjut Eko, mau tidak mau sekarang harus diperketatkarena sebagai bagian dari unsur Airport Interdiction, Bea danCukai harus berperan.

“Tantangan terberat kami dalam menegah ada pada masalahperalatan. Inginnya CCTV bisa berjalan dengan baik, kemudian x-ray mesin yang terutama bisa diberdayakan untuk body, dan pas-senger analisis unit bisa berjalan efektif, walaupun baru 5 maska-pai semoga untuk kedepannya akan makin bertambah maskapaipenerbangan masuk dalam sistem ini. Untuk CCTV meski baruberjalan di lima titik tetapi memang akan diupayakan jumlahnyasesuai dengan kebutuhan pengawasan. Jadi memang harus adapenambahan sistem, harus ada pembaharuan, yang tidak hanyaorangnya saja tetapi juga teknologinya. Sedangkan kemampuanpersonil, kami rasa sudah mendukung jika diimbangi dengansistem,” tandas Eko.

EKO DHARMANTO. Harus adapenambahan dan pembaharuan sistem.Jadi tidak hanya SDM yangdiperbaharui tetapi teknologinya juga.

ris

DOK. WBC

Page 16: Warta Bea Cukai Edisi 401

15WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

egala sesuatu yang digunakan secara berlebihantak akan berdampak baik bagi diri kita. Begitujuga dengan narkoba yang digunakan diluar jalurmedis, apalagi dengan menambah dosis makinmembuat kompleks dampak yang muncul akibat

penggunaan narkoba.Narkotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani

yang artinya ‘kelenger’ merujuk sesuatu yang bisa membuatseseorangan tak sadarkan diri (fly), sedangkan dalam bahasaInggris narkotika lebih mengarah ke obat yang membuatpenggunanya kecanduan. Dalam bahasa kita, narkoba meru-pakan singkatan dari narkotika dan obat atau bahan berbaha-ya. Selain itu, narkoba juga dikenal dengan istilah NAPZAyaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semuaistilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yangumumnya mempunyai risiko kecanduan (adiksi).

Dalam bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan, narkoti-ka merupakan obat yang diperlukan, namun dapat pula me-nimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan bila diper-gunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama.

Seiring berjalannya waktu keberadaan narkoba bukan ha-nya sebagai penyembuh namun justru menghancurkan. Awal-nya narkoba masih digunakan sesekalidalam dosis kecil dan tentu saja dampaknyatak terlalu berarti. Namun perubahan jamandan mobilitas kehidupan membuat narkobamenjadi bagian dari gaya hidup, dari yangtadinya hanya sekedar perangkat medis, kinidianggap sebagai ‘dewa dunia’, penghilangrasa sakit dan membuat hidup lebih ‘ringan’.

Karena itu pengaturan narkotika perlu di-lakukan dengan tujuan untuk menjamin ke-tersediaan narkotika untuk kepentingan pe-layanan kesehatan ataupun untuk pengem-bangan ilmu pengetahuan. Disamping itupengaturan penting dilakukan untuk mence-gah terjadinya penyalahgunaan disampingjuga memberantas peredaran gelap narkoba.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 22tahun 1997 tentang Narkotika, pengertiannarkotika adalah zat atau obat yang berasaldari tanaman atau bukan tanaman, baik sin-tetis maupun semi sintetis yang dapat me-nyebabkan penurunan atau perubahan ke-sadaran, hilangnya rasa, mengurangi sam-pai menghilangkan rasa nyeri dan dapatmenimbulkan ketergantungan.

Dalam undang-undang tersebut narkoti-ka digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu

I,II dan III. Golongan I ada 26 jenis,Golongan II ada 87 je-nis dan golongan III ada 14 jenis.

Berdasarkan bahan-bahan yang dipergunakan dalampembuatannya jenis narkotika dapat dibedakan menjadinarkotika alamiah dan narkotika sintetis. Narkotika alamiahberasal dari tumbuh-tumbuhan yang dalam jumlah relatifkecil diperoleh melalui suatu proses sangat sederhana dantidak terlalu memerlukan alat-alat moderen. Yang termasukjenis narkotika alamiah adalah candu (opium), morphine,heroin, codein, daun coca, cocain, ganja (cannabis sativa),psilocybin dan psilocin serta mescalin (peyote).

Narkotika sintetis muncul karena alasan sangat terbatas-nya jenis-jenis narkotika alamiah yang tersedia. Jenis nar-kotika yang termasuk dalam narkotika sintetis antara lain :propoxyphene (darvon), pentacozine (talwin), methadone(dolphine), pethidine dan meperidine (Demerol).Sedangkan yang semi sintetis antara lain; hydromorphone(Dimorphone), oxycodone (Dyhidrone), etorphine.

UNTUK KEPENTINGAN ILMU PENGETAHUAN, INDUSTRIFARMASI DAN KIMIA

Narkotika, disatu sisi merupakan obat atau bahanyang bermanfaat di bidang pengobatanatau pelayanan kesehatan danpengembangan ilmu pengetahuan, namundisisi lain dapat menimbulkanketergantungan yang sangat merugikanapabila dipergunakan tanpa pengendaliandan pengawasan yang ketat dan seksama.

Menurut Direktur Pengawasan Napza,Deputi Bidang Pengawasan Produk Terape-tik dan Napza, Badan Pengawas Obat danMakanan (POM), Dr. Danardi Sosrosumi-hardjo, SpKJ (K), untuk jenis narkotika go-longan I adalah narkotika yang hanya da-pat digunakan untuk tujuan pengembang-an ilmu pengetahuan dan tidak digunakandalam terapi, serta mempunyai potensi sa-ngat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

“Golongan satu tidak untuk pengobatanmelainkan digunakan untuk kepentinganriset, misalnya untuk kebutuhanlaboratorium atau bagi kami di Badan POMnarkotika jenis ini digunakan sebagai bakubanding, untuk memastikan jenis narkotikayang ditemukan pihak kepolisian dalam su-atu tangkapan razia misalnya, itu pun nar-kotika yang digunakan untuk baku bandingjumlahnya sangat kecil,” ujar Danardi.

Dari Sanksi Administrasi Hingga

PencabutanNomor Ijin Edar

Mendegar kata narkoba, pasti yang ada dibenak kita adalahseputar ganja, heroin, opium, ekstasi, putau dan sejenisnya.Barang-barang

ini disebut-sebut sebagai perusak generasi masa depan yangpaling mujarab. Lalu apakah narkoba itu sendiri ?

lantas sejauhmana kita mengenal lebih dekat dari sisi keilmuan ?

S

Dr. DANARDI SOSROSUMIHARDJO,SpKJ (K), Depkes maupun BadanPOM menghitung kebutuhan narkoti-ka se-Indonesia setiap tahunnya,baik yang dipergunakan untuk ilmupengetahuan, maupun untuk industrifarmasi dan kimia.

WBC/RIS

15WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 17: Warta Bea Cukai Edisi 401

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

L A P O R A N U T A M A

Untuk narkotika golongan II adalah narkotika yang ber-khasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dandapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu penge-tahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ke-tergantungan.

Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiatpengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atautujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyaipotensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

Danardi menegaskan kembali, pemakaian narkotika un-tuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan adalahtermasuk untuk kepentingan pendidikan, pelatihan danketerampilan dan penelitian dan pengembangan. “Dalamrangka penelitian maka narkotika golongan I dapat diguna-kan untuk kepentingan medis yang sangat terbatas dandilaksanakan oleh orang yang diberi wewenang khusus un-tuk itu oleh Menteri Kesehatan.”

Dalam istilah perdagangan dikenal narkotika legal danilegal, namun bagi lingkup Badan POM istilah ini sebenar-nya kurang tepat. Menurut Danardi, dikatakan illegal jikanarkotika telah disalahgunakan dan pihaknya lebih tepatmenyebutnya sebagai ilicid drug atau tidak digunakan un-tuk medis. Karena, narkotika legal atau disebut licid, misal-nya seperti codein (narkotika golongan III) jika diselundup-kan dia jadi illegal tetapi tetap licid menurut medis. “Istilahlicid atau ilicid adalah istilah medis, sedangkan legal atauillegal adalah istilah hukum.”

Narkotika legal dalam istilah hukum maupun licid dalamistilah medis, dipergunakan Badan POM untuk bahan bakubanding dan riset. Bahan baku itu dibeli dari Badan Penga-was Narkotika Internasional atau International NarcoticsControl Board (INCB). Atau jika ada barang tangkapan, ke-mudian dilakukan baku banding dan pengecekan. Jikamengandung heroin dalam kadar persentase tertentu ma-ka akan dimurnikan kembali.

Saat ini jenis narkotika yang terbanyak disalahgunakanjustru adalah narkotika golongan satu atau heroin yangberasal dari tanaman opium, sedangkan untuk golongan II

adalah jenis morphin. Mor-phin pun bisa berubah men-jadi heroin setelah diolahmelewati berbagai proses.Jadi heroin ada yang mor-phin murni dari opium danada juga yang telah melaluiberbagai proses untukmenjadi heroin. Disampingitu jenis psikotropika sepertimethyl amphetamhine(sabu-sabu) dan MDMA atauekstasi juga marak disalah-gunakan yang masuk ke In-donesia dalam bentuk pre-kursor (zat atau bahan pe-mula atau bahan kimia yangdapat digunakan dalammemproses pembuatan nar-kotika) yang notabene sa-ngat dibutuhkan bagi industrifarmasi maupun industrikimia.

“Jadi produsen industribaik itu untuk obat, deterjen,cat, tinta, desinfektan, bahanuntuk kompres maupunsabun memang memerlukanjenis psikotropika sepertiephedrine. Tetapi karenaada saja oknum nakal makayang sebetulnya produk le-

gal kemudian diproduksi menjadi ecstasy dengan bahan da-sar ephedrine tadi. Ini yang sekarang marak terjadi dan jaditren di Asia Tenggara,” ungkap Danardi.

Pemerintah, lanjut Danardi melalui Departemen Kesehat-an (Depkes) mengupayakan tersedianya narkotika untuk ke-pentingan pelayanan kesehatan atau untuk pengembanganilmu pengetahuan. Untuk keperluan itu, maka Menteri Kese-hatan menyusun rencana kebutuhan narkotika setiap tahunyang menjadi pedoman pengadaan, pengendalian dan peng-awasan narkotika secara nasional.

Depkes maupun Badan POM menghitung kebutuhan narkoti-ka se-Indonesia setiap tahunnya, baik yang dipergunakan untukilmu pengetahuan, maupun untuk industri farmasi dan kimia.

Untuk industri farmasi maupun kimia biasanya impor dila-kukan oleh pedagang besar farmasi yaitu perusahaan ber-bentuk badan hukum yang mendapat ijin dari Menteri Kese-hatan untuk melakukan kegiatan penyaluran obat dan bahan

BADAN POM melakukan pengawasan terhadap penyalahgunaan narkotika yang dilakukan pabrik obat maupunpedagang besar farmasi, melalui audit.

DALAM BIDANG PENGOBATAN DAN ILMU PENGETAHUAN, narkotikamerupakan obat yang sangat diperlukan.

FOTO-FOTO DOK. WBC

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 18: Warta Bea Cukai Edisi 401

17WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

obat termasuk narkotika. Atau juga dilakukan oleh pabrik obatyang merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yangmemiliki ijin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiat-an produksi, penyaluran obat dan bahan obat, termasuk nar-kotika.

Danardi mencontohkan, misalnya PT A kebutuhan narko-tikanya 10 kilo per tahun. Kalau PT A mengimpor narkotika,maka Badan POM sebelumnya telah memiliki data misalnyaPT A pada tahun lalu, telah mengimpor 10 kg narkotika. Dari10 kg ini baru digunakan sebesar 7 kilo untuk pembuatanobat, berarti masih tersisa 3 kg. Kalau PT.A meminta 10 kglagi maka Badan POM yang mengawasinya akan menegurPT.A karena perusahaan ini sudah dijatah 10 kg sesuai de-ngan kapasitas produksinya dan masih tersisa 3 kg narkotikayang belum digunakan.

“Jadi kalau permintaannya naik harus ada alasannya, se-baliknya kalau produksi turun harus dijelaskan mengapasampai terjadi penurunan. Jadi ada mekanisme pengawasan-nya,” imbuh Danardi.

Dari 10 kg yang diimpor dan baru diproduksi 7 kilo ini,Badan POM akan mengetahui kemana saja obat-obatan inidiedarkan, apakah masuk ke apotik, rumah sakit, atau sudahsampai ke tangan pasien. Sebenarnya, baik Depkes maupunBadan POM mengetahui setiap pergerakannya termasukjuga ke luar negeri. Kalau PT.A akan mengimpor narkotikamaka harus meminta ijin ke Depkes dan jika memenuhisyarat akan diberikan Surat Persetujuan Impor (SPI) setelahsebelumnya dilakukan audit ke perusahaan farmasi untukmengetahui reputasi, kapasitas produksi dan kebutuhan akanbahan narkotika.

Sebaliknya jika hasil produksi obat-obatan akan dikirimke luar negeri maka akan diberikan Surat Persetujuan EksporSPE). SPI dan SPE ini dikeluarkan setiap kali akan melaku-kan impor maupun ekspor. Dalam hal ini Badan POM mau-pun Depkes mengetahui setiap kebutuhan narkotika masing-masing industri yang terkait dengan penggunaan narkotika.Termasuk juga untuk kepentingan ilmu pengetahuan, bahwanarkotika golongan I hanya dapat disalurkan oleh pabrik obattertentu dan atau pedagang besar farmasi tertentu kepadalembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan pe-ngembangan ilmu pengetahuan.

PENGAWASAN PENYALURAN NARKOTIKALebih lanjut menurut Danardi untuk pengawasan terhadap

penyalahgunaan narkotika, yang dilakukan pabrik obat mau-pun pedagang besar farmasi, Badan POM selalu melakukanpengawasan melalui audit. Misalnya PT. A ini sudah menya-lurkan ke distributor lalu distributor mengedarkannya keapotik atau rumah sakit, sehingga diketahui terserap kemanasaja produksi dari pabrik obat ini.

Disamping itu, untuk tugas pengawasan, Badan POM ju-ga tergabung dalam salah satu satgas dan menjadi penjuru-nya, yaitu Satgas Prekursor yang merupakan gabungan an-tara Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea dan Cukai, Kepoli-sian, Departemen Perdagangan, Departemen Perindustriandan instansi terkait lainnya. Satgas ini setiap dua bulanmelakukan pertemuan reguler. Selain itu ada special meetingyang dilakukan jika sewaktu-waktu ditemukan suatu kasus.

“Kita mencoba bahwa ruang lingkup inilah yang menjaditugas kita, kalau misalnya ini ada 7 kg yang terserapnya kokcuma lima, lalu 2 kg-nya kemana ? Kalau mereka tidak maumemberi penjelasan maka kita panggil pengusaha farmasiitu, dan jika ditemukan sarana ilegal disana yang ternyatapengirimnya adalah pedagang besar farmasi maka BadanPOM akan menegur keras bahkan menarik nomor ijinnyasehingga dia tidak bisa mengimpor lagi. Sedangkan menge-nai sarana ilegal maka itu jadi wewenangnya kepolisian. JadiBadan POM memberi sanksi administrasi sedangkan ke-po lisian memberi sanksi atas tindakan kriminalnya. Untukpengawasan narkotika illegal peran kami hanya ada di

gabungan satgas ini. Jadi untuk pengawasan sudah adamekanismenya,” ungkap Danardi.

Selain melakukan audit ke perusahaan farmasi, auditjuga dilakukan ke distributor, apotik dan rumah sakit.Dalam hal ini Badan POM tidak bekerja sendiri melainkanBalai POM setempat yang melakukan audit dan bisa jugadinas kesehatan.

Fokus utama pengawasan Badan POM adalah padapedagang besar farmasi, pabrik obat dan distributor.Sedangkan apotik sebagai pembinanya adalah dinas ke-sehatan setempat. Maka itu kalau dilakukan audit keapotik harus bersama-sama dengan dinas kesehatan. Seti-ap bulannya mereka memberikan laporan ke Badan POMdan Depkes. Selain itu mekanisme kontrol yang dilakukanBadan POM antara lain melalui pre notification export (su-rat pemberitahuan ekspor) dari negara asal barang di luarnegeri, kemudian dari SPI maupun SPE-nya, laporan perbulan dari pedagang besar farmasi dan selanjutnya dilaku-kan audit pada sarana.

“Jika dari hasil audit ternyata ditemukan bahwa perusa-haan farmasi telah melakukan penyelewenganpenggunaan narkoba, misalnya mengimpor 10 kg, ternyatabaru diedarkan 5 kg, berarti yang 5 kg tidak jelas, karenaakan terlihat dari nomor kodenya atau no batch-nya. Jikadiketahui pabrik obat ini menyalurkannya ke sarana yangtidak layak, maka bisa dikenakan sanksi, mulai dari teguransampai pencabutan nomor ijin edar. Sedangkan untuk sa-rana ilegalnya maka menjadi kewenangan kepolisian untuktindakan kriminalnya. Proses penyidikan ini diawali denganditerjunkannya anggota dari Pusat Penyidikan Badan POMatau Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk melaku-kan penyidikan (setengahnya polisi). Kalau memang benarditemukan maka kita panggil satgas prekursor lalu kitalakukan tindakan administrasi,” tandas Danardi.

UNTUK INDUSTRI FARMASI maupun kimia biasanya impor narkotikadilakukan oleh pedagang besar farmasi atau pabrik obat yang telahmendapat ijin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatanpenyaluran, produksi obat, dan bahan obat termasuk narkotika.

ris

17WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 19: Warta Bea Cukai Edisi 401

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Drs R.P Jusuf Indarto

“Tidak Tertutup Kemungkinan Perbatasan DaratDijadikan Titik Masuk Barang Haram...”

Direktur Penindakan dan Penyidikan DJBC

W A W A N C A R A

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 20: Warta Bea Cukai Edisi 401

19WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Selama ini penanganan masalah penyelundupan narko-ba lebih banyak berhasil ditemukan di bandara-bandara,dibandingkan di pelabuhan laut dan kantor pos yangjuga bisa menjadi potensi masuknya barang-barang ha-ram tersebut. Lantas sudah sejauhmana pengamanan-nya terutama di laut dan kantor pos?

Sebetulnya penanganannya disemua bidang sama saja.Namun, selama ini selalu timbul anggapan bahwapenggagalan kasus-kasus narkoba lebih banyak dilakukan dibandar udara. Asumsi tersebut muncul karena memangpenyelidikan dan penggagalan kasus narkoba lebih mudahdan lebih nyata dilakukan di bandar udara. Padahalsebenarnya penyelidikan di pelabuhan laut juga dilakukan,namun sejauh ini belum mendapatkan hasil yang signifikan.

Selain itu, penangkapan di pelabuhan laut juga sedikit karenatingkat kesulitannya yang relatif lebih tinggi. Tapi dengan digagal-kannya beberapa usaha penyelundupan narkoba melalui pela-buhan laut di awal tahun 2008 ini seperti di Kuala Langsa, Batam,dan Belawan, maka asumsi tersebut tidak lagi bisa diberlakukan.

Terkait dengan penyelidikan narkoba di kantor pos, sampaisaat ini operasi penyelidikan di kantor pos telah dilakukan namunaktifitas tersebut memang belum membuahkan hasil, walaupunsecara kinerja, sudah dilakukan dengan baik. Namun kita akantetap berusaha terus melakukan operasi-operasi dalam rangkamemerangi peredaran gelap narkotika dengan selalu menyem-purnakan metode dan teknik operasi.

Bagaimana pula pengamanan terhadap masuknyanarkoba illegal yang melalui perbatasan ?

Perlu disampaikan bahwa bandara dan pelabuhan lautjuga merupakan perbatasan negara, namun demikian apabilayang dimaksud adalah perbatasan darat, maka dapatdijelaskan bahwa, selama ini pengawasan impor dan ekspormelalui perbatasan darat sudah dilakukan, namun mungkinbelum terfokus pada kemungkinan pemasukan dan pengelu-aran narkoba melalui perbatasan darat.

Sehingga harus diakui bahwa pengawasan narkoba melaluiperbatasan darat harus semakin diintensifkan, mengingat denganketatnya pengawasan melalui bandara dan pelabuhan laut, makatidak menutup kemungkinan bahwa perbatasan darat dijadikantitik masuk barang haram tersebut.

Belum lama ini juga terjadi pemasukan ekstasi impormelalui kontainer kapal di pelabuhan Tanjung Priok,apakah kemungkinan penyelundupan ekstasi dan napzajenis lainnya dalam muatan barang-barang impor mela-lui pelabuhan laut akan menjadi trend penyelundupan?

Kemungkinan-kemungkinan tersebut akan selalu ada da-lam kaitan trend penyelundupan narkoba, sebab pada prin-sipnya, jaringan narkoba internasional, akan selalu mengikutipola pengawasan yang kita lakukan dalam rangka mencaricelah masuk yang bisa mereka gunakan.

Untuk mengamankan barang-barang dari kemungkinandijadikan tempat menyembunyikan narkotika dituntutkewaspadaan aparat, lalu apakah petugas P2 punyawewenang untuk memeriksa barang-barang di

pelabuhan laut, baik untuk barang impor maupunbarang penumpang ?

Tugas pokok dan fungsi petugas P2 adalah pada domainpengawasan, bukan pada domain pelayanan, sehingga seberapajauh tingkat keterlibatan petugas P2 dalam mengamankanbarang-barang dari kemungkinan penyembunyian narkoba dalamlalu lintas barang impor, ditentukan juga berdasar profiling dantargeting serta ketersediaan sumber daya yang ada.

Dan ini juga dilakukan berdasarkan peraturan perundanganyang berlaku seperti Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 490/KMK.05/1996 tentang Tatalaksana Impor Barang Penumpang,Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas, Kiriman Pos, DanKiriman Melalui Perusahaan Jasa Titipan.

Apakah pada setiap pemeriksaan kapal laut yang da-tang dari luar negeri petugas P2 selalu diikutsertakan ?

Keputusan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor :Kep- 08/BC/1997 Tentang Penghentian, Pemeriksaan, DanPenegahan Sarana Pengangkut Dan Barang Di AtasnyaSerta Penghentian Pembongkaran Dan Penegahan Barangmenjelaskan bahwa penghentian, pemeriksaan saranapengangkut itu dilaksanakan berdasarkan surat perintah yangdikeluarkan oleh Kepala Kanwil, Kabid P2, Kepala KPPBCataupun Kasi P2. Jadi memang untuk pemeriksaan saranapengangkut, petugas P2 selalu diikutsertakan.

Selain itu, tugas pemeriksaan kapal, pada prinsipnya adalahtugas pre-pelayanan, sehingga lebih banyak pada beban tugasyang bersifat penyelidikan dan bukan pelayanan pabean,sehingga seyogyanya petugas P2 mendapatkan porsi tugas yanglebih banyak dalam melaksanakan pemeriksaan kapal.

Menurut Bapak apakah Airport Interdiction dan SeaportInterdiction sudah maksimal menjalankan tugasnya ?

Satgas airport interdiction maupun seaport interdiction sama-sama telah menjalankan tugasnya dengan baik, hal tersebutdibuktikan dengan adanya berbagai penangkapan baik domestikmaupun internasional yang telah dilakukan. Namun apabila meli-hat dari intensitas kegiatannya, maka keberadaan satgas seaportinterdiction perlu ditingkatkan lagi daya gunanya.

Bagaimana dengan pembentukan Customs NarkoticTeam, apakah bertujuan untuk memperkuat jajaran Beadan Cukai dalam menanggulangi masalah narkotika ?

Ya, pembentukan Custom Narcotic Team atau CNT merupa-kan salah satu cara DJBC untuk mengawasi narkoba, secaraterkoordinasi dan menyeluruh, melalui penyiapan sumber dayayang berkonsentrasi penuh di bidang narkoba, sehingga diharap-kan adanya tim tersebut menjadi pemicu bagi DJBC dalammeningkatkan upaya pencegahan penyelundupan narkoba danpenggagalannya di perbatasan Indonesia.

Upaya penyelundupan narkoba tidak hanya dilakukan dipintu-pintu resmi, tetapi juga dilakukan di pintu-pintuyang yang tidak resmi, apakah sudah pernah ada pem-bicaraan dengan BNN mengenai masalah tersebut ?

Pembicaraan dan koordinasi dengan BNN sudah senantiasadilakukan, sehingga ke depan, akan selalu ada join training

Menurut Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2) Direktorat Jenderal Bea danCukai (DJBC), DrDrDrDrDrsssss..... R.P J R.P J R.P J R.P J R.P Jusufusufusufusufusuf Indar Indar Indar Indar Indartototototo,,,,, cara yang dipergunakan oleh Bea dan Cukai

untuk mengamankan barang-barang impor maupun ekspor dari upaya yangdilakukan penyelundup untuk menyembunyikan narkotika adalah dengan tetap

berbasis pada profiling dan targeting, baik menyangkut rute perdagangan, importir,negara asal, negara transit, kurir perdagangan, entry point, serta pengaturan

sumber daya yang dimiliki oleh DJBC untuk menjalankan profiling dan targeting.Sehingga pemanfaatan sumber daya bisa berlangsung efektif dan efisien dalam

penggagalan perdagangan narkoba. Termasuk apa saja program-program yang akandilaksanakan Direktorat P2 terkait dengan masalah pemberantasan

penyelundupan narkoba setelah dirinya diangkat sebagai Direktur P2 DJBC.Berikut petikan wawancara dengan Redaktur WBC, Aris Suryantini.

Page 21: Warta Bea Cukai Edisi 401

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

maupun join operasi dengan BNN berkaitan dengan pengga-galan perdagangan narkoba melalui tempat-tempat yangdikategorikan tidak resmi maupun yang selama ini dianggapresmi. Berawal dari koordinasi formal dan informal, trainingCNT serta operasi bersama untuk melakukan Control Deliverybarang-barang kiriman yang memuat narkoba, merupakanbentuk nyata kerjasama DJBC dengan BNN

Bagaimana cara meningkatkan sumber daya manu-sia khususnya di Bea dan Cukai untukmengantisipasi masuknya narkoba ke Indonesia ?

Peningkatan kemampuan dan keterampilan sumber dayaBea dan Cukai guna mengantisipasi perdagangan narkoba,antara lain bisa dilakukan dengan sosialisasi/P2KP, trainingkhusus narkoba (CNT-training), serta bimbingan dalam ben-tuk operasi bersama antara tim dari Kantor Pusat-DJBC mau-pun tim dari Kantor Wilayah Bea dan Cukai bersama dengantim anti narkoba di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Beadan Cukai setempat yang mengawasi wilayah tertentu.

Saat ini untuk operasional sarana dan prasaranapengawasan yang digunakan berasal dari mana ?

Sampai saat ini sarana dan prasarana disiapkan olehSubdit Sarana Operasi dan bantuan dari BNN

Bisa dijelaskan mengenai sarana pengawasan untuknarkoba yang dimiliki Bea dan Cukai baik yang dibandara, pelabuhan laut, maupun perbatasan ?

Sarana yang sejauh ini kita miliki dan diberdayakan de-ngan baik antara lain; mesin X-Ray, anjing pelacak, narkotest,kapal patroli, serta persenjataan, yang digunakan dalam rang-ka pengawasan narkoba. Di samping alat lain yang merupa-kan bantuan BNN berupa itemizer dan walktrough machine,yang belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Apakah jumlah petugas di lapangan sudahmencukupi ?

Berbicara tentang jumlah petugas, maka jumlah yang adatidak akan pernah mencukupi kebutuhan, dikarenakanketerbatas SDM dengan luasnya titik-titik yang perlu diawasi.

Bagaimana menyiasati keterbatasan yang ada baiksarana maupun SDM dan juga luas wilayah yangharus diamankan terhadap masuknya narkoba dariluar negeri ?

Managemen resiko (potensi kerawanan perdagangannarkoba) serta profiling dan targeting terhadap potensi penye-lundupan narkoba

Sebenarnya jumlah yang ideal untuk di Indonesia,petugas Bea dan Cukai yang mengawasi masalahperedaran narkoba itu seperti apa ?

Sebenarnya berbicara mengenai jumlah ideal yang diper-lukan, maka itu bergantung pada situasi dan potensikerawanan yang dimiliki oleh masing-masing wilayah, sehing-ga berkaitan dengan jumlah sulit untuk dihitung, namun men-dekati ideal adalah minimal dalam unit penyelidikan narkobaterdiri dari unsur analisa, unsur surveylance, unsur penin-dakan dan unsur administrasi dan jaringan.

Apa yang menjadi program Bapak ke depan sebagaiDirektur P2, untuk memerangi narkoba illegal yangmasuk dari luar negeri ?

Program ke depan diawali dengan penyiapan SDM sertasarana dan prasarana yang memadai, dilanjutkan denganpeningkatan pemetaan jaringan perdagangan narkoba inter-nasional, serta kerjasama intensif dengan penegak huukumnarkoba yang lain untuk selalu mengikuti perkembanganinformasi dan peraturan pemberantasan narkoba internasio-nal. Serta pada akhirnya meningkatkan operasi-operasipencegahan penyelundupan narkoba secara terkoordinasidan menyeluruh di berbagai entry point.

INFO PERATURANW A W A N C A R A

Page 22: Warta Bea Cukai Edisi 401

21WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

paya yang dilakukan pemerintah untuk mengawasiproduk-produk seperti rokok atau minuman mengan-dung beralkohol yang peredarannya dimasyarakatdibatasi oleh pemerintah adalah dengan denganpengenaan cukai. Sebagai tanda bahwa produk ter-

sebut sudah membayar cukai, maka pada tiap kemasan pro-duk tadi terdapat tanda pelunasan berupa pita cukai. Saat iniIndonesia baru mengenakan cukai pada dua komoditas yaitu

hasil tembakau dan Minum-an Mengandung Etil Alko-hol (MMEA), sehingga tiapkemasan pada duakomoditi tersebut terdapattanda pelunasan cukai da-lam bentuk pita cukai.

Namun dalam kenyata-annya banyak para pela-ku usaha yang tidak ber-tanggung jawab berusahamenghindari kewajiban-nya membayar cukai, sa-lah satu cara ilegal yangdigunakan adalah denganmembuat pita cukai palsuyang dilekatkan pada duaproduk tadi. Untuk itupemerintah dalam hal iniDirektorat Jenderal Beadan Cukai (DJBC) berusa-ha untuk meredam pere-daran pita cukai palsu de-ngan cara merubah de-sain lama dengan meng-gunakan berbagai kom-ponen pengamannya se-perti kertas, hologram danjuga pencetakannya.

Menurut Kepala SeksiPenyediaan dan penukar-an Sub Direktorat PitaCukai Suparyanto, upayapemerintah dalam hal iniDJBC merubah desainmerupakan upaya mem-persempit ruang lingkupperedaran pita cukai pal-su yang marak akhir-akhirini. Perubahan desain ti-dak dilakukan secaradrastis, sehingga kompo-nen pengamannya tadimasih tetap digunakanhanya saja desainnya sa-ja yang dirubah dengantetap mengacu pada per-atuan yang ada yaitu ke-putusan Dirjen Bea Cukainomor 32 tentang desainbaku pita cukai. Walau-pun desain mengalamiperubahan namun masihbisa di deteksi denganalat-alat deteksi yang adadan dapat diperolehdipasaran seperti lampusinar ultraviolet dan kacapembesar.

Sekalipun dapat dide-teksi dengan alat yangsederhana, namun adapula alat deteksi pita cu-kai yang khusus dan tidak

ada di peredaran pasar, menurut Suparyanto itu merupa-kan kebijakan dari pemerintah. Untuk mendapatkan alatdeteksi khusus tersebut untuk kelancaran tugas, KantorWilayah (Kanwil) DJBC maupun Kantor Pelayanan danPengawasan Bea dan Cukai (KPPBC) harus membuat su-rat permohonan kepada Direktur Cukai.

Merubah desain tersebut, lanjut Suparyanto, tidak di-lakukan DJBC dalam hal ini Direktorat Cukai secara men-

Mudahnya cara mendeteksi suatu pita cukaimenjadi acuan dalam mendesain suatu pita cukai

Desain Pita Cukai 2008

Sulit Ditiru,Mudah di Deteksi

PITA CUKAI. tahun 2008 mengalami perubahan desain untuk meredam peredaran pita cukai palsu

U

CUKAI

Page 23: Warta Bea Cukai Edisi 401

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

dadak, namun dilakukan setelah melalui berbagai kajianterhadap berbagai informasi dari tim pengawas yangberada pada Direktorat Pencegahan dan Penyidikan (P2)maupun di masyarakat mengenai peredaran pita cukaipalsu

“Jika dari kajian tersebut perlu untuk dilakukanperubahan desain, maka itu akan dilakukan, begitu jugasebaliknya, jika masih bisa dipertahankan maka akantetap digunakan,”ujar Suparyanto kembali.

Maka atas dasar perkembangan tersebut pada tahun2008 ini pemerintah memutuskan untuk merubah desainpita cukai dengan segala komponen pengamandidalamnya. Merubah desain pita cukai ujar Suparyanto,diakui cukup efektif karena teknik pencetakkan dan jugadesain hanya diketahui oleh pemerintah dan juga parapihak yang terlibat dalam penyusunan desain seperti PTPura yang mendesain pengaman dalam bentuk hologram,Pabrik Kertas Padalarang yang menggunakan jenis kertaskhusus yang tidak beredar di masyarakat maupun jugaPeruri yang menggunakan teknik pencetakkan pita cukaiyang tidak digunakan di kalangan masyarakat.

Pada industri hasil tembakau (IHT), semua golonganmengalami perubahan desain. Seperti pada pabrik rokok(PR) golongan I desain warna pita cukai mempunyaiwarna dominan biru dan merah, untuk golongan II warnahijau dominan dan kuning sementara untuk PRgolongan III warna didominasi oleh warna ungu dan hijau.Begitu juga dengan IHT impor desain warna punmengalami perubahan menjadi merah.

Mudahnya cara men-deteksi suatu pita cukaimenurut Suparyanto me-mang menjadi acuan bagipihaknya dalam mende-sain suatu pita cukai.Tidak hanya petugas beacukai saja yang bisa me-lakukan, masyarakatpunmenurutnya dapat mende-teksinya dengan cara se-derhana. Sejauh ini meru-bah desain masih menjadicara efektif untuk mere-dam pemalsuan pita cu-kai, apalagi sanksi yangcukup berat berupa pen-jara paling singkat satutahun dan paling lama de-lapan tahun penjara sertapidana denda paling sedi-kit 10 kali nilai cukai danpaling banyak 20 kali nilaicukai siap diberikan kepada pihak yang melakukan pemal-suan terhadap pita cukai melalui Undang-Undang Nomor39 tengan Perubahan Terhadap Undang-Undang nomor11 tahun 1995 tentang Cukai.

Selain itu, kepada produsen IHT yang masih menggu-nakan pita cukai desain tahun 2007, dimana DJBCmemberikan tenggang waktu hingga 9 Februari 2008 bagiprodusen IHT untuk dapat melekatkan pita cukai desaintahun 2007. setelah melewati tenggat waktu tersebut,maka produsen harus melekatkan pita cukai desain tahun2008 pada tiap kemasannya. Ini berbeda dengan paraprodusen MMEA yang sejak 1 Januari 2008 telah menggu-nakan desain pita cukai tahun 2008.

SOSIALISASIKAN DESAIN PITA CUKAIUntuk mengetahui mengenai seluk beluk pita cukai de-

ngan desain baru, DJBC melakukan sosialisasi tersebutkepada para pegawai DJBC baik yang berasal dari KantorWilayah (Kanwil) DJBC maupun Kantor Pelayanan danPengawasan Bea Cukai (KPPBC) di Indonesia. Sosialisa-si yang berlangsung di Kantor Pusat DJBC maupunbeberada daerah lainnya dilakukan untuk menyampaikankepada para petugas mengenai bentuk desain pita cukaibeserta dengan komponen pengamanannya serta cara-cara yang dilakukan untuk melakukan deteksi terhadappita cukai.

Sosialisasi yang berlangsung pada 14 Februari 2008dibuka oleh Direktur Penerimaan dan PeraturanKepabeanan dan Cukai Hanafi Usman dan diikuti sekitar80 pegawai. Sosialisasi tersebut juga mendatangkan per-wakilan dari pabrik kertas Padalarang sebagai penyediakertas untuk pita cukai, PT. Pura sebagai penyedia peng-aman pita cukai dalam bentuk hologram, dan juga Perurisebagai perusahaan pencetak pita cukai.

Ketiga perusahaan yang terlibat dalam pencetakkandan juga desain pita cukai memberikan pemaparanmengenai mekanisme proses pengamanan pada pita cu-kai yang mereka sediakan. Berbagai bentuk alat dan caradeteksi ditunjukkan kepada para peserta sosialisasiselain memberi kesempatan kepada para pegawai untukdapat mendeteksi pita cukai dengan alat yang disediakanoleh ketiga perusahaan tadi.

Salah seorang peserta sosialisasi mengatakan, dirinyamendapat pengetahuan baru mengenai pita cukai dansegala seluk beluknya, termasuk cara pendeteksiannya,hal ini lanjutnya sangat membantu dirinya dalammenjalankan operasi terutama ketika melakukan operasiterhadap peredaran rokok illegal dengan menggunakanmodus operandi menggunakan pita cukai palsu.

DETEKSI PITA CUKAI. Dapat dilakukan dengan alat sederhana maupundengan alat khusus

SUPARYANTO. Perubahan desaindilakukan setelah melalui berbagaikajian terhadap berbagai informasi

FOTO-FOTO WBC/ATS

zap

CUKAI

Page 24: Warta Bea Cukai Edisi 401

23WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

alam sambutannya, Kepala Kanwil DJBC JawaBarat, Djody Koesmendro menceritakan sedikitmengenai awal pengajuan, pembangunan hing-ga peresmian rumah dinas. Menurutnya, KanwilJawa Barat yang dibentuk pada tahun 1991

dengan nama Kantor Wilayah V DJBC Bandung didahuluisebelumnya dengan adanya Kantor Inspeksi Tipe CBandung. Ketika itu rumah dinas yang berada di wilayahBandung sebanyak 12 unit dan berada di bawahkepemilikan Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea danCukai (KPPBC) Bandung.

Kondisinya saat ini, lanjut Djody, jumlah pegawai telahmengalami peningkatan seiring dengan perkembangankegiatan kantor. Di Kanwil DJBC Jawa Barat saat ini terda-pat 141 pegawai sedangkan di KPPBC Bandung sebanyak

117 pegawai. Mengingathampir 80 persen pega-wai pada Kanwil maupunKPPBC Bandung adalahpendatang dan dikarena-kan mutasi yang terhitungcepat, lalu Kanwil meng-ajukan pengadaan peru-mahan dinas pegawai.Pengajuan ini mulai dila-kukan pada tahun 2004semasa Kepala Kanwilnyasaat itu Drs. Endang Tata.

Dalam pengadaan ru-mah dinas tersebut dilaku-kan secara bertahap sejakmulai tahun 2005 yaitupengadaan tanah. Tahun 2006 pembangunan tahap satudan tahun 2007 pembangunan tahap dua. Dan akhir padaFebruari 2008 tepatnya pada tanggal 23 rumah dinas inidiresmikan penggunaannya setelah sebelumnya sudah adabeberapa unit rumah yang mulai terisi.

Sementara itu dalam sambutan peresmian rumah dinasdi lingkungan Kanwil DJBC Jawa Barat, Direktur JenderalBea dan Cukai mengharapkan agar dengan adanya rumahdinas tentunya sangat memberikan arti dalam membantupegawai untuk mendapatkan tempat tinggal selama pega-wai itu bertugas, sehingga bisa tenang dan meningkatkankinerjanya dalam bekerja tanpa memikirkan dimana iaakan tinggal.

Keberadaan rumah dinas, lanjut Anwar Suprijadi, patutdisyukuri dan bisa menjadi kebanggaan bersama oleh ka-rena itu bisa dimanfaatkan dengan lebih baik lagi. Denganadanya rumah dinas dan remunerasi yang telah ditingkat-kan tentunya tugas juga bisa dilaksanakan dengan lebihbaik lagi.

Dalam acara itu Dirjen juga mengumumkan para peme-

RUMAH DINAS. Patut disyukuri dan bisa menjadi kebanggaan bersama.

PeresmianRumah Dinas

Kanwil DJBC Jawa BaratSabtu 23 Februari 2008, Direktur

Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadimeresmikan penggunaan rumah dinas

pegawai Kantor Wilayah (Kanwil)Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

(DJBC) Jawa Barat. Acara yangberlangsung di lokasi perumahan dinaspegawai Kanwil Bea dan Cukai Jawa

Barat ini diisi dengan beberapa kegiatan.

ANWAR SUPRIJADI. Dengan adanyarumah dinas dan remunerasi yang telahditingkatkan tentunya tugas juga bisadilaksanakan dengan lebih baik lagi.

D

FOTO-FOTO WBC/RIS

DAERAH KE DAERAH

Page 25: Warta Bea Cukai Edisi 401

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

nang lomba taman terbaik,yang diraih Isnaidi Setia-wan penghuni rumah no-mor 30 sebagai juara per-tama, Eko penghunirumah nomor 12 sebagaijuara dua dan Rafiq peng-huni rumah nomor 6 seba-gai juara ketiga. Sedang-kan sebagai penghuni ru-mah dinas terlama peng-hargaan diberikan kepadaWaluyo.

Hadir dalam acara pe-resmian rumah dinas an-tara lain, Sekretaris DJBC,Kamil Sjoeib, para KepalaKantor dilingkungan Kan-wil DJBC Jawa Barat, pa-ra pejabat eselon III danIV, para pegawai besertakeluarga khususnya para

penghuni rumah dinas yang tepatnya berlokasi di JalanCijaurah Girang V, Bandung Jawa Barat.

84 UNIT RUMAH DINASPengadaan rumah dinas dilaksanakan sebanyak tiga

tahap. Menurut Kepala Bagian Umum Kanwil DJBC JawaBarat, Nurkiswar Edy (yang saat ini menjabat sebagaiKabid P2 Kanwil DJBC Bali), tahap awal pengadaan rumahdinas dimulai pada tahun 2005 yaitu melakukan pengada-an tanah seluas 26.488 m2 yang saat itu merupakanbekas lahan sawah. Pada tahap awal ini juga diusahakanmelakukan pembelian rumah dinas untuk Kepala Kanwil,namun dikarenakan terbentur masalah peraturan makatidak bisa direalisasikan. Dalam pengadaan tanah ini me-makan dana sebesar Rp. 8. 240.735.800.

Tahap kedua tahun 2006 adalah pembangunan tahap I

yang menyelesaikan ma-salah perijinan, penyiap-an lahan, sarana prasara-na dan mekanikal elek-trikal seperti jalan, pagarpembatas, saluran, gardulistrik, PJU, pos satpam,rumah pompa, pool sam-pah, telepon. Kemudianmelakukan pembangunanrumah tipe 36 untukpegawai pelaksana seba-nyak 29 unit dengan me-ngeluarkan dana sebanyakRp. 14.170.022.058.

Tahap ketiga, tahun2007 pembangunan rumahdinas 55 unit, sarana pra-sarana, taman dan areaparkir kendaraan. Denganperincian pembangunanke-55 unit tersebut adalahpembangunan rumah Tipe 120 sebanyak 1 unit untuk Ka-kanwil, Tipe 70 sebanyak 5 unit untuk Kepala Bagian danKepala Unit, Tipe 50 sebanyak 15 unit untuk Kasubag danKepala Seksi, Tipe 36 sebanyak 34 unit untuk parapelaksana. Jadi total keseluruhan rumah dinas sebanyak84 unit, yaitu 29 unit pembangunan tahap I dan 55 unitpada pembangunan tahap II.

Menurut Nurkiswar Edy, rencana awal akan dibangunfasilitas umum, gedung dan serba guna, namun dalamperkembangannya pada tahun anggaran 2007 revisi DIPAyang mendapat ijin adalah pembangunan gedung serbaguna dan gudang arsip, namun demikian tidak dapat di-realisasikan mengingat kendala waktu karena revisi baruturun pada bulan September 2007.

Mengenai penempatan rumah dinas, ternyata tidak ha-nya pegawai di Kanwil DJBC Jawa Barat, tetapi juga di-

tempati oleh bebe-rapa pegawai dariKPPBC Bandung,masing-masing, 65unit untuk pegawaiKanwil, 18 unit un-tuk pegawai KPP-BC Bandung dan 1unit untuk wisma.

Lebih lanjutNurkiswar Edyyang juga merupa-kan pejabat pem-buat komitmenuntuk pembangun-an tahap II menya-takan konsul- tanperencana dalampengadaan rumahdinas ini adalahPT. Pemeta Engi-neering System danCV Mahoni. Seba-gai KonsultanPengawas adalahPT. Rekagraha danCV Griya Loka. Se-dangkan pelaksanapembangunan ada-lah PT. Destra Pur-na Katra, PT Wija-ya Karya Nusanta-ra dan PT Pancani-ti Utama.

DJODY KOESMENDRO. Jumlah pegawaitelah mengalami peningkatan seiringdengan perkembangan kegiatan kantor.

NURKISWAR EDY. Total keseluruhanpembangunan rumah dinas sebanyak84 unit.

PARA PEMENANG LOMBA taman terbaik dan penghuni rumah dinas terlama menerima penghargaan.

DAERAH KE DAERAH

ris

FOTO-FOTO WBC/RIS

Page 26: Warta Bea Cukai Edisi 401

25WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

paya penyelundupan narkotika ke Indonesia masih terusmarak terjadi, terbukti dengan ditegahnya dua kasusheroin dan kokain dalam waktu yang berdekatan olehpetugas bea cukai di pelabuhan Ujung Baru Belawandan bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu yang lalu.

Untuk tegahan di pelabuhan penumpang Ujung Baru Bela-wan, ini merupakan tegahan yang pertama kalinya, dimanapetugas pada 17 Pebruari 2007 lalu mencurigai seorang war-ga negara Indonesia asal Malang bernama Winarti Rosmana-sari, yang baru saja tiba dari Penang Malaysia denganmenumpang kapal Ekspress Bahagia.

Kecurigaan petugas bea cukai berawal dari paspor yangdibawa oleh tersangka. Menurut Kepala Seksi Penindakandan Penyidikan (P2) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Beadan Cukai (KPPBC) Tipe A2 Belawan, Agustinus Djoko P,saat menunjukkan paspor, ternyata tersangka yang baru da-tang dari Penang Malaysia ini, sebelumnya juga mengunjunginegara Laos, Thailand, dan Malaysia hingga ke Indonesiamelalui Belawan, dengan melalui jalan darat.

Dengan melihat negara-negara yang sudah disinggahinya,petugas pun melakukan pemeriksaan secara intensif terhadappenumpang tersebut, namun tersangka yang hanya membawasatu koper dan hanya berisi pakaian juga boneka, tidak menun-jukkan kecurigaan saat dilakukan pemeriksaan melalui X-Ray.

“Modus yang dilakukan tersangka cukup unik dan terkesanberpengalaman, yaitu mereka membungkus heroin sepertigulungan batang besi yang disembunyikan persis sejajar denganbatangan besi pada koper, sehingga pada saat dilakukan peme-riksaan dengan X-Ray, tampak sekilas seperti batangan besi saja.Namun, dengan pemeriksaan intensif yang mengacu padapaspor tersangka, akhirnya ditemukan juga dalam koper tersebutheroin sebanyak tiga paket yang keseluruhannya berjumlah 3,322kg,” ujar Agustinus.

Lebih lanjut Agustinus menjelaskan, tersangka ternyata hanyasebagai kurir yang sebelumnya dimanfaatkan oleh jaringan peng-edar heroin di Jakarta dengan cara dijadikan sebagai kekasihatau teman dekat untuk kemudian dimanfaatkan memasukan ba-rang haram tersebut ke Indonesia.

Jaringan ini pun memilih jalan darat dari Laos, Thailand,Penang, dan Indonesia karena mereka menilai tidak seketat jikamelalui jalur udara.”Dari keterangan tersangka, setelah masukmelalui pelabuhan Belawan, tersangka akan melanjutkanperjalanan dengan udara melalui bandara Polonia, dan akhirnyaakan dijemput oleh jaringan pengedar narkotika di bandaraSoekarno-Hatta,” terang Agustinus.

Masih menurut Agustinus, jaringan penyelundup heroin iniberanggapan bahwa pengawasan terhadap penumpang melaluipelabuhan laut di terminal kedatangan internasional Ujung BaruBelawan, memiliki intensitas yang lebih rendah dibandingkandengan pengawasan penumpang melalui terminal kedatanganpada bandara internasional Polonia Medan maupun Soekarno-Hatta Jakarta.

Maka, dengan anggapan tersebut jaringan penyelundup heroin

ini diduga memutuskan melakukan pengiriman barang melaluiterminal Ujung Baru Belawan, dengan harapan atas barangtersebut dapat diloloskan. Dengan dugaan yang sama, merekajuga beranggapan apabila pengiriman dilanjutkan melaluipenerbangan domestik dari bandara Polonia pun atas barangtersebut akan dapat lolos karena kondisi bandara Polonia pascakebakaran dinilai pengawasannya tidak akan terlalu ketat.

“Hasil tegahan heroin ini merupakan upaya dari seluruh jajar-an unit pengawasan di KPPBC Belawan, yang selama ini tidakhenti-hentinya diberikan pemahaman tentang narkotika termasukpemahaman mengenai negara-negara penghasil narkotika. Darihasil itu, akhirnya tegahan ini dapat kami lakukan dengan baik.Untuk proses selanjutnya kasusnya telah kami serahkan kepadapihak Kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” kataAgustinus.

Dengan keterbatasan sarana yang ada saat ini, dimana duamesin X-Ray barang dan penumpang di pelabuhan Ujung BaruBelawan yang sudah rusak, upaya pengawasan yang dilakukanoleh KPPBC Belawan tetap berjalan seoptimal mungkin, karenadengan pengawasan yang optimal dan selalu memberikan penje-lasan tentang barang larangan dan pembatasan kepada petugas,diharapkan upaya-upaya pemasukan barang-barang haram keIndonesia dapat ditegah semaksimal mungkin.

Tegah 3 KgHeroin

Jaringan pengedar heroin internasionalmelalui kurirnya coba memasukan

3,322 kg heroin dengan modus disimpanpada koper yang melekat pada dinding

tulang besi koper.

KPPBC Belawan

U

HEROIN. Sebanyak 3,322 kg heroin berhasil ditegah petugas KPPBC Belawan.

KURIR. Warga Negara Indonesia kerap dijadikan kurir oleh jaringanpengedar narkotika untuk memasukan barang haramnya ke Indonesia.

adi

FOTO-FOTO DOK. KPPBC BELAWAN

Page 27: Warta Bea Cukai Edisi 401

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

ota Tasikmalaya adalah kota yang berada di timurPropinsi Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengankota di Priangan Timur dengan kultur budaya yangmasih menjungjung tinggi nilai-nilai keagamaan.Sebagai kota yang terbesar di Priangan Timur, kota

Tasikmalaya dalam perkembangan perekonomiannya sempatluluh lantah akibat bencana alam meletusnya Gunung Galung-gung di era tahun 1980-an.

Kota yang memiliki objek wisata yang cukup memukauyang berasal dari sisa-sisa bencana gunung meletus terse-but, saat ini terus berupaya meningkatkan perekonomiannya,

misalnya dengan memberdayakan keterampilan masyarakatsekitar melalui kerajinan tangan, baik berupa anyaman bam-bu maupun seni membuat bordir pada pakaian jadi.

Kota Tasikmalaya juga memiliki lahan persawahan yangcukup luas sehingga terkenal sebagai lumbung pangannasional, selain itu kota ini juga memiliki beberapa unit usahalain yang salah satunya merupakan penyumbang objek pajakyang cukup besar.

Ada pun jenis usaha tersebut adalah industri yang berge-rak pada bidang tembakau atau rokok dan telah berjalan pu-luhan tahun lamanya. Dengan adanya industri rokok ini,maka pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) selaku regulator dalam mengawasi dan melayaniindustri rokok, menempatkan Kantor Pengawasan dan Pela-yanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tasikmalaya dengan Tipe B,dan berada di bawah wilayah kerja Kantor Wilayah DJBCJawa Barat.

KONTRIBUSI UTAMA CUKAIMenurut Kepala KPPBC Tipe B Tasikmalaya, Darsim,

kontribusi utama penerimaan negara pada KPPBC Tasikma-laya adalah di bidang cukai, namun sampai saat ini parapengusaha hasil tembakau yang berada di wilayah PrianganTimur masih termasuk kriteria golongan kecil sekali, danpada umumnya mereka memproduksi hasil tembakau berupatembakau iris (TIS) dan hanya beberapa saja yang mempro-duksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan tingkat produksiyang sangat kecil.

“Industri produksi hasil tembakau iris di wilayah kerja KPPBCTasikmalaya, hingga kini mencapai 80 perusahaan. Dan, padaumumnya konsumsi produksi hasil tembakau tersebut ditujukankepada masyarakat golongan bawah, terutama para petani, peda-gang kaki lima, dan masyarakat pedesaan lainnya,” ujar Darsim.

TERFOKUS PADA PELAYANANDAN PENGAWASAN CUKAI

KPPBC TIPE B TASIKMALAYA. Dengan wilayah pengawasan mencapai tiga kabupaten dan dua kotamadya, pelayanan utamanya terfokus pada cukai hasil tembakau.

KPPBC Tipe BTasikmalaya

Dengan wilayah pengawasan danpelayanan hingga tiga kabutapen dandua kotamadya, Kantor Pengawasan

dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC)Tipe B Tasikmalaya, memfokuskan

pada pengawasan dan pelayanan cukaihasil tembakau yang menjadi

dominan usaha di daerah tersebut.

K

DAERAH KE DAERAHFOTO-FOTO WBC/ATS

Page 28: Warta Bea Cukai Edisi 401

27WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Dari 80 industri hasil tembakau iris tersebut, Darsim me-nyatakan tersebar di beberapa wilayah, yang keseluruhannyaterangkum dalam wilayah kerja KPPBC Tasikmalaya, yangterdiri dari tiga pemerintahan kabupaten dan dua pemerintah-an kota di wilayah Priangan Timur, yaitu Kabupaten Garut,Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Tasikmala-ya dan Kota Banjar.

Dengan tersebarnya industri hasil tembakau iris hingga kepelosok-pelosok desa, hal ini menjadi tantangan bagi KPPBCTasikmalaya, baik dalam melakukan pengawasan maupundalam memberikan pelayanan. Selain itu, industri yangumumnya juga merupakan industri rumahan dengan sumberdaya manusia yang juga rendah, menuntut kerja keras dariseluruh SDM KPPBC Tasikmalaya, baik dalam memberikanpelayanan maupun dalam memberikan pengarahan berupasosialisasi akan kebijakan-kebijakan cukai yang baru.

“Jumlah seluruh pegawai di KPPBC Tipe B Tasikmalayaseluruhnya delapan orang, itupun sudah dengan kepala kan-tor. Dari delapan orang ini, kami mencoba untuk selalu aktifdalam memberikan pelayanan cukai, karena industri cukaiyang ada di wilayah kami adalah industri kecil yang terkadangada produksinya juga kadang tidak ada,” papar Darsim.

PELAYANAN DENGAN JEMPUT BOLAUntuk itu, Darsim menyatakan, KPPBC Tasikmalaya me-

miliki kiat tersendiri untuk mengatasi pelayanan dan penga-wasan yang berada di pelosok desa tersebut, yaitu denganmenjemput bola. Artinya, jika salah satu perusahaan yangdinilai sudah lama tidak memesan pita cukai, maka KPPBCakan turun ke perusahaan tersebut dan menanyakannya.

“Umumnya mereka memproduksi sesuai dengan pesan-an, jadi jika sedang tidak ada pesanan, maka mereka puntidak memproduksi dan kembali bekerja sebagai petani, na-mun jika ada pesanan baru mereka akan memproduksi kem-bali. Jadi, terkadang pita cukai mereka masih ada dan belumhabis, karena tidak ada pesanan sehingga mereka tidak me-mesan pita kembali,” kata Darsim.

Jemput bola lainnya yang dilakukan oleh KPPBC Tasik-malaya, adalah dengan membantu sepenuhnya kepadamereka yang akan memesan pita cukai. Hal ini dikarenakanmereka umumnya tinggal di desa sehingga untuk prosespembayaran melalui bank banyak yang belum tahu, sehinggauntuk mempercepat proses pelayanan, KPPBC Tasikmalayapun aktif mengarahkannya hingga proses pelayanan berjalanlancar.

Dengan demikian, hingga saat ini untuk mengoptimalkanpelayanan dan pengawasan yang dilakukan oleh KPPBCTasikmalaya, adalah dengan meningkatkan sosialisasi pera-turan perundang-undangan cukai dan peraturan pelaksanaan-nya, melakukan kegiatan untuk penambahan jumlahpengusaha baru yang mempunyai ijin atau NPPBKC, dantentunya juga meningkatkan pengawasan peredaran hasiltembakau dengan melakukan operasi pasar hasil tembakau.

Dengan upaya-upaya pembinaan tersebut, terjadipeningkatan kepatuhan dari para pengusaha rokok, yang kiniterus diimbangi oleh KPPBC Tasikmalaya dengan terusmeningkatkan pengawasan dan pelayanan kepada pengusa-ha cukai, menumbuhkan kesadaran masyarakat agar memili-ki NPPBKC, menumbuhkan kesadaran pengusaha hasil tem-bakau untuk senantiasa melaksanakan peraturan perundang-undangan, dan berkoordinasi dengan instansi pemerintahterkait dalam hal pelayanan perijinan dan pengawasan pere-daran hasil tembakau.

Terkait dengan peredaran, Darsim juga menjelaskan,hingga saat ini KPPBC Tasikmalaya belum melayani kegiatandari perusahaan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).Hal ini lebih dikarenakan, untuk wilayah kerja KPPBC Tasik-malaya selain tidak ada pengusaha yang bergerak di bidangMMEA, pemerintah Kota Tasikmalaya sendiri secara tegasmelarang produksi maupun peredaran MMEA di wilayahnya.

“Penduduk kota ini masih menjunjung tinggi sekali nilai-nilai agama, makanya jangan heran kalau di kota Tasikmalaya

tidak ada hiburan malamnya, karena selain penduduknyayang tidak ingin keberadaan tempat tersebut, lokasi tersebutjuga bisa dijadikan sebagai tempat penjualan MMEA yangnyata-nyata sangat dibenci oleh penduduk kota ini,” ungkapDarsim.

Dengan tidak adanya industri MMEA, maka untuk pela-yanan dan pengawasan cukai, KPPBC Tasikmalaya hanyaterfokus pada cukai hasil tembakau saja. Sementara itu,untuk kegiatan kepabeanan, KPPBC Tipe B Tasikmalaya jugatidak melayaninya, karena selain tidak adanya industri yangberorientasi ekspor impor di wilayah kerjanya, industri-industritersebut umumnya berada di wilayah kerja KPPBC Bandung,yang secara administratif lebih memudahkan dan dekatdengan pelabuhan yang dituju.

TARGET PENERIMAAN TERCAPAIDengan terfokus pada pengawasan dan pelayanan cukai

hasil tembakau, maka untuk target penerimaan yangdibebankan kepada KPPBC Tipe B Tasikmalaya pada tahun2007 penerimaannya sangat baik, karena dari beban yangditargetkan sebesar Rp. 553.760.000, tercapai sebesar Rp.1.297.486.000 atau 234,30 persen dari target.

Menurut Darsim, tercapainya target tersebut karena, selaindengan upaya dan kerja keras dari seluruh SDM di KPPBCTasikmalaya, pencapaian target yang sangat besar ini karenaadanya revisi target penerimaan dari Kantor Wilayah Bandung,yang menurunkan beban target dari yang ditetapkan sebe-lumnya.

“Untuk tahun 2008, sesuai surat Kepala Kantor Wilayah

INDUSTRI TEMBAKAU IRIS. Dari 83 pabrik hasil tembakau yang ada di wilayahkerja KPPBC Tasikmalaya, 99 persen merupakan industri tembakau iris (TIS).

Page 29: Warta Bea Cukai Edisi 401

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Jawa Barat nomor: S-1241/WBC.08/2008, untuk target pene-rimaan cukai yang dibebankan kepada KPPBC Tipe BTasikmalaya, sebesar 1.323.735.000. Dengan target ini kamisangat optimis dapat mencapainya, karena seperti yang kamiutarakan sebelumnya, dengan upaya jemput bola yang kamilaksanakan sekarang, kami yakin dapat memenuhi itu semua,”tegas Darsim.

Jika KPPBC Tipe B Tasikmalaya dapat dengan optimismemenuhinya, bukan berarti KPPBC Tasikmalaya tidak me-

miliki kendala dalam menjalankan pelayanan dan pengawas-annya. Salah satu kendala yang dihadapi saat ini adalahdalam memberikan pelayanan cukai kepada industri hasiltembakau yang berada di pelosok desa yang jangkauannyacukup jauh dan membutuhkan kekuatan mental dan tenaga,baik untuk menjelaskan segala peraturan yang ada secaralangsung kepada pengusaha hasil tembakau, juga kekuatanfisik karena harus menempuh jarak yang cukup jauh dan sulituntuk melakukan pengawasannya.

Sekalipun jumlah SDM yang ada hanya delapan pega-wai, KPPBC Tasikmalaya menilai sudah cukup memadaidan para pegawai tersebut telah handal dalam menjalan-kan tugasnya. Karena, selain mereka mempunyaidedikasi yang cukup tinggi dalam menjalankan tugasnya,mereka pun tidak merasa tersisihkan dengan penempat-annya di KPPBC Tasikmalaya.

Memang untuk penempatan pegawai saat ini, DJBC telahberupaya seoptimal mungkin, dan hal ini dapat dilihat darimeratanya sistem mutasi yang ada dan didasari juga denganpenilaian yang objektif.

Sehingga, kini tidak ada lagi istilah KPPBC kecil atauyang bertipe rendah yang dijadikan sebagai tempatpenampungan pegawai yang bermasalah. Karena, sekali-pun KPPBC tersebut bertipe kecil atau volume kerjanyarendah, tetap saja membutuhkan keterampilan dan kehan-dalan pegawainya dalam menjalankan tugas kepabeanandan cukai.

Jika KPPBC Tipe B Tasikmalaya dapat menjalankantugasnya dengan baik walaupun hanya denganmengandalkan delapan pegawainya, tentunya bukan berartiKPPBC Tasikmalaya selesai dalam menjalankan tugasnya.Masih banyak tugas lain yang harus diemban oleh KPPBCTasikmalaya, baik sebagai pelayan dalam bidang cukai, mau-pun sebagai kas negara dalam hal penerimaan cukai, yangtentunya juga harus diikuti dengan pengawasan yang ekstraketat agar tidak terjadi kebocoran negara dari penerimaancukai ini.

SDM YANG HANDAL. Walaupun hanya memiliki delapan pegawai, namun pada tahun 2007 KPPBC Tipe B Tasikmalaya pencapaian targetnya hingga 234,30 persen.

KOTA TASIKMALAYA. Penduduknya masih menjunjung tinggi nilai-nilaiagama, sehingga untuk produk MMEA tidak diperbolehkan masuk.

DAERAH KE DAERAH

adi

DO

K. K

PP

BC

TAS

IKM

ALA

YA

WBC/ATS

Page 30: Warta Bea Cukai Edisi 401

29WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

alah satu program reformasi yang saat ini tengah di-jalani oleh jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cu-kai (DJBC), adalah pembentukan Kantor PelayananUtama (KPU). KPU merupakan program unggulanDJBC yang bertujuan untuk memperlancar proses

pelayanan dan lebih mengefektifkan pengawasan, yang didu-kung dengan integritas dan kualitas pegawai yang tinggi.

Hingga kini untuk KPU, DJBC telah memilikinya di dua wila-

yah, yaitu Jakarta dan Batam. KPU juga direncanakan akan dite-rapkan pada kantor-kantor pelayanan yang memiliki volume danbeban kerja yang cukup tinggi, dan hingga 2009 nanti diharapkansemuanya dapat terwujud.

Untuk tahun 2008, DJBC juga akan meresmikan bebera-pa KPPBC menjadi KPU, baik KPPBC yang khususmenangani cukai atau yang dikenal dengan KPU Cukai, mau-pun KPU pada KPPBC yang menjadi pintu gerbang masukdan keluarnya barang di Indonesia.

Salah satu KPPBC yang saat ini telah mempersiapkan diriuntuk menjadi KPU adalah KPPBC Tipe A1 Tanjung Perak,yang direncanakan mulai 1 September 2008 akan resmi men-jadi KPPBC Utama Tanjung Perak. Segala persiapan kini te-ngah dijalankan oleh KPPBC Tanjung Perak, bahkan persiap-

KANTOR tampak depan saat ini dan rencana kantor tampak depan.

Persiapan Menuju KPPBC UtamaKPPBC Tanjung Perak

LAUNCHING. Dirjen secara simbolismemasukan “USB flash” menandai launchingsarana pengaduan/saran berbasis IT.

SOSIALISASI. Bertempat di aula Kanwil DJBC Jawa Timur I, Dirjen, TimPercepatan Reformasi, seluruh pejabat dan pegawai KPPBC Tanjung perak,melakukan sosialisasi implementasi KPU di Tanjung Perak.

Terhitung 1 September 2008 KantorPengawasan dan Pelayanan (KPPBC)Tipe A1 Tanjung Perak, akan resmi

menjadi KPPBC Utama Tanjung Perak.

S

DOK. KPPBC TANJUNG PERAK

WBC/ADI WBC/ADI

Page 31: Warta Bea Cukai Edisi 401

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

an yang dimulai sejak awal Januari 2008 lalu juga telah mem-bentuk beberapa tim yang diharapkan dapat memperlancarjalannya rencana KPU di Tanjung Perak.

SOSIALISASI IMPLEMENTASI KPPBC UTAMA TANJUNG PERAKDengan persiapan yang dijalankan tersebut, maka pada 11

Maret 2008 bertempat di aula Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I,Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi beserta KetuaTim Percepatan Reformasi DJBC berserta tim nya, ThomasSugijata, Direktur Cukai, Frans Rupang, Kakanwil DJBC JawaTimur I Djasman Sutedjo, Kepala KPPBC Tanjung Perak, AgusSudarmadji, dan pejabat eselon III dan IV di lingkungan KanwilDJBC Jawa Timur I, meresmikan rencana implementasi KPPBCUtama Tanjung Perak dan launching sarana pengaduan/saranberbasis IT (Teknologi Informasi).

Sosialisasi dan launching yang ditujukan kepada seluruhpenguna jasa di wilayah Surabaya dan kalangan pers Jawa Timurini, berisi pemaparan dari Dirjen, Kakanwil, Ketua Tim Reformasi,dan Kepala KPPBC tentang apa yang dimaksud dengan KPUdan apa saja kelebihan dari KPU.

Dalam pemaparan pertama oleh Kakanwil DJBC Jawa TimurI, disampaikan bahwa pendirian KPU adalah suatu keniscayaanyang tidak dapat ditawar-tawar lagi di era perdagangan internasio-nal yang bebas dan kompetitif, mengingat tingginya tuntutan ma-syarakat dunia usaha akan sistem pelayanan kepabeanan yangmudah dari segi prosedur dan teknologi, efisien dari segi waktu,dan murah dari segi biaya.

Selain itu, tuntutan masyarakat dalam era reformasi meng-hendaki agar aparatur pemerintah sebagai penyelenggara kekua-saan negara secara bersungguh-sungguh dan serius mencipta-kan pemerintahan yang bersih dan aparatur negara yang profesi-onal dalam sistem pemerintahan yang mampu menyediakanpublic service kepada seluruh anggota masyarakat dalam suatupemerintahan yang baik (good governance).

“Salah satu perwujudan pemerintahan yang baik, bersih, pro-fesional dan bertanggung jawab, serta perilaku birokrat yang efi-sien dan efektif adalah dalam bentuk pemberian pelayanan yangprima kepada masyarakat, melalui upaya meningkatkan kinerjadan mutu kantor pelayanan dengan memberikan pelayanan se-cara profesional, efektif, dan bertanggung jawab,” papar DjasmanSutedjo.

Lebih lanjut Djasman Sutedjo menjelaskan, hal lain yang takkalah penting dan perlu atensi khusus adalah mengupayakan

langkah-langkah strategis untuk mendukung persiapan penerap-an national single window (NSW) sebagai proyek nasional yangmenjadi salah satu gugus penerapan e-government sistemterintegrasi antar instansi berkaitan penanganan dokumentasiimpor-ekspor.

Dengan diterapkannya Tanjung Perak sebagai KPU, diharap-kan penerapan NSW juga akan semakin siap. Karena denganpelayanan prima dari KPU maka proses arus barang semakinlancar, dan NSW akan lebih memperlancar proses arus barangdan dokumen.

KPU SALAH SATU PROGRAM REFORMASI DJBCSementara itu Dirjen dalam kata sambutannya menyatakan,

reformasi di DJBC sudah berjalan lama dan reformasi ini tanpabiaya dari luar negeri dan negara tidak meminjam dana untukmembiayai refomasi DJBC, namun semangatlah yang dikorban-kan untuk dapat terus maju.

Selain itu untuk reformasi ini ada satu hal yang akan dibenahi,yaitu membenahi bisnis proses atau memperbaiki prosespelayanan kearah yang lebih sempurna. Untuk itu telah disiapkansistem dan prosedur yang diharapkan dapat lebih transparan,akuntabel, dan memiliki kepastian biaya.

“Nanti jika KPPBC Tanjung Perak sudah menjadi KPU, makaakan ada bidang kepatuhan internal, dimana bidang ini yang akanmelihat apakah pelayanan yang diberikan sudah berjalan denganbaik, apakah ada pegawai yang masih suka bermain-main. Kese-muanya ini akan diawasi dan dijalankan dengan ketat, sehinggaKPU dapat benar-benar sempurna dalam memberikan pelayan-an,” ujar Dirjen.

Lebih lanjut Dirjen menyatakan, untuk Tanjung Priok yang me-rupakan KPU pertama DJBC, saat ini sudah mengajak instansilain untuk berbuat yang serupa atau mengarah kepada sempurnadan transparan. Dengan demikian, para pelaku bisnis akan lebihmemiliki kepastian baik waktu, biaya, maupun proses lainnya.

“Jika Tanjung Perak sudah menjadi KPU, kami jugamengharapkan instansi lain yang ada di Tanjung Perak juga ikutmendukung program kami, sehingga apa yang kami harapkandapat benar-benar terwujud. Selain itu, di era yang sudah berubahini sudah saatnya kita membangun negeri tercinta denganmemberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, tanpa harus mema-sukkan embel-embel lainnya,” kata Dirjen.

Di akhir sambutanya Dirjen selain meresmikan rencanaimplementasi KPPBC Utama Tanjung Perak, juga secara simbolis

RUANG KERJA saat ini dan rencana ruang kerja.

FOTO-FOTO : DOK. KPPBC TANJUNG PERAK

DAERAH KE DAERAH

Page 32: Warta Bea Cukai Edisi 401

31WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

meresmikan sarana pengaduan/saran berbasis IT dengan mediaberbasis web sebagai sarana informasi, pengaduan, pujian, danpenyampaian saran melalui website: www.bcperak.net

Sementara itu dari Ketua Tim Percepatan Reformasi, padapemaparannya selain menjelaskan apa yang dimaksud denganKPU, juga menjelaskan KPU yang saat ini sudah berjalan, baik diTanjung Priok maupun Batam. Selain itu juga digambarkan hasilsurvey dari Haygroup tentang peningkatan pelayanan dan bidanglainnya di KPU baik enam bulan sebelum berlakunya KPU mau-pun enam bulan setelah berlakunya KPU.

PERSIAPAN DAN LANGKAH YANG DIJALANKANUntuk pemaparan terakhir yang disampaikan oleh Kepala

KPPBC Tanjung Perak, selain menjelaskan rencanaimpelemtasi KPU di Tanjung Perak, juga dijelaskan mengenaitahapan-tahapan baik yang sudah maupun yang akan dilaku-kan KPPBC Tanjung Perak hingga akhirnya resmi menjadiKPU pada 1 September 2008.

“Sejak awal tahun 2008, dimana KPPBC Tanjung Perakdinyatakan resmi akan menjadi salah satu KPU DJBC, kamisudah membuat lima tim yang tertuang dalam keputusan Ke-pala KPPBC Tanjung Perak nomor Kep-794/WBC.10/KPP.01/UP.10/2007 tentang pembentukan tim peningkatan kinerjaKPPBC Tipe A1 Tanjung Perak dalam rangka persiapanmenjadi Kantor Pelayanan Utama,” ujar Agus Sudarmadji.

Ada pun kelima tim tersebut adalah, tim perbaikan infrastruk-tur, tim perbaikan implementasi pelayanan, tim peningkatanpelayanan, tim peningkatan pengawasan, dan tim humas dandukungan teknis.

Dengan tim tersebut, maka KPPBC Tanjung Perak melihatbanyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi KPU, salahsatunya adalah infrastruktur kantor dan SDM, dimana untuksarana dan prasarana juga anggaran yang tersedia dalam rangkamendukung sistem pelayanan dan pengawasan kepabeanan dancukai masih kurang memadai. Selain itu, organisasi dan tata kerjabelum mengakomodir keinginan stakeholder, dan profesionalitasjuga integritas pegawai yang dibutuhkan untuk menjadi KPPBCUtama belum memadai.

“Untuk itu kami memiliki strategi peningkatan kinerja baikinternal maupun eksternal. Untuk internal kami mengupayakantersedianya mekanisme terstruktur dalam pengendalian danevaluasi SDM, mewujudkan sistem reward dan punishment yangjelas untuk menjamian ketenangan kerja, tersedianya kejelasanfungsi dan tugas masing-masing pemegang jabatan, dan terse-dianya kejelasan kewenangan dan mekanisme terstruktur dalampelaksanaan kerja antar fungsi sehingga tercipta koordinasi yangbaik,” papar Agus Sudarmadji.

Sementara itu untuk strategi eksternal, Agus Sudarmadji men-

jelaskan, berusaha mewujudkan pelayanan yang cepat, efisien,pasti, responsif, dan transparan dengan sistem pelayanan satuatap. Terciptanya hubungan kemitraan sesuai dengan tingkatkepatuhan pengguna jasa dalam rangka pelayanan prima danmelakukan pembinaan secara proaktif.

Strategi eksternal lainnya, berusaha mewujudkan sistempengawasan yang terintegrasi dengan sistem pelayanan. Dan,mewujudkan pemanfaatan teknologi informasi yang optimal untukmendukung pelayanan dan pengawasan.

“Dengan melihat infrastuktur dan SDM juga strategi peningkat-an kinerja baik internal maupun eksternal, yang didukung denganlima tim perbaikan dan peningkatan, maka KPPBC Tipe A1Tanjung Perak siap menuju KPPBC Utama. Langkah awal yangakan dilakukan adalah perbaikan infrastuktur dengan membuatdan merencanakan desain kantor modern yang berkonsep dasarplan office yang efisien, transparan dan nyaman berserta penyusun-an rencana anggaran biayanya,” ungkap Agus Sudarmadji.

Langkah awal lainnya Agus Sudarmadji menambahkan, mela-kukan perbaikan sistem dan prosedur pelayanan dan pengawas-an kepabeanan yang sederhana, murah, dan cepat dengan didu-kung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

“Untuk saat ini sudah ada empat langkah yang telah kamilakukan untuk menuju KPU, yaitu membuat dan mendistribusikankuesioner persepsi pelayanan dan pengawasan KPPBC TanjungPerak kepada pengguna jasa kepabeanan yang digunakan seba-gai acuan starting point perubahan pelayanan dan pengawasan,”papar Agus Sudarmadji.

Langkah lainnya, membuat konsep dan mekanisme peningkat-an pengawasan yang mendorong pengguna jasa kepabeanancomply terhadap ketentuan yang berlaku, membuat saranakomunikasi dan pengaduan kepada pengguna jasa kepabeanandengan berbasis IT (website) sehingga mudah untuk mengakses-nya. Selain itu, menyediakan ruang informasi dan pengaduanyang representatif untuk pengguna jasa kepabeanan.

Terkait dengan SDM yang akan melayani dan mengawasi diKPPBC Utama Tanjung Perak nanti, Agus Sudarmadjimenyatakan tidak seluruhnya akan diisi oleh SDM baru, hal inidikarenakan tidak seluruhnya bidang maupun SDM yang ada diTanjung Perak tidak layak, namun untuk lebih menyeimbangipelayanan dan pengawasan yang ada nanti, juga diperlukanSDM yang ada saat ini dan profesional di KPPBC Tanjung Perak.

Dengan langkah-langkah yang sudah maupun akandilakukan KPPBC Tanjung Perak, maka seluruh SDM pun kinitelah yakin dan mereka siap dengan penerapan KPU diTanjung Perak. Sedangkan untuk running pada 1 Sepetmber2008, seluruh SDM KPPBC Tanjung Perak telah komit untuk,siap tidak siap dan mau tidak mau, KPPBC Tipe A1 TanjungPerak harus menjadi KPU.

RUANG PELAYANAN saat ini dan rencana ruang pelayanan.

adi

Page 33: Warta Bea Cukai Edisi 401

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

JAKARTA. Rapat Pimpinan (Rapim) ke-3 dilingkungan Departemen Keuangan diselenggarakan di Auditorium KP-DJBC pada 12 Maret 2008, dibukaMenteri Keuangan Sri Mulyani yang diawali dengan pemotongan tumpeng dan diserahkan kepada Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadi sebagai tuanrumah. Rapim yang dipimpin langsung oleh Sri Mulyani ini dihadiri seluruh pejabat eselon I dan II dilingkungan Departemen Keuangan yang membahaspermasalahan-permasalahan yang ada di dilingkungan Departemen Keuangan dan juga membahas apa yang telah dilaksanakan selama satu tahun ini danapa yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan.

JAKARTA. Bertempat di Auditorium Gedung B diselenggarakan acara ramah ramah dan pelepasan purna tugas dilingkungan DJBC pada 26 Februari2008. Acara ini dihadiri oleh para pejabat eselon II dilingkungan Bea dan Cukai dan beberapa pejabat yang memasuki masa purna tugas. Acara diawalidengan beberapa sambutan dan dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadikepada empat pejabat yang memasuki purna tugas yakni Ibrahim A. Karim, Heryanto Budi Santoso, Zeth Likumahwa, dan Sjahrir Djamaluddin (gambar kiri).Usai acara dilakukan foto bersama (gambar kanan).

SURABAYA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadididampingi Kepala KPPBC Tipe A1 Tanjung Perak Agus Sudarmadi danKepala Bagian Umum KPPBC Tanjung Perak pada 7 Maret 2008 pukul20.00 wib melakukan kunjungan mendadak ke KPPBC Tanjung Perak.Kunjungan mendadak ke kantor dan ke gate in/out TPS bertujuan untukmencek kesiapan dari Pegawai Bea dan Cukai KPPBC Tanjung Perakdalam menyambut rencana ditetapkannya KPPBC Tanjung Perak menjadiKPU Bea dan Cukai Tanjung Perak. Kiriman Bier Budy Kismulyanto,Kepala Sub Bagian Umum KPPBC Tipe A1 Tanjung Perak

BALIKPAPAN. Pada pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP)Gabungan Kantor Wilayah Kalimantan Bagian Timur dan KPPBC Tipe A3Balikpapan bulan Februari 2008 dilakukan kegiatan pemberian beasiswakepada anak-anak dari anggota PKD (security red.) dan cleaning servicebaik dari Kantor Wilayah maupun Kantor Pelayanan setiap semester.Tampak pada gambar, Ny. Ismartono selaku Ketua DWP Gabungan dan Ny.Taryono Ekso Wardoyo selaku Wakil Ketua secara simbolis menyerahkanbeasiswa. Muqsith Hamidi, Balikpapan

SEPUTAR BEACUKAI

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

WBC/ATS

WBC/ATS

FOTO : KIRIMAN FOTO : MUQSITH HAMIDI

Page 34: Warta Bea Cukai Edisi 401

33WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

SURABAYA. Dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar pegawai dan keluarga besar DJBC, pada 9 Maret 2008 KPPBC Tipe A1 Tanjung Perakmengadakan kegiatan Family Gathering yakni kegiatan berupa jalan sehat dengan jarak tempuh lebih kurang 5 Km yang diikuti sekitar 900 orang keluargabesar KPPBC Tanjung Perak dan Kantor Wilayah Jawa Timur I. Acara dimeriahkan pula dengan lomba joget antar peserta. Kiriman Bier BudyKismulyanto, Kepala Sub Bagian Umum KPPBC Tipe A1 Tanjung Perak

JAKARTA. Sekretariat Dharma Wanita Persatuan (DWP) KP-DJBC pada 12 Februari 2008 melaksanakan acara serah terima Ketua Pelaksana Dit. TeknisKepabeanan lama Ny. Teguh Indrayana kepada yang baru Ny. Agung Kuswandono dan Ketua Pelaksana lama Dit. P2 Ny. Heru Santoso kepada yang baru Ny. R.P.jusuf Indarto. Acara serah terima ini dipimpin langsung oleh Ketua DWP KP-DJBC Ny Anwar Suprijadi dengan ditandai penandatanganan naskah jabatan danpenyerahan memorandum kepada pejabat baru (gambar kiri) dan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat (gambar kanan).

BALIKPAPAN. Bertempat di Ruang P2 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur pada tanggal 28 Januari 2007 dilangsungkan Sosialisasi tentang Modul PelaporanOnline (MPO) yang dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing Kantor Pelayanan di lingkungan Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur. Acara sosialisasi dibukalangsung dengan sambutan oleh Kepala Kanwil Ismartono. Setelah itu acara langsung diisi oleh Tim Sosialisasi dari Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai yangterdiri dari Sarwo Edhy T., Swoko Adi, Slamet Iman S, dan Zulfadly. Tampak pada gambar, Kakanwil, Ismartono dengan didampingi Kabag Umum, Hery Susantomemberikan sambutan pada acara sosialisasi ini serta suasana ketika sosialisasi berlangsung. Muqsith Hamidi, Balikpapan

33WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

FOTO : KIRIMAN

WBC/ATS

FOTO : MUQSITH HAMIDI

Page 35: Warta Bea Cukai Edisi 401

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

BALIKPAPAN. Pada 28 Februari 2008 bertempat di Aula Kanwil DJBCKalimantan Bagian Timur dilangsungkan upacara pengambilan sumpahpegawai negeri sipil di lingkungan Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timuryang berjumlah 16 orang. Acara dipimpin langsung oleh Kakanwil DJBCKalimantan Bagian Timur, Ismartono dengan disaksikan para pejabateselon III, eselon IV dan rohaniawan. Tampak dalam gambar,Penandatanganan Berita Acara Pengambilan Sumpah PNS oleh AdeBambang Susanto dan Yogie W.P. sebagai perwakilan dari yang diambilsumpahnya dengan disaksikan oleh Kepala Bagian Umum, Hery Susantodan Kepala KPPBC Tipe A3 Samarinda, Zulfikri dihadapan Ka Kanwil DJBCKalimantan Bagian Timur.. Muqsith Hamidi, Balikpapan

AMBON. Pada 4 Maret 2008 di lantai V Gedung Keuangan Negara Ambon, diadakan acara pisah sambut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil)Maluku Papua dan Irian Jaya Barat (MPI) dihadiri oleh segenap karyawandan karyawati di lingkungan kerja Kanwil MPI dan stakeholder. Tampakpada gambar Kakanwil lama Nazar Salim berjabat tangan dengan Kakanwilbaru Ariohadi. Nazar Salim berpindah tugas menjadi Kakanwil TanjungBalai Karimun. Bambang Wicaksono, Surabaya

JAKARTA. Pada 23 Februari 2008 Marching Band Bea Cukai (MBBC) mengikuti kejuaraan Darunnajah Marching Competition (DMC) di istora Senayan.Kejuaraan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati ulang tahun Yayasan Pondok Pesantren Darunnajah. Pada kejuaraan ini MBBC mengikuti duakategori perlombaan yakni color guard contest dan drum battle. Pada kategori color guard contest (gambar kiri), MBBC menampilkan display guard dengantiga buah lagu dari muse dan queen yang mengantarkan MBBC pada juara 2, sedangkan untuk drum battle (gambar kanan) MBBC harus puas sampaisemifinal, tapi meskipun begitu MBBC tetap mendapatkan nilai yang cukup tinggi dari para dewan juri. Kiriman MBBC

JAKARTA. Diakhir masa jabatannya sebagai Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) Tipe A Bea dan Cukai Jakarta, Agung Kuswandono mengadakanapel siaga pada 29 Februari 2008 di halaman Gedung Utama KPU Tanjung Priok. Pada kesempatan itu Agung Kuswandono selain menyampaikanpermohonan maafnya selama menjabat sebagai Kepala KPU, juga mengharapkan agar seluruh jajaran KPU Jakarta untuk bersiap-siap menghadapi ujiantahap dua menjelang pemilu nanti, dimana akan banyak godaan untuk melakukan kerjasama.

SEPUTAR BEACUKAI

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

FOTO : MUQSITH HAMIDI FOTO : BAMBANG WICAKSONO

FOTO : KIRIMAN

WBC/ADI

Page 36: Warta Bea Cukai Edisi 401

35WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

JAKARTA. Bertempat di aula Padang Sudirdjo Pusat Pendidikan danPelatihan Bea dan Cukai Jakarta, berlangsung acara penutupan pendidikandan pelatihan (diklat) Teknis Substantif Intelejen pada 29 Februari 2008.DTSS ini diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai kantor wilayahBea dan Cukai maupun Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukaidi Indonesia. Diklat yang berlangsung selama tiga minggu ini resmi ditutupoleh Kepala Bidang Perencanaan Program Pusdiklat dengan melepas tandasiswa yang dilakukan secara simbolis.

BALIKPAPAN. Senam rutin gabungan antara pegawai Kantor Wilayah DJBC Kali-mantan Timur dengan pegawai KPPBC Tipe A3 Balikpapan yang biasa diadakan se-bulan sekali ini dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2008 di halaman Kanwil DJBCKalimantan Bagian Timur. Acara ini berlangsung lebih meriah karena untuk terakhirkalinya Kakanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur, Ismartono mengikuti senam yangdilaksanakan setiap jumat pagi tersebut dikarenakan berpindah tugas(mutasi red.)keluar daerah. Tampak pada gambar semua peserta senam mengikuti gerak instruk-tur senam yang begitu bersemangat. Muqsith Hamidi, Balikpapan

NUNUKAN. Pada hari Senin 18 Februari 2008bertempat di Aula Kantor Pengawasan danPelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Nunukan,diadakan pengambilan sumpah Pegawai NegeriSipil yang baru. Tampak pada gambar, KepalaKantor Wilayah Kalimantan Bagian Timur Ismartonosedang menandatangani naskah sumpah pegawainegeri sipil disaksikan oleh Kepala KantorPengawasan dan Pelayanan Tipe A4 Nunukan(empat dari kanan) serta Kepala KantorPengawasan dan Pelayanan Bea dan CukaiTarakan (tiga dari kanan). KPPBC Tipe A4 Nunukanyang baru diharapkan mampu meningkatkankinerja aparatur pemerintah di dalam melayanimasyarakat pada umumnya dan bidang industri/perdagangan pada khususnya sehingga dapatmewujudkan visi dan misi Bea dan Cukai untuk kedepannya. Kiriman KPPBC Nunukan

NUNUKAN. Acara syukuran atas selesainya rehabilitasi Gedung Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A4 Nunukan tanggal 18Februari 2008 diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala Kantor Wilayah Kalimantan Bagian Timur Ismartono dan dihadiri oleh beberapaundangan.Tampak pada gambar (dari kiri ke kanan) Kepala KPPBC Nunukan, Kepala Kanwil Kalimantan Bagian Timur, Kepala Imigrasi Nunukan, Wakildari Polres Nunukan, Administrator Pelabuhan Nunukan, Wakil dari Danlanal Nunukan, dan wakil dari Kejaksaan Negeri Nunukan. Kakanwil ( duduk nomorlima dari kanan ) beserta Pejabat Kantor Wilayah Kalimantan Bagian Timur berfoto bersama para pegawai KPPBC Tipe A4 Nunukan di halaman depanKPPBC Tipe A4 Nunukan setelah acara pengambilan sumpah pegawai negeri sipil sekaligus peresmian kantor yang baru. Kiriman KPPBC Nunukan

TANGERANG. Mulai 1April 2008 KPPBC A1Soekarno Hatta akanmemberlakukan absensisecara elektronik. Seka-rang ini telah mulai diuji-cobakan penggunaannyakepada pegawai. Tampakpada gambar para pega-wai dengan tertib antrimenunggu giliran absendalam uji coba absen se-cara elektronik yang ber-jumlah dua mesin yangdiletakkan di lantai 1 dan2. Kiriman KasubagUmum KPPBC Tipe A1Soekarno Hatta.

35WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

WBC/ZAP FOTO : MUQSITH HAMIDI

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

Page 37: Warta Bea Cukai Edisi 401

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

engabdi Sepenuh Hati” seperti tema Lomba FotoHari Pabean Internasional ke-56, merupakanprinsip hidup dari bapak satu orang anak yangsudah 8 tahun mengabdi untuk Direktorat Jen-deral Bea dan Cukai. Pria kelahiran 29 Desem-

ber 1977 di Sukoharjo, Solo yang biasa disapa Wawan inimerupakan sosok yang supel sehingga mudah menyesuaikandiri dengan lingkungan sekitar khususnya di tempat dia bekerjasekarang yakni KPPBC Tipe A3 Balikpapan yang baru 1 tahun 4bulan dia jalani. Dengan bermodal pengalaman yang ia dapat-kan selama bekerja di Bea Cukai, ia dapat menjalankan tugas-nya sebagai Pj. Korlak Administrasi Penagihan dan Pengemba-lian di KPPBC Tipe A3 Balikpapan.

Kilas balik karirnya bermula ketika Wawan lulus SMA Negeri 7Surakarta tahun 1996. Ia sudah lama tertarik untuk mengikuti tes diSekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang notabanenyasekolah dengan ikatan dinas. Kesempatan itu pun tak disia-siakanWawan yang kala itu menjalani tes di Yogyakarta. Akhirnya dia pundinyatakan lulus dan mengikuti program pendidikan Diploma 3spesialisasi Kepabeanan dan Cukai di STAN pada tahun tersebut.

Tidak lama setelah menyelesaikan pendidikan, ia ditempatkan di

SIAPA MENGAPA

ungkin sudah jalan hidup pegawai asal Jawa Timurini untuk menjadi pegawai Bea dan Cukai. Dilahirkandi kota tahu Kediri, 19 Desember 1962, Budi Santosotidak pernah mengira akan bekerja di Bea Cukai.Pasalnya, dia hampir saja menjadi anggota TNI.

Ceritanya, ketika pada tahun 1982 setelah lulus SMA, Budidikabari oleh saudaranya kalau ada penerimaan pegawai di BeaCukai untuk lulusan SMP. Langsung saja Budi bersamasaudaranya tersebut mengikuti tes penerimaan tersebut.

“Sambil menunggu pengumuman hasil tes itu, kebetulan adapenerimaan taruna Akabri, saya mencoba mendaftar masukAkabri,”tutur Budi mengawali ceritanya. Berbagai tes di tingkatProvinsi Jawa Timur dia lalui dan bahkan dinyatakan lulussemua. Sampai pada akhirnya, di tingkat Pantukirda (Penentuan Terakhir Daerah ) yang merupakan tahapan terakhirdimana akan dipertemukan dengan Pangdam untuk nantinyadiberangkatkan ke pusat pendidikan AKABRI di Magelang, Buditerlambat datang.

“Saya tidak tahu kalau ternyata tanggalnya diajukan sehari.

alam data riwayat pekerjaan, pegawai yang satu initertulis bekerja di Kanwil XI DJBC Makassar (sekarangKanwil DJBC Makassar) selama 17 tahun yakni daritahun 1980 hingga 1997. Suatu penempatan yang cu-kup lama di suatu daerah. Ini tentu wajar apabila Bam-

bang memang berasal dari Makassar. Kenyataannya, Bambangyang kelahiran Jakarta adalah asli putra daerah Jawa Tengah,dan di Makassar merupakan penugasan yang pertama kali.

Ketika ditanya ditanya mengapa bisa lama bertahan disana ?“Inilah yang dinamakan jalan hidup dan banyak misteri sertapenuh dengan tanda tanya. Takdir dan nasib manusia adalahrahasia Tuhan, manusia tidak mengetahui apa yang terjadi. Ka-rena manusia hanya berencana dan tuhan pulalah yang menen-tukan,” ujar pegawai yang masuk Bea dan Cukai tahun 1980dengan menggunakan ijasah STM.

Setelah 17 tahun di Makassar, tepatnya tahun 1997 ia dimu-tasi ke Kanwil DJBC Surabaya. Tujuh tahun berjalan di Sura-baya Bambang mendapatkan promosi sebagai Korlak TempatPenimbunan selama 6 bulan di KPBC Juanda. Akhir tahun 2004ia dipromosikan sebagai pejabat eselon IV di KPBC Biaksebagai Kepala Kantor. Tiga tahun memimpin di Biak, Bambang

B A M B A N G R I Y A N T 0 , S Y .

D

B U D I S A N T O S O , S H , M M .

M

W A W A N S U L I S T Y O

“M

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 38: Warta Bea Cukai Edisi 401

37WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Saya baru tahu dari tetangga yang kebetulan mendengarpengumuman di radio RRI. Langsung saja sayaberangkat ke Surabaya ( tempat Pantukirda ). Ternyatadisana sudah terlambat…”kata lelaki yang secara fisikmemang cocok masuk TNI dengan badan tegapnyatersebut. Setelah panitia mengetahui alasanketerlambatannya, lanjutnya, Budi ditawari untuk masukBintara TNI AL tanpa tes lagi. Tapi ia menolaknya.

Setahun lamanya ia menunggu hasil tes penerimaanBea Cukai, Budi sempat putus harapan. Bahkan buktipeserta tes sempat ia buang karena ia mengira gagal tes.Namun memang sudah menjadi takdirnya, iapunkemudian berhasil lulus tes masuk Bea Cukai

Penempatan pertamanya pada tahun 1983 dilaluidengan menjadi pelaksana P2 di Kinsp Bea Cukai Kediri.Setelah 12 tahun di Kediri, baru tahun 1995, iadipindahkan ke KPBC Tanjung Perak Surabaya sebagaipemeriksa barang. Kemudian dia diangkat menjadi Korlakekspor pada tahun 2004 di kantor yang sama. Karirnyamulai menanjak ketika pada bulan Desember 2005, iadipromosikan menjadi Kasi OKDD di KPBC Makassar.

Kantor Pusat DJBC untuk pertama kalinya. Selama dua tahundi KP-DJBC tugasnya mengurus Surat Cuti dan SPPD diBagian Umum. Pada tahun 2001 Wawan dimutasikan keKPBC Tipe A Tanjung Mas (sekarang KPPBC Tipe A1 TanjungMas). Banyak pengalaman didapatnya selama 5 tahundikantor tersebut, dan yang membuatnya kian betah apalagikalau bukan dekat dengan kampung halamannya diSukoharjo. Seminggu sekali dia lakoni untuk pulang kekampung dengan jarak tempuh kurang dari 2 jam itu.

Mulai menjadi Pelaksana Pemeriksa hingga menjadiKorlak Pemeriksaan Barang Kena Cukai pernah ia jabatdi kantor itu. Pengalaman menarik yang pernah di alamiketika ia bersama rekan kerja lainnya melakukan operasicukai untuk memberantas pabrik rokok fiktif yang ada diSemarang. Betapa mengejutkannya hasil operasi terse-but, kemudian dari 320 Pabrik yang terdaftar ternyatadua per tiganya merupakan pabrik rokok fiktif. Keberhasil-an operasi tersebut tidak lepas dari andil Kasi Cukai yangmemberikan dukungan penuh waktu itu, demikian ceritaWawan yang memiliki hobi bermain bulu tangkis.

Tahun 2006 menjadi ujian bagi Wawan dankeluarganya setelah dimutasikan ke Pulau Kalimantantepatnya di KPPBC Tipe A3 Balikpapan, karena baru kali

kemudian dimutasi sebagai Kepala Seksi Tempat Penim-bunan di KPPBC Merak hingga sekarang.

“Untuk pengalaman selama bertugas sangat banyaksekali, diantaranya yang waktu bertugas di UjungPandang menjadi Komandan Patroli”. Bambang mengakumelakukan patroli berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan hingga ke daerah Maluku sampai ke Irian Jaya.Bersama timnya, mereka pernah berhasil menegah kapalyang bermuatan, kayu, rotan, pakaian bekas, bawangputih, mesin dan barang elektronik. Tidak jarang, ketikausai patroli dan akan segera balik ke darat, tiba-tibamuncul informasi akan ada penyelundupan di suatu dae-rah. “Ya.. mau tidak mau kita harus kembali berpatroli”.

Ini paling sering dialami oleh Bambang dan bahkankarena tugas yang tidak terelakan tersebut, ia pernahdengan sangat terpaksa tidak mendampingi istrinya yangakan melahirkan anak kedua.

Tidak hanya itu, dalam tugas patroli kadang di tengahlaut tiba-tiba kapal mengalami kerusakan mesin dan radar.Itu berarti, Bambang dengan rekan-rekannya harus berusahakeras membetulkan mesin tersebut untuk bisa hidupkembali, demikian tutur Bambang yang pernah mengala-mi kapal patrolinya tersedot arus di antara Pulau Maole.

Salah satu pengalaman paling berkesan yang dirasakanBambang yaitu ketika ia bertugas di Biak sebagai KepalaKantor. “Berat juga lho jadi pimpinan waktu itu, kita harusmengayomi anak buah, sehingga terbentuklah kekompakanuntuk memperoleh hasil yang cukup membanggakan. Kitapernah menegah mobil, motor, mesin dan minumanmengandung etil alkohol. Minuman yang kami tegah berjum-lah ratusan ribu botol/kaleng dan telah dimusnahkandengan total jumlah bersih lebih kurang 21 Liter (21 ton).”

Bambang, kelahiran Jakarta, 3 Nopember 1959 berha-rap, daerah yang pernah disinggahinya yakni Biak bisadiberikan kendaraan roda empat seperti jeep serta motortrail yang sesuai dengan medan disana. Karena selamaini disana kalau ada kegiatan patroli darat kantor terpaksaharus menyewa.

Harapan lain sebagai orang yang pernah singgah dibeberapa daerah khususnya Indonesia daerah timurseperti Papua dan daerah lainnya supaya diberikesempatan untuk mengikuti diklat. Selain itu fasilitassarana prasarana juga agar lebih diperhatikan sepertialat-alat perkantoran, ujar bapak yang menikahi Dra.Mashaerati tahun 1985 dengan dikaruniai empat anakdan telah mengikuti 20 jenis diklat.

Kemudian pada Mei 2007, Budi dimutasikan menjadi KasiIKC di Kanwil XVI Sulawesi.”Pada waktu adareorganisasi, bulan Juni 2007 saya dipindah menjadi KasiFasilitas Pabean di Kanwil Sulawesi,”ujar Budi yangpernah mengikuti Diklatpim IV angkatan 91 pada tahun2006.

Selama bertugas di Makassar ini, Budi seringmendapat tugas sebagai pengajar di berbagai diklat.Diantaranya, prodip I, DTSD I dan diklat PPJK.”Dengantugas mengajar ini, secara tidak langsung saya sendiribanyak mendapat pengetahuan. Mau tidak mau, sebelummengajar, saya kan, harus membaca peraturan-peraturantersebut,”kata pria yang pernah mendapat penghargaanKarya Satya Lencana XX ini.

Budi sendiri mempunyai harapan besar bagi institusiBea Cukai.”Dengan adanya reformasi birokrasi danremunerasi yang baru saat ini, saya harap, sistempelayanan kita lebih baik dan SDM yang ada bekerjasecara profesional sehingga apa yang diharapkan DJBCdapat tercapai,”harap bapak empat anak hasil pernikahandengan Ujik Erna Erawati tahun 1991.

ini ia bersama keluarga merantau ke kota yang jauh daritempat tinggalnya. Namun semua ia jalani dengan penuhtanggung jawab. “Sebagai pegawai pemerintahankhususnya di DJBC tentunya mutasi merupakan hal yangbiasa dan tentunya semua pegawai Bea Cukai pernahmerasakannya,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai Diklat apa saja yang pernahdiikutinya, dengan senyum Wawan menjawab cuma duayakni Diklat UPKP V pada tahun 2005 dan Diklat PranataKomputer yang baru saja diikutinya akhir tahun 2007kemarin. “Kemampuan atau bakat apapun yang kita milikiselagi itu positif harus kita keluarkan, kita tunjukkanbahwa kita pun bisa melakukannya bukan untuk menyom-bongkan diri namun mengembangkan potensi yang adadalam diri,” lanjut pria yang juga mengajar di LP3i ini.

Diakhir obrolan Wawan mengutip pesan dari orangtuanya yang selalu diingatnya hingga kini, yakni “Rejekitiap orang sudah ada jatahnya, jadi kalau kita maubersih (jujur red.) atau kita mau ngga bener (korupsi dsb)pada akhirnya akan sama pula hasil yang akan kitadapatkan. Dan rejeki itu tidak terbatas pada harta saja,namun rejeki juga bisa berupa anak shaleh dan ilmu yangbermanfaat”.

ats

muQsith hamidi, balikpapan

don`s, makassar

37WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 39: Warta Bea Cukai Edisi 401

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

odul pelaporan online (MPO) merupakan salah sa-tu bagian dari Aplikasi Sistim Informasi Pimpinan(Executive Information System) yang dikembang-kan untuk dapat menyajikan data dan informasiyang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi

dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) secara cepat,tepat dan akurat. Data dan informasi tersebut tentunya sangatpenting artinya dalam rangka penilaian terhadap kinerjapelaksanaan tugas serta sebagai dasar pertimbangan untukmengambil kebijakan.

Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Web BasedSystem, dimana aplikasi program berada di komputer serverKantor Pusat DJBC. Sehingga di KPU BC/ KPPBC tidakperlu dilakukan instalasi aplikasi MPO. Selama ini, DirektoratInformasi Kepabeanan dan Cukai (DIKC) masih bekerjasama dengan Telkom yang berperan sebagai operator jaring-annya. Penggunaan operator jaringan lain, seperti Esia, Tel-kom Flexi, Star One, dan lain-lain belum bisa dilakukan kare-na terkait dengan masalah security.

Setelah dilakukan pelatihan di beberapa Kanwil dan Kan-tor Pusat (KPPBC dibawah Kanwil Jakarta, Kanwil Banten,Kanwil Sumatera Bagian Selatan) selama kurun waktu Janu-ari – Februari 2008 dan evaluasi serta monitoring bersama,ada beberapa hal yang bisa disampaikan :1. Beberapa kantor masih belum ada sarana telekomunikasi

Telkom yaitu KPPBC Tarempa, Atapupu dan Jagoi Babang2. KPPBC Entikong sering terkendala masalah koneksi

(putus sambung) dan KPPBC Amamapare masih dalamproses pengerjaan teknisi Telkom

Motto kami adalah dimanapun, kapanpun asal adajaringan Telkom bisa mengakses MPO (concurent user30). Tulisan ini akan membahas cara mengakses MPO, yangmerupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang sudahmembahas pengertian MPO, Warehouse dan EIS.

INSTALASISebelum dapat melakukan proses instalasi lebih lanjut,

hendaknya perangkat pendukung sudah dipenuhisebelumnya. Perangkat keras (hardware) dan perangkatlunak (software) pendukung aplikasi ini yang dapat dipasangpada sebuah komputer pada kantor pelayanan atau kantorwilayah adalah sebagai berikut :

A. Perangkat Yang DibutuhkanSyarat minimal unit komputer yang dapat digunakan untukmenjalankan program aplikasi Modul Pelaporan Online iniadalah:1. Komputer PC dengan processor Pentium II atau yang

lebih baik.2. Modem untuk koneksi dial up ke kantor pusat (untuk

KPPBC yang belum terkoneksi dengan pusat )3. RAM (Memory) minimal 64 Mb.

4. VGA Card dan Monitor Color dengan resolusi minimal1024 x 768 pixels.

5. Sistem operasi Windows 9x atau yang lebih baru6. Internet browser (Internet Explorer versi 6.0 / Mozilla

Firefox)

B. Setting Koneksi (khusus untuk KPPBC yang belumonline dengan kantor pusat)Agar aplikasi Modul Pelaporan Online pada KWBC danKPPBC dapat berhubungan dengan unit komputer/serverdi Kantor Pusat, maka dibuat koneksi VPN yang langkah-langkahnya adalah :

Setting Koneksi VPN :

1. Pada Desktop PC klik Start

2. Pilih Control Panel

3. Pada jendela (window) Control Panel pilihNetwork Connection

4. Pada Network Connection Explorer klik Create NewConnection sehingga muncul New ConnectionWizard seperti pada gambar dibawah,

5. Kemudian ikuti langkah-langkah berikut :

Pada jendela Welcome to the New Connection Wizardklik Next

Cara Mudah Mengakses

MPOTulisan ini akan membahas cara

mengakses MPO, yang merupakanlanjutan dari tulisan sebelumnya yang

sudah membahas pengertian MPO,Warehouse dan EIS.

M

INFORMASI KEPABEANAN & CUKAI

Page 40: Warta Bea Cukai Edisi 401

39WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Lalu pada jendela Network Connection Type pilihConnect to the network at my workplace, lalu klik Next

Pilih Dial-up Connection, lalu klik Next

Ketik Ditjen Bea dan Cukai pada kolom Company Namelalu klik Next

Ketik 080988876 pada kolom Phone Number lalu klikNext

Kemudianklik padakolomAdd ashortcutto thisconnectionto mydesktopdankemudianklik Finish.

6. Setelah muncul bar Connect Ditjen Bea dan Cukai,gunakanuser name: [email protected] : ****Dial up number : 080988876

C. Setting koneksi untuk kantor yang sudah onlinedengan kantor pusatPada Internet Explorer pilh tools > internet options >connections > Lan settings. Kemudian klik Bypassproxy setting for local addresses lalu klik Advanced.Pada kolom exceptions isikan mpo.beacukai.go.id

MENJALANKAN PROGAMSetelah dilakukan installasi aplikasi dengan benar dan

telah terkoneksi ke VPN dial, langkah berikutnya adalahl Klik internet explorer, setelah itu kemudian tampil

halaman login.

Halaman login merupakan halaman awal pengesahanuser untuk dapat memasuki sistem modul pelaporanonline yang dilakukan dengan cara memasukkan user IDyang berupa NIP dan password. Berikut ini adalahtampilan halaman login :

Page 41: Warta Bea Cukai Edisi 401

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

MENU PENERIMAAN

FORM ENTRY DATABagian Header

Tanggal Penerimaan, diisi tanggal perekaman laporanBagian DetailI. Laporan Realisasi Penerimaan

A. PENERIMAAN PABEAN1. Dibayar

a. Bea Masuk, diisi total penerimaan pabeanberupa bea masuk dalam rupiah

b. Bea Keluar (Nilai Pungutan Ekspor), diisi total pe-nerimaan pabean berupa bea keluar/nilai pungut-an ekspor komoditi ekspor tertentu dalam rupiah

c. Pabean Lainnya, diisi total penerimaan pabeanselain bea masuk, antara lain, dendaadministrasi, bunga dari bea masuk, dan bungadari denda administrasi dalam rupiah

2. Bea Masuk Ditanggung Pemerintah

B. PENERIMAAN CUKAI1. Cukai Hasil Tembakau, diisi total penerimaan cukai

hasil tembakau dalam rupiah2. Cukai Etil Alkohol, diisi total penerimaan cukai etil

alkohol dalam rupiah3. Cukai MMEA, diisi total penerimaan cukai MMEA

dalam rupiah4. Cukai Lainnya, diisi total penerimaan cukai selain cu-

kai hasil tembakau, cukai etil alkohol dan cukai MMEA,antara lain: denda administrasi, bunga dari cukai danbunga dari denda administrasi dalam rupiah

C. PENERIMAAN PAJAK1. Dibayar

a. PPN Impor, diisi total penerimaan pajak dariPPN Impor dalam rupiah

b. PPnBM Impor, diisi total penerimaan pajak dariPPnBM Impor dalam rupiah

c. PPh pasal 22 Impor, diisi total penerimaanpajak dari Pph Pasal 22 Impor dalam rupiah

d. PPN Cukai Hasil Tembakau, diisi total penerimaanpajak dari PPN Cukai Hasil Tembakau dalam rupiah

2. Ditanggung Pemerintaha. PPN Impor, diisi total penerimaan pajak dari

PPN Impor dalam rupiahb. PPnBM Impor, diisi total penerimaan pajak dari

PPnBM Impor dalam rupiah

c. PPh pasal 22 Impor, diisi total penerimaanpajak dari Pph Pasal 22 Impor dalam rupiah

II. Laporan Realisasi ImporA. DEVISA IMPOR

1. Devisa Bayar, diisi total nilai pabean sebagaimanadicantumkan dalam dokumen PemberitahuanImpor yang dikenakan pungutan bea masuk(termasuk Devisa Bayar dengan tarif Bea Masuk0%), yang disajikan dalam mata uang USD

2. Devisa Bebas, diisi total nilai pabean sebagaimanadicantumkan dalam dokumen Pemberitahuan Imporyang kewajiban pelunasan pungutan bea masuknyadibebaskan, yang disajikan dalam mata uang USD

3. Devisa Ditanggung Pemerintah, diisi total nilaipabean sebagaimana dicantumkan dalamdokumen Pemberitahuan Impor yang kewajibanpelunasan pungutan pabeannya ditanggung olehpemerintah, yang disajikan dalam mata uang USD

4. Devisa Ditangguhkan, diisi total nilai pabean sebagai-mana dicantumkan dalam dokumen PembertahuanImpor yang kewajiban penyelesaian pungutan beamasuknya ditangguhkan sampai batas waktu tertentu,yang disajikan dalam mata uang USD

B. BERAT1. Bruto, diisi total berat kotor dari barang impor

dalam satuan kilogram2. Netto, diisi total berat bersih dari barang impor

dalam satuan kilogramC. DOKUMEN IMPOR

1. Jumlah Dokumen Inward Manifest, diisi jumlahtotal dokumen inward manifest

2. Jumlah PIBa. Jalur Hijau, diisi jumlah total dokumen PIB yang

diterbitkan dan ditetapkan sebagai jalur hijaub. Jalur Merah, diisi jumlah total dokumen PIB

yang diterbitkan dan ditetapkan sebagai jalurmerah

c. Jalur Prioritas, diisi jumlah total dokumen PIByang diterbitkan dan ditetapkan sebagai jalurprioritas

3. Jumlah PIBT, diisi jumlah total dokumen PIBT yangditerbitkan.

4. Jumlah dokumen PPKP, diisi jumlah total dokumenPPKP yang diterbitkan.

5. Jumlah dokumen Customs Declaration, diisijumlah total dokumen Customs Declaration yangditerbitkan.

6. Jumlah BC 2.4, diisi jumlah total dokuman BC 2.4yang diterbitkan.

7. Jumlah BC 2.5, diisi jumlah total dokuman BC 2.5yang diterbitkan.

III. Laporan Realisasi EksporA. DEVISA EKSPOR, diisi total nilai ekspor yang

tercantum dalam dokumen ekspor barang (PEB/PEBT) yang disajikan dalam mata uang USD

B. BERATa. Bruto, diisi total berat kotor dari barang ekspor

dalam satuan kilogramb. Netto, diisi total berat bersih dari barang ekspor

dalam satuan kilogramC. DOKUMEN EKSPOR

a. Jumlah Dokumen Outward Manifest, diisi jumlahtotal dokumen outward manifest

b. Jumlah PEB, terdiri daria. Umum, diisi jumlah dokumen ekspor yang

menggunakan dokumen PEB Umumb. Terkena Bea Keluar, diisi jumlah dokumen

ekspor yang menggunakan dokumen PEByang terkena Bea Keluar

c. Fasilitas Kemudahan Ekspor, diisi jumlah

INFORMASI KEPABEANAN & CUKAI

Page 42: Warta Bea Cukai Edisi 401

41WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

dokumen ekspor yang menggunakan dokumenPEB yang mendapat fasilitas kemudahan ekspor

d. Lainnya, diisi jumlah dokumen ekspor yangmenggunakan dokumen PEB lainnya

e. Dari TPB, diisi jumlah dokumen ekspor yang meng-gunakan dokumen PEB yang berasal dari TPB

IV. Laporan Pemesanan Pita CukaiA. CK 1 (Pemesanan Pita Cukai)

a. Jumlah Rupiah, diisi total nilai cukai ataspemesanan pita cukai hasil tembakau dalamrupiah

b. Jumlah Dokumen, diisi jumlah dokumen pita cukaiCK1 yang diterbitkan

B. CK 1A (Cukai MMEA)a. Jumlah Rupiah, diisi total nilai cukai atas

pemesanan pita cukai MMEA dalam rupiahb. Jumlah Dokumen, diisi jumlah dokumen pita cukai

CK1A yang diterbitkan

MENU EDIT DATAPada menu Laporan klik Harian > Penerimaaan > Edit

DataPilih tanggal penerimaan yang akan di edit lalu klik pilih

MENU LIHAT DATAPada menu Laporan klik Harian > Penerimaaan > Lihat

DataPilih tanggal awal dan tanggal akhir periode yang akan

dilihat datanya , lalu klik Lihat Data

Maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

- Klik Realisasi Penerimaan untuk melihat detail realisasipenerimaan;

- Klik Realisasi Impor untuk melihat detail realisasi impor;- Klik Realisasi Ekspor untuk melihat detail realisasi

ekspor;- Klik Pemesanan Pita Cukai untuk melihat detail

pemesanan pita cukai; dan- Klik Cetak Laporan untuk mencetak laporan

penerimaan.

Team juga menyampaikan rasa terima kasih atasdukungan penuh dari KPPBC yang telah aktif melakukanpengiriman, tanpa dukungan semua pihak, tentunyaprogram ini tidak akan bisa berjalan baik. Suatu saatapabila penulis ditempatkan di KPPBC, penulis juga akanberusaha penuh mendukung pelaporan ini. Kedepandilakukan kerjasama dengan teman progamer untukmenampilkan EXIS ke web base. Mohon maaf dan tetapsemangat.

Contact PersonTeam PPKC : Team IKC :Slamet Iman 08125841109 Suko Wibowo 08161351040Yuyu M 02193672582 Zulfadly 08561963627

Rahman 08129892189Habibi 0816961373Nico 081511274900

Suko Wibowo, Pelaksana pada DIKC

SUASANA pelatihan MPO di Kantor Pusat dan Kanwil Sumbar.

DOK. DIKC

Page 43: Warta Bea Cukai Edisi 401

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

enurut Kepala Seksi P2 Bea Cukai BandaraSoekarno-Hatta Eko Dharmanto dalam wawanca-ra dengan WBC 21 Februari 2008, keberhasilanpengungkapan kasus tersebut berawal darikecurigaan terhadap barang bawaan dua penum-

pang berkewarganegaraan Thailand dan satu orangpenumpang berkewarganegaraan Inggris ketika turun daripesawat dengan rute Bangkok –Jakarta pada Rabu 20Februari 2008.

Petugas pada awalnya menurut Eko, mencurigai penum-pang dengan inisial TC yang gerak-geriknya mencurigakan,sehingga petugas melalui analisis profil penumpangmenindaklanjutinya yang kemudian mengarah pada duatersangka lainnya yang berinisial MAG dan JN. Kecurigaantersebut memaksa petugas untuk memeriksa melalui X-raybarang bawaan penumpang milik MAG dan TC yang kemu-dian terbukti pada tas jinjing mereka kedapatan sejumlah515 gram narkotika jenis heroin dikemas dalam bentuk pa-ket dengan nilai hampir dua milyar rupiah.

Kuat kemungkinan ketiga tersangka yang berhasildiamankan petugas Bea Cukai Bandara Soekarno-Hattamerupakan bagian dari sindikat narkoba internasional yanghendak memasukkan barang haram dari luar negeri terse-but ke Indonesia. Dalam pengakuan kepada petugas ter-sangka rencananya akan menyerahkan barang haram terse-but kepada pengedar untuk diedarkan di Jakarta dan Bali.Dan di Jakarta rencananya pula barang haram tersebutakan diserahkan kepada seseorang di sebuah hotel yangtidak disebutkan lokasinya demi kelancaran penyidikan.

Guna keperluan penyidikkanpetugas Bea dan Cukai yangmenjadi bagian dalam satuanTugas Airport Interdictionmenyerahkan kasus tersebutkepada pihak kepolisian untukpengembangan lebih lanjut.

ANALISIS PROFILINGPENUMPANG

Tidak hanya mengandalkanalat pendeteksi seperti X-ray,petugas diharuskan untuk mem-punyai kepekaan terhadap situ-asi dan kondisi lapangan. Menu-rut Eko keberhasilan petugasmenegah masuknya heroin tadimerupakan hasil dari kejelianpetugas dalam “membaca” ge-rak-gerik penumpang dari suatuwilayah yang sudah masuk daf-tar wilayah penghasil narkoba.

Membaca gerak-gerik, me-mantau para penumpang meru-pakan bagian dari kegiatanyang dinamakan analisis profiloleh para petugas Bea Cukaiterhadap penumpang dari luarnegeri terutama penumpang pe-sawat dari wilayah sepertigolden triangle, golden crescentdan wilayah lain yang merupa-kan wilayah yang dikenal seba-gai penghasil narkoba. “Dari ge-rak-gerik penumpang yang anehatau mencurigakan kita bisamengetahui barang apa sajayang dibawa, karena tingkahlakunya tidak wajar layaknyapenumpang biasa”terang Eko.

Tidak hanya penumpang,pemeriksaan paket dan juga barang bawaan penumpangdari daerah-daerah rawan tersebut juga mendapat prioritasutama untuk diperiksa lebih intensif oleh petugas untukmemastikan tidak ada barang haram yang dibawa masukdari luar negeri. “Analisis profil penumpang menjadi salahsatu cara kami untuk bisa meredam masuknya narkoba keIndonesia,”ujar Eko kembali.

Heroin Kelas IGagal Diselundupkan ke Indonesia

TIGA TERSANGKA. Berhasil diamankan petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta beserta denganheroin yang rencananya akan diedarkan di Jakarta dan Bali.

Kokain senilai dua milyar rupiah berhasil digagalkan olehpetugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta.

M

BARANG BUKTI. BARANG BUKTI. BARANG BUKTI. BARANG BUKTI. BARANG BUKTI. Heroin kelas satu yang diperkirakan nilainyamencapai hamper Rp. 2 milyar.

FOTO-FOTO : DOK KPPBC SH

zap

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

PENGAWASAN

Page 44: Warta Bea Cukai Edisi 401

43WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

uda laut (hyppocampus spp) merupakan hewanlaut yang dilindungi dan dimasukan dalamAppendiks 2 CITES (Convention on Interna-tional Trade in Endangered Species of WildFlora and Fauna- konvensi internasional me-

nyangkut perdagangan flora dan fauna langka). Hewansebanyak 23.000 ekor yang dimasukkan dalam enamkoli paket ekspor dan sudah dikeringkan ini, berhasilditegah petugas Bea dan Cukai KPPBC Soekarno-Hattapada saat akan dimasukkan ke dalam pesawat yangrencananya akan dikirim ke Korea sebagai bahan obat-obatan tradisional dan makanan untuk meningkatkanstamina.

CV AL selaku pengirim barang tersebut, pada 5 Ma-ret 2007 dalam dokumennya menyebutkan barangyang akan diekspor tersebut adalah kayu gaharu, na-mun petugas yang merasa curiga akan kemasan barangtersebut, langsung melakukan pemeriksaan pada saatbarang tersebut akan dimasukan ke dalam pesawat dankedapatan barang tersebut adalah kuda laut yangsudah dikeringkan.

Menurut Kepala Seksi Penindakan dan PenyidikanKPPBC Soekarno-Hatta, Eko Dharmanto, pada acarapers release 10 Meret 2007 di KPPBC Soekarno-Hatta,kuda laut merupakan hewan laut yang dilindungi, untukitu hewan ini termasuk yang dilarang untuk diekspor.Dengan demikian, ekspor kuda laut ini jelas-jelas telahmelanggar Undang-Undang nomor 5 tahun 1990tentang konservasi sumber daya alam hayati dan eko-sistemnya.

“Permintaan akan hewan ini sebagai bahan obat-obatan tradisional terus meningkat dan tentunya akansangat mengancam habitat kuda laut tersebut.Memang, kuda laut dapat diekspor namun dalam kuotatertentu dan hanya beberapa daerah di Indonesia yangdiperbolehkan mengekspor hewan tersebut, dan itu pundalam keadaan hidup,” jelas Eko.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, berdasarkan Kepu-tusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan danKonservasi Alam, tentang kuota pengambilan tumbuhandan penangkapan satwa liar dari habitat alam, terdapatenam spesies kuda laut yang dilindungi. Penangkapanspesies ini dibatasi masing-masing 2000-9000 ekoratau rata-rata hanya 6.200 ekor setiap spesiesnya.

“Cakupan wilayah yang dapat melakukan eksporkuda laut adalah, Lampung, Jawa Timur, Nusa Tengga-ra Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, danSulawesi Tenggara. Sementara hingga kini daerahBanten tidak termasuk daerah yang dapat melakukanekspor kuda laut, untuk itu ekspor tersebut kami tegah,”ujar Eko.

Dengan berhasil ditegahnya ekspor kuda laut ilegaltersebut, kerugian negara bukan terletak pada materikarena barang tersebut termasuk barang larangan dan

Ekspor Kuda LautBerhasil Ditegah

Sebanyak 23.000 ekor kuda lautyang sudah dikeringkan dan

akan diekspor ke Korea, berhasilditegah petugas Kantor Pengawasan

dan Pelayanan Bea dan Cukai(KPPBC) Tipe A1 Soekarno-Hatta.

pembatasan, namun kerugian yang dialami oleh negaraadalah rusak dan hilangnya habitat kuda laut yang nya-ta-nyata dilindungi oleh negara.

Kasus tersebut hingga kini masih akan terusdikembangkan bersama pihak-pihak terkait untuk melin-dungi flora dan fauna Indonesia dari eksploitasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sementara itu,dari hasil penyidikan sementara para tersangkamengakui kalau ekspor ilegal yang dilakukannya inibaru pertama kali.

DILINDUNGI. Sebanyak enam koli atau 23.000 kuda laut kering siap ekspor,berhasil ditegah petugas karena termasuk hewan yang dilindungi.

K

adi

WBC/ADI

43WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 45: Warta Bea Cukai Edisi 401

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Barang Pindahan Berisi Kendaraan Bermotor

Ditegah KPUBea Cukai Jakarta

Dengan modus sebagai personaleffects atau barang pindahan,

sebanyak 12 unit kendaraan bermotorberusaha dimasukan ke dalam

wilayah pabean Indonesia tanpapemberitahuan sebelumnya.

paya penyelundupan kendaraan bermotor baikroda dua maupun roda empat kembali digagal-kan oleh petugas Bea dan Cukai KantorPelayanan Utama (KPU) Jakarta. Kendaraanyang berjumlah 12 unit yang terdiri dari satu

unit mobil, tujuh unit motor dalam kedaanan CBU, danempat unit motor dalam keadaan CKD, diupayakan ma-suk ke wilayah pabean Indonesia dengan modus perso-nal effects atau barang pindahan.

Upaya penegahan ini berawal dari kegiatan intelijenyang dilakukan oleh unit pengawasan KPU Jakartayang mencurigai beberapa importasi melalui Pemberita-huan Impor Barang Tertentu (PIBT). Dengan kecurigaantersebut, unit Pengawasan langsung menerbitkan NotaHasil Intelijen (NHI) terhadap importasi tersebut, dansetelah dilakukan pemeriksaan fisik barang, kedapatanselain barang-barang pindahan yang disebutkan dalamdokumen juga diselipkan beberapa kendaraan bermotoryang tidak tercantum dalam dokumen.

Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai, AnwarSuprijadi pada konperensi pers yang diadakan pada 25

Pebruari 2007 di tempatpenimbunan sementaraPT MSA, modus para ter-sangka dengan memasuk-kan sejumlah barang yangtermasuk kategori larangandan pembatasan denganbarang-barang pindahan.

“Dalam PIBT yang di-ajukan oleh importir, me-reka tidak memberitahu-kan identitas barang-ba-rang tersebut dengan be-nar, karena itu kami sitauntuk negara,” ujar Dirjen.

Sementara itu menu-rut Kepala KPU Bea danCukai Jakarta, AgungKuswandono yang kinimenjabat sebagai DirekturTeknis Kepabeanan, pihak-nya melakukan tindakanatas barang-barang terse-but, karena ada indikasipenyimpangan dokumenPIBT. Dalam dokumenbarang-barang tersebuttercantum sebagai ba-rang milik warga negaraIndonesia yang pernahtinggal di luar negeri.

“Tapi kenyataannyakendaraan bermotor ter-sebut tidak termasuk da-lam daftar ijin atasbarang pindahan yangbebas bea masuk. Untukmodus ini, dimana ken-daraan bermotor diupa-yakan masuk wilayahpabean Indonesia, bisa

dilakukan oleh konsolidator atau pihak yang mengkoor-dinasi barang pindahan warga negara Indonesia darinegara lain,” papar Agung Kuswandono.

Lebih lanjut Agung Kuswandono menjelaskan, ken-daraan bermotor yang ikut dalam barang-barangpindahan yang berasal dari Amerika, Inggris, danJerman ini, memiliki nilai sebesar Rp. 1 milyar, untuk itupihaknya tengah melakukan penyelidikan atasbeberapa pihak terkait seperti konsolidator dan pemilikbarang.

Adapun kendaraan bermotor yang disita antara lain,tujuh sepeda motor kelas eksklusif merek Honda,Harley Davidson, Chally, dan Mobilette dalam keadaanutuh (completely build up/CBU), tiga sepeda motordalam keadaan terurai (completely knock down/CKD),satu mobil Mercedes Benz E320, serta satu set sparepart dan mesin sepeda motor Honda XR 400 R.

Selain 12 barang bukti tersebut, petugas Bea danCukai juga membuka dua kontainer berisi barangpindahan lainnya. Kedua kontainer tersebut dilakukanpemeriksaan jabatan dikarenakan pemilik baranghingga waktu yang ditentukan tidak mengurus danmengambil barangnya.

Kedua kontainer tersebut dikirim oleh perusahaan kon-solidator dari Los Angeles Amerika Serikat, ke Indonesiadan diterima PT NTC. Saat kedua kontainer tersebut dibu-ka, kontainer berisi berba- gai jenis barang seperti, kasur,mebel, TV, peralatan rumah tangga lainnya, dan satu unitJetsky Watercraft merek Kawasaki.

PERSONAL EFFECTS. Dengan modus sebagai barang personal effects atau barang pindahan, sebanyak 12 kendaraanbermotor dan satu unit jetsky diupayakan masuk ke Indonesia tanpa pemberitahuan yang benar.

U

WB

C/A

TS

adi

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

PENGAWASAN

Page 46: Warta Bea Cukai Edisi 401

45WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

engungkapan kasus tersebut menurut Kepala Kan-wil DJBC Jakarta Nasir Adenan pada pressrelease 24 Februari 2008 berawal dari informasiyang diperoleh pada 16 Februari 2008, dimana in-formasi yang diperoleh langsung ditindaklanjuti

oleh bidang P2 kanwil DJBC Jakarta.Nasir mengatakan pihaknya memperoleh informasi

yang menyebutkan akan terjadi transaksi MMEA dan pitacukai palsu yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Jakarta

dengan menggunakan mobil box dengan nomor polisi B9498 VI. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti denganpenempatan petugas di lokasi tersebut untuk melakukanpemantauan. Pemantauan dari hasil informasi tadi lanjut-nya, membuahkan hasil dimana dari mobil box tadi berhasildapatkan MMEA sebanyak 778 botol dan pita cukai darigolongan B1 dan B2 yang berjumlah 27.496 keping dengannilai Rp.549.920.000 juta.

Lebih lanjut Nasir mengatakan, pihaknya telah melaku-kan pemeriksaan terhadap tiga orang yang terkait dengankasus tersebut yaitu sopir mobil box beserta dengankernetnya dan kolektor distributor MMEA tersebut. Dari ha-sil pemeriksaan petugas telah menetapkan satu orangtersangka yaitu RLS yang juga kolektor distributor MMEA.RLS diketahui melakukan kegiatan untuk menawarkan, me-nyerahkan, menjual atau menyediakan barang kena cukaiyang tidak dikemas untuk penjualan eceran.

Selain itu tersangka juga diduga akan menjual barangkena cukai yang tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhitanda pelunasan cukai lainnya, dan membeli, menyimpan,mempergunakan, menjual, menawarkan,menyerahkan,menyediakan untuk dijual barang berupa pita cukai yangdiduga palsu atau dipalsukan. Tersangka dijerat denganpasal 55 huruf a, jo pasal 55 huruf b Undang-UndangNomor 39 tahun 2007 tentang perubahan Undang-UndangNomor 11 tahun 1995 tentang cukai, dengan ancaman satusampai dengan delapan tahun dan pidana denda antara 10sampai dengan 20 kali nilai cukai yang seharusnya dibayar.

Sementara itu potensi kerugian negara yang berhasildiselamatkan dari operasi MMEA tanpa pita cukai dan pitacukai palsu yang dilakukan pihak Kanwil DJBC Jakarta,mencapai Rp.577.150.000 juta.

PENINDAKAN TEMPAT PENJUALAN ECERAN MMEAPada kesempatan press release tersebut, Kakanwil

DJBC Jakarta Nasir Adenan menyampaikan, pihaknya se-jak periode Mei hingga Desember 2007 telah melakukanpenindakan terhadap Tempat Penjualan Eceran (TPE)MMEA yang diduga menjalankan aktivitasnya dengan me-lekatkan pita cukai palsu. Dari penindakan tersebut,pihaknya mendapatkan 18 kasus dimana 10 kasus telahdilimpahkan ke kejaksaan dengan status P-21, satu kasustelah mempunyai kekuatan hukum tetap dua kasus denganpengenaan sanksi administratif, dua kasus dalam prosespenyelidikan, dan tiga kasus dalam proses penyidikan.

Sementara dalam kasus pita cukai hasil tembakau palsu, sa-tu perusahan percetakan menurut Nasir sudah berstatus P-21,begitu juga dengan pemalsuan pita cukai MMEA yang juga te-lah P-21. Selama bulan Mei hingga Desember 2007 potensi ke-rugian negara yang berhasil diselamatkan dari operasi-operasicukai tersebut mencapai Rp.24.533.696.250.00 triliun.

Transaksi MMEA Ilegaldan Pita Cukai Palsu

DigagalkanPetugas

Bea CukaiJakarta

Transaksi Minuman MengandungEtil Alkohol (MMEA) dan pita cukai

palsu, berhasil digagalkan olehBidang P2 Kantor Wilayah (kanwil)Jakarta Direktorat Jenderal Bea

dan Cukai (DJBC)

MOBIL BOX. Berisi MMEA dan pita cukai palsu yang berhasil ditegahpetugas kanwil DJBC Jakarta

MMEA. Yang akan dilekati pita cukai palsu.

PFOTO-FOTO WBC/ZAP

zap

45WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 47: Warta Bea Cukai Edisi 401

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

erdasarkan Keputusan Menteri Keuangan nomor 479/KMK.01/UP.11/2007 tanggal 3 Desember 2007, dan no-mor 37/KMK.01/UP.11/2008 tanggal 21 Pebruari 2008,pada 26 Pebruari 2008 bertempat di Graha ShawalaDepartemen Keuangan (Depkeu), Menteri Keuangan

(Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melantik 15 pejabat eselon II dijajaran DJBC, satu pejabat eselon II di jajaran Direktorat JenderalKekayaan Negara, dua pejabat eselon II di jajaran DirektoratJenderal Perimbangan Keuangan, dan dua pejabat eselon II dijajaran Badan Kebijakan Fiskal.

Untuk DJBC yang merupakan jajaran paling banyak dilan-tik, mendapat sorotan yang cukup banyak dari Menkeu baikdari sisi kinerja muapun dari sisi integritasnya. Karena padapelantikan tersebut, selain melantik 10 pejabat yangmendapatkan mutasi, juga melantik empat pejabat eselon IIIyang mendapatkan promosi menjadi eselon II.

Dalam kata sambutannya Menkeu menyatakan, reformasiyang dilakukan Depkeu khususnya di DJBC merupakan salahsatu program yang sudah dimiliki oleh masyarakat, karena DJBCsudah terlanjur menyampaikan kepada masyarakat bahkan telahmeminta anggaran kepada negara untuk bisa membiayaireformasi tersebut. Banyak hal yang sudah disampaikan sebagaijanji dari kinerja DJBC, dan sekaligus ditantang pada saat yangsama. DJBC perlu membangun institusi kedalam, oleh karena itu

Depkeu sangat percaya bahwa institusi ini dapat dibangun secarabaik kalau seluruh jajaran mau membangunya.

“Kita sudah menyampaikan kepada publik beberapa prog-ram yang ditonjolkan oleh DJBC, dua program itu adalahpembentukan yang disebut KPU dan program nasional singlewindows, dua-duanya merupakan program kita. Seperti yangdikatakan oleh Presiden waktu hadir persis diruangan inisekitar semingu yang lalu, beliau hanya mengatakan silahkanmelakukan tindakan yang diperlukan bahkan radikal sekali-pun, akan beliau dukung asal mencapai tujuan, yaitu membe-rikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk ataudalam format fasten , cheaper , better,” ujar Menkeu.

Masih menurut Menkeu, masyarakat tahu DJBC selalumengatakan disatu sisi harus mengemban tugas untuk melayanimasyarakat, tapi disisi lain juga tetap menjaga yang disebut se-curity atau aspek keamanan bagi atau dalam melindungi seluruhkepentingan republik ini. Oleh karena itu Menkeu memintamindset atau cara berpikir para pejabat eselon II di jajaran DJBCharus di adjust untuk mencapai tujuan tersebut.

“Banyak policy di DJBC memang di desain untuk melayanilebih baik, dan saya setuju kita harus berpikir seperti itu. Namunbanyak policy yang di desain juga dengan berbagai kelemahanyang kita sebetulnya sudah pahami,” papar Menkeu.

Terkait dengan kegiatan ekonomi dan politik menjelang pemi-lu 2009, Menkeu menyatakan hal tersebut tidak akan menjadimudah, perekonomian yang kemungkinan akan terjadi resesi, Ci-na dan India yang merupakan produksi dunia kemungkinan akanmemasukkan banyak barang-barangnya ke Indonesia. Untuk itukhusus untuk pejabat yang berada di pintu-pintu strategis, dimintauntuk berpikir dan bertindak secara cerdas dan antisipatiftermasuk kebijakan pemerintah dalam komoditas pangan, yangharus dijalankan dan diamankan secara bersih dan konsisten.

“Barang kali bea cukai sudah agak populer di mata mediamasa, populer dalam arti agak baik, tugas anda meneruskanitu semua. Saya minta kepada pejabat baru untukmeneruskan hal yang baik, dan kalau menemukan hal-halyang tidak baik untuk menyampaikan atau segera melakukankoreksi,” ujar Menkeu.

Untuk pejabat yang tidak berada di KPU, Menkeu menyata-kan untuk berpikir positif dan mendorong serta mendukung prog-ram tersebut yang akan dibuka pada pelabuhan-pelabuhan lain-nya dengan tingkat dan kualitas yang kesiapannya yang sama.Sehingga untuk DJBC diharapkan para pejabatnya punya satupemikiran yang sama dengan fokus yang sama, yaitu memper-baiki pelayanan tanpa kompromi terhadap masalah keamanan.

PEJABAT ESELON II

Mutasi danPromosi

Sebanyak 15 orang pejabat eselon II dijajaran Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai (DJBC) dilantik Menteri Keuangan.Pada pelantikan tersebut empat orang

mendapat promosi eselon II, satu orangpindah ke Badan Kebijakan Fiskal, dan

10 orang mendapat mutasi.

B

DILANTIK. Sebanyak 15 pejabat eselon II dijajaran DJBC, dilantik oleh Mentri Keuangan untuk menduduki jabatan yang baru.

INFO PEGAWAIW

BC

/ATS

Page 48: Warta Bea Cukai Edisi 401

47WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Sementara itu menurut Nofrial saat diwawancarai WBCseusai acara pelantikan, dirinya sementara ini masih akanterus mengembangkan tugasnya dalam pembentukan KPU dikantor-kantor DJBC lainnya yang diharapkan pada tahun2008 dapat rampung secara keseluruhan.

Sama halnya dengan Nofrial, menurut Susiwiyono, diri-nya yang mendapatkan tugas untuk meneruskan program na-sional single windows, hingga 2009 akan terus mengembang-an program tersebut, selain meneruskan tugas yang ada dibidang pengkaji yang belum terampungkan.

Acara pelantikan yang juga dihadiri oleh seluruh pejabateselon I, II, dan III di jajaran Depkeu, akhirnya ditutup denganacara penandatangan sumpah jabatan bagi pejabat yangdilantik, dan diteruskan dengan acara ramah tamah.

RINGKASANLAMPIRAN KEPUTUSAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 479/KMK.01/UP.11/2007 TANGGAL

3 DESEMBER 2007NOMOR 37/KMK.01/UP.11/2008 TANGGAL

21 PEBRUARI 2008

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai :1. Ir. Agung Kuswandono

diangkat sebagai Pj. Direktur Teknis Kepabeanan;2. Drs. R.P Jusuf Indarto

diangkat sebagai Direktur Penindakan dan Penyidikan;3. Susiwijono, S.E.

diangkat sebagai Tenaga pengkaji BidangPengembangan Kapasitas dan Kinerja Organisasi;

4. Drs. Iswan Ramdana,M.Si.diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah DirektoratJenderal Bea dan Cukai Nagroe Aceh Darussalam,Banda Aceh;

5. Drs. Achmad Riyadidiangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah DirektoratJenderal Bea dan Cukai Sumatera Utara, Medan;

6. Drs. Nasar salim,M.Si.diangkat sebagai Pj. Kepala Kantor WilayahDirektorat Jenderal Bea dan Cukai KhususKepulauan Riau, Tanjung Balai Karimun;

7. Drs. Nofrial, M.A.diangkat sebagai Kepala Kantor Pelayanan UtamaBea dan Cukai Tipe B Batam;

8. Drs. Bachtiar,M.Si.diangkat sebagai Pj. Kepala Kantor WilayahDirektorat Jenderal Bea dan Cukai Banten, Serang;

9. Heru santoso, S.H.dingkat sebagai Kepala Kantor Wilayah DirektoratJenderal Bea dan Cukai, Jakarta;

10. Drs. Kushari Suprianto, Ak.diangkat sebagai Pj. Kepala Kantor PelayananUtama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta;

11. Drs. Ismartonodiangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah DirektoratJenderal Bea dan Cukai Jawa Tengah dan DaerahIstimewa Yogyakarta, Semarang;

12. Drs. Nasir Adenan,M.M.diangkat sebagai Pj. Kepala Kantor WilayahDirektorat Jenderal Bea dan Cukai KalimantanBagian Timur, Balikpapan;

13. Drs. Teguh Indrayana,M.A.diangkat sebagai Kepala Kantor Wilayah DirektoratJenderal Bea dan Cukai Sulawesi, Makassar;

14. Ariohadi, S.H., M.A.diangkat sebagai Pj. Kepala Kantor WilayahDirektorat Jenderal Bea dan Cukai Maluku, Papua,dan Irian Jaya Barat, Ambon;

Badan Kebijakan Fiskal :1. Drs. Joko Wiyono, M.A.

diangkat sebagai Kepala Pusat KebijakanPendapatan Negara;

adi

etelah jajaran pejabat eselon II dilingkungan Departe-men Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Beadan Cukai (DJBC) dilantik oleh Menteri Keuangan pada26 Februari 2008 lalu, pelantikan serupa juga dilakukanpada level pejabat eselon III DJBC yang mengalami

mutasi berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 139/KM.1/UP.11/2008 tentang Mutasi Para Pejabat Eselon III diling-kungan DJBC. Sebanyak 39 pejabat eselon III yang dimutasitersebut dilantik dan diambil sumpahnya oleh Direktur JenderalBea dan Cukai yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat JenderalBea dan Cukai Kamil Sjoeib pada 3 Maret 2008 di Kantor PusatDirektorat Jenderal Bea dan Cukai. Selengkapnya nama pejabateselon III yang dilantik dapat dilihat pada tabel.

Mutasi menurut Kamil merupakan suatu hal biasa yangdilakukan, dimana berbagai persiapan telah dilakukan oleh DJBCmaupun juga Departemen Keuangan sehubungan dengan muta-si, rotasi dan promosi para pejabat eselon III tersebut. Dalamsambutan pada pelantikan dan pengambilan sumpah jabatantersebut Kamil juga mengatakan, para pejabat yang baru dilantikharus bisa menjalankan tugas yang diberikan kepadanya, meng-ingat saat ini DJBC yang tengah berbenah diri untuk meningkat-kan kinerja yang harus didukung penuh dari para pegawainyaterutama dari pejabatnya.

Mutasi kali ini juga melantik pejabat pada bidang baru sepertibidang kepatuhan internal dan bidang kepatuhan dan layanan in-formasi pada kantor pelayanan utama yang diharapkan puladapat menjalankan tugasnya sesuai dengan apa yang telah diga-riskan oleh DJBC melalui tim reformasi kepabeanan, sehinggajabatan tersebut bisa memberikan kontribusi yang positif, tidakhanya bagi kantornya tapi juga bagi DJBC.

Selain itu disampaikan juga bahwa tugas yang diamanatkankepada para pejabat yang baru dilantik ini diharapkan dapat dija-lankan dengan baik sekaligus menjawab tantangan untukmeningkatkan citra DJBC yang semakin baik di mata masyarakat.Masih dalam sambutannya Kamil mengatakan para pejabat harusbisa menjadi teladan dan contoh bagi para pegawai yang lainnyabaik dari segi integritas dan lain sebagainya, sehingga dengan in-tegritas yang tinggi tersebut maka pelayanan yang diberikan ke-pada para penguna jasa dapat dilaksanakan dengan maksimal.

Pada acara pelantikan tersebut hadir para para pejabat stafinti dilingkungan DJBC, tim pengkaji dan pejabat eselon III lainnyadilingkungan Kantor Pusat DJBC.

S

Mutasi para pejabat ini dilakukan tidaklama setelah dilakukan mutasi

terhadap pejabat eselon II dilingkunganDepartemen Keuangan khususnyaDirektorat Jenderal Bea dan Cukai

Mutasi Pejabat Eselon IIIDilingkungan DJBC

PELATIKAN PEJABAT ESELON III. Sebanyak 39 pejabat eselon III dilantikdan diambil sumpahnya. Mutasi pejabat eselon III dilakukan tidak lamasetelah pelantikan serupa dilakukan terhadap pejabat eselon II DJBC.

WBC/ATS

zap

Page 49: Warta Bea Cukai Edisi 401

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Pangkat Jabatan dan Tempat KedudukanNo N a m a / N I P Golongan/

Ruang L a m a B a r u

1 Sekretariat Direktorat Jenderal :Ir. Harry Mulya, M. Si. Pembina Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana060079900 IV/a Layanan Informasi Kantor Pelayanan Utama

Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta

2 Direktorat Teknis Kepabeanan:Ir. Muhamad Purwanto, M.A. Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Subdirektorat Impor dan Ekspor060079897 IV/a Bea dan Cukai Tipe A2 Bandung

3 Ir. Ronny Rosfyandi, M.A. Penata Tk.I Kepala Seksi Keberatan dan Banding I Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi060083011 III/d Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Barang Tipe B Medan

Timur, Balikpapan

4 Yudiyarto, S.T. Penata Tk.I Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi06009110 III/d Barang Tipe B Medan Barang Tipe B Surabaya

5 Direktorat Fasilitas Kepabeanan:Drs. Abdul Kharis, M.A. Pembina Kepala Balai Pengujian dan Identifikasi Kepala Subdirekotrat Kemudahan Ekspor060079969 IV/a Barang Tipe B Surabaya dan Tempat Peninbunan

6 Direktorat Audit:Wahidin, S.E. , M.Si. Pembina Kepala Bidang Audit KantorWilayah DJBC Kepala Subdirektorat Evaluasi Audit060079878 IV/b Sumatera Bagian Selatan, Palembang

7 Direktorat InformasiKepabeanan dan Cukai:Suyatman, S.E. , M.Si. Penata Tk. I Pj. Kepala Kantor Pengawasan dan Pela- Pj. Kepala Subdirektorat Manajemen Risiko060040776 III/d yanan Bea dan Cukai Tipe A3 Pekanbaru

8 Sudi Rahardjo, S.IP. , M.M. Pembina Tk. I Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kantor Kepala Subdirektorat Otomatis Sistem dan060035365 IV/b Wilayah DJBC Bali, NTB, dan NTT, Denpasar Prosedur

9 Kantor Wilayah DJBCNanggroe Aceh Daurssalam:Safuadi, S.T , M.Si. Pembina Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kantor Kepala Bagian Umum060089910 IV/a Wilayah DJBC Nanggroe Aceh Darussalam,

Banda Aceh

10 Drs. Hudi Harjanto, M.P.M. Pembina Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJBC Kepala Bagian Kepabeanan dan Cukai0600450131 IV/a Nanggroe Aceh Darussalam, Banda aceh

11 Gusli M. Tambunan, S.H, M.Hum Pembina Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan060050131 IV/a Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB, dan NTT,

Denpasar

12 Drs. Tjoek Martono, M.M Pembina Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan060051386 IV/a Wilayah DJBC Nanggroe Aceh Darussalam,

Banda Aceh

13 Kantor Wilayah DJBCSumatra Utara: Penata Tk.I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan PelayananYacobus Agus Wahyudiono, S.T III/d Bea dan Cukai Tipe B Benoa Bea dan Cukai Tipe A4 Teluk Nibung060090234

14 Kantor Wilayah DJBC Riau danSumatra Barat:Drs. Posman Pohan Siahaan Pembina Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan060047795 IV/b Kantor Wilayah DJBC Nanggroe Aceh Bea dan Cukai Tipe A3 Pekanbaru

Darussalam, Banda Aceh

15 Kantor Wilayah DJBC KhususKepulauan Riau:Iwan Hermawan, S.H, L.L.M. Penata Tk. I Pj. Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Pj. Kepala Bidang Penyidikan dan Barang060089675 III/d Kantor Wilayah DJBC Maluku, Papua, dan Bukti

Irian Jaya Barat, Ambon

16 Kantor Pelayanan Utama Beadan Cukai Tipe B Batam:Ir. Muh . Sutartib Pembina Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Perbendaharaaan dan060079906 IV/a Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Keberataan

Bagian Barat, Pontianak

17 Ir. Heru Setioko, M.M Pembina Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan060079979 IV/a Kantor Wilayah DJBC Sumatera Layanan Informasi

Bagian Selatan.

18 Ir. Ruijanto, M.Sc. Pembina Kepala Bidang Kepatuhan Internal Kantor Pe- Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan060079933 IV/a layanan Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam

NAMA PEJABAT ESELON III YANG DILANTIK

INFO PEGAWAI

Page 50: Warta Bea Cukai Edisi 401

49WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

19 Okto Irianto, S.IP, M.A Penata Tk. I Pj. Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan Pj. Kepala Bidang Kepatuhan Internal060089678 III/ d dan Layanan Informasi Kantor Pelayanan

Utama Bea dan Cukai Tipe B Batam

20 Kantor Wilayah DJBC SumatraBagian Selatan: Pj. Kepala Bidang Penindakan dan Pj. Kepal Bidang Kepabeanan dan CukaiAlamsyah, S.H, M.Si. Penata Tk. I Penyidikan Kantor Wilayah DJBC060076093 III/d Banten, Serang

21 Drs. Putut Tedjo Ismojo Djati, M.M. Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Bidang Audit060041377 IV/a Bea dan Cukai Tipe A2 Pasuruan

22 Kantor Wilayah DJBC Banten:Ir. Tahi Bonar Lumban Raja Pembina Kepala Bidang Audit Kantor Wilayah Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan060079943 IV/a DJBC Bali, NTB, dan NTT, Denpasar

23 Chairul Saleh, S.H, M.Si. Penata Tk. I Pj. Kepala Bidang Pelayanan Pabean dan Pj. Kepala Kantor Pengawasan dan060076057 III/d Cukai III Kantor Pelayanan Utama Bea Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Merak

Dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, Jakarta

24 Kantor Wilayah DJBC Jakarta:Drs. Adams Rudhy Kembun, M.A. Pembina Tk. I Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai060044497 IV/ Kantor Wilayah DJBC Jakarta

25 Ir. Sucipto, M.M Pembina Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan060079891 IV/a Kantor Wilayah DJBC Jakarta

26 Kantor Pelayanan Utama Beadan Cukai Tipe A Tanjung Priok: Pj. Kepala Bidang Penindakan dan Pj. Kepala Bidang Pelayanan Pabean danHatta Wardhana, S.E, M.M Penata Tk. I Penyidikan Kantor Pelayanan Utama Cukai III060077455 III/d Bea dan Cukai Tipe B Batam

27 Haryo Limanseto Penata Tk. I Pj. Kepala Bidang Perbendaharaan Pj. Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan060082319 III/d dan Keberatan Kantor Pelayanan Utama dan Layanan Informasi

Bea dan Cukai Tipe B Batam

28 Kantor Wilayah DJBCJawa Barat:Ir. Oentanto Wibowo, M.P.A Penata Tk. I Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Bagian Umum060079882 IV/b Bea dan Cukai Tipe A1Tanjung Emas

29 Ir. Mathias Buluama, M.Sc. Pembina Tk. I Kepala Subdirektorat Kemudahan Ekspor Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan060050452 IV/b dan Tempat Penimbunan Direktorat Bea dan Cukai Tipe A2 Bandung

Fasilitas Kepabeanan

30 Kantor Wilayah DJBC Jawa Tengahdan Daerah Istimewa Yogyakarta:Beatus Hasibun, BBA, S.E Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan060050452 IV/a Bea dan Cukai Tipe A4 Teluk Nibung Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Emas

31 Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur I:Ir. R. Basuki Ariwibawa, M.A Pembina Kepala Subdirektorat Evaluasi Audit Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan060079962 IV/a Direktorat Audit Bea dan Cukai Tipe A2 Pasuruan

32 Kantor Wilayah DJBC Bali,NTB, dan NTT:Taryono Ekso Wardoyo, S.E Penata Tk. I Pj. Kepala Kantor Pengawasan dan Pela- Pj. Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan060059683 III/d yanan Bea dan Cukai Tipe A3 Balikpapan

33 Drs. Nurkiswar Eddy, M.M Pembina Tk. I Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Kepala Bidang Penindakan daan Penyidikan060040547 IV/b DJBC Jawa Barat, Bandung

34 Endang Retnowaty, S.IP, M.Ec Penata Tk. I Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pj. Kepala Bidang Audit060090131 III/d Kepabeanan Internasional

35 Kantor Wilayah DJBCKalimantan Bagina Barat:Harmanto, S.H Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai060040539 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Banjarmasin

36 Kantor Wilayah DJBCKalimantan Bagian Timur:Iskandar, S.E, M.B.A Pembina Kepala Kantor Pengawsan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan060079965 IV/a Bea dan Cukai Tipe A3 Merak Bea dan Cukai Tipe A3 Balikpapan

37 Munady Radiani, S.H Pembina Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan060049005 IV/a Bea dan Cukai Tipe A4 Ambon Bea dan Cukai Tipe A3 Banjarmasin

38 Kantor Wilayah DJBC Maluku,Papua, dan Irian Jaya Barat:Yudi Hendrawan, S.Hut Penata Tk. I Kepala Subbagian Kelembagaan Pj. Kepala Bidang Kepabeanan060090132 III/d Sekretariat Direktorat Jenderal dan Cukai

39 Halim Murdowo Penata Tk. I Kepala Subbagian Perbendaharaan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan060051585 III/d Sekretariat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe A4 Ambon

Page 51: Warta Bea Cukai Edisi 401

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

RALATPada rubrik Info Pegawai di WBC Edisi 399 / Februari 2008 terdapat kesalahan pencantuman

daftar nama pegawai DJBC yang pension TMT. 01 Februari 2008 yaitu pada nomor urut 22 tercantum namaSYAFRUDDIN NIP 060045411 Pengatur Tk. 1 (Gol. II/d) Pelaksana pada KPPBC Tipe A3 Pekanbaru.

Seharusnya pegawai dimaksud pensiun TMT. 01 Januari 2009.Demikian disampaikan, untuk menjadi maklum.

BERITA DUKA CITATelah meninggal dunia, Bp. Dr. SUGENG, Dokter Poliklinik pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan

Bea dan Cukai Soekarno Hatta , pada hari Selasa , 19 Februari 2008, pukul 18.00 WIB. Jenazah telah dimakamkanpada hari Rabu, 20 Februari 2008, pukul 10.00 WIB di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluargayang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin.

Pegawai Pensiun Per 1 April 2008

INFO PEGAWAI

Page 52: Warta Bea Cukai Edisi 401

51WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

udul tersebut merupakan terjemahan dari judul sebuahbuku karangan Hunter Doherty Adams dan MaureenMylander yang sudah difilmkan dengan judul lengkap :“Gesundheit Goodhealth is a Laughing Matter” yangterjemahan bebasnya adalah Kesehatan adalah

masalah tertawa. Gesundheit adalah kata benda dalam bahasaJerman yang berarti kesehatan. Adapun film tersebut dibuat olehUniversal Studios pada tahun 1998 dan beredar pada awal 1999.

Saya pernah membaca salah satu tulisan mas Anwari Arnowo(sahabat alm. suami saya) berjudul Matsuri (15 Agustus 2005)yang menyinggung masalah tertawa seperti dijelaskan oleh dr.Salim Harris Sp.S. (Spesialis Syaraf). Dia berkata bahwa seorangIPS (Insan Pasca Stroke - orang telah terkena keadaan stroke)telah banyak yang rusak syaraf tertawanya sehingga terlihat ter-kesan kaku dan sukar tertawa.

Kita yang masih sehat ini dianjurkan agar suka tertawadengan terbahak-bahak dan berbunyi ha.. ha.. ha.. yang menga-kibatkan sehat jiwa dan raga. Apalagi tertawa terbahak-bahaktidak dapat pura-pura seperti tersenyum simpul bahkan malahtersenyum malu-malu kucing. Terbahak-bahak amat menyehat-kan jantung dan menggunakan banyak pembakaran kalori.Adapun tersenyum sering sekali bersifat palsu dan bohong, mes-kipun senyum itu perlu dan banyak manusia menyukai dan aneh-nya suka pula dibohongi oleh orang lain.

Dalam buku tersebut dikisahkan seorang dokter yang dimulaisejak semester pertama di Fakultas Kedokteran. Sifat pribadisang mahasiswa ini, Hunter “Patch” Adams, memang ceria, gem-bira, bahkan menurut sang Dekannya gembira berlebihan(exessive happiness). Dia tertawa teramat banyak setiap saat danjuga mengajak serta membuat orang sekelilingnya jadi ikut terta-wa. Dia tidak pernah peduli bahwa yang diajaknya bergembira iturekan mahasiswa, perawat ataupun dokter, boleh dikatakan sia-papun saja.

Di sinilah mulai tampak dan timbul persoalan. Patch yangmasih duduk di tingkat tahun kedua mulai melawak dan melucu didepan para pasien yang dirawat di rumah sakit. Hal tersebut me-langgar peraturan internal fakultas dan rumah sakit, yang menga-takan bahwa mahasiswa fakultas kedokteran hanya boleh men-dekati atau berada dekat dengan pasien setelah dia menginjaktingkat tahun ketiga. Sebelum tingkat tahun ketiga dilarang keras.

Patch yang secara alamiah adalah seorang penggembira daridalam hatinya (exessive happiness) melakukan pelanggarandemi pelanggaran antara lain mengenai “kedekatan” denganpasien. Pak Dekan marah besar dan berkali-kali memperingatkanPatch atas sifat gembiranya dan kemauannya yang begitumenggebu-gebu menghibur pasien yang sedang murung,bermuram durja, dan menunggu ajal. Dia bahkan mengunjungibagian anak-anak yang menderita kanker, kepala gundul, mukamurung dan sunyi senyap, diam tidak bersuara serta tidak adalain kegiatan selain menunggu saat kematian tiba.

Maka datanglah sang pelawak Patch yang tanpa putusasa (tentu saja dengan mencuri waktu) tetap menghibur mere-ka. Memang kadang-kadang ketahuan oleh Pak Dekan Walcott,

diperingatkan dan diancam diberikan sanksi, namun dia tetapmelakukan panggilan hatinya. Semua berakhir positif bagi pa-ra pasien. Pasien yang gembira menjadi sembuh, yang pema-rah menjadi tertawa dan semua itu menjengkelkan sang De-kan, rekan-rekan mahasiswa, terutama sekali menjengkelkanpara dokter. Pak Dekan mengatakan dengan tegas, “Pasientidak perlu hiburan, yang diperlukan mereka adalah dokter”.

Para dokter juga merasa terganggu dengan derajatnya yangdianggap turun, karena “kewibawaannya” degradasi, diturunkandan berarti diolok-olok. Pak Dekan ini amat menjaga wibawanyadengan sangat kuat, alasannya karena telah bertahun-tahunketentuan itu demikian. Seorang dokter tidak boleh terlalu dekatdengan pasien.

Banyak hal yang dirahasiakan, antara lain hasil laborato-ris juga dirahasiakan dan pasien sama sekali tidak boleh tahuapa-apa mengenai keadaan klinis dirinya sendiri. Hal tersebutjuga pernah terjadi di negara kita, bahkan sejak jamanpenjajahan Belanda yang lalu.

Sebelum tahun 1980, kalau saya mengambil hasil pemeriksa-an laboratorium, baik pemeriksaan darah, urine atau apapun,meskipun saya juga seorang dokter (Spesialis Prosthodonti)namun saya sebagai pasien tidak boleh tahu. Kalau pengirimnyadokter A maka yang baca juga harus dokter A, sedangkan karenamasalah jarak dan waktu, untuk menemui dokter A, saya harusmenunggu bukan saja dalam hitungan jam, bahkan dalamhitungan hari, menunggu waktu dokter A praktek, padahal sayatermasuk teman sejawatnya.

Tetapi sejak tahun 1980-an saya bisa pergi ke laboratorium,minta diperiksa cholestrol, uric acid, haemoglobin, dan segalasesuatunya mengenai darah, baik glocose atau lainnya,minta periksa urine dan faeces, hasilnya pun menyebutkanatas permintaan sendiri, saya bisa baca sendiri dan menele-pon dokter konsultan saya, yang langsung menganalisadengan cepat atas hasil pembacaan saya, kemudian membe-rikan “vonis”-nya antara lain menyuruh membeli obat tertentudengan menuliskan resep sendiri. Hal ini sangat efisien danbermanfaat sekali bagi saya.

Di Jepang ada peralatan canggih berupa sebuah WC(Water Closet). WC ini disambungkan dengan komputer danbisa menganalisa urine dan faeces pemakainya serta mengi-rimkan hasilnya langsung melalui email ataupun fasilitas“chatting” ke dokter yang menangani sang pasien bersangkut-an, si pemakai WC.

Di sini terlihat bahwa dokternya adalah dokter benar-benarmanusia, pasiennya benar-benar manusia dan peralatan labora-toriumnya saja yang elektronik. Hasilnya akan lebih cepat danamat mendekati sama, meskipun dokter-pasien tidak berhubung-an langsung.

Mengapa saya sebut amat mendekati, karena ada unsurmeraba dan unsur visual yang menurut pendapat saya tidakdapat digantikan oleh alat elektronik yang paling canggih,baik berupa video maupun sensor yang model manapunjuga. Untuk mendalami hal ini silahkan anda membaca bukuyang kira-kira baru setahun terbit, berjudul REIKI karanganProf. Dr. Sutan Remy Syahdeini, SH (sahabat karib alm. su-ami saya) 567 halaman tebalnya.

MENJADI DOKTERPatch Adams yang kelihatan tidak pernah belajar,

‘cengengesan’ terus menerus, ternyata adalah mahasiswa ter-pintar, mencapai angka rata-rata di atas hampir semua maha-siswa lain. Tingkah lakunya yang sangat menjengkelkan sangDekan juga makin hari makin bertambah, sehingga padasuatu saat dia dinyatakan dikeluarkan sebagai mahasiswakedokteran.

Hunter Patch Adams bertanya mengapa, tetapi tidak pernahmendapat jawaban yang pantas, kemudian dengan gagah beranidia memasuki ruang arsip dimana dia berhasil mengambil dossier(records, file data pribadi yang biasa berada di bagian HumanResources Department-HRD) dirinya sendiri, tentu saja dengancara tanpa ijin yang berarti melanggar peraturan. Tetapi darisitulah diketahui bahwa nilai prestasinya amat tinggi dan sudah

K O L O M

Oleh :Bintang RetnaHerawati Moerdjono

J

KesehatanAdalah Masalah

Tertawa

51WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 53: Warta Bea Cukai Edisi 401

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 200852 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

siap dinyatakan sebagai dokter. Teman sekamarnya yang tadinyatidak menyukainya justru membantu dengan menganjurkan kepa-danya agar mengajukan masalahnya kepada sebuah Dewan(State Medical Board) yang dapat mengambil keputusan menge-nai masalah seperti itu.

Dewan tersebut dengan argumentasi yang tinggi mendengar-kan juga pembelaaan diri yang “bersikap kurang hormat” karenadia menghadap kepada hadirin, termasuk anak-anak yangmengidap kanker yang datang hadir untuk memberikandukungan kepadanya. Mereka mengenakan karet merah, berasaldari pompa karet yang digunting dan ditaruhnya diujung hidungmereka layaknya para badut sebuat sirkus. Mereka menunjukkandengan “diam tanpa berkata” bahwa mereka menyukai apa yangtelah dilakukan Patch dalam usahanya yang “non medis” sepertiyang telah amat sering dilakukannya. Para anggota Dewan jugamemperhatikan hal tersebut.

Kata-kata pembelaan Patch juga menyindir apakah pak dok-ter juga harus diperlakukan dengan hormat. Denganmembungkukkan badan dan memakai jas putih untuk menjagawibawa? “Saya tidak perlu itu semuanya dan saya hanya inginmenjadi seorang dokter dari lubuk hati saya yang paling dalam”.

Mereka reses sebentar dan berunding di antara para anggotaDewan sebelum membuat keputusan akhir. Kata-kata yang digu-nakan dalam keputusan akhirnya antara lain berbunyi : meskipunDewan tidak setuju dengan metode-metode yang diperlihatkanoleh Patch, Dewan tidak dapat menemukan kesalahan apapundalam “gairahnya” membantu para pasien untuk bergembira dansembuh. Dewan juga melihat ada api yang membara dalam diriPatch, yang amat diharapkan akan menyebar seperti layaknyasebuah kebakaran semak-semak dan merasuki dunia kedokteran.

Dewan juga mengatakan bahwa agar Dekan Walcott tidakmengajukan kasus Patch ke Dewan yang lebih tinggi lainnya,bahkan malah menganjurkan sebaiknya ikut sedikit menerapkanmetode-metode yang dia sebut sendiri dalam menulisi dossierPatch Adams yang dianggap sebagai exessive happiness. Padaakhirnya Dewan memutuskan untuk menyatakan dia lulussebagai dokter.

Ternyata film tersebut ingin menunjukkan bahwa bukan aca-demic gown (toga) dan titel akademik yang menjadi acuan seba-gai final confirmation atas apa yang paling penting di dunia ini.

Dalam upacara wisuda dia sebagai orang ketiga dalam antri-an menerima ijazah dan apa yang terjadi? Dia membungkukkanbadannya menghormat Dekan dan para pengajar, adapun togayang dipakainya ternyata bagian belakangnya sengaja dibelahdan memperlihatkan pantatnya. Semua yang hadir tertawa,sedangkan para Dekan dan Dosen tidak dapat melihat apa yangterjadi.

Patch kemudian berbalik dan seperti pada saat sebelumnya.Badannya membungkuk serta menghormat kepada hadirin, tentusaja kali ini sekali lagi tampak pantatnya yang telanjang oleh paradosen dan dekannya “Patch Adam” ini.

Dia berkenalan dengan seorang rekan mahasiswa wanita,Carin Fisher, yang mau berhubungan dan menghargai sifat-sifat“aneh” Hunter. Penyesuaian pikiran dan budi pekerti mereka ber-mula sulit dan alot. Patch dan Carin ternyata menjadi dua orangyang saling menyukai setelah Patch bertanya: Who are we? Arewe friends who just occasionally kissing each other? Siapa kitaini? Apakah kita ini hanya sekedar teman yang kadang-kadangsaling berciuman?

Ini adalah momen yang amat menentukan dalam masapercintaan mereka. Carin sudah amat mengerti sifat Adams,namun dia menyadari bahwa hanya 16 orang mahasiswidiantara 140 lebih mahasiswa yang belajar ilmu kedokteran,jadi akan kentara sekali kalau dia tidak lulus. Dengan belajarsecara bersungguh-sungguh saja dia hanya mencapai tingkatangka 72, sedangkan Patch Adams mendapat 98 hanyadengan guyon hahaha ke kanan hihihi ke kiri, melawak danmelucu.

Bacaan buku dan/atau makalah Patch ternyata juga cukupbanyak dan dia sering mengutip kata-kata bahkan kalimat-kalimatdari bacaannya di luar kepala. Ini adalah kelebihannya yang luarbiasa. Sayang peran Carin diakhiri setelah dia berhasil

membacakan sebagian sajaknya, karena Carin Fisher dibunuholeh seorang pasien weirdo (berkelakuan aneh seperti psycho-path) atau memang gila.

Kejadian itu bersamaan waktu Patch sedang bertugas “men-curi” obat dan kebutuhan klinik pribadinya “Gesundheit” darirumah sakit. Dia melakukannya karena terpaksa, sebab meledak-nya jumlah “walk in patients” (pasien yang datang seenaknyakapan saja dan membutuhkan bantuan secepatnya tanpa ditanyaiapa asuransinya dan tanpa diminta untuk mengisi formulir apapunjuga). Pada saat itu terjadilah kejadian tragis yang merenggutnyawa Carin, sang kekasih. Patch menyalahkan dirinya sendirikarena kematian Carin adalah justru pada saat dia menjalankanajaran Patch untuk mendekat kepada pasien yang memerlukan.

Dengan emosi tinggi dia ingin meninggalkan usaha klinik-nya meskipun telah dicegah dengan sekuat-kuatnya olehsahabat dan wakilnya di dalam usaha klinik tersebut, TrumanSchiff, namun dia tetap ingin meninggalkannya. Diaberkendaraan dan sampai di sebuah tebing curam dimanatempat itu adalah merupakan mimpinya kalau suatu saatnanti bersama Carin ingin mendirikan rumah sakit idaman-nya. Di pinggir jurang ini dia menendang sebuah kerikil danjatuh ke dalam jurang.

Akan tetapi Patch tidak melompat dan bunuh diri sepertiyang dikesankan kepada penonton, akan tetapi berbalik danmelihat di tas yang tadi dibawa olehnya yang ditaruhnyabeberapa meter di belakang, hinggap seekor kupu-kupu yangindah. Kupu-kupu ini terbang dari tas dan terbang menuju diakemudian hinggap di dadanya beberapa lama. Semuapenonton masih ingat bahwa sebuah kupu-kupu menghiasjendela kamar tempat tinggal Patch. Sungguh romantis ade-gan ini dan banyak kesan seakan-akan kupu-kupu itu adalahreinkarnasi Carin Fisher.

TERTAWA ADALAH OBAT PALING MANJURBanyak komentar dari para ahli, baik film atau tokoh ma-

syarakat atau anggota masyarakat biasa. Para pemberi ko-mentar mengirimkan surat dan e-mail berisi pendapatmasing-masing, yang beragama Kristen, seperti halnya orangMuslim, menggugat dan menyatakan ketidak setujuannyaterhadap sebagian adegan yang menggambarkan seakan-akan dikesankan adanya indikasi hal reinkarnasi, akan tetapimenjadi anggapan saja dari para pemberi komentar.

Menurut catatan pada tahun setelah dia lulus menjadidokter, dia mendirikan sebuah rumah sakit gratis sesuai cita-citanya : “first fun hospital in the world where love is theultimate goal” atau “sebuah rumah sakit yang menyenangkanpertama di dunia dimana kecintaan adalah tujuan utamanya”.

Semua orang tahu ungkapan bahwa “Laughter is thebest medicine - Tertawa adalah obat paling manjur”. KataPatch lebih lanjut : Sincerecity, hugs, interactions, holdinghands, community, play, humour, laughter…Great Medicine -Kejujuran, interaksi, pelukan, berpegangan tangan,komunitas, sandiwara, humor dan tawa…Obat Mujarab.

Patch Adams pada waktu menjawab pertanyaan Dewan, be-narkah anda melakukan praktek kedokteran yang tidak sah? Diamenjawab panjang lebar, antara lain mengatakan bahwa semuapasiennya adalah selain pasien tapi juga dokter dan dokternyajuga pasien, karena saling belajar dan saling membantu. Waktuditanya bagaimana kalau pasiennya meninggal? Jawabnya :meninggal? “You treat a desease, you win or you loose. You treata person, I guarantee, you will win no matter what the outcome -Anda mengobati penyakit, anda bisa berhasil dan bisa tidak ber-hasil. Anda mengobati manusia, saya jamin, anda akan berhasilapapun hasil akhirnya”.

Tentang film tersebut, ada komentar berbunyi : “EVERYDOCTOR SHOULD SEE IT. Why, I guess it touch me so, isthe fact that four years ago I was in a automobile accident andthe doctors I’ve seen during this time has been many (afterunder several doctor’s care). Often I’ve come out of their offi-ce feeling as I was just a disease rather than a human being.I think every doctor should see this movie.

Penulis adalah seorang Widyaiswara Pusdiklat Bea Cukai

Page 54: Warta Bea Cukai Edisi 401

53WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

ARTINI…, apabila kita mendengar nama itu yangterbersit di benak kita adalah seorang perempuantempo doeloe, anak Bupati Jawa yang penuh de-ngan cita-cita pengabdian. Dibalik itu semua, Kartinimerupakan perempuan rupawan, cerdas, perspektif

tetapi juga pemberontak dan lemah hati. Sementara itu padajamannya tersebut ia terpojok, kecewa, terikat dan akhirnyameninggal di usia yang sangat belia, 24 tahun.

Bila kita kaitkan dengan perempuan jaman sekarang, usiatersebut merupakan usia produktif setelah lepas dari bangkukuliah, masih dengan penuh idealisme dan akan mengaplika-sikan teori-teori yang sudah diperoleh semasa bangku kuliah,mengeluarkan ide-ide briliannya dan sebagainya dansebagainya.

Di sebagian kalangan generasi muda saat ini, nama Karti-ni tidak menarik sama sekali karena dianggap kuno, keting-galan jaman dan sudah usang untuk dikenang. Generasimuda sekarang lebih tertarik dan mengidolakan tokoh-tokohluar negeri yang penuh dengan ke-glamour-an dan diluar ba-tas-batas norma ketimuran. Pelajaran sejarah di sekolah ten-tang perjuangan para pahlawan dalam andilnya memerdeka-kan bangsa Indonesia tidak dihiraukan lagi, ibaratnya masuktelinga kanan keluar telinga kiri.

Sudah barang tentu hal itu merupakan kekurangan yangharus dibenahi pada generasi muda Indonesia saat inikarena kita tahu bahwa pahlawan kita berjuang demi kemer-dekaan dan kemajuan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.Ini bukan hanya sekedar basa-basi saja dan kata-kata klasiksemata, namun salah satu bukti sejarah menunjukkan bahwaterutama Kartini adalah manusia kritis dan pribadi yang pekaterhadap kondisi sosial pada saat itu – bahkan sampai seka-rang – yang tidak mempunyai ruang untuk mencerdaskan ke-hidupan bangsa dan turut membangun negeri yang kaya ini.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untukmenumbuhkembangkan pelajaran sejarah, salah satu itikadbaik dari pemerintah adalah mengganti kurikulum pelajaransejarah yang diajarkan saat ini dengan kurikulum lamadengan harapan anak didik dapat tertarik kembali denganpelajaran tersebut. Namun apakah metode itu akan efektifdan berhasil?

Sebenarnya pelajaran sejarah akan menarik apabila da-pat dikemas lain, tidak monoton dengan cara membaca bukudan menghafalkannya. Dengan metode membaca, melihat(tidak harus melihat langsung tempat-tempat bersejarah teta-pi bisa menggunakan miniatur) dan merasakan (dalam artidapat merasakan atau seakan-akan ikut terlibat didalam pe-ran sejarah tersebut), anak didik akan lebih mudahmemahami dan mengerti sejarah sehingga mereka dapatmenghargai perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa kita.

Apalagi jika catatan sejarah bangsa Indonesia baik perju-angan dalam memperjuangkan kemerdekaan maupunmempertahankan kemerdekaan ataupun perjuangan dari ma-sing-masing pahlawan bangsa dikemas dalam suatu film

yang dapat dilihat oleh semua lapisan masyarakat, makaakan lebih menarik lagi dan lebih mengena di hati masyarakatIndonesia.

PEMIKIRAN KARTINIDalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan kepada

para pembaca yang budiman beberapa pemikiran Kartini yangdituangkan dalam suratnya kepada sahabatnya di Belanda ‘StellaZeehandelaar’ yang telah dirangkum dan dialih bahasakan olehVissia Ita Yulianto.

Kartini seorang perempuan yang hanya mengenyam pendi-dikan rendah ELS (Europese Lagere Schools) di Jepara. Usia 12tahun Kartini harus meninggalkan bangku sekolah, usia yangsangat dini untuk tidak mengenyam pendidikan. Lain halnya de-ngan kondisi generasi muda saat ini yang dapat mengenyampendidikan tinggi sampai perguruan tinggi (Strata 1) bahkan prog-ram Strata 2 sampai program Doktor. Namun dengan pendidikanyang sangat rendah tersebut, buah pikiran Kartini sungguhmengagumkan, gagasan-gagasannya tidak usang ditelan jamandan terus mengalir menjadi inspirasi.

Jika kita cermati, Kartini yang hanya mengenyam pendi-dikan rendah mau dan dengan susah payah mampumenyikapi secara positif kondisi pada saat itu yang terbilangsangat terkungkung dan penuh dengan feodalisme.Kemauan besar yang ada dalam diri Kartini perlu kita teladanidan kita patut acung jempol, sebagaimana kata-kata Kartinidalam suratnya kepada Stella Zeehandelaar, “…Aku tipeorang yang penuh harapan, penuh semangat; Stella, jagailahselalu api itu! Jangan biarkan dia padam. Buatlah aku selalubergelora, biarkan aku besinar, kumohon. Jangan biarkanaku terlepas. Terima kasih Stella atas dukunganmu. Kuharapapa yang kau iyakan itu bisa menjadi kenyataan. Kamu tahumoto hidupku? “Aku mau.” Dan dua kata sederhana ini telahmembawaku melewati gemunung kesulitan. “Aku tidakmampu” berarti menyerah. “Aku mau!” mendaki gunung itu.

Pada dirinya sendiri dia berkata ‘Kartini, jangan berkata akutidak bisa, katakan aku mau!’. Pada kesempatan lain kepadaStella ia juga berkata, “Aku mau, aku akan mencobanya, … Akuakan melakukan yang terbaik yang aku bisa”.

Karena kemauan Kartini yang kuat itu, banyak hal menja-di keprihatinannya, dari sinilah lahir gagasan-gagasan idealyang kemudian membawa Kartini untuk berperan. Kalau kitalihat secara menyeluruh tentang pikiran-pikiran Kartinisebagaimana ditulis dalam surat-suratnya, dia tidak hanyaberjuang untuk kaumnya saja yaitu memperjuangkan eman-sipasi perempuan namun juga keterbelakangan dan kebodoh-an bangsanya, berjuang untuk masyarakat secara umum.

Semangat Kartini itulah yang perlu kita contoh dan kitaterapkan pada sendi-sendi kehidupan kita sehari-hari baik dalamhal pekerjaan maupun dalam lingkungan sekitar kita sertakeluarga. Dan hal tersebut perlu kita tularkan kepada anak-anakkita, generasi penerus bangsa yang saat ini telah memudar se-mangat kebangsaan dan jiwa loyalitas terhadap peradaban sertahanya memikirkan egoisme semata. Hal itu kita lakukan agargenerasi bangsa kita dapat berpandangan positif dan mempunyaijati diri untuk membangun negeri tercinta ini tanpa memikirkanhal-hal negatif yang nantinya akan menjerumuskannya sepertiterjebak dalam candu narkoba, mabuk-mabukan, tawuran pelajardan sebagainya.

Para pemikir berpendapat bahwa pokok perjuanganKartini terletak pada pertentangannya terhadap poligami danperjuangannya untuk mendapatkan akses pendidikan bagiperempuan Jawa khususnya, dan rakyat Indonesia padaumumnya. Meskipun secara eksplisit hanya sekali menyebutkata ‘poligami’, Kartini dalam suratnya tanggal 6 Nopember1899 mengatakan, “…Aku tidak akan pernah, tidak akanpernah bisa mencintai. Bagiku, untuk mencintai, pertama kalikita harus bisa menghargai pasangan kita. Dan itu tidakkudapatkan dari seorang pemuda Jawa. Bagaimana aku bisamenghargai seorang laki-laki yang sudah menikah dan sudahmenjadi seorang ayah? Yang hanya karena dia sudah bosandengan istrinya yang lama, dapat membawa perempuan lain

K O L O M

Oleh :Mira Puspita Dewi,S.Pt. MSM

KartiniRiwayatmu

Dulu...

K

53WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 55: Warta Bea Cukai Edisi 401

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

ke rumah dan mengawininya? Ini sah menurut hukum Islam.Kalau seperti ini, siapa yang tidak mau melakukannya?Mengapa tidak? Ini bukan kesalahan, tindak kejahatan atau-pun skandal; Hukum Islam mengijinkan laki-laki beristriempat sekaligus. Meski banyak orang mengatakan ini bukandosa, tetapi aku, selama-lamanya akan tetap menganggap inisebagai sebuah dosa”.

Pandangan Kartini tersebut menunjukkan bahwa ajaran Islammalah menjadi legitimasi bagi superioritas laki-laki, agamadisalahgunakan untuk praktek disimulatif laki-laki. Kartini disinibukan sebagai korban utama yang disakiti oleh kaum laki-lakidengan cara menduakan cinta (dalam istilah sekarang – istri tua)namun justru Kartini diperlakukan sebagai perempuan yangmenjadi istri seorang laki-laki yang sudah menikah bahkan sudahmenjadi ayah hanya karena laki-laki itu sudah bosan denganistrinya yang lama, sebagaimana peribahasa: ‘habis manis sepahdibuang’.

Sungguh ironis, begitu mudahnya laki-laki memperlakukanperempuan sampai serendah itu dan .. Kartini menjadi pelakunya.Begitu sakit hati perempuan yang menjadi istri lama laki-lakitersebut dan Kartini bisa merasakannya namun dia tidak bisa ber-buat apa-apa karena pada jamannya, tradisi bangsa kita menem-patkan perempuan dalam posisi yang selalu dibawah. Selain itumenurut agama Islam di Jawa pada waktu itu seorang laki-lakidiperbolehkan memperistri lebih dari satu (poligini) – istilah yangbiasa digunakan sekarang: poligami (namun arti sebenarnya daripoligami adalah memiliki suami atau istri lebih dari satu) – bahkanberlaku pula perseliran (garwa selir).

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perempuanpada masa itu tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menurutikemauan laki-laki. Pemikiran-pemikiran Kartini merubah se-mua itu sehingga kaum perempuan dapat maju dan menyeja-jarkan kedudukan dengan kaum laki-laki.

KESAMAAN DERAJATSekarang, meskipun kolonialisme sudah berakhir dan diang-

gap barang mati sejak berakhirnya Perang Dunia II namun masihtampak jelas bahwa sisa-sisa ketidaksamaan derajat antara laki-laki dan perempuan. Untuk mengatasi ketimpangan derajatberdasarkan gender ini, perempuan diikutsertakan dalam berba-gai bidang kegiatan termasuk diberikan kesempatan untukmenduduki jabatan penting di bidang politik maupun administrasipemerintahan.

Sentuhan perempuan sangat diperlukan dalam suatu organi-sasi baik pada organisasi politik, pemerintahan maupun swasta.Bayangkan saja apabila dalam suatu organisasi tidak ada satu-pun perempuan didalamnya, akan terasa kering dan hampa.Sangat banyak peran perempuan dalam mengelola organisasikarena perempuan lebih luwes, fleksibel dan rapi dalam menger-jakan sesuatu, dari menata ruangan, menyiapkan peralatan kan-tor, mengelola administrasi, mengatur keuangan, bahkan dalammengambil keputusan perempuan lebih berhati-hati dan cende-rung lebih tepat sasaran.

Jadi apabila diberi kesempatan, sebenarnya perempuanmampu untuk menduduki jabatan tinggi dalam suatu organi-sasi dan mampu mengemban tugas tersebut dengan baikdan penuh tanggungjawab. Hanya saja, kesempatan tersebutkadang-kadang tidak diberikan kepada kaum perempuandengan anggapan perempuan tidak mampu dan mempunyaiberbagai macam kendala. Sungguh sangat disayangkanapabila ada yang beranggapan seperti itu, padahal jika ke-percayaan dan tanggungjawab telah diberikan kepada kamikaum perempuan, saya yakin semua itu akan berjalandengan lancar dan membuahkan keberhasilan.

Salah satu elemen yang sering digunakan untuk meng-ukur apakah kaum perempuan mempunyai kesamaan derajatdengan kaum laki-laki adalah sejauh mana keduanya diberi-kan kesempatan yang sama dalam jenjang karier. Namuntidak hanya itu saja yang dapat dijadikan acuan kesamaan de-rajat karena apabila dilihat, jenjang karier adalah untuk pega-wai yang berkecimpung baik dalam bidang politik, administra-si pemerintahan maupun karyawan pada suatu perusahaan.

Sudah banyak perempuan Indonesia yang sukses dalammenekuni usaha pribadinya yang biasanya bermula darihome industri. Justru produk-produk yang merupakan hasilkarya perempuan seperti bordir, baju, tas, kosmetik, makanankecil, kerajinan tangan dan lain sebagainya merupakanproduk unggulan yang dapat berkembang dengan pesat dipasaran bahkan ada pula yang sudah merambah pasar luarnegeri.

Bahkan menurut seorang paranormal sebagaimana yangpernah saya baca dalam sebuah majalah, tahun 2008 adalahtahunnya perempuan karena pada tahun ini banyak perempu-an yang berhasil dalam meraih prestasinya baik di bidangpolitik, ekonomi maupun teknologi. Diramalkan pada tahun iniada seorang perempuan yang menemukan obat HIV/AIDSyang berasal dari bahan alami dan sebenarnya saat ini obattersebut sudah ditemukan namun masih dalam penelitian le-bih lanjut.

Perempuan Indonesia cukup terampil dan kreatif dalammembuat hasil karya yang dapat dijadikan lahan untuk men-cari penghasilan bahkan dapat menampung tenaga kerja se-hingga dapat mengurangi pengangguran. Dengan demikianperempuan dapat menunjukkan eksistensinya dalam mem-bantu program pemerintah untuk mengurangi pengangguran.

PERAN GANDA PEREMPUANDalam kiprahnya menggeluti dunia politik, administrasi peme-

rintah dan dunia usaha, perempuan juga mempunyai arti pentingdidalam sebuah keluarga. Perempuan sebagai ibu rumah tangga,walaupun sibuk diluar rumah untuk mengurus pekerjaannyanamun tidak boleh mengesampingkan fungsi utamanya sebagaiibu rumah tangga yang harus mengurus suami dan mendidikanak-anak. Masa depan baik – buruknya anak tergantung daripola asuh seorang ibu.

Sentuhan lembut serta kasih sayang seorang ibu sangatdibutuhkan oleh anak dan ketepatan pendidikan, arahan ser-ta bimbingan dalam mengasah dan membentuk anak menja-di landasan utama terjelmanya masa depan yang gemilang.Anak-anak merupakan tiang pancang negara dalammenentukan masa depan bangsa dan negara yang kita cintaiini, jadi apabila anak-anak diasuh, dididik, dan dibimbingdengan baik maka keterpurukan bangsa ini lambat laun akanpulih bahkan semakin membaik. Hal ini merupakan harapankita semua sebagai warga negara Indonesia, yang sejak lahirhingga kini bermukim di wilayah republik ini.

Pada kenyataannya tugas berat seorang ibu tersebut dapatberhasil baik meskipun kesibukan di tempat kerjanya sangattinggi. Walaupun kuantitas bertemu dengan anaknya kurang, se-orang ibu dapat memanfaatkan waktu pertemuan dengan anak-nya secara berkualitas dan yang terpenting adalah komunikasidua arah berjalan dengan lancar.

Seorang ibu juga sebagai panutan anaknya jadi perilakuseorang ibu harus dijaga agar bisa menjadi suri tauladan bagianaknya. Untuk mewujudkan agar anak menjadi anak hebatyaitu dengan memulai dari diri sendiri dengan cara membericontoh perilaku yang baik, mendidik dengan penuh kasih sa-yang, memberikan kepercayaan diri, mendorongpengembangan diri, menjaga kebersamaan, berusaha untukmeningkatkan kemampuan, mendidik anak untuk menjadiorang yang mempunyai cita-cita tinggi, membina maksud dantujuan hidupnya, tidak menyalahkan dan mengkritik anak,memperkuat jiwa tanggung jawab dalam diri anak, memberi-kan kebebasan untuk memilih dan masih banyak lagi hal-halyang perlu diberikan kepada anak.

Fungsi ganda dari seorang perempuan merupakan tugas be-rat, namun hal itu merupakan tantangan yang harus dihadapi danharus dilewati dengan sukses oleh seorang perempuan dan ….perempuan Indonesia mampu untuk melakukan hal itu. Itu semuatidak lepas dari pemikiran dan perjuangan Kartini.

Jadi jangan pernah menganggap remeh perempuan, wa-hai kaum laki-laki…

Penulis adalahKasubbag Tata Usaha dan Kearsipan pada Sekretariat DJBC

K O L O M

Page 56: Warta Bea Cukai Edisi 401

55WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

R U A N G K E S E H A T A N

DIASUH OLEH PARA DOKTERDI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

aya seorang Ibu, saya terkadang merasa khawatirtiba-tiba anak saya (12 tahun) terserang demamtinggi disertai batuk-batuk. Meski setelah diberiobat turun panas akhirnya sembuh. Ada sejenispenyakit pernapasan yang disebut ISPA yang

menyerang pada semua umur dengan gejala-gejala sepertidemam disertai batuk dan radang tenggorokan. Mohondijelaskan dok, mengenai penyakit ISPA dan apa sajagejala serta bagaimana caramengantisipasinya ? Danseberapa bahayakah penyakitini ? Terima kasih.

Jawab :Sistem pernapasan kita

terbagi dalam sistem perna-pasan atas dan sistempernapasan bagian bawah.Sistem pernapasan bagianatas dimulai dari hidung, teng-gorokan (farings), kerong-kongan (lanings). Sedangkansistem pernapasan bawahterdiri dari saluran napas uta-ma (srachea) yang kemudianterbagi menjadi 2 bronkus,selanjutnya terbagi lagi men-jadi saluran-saluran napaskecil dan paru-paru. Sistemsaluran napas atas seringmengalami berbagai ganggu-an mulai dari keluhan yangumum seperti mimisan sam-pai dengan gangguan yangberat seperti tumor.

ISPA adalah kependekandari Inspeksi Saluran Perna-pasan Atas. Infeksi dapatdisebabkan oleh virus, bakteridan keduanya. Infeksi salurannapas atas yang sering kitajumpai disebabkan oleh virusyang sering didiagnosa seba-gai influenza. Influenza iniadalah penyakit yang sangatmenular dan mudah ditular-kan melalui droplet udara(partikel-partikel udara) yaitu pada saat seorang penderitabatuk atau bersin. Penyakit ini bisa juga menular melaluikontak langsung.

Virus terdiri dari berbagai jenis yang dapat memberi ge-jala seperti flu. Tetapi penyebab utama penyakit influenzaadalah virus influenza A dan B. Tipe A secara teraturmengalami perubahan struktur (mutasi) ke strain lain dima-na manusia belum memiliki kekebalan untuk jenis virustersebut. Karena itu timbul wabah penyakit influenza yangbervariasi dan dapat menyebar diseluruh dunia seperti FluSpanyol tahun 1918, Flu Asia tahun 1957, Flu HongkongTahun 1968, Flu Rusia Tahun 1977, SARS tahun 2002.

Gejala influenza timbul dalam waktu 24 sampai dengan28 jam setelah terinfeksi. Awal keluhan biasanya meriangatau demam tinggi, kemudian disertai gejala-gejala lain,bertahap semakin berat seperti :l Demam tinggi, berkeringat dan menggigill Ngilu-ngilu diotot dan persendianl Rasa lemas dan lelahl Bersin-bersin, beringus, nyeri menelan dan batuk

l Kadang timbul rasa lelahberkepanjangan dandepresi

Komplikasi yang paling se-ring terjadi adalah terinfeksibakteri pada saluran napasyang kemudian menjadi bron-khitis atau paru-paru, preumo-nia. Infeksi ini dapat berbahayaterutama pada bayi, orang tua,penderita gangguan jantungatau paru-paru, penderita guladan pada orang-orang yangkekebalan tubuhnya menurun(penderita HIV dan AIDS). Biladitemukan infeksi bakteri makaakan diberikan antibiotika wa-laupun antibiotika tidak berefekpada virus influenza. Karenaresiko terinfeksi bakteri padagolongan yang rentan danmempunyai resiko sangat tinggiuntuk terjadi komplikasi, makabila ada gejala flu dianjurkansegera berkonsultasi ke dokter.

Pada umumnya, bila timbulgejala influenza yang dapat di-lakukan adalah istirahat baring(bedrest), minum air putih yangbanyak dan kurangi gejala fludengan analgesic sepertiparacetamol atau obat-obat laindi jual bebas. Bila dalam 48 jamgejala belum berkurang atauadanya kesulitan bernapas ma-ka segera hubungi dokter andauntuk dilakukan pemeriksaanlebih lanjut.

Bila tidak terjadi komplikasi, pada umumnya gejala fluakan hilang diatas 6 sampai 7 hari, sedangkan batuk dapatberlangsung terus hingga 2 minggu sedangkan rasa lelahdan depresi dapat hilang lebih lama.

Imunisasi influenza adalah pencegahan yang palingefektif terutama bagi golongan yang beresiko tinggi.Walaupun demikian, imunisasi tidak dapat optimal sebagaipencegahan karena adanya mutasi virus menjadi strainyang berbeda, sehingga kemungkinan untuk terjadi wabahbaru tetap ada. Waspadalah dengan tetap menjaga kondisitubuh kita dengan pola hidup yang sehat.

Dr Maya Malaiholo, Poliklinik Kantor Pusat DJBC

S

ISPAdan Penanggulangannya

55WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 57: Warta Bea Cukai Edisi 401

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

R E N U N G A N R O H A N I

llah dengan sifat rahman dan rahim-Nya telahmengutus seorang rasul terakhir yang sekali-gus sebagai rahmat bagi seluruh alam. FirmanAllah menyatakan “Muhammad itu sekali-kalibukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara

kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup paranabi-nabi. Dan adalah Allah Maha mengetahui segalasesuatu.” (QS. Al-Ahzab(33):40). Dengan penegasan ini,jika sekarang ada anggota masyarakat yangmendakwahkan dirinya sebagai nabi maka jelaslah diaadalah pembohong.

Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagisekalian alam. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalamfirmannya : Dan tidaklah Kami mengutuskamu melainkan untuk menjadi rahmatbagi semesta alam.” (QS al-Anbiya (21):107). Wujud kerahmatannya itu diantara-nya terletak pada ajaran yang dibawa, ya-itu ajaran Islam.

ISLAMIslam tidak cukup hanya untuk dipela-

jari atau dijadikan bahan perdebatan, te-tapi ia perlu diamalkan. Jika sekedar tahutentang Islam, betapa banyak orangbarang yang lebih pintar ketimbang parakyai. Kalau hanya sekedar tahu tentangIslam, betapa banyak orientalis yanglebih paham dibanding cendekiawan kita,akan tetapi, mereka memandang Islamhanya sebagai bahan kajian semata.

Kelompok orientalis berusaha mempe-lajari Islam secara mati-matian dengantujuan untuk menghancurkan Islam daridalam melalui karya tulis. Dengan memu-tarbalikkan ajaran Islam yang sebenarnya.Mereka sadar bahwa Islam tidak dapat dilawan dengansenjata atau pedang. Untuk melawan Islam, senjatanyaadalah pena, oleh karena itu, mereka berupaya mema-hami Islam dengan betul, tetapi kemudian ditulisdengan tulisan yang memutarbalikkan ajaran yang sebe-narnya, agar Islam mempunyai citra yang jelek, baik didalam percaturan dunia maupun dalam pandangan pa-ra ilmuan.

TOLERANSIWujud kerahmatan Nabi Muhammad adalah ajaran

yang menghendaki umat Islam agar bersilaturahmi. Kitabersyukur dalam perkembangan dunia Islam, sesamaumat Islam dapat tumbuh toleransi. Dalam persoalankhilafiyah, kita sudah memiliki kesadaran toleransi (tasa-muh) yang memiliki ranting yang berbeda-beda. Akantetapi dengan kesadaran dan kemajuan berfikir, rantingyang berbeda-beda itu tidak menjadi persoalan lagi.Sekarang ini, tidak ada lagi umat Islam yang memperma-salahkan berapa jumlah rakaat salat tarawih atau baca-

an qunut pada salat subuh. Ini adalah buah atas tasamuh,toleransi di kalangan umat Islam.

Pada sisi lain, kita masih prihatin, sebagai imbas daripersoalan politik, kini tengah terjadi ketegangan antarumat Islam, bahkan ketegangan itu tidak sebatas mulutatau tulisan, tetapi juga kekerasan fisik. Padahal, suatuketika Nabi SAW menyatakan bahwa orang muslim yangsaling menghunus pedang sama-sama masuk neraka.Saat itu. Salah seorang sahabat bertanya, “kalau orangyang membunuh masuk neraka kami bisa memahaminyawahai Rasul !, Tapi bagaimana dengan orang yang dibu-nuh, mengapa ia juga masuk neraka ?” Nabi SAW menja-wabnya, “Yang terbunuh pun sesungguhnya telah berte-

kad untuk membunuh saudaranya yangmuslim. Hanya saja kebetulan dia terbunuhduluan.”

Hadits di atas mengingatkan kita untuksaling menghargai dan menghormati ,disamping untuk menjaga nyawa dan namabaik sesama umat Islam. Dengandemikian, kita harus menghindarkan diridari kekerasan antara umat Islam.

Dalam hal politik, kita tidak dilarang un-tuk menyalurkan pandangan politiknya.Akan tetapi,sesama umat Islam harus sa-ling menjaga ukhuwwah Islamiyyah. Kalaudiantara umat Islam diberi kepercayaanoleh masyarakat untuk mengelola masjidatau mushalla maka hendaknya bisa dibe-dakan antara kepentingan politik praktisdengan kepentingan ibadah mahdiah. De-mikian juga, hendaknya ia mampu meng-hindarkan dari imbas politik praktis ke da-lam masjid. Sebab, membawa kepenting-an politik praktis ke dalam masjid merupa-kan awal dari ketegangan antar umat

Islam. Masjid adalah tempat yang membawa kita kepadakedamaian dan ketentraman. Begitu juga ketikameninggalkan masjid, kedamaian dan kesejukan itu kitatebarkan kepada orang-orang disekeliling kita. Olehsebab itu, pada saat akan memasuki masjid, hendaklahjaket politik ditinggalkan di rumah. Yang kita pakai ada-lah jaket tauhid. Kita sama-sama umat Muhammad yangharus saling mencintai dan menghormati.

TAKWADiantara wujud rahmat ajaran Islam yang dibawa oleh

Nabi Muhammad SAW adalah terdapatnya ajaran yangtidak pernah menjadikan perbedaan warna kulit ataugolongan sebagai kelompok yang terpisaha-pisah. DalamIslam, siapapun yang telah mengucap dua kalimat syaha-dat maka dia adalah satu saudara.

Pada zaman Nabi, terjadi pertengkaran antara saha-bat Abu Dzar-al-Ghifari dengan Bilal bin Rabah r.a. Bilaladalah orang berketurunan negro, kulitnya hitam kelam.Saat ia memanggil Bilal dengan ungkapan,” Wahai anak

Hakikat maulid nabi sesungguhnya adalahmengingatkan kita akan kemahamurahan Allah SWT.

A

KerahmatanNabi Muhammad SAW

ISLAM TIDAKMEMBEDA-

BEDAKAN STATUSWARNA KULIT ATAUGOLONGAN. YANG

MEMBEDAKANSESEORANG DI

HADAPAN ALLAHADALAH

KETAQWAANNYA

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

Page 58: Warta Bea Cukai Edisi 401

57WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

budak hitam.” Betapa sakitnya hati Bilal se-hingga ia langsung mengadu kepada NabiSAW. Nabi kemudian memanggil Abu Dzarrdan menanyakan duduk permasalahannya.Abu Dzarr pun mengakui akan kekhilafan itu.Nabi SAW langsung bersabda” Tidak adakelebihan di antara orang Arab dan orang‘ajam dan tidak pula orang kulit putih mele-bihi atas kulit hitam melainkan hanya dengantaqwa.”

Pernyataan Nabi ini menunjukkan bahwaIslam tidak membeda-bedakan status warnakulit atau golongan. Yang membedakan sese-orang di hadapan Allah adalah ketaqwaan-nya. Bahkan Nabi SAW bersabda “Manusiaitu bagaikan gigi sisir yang rata”. Sekali lagi,ini artinya bahwa dalam Islam tidak ada per-bedaan keturunan. Semuanya adalah samadihadapan Allah.

SYAFA’AT NABI SAWDalam peringatan maulid Nabi, seringkali

disampaikan oleh penceramah tentang sya-faat Nabi SAW, akan tetapi sampai sekarangmasih banyak umat Islam yang belum mema-hami dengan benar tentang syafaat itu.Secara harfiyah, syafaat adalah pertolongan.

Nabi SAW akanmemberikan syafa-at kepada umatnyasebagaimana di-nyatakan dalam be-berapa haditsnya.Nabi SAW akanmenolong umatnya,tetapi bukan dalampengertian orangperorang. Syafaatitu tidak lain adalahdoa yang dipanjat-kan oleh Nabi SAWuntuk keselamatanummatnya. Nabiselalu berdoa kepa-da Allah untukkemudahan segalaurusan ummatnyadi akhirat nanti.

Dalam sebuahhadis riwayat Imam

Muslim disebutkan bahwa kita akan mele-wati jembatan (shirath) yang berada di anta-ra dua tebing neraka yang setiap manusiabahkan seorang nabi pun akan melewatinyadi atasnya. Nabi SAW adalah orang pertamayang akan melewati shirath ini dan sekali-gus manusia per tama yang akan masuksurga. Sebelum Nabi SAW melewati shirathini, Nabi SAW berdoa untuk keselamatanumatnya “Ya Allah, selamatkanlah umatku.”

Dengan demikian, hakikat pertolongan yangdiberikan oleh Nabi kepada kita adalah doa yangdipanjatkan untuk umatnya. Dengan kata lain,hanya hamba Allah yang taat sajalah tentunyayang akan mendapatkan syafaat hendaknyadiikuti dengan amaliyah yang positif, baik yangmenyangkut habl min Allah maupun habl minal-nas. Mudah-mudahan Allah senantiasa me-limpahkan hidayah dan taufiknya kepada kitasemua.

info buku

CATATAN:Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000

Rp. 120.000

MAJALAH WARTA BEA CUKAIKantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan CukaiJl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230Telp.Telp.Telp.Telp.Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154Fax.Fax.Fax.Fax.Fax. (021) 4892353 / E-mail:E-mail:E-mail:E-mail:E-mail: wbc.cbn.net.iddengan Hasim / Kitty

MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKANBUKU SEBAGAI BERIKUT:

BILA ANDA BERMINAT,

LANGGANAN MAJALAHWARTA BEA CUKAI

No Lama Diskon Harga Harga luarBerlangganan Jabotabek Jabotabek

1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 40 40 40 40 40.....555550000000000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 43 43 43 43 43.....5555500000000002 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 78 78 78 78 78.....000000000000000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 84 84 84 84 84.....0000000000000003 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 15050505050.000.000.000.000.000 Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 16262626262.000.000.000.000.000

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Sudah Termasuk Ongkos Kirim

BUNDEL WBC 2007Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2007 (EdisiJanuari - Desember)

WUJUDKERAHMATAN

NABIMUHAMMAD

ADALAHAJARAN YANGMENGHENDAKI

UMAT ISLAMAGAR BER-

SILATURAHMI

Amiin. Drs. H. Syihabuddin Hamid/Titian Dakwah.

Page 59: Warta Bea Cukai Edisi 401

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

RUANG INTERAKSI

Oleh: Ratna Sugeng

ulan April, istimewanya tanggal 21, perempuan Indone-sia memperingati hari lahir R.A Kartini yang lahir pada21 April 1879. Kartini merupakan perintis perubahan ba-gi kaum perempuan Indonesia. Dari tulisan Siti SutriahNurzaman dalam Pemikiran Kartini Setelah 100

Tahun kita dapat membaca bahwa tokoh perempuan Indonesialainnya yang memperjuangkan pendidikan kaum perempuan ter-dapat di beberapa daerah seperti Raden Dewi Sartika yangmendirikan Sekolah Kautaman Istri di Jawa Barat, di SumateraBarat ada Ibu Rohana Koedoes, di Sulawesi Utara ada IbuWalanda Maramis. Gambaran ini memberikan pemahaman bagipara perempuan Indonesia bahwa perempuan mempunyai posisistrategis untuk membuatgenerasi berikutnya yang dalamasuhannya menjadi lebih ber-ilmu dan berpemahaman.

KARTINI DAN INOVASILahir sebagai ke-

turunan bangsawandi tanah Jepara,Kartini tumbuh dilingkungan yangsangat kentalmemahamidan memprak-tekkan adatistiadat Ja-wa. Iamengertidanmem-praktek-kan kehi-dupanberbudayasesuai de-ngan ling-kungan hidup-nya. Ia sejalandengan suasanalingkungannya, na-mun ia membebaskanpikirannya ke arahyang tidak dipikirkanperempuan seusia-nya pada za-mannya. Iapandai

membaca situasi, mengolah dalam pikirannya, menginterpretasi-kannya dan menuangkan dalam kalimat, pada surat-suratnyayang dikirimkannya ke luar negeri.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mu-lai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman kores-pondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah RosaAbendanon yang banyak mendukungnya. Tidak ada email atauinternet saat itu, namun ia mampu mengakseskan dirinya ke luarnegeri, berhubungan dengan orang asing yang terpelajar (baca:orang-orang Belanda seperti Stella salah seorang feminis sosialis).

KARTINI DAN PEMBELAJARANKartini bersekolah formal sejak berusia 6 tahun hingga 12 ta-

hun di sekolah dasar khusus untuk anak-anak pembesar Jawa,ELS (Europese Lagere School). Disini antara lain Kartini belajarbahasa Belanda. Meski sekolah formalnya hanya berjalan sing-kat, ia tetap memacu dirinya untuk belajar sendiri didalam masaketidak bebasannya. Selama 4 tahun dalam pingitan ia ditemanisurat-surat dari teman-temannya dan buku-buku kiriman guru-gu-rumya, yang kemudian ia menuliskannya serta dibukukan dalam

“Habis Gelap Terbitlah Terang”.Dalam membaca ia pun melakukan analisis antara

keterkungkungan dirinya dan dunia anak-anak Belandayang bebas menuntut ilmu, atau dunia laki-laki yang

lebih leluasa menimba pengetahuan. (Geertz, 1964).Sri Lestari Wahyuningroem, seorang Pengajar di

Departemen Politik Universitas Indonesia, Depok,menuliskan bahwa Kartini dengan intensitasnyabergaul dengan teman-teman korespondensi-nya memunculkan kesadarannya akan dunialain yang sesungguhnya, dunia yang berbedadengan dunianya di mana perempuantersubordinasi dan masyarakat pribumi ter-eksploitasi oleh kolonialisme Belanda .

Kartini banyak membaca surat kabarSemarang De Locomotief yang diasuh PieterBrooshooft, ia juga menerima leestrommel(paket majalah yang diedarkan toko buku ke-pada langganan). Di antaranya terdapat maja-lah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yangcukup berat, juga ada majalah wanita BelandaDe Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian be-berapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuatdi De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya

tampak Kartini membaca apa saja dengan penuhperhatian, sambil membuat catatan-catatan.

Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karang-an atau mengutip beberapa kalimat.

Perhatiannya tidak hanya semata-mata soalemansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum.

Kartini melihat perjuangan wanita agar memperolehkebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai

bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yangdibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max

Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yangpada November 1901 sudah dibacanya dua kali.

Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karyaLouis Coperus. Kemudian karya VanEeden yang bermutu tinggi, karya

Kartini melihat perjuangan wanita agarmemperoleh kebebasan, otonomi

dan persamaan hukum sebagai bagiandari gerakan yang lebih luas

B

dan PemikirannyaR.A. KartiniR.A. Kartini

Page 60: Warta Bea Cukai Edisi 401

59WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karyaNyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (LetakkanSenjata). Semuanya berbahasa Belanda.

KARTINI DAN MASA DEPANKartini pernah bertanya pada ayahnya, tentang kelak ia akan

menjadi apa. Pertanyaan yang mungkin menyulitkan ayahnyauntuk menjawab. Bagi kebanyakan putri bangsawan saat itu ma-ka keluarga telah mempersiapkan masa depan putrinya denganmemberinya teman yang mengantarkannya kepada kehidupanmenjadi istri dan ibu di lingkungan bangsawan pula.

Kartini lahir dari seorang ayah RMA Sosroningrat dengan jabatanbupati Jepara yang berpendidikan barat. Kakek Kartini, PangeranArio Tjondronegoro dari Demak merupakan bupati pertama di JawaTengah yang memberikan pendidikan barat pada putra-putranyaagar dapat memajukan masyarakat. Bertolak dari pemahamanbahwa pendidikan akan membawa pola pikir yang dapat memaju-kan diri dan masyarakat inilah Kartini berpikir akan mencerdaskankaumnya agar mereka dapat maju. Suatu pikiran yang futuristik.

KARTINI DAN PEWUJUDAN CITA-CITANYAPada usia 16 tahun, Kartini menyelesaikan masa pingitannya.

Pagi itu ketika ia mulai melihat dunia luar kembali ia menghadiripentahbisan gereja baru. Tidak lama setelah itu, ia diperkenalkankepada Tuan dan Nyonya Ovink. Tuan Ovink adalah AsistenResiden. Nyonya Ovink membaca kecerdasan Kartini ketika iamelakukan perbincangan dengan Kartini dan dua saudaranya,kemudian Nyonya Ovink sering mengundang Kartini untuk ber-bincang-bincang.

Kartini melihat di sekelilingnya bahwa anak-anak perempuanmendapat kesibukan untuk momong anak-anak atau adiknya,membenahi rumah dan setiap anak kecil erat berhubungandengan perempuan yang lebih dewasa. Maka terbersit dalambenaknya bahwa jika perempuan pintar, maka ia akan mengasuhanak-anaknya dengan pandai pula. Dari buku-buku, koran, danmajalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuanEropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuanpribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi beradapada status sosial yang rendah.

KARTINI DAN KELUARGAPada saat menjelang pernikahan, terdapat perubahan penilai-

an Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia mengang-gap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalammewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuanbumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkanbahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untukmengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuanbumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulissebuah buku (Wikipedia Indonesia).

Kartini mendapatkan jodoh dari ayahnya seorang bupati Rem-bang, Raden Adipati Joyodiningrat, yang sudah pernah memilikitiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903.Suaminya dapat mengerti keinginan Kartini dan memberinya ke-bebasan serta dukungan untuk mendirikan sekolah perempuandi sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupatenRembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagaiGedung Pramuka. Kartini melahirkan anak pertama dansekaligus terakhir pada 13 September 1904. Anaknya bernamaRM Soesalit. Beberapa hari kemudian, pada 17 September1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkandi Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang

KARTINI-KARTINI INDONESIADari perjalanan hidup Kartini, kita mendapat gambaran bahwa

ia seorang yang futuristik tanpa meninggalkan budaya dan mela-kukan perubahan tanpa friksi kuat dengan lingkungan. Bagaimanacita ini kita wujudkan ? Sebuah perenungan bagi perempuanIndonesia, berpikiran global, bertindak lokal.

Ratna Sugeng adalah seorang Psikiater,pertanyaan ataupun konsultasi bisa melalui [email protected]

Mulai edisi Juni 2007, Majalah Warta Bea Cukai menyediakan

halaman untuk mempublikasikan Iklan Keluarga khusus bagi

keluarga besar, kerabat atau pensiunan pegawai DJBC di

seluruh Indonesia tentang :

u P E R N I K A H A Nu K E L A H I R A N A N A Ku U C A P A N T E R I M A K A S I Hu U C A P A N D U K A C I T Au I N F O R M A S I L A I N N Y A

Dengan memasang iklan keluarga di majalah Warta Bea Cukaiini, apapun informasi anda tentang keluarga bisa sampai kepadakerabat anda, dengan harga yang cukup terjangkau sepertatabel berikut :

Keluarga

UKURAN HARGA

Halaman Cm Hitam/Putih Berwarna

1 21x28 2.000.000 3.000.000

1/2 14x21 1.000.000 1.500.000

1/4 10x14 500.000 750.000

1/8 7x10 300.000 500.000

Iklan

1 Halaman21 x 28

1/2 Halaman14 x 21

1/4Halaman10 x 14

1/8Halaman

7 x 10

Materi iklan disediakan dan diserahkan pemasang palinglambat tanggal 15 untuk penerbitan bulan berikutnya kealamat redaksi dan pembayaran bisa ditransfer ke rekeningWarta Bea Cukai sesuai pada kolom redaksi.

Informasi hubungi :Kitty, telp (021) 47865608, 47860504 fax (021) 4892353

Page 61: Warta Bea Cukai Edisi 401

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

P R O F I L

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

ualan kue bersama ibu,” itu yang terucap dari Marli-nah, Kepala Seksi Evaluasi Audit I pada KantorWilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai JawaTimur II ketika menceritakan pengalaman masa ke-cilnya. Menyusuri jalan-jalan disekitar daerah

Kampung Makassar, Jakarta sambil menjunjung tampah yangberisi jajanan pasar dan juga keranjang keperluan berdagangbersama sang ibu, sering ia lakukan semasa masih anak-anakuntuk sekedar membantu menambah penghasilan ayahnyayang ketika itu bekerja sebagai pegawai pabrik ban dibilanganHalim Jakarta Timur. Berjalan kaki menyusuri jalan-jalankampung untuk berjualan menurutnya melelahkan, apalagi jikamalam sebelumnya mereka membuat kue yang akan dijajakan,rasa lelah dan letih menurutnya bisa jadi dobel.

“Tapi ceritanya akan lain kalau dagangan kita ada yang beli,apalagi kalau habis laku terjual, rasa lelah dan letih yang dobelitu seperti terbayar,” kenang Marlinah yang lahir di Jakarta, 6November 1969.Walaupun hidup dalam suasana yang prihatin,tidak membuat ia menjadi seorang anak yang minder apalagimenjadi anak yang tidak percaya diri karena profesi ayahnyayang pegawai biasa dan ibu sebagai penjual kue. Ia cenderungpunya banyak teman, penuh percaya diri dan mudah bergaul.Mudah bergaul dan penuh percaya diri menurutnya ia peroleh darisang ibu yang selalu terlihat penuh percaya diri ketika berjuala-n, ramah pada pembeli dan mudah bergaul, bahkan orangsekitar daerah tempat tinggalnya mengenal kue buatan ibunyamemiliki rasa yang enak.

Tidak hanya Marlinah yang harus merasakan hidup prihatinkarena penghasilan orang tua yang terbatas, saudara-saudara-nya yang lain juga merasakan hal yang sama. Bagi anakkeempat dari delapan bersaudara pasangan Mardi dan Marsih,keadaan keluarga yang serba prihatin mengajarkan mereka

untuk selalu berbagi dalam banyak hal. Seperti makanan ujar-nya, selalu dibagi bersama dengan saudara-saudaranya dantidak pernah ada yang curang untuk mendapat bagian yang lebih.

DISARANKAN JADI SPGKehidupan mereka yang bersahaja tersebut membuat orang

tuanya mengajarkan kepada anak-anaknya agar selalu membumidalam arti berpikir realistis sesuai dengan apa yang dapat merekajangkau. Sifat membumi tersebut menurut Marlinah merupakansifat yang dimiliki oleh ayahnya. Menjelang tamat SMA, sangayah menyarankan Marlinah agar nanti bekerja sebagai pelayantoko atau dikenal sebagai Sales Promotion Girl (SPG) disebuahdepartment store di Jakarta Timur.

Ayahnya beralasan tidak memiliki biaya untuk membiayai ku-liah Marlinah. Jika Marlinah nanti bekerja sebagai SPG, iadiharapkan dapat membantu ayahnya untuk membiayai pendi-dikan adik-adiknya. Pendapat ayahnya tersebut bertentangan de-ngan apa yang diinginkannya yaitu melanjutkan kuliah setamat-nya dari SMA Negeri 14 Jakarta Timur. Keinginannya untuk tetapkuliah terbaca oleh ibu yang dinilainya bijaksana memberikanmasukkan kepada ayah agar Marlinah tetap melanjutkanpendidikan di bangku kuliah. Marlinah mengatakan, ketika itu ibuberpendapat, selagi ada kesempatan untuk ia melanjutkan kuliahkenapa tidak diusahakan dan diikuti saja keinginan sang anak.

Menjelang kelulusannya dari SMA 14 Jakarta, Marlinah men-dapat pengumuman diterima perguruan tinggi negeri di PadangSumatera Barat, yaitu Universitas Andalas (Unand) tanpa melaluites, atau melalui jalur PMDK.Ia mengaku kaget karena ketikamengisi formulir pendaftaran PMDK, merasa tidak pernah menu-lis kode Universitas Andalas dengan Fakultas Ekonomi Akuntansisebagai pilihannya.

Marlinah menyampaikan pengumuman itu kepada orang tua-nya, namun ayah kembali menyarankannya berpikir kembali un-tuk meneruskan kuliah karena tempat kuliah yang dipilihnyasangat jauh, tidak ada sanak saudara, dan biaya yang diperlukanjuga besar. “Sudahlah kerja aja di toko, nanti kalau ada rejeki,bisa ikut kursus akuntansi bon A, bon B aja,”ujarnya menirukanomongan ayahnya ketika itu.

Namun ibu berusaha meyakinkan ayahnya untuk membiar-kan Marlinah pergi merantau untuk kuliah. Ibunya ketika ituberalasan selagi ada kesempatan masuk universitas negeri tanpamelalui tes, kenapa tidak dicoba. Akhirnya ayahnya mengijinkanpergi ke Padang untuk kuliah. Ketika itu lanjut Marlinah, keduaorang tua memberi beberapa syarat seperti harus cepat menyele-saikan kuliah, jangan banyak bermain, tidak usah ikut hura-huradan nasihat lainnya.

TETAP HIDUP BERSAHAJA SEMASA KULIAHDiterimanya Marlinah di Unand, terdengar sampai ke telinga

salah seorang tetangganya. Tetangga tersebut menyarankan iauntuk tetap mengambil kuliah di sana dan memberi kartu namasalah seorang kerabatnya yang tinggal di Padang kepada Marli-nah, dan menyuruh tinggal dengan kerabat tadi selama berada diPadang.

Dengan berbekal niat yang kuat untuk kuliah, uang saku se-cukupnya dan kartu nama, akhirnya Marlinah pergi menujuPadang menggunakan kapal laut dari pelabuhan Tanjung PriokJakarta. Saat itu ia merasa bahwa inilah saatnya untuk membuk-tikan bahwa seorang perempuan dapat menuntut ilmu dan me-ningkatkan kualitas dirinya melalui pendidikan di tengah kondisiyang prihatin. Berbekal kartu nama seorang kerabat tetangga iamencoba mencari alamat yang akan ditujunya. Marlinah akhirnyamenemukan alamat yang dituju yang teryata adalah rumah De-kan Fakultas Ekonomi Unand.

Walau tidak pernah bertemu sebelumnya, Marlinah diper-lakukan seperti salah satu keluarga dekat. Ia disarankan un-tuk memanggil kerabat barunya itu dengan sebutan mamakatau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai paman. Ia puntinggal disana untuk sementara waktu dirumah “mamak baru-nya” sebagai salah satu anggota keluarga baru.

MasalahGenderBUKAN KENDALA

PEKERJAANKehidupan yang dijalaninya ia akui

sarat dengan keprihatinan. Namun itubukan menjadi alasan baginya untukberpasrah diri meratapi kenyataan

hidup.Semangat untuk terus maju danmengembangkan diri ditengah

keprihatinan telah mengantarnyamenjadi seorang abdi negara. Bisa jadi,semangat Marlinah menjalani hidupnya

menyiratkan semangat RA. Kartini,walaupun ia hidup dimasa yang penuh

dengan tantangan yang tidak kalahdengan masa RA Kartini dulu.

Marlinah, SE.Ak. M.aKKepala Seksi Evaluasi Audit I Kanwil DJBC Jawa Timur II

“J

Page 62: Warta Bea Cukai Edisi 401

61WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008 61WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

Page 63: Warta Bea Cukai Edisi 401

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

P R O F I L

Ketika mahasiswa diakui prestasinya ketika kuliah dulu lu-mayan bagus. Ia mengaku menikmati masa-masanya ketikakuliah dimana ia yang jauh dari orang tua dituntut untuk sece-patnya menyelesaikan kuliah dan selalu diingatkan untuk tidakterlalu banyak bermain, mampu menjalani kuliahnya denganbaik dan tepat waktu.

Semasa kuliah ia aktif mengikuti berbagai kegiatan dikampus dan memiliki banyak teman tanpamengorbankan waktu kuliahnya. Prestasikuliahnya yang lumayan memudahkan diri-nya untuk bekerja sebagai tenaga paruhwaktu pada Kantor Akuntan Publik (KAP) diPadang. Ketekunan bekerja mengantarnyamenjadi karyawan tetap pada KAP itusampai kelak ia menyelesaikan studinya diFakultas Ekonomi Unand.

Dari tempatnya bekerja paruh waktu dikantor KAP itulah Marlinah banyak menye-rap ilmu yang berhubungan dengan kuliah-nya di jurusan akuntansi, dimana ia banyakmengetahui masalah-masalah yang berhu-bungan dengan akuntansi yang tidak iaperoleh di bangku kuliah, dan mempertajammateri kuliah dengan praktek di KAP terse-but. Tidak heran jika setiap ujian semesternilai-nilai yang diperolehnya bagus karena iamampu mencerna ilmu yang diperolehnya dibangku kuliah melalui praktek di KAP.

Semangatnya untuk maju dan menjagaamanah kedua orang tuanya ketika itumengantarnya lulus kuliah tepat pada waktu-nya dengan indeks prestasi yang ia sebutmemuaskan. Untuk meraih nilai dengan in-deks prestasi yang sangat memuaskan me-nurut Marlinah ia peroleh dengan caralayaknya mahasiswa lainnya. Ketika waktubelajar maka ia akan berkonsentrasi untukbelajar. Ia pun juga meluangkan waktu untuksekedar berkumpul bersama temannya, wa-laupun tidak sampai menyita waktu belajar-

nya. Memang diakuinya keterbatasan waktu kuliah yang ia alamitidak membuatnya menjadi orang yang pantang menyerah,justru keadaan yang demikian membuatnya menjadi pribadi yangkreatif.

Ia menceritakan ketika para rekannya sesama mahasiswa su-dah mulai menggunakan komputer yang mulai marak pada saatitu mengerjakan tugas kuliah, Marlinah dengan segala keterbatas-annya juga ingin mencoba dan belajar cara mengoperasikankomputer. Ia mempelajarinya sendiri melalui komputer yang adadi kantor tempat ia bekerja paruh waktu. “Saya harus belajarsendiri untuk bisa mengoperasikan komputer, gak kayak teman-teman saya yang kursus komputer dan saya bisa kok pakai kom-puter akhirnya,”ujarnya.

“Saya senang sekali bisa lulus dan membuktikan kepadaorang tua bahwa saya tidak menyia-nyiakan amanat orang tuadan bisa menyesuaikan diri untuk bisa mendapat hasil yangdicita-citakan, jadi sikap membumi ayah saya dan juga sikap op-timis dari ibu ada pada diri saya, mungkin itu yang membuat sayabisa seperti saat ini,”ujarnya.

MENITI KARIR DI DJBCSetelah lulus kuliah, Marlinah begitu semangat mengirimkan

surat lamaran pekerjaan di berbagai perusahaan. Banyak lamar-an yang dikirimkan mengantarnya untuk mengikuti serangkaiantes seleksi penerimaan pegawai yang bisa dilaluinya.

Nasib baik menyertainya ketika mengikuti tes penerimaan pe-gawai negeri sipil dilingkungan Departemen Keuangan padatahun 1995. Serangkaian tes ia ikuti dan ia pun diterima sebagaipegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) denganpenempatan pertamanya sebagai pelaksana pada SekretariatDJBC tepatnya pada 8 April 1996. Marlinah yang pernah menjadiPejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen (PFPD) di Kanwil IVTanjung Priok yang kini menjadi Kantor Pelayanan Utama (KPU)mengakui bahwa ayahnya merasa gembira, karena sejak dulumendambakan kelak salah satu dari anaknya menjadi seorangPegawai Negeri Sipil (PNS) .

Marlinah mengaku pada awalnya tidak mengetahui tugas danfungsi Bea dan Cukai. Namun dari serangkai-an pendidikan yang diikutinya dan juga bim-bingan dari senior-seniornya ia pun mengertidan tahu akan hak dan kewajiban sebagaiabdi negara. Perjalanan penempatan tugasyang pernah ia lalui diantaranya sebagai pe-laksana auditor pada Direktorat Verifikasi danAudit, pelaksana auditor di Kanwil IV DJBCJakarta, hingga mendapat promosi sebagaiKepala Seksi Audit Cukai pada Direktorat Ve-rifikasi Audit (Sekarang Direktorat Audit).Berkecimpung di bidang audit bagi Marlinahmempunyai tantangan tersendiri. Menurutnyadisamping bisa menerapkan ilmu yangdiperoleh semasa kuliah maupun juga dariberbagai pendidikan yang pernah diikutinya,ia juga dituntut untuk objektif setiap kalimelakukan audit terhadap suatu perusahaandengan tetap memberikan pelayanan yangbaik kepada para pengguna jasa kepabeananagar tidak terganggu kegiatan usahanya saatkegiatan audit dilakukan.

“Pengguna jasa harus dilayani denganbaik dan kita dituntut untuk teliti dan memerik-sa segala-galanya dengan baik, cermat, dancepat, jangan sampai mengganggu kegiatanusahanya walaupun yang kita hadapi angka-angka yang njelimet, ini menurut saya adalahtantangan, bukan hanya ditantang untukmenyelesaikan audit saja, tapi bagaimana kitamengaudit tapi tetap memberikan pelayananyang baik”terang Marlinah kembali.

Dari dunia akuntansi yang ia tekuni diakui-

KELUARGA. Mendukung Marlinah dalam menjalankan karir sebagaipegawai negeri sipil

BERUSAHA MENJADI SEORANG IBU YANGBAIK. Ditengah rutinitas kerjanya sebagaiseorang pegawai negeri sipil, selalumemperhatikan buah hatinya

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

FOTO-FOTO : DOK. PRIBADI

Page 64: Warta Bea Cukai Edisi 401

63WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

nya banyak hal diperoleh salah satunya adalah falsafah hidup.Menurut Marlinah dunia akuntansi mengajarkan balance padaneraca, dan balance ini ia terapkan dalam hidup dimana dalamkehidupannya semua harus dijalani dengan seimbang baik itukarir, kehidupan rumah tangga dan juga kehidupan bermasyara-kat agar tidak terjadi ketimpangan yang pada akhirnyaberdampak buruk bagi kehidupan pribadi, pekerjaan, keluargadan masyarakat.

Sebagai salah satu pegawai perempuan di DJBC dengan bi-dang pekerjaan yang didominasi oleh pria, sekali lagi tidak mem-buatnya minder. Bahkan menurutnya DJBC tidak memperlaku-kannya dan rekan-rekan sesama pegawai perempuan berbeda.Segala macam tugas yang diberikan kepadanya selalu ia jalanidengan baik walaupun harus berpindah-pindah bidang pekerjaandan berada jauh dari keluarga seperti yang dijalani saat ini seba-gai Kepala Seksi Evaluasi Audit I Kanwil DJBC Jawa Timur II.

Wajar saja ia bisa menjalani itu semua karena pengalamanmasa muda dengan prinsip yang ia pegang teguh menempanyamenjadi seorang yang tangguh, dan tidak menjadikan masalahgender sebagai faktor untuk menghindari suatu pekerjaan. Iamenceritakan bagaimana ia menyiasati agar anak pertamanyaIqbal Adli Ghiffari, dari buah pernikahan dengan Ir.Ade Rizal men-dapat ASI ekslusif tanpa melalaikan kewajibannya pada pekerja-an di kantor. Untuk itu ia meminta kebijakan dari Direktur Auditketika itu almarhum Roy Lino agar ia bisa pulang pada jam-jamtertentu untuk menyusui anaknya dan kembali ke kantor sesudahmenyusui.

Permintaan Marlinah tersebut disetujui oleh direktur. Ia puntidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh atasan-nya, sehingga setiap kali usai menyusui ia langsung kembali kekantor dan meneruskan pekerjaannya. Direktur memantaunyadan tidak pernah mendapat teguran karena telat kembali kekantor. Hal serupa juga ia lakukan pada anak keduanya FathyaAdli Azzahra, yang juga mendapatkan ASI eksklusif dari Marlinahdisela-sela waktu kerjanya.

Ia mengaku permintaannya kepada direktur tersebut bukanuntuk mendapat belas kasihan agar tidak diberi pekerjaan yangberat. Justru menurut lulusan Magister Akuntasi Universitas Indo-nesia ini, permintaannya itu sebagai pembuktian kepada masya-rakat bahwa ia bisa menjadi seorang yang professional dengansetumpuk pekerjaan yang harus diselesaikannya tanpa melupa-kan kodrat sebagai seorang ibu.

Suami diakui Marlinah selalu mendorongnya untuk bisa men-jalankan pekerjaannya dengan baik walaupun pendamping hi-dupnya itu bukan seorang pegawai negeri. Pengertian dari suamimembuatnya leluasa untuk bekerja dengan baik walaupun sepertisaat ini ia mendapat tugas sebagai Kepala Seksi Evaluasi Audit Ipada Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur II di Malang sejak

Agustus 2007, yang jauh dari keluarga yang tinggal di Jakarta.Suami memberikan semangat untuk terus bekerja dengan baik,dan menyarankan agar ia tidak mengkhawatirkan dirinya danjuga buah hati yang masih kecil karena suami masih bisa mena-ngani masalah keluarga untuk sementara selama ia bertugasdi daerah.

“Suami mendukung karir saya di Bea Cukai dan mendorongsaya untuk memberikan yang terbaik dalam bekerja walaupunsaya perempuan yang punya keluarga, bahkan suami sayamau membantu melakukan pekerjaan domestik rumah tanggawalaupun ada pembantu selama saya tugas di Malang”ujarnya.

Selain dukungan suami, DJBC menurut Marlinah sudahmemberikan kesempatan baginya untuk menapaki karir, begitupula karir bagi pegawai perempuan lainnya yang saat ini men-duduki jabatan penting baik di kantor pusat maupun daerah.Kesempatan ini lanjutnya membuktikan, bahwa perempuanmampu menjalani amanat dengan baik dan memberikan yangterbaik dengan kemampuan yang dimiliki. “Saya yakin kalauperempuan dapat kesempatan menapaki karir, tidak akan me-lupakan kewajiban sebagai pegawai tanpa lupa dengan kodrat-nya sebagai perempuan,”paparnya

“Saya yakin suatu saat nanti akan ada perempuan yangbisa menjadi dirjen Bea Cukai bukan karena ia seorang pe-rempuan, tetapi karena ia seorang perempuan yangmampu menjalankan pekerjaan dengan professional tanpalupa dengan kodratnya sebagai perempuan,”ujarnyamengenai mimpi sosok pemimpin perempuan.

SAAT MENJALANKAN TUGAS. Sebagai PFPD Di Kanwil IV Bea CukaiTanjung Priok

63WARTA BEA CUKAIEDISI 401 APRIL 2008

KETIKA MENJADI PANITIA ACARA KEAGAMAAN. Yang dilakukan di KP-DJBC dengan pembicara Ratih Sanggarwati

MENGUNJUNGI UNIVERSAL STUDIO. Usai mengikuti PCA Technique diOsaka Jepang

FOTO-FOTO : DOK. PRIBADI

zap

Page 65: Warta Bea Cukai Edisi 401

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

tulah yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Bea dan CukaiAnwar Suprijadi kepada para peserta yaitu dari berbagai mediamassa, saat membuka Sosialisasi Peraturan Kepabeanan danCukai di Loka Muda gedung B Kantor Pusat DJBC pada 28Februari 2008. Media massa lanjutnya mempunyai peran yang

sangat penting untuk menyampaikan berbagai hal tadi kepadamasyarakat secara benar mengenai apa saja yang dilakukan olehDJBC dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga yang ber-tugas memberikan perlindungan kepada masyarakat, lembagayang berwenang untuk melakukan pungutan bagi pendapatannegara, dan yang juga memberikan fasilitasi perdagangan.

Untuk menyampaikan kepada masyarakat mengenai berba-gai hal tadi, tentunya pemahaman media massa terhadapberbagai peraturan kepabeanan dan cukai harus dimiliki agartidak terjadi salah penyampaian berita kepada masyarakat. Mela-lui acara sosialisasi tersebut, Anwar mengharapkan media massadapat menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan kepa-beanan dan cukai kepada masyarakat dengan jelas berdasarkanaturan-aturan yang dimiliki oleh DJBC sebagai acuan dalam pe-nyampaian berita kepada masyarakat.

Saat membuka acara tersebut Dirjen Bea dan Cukai yang di-dampingi dengan Ketua Tim Percepatan Reformasi BirokrasiDJBC Thomas Sugijata menyampaikan, reformasi yang tengahdijalankan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) saat inimerupakan suatu bukti keseriusan instansi yang dipimpinnya un-tuk merubah citra yang terlanjur melekat di masyarakat sebagaiinstansi yang selalu menggunakan pendekatan kekuasaan men-jadi instansi yang melakukan bisnis proses dengan mengguna-kan pendekatan pelayanan kepada para pengguna jasanya. Halini dapat dilihat dengan adanya suatu bidang baru yang dinama-

kan Bidang Kepatuhan Internal yang bertugas untuk memastikanaturan-aturan mengenai kepabeanan dan cukai dijalankan sesuaidengan aturan yang ada oleh para petugas DJBC.

Selain bidang yang memantau kepatuhan para petugas DJBCdilapangan, ada pula suatu bidang yang dinamaka clientcoordinator atau Bidang Kepatuhan dan Layanan Informasi yangbertugas untuk memberikan bimbingan bagi para pengguna jasauntuk dapat menjalankan kegiatannya yang berhubungan denganmasalah kepabeanan dan cukai.

Acara sosialisasi bagi para awak media tersebut dihadirisekitar 30 peserta dari berbagai media massa baik cetak maupunelektronik yang mendengarkan berbagai hal mengenai masalahkepabeanan dan cukai yang disampaikan oleh narasumber darimasing-masing direktorat di DJBC. Acara sosialisasi tersebutjuga diikuti dengan sesi tanya jawab antara para wartawandengan DJBC baik yang berkaitan dengan materi yangdisampaikan maupun juga peristiwa terkini mengenai DJBC.

KPU CUKAIPada kesempatan tersebut, Thomas Sugijata sebagai ketua

tim percepatan reformasi kepabeanan dan cukai menyampaikankepada para peserta sosialisasi mengenai rencana pembentukanKantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU) di beberapadaerah seperti Malang, Kudus, Kediri, Tanjung Perak, Belawandan bandara Soekarno-Hatta. Untuk KPU yang berada di daerahMalang, Kudus dan Kediri akan menitik beratkan pada pengawas-an yang efektif mengingat daerah-daerah tersebut yang juga sen-tra penghasil industri hasil tembakau sering ditemukan pelanggar-an peraturan di bidang cukai.

Dengan adanya KPU yang menitik beratkan pada masalahcukai atau yang bisa juga disebut dengan KPU cukai, diharapkantingkat kepatuhan para pengusaha hasil tembakau terhadap per-aturan di bidang cukai dapat meningkat, sehingga bisa memberi-kan kepastian berusaha yang pasti bagi para pengusaha industrihasil tembakau yang sah dari serangan industri rokok illegal yangbisa merusak mekanisme pasar industri hasil tembakau.

Ada beberapa hal yang membedakan antara KPU yang adaselama ini dengan KPU Cukai nantinya. Perbedaan tersebutmenurut Thomas dapat dilihat dari bentuk organisasi yangberbeda, dimana pada KPU Cukai akan dipimpin oleh pejabatsetingkat eselon III yang bertanggung jawab pada Kepala KantorWilayah Bea Cukai yang berhubungan dengan bidang cukai.Selain itu pada KPU tersebut lanjutnya, akan memiliki bidangpenindakan dan penyidikan yang berdiri sendiri untukmeningkatkan intensitas pengawasan yang lebih ketat dan jugauntuk memastikan aturan cukai dijalankan dengan baik oleh parapengusaha industri hasil tembakau.

Sosialisasi PeraturanKepabeanan dan Cukai

Bagi Media MassaMedia massa mempunyai peran untuk

menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya kepada masyarakat terutama

yang berkaitan dengan masalahkepabeanan dan cukai yang dilakukandengan memperhatikan prinsip-prinsip

ideal dalam bidang jurnalistik.

I

SOSIALISASI PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI. Diikuti oleh parawartawan dari berbagai media cetak dan elektronik.

MEDIA MASSA. berbagai peraturan kepabeanan dan cukai harus dipahami olehmedia massa agar tidak terjadi salah penyampaian berita kepada masyarakat.

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 401 APRIL 2008

SEKRETARIAT

zap

FOTO-FOTO WBC/ATS

Page 66: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 09/PMK.011/2008

TENTANGPERUBAHAN KEDELAPAN ATAS PERATURAN

MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANGPENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU

DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

MENTERI KEUANGAN,Menimbang :a. bahwa dalam rangka menjamin kebutuhan bahan baku industri minyak goreng dan

menjaga stabilitas harga minyak goreng dalam negeri, perlu dilakukanpenyesuaian besaran tarif Pungutan Ekspor atas Kelapa Sawit, CPO dan ProdukTurunannya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlumenetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Kedelapan AtasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2005 tentang Penetapan JenisBarang Ekspor Tertentu Dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor Atas Barang

Ekspor Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4531);

2. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2005 tentang Penetapan Jenis

Barang Ekspor Tertentu Dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor sebagaimana telahtujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.011/2007;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN ATASPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANGPENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIFPUNGUTAN EKSPOR.

Pasal IBeberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2005tentang Penetapan Jenis Barang Ekspor Tertentu Dan Besaran Tarif Pungutan Eksporyang tujuh kali diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan:a. Nomor 130/PMK.010/2005;b. Nomor 30/PMK.02/2006;c. Nomor 51/PMK.02/2006;d. Nomor 88/PMK.010/2006;e. Nomor 61/PMK.011/2007;f. Nomor 83/PMK.02/2007;g. Nomor 94/PMK.011/2007.diubah sebagai berikut:1. Diantara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 3 disispkan 2 (dua) ayat yaitu ayat (1a) dan

ayat (1b) sehingga keseluruhan Pasal 3 menjadi berbunyi sebagai berikut:

“Pasal 3(1) Jenis barang ekspor tertentu dan besaran tarif Pungutan Ekspor sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagaimana ditetapkan Lampiran PeraturanMenteri Keuangan ini.

1

Page 67: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

(1a)Penetapan dan pengenaan tarif Pungutan Ekspor terhadap barang ekspor berupaKelapa Sawit, CPO, dan produk turunannya berlaku ketentuan sebagai berikut:a. Untuk harga referensi kurang dari USD 550 (lima ratus lima puluh dollar Amerika

Serikat) per ton, maka tarif Pungutan Ekspor adalah sebagaimana tercantumdalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini;

b. Untuk harga referensi lebih dari atau sama dengan USD 550 (lima ratus limapuluh dollar Amerika Serikat) per ton dan kurang dari USD 650 (enam ratus limapuluh dollar Amerika Serikat) per ton, maka tarif Pungutan Ekspor adalahsebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini;

c. Untuk harga referensi lebih dari atau sama dengan USD 650 (enam ratuslima puluh dollar Amerika Serikat) per ton dan kurang dari USD 750 (tujuhratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, maka tarif Pungutan Eksporadalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan MenteriKeuangan ini;

d. Untuk harga referensi lebih dari atau sama dengan USD 750 (tujuh ratuslima puluh dollar Amerika Serikat) per ton dan kurang dari USD 850(delapan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, maka tarifPungutan Ekspor adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran IVPeraturan Menteri Keuangan ini;

e. Untuk harga referensi lebih tinggi atau sama dengan USD 850 (delapan ratuslima puluh dollar Amerika Serikat) per ton dan kurang dari USD 1,100 (seribuseratus dollar Amerika Serikat) per ton, maka tarif Pungutan Ekspor adalahsebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Menteri Keuangan ini;

f. Untuk harga referensi lebih tinggi atau sama dengan USD 1,100 (seribu seratusdollar Amerika Serikat) per ton dan kurang dari USD 1,200 (seribu dua ratusdollar Amerika Serikat) per ton, maka tarif Pungutan Ekspor adalah sebagaimanatercantum dalam Lampiran VI Peraturan Menteri Keuangan ini.

g. Untuk harga referensi lebih tinggi atau sama dengan USD 1,200 (Seribu duaratus dollar Amerika Serikat) per ton dan kurang dari USD 1,300 (seribu tiga ratusdollar Amerika Serikat) per ton, maka tarif Pungutan Ekspor adalah sebagaimanatercantum dalam Lampiran VII Peraturan Menteri Keuangan ini;

h. Untuk harga referensi lebih tinggi atau sama dengan USD 1,300 (seribu tiga ratusdollar Amerika Serikat) per ton, maka tarif Pungutan Ekspor adalah sebagaimanatercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Menteri Keuangan ini.

(1b)Harga referensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) ditetapkan oleh menteri yangbertanggung jawab di bidang perdagangan dengan berpedoman pada harga CPOCIF Rotterdam.

(2) dihapus.”2. Mengubah Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V dan Lampiran

VI, sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I, Lampiran II, LampiranIII, Lampiran IV, Lampiran V dan Lampiran VI, Peraturan Menteri Keuangan ini.

3. Menambah 2 (dua) Lampiran yakni Lampiran VII dan Lampiran VIII sebagaimanaditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal IIPeraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku setelah 3 (tiga) hari sejak tanggalditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan MenteriKeuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 4 Februari 2008MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

2

Page 68: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN IPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 0%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 0%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 0%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 0%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 0%1516.20.60.001513.29.19.00

7. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0%ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.208. RBD Palm Olein ex. 1516.20.13.00 0%

ex. 1516.20.91.00ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 0%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 0%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 0%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 0%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 0%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

3

Page 69: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN IIPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 2,5%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 2,5%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 1,5%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 1,5%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 1,5%1516.20.60.001513.29.19.00

7. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 1,5%ex. 1516.20.99.00

RBD Palm Olein 1511.90.90.20 2,5%8. RBD Palm Olein dalam kemasan ex. 1516.20.13.00 0%

maksimal 10 liter dan bermerk ex. 1516.20.91.00ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 2,5%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 1,5%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 0,5%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 0,5%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 1,5%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 0%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

4

Page 70: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN IIIPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 5%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 5%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 4%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 4%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 4%1516.20.60.001513.29.19.00

7. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 4%ex. 1516.20.99.00

RBD Palm Olein 1511.90.90.20 5%8. RBD Palm Olein dalam kemasan ex. 1516.20.13.00 0%

maksimal 10 liter dan bermerk ex. 1516.20.91.00ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 5%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 4%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 3%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 3%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 4%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 0%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

5

Page 71: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN IVPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 7,5%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 7,5%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 5,5%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 5,5%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 5,5%1516.20.60.001513.29.19.00

7. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 7,5%ex. 1516.20.99.00

RBD Palm Olein 1511.90.90.20 7,5%8. RBD Palm Olein dalam kemasan ex. 1516.20.13.00 2,5%

maksimal 10 liter dan bermerk ex. 1516.20.91.00ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 7,5%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 5,5%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 4,5%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 4,5%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 5,5%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 2%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

6

Page 72: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN VPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 10%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 10%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 9%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 9%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 9%1516.20.60.00

1513.29.19.007. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 9%

ex. 1516.20.99.00RBD Palm Olein 1511.90.90.20 10%

8. RBD Palm Olein dalam kemasan ex. 1516.20.13.00 5%maksimal 10 liter dan bermerk ex. 1516.20.91.00

ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 10%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 9%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 8%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 8%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 9%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 2%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

7

Page 73: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN VIPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 15%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 15%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 13%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 13%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 13%1516.20.60.001513.29.19.00

7. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 13%ex. 1516.20.99.00

RBD Palm Olein1 511.90.90.20 15%8. RBD Palm Olein dalam kemasan ex. 1516.20.13.00 10%

maksimal 10 liter dan bermerk ex. 1516.20.91.00ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 15%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 13%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 11%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 11%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 13%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 5%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

8

Page 74: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN VIIPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 20%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 20%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 18%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 18%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 18%1516.20.60.001513.29.19.00

7. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 18%ex. 1516.20.99.00

RBD Palm Olein 1 511.90.90.20 20%8. RBD Palm Olein dalam kemasan ex. 1516.20.13.00 15%

maksimal 10 liter dan bermerk ex. 1516.20.91.00ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 20%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 18%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 16%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 16%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 18%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 5%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

9

Page 75: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRAN VIIIPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG PERUBAHAN KEDELAPAN

ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENISBARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

NO. U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTANPOS TARIF EKSPOR

1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40%1511.10.00.00

2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 25%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00

3. Crude Olein ex. 1516.20.12.00 25%ex. 1516.20.91.00ex. 1511.90.10.00ex. 1516.20.12.00

4. Crude Stearin 1516.20.50.00 23%ex. 1516.20.80.00ex. 1516.20.91.00

1513.21.00.005. Crude Palm Kernel Oil (CPKO) ex. 1516.20.15.00 23%

ex. 1516.20.99.001513.29.11.00

6. Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 23%1516.20.60.001513.29.19.00

7. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 23%ex. 1516.20.99.00

RBD Palm Olein 1511.90.90.20 25%8. RBD Palm Olein dalam kemasan ex. 1516.20.13.00 20%

maksimal 10 liter dan bermerk ex. 1516.20.91.00ex. 1513.29.29.00ex. 1513.29.99.00

9. RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 25%ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00ex. 1513.29.29.00

10. RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 23%ex. 1516.20.15.00

1516.20.99.001511.90.90.30

11. RBD Palm Stearin ex. 1516.20.13.00 21%1516.20.70.00

ex. 1516.20.91.001513.29.21.001513.29.91.00

12. RBD Palm Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 21%1516.20.30.00

ex. 1516.20.40.00ex. 1516.20.99.00

1511.90.90.1013. RBD Palm Oil 1516.20.13.00 23%

ex. 1516.20.91.00ex. 2710.11.15.00

14. Biofuel dari minyak sawit ex. 2710.11.16.00 5%ex. 2710.19.72.00ex. 2710.19.79.00

MENTERI KEUANGAN,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

10

Page 76: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

PERATURAN MENTERI KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

NOMOR 146/PMK.04/2007

TENTANGTATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN KEPABEANAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang :bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 93 ayat (6), Pasal 93A ayat (8) danPasal 94 ayat (6) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, perlu menetapkan Peraturan MenteriKeuangan tentang Tatacara Pengajuan Keberatan Kepabeanan;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara

Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4740);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Tahun 1995Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4661);

3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATANKEPABEANAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :1. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.2. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995

tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17Tahun 2006.

3. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang ditunjukdalam jabatan tertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-UndangKepabeanan.

4. Kantor pabean adalah kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukaitempat dipenuhinya kewajiban pabean sesuai dengan ketentuan Undang-UndangKepabeanan.

5. Sanksi administrasi berupa denda adalah sanksi administrasi berupa dendamenurut Undang-Undang Kepabeanan yang pengenaannya ditetapkan secaratertulis oleh pejabat bea dan cukai terhadap orang yang tidak sepenuhnyamemenuhi kewajiban pabean berupa sejumlah uang yang wajib dibayar karenaadanya pelanggaran di bidang kepabeanan.

11

Page 77: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

6. Kekurangan pembayaran adalah kekurangan bea masuk dan pajak dalam rangka impor,dan sanksi administrasi berupa denda.

BAB IIPENGAJUAN KEBERATAN

Bagian KesatuKeberatan atas tarif, Nilai Pabean, dan/atau Sanksi Administrasi

Pasal 2

Orang dapat mengajukan keberatan secara tertulis hanya kepada Direktur JenderalBea dan Cukai atas penetapan yang dilakukan oleh pejabat bea dan cukai mengenai :a. tarif dan/atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk yang mengakibatkan

kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor; danb. pengenaan sanksi administrasi berupa denda.

Bagian KeduaKeberatan selain atas Tarif dan/atau Nilai Pabean

Pasal 3

Orang dapat mengajukan keberatan secara tertulis hanya kepada Direktur JenderalBea dan Cukai atas penetapan yang dilakukan oleh pejabat bea dan cukai mengenai :a. kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan pajak dalam rangka impor selain

karena tarif dan/atau nilai pabean; danb. penetapan pabean lainnya yang tidak mengakibatkan kekurangan pembayaran.

Bagian KetigaTatacara Pengajuan Keberatan

Pasal 4

(1) Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 diajukan kepadaDirektur Jenderal Bea dan Cukai dengan menggunakan contoh formatsebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini, dengandilampiri :a. bukti penyerahan jaminan sebesar tagihan yang harus dibayar atau bukti

pelunasan tagihan; danb. fotokopi surat penetapan pejabat bea dan cukai.

(2) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, dapatdilampiri dengan data dan/atau bukti lain yang mendukung pengajuan keberatan.

(3) Bukti penyerahan jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, tidakdiperlukan dalam hal :a. barang impor belum dikeluarkan dari kawasan pabean sampai pengajuan

keberatan mendapat keputusan, sepanjang terhadap importasi barang tersebutbelum diterbitkan persetujuan pengeluaran oleh pejabat bea dan cukai;

b. tagihan telah dilunasi; atauc. penetapan pejabat bea dan cukai tidak menimbulkan kekurangan pembayaran.

Pasal 5

(1) Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 dapat diajukandalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal suratpenetapan.

12

Page 78: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

(2) Apabila sampai dengan jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal suratpenetapan, keberatan tidak diajukan atau persyaratan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) tidak dipenuhi, hak untuk mengajukan keberatan menjadigugur dan penetapan pejabat bea dan cukai dianggap diterima.

(3) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan satu suratkeberatan untuk setiap penetapan.

BAB IIIPUTUSAN KEBERATAN

Pasal 6

(1) Direktur Jenderal Bea dan Cukai memberikan keputusan atas keberatan yangdiajukan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam Puluh) hari sejak berkaskeberatan diterima secara lengkap.

(2) Direktur Jenderal Bea dan Cukai dapat menerima alasan, penjelasan, bukti dan/atau data pendukung tambahan lain secara tertulis dari orang yang mengajukankeberatan, sepanjang belum ditetapkan keputusan atas keberatan.

(3) Untuk memutuskan keberatan, Direktur Jenderal Bea dan Cukai dapat memintabukti dan/atau data lain yang diperlukan kepada orang yang mengajukan keberatanatau pihak lain yang terkait.

Pasal 7

(1) Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 ayat (1) Direktur Jenderal Bea dan Cukai tidak menerbitkan keputusan,keberatan dianggap dikabulkan.

(2) Dalam hal permohonan terhadap keberatan yang dianggap dikabulkan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal Bea dan Cukai menerbitkan suratkeputusan.

(3) Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (2),dikirimkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggalkeputusan dimaksud dan pengiriman keputusan tersebut dinyatakan dengan buktipengiriman.

(4) Orang yang mengajukan keberatan dapat menanyakan secara tertulis kepadaDirektur Jenderal Bea dan Cukai apabila dalam jangka waktu sampai dengan harike 70 (tujuh puluh) dari sejak berkas keberatan diserahkan secara lengkap,keputusan atas pengajuan keberatan belum diterima.

(5) Atas permintaan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Direktur JenderalBea dan Cukai menyampaikan secara tertulis tentang status penyelesaiankeberatan yang bersangkutan.

(6) Keputusan atas keberatan hanya berlaku terhadap keberatan yang diajukan

Pasal 8

Dalam hal keberatan dikabulkan atau dianggap dikabulkan, keputuan Direktur JenderalBea dan Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7 ayat (2),digunakan sebagai dasar untuk mengajukan :a. pengembalian jaminan;b. pengembalian bea masuk dan sanksi administrasi berupa denda;c. pengembalian pajak dalam rangka impor sesuai dengan peraturan perpajakan yang

berlaku; ataud. proses pengeluaran barang dari kawasan pabean.

13

Page 79: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

BAB IVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9Terhadap permohonan keberatan yang diajukan sebelum berlakunya Peraturan MenteriKeuangan ini, proses penyelesaian terhadap keberatan dilakukan berdasarkanKeputusan Menteri Keuangan Nomor 380/KMK.05/1999 tentang Tata Cara PengajuanKeberatan Kepabeanan dan Cukai.

BAB VKETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan MenteriKeuangan ini diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan/atauPeraturan Direktur Jenderal secara bersama-sama atau sendiri-sendiri.

Pasal 11

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, ketentuan dalam KeputusanMenteri Keuangan Nomor 380/KMK.05/1999 tentang Tata Cara Pengajuan KeberatanKepabeanan dan Cukai sepanjang mengatur tatacara pengajuan keberatankepabeanan, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 12

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2007.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan MenteriKeuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 22 November 2007

MENTERI KEUANGAN

ttd.

SRI MULYANI INDRAWATI

14

Page 80: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

LAMPIRANPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 146/PMK. 04/2007

TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN KEPABEANAN

CONTOHSURAT PENGAJUAN KEBERATAN

Nomor : …………...… (1)………… ….(2)…,tgl…(3)..Lampiran : ………...…… (4)…………Hal : Keberatan atas…………(5)…....…

Yth. Direktur Jenderal Bea dan CukaiMelalui……………………….(6)………......……………

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : ………………………..……(7)……………………………Jabatan : ………………………..……(8)……………………………Nama Perusahaan : ………………………..……(9)……………………………Alamat : ………………………..……(10)……………….………….NPWP : ………………………..……(11)……………….………….dengan ini mengajukan keberatan atas penetapan…………………….(12)………….sepertidimaksud pada:- Surat penetapan nomor……….(13)……..tanggal…………..(14)………..- Tentang………………….(15)…….....……………yang mengakibatkan:a. kami diwajibkan untuk membayar bea masuk/bea keluar/Cukai/sanksi administrasi

berupa denda/bunga/pajak dalam rangka impor sejumlah Rp……..(16)……(…………….)*).

b. …………….(17)…………………

Permohonan keberatan ini kami ajukan dengan alasan sebagai berikut....................................................................................(18)..................................................................................................................................................................................................................................**)

Sebagai persyaratan pengajuan keberatan, bersama ini kami lampirkan :a. jaminan/bukti bayar/keterangan barang belum dikeluarkan dari kawasan pabean *)b. fotokopi surat penetapanc. data pendukung lainnya berupa………………..(19)…………………………***)

Demikian kami sampaikan untuk mendapatkan keputusan.

Hormat Kami,

………(20)…………

Tembusan:1. Direktur PPKC;2. Kepala Kantor Wilayah……………..(21)………………..

*) tidak diperlukan dalam hal tidak terdapat kekurangan pembayaran**) bila tempat tidak mencukupi dapat dipergunakan lembar lain***) diisi bila ada

15

Page 81: Warta Bea Cukai Edisi 401

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 401 APRIL 2008

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENGAJUAN KEBERATANOLEH PIHAK YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

No. (1) s.d. (4) : Cukup jelas

No. (5) : Diisi jenis keberatan, contohnya “penetapan klasifikasi.”

No. (6) : Diisi nama serta alamat Kantor Pabean tempat pengajuan

keberatan, misalnya “Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A

Tanjung Priok di Jakarta”.

No. (7) s.d. (11) : Cukup jelas.

No. (12) : Diisi jenis keberatan, contohnya: “klasifikasi” atau “nilai pabean”.

No.(13) s.d. (14) : Diisi nomor dan tanggal surat penetapan, contohnya: “SPTNP-

1234/ WBC. 04/KP. 03/2007 tanggal 1 Maret 2007”

No. (15) : Diisi materi surat penetapan, misal: “penetapan klasifikasi dan

nilai pabean”.

No. (16) : Diisi jumlah kekurangan pembayaran bea masuk/bea keluar/

Cukai/sanksi administrasi berupa denda/bunga/pajak dalam

rangka impor, dalam angka dan huruf.

No. (17) : Diisi dengan konsekuensi atas penetapan pejabat nomor (15)

dalam hal tidak terjadi kekurangan pembayaran bea masuk/bea

keluar/cukai/sanksi administrasi berupa denda/bunga/pajak

dalam rangka impor.

No. (18) : Diisi alasan pengajuan keberatan dengan jelas dan lengkap yang

dapat mendukung pendapat pihak yang mengajukan keberatan.

Bila ruang yang disediakan tidak cukup, dapat digunakan lembar

lain.

No. (19) : Diisi data pendukung yang berkaitan dengan keberatan sebagai

dasar argumentasi penjelasan No. (17).

No. (20) : Diisi tanda tangan dan nama sesuai dengan NO. (17).

No. (21) : Diisi nama Kantor Wilayah Bea dan Cukai yang membawahi

kantor pabean tempat keberatan diajukan.

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

16