Teori Imogene King Kmunitas

42
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan

Transcript of Teori Imogene King Kmunitas

Page 1: Teori Imogene King Kmunitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

          Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk

pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya

ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan

merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian

juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu

memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan

kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.

Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah

menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan adalah

profesi yang unik dan kompleks.    Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus

mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep

adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan

smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun

suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang

membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,

peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang

absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha

untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan

digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan

model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.

Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal

Page 2: Teori Imogene King Kmunitas

Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang

bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi,

persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner,

A. 1986).

B.     TUJUAN

1.      Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori keperawatan

Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.

2.      Tujuan Khusus

a.       Mahasiswa meningkatkan  pengetahuan  tentang konsep  dasar manusia sebagai calon

perawat.

b.      Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatan

c.       Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide

moral

d.      Mahasiswa  mampu   menerapkan  konsep  dan  teori   keperawatan   sedini mungkin

C.    SISTEMATIKA PENULISAN

Makalah ini tersusun berdasarkan bahasa EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Makalah ini

terdiri atas 3 Bab yaitu : Bab I. Pendahuluan, Bab II. Isi, Bab III. Penutup. Referensi

makalah ini terdapat dalam dua sumber yaitu buku dan internet.

Page 3: Teori Imogene King Kmunitas

 D. RUMUSAN MASALAH

        1.    Apakah yang dimaksud dengan model praktik keperawatan dan apakah tujuan

teoridan model keperawatan?

        2.    Bagaimanakah karakteristik teori Imogene King tentang keperawatan dan apa

sajakah faktor-faktor yangmempengaruhi teori keperawatan?

        3.    Bagaimanakah pandangan Imogene King tentang model konsep dan teori

keperawatan?

BAB II

PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG KEHIDUPAN DAN PRESTASI YANG DI RAIH IMOGENE

KING

Lahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez (anorchestra

pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan penari,nama gadis, Brady)

Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955); menikah Raja

Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri: dua anak, satu anak perempuan.

Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. John’s Hospital of Nursing

di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan

perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelor’s of Science in Nursing Education dari st.

Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teacher’s

Page 4: Teori Imogene King Kmunitas

College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern

Illinois University di tahun 1980.

Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di  Universitas

Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory :  general

concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai

asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan,

pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah

keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip buku pertamanya“Toward

a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit

dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.

Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-

1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical

Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense

Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia

pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya “A Theory For Nursing: System,

Cocepts, Process” dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.

Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation dan

beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul

“Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.

B.  SUMBER-SUMBER TEORITIS

            King menyatakan dalam bagian pendahuluan Toward a Theory for Nursing, tujuan

dari buku tersebut adalah "untuk mengajukan kerangka konseptual referensi bagi ilmu

perawatan untuk digunakan oleh para mahasiswa dan pengajar dan juga para peneliti dan

praktisi untuk menghidentifikasi dan menganalisis peristiwa-peristiwa dalam situasi-situasi

Page 5: Teori Imogene King Kmunitas

keperawatan spesifik. Dalam buku pertamanya ia mengusulkan mengenai sebuah

pendekatan untuk memilih konsep-konsep yang dirasakan menjadi pondasi bagi praktek

keperawatan profesional dan menyajikan suatu proses bagi pengembangan konsep-konsep

yang melembangkan pengalaman-pengalaman dalam lingkungan fisik, psikologi, dan sosial

dalam keperawatan.

Dalam suatu konferensi para ahli teori ilmu keperawatan, ia menyatakan Sistem Teori dari

Ilmu tentang perilaku membawa pengembangan "dynamic interacting system" Ia

menjeleskan dalam sistem ini ada tiga level operasi yang berbeda yaitu:

1.      Individu-individu

2.      Kelompok-kelompok

3.      Masyarakat

Dalam buku keduanya ia menyatakan jika tujuan perawatan adalah memperhatikan

kesehatan individu-individu dan penanganan kesehatan kelompok, dan jika seorang

menerima premis bahwa manusia merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan

lingkungan, maka kerangka kerja konseptual ilmu perawatan harus diorganisasi untuk

menghubungkan ide-ide ini.

Konsep-konsep dan definisi-definisi karyanya digali dari banyak sumber. Yaitu :

1. E. Erikson

2. A.L Gessel

3. Gibson

4. L. Hall

5. A.T. Jersild

Page 6: Teori Imogene King Kmunitas

6. J. Piaget

7. I. Orlando

8. H. Peplau

9. H. Selve

C.  PENGGUNAAN BUKTI - BUKTI EMPIRIS

            Berkaitan dengan "perception" King menguji penelitian F.H Allport, K.L Kelley

dan K.R Hammond, dan W.H Ittleson dan H. Cantril dan yang lainnya. Dalam

pengembangan definisinya mengenai "space", R. Sommer dan R. Ardrey's sering di

gunakan dan penelitian B.B Minkley's telah dicatat. Untuk "time" Pekerjaan D. Orem di

akui. Dalam memeriksa "communication", teori-teori dan model-model P. Watzlawick, J.H

Beavin dan D.D Jackson, dan D. Krieger dicatat. Hasil penelitian oleh J.F Whiting, I.

Orlando dan J.Bruner telah diperiksa untuk informasi"interaction " Dan" transact ion".

Teory pengetahuan J. Dewey, berkaitan denganself- action,dan interaksi dalam mengetahui

dan diketahui, dan penelitian A. Kuhn mengenai transaksi juga digunakan.

Dia membangun kerangka kerja konseptual yang terdiri sistem tebuka yang meliputi tiga

bagian "kesadaran dinamis kompleks tingkah laku manusia dalam tingkah laku

keperawatan yang membuat formulasi kerangka kerja konseptual yang mencerminkan

sistem personal, interpersonal, dan sosial sebagai domain keperawatan. Masing-masing dari

komponen tersebut menggunakan manusia sebagai elemen dasar karena sebagai individu,

manusia menukar materi, energi, dan informasi dengan individu lain dan lingkungan.

Individu-individu berada dalam sistem personal. Sistem-sistem intrepersonal, atau

kelompok, dibentuk ketika dua individu atau lebih berinteraksi. Sistem interaksi akhir berisi

kelompok dengan kepentingan dan kepedulian yang sama dalam masyarakat dan di sebut

sebagai sistem sosial.

D.  KONSEP UTAMA DAN DEFINISI-DEFINISI

Page 7: Teori Imogene King Kmunitas

Konsep-konsep utama dalam teori pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :

1.     Interaksi sebagai proses presepsi dan komunikasi antara orang dan lingkungan dan

orang dengan orang, di representasikan oleh perilaku verbal dan nonverbal yang di arahkan

untuk mencapai tujuan.

2.     Persepsi sebagai representasi setiap orang tentang realitas.

3.     Komunikasi sebagai proses pemberian informasi dari satu orang ke orang berikutnya,

baik secara langsung atau tidak langsung.

4.     Transaksi sebagai maksud tujuan interaksi yang membawa kepada pencapaian tujuan.

5.     Peran sebagi seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki

posisi dalam system sosial,peraturan-peraturan yang menjelaskan hak-hak dan kewajiban-

kewajiban.

6.     Stres adalah tingkatan dinamis dala interaksi antara manusia dengan lingkungan.

7.     Pertumbuhan dan pengembangan sebagai perubahan terus-menerus dalam diri individu

secara selular, molekular, dan tingkat-tingkat aktivitas perilaku kondosif untuk menolong

individu-individu bergerak menuju kedewasaan.

8.     Waktu sebagai tahapan kejadian- kejadian bergerak menuju ke masa depan.

9.    Tempat sebagai keberadaan di seluruh jarak dan di tempat yang sama. Waktu

merupakan durasi antara kejadian dan yang lain sebagai pengalaman unik setiap manusia.

Page 8: Teori Imogene King Kmunitas

E.  BENTUK LOGIKA

            King mmenunjukan dalam The second Nurse Educatoris bulan Desember 1978,

yang mana pengembangan teori di tampilkan dengan menggunakan logika induksi dan

deduksi.

     1.      Pribadi (Person)

Asumsi spesifik berhubungan dengan orang :

a.       individu-individu makhluk social

b.      individu-individu makhluk ber’sense’

c.       individu-individu makhluk rasional

d.      individu-individu makhluk perasa

e.       individu-individu makhluk pengontrol

f.      individu-individu makhluk bertujuan tertentu

g.      individu-individu makhluk berorientasi tindakan

h.      individu-individu makhluk berorientasi waktu

King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui mengenai diri mereka,hak untuk

berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan

Page 9: Teori Imogene King Kmunitas

mereka dan pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak perawatan

kesehatan.

      2.      Kesehatan (Health)

Kesehatan di pandang sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan

mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Didalam lingkungan internal

dan eksternal melalui kegunaan optimum sumber-sumber manusia untuk meraih potensi

maksimal bagi kehidupan keseharian.

Kesehatan merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-

interaksi lain.

     3.      Lingkungan (Environment)

King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia berinteraksi dengan lingkungan

mereka untuk mempertahankan kesehatan merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan

kehidupan dan kesehatan di pengaruhi oleh interaksi individu dengan masyarakat, setiap

manusia menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuat transaksi dengan individu

dan benda-benda di lingkungan.

F. PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS ILMU PERAWATAN  

      1.      Praktek

Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupakan satu fungsi

interaksi antara individu, grup, dan lingkungan. Dia menyatakan teori ”Karena ini abstrak,

tidak dapat diterapkan secara langsung pada praktek keperewatan atau program-program

yang konkret dalam ilmu perawatan”. Pada saat data empiris dapat teridentifikasi,

Page 10: Teori Imogene King Kmunitas

terdefinisikan dan tergambarkan, maka teori ini berguna dan dapat diaplikasikan dalam

situasi-situasi yang nyata.Teori ini dan GORN (The Goal Oriented Nursing Record)

berguna dalam praktek perawat untuk menyediakan rencana-rencana individual dan

perawatan pada saat menyemangati partisipasi aktif dari klien dalam fase membuat

keputusan. GORN merupakan satu pendekatan dalam keefektifan dokumen perawatan

keperawatan.

     2.      Pendidikan

Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi design kurikulum

progam keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas Houston. Konsep-konsep

King sangatlah berguna dalam mengembangkan kerangka berpikir. Berguna dalam

pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, dan menjabarkan hipotesa bagi penelitian.

Menyediakan alat-alat sistematis sebagai pandangan profesi perawat,Pengorganisasian

tubuh, pengetahuan keperawatan dan penjelasan keperawatan sebagai disiplin ilmu.

     3.      Penelitian

Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di unit rumah sakit,

diperawatan ambulatri,  populasi pasien, untuk masa sekarang dan masa yang akan datang,

komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.

G. PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT

            Ia menyatakan ”banyak profesi yang memiliki misi utama dalam menyampaikan

pelayanan sosial memasyarakatkan penelitian yang berkelanjutan untuk menemukan

pengetahuan baru yang akan di terapkan untuk memperbaiki praktek dasar bagi praktek

keperawatan adalah pengetahuan, aktivitasnya di jaga oleh keintelekan dan pengaplikasian

intektual yang di terakan dalam praktek nyata.

Page 11: Teori Imogene King Kmunitas

H. TINJAUAN KRITIS

      1.      Kesederhanaan (Simplicity)

Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Mengenai stres yang kurang jelas karena ia

menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi positif dan menyarankan para perawat harus

menghapus pembuat stres dari lingkungan rumah sakit. Dia memberikan contoh pengaruh

negatif stres bagi pasien dengan pencabutan sensor dan overload sensor. King menyatakan

bahwa definisi-definisinya sangatlah jelas dan diturunkan secara konseptual dari

identifikasi karakteristik. Ia menyatakan bahwa kritik-kritik, menyatakan contoh kegunaan

pengetahuan konsep-konsep keperawatan, namun contoh itu bukanlah definisi konsep. Ia

berpikir bahwa kebanyakan kritik tidak berbeda dengan definisinya dari pembuat stres dan

mereka berbeda.

      2.      Keumuman (generality)

Keterbatasannya penerapan daerah-daerah keperawatan dimana pasien-pasien tidak dapat

berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi

yang baru lahir, dan pasien-pasien psikiatrik. King memppercayai bahwa kritik

menisyaratkan bahwa teorinya akan dialamatkan kepada setiap orang, peristiwa, dan situasi

yang tidak mungkin.

      3.      Kesesuaian empiris

Masih dalam tahap-tahap awal, King mengumpulkan data empiris dalam proses interaksi

perawat-pasien yang membawa kepada pencapaian tujuan. Apabila perawat diajari tujuan

dan apabila itu digunakan dalam keperawatan pencapaian tujuan dapat diukur bersama

Page 12: Teori Imogene King Kmunitas

dengan keefektifan penanganan perawatan. Dan karena teorinya relatif baru pengujian

empiris dan masih dapat dilihat jika terdapat hubungan diantara konsep-konsep tersebut.

THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)

 King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku

terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta

alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari

informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu

kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971.

             King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai

sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King

mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia

seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi

dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi

manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu

dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual

Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting

Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan

social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan,

dll).

             Asumsi dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial,

perasaan, rasional, reaksi, kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada waktu. Dari

keyakinannya tentang human being ini, King telah menderivat asumsi tersebut lebih

spesifik terhadap interaksi perawat dengan klien.

1.Persepsi dari perawat dan klien mempengaruhi proses interaksi.

Page 13: Teori Imogene King Kmunitas

2. Tujuan, kebutuhan-kebutuhan dan nilai dari perawat dan klien mempengaruhi proses

interaksi.

3.Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

4. Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hal

tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesehatan mereka serta pelayanan masyarakat

5. Profesional kesehatan mempunyai tanggung jawab terhadap pertukaran informasi

sehingga membantu individu dalam membuat keputusan tentang pelayanan kesehatannya.

6. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.

7. Tujuan dari profesional kesehatan dan tujuan dari penerima pelayanan kesehatan dapat

berbeda.

Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :

1. Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.

2. Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.

3. Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak mampu

untuk membantu dirinya sendiri.

Perawat dalam posisinya, membantu: apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pikirkan,

bagaimana mereka merasakan dan bagaimana mereka melakukan kegiatan untuk

memelihara kesehatannya.

Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar tentang

human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of Goal

Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal systems,

dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di

organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu dalam mempertahankan

status kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya.Dalam interpersonal systems perawat-

klien berinteraksi dalam suatu area (space).

Page 14: Teori Imogene King Kmunitas

Menurut King intensitas dari interpersonal system sangat menentukan dalam menetapkan

dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas

yang dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling

berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan, meliputi:

1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan

komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan

lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai

tujuan.

2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan

dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang

pendidikan.

3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang

kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.

4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam

pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari

interaksi manusia dengan lingkungannya.

5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam

sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika

terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan

keperawatan.

6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia

dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia

dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.

7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh

kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk

membantu individu mencapai kematangan.

Page 15: Teori Imogene King Kmunitas

8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang. Waktu

adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman

yang unik dari setiap manusia.

9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana

terjadi interaksi antara perawat dengan klien.

A.    Kerangka Konsep Imogene M. King

King mengemukakan dalam. kerangka konsepnya, hampir setiap konsep yang dimiliki oleh

perawat dapat digunakan dalam asuhan keperawatan.

Sistem Personal

Menurut king setiap individu adalh sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal

konsep yang relevan adalah sebagai berikut :

1.      Persepsi

Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi

berbeda dari satu orang dan orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa

lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal

atau dialami oleh semua, selekltif untuk semua orang, subjektif atau personal

2.      Diri

Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri

adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang

dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan. Perturnbuhan dan perkembangan

Page 16: Teori Imogene King Kmunitas

Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubah ini

biasnya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksikan walaupun individii itu

berfariasi, dan sumbangan fungsi genetic, pengalam yang berarti clan memuaskan. Tumbuh

kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia

bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.

3.      Citra Tubuh

King mendefinisikan citra diri yaitu bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-

reaksi lain untuk penampilanya.

Ruang

Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif,

individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan 

waktu,  transaksional,  atau  berdasarkan  pada persepsi individu terhadap situasi. Defmisi

secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai

area fisik yang disebut territory dan pcrilaku orang yang menempatinya.

4.      Waktu

King mendefisikan waktu sebagai lama antra satu kejadian dengan kejadian yang lain

merupakan pengalaman unik setiap orang dan hubungan antara satu kejadian dengan

kejadian yang lain.

Sistem Interpersonal

King mengemukakan sistem  interpersonal terbentuk oleh interkasi antraa manusia.

Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan  empat orang

Page 17: Teori Imogene King Kmunitas

disebut GROUP.  Konsep  yang relefan  dengan  sistem interpersonal adalah interkasi,

komunikasi, transaksi, peran dan stress.

5.      Interaksi

Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobserfasi oleh dua orang atau

lebih didalam hubungan timbal balik.

6.      Komunikasi

King  mendefmisikan  komunikasi  sebagai  proses  dimana  informasi  yang diberikan dari

satu orang keorang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telpon,

televisi atau tulisan kata. ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional,

perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu,  personal,  dan

dinamis.  Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan

ide-ide satu orang keorang lain.

Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku

adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.

7.      Transaksi

Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal

berdasarkan persepsi mereka. Dirnensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman

atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu

8.      Peran

Page 18: Teori Imogene King Kmunitas

Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai

pemberi dan disat yang lain sebagai penerima ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi

set perilaku yang di harapkan pada orang yang meriducuki posisi di social sistem, set

prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan

prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan

pada situasi khusus.

9.      Stress

Definisi stress menurut king adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia

berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan,

perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informasi antara

seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor.

Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus

terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-

spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman lain, individual, personal, dan subyektif.

10.  Sistem Sosial

King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal,

perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme

pengaturan antara praktek-praktek dan aturan (George, 1995). Konsep  yang  relevan  

dengan   sistem sosial   adalah   organisasi,   otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan

keputusan.

11.  Organisasi

Page 19: Teori Imogene King Kmunitas

Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan

pengaturan formal dan infonnal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal

atau organisasi.

12.  Otoritas

King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi

yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi

definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi berhubungan dengan

wewenang.

13.  Kekuasaan

Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam

organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada

tujuan.

Pembuatan keputusan

Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan

pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terns

menerus, dan berorientasi pada tujuan.

14.  Status

Status  bercirikan  situasional,  posisi  ketergartungan  dapat  diubah.

Page 20: Teori Imogene King Kmunitas

King mendefinisikan  status  sebagai  posisi  seseorang  didalam  kelompok  atau kelompok

dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenai bahwa status

berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

B.     Asumsi King

King rnengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun

irnlisit. Asumsi eksplisit meliputi:

1.      Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya,

dengan tujuan untuk kesehatan manusia

2.      Individu  adalah  sosial,   mengirim.  rasional,  reaksi,  penerimaan,  kontrol,

berorientasi pada kegiatan waktu.

3.      Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta

perawat.

4.      Manusia  sebagai  pasien  mempunyai  hak  untuk mendapatkan   informasi,

berpartisipasi dalam membuat keputusan mempengaruhi kehidupannya, kesehatan,    dan   

pelayanan    komunitas    dan    menerima    atau    menolak keperawatan,

5.      Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada

individu tentang semua aspek ki sehatan untuk membantu mereka membuat atau

mengambil keputusan.

6.      Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak

sama.

Page 21: Teori Imogene King Kmunitas

Sedangkan asumsi implisit meliputi :

1.      Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.

2.      Pasien sadar,  aktif,  dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau

pengambilan keputusan.

3.      Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.

4.      Individu   mempunyai   hak  untuk  menerima   atau   menolak kesehatan.

C.    Pandangan King Terhadap Keperawatan

Konsep Manusia

King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan

lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa

mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis

sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika individu ini bersatu dalam

kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem social tercipta ketika kelompok mempunyai

ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat

Konsep Lingkungan

Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling

berinteraksi dengan sistem lainya secara terbuka/ Lingkungan merupakan suatu sistem

terbuka yang menunjukkan penukaran  masalah,  energi,  informasi dengan keberadaan

manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan 

Page 22: Teori Imogene King Kmunitas

penukaran  energi  yang  diatur  secara terus  menerus  terhadap  perubahan lingkungan

eksternal.

Konsep Sehat

King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara

berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan ekstemal melewati

rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh rsseorang atau

individu untuk mencapai kehidupan sehari-sehari yang maksimal.

Konsep Keperawatan

King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan

perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada

gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat

transaksi.

D.    Analisa Teori

Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep

keperawatan menurut King adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dan

klien yang secara bersama-sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam

suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien

yang masing- masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui

komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud

untuk mencapai tujuan.

Tahapan prosedur analisa teori :

Page 23: Teori Imogene King Kmunitas

1.      Sumber Teori (Origins)

Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang

dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang “Konsep Umum dari Perilaku Manusia”

(General Concepts of Human Behavior). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui

penelaahan literatur. Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul

“Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan” (A Conceptual Framework for Nursing).

Selanjutnya pada tahun 1968-1972. King menyimpulkan teori keperawatan sebagai berikut:

a.       Gambaran yang sistematis dari keperawatan adalah syarat mutlak untuk

mengembangkan keperawatan.

b.      Pada periode ini pula (1971) ia mengatakan, perawat adalah individual dan

professional tetapi keperawatan belum sebagai ilmu. Pada tahun 1980-1981

mempublikasikan teori keperawatannya “sebagai suatu sistem, konsep dan proses”. Pada

suatu pertemuan King mengatakan “teori sistem dari ilmu perilaku mendukung

pengembangan interaksi yang dinamis”. King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam

tiga sistem interaksi: personal sistem (individuals), interpersonal sistem (groups) dan sosial

sistem (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem  elayanan kesehatan, dll) yang

disebut dengan Dynamic Interacting Systems. Hal ini timbul dari asumsi dasar King bahwa

jika tujuan keperawatan concern terhadap pencapaian tujuan dari setiap individu dan

kelompok serta suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu sistem

yang terbuka dan pada akhirnya kerangka kerja konseptual hams diorganisir untuk

menggabungkan ide-ide.

Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia

sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang

terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Konsep utama dari

teori Goal Attainment meliputi: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress,

Page 24: Teori Imogene King Kmunitas

tumbuh kembang, waktu dan uang (Marriner,A. 1986). Teori King merupakan model leori

induktif yang memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, discusi, penelitian dan

lain-lain.

2.      Makna (Meaning)

King mendefenisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan

dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh

ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge), yang diperkuat oleh dua metode:

a.       Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset

b.      Prosedur lain dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan

pengembangan sembilan konsep utama teori Goal Attainment

Manfaat dari teori ini adalah:

a.       Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan.

b.      Dapat    dijadikan    sebagai    rujukan    dalam    memperbaiki    praktek keperawatan.

c.       Konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi

untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik.

d.      Sebagai   pendekatan   untuk  menyeleksi   dan   memilih   konsep   yang dijadikan

dasar praktek keperawatan profesional.

Keterkaitan dari beberapa pernyataan King dan konsepnya :

Page 25: Teori Imogene King Kmunitas

a.       Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten.

b.      Konsep yang satu dengan konsep yang  lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu

teori.

3.      Kecukupan Logis (Logical Adeguacy)

Konsep  teori ini diprediksi dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan

iptek, sosial, ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini cukup

adekuat dan logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh beberapa riset.

4.      Manfaat (Usefulness)

Banyak riset dan studi yang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis perawatan 

klien  dan  sistem  pelayanan  keperawatan.  Walaupun teorinya bersifat abstrak dan tidak

dapat segera diaplikasikan secara konkrit pada praktek keperawatan dan program

pendidikan keperawatan, namun bila berkenaan dengan situasi nyata maka teori ini harus

terlebih dahulu didefenisikan, diidentifikasi dan diuraikan baru dapat diaplikasikan.

Perawat-perawat yang in gin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus

mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal

Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu

sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan. Teori ini

merupakan hasil riset dan dapat dikembangkan kembali melalui riset, sehingga teori ini

masuk dalam desain kurikulum pendidikan keperawatan.

5.      Generalisasi (Generalizability)

Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian

besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mernpunyai keterbatasan

Page 26: Teori Imogene King Kmunitas

khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan

perawat, contohnya : Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.

6.      Parsimony

Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudah dan dapat

dipahami meskipun cukup komplek dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas.

BAB III

PENUTUP

          Setelah menguraikan msalah dan semua teori-teori dari Imogene King di atas maka

dapat kami tarik kesimpulan bahwa banyak sekali konsekuensi-konsekuensi yang

bermanfaat dalam praktek keperawatan. Serta sosok seorang Imogene King yang selalu

aktif memberikan pemikiran-pemikiran untuk kemajuan para perawat, agar menjadi

perawat yang professional.

Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan derivat dari kerangka

kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being.

Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) berfokus pada interpersonal systems.

Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia

sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang

terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan dengan sembilan konsep utama, yaitu:

interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang.

Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan

dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah: mengkontribusi

pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan (Body of Knowledge), dapat dijadikan

sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, konsep teori ini dapat

Page 27: Teori Imogene King Kmunitas

dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan

mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik. Beberapa penjelasan

konsep cukup konsisten, Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam

membentuk suatu teori. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan,

perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik.

                Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan

dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi

teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang

tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada

kasus-kasus psikiatri.

           Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan,

harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan

(Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan

individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputus

A.  KESIMPULAN

1.    Agar teori bermanfaat dalam praktek keperawatan, teori tersbut harus fokus

minimalnya terhadap satu ospek proses perawatan.

2.    Teori Imogene King memfokuskan kepada fase-fase perencanaan dan implementasi

dala proses perawatan.

3.    Perawat dan pasien saling memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang di

inginkan.

Page 28: Teori Imogene King Kmunitas

4.    Penelitian sarana-sarana untuk mencapai tujuan bertransaksi dan meraih tujuan yang

sempurna.

B.   SARAN

1.    Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para

pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King

2.    Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit,

di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating,

komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.

3.    Hubunag dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu

fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan.