EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

133
i EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI PESTISIDA NABATI HAMA PADA TANAMAN CABAI RAWIT(Capsicum frutescens, L) SKRIPSI Arya Nurdin Pratama NIM.TB.161005 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

Page 1: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

i

EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King)

SEBAGAI PESTISIDA NABATI HAMA PADA TANAMAN

CABAI RAWIT(Capsicum frutescens, L)

SKRIPSI

Arya Nurdin Pratama

NIM.TB.161005

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

ii

EKSTRAK BIJI MAHONI(Swietenia macrophylla King)

SEBAGAI PESTISIDA NABATI HAMA PADA TANAMAN

CABAI RAWIT(Capsicum frutescens, L)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salahsatu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Arya Nurdin Pratama

NIM.TB.161005

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 3: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

iii

Page 4: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

iv

Page 5: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

v

Page 6: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

vi

Page 7: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin…

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan, hidayah serta

kasih sayang sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh strata 1

(S1), Serta sholawat berangkaikan salam untuk Nabi Muhammad SAW Panutanku,

Uswatun khasanah kehidupan dan sebagai pemimpin Terbesar di dunia ini, serta para

sahabat dan tabi’in.

Teruntuk yang teristimewa tiada tandingnya keluarga tercinta yakni kedua orangtuaku,

sosok ayahanda Syaripuddin dan ibunda Nurasisa tercinta yang luar biasa yang tak kenal

lelah selalu memberikan doa, semangat, nasehat, pengorbanan dan kasih sayang yang tak

terhingga dan selalu memberikan yang terbaik, Adik- adiku Azza Dilla N, Ahmad Ihsan

dan Zalfana Audriy yang selalu memberi dukungan dan semangat yang luar biasa.

Kepada ayah Caripuddin dan bunda Arbasiyah yang senantiasa memberikan tempat

terbaik,kasih dan sayang dukungan penuh Bahkan segalanya di berikan kepada ku

selama menempuh perkuliahn 4 tahun lamanya tanpa sedikit pun kekurangan yang

kurasa.

Kupersembahkan, karya kecil yang semoga diridhoi-Nya untuk para ibu dosen

pembimbingku ibu dosen tercinta yaitu Ibu Try Susanti,S.Si.,M.Si dan ibu

Suraida,S.Si.,M.Si yang senantiasa meluangkan waktu, ,memberikan arahan

mengorbankan tenaga dan pikiran untuk tersusunya karya ini.

Semua Bapak dan Ibuk dosen terbaik yang telah memberikan ilmunya selama

menempuh perkuliahan di prodi tadris biologi, kaprodi ibu Reny safita S, Pt.,M,Pd

sekretaris Prodi ibu Dwi Gusfereni M.Pd dan Bapak dosen pembibmbing Akademik

bapak Alfian M,Pd terimakasih atas ilmu dan kebaikanya.

Terimakasih Kaka Erna Zurnaini dan kakak Riska Yang telah membagi ilmunya serta

memberi semangat dan arahanya tak lupa bapak Rosid yang telah berbagi dan membantu

tentang bagaimana bertani dengan baik memberikan ilmu dan informasinya , ibuk

Mariyati yang telah mengizinkan Saya untuk menjadikan Lahan pertanianya untuk saya

jadikan lahan dan tanaman percobaan dan Alhamdulillah Atas izin NYA dapat berhasil.

Segala kebaikan saudara dan saudariku, sahabat, Teman- teman seperjuangan yang telah

membantu dan memberi semangat terimakasih atas bantuanya selama ini, semoga Allah

membalas dengan kebaikan yamg lebih baik Amin amin yarabbalalamin.

Page 8: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

viii

MOTTO

ه ي اء أصن يا ك ا يثم ٱنحيىة ٱند ا يأكم ٱناض إ اء فٲختهط بهۦ بات ٱلزض ي ٱنس

عهيها دزو أههها أهى ق ت وظ ي ى حتى إذا أخرت ٱلزض شخسفها وٱش ع ها وٱل أ

ه ا فجعه ت نقىو أيسا نيلا أو هازا م ٱلءاي نك فص بٲليط كر ا حصيداا كأ نى غ

يتفكسو

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air

(hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena

air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan

binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan

memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka

pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam

atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang

sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami

menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.

(QS.Yunus: 24). (Departemen Agama RI Al-AHikmah , Al-Qur’an dan

Terjemahannya, Diponegoro bandung, 2010)

Page 9: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

ix

Page 10: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

x

ABSTRAK

Nama :AryaNurdinPratama

Jurusan :Tadris Biologi

Judul : Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia macrophylla King ) Sebagai Pestisida Nabati

Hama Pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens, L )

Hama merupakan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menjadi suatu penyebab

rusak bahkan gagalnya produksi suatu tanaman, Salah satu tanaman yang terdapat banyak

hama penganggu adalah tanaman cabai rawit. Di masyarakat pada umumnya membrantas

hama dengan menggunakan pestisida sintetik atau kimia yang mana terdapat banyak

dampak negatif dari pemakaianya seperti ketidakseimbangan ekosistem, ketergantungan

dan residu terhadap tanaman, Sementara itu ketersediaanya tanaman mahoni yang

memiliki kandungan senyawa aktif di manfaatkan sebagai pestisida. Penelitian Ini

bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan mengetahui konsentrasi ekstrak biji mahoni

yang efektif sebagai pestisida nabati hama pada tanaman cabai rawit. Pestisida nabati

merupakan salah satu usaha untuk mengurangi pemakaian pestisida secara sintetis,

dengan menciptakan pestisida alami yang lebih rama lingkungan, bebas residu kimia,

efektif dan efisien. di dalam buah mahoni terdapat Biji mahoni memiliki kandungan

senyawa flavonoid, rotenoid, Swietenin dan limonoid yang mampu menekan intensitas

serangan hama pada tanaman cabai rawit. Sehingga menjadi solusi dari permasalahan

hama pada tanaman cabai rawit dan permasalahan dalam penggunakan pestisida secara

sintetis yang dapat di tanggulangi dengan penggunakan pestisida alami. Untuk

memperoleh keefektifan ekstrak biji mahoni serta mengetahui konsentrasi yang paling

efektif , maka penelitian ini di lakukan secara eksperimen dengan menggunakan mitode

Rancangan Acak Lengkap (RAL) empat konsentrasi 5g/1 liter air, 10g/1 liter air, 15g/1

liter air, 20g/1 liter air dan satu (Kontrol) 0g/1 liter air, masing-masing di ulang sebanyak

tiga kai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni efektif sebagai

pestisida nabati hama di buktikan dengan menurunya intensitas hama Kepik Coklat

(Riptorius linearis Fabr), Kutu Daun (Myzus persicae), Ulat Garayak (Spodoptera litura),

kutu kebul (Bemisia tabaci), Lalat Buah (Bactrocera sp), dan konsentrasi ekstrak biji

mahoni yang paling efektif adalah 20g/1 liter air.

Kata kunci : Pestisida nabati, biji mahoni (Swietenia macrophylla King ), tanaman

cabai rawit (Capsicum Frutescens ,L )

Page 11: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

xi

ABSTRACT

Name :Arya Nurdin Pratama

Major : Tadris Biology

Title :Mahogany Seed Extract ( (Swietenia maxrophylla King ) As Pesticide

Vegetable Pesticides in Rawit Chili ( Capsicum frutescens, L) Plants

Pests are plant-disturbing organisms (OPT) which are a cause of damage and even the

failure of the production of a plant. One of the plants that contains many pests is a

cayenne pepper plant. In general, people are combating pests by using synthetic or

chemical pesticides which have many negative impacts from their users such as

ecosystem imbalance, dependence and residues on plants, meanwhile the availability of

mahogany plants which contain active compounds is used as pesticides. This study aims

to determine the effectiveness and determine the concentration of effective mahogany

seed extract as a pesticide plant pesticide on cayenne pepper plants. Vegetable pesticides

is an effort to reduce the use of synthetic pesticides, by creating natural pesticides that are

more environmentally friendly, free of chemical residues, effective and efficient. In the

mahogany fruit there are mahogany seeds containing flavonoid compounds, rotenoids,

swietenin and limonoids that can suppress intensity of pest attacks on cayenne pepper. So

that it becomes a solution of pest problems in cayenne pepper plants and problems in the

use of synthetic pesticides that can be overcome by using natural pesticides. To obtain the

effectiveness of mahogany seed extract and find out the most effective concentration, this

research was carried out experimentally using the Complete Random Design (RAL)

method of four concentrations of 5g / 1 liter of water, 10g / 1 liter of water, 15g / 1 liter of

water, 20g / 1 liter of water and one (Control) 0g / 1 liter of water, each repeated three

times. The results showed that the mahogany seed extract was effective as a plant-based

pesticide, evidenced by the decrease in the intensity of the Brownbug (Riptorius linearis

Fabr) pest, Aphids (myzus persicae), Garayak caterpillar (Spodoptera litura ), white lice

(Bemisia tabaci), Fruit Flies (Bactrocera sp) and the most effective concentration of

mahogany seed extract is 20g / 1 liter of water.

Keywords: vegetable pesticides, mahogany seeds (Swietenia macrophylla King),

cayenne pepper plants (Capsicum Frutescens , L)

Page 12: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 State of art /study relavan ....................................................................... 30

Tabel 3.1 Rancangan Percobaan Di lapangan ........................................................ 34

Tabel 3.2 Tabel Analisis Ragam Anova One Way ................................................ 39

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian .................................................................................... 40

Tabel 4.1 Jumblah rata-rata kepergian hama .......................................................... 46

Tabel 4.2 Hasil Uji Analisis ANOVA .................................................................... 47

Tabel 4.3 Hasil Uji DMRT ..................................................................................... 47

Tabel 4.4 Jumlah rata-arata daun segar dan daun rusak ......................................... 48

Page 13: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 pohon Mahoni ............................................................................. 7

Gambar 2.2 Bunga Mahoni ............................................................................. 8

Gambar 2.3 Buah Mahoni ............................................................................... 9

Gambar 2.4 Biji Mahoni ................................................................................. 9

Gambar 2.5 Daun Mahoni ............................................................................. 11

Gambar 2.6 Batang Mahoni ........................................................................... 12

Gambar 2.7 Akar Mahoni .............................................................................. 13

Gambar 2.8 Tanaman Cabai Rawit ................................................................. 14

Gambar 2.9 Bunga Cabai Rawit………........................................................... 16

Gambar 2.10 Buah Cabai Rawit ..................................................................... 18

Gambar 2.11 Biji Cabai Rawit ........................................................................ 18

Gambar 2.12 Akar Cabai Rawit ..................................................................... 19

Gambar 2.13 Batang Cabai Rawit ................................................................... 19

Gambar 2.14 Daun Cabai Rawit .................................................................... 20

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Nipah Panjang .................................................. 32

Gambar 3.2 pembagian Ekstraksi Biji Mahoni ............................................. 37

Gambar 4.1 Kepik Coklat .............................................................................. 41

Gambar 4.2 Kutu Daun ................................................................................... 42

Gambar 4.3 Ulat Garayak ............................................................................. 43

Gambar 4.4 Kutu Kebul ................................................................................ 44

Gambar 4.6 Lalat buah ................................................................................. 45

Gambar 4.9 Tanaman Cabai Sebelum Pengaplikasian Ekstrak ....................... 50

Gambar 4.10 Tanaman Cabai Rawit Setelah Pengaplikasian Eksbima

20g/1 liter air… ............................................................................ 52

Gambar 4.11 Tanamaan Cabai Rawit Dengan Pengaplikasian Eksbima

0g/1 liter air ................................................................................. 53

Page 14: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

xiv

DAFTRA ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

NOTA DINAS 1........................................................................................................ iii

NOTA DINAS 2........................................................................................................ iv

PENGESAHAN ........................................................................................................ v

PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................... vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................... vii

MOTTO .................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix

ABSTRAK ................................................................................................................ x

ABSTRACT .............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiv

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................. . 4

C. Batasan Masalah..................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7

A. Kajian Teoritik ....................................................................... 7

B. Study Penelitian Yang Relevan ............................................. 30

C. Hipotesis Penelitian ............................................................... 31

BAB III: METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

A. Tempat dan Waktu ................................................................ 32

B. Alat dan Bahan ....................................................................... 33

C. Prosedur Kerja ........................................................................ 33

D. Teknik Analisis data............................................................ ... 37

E. Jadwal Penelitian ................................................................... 40

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 41

A. Hasil Penelitian ....................................................................... 41

B. Pembahasan ........................................................................... 49

BAB V: PENUTUP ............................................................................................... 55

A. Kesimpulan ............................................................................. 55

B. Saran ...................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAK ........................................................................................ 56

Page 15: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

1

1

Page 16: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia dikenal sebagai Negara megabiodiversitas, kekayaan alam dan

keanekaragaman hayati yang tidak diragukan lagi. Diperkirakan terdapat 100

sampai 150 famili tumbuh-tumbuhan, dan lebih dari 239 jenis tumbuhan

pangan dan 2.039 jenis tumbuhan obat. (Nahlunnisa,dkk,2015,hlm.187). dari

jenis tanaman tersebut sebagian besar dapat digunakan dan dimanfaatkan

sebagai tanaman rempah-rempahan, obat-obatan dan pestisida. Digunakannya

tumbuhan sebagai pestisida salah satu pemanfaatan tanaman yang telah

dilakukan sejak zaman dahulu, karena tumbuhan kaya akan senyawa-senyawa

kimia yang digunakan sebagai alat pertahanan dari berbagai serangan

organisme pengganggu tanaman (OPT). (Suryaningsih,2007,hlm.262).

Organisme pengganggu tanaman (OPT) ada tiga jenis yaitu gulma,

penyakit dan hama. Gulma adalah tumbuhan yang hidupnya berasosiasi

dengan tanaman yang dibudidayakan dan memberikan persaingan yang

negatif terhadap tanaman tersebut. Penyakit pada tanaman adalah suatu

rangkaian fisiologis yang merugikan, yang berakibat pertumbuhan yang

abnormal yang disebabkan oleh rangsangan yang terus-menerus pada tanaman

oleh suatu penyebab biotik primer. (Riska,2018,hlm.1).

Sedangkan hama adalah hewan yang mengganggu tanaman dengan cara

memakannya. Serangan hama bisa menyebabkan pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan terhambat. Hama tanaman adalah organisme yang

dalam aktivitas hidupnya selalu merusak hasil tanaman atau bagian-bagian

tertentu tanaman dan menurunkan kuantitas maupun kualitasnya, sehingga

menimbulkan kerugian ekonomis. (Cahyono,dkk,2017,hlm.16).

hama pada tanaman bermacam-macam jenisnya, ada yang menyerang

daun, batang, kulit, bunga, buah dan akar. Contoh organisme yang berpotensi

menjadi hama tanaman adalah tikus, burung,tungau, siput, cacing, ulat,

Page 17: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

2

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

wereng, walang sangit, lalat buah,kutu kebul, tungau dan sebagainya

(Kartaspoetra,1993,hlm.11).

Terdapat banyak jenis tanaman holtikultura yang terjangkit oleh hama

penganggu tanaman, salah satunya tanaman cabai rawit. Tanaman ini

merupakan sayuran dalam komoditas yang bernilai tinggi.

(Haerul,2016,hlm.129). dan termasuk tanaman yang di anggap potensial untuk

dikembangkan karena cabai rawit sudah menjadi komsumsi utama masyarakat

secara umum. Selain itu tanaman cabai juga dapat tumbuh dan berproduksi di

dataran rendah sampai dataran tinggi baik pada lahan persawahan maupun

perkebunan. (Hodiyah,2016,hlm.2).

Di sisi lain pada tanaman cabai sering dihadapkan pada berbagai masalah

atau resiko, diantaranya adalah teknik budidaya, kekayaan unsur hara dalam

tanah, serangan hama dan penyakit tanaman. Salah satu yang menjadi kendala

utama dalam sistem produksi adalah adanya serangan hama.

Maka dari itu diperlukan adanya pestisida untuk mengendalikan hama

pada tanaman, namun hampir 100% petani di Indonesia dalam mengendalikan

organisme penganggu tanaman (OPT) yaitu dengan menggunakan pestisida

kimia yang dianggap praktis dan menunjukkan efek yang cepat tanpa

memikirkan efek samping yang dapat menimbulkan dampak negatif.

(Suryaningsih,2007, hlm.262). Oleh karena itu diperlukannya tindakan baik

usaha untuk dapat mengurangi pengunaan pestisida kimia dan menanggulangi

hama dalam membrantasnya. Salah satu alternatif adalah dengan

menggunakan pestisida nabati yang lebih rama lingkungan tanpa efek

samping.

Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati (biopestisida)

bermacam-macam diantaranya adalah tumbuhan selasih, sirih, pepaya, jeruk

nipis, Biji mahoni dan lain sebagainya. lebih dari 2400 jenis tumbuhan yang

termasuk ke dalam 255 famili dilaporkan mengandung bahan pestisida, salah

satunya adalah tanaman mahoni. Pestisida dari tanaman mahoni umumnya

bersifat racun yang bekerja lambat serta memiliki efek penghambat makan dan

Page 18: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

3

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

menghambat perkembangan, mengusir serta kematian (Heviyanti, dkk, 2016,

hlm. 29).

Masing-masing bagian tanaman mahoni mengandung senyawa yang

berbeda-beda, pada kulit batang mengandung senyawa triterpenoid, sedangkan

biji mahoni mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Salah satu senyawa

flavonoid yang dapat berperan sebagai insektisida adalah rotenon. (Sianturi,

2001,hlm. 5-6).

Berdasarkan hasil observasi peneliti di desa Sungai Tering, kecamatan

Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, provinsi Jambi masyarakat

mayoritas pekerjaannya adalah petani, diantaranya kelapa, kelapa sawit, padi,

jagung, cabai, dan semangka. Akhir-akhir ini banyak yang mengalami

gangguan dan hambatan bahkan kerugian terhadap hasil panen, yang

disebabkan kurangnya akan kesuburan pada tanaman yang kemudian

berdampak terhadap hasil panen, hal ini salah satunya disebabkan oleh hama

terhadap tanaman dan kemudian berdampak pada kesuburan dan hasil

tanaman,

Senada dengan itu berdasarkan pengamatan lapangan bahwasanya

ketersediaanya tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai pestisida alami

yang pastinya lebih ramah lingkungan salah satunya tumbuhan mahoni. akan

tetapi tiada yang mengetahui akan khasiatnya, padahal tumbuhan mahoni ini

menyimpan banyak khasiat salah satunya sebagai pestisida. (Rusandi, 2016,

hlm.5).

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu petani, bapak Rossid

yang merupakan petani cabai rawit yang memang benar-benar mempunyai

perkebunan cabai rawit, lebih kurang dua hektar lahan pertanian cabai rawit

menyatakan bahwa yang juga menjadi masalah utama dalam perkebunnya

adalah hama penganggu tanaman. Beliau juga menjelaskan bahwasanya

Petani pada umumnya tidak mengetahui akan adanya dan tersedianya pestisida

alami sehingga lebih memilih pestisida kimia sebagai pembasmi hama pada

tanaman cabai, Dengan alasan pestisida kimia mudah didapatkan, mudah

diaplikasikan, lebih efektif dalam memberantas hama, dan mempunyai cara

Page 19: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

4

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

kerja yang relatif cepat dalam menekan populasi hama sehingga dapat

menekan kerugian hasil akibat serangan hama, dan sudah terbiasa

menggunakan pestisida yang instan yaitu pestisida kimia, tanpa memikirkan

bagaimana dampak dari penggunaan pestisida kimia tersebut. Sementara di

daerah tersebut banyak tumbuhan yang berpotensi sebagai biopestisida salah

satunya tumbuhan mahoni.

Oleh sebab itu perlu adanya penelitian tentang pengendalian hama pada

tanaman cabai rawit tanpa merusak ekosistem, memanfaatkan tanaman yang

ada dan bahan ramah lingkungan agar para petani bisa mengurangi

penggunaan pestisida kimia sebagai pemberantas hama pada tanaman cabai

rawit.

Dari uraian di atas peneliti tertarik dengan di jadikanya Ekstrak Biji

Mahoni (Swietenia macrophylla King) Sebagai Pestisida Nabati Hama Pada

Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens, L)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang maka dapat di identifikasikan

masalah sebagai berikut :

1. Masyarakat belum mengetahui bahwa terdapat banyak tanaman yang

bisa digunakan sebagai pestisida nabati (Biopestiosida) untuk

mengendalikan hama pada tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens,

L).

2. Petani pada umumnya menggunakan pestisida kimia dalam

mengendalikan hama pada tanaman cabai rawit karena sudah terbiasa

yang instan tanpa memikirkan efek samping.

3. Penggunaan pestisida kimia dapat merusak lingkungan dan

menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.

Page 20: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

5

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

C. Batasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini maka di perlukan

adanya batasan masalah sebagai berikiut :

1. Hama yang di basmi dengan esktrak biji mahoni adalah hama yang

terdapat pada tanaman cabai ( Capsicum frutescens, L) dengan aplikasi

langsung ke tanaman .

2. Biji mahoni yang di gunakan adalah biji mahoni yang tingkat

kematanganya sudah benar-benar matang dan terasa sangat pahit.

3. Variasi konsentrasi ekstrak Biji mahoni (Swietenia macrophylla King)

yang digunakan sebesar 0g/1liter air sebagai control , 5g/1 liter air,

10g/1 liter air ,15g/1 liter air , dan 20g/1 liter air

4. Penelitian ini hanya sebatas ingin mengetahui Pengaruh ekstrak biji

mahoni (Swietenia macrophylla King ) sebagai pestisida nabati hama

pada tanaman Cabai rawit ( Capsicum frutescens, L)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah di uraikan di atas, maka

permasalah yang di rumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ektrak Biji Mahoni (Swietenia macrophylla King) dapat di

jadikan sebagai pestisida nabati hama pada tanaman cabai rawit

(Capsicum frutescens, L)

2. Apakah terdapat pengaruh ekstrak Biji mahoni (Swietenia macrophylla

King) sebagai pestisida nabati hama pada tanaman cabai rawit

(Capsicum frutescens, L)

3. Berapa konsentrasi ekstrak biji mahoni (Swietenia macrophylla King)

yang efektif sebagai pestisida nabati hama pada tanaman cabai rawit

(Capsicum frutescens,L).

Page 21: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

6

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan dalam rangka penulisan skripsi

adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ekstrak biji mahoni (Swietenia macrophylla

King) dapat di jadikan sebagai pestisida nabati hama pada tanaman

cabai rawit (Capsicum frutescens, L)

2. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji mahoni (Swietenia

macrophylla King) sebagai pestisida nabati hama pada tanaman cabai

rawit (Capsicum frutescens, L)

3. Untuk mengetahui berapa konsentrasi ekstrak biji mahoni (Swietenia

macrophylla King) yang efektif sebagai pestisida nabati hama pada

tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens, L ).

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan

ekstrak biji mahoni(Swietenia macrophylla King) sebagai pestisida

nabati hama pada tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens, L ).

2. Memberi informasi kepada masrakat kandungan yang terdapat dalam

Biji mahoni(Swietenia macrophylla King) dan manfaatnya.

3. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang kandungan

ekstrak Biji mahoni dan bagaimana mengendalikan hama pada

tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens, L )

4. Bagi mahasiswa dapat menambah khasanah keilmuan pada mata

kuliah botani tumbuhan tingkat tinggi.

5. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana strata

(S1)Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Page 22: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Mahoni (Swietenia macrophylla King )

Gambar 2. 1. Tanaman mahoni (Swietenia macrophylla King )

(Sumber :Dokumentai Pribadi)

Tanaman Mahoni berasal dari benua Amerika yang beriklim

tropis.Pertama kali masuk ke Indonesian (ditanam di Kebun Raya Bogor)

Tahun 1872. Mulai dikembangkan secara luas di pulau Jawa antara tahun

1897 sampai 1902 (Samsi,2000,hlm.3). Tanaman mahoni sudah lama

dibudidayakan di Indonesia dan sudah beradaptasi dengan iklim tropis di

Indonesia. Nama asing dari tanaman ini adalah West Indian Mahogany.

Mahoni adalah tumbuhan tropis yang tumbuh liar di hutan jati, pinggir

Page 23: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

pantai dan banyak ditanam di pinggir jalan atau di lingkungan rumah dan

halaman perkantoran sebagai tanaman peneduh. (Mashudi,2016,hlm.260).

Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang tidak memiliki persyaratan

tipe tanah secara spesifik, mampu bertahan hidup pada berbagai jenis

tanah bebas genangan dan reaksi tanah sedikit asam-basah tanah,gersang

atau marginal walaupun tidak hujan selama berbulan-bulan mahoni masih

mampu untuk bertahan hidup. (Azzahra,2018, hlm.4).

a. Morfologi mahoni

1) Bunga

Gambar 2.2. Bunga mahoni,

(Sumber:https://deslisumatran.wordpress.com/2015/03/23/m

ahoni-swietenia-mahagoni-l-jacq /)

Bunga yang dimiliki tanaman mahoni termasuk bunga

majemuk yang tersusun dalam karangan yang muncul dari ketiak

daun, berwarna putih, malai bercabang dan panjangnya kira-kira

10-20 cm ,mahoni baru berbuah ketika tanaman berumur 7 tahun.

Mahkota bunga berbentuk silindris dan berwarna kuning

kecoklatan benangsari melekat pada mahkota bunga.

(Nursakinah, 2017, hlm. 4).

Page 24: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

2) Buah

Gambar.2.3. Buah mahoni

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Buah Buah mahoni merupakan buah kotak dengan bentuk

bulat telur berlekuk lima. Ketika buah masih kecil berwarna hijau,

dan setelah besar berwarna coklat.di dalam buah terdapat biji

berbentuk pipih dengan ujung agak tebal dan warnanya coklat

kehitaman. Buah yang sudah renta alias tua sekali kulit buahnya

akan pecah dengan sendirinya dan biji-biji pipih itu akan bebas

berterbangan kemana angin meniup. Bila jatuh ke tanah yang

cocok akan tumbuh menjadi tanaman mahoni generasi baru.

(Megawati,2013,hlm.2).

3) Biji

Gambar 2.4 .Biji Mahoni

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Page 25: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Biji mahoni terdapat pada buah mahoni . Ia diklasifikasikan

dalam Kingdom Plantae, devisi Magnoliophyta yang menyimpan

banyak khasiat baik untul obat-obatan maupun pestisida.

(Nursakinah,2017,hlm.4). Tidak semua negara memiliki tanaman

mahoni ini, karena pohon mahoni. (Swietenia macrophylla

King). hanya tumbuh di negara yang memiliki hutan hujan tropis

yang sebagian besar merupakan negara-negara Asia Pasifik

seperti Indonesia, Malaysia, Fiji, Honduras, dan Solomon.

Ada pun yang terkandung di dalam biji Mahoni adalah

Senyawa flavonoid yang lain bekerja sebagai insektisida ialah

rotenon. Rotenoid merupakan racun penghambat metabolisme

dan sistem saraf yang bekerja perlahan (Sari,2016,hlm.10).

Saponin menunjukkan aksi sebagai racun yang dapat

menyebabkan hemolisis sel darah merah.

(Sianturi,2001,hlm.3). Pada biji mahoni juga terdapat

senyawa sweitenin yang termasuk senyawa limonoid yang

bersifat sebagai antifeedant dan penghambat pertumbuhan .Biji

mahoni juga mengandung senyawa yang mirip dengan Butane

Hexane Chlor (BHC) dengan konsentrasi 0,005 ppm.Senyawa

BHC atau yang dikenal sekarang Hexa Chlorosiclo Hexana

(HCH) merupakan insektisida organo klorida yang bersifat racun

perut dan racun pernapasan. (Koneri,2016,hlm.217).

masing-masing bagian tanaman mahoni mengandung

senyawa yang berbeda-beda, pada kulit batang mengandung

senyawa triterpenoid, sedangkan biji mahoni mengandung

senyawa flavonoid dan saponin. Salah satu senyawa flavonoid

yang dapat berperan sebagai insektisida adalah rotenon. (Sianturi,

2001 hlm. 3),

(Sianturi,2001,hlm.5). Kelompok flavonoid yang bersifat

insektisida alam yang kuat adalah isoflavon.Isoflavon memiliki

efek pada reproduksi, yaitu antifertilitas.

Page 26: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Senyawa flavonoid yang lain bekerja sebagai insektisida

ialah rotenon. Rotenoid merupakan racun penghambat

metabolisme dan sistem saraf yang bekerja perlahan. Serangga

yang mati diakibatkan karena kelaparan akibat kelumpuhan dan

kaku (Heviyanti,2016,hlm.29)).

4) Daun

Gambar 2..5 Daun mahoni

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Bentuk helai daun pada daun pohon mahoni daun besar (

Swietenia macrophylla King ) adalah memanjang yaitu dimana

daun lebih kurang 2.5 kali lebarnya.Bentuk tepi daun pada daun

pohon mahoni daun lebar yaitu rata, dimana daun pinggir helaian

daunnya tanpa sembul atau gigi, dan tanpa toreh. (Azzahra ,

2018, hlm.7).

Bentuk pangkal daun pada daun pohon mahoni daun

besar runcing yaitu bentuk pangkal daun menyempit dan diakhiri

dengan bentuk sudut. Pada daun pohon mahoni daun besar

memiliki bentuk ujung meruncing, dan dimana pada ujung daun

menyempit perlahan – lahan hingga ke titik ujung, sehingga

ujung daun tampak sempit, panjang dan runcing. (Azzahra, 2018,

hlm.8).

Pertulangan daun pada daun pohon mahoni daun besar

yaitu melengkung, dimana susunan tulang – tulang daun yang

Page 27: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

terdiri atas satu ibu tulang daun memanjang dari pangkal helaian

daun ke ujung, sedangkan tulang – tulang cabang berpangkal

pada ibu tulang daun kemudian merentang melengkung menuju

ke ujung daun hampir sejajar dengan tepi daun. (Azzahra, 2018,

hlm.8).

Kondisi permukaan daun pada daun pohon mahoni daun

besar terlihat hijau, mengkilap, dan licin. Pada tata letak daun

pohon yang diamati, daun pohon mahoni daun besar memiliki

tata daun berhadapan bersilang yaitu pada tempat melekatnya

daun terdapat dua daun yang letaknya berhadapan. (Azzahra,

2018, hlm. 8).

5) Batang

Gambar .2.6 Batang mahoni

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Batang bulat berbentuk silinder dan tidak berbanir, banyak

cabang dan kayunya bergetah. Kulit luar berwarna cokelat

kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang

berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi

cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua. (Megawati,2013,

hlm.2).

Kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubel, furnitur,

Page 28: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering juga dibuat

penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah.

Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati

sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar

kayu. Getah mahoni yang disebut juga blendok dapat

dipergunakan sebagai bahan baku lem. (Megawati,2103,hlm.2).

6) Akar

Gambar2.7 Akar mahoni

(Sumber : Dokumentasi Pribadi )

Berakar tunggang, Akar tunggang ini berbentuk kerucut

panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan

cabang- cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi

kekuatan lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran

menjadi amat luas, hingga dapat menyerap air dan zat-zat

makanan yang lebih banyak. Berbentuk seperti akar banir tetapi

lebih besar dan menggembung. (Megawati,2013, hlm. 2).

Page 29: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

b. Taksonomi tumbuhan mahoni (Swietenia macrophylla King )

Tumbuhan mahoni tersusun atas sistematika sebagai berikut.

(Nursakinah,2017,hlm.4).

Kingdom : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Magoliopsida

Ordo : Sapindales

Famili : Meliaceae

Genus : Swietenia

Spesies : Swietenia macrophylla King.

2. Cabai Rawit (Capsicum frustescens, L)

Gambar.2. 8 Tanaman Cabai Rawit

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Cabe rawit (Capsicum frutescens, L) merupakan salah satu jenis

rempah yang seringkali ditambahkan sebagai bumbu masakan karena

rasanya yang pedas memberikan kesegaran, serta mengandung Vitamin C

yang bermanfaat bagi kesehatan. Karena kekhasan rasanya sehingga

hampir semua orang menggunakan cabe. Selain sebagai bumbu juga dapat

Page 30: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

memberikan warna yanga membuat orang yang melihat berselerah.

Kebutuhan sebagai bumbu memiliki indikator bahwa cabe diperlukan

dalam jumlah yang besar. (Cahyono ,2003,hlm.7).

Tanaman cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan

(solanaceae) yang memiliki nama ilmiah Capsicum frutescens ,L. Cabe

berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-

negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Selain

di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di

negara-negara Asia Tenggara lainnya. (Setiadi, 2006, hlm.2). Di Malaysia

dan Singapura dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di

Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang

menggunakan cabe rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa

Inggris dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s eye chili pepper.

(Cahyono,2017,hlm.16).

Buah cabe rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat

matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia

dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000

pada skala Scoville. Cabe rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama

dengan varitas cabe lainnya. (Cahyono,2003,hlm.12).

Tanaman cabe merupakan tanaman perdu dengan percabangan

banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas

bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat

telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan

menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga

keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3

bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-

kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk,

berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3

Page 31: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. (Soepomo,

2013, hlm. 409).

Cabe rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya

kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba

(cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda

berwarna putih, setelah tua menjadi jingga dan ceplik yang buahnya besar,

selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya

digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda

dapat dikukus untuk lalap. Cabe rawit dapat diperbanyak dengan biji.

(Setiadi,2006,hlm.3).

a. Morfologi Cabai Rawit

1) Bungah

Gambar2 .9 Bunga cabai Rawit

(Sumber :

https://www.lmgaagro.web.id/2014/01/strategi-jitu-cara-

mencegah-rontok.html)

Bunga tanaman cabai juga bervariasi, namun memiliki

bentuk yang sama, yaitu berbentuk bintang. Ini menunjukkan

tanaman cabai termasuk dalam sub kelas Ateridae (berbunga

bintang). Bunga biasanya tumbuh pada ketiak daun, dalam

keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu

tandan biasanya terdapat 2 - 3 bunga saja. Mahkota bunga

Page 32: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

tanaman cabai warnanya bermacam-macam, ada yang putih,

putih kehijauan, dan ungu. (Cahyono, 2003 hlm. 12)

Diameter bunga antara 5 - 20 mm. Bunga tanaman cabai

merupakan bunga sempurna, artinya dalam satu tanaman

terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga

jantan dan bunga betina dalam waktu yang sama (atau hampir

sama), sehingga tanaman dapat melakukan penyerbukan

sendiri. (Veronica,2019,hlm.14).

Tanaman cabai merupakan jenis tanaman yang masuk

dalam subkelas Ateridae (berbunga bintang) sehingga pada

umumnya kita menemukan tanaman cabai yang memiliki

bunga berbentuk bintang. Warna mahkota bunga beragam,

seperti putih, kehijauan, bahkan unggu. Bunga tanaman cabai

timbul dari ketiak daun. Umumnya tunggal, akan tetapi

terdapat bunga yang bergerombol dalam tandan. Biasanya

dalam satu tandan tidak terdapat lebih dari tiga kuncup bunga.

Bunga jantan dan bunga betina tanaman cabai ada dalam satu

bunga sehingga bunga cabai dapat disebut sebagai tanaman

yang berbunga sempurna. Putik bunga berukuran panjang 0,5

cm berwarna hijau.

Posisi bunga cabai tidak teratur yakni ada yang

menggantung horizontal dan tegak. Waktu pemasakan bunga

jantan dan betina hampir sama umumnya bunga cabai

melakukan 3 penyerbukannya sendiri. Akan tetapi tidak

menutup kemungkinan terjadinya peryerbukan silang.

Peryerbukan silang pada tanaman cabai secara alami dibantu

oleh angin atau serangga. Waktu munculnya bunga cabai 44-50

hari setelah tanaman. (Veronica, 2019, hlm. 14).

Page 33: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

2) Buah

Gambar.2.10:Buah Cabai Rawit

(Sumber:dokumentasi pribadi)

Buah cabai memiliki bentuk yang bervariasi, hal ini

bergantung pada varietasnya.Buah cabai memiliki rongga

dengan jumlah berbeda-beda sesuai dengan varietasnya. Dalam

buahnya terdapat plasenta sebagai tempat melekatnya biji.

Daging buah cabai umumnya lunak. Buah cabai ukurannya

beragam, mulai dari pendek sampai panjang dengan ujung

runcing atau tumpul. Bentuk buah cabai digolongkan dalam

beberapa bentuk yakni panjang, bulat, segitiga, campanulate,

dan blocky. Bentuk pangkal buah, tepi buah, dan ujung buah

cabai beragam. (Cahyono, 2003, hlm.12).

3) Biji

Gambar .2.11 Biji Cabai Rawit

(Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Page 34: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Biji cabai di dalam buah dan menempel di sepanjang

plasenta.Warnanya beragam, mulai dari putih hingga kuning

jerami.Bagian terluarnya merupakan lapisan keras. Biji inilah

yang berperan dalam menghasilkan bibit tanaman baru.

(Setiadi,2006,hlm.14).

4) Akar

Gambar..2. 12: Akar Cabai Rawit

(Sumber:Dokumentasi Pribadi)

Akar merupakan bagian terpenting tanaman cabai yang

berfungsi sebagai penyerapan air dan unsur hara. Akar

tanaman cabai adalah akar tungga dan sangat kuat, terdiri atas

akar utama (primer) dan lateral (sekunder). Sedangkan akar

tersier yaitu serabut-serabut akar yang keluar dari akar lateral.

Panjang akar primer 35-50 cm dan akar lateral sekitar 35-45

cm. (Veronica,2019,hlm.1).

5) Batang

Gambar.2. 13: Batang Cabai Rawit

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Page 35: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Batang cabai pada umumya berwarna hijau tua dan

berkayu. Panjang batang berkisar 30-37,5 cm dan berdiameter

1,5-3 cm. Jumlah cabang pada tanaman ini biasanya antara 7-

15 per tanaman. Panjang cabangnya sekitar 5-7 cm dengan

diameter sekitar 0,5-1 cm.

Di daerah percabangan tanaman cabai terdapat tangkai dan

daun. Tangkai daun ini berfungsi untuk menopang daun.

Ukuran tangkai daun relatif pendek, yakni hanya 2-5 cm. Pada

jenis tanaman cabai pedas seperti cabai rawit, tanaman cabai

tumbuh meninggi tidak melebihi 100 cm. Akan tetapi pada

jenis cabai besar, batang tanaman cabai bisa tumbuh tinggi

hingga mencapai 2 meter bahkan lebih. (Setiadi,2006,hlm.13).

6) Daun

Gambar.2.14: Daun Cabai Rawit

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Daun cabai merupkan daun tunggal, daun muncul pada

tunas samping yang berurutan di batang utama serta tersusun

spiral.daun cabai berukuran panjang antara 3-11 cm dengan

lebar 1-5 cm. Pada umumnya permukaan daun cabai halus,

namun pada spesies tertentu terdapat permukaan daun yang

berkerut. ( Cahyono,2003,hlm.12).

Page 36: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Warna daun cabai padau mumnya berbeda antara bagian

permukaan atas dan bawah daun.Warna permukaan bagian atas

daun berkisar antara hijau muda, hijau, hijau tua, hingga

kebiruan.Sementara permukaan daun bagian bawah biasanya

berwarna hijau muda hingga hijau. (Veronica,2019,hlm.13).

b. Taksonomi cabe Rawit

Tanaman Cabe Rawit tersusun atas sistematika sebagai berikut

(Redaksi Agromedia, 2011,hlm.49)

Kingdom : Plantae

Filum : Spermatophyta

Class : Dicotyledone

Ordo : Solanales

Family : Solanaceae

Genus : Capsicum

Species : Capsicum frutescens.L

c. Hama pada tanaman cabai

1) Thrips ( Thrips parvispinus Karny)

Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan

permukaan bawah daun (terutama daun-daun muda). Serangan

ditandai dengan adanya bercak keperak - perakkan. Daun yang

terserang berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting

atau keriput dan akhirnya mati. ( Cahyono,2003,hlm.76).

Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk

menggulung ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor,

pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil bahkan pucuk

tanaman menjadi mati. (Meilin,2014,hlm.1)

Hama ini merupakan vektor penyakit virus mosaik dan

virus keriting. Pada musim kemarau perkembangan hama

sangat cepat, sehingga populasi lebih tinggi sedangkan pada

musim penghujan populasinya akan berkurang karena banyak

Page 37: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

thrips yang mati akibat tercuci oleh air hujan. (Setiadi,2006,

hlm.124)

Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang utama

cabai, bawang merah, bawang daun, jenis bawang lainnya dan

tomat, sedangkan tanaman inang lainnya tembakau, kopi, ubi

jalar, waluh, bayam, kentang, kapas, tanaman dari famili

Crusiferae, Crotalaria dan kacang-kacangan. (Meilin,2014,

hlm.1).

2) Lalat Buah ( Bactrocera sp.)

Lalat buah menyebabkan kerusakan pada buah cabai yang

masih muda maupun buah yang sudah matang. Buah yang

terserang akan membusuk dan kemudian jatuh ke tanah. Gejala

awal terlihat dari adanya titik hitam pada bagian pangkal buah,

titik hitam pada pangkal buah muncul karena aktifitas lalat

buah dewasa yang memasukkan telurnya pada buah cabai.

(Cahyono, 2003, hlm. 75).

Telur tersebut akan menetas dan berkembang di dalam buah

cabai. Larva yang terdapat di dalam buah menimbulkan

kerusakan dari dalam, buah menjadi berwarna kuning pucat dan

layu. Kualitas buah cabai yang terserang hama ini akan

menurun dan tidak layak untuk dipasarkan. (Meilin,2014, hlm.

4)

Serangan berat terjadi pada musim hujan disebabkan oleh

bekas tusukan ovipositor serangga betina terkontaminasi oleh

cendawan sehingga buah yang terserang menjadi busuk dan

jatuh ke tanah.

3) Kutu Kebul ( Bemisia tabaci )

Gejala serangan pada daun berupa bercak nekrotik,

disebabkan oleh rusaknya sel-sel dan jaringan daun akibat

serangan nimfa dan serangga dewasa. Pada saat populasi tinggi,

serangan kutu kebul dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Page 38: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Embun muda yang dikeluarkan oleh kutu kebul dapat

menimbulkan serangan jamur jelaga yang berwarna hitam,

menyerang berbagai stadia tanaman. Keberadaan embun jelaga

menyebabkan terganggunya proses fotosintesis pada daun.

(Meilin,2014,hlm.6)

Kisaran inang serangga ini cukup luas dan dapat mencapai

populasi yang besar dalam waktu yang cepat apabila kondisi

lingkungan menguntungkan. Beberapa tanaman pertanian yang

menjadi inang kutu kebul adalah kentang, timun, melon, labu,

terong, cabai, lettuce dan brokoli.Selain kerusakan langsung

oleh isapan imago dan nimfa, kutu kebul sangat berbahaya

karena dapat bertindak sebagai vektor virus.

Sampai saat ini tercatat 60 jenis virus yang ditularkan oleh

kutu kebul antara lain Geminivirus, Closterovirus, Nepovirus,

Carlavirus, Potyvirus, Rod-shape DNA Virus. (Meilin,

2014,hlm.6).

4) Kutu Daun Persik ( Myzus persicae )

Kutu daun yang berada pada permukaan bawah daun

mengisap cairan daun muda dan bagian tanaman yang masih

muda. Daun yang terserang akan tampak berbercak-bercak. Hal

ini akan menyebabkan daun menjadi keriting. Pada bagian

tanaman yang terserang akan didapati kutu yang bergerombol.

Bila terjadi serangan berat daun akan berkerut-kerut (menjadi

keriput), tumbuhnya kerdil, berwarna kekuningan, daun-

daunnya terpuntir, menggulung kemudian layu dan mati.

Kutu daun persik merupakan hama yang menjadi hama

utama karena beberapa alasan diantaranya mampu bertahan

hidup pada hampir semua tanaman budidaya, merupakan

penular yang paling efisien dibandingkan hama lainnya.

(Meilin, 2014, hlm.8).

Page 39: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tanaman inangnya lebih dari 400 jenis, dengan inang

utama pada sayuran adalah cabai, kentang dan tomat.Kutu ini

dapat berperan sebagai vektor lebih dari 90 jenis virus penyakit

pada sekitar 30 famili tanaman antara lain meliputi jenis

kacang-kacangan, bit-gula, tebu, kubis-kubisan, tomat, kentang,

jeruk dan tembakau. Populasi hama ini dapat meningkat pada

musim kemarau, seballiknya pada musim hujan populasi akan

turun. (Setiadi,2006,hlm.128).

Pengendalian hama kutu daun ini dapat dilakukan dengan

penyemprotan insektisida, bila populasi tinggi (ambang batas),

yaitu lebih dari 50 setiap tanaman pada tanaman muda,

tanaman pindahan, hampir panen. Musuh alami kutu daun ini

dapat berupa parasitoid yaitu Diaretiella rapae , sedangkan

predator yang berfungsi sebagai musuh alami dari hama ini

seperti kumbang macan, laba-laba, larva dari syrphid, dan

belalang sembah. (Setiadi, 2006, hlm.129).

5) Kutu Daun (Aphididae)

Serangan berat biasanya terjadi pada musim

kemarau.Bagian tanaman yang diserang oleh nimfa dan imago

biasanya pucuk tanaman dan daun muda. Daun yang diserang

akan mengkerut, mengeriting dan melingkar, menyebabkan

pertumbuhan tanaman terhambat dan tanaman menjadi kerdil.

Hama ini juga mengeluarkan cairan manis seperti madu, yang

biasanya disebut dengan embun madu. Embun madu menarik

datangnya semut dan cendawan jelaga. Adanya cendawan pada

buah dapat menurunkan kualitas buah. (Setiadi,2006,hlm .127).

Aphid juga dapat berperan sebagai vektor virus (50 jenis

virus) seperti, Papaya Ringspot Virus , Watermelon Mosaic

Virus , Cucumber MosaicVirus (CMV). Penyebaran hama ini

sangat luas, meliputi daerah beriklim tropis dan sedang kecuali

Canada bagian utara dan Asia bagian utara. Kisaran inang dari

Page 40: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

hama ini cukup luas, seperti tanaman dari family Fabaceaae

(Legumes, Lucerne), Solanaceae, Cucurbitaceae dan

asteraceae. (Meilin,2014,hlm.9).

Kutu daun menyebabkan kerusakan yang cukup serius

pada beberapa tanaman sayuran, seperti asparagus, cabai,

terong dan okra.Selain tanaman sayuran, kutu daun juga

menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada jeruk, kapas

dan melon. (Meilin, 2014, hlm .9).

6) Tungau ( Polyphagotarsonemus latus dan Tetranychus

sp.)

Tungau menyerang daun-daun muda dengan cara

menghisap cairan tanaman dan menyebabkan kerusakan

sehingga terjadi perubahan bentuk menjadi abnormal dan

perubahan warna seperti daun menebal dan berubah warna

menjadi tembaga atau kecokelatan. Daun menjadi kaku dan

melengkung ke bawah, menyusut dan keriting.Tunas dan bunga

gugur. Serangan berat terjadi pada musim kemarau, biasanya

serangan bersamaan dengan serangan Thrips dan kutu daun,

(Meilin,2014,hlm.10).

3. Pestisida

a. Pengertian pestisida

Secara harfiah pestisida berarti pembunuh Berdasarkan asal

katanya pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest berarti hama

dan cida berarti pembunuh. Pestisida adalah substansi (zat) kimia

yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan berbagai

hama. Yang dimaksud hama bagi petani sangat luas yaitu tungau,

penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi, bakteri, dan virus serta

hewan lain yang dianggap merugikan. (Supriadi,2013,hlm.8).

Page 41: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

b. Jenis pestisida

Pestisida terbagi dua yaitu pestisida kimia dan pestisida nabati

(biopestisida). (Supriadi,2013,hlm.2).

1) Pestisida Kimia

Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang sangat

berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Pestisida kimia

merupakan bahan beracun yang berbahaya bersifat polutan

sehingga dapat menyebarkan radikal bebas yang mengakibatkan

kerusakan organ tubuh, mutasi gen, dan gangguan susunan saraf

pusat. (Isnani,2018,hlm.64).

2) Pestisida nabati

Pestisida nabati (biopestisida) merupakan bahan aktif

tunggal atau majemuk yang berasal dari tumbuhan dan biasa

digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu

tumbuhan. (Astuti,2016, hlm. 116).

Secara umum, pestisida nabati merupakan suatu pestisida

dengan bahan dasar yang berasal dari tumbuhan. Pembuatannya

relaif mudah dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas.

Pestisida nabati bersifat mudah terurai (biodegradable) di alam

serta relative aman bagi manusia dan ternak.

Pestisida nabati sudah dipraktekkan 3 abad yang lalu. Pada

tahun 1690, petani di Perancis telah menggunakan perasan daun

tembakau untuk mengendalikan hama kepik pada tanaman buah

persik. Tahun 1800, bubuk tanaman pirethrum digunakan untuk

mengendalikan kutu.Penggunaan pestisida alami selain dapat

mengurangi pencemaran lingkungan, harganya relatif lebih

murah apabila dibandingkan dengan pestisida kimia. (Isnani,

2018, hlm. 66).

Pestisida nabati merupakan suatu bahan atau campuran

bahan alami yang diproses dan digunakan untuk mengendalikan

Page 42: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

atau membunuh jasad pengganggu (hama dan penyakit). Dan

lebih rama terhadap alam. (Astuti,2016,hlm.116).

c. Fungsi pestisida nabati

Fungsi pestisida nabati. (Yuantari,2009, hlm.84). antara lain :

1) Menolak kehadiran serangga akibat baunya yang

menyengat.rasa Pahit dan pedas.

2) Mencegah serangga dan hama memakan bagian tanaman yang

telah disemprot dengan pestisida organik

3) Mencegah bakteri, alga, jamur dan virus menjangkiti tanaman

yang sudah disemprot dengan pestisida organik

d. Cara kerja pestisida nabati

Pestisida nabati memiliki beberapa daya kerja terhadap organisme

pengganggu tanaman. (Astuti,2016,hlm. 118) yaitu :

1) Bersifat repellent atau menolak kehadiran serangga. Sifat ini

bisa muncul karena aroma atau bau pestisida nabati

menyengat.

2) Bersifat antifeedant atau menimbulkan rasa yang tidak disukai

oleh serangga, sehingga serangga enggan untuk memakan

tanaman.

3) Bekerja mengatasi hama dengan cara merusak perkembangan

telur, larva, dan pupa

4) Bekerja dengan cara menghambat sistem reproduksi hama

serangga betina.

5) Bersifat sebagai racun saraf

e. Kelebihan pestisida nabati

Petisida nabati memiliki bebeapa kelebihan diantaranya. (Astuti,

2016, hlm. 118) yaitu :

1) Ramah lingkungan karena pestisida nabati memiliki material

organik yang mudah terurai. Dengan begitu, dampak

racunnya tidak menetap dalam waktu yang lama pada

tanaman.

Page 43: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

2) Residu pestisida nabati bersifat mudah terurai, sehingga tidak

bertahan lama pada tanaman.

3) Tidak beracun bagi manusia.

4) Bahan untuk memproduksi pestisida nabati relatif mudah

didapatkan.

5) Proses pembuatan pestisida nabati mudah dilakukan.

6) Mudah diaplikasikan.

f. Kekurangan pestisida nabati

Pestisida nabati memiliki beberapa kekurangan (Astuti, 2016, hlm.

118) diantaranya:

1) Tidak tahan lama, pestisida nabati tidak bisa disimpan dalam

jangka waktu yang lama.

2) Bahan baku pestisida nabati tidak tersedia dalam jumlah

besar dan kontinu, sehingga volume produksi belum bisa

dilakukan dalam jumlah besar.

3) Daya kerja penyemprotan pestisida nabati tidak secepat

pestisida kimia

4) Mudah menguap karena intensitas matahari tinggi.

5) Mudah terurai karena jatuhnya air hujan

6) Daya racun rendah, relatif tidak langsung mematikan bagi

hama sasaran, tetapi sifatnya melemah.

g. Penggolongan pestisida

Penggolongan pestisida bedasarkan sasaran (Hasinu, 2009, hlm, 15).

1) Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia

yang bisa mematikan semua jenis serangga.

2) Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia

beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan

mencegah fungi/cendawan.

3) Bakterisida. Diseut bakterisida karena senyawa ini

mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh

bakteri.

Page 44: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

4) Nematisida, digunakan untuk mengendalikan nematooda.

5) Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung

senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh tungau,

caplak dan laba-laba.

6) Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa

kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai

jenis binatang pengerat, misalnya tikus.

7) Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska,

yaitu siput, bekicot serta tripisan yang banyak dijumpai di

tambak.

8) Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan

untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut

gulma.

9) Pestisida lain seperti Pisisida, Algisida, Advisida, dan lain-

lain.

10) Pestisida berperan ganda yaitu pestisida yang berperan

untuk membasmi 2 atau 3 golongan organisme pengganggu

tanaman.

Page 45: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

B. Studi penelitian yang Relavan

Studi penelitian yang relavan yakni memuat hasil-hasil penelitian

sebelumnya relavan dengan penelitian yang di lakukan oleh peneliti lain

,dengan maksud untuk menghindari duplikasi , di samping itu untuk

menunjukkan bahwa topic yang akan di teliti belum pernah di teliti oleh

peneliti lain dalam konteks yang sama

Berdasarkan studi relavan yang sudah di di susun maka dapat di

sintesiskan dalam tabel State of arts sebagai berikut ini

NO Nama

Peneliti,

Tahun dan

Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1 Haerul ,

Muhammad

Izzdin Idrus

dan

Risnawati.(2

016).

Efektifitas

Pestisida

Nabati

Dalam

Mengendalik

an hama

Pada

Tanaman

Cabai

sama sama

penelitian

yang

menjadikan

Tanaman

Cabai Sebagai

Objek dan

menggunakan

bahan

pestisida

nabati

menguji

beberapa

jenis

pestisida

Nabati ,

seperti

Ekstrak

Bawang

Putih,

Ekstrak

Mimba dan

Ekstrak

Sirsak

Pestisida nabati dari ekstrak

daun mimba 100 ml/

tanaman lebih efektif

mengurangi populasi hama

pada tanaman cabai

dibandingkan dengan ekstrak

tanaman lain yang diuji

meskipun sidik ragamnya

tidak berbeda nyata. Perlu

adanya penelitian lebih

lanjut tentang penggunaan

pestisida nabati untuk

tanaman yang dibudidayakan

terutama ekstrak daun

mimba dengan teknik

pembuatan pestisida nabati

dan dosis yang berbeda .

2 Rodhiyah

Eka Septian

dkk. (2013).

Pengaruh

Kombinasi

Ekstrak Biji

Mahoni dan

Batang

Brotoali Terhadap

Mortalitas

Sama-sama

menggubakan

Ekstrak Biji

Mahoni dan

Mengndalika

n Hama Pada

Tanaman

Cabai Rawit.

Dalam

Penelitian ini

mengkombin

asikan 2

ektrak

pestisida dan

umtuk

mengetahui

mortalitas dan aktivitas

ulat grayak.

Penelitian ini dapat

membuktikan bahwa

pemberian kombinasi

elkstrak Biji Mahoni Dan

Batang Brotoali dapat

memberikan pengaruh

terhadap mortalitas dan

aktivitas ulat grayak, konsentrasi yang efektif

dalam penelitian ini adalah

Page 46: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Dan

Aktivitas

Makan Ulat

Grayak Pada

Tanaman

Cabai Rawit.

konsentrasi 55ml/l

3 Rio Rusandi

dkk. (2016).

Pemanfaatan

Ekstra Biji

Mahoni

Sebagai

pestisida

Nabati hama

untuk

mengendalik

an Hama

Ulat grayak

Pada

pembibitan

Akasia

Sama-sama

menggunakan

pestisida

Nabati hama

Ekatrak Biji

Mahoni .

sama- sama

menggunakan

Ekstrak Biji

Mahoni

sebagai

Pestisida dan

mengendalika

n Hama

Dalam

penelitian Ini

menggunaka

n

Konsentrasi

o, 10, 20,

30g /1 liter

air ,dan

hanya untuk

mengendalik

an hama Ulat

grayak

penelitian ini

Menggunaka

n Pestisida

dua bahan

nabati dan

dalam Skala

Laboratoriu

m

Hasil penelitian

menerangkan bahwa

Pestisida Nabati Ekstrak Biji

Mahoni Memiliki Potensi

Untuk mengendalikan Hama

ulat Graya Pada pembibitan

akasia.

C. Hipotesis penelitian

Hopotesi merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H0 :Tidak terdapat pengaruh ekstrak biji mahoni( Swietenia macrop[hylla

King) terhadap kepergian hama pada tanaman cabai rawit ( Capsicum

frutescens, L)

Hₐ : Terdapat pengaruh ekstrak Biji Mahoni (Swietenia macrophylla king ) terhadap

kematian hama pada tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) Adapun yang

akan diteliti dan dibuktikan dalam penelitian ini adalah Hₐ

Page 47: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium IPA terpadu Madrasah

Aliyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur meliputi pembuatan ekstrak biji

mahoni dan pengujian ekstrak biji mahoni pada tanaman cabai rawit yang

di serang hama di lakukan pada kebun percobaan Ibuk Mariyati di desa

Sungai Tering, kecamatan Nipah Panjang, kabupaten Tanjung Jabung

Timur, Provinsi Jambi.

Gambar 3.1 Peta kecamatan Nipajh Panjang

(sumber :Buku putih Kecamatan Nipah panajang )

Desa Sungai Tering merupakan Desa yang terletak di Kecamatan

Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Di

mana Desa ini Terdiri dari Pemukiman lahan pertanian dan perkebunan

yang cukup luas, yang mana rata-rata masyarakat di desa ini memiliki

ladang, kebun kepemilikan sendiri yang berupa perkebunan kelapa,

kelapa sawit, jagung, karet, semangka Dan Cabai Rawit. Desa. Sungai

Tering ini marupakan Desa yang Cukup Luas di antara Desa lainya yang

ada di Kecamatan Nipah Panajang.

32

Page 48: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Menurut Data kantor Desa dan arsip Desa, Desa Sungai Tering di

sebelah selatan Berbatasan dengan Desa Bunga Tanjung Dan sebelah

Timur Berbatasan langsung dengan Kecamatan ranatau arasau , kepala

Desa menegaskan bahwasanya Desa sungai Tering merupakan Jalur

Jalan Besar yang menghubungankan antara Kecamatan Rantau Rasau dan

Kecamatan Nipah Panjang, di Desa Sungai tering Terdapat 6 RT yang

mana peneliti melakuakan Penelitian Di rt 03 Parit 10 seberang sungai

tering Kecamatan Nipah Panjang.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian di di lakukan pada musim penghujan selama 10 hari

pada tanggal 9-18 Maret 2020.

B. Alat dan bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, blender, spatula,

kain penyaring, nampan, piring, timbangan digital, plastic gula, sendok,

spidol, kertas warna,botol semprot,salisiban, penggaris, kamera dan alat tulis.

Sedangkan bahan yang di gunakan biji mahoni,air bersih dan tanaman cabai

sebanyak 45 batang cabai rawit.

C. Prosedur Kerja/Langkah-Langkah Kerja

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen dengan aplikasi langsung ke tanaman yang terserang hama. Dalam

penelitian eksperimen terdapat adanya perlakuan (treatment) dan pembanding

(control). Penelitian ini dapat di golongkan kedalam jenis penelitian murni

(sains). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL).

Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan untuk percobaan yang

mempunyai media atau tempat percobaan yang seragam atau homogen,

sehingga RAL banyak digunakan untuk percobaan laboratorium, rumah kaca,

dan peternakan. (Hanafiah, 2010,hlm .34).

Page 49: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

K31 (1)

K02 (2)

K13 (3)

K21 (4)

K33 (5)

K23 (6)

K11 (7)

K42 (8)

K01 (9)

K43 (10)

K03 (11)

K22 (12)

K32 (13)

K12 (14)

K41 (15)

Tabel 3.1 : Rancangan percobaan di lapangan

Keterangan

K0 = tanpa pemberian ekstrak biji mahoni 0g/1 liter air (kontrol)

K1 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 5g/1 liter air

K2 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 10g/1 liter air

K3 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 15g/1 liter air

K4 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 20g/1 lietr air

Percobaan dalam penelitian ini dilakukan dengan 4 perlakuan dan 1

kontrol. Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah

unit percobaan adalah 5 x 3 = 15. Masing-masing percobaan terdapat 3

tanaman jadi semua tanaman percobaan 45 tanaman Adapun konsentrasi

ekstrak biji Mahoni yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0g/1 liter air,

5g/1 liter air,10g/1 liter air,15g/1 liter air dan 20g/1 liter air.

Pembuatan ekstrak menggunakan teknik ekstraksi merupakan teknik

pemisahan yang biasa di lakukan di laboratorium kimia . ekstraksi dapat di

definisikan sebagai metode pemisahan komponen dengan menggunakan

suatu pelarut. (Anwar,1994,hlm.29). langkah-langkahnya adalah dengan

menghaluskan bahan yang akan di ekstraksi kemudian di campurkan dengan

pelarut/air dan di diamkan selama 24 jam agar lebih meresap kemudian di

saring hinggah tinggal partikel halus dari ekstraksi dan hasil saringan itu di

lakukan pengocokan sebelum aplikasi, sedangakan tahap pengujian yaitu

dengan menyemprotkan hasil ekstraksi dengan volume semprot 80 ml/

tanaman. (Maria Heviayanti, 2016, hlm.32 ). pada tanaman cabai dan

pengamatanya serta penyemrotan di lakukan selama 10 hari.

Page 50: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan yang di lakukan adalah menyiapkan semua alat dan

bahan yang di butuhkan dan mengamati tanaman Cabai rawit dan

mencatat hama apa saja yang terdapat pada tanaman Cabai rawit dan

menghitung Jumlah daun rusak maupun daun segar karena intensitas hama

mempengaruhi jumlah daun rusak dan segar. ( Erna,2016,hlm.35)

2. Persiapan Hama

Pencarian hama pada tanaman Cabai rawit dengan cara mengamati

tanaman Cabai rawit secara keseluruhan dari bawah sampai atas,

kemudian apa bila menemukan jenis hama langsung menulis apa nama

hama tersebut. Setelah mengetahui jenis hama apa saja , setelah itu baru di

beri perlakuan ekstrak biji mahoni.

3. Pembuatan ekstrak biji mahoni (Swietenia macrophylla King)

a. 1 kg biji mahoni di timbang

b. 1 kg biji m,ahoni yang tersedia kemudian di bagi-bagi menjadi

5g,10g,15g,20, selebihnya di gunakan apa bila persedian habis

c. Biji mahoni di cuci

d. Biji mahoni di haluskan dengan menggunakan blender

e. Kemudian hasil blender di rendam dalam air masing-masing dalam

1 liter air selama 24 jam agar sari dari biji mahoni bisa agar semua

zat yang di butuhkan dari nabati dapat larut dalam air. (Afrianto,

2018,hlm.22)

f. Hasil rendaman biji mahoni di pisahkan menggunakan saringan

g. Hasil ekstrak biji mahoni siap di aplikasikan

h. Ekstrak biji Mahoni di buat konsentrasi 5g/1 liter air, 10g/1 liter air,

15g/1 liter air dan 20g/1 liter air. ( Rio Rusandi, 2016,hlm.3)

Page 51: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

4. Aplikasi Pemberian Ekstrak biji mahoni

a. Ekstrak biji mahhoni yang telah jadi dimasukan dalam botol

semprot, volume semprot 80 ml/ pertanaman ( Maria Heviyanti,

2016,hlm.32)

b. Pestisida nabati ekstrak biji mahoni di semprotkan pada tanaman

cabai rawit yang memiliki umur sama yakni 2 bulan di mana umur

ini adalah kebanyakan tanaman cabai rawit terjangkit berbagai

hama, penyemprotan di lakukan pada sore hari dalam jangka waktu

setiap hari selama 10 hari dengan perlakuan sebagai berikut:

K0 = Tanpa pemberian ekstrak biji mahoni (kontrol)

K1 = pemberian ekstrak biji mahoni 5g/1 liter air

K2 = pemberian ekstrak biji mahoni 10g/1 liter air

K3 = pemberian ekstrak biji mahoni 15g/1 liter air

K4 = pemberian ekstrak biji mahoni 20g/1 liter air

5. Parameter pengamatan

Pengamatan yang di amati adalah jenis hama dan jumblah hama

yang pergi pada waktu yang di tentukan dan jumblah rata-rata daun

segar dan daun rusak.

Keteangan :

M1 = Konsentrasi larutan stok perasan ekstraksi biji mahoni

M2 = Konsentrasi larutan stok perasan ekstrak biji mahoni yang

diinginkan

V1 = Volume larutan stok yang harus dilarutkan

V2 = Volume larutan perlakuan yang diperlukan

Konsentrasi tersebut dibuat dengan cara ekstrak maserasi dengan

mengukur ekstrak masing-masing. yang dilarutkan dengan air,

kemudian larutan ekstrak disemprotkan pada seluruh tanaman yang

terdapat atau di temukan pada Tanaman Cabai rawit kecuali 1

kelompok kontrol tidak dicampurkan ekstrak biji mahoni

K0 = Tanpa perlakuan (kontrol)

K1 = Pemberian 5g/1 liter air

Page 52: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

K2 = Pemberian 10g/1 lirt air

K3 = Pemberian 15g/1 liter air

K4 = Pemberian 20g/1 liter air

5g Biji Mahoni 1Liter Air Ekstrak biji mahoni 5g/1 liter Air

10g Biji Mahoni 1 Liter Air Ekstrak biji mahoni 10/1 liter Air

15g Biji Mahoni 1 liter Air Ekstrak Biji MAhoni 15g/1 liter Air

20g Biji Mahoni 1 liter Air Ekstrak Biji Mahoni 20g/1 liter Air

Gambar 3. 2 Pembagian Ekstraksi Biji Mahoni

D. Tekni Analisis Data

Analisis data dari penelitian ini menggunakan analysis of variance

(ANOVA) . ANOVA merupakan uji perhitungan yang di terapkan untuk

data yang di hasilkan oleh eksperimen yang di rancang atau pada kasus di

mana data di kumpual pada variebel yang terkontrol. Tujuan analisis varian

untuk melokalisasi variabel-veriabel bebas yang penting dari suatu

penelitian dan menentukan bagaimana mereka berinteraksi dan

Page 53: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

mempengaruhi respons. (sastrosupadi ,2000 hal53-57) . selanjutnya jika ada

perbedaan antar perlakuan maka akan di lakukan uji DMRT .

Analysis of varience (ANOVA) lebih di kenal dengan uji –F (Fisher test)

adalah tergolong analisis kompratif lebih dari dua variabel atau lebih adri

dua rat- rata .gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi artinya pada

sampel dapat mewakili populasi. ( Ridwan ,2015, hal.132)

Model matematis Anova sebagai berikut

Xi j= µ +αi+∑ij

Xij = nilai pengamatan dari perlakuan k eke I dan ulangna ke j

µ = nilai tengan umum

αi = pengaruh perlakuan ke i

∑ij= pengaruh galat pada perlakuan ke i ulamhan ke j. ( Rudi ,2011, hal.

41)

Langkah-langkah sidik ragam Anova

1. Menggunakan tabel pengamatan

2. Menggunakan derajat bebas

a. Db perlakuan =jumblah perlakuan

b. Db galat (error )= db total – db perlakuan

c. Db total = jumbalh seluruh observasi

3. Menghitung jumbalh kuadrat (JK)

a. t= jumblah perlakuan , r jumblah ulangan

b. faktor korelasi (FK) =

c. Jk total = yij

d. Jk perlakuan =

e. Jk galat (error) =jk total –jk perlakuan

4. Menghitung kuadrat tengah (KT)

a. Kt perlakuan

b. KT galat (error) =jk galat :db galat

5. Mencari f hitung

6. Mengambil tabel f taraf 5%

7. Mengisi tabel anova denagn nilai yang di peroleh

Page 54: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tabel 3.2

TabelAnalisis Ragam Anova One Way

Sumber

keterangan

(SK)

Derajat

bebas

(Db)

Jumblah

kuadrat

(JK)

Kuadrat

tengah

(KT)

F hitung F

tabel

5%

Perlakuan t-1 JKP KTP KTP:KTG

Galat (rt-1)-

(t-1)

JKG KTG -

Total rt-1 JKT

Sumber :Rudi Hartawan ,2011 hal.43

Pada penelitian ini, uji lanjutan yang di gunakan adalah uji DMRT

(Duncan,s Murtiple Range Test ) karena adanya perbedaan nyata pada

hasil ANOVA. Beberapa hal penting tentang uji DMRT :

1. Uji wilayah berganda Duncan merupakan prosedur uji lanjut untuk

membandingkan pasangan nilai tengah denagn banyaknya perlakuan yang

terlibat.

2. Nilai perbandinganya sama banyak dengan jumbalh perlakuan yang ada.

Ini sangat berbeda dengan uji BNT, BNJ atau uji T, dimana uji-uji

tersebut hanya menggunakan satu nilai pembanding. Denagn demikian

uji DMRT relative lebih teliti di bandingan uji beda rata-rata lain.

3. Penggunaan uji DMRT tidak terikat uji F.

4. Karena jumblahnya pembandig sama banyak dengan perlakuan, maka

lebih besar kemungkinan peluang menentukan perbedaan dalam

perlakuan ( Adji ,2011 ham.79)

Langkah DMRT sebagai berikut :

1. Membuat tabek Duncan

Rumus Uji DMRT = UjiDMRT=R(Pi,yα)

Page 55: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

40

E. Jadwal Penelitian

Tabel : 3.3 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei jun Jul Agus

1 Pengajuan Judul √

2 Pernulisan Proposal √ √

3 Permohonan Dosen

Pembimbing √

4 Batas Akhir dan Bimbingan

Proposal √ √

5 Seminar Proposal

6 Pengesahan Judul

7 Riset

8 Penulisan BAB 4 dan 5

√ √ √

9 Bimbingan Skripisi

√ √

10 Batas Akhir Bimbingan dan

Perbaikan Skripsi √ √

11 Ujian Munaqasyah

12 Penggandaan Skripsi √

13 Penyerahan Skripsi ke Fakultas √

14 Wisuda √

Page 56: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan tentang ekstrak biji mahoni

sebagai pestisida nabati hama pada tanaman cabai rawit dengan hama yang di

jumpai terdapat lima hama sebagai berikut

1. Kepik coklat (Riptorius linearis Fabr.)

Gambar4.1 :kepik coklat (Riptorius linearis Fabr.)

(Sumber :Dokumentasi pribadi)

Klasifikasi kepik coklat (Riptorius linearis Fabr)

Kingdom :Animalia

Filum :Arthropoda

Kelas :Insecta

Ordo :Hemiptera

Famili :Alydidae

Genus :Riptorius

Spesies :Riptorius linearis Fabr(Prayogo Yusmani ,2011,hlm.100)

Hama kepik coklat sangat mobil, dan mempunyai daya terbang yang amat

kuat , mempunyai inang yang banyak dan daerah sebaran yang luas. Hama ini

juga merusak tanaman dengan cara menghisap sari dari tanaman.

Page 57: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

(Marwoto,2006,halm.69). kepik coklat hampir mirip dengan walang sangit

,tetapi mudah dikenal dengan garis putih kekuningan yang terdapat

disepanjang sisi badanya. (Marwoto, 2006,hlm.70)

2. Kutu daun persik (Myzus persicae)

Gambar4.2 :kutu daun (myzus persicae)

(Sumber :dokumentasi pribadi)

Klasifikasi kutu daun (myzus persicae)

Kingdom:Animalia

Filum :artrhropoda

Kelas :Insekta

Ordo :Hemiptera

Family :Aphididae

Genus :Myzus

Spesies :Myzus persicae ( Meilin, 2014, hlm.7)

Kutu daun menyebabkan kerusakan yang cukup serius pada

beberapa tanaman ,termasuk tanaman cabai rawit yang dimana hampir

semua tanaman terdapat hama kutu daun. (Mielin,2014,hlm.9)

Ciri-ciri tanaman yang terjangkit hama kutu daun ialah daun

mengkerut, mengeriting dan melingkar yang menyebabkan

pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan tidak sehat.

Page 58: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

(Setiadi,2006,hlm.127). berdasrkan pengaamatan kutu daun ini banyak

menempel di balik daun agar tak terlihat secara langsung.

3. Ulat grayak (Spodoptera litura)

Gambar 4.3 Ulat grayak (Spodoptera litura )

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Klasifikasi Ulat grayak (Spodoptera litura )

Kingdom :Animalia

Filum :Arthropoda

Kelas :Insekta

Ordo :Lepidoptera

Family :Noctuidae

Genus : Spodoptera

Spesies :Spodoptera litura (Safira ,2016,hlm.266)

Ulat grayak merupakan salah satu jenis hama yang kerap kali

menyerang tanaman yang sering mengakibatkan penurunan

produktivitas bahka n kegagalan panen karena menyebabkan daun dan

buah menjadi sobek ,terpotong-potong dan berlubang. (Safira rahma

dkk,2016,hlm. 265).

Page 59: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

4. Kutu kebul (Bemisia tabaci )

Gambar .4.4 :Kutu kebul (Bemisia tabaci )

(Sumber:Dokumentasi pribadi)

Klasifikasi Kutu kebul (Bemisia tabaci )

Kingdom :Animalia

Filum :Anthropoda

Kelas :Insekta

Ordo :Hemiptera

Famili :Aleyrodidae

Genus :Bemisia

Spesies :Bemisia tabaci ( Yulian dkk,2006,hlm.47)

Morfologi kutu kebul memiliki bentuk elips dengan panjang tubuh

1-2mmberwarna putih,sayap trasnparan tertutup tepung seperti lilin

kutu kebul meletakkan telurnya di bawah daun yang berwana putih

kekuningan, gejala serangan berupa bercak nekrotik yang disebabkan

oleh rusaknya sel –sel jaringan daun, yang mana dapat menghambat

pertumbuhan tanaman. (Meilin,2014,hlm.5-6).

Kutu kebul atau dikenal dengan kutu putih sering di jumpai di

berbagai jenis tanaman terutama buah hias ataupun tanaman lainnya ,

hama ini menyerang pada batang maupun daun yang menyerang denga

cara mengumpul atau berkelompok. (Sudiono dkk,2006,hlm.113).

Page 60: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

5. Lalat buah (Bactrocera sp)d

Gambar 4.6 Lalat buah (Bactrocera sp)

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Klasifikasi Lalat buah (Bactrocera sp )

Kingdom : Animalia

Filum :Arthropoda

Kelas :Insecta

Ordo :Diptera

Family :Tephiritidae

Genus :Bactrocera

Spesies :Bactrocera sp

Lalat buah memiliki ciri pada sayap terdapat pita hitam pada

garis costa dan garis anal, pola sayap berbentuk seperti pancing

kebanyakan berwarna kuning abodemen baerwarna coklat oranye

dengan pola jelas . (Siwi,2006,hlm. 19)

Adapu untuk melihat pengaruh ekstrak BIji Mahoni yamg

efektif dalam mengendalikan hama pada tanaman cabai rawit selama

penelitian diaksanakan ini dengan membandingkan jumblah rata-rata

kepergian hama pada tumbuhan cabai rawit pada setiap perlakuan

setelah menggunakan pestisida nabati ekstrak biji mahoni yaitu mulai

dari hari pertama setalah penyemprotan sampai hari ke 10. Kemudian

data yang di peroleh di analsisi secara statistik melalui Analysis

ofVarience (ANOVA) one way. Jika terdapat perbedaan yang

signifikan , akan di lanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range

Test (DMRT) pada taraf 5 %

Page 61: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tabel 4.1

Jumlah Rata-rata kepergian hama pada tanaman Cabai rawit

(capsicum frutescens ,L) dengan aplikasi Ekstrak Biji Mahoni

(Swietenia macrophylla King )

k

e

t

e

r

a

n

g

a

n

* = Tidak berbeda nyata

** = Berbeda nyata

Berdasrakan hasil rata-rata hama yang pergi pada tumbuhan cabai

rawit yang di tunjukkan pada tabel 4.1 memperlihatkan bahwa

terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan control dan perlakuan

menggunakan pestisida nabati ekstrak biji mahoni terutama pada

konsentrasi 20g/1liter air,

dengan jumlah rata-rata kepergian hama pada tumbuhan cabai

rawit yaitu 20,5 dan 7,6. Selanjutnya untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh yang signifikan antar variabel maka di lakukan

ANOVA one way yang dapat di lihat pada tabel 4.2 sebagai berikut.

NO Perlakuan Rata–rata perlakuan Rat-rata

Ulangan

1

Ulangan

2

Ulangan

3

Jumlah

1 0g/1 liter

air

47 49,6 37,6 134,2 44,7**

2 5g/1 liter

air

20 36 27,6 83,6 27,8

3 10g/1

liter air

25,6 18,6 21 65,2 21,7

4 15g/1

litrer air

22 24,3 16,6 62,9 20,9

5 20g/1liter

air

10,3 23,3 17,3 49,9 16,6**

6 Total 124,9 150,8 120,1 395,8

Page 62: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tabel 4. 2

Hasil uji anlalisis ANOVA One way Rata-rata kepergian hama pada

tumbuhan cabai rawit (Capsicum frutescens, L)

Hasil analisis pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa bahwa F

hitung adalah α 5% adalah 4,56. berarti nilai F hitung 8,36>F tabel

3,06 hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang sangat

signifikan antara jaumblah rata-rata kepergian hama pada tumbuhan

cabai rawit dengan perlakuan 0g/1 liter air, 5g/1 liter air, 10g/1 lityer

air, 15g/1 liter air dan 20g/1 liter air hasil uji lanjut dalam penelitian

ini dapat di lihat pada tabel, 4.8.

Table 4.3 Hasil uji DMRT rata-rata kepergian hama pada tumbuhan

Cabai Rawit (Capsicum frustescens ,L).

Sumber

keterangan

(SK)

Derajat

bebas

(Db)

Jumblah

kuadrat

(JK)

Kuadrat

tengah

(KT)

F hitung F tabel

5%

Perlakuan 4 39,138,03 9,784,507 8,36 3,06

Galat 15 9,240,589 116,037 -

Total 19 9,240,629

NO Perlakuan

konsemtrasi

g/1 liter air

Jumlah rata-rata

Kepergian hama

Notasi

1 0g/1 liter air 44,7+16,2 = 60,9 60,9a

2 5g/1 liter air 27,8+17,1 = 44,9 44,9b

3 10g/1 liter air 21,7 +17,5 = 39,2 39,2c

4 15g/1 liter air 20,9 + 17, 8 = 38,7 38,7d

5 20g/1 liter air 16,6 + 18,5 = 35,1 35,1e

Page 63: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Kketerangan angka-angka yang di ikuti huruf pada kolom yang sama

tidak berbeda nyata pada tarif 5% berdasarkan uji Duncan.

Berdasarkan uji DMRT pada tabel 4.3 di atas dapat diihat bahwa

pemberian perlakuan konsentrasi ekstrak biji mahoni menunjukkan

pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah rata-rata kepergian hama

pada tumbuhan cabai rawit. Konsentrasi ekstrak biji mahoni 20g/1 liter

air berbeda nyata dengan kontrol (0g/1 liter air ) dan konsentrasi 5g/1

liter air , 10 g/1 liter air berbeda nyata dengan konsentrasi 15g/ 1 liter

air.

Dengan rata-rata kepergian hama tertinggi yakni pada konsentrasi

ekstrak 0g/1 liter air (kontrol) yakni 20,5 dan jumblah kepergian hama

yang terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi ekstrak biji mahoni

20g/1 liter air yakni 7,6. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

ekstrak biji mahoni sebagai pestisida nabati hama pada tanaman cabai

rawit dengan konsentrasi 20g/1 liter air efektif dalam mengendalikan

hama.

Intesnitas kerusakan daun pada tumbuhan cabai rawit tentunnya di

pengaruhi oleh keberadaan hama pada tanaman. Dalam penelitian ini di

amati juga kerusakan daun akibat hama dan jumblah rata-rata duan

segar terhitung pada akhir pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.4

berikut ini.Tabel 4.4

Rata-rata jumblah daun segar dan daun rusak pada tanaman cabai rawit

NO Konsentrasi

(g/! lier air )

Daun rusak

( Helai)

Daun segar

(Helai )

1 0g/1 liter air 9 32

2 5g/1 liter air 7 36

3 10g/1liter air 6 41

4 15g/1 liter air 5 42

5 20g/1 liter air 4 45

Page 64: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah rata-rata kerusakan

daun pada tanamana Cabai rawit terbanyak adalah 9 helai daun pada

tanaman yang tidak diberikan perlakuan pestisida nabati hama ekstak

Biji Mahoni , sedangkan jumlah rata-rata kerusakan daun yang paling

sedikit adalah 4 helai daunyang terdapat pada tumbuhan Cabai Rawit

yang di berikan perlakuan pestisida nabati hama ekstrak Biji Mahoni

20g/1 liter air.

Sebaliknya jumlah rata-rata daun Cabai Rawit segar adalah 45

helai yang terdapat pada konsentrsi 20g/1 liter air ekstrak Biji Mahoni,

dan jumlah rata-rata daun Cabai Rawit segar paling sedikit terdapat

pada tanaman yang tidak di berikan perlakuan pestisida nabati hama

ekstrak biji mahoni.

B. Pembahasan

Pengamatan yang di lakukan selama 10 hari yang mengamati hama apa

saja yang terdapat pada tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens ,L) dan

hama yang pergi setelah pemberian pestisida nabati yaitu ekstrak Biji Mahoni

(Swietenia macrophylla King) yang terdiri dari empat konsentrasi yaitu 5g/1

liter air, 10g/1 liter air, 15g/1 lter air dan 20g/1 liter air kemudian 1 kontrol

0g/1 litrer air sebagai pembanding.

Pengamatan di lakuan di lahan pertanian yang telah di siapkan dan agar

homogen serta memudahkan proses penelitian tanaman masing masing dalam

pot yang berjumblah 45 dan tiga perlakuan yang setiap perlakuan 3 tanaman

masing-masing berjarak 30 centimeter , pengamatan di lakukan pada pagi

hari di setiap pukul 06:00 -08:00 WIB adapun pengaplikasian pestisida

nabati hama ekstrak Biji Mahoni di lakukan pada sore hari sekitar pukul

16.00-18.00 ketika waktu ini suhu udara di bawajh 30 derajat celcius dan

kelembaban udar sekitar 50-80 %, karena jumblah hama meningkat pada

waktu ini. ( Djojosumarto,2000,hlm.80).

Adapun spesies hama yang menyerang dan mengganggu pada tanaman

Cabai Rawit yaitu Kepik Coklat (Riptorius linearis Fabr), Kutu Daun (Aphis

gossypii), Ulat Garayak (Spodoptera litura ), kutu kebul (Bemisia tabaci),

Page 65: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lalat Buah (Bactrocera sp), kelima hama yang di jumpai tidak semua secara

keseluruhan menyerang setiap tanaman adalah lima hama akan tetapi di

setiap pohon terlihat 2-3 hama yang menyerang akan tetapi setiap pohon bisa

berbeda hama maupun jumblahnya dan setiap pohon tanaman 2-3 hama yang

menyerang terjadi persaingan dalam mendapatkan makanan atau nutrisi dari

satu tanaman. (setiawan,2012,,hlm.18).

Gambar 4.9 .Tanaman Cabai Sebelum Pengaplikasian Ekstrak

(Sumber :Dokumentasi Pribadi)

Kepik coklat memiliki bentuk seperti walang sangit dengan ciri khas

adanya duri-duri (Spiniy) pada bagian belakang dan garis putih kekuningan

pada bagian latek dari tubuhnya, biasa mengangu tanaman pada bagian buah

maupun daun. (Yusmani,2011,hlm. 100).

Kutu daun adalah spesies serangga kecil pemakan getah dan sari

tanaman yang berukuran panjang antara 1-2 mili yang hidup secara

berkelompok dan banyak menyerang pada daun dan hidup berkelompok di

balik daun tanaman. ( Setiadi ,2006,hlm.127).

Ulat grayak merupakan hama yang sangat merusak yang tinggal di

bawah permukaan tanah pada siamg hari dan aktif di malam hari yang mana

bisa menyerang daun maupun batang pada tanaman. Sehingga tanaman

mengalami kerusakan. ( Estri Novia ,2011,hlm.10 ).

Page 66: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Kutu kebul sering kali disebut sebagai hama yang menyebabkan

kerusakan pada tanaman dan sebagai media penyalur ( penular ) penyakit

pada tanaman, maka dari itu virus yang di tularkan lebih merugikan dari kutu

kebul itu sendiri. ( purnama ,2004,.hlm. ) maka dari itu dari penlitian ini kutu

kebul salah satu hama yang mudah terkendali dengan aplikasi pestisida nabati

hama.

Lalat buah hanya menyerang beberapa tanaman penelitian yang sudah

berbiuah maupun menujukkan bakal buah , sehingga hama ini salah satu

penyebab gagalnya panen buah. (sutrisno 1999 dalam shadiq, 2004, hlm. 15)

Selama pengamatan di laksanakan dari hari 1- 10 menunjukkan bahwa

hama yang paling cepat pergi /terkendali akibat perlakuan pestisida nabati

hama ekstrak Biji Mahoni adalah hama Kutu Kebul yang sudah tak terlihat

pada penelitian hari kedua setalah pengaplikasian pestisida ekstrak Biji

Mahoni ke 2.

Pada hari kelima setelah pengaplikasian pestisida ekstrak Biji

Mahoni ke 5 tak di jumpai lagi hama Lalat Buah dan Kepik Coklat , lalat

buah hanya menghampiri tanaman yang telah berbuah dan memiliki bakal

buah sedangkan kepik coklat banyak terlihat hampir pada setiap tanaman

yang mempunyai bau tak sedap.

Selanjutnya hama yang pergi pada hari ke 6 setelah pengaplikasian

pestisida ekstrak Biaji Mahoni ke 6 karena ulat grayak mempunyai daya

tahan yang kuat terhadap pestisida akan tetapi apa bila di lakukan aplikasi

pestisida secara konsisten hama ulat grayak akan bisa terkendali.

Pada hari ke 7 setelah pengaplikasia pestisida ekstrak Biji Mahoni ke

7 barulah kutu daun, bisa pergi di karenakan kutu daun yang menempel

dibalik daun dan cukup kuat bertahan terhadap aplikasi pestisida sampai hari

ke 7.

Page 67: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Gambar 4.10 Tanaman Cabai Rawit Setalah Pengaplikasian

EkstrakBiji Mahoni 20g/1 liter air

(Dokumentasi Pribadi)

Semua hama yang di jumpai tentunya merugikan tanaman dan merusak

bahkan terjadi bisa kematian pada tanaman apa bila tidak segera di basmi.

Ekstrak Biji Mahoni memiliki pengaruh terhadap intensitas dan

sarangan hama pada tumbuhan Cabai Rawit. Pestisida nabati hama dengan

konsentrasi ekstrak Biji Mahoni dengan konsentrasi 20g/1 liter air yang di

gunakan dalam penelitian ternyata efektif dalam mengendalikan hama

Kepik Coklat (Riptorius linearis Fabr), Kutu Daun (Aphis gossypii), Ulat

Garayak (Spodoptera litura ), kutu kebul (Bemisia tabaci), Lalat Buah

(Bactrocera sp), pada tumbuhan Cabai Rawit, hal ini di buktikan dari

perolehan data hasil penelitain yang menunjukkan bahwa jumblah rata-rata

kepergian hama pada tumbuhan Cabai Rawit paling sedikit adalah 16,6

hama dan rata-rata jumblah daun rusak adalah 4 helai daun , terdapat pada

tanaman yang menggunakan perlakuan pestisida nabati ekstrak Biji Mahoni

dengan konsentrasi 20g/1 liter air.

Dan dapat dilihat pada rata-rata kepergian hama dan kerusakan daun

dengan konsentrasi 0g/1 liter air ( Kontrol ) adalah 44,7 helai dan 9 helai

daun rusak menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata anatara

tanaman Cabai rawit yang di berikan perlakuan pestisida nabati ekstrak Biji

Mahoni dan yang tidak menggunakan pestisida nabati hama ekstrak Biji

Mahoni.

Page 68: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Gambar 4.11 Tanaman Cabai Rawit Dengan Pengaplikasian 0g/1 liter air

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Biji mahoni memiliki kandungan senyawa flavonoid yakni rotenon

yang bekerja sebagai pestisida dan racun penghambat metabolisme yang

bekerja secara perlahan sehinngga berdampak kepergian hama dan

terkendalinya hama pada tanaman. ( Sari, 2016,hlm.10).

selain itu menurut (Sianutri,2001,hlm. 3) pada biji mahoni terdapat

senyaewa swietenin yang mengandung limonid yang bersifat sebagai

antifeedant dan penghambat pertumbuhan dan juga mengandung senyawa

Hexa chlorasiclo Hexana yang merupaka insektisida yang bersifat racun

perut dan pernapasan, senyawa-senyawa ini lah yang mengakibatkan

kepergian dan terkendalinya hama pada tanmaman cabai rawit.

Penelitian ini berkaitan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Rohdiyah Eka Septiani , Isnawati dan Evi Ratnasari tahun 2013

halaman 109 dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Kombinasi Ekstrak Biji

Mahoni dan Batang Brotoali terhadap mortalitas dan aktivitas makan ulat

grayak pada tanaman Cabai Rawit, yang menunjukkan ekstrak Biji Mahoni

dan Batang Brotoali menunjukkan nilai mortalitas paling tinggi yaitu 55

ml/1, hal ini menunjukkan bahwa Ekstrak Biji Mahoni menunjukkan

pengaruh terhadap intensitas serangan hama Kepik Coklat (Riptorius linearis

Fabr), Kutu Daun (Aphis gossypii), Ulat Garayak (Spodoptera litura ), kutu

kebul (Bemisia tabaci), Lalat Buah (Bactrocera sp), pada tumbuhan Cabai

Rawit, dengan konsentrasi pestisida nabati ekstrak Biji Mahoni 20g/1 liter

air.

Page 69: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pada penelitian yang di lakukan oleh Rio Rusandi, M Hardiyansyah

dan Tuti arlita tahun 2016 halaman 3 dengan judul jurnal pemanfaatan

Ekstraksi Biji Mahoni sebagai pestisida nabati umtuk mengendalikan hama

Ulat grayak pada pembibitan Acacia crasicarpa maka semakin tinggi

tingkat konsentrasi ekstrak Biji Mahoni maka semakin tinggi pula persentase

kematian hama ulat grayak meningkat menjadi 100 % . hanya saja pada

penelitian ini untuk melihat intensitas kepergian hama Kepik Coklat

(Riptorius linearis Fabr), Kutu Daun (Aphis gossypii), Ulat Garayak

(Spodoptera litura ), kutu kebul (Bemisia tabaci), Lalat Buah (Bactrocera

sp), pada tumbuhan Cabai Rawit karena adanya zat aktif pada Biji Mahoni

sehingga pestisida hama ekstrak Biji Mahoni dapat di gunakan dan efektif

sebagai pestisida nabati hama pada tanaman Cabai Rawit yang rama

lingkungan dan dapat mengendalikan hama.

Page 70: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada penelitian ini,

maka dapat di peroleh kesimpulan sebagai berikut

1. Ekstrak biji mahoni dapat di jadikan sebagai pestisida nabati hama

pada tanaman cabai rawit

2. Ekstrak biji mahoni memiliki pengaruh sebagai pestisida nabati hama

pada tanaman cabai rawit yang mana dapat di lihat dari rata-rata

kepergian hama dan kerusakan daun bahwasanya hama dan

kerusakan daun semakin berkurang karena dengan aplikasi ekstrak

biji mahoni

3. Konsentrasi ekstrak Biji Mahoni (Swietenia macrophylla king )efektif

sebagai pestisida nabati hama pada tanaman Cabai Rawit (Capsicum

frutescens L) dalam mengandalikan kepergian hama pada tanaman

Cabai Rawit adalah 20g/1 liter air hal ini di buktikan dari perolehan

data penelitian yang menunjukkan bahwa jumblah rata-rata kepergian

hama adalah 16,6 hama dan di pengaruhi oleh kerusakan daun yang

terendah yakni 4 helai daun

B. Saran

1. Perlu di lakukan nya sosialisasi lebih lanjut kepada petani tentang

manfaat dan keefektifan ektrak Biji Mahoini sebagai pestisida nabati

hama pada tanaman Cabai Rawit

2. Perlunya pembagian konsentrasi yang tepat dalam pengaplikasian

skala besar dengan tetap berpedoman pada hasil penelitian ini

3. Perlu pengujian lebih lanjut mengenai daya simpan pestisida ekstrak Biji

mahoni terutama untuk jangka panjang .

4. Perlunya penelitian lebih lanjut tentang cara dan frekuesi pengaplikasian

Ekstrak biji mahoni di lahan pertanian luas yang optimal.

Page 71: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

56

Daftar Pustaka

Anonim .2010. Al Hikmah Al –Qur’an dan terjemahanya Depertamen agama

Republik Indonesia .Bandung Di Ponegoro

Agromedia Redaksi .2011. Petunjuk Praktis Bertanam Cabai. Jakarta

.Agromedia Pustaka.

Aji a,dkk. 2016. Pembuatan Pestisida Dari Daun Kerinyu Dengan

Menggunakan Sabun Colek Dan Minyak Tanah Sebagai Bahan

Penycampur . Jurnal Teknologi Kimia Unimal 5 : 2 (November

2016.file:///C:/Users/Asus/Downloads/PEMBUATAN%20PESTISIDA

%20%20DARI%20DAUN%20KERINYU%20DENGAN%20MENGU

NAKAN%20SABUN%20COLEK%20DAN%20MINYAK%20TANA

H%20SEBAGAI%20BAHAN%20PENCAMPUR.pdf. Di akses pada

tanggal 6 Oktober 2019.

Adji,Sastrosupardi. 2007. Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian.

Yogyakata: Kanisius.

Aseptionova, Fitri Tutik. Dkk. 2017.Efektifitas Pemanfaatan Tanaman Sebagai

Insektisida Elektrik Untuk Mengendalikan Nyamuk Penular DBD.

Volume 3 No.2, (September 2017) ISSN 2460-

1365.file:///C:/Users/Asus/Downloads/EFEKTIFITAS%20PEMANFA

ATAN%20TANAMAN%20SEBAGAI%20INSEKTISIDA%20asepto

nova.pdf.di akses pada tanggal 1 Januari 2020.

Astuti Widi, Widyastuti CR. 2016. Pestisida Organik Ramah LIngkungan

Pembasmi Hama Tanaman Sayur.Rekayasa Vol. 14 No. 2,

Desember2016.file:///C:/Users/Asus/Downloads/PESTISIDA%20ORG

ANIK%20RAMAH%20LINGKUNGAN.pdf.Di akses pada tanggal 2

Januari 2020.

Azzahra R,M. 2018. Analisis Morfosiologis Mahoni (Swietenia

macrophyllaKing) . Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan

UniversitasHasanuddinMakasar(UHM).file:///C:/Users/Asus/Download

s/ANALISIS%20MORFOFISIOLOGIS%20%20MAHONI%20(Swiete

nia%20macrophylla%20King.).pdf. Di akses Pada Tanggal 1 Januari

2020.

Cahyono Bambang. 2003. Teknik Budidaya Dan Analisis Usaha Tani Cabai

Rawit. Yogyakarta. Penerbit Kansius

Ghony Junaidi. 1973. Dasar-Dasar Penelitian Eksperimen .Jakarta . Usaha

Nasional

Page 72: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Haerul. 2016. Efektifitas Pestisida Nabati Dalam Mengendalikan Hama

PadaTanamanCabai.file:///C:/Users/Asus/Downloads/EFEKTIFITAS%

20PESTISIDA%20NABATI%20DALAM%20MENGENDALIKAN%

20HAMA%20PADA%20TANAMAN%20CABA.pdf. Di akses pada

tanggal 12 Januari 2020.

Hanifa Ali, k.2002.Rancangan Percoban. Jakarta.PT Raja Grafindo Persada

Hasan Husni. 2017. Budidaya Mahoni.Balai pengolahan hutan wilayah Lebak

dan Tangerang Dinas lingkungan hidup dan kehutanan Provinsi

Banten.

Hodiyah Ida. 2014.Efikasi Beberapa Bahan Pestisida Nabati Dalam

MengendalikanHamaTanamanCabai(CapsicumannumL).file:///C:/User

s/Asus/Downloads/EFIKASI%20BEBERAPA%20BAHAN%20PESTI

SIDA%20NABATI%20%20DALAM%20MENGENDALIKAN%20H

AMA%20TANAMAN%20CABAI.pdf. Diakses pada tanggal 12

Januari 2020.

Hidayat Purnama,dkk. 2017. Siklus hidup dan statistik demografi kutukebul

Bemisia tabaci (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) biotipe B dan

non-B pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.). ,

Vol.14No.3,143151.file:///C:/Users/Asus/Downloads/jurnal%20mahoi/

Siklus%20hidup%20dan%20statistik%20demografi%20kutukebul%20

Bemisia.pdf. Di akses pada tanggal 5 Oktober 2019

Isnani AY, dkk. 2018. Perbedaan Efek Paparan Pestisida Kimia dan Organik

terhadap Kadar Glutation (GSH) Plasma pada Petani Padi. © 2018,

JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-

7085.file:///C:/Users/Asus/Downloads/Perbedaan%20Efek%20Paparan

%20Pestisida%20Kimia.pdf. Di akses pada tanggal 1 Januari 2020.

Kartasapoetra. 1993. Hama Tanaman Pangan Dan Perkebunan. Jakarta. Bumi

aksara

Koneri Roni, Pontororing HH. 2016.Uji Ekstrak Mahoni Terhadap Larva Vektor

Penyebab Demam berdarah. Manado 95115.

file:///C:/Users/Asus/Downloads/UJI%20EKSTRAK%20%20BIJI%20

MAHON.pdf. Di akses Pada Tanggal 5 Januari 2020.

Megawati NM. 2013. Manual Budidaya Mahoni(Swietenia

macrophyllaKing).Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peningkatan

Produktivitas Hutan. Jakarta

Page 73: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Mashudi,dkk. . 2016. Potensi Hutan Tanaman Mahoni Dalam Pengendalian

Limpasan Dan Erosi. Vol. 23, No.2, Juli 2016: 259-

265.file:///C:/Users/Asus/Downloads/POTENSI%20HUTAN%20TAN

AMAN%20MAHONI.pdf. Di akses pada tanggal.3 Januari 2020.

Mielin Araz. 2014. Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Serta

Pengendalianya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Jambi.

Nursakinah Naela. 2017.Uji Efektivitas Anti Diabetes Fraksi Etil Asetat Dan

Mahoni (Swietenia macrophyllaKing) Terhadap TIkus Jantan Yang Di

Induksi Glugosa . Fakultas Farmasi Universitas

MuhamadiyahPurwokerto.file:///C:/Users/Asus/Downloads/NAELA%

2520NURSAKINAH%2520-%2520COVER.pdf.Di akses pada tanggal

25 Oktober 2019.

Nursyamsi, Suhartati.2013. Pertumbuhan Tanaman Mahoni (Swietenia

macrophyllaKing ) Dan Suren (Toona sinensis ) DI Wilayah DAS

DATARA KAB. GOWA. Vol. 10 No. 1, Mei 2013 : 48 – 57.

file:///C:/Users/Asus/Downloads/05-MahoniSuren_Nursyamsi.pdf. Di

akses tanggal 1 Januari 2020.

Puspitasari hana.2018.Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya Dan Biji Mahoni

Sebagai Insektisida Alami Dalam Pengendalian UlatGrayak

(Spodoptera liturs) Pada Daun Cabai Dengan Skala

Laboratorium.file:///C:/Users/Asus/Downloads/EFEKTIVITAS%20EK

STRAK%20DAUN%20PEPAYA%20DAN%20BIJI%20MAHONI%2

0SEBAGAI%20INSEKTISIDA%20ALAMI%20%20DALAM%20PE

NGENDALIAN%20ULAT%20GRAYAK.pdf .Diakses pada tanggal

11 Januari 2020

Riska.2018. Ekstrak Jeruk Nipis SEbagai Pestisida Nabati Hama Lalat

Buah.(Skripsi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.)

Rusandi rio,dkk.2016. Pemanfaatan Ekstrak biji mahoni sebagai pestisida nabati

untuk mengendalikan hama ulat grayaka pada pembibitan

akasia.file:///C:/Users/Asus/Downloads/study%20relavan%20(2).pdf

Di akses pada tanggal 20 Januari 2020.

Samsi ss.2000.Analisis Keragaman Genetik Pada Tanaman Mahoni Daun Besar

(Swetenia Macriphylla King) DI Kebun Benih Parung Panjang, Bogor

.Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian

Bogor

(ITB).file:///C:/Users/Asus/Downloads/analisis%20genetik%20tanama

n%20mahoni%20samsi.pdf.Di akses pada tanggal 2 Januari 2020.

Page 74: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Sari NS. 2016. Isolasi Flavonoid Dari Biji Mahoni (Swietenia

macrophyllaKing) Dan Uji Aktivitasnya sebagai anti bakteri .

file:///C:/Users/Asus/Downloads/ISOLASI%20FLAVONOID%20DA

RI%20BIJI%20MAHONI.pdf. Di akses pada tanggal 5 Oktober 2019.

Setiadi. 2006. Bertanam Cabai. Jakarta. Penebar Swadaya

Setiadi. 2006. Jenis Dan Budi Daya Cabai Rawit. Jakarta. Penebar Swadaya

Septian Eka Rodhiyah. 2013. Pengaruh Ekstrak biji mahoni dan batang Brotoali

terhadap mortalitas dan aktivitas ulat grayak pada

tanamanCabaiRawitfile:///C:/Users/Asus/Downloads/Pengaruh%20Ko

mbinasi%20Ekstrak%20Biji%20Mahoni%20dan.pdf Di akses pada

tanggal 20 Januari 2020

Sianutri HA. 2001. Isolasi Dan Fraksinasi Senyawa BioAKtif Dari Biji Mahoni.

(Swietenia Macriphylla king). Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam

.file:///C:/Users/Asus/Downloads/sianutri%20kandunagn%20ekstrak%

20biji%20mahoni.pdf.di akses pada tanggal5.Januari 2020.

Singarimbu MA,dkk. 2017. Hubungan Antara Populasi Kutu Kebul (Bemisia

tabaciGenn.) dan Kejadian Penyakit Kuning pada

TanamanCabai(CapsicumannumL.).file:///C:/Users/Asus/Downloads/H

ubungan%20Antara%20Populasi%20Kutu%20Kebul%20(Bemisia.pdf.

Di akses pada tanggal 3 Januari 2020.

Siregar AB,dkk. 2013. Potensi Ekstrak Biji Mahoni Dan Akar Tuba Sebagai

Bioinsektisida Untuk Pengendalian Ham Caisin . PKMI-3-

31.file:///C:/Users/Asus/Downloads/POTENSI%20EKSTRAK%20BIJI

%20MAHONI%20(SWIETENIA%20MACROPHYLLA)%20DAN%2

0AKAR%20TUBA%20(DERRIS%20ELLIPTICA)%20SEBAGAI%2

0BIOINSEKTISIDA.pdf. Di akses pada tanggal 10 Oktober 2019.

Sumekar, WD, Fauzia Shafira. 2016. Efektivitas Biji Mahoni (Swietenia

mahagoni) sebagai Pengobatan Diabetes Melitus. Volume 5 | Nomor 3 |

September 2016.

file:///C:/Users/Asus/Downloads/Efektivitas%20Biji%20Mahoni%20(S

wietenia%20mahagoni)%20sebagai%20Pengobatan%20Diabetes%20

Melitus.pdf. Di akses pada tanggal 2 Januari 2020.

Supriadi. 2012. Optimasi Pemanfaatan Beragam Jenis Pestisida Untuk

Mengendalikan Hama Dan penyakit Tanaman. J. Litbang Pert.

Vol.32No.1Maret2013:19.file:///C:/Users/Asus/Downloads/OPTIMASI

%20PEMANFAAAN%20BERAGAM%20JENIS%20PESTISIDA%20

UNTUK%20supriadi.pdf. Di akses pada tanggal 2 Januari 2020.

Page 75: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Suryaningsih. 2007. Pengendalian Hama Dan Penyakit Penting cabai Dengan

Pestisida Biorasional. J. Hort. 17(3):261-269, 2007.

file:///C:/Users/Asus/Downloads/Pengendalian%20Hama%20dan%20P

enyakit%20Penting%20Cabai%20dengan%20Pestisida%20Biorasional

.pdf. Diakses pada tanggal 12 Januari 2020.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Veronica Vera.2019.Identifikasi Serangga Tanaman Cabai (Capsicum anum l.)

di Kawasan Hortipark Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang

Lampung Selatan.

file:///C:/Users/Asus/Downloads/IDENTIFIKASI%20SERANGGA%2

0PADA%20TANAMAN%20CABAI%20veronica.pdf. Diakses pada

tanggal 11 Januari 2020.

Yuliana ,dkk. 2006. Identifikasi Kutukebul (Hemiptera: Aleyrodidae) dari

Beberapa Tanaman Inang dan Perkembangan Populasinya. J. Entomol.

Ind., April 2006, Vol. 3, No. 1, 41-49.

file:///C:/Users/Asus/Downloads/jurnal%20mahoni/Identifikasi%20Ku

tukebul%20(Hemiptera%20Aleyrodidae)%20dari%20Beberapa%20Ta

naman%20Inang%20dan%20Perkembangan%20Populasinya.pdf. Di

akses pada tanggal 5 Oktober 2019

Page 76: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

61

LAMPIRAN

Page 77: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

LAMPIRAN –LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkip Wawancara Dengan Petani Cabai Rawit

Nama Petani : Pak Rosid

Peneliti : sejak kapan menjadi petani cabai rawit ?

Petani : menjadi petani sudah 5 tahun akan tetapi berganti-ganti ,kalau khusus

bertani cabai rawit sudah lebih kurang 7 bulan

Peneliti : sebelum bekerja sebagi petani , bapak bekerja sebagi apa ?

Petani : sebagi pedagang /wirausaha

Peneliti :.kenapa bapak memilih menjadi petani dan khusussnya sat ini menjadi

petani cabai rawit ?

Petani : karena menjadi petani itu lebih tentram dan tenang serta menjadi

kebanggan tersendiri jika hasil panen melimpah , kenepa memilih menjadi petani

cabai rawit karena cabai rawit itu merupakan kebutuhan pokok bagi kebanyakan

orang dan juga harga cabai rawit di pasaran relative stabil dan mudah di

perjualbelikan bahkan tanpa di tawarkan banyak pembeli yang datang di tempat

untuk membeli hasil panen cabai rawit.

Peneliti : kira-kira berapa waktu yang di butuhkan tanamana cabai dari awal

pembenihan sampai dengan pemenenan?

Petani : proses dari pembenihan dari 0 usai butuh waktu 25 hari untuk

pemindahan ke lahan dan 3 bulan untuk mencapai waktu panen pertama ,

Peneliti : selama menjadi petani cabai rawit kendala apa yang di jumpai?

Petani : kendala utama yakni hama dan penyakit pada tanaman pada tanaman

yang membuat petani benar-benar harus memperhatikan dan selalu siaga, serta

perawatan yang harus teratur dan telaten

Peneliti : pada umur berapa tanaman cabai rawit di hinggapi hama , pemyeakit,

atau ganguan lainya bahkan memgalami kematian ?

Petani : pada umur 2 bulan lebih karena pada awal awak tumbuh tanaman yak

Nampak ada hama dan penyakit akan tetapi seiring bertambahnya jumbkah daun

dan tinggi tanaman terutama pada umur lebih kurang dua bulan mulai tampak

hama dan penyakit pada tanaman yang mana apa bila tidak mendaptkan perhatian

khusus maka akan merusak fatal pada tanaman

Page 78: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Peneliti : bagaiman mengantisipasi kendala yang di hadapi dalam bertanam cabai

rawit ?

Petani : dengan cara memberikan perhatian khusus dan pembrantasan hama dan

penyakit dengan pestisida kimia

Peneliti :pestisida kimia apa yang biasa di gunakan , kalau boleh tau nama

pestisida nya apa dan alasan bapak menggunakan pestisida kimi ?

Petani : pestisida kimia yang banyak di jual di pasaran , namanya pestisida produk

sigenta , karena dampaknya lebih cepat

Peneliti : bapak ada sdikit tau dampak dan akibat dari penggunan pestisida kimi

apa lag secara berlebihan ?

Petani : tidak tau

Peneliti : bapak tau pestisida nabati dan apakah pernah menggunakanya?

Petani : tidak tau dan tidak pernah mendengan apa lagi menggunakan sebelumnya

Peneliti : bagaimana jika ada pestisida yang alami dan bisa di buat sendiriakan

tetapi butuh ketelatenan dalam mengunakanya?

Petani : sangat tertarik dan pasti akan menggunakanya karena kalau masalah

ketelatenan itu pasti dalam bertani apalagi pada tanaman cabai rawit .

Peneliti : apa masukan dan harapan bapak dalam duni pertanian sebelumnya

Petani : agar dapat memberi solusi agar petani khususnya petani cabai rawit dapat

sukses dan hasil penen bisa melimpah ru

Page 79: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

Lampiran .2 Data Awal Penelitian Dan Penelitian ke 1 – 10 hari 1. Jenis hama yang di jumpai

a) Hama Kepik coklat

b) Hama Kutu daun

c) Hama Ulat grayak

d) Hama Kutu kebul

e) Hama Semut hitam

f) Hama Lalat buah

g) Hama Kumbang koksi

h) Hama Laba-laba

2. Kondisi tanaman

a) Tanaman tampak kerdil dan tidak sehat/segar

b) Daun banyak yang keriting dan bolong-bolong bahkan berguguran

c) Tempat perletakan telur kutu daun dank utu kebul

d) Terdapat banya organisme prnganggu (OPT)

e) Bunga yang muncul layu, kering bahkan gugur adapun yang

berhasil menjadi buah buahnya tidak sehat dan di serang lalat buah

3. Tingkat homogenya

a) Tanah sebagai media tempat tumbuh di ambil dari campuran hasil

pembekaran kulit pinang yang di anggap peetani cukup baik untuk

pertumbuhan tanaman

b) Semua tanaman yang akan di beri perlakuan dalam pot karung

semen bekas

c) Penyiraman di lakukan sama, belum pernah di kasih pestisida

pemupukan sama –sama di berikan pupuk organic dari kotoran

ternak dan penyinaran sama-sama

d) Umur tanaman sama yakni 2 bulan 15 hari ,adapun alasan peniliti

memilih tanaman berumur 2 bulan 15 hari karena berdasarkan

wawancara dan pengamatan secara langsung di awal pembibitan

dan pemindahan ke pot belum terjangkit hama dan ketika

menjelang umur 2 bulan mulai banayl di serang hama

4. Rancangan nya

Rancangan yang di gunakan adalah rancangan acak lengkap yang mana

tanaman harus homogeny dan tanaman yang mau di beri perlakuan di

batasi dengan jarring pengaman agar tidak di ganggu hewan mamalia dan

aves sekitar yang berpotensi menganggu tanaman, adapun rancanganya

sebagai berikut.

K31 (1)

K02 (2)

K13 (3)

K21 (4)

K33 (5)

K23 (6)

K11 (7)

K42 (8)

K01 (9)

K43 (10)

K03 (11)

K22 (12)

K32 (13)

K12 (14)

K41 (15)

Page 80: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Keterangan

K0 = tanpa pemberian ekstrak biji mahoni 0g/1 liter air (kontrol)

K1 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 5g/1 liter air

K2 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 10g/1 liter air

K3 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 15g/1 liter air

K4 = pemberian ekstrak biji mahoni sebanyak 20g/1 lietr air

1 plot = 3 lembar = 45 tanaman

Tanaman 1-9 = 20g/1 liter Air

Tanaman 10-18 =15g/1 liter air

Tanaman 19-27=10g/1 liter air

Tanaman 28-36=5g/1 liter air

Tanaman 37-45=0g/1 liter air

Page 81: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data awal sebelum penelitian dan pemberian perlakuan /ekstrak

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 45 46 48 28 26 32 45 43 36

JD 42 48 46 30 32 35 38 35 40

DB 3 5 3 3 2 3 4 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat 4 6 8 2 2 22

2 Kutu Daun 5 2 4 8 6 6 31

3 Ulat Grayak 1 1 2

4 Kutu Kebul 2 2 5 5 4 18

5 Lalat Buah 1 1 1 2 5

Jumblah 11 2 2 11 15 6 14 8 8 78

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: Perlakuan 2: Perlakuan 3:

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 25 34 36 33 40 38 35 29 36

JD 38 38 39 36 42 45 43 36 40

DB 5 5 3 4 4 3 2 2 3

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumblah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat 4 1 2 6 13

2 Kutu Daun 3 8 6 4 4 6 4 4 39

3 Ulat Grayak 1 2 1 4

4 Kutu Kebul 4 2 4 10

6 Lalat Buah 1 1

Jumlah 8 12 9 6 7 7 8 4 6 67

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: Perlakuan 2: Perlakuan 3:

Page 82: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 32 25 44 48 40 34 26 35 29

JD 38 26 48 50 42 38 28 36 30

DB 6 4 3 2 5 4 2 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 10 4 1 15

2 Kutu Daun 6 4 6 2 4 6 28

3 Ulat Grayak 2 1 3

4 Kutu Kebul 2 1 6 4 13

5 Lalat Buah 1 2 3

Jumlah 10 9 4 8 1 7 5 6 12 62

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: Perlakuan 2: Perlakuan 3:

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 28 30 28 34 22 24 40 44 41

JD 30 32 34 29 28 25 45 45 49

DB 3 4 5 3 3 1 2 4 6

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat 6 8 1 15

2 Kutu Daun 4 6 2 6 18

3 Ulat Grayak 2 1 1 2 6

4 Kutu Kebul 6 8 2 4 8 28

5 Lalat Buah 1 1 2

Jumlah 4 8 6 15 10 3 2 7 14 69

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: Perlakuan 2: Perlakuan 3:

Page 83: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 20 28 35 28 26 35 29 24 35

JD 25 28 39 29 32 41 35 26 33

DB 5 3 6 6 3 2 3 4 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 6 4 2 2 1 6 21

2 Kutu Daun 2 2 6 3 13

3 Ulat Grayak 1 2 3

4 Kutu Kebul 2 6 4 2 14

5 Lalat Buah 1 1 1 3

Jumlah 7 3 8 0 9 8 2 9 8 64

Jumlalah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: Perlakuan 2: Perlakuan 3:

Page 84: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitian pertama setelah pengaplikasian hari ke -1

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 45 46 48 28 26 32 45 43 36

JD 42 48 46 30 32 35 48 45 40

DB 3 5 3 3 2 3 4 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat 3 3 6 2 1 15

2 Kutu Daun 5 2 4 8 6 6 31

3 Ulat Grayak 1 1 2

4 Kutu Kebul 2 3 1 6

5 Lalat Buah 1 1 2

Jumlah 8 2 0 7 12 6 10 8 3 56

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:10 Perlakuan 2:25 Perlakuan 3:21

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 25 34 36 33 40 38 35 29 36

JD 38 38 39 36 42 45 43 36 40

DB 5 5 3 4 4 3 3 2 3

N

O

Jenis Hama JumblahHama Pada Pohon Jumblah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat 1 1 3 5

2 Kutu Daun 3 8 6 4 4 6 4 4 40

3 Ulat Grayak 1 2 1 4

4 Kutu Kebul 2 4 2 8

5 Lalat Buah

Jumblah 6 9 6 6 6 6 8 6 3 57

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:21 Perlakuan 2:18 Perlakuan 3:17

Page 85: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 32 25 44 48 48 34 26 35 29

JD 30 26 48 50 42 38 28 36 30

DB 6 4 3 2 5 4 2 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 8 3 11

2 Kutu daun 6 4 6 2 4 6 24

3 Ulat Grayak 2 1 3

4 Kutu Kebul 1 4 2 7

5 Lalat Buah 1 1

Jumlah 8 7 4 8 1 5 4 4 9 51

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:20 Perlakuan 2:14 Perlakuan 3:17

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 28 30 28 34 22 24 40 44 41

JD 30 32 34 29 28 25 45 45 49

DB 3 4 5 3 3 1 2 4 6

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat 2 3 7 12

2 Kutu Daun 4 6 2 6 18

3 Ulat Grayak 2 1 1 2 6

4 Kutu Kebul 5 6 2 3 6 22

5 Lalat Buah 1 1

Jumlah 6 5 5 13 9 3 1 5 12 59

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:16 Perlakuan 2:25 Perlakuan 3:18

Page 86: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak 0g/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 20 28 35 28 26 35 25 24 35

JD 25 28 39 29 32 41 35 26 33

DB 5 3 6 5 3 2 3 4 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 6 4 2 2 1 5 20

2 Kutu Daun 2 2 6 3 13

3 Ulat Grayak 1 2 3

4 Kutu Kebul 4 8 4 2 18

6 Lalat Buah 1 2 1 1 1 6

Jumlah 7 3 12 1 8 11 2 9 7 60

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: 22 Perlakuan 2: 20 Perlakuan3 :18

Page 87: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitian kedua setelah pengaplikasian hari ke 2

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 45 46 48 28 26 32 45 43 36

JD 42 48 46 30 32 35 48 45 40

DB 3 5 3 3 2 3 4 4 5

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 25 34 36 33 40 38 35 29 36

JD 38 38 39 36 42 45 43 36 40

DB 5 5 3 4 4 3 3 2 3

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat 2 3 5 2 12

2 Kutu Daun 4 2 1 4 7 6 6 29

3 Ulat Grayak 1 1 1 3

4 Kutu Kebul 1 1

6 Lalat Buah

Jumlah 6 2 1 7 8 6 7 8 1 45

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:9 Perlakuan 2:20 Perlakuan 3:16

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat 1 1 2 4

2 Kutu Daun 3 6 5 4 3 6 4 4 35

3 Ulat Grayak 2 1 3

4 Kutu Kebul 2 1 3

5 Lalat Buah

Jumblah 4 6 5 6 5 6 6 5 2 45

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:15 Perlakuan 2:17 Perlakuan 3:13

Page 88: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 32 35 44 48 40 34 26 35 29

JD 30 26 48 50 42 38 28 36 30

DB 6 4 3 2 5 4 2 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 7 3 10

2 Kutu Daun 6 4 5 2 4 6 27

3 Ulat Grayak 1 2 1 4

4 Kutu Kebul 1 2 1 4

6 Lalat Buah

Jumlah 7 7 4 7 1 5 5 2 7 45

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:18 Perlakuan 2:13 Perlakuan 3:14

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 28 30 28 33 22 24 40 44 41

JD 30 32 34 29 28 25 45 42 49

DB 3 4 5 3 3 1 2 4 6

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat 2 3 6 11

2 Kutu Daun 4 6 1 3 6 20

3 Ulat Grayak 2 1 1 2 6

4 Kutu Kebul 3 4 2 2 5 16

6 Lalat Buah

Jumlah 6 5 3 10 9 4 1 4 11 43

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:14 Perlakuan 2:23 Perlakuan 3:15

Page 89: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak 0g/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 20 28 35 28 26 35 29 24 35

JD 25 28 39 29 32 41 35 26 33

DB 5 3 6 5 3 2 3 4 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 5 4 2 2 2 4 19

2 Kutu Daun 1 2 2 6 3 14

3 Ulat Grayak 1 2 3

4 Kutu Kebul 3 10 2 3 18

6 Lalat Buah 1 3 1 1 6

Jumblah 8 3 13 1 8 12 2 8 7 61

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:23 Perlakuan 2:21 Perlakuan 3:17

Page 90: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitian ketiga setelah pengaplikasian hari ke 3

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 45 46 48 28 26 32 42 43 36

JD 42 48 46 30 32 35 48 45 40

DB 3 5 3 3 2 3 4 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat 2 2 2 6

2 Kutu Daun 3 2 2 5 3 4 19

3 Ulat Grayak 1 1 2

4 Kutu Kebul

5 Lalat Buah

Jumlah 5 2 0 4 5 3 3 4 1 27

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:7 Perlakuan 2:12 Perlakuan 3:8

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 25 39 36 33 40 38 35 29 36

JD 38 38 39 36 42 45 43 36 40

DB 5 5 3 4 4 3 3 2 3

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 3 5 3 4 2 5 3 4 29

3 Ulat Grayak 2 1 3

4 Kutu Kebul

5 Lalat Buah

Jumlah 3 5 3 6 3 5 3 4 0 32

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:11 Perlakuan 2:14 Perlakuan 3:7

Page 91: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 32 25 44 48 40 34 26 35 29

JD 38 26 48 50 42 38 28 36 30

DB 6 4 3 2 5 4 2 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 5 1 6

2 Kutu Daun 5 4 4 2 3 5 23

3 Ulat Grayak 2 1 3

4 Kutu Kebul 1 1 2

6 Lalat Buah

Jumlah 5 5 4 6 1 3 4 1 5 34

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:14 Perlakuan 2:10 Perlakuan 3:10

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 28 30 28 34 29 24 40 44 41

JD 30 32 34 29 28 25 45 45 49

DB 3 4 5 3 3 1 2 4 6

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat 1 3 5 9

2 Kutu Daun 4 5 2 3 6 20

3 Ulat Grayak 2 1 1 2 6

4 Kutu Kebul 2 3 1 1 5 12

6 Lalat Buah

Jumlah 10 6 4 9 10 6 6 4 12 47

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: 20 Perlakuan 2:25 Perlakuan 3:22

Page 92: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 20 28 35 28 26 35 29 24 35

JD 25 28 39 25 32 41 36 26 33

DB 5 3 6 5 3 2 3 4 2

N

O

Jenis Hama JumblahHama Pada Pohon Jumblah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 6 3 2 1 2 3 17

2 Kutu Daun 2 2 2 6 6 3 19

3 Ulat Grayak 1 2 3

4 Kutu Kebul 6 2 2 10

5 Lalat Buah 2 2

Jumblah 11 9 14 8 11 9 7 9 11 89

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:34 Perlakuan 2:28 Perlakuan 3:27

Page 93: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitin ke empat setelah pengaplikasian hari ke -4

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 45 46 48 28 26 32 45 45 36

JD 42 47 46 29 32 35 47 45 40

DB 3 4 3 2 2 3 3 4 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 2 1 1 3 2 3 12

3 Ulat Grayak 1 1

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 2 1 0 1 3 2 0 3 1 13

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:3 Perlakuan 2:6 Perlakuan 3:4

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 25 34 36 33 40 48 35 24 36

JD 37 35 38 36 40 45 41 37 40

DB 4 3 2 4 2 3 1 3 3

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 2 5 2 4 4 3 2 3 25

3 Ulat Grayak 1 1

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 2 5 2 5 4 3 2 3 0 26

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: 9 Perlakuan 2:12 Perlakuan 3:5

Page 94: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 32 25 44 48 40 34 26 35 29

JD 37 27 46 51 41 38 27 35 28

DB 5 5 1 3 4 4 1 3 3

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 3 3

2 Kutu Daun 3 3 2 2 1 5 16

3 Ulat Grayak 1 1 2

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 3 3 3 3 1 2 1 0 5 21

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:9 Perlakuan 2: 6 Perlakuan 3: 6

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 28 30 30 34 22 24 40 44 41

JD 29 31 31 29 27 26 45 44 48

DB 2 1 3 3 2 2 2 1 5

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat 1 2 3

2 Kutu Daun 4 4 2 3 6 19

3 Ulat Grayak 2 1 1 2 6

4 Kutu Kebul 1 2 1 3 7

6 Lalat Buah

Jumlah 4 3 1 6 4 4 1 3 9 35

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: 8 Perlakuan 2:14 Perlakuan 3:13

Page 95: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 20 28 35 28 36 35 39 24 35

JD 25 27 38 28 30 41 32 26 33

DB 5 2 5 3 1 2 1 4 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 5 2 2 1 1 2 13

2 Kutu Daun 4 2 2 6 6 3 23

3 Ulat Grayak 1 2 3

4 Kutu Kebul 5 1 2 8

6 Lalat Buah 1 1

Jumlah 9 3 10 2 7 6 2 5 7 41

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:22 Perlakuan 2:15 Perlakuan 3:14

Page 96: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitian ke lima setelah pengaplikasian hari ke 5

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 47 47 50 31 28 34 47 48 39

JD 50 55 58 40 32 39 52 54 44

DB 2 3 3 1 0 2 0 2 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 1 2 1 2 7

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 1 1 0 0 2 1 0 2 0 7

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:2 Perlakuan 2:3 Perlakuan 3:2

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 28 36 39 36 42 50 36 27 39

JD 41 48 52 47 36 60 44 36 48

DB 2 3 2 4 2 3 0 3 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 2 3 1 3 3 2 1 2 17

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 2 3 1 3 3 2 1 2 0 17

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:6 Perlakuan 2:8 Perlakuan 3:3

Page 97: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 35 29 48 51 41 36 38 39 32

JD 44 36 56 60 48 42 44 50 49

DB 2 3 0 2 3 4 0 1 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 2 2

2 Kutu Daun 3 2 1 2 1 4 13

3 Ulat Grayak 1 1

4 Kutu Kebul 2 1 3

6 Lalat Buah

Jumlah 2 3 4 2 0 2 1 1 4 19

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:9 Perlakuan 2:4 Perlakluan 3:4

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 31 33 34 35 24 28 43 46 44

JD 39 36 40 42 38 36 50 59 51

DB 2 3 2 2 2 2 1 1 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat 1 1

2 Kutu Daun 3 4 1 3 4 15

3 Ulat Grayak 1 1 1 1 4

4 Kutu Kebul 1 3 4

6 Lalat Buah

Jumlah 3 1 0 5 2 4 1 1 7 24

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:4 Perlakuan 2:11 Per;lakuan 3:9

Page 98: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 24 30 36 30 28 36 30 28 39

JD 29 32 39 36 33 40 36 31 44

DB 4 2 6 4 2 2 1 4 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumblah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 3 1 2 1 2 7

2 Kutu Daun 4 1 2 6 7 3 23

3 Ulat Grayak 1 3 4

4 Kutu Kebul 5 2 5 12

5 Lalat Buah

Jumlah 7 2 8 2 7 7 3 5 7 46

Jumblah setiap

perlakuan

Perakuan 1:17 Perlakiuan2:16 Perlakuan 3:15

Page 99: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitian ke enaam setelah pengaplikasian hari ke -6

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 47 47 50 31 28 34 47 48 39

JD 50 55 58 40 32 39 52 54 44

DB 2 3 3 1 0 2 0 2 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 1 2

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:1 Perlakuan 31: 1

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 28 36 39 36 42 50 36 27 39

JD 41 48 52 47 36 60 44 36 48

DB 2 3 2 4 2 3 0 3 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 2 2 2 2 9

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 1 2 0 2 2 0 0 2 0 9

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:3 Perlakuan 2:4 Perlakuan 3:2

Page 100: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 35 29 48 51 41 36 38 39 32

JD 44 36 56 60 48 42 44 50 49

DB 2 3 0 2 3 4 0 1 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 1 1

2 Kutu Daun 2 2 1 2 3 10

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 1 2 2 0 0 1 2 0 3 11

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:5 Perlakuan 2:1 Perlakuan 3:5

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 31 33 34 35 24 28 43 46 44

JD 39 36 40 42 38 36 50 54 51

DB 2 3 2 2 2 2 1 1 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat 1 1

2 Kutu Daun 2 2 1 2 3 10

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 1 2 2 0 0 1 2 0 3 11

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:5 Perlakuan 2:1 Perlakuan 3:5

Page 101: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 24 30 36 30 28 36 30 28 39

JD 29 32 39 36 33 40 30 51 44

DB 4 2 5 4 2 2 1 2 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 3 2 3 2 10

2 Kutu Daun 4 1 2 8 6 3 24

3 Ulat Grayak 1 3 4

4 Kutu Kebul 3 1 3 7

6 Lalat Buah

Jumlah 7 2 7 3 8 6 3 4 5 45

Jumllah setiap

perlakuan

Perlakuan1:16 Perlakuan 2:17 Perlakuan 3:12

Page 102: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Dat penelitian ke tujuh setelah pengaplikasiah hari ke 7

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 47 47 50 31 28 34 47 48 39

JD 52 55 58 40 32 39 52 54 44

DB 1 2 5 0 0 2 0 1 1

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

5 Lalat Buah

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 28 36 39 36 42 50 36 27 39

JD 41 48 52 41 36 60 44 36 48

DB 1 2 2 3 2 1 0 3 1

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 1 1 2 5

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 0 1 0 1 1 0 0 2 0 5

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:1 Perlakuan 2:2 Perlakuan 3:2

Page 103: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 1 1 2 5

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 0 1 1 0 0 0 1 0 2 5

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:2 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:3

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 35 29 48 51 41 36 38 39 32

JD 44 36 56 60 48 42 44 50 49

DB 2 3 0 0 2 3 0 1 2

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 31 33 34 35 24 28 43 46 44

JD 39 36 40 42 38 36 50 54 51

DB 2 1 1 2 2 2 1 0 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 2 2 1 1 2 8

3 Ulat Grayak 1 1

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah 2 2

Jumlah 2 0 0 2 1 0 2 2 2 11

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1: 2 Perlakuan 2: 3 Perlakuan 3:6

Page 104: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 24 30 36 50 28 36 30 28 39

JD 29 32 39 36 33 40 36 31 44

DB 4 2 4 4 2 2 1 2 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 1 3 2 6

2 Kutu Daun 3 1 1 6 5 2 17

3 Ulat Grayak 2 2

4 Kutu Kebul 1 3 4

6 Lalat Buah

Jumlah 4 1 2 3 6 5 2 2 5 29

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:7 Perlakuan 2:14 Perlakuan 3:9

Page 105: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitain ke delapan setalah pengaplikasian hari ke -8

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 49 50 52 35 30 38 51 50 48

JD 55 60 60 42 39 45 61 61 59

DB 0 1 1 0 1 1 0 1 0

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik cokat 0

2 Kutu Daun 0

3 Ulat Grayak 0

4 Kutu Kebul 0

6 Lalat Buah 0

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 30 38 40 39 44 51 39 30 40

JD 48 55 54 48 44 60 50 40 56

DB 1 2 2 1 2 0 0 2 1

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat 1 1

2 Kutu Daun

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:1

Page 106: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 1

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:1

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 36 32 50 52 44 37 39 40 34

JD 49 45 55 60 49 44 45 56 55

DB 1 0 1 2 1 1 1 1 2

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 32 34 35 36 28 25 46 48 46

JD 39 40 42 48 39 39 51 56 58

DB 1 1 1 2 1 2 1 0 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 1 1 1 1 5

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah 1 1

Jumlah 1 0 0 1 1 0 1 1 1 6

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:1 Perlakuan 2:2 Pelakuan 3:3

Page 107: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 25 31 41 32 28 38 32 29 40

JD 30 38 40 40 32 41 36 38 45

DB 3 1 3 3 1 2 4 2 4

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 1 3 2 6

2 Kutu Daun 3 1 5 5 2 11

3 Ulat Grayak 1 1

4 Kutu Kebul 1 1

5 Lalat Buah

Jumlah 4 0 1 3 5 5 1 2 3 19

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:4 Perlakuan 2:13 Perlakuan 3:6

Page 108: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data awal sebelum penelitian dan pemberian perlakuan /ekstrak 9

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 49 50 52 35 30 38 51 50 48

JD 55 60 60 42 39 45 61 61 59

DB 0 1 1 0 1 1 0 1 0

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat 0

2 Kutu Daun 0

3 Ulat Grayak 0

4 Kutu Kebul 0

6 Lalat Buah 0

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 30 38 40 39 44 51 39 30 40

JD 48 55 55 48 44 60 50 40 56

DB 1 2 2 1 2 0 0 2 1

N

O

Jenis Hama JumblahHama Pada Pohon Jumblah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumblah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Page 109: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 36 32 50 52 44 37 39 50 34

JD 49 45 55 60 49 44 45 56 55

DB 1 0 1 2 1 1 1 1 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 32 36 35 36 28 29 46 48 46

JD 39 40 42 48 39 39 51 56 58

DB 1 1 1 2 1 2 1 0 2

N

O

Jenis Hama JumblahHama Pada Pohon Jumblah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 1 1

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumblah 2 1 2 1 2 8

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:3 Perlakuan 2:2 Perlakuan 3:3

Page 110: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 25 31 41 32 28 28 32 29 40

JD 30 38 40 40 32 41 36 38 45

DB 3 1 3 3 1 2 4 2 4

N

O

Jenis Hama JumblahHama Pada Pohon Jumblah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat 2 2

2 Kutu Daun 3 1 4 5 3 16

3 Ulat Grayak 1 1

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumblah 3 0 1 0 4 5 1 3 2 19

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:4 Perlakuan 2:9 Perlakuan 3: 6

Page 111: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Data penelitian ke 10 setelah pnegaplikasian hari 10

Poho 1-9 konsentrasi ekstrak 20g /1 liter air

Pohon 1 2 3 4 5 6 7 8 9

TB 51 51 34 38 30 40 51 50 58

JD 62 65 69 46 40 30 64 61 60

DB 0 1 0 0 1 1 0 0 0

N

O

Jenis Hama JumblahHama Pada Pohon Jumblah

1 2 3

4 5 6 7 8 9

1 Kepik coklat 0

2 Kutu Daun 0

3 Ulat Grayak 0

4 Kutu Kebul 0

6 Lalat Buah 0

Jumblah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Pohon 10-18 konsentrasi ekstrak 15g/1 liter air

Pohon 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TB 31 39 40 40 45 51 42 32 42

JD 46 58 56 48 48 65 56 48 58

DB 1 1 2 0 1 0 0 2 0

N

O

Jenis Hama JumblahHama Pada Pohon Jumblah

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kepik coklat 0

2 Kutu Daun 0

3 Ulat Grayak 0

4 Kutu Kebul 0

6 Lalat Buah 0

Jumblah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumblah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Page 112: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 19-27 konsentrasi ekstrak 10g/1 liter air

Pohon 19 20 21 22 23 24 25 26 27

TB 37 33 50 54 45 30 41 40 34

JD 49 45 55 65 52 46 46 59 58

DB 1 0 1 2 1 1 1 1 1

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumblah

19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kepik cokkat

2 Kutu Daun

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumblah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Perlakuan 2:0 Perlakuan 3:0

Pohon 28-36 konsentrasi ekstrak 5g/1 liter air

Pohon 28 29 30 31 32 33 34 35 36

TB 33 36 36 38 25 30 42 48 48

JD 46 45 48 48 39 45 33 59 62

DB 1 2 0 1 1 2 0 0 1

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

6 Lalat Buah

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:0 Per;akuan 2:0 Perlakuan 3:0

Page 113: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pohon 37-45 konsentrasi ekstrak og/1 liter air

Pohon 37 38 39 40 41 42 43 44 45

TB 26 31 42 32 28 40 33 30 40

JD 30 38 44 40 34 43 38 41 48

DB 3 1 2 2 1 2 4 1 2

N

O

Jenis Hama Jumlah Hama Pada Pohon Jumlah

37 38 39 40 41 42 43 44 45

1 Kepik coklat

2 Kutu Daun 3 3 4 5 3 18

3 Ulat Grayak

4 Kutu Kebul

5 Lalat Buah

Jumlah 3 0 3 0 4 5 0 3 0 18

Jumlah setiap

perlakuan

Perlakuan 1:6 Perlakuan 2:9 Perlakuan 3:3

Page 114: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampiran 3. Perhitungan Uji Statistika Kepergian Hama pada

Tanaman Cabai Rawit

Perlakuan = t -1

= 5-1

= 4

Galat = ( rt -1) –(t -1)

= (5.4 -1) –( 5-1)

= (20 - 1) –( 4)

= 19 – 4

= 15

Total = ( rt – 1 )

= 19

Fk = ( total umum )2

Jumblah observasi

= (183,8) 2

15

=2,252

JK Total = ( yij2) – FK

= ( y 102

+ y112 + y12

2 + y13

2 +y14

2 + y15

2 +y16

2 +y17

2 + y18

2+

y192 +y20

2 +y21

2 +y22

2 +y23

2 +y24

2) – FK

= ( 472+ 49,6

2+ 37,6

2 + 20

2 + 36

2 + 27,6

2 + 25,6

2+ 18,6

2+ 21

2 + 22

2 +

24,32 + 16,6

2 + 10,3

2 + 22,3

2 + 17,3

2) –FK

= 9,267.006 – 26,38

= 9,240,629

Page 115: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

JK Perlakuan = ( Jumblah hasil Petrlakuan ) 2

– FK

r -1

=( 134,2 + 83,6 + 65,2 + 62,9 + 49,9 )2 - FK

4

= 395,82 – FK

= 156,657,64 – 26,38

4

= 39,138,03

JK Galat = JK Total – JK Perlakuan

= 9,240,629 – 39,138,03

= 9,240,589

KT Perlakuan = Jk Perlakuan

DB Perlakuan

= 39,138.03

4

= 9,784,507

KT Galat = JK Galat

DB Galat

= 9,240,589

15

= 116,039

F Hitung = KT Perlakuan

KT Galat

= 9,784,507

116,039

= 8,43

Page 116: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tabel 1 Jumblah Rata- Rata Kepergian Hama Pada Tanaman Cabai Rawit

Tabel 2. Uji ANOVA one way

Tabel 3. Uji Duncan

Nilai Jarak P2 P3 P4 P5 P6

R (pi, db Galat ,0,5

R ( 5,15 0,5)

16,2 17,1 17,5 17,8 18,5

N

O

Perlakuan Rata – rata perlakuan Rata-rata

Ulangan

1

Ulangan 2 Ulangan 3 Jumalah

1 0g/1 liter air 47 49,6 37,6 134,2 44,7

2 5g/1 liter air 20 36 27,6 83.6 27,8

3 10g/1 liter

air

25,6 18,6 21 65,2 21,7

4 15g/1 litrer

air

22 24,3 16,6 62,9 20,9

5 20g/1liter air 10,3 22,3 17,3 49,9 16,6

6 Total 124,9 150,8 120,1 395,8 137,7

Sumber

keterangan

(SK)

Derajat

bebas

(Db)

Jumblah

kuadrat

(JK)

Kuadrat

tengah

(KT)

F hitung F tabel

1%

Perlakuan 4 39,138,03 9,784,507 8,36 3,06

Galat 15 9,240,589 116.037 -

Total 19 9,240,629

Page 117: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Uji DMRT 0.05 =R ( P2, v,α) x KTGALAT

R

= 3,01 x 039,116

4

= 16,2

Uji DMRT 0,05 = R ( P3 , , v,α) x x KTGALAT

R

= 3,16 039,116

4

=17,1

Uji DMRT 0,05 = R ( P4 , , v,α) x x KTGALAT

R

= 3,25 039,116

4

=17,5

Uji DMRT 0,05 = R ( P5 , , v,α) x x KTGALAT

R

= 3,31 039,116

4

= 17,8

Uji DMRT 0,05 = R ( P6 , , v,α) x x KTGALAT

R

= 3,36 039,116

4

= 18,5

Tabel 4. Nilai jarak DMRT

Page 118: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tabel 5. Rata –rata daun segar

NO

Perlakuan konsemtrasi g/1 liter air

Jumlah rata-rata Kepergian hama

Notasi

1 0g/1 liter air 44,7 + 16,2 = 60,9 60,9a

2 5g/1 liter air 27,8 + 17,1 = 44,9 44,9b

3 10g/1 liter air 21,7 + 17,5 = 39,2 39,2c

4 15g/1 liter air 20,9 + 17,8 = 38,7 38,7d

5 20g/1 liter air 16,6 + 18,5 = 35,1 35,1e

N

O

Perlakuan Rata –rata perlakuan Rat-rata

Ulangan

1

Ulangan 2 Ulangan 3 Jumlah

1 0g/1 liter air 32 32 31 93 32

2 5g/1 liter air 34 31 43 108 36

3 10g/1 liter

air

38 45 39 122 41

4 15g/1 litrer

air

40 43 42 125 42

5 20g/1liter air 50 38 48 136 45

Total 194 189 203 584

Page 119: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tabel . 6 Rata R-rata Daun Rusak

N

O

Perlakuan Rat –rata perlakuan Rat-rata

Ulangan

1

Ulangan 2 Ulangan 3 Jumabla

h

1 0g/1 liter air 11 8 8 27 9

2 5g/1 liter air 7 6 8 21 7

3 10g/1 liter

air

6 7 6 19 6

4 15g/1 litrer

air

5 6 5 16 5

5 20g/1liter

air

5 4 4 13 4

Total 34 31 31 96

Page 120: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampiran 4 Tabel .7 tabel F

Page 121: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampiran 5 Tabel 8. Uji Jarak DINCAN DMRT

Page 122: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampran .6 Dokumentasi Penelitian

Wawancara dengan Petani cabai Rawit

Yakni Pak ROSID , Sekaligus melihat lahan

Pertanian seluas 2 hektar

Pengambilan dan apengumpulan Buah

Mahoni Untuk di ambil bijinya

Pengerjaan buah mahoni

untuk mengambil bijinya

Page 123: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Wawancara dan miminta izin kepada buk Mariyati

Untuk menjadikan Lahan Pertanian Di depan rumah

untuk Di jadikan Tanaman Penelitian Selama 10 hari

kedepan , dan gamabaran tanaman cabai yang akan di

teliti

Penimbangan dan Biji Mahoni Yang sudah di timbang

sesuai dengan takaran yang di tentukan yakni 5g, 10g,

15g dan 20g

Page 124: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Proses pembuatan ekstrak dengan mencampurkan 1 liter

air setiap takaran yang telah di di tentukan dan

pembelenderan di campurkan dengan air 1 liter yang akan

di campurkan , Di laboratorium IPA MAN 1 TJT

Hasil blender dari biji mahoni akan tetapi di diamkan

/rendam Selama 24 jam Beru disaring maka siap untuk di

aplikasikan ke tanaman dan apa bila persediaan habis akan

di buat di rumah sehingga , karena proses pembuatan

ekstrak sangat sederhan dan memudahkan petani

Page 125: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pengamatan, penyemprotan, pemupukan

dan penyiraman tanaman

Sebelum pengamatan , sesudah pengamatan dan pengaplikasian

dan sebulan setelah pengamatan akan tetap[I tetp di aplikasikan

ekstrak Biji mahoni 20g/1 liter air

Page 126: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Kepik coklat (Riptorius linearis

Fabr)

Kutu kebul (Bemisia tabaci )

Lalat buah (Bactrocera sp) Ulat grayak (Spodoptera

litura F)

Kutu daun ( Myzus persicae)

Page 127: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tanaman Sebelum Pengaplikasian

ekstrak Biji mahoni

Tanaman dengan perlakuan konsentrasi

Ekstrak Biji Mahoni 0g/1 liter air

Tanamana dengan perlakuan

konsentrasi ekstralk Biji Mahoni

20g/1 liter air

Page 128: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Pemberian Ekstrak Biji

Mahoni 20g/1 liter air

yang telah Berhasil

teruji kepada ibuk-ibu

petani Cabai Rawit

Page 129: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampiran 7

Page 130: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampiran 8

Page 131: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampiran 9

Page 132: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Lampiran 10

Page 133: EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia macrophylla King) SEBAGAI ...

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Arya Nurdin Pratama

Tempat & Tanggal Lahir : Pemusiran, 18 September 1998

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Desa Sungai Tering Kec. Nipah panjang,

Kab. Tajung jabung timur

B. Riwayat Pendidikan

Strasa 1 : UIN Sulthan Thaha Saifudin Jambi

SLTA : MAN 1 Tanjab Timur

SLTP : SMP 16 Tanjab Timur

SD : SDN 83 Sungai Tering

C. Karya Tulis : Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia

macrophylla King) Sebagai Pestisida

Nabati Hama Pada Tanaman Cabai

Rawit (Capsicum Frutescens,L )