Teori King New

26
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN MODEL KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE M. KING Tugas ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Keluarga DISUSUN OLEH : ALISA SOLEKHA P. 17420611035 BULAN EVA NUGRAHINI P. 17420611042 FRANZESKA DEASY DWISANTA P. 17420611049 MEI WULAN ANINDITA P. 17420611055 NOVITA KURNIA W P.17420611061 PUTRI NUR HIDAYAH P. 174206110 SITI AYU HERNIDA R P. 174206110

Transcript of Teori King New

Page 1: Teori King New

IMPLEMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN DEMAM BERDARAH

MENGGUNAKAN MODEL KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE M. KING

Tugas ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Keluarga

DISUSUN OLEH :

ALISA SOLEKHA P. 17420611035

BULAN EVA NUGRAHINI P. 17420611042

FRANZESKA DEASY DWISANTA P. 17420611049

MEI WULAN ANINDITA P. 17420611055

NOVITA KURNIA W P.17420611061

PUTRI NUR HIDAYAH P. 174206110

SITI AYU HERNIDA R P. 174206110

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2013

Page 2: Teori King New

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan profesional telah berkembang menjadi disiplin ilmiahyang mendukung

integrasi teori, penelitian dan praktik keperawatan.Proseskeperawatan yang merupakan inti

dari praktik keperawatan, telah dilegitimasidalamstandard of clinical nursing practice(ANA,

1991 dalam ChristensenJ.p, 2009). Kelima komponen dari proses keperawatan adalah

pengkajian,diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Dengan

perkembanganmodel keperawatan, para perawat belajar untuk menetapkan model ini

dalam proses keperawatan (Christensen J.P, 2009).

Masa depan keperawatan adalah praktik keperawatan berdasar teori,yang menerapkan

keterampilan berfikir kritis dan model keperawatan untuk memandu praktik. Model

keperawatan memberikan pemahaman yang lebihluas tentang situasi klien yang kompleks

dan memandu pengumpulan,organisasi, dan interpretasi data tentang klien. Model tersebut

memberikan pemikiran logis untuk menjelaskan bagaimana perawat membantu klienkearah

kesehatan yang optimum. Sekarang ini para perawat profesionalmenggunakan keterampilan

berpikir kritis dan praktik berdasar teori untuk membenarkan masing-masing komponen

dalam proses keperawatan danuntuk memperlihatkan akuntabilitas kepada klien, tim

kesehatan, danlembaga tempat bekerja (Kenney W.J, 2009).

Sebelum suatu teori diterapkan pada praktik keperawatan tertentu dandipergunakan

peneliti sebagai kerangka kerja teori/ konsep dari suatu risetkeperawatan, sangat perlu

terlebih dahulu dilakukanTheory Analysis.Padadasarnya Theory Analysismempunyai

prosedur antara lainorigins, meaning,logical adequacy, usefulness, generalizability,

parsimony dan testabilityyang bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan

manfaat dari teoritersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian

(Meleis,2007).

Dalam tulisan ini, kelompok mencoba untuk menyajikan hasil analisis Theory of Goal

Attainment ( Teori Pencapaian Tujuan) yang diperkenalkanoleh Imogene M. King pada

tahun 1971. Teori pencapaian tujuan merupakanteori yang bersifat terbuka dan dinamis,

Page 3: Teori King New

dengan sembilan konsep utama yangmeliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi,

peran, stress, tumbuhkembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).

B. Tujuan1. Tujuan Umum :

Menjelaskan Middle Range Theory of Goal Attaintment olehImogene M.King2. Tujuan Khusus :

a. Untuk mengetahui riwayat hidup Imogene M. Kingb. Untuk mengetahui lebih lanjut latar belakang pengembangan teori model konseptual

Imogene M. Kingc. Untuk mengetahui konsep interaksi Imogene M. Kingd. Untuk mengetahui asumsi utama teori model konseptual Imogene M. Kinge. Untuk mengetahui penegasan teritis dan hubungan antar konsep Imogene M. Kingf. Untuk memahami aplikasi Teori Imogene M. King dalam proses keperawatang. Untuk memahami aplikasi Teori Imogene M. King dalam praktik keperawatan

C. Manfaat

1. Mengetahui riwayat hidup Imogene M. King2. Mengetahui lebih lanjut latar belakang pengembangan teori model konseptual Imogene

M. King3. Mengetahui konsep interaksi Imogene M. King4. Mengetahui asumsi utama teori model konseptual Imogene M. King5. Mengetahui penegasan teritis dan hubungan antar konsep Imogene M. King6. Memahami aplikasi Teori Imogene M. King dalam proses keperawatan7. Memahami aplikasi Teori Imogene M. King dalam praktik keperawatan

Page 4: Teori King New

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Riwayat Hidup Imogene M. King

Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point,Iowa. Karir

keperawatan Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dariSt John's Hospital School of

Nursing, St Louis, Missouri. Ia bekerja sebagaistaf perawat medis bedah sambil kuliah

diBachelor of SciencedalamKeperawatan diSt Louis Universitypada tahun 1948. Dia

menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan diSt Louis University. Pada tahun1959

Dr. King melanjutkan pendidikan diColumbia University, New York,Dr. Montag sebagai

ketua, dan mendapatkan gelar Doktor Pendidikan padatahun 1961.Pada tahun 1972 ia

kembali ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan menerbitkan

teori tentangkeperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dr. King dikenal pada tahun2005,

dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan. Dr. Kingmemiliki artikel berjudul

Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers.Buku-buku

karya King yang diterbitkan sejak tahun 1961 s.d. 1981yaitu :Toward a theory for nursing:

General Concept of Human Behavior (1961-1966), A Theory for Nursing: System, Concept,

Process (1981),Curriculum and Instruction In Nursing (1986).

B. Teori Pencapaian Tujuan Imogene M. King

Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yangterdiri atas tiga

sistem yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga

sistem interaksi yang dinamis-personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada

perkembangan teori pencapaiantujuan (King,1981 dalam Christensen J.P, 2009).

Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena merekaterutama berhubungan

dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkandalam sistim interpersonal karena

menekankan pada interaksi antara duaorang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam

sistem sosial karenamereka menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di

dalamsistim yang lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood,2006).

Dalam interpersonal sistem perawat-klien berinteraksi dalam suatuarea ( space). Menurut

King, intensitas dari interpersonal system sangatmenentukan dalam menetapkan pencapaian

Page 5: Teori King New

tujuan keperawatan.Adapun beberapa karakteristik teori Imogene King (Christensen

&Kenney,1995) :

1. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistemterbuka, mampu

berinteraksi, mengubah energi, dan informasi denganlingkungannya. Individu merupakan

anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi,

menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak

danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.Sistem personal

dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri,

gambaran diri, pertumbuhan dan perkembangan, waktu dan jarak.

2. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi. Interaksi

ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konseptentang peran, interaksi, komunikasi,

transaksi, stress, koping.

3. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatanlingkungan. Ada

beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat, interaksi, persepsi, dan

kesehatan. Sistem sosial dapatmengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami

konsep organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.

C. Konsep Interaksi Imogene M. King

King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia

seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secarakonsisten berinteraksi dengan

lingkungannya. Asumsi dasar King tentangmanusia seutuhnya (Human Being) meliputi

sosial, perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu.

Dari keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivatasumsi tersebut

lebih spesifik terhadap interaksi perawat – klien :

1. Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.

2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klienmempengaruhi interaksi

3. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilankeputusan.

5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaraninformasi

6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanankesehatan.

Page 6: Teori King New

7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanankesehatan dapat

berbeda.

Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskansebagai sembilan

konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap situasi

praktek keperawatan (Christensen J.P,2009), meliputi:

1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsidan

komunikasi antara individu dengan individu, individu dengankelompok, individu dengan

lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam

mencapai tujuan.

2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan

dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi,genetika dan latarbelakang

pendidikan.

3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dariseseorang kepada

orang lain secara langsung maupun tidak langsung.

4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentudalam pencapaian

tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi

manusia dengan lingkungannya.

5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam

sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dankewajiban sesuai dengan posisinya.

6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibatinteraksi manusia

dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaranenergi dan informasi antara manusia

dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.

7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu.Tumbuh kembang

mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilakuyang kondusif untuk membantu

individu mencapai kematangan.

8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akandatang. Waktu

adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwayang lain sebagai pengalaman

yang unik dari setiap manusia.

9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalaharea dimana

terjadi interaksi antara perawat dengan klien.

Page 7: Teori King New

Konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari komponen :

1. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,dalam memahami

atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan yang digambarkan melalui

hubungan perawat dan klien untuk melakukan kontrak untuk pencapaian tujuan.

2. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan

respon individu.

3. Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat

dan klien, yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi.

4. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu persetujuan

dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan (Murwani A, 2009).

D. Asumsi-Asumsi Utama Imogene M. King

1. KeperawatanKeperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan

perawatyang selama pengkajian , pembuatan tujuan, dan menjalankannya,

terjaditransaksi dan tujuan dicapai.

2. KlienKing mengatakan bahwa klien adalah individu (sistem personal) ataukelompok

(sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwaatau masalah kesehatan

ketika berinteraksi dengan lingkungan.

3. KesehatanMenurut King, Kesehatan adalah kemampuan individu untuk

melakukanaktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran sosial yang lazim;

suatu pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-menerusterhadap stresor

lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber yangoptimum.

4. LingkunganKing menyatakan, lingkungan merupakan setiap sistem sosial

dalammasyarakat ; sistem sosial adalah kekuatan dinamis yang memengaruhi perilaku

sosial, integrasi, persepsi, dan kesehatan, seperti rumah sakit,klinik, lembaga komunitas,

dan industri.

Page 8: Teori King New

Asumsi-Asumsi Teori Imogene King(Meleis, 1997) :

1. Explicit:

a. Fokus dalam keperawatan adalah interaksi manusia dan lingkungandengan tujuan

kesehatan untuk manusia.

b. Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional,dan

kemampuan dalam bereaksi, menerima, mengontrol, mempunyaimaksud-maksud

tertentu sesuai dengan hak dan respon yang dimilikinyaserta berorientasi pada

tindakan dan waktu.

c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi-persepsi, tujuan-tujuan,kebutuhan, dan

nilai-nilai antara perawat - klien.

d. Klien memiliki hak azazi dalam menerima informasi, berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh kehidupan, kesehatan,

dan pelayanan kesehatan namun klien juga berhak untuk menolaknya.

e. Pertanggungjawaban dalam pelayanan keperawatan pada individumencakup semua

aspek termasuk dalam keputusan memberi informasi.

f. Tidak jarang terjadi perbedaan tujuan antara pemberi dan penerima pelayanan

kesehatan.

2. Implicit :

a. Klien ingin berpartisipasi aktif dalam proses perawatan.

b. Klien secara sadar, aktif dan mampu berpartisipasi dalam pengambilankeputusan.

E. Penegasan Teoritis

Dalam teori pencapaian tujuannya, King (1981;149) memberikan Proposisi berikut, yang

memperlihatkan dan menggambarkan hubungan konsep-konsepKing.

1. Jika terdapat kekuatan perseptual dalam interaksi perawat-klien makaakan terjadi

transaksi.

2. Jika perawat dan klien melakukan transaksi, maka tujuan akan dicapai.

3. Jika tujuan dicapai, maka akan terjadi kepuasan.

4. Jika tujuan dicapai, maka akan terjadi askep yang efektif. 

5. Jika transaksi dibuat dalam interaksi perawat-klien, maka tumbuhkembang akan

meningkat.

Page 9: Teori King New

6. Jika harapan peran dan performa peran yang dirasakan oleh perawat danklien sesuai,

maka akan terjadi transaksi.

7. Jika konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau oleh keduanya,maka akan

menimbulkan stress dalam interaksi perawat-klien.

8. Jika perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khususmengomunikasikan

informasi yang sesuai kepada klien, maka akan terjadi penyusunan tujuan dan pencapaian

tujuan bersama.

F. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan

1. Pengkajiana.

a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawatmembawa

pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klienmembawa pengetahuan tentang

diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.

b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,diantaranya adalah :

1) Tingkat tumbuh kembang

2) Pandangan tentang diri sendiri.

3) Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi dataterhadap status

kesehatan.

4) Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk

interaksi dan transaksi.

5) Sosialisasi

2. Diagnosa Keperawatana.

a. Dibuat setelah melakukan pengkajian.

b. Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.

c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengandiagnosa

keperawatan.

Page 10: Teori King New

3. Perencanaan.

a. Dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan.

b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalahtersebut

dilakukan.

c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkantujuan dan

membuat keputusan.

d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yangdianjurkan ikut

serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.

4. Implementasi.

a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual untuk mencapai

tujuan.

b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.

5. Evaluasi

Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai danmembahas

tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan

(Perry & Potter, 2005).

G. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan

Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien denganpendekatan sistem. Kekuatan

pada model ini adalah partisipasi klien dalammenentukan tujuan yang akan dicapai,

mengambil keputusan, dan interaksidalam menerima tujuan dari klien. Teori ini sangat

penting pada kolaborasiantara tenaga kesehatan professional.

Teori ini juga dapat digunakan pada individu, keluarga, ataukelompok dengan

penekanan pada psikologi, social kultural, dan konsepinterpersonal.

Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik adalah (Meleis,

1997) :

1. Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan pada otak.

2. Klien dengan penyakit ginjal.

3. Caring dalam keluarga.

Page 11: Teori King New

4. Penyelesaian masalah memfasilitasi pengembangan kesehatan lingkungan kerja.

5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

6. Pelayanan keperawatan psikiatri.

7. Caring untuk klien pingsan atau tidak sadar.

8. Caring untuk klien dewasa dengan diabetes.

9. Kerangka kerja untuk mengatur perawatan.

Page 12: Teori King New

BAB III

KASUS DALAM KELUARGA

Sekeluarga Terjangkit, 1 Meninggal

Posted by admin on Sep 19, 2013 | Leave a Comment

KOBA – Temuan terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi di Kabupaten

Bangka Tengah (Bateng).

Kali ini terjadi di Kelurahan Padang Mulya Kecamatan Koba yang menimpa 3 orang korban

dalam satu keluarga. Dari 3 orang korban yang positif terjangkit DBD ini, 1 orang korban

meninggal dunia, yakni bocah berusia 6 tahun. Akan tetapi, temuan ini belum sampai mewabah,

sehingga pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bateng pun belum menetapkan temuan

kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Namun, sebagai upaya penanggulangannya agar temuan tersebut tidak mewabah menjadi KLB,

pihak Dinkes Kabupaten Bateng pun telah melakukan fogging dan berbagai upaya lainnya.

“Pada Selasa (10/09) pekan kemarin, korban mengalami panas tinggi dan dibawa orang tuanya

ke Puskesmas Koba. Namun, tidak ditemukan apa penyebab panas tingginya. Korban pun

diberikan obat penurun panas oleh dokter di Puskesmas Koba dan dikatakan jika tidak ada

perubahan setelah minum obat tersebut, diminta untuk datang kembali ke Puskesmas,” ujarnya

ketika dijumpai Babel Pos di ruang kerjanya, Kamis (19/09).

Namun, korban baru dibawa kembali ke Puskesmas Koba oleh orang tuanya pada Kamis (12/09)

pagi dan pada siangnya langsung dirujuk ke RSUD Bateng. Setelah sempat mendapat perawatan,

pada Jum’at (13/09) pagi korban dirujuk ke RSBT Pangkalpinang. Tapi, dalam perjalanan

menuju RSBT, korban menghembuskan nafas terakhir.

Setelah kasus tersebut, ada 2 orang penderita DBD lainnya. Ternyata dua orang yang terserang

DBD ini masih satu keluarga dan berada dalam satu rumah dengan korban yang meninggal dunia

tersebut. Akan tetapi, dua orang korban ini berhasil disembuhkan setelah mendapat perawatan

intensif di RSUD Bateng.

Page 13: Teori King New

“Sebelum kasus DBD ini terjadi di Padang Mulya, memang pernah terjadi di Kampung

Keranggan Kelurahan Koba dimana ampong tersebut berbatasan langsung dengan lingkungan

yang terkena DBD di Kelurahan Padang Mulya,” terangnya.

Page 14: Teori King New

BAB IV

PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN

Dari kasus diatas setelah kita melakukan pengkajian pada salah satu keluarga di

Kelurahan Padang Mulya Kecamatan Koba ditemukan bahwa keadaan rumah dari

keluarga tersebut memang berpotensi bersarangnya nyamuk. Karena disetiap kamar

ditemukan banyak baju yang bergantungan, bak mandi yang jarang dikuras sehingga

menimbulkan jentik-jentik nyamuk dan nyamuk mudah untuk berkembang biak. Kasus

ini hanya terjadi secara mengelompok di lingkungan rumah korban saja. Jadi, kita

simpulkan di lingkungan itu ada jentik dan sarang nyamuk di sekitar rumahnya, sehingga

harus dibasmi.

B. IMPLEMENTASI KASUS

1. AKSI

Setelah diketahui apa penyebabnya, kemudian kita bekerjasama dengan pihak

dinas untuk melakukan penanggulangan dengan melakukan tindakan fogging, dengan

maksud memungkinkan tercapainya tujuan yaitu untuk mematikan jentik nyamuk.

Selain itu, melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat

agar bisa melakukan gerakan 3 M, yakni menguras, mengubur dan menutup. Dari

kasus ini kita lihat masa inkubasi virus dengue selama 7 hari semenjak terjadi gigitan

nyamuk. Nyamuk ini bisa terbang sejauh 3 km. Maka dari itu, dua orang korban

berikutnya digigit oleh nyamuk yang diindikasikan telah menggigit penderita DBD

sebelumnya.

Untuk itu kita mengimbau kepada masyarakat apabila memiliki tampungan air,

harus ada tutupnya dan tidak boleh dibiarkan terbuka, karena akan menyebabkan

nyamuk berkembang biak.

Selain itu, setiap tampungan air harus dikuras minimal seminggu sekali dan

diberikan Abate yang bisa diambil secara gratis di Puskesmas.

Page 15: Teori King New

Dan juga mengingatkan jika suhu badan tinggi, nyeri ulu hati yang disertai bintik-

bintik merah di kulit, segera dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan

yang tepat.

Dianjurkan juga mengadakan gotong royong. terutama di titik-titik yang kita nilai

rawan menjadi tempat bersarangnya nyamuk atau berpotensi menjadi tempat

perkembangbiakan nyamuk, terutama nyamuk Aedes Aegepty ini.

2. REAKSI

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan, reaksi yang muncul dari salah satu

keluarga sesuai dengan kasus diatas dalam waktu 1 minggu adalah sebagai berikut :

- Keluarga mengatakan telah melakukan tindakan 3M seperti , menguras bak mandi

2 hari yang lalu ,menutup tempat penampungan air ,namun keluarga belum

mengubur barang-barang bekas.

- Keluarga mengatakan selalu menjaga kebersihan lingkungan baik dirumah atau

dilingkungan masyarakat dan sekitarnya.

- Keluarga telah mengerti tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya apabila

ada anggota keluarga yang mengalami gejala demam berdarah.

3. INTERAKSI

Setelah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan demam berdarah, dengan

melakukan kegiatan 3M diperoleh hasil :

- Tidak ditemukan jentik-jentik nyamuk di bak mandi

- Tidak ditemukan baju yang bergelantungan di dalam rumah

- Tempat penampungan air telah tertutup

- Lingkungan rumah terlihat bersih dan rapi

C. IMPLEMENTASI MENURUT TEORI IMOGENE M. KING

1. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan actual untuk mencapai

tujuan.

Page 16: Teori King New

Yang artinya : kita melakukan penyuluhan kesehatan tentang bahaya DBD seperti

pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah terjadinya DBD, menjelaskan gejala-

gejala DBD, penanganan saat timbul gejala DBD.

2. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi

Yang artinya : kita melakukan persetujuan dengan keluarga untuk melakukan

implementasi agar tujuan tercapai.

Jadi dapat disimpulkan ,penerapan teori king ini berfokus pada interaksi manusia

dan lingkungan dengan tujuan kesehatan untuk manusia. Serta adanya interaksi antara

perawat dengan klien akan menimbulkan transaksi, sehingga muncul persetujuan

keluarga untuk dilakukan tindakan sesuai dengan kasus diatas.

Page 17: Teori King New

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut Immogene King dijelaskan mengenai konsep hubungan manusia terdiri

dari beberapa komponen diantaranya :

1. Aksi, merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilkaku untuk

mengenali dan memahami kondisi yang ada dalam keperawatan unuk mencdapai tujuan.

2. Reaksi, merupakan bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan

respon individu

3. Interaksi, merupakan bentuk kerja sama yang saling mempengaruhi yang diwujudkan

dalam bentuk komunikasi antara perawat dan klien.

Konsep-konsep tersebut di atas dapat diimplementasikan pada kasus demam berdarah

yang terjadi pada suatu kelompok. Dimana setelah kita melakukan pengkajian kemudian

kita melakukan aksi sebagai kegiatan untuk mengurangi perkembangan jentik nyamuk

serta menambah pengetahuan pada keluarga cara pencegahan demam berdarah.

Kemudian keluarga diberi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan apabila tedapat

keluarga yang mengalami gejala demam berdarah dengan segera memeriksakan di

puskesmas terdekat.

B. SARAN

1. Untuk meminimalkan angka kematian karena demam berdarah diharapkan masyarakat

selalu memperhatikan kebersihan lingkungan dengan kegiatan gotong royong.

2. Setiap keluarga harus rutin melakukan kegiatan 3M.

3. Segera memeriksakan ke puskesmas terdekat apabila ditemukan keluarga yang

mengalami gejala demam berdarah.

Page 18: Teori King New

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, Martha Raile.(2006). Nursing Theory : Utilization and Application 3thedition.mosby

elseiver : United Stated of America

Christensen, Paula J. (2009): Nursing Process:Aplication of Conceptual Models, 4th ed.

St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.

Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, PenerbitSalemba Medika:

Jakarta.

Kozier, B. Et al. (1995). Fundamentals of nursing; concepts, process, and practice. Fifth Edition,

California; Addison Wesley.

Marriner-Tomey &Alligood (2006).Nursing Theorist and Their Work.Seventhedition. St.Louis:

Mosby-Year Book, Inc.

Meleis Ibrahim A., (1997). Theoretical nursing: development and progress, 3rdedition,

Philadelphia: Lippincott.

Muwarni A.(2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Fitramaya :Yogyakarta.

Perry & Potter. 2005.Fundamental of Nursing, Concept, Process, and Practice:Edisi 4,Penerbit

Buku Kedokteran EGC: Jakarta.