Warta Bea Cukai Edisi 378

97
MEI 2006 TAHUN XXXVIII EDISI 378 Pejabat Baru DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI Anwar Supriyadi WBC/ATS COV. WBC 378-ok.p65 5/2/2006, 1:53 PM 1

Transcript of Warta Bea Cukai Edisi 378

Page 1: Warta Bea Cukai Edisi 378

MEI 2006TAHUN XXXVIII EDISI 378

Pejabat BaruDIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Anwar Supriyadi WB

C/A

TS

COV. WBC 378-ok.p65 5/2/2006, 1:53 PM1

Page 2: Warta Bea Cukai Edisi 378

1WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNGDirektur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Drs. Anwar Supriyadi, MSc

PENASEHATDirektur Penerimaan & PeraturanKepabeanan dan Cukai:Drs. M. Wahyu Purnomo, MScDirektur Teknis KepabeananDrs. Teguh Indrayana, MADirektur Fasilitas KepabeananDrs. Ibrahim A. KarimDirektur CukaiDrs. Frans RupangDirektur Pencegahan & PenyidikanDrs. Endang TataDirektur Verifikasi & AuditDrs. Thomas Sugijata, Ak. MMDirektur Kepabeanan InternasionalDrs. Kamil Sjoeib, M.A.Direktur Informasi Kepabeanan & CukaiDrs. Jody KoesmendroKepala Pusat Pendidikan danPelatihan Bea dan CukaiDrs. Sofyan PermanaInspektur Bea dan CukaiDrs. Bambang Heryanto, Ak

KETUA DEWAN PENGARAHSekretaris Direktorat JenderalBea dan Cukai:Drs. Sjahrir Djamaluddin

WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB

Kepala Bagian Umum:Soedirman A. Gani, S.E.

DEWAN PENGARAHDrs. Nofrial, M.A., Drs. Hanafi Usman,Drs. Patarai Pabottinggi,Drs. Bachtiar, M.Si., Dra. Cantyastuti Rahayu,Drs. Nasar Salim, M. Si.,Drs. Nirwala Dwi Heryanto,Ir. Agung Kuswandono, M.A.,Ir. Agus Sudarmadi, M. Sc.,Drs. Ahmad Dimyati

PEMIMPIN REDAKSILucky R. Tangkulung

REDAKTURAris Suryantini, Supriyadi Widjaya, Ifah MargarettaSiahaan, Zulfril Adha Putra

FOTOGRAFERAndy Tria Saputra

KORESPONDEN DAERAHIgnatius Agus Nugraha (Medan),Donny Eriyanto (Balikpapan),Bendito Menezes (Denpasar),Bambang Wicaksono (Surabaya)

KOORDINATOR PRACETAKAsbial Nurdin

SEKRETARIS REDAKSIKitty Hutabarat

PIMPINAN USAHA/IKLANPiter Pasaribu

TATA USAHANiko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto

IKLANWirda Renata Pardede

SIRKULASIH. Hasyim, Amung Suryana

BAGIAN UMUMRony Wijaya

PERCETAKANPT. BDL Jakarta

ALAMAT REDAKSI/TATA USAHAKantor Pusat Direktorat JenderalBea dan Cukai,Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta TimurTelp. (021) 47865608, 47860504,4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353E-Mail : - [email protected]

- [email protected] GIRO WARTA BEA CUKAI

BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTANomor Rekening : 8910841

Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968MISI:MISI:MISI:MISI:MISI:

DARI REDAKSI

Membimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertakesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendeeeeeral Bea danral Bea danral Bea danral Bea danral Bea danCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat JendeeeeeralralralralralBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakat

SELAMAT DATANGtas nama redaksi, kami menyampaikan permohonan maafatas keterlambatan penerbitan dan pengiriman WBC edisikali ini yaitu edisi 378 bulan Mei 2006. Normalnya, WBC

mulai didistribusikan setiap akhir bulan pada kisaran tanggal 29-31.Pengecualian terjadi pada edisi ini dimana majalah baru bisadidistribusikan mulai tanggal 8 Mei 2006. Ada alasan kuat dibalikketerlambatan ini.

Ketika kami mendengar dan mengetahui bahwa akan adapergantian posisi Direktur Jenderal Bea dan Cukai, maka diambilkeputusan untuk menunda penerbitan dan menunggu pelantikanyang ternyata berlangsung pada Kamis, 27 April 2006, yang artinyasangat melewati batas waktu (deadline) pengolahan naskah, danbahkan tanggal tersebut seharusnya sedang dalam prosespencetakan majalah di percetakan.

Tentu saja peristiwa itu harus kami liput, dan harus kamimasukkan di terbitan edisi bulan Mei ini. Berhubung WBC majalahbulanan, maka terlalu jauh ‘gregetnya’ apabila liputan peristiwatersebut kami masukkan di edisi bulan Juni. Bukan itu saja, kamipun memang berniat untuk menampilkan wajah Dirjen Bea Cukaiyang baru di sampul depan majalah selain di halaman dalam padaberita pelantikan (hal. 19).

Khususnya bagi anda yang mungkin belum pernah melihat(mungkin anda tidak sempat melihat berita pelantikan di televisi),atau belum terlalu familiar dengan wajahnya berhubung dirjen kaliini bukan dari lingkungan dalam, mudah-mudahan foto yang kamitampilkan di majalah menjadi perkenalan pertama sebelum masukdalam pigura yang selalu ada di setiap kantor bea cukai.

Kembali ke soal keterlambatan, bagaimanapun, kami sadarkonsekuensinya berakibat ke pelanggan dan pembaca, dimanamajalah tiba diluar waktu yang telah biasa diterima. Untuk itu sekalilagi kami mohon maaf, mudah-mudahan kondisi seperti ini tidakterulang lagi.

Sehubungan dengan dilantiknya direktur jenderal yang baru,mungkin anda sebagai pegawai bea cukai punya sesuatu yangingin disampaikan kepada dirjen baru. Untuk itu kalau andamemang berminat dan punya waktu, saya mengundang pembacamenyampaikan harapan-harapan anda sebagai pegawai ataumungkin sebagai mitra kerja DJBC kepada Dirjen Bea Cukai yangbaru, melalui alamat surat atau e-mail WBC. Sertakan identitasanda yang jelas dan berlaku (NIP atau fotocopy KTP, serta nomoryang bisa dihubungi).

Opini anda akan kami rangkum dalam sebuah tulisan tersendiriyang akan kami muat pada edisi berikutnya bulan Juni. Redaksihanya akan mengutip dari sumber yang jelas, dan apabila sungkannama anda terpampang di majalah harap diinformasikan kepadakami. Di edisi tersebut kami juga akan menghadirkan hasilwawancara Redaksi dengan Dirjen Bea Cukai. Mungkin dalampertemuan secara langsung nanti kami akan coba sampaikanharapan-harapan anda.

Pada akhirnya, atas nama Redaksi, kami ucapkan, selamatdatang buat Bapak Anwar Supriyadi di lingkungan DirektoratJenderal Bea dan Cukai, semoga sukses dalam menjalankan tugasnegara. Dan buat Bapak Eddy Abdurrachman, selamat menjalankantugas di tempat yang baru.

Lucky R. Tangkulung

1WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

A

Page 3: Warta Bea Cukai Edisi 378

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Laporan Utama5

Nasional21

Pengawasan25

Daerah ke Daerah27

DAFTAR ISI

KPBC Tulungagung selalurajin jemput bola denganmengadakan sosialisasi kelapangan khususnya kepabrik-pabrik rokok yangtersebar di desa-desa,sementara KPBC Sabangdi demo warga.Selengkapnya dapat disi-mak dalam rubrik daerah.

Peran juru sita dilingkunganDJBC terkesan dianggap kecil,sementara tugasnya untukmengamankan pendapatannegara melalui sita secarapaksa cukup signifikan.Selengkapnya mengenai perandan tugas juru sita dapatdisimak dalam laporan utamaedisi kali ini.

:”Bertindaklah bijak dalamkehidupan…”itulahkalimat yang masihterngiang di telinga NasirAdenan ketika ia akankembali ke Jakarta dariJepang. Selengkapnyamengenai kisahhidupnya, dapat disimakdalam rubrik profil kali ini.

76Profil

Selak39Selain terkenal denganproduk arloji danmarkas besar beberapaorganisasi dunia, Swissternyata juga memilikipanoramapemandangan yangindah, selengkapnyamengenai Swiss,dapat disimak dalamrubrik selak.

“Salah satu masalah besar yangdihadapi bangsa ini, adalahkelemahan dalam kelembagaan”demikan hal tersebut disampai-kan Menteri Keuangan Dr. SriMulyani Indrawati dalam sambut-annya ketika melantik tiga peja-bat eselon Satu di lingkunganDepartemen Keuangan.Selengkapnya dapat disimakdalam pidato menteri keuangan.

Upaya penyelundupanmobil Mercedes Benz danpengiriman pil ecstasy,masing-masing berhasildigagalkan aparat BeaCukai Tanjung Priok III danSatgas AI BandaraSoekarno Hatta. Selengkap-nya dapat disimak dalamrubrik pengawasan.

Page 4: Warta Bea Cukai Edisi 378

3WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

1 DARI REDAKSI3 SURAT PEMBACA4 KARIKATUR19 NASIONAL

- Pelantikan Direktur Jenderal Beadan Cukai

- Sambutan Menteri Keuangan24 KEPABEANAN

INTERNASIONALThe First Bilateral Meetingantara DJBC - ICA.

39 SELAKGeneve, Suisse Kota Danau yangDamai.

44 SIAPA MENGAPA- Koesnadi- Miskam- Nicolas Leonard Auri

46 RUANG INTERAKSIMenyalahkan Orang,Mengarahkan Telunjuk Pada DiriSendiri

48 INFO PEGAWAI- Mutasi dan Promosi Sembilan

Pejabat eselon III DJBC- Pegawai Pensiun per 1 Mei

200651 SEKRETARIAT

Pola Mutasi DJBC53 PERISTIWA

- Paguyuban Dharma Wanitase Kanwil V DJBC Bandung

- Diskusi Panel TentangKeluarga, Perempuan danAnak

56 SEPUTAR BEA CUKAI60 KEPABEANAN

Evaluasi Triwulan I Target BeaMasuk dan Cukai 2006

63 RUANG KESEHATANGangguan Bicara Pada Anak

64 RENUNGAN ROHANIMetode Pendidikan RasulullahSAW

66 ENGLISH SECTIONIndonesia in Asean : HistoricalReview of AFTA andRegionalization.

68 INFORMASI KEPABEANANDAN CUKAIStandar Sertifikasi TeknologiInformasi.

71 KOLOM- Prinsip Pengelolaan SDM

DJBC- Manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM)80 APA KATA MEREKA

- Putri Patricia- Rara Wiritanaya

Surat PembacaKirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamatsurat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapidengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.

PEMAKAIAN BARETTerkadang saya melihat di lapangan tentang pemakaian baret,

adakala yang memakai miring ke kiri, dan ada kalanya memakaimiring ke kanan. Yang ingin saya tanyakan adalah :

1. Sebenarnya pemakaian baret tersebut apakah miring ke kiriatau ke kanan.

2. Jika pemakaian baret tersebut miring ke kiri atau ke kanan,apa dasarnya sebagai acuan untuk pemakaian baret tersebutdi lapangan.

Demikian pertanyaan dari saya, atas perhatian dan jawabannyadiucapkan terima kasih.

Hormat saya,

HENDRA SAPUTRANIP. 060110549

J a w a b a n :

Sehubungan dengan surat perihal pertanyaan mengenaipemakaian baret, dengan ini kami menyampaikan bahwa tidak adaketentuan baku yang mengatur tentang posisi pemakaian baretapakah miring ke kanan atau ke kiri. Akan tetapi menurut kami, hanyapenegak hukum di lingkungan Militer dan POLRI seperti Polisi Militer(PM) yang memakai baret dengan emblem atau lambang di sebelahkanan sehingga baret dipakai dengan posisi miring ke kiri.Sedangkan instansi non-militer seperti kita yang menganut prinsipkomando (termasuk Nahkoda dan Kru Kapal), seperti juga Militermemakai emblem atau lambang di sebelah kiri sehingga baret dipakaidengan posisi miring ke kanan.

Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Kasubbag TatalaksanaBagian Organisasi dan Tatalaksana

DWI KUSWIYANTONIP 060076048

Page 5: Warta Bea Cukai Edisi 378

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

KARIKATUR

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

IKHSAN

Page 6: Warta Bea Cukai Edisi 378

5WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

embangunan nasional yang terus berkelanjutan yangdilakukan pemerintah, salah satu tujuannya adalahuntuk mewujudkan masyarakat adil, makmur,

sejahtera dalam tata kehidupan bernegara berdasarkanPancasila dan UUD 1945. Untuk itu, diperlukan usahaserta program pembangunan yang terarah,berkesinambungan dan berkelanjutan merata di seluruhtanah air. Untuk itu dibutuhkan dana dan biaya yang sangatbesar yang harus terus digali, terutama dari sumberkemampuan sendiri dengan tetap memperhatikan aspekpemerataan ke segenap wilayah Indonesia.

Pajak, sebagai sumber utama penerimaan negara perluterus ditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapatdilaksanakan dengan kemampuan sendiri berdasarkanprinsip kemandirian. Peningkatan kesadaran masyarakat dibidang perpajakan harus ditunjang dengan iklim yangmendukung peningkatan peran aktif masyarakat serta

pemahaman akan hak dan kewajibannya dalam melaksana-kan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Peran serta masyarakat Wajib Pajak (WP) dalam me-menuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentu-an perpajakan sangat diharapkan. Namun dalam kenyata-annya masih dijumpai adanya tunggakan pajak sebagaiakibat tidak dilunasinya utang pajak sebagaimana mestinya.

Perkembangan jumlah tunggakan pajak dari waktu kewaktu menunjukkan jumlah yang semakin besar.Peningkatan jumlah tunggakan pajak masih belum dapatdiimbangi dengan kegiatan pencairannya, disisi lain, secaraumum penerimaan pajak semakin meningkat. Terhadaptunggakan pajak dimaksud perlu dilaksanakan tindakanpenagihan pajak yang mempunyai kekuatan hukum yangmemaksa. Karena itu pemerintah tahun 1997 mengeluarkanUU. No. 19 tentang PPSP.

Kepatuhan WP dalam membayar pajak merupakan

KEPASTIAN HUKUM BAGI JURU SITATahun 2000,Keberadaan UU No. 19 Tahun 2000 tentang PPSP dimaksudkan, selain untukmemberikan kepastian hukum dan keadilan, juga diharapkan mampu mendorongkesadaran dan kepatuhan masyarakat memenuhi kewajiban pajaknya.

UU No. 19

P

LAPORAN UTAMA

5WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 7: Warta Bea Cukai Edisi 378

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

posisi strategis dalam peningkatanpenerimaan pajak. Dengan demikianpengkajian terhadap faktor-faktor yangdapat mempengaruhi kepatuhan WPsangat perlu mendapat perhatian. Didalam sistem self assessment yangberlaku sekarang ini penagihan pajakyang dilaksanakan secara konsistendan berkesinambungan merupakanwujud law enforcement untuk mening-katkan kepatuhan yang menimbulkanaspek psikologis bagi WP.

Tindakan penagihan pajakberdasarkan UU No. 19 Tahun 1997,diharapkan memberikan penekananyang lebih pada keseimbangan antarakepentingan masyarakat WP dankepentingan negara. Keseimbangankepentingan dimaksud berupapelaksanaan hak dan kewajiban keduabelah pihak yang tidak berat sebelahatau tidak memihak, adil, serasi danselaras dalam wujud tata aturan yangjelas dan sederhana serta memberikankepastian hukun.

Sejalan dengan perkembanganperekonomian Indonesia saat ini dandidukung dengan semangat reformasi,pemerintah merasa perlu kiranyamelakukan pembaharuan undang-undang penagihan pajak. Maka itupemerintah kemudian mengeluarkanUU No. 19 Tahun 2000 tentangPerubahan atas UU No 19 Tahun 1997tentang PPSP.

POKOK-POKOK PEMBAHARUANMengenai pokok-pokok pikiran UU

No.19 Tahun 2000 yang melandasi

dilakukannya perubahan ataupembaharuan UU No.19 Tahun 1997,antara lain :l Memperhatikan Ketentuan UU lain;

seperti UU No. 22 Tahun 1999tentang Pemerintah Daerah, UU No.25 Tahun 1999 tentangPerimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Daerah.

l Menegakkan keadilanl Memberikan perlindungan

hukum,baik kepada PenanggungPajak maupun pihak ketiga berupahak untuk mengajukan gugatan dan

l Melaksanakan law enforcementsecara konsisten dengan berdasarpada jadwal waktu penagihan yangtelah ditentukan.

Sementara itu, beberapa pokokperubahan yang menjadi perhatiandalam pembaharuan undang-undangpenagihan pajak ini adalah untuk :l Mempertegas proses pelaksanaan

penagihan pajak dengan menam-bahkan ketentuan penerbitan SuratTeguran, Surat Peringatan dan suratlain yang sejenis sebelum SuratPaksa dilaksanakan.

l Mempertegas jangka waktu pelak-sanaan penagihan aktif

l Mempertegas pengertianPenanggung Pajak yang meliputijuga komisaris, pemegang saham,pemilik modal

l Menaikkan nilai peralatan usahayang dikecualikan dari penyitaandalam rangka menjaga kelang-sungan usaha Penanggung Pajak

l Menambah jenis barang yangpenjualannya dikecualikan darilelang

l Mempertegas besarnya biayapenagihan pajak yang didasarkanatas prosentase tertentu dari hasilpenjualan

l Mempertegas bahwa pengajuankeberatan atau permohonanbanding oleh WP tidak menundapembayaran dan pelaksanaanpenagihan pajak

l Memberi kemudahan pelaksanaanlelang dengan cara memberibalasan nilai barang yangdiumumkan tidak melalui mediamassa dalam rangka efisiensi

l Memperjelas hak PenanggungPajak untuk memperoleh ganti rugidan pemulihan nama baik dalam halgugatannya dikabulkan; dan

l Mempertegas pemberian sanksipidana kepada pihak yang sengajamencegah,menghalang-halangiatau menggagalkan pelaksanaanpenagihan pajak.

PERATURAN PELAKSANAUntuk menjalankan undang-undang

ini, pemerintah mengeluarkanperangkat peraturan pelaksanaannya,yaitu:l Peraturan Pemerintah RI (PP) No. 3

Tahun 1998, tentang Tata CaraPenyitaan Dalam Rangka Penagih-an Pajak dengan Surat Paksa.

l PP No.4 Tahun 1998, tentang TataCara Penjualan Barang Sitaanyang Dikecualikan dari Penjualan

Secara Lelang DalamRangka PenagihanPajak Dengan SuratPaksa.l PP No. 5 Tahun1998, tentangPenyanderaan DalamRangka PenagihanPajak Dengan SuratPaksa.l Keputusan MenteriKeuangan (KepMenkeu) No.21/KMK.01/1999 tentangPerubahan KepMenkeu No.147/KMK.04/1998 tentangPenunjukan PejabatUntuk PenagihanPajak Pusat, Tatacaradan Jadwal WaktuPelaksanaanPenagihan Pajak.(Lembar tambahan IKMK-147/KMK.04/1998 (i-v)l Kep MenkeuNo.22/KMK.01/1999tentang PerubahanKep Menkeu No. 234/KMK.05/1996 tentangTatacara PenagihanPiutang Bea Masuk,MELALUI UU NO.19 TAHUN 2000, memberikan kepastian hukum bagi petugas juru sita menjalankan tugasnya.

DOK.WBC

LAPORAN UTAMA

Page 8: Warta Bea Cukai Edisi 378

7WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Cukai, Denda Administrasi, Bungandan Pajak Dalam Rangka Impor.(Lembar Tambahan II KMK-234/KMK.05/1996 (i-viii).

l Kep Dirjen Bea dan Cukai No. 04/BC/1999, tentang Bentuk-bentukFormulir yang Digunakan untukPenagihan Bea Masuk, Cukai,Denda Adminstrasi, dan BungaDalam Rangka Impor.

l Kep Dirjen Bea dan Cukai No.06/BC/1999 tentang PetunjukPelaksanaan Penagihan PiutangBea Masuk, Cukai, DendaAdministrasi, Bunga dan PajakDalam Rangka Impor.

l Kep Dirjen Bea dan Cukai No. 09/BC/1999 tentang Penetapan BiayaPenagihan Piutang Bea/Cukai.

KEWENANGAN DJBCMenurut CF. Sidjabat, Kasubdit

Penyidikan Direktorat P2 DJBC, yangsetelah diterbitkannya UU No.19 Tahun1997, ia sangat konsern dan ikutmengkoordinasikan pengadaan diklatjurusita Bea dan Cukai ketika itu,mengatakan, dengan adanya undang-undang ini, Direktorat Jenderal Bea danCukai (DJBC) diberi kewenanganuntuk melakukan tindakan penyitaan.

Disampingkan UU tadi, dikatakanjuga, pada salah satu pasal UU No 10/1995 diatur, bilamana importir tidak bisamembayar bea masuk dan pajaknya,maka Bea dan Cukai akanmengeluarkan surat perintahpembayaran kekurangan bea masuk.Apabila belum juga dibayarkan, Beadan Cukai memberikan suratperingatan sampai tiga kali.

Jika belum juga memenuhiketentuan itu, maka Bea dan Cukaimengeluarkan surat paksa dan akandiakhiri dengan upaya penyitaan jikayang bersangkutan tetap tidak bisamemenuhi kewajibannya.

“Dalam tugas penyitaan yangdilakukan jurusita bea cukai, tujuanatau sasaran yang hendak dicapaiadalah terlunasinya hutang pajak,” ujarSijabat yang juga telah menyusunbeberapa buku dan materi pelatihanuntuk juru sita bea cukai.

Berkaitan dengan hal itu, adabeberapa pengertian dalam UU No.19Tahun 2000 yang perlu diketahui, yaitu ;

Pajak. Pengertian Pajak dalam UUini pada pasal 1 ayat 1, “Pajak adalahsemua jenis pajak yang dipungut olehPemerintah Pusat, termasuk BM danCukai dan pajak yang dipungut olehPemerintah Daerah, menurut undang-undang dan peraturan daerah. Dengandemikian dapat dipahami bahwa BMdan Cukai termasuk dalam kategoriPajak Pusat yang dapat ditagih secarapaksa dalam hal terjadi keterlambatan,penunggakan dan kelalaian dalampelunasannya.

Wajib Pajak, adalah orang pribadiatau badan yang menurut ketentuan

peraturan perundang-un-dangan perpajakan diten-tukan untuk melakukan ke-wajiban perpajakan, terma-suk pemungut pajak ataupemotong pajak tertentu.

Mengacu pada penger-tian pasal ini dapat ditarikpengertian bahwa sese-orang atau badan dapat di-katakan sebagai wajibpajak (Pembayar BM atauCukai) manakala karenaperbuatan hukum yang di-lakukannya, dan oleh un-dang-undang diaturmengenai apa yang diper-buatnya itu, termasukdalam kategori orang ataubadan hukum yangberkewajiban membayarBM atau Cukai.

Sebagai contoh; se-seorang atau badan hukumyang mengimpor barangtertentu, maka menurutketentuan, ia diwajibkanuntuk membayar sejumlahuang menurut ketentuanyang berlaku sebagai BeaMasuk atas barang yangdiimpornya itu. Peristiwahukum ini menimbulkanadanya suatu kewajibanpada importir sehinggasaat itu orang atau badanhukum tersebutberkedudukan sebagai wajib pajak.

Penanggung Pajak, adalah orangpribadi atau badan yang bertanggungjawab atas pembayaran pajak,termasuk wakil yang menjalankan hakdan memenuhi kewajiban WP menurutketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Pengertian Penanggung Pajak inilebih luas dari pengertian Wajib Pajak.Hal ini dimaksudkan untuk menghindarikesulitan dalam penagihan pajakterhadap wajib

pajak. Dengan pengertian yanglebih luas ini, penagihan pajakdiharapkan menjangkau parapenunggak pajak yang selama iniberusaha lolos dengan memanfaatkankemudahan peraturan dalam setiappendirian perusahaan.

Sebagai contoh, sering terjadi parawajib pajak secara formal menunjukseseorang untuk bertanggung jawabsecara hukum, namun hal ini tidakdiikuti dengan pemberian tanggungjawab secara materiil, sehingga pajaksulit tertagih. Untuk itu wajib pajakdiperluas menjadi penanggung pajakyaitu orang yang nyata-nyata dianggapbertanggung jawab atas jalannya suatubadan usaha.

Jurusita Pajak (Bea dan Cukai),adalah pelaksana tindakan penagihanpajak yang meliputi penagihan seketikadan sekaligus, pemberitahuan Surat

Paksa, penyitaan dan penyanderaan.Penagihan Pajak, merupakan

serangkaian tindakan agar penanggungpajak melunasi utang pajak dan biayapenagihan pajak dengan menegur ataumemperingatkan, melaksanakan pena-gihan seketika dan sekaligus, memberi-tahukan Surat Paksa, mengusulkanpencegahan, melaksanakan penyitaan,melaksanakan penyanderaan, menjualbarang yang telah disita.

Pencegahan, adalah larangan yangbersifat sementara terhadap Penang-gung pajak tertentu untuk keluar dariwilayah Negara Republik Indonesiaberdasarkan alasan tertentu sesuai de-ngan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan adanya kewenanganmelakukan penyitaan oleh aparatpemungut pajak, khususnya bagi DJBCyang mendapat tambahan tugas dantanggung jawab melaksanakan undang-undang tersebut. harus melakukannyadengan mengaplikasikan cara-carapenagihan yang komunikatif danprofesional, sehingga seluruh pegawaiDJBC terutama untuk para jurusitadirasa perlu memahami segalaketentuan berkaitan dengan penagihantersebut. Hal ini mutlak dilakukan agardalam melaksanakan tugasnya dicapaihasil optimal, sekaligus menimbulkankesadaran untuk membayar pajak bagipara penanggung pajak

PAJAK, sebagai sumber utama penerimaan negara perlu terusditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapatdilaksanakan berdasarkan prinsip kemandirian.

DOK.WBC

ris

Page 9: Warta Bea Cukai Edisi 378

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

U No.19 Tahun 1997 yang kemudiandisempurnakan lagi menjadi UUNo.19 Tahun 2000 tentang Penagih-

an Pajak dengan Surat Pajak (PPSP),menyebutkan adanya kewenangan baruterhadap penagihan pajak pusat termasukbea masuk dan cukai. Jadi dalam hal inijelas bahwa Direktorat Jenderal Bea danCukai (DJBC) dan Pajak diberikan kewe-nangan melakukan penagihan denganmenggunakan surat paksa dimana sebe-lumnya kewenangan ini dilakukan BUPLN(Badan Urusan Piutang dan LelangNegara) sekarang DJPLN (DirektoratJenderal Piutang dan Lelang Negara).

Mengenai apa yang menjadi kewe-nangan Bea dan Cukai untuk melakukanpenagihan, Cyrus Fidelis Sidjabat,Kasubdit Penyidikan Dit. P2 menjelaskan,dalam hal ini kewenangan menyangkutmasalah penagihan Bea Masuk (BM) danCukai yang tertunda yang tidak dibayarpada waktunya. Pada prinsipnya setiappenagihan yang tidak memenuhi kriteriaartinya ada penundaan atau wan prestasiterhadap BM dan Cukai, secara langsungBea dan Cukai menerbitkan Surat Pena-gihan Paksa (SPP). Inilah yang kemudiandisebut sebagai penagihan aktif, yaitupenagihan yang timbul akibat adanya ke-wenangan setelah ada undang-undangyang lain.

PROSES PENYITAANTentang proses penyitaan, Sidjabat

menjelaskan, pada saat seorang peja-bat menerbitkan penagihan pertama,maka terdapat dua penetapan.Pertama, bisa saja penetapan BM ka-rena kekurangan tarif dan nilai pabean,atau yang kedua penetapan adminis-trasi. Jika tidak dipatuhi selama dalam

waktu 30 hari sejak diterbitkannyaSPKPBM (Surat PemberitahuanKekurangan Pembayaran Bea Masuk)ditambah 7 hari , maka artinya telahterjadi wan prestasi dan timbulahkewenangan Bea dan Cukai untukmenerbitkan Surat Teguran (ST).

ST yang dikeluarkan oleh KepalaKantor apabila selama 30 hari ditambah7 hari waktu untuk penyelesaian belumjuga dilaksanakan maka diterbitkanlahSurat Paksa (SP), dan jika hingga 21hari SP tidak diindahkan, maka ada duakemungkinan, pertama, melakukanpenyitaan barang untuk disegel dandinyatakan disita atau yang kedua jika

dilakukan pembayaran maka dicabutkeputusan sita segelnya.

Namun, jika penyitaan ini juga tidakdiindahkan, baru selanjutnya dilakukankoordinasi dengan kantor lelang untukdilakukan pelelangan. Dan dari hasillelang itu kemudian digunakan untukmenutupi kekurangan yang menjadihutangnya. Dalam hal hasil lelang ternyatamasih kurang untuk membayar hutangbea masuknya, maka boleh dilakukanpenyitaan untuk aset yang lain dansebaliknya terhadap kelebihan nilai darihasil lelang tersebut, maka dikembalikankepada yang bersangkutan.

Sidjabat mengilustrasikan penyitaanterhadap suatu gedung. Untuk hal inipihak Bea dan Cukai harus berkoordinasidengan Badan Pertanahan Nasional(BPN) untuk mencek kebenaran kepemi-likan gedung yang akan disita. Jika benargedung itu adalah pihak terhutang, itu punharus dievaluasi kembali untuk melihatapakah obyek yang akan disita bebas darijaminan pengadilan, yang juga untukmelihat luas tanah dan bangunan sertaharga dari obyek sita tersebut dengantujuan untuk memastikan apakah nilainyabisa untuk membayar besarnya hutang.

Ini semua dilakukan untukmemperlancar proses pembayaranhutang. Seperti kasus penyitaan GedungInkud, rasanya itu cukup menjadipelajaran bagi proses-proses penyitaanyang akan datang. Karena dalam kasuspenyitaan Gedung Inkud ternyata obyeksita berupa gedung, telah lebih dulumenjadi sita jaminan pengadilan.

“Dalam hal ini kita harus menghormatijuga institusi pengadilan. Walaupun kitamempunyai hak untuk mendahului, tetapisemua prosedur hukum harus ditempuh.

BEA DAN CUKAI

PERLU PEMBENAHANORGANISASI

JURUSITA

Kemampuan dan kemahiran Jurusita Bea dan Cukai dibidang hukum, harusditingkatkan untuk mengantisipasi persoalan atau permasalahan hukum yang timbulakibat dilaksanakannya penyitaan dalam rangka PPSP

U

CF. SIDJABAT. Akan bisa eksis kalau juru sitamenguasai peraturan.

DOK. WBC

LAPORAN UTAMA

Page 10: Warta Bea Cukai Edisi 378

9WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Jadi saya betul-betulmelihat bahwa untukpelaksanaan juru sita iniharus betul-betul orangyang menguasaiperaturan. Peraturanapa saja yang berkaitandengan penyitaan.Jangan seperti kasusini, ternyata surat ge-dungnya sudah menja-di sita jaminan. Seka-rang kasusnya belumselesai masih menung-gu fatwa MahkamahAgung,” tegas Sidjabatyang pada saat menja-bat sebagai KasubditPenyuluhan Dit. PPKCbanyak menyumbang-kan pemikirannya me-ngenai jurusita Bea danCukai dan membuatbuku pedoman kerja un-tuk para juru sita.

Sementara itu, me-ngenai lelang obyek sitayang hasilnya ter-nyata masih kurang se-telah sebelumnya hargaditafsir dan ditetapkanoleh juru tafsir, hal itudapat dilakukan penyita-an aset atau obyek sitalainnya. Untuk obyeksita yang memiliki nilaiRp. 10 juta atau kurangdari nilai tadi setelah di-lakukan penafsiran, ma-ka tidak dilakukan penyitaan, sebab dalamhal ini tetap memegang prinsip tidakmemutus haknya untuk bekerja sehinggamendapatkan penghasilan. Denganmendapatkan penghasilan diharapkan sipengutang dapat membayar kekurangan-nya kepada Bea dan Cukai. “Jadi hakuntuk hidup harus dikecualikan sehinggauntuk nilai yang tadi disebutkan tidak perludisita,” tegas Sidjabat.

Selama ini, langkah penyelesaianyang diambil pihak terhutang setelahdisampaikan ST , umumnya diselesaikandengan pembayaran uang. Upaya paksaini dilakukan sebenarnya bertujuan agarmereka segera mau membayarhutangnya.

Pada dasarnya, pihak penyita pun ju-ga tidak terlalu menginginkan dilakukan-nya pelelangan, sebab nilai barang pastiberkurang. Maka itu, diupayakanpembayaran dengan menggunakan uangsebelum upaya akhir yaitu pelelanganaset jika memang sudah sangat terpaksatidak ada uang cukup untuk membayarhutang.

JURU SITA BEA DAN CUKAIDalam UU Nomor 19 tahun 2000, me-

mang tidak ditemukan adanya istilah Juru-sita Bea dan Cukai, yang ada hanyalahistilah Jurusita Pajak. Walaupun demiki-an, mengacu pada ketentuan pasal 1 ayat

DALAM PENYITAAN SUATU GEDUNG, Bea Cukai mesti berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untukmencek kebenaran kepemilikan gedung yang akan disita.

1, dapat dimengerti bahwa diantara jenispajak yang dapat ditagih salah satunyaadalah termasuk Bea Masuk dan Cukai.

Untuk dapat diangkat sebagai seorangJurusita Bea Cukai ada beberapapersyaratan yuridis yang harus dipenuhi.Di dalam Pasal 3 ayat 1 UU Nomor 19tahun 2000 disebutkan bahwa Jurusitadiangkat dan diberhentikan oleh Pejabat.

Syarat-syarat, tatacarapengangkatan dan pemberhentianjurusita ditetapkan oleh MenteriKeuangan (Pasal 3 ayat 2). PeraturanMenteri yang mengatur tentang haltersebut adalah Keputusan MenteriKeuangan Republik Indonesia Nomor149/KMK.04/1999 tentang Syarat-syarat, tatacara pengangkatan danpemberhentian Juru Sita Pajak.

Keputusan Menkeu ini menyebutkanbahwa syarat-syarat yang harusdipenuhi untuk dapat diangkat menjadiJurusita Bea dan Cukai antara lain:l Berijazah serendah-rendahnya

Sekolah Menegah Umum atau yangsetingkat dengan itu.

l Berpangkat serendah-rendahnyaPengatur Muda/Golongan II/a

l Berbadan sehat dan tidak cacat fisikl Lulus pendidikan dan latihan

Jurusita Pajakl Jujur, bertanggung jawab dan penuh

pengabdian.

Dalam pasal 4 UU No. 19 tahun 2000dan pasal 3 ayat 1 KMK No.149/KMK.04/1999, disebutkan bahwa sebelum me-mangku jabatan, seorang Jurusita Pajak(Bea dan Cukai) diwajibkan untuk meng-angkat sumpah jabatan. Mengenai Juru-sita yang telah diangkat sebelum berlaku-nya KMK tersebut, menurut ketentuanpasal 5 tetap berstatus dan melaksanakantugasnya sebagai Jurusita Pajak.

TUGAS DAN WEWENANGDalam UU No.19 Tahun 2000 telah

diatur secara jelas apa yang menjaditugas dan wewenang seorang JurusitaBea dan Cukai, yang antara lain:l melaksanakan Surat Perintah

Penagihan Seketika dan Sekaligus ;l memberitahukan Surat Paksa ;l melaksanakan Penyitaan atas barang-

barang Penanggung Pajakberdasarkan ;

l Surat Perintah MelaksanakanPenyitaan;

l melaksanakan penyanderaanberdasarkan Surat PerintahPenyanderaan.

Kewenangan yang dimiliki Jurusita,antara lain :l Jurusita Bea dan Cukai berwenang

memasuki dan memeriksa semuaruangan termasuk membuka lemari,

FOTO : ISTIMEWA

Page 11: Warta Bea Cukai Edisi 378

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

laci, dan tempat lain untuk menemu-kan objek sita di tempat usaha danmelakukan penyitaan di tempat kedu-dukan, atau di tempat tinggal Penag-gung Pajak, atau di tempat lain yangdapat diduga sebagai tempat penyim-panan objek sita (pasal 5 ayat 3).

l Jurusita Bea dan Cukai berwenangmelaksanakan penagihan seketikadan sekaligus tanpa menunggu tang-gal jatuh tempo pembayaran berda-sarkan Surat Perintah Penagihan se-ketika dan sekaligus yang diterbitkanpejabat apabila (Pasal 6 ayat 1) :* Penanggung BM atau Cukai akan

meninggalkan Indonesia untukselama-lamanya atau berniatuntuk itu.

* Penanggung BM atau Cukaimenghentikan atausecara nyata

* mengecilkan kegiatanperusahaan, ataupekerjaan yangdilakukan di Indone-sia, ataupunmemindahtangankanbarang yang dimilikiatau dikuasainya;

* Terdapat tanda-tandabahwa penanggungBM atau Cukai akanmembubarkan badanusahanya atauberniat untuk itu;

* Badan usaha akandibubarkan oleh ne-gara; atau Terjadi pe-nyitaan atas barangpenanggung beamasuk dan atau cukaioleh pihak ketiga atauterdapat tanda-tandakepailitan.

KARAKTERISTIK JURUSITAPAJAK (BEA CUKAI)

Sebagaimana diketahui,berdasar Undang-undangNomor 19 tahun 2000,Jurusita Pajak (Bea Cukai)diberi kewenangan untukmelakukan tindakanPenyitaan. Kewenangan iniserupa di dalam KUHAP(Kitab Undang-undangHukum Acara Pidana) yanghanya diberikan kepadaseorang Penyidik (Pasal 7ayat 1 huruf d KUHAP).

Kewenangan yang dimiliki Jurusita Pa-jak (Bea Cukai) untuk melakukan penyita-an ini, ternyata memiliki beberapa karakte-ristik yang membedakannya dengan

kewenangan serupa yang dimilikipenyidik sebagaimana yang diatur dalamKUHAP. Karakteristik tersebut pula yangmenyebabkan penyitaan yang dilakukanJurusita Pajak (Bea dan Cukai) bersifatsangat khusus.

Dalam tugas penyitaan yang dilakukanoleh Jurusita Pajak (Bea Cukai) tujuan

atau sasaran yang hendak dicapai adalahterlunasinya hutang pajak Untuk itu dalampelaksanaan penyitaan ini diperlukanteknik komunikasi yang baik. Sedangkanpenyitaan yang dilakukan seorangpenyidik semata-mata didasarkan padatujuan dan kepentingan pembuktiandalam penyidikan, penuntutan danperadilan. Oleh karenanya dalampelaksanaan sita yang dilakukan penyidik,pendekatan yang dilakukan adalahmelalui pendekatan interogatif.

Selain kewenangan melakukanpenyitaan,Jurusita oleh UU diberikewenangan melakukan Penyanderaan(Pasal 33-36) berdasarkan Surat PerintahPenyanderaan. Penyanderaan ini menurutPasal 33 ayat 1 hanya dapat dilakukanterhadap Penanggung Pajak yang

mempunyai hutang pajak sekurang-kurangnya Rp.100.000.000. (seratus jutarupiah) dan diragukan iktikad baiknyadalam melunasi utang pajak.

PENCEGAHANSalah satu upaya yang dapat

dilakukan dalam rangka penagihan pajaksecara paksa menurut Undang-undangNomor 19 tahun 2000 adalahdilakukannya Pencegahan terhadapPenanggung Pajak. Ketentuan mengenai

Pencegahan ini diatur dalam pasal 29sampai dengan pasal 32.

Menurut ketentuan Pasal 29 UU No.19tahun 2000, Pencegahan hanya dapat

dilakukan terhadap Penanggung Pa-jak yang mempunyai hutang pajaksekurang-kurangnya Rp.100.000.000.(seratus juta rupiah) dan diragukan iktikadbaiknya dalam melunasi utang pajak.

Untuk melakukan Pencegahan ini,menurut ketentuan pasal 30 ayat 1 UUNo. 19 tahun 2000 , harus dilakukan de-ngan suatu Keputusan Menteri Keuangan.Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 11ayat 1 huruf b Undang-undang Nomor 9tahun 1992 tentang Keimigrasian yangmenyebutkan bahwa sepanjangmenyangkut urusan piutang negara Men-keu berwenang untuk meminta dilakukan

pencegahan.Jadi pada dasarnya dapat

disimpulkan, bahwa Undang-undang Nomor 19 tahun2000 merupakan pengaturanyang bersifat “Lex Specialis”,oleh karenanya merupakanpengecualian terhadap peng-aturan yang bersifat umum(Lex Generalis).

MASIH MENGHADAPIKENDALA

Banyak hal mempenga-ruhi sehingga peran jurusitaBea dan Cukai terkesan tidaknampak atau masih kurangeksistensinya. MenurutSidjabat, salah satu yangmenjadi faktor adalahkemampuan dari juru sitanyasendiri yang tidak terbangundikarenakan tidak adanyapelatihan dan bimbingan.

Jurusita, lanjut Sidjabat,merupakan pekerjaan yangsulit. Seringkali petugas inimemperoleh perlakuan kasardari pihak yang disita.Bentakan dan hardikan daripengacara pihak tersitamerupakan hal biasa yangsering dihadapi jurusita. Halini dapat dimaklumi, sebabpada dasarnya, tidak adapihak manapun yangmerelakan barangnya disita.

Peristiwa penyitaan bagihampir sebagian orang akanmenimbulkan dampakpsikologis, pertama pihak

tersita kehilangan harta, kemudian keduamereka kehilangan gengsi atau prestisius,maka itu sebisa mungkin mereka akanmeminta perlindungan dari pengadilan.

“Kondisi ini akan menimbulkankonsekuensi. Harusnya sejak awal kitasudah bisa membuat porsi-porsi yangbaik, bahwa di Kasi Perbendaharaanbersama Kasubsinya memiliki tim yangharus menguasai peraturan penagihanhingga penyitaan, sebab dari pengamatansaya tugas mereka akan selalu berbuntut

BEA CUKAI DAN PAJAK diberikan kewenangan melakukan penagihan denganmenggunakan surat paksa setelah terbit UU No.19 Tahun 1997

DO

K. W

BC

LAPORAN UTAMA

Page 12: Warta Bea Cukai Edisi 378

11WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

atau terbentur dengan tem-bok hukum,” kata Sidjabat.

“Banyak diantara jurusitakita tidak di back up olehpetugas yang berkaitan de-ngan hal-hal yang berkom-peten dengan masalahhukum, kondisi di lapanganpara jurusita bertemupengacara yang galak-galak,karena itu juru sita perlu di-back up!,” lanjut Sidjabat.

Dalam menangani kasuspenyitaan, menurut penilai-annya, para jurusita kurangmemiliki kemampuan teruta-ma pengalaman. Disampingitu, penguasaan pengetahu-an mereka tidak berkem-bang, jadi hanya awal-awalsaja. Mereka mendapat pe-ngetahuan yang setara se-jak awal dan tidak mengem-bangkan diri.

Ditegaskan Sidjabat,jurusita sering menemui ke-buntuan, apalagi jika kasuspenyitaan yang dihadapi me-rupakan perusahaan yangsolid yang menyewa timpengacara. Maka itu sekalilagi ditegaskan Sidjabat,juru sita harus dibantu olehpetugas yang mengertimengenai masalah hukum.

Bisa jadi, dari yang diamati Sidjabat,hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan.Namun dalam kondisi juru sita seperti saatini, ada beberapa petugas juru sita yangdinilainya bagus, dalam arti merekamengerti dan menguasai dasar hukumyang menjadi landasannya dalam bekerja.Namun beberapa jurusita yang dinilaimenguasai tugas di lapangan inikebanyakan tidak dapat bertahan lama disatu tempat dikarenakan promosi, bahkanseringkali ditempatnya yang baru inimereka ditugaskan di tempat yang tidakada kegiatan penyitaan.

STRUKTUR ORGANISASI PERLUDIPERJELAS LAGI

Sebenarnya DJBC telah memilikijurusita dari berbagai strata pendidikan.Tercatat ada sebanyak 150 tenaga jurusita dengan berbagai strata pendidikan.Mulai dari berpendidikan SMA,S1 dan S2yang tersebar di seluruh wilayah kerjaDJBC. Namun yang menjadi persoalandalam hal ini adalah struktur organisasibagi para jurusita terkesan belum jelas,siapa yang bertanggungjawab.

Perlu digaris bawahi, pentingnyadilakukan pembenahan organisasi, inidalam rangka menunjang kelancaranpelaksanaan prosedur penagihandengan cepat dalam batas waktu yangtepat dan didasari dengan administrasiyang tertib. Karena itu perlu wadahyang pas dalam tubuh organisasi DJBCagar pelaksanaannya tidak tumpangtindih atau bahkan terkesan saling

dilepas oleh masing-masing unit kerja.Perlahan tapi pasti, menurut Sidjabat,

ternyata kondisi ini sudah terjadi, sehinggaterkesan tidak jelas siapa yangbertanggung jawab. Dalam kesempatanrapat reorganisasi belum lama ini, iamengajukan kepada pimpinan mengenaipentingnya eksistensi jurusita ditempatkanpada salah satu struktur organisasi yangbaru. Dan diingatkannya, bahwa sejakadanya UU No. 19 Tahun 1997 DJBCsudah cukup banyak melakukanpenyitaan, tetapi masalahnya di KantorPusat sendiri tidak memiliki data tentanghasil penyitaan yang dilakukan olehjurusita Bea dan Cukai.

Tanpa bermaksud mendahului,menurut masukannya, jurusita lebih tepatberada di Seksi Penagihan Dit.Penerimaan dan Peraturan Kepabeanandan Cukai (PPKC). “Karena keberatanada di PPKC jadi jika ada penagihan jugadi sana, termasuk penagihan tertunda.Kalau pun ada yang lebih baik lagisilahkan dievaluasi, strukturnya sepertiapa, tugasnya apa, kalau ada di kantorpelayanan lantas siapa yang memberinasehat. Saya kira dalam struktur baru inisudah disampaikan.”

Mengenai keberadaan jurusita ditingkat wilayah, yang belum adastrukturnya, Sidjabat juga mengusulkan,setidaknya ada pihak untukmengkoordinasikan para jurusita yang adadi kantor pelayanan,sehingga parajurusita dapat berkonsultasi. Jika parajurusita tidak ada tempat untuk

berkonsultasi maka mereka tidak akandapat berkembang baik dibidang hukummaupun penguasaann tugas di lapangan.

“Selama ini dalam banyak hal merekaberkonsultasi ke saya, mereka lihat ohdulu Pak Sijabat banyak ngurusin jurusita,kalau di kantor pelayanan, juru sita ada diperbendaharaan, di kasubsi penagihan,kasubsi TU, kasubsi penerimaan,pokoknya ada kasubsinya. Maka itu perludilakukan penataan, bagaimanapun yangnamanya penagihan adalah hak negaraperlu dikelola. Prospek dan keberadaanjurusita sangat-sangat penting dan selamaini kami lihat mereka benturannya denganahli hukum,” demikian pendapatnya.

Untuk ke depan, Sidjabat menekankanperlunya peningkatan kemampuan jurusitadalam hal penguasaan peraturan.Menurutnya, latar belakang pendidikansarjana bukanlah jaminan segalanya,siapapun yang bekerja.

“Saya rasa akan bisa eksis kalau juru-sita menguasai peraturan, maka itu mere-ka harus dibekali kemampuannya melaluipenyuluhan dan penataran. Kemudianaktifitas di atas (pimpinan) , bagaimanaaktivitas yang di atas membimbing anakbuahnya. Sedangkan mengenai materi dipusdiklat saya rasa sudah cukup, materi-nya dibuat bersama dengan Pusdiklatketika saya jadi Kasubdit Penyuluhan dansaya telah buatkan semacam buku sakukecil untuk pedoman bagi para jurusita.Jadi yang paling penting adalahpenyuluhan pada mereka lebih ditingkat-kan lagi,” ungkap Sidjabat.

PERLU WADAH yang pas dalam tubuh organisasi DJBC agar pelaksanaan jurusita tidak tumpang tindih atau bahkanterkesan saling dilepas oleh masing-masing unit kerja.

DOK. WBC

ris

Page 13: Warta Bea Cukai Edisi 378

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

edung milik Induk KoperasiUnit Desa (Inkud) berlantaienam yang berlokasi di Jalan

Warung Buncit, Jakarta Selatan,pada 1 Desember 2005 lalu disitapihak Bea dan Cukai. Penyitaan inidilakukan setelah pihak Inkud tidakmembayar Bea Masuk impor berasasal Vietnam senilai Rp 28,5 miliar.

Sempat terjadi ketegangan dalampenyitaan ini. Pihak Inkud bersikerasbahwa kasus tersebut masih dalampenyelesaian pengadilan.Sebaliknya, jurusita Bea Cukai,Sugito mengatakan, penyitaan telahsah dilakukan dan sesuai undang-undang, yaitu UU No.10 Tahun 1995tentang Kepabeanan dan UU No.19Tahun 1997 tentang PPSP.(Sekarang UU N0.19 Tahun 2000)dan terdapat dua orang saksi.

Selain menyegel gedung, aparatbea cukai yang berkoordinasi denganBadan Pertanahan Nasional jugamengukur areal gedung untukkemudian hasilnya akan diserahkankepada badang lelang, sehinggaproses lelang bisa segeradilaksanakan.

Sementara, pihak Inkud melaluikuasa hukumnya menyatakanpenyitaan tidak berdasar karenabelum memiliki keputusan hukumtetap. Namun, pihak Inkud mengakuiadanya penyalahgunaan dokumenimpor beras oleh oknum anggotaInkud. Pengacara Inkud tetap tidakbisa menolak penyegelan kantor,meski sebelumnya sempat berdialogdengan aparat bea cukai.

Salah seorang pengacara Inkud

dari S Roy Renaing and Partnersmenjelaskan, penyegelan semestinyabelum bisa dilakukan karenakasusnya dalam proses hukum.Selain itu, Inkud sendiri bukanpemilik beras, tetapi PT Hexatama.Tetapi bagaimanapun, yang jelasdalam surat permohonan imporbarang, yang tertulis adalah Inkud.

Proses penyegelan yang dimulaipukul 10.30 akhirnya berjalan lancar.Sebelumnya petugas bea cukaihanya masuk ke lobi kantor danditerima petugas satpam, namunsetelah bertemu dengan timpengacara Inkud akhirnya prosespenyegelan bisa dilaksanakan.Sebelumnya, Pengadilan NegeriJakarta Utara juga telah memvonis2,5 tahun penjara kepada NurdinHalid sebagai Ketua Umum Inkud,terkait dengan kasus impor beras itu.Namun, Nurdin melakukan upayahukum banding.

Begitulah, sekelumit cerita saateksekusi penyitaan Gedung Inkudoleh jurusita Bea dan Cukai. AdalahSugito, satu dari sekian pegawai beacukai yang telah mengikuti diklatjurusita. Ia merupakan salah satujurusita dari yang tercatat 150 orangpegawai yang telah mendapat diklatjurusita yang dimiliki DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC).

Menjalani profesi sebagai jurusitaDJBC, Sugito lakoni ketika tahun2000 saat ia ditugaskan di KantorPelayanan Bea dan Cukai (KPBC)Tanjung Priok III. Sugito yang kinimenjadi Korlak Operasi di KPBCYogyakarta, mengaku, selama

menjalankan tugas sebagai jurusitadirasakan banyak pengalaman iahadapi. Dari pengalamannya menyitaaset perusahaan besar maupunkelas menengah, salah satucontohnya ketika menyita tagihandari Bulog mengenai impor gula pasiroleh PT. Goro, kemudian denganAsuransi Bumiputera Muda sebagaipenanggung jaminan customs bond.Kedua kasus itu berhasil dan keduapihak melunasi kewajibannya.

“Rata-rata tidak sampai dilakukanpenyitaan, sebab begitu kita segelmereka langsung membayarkekurangannya. Jadi begitu kitatempelkan segel lalu kita jelaskankesempatan diberikan dalam waktu 1x 24 jam bahkan diberikankesempatan satu hari lagi, jika tidakresponsif terhadap penyitaan makaakan ditindaklanjuti denganpenyitaan,” kata Sugito memulaiceritanya.

“Biasanya dengan sedikitancaman dan gertakan, mereka buru-buru mengurus ke kantor kita danmembayar kekurangannya. Apakahnantinya mereka bayar secaraangsur atau tunai tetapi kebanyakanmembayar dengan angsur,” tambahSugito.

Untuk sita barang bergerak seper-ti kendaraan, hingga kini memangbelum pernah ia temui, karena seba-gian besar yang disita adalah ge-dung, sepanjang gedung itu diyakinimenjadi milik penanggung bea dancukai. Seperti aset gedung milik Go-ro, atau Asuransi Bumiputera Muda.

Intimidasi yang dialami jurusita

BEA DAN CUKAIJURUSITA

LAPORAN UTAMA

PERLU PERHATIANLebih ProporsionalDengan keterbatasan fasilitas dan dana, jurusita terkesan masih dianggap berperankecil, padahal dalam tugas mengamankan penerimaan negara, mereka banyakbersentuhan dengan tantangan-tantangan. Tekanan mental maupun fisik tak jarangmereka temui saat melakukan eksekusi penyitaan.

G

Page 14: Warta Bea Cukai Edisi 378

13WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

menurut Sugito, justru biasanyabukan pada saat eksekusi penyitaan,melainkan pada saat menyampaikanSurat Paksa (SP). Itu ia maklumi,karena yang jelas pihak manapuntidak akan menerima atau rela jikaasetnya disita. Kedatangan jurusitasaat mengantarkan SP biasanyatidak diterima dengan baik bahkanbanyak menghadapi gertakan. Padasaat menerima SP pun, pihak tersitasudah menyampaikan berbagaiargumentasi sehingga jurusitadiancam, minimal ancaman secaramental.

Namun prinsip Sugito,menghadapi hal itu, janganlahkekerasan di lawan dengankekerasan. Ia biasanya denganlemah lembut memberikanpenjelasan bahwa jurusita adalahabdi negara yang dilindungi UU. Jikamereka ingin mengadakanperlawanan Sugito mempersilahkanmereka melakukan perlawanandengan UU atau hukum juga.

“Negara kita adalah negarahukum, yang perlu anda ketahuibahwa saya ke sini menjalankantugas negara, jadi kalau saudaramenghalangi-halangi tugas saya,saudara sendiri berhadapan denganUU. Jadi setelah kita berikanpenjelasan begitu merekakebanyakan mengerti, kalaukekerasan secara fisik belum pernahsaya alami, tetapi secara non fisikminimal kata-kata yang begitu kasardan keras, jadi yang kita hadapipenyiksaan mental,” begitu Sugitomenirukan ucapannya saat beraduargumentasi.

“Jika ada masalah selama ini kitabelum pernah di-back up dari kantorpusat, tetapi untuk yang terakhirkemarin masalah Inkud, kita di-backup secara full dari Kanwil, unsur P2dari Kantor Pelayanan dan pihakKepolisian. Sedangkan dari KantorPusat memberikan dukungan moralsecara penuh,” ujarnya.

ALUR PROSES PENYITAANSementara itu menurut Kasubbag

Kelembagaan Kantor Pusat DJBC,Indra Kusuma, jurusita Bea Cukaibekerja dengan dasar hukum UUNo.19 Tahun 2000 tentangPenagihan dengan Surat Paksa, PPNo.3 Tahun 1998 tentang Tata CaraPenyitaan Dalam Rangka PenagihanDengan Surat Paksa. Kep MenkeuNo.147/KMK.04/1998 tentangPenunjukkan Pejabat untukPenagihan Pajak Pusat, Tata Caradan Jadwal Waktu Penagihan,sebagaimana telah diubah denganKep Menkeu N0.21/KMK.01/1999,Kep DJBC No. Kep-06/BC/1999tentang Petunjuk PelaksanaanPenagihan Piutang Bea Masuk,Cukai, Denda Administrasi, Bunga

dan Pajak Dalam Rangka Impor.Dalam hal ini jurusita diangkat

dan diberhentikan oleh pejabat(Kepala Kantor Pelayanan). Tugasjurusita adalah sebagai pelaksanantindakan penagihan bea masuk dancukai yang meliputi penagihanseketika dan sekaliguspemberitahuan surat paksa danpenyitaan.

Kapasitas Kasi Perbendaharaan,ujar Indra yang juga mantan KasiPerbendaharaan KPBC Tanjung PriokIII, adalah sebagai pejabat yangmengelola administrasi penagihan,mulai dari SPKPBM (SuratPemberitahuan KekuranganPembayaran Bea Masuk),suratteguran sampai dengan surat paksa,

mengkoordinasikan kepada jurusitauntuk melaksanakan penagihandengan surat paksa dan memantaupenyelesaiannya mulai daripenyampaian surat paksa, penyitaansampai dengan tahap pelelangan.

Dalam proses penyitaan,kapasitas seksi perbendaharaantetap sebagai Kasi Perbendaharaan,namun dalam hal jurusita mendapatkendala ( seperti kasus Inkud) jurusita meminta Kasi Perbendaharaanatau Korlak Penagihan untuk mem-back up pelaksanaan sita danmenjadi saksi (tertuang dalam BeritaAcara Sita/BAS).

Menurut Indra, ada beberapaproses yang harus dilalui sebelumdilakukannya penyitaan. Berikut iniproses atau prosedur sebelumdilakukannya penyitaan:1. Menyiapkan surat paksa dan

surat tugas2. penyampaian surat paksa kepada

penanggung bea cukai3. apabila lewat waktu 24 jam

setelah tanggal pemberitahuansurat paksa, belum juga melunasiutang pajaknya, maka penyitaandapat dilaksanakan denganmenerbitkan SPMP (SuratPerintah Melakukan Penyitaan)(mekanisme pelaksanaan sesuaiKep.06/BC/1999 lampiran IV danseterusnya).(Lihat Bagan).

Indra mengemukakan, arti pentingkeberadaan Jurusita Bea dan Cukaiadalah memberikan kepastian hukumatas tagihan pajak, kesadaranmasyarakat untuk mematuhikewajiban dan optimalisasipenerimaan negara dari sisipenagihan. Sedangkan kendalasering terjadi apabila penanggungpajak tidak kooperatif menghadapijurusita dan menghalangi ataumenolak penyitaan.

“Penunjukan jurusita, dipilih yangbenar-benar menguasai atau mampudan berwibawa dihadapanpenanggung bea cukai, karenakemungkinan yang dihadapi adalahkuasa hukum dari penanggung beadan cukai,” ujarnya.

Menurutnya, jurusita bea cukaimemang harus berlatar belakangteknis kebeacukaian dan seharusnyadibekali juga dengan pengetahuanhukum atau setidak-tidaknyamengerti tentang hukum yangberkaitan dengan penyitaan. Upgrad-ing atau penyegaran jurusitadiperlukan mengingat selama inijarang atau tidak pernahdilaksanakan. Apabila diadakanpenyegaran masalah pengetahuanhukum tersebut harus dimasukkandalam kurikulum. Sedangkan penda-patnya tentang materi yang diberikanpusdiklat dirasa sudah cukup.

INDRA KUSUMA. Upgrading atau penyegaranjurusita diperlukan mengingat selama ini jarangatau tidak pernah dilaksanakan.

SUGITO. Baru mengantarkan SP saja biasanyatidak diterima dengan baik bahkan banyakmenghadapi gertakan.

WBC/RIS

DOK. PRIBADI

Page 15: Warta Bea Cukai Edisi 378

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Demikian juga menurut Sugito,materi dari pusdiklat dinilainya sudahcukup, namun perlu lagi dilakukanpelatihan dan pengembangan untukjuru sita. Pengembangan di sinidalam arti untuk kesiapan mentalnya.

MINIM INTENSIFDalam menjalankan tugas, setidak-

tidaknya Sugito dan sesama rekanjurusita mengerti apa yang menjadidasar tugasnya. Jadi ia berkeyakinan,dengan UU yang yang dimiliki,membuat jurusita kuat, karena didasariUU dan sepanjang mengetahui isi UUtersebut rasanya tidak ada masalah.

Namun, berbicara tentang resikopekerjaan yang dihadapi dengantunjangan kesejahteraan yangdiberikan kepada para jurusita, diakuiSugito, masih nol, sebab reward(penghargaan) tidak pernah adamereka terima. Sesuai aturan dalammenyampaikan SP diberikan uangtransport sebesar Rp. 25 ribu untuksatu SP, lantas transport untukeksekusi penyitaan sebesar Rp. 75ribu.

“Dalam prakteknya, seandainyadalam 1 bulan mengirimkan 1 sampai5 SP apakah bisa diminta sebesaritu, rasanya sulit sekali. Jadi saya

pikir lebih banyak mengeluarkanbiaya mengurusnya dibandingkantunjangan yang kita terima. Itu yangmungkin perlu dipikirkan olehpimpinan kita,” ungkap Sugito.

Ia mempertanyakan, apakah tidaksebaiknya jurusita nantinya menjadifungsional sehingga mendapattunjangan dan lain-lainnya. Iturasanya perlu dipikirkan. Karena daripengalaman yang Sugito alami,antara tugas dengan tunjangandikatakan tidak ada sama sekali,bahkan fasilitas yang diterima pundari kantor pelayanan tempat jurusitabertugas hampir tidak pernah

diperhatikan.Sugito

mencontohkan, saatmenjalankan tugas,jurusita menyampaikanSP sampai ke sekitarJabotabek bisadikatakan menggunakankendaraan bermotormilik pribadi. “Itusebetulnya tidak bisakita bayangkan,bagaimana resikomental dan fisik yangkita hadapi saat dihardikoleh pihak yang tersita,mereka marah-marahdan bentak-bentak kita,belum lagi resikomenanggung biayasendiri. Apakah itu tugasyang akan terus kitarasakan ? Namunmeski tidak adanyajaminan keamanan,finansial bahkan fasilitasjuga tidak ada, tetapibagi saya tugasmerupakan amanah jadiapapun akan sayalakukan semampusaya,” tegasnya.

Dengan kondisiseperti ini, Sugitomelihat ada keenggananmenjalankan tugas daribeberapa jurusitakarena unsur pimpinansendiri kurangmemperhatikankeberadaan jurusita,padahal tugasnya cukupberat. Sugito,ungkapkan ini, karenamemangbagaiamanapun juru sitaadalah upaya terakhirinstansi DJBC untukmenagih tunggakan tadi.

“Dengan aset sitayang sangat tingginilainya, misalnya kasusGoro, kita berhasilamankan keuangannegara sekitar Rp. 3milyar, asuransi

BAGAN/ALUR PENYITAANJURU SITA

Pelelangan

S u r a tP a k s a

PenyampaianSurat Paksa

Apabila 2 X 24 JamBelum dilunasi

Surat PerintahMelaksanakan

Penyitaan(SPMP)

Apabila 14 harisejak tanggal SPMPBelum juga dilunasi

LaporanPelaksanaanSurat Paksa

Kasi PerbendaharanKepada Kepala KPBC

Juru sita dan2 orang saksi

Berita AcaraSita

t

t

t

tt

LAPORAN UTAMA

Page 16: Warta Bea Cukai Edisi 378

15WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

SAAT PENANDANGATANGANAN Berita Acara Sita Gedung Inkud oleh juru sita dan dua orang saksi.

Bumiputera Muda pun juga mencapaiangka milyaran rupiah , jadikayaknya tidak seimbang antaraperhatian pimpinan kita dengantugas yang dilaksanakan jurusitakita,” kata Sugito.

Kepada pimpinan di DJBC, Sugitomenyampaikan harapannya.Sebaiknya, ada bagian yangmembina para jurusita, apakah itudilakukan Kantor Pelayaan, Kanwilatau Kantor Pusat. Dalam hal inijurusita tidak menuntut hal yangberlebihan, tetapi berilah perhatianyang proposional (seimbang).Pembinaan sebaiknya tidak saja diKantor Pelayanan, tetapi jugasampai ke Kanwil dan Kantor Pusat,karena memang tugas para jurusitacukup berat. Selain resiko, perannyajuga ada, yaitu mengamankanpenerimaan Negara.

“Untuk rekan-rekan, ke depanmemang mestinya harus dipikirkanbegitu, sehingga mereka antusiasmenjadi juru sita, kami juga usulkansupaya nantinya jurusita harus terdiridari tenaga muda, karena mental danfisik juga diperlukan, maka itutenaga-tenaga muda harus direkrut.Jangan seperti sekarang, jurusita

yang dimiliki bea cukai sudah sepuh-sepuh semua,” kata Sugito yangberpedoman setiap menjalankantugas yang terpenting adalah optimisbahwa tugas bisa diselesaikan,masalah berhasil atau gagal ituurusan nanti.

Perlu diketahui, saat ini terdapat150 pegawai DJBC yang telahdididik menjadi jurusita danotomatis mereka juga menjadiJurusita Bea dan Cukai. ParaJurusita ini terdiri dari berbagai stratakepangkatan. Mulai dari pagkat/golongan IV/b (1 orang), IV/a (2orang), III/d (9 orang), III/c (32orang), III/b (34 orang), III/a (24orang), II/d (30 orang) dan II/c (19orang). Yang tersebar di wilayahkerja DJBC seluruh Indonesia, mulaidari wilayah Jawa, Sumatera, Bali,Kalimantan, Sulawesi. Antara Lain;Kantor Pusat Jakarta, Surabaya,Pontianak, Dumai, Menado,Gorontalo, Nangroe Aceh Darusalamdan lainnya.

Memang benar kenyataan yangdisampaikan Sugito, saat ini petugasjurusita yang paling muda yangdimiliki DJBC berasal dari angkatan1980-an. Sedangkan sebagian besar

adalah angkatan 1978 yang hampirpensiun, termasuk Sugito. “Okelahada yang sudah tua karena bisamengendalikan yang muda dan daripengalaman lebih banyak, tetapiyang muda harus lebih banyak palingtidak 70-30 atau 60-40, jadi lebihbanyak yang muda,” begitumasukannya.

Indra Kusuma, menguatkan halitu. Menurutnya, jurusita yang adamerupakan pegawai lama yangkebanyakan sudah berusia lanjut,seperti Sugito yang saat ini berusia55 tahun. Untuk menggantikanjurusita-jurusita tersebut, regenerasidiperlukan dengan cara merekrutjurusita baru dengan mengadakandiklat. Kriteria apabila diklat jurusitadiadakan, lanjutnya, diusulkanmerekrut dari pegawai yang masihmuda dengan latar pendidikanminimal D3 atau S1 dengan tujuanuntuk mengantisipasi kendala yangtadi disebutkan. SepengetahuanIndra, di Tanjung priok, jurusita rata-rata berlatar belakang pendidikanformal SMA/ diklat DPT II.Sedangkan tentang materi yangdiberikan pusdiklat Bea dan Cukaidinilainya sudah cukup. ris

DOK. PRIBADI

Page 17: Warta Bea Cukai Edisi 378

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

alam kenyataannya, banyak sekalipiutang negara bermasalah ataumacet dan harus diurus karena

merupakan harta negara. Salah satu caramengatasi masalah tersebut adalahdengan melakukan penyitaan pajakdengan surat paksa. Setelah eksekusipenyitaan terhadap obyek sita selesaidilaksanakan, langkah selanjutnya adalahmelakukan lelang dari obyek sita tersebut,sehingga nilai dari hasil lelang tersebutdigunakan untuk menyelesaikanpiutangnya pada negara.

Sedangkan yang dimaksud denganlelang adalah penjualan barang di mukaumum yang dipimpin oleh pejabat lelangdengan cara penawaran harga secaraterbuka/ lisan dan atau tertutup/tertulisyang didahului dengan pengumumanlelang. Karena itu rencana lelang padaprinsipnya harus lebih dahulu diumumkankepada masyarakat.

Menurut, Syarifuddin HalomoanGurning, Kasubdit Peraturan & BantuanHukum, Direktorat Informasi & Hukum,Direktorat Jenderal Piutang dan LelangNegara (DJPLN), Departemen KeuanganRI, dilihat dari fungsinya, lelang adalahinstitusi pasar yang mempertemukanpenjual dan pembeli pada saat dantempat tertentu dengan carapembentukan harga yang kompetitif.

Secara umum, tugas dan fungsiDJPLN adalah melaksanakan sebagiandari tugas Menteri Keuangan dalampengurusan piutang dan lelang. Untukmasa yang akan datang tugasnya akanditambahkan dengan pengelolaankekayaan Negara (barang atau harta miliknegara), termasuk di daerah. “Itu yangakan datang, jadi lebih kepada fungsiMenkeu sebagai bendahara umum. Kalausaat ini kita memang masih dianggapsebagai eksekutor, dan kurang terkaitdengan tugas Kementerian Keuangan,”demikian Syarifuddin.

Lebih lanjut mengenai lelang, selainmemberikan rasa adil karena lelangbersifat terbuka (transparan) dan obyektif,kebaikan lain dilakukannya lelang adalah,aman, karena disaksikan pimpinan, dandilaksanakan oleh Pejabat Lelang selakuPejabat Umum yang diangkat olehPemerintah yang bersifat independen.

Selain itu cepat dan efisien, karena lelangdidahului dengan pengumuman lelangsehingga peserta dapat berkumpul padasaat hari lelang dan pembayarannya tunai.

Melalui lelang, harga yang ditawarkanpun merupakan harga wajar karenamenggunakan hukum penawaran yangbersifat kompetitif dan transparan. Disam-ping itu adanya kepastian hukum, karenadilaksanakan oleh Pejabat Lelang dan di-buat Risalah Lelang sebagai akte otentik.

Dalam hal ini Pejabat Lelang (PL)adalah jabatan fungsional selaku pejabatumum yang melayani masyarakat untukmemimpin dan menyelenggarakan lelang.PL diangkat oleh Menteri Keuangan.Sebelum memangku jabatannya, seorangPL harus terlebih dahulu mengangkatsumpah.

PL memimpin atau menyaksikansekaligus menjadi semacam hakim yangmenentukan seorang peserta lelangmenjadi pemenang dalam pelaksanaanlelang. Disamping itu, PL juga membuatakte otentik sebagai bukti pelaksanaanlelang yang disebut Risalah Lelang.Dengan demikian PL tidak hanya menyak-sikan tetapi justru dapat menyelenggara-

kan penjualan itu sendiri dan juga membu-at akte otentik.

Dalam hal ini ada dua Jenis PejabatLelang:l Pejabat Lelang Kelas I (PL Kelas I)

adalah PL yang merupakan pegawaiorganik Kantor Lelang Negara (KLN),DJPLN yang memberikan pelayananlelang di tingkat Propinsi.

l Pejabat Lelang Kelas II (PL Kelas II)ialah Pejabat yang ditunjuk khususuntuk melayani lelang di DaerahTingkat II/Kabupaten tertentu

Terjadinya proses urusan piutang/lelang, karena penyerah piutang dalam halini kreditur yang merupakan instansipemerintah badan negara baik tingkatpusat maupun tingkat daerah termasukpemerintah daerah dan badan usahayang jumlah saham atau modalnya dimilikibadan usaha milik negara/daerah sesuaiperaturan perundangan yang berlaku danwajib, menyerahkan pengurusan piutangmacetnya kepada DJPLN.

Dalam hal ini yang menjadi hakpenyerah piutang adalah; Menerima hasilpengurusan piutang negara., menarikpengurusan piutang negara dalam rangkapenyehatan usaha dan menyampaikanusul pencairan barang jaminan baik penju-alan melalui lelang maupun non lelang.

Sedangkan yang menjadi kewajibanpenyerah piutang adalah; menyerahkanpengurusan piutang macet kepadaDJPLN, menyerahkan dokumen asli piu-tang negara dan barang jaminannya,bersedia memberikan penjelasan/exposejika diminta, bersedia membuat surat per-mintaan roya atas pembebanan hak tang-gungan, bekerja sama dengan DJPLNdalam pengurusan piutang negara.

PROSES LELANGLelang yang biasa dilakukan oleh

KP2LN (Kantor Pelayanan Piutang danLelang Negara) Direktorat JenderalPiutang dan Lelang Negara (DJPLN)merupakan obyek sita yang berasal dariinstansi pemerintah dan BUMN (BadanUsaha Milik Negara). Jenis-jenis piutangnegara dapat dibedakan menjadi duamacam yaitu ; pertama, Piutang NegaraPerbankan, yaitu kredit macet bank-bank

Penyelesaian PiutangMelalui LelangPiutang Negara adalah sejumlah uang yang wajib dibayar kepada negara ataubadan-badan, baik secara langsung maupun tidak langsung dikuasai negara, berdasarkansuatu perjanjian, peraturan atau sebab apapun.

SYARIFUDDIN HALOMOAN GURNING. Disampinglelang, DJPLN juga melakukan upaya pencegahan,upaya paksa badan dan pemblokiran rekening.

DWBC/ZAP

LAPORAN UTAMA

Page 18: Warta Bea Cukai Edisi 378

17WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

pemerintah. Seperti bank TabunganNegara (BTN), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, bank Rakyat Indone-sia (BRI). Kedua, Piutang Negara NonPerbankan, berupa tagihan dari lembagaatau instansi atau badan pemerintahselain bank seperti tagihan macet Telkom,PLN, tuntutan ganti rugi, dan lain-lain.

Lebih lanjut disampaikan Syarifuddin,proses yang dijalani pada saat akandilakukan pelelangan melalui beberapalangkah. Langkah itu antara lain; serahterima dan memberikan tanda buktiterima, meneliti dokumen untukmengetahui kelengkapannya. Jika sudahdinyatakan lengkap lalu dibuatlah suratresmi SP3N (Surat PenerimaanPengurusan Piutang Negara), yang dibuatKetua Panitia Urusan Piutang Negara(PUPN) cabang, kemudian ditelitinyauntuk memastikan besarnya piutangnegara untuk selanjutnya memanggilpenanggung hutang (debitur).

Penanggung hutang (debitur) adalahbadan usaha atau pribadi yang memilikihutang kepada negara melalui instansipemerintah baik di tingkat pusat maupundaerah termasuk pemerintah daerah danbadan usaha yang jumlah saham ataumodalnya dimiliki badan usaha milik ne-gara/daerah sesuai peraturan perundang-an yang berlaku dan wajib menyerahkanpengurusan piutang macetnya kepadaDJPLN.

Dalam hal ini yang menjadi hakpenanggung hutang antara lain:Menerima dokumen barang jaminansetelah hutangnya dinyatakan selesai/lunas, menarik pengurusan piutang

negara dalam rangka penyehatan usaha.Dan menyampaikan usul pencairanbarang jaminan baik penjualan melaluilelang maupun non lelang.

Sedangkan yang menjadi kewajibanpenanggung hutang antara lain ;menyerahkan pengurusan piutang macet

kepada DJPLN , menyerahkan dokumenasli piutang negara dan barang jaminan-nya, bersedia memberikan penjelasan/expose jika diminta, bersedia membuatsurat permintaan roya (surat tanda lunas)atas pembebanan hak tanggungan danbekerja sama dengan DJPLN dalampengurusan piutang negara.

“Kita tidak bisa langsung upaya lelang,karena upaya lelang bagi kami adalahupaya terakhir, upaya pertama kita usaha-kan dia bayar dari kemampuan usahanyadulu, yaitu dalam Pernyataan Bersama(PB) tadi, itu diharapkan dari upaya dia diluar lelang, jadi dari kemampuan diamembayar. Tetapi kalau itu tidak tercapaikatakanlah dia menghindar sehingga tidakterjadi pembuatan PB, kita tetapkansendiri penetapan jumlah piutang negaraatau dia datang bikin PB, jika tidakdipenuhi sesuai dengan jadwal yangdisepakati, kita berikan peringatan PB laludibuatlah surat paksa, yang ditindaklanjutidengan surat lelang, jadi lelang itu upayaterakhir,” jelas Syarifuddin.

Sebenarnya upaya hukum untukeksekusi diajukan oleh pemenang perkaradengan mengajukan permohonan kembalisupaya debitur atau pihak yang kalahmemenuhi kewajibannya membayarhutang yang merupakan kewajibannya.Jika debitur tidak bisa membayar hutangatau kewajibannya maka harta kekayaan-nya disita untuk membayar hutang.

“Jadi menurut saya, disiplin itu harusditanamkan, jangan sampai punya hutangtidak mau bayar, sudah jelas hartanyamau disita masih mau menggugat lagi.Alasannya 1001 macam, tidak ijinlah, har-ganya terlalu rendah, padahal kita meng-gunakan harga limit menurut penilaianyang dipakai secara umum. Dalam pengu-rusan piutang negara yang menentukanharga adalah ketua panitia, dalam hal iniketua panitia cabang yang tersebar diseluruh Indonesia, setelah sebelumnyadilakukan penilaian berdasarkan standar,”ujarnya.

PESERTA LELANGBarang-barang yang dijual secara

lelang di DJPLN/KP2LN berasal daripemohon lelang. Pemohon ini dapatberstatus pemilik barang, pemilik barangyang dikuasakan atau yang karena UUdiberi wewenang untuk menjual barangyang bersangkutan. Contoh pemohonlelang seperti PUPN, Direktorat JenderalPajak, Pengadilan, Kedutaan Besar Ne-gara Sahabat, Perorangan dan lain-lain.

Sedangkan yang boleh menjadipeserta atau pembeli lelang adalahPerorangan maupun Badan Usaha dapatmenjadi peserta/pembeli lelang, kecualiyang nyata-nyata dilarang oleh peraturanyang berlaku seperti : Hakim, Jaksa,Panitera, Advokat, Pengacara, Pejabatlelang, Juru Sita, dan Notaris, yangsedang menangani pokok perkara yangbarangnya akan dilelang. Barang yangdapat dilelang berupa ;l Barang bergerak seperti kendaraan

SIAPA SAJA diperbolehkan mengikuti lelang, karena sifatnya umum, sepanjang peserta melakukan penyetoran.

DISAMPING LELANG, DJPLN juga melakukanupaya pencegahan, yang merupakan kewenangandari Menkeu di delegasikan kepada DJPLN khususuntuk piutang Negara. Di samping itu juga adaupaya paksa badan dan pemblokiran rekening.

DOK. WBC

FOTO : ISTIMEWA

Page 19: Warta Bea Cukai Edisi 378

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

(mobil,motor, kapal bobot kurang dari20 ton), barang inventaris (stok bahanbaku, perabot kantor, perabot rumahtangga, barang antik, perhiasan danhasil seni), Elektronik (TV, Kulkas,Pompa air listrik, tape, komputer dsb);

l Barang tidak bergerak sepertiTanah (tanah perumahan, pabrik,hotel/apartemen dsb.), Kapaldengan bobot diatas 20 ton (kapalpenumpang, kapal pesiar, kapalferry, kapal keruk, kapal tanker,dsb.).

“Yang agak repot itu lelang kapal laut.Bisa saja pada saat penyitaan kapalnyasedang jalan, tetapi teknisnya melaporkanpenyitaan itu kepada syahbandar, kitatinggal menunggu waktunya kapan kapalitu kembali ke rutenya, sebab kapal lautmemiliki rute yang tetap. Apalagi jika kapalitu sudah tidak operasi bisa saja langsungkita lelang, tapi kesulitannya jika kapalsedang jalan,” ujarnya.

Kesulitan lain, ketika menyita bahanbaku. Dari Pengalaman Syarifuddin, ba-han baku pada saat disita dicatat semuajumlah barangnya. Namun pada saatlelang, barangnya sudah tidak ada atausudah sebagian berkurang, sebagianbesar yang jumlahnya berkurang, biasa-nya dalam karung-karung. Demikian jugauntuk barang yang dititipkan di pelabuhan,biasanya kolinya sudah tidak sesuaidengan penyitaan.

Namun pada saat lelang harusdiperiksa ulang ditafsir dan dilelangapa adanya setelah sebelumnyapembeli diminta untuk melihat dandijelaskan kepada peminat lelang,mengenai jumlah barang dan keadaanbarang. Dalam hal ini pembelimenanggung semua biaya yang di-perlukan dalam pembelian barangtersebut.

Dalam melaksanakan lelang,DJPLN mengenakan tarif Bea Lelangyang besarnya bervariatif, sepertitercantum sebagai berikut :

JENIS BARANG B E A L E L A N G Uang MiskinPenjual Pembeli Ditahan

Barang bergerak 3% 9% 1,5% 0,7%Barang tidak bergerak 1,5% 4,5% 0,375% 0,4%Kayu jati 1,5% 3% 1,5% 0,7%

KETERANGAN :1. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari pokok lelang.2. Uang Miskin hanya dikenakan kepada pemenang lelang.3. Lelang ditahan apabila penawaran tertinggi belum mencapai harga limit yang

dikehendaki penjual.4. Lelang barang-barang milik negara, dibebaskan dari pemungutan Bea Lelang

Penjual, Bea Penahanan Lelang, dan Bea Pembatalan Lelang.5. Yang dimaksud dengan Bea Lelang Ditahan adalah Bea Lelang yang dikenakan

kepada pemohon lelang apabila meskipun ada penawar tetapi tidak maumelepaskan barang yang dilelang karena barang belum sesuai/dalam mencapaiharga limit.

6. Khusus untuk lelang kayu jati (lelang besar) dari tangan pertama (Perum Perhutani),Bea Lelang dipungut dengan tarif khusus, sedangkan untuk jenis kayu lainnya BeaLelang dipungut sesuai ketentuan untuk barang bergerak. Demikian juga untuk kayuyang bukan dari Perhutani.

Informasi mengenai barang yang akandilelang oleh KP2LN dapat dicari antaralain melalui ; Surat kabar atau harian yangterbit didaerah dimana KP2LN berada,pengumuman barang yang akan dilelangdi papan pengumuman KP2LN,menanyakan ke kantor-kantor sepertiKantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC),Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Bagi peminat lelang, disarankan untukmemperhatikan tips sebagai berikut:l Peminat disarankan untuk lebih

dahulu melihat barang-barang yangakan dilelang.

l Setelah melihat barang, peminat dapatmenghubungi KP2LN atau Kantorpemohon Lelang untuk menanyakansyarat-syarat lelang dari debitor .

l Peminat dapat menanyakan lebihlanjut mengenai dokumen/barang dsbmelalui KP2LN atau Kantor pemohonlelang.

Dengan informasi-informasi itu, diha-rapkan peminat sudah dapat memperhi-tungkan harga atas barang tersebut yang

akan digunakan untuk menawar barangyang akan dilelang.

Siapa saja, lanjut Syarifuddin, bolehmengikuti lelang, karena sifatnya umum,sepanjang peserta melakukan penyetor-an. Tetapi ada juga lelang yang tidak bisadikategorikan lelang karena bersinggung-an dengan peraturan lain, misalnya lelangkayu jati, atau lelang gula. Jika lelanggula, pesertanya sudah ditentukan dariDepartemen Perdagangan, tujuannyauntuk mengamankan kebijakanpemerintah, sebab dalam jual beli gulaada kuotanya, supaya gula tidak banjir dipasaran, jadi mengamankan pasar danmelindungi petani gula.

Biasanya ada 7 peserta dan salahsatunya Bulog. Begitu juga dengan lelangdari hasil kayu ilegal (illegal logging) hasiltangkapan Bea dan Cukai yang biasanyapesertanya harus dari anggota yangterdaftar.

PENCEGAHANDisamping lelang, DJPLN juga mela-

kukan upaya pencegahan. Upayapencegahan ini merupakan kewenangandari Menteri Keuangan yangdidelegasikan kepada DJPLN khususuntuk piutang negara. Di samping itu jugaada upaya paksa badan dan pemblokiranrekening. Rekening itu disita untukditransfer ke rekening bendaharawanDJPLN. Untuk menghindari adanyagesekan antara tugas DJPLN dengan UUBank Indonesia (Kerahasiaan Bank),maka sebelum dilaksanakan upaya blokirharus meminta ijin terlebih dulu kepadaDirektur Bank Indonesia.

Lebih lanjut mengenai pencegahan,terhadap penanggung hutang ataupenjamin hutang dapat dicegah untukberpergian ke luar negeri. Pencegahantersebut dilakukan dalam hal penanggunghutang atau penjamin hutang tidakmemperlihatkan atau diragukan itikadbaiknya untuk memenuhi kewajibannya.

Dalam hal ini jangka waktu penyele-saian hutang juga ditetapkan oleh DJPLNdimana jangka waktu penyelesaianhutang yang harus diselesaikan penang-gung hutang/penjamin hutang paling lama12 (dua belas) bulan.

Sedangkan untuk penyelesaianhutang yang dilakukan secara angsuran,seluruh pembayaran angsuran, pelunasandan penarikan berkas kasus piutangditujukan ke Rekening KP2LN di SeluruhIndonesia pada Bank yang ditunjuk.

Dalam melaksanakan tugasnya,DJPLN mengenakan tarif BiayaAdministrasi (Biad) atas setiap berkaspengurusan piutang negara. Besarnyabervariatif, seperti sebagai berikut: 1persen dari hutang jika dilunasi kurangdari 3 bulan sejak dikeluarkan SuratPenerimaan Pengurusan Piutang Negara(SP3N), 2,5 persen dari sisa hutang jikapengurusan piutang negara tersebutditarik kembali oleh penyerah piutang, 10persen dari jumlah hutang jika lebih dari 3bulan sejak dikeluarkan SP3N.

KAPAL DENGAN BOBOT DIATAS 20 TON, ( ( ( ( (kapalpenumpang, kapal pesiar, kapal ferry, kapal keruk,kapal tanker, dsb.) merupakan salah satu barangtidak bergerak yang dapat dilelang.

FOTO : ISTIMEWA

LAPORAN UTAMA

ris

Page 20: Warta Bea Cukai Edisi 378

11WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

NASIONAL

ada 27 April 2006, bertempat diruang Graha Sawala, Gedung Uta-ma, Departemen Keuangan (Dep-

keu), Jakarta Pusat, diselenggarakan aca-ra pelantikan Direktur Jenderal Bea danCukai, Direktur Jenderal Pajak dan KepalaBapepam yang baru oleh Menteri Keuang-an Sri Mulyani. Acara pelantikan tersebutjuga diikuti dengan serah terima jabatandari pejabat lama pada pejabat baru.

Berdasarkan Keputusan Presiden RINo. 45/M/2006, tanggal 20 April 2006,Presiden RI memberhentikan denganhormat dari jabatannya masing-masing,Hadi Purnomo sebagai Dirjen PajakDepkeu, Eddy Abdurrachman sebagaiDirjen Bea dan Cukai Depkeu, DarminNasution sebagai Ketua Badan PengawasPasar Modal Depkeu.

Berdasarkan Kepres itu pula,Presiden RI mengangkat Darmin Nasutionsebagai Dirjen Pajak Depkeu, Anwar

Supriyadi sebagai Dirjen Bea dan CukaiDepkeu, serta Ahmad Fuad Rachmanysebagai Ketua Bapepam dan LembagaKeuangan Depkeu. Keputusan tersebutmulai berlaku sejak saat pelantikan.

Acara yang berlangsung cukup hikmattersebut dimulai pukul 10.00 WIB dandihadiri oleh beberapa anggota DPR-RI,mantan Menkeu Marie Muhammad,pejabat eselon II dilingkungan Departe-men Keuangan RI dan para undangan.

Sebelum acara pelantikan dimulai,kepada pers Eddy Abdurachman menga-takan, hingga saat ini ia belum mengeta-hui dimana dirinya selanjutnya akanbertugas. Namun yang jelas, sebagai PNSia siap melaksanakan perintah dimanapunia ditugaskan. “Namun saya harapkanyang sesuai dengan kemampuan dankapasitas saya,” imbuhnya.

Saat dicegat WBC saat inginmemasuki ruang Graha Sawala, Direktur

Cukai, Frans Rupang mengatakan tidakada masalah jika institusi Bea dan Cukaidipimpin oleh orang yang bukan berasaldari karir Bea dan Cukai. Dirinya mengakusiap untuk bekerja siapapun pimpinannya.

Senada dengan Frans, DirekturKepabeanan Internasional, Kamil Sjoeibmengatakan pada WBC, bahwa tidak adamasalah jika institusi Bea dan Cukaidipimpin Anwar Supriyadi. Menurutnya,Anwar merupakan orang yang berpenga-laman untuk memimpin. “Sehingga kitatinggal mendukung dan berharap semuahal yang baik dapat dilakukan,” katanya.

Tak jauh berbeda dengan Kamil,Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai,Jodi Koesmendro mengatakan, karena iabekerja secara professional maka dirinyasiap untuk melakukan tugas siapapunpimpinannya. “Jadi siapapun pimpinannyaakan kita support karena itu merupakanbagian dari tugas,” katanya.

Pelantikan Direktur JenderalSERAH TERIMA JABATAN. Usai penandatangan serah terima jabatan, Dirjen Bea dan Cukai yang baru, Anwar Supriyadi dan Mantan Dirjen Bea danCukai, Eddy Abdurrachman berjabat erat.

BEA DAN CUKAIMenkeu meminta agar Dirjen Pajak dan Dirjen Bea dan Cukai yang baru, melakukan koreksiterhadap citra buruk kedua institusi tersebut.

P

WBC/ATS

19WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 21: Warta Bea Cukai Edisi 378

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

NASIONAL

Dalam sambutannya, Menkeu SriMulyani meminta kepada Darmin Nasutiondan Anwar Supriyadi agar melakukankoreksi terhadap citra buruk kedua institusitersebut, serta menjawab kritik denganperbaikan. (Selengkapnya mengenaisambutan Menkeu pada acara pelantikandapat di baca mulai hal. 21-red)

Usai pelantikan, Direktur Jenderal Beadan Cukai Anwar Supriyadi kepada persmengatakan, program jangka pendekyang akan dilakukannya adalah menerus-kan apa yang telah dilakukan oleh Dirjenyang terdahulu tetapi dengan melakukanbeberapa perbaikan. “Kita butuh checkand balancing dari stakeholder karena te-rus terang, kritik dari masyarakat dan sta-keholder sangat diperlukan,” tambahnya.

Ketika ditanya oleh pers mengenaibanyaknya pejabat bea cukai yangkorup, Anwar mengatakan kalaumemang hal itu terbukti akan segeraditindak. “Saya juga mohon ijin karenasaya baru dilantik jadi saya masihharus banyak belajar,” lanjutnya.

Disinggung mengenai biaya operasio-nal yang selalu kurang dalam hal penga-wasan, Anwar menjawab akan mengopti-malkan apa yang ada. Baginya yangterpenting adalah memperbaiki citra Beadan Cukai. Untuk melakukan penertibanterhadap pimpinan bea cukai ia mengata-kan akan memulainya dari dirinya sendiri.

“Kalau saya bisa tertib insya Allahkebawahnya akan lebih mudah. Sesuaiarahan ibu menteri, jangan karena kitamemiliki kewenangan lantas kita tidakmemiliki batasan. Yang paling penting kitamemperbaiki negeri ini, selama kita tertibhukum atau aturan maka kita semua akanselamat,” imbuhnya.

MALAM PISAH SAMBUTDua hari setelah pelantikan, tepatnya

pada Sabtu (29/4), bertempat di Audito-

rium Kantor Pusat DJBC, diseleng-garakan acara malam pisah sam-but Direktur Jenderal Bea dan Cu-kai. Acara yang berlangsung mulaipukul 19.30 WIB tersebut, dihadirioleh pegawai bea cukai, mulai darieselon II hingga pelaksana.

Dalam pidatonya, EddyAbdurrachman mengatakan,selama 3 tahun 7 bulan 21 haridirinya menjabat sebagai DirekturJenderal Bea dan Cukai, ia sadarbahwa tugas-tugas yang diembanDJBC bukanlah merupakan tugasyang ringan. “Untuk itu, sayamengucapkan terima kasih yangsebesar-besarnya danpenghargaan yang setinggi-tingginya pada seluruh pegawai beacukai. Saya juga mohon maaf yangsebesar-besar-nya jika adaperkataan maupun tindakan saya yangkurang berkenan,” ujar Eddy.

Ia juga mengucapkan selamat datangpada Anwar Supriyadi sebagai DirekturJenderal Bea dan Cukai yang baru. Iayakin, dibawah kepemimpinan Anwar,DJBC akan menjadi institusi yang lebihbaik. Ia juga meminta agar seluruhpegawai bea cukai mendukung Anwardalam melaksanakan tugasnya.

Sebagai Direktur Jenderal Bea danCukai yang baru, dalam pidatonya AnwarSupriyadi menginginkan agar parapegawai bea cukai tidak berlebihanmemperlakukan dirinya. Apalagi,lanjutnya, saat ini masyarakat sangatberharap banyak pada Bea dan Cukaisalam hal reputasi. Ada 4 hal yang iatekankan. Pertama sebagai fasilitator, Beadan Cukai harus meningkatkanpenerimaan dan memberikan pelayanansehingga pegawai harus berpikiran linierdan terus berinovasi untukpengembangan ke arah yang lebih baik.

Kedua, masalah kepercayaan tidakhanya dari atasan pada bawahan tetapijuga sebaliknya. Ketiga, melakukananalsis terhadap produk dari China danyang terakhir membangun jaringan/networking. “Untuk itu saya membutuhkandukungan dan masih harus belajarbanyak,” katanya.

Seusai Anwar memberikan katasambutannya, Sekretaris DJBC, SjahrilDjamaluddin, mewakili seluruh pegawaibea cukai, memberikan tandacinderamata untuk Mantan Dirjen Bea danCukai berupa gambar karikatur EddyAbdurrachman beserta istri.

Setelah itu Eddy dan istri, didaulatuntuk mempersembahkan sebuah lagusebagai kenang-kenangan bagi pegawaibea cukai. Dengan secarik kertascontekan ditangan, Eddy pun menyanyi-kan lagu Kenangan Yang Terindah darigrup band Samsons. Alhasil, suasana punmenjadi meriah karena seluruh pegawaiyang hadir pada saat itu ikut bernyanyidan tiada henti memberikan aplaus.

Saat ditemui WBC disela-sela acaramalam pisah sambut, Ny. EmmyAbdurrachman mengatakan, dirinya kinilega dengan berakhirnya jabatan sangsuami (Eddy Abdurrachman). “Sayabersyukur pada Allah SWT atas petunjuk-Nya selama ini, sebab jabatan sebagaiDirjen itu bukan suatu pekerjaan yangringan,” ucapnya.

Saat ini dukungan yang ia berikanpada suami tetap seperti biasa. “Dari awalsaya selalu mendukung suami, jadi begitutugas bapak di Bea dan Cukai selesai,tetap saya dukung,” lanjutnya.

Disinggung mengenai jabatannyayang juga telah berakhir sebagai KetuaDharma Wanita Persatuan DJBC, iaberharap dan yakin bahwa dibawahkepemimpinan Ny. Anwar Supriyadi,Dharma Wanita akan lebih bagus darisebelumnya. “Saya berpesan pada ibu-ibuDharma Wanita yang dulu pernahmendukung dan membantu saya,hendaknya mereka juga mendukung Ny.Anwar tanpa ada perbedaan,” katanya diakhir wawancara.

CINDERAMATA. Dengan diwakili oleh Sekretaris DJBC, seluruh pegawai bea cukai memberikancinderamata berupa gambar karikatur Eddy Abdurachman dan istri.

MALAM PISAH SAMBUT. Dalam pidatonya pada acaraMalam Pisah Sambut, Direktur Jenderal Bea dan Cukai,Anwar Supriyadi didampingi oleh istri.

ifa

WBC/ATS

WBC/ATS

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 22: Warta Bea Cukai Edisi 378

13WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, dansalam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat,

1. Pimpinan dan anggota Komisi XI DPR RI;2. Pimpinan dan anggota Panitia Anggaran DPR RI;3. Para Menteri Koordinator dan Menteri Kabinet Indonesia

Bersatu;4. Para Mantan Menteri dan Senior5. Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Departemen

Keuangan;6. Perwakilan Kamar Dagang dan Industri;7. Para Pelaku Pasar Modal, Direktur Perbankan

dan Asuransi;8. Serta para hadirin

yang berbahagia,

ertama-tamamari kitapanjatkan puji dan

syukur kehadirat Allah SWTkarena atas izin Nyadan hidayat Nya lah kitabisa berkumpul pada hari ini dalam acara serah terimajabatan Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Bea danCukai serta Ketua Badan Pengawas Pasar Modal(Bapepam) dan Lembaga Keuangan. Acara ini adalahsebuah peristiwa yang amat penting didalam kelanjutanproses reformasi kelembagaan di lingkunganDepartemen Keuanganpada khususnya dan reformasiekonomi di Indonesia padaumumnya.

Bapak Ibu hadirin yang sayahormati;

Kondisi perekonomian kita saatini masih belum pulih setelahkenaikan harga BBM dan berbagaiguncangan bencana tahun lalu yangkinipun masih terus berlangsung.Pertumbuhan melambat menghalangiupaya pengentasan kemiskinan danpenciptaan kesempatan kerja. Tekanan hargaminyak dunia dan agenda persoalan yangmerupakan warisan masa lalu menjadi tantanganberat bagi pemerintah. Di pihak lain situasikeuangan internasional yang cenderung jinakdengan melimpahnya likuiditas global yangluapannya juga mengimbas pada perekonomiantelah menyebabkan indeks harga saham dan matauang Rupiah menguat secara dramatis. Tentu hal inijuga disebabkan karena daya tarik perekonomian Indone-sia yang dianggap memiliki potensi besar untuk tumbuhcukup tinggi dan kepercayaan pelaku ekonomi yangmulai terbangun baik terhadap arah kebijakan ekonomi,maupun implementasi kebijakan yang dianggapkonsisten dan membaik.

Pemerintah masih perlu terus waspada, karenasituasi keuangan global tidak akan selamanya ramah.

Sambutan Menteri KeuanganPADA UPACARA PELANTIKAN DAN SERAH TERIMA JABATANDIRJEN PAJAK, DIRJEN BEA CUKAI DAN KETUA BADAN PENGAWASPASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

21WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

P

WB

C/ATS

Page 23: Warta Bea Cukai Edisi 378

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Kecenderungan suku bunga internasional dan hargaminyak yang cenderung terus meningkat, danketidakseimbangan ekonomi global yang belummenemukan solusi yang kredibel akan terus menjadiancaman konstan bagi manajemen ekonomi kita.Ketrampilan reaksi kebijakan ekonomi dalam takaran danwaktu yang tepat akan sangat menentukan kemampuanekonomi kita untuk bertahan dalam situasi yang tidakpasti. Untuk itu koordinasi, kerjasama, dan komunikasiyang jernih dan baik antar pembuat kebijakan baik fiscal,moneter maupun sektoral makin menjadi sangat penting.Sejarah juga mengajarkan daya tahan ekonomi domestikakan semakin tinggi bila perekonomian dikelola secarafleksibel, dan institusi ekonomi memiliki fondasi yangkuat. Di bidang pembangun institusi ini, Indonesia masihjauh tertinggal dan harus bekerja sangat keras.

Bapak Ibu para hadirin yang saya hormati;

Salah satu masalah besar yang dihadapi bangsa ini,adalah kelemahan dalam kelembagaan. Kita mencatatberbagai kendala birokrasi, masih meluasnya korupsi,belum berjalannya good governance dan tak efektifnyabirokrasi. Birokrasi kerap dianggp sebagai beban danpenghalang, bukan regulator yang menjamin interaksipelaku pasar secara adil dan efisien. Tentu persoalan initidak semata-mata kesalahan birokrat itu sendiri. Kinerjadan tingkah laku institusi dan personelnya tidak terlepasdari system insentif, aturan, konsistensipelaksanaan (enforcement), kelengkapanuntuk saling mengontrol (check and bal-ances), kepemimpinan, dan bahkan kulturyang melingkupinya. Artinya bila kita seriusuntuk melakukan reformasi kelembagaan,maka keseluruhan aspek tersebut harusdimasukkan dalam agenda reformasinya.

Reformasi di lingkungan DirektoratJenderal Pajak yang telah dilakukan selamaini seperti penerapan modernisasi kantor-kantor pajak, pembenahan administrasi dan sisteminformasi/data base, penerapan code of conduct danpelaksanaan penalti/hukuman bagi aparat yangmenyalahi aturan sudah dimulai. Pada DirektoratJenderal Bea dan Cukai, sejalan dengan upayapeningkatan efisiensi dan percepatan arus barang, kitamelihat upaya perbaikan didalam sistem pelayanan,pengurangan jalur merah, peningkatan jalur hijau danprioritas dan upaya membuat national single window.Semua itu telah membuahkan beberapa hasil sepertipeningkatan perolehan pajak, bea cukai dari tahun-ketahun yang patut kita hargai. Untuk itu kepada BapakHadi Purnomo dan Bapak Eddy Abdurrachman sayasampaikan penghargaan dan terima kasih atas namapemerintah yang setinggi-tingginya terhadap semuapengabdian, kerja keras serta usaha perbaikan didalamDirektorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Beadan Cukai selama ini. Pengabdian dan sumbangan kerjakeras kedua pejabat tersebut masih dibutuhkan dan tentutidak terhenti atau berhenti dengan selesainya jabatan dikedua instansi ini.

Namun kita masih mencatat begitu banyak persoalanyang harus diatasi, terutama berkaitan kekecewaanmasyarakat pada sisi pelayanan dan rendahnyakepercayaan pelaku ekonomi terhadap fungsi, peran, dankinerja kedua instansi penting di departemen keuangantersebut.

Khusus untuk Direktorat Jenderal Pajak dan BeaCukai, saya minta untuk dipahami dengan kesadarantinggi – mengenai karakter khusus yang melekat pada

fungsi jabatan Pajak dan Bea dan Cukai. Dengansendirinya kekhususan atau keunikan karakter ini jugamelekat pada pejabatnya termasuk dan terutama padakedua Dirjen.

Ada dua hal melekat atau inheren di dalam fungsipekerjaan Pajak dan Bea Cukai. Yang pertama adalahfungsi pengaturan dengan menggunakan kewenanganatau kekuasaan yang dalam bidang pajak, bea dan cukaitingkat kekuasaan dan kewenangan tergolong sangatbesar. Yang kedua adalah fungsi pelayanan, melayanipublik.

Sifat yang antagonistic pada kedua fungsi “kembar”itu, harus dijalankan sekaligus secara sejajar dan searah.Melayani, dan menggunakan kekuasaan terhadap pihakyang dilayani. Pihak yang dilayani memang akan sulitmerasa nyaman ketika dihadapkan pada kekuasaan dankewenangan berdasarkan aturan yang koersif, ketat, danbesar yang dapat digunakan/wajib digunakan untukmemaksa pembayaran bagi para wajib pajak atau wajibbea/cukai. Praktek yang dikeluhkan dan selalu menjadipusat sorotan terhadap kita adalah dalam menjalankantugasnya aparat pajak dan bea cukai lebih atau bahkanhanya menonjolkan aspek wewenang pengaturan/kekuasaan saja dan bukan pada pelayanan. Bahkansering terdengar kritik bahwa wewenang dan kekuasaantersebut tidak jarang juga disalahgunakan/diselewengkan

untuk kepentingan pribadi.

Tugas Dirjen baru Bapak DarminNasution sebagai Dirjen Pajak, dan BapakAnwar Supriadi sebagai Dirjen Bea Cukaiadalah melakukan koreksi terhadap citraburuk tersebut dan menjawab kritik denganperbaikan. Tuntutan masyarakat terhadapmutu dan kecepatan layanan makin tinggi,yang harus dijawab dan dipenuhi tanpapenundaan. Paradoks melayani publikdengan memakai kekuasaan, atau pemegang

kekuasaan justru melayani, adalah asas atau semboyanyang jadi dasar bagi abdi negara, abdimasyarakat,civilservant. Pemenang Nobel ekonomi Amartya Senmenyebutnya Hukum Pelayanan The law of Service yaitu: He who wishes to live long must serve, but he whowishes to rule does not live long.

Saya menekankan hanya yang memahami “dualisme”sifat fungsi jabatan ini dan berusaha menjalankannyadengan seimbanglah yang pantas menjadi pelaksana danpejabat pajak dan bea cukai. Dan saya memiliki harapandan sekaligus mempercayai bahwa kedua pejabat barumemiliki pemahaman yang sangat dalam tentangdualisme tersebut. Konsekwensi dari pemahaman misidiatas adalah reformasi pajak dan bea cukai harusdiarahkan ke tujuan mengubah sikap, memilih kembali(seleksi dan deseleksi), dan hanya memakai pelaksanadan pejabat pajak maupun bea cukai yang sadar akandualisme sifat dan fungsinya tersebut, yaitu melayanipublik, dan memakai kekuasaan justru untuk pelayananpublik dan kepentingan anggaran negara. Inilah tugasreformasi yang harus dilaksanakan oleh kedua DJ barusecara sistematis, efektif, dan dalam waktu singkat.

Sejalan dan mendukung langkah fundamental diatas,telah saya gariskan langkah-langkah yang perlu dilakukanpertama, pemisahan antara perumusan kebijakan denganpelaksanaan atau pengadministrasian perpajakan dankepabeanan serta cukai, kedua, penyesuaian(modernisasi) organisasi internal kantor pusat dan kanwil-kanwil di daerah dengan mefokuskan pada pembenahanadministrasi dan aparat dengan focus pada perbaikan

TAK ADARUANG BAGISIKAP BUSI-NESS ASUSUAL

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

NASIONAL

Page 24: Warta Bea Cukai Edisi 378

15WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

pelayanan kepada wajib pajak dan ketiga, penggunaansemaksimal mungkin teknologi informasi untukmenghindari pertemuan antara wajib pajak dan importirdengan petugas atau pejabat pajak dan bea cukai.

Saya juga meminta kepada kedua Dirjen tersebutuntuk segera mengawal proses amandemen UU KUP,PPh, PPN, Kepabeanan dan Cukai yang telah diserahkandan sedang dibahas di DPR. Khusus untuk paket RUUPajak, Beberapa waktu lalu telah disepakati rumusanamandemen RUU bertujuan untuk menciptakankeseimbangan dalam menjaga dan melindungi hak parawajib pajak disatu sisi dan tetap menjaga kewenangan/kekuasaan aparat Pajak yang harus digunakan secarabijaksana dan akuntabel. Saya meminta kedua Dirjenuntuk memulai kembali dan menyelesaikan secara segerapembahasan kelima amandemen UU tersebut, yangmerupakan tonggak reformasi di bidang perpajakan,kepabeanan dan cukai untuk meningkatkan kepatuhanperpajakan dan memperbaiki iklim investasi.

Bapak Ibu dan hadirin yang saya hormati;

Proses perbaikan sector riil dalam menghadapitantangan yang berat erat kaitannya dengan dukungandari sektor finansial dan pasar modal. Peran Bapepamdan lembaga keuangan baik perbankan dan juga nonbank amat strategis dan saling melengkapi. Berbagaiusaha perbaikan bidang pasar modal, pasarobligasi dalam negeri, dan lembagakeuangan non bank seperti asuransi, danapensiunan, dan lembaga pembiayaan telahdiidentifikasikan dan diformulasikan dalamprogram kerja kita.

Kepada Bapak Darmin Nasution, sayasampaikan penghargaan saya yang setinggi-tingginya dan terima ksih untuk dedikasinyaselama menjabat Ketua Bapepam danDirektur Jenderal Lembaga Keuangan.Pembangunan integritas dan kredibilitas pasar modal,perkembangan dan pendalaman pasar obligasi, sertapembangunan industri dan regulator yang handal dibidang jasa keuangan non bank masih jauh dari tingkatyang dibutuhkan oleh perekonomian kita agar dapat majudan berkembang kedepan maupun disbanding negara-negara tetangga yang setara dengan kita. Tugas inilahyang harus diemban dan diakselerasi oleh pejabat baruBp. Fuad Rahmany di posisinya yang baru.

Saudara Fuad Rachmany bukanlah orang yang baru didunia pasar modal. Sebelum menjabat sebagai salahsatu Deputi di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi(BRR) NAD, saudara Fuad adalah Kepala PusatManajemen Obligasi Negara (PMON) di DepartemenKeuangan. Saya harapkan penyesuaian ke pengelolaanpasar modal tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.Kepada pak Fuad saya menginginkan hal-hal sebagaiberikut; pertama, segera melakukan konsolodasi kedalamdan penyelesaian organisasi internal Bapepam danlembaga keuangan, kedua, siapkan strategipengembangan pasar modal kedepan dan benahilembaga keuangan bukan bank sehingga menjadi assetyang kokoh bagi pengembangan sektor keuangan secarakeseluruhan yang harus bisa dituangkan dalam paketkebijakan yang terukur dan termonitor, ketiga, tingkatkanintegritas regulasi pasar modal dan lembaga keuanganyang disegani dan tidak memihak serta memberikanperlindungan yang kredibel kepada para palaku pasarmodal terutama para pemodal kecil. Sebagai lembagamenjadi ‘watch dog’, Bapepam harus memposisikansebagai wasit yang professional dan bersih serta jujur.

Bapak Darmin Nasution, Bapak Anwar Supriadi, BapakFuad Rahmani,

Kita berhadapan dengan ekspetasi dari masyarakatbegitu tinggi, dan skeptisime yang sangat kental karenabegitu dalam dan mengakarnya persoalan yang harus kitatangani. Tak ada ruang bagi sikap business as usual.Jadikanlah reformasi didalam Direktorat Jenderal Pajak,Bea Cukai dan Bapepam dan Lembaga Keuangansebagai titik awal untuk reformasi yang lebih jauh danmenyeluruh. Dengan ini, pemulihan ekonomi dapat kitajaga momentumnya dan langkah untuk mencapai impianbangsa dapat kita kokohkan. Sejarah akan mengenangkeberhasilan seseorang bukan hanya karena apa yang ialakukan, tetapi juga karena hal-hal yang justru tidakdilakukannya—seperti menahan diri untuk tidak menyalahgunakan wewenang. Langkah untuk pemerintahan yangbersih dapat diawali dari institusi yang saudara-saudarapimpin. Reformasi ekonomi bukanlah sebuah jalan yangmudah. Reformasi tak pernah memberikan hasil yangseketika, sementara pengorbanan datang dengan segera.Itu sebabnya, reformasi kerap menimbulkan kekecewaandidalam prosesnya. Kemampuan mengelola ekspektasidan mengelola kekecewaan merupakan tantangankepemimpinan yang harus saudara-saudara hadapi. Kitatidak memerlukan ide-ide baru apalagi yang muluk-mulukuntuk menyelesaikan masalah structural kelembagaan,yang kita perlukan adalah ketelatenan, konsistensi,

ketegaran dan keteladanan untuk dapatmencabut kebiasaan buruk yang sudahmengakar. Seperti John Maynard Keynes,ekonom terbesar abad 20 pernah menulis:yang sulit bukanlah memunculkan idebaru, tapi menghilangkan ide lama yangtelah terpaku dibenak kita.

Jabatan publik adalah amanah yangmempunyai sisi kewenangan dan tanggungjawab. Sumpah yang telah diucapkan adalahikrar untuk menjaga konsistensi tingkah laku,

judgement, dan kebijakan dan keputusan yang harus kitaambil dan laksanakan yang harus dipertanggungjawabkankepada masyarakat luas.

Bapak Ibu para hadirin yang saya hormati

Kita memiliki cita-cita tentang Indonesia Indonesiayang lebih sejahtera dengan ekonomi yang kuat dan lebihbaik. Cita-cita itu masih jauh, terlihat dari persoalan-persoalan yang setiap hari terkuak di depan mata kita.Kekecewaan, keprihatinan, dan kemarahan atas realitayang masih jauh dari impian memberikan satu pesan sajayakni kita masih harus banyak belajar, dan kita mestibekerja lebih keras dan cerdas untuk memperbaiki negeriini. Indonesia akan menjadi dewasa, ketika harapanharus beradaptasi dengan kenyataan. Sejarah padaakhirnya adalah sebuah kronologi tentang kekeliruan.Dari kekeliruan itulah perbaikan dilakukan.

Di hari depan, generasi mendatang akan melakukanrendezvous dengan sejarah untuk mengevaluasi tindakankita hari ini. disana penilaian akan diberikan: apakah yangkita lakukan hanyalah sekedar untuk menyelesaikanpersoalan hari ini, atau ia adalah sebuah langkah untukIndonesia masa depan, seperti impian kita yaitu Indone-sia yang lebih baik.

Terima kasih.

Wassalam mualaikum wr.wb

Dr. Sri Mulyani Indrawati

...IMPIANKITA YAITUINDONESIAYANGLEBIH BAIK

23WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 25: Warta Bea Cukai Edisi 378

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

ertemuan Bilateral Pertama antaraDirektorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) dan Immigration and

Checkpoints Authority (ICA) Singapuratelah dilakukan di Singapura pada tanggal20-22 Maret 2006. Pertemuan pertama inidimaksudkan untuk meretas jalan menujupengembangan hubungan dan kerjasamayang konstruktif bagi kedua institusipenegakan hukum ini ke depan, terutamadalam menanggapi perkembanganlingkungan yang berkaitan dengan aspekperdagangan dan keamanan.

Dipimpin oleh Direktur Jenderal, EddyAbdurrachman, delegasi DJBC terdiri dariDirektur Pencegahan dan Penyidikan,Endang Tata, Direktur Kepabeanan Inter-nasional, Kamil Sjoeib, Atase Beacukai diSingapura, Hendra Prasmono, dan KasiPencegahan II, Ambang Priyonggo.Selaku tuan rumah, selain Komisioner EricTan Chong Sian turut hadir pula dalampertemuan ini para pejabat teras dansejumlah komandan operasional ICA.

Beberapa aspek kerjasama telah

dikemukakan dalam pertemuan tiga haritersebut namun masih dalam tahappenjajagan. Untuk meningkatkan salingpengertian atas tugas dan wewenangmasing-masing pihak, pada kesempatantersebut delegasi ICA menjelaskan ten-tang latar belakang pembentukan organi-sasi tersebut, susunan organisasi danmekanisme kerja termasuk dalam hubu-ngan mereka dengan institusi penegakhukum lainnya di negara itu sepertimisalnya dengan Singapore Customs.Delegasi Indonesia juga berkesempatanuntuk meninjau secara langsung berbagaifasilitas dan sistem kerja di lapangan.

ICA berdiri pada 1 April 2003 sebagaisalah satu langkah tanggap Singapuraterhadap potensi ancaman menyusulperistiwa serangan 11 September 2001di Amerika Serikat. ICA berada di bawahDepartemen Dalam Negeri danmerupakan peleburan dari institusiImigrasi dan bagian fungsi penegakan(enforcement) perbatasan dari Bea CukaiSingapura. ICA bertanggungjawab atas

pengawasan perbatasan Singapura atasorang, barang, dan sarana pengangkut.Dengan adanya ICA, Bea Cukai Singa-pura tetap berada di bawah DepartemenKeuangan dan menangani masalahadministratif kepabeanan dan cukai.

Sebelum dengan ICA, DJBC telahmenjalin hubungan baik dengan BeaCukai Singapura baik secara bilateralmaupun dalam konteks kerjasamakepabeanan ASEAN. DJBC jugamengadakan kerjasama dengan CentralNarcotics Bureau (CNB) Singapura.DJBC-CNB telah mengadakan pertemuanbilateral sebanyak empat kali sejak tahun2001 dan membuahkan sejumlahkerjasama seperti pertukaran informasipencegahan narkoba dan training.Sebelum menjabat Komisioner ICA, EricTan adalah Direktur CNB sehinggadiharapkan dengan kedudukan barunyaini kerjasama DJBC-ICA dapatberkembang dengan cepat di masamendatang.

Ambang Priyonggo.Kasie Pencegahan II/ZAP

P

Delegasi Indonesia juga berkesempatan untuk meninjau secara langsung berbagaifasilitas dan sistem kerja di lapangan.

The First Bilateral MeetingAntara DJBC-ICA

FOTO BERSAMA. Delegasi DJBC berfoto bersama dengan peserta pertemuan dari ICA.

DOK. KP-DJBC

KEPABEANAN INTERNASIONAL

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 26: Warta Bea Cukai Edisi 378

25WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

etugas bea dan cukai TanjungPriok III berhasil menegahmasuk mobil Mercedes Benz

tipe S320 ilegal yang didatangkandari Singapura. Hal ini disampaikanKepala Seksi Pencegahan danPenyidikan (Kasi P2) KantorPelayanan Bea dan Cukai (KPBC)Tanjung Priok III Cerah Bangun padaacara press release hasil tangkapanpada 31 Maret 2006 di KPBC TanjungPriok III Jakarta.

Menurut Cerah, para pelakumemalsukan dokumen suratpersetujuan pengeluaran barang(SPPB) milik importir jalur hijau.Pemalsuan ini masih menurutnyaagar pelaku dapat mengelakmelakukan pembayaran bea masuk,pajak dalam rangka impor danmenghindar dari kewajiban lainnya.

Cerah mengatakan pada uraianbarang yang terdapat pada dokumenmanifes disebutkan, kontainer berisi1 lot orchid red powder seberat18.500 Kg dari pelabuhan asal yaituSingapura dengan importir PT. ACEdi Jakarta. Sedangkan pada

kenyataannya kontainer tersebutberisi satu unit mobil Mercedes BenzS320 dengan kondisi baru.

Indikasi adanya upayapenyelundupan tersebut, berawalketika petugas melihat adanyakecurigaan atas kode kantor padaSPPB yang dimaksud, yangkemudian ditindak lanjuti dengankegiatan intelejen yang dilakukanoleh petugas P2 dilapangan dengancara melakukan pengintaianterhadap pergerakan kontainer yangdicurigai. Kontainer tersebut diangkutdengan menggunakan truk dengannomor polisi B 9032 JH menuju jalanraya Cakung Cilincing, dari unitterminal peti kemas satu JakartaInternational Container Terminal(UTPK I JICT).

Pergerakan kontainer tersebutmenurut Cerah, terhenti di gudangPT. E yang terdapat di jalan RayaCakung Cilincing KM 10, JakartaUtara yang kemudian ditindaklanjutidengan pembongkaran oleh petugasP2.”Setelah dilakukan pembongkarankontainer tersebut, ternyata berisi

Mercedes Benz S320GAGAL DISELUNDUPKAN KE INDONESIAPada dokumen PIB dinyatakan kontainer berisi orchid red powder, denganpelabuhan asal Singapura.

satu unit Mercedes Benz tipe S320baru,”ujar Cerah kepada padawartawan.

Untuk tindakan pengamananpetugas P2 menarikkontainer tersebut kehalaman KPBC TanjungPriok III, sementarauntuk kepentinganpenyidikan danpenyelidikan petugasmengamankan sopirbeserta awak truk yangmengangkut kontainertersebut. Sedangkanimportir ‘nakal’ tersebut,menurut Cerahpihaknya masihmelakukan pengejaran.

Nilai barang yangdiselundupkan menurutCerah mencapai Rp.1,2miliar, masih menurut-nya tindakan importir‘nakal’ tersebut meme-nuhi unsur-unsur padapasal 102 Undang-Undang nomor 10 tahun1995 tentangKepabeanan, denganancaman pidana penja-ra paling lama delapantahun penjara ataudenda paling banyakRp. 500 juta.BARANG BUKTI. Mercedes Benz S320 yang kini ditahan oleh petugas KPBC Tanjung Priok III.

P

CERAH BANGUN. para pelaku memalsukandokumen dokumen surat persetujuan pengeluaranbarang (SPPB) milik importir jalur hijau.

WBC/ZAP

WBC/ZAP

zap

PENGAWASAN

Page 27: Warta Bea Cukai Edisi 378

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

ntuk yang ketiga kalinya ditahun 2006 ini, satgas AirportInterduction (AI) bandara

Soekarno-Hatta berhasil menegahribuan butir ekstasi siap edar yangdikemas ke dalam dua kotak susuDancow. Tersangka yang didugaseorang kurir ini mengakuimendapatkan barang haram tersebutdari Jakarta untuk diedarkan diPekanbaru dan Batam.

Keberhasilan satgas AI ini tidaktelepas dari upaya pengawasan yangekstra ketat terhadap peredaranbarang-barang psikotropika dimanakini Indonesia sudah menjadi negaraprodusen akan barang-barang haramtersebut.

Kecurigaan petugas terhadap4.919 butir ekstasi siap edar ini,berawal dari pemeriksaan olehseorang petugas Angkasa Pura pada8 April 2006 lalu, yang sedangmelakukan pemeriksaan di terminal 2F terhadap para penumpang Garuda

yang akan menuju Pakanbaru. Saatmemeriksa barang bawaan milikJonni warga Tanjung Pinang denganX-Ray, petugas merasa curiga akanempat kantung plastik yang dikemaske dalam dua kotak susu dan dicampur dengan kopi dan makananringan lainnya.

Berdasarkan kecurigaan itu,petugas langsung memeriksa barangbawaan tersebut dan kedapatan didalam dua kotak susu tersebutterdapat 4.919 butir ekstasi yangsiap pakai. Dengan tegahan inipetugas posko security AngkasaPura langsung menahan tersangkadan menginformasikannya kepadapihak Bea dan Cukai untukselanjutnya melakukan pemeriksaanribuan butir ekstasi tersebut dengannarkotes.

Dari hasil pemeriksaan dengannarkotes menunjukan kalau barangtersebut positif Amphetamin yangmerupakan psikotropika golongan II.

Menurut Kepala Kantor PelayananBea dan Cukai Tipe A KhususSoekarno-Hatta, Achmad Riyadi,hasil tegahan ini merupakan yangketiga kalinya di tahun 2006 ini,dimana tegahan pertama ditemukanpada penumpang di terminalinternasional dan yang kedua melalukargo.

“Hasil ini merupakan upaya dankerja keras satgas AI terhadap pe-redaran barang-barang psikotropika.Dengan koordinasi yang baikterhadap masing-masing unit, makapengawasan yang selama inidilakukan telah menunjukan hasilyang positif,” papar Achmad Riyadi.

Sementara itu menurut KasatNarkoba Polres bandara Soekarno-Hatta, Agung Dewo, tersangka yangkini masih dalam proses pengem-bangan penyidikan, mengakui kalaubarang haram tersebut didapatkandari Jakarta dan akan diedarkan diwilayah Pekanbaru dan Batam.

“Kita masih me-ngejar dua tersangkalagi yang di Pekan-baru dengan inisial Asedangkan yang diBatam juga berinisialA. Sedangkan ter-sangka yang sudahkita dapatkan untuksementara waktumasih dalam statuskurir bukan bandar,untuk itu kita akanmengembangkanterus kasus ini hing-ga mendapatkan ke-dua tersangka lain-nya tersebut,” jelasAgung Dewo.

Akan perbuatan-nya ini, tersangkadinyatakan telahmelanggar pasal 60Undang-Undang no.5 tahun 1997 ten-tang psikotropika de-ngan ancaman hu-kuman 5 tahun pen-jara dan dendapaling banyak Rp100.000.000 (seratusjuta rupiah).

Satgas AITegah 4.919 Butir EkstasiUntuk mengelabui petugas, ribuan butir ekstasi siap edar dikemas ke dalam dua kotak susu yangdicampur dengan kopi dan makanan ringan lainnya.

U

adiDALAM KEMASAN SUSU. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A khusus Soekarno-Hatta, Achmad Riyadi bersamatersangka dan petugas, saat membuka barang bukti ribuan butir ekstasi yang dikemas ke dalam kotak susu.

WBC/ATS

PENGAWASAN

Page 28: Warta Bea Cukai Edisi 378

27WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Bea Cukai kebanggaanku...Visimu jalari jiwaku...misimu aliridarahku...strategimu derap langkahku…seiring puji untuk Tuhanyang Esa...sembahkan bhakti adipura...dan amanat kitatuntaskan...maju terus Bea dan Cukai...

irik di atas adalah sebagian dari baitpada Lagu Mars Bea dan Cukai yangpagi itu dilantunkan oleh Paduan

Suara Wilayah VIII bersama dua lagulainnya yakni Bagimu Negeri dan BravoCharlie 8 pada acara pembukaan RapatKerja Wilayah VIII yang berlangsungpada hari Senin 27 Maret 2006 di AulaKanwil VIII DJBC Denpasar.

Acara reguler yang biasanya diseleng-garakan tiap tahun ini, dihadiri oleh selur-uh Kepala Kantor Pelayanan Bea danCukai yang berada dibawah pengawasandan koordinasi Kantor Wilayah VIII Direk-torat Jenderal Bea dan Cukai Denpasaryaitu : KPBC Tipe A Ngurah Rai, KPBCTipe C Benoa, KPBC Tipe C Mataram,KPBC Tipe C Bima, KPBC Tipe C Maume-re, KPBC Tipe C Kupang dan KPBC TipeC Atapupu.

Dalam sambutannya ketika membukaacara, Kepala Kantor Wilayah VIIIHeryanto Budi Santoso,SH,MM, menyam-paikan pentingnya acara ini sebagaisarana untuk melakukan koordinasi danpembahasan terhadap berbagaipersoalan yang dihadapi oleh semuajajaran Bea dan Cukai Wilayah VIII sertauntuk mencari solusi yang terbaik untukmenyelesaikannya.

Hal ini selaras dengan tema Rakerwiltahun 2006 yaitu : “ Dengan SemangatProfesionalisme dan Kebersamaan KitaOptimalkan Pelayanan dan PengawasanKepabeanan dan Cukai” ,sehingga pada

akhirnya apa yang kita inginkan yaitu “Tobe number one” dapat terwujud denganmemberikan pelayanan yang terbaikkepada para stake holder dengan motto“Give Sex’s” atau Give Smart andexcellent services”

Tampil sebagai pembicara pertamadalam kesempatan ini adalah KepalaBagian Umum Kanwil VIII I Wayan PasekUtara,SH. Dalam pemaparannya berkaitandengan permasalahan Umum, Ia mene-kankan bahwa permasalahan aktual yangdihadapi bagian umum diseluruh wilayahVIII adalah kesulitan dalam pelaksanaanDIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran)yang merupakan sebuah sistem barudalam sistem akuntansi pemerintah, ma-salah ketersediaan SDM (Sumber DayaManusia) yang belum memadai baiksecara kualitas maupun secara kuantitas,dan masalah ketersediaan sarana danprasarana yang digunakan untukmenunjang pelaksanaan tugas pelayanandan pengawasan.

Permasalahan Pengawasanmerupakan topik yang dibahas padakesempatan kedua, dan tampil sebagaipembicara adalah Kepala BidangVerifikasi dan Audit sekaligus PemangkuJabatan Sementara Kepala BidangPencegahan dan Penyidikan Kanwil VIIIDJBC Denpasar Ir. Aziz Syamsu Arifin.

Keterbatasan persediaan saranapenunjang seperti X-Ray, Radio Komuni-kasi, Kapal Patroli, narkotest, dan kurang

optimalnya pemanfaatan Unit AnjingPelacak Narkotika serta masalah perijinanSenjata Api Dinas menjadi masalah-masalah sentral yang diangkat didalampembahasan masalah Pengawasan.Hampir semua masalah tersebut diatasdihadapi oleh Kepala Kantor PelayananBea dan Cukai dilingkungan Kanwil VIII.

Pada hari kedua tanggal 28 Maret2006 pejabat dari KP DJBC dijadwalkanakan memberikan penyegaran dalamacara penanggulangan narkotika danpenggunaan narcotest.

Sementara itu dari segi pelayanan, se-bagaimana yang diungkapkan oleh Ngadi-man,SH Kepala Bidang Kepabeanan danCukai, persoalan yang dihadapi adalahkekuatiran akan tidak tercapainya targetpenerimaan sebagaimana yangdibebankan oleh Negara kepada KanwilVIII DJBC Denpasar secara umum danmasing-masing KPBC sewilayah VIII padatahun 2006. Permasalahan ini diakibatkanoleh perubahan regulasi dan kebijakanyang diambil oleh pemerintah serta trenkegiatan ekspor dan impor yangtampaknya mengalami penurunan.

Namun demikian semua jajaran Beadan Cukai Kanwil VIII dituntut untuk be-kerja keras guna memenuhi target peneri-maan dan lebih dari itu untuk mewujudkankomitmen bersama memberikanpelayanan yang terbaik bagi masyarakatdan dunia usaha. Sebagai Moderatoryang memandu jalannya diskusi dalamRakerwil kali ini adalah Kepala KantorWilayah VIII DJBC Denpasar.

Dalam kata penutupnya, sekali lagiKakanwil VIII DJBC Denpasar menekan-kan pentingnya koordinasi dan diskusiuntuk mencari solusi terbaik bagi setiappermasalahan yang dihadapi serta mem-bangun kepercayaan diantara pegawaiDirektorat Jenderal Bea dan Cukai.Akhirnya Kakanwil juga menyampaikanucapan terima kasih kepada semua pihakyang telah bekerja keras untukmempersiapkan Acara Rakerwil tersebut.

Viva Bravo Charlie 8 .

RAKERWIL. Demi tercapainya pemenuhan terget penerimaan yangtelah ditetapkan, Kanwil VIII DJBC Denpasar membahas segalapersoalan yang dihadapi dalam forum Rakerwil.

FOTO BERSAMA. Kakanwil berserta seluruhjajaran pejabat di Kanwil VIII DJBC Denpasar berfotobersama disela acara Rakerwil.

Rapat Kerja

L

KANTOR WILAYAH VIII DJBC DENPASAR

WBC/ADITO WBC/ADITO

DAERAH KE DAERAH

adito, denpasar

Page 29: Warta Bea Cukai Edisi 378

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

ungai Mentaya ini merupakansungai utama yang dapat dilayariperahu bermotor, walaupun hanya

67 persen yang dapat dilayari. Hal inidisebabkan karena morfologi sungaiyang sulit, endapan dan alur sungaiyang terpelihara, endapan gosong,serta bekas-bekas potongan kayu

Hingga kini, yang masih menjadipertanyaan banyak orang adalah asalkata Sampit itu sendiri. Asal usul namaKota Sampit mempunyai empat versiyaitu :

Versi I :Kata “Sampit” berasal dari bahasa

Cina yang berarti “31” (sam = 3, it = 1).Disebut 31, karena pada masa itu yangdatang ke daerah ini adalah rombongan31 orang Cina yang kemudian melakukankontak dagang serta membuka usahaperkebunan. Hasil usaha-usahaperdagangan perkebunan ketika ituadalah rotan, karet dan gambir. Salah satuareal perkebunan karet yang cukup besar

saat itu yakni areal di belakang Goldendan Kodim saat ini. (Masdipura 2003)

Versi II :Pada 1795-1802 terjadi peperangan

sengit antara Belanda melawan Inggris.Hal ini mengakibatkan terjadi pemindahanpemukiman warga/penduduk ke pedalam-an, tepatnya ke Kota Besi. Pemindahan itutak terlepas dari adanya gangguan parabajak laut terhadap desa-desa di muaraSungai Mentaya. Pada 1836, eskaderBelanda akhirnya dapat menghancurkangerombolan bajak laut pimpinan Koerwadtyang berkekuatan 25 perahu di sekitarTeluk Kumai dan Tanjung Putting. Tokohbajak laut Koerwadt akhirnya tewas dandikuburkan di sekitar Ujung Pandaran.Hingga kini, kuburannya itu dianggapkeramat oleh warga setempat.

Setelah merasa aman, pada 1836,penduduk kemudian pindah ke Seranauyang dulunya bernama Benua Usang(sekarang : Mentaya Seberang) di manapara pedagang-pedagang Cina waktu itu

juga mulai berdatangan dan menetapdisana. Namun sesuai kepercayaanmasyarakat Cina, bahwa suatu kota harusdibangun menghadap arah matahariterbit. Sedangkan Seranau menghadapmatahari terbenam, yang menurutperhitungan hongsui Cina dianggapkurang baik. Karena itulah, mereka lantasmembangun pemukiman baru diseberang Seranau (Sampit sekarang)yang menghadap ke arah matahari terbit.

Versi III :Kata “Sampit” berasal dari nama orang

pertama yang membuka lahan hutanuntuk berladang dan mendirikan tempattinggal pada tahun 1800-an di sekitarBaamang sekarang. Ini dapat dilihat darisebuah makam keramat di BaamangTengah yang bertuliskan nama Djungkirbin Sampit. Makam orang yang bernamaSampit itu sendiri dapat ditemui di DesaBasirih, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.(Seperti yang diceritakan sendiri olehDachri bin Djungkir bin Sampit).

Versi IV :Menurut legenda rakyat setempat

yang masih hidup hingga kini, bahwaSampit pada masa itu berbentuk sebuahkerajaan bernama Kerajaan SungaiSampit dan diperintah oleh Raja Bungsu.Sang baginda memiliki dua putra masing-masing Lumuh Sampit (laki-laki) danLumuh Langgana (perempuan). Dicerita-kan, Kerajaan Sungai Sampit akhirnyamusnah akibat perebutan kekuasaan an-tara dua saudara kandung tersebut.

Lokasi Kerajaan Sungai Sampit inidiperkirakan sekitar perusahaan PT IndoBelambit sekarang (Desa BagendangHilir). Beberapa tahun lampau, tiangbendera kapal bekas kerajaan yangterbuat dari kayu ulin besar masih ada danterkubur lumpur di bawah dermaga PTIndo Belambit tersebut. Bukti-bukti lainyang menguatkan dugaan ini, bahwa dilokasi tersebut pernah pula ditemukanpecahan keramik tatkala dilakukanpenggalian alur parit. Bukti ini kianmenguatkan dugaan bahwa di lokasi ini

Sekilas Kota dan KPBC Tipe B

SAMPITKota Sampit terletak di tepi Sungai Mentaya. Dalam bahasa Dayak Ot Danum,Sungai Mentaya itu disebut batang danum kupang bulau (Masdipura, 2003).

Sampit

s

S

DAERAH KE DAERAH

Page 30: Warta Bea Cukai Edisi 378

29WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

pernah ada Kerajaan Sungai Sampit yangpada masa itu sudah mengadakan kontakdagang dengan bangsa-bangsa luarseperti dari Cina, India bahkan Portugis.

Diperkirakan, Kerajaan Sungai Sampitberdiri pada masa kekuasaan Dinasti Mingdi Cina (abad ke-13). Hal ini dapatdicermati dari ramainya lalu lintasperdagangan dari Cina yang demikianmaju sampai kemudian runtuhnya DinastiMing dan mereka banyak yang lari ke arahselatan (Kalimantan). Diceritakan pula,bahwa Putri Junjung Buih, istri dariPangeran Suryanata, pernah pulaberkunjung ke Kerajaan Sungai Sampit.Seperti diketahui, Pangeran Suryanata(berkuasa antara 1400-1435) adalahseorang pangeran dari KerajaanMajapahit pada masa pemerintahanPrabu Wirakrama Wardhana sekitar 1389-1435 (Masdipura, 2003).

Bila ditelisik lebih jauh, KerajaanSungai Sampit ini usianya lebih tua dariNegara Dipa (abad ke-14), sehingga dibuku Negarakertagama Kerajaan Banjartidak ditulis. Terbukti pula, kala PutriJunjung Buih hendak dikawinkan denganPangeran Suryanata, 40 kerajaan besardan kecil pada waktu itu bermufakat untukmenyerang Negara Dipa. Namun, merekadapat ditaklukkan dan sejak itulahkerajaan-kerajaan itu menjadi vazalKerajaan Banjar. Bukti-bukti ini dapatditelusuri pada Traktat Karang Intan dimana Sampit sebagai salah satu wilayahyang diserahkan kepada VOC.

Kota Sampit juga pernah disebut-sebut di dalam buku kuno Negarakertaga-ma. Pada masa itu disebutkan, terutamapada masa keemasan Kerajaan Majapa-hit, yang diperintah oleh Raja HayamWuruk dengan mahapatihnya yang terso-hor yaitu Gajah Mada. Di salah satu ba-gian buku yang ditulis oleh Mpu Prapancapada 1365 itu disebutkan, bahwa pernahdilakukan ekspedisi perjalanan nusantara

dimana salah satu tempat yang merekasinggahi adalah Sampit dan KualaPembuang

Kabupaten Kotawaringin Timurmerupakan salah satu kabupaten/kotayang ada di Propinsi Kalimantan Tengahdengan ibukotanya Sampit, yang terletakdi daerah garis khatulistiwa pada :l 111° 0’ 50” Bujur Timur sampai dengan

113° 0’ 46” Bujur Timur, danl 0° 23’ 14” Lintang Selatan sampai

dengan 3° 32’ 54” Lintang Selatan

Kabupaten Kotawaringin Timurmempunyai wilayah seluas 16.496 Km²Terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan :1. Kecamatan Mentaya Hilir Selatan

dengan luas 928 Km²2. Kecamatan Pulau Hanaut dengan

luas 619 Km²

3. Kecamatan Mentaya Hilir Utaradengan luas 723 Km²

4. Kecamatan Mentawa Baru Ketapangdengan luas 722 Km²

5. Kecamatan Baamang dengan luas774 Km²

6. Kecamatan Kota Besi dengan luas2.117 Km²

7. Kecamatan Cempaga dengan luas2.424 Km²

8. Kecamatan Parenggean dengan luas1.774 Km²

9. Kecamatan Mentaya Hulu denganluas 3.364 Km²

10. Kecamatan Antang Kalang denganluas 2.991 Km²

Kabupaten Kotawaringin Timurberbatasan dengan kabupaten lainnya diPropinsi Kalimantan Tengah sebagaiberikut :l Sebelah utara berbatasan dengan

Kabupaten Katingan dan KabupatenSeruyan

l Sebelah timur berbatasan denganKabupaten Katingan

l Sebelah selatan berbatasan denganLaut Jawa

l Sebelah barat berbatasan denganKabupaten Seruyan

Potensi Bisnis dan investasi diKabupaten Kotawaringin Timur Sampitantara lain :1. Peluang Investasi dan Bisnis Sektor

Kelautan;2. Peluang Investasi Pengembangan

Pelabuhan Laut;3. Peluang Investasi Transportasi Udara;4. Peluang Investasi Transportasi Darat,

tersedianya jalan trans kalimantan;5. Peluang Investasi Wisata, Hotel,

Restoran dan Agen Travel tersedianyaPantai Ujung Pandaran terletak 85 kmsebelah selatan dari pusat kotaSampit;

6. Sektor Kehutanan antara lain Kayu ,Kulit Kayu Gembor dan Rotan

7. Sektor Perkebunan antara lain Karet,Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi, Lada dantanaman lainnya.

8. Sektor Pertambangan antara lain PasirZirconium, Emas, Batu Granit, BatuBara dan Bijih Besi;

9. Sektor Pertanian antara lain TanamanPangan, Perkebunan, Hutan Bakaudan Hutan Produksi;

10. Sektor Peternakan antara lain Sapi,Kerbau, Kambing, Ayam Buras, AyamRas petelur, Ayam Ras pedaging danItik/entok;

11. Sektor Perdagangan tersedianyaPusat Perbelanjaan Mentaya, Plaza,Bintang Swalayan dan lainnya.

SEKILAS KPBC TIPE B SAMPITSejak tahun 1967 gedung Kantor

Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe BSampit yang beralamatkan di JalanUsman Harun Nomor 04 Sampit berdiri diatas tanah milik PT. Pelindo III (Persero)Cabang Sampit seluas 1.350 m2. Dengan

GEDUNG KPBC TIPE B SAMPIT

KEPALA KPBC TIPE B SAMPIT, Hardijanto

DOK. MUKMIN

DOK. MUKMIN

Page 31: Warta Bea Cukai Edisi 378

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

bangunan seluas 480 m2 KPBC Tipe BSampit cukup banyak mengalamiperubahan status kantor yaitu dimulaisejak tahun 1967 - 1977 sebagai KepalaDaerah XX, tahun 1977 - 1980 menjadiKantor Inspeksi kemudian sejak tahun1980 - 1983 terjadi penurunan statuskantor menjadi Kantor Cabang Tingkat I,kemudian pada tahun 1983 - 1995kembali menjadi Kantor Inspeksi, tahun1995 – 2001 berubah menjadi KPBC TipeC Sampit, selanjutnya Tahun 2001sampai dengan sekarang menjadi KantorPelayanan Bea dan Cukai Tipe B Sampit

WILAYAH KERJAWilayah kerja KPBC Sampit

berdasarkan lampiran 1-22 SuratKeputusan Menteri Keuangan RI Nomor :444/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001meliputi Pos Pengawasan PabeanSamuda, Kuala Pembuang, PegatanMendawai, dan Bandara H. Asan danPelabuhan Sampit. KPBC Sampit beradadibawah dan bertanggung jawab langsungkepada Kantor Wilayah IX DirektoratJenderal Bea dan Cukai di Pontianak.

PELAYANAN DAN PENGAWASANSelama kurun waktu kurang lebih 38

tahun yaitu sejak tahun 1967 sampaidengan sekarang, kegiatan kerja KPBCSampit bertitik berat pada pemberianpelayanan dan pengawasan di bidang

kepabeanan saja yaitu kegiatan eksporberupa Kayu, Rotan, Kernel Kelapa Sawit,Crude palm Oil (CPO), Pasir Zirconiumdan Natural Rubber SIR-20 (Karet Alam)serta Kayu Lapis (Plywood).

Sedangkan kegiatan impor berupaBarang Modal, Spareparts dan Pupukuntuk perkebunan kelapa sawit.Sedangkan kegiatan di bidang Cukai yaitumelakukan monitoring/pemantauanterhadap peredaran Barang Kena Cukaiberupa Harga Jual Eceran Hasil tembakau(HJEHT) dan Minuman Mengandung EtilAlkohol (MMEA).

1. ImporFrekuensi kegiatan impor di KPBC

Sampit rata-rata 1 - 2 kali sebulanberdasarkan kedatangan kapal membawabarang impor. Importir yang melakukankegiatan impor umumnya perusahaan /importir dari grup perusahaan perkebunankelapa sawit yang berada di Kaltengseperti PT. Agro Indomas, PT. Agri Pacc(Jakarta).

Jenis barang impor adalah barang-barang kebutuhan pokok PerusahaanPerkebunan Kelapa Sawit seperti mesindan peralatan mesin / spare part mesinpengolah minyak sawit dan pupukcompound NPK. Pelayanan penimbunan /pengeluaran barang-barang tersebutdilaksanakan di luar kawasan pabean, digudang milik importir yang bersangkutan;mengingat KPBC Sampit / Pelabuhan

Sampit tidak memiliki sarana TPS yangmemadai untuk menimbun jenis-jenisbarang tersebut.

Penerimaan Bea Masuk pada KPBCSampit diperoleh dari pembayaran BeaMasuk atas importasi mesin dan peralatanmesin / spare part dengan tarif Bea Masukrata-rata 5 % sedangkan pupuk dengantarif 0 %.

2. EksporKegiatan ekspor di KPBC Sampit rata-

rata 1 - 2 kali sebulan berdasarkankeberangkatan kapal tujuan eksporhampir sama dengan kegiatan impor.Kegiatan ekspor dilakukan dengan kapal-kapal yang langsung keluar daerahpabean maupun yang tidak langsungkeluar daerah pabean transit melaluiSurabaya / Banjarmasin.

Kegiatan dilakukan di dermagapelabuhan Sampit dan lebih banyakdilakukan di luar kawasan pabean, ditempat penimbunan / pemuatanpelabuhan eksportir yang bersangkutan.

Komoditi ekspor adalah WoodMoulding (kayu olahan), karet, rotan, PasirZirconium dan Plywood, sedangkanperolehan pajak ekspor (PE) hanyadidapat dari ekspor rotan, Kernel KelapaSawit dan Crude Palm Oil

3. Penerimaan Negara :Dalam Tahun Anggaran 2005 KPBC

Tipe B Sampit memperoleh penerimaan

FOTO BERSAMA, pegawai KPBC Sampit dengan Kakanwil

DOK. MUKMIN

DAERAH KE DAERAH

Page 32: Warta Bea Cukai Edisi 378

31WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

negara sebesar Rp. 13.215.865.547,52terdiri dari :4 Bea Masuk... Rp. 3.452.822.264,004 PPN Impor.... Rp. 4.988.383.324,004 PPh Impor.... Rp. 1.247.095.785,004 P E……….... Rp. 3.527.564.174,52

4. Monitoring / Pemantauan PeredaranHJEHT dan MMEA

Monitoring / PemantauanInformasi Harga Jual Eceran HasilTembakau (HJEHT) secara periodik (Triwulan) dilaksanakan sesuai Surat EdaranDJBC Nomor 22/BC/2001 tanggal 27 Juli2001. Monitoring / Pemantauan PeredaranMMEA selalu dilakukan secara selektifterhadap kedatangan / pengangkutanbarang yang datang dari Surabaya /Banjarmasin, Semarang, melaluipelabuhan Sampit dengan caramenanyakan kepada pengangkut /pengusaha MMEA untuk menunjukkandokumen pelindung pengangkutan CK.14/ CK. 16.

Barang MMEA tersebut umumnyaakan dibawa ke Palangkaraya karenakebijakan Pemda Sampit yang tidakmembolehkan adanya barang MMEAkadar lebih dari 5 % beredar di Sampit.

5. Kegiatan lainnya :a. Dalam rangka Koordinasi,

Integrasi dan Sinkronisasi (KIS),KPBC Sampit selalu menjalinkerjasama dengan pihakPemerintah Daerah (Pemda)setempat untuk meningkatkanpengawasan terkait denganperaturan titipan seperti kegiatanekspor komoditi Pasir Zirconiumdimana menyangkut persetujuan/ijin ekspor dari DinasPertambangan Daerah dan aturanlainnya. Dalam segala kegiatanKPBC Sampit selalu diundang baikoleh Pemda, badan Legislatifmaupun Kepala Dinas/ instansiterkait, sehingga koordinasi,

integrasi dan sinkronisasi dapatberjalan dengan baik dan lancar.

b. Selain bekerjasama dengan pihakPemda setempat, KPBC Sampitjuga menjalin kerjasama denganmasyarakat dan pengusahadengan memberikan sosialisasimengenai kepabeanan tentangkegiatan eksportasi dan importasiserta kewajiban agen pelayarandalam rangka memenuhikewajiban formalitas Pabean.

c. Senam Kesegaran Jasmanidilakukan di halaman KPBCSampit setiap jum’at dan setiapakhir bulan dilaksanakan senampagi gabungan dengan pihakAdpel, Pelindo dan KPPP Sampitsehingga terjalin KIS denganunsur-unsur di Pelabuhan Sampit.

d. Selain senam kesegaran jasmanipegawai, KPBC Sampit juga aktifmenjalankan olah raga lainnyaseperti tersedianya jadwal olahraga Tenis Lapangan, BuluTangkis, Tenis Meja dan Volly Ball.Dalam mengisi hari libur Ka KPBCsekali-kali mengajak seluruhpegawai/pejabat melakukankunjungan wisata dan olah ragapersahabatan dengan mitra kerja.

e. Dalam rangka pembinaan mentaldan rohani KPBC Sampitmelaksanakan pengajian diawalidengan Sholat Maghrib secaraberjamaah dilanjutkan dengansiraman rohani, dalam rangkameningkatkan keimanan danketaqwaan pegawai kepada TuhanYang Maha Esa.

6. Kunjungan KerjaPertengahan bulan Pebruari tepatnya

hari Kamis 16 Pebruari 2006 pukul 15.00,dengan pesawat Triga Air Foker-27Kepala Kanwil IX DJBC Pontianak danStaf tiba di Bandara H. Asan Sampit dalam

DIKLAT. Penyampaian tugas pokok dan fungsi KPBC Sampit pada acara diklat kesamaptaan KPLPdi Sampit.

KAKANWIL IX DJBC PONTIANAK, Ismartono (nomor dua dari kiri) dan KaKPBC (nomor dua dari kanan),memberikan arahan kepada seluruh pegawai KPBC Sampit

DOK. MUKMIN

DOK. MUKMIN

Page 33: Warta Bea Cukai Edisi 378

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

rangka kunjungan kerja di KPBC Sampityang mana sehari sebelumnya Kakanwiljuga berkunjung di KPBC Pangkalan Bun.

Kunjungan kerja Kepala Kanwil danStaf diawali dengan mengadakanpertemuan kepada seluruh pejabat/pegawai dan tenaga honorer. Dalampertemuan yang singkat Kakanwilmenyampaikan beberapa pesan kepadaseluruh pejabat/pegawai Bea dan CukaiSampit diantaranya sebagai berikut :a. Tingkatkan Penerimaan Negara mela-

lui peningkatan kualitas data intelijensiuntuk akurasi NHI, penelitian dokumendan pemeriksaan fisik barang danmengefektifkan penagihan;

b. Tingkatkan sistem pengawasan dalamrangka penegakan hukum kepabean-an serta perlindungan masyarakat

melalui mengoptimalkan sarana danprasarana yang dimiliki dalampelaksanaan tugas, pengetahuan dankeahlian SDM di bidang kepabeanandan operasi pasar dalam rangkapengawasan barang kena cukai;

c. Tingkatkan pelayanan kepabeanankepada masyarakat melalui saranadan prasarana kerja, kualitas dankuantitas pegawai;

d. Pahami dan laksanakan substansiyang terkandung dalam programreformasi kepabeanan.

TANTANGAN DAN KENDALA KERJATantangan yang dihadapi KPBC

Sampit adalah bahwa kondisi geografisSampit yang terdiri dari perairan-perairansungai dan pantai dengan sibuknya

kegiatan yang dilakukan oleh kapal-kapalbaik berbendera asing maupun berbende-ra Indonesia di dalamnya, merupakantantangan tersendiri bagi KPBC Sampitdalam melaksanakan tugas pelayanandan pengawasan.

Di sisi yang lain, adanya keterbatasanyang dimiliki oleh Direktorat Jenderalmengenai masalah kewenangan. DalamUU nomor 10 Tahun 1995 tentangKepabeanan dan UU nomor 11 Tahun1995 tentang Cukai, tidak ditemukannyakewenangan Direktorat Jenderal untukmelakukan pengawasan terhadappemuatan dan pengangkutan barangtujuan antar pulau dalam wilayah RI. Halini tentunya membuka peluangdilakukannya pemuatan barang tujuanuntuk di ekspor dengan modus operandiantar pulau agar tidak terjangkau olehpengawasan pihak Bea dan Cukai.

Kemudian tantangan lainnya adalahkondisi sarana jalan yang tidakmemungkinkan dilewati untukpengangkutan barang ekspor dari lokasiperusahaan ke kawasan pabean /Pelabuhan Sampit, sehingga pelayananyang diberikan oleh Kepala KantorPelayanan untuk mendukung kegiatanekspor melalui pemberian ijin pemuatanbarang tujuan ekspor di beberapa lokasipemuatan milik perusahaan ekspor yangdianggap memenuhi syarat sesuaidengan ketentuan Menteri Keuangan RI.

Kebijaksanaan pemberian ijin inimengingat letak geografis perusahaanyang berada di sepanjang pinggir sungaidengan melalui pemberian ijin inidiharapkan akan dapat dilaksanakannyapenghematan biaya operasi sehinggaakan meningkatkan daya saingkomoditasnya di pasaran internasional.

Terbatasnya sumber daya pegawaipelaksana dan luasnya wilayah kerjaKPBC Sampit untuk melakukanpengawasan, yang mana selama ini tugaspengawasan di Pos Pengawasan Pabeandijalankan melalui kumandah secarabergiliran untuk jangka waktu satu bulansehingga terlihat belum optimal karenatiap lokasi hanya ditempatkan 1 atau 2petugas saja. Mengingat sampai saat iniKPBC Sampit terdiri dari 22 orangpegawai dengan komposisi 5 orangJabatan Struktural, 9 orang KoordinatorPelaksana dan 8 orang Pelaksana.

Tantangan lainnya yaitu sejalandengan perkembangan dan pertumbuhanperdagangan dan perekonomian diKabupaten Kotawaringin Timur (Sampit)adalah lokasi yang disebut Bagendang (±24 Km sejajar pelabuhan Sampit arahmuara laut) direncanakan ke depan akanmenggantikan Pelabuhan Sampit sebagaipelabuhan operasional untuk pelayanankegiatan impor ekspor dan antar pulau;sedangkan pelabuhan Sampit yangsekarang ini masih beroperasi,direncanakan ke depan akan dialihfungsikan sebagai pelabuhan khususmelayani penumpang.

Mukmin, Korlak Impor & Ekspor KPBC Tipe B SampitKEGIATAN PEMERIKSAAN, Fisik Barang Impor Barang Modal Pabrik Kelapa Sawit

PELABUHAN SAMPIT

DOK. MUKMIN

DOK. MUKMIN

DAERAH KE DAERAH

Page 34: Warta Bea Cukai Edisi 378

33WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

PBC Tipe C Tulungagung terletak dijantung kota Tulungagung tepatnyadi Jl. A Yani Timur No. 74 berhadap-

an persis dengan kantor KabupatenTulungagung. Kantor Pelayanan Bea danCukai Tipe C Tulungagung wilayah kerja-nya meliputi dua kabupaten yaituKabupaten Tulungagung dan KabupatenTrenggalek. Meskipun dalam wilayah kerjatersebut terdapat pantai , tapi hanya seba-gai pelabuhan tradisional untuk penang-kapan ikan. Jadi praktis KPBC Tulung-agung hanya melakukan pelayanan danpengawasan di bidang cukai.

KPBC Tulungagung memiliki luasbangunan 330 m2 dan luas tanah 860m2 serta memiliki dua lantai dilengkapidengan sarana ibadah berupamushola dan koperasi. Lingkunganyang bersih, rapi, dan indah dikelilingipepohonan dan taman membuatpegawai terasa betah di dalamnya.

Di ruang utama terdapat ruang tungguuntuk kenyamanan pengguna jasa saatmenunggu penyelesaian dokumennya.Ruang tunggu tersebut meskipun tidakdilengkapi AC tapi cukup sirkulasi udarakarena banyak jendela dan dilengkapipula tempat duduk bersandar, tempat airminum, dan information desk . Parapengguna jasa benar-benar mendapatpelayanan yang baik sehingga merasanyaman dan betah.

Beberapa fasilitas kantor yang tersediaantara lain aula, koperasi, taman, gudang,dan mushola menambah lengkap saranadan prasarana dalam mendukung kinerjapegawai.

Dengan wilayah kerja yang luastersebut diperlukan SDM yang handaldidukung sarana dan prasarana yangmemadai untuk mencapai tingkatpelayanan yang prima dan efektif. Saat iniKPBC Tulungagung memiliki pegawaisebanyak 18 orang. Jumlah tersebutmasih dirasa kurang mendukungpelaksanaan tugas pelayanan danpengawasan secara optimal. Dan sepertidikatakan oleh Kepala KPBCTulungagung, Endro Yuwono SH, MM,idealnya pegawai ditambah 5 orang lagidengan perincian satu orang korlak P2dan empat orang tenaga pelaksana.

LINGKUP PELAYANANKPBC Tulungagung sebagai salah

satu unit pelayanan yang melaksanakantugas dan fungsi DJBC di Jawa Timurberada di bawah koordinasi danbertanggung jawab langsung kepadaKantor Wilayah VII DJBC Surabaya.Beberapa perusahaan yang mendapatpelayanan di bidang Cukai denganperincian sebagai berikut :1. Perusahaan/pabrik Hasil tembakau

sebanyak 137 buah yang terdiri dari : Golongan III : 4 perusahaan Golongan III A : 11 perusahaan

Golongan III B : 126 perusahaan2. Perusahaan/ pabrik Ethyl Alkhohol dan

MMEA sebanyak 1 buah yaituKan’sWine Co.

3. Tempat penjualan eceran MinumanMengandung Ethyl Alkhoholsebanyak 3 buah yaitu : Toko“Senang”, PT Arta Boga Cemerlangdan PT Arta Kencana.

Volume kerja pada KPBCTulungagung di bidang cukai dapat dilihatdengan pelayanan CK-1,CK-14,HJE, danNPPBKC dalam tabel sebagai berikut :(Lihat tabel 1)

Hasil penerimaan negara dari cukaiyang dikelola KPBC Tulungagung selamaempat tahun terakhir dapat dilihat padatabel berikut ini : (Tabel 2)

SOSIALISASI “DOOR TO DOOR”Sejalan dengan meningkatnya beban

target penerimaan KPBC Tulungagungdan meningkatnya jumlah pengusaha ha-sil tembakau, Endro pun tak segan-seganlangsung turun ke desa-desa dengan cara

KPBC TIPE C TULUNGAGUNG

“Harus RajinJemput Bola”

GEDUNG KANTOR KPBC TIPE C TULUNGAGUNG

Perjalanan menuju KPBC Tulungagung cukup jauh dan melelahkan.Dengan menggunakan bis Patas dari Surabaya dapat kita tempuhdengan waktu kurang lebih 3,5 jam. Kota Tulungagung berjarak 150km dari kota Surabaya dan sekitar 23 km dari kota Kediri. DaerahTingkat II dan dipimpin seorang Bupati ini terkenal dengan kerajinanbatu marmer yang diolah menjadi hiasan, lantai, dan souvenir.

KEPALA KANTOR KPBC TIPE C TULUNG AGUNG,Endro Yuwono SH, MM, idealnya pegawai ditam-bah 5 orang lagi dengan perincian satu orang kor-lak P2 dan empat orang tenaga pelaksana.

KWBC/BAMBANG WICAKSONO

WBC/BAMBANG WICAKSONO

Page 35: Warta Bea Cukai Edisi 378

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

No Periode CK-1 CK-14 HJE NPPBKC

1 TA 2002 289 buah 8 buah 57 12 TA 2003 399 buah 7 buah 32 03 TA 2004 723 buah 9 buah 78 304 TA 2005 1528 buah 9 buah 175 725 TA 2006* 290 buah 1 buah 136 17

* Januari s.d.15 Maret 2006

No Periode Target* Realisasi* Prosentase

1 TA 2002 49.321.301.000 51.515.684.702 104,45%2 TA 2003 40.509.538.000 38.409.864.480 94,81%3 TA 2004 50.807.960.000 52.770.122.895 103,86%4 TA 2005 55.347.600.000 74.041.614.888 125,25%5 TA 2006 85.301.840.000 sedang berjalan %

* dalam rupiah

NO Tanggal Kasus Pasal yg Kerugian Tersangka StatusKejadian Dilanggar Negara

1 18 Desember Pita Cukai Palsu Ps 14 ayat 7 Rp. 10.939.200 KR Vonis Percobaan 10 bulan

2003 Ps 50 PR. Surya Bhakti Dan denda Rp. 500.000Ps 55 (b) KencanaUU 11 Tahun

1995

2 11 Desember Pita Cukai Palsu Ps 55 (b) Rp. 57.544.074 STR. Vonis Percobaan 12 bulan 2004 UU 11 PR. Dan denda Rp. 1.000.000

Tahun 1995 SemanggimasAgung

3 25 Februari Pita Cukai Palsu Ps 52 dan Rp. 172.741.440 HG Vonis Percobaan 12 bulan2005 atau Ps.51 Dan denda Rp. 6.000.000

dan atau SW Vonis Percobaan 12 bulan Ps 55 (b) Dan denda Rp. 6.000.000

UU 11Tahun 1995

4 25 Februari Rokok Polos Ps.51 dan Rp. 84.855.680 HW Vonis Percobaan 3 bulan 2005 atau Ps.52 PR. Muncul Dan denda Rp. 4.000.000 dan atau Malang Ps.54 UU 11

Tahun 1995

5 27 Februari Pita Cukai Palsu Ps 55 (b) Rp. 16.764.800 Puguh S. Vonis Percobaan 16 bulan 2005 UU 11 PR. Ubik Dan denda Rp. 3.000.000

Tahun 1995

6 03 Agustus Pita Cukai Palsu Ps 55 (b) Rp. 765744.000 HR Vonis dihukum 4 bulan2005 UU 11 15 hari

Tahun 1995 Dan denda 1.500.000

“door to door” untuk melakukan sosialisasiperaturan cukai terutama hasil tembakau.

“Bertugas di KPBC Tulungagungharus rajin jemput bola dengan mengada-kan sosialisasi ke lapangan khususnya kepabrik-pabrik rokok yang jumlahnyamencapai 137 perusahaan meliputi golIII,IIIA dan III B. Pabrik-pabrik tersebuttersebar di desa-desa dan masih tradisio-nal. Ada juga pengusaha rokok yangmasih buta huruf, “ kata Endro.

Masih menurut Endro, mendirikanperusahaan hasil tembakau tidaklah

semudah yang dibayangkan, ada bebe-rapa pengusaha yang baru berdiri tidaklama bangkrut karena tidak menguasaipasar dan hanya atas dasar ikut-ikutanatau coba-coba.

Pada kesempatan ini pula WBC di-ajak Endro melihat salah satu perusa-haan rokok Dua Dewi di Desa Tanggul-kundung Kecamatan Besuki, Kabupa-ten Tulungagung yang berjarak kuranglebih 20 Km dari kota Tulungagung. PRDua Dewi ini memproduksi rokok jenisSKT dan termasuk golongan III A.

Perusahaan rokok ini merupakan per-usahaan keluarga dan tidak begitu besar,dengan peralatan yang sederhana mam-pu menyerap tenaga kerja sampai 300orang. Pekerjanya kebanyakan wanita daripenduduk sekitar perusahaan. Hasilproduksi rokoknya dipasarkan ke daerahsekitar Tulungagung dan Trenggalek.Meskipun PR Dua Dewi hanya penghasilrokok gol IIIA namun merupakan salahsatu sumber penerimaan bagi negaraberupa cukai dan sekaligus mampu men-ciptakan lapangan kerja untuk mengurangiangka pengangguran.

LINGKUP PENGAWASANKarakteristik tugas dan fungsi DJBC

memang unik karena di satu sisidiharuskan memberikan pelayanan yangmemuaskan kepada pengguna jasa, disisi lain dituntut untuk waspada denganmelakukan pengawasan terhadapkemungkinan pelanggaran yang terjadi dibidang kepabeanan dan cukai.

KPBC Tulungagung sering melakukanpengawasan dengan operasi pasar kare-na banyaknya hasil tembakau terutamaSigaret Kretek Tangan (SKT) yang banyakberedar dengan berbagai merek. Bebera-pa kali KPBC Tulungagung berhasilmengungkap kasus pita cukai palsu danrokok polos yang mengakibatkan kerugiannegara.

Hasil penegakan hukum selama tahun2003-2005 ini dapat dilihat pada tabel 3.

Langkah-langkah preventif yangTABEL 3

TABEL 2

TABEL I

DAERAH KE DAERAH

Page 36: Warta Bea Cukai Edisi 378

35WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

diambil Endro dalam mencegah adanyapelanggaran dilakukan melalui mediacetak dengan menyebarkan/menempelkan pamflet di lokasi tertentuseperti warung, toko, dan tempat umumyang berisi himbauan kepada masyarakatuntuk tidak menjual rokok tanpa dilekatipita cukai atau pita cukai palsu. Selaindengan media cetak dilakukan puladengan media audio yang disiarkan olehradio-radio tentang pentingnya pulaperijinan mendirikan pabrik rokok.

KENDALA YANG DIHADAPIUntuk mendapatkan prestasi,

memang tidak datang begitu saja. Segalausaha yang dilakukan secaraberkesinambungan di segala bidang dandukungan dari seluruh pegawai danstakeholder akan mampu menciptakansuatu sinergi hubungan kerja.

“Menjaga hubungan yang baik danharmonis antar pegawai serta hubunganpegawai dan stakeholder merupakanfaktor pendukung dalam menciptakanpelayanan prima,”kata Endro ketikaditanya mengenai kiat-kiatnya memimpinKPBC Tulungagung.

Selain itu memang tidak ada suatukeberhasilan tanpa suatu pengorbanan.Untuk menciptakan suatu pelayananprima tidak hanya menitikberatkan faktorsumber daya manusia (man) dan sisdur(methode) saja tetapi juga sarana danprasarana (material )yang memadai,selanjutnya untuk memenuhinyadiperlukan uang/dana (money).

“Kendala utama dalam menciptakan

layanan prima di KPBC Tulungagungadalah masalah keterbatasan sumberdaya manusia, maka itu untuk yang akandatang kiranya perlu tambahan pegawaipelaksana 4 orang dan Korlak P2 yangtelah PPNS” tutur Endro.

Disamping itu dikemukakan Endro,kendala lainnya adalah masalah sering-nya keterlambatan pengiriman pita cukaidari pusat, sehingga sering di-claim olehpengusaha hasil tembakau. Untungnyasejauh ini mereka mau mengerti ketikadiberikan penjelasan atas keterlambatantersebut. Sedangkan kendala yang juga

penting adalah program komputer menge-nai inhouse Cukai mengenai pertukarandata dengan KP DJBC dirasa belumsempurna hingga perlu pembenahan darikantor pusat, “harap Endro.

Dengan berbagai kendala dankekurangan yang ada, KPBCTulungagung tetap bertekad memberikanpelayanan yang terbaik bagi stakeholdersebagai trade facilitator. Dalam waktudekat pun, Endro Yuwono akan didapuksebagai penasehat asosiasi pengusahahasil tembakau se-Tulungagung.

Bambang Wicaksono-Koresponden Surabaya

KEPALA KANTOR DAN PARA STAF, bertekad memberikan pelayanan yang terbaik bagi stakeholder sebagai trade fasilitator.

PR DUA DEWI, meski hanya penghasil rokok gol IIIA namun merupakan salah satu sumberpenerimaan bagi negara berupa cukai dan sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja untukmengurangi angka pengangguran..

WBC/BAMBANG WICAKSONO

WBC/BAMBANG WICAKSONO

Page 37: Warta Bea Cukai Edisi 378

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

abang merupakan pulau yangberada di propinsi Nanggroe AcehDarusalam, orang mengenalnya

sebagai pulau paling barat di Indonesia(sebenarnya ada yang lebih barat lagiyaitu Pulau Rondo) dan jugamengenalnya lewat lagu yang sudahtak asing lagi bagi rakyat Indonesia(lagu populer) yaitu lagu dengan judul“Dari Sabang sampai Merauke”.

SABANG SEBAGAI KAWASANPERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHANBEBAS

Posisinya di ujung paling baratIndonesia bukan berarti tidak mempunyai‘apa-apa’, tetapi telah diberi Karunia olehAllah SWT dengan kedudukan geografisyang sangat strategis dan panoramaalam yang indah. Kota Sabang denganluas 153 km2 terdiri dari Pulau Weh,Pulau Klah, Pulau Rondo, Pulau Seulakodan Pulau Rubiah, dengan jumlahpenduduk 25.246 jiwa. Terletak pada jalurpelayaran internasional, dikelilingi olehSamudera Indonesia, Samudera Hindia,Selat Malaka dan Selat Benggala; dandekat dengan kota-kota dipinggir baratbenua Asia bagian selatan yaitu India,Bangladesh, Myanmar, Malaysia, Thailanddan Singapura.

Potensi utama Kota Sabang adalahlaut dengan luas 66.563 km2, sumberdaya ikannya sebesar 235.000 ton,taman laut seluas 2.600 ha (salah satuyang terindah didunia) yang cocokuntuk berenang, snorkling maupunmenyelam, hutan wisata seluas 1.413,5ha, hutan lindung seluas 4.932,98 ha,perkebunan rakyat, sumber air panasdan danau air tawar (aneuk laot) yangmerupakan sumber utama air minumpenduduk Sabang. Selain itu memilikipelabuhan alam berupa teluk denganluas 126 ha dengan kedalaman lautyang bervariasi antara 7-40 meter, yangdasar lautnya berupa pasir berbatukarang yang sangat baik untuk berla-

buh jangkar dan bersandar di dermagabagi kapal ukuran 50.000 DWT.

Mengingat potensi Sabang yangsangat strategis, maka Pemerintah RIdengan persetujuan DPR telahmenetapkan Sabang sebagai KawasanPerdagangan Bebas dan PelabuhanBebas (Free Trade Zone dan Free PortZone) dengan Undang-undang No. 37tahun 2000. Pengelolaan kegiatan diSabang dilakukan oleh BadanPengusahaan Kawasan Sabang, denganKetua Dewan Kawasan Sabang adalahGubernur propinsi NAD.

Sesuai UU No. 37 tahun 2000, diKawasan Sabang berlaku ketentuansemua barang impor boleh masuk kecualibarang larangan (tidak disebutkan jenisbarangnya), dan diberikan pembebasanbea masuk, PPN, PPnBM dan PPh.

KONFLIK ANTARA KPBC SABANG DANBPKS

Menteri Perdagangan RI dengan suratNomor : 1573/M-DAG/10/2005 tanggal 26Oktober 2005 menetapkan impor gulakristal putih merupakan barang pembatas-an untuk tahun 2006, dan surat Nomor: :1718/M-DAG/12/2005 tanggal 26 Desem-ber 2005 menetapkan impor berassebagai barang larangan sampai dengan31 juli 2006.

Direktorat Jenderal Bea Cukai sebagaiinstansi pabean yang wajib melaksanakanketentuan larangan dan pembatasan dariinstansi teknis terkait tersebut (Peraturan“Titipan”) sesuai pasal 53 Undang-undangNo. 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan,menyebutkan untuk kepentingan peng-awasan terhadap pelaksanaan ketentuanlarangan dan pembatasan, instansi teknisyang menetapkan peraturan larangandan/atau pembatasan atas impor atauekspor barang tertentu wajib memberita-hukan kepada Menteri Keuangan RIuntuk ditetapkan dan dilaksanakan olehDirektorat Jenderal Bea dan Cukai.

Meskipun ada surat Menteri Perdaga-

ngan RI tentang barang pembatasan danlarangan, Badan Pengusahaan KawasanSabang (BPKS) selaku pengelolakawasan Sabang tetap menerbitkan suratizin pemasukan gula ke Kawasan Sabangdari tanggal 27 Januari sampai 7 Februari2006, dengan rincian barang antara lain11.225 ton gula dan 100 ton beras kepadapengusaha-pengusaha di KawasanSabang, dengan alasan UU No. 37 tahun2000 berlaku khusus untuk KawasanSabang dan UU No. 10 tahun 1995 sertaKeputusan Menteri Perdagangan RI tidakberlaku di Sabang.

Dengan adanya surat izin BPKSdimaksud, Kepala KPBC Sabang telahmemberikan penjelasan kepada KepalaBPKS dan telah dipertegas dengan suratKakanwil XIII DJBC Banda Aceh ditujukankepada Gubernur NAD selaku KetuaDewan Sabang bahwa KPBC Sabangtidak dapat melayani pemasukan gula danapabila dimasukkan ke Kawasan Sabangtanpa persetujuan dari Depatemen Perda-gangan RI, maka barang yang bersang-kutan harus direekspor, Dirjen Bea danCukai juga telah merespon denganmengirimkan surat tertanggal 15 Februari2006 kepada Menteri Perdagangan untukmendapatkan keputusan. Namundemikian BPKS tetap bertahan dan tahappertama pemasukan gula sebanyak 100ton datang ke Kawasan Sabang padatanggal 17 Februari 2006.

BENTROKAN ANTARA BPKS &PENGUSAHA DENGAN KPBC SABANG

Pada hari Jumat tanggal 17 Pebruari2006 pukul 10.00 Kapal Motor (KM) SuryaIndah II tiba di Teluk Sabang yangmemuat gula.

Dengan adanya kepastian kedatangankapal, KPBC Sabang mengerahkananggotanya sebanyak 8 (delapan) orangpegawai yang dipimpin Febra, Pjs. KasiP2 menuju dermaga. Sampai di dermaga,telah banyak berkumpul orang-orangantara lain dari Pihak BPKS, Agen Kapal,pemilik gula, Kapolres Sabang danKepala KP3 Sabang, Kepala SyahbandarAdpel, Kepala Karantina Sabang, KasiImigrasi Sabang, Komandan Sub DenpomIM Sabang, Intel AL Sabang, wartawan,buruh-buruh angkut pelabuhan danmasyarakat Sabang yang tinggal di sekitarpelabuhan Sabang.

Saat KPBC Sabang meminta kepadaHamdani Kepala PT. Kali Aceh selakuagen kapal KM Surya Indah 2, pihakBPKS dan pemilik barang untukdilakukan boatzoeking ditengah lautmereka tidak mau dan kapal segeramerapat untuk dilakukan pembongkaransesuai dengan surat izin pemasukan gulayang diberikan oleh BPKS. Setelahberbicara cukup lama, pihak Bea Cukaibersedia melakukan boetzoeking dipinggirdermaga Pelindo Sabang dengan syaratapabila barang yang terdapat di kapaltidak sesuai Manifest maka dilakukanpenyegelan diatas kapal, dan apabilasesuai Manifest gula dapat dibongkar dan

LIKA-LIKU MELAKSANAKAN

Peraturan”Titipan”DARI INSTANSI TEKNIS DI KAWASAN SABANG

Tanggal 22 Februari 2006 terjadi demonstrasi di depan KPBCSabang dengan jumlah pendemo kurang lebih 200 orang yangmendapat penjagaan petugas Kepolisian Resort Sabang

S

DAERAH KE DAERAH

Page 38: Warta Bea Cukai Edisi 378

37WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

setelah masuk ke gudang disegel olehBea dan Cukai dan digembok oleh BPKS.

Setelah kesepakatan yang dimintaoleh Bea dan Cukai disetujui, kapal diizin-kan sandar dan dilakukan boetzoekingkapal dengan hasil jumlah barang sesuaimanifes, selanjutnya dilakukan pembong-karan gula untuk ditimbun digudang.Pengawasan pembongkaran gula dilaku-kan oleh Irwan, Edy Suprapto, Ade Yance,Izan, Rodjianto, Dimas, Tamrizi dan Niko.

Pada pukul 17.00 WIB pembongkarandihentikan sementara untuk beristirahatdengan jumlah barang yang telah selesaidibongkar sebanyak 41,3 ton dengan 17kali trip pengangkutan, dan direncanakanpembongkaran akan dilanjutkan kembali

pada pukul 19.30 WIB. Saat petugas beacukai yang digudang yaitu Rodjianto Pra-tono, Dimas Pratama dan Tamrizi Riawanhendak melakukan penyegelan atasgudang tersebut, tiba-tiba sebuah minibusvan masuk ke dalam gudang untuk me-muat gula, akibat kejadian tersebut petu-gas bea dan cukai langsung bereaksi un-tuk menahan tindakan tersebut. Terjadilahadu argumentasi antara pihak Bea Cukaiyang diwakili oleh Zulkifli, Pjs. KepalaKPBC Sabang dengan Muktar Harun, Ke-pala Deputi Perdagangan BPKS tentangkeabsahan penyegelan oleh Bea danCukai sampai situasi menjadi memanas.

Kami mencoba mengingatkan kembalikesepakatan kepada Pihak Pemilik

Barang dan pihakBPKS dan mendapatjawaban bahwa tidakada perintah untukdisegel dan gula ha-rus tetap keluar (da-lam hal ini merekatelah mengingkarijanji), bahkan Muktardengan nada tinggi,penuh emosimenyatakan bea dancukai menghambatperkembangan Acehserta memberikanancaman terhadappetugas KPBCSabang.

Kami mencobameminta BPKS un-tuk menandatangani

Berita Acara yang menyatakan bahwa diayang akan bertanggung jawab ataspengeluaran gula dari gudang. Tetapi tidakmau dan menyuruh orang-orang yang disekitar gudang agar tidak ada yang maumenandatangani berkas apapun daripihak Bea dan Cukai.

Pihak Bea Cukai tetap berkehendakuntuk menyegel gudang tetapi dihalang-halangi oleh massa, sampai terjadi aksidorong-mendorong pintu gudang antarapetugas Bea dan Cukai dengan massayang dipimpin BPKS.

Pihak kepolisian datang ke lokasi un-tuk melerai dan menyarankan permasa-lahan sebaiknya dibicarakan di KantorPolres karena massa sudah banyakberkumpul, sehingga dikhawatirkan terjaditindak kekerasan terhadap petugas Beadan Cukai. Pihak BPKS dan Bea Cukaisetuju dan bersama-sama berjalan kakimenuju ke Kantor Polres Sabang yangberjarak sekitar 500 meter. Sebelumberangkat ke Polres, kami memerintahkanpetugas bea cukai di lokasi gudang seba-nyak 6 orang untuk meninggalkan lokasidan pergi menuju Kantor KPBC Sabanguntuk menunggu instruksi lebih lanjut.

Hasil pertemuan di Mapolres, pihakkepolisian tidak dapat mengambilkeputusan dan menyerahkan kepadapihak bertikai untuk mengajukan gugatanapabila ada yang merasa dirugikan.Akibatnya situasi kembali meruncing danpihak BPKS tetap ingin melaksanakankeinginannya.

Mengingat keselamatan petugas BeaCukai di Sabang, maka kami tidak mela-

PENGUNJUK RASA. Melakukan orasi dan membawa spanduk di depan KPBC Sabang.

KARUNG GULA. Salah satu gula yang akan masuk ke pelabuhan Sabang.

DOK KPBC SABANG

Page 39: Warta Bea Cukai Edisi 378

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

kukan penyegelan gula dan memerintah-kan kepada seluruh petugas Bea Cukaiyang masih berada di Kantor KPBCSabang agar menuju ke Mess Bea Cukaiuntuk bersiaga penuh mengikuti situasiyang berkembang.

PASCA BENTROKKejadian bentrokan tersebut dimuat

oleh koran Serambi Indonesia di halamandepan headline pada tanggal 19 Pebruari2006 (koran yang mempunyai oplahpaling banyak di propinsi Nanggroe AcehDarussalam).

Imbas dari penegahan gula olehKPBC Sabang dan berita di koran beraki-bat petugas KPBC Sabang mendapat an-caman-ancaman baik secara lisan mau-pun melalui SMS. Atas ancaman tersebut,kami tindak lanjuti dengan mengajukanlaporan pengaduan ke Mapolres Sabangpada tanggal 19 Pebruari 2006 dan dires-

pon dengan menyediakan pengawalanoleh Polres Sabang, kami juga memintabantuan pengamanan kepada Dan Sub-denpom Kodam Iskandar Muda Sabang.

Kami menegaskan kembali kepadaseluruh pegawai KPBC Sabang yangberjumlah 17 orang ditambah 3 pegawaikumandah dari KPBC Ulee-Lheue danIskandar Muda (tidak termasuk 4 pejabatKPBC Sabang yang sedang menjalankantugas negara) untuk selalu hati-hati danwaspada.

Tiga hari kemudian, tanggal 22 Febru-ari 2006 terjadi demonstrasi di depanKPBC Sabang dengan jumlah pendemokurang lebih 200 orang yang mendapatpenjagaan petugas Kepolisian ResortSabang. Mereka melakukan orasi denganmembawa spanduk-spanduk dan me-manggil petugas bea cukai untuk keluar.Untuk meredamnya 5 orang perwakilanpendemo diterima oleh KPBC Sabang

untuk menyampaikan aspirasinya dan se-lanjutnya kami berjanji untuk menyampai-kan segala tuntutan kepada atasan lebihtinggi, sudah diteruskan kepada BapakDirektur Jenderal Bea Cukai sesuai suratNo. S-29/WBC.13/KP.03/2006 tanggal 22Pebruari 2006. Kami bersyukur demoberlangsung dengan aman tanpa diikutitindakan-tindakan anarkis..

Keesokan harinya, kami menerima faxdari Kantor Pusat DJBC tentang suratMenteri Perdagangan No. 164/M-DAG/2/2006 tanggal 22 Pebruari 2006 ditujukankepada Gubernur Propinsi NAD antaralain berisi untuk kebutuhan masyarakatSabang, jumlah gula diberikan persetuju-an impornya dengan perhitungan : Jumlahpenduduk Sabang x 12 kg/kapita/tahun.Terhadap surat izin pemasukan gula yangtelah diterbitkan oleh Kepala BPKS namunbelum direalisasikan impornya dimintauntuk dibatalkan. Sampai saat tulisan inidibuat tanggapan Gubernur propinsi NADterhadap surat Menteri Perdagangan RItersebut belum ada.

Sepulang dari mengikuti pendidikan diJepang, pada tanggal 27 Februari 2006dan sambil menunggu keputusan dariDirektur Jenderal Bea dan Cukai, Bp.Safuadi Kepala KPBC Sabang mengambillangkah-langkah penyelesaian permasa-lahan diatas dengan berkoordinasi selalukepada Kakanwil XIII DJBC Banda Acehdisertai laporan setiap perkembangan si-tuasi di Sabang dan melakukan koordinasilebih intens ke Instansi terkait yang beradadi Sabang maupun di Banda Aceh sertamengirim surat kepada BPKS yang intiisinya agar BPKS berkoordinasi denganDepartemen Perdagangan RI dalammenyelesaikan permasalahan tersebut.

EVALUASIDari kejadian tersebut, banyak hikmah

yang dapat diambil, secara internal kamisemakin kompak untuk bersama-samadalam menyelesaikan suatu permasalah-an yang timbul, dan secara eksternal kamimeningkatkan sosialisasi tentang kedudu-kan, fungsi dan tugas KPBC Sabang diKawasan Sabang kepada masyarakatSabang terutama instansi vertikal diSabang seperti Walikota, Danlanal, Kajari,Kapolres, Dandenpom IM, anggota DPRDmaupun instansi yang berada di BandaAceh.

Harapan kami, terhadap peraturan-peraturan ‘Titipan’ dari instansi teknis ter-utama yang diberlakukan di daerah-dae-rah perbatasan Indonesia dengan Negaralain, kawasan perdagangan bebas danpelabuhan bebas, kawasan berikat dankawasan lainnya yang mendapatperlakuan khusus, agar lebih tegas danjelas ketentuan yang diberikan sehinggapetugas yang di lapangan (operasional)dapat mempunyai dasar hukum yang kuatdalam bertindak dan tidak menimbulkanperselisihan dengan instansi lainnya.

Febra Pathurrachman, Kepala SeksiKepabeanan dan Cukai II, pada saat kejadian

diatas merangkap sebagai Pjs. Kasi P2

LOKASI PENYEGELAN. Upaya penyegelan yang dihalangi oleh massa.

PENGAMANAN PENYEGELAN. Bantuan pengamanan pasca bentrokan, salah satunya dariSubdenpom Kodam Iskandar Muda.

DOK KPBC SABANG

DOK KPBC SABANG

DAERAH KE DAERAH

Page 40: Warta Bea Cukai Edisi 378

39WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

eneve (Jenewa, Swiss) suatu kata yang menarik buatkami pekerja di bidang kesehatan, sebab kantorpusat World Health Organization (WHO) berada

disana. Atas undangan WHO Head Quarter penulis datanguntuk bergabung dengan Tim Penyusun Pedoman ProgramTerapi untuk penyalahguna narkotika, pada tanggal 1-4November 2005. Mengingat padatnya acara, penulisbersama asisten muda dari rumah, Wika, datang dua harisebelumnya agar dapat menyajikan tulisan ini kepadapembaca WBC.

Perjalanan cukup panjang dari Jakarta-Bangkok-Frank-furt-Geneve. Melihat situasi bandara Frankfurt dan Geneve,nampaknya kemegahan Bandara Soekarno-Hatta diatassegalanya (selera Asia?), namun kecanggihan berinteraksiuntuk informasi dan kebersihan nampaknya Indonesiamasih banyak harus bebenah. Di bandara Frankfurt danGeneve tidak disediakan banyak fasilitas seperti di Changi,yang punya city tour gratis untuk mereka yang transitpanjang, atau internet gratis; di Frankfurt dan Geneve kocekharus tebal, selain mahal, semua harus bayar.

SEKILAS SWISSSwiss negara paling damai, aman, tak pernah terdengar

cerita tentang demonstrasi, meletusnya bom atau hiruk

pikuk keramaian menakutkan. Swiss tak punya perkebunancoklat, tetapi ia terkenal sebagai penghasil makanan danminuman coklat terbaik.

Swiss juga terkenal akan arlojinya yang selalu tepat waktu,dan sampai saat ini masih dipertahankan meski banyak jamtangan buatan negara lain yang jauh lebih murah harganya.Rupanya ketepatan, citarasa dan kualitas dijanjikan di negeri ini,dan mempertahankan tradisi kualitas menjadi ciri utamanya.

Makanan di Swiss sangat bervariasi, ikan dari danaunyayang bersih merupakan hidangan menggoyang lidah,ditambah minuman susu coklat hangat dinikmati di tepidanau tenang dan damai. Mengunjungi Swiss yangterbayang adalah gunung-gunung tinggi dan danau. Hampirdua pertiga tanah di Geneve merupakan hutan kota atautaman dengan pepohonan.

Tersedia 29 tempat untuk berolahraga musim dinginyang terhampar di ketinggian 2800 meter dari permukaanlaut. Juga air terjun, kilauan glasier Aletsch lelehan es saljugunung sepanjang 23 kilometer. Sungai Rhone yangmengaliri Geneve dapat juga dinikmati dengan rafting, takjauh dari kota dengan biaya sekitar 100 Euro atau 150 CRF.

SORE INDAH DI KOTA GENEVESetelah bebersih diri kami segera melancarkan jurus

GENEVE, SUISSEKota Danau yang DamaiHak sangat dihargai di negara ini, juga hak anjing. Jangan coba-coba menendanganjing, Anda akan berurusan dengan polisi, karena dianggap tindak kriminal.

G

SELAK

39WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 41: Warta Bea Cukai Edisi 378

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

mengamati kota Geneve. Berbagai brosur dipelajari. Hari itukami berkeliling kota atas kebaikan Pak Sulistyo seorangAsisten Atase Perdagangan kita di Geneve. Kami melihatpameran foto di tengah kota di taman Universitas Geneve(L’Universite de Geneve), 3 foto tentang subak Bali dantsunami Aceh berada di tengah begitu banyak paparan foto.

Keluar dari taman, sampailah kaki kami memandangipemandangan gedung dengan arsitektur khas Eropa.Patung Jenderal Dufour diatas kudanya berdiri tegak ditengah jalan yang cukup ramai tetapi tidak padat.Berhadapan dengan jalan ini masih di tepi tamanterdapat pampangan pameran foto lagi tentang manusia.Karya hasil seni foto nampak diminati banyak orang.Kami pun dengan cermat melihat karya fotografi yangluar biasa bagusnya.

Menelusuri kota tua berjalan kaki melihat pemandanganyang akrab, dimana banyak orang duduk dengan temankelompoknya menikmati secangkir kopi atau coklat sambilmengobrol. Sangat cozy. Kota tua ini mengingatkan kita

pada contoh film Ronin, dimana terjadi kejar-kejaran antarmobil di gang sempit diantara rumah-rumah tua penduduk.Kalau di Yogyakarta mirip tempat asal kelompok bandShaggy-Dog, hanya saja gangnya sedikit lebih lebar, cukupuntuk lewat 1 mobil dan 1 motor. Disini kita melihat GerejaKathedral yang megah dan kuno dan gedung balai kotamasa lalu.

KOTA DENGAN BANYAK KANTOR LEMBAGA INTERNASIONALDAN WARGA NEGARA DUNIA

Esoknya kami bermula dari Gare Routiere, stasiun bisantar kota, yang juga pusat tur keliling kota dan kampung disekitar Geneve. Berbagai pilihan tersedia, dalam jarakwaktu 30-40 menit, untuk jarak yang jauh hanya sekalisehari. Kami beruntung, karena hari itu adalah hari terakhiradanya country-side tour, sebab bulan Novembermemasuki bulan dingin, cuaca gelap, sehingga tur inidihentikan sampai bulan Maret berikutnya. Kami memilihCity-Tour dan Country Side.

Dalam city tour kami mengendarai bus mengunjungisemua gedung United Nations: World Health Organization,World Trade Center, ILO, Unicef, International Red Cross,lembaga dunia untuk hak intelektual, Telekomunikasi,UNAIDS, Lembaga Gereja Dunia dan banyak lagi. Masukke dalam gedung United Nations sangat ketat pemeriksa-annya guna memastikan keamanan.

Malam harinya saya sempat makan malam bersamakelompok TDG (Technical Development Group) kami dikantor WHO. Disini tersedia semacam restoran untukkepentingan pegawai dan pengunjung. Sederhana, tidakmewah, bersih dan mahal. Menurut seorang teman dariWHO HQ, WHO mengeluarkan banyak uang untukberbagai kegiatan menunjang pemerintah di seluruh duniadalam bidang kesehatan, namun hanya sedikit danatersedia untuk pemeliharaan gedung, jadi rupanya kese-derhanaan membuat irit pemeliharaan juga.

Dari kancah pergedungan internasional, kamimenyusuri danau Geneve (Lac Leman) masuk ke daerahelit Canton Cologny dimana para selebriti, paraolahragawan, politisi dan orang-orang kaya dunia tinggal.Mereka senang tinggal disitu karena sangat dihargai hakpribadinya sebagai orang normal yang beraktivitas ke pasar

MT. BLANC

SEBUAH DESA DI KAKI GUNUNG

DOK. RATNA SUGENG

DOK. RATNA SUGENG

SELAK

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 42: Warta Bea Cukai Edisi 378

41WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

atau tempat umum lainnya tanpa disambut kemeriahan jurufoto atau fans.

Rumah di daerah ini sangat teduh dengan halaman luasdan pohon besar, menghadap danau Geneve dan letaknyadiperbukitan, 6 kilometer dari kota Geneve. Indah luar biasa.Kami berpapasan dengan banyak mobil mewah sepertiPorsche, Ferrari, Bentley, Mercedez, BMW, VW yang diIndonesia tak dijumpai. Mata menyelidik mencari kijang, dantak pernah menemukan. Ada mobil mirip Karimun, namanyaWagon RC.

Penduduk negara ini memang duapertiganya adalahwarganegara dunia lain, sementara penduduk berkewargane-garaan Swiss hanya sepertiganya.

HAK DAN DEMOKRASISaya tak pernah mengerti siapa kepala negara Swiss.

Seorang teman yang bekerja di WHO HQ (World HealthOrganization-Head Quarter) bercerita pada saya bahwa iabaru saja mengajukan keberatan atas pajak, dan ia baru tahubahwa pembuat keputusan tertinggi di negara ini bergantisetiap enam bulan antar Canton. Canton adalah sebutanuntuk wilayah, yang mungkin identik dengan propinsi dinegara kita. Ada 27 Canton di negara indah dan demokrat ini.

Begitu demokratisnya, sampai semua hal perlu referen-dum. Misalnya mereka akan memperbaiki jembatan, makareferendum dilakukan dengan menyediakantempat memberikan suara, seperti disedia-kannya papan referendum di taman Universi-tas Geneve. Atau cara terbaru adalah setiaporang mempunyai identitas pribadi berupanomor kode untuk mengirimkan pesansingkat melalui ponsel ke alamat pengumpulreferendum. Hampir setiap hari ada referen-dum untuk berbagai kepentingan.

Dikatakan pemerintahan dan rakyat dinegara ini bersih, artinya tak ada korupsi.Maka amat jarang terjadi pemeriksaan karciskereta api ataupun bus. Kalaupun mau nakalmungkin dan bernyali besar maka akansangat mudah untuk naik bus atau kereta apitanpa bayar, sebab tak tersedia sistempemeriksaan karcis, kecuali inspeksi dadak-an dengan hukuman berat.

Hak sangat dihargai di negara ini, jugahak anjing. Jangan coba-coba menendanganjing, Anda akan berurusan dengan polisi,karena dianggap tindak kriminal. Pemilikanjing harus dapat menjamin anjingnya takmenggigit atau menggonggong. Tersediasekolah kesopanan bagi anjing. Memang sipemilik anjing dan anjingnya samasopannya.

Bukan berarti negera bersih, bersih jugadari copet atau pemabuk atau penggunanarkotika. Dimana-mana anda akan melihatpengumuman untuk berhati-hati dengan se-tiap barang anda, karena copet atau rampokyang biasanya warga negara tetangga siapberaksi. Pengemis juga menjadi urusan polisidisini. Kami melihat beberapa pengemis, ibumenggendong anak atau laki-laki berbajukumal, dan bukan warga Swiss.

Juga sistem pengawasan toilet umumcukup baik. Mengingat toilet merupakantempat pengguna narkotika melakukan akti-vitas menggunakan suntikan atau ‘dragging’,maka di stasiun bis, pintu keluar masuk toiletdikendalikan secara otomatis dari kasir loketkarcis. Kami juga melihat ceceran botolalkohol di salah satu taman kota.

Hak terikat juga pada kewajiban. Paraorangtua, biasanya ibu-ibu, dari murid seko-

lah dasar dan taman kanak-kanak punya kewajiban menjagaketertiban dan keselamatan anak didik. Sebagai mana yangkami amati, mereka piket mengatur anak-anak menyeberangdan bermain dengan aman.

ANGGUR DAN WINEBerjalan menelusuri kampung, dengan daya tarik istana

kecil serta rumah-rumah pembuat anggur disertai hamparanluas pohon anggur. Anggur yang ditanam adalah khususuntuk pembuatan minuman, bukan anggur buah. Anggurbuah diimpor dari Italia dan Perancis. Kebun-kebun anggurini letaknya di kaki bukit di perbatasan Perancis. Masuk kekampung Verniere dengan penduduk sekitar 14.000 orangdengan 150 warga negara berbagai bangsa, kami terusberjalan ke Bourdigny dengan hamparan luas perkebunananggur yang diwariskan turun temurun.

Masa panen antara 15 September-15 Oktober setiaptahun. Di Castil Chouilly yang megah, sekarang dimilikiseorang bankir, kami menyinggahi kedai anggur dan disuguhiminuman anggur merah atau putih yang umurnya barusetahun. Saya tak mengerti enaknya, namun menurut Wikarasanya tak selezat yang di pesawat.

Masih terus berjalan ke Laconnex, suatu desa denganrumah unik yang dindingnya dirambati pepohonan bersulur,membuat pemandangan indah dengan pancaran warna-warni

SIAP NAIK KERETA GANTUNG

DOK. RATNA SUGENG

41WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 43: Warta Bea Cukai Edisi 378

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

dedaunan ada yang merah, kuning, hijau. Sayang senjasudah turun, sehingga foto tak dapat diambil.

Lully-Jardin, sebuah taman tempat penjual anekatanaman dan bunga hidup sangat menarik. Bukan hanyamenarik dari sisi tanaman, tetapi juga lokasi dan suasanadesa Eropanya yang damai. Di desa Cartigny (baca :kartinyi) ada istana kecil dengan patung orang mencucibaju dibawah pancuran. Di lokasi inilah, pada jamandahulu, para perempuan mencuci baju sambil bergosip,karenanya pancuran ini disebut pancuran gosip.

Gunung yang membatasi Perancis dan Swiss adalahgunung karang yang terjal: Mount Saleve. Merekamemanfaatkannya untuk paragliding, memanjat tebing dankegiatan semacam itu. Jika cuaca baik tersedia pesawatkecil mengantar anda melihat Danau Leman, pegununganAlpen dan Mount Blanc dari udara. Anda harus punyapaspor Perancis untuk dapat melintasi gunung Saleve,mengingat douane berjaga di sepanjang perbatasan. Beribuorang Perancis bekerja di Geneve, dan malam itu kamisaksikan begitu banyak kendaraan dari arah Swiss ke arahPerancis, pekerja pulang ke rumahnya di Perancis setiaphari.

IDULFITRI DAN SHALAT JUM’ATShalat Idul Fitri (3 November 2005) dimulai pukul 9.00

waktu Geneve di ruangan seluas 10 x 5 meter di komplekskantor perwakilan Indonesia di Geneve yang dihadiri olehlebih dari 100 orang. Khatib shalat Idulfitri ini adalah khatibyang telah di ’book’ selama Ramadhan untuk shalat tarawihdan kegiatan keagamaan selama bulan itu. Shalat berakhirpada pukul 9.30. Dikatakan mereka yang akan mengikutihalal bi halal dapat melakukannya di rumah kediaman dutabesar pada pukul 11.30.

Mengingat hari Raya Idul Fitri bukanlah hari libur resmidi belahan benua Eropa (juga Australia), maka kami tetaplanjut beraktivitas di lembaga internasional tempat kamidiundang bekerja untuk datang ke Geneve ini.

Dibanding dengan hari Idul Fitri di Perth (tahun 2004lalu kami Lebaran di Perth – WBC Januari 2005 hal. 52),maka masyarakat Indonesia disini nampaknya tak terlalukental lagi beranjangsana dari rumah ke rumah, namuntetap menjaga silaturahmi dengan berkumpul di satu tempatyang ditentukan. Halal bi halal dilakukan tiga kali yaknisetelah shalat Ied, hari kedua di bulan Syawal dan di akhirpekan.

CHAMONIX : MONT BLANC DAN MONTEVERSIni memang bukan bagian Swiss, namun dapat dicapai

dari Geneve. Mengambil tur dari stasiun bis Gare Routieredi kota Geneve menuju Chamonix seharga 66 Euro atau 95CRF, akan membawa kita menikmati pegunungan diPerancis. Perjalanan menuju Chamonix sangat menarik,kita bisa melihat pedesaan dan padang rumput Eropaselama perjalanan.

Sekitar 10 menit setelah melewati perbatasan Perancisjalan menjadi sangat berkabut, sulit untuk mengemudikankendaraan dengan jarak pandang sangat pendek. Supir biskami sudah sangat ahli, jadi bukan masalah untuknyadalam mengemudikan bis dengan aman, dan mobil-mobil diEropa sudah dilengkapi dengan lampu kabut sehinggamudah bagi pengemudi untuk mengetahui posisi mobillainnya. Nampaknya karena kabut inilah kebanyakan mobilkeluaran negara belahan dunia utara mempunyai lampukabut (fog lamp).

Setiap peserta tur diharuskan membawa paspor danvisa (bagi warga negara non Eropa), mengingat tur inimelewati perbatasan Swiss-Perancis. Ada cerita menarikmengenai masalah visa dan paspor ini. Bersama kamiwaktu itu ada 2 orang turis dari Etiopia yang tidakmempunyai visa, beruntung ketika kami sampai diperbatasan petugas imigrasi membiarkan kami lewat tanpamelalui pemeriksaan.

Mengingat suhu dapat turun mendadak dan memangberada diketinggian 3842 meter dari permukaan laut, setiappeserta tur diharuskan membawa pakaian yang menjagakehangatan tubuh termasuk topi dan sarung tangan,mengingat suhu akan berkisar antara -3 sampai -9º C.Peserta tur terdiri dari berbagai bangsa dari Afrika, Asia danAmerika, anak dibawah umur dua tahun tak diperkenankanikut tur ini.

Disarankan pula untuk membawa kaca mata hitamuntuk menanggulangi silaunya pantulan cahaya dari saljudan krim tabir surya, serta mulut diberi kegiatan mengunyah(sebaiknya permen karet) untuk mengurangi tekanan padagendang telinga ketika berada di ketinggian. Kamibergabung menjadi satu rombongan dengan pemanduwisata seorang perempuan paruh baya yang mahir bahasaInggris, Spanyol dan Perancis, namanya Maggi.

Matahari terbaik atau cahaya terindah di gunung beradapada pukul 7-8 pagi, karena itu setiap tur mengejar waktuini di L’Aguille du Midi. Sembilan puluh menit perjalanandari Geneve melewati Arve Valley akan membawa kita keChamonix, suatu kampung terindah di kaki gunung Blanc diketinggian 4807 m dari permukaan laut. Kampung ini begitutenang dan dikelilingi ’dinding’ gunung, seakan kita beradadi benteng alam.

Chamonix, adalah kampung yang menawan, layaknyakampung-kampung di Eropa lainnya. Dihuni oleh 14.000penduduk, yang sebagian penduduknya bekerja di bidangpariwisata Chamonix. Ada beberapa pilihan wisata diChamonix, naik ke kaki gunung Mont Blanc, paragliding,dan melihat glacier. Dalam tur ini paket paragliding tidakditawarkan, jadi untuk mengikuti keseluruhan paket yangditawarkan ditambah makan siang (full package) diperlukanuang sebesar CHF 238.

Sesampainya di Chamonix, kami diajak keliling kotaChamonix dengan tujuan agar kami mengetahui titikbertemu (meeting point ) untuk berkumpul kembali pulangke Geneve. Setelah berputar kota Chamonix, kami turun distasiun kereta gantung yang akan membawa kami dariChamonix menuju kaki gunung Mont Blanc: Aguille Du Midi.Aiguille du Midi merupakan pegunungan karang diketinggian 3842 m dengan puncaknya terdekat ke MontBlanc. Melalui dua tahap kereta gantung selama 20 menitkita dapat mencapai puncak Mont Blanc.

Dari sini, pemandangan indah yang tak pernah sayabayangkan meliputi seluruh mata saya. Terlihat lembahChamonix dan hampir semua puncak gunung yangmembatasi Perancis, Swiss dan Alpen Italia. Gunungberselimut salju putih, batu karang menyembul ditengahGEDUNG WTO DI JENEWA, SWISS

DOK. RATNA SUGENG

SELAK

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 44: Warta Bea Cukai Edisi 378

43WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

selimut putih, dan langit serasa dapat dijangkau tangan. Suhuberubah drastis, dari 10 derajat Celsius di Chamonix menjadi-9 derajat celsius begitu mencapai ketinggian 3842 meter.Sangat dingin, kedua tangan kami menjadi mati rasa, tetapiwalaupun begitu rasa senang dan kagum menghangatkanbadan kami.

Luar biasa senangnya dirasakan ketika pertama kalitangan memegang salju. Perasaan senang merasakandinginnya suhu yang tidak pernah kita rasakan di Indonesia.Dan rasa kagum yang teramat besar begitu melihatkeindahan hasil karya Tuhan yang berjudul pegununganAlpen dengan puncaknya, Mont Blanc. Nikmat ketikameminum coklat panas di Aguille du Midi, benar-benarpengalaman yang extraordinary, fantastic!

Turun dari Mont Blanc kami bersama rombongan turmakan siang di restoran yang khas pegunungan Eropabernama Brasserie LM. Makanan pembukanya adalah saladdengan daging sapi, lalu dilanjutkan dengan makanan utamayaitu chicken with mushroom sauce served with pasta dandessertnya adalah apple pie. Kemudian untuk menambahkehangatan suasana, sepasang suami istri dari Etiopia danpasangan suami istri profesor ekonomi Universitas Malagayang kesemuanya juga peserta tur membeli masing-masingsatu botol wine dan membagi-baginya kepada kami, hmm!

Setelah menyantap makan siang, kereta tua menarik 4gerbong yang masing-masing berkapasitas 32 orang,membawa kita dari Chamonix ke Montevers di ketinggian1973 meter menuju Mer de Glace yaitu es krim alam leleh dipegunungan atau glacier. Mer de Glace merupakan tempatmenyaksikan lelehan salju es atau glacier sepanjang 7kilometer dengan lebar rata-rata 1200 meter.

Di stasiun du Montevers kita dapat menikmati santapan dikafe dengan minuman hangat coklat yang aduhai nyamandimulut. Di restoran du Montevers terdapat museum yangmemamerkan model kereta api. Selain itu kita dapatmenikmati galeri kristal dimana batu alam berkilau bakpermata dan menjadi hiasan leher atau telinga para wanitarupawan. Masih di tempat ini kita dapat menyaksikan mu-seum fauna Alpen. Dipamerkan fauna yang ada dipegunungan Alpen seperti burung-burung.

Selesai mengunjungi Montevers kami berkumpul dimeeting point dan segera pulang. Karena selain menjadi busuntuk tur, bus ini juga sebagai bus reguler antar kota, makakami mengunjungi beberapa desa kecil dalam perjalanankembali ke Jenewa. Ketika melewati kota-kota kecil (lebihtepat kampung) sepanjang perjalanan dari Chamonix keGeneva, banyak penumpang yang diambil dari tempat-tempat

tersebut. Terkesan bagi kami betapa efisien pekerjaan, tidakmeninggalkan unsur efektif-efisien dan tetap aman.

Salah satu desa yang kami lewati adalah Les houches.Desa ini merupkan desa resort ski, dan kejuaraan skiinternasional Eropa diadakan disini. Walaupun kadang saljudi desa ini kurang mendukung untuk dilaksanakannyakejuaraan, panitia kejuaraan tetap memaksakan kejuaraanberlangsung di daerah ini dengan membuat salju buatan.

Meski anjing mempunyai hak asasi tinggi di Swiss, ia takdiperbolehkan ikut tur ini. Namun setelah kita mengunjungibeberapa desa, dalam perjalanan pulang kita dapatmenjumpai tempat latihan anjing penggembala yangbiasanya menyelamatkan para peseluncur salju ketika terjadibencana yaitu anjing St. Bernard.

Di Mont Blanc terdapat sebuah terowongan sepanjang 11kilometer yang tiap harinya dilewati oleh 3000 truk. Padatahun 1999 terjadi kebakaran yang menyebabkan 39 orangmeninggal dalam terowongan. Sejak saat itu dibuat peraturanbahwa setiap menit hanya boleh sebuah truk yang lewat.

Berbagai aktivitas dapat dilakukan di daerah pegununganini seperti mendaki gunung, bermain ski, menaiki keretaditarik anjing atau sekedar menikmati panorama dari keretagondola. Mereka menginformasikan sejumlah orang besaryang pernah berkunjung ke tempat ini misalnya Napoleon III,Goethe, Pasteur. Kereta Monteverer dimulai pada tahun1909, sementara hotel telah ada sejak 1880 yang merupakanhotel tertua di lembah Chamonix.

GENEVE SELAMAT TINGGALTanggal 5 November 2005, kami (saya dan asisten pribadi

saya: Wika) meninggalkan Geneve melalui Frankfurt, dan sayaharus turun di Bangkok untuk terbang ke Yangon di Myanmar.Dari langit di Mont Blanc saya kembali mendarat di Yangon,negara yang mirip tanah air Indonesia. Kembali saya harusbertugas sebagai fasilitator untuk kegiatan pelatihan konselordari WHO South East Asia and West Asia Pacific Region.

Dua negara: Swiss dan Myanmar, bak langit dan bumi,dan dimanakah Indonesia tanah airku berada? Untuk siapasaya bekerja: WHO Head Quarter, WHO Asia Tenggara danAsia Barat Pacific atau untuk kebanggaan Indonesia? Itulahpertanyaan yang berkecamuk di diri saya. Dan asisten pribadisaya membawa seluruh kenangan kemegahan Perancis ser-ta Swiss untuk memperluas cakrawala perhatian dalam me-nempuh perjalanan sebagai generasi sesudah saya. Ia haruskembali ke kampus Universitas Gajah Mada menimba bekalilmu sebagai cangkul pertamanya di kehidupan kelak.

BERPOSE DI ATAS GUNUNG MT. BLANC PENULIS DI DEPAN GEDUNG WHO

DOK. RATNA SUGENGDOK. RATNA SUGENG

Ratna Sugeng - kolumnis wbc

43WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 45: Warta Bea Cukai Edisi 378

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

SIAPA MENGAPA

NICOLAS LEONARD AURIKalau orang membaca nama belakang yang melekat di pakaian

seragamnya, banyak yang mengira Nicolas adalah putra dari YohanesAuri (mantan bek kiri terbaik tim sepak bola PSSI sepanjang masa-red).Nyatanya Nico, demikian panggilan akrabnya, memang bukan anakkandung Yohanes Auri melainkan keponakan.

Seperti kebanyakan orang, minat pada bidang olahraga tidakmungkin timbul begitu saja, tak terkecuali Nico. Kecintaannya padaolahraga sepak bola memang tak lepas dari darah sepak bola darikeluarganya yang mengalir ditubuhnya. Nico mulai menggeluti olahragasepak bola sejak masih duduk dibangku SD.

Saat bertanding di lapangan, Nico sangat lincah menggocek si kulit bun-dar dan membagi bola dengan teman satu tim. Bahkan, ia cukup tangguhdalam bertahan mengamankan gawang. Namun garis tangan berkata lain, iatidak menjadi pemain sepak bola malah justru bekerja di Bea dan Cukai.

Pada 1998, Nico mulai meniti karir di Bea dan Cukai melalui

M I S K A M“Semuanya serba tidak disengaja,” demikian pengakuan Miskam pada

WBC ketika ditanya awal mula meniti karir di Bea dan Cukai hingga pengala-mannya ngemsi keluar negeri walau hanya sebatas negara-negara ASEAN.

Pada saat diwawancara di KPBC Tanjung Priok III, Miskam mengakubahwa pada awalnya ia tidak tahu-menahu mengenai institusi Bea danCukai. Usai mengikuti ujian UMPTN, ia melihat salah seorang temannyamasih memegang kartu ujian lain. Ketika ditanya, temannya menjawabbahwa kartu ujian tersebut adalah kartu ujian tes untuk program D3 STAN.“Saat itu saya juga tidak tahu STAN itu sekolah apa,” kata Miskam kelahiranMeda, 5 Juni 1972. Akhirnya, teman-temannya berinisiatif mendaftarkanMiskam untuk mengikuti ujian masuk D3 STAN.

Setelah menerima kartu ujian Miskam kembali bingung, ia tidak mengertidengan jurusan yang tertera pada kartu ujian, jurusan Bea dan Cukai. “Sayabertanya pada teman jurusan Bea dan Cukai itu apa? Kata teman saya, Beadan Cukai itu orang yang memeriksa barang-barang kalau kita pulang dariluar negeri,” ujarnya

Walaupun masih diliputi kebingungan lantaran penjelasan temannyatersebut, Miskam yang baru tiga kali penempatan tugas di Puslatasi(sekarang IKC), KPBC Tanjung Priok III dan per 17 April 2006 ke Kanwil XIDJBC Makassar, tetap mengikuti ujian dan berhasil lulus.

Keberangkatannya ke luar negeri sebagai MC (master of ceremony) jugaterjadi secara tidak sengaja. Sejak kecil, Miskam senang berkumpul denganteman-temannya. Oleh karena itu, ia terbiasa ketika harus mengorganizersuatu acara. Tak heran jika ia kerap terlibat dalam beberapa event organizerdan menjabat sebagai spoke person (guest relation officer).

Saat pemilihan Abang dan None Jakarta Selatan pada 1999, MC yangbakal memandu acara tiba-tiba memutuskan kontrak. Alhasil, seluruh panitia

K O E S N A D IAyah dari satu orang putra ini tampak selalu fit dan energik. Sebagai

Koordiantor Pelaksana Administrasi Penyidikan KPBC Tipe A Malang, iamemiliki banyak kesibukan dalam mengurus tugas penyidikan akhir-akhirini, terutama dalam kasus pengungkapan pita cukai palsu sebanyak 20 rim.Karena kasus ini pula ia sempat mewakili KPBC Malang di PengadilanNegeri Malang untuk menghadapi sidang Pra peradilan.

Dalam sidang tersebut, hakim pemeriksa menolak permohonan praperadilan tersangka terhadap KPBC Malang dengan pertimbangan hukumbahwa semua prosedur yang ditempuh KPBC Malang sudah benar. Dengankeluarnya putusan tersebut maka seluruh tindakan penyidik khusus Bea danCukai berupa penangkapan, penahanan, maupun penyitaan, semuanya sah.

Berkat kerja kerasnya tersebut, Koesnadi memperoleh penghargaansebagai pegawai berprestasi luar biasa dari Dirjen Bea dan Cukai pada hariKepabeanan Internasional ke-54 pada 26 Januari 2006.

Koesnadi mulai meniti karir di Departemen Keuangan pada 1976 dibagian Radio Telegrafis. Setahun kemudian (1977), ia disalurkan keDirektorat Jenderal Bea Cukai dengan penempatan pertama di KantorInspeksi (KINSP) Bea dan Cukai Mataram, Nusa Tenggara Barat.Sebenarnya, menjadi pegawai bea cukai bukan merupakan cita-citanya, iaingin menjadi guru. Tetapi nasib menentukan lain, ia sempat menjadipegawai di PT Centex Jakarta (pada 1974 - 1975) sebelum akhirnya masukDepartemen Keuangan.

Setelah berdinas di KINSP Bea dan Cukai Mataram, ia dipindahkanke Kanwil VII DJBC Surabaya pada 1988. Kemudian melanjutkan tugaske KPBC Perak pada 1992 - 2002. Pada 2002 Koesnadi dipromosi

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 46: Warta Bea Cukai Edisi 378

45WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

penerimaan khusus di Jayapura, Papua. Setelah itu,pada 2000 ia dimutasi ke KPBC Manokwari hingga saatini. Sejak mengikuti DTSD I pada 2004 di Pusdiklat, kiniia menjabat sebagai Korlak Administrasi perbendahara-an KPBC Manokwari.

Pegawai kelahiran 16 Mei 1978 memiliki harapanyang besar terhadap institusi Bea dan Cukai. ”Kalaubisa, putra daerah Papua yang memiliki kualitas dapatdiperhatikan,” ujarnya.

Ia pun berpesan agar dalam bekerja, pegawai beacukai harus kokoh mempertahankan kualitas sumberdaya manusianya. “Seperti bermain bola, bukan sajabekerja sama untuk menyerang saja melainkan haruskuat mengusung pertahanan,” tandas pegawai yangmemiliki filosofi bola yang dipakai dalam bekerja.

Leksi Andre Serumena

menjadi Korlak Administrasi Penyidikan di KPBC Malanghingga kini.

Selama bertugas, ia mengalami kisah menarik yangterjadi pada 1991. “Waktu itu saya mendapat tugaspengawasan patroli laut sebagai komandan patroli dariSurabaya menuju Mataram dangan membawa kapal patroliBC 9002. Perjalan laut yang jauh tersebut merupakankenangan tersendiri bagi saya sebagai pegawai bea cukai,”kata Koesnadi.

Pengalaman lainnya adalah sewaktu bertugas di KPBCPerak, ia pernah mengikuti gelar pekara sampai ke tingkatKejaksaan Agung sebagai penyidik PPNS dalam kasusmobil mewah. Selain kenyang bertugas di berbagai tempat,Koesnadi yang aktif dalam klub selam Customs DivingClub, juga sempat mengenyam pendidikan teknis di Beadan Cukai antara lain, DPT I ( 1984 ), DPT II (1998), PFPB(1991) dan PPNS (1992).

Diusianya yang menginjak 53 tahun, Koesnadi yanghobi bermain tenis ini merasa bersyukur dan banggamenjadi pegawai DJBC. Ia berniat dan selalu berpikir untukberbuat yang terbaik bagi institusi yang dicintainya.Koesnadi memiliki suatu harapan pada pegawai DJBC,“Saya harap pegawai yang telah PPNS jangan segan-segan untuk mengembangkan dan menyalurkan ilmunya dikedinasan,” tandas pria kelahiran 17 Pebruari 1953 ini.

Bambang W, Koresponden (SBY)

kelabakan mencari penggantinya. Lantaran sulit mencariMC yang terkenal dalam situasi yang mendesak, akhirnyadiputuskan MC berasal dari pihak panitia. Maka, ditunjuklahMiskam sebagai MC pengganti.

Setelah beberapa kali menjadi MC dan koordinatorevent organizer, lama kelamaan Miskam dianggap cocokuntuk menjadi MC. Ia pun didaulat untuk terus menjadi MC.Bahkan, beberapa event organizer kerap memintanya untukmenjadi MC dalam suatu acara resmi maupun tidak resmi.

”Saya pernah ngemsi di acara resmi afternoon Tea diSekretariat Negara, afternoon Tea di Istana Negara, galadinner Walikota Depok dan acara sosial penggalangandana untuk pendidikan dan bencana alam yang diselengga-rakan di kantor Gubernur DKI Jakarta,” kenangnya.

Setelah lulus tes yang diselenggarakan oleh JICAJepang, pergaulan Miskam semakin luas. Secarakebetulan, Departemen Luar Negeri mengontraknya untukmenjadi MC dalam suatu paket acara memperingatiKemerdekaan RI di kedubes RI di Manila dan Bangkok. Takhanya itu, ia juga didaulat untuk menjadi MC dalam acaraKonsulat Jenderal Diraja Malaysia.

Diakhir wawancara, dalam menyikapi kegiatan MCyang dilakoninya ini, biasanya ia mengambil job ngemsidiluar jam kerja seperti malam hari atau disaat libur.“Apabila ada kegiatan yang diselenggarakan diluarIndonesia, biasanya saya selalu ambil cuti,” ujarpegawai yang punya moto berikan yang terbaik untukmendapat hasil yang terbaik.

info buku

CATATAN:Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000

Rp. 120.000

MAJALAH WARTA BEA CUKAIKantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan CukaiJl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230Telp.Telp.Telp.Telp.Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154Fax.Fax.Fax.Fax.Fax. (021) 4892353 / E-mail:E-mail:E-mail:E-mail:E-mail: wbc.cbn.net.iddengan Hasim / Kitty

MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKANBUKU SEBAGAI BERIKUT:

BILA ANDA BERMINAT,

LANGGANAN MAJALAHWARTA BEA CUKAI

No Lama Diskon Harga Harga luarBerlangganan Jabotabek Jabotabek

1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 40 40 40 40 40.....555550000000000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 43 43 43 43 43.....5555500000000002 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 78 78 78 78 78.....000000000000000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 84 84 84 84 84.....0000000000000003 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 15050505050.000.000.000.000.000 Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 16262626262.000.000.000.000.000

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Sudah Termasuk Ongkos Kirim

BUNDEL WBC 2005Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2005 (EdisiJanuari - Desember)

ats

Page 47: Warta Bea Cukai Edisi 378

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

arah merupakan keadaan sangatkompleks, karena itu hanyasedikit orang yang punya

keterampilan mengekspresikannyasecara langsung dan aman. Marahdapat dipicu oleh perasaan terancam,baik ancaman terhadap fisik maupunkepemilikan. Bagi kebanyakan orangdewasa marah timbul karenaterancamnya harga diri atau tata nilai.

Marah yang sehat merupakanmomentum yang menghasilkanperubahan, dengan meninggalkansituasi buruk menuju perubahan sosialyang lebih baik. Marah yang sehatadalah marah yang konstruktif yangmengubah suasana ke arah lebih baik,demikian dapat dibaca lebih lanjut padaHow to Let Go of Your Mad Baggage,tulisan Lynne Namka, 2002.

Bapak Goprak sangat ditakuti olehbawahan dan juga atasannya. Ia akanmarah besar, jika pekerjaanbawahannya tak sesuai harapannya.Kemarahan yang besar ini menakutkan,sehingga semua staf lebih baik bicara”ABS”, untuk menyenangkan hatinya.Bila tidak, kata-kata kasar, kritik pedas,menyalahkan meluncur denganfasihnya dari mulut, bahkan meja yangtak bersalah pun dapat retak dibuatnya.

Ketika atasan mengubah strategikebijakan, pada sosialisasinya akanmendapatkan kritikan pedas dan kalauperlu ’walk-out’, sebelum ia dapatmengambil gambaran global dan pa-ham betul apa pokok yang takdisetujuinya.

MARAH TAK SEHATMarah tak sehat adalah marah aki-

bat tak tercapainya tujuan tak realistik.Realistik atau tidaknya sebuah harapanatau keinginan diri terkait dengan ke-nyataan, upaya, bukan hanya keingin-an. Jika seseorang berharap akansesuatu yang tak mungkin nyata, maka

kemarahannya tidak realistik, kemarah-an kanak-kanak lebih mirip hal ini.

Kemarahan tak sehat lainnya ada-lah ketika seseorang menolakbertanggung jawab atas kesalahanyang dilakukannya. Kemarahan disinidasarnya adalah penghindaran rasabersalah dan malu. Malu, merupakanperasaan dimana diri merasa takterlindungi, rentan dan tak adapertahanan. Perasaan malu membuatseseorang merasa kehilangan cintadan harga diri, merasa direndahkan,sehingga menghancurkan integritas diri

Pada keadaan ini marah akanmembuat diri menghindar dari rasamenyakitkan, malu dan terinjak hargadirinya. Marah dapat digunakan untukmenutup pintu dari perasaan buruk,menyakitkan, tak berdaya, dan jugamarah dapat menjadi alat intimidasisehingga memaksa orang lain untukmenyerah dan menghentikan kritikmereka. Dengar pernyataan orang,”Daripada saya dimarahi, lebih baiksaya marah duluan.”

PERASAAN TERANCAM : MARAH DANSALAHKAN ORANG LAIN

Kemarahan, membungkus rasarapuh diri agar terlihat kuat dan tegar,sehingga tidak diolok-olok dan dilawan.Jika seseorang merasa bersalah ataumalu, kebanyakan akan mencarimekanisme pertahanan diri denganpenyangkalan, menyalahkan orang lain,membuat diri pura-pura tak tahu danmenghapuskannya dari pikiran.Menyalahkan orang lain atas kesalahandiri sendiri atau mengkambinghitamkandisebut proyeksi!

Menghakimi, mengkritik dan mem-beri sebutan (mengatai) adalah carauntuk melindungi diri dari orang lain.Upaya seseorang menyalahkan oranglain akan menghambat proses pertum-buhan kepribadian kedua orang terse-

but. Menghakimi dengan menudingorang lain yang bersalah akan memi-sahkan hubungan seorang denganlainnya atau rasa persaudaraan.

Menurut Carl Jung ahli psikologi,menjelekan orang lain atau menyalah-kannya adalah penggambarancerminan diri yang dipantulkan keorang tersebut, artinya ada bagianmasalah dari diri sendiri yang takpernah diselesaikan. Dengan kata lainmencerminkan sisi buruk diri sendiridan dipantulkan ke orang lain.

KRITIK KASAR, PENOLAKAN,MEMPERMALUKAN DAN MENGOLOK-OLOK ADALAH MEKANISMEPERTAHANAN DIRI BERBASIS MALU

Orangtua pengkritik, perfeksionisdan pilih kasih akan melahirkananak-anak pemalu. Malu berakar daripenolakan, orang tua denganpengharapan yang terlalu tinggi danorangtua yang sebenarnya takmampu dan menyimpan malu.Kerugian terbesar bagi sang anakadalah bahwa ia belajar menolak sisiterbaik dari dirinya yang sebetulnyapotensial untuk ditonjolkan.

Olok-olok dari teman sebaya atauorang lebih dewasa menciptakanperasaan tak berdaya danmenimbulkan rasa malu. Anak-anakmenjadi ketakutan dan merasa dalamcengkeraman teman-temannya.

Para korban kekerasan fisik danseksual akan mempunyai perasaan takberharga, malu kepada masyarakatsekitar. Demikian juga korbankekerasan serta pelecehan seksual.Penggunaan alkohol, narkotika dan zatadiktif lainnya merupakan indikator dariperasaan malu. Orang yang pemaludan merasa bersalah, merasa dirinyatak pernah baik, hampir selalu buruk.

Menekan perasaan malu danbersalah membuat seseorang tak dapat

MENYALAHKANORANG,

M

Oleh: Ratna Sugeng

Mereka yang berperangai marah senantiasa mempunyai perilakumengendalikan orang lain, mencela, menuduh, menyalahkan,mengkritik, dan sulit akrab dengan orang.

MENGARAHKAN TELUNJUKPADA DIRI SENDIRI

RUANG INTERAKSI

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 48: Warta Bea Cukai Edisi 378

47WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

mempercayai orang lain, sehingga jugamenghancurkan rasa percaya padadirinya sendiri. Rasa malu membuat diriselalu memandang dari sisi negatif danterancam. Menjadi pemarah, pengkritik,perilaku macho, dimaksud untukmembangun benteng melindungi rasamalu atau rasa bersalah. Mereka yangberperangai marah senantiasamempunyai perilaku mengendalikanorang lain, mencela, menuduh,menyalahkan, mengkritik, dan sulitakrab dengan orang.

PARADOKS BERSALAH DAN MALUCiri khas respon manusia atas

perasaan bersalah dan malu adalahmeningkatkan energi untukmembungkus perasaan tersebut agartidak tercecer bocor. Akibatnya adalahperasaan negatif yang tersimpan rapatdi dalam badan yang tak akan lekangsampai kita memaafkan diri sendiri.

Semua manusia mempunyai sisi ke-lam, dan itu tidak selalu harus jadi sisiburuk yang tak termaafkan, semuanyawajar karena manusia mempunyai duasisi : kelam dan cerah. Sisi emosinegatif membantu kita melihat satuaspek dalam diri kita yang belum serasi

dengan tata nilai yang kita anut.Gejala rasa bersalah, malu danpenyebab kemarahan adalah in-dikator ringan bahwa badanmembutuhkan penyesuaian diri.

Bertanggung jawablah jika me-rasa bersalah, sampaikan permin-taan maaf, maafkan orang lain dan

diri sendiri akan membuatkehidupan kembali berimbang, kata

Lynne Namka, penulis buku I’m Sorry IHurt Someone.

Menurunkan atau menghilangkanrasa malu tidaklah semudah mengh-itung dengan logika. Ia memerlukanlatihan menata emosi, bukan intelekt-ual. Pengakuan rasa bersalah akanmeringankan proses ini. Dalam prosesterapi psikologik, perasaan bersalah,malu akan dapat diangkat untukdikurangi, dengan demikian rasa sedih,cemas dan depresi dapat diringankan.

Pahamilah bahwa mereka yanggalak, kasar secara verbal, seksual danfisik adalah mereka mereka yangmempunyai rasa rendah diri danberusaha menindas orang lain. Paraorangtua pengkritik sebetulnya adalahorangtua yang merasa dirinya jelek danfrustasinya disemprotkan padakritiknya yang keras menyakitkan.

Mengenali situasi diatas, tengoklahdiri sendiri guna menemukan simpulkemarahan, maafkan diri sendiri danmintalah maaf kepada orang lain yanganda kritik habis atau rendah dirikan,maka serasa ada sebongkah bebankeluar dari dada dan menuntun andauntuk menyeimbangkan diri.

Inilah upaya membangun diri, me-ngembalikan integritas diri, mematang-kan kepribadian. Selamat mencoba.

47WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 49: Warta Bea Cukai Edisi 378

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

ola baru ini terwujud dengandilakukannya mutasi dan promositerhadap sembilan pejabat eselon

III yang baru-baru ini dilantik dandiambil sumpahnya.

Acara pelantikan dan pengambilansumpah jabatan terhadap sembilanpejabat eselon III dilingkungan DJBCyang berdasarkan keputusan MenteriKeuangan Nomor 152/KM.1/UP.11/2006, berlangsung pada 28 Maret 2006lalu dan dilaksanakan di aula lantai limagedung B Kantor Pusat DJBC.

Pelantikan dan pengambilan sumpahjabatan yang dilakukan dihadapan Sekre-taris Jenderal Bea dan Cukai, Sjahrir Dja-maluddin ini juga disaksikan oleh DirekturP2, Endang Tata dan Direktur PPKC,

Wahyu Purnomo. Acara yang cukupsederhana namun penuh hikmat ini, jugaturut disaksikan oleh pejabat eselon III danIV dilingkungan Kantor Pusat DJBC.

Dalam kata sambutannya SekretarisJenderal Bea dan Cukai, SjahrirDjamaluddin, mengatakan sebagai bagiandari lembaga publik, DJBC memiliki akun-tabilitas publik yang harus dipertanggung-jawabkan hasil pelaksanaan tugasnyabaik kepada negara maupun kepadamasyarakat. “Selain itu, tugas DJBC yangmenyentuh hajat hidup orang banyak inimembuat institusi kita senantiasa menjadiperhatian dan sorotan masyarakat.Terlepas dari validitas informasi danakurasi anggapan dan tanggapanmasyarakat yang negatif terhadap bea

cukai, kita semua, terutama jajaranpimpinan termasuk saudara-saudara iniwajib selalu mawas diri dan siap untuksenantiasa memperbaiki kinerjanya.”

“Perlu saya tekankan lagi pentingnyakoordinasi di dalam dan antar unit kerjabaik secara formal maupun informal,namun harus tetap dalam koridor hierarkisorganisasi. Seringkali permasalahan yangmuncul dan dilihat oleh masyarakatmaupun aparat pengawas fungsionalbukan semata-mata masalah teknisoperasional tetapi justru karena kurangnyakoordinasi baik internal maupuneksternal,” ujar Sjahrir Djamaluddin.

Akan pola mutasi yang baru ini menu-rut Isja Bewirman yang sebelumnyamenjabat sebagai Kepala Pangkalan Sa-

P

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), kini menerapkan pola mutasi dan promosi yang baru.Tanpa menunggu lama, setiap ada kekosongan jabatan dapat segera terisi kembali, sehingga rodaorganisasi dapat tetap berjalan dengan baik.

MUTASI DAN PROMOSISEMBILAN PEJABAT ESELON III DJBC

MUTASI. Sembilan pejabat eselon III dilantik dan diambil sumpahnya untuk segera mengisi posisi jabatan yang kosong.

WBC/ATS

INFO PEGAWAI

Page 50: Warta Bea Cukai Edisi 378

49WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 152/KM.1/UP.11/2006tentang Mutasi Para Pejabat Eselon III Di Lingkungan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Departemen Keuangan

No.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

JABATAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN

BARU

Pj. Kepala Pangkalan SaranaOperasi Bea dan Cukai Tipe ATanjung Balai Karimun

Kepala SubdirektoratPenyuluhan dan PublikasiKepabeanan dan Cukai

Pj. Kepala Bidang Audit

Kepala Kantor PelayananBea dan Cukai Tipe APekanbaru

Kepala Kantor Pelayanan Beadan Cukai Tipe B Cirebon

Kepala Bagian Umum

Kepala Kantor Pelayanan Beadan Cukai Tipe B Bontang

Kepala Bidang Pencegahandan Penyidikan

Kepala Bidang rencana danProgram Pusat Pendidikandan Pelatihan Bea dan Cukai

N a m a / N I P

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENYIDIKAN :

Ir. Johansyah060079937

DIREKTORAT PENERIMAAN DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI :

Muhammad Zein, S.H., M.A.060034210

KANTOR WILAYAH I DJBC TIPE A MEDAN :

Ir. Karuna060079869

KANTOR WILAYAH II DJBC TIPE KHUSUS TANJUNG BALAI KARIMUN :

Ir. Isja Bewirman060079880

KANTOR WILAYAH V DJBC TIPE A BANDUNG :

Drs. Bambang Wahyudi060057707

KANTOR WILAYAH VIII DJBC TIPE B DENPASAR :

Zul Achir Siregar, S.H., M.M060040581

KANTOR WILAYAH X DJBC TIPE B BALIKPAPAN :

Ir. Yusmariza, M.A.060079901

KANTOR WILAYAH XII DJBC TIPE B AMBON :

Budiman Karo Karo, S.E., M.M060056416

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN :

Marisi Zainudin Sihotang, S.H, M.M060064352

PangkatGolongan/

Ruang

Penata TK.IIII/d

Pembina TK.IIV/b

Penata TK.IIII/d

PembinaIV/a

Penata TK.IIII/d

PembinaIV/a

Penata TK.IIII/d

PembinaIV/a

PembinaIV/a

LAMA

Kepala Seksi Tempat Penimbunan IKPBC Tipe A Purwakarta

Pelaksana pada SekretariatDirektorat Jenderal Bea dan Cukai

Kepala Seksi PemantauanPelaksanaan Audit DirektoratVerifikasi dan Audit

Kepala Pangkalan Sarana OperasiBea dan Cukai Tipe A Tanjung BalaiKarimun

Kepala kantor Pelayanan Bea danCukai Tipe B Bontang

Kepala Seksi Tempat Penimbunan VKPBC Tipe A Juanda

Kepala Seksi Peraturan Cukai danPeraturan Lainnya DirektoratPenerimaan dan PeraturanKepabeanan dan Cukai

Kepala Subbagian Tata Usaha danRumah Tangga Kantor Wilayah VDJBC Tipe A Bandung

Kepala Bidang Pencegahan danPenyidikan Kantor Wilayah XIIIDJBC Tipe B Ambon

rana Operasi Bea dan Cukai Tipe ATanjung Balai Karimun, dan pada mutasipada kali ini menjabat sebagai KepalaKPBC Tipe A Pekanbaru, menyatakankalau pola mutasi yang baru ini jauh lebihbagus dari yang terdahulu, selain itu Isjajuga mencontohkan kalau mutasi terdahu-lu dirasakan kurang efektif sehingga

banyak terjadi kekosongan jabatan yangmenyebabkan roda organisasi tidak dapatberjalan dengan baik.

“Pola ini jauh lebih baik dari yangsebelumnya, karena dengan pola yangbaru ini tidak akan ada lagi kekosonganjabatan yang begitu lama dan rodaorganisasi juga dapat berjalan dengan

baik tanpa mengalami banyak hambatan,”papar Isja Bewirman.

Acara pelantikan dan pengambilansumpah jabatan pejabat eselon III ini,akhirnya ditutup dengan pembacaan doaoleh rohaniawan Islam dan dilanjutkandengan acara pemberian selamat kepadapejabat yang baru dilantik. adi

Page 51: Warta Bea Cukai Edisi 378

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Segenap jajaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menyatakan duka yang sedalam-dalamnya. Bagi keluargayang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang maha Esa. Amin

PEGAWAI PENSIUNT.M.T 01 MEI 2006 PERIODE T.A 2006

NO. NAMA NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN

1. Drs. Tarsiwan 060034166 IV/c Kepala Bagian Umum Kanwil II DJBC Tg. Balai

Karimun

2. N u r R o c h m a t 060035369 IV/a Kasie Perbendaharaan KPBC Tipe A Khusus Tg.

Priok I

3. K a l i P o r k a s 060034191 IV/a Kasubbag TU dan RT Kanwil VI DJBC

Semarang

4. Uut Udaja Sudjaja 060049085 IV/a Kasie Kepabeanan II KPBC Tipe A Kudus

5. T a s l i m i n 060061430 III/c Korlak Administrasi TPB KPBC Tipe A Jakarta

6. S o e h a r d j o n o 060032045 III/c Korlak Administrasi TPB KPBC Tipe A Bekasi

7. S u p r i j a t i 060032068 III/c Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg.

Priok II

8. D j u n a f a r 060040614 III/b Pelaksana KPBC Tipe B Bogor

9. P o n i r i n 060044760 III/b Pelaksana KPBC Tipe B Teluk

Nibung

10. M a s r i M. S 060046461 III/b Korlak Administrasi Impor KPBC Tipe A Dumai

11. H a b s y a h 060045526 III/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus

Soekarno Hatta

12. S u r a c h m a d 060052407 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg.

Priok II

13. S r i S u d a r m i 060049499 III/a Korlak Administrasi Impor KPBC Tipe B Yogyakarta

dan Ekspor

14. Fredrik Mangempis 060056071 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Bitung

15. M a r s u m i 060056776 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg.

Priok II

16. S u d a r w o 060056525 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Khusus

Soekarno Hatta

17. M . S j a h r i r 060058166 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Tg. Pinang

18. Donny Afrilan 060059415 II/d Pelaksana KPBC Tipe A Batam

19. S u t r i s n o 060060025 II/c Pelaksana KPBC Tipe A Medan

INFO PEGAWAI

BERITA DUKA CITATelah meninggal dunia, Larjo, Pelaksana pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe B Yogyakarta,

pada hari Rabu, 8 Maret 2006 di RS. Panti Rini Yogyakarta. Jenazah telah dimakamkan pada hari Kamis,9 Maret 2006 di Wonogiri Surakarta, Jawa Tengah.

Telah meninggal dunia, Sukarno, Koorlak Intelijen pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Samarinda, padahari Rabu, 12 April 2006. Jenazah telah dimakamkan pada hari Kamis, 13 April 2006 di TPU Muslimin Samarinda.

Page 52: Warta Bea Cukai Edisi 378

51WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

ada 28 Maret 2006, bertempat diKantor Pusat Direktorat JenderalBea dan Cukai diselenggarakan

pelantikan pejabat eselon III.Sebanyak sembilan orang pejabateselon III di lingkungan DJBC dilantikoleh Sekretaris DJBC, SjahrilDjamaludin.

Menurut Jusuf Indarto, KepalaBagian Kepegawaian SekretariatDJBC, pelantikan tersebut tidakberbarengan dengan mutasi danpelantikan eselon III yang terjadipada akhir 2005 lalu karenakeputusannya sendiri baru terbitpada 9 Maret 2006, yaitu KeputusanMenteri Keuangan Nomor 152/KM.1/2006.

Namun, pada prinsipnya tidak adaperbedaan antara pelantikan kali inidengan pelantikan akhir tahun 2005yang lalu. Keduanya merupakantindak lanjut dari Keputusan MenteriKeuangan tentang Mutasi Para Peja-bat Eselon III di Lingkungan DJBC.Mutasi Eselon III yang dikeluarkanpada tanggal 9 Maret 2006 tersebutjuga dilakukan untuk mengisijabatan-jabatan yang kosong karena

pejabatnya pensiun. “Jadi, tidak ka-rena alasan lain,” imbuh Jusuf.

Berdasarkan pengamatan WBC,kebijakan saat ini berbeda dengan

kebijakan terdahulu. Sebelumnya,jika ada posisi eselon III yang kosongmaka akan ditunjuk pejabatsementara (Pjs.) sehingga Pjs.tersebut posisinya bisa merangkapdua bahkan hingga tiga posisi. Ketikadikonfirmasi oleh WBC, Jusufmenekankan bahwa tidak adaperbedaan kebijakan antara yangterdahulu dan yang sekarang.“Hanya saja sekarang kita ingin lebihmaksimal, karena kalau ada posisiyang kosong dan langsung diisi makasemua pihak akan diuntungkan,”terang Jusuf.

Dalam hal ini, Direktorat Jenderaldan masyarakat akan diuntungkankarena roda organisasi danpelayanan akan berjalan denganlancar. Pegawai juga diuntungkankarena ada kepastian siapa yangdipromosikan ke eselon yang lebihtinggi dan mendapatkan haknyasesuai jabatan yang dipangkunya.

Jusuf menambahkan, tujuan daripelantikan eselon III yang dilakukanpada 28 Maret adalah untukpembenahan. Pengisian jabataneselon III yang kosong secara cepat

dimaksudkan agar dapatmendorong peningkatankinerja dan efektifitaspara pegawai. Dengantidak adanyaperangkapan jabatan(Pjs.) diharapkan parapejabat dapat lebihmemusatkan perhatiankepada tugas pokok danfungsinya (tupoksi)masing-masing.

Dengan demikiansesuai arahan SekretarisDJBC (dalam pelantikaneselon III tersebut-red),harapan yang ingindicapai adalah agarjajaran pimpinan dilingkungan DJBC selalumawas diri dan siapuntuk senantiasamemperbaiki kinerjanya.“Jadi, apabilaberdasarkan evaluasikinerja di kemudian haripejabat yang menerimaamanat dianggap tidakmampu melaksanakantugas, maka amanatyang dibebankankepadanya dapatdicabut,” tandas Jusuf.

Disamping itu,

Pola Mutasi DJBCAgar lebih maksimal, posisi yang kosong langsung diisi.

JUSUF INDARTO. Tidak ada perbedaan kebijakanantara yang terdahulu dan yang sekarang.

PEGAWAI DJBC. Dengan tidak adanya perangkapan jabatan (Pjs.) diharapkan para pejabat dapat lebihmemusatkan perhatian kepada tupoksinya masing-masing.

P

SEKRETARIAT

DOK. WBC

DOK. WBC

Page 53: Warta Bea Cukai Edisi 378

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANPer April 2006

No. PERATURAN P E R I H A LNomor Tanggal

1. 17/PMK.04/2006 01-03-06 Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005 TentangPenetapan Harga Dasar Dan Tarif Cukai Hasil Tembakau.

2. 16/PMK.04/2006 01-03-06 Kenaikan Harga Dasar Hasil Tembakau3. 13/PMK.04/2006 20-02-06 Penyesuaian Terhadap Barang Yang Dinyatakan Tidak Dikuasai, Barang Yang

Dikuasai Negara, Dan Barang Yang Menjadi Milik Negara.4. 12/PMK.04/2006 16-02-06 Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 89/KMK.04/

2002 Tentang Tata Cara Pemberian Pembebasan Bea Masuk dan Cukai AtasImpor Barang untuk Keperluan Badan Internasional Beserta Pejabatnya YangBertugas Di Indonesia.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer April 2006

PERATURAN P E R I H A LNo. Nomor Tanggal

1. P-04/BC/2006 28-03-06 Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/BC/2005Tentang Penyediaan Dan Tata Cara Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau.

2. P-03/BC/2006 02-03-06 Penyediaan Dan Tata Cara Pemesanan Pita Cukai Hasil Tembakau Untuk BulanMaret Tahun 2006.

3. P-02/BC/2006 02-03-06 Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 07/BC/2005 TentangTata Cara Penetapan Harga Jual Eceran Hasil Tembakau.

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer April 2006

SURAT EDARAN P E R I H A LNo. Nomor Tanggal

1 SE-14/BC/2006 02-03-06 Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kenaikan Harga Jual Eceran Hasil TembakauDan Pelayanan Pemesanan Pita Cukai

2 SE-15/BC/2006 17-03-06 Tanda Pendaftaran Tipe Atas Kendaraan Bermotor Impor3 SE-16/BC/2006 17-03-06 Pelayanan Pemesanan Pita Cukai (CK-1) Bulan April 2006.

diharapkan akan ada peningkatankoordinasi di dalam dan antar unitkerja baik secara formal maupuninformal dalam koridor hirarkisorganisasi.

Lantas, bagaimanakah prosesatau urut-urutan promosi dan mutasiitu sendiri? Jusuf menerangkan,kalau ada jabatan kosong yangpertama dilakukan adalah meneliticurriculum vitae para pegawai, siapasaja yang memenuhi syarat untukmenduduki jabatan yang kosongtersebut. Penelitian meliputi antaralain kepangkatan, pendidikan formal,pendidikan teknis, pengalaman kerja,usia, dan sebagainya.

Calon yang memenuhi syaratdiusulkan kepada Menteri Keuangan.Di Departemen Keuangan usulantersebut diproses oleh Baperjakat(Badan Pertimbangan Kepangkatandan Jabatan) dan jika disetujui,terbitlah Surat Keputusan MenteriKeuangan tentang pengangkatannya.Surat Keputusan Menteri Keuangan

tersebut harus ditindaklanjuti denganpelantikan dan pengambilan sumpaholeh pejabat yang berwenangselambat-lambatnya tiga puluh harisejak diterbitkan.

“Waktu yang dibutuhkan untukmengisi jabatan yang kosong, tidakterlalu lama, hanya berkisar antara duaminggu sampai satu bulan,” kata Jusuf.

LIHAT SKEP MUTASI LEWAT WEBSITEMulai akhir tahun 2005, keputusan-

keputusan tentang mutasi para pejabatatau pegawai di lingkungan DJBCsudah bisa diakses melalui internet,dengan alamat www.beacukai.go.id.Apabila setelah melihat websiteternyata para pejabat atau pegawaitersebut terkena mutasi, tentu saja tidaklantas langsung pindah, masih adawaktu 30 hari untuk mempersiapkankepindahannya.

Prosesnya masih sepertisediakala, lanjut Jusuf, yaitu pegawaiyang bersangkutan akanmemperoleh petikan surat

keputusannya, melakukan serahterima terhadap jabatannya yanglama, menerima uang pindah apabilapindah ke kota lain, kemudianberangkat ke kantor tujuan.

Ia menjelaskan, latar belakangdan harapan DJBC dengandikeluarkannya SK mutasi melaluiwebsite tersebut adalah untukmemberikan kemudahan aksesinformasi dan bersikap transparandalam hal urusan mutasi dan promosipegawai. Jusuf melihat bahwa SKmutasi yang dapat dilihat melaluiwebsite, sangat membantu parapegawai DJBC dalam hal informasimengenai mutasi dan sangatmenghemat waktu maupun biaya.

“Sejauh ini belum ditemui adanyakekurangan dalam penyampaiankeputusan melalui website, malahsebaliknya dalam penyampaian danpenerimaan keputusan mutasi danpromosi dapat dilakukan secaracepat dan akurat serta memuaskansemua pihak,” tandas Jusuf.

INFO PERATURAN

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

SEKRETARIAT

ifa

Page 54: Warta Bea Cukai Edisi 378

53WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

itengah-tengah minimnya kegiatan Dharma Wanita dilingkungan DJBC, pada 13 April 2006, bertempat diSKI Tajur, Bogor-Jawa Barat, KPBC Tipe B Bogor

mejadi tuan rumah dalam acara pertemuan rutin DharmaWanita se-Kanwil V DJBC Bandung.

Acara yang bertema Paguyuban Keluarga Besar DharmaWanita Persatuan Kantor Wilayah V Bandung ini dihadirioleh sekitar 125 orang ibu-ibu Dharma Wanita yang berasaldari kantor-kantor pelayanan Bea dan Cukai yang berada dibawah Kanwil V DJBC Bandung, seperti Bogor, SoekarnoHatta, Purwakarta, Tasikmalaya, Merak, Bekasi, Bandung-Gede Bage, Cirebon dan tentu saja Kanwil V DJBC Bandung.

Sekitar pukul 10.30 WIB, acara tersebut dimulai. Paraibu Dharma Wanita tampak apik mengenakan seragamDharma Wanita yang mencirikan masing-masingperwakilan. Nuansa busana merah muda dan jingga tam-pak memenuhi ruangan dilantai dua restoran SKI Tajur.

Dengan wajah berseri-seri para ibu Dharma Wanitatampak antusias mengikuti rangkaian demi rangkaiankegiatan yang diadakan oleh panitia penyelenggara (KPBCBogor-red) diantaranya, pembagian door prize dan unjukkebolehan masing-masing perwakilan Dharma Wanita dari

kantor pelayanan. Tak hanya itu, para ibu juga dikejutkan de-ngan perlombaan memakai kain kebaya dalam waktu 5 menitdan berlenggak-lenggok layaknya peragawati. Masing-ma-sing Dharma Wanita dari kantor pelayanan pun diminta untukmenunjuk seorang wakilnya untuk mengikuti lomba.

Alhasil, kehebohan pun terjadi. Para ibu dengansenyum yang terus mengembang, berusaha secepatmungkin memakai kain kebaya dan berlengak-lenggokbak peragawati. Para penonton tak henti-hentinyatertawa melihat tingkah para ibu yang berlomba dan terusmemberikan aplaus. Hasilnya, juara I diraih oleh DharmaWanita dari KPBC Cirebon, juara II dari KPBC Bandungdan juara III dari KPBC Soekarno Hatta.

Ketika diwawancara WBC, Ny. Djoko Wiyono, Ketua Pa-guyuban Keluarga Besar Dharma Wanita Persatuan Kanwil VDJBC Bandung mengatakan, acara ini memang diadakansecara rutin 4 bulan sekali di lokasi yang berbeda-beda.Tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk mengakrab-kan para anggota dan mengeratkan tali silaturahmi.

Atas dasar inisiatif Dharma Wanita Persatuan KPBCBogor, selain tujuan tersebut diatas, acara ini sekaligusdilakukan dalam rangka memperingati Hari Kartini yang

LOMBA MEMAKAI KAIN KEBAYA. Para ibu Dharma Wanita tampak berusaha secepat mungkin memakai kain kebaya tradisional.

Paguyuban Dharma WanitaSE-KANWIL V DJBC BANDUNGSelain untuk meningkatkan tali silaturahmi juga memperingati Hari Kartini.

D

WBC/IFA

PERISTIWA

Page 55: Warta Bea Cukai Edisi 378

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

etiap warga negara Indonesia, baik anak-anak, perempuanmaupun laki-laki, memiliki kedudukan yang sama danmempunyai hak asasi yang sama sebagai manusia. Anak-

anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembangdan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat danmartabat kemanusiaan serta mendapatkan perlindungan dariberbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnyaanak-anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dansejahtera. Karena dalam dirinya melekat harkat, martabat danhak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.

Setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman danbebas dari segala bentuk kekerasan terutama kekerasan dalamrumah tangga. Perempuan harus dapat merasakan keadilan dankesetaraan gender dan menikmati penghapusan segala bentukdiskriminasi.

Berangkat dari hal tersebut, tampaknya tepat jika pada 17April 2006, KPBC Tipe A Bekasi dan Dharma Wanita Persatuanbekerjasama dengan LHAPI (Lembaga Hak Anak danPerempuan) menyelenggarakan diskusi panel dengan topikKeluarga Berkualitas Merupakan Fondasi Bangsa dan Negarayang Kokoh.

Acara yang digelar di ruang serba guna KPBC Bekasi terse-

jatuh pada 21 April. “Jadi, selain berkumpul para ibudapat melakukan kegiatan yang berguna. Karenaselama ini kan hanya para bapaknya saja yang seringbertemu,” tambah Ny. Djoko.

Dalam acara ini juga dilakukan diskusi untuk meme-cahkan masalah yang ada di Dharma Wanita di kantor-kantor pelayanan. Kemudian dapat saling memberimasukan ataupun menerima input dari luar untuk kemaju-an Dharma Wanita.

Selaku Ketua Panitia Penyelenggara dari DharmaWanita Persatuan KPBC Bogor, Ny. Sony Subagyomenjelaskan, acara paguyuban kali ini baru pertamakalinya diselenggarakan oleh KPBC Bogor. Menurutnya,untuk meramaikan suasana, yang istimewa dari acara iniadalah lomba memakai kain kebaya tradisional dalamwaktu 5 menit. Lomba tersebut dipilih karena sebelumnyadalam memperingati Hari Kartini kebanyakan orang me-makai kain kebaya tradisional. Sehingga, untuk meng-ingat hal tersebut, dibuatlah lomba memakai kain kebaya.

“Terus terang saja, ibu-ibu tersebut sama sekali tidaktahu akan adanya lomba memakai kain ini, jadi kami inginmemberikan kejutan sehingga mereka berlomba tanpaadanya persiapan,” tambahnya.

Ia mengaku merasa senang dengan banyaknya ang-gota Dharma Wanita yang hadir dalam acara ini. “Alham-dulilah saya senang karena kami dari Dharma WanitaKPBC Bogor bisa menyelenggarakan acara ini. Mudah-mudahan dimanapun diadakan acara ini dapat berlang-sung lancar seperti saat ini,” ujarnya. Tak lupa ia juga me-ngucapkan terima kasih pada Ny. Djoko yang telah hadirdalam acara ini.

Dharma Wanita KPBC Bogor sendiri melakukan kegi-atan pertemuan rutin dengan anggotanya tiap dua bulansekali. Jangka waktu tersebut memang sengaja dipilihkarena pada dasarnya para ibu Dharma Wanita memilikikeluarga dan kegiatan dirumah dan lingkungannyamasing-masing.

Ny. Djoko menambahkan, acara ini sangat bagusuntuk saling bertatap muka. Pasalnya, ibu-ibu DharmaWanita yang berada di daerah yang cukup jauh selaluberharap akan adanya pertemuan seperti ini. “Sayaberharap mudah-mudahan selanjutnya hubungan antaraibu-ibu Dharma Wanita akan seperti ini terus sehinggakeakraban dapat lebih terjalin lagi,” ucapnya.

Menurutnya, Dharma Wanita saat ini berbedadengan Dharma Wanita jaman dulu. Ibu-ibu DharmaWanita saat ini sudah lebih maju, mandiri dan lebihpintar. Rencananya, empat bulan kemudian (Agustus-red) acara paguyuban Dharma Wanita ini akandiselenggarakan di KPBC Bekasi.

PEMBICARA. KaKPBC Bekasi, Istyastuti Wuwuh Asri, didampingi olehKetua Dharma Wanita Persatuan dan para pembicara.

Diskusi PanelTENTANG KELUARGA,PEREMPUAN DAN ANAKKeluarga berkualitas merupakan fondasibangsa dan negara yang kokoh.

S

WBC/ATS

PERTEMUAN RUTIN. Untuk pertama kalinya Dharma WanitaPersatuan KPBC Bogor menjadi tuan rumah dalam pertemuan rutinDharma Wanita se-Kanwil V DJBC Bandung.

ifa

WBC/IFA

PERISTIWA

Page 56: Warta Bea Cukai Edisi 378

55WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

but dihadiri oleh ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KPBC Bekasiserta para pegawai laki-laki dan perempuan di lingkungan KPBCBekasi. Selain diskusi panel dan tanya jawab, acara tersebut jugadimeriahkan dengan lomba busana terbaik yang diikuti oleh seluruhpeserta yakni ibu-ibu Dharma Wanita.

Kali ini diskusi panel menghadirkan empat orang pembicara dariLHAPI dengan sub topik yang berbeda. Mereka adalah Ir. AmbarRahayu MNS yang mengulas topik membangun keluarga berkualitas;Prof. Dr. Zaitunah yang membahas topik bagaimana menjadiperempuan tegar; Dra. Rahma Fitriani M.Si yang membicarakan topikbagaimana menyiapkan anak sebagai SDM yang handal, serta yangterakhir Anna Rahmadiana SH yang mengemukakan topikbagaimana mencegah pelanggaran hak perempuan dan anak.

Sekedar informasi, LHAPI merupakan sebuah LembagaSwadaya Masyarakat (LSM) yang baru didirikan pada 2004.Walaupun demikian, kegiatan yang dilakukan sudah cukup banyak,misalnya menyosialisasikan hak perempuan dan anak,pengumpulkan donatur untuk membeli susu bagi anak-anak korbantsunami, mengusulkan perumusan kebijakan hingga ke levelamandemen UU, membantu menerbitkan akta kelahiran anak,membantu korban tindak KDRT dan sebagainya. Bila andamemerlukan bantuan LHAPI dapat menghubungi LHAPI di nomortelepon (021) 70417953.

Kembali pada kegiatan diskusi panel, Kepala KPBC Bekasi,Istyastuti Wuwuh Asri yang juga merupakan Sekretaris JenderalLHAPI mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan dalamrangka memperingati Hari Kartini dan peringatan Maulid NabiMuhammad SAW. Tujuannya adalah untuk meningkatkanpengetahuan para pegawai mengenai hak perempuan dan anakserta mencegah pelanggaran terhadap hak perempuan dan anak.

Menurutnya, tindak kekerasan di dalam rumah tangga bukanhanya dalam bentuk penyiksaan secara fisik (seperti pemukulan,tendangan dsb-red) tapi juga secara psikis seperti cemoohan,ancaman, paksaan dan sebagainya. Ia berharap agar pegawaidapat lebih jauh mengetahui Undang-Undang No. 23/2002tentang Perlindungan Anak dan UU No.23 2004 tentang

Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)yang relatif masih baru.

Ia menilai, kalau dalam suatu keluarga rumah tangganyaharmonis maka dalam bekerja pikiran pegawai akan lebihfresh dan lebih produktif. Akibatnya, pegawai akan menjadimanusia-manusia yang berkualitas. Sehingga tercipta rasatanggung jawab dari dalam diri pegawai untuk turutmengamankan pelanggaran kepabeanan dan cukai.

Kegiatan Dharma Wanita KPBC Bekasi itu sendiri selainmengadakan pertemuan rutin 3 bulan sekali, adalah arisan,ceramah agama dan membina kerukunan dalam rumahtangga. Selama ini Dharma Wanita KPBC Bekasi memangbelum pernah mengadakan acara ilmiah seperti diskusi panel.Oleh karena itu, acara diskusi panel yang barudiselenggarakan untuk pertama kalinya ini sangat membantudan berguna bagi ibu-ibu Dharma Wanita dan para pegawai.

“Namun demikian, jangan sampai kegiatan Dharma Wa-nita menjadi penghalang bagi ibu untuk mengurus rumahtangganya,” kata Isty. Sehingga yang terpenting dari pertemu-an rutinDharma Wanita adalah kualitas pertemuan itu sendiri.

Isty mengaku dirinya sangat concern terhadap isuperempuan dan anak bukan karena ia perempuan tapi karenaia melihat banyaknya korban kekerasan terhadap perempuandan anak. “Saya juga melihat kadang-kadang perempuan itutidak tahu haknya makanya sering menjadi korban. Makanyaperempuan itu harus berkualitas dan tegar supaya negara inimenjadi kokoh,” tandasnya.

Ketika disinggung rencana Dharma Wanita KPBC Bekasiuntuk acara paguyuban Dharma Wanita Persatuan se-KanwilV DJBC Bandung yang akan diselenggarakan pada Agustusdi KPBC Bekasi, Isty berencana untuk kembali memberikanpengetahuan pada ibu-ibu Dharma Wanita mengenaimasalah yang aktual. “Entah itu mengenai masalahperempuan yang berupa diskusi atau tanya jawab, ataulainnya. Yang penting acara tersebut mampu menambahpengetahuan ibu-ibu Dharma Wanita,” kata Isty.

TANYA-JAWAB. Usai pemaparan, para peserta melakukan tanya jawab dengan pembicara.

WBC/ATS

ifa

Page 57: Warta Bea Cukai Edisi 378

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

BEKASI. KPBC Bekasi pada 1 Maret 2006 lalu menyelenggarakan Sosialisasi selama dua hari tentang akan diberlakukannya pelayanan PIB Disket untuk barangeks Gudang Berikat (GB) ke Daerah Pabean Indonesia lainnya (DPIL). Sosialisasi hari pertama diberikan kepada seluruh pegawai KPBC Bekasi dan hari keduanyakepada perusahaan. Penerapan pelayanan PIB Disket ini bertujuan agar penetapan klasifikasi/pembebanan dan nilai pabean lebih tepat dari sebelumnya. Tampakpada gambar, Kepala Kantor KPBC Bekasi Istyastuti Wuwuh Asri sedang mensosialisasikan peraturan tersebut. Kiriman KPBC Bekasi

DENPASAR. Pada kamis 16 Maret 2006, bertempat di Aula Kanwil VIII DJBC Denpasar, Kepala Kanwil VIII menerima kunjungan dari mahasiswa FakultasHukum Universitas Muhammadiyah Jogyakarta. Tampak dalam gambar ketika perwakilan mahasiswa menyerahkan cinderamata kepada Kakanwil VIIIHeryanto Budi Santoso. Dan diakhiri dengan foto bersama. Adito Denpasar

DENPASAR. Tanggal 28 Maret 2006, Jajaran Kanwil VIII DJBC Denpasar menyelengarakan acara perpisahaan untuk menghantar purna tugas KepalaBagian Umum Kanwil VIII I Wayan Pasek Utara, SH yang memasuki masa pensiun sejak tanggal 1 April 2006. Tampak dalam gambar ketika Kakanwil VIIIdan Ibu Haryanto menyerahkan cinderamata kepada Pasek Utara dan Ibu Pasek. Adito Denpasar

FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN FOTO : KIRIMAN

SEPUTAR BEACUKAI

Page 58: Warta Bea Cukai Edisi 378

57WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

KEDIRI. Tim KantorWilayah VII DJBCSurabaya pada 21Pebruari 2006 lalumenyelenggarakankegiatan PenyuluhanCukai Hasil Tembakaudi Kantor PelayananBea dan Cukai (KPBC)Tipe A Kediri.Sosialisasi diberikankepada pegawai KPBCKediri dan dihadirioleh Kepala KantorKPBC Tipe A KediriBambang Sudjatmikodan para pejabat eselonIV dilingkungan KPBCTipe A Kediri. Tampakpada gambar, KepalaKPBC Tipe A Kediri danStaf foto bersamadengan Tim dari KantorWilayah VII DJBCSurabaya. KirimanKPBC Tipe A Kediri

KEDIRI. Tim KPBC Tipe AKediri melakukan kegiatanSosialisasi Peraturan HargaJual Eceran (HJE) Baru.Sosialisasi HJE Baru yangdiselenggarkan pada 7 Maret2006 lalu diikuti 84 pengusaharokok dan dipimpin langsungoleh Kepala KPBC Tipe AKediri Bambang Sudjatmiko(tengah) didampingi olehKepala Seksi Cukai I, DrsPurwadi (kiri), Kepala SeksiPerbendaharaan WharnomoFauzy (kanan) dan Kepala subbagian Umum MuhammadAmin (tidak tampak). KirimanKPBC Tipe A Kediri

SURABAYA. Kanwil VIIDJBC Surabaya pada 23Maret 2006menyelenggarakanSosialisai atauPenyuluhan tentangLarangan EksporBantalan Rel Ka dariKayu dan Kayu Gergajianserta Kebijakan EksporProduk IndustriKehutanan di Aula KanwilVII DJBC Surabaya.Sosialisasi diberikankepada pegawai Bea danCukai, pengusaha danmitra kerja Bea dan Cukaiyang dipimpin langsungoleh Kepala Kanwil VIIDJBC Surabaya ZethLikumahwa didampingpara pemapar sosialisasidari perwakilan SucofindoAgus Miadi danDisperindag Jatim HeruSusetyo. BambangWicaksono, Surabaya

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

Page 59: Warta Bea Cukai Edisi 378

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

JAKARTA. Pada 13 April2006 dilaksanakan serahterima pengurus koperasiyang lama dipimpin olehBarid Effendi kepadapengurus baru yang dipimpinoleh Oentarto Wibowo yangterpilih secara aklamasi dandisetujui oleh anggota padawaktu Rapat AnggotaTahunan Koperasi DJBCpada 16 Maret 2006. Acaradiawali dengan pengarahanhal-hal yang akandilaksanakan kepadakepengurusan yang baru dansetelah itu dilanjutkandengan penandatangananserah terima naskah dandilanjutkan denganpenyerahan memorandumjabatan. Tampak padagambar kiri,penandatanganan naskahserah terima jabatan ketuakoperasi periode 2006 –2007 dan gambar kanan,Ketua Koperasi yang baruOentarto Wibowo (kanan)sedang memberikan arahan.

DENPASAR. Bertempat diaula Kanwil VIII DJBC Denpasar, hari selasa 28Maret 2006 tim P2 pusat memberikan penyegaran masalah penanggulanganNarkotika dan penggunaan Narcotest dihadapan karyawan dilingkungan KanwilVIII, KPBC Ngurah Rai, KPBC Benoa dan para kepala KPBC se-wilayah VIIIDJBC Denpasar. Tampak seksi Narkotika dan Psikotropika P2 Pusat Sutiknosedang memberikan pengarahan. Adito Denpasar.

DENPASAR. Bertempat di Aula KPBC Ngurah Rai, diselenggarakansosialisasi penggunaan alat screening surat dan paket posoleh Tim dari BNN yang dipimpin oleh Kompol Endang. Acara inidihadiri oleh Petugas P2 dari KPBC Ngurah Rai. Dan dilanjutkan dengandemo penggunaan alat X-ray di Kargo Internasional Bandara Ngurah rai.Adito Denpasar

JAKARTA. Untuk yangke-IV kalinya induk perguruan karate Inkado mengadakan kejuaraan nasional (kejurnas) Inkado yang diikuti oleh 25 koordinator daerah(korda) atau 25 provinsi, dengan jumlah atlet yang mengikuti pertandingan sebanyak 600 atlet. Acara yang berlangsung pada 7 hingga 8 April 2006 di PadepokanPencak silat Taman Mini indonesia Indah ini dibuka langsung oleh Ketua Umum PB. Forki Luhut Binsar Panjaitan. Sementara itu Yoris Ra yewai yang dalam MuberInkado kali ini kembali terpilih sebagai Ketua Umum Induk Inkado, dalam kata sambutannya mengatakan ajang kejurnas kali ini adalah sebagai ajang pencarian bibityang diperuntukan pada event nasional mendatang yaitu Kasad Cup. Keluar sebagai juara umum pada kejurnas kali ini adalah korda Sulawesi Selatan denganmeraih 8 emas dan posisi runner up diraih oleh korda DKI Jaya pimpinan Maman Anurahman yang juga Kepala Bidang P2 Kanwil V DJBC Bandung dengan meraih 4emas, 4 perak dan 8 perunggu. Sedangkan Korda Jawa Barat pimpinan Agustinus Djoko Pinandjojo (Kepala Seksi P2 KPBC Tipe A Soekarno-Hatta) menduduki posi-si ketiga dengan meraih 4 emas, 2 perak dan 5 perunggu, sekaligus meraih gelar best of the best putra danb akan mewakili korda jabar dalam kejurnas Kasad Cup.

WBC/ATS

WBC/ADI

WBC/ATSWBC/ATS

SEPUTAR BEACUKAI

Page 60: Warta Bea Cukai Edisi 378

59WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

DENPASAR. Pada bulan Maret 2006 lalu, bertempat diaula KPBC Ngurah Rai diselenggarakan sosialisasi Cukai yang disampaikan oleh Tim Cukai dariKP DJBC. Acara ini dihadiri oleh karyawan Bea Cukai dari Kanwil VIII, KPBC Ngurah Rai, KPBC Benoa dan para mitra kerja Bea Cukai antara lainpengusaha pabrik, pengusaha hotel dan restaurant. Adito Denpasar

JAKARTA. Setelah melalui 3seleksi penerimaan pegawaiDJBC yang diselenggarakanDepartemen Keuangan yakniPsikotes, Kesehatan dan Nafzadari 281 pendaftar yang lulusseleksi sebanyak 72 calonpegawai. 72 calon pegawaiyang akan ditempatkan diDirektorat P2 DJBC tersebutdiberi pengarahan di Aula LokaMuda. Pengarahan selama tigabelas hari ini dibuka oleh KepalaKepegawaian DJBC Yusufindarto pada 28 Maret 2006.Tiga hari pengarahan dariKepegawaian yakni tentangpengangkatan Pegawai,Pensiun, cuti pegawai, hak-hakpegawai seperti kenaikanpangkat, kenaikan gaji pegawai,karir pegawai dan satu minggupengarahan dari Direktorat P2.Pengarahan dihadiri penjabateselon IV lainnya serta pejabatyang memberi pengarahan.Selain pengarahan diberikanwaktu sesi tanya jawab.

JAKARTA. Kepala Bagian Umum Kantor Pusat DJBC Sudirman A. Ghani, SE melangsungkan pernikahan Putri keduanya yaitu dr. Zulfiani Soedirman(Fia) dengan putra Ismail Awad Thalib, BA yaitu Muhammad Ismail, SE, S.Kom (Muhammad) pada 2 April 2006 di Auditorium Manggala Wanabakti GatotSubroto Senayan Jakarta. Sebelum acara resepsi diselenggarakan acara akad nikah pada 1 April 2006 di Jl. Kesehatan Raya No 25 Bintaro JakartaSelatan. Hadir dalam acara resepsi di Manggala Wanabakti tersebut Mantan Sekretaris Departemen Keuangan Dono Iskandar (foto Bersama), MantanDirjen Bea dan Cukai Soehardjo dan beberapa pejabat eselon II serta kerabat kerja lainnya.

WBC/ATS

WBC/ATS

Page 61: Warta Bea Cukai Edisi 378

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

eban target bea masuk dan cukaitahun 2006 memang terbilangcukup tinggi jika dibandingkan

dengan target penerimaan bea masukdan cukai di tahun 2005 lalu,peningkatan yang cukup signifikan ini

tentunya juga membuat DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC), harusbekerja lebih maksimal lagi sehinggaapa yang telah dibebankan dapattercapai.

Pencapaian ini tentunya juga

Kantor Wilayah

I MedanII TB. KarimunIII PalembangIV JakartaV BandungVI SemarangVII SurabayaVIII DenpasarIX PontianakX BalikpapanXI MakassarXII AmbonXIII Banda Aceh

Jumlah

Target APBN

284,643.594,335.81

703.36170,466.16

1,024,151.048,929,406.16

26,104,277.97581.67

0.0015.47

1,117.551.220.00

36,519,700

TargetTriwulan I

71,160.901,083.95

175.8442,616.54

256,037.762,232,351.546,526,069.49

145.420.003.87

279.390.310.00

9,129,925

RealisasiTriwulan-I

79,174.65500.09

87.9730,305.14

255,208.352,521,058.326,478,521.74

140.040.00

16.73136.95

0.000.00

9,365,150.23

% Dari TargetTriwulan

111.26%46.14%50.03%71.11%99.68%112.93%99.27%96.30%#DIV/0!

432.59%49.02%0.00%#DIV/0!

102.58%

% Dari TargetTahunan

27.82%11.53%12.51%17.78%24.92%28.23%24.82%24.08%#DIV/0!

108.15%12.25%0.00%#DIV/0!

25.64%

Tabel IITarget Dan Realisasi Penerimaan Cukai Tahun Anggaran 2006

Per 31 Maret 2006 (Juta Rupiah)

Kantor Wilayah

I MedanII TB. KarimunIII PalembangIV JakartaV BandungVI SemarangVII SurabayaVIII DenpasarIX PontianakX BalikpapanXI MakassarXII AmbonXIII Banda Aceh

Jumlah

Target APBN

345,282.43305,584.30231,208.03

9,848,051.142,677,488.32

438,994.322,036,446.31

64,360.9143,908.44

368,805.50121,678.60

72,128.8518,662.86

16,572,600

TargetTriwulan I

86,320.6176,369.0757,802.01

2,462,012.79669,372.08109,748.58509,111.5816,090.2310,977.1192,201.3830,419.6518,032.21

4,665.71

4,143,150

RealisasiTriwulan-I

91,504.6433,754.0645,015.74

1,691,527.34417,806.97107,600.54308,780.12

11,587.147,184.46

55,580.3020,632.9016,791.05

6,900.65

2,814,665.90

% Dari TargetTriwulan

106.01%44.18%77.88%68.71%62.42%98.04%60.65%72.01%65.45%60.28%67.83%93.12%

147.90%

67.94%

% Dari TargetTahunan

26.50%11.05%19.47%17.18%15.60%24.51%15.16%18.00%16.36%15.07%16.96%23.28%36.98%

16.98%

Tabel ITarget Dan Realisasi Penerimaan Bea Masuk Tahun Anggaran 2006

Per 31 Maret 2006 (juta Rupiah)

Evaluasi Triwulan ITARGET BEA MASUKDAN CUKAI 2006Hingga 31 Maret 2006 baru dua Kantor Wilayah (Kanwil) yangtarget bea masuknya tercapai, sedangkan untuk target cukaibaru tiga Kanwil yang tercapai. Dengan kondisi perekonomianyang belum berjalan dengan baik, membuat Kanwil lain harusekstra kerja keras agar pemenuhan targetnya dapat tercapai.

BWAHYU PURNOMO. Salah satu penyebab tergetpenerimaan bea masuk dan cukai belum optimal ditriwuan-I, adalah masih belum bergulirnyaperekonomian dengan baik di awal tahun ini

KEPABEANAN

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 62: Warta Bea Cukai Edisi 378

5WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

dipengaruhi oleh banyak faktor, sepertifaktor perekonomian yang memangbelum berjalan secara baik, danadanya penurunan tarif pada pos-postertentu yang juga mempunyaipengaruh terhadap terget penerimaan.Hal ini dapat dilihat pada evaluasitriwulan-I target penerimaan bea masukTahun 2006, dimana baru dua Kanwilsaja yang target triwulannya tercapai,yaitu Kanwil I DJBC Medan dan KanwilXIII DJBC Banda Aceh, sementarauntuk Kanwil lainnya masih belumdapat tercapai (lihat tabel I).

Sementara untuk target penerimaanCukai baru tiga Kanwil yang dapatmelebihi targetnya untuk triwulan-I ini,yaitu Kanwil I DJBC Medan, Kanwil VI

DJBC Semarang, dan Kanwil X DJBCBalikpapan. Sedangkan sentrapenerimaan Cukai, yaitu Kanwil VIIDJBC Surabaya untuk penerimaancukainya di triwulan-I ini baru mencapai99 persen (Lihat tabel II).

Menurut Direktur Penerimaan danPerencanaan Kepabeanan dan Cukai(PPKC), Wahyu Purnomo, di triwulan-Iini memang untuk target penerimaanbea masuk belum memuaskan dari apayang telah ditargetkan, namun demikiansemuanya itu mempunyai alasan yangcukup kuat, diantaranya perekonomianyang belum berjalan dengan baik, danumumnya baru akan bergulir denganbaik setelah triwulan-I ini, dan adanyapenurunan tarif pos pada komoditi

tertentu yang sedikit banyak jugamempengaruhi target penerimaan.

“Kita telah bekerja keras di triwulan-Iini, memang beberapa kendala yangkita hadapi juga masih seperti tahunlalu, yaitu semakin banyaknyapenurunan tarif pada pos-pos tertentudan tidak adanya importasi padakomoditi-komoditi unggulan kita, sepertiberas dan gula, namun demikian tanpaitupun kita tetap optimis targetpenerimaan akan tetap dapat tercapaikendati akan adanya perubahan disemester I nanti asalkan angkanyatidak berubah dari 16 triliun,” paparWahyu Purnomo.

Lebih lanjut Wahyu Purnomo jugamenjelaskan, untuk cukai, kendati ada

Kantor Wilayah

I MedanII TB.KarimunIII PalembangIV JakartaV BandungVI SemarangVII SurabayaVIII DenpasarIX PontianakX BalikpapanXI MakassarXII AmbonXIII Banda Aceh

Jumlah

PPN

264,855.24366,356.72870,254.74

4,058,167.851,762,786.20

216,821.671,346,825.61

90,393.9513,747.93

125,537.5714,603.4026,086.17

3,903.56

9,160,340.60

PPnBM

369.64621.23

25.92433,990.12

18,591.06647.75

3,298.2939.0461.39

137.32158.32285.03

1,432.91

459,658.02

PPh

67,163.0588,025.50

219,776.481,077,743.93

418,811.46308,944.30393,144.45

47,395.203,443.14

44,469.265,113.21

44,161.381,910.80

2,720,102.15

PPN HT

11,616.500.000.000.00

37,997.14590,235.81

1,365,832.850.000.000.000.000.000.00

2,005,682.29

T O T A L

Tabel IIIPenerimaan Pajak Dalam Rangka Impor

Per 31 Maret 2006 (juta Rupiah)

Tabel IVPrediksi Penerimaan Bea masuk Tahun Anggaran 2006

(milyar Rupiah)Uraian Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agust Sept Okt Nop Des Jumlah

APBN

1 KontribusiTerimbang 6.96% 7.07% 8.72% 8.96% 8.74% 8.15% 8.64% 8.38% 8.05% 9.77% 8.18% 8.37% 100%Selama 5 Tahun

Realisasi Perkiraan Bulan April S/d Desember Total

2 Beamasuk 2006 16,572.60 977.17 896.47 993.15 1,137.31 1,110.52 1,034.58 1,097.28 1,064.24 1,022.90 1,240.84 1,038.34 1,062.93 12,675.97Perkiraan Pencapaian 14,038.85 12,675.81 11,383.02tahunanPencapaian Rata-Rata 12,699.22

Keterangan :1. Kontribusi terimbang adalah tingkat kontribusi rata-rata masing-masing bulan terhadap realisasi penerimaan selama 5 tahun2. Data Januari S/D Maret 2006 adalah realisasi3. Data April S/D Desember 2006 adalah perkiraan realisasi4. Perkiraan penerimaan tahunan berdasarkan realisasi penerimaan bulan Januari 2006 adalah 977.17 milyar dibagi 6.96%=14.038.85 milyar5. Perkiraan penerimaan tahunan berdasarkan realisasi penerimaan bulan Februari 2006 adalah 896.47 milyar dibagi 7.07%=12,675.81 milyar6. Perkiraan penerimaan tahunan berdasarkan penerimaan bulan Maret 2006 adalah 993.15 milyar dibagi 8.72%=11,383.02 milyar7. Rata-rata perkiraan penerimaan tahunan =(14,038.85+12,675.81+11,383.02)/3 = 12,699.22 milyar8. Perkiraan penerimaan bulan April 2006 =8.96% dikalikan 12,699.22 milyar = 1,137.31 milyar9. Perkiraan penerimaan bulan Mei 2006 =8.74% dikalikan 12,699.22 milyar = 1,110.52 milyar10. Total perkiraan penerimaan tahunan adalah realisasi penerimaan januari S/D maret ditambah perkiraan penerimaan bulan April S/D

Desember 2006 = 12,675.97 milyar.

61WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Page 63: Warta Bea Cukai Edisi 378

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

kenaikan HJE (Harga Jual Eceran),DJBC tetap optimis tergetnya akan ter-capai. Namun demikian kendala akantetap dihadapi, seperti adanya laranganmerokok di Jakarta yang telah efektifpada 6 April 2006, sedikit banyaknyajuga mempengaruhi penjualan daripedagang rokok walaupun tidak terlalusignifikan.

Upaya untuk dapat terpenuhinya tar-get penerimaan dan cukai tahun 2006ini, memang terus dilakukan oleh DJBCtanpa mengenal lelah, dengan mene-kan seminimal mungkin kebocoran-kebocoran yang ada dan mengetatkanpengawasan di berbagai bidang,diharapkan apa yang telah dibebankanini dapat terpenuhi semuanya.

WEBSITE KINI LEBIH AKTUALUntuk lebih meningkatkan kinerja

jajaran DJBC agar pencapaian targetpenerimaan dapat terpenuhi dengan

baik. Salah satu upaya DJBC adalahdengan mengaktualkan segala bentukperaturan yang baru ditetapkan,sehingga seluruh pegawai dapatmengaksesnya dan menerapkannya dilapangan. Aktualitas ini tercermin padawebsite DJBC yang kini telah lebihaktual dari sebelumnya baik untukperaturan yang ada maupun berita-berita terbaru dari DJBC.

Menurut Wahyu Purnomo,Direktorat PPKC kini tengah bekerjakeras agar segala macam peraturandari unit-unit teknis lainnya di DJBCdapat diakses dengan cepat olehseluruh pegawai DJBC, hal inidimaksudkan agar mereka-merekayang ada di lapangan dapat lebih baiklagi dalam menjalankan tugas sehinggakomplain maupun kesalahan dapatdiminimalisir.

“Sekarang kita selalu jemput bolauntuk mendapatkan informasi dan

peraturan terkini baik dari DJBCmaupun peraturan titipan dari instansilain. Dengan kita aktif menjempot bola,maka penyampaian informasi tersebuttidak tersendat pada satu titik saja,selain itu juga akan lebih efisien karenatidak memerlukan biaya yang banyak,”ungkap Wahyu Purnomo.

Satu hal yang diharapkan olehDirektorat PPKC kepada unit teknislainnya di DJBC ini, adalah untuksetiap informasi atau peraturan yangbaru hendaknya dalam pengirimannyatidak hanya cukup pada soft copy-nyasaja, karena ini akan menyulitkanpihak pengelola website yang harusmengetik ulang informasi atauperaturan terbaru tersebut. Untuk itudiharapkan dalam penyampaiannyaselain soft copy juga disertakan hardcopy-nya sehingga lebih memudahkandan dapat mempercepat penyampaianinformasi tersebut.

Tabel VMonitoring Penerimaan Bea Masuk, Cukai dan PDRI Tahun Anggaran 2006

Per 31 Maret 2006 (juta Rupiah)No.

1

1

2

23

45

Uraian

Pendapatan Bea Masuk

BM Kotora. Bea Masukb. Bea Masuk Ditanggung

Pemerintahc. Pendapatan Pabean lainnyad. Denda Administrasi Pabeane. Bea Masuk dalam rangka

KITERestitusi Bea Masuka. Pengembalian Bea Masuk

dan Dendab. Pengembalian Bea Masuk

KITEPendapatan CukaiCukai Kotora. Cukai HTb. Cukai EAc. Cukai MMEAd. Cukai lainnya termasuk

denda administrasie. Denda Administrasi cukaiRestitusi CukaiPajaka.PPn Imporb.PPnBM Imporc.PPh ImporRestitusi PajakPungutan EksporPungutan EksporRestitusi Pungutan EksporJumlah

TargetAPBN

16,572,600

36,519,700

0.00

0.00

53,092,300

Januari

977,172.27

982,378.45961,370.72

51.09

596.6220,360.02

0.00

5,206.181,079.66

4,126.52

2,024,329.912,024,329.912,005,694.81

10,152.798,218.10

157.43

106.780.00

4,149,410.903,062,239.98

124,649.50964,222.02

1,700.5926,255.4226,255.42

0.007,177,168.50

Februari

896,473.46

906,904.82883,892.45

312.16

391.6722,308.53

0.00

10,431.365,683.89

4,747.47

3,688,906.363,688,906.363,618,332.86

12,262.8758,019.24

155.99

135.410.00

4,237,664.263,138,308.00

177,818.24922,427.00

888.9850,984.6850,984.68

0.008,874,028.76

Total

2,866,793.57

2,890,993.512,824,222.63

677.22

2,027.0064,066.66

0.00

24,199.948,534.95

15,664.99

8,982,332.358,982,332.358,842,051.62

29,741.21109,021.37

701.27

816.880.00

12,785,375.599,470,539.25

473,571.902,864,404.54

23,104.10271,788.75271,788,75

0.0024,906,290.26

Maret

993,147.84

1,001,710.25978,959.46

313.97

1,038.7221,398.11

0.00

8,562.411,771.41

6,791.01

3,269,096.083,269,096.083,218,023.95

7,325.5642,784.03

387.85

574.690.00

4,398,300.433,269,991.27

171.104.16977,755.5220,550.53

194,548.66194,548.66

0.008,855,093.01

% DariTarget

17.30%

17.44%

24.60%24.60%

#DIV/0!

Keterangan : Seluruh data bersumber dari Dit.PPKC

KEPABEANAN

adi

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Page 64: Warta Bea Cukai Edisi 378

63WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

nak saya laki-laki berusia 4 tahun.Dari caranya dia berkomunikasikepada saya, ibunya, sebenarnya

anak saya termasuk anak yang senangberbicara, hanya saja ucapannya tidakada yang benar dan tidak dimengerti.Misalnya, dia menyebut bola dengansebutan ‘boa’, menyebut tangkapdengan sebutan ‘pampak’.

Padahal kalau dituntun untukberkata bo-la dia bisa jelas menirukankata “bola”, namun setelah disuruhmengulang sendiri dia akan berkata‘boa’ lagi.

Sebenarnya apa yang terjadidengan anak saya dok ?, Apakah inisuatu kelainan.

RETNO SUSANTI - Cimanggis

Jawab :Saya memaklumi perasaan ibu

Retno, yang anak laki-lakinya belumjelas ucapannya di usia 4 tahun.Umumnya, seorang anak mulaimengucapkan kata-kata tunggal antara10-12 tahun, mulai mengucapkankalimat pendek pada umur 18 bulandan mengucapkan kalimat sempurnapada kira-kira umur 30 bulan.

Kemungkinan bila seorang anakbelum mengucapkan kata-kata yangmengandung arti pada umur 2 tahun,harus dicari apa penyebabnya. Adabeberapa sebab yang termasuk dalamgangguan perkembangan bicara :l Perkembangan bicara yang

terlambatl Gangguan mengucapkan

(pronounciation)l Kesukaran membaca atau menulis

Pemeriksaan yang harus dilakukanpada anak dengan gangguan bicaraialah pemeriksaan :l Dokter anak dan dokter saraf yang

lengkapl Intelegensil Pendengaran dan penglihatan

Gangguan bicara pada anakdapat dibagi dalam bawaan dari lahiratau yang didapat dari adanya suatupenyakit, (seperti pernah kenabenturan pada kepala, pernah kenainfeksi/ radang otak atau terkenatumor pada otaknya).

Yang termasuk dalam gangguanbicara bawaan/ congenital antara

lain; retardansi mental (terdapatkemunduran mental) ketulian(gangguan pendengaran), cerebralpalsy atau gangguan perkembanganbicara (Developmental SpeechDisorder).

Kelainan dalam perkembanganbicara ini ada beberapa jenis antaralain :1. Developmental dyslexia :

Gangguan terutama dalam mem-baca yang bukan berasal darirtardasi mental, perhatian yangkurang dari orang tua, bukan darigangguan penglihatan atau bukandari gangguan urat syaraf.l Anak ini sering mendapat

gangguan mengeja atau menulisl Tidak dapat mengubah kata-kata

yang diucapkan menjadi huruftertulis

l Mempunyai keinginan membacadari kanan ke kiri. Banyakditemukan pada anak laki-lakidan dari riwayat keluargaterdapat lift handed ness,pertolongannya dengan speechtherapy dengan melatihmembaca sepertimengetahui nama jalandan sebagainya.

2. Gagap (Stuftering) Gang-guan dalam artikulasikata-kata dan ter-dapat bunyitambahan sebagaiusaha anaktersebut untukmengoreksi bica-ranya, atau akibatanak tersebut seringmendapat tekan-an emosi tetapi anakdapat bernyanyiatau mengu-capkansajak tan-pa kesu-karan.Banyakditemu-kan padaanaklaki-lakidan lifthandednessyang di-

paksa oleh orangtuanya menggu-nakan tangan kanannya. Pertolong-annya bila gagap ringan dapathilang sendiri dan dengan speechtherapy dapat berhasil dengan baik.

3. Developmental DysantheriaTerdapat gangguan dalam pengu-capan yang salah daripadakonsonan seperti huruf r, sh, t, s, l ,k , c, d, dan sebagainya. Anak inimempunyai kepandaian(intelegensi) normal dan tidak adakelainan pendengaran atau uratsyarafnya. Pertolongannya denganspeech therapy sangat memuaskan.Anak Ibu Retno, kemungkinanterdapat pada kategori ini yaitu sa-lah dalam pengucapan hurufkonsonan tersebut, sehingga “bola”diucapkan “boa” dan sebagainya.Dengan mengajarkan ataumembawa anak ke bagian fisiothe-rapy untuk melatih dia mengucap-kan kata-kata yang benar(speech therapy) secepat-nya, anak ibu dapatdimengerti ucapannya.

DIASUH OLEH PARA DOKTERDI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

RUANG KESEHATAN

GANGGUANBICARAPADA ANAKA

Page 65: Warta Bea Cukai Edisi 378

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Rasulullaebagai refleksi dari keimanan danketaqwaan kita kepada Allah SWT,mari kita laksanakan segala apa-apa

yang diperintahkanNYA, menjauhi danmeninggalkan segala apa-apa yangdilarang-NYA. Pendidikan adalah masalahyang selalu aktual untuk dibicarakan, baikoleh bangsa-bangsa yang belum maju,karma maju mundurnya suatu bangsa,corak dan karakter suatu bangsatergantung dari system pendidikan yangdipedomani oleh bangsa itu.

Kita bangsa Indonesia, pada tanggal 2Mei, merayakan Hari Pendidikan Nasional.Diharapkan dengan adanya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,mudah-mudahan dapat menjadi pedomanbagi para pelaksana pendidikan nasionalkita dan bagi pihak-pihak yang terkaitlangsung dengan dunia pendidikan agarmereka bisa melakukan proses pendidik-an atau kegiatan belajar mengajar, gunamendidik dan merubah anak-anak bangsamenjadi penerus yang cerdas danberakhlak mulia.

Berkaitan dengan datangnya datang-nya Maulid Nabi Besar Muhammad SAWtanggal 12 Rabiul Awal, mari kita lihatbagaimana Metode Pendidikan RasulullahSAW. Ajaran agama Islam sangat konsendalam masalah pendidikan manusia,bahkan ajaran agama Islam memfardukanpengikutnya untuk melaksanakan pendi-dikan bagi manusia sejak ia masih dalambuaian sampai wafat, nabi MuhammadSAW dalam salah satu hadist beliau me-negaskan: Uth-lubul ilma minal mahdi ilallahdi” yang artinya “Tuntutlah oleh kalianilmu sejak kalian masih dalam buaiansampai masuk liang lahat”. (al-Hadist).

Seorang muslim/muslimah pada saatia memasuki usia menikah dan memilikikemampuan untuk melaksanakanpernikahan itu, baginya dianjurkan untukmemilih calon pasangan atau pendampinghidupnya, seorang yang shaleh/ shaleha,karena dari bibit-bibit yang baik/ unggul itu,akan lahir dan tumbuh manusia-manu-sia muslim/ muslimah yang berkualitas,yang kelak dapat tampil umat Islamsebagai pemimpin-pemimpin peradabanumat manusia.

Sejarah telah mencatat, bahwarasulullah Muhammad SAW dalam temposeperempat abad telah berhasil secaragemilang mendidik bangsa Arab daribangsa yang penuh dengan kemusyrikan

Metode Pendidikan

menjadi bangsa yang bertauhid, daribangsa yang beringas menjadi bangsayang lemah lembut, dari bangsa yangkurang peradaban menjadi bangsa yangberperadaban, dari bangsa yang gemarbermusuhan menjadi bangsa yang cintadamai, dari bangsa yang pasif menjadibangsa yang aktif. Hal tersebutsebagaimana yang digambarkan dalamfirman Allah SWT, artinya :

“…..Dan ingatlah akan nikmat-nikmatAllah kepada kalian, ketika kalian dulu(pada masa jahiliyah) bermusuh-musuh-an, maka Allah telah mempersatukan hati-hati kalian, lalu menjadilah kalian dengannikmat Allah orang-orang yang bersau-dara. Dan kalian (saat itu)telah beradaditepi jurang neraka, lalu Allah menyela-matkan kalian dari padanya. DemikianlahAllah menerangkan ayat-ayatNYA kepadakalian, agar kalian menjadi orang-orangyang mendapatkan petunjuk”. (QS. AliImram,3:103).

Dalam tempo singkat mereka men-jadi pemimpin-pemimpin dunia yangdisegani oleh pemimpin-pemimpin baikdari belahan timur maupun belahan barat,keadaan ini digambarkan dalam firmanAllah, artinya :

”Kalian adalah umat yang terbaik yangdilahirkan untuk umat manusia, menyuruhkepada yang ma’ruf dan mencegah dariyang munkar dan kalian beriman kepadaAllah…” (QS.Ali Imran,3:110).

Mengingat keberhasilan gemilangyang dicapai Rasulullah Muhammad SAWmaka kita dapat menangkap, banyakfaktor-faktor keberhasilan beliau dalammendidik bangsa Arab menjadi bangsayang dapat menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain di dunia, namun diantarafaktor-faktor yang terpenting adalah faktorketeladanan dengan kemuliaan akhlakbudi pekerti beliau.

Rasullullah Muhammad SAW dalammendidik kaumnya selalu menggunakanpendekatan akhlak yang mulia atauakhlakul karimah, diantara akhlak beliauyang mulia itu adalah :

Pertama, sikap sidiq atau jujur,beliau selalu menjunjung tinggi kejujurandan kebenaran, tidak pernah berlakudusta, selalu sejalan apa-apa yang beliaukatakana dengan apa-apa yang beliaulakukan dan kerjakan. Beliau tidak pernahberkata-kata kepada suatu hal yang tidakdapat dibuktikan kebenarannya, satunya

S

Dan hendaklah merekamerasa takut kepada

Allah, orang-orang yangseandainya

meninggalkandibelakang mereka

anak-anak (keturunan)yang lemah, maka

khawatirlah terhadapmereka (anak keturunan

yang lemah), olehsebab itu hendaknya

mereka bertaqwakepada Allah dan

hendaknya merekamengatakan perkataan-perkataan yang benar”

(QS, an-Nisaa, 4:9).

RENUNGAN ROHANI

Page 66: Warta Bea Cukai Edisi 378

65WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

ah SAWperkataan dan perbuatan adalah salahsatu karakter hidup beliau dan itulah yangdianjurkan kepada umatnya.

Kedua, sikap amanah atau dapatdipercaya, Rasulullah SAW sangat men-junjung tinggi amanah, jauh sebelumbeliau menjadi nabi dan rasul, kaumnyatelah mengenal bagaimana Muhammaddalam memegang amanah, sehinggakaummnya memberikan gelar “Al-Amin”artinya, orang yang memegang amanat.Dalam sejarah peletakan kembali hajarulaswad pada tempatnya setelah diadakanrenovasi Baitullah Ka’bah al-Muharram,bagaimana tindakan dan sikap beliaudalam menghindari terjadinya pertentang-an yang nyaris membawa pertumpahandarah diantara para tokoh Quraisy saat itu,dengan keputusan beliau menjadikansemua pihak yang bertikai merasa puasatas tindakan dan keputusan yang beliauambil. Rasulullah mengindetikkan orang-orang yang tidak memiliki sikap amanahtermasuk orang-orang yang tidakberagama, sabda beliau:”Laa diina lahumal-laa amanata lah”, artinya : “Tidaklahberagama seseorang yang tidak memilikisikap amanah’. (al Hadist).

Ketiga, sikap sabar dan tabah, sikapini yang dicontohkan oleh rasullullahMuhammad SAW tidaklah dapat diukurdan disetarakan dengan sikap kesabarandan ketabahan manusia pada umumnya,bahkan melebihi kesabaran danketabahan nabi Ayyub As, beberapaperistiwa telah membuktikan betapa besarkesabaran dan ketabahan beliau dalammenghadapi kaumnya yang keras kepalayang enggan diajak ke jalan yang benar,bagaimana kesabaran dan ketabahanbeliau dalam menghadapi boikot ekonomidan sosial dari kaumnya, sampai piagamboikot yang digantungkan di ka’bah lapukdimakan rayap. Dan masih banyakkejadian yang dialami rasulullah yangmenguji kesabarannya. Bahkan ketikabeliau diejek, dicaci maki, dihujat dandilempari batu, beliau justru mengangkattangan dan mendoakan mereka agar tidakmendapatkan murka Allah SWT : “Allah-hummah-dii qawmii fainnahum laaya’lamuun”, artinya: Ya Allah berikanlahpetunjuk kaumku, sesungguhnya merekaitu tidak mengerti”. (al-Hadist).

Keempat, sikap rahmah atau penuhkasih sayang, sikap kasih sayang iniselalu menghiasi segala sikap dan sepak

terjang beliau, sikap ini telah terbentukdengan kokoh pada diri Rasullullah SAW.Beliau yang sejak kecil telah ditempauntuk hidup mandiri dengan ditinggalkanoleh orang-orang yang mencintai danmengasihinya, beliau merasakan betaparasanya seseorang yang tidak memilikitempat mengadu dalam urusankehidupannya, semua itu beliaukembalikan kepada Allah SWT semata.Beliau benar-benar dapat merasakanbagaimana itu amat sangat membutuhkancinta dan kasih sayang.

Banyak sekali pesan-pesan beliaumengenai kasih sayang ini, diantarapesan beliau yang memerintahkan kitauntuk menyayangi : “Irhamuu man fil ardhiyarhamukum man fisamaa’I”. Artinya“Sayangilah mereka yang ada dimukabumi, niscaya engkau akan disayangi olehDzat yang ada dilangit”, (al-hadist).

Rasulullah, sebagai pemimpinbukanlah sosok pemimpin yang otoriterdan pendendam apalagi sombong,walaupun pada saat itu segala keputusanmutlak ada ditangan beliau, tetapi beliaumenunjukkan kasih sayangnya yang luarbiasa, kasih sayang yang mampumemaafkan kesalahan orang lain,walaupun beliau mengetahui denganpasti, siapa-siapa yang pernah menyakitibeliau bahkan berupaya dengan segalacara untuk membunuh beliau. Walaupunbeliau mengetahui dengan pasti siapa-siapa yang telah mengusir parapengikutnya, siapa yang aktif dalammemerangi umat Islam di Badar danUhud, siapa yang telah memukul beliaudan membunuh pamannya Hamzah,siapa-siapa dari tokoh-tokoh kafir Quraisyyang telah berperan aktif dalampeperangan-peperangan lainnya.

Kasih sayang yang telah dicontohkanoleh Rasulullah SAW memiliki dampakyang amat sangat luar biasa dalam per-kembangan dakwah Islam dan sikap umatIslam, sifat kasih sayang beliau mendaptpujian dari Allah SWT, firman Allah, arti-nya: “Maka disebabkan dengan rahmatdari Allah-lah kamu dapat berlaku lemahlembut terhadap mereka, sekiranya kamubersikap keras lagi berhati kasar, niscayamereka akan menjauhkan diri dari seke-lilingmu, karena itu berikanlah maaf kepa-da mereka, mohonkanlah ampunan bagimereka dan bermusyawarahlah kepadamereka dalam urusan-urusan mereka,

dan apabila kamu membulatkan tekadmumaka bertawakalah kepada Allah, sesung-guhnya Allah menyukai orang-orang yangbertawakal”, (QS. Ali Imran, 3:159).

Dewasa ini kita dapati keteladanansudah semakin langka, pada diri pribadiseseorang yang seharusnya menjadi con-toh dan bagi orang-orang disekitarnya,para guru-guru yang seharusnya digugudan ditiru oleh anak-anak didiknya, tetapibanyak dari mereka bersikap dan perbuat-annya menjadi bahan cemoohan danmembuat bingung murid-muridnya. Parapemimpin, baik formal maupun non formalyang seharusnya menjadi panutan danfigure bagi masyarakat dan umat disekitar-nya , malah banyak diantaranya yang jus-tru menjadi sumber obrolan yang negatif,para penegak hukum yang seyogyanyamenjadi tumpuan harapan bagi pencarikeadilan, tetapi justru para pencarikeadilan enggan berurusan denganmereka, bahkan penegak hukum menjadimomok bagi pencari keadilan. Orangtuayang seharusnya menjadi tempatberlindung dan mengadu bagi anak-anakmereka justru menjadi momok bagi putra-putri mereka, mereka lari kepadanarkotika dan minum-minuman keras.

Bila kita renungkan semua itu, tentuakan timbul pertanyaan dalam diri kita, ge-jala apakah yang saat ini tengah terjadi ?Apa penyebab dari semuanya itu ?Jawabannya adalah akibat dari krisis akutketeladanan dari semua pihak yangseharusnya menjadi teladan.

Oleh sebab itu, marilah kita semua,baik sebagai pendidik, pemimpin, orangtua atau sebagai apa saja, mari kitatunjukkan keteladanan kita kepada orang-orang yang mengharapkan keteladanandari kita dengan berpedoman kepadaketeladan yang telah dicontohkan olehRasulullah Muhammad SAW.

Keberhasilan suatu pendidikantidaklah semata-mata ditentukan olehsistem pendidikan yang baik, guru-guruyang berkualitas, sarana-sarana yangmoderen, tetapi lebih dari itu, keberhasilansuatu pendidikan lebih banyak ditentukandari keteladanan dan sinergi dari semuayang terkait didalamnya, maka dengandemikian pendidikan dapat membuahkanhasil yang sebaik-baiknya. Semogadikemudian kelak dunia pendidikan kitaakan semakin baik, amien.

Dr. H. Muhammad Matsna, MA.

Page 67: Warta Bea Cukai Edisi 378

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

INDONESIA’S POSITIONven though the awareness of theimportance of trade liberalization hadpersisted, responses of each

member country varied due to their diffe-rent level of readiness and variousinterests. Countries with higher level ofdevelopment in industrialization would bemore confident with their competitiveness.On the other hand, those who had enjoyedhigher protectionism from their govern-ments would hesitate to enter freereconomic integration. Singapore repre-sents the earlier, while Indonesia might beplaced in the latter category.

Before 1980s Indonesia was conside-red as the least developed country withinASEAN while Singapore was the mostdeveloped one to have achieved the sta-tus of a Newly Industrialized Country(NIC). At this particular time, the idea offree trade among ASEAN was alreadyproposed, particularly by Singapore. At thispoint, Indonesia was cautious about theinterests of other countries to exploit itshuge market which then had a populationof 130 million. National economic develop-ment was also focusing on fostering newindustries which were very much in needfor government supports and protections.

Indonesia’s protectionist economicpolicy was considered as obstruction tothe efforts of enhancing regional coopera-tion. But for Soeharto’s government, thevision of self sufficiency and less depen-dent to others must be supported with

adequate protections for its newly emer-ging industries. Considering thesedifferences, ASEAN could only concludethe Preferential Trading Agreement (PTA)as feasible efforts for regional economiccooperation at that time. It is feasible sincePTA was conducted, instead of regionallybinding, based on agreements both oncommodities and level of liberalizationreached by related countries.

The fact that PTA failed to increaseintra region trade was partly due to the lowinterest of most countries in regionalmarket. As for Indonesia, its trade withUnited States, Europe and Japan consti-tutes bigger trade partners rather than withits ASEAN fellows, which in turn contribu-ted to Indonesia’s reluctance to movecloser for regional economic cooperation.

In addition, protectionism that hadbeen long employed by Indonesia alsomade the country hesitant to open itseconomy. Historically, protectionism isthe legacy of colonialism as well as theproduct of nationalism post indepen-dence in 1945 where any sign ofliberalization would be banished in thename of national interests. Accordingly,protectionism and monopoly becameIndonesia’s economic character.

However, the global environmentsupporting further liberalization, asmentioned above, and the need to havestronger regionalization had broughtIndonesia to change its point of viewtoward free trade possibility.

After the agreement to accelerateAFTA in 2003, there were objections fromIndonesian trade actors as represented bythe Indonesian Chamber of Commerce(ICC). They asked the government topostpone the implementation of AFTA untilthe climate of national trade and industryare ready to face high competition posedby AFTA. This objection was supported bysome members of Indonesian Parliamentwho were in favor for Small and MediumEnterprises (SME). They were questioningthe readiness of these industries tocompete with products from other ASEANcountries which might enter the countrywith lower prices. The fact that SMEinvolves millions of labors heightens theeminence of this objection.

The 1997 economic crisis that badly hitsome countries in Asia had left worst effecton Indonesia. Social unrests and politicalturbulences prevented the economy fromrestoring to its normal path and left Indo-nesia behind from countries who sufferedsimilar problems such as Thailand andMalaysia. Therefore, the ICC considersIndonesian economy is not yet ready toface the challenges that AFTA will impose.

In short, there is a big concern in thecountry whether Indonesia would be ableto take the most advantage of theimplementation of AFTA or, on the otherhand, it would have to pay bigger ex-penses for the sake of regional integrationin the name of economic cooperation.

On the other hand, the principle ofopen regionalization in ASEAN has proveneffective to attract external countries tocooperate further with the region. Theintention of China and Japan to take partin regional trade liberalization should benoted as the achievement of AFTA toattract other players in regional economicactivities. The establishment of ASEAN+3and the initiative to establish closerregional cooperation under the frameworkof East Asian Economic Communityshows the importance of ASEAN in awider perspective.

These developments present signifi-cant progress as expected, or more, byAFTA initiators. The objective of AFTA tocreate an attracting area for investmentshas been proven. China shows desire tohave a free trade agreement with ASEAN,while Japan starts to have discussion ofestablishing bilateral free trade withPhilippine, Malaysia and Thailand. In theeyes of liberalism, expansion of free trademust be considered as advantage for freemovement of capital as required byglobalization. But for those who are still indoubt in their competitiveness in openmarket would rather be skeptical on thebenefit of these developments.

It is stated previously that Indonesiashowed enthusiasm in the idea ofregionalization and played key role in theestablishment of ASEAN. But when itcame to the demand for tighter economiccooperation that was determined as one ofASEAN’s main functions, Indonesia might

INDONESIAIN ASEAN:HISTORICAL REVIEW OF AFTAAND REGIONALIZATIONPart Two

E

ENGLISH SECTION

Page 68: Warta Bea Cukai Edisi 378

67WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

be the last to agree on the proposals. Untilthe adoption of AFTA, other field ofcooperation seems to attract Indonesiangovernment.

One of the reasons might be that, atthe time of establishment, Indonesiaconsidered ASEAN regionalization as amedia to have international recognition ofthe new government after an extensivedomestic political turmoil. The purpose topromote big changes in foreign politicalpoint of view was also expected to beserved by using the ASEAN.

Dewi Fortuna Anwar believes that In-donesia was being ambivalent in herattitude towards ASEAN. This could beunderstood by considering three aspects.Firstly, the primary functions of ASEAN forIndonesia had basically been in the politi-cal and security areas and only indirectlyin the economic field. Secondly,Indonesia’s interests reached well beyondthe boundary and scope of ASEAN. In theeconomic field, Indonesia needed foreigninvestment and markets for its exports,both of which the countrymostly had to look the majoreconomic powers outsidethe region. In the politicalfield, Indonesia felt the limi-ted scope that ASEAN offe-red which aspired to play agreater international role.Thirdly, different interests inboth politics and economicsamong members alsocontribute to the ambivalentattitude of Indonesia.

CONCLUSIONDespite the challenges,

AFTA is needed by ASEANin its effort to gain both regi-onal integration and impro-ved competitiveness in theglobalized world. However itis imperative for eachmember country to prepareitself to deal with thosechallenges, otherwise theywill be “eaten alive” by mayor economiesunder the scheme of free trade.

Similar to Indonesia, the hesitation forMalaysia to fully embrace the globalizationprocess has always been justified byessentially the same set of arguments: thepreservation of national interests and thepromotion of national strategic sectors. Butit is believed that the response towards thepresent globalization process should bebuilt on the foundation created byparticipation in the international economythrough trade and investment, not byattempting to reverse the process ofintegration. Therefore, the way forward isto engage even more fully the internationaldimension and further open up thenational economy.

One experience says that free tradeagreements tend to result with win andloose situations where the morecompetitive party would enjoy the most.

For example, NAFTA affected jobs inthe textile industry when manufacturersmoved their factories from the UnitedStates to Mexico where wages is muchlower. Likewise, NAFTA also affectedMexican corn farmers who lost theirjobs to US farmers due to higher cornproduction efficiency in the US.

Learning from available experiences,Indonesia has to start enhancing all theefforts. This is not a simple task that couldeasily be expected from the governmentwho faces the complexity of domesticproblems. However, realizing the chal-lenges to come, in order to avoid loosingfrom AFTA, i.e. market exploitation and lowinvestments, Indonesia must be able toimprove its competitiveness. In general,providing favorable environment forbusiness and offering more attractiveincentives for investments would be part ofrequirements to get ready for the comingincreasing challenges.

In the end, in order to gain theobjective of tightening regional integration,

AFTA faces challenges since several pre-conditions of an ideal Regional IntegrationArrangement (RIA) are not perfectly met.Fransisco de A. Nadal De Simone, lecturerof National University of Singapore, statesthat the pre-conditions widely accepted fora successful RIA refer to the structuralcharacteristics of countries deemednecessary to make market integrationoptimal, inter alia, large intra-regional tradebefore the creation of the RIA, a lowcommon external tariff, a comparablestage of development, and similarproduction and price structure.

The integration of Cambodia, Laos,Myanmar and Vietnam into ASEAN givesemphasis to the discrepancies amongmembers which, according to Simone,would challenge the market integration visa vis the success of regionalization. Histheory could also explain the Indonesianattitude toward the idea of AFTA when it

was still at the proposal stage. Due to dis-parities of economic and industrialdevelopment, Indonesia feared to face thehigh competition it could not win. While atthe same time, Indonesia’s showed lowinterest with intra-regional trade. However,these facts could not justify any implemen-tation of protectionism.

As mentioned by Osamu Watanabe,president of JETRO (Japan TradeOrganization), that the problem ofnumerous capital flights from ASEANcountries, especially Indonesia, wassomewhat due to protectionism. Hebelieves that the implementation of hightariff, strong non-tariff barriers andinefficiency in procedures contributed tothese complex problems, and in returnprovide less attractive businessenvironment for potential investors.

Another view reveals that Asian integ-ration is desirable but hampered by impe-diments: national interest, which remainsmore powerful than regional identity or“Asian-ness”; extra-regional forces such

as the United States; weakor hesitant leadership inAsia; and legacies of dividedcountries (China, Korea), aswell as legacies of suspcion,namely of Japan, becauseof its record of militaristicexpansion.

These opinions wereraised on the emergence ofASEAN+3 that its possibleinstitutionalization would bea huge progress in globalregionalization. In responseto the above impediments,there are optimisms ofreasons that will propelregional integration in Asia.One of the strong bases forthis optimism is theestablishment of Free TradeAgreement that attractsother countries, namely,China, Japan, and SouthKorea to further participate.

In this perspective, it is reasonable toconclude that AFTA has been successfullyshowing one principle of open regionalismin ASEAN. Therefore, the emergence ofASEAN+3 is one of its achievements.

In conclusion, the interdependenceamong countries and the need ofIndonesia to have foreign support in theform of investments do not leave thegovernment with many choices but tomove forward with AFTA. Moreover, asmentioned above, AFTA is believed tobe the instrument for purposes ofenhancing intra-regional trade andproviding incentives for foreign inves-tors. This plan is expected to constructthe competitiveness of the region withinglobal community and at the same timeto strengthen the Southeast Asiaregional integration, despite all pre-sented discrepancies.

Dicky Hadi Pratama/Kasi Cukai KPBC Pontianak

OBJECTIVE OF AFTA. To create an attracting area for investments.

Page 69: Warta Bea Cukai Edisi 378

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

alam dokumen BHTV (BandungHigh Technology Valley),ternyata pada tahun 2010

dibutuhkan sekitar 350.000 tenaga dibidang TI (Teknologi Informasi) diIndonesia. BHTV adalah suatuprogram Departemen Perindustriandan Departemen Perdagangan untukmeningkatkan ekspor Indonesia dibidang elektronika dengan bidang TIsebagai ujung tombak. Angka inimasih kecil jika dibandingkan dengankebutuhan akan tenaga TI di dunia.

Untuk menghasilkan SDM yangjumlahnya sangat besar inidibutuhkan kerjasama antara institusipendidikan formal (perguruan tinggi,sekolah) dan pendidikan informal(professional training center).Pendidikan formal melalui perguruantinggi tidak mampu menghasilkanjumlah SDM yang banyak, dan jugakurikulumnya tidak dapat berubahsecara cepat mengikutiperkembangan kemajuan teknologi.Padahal, perkembangan dunia TI(khususnya yang terkait Internet)sangat pesat. Oleh sebab itu,lembaga penghasil SDM profesionalsangat dibutuhkan.

Bidang TI memiliki rentang bidangyang cukup luas. Latar belakangkebutuhan pendidikan pun bervariasi.Ada pekerjaan yang membutuhkanbanyak inovasi dan teori yangmembutuhkan latar belakang pendi-dikan formal di perguruan tinggi.Akan tetapi ada pula bidang TI yangtidak membutuhkan pendidikanperguruan tinggi dan dapat dilakukanoleh lulusan setingkat SMU/SMK,dan diploma.

Adanya standar kompetensi dibu-

tuhkan untuk memudahkan bagi per-usahaan atau institusi untuk menilaikemampuan (skill) calon pegawaiatau pegawainya. Adanya inisiatif un-tuk membuat standar dan sertifikasisangat dibutuhkan. Namun masihterdapat permasalahan sepertiberagamnya standar dan sertifikasi.Sebagai contoh, ada standar dariAustralian National Training Authority.

Standar dan sertifikasi dapatdilakukan oleh badan yang resmi daripemerintah atau dapat jugamengikuti standar sertifikasi di indus-tri, yang sering juga disebut vendorcertification. Untuk contoh yangterakhir (vendor certification), standarindustri seperti sertifikat dari Micro-soft atau Cisco merupakan standarsertifikasi yang diakui di seluruhdunia. Padahal standar ini dikeluar-kan oleh perusahaan, bukan badansertifikasi pemerintah. Memang padaintinya industrilah yang mengetahuistandar yang dibutuhkan dalamkegiatan sehari-harinya.

Sebagai salah satu wujudkepedulian Pemerintah terhadap per-kembangan Sumber Daya Manusia

(SDM) bidang TI di negara kita ini,pemerintah mengeluarkan sebuahstandar kompetensi, yang disebutsebagai Standar Kompetensi KerjaNasional Indonesia (SKKNI). Untukmendukung standar baru ini, vendor-vendor besar seperti Microsoft,Oracle, IBM, dan Sun Microsystem,serta sebuah perusahaan lokal, PTIntellisys Tripratama turut membidanilahirnya SKKNI bidang TI ini. Sehing-ga SKKNI dikatakan akan komple-menter terhadap sertifikat vendor.

Menurut materi yang disahkanpada Konvensi Nasional StandarKompetensi Kerja Nasional IndonesiaOperator Komputer dan Programerbaru-baru ini, konsep dasar daristandar kompetensi ditinjau dari segietimologi terbentuk atas kata “stan-dar” dan “kompetensi”. Kata “standar”diartikan sebagai ukuran atau patok-an yang disepakati. Sedangkan kata“kompetensi” adalah kemampuanmelaksanakan tugas-tugas di tempatkerja yang mencakup penerapanketerampilan yang didukung olehpengetahuan dan sikap yang sesuaidengan kondisi yang disyaratkan.

Tabel 2. LINGKUP STANDAR KOMPETENSI BIDANGPROGRAMER KOMPUTER

Keterangan :4 : yang akan disusun standar kompetensinya

Perkembangan Teknologi Informasi memacu kebutuhan akan sumber daya manusiayang handal. Namun sumber daya manusia ini tidak dapat dipenuhi sehingga timbulkrisis sumber daya manusia.

Standar Sertifikasi

D

TEKNOLOGIINFORMASI

INFORMASI KEPABEANAN & CUKAI

Page 70: Warta Bea Cukai Edisi 378

69WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Merujuk pada pengertian keduakata tersebut, maka standar kompe-tensi diartikan sebagai suatu ukuranatau patokan tentang pengetahuan,keterampilan, sikap kerja yang harusdimiliki oleh seseorang untukmengerjakan suatu pekerjaan atautugas sesuai dengan unjuk kerjayang dipersyaratkan.

SKKNI Sektor Teknologi Informasidan Komunikasi Bidang KeahlianOperator dan Programmer Komputer,resmi disahkan oleh Menteri Komuni-kasi dan Informatika (Depkominfo)pada tanggal 19 Januari 2005.

Bisa dibilang, SKKNI bidang TI inimelibatkan sejumlah institusi yangberkepentingan dalam pengembanganTI di tanah air, yang telah ikut dalamproses penyusunan, dalam beberapatahun ini. Sebut saja lembaga daripemerintah, yaitu Departemen Komuni-kasi dan Informasi, Kementrian Ristek/BPPT, Direktorat Pendidikan MenengahKejuruan-Depdiknas, dan Depnaker-trans. Dari institusi pendidikan, yakniInstitut Teknologi Bandung (ITB) danPusat Pengembangan Penataran GuruTeknologi Bandung.

Selain itu, beberapa asosiasi se-perti Asosiasi Piranti Lunak Indone-sia (Aspiluki) dan Asosiasi Pengusa-ha Komputer Indonesia (Apkomindo)dan sejumlah vendor software, turutberkecimpung dalam penyusunanSKKNI tersebut.

Dalam materi standar kompetensiini, terdapat 27 kompetensi yangditetapkan untuk operator komputerdan 91 kompetensi yang diterapkanuntuk programer. Khusus untuk ope-rator komputer, standar kompetensidisiapkan untuk pekerja pada leveloperasional komputer, dan disusundalam berbagai jenjang mulai dariasisten operator (delapan unitkompetensi), operator muda (tujuhunit kompetensi), operator madya(enam unit kompetensi), dan operatorutama (enam unit kompetensi).

Untuk programer, ada 91 unitkompetensi yang terdiri dari keahlianbidang manajemen (18 unitkompetensi), pemrograman umum(33 unit kompetensi). Selain itu ada40 unit kompetensi untuk spesialisasikeahlian, yang terdiri daripemrograman basis data (enam unitkompetensi), pemrograman Web/internet (delapan unit kompetensi),pemrograman muultimedia (tiga unitkompetensi), pengembanganpengujian piranti lunak (empat unitkompetensi), pemrograman denganprogam aplikasi (14 unit kompetensi).

Khusus untuk spesifikasi keahliantertentu, masing-masing bidangboleh dipilih sesuai dengan minatyang ingin ditekuni (Tabel 1). Tabelini hanya sebagian unit kompetensidari programmer.

Model yang diterapkan pada

Tabel 1. STANDAR KOMPETENSI PROGRAMER

Page 71: Warta Bea Cukai Edisi 378

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

pengembangan standar kompetensiini adalah RMCS (regional modelcompetency standard), dan telah di-terapkan di negara-negara AsiaPasifik. Standar kompetensi model inidisusun lewat pendekatan multi skill,dengan cara mengembangkankompetensi-kompetensi yang sudahada di industri.

Model standar kompetensi RMCSini dipercaya bersifat fleksibel danmampu mengantisipasi kemungkinanperubahan mendatang yang terjadi diindustri, perusahaan, maupunorganisasi lainnya. Lingkup standarkompetensi bidang programerkomputer digambarkan pada Tabel 2.

Menurut praktisi TI Budi Rahardjo,SKKNI untuk bidang programerhanya mengatur kompetensi “bahasapemrograman terstruktur” dan juga“berorientasi objek”. Padahal, selaindua macam pemrograman ini, masihada yang lain, seperti “pemrogramanfungsional” (functional programming)yang banyak diberikan di perguruantinggi.

Sebagai contoh, dalamkompetensi melakukan debugging(TIK.PR02.014.01), masih jauh darilengkap. Tidak ada pengujian caramelakukan debugger, set breakpoint,single step, dan seterusnya.Nampaknya, yang dimaksud debug-ging di sini hanya difokuskan padamasalah perakitan (compiling) saja.Padahal yang dimaksudkan dengandebugging, umumnya juga meliputikesalahan logika, sehingga membu-tuhkan penggunaan debugger. Jadi,tidak semua teknologi atau bahasapemrograman tercakup dalamSKKNI.

Standar kompetensi bidang TIsangat diperlukan, agar bisa menakarkemampuan, pengetahuan, dan kete-rampilan SDM (sumber daya manusia)di bidang TI. Dengan mengacu padasatu standar kompetensi TI nasional,dalam hal rekrutmen, industri juga bisamengetahui kebutuhan SDM-nya, danmeningkatkan kapasitasnya. Denganbermodal sertifikasi kompetensi, akanmempermudah menyiapkan SDM TIyang dapat bersaing secara globalkarena standar kompetensi TI nasionalitu nantinya juga akan mengacu padastandar internasional.

Terlepas dari pro kontra yangmenyertai lahirnya SKKNI bidang TI,suka tidak suka pemerintah dan parastakeholder yang mendukungsertifikasi profesi untuk operator danprogramer ini telah mantap untukmenerapkannya. Bagi yang menolaksertifikasi dari pemerintah ini,saatnya mereka untuk membukamata dan pasang telinga terhadapkebijakan ini. Terlebih lagi, SKKNIbidang TI ini terbuka untuk direvisisetiap tahunnya.

Hotmauli Simamora. Dit. IKC SubDit. OSPKC

INFORMASI KEPABEANAN & CUKAI

Page 72: Warta Bea Cukai Edisi 378

71WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

irektorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) sebagaimana diamanahkanoleh undang-undang atau secara

eksplisit diberi tugas oleh rakyat,mempunyai peran yang sangat strategis.Peran yang dijalankan oleh DJBCsebagaimana tercantum dalam tugaspokok dan fungsi DJBC akan berdampakbesar dalam menunjang keberhasilanpembangunan. Pengamanan penerimaannegara, kelancaran arus barang dari danke luar negeri untuk mendukungkeberlangsungan dunia usaha danperputaran roda perekonomian, proteksiterhadap ancaman keamanan danbahaya sosial yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan bangsa, adalah amanahbesar dan sangat mulia.

Disinilah reputasi DJBC dipertaruhkan,seperti yang disampaikan MenteriKeuangan Dr. Sri Mulyani Indrawati dalamwawancara di WBC edisi 375, bahwatantangan paling besar Bea dan Cukaiadalah reputasi. Apabila amanah besar itudapat ditunaikan dengan baik, bukan ha-nya Menteri Keuangan yang akan mem-beri apresiasi kepada DJBC tapi seluruhrakyat akan bangga pada kita, dan lebihdari itu kelak kita tidak gagap memper-tanggungjawabkan amanah tersebut diha-dapan pengadilan Tuhan kelak.

Amanah itu bisa berhasil kita tunaikandengan baik dengan syarat mesinorganisasi DJBC berjalan bagus. Hal iniditandai dengan struktur organisasi telahberfungsi secara optimal dan sinergismulai dari kantor pusat sampai kantorpelayanan. Setiap bagian bekerja secaraprofesional sesuai dengan bidang kerja-nya masing-masing, ditunjang dengandukungan sarana dan fasilitas kerja yangcukup memadai. Dan yang terpentingadalah kendaraan DJBC tersebut diope-rasikan oleh pegawai-pegawai profesional

dan memiliki integritas tinggi, seperti yangMenteri Keuangan tanyakan kepadaDepartemen Keuangan dan jajaran DJBC,apakah para pegawainya sudah memilikipower integrity sebagai pertahananpertama.

SDM menjadi sebuah elemen pentingdalam menunjang keberhasilan sebuahorganisasi, tak terkecuali di institusi DJBCyang kita banggakan. Dalam tinjauanekonomi konvensional SDM merupakansalah satu faktor produksi selain, alam,modal, dan skill. Fungsi faktor produksiadalah berusaha memenuhi prinsipekonomi yaitu dengan sumber daya yangterbatas mampu memberikan hasilmaksimal, artinya apakah dengan faktor

produksi yang dimiliki, sebuahperusahaan mampu mendapatkankeuntungan maksimal.

Begitupun halnya dalam sebuahorganisasi, keberhasilannya diukur darisejauhmana kemampuan mengelolasumber daya yang dimiliki (termasuk SDMdidalamnya) untuk dapat merealisaikantujuan yang ditetapkan. Permasalahannyaadalah bagaimana mengelola SDM dilingkungan DJBC, apakah harusdisamakan dengan faktor produksi?

Mengelola SDM memang tidak semu-dah membalikkan telapak tangan, manu-sia adalah makhluk multi kosmik yangsangat unik, banyak sekali literatur yangmengupas manusia baik dari aspek priba-di maupun dalam kerangka organisasi.

Prinsip pengelolaan SDM dalam organisa-si adalah menemukan titik singgung an-tara kepentingan pegawai dengan kepen-tingan organisasi. Pertemuan titik sing-gung ini akan melahirkan kepuasan daripribadi pegawai yang bersangkutan kare-na ekspektasi/harapan pada organisasiterpenuhi, dan organisasi pun mendapat-kan output dari kinerja pegawai tersebut.

Prinsip ini dapat menjembatani “rezim”hak dan kewajiban yang terkesanmementingkan satu pihak dan mengor-bankan pihak lain. Hubungan antarapemenuhan hak dan pelaksanaankewajiban tidak akan menjadi ekstrem jikakepentingan kedua pihak terpenuhi.Semakin banyak titik singgung kepenting-an keduanya bertemu maka akanmelahirkan pegawai yang LAHAP bekerjasehingga organisasi berkembang dinamisdan selalu siap menghadapi tantangan.

Keberhasilan pengelolaan SDM diDJBC sangat dipengaruhi oleh kedua sisitersebut, yaitu sisi pegawai dan sisi mana-jemen pengelolaan SDM. Ibarat dua sisimata uang, keduanya tak bisa dipisahkan.Oleh karena itu, pola pengelolaan SDMDJBC harus berorientasi pada kebutuhankedua sisi tersebut. (Lihat Diagram)

ASPEK PEGAWAIBerbicara tentang pegawai hendaklah

harus kita ubah sudut pandangnya yaitudengan melihat kepentingan DJBC ataspegawai, bukan kepentingan pegawaiatas DJBC (Lihat Diagram). Kalau yangterakhir sudah sering kita dengar ataumalah sering kita ungkapkan sendiri.Meminjam istilah John F Kennedy, “Tanya-kan kepada dirimu apa yang bisa kauberikan ke negara bukan apa yang bisanegara berikan kepadamu”, artinyasebagai pegawai kita tidak saja hanyaberusaha memenuhi kepentingan kantor

KOLOM

Oleh: Toupik Kurohman

PRINSIP PENGELOLAAN

SDMDJBC

D

PEGAWAI ADALAHASET BERHARGASEBUAH INSTITUSI...

Page 73: Warta Bea Cukai Edisi 378

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

atas kita tetapi sudah lebih tinggi dari ituyaitu berupaya memberikan kinerja lebihpada kantor kita.

Jadi kita berupaya ada di atas standarminimal ekspektasi kantor atas kita.Sehingga betapapun keadaan sekarangyang menimpa kita, kita akan tetap ikhlasdan bekerja keras. Inilah posisi yang sulitkita ambil karena hanya dimiliki olehorang-orang yang mempunyai semangatpengabdian. Semangat pengabdianagaknya sudah memudar di tengah-tengah pegawai, sumpah dan janjisewaktu diangkat menjadi pegawai ataudiucapkan pada saat pelantikan jabatanyang mensiratkan itikad pegawai untukmemberikan pengabdian kepada bangsadan negara diatas segala kepentingan,agaknya belum mendarah daging padaperilaku dan sikap kerja kita.

Gemblengan pada diklat kesamaptaan(sekarang diperpendek bahkan rencana-nya akan dihapus) seakan dilupakan dantidak memberi bekas semangatpengabdian, nilai disiplin dan semangatkorps dalam diri pegawai. Masih ada yangterjebak pada kepentingan pragmatisyang tidak jarang justru malah menjualintegritas dan semakin merusak citrapositif DJBC yang susah payah dibangun.Celakanya, dengan alasan kantor tidakdapat memenuhi kebutuhan pegawaiuntuk ‘sekadar bisa hidup layak’ malahmencari titik temu kepentingan denganpara pengguna jasa.

Karakter pegawai yang dibutuhkanDJBC harus memenuhi kriteria pegawaiLAHAP (Layak, Antusias, Handal danPrima). Seperti layaknya ketika kitamelihat seseorang makan, orang yangmakannya lahap berarti dia sangatmenikmati dan memiliki antusias tinggiterhadap apa yang dia makan, karenamungkin itu makanan kesukaanya, ataumemenuhi hasrat laparnya. AgaknyaDJBC tak salah kiranya merindukan keha-diran para pegawai yang lahap bekerja.Ciri-ciri pegawai yang lahap bekerja :

1. LayakPegawai DJBC harus memenuhi

kriteria standar yang dibutuhkan yaitumemiliki integritas tinggi, bekerjasecara profesional, serta mendukungvisi, misi dan tujuan institusi. Parapegawai yang memenuhi kriteriatersebut berarti siap mengawal arusperubahan yang tengah diusungDJBC. Ketika kriteria ini tidak dapatdipenuhi maka pegawai tersebut dapatdikatakan tidak ‘layak’ berada dalamDJBC, keberadaannya malah bisamenghambat dinamika reformasiDJBC.

2. AntusiasMemiliki semangat kerja yang tinggi,senantiasa bekerja dengan sungguh-sungguh, penuh motivasi untukmemberikan yang terbaik bagi kantor,proaktif melakukan perbaikan-perbaikan di lingkungan kantor tempatbertugas, tidak gampang menyerahdan menyalahkan situasi.

3. HandalMemilki kapabilitas yang dapatdiandalkan, mampu menyelesaikanpekerjaan dengan baik, senantiasabelajar meningkatkan kompetensiuntuk menjawab tantangan-tantanganinstitusi yang semakin kompleks.Terdepan dalam inisiatif dan kreatifdalam memecahkan permasalahanyang ada didukung dengankemampuan teknis yang kokoh.

4. PrimaBerupanya senantiasa menampilkankinerja terbaik, bekerja secara tuntasdan komprehensif dengan tingkatproduktifitas optimal bahkan diatasrata-rata. Berusaha memberikankepuasan pelayanan terhadap parapengguna jasa, stakeholder.Senantiasa menjaga danmenampilkan kewibawaan dan citraDJBC di mata masyarakat.

ASPEK MANAJEMENManajemen DJBC memegang

peranan penting dalam pengelolaan SDM.Kebijakan pengelolaan pegawai selainmempertimbangkan kepentingan institusijuga harus mempertimbangkankepentingan pegawai secara jelas.

Pertimbangan disini bukan berartisubyektifitas person to person melainkanpegawai dalam arti keseluruhan aspekpegawai (baca SDM), sepertipertimbangan kepentingan pegawai (LihatDiagram) yang mencakup kesejahteraanpegawai, kejelasan karier, kepuasan dankenyamanan kerja.

Terpenuhinya ekspektasi pegawai atasDJBC akan semakin menambah pegawai-pegawai yang giat bekerja untuk DJBC.Beberapa hal yang mungkin dapatmenjadi masukan bagi manajemen untukmengambil keputusan terkait denganpengelolaan SDM yang berorientasi padapemenuhan ekspektasi pegawai antaralain :

1. Kesejahteraan pegawaiPeningkatan kesejahteraan hidupadalah harapan semua pegawai.Setiap upaya serta segala komitmenuntuk memperjuangkan kesejahteraanpegawai harus kita apresiasi. Kitasemua sadar bahwa kita telah“terlanjur” bekerja di institusi yang tidaksedikit dikatakan orang sebagai sektor“basah”. Para pegawai masih terusdihadapkan dengan berbagaikesempatan untuk bisa mendapatkan“sabetan” yang jauh lebih tinggi.Disinilah integritas pegawai benar-benar diuji di satu sisi, dan problemyang harus dituntaskan olehmanajemen di sisi yang lain.

2. Kejelasan karirMenciptakan iklim kompetisi yangsehat antar pegawai, pemerataaninformasi, peluang dan kesempatanuntuk meningkatkan jenjang karir.Menetapkan parameter-parameteryang jelas baik dari sisi kelengkapanadministratif maupun penilaianprestasi kerja yang bisa memacu parapegawai untuk dapat berkompetisisecara fair. Para pegawai diberikankesempatan seluas-luasnya untukmengembangkan diri, meningkatkanwawasan dan melanjutkan pendidikan.Ketika pola manajemen karir dapatdilakukan dengan baik dampaknya

Simbiosa Titik Temu Kepentingan Pegawai - DJBC

KOLOM

Page 74: Warta Bea Cukai Edisi 378

73WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

adalah akan semakin banyakmelahirkan para pegawai yang lahapbekerja dan haus akan prestasi.

3. Kepuasan dan kenyamananbekerjaa. Menciptakan lingkungan kerja

yang kondusifSuasana kerja di lingkunganPNS umumnya, dan instansi kitapada khususnya kerap menjadisorotan publik. Perilaku tidakdisiplin, distribusi tugas yangminim dan tidak merata, deskrip-si kerja yang tidak dipahamisecara jelas oleh pegawai, rantaikerja yang terlalu rumit untukpekerjaan-pekerjaan yangsebenarnya bisa diselesaikandengan cepat. Kita tentu sedihketika melihat ada pegawai yang‘nganggur’ padahal merekadapat gaji tiap bulan. Selainpemborosan anggaran tentunyaini juga dapat mematikanpotensi yang bersangkutan atauberpeluang memanfaatkeluangan waktu tersebut untukhal-hal yang dapat merugikankantor. Ini menjadi masalahyang harus kita sadari bersamauntuk kita perbaiki.

b. Mendukung prosespengembangan diriSelain menjadi sandaran mencarinafkah, dengan kita bekerjakemampuan kita semakin terasah,pengalaman kerja tambah banyak,proses transfer pengetahuan yangkita miliki ke dunia aplikatif teruji,kita juga diberikan kesempatanuntuk memperkokoh kemampuanteknis dengan mengikuti diklat-diklat atau pelatihan-pelatihanyang mendukung peningkatankualitas kerja.

c. Kenyamanan berurusan di rumahsendiriSebagai pegawai terkadang untukmengurus sesuatu yang sudahmenjadi hak pegawai atauberkaitan dengan urusanpekarjaan yang berhubungandengan bagian lain melalui prosesdan prosedur yang sangat lamadan pelik, ini harus menjadi bahanevaluasi sistem prosedur agarlebih smart, mudah, cepat danaccountable.

d. Menciptakan budaya kerja yangsehatParadoks yang terjadi di instansikita adalah adanya istilah tempatbasah dan tempat kering,sehingga seolah mendapatkananugrah ketika ditempatkan ditempat basah, sebaliknya serasamendapatkan musibah ketikaditempatkan di tempat yang kering.

Kalau kantor-kantor yang ada diinstansi kita sudah menjadi ukuranuntuk meningkatkankesejahteraan pegawai, adatempat-tempat yang menjadi ‘mataair’ dan ada pula tempat-tempatyang malah mengeluarkan ‘airmata’, ini kan aneh! Bukankahpegawai DJBC di seluruhnusantara sama-sama PNS yangstruktur gajinya sudah jelas, hakdan kewajibannya jelas. Apakahmesti seluruh kantor kitadipindahkan ke dekat pelabuhan?Atau setiap bidang disamakantugas dan kewenangannya? Kantidak mungkin, ini bukan soalrezeki atau nasib melainkanbudaya kerja yang sudah tidaksehat.

e. Penempatan pegawai yarng ter-ukur dan terstruktur rapihMutasi seringkali menjadi mo-mok menakutkan bagi sebagianpegawai, padahal itu sudahmerupakan konsekuensi yangsiap kita hadapi ketika PNSmenjadi pilihan karir kita, laluapa yang salah? Mungkin pola

mutasi yang kurang ’friendly’dengan pegawai. Mutasi dilihatdari alur perpindahannya adatiga macam :l Mobilitas vertikal : perpindahan

antar jabatan struktural danfungsional kantor baik promosimaupun mutasi biasa, mutasimodel ini merupakan resikojabatan atas peningkatan jen-jang karier pegawai.

l Mobilitas horizontal :perpindahan antar bagian dal-am satu kantor, rolling bagianmerupakan sarana yangpenting untuk peningkatankemampuan dan penguasaanbidang-bidang pekerjaan yangada di instansi kita berjalanmudah, sehingga ke depannyaakan melahirkan pegawai-pegawai DJBC yang memaha-mi DJBC secara utuh danekspert dan siap menjadipemimpin di level dan bidangapapun.

l Mobilitas diagonal :perpindahan antar kantor,mutasi ini menggembleng parapegawai untuk mampuberadaptasi di berbagai kantor

dengan tugas dan fungsi kerjayang berbeda serta budayakerja beraneka ragam satusama lainnya, berjalannyaproses transfer pengalamanserta pemerataan potensi dankemampuan pegawai untukpeningkatan kinerja kantor-kantor tersebut.

Jadi arah mutasi jelas sebagai salahsatu dari treatment pegawai, saranapembinaan, pengembangan danmeneropong potensi dari setiap pegawaiyang ke depannya sangat berguna bagiDJBC. Proses mutasi harusmempertimbangkan kemampuan untukmeningkatkan kapabilitas pegawai bukansebaliknya.

Dukungan database pegawai yangsenatiasa ter-update yang memotret profilpegawai menjadi bahan masukan yangsangat berharga sebelum proses mutasidilaksanakan. Manajemen bisamemantau pendidikan formal mereka,kinerja mereka, kemampuan teknismereka, pengalaman kerja mereka, masakerja mereka di suatu kantor, bahkan sisipribadi mereka seperti kondisi pribadi dankeluarga sehingga mereka yang akandimutasikan sudah siap secara mentaldan kapasitas mereka untuk berkiprahsecara maksimal di tempat yang baru.

Aspek coverage geografis pun layakuntuk dipertimbangkan terutama untukmutasi Pelaksana. Misalnya kebijakanmutasi pelaksana adalah dalam satu kan-tor wilayah. Struktur kantor dan segmen-tasi kerja antar kantor wilayah pun relatifsama, untuk lebih dapat mematangkandan mempersiapkan pegawai pelaksanaagar dapat mapan dan stabil menjalankankehidupan mereka, karena mereka tidakhanya hidup di kantor.

Lain halnya dengan mutasi vertikaluntuk pegawai yang akan mendudukijabatan struktural atau jabatan fungsional,mereka jelas lebih lebih siap karenamerupakan konsekuensi jabatan mereka.Hal itu pun dibarengi dengan kompensasifasilitas penunjang jabatan seperti rumahdinas, kendaraan, dan tunjangan jabatanyang layak sehingga mereka siapmemberikan kinerja terbaik dari jabatanyang mereka di tempat baru.

Ketika proses mutasi telah dilakukansecara terstuktur, terarah, dan memenuhiekspektasi pegawai maka stigma like ordislike atau celoteh salah satu pegawaiyang mengatakan mutasi itu tergantungpada tiga faktor yaitu sinten? pinten?mboten! Tidak akan muncul ketika skepmutasi itu diterbitkan.

Pegawai adalah aset berhargasebuah institusi, investasi pembinaanatas mereka adalah investasi berhargadan bernilai jangka panjang bagi keber-langsungan instansi tersebut. Pegawaihari ini adalah pimpinan di masa men-datang. Wauwlahu A’lam.Penulis adalah Pelaksana pada Bidang Verifikasi

dan Audit Kanwil III DJBC Palembang

APAKAH MESTISELURUH KANTORKITA DIPINDAHKAN KEDEKAT PELABUHAN?

Page 75: Warta Bea Cukai Edisi 378

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

umber Daya Manusia (SDM) meru-pakan elemen organisasi yangsangat penting, sebagai pilar

penyangga utama sekaligus penggerakroda organisasi dalam usaha mewujudkanvisi dan misi serta tujuan. Organisasibergerak maju, hidup dan berkembangkarena manusia. Jadi manusia menjadipelaku utama di dalam setiap deraplangkah organisasi untuk menjalankan visidan misi serta cita-citanya.

Peran SDM didalam organisasisangat menentukan karena diperlukanmanajemen, yaitu cara pengelolaan se-cara sistematik, terencana dan terpola,agar tujuan yang diinginkan baik itu di-masa sekarang, atau dimasa yang akandatang dapat dicapai secara optimal.

MANAJEMENManajemen adalah suatu proses

sistematis untuk mencapai tujuan melaluifungsi perencanaan, pelaksanaan,pemeriksaan dan pengendalian atautindak lanjut, yang juga disebut sebagaikonsep PDCA (Plan-Do-Check-Act), atauyang dikenal dengan Deming Cycle.

Arti dari PDCA :l Plan : merencanakan / proses

perencanaan yang dicapail Do : melaksanakan / merealisa-

sikan yang terpikirl Check : memeriksa / informasi dan

efektivitas informasil Act : melakukan tindakan /

menindaklanjuti

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAManajemen Sumber Daya Manusia,

adalah proses sistematis untukmencapai tujuan-tujuan pengelolaanSDM dalam rangka mendukungpencapaian tujuan organisasi tersebut.

TUJUAN MANAJEMEN SDMBukan merupakan suatu tujuan, tetapi

merupakan infrastruktur untuk mencapaitujuan organisasi, didalam prakteknyaManajemen SDM dimulai dari penetapantujuan, baik tujuan jangka panjang atautujuan jangka pendek, tujuan tingkatorganisasi maupun tujuan fungsional,sebagai contoh antara lain, departemenproduksi pada perusahaan otomotif.

Secara spesifik tujuan ManajemenSDM didalam suatu organisasi adalahmengelola dan/atau mengembangkankompetensi personil agar mampumerealisasikan misi organisasi, yangdikenal dengan Competency BasedHuman Resource Management.

Apa yang dimaksud dengan Compe-tency/Kompetensi ?

Kompetensi dibagi menjadi tigamacam :a. Kompetensi Individu, merupakan

kombinasi pengetahuan, kemampuan/keterampilan dan tingkah laku yangdimiliki oleh seseorang atau karyawan.

b. Kompetensi Kelompok, adalahperpaduan dari kompetensi-kompetensi individu dalam suatukelompok atau unit kerja yangsecara keseluruhan membentuksuatu kekuatan yang sinergik.

c. Kompetensi Inti Organisasi, adalahkeunggulan-keunggulan sinergisyang dimiliki oleh suatu organisasiatau suatu perusahaan.

DAMPAK MANAJEMEN SDMDampak Manajemen SDM, adalah

akibat yang secara langsung atau tidaklangsung yang ditimbulkan dari aktivitasmanajemen sumber daya manusia, yangdapat dijelaskan dalam 4 dimensi, yaitu :a. Dampak secara langsung yang

ditimbulkan pada perubahan perila-ku individu, yang terdiri dari 3 aspekyaitu : Aspek Kognitif / perubahandimensi pengetahuan; Aspek Efektif/ perubahan dimensi sikap, dan

Aspek Psikomotorik / perubahan pa-da dimensi skill/keterampilan.

b. Dampak perubahan perilaku kelompokyang tercermin pada kemampuankelompok dalam pelaksanaan tugas.

c. Dampak yang timbul dan diukur padaskala organisasi, diukur pada tingkatproduktivitas, perbaikan, sampai padapeningkatan volume penjualan.

d. Dampak yang timbul pada masyara-kat secara umum, akibat pengaruhbudaya organisasi yang dibawa darikaryawan sebagai individu ke ling-kungan tempat tinggal.

PENYEBAB PERMINTAAN SDMTantangan yang harus diperhitungkan

dalam kegiatan manajemen SDM, yaitutantangan Internal dan Eksternal. Perludianalisis terlebih dahulu tantangan manayang dihadapi organisasi masa depan.a. Tantangan Eksternal

1. Ekonomi; perkembangan ekonomimempunyai dampak terhadappermintaan SDM, misalnya inflasi,pengangguran, dan perubahanpola tenaga kerja;

2. Sosial, Politik, dan Peraturan akanmempengaruhi pula permintaanSDM, misalnya jika terjadi perang,maka Departemen Pertahananharus melakukan rekrutmen;

3. Teknologi; perubahan teknologiyang sulit diprediksi akanmenyulitkan perencanaan SDMkarena perubahan teknologicenderung berakibat padakekurangan kebutuhan SDM;

4. Pesaing, mengakibatkanorganisasi merubah strategimungkin denganmengkonsolidasikanoperasionalnya dan menekanbiaya-biaya tenaga kerja.

b. Tantangan Internal1. Rencana strategis, baik jangka

Oleh: Redy Bambang Sri Gunawan, SH, MH.

KOLOM

MANAJEMENSUMBERDAYAMANUSIA(SDM)( B A G I A N I )

S

Page 76: Warta Bea Cukai Edisi 378

75WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

panjang maupun jangka pendek.Hal ini akan mempengaruhi jumlahdan jenis SDM yang dibutuhkandimasa depan;

2. Anggaran, berkurang atau ber-tambahnya anggaran merupa-kan faktor yang mempengaruhikebutuhan SDM;

3. Desain organisasi dan jabatandapat merubah kebutuhan SDMsecara radikal, misalnya adanyaperampingan ataupenggabungan organisasi.

c. Faktor Tenaga Kerja1. Pensiun;2. Pengunduran Diri;3. Pemecatan4. Kematian, dan sebagainya.

MANAJEMEN SDM MODEL 7P7P Yaitu kepanjangan dari :

1. Perencanaan2. Penerimaan3. Pengembangan4. Pembudayaan5. Pendayagunaan6. Pemeliharaan dan,7. Pensiun

PerencanaanPada tahap ini, fungsi organisasi baik

di tingkat puncak, tingkat menengah,maupun tingkat supervisi, terlibat dalamproses perencanaan, yaitu dengan caramenetapkan apa yang akan ingin dicapaidan mengorganisasikan sumber dayauntuk mencapai tujuan yang dimaksuddalam organisasi.

Pimpinan tingkat puncak (direksi)menjalankan perencanaan jangkapanjang atau perencanaan strategis.Pimpinan tingkat menengah (manajer)menjalankan manajemen fungsional atauperencanaan operasional. Supervisormenjalankan aktivitas produk sehari-hari.

PenerimaanPenerimaan karyawan merupakan

tahap yang sangat kritis, merekrut orangyang tidak tepat ibarat menanam benihyang buruk (right man in the right job). Iaakan menghasilkan buah yang tidak baikdi kemudian hari, bahkan satu orang sajayang tidak baik dapat merusak pohonorganisasi secara keseluruhan.

Secara rinci kegiatan rekrutmen dapatdibagi menjadi lima tahap, yaitu :1. Persiapan, yaitu mempersiapkan

segala sesuatu yang berkaitan denganpenerimaan pegawai dari formasipegawai, tingkat kebutuhan, kriteria/persyaratan panitia seleksi hinggakebijakan SDM perusahaan.

2. Penyaringan, screening awal; kualifi-kasi surat lamaran dan pengecekanpada perusahaan sebelumnya.

3. Wawancara, mengungkap datainformasi menyangkut kapabilitas, skildan karakter individu dari si pelamar;memberikan informasi yang belumdiketahui/dipahami si pelamar.

4. Penyeleksi, menganalisa informasi;membandingkan informasi hasilwawancara dan mempertimbangkankelemahan dan kekuatan para calondengan mengacu pada kriteria yangtelah ditetapkan dan memutuskancalon yang sesuai.

5. Penawaran, menyiapkan surat;mendiskusikan penawaran dengancalon terpilih; menandatangani suratkontrak perjanjian kerja danmendiskusikan kapan mulai bekerja.

PengembanganSumber daya manusia pada suatu

organisasi tidak secara otomatismenjadikan suatu kekuatan.Kompetensi juga harus dikembangkansecara terencana sesuai denganrencana pekerjaan dan rencanapengembangan usaha agar menjadifaktor pendukung untuk mencapaitujuan organisasi atau perusahaan.

Secara sistematis prosespengembangan kompetensi diawalidengan mengindentifikasi kebutuhankompetensi melalui analisa kebutuhanpelatihan, dari hasil analisa dibandingkandengan kompetensi aktual yang terefleksipada hasil penilaian kerja atau analisapekerjaan (job analysis). Idealnyapengembangan kompetensi dilakukansecara seimbang antara dimensi mental,sosial, spiritual dan dimensi fisik sehinggamenghasilkan kekuatan yang sinergis.

PembudayaanMembangun organisasi tanpa dasar

budaya, ibarat mendirikan bangunantanpa pondasi, organisasi tidak kokoh,anggota boleh cerdas/pintar, namunkecerdasan intelektual tidak diimbangidengan kecerdasan emosional danpemikiran rasional maka intelektualitas itutidak membawa manfaat bagi organisasi.

Budaya organisasi (corporate culture),adalah norma-norma/kaidah/aturan dannilai positif yang menjadi pedoman atauukuran kepatutan tingkah dan perilakupara anggota organisasi. Jadipembentukan budaya organisasi adalahproses transformasi dan internalisasibudaya individu yang heterogen menjadibudaya kolektif yang relatif lebih homogen.

PendayagunaanSDM (Sumber Daya Manusia) ibarat

pisau bermata dua, yang artinya pada satusisi dapat berguna pada organisasi danpada sisi lain dapat sebaliknya.Pengaturan SDM pada penempatannyaakan menentukan besar kecilnyakontribusi, The right person in the rightplace adalah prinsip pendayagunaanSDM yang perlu dipraktekkan secarakonsisten.

Yang juga termasuk di dalamnyaadalah :1. Penilaian karya2. Rotasi3. Mutasi/alih tugas4. Demosi

5. Promosi6. Perluasan tugas dan tanggung jawab7. Pemberian target-target secara

progresif, dan sebagainya.

Untuk optimalisasi pendayagunaanSDM, perlu pemetaan kompetensianggota organisasi secara keseluruh-an, khususnya kompetensi personilkunci untuk keberhasilan organisasi.

PemeliharaanSDM (Sumber Daya Manusia) tidak

dapat diakuisisi seperti layaknya suatubenda, contoh mesin/bahan baku danlain-lain. Yang artinya hubungan kerjaantara karyawan dengan perusahaanhanya terjalin berdasarkan kesepakatankondisional (yang diikat dengan berbagaikesepakatan persyaratan). Sehinggahubungan kerja pengusaha dan karyawansifatnya tidak statis, tetapi dinamis.

Yang menjadi kendala bagi organisasidalam memanfaatkan SDM, adalahmanusia dilindungi oleh Hukum/Hak AsasiManusia (HAM), oleh sebab individu/SDMtidak dapat diberlakukan secara semena-mena, maka SDM haruslah dikeloladengan baik sehingga tidak akan menjadiancaman bagi kelangsungan hidup suatuperusahaan atau organisasi.

Lalu bagaimana caranya untukmengatasi hal tersebut, misalnya dengan :1. Kontrak kerja2. Mengupayakan kepuasan pekerjaan3. Membangun iklim kerja yang kondusif4. Kepastian masa depan5. Mengembangkan program

kepemilikan6. Memberikan kompensasi progresif7. Perlakukan khusus, dan sebagainya

Secara logika anggota organisasiyang memiliki kompetensi yang sangatdiperlukan organisasi perlu untuk diikat,dibina dan dikembangkan, sedangkanyang tidak ada kompetensinya secaraalamiah akan mengikatkan diri sendiri(beradaptasi).

PensiunPada akhirnya anggota organisasi

akan meninggalkan tempat secaraalamiah, misalnya dengan faktor usiaatau menurun kemampuan kerjanyakarena proses regenerasi yang telah dirancang perusahaan.

Perusahaan/organisasi seharusnyamenghindari praktek “habis manis sepahdibuang” yang dampaknya pun akanberimbas pada citra perusahaan/organisasi itu sendiri. Karena itu sudahsepatutnya perusahaan mempersiapkananggotanya yang akan purna bhakti de-ngan penuh keyakinan, misalnya denganmemberikan pelatihan-pelatihan khususuntuk membekali pada calon purna bhakti,seperti pelatihan persiapan mental; pela-tihan wirausaha, dan lain-lain.

( B e r s a m b u n g )Penulis adalah Kepala Seksi Kepabeanan

dan Cukai I, KPBC Tipe B Kotabaru

Page 77: Warta Bea Cukai Edisi 378

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

asir Adenan adalah profil WBC kaliini. Ia belum lama tiba di Jakarta,setelah bertugas di Tokyo, Jepang

sebagai Kepala Perwakilan Bea danCukai pada KBRI, Tokyo (saat WBC me-wawancarainya pada 11 April 2006, Nasirbaru seminggu bertugas di KPBC TanjungPriok I-red). Saat ini Nasir menjabatsebagai Kepala Kantor Pelayanan Beadan Cukai Tipe A Tanjung Priok I.

Nasir merupakan anak ke-lima dari 11bersaudara (sebenarnya anak ke-7, dima-na kedua orang kakak tertua meninggal diusia sangat muda karena sakit-red) yangdilahirkan dari seorang ibu bernama Hj.Masnona, putri tertua dari istri tertua kepa-la suku di Waikunang, Lampung Utara.Sedangkan Ayahnya adalah H. Muham-mad Adenan, anak laki-laki pertama darikeluarga tertua di Penagan Ratu, Lam-pung Utara yang bekerja sebagai seorangpengusaha pribumi yang bergerakdibidang ekspor impor hasil bumi.

Nasir yang kerap dipanggil Acing inilahir di kota Palembang, SumateraSelatan. Di kota kelahirannya tersebutNasir mengecap pendidikan hanya sam-pai kelas 2 SD. Selebihnya, pendidikan-nya dilanjutkan di Lampung dan Bandung.Dalam hal pendidikan, kedua orangtuanyatidak mengarahkan secara khusus.Orangtuanya (Ayahnya merupakan ang-gota DPRGR/MPRS dari utusan tokohmasyarakat periode 1967-1972-red) ter-masuk yang menganut azas demokratis.Mereka tidak pernah memaksakan anak-anaknya untuk menjadi apa atau siapa.

Di Lampung, tepatnya TanjungKarang, ia melanjutkan SD-nya di SDXaverius. Namun, pendidikan dasarnyakurang begitu sukses karena ia termasukukuran anak bandel pada waktu itu.Misalnya saja, ia pernah tidak naik kelasdan sering bolos sekolah demi hobinyabermain bola. Kelas 5 SD ia pindah keSDN 5, Tanjung Karang, dan sudah bisamengendarai sepeda motor dan mobil.

Alhasil, saat kelas 6 SD ia telah memilikiSIM A dan SIM C (SIM nembak-red).

Lulus SD, ia pun melanjutkan keSMPN 2 di Tanjung Karang, Lampung.Ketika duduk di bangku SMP, kenakalan-nya tidak berkurang. Dua kali ia mengala-mi kecelakaan. Yang pertama, motornyamenabrak sapi saat kebut-kebutan di luarkota. Akibatnya selain motor ringsek dansapi mati, ia mengalami gegar otak ringan.

Kedua, mobil yang dikendarai olehsalah satu temannya terguling sebanyak 5kali dan berhenti pada posisi up-side downdengan bagian muka menghadap kembalike arah kedatangan. “Akibatnya saya tidakdapat mengikuti ulangan umum, namunmungkin para guru dan wali kelasmempertimbangkan ulangan harian saya,maka saya tetap naik kelas 3 SMPdengan nilai pas-pasan,” ujar Nasir.

Tamat SMP ia melanjutkan sekolah diSMAN I di Dago, Bandung. Lulus SMA iasempat menganggur satu tahun karenacita-citanya ingin masuk ITB (InstitutTeknologi Bandung) tidak tercapai (ia tidaklulus tes karena hanya mendaftar di ITBsaja-red). Selama satu tahun mengangguria pun mengambil kursus gitar di Yaya-san Musik Indonesia. Pada tahun berikut-nya, ia lulus dan diterima di FakultasEkonomi UNPAD (Universitas Padjajaran).

Selama kuliah, sampai tingkat 3 ia ha-nya beberapa kali menghadiri kuliah dandatang ke kampus hanya untuk mengikutiujian saja. Selebihnya, ia hanya sibukbermain. Namun saat duduk ditingkat 4(setelah ada penjurusan-red) semuanyaberbalik 180 derajat. Saat itu muncul ke-sadaran bahwa ia harus segera luluskarena beberapa teman sepermainannyatelah lulus terlebih dahulu. “Setiap kuliah-pun saya duduk paling depan, dan alham-dulillah sejak saya rajin kuliah, nilai ujiansaya selalu paling tinggi,” cerita Nasir.

Nasir sendiri mengaku bahwa cita-citanya dulu ingin mempunyai 5 buahpabrik. Namun saat menginjak SMA dan

kuliah, cita-citanya pun berubah. Ia hanyaingin bagaimana bisa keluar negeridibiayai oleh orang lain.

Ketika disinggung mengenai masalahkeluarga, ia mengaku bertemu dengansang istri, Yayuk Nurul Anggraini, di Jakar-ta pada 1989, sebelum ia pergi ke Inggrisuntuk mengikuti SGS Customs TrainingCourse selama 3 bulan. Sekembalinyadari Inggris ia pun menikah. Setahunkemudian lahirlah putri pertamanya, AlvinaKusumawardani yang juga merupakanputri tunggalnya.

Walaupun Alvina (saat ini duduk dike-las 1 SMU-red) merupakan anak tunggal,Nasir tidak terlalu memanjakannya,bahkan dapat dikatakan ia agak kerasdalam mendidik putrinya tersebut. “Tapikelak saya tidak akan menghalangi danmembebaskan bila ia ingin menjadi apaatau siapa,” kata Nasir.

Dalam membagi waktu, Nasir menco-ba untuk tetap berkomunikasi dengan ke-luarga walaupun ia berada ditempat yangjauh atau diluar kota. Ia juga mengusaha-kan untuk berkumpul setiap akhir minggubersama keluarga. “Saya tidak inginmencampuradukkan masalah di kantordan di rumah. Sedapat mungkin sayatidak akan membawa pekerjaan kantor kerumah atau sebaliknya membawa masa-lah dirumah ke kantor,” tambah Nasir.

CITA-CITANYA KELUAR NEGERI GRATISTERCAPAI

Usai meraih gelar sarjana ekonomi, iamengajukan lamaran ke beberapa instan-si. Ia pun diterima di Perusahaan UmumTelekomunikasi (Perumtel), Bank Pemba-ngunan Indonesia (Bapindo), serta Depar-temen Keuangan (Depkeu). Ia sempatbekerja di Bapindo selama dua hari, tetapikemudian ia mengajukan permohonanberhenti, karena setelah berkonsultasi de-ngan para seniornya, ia disarankan untukmasuk ke Departemen Keuangan.

Penerimaan di Departemen Keuangan

Nasir AdenanKEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE A TANJUNG PRIOK I

“TARGET PENERIMAANBUKAN UNTUK DICAPAIDENGAN MENGHALALKAN SEGALA CARA...”Bertindaklah bijak dalam kehidupan, Jangan biarkan kekuasaan meracuni kerakusan, Janganbiarkan kekayaan meracuni ketamakan, Adil belum tentu benar, Benar belum tentu adil…Wejangan ini yang terngiang dan mengiringi keberangkatan Nasir Adenan dan keluarga dari Tokyo,Jepang, untuk melaksanakan tugas baru di Jakarta.

N

PROFIL

Page 78: Warta Bea Cukai Edisi 378

77WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

merupakan hasil tes yang diadakan olehDono Iskandar dan Marzuki Usman (saatitu masih pejabat eselon II di Depkeu-red)sewaktu ia masih kuliah tingkat akhir.Waktu itu kedua pejabat tersebut berkeli-ling ke seluruh Universitas Negeri di Indo-nesia untuk merekrut mahasiswa-maha-siswa tingkat akhir dan yang baru lulusuntuk menjadi PNS di Depkeu.

“Pada 1981, setelah melapor di Dep-keu saya ditempatkan di DJBC, yangwaktu itu saya tidak tahu singkatan dariapa. Setelah dijelaskan baru saya tahudan segera menuju Kantor PusatDirektorat Jenderal Bea dan Cukai untukmelapor diri,” katanya.

Penempatan pertamanya (1981)sebagai staf TL Yousuf pada Sub Dit Tarif.Pada 1984 untuk pertama kalinya cita-citanya tercapai. Saat itu walaupun masihsebagai pelaksana, Yousuf mengajaknyapergi keluar negeri tepatnya ke Brussell,untuk menghadiri HS meeting. Hal terse-but berlangsung selama beberapatahun. Pada tahun yang sama ia jugamengikuti test untuk tugas belajar meng-ambil S2 (Strata 2) ke Amerika Serikat.

Namun saat mengikuti wawancaraakhir dengan Dono Iskandar, ia mengata-kan bahwa ia tidak berminat untuk belajarekonomi lagi karena gelar sarjananya darijurusan ekonomi. Walaupun begitu, iamengajukan alternatif lain, ia mau belajarkeluar negeri jika ada jurusan yangberkaitan dengan kebeacukaian.

Secara kebetulan beberapa bulankemudian ada tawaran untuk belajar keBelanda. Pada 1985 (selama hampirsetahun-red), sebanyak 15 orang pegawaibea cukai dan 15 orang pegawai pajakdiberangkatkan Belanda. Nasir ditunjuksebagai koordinator untuk kelompok Beadan Cukai. Di Belanda ia mengikuti pendi-dikan International Customs Law diOpleiding Institut Fianancien (OIF), TheHaque, di Netherlands. Pada 1986 ia punkembali ke Jakarta. Pada tahun tersebut iadipromosi sebagai Kepala Seksi Verifikasidi KPBC Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Lalu pada 1990 ia menjabat sebagaiKepala Seksi Tarif, KP DJBC Jakarta.Kemudian pada 1993, seusai rapat TimTarif, ia dipanggil oleh Yousuf (saat itusebagai Direktur Pabean-red) danditawarkan untuk menempati posisi diluarnegeri, yang ia sendiri tidak tahu sebagaiapa. Namun setelah berunding dengankeluarga, Nasir belum dapat menerimaposisi tersebut.

Kemudian pada tahun yang sama(1993) ia dipindahtugaskan ke KPBC Po-lonia, Medan sebagai Kasubag TU. Padatahun itu pula ia dipindahkan kembali keJakarta sebagai Pejabat Fungsional Pe-meriksa Dokumen (PFPD) di KPBC Soe-karno Hatta II, Jakarta. Lalu, pada 1996 iadipindahkan ke KP DJBC Jakarta sebagaiKepala Seksi Hubungan Internasional.

Pada akhir 2000 ia kembalidipindahtugaskan ke Kanwil IX, Pontianak,sebagai Kepala Bidang Pabean danCukai. Pada tahun tersebut, Nasir berhasil

Page 79: Warta Bea Cukai Edisi 378

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

menyelesaikan S2-nya untuk programManajemen SDM di IPWI, Jakarta. Tahunberikutnya, yakni akhir tahun 2001, iaditunjuk menjadi Kepala Perwakilan BeaCukai di KBRI Tokyo, Jepang.

BERTEMU KAISAR JEPANGSelama bertugas di Subdit Tarif, hal

yang paling berkesan baginya adalahketika ia berdebat dan berdiskusi dengansalah satu pimpinan dari PT. SurveyorIndonesia (SGS – yang saat itu dijabatoleh orang asing-red) yang bertanggungjawab mengenai masalah klasifikasibarang. Dimana pada akhirnya orangasing tersebut menyerah dan mengakusalah. “Sejak saat itu, hanya denganmengangkat telepon saya dapat memintabeliau (orang asing tersebut-red) untukmengamandemen Laporan PemeriksaanSurveyor (LPS) tanpa harus mengajukansurat resmi,” kenangnya.

Kemudian pada 1993, selakuKasubag Umum di KPBC Polonia, Medan,yang pegawainya terdiri dari berbagaikelompok suku, ia mencoba untuk berlakuadil bagi semua pegawai/kelompok, wa-laupun didalam keadilan belum tentuada kebenaran. Ia merasa bersyukurbahwa kebijakannya tersebut dapatditerima oleh semua kelompok, terutamamengenai rolling penugasan pemeriksa –yang sebelumnya dirolling 3 bulan sekali-diubah menjadi 1 atau 2 minggu sekalidengan pembagian tugas yang adil.

“Sebelumnya, Kasubag umum yangterdahulu selalu mendapat tekanan dankewalahan menghadapi keinginan parakelompok tersebut,” kata Nasir. Iamenambahkan, dalam bidang administrasipun ia lakukan perubahan. Pembuatansurat menyurat yang awalnya hanya

dilakukan dengan mesin ketik biasa. Per-lahan-lahan ia pun memperkenalkankomputer pada stafnya. Ia memang memi-liki keinginan agar seluruh stafnya mem-peroleh nilai tambah pada saat ia mening-galkan mereka.

Kemudian saat ia menjabat sebagaiPFPD di KPBC Soekarno-Hatta II,terkadang ia harus mencari pembenar-an, manakala ada pesan sponsor dariatas. “Saya merasa bahwa walaupunmerasa benar belum tentu adil bagiyang lain, didalam kebenaran belumtentu ada keadilan,” tutur Nasir.

Lalu, saat bertugas di SubditHubungan Internasional (HI), KP.DJBC,ia mengaku memerlukan seni dan spirittersendiri. Pasalnya, jika tidakmenikmati dan menghayati tugas diSubdit tersebut, akan terasamembosankan, tetapi hal itu tidakterjadi pada dirinya. Di Subdit HI iadapat memperluas wawasannya. Polapikirnya jadi berwawasan internasional,ia pun dapat menjalin hubungan dandapat mengenal lebih dekat berbagaiinstansi Bea dan Cukai di dunia.

“Saya berpendapat bahwa penempat-an perwakilan bea cukai di luar negeribelakangan ini sudah on the right track,yaitu bagi mereka yang pernah mendudu-ki jabatan di Dit. Kepabeanan Internasio-nal. Namun yang saya amati akhir-akhirini, mungkin dengan pertimbangan terten-tu, track ini mulai menyimpang kembali,”katanya.

Pada akhir 2001, ia ditunjuk untukmenjabat sebagai kepala perwakilan beacukai di Tokyo, Jepang. Saat di Tokyo,seringkali ia harus menjelaskan (tidak sajakepada teman-teman Deplu di KBRITokyo, tetapi juga kepada counterpart Bea

dan Cukai di Jepang-red) bahwa ia bukanhanya mewakili Bea dan Cukai saja tapijuga Depkeu.

Oleh karena itu ia menjalin hubungantidak saja dengan instansi Bea CukaiJepang tetapi juga dengan National PoliceAgency Jepang, Financial Intelligence UnitJepang, serta bidang-bidang lainnyaseperti pajak, anggaran, biro internasionaldan lainnya. Berbekal pengetahuan yangkurang memadai dari Deplu, Nasir punmengagendakan program pencerahan(enlightment) untuk menambah wawasandan pengetahuan bagi para home staff diKBRI-Tokyo. Caranya, dengan memintapara ahli datang ke KBRI untuk memberi-kan presentasi dibidang masing-masing.

Ternyata acara tersebut tidak hanyadihadiri oleh home staff tapi juga semuaperwakilan BUMN serta Bank Indonesia diTokyo. Para ahli tersebut diantaranyaadalah Mr. Hino, Direktur IMF untuk AsiaPacific; Mr.Kyoto Ido, Direktur JenderalKerjasama Internasional Depkeu Jepang;Prof. Jeff Kinston dari Temple UniversityTokyo dan Mr Cowley, Direktur AsianDevelopment Bank Institute. Program inipun didukung oleh Duta Besar RI untukJepang, Abdul Irsan, karena sebelumnyamemang belum pernah ada programsemacam itu di KBRI.

Ada beberapa pengalaman yangpaling tidak dapat dilupakan Nasir selamadi Tokyo. Pertama, saat mendapatkankehormatan menjadi salah satupendamping Dubes RI Tokyo untukmengikuti upacara credential (penyerahansurat kepercayaan-red) menghadapKaisar Jepang. Saat itu rombonganDubes RI dijemput dengan kereta kudakencana dari stasiun Tokyo, menuju istanadan dikawal oleh SP (Special Police).

Ia pun memperoleh kesempatan untukberhadapan dan bersalaman langsungdengan Kaisar Hirohito, yang menurutkepercayaan jepang adalah putra DewaAmaterasu (Dewa Matahari). “Padahal,penduduk Jepang sendiri hanya dapatmelihat wajah kaisarnya paling banyak 2atau 3 kali dalam setahun,” tutur Nasir.

KELUARGA. Bersama keluarga saat bertugas di Tokyo, Jepang.

TAIWAN. Nasir Adenan (paling kanan)bersama Dirjen Bea dan Cukai Taiwan (tengah)dalam sebuah acara di National PoliceUniversity, Taiwan.

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI

PROFIL

Page 80: Warta Bea Cukai Edisi 378

79WARTA BEA CUKAIEDISI 378 MEI 2006

Tak hanya itu, ia sangat terkesanketika mewakili Dubes RI untukmenghadiri pertandingan nasional karate(seluruh Jepang) di Gedung NihonBudokan yang berkapasitas ribuan orangdan diliput secara langsung oleh StasiunTV NHK Jepang. Saat itu ia dianggapsebagai Dubes RI, sehingga ketika acaraperkenalan, wajahnya terpampang dilayarlebar panggung serta diberi aplaus olehpenonton, terpaksa ia berdiri sambilmembungkuk (bowing-kebiasaan orangJepang-red) ke arah penonton.

Saat di Jepang ia juga didaulat untukmenjadi Ketua (President) Foreign Cust-oms Council Tokyo periode 2004-2005.Pengalaman berikutnya adalah saat me-nyelesaikan kasus yang ia anggap sangatsensitif bagi institusi Bea dan Cukai saatitu (pihak Jepang mengaitkan kasustersebut dengan beberapa oknum beacukai Indonesia). Waktu itu Ketua AsosiasiEksportir Mobil Jepang (JUMVEA), Mr.Sato, mendapat masalah dengan pengu-saha mobil Indonesia. Sebelumnya masa-lah ini sudah diupayakan penyelesaiannyaoleh yang bersangkutan dengan Departe-men Perindustrian dan Perdagangan (De-perindag) Indonesia melalui AtasePerdagangan Tokyo, tapi tidak berhasil.

Kemudian Atase Perdagangan me-nyerahkan permasalahan tersebut padaNasir, mengingat bahwa pihak Jepang(JUMVEA-red) akan mengadukan perso-alan ini pada Kementrian Ekonomi, Perda-gangan dan Industri Jepang. Nasir pun se-gera bertindak dengan melakukan kontakdengan pihak-pihak terkait di Indonesia. Iapun membuat janji dengan pihak Indone-sia (terutama importer mobil) dan ketuaJUMVEA untuk bertemu di Indonesia.

“Alhamdulillah, hanya dalam waktusatu hari permasalahan dapat disele-saikan, walaupun menurut pihakJepang, mereka mengalami kerugiansekitar USD 2 juta,” terang Nasir. Sete-lah peristiwa tersebut, Mr. Sato meng-ungkapkan rasa terima kasih atas ban-tuan yang diberikan Nasir dalam bentuksurat ke Dubes RI di Tokyo, Jepang.

RENCANA UNTUK KPBC TANJUNGPRIOK I

“Saat ini saya sedang mengambilStrata 3 Ekonomi di UniversitasBorobudur, Jakarta. Namun karenaketerbatasan waktu, saya putuskan untukcuti sementara. Saya berpendapat bahwapengalaman adalah pendidikan yangsesungguhnya karena berdasarkanpengalaman pulalah saya melihat korelasiantara pendidikan formal dengan tugasdikantor tidak begitu signifikan,” katanya.

Sebagai Kepala KPBC Tanjung Priok I,ia berencana untuk kembali pada misiDJBC, yakni memberikan pelayananterbaik kepada masyarakat, industri danperdagangan. Pada saat menghadapKakanwil Tanjung Priok, ia mengatakanbahwa pencapaian target yang ditetapkanoleh Depkeu bukan merupakanprioritasnya. Yang paling penting baginyaadalah meningkatkan pelayanan (sesuaidengan misi DJBC) untuk meningkatkankelancaran arus barang dan mengurangi,jika mungkin mengeliminasi, keluhan daripara pengguna jasa kepabeanan.

Ia pun memetik pelajaran dari penca-paian target tahun 2005, yang direvisi se-banyak 2 kali dimana pada revisi pertamapenerimaan meningkat sekitar 10 persen.Tetapi pada revisi kedua meningkat ham-pir 40 persen. “Peningkatan tersebut sayaanggap sudah diluar akal sehat saya. Aparujukan atau rumusan atau apapun nama-nya yang digunakan untuk mendapatkanangka revisi tersebut?” tanyanya.

Menurutnya penetapan target peneri-maan sah-sah saja dilakukan, tetapi ha-nya sebatas sebagai motivator kerja, bu-kan untuk dicapai dengan menghalalkansegala cara sehingga akan merusak sis-tem yang ada. Apakah Bea dan Cukaimampu memaksa importir untuk me-ningkatkan importasi atau menaikkantarif bea masuk agar penerimaan naik.

Bea dan Cukai memang aparat fiskal,namun di era globalisasi sekarangpenekanan bukan semata-mata padamoney collecting, tetapi lebih kepada tradefacilitating dan society protecting.

Kembali pada rencananya untukkemajuan KPBC Tanjung Priok I, yaitumengembalikan misi DJBC ke jalur yangbenar, ia berharap setelah misi terlaksana(dimana kinerja pelayanan membaik, arusbarang lancar dan meningkat), maka pe-nerimaan akan meningkat. Ia beranggap-an bahwa roh daripada misi DJBC sudahsejalan dengan Inpres 3/2006, yaknimenciptakan iklim investasi yang kondusif.

Dalam melaksanakan tugas ia berupa-ya untuk mengikutsertakan para stafnyauntuk berembuk dan bertukar pikiran.Dengan harapan akan diperoleh solusiterbaik bagi peningkatan kinerja KPBCTanjung Priok I pada khususnya daninstitusi Bea dan Cukai pada umumnya.Apabila diperlukan ia akan bertindak tegasdan akan sangat akomodatif jikamemungkinkan. “Prinsipnya, saya lebihmementingkan hasil akhir daripada sibukngurusin absensi dan segala hal tetekbengek lainnya,” aku Nasir.

Obsesinya untuk memajukan DJBCselanjutnya adalah menghimbau rekan-rekan bea cukai, ditengah-tengahtekanan yang datang bertubi-tubi, untukmerapatkan barisan dan tidak salingmerasa paling hebat, paling pintar, palingtahu dan “paling-paling” lainnya, sertatidak saling menyalahkan.

“Alangkah indahnya jika potensi terse-but dapat disinergikan sehingga dapatmeningkatkan kinerja Bea dan Cukai. Ha-rapan saya untuk institusi Bea dan Cukaisederhana saja, yaitu bagaimana mengu-payakan agar institusi bea cukai menda-patkan pengakuan dari masyarakatbahwa DJBC memang diperlukan olehnegara dan bangsa ini,” harapnya.

PRESIDEN RI. Saat kunjungan Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono, di Hotel Historial, Tokyo, Jepang.

KERETA KENCANA. Nasir Adenan (paling kanan)bersama rombongan Dubes RI menaiki keretakuda kencana untuk mengikuti upacara credentialdan bertemu dengan Kaisar Jepang, Hirohito.

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI

ifa

Page 81: Warta Bea Cukai Edisi 378

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

Beberapapasang matapelayan sebu-ah café di bila-ngan JakartaSelatan mem-perhatikan Ra-ra saat WBCmelakukan se-si pemotretandi tempat itu.Sore itu WBCmemangsengaja me-nyambangiRara untuk wa-wancara sepu-tar pengala-mannya ketikaberhadapandengan petu-gas bea cukaikhususnya dibandara Soe-karno Hatta.

Ketika ditanya WBC apakah ia pernah me-ngalami kesulitan dengan petugas bea cukai dibandara, Rara menjawab bahwa ia tidak pernahmengalami kesulitan. “Alhamdulillah selama initidak pernah ada kejadian atau kesulitan denganpetugas bea cukai ya,” ucapnya.

Rara yang mengaku bukan selebritis inimengatakan bahwa kemudahan yang ditemuinyasaat berhadapan pada petugas bea cukai bukankarena petugas bea cukai mengenal dirinya tapimemang ia tidak pernah membawa barang-barang yang dilarang. “Lagian tampang saya kantampang orang baik-baik,” ujarnya serayatertawa.

Rara yang biasanya pergi keluar negeridalam rangka liburan menyarankan agar parapetugas bea cukai di bandara harus lebih ramahlagi. “Soalnya kalau kita melihat pegawai denganmuka yang kecut itu kan males aja ngeliatnya,”imbuh Rara.

Ketika disinggung keterlibatannya sebagaipresenter di acara Piknik yang ditayangkan disalah satu stasiun tv swasta, Rara yang telah duatahun terlibat dalam acara tersebut denganantusias bercerita. Katanya, acara tersebutsangat membantunya dalam memuaskan hobitravellingnya. Betapa tidak, ia kerap pergi keberbagai daerah yang ada di wilayah Indonesiauntuk meliput wisata yang ada.

“Untuk acara piknik ini kita hanya travelling diwilayah Indonesia saja, tidak sampai ke luarnegeri karena di Indonesia sendiri sangat banyaktempat-tempat wisata yang bagus dan menarikuntuk dikunjungi,” tambahnya. Ia mengaku tiapdaerah wisata yang telah dikunjunginya memilikikeunikan tersendiri.

Namun ia mengaku terkesan denganpengalamannya ketika menuju sebuah air terjundi daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kala ituia merasa kelelahan yang amat sangat ketika tibadi lokasi air terjun. “Aku harus melalui jalananyang menurun dan jauh, kakiku sampaigemetaran karena capek,” ucap Rara yangmenyukai kegiatan olahraga scuba diving. Rarasendiri mengaku kurang giat berolahraga.Padahal, acara yang dipandunya mengharuskania untuk tampil fit dan prima.

Selain menjadi presenter dalam acara piknik,ia juga memandu acara proliga volly mania. Takhanya itu, ia pun mulai sibuk membintangi FTV(film televisi). Kesibukannya di dunia entertain-ment cukup menyita waktu, alhasil Rara punurung menyelesaikan kuliahnya yang hanyatinggal menyusun skripsi. Walaupun demikian,Rara menyempatkan diri untuk ikut kursusbahasa jepang secara intensif.

“Padahal kebanyakan orang selain bahasainggris memilih bahasa mandarin untuk bahasaasing kedua. Tapi entah kenapa aku lebih sukamempelajari bahasa jepang,” imbuhnya. Oke ra,good luck…

Ketika ditemui WBC saat hendak latih-an tembak, Putri Patricia mengaku selama

ini tidak pernah mengalami kesulitandengan petugas bea cukai saat dibandara

Soekarno Hatta. Walaupun barang-barangnya dibongkar atau diperiksa

petugas, ia melihatnya sebagai suatu halyang wajar.

Ia melihat bahwa petugas bea cukaidibandara tidak membedakannya, karenaia selebritis. Walapun begitu, ia mengaku

bahwa terkadang petugas yang mengenaliwajahnya kerap menegur. “Mereka kadangbingung setelah melihat pasporku, soalnya

namaku di paspor bukan Putri Patricia,”aku cewek yang di KTP-nya bernama Ayu

Dewayani.Yang dianggapnya agak mengganggu

adalah ketika ia pulang dari luar negeridimana pada saat kondisi badanyang lelah, ia harus mengangkat

barang-barang bawaannya melewatix-ray. “Aku tuh nggak ngerti

tujuannya apa?” katanya.Cewek yang lahir 24 Mei 1980 ini

mengatakan, dalam setahun tidaktentu berapa kali pergi keluar

negeri, kadang lima kali da-lam setahun tapi kadang tidakpergi sama sekali. “Biasanyasih aku tergantung duit kalo

pergi keluar negeri,” kela-karnya.

Namun ia cepat-cepat me-nambahkan bahwa

tujuannya keluar negeribiasanya karena liburandan tuntutan pekerjaan.

Ia menyarankan agar parapetugas bea cukai di

bandara lebih ramah, nicedan be more friendly.

Sebab, ia kadang melihatpetugas bea cukai berwajah

seram. Namun ia memak-lumi hal itu mungkin dikare-

nakan petugas bea cukaisudah lelah. “Kadangwajahnya itu nakutin,

padahal kita nggakngapa-ngapain tapi

pas ngeliat muka-nya jadi takut.

Tapi mungkin itutaktik mereka yabermain psikolo-gis membuat kita

jadi takut?” tanya-nya.

Ketika ditanyakesibukannya sa-at ini, Putri berce-rita sedang sibuksyuting dua judul

sinetron. Namun iamenolak menyebut-

kan judul sinetronyang dibintanginya ter-

sebut. Alasannya,terkadang judul padasaat syuting dengan

setelah tayang di layarkaca berbeda, jadi

untuk urusan judul si-fatnya tentatif. Selain si-

buk bermain sinetron,cewek tomboy ini juga

sedang gandrung mengikutiolahraga scuba diving, go cart

dan tembak. Oke dehput, met olahraga ya… (Ifaaaa)

Rara Wiritanaya“Tidak PernahAda Kesulitan...”

Putri PatriciaBe More Friendly...

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 2006

ifa ifa

APA KATA MEREKA

Page 82: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 130/PMK.010/2005

TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 92/PMK.02/2005

TENTANGPENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU DAN

BESARAN TARIF PUNGUTAN EKSPOR

MENTERI KEUANGAN,Menimbang :Bahwa dalam rangka untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,serta tetap terjaganya persediaan Crude Palm Oi/(CPO) di dalam neged perlu menetapkan PeraturanMenteri Keuangan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 92/PMK.02/2005 TentangPenetapan Jenis Barang EksporTertentu Dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor;Mengingat :1. Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (LN RI Tahun 1995 No. 75, TLN RI No. 3612);2. Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (LN RI Tahun 1997 No.

43, TLN RI No. 3687);3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (LN RI Tahun 2003 No. 47, TLN RI No.

4286);4. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1997 tentang Jenis Dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan

Pajak (LN RI Tahun 1997 No. 57, TLN RI No. 3694);5. Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2003 tentang Tarip Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak

Yang Berlaku Pada Departemen Keuangan (LN RI Tahun 2003 No. 95, TLN RI No. 4313);6. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2005 tentang Pungutan Ekspor Atas Barang Ekspor Tertentu (LN

RI Tahun 2005 No.82, TLN RI No. 4531);7. Keputusan Presiden No. 20/P Tahun 2005;8. Keputusan Menteri Keuangan No. 557/KMK.04/2002 tentang Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang Ekspor;9. Peraturan Menteri Keuangan No. 92/PMK.02/2005 tentang Penetapan Jenis Barang Ekspor Tertentu

Dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor;M E M U T U S K A N :

Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGANNO. 92/PMK.02/2005 TENTANG PENETAPAN JENIS BARANG EKSPOR TERTENTU DAN BESARANTARIF PUNGUTAN EKSPOR.

Pasal IBeberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan No.92/PMK.02/2005 tentang Penetapan JenisBarang Ekspor Tertentu Dan Besaran Tarif Pungutan Ekspor diubah sbb.:1. Pasal 5 dihapus.2. Besaran tarif Pungutan Ekspor Kelapa Sawit CPO dan Produk Turunannya sebagaimana ditetapkan

dalam angka Romawi I Lampiran diubah menjadi sbb.:

NO U R A I A N TERMASUK DALAM TARIF PUNGUTAN POS TARIF EKSPOR

I KELAPA SAWIT, CPO DAN PRODUK TURUNANNYAa. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.10.00.00 3,0%b. Crude Palm Oil (CPO) 1511.10.00.00 1,5%c. Crude Olein (CRD Olein) 1511.90.90.20 0,3%d. Refined Bleached Deodorized

Palm Oil (RDB PO) 1511.90.90.10 0,3%e. Refined Bleached Deodorized

Palm Olein (RBD Olein) 1511.90.90.39 0,3%

Pasal IIPeraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surutsejak tanggal 10 Oktober 2005.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini denganpenempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 23 Desember 2005MENTERI KEUANGANttd.SRI MULYANI INDRAWATI

11

Page 83: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 132/PMK.010/2005

TENTANGPROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK 2005-2010

TAHAP KEDUA

MENTERI KEUANGAN,Menimbang :a. bahwa dalam rangka melaksanakan kebijakan penyederhanaan prosedur dan fasilitasi ekspor dan

impor sebagaimana tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2003 perlu merumuskanprogram harmonisasi tarif Bea Masuk komoditi impor untuk kurun waktu 2005 – 2010;

b. bahwa program Harmonisasi Tarif Bea Masuk Tahap Kedua merupakan kelanjutan dari ProgramHarmonisasi Tarif Bea Masuk Tahap Pertama yang telah ditetapkan dengan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 591/PMK.010/2004;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b di atas, perlu menetapkanPeraturan Menteri Keuangan tentang Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk 2005-2010 Tahap Kedua;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement on Establishing The World

Trade Organization (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3564);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);

3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545/KMK.01/2003 tentang Penetapan Sistim Klasifikasi Barang;5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 547/KMK.01/2003 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas

Barang Impor;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK 2005-2010 TAHAP KEDUA.

Pasal 1Menetapkan Pola Umum Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk 2005-2010 Tahap Kedua yang meliputikelompok produk logam, mesin dan maritim, aluminium, alat angkut darat dan kedirgantaraan, elektronikadan teknologi informasi, tekstil dan produk tekstil, aneka lainnya, kimia hulu, kimia hilir, agro, hasil hutandan selulosa, kimia hasil pertanian dan perkebunan, batu permata, barang seni dan barang kerajinansebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 2Tarif Bea Masuk beberapa produk tertentu dalam Pasal 1 dikecualikan dari Pola Umum program harmonisasitarif Bea Masuk dan diatur tersendiri (Pola Khusus) sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II PeraturanMenteri Keuangan ini.

Pasal 3Pelaksanaan program harmonisasi tarif Bea Masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan dengan tetap memperhatikan daya saing barang-barangdimaksud.

Pasal 4Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Pebruari 2006.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini denganpenempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 23 Desember 2005

MENTERI KEUANGAN,ttdSRI MULYANI INDRAWATI

22

Page 84: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

LAMPIRAN IPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 132/PMK.010/2005 TENTANG PROGRAM

HARMONISASI TARIF BEA MASUK 2005 - 2010 TAHAP KEDUA.

POLA UMUMPROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK INDONESIA TAHUN 2005 – 2010

TAHAP KEDUA

NO. KELOMPOK INDUSTRI 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1. LOGAM, MESIN DAN MARITIM 0 0 0 0 0 55 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 1015 15 15 12,5 12,5 1020 20 20 15 15 10

2. ALUMUNIUM

a. Industri Hulu 0 0 0 0 0 5

b. Industri Antara I 5 5 5 5 5 510 10 10 10 7,5 515 15 15 12,5 10 520 20 20 15 10 5

c. Industri Antara II dan III 10 10 10 10 10 7,515 15 15 15 15 1020 20 20 20 15 10

d. Industri Hilir 5 5 5 5 5 510 10 10 10 10 1015 15 15 15 15 10

3. ALAT ANGKUT DARAT DAN 0 0 0 0 0 5KEDIRGANTARAAN 5 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 1015 15 15 15 15 1020 20 15 15 15 1025 20 20 15 15 1035 25 25 15 15 1040 30 30 15 15 1050 40 40 15 15 1060 50 40 15 15 1080 60 40 15 15 10

4. ELEKTRONIK DAN TEKNOLOGI 0 0 0 0 0 5INFORMASI 5 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 1015 15 15 15 10 10

5 TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL 0 0 0 0 0 55 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 1015 15 15 15 15 10

33

Page 85: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

NO. KELOMPOK INDUSTRI 2005 2006 2007 2008 2009 2010

6. ANEKA LAINNYA 0 0 0 0 0 55 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 1015 15 15 15 15 10

7. KIMIA HULU 0 0 0 0 0 55 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 510 10 10 10 10 7,530 15 10 5 5 5

8. KIMIA HILIR 0 0 0 0 0 55 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 515 15 15 10 10 1020 20 15 15 15 1030 30 25 20 15 10

9. AGRO 0 0 0 0 0 55 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 515 15 15 15 15 1020 20 15 15 15 10

10. HASIL HUTAN DAN SELULOSA 0 0 0 0 0 55 5 5 5 5 5

10 10 10 10 10 7,510 10 10 10 10 1015 15 15 15 10 10

11. KIMIA HASIL PERTANIAN DAN 0 0 0 0 0 5PERKEBUNAN 5 5 5 5 5 5

10 10 10 5 5 510 10 10 10 10 515 15 10 10 10 5

12. BATU PERMATA, BARANG SENI 0 0 0 0 0 5DAN BARANG KERAJINAN 5 5 5 5 5 5

10 10 10 5 5 515 15 15 15 15 515 15 15 15 15 1020 20 20 20 20 10

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 23 Desember 2005

MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

44

Page 86: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

LAMPIRAN IIPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 132/PMK.010 /2005 TENTANG

PROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK 2005-2010 TAHAP KEDUA

POLA KHUSUSPROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK INDONESIA TAHUN 2005 – 2010

TAHAP KEDUA

NO. KELOMPOK INDUSTRI 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1. LOGAM MESIN DAN MARITIMa. Alsintan

Rice Milling Unit 0 7,5 7,5 7,5 5 5Thresher 0 7,5 7,5 7,5 5 5Polisher 5 7,5 7,5 7,5 5 5Husker dan Separator 0 7,5 7,5 7,5 5 5Pompa Air 5 7,5 7,5 7,5 5 5Dryer 0 7,5 7,5 7,5 5 5Motor Bensin 5 7,5 7,5 7,5 5 5Combine Harvester 0 7,5 7,5 7,5 5 5Power Spayer 5 7,5 7,5 7,5 5 5Bajak 0 7,5 7,5 7,5 5 5

b. Wellhead 0 15 15 12,5 12,5 5

c. Kapal (Platform Pengeboran) 0 15 15 12,5 12,5 10

2. ALUMINIUM

Aluminium sheet/coil bahan baku PlateFilm 15 0 0 0 0 0Aluminium Foil Bahan baku Meal Dish 15 5 5 5 5 5

3. ALAT ANGKUT DARAT DANKERDIRGANTARAANCBUa. KBM Roda 4 atau Lebih 40 40 40 40 40 40

45 45 45 45 45 4065 60 55 50 50 4070 60 55 50 50 4075 60 55 50 50 4080 60 55 50 50 40

b. Sepeda Motor 35 30 30 25 20 2060 50 50 40 40 30

c. Trailer/Kendaraan Lainnya 15 15 15 15 15 1525 20 20 20 20 2050 40 40 40 40 40

4. ELEKTRONIKA DAN TEKNOLOGIINFORMASI

a. TelematikaProduk ITA, Peralatan Audio dan 0 0 0 0 0 0Peralatan Video 5 0 0 0 0 0

10 0 0 0 0 015 0 0 0 0 0

b. ElektronikaAC 10 15 15 15 15 10Lemari Pendingin 15 15 15 15 15 10Lampu Hemat Energi 5 15 15 15 15 10

5. TEKSTILKapas 0 0 0 0 0 0Benang dan serat tertentu 0 5 5 5 5 5

55

Page 87: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

NO. KELOMPOK INDUSTRI 2005 2006 2007 2008 2009 2010

6. ANEKA LAINNYAKulit 0 0 0 0 0 0Alas kaki dan selain bagian alas kaki 10 25 20 20 20 10

15 35 25 25 20 10

7. KIMIA HULUBisphenol A 5 0 0 0 0 5Methyltin Dicloride 5 0 0 0 0 5Epichlorohydrin 5 0 0 0 0 5Paracetamol 5 15 15 10 10 5Phthalic Anhydride 10 5 5 5 5 5Pelumas Sintetik 5 10 7,5 5 5 5

8. KIMIA HILIRBan 0 0 0 0 0 0

15 15 15 15 15 15Kaca Apung 5 15 15 15 15 10Plastik (SL) 15 15 15 15 15 15

20 20 20 20 20 1530 30 30 30 30 25

9. AGROSusu Kental Manis 5 10 10 10 10 5Yoghurt 5 10 10 10 10 5Produk Daging (sosis & corned) 5 10 10 10 10 5Biskuit, (termasuk Bread Crumb danPastryFrozen Dough) 5 10 10 10 10 5Pati jagung/tapioca, dan Tepung Premix 5 10 10 10 10 5Pengolahan buah-buahan dan Jus 5 10 10 10 10 5Kecap 5 10 10 10 10 5Air, termasuk air mineral dan air sodamengandung tambahan gula 5 10 10 10 10 5Pengalengan ikan 5 10 10 10 10 5Kembang Gula 5 10 10 10 10 5Olahan biji kakao 5 15 15 15 15 10Coklat olahan 5 15 15 15 15 10Bir terbuat dari malt 40 40 40 40 40 40Minuman beralkohol (anggur & wisky &sejenis) 170 150 150 150 150 150Grape must & shandy 90 90 90 90 90 90Produk jadi pakan ternak 0 5 5 5 5 5

10. HASIL HUTAN DAN SELULOSAKayu log, kayu gergajian, rotan, pulp,kertas tertentu dan barang cetakanuntuk pendidikan 0/5 0 0 0 0 0Kertas tulis/cetak yg dilapisi 0/5 10 10 10 5 5

11. KIMIA HASIL PERTANIAN DANPERKEBUNANLinceed Oil 10 0 0 0 0 0Ethil Alcohol 30 30 30 30 30 25

12. KERAJINANBatu Mulia dan lain-lain batu mulia 0/5 0 0 0 0 0Semi Batu Mulia (sintetik) 15 5 5 5 5 5

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 23 Desember 2005

MENTERI KEUANGAN,ttdSRI MULYANI INDRAWATI

66

Page 88: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 139/PMK.010/2005

TENTANGPENETAPAN TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK

INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT)DALAM THE THIRD AND THE LAST TRANCHE DALAM

KERANGKA E-ASEAN AGREEMENT

MENTERI KEUANGAN,Menimbang :a. bahwa untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam kerjasama ekonomi negara-negara ASEAN

khususnya dalam The Third and The Last Tranche dalam kerangka E-ASEAN agreement, dipandangperlu menetapkan tarif Bea Masuk atas beberapa barang impor tertentu khususnya produk-produkInformation Communication Technology (ICT);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, perlu menetapkanPeraturan Menteri Keuangan tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Produk-Produk Information Com-munication Technology (ICT) dalam The Third and The Last Tranche Dalam Kerangka E-ASEAN Agree-ment;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1995 Nomor 75 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);2. Keputusan Presiden Nomor 187/ M Tahun 20043. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545/KMK.01/2003 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang;4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 546/KMK.01/2003 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas

Barang Impor Dalam Rangka Skema Common Effective Preferential Tariff (CEPT);5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 547/KMK.01/2003 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk atas

Barang Impor;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUKINFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) DALAM THE THIRD AND THE LAST TRANCHEDALAM KERANGKA E-ASEAN AGREEMENT.

Pasal 1Menetapkan Tarif Bea Masuk Atas Produk-Produk Informatin Communication Technology (ICT) dalam TheThird and The Last Tranche Dalam Kerangka E-ASEAN Agreement sehingga menjadi sebagaimanaditetapkan dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 2Ketentuan dalam Peraturan Menter i Keuangan in i ber laku terhadap barang impor yangPemberitahuan Impor Barangnya (PIB-nya) telah mendapat nomor pendaftaran dari KepalaKantor Pelayanan Bea dan Cukai pelabuhan pemasukan sejak tanggal berlakunya PeraturanMenteri Keuangan ini.

Pasal 3Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, ketentuan-ketentuan tentang klasifikasi barangdan tarif Bea Masuk yang telah ada sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, sepanjangmengenai barang-barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4Direktur Jenderal Bea dan Cukai diinstruksikan untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan MenteriKeuangan ini.

Pasal 5Peraturan Menteri Keuangan ini, mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan MenteriKeuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan diJakartaPada tanggal 30 Desember 2005MENTERI KEUANGANttd,SRI MULYANI INDRAWATI

77

Page 89: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

NO.

(1)

1

23

4

5

678

910

11

121314151617

181920

POSTARIF

HSCODE

(2)

85.17

8517.11.00.00

8517.198517.19.10.008517.19.20.008517.30

8517.30.10.008517.50

8517.50.10.00

8517.50.20.008517.50.30.008517.50.40.00

8517.50.50.008517.50.90.008517.80

8517.80.10.00

8517.80.20.008517.80.30.008517.80.40.008517.80.50.008517.80.60.008517.80.70.00

8517.80.91.008517.80.92.008517.80.99.00

85.23

U R A I A NB A R A N G

(3)

Aparatus elektris untuk saluran telepon atautelegrap, termasuk perangkat salurantelepon dengan gagang tanpa kabel danaparatus telekomunikasi untuk sistemsaluran pembawa gelombang listrik atauuntuk sistem saluran digital, videophone.- Perangkat telepon; videophone :— Perangkat telepon dengan gagang set

tanpa kabel [ITA 1/A-026]— Lain-lain : [ITA1/A-027]— Perangkat telepon— Videophone- Aparatus pemindah saluran telefoni atau

telegrafi : [ITA1/A-030]— Telefoni- Aparatus lainnya, untuk sistem saluran

pembawa gelombang listrik atau untuksaluran sistem digital : [ITA1/A-031] [exrepeaters ITA1/B-192] {ex ITA1/B-194] [exITA1/B-202]

— Modem termasuk modem kabel dan kartumodem

— Konsentrator atau multiplexer— Line-man test set— Set top box yang mempunyai fungsi

komunikasi [ITA1/B-203]— Aparatus lainnya untuk telefon— Lain-lain- Aparatus lainnya : {ITA1/A-032] {ex repeater

[ITA1/B-192]— Pengacak, termasuk speech inverter dan

perlengkapan on-line cypher— Perlengkapan pengaman data— Peralatan encryption— Public Key Infrastructure (PKI)— Digital Subscriber Line (DSL)— Virtual Private Network (VPN)— Computer Telephony Integration (CTI)— Lain-lain :— Untuk keperluan telepfoni— Untuk keperluan telegrafi— Lain-lain

Media kosong yang disiapkan untuk

D E S C R I P T I O NO F G O O D S

(4)

Electrical apparatus for line telephony orline telegraphy including line telephonesets with cordless hansets and telecom-munication apparatus for carriercurrentline system or for digital linesystem; videophone.- Telephone sets; videophones :— Line telephone sets with cordless

handsets [ITA1/A-026]— Other : [ITA1/A-027]— Telephone sets— Videophones- Telephonic or telegraphic switching

apparatus : [ITA1/A-030]— Telephonic— Other apparaturs, for carrier-curent line

sytems or for digital line sytems :[ITA1/A-031] [ex repeaters ITA1/B-192][ex ITA1B-194] [ex ITA1/B-202]

— Modems including cable modems andmodems cards

— Concentrators or multiplexers— Line-man test sets— Set top boxes which have a

communications functions [ITA1/B-203]— Other apparatus for telephony— Other- Other apparatus : [ITA1/A-032] [ex

repeater [ITA1/B-192]— Scrambles, including speech inverters

and on-line cypher equipment— Data security equipment— Encryption devices— Public Key Infrastructure (PKI)— Digital Subscriber Line (DSL)— Virtual Private Network (VPN)— Computer Telephony Integration (CTI)— Other :— For telephonic use— For telegraphic use— Other

Prepared unrecorded media for sound

% BEAMASUK

ICT% ICT

IMPORTYDUTY

(5)

0

0

0

0

000

00

00000000

000

LAMPIRANPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 139/PMK.010/2005

TENTANG PENETAPAN TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK INFORMATIONCOMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) DALAM THE THIRD AND

THE LAST TRANCHE DALAM KERANGKA EASEAN AGREEMENT

88

Page 90: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

2122

23242526

2728293031

323334

35

363738394041

42

434445464748

49

8523.11

8523.11.10.008523.11.90.008523.12

8523.12.10.008523.12.20.008523.12.30.008523.12.90.008523.13

8523.13.10.008523.13.20.008523.13.30.008523.13.40.008523.13.90.008523.208523.20.10.008523.20.20.008523.20.40.0085.25

8525.108525.10.10.00

8525.10.21.008525.10.22.008525.10.23.008525.10.29.008525.10.30.008525.10.40.00

8525.10.50.00

8525.20

8525.20.10.008525.20.20.008525.20.40.008525.20.50.008525.20.60.008525.20.70.00

8525.20.91.00

perekaman suara atau perekaman semacamitu dari fenomena lainnya, selain produk dariBab 37.- Pita magnetik :— Dengan lebar tidak melebihi 4 mm :

[ITA1/A-038] [ITA1/B-201]— Pita komputer— Lain-lain— Dengan lebar melebihi 4 mm tetapi tidak

melebihi 6,5 mm : [ITA1/A-039]{ITA1/B-201]

— Pita video— Pita Komputer— Pita UMATIC, BETACAM, DIGITAL— Lain-lain— Dengan lebar melebihi 6,5 mm : [ITA1/A-

040] [ITA1/B-201]— Pita video— Pita komputer— Pita UMATIC, BETACAM, DIGITAL— Dalam bentuk pancake— Lain-lain- Cakram magnetik : [ITA1/A-041] [ITA1/B-201]— Hard Disk Komputer— Cakram video— Disket komputerAparatus transmisi untuk radio-telefoni,radio-telegrafi, radio-penyiaran atau televisi,digabung dengan aparatus penerima ataudengan aparatus perekam atau reproduksisuara maupun tidak; kamera televisi; kame-ra video gambar tidak bergerak dan kameraperekam video lainnya; kamera digital.- Aparatus transmisi :— Untuk radio-penyiaran— Untuk televisi :— Pengirim video— Sistem monitor sentral— Sistem monitor telemetri— Lain-lain— Data compression tool— Set top box yang mempunyai fungsi

komunikasi [ITA1/B-203]— Untuk radio-telefoni atau radio-telegrafi

[ITA1/A-048]- Aparatus transmisi yang digabung dengan

aparatus penerima : [ITA1/A-049] [exITA1/B-197]

— LAN tanpa kabel— Handphone dengan akses internet— Perlengkapan konferensi video internet— Sistem relai radio digital— Mobile data network— Set to box yang mempunyai fungsi

komunikasi [ITA1/B-203]— Lain-lain— Aparatus transmisi lainnya untuk

radiotelefoni atau radio-telegrafi radio

recording or similar recording of otherphenomena, other than products ofChapter 37- Magnetic tapes :— Of a width not exceeding 4 mm :

[ITA1/A-038]— Computer tape— Other— Of a widht exceeding 4 mm but not

exceeding 6.5 mm : [ITA1/A-039]{ITA1/B-201]

— Videotape— Computer tape— UMATIC, BETACAM, DIGITAL tape— Other— Of a width exceeding 6.5 mm : [ITA1/A-

040] [ITA1/B-201]— Videotape— Computer tape— UMATIC, BETACAM, DIGITAL TAPE— In pancake form— Other- Magnetic discs : [ITA1/A-041] [ITA1/B-201]— Computer Hard disks— Video disks— Computer diskettesTransmission apparatus for radio-telephony,radio – telegraphy, radio – broadcasting ortelevision, whether or not incorporatingreception apparatus or sound recording orreproducing apparatus; television cameras;still image video cameras and other videocamera recorders; digital cameras.- Transmission apparatus :— For radio-broadcasting— For television :— Video senders— Central monitoring systems— Telemetry monitoring systems— Other— Data compression tools— Set top boxes which have a commu-

nication function [ITA1/B-203]— For radio-telephony or radio-telegraphy

[ITA1/A-048]- Transmission apparatus incorporating

reception apparatus : [ITA1/A-049] [exITA1/B-197]

— Wireless LAN— Internet enabled handphones— Internet video conferencing equipment— Digital radio relay systems— Mobile data network— Set top boxes which have a commu-

nication function [ITA1/B-203]— Other :— Other transmission apparatus for

radiotelephony or radio-telegraphy

00

0000

00000

000

0

000000

0

000000

0

99

Page 91: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

—— Aparatus transmisi lainnya untuktelevisi

— Lain-lainKabel (termasuk kabel koaksial), kawat(termasuk dienamel atau dianodisasi)diisolasi, dan konduktur listrik diisolasilainnya, dilengkapi dengan konektor maupuntidak; kabel serat optis, dibuat dari seratberselubungtersendiri, dirakit dengankonduktor listrik atau dilengkapi dengankonektor maupun tidak.- Konduktor listrik lainnya, untuk voltase tidak

melebihi 80 volt :— Dilengkapi dengan konektor :— Dari jenis yang digunakan untuk

telekomunikasi :[ITA1/A-096]—— Kabel telefon, bawah air—— Kabel telefon, selain bawah air—— Telegrap dan kabel relai radio bawah air

—— Telegrap dan kabel relai radio, selainbawah air

—— Kabel listrik diisolasi plastik lainnyamempunyai penampang silang tidakmelebihi 300 mm2

—— Lain-lain— Lain-lain :—— Kabel listrik diisolasi plastik mempunyai pe-

nampang silang tidak melebihi 300 mm?—— Kabel listrik diisolasi plastik mempunyai

penampang silang melebihi 300 mm?—— Konduktor listrik diisolasi plastik—— Kabel pengontrol—— Kabel baterai—— Lain-lain— Lain-lain :— Dari jenis yang digunakan untuk

telekomunikasi : [ITA1/A-097]—— Kabel telefon, kabel telegrap dan kabel

relai radio, bawah air—— Kabel telefon, kabel telegrap dan kabel

pemancar radio, selain bawah air—— Lain-lain— Lain-lain :- Konduktor listrik lainnya, untuk voltase

melebihi 80 volt tetapi tidak melebihi 1.000volt :

— Dilengkapi dengan konektor :— Dari jenis yang digunakan untuk

telekomunikasi : [ITA1/A-098]—— Kabel telepon, kabel telegrap dan kabel

relai radio, bawah air—— Kabel telepon, kabel telegrap dan kabel

relai radio, selain bawah air—— Lain-lain

— Other transmission apparatus fortelevision

— OtherInsulated (including enamelled or anodised)wire, cable (including co-axial cable) andother insulated electric conductors, whetheror not fitted with connectors; optical fibrecables, made up of individually sheathedfibres, whether or not assembled withelectric conductors or fitted with connectors.

- Other electric conductors, for a voltage notexceeding 80 volts :

— Fitted with connectors :— Of a kind used for telecommunications :

:[ITA1/A-096]—— Telephone cables, submarine—— Telephone cables, other than submarine—— Telegraph and radio relay cables,

submarine—— Telegraph and radio relay cables, other

tahan submarine—— Other plastic insulated electric cable

having cross section not exceeding300 mm2

—— Other— Other :—— Plastic insulated electric cable having a

cross section not exceeding 300 mm?—— Plastic insulated electric cable having a

cross section exceeding 300 mm?—— Plastic insulated electric conductors—— Controlling cables—— Battery cables—— Other— Other— Of a kind used for telecommunications :

[ITA1/A-097]—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, submarine—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, other than submarine—— Other— Other :- Other electric conductors, for a voltage

exceeding 80 volts but not exceeding1,000 volts :

— Fitted with connectors :— Of a kind used for telecommunications :

[ITA1/A-098]—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, submarine—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, other than submarine—— Other

8525.20.92.00

8525.20.99.0085.44

8544.41

8544.41.11.008544.41.12.008544.41.13.00

8544.41.14.00

8544.41.15.00

8544.41.19.00

8544.41.91.00

8544.41.92.00

8544.41.93.008544.41.94.008544.41.95.008544.41.99.008544.49

8544.49.11.00

8544.49.12.00

8544.49.19.00

8544.51

8544.51.11.00

8544.51.12.00

8544.51.19.00

50

51

525354

55

56

57

58

59

60616263

64

65

66

67

68

69

0

0

000

0

0

0

0

0

0000

0

0

0

0

0

0

MENTERI KEUANGANttd,SRI MULYANI INDRAWATI

1010

Page 92: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 140/PMK.010/2005

TENTANG

PENETAPAN TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK TELEMATIKA TERTENTUDALAM RANGKA INFORMATION TECHNOLOGY AGREEMENT (ITA)

MENTERI KEUANGAN,Menimbang :a. bahwa dalam rangka pelaksanaan komitmen Pemerintah Indonesia dalam Information Technology

Agreement (ITA), dipandang perlu menetapkan tarif Bea Masuk produk-produk Telematika tertentu;b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Keuangan tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Produk-Produk TelematikaTertentu Dalam Rangka Information Technology Agreement (ITA);

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World

Trade Organization (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1995 Nomor 75 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3612);

3. Keputusan Presiden Nomor 20/ P Tahun 20054. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 378/KMK.01/1996 tentang Jadwal Penurunan Tarif Bea

Masuk;5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 545/KMK.01/2003 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi

Barang Impor;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK TELEMATIKA TERTENTU DALAM RANGKA INFORMATION TECHNOLOGY AGREEMENT(ITA)

Pasal 1Menetapkan Tarif Bea Masuk produk-produk Telematika tertentu dalam rangka Information TechnologyAgreement (ITA) sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan MenteriKeuangan ini.

Pasal 2Ketentuan dalam Peraturan ini berlaku terhadap impor barang yang dokumen PIBnya telah mendapatNomor Pendaftaran dari Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pelabuhan pemasukansejak tanggal berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 3Pada saat berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, ketentuan-ketentuan tarif Bea Masuk yang telahada sebelum ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan ini, sepanjang mengenai barang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 Peraturan Menteri Keuangan ini, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 4Direktur Jenderal Bea dan Cukai diinstruksikan untuk melaksanakan ketentuan dalam PeraturanMenteri Keuangan ini.

Pasal 5Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan inidengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan diJakartaPada tanggal 30 Desember 2005MENTERI KEUANGANttd,SRI MULYANI INDRAWATI

1111

Page 93: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

LAMPIRANPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 140PMK.010/2005 TENTANG

PENETAPAN TARIF BEA MASUK PRODUK-PRODUK TELEMATIKA TERTENTUDALAM RANGKA INFORMATION TECHNOLOGY AGREEMENT (ITA)

NO.

1234

5

67

8

9

101112

1314

15

161718192021

222324

252627

P O ST A R I F

H SC O D E

84.71

8471.60

8471.60.11.008471.60.12.008471.60.13.008471.60.19.0085.17

8517.11.00.00

8517.198517.19.10.008517.19.20.008517.30

8517.30.10.008517.50

8517.50.10.00

8517.50.20.008517.50.30.008517.50.40.00

8517.50.50.008517.50.90.008517.80

8517.80.10.00

8517.80.20.008517.80.30.008517.80.40.008517.80.50.008517.80.60.008517.80.70.00

8517.80.91.008517.80.92.008517.80.99.008517.90

8517.90.10.008517.90.20.008517.90.90.0085.18

8518.30

U R A I A NB A R A N G

Mesin pengolah data otomatis dan unitnya;pembaca magnetik atau optis, mesin untukmenyalin data pada media dalam bentuk kodedan mesin untuk mengolah data tersebut, tidakdirinci atau termasuk dalam pos lainnya.- Unit masukan atau keluaran, mempunyai unit

penyimpan dalam wadah yang sama maupuntidak. [ITA1/A-015] [ex ITA1/B-194, B-195]

— Printer dot matriks— Printer ink-jet— Printer laser— Printer lainnyaAparatus elektris untuk saluran telepon atau teleg-rap, termasuk perangkat saluran telepon dengangagang tanpa kabel dan aparatus telekomunikasiuntuk sistem saluran pembawa gelombang listrikatau untuk sistem saluran digital; videophone.- Perangkat telepon, videophone— Perangkat telepon dengan gagang set tanpa

kabel [ITA1/A-026]— Lain-lain : [ITA1/A-027]— Perangkat telepon— Videophone- Aparatus pemindah saluran telefoni atau

telegrafi : [ITA1/A-030]— Telefoni- Aparatus lainnya, untuk sistem saluran

pembawa gelombang listrik atau untuk saluransistem digital : [ITA1/A-031] [ex repeaters ITA1/B-192] [ex ITA1/B-194] [ex ITA1/B-202]

— Modem termasuk modem kabel dan kartumodem

— Konsentrator atau multiplexer— Line-man test set— Set top box yang mempunyai fungsi

komunikasi [ITA1/B-203]— Aparatus lainnya untuk telefon— Lain-lain- Aparatus lainnya : [ITA1/A-032] [ex repeater

ITA1/B-192]— Pengacak, termasuk speech inverter dan

perlengkapan on-line cypher— Perlengkapan pengamanan data— Peralatan encryption— Public Key Infrastructure (PKI)— Digital Subscriber Line (DSL)— Virtual Private Network (VPN)— Computer Telephony Integration (CTI)— Lain-lain :— Untuk keperluan telefoni— Untuk keperluan telegrafi— Lain-lain- Bagian : [ITA1/A-033] [ex bagian dari repeater

[ITA1/B-192] [ITA1/B-199]— Printed circuit boards, dirakit— Dari perangkat telepon— Lain-lainMikrofon dan penyangganya; pengerassuara dipasang pada rumahnya maupun tidak;headphone dan earphone, dikombinasikandengan mikrofon maupun tidak dan perangkatyang terdiri dari satu mikrofon dan satu ataulebih pengeras suara; amplifier listrik audio-frequency; perangkat amplifier suara listrik.- Headphone dan earphone, dikombinasikan

dengan mikrofon maupun tidak, dan perangkatyang terdiri dari satu mikrofon dan satu ataulebih pengeras suara :

D E S C R I P T I O NO F G O O D S

Automotic data processing machines andunits thereof; magnetic or optical readers, ma-chines for transcribing data onto data media incoded form and machines for processing suchdata, not elsewhere specified or including.- Input or output units, whether or not con-

taining storage units in the same housing.[ITA1/A-015] [ex ITA1/B-194, B-195]

— Dot matrix printers— Ink-jet printers— Laser printers— Other printersElectrical apparatus for line telephony orline telegraphy including line telephone setswith cordless handsets and telecommunica-tion apparatus for carriercurrent line sytemsor for digital line systems; videophone.- Telephone sets, videophone :— Line telephone sets with cordless handsets

[ITA1/A-026]— Other : [ITA1/A-027]— Telephone sets— Videophones- Telephonic or telegrapic switching apparatus :

[ITA1/A-030]— Telephonic- Other apparatus, for carrier-curent line

systems or for digital line systems : [ITA1/A-031] [ex repeaters ITA1/B-192] [ex ITA1/B-194] [ex ITA1/B-202]

— Modems including cable modems andmodems cards

— Concetrators or multiplexer— Line-man test sets— Set top boxes which have a commu-

nications functions [ITA1/A-032]— Other apparatus for telephony— Other- Other apparatus : [ITA1/A-032] [ex repeater

ITA1/B-192]— Scramblers, including speech inverters and

on-line cypher wquipment— Data security equipment— Encryption devices— Public Key Infrastructure (PKI)— Digital Subscriber Line (DSL)— Virtual Private Network (VPN)— Computer Telephony Integration (CTI)— Other :— For telephonic use— For telegraphic use— Other- Parts : [ITA1/A-033] [ex part of repeater

[ITA1/B-192] [ITA1/B-199]— Printed circuit boards, assembled— Of telephone set— OtherMicrophones and stands therefor; loudspe-akers, whether or not mounted in their enclo-sures; headphones and earphones, whether ornot combined with a microphone, and setsconsisting of a microphone and one or moreloudspeakers; audio-frequency electric ampli-fiers; electric sound amplifier sets- Headphones and earphones, whether or not

combined with a microphone, and setsconsisting of a mocrophone and one or moreloudspeakers :

% BEAMASUK ICT

% ICT IMPORTY

DUTY

0000

0

00

0

0

000

00

0

000000

000

000

1212

Page 94: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

28

29

30

3132

33343536

3738394041

4243444546

4748

49

505152535455

56

5758

59

60

616263

8518.30.40.0085.20

8520.10.00.00

8520.20.00.00

85.23

8523.11

8523.11.10.008523.11.90.008523.12

8523.12.10.008523.12.20.008523.12.30.008523.12.90.008523.13

8523.13.10.008523.13.20.008523.13.30.008523.13.40.008523.13.90.008523.208523.20.10.008523.20.20.008523.20.30.008523.20.40.008523.20.90.008523.908523.90.10.008523.90.20.0085.25

8525.108525.10.40.00

8525.20

8525.20.10.008525.20.20.008525.20.40.008525.20.50.008525.20.60.008525.20.70.00

8525.20.91.00

8525.20.92.008525.20.99.008525.40

8525.40.10.00

85.29

8529.10

8529.10.10.00

85.348534.00.10.008534.00.20.008534.00.30.00

— Gagang telepon [ITA1/A-035]Perekam pita magnetik dan aparatus perekamsuara lainnya, digabung dengan peralatanreproduksi suara maupun tidak.- Mesin dikte tidak dapat dijalankan tanpa sumber

tenaga dari luar- Mesin penjawab telefon [ITA1/A-037

[ITA1/B-199]- Perekam pita magnetik lainnya digabung dengan

aparatus pereproduksi suara :Media kosong yang disiapkan untuk perekamsuara atau perekam semacam itu dari feno-mena lainnya, selain produk dari Bab 37.- Pita magnetik :— Dengan lebar tidak melebihi 4 mm :[ITA1/A-

038] [ITA1/B-201]— Pita komputer— Lain-lain— Dengan lebar melebihi 4 mm tetapi tidak

melebihi 6,5 mm :[ITA1/A-039] [ITA1/B-201]— Pita video— Pita komputer— Pita UMATIC, BETACAM, DIGITAL— Lain-lain— Dengan lebar melebihi 6,5 mm : [ITA1/A-040]

[ITA1/B-201]— Pita video— Pta komputer— Pita UMATIC, BETACAM, DIGITAL— Dalam bentuk pancake— Lain-lain- Cakram magnetik : [ITA1/A-041] [ITA1/b-201]— Hard disk komputer— Cakram video— Hard disk lainnya— Disket komputer— Lain-lain- Lain-lain [ITA1/A-042] [ITA1/B-201]— Untuk video— Untuk keperluan komputerAparatus transmisi untuk radio-telefoni,radiotelegrafi, radio-penyiaran atautelevisi, digabung dengan aparatus penerimaatau dengan aparatus perekam atau repro-duksi suara maupun tidak; kamera televisi ;kamera video gambar tidak bergerak dan kameraperekam video lainnya; kamera digital.- Aparatus transmisi :— Set top box yang mempunyai fungsi

komunikasi [ITA1/B-203]- Aparatus tranmisi yang digabung dengan apara-

tus penerima: [ITA1/A-049] [ex ITA1/B-197]— LAN tanpa kabel— Handphone dengan akses internet— Perlengkapan konferensi video internet— Sistem relai radio digital— Mobile data network— Set top box yang mempunyai fungsi komunikasi

[ITA1/B-203]— Lain-lain :— Aparatus transmisi lainnya untuk radio-telefoni

atau radio-telegrafi radio— Aparatus transmisi lainnya untuk televisi— Lain-lain- Kamera video gambar tidak bergerak dan

kamera perekam video lainnya; kamera digital :— Kamera video gambar tidak bergerak digital

[ITA1/A-050]Bagian yang cocok untuk digunakansematamata atau terutama dengan aparatusdari pos 85.25 sampai dengan 85.28.- Antena dan reflektor dari segala jenis; bagian

yang cocok untuk digunakan padanya :— Antena dari jenis yang digunakan dengan apa-

ratus untuk radio-telefoni dan radio-telegrafi [ITA1/A-052]; bagian dari peralatan paging alert [ITA1/B-197]

Sirkit tercetak. [ITA1/A-072]- Single-sided- Double-sided- Multi-layer

— Line telephone handsets [ITA1/A-035]Magnetic tape recorders and other soundrecording apparatus, whether or not in-corporating a sound reproducing device.- Dictating machines not capable of operating

without an external source of power- Telephone answering machines

[ITA1/1/A-037 [ITA1/B-199]- Other magnetic tape recorders incorporating

sound reproducing apparatus :Prepared unrecorded media for sound re-cording or similar recording of other pheno-mena, other than products of Chapter 37.- Magnetic tapes :— Of a width not exceeding 4 mm :

[ITA1/A-038] [ITA1/B-201]— Computer tape— Other— Of a width not exceeding 4 mm but not ex-

ceeding 6.5 mm : [ITA1/A-039] [ITA1/B-201]— Videotape— Computer tape— UMATIC, BETACAM, DIGITAL tape— Other— Of a width exceeding 6.5 mm : [ITA1/A-040]

[ITA1/B-201]— Videotape— Computer tape— UMATIC, BETACAM, DIGITAL tape— In pancake form— Other- Magnetic discs : [ITA1/A-041] [ITA1/b-201]— Computer hard disks— Video disks— Other hard disks— Computer diskettes— Other- Other [ITA1/A-042] [ITA1/B-201]— For video— For computer useTransmission apparatus for radio-telephony, radio-telegraphy, radio-broadcasting or television,whether or not incorporating reception apparatusor sound recording or reproducing apparatus;television cameras; stillimage video cameras andother video camera recorders and other videocamera recorders; digital cameras.- Transmission apparatus :— Set top boxes which have a communication

function [ITA1/B-203]- Transmission apparatus incorporating recep-

tion apparatus: [ITA1/A-049] [ex ITA1/B-197]— Wireless LAN— Internet enabled handphones— Internet video conferencing equipment— Digital radio relay system— Mobile data network— Set top boxes which have a communication

function [ITA1/B-203]— Other— Other transmission apparatus for

radiotelephony or radio-telegraphy— Other transmission apparatus for television— Other- Still image video cameras and other video

camera recorders; digital cameras :— Digital still image video cameras

[ITA1/A-050]Parts suitable for use solely or principallywith the apparatus of heading 85.25to 85.28.- Aerials and reflectors of all kind; parts suitable

for use therewith :— Aerials or antennae of kind used with apparatus

for rado telephony and radio telegraphy [ITA1/A-052]; parts of paging alert devices [ITA1/B-197]

Printed circuits. [ITA1/A-072]- Single-sided- Double-sided- Multi-layer

0

0

0

00

0000

00000

00000

00

000000

0

00

0

0

000

1313

Page 95: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

- Lain-lainKabel (termasuk kabel koaksial), kawat (ter-masuk dienamel atau dianodisasi) diisolasi,dan konduktor listrik diisolasi lainnya,dilengkapi dengan konektor maupun tidak;kabel serat optis, dibuat dari serat berselu-bung tersendiri, dirakit dengan konduk-tor listrik atau dilengkapi dengankonektor maupun tidak.- Kawat gulung :- Konduktor listrik lainnya, untuk voltase tidak

melebihi 80 volt :— Dilengkapi dengan konektor :— Dari jenis yang digunakan untuk

telekomunikasi :[ITA1/A-096]—— Kabel telefon, bawah air—— Kabel telefon, selain bawah air—— Telegrap dan kabel relai radio, bawah air—— Telegrap dan kabel relai radio, selain

bawah air—— Kabel listrik diisolasi plastik lainnya mempu-

nyai penampang silang tidak melebihi 300 mm—— Lain-lain— Lain-lain :—— Kabel listrik diisolasi plastik mempunyai

penampang silang tidak melebihi 300 mm—— Kabel listrik diisolasi plastik mempunyai

penampang silang melebihi 300 mm—— Konduktor listrik diisolasi plastik—— Kabel pengontrol—— Kabel baterai—— Lain-lain— Lain-lain :— Dari jenis yang digunakan untuk

telekomunikasi : [ITA1/A-097]—— Kabel telefon, kabel telegrap dan

kabel relai radio, bawah air—— Kabel telefon, kabel telegrap dan kabel relai

radio, selain bawah air—— Lain-lain— Lain-lain :- Konduktor listrik lainnya, untuk voltase

melebihi 80 volt tetapi tidak melebihi1.000 volt :

— Dilengkapi dengan konektor :— Dari jenis yang digunakan untuk

telekomunikasi : [ITA1/A-098]—— Kabel telefon, kabel telegrap dan kabel relai

radio, bawah air—— Kabel telefon, kabel telegrap dan kabel relai

radio, selain bawah air—— Lain-lain- Kabel serat optis : [ITA1/A-099]—— Kabel telefon, kabel telegrap dan

kabel relai radio, bawah air—— Kabel telefon, kabel telegrap dan

kabel relai radio, selain bawah air—— Lain-lainMikroskop optis gabungan, termasuk yanguntuk fotomikrografi, sinefotomikrografi ataumikroproyeksi.- Mikroskop stereoskopik :— Lain-lainInstrumen penggambar, pemberi tanda ataupenghitung matematis (misalnya, mesinperancang, pantograf, protraktor, perangkatgambar, mistar hitung, disc calculator); ins-trumen untuk mengukur panjang, digunakandengan tangan (misalnya, batang dan pitapengukur, mikro meter, kaliper), tidak dirinciatau termasuk dalam pos lain dari Bab ini.- Bagian dan aksesori :— Bagian dan aksesori termasuk PCA dari ploter

baik sebagai unit masukan atau keluaran daripos 84.71 atau sebagai mesin gambar atauperancang dari pos 90.17 [ITA1/B-199]

- OtherInsulated (including enamelled or anodised)wire, cable (including co-axial cable) andother insulated electric conductors, whetheror not fitted with connectors; optical fibrecable, made up of individually sheathedfibres, whether or not assembbled withelectric conductors or not assembled withelectric conductors or fitted with connectors.- Winding wire :- Other electric conductors, for a voltage not

exceeding 80 volts :— Fitted with connectors :— Of kind used for telecommunication :

[ITA1/A-096]—— Telephone cables, submarine—— Telephone cables, other than submarine—— Telegraph and radio relaycables, submarine—— Telegraph and radio relaycables, other

than submarine—— Other plastic insulated electric cable having

cross section not exceeding 300 mm—— Other— Other—— Plastic insulated electric cable having a

cross section not exceeding 300 mm—— Plastic insulated electric cable having a

cross section exceeding 300 mm—— Plastic insulated electric conductors—— Controlling cables—— Battery cables—— Other— Other :— Of a kind for telecommunications : [ITA1/A-

097]—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, submarine—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, other than submarine—— Other— Other- Other electrik conductors, for a voltage

excedding 80 volts but not exceeding1,000 volts:

— Fitted with connectors :— Of a kind used for telecommunication :

[ITA1/A-098]—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, submarine—— Telephone, telegraph and radio relay

cables, other than submarine—— Other- Optical fibre cables : [ITA1/A-099]—— Telephone, telegraph and relay cables,

submarine—— Telephone, telegraph and relay cables,

other than submarine—— OtherCompound optical microscope, includingthose for photomicrography, cinepho-tomicropraphy or microprojector.- Stereoscopic microscope :— OtherDrawing, marking – out or mathematicalcalculating instruments (for example, draftingmachines, pantographs, protractors, drawingsets, slide rules , disc calculators);instruments for measuring length, for use inthe hand (for example, measuring rods andtapes, micrometers, callipers), not specifiedor included elsewhere in this Chapter.- Parts and accessories :— Parts and accessories including printed cir-

cuit assemblies of plotters whether input oroutput units of heading 84.71 or drawing ordrafting machines of heading 90.17 [ITA1/B-199]

MENTERI KEUANGANttd,SRI MULYANI INDRAWATI

8534.00.90.0085.44

8544.41

8544.41.11.008544.41.12.008544.41.13.008544.41.14.00

8544.41.15.00

8544.41.19.00

8544.41.91.00

8544.41.92.00

8544.41.93.008544.41.94.008544.41.95.008544.41.99.008544.49

8544.49.11.00

8544.49.12.00

8544.49.19.00

8544.51

8544.51.11.00

8544.51.12.00

8544.51.19.008544.708544.70.10.00

8544.70.20.00

8544.70.90.0090.11

9011.109011.10.90.0090.17

9017.909017.90.40.00

64

65666768

69

70

71

72

73747576

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

0

0000

0

0

0

0

0000

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1414

Page 96: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 17 /PMK.04/2006

TENTANGPERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005

TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,Menimbang :a. Bahwa dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai, perlu dilakukan penyesuaian

Harga Dasar hasil tembakau sebagai dasar penghitungan cukai;b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005 TentangPenetapan Harga Dasar dan Tarif Cukai Hasil Tembakau

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612);2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005 tentang Penetapan Harga Dasar Dan Tarif Cukai

Hasil Tembakau;5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.04/2006 tentang Kenaikan Harga Dasar Hasil Tembakau;

MEMUTUSKAN :Menetapkan :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 43/PMK.04/2005 TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU.

Pasal IMengubah Lampiran II, Lampiran III, dan lampiran IV Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005,sehingga menjadi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III Peraturan MenteriKeuangan ini.

Pasal IIPeraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 April 2006.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini denganpenempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 1 Maret 2006MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,ttd,-SRI MULYANI INDRAWATI

1515

Page 97: Warta Bea Cukai Edisi 378

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 378 MEI 2006

LAMPIRAN IPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

17./PMK.04/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005 TENTANG

PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

NILAI TARIF CUKAI DAN BATASANHARGA JUAL ECERAN HASIL TEMBAKAU

BUATAN DALAM NEGERI

Jenis Golongan HJE TarifHasil Pengusaha Minimum CukaiTembakau Pabrik Per Batang/

Gram

I Rp. 510 40 %a. SKM II Rp. 420 36 %

III Rp. 410 26 %

I Rp. 320 40 %b. SPM II Rp. 245 36 %

III Rp. 235 26 %

I Rp. 440 22 %c. SKT II Rp. 365 16 %

III/A Rp. 355 8 %III/B Rp. 255 4 %

d. KLM, KLB I Rp. 200 8 %atau SPT II Rp. 165 4 %

I Rp. 45 20 %e. TIS II Rp. 45 16 %

III/A Rp. 45 8 %III/B Rp. 35 4 %

f. CRT Tanpa Rp. 255 20 %Golongan

g. HPTL Tanpa Rp. 255 20 %Golongan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAttdSRI MULYANI INDRAWATI

LAMPIRAN IIPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

17 /PMK.04/2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURANMENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005 TENTANG

PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BATASAN HARGA JUAL ECERAN DAN TARIFCUKAI HASIL TEMBAKAU BUATAN DALAM

NEGERI BAGI PENGUSAHA PABRIK YANG DAPATMENGEKSPOR PRODUKSI HASIL

TEMBAKAUNYA DALAM JUMLAH MELEBIHIPRODUKSI HASIL TEMBAKAU DARI JENIS YANGSAMA UNTUK PEMASARAN DI DALAM NEGERI

DALAM SATU TAHUN TAKWIMSEBELUMTAHUN ANGGARAN BERJALAN

Jenis Golongan HJE TarifHasil Pengusaha Minimum CukaiTembakau Pabrik Per Batang/

GramI Rp. 510 36 %

a. SKM II Rp. 420 32 %III Rp. 410 24 %

I Rp. 320 36 %b. SPM II Rp. 245 32 %

III Rp. 235 24 %

I Rp. 440 18 %c. SKT II Rp. 365 13 %

III/A Rp. 355 7 %III/B Rp. 255 3 %

d. KLM, KLB I Rp. 200 7 %atau SPT II Rp. 165 3 %

I Rp. 45 16 %e. TIS II Rp. 45 13 %

III/A Rp. 45 7 %III/B Rp. 35 3 %

f. CRT Tanpa Rp. 255 13 %Golongan

g. HPTL Tanpa Rp. 255 13 %Golongan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAttdSRI MULYANI INDRAWATI

LAMPIRAN IIIPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR ……./PMK.04./2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

MENTERI KEUANGAN NOMOR 43/PMK.04/2005 TENTANG PENETAPAN HARGA DASAR DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU

BATASAN HARGA JUAL ECERAN DAN TARIF CUKAI HASIL TEMBAKAU YANG DIIMPOR

Jenis Hasil Tembakau HJE Minimum Per Batang/Gram TarifCukai

a. SKM Rp. 510 40 %b. SPM Rp. 320 40 %c. SKT Rp. 440 22 %d. KLM, KLB atau SPT Rp. 200 8 %e. TIS Rp. 45 20 %f. CRT Rp. 255 20 %g. HPTL Rp. 255 20 %

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAttdSRI MULYANI INDRAWATI

1616