Model Konsep Teori Keperawatan Imoge King

download Model Konsep Teori Keperawatan Imoge King

of 30

description

materi perawatan keluarga

Transcript of Model Konsep Teori Keperawatan Imoge King

MODEL KONSEP DAN TEORI PROSES KEPERAWATAN IMOGENE KING

Makalah Ini Disusun Untuk Menyesaikan Tugas PERGA 2

Disusun oleh :Nama : Jumiati Roslina Kulla Nim :1201040291

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKes KENDEDES MALANG 2015

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGKeperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan. Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks. Dalam melaksanakan prakteknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan.Konsep adalah suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat di organisir dengan smbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of GoalAttainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).1.2 TUJUAN1. Tujuan UmumMeningkatkan pengetahuan calon-calon perawat tentang konsep dan teori keperawatan Imogene King, sehingga dapat mengaplikasikan dalam bidang keperawatan nantinya.2. Tujuan Khususa.Mahasiswa meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar manusia sebagai calon perawat.b. Mahasiswa terbantu secara teori dalam memahami dunia keperawatanc.Mahasiswa memahami konsep keperawatan yang penekanan perawatan sebagai ide morald.Mahasiswa mampu menerapkan konsep dan teori keperawatan sedini mungkin1.3 RUMUSAN MASALAH1. Jelaskan gambaran tentang model konseptual keperawatan menurut Imogene King?2. Jelaskan asumsi menurut Imogene King ?3. Sebutkan dan jelaskan sistem dari teori king ?4. Jelaskan pandangan konsep keperawatan menurut teori King?5. Bagaimana proses keperawatan menurut teori King?

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 BIOGRAFI TEORI IMOGENE KINGLahir 18 November 1908, di Philadelphia, PA, putri dari Yusuf Fernandez (anorchestra pemimpin dengan nama Joe Coca) dan Sadie (seorang aktris dan penari,nama gadis, Brady) Menikah Robert Burton (aktor), tanggal 7 Januari 1935 (meninggal, 1955); menikah Raja Donovan (aktor), 1960 (meninggal, 1987); anak tiri: dua anak, satu anak perempuan. Imogene King meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st. Johns Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945. menjadi perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi. Tahun 1948 menerima Bachelors of Science in Nursing Education dari st. Louis University, meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikandari Teachers College, Universitas Columbia di New York tahun 1961. meraih gelarPh.D, dari Southern Illinois University di tahun 1980.Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di Universitas Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory : general concepts of human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio State University, Columbus.Manuskrip buku pertamanyaToward a Theory For Nursing: General Concepts of Human Behaivor telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972 menjabat pada tahun 1971.Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center, Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida. Manuskrip buku keduanya A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process dikirimkan ke penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981. Dia adalah anggota American Nurses Association, the Florida Nurses Assosiation dan beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul Curriculum and Instruction in Nursing, yang di terbitkan tahun 1986.2.2 GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE KINGKing mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. 2.2.1 THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll). Berdasarkan kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar tentang human being, King menderivatnya menjadi teori Pencapaian Tujuan (Theory of Goal Attainment). Elemen utama dari teori pencapaian tujuan adalah interpersonal systems, dimana dua orang (perawat-klien) yang tidak saling mengenal berada bersama-sama di organisasi pelayanan kesehatan untuk membantu dan dibantu -aktivitas yang dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap situasi praktek keperawatan.2.3 ASUMSIMODEL KONSEP DAN TEORI IMOGENE M.KINGKing mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun implisit.2.3.1. Asumsi eksplisita. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan,kontrol, berorientasi pada kegiatan waktu.c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.2.3.2. Asumsi implisita.Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.b.Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan keputusan.c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.d.Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.2.4 MODEL KONSEP DAN TEORI IMOGENE M. KING TERDIRI DARI TIGA SISTEM2.4.1. Sistem Personal MenurutKing setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi(perception), diri(self), pertumbuhan dan perkembangan(growth and development), citradiri (body image),ruang (space),dan waktu(time).a. Persepsi(perception)Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu orangkeorang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami oleh semua, selektif untuk semua orang, dan subjektifataupersonal.b. Diri(self) Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata AKU. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.c. Pertumbuhan dan perkembangan(growth and development) Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubahanini biasanya terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik, pengalamanyang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimanadiabergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.

d. Citradiri (body image) King mendefinisikan citra dirisebagai carabagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.e. Ruang (space) Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif, individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut territory dan perilakuorangyang menempatinya.f. Waktu(time) King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang lain,merupakan pengalaman unik setiap orang 2.4.2. Sistem InterpersonalKing mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antarmanusia. Interaksi antar dua orangdisebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD,dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.a. Interaksi Interaksi didefinisikansebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang atau lebih didalam hubungan timbal balik.b. KomunikasiKing mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimanainformasi yang diberikan dari satu orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisi atau tulisan.Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual, transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.c. TransaksiCiri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.d. Peran Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.e. Stress Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalamanmasalalu, individual, personal, dan subjektif.2.4.3. Sistem Sosial King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.a. Organisasi Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau organisasi. b. Otoritas King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasisertaberhubungan dengan wewenang.c. KekuasaanKekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.d. Pembuatan keputusanPembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.e. StatusStatus bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dandapat diubah. King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat danpasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.2.5 KONSEP UTAMA PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE M. KING2.5.1. Konsep ManusiaKing memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan, sehinggamemungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat.Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :a) Kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat digunakan.b) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.c) Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri.2.5.2. Konsep SehatKing mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.2.5.3. Konsep LingkunganMenurutKing lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka.Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan.Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :a)Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal.b)Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal.Perawat adalah bagian dari lingkungan pasien.2.5.4. KonsepKeperawatanKeperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan.King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.Transaksi:1. Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.2. Jikaperawat dan pasien/klienmembuat transaksi yang harmonis maka tujuan tercapai.3. Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.4. Jika interaksiperawat dan pasien/ klienberjalan baik maka tumbuh kembang dapat ditingkatkan5. Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi terjadi.6. Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.7. Jika perawat mempunyai komunikasiyangtepat maka pencapaian tujuan terjadi.Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional1. Tujuan perawat Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran mereka. 2. Domain perawat Termasuk mempromosikan, memelihara,dan memulihkan kesehatan, dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat.3. Fungsi perawat professional Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan.King berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam.Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan mencapai tujuan.

2.6 ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE KING2.6.1. PENGKAJIANa.Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien.Perawat membawa pengetahuan khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.b.Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :1. Tingkat tumbuh kembang.2. Pandangan tentang diri sendiri.3. Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan.4. Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi.5. SosialisasI2.6.2. ANALISA TEORIBerdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa konsep keperawatan menurut King adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi perawat dan klien yang secara bersama-sama memberikan informasi tentang persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan situasi dan kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan.2.6.2.1. Tahapan prosedur analisa teori :1. Sumber Teori (Origins)Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General Concepts of Human Behavior). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literatur. Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing). Selanjutnya pada tahun 1968-1972. King menyimpulkan teori keperawatan sebagai berikut:a.Gambaran yang sistematis dari keperawatan adalah syarat mutlak untuk mengembangkan keperawatan.b.Pada periode ini pula (1971) ia mengatakan, perawat adalah individual dan professional tetapi keperawatan belum sebagai ilmu. Pada tahun 1980-1981 mempublikasikan teori keperawatannya sebagai suatu sistem, konsep dan proses. Pada suatu pertemuan King mengatakan teori sistem dari ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi yang dinamis. King mengidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi: personal sistem (individuals), interpersonal sistem (groups) dan sosial sistem (keluarga, sekolah, industri, organisasi sosial, sistem elayanan kesehatan, dll) yang disebut dengan Dynamic Interacting Systems. Hal ini timbul dari asumsi dasar King bahwa jika tujuan keperawatan concern terhadap pencapaian tujuan dari setiap individu dan kelompok serta suatu alasan yang dapat diterima, berarti hal ini merupakan suatu sistem yang terbuka dan pada akhirnya kerangka kerja konseptual hams diorganisir untuk menggabungkan ide-ide. Menurut King sistem interaksi yang dinamis digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan (Goal Attainment). Konsep utama dari teori Goal Attainment meliputi: interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan uang (Marriner,A. 1986). Teori King merupakan model leori induktif yang memformulasikan teorinya melalui studi leteratur, discusi, penelitian dan lain-lain.2. Makna (Meaning) King mendefenisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Teori ini membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge), yang diperkuat oleh dua metode:

a. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset b. Prosedur lain dapat juga dengan menelusuri ulang dan dapat diteliti dengan pengembangan sembilan konsep utama teori Goal AttainmenTManfaat dari teori ini adalah:a.Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan.b.Dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan.c.Konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik.d.Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konseP yang dijadikan dasar praktek keperawatan profesional. Keterkaitan dari beberapa pernyataan King dan konsepnya : a.Beberapa penjelasan konsep cukup konsisten. b.Konsep yang satu dengan konsep yang lainnya cukup jelas dalam membentuk suatu teori. 3. Kecukupan Logis (Logical Adeguacy)Konsep teori ini diprediksi dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini cukup adekuat dan logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh beberapa riset.4. Manfaat (Usefulness)Banyak riset dan studi yang mendukung teori ini berpusat pada aspek teknis perawatan klien dan sistem pelayanan keperawatan. Walaupun teorinya bersifat abstrak dan tidak dapat segera diaplikasikan secara konkrit pada praktek keperawatan dan program pendidikan keperawatan, namun bila berkenaan dengan situasi nyata maka teori ini harus terlebih dahulu didefenisikan, diidentifikasi dan diuraikan baru dapat diaplikasikan. Perawat-perawat yang in gin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan. Teori ini merupakan hasil riset dan dapat dikembangkan kembali melalui riset, sehingga teori ini masuk dalam desain kurikulum pendidikan keperawatan.

5. Generalisasi (Generalizability)Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mernpunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya : Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.6. ParsimonyKonsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudah dan dapat dipahami meskipun cukup komplek dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas2.6.3. Diagnosa Keperawatana. Disusun setelah melakukan pengkajian.b. Disusun sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.c. Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.2.6.4. Perencanaana. Disusun berdasarkan dengan keperawatan.b. Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan.c. Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat keputusan.d. Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.2.6.5. Implementasia. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk mencapai tujuan.b. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi

2.6.6. Evaluasia. Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.b. Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan tersebut.2.7 FENOMENA KEPERAWATAN DIKAITKAN DENGAN TEORY IMOGINE KINGDi sebuah kota padat penduduk malang dengan luas rumah 6x10 m2 dengan lingkungan sekitar yang memiliki sanitasi buruk.hiduplah sebuah keluarga besar Tn. S (39 th) dengan riwayat pendidikan SLTP, sebagai kepala keluarga dengan isrti Ny.D (34 th) dengan riwayat pendidikan SD yang telah dikaruniai 2 orang anak yaitu An. M (Perempuan) (6th) kelas 1 SD, An. K (4,5 th) (laki-laki) masih duduk di bangku TK, yang berasal dari suku jawa dan beragama islam. Tinggal bersama juga Ny. N (61 th) yang kesehariannya merawat cucu dirumah. Pekerjaan Tn. S seorang Buruh. Ny. D pedagang di pasar. Dalam kesehariannya keluarga Tn.S hidup dengan damai dan rukun komunikasi dua arah,saling terbuka,. Kehidupan social dengan tetangga sekitar juga dijalankan dengan baik.. Seirirng berjalannya waktu,Ny.D datang ke RSSA.Malang diantar suaminya yaitu tn.S,masuk ke unit keperawatan onkologi dengan keluhan nyeri pelvic dan pengeluaran cairan pervaginam. kehamilan pertama ketika ny.D berusia 16 tahun dan kehamilan kedua ketika dia berusia 18 tahun. sejak saat itu dia menggunakan kb oral secara teratur.ny.D telah mengikuti pembedahan tetapi dia belum mampu mengosongkan kandung kemihnya hal itu mengharuskan dia untuk menggunakan kateter ittermitten.Ny.D. Ny.D Merasa mengeluh nyeri dan mual post operasi serta terlihat ada bekas torehan luka sepanjang 7cm. Ny.D tanpak cemas memikirkan penyakit yang sedang dialaminya. Ny.D juaga mengatakan dia seorang perokok berat dan dia mengahabiskan 2 batang rokok dalam sehari,selama 16 tahun terakhir. dari hasil pemeriksaaan pap smear didapatkan menderita ca cervic stadium II dan telah histrektomi radikal dengan bilateral.hasil pemeriksaaan TTv: TD:150/100,Nadi 110,RR 30,Suhu 35,5Tn.S suami Ny.D mengeluh klo tidak memiliki biaya yang cukup untuk control ke rumah sakit.Melihat ibunya masuk rs,kedua anak dan ibu nya menangisi ny.d.keluarga berharap ny.D cepat sembuh dan tidak kambuh lagi.keluarganya pun mengharapkan agar tim kesehatan mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PASIEN CA CERVIKSI. PENGKAJIANa. Identitas keluarga Nama : Tn.SUmur : 39 thAgama : islam Suku : jawa Pekerjaan : buruh Alamat : malang b. Komposisi keluargaNo.NamaL/PUmurHubungankeluargaPendidikanPekerjaan

1.Tn. S,L(39 th)Sebagai Kepala KeluargaSLTPBuruh

2.Ny.D P(34 th)IsrtiSDPedagang di pasar

3.An. M , P(6th)Anak Perempuankelas 1 SDSiswa

4. An. K, L(4,5 th)Anak Laki-Laki

TKSiswa

5.Ny.NN (61 th)Ibu Dari Tn.SMerawat Cucu Dirumah

c. Genogram : -

KETERANGAN : Laki-Laki

:Perempuan : Meninggal

: Klien : Hubungan Perkawinan: Hubungan Anak

d. Tipe keluargaJenis tipe keluarga : the nuclear family (keluarga inti )e. Suku bangsa :Indonesia f. Riwayat dan tahap perkembangan keluargaa) Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tn.S telah dikaruniai 2 orang anak yaitu An. M (Perempuan) (6th) kelas 1 SD, An. K (4,5 th) (laki-laki) masih duduk di bangku TK keluarga dengan anak usia sekolah.b) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : RSSA.Malang unit keperawatan onkologi.g. Pengkajian lingkunganLuas rumah : 6x10 m2h. Struktur keluargaa) Pola komunikasi : Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa jawa dan Indonesia. Komunikasi antara keluarga barlangsung dua arah.b) Struktur peran : I. Tn. S, peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat peran formal : menjadi kepala keluarga, suami, ayahII. Ny.D peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat dan perkumpulanibu-ibu dilingkungan tempat tinggal peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri. ibuIII. An. M peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar peran formal : sebagai anak IV. An. K, peran informal : sebagai anggota masyarakat dan pelajar peran formal : sebagai anakV. Ny.N peran informal : hanya sebagai anggota masyarakat peran formal : sebagai nenek dari ke-dua cucunyai. Fungsi keluargaa) Fungsi afektif : Dalam kesehariannya keluarga Tn.S hidup dengan damai dan rukun komunikasi dua arah,saling terbuka,. b) Fungsi sosialisasi : Kehidupan social dengan tetangga sekitar juga dijalankan dengan baik c) Fungsi perawatan kesehatan : Tn.S tidak memiliki biaya yang cukup untuk control ke rumah sakitj. Fungsi ekonomi : keluarga Tn.S hidup rendahk. Stres dan koping keluarga Terdapat 2 Yaitu stressor jangka pendek dan jangka panjang1. stressor jangka pendek : lingkungan sekitar yang memiliki sanitasi buruk 2. stressor jangka panjang : kekambuhan penyakit kanker servik yang dialami oleh pada Ny.D3. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressorUntuk stress jangka pendek, keluarga mengaku sudah memperbaiki sanitasi lingkungan rumahnya dan membersihkan lingkungan sekitarnya ,sehingga rumahnya lebih nyaman. Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama Ny.D) mengikuti instruksi yang dianjurkan oleh dokter dan perawat agar penyakitnya dapat sembuh tanpa kambuh lagi.L. strategi koping yang digunakanBila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah.1. strategi adaptasi disfungsionalKeluarga tidak pernah melakukan kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak, memberikan ancaman dalam menyelesaikan masalah.M. Pemeriksaan fisik : Ny.K (Istri)TD : 150/100 mmHg Ditemukan Nadi 110,RR,Suhu 35,5R : 30x/menitN : 110 x/menitS : 35,5 0C ABDOMENPada pemeriksaan abdomen ditemukan bekas luka opersai berupa torehan luka sepanjang 7cm. EKSTREMITASPsien tidak dapat mampu menggerakkan kakinya secara maksimal karena nyeri yang dialaminya pada bagian abdomen.N. Harapan keluarga : keluarga berharap ny.D cepat sembuh dan tidak kambuh lagi.keluarganya pun mengharapkan agar tim kesehatan mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat pada siapa saja yang membutuhkan tidak hanya pasien yang di RS tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat miskin dengan kaya. 2. ANALISA DATA KELUARGANo.DataEtiologiMasalah

1

2.Data subyektif: Pasien mengeluh nyeri pelvic dan pengeluaran cairan pervaginam

Data obyektif : hasil pemeriksaaan pap smear didapatkan menderita ca cervic stadium II dan telah histrektomi radikal dengan bilateral. hasil pemeriksaaan TTv:1. bp 150/1002. nadi 110,3. rr 30,4. suhu 35,5

Data subyektif :ny.d mengeluh cemas dengan penyakitnya.Data obyektif : tampak cemas, dari hasil pemeriksaaan pap smear didapatkan menderita ca cervic stadium II dan telah histrektomi radikal dengan bilateral Peningkatan kadarleukosit / kerusakannosiseptor / penekananpada dinding serviks

Nyeri pelvic

Adanya berbagaimacam tindakan untukmenegakkan diagnosa

KecemasanNyeri pelvic

Kecemasan

1. Format scoring/prioritas diagnosa keperawatan keluarga

No.KriteriaPerhitunganScorePembenaran

1.Sifat masalah :Aktual 3/3 x 11Nyeri yang dirasakan sudah lama , tapi tidak dirasakan .

2.Kemungkinan masalah untuk di ubah : rendah 1/2 x 21/2Dilihat dari pasien jarang control ke rumah sakit akibat eknomi yang rendah.

3.Potensial masalah untuk dicegah :rendah1/3 x 11/3Masalah sangat sulit di cegah karena sudah memasuki stadium 2.Klien tidak mengetahui penyebab dari rasa nyeri yang di timbulkan

4.Menonjolnya masalah :Masalah dirasakan dan perlu penanganan segera2/2 x 11Masalah nyeri pelvic dan pengeluaran cairan pervaginam

Jumlah 4 2/3

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri pelvic pada ny.D (30 th) di keluarga Tn.S(30 th) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya dan mengkontrol kondisinya khususnya Ny.D (30 th) dengan kanker cervik2. Kecemasan ny.D (30 th) di keluarga Tn.S(30 th) berhubungan dengan.adanya berbagai macam tindakan untukmenegakkan diagnosa Ny.D (30 th) dengan kanker cervik

3. INTERVENSI KEPERAWATANNo

1Hari/tgl

Selasa,11 juni 2013Diagnose

Nyeri pelvic pada ny.D (30 th) di keluarga Tn.S(30 th) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya dan mengkontrol kondisinya khususnya Ny.D (30 th) dengan kanker cervik

Criteria hasil

Klien dapat menyebutkan cara-cara menguangi nyeri yang dirasakan Intensitas nyeri berkurangnya Ekpresi muka dan tubuh rileks

intervensi

1. Tanyakan lokasi nyeri yang dirasakan klien

2. Tanyakan derajat nyeri yang dirasakan klien dan nilai dengan skala nyeri.3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi

4. Kolaborasi dengan tim paliatif nyeri

Rasional

1. Untuk mengetahui lokasi nyeriny

2. Untuk mengetahui seberapa sakit, nyeri yg dirasakan

3. Untuk mengalihkan perhatian pasien agar nyeri yg dirasakan sedikit berkurang4. Untuk mengetahui penanganan yg tepat untuk manajemen nyeri.

2.Selasa,11 juni 20131. Kecemasan ny.D (30 th) di keluarga Tn.S(30 th) berhubungan dengan.adanya berbagai macam tindakan untukmenegakkan diagnosa Ny.D (30 th) dengan kanker cervik

Klien mengetahui diagnose kanker yang dideritaKlien mengetahuitindakan -tindakanyangharus dilalui klien.Klientahutindakan yangharus dilakukandi rumahuntuk mencegahkomplikasi.Sumber-sumber koping teridentifikasiAnsietas berkurangKlienmengutarakancaramengantisipasi ansietas.

1. Berikan kesempatan pada klien dan klien mengungkapkan persaannya.2. Dorong diskusi terbuka tentang kanker, pengalaman orang lain, serta tatacara mengentrol dirinya.3. Tunjukkan adanya harapan

4. Tingkatkan aktivitas dan latihan fisik

1. Agar perasaan pasien lega

2. Agar memudahkan perawat dlam perawatan yang tepat.

3. Memotivasi pasien untuk kesembuhannya.

4. Untuk mempercepat kesembuhan dan melatih agar tidak terjadi kontraktur

5. IMPLEMENTASINoHari/TglImplementasiKet

1Selasa 11 Juni 20131. menanyakan lokasi nyeri yang dirasakan klien2. menanyakan derajat nyeri yang dirasakan klien dan nilai dengan skala nyeri.3. mengAjarkan teknik relaksasi dan distraksi4. mengkolaborasi dengan tim paliatif nyeri

2Selasa 11 Juni 20131. Berikan kesempatan pada klien dan klien mengungkapkan persaannya.2. Dorong diskusi terbuka tentang kanker, pengalaman orang lain, serta tatacara mengentrol dirinya.3. Tunjukkan adanya harapan4. Tingkatkan aktivitas dan latihan fisik

6. EVALUASI NoHari/TglDiagnosaEvaluasi

1Selasa,11 juni 2013Nyeri pelvic pada ny.D (30 th) di keluarga Tn.S(30 th) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya dan mengkontrol kondisinya khususnya Ny.D (30 th) dengan kanker cervik

S : pasien mengatakan tidak nyeri lagiO :pasien tampak tenang & rileksA : masalah teratasiP : hentikan intervensi

2Selasa,11 juni 2013Kecemasan ny.D (30 th) di keluarga Tn.S(30 th) berhubungan dengan.adanya berbagai macam tindakan untukmenegakkan diagnosa Ny.D (30 th) dengan kanker cervik

S : pasien mengatakan sudah tdk cemas lagi.O :pasien tampak tenang & rileksA : masalah teratasiP : hentikan intervensi

BAB 3PENUTUP

3.1 KESIMPULANTeori pencapaian tujuan (Teory of Goal Attainment) merupakan derivate dari kerangka konsep kerja konseptual ( Conseptual Framework) dan asumsi dasar King tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan berfokus pada interpersonal sistem. Menurut King sistem interaksi yang dinamis yang digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka dan berorientasi pada pencapaian tujuan dengan 9 konsep utama, yaitu : interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu dan ruang.Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Manfaat dari teori ini adalah mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan ( Body Of Knowledge), dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan, peneliti, dan praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang spesifik. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi, dan politik.Selain dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena dalam keperawatan. Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Atteinment), dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan.

3.2. SARAN1. Sebagai calon seoran perawat, hendaklah kita bisa mencontoh teori-teori dari para pencetus teori keperawatan yang telah ada, khususnya teori Imogene King2. Dalam penelitian hendaklah dibuat dan diadakan untuk di terapkan di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang & masa yang akan dating, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.3. Hubungan dalam praktek sangatlah jelas karena profesi keperawatan merupan satu fungsi interaksi antara individu, group dan lingkungan.

1