Waltdisney King Arif

18

description

Waltdisney King Arif

Transcript of Waltdisney King Arif

Page 1: Waltdisney King Arif
Page 2: Waltdisney King Arif

The Walt Disney Company: The Entertainment King

Arif Fahmi 041414353010Aris Kriswandana 041414353022

Saputra Aditya 041414353027Nur Kolifah 041414353029

Page 3: Waltdisney King Arif

Case Overview

Tahun Event1923-1966

Walt Disney - Mendirikan Disney Brother Studio (bersama saudaranya, Roy Disney)- Karakter Mickey Mouse lahir diikuti karakter utama Disney lain- Mulai masuk dunia film animasi panjang (diawali dengan film snow

white: 1937)- Go public (1940)- Walt Disney Music Company bertanggungjawab atas soundtrack film- Membuat distribusi film sendiri: Buena Vista Distribution (1953)- Masuk ke produksi live-action movie (diawali Old Yeller:1957 dan

Dalmatian:1961)- Muncul pertama kali di TV melalui Channel ABC (1954)- Mendirikan Disneyland pertama (Anaheim California, 1955)- Walt Disney meninggal (1966)

Page 4: Waltdisney King Arif

Case Overview1967 – 1984Roy Disney

- Walt Disney Land dan EPCOT berdiri (Orlando Florida, 1971)

- Tokyo Disneyland berdiri (1983, dengan royalty 10% dari tiket, 5% dari merchandise dan yang lain)

- Masuk pangsa remaja dan dewasa dengan dengan label Touchstone

- TV kabel The Disney Channel (1983)- Financial performance memburuk, namun diselamatkan

oleh pengusaha minyak Sid Bass dengan investasi $365 juta, menjadikan Eisner chairman dan CEO, Roy E. Disney sebagai vice chairman, dan Frank Wells sebagai presiden dan COO.

Page 5: Waltdisney King Arif

Case Overview1984-2000an

Michael Eisner- Merekrut Katzenberg dan Rich Frank sebagai presiden dan wakil

Disney’s motion picture- Investasi Computer Animated Production System (CAPS) untuk

mempercepat produksi animasi- Investasi dan pengembangan taman bermain agar profit maksimal- Disney Stores dibuka (1987)- Euro Disney dibuka (Paris, 1992)- Mengakuisisi National Hockey League expansion team- Masuk dunia broadway (diawali dengan Beauty and The Beast)- Wells meninggal (1994), Ketzenberg resign.- Akuisisi ABC (1995) dengan biaya yang fantastis dan penyatuan

dua budaya yang sulit membuat financial perform turun (1998-1999)

- Performa mulai membaik dibantu oleh acara “Who Wants to be Millionaire” yang fenomenal ditambah dengan produksi film serta taman bermain.

- Membuat GO Network (www.go.com), namun gagal sehingga hanya berfokus pada web pribadinya.

Page 6: Waltdisney King Arif

SWOTStrengthBrand yang kuatDiversifikasiIntegrasi vertical maupun horizontalCross marketingKemampuan animasi yang kuat

WeaknessLingkungan kerja yang burukClash Culture

OpportunitiesNegara-negara Asia yang berkembang menjadi pasar potensialPerkembangan teknologi (sebagai media film)Akuisisi perusahaan-perusahaan potensial

ThreatKompetisi yang semakin ketatPerubahan trend animasiPembajakan

Page 7: Waltdisney King Arif

Question-Answer• What do you think were the key success factors for Disney during

the Walt Disney years?– Filosofi Walt Disney yang berisi “to create universal timeless family

entertainment”– Kreatif, dia memodifikasi Oswald yang sebelumnya sangat sukses di pasaran

menjadi sebuah karakter yang dicintai, yaitu Mickey Mouse. Dan dia menciptakan karakter-karakter lain yang disenangi anak-anak maupun dewasa.

– Kemampuan membuat cerita yang ringan namun menarik, yang dituangkan dalam film animasi berdurasi panjang maupun live-action movie.

– Menjaga kualitas, bahkan untuk soundtrack film animasi, ada divisi tersendiri yaitu Walt Disney Music Company yang merekrut artis papan atas sebagai pengisi soundtrack.

– Pandai membaca peluang, dengan membangun impian dari Walt Disney, yaitu Disneyland theme park.

Page 8: Waltdisney King Arif

Question-Answer

• Evaluate Disney’s corporate strategy during the Walt Disney era!– Membuat karakter Mickey Mouse dan karakter lain yang dicintai pasar– Membuat film kartun pendek maupun berdurasi panjang (dengan

target 2 film panjang per tahun), serta live action movie (dengan target 3 film per tahun)

– IPO– Melalui Walt Disney Music Company yang merekrut artis papan atas

sebagai pengisi soundtrack sehingga berkualitas– Membuat distribusi film sendiri untuk memangkas cost, yaitu Buena

Vista Distribution– Bekerjasama dengan channel ABC agar program Disney dapat tampil

di TV– Membuat theme park impian keluarga, Disneyland.

Page 9: Waltdisney King Arif

Question-AnswerWhat role did Disney’s array of businesses play in its success? (all era)• Diversifikasi bisnis untuk memenuhi what customers need.• Bisnis Disney diawali dengan film kartun pendek, dan berhasil melahirkan

mickeymouse, namun ternyata film dengan durasi panjang lebih profit dan digemari konsumen. Akhirnya Disney juga membuat film animasi berdurasi panjang, bahkan life-action movie. Tidak hanya itu, dia juga membagi segmen dengan label yang berbeda, yaitu Disney untuk anak-anak dan Touchstone untuk remaja-dewasa. Disney juga masuk dunia pertelevisian.

• Dia juga membuat theme park, Disneyland, yang menampilkan tokoh-tokoh Disney. Disney menjual produk-produk yang berhubungan dengan tokoh Disney yang sedang digemari oleh konsumen untuk menunjang profit perusahaan.

Page 10: Waltdisney King Arif

Question-AnswerWhat role did Disney’s array of businesses play in its success? (all era)• Disney juga melakukan diversifikasi bisnis dengan memasuki industri buku,

majalah, radio, dan rekaman, yaitu Disney Press dan Hyperion Books untuk menerbitkan buku anak maupun dewasa, Radio Disney yaitu radio untuk anak-anak, serta Hollywood Records untuk industri music records.

• Disney juga memasuki dunia pendidikan dengan Disney Institute yang berfokus pada fitness dan “adventure in learning”, serta video game dengan DisneyQuest.

Page 11: Waltdisney King Arif

Backward Integration

• Strategi Integrasi.• Integrasi Vertical

– Backward Integration, yaitu strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas supplier.» Disney membentuk Walt Disney Music dalam

menciptakan soundtrack yang berkualitas dan berlisensi.» Mengakuisisi Arvida Corp. untuk menghandle masalah

Real estate development (1984) berhubungan dengan themepark and resort.

Page 12: Waltdisney King Arif

Forward Integration

• Strategi Integrasi.– Forward Integration, yaitu strategi untuk mencari kepemilikan

atau meningkatkan kendali atas distributor.» Disney membentuk Buena Vista Distribution untuk

mendistribusikan filmnya sendiri sehingga dapat memangkas cost,

» Membentuk TV kabel Disney Channel, » Membangun Disney Stores untuk distribusi merchandise, » Buena Vista Home Video sebagai distributor video,» Membangun Disneyland di berbagai negara dengan

mengambil royalty 10% dari tiket, 5% dari merchandise dan yang lain (franchising).

Page 13: Waltdisney King Arif

Forward Integration

• Strategi Integrasi.– Forward Integration, yaitu strategi untuk mencari kepemilikan

atau meningkatkan kendali atas distributor.» Membeli theater di TimeSquare untuk keperluan

pertunjukan broadway (1994).» Disney melakukan akuisisi terhadap CapCities/ABC,

sebagai distribusi program channel yang awalnya sulit untuk diintegrasikan karena kedua perusahaan sama besar, namun akhirnya berdampak positif bagi Disney. Sebenarnya hal ini masuk pada strategi konglomerasi karena kedua perusahaan sama-sama besar (1995)

» Membuat website sendiri Disney.com sebagai channel distribusi (1996)

» Membeli Starwave sebagai Internet Content Provider (1997)

Page 14: Waltdisney King Arif

Horizontal Integration

• Integrasi Horizontal, yaitu strategi untuk mengendalikan para pesaing.– Dampak dari mengakuisisi ABC adalah perusahaan

tersebut memiliki channel-channel besar seperti ESPN sehingga Disney dapat masuk di pasar channel olahraga serta masuk di Sport retail dengan ESPN Stores dan Sport-themed restaurant dengan ESPN Zones.–Membeli Miramax Studio untuk memperkuat pasar film

remaja dan dewasa (1993).– Bekerjasama dengan Pixar untuk membuat Computer-

Generated Imagery (CGI) untuk menyaingi Dreamworks, Fox, dan Warner Brother (halaman 26)

Page 15: Waltdisney King Arif

Question-Answer

• Which divisions provided greater “synergy” than others? Why?

• Divisi yang paling bersinergi adalah divisi Studio and Entertainment (Exhibit 3) dimana dapat dilihat dari pendapatan (Exhibit 1) dia terus tumbuh secara signifikan. Pertumbuhan ini dikarenakan langkah Disney yang selalu melakukan diversifikasi, integrasi vertical, maupun horizontal terus menerus, mulai dari membuat film untuk dewasa, membuat distribusi film dan video sendiri dengan Buena Vista nya, masuk pasar musik, masuk broadway beserta channelnya yaitu membeli theater di Time Square, bahkan membeli Miramax Studio dan bekerjasama dengan Pixar untuk melawan pesaingnya. Semua strategi integrasi tersebut bersinergi sehingga menghasilkan profit yang bertumbuh.

Page 16: Waltdisney King Arif

Question-Answer• Assess Disney’s corporate strategy under Eisner.

Revitalization of TV and Movies

The Disney Sunday Movie.Touchstone label untuk film remaja-dewasa dan Walt Disney label untuk anak-anak.Investasi CAPS.

Maximizing theme park profitability

Memberi lebih banyak atraksi yang menarik.Membuat hotel di theme park Orlando.

Coordination Among Business

Memberlakukan internal transfer prices di setiap aktivitas yang menyebabkan perpindahan konten dari divisi satu ke divisi lain.

Expanding into new businesses, regions, and audiences

Disney Stores, Hollywood Records, Disney Press, Hyperion Books.Euro Disney.Merilis film animasi yang sukses seperti Little Mermaid, Beauty and The Beast.Buena Vista Home Video sebagai distribusi video.Akuisisi National Hockey League.Produksi Broadway.

Page 17: Waltdisney King Arif

Question-Answer

• How has the underlying logic changed since the days of Walt Disney?

• Seorang dewasa hanyalah seorang anak-anak yang tumbuh. Jadi bisnis Walt Disney yang sebenarnya hanya difokuskan ke anak-anak, ternyata para dewasa juga menggemarinya dan akhirnya terbentuk bisnis-bisnis lain yang menyasar pasar tersebut.

Page 18: Waltdisney King Arif

Question-Answer

• Do you think Disney’s corporate strategy has become more or less compelling?

• Disney corporate strategy sangatlah menarik, karena berawal dari produksi film kartun pendek, berkembang ke industri film lain (durasi panjang, live-action movie, broadway) bahkan melebar dengan divisi bisnis lain seperti media networks, theme park and resorts, consumer productyang kesemuanya berbasis entertainment dan menjadikan Walt Disney menjadi perusahaan raksasa di dunia. Memang semakin besar dan banyak unit bisnis, semakin sulit untuk bersinergi, maka dibutuhkan strategi yang dapat men-sinergikan semua aspek sehingga perusahaan tetap profit dan sustain.